+ All Categories
Home > Documents > BAHAYA PENGGUNAAN CFC

BAHAYA PENGGUNAAN CFC

Date post: 26-Apr-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
31
BAHAYA PENGGUNAAN CFC BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keseimbangan alam sering terganggu akibat ulah manusia, es di kutub mencair setiap harinya, hutan-hutan terbakar secara tiba-tiba oleh raoleh radiasi sinar matahari. Pemanasan global sudah mengancam bumi. Pemanasan global itu berawal dari industri yang menghasilkan bahan-bahan yang berbahaya bagi ozon seperti CO2 dan CFC. Zat yang dinamakan CFC (Kloro Floro Karbon) banyak digunakan sebagai pelarut dalam pembersih alat-alat elektronik seperti kulkas dan AC. Secara umum, setiap rumah didunia memiliki setidaknya satu AC dan satu kulkas. Berdasarkan itu kita bisa bayangkan berapa banyak CFC yang digunakan diseluruh dunia. Itu belum termasuk penggunaan CFC dikantor-kantor dan gedung-gedung bertingkat. Berbagai negara di duniapun mulai mengurangi penggunaan CFC, termasuk di Indonesia. Namun, tidak semua orang benar-benar pahan bagaimana CFC dapat merusak bumi. Penyusunpun berusaha membahas lebih detail mengenai hal tersebut. B. Perumusan Masalah Penyusun membatasi perumusan masalah dalam karya ilmiah ini menjadi menjadi: 1. Apakah pengertian CFC? 2. Apakah kegunaan CFC?
Transcript

BAHAYA PENGGUNAAN CFC

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keseimbangan alam sering terganggu akibat ulah manusia, es

di kutub mencair setiap harinya, hutan-hutan terbakar secara

tiba-tiba oleh raoleh radiasi sinar matahari. Pemanasan global

sudah mengancam bumi.

Pemanasan global itu berawal dari industri yang menghasilkan

bahan-bahan yang berbahaya bagi ozon seperti CO2 dan CFC. Zat

yang dinamakan CFC (Kloro Floro Karbon) banyak digunakan

sebagai pelarut dalam pembersih alat-alat elektronik seperti

kulkas dan AC.

Secara umum, setiap rumah didunia memiliki setidaknya satu

AC dan satu kulkas. Berdasarkan itu kita bisa bayangkan berapa

banyak CFC yang digunakan diseluruh dunia. Itu belum termasuk

penggunaan CFC dikantor-kantor dan gedung-gedung bertingkat.

Berbagai negara di duniapun mulai mengurangi penggunaan CFC,

termasuk di Indonesia. Namun, tidak semua orang benar-benar

pahan bagaimana CFC dapat merusak bumi. Penyusunpun berusaha

membahas lebih detail mengenai hal tersebut.

B. Perumusan Masalah

Penyusun membatasi perumusan masalah dalam karya ilmiah ini

menjadi menjadi:

1.      Apakah pengertian CFC?

2.      Apakah kegunaan CFC?

3.      Apakah Dampak dari penggunaan CFC?

4.      Bagaimana penanggulangan dari Penggunaan CFC yang

mengancam bumi?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk melengkapi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII IPA1 semester genap materi seminar tahun ajaran 2007-2008

D. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data dalam karya ilmiah ini

adalah:

1. Metode Kepustakaan

Dengan mengambil beberapa referensi dari buku, koran dan

sumber tertulis lainnya

2. Metode Internet

Dengan menggunakan beberapa situs dan mengambil beberapa data yang berhubungan erat dengan tugas karya ilmiah ini.

BAB II

Pengertian CFC

A. Pengertian CFC dan Ozon

CFC adalah klorofluorokarbon, yaitu senyawa-senyawa yang

mengandung atom karbon dengan klorin dan fluorin terikat

padanya. Dua CFC yang umum adalah CFC-11

(Trichloromonofluoromethane atau freon 11) dan CFC-12

(Dichlorodifluoromethane)

CFC merupakan zat-zat yang tidak mudah terbakar dan tidak

terlalu toksik.

Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun

dalam atmosfer sebelum dihapuskan

OZON (O3) adalah molekul yang terdiri dari tiga atom

oksigen yang berbentuk gas pada suhu kamar. Ikatan antaratom

oksigen dalam molekul ozon ini agak lemah dibandingkan dengan

molekul oksigen yang terdiri atas dua atom (O2), sehingga salah

satu dari ketiga atom oksigennya mudah lepas dan bereaksi

dengan molekul yang lain.

Ozon merupakan bahan yang beracun. Gas ini sangat reaktif

dan banyak digunakan untuk bahan pemucat (bleaching),

penghilang bau, dan sterilisasi. Ozon terutama terbentuk dan

terurai di daerah ekuator di mana terdapat hutan tropis yang

cukup luas.

B. MEKANISME PERUSAKAN LAPISAN OZON

Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan

perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai

setelah bercampur dengan sinar UV, dan membebaskan atom

KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan

menghasilkan LUBANG OZON..

Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan

ozon antara ketinggian tertentu seluruh Antartika pada musim

semi. Pembentukan ‘lubang’ tersebut terjadi setiap bulan

September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi

atau awal musim panas.

Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon

yang luas telah dilacak di seluruh Antartika dengan kenaikan

60% pengurangan ozon berbanding dengan permukaan lubang pra-

ozon. Pada bulan Oktober 1991, permukaan terendah atmosfer

ozon yang pernah dicatat telah terjadi di seluruh Antartika.

BAB III

Kegunaan CFC

Pada zaman sekarang, banyak sekali kebutuhan masyarakat

yang harus dipenuhi, barang yang dibutuhkan oleh masyarakat

sekarang banyak sekali yang menggunakan CFC. Sebagian dari

mereka menggunakan CFC dengan cara yang tidak terkira

banyaknya. Selama bertahun-tahun, senyawa-senyawa kimia

tersebut secara luas dipakai untuk berbagai keperluan,

seperti:

1.          Alat-alat pendingin ruangan (air conditioner/AC)

CFC yang digunakan pada alat pendingin ruangan (air

conditioner/AC) lebih dikenal dengan freon yang digunakan

sebagai pendingin.

2.          Media pendingin di lemari es

Sama halnya seperti AC, pada kulkas terdapat CFC yang

digunakan sebagai pendingin walaupun tidak berpengaruh terlalu

banyak coba bayangkan apabila seluruh masyarakat di dunia ini

menggunakan lemari es berapa banyak CFC yang terbuang tiap

harinya.

3.          Bahan pelarut

CFC yang terdapat pada bahan pelarut banyak digunakan bagi

kilang-kilang elektronik. sebagai pelarut untuk pembersih dan

untuk tujuan pengeringan minyak.

4.          Bahan dorong

CFC digunakan sebagai bahan dorong dalam penyembur (aerosol),

diantaranya kaleng semprot pengharum ruangan, penyemprot

rambut, minyak wangi (parfum).

5. Proses pembuatan plastik

untuk menghasilkan plastik busa seperti busa polistirena atau

poliuretana yang memuai

Selain itu CFC juga banyak digunakan sebagai blowing

agent dalam proses pembuatan foam (busa), sebagai cairan

pembersih (solvent), bahan aktif untuk pemadam kebakaran,

bahan aktif untuk fumigasi di pergudangan, pra-pengapalan, dan

produk-produk pertanian dan kehutanan.

BAB IV

Dampak dari Penggunaan CFC

CFC dapat merusak lapisan ozon. Pada lapisan atmosfir

yang tinggi, ikatan C-Cl akan terputus menghasilkan radikal-

radikal bebas klorin. Radikal-radikal inilah yang merusak

ozon. CFC sekarang ini telah digantikan oleh senyawa-senyawa

yang lebih ramah lingkungan.

CFC juga bisa menyebabkan pemanasan global. Satu molekul

CFC-11 misalnya, memiliki potensi pemanasan global sekitar

5000 kali lebih besar ketimbang sebuah molekul karbon

dioksida. Di Indonesia, manifestasi pemanasan global, antara

lain, terganggunya siklus hidro-orologis yang telah merusak

sebagian besar sumber daya air (SDA) di Indonesia. Juga,

meluasnya areal lahan kering. Itu harus disikapi dengan

pencarian bibit unggul tanaman pangan lahan kering. Juga,

meluasnya lahan bera (lahan yang tidak bisa ditanami) sebagai

akibat terjangan intrusi air laut.

Baru-baru ini, Inter-governmental Panel on Cimate Change

(IPCC) memublikasikan hasil pengamatan ilmuwan dari berbagai

negara. Isinya sangat mengejutkan. Selama tahun 1990-2005,

ternyata telah terjadi peningkatan suhu merata di seluruh

bagian bumi, antara 0,15 - 0,3o C. Jika peningkatan suhu itu

terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 (32 tahun dari

sekarang) lapisan es di kutub-kutub bumi akan habis meleleh.

Jika bumi masih terus memanas, pada tahun 2050 akan

terjadi kekurangan air tawar, sehingga kelaparan pun akan

meluas di seantero jagat. Udara akan sangat panas, jutaan

orang berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh asap dan

debu. Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air

laut makin lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh

pulau. Harta benda akan lenyap, begitu pula nyawa manusia.

Ozon mengabsorpsi radiasi ultraviolet yang dipancarkan

matahari. Radiasi ini mempunyai panjang gelombang di bawah 400

nm. Spektrum dari radiasi ini, yang terletak pada panjang

gelombang di antara 290 nm - 320 nm, lebih dikenal dengan

istilah radiasi UV-B. Telah terbukti bahwa peningkatan dosis

radiasi UV-B yang mencapai bumi mengakibatkan meningkatnya

kasus penyakit kanker kulit, menurunkan hasil panen, dan

sangat mempengaruhi kehidupan plankton dan larva ikan laut Di

lapisan stratosfer ozon merupakan lapisan pelindung yang

melindungi bumi dari spektrum radiasi matahari yang berbahaya

untuk kehidupan.

Tanpa adanya filter dari lapisan ozon, akan lebih banyak

radiasi UV-B yang menembus atmosfer dan akan mencapai ke

permukaan bumi. Beberapa studi eksperimen terhadap tumbuhan,

binatang, dan uji klinis terhadap manusia menunjukkan adanya

efek yang berbahaya bila terpapar radiasi UV-B secara

berlebihan. Di permukaan bumi atau di lapisan troposfer ozon

merupakan gas polutan yang keberadaannya harus diusahakan

minimum. Karena di permukaan bumi, ozon bisa berkontak

langsung dengan lingkungan atau kehidupan dan menunjukkan sisi

destruktifnya. Oleh karena itu, ozon di lapisan ini Biasa

disebut “ozon Jelek” karena ozon bereaksi sangat kuat dengan

molekul lain, ozon dengan konsentrasi tinggi berbahaya bagi

kehidupan

Beberapa studi mendokumentasikan adanya efek yang

berbahaya dari ozon terhadap produksi panen, pertumbuhan,

hutan dan kesehatan manusia. Efek ini kontras dengan efek ozon

stratosfer yang menguntungkan. Oleh sebab itu, keberadaan ozon

di atmosfer mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan

di bumi ini. Mengingat hal tersebut maka keberadaan ozon di

atmosfer harus selalu dipantau agar dapat diupayakan

tindakan-tindakan antisipasi yang diperlukan.

BAB V

Penanggulangan CFC

Seperti yang telah kita ketahui, Dunia mulai

memperhatikan dampak CFC terhadap bumi kita. Sejak tahun

1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan mengancam lapisan

ozon. Oleh karena itu, atas permintaan “United Nations

Environment Programme” (UNEP), WMO memulai Penyelidikan Ozon

Global dan Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan

dan penyelidikan ozon dalam jangka panjang. Semua data dari

pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat Data Ozon

Dunia di Toronto, Kanada, yang tersedia kepada masyarakat

ilmiah internasional.

Pada tahun 1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan

Rencana Dunia terhadap lapisan ozon. Dan tahun 1987,

ditandatangani Protokol Montreal, suatu perjanjian untuk

perlindungan terhadap lapisan ozon. Protokol ini kemudian

diratifikasi oleh 36 negara termasuk Amerika Serikat.

Pada tahun 1990 Pelarangan total terhadap penggunaan CFC

sejak diusulkan oleh Komunitas Eropa (sekarang Uni Eropa) pada

tahun 1989, yang juga disetujui oleh Presiden AS, George Bush.

Dan tahun 1991, untuk memonitor berkurangnya ozon secara

global, National Aeronautics and Space Administration (NASA)

meluncurkan Satelit Peneliti Atmosfer yang digunakan untuk

mengukur variasi ozon pada berbagai ketinggian dan menyediakan

gambaran jelas pertama tentang kimiawi atmosfer di atas.

Pada tahun 1995, lebih dari 100 negara setuju untuk

secara bertahap menghentikan produksi pestisida metil bromida

di negara-negara maju. Bahan ini diperkirakan dapat

menyebabkan pengurangan lapisan ozon hingga 15 persen pada

tahun 2000. Kemudian ditahun yang sama, disetujui CFC tidak

diproduksi lagi di negara maju pada akhir tahun dan dihentikan

secara bertahap di negara berkembang hingga tahun 2010.

Hidrofluorokarbon atau HCFC, yang lebih sedikit menyebabkan

kerusakan lapisan ozon bila dibandingkan CFC, digunakan

sementara sebagai pengganti CFC.

Indonesia telah menjadi negara yang turut menandatangani

Konvensi Vienna maupun Protokol Montreal sejak ditetapkannya

Keputusan Presiden No 23 Tahun 1992. Berdasarkan Keputusan

Presiden itu, Indonesia juga punya kewajiban untuk

melaksanakan program perlindungan lapisan ozon (BPO) secara

bertahap.

Secara nasional Indonesia telah menetapkan komitmen untuk

menghapus penggunaan BPO (Bahan Perusak Lapisan Ozon) pada

akhir tahun 2007, termasuk menghapus penggunaan freon dalam

alat pendingin pada tahun 2007. Untuk mencapai target

penghapusan CFC pada tahun 2007, Indonesia telah

menyelenggarakan beberapa program. Dana untuk program

penghapusan CFC diperoleh dalam bentuk hibah dari Dana

Multilateral Montreal Protocol (MLF), di mana UNDP menjadi

salah satu lembaga pelaksana. Dengan dukungan dari UNDP,

Indonesia telah melaksanakan 29 proyek investasi tersendiri di

sektor busa dan 14 proyek investasi tersendiri di sektor

pendinginan. Pekerjaan di kedua sektor ini telah membantu

mengurangi produksi CFC Indonesia sebanyak 498 ton metrik dan

117 ton metrik di masing-masing sektor.

Hal ini juga didukung oleh Peraturan Departemen Industri

No.33 Tahun 2007 yang akan melarang penggunaan CFC (klorofloro

karbon atau freon) untuk proses manufaktur mulai Juli 2008.

Indonesia berencana untuk melarang impor metil bromida dan CFC

yang merupakan BPO, mulai 1 Januari 2008, atau dua tahun lebih

cepat dari tenggat waktu yang ditargetkan Protokol Montreal

untuk penghapusan CFC di negara-negara berkembang, dan tujuh

tahun lebih cepat untuk penghapusan metil bromida.

Sesungguhnya penipisan ozon ini dipicu dari tingginya

pemakaian CFC, namun guna menormalkan kembali kondisi ozon,

diperlukan kerja sama yang baik dari semua pihak. Tindakan

yang dapat kita lakukan saat ini demi memelihara lapisan ozon,

misalnya mulai mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-

produk rumah tangga yang mengandung zat-zat yang dapat merusak

lapisan pelindung bumi dari sinar UV ini. Untuk itu,

diperlukan upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif

masyarakat dalam program perlindungan lapisan ozon, pemahaman

mengenai penanggulangan penipisan lapisan ozon, memperkenalkan

bahan, proses, produk, dan teknologi yang tidak merusak

lapisan ozon. Bila tidak, maka proses penipisan ozon akan

semakin meningkat dan mungkin saja akan menyebabkan lapisan

ini tidak dapat dikembalikan lagi ke bentuk aslinya.

Walaupun begitu, tetap saja penggunaan CFCtidak akan

mudah lepas begitu saja dari kehidupan manusia. Penghapusan

penggunaan CFC di Indonesia, tampaknya tidak mudah dilakukan.

Terutama karena alat-alat pendingin yang ada sekarang,

misalnya kulkas dan AC, mayoritas masih menggunakan tekhnologi

berbasis CFC. Untuk mengantisipasi penggunaan CFC berlebihan,

telah ditemukan cara yang dinilai sangat bermanfaat. Yakni

melakukan daur ulang CFC, dan mencari bahan alternatif

pengganti.

Mendaur ulang CFC, dibutuhkan alat yang disebut Recovery

CFC. Alat canggih seharga 60 juta rupiah ini, dinilai sangat

membantu mengurangi kebocoran molekul CFC ke udara. Cara

kerja alat Recovery CFC, sangat sederhana. CFC lama di dalam

alat pendingin, tak perlu lagi diganti. Tapi cukup mendaur

ulang, sehingga menghasilkan CFC baru. Namun mengurangi dampak

penggunaan CFC, tak hanya dilakukan dengan cara daur ulang.

Namun juga dapat melalui penggunaan bahan alternatif

pengganti. Salah satunya Hydro Floro Carbon atau HFC.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Freon adalah salah satu zat yang berbahaya yang

berpotensi mengakibatkan pemanasan global. Kebocoran freon

tidak akan menimbulkan dampak yang serius bagi kesehatan

manusia. Ketika freon (CFC) terlepas ke atmosfer, maka molekul

CFC akan terurai atom C yang akan mengakibatkan  timbulnya

karbon monoksida (CO). Ketika CO terbentuk, maka mereka akan

menarik lagi satu atom O dari ozon-ozon (O3) lain sehingga

menciptakan CO2, oleh karena itu ozon sebagai pelindung bumi

dari sinar ultraviolet menjadi rusak, sementara CO2 memiliki

efek rumaha kaca yang dapat menahan panas di bumi,dengan

demikian bumi akan semakin panas.

B.     SARAN

Setelah mengetahui bahaya dari freon setidaknya untuk

mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh Freon , mulai sekarang

kurangi penggunaan Freon seperti yang terdapat pada AC, lemari

pendingin dan lain-lain. Agar dampak dari pemanasan global

tidak akan menjadi semakin parah dengan penggunaan zat yang

berpotensi menimbulkan pemanasan global.

Perancangan Vertical Garden dan Roof Garden Sebagai

Strategi Mengurangi Dampak Pemanasan Global

Abstract:

Pemanasan global (global warming) adalah suatu kondisi

yang menunjukkan terjadinya peningkatan suhu di permukaan bumi

yang bisa mengakibatkan terjadinya perubahan iklim. Pemanasan

global yang terjadi dikarenakan peningkatan kadar gas rumah

kaca seperti (CO2, CH4, NOx, SOx, dan CFC) yang umumnya

disebabkan oleh aktivitas manusia. Dampak dari pemanasan

global lebih dirasakan di perkotaan seperti Jakarta, banyaknya

jumlah manusia dan aktivitasnya menambah jumlah gas rumah

kaca, dan juga kurangnya ruang hijau yang seharusnya mampu

menyerap gas tersebut. Banyaknya manusia dan aktivitasnya

berdampak pada meningkatnya pembangunan gedung-gedung

bertingkat di perkotaan, terutama kota besar seperti Jakarta.

Bahkan, terkadang pembangunan tersebut mengalihfungsikan

ruang, dari ruang terbuka menjadi ruang terbangun. Hal ini

tentunya akan mengurangi ruang terbuka yang bisa dimanfaatkan

sebagai ruang terbuka hijau yang sebenarnya sangat bermanfaat

bagi peningkatan kualitas lingkungan kota. Undang - Undang No.

26 Tahun 2007 tentang penataan ruang mensyaratkan kota harus

memiliki RTH minimal sebesar 30 persen dari total luas kota

secara keseluruhan. Sebaliknya, dengan bertambahnya bangunan

akan mengakibatkan degradasi lingkungan perkotaan. Ditambah

lagi bangunan saat ini yang menggunakan sumber daya alam dan

energi yang terlalu berlebihan. Oemardi_Zain Landscape

Consultant adalah sebuah konsultan lanskap yang sudah memiliki

pengalaman yang cukup lama di bidang Arsitektur Lanskap. Pada

perusahaan tersebut terdapat proyek perancangan vertical

garden dan roof garden, sehingga bisa dijadikan bahan studi

mahasiswa. Tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah

mempelajari dan meningkatkan soft skill serta keterampilan

merancang dalam lingkup keprofesian Arsitektur Lanskap,

menambah pengetahuan mengenai dunia kerja profesi Arsitektur

Lanskap, meningkatkan wawasan dan pengalaman keprofesian dalam

bidang perancangan Arsitektur Lanskap. Sedangkan tujuan

khususnya, antara lain: menganalisis perancangan vertical

garden, menganalisis perancangan roof garden dan menganalisis

kelebihan dan kekurangan vertical garden serta roof garden.

Kegiatan magang dilakukan di Oemardi_Zain Landscape Consultant

yang bertempat di Bumi Menteng Asri blok BE no. 2 Bogor 16111

Jawa Barat, Indonesia, dari bulan Maret 2011-Juni 2011. Jadwal

kerja harian magang dimulai pada pukul 09.00 – 17.30 WIB.

Batasan magang adalah mengikuti proses perancangan vertical

garden dan roof garden pada Oemardi_Zain Landscape Consultant,

baik kegiatan studio maupun kegiatan lapang. Perancangan

vertical garden berlokasi di Jalan K.H.Wahid Hasyim, Menteng,

Jakarta Pusat. OZ menerima proyek ini melalui tender, pihak

pemberi kerja atau klien dalam hal ini adalah PT Icon Menara

Samudera. Proses perancangan pada proyek ini bermula dari

tahap persiapan (penerimaan proyek), kemudian dilanjutkan ke

tahap riset dan analisis, dalam hal ini OZ melakukan survei

tapak dan juga melakukan analisis terhadap data-data yang

diperoleh. Data yang didapat baik berupa data primer atau

sekunder dianalisis sesuai tujuan yang ingin dicapai. Selain

menganalisis data tersebut, dilakukan diskusi dengan pihak

klien agar mengetahui secara langsung keinginan dari klien.

Tahapan berikutnya adalah konsep, tahap konsep desain adalah

tahapan lanjutan setelah didapat hasil dari tahapan analisis.

Konsep desain pada proyek ini dibuat oleh konseptor sekaligus

direktur utama Oemardi_Zain yang kemudian diterjemahkan secara

bersama-sama dengan para staf dalam satu pertemuan, pada tahap

ini diciptakan ide-ide yang sesuai denga tujuan, kemudian

dilanjutkan ke tahap pengembangan desain, hingga diakhiri

dengan pembuatan gambar kerja.

Pengaruh Global Warming Terhadap Lingkungan Alam

BAB I

PENDAHULUAN

 A.    Latar Belakang Masalah

Bumi merupakan tempat dimana berbagai mahkluk hidup

tinggal seperti, hewan, tumbuhan dan manusia. Dimana didalam

Bumi terdapat lingkungan alam yang juga merupakan suatu unsur

yang sangat penting untuk menunjang kehidupan. Karena

lingkungan alam mengandung sumber daya alam yang dibutuhkan

oleh semua organisme, termasuk manusia. Seperti air, udara,

bahan makanan, tempat tinggal dan lain sebagai nya. Allah SWT

telah menganugerahkan semua kebutuhan mahkluk-Nya. Ideal nya

alam yang telah di sediakan se-sempurna ini dijaga kelestarian

nya agar tidak tercemar. Manusia sebagai mahkluk Allah yang

paling sempurna diantara hewan dan tumbuhan, diberikan

tanggung jawab besar terhadap kelestarian lingkungan alam.

Karena kelangsunagan hidup mahkluk hidup bergantung pada alam.

Manusia dapat melestarikan alam dengan berbagai macam cara

seperti reboisasi, membuat hutan lindung, tidak memakai bahan

bakar secara berlebihan, dengan membuat areal hijau atau go

green yang berfungsi untuk menyaring polusi udara, tidak terlau

sering menggunakan alat pendingin   seperti  kulkas , AC ( Air

Conditioning ) dan lain sebagainya. Dengan cara – cara yang sudah

diuraikan diatas, bisa mengurangi pemanasan global atau Global

Warming. Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu

rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.

Pada kenyataannya,  manusia sekarang kurang peduli

terhadap kelestarian alam. Tak sedikit juga manusia yang acuh

terhadap lingkungan alam mungkin karena rasa cinta terhadap

alam mulai berkurang atau bahkan sudah tidak ada. Dalam

beberapa tahun terakhir, akibat perkembangan zaman dan semakin

banyak nya Negara berkembang dengan teknologi nya ternyata

hanya menambah permasalahan ini. Buktinya di zaman yang tambah

modern saat ini, makin banyak orang – orang yang menggunakan

alat pendingin seperti AC  , membangun gedung – gedung

bertingkat yang tinggi dengan kaca karena itu dapat

menimbulkan efek rumah kaca dan akan berdampak buruk bagi suhu

di Bumi. Program areal hijau atau go green juga kurang

diperhatikan karena banyak di jalanan kota – kota besar

seperti Jakarta yang seharus nya menjadi tempat areal hijau,

malah beralih peran menjadi tempat pedagang kaki lima atau

tempat parkir. Ditambah lagi volume kendaraan yang menggunakan

bahan bakar, seperti kendaraan motor dan mobil makin bertambah

setiap tahunnya. Karena kendaraan yang berbahan bakar dapat

menimbulkan polusi udara yang berdampak buruk bagi lingkungan

alam. Hingga saat ini banyak orang yang menceritakan tentang

Global Warming. Keadaan yang mengancam ini bukan dari kejadian

yang alami, bukan ancaman dari pelanet lain, tetapi ancaman

itu semua berasal dari manusia itu sendiri.

Melihat kondisi ruang lingkup seperti ini, untuk itu

penulis mengharapkan pengaruh Global Warming terhadap

lingkungan alam dapat dikurangi karena Global Warming dapat

berdampak buruk bagi kondisi suhu di Bumi. Jika tidak ada

peningkatan dalam upaya mengurangi pemanasan global maka suhu

di Bumi ini akan semakin panas karena menipisnya lapisan

atmosfer. Dan dapat mencemari lingkungan alam yang terdapat

didalamnya karena kondisi udara yang sudah tercemar. Sehingga

mahkluk hidup yang berada didalam nya pun tidak bisa lagi

menikmati pemberian alam dan kemungkinan besar mahkluk hidup

yang tinggal didalam nya pun akan punah karena alam yang sudah

tidak bersahabat.

 

KERANGKA TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESA

 

Deskripsi Teori

1.      Hakikat Global Warming

Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses

peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.

“Sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak

pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh

meningkatnya konsentrasi gas – gas rumah kaca akibat aktivitas

manusia”. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh

setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik. 

Pemanasan global atau Global Warming  merupakan salah

satu permasalahan lingkungan terbesar yang mengancam kehidupan

planet Bumi. Data- data yang ada memang menunjukkan planet

Bumi terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan

dari tahun ke tahun. Selain cuaca dilingkungan yang makin

panas, juga menyadari makin banyak bencana alam dan fenomena –

fenomena alam yang cenderung tidak terkendali.

Istilah Global Warming tak lepas dari istilah “efek rumah

kaca” atau “gas rumah kaca”. Efek rumah kaca disebabkan karena

naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Kenaikan

konsentrasi tersebut disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan

bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang

melampaui kemampuan tumbuh – tumbuhan dan laut untuk menyerap

nya.

Atmosfer Bumi terdiri atas bermacam – macam gas dengan

fungsi yang berbeda – beda. Kelompok gas yang menjaga suhu

permukaan Bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas

rumah kaca”. Gas rumah kaca adalah gas – gas yang ada di

atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas – gas tersebut

sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi juga

dapat timbul akibat aktivitas manusia. Disebut gas rumah kaca

karena sistem kerja gas – gas tersebut di atmosfer Bumi mirip

dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas

matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap

hangat, dengan begitu tanaman yang berada di dalamnya pun akan

dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang

cukup.

Planet Bumi pada dasarnya membutuhkan gas-gas tersebut

untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan gas

rumah kaca, Bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali

karena tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari.

Namun setiap gas rumah kaca memiliki efek yang berbeda- beda.

Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari CO2.

Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air dan karbon

dioksida. Sebagai contoh sebuah molekul metana menghasilkan

efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2.  Gas rumah kaca dapat

barasal dari pembakaran bahan bakar fosil melalui industri

atau tranportasi, deforestasi atau pembakaran hutan. Untung

nya, pemakaian CFC telah dilarang dibanyak Negara karena CFC

telah lama dituding sebagai penyebab rusaknya lapisan ozon.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat

0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa,

“sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak

pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh

meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas

manusia melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah

dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik,

termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8.

Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju

dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah

mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada

masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan

yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke

daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan

politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan

yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan

pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap

konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan

negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi

Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas

rumah kaca.

Penyebab Pemanasan Global

Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti –

peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam IPCC mengadakan

pertemuan untuk mendiskusikan penemuan – penemuan terbaru

tentang pemanasan global yang berhasil disimpulkan, kemudian

membuat persetujuan untuk mencari solusi dari permasalahan

tersebut. Salah satu hal pertama yang mereka temukan adalah

beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung jawab langsung

terhadap pemanasan yang dialami, dan manusia lah contributor

terbesar dari tercipta nya gas – gas rumah kaca tersebut.

Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh peternakan,

pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik –

pabrik modern, serta pembangkit tenaga listrik.

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari

matahari. Sebagian besar energi yang membajiri planet tersebut

adalah radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Gas –

gas tertentu di atmosfer termasuk uap air, karbon dioksida dan

matana menjadi perangkap radiasi ini. Gas – gas ini menyerap

dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan

Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan

Bumi.

Beberapa ilmuan menyatakan bahwa penyebab utama pemanasan

global adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara,

minyak Bumi, dan gas alam, yang melepas karbon dioksida dan

gas – gas lain yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke

atmosfer. Pada intinya, yang terjadi sekarang ini disebabkan

oleh campur tangan manusia. Pola hidup manusia yang bergantung

pada teknologi membuat Bumi ini semakin memanas.

Rumah kaca bekerja dengan cara menangkap panas dari

matahari. Panel – panel kaca dari rumah kaca membiarkan cahaya

masuk dan membiarkan panas itu terserap kedalam rumah kaca.

Ini menyebabkan rumah kaca tetap hangat walaupun di musim

dingin. Inilah sebabnya mengapa para ilmuan memakai kata ‘

rumah kaca ‘ dalam gas rumah kaca dan efek rumah kaca. Pada

dasarnya diakibatkan oleh penyerapan panas matahari yang

berlebih yang cara kerjanya mirip rumah kaca tersebut.

Berikut adalah macam – macam gas rumah kaca :

1)      Uap Air

Uap air adalah gas rumah kaca yang paling banyak mencapai

atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai. Uap

air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan

bertanggung jawab terhadap sebagian besar dari efek rumah

kaca. Konsentrasi uap air berfluktuasi secara regional, dan

aktivitas manusia tidak langsung mempengaruhi konsentrasi uap

air kecuali pada skala lokal.

2)      Karbon Dioksida

Karbon dioksida adalah gas terbanyak kedua yang timbul dari

berbagai prose salami seperti letusan vulkanik, pernapasan

hewan dan manusia, dan pembakaran material organik ( seperti

tumbuhan ). Karbon dioksida dapat berkurang karena terserap

oleh lautan dan diserap tanaman untuk digunakan dalam proses

fotosintensis. Manusia telah meningkatkan jumlah karbon

dioksida yang dilepas ke atmosfer ketika mereka membakar bahan

bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan

bangunan, menggerakan kendaraan dan meghasilkan listrik.

Disaat yang sama, jumlah pepohonan yang mampu menyerap karbon

dioksida semakin berkurang akibat perambahan hutan untuk

diambil kayunya.

3)      Metana

Metana merupakan komponen utama gas alam juga termasuk gas

rumah kaca. Metana merupakan insulator yang efektif, mampu

menangkap panas 20 kali lebih banyak jika dibandingkan dengan

karbon dioksida. Metana juga dihasilkan dari pembusukan limbah

organik di tempat pembuangan sampah, bahkan dapat dikeluarkan

oleh hewan – hewan tertentu.

4)      Nitrogen Oksida

Nitrogen oksida adalah gas insulator panasa yang sangat kuat.

Ia dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan

oleh lahan pertanian. Nitrogen oksida dapat menangkap panas

300 kali lebih besar dari karbon dioksida. Dan gas rumah kaca

lainnya yang dihasilkan dari berbagai proses manufaktur.

Para ilmuan telah lama mengkhawatirkan gas – gas yang

dihasilkan dari proses manufaktur. Ini berpotensi dapat

menyebabkan kerusakan lingkungan. Pada tahun 2000, para ilmuan

mengidentifikasi bahan baru yang meningkat secara substansial

di atmosfer. Bahan tersebut adalah trifluorometil sulfur pentafluorida.

Walaupun masih tergolong langka di atmosfer, gas ini mampu

menangkap panas jauh lebih besar dari gas – gas rumah kaca

yang sudah ada sebelumnya.

Ada beberapa cara untuk mengurangi emisi karbon dioksida,

yaitu :

1)      Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil

2)      Menggunakan energi terbarukan seperti energi surya

atau angin

3)      Mendaur ulang barang – barang keperluan sehari – hari

4)      Mengendarai mobil berbahan bakar efesien atau

menggunakan energi alternatif

5)      Menggunakan alat – alat eletronik yang hemat energi

dan lain – lain.

 

Dampak Global Warming Bagi Lingkungan

1)      Suhu di permukaan Bumi meningkat

2)      Es di kutub mencair

3)      Kehidupan binatang terancam

4)      Tanah mati

5)      Banjir

6)      Jenis penyakit baru

7)      Perubahan iklim

8)      Curah hujan yang lebih lebat

9)      Naik nya permuakaan air laut

10)  Berkurang nya kawasan pesisir, dan lain – lain.

 

Fakta Global Warming di seluruh dunia

1)     Pencairan es di kutub

Sepanjang dua tahun terakhir ini, wilayah Arktik di Kutub

Utara kehilangan lapisan es seluas dua kali wilayah Prancis

atau sepuluh kali luas Pulau Jawa.

2)    Beting es Wilkins Hancur

Pada tanggal 28 April 2009, Agen Luar Angkasa Eropa (EPA)

telah mengumumkan bahwa benting es yang besar ini telah

terpisah dari Peninsula Arktik dan sekarang mulai pecah

sendiri.

3)    Benting Es Wordie di Antartika Menghilang

4)    Es di Laut Arktik Lenyap Lebih Cepat daripada yang

Diperkirakan Sebelumnya

5)    Es Kutub Utara yang Mencair telah Mempengaruhi Es Abadi

6)    Beting Es di Kutub Selatan terus pecah

7)    Retakan Besar Beting Es Ward Hunt Memberi Sinyal

Kematian

8)    Sedikitnya 18 Pulau tenggelam di Seluruh Dunia

 

Cara atau upaya mengurangi Global Warming

Global Warming memang tidak dapat dicegah namun Global

Warming dapat dikurangi, agar keadaan di planet Bumi ini tidak

semakin parah. Yaitu dengan melakukan beberapa cara atau upaya

mengurangi Global Warming.

1)      Mengurangi konsumsi daging

Berdasarkan penelitian, untuk dapat menghasilkan 1 kg

daging, maka sumber daya yang dihabiskan akan setara

dengan 15 kg gandum. Peternakan juga ikut menjadi

penyumbang 18% “jejak karbon” di dunia, bahkan jumlah ini

lebih besar dari sektor transportasi seperti mobil, motor,

pesawat, dll.

2)      Mendaur ulang benda yang berbahan aluminium, plastik,

dan kertas

Akan lebih baik lagi jika kita bisa menggunakannya

berulang-ulang. Energi untuk membuat satu kaleng alumunium

setara dengan energi untuk menyalakan TV selama 3 jam.

3)      Membawa tas belanja sendiri (dapat di pakai ulang)

Membawa tas belanja sendiri berarti kita turut membantu

mengurangi jumlah penggunaan tas plastik/kresek, yang

penggunaannya bersifat sekali pakai.

4)      Menanam pohon

Dengan menanam pohon di pinggiran jalan raya atau di taman

– taman kota itu dapat mengurangi Global Warming. Karena

gas –gas yang dapat mencemari udara diserap oleh pohon.

5)      Jangan biarkan lemari pendingin terlalu lama terbuka

Untuk setiap menit kita membuka pintu lemari es,

memerlukan 3 menit full energi untuk mengembalikan suhu lemari

pendingin ke suhu yang diinginkan. Jadi, semakin lama kita

membuka lemari pendingin maka semakin banyak energi yang

terbuang.

 

2.      Hakikat Lingkungan Alam

Lingkungan adalah suatu system kompleks yang berada di

luar individu yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

organisme.

Lingkungan alam merupakan keadaan atau ruang yang ada

disekeliling manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal

manusia juga teman hidup manusia. Mengapa dikatakan demikian

karena bila tidak ada lingkungan atau alam sekitar maka

manusia tidak memiliki tempat tinggal untuk bertahan hidup.

Lingkungan alam adalah daerah dengan segala sesuatu yang

berkaitan dengan kenampakan alam sekitar. Lingkungan alam

terjadi dengan sendirinya atau melalui proses yang alami.

Lingkungan alam merupakan buatan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Lingkungan alam yang ada sangat beragam. Ada dataran rendah,

dataran sedang dan dataran tinggi. Dataran rendah dapat

dilihat lingkungannya berupa tepi pantai, rawa, hutan bakau,

muara dan laut. Hawa di dataran rendah cukup panas. Dan tugas

manusia hanyalah menjaga dam melestarikan lingkungan agar

tidak berdampak pada pengrusakan lingkungan. Sehingga secara

tidak sadar manusia dan mau tidak mau harus menjaga dan

melestarikan lingkuannya, jika alam sekitar akan punah dan

manusia pun akan mengalami kepunahan.

Lingkungan alam adalah kombinasi antara kondisi fisik

yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air,

energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di

atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang

meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana

menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan terdiri dari

komponen abiotik dan biotik.

1)      Komponen Abiotik

Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa

seperti tanah, udara, air, iklim, kelembapan, cahaya, dan

sebagainya. Komponen abiotik dapat ditemukan dimana saja.

Komponen abiotik sama dengan komponen biotik, dimana juga

berfungsi bagi kehidupan manusia. Faktor abiotik tidak

memiliki ciri- ciri sebagaimana faktor biotik.

2)      Komponen Biotik

Komponen Biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa

seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme

(virus dan bakteri). Komponen biotik memiliki ciri- ciri

yaitu :

a)      Bernafas

b)      Tumbuh

c)      Berkembang biak

d)     Makan dan minum

e)      Melakukan ekskresi

f)       Beradaptasi dengan lingkungannya

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

manusia yang memengaruhi perkembangannya di pengaruhi oleh

manusia serta alam sekitar. Ilmu yang mempelajari lingkungan

adalah ilmu lingkungan atau ekologi . Ilmu lingkungan adalah

cabang dari ilmu biologi. Menurut  St. Munajat Danusaputra

Lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk didalamnya

manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang di mana

manusia berada danmempengaruhi kelangsungan hidup serta

kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya. Lingkungan

merupakan unsur penentu kehidupan utamanya kehidupan

mendatang, karena kehidupan saat ini terhadap lingkungan

sangat menentukan untuk kelangsungan kehidupan mendatang.

Lingkungan di bentuk oleh kegiatan yang dilakukan manusia,

perubahan – perubahan nya dapat mempengaruhi hidup dan

kehidupan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Perubahan lingkungan terjadi karena tidak seimbang nya lagi

susunan organik atau kehidupan yang ada, akibat nya belum

dirasakan secara langsung bagi kehidupan manusia atau

kehidupan lainnya namun baru terasa setelah regenerasi.

Untuk menciptakan lingkungan dalam kehidupan yang

seimbang sangat tergantung dari kegiatan manusia, sedangkan

kegiatan manusia sangat dipengaruhi oleh tingkat kesadaran

masyarakat dalam mengolah dan membina lingkungan itu.

Perusakan lingkungan dilakukan karena kurang memperhatikan

ekosistem, yang tidak jarang disebabkan karena pencemaran oleh

limbah – limbah industri yang dapat menyebabkan pemanasan

global. Pengertian pencemaran itu sendiri adalah masuknya atau

dimasukan nya mahkluk hidup, zat, energi atau komponen lain

kedalam lingkungan dan atau berubah nya tatanan lingkungan

sehingga kualitas lingkungan tidak pada titik standar nya dan

menyebabkan lingkungan berubah menjadi kurang atau tidak dapat

berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Faktor penyebab pencemaran lingkungan alam di antaranya :

1)      Limbah industri yang tidak terkelola dengan baik

2)      Asap kendaraan yang tercemar di udara

3)      Sampah rumah tangga

4)      Pembakaran hutan

5)      Asap pabrik industri

Adapun dampak dari npencemaran lingkungan alam adalah :

1)      Hujan asam

Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus

Smith ketika ia menulis tentang polusi industri di

Inggris. Hujan asalam adalah hujan yang memiliki kandungan

pH (derajat keasaman) kurang dari 5,6.

2)      Penipisan Lapisan Ozon

Fungsi lapisan ini adalah untuk melindungi Bumi dari

radiasi sinal ultraviolet yang dipancarkan oleh sinar

matahari dan berbahaya bagi kehidupan.

3)      Global Warming

Global Warming adalah penigkatan suhu rata- rata di Bumi

dan menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.

 

B.       Pengajuan Hipotesa

Berdasarkan Deskripsi Teori dan Kerangka Berpikir diatas,

maka dapat dirumuskan hipotesa penelitian, di duga terdapat

pengaruh Global Warming terhadap lingkungan alam.

  

BAB III

HASIL PENELITIAN

 

Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses

peningkatan suhu rata- rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.

Hal ini juga telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan

utama umat manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh

perbuatan manusia sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia

itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan usaha

yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan

saat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita

bisa mengurangi efeknya.Penanggulangan hal ini adalah

kesadaran kita terhadap kehidupan Bumi di masa depan. Apabila

kita telah menanamkan kecintaan terhadap Bumi ini maka

pemanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa

Bumi ini.

Efek rumah kaca menjadi salah satu penyebab utama

meningkatnya Global Warming, karena efek rumah kaca sendiri

itu disebabkan oleh naiknya konsentrasi gas rumah kaca di

atmosfer. Panas matahari merambat melalui atmosfer, kemudian

sebagian panas matahari diteruskan oleh atmosfer dan sebagian

diserap serta dipantulkan kembali ke segala arah oleh gas

rumah kaca, untuk memanaskan Bumi. Itulah sebabnya mengapa

Bumi kita semakin panas.

Lingkungan adalah semua faktor luar yang berpengaruh

terhadap organisme. Faktor – faktor itu terwujud berupa faktor

biotik (mahkluk hidup) seperti hewan dan tumbuhan, dan faktor

abiotik (tidak hidup) seperti suhu udara, hujan, angin, tanah,

air dan lain sebagainya.    

Ternyata Global Warming juga memiliki pengaruh terhadap

lingkungan antara nya :

1)      Suhu di Bumi semakin panas

2)      Naiknya permukaan air laut

3)      Kehidupan binatang terancam. Contoh nya jika, global

warming terus meningkat maka es di kutub pun akan mencair

dan mengancam habitat yang hidup disana.

4)      Perubahan iklim yang ekstrim. Seperti yang terjadi

sekarang ini iklim sudah mulai tidak menentu. Contoh nya di

Indonesia, dimana di bulan September – Februari mengalami

musim hujan tetapi sampai bulan Maret ini  musih musim hujan.

Yang seharusnya di bulan Maret sudah memasuki musim kemarau.

Pengaruh ini tak lain disebabkan oleh aktivitas –

aktivitas manusia yang bisa membunuh manusia itu sendiri.

Diseluruh dunia sudah terdapat fakta – fakta akibat Global

Warming antara nya :

1)      Pencairan es di kutub

Sepanjang dua tahun terakhir ini, wilayah Arktik di Kutub

Utara kehilangan lapisan es seluas dua kali wilayah

Prancis atau sepuluh kali luas Pulau Jawa.

2)      Beting es Wilkins Hancur

Pada tanggal 28 April 2009, Agen Luar Angkasa Eropa (EPA)

telah mengumumkan bahwa benting es yang besar ini telah

terpisah dari Peninsula Arktik dan sekarang mulai pecah

sendiri.

3)      Benting Es Wordie di Antartika Menghilang

4)      Es di Laut Arktik Lenyap Lebih Cepat daripada yang

Diperkirakan Sebelumnya

5)      Es Kutub Utara yang Mencair telah Mempengaruhi Es

Abadi

Dari beberapa pengaruh dan dampak dari Global Warming

diatas, semuanya tak lepas dari kesadaran manusia. Kesadaran

manusia sangat penting untuk menjaga dan melestarikan

keseimbangan lingkungan alam di Bumi. Karena lingkungan

merupakan unsur penentu kehidupan utama untuk kehidupan

mendatang.  Jika manusia nya tidak mempunyai kesadaran akan

kelestarian lingkungannya, maka lingkungannya pun akan rusak

dan tercemar akibat ulah manusia sendiri.

Kehidupan ini berawal dari kehidupan di Bumi jauh sebelum

makhluk hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan

melestarikan Bumi ini harus beberapa dekade kah kita

memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana Bumi ini telah tua

dan memohon agar kita menjaga serta melstarikannya. Marilah

kita bergotong royang untuk menyelematkan Bumi yang telah

memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop Global

Warming.


Recommended