+ All Categories
Home > Documents > 8. Lampiran.pdf - Universitas Negeri Yogyakarta

8. Lampiran.pdf - Universitas Negeri Yogyakarta

Date post: 27-Apr-2023
Category:
Upload: khangminh22
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
145
90 LAMPIRAN
Transcript

90

LAMPIRAN

91

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA

A. Persepsi guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) terhadap kebijakan

perubahan kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

1. Menurut Bapak/Ibu Guru bagaimana perkembangan kurikulum Pkn selama ini?

2. Menurut pandangan Bapak/Ibu Guru apakah kurikulum PKN perlu

diubah/diganti? Alasan apa yang sekiranya tepat untuk melakukan perubahan

kurikulum PKn? Apakah perubahan-perubahan yang terjadi selama ini sudah

sesuai dengan tujuan PKn itu sendiri terutama selama kurun waktu Bapak/Ibu

Guru menjadi guru PKn?

3. Apakah penting perubahan kurikulum pada mata pelajaran PKn yang dilakukan

pemerintah terutama pada PPKn tahun 1994 menjadi PKn pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006? Bagaimana pendapat Bapak/Ibu

Guru?

4. Selama sekitar tujuh tahun yang lalu KTSP berlangsung, apa saja kekurangan dan

kelebihan mata pelajaran PKn yang ada dalam kurikulum PKn yang termuat

dalam KTSP tersebut menurut Bapak/Ibu Guru?

5. Masalah/kendala apa saja yang pernah muncul dalam pelaksanaan kurikulum PKn

dalam KTSP dan apa saja solusi yang Bapak/Ibu Guru lakukan untuk

menyelesaikan masalah tersebut?

6. Apa saja yang dianggap menjadi kekurangan atau kelemahan kurikulum PKn

dalam KTSP? Apakah Bapak/Ibu Guru setuju jika kekurangan tersebut

dirubah/disempurnakan pada kurikulum yang akan datang?

92

7. Apakah Bapak/Ibu Guru sudah mengetahui bahwa akan diberlakukan kurikulum

baru tahun 2013 dimana termasuk didalamnya mengenai kurikulum PPKn? Jika

sudah darimana Bapak/Ibu Guru mengetahui hal tersebut? Jika belum mengapa

Bapak/Ibu Guru belum mengetahui hal tersebut?

8. KTSP sendiri belum ada sepuluh tahun berlangsung namun sudah ada perubahan

terhadap kurikulum PKn tahun 2013. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru

mengenai hal tersebut? Apakah Bapak/Ibu Guru setuju mata pelajaran PKn

kembali menjadi PPKn pada kurikulum tahun 2013 baik dari nomenklatur ataupun

muatan-muatan didalamnya? Apa alasan Bapak/Ibu Guru?

9. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu Guru mengenai KTSP yang bersifat

desentralistik yang mengedepankan kebebasan dan otonomi tiap satuan

pendidikan? Apakah hal tersebut memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam

mengembangkan kurikulum kedalam pembelajaran atau sebaliknya? Apakah

desentralisasi pendidikan tersebut terlaksana dengan baik pada tiap satuan

pendidikan? Apakah desentralisasi tersebut juga terjadi dalam pengembangannya

terutama yang dilakukan Bapak/Ibu Guru di kelas?

10. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah diundang/mengikuti uji publik terhadap

kurikulum tahun 2013? Jika sudah dimana dan apa saja yang menjadi materi

utama uji publik tersebut?

11. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah diundang/mengikuti uji akademik terhadap

naskah kurikulum tahun 2013 mata pelajaran PPKn? Jika sudah dimana dan apa

saja yang menjadi materi utama uji akademik tersebut?

12. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah membaca secara utuh muatan materi inti mata

pelajaran PPKn pada kurikulum tahun 2013? Bagaimana pandangan Bapak/Ibu

Guru mengenai kurikulum PPKn tahun 2013 yang akan segera diberlakukan?

93

13. Dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi dasar bulan Maret 2013

sebelum disahkan menjadi Permendikbud saya membaca bahwa mata pelajaran

PPKn lebih mengedepankan pendidikan karakter, dimana harapannya mata

pelajaran PPKn menjadi suatu model pembelajaran yang akan menghasilkan

karakter watak generasi muda sesuai dengan tata perilaku yang berlaku di

masyarakat. Kerena karakter generasi muda sekarang yang sudah jauh

menyimpang. Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru? Apakah hal

tersebut menjadi beban tersendiri bagi bapak ibu guru? Apakah hal itu sudah

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

14. Apakah pendidikan karakter yang termuat didalam kurikulum 2013 sudah

mencakup secara keseluruhan untuk menghasilkan Warga Negara yang baik

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

15. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru tentang kurikulum PPKn tahun 2013 yang

bersifat sentralistik? Jika dilihat dari implementasi kurikulum sebelumnya yang

bersifat desentralistik, menurut Bapak/Ibu Guru apa yang menyebabkan

perubahan kurikulum tahun 2006 yang bersifat desentralistik menjadi kurikulum

2013 yang bersifat sentralistik?

16. Apakah dengan muatan kurikulum PPKn yang sentralistik tersebut dapat

memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam mengimplementasikannya atau malah akan

menghambat Bapak/Ibu Guru dalam mengembangkan kompetensi Bapak/Ibu

Guru sebagai seorang guru profesional? Bagaimana jika hal tersebut dikaitkan

dengan otonomi pendidikan menurut Bapak/Ibu Guru?

17. Saya juga pernah membaca dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi

dasar bulan Maret 2013 sebelum disahkan menjadi Permendikbud bahwa usulan-

usulan kompetensi dasar dalam kurikulum PPKn tahun 2013 lebih

94

mengedepankan tentang empat pilar kebangsaan. Bagaiman menurut pandangan

Bapak/Ibu Guru terhadap hal tersebut?

18. Bagaimana idealnya muatan kurikulum mata pelajaran PKn untuk saat ini menurut

pandangan Bapak/Ibu Guru?

19. Saya juga mendengar bahwa jam mengajar mata pelajaran PPKn pada kurikulum

tahun 2013 akan ditambah menjadi tiga jam per minggunya tiap kelasnya.

Menurut Bapak/Ibu Guru apakah sudah ideal jam mengajar yang tiga jam

tersebut?

20. Bagaimana Bapak/Ibu Guru mewujudkan sikap dalam diri Bapak/Ibu Guru

sebagai guru profesional dengan diberlakukannya kurikulum PPKn tahun 2013?

21. Pertanyaan terakhir saya, Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru jika

seandainya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menjadi mata pelajaran

yang termasuk dalam mata pelajaran yang di Ujian Nasionalkan?

22. Sebelum masuk tahun ajaran baru ini apakah ada sosialisasi dari dinas pendidikan

sendiri terkait Kurikulum tahun 2013?

23. Setelah masuk tahun ajaran baru ini belum diterbitkannya buku ajar PPKn dari

pusat apakah menjadi kendala dalam KBM di kelas?

24. Bagaimana metode yang diberikan dalam KBM sekarang? Apakah berbeda dari

kurikulum sebelunnya?

25. Apakah perubahan materi dan sistem dalam Kurikulum 2013 menyulitkan ibu

dalam melaksanakan KBM di kelas?

26. Bagaimana harapan Bapak/Ibu Guru setelah diberlakukannya Kurikulum tahun

2013?

95

Lampiran 2

BIODATA NARASUMBER

Nama : Drs. Nur Akhmad Jamhadi

NIP : 19610501 198703 1 011

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Nama Sekolah : SMA N 1 Galur

Pendidikan Terakhir : S1 PMP dan KN IKIP Yogyakarata

Riwayat Mengajar : SMA N 1 Galur

Lama Mengajar : 26 tahun

Jabatan : Wakasek Sarpras

Waktu Sertifikasi : 2009

BIODATA NARASUMBER

Nama : Drs. Rudy Yogyantoro

NIP : 19640103 200012 1 001

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Nama Sekolah : SMA N 1 Girimulyo

Pendidikan Terakhir : S1 PMP dan KN IKIP Yogyakarta

Riwayat Mengajar : SMA GAMA Yogyakarta

: SMA N 1 Girimulyo

Lama Mengajar : 20 tahun

Jabatan : Guru

Waktu Sertifikasi : 2010

96

BIODATA NARASUMBER

Nama : Subayari, S. Pd.

NIP : 19550820 198703 1 002

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Nama Sekolah : SMA N 1 Kalibawang

Pendidikan Terakhir : S1 IKIP PGRI Yogyakarata

Riwayat Mengajar : SMA N 1 Kalibawang

Lama Mengajar : 26 tahun

Jabatan : Guru

Waktu Sertifikasi : 2010

BIODATA NARASUMBER

Nama : Drs. Sunarjo Muslim

NIP : 19550514 198403 1 003

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Nama Sekolah : SMA N 1 Kalibawang

Pendidikan Terakhir : S1 Civics Hukum IKIP Yogyakarta

Riwayat Mengajar : SMA N 1 Semin

: SMA N 1 Samigaluh

: SMA N 1 Kalibawang

Lama Mengajar : 28 tahun

Jabatan : Guru

Waktu Sertifikasi : 2009

97

BIODATA NARASUMBER

Nama : Drs. R. Sudarsana

NIP : 19671205 200501 1 006

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Nama Sekolah : SMA N 1 Kokap

Pendidikan Terakhir : S1 PMP dan KN IKIP Yogyakarata

Riwayat Mengajar : SMA N 1 Kokap

Lama Mengajar : 8 tahun

Jabatan : Guru

Waktu Sertifikasi : 2010

BIODATA NARASUMBER

Nama : Sukaryono, S. Pd.

NIP : 19720520 199703 1 006

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Nama Sekolah : SMA N 1 Lendah

Pendidikan Terakhir : S1 PMP dan KN IKIP Yogyakarata

Riwayat Mengajar : SMA N 1 Lendah

Lama Mengajar : 11 tahun

Jabatan : Guru

Waktu Sertifikasi : 2011

98

BIODATA NARASUMBER

Nama : Drs. Agus Sumboro

NIP : 19630824 198503 1 004

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Nama Sekolah : SMA N 1 Pengasih

Pendidikan Terakhir : S1/A4 IKIP PGRI Yogyakarata

Riwayat Mengajar : SMP Muhammadiah 1 Kokap

: SMA N 1 Pengasih

Lama Mengajar : 28 tahun

Jabatan : Guru

Waktu Sertifikasi : 2009

BIODATA NARASUMBER

Nama : Nurjanah, S. I. P.

NIP : 19770103 200801 2 008

Jenis Kelamin : Perempuan

Nama Sekolah : SMA N 1 Samigaluh

Pendidikan Terakhir : S1/A4 Sospol UMY

Riwayat Mengajar : SMK N 1 Samigaluh

: SMK N 1 Kuncup

: SMK N 1 Samigaluh

: SMA N 1 Samigaluh

Lama Mengajar : 13 tahun

Jabatan : Guru

Waktu Sertifikasi : 2008

99

BIODATA NARASUMBER

Nama : Indarti Budi Cahyani, S. Pd.

NIP : 19680908 199402 2 001

Jenis Kelamin : Perempuan

Nama Sekolah : SMA N 1 Sentolo

Pendidikan Terakhir : S1 PMP dan KN IKIP Yogyakarata

Riwayat Mengajar : SMA N 1 Temon

: SMA N 1 Sentolo

Lama Mengajar : 19 tahun

Jabatan : Guru

Waktu Sertifikasi : 2009

BIODATA NARASUMBER

Nama : Susanto, B. A.

NIP : 19560629 198103 1 009

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Nama Sekolah : SMA N 1 Temon

Pendidikan Terakhir : Pendidikan Guru Agama

: Sarjana Muda

Riwayat Mengajar : SMA N 1 Temon

Lama Mengajar : 32 tahun

Jabatan : Guru

Waktu Sertifikasi : 2010

100

BIODATA NARASUMBER

Nama : Dra. Lestari Asih Pratiwi

NIP : 19671028 199412 2 003

Jenis Kelamin : Perempuan

Nama Sekolah : SMA N 1 Wates

Pendidikan Terakhir : S1 PMP dan KN IKIP Yogyakarata

Riwayat Mengajar : SMA N 1 Girimulyo

: SMA N 1 Wates

Lama Mengajar : 19 tahun

Jabatan : Guru Pembina

Waktu Sertifikasi : 2010

BIODATA NARASUMBER

Nama : Dra. Vipti Retna Nugraheni, M. Pd.

NIP : 19650423 199103 2 006

Jenis Kelamin : Perempuan

Nama Sekolah : SMA N 2 Wates

Pendidikan Terakhir : S1 PMP dan KN IKIP Yogyakarta

: Science Ed. Curtain Univ. Australia

Riwayat Mengajar : SMK Muhammadiah Tempel

: Univ. Cokroaminoto Yogyakarta

: SMA 2 Wates

Lama Mengajar : 22 tahun

Jabatan : Wakasek Kurikulum

Waktu Sertifikasi : 1997

101

Lampiran 3

HASIL WAWANCARA NARASUMBER

Drs. R. Nur Akhmad Jamhadi

SMA N 1 GALUR

Wawancara tanggal 20 Mei 2013

A. Persepsi guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) terhadap kebijakan

perubahan kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

1. Menurut Bapak/Ibu Guru bagaimana perkembangan kurikulum Pkn selama ini?

“Untuk perkembangan kurikulum yang KTSP sudah sesuai dengan materi yang

didapat waktu kuliah dan muatan materi civic-nya sangat banyak, kalau PMP

materinya cenderung pada karakter dan materi civic agak berkurang.”

2. Menurut pandangan Bapak/Ibu Guru apakah kurikulum PKN perlu

diubah/diganti? Alasan apa yang sekiranya tepat untuk melakukan perubahan

kurikulum PKn? Apakah perubahan-perubahan yang terjadi selama ini sudah

sesuai dengan tujuan PKn itu sendiri terutama selama kurun waktu Bapak/Ibu

Guru menjadi guru PKn?

“Kurikulum PMP itu sudah bagus tinggal ditambah dengan materi

kewarganegaraan, tapi kurikulum yang 2006 itu malah mengurangi materi

mengenai Pancasila. Karena mungkin dulu dikaitkan dengan orde baru sehingga

mungkin reformasi menganggap bahwa muatan PMP itu penuh dengan muatan

politis sehingga diubah menjadi muatan kurikulum yang lebih netral. Untuk KTSP

sendiri muatan Pancasila dan pembinaan mentalnya agak berkurang mungkin

karena itu dianggap sebagai peninggalan orde baru sehingga dianggap jelek.

102

Hanya saja dulu disamping PPKn ada juga mapel Tata negara sehingga dengan

tata negara itu bisa memuat tentang civic.”

3. Apakah penting perubahan kurikulum pada mata pelajaran PKn yang dilakukan

pemerintah terutama pada PPKn tahun 1994 menjadi PKn pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006? Bagaimana pendapat Bapak/Ibu

Guru?

“Sangat penting, karena saya rasa KTSP itu memuat gabungan antara PMP dan

Tata Negara, hanya saja kok muatan Pancasilanya prosentasenya sangat kecil

sehingga untuk pembinaan karakter anak dan jiwa Pancasilanya sangat

berkurang.”

4. Selama sekitar tujuh tahun yang lalu KTSP berlangsung, apa saja

kekurangan/kelemahan dan kelebihan mata pelajaran PKn yang ada dalam

kurikulum PKn yang termuat dalam KTSP tersebut menurut Bapak/Ibu Guru?

“KTSP sebenarnya sudah bagus, diharapkan guru sudah mempersiapkan diri

sebelum mengajar hanya saja pada kurikulum PPKn 1994 ada buku pokok dari

pemerintah sehingga pengembangannya bisa dikendalikan. Kalau yang KTSP

sendiri pengembangannya terlalu jauh karena kebebasan yang diberikan kepada

guru, sehingga guru tidak melihat bahwa mauatan materi yang diberikan apakah

sesuai dengan jenjang SMA atau perguruan tinggi.”

5. Masalah/kendala apa saja yang pernah muncul dalam pelaksanaan kurikulum PKn

dalam KTSP dan apa saja solusi yang Bapak/Ibu Guru lakukan untuk

menyelesaikan masalah tersebut?

“Kendala KTSP terdapat pada penyampaian materi yang sangat luas dimana guru

harus mencermati dan mendalami khususnya pada guru yang tidak memiliki basic

103

PKn sendiri. Solusinya bapak/ibu guru jangan melupakan materi inti PKn yaitu

Pancasila dan mau lebih membaca dan mempelajari lagi materi PKn.”

6. Apakah Bapak/Ibu Guru setuju jika kekurangan tersebut dirubah/disempurnakan

pada kurikulum yang akan datang?

“Jika melihat draft kurikulum 2013 ditakutkan akan menjadi mapel yang

disepelekan oleh anak-anak karena muatan tentang civic dan tata negaranya sangat

minim, sehingga dibutuhkan kreatifitas oleh bapak/ibu guru dalam menyampaikan

materi agar tidak menjenuhkan. Selain itu ditakutkan guru-guru yang tidak

memiliki basic PKn tidak bisa menguasai materi civic sebagai ilmu yang

disisipkan dalam materi kurikulum 2013.”

7. Apakah Bapak/Ibu Guru sudah mengetahui bahwa akan diberlakukan kurikulum

baru tahun 2013 dimana termasuk didalamnya mengenai kurikulum PPKn? Jika

sudah darimana pertama kali Bapak/Ibu Guru mengetahui hal tersebut? Jika belum

mengapa Bapak/Ibu Guru belum mengetahui hal tersebut?

“Saya mengetahui dari media massa dan sosialisasi dari kepala dinas provinsi

serta sosialisasi dari dosen UNY pada MGMP.”

8. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah diundang/mengikuti uji publik/uji akademik

terhadap kurikulum tahun 2013? Jika sudah dimana dan apa saja yang menjadi

materi utama uji publik tersebut?

“Belum pernah, saya hanya sebatas membaca dan mendengar dari kepala dinas

dan sosialisasi dosen UNY di MGMP.”

9. KTSP sendiri belum ada sepuluh tahun berlangsung namun sudah ada perubahan

terhadap kurikulum PKn tahun 2013. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru

mengenai hal tersebut? Apakah Bapak/Ibu Guru setuju mata pelajaran PKn

104

kembali menjadi PPKn pada kurikulum tahun 2013 baik dari nomenklatur ataupun

muatan-muatan didalamnya? Apa alasan Bapak/Ibu Guru?

“Kalau melihat dari draft PPKn di kurikulum 2013 sebetulnya materinya hanya

Pancasila saja sedangkan civic sangat jauh berkurang. Sehingga secara pribadi

saya melihat kok hampir sama dengan PMP dulu namun tidak dibantu dengan

pelajaran mengenai Tata Negara. Hal ini ditakutkan akan menjenuhkan siswa

karena hanya mempelajari tentang kehidupan sehari-hari walau hal tersebut dirasa

juga penting.”

10. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu Guru mengenai KTSP yang bersifat

desentralistik yang mengedepankan kebebasan dan otonomi tiap satuan

pendidikan? Apakah hal tersebut memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam

mengembangkan kurikulum kedalam pembelajaran atau sebaliknya? Apakah

desentralisasi pendidikan tersebut terlaksana dengan baik pada tiap satuan

pendidikan? Apakah desentralisasi tersebut juga terjadi dalam pengembangannya

terutama yang dilakukan Bapak/Ibu Guru di kelas?

“Sebenarnya sentralistik boleh tapi jangan mutlak semua dipegang oleh pusat.

Sedangkan KTSP kemarin dengan desentralistik dengan tidak adanya buku

“babon-nya” malah bapak/ibu guru mengembangkan keilmuan civic tersebut

terlalu jauh sehingga materi terkait nilai-nilai Pancasila sangat kecil. Lancar

tidaknya desentralisasi tergantung gurunya sendiri, apalagi guru yang bukan basic

PKn akan sedikit kewalahan juga dan mungkin juga terjadi salah persepsi dalam

penyampaian materi.”

11. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru tentang kurikulum PPKn tahun 2013 yang

bersifat sentralistik? Jika dilihat dari implementasi kurikulum sebelumnya yang

bersifat desentralistik, menurut Bapak/Ibu Guru apa yang menyebabkan

105

perubahan kurikulum tahun 2006 yang bersifat desentralistik menjadi kurikulum

2013 yang bersifat sentralistik?

“Mungkin karena banyak keluhan dari bapak/ibu guru dalam membuat

RPP/mengembangkan KTSP dan itu ditanggapi pemerintah dan kebetulan materi

tentang karakter sangat berkurang melihat dari kasus-kasus dimedia massa

sehingga perlu diangkat lagi pendidikan karakter dengan sifat sentralistik

tersebut.”

12. Apakah dengan muatan kurikulum PPKn yang sentralistik tersebut dapat

memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam mengimplementasikannya atau malah akan

menghambat Bapak/Ibu Guru dalam mengembangkan kompetensi Bapak/Ibu

Guru sebagai seorang guru profesional? Bagaimana jika hal tersebut dikaitkan

dengan otonomi pendidikan menurut Bapak/Ibu Guru?

“Kalau sentralistik itu sebetulnya memudahkan jika tidak mutlak sehingga sekolah

juga diberikan kebebasan untuk mengembangkan. Selain itu sentralistik juga

didukung oleh pemerintah dengan pemerataan pemberian fasilitas yang lengkap

untuk pembelajaran seperti LCD dll. Sehingga guru dapat juga memberikan

pembelajaran yang variatif.”

13. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah membaca secara utuh muatan materi inti mata

pelajaran PPKn pada kurikulum tahun 2013? Bagaimana pandangan Bapak/Ibu

Guru mengenai kurikulum PPKn tahun 2013 yang akan segera diberlakukan?

“Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar banyak memuat pendidikan karakter dan

pengamalan, sehingga akan menjadi kesulitan jika basic yang dimiliki bapak/ibu

guru bukan dari PKn karena tidak menguasai akar keilmuan PKn.”

14. Dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi dasar bulan Maret 2013

sebelum disahkan menjadi Permendikbud saya membaca bahwa mata pelajaran

106

PPKn lebih mengedepankan pendidikan karakter, dimana harapannya mata

pelajaran PPKn menjadi suatu model pembelajaran yang akan menghasilkan

karakter watak generasi muda sesuai dengan tata perilaku yang berlaku di

masyarakat. Kerena karakter generasi muda sekarang yang sudah jauh

menyimpang. Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru? Apakah hal

tersebut menjadi beban tersendiri bagi bapak ibu guru? Apakah hal itu sudah

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

“Bisa menjadi tantangan, bisa menjadi beban, artinya bapak/ibu guru yang

mengajar PPKn akan terbebani jika tidak bisa mengembangkan metode

pembelajaran yang baik karena muatan civic-nya yang sangat kecil. Sehingga

ditakutkan akan menyebabkan kejenuhan.”

15. Apakah pendidikan karakter yang termuat didalam kurikulum 2013 sudah

mencakup secara keseluruhan untuk menghasilkan Warga Negara yang baik

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

“Sejauh yang saya lihat dalam draft kurikulum 2013 sebetulnya untuk pembinaan

karakter sudah lumayan dengan diimbangi dengan media yang baik. Serta

dibutuhkan kreatifitas dari bapak/ibu guru dalam menyampaikannya.”

16. Saya juga pernah membaca dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi

dasar bulan Maret 2013 sebelum disahkan menjadi Permendikbud bahwa usulan-

usulan kompetensi dasar dalam kurikulum PPKn tahun 2013 lebih

mengedepankan tentang empat pilar kebangsaan. Bagaiman menurut pandangan

Bapak/Ibu Guru terhadap hal tersebut?

“Saya takut jika ada muatan politik didalamnya tapi ya semoga tidak, selain itu

Pancasila masuk dalam empat pilar saya juga kurang setuju karena Pancasila

107

seharusnya kan sebagai sumber dari berbagai sumber dan merupakan dasar dari

ketiga pilar lainya. Sehingga hal tersebut saya kurang setuju.”

17. Bagaimana idealnya muatan kurikulum mata pelajaran PKn untuk saat ini menurut

pandangan Bapak/Ibu Guru?

“Ya muatanya seperti draft tersebut tapi dengan sentralistiknya tidak mutlak dan

menyebabkan mapel PPKn ini sebagai corong pemerintah seperti saat orde baru.”

18. Saya juga mendengar bahwa jam mengajar mata pelajaran PPKn pada kurikulum

tahun 2013 akan ditambah menjadi tiga jam per minggunya tiap kelasnya.

Menurut Bapak/Ibu Guru apakah sudah ideal jam mengajar yang tiga jam

tersebut?

“Dulu dua jam untuk PMP dan ditambah tata negara waktunya sangat cukup. Tapi

untuk sekarang dua jam hanya efektif untuk menyampaikan teori pada anak,

sedangkan untuk pengembangan diluar belum tercukupi. Jadi idealnya ya tiga

jam.”

19. Bagaimana Bapak/Ibu Guru mewujudkan sikap dalam diri Bapak/Ibu Guru

sebagai guru profesional dengan diberlakukannya kurikulum PPKn tahun 2013?

“Guru harus berusaha mencari tahu dan mempelajari dalam mengembangkan

kurikulum 2013.”

20. Pertanyaan terakhir saya, Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru jika

seandainya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menjadi mata pelajaran

yang termasuk dalam mata pelajaran yang di Ujian Nasionalkan?

“UNAS atau tidak UNAS sebetulnya juga menjadi masalah, bagi siswa dan

masyarakat kan kalau tidak diUNASkan akan disepelekan dan kurang wibawa

pada mapel PKn sedangkan jika diUNASkan juga akan menambah anggaran

pendidikan.”

108

“Karena itu program dari pemerintah harus dilaksanakan dan jika ada kekurangan harus kita

perbaiki bersama. Hanya saja kok yang lama itu dianggap jelek terus dirubah total.

Sebenarnya KTSP sudah bagus apalagi jika dikombinasikan dengan draft Kurikulum 2013

ini.”

109

HASIL WAWANCARA NARASUMBER

Drs. Rudy Yogyantoro

SMA N 1 GIRIMULYO

Wawancara tanggal 16 Mei 2013

A. Persepsi guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) terhadap kebijakan

perubahan kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

1. Menurut Bapak/Ibu Guru bagaimana perkembangan kurikulum Pkn selama ini?

“Selama saya mengajar ada beberapa perubahan mapel PKn sendiri mulai dari

PMP, PPKn hingga PKn pada KTSP sekarang ini. Sebenarnya perkembangannya

sudah menuju kearah yang baik dilihat dari ranah knowledge-nya. Mulai dari

PMP, PPKn, dan PPKn sendiri sebenarnya perubahannya sudah seperti yang

diinginkan oleh para guru.”

2. Menurut pandangan Bapak/Ibu Guru apakah kurikulum PKN perlu

diubah/diganti? Alasan apa yang sekiranya tepat untuk melakukan perubahan

kurikulum PKn? Apakah perubahan-perubahan yang terjadi selama ini sudah

sesuai dengan tujuan PKn itu sendiri terutama selama kurun waktu Bapak/Ibu

Guru menjadi guru PKn?

“Yang namanya kurikulum mesti melihat kondisi masyarakat, sehingga jika ada

perubahan itu wajar. PKn yang selama ini sudah ada materinya yang terkait

dengan ketatanegaraan sehingga siswa sendiri tidak akan jenuh. Tidak seperti

PMP dulu yang lama-lama akan menjenuhkan siswa. Karena saya dulu juga

mengajar tatanegara ketika ada perubahan kearah PKn ini malah jamnya yang

kurang. Sehingga karena terlalu banyak materi yang diajarkan malah tujuan PKn

sendiri belum tercapai secara mendalam.”

110

3. Apakah penting perubahan kurikulum pada mata pelajaran PKn yang dilakukan

pemerintah terutama pada PPKn tahun 1994 menjadi PKn pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006? Bagaimana pendapat Bapak/Ibu

Guru?

“Sekali lagi perubahan kurikulum itu penting terutama perubahan saat itu, seperti

misalnya dulu materi tata negara hanya diberikan pada jurusan IPS namun karena

ada protes dari jurusan lain sehingga pemerintah menjawabnya dengan perubahan

tersebut dengan menggabungkan PMP dan tata negara masuk dalam PPKn dan

PKn. Mungkin pemerintah juga ingin menjalankan sila keempat dari Pancasila

itu.”

4. Selama sekitar tujuh tahun yang lalu KTSP berlangsung, apa saja

kekurangan/kelemahan dan kelebihan mata pelajaran PKn yang ada dalam

kurikulum PKn yang termuat dalam KTSP tersebut menurut Bapak/Ibu Guru?

“Kelebihannya materinya sudah sangat lengkap bahkan terlalu banyak dengan

demikian yang seharusnya materi itu bisa dikembangkan lagi tapi malah menjadi

kelemahan juga karena bapak/ibu guru tidak akan menembah materi lagi karena

nanti akan terbentur dengan jam juga. Selain itu kelemahannya juga terdapat pada

materi yang sangat menyebar dan terlalu jauh.”

5. Masalah/kendala apa saja yang pernah muncul dalam pelaksanaan kurikulum PKn

dalam KTSP dan apa saja solusi yang Bapak/Ibu Guru lakukan untuk

menyelesaikan masalah tersebut?

“Kendala itu mungkin pada pembelajaran didalam kelas yang kurang efektif

terkait terlalu banyaknya materi yang harus dicatat siswa. Untuk itu solusi yang

saya ambil dengan membuatkan LKS dan menggunakan Power Point dalam

menyampaikan pembelajaran di kelas, walaupun dengan hal itu anak-anak juga

111

masih tetap saja membuat catatan. Selain itu tugas yang terkait dengan internet

juga susah untuk diakses karena terkendala dengan akses geografis. Namun

sekarang juga untungnya sudah ada internet di sekolah.”

6. Apakah Bapak/Ibu Guru setuju jika kekurangan tersebut dirubah/disempurnakan

pada kurikulum yang akan datang?

“Saya setuju, namun melihat draft yang ada dalam kurikulum 2013 ini malah

terlihat berbeda sekali dan timpang. Kurikulum 2013 ranahnya afektif sedangkan

2006 ranahnya kognitif. Sebenarnya kalau itu dipadukan akan semakin baik.”

7. Apakah Bapak/Ibu Guru sudah mengetahui bahwa akan diberlakukan kurikulum

baru tahun 2013 dimana termasuk didalamnya mengenai kurikulum PPKn? Jika

sudah darimana pertama kali Bapak/Ibu Guru mengetahui hal tersebut? Jika belum

mengapa Bapak/Ibu Guru belum mengetahui hal tersebut?

“Saya pertama mengetahui dari MGMP dan pengawas sekolah.”

8. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah diundang/mengikuti uji publik/uji akademik

terhadap kurikulum tahun 2013? Jika sudah dimana dan apa saja yang menjadi

materi utama uji publik tersebut?

“Selama ini belum pernah.”

9. KTSP sendiri belum ada sepuluh tahun berlangsung namun sudah ada perubahan

terhadap kurikulum PKn tahun 2013. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru

mengenai hal tersebut? Apakah Bapak/Ibu Guru setuju mata pelajaran PKn

kembali menjadi PPKn pada kurikulum tahun 2013 baik dari nomenklatur ataupun

muatan-muatan didalamnya? Apa alasan Bapak/Ibu Guru?

“Kalau kembali ke PPKn kelihatannya negara ada ketakutan kalau Pancasila

sebagai dasar negara akan luntur. Dan ujung tombaknya adalah guru PKn dengan

disisipi pendidikan karakter itu. Sehingga dengan disisipi itu mengejar materi saja

112

sulit apalagi disisipi pendidikan karakter yang kembali melihat pada kualitas input

anak sendiri yang tentunya berbeda dengan sekolah unggulan.”

10. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu Guru mengenai KTSP yang bersifat

desentralistik yang mengedepankan kebebasan dan otonomi tiap satuan

pendidikan? Apakah hal tersebut memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam

mengembangkan kurikulum kedalam pembelajaran atau sebaliknya? Apakah

desentralisasi pendidikan tersebut terlaksana dengan baik pada tiap satuan

pendidikan? Apakah desentralisasi tersebut juga terjadi dalam pengembangannya

terutama yang dilakukan Bapak/Ibu Guru di kelas?

“Kalau di KTSP kan guru diberi kebebasan guru boleh menambah namun tidak

boleh mengurangi sehingga guru merasa enjoy dalam mengembangkan kurikulum

sendiri dan tentunya ini akan sangat memudahkan. Tapi karena muatannya yang

sudah terlalu banyak sehingga guru-gurupun tidak berani menambah materi

karena terkendala berbagai faktor. Seperti waktu dll. Hal ini malah secara tidak

langsung sudah menjadi sentralistik lagi. Dan yang jelas desentralisasi bisa

berjalan disetiap kelasnya karena jamnya masih dirasa cukup dengan KTSP yang

masih sama dengan yang dikeluarkan pemerintah tanpa ditambah oleh guru.”

11. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru tentang kurikulum PPKn tahun 2013 yang

bersifat sentralistik? Jika dilihat dari implementasi kurikulum sebelumnya yang

bersifat desentralistik, menurut Bapak/Ibu Guru apa yang menyebabkan

perubahan kurikulum tahun 2006 yang bersifat desentralistik menjadi kurikulum

2013 yang bersifat sentralistik?

“Kalau saya melihat berita itu alasan negara mengembalikan kesentralistik adalah

melihat kenyataan bahwa mulai terjadi degradasi moral generasi muda, walau

sebenarnya tidak bisa juga disalahkan guru PKn-nya.”

113

12. Apakah dengan muatan kurikulum PPKn yang sentralistik tersebut dapat

memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam mengimplementasikannya atau malah akan

menghambat Bapak/Ibu Guru dalam mengembangkan kompetensi Bapak/Ibu

Guru sebagai seorang guru profesional? Bagaimana jika hal tersebut dikaitkan

dengan otonomi pendidikan menurut Bapak/Ibu Guru?

“Tentu ada positif dan negatifnya, positifnya dengan sentralistik dari Sabang

sampai Merauke akan terjalin kesepahaman, sebab kalau disentralisasinya terlalu

luas juga akan menghasilkan bermacam-macam penafsiran. Untuk negatifnya kita

masih harus melihat nanti secara prosedural sentralistiknya bagaimana, tergantung

apakah kita masih boleh mengembangkan atau tidak.”

13. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah membaca secara utuh muatan materi inti mata

pelajaran PPKn pada kurikulum tahun 2013? Bagaimana pandangan Bapak/Ibu

Guru mengenai kurikulum PPKn tahun 2013 yang akan segera diberlakukan?

“Kalau dari sentralnya sudah bagus karena muatanya kembali pada kelima sila,

namun juga perlu dilihat apakah kita nanti bolah mengembangkan lagi atau tidak.

Tapi saya yakin tetap guru bisa mengembangkan lagi kurikulum ini.”

14. Dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi dasar bulan Maret 2013

sebelum disahkan menjadi Permendikbud saya membaca bahwa mata pelajaran

PPKn lebih mengedepankan pendidikan karakter, dimana harapannya mata

pelajaran PPKn menjadi suatu model pembelajaran yang akan menghasilkan

karakter watak generasi muda sesuai dengan tata perilaku yang berlaku di

masyarakat. Kerena karakter generasi muda sekarang yang sudah jauh

menyimpang. Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru? Apakah hal

tersebut menjadi beban tersendiri bagi bapak ibu guru? Apakah hal itu sudah

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

114

“Dengan diberlakukannya di kelas 10 dulu menjadi tantangan tersendiri sebagai

jawaban apakah degradasi moral generasi muda ini salah guru PKn dan juga

sebagai tolok ukur sejauh mana muatan pendidikan karakter ini bisa dianggap

mumpuni dalam membentuk watak generasi muda sekarang.”

15. Apakah pendidikan karakter yang termuat didalam kurikulum 2013 sudah

mencakup secara keseluruhan untuk menghasilkan Warga Negara yang baik

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

“Sebenarnya materi yang kita lihat ini rata-rata memang karakter. Pengembangan

Kompetensi dasarnya saya rasa mengarah ke kewarganegaraan dan KI-nya

mengarah ke karakternya. Hal ini biasanya saling terjadi timbal balik jika

karakternya baik diharapkan menghasilkan warga negara yang baik. Namun juga

perlu adanya contoh yang ditunjukan oleh tayangan-tayangan yang ada ditelevisi.

Karena anak sendiri juga sudah bisa menilai apa yang mereka lihat. Jadi apa yang

diajarkan guru dimentahkan oleh anak dengan tayangan yang ada ditelevisi.”

16. Saya juga pernah membaca dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi

dasar bulan Maret 2013 sebelum disahkan menjadi Permendikbud bahwa usulan-

usulan kompetensi dasar dalam kurikulum PPKn tahun 2013 lebih

mengedepankan tentang empat pilar kebangsaan. Bagaiman menurut pandangan

Bapak/Ibu Guru terhadap hal tersebut?

“Kalaupun ini memang titipan MPR saya yakin MPR pasti punya analisis sendiri

tentang munculnya empat pilar. Hanya saja saya berpandangan bahwa kita

membicarakan SMA, mestinya untuk pembentukan karakter sejak dari SD.

Sehingga semakin tinggi tingkat pemikiran anak maka esensi dari keilmuan PKn

sendiri harusnya semakin tinggi.”

115

17. Bagaimana idealnya muatan kurikulum mata pelajaran PKn untuk saat ini menurut

pandangan Bapak/Ibu Guru?

“Intinya harus ada sentralnya, sebab jika semuanya diserahkan pada guru malah

tidak bagus. Seperti katakanlah KTSP itu sudah bagus muatan materinya, hanya

saja harus ada patokan utama yang membatasi materi kurikulum itu.”

18. Saya juga mendengar bahwa jam mengajar mata pelajaran PPKn pada kurikulum

tahun 2013 akan ditambah menjadi tiga jam per minggunya tiap kelasnya.

Menurut Bapak/Ibu Guru apakah sudah ideal jam mengajar yang tiga jam

tersebut?

“Kalau saya melihat KTSP kemarin saya rasa tiga jam cukup, dan untuk draft

kurikulum 2013 ini saya rasa juga cukup tiga jam pelajaran.”

19. Bagaimana Bapak/Ibu Guru mewujudkan sikap dalam diri Bapak/Ibu Guru

sebagai guru profesional dengan diberlakukannya kurikulum PPKn tahun 2013?

“Sebagai abdi negara ya mau tidak mau harus tetap kita lakukan dengan semangat.

Saya tidak pesimis untuk mengajar dengan materi ini. Dan saya yakin negara juga

punya visi yang tidak mau diungkapkan.”

20. Pertanyaan terakhir saya, Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru jika

seandainya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menjadi mata pelajaran

yang termasuk dalam mata pelajaran yang di Ujian Nasionalkan?

“Prinsipnya itu tergantung dari bagaimana anak mensikapi pelajaran tersebut.

Saya biasanya hanya mengingatkan kalau nilai mapel selain UNAS tetap

mempengaruhi kelulusan. Kalau diUNASkan pun tidak masalah, kalau materinya

juga sudah dikotak jelas seperti draft ini.”

116

“Pandangan saya kalau materinya sudah baik ya pasti hasilnya juga baik. Dan pendidikan

karakter ini seharusnya tidak hanya dibebankan pada guru PKn saja. Kembali lagi pada

penilaian masing-masing anak. Toh mereka bisa melihat apa yang terjadi disekitar mereka.

Jadi saya rasa pendidikan karakter ini seharusnya dikembalikan lagi juga terhadap keluarga

masing-masing. Karena kalau keluarganya baik pasti anak juga akan berperilaku baik.”

117

HASIL WAWANCARA NARASUMBER

Subayari, S. Pd. (*) dan Drs. Sunarjo Muslim (-)

SMA N 1 KALIBAWANG

Wawancara tanggal 16 Mei 2013

A. Persepsi guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) terhadap kebijakan

perubahan kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

1. Menurut Bapak/Ibu Guru bagaimana perkembangan kurikulum Pkn selama ini?

(*)“Kurikulumya sendiri sudah berubah-ubah. Materi perubahannya satu sama

lain kurang sejalan. Karena menurut saya sebenarnya muatan inti PKn itu moral

dan Pancasilanya lebih ditekankan. Tapi akhir-akhir ini kok hanya civic

education-nya saja yang ditekankan.”

(-)“Jadi kalau PKn itu ada dua sisi seakan-akan. Satu sisi PMP dulu sebagai

pendidikan moral dan sisi lainya PKn sekarang sebagai pendidikan politik. Hanya

saja sekarang itu muatannya kurang sistematis.”

2. Menurut pandangan Bapak/Ibu Guru apakah kurikulum PKN perlu

diubah/diganti? Alasan apa yang sekiranya tepat untuk melakukan perubahan

kurikulum PKn? Apakah perubahan-perubahan yang terjadi selama ini sudah

sesuai dengan tujuan PKn itu sendiri terutama selama kurun waktu Bapak/Ibu

Guru menjadi guru PKn?

(-)”Ya saya kira perlu diganti. Apabila PKn sebagai pendidikan politik ya harus

mengikuti perkembangan politik. Sebenarnaya pada PMP dan PKn sendiri sangat

berbeda terkait muatannya mengenai moral. Tapi jika melihat adanya degradasi

118

moral seakan-akan yang disalahkan guru PKn sendiri. Tentu ini yang

menyebabkan perubahan itu tidak sesuai dengan tujuan PKn sendiri.”

(*)”Jadi kembali kalau sekarang PKn, saya kira perubahan itu tidak masalah jika

perubahan itu kearah positif dan ada relevansinya. Kalau terkait dengan moral ini

sifatnya sebenarnya ya mengikuti perkembangan tapi dasarnya tetap. Kalau KTSP

ini perubahan materinya ini akan membawa kemana Pancasila itu sendiri.”

3. Apakah penting perubahan kurikulum pada mata pelajaran PKn yang dilakukan

pemerintah terutama pada PPKn tahun 1994 menjadi PKn pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006? Bagaimana pendapat Bapak/Ibu

Guru?

(-)“Saya rasa penting. Tapi saya rasa materi PKn sendiri terlalu banyak dan

tumpang tindih antara pendidikan politik dan pendidikan kewarganegaraannya.

(*)”Penting sekali, tapi saya menilai dan menyayangkan mengapa pendidikan

moral ini hanya dibebankan pada sekolah saja. Padahal ada tripusat pendidikan

sendiri yaitu keluarga, masyarakat, dan sekolah harus saling mendukung.”

4. Selama sekitar tujuh tahun yang lalu KTSP berlangsung, apa saja

kekurangan/kelemahan dan kelebihan mata pelajaran PKn yang ada dalam

kurikulum PKn yang termuat dalam KTSP tersebut menurut Bapak/Ibu Guru?

(-)“KTSP memang tujuannya baik, tapi pengembangannya menjadri berbeda-beda

karena tidak ada “babonnya” sehingga terdapat perbedaan persepsi.”

5. Masalah/kendala apa saja yang pernah muncul dalam pelaksanaan kurikulum PKn

dalam KTSP dan apa saja solusi yang Bapak/Ibu Guru lakukan untuk

menyelesaikan masalah tersebut?

119

(*)“Kendala yang muncul terkait alokasi waktu antara waktu yang tersedia dengan

pengembangan dikelas sangat terbatas. Solusinya perlu adanya penambahan jam

tatap mukanya.”

6. Apakah Bapak/Ibu Guru setuju jika kekurangan tersebut dirubah/disempurnakan

pada kurikulum yang akan datang?

(-)“Ya setuju, dengan penambahan jam mengajar dan penyusunan sistematika

materi yang jelas.”

7. Apakah Bapak/Ibu Guru sudah mengetahui bahwa akan diberlakukan kurikulum

baru tahun 2013 dimana termasuk didalamnya mengenai kurikulum PPKn? Jika

sudah darimana pertama kali Bapak/Ibu Guru mengetahui hal tersebut? Jika belum

mengapa Bapak/Ibu Guru belum mengetahui hal tersebut?

(-)“Dari kepala sekolah secara lisan, media massa dan teman-teman guru.”

(*)”Selain itu hanya baru kemarin dari MGMP.”

8. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah diundang/mengikuti uji publik/uji akademik

terhadap kurikulum tahun 2013? Jika sudah dimana dan apa saja yang menjadi

materi utama uji publik tersebut?

(-)(*)“Belum pernah.”

9. KTSP sendiri belum ada sepuluh tahun berlangsung namun sudah ada perubahan

terhadap kurikulum PKn tahun 2013. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru

mengenai hal tersebut? Apakah Bapak/Ibu Guru setuju mata pelajaran PKn

kembali menjadi PPKn pada kurikulum tahun 2013 baik dari nomenklatur ataupun

muatan-muatan didalamnya? Apa alasan Bapak/Ibu Guru?

(*)“Kalau saya melihat sepintas, saya agak bingung karena materinya yang

diulang-ulang. Sehingga saya takutkan akan terjadi kejenuhan pada siswa. Karena

saya belum mengetahui yang menjadi pembeda dari tiap-tiap kelas tersebut.”

120

(-)”Kalau kompetensi dasarnya sama secara operasional akan menyulitkan dari

segi pengajaran dan kedalaman ilmunya sangat dangkal dan menjenuhkan.”

10. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu Guru mengenai KTSP yang bersifat

desentralistik yang mengedepankan kebebasan dan otonomi tiap satuan

pendidikan? Apakah hal tersebut memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam

mengembangkan kurikulum kedalam pembelajaran atau sebaliknya? Apakah

desentralisasi pendidikan tersebut terlaksana dengan baik pada tiap satuan

pendidikan? Apakah desentralisasi tersebut juga terjadi dalam pengembangannya

terutama yang dilakukan Bapak/Ibu Guru di kelas?

(-)“Karena pengetahuan saya sedikit melihat muatan KTSP yang sudah penuh

nanti dikhawatirkan tidak akan mencukupi terkait alokasi waktu.

11. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru tentang kurikulum PPKn tahun 2013 yang

bersifat sentralistik? Jika dilihat dari implementasi kurikulum sebelumnya yang

bersifat desentralistik, menurut Bapak/Ibu Guru apa yang menyebabkan

perubahan kurikulum tahun 2006 yang bersifat desentralistik menjadi kurikulum

2013 yang bersifat sentralistik?

(-)“Sentralistik jika hanya sebatas patokan saja saya tetap setuju dengan itu. Tapi

ya tidak mutlak. Penyebabnya mungkin agar tercipta satu pandangan dan

pemikiran.”

(*)”Harus ada pembakuan yang pokok mengenai pedoman dari pusat, sedangkan

untuk pengembangannya tetap diserahkan pada sekolah masing-masing. Saya rasa

ini kekhawatiran pemerintah karena rasa kebangsaan yang dipengaruhi

globalisasi.”

12. Apakah dengan muatan kurikulum PPKn yang sentralistik tersebut dapat

memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam mengimplementasikannya atau malah akan

121

menghambat Bapak/Ibu Guru dalam mengembangkan kompetensi Bapak/Ibu

Guru sebagai seorang guru profesional? Bagaimana jika hal tersebut dikaitkan

dengan otonomi pendidikan menurut Bapak/Ibu Guru?

(-)“Memudahkan karena harusnya ada patokan pokok dalam pedoman di

kurikulum baru ini dari pusat agar tercipta persamaan persepsi dari para guru

sendiri. Namun dalam implementasinya dimasing-masing tetap ada kesesuaian

dengan kondisi sekolah sehingga sentralistik itu tidak bersifat mutlak.”

13. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah membaca secara utuh muatan materi inti mata

pelajaran PPKn pada kurikulum tahun 2013? Bagaimana pandangan Bapak/Ibu

Guru mengenai kurikulum PPKn tahun 2013 yang akan segera diberlakukan?

(-)“Jadi barangkali yang ini lebih rasional.”

14. Dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi dasar bulan Maret 2013

sebelum disahkan menjadi Permendikbud saya membaca bahwa mata pelajaran

PPKn lebih mengedepankan pendidikan karakter, dimana harapannya mata

pelajaran PPKn menjadi suatu model pembelajaran yang akan menghasilkan

karakter watak generasi muda sesuai dengan tata perilaku yang berlaku di

masyarakat. Kerena karakter generasi muda sekarang yang sudah jauh

menyimpang. Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru? Apakah hal

tersebut menjadi beban tersendiri bagi bapak ibu guru? Apakah hal itu sudah

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

(-)“Sebenarnya timbulnya pendidikan karakter itu saya melihat pada penegakan

hukum yang kurang maksimal. Sehingga yang menjadi kambing hitam malah

anak-anak muda.”

(*)”Dengan penilaian orang yamg mengatakan kalau reformasi sekarang yang

kebablasen saya bisa menerima itu. Kalau ini dibilang tantangan memang

122

tantangan, kalau ini beban memang ini tanggung jawab kami sebagai pendidik

untuk membentuk karakter kembali kedasarnya. Tapi tanpa dipahami dari

keluarga dan masyarakat ini sulit sekali. Unsur keteladanan ini juga sangat

penting.”

15. Apakah pendidikan karakter yang termuat didalam kurikulum 2013 sudah

mencakup secara keseluruhan untuk menghasilkan Warga Negara yang baik

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

(-)“Sebenarnya masih jauh. Satu sisi PKn dan Pendidikan Moral tidak bisa

dijangkau secara bersamaan karena perkembangan budaya yang semakin banyak

tantangan sehingga karakter tidak bisa hanya dibebankan dengan mapel PKn.”

(*)”Dengan kata lain antara satu mapel dengan yang lainnya seharusnya bisa

saling mendukung agar akar keilmuan pendidikan karakter itu sendiri tidak

kabur.”

16. Saya juga pernah membaca dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi

dasar bulan Maret 2013 sebelum disahkan menjadi Permendikbud bahwa usulan-

usulan kompetensi dasar dalam kurikulum PPKn tahun 2013 lebih

mengedepankan tentang empat pilar kebangsaan. Bagaiman menurut pandangan

Bapak/Ibu Guru terhadap hal tersebut?

(-)“Menurut saya hanya kemasan saja tapi muatanya sudah ada sejak dulu pada

mapel PKn.”

17. Bagaimana idealnya muatan kurikulum mata pelajaran PKn untuk saat ini menurut

pandangan Bapak/Ibu Guru?

(-)“Muatanya disaring dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Perlu

adanya acuan tersendiri pada tingkat dasar, menengah, dan tingkat atas.”

123

(*)”Materinya itu satu, yaitu dari Pancasila itu sendiri. Serta pengetahuan akan

hak dan kewajiban warga negara sendiri.”

18. Saya juga mendengar bahwa jam mengajar mata pelajaran PPKn pada kurikulum

tahun 2013 akan ditambah menjadi tiga jam per minggunya tiap kelasnya.

Menurut Bapak/Ibu Guru apakah sudah ideal jam mengajar yang tiga jam

tersebut?

(-)“Idealnya tiga jam karena jika emapat terlalu banyak namun jika dua masih

kurang.”

(*)”Ya idealnya tiga jam.”

19. Bagaimana Bapak/Ibu Guru mewujudkan sikap dalam diri Bapak/Ibu Guru

sebagai guru profesional dengan diberlakukannya kurikulum PPKn tahun 2013?

(-)“Ya kita mau tidak mau tetap harus mengikuti. Mau protes juga tidak bisa.”

20. Pertanyaan terakhir saya, Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru jika

seandainya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menjadi mata pelajaran

yang termasuk dalam mata pelajaran yang di Ujian Nasionalkan?

(-)“Saya setuju asalkan ada pedoman yang sama dalam pengimplementasian

dilapangan.”

(*)”UNAS dan tidak hanya satu sarana. Tapi yang lebih penting tujuan dari

pendidikan karakter bangsa dalam Pancasila itu bisa dipahami, bisa dihayati, dan

bisa diamalkan.”

(-)”Untuk segera disosialisasikan secara matang agar nantinya ada persiapan kita dalam

menjalankan kurikulum baru ini.”

(*)”Yang jelas harus ada ketegasan dari Kemendikbud terkait sosialisasi berlakunya

kurikulum. Sehingga tidak menyebabkan kebingungan dari guru sendiri.

124

HASIL WAWANCARA NARASUMBER

Drs. R. Sudarsana

SMA N 1 KOKAP

Wawancara tanggal 21 Mei 2013

A. Persepsi guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) terhadap kebijakan

perubahan kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

1. Menurut Bapak/Ibu Guru bagaimana perkembangan kurikulum Pkn selama ini?

“Selama ini materinya cukup bagus, lebih ke kognitifnya tidak hanya ke

afektifnya.”

2. Menurut pandangan Bapak/Ibu Guru apakah kurikulum PKN perlu

diubah/diganti? Alasan apa yang sekiranya tepat untuk melakukan perubahan

kurikulum PKn? Apakah perubahan-perubahan yang terjadi selama ini sudah

sesuai dengan tujuan PKn itu sendiri terutama selama kurun waktu Bapak/Ibu

Guru menjadi guru PKn?

“Kalau saya itu ndak perlu diubah, cuman disempurnakan. Tapi yang Kurikulum

2013 ini kelihatannya merubah total kurikulum PKn, jadi yang sudah baik itu

disempurnakan lagi bukan malah dirubah seperti itu. Alasannya kurikulum

sekarang (KTSP) sudah cukup baik, komplit, dsb. Jadi ndak usah dirubah tapi

disempurnakan saja. Perubahan terakhir tahun 2006 untuk kewarganegaraannya

sudah sesuai, namun perubahan yang sekarang 2013 kan kembali ke PPKn yang

dulu yang lebih menitipkan sikap-sikap dengan muatan empat pilar.”

3. Apakah penting perubahan kurikulum pada mata pelajaran PKn yang dilakukan

pemerintah terutama pada PPKn tahun 1994 menjadi PKn pada Kurikulum

125

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006? Bagaimana pendapat Bapak/Ibu

Guru?

“Tidak begitu penting perubahan itu terjadi, karena muatan yang ada dalam PPKn

tahun 1994 dengan KBK tahun 2002 dan KTSP 2006 kurang lebih hampir sama,

hanya perbedaan itu terdapat dalam metode pembelajarannya.”

4. Selama sekitar tujuh tahun yang lalu KTSP berlangsung, apa saja

kekurangan/kelemahan dan kelebihan mata pelajaran PKn yang ada dalam

kurikulum PKn yang termuat dalam KTSP tersebut menurut Bapak/Ibu Guru?

“Kelebihannya sekolah bisa mengembangkan sesuai dengan kondisi lokal sekolah,

sedangkan kekurangannya kembali pada tiap-tiap individu guru yang

membawakan mapel PKn sendiri, kebanyakan hanya menerima apa yang ada tidak

mengembangkan sendiri sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing. Dengan

hanya copy paste dsb.”

5. Masalah/kendala apa saja yang pernah muncul dalam pelaksanaan kurikulum PKn

dalam KTSP dan apa saja solusi yang Bapak/Ibu Guru lakukan untuk

menyelesaikan masalah tersebut?

“Kendalanya materi PKn yang ada di KTSP itu cukup berat bagi anak-anak SMA

Kokap dan terlalu tinggi jadi kendalanya dalam menyampaikan juga agak berat.

Solusi yang diambil kita mencari metode yang anak bisa dengan cepat menerima

seperti menggunakan video dan permainan.”

6. Apakah Bapak/Ibu Guru setuju jika kekurangan tersebut dirubah/disempurnakan

pada kurikulum yang akan datang?

“Saya tidak setuju sebenarnya, namun karena sudah keputusan dari pusat yang

dibawah tinggal menerima. Karena perubahan kurikulum 2013 sangat dangkal

materinya seperti kembali mundur lagi seperti saat PPKn (1994) jadi kognitifnya

126

kurang dan kuat afektifnya. Itupun pengajaran ke anak menjadi agak susah karena

pengetahuan afektif anak sudah sangat diketahui oleh anak, serta dari segi

keilmuannya yang kurang.”

7. Apakah Bapak/Ibu Guru sudah mengetahui bahwa akan diberlakukan kurikulum

baru tahun 2013 dimana termasuk didalamnya mengenai kurikulum PPKn? Jika

sudah darimana pertama kali Bapak/Ibu Guru mengetahui hal tersebut? Jika belum

mengapa Bapak/Ibu Guru belum mengetahui hal tersebut?

“Sudah, pertama dari berita TV, kalau melihat rancangan draft kurikulum pertama

dari acara yang diadakan UNY di Hotel Galuh yang membahas mengenai

kurikulum 2013.”

8. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah diundang/mengikuti uji publik/uji akademik

terhadap kurikulum tahun 2013? Jika sudah dimana dan apa saja yang menjadi

materi utama uji publik tersebut?

“Sudah pernah di acara yang diadakan UNY di Hotel Galuh, kita diminta untuk

mencermati bersama-sama mengenai rancangan kurikulum PPKn 2013.”

9. KTSP sendiri belum ada sepuluh tahun berlangsung namun sudah ada perubahan

terhadap kurikulum PKn tahun 2013. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru

mengenai hal tersebut? Apakah Bapak/Ibu Guru setuju mata pelajaran PKn

kembali menjadi PPKn pada kurikulum tahun 2013 baik dari nomenklatur ataupun

muatan-muatan didalamnya? Apa alasan Bapak/Ibu Guru?

“Itu kemunduran, materi PMP dan KTSP yang sudah cukup bagus dan

komprehensif sekarang kembali hanya berfokus diempat pilar.”

10. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu Guru mengenai KTSP yang bersifat

desentralistik yang mengedepankan kebebasan dan otonomi tiap satuan

pendidikan? Apakah hal tersebut memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam

127

mengembangkan kurikulum kedalam pembelajaran atau sebaliknya? Apakah

desentralisasi pendidikan tersebut terlaksana dengan baik pada tiap satuan

pendidikan? Apakah desentralisasi tersebut juga terjadi dalam pengembangannya

terutama yang dilakukan Bapak/Ibu Guru di kelas?

”Seharusnya dengan desentralisasi guru mampu membuat produk sendiri sesuai

dengan kondisi sekolah namun kebanyakan guru masih belum bisa secara mandiri

mengembangkan kurikulum PKn itu. Kebanyakan masih mengandalkan MGMP

dan guru lainya. Sehingga desentralisasi tersebut belum berjalan sesuai dengan

yang diharapkan.”

11. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru tentang kurikulum PPKn tahun 2013 yang

bersifat sentralistik? Jika dilihat dari implementasi kurikulum sebelumnya yang

bersifat desentralistik, menurut Bapak/Ibu Guru apa yang menyebabkan

perubahan kurikulum tahun 2006 yang bersifat desentralistik menjadi kurikulum

2013 yang bersifat sentralistik?

“Dengan sentralistik nanti akan ada kesamaan, tolak ukur yang sama, testing yang

sama, kalau yang membuat satu orang kan ada kesamaan. Penyebabnya mungkin

terkait dengan pelajaran yang sangat pokok terkait pembentukan karakter bangsa,

diharapkan dengan sentralisasi akan ada kesamaan langkah untuk pemrogaman.

Dengan sifat sentralistik itu pemerintah bisa mengontrol langsung dengan

diarahkan dan dibuat sama, dsb.”

12. Apakah dengan muatan kurikulum PPKn yang sentralistik tersebut dapat

memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam mengimplementasikannya atau malah akan

menghambat Bapak/Ibu Guru dalam mengembangkan kompetensi Bapak/Ibu

Guru sebagai seorang guru profesional? Bagaimana jika hal tersebut dikaitkan

dengan otonomi pendidikan menurut Bapak/Ibu Guru?

128

“Kalau intinya sentralistik itu memudahkan, karena kita sebagai guru hanya

tinggal mengajar saja. Tapi itu juga terkadang tidak sesuai dengan kondisi masing-

masing sekolah.”

13. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah membaca secara utuh muatan materi inti mata

pelajaran PPKn pada kurikulum tahun 2013? Bagaimana pandangan Bapak/Ibu

Guru mengenai kurikulum PPKn tahun 2013 yang akan segera diberlakukan?

“Isinya kalau dilaksanakan cukup baik, ini dilihat dari bentuk dan keruntutannya

cukup baik. Jadi simpel dan mudah mengena. Namun muatannya masih terlalu

bersifat afektif saja, sedangkan kognitifnya sangat kurang.”

14. Dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi dasar bulan Maret 2013

sebelum disahkan menjadi Permendikbud saya membaca bahwa mata pelajaran

PPKn lebih mengedepankan pendidikan karakter, dimana harapannya mata

pelajaran PPKn menjadi suatu model pembelajaran yang akan menghasilkan

karakter watak generasi muda sesuai dengan tata perilaku yang berlaku di

masyarakat. Kerena karakter generasi muda sekarang yang sudah jauh

menyimpang. Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru? Apakah hal

tersebut menjadi beban tersendiri bagi bapak ibu guru? Apakah hal itu sudah

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

“Ya tantangan bagaimana kita nanti mampu mewujudkannya karena kondisinya

memang sudah sangat parah. Kalau dijadikan beban malah akan menjadi masalah.

Jadi tantangannya nanti bagaimana anak didik itu karakternya baik, perilakunya

baik, toh nanti juga dibantu dari pelajaran lain seperti Pendidikan Agama yang

juga mengajarkan kepribadian. Sehingga satu dengan lainya saling terkait dan

membantu.”

129

15. Apakah pendidikan karakter yang termuat didalam kurikulum 2013 sudah

mencakup secara keseluruhan untuk menghasilkan Warga Negara yang baik

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

“Belum, karena itu hanya dari luarnya saja dimana itu hanya muatan karakter yang

bersifat afektif sedangkan kognitifnya kurang. Misalnya orang tahu hukum juga

harus taat hukum dsb.”

16. Saya juga pernah membaca dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi

dasar bulan Maret 2013 sebelum disahkan menjadi Permendikbud bahwa usulan-

usulan kompetensi dasar dalam kurikulum PPKn tahun 2013 lebih

mengedepankan tentang empat pilar kebangsaan. Bagaimana menurut pandangan

Bapak/Ibu Guru terhadap hal tersebut?

“Saya berpikir positif saja memang materi empat pilar itu perlu diajarkan pada

anak karena bersifat umum dan tidak menjurus pada kepentingan politik tertentu.

Kalau itu bisa diajarkan ya semoga itu menjadi karakter bangsa kita”.

17. Bagaimana idealnya muatan kurikulum mata pelajaran PKn untuk saat ini menurut

pandangan Bapak/Ibu Guru?

“Muatannya gabungan antara afektif, kognitif, dan psikomotor. Jadi bagaimana

anak itu berpengetahuan, bersikap, dan bertingkah laku. Karena sekarang PKn

hanya menonjolkan afektif dan kognitifnya saja belum ke psikomotornya. Dimana

anak hanya menonjolkan sikap dan pengetahuan tapi perilakunya belum. Misalnya

anak tahu menghormati orang tua itu baik tapi kan belum tentu anak itu

melaksanakan.”

18. Saya juga mendengar bahwa jam mengajar mata pelajaran PPKn pada kurikulum

tahun 2013 akan ditambah menjadi tiga jam per minggunya tiap kelasnya.

130

Menurut Bapak/Ibu Guru apakah sudah ideal jam mengajar yang tiga jam

tersebut?

“Idealnya tiga jam, karena kalau dua jam kurang tapi empat jam kelebihan. Nanti

bisa digunakan untuk diskusi dan bermain peran.”

19. Bagaimana Bapak/Ibu Guru mewujudkan sikap dalam diri Bapak/Ibu Guru

sebagai guru profesional dengan diberlakukannya kurikulum PPKn tahun 2013?

“Ya kita melaksanakan karena itu sudah diputuskan ya kita laksanakan dengan

modifikasi yang penting itu masih standar minimal dan kita masih bisa

mengembangkan.”

20. Pertanyaan terakhir saya, Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru jika

seandainya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menjadi mata pelajaran

yang termasuk dalam mata pelajaran yang di Ujian Nasionalkan?

“Saya tidak setuju, karena PKn kan pelajaran sikap jadi nanti ketika di UNAS kan

anak belajar bukan karena sikap tapi karena di UNAS kan. Jadi nilainya kelihatan

bagus dan dalamnya pelajaran PKn pada anak menjadi bias. Kalau di UNAS kan

otomatis hasil pada anak lebih bagus tapi bukan karena anak tertarik pada mapel

PKn, tertarik pada nilai-nilai PKn sendiri tapi karena statusnya yang di UNAS

kan.”

“Harapannya Kurikulum 2013 diberlakukan secara serentak tidak seperti percontohan, ada

sekolah yang sudah ada yang belum. Nanti malah terjadi simpang siur. Juga kesediaan buku

dan perangkat pembelajaran serta pelatihan guru segera disiapkan oleh pemerintah karena

kurikulum baru ini sangat jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya.”

131

HASIL WAWANCARA NARASUMBER

Sukaryono, S. Pd

SMA N 1 LENDAH

Wawancara tanggal 17 Mei 2013

A. Persepsi guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) terhadap kebijakan

perubahan kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

1. Menurut Bapak/Ibu Guru bagaimana perkembangan kurikulum Pkn selama ini?

“Jadi perkembangan yang terakhir ini menjawab kritikan dari masyarakat terhadap

munculnya degradasi moral generasi muda. Yang direspon dengan perubahan

kurikulum 2013 yang muatannya adalah pendidikan karakter. Hal ini sangat

positif untuk menjawab era Globalisasi.”

2. Menurut pandangan Bapak/Ibu Guru apakah kurikulum PKN perlu

diubah/diganti? Alasan apa yang sekiranya tepat untuk melakukan perubahan

kurikulum PKn? Apakah perubahan-perubahan yang terjadi selama ini sudah

sesuai dengan tujuan PKn itu sendiri terutama selama kurun waktu Bapak/Ibu

Guru menjadi guru PKn?

“Kurikulum tentu ada dinamika sehingga perlu adanya perubahan dan

penyesuaian dengan perubahan zaman. Tentunya harus direspon dengan

perubahan kurikulum dan perlu penekanan pada sisi moral agar substansinya tetap

terjaga. Sebenarnya jika substansi PKn sendiri dari ketiga aspek penilaian itu tetap

terjaga maka tujan PKn sendiri pasti tujannya akan tercapai.”

3. Apakah penting perubahan kurikulum pada mata pelajaran PKn yang dilakukan

pemerintah terutama pada PPKn tahun 1994 menjadi PKn pada Kurikulum

132

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006? Bagaimana pendapat Bapak/Ibu

Guru?

“Ya itu memang dilatarbelakangi oleh faktor politis, dimana dulu rezim orde baru

yang otoriter mapel PPKn disalahgunakan sebagai alat politik didunia pendidikan.

Sehingga terjadi reformasi juga dalam dunia pendidikan. Kekurangan pada

kurikulum sebelum reformasi tersebut juga saya rasa ditutup dengan adanya

reformasi tersebut.”

4. Selama sekitar tujuh tahun yang lalu KTSP berlangsung, apa saja

kekurangan/kelemahan dan kelebihan mata pelajaran PKn yang ada dalam

kurikulum PKn yang termuat dalam KTSP tersebut menurut Bapak/Ibu Guru?

“Kelebihan KTSP memberikan otonomi yang luas pada guru dalam

mengembangkan indikator disesuaikan dengan perkembangan peserta didik.

Sehingga guru itu tidak merasa terbatasi oleh kurikulum sendiri. Kelemahannya

memang masalah alokasi waktu untuk mengembangkan KTSP masih kurang.

Karena simulasi dan survey lapangan terkait pembelajaran PKn tidak mencukupi.”

5. Masalah/kendala apa saja yang pernah muncul dalam pelaksanaan kurikulum PKn

dalam KTSP dan apa saja solusi yang Bapak/Ibu Guru lakukan untuk

menyelesaikan masalah tersebut?

“Kendala di kelas untuk KTSP kendalanya ada pada keterbatasan sarana dan

prasarana. Jadi untuk kaitannya pengembangan materi kurikulum terbentur pada

sarana dan prasarana karena sekolah ini termasuk sekolah pinggiran. Sehingga

informasi dari internet terkadang sulit diakses. Selain itu informasi dari anak

sendiri juga terbatas. Solusinya kami memberikan penugasan untuk diskusi

dengan sumber yang ada disekitar kita saja.”

133

6. Apakah Bapak/Ibu Guru setuju jika kekurangan tersebut dirubah/disempurnakan

pada kurikulum yang akan datang?

“Setuju, walaupun kekurangan itu tidak direspon dalam kurikulum 2013 ini. Hal

ini juga karena belum ada kejelasan terkait sistem dan model pembelajarannya.”

7. Apakah Bapak/Ibu Guru sudah mengetahui bahwa akan diberlakukan kurikulum

baru tahun 2013 dimana termasuk didalamnya mengenai kurikulum PPKn? Jika

sudah darimana pertama kali Bapak/Ibu Guru mengetahui hal tersebut? Jika belum

mengapa Bapak/Ibu Guru belum mengetahui hal tersebut?

“Mengamati dari media massa dan internet sudah banyak, selain itu dari

pertemuan MGMP, seminar-seminar juga sudah banyak menyinggung mengenai

perubahan kurikulum. Pengawas sekolah juga sudah menginfokan terkait

perubahan tersebut namun juga belum mendetail.”

8. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah diundang/mengikuti uji publik/uji akademik

terhadap kurikulum tahun 2013? Jika sudah dimana dan apa saja yang menjadi

materi utama uji publik tersebut?

“Untuk uji publik dan uji akademik saya sebagai guru belum pernah mendapat

undangan.”

9. KTSP sendiri belum ada sepuluh tahun berlangsung namun sudah ada perubahan

terhadap kurikulum PKn tahun 2013. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru

mengenai hal tersebut? Apakah Bapak/Ibu Guru setuju mata pelajaran PKn

kembali menjadi PPKn pada kurikulum tahun 2013 baik dari nomenklatur ataupun

muatan-muatan didalamnya? Apa alasan Bapak/Ibu Guru?

“Sebenarnya yang penting substansinya, jadi PKn itu substansinya kan dimoral.

Jadi itu jangan sampai dihilangkan. Dalam muatan kurikulum 2013 ini sebenarnya

substansinya tetap Pancasila sebagai dasar negara sehingga dimunculkan lagi.”

134

10. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu Guru mengenai KTSP yang bersifat

desentralistik yang mengedepankan kebebasan dan otonomi tiap satuan

pendidikan? Apakah hal tersebut memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam

mengembangkan kurikulum kedalam pembelajaran atau sebaliknya? Apakah

desentralisasi pendidikan tersebut terlaksana dengan baik pada tiap satuan

pendidikan? Apakah desentralisasi tersebut juga terjadi dalam pengembangannya

terutama yang dilakukan Bapak/Ibu Guru di kelas?

“Walaupun bersifat desentralisasi, tapi pemahaman KTSP sendiri dapat

dimengerti oleh para guru secara bertahap. Melaui-melaui pelatihan dan sosialisasi

dari dinas. Hingga pada akhir-akhir ini guru sudah mulai memahami mengenai

KTSP itu sendiri. Dan pengembangan dikelaspun sudah mulai berjalan dengan

baik.”

11. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru tentang kurikulum PPKn tahun 2013 yang

bersifat sentralistik? Jika dilihat dari implementasi kurikulum sebelumnya yang

bersifat desentralistik, menurut Bapak/Ibu Guru apa yang menyebabkan

perubahan kurikulum tahun 2006 yang bersifat desentralistik menjadi kurikulum

2013 yang bersifat sentralistik?

“Sebenarnya perlu dikaji lagi apakah sentralistik itu akan kembali seperti dulu lagi

yang otoriter atau tidak. Apakah pas diberlakukan disetiap sekolah. Harusnya

tetap ada otonomi terhadap guru untuk mengimplementasikan di kelas.

Harapannya perubahan yang terjadi tidak secara fundamental dan secara drastis,

sehingga basic pengetahuan yang dimiliki oleh guru tidak akan dikesampingkan.”

12. Apakah dengan muatan kurikulum PPKn yang sentralistik tersebut dapat

memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam mengimplementasikannya atau malah akan

menghambat Bapak/Ibu Guru dalam mengembangkan kompetensi Bapak/Ibu

135

Guru sebagai seorang guru profesional? Bagaimana jika hal tersebut dikaitkan

dengan otonomi pendidikan menurut Bapak/Ibu Guru?

“Sebenarnya kita masih menunggu pelatihan-pelatihan untuk pelaksaan kurikulum

2013 karena belum ada gambaran jelas terkait metode pengimplementasiannya.

Pada dasarnya sentralistik jika hanya pada garis besar saja tidak masalah.

Sedangkan pada implementasinya tetap diserahkan pada tiap satuan pendidikan.”

13. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah membaca secara utuh muatan materi inti mata

pelajaran PPKn pada kurikulum tahun 2013? Bagaimana pandangan Bapak/Ibu

Guru mengenai kurikulum PPKn tahun 2013 yang akan segera diberlakukan?

“Muatanya menekankan pada sikap dan masih bersifat global artinya belum

mendetail. Jadi kendalanya mungkin pada kratifitas guru dituntut mengembangkan

metode dalam KBM.”

14. Dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi dasar bulan Maret 2013

sebelum disahkan menjadi Permendikbud saya membaca bahwa mata pelajaran

PPKn lebih mengedepankan pendidikan karakter, dimana harapannya mata

pelajaran PPKn menjadi suatu model pembelajaran yang akan menghasilkan

karakter watak generasi muda sesuai dengan tata perilaku yang berlaku di

masyarakat. Kerena karakter generasi muda sekarang yang sudah jauh

menyimpang. Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru? Apakah hal

tersebut menjadi beban tersendiri bagi bapak ibu guru? Apakah hal itu sudah

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

“Sebuah tantangan ya, tantangan dimana kretifitas guru sangat dituntut. Tantangan

juga untuk siswa sendiri terkait basic pengetahuannya. Jika guru tidak kreatif juga

akan menjadi beban tersendiri. Dimana idealisme pendidikan karakter yang akan

diajarkan bisa saja dimentahkan dengan contoh-contoh yang ada dimedia massa.”

136

15. Apakah pendidikan karakter yang termuat didalam kurikulum 2013 sudah

mencakup secara keseluruhan untuk menghasilkan Warga Negara yang baik

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

“Sudah sesuai, hanya saja implementasinya di lapangan mungkin secara bertahap.

Dengan adanya forum-forum ilmiah untuk menjembatani para guru yang ada di

lapangan yang menemui kendala nanti bisa dicari solusi diforum tersebut. Namun

jika muatannya hanya karakter saja nanti akan sangat kurang bagus dari sisi

keilmuannya. Karena pendidikan Pancasila itu bukan secara instan dapat terlihat

hasilnya tapi sampai sepuluh-duapuluh tahun lagi baru akan terlihat.”

16. Saya juga pernah membaca dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi

dasar bulan Maret 2013 sebelum disahkan menjadi Permendikbud bahwa usulan-

usulan kompetensi dasar dalam kurikulum PPKn tahun 2013 lebih

mengedepankan tentang empat pilar kebangsaan. Bagaiman menurut pandangan

Bapak/Ibu Guru terhadap hal tersebut?

“Empat pilar kebangsaan itu sebenarnya sudah dari dulu. Tapi mungkin dulu

belum terintegrasi dalam mapel PKn. Tapi sebenarnya empat pilar sudah dipelajari

di PKn sejak dulu. Hanya saja istilahnya baru dimunculkan sekarang. Itupun jika

tujuannya baik sebenarnya sah-sah saja demi membawa bangsa kearah yang lebih

baik. Hanya saja jika sudah diimplementasikan dalam pembelajaran jangan terus

menuju pada paket-paket politik tertentu.”

17. Bagaimana idealnya muatan kurikulum mata pelajaran PKn untuk saat ini menurut

pandangan Bapak/Ibu Guru?

“Penguatan pada sisi nasionalisme dan rasa kebangsaan serta jati diri bangsa. Nilai

moral juga menjadi hal yang utama. Pergaulan internnasional juga perlu

ditekankan untuk menunjukan karakter bangsa Indonesia kepada dunia luar.”

137

18. Saya juga mendengar bahwa jam mengajar mata pelajaran PPKn pada kurikulum

tahun 2013 akan ditambah menjadi tiga jam per minggunya tiap kelasnya.

Menurut Bapak/Ibu Guru apakah sudah ideal jam mengajar yang tiga jam

tersebut?

“Tidak hanya dua jam. Seperti dulu ada PMP dan Tata Negara itu sangat bagus

alokasi waktunya.”

19. Bagaimana Bapak/Ibu Guru mewujudkan sikap dalam diri Bapak/Ibu Guru

sebagai guru profesional dengan diberlakukannya kurikulum PPKn tahun 2013?

“Sebagai seorang guru mau tidak mau harus melaksanakan. Harapannya tetap ada

otonomi untuk mengembangkan KI/KD dalam indikator. Sehingga kami merasa

tidak terbebani jika sentralistik itu masih fleksibel.”

20. Pertanyaan terakhir saya, Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru jika

seandainya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menjadi mata pelajaran

yang termasuk dalam mata pelajaran yang di Ujian Nasionalkan?

“Saya tidak begitu setuju jika diUNASkan. Karena nanti hanya menekankan pada

sisi pengetahuan saja. Karena karakter sulit diukur sehingga nanti akan terjerumus

pada hapalan-hapalan tanpa adanya implementasi sikap sendiri pada siswa.”

“Harapanya ada pembekalan bagi para guru agar dapat melaksanakan dengan lancar. Karena

saya rasa pemberlakuan kurikulum 2013 ini sangat singkat dan tergesa-gesa. Karena kami

juga belum sempat membahas dan mempelajari kurikulum tersebut. Karena bagi guru itu juga

membutuhkan persiapan.”

138

HASIL WAWANCARA NARASUMBER

Drs. Agus Sumboro

SMA N 1 PENGASIH

Wawancara tanggal 18 Mei 2013

A. Persepsi guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) terhadap kebijakan

perubahan kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

1. Menurut Bapak/Ibu Guru bagaimana perkembangan kurikulum Pkn selama ini?

“Saya mengajar sejak tahun 85 saya amati mapel PKn itu selalu mengalami

perubahan disesuaikan dengan perkembangan situasi politik kenegaraan. Dimana

dari segi muatannya terbagi dari masa orde baru dan reformasi. Dimulai dari PMP

hingga masuk ke PPKn dan PKn dalam KBK dan KTSP pun materinya sangat

berbeda.”

2. Menurut pandangan Bapak/Ibu Guru apakah kurikulum PKN perlu

diubah/diganti? Alasan apa yang sekiranya tepat untuk melakukan perubahan

kurikulum PKn? Apakah perubahan-perubahan yang terjadi selama ini sudah

sesuai dengan tujuan PKn itu sendiri terutama selama kurun waktu Bapak/Ibu

Guru menjadi guru PKn?

“Kurikulum PKn memang secara tidak langsung memang harus mengikuti

perkembangan zaman sesuai dengan perkembangan politik negara. Sehingga

kebijakannya pada umumnya harus mempertahankan prinsip dasar seperti empat

pilar tersebut yang menjadi asasnya. Untuk itu nilai-nilai kebangsaan dan nilai-

nilai dalam Pancasila itu harus tetap melekat walaupun negara kita mengalami

perkembangan diera Globalisasi ini. Kurikulum sendiri sebelum tahun 2013 sudah

139

mengenai sasaran dimana pembelajaran pada anak sudah termuat mengenai hak

dan kewajiban warga negara.”

3. Apakah penting perubahan kurikulum pada mata pelajaran PKn yang dilakukan

pemerintah terutama pada PPKn tahun 1994 menjadi PKn pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006? Bagaimana pendapat Bapak/Ibu

Guru?

“Menurut saya perubahan sebelum 94 sampai 2006 sangat penting, karena pada

masa PMP terlalu menekankan pada nilai moral sehingga pembelajaran mengenai

ketatanegaraan, hukum, dan politik sangat kurang. Namun pada KTSP juga malah

pendidikan karakternya jauh berkurang.”

4. Selama sekitar tujuh tahun yang lalu KTSP berlangsung, apa saja

kekurangan/kelemahan dan kelebihan mata pelajaran PKn yang ada dalam

kurikulum PKn yang termuat dalam KTSP tersebut menurut Bapak/Ibu Guru?

“Kelebihannya pada KTSP memang tiap guru bisa mengembangkan materi

dengan bebas jadi guru bisa mengembangkan kreatifitas sesuai dengan kondisi

sekolah masing-masing. Tapi kelemahannya karena segala sesuatunya bisa

diotonomi sekolah maka masing-masing sekolah tidak sama sehingga terjadi

perbedaan pandangan dalam hal memahami politik negara serta dalam

menanamkan karakter bangsa. Apalagi dengan perbedaan bahan dan cara ajar

serta perbedaan dalam penanaman karakter anak akan menghasilkan output siswa

yang berbeda-beda pula.”

5. Masalah/kendala apa saja yang pernah muncul dalam pelaksanaan kurikulum PKn

dalam KTSP dan apa saja solusi yang Bapak/Ibu Guru lakukan untuk

menyelesaikan masalah tersebut?

140

“Kendala di dalam kelas tidak begitu besar, yang penting kalau kami berpegang

pada silabus dan dikembangkan melalui RPP. Tapi untuk mengatasi perbedaan

persepsi sendiri dari masing-masing guru kami mungkin akan

mengkomunikasikan dalam MGMP terkait pengembangan materi-materi dasar

dan pengayaan.”

6. Apakah Bapak/Ibu Guru setuju jika kekurangan tersebut dirubah/disempurnakan

pada kurikulum yang akan datang?

“Sangat setuju apalagi muatan kurikulum 2013 menuntut para guru untuk semakin

kreatif dalam melakukan metode pembelajaran sehingga pembelajaran di kelas

tidak monoton dan membosankan.”

7. Apakah Bapak/Ibu Guru sudah mengetahui bahwa akan diberlakukan kurikulum

baru tahun 2013 dimana termasuk didalamnya mengenai kurikulum PPKn? Jika

sudah darimana pertama kali Bapak/Ibu Guru mengetahui hal tersebut? Jika belum

mengapa Bapak/Ibu Guru belum mengetahui hal tersebut?

“Saya pertama mengetahui dari teman-teman dan dari televisi. Untuk muatannya

saya hanya mendengar dari dinas, tapi sosialisasi dan pengarahan secara resmi

bagaimana teknisnya sama sekali belum ada pemberitahuan.”

8. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah diundang/mengikuti uji publik/uji akademik

terhadap kurikulum tahun 2013? Jika sudah dimana dan apa saja yang menjadi

materi utama uji publik tersebut?

“Belum, di MGMP pun belum ada sosialisasi dan pemberitahuan. Namun dari

filsafat UGM akan ada kajian tentang Pancasila.”

9. KTSP sendiri belum ada sepuluh tahun berlangsung namun sudah ada perubahan

terhadap kurikulum PKn tahun 2013. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru

mengenai hal tersebut? Apakah Bapak/Ibu Guru setuju mata pelajaran PKn

141

kembali menjadi PPKn pada kurikulum tahun 2013 baik dari nomenklatur ataupun

muatan-muatan didalamnya? Apa alasan Bapak/Ibu Guru?

“Mungkin untuk menghadapi perkembangan zaman, disintegrasi bangsa, dan

degradasi moral generasi muda memang perlu adanya PPKn dulu. Jadi perlu

adanya penanaman moral mengenai empat pilar itu. Karena sejak KTSP mapel

PKn itu agak dikesampingkan karena anak-anak hanya mengejar meteri palajaran

yang diUNASkan saja. Sehingga perlu dituntut adanya penanaman karakter pada

generasi muda mengenai Pancasila dan kenegaraan.”

10. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu Guru mengenai KTSP yang bersifat

desentralistik yang mengedepankan kebebasan dan otonomi tiap satuan

pendidikan? Apakah hal tersebut memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam

mengembangkan kurikulum kedalam pembelajaran atau sebaliknya? Apakah

desentralisasi pendidikan tersebut terlaksana dengan baik pada tiap satuan

pendidikan? Apakah desentralisasi tersebut juga terjadi dalam pengembangannya

terutama yang dilakukan Bapak/Ibu Guru di kelas?

“Desentralistik menyebabkan guru dalam menekankan materi pelajaran satu guru

dengan lainnya berbeda. Sehingga menyebabkan perbedaan persepsi dari setiap

guru dan materi pendidikan karakter sendiri malah sangat sedikit. Desentralisasi

sendiri dapat terlaksana dengan baik karena bapak/ibu guru dibebaskan

mengembangkan dan mencari materi seluas-luasnya, hanya saja yang menjadi

kendala adalah perbedaan persepsi setiap guru terkadang menyebabkan materi

yang diberikan tidak sesuai dengan mapel PKn sendiri.”

11. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru tentang kurikulum PPKn tahun 2013 yang

bersifat sentralistik? Jika dilihat dari implementasi kurikulum sebelumnya yang

bersifat desentralistik, menurut Bapak/Ibu Guru apa yang menyebabkan

142

perubahan kurikulum tahun 2006 yang bersifat desentralistik menjadi kurikulum

2013 yang bersifat sentralistik?

“Saya setuju karena nantinya akan terjadi kesepahaman/satu pandangan antara

bapak ibu guru terkait materi yang diberikan dan cara mengembangkannya di

kelas. Sehingga diharapkan akan jelas terlihat dalam pencapaian tujuan dari PKn

sendiri dan output yang dihasilkan juga sesuai dengan yang diinginkan. Menurut

saya penyebab kembali ke sentralistik karena pemerintah juga ingin mengontrol

bagaimana perkembangan pendidikan di negara ini. Dan agar tercipta persamaan

pemikiran dalam implementasinya di kelas.”

12. Apakah dengan muatan kurikulum PPKn yang sentralistik tersebut dapat

memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam mengimplementasikannya atau malah akan

menghambat Bapak/Ibu Guru dalam mengembangkan kompetensi Bapak/Ibu

Guru sebagai seorang guru profesional? Bagaimana jika hal tersebut dikaitkan

dengan otonomi pendidikan menurut Bapak/Ibu Guru?

“Pemahaman saya tinggal bagaimana gurunya, secara logikanya pada dasarnya

dalam pendidikan guru tetap diberikan kemerdekaan untuk berpikir dan mendidik.

Sentralistik dalam hal mengenai materi, tujuan secara umum seperti silabus dan

SK/KD, serta buku acuan yang sama. Tapi guru juga saya pikir tetap diberi

keleluasaan dalam mengembangkan materi selama tidak jauh menyimpang dari

batasan yang ada. Saya pikir ini tujuannya agar terdapat satu pandangan pada

setiap guru.”

13. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah membaca secara utuh muatan materi inti mata

pelajaran PPKn pada kurikulum tahun 2013? Bagaimana pandangan Bapak/Ibu

Guru mengenai kurikulum PPKn tahun 2013 yang akan segera diberlakukan?

143

“Sudah bagus namun ada pertanyaan dari saya yang muncul kenapa seperti

kembali ke PMP dulu? Dan muatan Kompetensi Intinya yang sama kenapa dibuat

sama apakah tidak akan menyebabkan kejenuhan dalam diri siswa karena kan

pemikiran anak juga semakin berkembang?”

14. Dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi dasar bulan Maret 2013

sebelum disahkan menjadi Permendikbud saya membaca bahwa mata pelajaran

PPKn lebih mengedepankan pendidikan karakter, dimana harapannya mata

pelajaran PPKn menjadi suatu model pembelajaran yang akan menghasilkan

karakter watak generasi muda sesuai dengan tata perilaku yang berlaku di

masyarakat. Kerena karakter generasi muda sekarang yang sudah jauh

menyimpang. Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru? Apakah hal

tersebut menjadi beban tersendiri bagi bapak ibu guru? Apakah hal itu sudah

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

“Saya kira memang perlu pemerintah itu memasukan pendidikan karakter melihat

masalah yang muncul diluar sana seperti yang dapat dilihat dalam media massa.

Hal ini juga menjadi tantangan tersendiri dimana guru dituntut bisa menjelaskan

dan memberi contoh terkait sikap-sikap yang sering mereka lihat dimedia massa.”

15. Apakah pendidikan karakter yang termuat didalam kurikulum 2013 sudah

mencakup secara keseluruhan untuk menghasilkan Warga Negara yang baik

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

“Sudah cukup sesuai dan bagus karena mencakup emapt pilar dan pendidikan

moral sendiri, sehingga sudah bagus untuk menjawab tantangan zaman walaupun

nanti kekurangan pasti ada kan bisa dilakukan perbaikan-perbaikan.”

16. Saya juga pernah membaca dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi

dasar bulan Maret 2013 sebelum disahkan menjadi Permendikbud bahwa usulan-

144

usulan kompetensi dasar dalam kurikulum PPKn tahun 2013 lebih

mengedepankan tentang empat pilar kebangsaan. Bagaiman menurut pandangan

Bapak/Ibu Guru terhadap hal tersebut?

“Saya masih khusnudzan, memang orang boleh berpendapat kalau ada muatan

politik didalamnya. Tapi secara logika kita sebagai negara berdiri empat pilar itu

memang harus dipegang dengan kuat sebagai karakter bangsa, apalagi

perkembangan zaman yang semakin menunjukan disintegrasi bangsa. Sehingga

perlu adanya pegangan mengenai karakter bangsa sendiri yaitu empat pilar

tersebut.”

17. Bagaimana idealnya muatan kurikulum mata pelajaran PKn untuk saat ini menurut

pandangan Bapak/Ibu Guru?

“Kurikulumnya harus memuat mengenai penanaman moral dan karakter bangsa,

disisi lain tidak lepas juga dari pendidikan ketatanegaraan, hukum, politik, dan

HAM.”

18. Saya juga mendengar bahwa jam mengajar mata pelajaran PPKn pada kurikulum

tahun 2013 akan ditambah menjadi tiga jam per minggunya tiap kelasnya.

Menurut Bapak/Ibu Guru apakah sudah ideal jam mengajar yang tiga jam

tersebut?

“Melihat meteri dari draft Kurikulum 2013 saya rasa dua jam sudah cukup,

tentunya pembuat kebijakan juga sudah memperhitungkan mengenai jam

mengajar tersebut. Mungkin juga hal itu disesuaikan dengan pemikiran anak yang

semakin berkembang, sehingga mungkin penanaman moral itu lebih banyak pada

kelas yang lebih rendah.”

19. Bagaimana Bapak/Ibu Guru mewujudkan sikap dalam diri Bapak/Ibu Guru

sebagai guru profesional dengan diberlakukannya kurikulum PPKn tahun 2013?

145

“Itu untuk guru lebih berat, berat bukan berarti dalam penguasaan materi tapi berat

dalam beban mental dimana guru juga harus bisa menjadi contoh dan panutan

sebagai orang yang mengajarkan pendidikan moral.”

20. Pertanyaan terakhir saya, Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru jika

seandainya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menjadi mata pelajaran

yang termasuk dalam mata pelajaran yang di Ujian Nasionalkan?

“Sangat setuju, supaya siswa itu punya rasa perhatian dan kesadaran untuk tahu

dan menjalankan empat pilar sendiri dan muatan-muatan lainya dalam mapel

PKn.”

“Harapan saya semoga tujuan PPKn sendiri sesuai dengan tujuannya sendiri dimana ingin

meningkatkan penanaman nilai-nilai karakter bangsa, nilai-nilai semangat kebangsaan, cinta

tanah air, persatuan dan kesatuan, Pancasila, UUD 45 akan lebih mengena dengan

diberlakukan Kurikulum tahun 2013 ini. Selain itu penataran dan pelatihan untuk guru-guru

PKn sendiri kembali diadakan untuk lebih memperdalam keilmuan PKn sendiri bagi para

guru.”

146

HASIL WAWANCARA NARASUMBER

Nurjanah, S. I. P

SMA N 1 SAMIGALUH

Wawancara tanggal 23 Mei 2013

A. Persepsi guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) terhadap kebijakan

perubahan kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

1. Menurut Bapak/Ibu Guru bagaimana perkembangan kurikulum Pkn selama ini?

“Untuk kurikulum PKn perkembangannya sudah semakin membaik dan lengkap.

Tapi untuk yang 2013 dari draft yang kemarin lebih lengkap yang KTSP.”

2. Menurut pandangan Bapak/Ibu Guru apakah kurikulum PKN perlu

diubah/diganti? Alasan apa yang sekiranya tepat untuk melakukan perubahan

kurikulum PKn? Apakah perubahan-perubahan yang terjadi selama ini sudah

sesuai dengan tujuan PKn itu sendiri terutama selama kurun waktu Bapak/Ibu

Guru menjadi guru PKn?

“Bukan diganti, tapi seperti kalau ada perubahan kita harus mengikuti dan

misalnya kalau tuntutannya kita harus menguasai IT seharusnya SDM guru sendiri

harus bisa mengikuti. Kalau alasan untuk pergantian sendiri mungkin untuk

menyesuaikan perkembengan zaman. Secara keilmuan sudah sesuai dengan tujuan

PKn tentang cakupannya. Namun dalam implementasinya dilapangan terkendala

pada daerah geografis sekolah. Karena letak sekolah sendiri yang jauh dari

instansi pemerintah (pengadilan negeri, dll) sehingga contoh pembelajaran di

kelas hanya menggunakan miniatur dan informasi dari internet.”

3. Apakah penting perubahan kurikulum pada mata pelajaran PKn yang dilakukan

pemerintah terutama pada PPKn tahun 1994 menjadi PKn pada Kurikulum

147

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006? Bagaimana pendapat Bapak/Ibu

Guru?

“Secara pribadi bagi saya ada hal yang secara garis besar dihilangkan tapi ada juga

yang penting dan harus tetap ditekankan seperti butir-butir Pancasila, akan tetapi

penerapannya yang kadang masih kurang. Misalnya Sila pertama ada toleransi,

sila kedua ada budi pekerti, dst itu tinggal penerapannya sedangkan untuk

kelengkapannya sudah cukup. Karena siswa sekarang malah mengejar materi saja,

ibaratnya yang dikejar hanya nilai bagus saja tanpa menerapkannya dikehidupan

sehari-hari.”

4. Selama sekitar tujuh tahun yang lalu KTSP berlangsung, apa saja

kekurangan/kelemahan dan kelebihan mata pelajaran PKn yang ada dalam

kurikulum PKn yang termuat dalam KTSP tersebut menurut Bapak/Ibu Guru?

“Relatif kalau kekurangan dan kelebihan, karena perubahan dan penerapan

kurikulukum dalam kelas guru bisa menyesuaikan dengan keadaan sekolah.

Apalagi perubahan itu memang sesuai dengan perkembangan zaman.”

5. Masalah/kendala apa saja yang pernah muncul dalam pelaksanaan kurikulum PKn

dalam KTSP dan apa saja solusi yang Bapak/Ibu Guru lakukan untuk

menyelesaikan masalah tersebut?

“Kalau disini terkendala pada letak geografis dan sarana dan prasarana, tapi

kemudian saya juga melihat meskipun kita berada di pedesaan tapi kita juga

mengikuti MGMP yang ada di kota kemudian melakukan kunjungan ke SMK

(karena latar belakang saya SMK ya) kemudian kita juga membuat miniatur serta

media yang lain dan pembelajaran yang tidak terpaku hanya di dalam

kelas/pembelajaran outdoor sehingga anak-anak juga tertarik pada mapel PKn

sendiri. Lalu dari kurikulum yang ada, kami malah mengidekan pembelajaran PKn

148

dilakukan dengan kegiatan outbond yang sampai sekarang masih digodhog terkait

sistematika pelaksanaannya. Dan mungkin benar juga kalau pembelajaran PKn itu

tinggal SDM atau personal-nya bagaimana cara membawakannya.”

6. Apakah Bapak/Ibu Guru setuju jika kekurangan tersebut dirubah/disempurnakan

pada kurikulum yang akan datang?

“Sangat setuju, karena semua menuju pada perbaikan dan menuju pada hal yang

baik tapi intinya yang kemarin jangan seluruhnya ditinggalkan.”

7. Apakah Bapak/Ibu Guru sudah mengetahui bahwa akan diberlakukan kurikulum

baru tahun 2013 dimana termasuk didalamnya mengenai kurikulum PPKn? Jika

sudah darimana pertama kali Bapak/Ibu Guru mengetahui hal tersebut? Jika belum

mengapa Bapak/Ibu Guru belum mengetahui hal tersebut?

“Sudah, dari wacana media massa, internet, MGMP, dan sosialisasi dari

pengawas.”

8. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah diundang/mengikuti uji publik/uji akademik

terhadap kurikulum tahun 2013? Jika sudah dimana dan apa saja yang menjadi

materi utama uji publik tersebut?

“Uji Publik saya mengambil peran melalui internet dengan memberikan usulan-

usulan terkait muatannya melalui beberapa situs resmi. Untuk uji akademiknya

belum pernah.”

9. KTSP sendiri belum ada sepuluh tahun berlangsung namun sudah ada perubahan

terhadap kurikulum PKn tahun 2013. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru

mengenai hal tersebut? Apakah Bapak/Ibu Guru setuju mata pelajaran PKn

kembali menjadi PPKn pada kurikulum tahun 2013 baik dari nomenklatur ataupun

muatan-muatan didalamnya? Apa alasan Bapak/Ibu Guru?

149

“Melihat dari waktu jika perubahan itu diperlukan dalam artian tidak total tapi

bersifat melengkapi itu tidak masalah. Tapi kembali lagi pada prosedur tingkat

pusat mungkin kalau ada istilah ganti menteri ganti kurikulum tapi kalau itu

memang baik dan tidak menghilangakan hal yang hakiki seperti kurikulum

kemarin yang sudah kami anggap lengkap jangan serta merta dihilangkan

seluruhnya.”

10. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu Guru mengenai KTSP yang bersifat

desentralistik yang mengedepankan kebebasan dan otonomi tiap satuan

pendidikan? Apakah hal tersebut memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam

mengembangkan kurikulum kedalam pembelajaran atau sebaliknya? Apakah

desentralisasi pendidikan tersebut terlaksana dengan baik pada tiap satuan

pendidikan? Apakah desentralisasi tersebut juga terjadi dalam pengembangannya

terutama yang dilakukan Bapak/Ibu Guru di kelas?

“Dibebaskanpun aktualisasi kami juga tidak begitu besar, dalam praktek kita juga

mengembangkan alternatif sendiri yang tidak melompat dari acuan. Kalau untuk

saya dan MGMP di Kabupaten desentralisasi tersebut sudah dijalankan dengan

baik dan satu sama lain saling memacu.”

11. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru tentang kurikulum PPKn tahun 2013 yang

bersifat sentralistik? Jika dilihat dari implementasi kurikulum sebelumnya yang

bersifat desentralistik, menurut Bapak/Ibu Guru apa yang menyebabkan

perubahan kurikulum tahun 2006 yang bersifat desentralistik menjadi kurikulum

2013 yang bersifat sentralistik?

“Sebenarnya kalau dibandingkan enak dan tidaknya tentu enak yang desentralisasi

karena kita diberikan kebebasan untuk mengembangkan. Takutnya ini akan

kembali pada rezim orde baru, tapi kan tidak seluruhnya rezim orde baru tersebut

150

juga negatif tapi mungkin bisa digabungkan dari yang positif itu dengan

kurikulum kemarin yang sudah lengkap. Namun jika terkait dengan politik saya

tidak bisa bicara banyak.”

12. Apakah dengan muatan kurikulum PPKn yang sentralistik tersebut dapat

memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam mengimplementasikannya atau malah akan

menghambat Bapak/Ibu Guru dalam mengembangkan kompetensi Bapak/Ibu

Guru sebagai seorang guru profesional? Bagaimana jika hal tersebut dikaitkan

dengan otonomi pendidikan menurut Bapak/Ibu Guru?

“Belum ada gambaran sama sekali.”

13. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah membaca secara utuh muatan materi inti mata

pelajaran PPKn pada kurikulum tahun 2013? Bagaimana pandangan Bapak/Ibu

Guru mengenai kurikulum PPKn tahun 2013 yang akan segera diberlakukan?

“Menurut saya seperti kembali pada zaman P4 dan bayangan kita KTSP kemarin

yang sudah lengkap dan bagus untuk yang 2013 kita malah belum ada gambaran

secara utuh mengenai materinya, apakah nanti akan mengerucut atau bagaimana

kita belum tahu.”

14. Dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi dasar bulan Maret 2013

sebelum disahkan menjadi Permendikbud saya membaca bahwa mata pelajaran

PPKn lebih mengedepankan pendidikan karakter, dimana harapannya mata

pelajaran PPKn menjadi suatu model pembelajaran yang akan menghasilkan

karakter watak generasi muda sesuai dengan tata perilaku yang berlaku di

masyarakat. Kerena karakter generasi muda sekarang yang sudah jauh

menyimpang. Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru? Apakah hal

tersebut menjadi beban tersendiri bagi bapak ibu guru? Apakah hal itu sudah

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

151

“Menjadi tantangan tersendiri, tapi yang diutamakan implementasi pada anak-

anak. Tapi alangkah baik menurut saya jika digabungkan saja dengan kurikulum

KTSP, jadi materinya sudah lengkap tinggal implementasinya. Karena untuk

afektifnya kurikulum yang sekarang sudah bagus.”

15. Apakah pendidikan karakter yang termuat didalam kurikulum 2013 sudah

mencakup secara keseluruhan untuk menghasilkan Warga Negara yang baik

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

“Secara tertulis idealnya ya seperti itu tapi kembali lagi ke palaksanaan, secara

praktek ya kembali kepersonal meskipun secara teori mereka sudah fasih.”

16. Saya juga pernah membaca dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi

dasar bulan Maret 2013 sebelum disahkan menjadi Permendikbud bahwa usulan-

usulan kompetensi dasar dalam kurikulum PPKn tahun 2013 lebih

mengedepankan tentang empat pilar kebangsaan. Bagaiman menurut pandangan

Bapak/Ibu Guru terhadap hal tersebut?

“Untuk saat ini saya belum mengkritisi sejauh kepentingan politik yang ada

dibalik hal tersebut. Kembali lagi seandainya itu titipan semoga itu imbasnya juga

baik pada siswa dalam artian ibaratnya untuk revolusi kita kan tidak harus

menunggu 2014 harapanya dapat mewujudkan generasi yang baru.”

17. Bagaimana idealnya muatan kurikulum mata pelajaran PKn untuk saat ini menurut

pandangan Bapak/Ibu Guru?

“Bahwa yang ada dalam KTSP ini sudah bagus kemudian digabung dengan yang

baru yang cenderung pada implementasi atau penerapannya. Ditambah juga

kreatifitas guru yang semakin ditingkatkan juga.”

18. Saya juga mendengar bahwa jam mengajar mata pelajaran PPKn pada kurikulum

tahun 2013 akan ditambah menjadi tiga jam per minggunya tiap kelasnya.

152

Menurut Bapak/Ibu Guru apakah sudah ideal jam mengajar yang tiga jam

tersebut?

“Sudah cukup, tapi hanya penyampaian materi saja sedangkan untuk kegiatan

diluar penyampaian tersebut seperti praktek dll waktu tersebut masih kurang.”

19. Bagaimana Bapak/Ibu Guru mewujudkan sikap dalam diri Bapak/Ibu Guru

sebagai guru profesional dengan diberlakukannya kurikulum PPKn tahun 2013?

“Intinya mengikuti aliran air saja sampai adanya sosialisasi dan bimbingan

teknik.”

20. Pertanyaan terakhir saya, Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru jika

seandainya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menjadi mata pelajaran

yang termasuk dalam mata pelajaran yang di Ujian Nasionalkan?

“Saya malah tidak bisa membayangkan kalau PKn itu di UNAS kan, tapi itu

mungkin tantangan tersendiri. Tapi kalau menurut saya pribadi tidak perlu di

UNAS kan karena anak nanti orientasinya hanya kenilai saja sedangkan

perilakunya sendiri tidak terjamin.”

“Sebenarnya itu suatu keputusan yang mendadak ya, tapi kita juga tetap harus mengikuti.

Tapi karena yang menjalankan pertama adalah sekolah yang mantan RSBI ya mungkin

sedikit membantu kami dalam mempelajari kurikulum baru tersebut.”

153

HASIL WAWANCARA NARASUMBER

Indarti Budi Cahyani, S. Pd.

SMA N 1 SENTOLO

Wawancara tanggal 22 Mei 2013

A. Persepsi guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) terhadap kebijakan

perubahan kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

1. Menurut Bapak/Ibu Guru bagaimana perkembangan kurikulum Pkn selama ini?

“Ya pokoknya dari dulu kurikulum PKn kelihatanya yang pertama menyulitkan

guru karena sering berganti-ganti, kedua sumber belajarnya jadi banyak yang tidak

bermanfaat, untuk siswanya akhirnya juga menjadi korban karena gurunya juga

menjadi tidak siap.”

2. Menurut pandangan Bapak/Ibu Guru apakah kurikulum PKN perlu

diubah/diganti? Alasan apa yang sekiranya tepat untuk melakukan perubahan

kurikulum PKn? Apakah perubahan-perubahan yang terjadi selama ini sudah

sesuai dengan tujuan PKn itu sendiri terutama selama kurun waktu Bapak/Ibu

Guru menjadi guru PKn?

“Tidak perlu dirubah hanya perlu direvisi, dikurangi muatan-muatanya yang tidak

berbau PKn karena saya melihat materi kurikulum terakhir malah terlalu banyak.

Untuk KTSP muatannya sudah sangat lengkap terkait dengan tujuan PKn sebagai

pembentuk warga negara yang sadar akan hak dan kewajiban. Dimana didalamnya

juga termuat materi mengenai HAM dan hak-hak dan kewajiban warga negara

sendiri.”

3. Apakah penting perubahan kurikulum pada mata pelajaran PKn yang dilakukan

pemerintah terutama pada PPKn tahun 1994 menjadi PKn pada Kurikulum

154

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006? Bagaimana pendapat Bapak/Ibu

Guru?

“Penting, karena PPKn masih terkesan merupakan indoktrinasi pemerintah

sehingga untuk KTSP sebagai hasil reformasi sudah sesuai dari muatan materinya

malah terlalu banyak.”

4. Selama sekitar tujuh tahun yang lalu KTSP berlangsung, apa saja

kekurangan/kelemahan dan kelebihan mata pelajaran PKn yang ada dalam

kurikulum PKn yang termuat dalam KTSP tersebut menurut Bapak/Ibu Guru?

“Kelebihannya karena materinya padat sehingga penjabaran soalnya mudah.

Materinya sendiri sudah cukup komplit untuk materi civic sendiri. Kelemahannya

jika kita melihat SKL ada materi yang dipaksa masuk walau tidak sesuai dengan

SKL.”

5. Masalah/kendala apa saja yang pernah muncul dalam pelaksanaan kurikulum PKn

dalam KTSP dan apa saja solusi yang Bapak/Ibu Guru lakukan untuk

menyelesaikan masalah tersebut?

“Dengan materi yang padat sekarang jarang ada anak yang dengan sadar rajin

belajar sehingga banyak melakukan remidi. Selain itu terkait alokasi waktu yang

tidak cukup. Solusinya saya membuuat modul dan memberikan penugasan-

penugasan dirumah.”

6. Apakah Bapak/Ibu Guru setuju jika kekurangan tersebut dirubah/disempurnakan

pada kurikulum yang akan datang?

“Kalau disempurnakan setuju, tapi kalau dirubah jika melihat draft itu materinya

malah sangat miskin PKn nya. Untuk KI dan KD juga semua kelas sama sehingga

dituntut kreatifitas dari guru dalam menyampaiakan sehingga tidak terjadi

kejenuhan.”

155

7. Apakah Bapak/Ibu Guru sudah mengetahui bahwa akan diberlakukan kurikulum

baru tahun 2013 dimana termasuk didalamnya mengenai kurikulum PPKn? Jika

sudah darimana pertama kali Bapak/Ibu Guru mengetahui hal tersebut? Jika belum

mengapa Bapak/Ibu Guru belum mengetahui hal tersebut?

“Sudah tahu, pertama dulu ada undangan workshop dari UNY di Hotel Galuh

mengenai draft awal kurikulum dan dilanjutkan di UNY sendiri untuk penyusunan

petisi Jakarta. Selain itu juga sudah banyak yang membicarakan. Sedangkan dari

dinas sendiri belum ada.”

8. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah diundang/mengikuti uji publik/uji akademik

terhadap kurikulum tahun 2013? Jika sudah dimana dan apa saja yang menjadi

materi utama uji publik tersebut?

“Hanya yang dari Hotel Galuh yang diadakan UNY.”

9. KTSP sendiri belum ada sepuluh tahun berlangsung namun sudah ada perubahan

terhadap kurikulum PKn tahun 2013. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru

mengenai hal tersebut? Apakah Bapak/Ibu Guru setuju mata pelajaran PKn

kembali menjadi PPKn pada kurikulum tahun 2013 baik dari nomenklatur ataupun

muatan-muatan didalamnya? Apa alasan Bapak/Ibu Guru?

“Kalau bicara suka tidak suka kami hanya bisa pasrah, kalau untuk muatanya

mungkin menyulitkan dalam penyampaian dan pengembangan di kelas karena

muatanya yang sama ditiap kelasnya.”

10. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu Guru mengenai KTSP yang bersifat

desentralistik yang mengedepankan kebebasan dan otonomi tiap satuan

pendidikan? Apakah hal tersebut memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam

mengembangkan kurikulum kedalam pembelajaran atau sebaliknya? Apakah

desentralisasi pendidikan tersebut terlaksana dengan baik pada tiap satuan

156

pendidikan? Apakah desentralisasi tersebut juga terjadi dalam pengembangannya

terutama yang dilakukan Bapak/Ibu Guru di kelas?

“Pokoknya sedikit banyak sudah berjalan melalui MGMP Provinsi dan Kabupaten

yang mengevaluasi untuk pembuatan Silabus dll. Tapi tidak keluar dari aturan

pusat.”

11. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru tentang kurikulum PPKn tahun 2013 yang

bersifat sentralistik? Jika dilihat dari implementasi kurikulum sebelumnya yang

bersifat desentralistik, menurut Bapak/Ibu Guru apa yang menyebabkan

perubahan kurikulum tahun 2006 yang bersifat desentralistik menjadi kurikulum

2013 yang bersifat sentralistik?

“Semakin kelihatan kalau perubahan ini dipolitisir oleh rezim tertentu, bahkan

nanti RPP pun dibuatkan sehingga sangat aneh kalau RPP pun dibuatkan sehingga

sangat kelihatan kalau ada proyek dibalik kebijakan ini. Penyebabnya mungkin

sudah perhitungannya dengan proyek dan politisasi pemerintah terkait kurikulum

2013.”

12. Apakah dengan muatan kurikulum PPKn yang sentralistik tersebut dapat

memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam mengimplementasikannya atau malah akan

menghambat Bapak/Ibu Guru dalam mengembangkan kompetensi Bapak/Ibu

Guru sebagai seorang guru profesional? Bagaimana jika hal tersebut dikaitkan

dengan otonomi pendidikan menurut Bapak/Ibu Guru?

“Kalau RPP saja dibuatkan berarti sama saja guru dimandulkan, karena mau tidak

mau guru dipaksa untuk sesuai dengan RPP tersebut. Sehingga akan

menyulitkan.”

157

13. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah membaca secara utuh muatan materi inti mata

pelajaran PPKn pada kurikulum tahun 2013? Bagaimana pandangan Bapak/Ibu

Guru mengenai kurikulum PPKn tahun 2013 yang akan segera diberlakukan?

“Karena muatan KI dan KD nya sama sehingga dibutuhkan kreatifitas dari guru

sendiri untuk menyampaikan materinya. Namun jika dibandingkan dengan KTSP

muatannya sangat dangkal karena ilmu tentang kewarganegaraannya sangat jauh

berkurang.”

14. Dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi dasar bulan Maret 2013

sebelum disahkan menjadi Permendikbud saya membaca bahwa mata pelajaran

PPKn lebih mengedepankan pendidikan karakter, dimana harapannya mata

pelajaran PPKn menjadi suatu model pembelajaran yang akan menghasilkan

karakter watak generasi muda sesuai dengan tata perilaku yang berlaku di

masyarakat. Kerena karakter generasi muda sekarang yang sudah jauh

menyimpang. Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru? Apakah hal

tersebut menjadi beban tersendiri bagi bapak ibu guru? Apakah hal itu sudah

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

“Kalau pemerintah bilang pendidikan karakter sekarang itu sama saja dengan

omong kosong saja karena sebenarnya pendidikan karakter itu sudah dimasukan

dari kurikulum yang kemarin namun juga tidak dijalankan secara maksimal.”

15. Apakah pendidikan karakter yang termuat didalam kurikulum 2013 sudah

mencakup secara keseluruhan untuk menghasilkan Warga Negara yang baik

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

“Muatannya sudah bagus tapi penerapannya dari pemerintah sendiri tidak

konsisten.”

158

16. Saya juga pernah membaca dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi

dasar bulan Maret 2013 sebelum disahkan menjadi Permendikbud bahwa usulan-

usulan kompetensi dasar dalam kurikulum PPKn tahun 2013 lebih

mengedepankan tentang empat pilar kebangsaan. Bagaiman menurut pandangan

Bapak/Ibu Guru terhadap hal tersebut?

“Saya juga tidak setuju sejak awal karena Pancasila saja sudah sejajar dengan

pilar-pilar lainya.”

17. Bagaimana idealnya muatan kurikulum mata pelajaran PKn untuk saat ini menurut

pandangan Bapak/Ibu Guru?

“Yang ideal siswa harus tahu akan hak dan kewajibannya sehingga siswa nanti

akan mencintai tanah airnya. Sedangkan muatan fundamental yang ada di KTSP

tentang kewarganegaraan jangan ditinggalkan.”

18. Saya juga mendengar bahwa jam mengajar mata pelajaran PPKn pada kurikulum

tahun 2013 akan ditambah menjadi tiga jam per minggunya tiap kelasnya.

Menurut Bapak/Ibu Guru apakah sudah ideal jam mengajar yang tiga jam

tersebut?

“Dari yang kemarin sangat kurang, idealnya tiga jam.

19. Bagaimana Bapak/Ibu Guru mewujudkan sikap dalam diri Bapak/Ibu Guru

sebagai guru profesional dengan diberlakukannya kurikulum PPKn tahun 2013?

“Sebisa mungkin memahami materi dan muatan yang ada dan menjalankan sesuai

dengan yang diberlakukan.”

20. Pertanyaan terakhir saya, Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru jika

seandainya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menjadi mata pelajaran

yang termasuk dalam mata pelajaran yang di Ujian Nasionalkan?

159

“Kalau di UNAS kan materinya harus cukup padat dan materi pokoknya harus

sama, kalau di UNAS kan saya kira dulu juga pernah di UNAS kan sehingga

tanggung jawab, keseriusan, dan kehati-hatian guru dalam mengajar juga

meningkat/ditingkatkan.”

“Harapannya kalau memang sudah positif berlaku jangan sampai ada kekeliruan yang

mendasar dan buku-buku pendukungnya jangan asal-asalan sehingga nanti tidak merugikan

semua pihak.”

Lanjutan wawancara 7 September 2013

1. Bagaimana tanggapan ibu setelah melaksanakan Kurikulum 2013 ini?

“Yang jelas karena segala sesuatunya belum siap dan kita hanya dibekali silabus dan

hanya sampai KI dan KD. Kemarin ada buku dari Yudhistira itu juga berbeda dengan

workshop yang kita terima. Dan teman-teman dari MGMP juga masih meraba-raba

terkait materi yang akan diajarkan di kelas.”

2. Bagaimana instruksi dari dinas sendiri terkait pelaksaan Kurikulum 2013 selain dari

tiga mapel yang sudah tersedia buku ajarnya?

“Karena kemarin instruksinya yang melaksanakan Kurikulum 2013 itu adalah sekolah

yang bekas RSBI dan yang terakreditasi A maka kita juga diwajibkan

melaksanakannya pada semua mata pelajaran.”

3. Adakah diklat dari dinas sebelum tahubn ajaran baru ini mulai berjalan?

“Untuk PKn belum.”

4. Bagaimana ibu menentukan materi terkait KI dan KD yang akan diajarkan?

“Ya kami mempelajari KI dan KD tersebut lalu sambil meraba-raba materi yang akan

diajarkan. Selain itu materi yang kemarin sama dengan yang ada di KTSP juga sedikit

banyak membantu dalam pembelajaran di kelas. Seperti misalnya materi tantang

HAM.”

5. Kesulitan apa yang terjadi dalam pembelajaran di kelas sendiri bu?

“Yang jelas terkait buku sumber untuk siswa sendiri yang belum ada, sehingga nanti

anak-anak akan lama dalam mempelajari materi dan tentu tidak efektif. Kemudian

untuk penilaian sendiri akan terjadi kesulitan pada penilaian psikomotor-nya.”

160

HASIL WAWANCARA NARASUMBER

Susanto, B. A.

SMA N 1 TEMON

Wawancara tanggal 15 Mei 2013

A. Persepsi guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) terhadap kebijakan

perubahan kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

1. Menurut Bapak/Ibu Guru bagaimana perkembangan kurikulum Pkn selama ini?

“Perkembangannya sudah bagus tapi dilapangan sulit diterapkan karena contoh-

contoh/teladan dilapangan tidak cocok dengan kondisi yang ada.”

2. Menurut pandangan Bapak/Ibu Guru apakah kurikulum PKN perlu

diubah/diganti? Alasan apa yang sekiranya tepat untuk melakukan perubahan

kurikulum PKn? Apakah perubahan-perubahan yang terjadi selama ini sudah

sesuai dengan tujuan PKn itu sendiri terutama selama kurun waktu Bapak/Ibu

Guru menjadi guru PKn?

“Bisa, disesuaikan dengan perkembangan zaman dan pemimpin yang ada diatas

seharusnya memberi contoh pada rakyat yang ada dibawah. Perubahan-perubahan

yang terjadi sudah sesuai dengan tujuan PKn sendiri dan sesuai dengan tuntutan

zaman.”

3. Apakah penting perubahan kurikulum pada mata pelajaran PKn yang dilakukan

pemerintah terutama pada PPKn tahun 1994 menjadi PKn pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006? Bagaimana pendapat Bapak/Ibu

Guru?

“Sebenarnya dengan P4 itu sudah baik, namun perubahan sekarang itu malah

bertolak belakang dengan keadaan yang ada.”

161

4. Selama sekitar tujuh tahun yang lalu KTSP berlangsung, apa saja

kekurangan/kelemahan dan kelebihan mata pelajaran PKn yang ada dalam

kurikulum PKn yang termuat dalam KTSP tersebut menurut Bapak/Ibu Guru?

“Menurut saya pribadi KTSP adalah kurikulum yang paling baik, sementara kita

baru mau mapan malah akan dirubah lagi dikurikulum 2013 ini. Kurikulum 2013

terlalu dangkal. Karena tidak ada pembeda pada muatannya ditiap kelas.”

5. Masalah/kendala apa saja yang pernah muncul dalam pelaksanaan kurikulum PKn

dalam KTSP dan apa saja solusi yang Bapak/Ibu Guru lakukan untuk

menyelesaikan masalah tersebut?

“Kendala yang muncul adalah kenyatan yang tidak sama di sekolah dengan

kehidupan dalam masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sehingga guru sulit

dalam memaparkan di dalam kelas. Untuk itu penegakan hukum harus benar-

benar ditegakan, agar terjadi persamaan derajat.”

6. Apakah Bapak/Ibu Guru setuju jika kekurangan tersebut dirubah/disempurnakan

pada kurikulum yang akan datang?

“Setuju.”

7. Apakah Bapak/Ibu Guru sudah mengetahui bahwa akan diberlakukan kurikulum

baru tahun 2013 dimana termasuk didalamnya mengenai kurikulum PPKn? Jika

sudah darimana pertama kali Bapak/Ibu Guru mengetahui hal tersebut? Jika belum

mengapa Bapak/Ibu Guru belum mengetahui hal tersebut?

“Sudah mengetahui pertama informasi dari kepala sekolah dan MGMP.

8. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah diundang/mengikuti uji publik/uji akademik

terhadap kurikulum tahun 2013? Jika sudah dimana dan apa saja yang menjadi

materi utama uji publik tersebut?

“Belum.”

162

9. KTSP sendiri belum ada sepuluh tahun berlangsung namun sudah ada perubahan

terhadap kurikulum PKn tahun 2013. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru

mengenai hal tersebut? Apakah Bapak/Ibu Guru setuju mata pelajaran PKn

kembali menjadi PPKn pada kurikulum tahun 2013 baik dari nomenklatur ataupun

muatan-muatan didalamnya? Apa alasan Bapak/Ibu Guru?

“Saya mengamati ganti menteri ganti kebijakan jadi rasanya menteri kalau tidak

membuat kebijakan baru menjadi kurang populer. Namun melah mengorbankan

guru yang ada dilapangan. Muatan yang ada dikurikulum 2013 ini agak

mengambang tidak ada ketegasan karena menurut saya yang terbaik KTSP karena

tidak ada materi terkait kehidupan berbangsa dan bernegara.”

10. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu Guru mengenai KTSP yang bersifat

desentralistik yang mengedepankan kebebasan dan otonomi tiap satuan

pendidikan? Apakah hal tersebut memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam

mengembangkan kurikulum kedalam pembelajaran atau sebaliknya? Apakah

desentralisasi pendidikan tersebut terlaksana dengan baik pada tiap satuan

pendidikan? Apakah desentralisasi tersebut juga terjadi dalam pengembangannya

terutama yang dilakukan Bapak/Ibu Guru di kelas?

“Desentralisasi tersebut sangat memudahkan kami sebagai guru. Terutama dalam

pengembangan kami di dalam kelas. Desentralisasi pada KTSP bisa terlaksana

dengan lancar karena kami guru diberi keleluasaan dalam menyampaikan materi

tentunya disesuaikan dengan dinamika yang ada dalam masyarakat.”

11. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru tentang kurikulum PPKn tahun 2013 yang

bersifat sentralistik? Jika dilihat dari implementasi kurikulum sebelumnya yang

bersifat desentralistik, menurut Bapak/Ibu Guru apa yang menyebabkan

163

perubahan kurikulum tahun 2006 yang bersifat desentralistik menjadi kurikulum

2013 yang bersifat sentralistik?

“Guru tidak diberikan otoritas yang luas sehingga ini mengekang guru. Semoga

kedepannya ada evaluasi sehingga guru juga diberikan kebebasan

mengembangkan mungkin lewat MGMP. Sebabnya mungkin karena pemerintah

ingin dihargai dari segi kebijakan mereka sendiri.”

12. Apakah dengan muatan kurikulum PPKn yang sentralistik tersebut dapat

memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam mengimplementasikannya atau malah akan

menghambat Bapak/Ibu Guru dalam mengembangkan kompetensi Bapak/Ibu

Guru sebagai seorang guru profesional? Bagaimana jika hal tersebut dikaitkan

dengan otonomi pendidikan menurut Bapak/Ibu Guru?

“Saya rasa akan menyulitkan di lapangan, namun karena saya menjelang pensiun

jadi saya serahkan pada penerusnya nanti bagaimana.”

13. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah membaca secara utuh muatan materi inti mata

pelajaran PPKn pada kurikulum tahun 2013? Bagaimana pandangan Bapak/Ibu

Guru mengenai kurikulum PPKn tahun 2013 yang akan segera diberlakukan?

“Masih terlalu mengambang dan dangkal. Dimana tidak ada materi mengenai

kehidupan berbangsa dan bernegara.”

14. Dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi dasar bulan Maret 2013

sebelum disahkan menjadi Permendikbud saya membaca bahwa mata pelajaran

PPKn lebih mengedepankan pendidikan karakter, dimana harapannya mata

pelajaran PPKn menjadi suatu model pembelajaran yang akan menghasilkan

karakter watak generasi muda sesuai dengan tata perilaku yang berlaku di

masyarakat. Kerena karakter generasi muda sekarang yang sudah jauh

menyimpang. Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru? Apakah hal

164

tersebut menjadi beban tersendiri bagi bapak ibu guru? Apakah hal itu sudah

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

“Ya karakter itu sebenarnya itu sebenarnya tidak perlu diajarkan tapi perlu adanya

keteladanan baik dalam kultur sekolah ataupun kultur masyarakat yang sesuai

dengan harapan kita. Perlu adanya perlindungan negara yang mensejahterakan dan

peranserta warga masyarakat dalam pembentukan karakter generasi muda.”

15. Apakah pendidikan karakter yang termuat didalam kurikulum 2013 sudah

mencakup secara keseluruhan untuk menghasilkan Warga Negara yang baik

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

“Kalau teorinya bagus, tapi harus ada keteladanan dari elit sendiri.”

16. Saya juga pernah membaca dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi

dasar bulan Maret 2013 sebelum disahkan menjadi Permendikbud bahwa usulan-

usulan kompetensi dasar dalam kurikulum PPKn tahun 2013 lebih

mengedepankan tentang empat pilar kebangsaan. Bagaiman menurut pandangan

Bapak/Ibu Guru terhadap hal tersebut?

“Kalau orang Indonesia itu sendiri bisa memahami ya Insyaallah bisa baik. Tapi

kadang kala orang itu perlu kebebasan juga untuk melaksanakannya.”

17. Bagaimana idealnya muatan kurikulum mata pelajaran PKn untuk saat ini menurut

pandangan Bapak/Ibu Guru?

“Idealnya mengacu pada penegasan kognitif pada aturan-aturan/empat pilar

kebangsaan itu sendiri.”

18. Saya juga mendengar bahwa jam mengajar mata pelajaran PPKn pada kurikulum

tahun 2013 akan ditambah menjadi tiga jam per minggunya tiap kelasnya.

Menurut Bapak/Ibu Guru apakah sudah ideal jam mengajar yang tiga jam

tersebut?

165

“Kurang idealnya itu mungkin terkait sertifikasi, kalau menurut saya ya dua jam

saja cukup.”

19. Bagaimana Bapak/Ibu Guru mewujudkan sikap dalam diri Bapak/Ibu Guru

sebagai guru profesional dengan diberlakukannya kurikulum PPKn tahun 2013?

“Selalu mengingatkan siswa agar lebih taat dalam beragama.”

20. Pertanyaan terakhir saya, Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru jika

seandainya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menjadi mata pelajaran

yang termasuk dalam mata pelajaran yang di Ujian Nasionalkan?

“Karena dilapangan macam-macam jadi kalau di UNAS kan akan terjadi banyak

kendala, ya sudah cukup ujian sekolah saja dimana ada ketegasan yang dapat kita

ikuti.”

“Harapan kami guru-guru itu diberikan penataran dan pelatihan agar penerapannya di sekolah

tidak berbeda-beda dan dapat berjalan secara lancar dan serentak.”

166

HASIL WAWANCARA NARASUMBER

Dra. Lestari Asih Pratiwi

SMA N 1 WATES

Wawancara tanggal 14 Mei 2013

A. Persepsi guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) terhadap kebijakan

perubahan kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

1. Menurut Bapak/Ibu Guru bagaimana perkembangan kurikulum Pkn selama ini?

“Jadi yang saya alami kan dari kurikulum 94 yang dulu masih persila-sila itu, lalu

masuk kurikulum 2004 yang sudah masuk ke materi yang sesuai dengan yang

didapat dibangku kuliah. Untuk yang sekarang sudah sesuai dengan yang didapat

dibangku kuliah. Berbedaan itu mungkin dibagi sebelum reformasi dan sesudah

reformasi.”

2. Menurut pandangan Bapak/Ibu Guru apakah kurikulum PKN perlu

diubah/diganti? Alasan apa yang sekiranya tepat untuk melakukan perubahan

kurikulum PKn? Apakah perubahan-perubahan yang terjadi selama ini sudah

sesuai dengan tujuan PKn itu sendiri terutama selama kurun waktu Bapak/Ibu

Guru menjadi guru PKn?

“Kalau saya rasa untuk KTSP sendiri malah sudah sesuai dengan untuk

pembelajaran karena materinya untuk ketiga kelas sudah sangat terperinci. Tapi

malah yang 2013 sepertinya terlalu bertitik pada empat pilar kebangsaan.”

3. Apakah penting perubahan kurikulum pada mata pelajaran PKn yang dilakukan

pemerintah terutama pada PPKn tahun 1994 menjadi PKn pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006? Bagaimana pendapat Bapak/Ibu

Guru?

167

“Saya rasa kalau melihat kenyataan dilapangan materi yang ada sudah seuai dan

memuat materi yang penting. Namun penataan materinya sendiri saya rasa kurang

sistematis dan banyak terjadi overlaping, materi dalam tiga kelas masih banyak

yang diulang-ulang dan tidak terjadi kesinambungan antara suatu pokok bahasan

tertentu.”

4. Selama sekitar tujuh tahun yang lalu KTSP berlangsung, apa saja

kekurangan/kelemahan dan kelebihan mata pelajaran PKn yang ada dalam

kurikulum PKn yang termuat dalam KTSP tersebut menurut Bapak/Ibu Guru?

“Saya rasa tidak ada masalah karena semua sistem itu ada kelebihan dan

kelemahannya. Kekurangannya mungkin seperti tadi terjadi pada sistematika

materinya sendiri, sedangkan kelebihannya materinya sendiri sudah sesuai dengan

perkembangan zaman.”

5. Masalah/kendala apa saja yang pernah muncul dalam pelaksanaan kurikulum PKn

dalam KTSP dan apa saja solusi yang Bapak/Ibu Guru lakukan untuk

menyelesaikan masalah tersebut?

“Kendala yang muncul terkait waktu dan tempat/lokasi saat studi lapangan keluar

sekolah seperti kunjungan ke Pengadilan, DPRD, dll. Solusi yang diambil

mungkin dengan berkomunikasi dengan guru lain terkait pertukaran jam mengajar

atau dengan mengundang narasumber secara langsung untuk datang kesekolah.”

6. Apakah Bapak/Ibu Guru setuju jika kekurangan tersebut dirubah/disempurnakan

pada kurikulum yang akan datang?

“Saya setuju, hanya saja sistematika muatan Kompetensi Inti dan Kompetensi

Dasar ditata yang sistematis. Sekarang ini saya rasa masih terlalu diulang-ulang

dan diputar-putar. Takutnya pemahaman anak sendiri menjadi tidak sistematis

antara materi tiap kelasnya. Karena saya rasa esensi materinya hampir sama.”

168

7. Apakah Bapak/Ibu Guru sudah mengetahui bahwa akan diberlakukan kurikulum

baru tahun 2013 dimana termasuk didalamnya mengenai kurikulum PPKn? Jika

sudah darimana pertama kali Bapak/Ibu Guru mengetahui hal tersebut? Jika belum

mengapa Bapak/Ibu Guru belum mengetahui hal tersebut?

“Sudah tahu, selain informasi dari media massa dan MGMP saya juga mengetahui

dari uji publik di Hotel Galuh yang diadakan oleh UNY.”

8. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah diundang/mengikuti uji publik/uji akademik

terhadap kurikulum tahun 2013? Jika sudah dimana dan apa saja yang menjadi

materi utama uji publik tersebut?

“Pernah di Hotel Galuh yang mengadakan UNY. Poinnya adalah kajian mengenai

draft awal Kurikulum tahun 2013 mapel PPKn.”

9. KTSP sendiri belum ada sepuluh tahun berlangsung namun sudah ada perubahan

terhadap kurikulum PKn tahun 2013. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru

mengenai hal tersebut? Apakah Bapak/Ibu Guru setuju mata pelajaran PKn

kembali menjadi PPKn pada kurikulum tahun 2013 baik dari nomenklatur ataupun

muatan-muatan didalamnya? Apa alasan Bapak/Ibu Guru?

“Dengan materi pada draft inipun saya juga setuju hanya memang sekali banyak

faktor yang mempengaruhi ketercapaiannya. Bagaimana nanti kita menyusun

materi dalam pembelajaran agar sistematis, dan selain itu yang penting juga faktor

peran gurunya masing-masing dalam menyampaikan pembelajaran. Kalaupun dari

esensinya sendiri saya rasa keilmuan tata negara sendiri tidak ditinggalkan pada

draft ini. Seperti ini mengenai bentuk kedaulatan, hubungan struktural pemerintah

pusat dan daerah ini malah kemarin tidak ada. Saya rasa ini materi yang sangat

bagus. Dengan begitu anak nanti bisa menggali potensi daerah masing-masing.

Dan anak-anak akan lebih tahu tentang ketata negaraan kita mulai dari dusun

169

sampai pusat. Nanti anak-anak bisa terjun langsung kemasyarakat dan belajar

langsung mengenai pemerintahan daerah.”

10. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu Guru mengenai KTSP yang bersifat

desentralistik yang mengedepankan kebebasan dan otonomi tiap satuan

pendidikan? Apakah hal tersebut memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam

mengembangkan kurikulum kedalam pembelajaran atau sebaliknya? Apakah

desentralisasi pendidikan tersebut terlaksana dengan baik pada tiap satuan

pendidikan? Apakah desentralisasi tersebut juga terjadi dalam pengembangannya

terutama yang dilakukan Bapak/Ibu Guru di kelas?

“Saya rasa untuk desentralisasi sendiri untuk pengembangannya tidak sulit.

Karena sudah banyak contoh yang bisa dilihat dimedia massa. Sehingga anak-

anak mudah juga menemukan masalah yang terkait dengan materi.”

11. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru tentang kurikulum PPKn tahun 2013 yang

bersifat sentralistik? Jika dilihat dari implementasi kurikulum sebelumnya yang

bersifat desentralistik, menurut Bapak/Ibu Guru apa yang menyebabkan

perubahan kurikulum tahun 2006 yang bersifat desentralistik menjadi kurikulum

2013 yang bersifat sentralistik?

“Saya rasa banyak faktor yang menyebabkan hal itu, seperti penyimpangan-

penyimpangan, tapi kadang juga ada muatan politis juga. Tapi kembali lagi pada

karakter teladan atau tokoh panutan yang sering dilihat dimedia massa itu juga

sedikit banyak mempengaruhi karakter anak.”

12. Apakah dengan muatan kurikulum PPKn yang sentralistik tersebut dapat

memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam mengimplementasikannya atau malah akan

menghambat Bapak/Ibu Guru dalam mengembangkan kompetensi Bapak/Ibu

170

Guru sebagai seorang guru profesional? Bagaimana jika hal tersebut dikaitkan

dengan otonomi pendidikan menurut Bapak/Ibu Guru?

“Saya rasa masalah pengembangan materi itu kan tetap otonomi guru, walaupun

nanti ada panduan dari pusat, sejauh itu tidak menyimpang dan disesuaikan

dengan potensi anak didik saya rasa tidak masalah.”

13. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah membaca secara utuh muatan materi inti mata

pelajaran PPKn pada kurikulum tahun 2013? Bagaimana pandangan Bapak/Ibu

Guru mengenai kurikulum PPKn tahun 2013 yang akan segera diberlakukan?

“Saya menyoroti sistematika muatan KI dan KD yang masih diulang-ulang dari

kelas 10-12. Kemudian ada beberapa KD yang bisa dijadikan satu dan dijabarkan

dalam beberapa indikator. Lalu KD yang membandinkan budaya politik

diberbagai negara, disini saya menilai seharusnya ini berfokus pada bagaimana

kita membangun budaya politik di negara kita sendiri lalu sampai pada

perkembangan budaya politik di negara kita. Ini nanti kan tujuannya membentuk

budaya politik anak yang partisipan. Lalu untuk budaya demokrasi juga sudah

cukup di kelas 10 tidak perlu diulang lagi di kelas 12.”

14. Dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi dasar bulan Maret 2013

sebelum disahkan menjadi Permendikbud saya membaca bahwa mata pelajaran

PPKn lebih mengedepankan pendidikan karakter, dimana harapannya mata

pelajaran PPKn menjadi suatu model pembelajaran yang akan menghasilkan

karakter watak generasi muda sesuai dengan tata perilaku yang berlaku di

masyarakat. Kerena karakter generasi muda sekarang yang sudah jauh

menyimpang. Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru? Apakah hal

tersebut menjadi beban tersendiri bagi bapak ibu guru? Apakah hal itu sudah

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

171

“Ini akan menjadi tantangan dan motivasi dalam pembentukan karakter anak, tapi

kendalanya juga saat anak melihat televisi banyak contoh-contoh yang sangat

kontradiktif dalam pendidikan karakter sendiri. Tentunya anak-anak kan juga bisa

menilai dari tontonan tersebut apalagi jika solusinya yang ada juga tidak sesuai

dengan rasa keadilan ini tentunya juga kadang mengendorkan semangat bapak/ibu

guru khususnya guru PKn dalam mengajarkan pendidikan karakter ini.”

15. Apakah pendidikan karakter yang termuat didalam kurikulum 2013 sudah

mencakup secara keseluruhan untuk menghasilkan Warga Negara yang baik

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

“Sudah, jadi ini dari bagaimana warga negara ini nantinya akan mengetahui akan

hak dan kewajibannya secara keseluruhan sudah tercakup dalam draft kurikulum

ini. Namun terkait keadilan sosial yang kaitanya dengan kesejahteraan masyarakat

belum tercover.”

16. Saya juga pernah membaca dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi

dasar bulan Maret 2013 sebelum disahkan menjadi Permendikbud bahwa usulan-

usulan kompetensi dasar dalam kurikulum PPKn tahun 2013 lebih

mengedepankan tentang empat pilar kebangsaan. Bagaiman menurut pandangan

Bapak/Ibu Guru terhadap hal tersebut?

“Saya rasa sejauh itu untuk kepentingan kemajuan negara dan sasaran pendidikan

karakter akan tercapai saya rasa tidak ada masalah.”

17. Bagaimana idealnya muatan kurikulum mata pelajaran PKn untuk saat ini menurut

pandangan Bapak/Ibu Guru?

“Saya rasa draft ini ideal sekali karena ini juga menuntut siswa dan bapak ibu guru

untuk selalu up to date dalam mengikuti perkembangan yang terjadi dalam

perkembangan negara kita sendiri.”

172

18. Saya juga mendengar bahwa jam mengajar mata pelajaran PPKn pada kurikulum

tahun 2013 akan ditambah menjadi tiga jam per minggunya tiap kelasnya.

Menurut Bapak/Ibu Guru apakah sudah ideal jam mengajar yang tiga jam

tersebut?

“Menurut saya karena ini mapel fak sosial dengan materi yang banyak juga

sehingga setidaknya ini disejajarkan dengan sosiologi sehingga idealnya saya rasa

empat jam baru mencukupi idealnya materi ini bisa disampaikan.”

19. Bagaimana Bapak/Ibu Guru mewujudkan sikap dalam diri Bapak/Ibu Guru

sebagai guru profesional dengan diberlakukannya kurikulum PPKn tahun 2013?

“Saya berupaya untuk menyesuaikan kebijakan dari pemerintah, kalau memang

kebijakan itu sudah digodhok oleh pemegang kekuasaan dan nanti orientasinya

pembentukan karakter anak itu nanti saya menyesuaikan dengan kebijakan

pemerintah.”

20. Pertanyaan terakhir saya, Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru jika

seandainya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menjadi mata pelajaran

yang termasuk dalam mata pelajaran yang di Ujian Nasionalkan?

“Untuk masa transisi sekarang saya belum setuju, karena belum ada kesamaan

persepsi dan pandangan dari para guru sendiri, anak juga sudah siap dan

karakternya terbentuk dengan model seperti ini baru siap di UNAS kan.”

“Harapan saya pembagian KD nya bisa sistematis dan seimbang disetiap kelasnya. Karena

pengalaman dari KTSP kemarin materi itu sangat padat di kelas 10, sehingga kendalanya

terjadi pada jam mengajar.”

Wawancara lanjutan 7 September 2013

1. Bagaimana pendapat ibu setelah kurikulum 2013 ini mulai dilaksanakan dalam tahun

ajaran baru ini?

173

“Ini karena berhubung sarana dan prasarana khususnya bukunya belum datang jadi

kami harus menggali sendiri untuk penyusunan RPP dan materi. Kita menggali dari

tugas-tugas siswa dan kita analisa jadi tugas tersebut bisa menjadi sumber riil sebagai

pedoman pembelajaran.”

2. Adakah sosialisasi sebelum masuk tahun ajaran baru kemarin?

“Sosialisasi hanya dari pengawas, disini kemarin kami mendatangkan pengawas untuk

memberikan sosialisasi dan teman-teman yang sudah menerima diklat diminta

mentransferkan ilmu yang diperolehnya terkait Kurikulum 2013 baik dalam lingkup

sekolah maupun MGMP. PKn sendiri belum ada diklat sehingga ada sedikit kesulitan

dan kebingungan dalam menyusun RPP.”

3. Apakah instruksi dari dinas terkait pelaksaaan Kurikulum 2013 selain tiga mata

pelajaran yang sudah tersedia buku ajarnya?

“Kalau disini semua mapel di kelas sepuluh sudah melaksanakan Kurikulum 2013.

Jadi guru berupaya sendiri untuk memenuhi pelaksanaan Kurikulum 2013.”

4. Apakah itu menyulitkan guru?

“Kalau menurut saya itu lebih efektif KTSP, karena anak penguasaan materinya juga

banyak. Disaat pelaksaaan KTSP sendiri sudah mau mapan tapi pemerintah malah

mengeluarkan kurikulum baru yang sangat berbeda dari sebelumnya. Kalau ini lebih

banyak keproses jadi hasilnya tidak bisa langsung kami ketahui. Seperti misalnya ini

satu KD saja belum selesai.”

5. Kesulitan apa yang terjadi di dalam kelas?

“Kesulitan itu muncul pada siswa yang tidak aktif. Tentu akan merepotkan gurunya.

Sehingga siswa itu harus aktif, bisa menganalisis dan menelaah materi.”

6. Bagaimana ibu menyusun RPP pada Kurikulum 2013 ini?

“Saya masih menggunakan RPP kurikulum yang lalu sebagai dasar misalnya masalah

HAM, itu masih saya pakai sebagai acuan materinya. Tentu jika ada materi lain yang

muatannya sama masih kami gunakan dan dikembangkan sesuai dengan KI dan KD

yang baru.”

174

HASIL WAWANCARA NARASUMBER

Dra. Vipti Retna Nugraheni, M. Ed.

SMA N 2 WATES

Wawancara tanggal 15 Mei 2013

A. Persepsi guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) terhadap kebijakan

perubahan kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

1. Menurut Bapak/Ibu Guru bagaimana perkembangan kurikulum Pkn selama ini?

“Saya mengajar menjadi PPKn sejak 1991, jadi mengalami kurikulum 94, KBK,

KTSP, yang saya alami ini perubahan PKn itu sangat dinamis. Dari yang tadinya

PMP berubah menjadi PPKn itu menjadi miskin ilmu dan kering keilmuannya

serta kurang menantang, kemudian PPKn menjadi PKn itu sangat sarat dengan

ilmu, terlalu banyak beban keilmuannya. PKn ini hampir mirip dengan materi tata

negara yang dulu diajarkan dalam enam jam namun dalam PKn harus dikebut

dalam dua jam. Tentu ini menjadi kendala tersendiri. Saya pribadi merasa mapel

PKn yang cukup ideal itu saat PMP karena berimbang.”

2. Menurut pandangan Bapak/Ibu Guru apakah kurikulum PKN perlu

diubah/diganti? Alasan apa yang sekiranya tepat untuk melakukan perubahan

kurikulum PKn? Apakah perubahan-perubahan yang terjadi selama ini sudah

sesuai dengan tujuan PKn itu sendiri terutama selama kurun waktu Bapak/Ibu

Guru menjadi guru PKn?

“Yang namanya inovasi itu perlu, tapi perubahan itu tentunya harus didasarkan

pada hasil penelitian yang kuat. Jadi sifatnya itu memperbaiki bukan merubah

total dibongkar semua. Misalnya mapel ini kurang ilmu ya ditambah begitu juga

sebaliknya tentunya hal ini juga disesuaikan dengan tujuan PKn sendiri yang ada

175

empat tersebut. Bukan bongkar pasang total seperti itu sehingga dengan

perubahan-perubahan itu akan dicapai kurikulum yang ideal. Perubahan selama ini

relatif belum sesuai dengan tujuan PKn, perubahan kurikulum yang kita alami

misalnya melarang sekolah kami yang RSBI dalam mengajarkan PKn dan Bahasa

Indonesia menggunakan Bahasa Inggris dengan alasan akan melunturkan

nasionalisme. Saya rasa hal ini bertentangan dengan tujuan PKn yang keempat

dimana agar siswa kita bisa komunikasi dan berhubungan dengan negara lain.

Nasionalisme itu kan bisa dibentuk bukan karena kita menggunakan Bahasa

Inggris sehingga dianggap tidak nasionalis.”

3. Apakah penting perubahan kurikulum pada mata pelajaran PKn yang dilakukan

pemerintah terutama pada PPKn tahun 1994 menjadi PKn pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006? Bagaimana pendapat Bapak/Ibu

Guru?

“Perubahan itu saya rasa cukup mengakomodir suara-suara dari guru-guru saya

kira. Karena tadinya terutama tingkat SLTA dengan materi PPKn dulu, P4 yang

diulang-ulang seperti itu anak-anak jenuh dan menyepelekan karena dari SMP

sendiri sudah diajarkan. Sehingga dirasa miskin ilmu dan tujuan PKn sendiri tidak

tercapai karena tidak ada landasan ilmu yang kuat. Dalam perubahan PKn itu

sebenarnya cukup bagus dan penting, hanya saja kenapa perubahan itu sifatnya

tidak memperbaiki kekurangan yang lama tapi malah menimbulkan masalah yang

baru, karena bobot keilmuannya yang terlalu banyak dalam PKn. Isi dari PKn itu

sendiri memuat/menggantikan ilmu tata negara yang dulu diajarkan dalam enam

jam namun sekarang bapak/ibu guru harus mengebut dalam dua jam pelajaran.

Otomatis kalau tidak dikebut tidak mencapai ketuntasan, sementara kalau dikebut

pesan moralnya tujuan PKn yang agar menjadi good citizenship juga tidak

176

tercapai. Hal ini juga sedikit banyak disebabkan karena rasa antipati saat reformasi

terhadap produk orde baru sehingga kurikulumpun ikut dirombak total. Padahal

sebenarnya nilai-nilai Pancasila itu tidak pernah lekang zaman. Jadi tidak perlu

dirombak total.”

4. Selama sekitar tujuh tahun yang lalu KTSP berlangsung, apa saja

kekurangan/kelemahan dan kelebihan mata pelajaran PKn yang ada dalam

kurikulum PKn yang termuat dalam KTSP tersebut menurut Bapak/Ibu Guru?

“Kelebihan dari KTSP sendiri dari muatan keilmuanya sendiri sudah cukup bagus,

kalau kekurangannya dibenahi seperti yang saya tekankan tadi dalam hal

penambahan waktu dalam rangka mencapai tujuan PKn dan penambahan

kompetensi-kompetensi yang lebih eksplisit kearah moral.”

5. Masalah/kendala apa saja yang pernah muncul dalam pelaksanaan kurikulum PKn

dalam KTSP dan apa saja solusi yang Bapak/Ibu Guru lakukan untuk

menyelesaikan masalah tersebut?

“Kendala di kelas terutama kelas 10 untuk menerima kompetensi yang bobot

keilmuannya cukup tinggi menurut saya misalnya tentang sistem politik, otomatis

saya harus menyederhanakan bagaimana agar siswa dapat menerima teori tersebut

sesuai dengan lingkungan sekitarnya. KTSP sendiri minim akan nilai moral dan

pendidikan karakter karena terlalu sibuk untuk menanamkan kompetensi yang

harus dikuasai siswa tadi, sehingga saya harus menggunakan variasi metode untuk

menanamkan pendidikan moral dengan diselipkan dalam pembelajaran di kelas.”

6. Apakah Bapak/Ibu Guru setuju jika kekurangan tersebut dirubah/disempurnakan

pada kurikulum yang akan datang?

“Perubahan itu seharusnya sifatnya menyempurnakan kekurangan sebelumnya.

KTSP sendiri kadar keilmuannya sudah cukup bagus tinggal ditambah yang

177

spesifik dengan nilai-nilai moral dan penanamannya kemudian nilai-nilai

kebangsaan lebih diperbanyak. Dan diimbangi dengan penambahan jam tentunya,

karena tidak mungkin kita ditambahi beban tanpa adanya penambahan jam

mengajar.”

7. Apakah Bapak/Ibu Guru sudah mengetahui bahwa akan diberlakukan kurikulum

baru tahun 2013 dimana termasuk didalamnya mengenai kurikulum PPKn? Jika

sudah darimana pertama kali Bapak/Ibu Guru mengetahui hal tersebut? Jika belum

mengapa Bapak/Ibu Guru belum mengetahui hal tersebut?

“Saya kebetulan fasilitator nasional untuk KTSP jadi perubahan ini dari awal saya

mengetahui dari sosialisasi kementrian sendiri di Jakarta selanjutnya juga

dilanjutkan dari provinsi.”

8. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah diundang/mengikuti uji publik/uji akademik

terhadap kurikulum tahun 2013? Jika sudah dimana dan apa saja yang menjadi

materi utama uji publik tersebut?

“Uji Publik sendiri saya mengikuti dari internet, dan itu juga belum mendetail.

Menurut saya itu baru memuat rasionalisasi mengapa perlu perubahan.”

9. KTSP sendiri belum ada sepuluh tahun berlangsung namun sudah ada perubahan

terhadap kurikulum PKn tahun 2013. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru

mengenai hal tersebut? Apakah Bapak/Ibu Guru setuju mata pelajaran PKn

kembali menjadi PPKn pada kurikulum tahun 2013 baik dari nomenklatur ataupun

muatan-muatan didalamnya? Apa alasan Bapak/Ibu Guru?

“Kalau dilihat dari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasarnya, saya kira ini tidak

sama persis dengan PPKn 94. Karena saya lihat disitu ada variasi mengkombinasi

antara KBK, KTSP, dan PPKn 94. Hanya saja saya lihat disini untuk membedakan

keempat aspek ini sangat sulit karena kata-katanya sama yang nantinya akan

178

menimbulkan perbedaan persepsi. Dan saya sangat tidak setuju jika nantinya RPP

pun sampai dibuatkan sama karena tentunya kompetensi siswa tiap sekolah

berbeda-beda.“

10. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu Guru mengenai KTSP yang bersifat

desentralistik yang mengedepankan kebebasan dan otonomi tiap satuan

pendidikan? Apakah hal tersebut memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam

mengembangkan kurikulum kedalam pembelajaran atau sebaliknya? Apakah

desentralisasi pendidikan tersebut terlaksana dengan baik pada tiap satuan

pendidikan? Apakah desentralisasi tersebut juga terjadi dalam pengembangannya

terutama yang dilakukan Bapak/Ibu Guru di kelas?

“Saya sangat setuju dengan desentralistik, jadi guru itu diberi keleluasaan untuk

mengembangkan diri, toh guru juga sudah diberikan modal untuk

mengembangkan diri. Tapi tidak bisa dipungkiri tidak semua guru itu mau

mengembangkan diri. Dan itu memudahkan guru. Namun desentralisasi sendiri

juga belum terlaksana denagn baik karena banyak guru belum memiliki kesadaran

sendiri untuk mengembangkan kompetensi diri sebagai guru profesional.”

11. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu Guru tentang kurikulum PPKn tahun 2013 yang

bersifat sentralistik? Jika dilihat dari implementasi kurikulum sebelumnya yang

bersifat desentralistik, menurut Bapak/Ibu Guru apa yang menyebabkan

perubahan kurikulum tahun 2006 yang bersifat desentralistik menjadi kurikulum

2013 yang bersifat sentralistik?

“Tentu tidak berjalannya desentralisasi tadi seharusnya ditanggapi dengan

digiatkannya pelatihan-pelatihan guru agar mampu mengembangkan kompetensi

diri sebagai guru profesional bukan kembali lagi kesentralistik seperti dulu.

Menurut saya ini malah suatu kemunduran. Mungkin sebabnya juga itu tadi

179

karena guru tidak sadar akan tuntutan profesionalisme guru sendiri untuk mau

mengembangkan kurikulum yang bersifat desentralistik sehingga dikembalikan

kesentrlistik lagi.”

12. Apakah dengan muatan kurikulum PPKn yang sentralistik tersebut dapat

memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam mengimplementasikannya atau malah akan

menghambat Bapak/Ibu Guru dalam mengembangkan kompetensi Bapak/Ibu

Guru sebagai seorang guru profesional? Bagaimana jika hal tersebut dikaitkan

dengan otonomi pendidikan menurut Bapak/Ibu Guru?

“Hal ini tentunya akan menyulitkan karena jika sampai RPP pun dibuatkan sama

dari pusat, maka penerapannya disekolahpun malah akan semakin rumit karena

tidak mungkin tindakan di kelas disetiap sekolah itu sama mengingat kultur

sekolah juga yang berbeda-beda.”

13. Apakah Bapak/Ibu Guru pernah membaca secara utuh muatan materi inti mata

pelajaran PPKn pada kurikulum tahun 2013? Bagaimana pandangan Bapak/Ibu

Guru mengenai kurikulum PPKn tahun 2013 yang akan segera diberlakukan?

“Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasarnya, saya kira ini tidak sama persis

dengan PPKn 94. Karena saya lihat disitu ada variasi mengkombinasi antara KBK,

KTSP, dan PPKn 94. Hanya saja saya lihat disini untuk membedakan keempat

aspek ini sangat sulit karena kata-katanya sama yang nantinya akan menimbulkan

perbedaan persepsi.”

14. Dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi dasar bulan Maret 2013

sebelum disahkan menjadi Permendikbud saya membaca bahwa mata pelajaran

PPKn lebih mengedepankan pendidikan karakter, dimana harapannya mata

pelajaran PPKn menjadi suatu model pembelajaran yang akan menghasilkan

karakter watak generasi muda sesuai dengan tata perilaku yang berlaku di

180

masyarakat. Kerena karakter generasi muda sekarang yang sudah jauh

menyimpang. Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru? Apakah hal

tersebut menjadi beban tersendiri bagi bapak ibu guru? Apakah hal itu sudah

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

“Ada dua sisi, disatu sisi positif karena itu sangat diperlukan dan penanaman nilai

karakter ini sangat mendesak. Disatu sisi untuk siswa setingkat SLTA untuk dia

mau melakukan sesuatu yang baik dan sesuai dengan karakter bangsa, itu harus

didasari ilmu. Sehingga dibutuhkan proses bukan asal memaksa anak untuk

melakukan sesuatu yang baik tanpa ada landasan keilmuannya sendiri.”

15. Apakah pendidikan karakter yang termuat didalam kurikulum 2013 sudah

mencakup secara keseluruhan untuk menghasilkan Warga Negara yang baik

sesuai dengan tujuan PPKn itu sendiri?

“Sekilas saya amati sudah cukup memadai, hanya saja saya belum bisa

membedakan keempat aspek yang ada karena sama.”

16. Saya juga pernah membaca dalam draft materi kompetensi inti dan kompetensi

dasar bulan Maret 2013 sebelum disahkan menjadi Permendikbud bahwa usulan-

usulan kompetensi dasar dalam kurikulum PPKn tahun 2013 lebih

mengedepankan tentang empat pilar kebangsaan. Bagaiman menurut pandangan

Bapak/Ibu Guru terhadap hal tersebut?

“Ini kalau kita positif thinking ya baik saja karena empat pilar itu memang sesuai

dengan karakter bangsa.”

17. Bagaimana idealnya muatan kurikulum mata pelajaran PKn untuk saat ini menurut

pandangan Bapak/Ibu Guru?

“Ya kombinasi antara keilmuan dan pendidikan karakter.”

181

18. Saya juga mendengar bahwa jam mengajar mata pelajaran PPKn pada kurikulum

tahun 2013 akan ditambah menjadi tiga jam per minggunya tiap kelasnya.

Menurut Bapak/Ibu Guru apakah sudah ideal jam mengajar yang tiga jam

tersebut?

“Minimal empat jam untuk SLTA/SMA tapi sebenarnya perhitungan jam untuk

saat ini rawan untuk dibicarakan karena terkait dengan sertifikasi. Tapi saya

pengennya didasarkan dengan penelitian yang akurat apakah jam ini cukup atau

tidak untuk disampaikan dikelas. Dan saya berkeinginan bahwa jika ada kebijakan

baru itu sifatnya saling simultan dan saling mendukung dengan kebijakan yang

lain dan sudah diperhitungkan dengan matang.”

19. Bagaimana Bapak/Ibu Guru mewujudkan sikap dalam diri Bapak/Ibu Guru

sebagai guru profesional dengan diberlakukannya kurikulum PPKn tahun 2013?

“Saya akan mendalami kompetensi-kompetensi apa yang harus saya sampaikan

pada siswa, kemudian saya sinkronkan dengan tujuan-tujuan PKn sendiri.

Kemudian seandainya ada kompetensi yang perlu ditambahkan saya akan

berusaha menyisipkan dalam rangka mencapai tujuan PKn sendiri.”

20. Pertanyaan terakhir saya, Bagaimana menurut pandangan Bapak/Ibu Guru jika

seandainya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menjadi mata pelajaran

yang termasuk dalam mata pelajaran yang di Ujian Nasionalkan?

“Saya samasekali tidak setuju dengan PKn yang diUNASkan, karena sama sekali

tujuan PKn tidak akan tercapai karena guru akan hanya mengejar nilai yang bagus

sedangkan mutu dan tujuan dari PKn sendiri tidak tercapai.”

182

“Aplikasi dari kurikulum 2013 ini 1014 baru diaplikasikan karena mungkin akan lebih siap

dan terencana. Sehingga guru-gurunya lebih siap, tahap-tahapnya lebih jelas, kontennya

sudah dinilai masyarakat. Sekarang kesannya tidak ter-schedule dengan baik dan tergesa-

gesa.”

Wawancara lanjutan 9 September 2013

1. Sebelum masuk tahun ajaran baru ini apakah ada sosialisasi dari dinas pendidikan

sendiri terkait Kurikulum tahun 2013?

“Kalau dinas sendiri belum, justru persiapan itu kami lakukan dari sekolah sendiri.

Karena kebetulan sekolah kami menjadi piloting project kurikulum 2013 karena

sekolah kami bekas RSBI. Disini setiap tahun sebelum masuk tahun ajaran baru

paling lambat dua minggu sebelum mulai masuk, kami selalu mengadakan workshop

tentang tahun ajaran baru. Dimana didalamnya juga diisi mengenai Kurikulum 2013.

Karena kebetulan saya termasuk Tim Pengembang dalam Direktorat PSMA. Sehingga

apa yang saya peroleh dari Direktorat langsung saya berikan pada teman-teman dalam

workshop ataupun MGMP.”

2. Setelah masuk tahun ajaran baru ini belum diterbitkannya buku ajar PPKn dari pusat

apakah menjadi kendala dalam KBM di kelas?

“Kalau saya dan tim saya guru PKn tidak terkendala oleh buku. Karena dari dulu yang

namanya guru itu sumber materinya tidak hanya satu. Jadi tergantung kompetensi apa

yang dijarkan kami mencari dari berbagai sumber baik internet, majalah, Undang-

Undang, dll. Kalau muatan materi atau knowledge-nya untuk yang sekarang tidak

berbeda dari yang kemarin sebenarnya. Yang berbeda itu justru dalam kegiatan

pembelajarannya dan penilaian. Pada awal ini mungkin kendalanya tentu saja KBM-

nya belum bisa scientific murni.”

3. Bagaimana metode yang diberikan dalam KBM sekarang? Apakah berbeda dari

kurikulum sebelunnya?

“Sangat berbeda, kalau dulu meskipun juga menekankan pada aktifitas siswa tapi guru masih

seperti sumber ilmu. Kalau sekarang lebih pada siswa yang aktif mencari ilmu. Guru disini

hanya sebagai fasilitator dan mempertegas dan merangsang anak bagaimana anak itu diberi

kesempatan untuk mendapat ilmu yang lebih dari yang dimiliki guru dan mampu

menampilkan dengan sangat baik. Sehingga anak itu bisa menemukan sesuatu dengan

kemampuan yang optimal dari kemampuannya sendiri.”

183

4. Apakah perubahan materi dan sistem dalam Kurikulum 2013 menyulitkan ibu dalam

melaksanakan KBM di kelas?

“Tentu saja tidak, selain kesiapan kami sebagai guru, tentu sebanarnya intisari muatan

meteri yang ada dalam Kurikulum 2013 sudah ada dan dipelajari sejak dulu. Sehingga

jika guru sudah menguasai materi tentu tidak akan menyulitkan. Terkait sistem sendiri

saya rasa yang perlu dirubah adalah mind set guru sendiri yang dulunya dianggap

sebagai sumber utama didalam kelas untuk sekarang guru harus lebih memfasilitasi

siswa dalam KBM agar siswa mampu aktif mencari sendiri ilmu yang akan pelajari

terkait materi yang akan diajarkan. Sehingga siswa dapat mengembangkan materi

sesuai dengan kemampuannya masing-masing.”

184

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Kelas/Semester : X/Satu

Kelompok Mapel : Wajib Kelompok A

MateriPokok : Pelanggaran HAM

AlokasiWaktu : 3 x 2 JP

Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotongroyong,

kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

Bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar

1.1 Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan dalam kehidupan bermasyarakat.

1.2 Menghayati isi dan makna pasal 28E dan 29 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945

2.1 Menghayati nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2.3 Menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam pasal-pasal Undang-undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 dalam berbagai aspek kehidupan idiologi, politik, ekonomi,

sosial budaya.

3.1 Menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan dan pemajuanHAM

sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

4.1 Menyaji kasus–kasus pelanggaran HAM dalam rangka perlindungan dan pemajuanHAM sesuai

dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Indikator

Menyebutkan beberapa kasus pelanggaran HAM

Menjelaskan pengertian HAM

Menguraikan penggolongan HAM

menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM ditinjau Piagam HAM sedunia, nilai-nilai

Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, UU No. 39 Tahun 1999

Menghubungkan pelanggaran HAM dengan aspek sosial budaya dalam kehidupan masyarakat

Indonesia

Mengungkapkan sebab terjadinya kasus-kasus pelanggaran HAM

Mengamati data kasus-kasus pelanggaran HAM

Mengolah data berkaitan dengan kasus pelanggaran HAM

Menyajikan hasil laporan

185

TujuanPembelajaran

Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi Peserta didik dapat:

Menjelaskan pengertian HAM

Menguraikan penggolongan HAM

Menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM ditinjau Piagam HAM sedunia, nilai-nilai

Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, UU No. 39 Tahun 1999

Menghubungkan pelanggaran HAM dengan aspek sosial budaya dalam kehidupan masyarakat

Indonesia

Mengungkapkan sebab terjadinya kasus-kasus pelanggaran HAM

Menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya

Menghargai keyakinan Pemeluk agama lain

Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara

Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan Peserta didik dapat:

Mengamati data kasus-kasus pelanggaran HAM

Mengolah data berkaitan dengan kasus pelanggaran HAM

Menyajikan hasil laporan

MateriPembelajaran

Fakta

Kasus pelanggaran HAM di Indonesia (contoh kasus 12 Mei 1998

Kasus pelanggaran HAM di lingkungan setempat (contoh: kasus Kedung Ombo, Tanah Merah,

Tanjung Priok, Lapas Cebongan Yogyakarta)

Konsep

Pengertian HAM

Penggolongan HAM

Pelanggaran HAM

Prinsip

Piagam HAM sedunia(The Universal Declaration of Human Rights)

Nilai-nilai Pancasila

UUD NRI Tahun 1945

UU No. 39/1999 tentang HAM ()

MetodePembelajaran

1. Strategi : PBL

2. Pendekatan : Saintifik

3. Metode :

Pengamatan

Dikusi kelompok

Presentasi

Penugasan/Analisis dan Penyusunan Laporan Alat/Media/Bahan

Alat : LCD proyektor, Jaringan Internet, dan computer.

Media : Video Pembelajaran tentang kasus pelanggaran HAM

Bahan ajar : Buku PPKn kelas X, UUD NRI tahun 1945, UU no 39/1999, dan The

Universal Declaration of Human Rights

186

Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama

Rincian Kegiatan Waktu

Pendahuluan

Bertanya pada Peserta didik contoh kasus pelanggaran HAM yang diketahui

Menjelaskan pelanggaran HAM juga bertentangan dengan ketentuan berbagai

agama

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Melaksanakan pretes tentang Pelanggaran HAM

15 menit

Kegiatan Inti:

Mengamati

Membaca berbagai kasus pelanggaran HAM di Indonesia dari berbagai

literatur dan media cetak

Menyaksikan penayangan Video awal reformasi tahun 1998 (12 Mei 1998)

Menanya

Menanyakan sebab-sebab kasus pelanggaran HAM di Indonesia

Menanyakan intisari dari tayangan video

Mengeksperimenkan/mengeksplorasi-kan

Menentukan sumber data akurat yang ada di lingkungannya terkait dengan

kasus pelanggaran HAM di Indonesia

Mengumpulkan data dari berbagai sumber termasuk media cetak dan

elektronik tentang kasus pelanggaran HAM di Indonesia

Mengumpulkan data dari berbagai sumber termasuk media cetak dan

elektronik tentang sebab-sebab terjadinya kasus pelanggaran HAM di

Indonesia

Mengasosiasikan

Mencari hubungan pelanggaran HAM dengan aspek social budaya , politik,

ekonomi dan Hankam dalam kehidupan masyarakat Indonesia

Mencari hubungan pelanggaran HAM dengan nilai-nilai Pancasila dan pasal-

pasal UUD NRI 1945, dan UU No. 39/1999

Mencari hubungan pelanggaran HAM dengan Piagam HAM Internasional (

The Universal Declaration of Human Rights)

Mengkomunikasikan

Mempresentasikan hasil analisis tentang berbagai kasus pelanggaran HAM di

Indonesia

Menyampaikan hasil temuan tentang kasus pelanggaran HAM dalam bentuk

lisan, tulisan, gambar atau media lainnya

60 menit

Penutup

Bersama Peserta didik menyimpulkan Kasus pelanggaran HAM di

Indonesia

Memberikan tugas mengamati kasus pelanggaran HAM di lingkungan

sekolah dan masyarakat sekitarnya

Melaksanakan pos tes lisan

15 menit

187

Pertemuan Kedua

Rincian Kegiatan Waktu

Pendahuluan

Merefleksi pembahasan pengertian HAM dan Pelanggaran HAM di Indonesia

Menagih dan mengingatkan tugas minggu sebelumnya untuk mengamati

berbagai kasus pelanggran HAM di lingkungan sekolah dan masyarakat

sekitarnya

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Melaksanakan pretes lisan tentang pelanggaran HAM yang terjadi di

lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya

15 menit

KegiatanInti

Mengamati

Mengamati/ menganalisis berbagai kasus pelanggaran HAM yang terjadi

dilingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya

Menanya

Menanyakan sebab-sebab terjadinya kasus pelanggaran HAM yang terjadi di

lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya

Mengeksperimenkan/mengeksplorasi-kan

Menentukan sumber data akurat yang ada di lingkungannya berkaitan dengan

kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di lingkungan sekolah dan

masyarakat sekitarnya

Mengasosiasikan

Mencari hubungan pelanggaran HAM yang terjadi di sekolah dan masyarakat

sekitarnya dengan pelaksananaan nilai-nilai Pancasila dan pasal-pasal UUD

NRI Tahun 1945 serta UU No.39/1999

Mengkomunikasikan

Membuat laporan berbagai kasus pelanggaran HAM di lingkungan sekolah

dan masyarakat sekitarnya

Menyampaikan hasil temuan tentang kasus pelanggaran HAM dalam bentuk

lisan, tulisan, gambar atau media lainnya

60 menit

Penutup

Bersama Peserta didik menyimpulkan macam pelangagaran HAM di

lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya

Memberikan tugas menyususn laporan dan presentasi tentang pelanggran

HAM di lingkungannya

Melaksanakan pos tes lisan

15 menit

Pertemuan Ketiga

Rincian Kegiatan Waktu

Pendahuluan

Merefleksi hasil tugas yang sudah terkumpul

Menagih dan mengingatkan tugas menyusun laporan tentang kasus

pelanggaran HAM di lingkungan sekitar

Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui presentasi

15 menit

188

Rincian Kegiatan Waktu

KegiatanInti:

Mengamati

Mengamati presentasi siswa dari kelompok lain tentang kasus pelanggaran

HAM di lingkungan sekitarnya

Menanya

Menanyakan sebab-sebab terjadinya kasus pelanggaran HAM yang terjadi

lingkungan sekitarnya

Mengeksperimenkan/mengeksplorasi-kan

Menentukan sumber data akurat yang ada di lingkungannya berkaitan dengan

kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

Mengasosiasikan

Mencari hubungan pelanggaran HAM yang yang terjadi di lingkungan

sekitarnya dengan peraturan-peraturan tentang HAM yang berlaku

Mengkomunikasikan

Mempresentasikan berbagai kasus pelanggaran HAM di terjadi di lingkungan

sekitarnya dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara

Menyampaikan hasil temuan tentang kasus pelanggaran HAM dalam bentuk

lisan, tulisan, gambar atau media lainnya

45 menit

Penutup

Peserta didik melaksanakan tes tertulis ulangan harian

Memberikan tugas membaca untuk pertemuan berikutnya tentang upaya

pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM

30 menit

Penilaian

1. Tugas

- Mengumpulkan data dari berbagai sumber tentang berbagai kasus pelanggaran HAM di

Indonesia, di lingkungan sekolah dan sekitarnya, dan di dunia Internasional dalam rangka

kehidupan berbangsa dan bernegara

- Diskusi kelompok membahas hasil pengamatan dan penugasan

- Membuat laporan hasil pengamatan dan penugasan

- Mempresentasikan hasil penugasan dan pengamatan di depan kelas

(format presentasi terlampir)

2. Observasi

Menilai kegiatan pengamatan dan tanya-jawab dan penyusunan laporan dalam kelompok berkaitan

contoh kasus pelanggaran HAM dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah dan masyarakat

sekitarnya

3. Portofolio,

Penilaian ini digunakan untuk menilai hasil pekerjaan baik individu maupun kelompok tentang

kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia, dalam kehidupan lingkungan sekolah dan

masyarakat sekitarnya dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara(format portofolio

terlampir)

189

4. Tes

Digunakan untuk menilai hasil belajar secara individu tentang Kasus pelanggaran HAM

Sumber/Referensi;

Buku Pegangan Kurikulum 2013

Buku PPKn kelas X

UUD NRI Tahun 1945

The Universal Declaration of Human Rights

http://psb-psma.go.org.id

Wates, ..... September 2013

Mengetahui

Kepala SMA SMA 2 Wates Guru Mata PPKn

.................................. ..................................

NIP. NIP.

CatatanKepalaSekolah

....................................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................................

....................................................................................................................

190

Lampiran:

a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi

LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI

DAN KINERJA PRESENTASI

Mata Pelajaran : PPKn

Kelas/Program : X/Wajib kelompok A

Kompetensi : KD 3.1dan 4.1

No NamaSiswa

Observasi Kinerja Presentasi Jml

Skor NilaI Akt tgjwb Kerjsm Prnsrt Visual Isi

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Excely Faza Janeeta 4 4 3 4 3 3 21

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

Dst

Keterangan pengisian skor

4. Sangat tinggi

3. Tinggi

2. Cukup tinggi

1. Kurang

191

Pretes/postes

Pretes/Postes Pertama

A. Berilah tanda ceklist pada kolom Benar atau Salah

No Pernyataan Benar Salah

1. Seorang majikan dapat menyuruh pramu wismanya untuk

khusus melayaninya selama 24 jam, karena dia sudah membayar

mahal untuk itu.

2. Mahasiswa dapat menuntut pemerintah untuk membangun

kembali kampus yang dirusak oleh mahasiswa saat melakukan

demo kenaikan BBM

3. Seorang gubernur dapat menggusur pedagang kaki lima sesuai

dengan kebijakan pemerintah

4. Seorang anak dapat menuntut orang tuanya yang penghasilannya

pas-pasan untuk membelikan motor baru karena memang

kewajiban orang tua untuk memenuhi hak anaknya

5. Seorang siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran jika belum

melunasi kewajiban administratif

6. Anggota masyarakat tidak berhak untuk menikmati fasilitas

PLN maupum Telkom jika tidak memenuhi kewajiban

membayar tepat pada waktunya

B. Jawablah petanyaan berikut ini

1. Jelaskan pengertian HAM!

Jawab:.....................................................................................................................................

................................................................................................................................................

..........................................................................................................

2. Uraikan penggolongan HAM ditinjau dari objeknya !

Jawab:.....................................................................................................................................

................................................................................................................................................

........

3. Berikan contoh pelanggaran HAM di berbagai lingkungan kehidupan dan seba-sebabnya!

( 5 kasus pelanggaran HAM)

Jawab:.....................................................................................................................................

................................................................................................................................................

........

4. Berikan analisis faktor penyebab terjadinya pelanggaran HAM !

Jawab:.....................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.......

5. Berikan analisis hubungan antara pelanggaran HAM tertentu dengan peraturan peraturan

yang berlaku !

Jawab:.....................................................................................................................................

................................................................................................................................................

........

192

b. Lembar Kerja Penyusunan Laporan ( dibagikan sebelum ke Perpustakaan )

1. Buatlah laporan pengamatan data dari berbagai sumber tentang berbagai kasus pelanggaran

HAM di Indonesia, di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya dalam rangka

kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Laporan tersebut diketik dalam kertas HVS ukuran A 4, dengan huruf Time New Roman 12,

line spacing double, Batas kanan 4 cm, kiri 3 cm, atas 4 cm, bawah 3 cm

3. Kirim laporan sebelum pertemuan berikutnya ke alamat e-mail saya (...)

4. Struktur laporan adalah sebagai berikut:

A. Judul Kasus Pelanggaran HAM

B. Tujuan Penulisan Laporan

C. Landasan teori

D. Analisis faktor–faktor penyebab timbulnya kasus pelanggaran HAM

(Analisis hubungan pelanggaran HAM dengan aspek Politik, Ekonomi, Sosbud dan

Hankam dalam kehidupan masyarakat Indonesia)

E. Analisis hubungan antara Kasus pelanggaran HAM dengan Peraturan tentang HAM

F. Kesimpulan

G. Referensi

193

FORMAT PENILAIAN LAPORAN HASIL PENUGASAN

(PORTOFOLIO)

Mata Pelajaran : PPKn

Kelas/Peminatan : X/MIA dan IIS

MateriPokok : Pelanggaran HAM

No NamaSiswa

AspekPenilaian

Skor

rata-

rata

Nilai

Vis

ual

Ket

elit

ian

Kej

uju

ran

Pen

yaj

ian

Dat

a

Jaw

aban

Per

ta

ny

aan

1. Arsita Safitri 3 4 4 3 3 3,33 83

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

SAMSURIE-mail: [email protected]

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN HUKUMFAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MGMP PKN SMA KABUPATEN KULONPROGO, 14 MEI 2013

Pencapaian tujuan pembentukan warga negara yang baik dalam sistem pendidikan nasional kental dipengaruhi oleh suasana politik.

Tiap-tiap rezim politik memiliki iktikad untuk mengaktualisasikan Pancasila dalam segenap kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila rentan ditafsirkan untuk kepentingan masing-masing periode rezim.

Kegelisahan umum terhadap kajian Pancasila yang “terbatas” dalam standar isi (2006) mata pelajaran PKn.

Standar Isi PKn (2006) dinilai “Kering” dengan kajian Pancasila.

Pancasila salah satu dari delapan materi pokok PKn

Kondisi saat ini (kenakalan remaja, korupsi) menyalahkan “ketiadaan “NILAI-NILAI MORAL PANCASILA MODEL P4 dalam PKn sekarang.

Pembelajaran PKn masih hapalan dan kesulitan menerjemahkan SK dan KD (temuan di beberapa forum seperti PLPG SD Rayon 111 UNY) .

Negara-negara Asia ditandai oleh modernitas ganda yang memberikan kekayaandan konteks yang komplek bagi perkembangan pendidikan kewarganegaraan.

Pendidikan kewarganegaraan Asia lebih ditandai oleh konsepsi-konsepsikebajikan moral dan nilai-nilai personal daripada nilai-nilai publik dankewargaan.

Masyarkat kewargaan (civil society) disusun secara berbeda di Barat dan dinegara-negara Asia, namun tak pernah dapat memainkan peran penting.

Negara-bangsa menjalankan peran yang sama antara di negara-negara Asia danBarat berkaitan dengan pendidikan kewarganegaraan.

Ada semacam ketegangan antara pendidikan kewarganegaraan, mata-matapelajaran sekolah, dan kurikulum akademik.

Para guru menjadi pemain penting ketika ia hadir untuk mengimplementasikanpendidikan kewarganegaraan di sekolah.

Organisasi kesiswaan dalam menanggapi pendidikan kewarganegaraan perludilakukan dalam menentukan pertimbangan (Kennedy & Fairbrother dalam Samsuri, 2012: 50).

Sektor PRINSIP PENGORGANISASIAN

PRIMER

MATA

PELAJARAN

TUNGGAL/WAJIB

(Civics/Civic Education/Citizenship Education)

WAJIB atau PILIHAN

SEKUNDERTERINTEGRASI

DENGAN MATA PELAJARAN LAIN (MISAL: SEJARAH,

GEOGRAFI, SOCIAL STUDIES)

TERINTEGRASILINTAS MATA

PELAJARAN

KEGIATAN EKSTRA

KURIKULER

(Kennedy, 2009:8; Kerr, 1999:15)

SEBELUM ORDE BARU

KEWARGANEGARAAN (1957), CIVICS (1961)KEWARGAAN NEGARA (1962)

MASYARAKAT SOSIALIS INDONESIA PANCASILA

SELAMA ORDE BARU

PENDIDIKAN KEWARGAAN NEGARA (1968)

PENDIDIKAN MORAL PANCASILA, (1973, 1975, 1984) PENDIDIKAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA, PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA, PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (1994), PENDIDIKAN P4 DERIVASI PENDIDIKAN PANCASILA

MANUSIA INDONESIA SEUTUHNYA BERMORAL PANCASILA P4 sbg deskriptor Civic Virtues

SETELAH ORDE BARU

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (KBK 2004, STANDAR ISI 2006)

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (VERSI RANCANGAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013)

PANCASILA

PANCASILA dan PILAR-PILAR KEBANGSAAN

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL)

KERANGKA DASAR KURIKULUM(Filosofis, Yuridis, Konseptual)

STRUKTUR KURIKULUM

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

SILABUS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

STANDARPROSES

STANDAR PENILAIAN

BUKU TEKSSISWA

PEMBELAJARAN & PENILAIAN

PEDOMAN

Kerangka Kerja Penyusunan KTSP 2006

Oleh Satuan Pendidikan

Pola Pikir KBK 2004 Pola Pikir KTSP 2006

Pola Pikir Kurikulum 2013

(Sumber: Kemdikbud, 2013)

Lengan Kiri

Muka Kiri

Kerah

Lengan Kanan

Muka Kanan

Saku

Belakang

Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006

(Sumber: Kemdikbud, 2013)

Kemeja Lengan Panjang Warna Biru Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83

cm; Lengan 58 cm)

58 cm

38 cm

83 cm92 cm

86 cm

Lengan Kiri Lengan KananMuka KananMuka Kiri Belakang

saku

kerah

Pola Pikir Kurikulum 2013

10

(Sumber: Kemdikbud, 2013)

Peran Pemerintah

Pe

ran

Gu

ru/S

atd

ik

Efe

ktiv

itas

wak

tu p

em

be

laja

ran

Kurikulum2013

KBK 2004

KTSP 2006

Alo

kasi

wa

ktu

pe

rsia

pan

sila

bu

sd

anre

vie

w b

uku

Efektivitas waktu pembelajaran

Alokasi waktu guru untuk persiapansilabus dan review buku ajar

Pembagian peran Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru dalam Kurikulum dan Efektivitas Waktu Pembelajaran

... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuanpendidikan untuk

meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran .....11

(Sumber: Kemdikbud, 2013)

Elemen Ukuran Tata kelola KTSP 2006 Kurikulum 2013

Guru

Kewenangan Hampir mutlak Terbatas

Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi. Bagi yang rendah masih terbantu dengan adanya buku

Beban Berat Ringan

Efektivitas waktu untuk kegiatan pembelajaran

Rendah [banyak waktu untuk persiapan]

Tinggi

Buku

Peran penerbit Besar Kecil

Variasi materi dan proses Tinggi Rendah

Variasi harga/beban siswa Tinggi Rendah

Siswa

Hasil pembelajaran Tergantung sepenuhnya pada guru

Tidak sepenuhnya tergantung guru, tetapi juga buku yang disediakan pemerintah

Pemantauan

Titik Penyimpangan Banyak Sedikit

Besar Penyimpangan Tinggi Rendah

Pengawasan Sulit, hampir tidak mungkin Mudah

Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum

12

(Sumber: Kemdikbud, 2013)

Proses Peran KTSP 2006 Kurikulum 2013

Penyusunan Silabus

Guru Hampir mutlak [dibatasi hanya oleh SK-KD]

Pengembangan dari yang sudah disiapkan

Pemerintah Hanya sampai SK-KD Mutlak

Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan Supervisi pelaksanaan

Penyediaan Buku

Penerbit Kuat Lemah

Guru Hampir mutlak Kecil, untuk buku pengayaan

Pemerintah Kecil, untuk kelayakan penggunaan di sekolah

Mutlak untuk buku teks, kecil untuk buku pengayaan

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Guru Hampir mutlak Kecil, untuk pengembangan dari yang ada pada buku teks

Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan dan pemantauan

Supervisi pelaksanaan dan pemantauan

PelaksanaanPembelajaran

Guru Mutlak Hampir mutlak

Pemerintah Daerah Pemantauan kesesuaian dengan rencana [variatif]

Pemantauan kesesuaian dengan buku teks [terkendali]

Penjaminan Mutu

Pemerintah Sulit, karena variasi terlalu besar Mudah, karena mengarah pada pedoman yang sama

Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum

13(Sumber: Kemdikbud, 2013)

Menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang terdiri dari:

Buku pegangan siswa

Buku pegangan guru

Menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan.

Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah dalam pelaksanaan pembelajaran.

Langkah Penguatan Tata Kelola

14

(Sumber: Kemdikbud, 2013)

Kompetensi Inti

terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu,

gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.

berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar.

Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.

Memuat konten /topik materi pelajaran, dan Kompetensi yang meliputi aspek pengetahuan,

sikap dan keterampilan yang bersumber kepadaKompetensi inti

(1) Kompetensi Inti dan Kompetensi DasarKelompok Mata Pelajaran Wajib,

(2) Kompetensi Inti dan Kompetensi DasarKelompok Peminatan Matematika

dan Ilmu-ilmu Alam, (3) Kelompok Inti dan Kompetensi Dasar

Peminatan Ilmu-ilmu Sosial, dan KelompokPeminatan Ilmu-ilmu Bahasa.dan Budaya

Kompetensi Inti meliputi:1. sikap keagamaan (kompetensi inti 1), 2. sikap sosial (kompetensi inti 2), 3. pengetahuan (kompetensi inti 3), dan 4. penerapan pengetahuan (kompetensi inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi

Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif.

Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching), yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (kompetensi kelompok 3) dan penerapan pengetahuan (kompetensi Inti kelompok 4).

18

Mata PlajaranKelas

X XI XII

Kelompok Wajib

Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4 4

4 Matematika 4 4 4

5 Sejarah Indonesia 2 2 2

6 Bahasa Inggris 2 2 2

Kelompok B

7 Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2 2 2

8 Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal) 2 2 2

9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan lokal)

3 3 3

Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 24 24 24

Kelompok Peminatan

Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 18 20 20

Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMK) 26 26 26

Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah

18(Sumber: Kemdikbud, 2013)

MATA PELAJARANKelas

X XI XIIKelompok A dan B (Wajib) 24 24 24Peminatan Matematika dan IPAI 1 Matematika 3 4 4

2 Biologi 3 4 43 Fisika 3 4 44 Kimia 3 4 4

Peminatan SosialII 1 Geografi 3 4 4

2 Sejarah 3 4 43 Sosiologi & Antropologi 3 4 44 Ekonomi 3 4 4

Peminatan BahasaIII 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4

2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 43 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 4 44 Antropologi 3 4 4

Mata Pelajaran Pilihan dan PendalamanPilihan Pendalaman Minat atau Lintas Minat 6 4 4

Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu 60 72 72Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu 42 44 44

Struktur Kurikulum Peminatan SMA

19

(Sumber: Kemdikbud, 2013)

BELAJAR DARI MASA LAMPAUUNTUK MEMBANGUN WARGA NEGARA HANDAL DI MASA KINI DAN MASA DEPAN

SEBUAH PESAN BIJAK:

WARGA NEGARA YANG BAIK TIDAK DILAHIRKAN,TAPI DICIPTAKAN…DIBENTUK MELALUI PENDIDIKAN

GBHN Tujuan Pendidikan Nasional Formulasi Pendidikan Pancasila

1973

(Tap MPR RI

No. IV/MPR/

1973)

…untuk membentuk manusia-manusia pembangunan yang ber-Pancasila dan untuk membentuk Manusia

Indonesia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, dapat

mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab, dapat menyuburkan sikap demokrasi dan penuh

tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang

luhur, mencintai Bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan yang termaktub

dalam Undang-undang Dasar 1945.

… kurikulum di semua tingkat pendidikan mulai dari Taman Kanak-

kanak sampai Perguruan Tinggi, baik negeri maupun swasta harus

berisikan Pendidikan Moral Pancasila dan unsur-unsur yang cukup untuk

meneruskan Jiwa dan Nilai-nilai 1945 kepada Generasi Muda.

1978

(Tap MPR RI

No. IV/MPR/

1978)

…untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan,

mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan agar

dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta

bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Pendidikan Pancasila termasuk Pendidikan Moral Pancasila dan unsur-

unsur yang dapat meneruskan dan mengembangkan jiwa dan nilai-

nilai 1945 kepada generasi muda dimasukkan ke dalam kurikulum di

sekolah-sekolah, mulai dari Taman Kanak-kanak sampai universitas, baik

negeri maupun swasta.

1983

(Tap MPR RI

No. II/MPR/

1983)

…untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan,

mempertinggi budi pekerti, memperku.at kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan

cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun

dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Pendidikan Pancasila termasuk pendidikan pelakasanaan Pedoman

Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), Pendidikan Moral Pancasila

dan unsur-unsur yang dapat meneruskan dan mengembangkan jiwa,

semangat dan nilai-nilai 1945 kepada generasi muda harus makin

ditingkatkan dalam kurikulum sekolah-sekolah dari taman kanak-kanak

sampai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, dan di lingkungan

masyarakat.

1988

(Tap MPR RI

No. II/MPR/

1988)

…untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja

keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani.

…menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta pada Tanah Air, mempertebal semangat

kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. …menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri serta

sikap dan perilaku yang inovatif dan kreatif. …mewujudkan manusia-manusia pembangunan yang

dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Pendidikan Pancasila termasuk pendidikan Pedoman Penghayatan dan

Pengamalan Pancasila (P4), Pendidikan Moral Pancasila, pendidikan

sejarah perjuangan bangsa serta unsur-unsur yang dapat meneruskan

dan mengembangkan jiwa, semangat dan nilai-nilai kejuangan

khususnya nilai-nilai1945 kepada generasi muda, dilanjutkan dan

makin ditingkatkan di semua jenis dan jenjang pendidikan mulai dari

taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.

1993

(Tap MPR RI

No. II/MPR/

1993)

…untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh,

cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, professional, bertanggung jawab, dan

produktif serta sehat jasmani dan rohani. …menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa

cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial serta

kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi ke

masa depan. …menumbuhkan rasa percaya diri dan budaya belajar di kalangan masyarakat terus

ditingkatkan agar tumbuh sikap dan perilaku yang kreatif, inovatif, dan keinginan untuk maju.

…pendidikan Pancasila termasuk pendidikan Pedoman Penghayatan dan

Pengamalan Pancasila (P4), pendidikan moral Pancasila, pendidikan

kewarganegaraan, pendidikan sejarah perjuangan bangsa serta unsur-

unsur yang dapat meneruskan dan mengembangkan jiwa, semangat

dan nilai kejuangan, khususnya nilai 1945, dilanjutkan dan ditingkatkan

di semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan termasuk prasekolah.

1998

(Tap MPR RI

No. II/MPR/

1998)

…untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh,

cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, professional, bertanggung jawab, dan

produktif serta sehat jasmani dan rohani. …menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa

cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial serta

kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi ke

masa depan. …menumbuhkan rasa percaya diri dan budaya belajar di kalangan masyarakat terus

ditingkatkan agar tumbuh sikap dan perilaku yang kreatif, inovatif, dan keinginan untuk maju.

Pendidikan Pancasila termasuk pendidikan Pedoman Penghayatan dan

Pengamalan Pancasila (P4), pendidikan moral Pancasila, pendidikan

agama, dan pendidikan kewarganegaraan dilanjutkan dan ditingkatkan di

semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan termasuk prasekolah sehingga

terbentuk watak bangsa yang kukuh.

Kompetensi Inti (sama untuk semua mata pelajaran?)

RUANG LINGKUP MATERI

•Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1. PANCASILA

2. UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

3. NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

4. BHINNEKA TUNGGAL IKA

•Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

•Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KINI KE DEPAN:

memperkokoh identitas nasional (Pancasila) dan tanggung jawab publik

kewargaan untuk mencapai tujuan nasional sbgm dimuat dalam Pembukaan

UUD 1945 POLITIK NEGARA

KINI dan SEKARANG:

KEHARUSAN POLITIK REZIM untuk MENGAKTUALISASIKAN

nilai-nilai dasar Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara

Keutuhan Karakter

WNI

Pancasila sebagai dasar negara tidak direduksi dalam berbagai kebijakan (pendidikan) nasional.

Meski berganti nomenklatur PKn menjadi PPKn atau apapun namanya, Pancasila tetap harus menjadi great oughtpembentukan warga negara yang handal bagi bangsa dan negaranya.

Memperkokoh identitas kebangsaan dan tanggung jawab kewargaan ke dalam sebagai warga negara Indonesia.

Memperkuat peran dan kemampuan keluar sebagai tanggung jawab menjadi anggota warga dunia.

Penataan PKn menjadi PPKn dalam Kurikulum Nasional jangan sekadar

membubuhkan pilar-pilar kebangsaan, namun seyogianya berbasis

kepentingan politik negara sebagaimana dimaksud dalam cita dan tujuan

bernegara di Pembukaan UUD 1945, bukannya semata-mata bergantung

kepada kepentingan politik rezim kekinian.

Perlunya objektivikasi Pancasila dalam pengembangan kajian PPKn sebagai

bentuk usulan penataan PKn sekarang, dengan mengubah orientasi “mitos” dan

“ideologis” ke orientasi “ilmu” (Kuntowijoyo, 1996).

Objektivikasi Pancasila dalam pembelajaran PPKn tidak sekadar mengkaji dan

menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila sebagai kebenaran sejarah, tetapi

menjadikan Pancasila yang fungsional dan bermakna dalam kehidupan sehari-

hari.

• - Penjabaran Kompetensi Inti dan KompetensiDasar

• - Sumber Belajar Buku Pegangan Guru, Buku Pegangan Siswa, Buku “Babon”

• - Dokumen Kurikulum

Profesionalisme Guru, KulturSekolah, Birokrasi Pendidikan,

Politik Pendidikan Nasional

Terimakasih

f I ;\i,ft lCIl3

: Visito Akhmada Bangkit pribadi

"09401241002

)

IKEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTAFAKULTAS ILMU SOSIAL[Tqu: [Tgrg Malang, s52B 1 Tetp, 586'1 68 psw.Z4t, 248, 249, (O2t 4) 548202, F ax(0274) 548201 Website : http://www.fise.uny.ac.id e-mail : [email protected]

Nomol t{? /uN 34.14ipLt2ot3

Lampiran : 1 bendelproposal

Hal ;Permohonanizin penelitian

Kepada Yth : Gubernur DIY

Cq. Kepala Biro Administrasi pembangunan

Di Kepatihan yogyakarta

Dengan hormat kami bermaksud memintakan izin mahasiswa atas nama :

NamaNIM

Program Studi : Pendidikan Kewarganegaraan dan HukumMaksudirujuan : Mencari data untuk penelitian Tugas Akhir.skripsiJudul Tugas Akhir : " Persepsi Guru Pendidikan Kewarganegaraan Bersertifikat Pendidik di SMA

Negeri Se-Kabupaten Kuronprogo terhadap Kebijakan Kurikulum pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan Tahun 2013 ,

Atas perhatian dan izin yang diberkan kami ucapkan terimakasih

Tembusan Yth :

1. Kepala Bapeda Kulonprogo2. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kulonprogo3. Ketua Jurusan PKn & H FIS UNy4. TU FIS UNY (arsip)

5. Mahasiswa Yang bersangkutan

,/Sl/,zl auJl g

2l'.u*\

r. Ajat Sudrajat, M,Ag.tP. 19620321 198903 1 001

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA\. ,,SEKRETARIAT DAERAHKompleks Kepatihan, Danurejan, Telepon (o2v4) s62811 - s62814 (Hunting)

YOGYAKARTA 552,13

SURAT KETERANGAN / IJIN070t3229Nt4t2013

Mengingat ; 1. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2006, tentang Perizinan bagi Perguruan Tinggi Asing,Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing dan Orang Rsing Oatammelakukan Kegitan Penelitian dan Pengembangan di lndonesia;

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2007, tentang Pedoman penyelenggaraanPenelitian din Pengembangan di Lingkungan Departemen Dalam Negeridan PemerintatrDaerah;

3. Peraturan Gubernur Daerah lstimewa Yogyakarta Nomor 37 Tahun 2008, tentang Rincian Tugas danFungsi Satuan Organisasi di Lingkungan Sekretariat Daerah dan Sekretariai Dewan PerwakilanRakyat Daerah.

4. Perattlran Gubernur Daerah lstimewa Yogyakarta Nornor 18 Tahun 2009 tentang Pedoman pelayanan

Perizinan, Rekomendasi Pelaksanaan Survei, Penelitian, Pendataan, Pengembangan, pengkajian,

dan Studi Lapangan di Daerah lstimewa yogyakarta.

DIIJINKAN untuk melakukan kegiatan survei/penelitian/pendataan/pengembangan/pengkajian/studi lapangan kepada:

Membaca Surat : Dekan Fak. llmu Sosial UNY

Tanggal : 10 Aprit 2013

Nama

AlamatJudul

Lokasi

Waktu

Dengan Ketentuan

Tembusan :

1. Yth. Gubernur Daerah [stimewa Yogyakarta (sehagai laporan);2. Bupati Kulon Progo cq KPT3. Ka. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Dly4. Dekan Fak. llmu Sosial l..lNY

5. Yang Bersangkutan

Nomor : 747lUN.34.141PU2013

Perihal : ljin Penelitian

VISITO AKHMADA BANGKIT PRIBADIKARANGMALANG, YOGYAMRTA

NIP/NIM : 094A1241A02

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARMN BERSERTIFIKAT PENDIDIK DISMA NEGERI SE.KABUPATEN KULON PROGO TERHADAP KEBIJAKAN KURIKULUMPENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN TAHUN 2013SMA NEGERI SE.MBUPATEN KULON PROGO Kota/Kab. KULON PRoGo15 April 2013 s/d 15 Juli 2013

Dikeluarkan di Yogyakarta

Pada tanggal 15 April 2013

A.n Sekretaris Daerah

Asisten Perekonomian dan Pembangunan

'1 ' Menyerahkan surat _kelerangani ijin survei/penelitian/pendataan/pengembangan/pengkajian/studi lapangan .) dariPemerintah Daerah DIY kepada BupatiMalikota melalui institusi yang-berwening mengeiuarkan ijin aimalsua;

'

2' Menyeiahkan soft copy hasil penelitiannya baik kepada Gubernur Daerah istimewa Yogya(arta melalui BiroAdministrasi Pembangunan Setda DIY dalam compact disk (CD) maupun mengunggah (riploaA) melalui website

_ adbang.jogjaprov.go.id dan menunjukkan eetakan asliyang sudah disahkan dan OiOuOuni cap'institusi;3, ljin ini hanya dipergunakan uniuk keperluan ilmiah, Qan pemegang ijin wajib mentaati keienluan yang berlaku di

lokasi kegiatan;4. ljin penelitian dapat diperpanjang maksimal 2 (dua) kali dengan menunjukkan surat ini kembali sebelum berakhir

waktunya setelah mengajukan perpanjangan melalui website adbang.jogjdprov.go.id;5' tjin yang diberikan dapat dibatalkan sewaktu-waklu apabila pemlla-ng'ijin ini tidak memenuhi ketentuan yang

berlaku.

6ffiw

i Pembangunan

Mernperhatikan

Nlengi ngat

Diizinlian ltcpirdaNIM / NIPP'I/l nstans i

I(eperiuanJ ud r-rl/-l'enr a

Lol<as i

Waktu

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGOI}ADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TE,RPADU

Alanrat: Jl. KHA Dahlan, wates, Kulon Progo Tetp.(0274) 774402 Kode Pos 55611

SURAT KETERANGAN / IZINNomor | 070.2 l00325llY 12013

Surat dari Seliretariat Daerah Provinsi DIY Nomor: 01013229lY l4l2013, TANGCAL l5 APRIL 2013,

PEI{II-IAL PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

I . I(eputgsal Menteri Dalapr Negeri Norror 6l Tahun I 983 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Pelal<sanaan Penelitian dan Pengerrrbangan cli Lingkungan Depafienlen Dalam Negeri;

?. Peraturan Gubertrur Daerah Istimewa Yogyakarta Nouor l8 Tahun 2009 tentang Pedonlan Pelayanan

perizinan. Rel<ornendasi Pelaksanaan Survei, Penelitian, Pengembangan, Pengkajian dan Studi

Lapangan di Daerali lstir.newa Yogyakarta;j. perattuian Daerah l(abllpaten I(ulon Progo Norror: l5 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan

Daerah l(abupatep Kulon Progo Nonror: l2 Tahun 2000 tentang Pembentul<an Organisasi dan Tata

I(erja Dinas Daerah;4. Irerituran Bupati I(Lrlorr Progo Norlor: 56 Tahun 2007 tentang Pedotllan Pelayanan pada l(antor

Pelayanan Terpadu l(abupaten l(ulon f'rogo.

VISITO AKHMADA BANGKIT PRIBADI0940t241002UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTAIZIN PENELITIANPBRSEPSI GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERSERTIFIKATPENDIDIK DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KULON PROGO TBRHADAPI(BBIJAKAN KURIKULUM PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KBWARGANEGARAAN TAHUN 20I3

SMA NEGERI SE-I(ABUPATEN I(ULON PROCO

: l5April20l3sid l5Juli20l3

L Terlebilt r.lahLrlu rnepernui/ntelapollian cliri l<epada Pe.jabat Pernerintah setetnpat untul< rllerrdapat petun.iul< seperlurrya.

2, Wa.jib nten.jaga tata tertib dan rnentaati l(etentuan-l(etentuan yang berlaku.

3. Wa't ib rneri:,Jrahl<an hasil Penelitian/Riset l<epada Bupati I(ulon Progo c.q. I(epala Badan Penanarran Modal dan Perizinan'l'erpadLr I(abLrpaten I(ulon Progo.

untr-rl< l<cpcrttirrgarn i lrtt iah.

5. SLrrat izin ini clapat dia.iultan untLtl< trlendapat perpan jangan bila diperlukan.

6. Sr,rrat iz-in ini dapat dibatalkan serval<tu-rvaktu apabila tidal< dipenulti ketentuan-l(etentuan tersebut diatas.

I(erpLtdian diharap l<epacla para Pe.labat Pemelintalt setentpat untuk dapat trrentbatltu seperlunya.

Ditetapkan di : WatesPada Tanggal : 17 APril 2013

Tenrbusan l<epada Yth. I

l. Bupati I(ulon I)r'ogo (Sobagai I-alloratr)2. i(cplill llapl'rcdii I(abLrpaton I(ulon I)r'ogtr

3, l(epalir I(attlol I(csbitrtgpol I(abirpatcrt l(Ltlorr I'roqo.1. l..cpii la I )irtlrs l'cntl id i karl l\abLlpiltcll I''tt lotl I't'ogtr

.'. l\.r\.ll:, \\l,\ \eF!ll(r. Yarrg []crsartgkLttan

7. Arsip

Tiii,u\ A11(xP NANAMAN MODALZIqN.TRPAUl- /, \-H

inbina Tk.I ; IV/b19630801 r99003 2 002

PEMERINTAH KABUPATEN KLILON PROGODINAS PENDIDIKAN

SMANEGERI l GALTIRJl* : Pendelmn, Tirtoralwyt, Galur, KulonProgo, Yognkot* Kode Pos 55661 Telp. {A27$ 7104022

SURAT KETERANGANNomor:070/ 199

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMA N I GALUR menerangkan bahwa

pada tanggal20 Mei 2013, mahasiswa tersebut di bawah ini :

NAmA : VTSITO AKHMADA BANGKIT PRIBADI

NIM :09401241002

Fakultas/Instansi : Fakultas Ilmu SosiaUUniversitasNegeriYogyakarta

Alamat rumah : Perum Puri Wates Asri No. 7 Sebokarang, Wates, Kulon

Progo, Yogyakarta

Telah melakukan penelitian uiltuk penyusunan stripsi dengan judul "Persepsi Guru

Pendidikan Kewarganegaraan Bersertifikat Pendidik Di SMA Negeri Se-Kabup*ten

Kulon Progo Terhadap Kebijakan Kurikulum Pendidikan Pancasila dan

Kervarganegaraan Tahun 2013' padatanggal20 Mei 2013.

Demikian surat ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

to-tlu Wf'91XG J:r-Lqry.

20 Mei 2013

19531107 198403 I 002

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGODINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI I GIRIMULYOAlamat : Jalan Goa Kiskenda No 1 Giripurwo Girimulyo Telg.0274-7997440 Kulon Progo 55674

SURAT KETERANGANNomor z 0701123

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMA N I GIRIMULYO menerangkan bahwa pada

tanggal 16 Mei z0lS,mahasiswa tersebut di bawah ini :

Nama

I{IM

Fakultas/Instansi

Alamat rumah

: YISITO AKHMADA BA}[GKIT PHBADI

z 09401241N2

: Fskultas Ilmu SosiallUniversitas Negeri Yogyakarta

: Perum Puri lVates Asri No. 7 Sebokarang, Wates, Kulon

Progo, Yogyakarta

Telah melakukan pnelitian untuk penyusunan skripsi dengan judul "Persepsi Guru Pendidikan

Kewarganegaraan Bersertifikat Pendidik Di SMA Negeri Se-Kabupaten Kulon Progo Terhadap

Kebijakaa Kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Tahun 20l3u.

Demikian surat ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Girimulyo, 16 Mei 2013

WAHONO

6;"q

NrP. 19580313 198203 I 008

PEMERINTAH KABUPATEN KUTON PROGODINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1. KALIBAWANGAlamat : Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo I 087838541'454

Yang bertanda tan

sebagai berikut:

Nama

No Mahasiswa

Tempat l(uliah

Program Studi

SURAT KETERANGANNomor: 071"1 1,56

gan di bawah ini l(epala SMA Negeri 1 l(alibawang menerangkan

VISITO AKHMADA BANGI(IT PRIBADI

09401"241,002

U N IVERSITAS N EG ERI YOGYAI(ARTA

Pendidikan Kewarganegaraan

Bahwa mahasiswa tersebut benar-benar telah melakukan penelitian di SMA Negeri 1"

l(alibawang pada Tanggal 16 Mei 2013 sebagai bahan penyusunan Sl<ripsi dengan

judul " PERSEPSI cURU PENDIDIKAN l(EWARGANEGARAAN BERSERTIFIKAT PENDIDII(

DI SMA NEGERI SE- KABUPATEI.J I(ULOI'i PROGC TERHADAP I(EB!JA.I(At\ I(URIKULUM

PENDIDII(AN PANCASILA DAN I(EWARGANEGARAAN TAHUN 2OT3,,

Surat keterangan ini l<ami buat dengan sesungguhnya, agar dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

"'k'r*\

ffi

l(alibawang, 16 Mei 2013

A Negeri 1 Kalibawang 1

I(UI(UH PRANOTO

Pembina, lV/at9540427 198703 1 002

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGODINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERIlKOKAPJl. Jambon, Hargorejo, Kokap, Kulon Progo, Yogtakarta 55653 Telephone (0274) 7l 17503

SURAT KETERANGATINomor : 421 ll45

Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala SMA Negeri I Kokap, Kulon Progo :

NamaNIPPangkat / Gol.J ab atan

Menerangkan dengan sesumgguhnya, bahwa :

NamaNPMPT / Instansi

ANANG SUTARTA, S.Pd., M.Si.t9630t25 1984t2 I 002Pembina, IV/aKepala SMA Negeri I Kokap,KulonProgo,Daerah Istimewa Y o gy akarta.

: VISITO AKHMADA BANGKIT PRIBADI.: 09401241002: Universitas Negeri Yogyakarta.

Telah melaksanakan Penelitian Bidang :

Persepsi Guru Pendidikan Kewarganegaraan Bersertifikat Pendidik di SMA Negerise Kabupaten Kulon Progc terhadap Kebijakan Kurikulum Pendidikan Pancasila danKewargane gar aan Tahun 20 I 3 .

18 Mei 2013SMA Negeri 1 Kokap,

i

Tembusan disampaikanikepada Yth. :

1. Yang bersangkutan2. Arsip.

SUTARTA, S.Pd.,. M.Si.IYla.

9630125 t984t2 I 002

dtr

w"

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 LENDAHAlamat : Jatirejo, Lendah, Kulon Progo, Yogyakarta, Telp. 71O25A7

SURAT KETERANGANNomor : O70/206

Yang bertada tangan dibawah ini :

NamaNIP

Pangkat / Gol.Jabatan

MENERANGKAN

NamaNIMPTllnstansi

Drs. MARSUDI RAHARJO

1956121.0198303 1 0L1

Pembina, lV/aKepala Sekolah

VISITO AKHMADA BANGKIT PRIBADI

0940t241.002Universitas Negeri Yogyakarta

Yang tersebut diatas, benar-benar telah melaksanakan Penelitian di SMA Negeri 1 Lendah,

dengan Judul /Tema, "Persepsi Guru Pendidikan Kewarganegaraan Bersertifikat Pendidik" di

SMA Negeri Se-Kabupaten Kulon Progo terhadap kebijakan Kurikulum Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Tahun 2013" .

Demikian surat keterangan ini diberikan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

DL \/rEp n\TT A. -! l L A. lll ip A T_El\i KT jl {--\N pR OGilDI}IAS PFIIDIDII'.A}I

SMA NEGERI 1 PENGASIHl^l^- f./f.l I l.'+nndi^i-^-^t tl \4nro^cnri Pen^:sih Krrlcn Prnoc Yno.,r!.:rdr

E-rnait : 'trr'ri

r"tri"titr'i:r"i.r )"r. ilt '* , ,,r"ir, *"riirrlnr, ,o7, F4'-(anli ;i:t::-K!ri!,{!N P$-OGC!

Yanrv herranria iancnn rii^ -- ^o --- -o--^-

meflerangkan bahw-a:

i.iama

Tempat, tgl. Lahir

I\ I IVI

Pergururan Tinggi

.nli^aY^

s u I<A !. l(-ll I l!.1(A.r\ bAr\

Nomor i 070/258

harvnh lltl kenale sl\4 A Nerlefi I Hensaslll K,ttlon

ITSI?O AKTIMAEA BANGKiT ?R BADi

KulonProgo: 17 Mei 1991

^ri^^Atr]r+rj I z+tt,ltz

Universitas Neg€ri Yo gyakarta

Hroqrl

Teiah rneaoadakan neneiiiian di SMA Neoeri i Penoasih nadaianssal i5 anrii sd 15 ir:ii

2013 grrna rnelengkapi penyelesaian peny{rsunan ttrgas akhirSkipsi dengan jddul :

*FERSEPSI GURU PENDIDIKAN KE\il'ARGANEGAR,AAhI BERSERTIFTKAT

PtrNOIDIK DI SMA IYEGERI SE-KABUPATEN KULON PBOCO TPRIIADAP

KEBiJAK,AJ{ KURIKUKLI]M PEiiiSiDiKA}I PAi\CASILA DAFi

KEWARGANEGABAAN TAHUN 2AI3"

Den-rikian Siirat Keterzir-rgatr ini kami terbiikaii agar da*uai ,iipe+gunaiian sebagai mana

meqtinya. I

l6 ryle! /{_,L1

1016 198501 1 001

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGODINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 SAMIGALUH

Alamat: Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulon Progo, D.l.Yogyakarta, 55673, Telp. 08112504871E-mail : [email protected] Website: http://www.smalsamigaluh.sch.id

S-URAT KETERANGANNomor: 4zo/t6g

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

NIP

PangkaUGol.

Jabatan

Unit Kerja

dengan ini menerangkan bahwa :

Nama

No. Mhs

PT/lnstansi

:Dns.YB SUGIMAN

: 19580610 198403 1 005

: Pembina,lVla

: Kepala Sekolah

: SMA Negeri 1 Samigaluh, Kulon Progo

: VISITO AKHIIilADA BANGKIT PRIBADI

:09401241002

: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

benar - benar telah melaksanakan penelitian di SMA Negeri 1 Samigaluh, Kulon Progo

dengan Judul:

"PERSEPSI GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERSERTIFIKAT

PENDIDIK DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KULON PROGO TERHADAP

KEBIJAKAN KURIKULUM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

, TAHUN 20{3"

Demikian Surat Ketera4gan ini kami buat dengan sebenar - benarnya agar dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Samigaluh, 30 Mei 2013

B SUGI

19580610 198403 1 005

Sekolah,

lVla

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGODINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 SENTOLOAlomat :Banguncipfo Senfolo Kulon Progo Telp. (0274) 7498299

SURAT KETERANGANNomor :{11 .l lfl

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SMA Negeri 1 Sentolo menerangkan

bahwa ;

NamaNIM

Program Studi

Perguruan Tinggi

AIamat

: VISITO AKHMADA BANGKIT PRIBADI

: 09401241002

: Pendidikan Kewarganegaraan

: Universitas Negeri Yogyakarta

: Jalan Karangmalang, Yogyakarta

Benar -benar telah melaksanakan Penelitian observasi di SMA N 1 Sentolo, Kulon

Progo pada tanggal 27 Mei 2013 dengan judul :

,. PERSEPSI GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERSERTIFIKAT

PENDIDIK DI SMA SE- KABUPATEN KULON PROGO TERHADAP KEBIJAKAN

KURIKULUM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN TAHUN 2013".

Demikian surat keterangan ini kami berikan, untuk dapat dipergunakan sebagai

mana mestinya,

Sentolo, 27 Mei 2013

{qLrt D,D}2-V'tv'/ \'*{/ \t"Etnll NeCrn

SE.N-IOLU

NlP. 19540614 198102 1 002

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS TENDIDIKANSMA NEGERI TEMON

Jt. Purworqio Km.12 Kebonrejo, Temon, Ta1p.7117523 Pos. 55654 Kulon hogo

SURAT KETERANGAN

Nomor:07A1133

Yang bertanda tangan di bawah ini :

NarnaNIP.Jabatankrstansi

Drs. SlametRiyadi19580814 198701 I 00rKepala SekolahSMANegeri l Temon

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa:

NamA : VISITO AKHMADA BANGKIT PRIBADINIM :094AD41N2Jurusan : Pendidikan Kewarganegprarm dan Hukum

Universitas Negeri Yogyakarta

Nama tersebut di atas benar-benar telah melaksanakan Kegiatan Penelitian dengan judulnPersepsi Guru Pendidikan Kewargonegaraan Berserttfikat Pmdidik A SMA Negeri se-Kabupaten Kulon Progo Terhudap Kebijakan Kurtkulum Pendidikan Panesslls Danfiewarganegaraan Thhun 2013n di SMA Negeri I Temon Kabupaten Kulon Progo padatanggal 15 Mei 2013.

Demikian surat keterangau ini dibuat untuk dryxdipergunakan sebagaimanames{inya.

frvENo'/*YTa'/

_et\ 80814 198701

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGODINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 WATESJl. Terbahsari,'Wates, Kulon Progo Telp. (0214) 773067 Fax. 0274 774352 KodePos 55611

SURAT KETE,RANGANNomor:070 1249

Yang bertancla tangan di barvah ini I(epala SMA Negeri 1 Wates I(abupaten Kr:lon Progo Provinsi Daerah

I stir-neu,a Yo gyakarta, me 1r eran gkan bahr,va :

Nama : VISITO AKHMADA BANGKIT PRIBADI

Tempat/Tanggal Lahir : Kulon Progo, 17 Mei 1991

:09401241002

: Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Yo gyakarta

Telah melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Wates pada tanggal 14 Mei 2013 untuk

memenuhi Tugas Akhir Skripsi yang berjudul "Persepsi Guru Pendidikan Kewarganegaraan Bersertifikat

Pendidik di SMA Negeri I Wates Se-Kabupaten Kulon Progo Terhadap Kebijakan KurikulumPendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Tahun 2013".

Demikian Surat Keterangan ini di buat sebagai bukti diri bagi mahasiswa yang bersangkutan. agar dapat

dipergunakan sebagai mana mestinya .

NI]\1

Fakultas

Wates, 14 Mei 2013

Tk.I, IV/b570319 198403 2 001

:i t.ii#\7

TINI

.b

$*

e*

Eliarlwrtla^trta1la. .Jl nrvrrrrvr

O7 Desember 2O11

SMA NEGERI 2 WATES

PEMERINTAH DAERAH DAE.RAH ISTIMEWA YOGYAKARTADINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMA NEGERI 2 WATES

Jalan. Wakhid Hasyim, Bendungan, Wates (0274,\ 773055.Kode Pos 55651

E-mail : srnadawates@)rahoo.co. id

KULON PROGO

15 Mei 2013

SURAT KETERANGAIINomor ? 0701232

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMA Negeri 2 Wates Kulon progo menerangkanbahwa :

NamaNIMProgram Studi

Perguruan tinggi

Alamat

VISITO AKHMADA BANGKIT PRIBADI

0940t24r002

Pendidikan Kewargane garaan

Universitas Negeri Yogyakarta

Jalan. Karangmalang, Yogyakarta

Benar-benar telah melaksanakan Penelitian observasi di SMA Negeri 2 Wates Kulon Progo pada

tanggal 15 Mei 2013 dengan judul :

.. PERSEPSI GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERSERTIFIKAT PENDIDIK DISMA SE-KABUPATEN KULON PROGO TERHADAP KEBIJAKAN KURIKULUMPENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARNEGARAAN TAHLIN 2013 "

Demikian surat keterangan ini kami berikan, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

ffiGffi

.MUDJIJONO, M.M.1.19550710197803 1 007

ti|tE ?IsO 5001


Recommended