Date post: | 26-Apr-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | independent |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
BAHAYA PENGGUNAAN CFC
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keseimbangan alam sering terganggu akibat ulah manusia, es
di kutub mencair setiap harinya, hutan-hutan terbakar secara
tiba-tiba oleh raoleh radiasi sinar matahari. Pemanasan global
sudah mengancam bumi.
Pemanasan global itu berawal dari industri yang menghasilkan
bahan-bahan yang berbahaya bagi ozon seperti CO2 dan CFC. Zat
yang dinamakan CFC (Kloro Floro Karbon) banyak digunakan
sebagai pelarut dalam pembersih alat-alat elektronik seperti
kulkas dan AC.
Secara umum, setiap rumah didunia memiliki setidaknya satu
AC dan satu kulkas. Berdasarkan itu kita bisa bayangkan berapa
banyak CFC yang digunakan diseluruh dunia. Itu belum termasuk
penggunaan CFC dikantor-kantor dan gedung-gedung bertingkat.
Berbagai negara di duniapun mulai mengurangi penggunaan CFC,
termasuk di Indonesia. Namun, tidak semua orang benar-benar
pahan bagaimana CFC dapat merusak bumi. Penyusunpun berusaha
membahas lebih detail mengenai hal tersebut.
B. Perumusan Masalah
Penyusun membatasi perumusan masalah dalam karya ilmiah ini
menjadi menjadi:
1. Apakah pengertian CFC?
2. Apakah kegunaan CFC?
3. Apakah Dampak dari penggunaan CFC?
4. Bagaimana penanggulangan dari Penggunaan CFC yang
mengancam bumi?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk melengkapi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII IPA1 semester genap materi seminar tahun ajaran 2007-2008
D. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data dalam karya ilmiah ini
adalah:
1. Metode Kepustakaan
Dengan mengambil beberapa referensi dari buku, koran dan
sumber tertulis lainnya
2. Metode Internet
Dengan menggunakan beberapa situs dan mengambil beberapa data yang berhubungan erat dengan tugas karya ilmiah ini.
BAB II
Pengertian CFC
A. Pengertian CFC dan Ozon
CFC adalah klorofluorokarbon, yaitu senyawa-senyawa yang
mengandung atom karbon dengan klorin dan fluorin terikat
padanya. Dua CFC yang umum adalah CFC-11
(Trichloromonofluoromethane atau freon 11) dan CFC-12
(Dichlorodifluoromethane)
CFC merupakan zat-zat yang tidak mudah terbakar dan tidak
terlalu toksik.
Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun
dalam atmosfer sebelum dihapuskan
OZON (O3) adalah molekul yang terdiri dari tiga atom
oksigen yang berbentuk gas pada suhu kamar. Ikatan antaratom
oksigen dalam molekul ozon ini agak lemah dibandingkan dengan
molekul oksigen yang terdiri atas dua atom (O2), sehingga salah
satu dari ketiga atom oksigennya mudah lepas dan bereaksi
dengan molekul yang lain.
Ozon merupakan bahan yang beracun. Gas ini sangat reaktif
dan banyak digunakan untuk bahan pemucat (bleaching),
penghilang bau, dan sterilisasi. Ozon terutama terbentuk dan
terurai di daerah ekuator di mana terdapat hutan tropis yang
cukup luas.
B. MEKANISME PERUSAKAN LAPISAN OZON
Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan
perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai
setelah bercampur dengan sinar UV, dan membebaskan atom
KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan
menghasilkan LUBANG OZON..
Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan
ozon antara ketinggian tertentu seluruh Antartika pada musim
semi. Pembentukan ‘lubang’ tersebut terjadi setiap bulan
September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi
atau awal musim panas.
Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon
yang luas telah dilacak di seluruh Antartika dengan kenaikan
60% pengurangan ozon berbanding dengan permukaan lubang pra-
ozon. Pada bulan Oktober 1991, permukaan terendah atmosfer
ozon yang pernah dicatat telah terjadi di seluruh Antartika.
BAB III
Kegunaan CFC
Pada zaman sekarang, banyak sekali kebutuhan masyarakat
yang harus dipenuhi, barang yang dibutuhkan oleh masyarakat
sekarang banyak sekali yang menggunakan CFC. Sebagian dari
mereka menggunakan CFC dengan cara yang tidak terkira
banyaknya. Selama bertahun-tahun, senyawa-senyawa kimia
tersebut secara luas dipakai untuk berbagai keperluan,
seperti:
1. Alat-alat pendingin ruangan (air conditioner/AC)
CFC yang digunakan pada alat pendingin ruangan (air
conditioner/AC) lebih dikenal dengan freon yang digunakan
sebagai pendingin.
2. Media pendingin di lemari es
Sama halnya seperti AC, pada kulkas terdapat CFC yang
digunakan sebagai pendingin walaupun tidak berpengaruh terlalu
banyak coba bayangkan apabila seluruh masyarakat di dunia ini
menggunakan lemari es berapa banyak CFC yang terbuang tiap
harinya.
3. Bahan pelarut
CFC yang terdapat pada bahan pelarut banyak digunakan bagi
kilang-kilang elektronik. sebagai pelarut untuk pembersih dan
untuk tujuan pengeringan minyak.
4. Bahan dorong
CFC digunakan sebagai bahan dorong dalam penyembur (aerosol),
diantaranya kaleng semprot pengharum ruangan, penyemprot
rambut, minyak wangi (parfum).
5. Proses pembuatan plastik
untuk menghasilkan plastik busa seperti busa polistirena atau
poliuretana yang memuai
Selain itu CFC juga banyak digunakan sebagai blowing
agent dalam proses pembuatan foam (busa), sebagai cairan
pembersih (solvent), bahan aktif untuk pemadam kebakaran,
bahan aktif untuk fumigasi di pergudangan, pra-pengapalan, dan
produk-produk pertanian dan kehutanan.
BAB IV
Dampak dari Penggunaan CFC
CFC dapat merusak lapisan ozon. Pada lapisan atmosfir
yang tinggi, ikatan C-Cl akan terputus menghasilkan radikal-
radikal bebas klorin. Radikal-radikal inilah yang merusak
ozon. CFC sekarang ini telah digantikan oleh senyawa-senyawa
yang lebih ramah lingkungan.
CFC juga bisa menyebabkan pemanasan global. Satu molekul
CFC-11 misalnya, memiliki potensi pemanasan global sekitar
5000 kali lebih besar ketimbang sebuah molekul karbon
dioksida. Di Indonesia, manifestasi pemanasan global, antara
lain, terganggunya siklus hidro-orologis yang telah merusak
sebagian besar sumber daya air (SDA) di Indonesia. Juga,
meluasnya areal lahan kering. Itu harus disikapi dengan
pencarian bibit unggul tanaman pangan lahan kering. Juga,
meluasnya lahan bera (lahan yang tidak bisa ditanami) sebagai
akibat terjangan intrusi air laut.
Baru-baru ini, Inter-governmental Panel on Cimate Change
(IPCC) memublikasikan hasil pengamatan ilmuwan dari berbagai
negara. Isinya sangat mengejutkan. Selama tahun 1990-2005,
ternyata telah terjadi peningkatan suhu merata di seluruh
bagian bumi, antara 0,15 - 0,3o C. Jika peningkatan suhu itu
terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 (32 tahun dari
sekarang) lapisan es di kutub-kutub bumi akan habis meleleh.
Jika bumi masih terus memanas, pada tahun 2050 akan
terjadi kekurangan air tawar, sehingga kelaparan pun akan
meluas di seantero jagat. Udara akan sangat panas, jutaan
orang berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh asap dan
debu. Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air
laut makin lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh
pulau. Harta benda akan lenyap, begitu pula nyawa manusia.
Ozon mengabsorpsi radiasi ultraviolet yang dipancarkan
matahari. Radiasi ini mempunyai panjang gelombang di bawah 400
nm. Spektrum dari radiasi ini, yang terletak pada panjang
gelombang di antara 290 nm - 320 nm, lebih dikenal dengan
istilah radiasi UV-B. Telah terbukti bahwa peningkatan dosis
radiasi UV-B yang mencapai bumi mengakibatkan meningkatnya
kasus penyakit kanker kulit, menurunkan hasil panen, dan
sangat mempengaruhi kehidupan plankton dan larva ikan laut Di
lapisan stratosfer ozon merupakan lapisan pelindung yang
melindungi bumi dari spektrum radiasi matahari yang berbahaya
untuk kehidupan.
Tanpa adanya filter dari lapisan ozon, akan lebih banyak
radiasi UV-B yang menembus atmosfer dan akan mencapai ke
permukaan bumi. Beberapa studi eksperimen terhadap tumbuhan,
binatang, dan uji klinis terhadap manusia menunjukkan adanya
efek yang berbahaya bila terpapar radiasi UV-B secara
berlebihan. Di permukaan bumi atau di lapisan troposfer ozon
merupakan gas polutan yang keberadaannya harus diusahakan
minimum. Karena di permukaan bumi, ozon bisa berkontak
langsung dengan lingkungan atau kehidupan dan menunjukkan sisi
destruktifnya. Oleh karena itu, ozon di lapisan ini Biasa
disebut “ozon Jelek” karena ozon bereaksi sangat kuat dengan
molekul lain, ozon dengan konsentrasi tinggi berbahaya bagi
kehidupan
Beberapa studi mendokumentasikan adanya efek yang
berbahaya dari ozon terhadap produksi panen, pertumbuhan,
hutan dan kesehatan manusia. Efek ini kontras dengan efek ozon
stratosfer yang menguntungkan. Oleh sebab itu, keberadaan ozon
di atmosfer mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan
di bumi ini. Mengingat hal tersebut maka keberadaan ozon di
atmosfer harus selalu dipantau agar dapat diupayakan
tindakan-tindakan antisipasi yang diperlukan.
BAB V
Penanggulangan CFC
Seperti yang telah kita ketahui, Dunia mulai
memperhatikan dampak CFC terhadap bumi kita. Sejak tahun
1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan mengancam lapisan
ozon. Oleh karena itu, atas permintaan “United Nations
Environment Programme” (UNEP), WMO memulai Penyelidikan Ozon
Global dan Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan
dan penyelidikan ozon dalam jangka panjang. Semua data dari
pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat Data Ozon
Dunia di Toronto, Kanada, yang tersedia kepada masyarakat
ilmiah internasional.
Pada tahun 1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan
Rencana Dunia terhadap lapisan ozon. Dan tahun 1987,
ditandatangani Protokol Montreal, suatu perjanjian untuk
perlindungan terhadap lapisan ozon. Protokol ini kemudian
diratifikasi oleh 36 negara termasuk Amerika Serikat.
Pada tahun 1990 Pelarangan total terhadap penggunaan CFC
sejak diusulkan oleh Komunitas Eropa (sekarang Uni Eropa) pada
tahun 1989, yang juga disetujui oleh Presiden AS, George Bush.
Dan tahun 1991, untuk memonitor berkurangnya ozon secara
global, National Aeronautics and Space Administration (NASA)
meluncurkan Satelit Peneliti Atmosfer yang digunakan untuk
mengukur variasi ozon pada berbagai ketinggian dan menyediakan
gambaran jelas pertama tentang kimiawi atmosfer di atas.
Pada tahun 1995, lebih dari 100 negara setuju untuk
secara bertahap menghentikan produksi pestisida metil bromida
di negara-negara maju. Bahan ini diperkirakan dapat
menyebabkan pengurangan lapisan ozon hingga 15 persen pada
tahun 2000. Kemudian ditahun yang sama, disetujui CFC tidak
diproduksi lagi di negara maju pada akhir tahun dan dihentikan
secara bertahap di negara berkembang hingga tahun 2010.
Hidrofluorokarbon atau HCFC, yang lebih sedikit menyebabkan
kerusakan lapisan ozon bila dibandingkan CFC, digunakan
sementara sebagai pengganti CFC.
Indonesia telah menjadi negara yang turut menandatangani
Konvensi Vienna maupun Protokol Montreal sejak ditetapkannya
Keputusan Presiden No 23 Tahun 1992. Berdasarkan Keputusan
Presiden itu, Indonesia juga punya kewajiban untuk
melaksanakan program perlindungan lapisan ozon (BPO) secara
bertahap.
Secara nasional Indonesia telah menetapkan komitmen untuk
menghapus penggunaan BPO (Bahan Perusak Lapisan Ozon) pada
akhir tahun 2007, termasuk menghapus penggunaan freon dalam
alat pendingin pada tahun 2007. Untuk mencapai target
penghapusan CFC pada tahun 2007, Indonesia telah
menyelenggarakan beberapa program. Dana untuk program
penghapusan CFC diperoleh dalam bentuk hibah dari Dana
Multilateral Montreal Protocol (MLF), di mana UNDP menjadi
salah satu lembaga pelaksana. Dengan dukungan dari UNDP,
Indonesia telah melaksanakan 29 proyek investasi tersendiri di
sektor busa dan 14 proyek investasi tersendiri di sektor
pendinginan. Pekerjaan di kedua sektor ini telah membantu
mengurangi produksi CFC Indonesia sebanyak 498 ton metrik dan
117 ton metrik di masing-masing sektor.
Hal ini juga didukung oleh Peraturan Departemen Industri
No.33 Tahun 2007 yang akan melarang penggunaan CFC (klorofloro
karbon atau freon) untuk proses manufaktur mulai Juli 2008.
Indonesia berencana untuk melarang impor metil bromida dan CFC
yang merupakan BPO, mulai 1 Januari 2008, atau dua tahun lebih
cepat dari tenggat waktu yang ditargetkan Protokol Montreal
untuk penghapusan CFC di negara-negara berkembang, dan tujuh
tahun lebih cepat untuk penghapusan metil bromida.
Sesungguhnya penipisan ozon ini dipicu dari tingginya
pemakaian CFC, namun guna menormalkan kembali kondisi ozon,
diperlukan kerja sama yang baik dari semua pihak. Tindakan
yang dapat kita lakukan saat ini demi memelihara lapisan ozon,
misalnya mulai mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-
produk rumah tangga yang mengandung zat-zat yang dapat merusak
lapisan pelindung bumi dari sinar UV ini. Untuk itu,
diperlukan upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif
masyarakat dalam program perlindungan lapisan ozon, pemahaman
mengenai penanggulangan penipisan lapisan ozon, memperkenalkan
bahan, proses, produk, dan teknologi yang tidak merusak
lapisan ozon. Bila tidak, maka proses penipisan ozon akan
semakin meningkat dan mungkin saja akan menyebabkan lapisan
ini tidak dapat dikembalikan lagi ke bentuk aslinya.
Walaupun begitu, tetap saja penggunaan CFCtidak akan
mudah lepas begitu saja dari kehidupan manusia. Penghapusan
penggunaan CFC di Indonesia, tampaknya tidak mudah dilakukan.
Terutama karena alat-alat pendingin yang ada sekarang,
misalnya kulkas dan AC, mayoritas masih menggunakan tekhnologi
berbasis CFC. Untuk mengantisipasi penggunaan CFC berlebihan,
telah ditemukan cara yang dinilai sangat bermanfaat. Yakni
melakukan daur ulang CFC, dan mencari bahan alternatif
pengganti.
Mendaur ulang CFC, dibutuhkan alat yang disebut Recovery
CFC. Alat canggih seharga 60 juta rupiah ini, dinilai sangat
membantu mengurangi kebocoran molekul CFC ke udara. Cara
kerja alat Recovery CFC, sangat sederhana. CFC lama di dalam
alat pendingin, tak perlu lagi diganti. Tapi cukup mendaur
ulang, sehingga menghasilkan CFC baru. Namun mengurangi dampak
penggunaan CFC, tak hanya dilakukan dengan cara daur ulang.
Namun juga dapat melalui penggunaan bahan alternatif
pengganti. Salah satunya Hydro Floro Carbon atau HFC.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Freon adalah salah satu zat yang berbahaya yang
berpotensi mengakibatkan pemanasan global. Kebocoran freon
tidak akan menimbulkan dampak yang serius bagi kesehatan
manusia. Ketika freon (CFC) terlepas ke atmosfer, maka molekul
CFC akan terurai atom C yang akan mengakibatkan timbulnya
karbon monoksida (CO). Ketika CO terbentuk, maka mereka akan
menarik lagi satu atom O dari ozon-ozon (O3) lain sehingga
menciptakan CO2, oleh karena itu ozon sebagai pelindung bumi
dari sinar ultraviolet menjadi rusak, sementara CO2 memiliki
efek rumaha kaca yang dapat menahan panas di bumi,dengan
demikian bumi akan semakin panas.
B. SARAN
Setelah mengetahui bahaya dari freon setidaknya untuk
mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh Freon , mulai sekarang
kurangi penggunaan Freon seperti yang terdapat pada AC, lemari
pendingin dan lain-lain. Agar dampak dari pemanasan global
tidak akan menjadi semakin parah dengan penggunaan zat yang
berpotensi menimbulkan pemanasan global.
Perancangan Vertical Garden dan Roof Garden Sebagai
Strategi Mengurangi Dampak Pemanasan Global
Abstract:
Pemanasan global (global warming) adalah suatu kondisi
yang menunjukkan terjadinya peningkatan suhu di permukaan bumi
yang bisa mengakibatkan terjadinya perubahan iklim. Pemanasan
global yang terjadi dikarenakan peningkatan kadar gas rumah
kaca seperti (CO2, CH4, NOx, SOx, dan CFC) yang umumnya
disebabkan oleh aktivitas manusia. Dampak dari pemanasan
global lebih dirasakan di perkotaan seperti Jakarta, banyaknya
jumlah manusia dan aktivitasnya menambah jumlah gas rumah
kaca, dan juga kurangnya ruang hijau yang seharusnya mampu
menyerap gas tersebut. Banyaknya manusia dan aktivitasnya
berdampak pada meningkatnya pembangunan gedung-gedung
bertingkat di perkotaan, terutama kota besar seperti Jakarta.
Bahkan, terkadang pembangunan tersebut mengalihfungsikan
ruang, dari ruang terbuka menjadi ruang terbangun. Hal ini
tentunya akan mengurangi ruang terbuka yang bisa dimanfaatkan
sebagai ruang terbuka hijau yang sebenarnya sangat bermanfaat
bagi peningkatan kualitas lingkungan kota. Undang - Undang No.
26 Tahun 2007 tentang penataan ruang mensyaratkan kota harus
memiliki RTH minimal sebesar 30 persen dari total luas kota
secara keseluruhan. Sebaliknya, dengan bertambahnya bangunan
akan mengakibatkan degradasi lingkungan perkotaan. Ditambah
lagi bangunan saat ini yang menggunakan sumber daya alam dan
energi yang terlalu berlebihan. Oemardi_Zain Landscape
Consultant adalah sebuah konsultan lanskap yang sudah memiliki
pengalaman yang cukup lama di bidang Arsitektur Lanskap. Pada
perusahaan tersebut terdapat proyek perancangan vertical
garden dan roof garden, sehingga bisa dijadikan bahan studi
mahasiswa. Tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah
mempelajari dan meningkatkan soft skill serta keterampilan
merancang dalam lingkup keprofesian Arsitektur Lanskap,
menambah pengetahuan mengenai dunia kerja profesi Arsitektur
Lanskap, meningkatkan wawasan dan pengalaman keprofesian dalam
bidang perancangan Arsitektur Lanskap. Sedangkan tujuan
khususnya, antara lain: menganalisis perancangan vertical
garden, menganalisis perancangan roof garden dan menganalisis
kelebihan dan kekurangan vertical garden serta roof garden.
Kegiatan magang dilakukan di Oemardi_Zain Landscape Consultant
yang bertempat di Bumi Menteng Asri blok BE no. 2 Bogor 16111
Jawa Barat, Indonesia, dari bulan Maret 2011-Juni 2011. Jadwal
kerja harian magang dimulai pada pukul 09.00 – 17.30 WIB.
Batasan magang adalah mengikuti proses perancangan vertical
garden dan roof garden pada Oemardi_Zain Landscape Consultant,
baik kegiatan studio maupun kegiatan lapang. Perancangan
vertical garden berlokasi di Jalan K.H.Wahid Hasyim, Menteng,
Jakarta Pusat. OZ menerima proyek ini melalui tender, pihak
pemberi kerja atau klien dalam hal ini adalah PT Icon Menara
Samudera. Proses perancangan pada proyek ini bermula dari
tahap persiapan (penerimaan proyek), kemudian dilanjutkan ke
tahap riset dan analisis, dalam hal ini OZ melakukan survei
tapak dan juga melakukan analisis terhadap data-data yang
diperoleh. Data yang didapat baik berupa data primer atau
sekunder dianalisis sesuai tujuan yang ingin dicapai. Selain
menganalisis data tersebut, dilakukan diskusi dengan pihak
klien agar mengetahui secara langsung keinginan dari klien.
Tahapan berikutnya adalah konsep, tahap konsep desain adalah
tahapan lanjutan setelah didapat hasil dari tahapan analisis.
Konsep desain pada proyek ini dibuat oleh konseptor sekaligus
direktur utama Oemardi_Zain yang kemudian diterjemahkan secara
bersama-sama dengan para staf dalam satu pertemuan, pada tahap
ini diciptakan ide-ide yang sesuai denga tujuan, kemudian
dilanjutkan ke tahap pengembangan desain, hingga diakhiri
dengan pembuatan gambar kerja.
Pengaruh Global Warming Terhadap Lingkungan Alam
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bumi merupakan tempat dimana berbagai mahkluk hidup
tinggal seperti, hewan, tumbuhan dan manusia. Dimana didalam
Bumi terdapat lingkungan alam yang juga merupakan suatu unsur
yang sangat penting untuk menunjang kehidupan. Karena
lingkungan alam mengandung sumber daya alam yang dibutuhkan
oleh semua organisme, termasuk manusia. Seperti air, udara,
bahan makanan, tempat tinggal dan lain sebagai nya. Allah SWT
telah menganugerahkan semua kebutuhan mahkluk-Nya. Ideal nya
alam yang telah di sediakan se-sempurna ini dijaga kelestarian
nya agar tidak tercemar. Manusia sebagai mahkluk Allah yang
paling sempurna diantara hewan dan tumbuhan, diberikan
tanggung jawab besar terhadap kelestarian lingkungan alam.
Karena kelangsunagan hidup mahkluk hidup bergantung pada alam.
Manusia dapat melestarikan alam dengan berbagai macam cara
seperti reboisasi, membuat hutan lindung, tidak memakai bahan
bakar secara berlebihan, dengan membuat areal hijau atau go
green yang berfungsi untuk menyaring polusi udara, tidak terlau
sering menggunakan alat pendingin seperti kulkas , AC ( Air
Conditioning ) dan lain sebagainya. Dengan cara – cara yang sudah
diuraikan diatas, bisa mengurangi pemanasan global atau Global
Warming. Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu
rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Pada kenyataannya, manusia sekarang kurang peduli
terhadap kelestarian alam. Tak sedikit juga manusia yang acuh
terhadap lingkungan alam mungkin karena rasa cinta terhadap
alam mulai berkurang atau bahkan sudah tidak ada. Dalam
beberapa tahun terakhir, akibat perkembangan zaman dan semakin
banyak nya Negara berkembang dengan teknologi nya ternyata
hanya menambah permasalahan ini. Buktinya di zaman yang tambah
modern saat ini, makin banyak orang – orang yang menggunakan
alat pendingin seperti AC , membangun gedung – gedung
bertingkat yang tinggi dengan kaca karena itu dapat
menimbulkan efek rumah kaca dan akan berdampak buruk bagi suhu
di Bumi. Program areal hijau atau go green juga kurang
diperhatikan karena banyak di jalanan kota – kota besar
seperti Jakarta yang seharus nya menjadi tempat areal hijau,
malah beralih peran menjadi tempat pedagang kaki lima atau
tempat parkir. Ditambah lagi volume kendaraan yang menggunakan
bahan bakar, seperti kendaraan motor dan mobil makin bertambah
setiap tahunnya. Karena kendaraan yang berbahan bakar dapat
menimbulkan polusi udara yang berdampak buruk bagi lingkungan
alam. Hingga saat ini banyak orang yang menceritakan tentang
Global Warming. Keadaan yang mengancam ini bukan dari kejadian
yang alami, bukan ancaman dari pelanet lain, tetapi ancaman
itu semua berasal dari manusia itu sendiri.
Melihat kondisi ruang lingkup seperti ini, untuk itu
penulis mengharapkan pengaruh Global Warming terhadap
lingkungan alam dapat dikurangi karena Global Warming dapat
berdampak buruk bagi kondisi suhu di Bumi. Jika tidak ada
peningkatan dalam upaya mengurangi pemanasan global maka suhu
di Bumi ini akan semakin panas karena menipisnya lapisan
atmosfer. Dan dapat mencemari lingkungan alam yang terdapat
didalamnya karena kondisi udara yang sudah tercemar. Sehingga
mahkluk hidup yang berada didalam nya pun tidak bisa lagi
menikmati pemberian alam dan kemungkinan besar mahkluk hidup
yang tinggal didalam nya pun akan punah karena alam yang sudah
tidak bersahabat.
KERANGKA TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESA
Deskripsi Teori
1. Hakikat Global Warming
Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses
peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
“Sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak
pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas – gas rumah kaca akibat aktivitas
manusia”. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh
setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik.
Pemanasan global atau Global Warming merupakan salah
satu permasalahan lingkungan terbesar yang mengancam kehidupan
planet Bumi. Data- data yang ada memang menunjukkan planet
Bumi terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan
dari tahun ke tahun. Selain cuaca dilingkungan yang makin
panas, juga menyadari makin banyak bencana alam dan fenomena –
fenomena alam yang cenderung tidak terkendali.
Istilah Global Warming tak lepas dari istilah “efek rumah
kaca” atau “gas rumah kaca”. Efek rumah kaca disebabkan karena
naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Kenaikan
konsentrasi tersebut disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan
bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang
melampaui kemampuan tumbuh – tumbuhan dan laut untuk menyerap
nya.
Atmosfer Bumi terdiri atas bermacam – macam gas dengan
fungsi yang berbeda – beda. Kelompok gas yang menjaga suhu
permukaan Bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas
rumah kaca”. Gas rumah kaca adalah gas – gas yang ada di
atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas – gas tersebut
sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi juga
dapat timbul akibat aktivitas manusia. Disebut gas rumah kaca
karena sistem kerja gas – gas tersebut di atmosfer Bumi mirip
dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas
matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap
hangat, dengan begitu tanaman yang berada di dalamnya pun akan
dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang
cukup.
Planet Bumi pada dasarnya membutuhkan gas-gas tersebut
untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan gas
rumah kaca, Bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali
karena tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari.
Namun setiap gas rumah kaca memiliki efek yang berbeda- beda.
Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari CO2.
Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air dan karbon
dioksida. Sebagai contoh sebuah molekul metana menghasilkan
efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2. Gas rumah kaca dapat
barasal dari pembakaran bahan bakar fosil melalui industri
atau tranportasi, deforestasi atau pembakaran hutan. Untung
nya, pemakaian CFC telah dilarang dibanyak Negara karena CFC
telah lama dituding sebagai penyebab rusaknya lapisan ozon.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat
0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa,
“sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak
pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas
manusia melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah
dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik,
termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8.
Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju
dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah
mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada
masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan
yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke
daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan
politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan
yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan
pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap
konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan
negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi
Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas
rumah kaca.
Penyebab Pemanasan Global
Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti –
peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam IPCC mengadakan
pertemuan untuk mendiskusikan penemuan – penemuan terbaru
tentang pemanasan global yang berhasil disimpulkan, kemudian
membuat persetujuan untuk mencari solusi dari permasalahan
tersebut. Salah satu hal pertama yang mereka temukan adalah
beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung jawab langsung
terhadap pemanasan yang dialami, dan manusia lah contributor
terbesar dari tercipta nya gas – gas rumah kaca tersebut.
Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh peternakan,
pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik –
pabrik modern, serta pembangkit tenaga listrik.
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari
matahari. Sebagian besar energi yang membajiri planet tersebut
adalah radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Gas –
gas tertentu di atmosfer termasuk uap air, karbon dioksida dan
matana menjadi perangkap radiasi ini. Gas – gas ini menyerap
dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan
Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan
Bumi.
Beberapa ilmuan menyatakan bahwa penyebab utama pemanasan
global adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara,
minyak Bumi, dan gas alam, yang melepas karbon dioksida dan
gas – gas lain yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke
atmosfer. Pada intinya, yang terjadi sekarang ini disebabkan
oleh campur tangan manusia. Pola hidup manusia yang bergantung
pada teknologi membuat Bumi ini semakin memanas.
Rumah kaca bekerja dengan cara menangkap panas dari
matahari. Panel – panel kaca dari rumah kaca membiarkan cahaya
masuk dan membiarkan panas itu terserap kedalam rumah kaca.
Ini menyebabkan rumah kaca tetap hangat walaupun di musim
dingin. Inilah sebabnya mengapa para ilmuan memakai kata ‘
rumah kaca ‘ dalam gas rumah kaca dan efek rumah kaca. Pada
dasarnya diakibatkan oleh penyerapan panas matahari yang
berlebih yang cara kerjanya mirip rumah kaca tersebut.
Berikut adalah macam – macam gas rumah kaca :
1) Uap Air
Uap air adalah gas rumah kaca yang paling banyak mencapai
atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai. Uap
air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan
bertanggung jawab terhadap sebagian besar dari efek rumah
kaca. Konsentrasi uap air berfluktuasi secara regional, dan
aktivitas manusia tidak langsung mempengaruhi konsentrasi uap
air kecuali pada skala lokal.
2) Karbon Dioksida
Karbon dioksida adalah gas terbanyak kedua yang timbul dari
berbagai prose salami seperti letusan vulkanik, pernapasan
hewan dan manusia, dan pembakaran material organik ( seperti
tumbuhan ). Karbon dioksida dapat berkurang karena terserap
oleh lautan dan diserap tanaman untuk digunakan dalam proses
fotosintensis. Manusia telah meningkatkan jumlah karbon
dioksida yang dilepas ke atmosfer ketika mereka membakar bahan
bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan
bangunan, menggerakan kendaraan dan meghasilkan listrik.
Disaat yang sama, jumlah pepohonan yang mampu menyerap karbon
dioksida semakin berkurang akibat perambahan hutan untuk
diambil kayunya.
3) Metana
Metana merupakan komponen utama gas alam juga termasuk gas
rumah kaca. Metana merupakan insulator yang efektif, mampu
menangkap panas 20 kali lebih banyak jika dibandingkan dengan
karbon dioksida. Metana juga dihasilkan dari pembusukan limbah
organik di tempat pembuangan sampah, bahkan dapat dikeluarkan
oleh hewan – hewan tertentu.
4) Nitrogen Oksida
Nitrogen oksida adalah gas insulator panasa yang sangat kuat.
Ia dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan
oleh lahan pertanian. Nitrogen oksida dapat menangkap panas
300 kali lebih besar dari karbon dioksida. Dan gas rumah kaca
lainnya yang dihasilkan dari berbagai proses manufaktur.
Para ilmuan telah lama mengkhawatirkan gas – gas yang
dihasilkan dari proses manufaktur. Ini berpotensi dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan. Pada tahun 2000, para ilmuan
mengidentifikasi bahan baru yang meningkat secara substansial
di atmosfer. Bahan tersebut adalah trifluorometil sulfur pentafluorida.
Walaupun masih tergolong langka di atmosfer, gas ini mampu
menangkap panas jauh lebih besar dari gas – gas rumah kaca
yang sudah ada sebelumnya.
Ada beberapa cara untuk mengurangi emisi karbon dioksida,
yaitu :
1) Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil
2) Menggunakan energi terbarukan seperti energi surya
atau angin
3) Mendaur ulang barang – barang keperluan sehari – hari
4) Mengendarai mobil berbahan bakar efesien atau
menggunakan energi alternatif
5) Menggunakan alat – alat eletronik yang hemat energi
dan lain – lain.
Dampak Global Warming Bagi Lingkungan
1) Suhu di permukaan Bumi meningkat
2) Es di kutub mencair
3) Kehidupan binatang terancam
4) Tanah mati
5) Banjir
6) Jenis penyakit baru
7) Perubahan iklim
8) Curah hujan yang lebih lebat
9) Naik nya permuakaan air laut
10) Berkurang nya kawasan pesisir, dan lain – lain.
Fakta Global Warming di seluruh dunia
1) Pencairan es di kutub
Sepanjang dua tahun terakhir ini, wilayah Arktik di Kutub
Utara kehilangan lapisan es seluas dua kali wilayah Prancis
atau sepuluh kali luas Pulau Jawa.
2) Beting es Wilkins Hancur
Pada tanggal 28 April 2009, Agen Luar Angkasa Eropa (EPA)
telah mengumumkan bahwa benting es yang besar ini telah
terpisah dari Peninsula Arktik dan sekarang mulai pecah
sendiri.
3) Benting Es Wordie di Antartika Menghilang
4) Es di Laut Arktik Lenyap Lebih Cepat daripada yang
Diperkirakan Sebelumnya
5) Es Kutub Utara yang Mencair telah Mempengaruhi Es Abadi
6) Beting Es di Kutub Selatan terus pecah
7) Retakan Besar Beting Es Ward Hunt Memberi Sinyal
Kematian
8) Sedikitnya 18 Pulau tenggelam di Seluruh Dunia
Cara atau upaya mengurangi Global Warming
Global Warming memang tidak dapat dicegah namun Global
Warming dapat dikurangi, agar keadaan di planet Bumi ini tidak
semakin parah. Yaitu dengan melakukan beberapa cara atau upaya
mengurangi Global Warming.
1) Mengurangi konsumsi daging
Berdasarkan penelitian, untuk dapat menghasilkan 1 kg
daging, maka sumber daya yang dihabiskan akan setara
dengan 15 kg gandum. Peternakan juga ikut menjadi
penyumbang 18% “jejak karbon” di dunia, bahkan jumlah ini
lebih besar dari sektor transportasi seperti mobil, motor,
pesawat, dll.
2) Mendaur ulang benda yang berbahan aluminium, plastik,
dan kertas
Akan lebih baik lagi jika kita bisa menggunakannya
berulang-ulang. Energi untuk membuat satu kaleng alumunium
setara dengan energi untuk menyalakan TV selama 3 jam.
3) Membawa tas belanja sendiri (dapat di pakai ulang)
Membawa tas belanja sendiri berarti kita turut membantu
mengurangi jumlah penggunaan tas plastik/kresek, yang
penggunaannya bersifat sekali pakai.
4) Menanam pohon
Dengan menanam pohon di pinggiran jalan raya atau di taman
– taman kota itu dapat mengurangi Global Warming. Karena
gas –gas yang dapat mencemari udara diserap oleh pohon.
5) Jangan biarkan lemari pendingin terlalu lama terbuka
Untuk setiap menit kita membuka pintu lemari es,
memerlukan 3 menit full energi untuk mengembalikan suhu lemari
pendingin ke suhu yang diinginkan. Jadi, semakin lama kita
membuka lemari pendingin maka semakin banyak energi yang
terbuang.
2. Hakikat Lingkungan Alam
Lingkungan adalah suatu system kompleks yang berada di
luar individu yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
organisme.
Lingkungan alam merupakan keadaan atau ruang yang ada
disekeliling manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal
manusia juga teman hidup manusia. Mengapa dikatakan demikian
karena bila tidak ada lingkungan atau alam sekitar maka
manusia tidak memiliki tempat tinggal untuk bertahan hidup.
Lingkungan alam adalah daerah dengan segala sesuatu yang
berkaitan dengan kenampakan alam sekitar. Lingkungan alam
terjadi dengan sendirinya atau melalui proses yang alami.
Lingkungan alam merupakan buatan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Lingkungan alam yang ada sangat beragam. Ada dataran rendah,
dataran sedang dan dataran tinggi. Dataran rendah dapat
dilihat lingkungannya berupa tepi pantai, rawa, hutan bakau,
muara dan laut. Hawa di dataran rendah cukup panas. Dan tugas
manusia hanyalah menjaga dam melestarikan lingkungan agar
tidak berdampak pada pengrusakan lingkungan. Sehingga secara
tidak sadar manusia dan mau tidak mau harus menjaga dan
melestarikan lingkuannya, jika alam sekitar akan punah dan
manusia pun akan mengalami kepunahan.
Lingkungan alam adalah kombinasi antara kondisi fisik
yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air,
energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di
atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang
meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan terdiri dari
komponen abiotik dan biotik.
1) Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa
seperti tanah, udara, air, iklim, kelembapan, cahaya, dan
sebagainya. Komponen abiotik dapat ditemukan dimana saja.
Komponen abiotik sama dengan komponen biotik, dimana juga
berfungsi bagi kehidupan manusia. Faktor abiotik tidak
memiliki ciri- ciri sebagaimana faktor biotik.
2) Komponen Biotik
Komponen Biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa
seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme
(virus dan bakteri). Komponen biotik memiliki ciri- ciri
yaitu :
a) Bernafas
b) Tumbuh
c) Berkembang biak
d) Makan dan minum
e) Melakukan ekskresi
f) Beradaptasi dengan lingkungannya
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia yang memengaruhi perkembangannya di pengaruhi oleh
manusia serta alam sekitar. Ilmu yang mempelajari lingkungan
adalah ilmu lingkungan atau ekologi . Ilmu lingkungan adalah
cabang dari ilmu biologi. Menurut St. Munajat Danusaputra
Lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk didalamnya
manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang di mana
manusia berada danmempengaruhi kelangsungan hidup serta
kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya. Lingkungan
merupakan unsur penentu kehidupan utamanya kehidupan
mendatang, karena kehidupan saat ini terhadap lingkungan
sangat menentukan untuk kelangsungan kehidupan mendatang.
Lingkungan di bentuk oleh kegiatan yang dilakukan manusia,
perubahan – perubahan nya dapat mempengaruhi hidup dan
kehidupan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Perubahan lingkungan terjadi karena tidak seimbang nya lagi
susunan organik atau kehidupan yang ada, akibat nya belum
dirasakan secara langsung bagi kehidupan manusia atau
kehidupan lainnya namun baru terasa setelah regenerasi.
Untuk menciptakan lingkungan dalam kehidupan yang
seimbang sangat tergantung dari kegiatan manusia, sedangkan
kegiatan manusia sangat dipengaruhi oleh tingkat kesadaran
masyarakat dalam mengolah dan membina lingkungan itu.
Perusakan lingkungan dilakukan karena kurang memperhatikan
ekosistem, yang tidak jarang disebabkan karena pencemaran oleh
limbah – limbah industri yang dapat menyebabkan pemanasan
global. Pengertian pencemaran itu sendiri adalah masuknya atau
dimasukan nya mahkluk hidup, zat, energi atau komponen lain
kedalam lingkungan dan atau berubah nya tatanan lingkungan
sehingga kualitas lingkungan tidak pada titik standar nya dan
menyebabkan lingkungan berubah menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Faktor penyebab pencemaran lingkungan alam di antaranya :
1) Limbah industri yang tidak terkelola dengan baik
2) Asap kendaraan yang tercemar di udara
3) Sampah rumah tangga
4) Pembakaran hutan
5) Asap pabrik industri
Adapun dampak dari npencemaran lingkungan alam adalah :
1) Hujan asam
Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus
Smith ketika ia menulis tentang polusi industri di
Inggris. Hujan asalam adalah hujan yang memiliki kandungan
pH (derajat keasaman) kurang dari 5,6.
2) Penipisan Lapisan Ozon
Fungsi lapisan ini adalah untuk melindungi Bumi dari
radiasi sinal ultraviolet yang dipancarkan oleh sinar
matahari dan berbahaya bagi kehidupan.
3) Global Warming
Global Warming adalah penigkatan suhu rata- rata di Bumi
dan menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.
B. Pengajuan Hipotesa
Berdasarkan Deskripsi Teori dan Kerangka Berpikir diatas,
maka dapat dirumuskan hipotesa penelitian, di duga terdapat
pengaruh Global Warming terhadap lingkungan alam.
BAB III
HASIL PENELITIAN
Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses
peningkatan suhu rata- rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Hal ini juga telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan
utama umat manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh
perbuatan manusia sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia
itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan usaha
yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan
saat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita
bisa mengurangi efeknya.Penanggulangan hal ini adalah
kesadaran kita terhadap kehidupan Bumi di masa depan. Apabila
kita telah menanamkan kecintaan terhadap Bumi ini maka
pemanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa
Bumi ini.
Efek rumah kaca menjadi salah satu penyebab utama
meningkatnya Global Warming, karena efek rumah kaca sendiri
itu disebabkan oleh naiknya konsentrasi gas rumah kaca di
atmosfer. Panas matahari merambat melalui atmosfer, kemudian
sebagian panas matahari diteruskan oleh atmosfer dan sebagian
diserap serta dipantulkan kembali ke segala arah oleh gas
rumah kaca, untuk memanaskan Bumi. Itulah sebabnya mengapa
Bumi kita semakin panas.
Lingkungan adalah semua faktor luar yang berpengaruh
terhadap organisme. Faktor – faktor itu terwujud berupa faktor
biotik (mahkluk hidup) seperti hewan dan tumbuhan, dan faktor
abiotik (tidak hidup) seperti suhu udara, hujan, angin, tanah,
air dan lain sebagainya.
Ternyata Global Warming juga memiliki pengaruh terhadap
lingkungan antara nya :
1) Suhu di Bumi semakin panas
2) Naiknya permukaan air laut
3) Kehidupan binatang terancam. Contoh nya jika, global
warming terus meningkat maka es di kutub pun akan mencair
dan mengancam habitat yang hidup disana.
4) Perubahan iklim yang ekstrim. Seperti yang terjadi
sekarang ini iklim sudah mulai tidak menentu. Contoh nya di
Indonesia, dimana di bulan September – Februari mengalami
musim hujan tetapi sampai bulan Maret ini musih musim hujan.
Yang seharusnya di bulan Maret sudah memasuki musim kemarau.
Pengaruh ini tak lain disebabkan oleh aktivitas –
aktivitas manusia yang bisa membunuh manusia itu sendiri.
Diseluruh dunia sudah terdapat fakta – fakta akibat Global
Warming antara nya :
1) Pencairan es di kutub
Sepanjang dua tahun terakhir ini, wilayah Arktik di Kutub
Utara kehilangan lapisan es seluas dua kali wilayah
Prancis atau sepuluh kali luas Pulau Jawa.
2) Beting es Wilkins Hancur
Pada tanggal 28 April 2009, Agen Luar Angkasa Eropa (EPA)
telah mengumumkan bahwa benting es yang besar ini telah
terpisah dari Peninsula Arktik dan sekarang mulai pecah
sendiri.
3) Benting Es Wordie di Antartika Menghilang
4) Es di Laut Arktik Lenyap Lebih Cepat daripada yang
Diperkirakan Sebelumnya
5) Es Kutub Utara yang Mencair telah Mempengaruhi Es
Abadi
Dari beberapa pengaruh dan dampak dari Global Warming
diatas, semuanya tak lepas dari kesadaran manusia. Kesadaran
manusia sangat penting untuk menjaga dan melestarikan
keseimbangan lingkungan alam di Bumi. Karena lingkungan
merupakan unsur penentu kehidupan utama untuk kehidupan
mendatang. Jika manusia nya tidak mempunyai kesadaran akan
kelestarian lingkungannya, maka lingkungannya pun akan rusak
dan tercemar akibat ulah manusia sendiri.
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di Bumi jauh sebelum
makhluk hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan
melestarikan Bumi ini harus beberapa dekade kah kita
memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana Bumi ini telah tua
dan memohon agar kita menjaga serta melstarikannya. Marilah
kita bergotong royang untuk menyelematkan Bumi yang telah
memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop Global
Warming.