+ All Categories
Home > Documents > Embriologi Hewan

Embriologi Hewan

Date post: 24-Feb-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
47
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe rtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert yuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyu iopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuio pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf EMBRIOLOGI HEWAN Nama : Yonavia Glovina Lissa Hualpitu Nim ; 2012-40-174 Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura 2014
Transcript

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

EMBRIOLOGI HEWANNama : Yonavia Glovina Lissa

Hualpitu

Nim ; 2012-40-174

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura

2014

1. Berikanlah Defenisi yang lengkap tentang Embriologi Hewan ?

Embriology berasal dari bahasa Yunani yaitu embryon,

“belum lahir” dan logia yang artinya yaitu ilmu yang mempelajari

tentang perkembangan embrio dari pembuahan sel telur ke tahap

janin. Setelah pembelahan sel-sel membagi atas morula yaitu bola

berongga dan blastula yaitu yang mengembangkan sebuah lubang atau

pori disalah satu ujungnya.

Pada hewan bilateral, blastula berkembang disalah satu

dari dua cara yang membagi kehidupan binatang ke dalam dua

bagian. Jika dalam blastula pori pertama (blastopori) menjadi

mulut binatang, ini adalah Prostomia; jika pori pertama menjadi

anus maka itu adalah deuterostome. Protostomes termasuk

invertebrate seperti, serangga,cacing dan moluska sedangkan

deuterostomes termasuk vertebrata. Pada akhirnya blastula berubah

menjadi berbeda struktur yang lebih disebut gastrula. Gastrula

dan blastopori segera berkembang membentuk tiga lapisan yang

berbeda dari sel yang semua organ tubuh dan jaringan kemudian

berkembang menjadi :

         Endoderm (lapisan paling dalam), menimbulkan organ

pencernaan, paru-paru dan kandung kemih.

         Mesoderm {lapisan tengah), menimbulkan otot-otot,

tulang dan system darah.

         Ektoderm (lapisan luar sel), menimbulkan system saraf

dan kulit.

Pada manusia, embrio seperti bola membagi sel dari saat

zigot implant itu sendiri di rahim dinding sampai akhir minggu

kedelapan setelah pembuahan. Pada minggu kedelapan, perkembangan

manusia ini di sebut janin. Embrio di banyak spesies sering

terlihat mirip satu sama lain dalam tahap perkembangan awal.

Alasan ini adalah karena kesamaan spesies memiliki sejarah

evolusi. Kesamaan diantara spesies ini disebut homolog struktur,

yaitu struktur yang memiliki fungsi yang sama atau serupa dan

mekanisme memiliki berevolusi dari satu nenek moyang.

2. Mengapa Malpighi hidup 1600 tahun kemudian setelah

Ariestoteles dan 60 tahun kemudian setelah William Harvey

sampai pada kesimpulan bahwa di dalam sel telur terdapat

miniature hewan dewasanya yang disebut Hormonkuli (Teori

Preformasi). Jelaskan !

Studi tentang embriologi ilmu yang berhubungan dengan

pembentukan dan pengembangan embrio dan janin. Orang dahulu

percaya bahwa organisme baru bisa timbul melalui reproduksi

seksual, reproduksi aseksual atau generasi spontan. Pada awal

abad keenam B.C, dokter Yunani dan filsuf menyarankan mengguakan

telur ayam sebagai cara unuk menyelidiki embriologi. Aristoteles

(384-322 ) menggambarkan dua model historis penting yangdikenal

sebagai Preformasi dan epigenesis. Menurut teori preformationist,

embrio atau miniatur individu berkembang dalam telur ibu atau air

mani ayah dan mulai berkembang saat dirangsang. Aristoteles

percaya bahwa embrio pada dasarnya dibentuk oleh koagulasi dalam

rahim segera setelah kawin ketika prinsip jantan bertindak pada

substansi bahan yang disediakan oleh betina. Sedangkan, William

Harvey(1578-1657) menggunakan rusa yang dikawinkan dan membedah

rahim dan mencari embrio didalam tubuh rusa betina. Harvey tidak

dapat menemukan tanda-tanda embrio berkembang di dalam rahim

sampai sekitar enam atau tujuh minggu setelah perkawinan itu

terjadi. Selain eksperimen pada Rusa, Harvey melakukan studi

sistematis dari perkembangan telur ayam. Hasil pengamatannya

menyakinkan bahwa generasi berjalan dengan epigenesist yaitu

penambahan secara bertahap perkembangan. Namun demikian banyak

pengikut Harvey menolak epigenesist dan beralih ke teori

Preformasi. Begitu pula dengan Marcello Malpighi (1628-1694) dan 

Jan Swammerdam (1637-1680) dua ahli yang melakukan pengamatan

dengan menggunakan mikoskop untuk mendukung teori preformasi.

Teori Preformasi

Teori preformasi mengemukakan bahwa makhluk hidup telah

dibentuk secara lengkap dalam bentuk miniature didalam sel gamet

(sperma atau telur). Teori yang mengemukakan bahwa di dalam ovum

atau sperma terdapat benih yang berbentuk sempurna, dengan ukuran

yang sangat kecil yang akan menjadi besar sehingga bentuknya

nyata selama perkembangan. Teori ini terbagi menjadi 2 aliran

yaitu teori spermis (animaculisme) dan teori ovulisme. Teori

spermis menyatakan bahwa di dalam sperma sudah ada bentuk

organisme yang disebut "Homunkulus" yang akan diberi makan oleh

ovum, jika sperma bersatu dengan ovum homukulus akan berkembang

menjadi organisme baru. Teori ovulisme menyatakan bahwa di dalam

ovum ada bentuk organisme, organisme tersebut akan berkembang

bila ada cairan seminal plasma.

Penganut teori preformasi pecah menjadi dua aliran yaitu aliran

spermatik atau spermis dan aliran ovulist atau ovist. Aliran

spermis beranggapan bahwa miniature tersebut berada didalam

sperma, sedangkan telur hanya berperan sebagai medium nutritive

saja agar miniature dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

Hart-soekert (1964) menyebut makhluk miniature tersebut dengan

nama Homunculus. Aliran ovulist beranggapan bahwa makhluk

miniature yang dimaksud terdapat didalam sel telur, jadi peran

sperma hanya sebagai perangsang saja agar makhluk kecil tersebut

dapat tumbuh menjadi besar.

3. Siapakah Bapak Embriologi Moderen, Siapa pula Bapak Perintis

Embriologi Hewan dan Siapa Yang Memberi Nama Spermatozon pada

Sel Gamet Jantan ?

Bapak Embriologi Moderen yaitu Hans

Spemann (Stuttgart, 27 Juni 1869 - Freiburg

im Breisgau, 9 September 1941) ialah seorang

embriolog Jerman yang menjadi salah satu

pelopor embriologi modern, dan merupakan

salah satu dari 2 embriolog yang pernah

dianugerahi Penghargaan Nobel. Studinya

berfokus pada diferensiasi sel embrio selama pertumbuhan

organisme. Spemann, dididik di Universitas Heidelberg dan München

sebelum menerima gelar doktor dalam botani, zoologi, dan fisika

di Lembaga Zoologi Universitas Würzburg pada tahun 1895.

Ketertarikan Spemann dengan embryologi tidaklah bermula hingga

setelah tahun pendidikannya, ketika selama musim dingin tahun

1896 ia membaca buku Plasma Kuman: Teori Pewarisan karya August

Weismann saat ia berada di sebuah sanatorium untuk menyembuhkan

tuberkulosis yang dideritanya. Embrio (bahasa Yunani: έμβρυον)

adalah sebuah eukariota diploid multisel dalam tahap paling awal

dari perkembangan. Dalam organisme yang berkembang biak secara

seksual, ketika satu sel sperma membuahi ovum, hasilnya adalah

satu sel yang disebut zigot yang memiliki seluruh DNA dari kedua

orang tuanya. Dalam tumbuhan, hewan, dan beberapa protista, zigot

akan mulai membelah oleh mitosis untuk menghasilkan organisme

multiselular. Hasil dari proses ini disebut embrio. Pada manusia,

terbentuk embrio (mudigah) antara umur 3-5 minggu masa kehamilan

dan sudah tampak rancangan bentuk alat-alat tubuh. Pada hewan,

perkembangan zigot menjadi embrio terjadi melalui tahapan yang

dikenal sebagai blastula, gastrula, dan organogenesis. Pada

tumbuhan, istilah embrio hanya dipakai untuk tumbuhan kecil yang

terbentuk dalam biji yang berada dalam keadaan dormansi, menunggu

kondisi lingkungan yang tepat untuk berkecambah.

Pada tahun 1902, Spemann, yang dengan cerdik menggunakan

sehelai rambut sebagai simpul, berhasil memecahkan sel dari

embrio salamander 2 sel, dan mendapatkan salamander normal dari

tiap sel. Karyanya membantah teori Weismann bahwa sel kehilangan

informasi genetik ketika berdiri sendiri. Di tahun yang sama,

Spemann menyimpulkan di awal bahwa dalam tahap tertentu

pertumbuhan, yang disebut determinasi, sel embrio akan

berdiferensiasi. Pada akhir tahun 1920-an Spemann melanjutkan

karyanya dengan salamander. Ia memindahkan nukleus embrio dengan

16 sel ke sel embrio salamander tunggal yang tanpa nukleus. Sel

itu menyedot nukleus dan berkembang menjadi salamander normal.

Dengan proses ini, Spemann menyempurnakan salah satu eksperimen

kloning pertama menggunakan metode transfer nuklir. Dengan

karyanya yang terbit tahun 1938 yang berjudul Pertumbuhan dan

Induksi Embrio, Spemann mengajukan "eksperimen fantastik" atas

pengkloningan organisme dari sel terdiferensiasi maupun dewasa

menggunakan metode transfer nuklir. Selama masa ini, Spemann tak

memiliki teknologi untuk menyempurnakan pandangannya, dan kloning

yang

diajukannya tak selesai hingga keberhasilan Robert Briggs dan

Thomas J. King pada tahun 1952. Kloning dalam biologi adalah

proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama

(populasi) yang identik secara genetik. Kloning merupakan proses

reproduksi aseksual yang biasa terjadi di alam dan dialami oleh

banyak bakteria, serangga, atau tumbuhan. Dalam bioteknologi,

kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia

untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau

organisme. Arti lain kloning digunakan pula di luar ilmu-ilmu

hayati. Kata ini diturunkan dari kata clone atau clon, dalam

bahasa Inggris, yang juga dibentuk dari kata bahasa Yunani,

κλῶνος ("klonos") yang berarti "cabang" atau "ranting", merujuk

pada penggunaan pertama dalam bidang hortikultura sebagai bahan

tanam dalam perbanyakan vegetatif. Pada tahun 1935, Spemann

dianugerahi Nobel Kedokteran untuk efek organiser, kasus di mana

salah satu bagian embrio, ketika dicangkoqkan ke daerah embrio

lain menyebabkan perubahan pada jaringan sekitarnya. Di samping

penemuan embriologinya yang berpengaruh, kekerasan Spemann yang

alih-alih dalam pembuatan peralatan laboratorium yang tepat

menimbulkan sejumlah kemajuan dalam peralatan bedah mikro semasa

hidupnya.

4. Salah Kegunaan Mempelajari Embriologi Hewan Ialah Membantu

Program KB (keluarga Berencana). Jelaskan !

Seperti yang telah diketahui Embriologi adalah ilmu yang

mempelajari seluruh proses tumbuh dan berkembangnya telur yang

telah dibuahi. Sehingga, Embriologi hanya mempelajari proses

tumbuh dan berkembangnya telur yang dibuahi sampai suatu kondisi

serupa stadium dewasa yaitu foetus siap lahir pada hewan tingkat

tinggi dan telur yang siap menetas. Ilmu yang mempeljari tentang

perkembangan embrio dari pembuahan sel telur ke tahap janin ini

memiliki salah satu kegunaan dalam membantu program KB karena :

1. Memberikan pengertian tentang organ dan jaringan yang

berbeda, berkembang dari suatu sel tunggal (zigot) kepada

orang tua.

2. Membantu mengungkapkan rahasia keturunan, penentuan sekuel

sehingga memberikan pilihan bagi keluarga untuk memilih

memiliki 2 keturunan (anak) berikutnya saja.

3. Membantu memberikan gambaran perkembangan lapisan-lapisan

yang berhubungan dengan fetus dan ibu dalam masa mengandung.

4. Membantu memberikan gambaran adanya struktur yang rudimenter

dalam suatu perkembangan bagi calaon orang tua.

5. Membantu memberikan gambaran mengenai perkembangan normal dan

perkembangan abnormal janin pada orang tua.

Dengan demikian maka program KB (Keluaraga Berencana) juga

dapat berhasil untuk mengoptimalkan penurunan grafik (angka)

kenaikan penduduk di Negara Indonesia.

5. Apa yang anda ketahui tentang :

A. Fetus

Janin (en:fetus, foetus, fœtus,

faetus, fætus) adalah mamalia yang

berkembang setelah fase embrio dan

sebelum kelahiran. Dalam bahasa Latin, fetus secara harfiah dapat

diartikan "berisi bibit muda, mengandung". Pada manusia, janin

berkembang pada akhir minggu kedelapan kehamilan, sewaktu

struktur utama dan sistem organ terbentuk, hingga kelahiran.

Janin disebut juga Calon Bayi. Masa kehamilan dimulai dari

konsepsi sampai lahirnya janin, adalah kira-kira 280 hari (40

minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan

dibagi menjadi tiga triwulan, triwulan I dimulai dari konsepsi

sampai 12 minggu, triwulan II dari 12 sampai 28 minggu dan

triwulan III dari 28 sampai 40 minggu. Kehamilan terhitung dari

hari pertama haid terakhir. Pada Minggu ke-12/ Bulan ke-3.

Embrio menjadi janin. Denyut jantung terlihat pada USG. Mulai ada

gerakan. Sudah ada pusat tulang, kuku, ginjal mulai memproduksi

urin.

Ilmu pengetahuan modern telah menetapkan bahwa tanda pertama

adanya otot tampak pada minggu ketujuh. Ini akibat dari

kondensasi sel mesenchymal di pusat anggota badan atas atau

bawah. Pada janin, sumber sel-sel adalah sel-sel pertengahan

(mesodermis) yang berasal dari pusat saraf tubuh yang berpindah

dari pusat saraf tubuh menuju puncak anggota badan.

Dari paparan di atas, terlihat jelas bahwa pembentukan

tulang lebih dulu dari pembentukan otot atau urat. Kemudian otot

dan urat membungkus tulang.

Gambar Perkembangan Janin dalam Kandungan

Waktu Gambar Keterangan

Minggu

1

Jika sel sperma menembus dan

bertemu sel telur maka dia

akan memupuknya dan tumbuh.

Hal ini dikenal sebagai

konsepsi. Pada saat ini,

susunan genetik selesai,

termasuk jenis kelamin bayi.

Dalam waktu sekitar tiga

hari setelah pembuahan,

telur yang dibuahi, akan

menyebar dengan cepat

menjadi sel yang banyak,

melewati tuba fallopi ke

dalam rahim, di mana melekat

ke dinding rahim. Plasenta,

yang akan memelihara bayi,

juga mulai terbentuk

Minggu

4

Pada titik ini, perkembangan

pada struktur pembentukan

wajah dan leher berlangsung

selesai dan menjadi jelas.

Jantung dan pembuluh darah

mulai berkembang.  Begitu

pula Paru paru, perut dan

hati juga ikut berkembang.

Tes kehamilan yang dilakukan

dirumah sendiri yang

biasanya menggunakan

Testpack menunjukkan nilai

positive.

Minggu

8

Bayi itu sekarang mempunyai

ukuran lebih dari setengah

inci. Kelopak mata dan

telinga terbentuk, dan ujung

hidung terlihat. Lengan dan

kakinya terbentuk dengan

baik. Jari tangan dan kaki

tumbuh lebih panjang dan

lebih jelas.

Minggu

12

Janin berukuran sekitar 2

inci dan mulai membuat

gerakan sendiri. Anda

mungkin mulai merasakan

bagian atas rahim di atas

tulang kemaluan. Dokter Anda

mungkin akan mendengar detak

jantung bayi dengan alat

khusus.

Minggu

16

Janin sekarang berukuran

sekitar 4,3-4,6 inci dan

beratnya sekitar 3,5 ons.

Bagian atas rahim anda akan

mulai merasakan sekitar 3

inci di bawah pusar. Mata

bayi bisa berkedip, jantung

dan pembuluh darah terbentuk

sempurna. Jari bayi dan jari

kaki mulai terbentuk

perlahan.

Minggu

20

Bayi itu memiliki berat

sekitar 10 ons dan mempunyai

panjang sekitar 6 inchi.

Rahim Anda akan berada pada

tingkat pusar. Bayi bisa

mengisap ibu jari, menguap,

peregangan, dan membuat raut

wajah. Anda akan merasakan

gerakan bayi Anda.

USG

USG umumnya dilakukan untuk

semua wanita hamil pada 20

minggu kehamilan. Selama USG

ini, dokter akan

mengkonfirmasi bahwa

plasenta sehat dan terpasang

normal dan bahwa bayi Anda

berkembang dengan baik dalam

rahim. Detak jantung bayi

dan gerakan tubuhnya,

lengan, dan kaki juga dapat

dilihat pada USG. Jenis

kelamin bayi biasanya dapat

ditentukan pada 20 minggu.

Seperti yang anda lihat

disini adalah USG 2D (inset)

dikontraskan dengan USG 4D.

Minggu

24

Janin beratnya sekitar 14

ons sekarang. Janin mampu

menanggapi suara dengan

menggerakkan atau

meningkatkan denyut nadi.

Anda mungkin melihat gerakan

menyentak jika cegukan.

Dengan telinga bagian dalam

sepenuhnya dikembangkan, dan

anda mungkin dapat merasakan

pergerakan bayi menjadi

terbalik dan berputar dalam

kandungan.

Minggu

28

Janin memiliki berat sekitar

2 pon 6 ons. Ada kesempatan

bagus untuk bertahan hidup

jika bayi Anda lahir

prematur sekarang. Tanyakan

kepada dokter tentang tanda-

tanda peringatan persalinan

prematur. Anda bisa ikut

kursus dalam proses suatu

kelompok Kelas Melahirkan.

Dalam kelas melahirkan

tersebut akan mempersiapkan

Anda dalam proses

melahirkan, termasuk tenaga

kerja dan pengiriman dan

pengasuhan bayi baru lahir.

Minggu

36

Bayi berbeda dalam ukuran,

tergantung pada banyak

faktor (seperti jenis

kelamin, jumlah bayi yang

sedang dikandung, dan berat

badan orang tua), sehingga

tingkat keseluruhan

pertumbuhan bayi sama

pentingnya dengan ukuran

sebenarnya. Rata-rata, ini

memiliki panjang 18,5 inci

dan beratnya mendekati 6

kilogram. Otak telah

berkembang pesat. Paru-paru

hampir sepenuhnya

dikembangkan. Kepala

biasanya diposisikan ke

dalam panggul sekarang.

Sebuahproses kehamilan

dianggap telah selesai pada

minggu ke 37..!

Lahir

Tanggal jatuh tempo Seorang

ibu menandai akhir minggu

ke-40 nya. Sebuah kehamilan

dimulai dengan implantasi

dan tanggal kelahiran dapat

dihitung dengan menggunakan

hari pertama periode

menstruasi terakhir.

Berdasarkan hal ini,

kehamilan dapat berlangsung

antara 38 dan 42 minggu

dengan proses panjang selama

40 minggu. Beberapa kejadian

juga sering disebutkan bahwa

proses kehamilan mencapai 42

minggu. Untuk alasan

keamanan, sebagian besar

dokter mengatakan 42 minggu

pada proses kehamilannya

dengan menginduksi

persalinan.

B. Teratologi

Teratologi merupakan cabang dari ilmu embriologi yang khusus

mempelajari tentang akibat, mekanisme dan manifestasi embrionik

yang cacat (abnormal). Bentuk embriotoksik ini ditentukan oleh

jenis senyawa, dosis dan waktu penggunaannya selama kehamilan.

Selain senyawa kimia, faktor lain yang menimbulkan teratogen

adalah kekurangan gizi, radiasi kimia, infeksi virus,

hipervitamin, ketidakseimbangan hormonal, genetik dan berbagai

kondisi stres (Hartati, 2007).

Beberapa jenis anomali menurut Hartati (2007) antara lain :

1.    Malformasi

Terjadi selama pembentukan struktur (organogenesis). Malformasi

dapat disebabkan faktor lingkungan dan genetik. Kebanyakan

malformasi berawal dari minggu ketiga sampai minggu kedelapan

kehamilan. Anomali ini dapat menyebabkan hilangnya sebagian atau

seluruh struktur organ dan/atau perubahan-perubahan konfigurasi

normal.

2.    Disrupsi

Mengakibatkan perubahan morfologi struktur organ setelah

pembentukannya. Penyebabnya adalah proses-proses yang merusak,

seperti kecelakan pada pembuluh darah yang menyebabkan atresia

usus dan cacat yang ditimbulkan pita amnion.

3.    Deformasi

Disebabkan oleh gaya-gaya mekanik dalam jangka waktu yang lama.

Deformasi sering kali mengenai sistem kerangka otot. Anomali ini

dapat sembuh setelah lahir.

4.    Sindrom

Sekelompok cacat yang terjadi secara bersamaan, memiliki etiologi

yang spesifik dan sama. Istilah ini menunjukkan telah dibuat

sebuah diagnosis dan risiko terjadinya kembali telah diketahui.

      Menurut Hartati (2007), ada juga kelainan yang disebabkan

oleh teratogen. Teratogen penyebab kelainan kongenital :

1.    Agen infeksi (co. : Virus rubella, sitomegalovirus, virus

herpes simpleks, HIV, sifilis)

2.    Agen fisik (co. : sinar X, hipertermia)

3.    Agen kimia (co. : talidomid, asam valproat, fenitoin,

amfetamin, alkohol, merkuri, kokain)

4.    Hormon (co. : agen androgenik, dietilstilbestrol (DES),

diabetes gestational (diabetes ibu).

C. Teori Epigenesis

Teori ini menyatakan, bahwa dalam Teori Epigenesis

menyatakan bahwa perkembangan awal embrio ayam didahului oleh

bentuk global (sel-sel) di dalam telur, kemudian menyusun diri

membentuk susunan embrio yang komplek. Yang memperkenalkan teori

ini ialah Caspar Friedrich Wolff (1733 – 1794) Ia mendasarkan

teorinya kepada penelitian embriologi. Katanya teori preformasi

tak bisa diakui, karena terbukti usus ayam tidak terbentuk

berupa tabung yang sudah jadi, tapi mula-mula berupa lipatan dari

lapisan gepeng yang masih suatu jaringan pada awal pengeraman. Ia

menulis teorinya dalam bukunya yang berjudul “Theoria

Generationis”.

D. Telur Indeterminant Cleavage

Periode Perkembangan Embrio

Periode Embrio / organogenesis merupakan suatu periodeketika sel-sel berada dalam proses pembentukan organ-organspesifik dalam tubuh embrio. Merupakan periode dimulainyaimplantasi sampai saat dimulainya pembentukan organ tubuh bagiandalam. Pada sapi berkisar hari ke 12-45, kucing 6-24, dan kuda12-50 setelah fertilisasi. Selama periode ini akan terbentuklamina germinativa selaput embrionik dan organ tubuh (Toelihere,1979). Periode perkembangan embrio adalah sebagaiberikut:

a. Periode Persiapan

Kedua parent disiapkan untuk melakukan perkawinan. Gametmengalami proses pematangan sehingga mampu melakukan pembuahan.

b. Periode Pembuahan

Kedua parent kawin, gamet melakukan perjalanan ke tempatpembuahan, kemudian kedua jenis gamet pun melakukan pembuahan.

c. Periode Pertumbuhan Awal

Pertumbuhan sejak zigot mengalami pembelahan berulang kali sampaisaat embrio memiliki bentuk primitif yaitu bentuk dan susunantubuh embrio masih sederhana dan kasar.

Tingkat Pembelahan

Cleavage atau disebut juga segmentasi terjadi setelah pembuahan.

Zigot membelah berulang kali samapai terdiri dari berpuluh sel

kecil yang disebut blastomere. Pembelahan itu bisa meliputi

seluruh bagian, bisa pula hanya pada sebagian kecil zigot. Pada

umumnya pembelahan itu secara mitosis. Pada akhir pembelahan akan

terbentuk morula yang masif, dalamnya tidak berongga. Ø

pembelahan yang dimaksud adalah pembelahan zigot menjadi

blastomere

Ø pembelahan bisa seluruh bagian dan sebagian kecil zigot

Ø pembelahan pada umumnya terjadi secara mitosis

Ø sewaktu-waktu disertai pembelahan inti

Bidang pembelahan

Ø bidang meridian: pembelahan melewati poros kutub animal dan

vegetal

Ø bidang vertikal: pembalahan lewat secara tegak dari kutub animal

ke kutub vegetal

Ø bidang ekuator: pembalahan tegak lurus terhadap poros kutub

animal dan kutub vegetal dan pertengahan antara dua kutub

Ø bidang latitudinal: pembalahan sejajar dengan bidang ekuator

Sifat pembelahan

1.     Daerah deutoplasma yang padat (lapisan yolk) sukar

dilewati pembelahan. Pembelahan hanya berlangsung di daerah

Germinal disc pada telur megalecithal

2.     Bidang ekuator serat gelendong tiap pembelahan selalu

terdapat di pertengahan dan tegak lurus pada poros

3.     Setelah pembelahan, kedua sel anak yang terjadi sama besar

Macam-macam pembelahan

1.     Holoblastik

Yaitu pembelahan mengenai seluruh daerah zigot terdapat pada

telur homolecithal dan mediolecithal. Ada 2 jenis pembelahan

holoblastik:

A.     holoblastik teratur: pembelahan berlangsung secara teratur

dilihat dari bidang pembelahan dan waktu tahap-tahap pembelahan.

Contoh: pada asterias, anura.

Ø pembelahan ke-1 lewat bidang meridian

Ø kembelahan ke-2 lewat bidang meridian tegaklurus bidang

pembelahan 1 menjadi 4 sel

Ø pembelahan ke-3 lewat bidang latitudinal sedikit diatas bidang

ekuator. Terbentuk 8 sel: 4 sel micromere dan 4 macromere

Ø pembelahan ke-4 lewat bidang meridian yang serentak. Terbentuk

16 sel: 8 sel micromere dan 8 sel macromere

Ø pembelahan ke-5 lewat bidang latitudinal, atas dan bawah bidang

ekuator secara serentak. Terbentuk balstomereyang terdiri dari 32

sel

Ø pembelahan ke-6 lewat bidang meridian, serentak untuk semua sel

sehingga terbentuk 64 sel

Ø pembelahan ke-7 dan ke-8 sukar diikuti. Terdapat gumpalan-

gumpalan sel yang membesar sekitar 70 sel. Berbentuk seperti buah

pir yang disebut morula

Ø morula pada katak tidak jelas adanya balstomere karena banyak

sel dan secara berangsur terbentuk rongga dibagian tengah embrio

yang makin besar. Rongga ini berisi cairan

B.     Holoblastik tak teratur: bidang dan waktu tahap-tahap

pembelahan tak sama dan tak serentak pada berbagai daerah zigot.

Contoh pada mammalia

Ø terdapat pada eutheria seperti kelinci, babi, kera, manusia

Ø pembelahan ke-1, lewat bidang latitudinal, sedikit diatas

bidang ekuator. Zigot berubah menjadi 2 sel

Ø pembelahan ke-2, lewat bidang meridian tapi hanya berlangsung

pada macromere kutub vegetal hingga terbentuk 3 sel. Terbentuk

tingkat 4 sel

Ø pembelahan ke-3, berlasnging pada salah satu macromere

terbentuk tingkat 5 sel

Ø pembelahan ke-4, berlangsung di sel tetangga, terbentu tingkat

6 sel.

Ø pembelahan ke-5, berlangsung di micromere sehingga terbentuk

tingkat 7 sel

Ø pembelahan ke-6, berlangsung di sel tetangga di micromere

sehingga terbentuk tingkat 8 sel

Ø pembelahan selanjutnya terbentu blastomere sekitar 60-70 sel,

sehingga terbentuk gumpalan masif yang disebut morula

2.     Meroblastik

Yaitu pembelahan yang hanya pada sebagian zigot, yakni di daerah

germinal. Terdapat pada telur megalecithal

Ø misalnya terjadi pada telur ayam

Ø pembelahan ke-1 lewat bidang meridian: terjadi ketika telur

mencapai bagain distal tuba, 5 jam setelah pembuahan

Ø pembelahan 2 lewat bidang meridian tegak lurus pada bidang

pembelahan 1

Ø pembelahan 3 lewat bidang vertikal, melintang bidang meridian

pembelahan 1

Ø pembelahan 4 lewat bidang vertikal melintang bidang pembelahan

meridian pembelahan 2

Terbentuklah tumpukan sel di daerah germinal disc yang terdiri

dari sekitar 8 sel ditengah, 12 sel dipinggir. Sampai pada

tingkat morula yakni ketika daerah germinal disc yang mengalami

pembelahan belum membentuk cfelah dengan yolk didalamnya

Pembelahan lewat bidang latitudinal/horizontal terjadi bagi sel-

sel tengah, pembentukan dari tingkat 16 sel, 32 sel, 60 sel dan

100 sel. Embrio mengandung:

1)    sel-sel tengah, akan mengalami pembelahan secara mitosis

sampai 64 sel, 3 lapis

2)    celah horizontal/rongga, pemeblahan persis dibawah sel

tengah

3)    sel-sel pinggir terletak dipinggir germinal disc

4)    syncytium, menghubungkan daerah sel-sel pinggiran dengan

yolk dibawah

3.     Peralihan

Peralihan yaitu pembelahan perantara holoblastik dan meroblastik:

pembelahan yang tidak seluruhnya mencapai ujung daerah kutub

vegetal. Terdapat pada telur megalecithal yang lapisan yolknya

tebal, misalnya pada ganoid dan dipnoi

E. Sel Kanker

Puru ayal atau kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit

yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan

kemampuan sel untuk :

Tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas

normal)

Menyerang jaringan biologis di dekatnya.

Bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi

darah atau sistem limfatik, disebut metastasis.

Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor

jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa

tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan

dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut

onkologi. Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda,

bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya

metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan

mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah

didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi,

atau radiasi. Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker

adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel

yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk

menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan

langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan

migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang

tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan

mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa buah

mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel

kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia

maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara

spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline). Tumor

(bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak

normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau

"jinak" (tidak bersifat kanker).

Tumor (bahasa latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan

yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker)

atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang

mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker

dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh

darah ke organ lain.

Perbedaan Tumor dan Kanker

Tumor adalah benjolan atau pembengkakan, jadi setiap

benjolan yang abnormal pada tubuh kita bisa disebut tumor, tanpa

membedakan apakah jinak atau ganas. Tetapi secara awam, tumor

berarti pertumbuhan sel-sel yang bersifat jinak. Tumor tidak

menyebar, tumor bertumbuh di satu tempat dan terus membesar. Di

lain pihak, kanker berarti pertumbuhan abnormal sel-sel yang

bersifat ganas, invasif, merusak jaringan sekitar, menyebar dan

tumbuh dengan cepat.

Perbedaan Kanker dan Tumor

Klasifikasi

Perkembangan Sel Normal menjadi Sel Kanker

Pada umumnya, kanker dirujuk

berdasarkan jenis organ atau sel

tempat terjadinya. Sebagai

contoh, kanker yang bermula pada

usus besar dirujuk sebagai

kanker usus besar, sedangkan

kanker yang terjadi pada sel

basal dari kulit dirujuk sebagai

karsinoma sel basal. Klasifikasi kanker kemudian dilakukan pada

kategori yang lebih umum, misalnya: Karsinoma, merupakan kanker

yang terjadi pada jaringan epitel, seperti kulit atau jaringan

yang menyelubungi organ tubuh, misalnya organ pada sistem

pencernaan atau kelenjar. Contoh meliputi kanker kulit, karsinoma

serviks, karsinoma anal, kanker esofageal, karsinoma

hepatoselular, kanker laringeal, hipernefroma, kanker lambung,

kanker testiskular dan kanker tiroid.

Sarkoma, merupakan kanker yang terjadi pada tulang seperti

osteosarkoma, tulang rawan seperti kondrosarkoma, jaringan

otot seperti rabdomiosarcoma, jaringan adiposa, pembuluh

darah dan jaringan penghantar atau pendukung lainnya.

Leukemia, merupakan kanker yang terjadi akibat tidak

matangnya sel darah yang berkembang di dalam sumsum tulang

dan memiliki kecenderungan untuk berakumulasi di dalam

sirkulasi darah.

Limfoma, merupakan kanker yang timbul dari nodus limfa dan

jaringan dalam sistem kekebalan tubuh

Patofisiologi

Kanker adalah kelas penyakit beragam yang sangat berbeda

dalam hal penyebab dan biologisnya. Setiap organisme, bahkan

tumbuhan, bisa terkena kanker. Hampir semua kanker yang dikenal

muncul secara bertahap, saat kecacatan bertumpuk di dalam sel

kanker dan sel anak-anaknya (lihat bagian mekanisme untuk jenis

cacat yang umum).

Setiap hal yang bereplikasi memiliki kemungkinan cacat

(mutasi). Kecuali jika pencegahan dan perbaikan kecatatan

ditangani dengan baik, kecacatan itu akan tetap ada, dan mungkin

diwariskan ke sel anang/(daughter cell). Biasanya, tubuh

melakukan penjagaan terhadap kanker dengan berbagai metoda,

seperti apoptosis, molekul pembantu (beberapa polimerase DNA),

penuaan/(senescence), dan lain-lain. Namun, metoda koreksi-

kecatatan ini sering kali gagal, terutama di dalam lingkungan

yang membuat kecatatan lebih mungkin untuk muncul dan menyebar.

Sebagai contohnya, lingkungan tersebut mengandung bahan-bahan

yang merusak, disebut dengan bahan karsinogen, cedera berkala

(fisik, panas, dan lain-lain), atau lingkungan yang membuat sel

tidak mungkin bertahan, seperti hipoksia. Karena itu, kanker

adalah penyakit progresif, dan berbagai kecacatan progresif ini

perlahan berakumulasi hingga sel mulai bertindak berkebalikan

dengan fungsi seharusnya di dalam organisme. Kecacatan sel,

sebagai penyebab kanker, biasanya bisa memperkuat dirinya sendiri

(self-amplifying), pada akhirnya akan berlipat ganda secara

eksponensial. Sebagai contohnya :

Mutasi dalam perlengkapan perbaikan-kecacatan bisa

menyebabkan sel dan sel anangnya mengakumulasikan kecacatan

dengan lebih cepat.

Mutasi dalam perlengkapan pembuat sinyal (endokrin) bisa

mengirimkan sinyal penyebab-kecacatan kepada sel di

sekitarnya.

Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi neoplastik, membuat sel

bermigrasi dan dan merusak sel yang lebih sehat.

Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi kekal (immortal), lihat

telomeres, membuat sel rusak bisa membuat sel sehat rusak

selamanya.

Pembentukan sel kanker

Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal

menjadi sel kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia.

Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan

bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan. Displasia merupakan

kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya

terlihat adanya perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini

ukuran nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan tidak

ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel

pada jaringan. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang

sudah berproliferasi secara tidak normal dan memiliki sifat

invasif. Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan

kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol

pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah

sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering

diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen.

Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun

diwariskan (mutasi germline). Kelainan siklus sel, antara lain

terjadi saat:

Perpindahan Fase G1 Menuju Fase S. siklus sel terjadi tanpa

disertai dengan aktivasi faktor transkripsi. Pencerap hormon

tiroid beta1 (TRbeta1) merupakan faktor transkripsi yang

diaktivasi oleh hormon T3 dan berfungsi sebagai supresor

tumor dan gangguan gen THRB yang sering ditemukan pada

kanker.

Siklus sel terjadi dengan kerusakan DNA yang tidak

terpulihkan.

Translokasi posisi kromosom yang sering ditemukan pada

kanker sel darah putih seperti leukimia atau limfoma, atau

hilangnya sebagian DNA pada domain tertentu pada kromosom.

Pada leukimia mielogenus kronis, 95% penderita mengalami

translokasi kromosom 9 dan 22, yang disebut kromosom

filadelfia.

Karsinogenesis pada manusia adalah sebuah proses berjenjang

sebagai akibat paparan karsinogen yang sering dijumpai dalam

lingkungan, sepanjang hidup, baik melalui konsumsi, maupun

infeksi. Terdapat empat jenjang karsinogenesis: Inisiasi Tumor,

Promosi Tumor, Konversi Malignan dan Progresi Tumor.

Faktor risiko

Kanker adalah penyakit yang 90-95% kasusnya disebabkan

faktor lingkungan dan 5-10% karena faktor genetik. Faktor

lingkungan yang biasanya mengarahkan kepada kematian akibat

kanker adalah tembakau (25-30%), diet dan obesitas (30-35 %),

infeksi (15-20%), radiasi, stres, kurangnya aktivitas fisik,

polutan lingkungan.

Radiasi Ionisasi

Sumber-sumber radiasi ionisasi, seperti gas radon, bisa

menyebabkan kanker. Keterpaparan terus-menerus terhadap radiasi

ultraviolet dari matahari bisa menyebabkan melanoma dan beberapa

penyakit kulit yang berbahaya. Diperkirakan 2% dari penyakit

kanker di masa yang akan datang dikarenakan CT Scan di saat ini.

Radiasi dari frekuensi radio tak berion dari telepon seluler dan

sumber-sumber radio frekuensi yang serupa juga dianggap sebagai

penyebab kanker, tetapi saat ini sangat sedikit bukti kuat yang

mendukung keterkaitan ini.

Infeksi

Beberapa kanker bisa disebabkan infeksi. Ini bukan saja

berlaku pada binatang-binatang seperti burung, tetapi juga pada

manusia. Virus-virus ini berperan hingga 20% terhadap

terjangkitnya kanker pada manusia di seluruh dunia.. Virus-virus

ini termasuk papillomavirus pada manusia (kanker serviks),

poliomavirus pada manusia (mesothelioma, tumor otak), virus

Epstein-Barr (penyakit limfoproliferatif sel-B dan kanker

nasofaring), virus herpes penyebab sarcoma Kaposi (Sarcoma Kaposi

dan efusi limfoma primer), virus-virus hepatitis B dan hepatitis

C (kanker hati), virus-1 leukemia sel T pada manusis (leukemia

sel T), dan helicobacter pylori (kanker lambung). Data ekperimen

dan epidemiologis menyatakan peran kausatif untuk virus dan virus

tampaknya menjadi faktor risiko kedua paling penting dalam

perkembangan kanker pada manusia, yang hanya dilampaui oleh

penggunaan tembakau. Jenis tumor yang ditimbulkan virus dapat

dibagi menjadi dua, jenis yang bertransformasi secara akut dan

bertransformasi secara perlahan. Pada virus yang bertransformasi secara

akut, virus tersebut membawa onkogen yang terlalu aktif yang

disebut onkogen-viral (v-onc), dan virus yang terinfeksi

bertransformasi segera setelah v-onc terlihat. Kebalikannya, pada

virus yang bertransformasi secara perlahan, genome virus

dimasukkan di dekat onkogen-proto di dalam genom induk.

Ketidakseimbangan Metabolisme

Senyawa formaldehid yang disintesis di dalam tubuh,

seringkali terbentuk dari lintasan metabolisme senyawa

xenobiotik, dapat membentuk ikatan kovalen dengan DNA, atau

mengikat pada serum albumin dan gugus valina dari hemoglobin, dan

menginduksi lintasan karsinogenesis.

Ketidakseimbangan Hormonal

Tingginya rasio plasma hormon TGF-β, yang merupakan

regulator pada proses penyembuhan luka, akan meningkatkan

produksi ROS pada fibroblas, serta diferensiasi fibroblas menuju

fenotipe miofibroblas

Keturunan

Keturunan (genetik) merupakan salah satu faktor penting

dalam pembentukan kanker. Adanya faktor genetik dalam pembentukan

kanker ini terjadi karena salah penyebab kanker adalah mutasi DNA

yang memang diturunkan dari orangtua kepada anaknya, akan tetapi

tidak semua jenis kanker dapat diturunkan. hal tersebut

dipengaruhi oleh letak mutasi pada DNA yang dialami dan juga

genotipe dari mutasi yang terjadi.

Letak kerusakan DNA yang dialami

Ada 2 macam letak mutasi yang memicu terbentuknya kanker,

yaitu mutasi pada gen-gen onkogen dan mutasi pada gen-gen

pensupresi tumor. mutasi pada gen pensupresi tumor lah yang

biasanya memicu penurunan kanker. hal tersebut disebabkan karena

zigot yang mengalami mutasi pada gen onkogen biasanya tidak dapat

bertahan hidup sehingga tidak dapat diturunkan.

Pencegahan agar tidak terkena Tumor dan Kanker

Untuk pencegahan tumor dan kanker, cara yang paling penting

adalah menghindari unsur karsinogen ini. Cara lainnya adalah

mengonsumsi bahan-bahan yang terbukti menghambat atau mencegah

pertumbuhan tumor atau kanker. Bahan-bahan inilah yang disebut

antitumor promoter.

a) Cara mengobati Tumor dan Kanker secara medis

Pengobatan tumor ada berbagai macam, secara umum merupakan

kombinasi antara operasi, radiasi dan kimia (kemoterapi). Tumor

jinak jika mengganggu dan memungkinkan biasanya dioperasi dan

diangkat. Dan selanjutnya kekambuhan jarang terjadi. Tumor jinak

tidak memerlukan terapi radiasi maupun kemoterapi. Berbeda dengan

tumor jinak, hanya kanker stadium sangat awal saja yang dapat

diterapi dengan operasi semata, selebihnya biasanya diterapi

kombinasi antar ketiga macam jenis terapi di atas.

Kanker dengan staging rendah umumnya dengan dioperasi

pengangkatan yang baik dan dilanjutkan dengan radiasi terhadap

kemungkinan adanya sel-sel yang tertinggal di sekitar daerah yang

dioperasi, maka dapat menyembuhkan penderita. Pada kanker yang

sudah bermetastasis, tambahan kemoterapi yang berupa obat yang

disuntikkan ke pembuluh darah dimaksudkan untuk mengejar dan

membunuh sel-sel kanker yang sudah berkeliaran ke seluruh tubuh

melalui pembuluh darah atau limfe. Dan biasanya dalam tahap

lanjut, terapi kanker hanya ditujukan paliatif yang berarti

bertujuan mempanjang usia dan meringankan gejala yang membuat

pasien menderita. Terapi paliatif tidak bertujuan menyembuhkan,

karena memang kanker sudah relatif sulit disembuhkan pada stadium

lanjut. Kapan diperlukan radiasi antara lain berdasarkan

sensitivitas jenis sel kanker terhadap radiasi. Ada beberapa sel

kanker yang memang sangat peka diradiasi dan memberikan hasil

baik seperti kanker dari sel-sel embrional (contoh testis), atau

sel-sel darah dan limfe (contoh limfoma). Tetapi ada beberapa sel

kanker yang memang kebal terhadap penyinaran. Terkadang radiasi

dilakukan sebelum operasi dengan tujuan kanker sedikit mengecil

sehingga operasi lebih mudah dengan lebih sedikit efek samping.

Permasalahan pengobatan kanker adalah kompleks, tidak semudah

yang dituliskan diatas.

b) Cara mengobati Tumor dan Kanker secara alami

Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi berbagai macam

herbal, seperti: Daun dewa (Gynura divaricata, Gynura segetum

(Lour) Merr, atau Gynura pseudochina) cukup lama dikenal sebagai

tanaman antikanker. Di beberapa daerah daun dewa dikenal dengan

nama beluntas cina, atau samsit. Menurut penelitian, secara

laboratoris ekstrak etanol daun dewa mampu menghambat

pertumbuhan tumor paru pada mencit (tikus putih kecil). Ekstrak

ini juga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. Jamur Maitake

diketahui memiliki kemampuan untuk mencegah pertumbuhan tumor

dan kanker. Maitake dalam mengobati tumor dan kanker disebabkan

adanya unsur kimia Polisakarida Beta 1.6 Glukan sebagai rantai

cabangnya. Unsur itulah yang membedakan jamur Maitake dengan

jamur-jamur lainnya yang lebih dulu dimanfaatkan sebagai

antikanker. Pada jamur tersebut, unsur kimia yang dikandung

hanya Beta 1.3. Sarang semut terbukti ampuh mengatasi sel

kanker. Sarang semut memiliki antiproliferasi. Anti proliferasi

berarti menghambat proses perbanyakan sel. Sarang semut juga

mengandung tokoferol yang berfungsi sebagai antioksidan dan

antikanker

6. Jelakan untuk apa sebenarnya sel-sel embrional selalu

membelah?

Dilihat dari segi jumlah sel, hewan dapat dibagi menjadi

Protozoa (hewan bersel satu) dan Metazoa (hewan bersel banyak).

Pada hewan bersel banyak (termasuk manusia), kumpulan sel-sel yag

memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan,

jaringan jaringan yang berbeda akan bergabung membentuk organ

tubuh, organ-organ tubuh akan bergabung membentuk sistem organ

tubuh, sistem organ tubuh akhirnya akan bergabung membentuk

organisme (hewan).

Fungsi Pembelahan Sel pada makhluk hidup

Fungsi pembelahan sel pada makhluk memiliki 2 fungsi, yaitu:

1. Fungsi pembelahan Sel pada makhluk

hidup uniseluler atau bersel tunggal

adalah sebagai cara untuk berkembang

biak. Contoh makhluk hidup yang

berkembang biak dengan membelah diri:

Protozoa, Amoeba, dll.

2. Fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup multiseluler atau

makhluk hidup bersel banyak adalah sebagai cara untuk memperbayak

sel tubuh sehingga makhluk hidup yang bersangkutan dapat tumbuh

dan berkembang.

Proses pembelahan sel merupakan cara agar sel dapat tumbuh

dan berkembang.  Sel yang membelah diri disebut sel induk,

sedangkan sel hasil pembelahan diri disebut sel anak. Pada

dasarnya proses pembelahan sel terbagi menjadi 2, yaitu:

pembelahan sel secara langsung dan pembelahan sel secara tidak

langsung.

Jaringan Meristematik (Jaringan Embrional)

Jaringan embrional adalah jaringan muda yang sel-selnya

senantiasa membelah. Jaringan ini merupakan hasil pemebalahan sel

zigot. Pada tubuh manusia dan hewan vertebrata, jaringan

meristematik terdapat hanya pada bagian tertentu. Misalnya, pada

ujung tulang pipa yang masih muda dan pada sumsum tulang

belakang yang membentuk sel-sel darah. Pada tahap awal

terbentknya embrio, sel-sel penyusunnya mempunyai bentuk sama.

Namun dalam perkembangan selanjutnya sel-sel tersebut akan

membelah dan mengalami perubahan bentuk , proses ini disebut

spesialisasi. Hasil spesialisasi ini antara lain, lapisan

jaringan embrional. Embrio hewan ada yang terdiri atas dua

lapisan (disebut diploblastik), yaitu ectoderm (lapisan luar) dan

entoderm (lapisan dalam). Contoh; Coelenterata. dan ada yang

terdiri tiga lapisan (disebut triploblastik). Tiga lapisan ini

tersebut adalah ekstoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan

tengah) dan entoderm (lapisan dalam).Contoh ; cacing tanah,

siput, arthropoda dan chordate.

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pertumbuhan Diferensial ,

Sebutkanlah Salah Satu contonya!

Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai dari terbentuknya

zigot setelah terjadinya fertilisasi ovum oleh sperma. Sama

halnya dengan tumbuhan, perkembangan pada hewan dipengaruhi oleh

faktor dalam dan faktor luar. Termasuk faktor dalam antara lain

perangkat materi genetik (kromosom), dan hormon. Sedangkan faktor

luar terutama faktor lingkungan dan nutrisi. Ada dua tahap dalam

pertumbuhan dan perkembangan hewan. Tahap pertama adalah tahap

embrionik yang dimulai dari terbentuknya zigot sampai berkembang

menjadi embrio. Tahap kedua adalah tahap pasca embrionik yang

merupakan pertumbuhan dan perkembangan setelah embrio, termasuk

di dalamnya regenerasi (penyembuhan luka) dan metamorfosis.

Fase embrionik

Setelah fertilisasi, zigot yang terbentuk mempunyai

kemampuan untuk terus tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan

berlangsung seiring dengan bertambahnya jumlah sel akibat

pembelahan secara mitosis. Perkembangan ditandai dengan

terjadinya spesialisasi dan diferensiasi sel-sel atau jaringan.

Diferensiasi menghasilkan organ hingga terbentuk individu utuh.

Fase embrionik secara garis besar terbagi lagi menjadi beberapa

tahap:

morulasi : zigot yang terbentuk terus menerus membelah

sehingga menjadi suatu bentuk seperti bola yang tersusun

atas banyak sel dan disebut dengan morula

blastulasi : pada tahap akhir dari fase morula akan

terbentuk suatu lubang yang disebut dengan blastocoel. Bentuk

embrio sampai dengan tahap ini disebut dengan blastula.

gastrulasi : pada tahap blastula mengalami pelekukan

(invaginasi) sehingga terbentuklah rongga baru yang disebut

gastrocoel / arkhenteron. Lubang tempat pelekukan disebut

blastophor yang kelak akan berkembang menjadi anus. Pada

tahap akhir proses ini akan terbentuk tiga lapisan jaringan

embrional, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Embrio pada tahap

ini disebut gastrula.

Bentuk morula Bentuk blastula Bentuk gastrula

morfogenesis : merupakan proses perubahan bentuk dan jenis

jaringan menjadi berbagai macam bentuk dan jenis jaringan

lain

diferensiasi dan spesialisasi : adalah proses perubahan dan

pendewasaan jaringan embrional menjadi beragam jenis

jaringan lain dengan fungsi yang berbeda. Kelak lapisan

ektoderm akan membentuk epidermis, saraf, dan indera.

Lapisan mesoderm akan membentuk dermis, sistem sirkulasi,

sistem ekskresi, sistem respirasi, dan sistem reproduksi.

Sedangkan lapisan endoderm akan membentuk sistem pencernaan.

imbas embrionik : adalah suatu gejala dimana proses

diferensiasi dan spesialisasi yang dialami oleh suatu

jaringan menyebabkan terjadinya pengaruh (imbas) terhadap

jaringan lain, sehingga ikut mengalami proses yang sama

organogenesis : proses pembentukan berbagai macam organ

tubuh, sehingga terbentuk embrio secara lengkap dan utuh

Pada hewan vivipar proses pertumbuhan zigot menjadi embrio

akhirnya berkembang menjadi janin, dan berlangsung di dalam rahim

(uterus) induk betina. Selama masa pertumbuhan janin tersebut

disebut dengan masa gestasi (masa kehamilan). Pada manusia masa

kehamilan sekitar 9 bulan.

8. Jelaskan rangkaian proses terjadinya migrasi se-sel yang

membentuk tulang belakang (Hewan Vetebrata)

Proses terbentuknya tulang terjadi dengan 2 cara yaitu

melalui osifikasi intra membran dan osifikasi endokondral :

1. Osifikasi Intra Membran

Proses pembentukan tulang dari jaringan mesenkim menjadi jaringan

tulang, contohnya pada proses pembentukan tulang pipih. Pada

proses perkembangan hewan vertebrata terdapat tiga lapisan

lembaga yaitu ektoderm, medoderm, dan endoderm. Mesenkim

merupakan bagian dari lapisan mesoderm, yang kemudian berkembang

menjadi jaringan ikat dan darah. Tulang tengkorak berasal

langsung dari sel-sel mesenkim melalui proses osifikasi

intramembran.

2. Osifikasi Endokondral

Proses pembentukan tulang yang terjadi dimana sel-sel mesenkim

berdiferensiasi lebih dulu menjadi kartilago (jaringan rawan)

lalu berubah menjadi jaringan tulang, misal proses pembentukan

tulang panjang, ruas tulang belakang, dan pelvis. Proses

osifikasi ini bertanggung jawab pada pembentukkan sebagian besar

tulang manusia. Pada proses ini sel-sel tulang (osteoblas) aktif

membelah dan muncul dibagian tengah dari tulang rawan yang

disebut center osifikasi. Osteoblas selanjutnya berubah menjadi

osteosit, sel-sel tulang dewasa ini tertanam dengan kuat pada

matriks tulang.

Pembentukan Tulang

Pembentukan tulang rawan terjadi segera setelah terbentuk

tulang rawan (kartilago). Mula-mula pembuluh darah menembus

perichondrium di bagian tengah batang tulang rawan, merangsang

sel-sel perichondrium berubah menjadi osteoblas. Osteoblas ini

akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta, perichondrium

berubah menjadi periosteum. Bersamaan dengan proses ini pada

bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang disebut juga

pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian

pecah sehingga terjadi kenaikan pH (menjadi basa) akibatnya zat

kapur didepositkan, dengan demikian terganggulah nutrisi semua

sel-sel tulang rawan dan menyebabkan kematian pada sel-sel tulang

rawan ini. Kemudian akan terjadi degenerasi (kemunduran bentuk

dan fungsi) dan pelarutan dari zat-zat interseluler (termasuk zat

kapur) bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini,

sehingga terbentuklah rongga untuk sumsum tulang. Pada tahap

selanjutnya pembuluh darah akan memasuki daerah epiphise sehingga

terjadi pusat osifikasi sekunder, terbentuklah tulang spongiosa.

Dengan demikian masih tersisa tulang rawan dikedua ujung epifise

yang berperan penting dalam pergerakan sendi dan satu tulang

rawan di antara epifise dan diafise yang disebut dengan cakram

epifise. Selama pertumbuhan, sel-sel tulang rawan pada cakram

epifise terus-menerus membelah kemudian hancur dan tulang rawan

diganti dengan tulang di daerah diafise, dengan demikian tebal

cakram epifise tetap sedangkan tulang akan tumbuh memanjang. Pada

pertumbuhan diameter (lebar) tulang, tulang didaerah rongga

sumsum dihancurkan oleh osteoklas sehingga rongga sumsum

membesar, dan pada saat yang bersamaan osteoblas di periosteum

membentuk lapisan-lapisan tulang baru di daerah permukaan.

9. Bagaimana Hubungan antara Hereditas atau sifat diwariskan

dan lingkungan dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

dalam suatu individu

Antara hereditas dengan lingkungan terjadi hubungan atau

interaksi. Setiap faktor hereditas bekerja dengan cara yang

berbeda-beda menurut kondisi dan keadaan lingkungan yang berbeda-

beda. selain dengan interaksi, hubungan antara hereditas dengan

lingkungan dapat pula digambarkan sebagai additive contribution.

Menurut pandangan ini, hereditas dan lingkunga sama-sama

menyumbang bagi pertumbuhan dan perkembangan fisiologi dan bahkan

juga tingkah laku individu secara bersam-sama. Perkembangan

Individu tidak berlangsung secara makanis-otomatis sebab

perkembangan terjadi sangat bergantung pada beberapa faktor

secara simultan. Faktor tersebut antara lain :

1. Faktor hereditas (warisan sejak lahir/ bawaan)

Hereditas adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya

baik secara biologis melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui

pewarisan gelar, atau status sosial.Hereditas merupakan factor

pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini

hereditas diartikan sebagai totalitas karakteristik individu yang

diwariskan orangtua kepada anak, atau segala potensi, baik fisik

maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi

(pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan dari pihak

orangtua melalui gen-gen. Setelah terjadi pembuahan maka

terjadilah perpaduan kromoson yang jumlahnya menjadi 48 pasang.

Perpaduan ini pun segera diikuti oleh pembelahan diri menjadi dua

organism sehingga jumlah kromoson pada sel-sel baru tersebut

tetap 24 pasang. Diantara kedua organism baru tersebut terjadilah

perjuangan dan yang lebih kuat dapat terus hidup. Pada akhirnya

hanya satu organism yang berhasil hidup, maka akan lahir satu

orang anak, tetapi apabila keduanya berhasil mempertahankan

hidupnya, akan lahir anak kembar.

2. Faktor lingkungan

Urie Bronfrenbrenner & Ann Crouter mengemukakan bahwa

lingkungan perkembangan merupakan “berbagai peristiwa, situasi

atau kondisi di luar organism yang diduga mempengaruhi atau

dipengaruhi oleh perkembangan individu”. Lingkungan ini terdiri

atas:

a. Fisik, yaitu meliputi segala sesuatu dari molekul yang ada di

sekitar janin sebelum lahir sampai kepada rancangan arsitektur

suatu rumah

b. Sosial, yaitu meliputi seluruh manusia yang secara potensial

mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perkembangan individu.

Konsep lama tentang lingkungan perkembangan, memahaminya

sebagai seperangkat kekuatan yang membentuk manusia, karena

manusia dipandang seperti seonggok tanah liat yang dapat dicetak

atau dibentuk. Sekarang dipahami bahwa manusia disamping

dipengaruhi, juga mempengaruhi lingkungan fisik dan sosialnya.

Dengan kata lain, dapat dikemukakan bahwa hubungan antara manusia

dengan lingkungan itu bersifat saling mempengaruhi.

Hampir sama dengan pengertian diatas, J.P Chaplin (1979;175)

mengemukakan bahwa lingkungan merupakan “keseluruhan aspek atau

fenomena fisik dan sosial yang mempengaruhi organism individu”.

Sementara itu, Joe Kathena mengemukakan bahwa lingkungan itu

merupakan segala sesuatu yang berada di luar individu yang

meliputi fisik dan sosial budaya. Lingkungan ini merupakan sumber

seluruh informasi yang diterima individu melalui alat inderanya.

Berdasarkan ketiga pengertian diatas, bahwa yang dimaksud dengan

lingkungan perkembangan siswa adalah “ keseluruhan fenomena

(peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik atau sosial yang anak

yang akan dibahas yaitu menyangkut lingkungan keluarga, sekolah,

kelompok sebaya, dan masyarakat.

c. Kematangan fungsi-fungsi organis dan psikis, Kematangan

merupakan fase perubahan yang dialami oleh individu karena

pengaruh genetic dan berlangsung secara bertahap.

d. Aktifitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan

seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha

membangun diri sendiri. Setiap fenomena atau gejala perkembangan

anak merupakan produk dari kerjasama dan pengaruh timbal balik

antara potensialitas hereditas dengan faktor-faktor lingkungan.

Sehingga perkembangan merupakan produk dari pertumbuhan berkat

pematangan fungsi-fungsi fisik, pematangan fungsi-fungsi fisik,

pematangan fungsi-fungsi psikis dan usah


Recommended