Upaya meningkatkan minat belajar matematika
Dengan model pembelajaran mathematics
education quality improvement program
Siswa kelas VI SDN Singopuran 03
tahun 2010
( MATHEMATICAL LEARNING INTERESTS RAISING EFFORTS
MODEL WITH LEARNING MATHEMATICS EDUCATION
QUALITY IMPROVEMENT PROGRAM
CLASS VI STUDENTS SDN SINGOPURAN 03
YEAR 2010 )
Oleh
Parjianto
NIM : X.9707024
PROGRAM PJJ-ICT S1 PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
JUNI, 2010
PERSETUJUAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul ”Upaya
Meningkatkan Minat Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran
Mathematics Education Quality Improvement Program Siswa Kelas VI SDN
Singopuran 03 Tahun 2010”
Telah disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Supervisor,
Drs.Hadi Mulyono,M.Pd Dra. Sri Harini
NIP. 19561009 198012 1 001 NIP. 196109161982012017
PENGESAHAN
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah dipertahankan di
hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan dalam
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari : Kamis
Tanggal : 24 Juni 2010
Tim Penguji Skripsi :
Nama terang Tanda tangan
Ketua : Drs. Kartono, M. Pd ………………………….
Sekretaris : Taufiq Lilo, S. T, M. T …………………………
Penguji I : Drs. Hadi Mulyono, M. Pd …………………………
Penguji II : Prof. Dr. St. Y. Slamet, M. Pd …………………………
Disahkan oleh :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dekan.
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd
NIP. 19600727 198702 1 001
ABSTRAK
Parjianto. UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MATHEMATICS EDUCATION QUALITY IMPROVEMENT PROGRAM SISWA KELAS VI SDN SINGOPURAN 03 TAHUN 2010. Penelitian Tindakan Kelas, Surakarta; Program PJJ-ICT S1 PGSD. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni 2010.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat belajar Matematika siswa kelasVI SDN Singopuran 03 tahun 2009/ 2010 dengan model pembelajaran MEQIP (Mathematics Education Quality Improvement Program). PenelitianTindakan Kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Singopuran 03, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo selama enam bulan mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni tahun 2010. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Singopuran VI tahun pelajaran 2009/2010. Objek penelitian adalah minat belajar siswa dan aktifitas siswa kelas VI yang lain selama dalam proses belajar mengajar.Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan prosedur penelitian yang terdiri dari siklus-siklus.Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai seperti yang telah didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki. Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini setiap siklus meliputi : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan Observasi/ pengamatan dan unjuk kerja . Yang menjadi sumber data dalam penelitian adalah subjek penelitian, yaitu siswa kelas VI SDN Singopuran 03 Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Yang menjadi objek penelitian adalah adalah minat belajar siswa dan keaktifan siswa yang lain selama proses pembelajaran Guru pamong sebagai teman kolaborasi dalam penelitian melakuan pengamatan dan penilaian terhadap peneliti untuk mendapatkan data yang diinginkan peneliti . Dalam menguji data yang masuk dilakukan dengan validasi data dengan tri anggulasi data, yaitu mecocokkan data yang ada berdasarkan fakta yang ada . Untuk mengolah data perlu dilakukan analisa data dengan menggunakan adalah teknik analisis interaktif, yang meliputi : a.Reduksi data, yaitu mengurutkan data secara runtut b.Diskripsi data, yaitu memaparkan data yang ada dengan jelas c. Kesimpulan, yaitu menarik kesimpulan darai data-data yang ada. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran MEQIP dapat meningkatkan minat belajar Matematika siswa kelas VI SDN Singopuran 03 Kecamatan Kartasura , Kabupaten Sukoharjo , hal ini terbukti dari prosentasi dari kondisi awal minat belajar Matematika SDN Singopuran 03 rata-rata 30 % menjadi 70 %.
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
tugas penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dengan lancar tanpa
mengalami banyak hambanatan.
Penyususnan Penelitian Tindakan Kelas ini dimaksudkan untuk
melengkapi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program PJJ-
ICT S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun
Akademik 2009/2010.
Pada kesempatan yang baik ini, saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Inmu Pendidikan Universitas sebelas Maret yang telah
memberikan ijin untuk menyusun Penelitia Tindakan Kelas
2. Dr. Ret. Nat. Sajidan, M. Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Hadi Mulyono, M. Pd selaku Ketua Program PJJ-ICT S1 PGSD
Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Dosen Pembimbing Penelitian
Tindakan Kelas.
4. Ibu Dra. Sri Harini selaku Kepala Sekolah SDN Singopuran 03 dan
supervisor dalam penelitian ini.
5. Bpk Subari, S. Pd, M. Pd selaku Kepala UPT Didas Pendidikan
Kecamatan Kartasura yang memperkenankan SDN Singopuran 03 sebagai
tempat kami melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas
6. Bapak dan Ibu Dosen lainnya yang telah membekali ilmu dan pengetahuan
guna pelaporan Penelitian Tindakan Kelas.
7. Guru SDN Singopuran 03 yang telah memberi masukan kepada kami
tentang permasalahan yang timbul / muncul dikelas yang kami pergunakan
untuk merumuskan permasalahan dalam mengadakan penelitian.
8. Segenap pihak yang telah membantu memperlancar terlaksananya kegiatan
penelitian Tindakan Kelas.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenen membalas amal budi semua
pihak yang telah memberikan bantuan yang berupa tenaga, pikiran dan
kesempatan sehingga Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini dapat peneliti
selesaikan.
Peneliti menyadari akan kekurangan dalam penelitian dan penyusunan
Lapporan Penelitian Tindakan Kelas ini, oleh karena itu peneliti mengharapkan
kritik dan saran demi tersempurnakannya penelitian Tindakan Kelas ini.Semoga
Penelitian Tindakan Kelas ini dapat bermanfaat sebagai penambahan ilmu
pengetahuan
Sukoharjo, Juni 2010
Peneliti,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... . ii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK .............................................................. ix
DAFTAR GAMBAR/FOTO ....................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya
1.Rumusan Masalah .............................................................. 3
2.Pemecahan Masalah ........................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
D. Manfaat Hasil Penelitian .............................................................. 4
BAB II. KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Minat .......................................................... 5
2. Pengertian Belajar. ........................................................ 6
3. Ciri-ciri Belajar ............................................... ............ 7
4. Perubahan dalam Belajar ................................................ 8
5. Jenis-jenis Belajar .......................................................... 9
6. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar .............................. 11
7. Pengertian Minat Belajar................................................. 12
8. Pengertian Matematika ................................................... 13
9. Pengertian Model ............................................................ 13
10. Pengertian Pembelajaran ................................................ 14
11. Pengertian Model Pembelajaran ..................................... 14
12. Pengertian Model pembelajaran MEQIP ........................ 15
B. Penelitian yang Relevan ....................................................... 16
C. Kerangka Pikir ...................................................................... 16
D. Hipotesis Tindakan ............................................................... 16
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 19
B. Subjen Penelitian .................................................................... 19
C. Prosedur Penelitian ................................................................. 19
D. Sumber data ............................................................................ 19
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 20
F. Falidasi Data ............................................................................. 20
G. Teknik Analisa Data .................................................................. 20
I. Indikator Kinerja ....................................................................... 20
J. Prosedur Penelitian .................................................................... 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian……………………………………………….. 24
B. Pembahasan…………………………………………………..... 27
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ……………………………………………………... 29
B. Saran…………………………………………………………..... 29
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………..... 31
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK
1. Lampiran 14.Tabel keaktifan siswa pada siklus I ...................................... 56
2. Lampioran 15. Tabel Kaktifan siswa pada siklus II ................................... 56
3. Lampiran 16. Grafik perbandingan antara keaktifan pada siklus I
dan Siklus II.............................................................................................. 56
DAFTAR GAMBAR/ FOTO
1. Gambar 1.Supervisor sedang menilai dan mengamati peneliti............... 57
2. Gambar 2. Guru meminta siswa menuliskan rumus Luas persegi
panjang yang telah diberikan pada pertemuan yang lalu ...................... 57
3. Gambar 3. Guru sedang mengamati siswa mengubah bangun
daerah lingkaran menjadi bangun daerah persegi panjang ................... 58
4. Gambar 4. Guru sedang mengamati siswa mengubah bangun
daerah lingkaran menjadi bangun daerah persegi panjang .................. 58
5. Gambar 5. Siswa sedang asyik menyusun bangun ................................ 59
6. Gambar 6. Siswa menghimpitkan dua bangun lingkaran
yang sama besar sebelum diubah menjadi bangun yang lain .............. 59
7. Gambar7. Siswa sedang mengubah bangun daerah lingkaran
menjadi bangun persegi panjang ........................................................ 60
8. Gambar 8. Guru menunjukkan bangun yang dibentuk siswa
dengan tidak mengurangi salah satu bagian, sehingga luas
kedua bangun adalah sama besar........................................................ 60
9. Gambar 9. Siswa menemukan rumus luas daerah persegi panjang
dari bangun daerah lingkaran ........................................................... 61
10. Gambar 10. Guru memberi pemantapan penemuan rumus
dari siswa berdasarkan percobaan dan pengamatan ........................... 61
11. Gambar 11. Siswa sedang mengamati benda yang lewat
di depan sekolah ( Motor, mobil, orang) ............................................. 62
12. Gambar 12. Kelompok lain yang mengamati benda yang
melintas di depan sekolah. ..................................................................
62
13. Gambar 13. Guru sedang memberikan bimbingan dan pengarahan
kepada tiap-tiap kelompok .................................................................. 63
14. Gambar 14. Siswa berebut ingin menjawap pertanyaan guru ............. 63
15. Gambar 15. Siswa sedang membuat diagram batang .......................... 64
16. Gambar 16. siswa sedang berdiskusi membahas data yang telah
ditemukan .............................................................................. 64
17. Gambar 17. Guru sedang mengamati dan membimbing siswa
yang sedang diskusi .......................................................................... 65
18. Gambar 18. Supervisor sedang memberikan masukan ..................... 65
DAFTAR LAMPIRAN
1. Jadwal Kegiatan …………………………………………………….......... 32
2. Biaya Penelitian …………………………………………………….......... 34
3. Personal Peneliti …………………………………………………............. 35
4. RPP Pelaksanaan I ………………………………………………............. 36
5. Lagu pada RPP Pelaksanaan I ……………………………………............ 42
6. Pernasalahan pada RPP I …………………………………………............ 42
7. Pengamatan pad RPP I …………………………………………….......... 43
8. RPP Pelaksanaan II ………………………………………………............ 45
9. Lagu pada RPP Pelaksanaan II .................................................................... 49
10. Permasalahan pada RPP II ......................................................................... 49
11. Pengamatan pada RPP II .......................................................................... 50
12. Hasil Pengamatan pada RPP I ................................................................. 52
13.Hasil Pengamatan Pada RPP II .................................................................. 54
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa , bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi
manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan
dalamprogram wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan
untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati,
olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memilki daya saing dalam menghadapi
tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi
sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan
dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan
pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan dalam sejumlah peraturan antara lain
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Peraturan ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan
dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu : standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar saran dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan.
Dalam Standar isi sebagaimana yang dimaksud dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, yang memuat di dalamnya tentang
kerangka dasar dan struktur kurikilum SD yang memuat lima kelompok mata
pelajaran, yang secara keseluruhan berisi tentang sembilan mata pelajaran
yang diajarkan di sekolah dasar yaitu : Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, SBK, Penjas
Orkes, Mulok. ( BSNP, 2007 : 1-2 )
Dari sembilan mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar,
Matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap paling sulit oleh
sebagian besar peserta didik. Mata pelajaran Matematika dianggap momok di
sekolahan, sehingga banyak peserta didik yang malas belajar Matematika,
banyak yang tidak memperhatikan guru pada waktu guru memberikan materi
pelajaran Matematika., dari 20 peserta didik hanya 8 peserta didik yang mau
memperhatikan. Dengan keadaan yang sedemikian rupa, maka minat belajar
peserta didik terhadap mata pelajaran Matematika menjadi rendah, sehingga
mengakibatkan hasil belajar Matematika rendah. Dengan keadaan yang
demikian perlu adanya penanganan sesegera mungkin. Selain yang tersebut di
atas, yang menyebabkan miknat belajar Matematika rendah antara lain, gaya
guru mengajar yang masih konvensional, menggunakan metode ceramah
terus, media yang tidak sesuai bahkan tidak mengunakan alat peraga.
Dengan melihat keadaan seperti itu, maka harus segera diatasi
dengan berbagai cara yang dapat meningkatkan minat belajar Matematika
peserta didik pada sekolah kami. Untuk meningkatkan minat belajar peserta
didik, perlu adanya upaya yang sesuai dengan keadaan peserta didik dan
kondisi lingkungan sekolah. Berhubung di sekolah telah tersedia alat peraga
MEQIP yang diterima dari pemerintah, maka peneliti memanfaatkan alat
peraga tersebut guna meningkatkan minat belajar Matematika yang selama ini
dirasa masih rendah. Untuk menggunakan alat peraga tersebut haruslah sesuai
dengan prosedur yang telah dianjurkan dan yang telah didesiminasikan kepada
guru pada acara desiminasi penggunaan alat peraga MEQIP, yaitu dengan
mengggunakan model pembelajaran MEQIP.Keunggulan model pembelajaran
MEQIP ini adalah, menggunakan alat peraga MEQIP yang telah dianjurkan
oleh pemerintah, peserta didik langsung dihadapkan dengan masalah yang
kontekstual, yaitu masalah yang berhubungan dengan mesyarakat atau
kehidupan peserta didik.Peserta didik diajak bernyanyi sesuai dengan tema
yang sedang diajarkan pada saat itu, sehingga peserta didik menjadi senang,
tidak tegang, peserta didik diajak lanngsung untuk menemukan rumus sendiri
dengan bimbingan guru, sehingga pengalaman peserta didik tersebut
membekas dalam diri peserta dan akan ingat terus.
B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya 1. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah tersebut diatas,maka
peneliti dapat merumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini adalah sebagai berikut :
“ Apakah Penggunaan Model Pembelajaran Mathematics Education
Quallity Improvement Program dapat Meningkatkan Minat Belajar
Matematika Siswa Kelas VI SDN Singopuran 03 Tahun 2010 ?”
2.Pemecahan Masalah
Untuk Mengatasi masalah diatas, peneliti menerapkan model
pembelajaran MEQIP yang menghadirkan situasi kelas yang lain dengan
model pembelajaran yang ada, model pembelajaran MEQIP ini sangat
menyenangkan, situasi kelas lebih hidup dan aktif, karena peserta didik
berusaha menemukan rumus atau konsep Matematika dengan bimbingan
guru dengan menggunakan alat peraga yang menyenagkan juga.
Dengan diterapkannya pembelajaran dengan model pembelajaran
MEQIP minat belajar Matematika siswa akan meningkat.
C. Tujuan Penelitian Dengan bertolak pada rumusan masalah di atas, maka tujuan
peneliti mengadakan penelitian ini adalah untuk meningkaktan minat belajar
Matematika siswa kelas VI SDN Singopuran 03 dengan model pembelajaran
MEQIP.
D. Manfaat Hasil Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi siswa.
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan dorongan
kepada siswa untuk lebih tertarik belajar dan berlatih Matematika dengan
model pembelajaran MEQIP, serta dapat menerapkan konsep yang diterima
baik di sekolah atau di rumah agar hasil belajar mata pelajaran Matematika
menjadi baik
2. Bagi guru.
Dengan penelitian ini diharapkan guru dapat menerapkan model
pembelajaran MEQIPdan dapat mempengaharui model pembelajaran
Matematika model yang lama, yaitu dengan sistem konvensional, tetapi dapat
dilakukan dengan model pembelajaran yang inovatif, yang menyenangkan
dengan memanfaatkan fasilitas alat peraga yang ada secara maksimal, selain
itu guru dapat memberi motivasi kepada siswa agar rajin belajar dan berlatih
Matematika sehingga memperoleh hasil belajar yang baik.
3. Bagi sekolah.
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang positif
bagi sekolah untuk menjadikan model pembelajaran MEQIP sebagai salah
satu model pembelajaran yang inovatif, yang dapat mengurangi verbalisme
dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar terutama
pelajaran Matematika
4. Bagi peneliti.
Dengan penelitian ini akan memberikan masukan dan gambaran
bahwa. Model pembelajaran MEQIP dapat meningkatkan minat belajar mata
pelajaran Matematika.
5. Bagi peneliti yang lain.
Dengan penelitian ini akan memberikan masukan, sumbangan dan
bahan pertimbangan untuk penelitian yang lain yang relevan dengan penelitian
yang peneliti lakukan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian minat
Minat adalah tenaga penggerak yang terpercaya bagi proses
belajar. Oleh karena itulah semestinya pengajaran memberi peluang yang
lebih besar bagi perkembangan minat (Kurt Singer, 1987 : 18). Sedang
menurut Ngalim Purwanto minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan
yang merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat
dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi
dengan dunia luar. Motif menggunakan dan menyelidiki dunia luar
(manipulatet and exploring motive). Dari manipulasi dan eksplorasi yang
dilakukan terhadap dunia luar, lama kelamaan timbul minat terhadap sesuatu.
Apa yang menarik minat seseorang mendorong untuk berbuat lebih giat dan
lebih baik ( 1990 : 56 ). Sedang menurut Soegarda Roesbakawatja dalam
Ensiklopedia pendidikan dijelaskan bahwa minat adalah kesediaan jiwa yang
sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar. Tiap-tiap pelajaran harus
dapat menarik minat dari murid-murid. Minat merupakan kaidah pokok dalam
didaktik. Menurut Later, Fryer dalam “The International Encyclopedia of
Education” yang ditulis oleh Torsten Husen ( 1994 : 638 ) sebagai berikut :
Characterized interest as either subjective or objective. Subjective interests were likings that were associated with pleasant feelings or dislikings that were aversions associated with un pleasant feelings. Objective interests were behaviors that could be observed by other.
Minat bersifat sebagai subjek dan objek. Subjek dari minat adalah
kegemaran yang digabungkan dengan perasaan yang menyenangkan atau
perasaan tidak menyenangkan yang menggabungkan antara kegemaran dengan
perasaan yang tidak digemari objek minat adalah tingkah laku yang dapat
diamati oleh orang lain.
Berdasarkan uraian pendapat tokoh tersebut dapat disimpulkan
bahwa minat adalah kesediaan jiwa yang sifatnya aktif, baik sebagai subjek
atau objek yang mampu memberikan dorongan dari dalam diri seseorang dan
dari luar yang mampu menggerakkan jiwanya untuk berbuat dan melakukan
aktivitas sesuai dengan yang menjadi angan-angannya, baik menyenangkan
atau tidak menyenangkan yang dapat diamati oleh orang lain.
Minat seseorang tidak sama. Minat seseorang dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor yang
berasal dari dalam diri seseorang tersebut, antara lain : kesehatan, kematangan
jiwa, usia dan sebagainya. Faktor ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari
luar orang tersebut, antara lain : teman bermain, orang tua, lingkungan rumah,
lingkungan sekolah dan sebagainya.
2. Pengertian Belajar.
Menurut Higar dan Bower, dalam buku Theories of Learning (1975) yang
dikutip oleh Ngalim Purwanto (1990 : 84) mengemukakan : “Belajar
berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi
tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya berulang-ulang dalam situasi
itu, di mana perubahan tingkah laku tidak dapat dijelaskan atau dasar
kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat
seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya)”.
Menurut Morgan, dalam buku Introduction to Psychology
(1978)yang dikutip oleh Ngalim Purwanto (1990 : 84) mengemukakan :
“Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku
yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.
Witherington, dalam buku Educational Psychology, yang dikutip
oleh Ngalim Purwanto ( 1990 : 84) mengemukakan : “Belajar adalah suatu
perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu latihan
atau pengalaman.”
Sedang menurut Gagne, dalam buku The Condition of Learning
(1977) yang dikutip oleh Ngalim Purwanto ( 1990 : 84 ) menyatakan :
“Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan
mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performance-
nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia
mengalami situasi tadi.”
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah proses perubahan tingkah laku berdasarkan stimulus pada situasi
tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang sehingga
dapat mempengaruhi orang tersebut baik kecakapan, sikap, kebiasaan,
kepandaian, atau pengertian pada perubahan yang lebih baik atau lebih buruk
dan tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan,
kematangan, atau keadaan sesaat.
3. Ciri-ciri Belajar
Dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas dapat
dikemukakan adanya beberapa elemen yang penting yang mencirikan
pengertian tentang belajar, yaitu bahwa :
a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan
itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada
kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
b.Belajar merupakan suatu prubahan yang terjadi malalui latihan dan
pengalaman ; dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar ; seperti
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.
c. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan harus relatif mantap; harus
merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang. Berapa
lama periode waktu itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang
mungkin berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan ataupun bertahun-tahun.
Ini berarti kita harus mengenyampingkan perubahan-perubahan tingkah laku
yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian
atau kepekaan seseorang, yang biasanya hanya berlangsung sementara.
d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut
berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti : perubahan
dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/ berpikir, keterampilan,
kecakapan, kebiasaan, atau pun sikap.
4. Perubahan dalam Belajar
Berdasarkan penjelasan tentang pengertian belajar, bahwa
dalam proses belajar terjadi perubahan tingkah laku, perubahan itu meliputi :
a. Perubahan terjadi secara sadar.
Hal ini berarti seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya
perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya
suatu perubahan dalam dirinya, ia menyadari bahwa pengetahuannya
bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah.
b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang
berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang
terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi
kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa
bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih dari
sebelumnya. Dengan demikian semakin banyak usaha belajar itu
dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang dipoeroleh
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.
Perubahan yang berisfat sementara atau temporer terjadi hanya
untuk beberapa saat saja. Perubahan yang terjadi dalam belajar bersifat
menetap atau permanen.. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi
setelah belajar akan bersifat menetap.
e. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah.
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada
tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan
tingkah laku yang benar-benar disadari
f. Perubahan mencangkup seluruh aspek tingkah laku.
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui setelah
melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku.
Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami
perubahan tingkah laku yang menyeluruh dalam sikap, keterampilan,
pengetahuan dan sebagainya.
5. Jenis-jenis Belajar
Untuk memperjelas uraian di atas maka jenis-jenis belajar ada 11
macam, yaitu :
a. Belajar bagian ( part learning, fractioned learning )
Umumnya belajar bagian dillakukan oleh seseorang bila
dihadapkan pada materi belajar yang bersifat luas atau ekstensif. Dalam
hal ini ini individu memecah seluruh materi pelajaran menjadi bagian-
bagaian yang satu sama lain berdiri sendiri.
b. Belajar dengan wawasan (learning by insight )
Konsep ini diperkenalkan oleh w. Kohler, salah seorang tokoh
Psikologi Gestalt pada permulaan tahun 1971. sebagai suatu konsep,
wawasan ( insight ) ini merupakan pokok utama dalam pembicaraan
psikologi belajar dan proses berpikir meskipun W. Kohler sendiri dalam
menerangkan wawasan berorientasi pada data yang bersifat tingkah laku
( perekembangan yang lembut dalam menyelesaikan suatu persoalan dan
kemudian secara tiba-tiba terjadi reorganisasi tingkah laku) namun tidak
urung wawasan ini merupakan konsep yang secara prinsipil ditentang oleh
penganut aliran neo-behaviorisme.
a. Belajar diskriminatif ( diskriminatif learning )
Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih
beberapa sifat situasi/ stimulus dan kemudian menjadikannya sebagai
pedoman dalam bertingkah laku
b. Belajar global/ keseluruhan ( global whole learning )
Dalam teoroi ini bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan
berulang sampai siswa menguasainya. Metode belajar ini disebut juga
metode Gestal
c. Belajar incidental ( incidental )
Konsep ini bertentangan dengan anggapan bahwa belajar itu selalu
berarah -bertujuan (intensional). Sebab dalam belajar incidental pada
individu tidak ada sama sekali kehendak untuk belajar. Atas dasar ini
maka untuk kepentingan penelitian, disusun perumusan operasional
sebagai berikut : belajar disebut incidental bila tidak ada instruksi atau
petunjuk yang diberikan pada individu menmgenai materi belajar yang
akan diajukan kelak.
d. Belajar instrumental ( instrumental learning)
Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi seorang siswa yang
diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah pada apakah siswa
tersebut akan mendapat hadiah, hukuman, berhasil atau gagal. Oleh karena
itu cepat atau lambatnya seseorang belajar dapat diatur dengan jalan
memberikan penguat ( reinforcement) atas tingkat-tingkat kebutuhan.
Individu mendapat hadiah jika bertingkah laku sesuai dengan yang
diharapkan, bila tidak akan mendapatkan hukuman.
e. Belajar Intensional ( intensional learning)
Bealajar dalam arah tujuan, merupakan lawan dari belajar
incidental, yang akan dibahas lebih luas pada bagian berikut.
f. Belajar Laten (latent learning )
Belajar laten, perubahan-perubahan tingkah laku yang terlihat tidak
terjadi secara segera, dan oleh karena itu disebut laten.
g. Belajar mental ( mental learning )
Perubahan kemungkinan tingkah laku yang terjadi di sisni tidak
nyata terlihat, melainkan hanya perubahan proses kognitif karena ada
bahan yang dipelajari. Ada tidaknya belajar mental ini sangat jelas terlihat
pada tugas-tugas yang sifatnya motoris. Sehingga perumusan operasional
juga menjadi sangat berbeda.
h. Belajar produktif ( productive learning )
R. Bergius (1964) meberikan arti belajar produktif sebagai belajar
transfer yang maksimum. Belajar adalah mengatur kemungkinan untuk
melakukan transfer tingkah laku dari satu situasi ke situasi lain. Belajar
disebut produktif bila individu mampu mentransfer prinsip
menyelaesaikan satu persoalan dalam satu situasi ke situasi lain.
k. Belajar verbal ( verbal learning )
Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal dengan
melalui latihan dan ingatan. Dasar belajar verbal diperlihatkan dalam
eksperimen klasik dari Ebbinghaus. Sifat eksperimen ini meluas dari
belajar asosiatif mengenai hubungan dua kata yang tidak bermakna sampai
belajar dengan wawasan mengenai penyelesaian persoalan yang kompleks
yang harus diungkapkan secara verbal.
6. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Belajar yang telah kita rencanakan dengan baik dan matang tidak
semuanya akan berhasil seperti yang kita harapkan. Keberhasilan dalam
belajar dapat ditentukan oleh beberapa faktor, tetapi secara garis besar
dibagi menjadi dua faktor , yaitu :
a. Faktor intern, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri , yang meliputi :
1) Faktor Jasmani yang meliputi :
a) Faktor kesehatan
b) Cacat tubuh
2) Faktor psikologis yang meliputi :
a) Intelegensi
b) Perhatian
c) Minat
d) Bakat
e) Motif
f) Kematangan
g) Kesiapan
3) Faktor kelelahan
b. Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar individu, yang
meliputi :
1) Faktor keluarga yang meliputi :
a) Cara orang tua mendidik
b) Relasi antar anggota keluarga
c) Suasana rumah
d) Keadaan ekonomi keluarga
e) Pengertian keluarga
f) Latar belakang kebudayaan
2) Faktor sekolah yang meliputi :
a) Metode mengajar
b) Kurikulum
c) Relasi guru dengansiswa
d) Relasi siswa dengan siswa
e) Disiplin sekolah
f) Alat pelajaran
g) Waktu sekolah
h) Standar pelajaran di atasukuran
i) Keadaan gedung
j) Metode belajar
k) Tugas rumah
3) Faktor masyarakat yang meliputi
a) Kegiatan siswa dalam masyarakat
b) Mass media
c) Teman bergaul
d) Bentuk kehidupan masyarakat ( Slameto, 2003 : 54-72)
7. Pengertian Minat Belajar Berdasarkan uraian di atas dapat diambil simpulan bahwa minat
belajar adalah kesediaan jiwa yang sifatnya aktif, baik sebagai subjek atau
objek yang mampu memberikan dorongan dari dalam diri seseorang dan dari
luar yang mampu menggerakkan jiwanya untuk berbuat dan melakukan
aktivitas sesuai dengan yang menjadi angan-angannya, baik menyenangkan
atau tidak menyenangkan yang dapat diamati oleh orang lain yang
menyebabkan terjadinya perubahan pada diri seseorang tersebut yang bersifat
bertahap dan berlangsung terus menerus.
8. Pengertian Matematika
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari
perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai
disiplin dan memajukan daya pikir manusia ( Departemen Pendidikan
Nasional, 2008 : 134 )
Menurut Suyitno dalam www.duniaguru.com (2003 : 37),
Matematika adalah ilmu yang mempelajari bilangan dan ruang yang bersifat
abstrak. Untuk menunjang kelancaran pembelajaran di samping pemilihan
metode yang tepat juga perlu digunakan suatu pembelajaranyang sangat
berperan dalam membimbing abstraksi siswa.
Johnson dan Myklebas dalam bukunya Mulyono Abdurrahman
(1999 : 252). Matematika adalah bahasa simbolis yang berfungsi praktisnya
untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan,
sedang fungsi teorinya adealah untuk memudahkan berpikir.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Matematika
adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern yang
mempelajari bilangan dan ruang yang bersifat abstrak dengan menggunakan
bahasa simbolis yang berfungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-
hubungan kuantitatif dan keruangan, sedang fungsi teorinya adalah untuk
memudahkan berpikir
9. Pengertian Model
Secara khusus istilah “ model “ dapat diartikan sebagai kerangka
konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu
kegiatan. Dalam arti lain , “model” juga diartikan sebagai barang atau benda
tiruan dari benda yang sesungguhnya, sepertyi “globe” adalah model bumi
dari tempat kita hidup.Dalam Uraian selanjutnya, istilah model digunakan
untuk menunjukkan pengertian yang pertama sebagai kerangka konseptual.
( Toeti Soekamto, 1996 : 78 )
Model adalah contoh, pola, acuan, ragam. (Poerwa darminta. 1983)
Berdasarkan penjelasan di atas maka model adalah acuan berupa kerangka
konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu
kegiatan.
10. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah sebuah proses aktif yang di dalamnya makna
dikembangkan atas dasar pengalaman. ( Mark. K Smith, 2009 : 90 )
Pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam
memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri
siswa. (Yudhi Munadi , 2008 : 4 )
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat peneliti
simpulkan bahwa pembelajaran adalah proses yang aktif yang terencana dalam
rangka memanipulasi sumber-sumber belajar yang ada agar terjadi proses
belajar berdasarkan pengalaman.
11. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman
bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan
dan melaksanakan aktifitas belajar mengajar. (Toeti Soekamto, 1996 :789-79 )
Dalam pemanfaatan model yang telah ada, Bruce Joyce dan
Marsha Weil ( 1986 ) telah menyajikan berbagai model belajar mengajar yang
telah dikembangkan dan dites keberlakuannya olah para pakar kependidikan.
Walaupunn judul buku yang memuet tentang model-model tersebuut adalah
“Modelsof Teaching” akan tetapi isinya secara mendasar bukan semata-mata
menyangkut kegiatan guru mengajar, akan tetapi justru lebih menitikberatkan
pada aktifitas belajar siswa. Sebagaimana telah ditegaskan oleh Bruce Joyce
dan Marsha Weil ( 1986 ) hakekat mengajar atau “teaching” adalah
“Membantu para pelajar memperoleh informasi . ide, keterampilan, nilai, cara
berpikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya, dan cara-cara belajar dan
bagaimana belajar” Dalam kenyataan sesungguhnya, hasil akhir atau hasil
jangka panjang dari proses belajar mengajarialah “ …the student’s increased
capchilities to lean more easily and effectively in the future”
Masalah dengan pembelajaran manusialebih banyak mengarah
pada pembelajaran yang sudah kita ketahui, hal ini membuat pemahaman yang
jelas. Pembelajaran ada pembelajaran deklaratif dan pembelajaran prosedural
12.Pengertian Model Pembelaran MEQIP
Model Pembelajaran MEQIP adalah model pembelajaran yang
ingin membentuk peserta dididk yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, cerdas, bersikap kritis, logis, kreatif, inovatif dan demokratis, mampu
menghadapi dan beradaptasi dengan kemajuan iptek, dan berakhlak mulia
a. Visi MEQIP
Melalui pembelajaran Matematika membentuk peserta dididk yang
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, bersikap kritis, logis, kreatif,
inovatif dan demokratis, mapu menghadapi dan beradaptasi dengan kemajuan
iptek, dan berakhlak mulia.
b. Misi MEQIP
Misi dari MEQIP adalah :
1). Mengembangkan pembelajaran Matematika di SD/MI yang
bermakna dan menyenangkan.
2). Melatih guru-guru SD/MI mengembangkan pembelajaran
Matematika yang memfasillitasi peserta didik aktif belajar
Matematika berdasar pada pengalaman peserta didik.
3). Memberdayakan alat-alat peraga dan memanfaatkan lingkungan
dalam pembelajaran Matematika di SD/MI
i. Tujuan MEQIP
MEQIP bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran Matematika di SD/ MI melalui pemberdayaan alat
peraga Matematika dan pemanfaatan lingkungan belajar sehingga
pesrta didik mampu menemukan rumus , konsep, atau prinsip dalam
Matematika sehingga tidak hanya menghafal tetapi juga memahami
konsep, bernalar dan berkomunikasi , menguasai dan menerapkan
Matematika untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari,
serta dapat menerapkan Matematika dalam pelajaran lain agar dapat
membangun dasar-dasar yang kuat untuk pembelajaran berikutnya di
masa yang akan datang.
j. Strategi MEQIP
1) Melaksanakan pelatihan peningkatan kuallitas pembelajaran
Matematika secara berlapis ( sandwich ) dan berjenjang
2) ( cascade : Konsultan – pelatioh Pemandu mata Pelajaran – Kepala
Sekolah, pengawas, dan guru )
3) Implementasi pembelajaran Metematika dengan mendayagunakan
alat peraga dan memanfaatkan lingkungan belajar sebagai sarana
learning to know, leraning to do, learning to live together, dan
learning to be di SD/ MI ( MEQIP, 2007 : 10 )
B. Penelitian yang Relevan
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti menemukan hasil
penelitian yang relevan dengan penelitian ini yang berupa skripsi yang
berjudul “Hubungan Antara Minat Membaca dan Keterampilan Mengarang
dengan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa kelas V SD Sedabin III
Kecamatan Ngemplak Tahun Pelajaran 2003/2004”
C. Kerangka Pikir
Minat belajar Matematika siswa kelas VI SDN Singopuran 03
masih rendah, hal ini terjadi karena peserta didik menganggap mata pelajaran
Matematika itu sulit, matematika itu susah, sehingga mereka menjadi malas
untuk belajar Matematika yang mengakibatkan prestassi belajar meraka juga
rendah. Dari 20 peserta didik hanya sekitar 8 orang yang mau memperhatikan
penjelasan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Selain dari
anggapan mereka itu, mungkin juga karena guru mengajar secara
konvensional, dengan menggunakan metode ceramah terus, sehingga anak
menjadi verbalisme, guru tidak memanfaatkan alat peraga yang sesuai.
Untuk meningkatkan minat belajar Matematuika, maka peneliti
dalam pembelajaran akan menggunakan model pembelajaran MEQIP yang
peneliti anggap sangat sesuai dengan keadaan yang sedemikian rupa. Karena
dalam pembelajaran model MEQIP peserta didik diajak belajar sambil
bermain, bernyanyi, menemukan rumus atau konsep, sehingga peserta didik
akan mempunyai pengalaman belajar yang baik yang tidak akan mudah untuk
dilupakan.
Dengan penerapan model pembelajaran MEQIP pada mata
pelajaran Matematika peneliti mempunyai harapan dapat meningkatkan minat
belajar Matematika siswa kelas VI SD Negeri Singopuran 03.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menemukan kerangka
berpikr dalam penelitian sebagai berikut :
Kondisi awal
Kondidi akhir
Diberi tindakan
Pembelajaran konvensional (ceramah )
Penerapan model pembelajaran MEQIP
Penerapan model pembelajaran MEQIP
Minat belajar
Matemeatika rendah
Siklus II
Siklus I
Minat belajar Matematika meningkat
D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan pada rumusan tujuan penelitian , maka dapat ditarik
suatu hipotesis penelitian bahwa, “ Dengan Pembelajaran Model Mathematics
Education Quality Improvement Program dapat meningkatkan minat belajar
Matematika siswa kelas VI SDN Singopuran 03 tahun 2010”
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas yang peneliti lakukan di SD Negeri
Singopuran 03, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas yang peneliti laksanakan selama enam
bulan, yaitu mulai bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Juni 2010 pada
SD Negerti Sinngopuran 03 Kartasura.
B. Subjek Penelitian
Penelitian Tiandakan Kelas ini peneliti lakukan di SD Negeri
Singopuran 03, sehingga yang menjadi subjek penelitian adalah siswa SD
Negeri Sinngopuran 03 Kartasura Pada penelitian subjek ini subjek yang
peneliti ambil adalah siswa kelas V SD negeri Singopuran 03 Kartasura.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas yang peneliti lakukan dengan
menggunakan prosedur kolaborasi, yaitu penelitian yang dilakukan kerja
sama antara peneliti, teman sejawat, supervisor dalam hal ini adalah kepala
sekolah .
Penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian proses, yaitu
tentang minat belajar Matematika Kelas V . Sehingga dalam penelitian ini
yang peneliti amati adalah proses pembelajaran yang berlangsung dengan
mengamati keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas.
D.Sumber Data
Sesuai dengan penelitian yang peneliti lakukan maka data yang
paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini berupa
data kualitatif. Peneliti memperoleh data dari berbagai sumber , antara
lain:
1. Subjek penelitian, yaitu siswa kelas VI SDN Singopuran 03 Kecamatan
Kartasura, Kabupaten Sukoharjo
2. Objek penelitian adalak aktifitas siswa selama pembelajaran yang
berkaitan dengan minat belajar siswa.
3. Guru pamong sebagai teman kolaborasi dalam penelitian
4. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran
E.Teknik Pengumpulan data
Dalam penelitian ini, sesuai dengan bentuk dan sumber data yang
dimanfaatkan dalam Penelitian Tindakan Kelas,maka teknik pengumpulan
data yang penelilti gunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi/ pengamatan
2. Unjuk kerja
F. Validasi Data
Dalam penelitian ini, untuk menetapkan data peneliti menggunakan
menggunakan data empiris dengan tri anggulasi data, yaitu mecocokkan
data yang ada berdasarkan fakta yang ada .
G.Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang peneliti gunakan
adalah teknik analisis interaktif, yang meliputi :
1. Reduksi data, yaitu mengurutkan data secara runtut
2. Diskripsi data, yaitu memaparkan data yang ada dengan jelas
3. Kesimpulan, yaitu menarik kesimpulan darai data-data yang ada.
Jika digambarkan seperti diagaram di bawah ini :
Reduksi Data Diskripsi Data
Kesimpulan
I. Indikator Kinerja
Untuk mengetahui keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini,
peneliti menetapkan indikator kinerja adalah Minat belajar peserta didik
selama proses pembelajaran berlangsung dengan lembar pengamatan (
terlampir )
J. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari siklus-
siklus.Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai
seperti yang telah didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki.
Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini setiap siklus meliputi :
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
1.Siklus 1
a. Perencanaan Tindakan
1) Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP.) yang
menggunakan Model pembelajaran MEQIP.( terlampir )
2) Mempersiapkan media dan alat peraga MEQIP
3) Membuat instrument observasi ( terlampir )
4) Membuat lembar evaluasi pembelajaran ( dalam RPP )
b.Pelaksanaan Tindakan
1) Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran MEQIP dengan alat peraga MEQIP
2) Siswa belajar Matematika dengan pola MEQIP
c.Observasi
Observasi dilakukan oleh guru kelas VI (peneliti) bersama
supervisor, tugas supervisor adalah mengamati kegiatan guru dan
siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
d.Refleksi
Peneliti mengadakan evaluasi dan refleksi dari mulai kegiatan
perencanaan, pelaksanaan dan observasi yang dikolaborasikan
dengan supervisor Penelitian.hasil evaluasi refleksi siklus 1
digunakan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan pada siklus
2.
2. Siklus 2
a.Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1. peneliti mengadakan
perbaikan (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. terutama
pada peran guru pada kegiatan pembelajaran yang membangkitkan
minat peserta didik.
b.Pelaksanaan Tindakan
1) Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran MEQIP dengan alat peraga meqip dan
lebih mantap lagi
2) Siswa belajar Matematika dengan pola MEQIP dengan arahan
dari guru
c.Observasi
Pelaksanaaan observasi hampir sama dengan siklus 1,yaitu guru
kelas VI (peneliti) bersama supervisor mengamati kegiatan guru
dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
d.Evaluasi dan Refleksi
Mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan,
pelaksanaan,dan observasi yang dikolaborasikan dengan supervisor
Penelitian.
Dari uraian di atas dapar digambarkan sebagai berikut :
SIKLUS I
SIKLUS II
N
Penelitian direncanakan dalam dua siklus, akan tetapi jika belum
mencapai hasil yang diharapkan maka peneliti akan melanjutkan
dalam siklus berikutnya sampai diperoleh hasil yang diharapkan.
Dalam penelitian ini peneliti merencanakan pencapaian target
sebesar 75 % minat siswa dalam pembelajaran Matematika
Refleksi
Pemberian tindakan
Perencanaan tindakan
Evaluasi/ pengamatan
Refleksi
Perencanaan tindakan
Evaluasi/ pengamatan
Pemberian tindakan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian
1. Tahap Perencanaan
a. Perijinan
Dalam pelaksanaan penelitian ini diawali dengan mengajukan ijin
penelitian ke UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kartasura pada minggu kedua
tanggal 11 Januari 2010 dan ke sekolah dasar yang akan dijadikan tempat
penelitian juga pada minggu kedua pada tanggal 13 Januari 2010
b. Observasi awal
Kegiatan observasi awal peneliti lakukan pada akhir minggu kedua
pada hari Sabtu tangga 16 Januari 2010 dengan mengdakan pengamatan
pembelajaran di kelas dan berdiskusi dengan dewan guru tentang keadaan
pembelajaran dan motivasi siswa dalam pembelajar terutama minat siswa
terhadap pelajaran Matematika di SD negeri Singopuran 03 kecamatan
Kartasura.
c. Pembuatan Instrumen
Kegiatan penyusunan peneliti lakukan pada mingggu ketiga bulan
Januari 2010. Kegiatan ini berupa penyusunan instrumen yang akan diginakan
selama proses penelitian di sekolah dasar.
d. Uji Coba Instrunen
Pada kegiatana ini peneliti mencoba intrumen yang telah peneliti
buat dengan bimbingan bapak dan ibu dosen beserta teman sejawat dengan
melakukan penelitian awal disesuaikan dengan tingkat perkembangan siawa.
e. Penyusunan Usulan Penelitian Tindakan Kelas
Kegiatan penyusunan Penelitian Tindakan Kelas peneliti lakukan
pada mingggu ketiga bulan Januari 2010, dengan membuat proposal sesuai
dengan masalah yang yang ada di sekolah dasar dan yang akan peneliti teliti
salama waktu yang direncanakan.
f. Seminar Proposal
Seminar proposal dilakukan pada waktu peneliti melakukan
pembekalan di kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta selam masa
residensal. Seminar dilakukan secara terbuka dengan bimbingan dari Bapak
atau Ibu dosen. Pada saaat seminar peneliti menerima masukan-masukan dari
teman dan dosen pembimbing untuk pelaksanaan penelitian di sekolah dasar
nantinya.
2. Tahap Pelaksanaan Siklus
a. Siklus I
1) Perencanaan
Perencanaan pada siklus pertama ini dilakukan pada mingggu terakhir
balan Januari 20120.Pada tahap perencanaan siklus I, peneliti menyiapkan
intrumen penelitian sesuai dengan propposal yang telah disetujui yaitu
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( pada lampiran 4 ) model
MEQIP beserta dengan alat peraga dan sarana yang sesuai dengan materi yang
akan disampaikan yaitu alat peraga MEQIP, lembar masalah, lembar lagu,
lembar kerja, lembar pengamatan serta lembar penilaian.(Pada lampiran 5, 6
dan lampiran 7)
2) Tindakan
Tahap tindakan siklus pertama peneliti lakukan pada awal mingggu
pertama yaitu pada tanggal 1 Januari 2010. Pada tahap tindakan ini, peneliti
mengajar dengan model pembelajaran MEQIP tentang Luas daerah Lingkaran
dengan pendekatan persegi panjang. Selama peneliti mengajar supervisor
mengamati ( keaktifan siswa dengan lembar pengamatan pada lampiran 7 )
dan mencatat kekurangan serta kelebihan penggunaan model pembelajaran
MEQIP dalam kegiatan proses pembelajaran, baik itu guru maupun siswa
terutama tentang minat belajar siswa.
3) Observasi
Pada kegiatan obervasi, sama pada kegiatan tindakan, pada tahap
ini sepervisor aktif mengamati semua kegiatan selama proses belajar mengajar
dari awal sampai akhir mencatatnya untuk bahan masukan bagi peneliti.
4) Evaluasi dan Refleksi
Kegiatan ini dilakukan peneliti setelah melakukan tibdakan yaitu
mengajar dengan model pembelajaran MEQIP. Pada tahap ini, peneliti
merefleksi diri dengan mengutarakan kekurangan dalam pelaksanaan model
pembelajaran MEQIP selama pembelajaran berlangsung. Setelah peneliti
menyampaikan kekurangan-kekurangan yang dirasakan, supervisor
memberikan masukan dan saran berdasarkan hasil pengamatan.
a. Siklus II
1) Perencanaan
Perencanaan pada siklus pertama ini dilakukan pada mingggu terakhir
balan Januari 20120.Pada tahap perencanaan siklus I, peneliti menyiapkan
intrumen penelitian sesuai dengan propposal yang telah disetujui yaitu
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( pada lampiran 8 ) model
MEQIP beserta dengan alat peraga dan sarana yang sesuai dengan materi yang
akan disampaikan yaitu alat peraga MEQIP, lembar masalah, lembar lagu,
lembar kerja, lembar pengamatan serta lembar penilaian. ( Pada lampiran 9, 10
dan lampiran 11)
2) Tindakan
Tahap tindakan siklus pertama peneliti lakukan pada awal mingggu
keduabulan Pebruari yaitu pada tanggal 13 Januari 2010. Pada tahap tindakan
ini, peneliti mengajar dengan model pembelajaran MEQIP tentang
pengolahan data. Pada pembelajaran ini penelliti mengajak siswa untuk belajar
di luar kelas dengan mengumpulkan data . Selama peneliti mengajar
supervisor mengamati dan mencatat kekurangan serta kelebihan penggunaan
model pembelajaran MEQIP dalam kegiatan proses pembelajaran, baik itu
guru maupun siswa terutama tentang minat belajar siswa.
3) Observasi
Pada kegiatan obervasi, sama pada kegiatan tindakan, pada tahap
ini sepervisor aktif mengamati semua kegiatan selama proses belajar mengajar
dari awal sampai akhir mencatatnya untuk bahan masukan bagi peneliti.
4) Evaluasi dan Refleksi
Pada tahap ini, peneliti merefleksi diri dengan mengutarakan
kekurangan dalam pelaksanaan model pembelajaran MEQIP selama
pembelajaran berlangsung. Setelah peneliti menyampaikan kekurangan-
kekurangan yang dirasakan, supervisor memberikan masukan dan saran
berdasarkan hasil pengamatan.
B.Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dari kondisi awal sampai tahap
pengambilan simpulan, dari penggunaan metode konvensional sampai dengan
penggunaan Mathematics Education Quality Improvement Program (MEQIP )
dapat dijelaskan sebagai berikkut :
1. Pada kondisi awal sebelum diadakan penelitian dan penerapan model
Mathematics Education Quality Improvement Program ( MEQIP ) minat
siswa yang dilihat dari keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar
berkisar 30 %.
2. Pada pelaksanaan siklus yang pertama kadar keaktifan siswa meningkat
dari 20 siswa, yang aktif memperhatikan penjelasan guru ada 11 orang
atau 55 %, yang aktif bertanya ada 12 orang atau 60 %, yang aktif
menjawab pertanyaan guru ada 10 orang atau 50 %, yang aktif
memperhatikan teman yang maju ada 15 orang atau 75 %, dan yang serius
dalam mengerjakan tugas dari guru ada 9 orang atau 45 %. Dari lima
aspek yang diamati rata-rata keaktifan siswa 57 %. Hal ini dapat dilihat
pada lembar hasil pengamatan lampiran 12 dan tabel pada lampiran 14.
3. . Pada pelaksanaan siklus yang kedua kadar keaktifan siswa mengalami
peningkatan juga, dari 20 siswa, yang aktif memperhatikan penjelasan
guru ada 15 orang atau 75 %, yang aktif bertanya ada 14orang atau 70 %,
yang aktif menjawab pertanyaan guru ada 14 orang atau 70 %, yang aktif
memperhatikan teman yang maju ada 19 orang atau 95 %, dan yang serius
dalam mengerjakan tugas dari guru ada 13 orang atau 65 %. Dari lima
aspek yang diamati rata-rata keaktifan siswa 75 %. Hal ini dapat dilihat
pada lembar hasil pengamatan lampiran 13 dan tabel pada lampiran 15.
Berdasarkan penjelasan di atas, penggunaan model pembelajaran
Mathematics Education Quality Improvement Program (MEQIP) dapat
meningkatkan minat belajar Matematika di SD Negeri Singopuran. Hal ini
dapat dilihat prosentase kadar keaktifan atau minat siswa dalam pembelajaran.
Pada kondisi awal tingkat keaktifan 30 %, pada pelaksanaan siklus pertama
57% dan pada siklus yang kedua menjadi 75 %.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas selama Proses
Belajar Mengajar yang diamati maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan
Model pembalajaran MEQIP dapat meningkatkan minat belajar Matematika
siswa kelas VI SD Negeri Singoipuran 03 tahun 2010 yang mencapai 75 %
dari jumlah siswa yang ada, 8 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan, yang
antusias dalam pembelajaran rata-rata adalah 15 orang siswa.
Deangan demikian dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran
MEQIP dapat meningkatkan minat belajar Matematika Siswa kelas V SD
Negeri Singopuran 03 tahun pelajaran 2010.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian tersebut,
maka dapat disimpulkan saran-saran sebagai berikut :
1. Untuk siswa
Setelah siswa mengalami langsung model pembelajaran pola
MEQIP, siaw dapat merasakan hasilnya ternyata Matematika itu
menyenangkan, oleh karena itu siswa hendaknya tidak takut lagi terhadap
mata pelajaran Matematika di sekolah
2. Untuk Guru Matematika/ guru kelas di Sekolah Dasar
Mengingat adanya sumbangan positif pengggunaan model
pembelajaran MEQIP, diperlukan dorongan dari guru untuk membuat siswa
senang dan berminat dalam pembelajaran Matematika di kelas dengan
menggunakan model pembelajaran MEQIP.
3. Untuk Orang Tua Siswa
Para orang tua siswa hendaknya menerapkan disiplin terhadap
kegiatan belajar anaknya sehingga anak terbiasa dan tidak merasa terbebani.
Dengan demikian anak melakukan segala kegiatan dengan senang hati dan
hasilnya akan baik. Oleh sebab itu orang tua perlu menerapkan disiplin
waktu belajar bagi anaknya agar dapat turut membantu meningkatkan minat
belajar Matematika anak baik di sekolah atau di rumah. Peran serta orang
tua dalam menerapkan cinta buku akan sangat berpengaruh dalam
pembentukan pribadi anak.
4. Untuk Kepala Sekolah
Para kepala sekolah hendaknya lebih meningkatkan pengawasan
terhadap guru-guru dalam menerapkan strategi pembelajaran khususnya
pada pembelajaran Matematika hendaknya menggunakan alat peraga
sesuai dengan model pembelajaran MEQIP dan sesuai dengan tingkat
perkembangan anak serta tuntutan perkembangan dunia ilmu
pengetahuan, sehingga anak lebih mudah menerima, memahami dan
mengerti materi yang disampaikan.
5.Untuk Para Peneliti Lain
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan penelitian ini perlu diupayakan
adanya penelitian yang berkaitan dengan minat belajar terhadap mata
pelajaran Matematika .Para peneliti dapat mengadakan penyelidikan yang
lebih cermat terhadap faktor-faktor yang dapat meningkatkan minat belajar
Matematika terlepas dari faktor yang peneliti lakukan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2007). Standar Isi ( Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum), Jakarta Depdinas
Depdiknas. (2007). Mathematics Education Quality Improvement Program. Jakarta : Depdiknas
Ngalim Purwanto. (1990). Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Redja Mudyahardjo. (2001). Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Sumardi Suryabrata. (1998). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UGM Pers
Suyitno. (2003). Matematika Dasar, www.duniaguru.com.15 Januari 2010.
Toeti Soekamto. (1996). Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta : Pusan Antariksa
Lampiran : 1 Jadwal Kegiatan Penelitian
JANUARI 2010
PEBRUARI 2010
MARET 2010
APRIL 2010
MEI 2010
JUNI 2010
NO JENIS KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Perencanaan
a. Perijinan b. Observasi Awal c. Pembuatan Instrumen d. Uji coba Instrumen e. Penyusunan Usulan PTK f. Seminar Usulan PTK
x x
x x x x
2 Persiapan a. Siklus I
1). Perencanaan 2). Tindakan 3). Observasi 4). Evaluasi dan Refleksi
x
x x x
b. Siklus II 1). Perencanaan 2). Tindakan 3). Observasi 4). Evaluasi dan Refleksi
x
x x x