+ All Categories
Home > Documents > DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH

DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH

Date post: 26-Feb-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
184
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR PEDOMAN OPERASI, PEMEliHARAAN DAN PENGAMATAN BENDUNGAN BAGIAN 1 \ . - - - MARET 2003 --- Kantor Sekretariat KOMISI KEAMANAN BENDUNGAN (BALAIKEAMANAN BENDUNGAN)
Transcript

DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

PEDOMAN OPERASI,PEMEliHARAAN

DAN PENGAMATAN BENDUNGAN

BAGIAN 1

\ . - - -

MARET 2003

---

KantorSekretariat

KOMISI KEAMANAN BENDUNGAN(BALAIKEAMANAN BENDUNGAN)

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA AIR

NOMOR : 199/KPTS/D/2003

Tentang:

PENGESAHAN PEDOMAN OPERASI, PEMELIHARAANDANPENGAMATANBENDUNGAN

Direktur Jenderal SumberDaya Air

Menimbang I. Bahwa bendungan sebagai bangunanyang mempunyai manfaat umum, perluadanya upaya pengamanan dan pemeliharaan

agar diperoleh manfaatyang sebesar besarnya dalam jangkawaktu yang selama mungkin;

2. bahwa bendungan jugamempunyai potensi bahaya terhadapkeselamatan masyarakat, sehinggadiperlukan upaya pengamanan mulai daritahap desain, konstruksi sampai dengantahap pemeliharaan dan pengelolaannya,dalam rangka melindungi mayarakat disekitar dan di daerah hilirbendungan terhadap kemungkinanbencana akibat runtuhnya bendungan;

3. bahwa upaya pengamanan dan pemeliharaanbendungan tersebut perlu ditindaklanjuti dengan penyusunan Pedoman

Operasi, Pemeliharaan,Pengamatan dan Pemantauan Bendungan;

4. bahwa sehubungan dengan haltersebut diatas, perlu ditetapkanpengesahan Pedoman Operasi,Pemeliharaan, Pengamatan danPemantauan Bendungan denganKeputusan Direktur Jenderal Sumber DayaAir.

Mengingat 1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974, tentang

Pengaira

n;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982. tentang Tata

PengaturanAir;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991, tentang

Sungai;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun2000. tentang Kewenangan Pemerintahdan Kewenangan Propinsi sebagaiDaerah Otonomi;

5. Keputusan Presiden Rl Nomor 44 Tahun 1974, tentang

Pokok-Pokok Organisasi Departemen;

6. Keputusan Presiden Rl Nomor 102 Tahun2001, tentang Kedudukan, Tugas,Fungsi, Kewenangan SusunanOrganisasi dan Tata Ke1ja Departemen;

7. Keputusan Menteri Permukiman danPrasarana Wilayab Nomor 01/KPTS/M/2001,tentang Organisasi dan Tata KerjaDepartemen Permukiman dan PrasaranaWilayab;

8. Keputusan Menteri Peke1jaan

1987, tentang Pengesahan

Bangunan Indonesia;

Umum Nomor 378 Tahun33 Standar

Konstruksi

9. Peraturan Menteri Peke1jaan Umum Nomor72/PR fll997, tentang KeamananBendungan juncto SK. MenteriPermukiman dan PrasaranaWilayah Nomor296/KPTS/M/200 I, tentang Perubahannya;

I 0. Keputusan Presiden RI NomorI 05/M/2002, tentang Penunjukan danPengangkatan Direktur Jenderal SumberDaya Air, Departemen Permukimandan Prasarana Wilayah;

II. SNI Nomor 1731-1989-F tentang Pedoman Keamanan

Bendungan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan

PERTAMA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA AIRTENTANG PEDOMANOPERAS I, PEMELIHARAAN DAN PENGAMATANBENDUNGAN.

Mengesahkan berlakunya Pedoman Operasi,

Pcmcliharaandan PcngamatanBendungan

sebagaimana tercantum dalam Lampiran SuratKeputusan ini, yang terdiri dari

BagianBagian 2Bagian 3Bagian 4

UmumPengelolaan, Operasi dan PemeliharaanSistem Instrumentasi dan Pemantauanlnspeksi Keamanan Bendungan untuk PeralatanHidromekanik dan Elektrik

Bagian 5 Operasi danPemeliharaanHidromekanik dan Elektrik

Peralatan

KEDUA

KETIGA

KEEJV!PAT

Semua pihak yang melakukan kegiatan yangberkaitan dengan pembangunan dan pengelolaanbendungan, wajib memperhatikan prinsip-prinsip, tata-cara serta ketentuan-ketentuan yang tercantum pada diktumPERTAMA.

Komisi Keamanan Bendungan mclalui BalaiKeamanan Bendungan serta Direktorat Pembina dilingkungan Direktorat Jendcral Sumbcr DayaAir bertugas memonitor pelaksanaan SuralKcputusan 1111 se11a menampung umpan balikguna penyempurnaan Pedoman seperti padadiktum PERTAMA di atas, agar selaludapat digunabn sesuai dengm{lebutuhan danperkembangan teknologi yang ada.

Kcputusan ini berlaku pada hari/tanggalditetapkan dengan kctcntuan akan diadakanperubahan dan perbaikan seperlunya bilamanadikemudian hari temyata terdapat kekeliruandidalam penetapannya.

DITETAPKAN 01: JAKARTA PADA TANGGAL: ....7.. Mei....2003

DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAY A AIR

TEMBUSAN Surat Keputusan ini dismnpaikan kepada Yth.:

1. Bapak Menteri Pennukiman dan Prasarana Wilayah

2. Sekretaris Jenderal Dep. KimpraswiL3. lnspektur Jenderal Dep. KimpraswiL4. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Dep.Kimpraswi!.5. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Dep.

Kim praswi I

6. Staf Ahli Menteri Bidang Otonomi dan KeterpadumrPembangunan Daerah

7. Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Keahlian dan Tenaga

Kerja8. Sekretaris Direktorat Jenderal

Sumber Daya Air, Dep.Kimpraswil

9. Para Direktur di lingkungan Direktorat SumberDaya Air10. Kepala Biro Perencanaan & KLN, Dep. Kimpraswil.11. Kepala Puslitbang Sumber Daya Air, Dep. Kimpraswil12. Para Kepala Dinas Kimpraswil/Sumber Daya Air/Pengairan

Propinsi13. Anggota Komisi Keamanan Bendungan14. Arsip

SAMBUTAN

Dewasa ini masyarakat dunia mulai dihadapkan pada bayang-bayangkrisis air yang per1u penanganan segera dengan tepat, salah satu upayapenanganan yang telah terbukti berhasil baik, adalah dengan menampung airdi waduk-waduk atau bendungan. Saat ini di Indonesia telah dibangunlebih dari dua ratus bendungan besar dan kecil, yang mempunyai andilcukup besar dalam membantu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mengatasikritis air tersebut. Bendungan juga dibangun untuk memenuhi kebutuhanlain seperti untuk pengisian kembali air tanah, penampung limbahindustri, penampung limbah tambang dan lain sebagainya.

Bendungan disamping memiliki manfaat yang cukup besar, juga menyimpan potensi bahaya yang besar pula yang dapat mengancam kehidupan masyarakat luas dihilir bendungan. Keruntuhan bendungan dapat menimbulkan banjir besar yang mengakibatkan bencana dahsyat di daerah hilir bendungan. Tugas utama para ahli bendungan adalah mengurangi ancaman tersebut, untuk itu per1u adanya program keamanan bendungan yang harus diberlakukan sejak tahan penyiapan disain, pelaksanaan konstruksi serta masa operasi dan pemeliharaan bendungan.

Pembangunan bendungan, membutuhkan investasi yang sangat besar baikberupa dana maupun pengorbanan dari masyarakat di daerah genangan. Sudahseharusnya hasil pembangunan dengan investasi yang sangat besartersebut, serta sangat bermanfaat bagi masyarakat luas, dioperasikan dandipelihara dengan baik guna melestarikan fungsinya.

Pedoman Operasi, Pemeliharaan dan Pengamatan Bendungan, yangdisiapkan atas ke asama antara Balai Keamanan Bendungan dan DirektoratBina Teknik Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, adalah merupakanbagian dari program keamanan bendungan, yang diharapkan dapatmenjadi acuan bagi para Pengelola bendungan dalammengelola·bendungannya, sehingga fungsi bendungan dapat lestari sesuai dengan rencana, serta resiko kegagalan bendungan akibat kesalahan operasi dan lemahnya pemeliharaan dapat ditekan sekecil mungkin.

Melalui proses yang cukup panjang, telah dilakukan pengumpulan, pengkajian dan penelitian terhadap : pedoman-pedoman operasi dan pemeliharaan bendungan yang telah ada, pedoman dan standar di bidang lain yang berlaku di Indonesia serta referensi-referensi dari luar Indonesia. Pendapat dan saran dari para ahli bendungan, telah ditampung melalui acara diskusi dan lokakarya, kemudian dianalisis dan kesimpulannya dimasukkan dalam pedoman ini.

Pedoman ini tidak bersifat statis, dimasa mendatang masih pertudikembangkan dan disempumakan sesuai dengan kemajuan teknologi, namunapa yang termuat dalam pedoman ini sudah mencakup dan mencerminkankonsep-konsep operasi dan pemeliharaan bendungan saatini.

Dengan terbitnya pedoman ini, diharapkan para Pengelola maupunpara Perencana bendungan dapat mengambil manfaat sebesar-besamya,terutama dalam penyusunan panduan maupun dalam melaksanakan operasipemeliharaan dan pengamatan bendungan yang dikelolanya.

Jakarta, Maret 2003

KATA PENGANTAR

Pedoman Operasi Pemeliharaan dan Pengamatan Bendunganini merupakan bagian ke-3 atau rangkaian tak terpisah dari PedomanOperasi, Pemeliharaan dan Pengamatan Bendungan yang secarakeseluruhan terdiri atas 5 (lima) bagian, yakni:

Bagia 1 UmumBagian

2 Pengelolaan Operasi dan PemeliharaanBagian

3 Sistem lnstrumentasi dan Pemantauan BendunganBagian

4 lnspeksi Keamanan untuk Peralatan Hidromekanikal dan ElektrikalBagia

n5 Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Hidromekanikal

dan ElektrikalPenulisan Pedoman tersebut diprakasai dan dipersiapkan oleh

Balai Keamanan Bendungan bekerja sama dengan Direktorat BinaTeknik, Ditjen_ Sumber Daya Air, Departemen Permukiman danPrasarana Wilayah, terutama untuk mereka yang bertanggung jawabdi bidang Operasi dan Pemeliharaan suatu bendungan_

Pedoman ini telah mengakomodasikan masukan-masukanserta saran dari berbagai pihak dan pakar yang ikut sertadidalam Seminar yang diselenggarakan di Jakarta, termasukpembahasan di dalam Tim Kecil yang dibentuk atas saran pesertaSeminar. Namun demikian, kritik positip dan membangun tetap kamiharapkan demi penyempurnaannya_

Kami ucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun Pedoman iniserta semua pihak yang telah membantu di dalampenyelesaiannya_ Semoga pedoman ini dapat bermanfaatsesu<ii dengan apa yang diharapkan.

Jakarta, Maret 2003

PEDOMAN OPERAS!, PEMELIHARAAN, PENGAMATAN DAN PEMANTAUAN BENDUNGAN

BABI

BAB II

PENDAHULUAN........................................................................................ 11.1

Umum................................................................................................. 11.2 Maksud dan Tujuan........................................................................... 21.3 Ruang Lingkup................................................................................... 21.4 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan.......................................................

21.5 Validitas dan Keterbatasan............................................................... 31.6 Pengertian.......................................................................................... 4

OPERAS!DAN PEMELIHARAAN........................................................... 72.1. Umum................................................................................................. 72.2. Ketentuan dan Syarat-syarat............................................................ 8

1. Gambaran dan Manfaat.............................................................. 82. Revisi dan Distribusi Panduan O&P............................................ 93. Penetapan Tanggung Jawab......................................................

9

4.

Peralatan Komunikasi..............................................................

... 105. Petunjuk Pelaksanaan dan Laporan........................................... 106. Jalan Masuk Ke Lokasi Bendungan............................................

117. Hubungan dengan lnstansi Lain.................................................

128. Prosedur Peringatan Umum....................................................... 13

2.3. Operasi Waduk................................................................................... 13

1. Kapasitas Tampungan Waduk..........................................

132. Banjir Desain dan Penelusuran

Banjir........................................1

3. Prakiraan Air Masuk...............................................

144. Jadwal Pengisian dan Prosedur Pengeluaran

Air.......................15

5. Petunjuk Operasi........................................

156. Operasi

Banjir.........................................16

2.4. Pemelit.araan

...........................................................

.......................... 161. Perawatan atau Pemeliharaan Rutin........................................... 172. Pekerjaan Perbaikan.................................................................. 183. Evaluasi Pemeliharaan............................................................... 18

BAB IllORGANISASI OPERASI &

PEMELIHARAAN....................................... 193.1 Umum

............................................................

..................................... 193.2 Struktur Organisasi

........................................................................... 19

3.3 TenagaPersonil................................................................................. 21

1. Personil Tetap............................................................................ 242. Personil Tidak Tetap................................................................... 28

3.4

Pelatihan............................................................................................. 283.5 Laporan dan Alur Laporan................................................................28

1. Laporan Umum........................................................................... 292. Laporan Khusus.....................................................

.................... 31

BAB IV BIAYA OPERASI DAN PEMELIHARAAN.............................................. 34

4.1

Umum................................................................................................. 344.2 Perencanaan Biaya 0 & P Bendungan............................................. 34

1. Biaya Langsung.......................................................................... 352. Biaya Tak Langsung................................................................... 353. Biaya Tak Terduga..................................................................... 36

4.3 Penyiapan Dana dan Sumber Dana.................................................. 38

BAB V EVALUASI PELAKSANAAN 0 & P........................................................ 40

5.1

Umum................................................................................................. 40

· 5.2 Kegunaan Sistem POP

......................................................

................ 405.3 Manual Sistem POP........................................................................... 41

1. Program Pengelolaan OP........................................................... 412. Jadwal Pelaksanaan POP.......................................................... 413. Daftar Simak POP...................................................................... 41

4. Kartu Catalan POP..................................................................... 425. Pekerjaan Khusus....................................................................... 42

ii

5.4 Evaluasi Pelaksanaan OP.................................................................. 42

1. Evaluasi Tahunan....................................................................... 422. Evaluasi 5-Tahunan.................................................................... 44

5.5 Dokumentasi dan Rekomendasi....................................................... 44

iii

BABIPENDAHULUAN

1.1Umum

Dalam rangka kegiatan program keamanan bendungan,ada 3 (tiga) unsur pokok yang perlu diperhatikan olehPemilik/Pengelola Bendungan. Disamping faktor keamananstruktur dan kondisi fisik bendungan (disain dan konstruksi)serta Rencana Tindak Darurat yang perlu dipersiapkan, unsur-unsur pokok lain yang perlu diperhatikan adalah kegiatanOperasi, Pemeliharaan, Pemantauan dan Pengamatan Bendungan.

Pada keadaan yang sangat ekstrem, kesalahan dalampengoperasian bendungan/waduk bisa berakibat fatal. Bendunganbisa runtuh atau jebol dan menimbulkan banjir besar yang dapatmerusak prasarana dan sarana, bahkan korban jiwa yangterdapat di daerah hilir bendungan. Lebih-lebih bilabendungan tersebut tanpa pemantauan, pengamatan danperawatan/pemeliharaan.

Oleh karena itu dalam rangka upaya mencegahterjadinya bencana tersebut di alas, untuk setiap bendungandiperlukan suatu panduan mengenai Operasi, Pemeliharaan,Pengamatan dan Pemantauan bendungan yang bersangkutan.Selanjutnya, untuk menyamakan persepsi menuju standarisasipembuatan pedoman tersebut, perlu dibuat pedomanpenyusunannya.

Sesuai dengan sasaran yang hendak dicapai, makaPedoman Operasi Pemeliharaan dan Pengamatan Bendungansecara keseluruhan terdiri dari 5 (lima) bagian, yakni:

Bagian 1, Umum; merupakan petunjuk umum tentang penyusunanPanduan Operasi, Pemeliharaan dan Pengamatan Bendungan,mencakup ketentuan umum, prosedur atau lata cara operasi,pemeliharaan dan pengaaamatan bendungan.

Bagian 2, Pengelolaan Operasi dan Pemeliharaan; memuaturaian rinci mengenai pelaksanaan pengelolaan kegiatanpemeliharaan/operasi dan pemeliharaan bendungan/waduk besertafasilitasnya, termasuk uraian mengenai kebutuhan dananya.

Bagian 3, Sistem lnstrume-ntasi dan Pemantauanmenguraikan dasar pengertian sistem dan jenis-jenisinstrumentasi yang sesuai untuk bendungan urugan danbendungan beton berikut lata cara pelaksanaan pemantauannya.

Bagian 4, lnspeksi Keamanan Peralatan Hidromekanikal &Elektrikal, mengenai pokok-pokok dan sasaran inspeksi danlata caranya.

Bagian 5, Operasi dan Pemeliharaan PeralatanHidromekanikal & ElektrikalBendungan.

1

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Pedoman ini dapat digunakan sebagai acuan umum bagi Pemilikl Pengelola Bendungan di dalam menyiapkan panduan untuk pelaksanaan kegiatan Operasi,Pemeliharaan, Pengamatan dan Pemantauan Bendungan dalamrangka menghindari atau memperkecil risiko terjadinya kegagalan bendungan sehingga fungsi bendungan dapat lestari dan berkelanjutan sesuai yang diharapkan.

1.3 RUANG LINGKUP

Pedoman ini menguraikan tentang tata cara pengelolaan(manajemen) operasi dan pemeliharaan bendungan, mencakuppenyusunan program, organisasi dan pelaksanaannya, metodaperhitungan biaya operasi dan pemeliharaan (pendanaan) sertasistem pengendalian operasi, pengelolaan dan pemeliharaannya.

1.4 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Panduan Operasi dan Pemeliharaan

Pemilik!Pengelola bendungan wajib menyiapkan PanduanOperasi danPemeliharaan secara rinci bagi setiap bendunganyang dikelolanya.

2. Dokumen Bendungan

Dokumen bendungan lengkap mencakup disainbendungan dengan segala perubahannya beserta bangunanpelengkapnya, pelaksanaan konstruksi dan perilakubendungan/waduk selama konstruksi dan sesudahnyaberikut segala kejadian yang mempengaruhi atau dapatmempengaruhi keamanan bendungan dan atau waduk,harus disimpan dan diarsipkan/didokumentasikan denganrapi selama umur layanan bendungan. Catatan ini antaralain meliputi:

a) DokumenDesain

Dokumen disain setidaknya terdiri alas kriteriadisain berikut data data atau acuan yangdigunakan, laporan penyelidikan lapangan, uji-model, cara dan hasil analisa/perhitungan, gambar-gambar dan spesifikasi teknik.

b) Dokumen PelaksanaanKonstruksi

Dokumen Pelaksanaan Konstruksi terdiri dari: bukukontrak pelaksanaan konstruksi, metodekonstruksi, bahan bangunan, catatan pengendalianmutu, metode dan hasil uji laboratoriummaupun insitu, inspeksi selama pelaksanaan konstruksi,hasil observasi/pengamatan perilaku struktural,satu set lengkap gambar pelaksanaan konstruksi (asbuilt drawing) serta dokumen--dokumen teknis lainnya.

2

c) Dokumen 0 & P

Dokumen 0 & P paling tidak mencakup semuapetunjuk/panduan mengenai OP bendungan, catatanmengenai perilaku struktural selamapelaksanaan konstruksi dan operasional bendungan(meliputi pembacaan instrumentasi/peralatan berikutperhitungan beserta interpretasinya, catatan hasilinspeksi serta evaluasi tentang keamanannya),segala jenis catatan mengenai perubahan,pekerjaan perbaikan, perluasan, dan ataurehabilitasinya, catatan mengenai keadaan luarbiasa atau segala kejadian yang berhubungan dengankeamanan bendungan dan catatan mengenaimusibah dan peristiwa (incident dan accident),tertnasuk Buku

IBendungan dan Dokumen Rencana TindakDarurat (RljD).

!

d) Penyimpanan Dokumen

Sekurang-kurangnya 4 set dokumen bendungan lehgkap harus tetap tersedia, masing-masing 1 set berada di:

(i) Kantor Lapangan (lokasi

bendungan), (ii) Kantor

Pengelola bendungan

(iii) PemilikBendungan

(iv) Komisi/Balai Keamanan Bendungan.

e) Kewajiban Pemilik dan atau Pengelola bendungan berkjlilan dengan perihal di alas adalah sebagai berikut: '

(i) Pemilik dan atau PengelolaBendungan erkewajiban atastersedianya satu set dokumen i

bendungan lengkap di kantornya danbertanggung1 jawab alaspelaksaan/pengoperas1annya. !

!

(ii) Menyampaikan satu setdokumen , bendungan lengkap kepadaKomisi/Balai Keamanan IBendungan.

• I

(iii) Melakukan pemutakhiran dokumenberidungan dan menyampaikan catatanpemutakhiran kepada Komisi/ BalaiKeamanan Bendungan. '

1.5 VALIDITAS DAN KETERBATASAN

Pedoman ini merupakan petunjuk umum mengenai pengelolaan, operasi

Idan pemeliharaan suatu bendungan. Oleh karena itu, untuk setiap! bendunganharus tersedia Panduan Operasi & Pemeliharaan tersendiri yang s suai dengan karakteristika masing-masing bendungan. Pedoman OP tersebu\ hendaknyadisusun oleh Pendesain bendungan bersama-sama

dengan i ahli yangIberpengalaman di bidang Operasi dan Pemeliharaan Bendungan.

3

1.6 PENGERTIAN

1) Banjir Disain adalah banjir yang digunakan untukmendisain bendungan beserta bangunan-bangunanpelengkapnya, terutama untuk menentukan ukuranbangunan pelimpah dan bangunan pengeluaran, sertauntuk menentukan volume tampungan maksimum air wadukdan tinggi bendungan.

2) Bangunan Pengeluaran yaitu segala fasilitasbangunan perlengkap yang digunakan untuk mengendalikanpengeluaran/pengaliran air dari waduk.

3) Banjir Maksimum Boleh Jadi (BMB) I (ProbableMaximum Flood, PMF) adalah debit banjir terbesar yangmungkin terjadi dengan mengandaikan semua faktor yangsecara kebetulan menghasilkan curah hujan dan limpasanterbesar dan tidak akan terlampaui. (SNI 03-3432-1994)

.

4) Lapisan Pelindung adalah suatu lapisan yangbiasanya diletakkan pada lereng-lereng hulu suatuurugan (bendungan) atau sepanjang saluran air sebagaipelindung terhadap hantaman gelombang, erosi ataugerusan air. Lapisan pelindung dapat terdiri alasbQngkah-bongkah batuan besar tak beraturan (Rip Rap),blok atau beton pracetak, atau bahan lain yang dapatdifungsikan sebagai pelindung lereng.

5) Bukit Tumpuan (Abutment) adalah kedua bagiansisi lembah/lereng tempat bendungan ditumpukan. Dalamhal tertentu, bila bukit tumpuan yang memenuhi syaratuntuk bendungan besar tidak dijumpai secara alami,kadang-kadang dibuat bukit tumpuan buatan dari betongraviti.

6) Daerah Pengaliran Sungai (DPS) yaitu suatukesatuan wilayah tala air yang terbentuk secara alamidimana air meresap dan I atau mengalir (dalam suatusistem pengaliran) melalui lahan, anak sungai daninduk sungai.

a. DPS langsung adalah DPS yang lata airnyaberasal dalam luasan DPS itu sendiri.

b. DPS tak langsung adalah DPS yang lata airnyaberasal dari DPS lain yang dibawa ke DPS tersebutmenggunakan suatu sistem saluran.

7) Daerah Sabuk Hujau (Green Belt) adalah areal disekeliling atau di sepanjang tepian waduk dengan Iebartertentu, yakni antara elevasi banjir (flood water level)dengan elevasi banjir terbesar (extra ordinary flood level)yang secara teknis beda elevasinya setara dengantinggi jagaan (free board) bendungan.

8) Enjiner adalah seorang ahli/profesional yangdiakui dan berpengalaman dalam aspek yang berhubungandengan tehnik rekayasa bendungan sehinggadiperbolehkan untuk ikut serta dalam sebagian atauseluruh

4

kegiatan yang berkaitan dengan penyelidikan,perencanaan, konstruksi, rehabilitasi, perbaikan,operasi, pemeliharaan dan pengamatan, sertapenghapusan bendungan.

9) Fetch yaitu jarak lurus (di alas permukaan airwaduk) terhadap lereng hulu bendungan yangdipengaruhi langsung oleh gaya angin. Fetch adalahsuatu faktor yang digunakan untuk menghitung tinggiombak yang terjadi dalam waduk.

10) Galeri (gallery) adalah suatu Iorang di dalam/dasartubuh bendungan yang digunakan untukpemeriksaan/inspeksi, injeksi semen pondasi dan atausebagai drainase.

11) Gorong-gorong (Conduit) adalah saluran tertutupuntuk mengalirkan air waduk di sekitar atau dibawahbendungan.

12) lnstruksi Operasi (Operation Instruction) yaitu ·informasi kepada personil yang bertanggungjawab dalam pengoperasian waduk! bendungan agarsesuai dengan prosedur yang telahdisetujui/ditetapkan.

13) lnstrumentasi (Instrumentation) adalah segala jenisperalatan yang dipasang di dalam fondasi, tubuhbendungan dan di sekitarnya yang digunakan untukpemantauan perilaku bendungan.

14) Inti Bendungan (Core) adalah bagian tubuh bendungan urugan yang tersusun dari material kedap air atau angka yang kelulusan-airnya rendah. Sesuai dengan posisi dan lokasinya di dalam tubuh bendungan, inti bendungan bisa diistilahkan sebagai Inti Tegak, Inti Miring, atau sesuai dengan materialnya disebut Inti Pudel Lempung, Inti Lempung Padat, inti Lempung Basah atau zona tak tembus air.

15) Katup adalah peralatan mekanik yang digunakanuntuk mengatur ali;an air yang masuk dan keluarmelalui pipa (terowongan) sehingga bagian pengatur(daun pintu, dll) tetap berada dalam aliran air padasaat dibuka penuh.

16) Kegagalan Bendungan yaitu kondisi bendungan,dimana pengeluaran air waduk tidak dapat dikendalikan

lagi atau tidak berfungsinya bendungan secara normalakibat kejadian diluar perkiraan parameter desain atausebab-sebab teknis lainnya, sehingga fungsi utamabendungan sebagai penyimpan air dinyatakan gaga!.

17) Kolam Olak (Stilling Basin) adalah suatu kolam yangdibangun untuk meredam tenaga aliran air yangrelatif cepat, misalnya dari bangunan pelimpah ataubangunan pengeluaran, sekaligus untuk melindungi dasarsungai terhadap erosi.

18) Kolam Terjunan (Plunge Pool} adalah suatu kolam a!ami atau buatan yang berfungsi untuk meredam tenagaair yang terjun bebas.

5

19) Kolam Loncat (Flip Bucket) yaitu suatu tipe peredamtenaga air yang terletak diujung pelimpah denganbentuk sedemikian rupa, sehingga air yang lewat dengankecepatan tinggi meloncat ke alas dan jatuh jauh diluar pondasi pelimpah.

20) Operasi Waduk (Reservoir Operation) adalah proseduroperasi yang mengatur volumepengeluaran/pengaliran/penggunaan air waduk.

21) Penelusuran Banjir (Flood Routing) adalah suatu prosesdalam rangka mendapatkan besaran debit banjir kaitannyadengan pertambahan waktu, yang diasumsikan akanmengalir melewati bendungan (lewat pelimpah) dan padasetiap penampang sungai berurutan sepanjang aliransungai.

22) Peredam Enerji (Energy Dissipator) adalahperlengkapan bangunan yang dikonstruksi pada lokasialiran guna mengurangi/meredam tenaga kinetik yangberasal dari aliran air yang cepat.

23) Bangunan Pelimpah (Spillway) yaitu suatu bangunanyang berfungsi untuk menyalurkan air limpahan ataudikeluarkan dari waduk. Bangunan pelimpah yangdikendalikan secara mekanik oleh pintu-pintu airdisebut pelimpah berpintu. Bangunan pelimpah tanpapintu, disebut pelimpah bebas.

24) Pintu Radial (Radial Gate) adalah pintu air yangbentuknya melengkung ke arah hulu dengan lengan pinturadialnya bertumpu pada pilar-pilar atau konstruksipenopang lainnya.

25) Pemeliharaan (Maintenance) yaitu kegiatan rutin danberkala yang diperlukan untuk memelihara/merawatbangunan-bangunan serta peralatan yang ada(mekanik, elektrik, hidrolik dan bangunan sipil) agartetap dalam kondisi baik, berfungsi dan amanpengoperasiannya.

26) Rencana Tindak Darurat (RTD) adalah suaturencana tindakan yang harus diambil untuk mengurangibesarnya potensi kerugian haria benda atau jiwamanusia dalam suatu daerah akibat kegagalan bendunganatau banjir besar.

27) Saluran Peluncur Pelimpah (Spillway Chute)

ialah bagian dari bangunan pelimpah yang berupasaluran dengan kemiringan terjal/tajam hingga dapatmengalirkan air dengan kecepatan super kritis.

28) Volume Bendungan adalah keseluruhan tubuhbendungan yang terisi oleh material pembentukbendungan, dihitung dari puncak sampai ke dasarbendungan dan di antara kedua bukit tumpuannya.Termasuk volume bendungan adalah ruang bukaan sepertigaleri, terowongan, dan ruang operasional dalam tubuhbendungan. Bagian-bagian lain yang termasuk padaperhitungan kestabilan bendungan seperti bangunanpembangkit tenaga listrik, pintu air, pelimpah, danlain-lainnya, dapat dimasukkan ke dalam volumebendungan.

6

BABII

OPERASI DAN PEMELIHARAAN

2.1 UMUM

Tujuan utama pembangunan bendungan adalah untukmenjamin tersedianya air guna menunjang dan memenuhikebutuhan sesuai dengan prioritasnya, apakah untuk keperluanirigasi, pemenuhan kebutuhan air baku ataukah untukpembangkit tenaga listrik, dan lain-lainnya. Oleh Karenaitu perlu dibuat daftar urutan prioritas pemenuhan kebutuhanair sesuai dengan yang direncanakan. Akan tetapi, denganadanya perkembangan di daerah hilir bendungan misalnya,urutan prioritas tersebut kemungkinan bisa bergeser danberubah, sehingga Pola Penyusunan Operasional waduk perludisesuaikan dengan kebutuhan dan pemanfaatannya yang baru.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka setiapbendungan harus mempunyai Panduan Operasi dan Pemeliharaan(Panduan 0 & P Bendungan) tersendiri, sesuai dengankarakteristika bandungan masing-masing yang dapat diketahuisejak survai dan investigasi, pembuatan desain sampaipelaksanaan konstruksinya. Oleh karena itu, catatan-catatanpenting selama periode tersebut harus didokumentasikan.

Maksud dari Pedoman 0 & P Bendungan itu sendiriadalah sebagai panduan kegiatan didalam memelihara,mengendalikan atau mengoperasikan serta meman-faatkan sumberdaya air berikut sarana dan prasarananya, agar dapatberfungsi secara optimal dalam rangka memberikan pelayanankepada masyarakat sesuai dengan umur layanan yangdiharapkan.

Secara umum, Panduan 0 & P Bendungan sekurang-kurangnya harus mencakup hal-hal sebagai berikut :

1. Ketentuan atau syarat-syarat umum

2. Operasi waduk dan petunjuk operasi, termasuk peralatanhidromekanikal dalam keadaan normal dan keadaan darurat

3. Organisasi dan Prosedur Pemeliharaan

4. Sistem instrumentasi dan Pemantauan

5. Sistem Pelaporan

6. Perkiraan biaya

7

7. Lampiran-lampiran meliputi grafik, label/format, laporan, gambar purna konstruksi pekerjaan sipil, hidromekanikal dan instrumentasi.

2.2 KETENTUAN dan SYARAT·SYARAT

Panduan 0 & P Bendungan hendaknya mencakupuraian mengenai keter-sediaan dan kebutuhan air sertarincian kegiatan 0 & P dan unsur-unsur pendukungnya, baikteknis maupun non teknis. Disamping itu, hendaknya jugaharus memperhatikan dan atau dilengkapi uraian mengenaihal-hal sebagai berikut:

1. Gambaran danManfaat

Gambaran dan manfaat bendungan yang harus dijelaskandan dicantumkan di dalam Panduan 0 & P

tersebut, yakni :

a) Kegunaan dan besarnya manfaat dari bendungan,misalnya untuk irigasi termasuk areal dan luasoncorannya, penyediaan air baku/air bersih, pembangkittenaga listrik termasuk daya yang dihasilkan,pengendalian banjir, pariwisata atau untuk konservasisumber alam lainnya.

b) Gambaran sejarah/kronologi pembangunan bendungan sertaperubahan perubahan desain sekiranya ada.Bagaimana keterkaitanya dengan bendungan-bendunganlain yang lokasinya terletak di dalam satu sistem aliransungai, terutama bila debit pemasukan/pengeluaran airnyasaling tergantung satu dengan lainnya.

c) Data teknis bendungan beserta bangunan-bangunanpelengkapnya, termasuk dimensi dan konfigurasinya, antaralain meliputi :

• Bendungan Utama, Bendungan Pengelak, Bendungan Sadel,

• Bangunan Pelimpah, Pelimpah Darurat,

• Bangunan-bangunan Pengambilan dan bangunan Pengeluaran Bawah

(Bottom Outlet),

• Pembangkit Tenaga Listrik,

• Pipa Pesat,

• Pelepas Tekanan,

• lnstrumentasi,

• Pintu-pintu Air.

d) Kategori kelas bahaya bendungan yang telah dikaji sesuaidengan pedoman

pedoman yangberlaku.

8

2. Revisi dan Distribusi Panduan O&P

a) Panduan O&P harus dikaji ulang dan direvisisecara periodik, paling tidak setiap 5 tahun sekali,atau setiap kali terjadi perubahan-perubahan yangmendasar.. Revisi atau kaji ulang hendaknya dilakukanoleh ahli yang diakui atau oleh Unit MonitoringBendungan, bersama-sama dengan personil O&P bendunganyang bersangkutan. Revisi harus disetujui olehPemilik/ Pengelola Bendungan.

b) Panduan O&P asli maupun revisinya, harussegera didistribusikan kepada pihak-pihak yangterkait dengan O&P Bendungan, antara lain kepadaPemilikl Pengelola Bendungan, Unit MonitoringBendungan (UMB), serta Pelaksana O&P bendungan yangbersangkutan.

c) Unutuk keperluan di alas, terlebih dahulu harusditentukan dan ditetapkan personil yang harusmenangani dan bertanggung jawab terhadap revisi,distribusi serta penyimpanan dokumen Panduan O&Ptersebut. Revisi O&P harus disetujui dan ditandatangani oleh Pemilik!Pengelola Bendungan untukkeabsahannya.

3. Penetapan Tanggung Jawab

Panduan 0 & P Bendungan harus menetapkan pulastruktur dan unit-unit organisasi berikut jabatan personilmenyangkut uraian mengenai lingkup tugas dan tanggung jawabmasing-masing dan seyogyanya dalam bentuk perintah/komandoyang jelas. Dalam hal ini, perintah atau komando tersebuthendaknya dipisahkan dengan Buku panduan 0 & P atau dibuattersendiri dalam bentuk Manual Kerja atau PetunjukOperasional Lapangan.

Penetapan tanggung jawab tersebut antara lainmenyangkut hal-hal dibawah ini :

a) Tanggung jawab operasional, antara lain:

• Operasional waduk dan bangunan-bangunan pelengkap berikut peralatannya serta fasilitas pembangkit tenaga listrik, dll.

• Perhitungan/prakiraan jumlah air yang masuk ke dalam waduk.

• Petunjuk tentang pengendalian banjir.

• Dan lain-lain, termasuk sekuriti bendungan.

b) Tanggung jawab pemeliharaan/perawatan, diantaranya adalah:

• Segala jenis pekerjaan perawatan/pemeliharaan bangunan dan peralatan.

9

• Pencatatan data, kronologi permasalahan dan perbaikan, termasuk dokumentasi

c) Tanggung jawab pemantauan dan pengamatan, misalnya:

• Pencatatandata yangberkaitan pengamatan bendungan dan waduk.

dengan pemantauan dan

• Dan lain-lain.

Di dalam panduan 0 & P Bendungan hendaknyadijelaskan pula rincian mengenai tugas-tugas personiluntuk periode waktu-waktu tertentu, misalnya tugas-tugasharian, mingguan, bulanan, 3 dan 6 6 bulanan, 3 dan 5tahunan, dan seterusnya.

4. Peralatan komunikasi

Peralatan komunikasi merupakan sarana yang sangatpenting dalam pelaksanaan program O&P Bendungan. Terutamadi dalam mengantisipasi keadaan darurat yang memerlukankomunikasi dan pelaporan secara cepat mengenai kondisibendungan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan keamananbendungan.

Sarana komunikasi yang harus disediakan antara lain:

• · Fasilitas telepon.

• Fasilitas radio gelombang pendek dan walky talky, termasuklokasi serta jangkauannya.

• Lokasi fasilitas radio umum.

Termasuk yang perlu dicatat adalah lokasi-lokasiterdekat yang memiliki fasilitas komunikasi seperti diatas,termasuk fasilitas radio kepolisian. Hal ini penting dalamrangka mengantisipasi kondisi darurat yang sewaktu-waktubisa terjadi. Oleh karena itu, Panduan 0 & P Bendunganseyogyanya dilengkapi pula dengan uraian khusus tentang"Petunjuk Komunikasi" yang antara lain memuat datalengkap mengenai nama, nomor telepon, frekuensi radioperorangan maupun yang tergabung dalam organisasi (ORARI).

5. Petunjuk Pelaksanaan dan Laporan

Hal-hal penting yang perlu mendapatkan laporan harus dicantumkan di dalam Panduan 0 & P Bendungan dalam

bentuk petunjuk pelaksanaan yang jelas dan rinci, antara lain mengenai : tipe dan format laporan, frekuensi laporan,siapa yang membuat laporan dan untuk siapa laporan tersebut ditujukan. Agar lebih jelas, seyogyanya dilampirkan pula contoh-contoh bentuk laporan berikut format salinannya (lihat lampirannya).

10

Khusus mengenai laporan Hidrometeorologi, hendaknyadilengkapi informasi mengenai :

• Lokasi dan nomor stasiun-stasiun pengamatan.

• Peralatan yang digunakan serta jenis data yang dilaporakan.

• Cara-cara pengoperasiannya, manual atau otomatik.

• Kondisi peralatan dan keandalan/keakurasian pembacaan.

• Frekuensi pembacaan I pengumpulan data.

Sedangkan laporan data hidrologi hendaknyamencakup data-data :

+ Elevasi muka air waduk.

+ Kapasitas tampungan waduk.

+ Debit air yang keluar dan masuk ke waduk

+ Keadaan cuaca /lklim

+ Kualitas air waduk

Dalam rangka operasi pengendalian banjir tahunan(normal) di daerah hi!ir, perlu diperhatikan pula "PedomanSiaga banjir" yang sudah acia dan berlaku pada sistemsungai yang bersangkutan mencakup jadual piket banjirharian. Dalam kondisi darurat, pedoman siaga ini biasanyasudah dicantumkan di dalam pedoman Rencana Tindak Darurat(RTD}. Dalam hal ini perlu berkoordinasi dengan SatuanPelaksana Penanggulangan Bencana Alam (SPBA) Daerah Tingkat-I (SATKORLAK) dan Daerah Tingkat -II (SATLAK).

6. Jalan masuk ke lokasi bendungan

Panduan O&P Bendungan hendaknya dilengkapi pula PetaSituasi yang menunjukkan jalan masuk ke lokasi bendungandisertai petunjuk yang jelas cara cara pencapaian darilokasi yang mudah dikenal, misalnya dari Kantor PusatOperasi Bendungan. Peta Situasi seyogyanya dilengkapi puladengan uraian mengenai:

:» Kondisi jalur jalan menuju ke lokasi-lokasi penting,antara lain mencakup batas muatan, Iebar jalan sertajenis dan kondisi jembatan kalau ada, diperkeras ataudiaspal, dan lain-lainnya termasuk jalur jalan alternatif

yangbisa diternpuh.

>- Keterangan lainnya seperti ada tidaknya lokasi untuk pendaratanhelikopter

(Helipad).

II

7. Hubungan dengan lnstansi lain

Kegiatan pengelolaan bendungan seringkali terkaitdengan instansi lain, pemerintah maupun swasta, danterutama dengan masyarakat pengguna air. Hubungan ini bisabersifat informal ataupun formal melalui kontrak kerjasama.Hubungan yang paling erat adalah hubungan antara pengeloladengan masyarakat pengguna air, termasuk dengan penggunatenaga listrik yang biasanya tergabung di dalam badankoordinasi yang disebt PPTPA (Panitia Pelaksana TalaPengaturan Air).

Tabel berikut ini adalah salah satu contohbentuk kerjasama antar instansi beserta kegiatan-kegiatanI persetujuan uang mungkin dapat dilakukan :

::::> Dinas Pengairan Propinsi atauKabupaten.

Bentuk

kesepakatan/kegiatan, a.I

: (i) Pola

Pengoperasian Waduk

(ii) Waktu dan

pola tanam (iii)

Penyediaan air

irigasi (iv)

Pengendalian banjir

::::> PT. PLN

(i) Pola Pengoperasi Waduk

(ii) Produksi Tenaga Listrik

(iii) Elevasi minimum air waduk

::::> Dinas Perikanan

(i) Kualitas air waduk

(ii) Elevasi minimum muka air waduk

::::> Dinas Pariwisata

Antara lain adalah:

(i) Pengelolaan Lahan Pariwisata

(ii) Rekreasi

::::> Kepolisian

(i) Sekuriti

::::> Lingkungan Hidup

(i) Kualitas air

(ii) ljin pembuangan limbah

(iii) Bahan-bahan berbahaya/beracun

::::> Lain-lain.

12

8. Prosedur Peringatan Umum

Program keamanan bendungan pada umumnya mencakup pulaperencanaan dan pengaturan mengenai pengamanan atau sekuritidalam rangka melindungi/menjaga bendungan beserta bangunanfasilitasnya terhadap gangguan yang dapat mengancamkeamanan bendungan, seperti sabotase, peperangan,vandalisme dan atau kondisi darurat lainnya.

Segala jenis kondisi dan bentuk ganggunan yang dapatmengancam keamanan bendungan di atas harus diantisipasi dandimasukkan kedalam Rencana Tindak Darurat (RTD) yang padahakekatnya adalah bagian dari kegiatan 0 & P Bendunganjuga. Oleh karena itu, seluruh prosedur Peringatan Umumtersebut harus dicantumkan pula di dalam Panduan 0 & PBendungan.

Program keamanan bendungan yang tercantum di dalamRTD tersebut biasanya didukung dengan pemasangan sistemperalatan Telemetri untuk prakiraan banjir dan peringatandini atau Flood Forcasting and Warning System (FFWS). Sistem inidigunakan untuk untuk memantau kemungkinan datangnya banjirdan sekaligus memberitahukannya kepada masyarakat secaracepat.

2.3 OPERAS! WADUK

Sebelum pengoperasian waduk, pada umumnya telahdihitung dan diketahui kapasitas tampungan atau alokasiair waduk serta grafik hubungan antara elevasi muka airwaduk, luas genangan dcm volume air yang tertampung. Namunkorelasi tersebut dipengaruhi oleh variasi laju penampunganair maupun laju pengendapan/sedimentasi di dasar waduk.Faktor-faktor inilah yang harus diperhatikan di dalamPanduan 0 & P Bendungan yang terkait denganpengoperasian waduk, yakni:

1. Kapasitas Tampungan Waduk

Kapasitas tampungan waduk akan selaluberubah/berkurang se1r1ng dengan sedimentasi yang terjadidi dasar waduk. Oleh karena itu, 0 & P Bendunganharus memuat instruksi yang jelas mengenai perlu danpentingnya dilakukan pengukuran laju sedimentasi di kolamwaduk secara periodik untuk menentukan pengendalianoperasinya. Pengukuran ini antara lain bisa dilakukandengan menggunakan peralatan "echo sounding".

2. Banjir Desain dan Penelusuran Banjir

a) Panduan 0 & P Bendungan hendaknya memuat pulauraian mengenai banjir desain, tipe dan debit banjiryang dugunakan di dalam merekayasa bendungan, bangunanpelimpah dan bangunan pengeluaran lainnya.

b) Apabila bendungan didesain dengan menggunakanpersyaratan PMF, maka besarnya banjir PMF perluditampilkan pula di dalam panduan.

13

Demikian pula catatan mengenai besarnya banjirmaksirnum yag pernah terjadi guna mengantisipasipengoperasian waduk selama waktu banjir berikutnya.

c) Data yan perlu untuk penelusuran banjir yang masuk, antara lain adalah:

=> Debit banjir pada setiap sungai yangmasuk ke dalam waduk

=> Elevasi muka air waduk pada saat mulaibanjir dan selama banjir

=> Operasi pelimpah berpintu, termasuk debit air yang melewati pelimpah

=> Waktu dan debit pengeluaran daribangunan pengeluaran

=> Operasi saluran pemasok air ke dalamwaduk Oika ada)

d) Panduan 0 & P Bendungan perlumencantumkan pula hidrograf penelusuran banjirdesain, desain pengendalian banjir berikut data-databanjir besar yang pernah terjadi.

3. Prakiraan Air Masuk

a) Panduan 0 & P Bendungan harus memuat perintahmengenai pentingnya menghitung prakiraan besarnya airyang masuk ke dalam waduk pada bulan-bulan sebelum danselama musim penghujan/banjir, mencakup persiapaninstruksi berikut prosedurnya. Prakiraan ini dapatdigunakan sebagai dasar perencanaan operasi waduksebelum dan selama periode banjir, pembuatan prosedurperencanaan operasi dan kriteria operasi.

b) Prakiraan hendaknya mencakup waktu dan besarnya banjiryang akan datang, yang antara Jain dapt dipantaudengan menggunakan sistem pealatan telemetri.

c) Untuk keperluan butir a) di alas, diperlukanprosedur administrasi dan data teknik termasukpembentukan organisasi yang bertanggung jawabterhadap perhi-tungannya, pengumpulan data terkait sertapembuatan perencanaan operasi waduk.

d) Data dan prosedur teknik yang dimaksud dalam butir c) di alas adalah

• Data hasil pemantauanhidrometeorologi

• Korelasi, persamaan-persamaan, grafik dan prosedur analisis prakiraan air masuk, termasuk sistem peringatan dini, dan sebagainya.

• lnstruksi mengenai frekuens! ramalan yang harus dibuat dalam berbagai kondisi yang bervariasi.

14

4. Jadual Pengisian dan Prosedur Pengeluaran Air

Panduan 0 & P harus berisikan pula rencana alau jadualpengisian waduk dan pengeluarannya, secaraberkesinambungan seliap lahun. Rencanalersebulhendaknya juga mencakup larangan alau balasanpengeluaran air, lermasuk jumlah dan waklu kapan airharus dikeluarkan dari waduk.

5. Petunjuk Operasi

a) Panduan 0 & P Bendungan harus memualpelunjuk operasiberupa informasi dan perinlah yang jelas kepada personilyang bertanggung jawab lerhadap pengoperasian waduk agarsesuai dengan prosedur yang Ieiah dilelapkan.

b) Pembualan Pelunjuk Operasi dapal merujuk kepadadokuman-dokumen peralalan yang digunakan, desainbendungan dan bangunan pelengkapnya sertainslruksi/manual dari pabrik pembualnya.

c) Pelunjuk operasi hendaknya dibuat lersendiri,lerpisah dari panduan mengenai kebijaksanaan operasisecara umum (lihalbulir 2.2.3 dialas).

d) Bangunan dan alau peralalan yang perlu dibual pelunjukoperasinya hendaknya mencakup:

=> Pelunjuk operasi bangunan-bangunan sipil,

=> Pelunjuk operasi peralalan hidromekanikal.

=> Pelunjuk operasi inslrumenlasi bendungan.

=> Pelunjuk operasi jaringan hidromeleorologi dan sislem peringatan dini.

e) Beberapa hal penling yang perlu ditekankan didalam Panduan 0 & P Bendungan berkailan denganpelunjuk operasinya, anlara lain adalah :

=> Pelunjuk operasi mengenai urut-urulan pembukaan dan penulupan pinlu

pinlu dan kalup-kalup.

=> Pelunjuk operasi mengenai larangan air wadukmelimpah di sepanjang lepi alas pinlu radial padabangunan pelimpah berpinlu radial.

=> Pelunjuk operasi bangunan pelimpah berpinlu ganda

dalam rangka mendapalkan aliran seragam (uniform flow)alau debit aliran maksimum. Dalam hal ini hendaknyapintu-pintu dibuka secara bersamaan. Bila hal initidak bisa dilakukan, maka pintu-pintu yang letaknyasimetris terhadap as saluran pelimpah agar dibukalerlebih dahulu.

15

=> Petunjuk operasi pada pintu-pintu bertekanan tinggi,yaitu mengenai bukaan pintu minimum yang diijinkanserta larangan pengoperasian untuk jangka wakturelatif lama pada bukaan yang sempit. Seandainyatidak ada ketentuan mengenai hal ini, maka bukaanpintu minimum yang diperbolehkan harus melebihiketebalan pintu yang bersangkutan untuk mencegahterjadinya kavitasi dan erosi.

=> Petunjuk operasi mengenai bukaan pintu pada bangunanpengambilan dengan sistem drop inlet, yaitu peringatantentang kemungkinan terjadinya kerusakan

=> bila dioperasikan dengan bukaan pintu yang relatifsempit sebagai akibat pukulan udara dan air yangrelatif keras yang terperangkap di dalam menara dangorong-gorong.

=> Petunjuk operasi mengenai pengecekan sistem ventilasidi dalam terowongan, gorong-gorong, galeri dan ruang-ruang terisolasi lainnya, yakni sebelum operatordiperbolehkan masuk ke dalamnya.

=> Petunjuk mengenai pembersihan batu-batu dansejenisnya pada saluran miring dan peredam enerjipada bangunan pelimpah. Batuan yan relatifbesar/berat dikhawatirkan tidak bisa hanyut dancenderung hanya berputar-putar sehingga merusakkonstruksi beton pada bangunan pelimpah.

6. Operasi Banjir

a) Panduan 0 & P harus mencantumkan operasi banjir serta kriteria penyimpanan air berikut jadual pengeluarannya sebelum dan selama terjadinya banjir. Hal ini penting dalam rangka pembuatan kriteria dan pola opersional waduk yang antara lain dimaksudkan untuk keperluan keamanan bendungan dan keselamatan penduduk di daerah hilir bendungan. Disamping itu Panduan0 & P hendaknya juga merinci jenis-jenis kegiatan pengendalian banjir di hilir bendungan.

b) Panduan 0 & P hendaknya juga mencantumkan kapasitas saluran/sungai pada penampang-penampang tertentu di hilirbendungan.

c) Untuk pelimpah berpintu diperlukan juga instruksioperasi darurat pintu pelimpah selama banjir, terutama

jika kegiatan operasi normal tidak dapat dilakukan.

2.4 PEMELIHARAAN

Pemeliharaan adalah segala upaya atau tindakan yangbertujuan untuk menjamin kelestarian pemanfaatan sumberdaya air dan fungsi bendungan berikut bangunan-bangunanpelengkap dan prasarana pengairan lainnya, termasuklingkungannya, sesuai dengan rencana umur layanannya.

16

Dua kegiatan pokok pemeliharaan adalah perawatan ataupemeliharaan rutin dan pekerjaan perbaikan. Panduan 0 & Pbendungan harus menegaskan bahwa kedua kegiatan tersebutperlu direncanakan dengan baik mancakup sistempemeliharaan/ perbaikan, kebutuhan biaya, ketersediaanpersonil dan kebutuhan peralatannya. Hasil pelaksanaanpemeliahraan/perbaikan hendaknya selalu dievaluasi, dicatatdan didokumentasikan secara berurutan/kronologis.

1. Perawatan atau Pemeliharaan Rutin

Panduan 0 & P bendungan harus merinci jems-Jenis dan cara-cara perawatan atau pemeliharaan rutin,yakni pemeliharaan yang harus dilakukan secara rutin denganselang waktu kurang dari 1 tahun. Untuk itu harus dibuatrencana pemeliharaan berikut permasalahannya, kemudiandibuat jadual serta frekuensi kegiatan masing-masing.ldentifikasi dan penjadualan tersebut antara lain dapatdilakukan berdasarkan hal-hal berikut ini

• Catalan dan dokumentasi 0 & P yang lalu

• Pengalaman operasional

• lnstruksi dan manual (buku petunjuk perawatan) peralatan.

• Pedoman-pedoman formal dari institusi yang berwenang.

Adapun jenis-jenis pemeliharaan rutin tersebut

antara lain meliputi a) Pembabatan rumput.

b) Perawatan jalan dan drainase.

c) Pemeliharaan sabuk hijau dan daerah pasang surut.

d) Pemantauan, pengamatan dan perawatan fisik tubuh-bendungan, bukit tumpuan, bangunan pelengkap berikutperalatannya dan prasarana lainnya termasukpembacaan/pengukuran instrumentasi.

e) Pelumasan dan pembersihan pintu-pintu air, katup, kerekan, stop log, dll.

f) Perawatan bangunan pelimpah, bangunan pengambilan danbangunan fasilitas.

g) Pembersihan dan perawatan kantor.

h) Perawatan waduk seperti pembersihan sampah, gulma,

perawatan trash rack dan atau trash boom, pengukuran danpengerukan sedimen, pengukuran penampang-penampang waduk.

17

i) Lain-lain mencakup perbaikan dan pengecatanpatok-patok, perawatan segala jenis peralatansesuai dengan petunjuknya, penghijauan,pengendalian sedimentasi termasuk pembuatan check dam kalauperlu.

2. Pekerjaan Perbaikan

Panduan 0 & P Bendungan harus menginstruksikansecara jelas, tindakan perbaikan yang harus dilakukansegera setelah diketemukannya atau adanya indikasikerusakan. Hasil kegiatan tersebut harus dicatat dandidokumentasikan dengan baik.

Sistem atau cara-cara perbaikannya tergantung kepadasituasi, kondisi dan jenis kerusakannya. Dalam hal iniperlu dibuat skala prioritas, berturut-turut sebagaiberikut :

a) Kerusakan pada tubuh-bendungan dan kedua bukit tumpuannya.

b) Kerusakan pada bangunan-pelimpah, bangunan-pelengkap, termasuk pengecatan kerekan.

bangunan-pengambilan,dan

pada pintu-pintu, stop log dan

c) Kerusakan di kawasan/daerah sabuk hijau dan daerah

pengaliran waduk. d) Dan lain-lain.

3. Evaluasi Pemeliharaan

Evaluasi pemeliharaan adalah kajian terhadap efektif tidaknya pekerjaan pemeliharaan yang telah dilaksanakan, baik secara partial maupun keseluruhan. Hasil dari kajian dapat digunakan sebagai pengalaman dan atau acuan di dalam pembuatan program pemeliharaan yang akan datang, termasuk perbaikan sistem dan cara pelaksanaannya. Evaluasi pemeliharaan antara lain dapat dilakukan dengan melakukan pemantauan dan pengamatan rutin, termasuk informasi informasi lain dari petugas operasional (Evaluasi ini dibahas secara rinci pada Bab-V).

18

BABIll

ORGANISASI OPERAS! & PEMELIHARAAN

3.1UMUM

Syarat utama agar operasi dan pemeliharaan suatubendungan dapat dilaksanakan secara layak, efektif danefisien adalah adanya wadah berupa organisasi yang dapatmengatur pemberian tugas dan tanggung jawab yang jelas sertaprosedur pelaporan yang teratur.

Organisasi O&P juga harus didukung oleh staf pelaksanayang memadai secara kuantitas maupun kualitas. Untuk itudiperlukan suatu program pelatihan berikut pelaksanaannyaserta didukung dengan sa ana dan peralatan yangdibutuhkan guna menunjang pelaksanaan tugas personil O&P dilapangan. Jenis dan periode pelatihan yang sesuai perludijadualkan dalam rangka menjaga dan meningkatkan kemampuanpersonil yang bersangkutan.

3.2 STRUKTURORGANISASI

Struktur dan kebutuhan minimal serta kualitas personilyang dibutuhkan, merupakan hal penting yang perludiperhatikan dalam menyusun organisasi O&P yang efektif danefisien. Kebutuhan minimal personil pada umumnya merujukkepada bendungan tipikal, sehingga bendungan yang lebihkompleks mungkin membutuhkan staf yang lebih banyak, terutamauntuk pekerjaan khusus yang dalam setiap halnya memerlukanpertimbangan yang seksama.

Mengingat O&P bendungan merupakan bagian dari kegiatanpengelolaan bendungan di dalam menunjang keandalankeamanannya, maka setiap kegiatan O&P harus mencakup pulakegiatan keamanan bendungan lainnya seperti pemantauan danpengamatan. Data/laporan kegiatan O&P tersebut hendaknyasegera dikirimkan ke kantor atau unit yang menanganipemantauanbendungan (Unit Monitoring Bendungan), Daerah maupunPusatserta ke Balai Kemanan Bendungan (BKB) sebagai bahananalisa untuk kegiatan inspeksi yang akan datang. Cakupankegiatan, jenis dan alur laporan O&P bendungan secara rincidigambarkan pada bagan atau Gambar: 3-1.

Di lingkungan KIMPRASWIL saat ini dikenal 2 bentukstruktur organisasi O&P bendungan, yakni yarig dikelola olehJasa Tirta dan yang berlaku di lingkungan Dinas PekerjaanUmum. Sedangkan struktur organisasi O&P bendungan di luarKIMPRASWIL (swasta) diatur/dibentuk oleh masing-masingpengelolanya. Gambar:3.2 adalah contoh tipikalstrukturorganisasi O&P bendungandilingkungan Dinas PU saat ini, sedangkan struktur umum yangmenunjukkan interkoneksi antar instansi berikut bagan alirlaporan/informasi kaitannya dengan keamanan bendungan dilingkungan KIMPRASWIL tersebut ditunjukkan pada Gambar: 3.3.

19

I1-Kompilasl Data H Operasional dan

Pengamatan lnvestigasi, Desain, Konstruksi, Perbaikan, Panduan PemellharaanO&P, Pengamatan, Pengkajian keamananterdahulu,

dsb

.rPemantauan Pemerlksaan (visual) Pemellharaan (rutin) Pemerlksaan O&P Operas[

lnstrumentasi : gaya angkat, Pemeriksaan rind terhadap {tahunan, rinci) Peke aan sipi!, mekanikal,rembesan, tegangan, regangan, bendungan dan bangunan Peke aan sipil, mekanikal, Pemeriksaan terhadap praktek

Elektrikal hidrollksurvey, dsb pelengkap dan daerah Elektrikal hidrolik Operasi & Pemeliharaan

sekitamya Bendungan dan kondisiPeme!iharaan peralatan dan bangunan-bangunan pelengkap

instrumentasl dan daerah sekitamya I

Laporan Pengamatan Laporan OperasI dan

Perr.eliharaan laporan tetap mengenal pemantauan dan Laporan tetap mengenaihasil pemeriksaan masalah-masalah 0

& P

I

LaporanKeamanan

Laporan lengkap mengenai bendungan, yaitu tembokutama, pondasi, peke aan outlet, pelimpah,

pengamatan dan pemantauan

I I I IBendungan Pekerjaan Perbalkan I Tidak digunakan atau Tlndak darurat Pekerjaan Pemeliharaan

dalam keadaan penghapusan fungsl Rutinbaik Perkuatan, kedap air {diafragma, membran), bendunQan turunkan muka air waduk,

perubahan pe!impah atau pengeluaran, injeksi peringatan penduduk di hilir pemeriksaanteliti motor, sementasi, drainasi, dsb katup dan pengecatan pintu,

dsb

Gambar3.1

Cakupan Kegiatan, Jenis dan Alur Laporan KegiatanO&P Bendungan

20

Unit yang menangani pemantauanbendungan

(Unit Monitoring BendunganPusat)

I SUPERVISOR I

BalaiPengelolaanSumber DayaAir (BPSDA)

I PENGAMAT I 1

fl Juru Bendungan Jl Juru Bendungan

II Juru Bendungan IGambar: 3-

2

Tipikal struktur organisasi O&Pbendungan di lingkungan Dinas PU

Pengairan

Di setiap propinsi atau proyek khusus, seorangenjiner senior yang ber pengalaman dalam teknik rekayasabendungan dapat ditunjuk sebagai Enjiner Supervisi(Supervisor) yang lingkup tugasnya antara lainmengkoordinasikan seluruh pelaksanaan kegiatan O&P bendunganyang ada di wilayahnya.

Bagian - bagian yang terlibat dan terkait di dalam organisasi 0 & P Ben

dungan tersebut antara lain adalah:

o Bagian Operasional (termasuk Sekuriti Bendungan)

o Bagian Pemeliharaan Bangunan dan Peralatan

o Bagian Pemantauan dan Pengamatan Bendungan dan

Bangunan.

3.3 TENAGA PERSONIL

Kebutuhan tenaga personil O&P bendungan tergantungkepada jenis, dimensi dan karakteristika masing-masingbendungan. Gambar:3-4 adalah contoh tipikal organisasidan kebutuhan personil O&P bendungan sesuai dengankegiatan yang akan dilaksanakan.

21

I• KKB

IBKB

'

UMBI Pusat

MENTER! KIMPRASWIL

PEMILIKIPENGELOLABENDUNGAN

ORGANISASI/ UNIT O&P

;-------------'-------------,''i Kajian, inspeksi, proses !i persetujuan (sertifikaSi) :: desain, konstruksi, operasi, !

UNIT SATUANPEMANTAU

BENDUNGAN (SPB)

BAGIAN O&P BENDUNGAN

! penghapusan, dll :'' :-----p

' ; -&----:, ---------2----------

'----------- --------------·'

,--------'-------;

': Pengamatan :'

Kegiatan O&P' Bendungan

i Laporan dan l

'----------- -----------'

'-----------'---------

''---------:'

Rekomendasi ':' 't -t ---------------- I

tI

' ---------------·'

t t I t'"-----------------: LAPORAN :----"''---- --·- ----,- ,'

;------------, ': ':r -- ------------ ---;----- ---- ---------r--------------·-·r·-----------------, • UMUM I : : •

' '' ------------"': RUTIN T: --------------- t:------- -------,·---------'------,Bendungan , :Pekerjaan :

dalam keadaan i !

perbaikan i --------J-------- --------' -------, ........' •••••••

i Modlftkasl i i &

I

L

: . . . : :Tidak digunakan: :

Penghapusan i l Darurat '--------- ---- • I---------- -------' KHUSUS/

baik (aman) : ,bendungan : : bendungan) : :fungsi : :r---- ------------- 1 DARURAT

-------------- _, ---------------' --------- ------ -' , - ------- ------· '--------"T- ------ t '

----------,--------

' ! Pembahasan ! :

Ket rangan :lnterkoneksi antar lnstitusiKegiatan dan Produk Kegiatan

-----)> Arus Laporan

L--------------: Kondisi Darurat :-----------------------------------

' ------------------ '

Gambar 3.3Struktur, lnterkoneksi dan Arus Pelaporan O&P Bendungan, Kaitannya dengan Program Keamanan Bendungan

22

' '

J

SUVERVISORSarjan8 Teknik Sipil,

pengalaman bidang rekayasadan OP bendungan

5-10tahun

PENGAMATMinimal Sarjana Muda Teknik

Sipil, telah mengikutipelatihan rekayasa dan OPbendungan, pengalaman OP

minimal 5 tahun

IJuru Bendungan Bidang Operasi Juru Bendungan Bidang

Pemeliharaan(Operator) SMU/SMK dan pengalaman bidang

SMU I SMK dan pengalaman pemeliha,aan bendungan, katup dan bidang operasi SDA pintu-pintu air

I I I I I

Sekuriti Operasi Personil Tetap Personil Tidak23 personil 2-3 personil 2-3 personil Tetap

(tetap) (tetap) (tetap) (pekeria lepas)

Catalan Jumlah personil tergantung pada dimensi dan karakteristika bendungan.

Gambar :3.4

Juru Bendungan BidangPemantauan SMU, pelatihan

khusus di bidanginstrumentasi, pembacaan dan

pencatatan

lnstrumentasiI

Pemantauan

Tipikal Organisasi dan Kebutuhan Personil OPBendungan

23

Secara umum, personil O&P bendungan dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok personil sebagai berikut:

o Personil tetap untuk melaksanakankegiatan rutin operasi,pemeliharaan, pemantauan danpengelolaan bendungan, termasuk didalamnya petugas sekuritibendungan.

o Personil tidak tetap adalah "pekerjalepas" atau sebagaikontraktor dan atau sub-kontraktoryang melaksanakan sejumlahkegiatan yang berhubungandengan pekerjaan pemeliharaan/perbaikan.

Bendungan yang berkategori sama pada umumnya mempunyai/membutuhkan jumlah personil O&P yang kurang lebih sama. Namunjumlah tersebut pada hakekatnya sangat tergantung kepadakompleksitas permasalahan yang ada, disamping pengalamanoperasional dan pemeliharaan masing-masing.

Berbeda dengan bendungan kecil, pada bendungan besarseyogyanya ditunjuk seorang enjiner senior yang bertindaksebagai Enjiner Supervisi (Supervisor). Namun bila secarageografis terdapat bendungan-bendungan kecil yang lokasinyaberdekatan, dapat pula ditunjuk seorang Supervisor yangbertugas sebagai koordinator yang membawahi!mengawasi paraPengamat bendungan benduilgan kecil tersebut.

Tugas dan syarat-syarat umum pada setiap tingkatanpersonil adalah sebagai berikut:

1. Personil Tetap

a) Persyaratan dan Kualifikasi

Personil tetap yang dibutuhkan untuk pengelolaan danpengawasan Operasi dan Pemeliharaan Bendungan, hendaknyamemenuhi persyaratan dan kualifikasi sebagai berikut:

a.1 Enjiner Senior (Enjiner SupervisiI Supervisor)

Berpengalaman di bidang O&P di berbagai jenis danukuranbendungan serta berpengalaman cukup di bidangdesain, konstruksi dan rekayasa bendungan sekurang-

kurangnya selama 5- 10 tahun.

Diutamakan seorang sarjana teknik sipil,terutama yang mempunyai pengetahuan/pengalaman di bidanggeoteknik, khususnya evaluasi dan interpretasi datainstrumentasi. Bila enjiner senior ini merangkap sebagaisupervisor di beberapa buah bendungan, seyogyanya dibantuoleh beberapa tenaga enjiner yunior yang bertindaksebagai Pengamat.

24

a.2 Pengamat

Minimal Sarjana Muda (Sarmud) Teknik Sipil dantelah mengikuti pelatihan khusus mengenai rekayasabendungan dan O&P bendungan, serta diutamakan yang telahberpengalaman di bidang O&P bendungan sekurang kurangnya5 tahun

a.3 Juru Bendungan

Juru bendungan dikelompokkan menjadi 3 bidang,sesuai dengan lingkup tugas dan tanggung jawab masing-masing, yaitu:

(i) Juru bendungan bidang Operasi (Operator);

Paling tidak lulusan Sekolah Menengah, Umum (SMU)dan atau Kejuruan (SMK), terutama yang telahmendapatkan pelatihan khusus di bidang pengoperasiankatup-katup hidrolik dan pintu-pintu air.

(ii) Juru bendungan bidang Pemeliharaan;

Minimallulusan SMU atau SMK seperti di atas,terutama yang telah berpengalaman di bidangpemeliharaan bendungan, termasuk pemeliharaan katup-katup hidrolik dan pintu-pintu air.

(iii) Juru bendungan bidang Pemantauan;

Paling rendah lulu:oan SMU yang telahmendapatkan pelatihan khusus di bidang instrumentasibendungan, pembacaan dan pencatatan, pemantauan danpengamatan bendungan.

Khusus untuk bendungan-besar, juru bendungan tersebut diutamakan lulusan Sarjana Muda (Sarmud), terutama yang telah ber-pengalaman sekurang-kurangnya 5 tahun di bidangnya masing-masing. Juru bendungan di bidang Operasi dan Pemeliharaan diutamakan Sarmud di bidang teknik Sipil dan atau Elektromekanik,sedangkan bidang Pemantauan pemantauan seyogyanya dipimpin paling rendah oleh seorang sarjana muda Geologi yang telah berpengalaman di bidang geoteknik dan instrumentasi, mencakup instalasi, pembacaan dan analisa data.

a.4 Penjaga

Paling rendah tamatan SLTP dan diutamakan yang

telah jerpeng alaman di bidang pengamananlingkungan, dari Kepolisian maupun dari kalangan Sipil(SATPAM).

b) Tugas dan TanggungJawab

b.1 Enjiner Senior (Enjiner Supervisi/Supervisor)

Enjiner Senior atau Supervisor yang ditunjuk/diangkat sebagai

25

"Pimpinan" mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

(i) Bertanggung jawab dalam penyusunan biaya O&Pbendungan berdasarkan masukan atau informasi dariPengamat.

(ii) Memberikan pengarahan teknis kepada Pengamat danJuru Bendungan dan sekaligus bertanggung jawabmengenai program, koordinasi dan evaluasi pelaksanaanprogram O&P bendungan.

(iii) Melakukan pemeriksaan berkala 1 tahunan danpemeriksaan besar 5 tahunan terhadap perilaku dankinerja bendungan, kaitannya dengan penyelenggaraanO&P dan keamanan bendungan.

b.2 Pengamat

Tugas dan tanggung jawab Pengamat antara lain adalah:

(i) Bertanggung jawab terhadap program danpelaksanaan O&P Bendungan, berikut revisinya, sesuaiaturan dan kebutuhan yang telah ditentukan di dalamPanduan O&P Bendungan.

(ii) Bertanggung jawab terhadap program danpelaksanaan pemantauan dan pengamatan perilakubendungan, termasuk interpretasi dan atau evaluasiawalnya.

(iii) Bertar.ggung jawab terhadap pengarsipan,dokumentasi dan distribusi laporan hasil pemantauan,pengamatan dan O&P Bendungan kepada instansi-instansiterkait.

(iv) Memberikan masukan atau informasi kepadaEnjiner Supervisi mengenai komponen ataubagian-bagian yang memerlukan pemeliharaandan atau perbaikan untuk perhitungan biaya O&P-nya,.

(v) Bertindak dan bertanggung jawab didalam mengkoordinasikan kegiatan

O&P bendungan-bendungan yang berada di bawah pengawasannya.

(vi) Mengkoordinasikan personil yang bertanggung jawabterhadap sekuriti bendungan dan bangunan-bangunanpelengkap/fasilitas.

b.3 Juru Operasi

Tugas dan tanggung jawab juru bidang operasi antara lain adalah:

(i) Mengatur pengeluaran air waduk lewat pintu-pintuair atau katup-katup sesuai dengan kebutuhan penggunaair dan pola pengoperasian waduk yang tertuang didalam Panduan O&P Bendungan.

(ii) Mengendalikan dan mengatur pengoperasian wadukdalam rangka mengurangi risiko kerusakan akibatbanjir di daerah hilir bendungan. Untuk itu perluadanya suatu sistem peringatan banjir bagi pendudukdi

26

daerah hilirbendungan.

(iii) Mencatat elevasi muka air waduk setiap hari,kaitannya dengan kondisi cuaca/hujan, prakiraankondisi hidroklimatologi serta debitaliran air yangmasuk ke I keluar dari waduk.

(iv) Bertanggung jawab terhadap pengoperasian sehari-hari pintu/ katup dan bangunan pengatur lainnya gunamengalirkan airwaduk sesuai dengan polapengoperasian waduk serta kebutuhan air di daerahhilir.

b.3 Juru Pemeliharaan

Tugas dan tanggung jawab juru bidang pemeliharaan

antara lain adalah: (i) Bertanggung jawab megenai

pemeliharaan sehari-hari terhadapbendungan beserta bangunan-bangunan pelengkapnya,jalan masuk, jalan kerja, sistem drainase, sabukhijau dan lain-lainnya sesuaidengan ketentuan yangtelah ditetapkan di dalam Panduan O&P Bendungan.

(ii) Menyimpan seluruh catatan peke aan pemeliharaan(perawatan dan perbaikan) yang telah dilaksanakan.

(iii) Bertanggung jawab terhadap pemeliharaanperalatan hidro-mekanikal sesuai dengan yangditetapkan di dalam Panduan O&P Bendungan.

(iv) Membuat daftar komponen-komponen yang memerlukan perawatan/

pemeliharan/perbaikan/penggantian, dlsb.

b.4 Juru Pantau Bendungan

Tugas dan tanggung jawab juru bidang pemantauan,antara lain :

(i) Melaksanakan pemeriksaan visual bendungan besertabangunan pelengkapnya secara rutin; harian, mingguandan bulanan serta mempersiapkan laporan-laporan yangperlu untuk dikirimkan kepada unit yang menanganimonitoring bendungan (UMB).

(ii) Membantu pemeriksaan rutin 3 bulanan yang dilakukan oleh Enginer

Supervi

si.

(iii) Membuat daftar kebutuhan komponen-komponen atauperalatan pemantauan dan atau perbaikannya dandilaporkan kepada Enjiner Supervisi untuk perhitunganpembiayaanya.

(iv) Melakukan pembacaan instrumentasi bendungan serta mengakomodasikan ke dalam catatan databendungan.

(v) Mempersiapkan kurva (plotting) hasil pengukurandan pembacaan, segera setelah pembacaan instrumen,sebagai dasar dan bahan analisa untuk menetapkantindak lanjut selanjutnya.

27

(vi) Mempersiapkan laporan hasil pembacaaninstrumentasi/ pemantauan untuk segera dikirimkankepada Unit Monitoring Bendungan (UMB) untukkeperluan penafsiran.

(vii) Memelihara sistem pemantauan/intrumentasi danbertanggung jawab terhadap hasil pembacaan,pencatatan dan plotting data.

Untuk bendungan-bendungan besar, dibutuhkan satu team/organisasi O&P lengkap yang selalu siap dilokasi bendunganserta bertanggung jawab terhadap pemantauan dan O&P suatubendungan atau beberapa bendungan.

2. Personil Tidak Tetap

Personil tidak tetap terdiri atas sejumlah pekerja tidaktetap atau pekea lepas yang setiap saat dapat dibutuhkanuntuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan berat dan atauperbaikan kecil dari waktu kewaktu sesuai dengan kebutuhan.Oleh karena itu jumlah maupun kualifikasinya sangattergantung kepada jenis perbaikan atau pekerjaan pemeliharaanyang diperlukan.

3.4 PELATIHAN

Pelatihan bagi tenaga atau personil O&P merupakankebutuhan mutlak·yang harus diprogramkan dan dilaksanakansecara konsekwen. Selain untuk meningkatkankemampuannya,sekaligus dapat merupakan sarana penyegaran bagipersonil O&P yang bersangkutan. Program pelatihan denganmateri yang "up to date" akan menambah wawasan sesuaiperkembangan teknologi yang mutakhir, untuk itu materipelatihan hendaknya selalu diperbaharui mencakup berbagaiaspek mengenai rekayasa pembangunan bendungan berikutkegiatan operasi dan pemeliharaannya. Contoh materi programpelatihan disajikan pada Tabel: Ill - 1.

3.5 LAPORAN DAN ARUS LAPORAN

Efektifitas dan efisiensi kegiatan O&P bendungan yang telah berjalan serta kinea dan perilaku bendungan antara lainbisa diketahui dengan cara pengamatan vusual dan pemantauan melalui pembacaan instrumen yang dipasang pada tubuh dan ataufondasi bendungan serta pengamatan fisik bendungan secara visual. Pemantauan harus dilakukan secara rutin dan berkala sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan (lihat Bagian: 3 mengenai Sistem lnstrumentasi dan Pemantauan Bendungan).

Data penting hasil pengamatan dan pemantauan

(instrumentasi dan visual), kegiatan operasi dan pemeliharaanharus dicatat di dalam format yang telah ditentukan. Dokumentersebut selain harus disimpan dan tersedia di lokasibendungan, khususnya untuk keperluan analisa danpemeriksaan oleh personil resmi pemilik bendungan, jugaharus segera didistribusikan ke Unit Monitoring Bendungan(UMB) Daerah. Setelah diseleksi atau diperiksa, UMB Daerahmengirimkan data tersebut ke UMB Pusat dan selanjutnya dariUMB Pusat didistribusikan ke Balai Keamanan Bendungan (lihatGambar: 3.3) sebagai bahan rujukan Tim lnspeksi KeamananBendungan pada saat inspeksi berikutnya. Catalan

28

data tersebut dapat disimpan dalam bentuk "hard copy" atau didalam komputer dengan salinan terakhir selalu tersedia dikantor bendungan dan di Enjiner Supervisi/Pengamat.

Jadual pengamatan visual bendungan dibuat berdasarkankondisi atau tahap konstruksi/operasional bendungan sepertidiuraikan di dalam Bagian: 3 Pedoman PPOP Bendungan (Sistemlnstrumentasi dan Pemantauan), dimana pada tahap pertamadilakukan tiap hari/mingguan oleh staf O&P Bendungan. Hasilpemeriksaan atau pengamatan visual juga harus segeradilaporkan kepada instansi-instansi seperti tersebut di alasdan diarsipkan sebagai catatan. Demikian pula hasilpemeriksaan yang dilakukan oleh unit yang menanganipemantauan bendungan (UMB).

1. LaporanUmum

a) FormatPencatatan Data

Data pemantauan dan pengamatan bendungan, hendaknyadiisikan kedalam format pencatatan data yang sudahditetapkan. Format pencatatan data tersebut minimal mencakupdata utama mengenai:

• Elevasi muka air dankedalaman air.

• Bocoran, penurunan danperbaikan.

• Fungsi personil yang berhubungandengan bendungan.

• Sertifikasi danLaporan.

• Penghapusan, Penghentian sementarafungsi/operasi waduk dan

Pengoperasian kembali.

• Daerah Pengaliran Sungai dan Hujan Rata-rataTahunan pada Daerah

Pengaliran Sungai Langsung dan TidakLangsung.

• Jalan Masuk dan KapasitasMuatan Jalan.

• Bendungan/Dinding Waduk dan Dinding

Timbunan/Urugan.

• BangunanPelimpah.

• Pengukuran, kaitannya dengan KeamananBendungan.

• Kejadian luarbiasa.

Contoh format pencatatan data di atas dapat dilihat pada Lampiran: A yang terdiri alas Format 1 s/d 11.

29

NO. PROGRAM KURSUS PELATIHANGARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN

MateriKursus

WaktuKursus

Metode Tempat Kursus

1. Teknik BendunganMencakup dasar-dasar teknik bendungan, pemi!ihan tlpe/jenls bendungan, persyaratan disain, sebab-sebab kegagalan/keruntuhan,dasar anallsls stabllitas lereng, disain dan konstruksi bendungan, konstruksl dlnding penghalang rembesan (cut-off), lnjeksl

I. 11njauan Keamanan Bendungan, desa!n dan klasifika_si. ii. Pemllihan tlpe bendungan,pemil!han lokasi, sifat-sifat bendungan urugan tanah dan urugan batu.

HI. Pandas! bendungan, dlnding halang rembesan (cutoff)off) dan lnjeksl sementasl (grouting).

lv. Pelimpah, pengendalian banjlr,

4 hari.

Presentasi, studi kasus, diskusi, kelompok kerja, penga!aman lapangan

Pada !okasi bendungan pada setiap propinsl atau ternpat lain

2.

!

HidrologlMellputl hldrologi, curah hujan,air perrnukaan (run-off) dan hubungan antara keduanya, periode ulang banjir kaitannyadengan curah hujan dan banjirSebagai tambahan adalahpengetahuan tentang kebutuhan air tanaman,

1. Hidrolog! reservoir,data hldrometri. il. Studi banjlr dan keamanan reservoirm. Penelusuran banjir,"fetch",gelombang dan seterusnya.iv. Sedimentasi

2 hari

Presentasi, studi kasus,diskusi, kelompok kerja

Pada lokasi bendungan pada setiap propinsi atau ternpat lain

3. GeoteknikMater! kursus mencakup dasar-dasar mekanika tanah dan batuan,jenls tanah, slfat-slfat tanah, konsep tegangan efektif, mekanika batuan, kestabilan batuan, s;stem instrumentasi bendungan,

1. Mekanlka tanah, klastfikasi tanah.il. Tekanan pori dan tegangan efektif. iii. Stab!litas lereng.iv. Penurunan (settlement).v. Instrumentasi dan pengamatan, pengumpulan data, presentasl dan

3 hari

Presentasi, studi kasus, diskusi, kelompok kerja, pengalaman lapangan

Pada lokasi bendungan pada setiap propinsi atau tempat lain

4. Pengelolaan Opera! dan Pemeliharaan Mater! kursus harus mencak.up keperluan dan teknlk pemel!haraan, pengelolaan pemeliharaan, kepemlmpinan personil,slstem pencatatan,dasar-dasar teknlkorganlsasl kantor,kearslpan, konsep pengelolaan aset, pengurangan blaya,

i. Kepemlmpinan11. Pengelolaan fasilitas, data, pekerjaan dan seterusnya. Iii. Tek.nik Pemeliharaan.iv. Pengamatan, pemeriksaan visual bendungan dan daerah

sekltamya, pemantauan,serta penampilanlaporan. v. Tlnjauan koleksi data serta

3 hari

Presentasi, studi kasus, diskusi, kelompok kerja, pengalaman lapangan

Pada lokasi bendungan pada setiap propinsi atau ketentuan lain

s. Biaya O&PMateri kursus mencakup perslapan biaya, perlunya menylmpan catatan-catatan sebagal penunjang penylapan

1. Analisa blaya dan pencatatan11. Penylapan blayaII!. Anallsa blaya dan pelaporan

2 hari

Presentasi, studi kasus, diskusi, kelompok kerja

Pada lokasi bendungan pada setiap propinsi atau ketentuan

TabeiIll1

PROGRAM PELATIHAN

30

b) CatatanPemantauan

Elevasi muka air harian, curah hujan harian, rembesan danatau bocoran, elevasi muka air tanah, defomasi ke arahvertikal dan atau horizontal serta pemantauan instrumentasilainnya, hendaknya di data sesuai dengan jadual dan dicatatke dalam format yang telah ditentukan dan salinannya segeradikirim dicatat ke dalam format yang telah ditentukan dansalinannya segera dikirim kepada unit yang memantau bendungan(Unit Monitoring Bendungan) yang bersangkutan. Contoh formatpencatatan data pemantauan (instrumentasi) tersebut dapatdilihat pada Lampiran: B.

Data hendaknya segera diplot ke dalam grafik untukmengetahui kualitas dan akurasi data termasuk ada tidaknyapenyimpangan-penyimpangan yang acapkali dapat merupakanindikasi awal dari suatu kejadian luar biasa.

c) CatatanPengamatan

Pemeriksaan visual harian dan mingguan harus dilakukanoleh staf O&P Bendungan, sedangkan pemeriksaanbulanan/kuartalan hendaknya dilaksanakan oleh Pengamatdibantu oleh staf O&P yang bersangkutan. Hasil pemeriksaansegera dilaporkan dandiarsipkan pada format yang telahditentukan. Contoh format tersebut dapat di lihat padaLampiran: C.1 dan C.2.

d) Catatan Operasi danPemeliharaan

Semua pekerjaan/kegiatan pemeliharaan harus dicatatsecara rinci dan diarsipkan, mencakup pekerjaan perbaikanmaupun perawatan/pemeliharaan rutin yang telah dilakukan.Contoh format catatan untuk rincian berbagai kegiatan rutinkegiatan O&P yang akan dilakukan berikut pencatatannya dapatdilihat pada Lampiran: D.

Format ini menggunakan sistem penilaian kondisi secarabertingkat ("condition grading system'?, dimana pemeriksaandilakukan dengan cara menelusuri/mengkaji kondisi setiapperalatan yang diperiksa, kemudian diberikan penilaian secarabertingkat dari 1s/d 5 sesuai dengan kondisi sepertidicantumkan pada Tabel: Ill- 2.

Selanjutnya berdasarkan tingkat kondisi peralatantersebut, perkiraan biaya untuk peningkatan/perbaikannya bisa

dihitung/diperkirakan dan hasilnya dimasukkan ke dalam formatcatatan/data pemeriksaan. Data ini dapat digunakan sebagaimasukan dalam penyusunan anggaran untuk O&P Bendungan secarakeseluruhan.

2. LaporanKhusus

Laporan PPOP Bendungan hendaknya dilengkapi denganlaporan khusus perihal pemeriksaan tahunan operasi danpemeliharaan serta laporan inspeksi 5 tahunan. Laporan aslidisimpan di lokasi bendungan, sedangkan kopinya dikirimkan keUnit Monitoring Bendungan (UMB) Daerah.

31

Segala penyimpangan yang dijumpai selama pemeriksaanharus dicatat pada format data laporan dan segera dianalisauntuk mengetahni penyebab terjadinya penyimpangan tersebutHal ini sangat penting daiam rangka menyusun programpemeriksaan dan perbaikan (program O&P) berikutnyadan dapatdigunakan sebagai pengalaman/pelajaran untuk bendungan-bendungan lainnya.

TingkatKondisi

Pengertian Umum

1. Kondisi bangunan masih/seperti baru, bagus danterawat baik, instalasi dan peralatanmekanikal/elektrikal-nya tergolong mutakhirdengan komponen-komponen yang dapat dioperasikandengan sempurna.

2. Seperti pada 1, tetapidijumpai tanda-tandakerusakan kecil yang memerlukan perbaikanrelatif ringan untuk me;ekondisikan sepertipada kondisi tingkat-1.

3. Pada umumnya berfungsi baik, namun dijumpaiindikasi yang nyata akibat adanya kerusakan,seperti penurunan efisiensi bangunan, penahanbocoran, instalasi mekanikal/elektrikal dankomponen-komponen kecillainnya. Diperlukanperbaikan agak berat untuk merekondisikanseperti kondisi tingkat-1.

4. Kerusakan lebih parah dan sangat berpengaruhterhadap kinerja peralatan berikut komponen-komponennya, terdapat masalah bocoran ataumasalah struktur, mekanikal dan instalasilistrik, dan lain-lainnya,sehingga memerlukanpemeliharaan/perbaikan cukup berat, bahkanbeberapa di antaranya memerlukan "mayor over haul"dalam mempertahankan operasionalnya.

5. Kerusakan tergolong sangat berat dan dijumpaipermasalahan struktural yang serius hingga dapatmerusak kinerja aset secara keseluruhan. Masa

guna efektif mekanikal dan instalasi listrikserta komponen-komponenya sudah terlampauisehingga biaya pemeliharaan tidak sebandingdengan biaya penggantiannya. Secara umummemerlukan ''major over haul".

Tabel:Ill - 2

KlasifikasiUmum

Sistem Penilaian Kondisi Aset (Asset ConditionGrading System)

32

Setiap informasi hakekatnya merupakan umpan balik yangdapat digunakan sebagai bahan pertimbangan di dalam prosespembuatan desain bendungan dan pelaksanaan konstruksinya.Oleh karena itu, format pemeriksaan seyogyanya mencakup pulaperihal kegiatan dan pelaksanaan O&P Bendungan, terutam"sejarah/kronologi berikut rekomendasi-rekomendasi perbaikanberikut pelak sanaannya.

33

BABIV

BIAYA OPERAS! DAN PEMELIHARAAN

4.1 UMUM

Kegagalan atau keruntuhan suatu bendungan tidak hanyamenimbulkan bencana di daerah hilir bendungan, namun dapatmerupakan kerugian besar atas hilangnya aset yang telahdibangun dengan dana investasi yang relatif besar. Kegagalanatau keruntuhan bendungan tersebut seringkali sebagai akibatdari tidak memadainya bahkan tidak adanya kegiatan O&Pbendungan karena terbatasnya atau tidak tersedianya dana.

Dalam rangka menghindari musibah di atas, selain operasibendungan harus mengikuti prosedur dan standaroperasionalnya, pemeliharaan yang layak dan berkesinambunganharus dilakukan terhadap bendungan beserta bangunan pelengkapdan sarana penunjang lainnya. Untuk itu dibutuhkan biayaoperasional dan pemeliharaan yang harus dihitung dandiprogramkan secara layak dan rasionall sesuai dengankebutuhannya.

4.2 PERENCANAAN BIAYA O&P BENDUNGAN

Biaya O&P Bendungan adalah segala biaya yangdibutuhkan/dikeluarkan untuk membiayai kegiatan O&P bendungandalam rangka mengoptimalkan fungsi dan manfaat bendunganberikut bangunan prasarananya sesuai dengan umur layanan yangtelah direncanakan serta menjaga kondisi keamanannya.

Besarnya biaya pokok O&P Bendungan tergantung kepadadimensi, kondisi dan umur bendungan beserta bangunanpelengkap dan prasarana lainnya. Dalarn rangka menunjangprograrn kearnanan bendungan secara berkesinambungan dansekaligus rnenjaga konsistensi layanan operasionalnya, makaperencanaan biaya O&P bendungan perlu disiapkan untukjangkapanjang,paling tidak untuk 20 tahun ke depan.

Biaya O&P bendungan biasanya dihitung berdasarkankomponen-komponen yang secara teknik mernang rnemerlukanpemeliharaan. Pada periode-periode tertentu, biaya O&Ptahunan bendungan biasanya meningkat sebagai akibat dariadanya penyusutan, keausan atau kerusakan yang terjadi seiringdengan bertambahnya umur layanannya. Oleh karena itu, biayapokok tersebut harus ditinjau dan dievaluasi lagi, biasanyasetiap tahun oleh personil O&P dan atau setiap periode

5 tahunan yang dilaksanakan oleh unit yang memonitor keamanan bendungan.

Perhitungan dan perencanaan biaya O&P bendungan untuksetiap tahunnya dapat dilakuan dengan cara rnembuat daftaratau melakukan inventarisasi terhadap komponen-komponen pokokyang perlu mendapatkan perbaikan,pemeliharaan dan

34

perawatan secara kontinyu, termasuk jenis dan metodepemeliharaan dan atau perbaikan yang akan dilakukan. Contohdaftar komponen dan kegiatan O&P tersebut dapat dilihat padaTabel: IV-1, dimana setiap jenis kegiatan hendaknya diberinomor kode tersendiri di dalam dokumen kegiatan O&P. Nomorkode ini seyogyanya diberlakukan secara kontinyu dankonsisten untuk jenis kegiatan yang sama di sepanjangkegiatan O&P bendungan guna mencegah terjadinya kesimpang-siuran di dalam evaluasinya Sedangkan evaluasi biaya yangdibutuhkan mencakup biaya langsung dan tak langsung sertabiaya tak terduga, sebagaiberikut:

1. BiayaLangsung

Biaya langsung adalah segala biaya yang disediakandan akan digunakan langsung untuk keperluan operasi danpemeliharaan bendungan, antara lain untuk:

o Biaya perawatan/pemeliharaan rutin bendungan serta bangunan pe

lengkap dan prasarana lainnya

o Biaya untuk Operasi dan Pemeliharaan Peralatan

o Biaya untuk kegiatan pemantauan dan pengamatan, termasuk pem

bacaan dan perawatan sistem instrumentasi

o Biaya untuk Upah dan Gaji karyawan, termasuk biaya

untuk pengawasan o Biaya pembelian/penggantian

peralatan dan bahan-bahan

o Biaya untuk pekerjaan perbaikan dan atau rehabilitasi.

o Biaya untuk program pelatihan personil O&P

o Dan lain-lain seperti diuraikan pada Sub Bab 2.4.1.

2. Biaya TakLangsung

Adalah segala biaya yang disediakan untuk menunjangkelancaran pekerjaan dan atau kegiatan yang berkaitandengan penyelenggaraan O&P bendungan, yang antara lainterdiri dari:

o Biaya Umum

o Biaya Perjalanan Dinas

o Baya untuk cadangan/rencana

pengembangan/rehabilitasi, dll. o Depresiasi

35

3. Biaya TakTerduga

Biaya tak terduga adalah dana yang dialokasikankhusus untuk mengantisipasi segala kejadian diluarperhitungan yang dapat menimbulkan kerusakan sehinggamengganggu kelancaran kegiatan O&P bendungan baiksebagian (partial) maupun secara keseluruhan. Kejadiandiluar perhitungan tersebut diantaranya adalah bencanaalam dan vandalisme.

Antisipasi besar-kecilnya biaya tak terduga iniantara lain bisa diperkirakan dari berbagai faktor,antara lain seperti:

• Tingkat permasalahan yang dijumpai pada saat penyusunan desain dan pelaksanaan konstruksinya

• Kondisi geoteknik di lokasi bendungan dan di sekitar genangan waduk

• Kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat setempat.

• Kecanggihan teknologi dan kualitas peralatan yang digunakan

Perencanaan biaya O&P untuk jangka panjang dapat disusunberdasarkan alas data base serta asumsi-asumsiprogrampelayanan dan pengembangan untuk jangka panjang sertaprakiraan tingkat inflasi . Data base tersebut dapat dibuatberdasarkan pengalaman operasional tahunan serta data aktualbiaya pokok rutin O&P bendungan yang sudah berjalan ditambahpengalaman dari bendungan bendungan lain yang sejenis.

Metode perhitungan atau perencanaan biaya O&P untukjangka panjang (misalnya untuk jangka waktu 20 tahun kedepan)dapat diperkirakan secara cepat dengan menggunakan metodependekatan menurut Modem Equivalent Asset Value (MEAV) atau PresentReplacement Value (PRV). Di dalam cara ini, biaya O&P bendungandihitung berdasarkan kebutuhan dana yang diperlukan gunameningkatkan kualitas bendungan menjadi kondisi tingkat-1seperti pada Tabel: 111-2, atau seperti membangun bendungan baru dengan tingkatkemampuan pelayanan yang sama seperti semula. Dalam hal ini,nilai potensial sisa sarana serta biaya pembongkaran(sekiranya ada) tidak diperhitungkan. Bahkan lokasi bendungandianggap masih baru atau dianggap belum pernah dibangunbendungan sama sekali.

Analisa terhadap sejumlah bendungan di Indonesiamenunjukkan bahwa terdapat korelasi yang baik antara biayapokok rutin yang sudah berjalan dengan analisa perkiraandengan metode pendekatan MEAV di alas. Korelasi tersebutditunjukkan seperti pada Tabel: IV-2.

Gambaran korelasi tersebut ternyata ada kemiripandengan sejumlah bendungan di negara-negara lain. Berdasarkanangka-angka korelasidialas, maka biaya O&P rutin rata-ratatahunan untuk bendungan di Indonesia pada awal-awal

36

KOMPONEN UTAMA

01. Bendungan

KODENOMOR

011.012.013.014.015.016.017.

018.

SUB - KOMPONEN IKEGIATAN

Pemeliharaan rutin Orainase Bendungan Siaran pasangan batukali Longsoran I penurunanDinding penahan gelombang Jalan dipuncakbendungan Perbaikan Rip-Rap, batu kosongPenanggulangan bencana (gempa, banjir,dll)

019. Lain-lain

02. Jalan Masuk Bendungan

03. Bangunan Pengeluaran

04. Pipa-pipa Pengeluaran dan Katup

05. Pelimpah

06. Bangunan-bangunan Gedung

07. Pemeliharaan Waduk dan TebingWaduk

021.022.

031.032.033.034.

041.042.043.044.045.

051.052.053.054.

061.062.063.

071.072.

073.074.

Pemeliharaan jalan masukJalan masuk baru

Pemeliharaan rutin Memperbaharui (Refurbishment) Penutup bocoran (Seal leakage) Penyelidikan

Pemeliharaan rutin Memperbaharui (Refurbishment) Bangunan baru (New) Penyelidikan lanjutanKatup otomatis

Studi banjir

Pemeliharaan rutin PembaruanUpah pekerjaan perbaikan

PemeliharaanPeningkatan Pembongkaran

Pemeliharaan rutinPerbaikan saluran pembawa ke bendungan(By wash repair)Pembersihan bekas-bekas buanganPenyelidikan lanjutan

075.

076.

Pembaruan dinding setapak lntake/pengambiian

penahan/pagar/jalan

077. Pengendalian tumbuh-tumbuhan air

08. Operasi dan Pemeliharaan Reservoir I Waduk

09. Pemeriksaan dan lnspeksi

081.082.

091.092.

Pemeliharaan rutinPengadaan instrumen baru

Pemeriksaan tahunan dan 5 tahunan(besar)Kegiatan inspeksi

Tabel: IV-1

Contoh nomor kode, daftar komponen dan kegiatan untukanalisa biaya O&P bendungan

37

KegiatanO&P

Persentasethd.MEAV

Biaya rata-rata tahunan O&P untuk jangka waktu 20 tahun

Pemeliharaan Hidromekanikal

0,25-0,35%

0,08%Tabel: IV-2: Korelasi Perkiraan Biaya bendungan diIndonesia terhadap MEAV

permulaan O&P-nya (kondisi tingkat-1) adalah sebesar0,25% terhadap MEAV. Biaya O&P tersebut semakin bertambahseiring dengan bertambahnya umur bendungan yang bersangkutandan mencapai sampai rata-rata sebesar 0,35%-nya. Angka yangdidapatkan kemudian dijabarkan dan diuraikan secara rinciberdasarkan komponen-komponen kebutuhan pemeliharaan rutinsesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan, kecuali untukbiaya tak terduga (lihat sub-bab 2.4 dan 4.2 serta Tabel: IV-1). Uraian hendaknya menyangkut dimensi atau volume obyekpemeliharaan, periode pelaksanaan atau durasinya sertafrekuensi pemeliharaan yang ciiperlukan.

4.3 PENYIAPAN DANA dan SUMBERDANA

Sumber dana O&P bendungan antara lain dapat digali denganmengacu kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,terutama yang mengatur tentang kewajiban pihak-pihak yangmenerima manfaat langsung dari jasa penyediaan air untuk ikutserta memikul biaya operasi dan pemeliharaan prasaranapengairan yang disebut dengan iuran jasa air.

Penerima manfaat langsung jasa penyediaaan air wadukyang wajib membayar iuran jasa tirta tersebut antara lainadalah:

o Jasa

Kelistrikan o

Jasa Air Minum

o lndustri

o

Perkebunan o

Perikanan

o Kelompok pengguna lainnya yangberorientasikan profit.

Untuk bendungan-bendungan milik Pemerintah, disampingiuran jasa tirta tersebut di alas,dana O&P bendungan dapatpula dianggarkan dari dana APBD dan atau APBN serta sumber-sumber dana lainnya.

Program kegiatan O&P yang Ielah tersedia alokasi dananyahendaknya dibuatkan jadual pelaksanaannya sesuai denganalokasi dana yang tersedia.

38

Kecuali untuk pekerjaan tak terduga yang pelaksanaan ataupenggunaan dananya tergantung kepada rekomendasi yang diajukanoleh unit organisasi O&P yang terkait (lihat butir 3.2perihal struktur organisasi OP) dan atau berdasarkanlaporan lnspeksi Keamanan Bendungan atau Laporan TahunanPengamatan dan Pemantauan dari Unit Monitoring Bendungan.Untuk mencegah penumpukan alokasi dana yang terlalu besardalam satu tahun anggaran, seyogyanya dibuat daftar urutanprioritas pekerjaan sesuai dengan kepentingannya (lihat butir2.4.2 tentang Pekerjaan Perbaikan).

Rencana biaya tahunan hendaknya disusun di dalamformat tertentu dan selanjutnya diproyeksikan untukkebutuhan 5 tahun mendatang. Format tersebut antara lainmemuat rincian pekerjaan, nomor skema, tipe dan rinciankomponen biaya, tambahan biaya lump sum serta biaya totalseluruh kegiatan (lihat contoh format pada Lampiran: E). Didalam Lampiran E terlihat bahwa kebutuhan biaya O&P tersebutdibuat/dihitung untuk jangka waktu setahun (tahunan), kemudianuntuk kurun waktu (periode) 20 tahunan dibagi dalam 4periode, masing-masing untuk jangka waktu 5 tahunan. Untukjenis pekerjaan khusus harus dibuatkan format tersendiridengan perkiraan biaya yang terpisah.

39

BABV

EVALUASI PELAKSANAAN O&P BENDUNGAN

5.1 UMUM

Seperti diuraikan pada bab-bab sebelumnya, bendunganberikut sarana dan prasarananya merupakan aset berharga yangharus dipelihara dan dikelola secara baik danberkesinambungan guna melestarikan dan memaksimalkan fungsidan manfaatnya selama mungkin sesuai dengan umur layanan yangtelah direncanakan.

Agar supaya kegiatan operasi dan pemeliharaantersebut dapat berjalan baik dan berkelanjutan, diperlukansuatu Sistem Pengelolaan Operasi dan Pemeliharaan (SistemPOP) guna mengevaluasi kinerja organisasi, efektifitas danefisiensi pelaksanaan O&P, sistem pelaporan dan dokumentasinyaserta perencanaan berikut pembiayaannya.

Baik buruknya sistem yang telah diterapkan dapatdievaluasi dengan cara melakukan pengamatan,yakni pemeriksaansecara terus menerus terhadap kondisi bendungan besertabangunan-bangunan pelengkapnya, termasuk evaluasi terhadapsistem yang telah berjalan serta prosedur pemantauannya(monitoring) sehingga kecenderungan kondisi kritis yang mungkinte adi dapat diketahui secara aini.

5.2 KEGUNAAN SISTEM POP

Dengan adanya Sistem Pengelolaan Operasi danPemeliharaan di alas, diharapkan kinerja organisasi danpelaksanaan O&P dapat ditingkatkan, antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:

• Terbentuknya orgc;nisasi O&P bendungan yang mantap, efektif, efisien dan berkelanjutan.

• Biaya pemeliharaan secara keseluruhan dapat ditekan lebih murah karena berkurangnya jenis kegiatan perbaikan akibat kerusakan.

• Keamanan bendungan lebih terjamin sehingga kondisi darurat dan kecelakaan jarang terjadi atau dapat dihindari.

• Rencana kerja dan pembiayaan dapat disusun secara realistik, sistematik dan berkesinambungan.

• Distribusi penggunaan air dapat dijadualkan dengan baik sesuai waktu.

• Pemeliharaan, perawatan dan pengelolaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

40

• Dapat digunakan sebagai acuan atau informasi dalam rangkapeningkatan mutu desain, pelaksanaan konstruksi, danterutama pelaksanaan O&P bendungan dan fasilitas lainnyadimasa yang akan datang.

5.3 MANUAL SISTEM POP

Agar sistem POP dapat dilaksanakan secara baik danberkesinambungan, diperlukan suatu Manual Sistem POP yangantara lain memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Program Pengelolaan O&P (POP)

a) Program POP adalah perpaduan program antara programpengamatan dan pemeriksaan dengan program pemeliharaan,perawatan dan perbaikan yang harus dilaksanakan secarakonsekuen, teratur dan berkelanjutan dengan dukunganpersonil yang bertanggung jawab serta dana yang memadai.

b) Untuk maksud tersebut, diperlukan suatu Format RencanaTugas dan Analisa Keamanan seperti dicontohkan padaLampiran:F. Dengan demikian, program ini diharapkandapat mencegah terjadinya kerusak&n yang semakin parahseiring dengan bertambahnya umur layanan ataupengoperasian bendungan dan sekaligus dapat menekan biayapemeliaharaan/perawatan namun dengan keamanan yang dapatdiandalkan, karena kerusakan yang kecil dapatdiketahui bahkan dapat dicegah secara dini.

c) Manual hendaknya berisikan program pengamatan secara seks3ma terhadap komponen-komponen, seperti pemeriksaan baut-baut yang longgar akibat getaran, bocoran atau rembesan pada sumba!(seal), timbulnya suara-suara atau bau yang tidak lazim, dan lain sebagainya.

d) Seandainya diperlukan perbaikan ataupenggantian, hendaknya diganti dengan suku cadang yangkualitasnya sama dengan aslinya.

2. Jadual Pelaksanaan POP

Jadual pelaksanaan program POP hendaknya dibuat sesuaidengan ketersediaan personil, dana yang tersedia,urutanprioritas, keadaan cuaca, toleransi masa guna peralatan, dll.

3. Daftar Simak POP

Agar supaya program POP dapat dilaksanakan sesuai jadualyang telah ditentukan, diperlukan Daftar Simak yang contoh

urutannya dapat dilihat pada Lampiran: G. Daftar Simaktersebut selain memuat simbol-simbol komponen peralatan,frekuensi pemeriksaan dan nomor pemeriksaan, juga indeksreferensi yang merupakan instruksi mengenai apa yang harusdilakukan terhadap komponen komponen yang diperiksa.

41

4. Kartu Catalan POP.

a) Catalan hasil pemeriksaan dan data pemeliharaanhendaknya disimpan dengan menggunakan sistem kartu yangmemuattentang kapan pemerksaan

b) dilakukan, uraian tertulis tentang jenis pekerjaanyang sudah dilaksanakan, nama-nama pemeriksa, referensimengenaipemeriksaan lengkap dan laporan perbaikan sertawaktu yang dibutuhkan.

c) Kartu Catalan POP ini khusus untuk pemeriksaansetengah tahunan dan tahunan serta pekerjaan perbaikan.Sedangkan pekerjaan harian rutin dan pemeriksaanmingguan tidak di catat di sini.

d) Untuk mengontrol terlaksananya pemeriksaan danpemeliharaan secara periodik sesuai jadual, pengarsipandapat dilakukan dengan menggunakan sistem rotasi kartuseperti docontohkan pada Gambar: 5-1. Di dalam sistemini, kartu-kartu yang mewakili seluruh arsip pekerjaantermasuk label indeks disusun berurutan dari depan kebelakang sesuai dengan jadualnya. Setiap kali selesaipekerjaan, kartu kemudian ditem-patkan/dipindahkan kebelakang, demikian seterusnya sehingga setiap tahun atauselang waktu t8rtentu, kartu tersebut akan muncul lagipada urutan yang sama. Setiap kali selesai pekerjaanharus diisikan ke dalam kartu dan ditanda tangani olehjuru pemeliharaan/perbaikan yang bersangkutan.

5. Pekerjaan Khusus

Peke aan khusus adalah peke aan pemeliharaan tambahanatau penggantian peralatan yang tidak dijadualkan sebagai pekeaan rutin sehingga diperlukan permintaan khusus. Sebagaikontrol dan bahan evaluasidikemudian hari, peke aan tersebutharus dicatat dan didokumentasikan dengan menggunakan formatperintah kerja seperti dicontohkan pada Lampiran: H.

5.4 EVALUASI PELAKSANAAN OP.

Dengan adanya sistem POP yang baik, diharapkanevaluasi tehadap pelaksanaan kegiatan O&P dapat dilaksanakansecara rasional, efektif, efisien dan konsisten. Oleh karenaitu, Panduan O&P bendungan harus mengisyaratkan secara jelasmengenai perlunya evaluasi secara rutin terhadap perilakubendungan berikut sarana penunjangnya. Evaluasi dapatdilakukan secara internal setiap tahun oleh

· personil O&P sendiri maupun secara formal oleh Unit Monitoring

Bendungan (UMB)Pusat atau Tim Panel Bebas yang Ieiah diakui, guna mendapatkangambaran yang lebih obyektif.

1. EVALUASI TAHUNAN

Evaluasi tahunan adalah evaluasi yang dilakukan setiaptahun terhadap kinerja dan kondisi komponen-komponen setelahpelaksanaan O&P bendungan. Hal-hal yang perlu diperhatikandi dalam evaluasi tahunan ini adalah :

42

Kartu perneriksaandan pemelinaJoaa.n

r

r

Kartu-kartu dipindahkandari depan setelah pekerjaan selesai dan ditempatkan pacta lokasiyang tepat kearahbelakang arsip.

Contoh: Nomorarsip Keterangan

PUU P2d - 12- 1PUU = Kode peralatan (Lihat lampiran G ) P = menunjukkan lokasi (mis: pelimpah)2 = jumlah kegiatan (2x setahun)d = kode kegiatan (mis: dudukan pintu:12 = bulan ke - 12 (Desember)1 = minggu ke - 1

Gambar: 5-1

Pengarsipan Dengan SistemRotasi Kartu

43

a) Evaluasi Tahunan harus mencakup rangkuman hasilinspeksi 3-bulanan atau setengah tahunan yangdilaksanakan oleh Supervisor dan dibantu oleh Tim yangterdiri dari personil operasi bendungan (operator, stafpemeliharaan dan pemantauan).

b) Evaluasi dilakukan dengan cara pemantauandan pengamatan rutin terhadap bangunan dan peralatanyang ada, kemudian dilakukan identifikasi komponen-komponen atau bagian-bagian mana yang memerlukanpemeliharaan/ perawatan/perbaikan.

c) Hasil evaluasi tahunan hendaknya dibahas bersamadi dalam rapat yang harus dihadiri oleh seluruhpersonil O&P yang terlibat langsung di dalampengoperasian fasilitas, termasuk Enjiner Senior atauSupervisor,Pengamat dan Operator bendungan, dalam rangkadiskusi guna menyamakan persepsi dan saling pengertianmengenai kebutuhan pemeliharaan, rencana dan metodeperbaikan/pemeliharaan/perawatan, strategipendanaannyaberikut permasalahan yang ada.

2. EVALUASI5-TAHUNAN

Evaluasi 5-tahunan sering disebut evaluasi formal dandimaksudkan untuk meninjau dan mengevaluasi keamananbendungan secara menyeluruh, termasuk gambaran umum mengenaiefektifitas dan efisiensiprogram dan pelaksanaan O&P bendunganserta sistem yang telah diterapkan selama ini .

a) Evaluasi 5-tahunan pelaksanaannya dilakukanbersomaan dengan pemeriksaan besar, minimal sekalidalam 5 tahun.

b) Pengelola bendungan mengirimkan hasil inspeksi danevaluasinya kepada Komisi dan Balai Keamanan Bendungan,sekaligus mengajukan permintaan untuk dapat dilakukaninspeksi besar oleh Balai Kemanan Bendungan.

c) Pokok-pokok pemeriksaan di dalam evaluasi 5-tahunan pada dasarnya mengikuti Pedoman lnspeksiBendungan yang dikeluarkan oleh Komisi, terutama gunamenjamin kelengkapan atau rincian pemeriksaan.

d) Tim Evaluasi terdiri dari seorang ahli bendungan umum(generalis) sebagai Kepala Tim, dibantu 2 atau 3 personilyang merupakan gabungan dari perencana bendungan,ahligeoteknik serta ahli elektrik dan mekanik. Personil laindari kantc.r lapangan dan atau dari instansi pemerintah

dapat diikut sertakan di dalam Tim Evaluasi/Pemeriksasebagai peninjau.

5.5 DOKUMENTASI DAN REKOMENDASI.

Semua hasil pemeriksaan harus dibuat laporannya dandidokumentasikan, mencakup kondisi umum sarana/fasilitas,efektifitas prosedur dan pelaksanaan O&P termasukpenyimpangan-penyimpangan yang ada berikut rekomendasi

44

perbaikannya.

ini:lsi format laporan tersebut sekurang-kurangnya mencakuphal-hal berikut

•:• Referensi data (gambar-gambar dan informasipenting lainnya).

•:• Data kinerjabangunan.

·:· Data hasil seluruh pemeriksaan yang telahdilakukan sebelumnya.

·:· Tanggal pemeriksaan dan nama-nama teampemeriksa.

•:• Sarana/Fasilitas yang diperiksa, seperti Bendungan,Pelimpah, Bangunan

Pengeluaran, dan bangunan-bangunan fasilitas lainnya.

·:·Operasional seperti Prosedur Operasi Tetap (POT/SOP), Sarana Komunikasi, Buku Harian, Jalan masuk ke lokasi, program dan pelaksanaan Pelatihan, dll.

·:· Status rekomendasisebelumnya.

•:• Rekomendasi yangbaru.

•:• Foto-foto dan atau sketsa yang memperlihatkankondisi temuan.

Rekomendasi harus berdasarkan kepada prosedurstandar· yang te!ah ditetapkan. Hal-hal yang dianggapberlawanan atau terdapat kontroversi hendaknya dibicarakandengan pengelola yang lebih tinggi, walaupun independensi danfleksibilitas para pemeriksa harus tetap ditekankan.

Bentuk rekomendasi biasanya dibuat dalam salah satudari 4 kategori dibawah ini (lihat Tabel V-1):

Kategori A(Memuaskan)

Kondisinya sama dengan tingkat-1 Tabel: 111-2, secara umumbagus dan terawat baik, aman untuk kondisi beban biasa(normal) maupun luar biasa, sehingga tidak memerlukan tindaklanjut.

Kategori B

(Cukup)

Kondisinya sama dengan tingkat 2-3 Tabel: 111-2, secara umumlayak operasi dan aman pada konsisi beban biasa.Namun pada kondisi beban luar biasa kemungkinantidak atau kurang aman sehingga diperlukan analisis teknisuntuk memastikannya.

Kategori C (Kurangmemuaskan)

Kondisinya sama dengan tingkat-4 Tabel: 111-2, secaraumum memerlukan

45

pemeliharaan/perbaikan cukup berat. Pada kondisi bebanbiasa,bendungan masih dapat dioperasikan secara aman, akantetapi kurang aman pada kondisi luar biasa. Diperlukan studidan investigasi tersendiri guna menetapkan parameterdesainyang cocok untuk perbaikannya, dll.

Kategori D (TidakMemuaskan)

Kondisinya sama dengan tingkat-5 Tabel: 111-2,dijumpaipermasalahan struktural dan atau peralatan elektro-mekanikal yang serius sehingga dapat merusak kinerja asetsecara keseluruhan. Kondisi bendungan tidak aman untukkondisi biasa maupun luar biasa. Diperlukan perbaikansegera untuk mengamankan bendungan, dan operasi wadukdihentikan sementara atau dibatasi.

Semua rekomendasi harus dilengkapi dengan tahun, kapanrekomendasi tersebut dibuat/diusulkan, termasuk kategori danidentifikasi khusus yang ada. Deroikian pula rekomendasi-rekomendasi sebelumnya juga harus dicantumkan di dalamlaporan sesuai dengan kategorinya masing-masing.

46

- Tidak perlu tindak lanjut- Dapat beroperasi seperti biasa

- Bendungan kurang aman terhadap kejadian atau fenomena hidrologi atau seismik yang jarang terjadi

- Diperlukan analisis teknik untukmemastikannya

- Dapat beroperasi seperti biasa

- Diperlukan studi dan investigasi lebih lanjut untuk menetapkan pa- rameter desain, peralatan dan pe- rilaku bendungan

- Dapat beroperasi seperti biasa, namun dengan kewaspadaan

- Diperlukan tindakan perbaikan segera untuk pengamanan bendungan dan fasilitasnya

- Penghentian sementara dan atau pembatasan operasi waduk

Keterangan: Aman berarti aman terhadap: kegagalan hidro!ik, kegagalan struktur dan kegagalan akibat rembesan/bocoran.

Beban Luar Blasa, beban dibawah kondisi PMF dan atau gempa maksimum.

Tabel: V - 1: Kategori dan Rekomendasi Hasil Pelaksanaan O&P Bendungan

47

KATEGORI KLASIFIKASI

KRITERIA

REKOMENDASIBEBAN BIASA BEBAN LUAR BIASA

A

B

c

D

Memuaskan

Cukup

Kurang memuaskan

Tidak memuaskan

Aman

Aman

Kemungkinan kurangaman

Tidakaman

Keamanannya tergantung kriteria desain yang digu- nakan.

Kemungkinan kurang aman (tergantung kriteria d6sain yang digunakan)

Kurang aman

Tidak aman

Pedoman Pengelolaan Operasi & Pemeliharaan Bendungan

LAMPIRAN

Pedoma n Penge/olaa n Operas i & Peme/iharaa n Bendungan

Lampiran

A Format Pencatatan 1

s/d 11

Format 1. Elevasi Muka Air Dan Kedalaman Air

• Metode pencatatan muka air (m.a) • Datum Elevasi diikatkan kepada elevasi rata-rata muka air lautatau ambang pelimpah

Dengan Papan Peilskal/ Ditempatkan pada .......

Elevasi Papan Peilskai/..........Ditetapkan berhubungan dengan Elevasi AmbangPelimpah

• Rincian pengarahan diberikan oleh Enjiner konstruksi atau Enjiner pemeriksa sesuai dengan tala cara,selang waktu dan informasi apa yang harus dicatat pada format ini

Pengarahan Enjiner terhadap selang waktu dan cara pencatatan, pematauan dan pengamatan (dari...............................)

• Pencatatan elevasi m.a. dan kedalaman airtermasuk aliran air buangan yang melimpah melewati ambang atau limpahan ditahan, pengisian data sesuai dengan format dibawah ini :

-------

Tgl.

Elevasi m.a di Waduk Tinggi m.a. buangan mengalir melewati ambang bendung

Tanda tangan dan jabatan teknisi atau personil yang bertanggung jawab dalam pengisian format

....... .......... .......... ..........------------

Format 2. Bocoran, Penurunan Dinding atau Bangunan Lain dan Perbaikan

• Rincian pengarahan diberikan oleh Enjiner konstruksi atau Enjiner P9meriksa sesuai dengan cara dan selang waktu dan informasi apa yang harus dicatat pada Format ini.

Pengarahan Enjiner terhadap selang waktu dan cara pencatatan, pemantauan, pengamatan, ( dari................)

• Pencatatan bocoran, penurunan dinding atau bangunan lain dan perbaikan dengan membuat pengisian sesuai dengan format seperti dibawah ini :

Lokasi peningkatan suatu bocorandari waduk, penurunan dinding atau bangunan. Berikan tanggal

Uraian tindakan akibat temuan bocoran atau penurunan

Tanda tangan dan jabatan teknisi atau personil yang bertanggung jawab terhadap

·········· .......... ............... /lihat halaman berikut

Format 3. Personil yang mempunyai fungsi berhubungan dengan Waduk I Reservoir sesuai denganPeraturan

• Pemilik/Pengelola • lnsinyur lnspeksi/Pemeriksa

INama....

......j Alamat

..........

NamaAlamat

• Penunjukan Enjiner Pemeriksa (lihat bagian........Peraturan I

Sesuai dengan rekomendasi Enjiner pengawas)

• Enjiner Konstruksi atau Enjiner yang ditunjuk untuksuatu pelaksanaan bagian dari Peraturan • Tanggal Penunjukkan :

Nama •

Alamat ••

Enjiner Konstruksi atauDari .......... s!d .......... Enjinerditunjuk sesuaibagian.......... dariPeraturanEnjiner lnspeksiDari .......... sld .......... Enjinerditunjuk sesuai dengan Dari ..........s/d .......... bagian.......... dari

Per.aturan

• Enjiner yang ditunjuk sesuai suatu bagiandari Peraturan oleh otoritas pelaksana peraturan • Enjiner Pengawas (UMB)

Nama Tidal< ada/adaAlamat ..........Untuk Keperluan dimana penunjukan dibuat sesuai dengan pelaksanaan dari suatu bagian dari Peraturan ......... Itidak ada I ada

Nama (Dari ..... s/d .....) Alamat

No. Telepon KantorNo. Telepon Rumah

Format 4. Sertfikat, La oran dan Arbitrasi

• Salinan sertifikat yang diberikan, pembuatan laporan, atau arbitrasi yang ditunjuk sesuai Peraturan perUU-an yang berlaku .......... harus dicatat dengan mengisi format yang seperti dibawah ini :

• Sertifikat

-····- ··--

L- -·-··

p. -----t--. ---·· Arbitrasi I Wasit - ----N;m-;-- I

Taogg•l Pomot"joao I

Tanggal Tipe (mis. sertifikat pertama)

Sertifikat diberikan sesuai dengan Ketentuan Peraturan Per U.U. an yang berlaku.

....." ... Sertifikat Persetujuan Desain Bagian..........dari Per.Men ..........

.......... Sertifikat Persetujuan Konstruksi Bagian..........dari Per.Men ..........

...." .... Sertifikat Persetujuan Pengisian Bagian..........dari Per.Men ..........

.......... Sertifikat Persetujuan Operasi Bagian..........dari Per.Men ..........

Tanggal Laporan dibuat sesuai dengan Peraturan Per U.U.an yang berlaku.......... Peraturan Per U.U.an yang berlaku

.......... Peraturan Per U.U.an yang berlaku

Nama Tanggal PersetujuanTidak ada I .....

Format 5. Penggunaan Kembali, Penghapusa.n dan Penghentian Sementara Operasi Waduk

• Penggunaan Kembali

u

• Penghapusan

···--

• Penghentian Sementara

a

Nama dan alamat Enjiner Bendungan yang bertugas sesuai

Tanggal penunjukkan Enjiner

Rincian tindakan yang diambil KKBIBKB

Tidak dipakai I ..........

Nama dan alamat lnsinyur Enjineryang bertugas sesuai bagian..........dari Per.Men

Tanggal penunjukan Enjiner

Rincian tindakan yang diambil KKBIBKBsesuai Peraturan Per U.U.an yang

Tidak dipakai I..........

Nama dan alamat Enjiner Bendungan yang ditugaskan untuk pelaksanaan Peraturan

Tanggal penunjukan Enjiner

Tidak dip

kai I ...........

Format 6. Daerah Pengaliran Sungai dan Hujan Tahunan Rata-rata pada DPS Langsung; Tidak Langsung

1 .......... km'

DPS ''"9'""9 (m' '''" km') I

Metode yang dipakai untuk mengalirkan air ke waduk dari DPS tidak langsung, dengan rincian jika ada digunakan b<mgunan pengaturatau pompa dan kapasitas aliran maksimum

Tidak ada I Ada I ..........

DPS tidak langsung (m2 atau km2 )

Tidak ada I ada 1.......... km2

Karakter fisik DPS langsung dan DPS tidak langsung yang mengakibatkan peningkatan kapasitas waduk

Rincian hujan tahunan rata-rata pada DPS langsung dan tidak langsung dari waduk sesuai dengan catatan kantor meteorologi...............

.......... mm

Format 7. Jalan Masuk, Kapasitas Muatan Jalan Masuk

1. Uraian jalan masuk horus menunjukkan batasan muatan kendaraan, Iebar dan tinggi kendaraan, dan rincian konstruksi jalan masuk

2. kategori:

Genangan/Waduk

L_Y_j

Tanpa

11Genangan L j

3. Elevasi m.a. yang mungkin tergenang diluar genanganbanjir, sebagai ketetapan akhir sertifikasi yang diberikan sesuai Peraturan Per U.U.an yang berlaku tidak termasuk yang tergenang air banjir

4. Kapasitas Waduk .................... m3 5.Luas permukaan Air m2atau km2

• Pada Elevasi m.a Normal.................... m3 • Pada Elevasi sesuai spesifikasi dalam butir 3......... km2

• elevasi antara muka tanah asli yang berdampingan • Pada muka air normal .......... km2 dengan Waduk dan m.a. Normal.................... m3

• Elevasi antara muka tanah aslitermasuk yang berdampingandengan waduk dan elevasiSP.hmmi kAtP.tnonn nkhir rlnlnmsP.rtifiknsi vnnn

6. Jarak "Ieeth" ke Bendungan, dinding waduk atau timbunan .......... meter (Metode Saville-900 arc) Arah ..........o (dari

......................:...)

Format 8. Bendungan, Dinding Waduk atau Timbunan/Urugan

Tipe (Beri Ianda pada kotak yang sesuai).

Tanggai/Tahun selesai konstruksi

Tanah D Genangan D membran atau inti)Timbunan

Tanpa (spesifikasikan

Gravitasi

Lain-lain

[ZJ

Dinding 171Topang L.Y_J

D(buat spesifikasi)

Elevasi terhadap. Datum

• dari puncak bendungan, dinding waduk atau urugan .......... meter• puncak dinding gelombang tindak ada/ada .......... meter

Tinggi maksimum bendungan, dindingwaduk atau timbunan dari elevasimuka tanah asli pada kaki(termasuk dasar sungai. puncakbendungan, dinding atautimbunan), tidak termasuk puncakdinding gelombang.

Detail dari :• Bangunan Pengeluaran• Pengeluaran Bawah• Sesuatu yang maksudnya untukmenurunkan elevasi m.a. Tidak ada/ada : ...........

Tingkat penurunan maksimum debit ......... Tingkat penurunan maksimum debit........

Tingkat penurunah maksimum debit........

Format 9. Bangunan Pelimpah

(a) Tipe dan lokasi, jika terpisah dari bendungan utama

(b) Data elevasi mercu dan panjang dalam meter dari :

• mercu dengan ambang tetap • Pintu gerakTidak ada/adu ..........

• Sipon (jelaskan apakah ada pengatur udara atau tidak pada punggung sipon)

Tidak ada/ada ..........

• Terowongan atau hallain yang mempengaruhi kapasitas debit

Tidakada/ada ..........

• Lain-lain pintu atau katup yang tidak jelaskanpada bagian ini.

Tidak ada/ada ..........

• Pelimpah DaruratTidakada/ada ..........

(c) Data pintu gerak atau katup (beri tanda pada kotak ya01g sesuai).

• Metode Operasi Tidak ada/ada : Manual D Otomatis DTipe

Apung D• Urutan Operasi Tidak ada/ada

• Sumber Tenaga Tidak ada/ada

• Pengaturan Stand By Tidak ada/ada

Format 10. Pengukuran-pengukuran yang perlu berhubungan dengan Keamanan

Rincian pengukuran yang direkomendasikan Tanggalkapan suatudalam Peratutan Per U.U.an Yang berlaku rekomendasidilak angkan

Rincian tindakan yang diambil KKB/BKB sesuaiPeraturan Per U.U.an yang berlaku

Tidak ada/ada ...............

Format 11. Kejadian Luar Biasa

Rincian kejadian luar biasa, seperti aktifitas gempa yang terjadi dekatatau dilokasi waduk.

Tanggal kejadian setiap peristiwa

Pedoman Pengelolaan Operasi & Pemeliharaan Bendungan

Lampiran B

Format Data Pemantauan inst.-umentasi(8 lembar)

--------------------

----------

Pen!lukuran Rembesan Bendungan : .Tipe Bangunan Ukur : V notch I Flume

Tanggal

pagi/so

re

Pengukur

No.

Elevasi

Waduk

Kedalaman

Aliran

DebitAliran

C:\Data\yusrii\PPOP-8\!amp. 8 (ar)

Pengukuran Rembesan

1. Frekuensi Pembacaan

Pembacaan pengukuran rembesan diambil setiap bulankecuali ditentukan lain oleh UMB bersangkutan. Pengukurantambahan horus dilakukan apabila a!iran rembesanmeningkat lebih dori 25 %.Pada kasus ini pengukuran horus dilakukan setiap mingguatau sesuai petunjuk UMB.Pengukuran dilanjutkan sesuaifrekuensi ini sampai dengan UMB bersangkutan merubahnya.

2. Masukan

Tipe alat ukurCoret tipe yang tidak dipakai

Kolom

123

4

5

3. Penyelesaian Format

lsi tanggal pagijsorelsi nomor ID dori alat ukur rembesanlsikan m.a. waduk waktu

pembacaan pengukuranlslkan dalam air yang melewati"V-NotchWeir" atau "melalui flume".Hitung jumlah aliran sesuai dengan instruksi pada panduan O&P untuk tinggi air terukur

Format lengkap bersama dengan lainnya disatukan dan horus dikirimkan keUMB bersangkutan selengkapnya.

Data Hidro-meteorolo : i Bendungan :Tanggal

pagi/so

re (1)

Eleva

si

Waduk

(2)

MukaAi

r Hilir

(3)

CurahHujan

HariSebelumnya

Suhu

Udara (

Pagi ) (5)

C:\Datalyusrii\PPOP-8\Iamp. B (ar)

Pengukuran Hidrometeorologi

1. Frekuensi Pembacaan

Pembacaan m.a. reservoir/waduk, m.a. dihilir (elevasi airdi bendungnan di hilir kaki atau elevasi air padasungai di bendungan di hilir kaki atau yang sesuailainnya), curah hujan (hori sebelumnya) dan suhu udaradi pagi hori horus dilakuakn tiap hori kecuali ditentukan lain oleh UM[l bersangkutan.

2. Masukan

Kolom

l23

45

3. Penyelesaian Format

lsi tanggal pagi/sorelsi elevasi m.a. waduk pada pagi horilsikan m.a. waduk di hilir bendungan atau m.a. sungai yang sesuai pada pagi hori lsikan curah hujan pada hori sebelumnyalsikan suhu udara pada hori itu waktu pagi

Format lengkap bersama dengan lainnya disatukan dan horusdikirimkan keUMB bersangkutan selengkapnya.

Pengukuran Piezometer Bendun!lan

: Tioe Piezometer :

Tanggai Piezometer Eievasi Ujung Eievasi Muka Eievasi Muka Eievasi Kedaiaman Pengukuran Piezometer Eievasi

Pagi/Sore No. Piezometer AirWaduk Air Hlllr Kepaia Tabung ke permukaan Air Head Piezometer

Piezometer daiam Piezometer

(1) (2) (3) (4} (5) (6} (7) (8} (9)

- . --

/nstruksi pengisian format terdapat pada halaman berikut

C:\Data\ytJsrii\PPOP-B\larr:p. 8 (ar)

Pengukuran Piezometer & Tekanan Pori

1. Frekuensi Pembacaan

Pembacaan piezometer dilakukan bulanan kecualiditentukan lain oleh UMB bersangkutan. Pembacaantambahan horus dilakukan apabila pembacaan suatupiezometer naik lebih dori 25 %. Pada kasus ini pembacaandilakukan mingguan atau sesuai pengorahan UMBbersangkutan.Pengukuran dilanjutkan pada frekuensi ini sampai denganditentukan olehUMB bersangkutandiganti.

4. Masukan

Kolom

1 lsi tanggal pagi/sore2 lsi nomor ID dori piezometer3 lsikan elevasi piezometer tip waktu dipasang4 lsikan m.a. waduk saat pembacaan dilakukan5 lsikan elevasi m.a. di hilir kaki bendungan.

elevasi ini horus elv. suatu genangan di hilir kaki atau elv. m.a. sungai di hilir.

6 lsikan elavasi puncak piezometer sebagaimana diukur7 lsikan kedalaman aktual dari puncak tabung

piezometer ke permukaan air dalam piezometer.

8 hitung "piezometer head" dalam piezometer = (kolom 6 - kolom 7) - kolom 3

9 Hitung elevasi piezometer = (kolom 6- kolom 7)

5. Penyelesaian Format

Format lengkap bersama dengan lainnya disatukan dan horus dikirimkan keUMB bersangkutan selengkapnya.

Pengukuran Penurunan Bendungan :

Tanggal Titlk Elevasl Elevasl Eievasl Penurunan Penurunan Penurunan

Pagi/Sore Penurunan Titlk Pengukuran Ketika Penurunan Sebelumnya Komulatif Komulatif

No. Penurunan Sebelumnya Pengukuran Sebelumnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

-- I

lnstruksi pengisian format terdapat pada halaman berikut

C:\Data\yusrii\PPOP·B\!amp. 8 {< .t)

Pengukuran Penurunan

1. Frekuensi Pembacaan

Pembacaan pengukuran penurunan dilakukan tahunankecuali ditentukan lain oleh UMB bersangkutan.Pengukuran tambahan horus dilakukan jika penurunanlebih besar dari 50 mm pada suatu tempat di puncakbendungan yang dapat dilihat.Pada kasus ini pengukuran horus dilakukan bulanan sesuaiyang ditentukano!eh UMB bersangkutan. Pengukuran dilanjutkan padafrekuensi ini sampai dengan UMB bersangkutan menentukansupaya diganti.

2. Masukan

Kolom

l lsi tanggal pagi/sore2 lsi nomor ID dari titik pengukuran penurunan3 lsikan lokasititik pengukur penurunan pada bendungan (misal:

puncak, sisi hulu/hilir, lereng hulu/hilir dan sebagainya)

4 lsikan elevasi titik pada waktu pengukuran sebelumnya5 lsikan elevasi aktual titik diukur saat itu6 Hitung penurunan = kolom 4- kolom 57 lsikan nilai dihitung penurunan pada

waktu pengukuran sebelumnya8 lsikan penurunan komulatif sebelumnya9 Hitung penurunan komulatif = penurunan komulatifsebelumnya

ditambah pengukuran penurunan soot ini

3. Penyelesaian Format

Format lengkap bersama dengan lainnya disatukan dan horus dikirimkan ke UMBbersangkutan selengkapnya.

Pedoman Pengelo/aan Operasi & Pemeliharaan Bendungan

Lampiran C1

Format Data Pemeriksaan(Pengamatan) Visual

Harian/Mingguan(31embar)

(

I

Rincian perubahan yang berarti,perubahan warna air rembesan,kejadian baru atau hal-hal yang memperingatkan perhatian lebih lanjut

Pengamat Bendungan

Kepada UMB ( •.......................... ) Di periksa : ------- UMB (........................ )

Catalan :Instruksi untuk mengisi laporan ini diberikan disebelah

BENDUNGAN TIMBUNAN - LAPORAN INSPEKSI VISUALAkhir minggu :Perubahan dari Inspeksi sebelumnya :

TanggalINSPEKSI VISUAL

PUNCAK BENDUNGAN

SEN SEL RAB KAM JUM

RETAKPenurunanLERENG HULU DAN HIURPenurunanPELIMPAHR etak pada BetonGerusan pada ujunq HilirREMBESAN PADA:endunq ukur Rembesan UtamaBendunq ukur Tumpuan KiriBendunq ukur Tumpuan KananELEVASIWADUK (........m)El.m.a. banjir)Huian mm

Akhir minggu

' "'" 1 vn - LAI'vNm IVTC:IIIU

Perubahan dari n I OAhAh•mn•

TanggalLuar

danIRetak baru, 'mutu beton

IRetak baru, , beton

SEN SEL RAB KAM JUM SAB MING

m 'cnl/tl• nl II I II I J\Pemeriksaan Dalam

:(kecuali.

loari Lobanq atap, """lehdebit ..:r , ,.;,:,. ..:r:. T k :. r '

r ':.lllJan ng, IODang,

i 'V' Notch"!o, "'' 1 keatas

1 keatasi m.a. Waduk (m)

Huian mm

Rincian · yang berarti,rembesan tanpa " memperingatkan perhatian lebih lanjut

I baru dan "•a •an,

Pengamat Bendungan

Kepada UMB { ........................... ) Di periksa : ------- UMB{ ........................ )

catatan : Pilih Penunjuk pada lokasi kritis.Instruksi untuk melengkapi laporan ini diberikan dihalaman berikut

-Frekuensi

Frekuensi pemeriksaan visual ditentukan lbll

===:d oleh: Pemeriksaan lanjutan horus

dilakukan, jika:

• Terdapat pembangunan yang memerlukantindak lanjut• Bendungan mengalami gaya I beban ekstrem misalnya

terjadi muka air waduk yang sangat tinggi.• Ada permintaankhusus.

Masukan:

Hasil pemeriksaan ditunjukkansebagai berikut:

• Kenaikan cukup berarti atau perubahan kondisi KNK I CB

• Kenaikan kecil atau perubahan kondisi KNK

• Tidak ada perubahan kondisi 0

• Penurunan kecil atau perubahan kondisi PNR

PerubahanBerarti :Suatu perubahan yang menurut pendapat Pemeriksa adalahlebih besar dari perubahan kecil, horus ada saran dariUMB.Tingkat kepentingan saran dari UMB bervariasi sesuaidengan persoalan naturalnya

Penting, segera disampaikan ke UMB melalui telepon I radio,diperlukan jika:

e Rembesan meningkat sampai 25% dari pemeriksaan sebelumnya, tanpa bercampur air hujan.

• Rembesan menjadi kotor atau keruh kecuali karenabercampur air hujan.

• Retakan lama tiba-tiba terbuka makin besar2X ukuran semula.• Retakan baru yang Iebar terlihatpada beton• Suatu masalah lain yang jelas menunjukkan beberapa

perubahan kondisi bendungan.

Saran rutin dari kejadian kepada UMB pada waktu yangtepat dengan teleponlpesan radio diperlukan sekaliuntuk semua persoalan, apabila perubahan cukup berartitelah terjadi

Pedoman Pengelolaan Operasi & Pemeliharaan Bendungan

Lampiran C2

Format Data Pemeriksaan(Pengamatan)

Bulanan/Kwartalan (71embar)

Format Pencatatan Pemeriksaan Bendungan Lembar 1 dari 7

LAMPIRAN B FORMAT CATATAN ?EMERIKSAAN BENDUNGAN

Bendungan: No. Registrasi : Tanggal:

Pemilik/Pengelola Bendungan: Elevasi Muka

Air : Kondisi Cuaca :

Bendungan (embankment I urugan):

Tinggi: Panjang:

Puncak:

Kondisi Jolon Puncak (Retak dan lain sebagainya)?

Ada tanda penurunan. Y/T Di mana?

Tanda-tanda pergeseran (displacement) Y/T. Di hulu atau hilir

Kondisi Drainasi ·

Kondisi Pagar Pengaman(Guard Rail)Lereng Hulu (Upstream

face): Permukaan Tanah

Tanda-tanda gerakan? Tonjolan? Lubang perosokan (sink holes)?Retakan?Erosi? Penurunan?Di mana? Kedalaman, Iebar dan Panjang retakan

Plat Beton/Permukaan Beton

Tanda-tanda retak? Dimana? Kedalaman, Iebar dan panjang retakKeliling sambungan terbuka?Kondisi Beton? Pengelupasan? Erosi?

Format Pencatatan Pemeriksaan Bendungan Lembar 2 dari7

Bendungan: /

Tanggal: Permukaan Bitumen

Kondisi permukaanErosi? Pengelupasan?

Batu lapis Lindung (Rip- rap)

Tanda-tanda gerakan? Pelapukan?Erosi?Longsor di bawah muka air tinggi?

Lereng Hilir

Permukaan Tanah :

Tanda-tanda gerakan?Tonjolan? Lubang benam (Sinkholes)? Retakan? Erosi? Penurunan? TerkelupasDi mana? Kedalaman,Iebar dan panjang retakan,Longsor di bawah muka air buri?

Tanda-tanda Rembesan? Di mana? Kuantitas? Warna?

Kondisi Tumbuh- tumbuhan?

Jenis Perlindungan Lereng?

lnstrumentasi

Piezometers Di mana? Jumlah? Jenis? Kondisi?

Format Pencatata n Pemeriksaa n Bendungan Lembar 3 dari7

Bendungan: j Tanggal: Alat Ukur PenurunanDi mana? Jumlah?Jenis? Kondisi?

Pengukur Rembesan/KebocoranDi mana? Jumlah?Jenis? Kondisi?

lnklinometer Di mana? Jumlah? Jenis? Kondisi?

lain- lain?

Daerah Hilir Bendungan

Tanda-tanda rembesan?Di mana?Kuantitas? dan Warna?

Pada Kaki Bendungan Tanda-tanda Erosi? Gelembung Luap (Boiling)Daerah basah? Di mana?

Saluran Pengeluaran

Ada endapan?Ada penggerusan ? Kondisi lereng?Elevasi Muka air?

Format Pencatatan Pemeriksaan Bendungan Lembar 4 dari 7

Bendungan: I Tanggal:Tebing Tumpuan Waduklantai HuluTerlihat lubang benam atau penurunan?Ada longsoran?Terlihat tanda-tanda bobol? Ada retak?lerengTerlihat lubang benam atau penurunan?Ada longsoran?Terlihat tanda-tanda bobolan? Ada retakan?Bangunan PelimpahSaluran PenghantarKondisi? Lantai dasar? BendungJenis?Pintu? Jumlah? Jenis? Pengoperasian? Manual? Tenaga Jistrik?Operasi darurat Bendung PelimpahKondisi?Pengelupasan? Erosi? Kavitasi? Di mana?DindingKondisi?Pengelupasan? Erosi? Kavitasi? Daerah basah?Dimana?Kondisi Sambungan? Kondisi saluran drainase?

Format Pencatata n Pemeriksaa n Bendungan Lembar 5 dari7

Bendungan: j Tanggal: Saluran Luncur (chute)Kondisi?Pengelupasan? Erosi? Kavitasi? Retakan?Daerah basah? Di mana?

Kolam Olak Jenis? Kondisi?Pengelupasan? Erosi? Kavitasi? Retakan? Daerah basah?Di mana?

Kinerja PengoperasianKetidakwajaran?

Daerah sekitarTanda-tanda longsor? Tanda-tanda rembesan? Jenis tumbuh-tumbuhan? Kondisi?Gangguan pada bangunan?

Sadap Utama (Intake)

Lokasi? Jenis?Akses?/jalan masuk

Kondisi?

Pengelupasan? Erosi? Kavitasi?Daerah basah? Di mana?Kondisi Sambungan ?Kondisi drainase? Terhalang ?

Format Pencatatan Pemeriksaan Bendungan Lembar 6 dari 7

Bendungan:

BangunanHidromekanikal

Kisi Sampah ?Pintu?Katup? Jenis? Metode operasi? Manual? Tenaga listrik?Operasi darurat bagaimana?

Kondisi?

Pengeluaran

Lokasi? Jenis?Akses I jolon masuk?

Kondisi? Pengelupasan? Erosi? Kavitasi?Daerah basah?Di mana?Kondisi Sambungan ? Kondisi drainase? Terhalang Endapan?

Gorong-gorong (culvert)Ukuran? Kondisi? Pengelupasan? Erosi? Kavitasi?Lapisan basah? Dimana?Kondisi Sambungan ?Kondisi drainase? Terhalang? Endapan?

KolamWaduk

Endapan?

--J Tanggal:

Format Pencatata n Pemeriksaa n Bendungan Lembar 7 dari 7

Bendungan:

Tanggal: Tebing WadukLongsor ? Sudah terjadi? Potensial? Ukuran?Di mana?

Daerah Hilir

Tebing SungaiErosi? Gerusan? Endapan? Pengaruh tumbuh- tumbuhan/semak-semakterhadap pengalirandan elevasi muka airburi?

Penduduk terdekat?lndustri? Perkiraanjumlah penduduk?rumah? dan lain-lain.

Pedoman Pengelolaan Operasi & Pemeliharaan Bendungan

Lampiran D

Format Data Pemeriksaan 0 & P Bendungan(41embar)

FORMAT LAPORAN INSPEKSI OPERAS!& PEMELIHARAAN

Nama Bendungan ITanggalRegistrasi No.

!fipe Bendungan Tanah Batu Beton Lain-lain(tentukan)

Kegunaan Irigasi Air Minum Pengendalian Lain-lain banjir (tentukan)

Klasifikasi BahavaTahun Selesai Konstruksi Volume efektip Elevasi m.a. normal Luas m.a.EI.normal Elevasi p_uncak Bendungan Kedalaman maksimum Volume bruto!fgL Inspeksi Keamanan Terakhir Tql. Inspek Keamanan selanjutnya!fgL Inspeksi O&P Terakhir Tgl. Inspek O&P selanjutnyaBiaya O&Ps/d. saat ini 96/97. 97/98. 98/99. 99/00. 00/01.

00/01. Balans TotalKomentar:

Apakah studi baniir sudah dilakukan ;ebelumnvaY/T Apakah jagaan waduk sudah ditelusuri sebelumnyaY/T Apakah puncak inti tanah liat sudah dibangun dalam hubungan denganelevasi - Y/T lpelimpahKeterangan :

IntrumentasiApakah hal-hal dibawah io1i ditemui I Ia). Alat ukur Pengeluaran/Meteran Air Bersih Y{Tb). Alat ukur Pengeluaran/Meteran Air Kompensasi f Pengganti Y{Tc). Instrumentasi dalam airY{T d). Piezometer

Y{T e).Titik-titik pengukur Penurunan

Y{T f). Instrumentasi Lain··lainnya

Y{T

jnngkat Kondisi Instrumentasi (elektro-mekanikal)I 1 I 2 J 3 I 4 5

Kerusakan Instrumentasi

Perkiraan biaya perbaikan menjadi Kondisi Tingkat 1Survey SendimentasiPerkiraan Elevasi Sendimentasi dalam Reservoir/WadukKapasitas Sendimentasi Permulaan %Kapasitas Sendimentasi sesudah disurvai Apakah survey tanah (erosi) sudah dilakukan Rencana darurat keamanan wadukApakah rencana tersebut ada untuk bendunqan dan waduk Y{TBiaya rencana jika perluKeterangan (termasuk kondisi kemampuan pelayi'nan)

I 1 I 2 I 3 I 4 5

Tingkat kondisi Bangunan PelimpahI 1 I 2 I 3 4 5

Kerusakan Pelimpah

Perkiraan biayaperbaikan menjadi Kon disi Tingkat 1 Bangunan yang berhubunoan dengan Bendw1g_an dan Waduk

I 1 I 2 I 3 4 5Kerusakan Bangunan Gedung

Perkiaraan biaya perbaikan menjadi kondisi Tingkat 1mnokat kondisi Daerah Pengaliran SullQ_ai (DP!J}_

I 1 I 2 I 3 4 I 5Kerusakan DPS

Perkiraan biava oerbaikan DPS menj_adi kondisi Tingkat 1 Ijllngkat Kondisi Peralatan Elektro Mekanikal dalam DPS

I 1 I 2 I 3 4 5Kerusakan peralatan Elektro Mekanikal

Perkiraan biaya perbaikan Elektro Mekanikal menjadi Tinqkat 1

Tingkat Kondisi Bendungan

I 1 I 2 I 3 I 4 I 5Kerusakan Bendungan

Perkiraan biaya perbaikan menjadi Kondisi Tingkat 1 I!Tingkat Kondisi Jalan Masuk (Pek.Sipil)

I 1 I 2 I 3 I 4 I 5Kerusakan Jalan Masuk

Perkiraan biaya perbaikan menjadi Kondisi Tingkat 1 Ilfingkat Kondisi Bangunan Pengeluaran

I 1 I 2 I 3 I 4 I 5

Kerusakan Bangunan Pengeluaran

Perkiraan Bi"Y" Perbaikan Meniadi Kondisi Tinokat I ICT]nqkat Kondisi Pekeriaan Pioa Penqeluaran dan Katuo-katup (Kondisi Struktur Pokok atauPekerjaan Pipa diatas tanah).

I 1 I 2 I 3 I 4 I 5Kerusakan pek aan pioa dan katub-katub

Perkiraan Biayi' Menjadi Kondisi Tinokat I I

Pedoman Pengelolaan Operasi & Pemeliharaan Bendungan

Lampiran E

Biaya 0 &P

(2lembar)

------- -- --

Nama Bendungan : FORMAT BIAYA O&P PeriodeNo. Registrasi : STahunan I

97/02 02/07 07/12 I12/17

Dibuat oleh : Tanggal : Tanggal mulai paling cepatDiperiksa oleh : Tanggal : Tanggal selesai 12aling lambat

Perkiraan waktuTepat waktu: Y/T

No. ID Tahap Tipe Pekerjaan Komponen No. Referensi Biaya TambahanTotal

Kelompok Sipii/M&E/Gedung Model Langsung Lump Sum(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

(10)

Total

Nama Bendungan : FORMAT BIAYA O&P PeriodeNo. Registrasi : Tahunan I

97/98 98/99 99/00 I00/01

Dibuat o\eh : Tanggal : Tanggal mulai paling cepat: Diperiksa o\eh : Tanggal : Tanggal selesai paling lambat:

Perkiraan waktu: Tepat waktu: Y/T

No. ID Tahap Tipe Pekerjaan Komponen No. Referensi Biaya TambahanTotal

Kelompok Sipii/M&E/Gedung Model Langsung Lump Sum(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

(10)

Total

Pedoman Penge/olaan Operasi & Pemeliharaan Bendungan

Lampiran F

Format Rencana Tugas & Analisa Keamanan Bendungan(2 lembar)

FORMAT RENCANA TUGAS DAN ANALISA KEAMANAN BEN DUNGAN

Kegiatan Dibuat oleh : Tanggal Dibuat :

1 Diserahkan oleh :2 Dioeriksa oleh :3 Disetuiui oleh

Personil dan Ketramoilan

Perkakas dan Peralatan

Peralata n dan Pemasok

Peralatan Keamanan

Pertimbanoan Linqkunqan

Koordinasi Tuoas

Urutan Langkah-Langka

Potensi Kecelakaan

RekomendasiKeselamatan

Pedoman Penge/olaan Operasi & Pemeliharaan Bendungan

Lampiran G

Daftar Simak Pemeliharaan(61embar)

SIMBOL • SIMBOL PENANDAAN PERALATAN

ALAT-ALAT/BANGUNAN KOI"E

Bangunan Beton

Bangunan

Periksa

Baterai

Bendungan

Bendungan Pengelak

Bangunan

Pengeluaran

Bangunan Terjun

Crane

Elevato

r Flume

Gedung

Generat

or

Hydraulic

Actuactor

BAB

BAP

BAT

BEN

BEP

BAPL

BATJ

CRA

ELV

FLU

GED

GEN

HDA

INS

IPOM

JAL

JEA

KBP

SIMBOL- SIMBOL PENANDAAN PERALATAN

ALAT-ALAT/BANGUNAN KODE

Komunikasi

Katup Kupu-

Kupu Katup

Pipa Pesat

Motor

Motor

Diesel

Motor Gas

Motor

Ustrik

Pompa

Hidrolik

Peralatan

Berat

Peralatan Ringan

Pipa

Pesat

KOM

KUK

KAPIP

MOT

MOTD

MOTG

MOTL

PAH

PEB

PER

PIP

PLP

POM

PUA

PUL

PUR

PUU

PUBP.

SIMBOL -SIMBOL PENANDAAN PERALATAN

ALAT -ALAT I BANGUNAN KODE

Sipon

Sumur

Talang

Tanggu

l

Komposor Udara

Unit Pompa

Hidrolik

SIP

SUM

TAL

TAN

UDR

UPAH

VEN

WAD

ProyekBendungan:Daftar Simak Pemeriksaan Peralatan (Tipikal)

Hal-hal di periksa

Pintu Angkat (Inspeksi Umum) Pintu Radial (Inspeksi Umum) Pelumasan semua bagian

bergerak

mekanikal Katup

Kerucut Tetap dan

katup kupu-kupu -

(test operasi )

Hydraulic Actuator untukKatup (Inspeksi Umum)

General Deisel. (filter)

Kartu Kode Frekuensi Pemeriksaan

Pemeriksaa1 Pemeliharaan No.

PUA*#a-12-? Tahunan 1,01PUR*#a-12-? Tahunan 1,02PUA*#a-12-? Tahunan 1,03PUR*#a-12-? Tahunan 1,03KKT*#a-6-? Tahunan 1,04

KUK*#a-6-? Tahunan 1,04

HDA*#a-6-? Tahunan 1,05

PAH*#a-6-? Tahunan 1,05MOTL*#a-6-? Tahunan 1,05UPAH*#a-6-? Tahunan 1,05

MOTD*#-2/4/6/8-? 1,06

Referensi Prosedur

1.01.

Pintu Angkat

1.02.

Pintu Radial

1.03.

Pelumasan semua bagian bergerak dari mekanikal

1.04.

Katup kerucut Tetap dan Katup Kupu-kupu (test operasi)

lnspeksi Tahunan:(i) Inspeksi visual dari perapat (seal),stang

pintu,Pintu, rangka pintu dan pengantar pintu terhadap tanda-tanda retak, karatan, kerusakan dsb.

(ii) Inspeksi teliti terhadap stang pintu, bantalan neoprene

dan seluruh bagian bergerak mekanikal terhadap tanda-tanda karatan, pengelasan rusak, baut-baut hilang, retakan kerusakan dsb.

lnspeksi Tahunan :(i) Inspeksi visual dari perapat (seal), pintu-

pintu penguatjpenahan pintu dan pengantar pintuterhadap tanda-tanda retakan, karatan, kerusakandsb.

(ii) Inspeksi teliti penopang alat pengangkat (kerekan), drum

dan semua bagian bergerak mekanikal terhadap tanda-tanda karat, pengelasan rusak, baut-bautlepas/hilang retakan, kerusakan/kemerosotan.

(iii) Inspeksi teliti terhadap kabel-kabel terhadap abrasi, robek, kelelahan, karat,kerusakan dan terjepit. Periksa, lihat jika semua kabel sudah pacta urutan yang betuldan penempatan penjepit kabel dan tudungfsarang.

lnspeksi Tahunan :Pelumasan seluruh batang-batang pintu,pemberian gemuk, talif kabel dan seluruh peralatan bergerak mekanikal dengan pelumas yang sesuai.

lnspeksi Tahunan:(i) Operasikan seluruh katup kerucut tetap dan

katup kupu-kupu pacta kondisi normal operasi (dengan rata-rata tinggi tekan normal) dari posisi terbuka penuh dan kembali posisi tertutup penuh

(ii) Periksa perapat (seal) terhadap bocoran(iii) Periksa badan katup terhadap tanda-tanda karat(iv) periksa mur-mur yang longgar/hilang.

1.05.Hydaraulic Actuator untuk katup-katup (Inspeksi Umum)

1.06.Generator Diesel (filter)

lnspeksi Tahunan:(i) Periksa dan bersihkan seluruh motor-motor dan pampa pampa, pekerjaan pipa dan saringan (filter) dan pengukur tekanan danperiksa terhadap bocoran.

(ii) Periksa kualitas minyak dan bandingkan dengan contoh

minyak baru, jika perlu ganti minyak pada

sistem alat tersebut. (iii) Periksa tanki

pengendap dan bersihkan jika perlu

(iv) Periksa terhadap robek abrasi pada selang-selang dan ganti

jikaperlu.

/nspeksi 2 Tahunan:Periksa dan bersihkan semua saringan dan ganti minyak pada pada mangkok filter.

Pedoman Pengelolaan Operasi & Pemeliharaan Bendungan

Lampiran H

Perintah Kerja(1 lembar)

PERINTAH KERJA I ldentili si PKI I I

tiaflla n;;;gg;l i Irm; ;- Tgl, ldoniPKiPo<OO Mi Tgli

[Jenis Pek, "';;;;,;;;;r· ''"' '

I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I

[,,,,I I I I I I I I I I I I I I I I I I I II

.Prioritas 10 Oarurat 20 penting harus 30 Norma! mulai 40 PenggantianMulai Hari mulai dalam kerja

Overhaul kerja beriku!seminggu

1 Kode CENTER-I FAC T AREA PRIM T !OENTIFIKASI COMP Kegiatan

I I I I I I I I I I I I I I I I I II

No. BiayaKerja

diminta dan syarat-syaratkhusus

I I I I I I I I I II

:onB[Per.

jmrtt. Org

[Act. Org jamBahaya: jranggal Pekerjaan selesai:loteh' Tanggal:Pemeliharaan,Rekomendasi,Perkiraan 1\r'asalah dan Kecocokan /Atasan Pekerjaan ditaku n

Kode Primer I Sekunder

jTotal Perkiraan Biaya

IRp

IRP]s;eyaPendukung

IRP

IRP [T;Ibia

.

W11

ya

1-----· IRp

DAFTAR NAMA DAN LEMBAGA

1) Pemrakarsa

1. Balai Keamanan Bendungan2. Direktorat Bina Teknik, Diijen. Sumber Daya Air

2) Pengarah

1. lr. Pudji Hastowo, Dipi.HE, Balai Keamanan Bendungan2. lr. Bambang Hargono, Dip!.HE, Direktorat Bina Teknik

3) Penyusun Pedoman

No. Nama LembaJJa1.2.3.4.

lr. Zainuddin, MElr. Bambang Pinudji

Oetomo lr. M. Rizallr. Yusril Zubirlr. Soedaryanto HS, MSc

Balai Keamanan

Bendungan Balai

Keamanan Bendungan

Dit. Bintek, Ditjen

SDA Konsultan


Recommended