Date post: | 10-Apr-2016 |
Category: |
Documents |
Upload: | rund-van-eargh |
View: | 245 times |
Download: | 5 times |
TUTORIAL
VERTIGO
Pembimbing :Letkol CKM. Dr. Heriyanto Sp.S
0leh : Edy Hariyanto 012106138ILMU PENYAKIT SARAF
RST TINGKAT II DR SOEDJONO MAGELANGFK UNISSULA SEMARANG
2015
DEFINISI• VERTIGO
DIZZINESSGIDDINESSUNSTEADINESS
• VERTERE : MEMUTAR (LATIN)• VERTIGO : ILUSI SENSASI ROTASI
DIZZINESS : ILUSI TAK JELAS ROTASISINKOPE : RASA HILANGNYA KESADARANDISEKUILIBRIUM : HILANGNYA BALANS TANPA RASA
DIZZINESS
SEMAKIN RINGAN
SEJARAH• Marie Jean Pierre Flourens (1794-1864)• Di Perancis : Jean Marc Gaspard Itard (1774-1838)
• Salah satu expert otologi pertama• 1821 : buku ajar penyakit telinga pertama• Guru besar anatomi komparatif di Paris• Saraf akustik : cochlea & vestibulum• Serebelum : mengendalikan koordinasi gerakan-gerakan tubuh• Peranan kanalis semisirkularis
• Prosper Meniere (1799-1862)• Vertigo akibat penyakit labirin Penyakit Meniere
• Jean Martin Charcot (1825-1893)• Salah seorang neurologist dunia terbesar• Memperkuat penelitian Meniere
• Di Jerman : Friedrich Leopold Goltz (1834-1902)• Seorang otologist• Menentukan hubungan vertigo dengan iritasi kanalis semisirkularis
(Rogers FB, 1982)
SEJARAH• Walter E. Dandy (1886-1946), ahli bedah saraf dari Amerika
Serikat• Untuk vetigo labirin yang intractable pemotongan nervus vestibularis
• Paruh pertama abad 20 (1900-1950)• Destruksi kanalis semisirkularis dengan alkohol dan listrik untuk vertigo
berat• Sesudah itu ditemukan obat² antivertigo simtomatik
• Atropine, dimenhidrinate, meclizine, piridoksine• Obat anti histamin : diphenhidramin, tripelennamine, chlorpheniramine• Tranquilizer : diazepam• Sedatif
• Pada 1938, Charles S. Hallpike (1900-1979) dan Hugh WB. Cairns (1896-1952) dari Inggris :• Perubahan-perubahan histologik yang khas pada penyakit Meniere
Rogers FB, 1982
SEJARAH• Ernest Glen Wever (Lahir 1952)
• Guru besar psikologi dari Princeton University• Melengkapi A Life’s Work dalam audiologi binatang• 1930 : Efek Wever – Bray : Saraf auditory pada manusia
diyakini mengikuti suara (bunyi) yang mendatanginya• Cochlear microphonics : potensial elektris yang digenerated
oleh cochlea pada saat ia mengkonversi gelombang suara menjadi impuls saraf
• 1932 : Wever & Bray’s Volley Principle di kemudian hari dianyam menjadi teori pendengaran yang
komprehensif; The Resonance - Volley Theory
Rogers FB, 1982
SEJARAH
• E.G WEVER :• Telinga adalah salah satu dari organ-organ tubuh yang paling sulit untuk
bekerja dengannya• Telinga mempunyai tulang yang paling padat tapi jaringannya paling
rapuh, dan menjaganya dengan suatu cara yang meyakinkan dan realistik, memerlukan waktu dan kesabaran yang cukup banyak
SEJARAH
Peristiwa-peristiwa dengan vertigo :1. The longest day : pendaratan sekutu di Normandia
(6 Juni 1944) pada perang dunia ke-2“The greatest mass vomiting ever known in the history of mankind”
2. Mantan presiden A.S : Gerald Ford : vertigoObat jalan pulang berobat lagi ternyata stroke
3. Operasi pasukan komando A.S di Teheran, Iran untuk membebaskan diplomat-diplomat A.S yang disandera pengawal revolusi Iran / Pasdaran dari Ayatullah Ruhullah Khomeini gagal karena serangan vertigo (25 April 1980)
EPIDEMIOLOGI• Keluhan yang sangat umum setelah nyeri kepala dan batuk• Rasa ‘pusing’ : terbanyak pada praktek dokter umum• 15 % penderita yang dikonsultasikan ke ahli saraf (Chandra,
1980); THT (Yoeslam Aks..)• Vertigo adalah salah satu masalah kesehatan pada orang
dewasa yang paling umum• Di USA : 40 % mengalami vertigo setidak-tidaknya satu kali
pada masa hidupnya • Sedikit lebih banyak pada wanita daripada laki-laki• Insidens dan prevalens : meningkat dengan bertambahnya
usia
(www.healthcommunities.com)
EPIDEMIOLOGI• Vertigo : urutan ke-5 dari gangguan / penyakit yang dirawat di
bangsal saraf RSUP Dr. Kariadi• Pasien vertigo yang dirujuk ke unit EMG untuk pemeriksaan
ABR 20 % : gangguan fungsi batang otak (mungkin vertebro basiler insufisiensi)
(Aris CB, 2000)• Mabuk gerakan (MG)
• MG : 3-4 % pengendara mobil & kereta api • ML : 90 % orang yang belum berpengalaman
berlayar• MU : 8 % penumpang pesawat terbang dengan cuaca
buruk• MA : 30-50 % awak ruang angkasa
(Joesoef, 2002)
MEKANISME ALAT KESEIMBANGAN TUBUH (AKT)
BAGIAN PERIFER KANAN & KIRI BAGIAN SENTRAL1. VESTIBULUM 3 krista ampularis
2 organ otolitik makula•Nuklei vestibularis batang otak
•Serebelum•Formatio retiularis batang otak (lokus seruleus)
•Sistem limbik•Korteks prefrontal •Hipotalamus
2. VISUAL Reseptor di retina
3. PROPRIOSEPSI Reseptor propriosepsi di tendon, sendi, sensibilitas dalam
• Gerakan tubuh / kepala dapat menjadi penyebab sindrom vertigo• Gerakan kendaraan (mobil, KA, kapal laut, pesawat terbang, pesawat antariksa) dapat menjadi penyebab vertigo• AKT dapat dilatih sehingga dapat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan
NEUROFISIOLOGI AKTSTIMULUS : GERAKAN
ReseptorVestibulum :
(mekanis)
TRANDUKSI
N. Vestibularis
OUTPUT
Reseptor Visus :
(cahaya)
Transmisi
Reseptor Propriosepsi :
(letak, tempat)
N.Spinovestibularis
INPUT
ModulasiNukleus vestibularis batang otak SerebelumHipotalamus (pusat muntah di batang otakFormasio retikularis (lokus seruleus)Korteks limbik & prefrontal
Korteks serebri : Kesadaran gerak kepala-tubuh
Medulla spinalis : Kontrol motorskill Kontrol posture
FLM : Kontrol vasa
N. Optikus
PATOFISIOLOGI• GERAKAN DAPAT SEBAGAI PENYEBAB TIMBULNYA
SINDROM KELAINAN FUNGSI AKT• ADA HUBUNGAN ANTARA KEMAJUAN DALAM BIDANG
ALAT TRANSPORTASI DENGAN PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DI BIDANG AKT
• RANGSANGAN GERAKAN YG SINDROM VERTIGO TIDAK DITENTUKAN OLEH KECEPATAN DAN ATAU BESARNYA GERAKAN / GONCANGAN, TAPI LEBIH DITENTUKAN OLEH KEANEHAN / NOVELTY DARI GERAKAN DAN LAMANYA TERPAPAR OLEH GERAKAN TERSEBUT
PATOFISIOLOGI
1. Teori overstimulasi (alat stimulus : kursi putar Barany, faradisasi, galvanisasi, irigasi telinga, kedaraan darat, laut, udara)
2. Teori konflik sensoris (alat-alat stimulus : swings, roal coaster, accelerator, stimulator)
3. Teori neural mismatch4. Teori otonomik5. Toeri neurohumoral6. Teori sinaps
TEORI SINAPS Rangsang gerakan
Stres fisikStres psikis
Hipotalamus
Pelepasan CRF
Limfosit HiposfisisHipokampusKorteks serebriKorteks limbik
Lokus seruleus
Sistem simpatik sentral
Dominasi simpatik
Dominasi parasimpatik
ACTH
Korteks adrenal
Steroid ↑
Respons jaringan
Perubahan perilaku
Reciprocal inhibition
Berulang-ulang
Plastisitas SSP :- Respon jaringan ↓= Adaptasi/Habituasi
Respon imunologikImmunosuppresion
Medulla adrenal
Respon jaringan :VertigoPallorKeringat dingin
MualMuntahRetchingHipersalivasi
Penurunan influks Ca
Peningkatan influks Ca
AnsietasDepresi
PATOFISIOLOGITEORI SINAPSTerjadinya adaptasi / habituasi
Paparan belebihan(misalnya dengan bahan agonisnya = neurohormon)
Perubahan² mekanisme sinaps= Plastisitas sistem saraf pusat :1. Reseptor : hipersensitvitas2. Reseptor : down-regulated (jumlahnya ↓)3. Penutupan channel calcium secara
progresif influks kalsium ↓
Respon jaringan = gejala² ↓ lalu menghilang
Adaptasi / habituasi
PATOGENESIS• Vertigo ≠ penyakit
= gejala• Gangguan transduksi/transmisi/modulasi vertigo• Biasanya organ yang terganggu labirin• Sebab dari vertigo dapat terletak di :
1. Vestibulum2. N. VIII (N. vestibularis)3. Retikulum dari batang otak4. Reseptor proprioseptif di otot dan lengan
Kolumna posterior di myelum5. Korteks serebri pada vertigo psikogenik, misalnya pada
claustrophobia6. Vertigo sekunder karena penyakit-penyakit umum yang mengganggu
fungsi vestibulum; Misalnya Infeksi berat
Anemia beratIntoksikasi
7. Mata : misalnya : Diplopia Astigmatisme berat
ETIOLOGI• Vertigo karena gangguan langsung sistem keseimbangan
• Vestibuler perifer• Vestibulum : Penyakit Meniere
Perdarahan labirin (trauma kapitis)Infark labirin
• Eighth nerve : Neuritis vestibularisMeningitis tuberkulosaMeningitis lueticaNeurinoma akustikus
• Vestibuler sentral : Stroke batang otak / otak / serebelumPerdarahan serebelumTrauma batang otak / otak serebelumTumor batang otak / otak serebelumMultiple sklerosis, migraineTrauma leher
• Vestibuler perifer- Propriosepsi : tabes dorsalis- Visual : diplopia, kelainan lensa berat, gerakan
optokinesis
ETIOLOGI• Vertigo karena gangguan tak langsung sistem
keseimbangan• Penyakit umum (generalized) yang berat;
• Infeksi : PneumoniaTyphus
• Iskemia otak : pada anemia berat• Drug : Streptomycin Aspirin
Kinine CaffeinBarbiturat AntikonvulsanAlkohol AntihipertensiTranquilizer PsikotropikOHO
• Metabolik : UremiaGangguan hati
• Psikogenik • Kepribadian histero-psikopatis• Stres emosional
KAUSA DIZZINESS• Dapat disebabkan
1. Stimulasi fisiologik terhadap sistem keseimbangan normal dizziness fisiologik
2. Disfungsi patologik dizziness patologik• Dizziness patologik
1. Dizziness vestibuler : true vertigo2. Dizziness non vestibuler : pseudo vertigo
• Dizziness vestibuler (true vertigo) 1. Vertigo vestibuler perifer2. Vertigo vestibuler sentral
• Vertigo vestibuler perifer : patologi dapat terletak di :1. Labirin2. Nervus vestibularis
(Kim & Sung, 1996)
KAUSA DIZZINESS• Vertigo vestibuler perifer
• Penyakit-penyakit di labirin• BPPV• Penyakit Meniere• Fistula perilymph• Obat-obat ototoxic : streptomycin, kinine, barbiturat, alkohol, aspirin, caffein,
antikonvulsan, antihipertensi, tranquilizer, psikotropik, obat hipoglikemik oral (OHO)• Labirintitis
• Penyakit-penyakit di nervus vestibularis• Neuritis vestibularis• Neuroma akustikus
• Vertigo vestibuler sentralPenyakit-penyakit di otak / batang otak / serebelum
• Infark batang otak / perdarahan serebelum• Neoplasma• Multiple sclerosis• Peradangan : meningitis TBC, meningitis luetica• Epilepsi vestibuler• Migraine vertebrobasiler• Trauma batang otak, trauma leher
(Kim & Sung, 1996)
KAUSA DIZZINESS• Dizziness non vestibuler (pseudo vertigo)
1. Syncope2. Disekuilibrium3. Dizziness ill defined
1. Syncope• Aritmia jantung• Hipotensi postural• Sinkop vasovagal• Hipoglikemia
2. Disekuilibrium• Apraksia dari gait• Parkinsonisme• Atrofi multi sistem
3. Dizziness ill defined• Hiperventilasi• Neurosis anxietas• Neurosis histerik• Agoraphobia• Depresi
(Kim & Sung, 1996)
Vertigo Vestibuler Vs Vertigo Non Vestibuler
Gejala Vertigo Vestibuler Vertigo NonVestibuler
Sifat Vertigo Rasa berputar(true vertigo)
Melayang, hilangkeseimbangan,light headedness
Serangan Episodik Kontinyu
Mual/ muntah
Gangguanpendengaran
/
Pencetus Gerakan kepala Gerakan obyekvisual
Situasi pencetus Ramai orang,lalulintas macet,supermarket
(Nurimaba N, 2001)
Vertigo Vestibuler Tipe Perifer Vs Tipe sentral
Tipe Perifer Tipe Sentral
Bangkitanvertigo
Lebih mendadak Lebih lambat
Derajat Berat Ringan
Pengaruhgerakan kepala
Gejala autonom(mual, muntah,berkeringat)
+
Gangguanpendengaran(tinitus, tuli)
Tanda fokal otak
(Nurimaba N, 2001)
KLINIS• Vertigo : perasaan seakan-akan pasien merasa dirinya berputar di
ruangan atau sebaliknya ruangan berputar terhadap di sekelilingnya yang berputar terhadap dirinya
(Chandra, 1980)
• Vertigo subyektif• Vetigo obyektif
(Herry Supardjo)
• Pusing = vertigo, dizziness, giddiness, light headness• Dizziness= pusing yang tak spesifik
Misalnya rasa goyah = unstable= unstesadiness
Berbalikan = turningBerputar = whirling
(Jusuf, 2002)
• Kausa :• Dizziness yang non spesifik• Vertigo yang spesifik kausanya relatif sedikit
KLINISVERTIGO• Indonesia : tujuh keliling, ‘mumet’, ‘kejungkel-
jungkel’, ‘jempalikan’• Stimulus : gerakan sindrom vertigo
paparan• Sindrom vertigo : vertigo, keringat dingin, kulit pucat
dan dingin (pallor), mual, nistagmus, unsteadiness, muntah, hipersalivasi
• Aktivitas simpatis : pada paparan awal vertigo pada paparan lanjut pallor dan cold sweat
(Jusuf, 2002)
KLINIS
• Mual (nausea)= pengalaman psikis : rasa tidak enak di lambung yang
menuntun timbulnya gejala muntah= rasa atau penghayatan (conscious awareness) terhadap
kegiatan tidak wajar dari pusat muntah (vomitting cluster)• Mual disertai inhibisi tonus intestinum dan gerak
peristaltik usus dan lambung• Nausea diduga akibat kegiatan sistem saraf simpatik
(Jusuf, 2002)
KLINIS
• Muntah (vomitus, emesis)= pengeluaran isi gastrointestinum melalui mulut
• Retching= kegiatan otot beraturan yang mengarah ke muntah namun
dalam kondisi glottis tertutup• Muntah merupakan kegiatan sistem saraf
parasimpatik• Saat mual : tonus & motilitas otot G.I↑
Saat muntah : tonus & motilitas otot G.I↓
(Jusuf, 2002)
KLINIS• Nis : tanda obyektif vertigo• Berbagai jenis nis
1. Nis spontan2. Nis bangkitan3. Nis llirikan4. Nis kongenital5. Miner’s nystagmus
Train dispatcher’s nystagmus6. Sessaw nystagmus7. Rebound nystagmus8. Periodic alternating nystagmus
(up beating nystagmus)9. Down Beating nystagmus10. Nystagmus pada internuclear ophtalmoplegia
KLINISNistagmus (Nis)
= gerakan bola mata involunter (di luar kehendak), ritmis (beraturan), ulang-alik, yang arahnya bisa : • Horisontal (ke kanan atau ke kiri)• Vertikal (ke atas atau ke bawah)• Berputar (searah jarum jam atau berlawanan jarum jam)Sedang kecepatan ulang-aliknya bisa :- Jerky (berbeda kecepatannya)- Oscillation, pendular (sama kecepatannya)
- Nis yang jerky disebut sesuai dengan arah fase cepatnya Nis ke kanan / ke kiri / ke atas / ke bawah / searah jarum jam /
berlawanan arah jarum jam- Pemeriksaan nis inspeksi
1. Nis yang kasar intensif : jarang2. Nis yang harus tak tampak : sering (kalah oleh fiksasi mata)
Perlu bantuan :I. Kaca mata FrenzelII. ENG
KLINIS• Sindrom vertigo
• Kegiatan sistem saraf simpatik yang berlebihan gejala awal : vertigo, pallor, nausea penderitaan yang hebat munculnya : vomitus menimbulkan rasa takut setelah selesai vomitus segala keluhan hilang pasien merasa lebih segar
(Jusuf, 2002)
KLINISAnamnesis 1. Adakah sensasi gerakan?
Adakah nausea, vomitus, sweating & gerakan mata abnormal?2. Berapa lama vertigonya?
Konstan atau hilang timbul?Simtom vertigo timbul bila bergerak atau berubah posisi?Minum obat baru? Trauma kepala baru? Cedera whiplash?
3. Ada gangguan pendengaran?Tinnitus, ketulian?
4. Adakah kelemahan? Gangguan visual? Penurunan kesadaran? Sulit berjalan? Gerak mata abnormal? Sulit bicara?
DIAGNOSIS KLINIS• BPPV
• Dizziness yang mendadak & singkat : 15-30 detik dan intens pada saat kepala bergerak dengan cara tertentu, berguling di tempat tidur, mendongak
• Labirintitis virus• Vertigo yang mendadak, intens, berlangsung beberapa hari sampai 1
minggu, sering disertai nausea dan vomitus• Mungkin ada: hearing loss & tinnitus
• Neuritis vestibularis• Mirip labirintitis virus• Namun tanpa hearing loss
• Penyakit Meniere• Serangan vertigo mendadak, berlangsung : bermenit-menit sampai
berjam-jam• Khas disertai : hearing loss & tinnitus yang mencolok
(Internet)
DIAGNOSIS KLINIS• Insufisiensi vertebro basiler
• Merupakan “true vertigo”
• Disertai : - Gangguan visual- Kesulitan berbicara- Disorientasi- Gangguan koordinasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Manuver vestibuler• Tes auditori• Tes tekanan darah : berbaring & berdiri• ENG• MRI / CT Scan• Tes rotatory chair• Studi auditory evoked potential
(www.vertigo.upmc.com/receiver.htm)
PENGOBATAN• Medikamentosa : OAV
1. Antihistamine : DimenhidrinateDiphenhidramine
2. Antikholinergik : Scopolamine T.D.3. Phenotiazine : Chlorpromazine, Prochlorpherazine4. Agen simpatomimetik
a. Amphetamineb. Ephedrine
5. Tranquilizer ringan : Diazepam LorazepamHidroxyzine
6. Histaminergik : Betahistine (Weiss)7. Ca antagonist : Flunarizine
PENGOBATAN• Non drug treatment
1. Berbaring diam dalam ruang yang gelap 1-2 hari pertama2. Fiksasi visual3. Relaksasi mental4. Cairan i.v untuk mencegah dehidrasi5. Reassurance benign & self limiting disease6. Vestibular exercise
(Weiss)
• Vestibular excercises1. Canalith repositioning procedure2. Vestibular habituation training3. Balance coordination training
(Dinar Widanarti)
PROGNOSIS• Tergantung penyakit / kausanya• Vertigo pada mabuk laut penumpang perahu penyelamat
sangat hebat dapat menyebabkan kematian• Self limiting disease• Vertigo kronis• Kambuhan vertigo
PROGNOSIS• DAMPAK KLINIS
• Of all life’s miseries, vertigo seems to be at the acme of human suffering
(A. Ear Walker)Neurochirurgist
John Hopkins University, 1967
TERIMA KASIH
Vertigo Posisional Benigna (VPB) Sindrom spesifik yang menunjukkan kelainan kanalis
semisirkularis posterior VPB merupakan sindrom vestibuler yang paling umum
dijumpai dalam praktek (Weiss, 1995) VPB dapat sebagai sequelae dari
Trauma kepala Neurolabirintitis virus Otomastoiditis kronik Stapedektomi/pasca bedah telinga Ototoksisitas Intoksikasi (alkohol, barbiturat) Insufisiensi vertebrobasiler Penyakit Meneire
VPB : 50% spontan/tanpa kausa Teori : cupulolithiasis & canalilithiasis
Vertigo Posisional BenignaVertigo Singkat/beberapa detik saja Dicetuskan oleh gerakan/perubahan
posisi kepala/badan, khususnya pada bidang ke depan - ke belakang
Pasien berbaring terlentang berguling ke posisi yang rentan vertigo
Vertigo dicetuskan hanya setelah gerakan kepala yang tepat
DD/ dengan vertigo posisional pada gangguan vestibuler sentral test Nylen Barany
Test Nylen Barany untuk nistagmus posisional
Tanda Ggn. Vestibulerperiver
Gg. Batangotak/ fossaposterior
Periode laten 2 – 20 detik Tak ada
Durasinistagmus
< 30 detik > 30 detik
Fatigabilitas Ada Tidak ada
Direksinistagmus padasatu posisikepala
Satu direksi (arah) Direksi bisaberubah
Intensitasvertigo
Berat Ringan
Posisi kepala Sebuah posisikepala tunggalyang kritikal
Lebih dari satuposisi
Contoh klinis VPB Neuromaakustikus, iskemiavertebrobasiler,Multiple sklerosis
(Weiss, 1995)
Vertigo Posisional BenignaPerjalanan klinis Mayoritas : vertigo mereda
setelah beberapa minggu kambuh beberapa bulan/tahun kemudian
Jarang : vertigo tunggal & transient
Lebih jarang : vertigo menetap dengan kepekaan terhadap perubahan posisi yang persisten
Neuronitis Vestibularis (NV)
= Vestibulopati Perifer Akut Merupakan sindrom yang paling sering dijumpai setelah VPB
Khas : vertigo yang mendadak dan berkepanjangan
Disertai : nausea, vomitus, disekuilibrium dan kecemasan
Pencetus : gerak kepala dan perubahan posisi
Intensitas : berat tinggal di tempat tidur tidak bergerak
NV Nistagmus spontan, fase lambat
ke telinga yang sakit Test kalorik pada telinga yang
sakit eksitabilitas : < Nistagmus posisional Tinitus atau aural fullness Pendengaran : tak terganggu Test auditorik DBN Tanda penyakit batang otak
negatif Kecuali unsteadiness
NV Perjalanan klinis : mereda spontan
setelah beberapa jam Kambuh : beberapa hari/minggu
kemudian Gangguan residual : disekuilibrium
kronik 50% rekuren bbrp bulan/tahun
kemudian Etiologi : belum diketahui Postulasi :
= infeksi virus : herpes zoster, HSV, CMV, dll= iskemia labirin/N. vestibularis
Aktifitas afferent dari kanalis semisirkularis horisontalis terganggu
NVKriteria Diagnosis Vertigo berat
Onset dalam beberapa jam Menetap > 24 jam Nausea spontan Stance dan gaya jalan ataksia Nistagmus spontan Arah tetap ke telinga sehat Horizontal Menetap > 24 jam Calorik canal paresis : unilateral Otoskopi : normal Pendengaran normal Defisit neurologis lain : negatif
Bohmer, 1996
NVDiagnosis NV Simtom : vertigo, nausea,
vomitus onset akut Tanda : nistagmus spontan, gaya
jalan tak mantap, ringan dan transient
Laboratorium Audiometri ; normal ENG : nistagmus spontan Test kalorik bitermal vestibuler paresis
atau canal paresisBaloh, 1984
Penyakit Meniere (PM) Gangguan telinga dalam, dengan sifat
khas : serangan episodik : vertigo, hearing loss, tinnitus & aural fulness
Di A.S. : insiden 15 - 46 kasus baru per 100.000 populasi pertahun
Prevalensi : 218,2 kasus per 100.000 populasi
1/3 kasus : completely disabled Onset : dekade ketiga - keempat
(Andrews & Honrubia, 1996)
PMGambaran klinis Vertigo berat, spontan, bermenit-menit
berjam-jam Simtom penyerta : aural fullness/
pressure, tinnitus, hearing loss fluktuatif
Disekuilibrium kronik Remisi dan relaps Hearing loss : sensori neural, nada
rendah, fluktuatif, memburuk progresi(Weiss, 1995)
PMPatofisiologi Distensi dan peningkatan volume
sistim endolimfatik = Hidrops endolimfatik
Penyebabnya : insufisiensi resorpsi cairan pada
endolymphatic sac Blokade duktus endolimfatikus
(acquired)
PMDiagnosis banding Semua pasien PM perlu
dievaluasi untuk kemungknan adanya tumor sudut serebelo pontis, misalnya : schwannoma akustikus
Sifilis konginetal khususnya untuk sindrom Meniere bilateral test-test : VDRL, rapid plasma reagin & FTA ABS
Iskemia Batang Otak Transien (IBT)
Stroke vertebrobasiler & TIA batang otak vertigo : paling frekuen lain-lain tanda iskemia batang otak :
diplopia, disartria, rasa tebal diwajah &
ekstremitas, ataksia, hemiparesis,
sindrom horner, hemianopsia Episoda vertigo yang berulang tidak
disertai simtom/tanda batang otak lain merujuk pada : vestibulopati perifer (NV)
IBT Unsteadiness & gangguan visus
dapat terjadi pada NV maupun IBT tidak menunjukkan topis
Hearing loss akut : jarang sekali Subtle signs
sindrom Horner, strabismus, oftalmoplegiainternuklearis,
nistagmus vertikal, nistagmus sentral
menunjukkan lokasi di batang otak terutama pada saat episoda vertigo diantara serangan : negatif
Nistagmus posisional test Nylen Barany
Stroke serebelum Stroke serebelum di kawasan PICA
vertigo berat & imbalans DD dengan NV akut
Imbalans dengan tendensi berubah jurusan ke sisi yang sakit pada disfungsi serebelum maupun NV.
Subtle clinical clues nistagmus sentral hemiataksia ekstremitas
CT Scan hematoma serebelum MRI infark serebelum
Tumor Sudut Serebelo Pontis (TSSP)
Sering : schwannoma Bisa juga : meningioma, tumor epidermoid, dll : Simtom hearing loss, tinitus & disekuilibrium
ringan nyeri kepala imbalans & inkoordinasi rasa tebal/paresis wajah paresis fasialis TIK
• Perlu diagnosis sedini mungkin pengangkatan bedah aman dan defisit neurologik pasca bedah : minimum
TSSP Pasien dengan hearing loss sensori
neural, terutama jika disertai disfungsi vestibuler perlu evaluasi lengkap untuk menyingkirkan TSSP (Weiss, 1995)
Pem. Fisik : hearing loss, sensasi kornea , nistagmus dan hipestesia wajah
Audiologic battery untuk membedakan lesi cochlear dengan lesi retro cochlear
MRI dengan gadolinium : procedure of choiceuntuk evaluasi tumor fossa posterior
Evaluasi audiologik untuk gangguan cochlear & retro
cochlearTest Lesi cochlear Lesi retrocochlear
(N VIII)1. Pure tone
audiometriSensori neuralhearing loss
Sensori neuralhearing loss
2. Speechdiscrimination
Baik Jelek
3. Recruitment Ya Tidak
4. Stapedialreflex
Normal Terganggu
5. Tone delay Tidak Ya
6. Contoh klinis Sindrom Meniere Schwannomaakustikus
(Weiss, 1995)