+ All Categories
Home > Documents > viskositas

viskositas

Date post: 20-Jul-2015
Category:
Upload: ankga-dsilent
View: 483 times
Download: 1 times
Share this document with a friend
Popular Tags:

of 37

Transcript

Home Posts RSS Comments RSS ABOVE HEADER Edit

Have an account? Sign in

Lia

HOME About Bio Friends Partners Stuff

Search this

Follow Me On Twitter

Twitter Updates

Hari anti korupsi sediakan Peti Mati bagi para KORUPTOR 13 minutes ago Mendingan d tungu dri pada nungu about 20 hours ago Aju boy... about 23 hours ago 3 Keutamaan Haji ~ AN-NAJAT: http://t.co/89J9U2kB via @AddThis 1 day ago

Minggu, 15 Mei 2011Sistem non Newtonian

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Ahli farmasi kemungkinan besar lebih sering menghadapi cairan non newton dibanding dengan cairan biasa. Oleh karena itu mereka harus mempunyai metode yang sesuai untuk mempelajari zat-zat kompleks ini. Non-newtonian bodies adalah zat-zat yang ada yang tidak mengikuti persamaan aliran newton; disperse heterogen cairan dan padatan seperti larutan koloid, emulsi, suspense cair, salep dan produk-produk serupa masuk dalam kelas ini. Jika bahan-bahan non newton dianalisis dalam suatu viscometer putar dan hasilnya diplot diperoleh berbagai kurva konsistensi yang menggambarkan adanya 3 kelas aliran yakni: plastis, pseudoplastis dan dilatan.

Pada praktikum kali ini, cairan yang kita gunakan adalah emulsi dan suspense dengan menggunakan viscometer Brookfield yang diberi kecepatan tertentu dengan menggunakan spindle tertentu untuk mengetahui viskositas emulsi atau suspense tersebut dengan kecepatan yang berbeda. Dari praktikum ini juga kita dapat mengetahui cairan tersebut termasuk ke dalam aliran plastis, pseudoplastis atau dilatan.

B. Tujuan Praktikum Memahami arti viskositas dan rheologi Membedakan cairan Newton dan non Newtonian beserta cara pengukuran viskositasnya Mampu menggunakan alat-alat pengukuran viskositas dan rheologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKASystem non-newton berarti tidak mengikuti hukum newton: viskositas cairan bervariasi menurut laju geser. Cairan ini tidak mengacu pada cairan murni, tetapi berupa system dispersi atau koloid (emulsi, suspensi, gel). System non-newton dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Time independent ; aliran plastis, pseudoplastis dan dilatan 2. Time dependent ; aliran thiksotropik, reopeksi dan aliran viskoelastik.

Time independent1) Aliran Plastis Kurva aliran plastis tidak melalui titik (0,0) tapi memotong sumbu shearing stress (atau auakan memotong jika bagian lurus dari kurva tersebut diekstrapolasikan ke sumbu) pada suatu titik tertentu yang dikenal dengan sebagai harga yield. Cairan plastis tidak akan mengalir sampai shearing stress dicapai sebesar yield value tersebut. Pada harga stress di bawah harga yield value, zat bertindak sebagi bahan elastis (meregang lalu kembali ke keadaan semula, tidak mengalir). U=(Ff) G U adalah viskositas plastis, dan f adalah yield value.

Aliran plastis berhubungan dengan adanya partikel-partikel yang tersuspensi dalam suspensi pekat. Adanya yield value disebabkan oleh adanya kontak antara partikel-partikel yang berdekatan (disebabkan oleh adanya gaya van der Waals), yang harus dipecah sebelum aliran dapat terjadi. Akibatnya, yield value merupakan indikasi dari kekuatan flokulasi. Makin banyak suspensi yang terflokulasi, makin tinggi yield value-nya. Kekuatan friksi antar partikel juga berkontribusi dalam yield value. Ketika yield value terlampaui (shear stress di atas yield value), sistem plastis akan menyerupai sistem newton.

2) Aliran Pseudoplastis Aliran pseudoplastis ditunjukkan oleh beberapa bahan farmasi yaitu gom alam dan sisntesis seperti dispersi cair dari tragacanth, natrium alginat, metil selulosa, dan natrium karboksimetil selulosa. Aliran pseudoplastis diperlihatkan oleh polimer-polimer dalam larutan, hal ini berkebalikan dengan sistem plastis, yang tersusun dari partikel-partikel tersuspensi dalam emulsi. Kurva untuk aliran pseudoplastis dimulai dari (0,0) , tidak ada yield value, dan bukan suatu harga tunggal.

Viskositas aliran pseudoplastis berkurang dengan meningkatnya rate of shear. Rheogram lengkung untuk bahan-bahan pseudoplastis ini disebabkan adanya aksi shearing terhadap molekul-molekul polimer (atau suatu bahan berantai panjang). Dengan meningkatnya shearing stress, molekul-molekul yang secara normal tidak beraturan, mulai menyusun sumbu yang panjang dalam arah aliran. Pengarahan ini mengurangi tahanan dari dalam bahan tersebut dan mengakibatkan rate of shear yang lebih besar pada tiap shearing stress berikutnya. FN = G Eksponen N meningkat pada saat aliran meningkat hingga seperti aliran newton. Jika N=1 aliran tersebut sama dengan aliran newton.

3) Aliran Dilatan Aliran dilatan terjadi pada suspensi yang memiliki presentase zat padat terdispersi dengan konsentrasi tinggi. Terjadi peningkatan daya hambat untuk mengalir (viskositas) dengan

meningkatnya rate of shear. Jika stress dihilangkan, suatu sistem dilatan akan kembali ke keadaan fluiditas aslinya.

Pada keadaaan istirahat, partikel-partikel tersebuat tersusun rapat dengan volume antar partikel pada keadaan minimum. Tetapi jumlah pembawa dalam suspensi ini cukup untuk mengisi volume ini dan membentuk ikatan lalu memudahkan partikel-partikel bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya pada rate of shear yang rendah. Pada saat shear stress meningkat, bulk dari system itu mengembang atau memuai (dilate). Hal itu menyebabkan volume antar partikel menjadi meningkat dan jumlah pembawa yang ada tidak cukup memenuhi ruang kosong tersebut. Oleh karena itu hambatan aliran meningkat karena partikel-partikel tersebut tidak dibasahi atau dilumasi dengan sempurna lagi oleh pembawa. Akhirnya suspense menjadi pasta yang kaku.

Time dependent1) Thiksotropik Thiksotropik bisa di definisikan sebagai suatu pemulihan yang isotherm dan lambat pada pendiaman suatu bahan yang kehilangan konsistensinya karena shearing. System thiksotropik biasanya mengandung partikel-partikel asimetris yang melalui berbagai titik hubungan menyusun kerangka tiga dimensi diseluruh sampel tersebut. Pada keadaan diam struktur ini

mengakibatkan suatu derajat kekakuan pada system tersebut dan menyerupai suatu zat. Ketika digunakan shear dan aliran dimulai, struktur ini mulai memecah pabila titik-titik hubungan tersebut memisah dan partikel-partikel menjadi lurus. Bahan tersebt mengalami transformasi dari gel ke sol dan menunjukkan shear thinning. Pada saat stress di tiadakan stuktur tersebut mulai terbentuk kembali. Proses ini tidak timbul dengan segera tapi secara tahap demi tahap terjadi restorasi dari konsistensi pada saat partikel-partikel asimetris berhubungan satu dengan yang lainnya oleh karena gerak brown. Karena itu rheogram yang di dapat dari bahan thiksotropik sangat bergantung pada laju yang meningkatkan dan yang mengurangi shear serta lamanya waktu sample tersebut mengalami rate of shear.

Thiksotropik dalam system aliran plastis dan pseudoplastis

Pengukuran thiksotropik Pendekatan pertama:

- Putaran hysteresis (terbentuk antara kurva naik dan turun) - Koefisiensi thiksotropik (B) B= U 1- U 2 Ln ^ t2/t1 U1,U2: viskositas plastis kedua kurva menurun t1,t2: laju konstan setelah shearing - Metode : mengukur jatuhnya stress terhadap wktu dan beberapa rate of shear. Pendekatan kedua - Penentuan pemecahan stuktur akibat meningkatnya rate of shear ; dua putaran hysteresis (V1,V2) - Koefisien thiksotropik : M (dyne.dtk/cm2) M = 2 (U1-U2) ln (v2/v1)2 - Harga M tergantung rate of shear Thiksotropik dalam sediaan farmasi

- Sifat ideal sedian farmasi - Konsistensi tinggi dalam wadah

- Dapat di tuang dan terdispersi dengan mudah, - Tidak mengendap - Konsistensi mudah di peroleh dengan cepat - Bias di simpan dalam waktu lama emulsi, losio, krim 2) Rheopeksi Yaitu gejala transformasi sol ke gel yang lebih cepat dengan pengadukan perlahan (ada shear); terjadi keseimbangan.

3) Viskoelastik Penentuan viskositas bahan viskoelastik; semisolid, makanan, kosmetik, bahan biologis. Analisis di rancang untuk tidak merusak stuktur; memeberikan informasi gaya antar molekul / antar partikel Pengukuran berdasarkan sifat mekanis bahan ; memperlihatkan sifat kekentalan cairan dan elastic padatan.

BAB III

ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR KERJA Alat : o Viskometer Brookfield dengan spindle yang sesuai o Gelas ukur o Beaker gelas Bahan : o Suspensi Prosedur Kerja : o Masukkan cairan yang akan ditentukan viskositasnya ke dalam beaker gelas 500 ml. o Masukkan spindle dalam sediaan hingga batas o Lakukan pengamatan pada beberapa kecepatan putaran ( 2, 4, 10, 20, 10, 4, 2 rpm) o Plot data yang diperoleh antara tekanan geser dengan kecepatan geser sehingga diperoleh kurva dan tentukan sifat aliran sediaan tersebut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil percobaan No Kecepatan (rpm) Deal reading Faktor Koreksi Viskositas

1 2 3 4 5 6 7 2 rpm ; 1 4 rpm ; 1

2 4 10 20 10 4 2

2,0 4,3 8,4 13,6 8,4 4,6 2,7

2,5 4,4 8,3 13,4 8,4 4,4 2,7

2,6 4,3 8,3 13,4 8,4 4,5 2,7

2,37 4,3 8,3 13,47 8,4 4,5 2,7

500 250 100 50 100 250 500

1185 cps 1075 cps 830 cps 670 cps 840 cps 1125 cps 1350 cps

Shear stress ; 1= K.1 = 0,279. 2,37 = 0,6612 dyne/cm2 = 0,279. 4,3 = 1,1997 dyne/cm2 10 rpm ; 1 = 0,279. 8,3 = 2,3157 dyne/cm2 20rpm ; 1 = 0,279. 13,4 = 3,7386 dyne/cm2 10 rpm ; 1 = 0,279. 8,4 = 2,3436 dyne/cm2 4 rpm ; 1 2 rpm ; 1 = 0,279. 4,5 = 1,2555 dyne/cm2 = 0,279. 2,7 = 0,7533 dyne/cm2 Shear rate ; = Kn. Ni 2 rpm ; 4 rpm ; 10 rpm ; 20 rpm ; = 0,350.2 = 0,7 1/sec = 0,350.4 = 1,4 1/sec = 0,350.10 = 3,5 1/sec = 0,350.20 = 7 1/sec

10 rpm ; 4 rpm ; 2 rpm ;

= 0,350.10 = 3,5 1/sec = 0,350.4 = 1,4 1/sec = 0,350.2 = 0,7 1/sec

Pembahasan Viskositas adalah suatu resistensi zat cair untuk dapat mengalir karena makin besar resistensi zat cair maka viskositasnya juga semakin meningkat. System non-newton berarti tidak mengikuti hukum newton. Pada praktikum kali ini untuk menguji cairan non-newton kita menggunakan alat viscometer Brookfield dengan memberikan kecepatan (rpm) berbeda, di antaranya : 2 rpm, 4 rpm, 10rpm, 20 rpm, kemudian kembali lagi ke 10 rpm, 4 rpm dan 2 rpm, dengan menggunakan spindle nomor 3. Dial reading yang kita hitung mulai dari putaran ke-6 hingga ke-8. Semakin tinggi kecepatannya, maka dial readingnya akan semakin besar. Spindle yang dipakai tidak boleh menempel pada beaker glass karena akan mempengaruhi dial reading. Dan didapatkan hasil seperti tabel diatas, bahwa semakin besar kecepatan (rpm) yang diberikan, maka semakin besar pula kecepatan geser dan tekanan geser, serta semakin kecil viskositasnya. Tetapi jika kecepatan (rpm) dikembalikan seperti semula, maka viskositasnya semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena viskositas tidak hanya dipengaruhi oleh suhu, tetapi juga dipengaruhi oleh shear stress yang sama dengan gaya yang diberikan berbanding terbalik dengan luas permukaan. Jadi, jika ditarik kesimpulan viskositas dipengaruhi oleh : Deformasi (perubahan susunan)

-

Gaya dan tekanan Waktu Kekentalan dari setiap sediaan cairan non-Newton itu bervariasi pada setiap kecepatan geser sehingga untuk melihat sifat alirannya dilakukan pengukuran pada berbagai kecepatan geser. Thiksotropi dalam sediaan farmasi :

-

Sifat ideal sediaan cair Konsistensi tinggi dalam wadah Dapat dituang dan terdispersi dengan mudah Tidak mengendap Konsistensi mudah diperoleh dengan cepat Bias disimpan dalam waktu lama Perlu diketahui bahwa suatu sediaan farmasi yang baik harus mempunyai sifat Pseudoplastis-thiksotropi.

BAB V PENUTUPKesimpulan

Pada umumnya viskositas newton dipengaruhi oleh suhu, karena dengan meningkatnya suhu kekentalan gas akan bertambah. Sedangkan viskositas non-Newton dipengaruhi oleh shear stress yang berbanding terbalik dengan luas permukaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kekentalan dipengaruhi oleh : deformasi, gaya dan tekanan, serta waktu. Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin besar kecepatan (rpm) yang diberikan, maka semakin besar pula kecepatan geser dan tekanan geser, dan semakin

kecil viskositasnya. Tetapi jika kecepatan (rpm) dikembalikan seperi semula, maka viskositasnya akan semakin meningkat.

Daftar pustaka

http://www.brookfieldengineering.com Lecture Note Rheologi by Dr. rer.nat. Sundani Nurono Soewandhi, School of Pharmacy ITB

Martin, A.N., J. Swarbrick, A. Cammarata. 2006. Physical Pharmacy, 5th ed. Philadelphia : Lea & Febiger.

DI SUSUN OLEH : Ajeng Isnaini PS. (0704015017) Lia Hayatuddiniyah (0704015133) Olivia Handayani (0704015181) Siti Nurmaya Dewi (0704015210) Virda Septina (0704015241) JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2009

Diposkan oleh Lia di 23:33 0 komentar: Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Blog Archive

2011 (12) o Mei (6) Emulsifikasi Trombosit Kolesterol Sistem non Newtonian Maag, Gastritis, Tukak Lambung Maag, Gastritis, Tukak Lambung o April (5) Kolesterol, Lemak jahat,Lemak baik, Aterosklerosis... Gula darah, DIabetes Melitus dan komplikasinya Sistem Non Newton Emulsi Mikromiretik dan ukuran partikel o Maret (1) Thank

Be Friends

About this blog

HOME ABOUT CONTACT ADVERTISE

Copyright 2009 - Lia. All Rights Reserved. Blogger templates created by Templates Block | Wordpress theme by WPSMASH

Tukang Jamu GaneshaBelajar Farmasi di Kampus Ganesha: dimana lupa adalah salah, tidur adalah penyesalan, dan ketiduran adalah dosa

Home About Me

RSS Sistem Komplemen Fungal Biotechnology for Pharmaceuticals

RHEOLOGI24 Nov Rheologi berasal dari bahasa Yunani yaitu rheo dan logos. Rheo berarti mengalir, dan logos berarti ilmu. Sehingga rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran zat cair dan deformasi zat padat. Rheologi erat kaitannya dengan viskositas. Viskositas merupakan suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir; semakin tinggi viskositas, semakin besar tahanannya untuk mengalir. Viskositas dinyatakan dalam simbol .

Dalam bidang farmasi, prinsip-prinsip rheologi diaplikasikan dalam pembuatan krim, suspensi, emulsi, losion, pasta, penyalut tablet, dan lain-lain. Selain itu, prinsip rheologi digunakan juga untuk karakterisasi produk sediaan farmasi (dosage form)sebagai penjaminan kualitas yang sama untuk setiap batch. Rheologi juga meliputi pencampuran aliran dari bahan, penuangan, pengeluaran dari tube, atau pelewatan dari jarum suntik. Rheologi dari suatu zat tertentu dapat mempengaruhi penerimaan obat bagi pasien, stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati dalam tubuh (bioavailability). Sehingga viskositas telah terbukti dapat mempengaruhi laju absorbsi obat dalam tubuh. Penggolongan bahan menurut tipe aliran dan deformasi ada 2 yaitu Sistem Newtonian dan Sistem Non-Newtonian. SISTEM NEWTONIAN Hukum aliran dari Newton diilustrasikan oleh gambar berikut. Saatnya menggunakan imajinasi dinamika fisika anda! GAMBAR Diasumsikan gambar tersebut adalah sebuah balok cairan yang terdiri dari lapisanlapisan molekul paralel, bagaikan setumpuk kartu. Jika bidang cairan paling atas bergerak dengan suatu kecepatan konstan, setiap lapisan di bawahnya akan bergerak dengan suatu kecepatan yang berbanding lurus dengan jarak dari lapisan dasar yang diam. Digunakan istilah : Rate of shear (D) dv/dr untuk menyatakan perbedaan kecepatan (dv) antara dua bidang cairan yang dipisahkan oleh jarak yang sangat kecil (dr). Shearing stress ( atau F ) F/A untuk menyatakan gaya per satuan luas yang diperlukan untuk menyebabkan aliran. F/A = dv/dr = F/A = F dv/dr G

Viskositas merupakan perbandingan antara Shearing stress F/A dan Rate of shear dv/dr. Satuan viskositas adalah poise atau dyne detik cm -2

Fluiditas merupakan kebalikan dari viskositas. Satuan fluiditas adalah centipoise (cps). 1cps= 0,01poise

= 1/

Viskositas Kinematik adalah viskositas absolut dibagi kerapatan cairan (bobot jenis).satuannya adalah stokes, s atau centistokes, cs. Viskositas kinematik = /

Grafik rheogram aliran Newtonian diilustrasikan sebagai berikut :

Besarnya Rate of shear sebanding dengan Shearing stress.

Pengaruh Suhu terhadap Viskositas RUMUS ARRHENIUS : = A.eEv/RT A = konstanta tergantung pada berat molekul dan molar volume cairan Ev = energi aktivasi yang diperlukan untuk menginisiasi aliran antar molekul Dibutuhkan lebih banyak energi untuk memecah ikatan dan membuat cairan tersebut mengalir, karena cairan tersebut tersusun dari molekul-molekul yang dihubungkan dengan ikatan hidrogen. Tetapi ikatan ini akan dipecahkan pada temperatur yang tinggi oleh perpindahan panas dan Ev akan menurun dengan nyata. Viskositas cairan akan menurun jika suhu diturunkan, sedangkan viskositas gas meningkat jika suhu dinaikkan.

SISTEM NON-NEWTONIAN Ada 3 jenis tipe aliran dalam sistem Non-Newtonian, yaitu : PLASTIS, PSEUDOPLASTIS, dan DILATAN. Oke, akan kita bahas satu per satu, ini akan semakin seru karena kebanyakan farmasis akan berhadapan dengan cairan Non-Newtonian seperti larutan koloid, emulsi, suspensi cair, krim, salaep, dan lain-lain. 1.Aliran Plastis Kurva aliran plastis tidak melalui titik (0,0) tapi memotong sumbu shearing stress (atau auakan memotong jika bagian lurus dari kurva tersebut diekstrapolasikan ke sumbu) pada suatu titik tertentu yang dikenal dengan sebagai harga yield. Cairan plastis tidak akan mengalir sampai shearing stress dicapai sebesar yield value tersebut. Pada harga stress di bawah harga yield value, zat bertindak sebagi bahan elastis (meregang lalu kembali ke keadaan semula, tidak mengalir). U=(Ff) G U adalah viskositas plastis, dan f adalah yield value.

Aliran plastis berhubungan dengan adanya partikel-partikel yang tersuspensi dalam suspensi pekat. Adanya yield value disebabkan oleh adanya kontak antara partikelpartikel yang berdekatan (disebabkan oleh adanya gaya van der Waals), yang harus dipecah sebelum aliran dapat terjadi. Akibatnya, yield value merupakan indikasi dari kekuatan flokulasi. Makin banyak suspensi yang terflokulasi, makin tinggi yield value-nya. Kekuatan friksi antar partikel juga berkontribusi dalam yield value. Ketika yield value terlampaui (shear stress di atas yield value), sistem plastis akan menyerupai sistem newton.

2. Aliran Pseudoplastis Aliran pseudoplastis ditunjukkan oleh beberapa bahan farmasi yaitu gom alam dan sisntesis seperti dispersi cair dari tragacanth, natrium alginat, metil selulosa, dan natrium karboksimetil selulosa. Aliran pseudoplastis diperlihatkan oleh polimerpolimer dalam larutan, hal ini berkebalikan dengan sistem plastis, yang tersusun dari partikel-partikel tersuspensi dalam emulsi. Kurva untuk aliran pseudoplastis dimulai dari (0,0) , tidak ada yield value, dan bukan suatu harga tunggal.

Viskositas aliran pseudoplastis berkurang dengan meningkatnya rate of shear. Rheogram lengkung untuk bahan-bahan pseudoplastis ini disebabkan adanya aksi shearing terhadap molekul-molekul polimer (atau suatu bahan berantai panjang). Dengan meningkatnya shearing stress, molekul-molekul yang secara normal tidak beraturan, mulai menyusun sumbu yang panjang dalam arah aliran. Pengarahan ini mengurangi tahanan dari dalam bahan tersebut dan mengakibatkan rate of shear yang lebih besar pada tiap shearing stress berikutnya. FN = G Eksponen N meningkat pada saat aliran meningkat hingga seperti aliran newton. Jika N=1 aliran tersebut sama dengan aliran newton.

3. Aliran Dilatan Aliran dilatan terjadi pada suspensi yang memiliki presentase zat padat terdispersi dengan konsentrasi tinggi. Terjadi peningkatan daya hambat untuk mengalir (viskositas) dengan meningkatnya rate of shear. Jika stress dihilangkan, suatu sistem dilatan akan kembali ke keadaan fluiditas aslinya.

Pada keadaaan istirahat, partikel-partikel tersebuat tersususn rapat dengan volume antar partikel pada keadaan minimum. Tetapi jumlah pembawa dalam suspensi ini cukup untuk mengisi volume ini dan membentuk ikatan lalu memudahkan partikelpartikel bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya pada rate of shear yang rendah. Pada saat shear stress meningkat, bulk dari system itu mengembang atau memuai (dilate). Hal itu menyebabkan volume antar partikel menjadi meningkat dan jumlah pembawa yang ada tidak cukup memenuhi ruang kosong tersebut. Oleh karena itu hambatan aliran meningkat karena partikel-partikel tersebut tidak dibasahi atau dilumasi dengan sempurna lagi oleh pembawa. Akhirnya suspense menjadi pasta yang kaku.

TIKSOTROPI, ANTITIKSOTROPI, dan RHEOPEKSI

TiksotropiTiksotropi

Anti-TiksotropiAnti-tiksotropi

RheopeksiRheopeksi

Last update November 24th ,2008. by Fakhria Itmainati. Reference :

http://www.brookfieldengineering.com Lecture Note Rheologi by Dr. rer.nat. Sundani Nurono Soewandhi, School of Pharmacy ITB Martin, A.N., J. Swarbrick, A. Cammarata. 2006. Physical Pharmacy, 5th ed. Philadelphia : Lea & Febiger.

Like this:Like Be the first to like this post.

8 Comments Posted by fafa on November 24, 2008 in Physical Pharmacy

Tags: dilatan, farmasi fisika, newtonian, non newtonian, plastis, pseudoplastis, Rheologi, tiksotropik, tipe aliran, viskositas Sistem Komplemen Fungal Biotechnology for Pharmaceuticals

8 Responses to RHEOLOGI

1. chemieingenieur December 5, 2009 at 11:20 pm This resembles to the first chapter of one of my important subjects: Transport Phenomena The new thing that ive learn through this article is the examples of the non-newtonian fluid, and i rather surprised as pharmacists need knowledge in rheology also. Keep it up. I wish this site will transform into a big site like infometrik.com or chem-istry.org, which both of them was built by Indonesian students in Japan. Reply

2. lalu February 25, 2010 at 1:59 am thanks allot ats info ttg rheologxa.

Reply

3. Fauzan June 29, 2010 at 10:11 am terima kasih banyak ya infonya nih.. pas bwt bahan pelajaran uas saya.. Reply

4. novie July 6, 2010 at 4:42 pm makasih yaakebetulan lg nyari ini Reply

5. Grace August 18, 2010 at 1:33 pm Pantesan asa kenal gambarnya slidenya Pak Dani ternyata Reply

6. n93ni November 25, 2010 at 10:04 pm thx ya ga perlu cari-cari catatan kuliah pak Dani dl utk bs refresh materi rheology Smg bs exist trs & tambah byk materinya Reply

7. Tika July 2, 2011 at 8:42 pm Terima kasih atas informasi lagi cari reference untuk laporan Farfis. Btw saya Tika Nurhasanah Mahasiswai Farmasi Ui, Semester 5..Salam Kenal Saya suka taglinenya..sgt farmasi Reply

8. itnaijrun July 11, 2011 at 6:32 am

mksh y blog nx butuh penjelasan emg yg lebih rinci alhmdlh ketemu ma blog km keren Reply

Leave a Replyguest

Enter your comment here...

Fill in your details below or click an icon to log in:

Email (required) (Not published) Name (required) Website

Please log in to WordPress.com to post a comment to your blog.

You are commenting using your Twitter account. ( Log Out / Change )

You are commenting using your Facebook account. ( Log Out / Change )

Cancel Connecting to %s Notify me of follow-up comments via email.Post Comment5 0

1323400307

November 2008 M T W T F S S Feb 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Recent Posts o Farmasetika : Infus o Teknologi Bahan Alam o Energy for Movement o Fungal Biotechnology for Pharmaceuticals o RHEOLOGI Blog Stats o 24,811 mouse clicks Top Posts o RHEOLOGI o Sel- Sel Imun o About Me o Farmasetika : Infus o Sistem Komplemen Tagsbahan obat bergerak Biologi Farmasi biotechnology dilatan energi farmasetika farmasi fisika fisiologi olahraga fungi Immunologi imunologi Infus intravena ITB jamur monascus newtonian non newtonian plastis pseudoplastis Rheologi sel imun sistem komplemen soal Teknologi Bahan Alam tiksotropik tipe aliran viskositas

Archives o April 2011 o March 2011

February 2009 November 2008 Categories o Biologi Farmasi (1) o Farmasetika (1) o Fisiologi Olahraga (1) o Immunologi (2) o pharmaceutical biotechnology (1) o Physical Pharmacy (1) Recent Comments vivi on Teknologi Bahan Alam itnaijrun on RHEOLOGI Tika on RHEOLOGI malikumi on Teknologi Bahan Alam fafa on About Me ikhwan alim on About Me Maftuhah Nurbeti on Sel- Sel Imun Unny on Sel- Sel Imun wiliy on Sel- Sel Imun n93ni on RHEOLOGI

o o

Blogroll o Apoteker ITB 2011 Pharma Web o bioisolution o Biopharm International o Drugs.com o FreePatentsOnline o pharmaceutical technology

pharmaceutical technology editors blog Science Magz Ini ga usah di-klik o Syujun 24 weeks : Ngobrol Dong! fafao o

Blog at WordPress.com. Theme: Choco by .css{mayo}. Entries (RSS) and Comments (RSS) Follow

Follow Tukang Jamu GaneshaGet every new post delivered to your Inbox.Enter email

subscribe

5625790

http://farmasifory

loggedout-follow

d21e70e5e7

/2008/11/24/rheo

Sign me up!

Powered by WordPress.com


Recommended