+ All Categories
Home > Documents > UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Date post: 29-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 8 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
32
Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI PENERAPAN METHODE KOPERATIF JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SEMESTER1 TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SMA NEGERI 2 CILACAP Oleh: Siti Kuza’emah * * Guru SMA Negeri 2 Cilacap Email: [email protected] ABSTRACT The process of teaching and learning is the core of education in schools. Here teachers as educators play a big role, one of the factors supporting the success of teachers in implementing learning is the ability of teachers in mastering and applying the method of learning. Enabling students in learning activities is one way to train students' memory to develop optimal.Dengan active learning methods, students are able to solve the problem is, it is important to do their work according to the knowledge they have. The Jigsaw Learning method is a type of coopertaf learning that consists of several members within a group that are responsible for the mastery of the learning materials section and are able to teach that part to other members of the group. The results showed that the implementation of Jigsaw Learning method on learning Islamic Religious Education Class XI IPS 2 Semester 1 Year Lesson 2017/2018 SMA Negeri 2 Cilacap is quite effective. Keywords: Effectiveness, Jigsaw Learning Method, PAI Learning. ABSTRAK Proses belajar mengajar merupakan inti pendidikan di sekolah. Disini guru sebagai pendidik berperan besar, salah satu faktor pendukung keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah kemampuan guru dalam menguasai dan menerapkan metode pembelajaran.Mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu cara melatih memori siswa agar berkembang optimal.Dengan metode belajar aktif, siswa mampu memecahkan masalahnya, yang penting melakukan tugasnya sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki. Metode Jigsaw Learning adalah suatu tipe pembelajaran koopertaif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Jigsaw Learning pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI IPS 2 Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018 SMA Negeri 2 Cilacap sudah cukup efektif. Kata Kunci: Efektifitas, Metode Jigsaw Learning, Pembelajaran PAI.
Transcript
Page 1: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI

MELALUI PENERAPAN METHODE KOPERATIF JIGSAW

LEARNING PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SEMESTER1

TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SMA NEGERI 2 CILACAP

Oleh: Siti Kuza’emah *

*Guru SMA Negeri 2 Cilacap

Email: [email protected]

ABSTRACT

The process of teaching and learning is the core of education in schools. Here

teachers as educators play a big role, one of the factors supporting the success

of teachers in implementing learning is the ability of teachers in mastering and

applying the method of learning. Enabling students in learning activities is one

way to train students' memory to develop optimal.Dengan active learning

methods, students are able to solve the problem is, it is important to do their

work according to the knowledge they have. The Jigsaw Learning method is a

type of coopertaf learning that consists of several members within a group that

are responsible for the mastery of the learning materials section and are able

to teach that part to other members of the group. The results showed that the

implementation of Jigsaw Learning method on learning Islamic Religious

Education Class XI IPS 2 Semester 1 Year Lesson 2017/2018 SMA Negeri 2

Cilacap is quite effective.

Keywords: Effectiveness, Jigsaw Learning Method, PAI Learning.

ABSTRAK

Proses belajar mengajar merupakan inti pendidikan di sekolah. Disini

guru sebagai pendidik berperan besar, salah satu faktor pendukung

keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah kemampuan guru

dalam menguasai dan menerapkan metode pembelajaran.Mengaktifkan siswa

dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu cara melatih memori siswa

agar berkembang optimal.Dengan metode belajar aktif, siswa mampu

memecahkan masalahnya, yang penting melakukan tugasnya sesuai dengan

pengetahuan yang mereka miliki. Metode Jigsaw Learning adalah suatu tipe

pembelajaran koopertaif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu

kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan

mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Jigsaw

Learning pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI IPS 2

Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018 SMA Negeri 2 Cilacap sudah cukup

efektif.

Kata Kunci: Efektifitas, Metode Jigsaw Learning, Pembelajaran PAI.

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

77

PENDAHULUAN

Di zaman modern sekarang

ini kita di tuntut untuk memiliki

pengetahuan, kemampuan dan ilmu

yang lebih tinggi serta sikap dan

prilaku yang selaras dengan

kemajuan dan perkembangan

dunia. Oleh karena itu, perlu

adanya pembangunan yang lebih

baik disegala aspek kehidupan.

Adapun sasaran dari pembangunan

pada masa sekarang ini adalah

pemanfaatan sumber daya alam dan

pembangunan sumber daya

manusia secara menyeluruh. Dalam

pelaksanaan pembangunan tersebut

perlu upaya dilakukan, salah

satunya adalah pembangunan dari

bidang pendidikan. Pendidikan

adalah hal mutlak yang harus

dilakukan, karena "melalui

pendidikanlah manusia dapat

menjadi manusia yang

sebenarnya". (Piet A. Sahertian dan

Ida Aleida Sahertian, 1992; 1)

Hal ini sesuai dengan dengan

Undang-Undang RI No. 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Sisdiknas) yang berbunyi

sebagai berikut:

“Pendidikan Nasional

berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya

peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga

Negara yang demokratis dan

bertanggung jawab” ( Undang-

undang RI Nomor 20 , 2003 ; 12)

Dengan pendidikan yang

diperoleh diharapkan siswa dapat

menyerap pengetahuan,

pengalaman dan mengembangkan

kemampuan sebanyak-banyaknya,

sehingga dapat mempraktikkannya

di tengah-tengah masyarakat

khususnya pada dirinya sendiri.

Agama Islam adalah agama

yang mencintai ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu, agama Islam

memerintahkan umatnya supaya

membaca, sebab dengan "membaca

itu adalah tangga kemuliaan dan

jalan untuk mendapatkan ilmu

pengetahuan".1 Ini sesuai dengan

firman Allah SWT dalam Al-Qur'an

surah Al-'Alaq ayat 1-5 yang

berbunyi:

Dalam hal ini pulalah

Pendidikan Agama Islam (PAI)

pada semua jenjang pendidikan

merupakan bagian integral dari

program pengajaran pada setiap

jenjang lembaga pendidikan serta

merupakan usaha dan membina

pendidik terhadap peserta didik

dalam memahami, menghayati

serta mengamalkan ajaran agama

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

78

Islam sehingga menjadi manusia

yang taqwa dan warga negara yang

baik. Mengingat betapa pentingnya

bagi setiap manusia untuk

mempelajari agama Islam dengan

sebaik-baiknya, maka Allah SWT

telah menurunkan kitab suci Al-

Qur'an kepada umat manusia

sebagai pedoman hidup didunia.

Insya Allah orang yang

berpedoman kepada Alquran,

hidupnya akan berkualitas

Terciptanya manusia

berkualitas tentu tidak terlepas dari

dunia pendidikan. Oleh karena itu

pendidikan dituntut memiliki

kualitas yang baik. Perbaikan mutu

pendidikan diupayakan dengan

meningkatkan kualitas

pembelajaran. Melalui peningkatan

kualitas pembelajaran, siswa akan

belajar lebih baik.

Dalam kurikulum tingkat

satuan pendidikan, proses

pembelajaran dirancang dengan

mengikuti prinsip-prinsip khas

yang edukatif, yaitu kegiatan yang

berfokus pada kegiatan siswa aktif.

Dengan demikian, dalam proses

pembelajaran guru perlu

memberikan dorongan kepada

siswa untuk menggunakan otoritas

atau haknya dalam membangun

gagasan. Tanggung jawab belajar

tetap pada diri siswa dan guru

bertanggung jawab untuk

menciptakan situasi yang

mendorong prakarsa, motivasi dan

tanggung jawab siswa untuk belajar

secara berkelanjutan. Inovasi dalam

pembelajaran diperlukan untuk

meningkatkan kreativitas belajar

siswa sehingga tidak membosankan

dan pembelajaran menjadi lebih

menyenangkan. Dengan

menggunakan model pembelajaran

jigsaw diharapkan dapat

membangkitkan motivasi belajar

siswa. Mengatasi rasa jenuh siswa

karena banyaknya materi pelajaran

yang mereka terima di sekolah.

Dengan demikian hasil belajar

mereka dapat meningkat

RUMUSAN MASALAH DAN

PEMECAHANNYA

Inovasi dalam pembelajaran

diperlukan untuk membangkitkan

motivasi belajar siswa. Inovasi

pembelajaran dapat berupa inovasi

model pembelajaran, inovasi media

pembelajaran dan lain-lain.

Hasil belajar siswa kelas

Kelas XI IPS 2 Semester 1 Tahun

Pelajaran 2017/2018 SMA Negeri 2

Cilacap, untuk mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam, belum

seluruh siswa mencapai kriteria

ketuntasan belajar. Hal ini terjadi

karena kurangnya motivasi belajar

siswa.

Berdasarkan uraian di atas,

rumusan masalah yang diajukan

dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut: Apakah prestasi belajar

Pendidikan Agama islam siswa

kelas Kelas XI IPS 2 Semester 1

Tahun Pelajaran 2017/2018 SMA

Negeri 2 Cilacap dapat

ditingkatkan melalui Pembelajaran

dengan menggunakan motode

Koperatif Jigsaw Learning ?

Apakah motivasi belajar siswa

kelas Kelas XI IPS 2 Semester 1

Tahun Pelajaran 2017/2018 SMA

Negeri 2 Cilacap dapat

ditingkatkan melalui Pembelajaran

dengan menggunakan motode

Koperatif Jigsaw Learning ?

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

79

Berdasarkan rumusan masalah

tersebut diatas, hipotesis

tindakannya adalah: Motode

pembelajaran Koperatif Jigsaw

Learning dapat meningkatkan

prestasi belajar PAI siswa serta

dapat meningkatkan motifasi siswa

dalam pembelajaran.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah

untuk meningkatkan motivasi dan

hasil belajar siswa melalui model

pembelajaran jigsaw learning pada

mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam Bidang Kajian Salat Jenazah

Kelas XI IPS 2 Semester 1 Tahun

Pelajaran 2017/2018 SMA Negeri 2

Cilacap

MANFAAT PENELITIAN

Bagi siswa dapat memberi

motivasi siswa untuk mengubah

perilaku dalam pembelajaran dari

sikap pasif menjadi aktif,

Meningkatkan minat belajar siswa

dalam proses pembelajaran,

meningkatkan kompetensi antar

kelompo, meningkatkan

keberanian siswa untuk menjawab

pertanyaan.

Bagi guru dapat memotivasi guru

untuk menggunakan model

pembelajaran yang

variatif.meningkatkan kemampuan

guru untuk memecahkan

permasalahan yang muncul dari

siswa, membantu memberi

informasi peningkatan hasil belajar

siswa, memotivasi guru lain untuk

mengadakan penelitian tindakan

kelas. Bagi sekolah dapat

membantu memberi informasi

tentang masalah yang timbul

dalam proses pembelajaran,

meningkatkan kualitas sekolah.

LANDASAN TEORI

KAJIAN TEORITIS

Pengertian Belajar Mengajar

Pendapat para ahli

pendidikan mengenai pengertian

belajar berbeda-beda tergantung

pada teori belajar yang dianut.

Menurut pendapat tradisional,

belajar merupakan proses

mengumpulkan dan menambah

pengetahuan. Belajar yang

dipentingkan menurut pendapat ini

berupa pendidikan intelektual.

Sedangkan belajar menurut para

ahli pendidikan modern, belajar

adalah perubahan pada diri

seseorang yang berupa tingkah laku

berkat adanya pengalaman dan

latihan. Perubahan tingkah laku

misalnya dari tidak tahu menjadi

tahu, timbulnya pengertian baru,

berkembangnya sifat-sifat

sosial,susila dan emosional. Dalam

kamus poedogogik disebutkan

bahwa belajar merupakan usaha

untuk mendapatkan pengetahuan

dan kecakapan. Seseorang baru

dapat melakukan sesuatu hanya

dari hasil proses belajar

sebelumnya. Dari beberapa

pengertian belajar tersebut dapat

diambil kesimpulan bahwa belajar

adalah proses perubahan didalam

diri manusia. Apabila setelah

belajar tidak terjadi perubahan

maka manusia tersebut dapat

dikatakan belum belajar .

Perubahan perilaku sebagai hasil

belajar dikelompokkan ke dalam

tiga ranah yaitu pengetahuan (

kognitif ), ketrampilan motorik (

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

80

psikomotorik ) dan penguasaan

nilai-nilai atau sikap ( afektif ).

Belajar adalah proses

mental dan emosional atau proses

berfikir dan merasakan. Seseorang

dikatakan belajar bila fikiran dan

perasaannya aktif. Aktivitas fikiran

dan perasaan itu sendiri tidak dapat

diamati orang lain, akan tetapi

terasa oleh yang bersangkutan.

Guru tidak dapat melihat aktivitas

fikiran dan perasaan siswa, yang

dapat dilihat guru ialah

manifestasinya yaitu kegiatan

siswa sebagai akibat adanya

aktivitas fikiran dan perasaan pada

diri siswa tersebut ( Udin S

Winataputra, 2005:2.3)

Belajar dapat dilakukan dengan

berbagai cara, berbagai media serta

berbagai tempat. Proses belajar di

sekolah dibimbing oleh seorang

guru. Tugas seorang guru adalah

mengorganisasi komponen-

komponen belajar agar proses

belajar mengajar dapat berlangsung

dengan baik.

Mengajar tidak hanya

sekedar menyampaikan materi

pelajaran dari guru kepada siswa.

Mengajar merupakan seluruh

kegiatan dan tindakan yang

diupayakan oleh guru untuk

terjadinya proses belajar sesuai

dengan tujuan yang telah

dirumuskan. Guru menfasilitasi

terjadinya proses belajar baik yang

dilakukan didalam maupun diluar

kelas. Oleh karena itu interaksi

yang terjadi dalam kegiatan belajar

mengajar haruslah bervariasi (

Suprayekti,2004:3 ).

Untuk memperoleh

pengetahuan yang benar, Dewey

menekankan pengalaman indera,

belajar sambil bekerja dan

mengembangkan intelegensi,

sehingga anak dapat menemukan

dan memecahkan masalah. Bahan

pelajaran harus didasarkan kepada

fakta-fakta yang sudah diobservasi,

dipahami serta dibicarakan

sebelumnya. Bahkan pelajaran

harus mengandung ide-ide yang

dapat mengembangkan situasi

untuk mencapai tujuan.

Siswa aktif dan kreatif, tidak

begitu saja secara pasif menerima

apa yang diberikan gurunya.

Pengetahuan dihasilkan dari

transaksi antara manusia dengan

lingkungannya. Dalam situasi

belajar mengajar guru seyogyanya

menyusun situasi belajar, sekitar

masalah utama yang dihadapi

masyarakat, yang pemecahannya

diserahkan kepada siswa dan

dibimbing oleh guru.

Dalam menentukan

kurikulum, setiap pelajaran tidak

boleh terpisah, harus merupakan

suatu kesatuan. Pengalaman di

sekolah dan luar sekolah harus

dipersatukan, sehingga segalanya

menjadi suatu kesatuan, caranya

yaitu dengan mengambil suatu

masalah menjadi pusat segala

kegiatan. Masalah yang menjadi

pusat tersebut sebaiknya hal-hal

yang menarik perhatian dan minat

siswa.

Prinsip-Prinsip Belajar

Dalam proses

pembelajaran, guru dituntut untuk

mampu mengembangkan potensi-

potensi siswa secara optimal.

Upaya untuk mendorong

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

81

terwujudnya perkembangan

potensi siswa tersebut merupakan

suatu proses panjang yang tidak

dapat diukur dalam periode

tertentu, apalagi dalam waktu

singkat. Meskipun demikian,

indikator terjadinya perubahan

kearah perkembangan siswa dapat

dicermati melalui instrument-

instrument pembelajaran yang

dapat digunakan guru. Oleh karena

itu seluruh proses dan tahapan

pembelajaran harus mengarah pada

upaya mencapai perkembangan

potensi siswa tersebut.

Agar aktivitas yang dilakukan guru

dalam proses pembelajaran terarah

pada upaya peningkatan potensi

siswa secara komprehensip, maka

pembelajaran harus dikembangkan

sesuai dengan prinsip-prinsip yang

benar, yang bertolak dari kebutuhan

internal siswa untuk belajar. Devis (

1991:32 ), mengutarakan beberapa

hal yang dapat menjadi kerangka

dasar bagi prinsip-prinsip belajar

dalm proses pembelajaran, yaitu :

Hal apapun yang dipelajari siswa,

siswa tersebut harus

mempelajarinya sendiri.

Setiap siswa belajar menurut

tempo (kecepatannya) sendiri.

Setiap kelompok umur terdapat

variasi dalam kecepatan

belajar.Seorang siswa belajar lebih

banyak bilamana setiap langkah

segera diberikan penguatan (

reinforcement )Penguasaan secara

penuh dari setiap langkah -

langkah pembelajaran

memungkinkan siswa belajar

secara lebih berarti.Apabila siswa

diberikan tanggung jawab untuk

mempelajari sendiri maka siswa

lebih termotivasi untuk belajar dan

akan mengingat pelajaran

tersebut lebih baik.

Prinsip prinsip belajar

tersebut menberikan arah tentang

apa yang sebaiknya dilakukan oleh

guru, agar para siswa dapat

berperan aktif di dalam proses

pembelajaran. Bagi guru,

kemampuan menerapkan prinsip

prinsip belajar dalam proses

pembelajaran akan dapat

membantu terwujudnya tujuan

pembelajaran yang dirumuskan

dalam perencanaan pembelajaran (

Aunurrahman,2008:88 ).

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Proses Belajar

Mengajar

Pelaksanaan belajar mengajar harus

berpegang pada perencanaan

pembelajaran. Namun kenyataan

yang dihadapi tidaklah seratus

persen sesuai dengan perencanaan

tersebut. Terdapat beberapa faktor

yang mempengaruhinya. Faktor-

faktor tersebut adalah

Faktor guru ,

Guru adalah pengelola

pembelajaran. Pada faktor ini yang

perlu diperhatikan adalah

ketrampilan mengajar, mengelola

tahapan pembelajaran dan

memanfaatkan metode serta model

pembelajaran yang tepat.

Faktor siswa.

Siswa adalah subyek belajar. Pada

faktor siswa yang perlu

diperhatikan adalah karakteristik

siswa baik umum maupun

karakteristik khusus. Salah satu

karakteristik umum dari siswa

adalah usia. Kelompok usia

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

82

siswa dapat sebagai dasar

pertimbangan guru melaksanakan

interaksi belajar mengajar.

Karakteristik siswa secara khusus

dapat dilihat dari berbagai sudut,

antara lain dari sudut gaya belajar

Faktor kurikulum.

Kurikulum merupakan pedoman

bagi guru dan siswa dalam

mengorganisasi-kan tujuan dan isi

pembelajaran. Pada faktor ini

yang perlu diperhatikan

bagaimana merealisasikan kedua

komponen tersebut dengan

komponen lain.

Faktor lingkungan

Lingkungan adalah tempat

terjadinya pengalaman belajar.

Pada factor ini yang perlu

diperhatikan adalah lingkungan

fisik dan lingkungan non fisik

yang menunjang situasi

interaksi belajar mengajar

secara optimal.Lingkungan fisik

dapat berupa kelas,

laboratorium, tata ruang dan

sebagainya. Sedangkan lingkungan

non fisik dapat berupa cahaya,

ventilasi, suasana belajar dan

sebagainya ( Suprayekti,2004:6 )

Prestasi Belajar

Pengertian Prestasi Belajar

Belajar itu suatu proses dan

sekaligus usaha yang mempunyai

tujuan. Untuk mengetahui berhasil

atau tidaknya belajar, perlu

diadakan evaluasi atau penilaian

terhadap seseorang yang sedang

belajar. Setelah itu seseorang akan

memperoleh bukti hasil belajar,

bukti hasil belajar itulah yang

terkenal dengan prestasi

belajar.Pengertian prestasi yang

dikemukakan oleh W.S. Wingkel

adalah; “ Bukti keberhasilan yang

dapat dicapai (Wingkel,

1984:162), sedang belajar adalah

suatu proses yang ditandaai

adaanya perubahan pada diri

seseorang, yang meliputi

pengetahuan, pemahaman, sikap

dan tingkah laku, ketrampilan,

kecakapan, dan kebiasaan (Nana

Sujana, 1989: 5).

Dari dua definisi tersebut diatas,

peneliti dapat menarik kesimpulan,

bahwa prestasi belajar adalah bukti

keberhasilan belajar yang ditandai

oleh adanya perubahan pada diri

seseorang yang meliputi

pengetahuan, sikap dan tingkah

laku, ketraampilan, kecakapan dan

kebiasaan.

Faktor yang mempengaruhi

Prestasi Belajar Dimuka telah

dijelaskan bahwa belajar itu

mengakibatkan perobahan pada

tingkah laku individu yang belajar.

Sedang perobahan itu dipengaruhi

oleh banyak factor. Nana sujana

mengatakan:

Tingkah laku sebagai hasil

dari proses belajar dipengaruhi oleh

banyak faktor, baik faktor yang

terdapat dalam diri individu itu

sendiri ( faktor internal) maupun

faktor yang berada di luar individu

( faktor eksternal). Faktor internal

ialah kemampuan yang

dimilikinya, minat dan

perhatiannya, kebiasaan, usaha dan

motivasi serta faktor faktor lainnya.

Sedangkan faktor eksternal dalam

proses pendidikan dan pengajaran

dapat dibedakan menjadi tiga

lingkungan, yakni lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah dan

lingkungan masyarakat.(Nana

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

83

Sujana, 1989: 7) Dari keterangan di

atas maka akan timbul pertanyaan,

manakah diantara faktor faktor

tersebut yang paling banyak

mempengaruhi prestasi belajar.?

Untuk faktor yang bersifatal

internal tidak bisa disebutkan,

mana yang paling dominan, karena

hal itu sangat tergantung dari

individu itu sendiri. Namun

mengenai faktor yang berada di

luar individu disebutkan:

Diantara ketiga faktor

lingkungan yang paling besar

pengaruhnya terhadap proses dan

hasil belajar siswa dalam proses

belajar mengajar adalah lingkungan

sekolah seperti guru, sarana belajar,

kurikulum, teman teman sekolah,

disiplin dan peraturan sekolah, dan

lain lain. ( Nana Sujana, 1989: hal

7) Dari petikan di atas yang

mengatakan bahwa lingkungan

sekolah paling dominan dalam

mempengaruhi hasil belajar dapat

dimaklumi, sebab sekolah

merupakan lingkungan tempat

berinteraksi antara siswa dengan

guru dan antara siswa dengan

siswa, sehingga menimbulkan

kegiatan belajar pada diri mereka.

Model Pembelajaran Koperatif

Dalam mengajar guru

tidak boleh menggunakan satu

model pembelajaran secara terus

menerus. Guru yang hanya

menggunakan satu model

pembelajaran biasanya sukar

menciptakan suasana kelas yang

kondusif. Suasana kelas yang

demikian menunjukkan adanya

gangguan dalam interaksi belajar

mengajar. Akibatnya proses belajar

mengajar menjadi kurang efektf

dan efisien dalam mencapai tujuan.

Guru hendaknya

menggunakan model pembelajaran

yang mengajak siswa untuk belajar

secara aktif. Ketika siswa belajar

dengan aktif, berarti mereka yang

mendominasi aktifitas

pembelajaran. Dengan demikian

siswa aktif menggunakan otak,

baik untuk menemukan ide pokok

materi pelajaran, memecahkan

persoalan atau mengaplikasikan

apa yang mereka pelajari ke dalam

satu persoalan yang ada dalam

kehidupan nyata. Dengan

menggunakan model pembelajaran

yang mengaktifkan siswa, guru

mengajak siswa untuk turut dalam

semua proses pembelajaran,tidak

hanya mental tetapi juga

melibatkan fisik. Dengan cara ini

biasanya siswa akan merasakan

suasana yang lebih menyenangkan

sehingga hasil belajar dapat

dimaksimalkan.Untuk dapat

membantu siswa dengan maksimal

dalam belajar,kesenangan dalam

belajar itu sebisa mungkin

diperhatikan. Untuk dapat

mengakomodir kebutuhan tersebut

adalah dengan menggunakan

variasi model pembelajaran yang

melibatkan indera belajar lebih

banyak. Dari sisi pengajar, sebagai

penyampai materi, variasi dalam

model pembelajaran sangat

membantu dalam melaksanakan

tugas-tugas keseharian. Bagi guru

yang jam mengajarnya banyak

dapat digunakan untuk menghemat

energi dan mengatasi kejenuhan.

Dapat dibayangkan betapa lelahnya

seorang guru bila materi pelajaran

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

84

disampaikan hanya dengan

berceramah.Pembelajaran

kooperatif menjadi salah satu

pembaharuan dalam pergerakan

reformasi pendidikan.

Pembelajaran kooperatif meliputi

berbagai jenis bentuk pengajaran

dan pembelajaran yang merupakan

perbaikan tipe pembelajaran

tradisional. Pembelajaran

kooperatif dilaksanakan dalam

kelompok kecil supaya siswa dapat

bekerja sama untuk mempelajari

materi pelajaran.

Pendekatan pembelajaran

kooperatif mempunyai beberapa

ciri, antara lain : Ketrampilan

sosial yaitu ketrampilan untuk

menjalin hubungan antar pribadi

dalam kelompok untuk mencapai

dan menguasi konsep yang

diberikan guru.

Interaksi tatap muka.Setiap

individu akan berinteraksi secara

bersemuka dalam kelompok.

Interaksi yang serentak

berlangsung dalam setiap

kelompok melalui pembicaraan

setiap individu yang turut serta

mengambil bagian. Pelajar harus

saling bergantung positip Setiap

siswa harus melaksanakan tugas

dalam kelompok itu, mempunyai

peluang yang sama untuk

mengambil bagian dalam

kelompok. Siswa yang mempunyai

kelebihan harus membantu

temannya dalam kelompok itu

untuk tercapainya tugas yang

diberikan kepada kelompok itu.

Setiap anggota kelompok harus

saling berhubungan dan saling

membantu Setelah melalui proses

zig zag dan masing masing siswa

terlihat dalam diskusi kecil antar

kelompok, hasil dari diskusi

kelompok tersebut disampaikan

pada masing masing teman

sekelompoknya.Kembalikan posisi

seperti semula untuk mengulas lagi

seandainya ada masalah yang

belum terpecahkan. Guru

melempar beberapa pertanyaan

untuk menjajagi pemahaman dan

kompetensi yang dimiliki siswa

Guru melakukan refleksi,

kesimpulan, klarifikasi dan tindak

lanjut.

Model ( Metode Jigsaw

Learning)

Pengertian yang disampaikan oleh

Kusrini dkk “Metode Jigsaw

Learning adalah salah satu cara

atau metode yang di gunakan dalam

proses belajar mengajar yang mana

dalam metode ini, siswa dibagi

secara berkelompok, siswa dapat

mendiskusikan dalam beberapa

kelompok kecil. Setiap anggota

kelompok berusaha membuat

resum kemudian membentuk

kelompok baru secara acak dan

setiap anggota kelompok untuk

saling menjelaskan resum kepada

anggota kelompok baru tersebut .

(Kusrini dkk, Katerampilan Dasar

Mengajar (PPL 1) Berorientasi

pada Kurikulum Berbasis

Kompetensi ( Fakultas Tarbiyah

UIN Malang), 2005, hal: 122

Pembelajaran kooperatif terdiri

dari beberapa metode.Diantaranya

Jigsaw. Metode ini dikembangkan

oleh Elliot dan kawan-kawannya

dari Universitas Texas dan

kemudian diadaptasi oleh Slavin

dan kawan-kawannya. Model

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

85

pembelajaran koperatif jigsaw

adalah model pembelajaran dimana

siswa belajar dalam kelompok

kecil. Melalui Metode Jigsaw kelas

dibagi menjadi beberapa tim yang

anggotanya terdiri dari lima atau

enam siswa dengan karteristik yang

heterogen. Bahan akademik

disajikan kepada siswa dalam

bentuk teks, dan tiap siswa

bertanggung jawab untuk

mempelajari suatu bagian dari

bahan akademik tersebut. Para

anggota dari berbagai tim yang

berbeda memiliki tanggung jawab

untuk mempelajari suatu bagian

akademik yang sama dan

selanjutnya berkumpul untuk saling

membantu mangkaji bagian bahan

tersebut. Kumpulan siswa

semacam itu disebut “kelompok

pakar” ( expert group ).

Selanjutnya, para pakar siswa yang

berada dalam kelompok pakar

kembali ke kelompoknya semula (

home teams ) untuk mengajar

anggota lain mengenai materi yang

telah dipelajari dalam kelompok

pakar. Setelah diadakan pertemuan

dan diskusi dalam “home teams”,

para siswa dievaluasi secara

individual mengenai bahan yang

telah dipelajari. Dalam metode

Jigsaw versi Slavin. Individu atau

tim yang memperoleh skor tinggi

diberi penghargaan.Skenario

pembelajaran: model jigsaw

sebagai berikut:

- Materi yang dipilih adalah

pengertian salat jenazah, rukun

sholat jenazah, syarat salat

jenazah dan tata cara salat jenazah

- Kelas dibagi 5 kelompok,

pembagian kelompok

berdasarkan kehadiran dan

individu berhitung secara

berurutan.

- Masing masing kelompok terdiri

dari 6-7 orang dengan tugas

membahas bagian bagian

tertentu dari pokok bahasan.

Setiap anggota kelompok

bertugas membaca dan

memahami materi yang ada

dalam buku panduan Mata

Pelajaran. Setiap kelompok

melakukan diskusi kecil dan

merangkum hasil diskusi,

kemudian menyampaikan hasil

diskusi kecil kelompoknya

kepada kelompok lain melalui

salah satu anggautanya yang

dikirim pada diskusi kecil antar

kelompok.

KERANGKA BERFIKIR

Penerapan model

pembelajaran Jigsaw Learning

diharapkan dapat meningkatkan

prestasi belajar PAI, merupakan

bentuk kreativitas dalam mengajar.

Melalui model ini siswa saling

berinteraksi

Adanya model pembelajaran

Jigsaw Learning menjadikan

aktivitas belajar siswa menjadi

lebih tinggi. Untuk kelancaran

penerapan model ini guru perlu

memberikan arahan yang benar,

sehingga pada akhirnya ketuntasan

belajar PAI yang diperoleh sama.

Secara sederhana penerapan model

pembelajaran Jigsaw Learning

pada kegiatan penelitian dalam

rangka meningkatkan prestasi dan

motifasi , baik pada kegiatan

pembelajaran siklus 1 maupun

siklus 2 dapat digambarkan dalam

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

86

Guru

masih

konvensi

onal.

Klasikal

Ceramah

dalam

pembelaj

aran

bentuk kerangka berpikir sebagai

berikut:

HIPOTESIS TINDAKAN

Setelah mengetahui

pengertian belajar mengajar,

prinsip-prinsip belajar, faktor-

faktor yang mempengaruhi proses

belajar mengajar, model

pembelajaran kooperatif dan model

pembelajaran Jigsaw learning,

maka hipotesis yang dikemukakan

dalam penelitian ini adalah :

“dengan menggunakan metode

jigsaw learning, dapat

meningkatkan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam Bidang Kajian salat

Jenazah Kelas XI IPS 2 Semester 1

Tahun Pelajaran 2017/2018 SMA

Negeri 2 Cilacap

METODOLOGI PENELITIAN

LOKASI DAN WAKTU

PENELITIAN

Lokasi Penelitan

Penelitian akan dilakukan

di Kelas XI IPS 2 Semester 1 Tahun

Pelajaran 2017/2018 SMA Negeri 2

Cilacap, yang terletak di Jalan

Ketapang No 75 Kelurahan Gumilir

, Kecamatan Cilacap Utara

Kabupaten Cilacap.

Pemilihan tempat ini didasarkan

atas beberapa pertimbangan, yaitu:

- Penelitian dilakukan didalam

kelas yang diajar oleh guru

sebagai peniliti

- Penelitian akan berjalan dengan

baik, jika terkait dengan dengan

program peningkatan guru dan

pengembangan materi pelajaran

dikelas tersebut

- Penelitian yang dilakukan

berkaitan dengan proses, materi

dan evaluasi pembelajaran

dikelas

Waktu Penelitian

Perencanaan Bulan Juli

2017.Pelaksanaan Penelitian bulan

Agustus sampai September 2017.

Kondisi

Awal

Kondisi

Akhir

Kegiatan

Pembelaj

aran

dengan

Model

Jigsaw

Diduga melalui kegiatan

pembelajaran Model Jigsaw

learning prestasi dan

motifasi belajaran

Pendidikan agama Islam

meningkat

Kegiatan

Pembelajar

an dengan

Model

Jigsaw

tanpa

pembimbin

g

Kegiatan

Pembelaja

ran

dengan

Model

Jigsaw

dengan

pembimbi

ng

Hasil

belajar

Siswa

mapel

PAI

Masih

rendah

Tindakan

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

87

Penyusunan laporan dan pelaporan

bulan Oktober 2017

SUBYEK PENELITIAN

Subjek penelitian dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah siswa

Kelas XI IPS 2 Semester 1 Tahun

Pelajaran 2017/2018 SMA Negeri 2

Cilacap. Adapun jumlah siswa

kelas XI IPS 2 sebanyak 34 terdiri

dari 12 siswa laki-laki dan 22

siswa perempuan.

Subyek penelitian yang kedua

adalah guru Pendidikan Agama

Islam yang terlibat dalam penelitian

tindakan kelas ini, jumlahnya satu

orang, ditambah satu orang

kolaboran

PROSEDUR PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan

dalam penelitian yang berjudul

“Upaya Meningkatkan Prestasi

Belajar Pendidikan Agama Islam

Melalui Penerapan Metode

Koperatif Jigsaw Learning Pada

Siswa Kelas XI IPS 2 Semester 1

Tahun Pelajaran 2017/2018 SMA

Negeri 2 Cilacap, adalah

pendekatan penelitian tindakan

kelas. Disebutkan oleh Rutam

bahwa, Clasroom Action Research

(CAR) atau Pendekatan penelitian

tindakan kelas adalah; penelitian

yang dilakukan oleh guru

dikelasnya dengan merancang,

,pelaksanakan dan merefleksikan

tindakan secara kolaboratif dan

partisipatif dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerja guru sehingga

hasil belajar siswa dapat

meningkat. Penelitian ini dilakukan

dalam dua siklus. Masing-masing

siklus dengan tahapan perencanaan,

pelaksanaan, tindakan, pengamatan

dan refleksi. Prosedur penelitian

ini secara garis besar dapat

dijelaskan dengan skema berikut:

Perencanaan

pelaksanaan

Refleksi

pengamata

Gb.Skema Prosedur Penelitian

Model Kurt Kevin

Siklus Pertama

Perencanaan

Menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran pada kompetensi

dasar mendiskripsikan salat

jenazah.Menyiapkan instrumen

penelitian untuk guru dan

siswa.Menyiapkan format

evaluasi.Menyiapkan sumber

belajar siswa. Mengembangkan

skenario pembelajaran dengan

metode Jigsaw Learning

Pelaksanaan

Guru melakukan apersepsi,

motivasi untuk mengarahkan siswa

memasuki kompetensi dasar yang

akan dibahas, menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai,

menjelaskan materi hari itu dengan

menggunakan metobe

pembelajaran Jigsaw learning,

membagi dalam 5 kelompok

dengan anggota 6-7 siswa masing-

masing kelompok.

Siswa berdiskusi dengan teman

kelompoknya tentang kompetensi

dasar yang akan dipelajari selama

10 menit,guru membacakan

pertanyaan, siswa berkompetisi

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

88

untuk menjawab pertanyaan untuk

mengumpulkan skor terbanyak

untuk kelompok mereka.Guru

menanyakan jumlah skor yang

mereka kumpulkan pada akhir

permainan. Guru memberi

penghargaan kepada kelompok

yang berhasil mengumpulkan skor

terbanyak pada masing-masing

kelompok.kemudian mengadakan

tes.

Pengamatan

Kolaborator mengamati kegiatan

guru pada saat pembelajaran dan

mengamati kegiatan siswa

dengan menggunakan

instrumen pengamatan

pembelajaran guru dan siswa.

Guru mengevaluasi respon siswa

selama pembelajaran.

Refleksi

Pembelajaran dengan

menggunakan metode Jigsaw

learning yang sudah dilaksanakan

menyenangkan, pelajaran menjadi

lebih diterima dan mudah dipahami

oleh siswa.

Siswa belum semua mendapatkan

kesempatan untuk menjawab

pertanyaan dalam kegiatan

pembelajaran ini.

Siklus Kedua

Siklus kedua dilaksanakan setelah

mengetahui hasil dari silkus

pertama.

Perencanaan

Menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran pada kompetensi

dasar Salat jenazah.

Menyiapkan instrumen penelitian

untuk guru dan siswa.Menyiapkan

format evaluasi.Menyiapkan

sumber belajar siswa,

mengembangkan skenario

pembelajaran dengan metode

jigsaw learning

Pelaksanaan

Guru melakukan

apersepsi,motivasi untuk

mengarahkan siswa memasuki

kompetensi dasar yang akan

dibahas, menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai,

menjelaskan materi pelajaran hari

itu dengan menjelaskan langkah

kerja. metode jigsaw learning,

membagi kelompok dalam 5

kelompok. Siswa dengan teman

kelompoknya berdiskusi tentang

kompetensi dasar yang akan

dipelajari selama 10 menit.

Guru membagi kartu berisi jawaban

yang akan dipilih siswa untuk

tiap- tiap anggota kelompok,

membacakan pertanyaan, 4 siswa

dalam masing-masing kelompok

memilih kartu untuk mendapatkan

jawaban yang tepat. Satu siswa

yang lain sebagai juri dan

mencatat skor yang mereka

kumpulkan bila jawaban mereka

benar. Siswa yang berperan

sebagai juri bergantian dengan

teman sekelompoknya searah

perputaran jarum jam.

Guru menanyakan jumlah skor

yang mereka kumpulkan pada

akhir permainan.

Guru memberi penghargaan kepada

kelompok yang berhasil

mengumpulkan skor terbanyak

pada masing - masing kelompok

kemudian mengadakan tes

Pengamatan

- Kolaborator mengamati

kegiatan guru pada saat

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

89

pembelajaran dan mengamati

kegiatan siswa dengan

menggunakan instrumen

pengamatan pembelajaran guru dan

siswa.

- Guru mengevaluasi respon siswa

selama pembelajaran.

Refleksi

- Pembalajaran yang sudah

dilaksanakan dengan metode

jigsaw learning pada siklus

kedua lebih menyenangkan,

pelajaran menjadi lebih diterima

dan mudah dipahami oleh siswa.

- Semua siswa mendapatkan

kesempatan berperan aktif dalam

kegiatan pembelajaran ini.

INSTRUMEN PENGAMBILAN

DATA

Instrumen Tes

Teknik tes terdiri dari 10 soal

objektif dengan option a – d.

Teknik tes ini diberikan kepada

siswa setiap mengakhiri siklus

pembelajaran, baik siklus I maupun

II.

Observasi

Observasi, yaitu berupa skala

penilaian yang akan diisi oleh

pengamat pada saat peneliti

mengadakan proses pembelajaran

yang berhubungan dengan perilaku

mengajar dan aktivitas belajar

siswa. Observasi dilakukan dengan

menggunakan lembar pengamatan

yang memuat aspek-aspek proses

pembelajaran yang dilakukan guru

dan aktivitas siswa.

Angket

Instrumen yang digunakan yaitu

angket tanggapan siswa terhadap

pembelajaran yang dilakukan oleh

guru diberikan setelah siswa.

Kamera

Pada setiap pelaksanaan kegiatan

pembelajaran didokumentasikan

dalam bentuk gambar dengan

menggunakan kamera

TEKNIK PENGUMPULAN

DATA

Teknik pengumpulan data yang

digunakan untuk mengamati

kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan model Jjigsaw

learning adalah Observasi,

Kuesioner, tes, jurnal, dan

Dokumentasi.

Observasi

- Observasi yang peneliti yang

sedanglakukan adalah observasi

berpartisipasi secara aktif.

Peneliti terlibat dengan kegiatan

sehari hari orangan mengg yang

sedang diamati atau yang

digunakan sebagai sumber data

penelitian. (Sugiyono, 2008: 227)

- Observasi juga dilakukan dengan

menggunakan observasi

trestruktur yang ditandai dengan

perekaman data yang relatif

sederhana, berhubungan dengan

telah tersediakannya format yang

relatif rinci. (Subyantoro,

2009:69). Kegiatan observasi

dibagi dua yaitu:

Observasi untuk guru

Observasi itu dilakukan terhadap

guru ketika melaksanakan kegiatan

belajar mengajar di kelas.

Observasi dilaksanakan dengan

menggunakan pedoman observasi

yang tuelah dibuat oleh peneliti dan

kolaboran. Sebagai pengamat

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

90

kegiatan guru adalah

kolaboran.Lembar observasi guru

berisi tentang perencanaan

pembelajaran. Perencanaan

pembelajaran meliputi:

menentukan bahan pembelajaran,

merumuskan tujuan,

mengembangkan dan

mengorganisasikan materi,

merencanakan skenario kegiatan

pembelajaran, merancang

pengelolaan kelas, merencanakan

prosedur dan menyiapkan alat

penilaian. Pelaksanaan

pembelajaran meliputi: mengelola

ruang kelas dan fasilitas

pembelajaran, melaksanakan

kegiatan pembelajaran, mengelola

interaksi kelas, sikap guru selama

pembelajar, dan mendemontrasikan

kemampuan

Observasi terhadap siswa

- Observasi yang dilakukan untuk

melihat partisipasi atau aktivitas

siswa dalam pembelajaran.

- Observasi dilakukan oleh

peneliti dan satu kolaboran guru

Pendidikan Agama Islam.

Kolaboran menempatkan diri di

tempat duduk paling belakang

agar asi siswa lebih leluasa

melakukan observasi terhadap

aktivitas belajar mengajar siswa

dan guru di kelas. Lembar

observasi siswa berisi aktivitas

siswa selama proses

pembelajaran misalnya:

kesungguhan siswa mengikuti

pelajaran, partisipasi siswa

selama proses pembelajaran dan

keaktifan siswa dalam

mengerjakan tugas.

Kuesioner (angket)

- Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara member

seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada

rresponden untuk dijawabnya (

Sugiyono, 2008: 142).

- Kuesioner (angket diberikan

diberikan pada siswa untuk

mengetahui tanggapan siswa

sebelum dan sesudah kegiatan

penelitian tindakan kelas

dilakukan

Tes Hasi Belajar

Tes hasil belajar dilakukan

untuk mengukur tingkat

keberhasilan kegiatan belajar.

Apakah ada peningkatan hasil

belajar materi salat jamak qasar

pada siswa setelah diterapkan

model pembelajaaran jigsaw

learning. Tes diberikan pada siswa

baik sebelum tindakan maupun

sesudah tindakan, baik pada siklus

pertama maupun siklus kedua.

Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk

memberikan gambaran secara

konkrit menhenai partisipasi siswa

pada saat pembelajaran dan untuk

memperkuat data yang diperoleh.

Dokumen dokumen tersebut berupa

foto yang memberikan gambaran

secara konkrit mengenai kegiatan

siswa dalam pembelajaran, hasil

observasi untuk siswa dan guru,

angket tentang sikap siswa terhadap

pembelajaran, hasil tes yang

dilaksanakan pada awal dan akhir

siklus, jurnal siswa, jurnal guru.

Foto berfungsi untuk merekam

berbagai kegiatan penting di dalam

kelas dan menggambarkan

partisipasi siswa ketika proses

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

91

belajar mengajar berlangsung,

sedangkan hasiil tes berfungsi

untuk menunjukan seberapa besar

daya serap dan pemahaman siswa

terhadap bahan ajar yang telah

disampaikan.

Jurnal siswa

- Jurnal siswa berisi catatan

harian siswa yang dilakukan

secara teratur seputar topik yang

diminati atau yang diperhatikan

oleh siswa selama dalam

pembelajaran. Catatan harian

tersebut ditulis setelah selesai

pembelajaran. Catatan harian

siswa antara lain memuat

refleksi siswa tentang perasaan,

reaksi, dugaan, penjelasan atau

yang lainnya.

- Jurnal guru

Jurnal guru berisi catatan harian

guru tentang hal hal yang harus

direfleksikan, diperhatikan,

ditindaklanjuti dalam rangka

perbaikan dalam pembelajran,

termasuk hal hal yang dianggap

merupakan adanya kemajuan

yang berkaitan dengan

pembelajaran.

TEKNIK ANALISA DATA

Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis diskripsi. Analisis

ini memaparkan data hasil

pengamatan dan hasil angket siswa

pada setiap akhir siklus dengan

membandingkan hasil yang

dicapai tiap siklus. Sedangkan

untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar digunakan analisis

kuantitatif.

INDIKATOR KEBERHASILAN

Tolok ukur keberhasilan dalam

penelitian ini adalah

- Apabila hasil ulangan siswa nilai

rata-rata kelas telah mencapai 77.

-Meningkatnya presentasi

ketuntasan belajar siswa mencapai

85 %

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN

- Deskripsi Kondisi Awal (pra

siklus)

Berikut ini disajikan kenyataan

kegiatan pembelajaran

pendidikan agama Islam di kls

XI IPS2 yang mendasari

mengapa peneliti melakukan

Penelitian tindakan kelas adalah:

Dari siswa

- siswa kurang aktif dalam

pembelajaran

- siswa tidak mau bertanya

kepada guru jika ada

penjelasan guru yang belum

dipahaminya.

- adanya rasa malu, takut, tidak

percaya diri dalam

mengemukakan sesuatu,

mengemukakan pendapat ,

bertanya di kelas, berdiskusi.

- kurang menguasai baca tulis

huruf arab.

Dari guru

- Pemakaian methode

pembelajaran yang paling

dominan adalah penggunaan

methode ceramah

- Tidak berfariasi (monoton)

Nilai Pra siklus

Nilai pra siklus yang

diambilkan dari nilai ulangan

harian, dimana merupakan tolok

ukur pertama dalam mengambil

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

92

tindakan, dapat dilihat pada tabel 1

berikut ini

Tabel 1.

Nilai Pra Siklus

NO NAMA NILAI

1 ALYA NAHDA

HUWAIDAH 75

2 ANDHIN NUR

NA’IMAHI 70

3 .ANNISA PUTRI 80

4 ARLIN SYAFIRA 78

5 ATHALLA

NAUFAL RAFI R 75

6 BRINA

ANNAFI’U 78

7 DELLA

KUSUMAWATI 80

8 DESYANA

SABRINA DC 75

9 DICKI FERI

ADRIYAN 80

10 DZAKY HANIF H 70

11 EMAH YUSIANTI 85

12 FAISAL FAJAR A 75

13 FENI ARYANTI 75

14 HASTI

ANGGARANI MD 80

15 ICHSAN BAGAS

W 80

16 IRNA

KHOIRUNNISA 75

17 JULIETA

MAESHANDA 80

18 MILLEN FAJAR

RA 78

19 MUHAMMAD

FIKRI ALFARIS 75

20 MUHAMMAD

PANDU W 75

21 MUHAMMAD

REZA S 80

22 NAJCHA

FAJRIYA 75

23 NUR AZZA

MORLIN I 70

24 PUTRI LILIS K 75

25 RAJA LANGIT

ELANG S 75

26 REZA PUSPA

ARUM 70

27 RIS PALWA DWI

ROMADON 65

28 ROLIS

NOVIANDRI 75

29 SISKA DWI

OKTA 75

30 SYIFA

RISHEILLA INKA 75

31 TEGAR

RIZKIANA 75

32 WILDAN

MUTIARA AJI 75

33 YOGA

PRASETIYO 75

34 ZELIKA

YANUARIRTI 75

RATA RATA 77,432

Proses Tindakan Siklus I

Berdasarkan kondisi pada

kenyataan sebelum dilakukan

penelitian ini maka peneliti

bermaksud melakukan proses

tindakan yang telah direncanakan,

yaitu pada proses siklus dengan

tahap tahap:

Perencanaan

• Identifikasi masalah dan

penetapan alternatif

pemecahan masalah.

• Merencanakan pembelajaran

yang akan diterapkan dalam

proses belajar mengajar.

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

93

• Menetapkan standar

kompetensi dan kompetensi

dasar.

• Memilih bahan pelajaran yang

sesuai

• Menentukan skenario

pembelajaran dengan

pendekatan pembelajaran

kooperatif menggunakan

Jigsaw learning

• Mempersiapkan sumber,

bahan, dan alat bantu yang

dibutuhkan.

• Mengembangkan format

evaluasi.

• Mengembangkan format

observasi pembelajaran.

Tindakan

• Menerapkan tindakan yang

mengacu pada skenario

pembelajaran. .

• Siswa mendengarkan

penjelasan guru tentang materi

yang terdapat pada buku

sumber.

• Siswa mendengarkan penjelasan

guru tentang materi yang akan

dipelajari .

• Guru membagi materi pelajaran

menjadi 5 sub bahasan

• Siswa membentuk kelompok

menjadi 5 kelompok

• Siswa melakukan diskusi model

jigsaw, berikut ini gambaran

pelaksanaan pembelajarannya:

Materi yang dipilih pada siklus

yang pertama adalah pengertian

salat jenazah, rukun salat jenazah,

syarat syarat salat jenazah dan tata

cara salat jenazah.

- Kelas dibagi 5 kelompok

- Pembagian kelompok

berdasarkan kehadiran dan

individu berhitung secara

berurutan.

Masing masing kelompok terdiri

dari 6 orang dengan tugas sebagai

berikut:

KelompokA Membahas Pengertian

salat jenazah Dan dalilnya

Kelompok B Membahas syarat

Salat jenazah

Kelompok C Mem bahas rukun

salat jenazah

Kelompok D membahas tata cara

shaat jenazah

Kelompok E memdemonstrasikan

shalat jenazah

- Setiap anggota kelompok

bertugas membaca dan

memahami materi yang ada dalam

buku panduan Mata Pelajaran

- Setiap kelompok melakukan

diskusi kecil dan merangkum

hasil diskusi.

- Setiap anggota kelompoknya

menyampaikan hasil diskusi kecil

kelompoknya kepada kelompok

lain melalui salah satu

anggautanya yang dikirim pada

diskusi kecil antar kelompok

dengan distribusi tugas sebagaai

berikut ini:

A1 = Membahas pengertian salat

jenazah dan dalilnya

B1 = Membahas rukun salat

jenazah

C1 = Membahas syarat syarat

salat jenazah

D1 = Membahas tata cara salat

jenazah

E1 = Mendemontrasikan praktik

salat jenazah

A2 = membahas pengertian salat

jenazah dan dalilnya

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

94

B2 = Membahas rukun salat

jenazah

C2 = Membahas syarat syarat

salat jenazah

D2 = Membahas tata cara salat

jenazah

E2 = Mendemontrasikan praktek

salat jenazah

A3 = Membahas pengertian salat

jenazah dan dalilnya

B3 = Membahas rukun salat

jenazah

C3 = Membahas syarat syarat

salat jenazah

D3 = Membahas tata cara salat

jenazah

A4 = Membahas pengertian salat

jenazah dan dalilnya

B4 = Membahas rukun salat

jenazah

C4 = Membahas syarat syarat

salat jenazah

D4 = Membahas tata cara salat

jenazah

E5 = Mendemontrasikan praktik

salat jenazah

A5 = Membahas pengertian salat

jenazah dan dalilnya

B5 = Membahas macam macam

salat jenazah

C5 = Membahas syarat salat

jenazah

D5 = Membahas tata cara salat

jenazah

E5 = Mendemontrasikan praktik

salat jenazah

A6 = Membahas pengertian salat

jenazah dan dalilnya

B6 = Membahas rukun salat

jenazah

C6 = Membahas syarat syarat

salat jenazah

D6 = Membahas tata cara salat

jenazah

E6 = Mendemontrasikan praktik

salat jenazah

- Setelah melalui proses zig zag dan

masing masing siswa terlihat

dalam diskusi kecil antar

kelompok, hasil dari diskusi

kelompok tersebut disampaikan

pada masing masing teman

sekelompoknya.

- Kembalikan posisi seperti

semula untuk mengulas lagi

seandainya ada masalah yang

belum terpecahkan. Guru

melempar beberapa pertanyaan

untuk menjajagi pemahaman

dan kompetensi yang dimiliki

siswa.

- Guru melakukan refleksi,

kesimpulan, klarifikasi dan

tindak lanjut.

Observasi

• Melakukan observasi dengan

memakai format observasi

yang sudah disiapkan yaitu

dengan lembar observasi

terbuka maupun alat perekam

untuk mengumpulkan data.

• Guru melakukan penilaian

hasil tindakan dengan

menggunakan format penilaian

berupa tes pilihan ganda

• Guru menutup kegiatan

pembelajaran.

Berikut ini peneliti sajikan data

data kuantitatif maupun kwalitatif

yang diperoleh pada kegiatan siklus

I

Hasil observasi

Tabel . 2

Hasil Observasi

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

95

No Aspek

Aktivitas

Siswa

Ya Tidak

1. Merespon

penjelasan

guru

30

sis

wa

4

siswa

2 Tertarik

dengan dengan

materi

pelajaran

28

sis

wa

6

siswa

3. Antusias

dalam

menjawab

pertanyaan

29

sis

wa

5

siswa

4. Mengerjakan

pekerjaan

orang lain

2

sis

wa

32

siswa

5. Mengganggu

teman lain

3

sis

wa

31

Siswa

6.

Mengantuk 0

sis

wa

34

Siswa

Kemudian dari hasil observasi

tentang aktivitas peserta didik

dalam proses pembelajaran yang

dilakukan pada awal siklus I

diperoleh data yang ditunjukkan

pada tabel diatas, dapat

dijelaskan bahwa

- 88.2 % peserta didik

merespon baik pada saat

guru menerangkan,

- 82.4 % peserta didik tertarik

dengan materi yang

diajarkan oleh guru

- 85.3 % peserta semangat

dalam berdiskusi

- 5.9 % siswa mengerjakan

pekerjaan temanya

- 8.8 % siswa menggangggu

siswa yang lain

- 0 % siswa yang mengantuk

Kesimpulan dari data

tersebut diatas adalah bahwa .

para siswa bersemangat /

senang mengikuti pelajaran

Pendidikan agama Islam

dengan strategi pembelajaran

jigsaw learning.

Data nilai tes siklus 1

Peneliti setelah

mengadakan tindakan siklus 1,

kemudian melakukan pengambilan

data kwantitatif (tes) untuk

mengetahui apakah ada

peningkatan prestasi belajar mata

pelajaran pendidikan Islam pada

siswa Kelas XI IPS2. Berikut ini

data hasil tes siklus 1

Tabel 3.

DAFTAR NILAI TES SIKLUS 1

NO NAMA NILAI

1 ALYA NAHDA

HUWAIDAH 80

2 ANDHIN NUR

NA’IMAHI 80

3 .ANNISA

PUTRI 85

4 ARLIN

SYAFIRA 80

5 ATHALLA

NAUFAL RAFI

R 80

6 BRINA

ANNAFI’U 80

7 DELLA

KUSUMAWATI 85

8 DESYANA

SABRINA DC 80

9 DICKI FERI

ADRIYAN 80

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

96

10 DZAKY HANIF

H 80

11 EMAH

YUSIANTI 85

12 FAISAL FAJAR

ALVI 75

13 FENI ARYANTI 80

14 HASTI

ANGGARANI

MD 80

15 ICHSAN

BAGAS W 75

16 IRNA

KHOIRUNNIS

A 80

17 JULIETA

MAESHANDA 85

18 MILLEN

FAJAR RA 80

19 MUHAMMAD

FIKRI A 80

20 MUHAMMAD

PANDU W 80

21 MUHAMMAD

REZA S 85

22 NAJCHA

FAJRIYA 80

23 NUR AZZA

MORLIN I 75

24 PUTRI LILIS K 75

25 RAJA LANGIT

ELANG S 80

26 REZA PUSPA

ARUM 70

27 RIS PALWA

DWI R 75

28 ROLIS

NOVIANDRI 80

29 SISKA DWI

OKTA 75

30 SYIFA

RISHEILLA

INKA 75

31 TEGAR

RIZKIANA 80

32 WILDAN

MUTIARA AJI 75

33 YOGA

PRASETIYO 75

34 ZELIKA

YANUARIRTI 80

RATA RATA 79,672

Diskripsi siklus 1

Perencanaan

Pada perencanaan ini peneliti

membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran ( RPP ). RPP ini

digunakan sebagai pedoman

pelaksanaan pembelajaran yang

akan dilakukan pada siklus I.

Peneliti juga menyediakan media

power point yang berisi materi

salat jenazah sebagai media

pembelajaran. Kegiatan ini

dilakukan di kelas. Peneliti

melaksanakan kegiatan ini bekerja

sama dengan mitra peneliti sesama

guru Pendidikan Agama Islam yang

akan mengamati bersama-sama

Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan di

ruang kelas dengan jumlah siswa

34 orang. Proses pembelajaran

dilaksanakan sesuai dengan

program pelaksanaan pembelajaran

dengan mengikuti tahapan model

jigsaw learning sesuai dengan

rencana. Anak diberikan informasi

sekilas tentang tema kegiatan saat

itu. Adapun tema yang diberikan

adalah tentang memahami tata cara

salat jenazah

Berdasarkan hasil nilai yang

diperoleh ternyata rata-rata yang

dicapai siswa dalam siklus I oleh

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

97

peneliti dan mitra peneliti adalah

adalah 79.6 Hal ini menunjukkan

bahwa hasil siswa belum

memenuhi harapan peneliti. Hasil

yang dicapai pada interpretasi

sedang atau cukup (70-80), hasil

yang diharapkan oleh peneliti

dalam penelitian ini hasilnya

harusnya lebih baik (80-90). Oleh

karena itu peneliti perlu

mengadakan kegiatan berikutnya

pada siklus II dengan memperbaiki

media maupun proses

pembelajaranya atas saran dari

mitra peneliti.

Refleksi

• Melakukan evaluasi tindakan

yang telah dilakukan meliputi

evaluasi mutu, dan jumlah

dari setiap macam tindakan.

• Melakukan pertemuan untuk

membahas hasil evalusi

tentang skenario

pembelajaran siswa.

• Memperbaiki pelaksanaan

tindakan sesuai hasil

evaluasi, untuk digunakan

pada siklus berikutnya.

Proses Tindakan Siklus II

Perencanaan

• Identifikasi masalah yang

muncul pada siklus I dan

belum teratasi dan penetapan

alternatif pemecahan masalah.

• Menentukan indikator

pencapaian hasil belajar.

• Pengembangan program

tindakan II.

Tindakan

Pelaksanaan program

tindakan II yang mengacu pada

identifikasi masalah yang muncul

pada siklus I, sesuai dengan

alternatif pemecahan masalah yang

sudah ditentukan, antara lain

melalui:

• Guru melakukan apersepsi

• Siswa diperkenalkan dengan

materi yang akan dibahas dan

tujuan yang ingin dicapai

dalam pembelajaran.

• Siswa membentuk kelompok

diskusi .

• Siswa melakukan diskusi

model jigsaw. Berikut ini

gambaran pelaksanaan diskusi

model tersebut:

- Materi yang dipilih pada siklus

kedua adalah pengertian salat

jenazah, rukun salat jenazah,

syarat syarat salat jenazah dan

tata cara salat jenazah.

- Kelas dibagi 5 kelompok

- Pembagian kelompok

berdasarkan kehadiran dan

individu berhitung secara

berurutan.

Masing masing kelompok terdiri

dari 6 orang dengan tugas sebagai

berikut:

KelompokA Membahas Pengertian

salat jenazah Dan dalilnya

Kelompok B Membahas syarat

Salat jenazah

Kelompok C Mem bahas rukun

salat jenazah

Kelompok D membahas tata cara

shaat jenazah

Kelompok E memdemonstrasikan

shalat jenazah

- Setiap anggauta kelompok

bertugas membaca dan

memahami materi yang ada

dalam buku panduan Mata

Pelajaran

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

98

- Setiap kelompok melakukan

diskusi kecil dan merangkum

hasil diskusi.

- Setiap anggota kelompoknya

menyampaikan hasil diskusi

kecil kelompoknya kepada

kelompok lain melalui salah satu

anggautanya yang dikirim pada

diskusi kecil antar kelompok

dengan distribusi tugas sebagaai

berikut ini:

A1 = Membahas pengertian

salat jenazah dan dalilnya

B1 = Membahas rukun salat

jenazah

C1 = Membahas syarat syarat

salat jenazah

D1 = Membahas tata cara salat

jenazah

E1 = Mendemontrasikan

praktik salat jenazah

A2 = membahas pengertian

salat jenazah dan dalilnya

B2 = Membahas rukun salat

jenazah

C2 = Membahas syarat syarat

salat jenazah

D2 = Membahas tata cara salat

jenazah

E2 = Mendemontrasikan

praktek salat jenazah

A3 = Membahas pengertian

salat jenazah dan dalilnya

B3 = Membahas rukun salat

jenazah

C3 = Membahas syarat syarat

salat jenazah

D3 = Membahas tata cara salat

jenazah

A4 = Membahas pengertian

salat jenazah dan dalilnya

B4 = Membahas rukun salat

jenazah

C4 = Membahas syarat syarat

salat jenazah

D4 = Membahas tata cara salat

jenazah

E5 = Mendemontrasikan

praktik salat jenazah

A5 = Membahas pengertian

salat jenazah dan dalilnya

B5 = Membahas macam

macam salat jenazah

C5 = Membahas syarat salat

jenazah

D5 = Membahas tata cara salat

jenazah

E5 = Mendemontrasikan

praktik salat jenazah

A6 = Membahas pengertian

salat jenazah dan dalilnya

B6 = Membahas rukun salat

jenazah

C6 = Membahas syarat syarat

salat jenazah

D6 = Membahas tata cara salat

jenazah

E6 = Mendemontrasikan

praktik salat jenazah

Setelah melalui proses zig zag dan

masing masing siswa terlihat dalam

diskusi kecil antar kelompok, hasil

dari diskusi kelompok tersebut

disampaikan pada masing masing

teman sekelompoknya.

- Kembalikan posisi seperti

semula untuk mengulas lagi

seandainya ada masalah yang

belum terpecahkan.

- Guru melempar beberapa

pertanyaan untuk menjajagi

pemahaman dan kompetensi

yang dimiliki siswa.

- Guru melakukan refleksi,

kesimpulan, klarifikasi dan

tindak lanjut.

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

99

- Siswa mempresentasikan hasil

diskusi ke kelompok yang lain .

- Guru melakukan klarifikasi/

menarik kesimpulan

Observasi

• Melakukan observasi sesuai

dengan format yang sudah

disiapkan dan mencatat semua

hal-hal yang diperlukan yang

terjadi selama pelaksanaan

tindakan berlangsung.

• Menilai hasil tindakan sesuai

dengan format yang sudah

dikembangkan.

Berikut ini peneliti sajikan data

nilai kegiatan pada siklus 2

Tabel 4.

DAFTAR NILAI TES SIKLUS 2

NO NAMA NILAI

1 ALYA NAHDA

HUWAIDAH 85

2 ANDHIN NUR

NA’IMAHI 85

3 .ANNISA PUTRI 90

4 ARLIN

SYAFIRA 85

5 ATHALLA

NAUFAL RAFI R 80

6 BRINA

ANNAFI’U 90

7 DELLA

KUSUMAWATI 90

8 DESYANA

SABRINA DC 85

9 DICKI FERI

ADRIYAN 85

10 DZAKY HANIF

H 80

11 EMAH

YUSIANTI 85

12 FAISAL FAJAR

ALVIANSYAH 80

13 FENI ARYANTI 80

14 HASTI

ANGGARANI

MD 85

15 ICHSAN BAGAS

W 90

16 IRNA

KHOIRUNNISA 85

17 JULIETA

MAESHANDA 80

18 MILLEN FAJAR

RA 85

19 MUHAMMAD

FIKRI ALFARIS 80

20 MUHAMMAD

PANDU W 85

21 MUHAMMAD

REZA S 85

22 NAJCHA

FAJRIYA 80

23 NUR AZZA

MORLIN I 80

24 PUTRI LILIS K 75

25 RAJA LANGIT

ELANG S 90

26 REZA PUSPA

ARUM 80

27 RIS PALWA DWI

ROMADON 80

28 ROLIS

NOVIANDRI 80

29 SISKA DWI

OKTA 80

30 SYIFA

RISHEILLA

INKA 80

31 TEGAR

RIZKIANA 85

32 WILDAN

MUTIARA AJI 85

33 YOGA

PRASETIYO 80

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

100

34 ZELIKA

YANUARIRTI 85

RATA RATA 84,453

Diskripsi siklus 2

Perencanaan

Sebelumnya siswa diajak

berdiskusi untuk menganalisa

kesalahan ataupun kesulitan yang

dibuat siswa pada kegiatan siklus I.

Begitu pula dari peneliti masih

merasa hasil yang diperoleh siswa

pada kegiatan siklus 1 belum

memuaskan, sehingga pada

perencanaan ini peneliti berusaha

untuk memaksimalkan kegiatan

pembelajaran, sehigga hasilnya

lebih baih daripada bembelajaran

yang selama ini dilaksanakan , dan

suasana pembelajaran lebih

menyenangkan

Pada perencanaan ini

peneliti membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ).

RPP ini digunakan sebagai

pedoman pelaksanaan

pembelajaran yang akan dilakukan

pada siklus 2. Peneliti juga

menyediakan media power point

yang berisi materi salat jamaq

qasaq sebagai media pembelajaran.

Kegiatan ini dilakukan di kelas.

Peneliti melaksanakan kegiatan ini

bekerja sama dengan mitra peneliti

sesama guru Pendidikan Agama

Islam yang akan mengamati

bersama-sama.

Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan

di ruang kelas dengan jumlah siswa

34 orang. Proses pembelajaran

dilaksanakan sesuai dengan

program pelaksanaan pembelajaran

dengan mengikuti tahapan model

jigsaw learning sesuai dengan

rencana. anak diberikan informasi

sekilas tentang tema kegiatan saat

itu. Adapun tema yang diberikan

adalah tentang memahami tata cara

salat jamak. Hasil yang dicapai

dalam tahap ini dari peneliti dan

mitra peneliti nilai rata-ratanya

adalah 84,6. Hal ini menunjukkan

ada peningkatan hasil dari siklus

sebelumnya. Dapat

diinterpretasikan bahwa rata-

ratanya pai dan sangat memuaskan.

Dapat dikatakan bahwa ternyata

model pembelajaran jigsaw dapat

memperbaiki hasil pembelajaran,

Dengan hasil yang diperoleh di atas

dapat dikatakan guru sebagai

peneliti sukses melaksanakan

program penelitian ini.

Refleksi

• Melakukan evaluasi terhadap

tindakan pada siklus II

berdasarkan data yang

terkumpul.

• Membahas hasil evaluasi

tentang skenario pembelajaran

siklus II.

• Evaluasi tindakan II

PEMBAHASAN

Pembahasan Hasil Observafi

Sebelum penelitian pada

masing- masing siklus dimulai,

peneliti mengadakan kegiatan

pengambilan data pada siklus 1,

dengan observasi pada semua

peserta didik yang berjumlah 34

anak didik di kelas XI IPS2.

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

101

Tabel . 5

Hasil Observasi

N

o

Aspek Aktivitas

Siswa

Ya Tidak

1. Merespon

penjelasan guru

30

sis

wa

4

siswa

2 Tertarik dengan

materi pelajaran

29

sis

wa

6 siwa

3. Antusias dalam

menjawab

pertanyaan

28

sis

wa

5 iswa

4. Mengerjakan

pekerjaan orang

lain

2

sis

wa

32

siswa

5. Mengganggu

teman lain

4

sis

wa

30

siswa

6. Mengantuk 0

sis

wa

34

siswa

Kemudian dari hasil observasi

tentang aktivitas peserta didik

dalam proses pembelajaran yang

dilakukan pada awal siklus I

diperoleh data yang ditunjukkan

pada tabel diatas, dapat dijelaskan

bahwa :

- 88.2 % peserta didik merespon

baik pada saat guru

menerangkan,

- 82.4 % peserta didik tertarik

dengan materi yang diajarkan

oleh guru

- 85.3 % peserta semangat

dalam berdiskusi

- 5.9 % siswa mengerjakan

pekerjaan temanya

- 8.8 % siswa menggangggu

siswa yang lain

- 0 % siswa yang mengantuk

Kesimpulan dari data tersebut

diatas adalah bahwa . para siswa

bersemangat / senang mengikuti

pelajaran Pendidikan agama Islam

dengan strategi pembelajaran

jigsaw learning.

Hasil tes

Penelitian ini dilaksanakan di

SMA Negeri 2 Cilacap tahun

2017/2018 semester genap.untuk

mengetahui hasil penelitian,

peneliti menggunakan teknik tes .

Tes yang digunakan adalah tes

pilihan ganda baik pada pra siklus

, siklus 1 maupun siklus 2.

Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMA Negeri 2

Cilacap kelas XI IPS2 yang

berjumlah 34 peserta didik ini

dilakukan dalam dua siklus. Pada

setiap siklus, data yang diambil

adalah aktivitas peserta didik, dan

tes kompetensi, pada setiap akhir

siklus. Hasil data yang diperoleh

dari penelitian ini diklasifikasikan

ke dalam tiga kelompok, yaitu

Hasil data pra-siklus, hasil data

siklus I, dan hasil data siklus II.

Adapun uraian data dari kelompok-

kelompok tersebut dapat dilihat

pada diagram- diagram

Berdasarkan hasil tes, nilai yang

berhasil diperoleh para siswa

sebagai berikut :

Tabel 6.

DAFTAR NILAI TES ACTION

RESEACH

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

102

NO NAMA PRA

SIK

LUS

SIK

LUS

I

SIK

LUS

II

1 ALYA

NAHD

A H

75

80 85

2 ANDHI

N NUR

N

70

80 85

3 .ANNI

SA

PUTRI

80

85 90

4 ARLIN

SYAFI

RA

78

80 85

5 ATHA

LLA N

R

75

80 80

6 BRINA

ANNA

FI’U

78

80 90

7 DELLA

K

80

85 90

8 DESYA

NA S

DC

75

80 85

9 DICKI

FERI A

80

80 85

10 DZAK

Y

HANIF

H

70

80 80

11 EMAH

YUSIA

NTI

85

85 85

12 FAISA

L

FAJAR

A

75

75 80

13 FENI

ARYA

NTI

75

80 80

14 HASTI

ANGR

AINI

80

80 85

15 ICHSA

N

BAGA

S W

80

75 90

16 IRNA

KHOIR

UNNIS

75

80 85

17 JULIE

TA M

80

85 80

18 MILLE

N

FAJAR

RA

78

80 85

19 MUH.

FIKRI

A

75

80 80

20 MUH.

PAND

U W

75

80 85

21 MUH.

REZA

S

80

85 85

22 NAJCH

A

FAJRI

YA

75

80 80

23 NUR

AZZA

I

70

75 80

24 PUTRI

LILIS

K

75

75 75

25 RAJA

LANGI

T ES

75

80 90

26 REZA

PUSPA

A

70

70 80

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

103

27 RIS

PALWA

DWI R

65

75 80

28 ROLIS

NOVIA

NDRI

75

80 80

29 SISKA

DWI

OKTA

75

75 80

30 SYIFA

RISHEI

LLA I

75

75 80

31 TEGA

R

RIZKI

ANA

75

80 85

32 WILD

AN

MUTI

ARA 75 75 85

33 YOGA

PRASE

TIYO 75 75 80

34 ZELIK

A Y 75 80 85

RATA

RATA

77,4

32

79,6

72

84,4

53

Untuk hasil (nilai) tes kompetensi

pada pra siklus,siklus I maupun

siklus II, seperti yang tampak

dalam kolom 4 pada tabel di atas.

menunjukkan bahwa,

- nilai rata- rata tes kompetensi

pada pra siklussiklus adalah

77.43.

- Nilai rata rata pada tes siklus ke

1 (satu) adalah 79.67,.

- Sedangkan nilai rata- rata tes

kompetensi pada siklus I ini

adalah 84.45.

Untuk lebih Jelasnya bisa dilihat

pada grafik I dibawah ini

Grafik. 1

Data Rerata Nilai Tes

Berdasarkan hasil Penelitian

Tindakan Kelas diatas persentase

ketercapaian pada siklus pertama

mengalami peningkatan Hasil yang

signifikan pada siklus kedua, yaitu

melebihi 15 % dari indikator

keberhasilan yang direncanakan

dalam metode penelitian. Maka

dapat disimpulkan bahwa temuan

pada penelitian menjawab hipotesis

yang dirumuskan pada bab III

bahwa melalui Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam melalui

model Jigsaw, ternyata dapat

meningkatkan prestasi belajar pada

peserta didik kelas XI IPS2 SMA

Negeri 2 Cilacap Tahun Pelajaran

2017/ 2018

Adapun mengenai siswa yang

belum dan sudah mencapai kriteria

ketuntasan minimal (KKM) bisa

dilihat pada daftar tabel tersebut

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

104

diatas, yang perinciannya sebagai

berikut:

Pada prasiklus

- Belum mencapai batas

ketuntasan minimal sejumlah 10

siswa ( 2,9 %)

- Mencapai batas ketuntasan

minimal sejumlah 24 siswa ( 70,6

%)

Pada Siklus I:

- Belum mencapai batas ketuntasan

minimal sejumlah 7 siswa ( 20.6

%)

- Mencapai batas ketuntasan

minimal sejumlah 27 siswa ( 79,4

%)

Adapun setelah dilakukan analisis

pada hasil data siklus I, peneliti

mencoba memperbaiki hasil nilai

prestasi belajar peserta didik

dengan melanjutkan siklus II. Dan

hasil data pada siklus II seperti

yang tampak pada tabel 1 adalah

sebagai berikut:

Data pada siklus II:

- Belum mencapai batas ketuntasan

minimal sejumlah 1 siswa ( 2,9

%)

- Mencapai batas ketuntasan

minimal sejumlah 33 siswa ( 97,1

%)

Demikian juga hasil ketuntasan

belajar juga mengalami

peningkatan dari prasiklus sebesar

70,6% meningkat menjadi 79,4%

pada siklus I dan pada akhir siklus

II menjadi 97,1%.

Dengan kenaikan ketuntasan

belajar per siklus menunjukkan

bahwa penggunaan jigsaw learning

dapat meningkatkan ketuntasan

belajar PAI. Namun demikian

berdasarkan indikator keberhasilan

bahwa penelitian ini dikatakan

berhasil apabila rerata nilai hasil

ulangan siswa dalam kelas

mencapai 84,6 dan meningkatnya

persentase ketuntasan belajar PAI

yang ditandai dengan

meningkatnya ketuntasan belajar

siswa minimal 77%. Kriteria

keberhasilan untuk ketuntasan

belajar siswa dapat dipenuhi yaitu

77%, sedangkan untuk rerata

sebesar 82.83 masih belum

memenuhi kriteria keberhasilan

penelitian yaitu 85. Untuk

memenuhi keiteria keberhasilan

penelitian secara penuh dapat

dilanjutkan dengan melaksanakan

siklus III. .

• Hasil Angket

Tabel 7

Hasil angket siswa kelas XI IPS2

NO PERTA

NYAAN

YA % TID

AK

%

1. Apakah

model

pembelaj

aran

jigsaw

learning

yang

sudah

dilaksan

akan

menyena

ngkan?

32

94,

1

2

5,

9

2. Apakah

dengan

model

pembelaj

aran

29

85,

3

6

1

7,

6

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

105

jigsaw

kamu

mudah

memaha

mi

materi

pelajaran

3. Apakah

dengan

model

pembelaj

aran

jigsaw

kamu

lebih

berani

bertanya

,

mengem

ukakan

pendapat

dan

menjawa

b

pertanya

an?

27

79,

4

7

2

0,

6

4. Apakah

dengan

model

pembelaj

aran

jigsaw

mendoro

ng kamu

lebih

aktif dan

kreatif ?

32

94.

1

2

5,

9

5. Apakah

kamu

tidak

mengala

mi

kesulita

n dalam

12

35,

3

22

6

4,

7

pembela

jaran

menggu

nakan

model

jigsaw ?

teman

anda ?

Diskripsi hasil angket

Dari 34 siswa kelas XI IPS2 SMA

N 2 Cilacap semester 1, tahun

pelajaran 2017/2018 yang

menjawab pertanyaan dan

pernyataan (angket) yang diberikan

kepadanya dapat disimpulkan

sebagai berikut:

- Hampir semua siswa

menyatakan senang belajar

dengan menggunakan moel

jigsaw learning (94,1 %)

- Sebagian besar siswa merasa

lebih mudah mempelajari dan

memahami materi pelajaran

Pendidikan agama islam (85,3

%)

- Sebagian besar siswa merasa

lebih berani untuk

mengemukakan pendapat ,

bertanya maupun menjawab

pertanyaan. (79,4 %)

- Hampir semua siswa merasa

lebih terdorong untuk aktif dan

kreatif dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran

Pendidikan agama Islam (94,1

%)

- Sebagian besar , siswa merasa

tidak kesulitan mengikuti

pembelajaran PAI yang

menggunakan model jigsaw

learning, ( 64,7 %). Kenyataan

ini agak rendah, mungkin

dikarenakan model tersebut

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

106

masih belum terbiasa

digunakan.

Dari penelitian menggunakan

instrumen angket ini diperoleh

kesimpulan, ternyata pembelajaran

Pendidikan Agama islam dengan

menggunakan model Pembelajaran

Jigsaw learning dapat

meningkatkan gairah siswa dalam

mengikuti belajar dan lebih

mengaktifkannya.

Perubahan Perilaku Belajar

Siswa

Setelah dilakukan

penelitian tindakan kelas, diperoleh

perubahan perilaku belajar siswa

yang ditandai dengan semakin

banyak persentase siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan

baik melalui beberapa kegiatan

diantaranya yaitu mendengarkan

penjelasan yang diberikan oleh

guru, mengikuti dengan aktif

diskusi yang ada baik diskusi

kelompok maupun diskusi antar

kelompok, serta aktif mencatat

hasil resume yang dilakukan oleh

guru.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berikut ini kami sajikan

kesimpulan dari hasil pembahasan

temuan-temuan dari hasil

penelitian, sebagai berikut:

- Metode Jigsaw Learning dapat

menghadirkan suasana

menyenangkan di dalam kelas.

Penerapan metode ini sangat

membantu guru dalam proses

belajar mengajar selain melatih

siswa belajar aktif, metode ini juga

meningkatkan kerjasama antar

anggota kelompok karena, disini

siswa dapat belajar bersama dan

saling memberikan informasi

dengan teman-teman sebayanya. - -

Penggunaan metode Jigsaw

Learning dalam pembelajaran PAI

di SMAN 2 Cilacap sudah cukup

efektif. Sebelum proses belajar

mengajar dilakukan, guru terlebih

dulu mempersiapkan perencanaan

pengajaran agar apa yang akan

disampaikan kepada anak didik

sesuai dengan standar kompetensi

yang ditetapkan. Selain langkah-

langkah penerapan metode Jigsaw

Learning yang sistematis, hasil

belajar siswa juga sangat

berpengaruh untuk mengukur

keefektifan metode Jigsaw ini.

Keefektifan penggunaan metode

Jigsaw Learning, selain didukung

oleh keterampilan guru dalam

mengelola kelas, penggunaan

media pembelajaran juga sangat

penting.

Saran

Untuk guru agar lebih kreatif

dalam menangani masalah yang

terjadi di kelas, dan banyak

mengadakan pelatihan untuk

meningkatkan wawasan tentang

perkembangan yang terjadi dalam

dunia pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Alma,Buchari. 2008. Manajemen

Cooperatif dan Strategi

Pemasaran

JasaPendidikanFocus Pada

Pelayanan prima. Bandung:

Alfabeta.

Annurahman.2008. Belajar dan

Pembelajaran. Bandung:

Alfabeta

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …

Volume 1, Edisi 5, Januari 2018 ISSN: 2302-0547

Upaya Meningkatkan Prestasi.......( Siti Kuza’emah)

107

Aqih,Zainal. 2008. Penelitian

Tindakan Kelas. Bandung:

yrama Widya.

Arikunto,Suharsimi.2006.

Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Agama RI 2002,

Alquranul Karim,Surat

Al’Alaq 1-5.Jakarta

Djamarah,Syaiful Bahri.2005.Guru

Dan Anak Didik Dalam

Interaksi Edukatif

Jakarta:Rineka Cipta.

Kusrini dkk, Katerampilan Dasar

Mengajar (PPL 1)

Berorientasi pada Kurikulum

Berbasis Kompetensi (

Fakultas Tarbiyah UIN

Malang), 2005, hal: 122

Piet A. Sahertian dan Ida Aleida

Sahertian, Supervisi

Pendidikan Dalam Rangka

Program Insevice Education,

(Jakarta: Rineka Cipta, 1992),

h. 1)

Subiyantoro.2009. Penelitian

Tindakan Kelas. Semarang:

Widya Karya.

Suprayekti.2004. Interaksi Belajar

Mengajar. Jakarta:

DepDikNas.

Undang-undang RI Nomor 20

tahun 2003, Tentang Sistem

Pendidikan Nasional dan

Penjelasannya, (Jakarta:

Cemerlang, 2003), h. 12)

Wibawa,Basuki.2004. Penelitian

Tindakan Kelas. Jakarta:

DepDikNas.

Winataputra,Udin S.2005. Strategi

Belajar Mengajar. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Zaini,Hisyam.2008. Strategi

Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: Pustaka


Recommended