+ All Categories
Home > Documents > Tutorial Plc

Tutorial Plc

Date post: 15-Oct-2015
Category:
Upload: abdulmugni-mugni
View: 44 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
Description:
penjelasan tengtang bahasa leader diagram
Popular Tags:

of 82

Transcript
  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    1/82

    1

    TUGAS AKHIR

    Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran

    Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES

    Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

    pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro

    OLEH :

    NAMA : HAMDANI

    NIM : 02 04020 58

    DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2008

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    2/82

    2

    Tugas akhir ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk

    memperoleh gelar sarjana Teknik Elektro

    Disetujui Oleh,

    Pembimbing

    IR. T. AHRI BAHRIUN MSC.

    NIP 131 456 553

    Diketahui oleh,

    Ketua Departemen Teknik Elektro

    Ir. Nasrul Abdi, MT

    NIP: 131 459 555

    DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2008

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    3/82

    3

    ABSTRAKPerkembangan sistem otomasi dalam dunia ini tidak lepas dari

    berkembangnya teknologi dalam bidang elektris, yang dimulai pada awal abad ini.

    Dalam perkembangannya hingga kini, sistem otomasi semakin lama semakin

    bertambah kompleks. Perkembangan ini membentuk sistem otomasi menuju pada

    suatu struktur tertentu, dan membentuk suatu hirarki sistem otomasi.Dalam dunia otomasi, Programmable Logic Controller (PLC) dikenal

    sebagai salah satu alat kontrol. Alat ini bukan hanya mampu menggantikan

    penggunaan relaysebagai alat kontrol, tetapi juga memiliki banyak tambahan fungsi

    kontrol.

    Tugas akhir ini memaparkan tentang penggunaan PLC Mitsubishi FX0S-

    30MR-ES dan software pendukungnya yaitu : Mitsubishi GX Developer ,dalam

    berbagai bentuk kontrol pemrograman seperti: pemrograman timer, counter, set-

    reset, compare, relay-relay internal, yang juga diaplikasikan dalam proses

    pengontrolan otomatis seperti :

    1. Pengontrolan sistem penerangan dan pendinginan diruangan direktur,

    staff dan satpam.

    2. Pengontrolan lampu taman.

    3. Pengontrolan saluran telepon.

    4. Pengontrolan sistem keamanan dan kebakaran.

    Tugas akhir ini juga memaparkan cara memrogram PLC Mitsubishi FX0S-

    30MR-ES untuk digunakan dalam berbagai proses kontrol yang diinginkan, sehingga

    dapat diketahui keunggulan penggunaan PLC sebagai alat kontrol dibandingkan

    dengan penggunaan relay

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    4/82

    4

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

    kekuatan dan ketabahan kepada kita semua dalam menempuh hidup ini terutama

    kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi hingga terselesaikannya tugas

    akhir ini

    Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat bagi Penulis untuk mempelajari

    gelar Sarjana Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Sumatra Utara.

    Adapun judul tugas akhir ini adalah :

    APLIKASI SMART SISTEM PADA GEDUNG PERKANTORAN DENGAN

    MENGGUNAKAN PLC FX0S-30MR-ES

    Selama masa kuliah sampai masa penyelesaian tugas akhir ini, Penulis

    banyak memperoleh bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

    dengan penuh ketulusan hati, Penulis mengucapkan banyak terimakasih yang

    sebesar-besarnya kepada :

    1. Kedua Orangtua tercinta, Syaiful dan Srimaslina Br Tarigan yang selalu

    memberikan dukungan, perhatian, dan doa yang tak henti-hentinya selama

    hidup Penulis.

    2. Bapak Ir. Nasrul Abdi, MT selaku Ketua Departemen Teknik Elektro,

    Fakultas Teknik , Universitas Sumatera Utara.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    5/82

    5

    3. Bapak Ir. Rahmat Fauzi, MT, selaku Sekretaris Departemen Teknik Elektro,

    Fakultas Teknik , Universitas Sumatera Utara.

    4. Bapak Ir. T. Ahri Bahriun, Msc selaku Dosen Pembimbing Penulis yang telah

    meluangkan waktu dan tempat untuk membimbing dan membantu Penulis

    menyelesaikan Tugas akhir ini.

    5. Rekan-rekan asisten Laboratorium Komputer dan Pengaturan Departemen

    Teknik Elektro FT. USU.

    6. Buat yang rekan-rekan yang selalu membantu dan mendukung Penulis,

    Deddy Irwan, Hendra, Adhi, Novri, Rahmat Smb, Rahmat Srg, Ipeng, Esron,

    Aboe, dan Bapak Adek semoga cepat mendapat gelar Professor.

    7. Semua rekan-rekan di Fakultas Teknik Elektro USU terutama angkatan 2002

    yang telah banyak memberi warna dalam hidup Penulis.

    8. Semua orang yang tidak dapat disebutkan satu persatu, Penulis mengucapkan

    banyak terima kasih.

    Akhir kata, Penulis sangat mengharapkan tanggapan dan kritikan yang

    membangun dari berbagai pihak agar dapat dipergunakan oleh Penulis untuk

    meningkatkan kualitas diri.

    Medan, Mei 2008

    Hamdani

    NIM. 020402058

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    6/82

    6

    DAFTAR ISI

    Abstrak.............................................................................................................i

    Kata Pengantar..................................................................................................ii

    Daftar Isi...........................................................................................................iv

    Daftar Tabel......................................................................................................vii

    Daftar Gambar..................................................................................................viii

    BAB I PENDAHULUAN

    I. 1 Latar Belakang1

    I. 2 Rumusan Masalah...2

    I. 3 Tujuan Penulisan... .3

    I. 4 Batasan Masalah......3

    I. 5 Metodologi..........................................................................................4

    I. 6 Sistematika Penulisan..5

    BAB II TEORI DASAR PLC (PROGRAMMABLE LOGIC

    CONTROLLER)

    II. 1 Umum.7

    II. 2 Konsep Dasar Programmable Logic Controller.8

    II. 3 Programmable Logic Controller...............11

    II.3.1 Sejarah Programmable Logic Controller.................................12

    II.3.2 Prinsip kerja Dasar PLC..........................................................13

    II.3.3 Komponen-komponen Penyusun PLC....................................15

    II.3.4 Perangkat-perangkat input/output pada PLC..........................19

    BAB III PEMOGRAMAN PLC DENGAN MITSUBISHI GX

    DEVELOPER

    III. 1 Umum26

    III. 2 Diagram Tangga (Ladder Diagram ) ......29

    III. 3 Fungsi fungsi Logika..32

    III.3.1 Logika AND..33

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    7/82

    7

    III.3.2 Logika OR.34

    III.3.3 Logika NOT. .34

    III.3.4 Logika NAND....35

    III.3.5 Logika NOR...36

    III.3.6 Logika XOR...37

    III. 4 Pemograman PLC dengan Menggunakan Mitsubishi GX

    Developer...............38

    III. 4.1 Mitsubishi GX Developer..38

    III. 4.2 Relai-relai Internal pada Mitsubishi GX Developer..44

    III. 4.2.1 Pemograman Internal Relai....... ...44

    III. 4.3 Timer pada Mitsubishi GX Developer..47

    III. 4.4 Counter pada Mitsubishi GX Developer.......48

    BAB IV APLIKASI SMART SISTEM GEDUNG PERKANTORAN

    DENGAN MENGGUNAKAN PLC FX0S-30MR-ES

    IV. 1 Perancangan dan Aplikasi sistem..52

    IV.2 Daftar Input dan Output....53

    IV. 3 Lampu dan Ac diruangan Direktur...54

    IV. 4 Lampu dan Ac diruangan Staff.55

    IV. 5 Saluran Telepon pada ruangan Staff dan Satpam.....56

    IV. 6 Alarm Kebakaran dan Alarm Keamanan..58

    IV.7 Lampu Taman...60

    IV.8 Lampu dan Ac diruangan Satpam.61

    IV.9 Perhitungan waktu dan hari...68

    IV.10 Prinsip Kerja..65

    IV.11 Diagram Ladder.67

    IV.12 Rancangan Circuit Diagram..69

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan....70

    Saran..70

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    8/82

    8

    DAFTAR PUSTAKA

    Lampiran

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    9/82

    9

    DAFTAR TABEL

    Tabel.3.1 Contoh Konsep bilangan Biner ................................................... 32

    Tabel 3.2. Tabel kebenaran logika AND ..................................................... 33

    Tabel 3.3. Tabel kebenaran logika OR ........................................................34

    Tabel 3.4. Tabel kebenaran unutk logika NOT .......... .................................. 35

    Tabel 3.5. Tabel kebenaran logika NAND................................................... 36

    Tabel 3.6. Tabel kebenaran logika NOR...................................................... 37

    Tabel 3.7. Tabel kebenaran logika XOR...................................................... 38

    Tabel 3.8. Daftar high speed counter........................................................... 51

    Tabel 4.1a. Daftar Internal Relay, Timer, Counter......................................... 53

    Table 4.1b. Daftar input dan Output secara Lengkap..................................... 53

    Tabel 4.2. Daftar Input dan Ouput............................................................... 55

    Tabel 4.3. Daftar Input dan Ouput............................................................... 56

    Tabel 4.4. Daftar Input dan Ouput............................................................... 57

    Tabel 4.5. Daftar Input dan Ouput............................................................... 59

    Tabel 4.6. Daftar Input dan Ouput............................................................... 60

    Tabel 4.7. Daftar Input dan Ouput............................................................... 62

    Tabel 4.8. Daftar Input dan Ouput............................................................... 65

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    10/82

    10

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Hubungan peralatan input dengan modul input ........................... 14

    Gambar 2.2 Hubungan modul output dengan peralatan output ....................... 14

    Gambar 2.3 Inputdan Outputterhubung sebagai bagian integral dari PLC..... 21

    Gambar 2.4 Modul I/O terpisah dari PLC melalui sistem rack........................ 21

    Gambar 2.5a Empat titik modul inputdiskrit 120 V-AC .................................. 22

    Gambar 2.5b Empat titik modul outputdiskrit 4 A 120 V-AC...................... 23

    Gambar 2.6a Format Alamat pada PLC mikro ................................................. 24

    Gambar 2.6b Format Alamat I/O pada PLC yang besar.................................... 25

    Gambar 3.1 Tampilan Mitsubishi Gx Developer sistem operasi Windows XP 27

    Gambar 3.2 Contoh ladder diagram ............................................................... 29

    Gambar 3.3 Membaca sebuah ladder diagram ............................................... 31

    Gambar 3.4 a. Logika AND dalam bentuk hubungan kelistrikan........................ 33

    Gambar 3.4 b. Gerbang Logika AND................................................................. 33

    Gambar 3.5 a. Logika OR dalam bentuk hubungan kelistrikan........................... 34

    Gambar 3.5 b Gerbang Logika OR ................................................................... 34

    Gambar 3.6 a. Logika NOT dalam bentuk hubungan kelistrikan ........................ 35

    Gambar 3.6 b Gerbang Logika NOT................................................................. 35

    Gambar 3.7 Gerbang Logika NAND.............................................................. 35

    Gambar 3.8 Gerbang Logika NOR................................................................. 36

    Gambar 3.9 Gerbang Logika XOR................................................................. 37

    Gambar 3.10 Menu tampilan proses penginstalan software

    Mitsubishi GX Developer........................................................... 40

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    11/82

    11

    Gambar 3.11 Menu tampilan awal pada Mitsubishi GX Developer .................. 41

    Gambar 3.12 Menu tampilan untuk memilih tipe dan seri PLC ....................... 41

    Gambar 3.13 Menu tampilan untuk membuat input.......................................... 42

    Gambar 3.14 Menu tampilan untuk membuat output................. ............ ........... 42

    Gambar 3.15 Menu tampilan program convert................................................ 43

    Gambar 3.16 Menu tampilan untuk proses transfer program ke PLC................ 43

    Gambar 3. 17 Internal relay sebagai penahan (latching).................................... 44

    Gambar 3.18 Operasi One-shot........................................................................45

    Gambar 3.19 Fungsi Set danReset................................................................... 46

    Gambar 3.20 FungsiMaster Control................................................................ 46

    Gambar 3.21 Operasi timer.............................................................................. 48

    Gambar 3.22 Operasi Counter pada Mitsubishi................................................ 49

    Gambar 4.1 Ladder diagramdiruang Direktur ............................................... 54

    Gambar 4.2 Ladder diagramdi Ruang Staff .................................................. 56

    Gambar 4.3 Ladder diagramSaluran Telepon................................................ 57

    Gambar 4.4 Ladder diagramAlarm Kebakaran dan Keamanan ..................... 58

    Gambar 4.5 Ladder diagramLampu Taman .................................................. 60

    Gambar 4.6 Ladder diagramLampu dan Ac Satpam ..................................... 61

    Gambar 4.7 Ladder diagramTimer ............................................................... 63

    Gambar 4.8 Ladder diagram perhitungan hari................................................ 64

    Gambar 4.9 Ladder diagramKeseluruhan ..................................................... 67

    Gambar 4.10 Rancangan Sirkuit Diagram........................................................ 68

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    12/82

    12

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Perkembangan teknologi di bidang pengontrolan dewasa ini, memungkinkan

    manusia untuk menciptakan sistem otomasi untuk mengerjakan perkerjaan sehari-

    hari. Mulai dari manufacturingsampai pada pengendalian lalu lintas dan keamanan

    rumah tinggal. Salah satu teknologi yang terus berkembang dan dipergunakan secara

    luas di bidang pengontrolan adalah PLC. Teknologi yang semakin maju dan terus

    berkembang ini membawa kepada perubahan dan tuntutan yang baru. Salah satunya

    adalah di bidang pengendalian sistem penerangan, pendingin, komunikasi, parkir dan

    keamanan dalam suatu gedung perkantoran yang terintegrasi.

    Selama ini, untuk pengaturan sistem-sistem ini masih menggunakan relay-

    relaykonvensional sebagai pengontrolnya. Salah satu masalah yang sering muncul

    adalah jika salah satu relay rusak maka secara otomatis sistem akan berhenti dan

    hanya akan dapat dijalankan lagi jika relay tersebut telah selesai diperbaiki, proses

    ini biasanya memakan waktu yang lama. Selain itu jika sistem yang hendak

    diperbaharui maka keseluruhan sistem harus dibongkar. Sedangkan apabila

    menggunakan PLC waktu perbaikan dan pembaharuan sistem relatif lebih singkat

    karena hanya dengan mengganti program sistem dapat berjalan kembali.

    Pada umumnya proses pengontrolan suatu sistem dibangun oleh sekelompok

    alat elektronik, yang dimaksudkan untuk meningkatkan stabilitas, akurasi, dan

    mencegah terjadinya transisi pada proses pengaplikasiannya. Sistem otomasi dapat

    dibagi menjadi sistem kontrol dan aplikasi yang akan dikontrol. Bagian penting yang

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    13/82

    13

    mendasari sistem otomasi pada kinerja sistem ini adalah pergeseran peranan dalam

    pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang sebelumnya dilakukan oleh

    manusia beralih pada alat kontrol digital yang berisikan suatu program sesuai dengan

    proses yang ingin dibuat dan dicapai. Kelebihan lainnya dari PLC ini adalah efesien,

    hal ini dikarenakan program yang dibuat dapat mewakili banyaknya komponen-

    komponen elektronika lainnya. Di samping itu, masih banyak kelebihan yang didapat

    dengan menggunakan alat kontrol digital ini dan akan dibahas pada bab selanjutnya.

    1.2 RUMUSAN MASALAH

    Pada tugas akhir ini akan dibahas perancangan smart system untuk

    mengontrol jalannya sistem yang ada pada gedung perkantoran seperti sistem

    penerangan, saluran telepon, sistem keamanan, dan sistem pendinginan serta

    dilakukan juga pengontrolan pada lampu yang terdapat di halaman gedung dengan

    menggunakan PLC FX0S-30MR-ES. Pengontrolan yang dilakukan pada gedung

    perkantoran tersebut adalah ruangan direktur, ruangan staff, dan ruangan satpam.

    Pada ruangan direktur akan dirancang sistem penerangan dan sistem

    pendinginan yang akan bekerja apabila sensor yang terdapat pada ruangan tersebut

    aktif. Sedangkan pada ruangan staff, sistem tersebut akan aktif apabila PLC tersebut

    sudah aktif. Pada ruangan satpam sistem tersebut akan aktif apabila waktu kerja pada

    ruangan staff telah berakhir. Pengontrolan pada lampu-lampu yang terdapat pada

    halaman gedung akan aktif bersamaan dengan aktifnya sistem yang terdapat pada

    ruangan satpam.

    Perancangan sistem ini akan diprogram dengan menggunakan Ladder

    Diagram, yaitu pemrograman berbasis kontak logika relay untuk mengontrol input/

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    14/82

    14

    output yang memiliki dua kondisi (on-off). Software yang digunakan untuk

    menjalankan sistem Ladder diagram adalah Mitsubishi Gx Developer.

    PLC yang digunakan untuk merancang sistem ini tidak dilengkapi dengan

    modul RTC sehingga digunakan timer sebagai penghitung waktu dan counter sebagai

    penghitungan hari.

    1.3 TUJUAN PENULISAN

    Penulisan tugas akhir bertujuan untuk :

    1. Merancang Aplikasi Smart Sistem Gedung Perkantoran Dengan

    menggunakan PLC Mitsubishi FX0S-30MR-ES.

    2. Memberdayakan penggunaan PLC Mitsubishi FX0S-30MR-ES sebagai

    salah satu alat pembelajaran alat kontrol otomatis bagi mahasiswa Teknik

    Elektro FT USU.

    3. Mengetahui cara kerja PLC dalam rangka mengontrol suatu proses yang

    diinginkan sehingga diperoleh efisiensi dan efektifitas dibandingkan

    dengan pengontrolan berupa relay.

    1.4 BATASAN MASALAH

    Untuk menghindari terjadinya kesimpangsiuran dan luasnya pembahasan

    dalam tugas akhir ini, maka penulis akan memberikan beberapa batasan, yaitu :

    1. PLC (Programmable Logic Controller) yang digunakan pada

    perancangan ini adalah merk Mitsubishi, FX0S-30MR-ES.

    2. Software yang digunakan untuk menuliskan program rancangan pada

    PLC adalah Mitsubishi GX Developer.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    15/82

    15

    3. Sistem yang dirancang hanya untuk mensimulasikan mekanisme sistem

    pada gedung perkantoran.

    4. Sistem yang dirancangan tidak diimplemenatasikan secara nyata

    melainkan secara simulasi.

    5. Sistem yang dirancang hanya bekerja pada saat listrik stabil.

    1.5 METODOLOGI

    Metode yang digunakan penulisan dalam penelitian ini adalah :

    1. Pendefenisian Sistem

    Perancangan sistem ini dirancang dapat bekerja setiap hari. Pada hari senin

    sampai dengan hari jumat para staff bekerja seperti biasanya antara pukul 08.00

    sampai dengan pukul 17.00, sedangkan pada hari sabtu para staff hanya bekerja

    setengah hari antara pukul 08.00 sampai dengan pukul 12.00. pada hari minggu tidak

    terdapat kegiatan pada gedung perkantoran. Pukul 17.00 sampai dengan pukul 08.00

    lampu yang terdapat pada halaman gedung perkantoran akan hidup.

    2. Tahap Pemrograman

    Perancangan sistem ini akan diprogram dengan menggunakan Mitsubishi Gx

    Developer. Program ini bertujuan agar setiap pengguna personal komputer dapat

    berkomunikasi dengan PLC itu sendiri. Pada metode ini mengunakan Ladder

    Diagram untuk menjalankan sistem yang telah diprogram. Ladder Diagram ini

    menggunakan relayNormally Open(NO) danNormally Close(NC).

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    16/82

    16

    3. Tahap Pengujian

    Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap aplikasi tersebut dengan

    menggunakan PLC FX0S-30MR-ES di Laboratorium Pengaturan dan Komputer,

    Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universtas Sumatera Utara..

    1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

    Penulisan tugas akhir ini disusun secara sistematis sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Bagian ini berisikan latar belakang, tujuan penulisan, batasan

    masalah, metodologi dan sistematika penulisan

    BAB II TEORI DASAR

    Bab ini memberikan penjelasan mengenai teori-teori dasar yang

    diperlukan dalam tugas akhir ini. Diantaranya dijelaskan mengenai

    sejarah dan konsep dasar Progammable Logic Controller, komponen-

    komponen utama penyusun PLC, dan perangkat-perangkat Input-

    Outputpada PLC.

    BAB III DASAR PEMROGRAMAN PLC DENGAN MENGGUNAKAN

    MITSUBISHI Gx DEVELOPER

    Bab ini menguraikan tentang dasar pemrograman PLC secara umum

    dan penggunaan Mitsubishi Gx Developer sebagai software

    pendukung dan interaksinya dengan PLC Mitsubishi FX0S-30MR-ES.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    17/82

    17

    BAB IV APLIKASI SMART SISTEM GEDUNG PERKANTORAN

    DENGAN MENGGUNAKAN PLC MITSUBISHI FX0S-30MR-

    ES

    Bab ini berisi penjelasan tentang Perancangan Aplikasi Smart Sistem

    Gedung Perkantoran dengan Menggunakan PLC Mitsubishi FX0S-

    30MR-ES berikut dengan simulasinya.

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini berisikan beberapa kesimpulan dan saran dari penulisan tugas

    akhir ini.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    18/82

    18

    BAB II

    TEORI DASAR PLC

    (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL)

    2.1 UMUM

    Pada awalnya, peralatan kontrol merupakan suatu peralatan sederhana yang

    menggantikan satu bentuk usaha menjadi usaha yang dapat dikontrol dan diatur oleh

    manusia. Ini berarti peralatan kontrol merupakan suatu teknologi yang maju di

    jamannya, yang menggantikan fungsi tertentu dalam suatu proses tertentu. Namun

    dalam pengoperasiannya, manusia yang mengendalikan peralatan kontrol tersebut.

    Sistem otomasi telah ada untuk beberapa tahun dalam skala yang kecil,

    menggunakan peralatan mekanikal yang sederhana untuk mengotomasikan proses

    manufacturing yang sederhana. Pada tahun 1940 sistem otomasi mulai memasuki

    dunia elektronik untuk meningkatkan kinerja sistem kontrol. Pada tahun 1950-an,

    penguat elektonik dan magnetic memberikan sumbangan besar pada sistem kontrol,

    yaitu dengan memungkinkan umpan balik pada kontrol posisi. Bagaimanapun juga,

    konsep akan menjadi benar-benar terwujud dalam prakteknya dengan adanya

    perubahan atau evolusi pada komputer digital yang fleksibilitasnya memampukannya

    untuk mengatur hampir semua bagian dari tugas atau proses produksi. Komputer

    digital dengan kombinasi kecepatan, kemampuan untuk menghitung atau

    mengkalkulasikan dengan cepat, harga, dan ukuran yang dibutuhkan secara

    keseluruhan, pertama kali muncul sekitar tahun 1960. sebelumnya, komputer-

    komputer yang ada pada dunia otomasi terdiri dari analog dan komputer hybrid.

    Sejak tahun 1960, komputer digital telah mengambil alih kontrol secara luas dan

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    19/82

    19

    sederhana, proses yang diulang-ulang, dan proses-proses lain yang lebih kompleks.

    Pada periode ini juga muncul apa yang dinamakan PLC (Programmable Logic

    Controller) sebagai pengganti relay elektromagnetik pada sistem kontrol yang

    bersifat sekuensial .

    2.2 Konsep Dasar Programmable Logic Controller

    Secara definitif, menurut NEMA (National Electrical Manufactures

    Association), PLC adalah suatu alat elektronika digital yang berbasis mikrokontroller

    dan menggunakan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan dan

    mengaplikasikan instruksi-instruksi dari suatu fungsi tertentu, seperti logika,

    sekuensial, pewaktuan (timing), pencacahan (counting), dan aritmatika dalam rangka

    mengendalikan suatu sistem.

    PLC merupakan elemen unit pengendali yang fungsi pengendaliannya dapat

    diprogram sesuai dengan keperluan. Jadi, sebelum digunakan PLC diprogram

    terlebih dahulu agar proses pengendalian yang terjadi sesuai dengan yang diinginkan.

    Peranti ini juga dirancang sedemikian rupa agar tidak hanya para programmer

    komputer saja yang dapat membuat dan mengubah program-program yang ada di

    dalamnya melainkan juga dapat dioperasikan oleh para insinyur yang memiliki

    kemampuan terbatas mengenai bahasa pemrograman. Oleh sebab itu para perancang

    PLC sudah menempatkan sebuah program awal (pre-program) yang memungkinkan

    program-program kontrol dapat dimasukkan dengan menggunakan bahasa

    pemrograman yang sederhana dan mudah dipahami.

    Kemudahan-kemudahan yang di dapat dengan menggunakan PLC sebagai unit

    pengendali adalah sebagai berikut :

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    20/82

    20

    1. Fleksibel

    Sebelum menggunakan PLC, sebagian besar sistem kontrol menggunakan

    alat kontrol berupa relay ataupun electronic card. Sistem tersebut tidak

    praktis karena tidak bisa digunakan secara umum. Sebagai contoh pada

    setiap peralatan kontrol yang berbeda tipe, dibutuhkan electronic card yang

    berbeda pula sesuai dengan yang dibuat oleh pabrikannya. Sedangkan PLC

    bisa digunakan secara umum pada setiap tipe peralatan kontrol dan agar

    dapat menjalankan aplikasinya hanya menyediakan program saja.

    2. Kemudahan pembuatan dan pengeditan program.

    PLC mudah diprogram dengan menggunakan bahasa pemrograman yang

    relatif sederhana dan mudah dipahami serta sebagian besar berhubungan

    dengan operasi-operasi logika dan penyambungan.

    3. Kemudahan pemeliharaan dan perbaikan

    Dibutuhkan banyak waktu pada saat hendak memodifikasi proses

    pengontrolan dengan menggunakan electronic card maupun relay-relay.

    Selain itu proses pelacakan pada saat terjadi gangguan akan cukup sulit

    dilakukan. Tetapi, dengan PLC proses modifikasi dapat dilakukan dengan

    hanya dengan pemrograman ulang (Reprograming) tanpa perlu diinstalasi

    ulang. Proses pelacakan kesalahan juga dapat dimonitor langsung dengan

    menggunakan programing tools yang disediakan oleh masing-masing

    vendor PLC.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    21/82

    21

    4. Dapat digunakan pada berbagai macam alat

    Proses pengontrolan dengan menggunakan PLC dapat dilakukan pada

    berbagai macam alat maupun peralatan kontrol, walaupun peralatan kontrol

    yang digunakan berbeda-beda jenis maupun tipe. Pemakai hanya perlu

    menyediakan program aplikasi sesuai dengan PLC yang digunakan dan

    memrogram PLC tersebut agar beroperasi sesuai dengan proses yang

    diinginkan.

    5. Memiliki jumlah kontak relayyang banyak

    Setiap PLC memiliki jumlah kontak relayyang cukup banyak. Sedangkan

    pada relaykonvensional jumlah kontaknya terbatas. Pada satu koil internal

    relay PLC jumlah kontaknya bisa mencapai ratusan, tetapi hal ini juga

    tergantung pada kapasitas memori dari PLC yang digunakan.

    6. Memiliki banyak fasilitas dan lebih fungsional

    Setiap PLC sudah memiliki fasilitas seperti timer, counter, latch, dan

    fungsi-fungsi lainnya. Sehingga tidak diperlukan lagi penggunaan timer dan

    counter dan fasilitas eksternal lainnya karena sudah ada dalam PLC.

    7. Keamanan (security) yang baik

    Program PLC yang telah dirancang dapat diroteksi sehingga tidak dapat

    diubah orang sembarangan. Hal ini berbeda dengan sistem relay

    konvensional yang sistemnya cenderung lebih terbuka dan memungkinkan

    setiap orang melakukan perubahan pada sistemnya.

    8. Program yang telah dibuat dapat disimpan

    Program aplikasi PLC yang telah dirancang dengan mudah dapat disimpan

    pada CD, disket, dan harddisk komputer seperti program komputer pada

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    22/82

    22

    umumnya. Sehingga program aplikasi yang asli dapat disimpan dan bisa

    digunakan kembali bila diperlukan.

    9. Dapat dimonitoring secara visual

    Sebelum program aplikasi yang telah dirancang akan digunakan, maka

    program tersebut dapat dites terlebih dahulu dalam skala laboratorium

    dengan menggunakan lampu indikator yang ada pada PLC. Hal ini akan

    memudahkan proses evaluasi dan penyempurnaan program. Selain itu,

    program tersebut dapat dimonitoring secara visual dengan menggunakan

    programming device yang disediakan masing-masing PLC.

    10.Bersifat kokoh dan dirancang untuk dapat beroperasi pada kondisi suhu,

    kelembapan, getaran, dan tingkat kebisingan yang lebih dari kondisi

    normal.

    Perkembangan PLC berhubungan erat dengan perkembangan mikroprosesor.

    Oleh karena itu, bila kemampuan mikroprosesor meningkat, maka kemampuan PLC

    yang menggunakan mikroprosesor tersebut meningkat juga. Saat ini PLC sudah

    mampu berkomunikasi dengan operator, dengan modul-modul khusus seperti PID,

    analog I/O, dan komputer untuk suatu proses pengendalian khusus.

    2.3 PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

    Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai PLC secara detail, mulai dari

    sejarah, konsep, prinsip kerja dasar PLC, komponen-komponen penyusun PLC, dan

    perangkat-perangkat input-outputPLC.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    23/82

    23

    2.3.1 Sejarah Programmable Logic Controller (PLC)

    PLC pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960. PLC dibuat untuk

    mengurangi beban ongkos perawatan dan penggantian sistem kontrol yang

    menggunakan relay. Bedford Associates mengusulkan MODICON (Modular Digital

    Controller) untuk perusahaan yang ada di Amerika. MODICON 084 merupakan PLC

    yang pertama yang digunakan pada produk yang bersifat komersil.

    Semakin meningkatnya kebutuhan dalam proses produksi menyebabkan

    sistem-sistem harus sering berubah-ubah. Apabila sistem yang digunakan merupakan

    relay mekanik, tentu saja hal tersebut akan menjadi masalah besar. Selain masa

    penggunaannya terbatas, sistem juga membutuhkan perawatan yang cermat. Jika

    terjadi kerusakan maka akan sangat sulit untuk menemukannya. Oleh sebab itulah

    dibutuhkan pengontrol yang memudahkan baik dalam perawatan maupun

    penggunaanya.

    Pada tahun 70-an, teknologi PLC yang dominan adalah mesin sequencer dan

    CPU yang berbasis bit-slice. Prosesor AMD 2901 dan 2903 cukup populer

    digunakan dalam MODICON dan PLC A-B. Kemampuan komunikasi pada PLC

    muncul pada tahun 1973. sistem yang pertama adalah Modbus dari MODICON.

    Pada tahun 1980-an dilakukan usaha untuk menyetandarisasi komunikasi

    dengan protokol milik General Motor (MAP). Pada tahun 1990-an dilakukan reduksi

    protokol baru dan modernisasi lapisan fisik dari protokol-protokol yang populer pada

    tahun 1980-an. Standar terakhir, yaitu IEC 1131-3, berusaha menggabungkan bahasa

    pemrogram PLC di bawah satu standar internasional.

    Dewasa ini, vendor-vendor PLC umumnya memproduksi PLC dengan

    berbagai ukuran, jumlah input/output, instruksi dan kemampuan lainnya yang

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    24/82

    24

    beragam. Hal ini pada dasarnya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang

    sangat luas, yaitu untuk tujuan kontrol yang relatif sederhana dengan jumlah

    input/outputpuluhan, sampai kontrol kompleks dengan jumlah inputdan outputyang

    mencapai ribuan.

    Industri otomotif masih merupakan perusahaan pengguna PLC terbesar. PLC

    digunakan pada banyak jenis industri yang berbeda, seperti packaging dan mesin-

    mesin semikonduktor. Jenis PLC yang terkenal adalah Koyo, Honeywell, Siemens,

    Schneider Electric, Omron, Rockwell, General Electric, Panasonic dan Mitsubishi.

    2.3.2 Prinsip Kerja Dasar PLC

    Prinsip kerja PLC sama dengan prinsip relay yaitu berupa saklar on-off,

    tetapi PLC dipandang lebih menguntungkan daripada relay pada umumnya. Pada

    dasarnya, operasi PLC ini relatif sederhana yaitu peralatan input/outputdihubungkan

    dengan modul input/outputyang tersedia pada PLC. Peralatan inputini dapat berupa

    sensor-sensor analog, push button, limit switch, lampu, dan lain sebagainya. Gambar

    2.1 dan Gambar 2.2 memperlihatkan hubungan beberapa peralatan input/output

    dengan modul input/ouput.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    25/82

    25

    Power +Supply

    -Temperature

    switch

    Push Button0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Com

    Peralatan input ModulInput

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Com

    + DC Power

    Supply

    -

    Lampu

    Peralatan output

    Modul output

    Gambar 2.1 Hubungan PeralatanInputdengan ModulInput

    Gambar 2.2 hubungan modul outputdengan peralatan output

    Selama proses operasinya, CPU sebuah PLC melakukan tiga operasi utama

    yaitu:

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    26/82

    26

    1. Membaca data masukan (input) melalui perangkat yang disebut modul

    input.

    2. Mengeksekusi program kontrol yang telah dirancang dan tersimpan

    pada memori PLC.

    3. Memperbaharui data-data pada modul outputPLC.

    Ketiga proses di atas dinamakan proses scanning

    Kondisi input PLC dibaca, kemudian diolah dan disimpan dalam memori.

    PLC akan memproses keadaan inputtadi di CPU sesuai dengan instruksi logic yang

    sudah diprogram. Kondisi output digunakan untuk mengendalikan suatu peralatan

    tertentu, seperti motor, variabel speeddrive, dan sebagainya.

    Dalam hal ini prosessor akan mengontrol peralatan luar yang terhubung

    dengan modul output berdasarkan kondisi perangkat input serta program yang

    tersimpan di dalam PLC tersebut.

    2.3.3 Komponen-komponen Penyusun PLC

    PLC pada dasarnya adalah komputer yang didesain untuk keperluan khusus.

    PLC memiliki empat komponen utama, yaitu : Power Supply(catu daya), Processor,

    Memori, Modul Input/Output.

    Adapun komponen-komponen utama dari sebuah PLC dijelaskan sebagai

    berikut :

    1. Power Supply

    Unit Power supply (catu daya) dibutuhkan untuk mengubah tegangan AC dari

    sumber menjadi tegangan rendah DC (5 Volt) yang akan digunakan oleh IC

    dalam CPU PLC untuk beroperasi. Jika Power supply padam (power off),

    maka rangkaian Power supply pada PLC dilengkapi dengan baterai cadangan

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    27/82

    27

    (Back-up Battery). Sehingga jika terjadi kegagalan power, maka secara

    otomatis baterai akan menggantikan Power supply utama ke CPU agar

    program pada memori user tidak hilang.

    2. Prosessor

    Prosessor merupakan otak PLC, yang berfungsi mengendalikan dan

    mengawasi jalannya operasi dalam PLC, dan juga melakukan operasi

    manipulasi data sesuai dengan instruksi program yang tersimpan dalam

    memori. Suatu jalur komunikasi internal akan membawa informasi dari dan

    ke CPU, memori dan unit I/O, dengan dikontrol oleh Prosessor. Sistem pada

    CPU PLC berbasis mikroprosesor. Prosessor terintegrasi dengan CPU

    (Central Processing Unit) pada PLC. Jadi fungsi utama Prosesor pada PLC

    adalah mengatur tugas dari keseluruhan sistem PLC baik itu berupa fungsi

    matematis, manipulasi data, tugas-tugas diagnostik, dan lain sebagainya.

    Mikroprosesor dari sebuah PLC dikategorikan berdasarkan jumlah dan

    panjang ukuran bit dari register prosesor tersebut dan biasanya terdiri dari 8,

    16, dan 32 bit. Semakin panjang ukuran jumlah bit, maka akan semakin cepat

    pula proses yang terjadi pada PLC tersebut. Setiap kali melakukan proses

    scanning, prosesor akan mengeluarkan sinyal pada akhir proses scan yang

    dinamakan sinyal end-of-scan (EOS). Waktu yang diperlukan untuk

    menyelesaikan satu kali proses scan dinamakan waktu scan (scan time).

    Waktu scan dapat didefenisikan sebagai waktu total yang diperlukan prosesor

    untuk mengeksekusi program dan memperbaharui modul input/outputnya.

    Waktu scan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu jumlah memori yang

    diperlukan oleh program yang dirancang dan jenis instruksi yang digunakan

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    28/82

    28

    dalam program. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali scan

    dapat bervariasi antara beberapa millidetik, sampai ratusan millidetik.

    3. Memori

    Memori merupakan area dalam CPU PLC tempat data serta program

    rancangan disimpan dan dieksekusi oleh prosessor. Pada umumnya memori

    terbagi atas dua kategori yaitu : volatile memory dan nonvolatile memory.

    Program atau data yang di simpan pada volatile memoryakan hilang apabila

    catu daya PLC mati. Volatile memory juga sering disebut Random Access

    Memory (RAM). Sebagian PLC yang menggunakan RAM dilengkapi dengan

    baterai cadangan apabila catu daya sumber mati. Tetapi hal ini juga akan

    menjadi masalah jika terjadi kegagalan baterai. Hal sebaliknya terjadi pada

    nonvolatile memory. Yang termasuk dalam kategori nonvolatile memory

    yaitu :

    Read-Only Memory (ROM)

    Memori ini dirancang untuk menyimpan program secara permanen.

    Secara umum PLC jarang menggunakan ROM untuk menyimpan

    program pengguna kecuali untuk aplikasi khusus yang programnya

    tidak akan diubah.

    Programmable Read-Only Memory (PROM)

    Merupakan salah satu jenis ROM yang dapat diprogram ulang dengan

    menggunakan alat pemrograman khusus. Memori ini jarang digunakan

    pada PLC untuk menyimpan program pengguna.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    29/82

    29

    Erasable Programmable Read-Only Memory (EPROM)

    Ini merupakan memori sejenis PROM yang dapat diprogram ulang

    setelah program yang sebelumnya telah tersimpan dihapus dengan

    menggunakan sinar ultraviolet.

    Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory (EEPROM)

    Ini merupakan jenis ROM yang menyerupai RAM dan paling banyak

    digunakan pada PLC untuk menyimpan program pengguna. Hal ini

    disebabkan karena dalam mengubah program pada memori ini dapat

    menggunakan perangkat pemrograman pada PLC itu sendiri, misalnya :

    komputer atau mini-programmer. Keunggulan lainnya dari memori jenis

    ini adalah kemampuan hapus-tulisnya yang berkisar 10.000 kali

    4. Input/Output

    Sistem input/output diskrit pada dasarnya merupakan antarmuka yang

    menghubungkan CPU (Central Processing UnitI) dengan peralatan

    input/output. Secara fisik, rangkaian input/output dengan unit CPU

    terpisah secara kelistrikan. Hal ini menjaga agar kerusakan pada

    peralaan input/output tidak menyebabkan terjadinya hubung singkat

    pada unit CPU.

    ModulInputpada PLC

    Kemampuan suatu sistem otomasi bergantung pada kemampuan PLC

    dalam membaca sinyal dari berbagai peranti input, misalnya sensor.

    Untuk mendeteksi suatu proses dibutuhkan sensor yang tepat untuk

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    30/82

    30

    masing-masing kondisi. Dengan kata lain sinyal input dapat berupa

    logika 0 dan logika 1 (on/off) ataupun analog.

    Berikut ini merupakan jenis inputpada PLC yang sering digunakan :

    1. Inputtegangan DC 12-24 Volt.

    2. Inputtegangan AC 200-240 Volt

    3. Inputtegangan AC/DC 12-24 Volt.

    Modul Outputpada PLC

    Suatu sistem otomasi tidak akan lengkap jika sistem tersebut tidak

    memiliki modul output. Outputsistem ini dapat berupa analog maupun

    digital. Output analog digunakan untuk menghasilkan sinyal analog

    sedangkan output digital digunakan untuk menghubungkan dan

    memutuskan jalur. Contoh peranti outputyang sering digunakan pada

    PLC adalah motor, relay, lampu dan speaker.

    Dari keempat contoh di atas, output jenis relay adalah yang paling

    fleksiblepenggunaanya karena dapat mengerakkan beban AC maupun

    DC. Kelemahannya terletak pada tanggapan switching-nya yang relatif

    lambat, harga yang relatif mahal, dan akan mengalami kerusakan

    setelah beberapa juta siklus switching.

    2.3.4 Perangkat-perangkatInput-Outputpada PLC

    Bagian input/outputdari PLC terdiri dari modul inputdan output. Sistem I/O

    membentuk interface dengan peranti medan yang dihubungkan pada pengontrol.

    Tujuan interface ini adalah untuk kondisi berbagai sinyal yang diterima dari atau

    dikirimkan ke peranti medan eksternal.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    31/82

    31

    Beberapa contoh peranti inputpada PLC antara lain:

    1. tombol-tekan / saklar-saklar mekanis

    2. saklar pembatas / saklar jarak

    3. sensor-sensor dan saklar-saklar fotoelektris

    4. Enkoder

    5. Pengukur regangan (strain gauge)

    6. Detektor ketinggian cairan dan pengukur aliran cairan

    7. Keypad

    Sedangkan peranti outputseperti :

    1. kontaktor

    2. katup-katup kontrol direksional / keran solenoid

    3. motor DC, motor langkah ( stepper motor )

    4. lampu indikator.

    Beberapa pengontrol yang dapat diprogram mempunyai modul terpisah untuk

    inputdan output. Hal ini untuk menjaga agar kerusakan pada peralatan input/output

    tidak menyebabkan terjadinya hubung singkat pada unit CPU. Isolasi rangkaian

    modul dari CPU ini umumnya menggunakan rangkaian optocoupler. Tetapi ada juga

    PLC yang mempunyai input dan outputyang dihubungkan sebagai bagian integral

    dari pengontrol (Gambar 2-3).

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    32/82

    32

    P LC

    Inpu t

    Outpu t

    L im i t swi tch

    s p e a k e r

    la m pu b u z ze r

    Gambar 2.3 Inputdan Outputterhubung sebagai bagian integral dari PLC

    Pada PLC yang memiliki hubungan I/O terpisah, sering digunakan raksebagai

    tempat I/O diletakkan. Pada saat modul diletakkan pada rak, maka hubungan listrik

    dengan sederetan kontak yang disebut backplane, diletakkan pada bagian

    belakang rak. Prosessor PLC yang dihubungkan dengan backplane ini, dapat

    berkomunikasi dengan semua modul pada rak. ( seperti Gambar 2-4 )

    .

    Gambar 2.4 modul I/O terpisah dari PLC melalui sistem rack

    Modul interface input menerima sinyal dan peralatan kontrol atau peranti

    proses (misalnya, 120 V ac) dan mengubahnya menjadi sinyal (5 V dc) yang dapat

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    33/82

    33

    digunakan oleh pengontrol. Modul interface output mengubah pengontrol sinyal

    (misalnya 5 V dc) menjadi sinyal eksternal (misalnya 120 V ac) yang mengendalikan

    sistem. Ada banyak jenis inputdan outputyang dapat dihubungkan pada pengontrol

    yang dapat diprogram dan dapat dibagi menjadi dua grup yakni : digital (disebut juga

    diskrit) dan analogi.

    Tiap modul I/O diberi daya oleh sumber tegangan (Gambar 2-5a dan 2.5b).

    Karena tegangan tersebut dapat berbeda magnitude maupun jenis, maka modul I/O

    dapat dijumpai pada berbagai batas kerja tegangan dan arus ac dan dc. Kedua

    tegangan dan arus harus cocok dengan persyaratan listrik dari sistem yang

    dihubungkan. Ada 4, 8, 12, 16 atau 32 terminal per modul. Pembuatan PLC

    membuat modul input dan output yang beraneka ragam. Modul analog I/O

    menyediakan interface untuk berbagai sinyal analogi, meliputi rentang tegangan

    (misalnya, 1 sampai dengan 5 V) dan rentang arus (misalnya, 4 sampai dengan 20

    mA).

    Gambar 2.5a Empat titik modul inputdiskrit 120 V-AC

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    34/82

    34

    Gambar 2.5b Empat titik modul outputdiskrit 4 A 120 V-AC

    Sinyal dihubungkan pada PLC melalui modul input. Modul inputmelakukan

    empat tugas pada sistem pengendali PLC antara lain:

    Merasakan sinyal yang diterima dari sensor pada peralatan kontrol

    Mengubah sinyal inputmenjadi level tegangan yang sesuai pada PLC tertentu

    Mengisolasi PLC dari fluktuasi pada tegangan atau arus sinyal input

    Memilih sinyal ke PLC yang menunjukkan sensor mana yang memulai sinyal.

    Modul interface inputanalog berisi rangkaian yang perlu menerima tegangan

    analog atau sinyal arus dari peranti analog. Input tersebut akan diubah dari input

    yang bernilai analog ke input yang bernilai digital oleh suatu rangkaian konverter

    analogi ke-digital (A/D. Peranti yang merasakan input analog mencakup suhu,

    cahaya, kecepatan, tekanan dan posisi transduser.

    Modul interface output analog berfungsi untuk menerima data digital dari

    prosesor yang kemudian akan diubah menjadi tegangan atau arus yang berbanding

    lurus untuk mengendalikan peranti-medan analog. Data digital dilakukan pada

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    35/82

    35

    rangkaian konverter digital-ke analog (D/A)untuk menghasilkan bentuk analog yang

    dibutuhkan.

    Masing-masing port atau terminal pada modul inputdan outputdiberi nomor

    tujuanyang unik (Gambar 2.6). Ini bertujuan agar prosesor dapat mengenali lokasi

    dari peranti untuk memonitor atau untuk mengontrolnya. Jenis modul dan lokasi

    fidik yang sesungguhnya dari terminal menetapkan alamat pemrograman. Format

    pengalamatan input dan output tergantung pada PLC khusus yang digunakan, dan

    biasanya dijumpai secara khusus pada manual pemakaian PLC yang akan digunakan.

    Alamat-alamat tersebut dapat disajikan dalam istilah desimal, oktal atau heksa

    desimal, tergantung pada sistem bilangan yang digunakan oleh PLC itu sendiri.

    Gambar 2.6a Format Alamat pada PLC mikro

    Format PLC mikro yang digambarkan pada Gambar 2.6a menggunakan

    bilangan terbatas dari titik kontrol. Masing-masing peranti input dan output harus

    mempunyai alamat tertentu. Pada instalasi rak PLC yang besar yang ditunjukkan

    pada Gambar 2.6b, lokasi modul di dalam rak dan bilangan terminal dari modul pada

    alat inputatau outputyang dihubungkan, akan menentukan alamatdari peranti.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    36/82

    36

    Gambar 2.6b Format Alamat I/O pada PLC yang besar

    Sistem pengontrol yang dapat diprogram memerlukan dua suplai daya. Suplai

    pertama, menyediakan daya yang akan digunakan oleh beban output untuk

    beroperasi dan disediakan oleh pemakai pengontrol yang dapat diprogram dalam hal

    ini PLC. Sedangkan suplai daya kedua diberikan secara internal sebagai modul yang

    merupakan bagian terintegrasi dengan PLC. Suplai daya ini menyediakan arus-searah

    internal untuk mengoperasikan rangkaian logika pada prosesor dan perangkat I/O.

    Besar tegangan yang disediakan tergantung pada jenis rangkaian terpadu (IC) di

    dalam sistem. Jika sistem dibuat dari IC gerbang logika, maka besar daya internal

    adalah sebesar 5 V, tetapi jika rangkaian terpadu adalah sistem jenis semikonduktor

    metal oksida yang saling melengkapi (complementary metal oxide semiconduktor =

    CMOS), maka besar tegangan suplai daya itu berada dalam rentang 3 V sampai

    dengan 18 V.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    37/82

    37

    BAB III

    PEMROGRAMAN PLC

    DENGAN MITSUBISHI GX DEVELOPER

    3.1. UMUM

    Bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengoperasikan sebuah

    Programmable Logic Controller ( PLC ) terus berkembang secara perlahan sejak

    PLC diperkenalkan pada tahun 1960. Sampai pertengahan tahun 1980, program pada

    PLC dituliskan dengan menggunakan perangkat pemrograman personal seperti

    sekarang dan penulisan bahasa pemrogramannya menggunakan serangkaian elemen

    logikal. Program kemudian disimpan pada sebuah kaset tape recorder. Hal ini

    menyebabkan keterbatasan dalam proses dokumentasi dan penyimpanan program

    karena keterbatasan memori penyimpanan. Seiring dengan perkembangan waktu,

    pemrograman PLC kemudian dituliskan dengan mengunakan aplikasi pada sebuah

    komputer pribadi yang dapat dihubungkan langsung dengan PLC. Dewasa ini, PLC

    sudah menggunakan memori yang sifatnya non-volatile seperti ROM, PROM,

    EPROM, dam EEPROM.

    Program yang dipakai untuk sistem-sistem yang berbasis mikroprosesor

    biasanya mengunakan bahasa/kode mesin. Bahasa/kode mesin ini merupakan

    serangkaian bilangan biner yang merepresentasikan instruksi-instruksi program.

    Tetapi juga dapat digunakan bahasa mesin yang menggunakan kode mnemonicatau

    STL(Statement List). STL atau kode mnemonic ini relatif lebih sulit dipelajari karena

    dalam menggunakannya harus terlebih dahulu memahami makna serangkaian kode

    yang biasanya digunakan pada bahasa/kode mesin.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    38/82

    38

    Kebanyakan PLC sekarang ini sudah menggunakan perangkat pemrograman

    yang sifatnya friendly usersehingga pemakai PLC yang berasal dari kalangan non-

    programmer dapat juga mempelajarinya dengan mudah. Penggunaan komputer

    personal untuk memrogram sebuah PLC dapat langsung menggunakan teknik

    pemrograman sekuensial yaitu, ladder diagram. Ladder diagram ini dapat langsung

    digambar dengan menggunakan fasilitas GUI (Graphic User Interface) seperti

    pemrograman visual yang dengan mudah dapat beroperasi pada sistem operasi

    Windows. Program yang telah dibuat kemudian dapat ditransfer ke PLC dengan

    menggunakan modul komunikasi yang telah tersedia yaitu serial port : COM.

    Perangkat seperti ini juga dilengkapi dengan fasilitas monitoringdan komunikasi.

    Gambar 3.1 memperlihatkan contoh tampilan GUI perangkat lunak Mitsubishi Gx

    Developer yang digunakan untuk memrogram PLC Mitsubishi.

    Gambar 3.1 tampilan Mitsubishi Gx Developer sistem operasi Windows XP

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    39/82

    39

    Sesuai dengan ketetapan IEC (International Electrical Commision) 61131-3

    pemrograman PLC dibagi atas 3 standar pemrograman yaitu :

    1. List Instruksi (Instruction List), yaitu : pemrograman dengan menggunakan

    instruksi-instruksi bahasa level rendah seperti Load, Not, And, And Inverse

    dan sebagainya.

    2. Diagram Tangga (Ladder Diagram), yaitu : pemrograman berbasis kontak

    logika relay, yang cocok digunakan untuk persoalan-persoalan kontrol diskret

    yang input-ouputnya hanya memiliki dua kondisi (On-Off) seperti pada

    kontrol konveyor, lift, lampu , atau motor listrik.

    3. Diagram Blok Fungsional (Function Block Diagram), yaitu : pemrograman

    berbasis aliran data secara grafis. Pemrograman ini banyak digunakan untuk

    tujuan kontrol proses yang melibatkan akuisisi data analog dan perhitungan-

    perhitungan yang lebih kompleks.

    Walaupun kebanyakan PLC telah mampu menggunakan ketiga model

    pemrograman tersebut di atas, tetapi sampai saat ini pemrograman dengan

    menggunakan ladder diagram lebih banyak digunakan. Hal ini disebabkan karena

    ladder diagram lebih mudah dipahami dan tampilannya mirip dengan wiring

    diagram.Alurnya bisa dilihat secara langsung, tanpa harus memahami banyak kode

    program seperti pada kode Mnemonic. Selain itu dengan menggunakan ladder

    diagram dapat juga menambahkan keterangan pada masing-masing alamat pada

    ladder diagram, sehingga dapat memahami fungsi dari masing-masing alamat pada

    PLC.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    40/82

    40

    X2 Y1

    3.2. DIAGRAM TANGGA (LADDER DIAGRAM )

    Diagram tangga (ladder diagram) merupakan diagram satu garis yang

    menggambarkan suatu proses kontrol sekuensial yang umum. Diagram ini

    menunjukkan hubungan interkoneksi antara perangkat input dengan perangkat output

    sistem kontrol. Dinamakan diagram tangga (ladder diagram) karena diagram ini

    mirip dengan tangga. Sama seperti halnya sebuah tangga, diagram ini memiliki

    sejumlah anak tangga tempat setiap peralatan dikoneksikan. Gambar 3.2

    memperlihatkan salah satu contoh sederhana sebuah diagram tangga (ladder

    diagram) yang digunakan pada pemrograman PLC.

    L1 L2

    Perangkat input Output

    Gambar 3.2 Contoh ladder diagram

    Dari Gambar 3.2 di atas, garis vertikal pada ladder diagram yang ditandai dengan L1

    dan L2 pada dasarnya adalah merupakan line tegangan yang dapat berupa sumber

    tegangan DC maupun sumber tegangan AC. Jika line tersebut merupakan sumber

    tegangan AC, maka L1 disebut line fasa sedangkan L2 disebut line netral. Tetapi

    apabila line tersebut merepresentasikan sumber tegangan DC, maka line L1

    merupakan terminal positif , dan line L2 merupakan terminal negatif.

    X1

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    41/82

    41

    Dalam menggambarkan sebuah ladder diagram, ditetapkan beberapa

    konvensi-konvensi tertentu antara lain :

    1. Garis garis vertikal diagram merepresentasikan rel-rel daya, yang dapat

    berupa sumber tegangan DC atau AC dimana di antara keduanya komponen-

    komponen rangkaian terhubung.

    2. Tiap-tiap anak tangga merepresentasikan sebuah operasi sekuensial di dalam

    suatu sistem kontrol.

    3. Sebuah ladder diagram dibaca dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.

    Anak tangga teratas dibaca dari kiri ke kanan, berikutnya anak tangga kedua

    dibaca dari kiri ke kanan begitu seterusnya. Ketika PLC dalam keadaan

    bekerja, PLC akan membaca seluruh program tangga dari dari kiri ke kanan,

    dan dari atas ke bawah. Prosedur ini disebut sebagai sebuah siklus.

    4. Tiap-tiap anak tangga harus dimulai dengan sebuah input atau beberapa input

    dan harus berakhir dengan setidaknya sebuah output. Istilah input ini

    digunakan sebagai sebuah langkah kontrol seperti menutup sebuah saklar

    sedangkan istilah output digunakan pada sebuah perangkat yang terkoneksi

    pada sebuah output PLC misalnya: lampu indikator.

    5. Perangkat-perangkat listrik ditampilkan dalam kondisi normalnya. Ini berarti

    bahwa sebuah saklar yang terbuka dalam keadaan normalnya akan

    digambarkan terbuka dalam ladder diagramnya begitu juga sebaliknya,

    sebuah saklar yang tertutup dalam keadaan normalnya digambarkan tertutup

    pada ladder diagramnya.

    6. Sebuah perangkat tertentu dapat digambarkan pada lebih dari satu anak

    tangga. Sebagai dapat menggunakan beberapa relay untuk menjalankan

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    42/82

    42

    Akhir (End)

    Perangkat Input

    Output

    sebuah lampu indikator. Seperti pada Gambar 3.3 di bawah, beberapa input

    (terdiri atas beberapa anak tangga) dipasangkan pada satu output.

    Penggunaan alamat yang berupa huruf atau nomor-nomor untuk tiap

    perangkat input maupun output dimaksudkan untuk memberi label bagi

    perangkat tersebut pada tiap-tiap situasi kontrol yang dihadapinya.

    Gambar 3.3 Membaca sebuah ladder diagram

    7. Alamat-alamat bagi tiaptiap perangkat I/O menggunakan notasi yang

    tergantung pada pabrikan PLC pembuatnya. Sebagai contoh pada Mitsubishi

    menggunakan huruf X untuk alamat inputnya dan huruf Y untuk alamat

    outputnya, misalnya: X001, X040, Y002, Y020, dan lain sebagainya.

    Sedangkan Siemens menggunakan huruf I sebagai input dan huruf Q sebagai

    output, misalnya : I0.1, Q2.0.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    43/82

    43

    3.3. FUNGSI - FUNGSI LOGIKA

    Banyak situasi kontrol yang mengharuskan dilakukannya kombinasi

    tindakan-tindakan pengontrolan agar kondisi-kondisi tertentu terpenuhi. Kombinasi-

    kombinasi logika dari pengontrolan tersebut diharapkan akan membentuk suatu

    rangkaian proses kontrol yang diharapkan. Dalam kombinasi logika, hanya dikenal

    dua logika keadaan yaitu situasi ON dan situasi OFF atau bisa juga diandaikan

    dengan situasi saklar terbuka dan saklar tertutup. Dua kondisi ini juga dapat disebut

    sebagai konsep bilangan biner atau konsep Boolean. Bilangan biner 1

    merepresentasikan adanya sinyal sedangkan bilangan 0 merepresentasikan tidak

    adanya sinyal.

    Tabel.3.1 Contoh Konsep bilangan Biner

    1 0 Contoh

    Beroperasi Tidak beroperasi Limit switch

    Tertutup Terbuka Valve

    ON OFF Lampu

    Berjalan Berhenti Motor

    Berbunyi Diam Alarm

    Konsep bilangan biner seperti di atas pada dasarnya juga digunakan pada

    PLC, dimana fungsi-fungsi yang terdiri dari AND, OR, NOT mengkombinasikan

    variabel-variabel biner sehingga membentuk suatu pernyataan logika. Setiap fungsi

    memiliki aturan yang menentukan hasil keluaran, apakah hasil keluaran tersebut

    benar atau salah.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    44/82

    44

    A B

    3.3.1. LOGIKA AND

    Gambar 3.4a di bawah menunjukkan bahwa perangkat output C (lampu) tidak

    akan menyala apabila salah satu (A atau B ) atau kedua saklar A dan B tidak dalam

    posisi tertutup. Apabila menggunakan logika bilangan biner, maka keluaran bernilai

    1 (lampu menyala) tidak akan diperoleh apabila kondisi A (saklar A) atau B (saklar

    B) bernilai 0 atau kondisi keduanya (saklar A dan B) bernilai 0. Bila ingin

    mentabulasi dalam bentuk sebuah tabel, maka hubungan antara input dan outputnya

    dapat digambarkan pada Tabel 3.2.

    C

    Gambar 3.4a. Logika AND dalam bentuk hubungan kelistrikan

    b. Gerbang Logika AND

    Tabel 3.2. Tabel kebenaran logika AND

    INPUT

    A

    INPUT

    B

    OUTPUT

    C

    0 0 0

    1 0 0

    0 1 0

    1 1 1

    A

    CB

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    45/82

    45

    A

    B

    B

    C

    3.3.2. LOGIKA OR

    Gambar 3.5a menunjukkan suatu situasi dimana sebuah perangkat output

    (lampu) akan menghasilkan output (menyala) apabila salah satu saklar yaitu saklar A

    atau B dihubungkan. Hubungan logika tersebut dapat juga dilihat pada kombinasi

    bilangan biner dalam Tabel 3.3 di bawah ini. Dimana apabila input A atau input B

    bernilai 1 maka output C akan bernilai 1.

    Gambar 3.5a. Logika OR dalam bentuk hubungan listrik

    b. Gerbang logika OR

    Tabel 3.3. Tabel kebenaran logika OR

    INPUT

    A

    INPUT

    B

    OUTPUT

    C

    0 0 0

    0 1 1

    1 0 1

    1 1 1

    3.3.3. LOGIKA NOT

    Logika NOT dapat direpresentasikan dengan Gambar 3.6 dimana perangkat

    output lampu akan menyala apabila kondisi saklar A tetap dalam keadaan tertutup.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    46/82

    46

    SUMBER

    TEGANGAN

    AA C

    Tabel kebenaran logika ini dapat dilihat pada Tabel 3.4. Gerbang logika NOT

    terkadang disebut juga logika pembalik (inverter).

    Gambar 3.6a Logika NOT dalam bentuk hubungan listrik

    b. Gerbang logika NOT

    Tabel 3.4. Tabel kebenaran untuklogika NOT

    INPUT

    A

    OUTPUT

    C

    0 1

    1 0

    3.3.4. LOGIKA NAND

    Pada dasarnya logika NAND merupakan kebalikan dari logika AND.

    Sehingga apabila nilai bilangan biner dari output logika AND bernilai 1 maka output

    logika NAND akan bernilai 0. Pada aljabar Boolean notasi logika NAND dituliskan

    sebagai BA. , dimana sesuai sifat komutatif ABBA .. = . Gerbang logika NAND dan

    tabel logika kebenaran logika NAND diperlihatkan pada Gambar dan Tabel di

    bawah ini.

    Gambar 3.7 Gerbang logika NAND

    A

    BC

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    47/82

    47

    Tabel 3.5. Tabel kebenaran logika NAND

    INPUT

    A

    INPUT

    B

    OUTPUT

    C = BA.

    0 0 1

    1 0 1

    0 1 1

    1 1 0

    3.3.5. LOGIKA NOR

    Jika logika NAND merupakan kebalikan dari logika AND, maka logika NOR

    merupakan kebalikan dari logika NOT. Pada aljabar Boolean logika NOR dituliskan

    sebagai BA + , dimana dapat juga dituliskan ABBA +=+ . Tabel kebenaran logika

    NOR dan simbolnya ditunjukkan pada Tabel dan Gambar di bawah ini.

    Gambar 3.8. Simbol gerbang logika NOR

    A

    B

    C

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    48/82

    48

    Tabel 3.6. Tabel kebenaran logika NOR

    INPUT

    A

    INPUT

    B

    OUTPUT

    C = BA +

    0 0 1

    1 0 0

    0 1 0

    1 1 0

    3.3.6 LOGIKA XOR

    Sebuah gerbang OR akan menghasilkan output ketika salah satu atau kedua

    inputnya bernilai 1. Akan tetapi pada kondisi tertentu diperlukan sebuah gerbang

    yang mamapu menghasilkan output apabila salah satu inputnya, tetapi bukan kedua-

    duanya bernilai 1. Simbol gerbang logika dan Tabel kebenaran logika XOR ( OR

    exclusive) dapat dilihat di bawah ini.

    Gambar 3.9 Simbol gerbang logika XOR

    A

    BC

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    49/82

    49

    Tabel 3.7. Tabel kebenaran logika XOR

    INPUT

    A

    INPUT

    B

    OUTPUT

    C= BA

    0 0 0

    1 0 1

    0 1 1

    1 1 0

    3.4. PEMROGRAMAN PLC DENGAN MENGGUNAKAN MITSUBISHI

    GX DEVELOPER

    Programmable logic controller yang digunakan oleh penulis untuk merancang

    beberapa proses kontrol dalam tugas akhir ini adalah PLC Mitsubishi dengan

    spesifikasi dapat di lihat pada lampiran 1.

    Spesifikasi tersebut menunjukkan bahwa PLC yang digunakan dapat

    beroperasi pada suplai tegangan 100-240 VAC dengan frekuensi 50/60 Hz, dan

    memiliki arus kerja sebesar 2.5 A. Selain itu, PLC ini memiliki jumlah terminal input

    16 buah dan terminal output sebanyak 14 buah, sedangkan tegangan kerja sebesar 24

    VDC. Sehingga semua input yang digunakan bekerja pada tegangan 24 VDC dan

    semua terminal output memiliki tegangan 100-240 VAC.

    3.4.1. Mitsubishi GX Developer

    Pada dasarnya setiap vendor PLC memiliki softwarependukungnya masing,

    seperti : PLC Omron yang menggunakan program CX, PLC Siemens yang

    menggunakan program Micro Win S7, PLC LG yang menggunakan program

    KGL_Win, dan Mitsubishi sendiri yang menggunakan Mitsubishi GX Developer.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    50/82

    50

    Program pendukung (software support) ini bertujuan agar setiap pengguna personal

    komputer yang bermaksud untuk menggunakan PLC sebagai alat kontrol dapat

    berkomunikasi dengan PLC itu sendiri. Walaupun setiap merk PLC menggunakan

    software yang berbeda-beda, namun pada dasarnya sistem operasionalnya sama saja.

    Mitsubishi GX Developer memiliki enam simbol dasar yang digunakan pada

    pemrogramannya. Setiap simbol memiliki keunikan tersendiri. Keenam symbol

    tersebut antara lain :

    X : digunakan sebagai simbol input PLC

    Y : digunakan sebagai simbol output PLC

    T : digunakan sebagai simbol timerpada PLC

    C : digunakan sebagai simbol counter (pencacah) pada PLC

    M dan S : digunakan sebagai internal relayyang ada di dalam PLC

    Ini berarti bahwa semua peralatan yang diwakili oleh simbol-simbol tersebut

    akan bekerja hanya pada dua keadaan yaitu : ON atau OFF, logika 1 atau logika 0.

    Bagian ini akan membahas secara singkat cara menggunakan softwareMitsubishi

    GX Developer.

    Berikut beberapa langkah awal penggunaan softwareMitsubishi GX Developer :

    1. Proses penginstalasian software Mitsubishi GX Developer dimulai dengan

    menginstal Envmel-nya terlebih dahulu. Setelah menginstal Envmel-nya,

    maka dapat melanjutkan proses instalasi melalui ikon setup. Dapat dilihat

    pada Gambar 3.10.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    51/82

    51

    Gambar 3.10 Menu tampilan proses penginstalan softwareMitsubishi GX Developer

    2. Pada saat menggunakan program Mitsubishi GX Developer, akan terdapat

    dua pilihan menu yaitu pilihan menu new project atau open project. Jika

    hendak merancang program baru maka dapat memilih menu project

    kemudian memilih new project. Tetapi bila ingin membuka file rancangan

    program yang sudah ada sebelumnya dan telah tersimpan, maka dapat

    menggunakan menu project kemudian pilih open project. Seperti pada

    Gambar 3.11.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    52/82

    52

    Gambar 3.11 Menu tampilan awal pada Mitsubishi GX Developer

    3. Jika ingin memilih new project, maka akan terlihat tampilan new project

    seperti Gambar 3.12. Kemudian harus memilih tipe dan seri PLC yang

    digunakan, misalnya dengan menggunakan seri : FXCPU dengan tipe :

    FX0(S). Setelah itu dapat mengisikan namaprojectyang akan dirancang.

    Gambar 3.12 Menu tampilan untuk memilih tipe dan seri PLC

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    53/82

    53

    4. Untuk menggunakan ladder diagram, gunakan simbol-simbol pada menu bar

    sebagai berikut. Misalnya, ingin membuat kontak NO, maka klik simbol

    kemudian isikan kode input X1 kemudian klik OK. Begitu juga dengan

    simbol alamat output, klik kemudian isikan kode output Y1 kemudian klik

    OK. Tampak pada Gambar 3.13 dan Gambar 3.14.

    Gambar 3.13 Menu tampilan untuk membuat input

    Gambar 3.14 Menu tampilan untuk membuat output

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    54/82

    54

    5. Pada akhir program Mitsubishi ini, tidak perlu membuat instruksi END,

    karena secara otomatis instruksi tersebut sudah ada pada program.

    Selanjutnya klik menu CONVERT, untuk mengecek apakah program yang

    dibuat sudah benar atau belum. Setelah program di-convert. maka program

    tersebut dapat ditransfer ke PLC. Dapat dilihat pada Gambar 3.15.

    Gambar 3.15 Menu tampilan program convert

    6. Pilih menu onlineuntuk komunikasi dengan PLC yang digunakan. Kemudian

    pilih write to PLCjika program tersebut hendak ditransfer dari komputer ke

    PLC. Jika ingin mengetahui program sebelumnya yang telah tersimpan pada

    PLC, maka pilihread from PLC. Dapat dilihat pada Gambar 3.16.

    Gambar 3.16 Menu tampilan untuk proses transfer program ke PLC

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    55/82

    55

    3.4.2. Internalrelaypada Mitsubishi GX Developer

    PLC memiliki elemen-elemen yang digunakan untuk menyimpan data, yaitu

    bit-bit. Bit-bit tersebut menjalankan fungsi-fungsi relay yang dapat memutus dan

    menyambungkan perangkat-perangkat lain. Elemen ini disebut internal relay.

    Internal relay ini bukanlah seperti relaypada umumnya, namun hanya merupakan

    bit-bit di dalam memori yang bekerja sebagaimana layaknya sebuah relay.

    Perlu di ingat bahwa internalrelayini tidak dapat digunakan secara langsung

    untuk mengaktifkan sebuah output eksternal. Internalrelayini hanya berfungsi untuk

    mengaktifkan sebuah kontak internal yang secara bersama-sama akan mengaktifkan

    sebuah output eksternal. Internal relayini terdiri dari kontak-kontak NC (Normally

    Close) dan NO (Normally Open) dengan menggunakan simbol M dan S.

    3.4.2.1 Pemrograman internalrelay

    1. Latching (Penahan)

    Internalrelaydi sini berfungsi untuk menahan suatu keluaran (output) untuk

    suatu masukan yang sifatnya sementara. Hal ini diperlihatkan pada Gambar 3.17 di

    bawah ini.

    Gambar 3. 17 Internalrelaysebagai pengunci (latching)

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    56/82

    56

    Pada Gambar 3.17 tersebut, ketika input X000 dalam kondisi ON maka

    internal relay M0 akan mengunci output Y000 tetap dalam kondisi ON walaupun

    input X000 kembali pada kondisi OFF.

    2. Operasi one-shot

    Salah satu fungsi lain dari sebuah internalrelayadalah kemampuannya untuk

    dapat diaktifkan hanya pada satu siklus/scan saja. Sehingga relay tersebut mampu

    menghasilkan sebuah pulsa berdurasi tetap pada kontak-kontaknya ketika

    dioperasikan. Fungsi ini sering juga disebut fungsi one-shot. Fungsi one-shot ini

    diperlihatkan pada gambar 3.18 berikut.

    Gambar 3.18 Operasi One-shot

    Gambar 3.18 memperlihatkan bahwa saat kontak X000 berada pada kondisi

    ON, maka kontak M0 juga akan ON, ini akan mengaktifkan relayM0. Selama satu

    siklus/scan, relayM0 akan On tetapi, pada siklus berikutnya M0 akan kembali pada

    kondisi OFF walaupun kontak X000 dan MO berada pada kondisi ON.

    3. Fungsi Setdanreset

    Instruksi setakan mengakibatkan relaymempertahankan keadaannya sampai

    fungsi resetnya di eksekusi. Operasi ini sering juga disebut flip-flop.Fungsi set dan

    reset ini diperlihatkan pada Gambar 3.19. Pada Gambar 3.19 tersebut, ketika X000

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    57/82

    57

    berada dalam kondisi ON, maka X000 akan mengaktifkan relayM0.Relayini akan

    terus aktif walaupun X000 telah OFF. Untuk menonaktifkannya maka kontak X001

    harus diaktifkan sehingga kontaknya akan mengaktifkan resetrelayM0.

    Gambar 3. 19 Fungsi Set danReset

    4. Relaykontrol induk ( Master Control )

    Relay kontrol induk induk (Master Control) merupakan salah satu bentuk

    aplikasi internalrelayyang berfungsi untuk mengendalikan seluruh bagian yang ada

    pada ladder diagram. Ilustrasi relay kontrol induk (Master Control Relay) ini

    diperlihatkan pada Gambar 3.20 berikut.

    Gambar 3.20 FungsiMaster Control

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    58/82

    58

    Dari Gambar 3.20 menunjukkan bahwa ketika input X000 berada dalam

    keadaan ON maka input tersebut akan mengaktifkan master control M1. Pengaktifan

    M1 akan mengakibatkan input X001 dan input X002 tidak dapat mengaktifkan

    output Y001 dan Y003. Perlu diingat bahwa relay kontrol induk M1 hanya

    mengontrol bagian antara tempatnya beroperasi dengan tempat relay reset M1

    berada.

    3.4.3 Timer pada Mitsubishi GX Developer

    PLC memiliki beberapa bentuk timer yang memilliki fungsi tersendiri. Pada

    PLC yang berukuran kecil biasanya hanya dijumpai satu jenis timer saja, yaitu timer

    on-delay.PLC Mitsubishi model FXOS 30 MR-ES/UL yang digunakan oleh penulis

    dalam penulisan tugas akhir ini juga hanya memiliki timer on-delay saja. Beberapa

    jenis timer pada PLC antara lain :

    1. Timer on-delay : merupakan jenis timer yang akan aktif setelah waktu tundayang telah ditetapkan tercapai.

    2. Timer off-delay : merupakan jenis timer yang akan mati/non-aktif setelahwaktu tunda yang telah ditetapkan tercapai

    3. Timer pulsa : merupakan jenis timer yang berubah menjadi aktif atautidak aktif selama periode selang waktu yang telah

    ditetapkan.

    Durasi waktu yang ditetapkan untuk sebuah timer disebut sebagai waktu

    preset, yang besarnya merupakan kelipatan dari satuan basis waktu yang digunakan

    pada PLC tersebut. Beberapa basis waktu yang biasa digunakan antara lain 10 msec,

    100 msec, 1 sec, 10 sec, dan 100 sec. PLC Mitsubishi model FXOS 30 MR-ES/UL

    ini menggunakan basis waktu 10 msec dan 100 msec dengan konstanta K yang

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    59/82

    59

    menyatakan kelipatan waktu basis yang digunakan. Untuk nilai K = 500, maka timer

    akan bekerja setelah tunda waktu 500 x 10 msec = 5 sec atau 500 x 100 msec = 50

    sec. Pada Mitsubishi FXOS 30 MR-ES/UL, terdapat internal relay khusus untuk

    mengaktifkan timer dengan basis waktu 10 msec, yaitu M8028. Ketika internalrelay

    M8028 diaktifkan, maka timer 32 timer 55 (24poin) akan direset menjadi timer

    dengan basis waktu 10 msec. Gambar 3.21 menunjukkan pengunaan timer pada

    Mitsubishi FXOS 30 MR-ES/UL. Dari Gambar tersebut, apabila kontak X000

    diaktifkan, maka kontak tersebut akan mengaktifkan timer T0. Setelah selang waktu

    selama K20 = 20 x 100 msec = 2 sec telah tercapai, maka kontak T0 akan

    mengaktifkan output Y0.

    Gambar 3.21 Operasi timer

    3.4.4 Counter pada Mitsubishi GX Developer

    Sebuah counter (pencacah) memungkinkan dilakukannya pencacahan

    (penghitungan) terhadap sebuah input. Jika sebuah counter ditetapkan menghitung

    suatu nilai (jumlah ) tertentu, dan ketika jumlah atau nilai telah tercapai, maka

    counter tersebut akan mengoperasikan kontak-kontaknya. Konstanta K juga

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    60/82

    60

    digunakan untuk menyatakan besar pencacahan yang akan mengaktifkan kontak-

    kontak counter yang digunakan. Terdapat dua tipe counter yaitu : up-counter

    (pencacah maju) dan down-counter(pencacah mudur). Up-counter (pencacah maju)

    melakukan penghitungan maju dari nilai nol hingga mencapai suatu nilai yang telah

    ditetapkan. Sedangkan down-counter (pencacah mundur) melakukan perhitungan

    mundur dari harga yang telah ditetapkan sampai countermencapai nilai nol.

    Gambar 3.22 Operasi Counter pada Mitsubishi

    Dari Gambar 3.24, dapat dilihat bahwa ketika input X000 diaktifkan, maka

    input ini akan mengaktifkan counter C0. output kontak ini akan aktif (mulai

    menghitung) bila koilnya diaktifkan selama harga yang telah ditetapkan yaitu 25 kali.

    Ketika nilai 25 ini tercapai, maka kontak C0 akan mengaktifkan output Y000.

    Counter Co dapat di-resetpada saat input X001 diaktifkan.

    Pada Mitsubishi FXOS 30 MR-ES/UL ini juga dikenal high speed counter

    yaitu counteryang dapat mencacah dengan cepat seperti pada penghitungan jumlah

    ekslempar surat kabar yang dicetak dan lain sebagainya. Counter 235 sampai dengan

    counter 255 merupakan high speed counterpada Mitsubishi.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    61/82

    61

    Tetapi penggunaan 21 counter ini terbagi atas beberapa jenis yaitu :

    1. Counter1 phasedengan penggunaan start/reset: C235 C240

    2. Counter 1 phasedengan penggerak start/reset : C241 C2453. Counter 2 phase bi-directional : C246 C2504. Counter tipe phase A/B : C251 C255

    Perlu diingat penggunaan counter ini hanya tetras pada input X0, X1, X2,

    dan X3. di luar input tersebut, maka input lainnya tidak akan dapat mengaktifkan

    counter-counter yang telah disebutkan di atas. Tabel 3.8 memperlihatkan daftar high

    speed counteryang tersedia pada PLC Mitsubishi FXOS 30 MR ES/UL. Counter

    C235, C241, C244, C246, C247, C249, C251, C252, dan C 254 merupakan high

    speed counter yang memiliki back-up, sehingga counter tersebut tetap mampu

    menyimpan data terakhir jika sewaktu-waktu terjadi kegagalan catu daya.

    Penggunaan high speed counter yang berbeda pada satu kondisi dapat

    diizinkan, tetapi penggunaan inputnya tidak boleh bersamaan. Sebagai contoh, input

    X0-X3 tidak dapat digunakan untuk lebih dari satu high speed counter. Sehingga

    apabila input X0 telah digunakan untuk mengaktifkan high speed counter C235,

    maka input tersebut tidak dapat lagi digunakan untuk mengaktifkan high speed

    counteryang lainnya.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    62/82

    62

    Tabel 3.8. Daftar high speed counter

    Counter 1 phase dengan

    penggunaan start/reset

    Counter 1 phase

    dengan penggerak

    start/reset

    Counter 2 phase bi-

    directional

    Counter tipe ph

    A/B

    I

    N

    P

    U

    T

    C235 C236 C237 C238 C241 C242 C244 C246 C247 C249 C251 C252 C2

    X0 U/D U/D U/D U U U A A

    X1 U/D R R D D D B B

    X2 U/D U/D R R R

    X3 U/D R S S

    Keterangan Tabel : U : input up-counter

    D : inputdown-counter

    A : inputcounter phase A

    B : input counterphase B

    S : inputstart counter

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    63/82

    63

    BAB IV

    APLIKASI SMART SISTEM GEDUNG PERKANTORAN

    DENGAN MENGGUNAKAN

    PLC MITSUBISHI FX0S-30MR-ES

    4.1 PERANCANGAN DAN APLIKASI SISTEM

    Dalam dunia otomasi, Programmable Logic Controller (PLC) dikenal

    sebagai salah satu alat kontrol. Alat ini bukan hanya mampu menggantikan

    penggunaan relaysebagai alat kontrol, tetapi juga memiliki tambahan fungsi kontrol.

    Pada bab ini akan dibahas perancangan smart system untuk mengontrol

    sistem secara otomasi seperti sistem penerangan, saluran telepon, sistem keamanan

    dan sistem pendinginan dengan menggunakan PLC Mitsubishi FX0S-30MR-ES.

    Perancangan sistem ini dirancang dapat bekerja setiap hari. Pada hari senin

    sampai dengan hari jumat para staff bekerja seperti biasanya antara pukul 08.00

    sampai dengan pukul 17.00, sedangkan pada hari sabtu para staff hanya bekerja

    setengah hari antara pukul 08.00 sampai dengan pukul 12.00. pada hari minggu tidak

    terdapat kegiatan pada gedung perkantoran. Pukul 17.00 sampai dengan pukul 08.00

    lampu yang terdapat pada halaman gedung perkantoran akan hidup.

    Waktu kerja secara nyata adalah 9 jam antara pukul 08.00 sampai pukul

    17.00 tetapi pada aplikasi ini waktu tersebut diasumsikan selama 9 detik dan diberi

    simbol T0. Sedangkan waktu malam hingga pagi hari adalah 15 jam antara pukul

    17.00 sampai dengan pukul 08.00 dan pada aplikasi ini diasumsikan selama 15 detik

    dan diberi simbol T1. sedangkan pukul 08.00 sampai dengan pukul 12.00 adalah 5

    jam, pada aplikasi ini diasumsikan selama 5 detik dan diberi simbol T2.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    64/82

    64

    4.2 Daftar Input Dan Output

    Alokasi memori input dan output yang digunakan pada proses pengontrolan

    tersebut, diperlihatkan pada Tabel 4.1a dan Tabel 4.1b berikut ini:

    Tabel 4.1a. Daftar InternalRelay, Timer, Counter

    Fungsi Keterangan Fungsi Keterangan

    M0 InternalRelay T3 Waktu tidak kerja

    M1 InternalRelay T4 Waktu tidak kerja

    T0 Waktu Kerja selama 9 jam C0 Counter pagi hari

    T1 Waktu tidak Kerja selama 15 jam C1 Counter malam hari

    T2 Waktu Kerja selama 5 jam (sabtu) M2 InternalRelay

    Table 4.1b. Daftar input dan Output secara Lengkap

    Input Nama Alat Output Nama Alat

    X001 Sensor Gerak Y000 Lampu Direktur

    X002 Sensor Asap Y001 Ac Direktur

    X003 Sensor Kemanan Y002 Lampu Staff

    X004 Tombol Lembur Y003 Ac Staff

    X005 Tombol mematikan lampu Y004 SaluranTeleponSatpam

    X016 Tombol Start Y005 Saluran Telepon Staff

    X017 Tombol Stop Y006 Alarm kebakaran

    Y007 Alarm Keamanan

    Y010 Lampu Taman

    Y011 Lampu Satpam

    Y012 Ac Satpam

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    65/82

    65

    4.3 LAMPU DAN AC DIRUANGAN DIREKTUR

    4.3.1 Prinsip Kerja

    Aplikasi ini dirancang untuk mengontrol sistem penerangan dan sistem

    pendinginan dengan menggunakan sensor pada ruangan direktur. Di mana pada

    perancangan sistem ini diinginkan lampu dan ac dapat menyala pada saat ada

    pergerakan di dalam ruangan. Ladder diagram dari sistem ini dapat dilihat pada

    Gambar 4.1

    Cara kerja sistem tersebut adalah sebagai berikut : pada saat sistem kontrol

    PLC dihidupkan maka internal relay (M0) akan energize kemudian lampu dan ac

    akan aktif apabila sensor (X001) mendeteksi adanya pergerakan orang didalam

    ruangan. Apabila tidak terdapat pergerakan di dalam ruangan maka lampu (Y000)

    dan ac (Y001) akan padam.

    Gambar 4.1Ladder diagramdiruang Direktur

    Sensor yang dapat digunakan pada aplikasi ini adalah sensor gerak. Sensor ini

    akan mendeteksi pergerakan. Sensor ini dilengkapi dengan sonar, Apabila ada yang

    bergerak di dalam ruangan, maka sensor ini akan aktif.

    Hamdani : Aplikasi Smart System Pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan PLC FX0S-30MR-ES, 2008.USU Repository 2009

  • 5/25/2018 Tutorial Plc

    66/82

    66

    4.3.2 Daftar Input Dan Output Yang Digunakan Dalam Mengontrol Lampu

    Dan Ac Diruang Direktur

    Alokasi memori input dan output yang digunakan pada proses pengontrolan

    pada Gambar 4.1 dapat dilihat pada Table 4.2.

    Tabel 4.2. Daftar Input dan Ouput

    Simbol Fungsi

    M0 InternalRelay

    X001 Sensor Gerak

    Y001 Lampu diruangan Direktur

    Y002 Ac diruangan Direktur

    4.4 LAMPU DAN AC DIRUANGAN STAFF

    4.4.1 Prinsip Kerja

    Pada aplikasi ini akan dirancang sistem penerangan dan sistem pendinginan

    pada ruangan staff. Sistem tersebut akan aktif pada saat PLC diaktifkan. Ladder

    diagramdari sistem ini dapat dilihat pada Gambar 4.2.

    Prinsip kerja sistem tersebut adalah pada saat sistem bekerja maka M0 akan

    aktif dan secara langsung dapat mengaktifkan lampu (Y002) dan ac (Y003) pada

    ruangan staff, yang akan aktif selama waktu kerja. Setelah waktu kerja telah berakhir

    maka lampu dan ac akan padam. Apabila staff ingin bekerja lebih dari waktu yang

    ditentukan, maka dapat


Recommended