+ All Categories
Home > Documents > Buku Revolusi Mental Karangan Fikri Cahyadi

Buku Revolusi Mental Karangan Fikri Cahyadi

Date post: 14-May-2023
Category:
Upload: moha
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
186
FIKRI CAHYADI PENDIDIKAN BERKARAKTER IESQ DAN REVOLUSI MENTAL DEMI MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS 2045 Sebuah Pemikiran Kritis dan Sederhana dari Seorang Pemuda Pemimpin masa depan Indonesia Persembahan dalam rangka memperingati HUT RI yang ke 70 REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 1
Transcript

FIKRI

CAHYADI

PENDIDIKAN BERKARAKTER IESQ DAN

REVOLUSI MENTAL DEMI

MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS 2045

Sebuah Pemikiran Kritis dan Sederhana dari

Seorang Pemuda Pemimpin masa depan

Indonesia

Persembahan dalam rangka memperingati

HUT RI yang ke 70

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 1

Penerbit :

PT Jaya Fiolfa

(Koleksi

Pribadi)KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur

kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat

dan Hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan

buku ini dengan judul: “PENDIDIKAN

BERKARAKTER IESQ DAN REVOLUSI MENTAL DEMI

MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS 2045”.

Melalui kesempatan ini, tidak lepas

saya menghaturkan terima kasih yang tidak

terhingga kepada :REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 2

1. Yang terhormat, Bapak Dr. Muhadam

Labolo, M.Si yang telah memberikan

petunjuk demi kesempurnaan

pembuatan buku ini.

2. Kedua orang tua, Saudara-saudara,

dan teman-teman yang telah

memberikan doa dan dukungan

sehingga saya dapat menyelesaikan

penyusunan buku ini tepat pada

waktunya.

3. Siapapun yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu yang telah

membantu memberikan masukan,

menyediakan literatur dan

memberikan kritik untuk

kesempurnaan buku ini.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 3

Penulisan buku ini dimaksudkan

untuk menyumbangkan pemikiran saya dalam

rangka memperingati Hari Ulang Tahun

Republik Indonesia (HUT RI) yang ke 70

dan sebagai persembahan Ulang Tahun saya

yang telah menginjak usia kepala dua.

Selain itu juga menambah wawasan dan

pengetahuan saya terhadap analisis fakta

dan realita yang terjadi di lapangan.

Saya menyadari bahwa buku ini masih

jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,

sudilah kiranya para pembaca untuk

memberikan masukan dan saran sehingga isi

buku ini dapat lebih sempurna.

Akhirnya, saya berharap semoga isi

buku ini dapat memberikan manfaat bagi

siapa saja yang memerlukannya dimasa

sekarang dan yang akan datang. Amin..REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 4

Jatinangor, 7

Agustus 2015

Penulis,

M. FIKRI CAHYADI

ABSTRAK

Pendidikan berkarakter merupakan pendidikan

yang mengimplementasikan upaya-upaya yang

dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk

membantu peserta didik dalam memahami nilai-nilai

perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan

Yang Maha, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan,

dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap,

perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 5

norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya,

dan adat istiadat, serta melibatkan aspek pengetahuan

(cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). 

Revolusi Mental melibatkan semacam strategi social

dan kebudayaan. Strategi ini berisi haluan umum yang

berperan memberi arah bagaimana keadaan social

dan kebudayaan yang akan ditangani, supaya tercapai

kemaslahatan hidup berbangsa dan bernegara.

Strategi tersebut berisi visi dan haluan dasar yang

dilaksanakan berdasarkan tahapan, target setiap

tahap, langkah pencapaian dan metode evaluasinya.

Mewujudkan Indonesia Emas 2045 kita harus mampu

mengimplentasikan Pendidikan Berkarakter dan

Revolusi Mental kepada masyarakat Indonesia secara

keseluruhan, terutama pada generasi muda, karena

generasi muda adalah penerus tonggak estafet

kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Generasi

muda juga sebagai pelopor dalam sendi sendi

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 6

perubahan sosial masyarakat yang kita harapkan

mampu mewujudkan apa yang kita cita-citakan, yaitu

Indonesia Emas 2045, Indonesia yang maju, persatuan

dan kesatuan yang utuh, masyarakat yang tentram,

adil, dan makmur. Serta kuat dan mandiri dalam

system IPOLEKSOSBUDHANKAM (Ideologi, Politik,

Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan, dan Keamanan).

Kata kunci : Pendidikan Berkarakter, Revolusi

Mental, Indonesia Emas 2045

DAFTAR ISI

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 7

Kata Pengantar………………………………………….....2

Abstrak……………………………………………………..4

Daftar isi………………………………………….………..6

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………..…..…………………….…….8

1.2 Rumusan Masalah…………………………………...18

1.3 Maksud dan Tujuan

Penulisan……………................18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendidikan Berkarakter di

Indonesia………………..20

2.2 Revolusi Mental……………………………………...33

BAB III PEMBAHASAN

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 8

3.1 Generasi Muda sebagai Pelopor dalam

Pendidikan Berkarakter Berbasis

IESQ.....................................

........38

3.2 Implementasi Kepemimpinan Berkarakter

kepada Generasi Muda……………………………………………67

3.3 Implementasi Pola Pikir (Mindset)

Berkarakter……..74

3.4 Revolusi Mental dalam Mewujudkan

Indonesia Emas 2045……………………………………………….

……...79

3.5 Pentingnya Menerapkan Revolusi

Mental…………….95

BAB IV PENUTUP

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 9

4.1.Kesimpulan…………………………………………..106

4.2 Saran………………………………………………....102

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era modernitas saat ini, telah

sama-sama kita saksikan bahwa banyak di

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 10

kalangan masyarakat, khususnya di

kalangan generasi muda jauh dari apa yang

kia harapkan. Problema bangsa untuk

menciptakan dan mencetak generasi penerus

indah tidak terperhatikan lagi. Ditambah

lagi dengan adanya arus globalisasi saat

ini, dimana hal itu akan menjadi hantaman

besar bagaikan ombak yang siap menghadang

jika tidak ada persiapan yang matang

untuk itu. Maraknya pergaulan bebas,

penyalahgunaan tekhnologi informasi, dan

apatisnya generasi muda terhadap

lingkungan sosialnya menjadi problem

tersendiri bagi kelangsungan hidup suatu

bangsa. Menanggapi hal itu, kita tentunya

berharap akan adanya terobosa-terobosan

baru untuk generasi muda bangsa supaya

nentinya Indonesia tidak hanya tinggal

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 11

nama dan hanya punya sejarah besar saja.

Para elite-elite politik negeri ini pun

sepertinya sudah berusaha keras untuk

menyelesaikan dan mencari solusi dari

permasalahan ini. Tetapi, apadaya?

Sosialisasi yang kurang efektif yang

hanya melibatkan beberapa oknum-oknum

saja melalui seminar-seminar, pelatihan-

pelatihan, pertemuan-pertemuan, dan lain

sebagainya tidak cukup untuk memperbaiki

karakter bangsa ini kearah yang lebih

baik. Pemerintah telah mencanangkan dan

menggalakan apa yang namanya “Pendidikan

Berkarakter”, tetapi apakah hanya itu?

Hanya manis di lidah dan merdu di dengar

saja? Tentu tidak. Kita harus memahami

inti dan tujuan mengapa itu digalakkan

kepada kita, kaum pelajar dan generasi

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 12

muda. Istilah itu sepertinya sudah sangat

sakral ditelinga kita, baik itu dalam

pidato-pidato dan pengarahan para civitas

akademika, maupun dari kalangan elite

birokrasi sekalipun. Tetapi, kembali ke

pertanyaan sebelumnya, apakah hanya itu?

Tanpa diiringi pelaksanaan yang kongkret

dan praktek di tengah-tengah masyarakat.

Kalau jawabannya ya, itu sia-sia saja.

Lebih baik tidak sama sekali, karna

membangun dan mengarahkan generasi

penerus itu tidak cukup hanya seperti itu

yang kita lakukan. Kita harus melihat,

mencari, dan menelaah inti dari

permasalahan tersebut hingga ke akar-

akarnya.

Tahun 2045 merupakan milestone 100

tahun Negara Kesatuan Republik IndonesiaREVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 13

(NKRI). Dalam konteks ini, saya

mengajukan kepada pembaca sekalian, yaitu

“Mewujudkan Indonesia Emas “ dengan

strategi pendidikan berkarakter dan

revolusi mental yang berbasis IESQ.

Dimana nantinya saya yakini pemikiran

saya ini dapat menjadi acuan dan pedoman

untuk memperbaiki karakter generasi muda

kita. Mewujudkan generasi emas tentunya

tidak segampang apa yang kita ucapkan,

dalam praktiknya tentu kita harus

berusaha keras untuk mewujudkannya. Ada 3

hal yang perlu di garisbawahi dalam

membangun generasi emas, kita harus

menerapkan hal ini terlebih dahulu, yaitu

(1) konsisten dengan sistem yang dibuat,

maksudnya kita harus taat dan patuh

dengan apa yang sama-sama kita terapkan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 14

dan setujui sendiri. Seperti tata tertib

dan hukum yang berlaku. Jangan kita

mengkhianati dan melanggar apa yang telah

kita sepakati bersama. Kemudian (2)

disiplin waktu, tentunya tidak

menyianyiakan waktu yang ada untuk

“berleha-leha”, kita harus mengelola

waktu dengan efektif, efisien, dan tepat

waktu pada saat-saat yang diperlukan.

Terakhir (3) Saling menghargai aspirasi,

dimana kita harus mencoba untuk sedikit

bersabar dalam menerima masukan dan

pendapat orang lain walaupun hal itu tida

seperti yang kita harapkan. Kita harus

menerapkan hal itu dalam kehidupan

sehari-hari maupun kehidupan berbangsa

dan bernegara.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 15

Indonesia saat ini menghadapi suatu

paradoks pelik yang menuntut jawaban dari

para pemimpin nasional. Setelah 16 tahun

melaksanakan reformasi, kenapa masyarakat

kita bertambah resah dan bukannya tambah

bahagia, atau dalam istilah anak muda

sekarang semakin galau?. Dipimpin

bergantian oleh empat presiden antara

1998 dan 2014, mulai dari BJ Habibie, KH

Abdurrahman Wahid, Megawati

Soekarnoputri, hingga Susilo Bambang

Yudhoyono, Indonesia telah mencatat

sejumlah kemajuan di bidang ekonomi dan

politik. Mereka memimpin di bawah bendera

reformasi yang didukung oleh pemerintahan

yang dipilih rakyat melalui proses yang

demokratis. Ekonomi semakin berkembang

dan masyarakat banyak yang bertambah

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 16

makmur. Bank Dunia bulan Mei ini

mengatakan ekonomi Indonesia sudah masuk

10 besar dunia, jauh lebih awal dari

perkiraan pemerintah SBY yang memprediksi

baru terjadi tahun 2025. Di bidang

politik, masyarakat sudah banyak

menikmati kebebasan serta hak-haknya

dibandingkan sebelumnya, termasuk di

antaranya melakukan pergantian

pemimpinnya secara periodik melalui

pemilu yang demokratis.

Namun, di sisi lain, kita melihat

dan merasakan kegalauan masyarakat

seperti yang dapat kita saksikan melalui

protes di jalan-jalan di kota besar dan

kecil dan juga di ruang publik lainnya,

termasuk media massa dan media sosial.

Gejala apa ini? Pemimpin nasional danREVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 17

pemikir di Indonesia bingung menjelaskan

fenomena bagaimana keresahan dan

kemarahan masyarakat justru merebak.

Sementara, oleh dunia, Indonesia

dijadikan model keberhasilan reformasi

yang menghantarkan kebebasan politik

serta demokrasi bersama pembangunan

ekonomi bagi masyarakatnya. Reformasi

yang dilaksanakan di Indonesia sejak

tumbangnya rezim Orde Baru Soeharto tahun

1998 baru sebatas melakukan perombakan

yang sifatnya institusional. Ia belum

menyentuh paradigma, mindset, atau budaya

politik kita dalam rangka pembangunan

bangsa (nation building). Agar perubahan

benar-benar bermakna dan

berkesinambungan, dan sesuai dengan cita-

cita Proklamasi Indonesia yang merdeka,

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 18

adil, dan makmur, kita perlu melakukan

revolusi mental.

Nation building tidak mungkin maju

kalau sekadar mengandalkan perombakan

institusional tanpa melakukan perombakan

manusianya atau sifat mereka yang

menjalankan sistem ini. Sehebat apa pun

kelembagaan yang kita ciptakan, selama ia

ditangani oleh manusia dengan salah

kaprah tidak akan membawa kesejahteraan.

Sejarah Indonesia merdeka penuh dengan

contoh di mana salah pengelolaan

(mismanagement) negara telah membawa

bencana besar nasional. Kita melakukan

amandemen atas UUD 1945. Kita membentuk

sejumlah komisi independen (termasuk

KPK). Kita melaksanakan otonomi daerah.

Dan, kita telah banyak memperbaikiREVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 19

sejumlah undang-undang nasional dan

daerah. Kita juga sudah melaksanakan

pemilu secara berkala di tingkat

nasional/daerah. Kesemuanya ditujukan

dalam rangka perbaikan pengelolaan negara

yang demokratis dan akuntabel. Cita-cita

yang akan kita wujudkan bersama dimana

bangsa Indonesia sudah terlepas dari

krisis moral dan seluruh komponen bangsa

telah berhati emas dan mengaplikasikan

tujuh nilai dasar “karakter emosional”

yaitu jujur, visioner, tanggung jawab,

disiplin, kerjasama, adil, peduli, dan

sebagainya.

Keinginan untuk mewujudkan

Indonesia Emas 2045, akan tercapai jika

semua kita yang ada dalam suatu bangsa

sadar akan kewajibannya sebagai generasiREVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 20

yang akan melanjutkan kepemimpinan bagi

terciptanya masa depan bangsa yang lebih

baik dan lebih maju. Sebagaimana ungkapan

yang Soekarno atau yang biasa disapa Bung

Karno, Presiden pertama Indonesia, dia

mengatakan, berikanlah aku 10 anak muda,

maka akan aku goncangkan dunia ini.

Ungkapan ini yang membuktikan bahwa

betapa kuatnya generasi muda itu, jika

kita sadar akan pentingnya generasi muda

sebagai generasi penerus. Mewujudkan

generasi emas untuk memperoleh generasi

penerus bangsa yang hebat memang harus

dari sekarang. Dimana kita harus bersama-

sama mewujudkannya dari seluruh komponen

masyarakat. Sistem dan metode pendidikan

yang berasaskan kepada prektek dan

aplikasi dalam kehidupan sehari-hari

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 21

sangat dibutuhkan dan ditambah pembinaan

pendidikan tujuh nilai dasar “karakter

emosional” yang telah saya sebutkan tadi.

Karena pada hakikatnya setiap orang akan

diaanggap berhasil jika dapat

mewujudkannya keterampilannya didepan

mata bukan pada diatas kertas. Ilmuan

dapat menemukan sesuatu setelah ia

menerapkan ilmu dan meteri yang didapat

pada praktek yang dilakukannya di alam

nyata. Bangsa Indonesia harus mengubah

sistem dan pola pendidikannya seperti di

Negara maju dan Negara-negara mulai maju

seperti pola dan sistem pendidikan yang

telah saya sebutkan tadi. Dengan begitu

tentunya kita bangsa Indonesia tidak

terus-terusan terbelenggu pada

keterpurukan baik itu di bidang

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 22

tekhnologi, ekonomi, budaya, maupun di

bidang sosial dan politik. Penerapan dan

sosialisasinya jangan hanya setengah-

setengah, tetapi memang harus menyeluruh

mulai dari pelajar dan mahasiswa, guru

dan tenaga pengajar lainnya, hingga elite

birokrasi pendidikan. Kita bersama tentu

mengharapkan kemajuan bangsa dan adanya

penerus yang hebat untuk mengganti

tonggak estafet pimpinan sekarang. Dari

mana kita memulai hal itu?? Tentu dari

system metode pendidikan, dan mental

masyarakat sekarang yang harus kita

perbaiki bersama demi tercetaknya

generasi muda sebagai generasi penerus

yang hebat.

Pembangunan karakter membutuhkan

konsistensi, menyeluruh dan dalam waktuREVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 23

relatif lama. Berbagai kebijakan dan

implementasi, baik oleh pemerintah di

pusat, di daerah sampai di satuan

pendidikan sungguh sangat jauh dari upaya

pembentukan karakter yang diharapkan.

Kebijakan, implementasi dan evaluasi

mestinya tetap mengacu pada output

karakter yang diharapkan. Artinya,

kebijakan berkarakter, implementasi

berkarakter dan evaluasi juga harus

berkarakter. Pengerdilan konsep

pendidikan karakter dalam kebijakan dan

implementasi merupakan ancaman bagi

eksistensi NKRI. Di samping itu,

kebijakan dalam bidang pengelolaan

keuangan pendidikan juga tidak memihak

kepada proses pendidikankarakter yang

diinginkan. Sistem keuangan mengutamakan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 24

kelengkapan pertanggungjawaban

administratif, bukan akuntabilitas

pelaksanaan pendidikan berkarakter.

Bentuk pertanggungjawaban seperti ini

tidak menuntut karakter yang baik, sebab

yang tidak berkarakter baik pun bisa

membuat pertanggungjawaban administrative

dengan baik. Pola ini sangat merusak

karakter. Dalam berbagai pelatihan, dan

juga kegiatan proses pendidikan, semua

pihak lebih fokus pada bagaimana

mempertanggungjawabkan keuangan, bukan

fokus pada proses pembentukan karakter.

Akibatnya pendidikan untuk menghasilkan

karakter yang diinginkan sulit

terwujudkan. Pertanggungjawaban

pengelolaan keuangan di bidang pendidikan

menuntut tanggungjawab moral untuk

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 25

kepentingan bangsa dan negara. Inilah

yang harus dibangun dalam karakter

Generasi Emas 2045.

Sebagai salah satu generasi muda

saat ini, Saya juga ikut bertanggung

jawab dalam mewujudkan Indonesia emas

2045. Hal-hal yang bisa Saya lakukan

terkait dengan tanggung jawab itu di

antaranya belajar dengan serius untuk

meningkatkan pengetahuan dalam bidang

yang saya tekuni, tidak apatis terhadap

kondisi perpolitikan dan gejala

pemerintahan di Indonesia meskipun tidak

berpartisipasi secara langsung dan ikut

terlibat dalam kegiatan sosial guna

melatih jiwa kepemimpinan dan kepekaan

sosial. Namun, berkaca pada kondisi

bangsa Indonesia saat ini, tak salah jikaREVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 26

keraguan memenuhi benak kita. Tetapi,

usaha untuk mewujudkan Indonesia emas

2045 tetap kita jalankan lewat berbagai

sarana dan wadah yang mampu kita

manfaatkan dan optimalkan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan

permasalahan seperti yang telah

dikemukakan di atas, perlu dicari

jawab atas pertanyaan-pertanyaan

sebagai berikut :

(1)Apakah yang dimaksud dengan

Pendidikan Berkarakter dan Revolusi

Mental itu?

(2)Bagaimana Implementasinya terhadap

Generasi Muda?

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 27

(3)Bagaimanakah pengaruh Pendidikan

Berkarakter dan Revolusi Mental

dalam mewujudkan Indonesia Emas

2045 ?

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Maksud penulisan ini adalah untuk

menyumbangkan pemikiran saya yang

dituangkan dalam dalam buku ini dalam

rangka memperingati Hari Ulang Tahun

Republik Indonesia (HUT RI) yang ke 70

dan sebagai persembahan Ulang Tahun

saya yang telah menginjak usia kepala

dua. Selain itu juga menambah wawasan

dan pengetahuan saya terhadap analisis

fakta dan realita yang terjadi di

lapangan.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 28

2. Tujuan

Adapun tujuan penulisan yang ingin

dicapai adalah :

1) Mengetahui dan memehami secara

menyeluruh apa itu Pendidikan

Berkarakter dan Revolusi Mental.

2) Mempelajari secara mendalam tentang

proses dan impelementasinya

terhadap generasi muda, dalam

mewujudkan Indonesia Emas 2045.

3) Memberikan pengetahuan dan gambaran

polemik kepada pembaca dan orang-

orang sekitar tentang fakta empirik

yang terjadi di lapangan dan apa

langkah yang semestinya kita

terapkan dalm mewujudkan Indonesia

Emas 2045.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 29

4) Sebagai bahan referensi dan

renungan agar nanti mampu

menerapkannya di lapangan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendidikan Karakter Di Indonesia

Pendidikan karakter merupakan

gabungan dari dua kata, yaitu pendidikan

dan karakter. Kita ketahui bahwa

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 30

pengertian pendidikan begitu banyak versi

yang menyebutkan. Salah satunya adalah Ki

Hadjar Dewantara dalam Kongres Taman

Siswa yang pertama tahun 1930 mengatakan

bahwa pendidikan umumnya berarti daya

upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi

pekerti (kekuatan batin, karakter),

pikiran (intelek), dan tubuh anak; dalam

Taman Siswa tidak boleh dipisahkan

bagian-bagian itu agar kita dapat

memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan

dan penghidupan anak-anak yang kita didik

selaras dengan dunianya. Sedangkan pada

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional disebutkan

bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 31

peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

keagamaan.

Suyanto (2009) mendefinisikan

karakter sebagai cara berpikir dan

berperilaku yang menjadi ciri khas tiap

individu untuk hidup dan bekerja sama,

baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,

bangsa, maupun  negara.

Definisi lainnya dikemukakan oleh

Kertajaya (2010), karakter adalah ciri

khas yang, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Sedangkan istilah karakter secara

harfiah berasal dari bahasa Latin

“charakter”, yang antara lain berarti:

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 32

watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi

pekerti, kepribadian atau akhlak.

Karakter adalah sifat kejiwaan, akhlak

atau budi pekerti yang menjadi ciri khas

seseorang atau sekelompok orang dan

dimiliki oleh suatu benda atau individu.

Ciri khas tersebut adalah asli dan

mengakar pada kepribadian benda atau

individu tersebut, serta merupakan

“mesin” yang mendorong bagaimana seorang

bertindak, bersikap, berucap, dan

merespon sesuatu.

Maka pendidikan karakter merupakan

upaya-upaya yang dirancang dan

dilaksanakan secara sistematis untuk

membantu peserta didik memahami nilai-

nilai perilaku manusia yang berhubungan

dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 33

sesama manusia, lingkungan, dan

kebangsaan yang terwujud dalam pikiran,

sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

berdasarkan norma-norma agama, hukum,

tata krama, budaya, dan adat istiadat.

Pendidikan karakter melibatkan aspek

pengetahuan (cognitive), perasaan

(feeling), dan tindakan (action). 

Berikut adalah pemahaman IESQ yang

diimplentasikan dalam Pendidikan

Berkarakter :

1. IQ ( Intelligence Quotiens )

Intelligence Quotients adalah

kecerdasan manusia dalam kemampuan untuk

menalar, perencanaan sesuatu, kemampuan

memecahkan masalah, belajar, memahaman

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 34

gagasan, berfikir, penggunaan bahasa dan

lainnya. Anggapan awal bahwa IQ adalah

kemampuan bawaan lahir yang mutlak dan

tak dapat berubah adalah salah, karena

penelitian modern membuktikan bahwa

kemampuan IQ dapat meningkat dari proses

belajar. Kecerdasan inipun tidaklah baku

untuk satu hal saja, tetapi untuk banyak

hal, contohnya ; seseorang dengan

kemampuan mahir dalam bermusik, dan yang

lainnya dalam hal olahraga. Jadi

kecerdasan ini dari tiap - tiap orang

tidaklah sama, tetapi berbeda satu sama

lainnya.

2. EQ (Emosional Quotiens)

Kecerdasan emosional adalah

kemampuan pengendalian diri

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 35

sendiri,semangat, dan ketekunan, serta

kemampuan untuk memotivasi diri sendiri

dan bertahan menghadapi frustrasi,

kesanggupan untuk mengendalikan dorongan

hati dan emosi, tidak melebih-lebihkan

kesenangan, mengatur suasana hati dan

menjaga agar beban stress tidak

melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk

membaca perasaan terdalam orang lain

(empati) dan berdoa, untuk memelihara

hubungan dengan sebaik-baiknya, kemampuan

untuk menyelesaikan konflik, serta untuk

memimpin diri dan lingkungan sekitarnya.

3. SQ (Spiritual Quotients)

Perlu dipahami bahwa SQ tidak mesti

berhubungan dengan agama, Kecerdasan

spiritual (SQ) adalah kecerdasan jiwa

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 36

yang dapat membantu seseorang membangun

dirinya secara utuh. SQtidak bergantung

pada budaya atau nilai. Tidak mengikuti

nilai-nilai yang ada, tetapi menciptakan

kemungkinan untuk memiliki nilai-nilai

itu sendiri. kecerdasan spiritual adalah

kecerdasan yang berasal dari dalam hati,

menjadikan kita kreatif ketika kita

dihadapkan pada masalah pribadi, dan

mencoba melihat makna yang terkandung di

dalamnya, serta menyelesaikannya dengan

baik agar memperoleh ketenangan dan

kedamaian hati. Kecerdasan spiritual

membuat individu mampu memaknai setiap

kegiatannya sebagai ibadah, demi

kepentingan umat manusia dan Tuhan yang

sangat dicintainya.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 37

4. ESQ (Emotional and Spiritual

Quotient)

ESQ merupakan sebuah singkatan dari

Emotional Spiritual Quotient yang

merupakan gabungan EQ dan SQ, yaitu

Penggabungan antara pengendalian

kecerdasan emosi dan spiritual. Manfaat

yang bisa di dapat adalah tercapai nya

keseimabangan antara

hubungan Horizontal (manusia dengan

manusia) dan Vertikal (manusia dan

Tuhan). ESQ juga dapat membuat kita lebih

percaya diri dalam melakukan tindakan.

Generasi 2045 berhadapan dengan

tantangan yang sangat kompleks.

Globalisasi dengan dukungan teknologi

informasi yang begitu pesat membuat

kehidupan semakin kompleks sehingga sulit

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 38

dipahami dan diprediksi. Polapikir

(mindset) negarawan bangsa ini semakin

jauh dari smart karena terjebak pada

berfikir praktis. Mayoritas di antara

mereka fokus pada kehidupan kuantitatif

materialistik dan melupakan kehidupan

kualitatif spiritual. Mereka yang

menerapkan polapikir kuantitatif

materialistik menjadikan pengumpulan

harta sebagai kriteria keberhasilan.

Sementara mereka yang menggunakan

berpikir kualitatif spiritual menjadikan

harta sebagai instrumen untuk tercapainya

tujuan yang lebih mulia. Karakter

Generasi Emas 2045 seharusnya diarahkan

kepada orientasi hidup kualitatif

spiritual yang menjadi kekuatan membangun

negara besar, maju, jaya dan bermartabat.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 39

Masa depan sebuah bangsa bukanlah sebuah

tempat yang akan di tuju, melainkan

dibangun. Lintasan menuju ke sana, bukan

ditemukan, melainkan harus dibuat. Saat

pembuatan lintasan itu terjadi perubahan

baik bangsa yang semakin matang, maupun

perubahan masa depan yang lebih baik

lagi. Karakter menentukan kualitas hidup

masa depan, artinya, efektivitas

menghadapi tantangan masa depan sebuah

bangsa, membutuhkan karakter yang baik.

Karakter Generasi Emas 2045

merupakan kekuatan utama membangun masa

depan bangsa. Pendidikan menyongsong

tahun 2045 fokus seyogianya membangun

karakter Generasi Emas 2045 agar memiliki

sikap positif, polapikir esensial,

komitmen normatifdan kompetensi abilitas.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 40

Ironisnya, pendidikan di Indonesia

sungguh-sungguh masih jauh dari arah

pembentukan karakter seperti itu. Bahkan

boleh jadi belum ada konsep yang benar

dan dipahami bersama. Fenomena yang ada

ialah ketika pendidikan karakter

disosialisasikan, semua pihak memang

menyambut dengan antusias, namun masih

banyak penafsiran beragam tentang sosok

keilmuan karakter yang diharapkan itu.

Banyak diskusi tentang karakter, namun

pemahaman esensi masih belum dipahami.

Banyak proposal yang diajukan untuk

pendidikan karakter, namun masing-masing

membuat penafsiran yang beragam.

Pemahaman konsep dan strategi

pengembangan karakter seyogianya dilihat

dari filosofi ideografis dan nomotetis.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 41

Filosofi ideografis merujuk kepada

kemampaun individual, sedang filosofi

nomotetis merujuk pada internalisasi

nilai-nilai filsafat pendidikan Indonesia

yakni Pancasila. Selama ini pendidikan di

Indonesia focus pada filosofi ideografis,

sementara filosofi nomotetis hampir

terabaikan. Akibatnya kehidupan berbangsa

semakin rapuh, karena tujuan utama mereka

adalah hanya untuk memperkaya diri

sendiri. Ketika sedang menduduki posisi

di pemerintahan yang dipikirkan adalah

untuk memperkaya diri sendiri. Kehilangan

filosofi nomotetis dari kehidupan

berbangsa merusak pembangunan karakter

Pancasila. Nilai Pancasila adalah acuan

konsep, implementasi serta tujuan yang

harus dicapai dalam kehidupan berbangsa.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 42

Pendidikan di Indonesia belum berhasil

menghasilkan SDM untuk siap mengabdi

bahkan berkorban membangun bangsa yang

besar, maju, jaya dan bermartabat.

Orientasi pendidikan bermutu di Indonesia

diukur dari keberhasilan membangun

dirinya sendiri, keluarganya atau

kelompoknya. Pertanyaan, siapa yang akan

membangun bangsa ini? Keberhasilan secara

individual atau kelompok tidak otomatis

menjadi keberhasilan bangsa. Pendidikan

harus mampu membangun karakter bahwa

kepentingan bangsa lebih utama

dibandingkan dengan kepentingan pribadi

atau kelompok. Pembiaran ideografis

menjadi determinan dalam pendidikan

berpeluang menjadi ancaman bagi

eksistensi NKRI.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 43

Karakter adalah yang utama dari

manusia berkualitas. Jika kekayaan sirna,

sesungguhnya tidak ada yang hilang karena

karakter mengutamakan kekayaan budi

pekerti. Jika kesehatan yang hilang,

sesuatu telah hilang karena karakter

memerlukan kesehatan jiwa dan raga. Jika

karakter yang hilang, segalanya telah

hilang karena karakter adalah roh

kehidupan. Manusia berkualitas baik

adalah manusia berkarakter yang dalam

filsafat pendidikan mencakup dimensi

ideografis dan dimensi nomotetis. Secara

individual (ideografis) memiliki

kemampuan yang dimanfaatkan dengan rambu-

rambu nomotetis, yakni norma kebangsaan.

Karakter merupakan pendukung utama dalam

pembangunan bangsa, kata Bung Karno.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 44

Beliau (Soedarsono, 2009:46) mengatakan:

“Bangsa ini harus dibangun dengan

mendahulukan pembangunan karakter

(character building). Karena character building

inilah yang akan membuat Indonesia

menjadi bangsa yang besar, maju dan jaya

serta bermartabat. Kalau character building

tidak dilakukan, maka bangsa Indonesia

akan menjadi bangsa kuli” . Dalam

perspektif filosofis dikatakan bahwa

education without character, this is sins the basis for

misery in the world, The essence of educationis to

recognize truth. Let your secular education go hand in

hand with spiritual education (Sathya, 2002:83).

Pendidikan karakter dapat dilakukan

dengan dua pendekatan yakni pendekatan

praktis dan pendekatan esensial.

Pendekatan praktis melatihkan sifat-sifat

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 45

yang diharapkan menjadi perilaku peserta

didik. Pendekatan esensi menyiapkan

kepribadian sebagai rumahnya karakter.

Kemendikbud membuat desain pendidikan

karakter dengan membuat daftar sifat-

sifat yang harusdiimplementasikan kepada

peserta didik. Ada delapan belas sifat

untuk pendidikan karakter dan sembilan

sifat pendidikan anti korupsi. Fenomena

krisis hidup (krisis karakter) tidak

hanya semata-mata krisis intelektual dan

moral, namun sedikit lebih dalam

kejantung peroalan bahwa krisis moral

yanghampir merambah seluruh lini

kehidupan kita, sebenarnya berasal dan

bermuara pada krisis spiritual. Artinya

krisis karakter tidak hanya sekedar

kehilangan 18 sifat dan kehilangan 9

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 46

sifat seseorang menjadi koruptor.

Pendidikan karakter jauh lebih mendasar

yakni memfungsikan kecerdasan nurani

(SQ). Karakter mewarnai seluruh perilaku.

Ketika seseorang ada di rumah ia membawa

kebaikan. Ketika ia melakukan aktivitas

bisnis, ia menunjukkan kejujuran. Ketika

ia bergaul di tengah masyarakat, ia

menampakkan kesopanan. Ketika ia bekerja

ia bekerja dengan cermat. Ketika

bergabung dalam sebuah permainan, ia

menunjukkan sportivitas. Melihat orang

yang beruntung, ia memberi selamat dengan

tulus. Jika berhadapan dengan orang yang

lemah, ia menujukkan kemurahan hatinya

untuk menolong. Jika bertemu dengan orang

jahat, ia bisa bertahan untuk tidakikut

jahat. Ketika bertemu dengan orang yang

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 47

kuat, ia percaya kekuatannya bias

bermanfaat. Ketika berhadapan dengan

orang yang menyesal, ia memaafkan dengan

sungguh-sungguh, dan terhadap Tuhan, ia

selalu memuliakan dan mengasihi dengan

tulus. Artinya, karakter tidak hanya

sebatas sifat-sifat yang bisa

dipilahpilah, melainkan terintegrasi

menjadi sebuah kepribadian. Apabila

pendidikan karakter hanya sebatas

menanamkan sifat sifat tertentu, akan

banyak muncul karakter tiruan, sehingga

perbuatan muncul dalam kepura-puraan.

Konsep pendidikan karakter dan

pendidikan anti korupsi rancangan

Kemendikbud dapat dikategorikan sebagai

pendekatan praktis yang cenderung

menghasilkan karakter tiruan (pura-pura),

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 48

sehingga kurang efektif membangun bangsa.

Karakter Generasi Emas 2045 akan sangat

efektif membangun bangsa yang besar,

maju, jaya dan bermartabat. Pendidikan

yang diperkirakan paling efektif adalah

pendekatan esensial seperti pada Gambar

1. Pendidikan karakter di satuan

pendidikan fokus pada sikap, pola pikir,

komitmen dan kompetensi berbasis pada

kecerdasan (IESQ). Penyelenggaraan

Kegiatan intra dan ekstra kurikuler

bahkan atmosfir kelembagaan secara

keseluruhan ikut serta membangun

karakter. Artinya, kepala sekolah, guru,

pegawai dan juga peserta didik dengan

segala interaksinya mempunyai peran

masing-masing membangun karakter.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 49

Tabel 1. Sifat untuk Pendidikan Karakter

Sumber : Pusat Kurikulum Balitbang

Kemendikbud

Dalam kondisi seperti ini karakter

seringkali hanya sebatas wacana, dan

dalam perkembangan selanjutnya cenderung

terjadi krisis yang semakin lama

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 50

semakinmengkhawatirkan Paul Brunton dan

Suchumacher (Sukidi, 2005:5). Belakangan

ini orang baru sadar bahwa segala krisis

baik krisis ekonomi, bahan bakar,

makanan, lingkungan, maupun krisis

kesehatan, justru berangkat dari krisis

spiritual dan krisis pengenalan diri kita

terhadap yang absolut, Tuhan. Karakter

Generasi Emas 2045 dididik dalam

perspektif nomotetis dan ideografis,

untuk melahirkan keempat dimensi karakter

tersebut. Presiden Susilo Bambang

Yudoyono pernah mengatakan “Penyakit

bangsa kita yang paling parah adalah

mentalitas kalau bisa dipersulit, kenapa

dipermudah. Pada dasarnya kegelisahan

tentang penyelenggaraan pendidikan di

Indonesia sudah sejak lama dikhawatirkan.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 51

Winarno Surachmad pada Seminar

Internasional Pendidikan dan Pertemuan

FIP-JIP se-Indonesia di Bukittinggi tgl

12-14 September 2005 dalam rangka Dies

Natalis UNP ke-51 karena kegelisahan

beliau sampai menulis judul makalah yang

kontroversial: ”Mendidik Memang tidak

Memerlukan Ilmu Pendidikan” (Laporan

Kegiatan Seminar Internasional

Pendidikan: 2005:1). Beliau sudah sampai

pada tingkat klimaks kegalauan melihat

penyelenggaraan pendidikan di Indonesia

yang mengabaikan ilmu pendidikan.

2.1 Revolusi Mental

Revolusi mental menyangkut keadaan

kejiwaaan, roh, spiritual dan nilai-

nilai (vested interest) yang diyakini

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 52

oleh seseorang atau sekelompok orang

dalam sebuah ruang lingkup kecil atau

bahkan dalam sebuah Negara. Beberapa

saat yang lalu istilah ini sangat sering

kita dengar, dan melekat pada jargon

Jokowi.  Sebagai sebuah jargon, maka

biasanya tidak disertai penjelasan lebih

detail, apa sebenarnya maksud dari

revolusi mental.  Secara istilah, ada

dua kata yang mmbutuhkan penjelasan,

yaitu revolusi dan mental. Menurut kamus

besar bahasa Indonesia (KBBI), revolusi

adalah perubahan yang cukup mendasar

dalam suatu bidang, sedangkan mental

adalah bersangkutan dengan batin dan

watak manusia, yang bukan bersifat badan

dan tenaga. Dengan demikian dapat

ditarik benang merah dari istilah ini

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 53

bahwa revolusi mental menyangkut keadaan

kejiwaaan, roh, spiritual dan nilai-

nilai (vested interest) yang diyakini

oleh seseorang atau sekelompok orang

dalam sebuah ruang lingkup kecil atau

bahkan dalam sebuah Negara.  Hanya saja

timbul sebuah pertanyaan, bagaiamana

cara melakukan revolusi itu dan dan

dimulai dari mana dan apa saja yang

harus diubah secara radikal, Jokowi

tidak pernah membahas ini, atau

menjelaskan lebih lanjut hal ini.

Belum lagi muncul istilah yang

hampir mirip, yaitu moral, akhlak dan

budi pekerti.  Bagaimana membedakannya. 

Menurut Imam Ghazali yang disebut

akhlak adalah keadaaan yang bersifat

batin dimana dari sana lahir perbuatan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 54

dengan mudah tanpa dipikir atau tanpa

dihitung resikonya (al khuluqu haiatun

rasikhotun tashduru ‘anha al afal bi suhulatin wa

yusrin min ghoiri hajatun an fikrin wa ruwiyyatun). 

Dengan pengertian ini, makna akhlak

bisa disejajarkan dengan mental karena

keduanya menyangkut kondisi batin.  Lain

halnya dengan moral, yang identik dengan

budi pekerti, keduanya sudah masuk ke

tataran prilaku yang terlihat.

Lalu bagaimana hubungannya dengan

istilah revolusi Mental Jokowi, mungkin

saja Jokowi melihat pembangunan Negara

belakangan ini hanya fokus pada

pembangunan fisik semata, perubahan

ketatanegaraan dan reformasi yang hanya

bersifat struktural, belum menyentuh

kepada pembangunan karakter bangsa

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 55

atau Nation Character Building.  Sehingga 69

tahun kemerdekaan Negara Republik

Indonesia, korupsi masih saja

merajalela, maraknya tawuran pelajar

maupun warga, ketidak disipilinan

berkendara di jalan raya, membuang

sampah sembarangan dan lain sebagainya. 

meski secara pembangunan fisik,

Indonesia tidak kalah dengan Negara-

negara di kawasan asia tenggara, dapat

dilihat dari pertumbuhan kota-kota besar

di Indonesia yang pesat terutama

Jakarta.  Seperti yang dilangsir oleh

situs penyedia informasi bangunan yang

berbasis di Hamburg, Jerman, Emporis,

membuat daftar kota-kota di dunia yang

memiliki gedung pencakar langit

terbanyak sekaligus terbesar di dunia.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 56

Salah satu kota yang masuk dalam daftar

adalah kota Jakarta. Ini membuktikan

bahwa revolusi fisik tidak ada masalah

di Indonesia khususnya Jakarta, yg jadi

pertanyaan bagaimana dengan upaya

pemerintah membangun karakter bangsa

atau revolusi mental bangsa.

Inilah sejatinya masalah yang harus

direvolusi kalau memang ingin memakai

istilah itu, darimana memulainya,

tentunya dari lingkungan terkecil, yaitu

keluarga. Keluarga yang terdidik lah

yang bisa melakukan perubahan pada

masyarakat. Lalu apa makna pendidikan

bagi revolusi mental, dapat disimak dari

pengertian pendidikan menurut Ki Hajar

Dewantara bahwa pendidikan adalah

tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 57

anak, maksudnya menuntun segala kekuatan

kodrat yang ada pada anak-anak itu agar

mereka sebagai manusia dan sebagai

anggota masyarakat dapatlah mencapai

keselamatan dan kebahagiaan setinggi-

tingginya.  Sedangkan menurut H. Horne,

pendidikan adalah proses yang terus

menerus (abadi) dari penyesuaian yang

lebih tinggi bagi makhluk manusia yang

telah berkembang secara fisik dan

mental, yang bebas dan sadar kepada

Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam

sekitar intelektual, emosional dan

kemanusiaan dari manusia. Model

pendidikan yang harus diterapkan adalah

pendidikan terpadu artinya pendidikan

berbasis karakter, bukan sekedar melatih

anak untuk berpikir nalar atau

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 58

menghafal, tapi memasukkan pendidikan

budi pekerti atau karakter.  Triangle

pendidikan untuk anak harus terpadu,

yaitu Orang tua, guru dan siswa. Peran

orang tua sangat vital bagi perkembangan

karakter anak, setelah itu guru. Menarik

membaca tulisan Timothy Wibowo. Dia

mencontohkan kehidupan orang tua di

Australia dimana waktu yang dibutuhkan

untuk menanamkan dan mendidik karakter

sebuah anak, butuh paling lambat kira-

kira 16 tahun untuk itu secara kontinyu

dan konsisten, dan harus dimulai di usia

dini 3-5 tahun, ini lebih penting dari

hanya sekedar mengajarkan anak baca

tulis, karena hanya membutuhkan waktu 6

bulan.  Waktu yang lama itu untuk

mendidik karakter anak terdapat pada

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 59

lingkunngan keluarga karena Hampir 70 %

waktu anak dihabiskan di lingkungan

keluarga, 30 % untuk lingkungan sekolah

dan masyarakat. Sehingga peran orang tua

sangat besar dalam pembentukan karakter

anak kelak.

BAB III

PEMBAHASAN

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 60

3.1    Generasi Muda sebagai Pelopor

dalam Pendidikan Berkarakter Berbasis

IESQ

Penentu baik dan buruknya masa

depan suatu Bangsa adalah berada ditangan

anak muda, sebagaiamana yang diungkapkan

oleh Bung Karno dalam sebuah pidatonya,

mengatakan ”berilah aku sepuluh anak

muda, maka aku akan menguasai dunia”.

Inilah ungkapan yang menandakan bahwa

betapa pentingnya peran anak muda dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.

Plato, mengatakan bahwa: “ If you ask

what is the good of education, in general, the answer is

easy, that education makes good men, and that good

men act nobly” . Prayitno dan Manullang

(2011) mengatakan bahwa “The end of education

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 61

is character” . Jadi, seluruh aktivitas

pendidikan semestinya bermuara kepada

pembentukan karakter. Kegiatan intra dan

ekstra kurikuer sebagai inti pendidikan

di satuan pendidikan harus dilakukan

dalam kontek pengembangan karakter. Warga

negara Indonesia berkualitas memiliki

karakter Pancasila, artinya ukuran

berkualitas (terdidik) bagi seluruh warga

NKRI adalah apakah dirinya memiliki

nilai-nilai Pancasila serta nilai-nilai

kemanusiaan. Kekeringan nilai Pancasila

dari kepribadian akan merupakan ancaman

bagi NKRI. Filosofi ideografis member

ruang agar setiap warga cerdas serta

menguasai ilmu pengetahuan seluas-

luasnya. Oleh sebab itu, warga negara

berkualitas memiliki karakter Pancasila,

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 62

nilai-nilai kemanusiaan, dan kemampuan

individual dalam penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Karakter tidak

dapat diinterpretasi sebagai jumlah dari

sifat-sifat, melainkan karakter adalah

kepribadian. “The essence of education is to

recognize truth. All branches of learning are like

rivers.The spiritual learning is the like ocean. All rivers

go and merge into the ocean. When they merge in the

ocean, the rivers lose their individually completely”

(Sathya, 2002:83). Karakter harus dilihat

sebagai sifat- sifat menyeluruh dari

sebuah kepribadian, yang mewarnai seluruh

perilaku seseorang. Inilah esensi dari

sebuah konsep karakter. Jika seseorang

berkarakter baik di rumah, maka ia juga

berkarakter baik di tengah masyarakat, di

tempat kerja dan lain-lain. Apabila

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 63

terjadi kepribadian ganda, yakni dua

karakter dalam diri seseorang, lebih

cenderung dikatakan sebagai karakter

tiruan, yaitu ketika ucapan tidak sesuai

dengan perbuatan.

Pendidikan berkarakter yang

berbasis IESQ perlu diterapkan dengan

metode sebagai berikut :

a. IQ (Intelligence Quotients)

Intelligence Quotients adalah

kecerdasan manusia dalam kemampuan untuk

menalar, perencanaan sesuatu, kemampuan

memecahkan masalah, belajar, memahaman

gagasan, berfikir, penggunaan bahasa dan

lainnya. Anggapan awal bahwa IQ adalah

kemampuan bawaan lahir yang mutlak dan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 64

tak dapat berubah adalah salah, karena

penelitian modern membuktikan bahwa

kemampuan IQ dapat meningkat dari proses

belajar. Kecerdasan inipun tidaklah baku

untuk satu hal saja, tetapi untuk banyak

hal, contohnya ; seseorang dengan

kemampuan mahir dalam bermusik, dan yang

lainnya dalam hal olahraga. Jadi

kecerdasan ini dari tiap - tiap orang

tidaklah sama, tetapi berbeda satu sama

lainnya. William Stern ( 1912 ) Inteligent

Quotient (IQ) adalah kecerdasan otak tentang

bagaimana kita berhitung, berpikir,

berimajinasi, berkreasi, beranalogi, dan

kegiatan-kegiatan otak lainnya.

Kecerdasan ini terletak di otak bagian

Cortex (kulit otak). Oleh para pakar

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 65

psikologi sering diumpamakan dengan ”What

I Think ?”.

Kegiatan-kegiatan yang menggunakan

otak dapat menunjukkan tingkat

intelegensi seseorang tinggi, sedang atau

rendah. IQ biasanya berhubungan dengan

kepintaran seseorang dalam bidang

intelektual atau pelajaran. Dan tidak

jarang IQ juga menjadi tolak ukur

seseorang untuk dapat diterima bekerja

dalam suatu instansi. Dalam hal ini IQ

yang tinggi dianggap sebagai syarat utama

seseorang dianggap layak untuk

diperhitungkan dalam kehidupan.

Kecerdasan intelegensi adalah persepsi

tentang yang nyata dan a fortiori,

persepsi tentang yang nyata itu sendiri.

Sesuai kenyataannya, ia adalah pembeda

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 66

antara yang nyata dan yang tidak nyata.

Intelegensi tidak hanya membangkitkan

penglihatan tetapi juga kesadaran akan

superioritas dalam hubungannya dengan

mereka yang tidak tahu bagaimana cara

melihat. Dengan intelegensi, fungsi pikir

dapat digunakan dengan cepat dan tepat

untuk mengatasi suatu situasi atau untuk

mencegah suatu masalah. Dengan kata lain,

perkataan intelegensi adalah situasi

kecerdasan berpikir, sifat-sifat

perbuatan cerdas (intelegensi). Pada

umumnya, intelegensi ini dapat dilihat

dari kesanggupannya bersikap dan berbuat

cepat dengan situasi yang sedang berubah

dengan keadaan di luar dirinya yang biasa

maupun baru.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 67

Anggapan awal bahwa IQ adalah

kemampuan bawaan lahir yang mutlak dan

tak dapat berubah adalah salah, karena

penelitian modern membuktikan bahwa

kemampuan IQ dapat meningkat dari proses

pendidikan. Kecerdasan ini pun tidaklah

baku untuk satu hal saja, tetapi untuk

banyak hal, contohnya : seseorang dengan

kemampuan mahir dalam bermusik, dan yang

lainnya dalam hal olahraga. Jadi

kecerdasan ini dari tiap-tiap orang

tidaklah sama, tetapi berbeda satu sama

lainnya.

b. EQ (Emotional Quotients)

Kecerdasan emosional adalah

kemampuan pengendalian diri

sendiri,semangat, dan ketekunan, serta

kemampuan untuk memotivasi diri sendiri

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 68

dan bertahan menghadapi frustrasi,

kesanggupan untuk mengendalikan dorongan

hati dan emosi, tidak melebih-lebihkan

kesenangan, mengatur suasana hati dan

menjaga agar beban stress tidak

melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk

membaca perasaan terdalam orang lain

(empati) dan berdoa, untuk memelihara

hubungan dengan sebaik-baiknya, kemampuan

untuk menyelesaikan konflik, serta untuk

memimpin diri dan lingkungan sekitarnya.

Santrock, (1994). Mengemukakan

bahwa : Emotional Intelligence atau

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan

individu untuk mengenal emosi diri

sendiri, emosi orang lain, memotivasi

diri sendiri, dan mengelola dengan baik

emosi pada diri sendiri dalam berhubungan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 69

dengan orang lain (Golleman, 1999). Emosi

adalah perasaan yang dialami individu

sebagai reaksi terhadap rangsang yang

berasal dari dirinya sendiri maupun dari

orang lain. Emosi tersebut beragam, namun

dapat dikelompokkan kedalam kategori

emosi seperti; marah, takut, sedih,

gembira, kasih sayang dan takjub.

Kecerdasan emosional adalah kemampuan

seseorang mengendalikan emosinya saat

menghadapi situasi yang menyenangkan

maupun menyakitkan.Di samping itu,

kecerdasan emosional mengajarkan tentang

integritas kejujuran komitmen, visi,

kreatifitas, ketahanan mental

kebijaksanaan dan penguasaan diri. Oleh

karena itu EQ mengajarkan bagaimana

manusia bersikap terhadap dirinya (intra

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 70

personal) seperti self awamess (percaya

diri), self motivation (memotivasi diri),

self regulation (mengatur diri), dan

terhadap orang lain (interpersonal)

seperti empathy, kemampuan memahami orang

lain dan social Kecerdasan emosi adalah

kemampuan pengendalian diri sendiri,

semangat, dan ketekunan serta kemampuan

untuk memotivasi diri sendiri dan

bertahan menghadapi frustasi, kesanggupan

untuk mengendalikan dorongan hati dan

emosi, tidak melebih-lebihkan kesenangan,

mengatur suasana hati dan menjaga agar

beban stres tidak melumpuhkan kemampuan

berfikir, untuk membaca perasaan terdalam

orang lain(empati) dan berdoa, untuk

memelihara hubungan dengan sebaik-

baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 71

konflik, serta untuk memimpin diri dan

lingkungan sekitar.

Contoh EQ misalnya bagaimana ketika

kita bertemu seseorang yang baru dikenal,

bagaimana kita tersenyum dengan orang

lain karena senyum yang baik adalah

ketika bibir kiri kanan simetris karena

jika tidak simetris akan menunjukkan

bahwa senyumnya dipaksakan. Ini tentu

saja tidak menyenangkan bagi orang lain

karena dianggapnya dia meremehkannya.

Jadi peran EQ sangatlah penting, anda

tahu bagaimana prosentase antara IQ dan

EQ dalam keberhasilan seseorang yaitu IQ

memilik pengaruh 6% saja bahkan hanya

maksimal 20% saja sedangkan EQ 80%. Cara

meningkatkan EQ :

1. Mengidentifikasi emosi diri

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 72

Langkah pertama yang dapat Anda

lakukan untuk meningkatkan EQ adalah

menuliskan pikiran negatif dan

mengidentifikasi apa yang sesungguhnya

Anda rasakan. Seperti: frustasi, marah,

kesepian

2. Melepaskan emosi negatif

Emosi negatif memberikan dampak

buruk bagi hubungan Anda, baik dengan

atasan maupun dengan bawahan. Seperti

contohnya saat Anda dikejar deadline,

maka Anda memiiki berpostensi lebih besar

untuk stress dan saat Anda dikendalikan

oleh emosi negatif Anda, maka akan lebih

sulit meraih potensi terbaik dalam

kinerga Anda.Anda dapat melakukan teknik

melepaskan emosi negatif melalui teknik

memberdayakan pikiran bawah sadar.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 73

3. Mengatur emosi dalam diri

Yang harus Anda ketahui dalam

mengatur emosi dalam diri, baik emosi

positif maupun negatif merupakan cara

pikiran memberikan sinyal untuk melakukan

tindakan guna menghadapi munculnya emoi

tesebut. Untuk mengatur emosi yang Anda

rasakan, Anda dapat menghargai emosi yang

Anda rasakan.Dan cobalah memahami pesan

yang disampaikan emosi serta yakini bahwa

Anda pernah berhasil menangani emosi ini

sebelumnya dan pastikan Anda dalam

kondisi bahagia dalam mengatur emosi.

Pentingnya memotovasi diri sendiri Banyak

hal yang dapat menjadikan kita bekerja

dengan giat ataupun merasa lelah akan

perkerjaan kita. Namun pastikan Anda

selalu memiliki motivasi yang kuat akan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 74

setiap hal yang Anda sedang lakukan.

Motivasi dapat menjadi bahan bakar Anda

yang paling efektif untuk mencapai

seluruh prestasi Anda.Sadari kapan saat-

saat Anda merasa demotivasi atau

penurunan motivasi dan Antisipasi

langsung setiap gejalanya. Demotivasi

yang berkelanjutan akan menghambat setiap

aktivitas Anda.

4. Berbicara dengan diri sendiri

Sadarkah Anda terkadang terdapat

bagian-bagian pikiran kita butuh

dipahami, saat merasa kesepian, saat

merasa penolakan atau terjadi suatu

kegagalan.Ubahlah diri Anda menjadi

motivator pribadi untuk diri sendiri,

pahami saat-saat Anda merasa terpuruk,

dorong diri Anda untuk dapat mencapai

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 75

hal-hal yang maksimal dalam hidup serta

gunakan pendekatan yang baik dengan

memahami diri sendiri melalui pembicaraan

sederhana seperti halnya saat Anda

berbicara dengan teman dekat Anda. Daniel

Goleman (1999), salah seorang yang

mempopulerkan jenis kecerdasan manusia

lainnya yang dianggap sebagai faktor

penting yang dapat mempengaruhi terhadap

prestasi seseorang, yakni Kecerdasan

Emosional, yang kemudian kita mengenalnya

dengan sebutan Emotional Quotient (EQ).

Goleman mengemukakan bahwa kecerdasan

emosi merujuk pada kemampuan mengenali

perasaan kita sendiri dan perasaan orang

lain, kemampuan memotivasi diri sendiri

dan kemampuan mengelola emosi dengan baik

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 76

pada diri sendiri dan dalam hubungan

dengan orang lain.

Menurut hemat saya sesungguhnya

penggunaan istilah EQ ini tidaklah

sepenuhnya tepat dan terkesan sterotype

(latah) mengikuti popularitas IQ yang

lebih dulu dikenal orang. Penggunaan

konsep Quotient dalam EQ belum begitu

jelas perumusannya. Berbeda dengan IQ,

pengertian Quotient disana sangat jelas

menunjuk kepada hasil bagi antara usia

mental (mental age) yang dihasilkan

melalui pengukuran psikologis yang ketat

dengan usia kalender (chronological age).

Terlepas dari “kesalahkaprahan”

penggunaan istilah tersebut, ada satu hal

yang perlu digarisbawahi dari para

“penggagas beserta pengikut kelompok

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 77

kecerdasan emosional”, bahwasanya potensi

individu dalam aspek-aspek “non-

intelektual” yang berkaitan dengan sikap,

motivasi, sosiabilitas, serta aspek –

aspek emosional lainnya, merupakan

faktor-faktor yang amat penting bagi

pencapaian kesuksesan seseorang. Emotional

Quotient (EQ) adalah kecerdasan emosional.

Maksudnya di sini adalah kecerdasan

seseorang yang menyangkut prilaku dan

bagaimana cara dia dalam menanggapi

berbagai kejadian (masalah) yang datang

kepadanya atau yang ada di sekitarnya.

Kecerdasan ini terletak pada otak bagian

belakang. Sering diistilahkan dengan

”What I Feel ?”. Emosi biasanya lebih

mendominasi sikap seseorang daripada

logika, apalagi pada kaum perempuan yang

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 78

lebih sensitif. Seringkali emosi yang

meluap-luap dikeluarkan demi memuaskan

dirinya. Di sini kecerdasan untuk

mengendalikan emosi sangat diperlukan,

bagaimana seharusnya dia bersikap dalam

menghadapi keadaan dan situasi tersebut.

Dari situ kita bisa menyimpulkan apakah

EQ seseorang tersebut sudah benar-benar

matang atau belum. Jenis dan sifat emosi

dapat dikelompokkan menjadi delapan

bagian, yaitu :

1) Amarah : benci, marah, sakit

hati, dendam, dan lain-lain.

2) Kesedihan : sedih, kecewa,

putus asa, depresi, dan lain-

lain.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 79

3) Rasa takut : phobia, cemas,

ngeri, dan lain-lain.

4) Kenikmatan : senang, bahagia,

puas, riang gembira, dan lain-

lain.

5) Cinta : diterima, ditolak,

kasmaran, rasa sayang, dan

lain-lain.

6) Terkejut : terkesima, takjub,

terpana, dn lain-lain.

7) Jengkel : benci, muak, hina,

dan lain-lain.

8) Malu : rasa salah, aib, sesal,

dan lain-lain.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 80

Menurut Paul Ekman dari Universitas

California, seseorang dari suku dan etnik

manapun akan menampilkan raut muka yang

sama apabila mengalami berbagai jenis

emosi di atas. Sedangkan jenis dan sifat

emosi (qalbu) dalam Al-Qur’an dapat

dikelompokkan sebagai berikut :

1. Qalbu yang positif :

a. Qalbu yang damai

b. Qalbu yang penuh rasa takut

c. Qalbu yang tenang

d. Qalbu yang berfikir

e. Qalbu yang mukmin

2. Qalbu yang negatif :

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 81

a. Qalbu yang sewenang-wenang

b. Qalbu yang sakit

c. Qalbu yang melampaui batas

d. Qalbu yang berdosa

e. Qalbu yang terkunci dan tertutup

f. Qalbu yang terpecah-pecah

c. SQ (Spritual Quotiens)

Spritual Quotiens (SQ) adalah inti

dari segala intelejensia. Kecerdasan ini

digunakan untuk menyelesaikan masalah

kaidah dan nilai-nilai spiritual. Dengan

adanya kecerdasan ini, akan membawa

seseorang untuk mencapai kebahagiaan

hakikinya. Karena adanya kepercayaan di

dalam dirinya, dan juga bisa melihat apa

potensi dalam dirinya. Karena setiapREVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 82

manusia pasti mempunyai kelebihan dan

juga ada kekurangannya. Intinya,

bagaimana kita bisa melihat hal itu.

Intelejensia spiritual membawa seseorang

untuk dapat menyeimbangkan pekerjaan dan

keluarga, dan tentu saja dengan Sang Maha

Pencipta. Kecerdasan spiritual ini adalah

kecerdasan yang mengangkat fungsi jiwa

sebagai perangkat internal diri yang

memiliki kemampuan dan kepekaan dalam

melihat makna yang ada di balik kenyataan

apa adanya ini. Kecerdasan ini bukan

kecerdasan agama dalam versi yang

dibatasi oleh kepentingan-pengertian

manusia dan sudah menjadi terkapling-

kapling sedemikian rupa. Kecerdasan

spiritual lebih berurusan dengan

pencerahan jiwa. Orang yang ber-SQ tinggi

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 83

mampu memaknai penderitaan hidup dengan

memberi makna positif pada setiap

peristiwa, masalah, bahkan penderitaan

yang dialaminya. Dengan memberi makna

yang positif itu, ia mampu membangkitkan

jiwanya dan melakukan perbuatan dan

tindakan yang positif.

SQ tidak mesti berhubungan dengan

agama, Kecerdasan spiritual (SQ) adalah

kecerdasan jiwa yang dapat membantu

seseorang membangun dirinya secara utuh.

SQ tidak bergantung pada budaya atau

nilai. Tidak mengikuti nilai-nilai yang

ada, tetapi menciptakan kemungkinan untuk

memiliki nilai-nilai itu sendiri.

kecerdasan spiritual adalah kecerdasan

yang berasal dari dalam hati, menjadikan

kita kreatif ketika kita dihadapkan pada

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 84

masalah pribadi, dan mencoba melihat

makna yang terkandung di dalamnya, serta

menyelesaikannya dengan baik agar

memperoleh ketenangan dan kedamaian hati.

Kecerdasan spiritual membuat individu

mampu memaknai setiap kegiatannya sebagai

ibadah, demi kepentingan umat manusia dan

Tuhan yang sangat dicintainya Menurut

Danah Zohar (Harvard University) dan Ian

Marshall (Oxford University) Spiritual

Quotient (SQ) adalah kecerdasan untuk

menghadapi persoalan makna atau value

untuk menempatkan perilaku dan hidup kita

dalam konteks makna yang lebih luas dan

kaya. Kecerdasan ini merupakan kunci

untuk menemukan jati diri seseorang, ”Who

Am I ?”, siapa saya ?, dan apa tujuan

hidupnya. Orang yang mempunyai SQ tinggi

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 85

akan lebih mampu memaknai setiap

peristiwa, masalah, bahkan penderitaan

yang dialaminya dengan makna yang

positif. Dengan begitu, dia mampu

menghibur dan membangkitkan dirinya dari

keterpurukan, kemudian dia akan melakukan

tindakan-tindakan positif untuk mengubah

kehidupannya ke arah yang lebih baik.

Ciri-ciri SQ tinggi menurut Danah Zohar

dan Ian Marshall adalah :

a. Kemampuan bersikap fleksibel

b. Tingkat kesadaran yang tinggi

c. Kemampuan menghadapi dan

memnfaatkan penderitaan

d. Kemampuan untuk menghadapi dan

melampaui rasa takut

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 86

e. Kualitas hidup yang diilhami oleh

visi-visi dan nilai-nilai

f. Keengganan untuk menyebabkan

kerugian yang tidak perlu

g. Kecenderungan untk melihat

keterkaitan antara berbagai hal

(berpandangan holistik)

h. Kecenderungan nyata untuk bertanya

”mengapa?” dan ”bagaimana jika?”

untuk mencari jawaban yang mendasar

i. Pemimpin yang penuh pengabdian dan

bertanggungjawab

d. ESQ (Emotional Spiritual

Quotient)

ESQ merupakan sebuah singkatan dari

Emotional Spiritual Quotient yangREVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 87

merupakan gabungan EQ dan SQ, yaitu

Penggabungan antara pengendalian

kecerdasan emosi dan spiritual. Manfaat

yang bisa di dapat adalah tercapai nya

keseimabangan antara hubungan Horizontal

(manusia dengan manusia) dan Vertikal

(manusia dan Tuhan). ESQ juga dapat

membuat kita lebih percaya diri dalam

melakukan tindakan.

Ari Ginanjar (2001) ESQ menekankan

tentang :

(1) Zero Mind Process; yakni suatu

usaha untuk menjernihkan kembali

pemikiran menuju God Spot (fitrah),

kembali kepada hati dan fikiran yang

bersifat merdeka dan bebas dari belenggu;

(2) Mental Building; yaitu usaha

untuk menciptakan format berfikir dan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 88

emosi berdasarkan kesadaran diri (self

awareness), serta sesuai dengan hati

nurani dengan merujuk pada Rukun Iman;

(3) Mission Statement, Character

Building, dan Self Controlling; yaitu

usaha untuk menghasilkan ketangguhan

pribadi (personal strength) dengan

merujuk pada Rukun Islam;

(4) Strategic Collaboration; usaha

untuk melakukan aliansi atau sinergi

dengan orang lain atau dengan lingkungan

sosialnya untuk mewujudkan tanggung jawab

sosial individu; dan

(5) Total Action; yaitu suatu

usaha untuk membangun ketangguhan social.

Karakter Generasi Emas 2045

diharapkan menunjukkan sosok kepribadian

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 89

yang utuh, dan orisinil, dimana ucapan

sesuai dengan perbuatan. Karakter

Generasi Emas 2045 dapat dibangun secara

utuh dan orisinil, apabila berbasis IESQ

(kecerdasan intelektual-IQ, emosional-EQ

dan spiritual-SQ). IQ merujuk kepada

kecepatan dan ketepatan aktivitas

kognitif dalam memahami, menyelesaikan

berbagai masalah, tantangan maupun tugas-

tugas. Cerdas intelektual berarti cepat

dan tepat melakukan aktivitas mental,

berfikir, penalaran, dan pemecahan

masalah. Dimensi kemampuan intelektual

meliputi numerik, pemahaman verbal,

kecepatan perseptual, penalaran induktif,

penalaran deduktif, visualisasi ruang,

memori. IQ bisa diukur dengan menggunakan

tes inteligensi. EQ merujuk pada potensi

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 90

kemampuan personal dan interpersonal.

Kemampuan personal meliputi kecepatan

memahami emosi diri sendiri, mengelola

suasana hati, memotivasi diri sendiri

(kesadaran aktif), Kemampuan

interpersonal meliputi kemampuan memahami

perasaan orang lain (empati), kemampuan

menyesuaikan diri, disukai,

kemampuanmemecahkan masalah antarpribadi,

keramahan, setiakawan, dan sikap hormat.

(Goleman, 1995:46-47). SQ merujuk pada

sifat-sifat mulia dan nilai-nilai

kemanusiaan, merupakan kecerdasan yang

berhubungan dengan masalah makna dan

nilai. Kecerdasan yang memposisikan

perilaku dan hidup dalam konteks makna

yang lebih luas dan kaya. Kecerdasan

untuk menaksir bahwa suatu tindakan atau

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 91

jalan hidup tertentu lebih bermakna

dibandingkan yang lain. SQ adalah fundasi

yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan

EQ secara efektif. Inilah kecerdasan

tertinggi manusia. Pendidikan karakter

terdiri atas pengembangan sikap positif,

pola pikir esensial, komitmen normatif,

dan kompetensi abilitas yang harus

berlandaskan IESQ. Sikap positif meliputi

pemahaman (thought), perbuatan (action) dan

kebiasaan (habit). Landasan utama

pemahaman adalah IQ, perbuatan adalah IEQ

dan kebiasaan landasannya adalah IESQ

terutama SQ. Polapikir esensial terdiri

dari pendekatan praktis, pendekatan

teoretis dan pendekatan esensial.

Landasan utama pendekatan praktis adalah

IQ, pendekatan teoretis adalah IEQ dan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 92

landasan pendekatan esensial adalah IESQ

terutama SQ. Komitmen terdiri dari

kontinuans, afektif dan normatif.

Landasan utama kontinuans adalah IQ,

afektif landasan utamanya IEQ, dan

normatif landasannya IESQ terutama SQ.

Kompetensi terdiri dari pemahaman konsep

(knowledge), keterampilan (skill) dan

abilitas (abilities). Landasan utama

pemahaman konsep adalah IQ, keterampilan

menerapkan konsep adalah IEQ dan landasan

abilitas adalah IESQ teutama SQ. Esensi

pendidikan karakter landasannya IESQ.

Artinya, pendidikan karakter tidak hanya

sebatas melatihkan sifat-sifat tertentu

kepada peserta didik, melainkan membangun

kepribadian cerdas intelektual, emosional

dan spiritual sebagai wadah sifat-sifat

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 93

tersebut. Guru sulit menyayangi murid

manakala mereka kurang cerdas secara

spiritual. Mereka bisa paham bahwa murid

harus disayangi, namun tanpa SQ yang baik

ketulusan menyayangi sulit terwujud.

Demikian pula, tanpa SQ yang baik,

seorang kepala sekolah sulit menghargai

guru dengan tulus, terutama ketika

gurunya kurang baik. Seorang guru sulit

menghormati kepala sekolah terutama

ketika kepala sekolahnya kurang baik.

Esensi pendidikan karakter harus

berkembang dengan dukungan IESQ yang

baik, sehingga ia tidak hanya menghormati

atau menghargai orang-orang baik saja,

namun termasuk juga yang kurang baik.

Strategi pengembangan IESQ di satuan

pendidikan dapat dilakukan dengan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 94

mengendalikan seluruh program dan

kegiatan intra dan ekstra-kurikuler,

serta atmosfir kelembagaan. Kepala

sekolah dalam kepemimpinan, guru dalam

pembelajaran, pegawai dalam pelayanan

administratif, unit-unit kegiatan

pelayanan yang lain, atmosfir

kelembagaan, seluruhnya terkendali untuk

membangun IESQ. Pembangunan IESQ secara

komprehensif merupakan prasyarat untuk

membangun sikap positif, polapikir

esensial, komitmen normatif dan

kompetensi abilitas.

Harrel (2004:10) menyebut karakter

sebagai “attitude” . In your life attitude is everything.

Your attitude today, determine your success tomorrow.

What ever you do in life, if you have positive attitude,

you’ll always be 100 percent. Sikap adalah

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 95

persepsi positif atau negatif yang

menjadi motivasi perbuatan. Sikap positif

melahirkan sifat optimis, sabar, tekun

dan selalu siap bekerja keras. Sikap

negatif melahirkan perbuatannya bersifat

pesimis, kritik destruktif, bersungut-

sungut bahkan sampai ke tingkat

frustrasi. Karakter Generasi Emas 2045

harus memiliki sikap positif. Peale

(2000:5) mengatakan sikap positif sebagai

wujud dari positive thinking. Sikap positif

memposisikan seseorang mudah diterima

oleh orang lain. Mereka dapat memaknai

sebuah situasi dalam artian positif.

Mungkin mereka ini berhadapan dengan

seseorang yang memiliki kebiasaan buruk.

Akan tetapi, sikap positif memungkinkan

mereka dapat berkomunikasi dengan baik,

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 96

sehingga memiliki peluang untuk

memperbaiki kebiasaan buruk itu. Mereka

tidak memiliki kebiasaan memojok kan,

mendeskritkan, menyalahkan, bahkan

melecehkan orang lain, tetapi dapat

memaklumi bahwa di samping kekurangan ada

juga kebaikan, dan kekurangan adalah

bagian keterbatasan manusia. Dalam

konteks seperti inilah Harrel (2004:11-

16) mengatakan bagaimana sikap positif

sungguh-sungguh membuat seseorang, hari

demi hari betindak semakin efektif, baik

dalam pekerjaan, pengembangan

kepribadian, hidup di dalam rumah dan

perbuatan- perbuatan lainnya.

Seperti diuraikan sebelumnya, sikap

positif dapat dikategorikan menjadi tiga

tingkatan yakni tingkat pemahaman,

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 97

perbuatan dan kebiasaan. Tingkat

pemahaman menyangkut pengertian tentang

konsep sikap positif. Tingkat perbuatan

adalah perbuatan sesuai konsep. Pada

tingkatan ini perbuatan atas dasar sikap

positif masih lebih banyak dipengaruhi

faktor eksternal, yakni faktor

lingkungan. Sikap positif pada tingkat

terbiasa adalah perbuatan yang sudah

menjadi kehidupan (darah daging), di mana

kebiasaan lebih dipengaruhi oleh faktor

internal yakni spirit yang tumbuh dalam

dirinya sendiri. Tingkatan pemahaman

sikap positif berbasis pada IQ, perbuatan

berbasis pada IEQ, sementara kebiasaan

berbasis pada IESQ. Strategi pengembangan

sikap positif di satuan pendidikan baik

yang nomotetis (Pancasila) maupun

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 98

ideografis (individual) dikendalikan

dalam seluruh program dan aktivitas intra

dan ekstra kurikuler, serta

atmosfir kelembagaan. Sikap positif dapat

dibangun melalui kepemimpinan kepala

sekolah, pengendalian pembelajaran oleh

guru, penatalayanan administrasi oleh

pegawai, serta seluruh kegiatan pelayanan

lain, pengelolaan atmosfir satuan

pendidikan. Pengembangan sikap positif

secara komprehensif adalah yang utama

karena dimensi ini merupakan roh dimensi

karakter lainnya. Di luar program dan

aktivitas internal kelembagaan harus

disadari juga bahwa suasana eksternal,

baik keluarga, pemerintahan, bisnis,

sosial, dan lain-lain turut berpengaruh

mempercepat atau mengganggu usaha

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 99

pengembangan sikap positif. Misalnya,

jika atmosfir satuan pendidikan telah

mengendalikan implementasi pengembangan

sikap positif tentang nomotetis

Pancasila, seyogianya di keluarga,

pemerintahan, lingkungan sosial dan lain-

lain harus menunjukkan atmosfir yang

sama. Apabila terdapat dua atmosfir yang

sungguh kontrast maka karakter nomotetis

(Pancasila) dan ideografis (individual)

sulit diinternalisasi menjadi

kepribadian.

Tujuan Pendidikan Nasional

merupakan rumusan mengenai kualitas

manusia Indonesia yang harus dikembangkan

oleh setiap satuan Pendidikan. Oleh

karena itu, rumusan tujuan Pendidikan

Nasional menjadi dasar dalam pengembangan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 100

pendidikan karakter. Tujuan Pendidikan

Karakter diantaranya adalah sebagai

berikut :

1. Mengembangkan potensi afektif

peserta didik sebagai manusia dan

Warga Negara yang memiliki nilai-

nilai pancasila

2. Mengembangkan Kebiasaan dan

perilaku peserta didik yang terpuji

dan sejalan dengan nilai-nilai

universal dan pancasila

3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan

tanggung jawab peserta didik

sebagai generasi penerus bangsa

4. Mengembangkan kemampuan peserta

didik menjadi manusia yang mandiri,

kreatif, berwawasan kebangsaan dan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 101

5. Mengembangkan lingkungan kehidupan

sekolah sebagai lingkungan belajar

yang aman, jujur, penuh kreativitas

dan persahabatan, serta dengan rasa

kebangsaan yang tinggi dan penuh

kekuatan.

Secara singkatnya pendidikan

karakter bertujuan untuk mempersiapkan

peserta didik menjadi warga negara yang

lebih baik, yaitu warga negara yang

memiliki kemampuan, kemauan,dan

menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan. Pendidikan Karakter juga

bertujuan meningkatkan mutu

penyelenggaraan dan hasil pendidikan di

sekolah yang mengarah pada pencapaian

pembentukan karakter dan akhlak mulia

peserta didik secara utuh, terpadu, dan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 102

seimbang sesuai dengan standar kompetensi

kelulusan. Melalui pendidikan karakter,

diharapkan peserta didik mampu secara

mandiri meningkatkan dan menggunakan

pengetahuaannya, mengkaji dan

menginternalisasi serta mempersonalisasi

nilai-nilai karakter dan akhlak mulia

sehingga terwujud dalam perilaku sehari-

hari.

Dalam perspektif progresivisme,

pendidikan bukanlah sekadar memberikan

pengetahuan, lebih dari itu pendidikan

melatih kemampuan berpikir (aspek

kognitif). Manusia memiliki kedudukan

yang lebih tinggi dibanding makhluk lain,

yaitu dianugerahi akal dan kecerdasan.

Sehingga dengan akal dan kecerdasan

tersebut diharapkan manusia atau

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 103

seseorang dapat mengetahui, memahami, dan

mengembangkan potensi-potensi yang telah

ada pada dirinya sejak dilahirkan.

Aliran inilah yang menjadi dasar

atau landasan terbentuknya pendidikan

karakter. Pandangan yang mengatakan bahwa

manusia memiliki potensi-potensi dan

kemampuan untuk mengatasi masalah-

masalah. Progresivisme yang juga menaruh

kepercayaan terhadap kebebasan manusia

dalam menentukan hidupnya, serta

lingkungan hidup yang dapat mempengaruhi

kepribadiannnya. Beberapa hal yang

terkandung dalam aliran progresivisme ini

kemudian secara mendalam dipikirkan untuk

kemudian memunculkan sebuah paradigma

pendidikan yang sedang menjadi primadona

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 104

paradigma pendidikan dewasa ini, yang

tidak lain adalah pendidikan karakter.

Nilai-nilai pendidikan karakter

merupakan nilai-nilai yang dikembangkan

dan diidentifikasi dari sumber-sumber

Agama, karena masyarakat Indonesia adalah

masyarakat beragama, maka kehidupan

individu, masyarakat, dan bangsa selalu

didasari pada ajaran agama dan

kepercayaan. Secara politis, kehidupan

kenegaraan didasari pada nilai yang

berasal dari agama. Dan sumber yang kedua

adalah Pancasila. Negara kesatuan

Republik Indonesia ditegakkan atas

prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan

kenegaraan yang disebut dengan Pancasila.

Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD

1945 dan dijabarkan lebih lanjut lagi

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 105

dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD

1945. Artinya, nilai-nilai yang

terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-

nilai yang mengatur kehidupan politik,

hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya

dan seni.

Sebagai warga negara Indonesia,

pendidikan karakter yang diajarkan harus

sejalan dengan karakter bangsa yaitu

Pancasila dan UUD 1945. Pancasila

mempunyai tujuan yang salah satunya yaitu

sebagai pandangan hidup bangsa. Bahwa

nilai-nilai Pancasila harus selalu

dijadikan landasan pokok dalam berpikir

dan berbuat, dan hal ini mengharuskan

bangsa Indonesia untuk merealisasikan

nilai-nilai Pancasila itu kedalam sikap

dan perilaku baik dalam perilaku hidup

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 106

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Salah satunya dengan menerapkan

pendidikan berkarakter. Dengan

berlandaskan pancasila maka tingkah laku

kita akan terlindungi dari hal-hal yang

tidak sesuai dengan pancasila,

dikarenakan saat ini sudah berkembang

tentang kenakalan remaja dalam masyarakat

seperti perkelahian masal (tawuran).

Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang

Pendidikan Nasional pada pasal 3, yang

menyebutkan bahwa pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk karakter serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal

tersebut juga terdapat pada pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 107

Character Education Quality

Standards merekomendaikan sebelas prinsip

untuk mewujudkan pendidikan karakter yang

efektif, sebagai berikut:

1. Mempromosikan nilai-nilai dasar

etika sebagai basis karakter.

2. Mengidentifikasikan karakter secara

komprehensif supaya mencakup

pemikiran, perasaan dan perilaku.

3. Mengguanakan pendekatan yang tajam,

proaktif dan efektif untuk

membangun karakter.

4. Menciptakan komunitas sekolah yang

memiliki kepedulian.

5. Memberi kesempatan kepada generasi

muda untuk menunjukkan perilaku

yang baik.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 108

6. Memiliki cakupan terhadap kurikulum

yang bermakna dan menantang yang

menghargai semua generasi muda,

membangun karakter mereka dan

membantu mereka untuk sukses.

7. Mengusahakan tumbuhnya motivasi

diri para generasi muda.

8. Memfungsikan seluruh staf sekolah

sebagai komunitas moral yang

berbagi tanggung jawab untuk

pendidikan karakter yang setia

kepada nilai dasar yang sama.

9. Adanya pembagian kepimpinan moral

dan dukungan luas dalam membangun

inisiatif pendidikan karakter.

10. Memfungsikan keluarga dan

anggota masyarakat sebagai mitra

dalam usaha membangun karakter.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 109

11. Mengevaluasi karakter sekolah,

fungsi staf sekolah sebagai guru-

guru karakter, dan manifestasi

karakter positif dalam kehidupan

generasi muda.

3.2     Implementasi Kepemimpinan

Berkarakter kepada Generasi Muda

Kalau kita melihat kembali konsep

kepemimpinan yang dicerminkan oleh

Rasulullah. Maka ada beberapa konsep

kepemimpinan yang diterapkan oleh Nabi

Muhammad SAW dan para khalifah yang

memang menjadi contoh bagi umat

sesudahnya :

Pertama, Bertakwa kepada Allah SWT.

Bertakwa kepada Allah merupakan landasan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 110

pokok (prinsip utama) dari kepemimpinan

Rasulullah SAW. Mengapa takwa itu menjadi

landasan utamanya, karena akan lahir

sebuah sistem masyarakat yang tidak

mengenal perbedaan antara satu dan yang

lainnya. Sebab kepemimpinan itu

dijalankan dengan benar-benar berdedikasi

kepada masyarakat, juga dalam rangka

beribadah kepada Allah SWT.

Kedua, siddiq (berkata benar atau

jujur) seperti gelar yang diberikan

kepada Abu Bakar Khalifah yang pertama.

Setiap Muslimdiperintahkan untuk

senantiasa berlaku siddiq (jujur) atau

berkata benar. Seperti yang dikatakan

oleh beliau dalam Haditsnya yang

berbunyi: “qulil haqqa walau kanna muran”

(berkatalah yang benar meskipun itu pahitREVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 111

atau berteriaklah jika itu benar).

Apalagi kalau dia adalah seorang

pemimpin, karena setiap kata-katanya

mengikat banyak orang. Ketika seorang

pemimpin berjanji, maka dia berjanji

dengan orang banyak, dan apabila janji

(amanah) itu tidak mampu dia jalankan

(dia tepati), maka amanah itu ia

pertanggung-jawabkan dihadapan sejarah,

umat dan lebih-lebih dihadapan Allah SWT.

Dia akan disebut-sebut oleh orang

sepanjang sejarah sebagai pemimpin yang

tidak memiliki tanggungjawab terhadap

rakyat yang menjadi tanggungannya.

Penulis menyarankan; ”apabila kita sudah

mengetahui diri kita tidak mampu

menjalankan hal tersebut atau tidak mampu

menjalankan roda pemerintahan dengan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 112

baik, maka kita jangan pernah bermimpi

untuk menjadi pemimpin sebelum kita mampu

memimpin keluarga kita, saya yakin kita

mengetahui semua apa tanggungjawab

seorang pemimpin, pemimpin itu adalah

amanah rakyat banyak yang harus kita

perjuangkan dan setiap kita berjanji

dengan rakyat harus kita tepati dengan

baik, misalnya kita berjanji untuk

kesehatan gratis, pendidikan gratis, dan

lain sebagainya, kalau memang kita tidak

mampu menjalankan hal tersebut janganlah

kita berjanji yang demikian”.

Ketiga, Tabligh (menyampaikan).

Sebagai seorang pemimpin hendaknya

komunikatif, atau terampil dalam

menyampaikan hal-hal yang tengah terjadi

didalam masyarakat. Seorang pemimpinREVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 113

harus selalu berkomunikasi dengan

masyarakat dalam menyampaikan berbagai

persoalan yang dihadapinya, sehingga

persoalan-persoalan yang muncul tidak

disembunyikan, agar mampu dicarikan akar

permasalahannya sehingga dapat dipecahkan

secara bersama-sama dan dicarikan solusi

yang tepat. Begitu pula dengan posisi

yang ditempati oleh politisi Islam. Dan

harus dipahami bahwa ia wajib

menyampaikan dakwah dan kebenaran Islam

dalam posisi dan kedudukannya sebagai

penguasa. Dalam berpolitik seorang Muslim

harus berdakwah dan bukan berarti

menjadikan mesjid sebagai panggung untuk

berpolitik, karena saya lihat politisi

kita sekarang menjadikan mesjid sebagai

panggung politik, itu namanya politisi

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 114

yang bodoh yang tidak tahu tempat untuk

melakukan proses politik, sehingga mesjid

tempat kita beribadah dijadikan tempat

untuk berpolitik. Oleh karena itu,

politik memang harus dipandang sebagai

salah satu jalur dan media dakwah yang

sangat penting dan strategis. Dalam

melakukan dakwah untuk mengubah persepsi

keliru bahwa, “politik memang kotor”

tersebut, bisa dilakukan dengan lisan

(Da’wah bil lisan atau da’wah bilisanial-

maqal) maupun dengan suri tauladan

(Da’wah bil hal atau tepatnya da’wah bil

lisani al-hal). (Hajriyanto Y. Tohari,

Ibid: 239).

Keempat, Fathonah (cerdas dan

cakap). Seorang pemimpin jelas dituntut

memiliki kecerdasan dan kemampuan yangREVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 115

memadai dalam kepemimpinannya, melebihi

kecerdasan yang dimiliki oleh masyarakat

yang dipimpinnya, sehingga tidak

menyebabkan wibawanya turun dihadapan

masyarakat. Seorang pemimpin tidak boleh

mengandalkan secara terus-menerus

kecerdasan orang-orang yang ada

disekitarnya (pembantu-pembantunya),

karena pada saat tertentu, seorang

pemimpin harus menangani masalah yang

timbul didalam masyarakat, atau

keputusan-keputusan politik dengan cepat.

Kelima, Amanah (kepercayaan). Dalam

perspektif Islam, kepemimpinan

ituhakikatnya adalah melaksanakan Amanah

Allah SWT dan kemanusiaan. Maka bukan

saja mempertanggung-jawabkannya didunia

ini, tetapi juga diakhirat kelak, kecualiREVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 116

itu kepemimpinan yang seyogyianya atas

orang yang berhak lantaran memang mampu

melaksanakannya (amanah itu), sehingga

layak menerima/ mendapatkanya.

Keenam, Adil. Seorang pemimpin

tidak boleh menunjukkan kepemim-pinannya

hanya baik dan menguntungkan atas Diri,

Keluarga, maupun suatu kelompok (partai)

semata. Melainkan harus benar adil dan

memihak pada siapa yang benar meskipun

yang salah itu adalah anaknya sendiri.

Seorang pemimpin tidak boleh menempatkan

rakyat sebagai obyek kekuasaan, sementara

para elit politik ditempatkan sebagai

pelaku utama yang akan memerankan segala

hal. Sehingga semuanya diputuskan secara

sepihak tanpa mempedulikan suara rakyat

dan tidak mendengarkan jeritan nuraniREVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 117

rakyat. Para Koruptor kelas kakap

dibiarkan berkeliaran tanpa sedikitpun

disentuh oleh Hukum, sedangkan jika

rakyat mencuri ayam saja ditahan minimal

2 bulan dalam penjara, mereka yang

mengambil uang rakyat bermilyar-milyar

itu tidak pernah disentuh oleh yang

namanya hukum, rakyat selalu berteriak

dan bertanya dimanakah Hukum dinegeri

antah-barantah ini?. Keadilan tidak

menjadi landasan utama bertindak bagi

elit-elit politik Islam saat ini, yang

menjadi landasan utamanya sekarang adalah

kekayaan mereka tidak pernah memikirkan

rakyat. Sehingga penyimpangan terjadi

dimana-mana, seperti korupsi yang kini

terjadi di berbagai institusi

pemerintahan, itu karena mereka melupakan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 118

ajaran Islam yang melarang berbuat curang

dan membenci orang yang tidak memiliki

sifat amanah dan menjadi pecundang

dipentas politik.

Ketujuh, Bersahaja. Seorang

pemimpin hendaknya berpola hidup

sederhana, yaitu menghidari perilaku

serakah dan menumpukkan Harta, seperti

perilaku para pemimpin kita sekarang,

yang membuat Allah sangat membencinya.

Setelah kita melakukan identifikasi

realitas politik yang dipersentuhkan

dengan idealitas Al-Qur’an, maka

ditemukan beberapa dimensi perilaku elit

politik yang bertentangan dengan Al-

Qur’an, dimana mereka suka saling

menuding ketika berkampanye, saling

menghina dan mencaci diantara sesama. DiREVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 119

samping itu kemunafikan elit politik

ketika berkampanye merupakan realitas

politik yang bertentangan dengan Al-

Qur’an. Menurut para pakar sosial-

politik, kemunafikan dan kedustaan yang

terjadi dipentas politik itu adalah

sebuah keniscayaan, sebab, ketika kita

kembali ketujuan awal dari politik adalah

kepenntingan atau kekuasaan, ”tidak ada

saudara dan sahabat sejati dalam pentas

politik, yang ada hanyalah kepentingan

dan kekuasaan sejati”. Ini adalah

ungkapan yang sangat pas untuk dikatakan

ketika kita berbicara tentang politik

beserta para aktor-aktornya. Mereka bisa

saja menghalalkan segala cara untuk

mencapai hasrat kekuasaannya dan untuk

memenuhi kepentingannya.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 120

3.3 Implementasi Pola Pikir (Mindset)

Berkarakter

Pola pikir adalah pendekatan

menemukan kebenaran. Ada pendekatan

praktis, pendekatan teoretis dan

pendekatan esensial. Polapikir generasi

saat ini tampaknya masih terjebak pada

tingkat praktis. Setiap masalah, tugas

atau pekerjaan cenderung diselesaikan

dengan pendekatan praktis. Yang utama

bagi mereka ialah masalah cepat

terselesaikan walaupun akan menimbulkan

banyak masalah baru. Di Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan sampai di

satuan pendidikan nyata-nyata masih

menggunakan pola pikir praktis. Hampir

sulit menemukan sebuah kebijakan yangREVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 121

sungguh-sungguh esensial. Misalnya, untuk

lulus UN (ujian nasional) menempuh cara-

cara praktis, misalnya menyediakan “kunci

jawaban”.

Pendidikan karakter Generasi Emas

2045 harus mampu membangun polapikir

tidak hanya pendekatan praktis, dan

pendekatan teoretis melainkan harus

sampai pada tingkat pendekatan esensial.

Pendekatan praktis mengutamakan penalaran

akal sehat (commonsence) saja. Misalnya,

kebijakan pemerintah atas dasar asumsi

bahwa jika kesejahteraan guru ditambah

maka guru profesionalitas akan meningkat,

kemudian ditetapkan kebijakan sertifikasi

guru. Ternyata setelah berlangsung sejak

tahun 2007 sampai sekarang banyak

penelitian yang menunjukkan bahwa kinerja

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 122

guru yang sudah bersertifikat

dibandingkan dengan guru yang belum

bersertifikat tidak ada perbedaan

signifikan. Hasil penelitian juga

memperlihatkan bahwa kebijakan berbasis

commonsence justru menimbulkan masalah

yang semakin kompleks, dan malah merusak

karakter guru. Contoh pemalsuan

portofolio, jalan pintas untuk lulus PLPG

(Pendidikan dan Latihan Profesi Guru),

semakin maraknya kredit guru di sejumlah

perbankkan. Ironisnya, pendekatan seperti

inilah yang mewarnai sebagian besar

kebijakan Kemendikbud. Pengangkatan

pejabat di jajaran Kemendikbud hampir

seluruhnya menggunakan pendekatan akal

sehat saja. Siapapun bisa diangkat

menjadi kepala dinas,kepala sekolah atau

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 123

pejabat lain, yang penting nalarnya

jalan. Akhirnya, mereka secara

keseluruhan mengambil kebijakan akal

sehat. Pendekatan teoretis mengutamakan

penalaran deduktif dan induktif (rasional

dan pembuktian empiris). Teori dibangun

berdasarkan dua penalaran ini, oleh sebab

itu kebenarannya lebih dipercaya dan

terandalkan (reliable,valid). Akan tetapi

hamper dapat diyakini bahwa masalah

pendidikan di Indonesia belum menggunakan

pendekatan ini. Seorang kepala sekolah

yang sudah bertugas selama puluhan tahun,

ketika ditanyakan tentang teori

kepemimpinan di sekolah mereka hanya tahu

kepemimpinan otoriter dan demokratis.

Sungguh sangat ironis, bagaimana kepala

sekolah menerapkan kepemimpinan yang

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 124

efekktif apabila tidak memahami teori

kepemimpinan. Akibatnya, masalah

kepemimpinan di sekolah diselesaikan

dengan polapikir praktis. Kepala sekolah,

guru dan pegawai telah merasa cukup

ketika mereka menyelesaikan pendidikan

formal. Pada hal ilmu pengetahuan, dan

teori terus tumbuh dan berkembang.

Profesionalitas harus didukung oleh

penguasaan teori secara komprehensif.

Karakter Generasi Emas 2045 harus

dibangun dengan polapikir teoretis dalam

bidangnya masing-masing, dan tidak ada

kebijakan yang mengatakan siapapun bisa

melakukan apapun. Hanya orangorang yang

menguasai teori secara komprehensif bisa

melaksanakan pekerjaan dengan lebih

efektif. Akan tetapi, dengan pendekatan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 125

teoretis saja belum cukup untuk membuat

kehidupan efektif. Salah satu pendekatan

teoretis sebagai bukti kurang efektif

adalah penegakan hukum di Indonesia.

Forum Indonesian Lawyer’s Club yang

disiarkan media TVone terkesan kurang

efektif menemukan kebenaran. Ketika

berbagai pakar hukum bertemu

mendiskusikan berbagai kasus tampak tidak

efektif menawarkan solusi. Disparitas dan

relativitas kebenaran semakin terasa

karena masing-masing pihak mengemukakan

argumentasi dengan penalaran rasional dan

pembuktian-pembuktian empisiris yang

kuat. Penegakan hukum semakin jauh dari

rasa keadilan dan akibatnya ada pihak

yang mencari solusi- solusi pragmatis.

Disparitas dan relativitas ini terjadi

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 126

karena unsur etika terabaikan. Unsur

ditemukan dalam pendekatan esensial.

Karakter Generasi Emas 2045 dimensi

polapikir tidak hanya mengutamakan

pendekatan praktis dan teoretis tetapi

juga pendekatan esensi dengan penalaran

suprarasional. Penalaran suprarasional

mengandung etika dan estetika. Inilah

yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi “ think

rightly, act rightly and live rightly”. Sekalipun

menggunakan pendekatan praktis dan

teoretis jangan sampai kehilangan etika

dan estetika. Jadi, pendekatan praktis,

teoretis dan esensi berada pada

perspektif yang sama. Misalnya, guru

menghormati kepala sekolah (premis

mayor). Guru menghormati kepala sekolah

yang baik (premis minor). Kemudian guru

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 127

menghormati kepala sekolah yang kurang

baik (premis minor). Seluruh premis minor

harus konsisten dengan premis mayor.

Inilah polapikir dengan pendekatan

esensial. Apakah kepala sekolah yang

kurang baik harus dipertahankan? Jawaban

penalaran suprarasional ialah kebaikan

lebih efektif mengubah keburukan. Cara-

cara buruk tidak membuat orang berubah

menjadi lebih baik, melainkan justeru

semakin lebih buruk. Kebijakan Menteri

Kemendikbud melalui Pusat Pengembangan

Kurikulum Kemendikbud mendisain kurikulum

2013 mungkin bukan sebuah kebijakan

berbasis polapikir pendekatan esensi.

Dalam system pendidikan di satuan

pendidikan, bukan kurikulum yang esensi,

melainkan factor guru. Henderson

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 128

(1999:306) mengatakan “The crucial factor in

accomplishing the purpose of a good school is the

good teacher. Masalah pendidikan di

Indonesia selama ini bukan persoalan

kurikulum, melainkan persoalan guru.

Kurikulum yang baik di tangan guru yang

kurang berkarakter, hasilnya gagal.

Kurikulum yang kurang baik di tangan guru

yang berkarakter hasilnya lebih baik.

Polapikir guru yang harus terus- menerus

diperbaiki. Borg (2010:15) mengatakan,

change your thingking, change your life.

Pengembangan ketiga pendekatan pola pikir

ini efektif dilakukan terutama dalam

kegiatan intra dan ekstra kurikuler.

3.4 Revolusi Mental dalam Mewujudkan

Indonesia Emas 2045

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 129

Dalam mengartikan istilah “Revolusi

Mental” yang dikemukakan oleh Bapak Joko

Widodo (Jokowi). Penegasan ini saya

kemukakan karena cara kita memahami

sekarang ini diwarnai dengan

kecenderungan untuk mengambil apa yang

kita lihat dan dengar hanya menurut apa

yang kita suka, atau menafsirkannya

sesuai kepentingan kita. Cara pikir ini

cenderung mengabaikan substansi.

Substansi inilah yang akan kita

bicarakan. Untuk itu, pertama-tama perlu

saya sampaikan bahwa istilah ‘Revolusi

Mental’ banyak dipakai dalam sejarah

pemikiran, manajemen, sejarah politik dan

bahkan sejarah musik. Penggunaan itu

terjadi baik di dunia Barat maupun Timur,

baik oleh pemikir Islam, Kristiani,

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 130

Hinduisme maupun (Zen) Buddhisme. Bung

Karno pun pernah menggunakan istilah ini

dalam pidato 17 Agustus 1956.

Istilah ‘mental’ adalah nama bagi

genangan segala sesuatu menyangkut cara

hidup – misalnya: ‘mentalitas zaman’. Di

dalam cara hidup ada cara berpikir, cara

memandang masalah, cara merasa,

mempercayai/meyakini, cara berperilaku

dan bertindak. Namun kerap muncul

anggapan bahwa ‘mental’ hanyalah urusan

batin yang tidak terkait dengan sifat

ragawi tindakan dan cirri fisik benda-

benda dunia. Daya-daya mental seperti

bernalar, berpikir, membuat pertimbangan

dan mengambil keputusan memang tidak

ragawi (tidak kasat mata), tetapi dunia

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 131

mental tidak mungkin terbangun tanpa

pengalaman ragawi. Pada gilirannya, daya-

daya mental pun dibentuk dan menghasilkan

perilaku serta tindakan ragawi.

Kelenturan mental, yaitu kemampuan untuk

mengubah cara berpikir, cara memandang,

cara berperilaku/bertindak juga

dipengaruhi oleh hasrat (campuran antara

emosi dan motivasi).

Karena itulah kita memakai istilah

‘mentalitas’ untuk menggambarkan dan juga

mengkritik “mentalitas zaman”. Ada

mentalitas petani, mentalitas industrial,

mentalitas priyayi, mentalitas gawai

(gadget), dsb. Mentalitas priyayi tentu

bukan sekadar perkara batin para priyayi,

melainkan cara mereka memahami diri dan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 132

dunia, bagaimana mereka menampilkan diri

dan kepercayaan yang mereka yakini, cara

berpakaian, bertutur, berperilaku,

bertindak, bagaimana mereka memandang

benda-benda, ritual keagamaan, seni, dsb.

Kekeliruan memahami pengertian

mental (dan bahkan ada yang

menyempitkannya ke kesadaran moral)

membuat seolah-olah perubahan mental

hanyalah soal perubahan moral yang tidak

ada hubungannya dengan hal-hal ragawi

seperti soal-soal struktural ekonomi,

politik, dsb. Padahal kesadaran moral,

atau hati nurani yang mengarahkan orang

ke putusan moral yang tepat, hanyalah

salah satu buah daya-daya mental yang

terdidik dengan baik. Kekeliruan ini

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 133

muncul dari perdebatan menyangkut kaitan

kebudayaan, struktur sosial dan pelaku.

Kekeliruan itu terungkap dalam omongan

kita sehari-hari: “Wah, itu masalah

mental pelakunya!”, atau: “Tidak, itu

masalah struktur!” Akibatnya, interaksi

keduanya terasa putus. Pokok ini tidak

perlu diurai panjang lebar di sini.

Cukuplah disebut bahwa kesesatan itu

melahirkan pandangan seakan-akan

‘kebudayaan’ berurusan hanya dengan ranah

subyektif pelaku, sedangkan ‘struktur

sosial’ berurusan dengan ranah obyektif

tindakan. Dan keduanya tidak berhubungan.

Itu pandangan primitif dan sesat.

Bagaimana kesesatan itu dikoreksi?

Jawabnya: hubungan integral antara

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 134

“mental pelaku” dan “struktur sosial”

terjembatani dengan memahami ‘kebudayaan’

(culture) sebagai pola caraberpikir,

cara-merasa, dan cara-bertindak yang

terungkap dalam praktik kebiasaan sehari-

hari (practices, habits). Di dunia nyata

tidak ada pemisahan antara ‘struktur’

sebagai kondisi material/ fisik/ sosial

dan ‘kebudayaan’ sebagai proses mental.

Keduanya saling terkait secara integral.

Corak praktik serta sistem ekonomi

dan politik yang berlangsung tiap hari

merupakan ungkapan kebudayaan, sedangkan

cara kita berpikir, merasa dan bertindak

(budaya) dibentuk secara mendalam oleh

sistem dan praktik habitual ekonomi serta

politik. Tak ada ekonomi dan politik

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 135

tanpa kebudayaan, dan sebaliknya tak ada

kebudayaan tanpa ekonomi dan politik.

Pemisahan itu hanya ada pada aras

analitik. Pada yang politik dan ekonomi

selalu terlibat budaya dan pada yang

budaya selalu terlibat ekonomi dan

politik. Selain sebagai corak/pola

kebiasaan, tentu kebudayaan juga punya

lapis makna yang berisi cara masyarakat

menafsirkan diri, nilai dan tujuan-tujuan

serta cara mengevaluasinya. Kebudayaan

juga punya lapis fisik/material karya

cipta manusia termasuk sistem pengetahuan

yang melandasinya. Namun dalam praktek

sehari-hari ketiganya tidak terpisah

secara tajam. Contohnya adalah bagaimana

selera dan hasrat terbentuk dari

kebiasaan-kebiasaan yang kita peroleh

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 136

melalui struktur lingkungan. Konsumerisme

sebagai gejala budaya lahir dari

perubahan struktur lingkungan yang

memaksakan hasrat tertentu agar menjadi

kebiasaan sosial. Misalnya, kebiasaan

berbelanja sebagai gaya hidup dan bukan

karena perlu, atau menilai prestise

melalui kepemilikan benda bermerek luar

negeri.

Implikasi dari kekeliruan memahami

gejala yang disebut di atas sangat besar.

Pernyataan-pernyataan publik seperti

pendekatan ekonomi dan politik sudah

gagal sehingga diperlukan jalan

kebudayaan adalah contoh kekeliruan

memahami hubungan integral struktur,

kebudayaan, dan pelaku. Kekeliruan itu

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 137

juga melahirkan anggapan seakan-akan

urusan perubahan mental akan menciutkan

masalah-masalah kemiskinan dan korupsi

sebagai perkara moral bangsa – “kalau

moral berubah, selesailah masalah!”.

Sungguh keliru anggapan itu. Dengan

paparan tadi, bagaimanakah kita

mengartikan ‘Revolusi Mental’? Revolusi

Mental melibatkan semacam strategi

kebudayaan. Strategi kebudayaan berisi

haluan umum yang berperan memberi arah

bagaimana kebudayaan akan ditangani,

supaya tercapai kemaslahatan hidup

berbangsa. Strategi berisi visi dan

haluan dasar yang dilaksanakan

berdasarkan tahapan, target setiap tahap,

langkah pencapaian dan metode

evaluasinya.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 138

Tetapi karena ‘kebudayaan’ juga

menyangkut cara kita berpikir, merasa dan

bertindak, ‘revolusi mental’ tidak bisa

tidak mengarah ke transformasi besar yang

menyangkut corak cara-berpikir, cara-

merasa dan cara-bertindak kita itu.

Kebudayaan hanya dapat “di-strategi-

kan”(3) jika kita sungguh memberi

perhatian pada lapis kebudayaan tersebut.

Karena itu, kunci bagi ‘Revolusi Mental’

sebagai strategi kebudayaan adalah

menempatkan arti dan pengertian

kebudayaan ke tataran praktek hidup

sehari-hari.

Jadi, untuk agenda ‘Revolusi

Mental’, kebudayaan mesti dipahami bukan

sekadar sebagai seni pertunjukan,

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 139

pameran, kesenian, tarian, lukisan, atau

celoteh tentang moral dan kesadaran,

melainkan sebagai corak/pola cara-

berpikir, cara-merasa, dan cara-bertindak

yang terungkap dalam tindakan, praktik

dan kebiasaan kita sehari-hari. Hanya

dengan itu ‘Revolusi Mental’ memang akan

menjadi wahana melahirkan Indonesia baru.

Apa yang mau dibidik oleh ‘Revolusi

Mental’ adalah transformasi etos, yaitu

perubahan mendasar dalam mentalitas

(lihat butir 4 untuk pengertian ini),

cara berpikir, cara merasa dan cara

mempercayai, yang semuanya menjelma dalam

perilaku dan tindakan sehari-hari. Etos

ini menyangkut semua bidang kehidupan

mulai dari ekonomi, politik, sains-

teknologi, seni, agama, dsb. Begitu rupa,

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 140

sehingga mentalitas bangsa (yang

terungkap dalam praktik/kebiasaan

seharihari) lambat-laun berubah.

Pengorganisasian, rumusan kebijakan dan

pengambilan keputusan diarahkan untuk

proses transformasi itu.

Di satu pihak, pendidikan lewat

sekolah merupakan lokus untuk memulai

revolusi mental. Di lain pihak, kita

tentu tidak mungkin membongkar seluruh

sistem pendidikan yang ada. Meski

demikian, revolusi mental dapat

dimasukkan ke dalam strategi pendidikan

di sekolah. Langkah operasionalnya

ditempuh melalui siasat kebudayaan

membentuk etos warga negara

(citizenship). Maka, sejak dini anak-anak

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 141

sekolah perlu mengalami proses pedagogis

yang membuat etos warga negara ini

‘menubuh’. Mengapa? Karena landasan

kebangsaan Indonesia adalah

kewarganegaraan. Indonesia tidak berdiri

dan didirikan di atas prinsip kesukuan,

keagamaan atau budaya tertentu. Karena

itu, pendidikan kewarganegaraan perlu

diperkenalkan kepada siswa mulai dari

usia dini. Dalam menjalankan Revolusi

Mental, pendidikan kewarganegaraan

merupakan tuntutan yang tidak dapat

diganti misalnya dengan pelajaran agama.

Sebaliknya, pelajaran agama membantu

pendidikan kewarganegaraan.

Untuk keperluan pendidikan

kewarganegaraan kita dapat menyusun

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 142

pertanyaan: (a) Keutamaan/karakter baik

(virtue) apa yang harus dipelajari oleh

siswa agar menjadi warga negara yang

baik?  (b) Sebagai infrastuktur kultural,

keutamaan/karakter baik (virtue) apa yang

perlu dipelajari siswa untuk “menemukan

kembali” Indonesia yang dicita-citakan

bersama?. Sebagai contoh, jika gagasan

tentang Indonesia yang mau dikembangkan

adalah Indonesia yang bebas korupsi, maka

keutamaan yang dididik adalah kejujuran;

jika sasarannya adalah kebinekaan, maka

yang dididik adalah pengakuan dan hormat

pada keragaman budaya, agama,

suku/etnisitas, dll; jika kepemimpinan,

maka yang dikembangkan adalah

tanggungjawab; dst.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 143

Tampaknya memang tidak ada yang

baru dari hal-hal yang disebut di atas.

Dengan memusatkan perhatian pada

perubahan kebiasaan sehari-hari yang

punyai dampak kebaikan publik, kebaruan

terletak pada cara mendidik. Proses

pendidikan mesti bermuara ke corak

kebiasaan bertindak. Artinya, pendidikan

diarahkan ke transformasi dari

pengetahuan diskursif (discursive

knowledge) ke pengetahuan praktis

(practical knowledge). Pengetahuan

diskursif tentu sangat dibutuhkan dalam

mengawal secara kritis kehidupan

berbangsa-bernegara, namun biarlah

sementara ini itu jadi urusan para

intelektual/cendekia. Bagi agenda

‘Revolusi Mental’, yang paling dibutuhkan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 144

adalah pengetahuan praktis – transformasi

pada tataran kebiasaan bertindak sehari-

hari para warga negara dalam lingkup dan

skala seluas bangsa.

Keutamaan (virtue) adalah

pengetahuan praktis. Ini berarti bahwa

dalam proses pendidikan, Revolusi Mental

adalah membuat bagaimana kejujuran dan

keutamaan lain-lainnya itu menjadi suatu

disposisi batin ketika siswa berhadapan

dengan situasi konkret. Ketika berhadapan

dengan kesulitan saat ulangan, misalnya,

siswa tidak lagi melihat kejujuran

sebagai hal terpisah dari dirinya. Dia

tidak lagi berpikir apakah akan mencontek

atau tidak, karena kejujuran sudah

menjadi kebiasaan, sudah menjadi habit.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 145

Kejujuran mengalir dari dirinya. Ibarat

seseorang yang mahir berenang, dia tidak

lagi perlu memikirkan ritme gerakan

tangan dan kakinya. Gerakan itu menjadi

bagian dirinya ketika dia berada di air.

Contoh lain bisa kita ambil dari

Skandinavia dimana kesetaraan (equality)

diajarkan sejak anakanak. Itulah mengapa

sistem welfare state menjadi mungkin di

Negara-negara Skandinavia. Kendati

dikenai pajak progresif, warga memahami

arti dan keutamaannya karena kesetaraan

sudah menjadi sikap dasar (dan tentu saja

juga karena penyelenggara negara yang

akuntabel dan tidak korup). Di Jepang,

sikap stoic (Jepang: gaman) sudah

diajarkan sejak usia 3 – 6 tahun sampai

menjadi kebiasaan dan sikap hidup sehari-

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 146

hari. Kita tentu masih ingat reaksi

tenang, rasional, terkendali dan hening

masyarakat Jepang yang banyak dibahas

media internasional ketika terjadi

tragedi nuklir 2011.

Pendidikan di sekolah hanyalah

bagian saja dari proses pendidikan warga

negara. Padahal kalau sungguh mau

dilaksanakan, Revolusi Mental harus

menjadi gerakan kolosal berskala

nasional. Gerakan itu mencakup masyarakat

seluas bangsa agar perilaku sosial setiap

individu menjadikan keutamaan warga

negara sebagai kebiasaan. Untuk itu, kita

tidak perlu menunggu adanya kebijakan.

Silakan memulai dengan membangun kantung-

kantung perubahan dan menyusun siasat

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 147

yang berfokus pada transformasi cara

hidup sehari-hari kelompok-kelompok warga

negara. Siasat itu melibatkan gerakan

rutin dalam bentuk langkah-langkah

konkret untuk mengubah kebiasaan-

kebiasaan yang punya dampak terhadap

terwujudnya kebaikan hidup berbangsa dan

bernegara.

Jadi, ‘Revolusi Mental’ bukanlah

urusan membikin panggung di mana para

selebriti mencari sorak dan puja-puji.

Transformasi sejati terjadi dalam

kesetiaan bergerak dan menggerakkan

perubahan dalam hal-hal yang rutin. Hanya

melalui kesetiaan inilah ‘Revolusi

Mental’ akan terjadi. ‘Revolusi Mental’

juga tidak akan terjadi hanya dengan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 148

khotbah tentang kesadaran moral, serta

tidak terjadi dengan pelbagai seminar dan

pertunjukan. Semua itu cenderung jadi

panggung slogan. Agar ‘Revolusi Mental’

menjadi siasat integral tranformasi

kebudayaan, yang dibutuhkan adalah

menaruh arti dan praksis kebudayaan ke

dalam proses perubahan ragawi menyangkut

praktik dan kebiasaan hidup sehari-hari

pada lingkup dan skala sebesar bangsa.

Arah itu juga merupakan resep bagi

masyarakat warga untuk ikut terlibat

secara ragawi dalam memulai dan merawat

revolusi mental. Jika pada awal Reformasi

kita banyak membicarakan civil society,

maka inilah arti civil society yang

sebenarnya: civil society adalah gerakan

para warga negara (citizens) untuk

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 149

melaksanakan transformasi secara

berkelanjutan bagi pemberadaban hidup

bersama yang bernama Indonesia. Itulah

‘Revolusi Mental’.

Latar belakang perlunya revolusi

mental bagi bangsa ini, paling tidak

dilandasi tiga hal. Pertama, masih

kuatnya mentalitas bangsa yang negatif,

sehingga menjadi penghambat kemajuan.

Sebagaimana dikemukakan oleh

Koentjaraningrat (1984), bahwa mentalitas

bangsa ini menjadi rusak akibat koloni

yang panjang, hingga saat ini masih bisa

dirasakan. Mentalitas tersebut antara

lain adalah (1) tidak menghargai mutu,

(2) suka menerabas, (3) tidak percaya

diri, (4) tidak berdisiplin muni, dan (5)

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 150

tidak bertanggung jawab. Manivestasi dari

sikap mental ini masih dengan mudah kita

temukan pada setiap lapisan masyarakat

dan pada semua aspek kehidupan.

Kedua, masih kuatnya cara berfikir yang

terkotak-kotak, primordialisme, kesukuan

dan ashobiyyah, yang juga menjadi

hambatan bagi kebersamaan, harmoni,

persaudaraan dan egalitarianisme yang

diperlukan sebagai prasyarat untuk

membangun dan maju bersama. Ketiga, sebagai

akibat dari dua kondisi mental di atas,

maka hingga saat ini krisis mental dan

moral masih terus melanda. Perwujudan

mentalitas di atas antara lain muncul

dalam hilangnya kejujuran dan sikap

amanah (trust) di semua lapisan, korupsi,

plagiarism, maraknya peredaran narkotika,

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 151

kerusakan lingkungan, kerusakan moral

generasi muda, tawuran antar kelompok,

dan seterusnya.

Dalam kondisi demikian, banyak

pihak kemudian mempertanyakan peran

pendidikan agama. Bukankah selama ini

pendidikan agama ada di mana-mana,

diajarkan pada semua jenjang dan jenis

pendidikan? Memang benar bahwa semua

lembaga pendidikan telah mengajarkan

pendidikan agama kepada peserta didik.

Namun harus diketahui bahwa agama di

sekolah hakikatnya tidak berbeda dengan

mata pelajaran yang lain. Pendidikan

agama hanyalah satu jenis mata pelajaran

yang mengajarkan pengetahuan dan

keterampilan agama (knowing and doing),

tidak sampai mengajarkan keberagamaan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 152

dalam arti mengarah pada being a religious

person. Oleh karena itu, hasil dari

pendidikan agama selama ini sama saja

dengan mata pelajaran lain, yaitu berupa

pengetahuan dan nilai raport, bukan

religiusitas masyarakat.

Kalau kita meyakini (dan memang

harus yakin) bahwa pendidikan agama

seharusnya berperan besar dalam revolusi

mental bangsa, maka yang pertama harus

dilakukan adalah merevolusi pendidikan

agama di sekolah-sekolah. Pendidikan

Agama dan Budi Pekerti (Kurikulum 2013)

tidak boleh ditempatkan dan diperlakukan

sama dengan mata pelajaran yang lain.

Pendidikan agama harus diprioritaskan,

diutamakan, didukung, dan difasilitasi

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 153

sepenuhnya oleh semua pihak dengan segala

upaya untuk mengantarkan peserta didik

menjadi pribadi yang baik dan religius

(menghargai, menghayati, dan melaksanakan

ajaran agamanya). Hal ini sudah tergambar

dalam kompetensi inti dan jabaran

pembelajaran agama dan budi pekerti pada

kurikulum 2013. Namun, kesadaran akan

pentingnya pendidikan agama sebagai

instrumen revolusi mental belum nampak

pada pihak-pihak yang terkait dengan

pendidikan agama. Belum munculsense of

crisis mengenai mentalitas negatif dan

dekadensi moral bangsa sehingga

menempatkan pendidikan agama sebagai

solusinya.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 154

Sebagai kesimpulan, dapat

dikemukakan bahwa revolusi mental

seharusnya dimulai dari revolusi

pendidikan agama dan budi pekerti di

sekolah. Untuk ini, perlu kita simak

kata-kata bijak dari Henry Ford:If you

always do what you’ve always done, you’ll always get

what you’ve always got. (Bila anda selalu

melakukan apa yang biasa anda lakukan,

maka anda akan selalu mendapat, apa yang

biasa anda dapatkan). Artinya, tanpa

revolusi pendidikan agama dan budi

pekerti, dan pendidikan secara luas, akan

sulit membayangkan revolusi mental bisa

terwujud di negeri ini. Namun, di saat

yang sama, sejumlah tradisi atau budaya

yang tumbuh subur dan berkembang di alam

represif Orde Baru masih berlangsung

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 155

sampai sekarang, mulai dari korupsi,

intoleransi terhadap perbedaan, dan sifat

kerakusan, sampai sifat ingin menang

sendiri, kecenderungan menggunakan

kekerasan dalam memecahkan masalah,

pelecehan hukum, dan sifat oportunis.

Kesemuanya ini masih berlangsung, dan

beberapa di antaranya bahkan semakin

merajalela, di alam Indonesia yang

katanya lebih reformis.

Korupsi menjadi faktor utama yang

membawa bangsa ini ke ambang kebangkrutan

ekonomi di tahun 1998 sehingga Indonesia

harus menerima suntikan dari Dana Moneter

Internasional (IMF) yang harus ditebus

oleh bangsa ini dengan harga diri kita.

Terlepas dari sepak terjang dan kerja

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 156

keras KPK mengejar koruptor, praktik

korupsi sekarang masih berlangsung, malah

ada gejala semakin luas.

Demikian juga sifat intoleransi yang

tumbuh subur di tengah kebebasan yang

dinikmati masyarakat. Sementara itu,

pertumbuhan ekonomi yang pesat malah

memacu sifat kerakusan dan keinginan

sebagian masyarakat untuk cepat kaya

sehingga menghalalkan segala cara,

termasuk pelanggaran hukum. Jelas

reformasi, yang hanya menyentuh faktor

kelembagaan negara, tidak akan cukup

untuk menghantarkan Indonesia ke arah

cita-cita bangsa seperti diproklamasikan

oleh para pendiri bangsa. Apabila kita

gagal melakukan perubahan dan memberantas

praktik korupsi, intoleransi, kerakusan,

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 157

keinginan cepat kaya secara instan,

pelecehan hukum, dan sikap oportunis,

semua keberhasilan reformasi ini segera

lenyap bersama kehancuran bangsa.

3.5 Pentingnya Menerapkan Revolusi Mental

Dalam pembangunan bangsa, saat ini

kita cenderung menerapkan prinsip-prinsip

paham liberalisme yang jelas tidak sesuai

dan kontradiktif dengan nilai, budaya,

dan karakter bangsa Indonesia. Sudah

saatnya Indonesia melakukan tindakan

korektif, tidak dengan menghentikan

proses reformasi yang sudah berjalan,

tetapi dengan mencanangkan revolusi

mental menciptakan paradigma, budaya

politik, dan pendekatan nation building

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 158

baru yang lebih manusiawi, sesuai dengan

budaya Nusantara, bersahaja, dan

berkesinambungan.

Penggunaan istilah ”revolusi” tidak

berlebihan. Sebab, Indonesia memerlukan

suatu terobosan budaya politik untuk

memberantas setuntas-tuntasnya segala

praktik-praktik yang buruk yang sudah

terlalu lama dibiarkan tumbuh kembang

sejak zaman Orde Baru sampai sekarang.

Revolusi mental beda dengan revolusi

fisik karena ia tidak memerlukan

pertumpahan darah. Namun, usaha ini tetap

memerlukan dukungan moril dan spiritual

serta komitmen dalam diri seorang

pemimpin—dan selayaknya setiap revolusi—

diperlukan pengorbanan oleh masyarakat.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 159

Dalam melaksanakan revolusi mental,

kita dapat menggunakan konsep Trisakti

yang pernah diutarakan Bung Karno dalam

pidatonya tahun 1963 dengan tiga

pilarnya, ”Indonesia yang berdaulat

secara politik”, ”Indonesia yang mandiri

secara ekonomi”, dan ”Indonesia yang

berkepribadian secara sosial-budaya”.

Terus terang kita banyak mendapat masukan

dari diskusi dengan berbagai tokoh

nasional tentang relevansi dan

kontektualisasi konsep Trisakti Bung

Karno ini.

Kedaulatan rakyat sesuai dengan

amanat sila keempat Pancasila haruslah

ditegakkan di Bumi kita ini. Negara dan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 160

pemerintahan yang terpilih melalui

pemilihan yang demokratis harus benar-

benar bekerja bagi rakyat dan bukan bagi

segelintir golongan kecil. Kita harus

menciptakan sebuah sistem politik yang

akuntabel, bersih dari praktik korupsi

dan tindakan intimidasi. Semaraknya

politik uang dalam proses pemilu sedikit

banyak memengaruhi kualitas dan

integritas dari mereka yang dipilih

sebagai wakil rakyat. Kita perlu

memperbaiki cara kita merekrut pemain

politik, yang lebih mengandalkan

keterampilan dan rekam jejak ketimbang

kekayaan atau kedekatan mereka dengan

pengambil keputusan.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 161

Kita juga memerlukan birokrasi yang

bersih, andal, dan kapabel, yang benar-

benar bekerja melayani kepentingan rakyat

dan mendukung pekerjaan pemerintah yang

terpilih. Demikian juga dengan penegakan

hukum, yang penting demi menegakkan

wibawa pemerintah dan negara, menjadikan

Indonesia sebagai negara yang berdasarkan

hukum. Tidak kalah pentingnya dalam

rangka penegakan kedaulatan politik

adalah peran TNI yang kuat dan terlatih

untuk menjaga kesatuan dan integritas

teritorial Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI).

Di bidang ekonomi, Indonesia harus

berusaha melepaskan diri dari

ketergantungan yang mendalam pada

investasi/modal/bantuan dan teknologi

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 162

luar negeri dan juga pemenuhan kebutuhan

makanan dan bahan pokok lainnya dari

impor. Kebijakan ekonomi liberal yang

sekadar mengedepankan kekuatan pasar

telah menjebak Indonesia sehingga

menggantung pada modal asing. Sementara

sumber daya alam dikuras oleh perusahaan

multinasional bersama para ”komprador”

Indonesia-nya.

Reformasi 16 tahun tidak banyak

membawa perubahan dalam cara kita

mengelola ekonomi. Pemerintah dengan

gampang membuka keran impor untuk bahan

makanan dan kebutuhan lain. Banyak elite

politik kita terjebak menjadi pemburu

rente sebagai jalan pintas yang diambil

yang tidak memikirkan konsekuensi

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 163

terhadap petani di Indonesia. Ironis

kalau Indonesia dengan kekayaan alamnya

masih mengandalkan impor pangan. 

Indonesia secara ekonomi seharusnya dapat

berdiri di atas kaki sendiri, sesuai

dengan amanat Trisakti. Ketahanan pangan

dan ketahanan energi merupakan dua hal

yang sudah tidak dapat ditawar lagi.

Indonesia harus segera mengarah ke sana

dengan program dan jadwal yang jelas dan

terukur. Di luar kedua sektor ini,

Indonesia tetap akan mengandalkan

kegiatan ekspor dan impor untuk

menggerakkan roda ekonomi. Kita juga

perlu meneliti ulang kebijakan investasi

luar negeri yang angkanya mencapai

tingkat rekor beberapa tahun terakhir ini

karena ternyata sebagian besar investasi

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 164

diarahkan ke sektor ekstraktif yang padat

modal, tidak menciptakan banyak lapangan

kerja, tetapi mengeruk keuntungan yang

sebesar-besarnya.

Pilar ketiga Trisakti adalah

membangun kepribadian sosial dan budaya

Indonesia. Sifat ke-Indonesia-an semakin

pudar karena derasnya tarikan arus

globalisasi dan dampak dari revolusi

teknologi komunikasi selama 20 tahun

terakhir. Indonesia tidak boleh

membiarkan bangsanya larut dengan arus

budaya yang belum tentu sesuai dengan

nilai-nilai luhur bangsa kita. Sistem

pendidikan harus diarahkan untuk membantu

membangun identitas bangsa Indonesia yang

berbudaya dan beradab, yang menjunjung

tinggi nilai-nilai moral agama yang hidup

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 165

di negara ini. Akses ke pendidikan dan

layanan kesehatan masyarakat yang

terprogram, terarah, dan tepat sasaran

oleh nagara dapat membantu kita membangun

kepribadian sosial dan budaya Indonesia.

Kalau bisa disepakati bahwa Indonesia

perlu melakukan revolusi mental,

pertanyaan berikutnya adalah dari mana

kita harus memulainya. Jawabannya dari

masing-masing kita sendiri, dimulai

dengan lingkungan keluarga dan lingkungan

tempat tinggal serta lingkungan kerja dan

kemudian meluas menjadi lingkungan kota

dan lingkungan negara.

Revolusi mental harus menjadi

sebuah gerakan nasional. Usaha kita

bersama untuk mengubah nasib Indonesia

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 166

menjadi bangsa yang benar-benar merdeka,

adil, dan makmur. Kita harus berani

mengendalikan masa depan bangsa kita

sendiri dengan restu Allah SWT. Sebab,

sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib

suatu bangsa kecuali bangsa itu mengubah

apa yang ada pada diri mereka.

Akhirnya, apabila revolusi mental

ini memang benar-benar akan menjadi

proyek pemerintahan baru, kita yang

berkiprah di bidang pendidikan agama

pasti harus mendukung dan terlibat di

dalamnya. Dalam kondisi krisis mental dan

moral bangsa ini, maka pendidikan agama dan

budi pekerti serta revolusi mental merupakan salah

bentuk jihad akbar yang harus dilaksanakan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 167

oleh semua insan pendidikan sebagai

landasan kemajuan bangsa.

Wallaahu a’lam.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 168

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pendidikan karakter merupakan

upaya-upaya yang dirancang dan

dilaksanakan secara sistematis untuk

membantu peserta didik memahami nilai-

nilai perilaku manusia yang berhubungan

dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,

sesama manusia, lingkungan, dan

kebangsaan yang terwujud dalam pikiran,

sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

berdasarkan norma-norma agama, hukum,

tata krama, budaya, dan adat istiadat

yang melibatkan aspek pengetahuan

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 169

(cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan

(action). 

Secara singkatnya pendidikan

karakter bertujuan untuk mempersiapkan

peserta didik menjadi warga negara yang

lebih baik, yaitu warga negara yang

memiliki kemampuan, kemauan,dan

menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan.

Nilai-nilai pendidikan karakter

merupakan nilai-nilai yang dikembangkan

dan diidentifikasi dari sumber-sumber

yang mencerminkan karakter Inonesia,

yaitu Agama, pancasila dan UUD 1945 dan

diwujudkan berdasarkan prinsip pendidikan

karakter.

Karakter Generasi Emas 2045

berlandaskan IESQ akan membentuk pribadi

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 170

generasi muda baik dan berkualitas akhlak

dan moralnya. Generasi muda tidak

seharusnya terjebak pada arus

kepemimpinan yang yang dicerminkan oleh

mereka yang berkuasa, dia harus mampu

bercermin kepada apa yang pernah

dicerminkan oleh Rasulullah SAW sebagai

tauladan bagi umat manusia. Generasi muda

sebagai penopang dalam mewujudkan

Indonesia Emas 2045 yang akan berpengaruh

dalam suatu masyarakat dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara, dialah sebagai

batu tonggak perubahan itu, maka dia

harus menciptakan perubahan sosial

masyarakat yang lebih baik.

Pentingnya revolusi mental bagi

bangsa ini, paling tidak dilandasi tiga

hal. Pertama, masih kuatnya mentalitas

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 171

bangsa yang negatif, sehingga menjadi

penghambat kemajuan. Manivestasi dari

sikap mental yang keliru masih dengan

mudah kita temukan pada setiap lapisan

masyarakat dan pada semua aspek

kehidupan. Kedua, masih kuatnya cara

berfikir yang terkotak-kotak,

primordialisme, kesukuan dan ashobiyyah,

yang juga menjadi hambatan bagi

kebersamaan, harmoni, persaudaraan dan

egalitarianisme yang diperlukan sebagai

prasyarat untuk membangun dan maju

bersama. Ketiga, sebagai akibat dari dua

kondisi mental di atas, maka hingga saat

ini krisis mental dan moral masih terus

melanda. Perwujudan mentalitas di atas

antara lain muncul dalam hilangnya

kejujuran dan sikap amanah (trust) di

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 172

semua lapisan, korupsi, plagiarism,

maraknya peredaran narkotika, kerusakan

lingkungan, kerusakan moral generasi

muda, tawuran antar kelompok, dan

seterusnya.

Revolusi Mental melibatkan semacam

strategi kebudayaan. Strategi kebudayaan

berisi haluan umum yang berperan memberi

arah bagaimana kebudayaan akan ditangani,

supaya tercapai kemaslahatan hidup

berbangsa. Strategi berisi visi dan

haluan dasar yang dilaksanakan

berdasarkan tahapan, target setiap tahap,

langkah pencapaian dan metode

evaluasinya.

Revolusi mental seharusnya dimulai

dari revolusi pendidikan agama dan budi

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 173

pekerti di sekolah dan tempat tempat

pendidikan. Artinya, tanpa revolusi

pendidikan agama dan budi pekerti, dan

pendidikan secara luas, akan sulit

membayangkan revolusi mental bisa

terwujud di negeri ini. Namun, di saat

yang sama, sejumlah tradisi atau budaya

masih berlangsung sampai sekarang, mulai

dari korupsi, intoleransi terhadap

perbedaan, dan sifat kerakusan, sampai

sifat ingin menang sendiri, kecenderungan

menggunakan kekerasan dalam memecahkan

masalah, pelecehan hukum, dan sifat

oportunis. Kesemuanya ini masih

berlangsung, dan beberapa di antaranya

bahkan semakin merajalela, di alam

Indonesia yang katanya lebih reformis.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 174

Jadi, dalam mewujudkan Indonesia

Emas 2045 kita harus mampu

mengimplentasikan Pendidikan Berkarakter

dan Revolusi Mental kepada masyarakat

Indonesia secara keseluruhan, terutama

pada generasi muda, karena generasi muda

adalah penerus tonggak estafet kehidupan

berbangsa dan bernegara saat ini.

Generasi muda juga sebagai pelopor dalam

sendi sendi perubahan sosial masyarakat

yang kita harapkan mampu mewujudkan apa

yang kita cita-citakan, yaitu Indonesia

Emas 2045, Indonesia yang maju, persatuan

dan kesatuan yang utuh, masyarakat yang

tentram, adil, dan makmur. Serta kuat dan

mandiri dalam system IPOLEKSOSBUDHANKAM

(Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial,

Budaya, Pertahanan, dan Keamanan).

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 175

4.2. Saran

Pendidikan karakter merupakan

sesuatu yang sangat penting dan harus

dipahami serta dipraktekkan secara

menyeluruh. Pembentukan karakter yang

pada umumnya terjadi pada masa anak-anak,

mendorong para orangtua untuk bersikap

serius dalam masalah ini. Orangtua harus

memberikan pendidikan yang baik dalam

rangka membentuk karakter anak. Sehingga

diharapkan lahir generasi penerus bangsa

yang memiliki karakter kuat dalam rangka

memajukan bangsa dan negara.

Hal yang sama juga harus dilakukan

para pendidik baik di sekolah (guru), di

Perguruan Tinggi, atau dimanapun berada,

yang merupakan orangtua kedua bagi anak.

Budaya yang baik di lingkngan tempatREVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 176

belajar harus dibangun dan diaplikasikan

oleh semua pihak, agar tercipta manusia-

manusia yang berkarakter di masa

mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

Soedarsono, Soemarno. 2009. Karakter

Mengantar Bangsa, dari Gelap Menuju Terang.

Jakarta: Elex Media Komputindo, Kompas

Gramedia.

Sukidi. 2005. Kecerdasan Spiritual, Mengapa SQ

Lebih Penting dari pada IQ dan SQREVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 177

https://www.academia.edu/7094665/

Makalah_pendidikan_karakter

Koesoema A, Doni. 2007. Pendidikan Karakter.

Jakarta: Grasindo

Syarifuddin Jurdi; (Sejarah Wahdah

Islamiyah: Sebuah Geliat Ormas Islam di

Era Transisi, Yogyakarta, Kreasi Wacana,

2007, Hlm: 46-48)

Fajlurrahman Jurdi, “Aib Politik

Muhammadiyah”, Yogyakarta, Juxtapose,

2007, Hlm: 87-90. yang dicetak miring

dari penulis

Borg, James. 2010. Mind Power; Change your

Thinking, Change your Life. New York: Pearson.REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 178

Colquit Jason A., Jeffry A.LePine, dan

Michael J.Wesson. 2009. Organizational

Behavior: Improving Performance and Commitment in

the Workplace. NewYork: the McGraw-Hill

Companies.

Davis, Keith. 1990. Human Behavior at Work;

Organizational Behavior. New Delhi: Tata

McGraw-Hill Publishing.

Goleman, Daniel. 1995. Emotional Intelligence,

Why it can Matter more than IQ, NY: Bantam

Books.

Harrel, Keith. 2004. Attitude is Everything.

NY: Collins Business.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 179

Henderson, Stella van Petten. 1999.

Introduction to Phylosophy of Education. New York:

Book Publishers.

Kementerian Pendidikan Nasional. 2010.

Pengembangan Budaya dan Karakter Bangsa,

Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional,

Badan penelitian dan Pengembangan, Pusat

Kurikulum.

Kementerian Pendidikan Nasional. 2012

Kompilasi Hasil Diskusi tentang Karakter. Medan:

PPs Unimed.

Panitia Penyelenggara FIP–UNP. 2005.

“Laporan Kegiatan Seminar Internasional

Pendiddikan dan Pertemuan FIPJIP se-

Indonesia Tahun 2005. dalam

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 180

Rangka Dies Natalis UNP ke-51” . Mendidik

Memang Tidak Memerlukan Ilmu Pendidikan.

Padang: UNP.

Peale, Norman Vincent. 1996. Berpikir Positif.

Terjemahan FX Budiyanto. Jakarta: Bina

Aksara.

Prayitno & Belferik Manullang. 2011.

Pendidikan Karakter dalam Pembangunan Bangsa.

Jakarta: Grasindo.

Sathya, Sai. 2002. A Compilation of The

Teaching of Sathya Sai Baba on Education. Sathya

Sai Book Center of America.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 181

Slocum, Jhon W. dan Don Hellriegel. 2009.

Principles of Organizational Behavior. UK: Cengage

Learning.

http://lapazinaction.blogspot.com/2012/03/tujuan-dan-

fungsi-pendidikan.html

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/09/15/

konsep-pendidikan-karakter/

http://mz-arifin.blogspot.com/2012/05/11-prinsip-

pendidikan-karakter-di.html

http://ibnoeahmed.blogspot.com/2011/10/tinjauan-

filosofis-tentang-pendidikan.html

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 182

TENTANG PENULIS

M. Fikri Cahyadi,lahir di Pariaman, 7Agustus 1995. Adalah buahhati dari pasangan Ir.Yuniswan, M.Si seorangpamong di bidang Pertaniandan Yurmailis,S.Pd seorangguru. Pribadi yang enerjik,

tegas, disiplin, percaya diri, sederhana,serta pantang menyerah ini memulaipendidikannya di SDN 29 Kp.Baru Pariamanpada tahun 2001. Kemudian ia melanjutkanpendidikan di SMP N 1 Pariaman pada tahun2007. Pernah menjadi Juara I Lomba KaryaTulis Kreatif Tingkat Generasi Muda & Jurnalis Awardmemperingati HUT Sewindu Kota Pariaman,serta mendapatkan penghargaan langsungdari Wali Kota Pariaman pada tahun 2010.Kemudian melanjutkan pendidikan ke SMA NAgam Cendekia pada tahun 2010.

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 183

Di masa SMA, ia semakin aktifmengasah kemampuannya baik di bidangakademik maupun non akademik sepertikarya tulis menulis, serta meraihpenghargaan dari berbagai ajang, diantaranya menjadi Juara II Lomba Karya TulisEssay tingkat Nasional tahun 2012, yangpenghargaannya diberikan oleh UKM-ITB,dan Naskah terbaik Lomba Karya Tulis tahun2011, oleh KGTK-Universitas Indonesia(UI). Serta memperoleh banyak penghargaanlain dari berbagai ajang lomba lainnyabaik di tingkat daerah maupun tingkatnasional.

Pemuda yang menyukaiEkstrakurikuler Olahraga Beladiri Silatdan Pramuka ini kemudian pada tahun 2013melanjutkan pendidikan di InstitutPemerintahan Dalam Negeri (IPDN). DiIPDN, ia aktif berorganisasi di WahanaWyata Praja (WWP) dan menjabat di suatujabatan penting dilingkungan Praja IPDN.Ia juga menorehkan banyak prestasigemilang baik di bidang Akademis,

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 184

Keterampilan, maupun KepemimpinanPemerintahan. Pada tahun ajaran 2013/2014ini sebagai Muda Praja, ia tercatatsebagai Praja dengan IPK Jarlatsuh(Pengajaran, Pelatihan, dan Pengasuhan)terbaik se Sumatera Barat dan pada tahunajaran berikutnya mendapatkan penghargaanKartika Adhi Kertiyasa dan Kartika Adhi KaryatamaAngkatan XXIV IPDN yaitu sebuahpenghargaan dengan Nilai Pengajaran danPelatihan terbaik se Indonesia dengan IPK4,00 yang diberikan diakhir tahun ajaranIPDN. Pemuda yang becita-cita menjadiaparat negara sejati dan pemimpin bangsadan negara ini juga berjanji tidak akanpernah berhenti berkarya dan akan selaluaktif untuk mendatangkan manfaat bagiorang banyak, serta mengabdi kepadabangsa dan negara yang dicintainya ini.Mudah-mudahan Allah SWT selalu memberikanberkahnya kepada kita bersama. Amin

E-mail : [email protected], Fb : FikriCahyadi, Twitter : @fikri_cahyadi1, Pin BB : 524cdbf8

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 185

Instagram : fikricahyadi ID Line :fikricahyadi Hp : 085271688579

REVOLUSI MENTAL DEMI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 | 186


Recommended