JURNAL ILMIAH
REPROGRAFI DAN ALIH MEDIA ARSIP BENTUK KHUSUS
SURAT KABAR SUARA MERDEKA
DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM CANOFILE
Oleh:
Adhi Kurniawan
2014
ABSTRAK
Arsip bentuk khusus seperti surat kabar adalah salah satu bagian arsip yang
memiliki kandungan informasi penting. Dalam setiap eksemplar yang terbit tiap
hari terdapat beberapa berita yang mengandung unsur kesejarahan dan informasi-
informasi penting lainnya. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai referensi
(acuan) penelitian dan edukasi (pendidikan). Oleh karena itu diperlukan langkah-
langkah penyelamatan atas berita yang terdapat didalam harian tersebut.
Salah satu langkah penyelamatan sampel eksemplar surat kabar adalah
kegiatan menghimpun dan membendel (bundling) sampel eksemplar surat kabar
Suara Merdeka yang pernah diterbitkan.
Oleh karena penyimpanan yang lama, muncul permasalahan kerusakan fisik
dari surat kabar yang disebabkan oleh faktor usia dan kondisi tempat simpan
muncul. Permasalahan tersebut antara lain keasaman kertas yang tinggi sehingga
membuat kertas manjadi kuning, dan kandungan air (hidrasi) dalam kertas
berkurang menyebabkan kertas menjadi kering dan mudah sobek. Agar berkas-
berkas surat kabar yang sudah dikumpulkan itu bisa diselamatkan, maka
diperlukan tehnik dan cara penataan dan penyimpanan arsip yang baku, yang
untuk itu diperlukan ilmu kearsipan.
Dalam dunia ilmu kearsipan, penerapan teori secara baik dapat
menyelamatkan arsip preventif. Tujuannya agar kerusakan fisik dan informasi
tidak terjadi.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang dan Permasalahan
Harian Suara Merdeka adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang
pers. Surat kabar harian “Suara Merdeka” adalah hasil produksi dari perusahaan
tersebut. Dalam setiap eksemplar yang terbit tiap hari terdapat beberapa berita
yang mengandung unsur kesejarahan dan informasi-informasi penting lainnya.
Informasi tersebut dapat digunakan sebagai referensi (acuan) penelitian dan
edukasi (pendidikan). Oleh karena itu diperlukan langkah- langkah penyelamatan
atas berita yang terdapat didalam harian tersebut.
Salah satu langkah penyelamatan sampel eksemplar surat kabar yang pernah
diterbitkan oleh Harian Suara Merdeka dengan membangun Depo Arsip Suara
Merdeka. Lokasi deponya di Jalan Merak No. 11A Semarang. Depo tersebut
merupakan bagian dari Bagian Pusat Data, Analisa, dan Produksi (Pusdapro).
Bagian ini dulu bernama Pusat Data (Pusda). Berkaitan dengan ulang tahun Suara
Merdeka yang ke-64 pada 11 Februari 2014, Pusda berubah nama menjadi
Pusdapro. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Depo Arsip Suara Merdeka adalah
menghimpun dan membendel (bundling) sampel eksemplar surat kabar Suara
Merdeka yang pernah diterbitkan. Berkas surat kabar yang tersimpan dalam
bendel berjilid tersebut kemudian ditata dengan menggunakan kronologi tahun
dan bulan.
Oleh karena penyimpanan yang lama, muncul permasalahan kerusakan fisik
dari surat kabar yang disebabkan oleh faktor usia dan kondisi tempat simpan
muncul. Permasalahan tersebut antara lain keasaman kertas yang tinggi sehingga
membuat kertas manjadi kuning, dan kandungan air (hidrasi) dalam kertas
berkurang menyebabkan kertas menjadi kering dan mudah sobek. Agar berkas-
berkas harian Suara Merdeka yang sudah dikumpulkan itu bisa diselamatkan,
maka diperlukan tehnik dan cara penataan dan penyimpanan arsip yang baku,
yang untuk itu diperlukan ilmu kearsipan.
Dalam dunia ilmu kearsipan, penerapan teori secara baik dapat
menyelamatkan arsip preventif. Tujuannya agar kerusakan fisik dan informasi
tidak terjadi.
“Penyimpanan arsip yang baik harus memenuhi lima faktor pendukungnya yaitu
petugas yang cakap sesuai bidang yang dihadapi (sumber daya manusia yang
terampil dan profesional), sistem yang digunakan, sarana dan prasarana, keuangan
sebagai biaya operasionalnya, dan penggunaan prosedur untuk sistem yang sesuai
dan tepat guna (Agus Sugiarto dan Teguh Wahyono, 2005: 17).”
Berdasarkan uraian singkat mengenai penyimpanan arsip-arsip harian Suara
Merdeka, maka permasalahan yang akan dibahas dalam laporan tugas akhir ini
merupakan usaha inovatif dalam rangka penyelamatan isi informasi surat kabar
tersebut dengan teknik alih media, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengamankan isi informasi yang terkandung dalam surat
kabar Harian Suara Merdeka di depo arsip Suara Merdeka?
2. Bagaimana sarana temu balik dari hasil pengamanan isi surat kabar Harian
Suara Merdeka?
METODE PENELITIAN
1. Pengumpulan Data
a. Studi Pustaka
Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan
studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan,
dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang
dipecahkan. (Nazir, 1988: 111). Berbagai buku atau literatur yang
dipelajari antara lain buku mengenai manajemen arsip, pelayanan dan
pengawasan arsip, sistem informasi manajemen, dan manajemen arsip
vital dan bentuk khusus, alih media arsip dan buku maupun literatur
online mengenai program Canon Canofile, pedoman Undang-undang No.
43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan dan sebagainya.
b. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja dan
sistematis mengenai kondisi nyata lingkungan untuk kemudian dilakukan
pencatatan (Subagyo, 2006: 65). Dalam kerja praktik pengamatan
dilakukan langsung di tempat praktik, yaitu di Depo Arsip Suara Merdeka.
Kegiatan observasi diawali dengan melakukan pengecekan bendel surat
kabar, merekapitulasi jumlah bendel yang ada, dan membuat catatan
tentang kondisi surat kabar yang masih baik secara fisik maupun yang
mengalami kerusakan.
c. Wawancara dan Konsultasi
Wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi secara langsung dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
pada para responden (Subagyo, 2006: 68). Dalam kerja praktik wawancara
dilakukan terhadap Kepala Pusat Data Analisa dan Produksi
(PUSDAPRO) di kantor redaksi Jalan Raya Kaligawe KM.5 Semarang.
Kegiatan ini bertujuan mendapatkan informasi secara verbal seputar
kesiapan berkas-berkas yang akan ditangani dan dialih mediakan.
2. Kerangka Metode Penelitian
Sebelum dilaksanakan kegiatan penelitian kerja di Depo Arsip Suara
Merdeka, perlu dibuat kerangka kerja praktik, yang merupakan susunan
dan rencana kegiatan atau program kerja yang akan dilaksanakan. Secara
garis besar kerangka kerja praktik itu terdiri dari tahap persiapan dan tahap
pelaksanaan, yang perinciannya secara berurutan adalah sebagai berikut:
Tahap Pelaksanaan
Perangkat Lunak
Pelaksanaan
Reprografi
Pengecekan Kondisi dan Akumulasi
Surat Kabar
Capture Alih Media
Surat Kabar
Compile Finishing
Program Canon
Canofile
Perangkat Keras
Penyusunan Manual Penggunaan,
Pembuatan Prosedur User melalui X-
Banner, dan Publikasi Melalui Banner
Pembuatan Program
Canon Canofile
Input dan Klasifikasi
Surat Kabar
Pembuatan Password
Program untuk Admin
dan Pengguna
Rencana Program Magang Kerja
Tahap Persiapan Informasi dan Ilmu Pengetahuan
PEMBAHASAN
Pelaksanaan kerja praktik diawali dengan melakukan pengecekan kondisi fisik
surat kabar dan menghitung jumlah bendel surat kabar yang akan dialih mediakan.
(Jumlah bendel (tiap bendel terdiri dari satu bulan terbitan bulan) dapat dilihat
pada Lampiran C halaman 50). Berikut ini adalah proses kegiatan kerja praktik
secara berurutan:
1. Pelaksanaan Reprografi
Reprografi atau alih media berkas surat kabar konvensional menjadi digital
ini dilaksanakan dengan menggunakan citra foto digital. Akan tetapi,
reprografi itu baru akan dilakukan apabila kondisi surat kabar dalam keadaan
utuh dan baik. Apabila ada halaman yang rusak atau hilang dalam suatu
terbitan dan tidak ada duplikatnya, maka dicatat dalam buku register agar
pengguna mengetahui bahwa halaman itu memang hilang. Berikut ini adalah
proses alih media surat kabar secara berurutan:
a. Pengambilan Citra Foto Surat Kabar
Pengambilan citra foto surat kabar tidak menggunakan scanner, tetapi
menggunakan kamera digital. Tujuannya untuk menangkap keseluruhan
dari fisik berkas surat kabar untuk disimpan secara digital kedalam media
simpan di komputer.
Hasil citra foto alih media surat kabar tersimpan sementara didalam
kamera sebelum dipindahkan ke komputer. Jumlah surat kabar yang
berhasil dialihmediakan adalah sejumlah 785 bendel yang didalamnya
terdapat 3214 eksemplar, dari tahun 1950 hingga 1998. Berikut ini adalah
contoh hasil nyata dalam alih media citra foto:
Gambar. Hasil fotografi surat kabar edisi 10 November 1961.
Sumber: Dokumentasi digital, 2014.
b. Penginputan Hasil Berkas Alih Media ke Komputer
Input berkas dilakukan setelah alih media dari surat kabar menjadi digital
dianggap selesai. Hasil citra foto tersebut berupa berkas digital dan
menghasilkan berupa format foto .JPG/ .JPEG. Langkah selanjutnya
adalah mempersiapkan folder berkas dalam komputer dengan sistem
penataan kronologis yaitu alfa-numerik, tanggal, dan hari. Kata tangkap
awal folder tahun, kemudian diikuti dengan folder bulan. Citra foto surat
kabar diambil dari setiap bendel. Pada satu bendel terdapal satu bulan
eksemplar surat kabar.
Folder tersebut memiliki keterkaitan dengan pembuatan database
program. Tujuan utamanya adalah mempermudah pengunjung dalam
meneliti dan mencari berita yang sesuai dengan topik yang diteliti.
c. Pembuatan Program Canon Canofile
Program Canon Canofile merupakan program digital penataan berkas.
Pembuatannya diawali dengan melakukan instalasi program. Progam ini
bersifat terbuka (open source), sehingga dapat dicari dan diunduh secara
bebas melalui internet.
Langkah pertama adalah pembuatan folder simpan pada ruang simpan
(harddisc), dan dilanjutkan dengan pembuatan database simpan berkas.
Database program itu dibagi menjadi beberapa subjek. Pembagian subjek
ini dimaksudkan sebagai indeks (Library) dalam mempermudah pengguna
untuk mencari lembaran-lembaran surat kabar yang dengan tema tertentu
yang dibutuhkan.
Rancangan klasifikasi Database dibagi menjadi 16 subjek berita, yaitu:
1) Bangunan Bersejarah
2) Bencana Alam
3) Ekonomi dan Pembangunan
4) Hari Peringatan
5) Hukum
6) Internasional
7) Kesehatan
8) Kesenian, Kebudayaan, dan Hiburan
9) Konferensi
10) Kecelakaan
11) Olah Raga
12) Pariwisata
13) Pendidikan
14) Politik dan Pemerintahan
15) Transportasi
16) Dan Lain-lain
Setelah indeks (Library) terbentuk, langkah selanjutnya pembuatan
Disc dan Cabinet. Disc digunakan sebagai lokasi simpan sekaligus kata
tangkap/ temu balik berkas, dengan menggunakan kata kunci subjek
kegiatan. Cabinet merupakan kata tangkap/ temu balik mengguankan kata
kunci perihal kegiatan. (Rincian metode penggunaan program dapat dilihat
pada Lampiran D halaman 52).
Gambar 15. Tabel dalam penataan program pada masing-masing database.
Sumber : Dokumentasi pribadi penulis, 2014.
Judul tabel berisi kata tangkap „Tanggal Terbit‟, „Halaman‟, „Isi Berita‟,
dan „Kondisi‟. Kemudian Disc dan Cabinet yang menunjukkan „Subjek‟
dan „Tahun Berita‟. Hasil alih media akan muncul apabila mengeklik salah
satu kolom pada baris berita yang dituju, misal: mengeklik pada kolom
„Tanggal‟ atau „Isi Berita‟ pada berita Pedagang Johar Juga Tak Mau
Ketinggalan.
Gambar 16. Hasil kompilasi dan input alih media berdasarkan subjek
kedalam program.
Sumber : Dokumentasi pribadi penulis, 2014.
d. Pembuatan Password untuk Keamanan Akses
Kata sandi (password) digunakan untuk membagi kewenangan antara
administrator (pengurus) dan user (pengguna/ tamu). Fungsi utama kata
sandi ini untuk menghindari kehilangan berkas, keutuhan informasi,
hingga pengamanan dari pencurian berkas.
Kewenangan administrator mencakup hak untuk membuat database,
library, disc, cabinet; menghapus dan menambahkan berkas dan hingga
pembuatan kata sandi untuk pengguna. user memiliki kewenangan hanya
sebatas mencari, melihat, dan mencetak berkas yang dibutuhkan atas izin
administrator.
Penggunaan kata sandi ini juga mempermudah fungsi kontrol terhadap
pengunjung (user). Kontrol tersebut berupa pengarahan dan pengendalian
akses berkas surat kabar dan memonitor jumlah berkas yang digunakan
oleh pengunjung.
2. Pembuatan Buku Petunjuk Penggunaan (Manual)
Berkas alih media surat kabar yang telah diinput di dalam Canon Canofile
dikompilasi secara urut. Kompilasi tersebut menghasilkan penataan berkas
yang mengacu pada subjek di dalam program.
Buku petunjuk penggunaan diharapkan dapat mempermudah
administrator dan user dalam menjalankan dan menggunaka program penataan
Canon Canofile.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah
Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan
Buku
Daryan, Yayan. 1998. Terminologi Kearsipan Indonesia. Jakarta: Sigma Cipta
Utama
Dewi, Irra Chrisyanti. 2011. Manajemen Kearsipan. Jakarta : Prestasi Pustaka
Ekopriyono, Adi d.k.k. 2010. Arus Generasi Pengemas Informasi. Semarang:
Masscom Graphy
Machmud, Amir dan Adi Ekopriyono. 2002. Moderator Masyarakat Jawa
Tengah: Buku Pintar Wartawan Suara Merdeka. Semarang: Redaksi Suara
Merdeka
Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Suarna, Nana. 1995. Program Penataan Berkas Digital. Bandung: Yrama Widya
Subagyo, Joko. 2006. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta
Sugiarto, Agus dan Teguh Wahyono. 2005. Manajemen Arsip Modern.
Yogyakarta: Gava Media
Yasin, Sulchan. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Amanah
Online
https://id.wikipedia.org/wiki/Suara_Merdeka (Diakses tanggal 22 Juli 2014)
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php (Diakses tanggal 22 Juli 2014)
http://kbbi.web.id/ (Diakses tanggal 9 Juni 2014)
http://bpad.blogspot.com/ (Diakses tanggal 12 September 2014)