+ All Categories
Home > Documents > library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi...

library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi...

Date post: 08-Jan-2020
Category:
Upload: others
View: 3 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
84
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones dan Rama (2006, p13), “Accounting information system (AIS). A subsystem of a management information system (MIS) that provides accounting and financial information as well as other information obtained in the routine processing of accounting transactions.” Yang memiliki arti sebagai berikut: Sistem informasi akuntansi adalah suatu subsistem dari SIM yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi. Menurut Bodnar dan Hopwood (2010, p1), “An accounting information system (AIS) is a collection of resources, such as people and equipment, designed to transform financial and other data into information.” Yang terjemahannya adalah: Suatu sistem informasi akuntansi adalah suatu kumpulan dari sumber daya-sumber daya, seperti manusia dan 10
Transcript
Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Jones dan Rama (2006, p13), “Accounting information system

(AIS). A subsystem of a management information system (MIS) that provides

accounting and financial information as well as other information obtained in

the routine processing of accounting transactions.” Yang memiliki arti sebagai

berikut: Sistem informasi akuntansi adalah suatu subsistem dari SIM yang

menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain yang

diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2010, p1), “An accounting information

system (AIS) is a collection of resources, such as people and equipment,

designed to transform financial and other data into information.” Yang

terjemahannya adalah: Suatu sistem informasi akuntansi adalah suatu

kumpulan dari sumber daya-sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang

dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah sekumpulan sumber daya seperti

manusia, peralatan, dan modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung-

jawab untuk menyiapkan informasi akuntansi dan informasi keuangan, yang

didapat dari pengumpulan dan pemrosesan rutin transaksi akuntansi.

10

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

11

2.1.2 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2009, pp28-29), terdapat 6 komponen

dari suatu sistem informasi akuntansi, yaitu:

1. The people who operate the system and perform various functions. Yang

terjemahannya: People, siapa yang mengoperasikan sistem dan melakukan

berbagai macam fungsi.

2. The procedures and instructions, both manual and automated, involved in

collecting, processing, and storing data about the organization’s activities.

Yang terjemahannya: Prosedur dan instruksi, baik manual dan otomatisasi,

termasuk dalam pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan data tentang

aktivitas organisasi.

3. The data about the organization and its business processes. Yang

terjemahannya adalah: Data mengenai organisasi dan proses bisnisnya.

4. The software used to process the organization’s data. Yang

terjemahannya: Perangkat lunak yang digunakan untuk memproses data

organisasi.

5. The information technology infrastructure, including computers,

peripheral devices, and network communications devices used to collect,

store, process, and transmit data and information. Yang memiliki arti:

Infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer, perangkat tambahan,

dan jaringan komunikasi yang digunakan untuk mengumpulkan,

menyimpan, memproses dan mengirimkan data dan informasi.

6. The internal controls and security measures that safeguard the data in the

AIS. Yang terjemahannya: Pengendalian internal dan ukuran keamanan

yang melindungi data dalam SIA.

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

12

2.1.3 Tujuan dan Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2009, p29), kerjasama dari keenam

komponen Sistem Informasi Akuntansi sebagaimana yang telah disebutkan di

atas, memungkinkan Sistem Informasi Akuntansi untuk memenuhi tiga fungsi

bisnis yang penting:

1. Collecting and recording data about the activities, organization,

resources, and personnel. Yang terjemahannya adalah: Mengumpulkan

dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi, sumber daya,

dan personil.

2. Processing the data and turning it into information to be used in

decision-making for planning, application and control activities so

management can plan, execute, control, and evaluate activities,

resources, and personnel. Yang terjemahannya adalah: Mengubah data

menjadi informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan sehingga

manajemen dapat merencanakan, menjalankan, mengendalikan, dan

mengevaluasi aktivitas-aktivitas, sumber daya, dan personil.

3. Carrying out the necessary controls in order to protect the business

assets, such as data, to ensure that asset and data is available when

needed, accurate, and reliability. Yang terjemahannya adalah:

Menyediakan pengendalian yang memadai untuk melindungi aset

organisasi, termasuk datanya, untuk memastikan bahwa aset dan data

tersedia ketika dibutuhkan dan datanya akurat serta dapat diandalkan.

Sedangkan Menurut Jones dan Rama (2006, pp6-7), sistem informasi

akuntansi memberikan lima macam penggunaan informasi akuntansi:

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

13

1. Producing External Reports (Menghasilkan Laporan-Laporan Eksternal)

Businesses use accounting information systems to produce special

reports to satisfy the information needs of investors, creditors, tax collectors,

regulatory agencies, and others.

Yang terjemahannya: Perusahaan menggunakan sistem informasi

akuntansi untuk menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi

kebutuhan informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak, dan badan-

badan pemerintah.

2. Supporting Routine Activities (Mendukung Aktivitas Rutin)

Managers need an accounting information system for handling routine

operating activities during the firm’s operating cycle.

Yang terjemahannya: Para manajer memerlukan suatu sistem informasi

akuntansi untuk menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi

perusahaan.

3. Decision Support (Mendukung Pengambilan Keputusan)

Information is also needed for non routine decision support at all levels

of an organization. Examples include knowing which products are selling

well and which customers are doing the most buying.

Yang terjemahannya: Informasi juga diperlukan untuk mendukung

pengambilan keputusan yang tidak rutin pada semua tingkat dari suatu

organisasi. Contohnya mengetahui produk-produk yang penjualannya bagus

dan pelanggan mana yang paling banyak melakukan pembelian.

4. Planning and Control (Perencanaan dan Pengendalian)

An information system is required for planning and control activities as

well. Information concerning budgets and standard costs is stored by the

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

14

information system, and reports are designed to compare budget figures to

actual amounts.

Yang terjemahannya: Suatu sistem informasi juga diperlukan untuk

aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi mengenai anggaran dan

biaya standar disimpan oleh sistem informasi, dan laporan dirancang untuk

membandingkan angka anggaran dengan jumlah aktual.

5. Implementing Internal Control (Menerapkan Pengendalian Internal)

Internal control includes the policies, procedures, and information

system used to protect a company’s assets from loss or embezzlement and to

maintain accurate financial data.

Yang terjemahannya: Pengendalian Internal mencakup kebijakan-

kebijakan, prosedur-prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk

melindungi aset-aset perusahaan dari kerugian atau korupsi, dan untuk

memelihara keakuratan data keuangan.

Adapun menurut Salehi, Rostami, dan Mogadam pada kutipan jurnal

“International Journal of Economics and Finance”, fungsi sistem informasi

akuntansi dalam bisnis, sebagai berikut:

“Some of the important functions that an accounting information system

perform in a business are: collecting and recording data about the

activities and transactions; planning; processing the data and turning it

into information to be used in decision-making for planning, application

and control activities; and carrying out the necessary controls in order to

protect the business assets.”

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

15

Yang terjemahannya: Beberapa fungsi penting yang sistem informasi

akuntansi berikan dalam suatu bisnis, yaitu: mengumpulkan dan menyimpan

data tentang aktivitas-aktivitas dan transaksi-transaksi; merencanakan;

memproses data menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan

keputusan untuk perencanaan, aktivitas aplikasi dan pengendalian; dan

menyediakan pengendalian yang memadai untuk melindungi aset bisnis.

2.1.4 Pengertian Analisis Sistem

Mengacu pada pendapat Menurut Whitten dan Bentley (2007, p32),

pengertian analisis sistem dapat dikemukakan sebagai suatu studi tentang

problem domain (domain dimana terdapat masalah bisnis, peluang, tujuan, dan

batasan-batasan) untuk merekomendasikan peningkatan dan menentukan

persyaratan-persyaratan dan prioritas bisnis sebagai solusi.

Adapun menurut Bodnar dan Hopwood (2010, p412), “system analysis:

the process of understanding existing systems and problems, describing

information needs, and establishing priorities for further systems work.”

Yang memiliki arti bahwa: analisis sistem: proses memahami sistem dan

masalah-masalah yang ada, menggambarkan kebutuhan informasi, dan

membangun prioritas untuk kerja sistem kemudian.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis sistem

merupakan proses mengidentifikasikan dan menganalisis sistem yang ada dan

mengevaluasi permasalahan, peluang, tujuan, dan hambatan yang terjadi, guna

menghasilkan usulan perbaikan yang diperlukan dan merancang sistem baru

yang dapat menjawab kebutuhan.

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

16

2.1.5 Pengertian Perancangan Sistem

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p4), “Systems design

means specifying in detail how the many components of the information

system should be physically implemented .” Yang berarti bahwa:

Perancangan system berarti menentukan secara detil bagaimana komponen-

komponen dalam sistem informasi harus diimplementasikan secara fisik.

Adapun menurut Whitten dan Bentley (2007, p33): “system design the

specification or construction of a technical, computer-based solution for the

business requirements identified in a system analysis.” Yang memiliki arti

sebagai berikut: perancangan sistem merupakan spesifikasi atau konstruksi dari

solusi teknis, berbasiskan komputer untuk kebutuhan bisnis yang teridentifikasi

dalam suatu analisis sistem.”

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa rancangan sistem adalah proses penentuan kebutuhan (proses dan data)

yang memberikan solusi rancangan sistem baru berbasiskan komputer serta

spesifikasi hardware yang perlu digunakan kepada user.

2.2 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Berbasis Object Oriented

2.2.1 Rich Picture

Menurut Mathiassen, Madsen, Nielsen, dan Stage (2000, p26), “A rich

picture is an informal drawing that presents the illustrator’s understanding of a

situation.” Yang memiliki arti bahwa: rich picture adalah gambaran informal

yang menyajikan situasi berdasarkan pandangan illustrator.

Dapat disimpulkan bahwa rich picture merupakan gambaran informal

yang menyajikan situasi mengenai proses bisnis perusahaan secara berurut,

untuk memudahkan user dalam memahami situasi yang terjadi.

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

17

2.2.2 UML (Unified Modeling Language)

2.2.2.1 Pengertian UML

Menurut Whitten & Bentley (2007, p371), “Unified Modeling

Language a set of modeling conventions that is used to specify or describe

a software system in terms of objects.” Yang memiliki arti bahwa: Unified

Modeling Language (UML) adalah suatu kumpulan pemodelan

konvensional yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan

sebuah sistem software yang terkait dengan objek.

Adapun menurut Jones dan Rama (2006, p60), “the unified modeling

language (UML), a language used for specifying, visualizing, constructing,

and documenting an information system.” Yang memiliki arti sebagai

berikut: Unified Modeling Language (UML) suatu bahasa yang

digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan

mendokumentasikan suatu sistem informasi.

Dapat disimpulkan bahwa Unified Modeling Language (UML)

merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menentukan,

memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan model dalam

sistem informasi berbasis object oriented.

2.2.2.2 Activity Diagram

2.2.2.2.1 Pengertian Event

Adapun menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p162),

“event: an occurrence at a specific time and place that can be described

and is worth remembering.”

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

18

Yang terjemahannya: event adalah sesuatu yang terjadi pada

waktu dan tempat tertentu dan yang dapat dijelaskan serta perlu diingat.

Menurut Jones dan Rama (2006, p4), “Events are activities that

happen at a particular point in time.” Yang terjemahannya: “Kejadian

(events) adalah aktivitas yang terjadi pada suatu waktu tertentu.”

Maka dapat disimpulkan bahwa event adalah kegiatan signifikan

yang terjadi pada waktu tertentu di dalam suatu proses bisnis, yang

melibatkan aktor atau pelaku di dalamnya.

Event table adalah tabel yang menggambarkan kejadian yang

terjadi dalam rangkaian sistem yang berjalan dalam perusahaan.

2.2.2.2.2 Pengertian Workflow Table

Menurut Jones dan Rama (2006, p87), “Workflow Table. A two-

column table that identifies the actors and actions in a process.” Yang

terjemahannya: Tabel arus kerja. Tabel dengan dua kolom yang

mengidentifikasi para pelaku dan tindakan yang dilakukannya dalam

suatu proses.

Adapun menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p141), “A

workflow is the sequence of processing steps that completely handles

one business transaction or customer request.” Yang memiliki arti

bahwa: Workflow adalah urutan dari langkah pemrosesan yang secara

lengkap menangani satu transaksi bisnis atau permintaan user.

Dengan kata lain, workflow table merupakan tabel yang memuat

informasi mengenai aktor dan aktivitas-aktivitas pada event-event yang

terjadi secara berurut pada proses bisnis.

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

19

2.2.2.2.3 Pengertian Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p60), “The UML activity

diagram plays the role of a “map” in understanding business processes

by showing the sequence of activities in the process.” Yang memiliki

arti sebagaji berikut: Diagram aktivitas UML memainkan peran seperti

sebuah “peta” dalam memahami proses bisnis dengan menunjukkan

urutan aktivitas di dalam proses.

Adapun menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p141),

“activity diagram: a type of workflow diagram that describes the user

activities and their sequential flow.” Yang terjemahannya: activiy

diagram: suatu tipe dari workflow diagram yang menjelaskan aktivitas

pengguna dan urutan alurnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa UML activity

diagram merupakan suatu diagram yang menggambarkan urutan

kegiatan dari suatu proses bisnis suatu perusahaan, yang dilakukan oleh

para actor di dalam organisasi tersebut sehingga dapat memudahkan

user dalam memahami proses bisnis yang ada.

2.2.2.2.4 Klasifikasi Activity Diagram

2.2.2.2.4.1 Overview Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p61), “The overview

diagram presents a high-level view of the business process by

documenting the key events, the sequence of these events, and the

information flows among these events.”

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

20

Yang memiliki arti sebagai berikut: “Overview diagram

menyajikan suatu pandangan tingkat tinggi dari proses bisnis

dengan mendokumentasikan kejadian-kejadian penting, urutan

kejadian-kejadian ini, dan aliran informasi antar kejadian.”

Dapat disimpulkan bahwa kunci dalam menggambarkan

overview activity diagram adalah dengan memilah dan mencari

event-event utama dalam proses bisnis, mengurutkan rangkaian

event tersebut, kemudian memaparkan alur informasi dan data yang

berlangsung di tengah-tengah event-event tersebut.

2.2.2.2.4.2 Detailed Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p87), “Detailed diagram.

A UML activity diagram that provides a detailed representation of

the activities associated with one or two of the events shown on an

overview diagram.” Yang memiliki arti sebagai berikut: detailed

diagram menyediakan suatu penyajian yang lebih detail dari

aktivitas yang berhubungan dengan satu atau dua kejadian yang

ditunjukkan pada overview diagram.

Dapat disimpulkan bahwa detailed activity diagram adalah

penjabaran dari overview activity diagram yang ada sebelumnya,

dengan lebih merincikan aktivitas-aktivitas yang berhubungan

dengan satu atau dua kejadian pada overview overview diagram.

2.2.2.2.5 Simbol-Simbol Activity Diagram

Simbol-simbol yang digunakan di dalam diagram aktivitas dapat

dilihat pada Lampiran 1 Simbol-Simbol Activity Diagram.

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

21

2.2.2.3 UML Class Diagram

2.2.2.3.1 Pengertian Class

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p373), “object class a set

of object instances that share the same attributes and behaviors. Often

referred to simply as a class.” Yang memiliki arti bahwa object class

adalah sekumpulan object instances yang memiliki atribut dan behavior

yang sama. Seringkali disebut sebagai sebuah class (Lihat Lampiran 2).

Dengan kata lain, class adalah kumpulan dari objek yang

memiliki behavior dan atribut yang sama.

2.2.2.3.2 Pengertian Atribut

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p372), “attribute the data

that represents characteristics of interest about an object.” Yang

memiliki arti bahwa atribut merupakan sebuah data yang

merepresentasikan karakteristik penting dari sebuah objek.

Adapun menurut Jones dan Rama (2006, p181), “Attributes. The

smalles units of data that can have meaning to a user.” Yang memiliki

arti: Atribut. Unit data terkecil yang memiliki makna bagi pengguna.”

Dapat disimpulkan bahwa attribute adalah spesifikasi dari

definisi class yang merepresentasikan karakteristik penting dari sebuah

objek.

2.2.2.3.3 Pengertian Behavior

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p372), “behavior the set of

things that an object can do and that coorespond to functions that act

on the object’s data (or attributes).”

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

22

Yang memiliki arti bahwa behavior adalah sekumpulan hal yang

dapat dilakukan oleh objek dan dapat disamakan terhadap fungsi-fungsi

yang terjadi dalam data (atribut-atribut) objek.

Dengan kata lain, behavior adalah method sebagai fungsi-fungsi

apa yang dapat dilakukan oleh object dalam sebuah class.

2.2.2.3.4 Pengertian UML Class Diagram

Menurut Whittenn dan Bentley (2007, p400), “class diagram

graphical depiction of a system’s static object structure, showing object

clases that the system is composed of as well as the relationships

between those object classes.” Yang memiliki arti bahwa: class

diagram merupakan gambaran grafis dari suatu struktur objek statis

sistem, yang menunjukkan kelas objek-kelas objek dimana sistem

terdiri dari hubungan diantara kelas objek-kelas objek tersebut.

Adapun menurut Jones dan Rama (2006, p157), ”UML class

diagrams can be used to document (a) tables in an AIS, (b)

relationships between tables, and (c) attributes of tables.” Yang

memiliki arti bahwa: “Diagram kelas UML dapat digunakan untuk

mendokumentasikan (a) tabel-tabel dalam SIA, (b) hubungan antar

tabel, dan (c) atribut-atribut tabel.”

Dapat disimpulkan bahwa UML class diagram adalah diagram

yang terdiri dari class-class yang saling berhubungan yang digunakan

untuk menunjukkan hubungan antara class yang satu dengan yang lain.

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

23

2.2.2.3.5 Pengertian Hubungan dalam Class Diagram

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p376), “object class

relationship a natural business association that exists between one or

more objects and classes.” Yang memiliki arti bahwa hubungan object

class merupakan sebuah hubungan bisnis yang wajar, yang ada antara

satu atau lebih objek-objek dan class-class.

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p378), “multiplicity the

minimum and maximum number of occurrences of one object class for a

single occurrence of the related object class.” Yang terjemahannya:

multiplicity merupakan jumlah kejadian minimum dan maksimum dari

suatu class untuk satu kejadian tunggal dari class yang terkait.

Adapun menurut Whitten dan Bentley (2007, pp373-378),

hubungan class diagram (Lihat Lampiran 3) dapat dibedakan menjadi:

1. Association

The connecting line represents a relationship between the

classes. Yang berarti bahwa: association adalah garis penghubung

yang menunjukkan hubungan diantara class-class.

2. Aggregation

A relationship in which one larger “whole” class contains one

or more smaller “parts” classes. Conversely, a smaller “part” class

is part of a “whole” larger class. Yang berarti bahwa: Aggregation

merupakan suatu hubungan dimana satu kesatuan class yang lebih

besar berisi satu atau lebih “part” class yang lebih kecil. Sebaliknya,

satu “part”class yang lebih kecil merupakan bagian dari satu

kesatuan class yang lebih besar.

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

24

3. Generalization / Specialization

A technique where in the attributes and behaviors that are

common to several types of object classes are grouped (or abstracted)

into their own class, called a supertype. The attributes and methods of

the supertype object class are then inherited by those object classes

(subtypes). Yang berarti bahwa: Sebuah teknik dimana atribut dan

behavior yang umum ada pada beberapa tipe class object,

dikelompokkan (atau dipisahkan) ke dalam class-nya sendiri yang

disebut supertype. Atribut dan metode class object supertypes

kemudian diwariskan oleh class object yang disebut subtypes.

Adapun menurut Jones dan Rama (2006, pp165-166),

kardinalitas berikut ini digunakan dalam desain basis data:

1. One-to-one relationships

“One-to-one relationships between entities are not nearly as

common as one-to-many relationships, but they do occur in AIS.”

Yang terjemahannya: Hubungan one-to-one antar entitas tidak sering

terjadi seperti hubungan one-to-many, tetapi justru terjadi di SIA.

Contohnya, lihat Lampiran 4A One-to-one Relationship. Antara

event pengiriman dan pembayaran. Diasumsikan sebuah invoice dapat

dibuat setiap sebuah pengiriman terjadi dan setiap invoice hanya berisi

informasi untuk satu pengiriman.

2. One-to-many relationships

“One-to-many relationships are common in accounting systems.

For example, relationships between agents and events are usually

one-to-many. (An event is usually associated with only one agent, but

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

25

an agent can be involved in many events.)” Yang terjemahannya:

Hubungan one-to-many sangat umum di dalam sistem akuntansi.

Sebagai contoh, hubungan antara agen dengan kejadian biasanya

adalah one-to-many. Sebuah event biasanya berhubungan dengan satu

agen, tetapi seorang agen bisa terlibat dalam banyak event, seperti

terlihat pada Lampiran 4B One-to-many Relationship.

3. Many-to-many Relationship

An order can be for many products, and the same product can

be on many orders. Thus, the relationship between these two entities

is many-to-many. Many-to-many relationships can be converted into

two one-to-many relationships by adding a “junction table”. Yang

memiliki arti bahwa: Sebuah order dapat dilakukan untuk banyak

produk dan suatu produk yang sama bisa terdapat dalam banyak

order. Sehingga, hubungan antara dua entitas ini adalah many-to-

many. Hubungan many-to-many dapat dilihat pada Lampiran 4C

Many-to-many Relationship. Hubungan many-to-many dapat diubah

menjadi dua hubungan one-to-many dengan menambahkan “tabel

persimpangan”. Seperti terlihat pada Lampiran 4D Eliminating many-

to-many relationships using a junction table.

2.2.2.4 Use Case Diagram

2.2.2.4.1 Pengertian Use Case

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p246), “Use case a

behaviorally related sequence of steps (a scenario), both automated

and manual, for the purpose of completing a single business task.”

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

26

Yang memiliki arti bahwa: use case merupakan rangkaian

langkah-langkah perilaku (sebuah skenario) baik otomatis maupun

manual, untuk tujuan penyelesaian tugas bisnis tunggal.

Adapun menurut Jones dan Rama (2006, p288), “Use case. A

sequence of steps involving interaction between an actor and a system

for a particular purpose.” Yang memiliki arti bahwa: Use case adalah

urutan langkah-langkah yang terjadi ketika “pelaku” sedang

berinteraksi dengan sistem untuk suatu tujuan tertentu.”

Dapat disimpulkan bahwa, use case adalah rangkaian langkah-

langkah perilaku yang melibatkan interaksi yang terjadi antara actor

dengan sistem untuk tujuan tertentu.

2.2.2.4.2 Pengertian Actor

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p247), “actor anything

that needs to interact with the system to exchange information.” Yang

terjemahannya: actor merupakan segala sesuatu yang diperlukan untuk

berinteraksi dengan sistem guna bertukar informasi.

Adapun menurut Jones dan Rama (2006, p288), “An actor can

be a person, computer, or even another system.” Yang memiliki arti

bahwa: Pelaku dapat berupa orang, komputer, atau bahkan sistem lain.

Dapat disimpulkan bahwa actor merupakan pelaku (berupa

orang atau sistem lain) yang berinteraksi langsung dengan sistem yang

dituju.

2.2.2.4.3 Pengertian Use Case Diagram

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p246), “use-case diagram

a diagram that depicts the interactions between the system and external

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

27

systems and users.” Yang terjemahannya: use case diagram adalah

sebuah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dan

sistem eksternal dan pengguna.

Adapun menurut Jones dan Rama (2006, p267), “A use case

diagram is a graphical presentation that can provide a list of use cases

that occur in an application.” Yang terjemahannya: Diagram use case

adalah penyajian grafis yang dapat menyajikan daftar use case yang

terjadi di suatu aplikasi.

Dapat disimpulkan bahwa use case diagram adalah suatu

diagram yang menggambarkan interaksi antara actor dan sistem untuk

menunjukkan keberagaman peran user dalam menggunakan sistem.

2.2.2.4.4 Simbol Use Case Diagram

Simbol-simbol yang digunakan dalam use case diagram, dapat

dilihat pada Lampiran 5 Simbol-Simbol Use Case Diagram.

2.2.3 Rancangan Database

2.2.3.1 Pengertian Database

Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), “Database: A shared

collection of logically related data and its description, designed to meet

the information needs of an organization.” Yang memiliki arti “database

adalah sekumpulan data yang berhubungan secara logis dan penjelasan

dari data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi

dari suatu organisasi.”

Adapun menurut McLeod dan Schell (2007, p124), “database is

the collection of all of a firm’s computer-based data.”

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

28

Yang memiliki arti: basis data merupakan kumpulan dari seluruh

data berbasis komputer sebuah perusahaan.

Maka dapat disimpulkan bahwa database merupakan suatu struktur

data yang menjadi suatu tempat untuk melakukan penyimpanan data.

2.2.3.2 Pengertian Database Management System

Menurut Jones dan Rama (2006, p156), “A database is

comprehensive collection of related data. The database is managed by a

database management system, which is a set of programs that enables

the user to store, modify, and extract information from a database.”

Yang terjemahannya: Database adalah pengumpulan data terkait yang

komprehensif. Basis data diatur oleh sistem manajemen basis data, yang

merupakan seperangkat program yang memungkinkan pengguna untuk

menyimpan, memodifikasi, dan memperoleh informasi dari basis data.

Adapun menurut McLeod dan Schell (2007, p128), “A database

management system (DBMS) is a software application that stores the

structure of the database, the data itself, relationships among data in the

database, and forms and reports pertaining to the database.” Yang

terjemahannya: Sistem manajemen basis data adalah sebuah aplikasi

peranti lunak yang menyimpan struktur basis data, data itu sendiri,

hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan laporan yang

berkaitan dengan basis data.”

Maka dapat disimpulkan bahwa database management system

(DBMS) merupakan software yang menyediakan layanan untuk

menyimpan, memodifikasi, dan memperoleh data dalam database.

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

29

2.2.3.3 Pengertian Rancangan Database

Menurut Connolly dan Begg (2010, p320), “Database design: The

process of creating a design that will support the enterprise’s mission

statement and mission objectives for the required database system”.

Yang terjemahannya: Rancangan database adalah proses pembuatan

rancangan yang akan mendukung misi dan tujuan perusahaan untuk

sistem database yang diperlukan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rancangan database

adalah proses pembuatan rancangan kumpulan data yang berkaitan untuk

memenuhi kebutuhan informasi. Dalam hal ini, dibutuhkan pemahaman

dan identifikasi mengenai sistem informasi yang ada pada suatu

organisasi sebelum memutuskan untuk merancang database yang tepat

sehingga dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi yang dibutuhkan

oleh organisasi.

2.2.3.4 Tahapan Perancangan Database

Menurut Connolly dan Begg (2010, p315), tahapan daur hidup

pengembangan sistem database, yaitu:

1. Database planning

Planning how the stages of the lifecycle can be realized most

efficiently and effectively. Yang terjemahannya: Merencanakan

bagaimana langkah dari siklus hidup bisa direalisasikan dengan

paling efisien dan efektif.

2. System definition

Specifying the scope and boundaries of the database system,

including the major user views, its users, and application areas.

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

30

Yang terjemahannya: Menspesifikasikan ruang lingkup dan

batasan dari sistem database, meliputi pandangan pengguna,

penggunanya, dan area aplikasinya.

3. Requirements collection and analysis

Collection and analysis of the requirements for the new

database system. Yang terjemahannya: Mengumpulkan dan

menganalisis kebutuhan untuk sistem database yang baru.

4. Database design

Conceptual, logical, and physical design of the database.Yang

berarti: Mendesain database secara konsepsual, logikal, dan fisik.

5. DBMS selection (optional)

Selecting a suitable DBMS for the database system. Yang

memiliki arti: Memilih DBMS yang cocok dengan sistem database.

6. Application design

Designing the user interface and the application programs that

use and process the database. Yang artinya: Mendesain user

interface dan program aplikasi yang menggunakan dan memproses

database.

7. Prototyping (optional)

Building a working model of the database system, which allows

the designers or users to visualize and evaluate how the final system

will look and function. Yang terjemahannya: Membuat model dari

aplikasi database yang memudahkan desainer dan pengguna untuk

memvisualisasikan dan mengevaluasi bagaimana sistem akhir dapat

terlihat dan berfungsi.

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

31

8. Implementation

Creating the physical database definitions and the application

programs. Yang terjemahannya: Membuat definisi database secara

fisik dan program aplikasi.

9. Data conversion and loading

Loading data from the old system to the new system. Yang

terjemahannya: Peralihan data dari sistem lama ke sistem baru.

10. Testing

Database system is tested for errors and validated against the

requirements specified by the users. Yang terjemahannya: Sistem

database diuji untuk mencari kesalahan dan divalidasi terhadap

persyaratan yang ditentukan oleh pengguna.

11. Operational maintenance

Database system is fully implemented. The system is

continuously monitored and maintained. When necessary, new

requirements are incorporated into the database system through the

preceding stages of the lifecycle. Yang terjemahannya: Aplikasi

database sepenuhnya diimplementasikan. Sistem dipantau dan di-

maintenance secara berkelanjutan.Ketika diperlukan, kebutuhan

yang baru akan dimasukkan ke dalam aplikasi database melalui

tahap awal dari siklus tersebut.

2.2.3.5 Pengertian SQL

Menurut McLeod dan Schell (2007, p143), “Structured query

language (SQL) is the code that relational database management systems

use to perform their database tasks.” Yang memiliki arti bahwa:

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

32

Structured query language (SQL) adalah kode yang digunakan oleh

sistem manajemen basis data relasional untuk mengerjakan pekerjaan-

pekerjaan basis data-nya.”

Adapun menurut Connoly & Begg (2010, p184), “SQL is an

example of transform-oriented language, or language designed to use

relations to transform inputs into required outputs.” Yang memiliki arti

bahwa: SQL adalah contoh dari transform-oriented language atau bahasa

yang didesain dengan menggunakan relasi untuk mengubah input

menjadi output yang diinginkan.

Ideally, a database language should allow a user to:

a) Create the database and relation structures. Yang terjemahannya:

Membuat hubungan struktur dan database.

b) Perform basic data management tasks, such as the insertion,

modification, and deletion of data from the relations. Yang

terjemahannya: Mengerjakan tugas manajemen data dasar seperti

penyisipan, perubahan, dan penghapusan data dari relasi.

c) Perform both simple and complex queries. Yang terjemahannya:

Melakukan query yang sederhana dan kompleks.

Jadi dapat disimpulkan bahwa SQL (Structure Query Language)

adalah suatu bahasa standar yang digunakan untuk mengakses data

relasional guna mengubah input menjadi output yang diinginkan.

2.2.4 Rancangan Formulir

2.2.4.1 Pengertian Rancangan Formulir

Menurut McLeod dan Schell (2007, p429), “form a display of a

single database record, produced by the DBMS.”

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

33

Yang terjemahannya: formulir adalah tampilan satu record basis

data, yang dihasilkan oleh DBMS.

Adapun menurut Jones dan Rama (2006, p288), “Form. A

formatted document containing blank fields that users can fill in with

data.” Yang memiliki arti: Formulir. Dokumen terpola yang berisi field

kosong yang dapat diisi pengguna dengan data.

Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood (2010, p405), “The

process of designing specific forms is called forms design. The area of

forms design should be given very careful attention by the systems design

team because forms are the interface between the users and the system

itself.” Yang terjemahannya: Proses perancangan formulir tertentu

disebut rancangan formulir. Area rancangan formulir seharusnya

diberikan perhatian yang baik oleh tim perancang sistem karena formulir

adalah interface antara pengguna dan sistem itu sendiri.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa formulir adalah suatu

dokumen yang telah terformat yang dapat diisi data oleh pengguna untuk

merekam terjadinya transaksi.

Menurut Mulyadi (2008), manfaat formulir bagi perusahaan adalah:

1. Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis.

2. Merekam data transaksi bisnis perusahaan.

3. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan

semua kejadian dalam bentuk tulisan.

4. Menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke orang lain di

dalam organisasi yang sama atau organisasi lain.

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

34

2.2.4.2 Tipe Input Formulir

Menurut Jones dan Rama (2006, pp263-264), formulir yang

digunakan untuk entri data (Lihat Lampiran 6) dikelompokkan menjadi

tiga jenis:

a. Single-Record Entry Form

A single-record entry form shows only one record at a time. This

form is used to add, delete, or modify data in a single record in a

particular table. Such forms are frequently used for maintaining

master file data. Yang memiliki arti bahwa: Formulir entri satu record

hanya menampilkan satu record pada satu waktu. Formulir ini

digunakan untuk menambah, menghapus, atau memodifikasi data di

satu record satu tabel tertentu. Formulir ini sering kali digunakan

untuk mengarsipkan data file induk.

b. Tabular Entry Forms

The tabular entry form provides a spreadsheet-like design for

entering multiple records in a single table. This type of form is

frequently used to record a batch of events. Yang memiliki arti bahwa:

Formulir entri bentuk tabel menyediakan desain seperti kertas kerja

untuk memasukkan banyak record di satu tabel. Jenis formulir ini

sering kali digunakan untuk mencatat sekumpulan kejadian.

c. Multi-Table Entry Forms

The multi-table entry form is used to add data to more than one

table. Yang memiliki arti bahwa: Formulir entri multitabel digunakan

untuk menambahkan data ke lebih dari satu tabel.

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

35

2.2.5 Rancangan Layar

2.2.5.1 Pengertian Rancangan Layar

Menurut Jones dan Rama (2006, p271), “Forms are the gateway to

a database.” Yang memiliki arti bahwa “Formulir merupakan pintu

masuk ke basis data.”

Mengacu pada pendapat Satzinger, Jackson, dan Burd (2009,

pp530-531), merancang user interface dapat diartikan merancang input

dan output yang terlibat ketika user berinteraksi dengan komputer untuk

melaksanakan suatu tugas. User interface memungkinkan user untuk

berinteraksi dengan komputer.

Maka, dapat disimpulkan bahwa interface adalah tampilan yang

menghubungkan antara pengguna dengan sistem. Rancangan layar adalah

rancangan input dan output yang terlibat ketika sistem berkomunikasi

dengan sistem terkait lainnya yang sedang beroperasi dan user yang

sedang berinteraksi dengan komputer untuk melaksanakan tugas.

2.2.5.2 Elemen-elemen Antarmuka Formulir

Menurut Jones dan Rama (2006, p271), Form interface elements

are objects on forms used for entering information or performing actions.

All aspects of the form are controlled by the interface elements. Some of

these objects provide an opportunity to improve internal control over

data entry. Yang memiliki arti: Elemen antarmuka formulir merupakan

objek-objek pada formulir yang digunakan untuk memasukkan informasi

atau melakukan tindakan. Seluruh aspek formulir dikendalikan oleh

elemen-elemen antarmuka. Beberapa objek ini memberikan peluang

untuk meningkatkan pengendalian internal atas entri data.

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

36

Jones dan Rama (2006, pp271-272) menyatakan bahwa beberapa

elemen antarmuka yang penting dalam formulir (Lihat Lampiran 7)

terdiri atas:

1. Text Boxes

Text boxes are spaces on a form that are used to enter information

that is added to a table or to display information that is read from a

table. Yang terjemahannya: Kotak teks adalah ruang pada formulir

yang digunakan untuk memasukkan informasi yang ditambahkan ke

tabel atau untuk menampilkan informasi yang dibaca dari tabel.

2. Label

Labels help the user understand what information needs to be

entered. Yang memiliki arti bahwa: Label membantu pengguna untuk

memahami informasi apa yang perlu dimasukkan.

3. Look-Up Feature

A look-up feature is frequently added to text boxes that are used for

entering foreign keys. Yang berarti: Fitur pencarian sering kali ditam-

bahkan ke kotak teks yang digunakan untuk memasukkan kunci asing.

4. Command Buttons

Command buttons are used to perform an action. Yang berarti:

Tombol perintah digunakan untuk melakukan suatu tindakan.

5. Radio Buttons

Radio buttons allow users to select one of a set of options. Yang

berarti: Tombol radio memungkinkan pengguna untuk memilih salah

satu dari seperangkat pilihan.

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

37

6. Check Boxes

Check boxes are similar to radio buttons, but more than one option

can be selected. Yang memiliki arti bahwa: Kotak cek mirip dengan

tombol radio, tetapi dapat memilih lebih dari satu opsi.

2.2.5.3 Pengertian Visual Studio

Menurut Whitten dan Bentley (2012, p634), “Most GUI-based

application development environments, such as Microsoft’s Visual

Studio, can be easily used to construct nonfunctional prototypes of user

interface screens.” Yang terjemahannya: Banyak lingkungan

pengembangan aplikasi berbasiskan GUI seperti Microsoft’s Visual

Studio, dapat dengan mudah digunakan untuk membangun prototipe

nonfungsional dari layar antar muka pengguna.

Dengan kata lain, Microsoft Visual Studio merupakan lingkungan

pengembangan aplikasi yang terintegrasi, yang dapat diartikan bahwa

Visual Studio dapat berintegrasi dengan banyak programming tools, yang

dapat digunakan untuk merancang aplikasi layar antar muka pengguna.

2.2.5.4 Pengertian C#

Menurut Hejlsberg, Torgersen, Wiltamuth dan Golde (2010, p1),

C# is a simple, modern, object-oriented, and type-safe programming

language. C# has its roots in the C family of languages and will be

immediately familiar to C, C++, and Java programmers. Yang memiliki

arti bahwa C# merupakan suatu bahasa pemrograman yang sederhana,

modern, berorientasi objek, dan aman. C# bersumber dalam keluarga

bahasa C dan akan segera dikenal oleh programmer C, C++, dan Java.

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

38

2.2.6 Rancangan Laporan

2.2.6.1 Pengertian Rancangan Laporan

Menurut McLeod dan Schell (2007, p141), “Reports are

aggregated data from the database that are formatted in a manner that

aids decision making.” Yang memiliki arti bahwa: Laporan adalah data

teragregasi dari basis data yang diformat dengan cara yang dapat

membantu dalam pengambilan keputusan”.

Adapun menurut Jones dan Rama (2006, p201), “Report is a

formatted and organized presentation of data.” Yang memiliki arti

bahwa: Laporan adalah penyajian data yang terpola dan tersusun.”

Sedangkan menurut Connolly dan Begg (2010, p235), “Reports are

a special type of continuous form designed specifically for printing.”

Yang memiliki arti bahwa laporan adalah jenis khusus dari formulir

berkesinambungan yang dirancang khusus untuk dicetak.

Maka, dapat disimpulkan bahwa laporan adalah formulir

berkesinambungan yang berisi data dari sistem informasi yang telah

diolah dan dirancang khusus, tersusun, dan terorganisasi dengan baik

untuk dicetak sehingga bermanfaat bagi pengambilan keputusan dalam

suatu organisasi.

2.2.6.2 Tipe-Tipe Laporan

Menurut Jones dan Rama (2006, p212), terdapat empat model

laporan berdasarkan pada organisasi data di laporan:

1. Simple list report is a list of sales transactions.Yang memiliki arti

bahwa simple list report adalah daftar transaksi penjualan.

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

39

2. Grouped detail report is a list of sales transactions that are

grouped by the type of product sold, with a subtotal for each product

type.Yang memiliki arti bahwa grouped detail report adalah daftar

transaksi penjualan yang dikelompokkan menurut jenis produk yang

dijual, dengan subtotal untuk setiap jenis produk.

3. Summary report would give only summary sales figures, such as

total sales for each product, without listing individual sales

transactions.Yang memiliki arti: Summary report hanya memberikan

ringkasan angka-angka penjualan, seperti total penjualan untuk setiap

produk, tanpa mendaftar masing-masing transaksi penjualan.

4. Single entity report, such as a sales invoice, would provide details

about only one event. Yang berarti: Single entity report, seperti faktur

penjualan, hanya memberikan perincian mengenai satu kejadian.

2.2.6.3 Layout Laporan

Menurut Jones dan Rama (2006, p214), umumnya suatu laporan

memiliki:

1. Report Header.The report header shows information that applies

to the overall report (e.g., name of report and company, date of

report, and number of pages).

2. Page Header. A page header can be used to specify information

that appears at the top of each page.

3. Page Footer. A page footer appears at the bottom of each page

and typically includes a page number.

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

40

4. Report Footer. A report footer appears once, at the end of the

report. Report footers are typically used to present summary

information such as grand totals.

5. Report Details. The report details section contains the main

information in the report. This section presents data about various

entities (events, agents, products and services).

2.2.6.4 Pengertian Crystal Report

Menurut Microsoft (2007, p2), “Crystal Reports provides powerful

reporting and query capabilities for both novice and experienced users.

Use it to select, analyze, summarize, and present data in almost any way

imaginable.” Yang memiliki arti bahwa Crystal Reports menyediakan

kemampuan query dan pelaporan yang powerful, baik untuk pengguna

yang masih pemula maupun berpengalaman. Gunakanlah untuk memilih,

menganalisis, meringkas, dan menyajikan data dalam berbagai cara yang

tersedia.

Dengan kata lain, Crystal Report merupakan sebuah tool

berbasiskan windows, yang dapat digunakan untuk memilih, meringkas,

dan menyajikan data sehingga menjadi laporan yang berkualitas.

2.2.7 Navigation Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p414), “navigation

visibility: a design principle in which one object has a reference to another

object and thus can interact with it.” Yang terjemahannya: navigation

visibility: suatu prinsip perancangan dimana satu objek memiliki referensi

terhadap objek lain sehingga dapat berinteraksi dengan objek tersebut.

Page 32: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

41

Dengan kata lain, navigation diagram adalah diagram yang digunakan

untuk menggambarkan urutan dan alur perpindahan dari satu window ke

window lainnya yang terjadi dalam suatu sistem informasi.

2.3 Teori – Teori Khusus

2.3.1 Konsep Produksi

2.3.1.1 Pengertian Produksi

Menurut Groover (2008, p19), “A production system is a collection

of people, equipment, and procedures organized to perform the

manufacturing operations of a company (or other organization).”

Yang memiliki arti bahwa: Sistem produksi merupakan

sekumpulan orang, peralatan, dan aturan yang dikelola untuk

melaksanakan operasi-operasi manufaktur dalam suatu perusahaan (atau

organisasi lain).

Adapun menurut Horngren, Datar, dan Rajan (2012, p6),

“Production –procuring, transporting, and storing (also called inbound

logistics), coordinating, and assembling (also called operations)

resources to produces a product or deliver a service.”

Yang terjemahannya: Produksi – perolehan, pengiriman, dan

penyimpanan (juga disebut inbound logistics), koordinasi, dan perakitan

(juga disebut operasi) sumber daya-sumber daya untuk menghasilkan

suatu produk atau memberikan jasa.

Sedangkan menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1),

“Produksi itu merupakan aktivitas pengolahan bahan baku menjadi

produk jadi yang dapat dijual sebagai bagian dari fungsi organisasi

perusahaan.”

Page 33: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

42

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa produksi adalah

kumpulan orang, peralatan, prosedur, dan kegiatan yang dilakukan untuk

menambah nilai suatu produk ataupun menghasilkan produk atau jasa.

2.3.1.2 Pengertian Proses Produksi

Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), “Proses produksi,

yaitu metode dan teknik yang digunakan dalam mengolah bahan baku

menjadi produk.”

Menurut Prajogo, McDermott, dan Goh (2008), dalam kutipan

jurnal International Journal of Operations & Production Management,

“The production process is therefore concerned with how processes are

designed and controlled to produce the intended output.” Yang memiliki

arti bahwa proses produksi terkait dengan bagaimana proses dirancang

dan dikendalikan untuk menghasilkan output yang diinginkan.

Dengan kata lain, proses produksi adalah suatu metode dan teknik

untuk menciptakan atau menambah kegunaan baru suatu produk atau jasa

dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi.

2.3.1.3 Fungsi Produksi

Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari

kegiatan produksi adalah sebagai berikut:

1. Proses produksi, yaitu metode dan teknik yang digunakan dalam

mengolah bahan baku menjadi produk.

2. Perencanaan produksi, yaitu merupakan tindakan antisipasi dimasa

mendatang sesuai dengan periode waktu yang direncanakan.

3. Pengendalian produksi, yaitu tindakan yang menjamin bahwa

semua kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan telah sesuai

dengan target yang telah ditetapkan.

Page 34: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

43

2.3.2 Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya

2.3.2.1 Pengertian Biaya

Menurut Horngren, Datar, dan Rajan (2012, p27), “Accountants

define cost as a resource sacrificed or forgone to achieve a specific

objective.” Yang berarti: Para akuntan mendefinisikan biaya sebagai

sejumlah sumber daya yang dikorbankan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dengan kata lain, biaya adalah sejumlah sumber daya yang

dikorbankan untuk menghasilkan atau memperoleh barang atau jasa

untuk mencapai tujuan tertentu.

2.3.2.2 Klasifikasi Biaya

Menurut Carter (2006, pp2-9 – 2-15), klasifikasi yang paling umum

digunakan didasarkan pada hubungan antara biaya dengan berikut ini:

1. The product (a single lot, batch, or unit of a good or service).

2. The volume of production.

3. The manufacturing departments, processes, cost centers, or other

subdivisions.

4. The accounting period.

5. A decision, action, or evaluation.

1. Costs in Relation to the Product

Manufacturing cost – also called production cost or factory cost – is

usually defined as the sum of three cost elements: direct materials,

direct labor, and factory overhead. Direct materials and direct labor

together are called prime cost. Direct labor and factory overhead

together are called conversion cost.

Page 35: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

44

Yang memiliki arti sebagai berikut: Biaya manufaktur – juga disebut

biaya produksi atau biaya pabrik – biasanya didefinisikan sebagai jumlah

dari tiga elemen biaya: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan

overhead pabrik. Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung,

keduanya disebut biaya utama (prime cost). Tenga kerja langsung dan

overhead pabrik, keduanya disebut biaya konversi.

a. Direct materials are all materials that form an integral part of the

finished product and that are included explicitly in calculating the

cost of the product. Yang berarti: Bahan baku langsung adalah semua

bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan

dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk.

b. Direct labor is labor that converts direct materials into the finished

product and can be assigned feasibly to a specific product. Yang

memiliki arti bahwa: Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang

melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan

dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu.

c. Factory overhead – also called manufacturing overhead, production

overhead, indirect production costs, manufacturing expenses, or

factory burden – consists of all manufacturing costs not traced

directly to specific output. Yang memiliki arti bahwa: Overhead

pabrik – juga disebut overhead manufaktur, beban manufaktur, atau

beban pabrik – terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak

ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Overhead pabrik

biasanya memasukkan semua biaya manufaktur kecuali bahan baku

langsung dan tenaga kerja langsung.

Page 36: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

45

d. Indirect materials are those materials needed for the completion of a

product but not classified as direct materials because they do not

become part of the product. Yang berarti: Bahan baku tidak langsung

adalah bahan baku yang diperlukan untuk penyelesaian suatu produk

tetapi tidak diklasifikasikan sebagai bahan baku langsung karena

bahan baku tersebut tidak menjadi bagian dari produk.

e. Indirect labor is labor not directly traced to the construction or

composition of the finished product. Yang memiliki arti bahwa:

Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak secara

langsung ditelusuri ke konstruksi atau komposisi produk jadi.

f. Commercial expenses fall into two broad classifications: marketing

expenses and administrative expenses (also called general and

admistrative expenses). Marketing expenses begin at the point at

which the factory costs end. That is, when manufacturing has been

completed and the product is in salable condition. Administrative

expenses include expenses incurred in directing and controlling the

organization. Yang memiliki arti bahwa: Beban Komersial terdiri atas

dua klasifikasi umum: beban pemasaran dan beban administratif (juga

disebut beban umum dan administratif). Beban pemasaran dimulai

dari titik di mana biaya manufaktur berakhir. Yaitu, ketika proses

manufaktur selesai dan produk ada dalam kondisi siap dijual.

Contohnya: Beban iklan, komisi penjualan, gaji bagian penjualan, dan

telepon. Beban administratif termasuk beban yang terjadi dalam

mengarahkan dan mengendalikan organisasi. Contoh: sewa kantor,

gaji administrasi kantor, penyusutan kantor, dan alat tulis kantor.

Page 37: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

46

2. Costs in Relation to the Volume of Production (Biaya dalam

Hubungannya dengan Volume Produksi)

a. Variable Costs (Biaya Variabel)

The total amounts of variable costs change in proportion to changes

in activity within a relevant range. Stated differently, variable costs show

a relatively constant amount per unit as activity changes within a

relevant range. They usually are assignable to operating departments

with reasonable ease and accuracy and are controllable by the

supervisor of a specific operating level. Variable costs generally include

direct materials and direct labor. The following list identifies overhead

costs usually classified as variable costs: Supplies, Fuel, Small tools,

Spoilage, salvage, and reclamation expenses, Receiving costs, Royalties,

Communication costs, Overtime premium, Materials handling.

Yang memiliki arti bahwa: Jumlah total biaya variabel berubah

secara proporsional terhadap perubahan aktivitas dalam rentang yang

relevan (relevant range). Dengan kata lain, biaya variabel menunjukkan

jumlah per unit yang relatif konstan dengan berubahnya aktivitas dalam

rentang yang relevan. Biaya variabel biasanya dapat dibebankan ke

departemen operasi dengan cukup mudah dan akurat, dan dapat

dikendalikan oleh supervisor pada tingkat operasi tertentu. Biaya

variabel biasanya mencakup biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja

langsung. Berikut ini adalah daftar biaya overhead yang biasanya

diklasifikasikan sebagai biaya variabel: Perlengkapan, Bahan bakar,

Peralatan kecil, Kerusakan, sisa dan beban reklamasi, Biaya penerimaan,

Royalti, Biaya komunikasi, Upah lembur, Penanganan bahan baku.

Page 38: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

47

b. Fixed Costs (Biaya tetap)

Fixed costs are constant in total amount within a relevant range of

activity. Stated differently, fixed costs per unit decrease as activity

increases within a relevan range. Control responsibility for fixed costs

usually rests with middle or executive management rather than operating

supervisors. The following factory overhead costs usually are classified

as fixed costs. Salaries of production executives, Depreciation, Property

tax, Patent amortization, Supervisory salaries, Insurance – property and

liability, Wages of security guards and janitors, Maintenance and

repairs of buildings and grounds, Rent.

Yang terjemahannya: Biaya tetap bersifat konstan secara total dalam

rentang yang relevan. Dengan kata lain, biaya tetap per unit semakin

kecil seiring dengan meningkatnya aktivitas dalam rentang yang relevan.

Tanggung jawab atas pengendalian untuk biaya tetap biasanya berada

pada tingkatan manajemen menengah atau manajemen eksekutif dan

bukannya pada penyelia operasi. Berikut adalah biaya overhead pabrik

yang biasanya diklasifikasikan sebagai biaya tetap: Gaji eksekutif

produksi, Depresiasi, Pajak properti, Amortisasi paten, Gaji penyelia,

Asuransi – properti dan kerugian, Gaji satpam dan pegawai kebersihan,

Pemeliharaan dan perbaikan gedung dan bangunan, Sewa.

c. Semivariable Costs (Biaya semivariabel)

Some costs contain both fixed and variable elements; these are

called semivariable costs. For example, the cost of electricity is usually

semivariable. The following are other examples of semivariable

overhead costs: Inspection, Cost-department services, Payroll-

Page 39: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

48

department sevices, Personnel-department services, Factory office

services, Materials and inventory services, Water and sewage,

Maintenance and repairs of plant machinery, Health and accident

insurance, Payroll taxes, Heat, light, and power.

Yang memiliki arti: Beberapa jenis biaya memiliki elemen biaya

tetap dan biaya variable, jenis biaya ini disebut biaya semivariabel.

Misalnya, biaya listrik biasanya adalah biaya semivariabel. Contoh-

contoh lain dari biaya overhead semivariabel: Inspeksi, Jasa departemen

biaya, Jasa departemen penggajian, Jasa departemen personalia, Jasa

kantor pabrik, Jasa bahan baku dan persediaan, Air dan limbah,

Pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin pabrik, Asuransi kecelakaan

dan kesehatan, Pajak penghasilkan, Pemanasan, listrik, dan generator.

3. Costs in Relation to Manufacturing Departments or Other Segments

(Biaya dalam Hubungannya dengan Departemen Produksi atau

Segmen Lain)

A business can be divided into segments having any of a variety of

names. The division of a factory into departments, processes, work cells,

cost centers, or cost pools also serves as the basis for classifying and

accumulating costs and assigning responsibility for cost control.

Yang terjemahannya: Suatu bisnis dapat dibagi menjadi segmen-

segmen yang memiliki berbagai nama. Pembagian pabrik menjadi

departemen, proses, unit kerja, pusat biaya, atau kelompok biaya juga

berfungsi sebagai dasar untuk mengklasifikasikan dan

mengakumulasikan biaya serta membebankan tanggung jawab untuk

pengendalian biaya.

Page 40: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

49

1. Producing Department (Departemen Produksi)

Manual and machine operations such as forming and assembling

are performed directly on the product or its parts. If two or more

different types of machines perform operations on a product within the

same department, it is possible to increase the accuracy of product

costs by dividing the department into two or more cost centers.

Yang berarti: Operasi manual dan operasi mesin seperti

pembentukan dan perakitan dilakukan secara langsung pada produk

atau bagian-bagian dari produk. Jika dua atau tiga jenis mesin yang

berbeda melakukan operasi pada satu produk dalam departemen yang

sama, adalah mungkin untuk meningkatkan akurasi dari biaya produk

dengan membagi departemen ini menjadi dua pusat biaya atau lebih.

2. Service Departments (Departemen Jasa)

In a service department, service is rendered for the benefit or other

departments. In some instances, these services benefit other service

departments as well as the producing departments. Although a service

department does not directly engage in production, its costs are part of

factory overhead and are a cost of the product.

Yang memiliki arti: Dalam departemen jasa, jasa diberikan untuk

keuntungan departemen lain. Dalam beberapa kasus, jasa ini juga

dinikmati oleh departemen jasa yang lain maupun departemen

produksi. Meskipun departemen jasa tidak secara langsung terlibat

dalam proses produksi, biaya departemen ini merupakan bagian dari

biaya overhead pabrik dan juga merupakan biaya dari produk.

Page 41: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

50

4. Costs in Relation to an Accounting Period (Biaya dalam

Hubungannya dengan Periode Akuntansi)

Costs can be classified as capital expenditures or as revenue

expenditures. A capital expenditure is intended to benefit future periods

and is reported as an asset. A revenue expenditure benefits the current

period and is reported as an expense. Assets ultimately flow into the

expense stream as they are consumed or lose usefulness.

Yang memiliki arti: Biaya dapat diklasifikasikan sebagai belanja

modal (capital expenditure) atau sebagai belanja pendapatan (revenue

expenditure). Suatu belanja modal dimaksudkan untuk memberikan

manfaat pada periode-periode mendatang dan dilaporkan sebagai aset.

Belanja pendapatan memberikan manfaat untuk periode sekarang dan

dilaporkan sebagai beban. Aset akhirnya akan menjadi beban ketika

dikonsumsi atau kehilangan kegunaannya.

5. Costs in Relation to a Decision, Action, or Evaluation (Biaya dalam

Hubungannya dengan Suatu Keputusan, Tindakan, atau Evaluasi)

An amount of revenue or other benefit that will be missed or lost if a

particular alternative is followed is called an opportunity cost of that

alternative. A cost that has already been incurred and is, therefore,

irrelevant to a decision is referred to as a sunk cost. In a decision to

discontinue a product or division, some of the product’s or division’s

costs may be unaffected by the decision; these are called unavoidable

costs. The avoidable costs, in contrast, are relevant to the decision.

Yang memiliki arti: Sejumlah pendapatan atau manfaat lain yang

mungkin hilang bila alternatif tertentu diambil disebut biaya oportunitas

Page 42: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

51

dari alternatif tersebut. Suatu biaya yang telah terjadi dan, oleh karena itu

tidak relevan terhadap pengambilan keputusan disebut sunk cost. Dalam

suatu keputusan untuk menghentikan suatu produk atau divisi, beberapa

dari biaya produk atau divisi tersebut mungkin saja tidak terpengaruh

dengan keputusan itu. Biaya seperti itu disebut biaya yang tidak dapat

dihindari. Sebaliknya, biaya yang dapat dihindari, justru relevan terhadap

pengambilan keputusan.

2.3.2.3 Pengertian Akuntansi Biaya

Menurut Carter (2006, pG-3), “Cost accounting Calculation of

costs for the purpose of planning and controlling activities, improving

quality and efficiency, and making decisions.” Yang berarti: Akuntansi

biaya Perhitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan

pengendalian, perbaikan kualitas dan efisiensi, dan pembuatan keputusan.

Adapun menurut Horngren (2012, p4), “Cost accounting measures,

analyzes, and reports financial and nonfinancial information nrelating to

the costs of acquiring or using resources in an organization.” Yang

memiliki arti bahwa: Akuntansi biaya mengukur, menganalisis, dan

melaporkan informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

biaya perolehan atau penggunaan sumber daya dalam sebuah organisasi.

Dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya adalah suatu kegiatan

pengukuran, penggolongan, dan penyajian informasi keuangan dan non

keuangan yang terkait dengan perolehan atau penggunaan sumber daya

dalam organisasi dengan tujuan untuk perencanaan, pengendalian, dan

pengambilan keputusan.

Page 43: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

52

Gambar 2.1 Klasifikasi biaya

2.3.2.3.1 Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job

Order Costing)

Menurut Horngren, Datar, dan Rajan (2012, p100), “Job-

costing system Costing system in which the cost object is a unit or

multiple units of a distinct product or service called a job.”

Yang memiliki arti bahwa: Sistem job-costing merupakan

sistem biaya dimana objek biaya adalah satu unit atau banyak unit

dari produk atau jasa yang berbeda, yang disebut sebagai suatu

pekerjaan.

Adapun menurut Hendra Setiawan, Tarida Marlin Surya, dan

Yunita Yunita (2010, h140) dalam kutipan jurnal “Evaluasi

Penerapan Metode Job Order Costing Dalam Penentuan Harga

Pokok Produksi (Studi Kasus Pada PT Organ Jaya”, “Job order

costing method. By using this method the company can calculate the

production costs on each order, because by using this method the

production cost on each product can be separated clearly.” Yang

terjemahannya: dengan menggunakan metode job order costing,

suatu perusahaan dapat menghitung biaya produksi pada setiap

pesanan, karena dengan menggunakan metode ini, biaya produksi

pada setiap produk dapat dipisahkan secara jelas.

Sedangkan Carter (2006, pp5-1 – 5-2) mendefinisikan job

order costing sebagai berikut:

Page 44: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

53

In job order costing, or job costing, production costs are

accumulated for each separate job; a job is the output identified to

fill a certain customer order or to replenish an item of stock on hand.

Details about a job are recorded on a job order cost sheet, or simply

cost sheet, which can be in paper or electronic form. Although many

jobs may be worked on simultaneously, each cost sheet collects

details for one specific job.

Yang berarti: Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan

pesanan atau biaya pesanan, biaya produksi diakumulasikan untuk

setiap pesanan (job) yang terpisah; suatu pesanan adalah output yang

diidentifikasikan untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau

untuk mengisi kembali suatu item persediaan.

Rincian mengenai suatu pesanan dicatat dalam kartu biaya

pesanan (job cost sheet), yang dapat berbentuk kertas atau

elektronik. Meskipun banyak pesanan dapat dikerjakan secara

simultan, setiap kartu biaya pesanan mengumpulkan rincian untuk

satu pesanan tertentu saja.

2.3.2.3.1.1 Cost sheet

Menurut Carter (2006, pG-3), “Cost sheet (also called

job order cost sheet) A list, on paper or in electronic form, of

details about the cost of manufacturing a specific job.” Yang

terjemahannya: Kartu biaya (kartu biaya pesanan) Suatu

daftar, dalam bentuk kertas maupun elektronik, dari rincian

mengenai biaya produksi dari suatu pesanan tertentu.

Page 45: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

54

2.3.2.3.1.2 Materials record cards

Menurut Carter (2006, pG-7), “Materials record cards

Cards which record each receipt and issuance of each kind of

material and serve as perpetual inventory records.” Yang

terjemahannya: Kartu catatan bahan baku Kartu yang

mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran dari setiap jenis

bahan baku dan berfungsi sebagai catatan persediaan perpetual.

2.3.2.3.2 Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses (Process

Costing)

Carter (2006, p6-2) mendefinisikan sistem perhitungan biaya

berdasarkan proses, sebagai berikut:

In a process cost system, materials, labor, and factory

overhead are charged to cost centers. The cost assigned to each unit

is determined by dividing the total cost charged to the cost center by

the number of units produced. Cost centers are usually departments

but may be processing centers within departments. The primary

requirement is that all the products manufactured within the cost

center during the period must be the same in terms of resources

consumed; otherwise, process costing will distort product’s costs.

Yang berarti: Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan

proses, bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik dibebankan

ke pusat biaya. Biaya yang dibebankan ke setiap unit ditentukan

dengan cara membagi total biaya yang dibebankan ke pusat biaya

tersebut dengan total unit yang diproduksi. Pusat biaya biasanya

adalah departemen, tetapi bisa juga pusat pemrosesan dalam satu

Page 46: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

55

departemen. Persyaratan utama adalah bahwa semua produk yang

diproduksi dalam suatu pusat biaya selama suatu periode harus sama

dalam hal sumber daya yang dikonsumsi; bila tidak, perhitungan

biaya berdasarkan proses dapat mendistori biaya produk tersebut.

.2.3.2.4 Akumulasi Biaya-Biaya Produksi

Menurut Carter (2006, p4-13, pp5-1 – 5-2), akumulasi biaya pada

sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan seperti:

a. In job order costing, production costs are accumulated for each

separate job. For job costing to be effective, jobs must be separately

identifiable. For the detail of job costing to be worth the effort, there

must be important differences in unit costs from one job to another.

Yang memiliki arti: Dalam sistem biaya berdasarkan pesanan, biaya

produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan yang terpisah. Agar

perhitungan biaya berdasarkan pesanan menjadi efektif, pesanan

harus dapat diidentifikasikan secara terpisah. Agar rincian dari

perhitungan biaya berdasarkan pesanan sesuai dengan usaha yang

diperlukan, harus terdapat perbedaan penting dalam biaya per unit

suatu pesanan dengan pesanan lain.

b. Job order costing accumulates the costs of direct materials, direct

labor, and overhead charged to each job. Yang memiliki arti bahwa:

Perhitungan biaya berdasarkan pesanan mengakumulasikan biaya

bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang

dibebankan ke setiap pesanan.

c. When a job produces a specific quantity for inventory, job order

costing permits the computation of a unit cost. When jobs are

Page 47: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

56

performed on the basis of customer specifications, job order costing

permits the computation of a profit or loss on each order. Because

costs are accumulated as an order goes through production, these

costs may be compared with estimates that were made when an

order was received. Job order costing thereby provides opportunities

for controlling costs and for evaluating the profitability of a

contract, product, or product line. Yang terjemahannya: Ketika

suatu pesanan diproduksi dalam jumlah tertentu untuk persediaan,

perhitungan biaya berdasarkan pesanan memungkinkan perhitungan

biaya per unit. Ketika pesanan dikerjakan berdasarkan spesifikasi

pelanggan, perhitungan biaya berdasarkan pesanan memungkinkan

perhitungan laba atau rugi untuk setiap pesanan. Oleh karena biaya

diakumulasikan ketika pesanan tersebut melalui proses produksi,

biaya-biaya ini dapat dibandingkan dengan estimasi yang dibuat

ketika pesanan diterima. Oleh karena itu, perhitungan biaya

berdasarkan pesanan memberikan kesempatan untuk mengendalikan

biaya dan untuk mengevaluasi profitabilitas dari suatu kontrak,

produk, atau lini produk.

2.3.2.5 Peranan Akuntansi Biaya

Menurut Carter (2006, p1-7), “Cost accounting furnishes

management with necessary tools for planning and controlling activities,

improving quality and efficiency, and making both routine and strategic

decisions.” Yang terjemahannya: Akuntansi biaya memperlengkapi

manajemen dengan alat yang diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan

Page 48: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

57

pengendalian, perbaikan kualitas dan efisiensi, serta pengambilan

keputusan baik yang bersifat rutin maupun yang bersifat strategik.

Pengumpulan, penyajian, dan analisis dari informasi biaya dan

manfaat membantu manajemen untuk menyelesaikan tugas-tugas berikut:

1. Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk

beroperasi dalam kondisi kompetitif dan ekonomi yang telah

diprediksikan sebelumnya.

2. Menetapkan metode perhitungan biaya yang memungkinkan

pengendalian aktivitas, mengurangi biaya, dan memperbaiki kualitas.

3. Mengendalikan kuantitas fisik persediaan, dan menentukan biaya

dari setiap produk dan jasa yang dihasilkan, untuk tujuan penetapan

harga dan evaluasi kinerja dari suatu produk, departemen, atau divisi.

4. Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk periode akuntansi

satu tahun atau periode yang lebih pendek.

5. Memilih di antara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau

jangka panjang, yang dapat mengubah pendapatan atau biaya.

2.3.2.6 Sistem Informasi Akuntansi Biaya

The cost accounting information system must reflect the division of

authority so that individual managers can be held accountable. It should

provide management with information that facilitates prompt

identification of activities that require attention (Carter, 2006: p2-5).

Yang memiliki arti bahwa: Sistem informasi akuntansi biaya harus

mencerminkan pembagian otoritas sehingga manajer individual dapat

dimintai pertanggung-jawaban. Sistem tersebut harus menyediakan bagi

Page 49: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

58

manajemen informasi yang memfasilitasi identifikasi segera atas

aktivitas-aktivitas yang memerlukan perhatian.

2.3.2.7 Biaya Overhead Pabrik

Menurut Carter (2006, p12-1), “Factory overhead is generally

defined as indirect materials, indirect labor, and all other factory costs

that cannot be conveniently identified with or charged directly to specific

jobs, lots, or other final cost objects. Yang memiliki arti bahwa:

Overhead pabrik pada umumnya didefinisikan sebagai bahan baku tidak

langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya pabrik lainnya

yang tidak dapat dengan mudah diidentifikasikan dengan atau

dibebankan langsung ke pesanan, produk, atau objek biaya lain tertentu.

Menurut Carter (2006, p12-12), “Actual factory overhead is the

amount of indirect cost incurred, while applied factory overhead is the

amount of cost allocated to output.” Yang berarti: Overhead pabrik

aktual adalah jumlah biaya tidak langsung yang terjadi, sedangkan

overhead pabrik yang dibebankan adalah jumlah biaya yang dialokasikan

ke output (meliputi biaya bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak

langsung, dan biaya tidak langsung lainnya yang ditentukan dimuka

terlebih dahulu).

Dengan kata lain, biaya overhead pabrik merupakan biaya yang

tidak dapat dengan mudah dibebankan ke produk tertentu, sehingga perlu

dilakukan pembebanan overhead pabrik, dengan cara sebagai berikut:

1. Choose the Period to be Used for the Budget. Yang terjemahannya:

memilih periode yang akan digunakan untuk anggaran.

Page 50: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

59

2. Select the Cost-Allocation Bases to Use in Allocating Overhead

Costs to Output Produced. Yang terjemahannya: Memilih dasar

alokasi biaya yang digunakan, untuk mengalokasikan biaya

overhead ke jumlah produk yang dihasilkan.

3. Identify the Overhead Costs Associated with Each-Cost Allocation

Base. Yang terjemahannya: Mengidentifikasi biaya overhead yang

berkaitan dengan tiap-tiap dasar alokasi biaya, misalnya biaya

bahan tak langsung dan biaya tenaga kerja tak langsung.

4. Compute the Rate per Unit of Each Cost-Allocation Base Used to

Allocate Overhead Costs to Output Produced. Yang berarti: Hitung

tarif per unit dari dasar alokasi biaya yang digunakan untuk

mengalokasikan biaya overhead terhadap output yang dihasilkan.

2.3.2.8 Pengertian Harga Pokok Produksi

Menurut Horngren, Datar, dan Rajan (2012, p41), “Cost of goods

manufactured refers to the cost of goods brought to completion, whether

they were started before or during the current accounting period.” Yang

terjemahannya: Harga pokok produksi mengacu pada harga barang yang

dibawa sampai pada tahap penyelesaian, apakah barang tersebut dimulai

sebelum atau selama periode akuntansi berjalan.

Dengan kata lain, harga pokok produksi merupakan total biaya

yang dihabiskan dalam pembuatan suatu produk selama periode

akuntansi tertentu.

2.3.2.9 Pengertian Biaya Produksi

Menurut Carter (2006, p2-10), “Manufacturing cost – also called

production cost or factory cost – is usually defined as the sum of three

Page 51: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

60

cost elements: direct materials, direct labor, and factory overhead.”

Yang berarti: Biaya manufaktur – juga disebut biaya produksi atau biaya

pabrik – biasanya didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya:

bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.”

Menurut Al-Awawdeh, Waleed Mjalli, Al-Sharairi, Jamal Adel

kutipan jurnal “The Relationship between Target Costing and

Competitive Advantage of Jordanian Private Universities”. “The cost of

production defined as being the value of what companies pay to get the

input of various production, such as: costs of information, raw materials

and labor force.” Yang berarti: biaya produksi didefinisikan sebagai nilai

yang perusahaan bayar untuk memperoleh input dari berbagai produksi,

seperti biaya informasi, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.

Dengan kata lain, biaya produksi adalah total biaya yang digunakan

untuk mengolah bahan baku menjadi produk yang siap dijual, yang

terdiri dari biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan

overhead pabrik.

2.3.2.10 Laporan Biaya Produksi

The cost of production report is a worksheet presenting the amount

of costs accumulated and assigned to production during a month or

other period. It also the source of information for preparing summary

journal entries to record the cost of units transferred from one producing

department to another and finally to finished goods inventory. (Carter,

2006: p6-7)

Yang terjemahannya: Laporan biaya produksi adalah kertas kerja

yang menampilkan jumlah biaya yang diakumulasikan dan dibebankan

Page 52: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

61

ke produksi selama satu bulan atau periode lain. Laporan tersebut juga

merupakan sumber informasi untuk menyusun ayat jurnal ikhtisar guna

mencatat biaya dari unit-unit yang ditransfer dari satu departemen

produksi ke departemen produksi lain dan akhirnya ke persediaan barang

jadi.

2.3.2.11 Varian dan Analisis Varian

Menurut Carter (2006, pG-12), Variance, the difference between

actual costs and budgeted costs, or the difference between actual costs

and standard costs. Yang memiliki arti bahwa: Varians adalah selisih

antara biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan, atau selisih antara

biaya aktual dengan biaya standar.

Adapun menurut Horngren, Datar, dan Rajan (2012, p227), “A

variance is the difference between actual result and expected

performance”. Yang memiliki arti bahwa: Varians adalah perbedaan

antara hasil aktual dan kinerja yang diharapkan.

Menurut Horngren, Datar, dan Rajan (2012, p238), Columnar

Presentation of Variance Analysis:

Gambar 2.2 Columnar Presentation of Variance Analysis

Kemudian, menurut Horngren, Datar, dan Rajan (2012, p268),

Columnar Presentation of Variable Overhead Variance Analysis:

Gambar 2.3 Columnar Presentation of Variable Overhead Variance

Analysis

Page 53: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

62

Menurut Horngren, Datar, dan Rajan (2012, p272), Columnar

Presentation of Fixed Overhead Variance Analysis:

Gambar 2.4 Columnar Presentation of Fixed Overhead Variance Analysis

2.3.3 Penjualan

2.3.3.1 Pengertian Penjualan

Menurut Mulyadi (2001, h202), kegiatan penjualan terdiri dari

transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun tunai.

Dalam transaksi kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan

pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu

perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. Sedangkan dalam

transaksi penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh

perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerima kas dari

pembeli.

2.3.3.2 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penjualan

Menurut Mulyadi (2001, h219), jaringan prosedur yang membentuk

sistem penjualan kredit adalah sebagai berikut:

1. Prosedur Order Penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli

dan menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli.

Fungsi penjualan kemudian membuat surat order pengiriman dan

mengirimkannya kepada berbagai fungsi yang lain untuk

memungkinkan fungsi tersebut memberikan kontribusi dalam melayani

order dari pembeli.

2. Prosedur Pengiriman

Page 54: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

63

Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang

kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam suatu

order pengiriman yang diterima dari fungsi pengiriman.

3. Prosedur Pembayaran

Dalam prosedur ini, fungsi pembayaran membuat faktur penjualan

dan mengirimkannya kepada pembeli dan pembeli melakukan

pembayaran. Dalam metode tertentu, faktur penjualan dibuat oleh

fungsi penjualan sebagai tembusan pada waktu bagian ini membuat

surat order pengiriman.

4. Prosedur Penagihan

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mendistribusikan data

penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen.

5. Prosedur Pencatatan Penjualan 

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat tansaksi secara

periodik total penjualan yang terjadi dalam periode akuntansi tertentu

.

2.3.4 Manufaktur

2.3.4.1 Pengertian Manufaktur

Manufacturing can be defined as the application of physical and

chemical processes to alter the geometry, properties, and/or

appearances of a given starting material to make parts or products;

manufacturing also includes the joining of multiple parts to make

assembled products. (Groover, 2009: p39)

Page 55: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewFungsi Produksi Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008, h1), Fungsi utama dari kegiatan produksi

64

Yang memiliki arti sebagai berikut: Manufaktur dapat didefinisikan

sebagai aplikasi pengolahan fisik dan kimia untuk mengubah bentuk,

properti, dan/atau penampilan dari bahan baku awal untuk membuat

bagian-bagian atau produk-produk; manufaktur juga meliputi

penggabungan bagian-bagian untuk membuat produk rakitan.

2.3.4.2 Mandrel

Menurut Pranjoto (1998, p9), “Mandrel adalah alat bantu yang

dimasukkan ke dalam pipa. Mandrel ini diharapkan dapat mengurangi

terjadinya perubahan bentuk penampang pipa selama proses bending

berlangsung.”

Sedangkan menurut Bishop dan Eydon (2007, p2), “The steel plug,

or mandrel, supports the pipe internally to reduce the amount of pipe

cross section flattening during pipe bending.” Yang memiliki arti: plug

baja atau mandrel, alat bantu yang dimasukkan ke dalam pipa untuk

mengurangi perubahan bentuk pipa selama proses pelengkungan pipa.

2.3.4.3 Bending

Menurut Pranjoto (1998, p7) Proses bending adalah suatu proses

yang mengubah benda dari bentuk yang lurus menjadi lengkungan.


Recommended