Date post: | 24-Feb-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | independent |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
EMBRIOLOGI HEWANNama : Yonavia Glovina Lissa
Hualpitu
Nim ; 2012-40-174
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura
2014
1. Berikanlah Defenisi yang lengkap tentang Embriologi Hewan ?
Embriology berasal dari bahasa Yunani yaitu embryon,
“belum lahir” dan logia yang artinya yaitu ilmu yang mempelajari
tentang perkembangan embrio dari pembuahan sel telur ke tahap
janin. Setelah pembelahan sel-sel membagi atas morula yaitu bola
berongga dan blastula yaitu yang mengembangkan sebuah lubang atau
pori disalah satu ujungnya.
Pada hewan bilateral, blastula berkembang disalah satu
dari dua cara yang membagi kehidupan binatang ke dalam dua
bagian. Jika dalam blastula pori pertama (blastopori) menjadi
mulut binatang, ini adalah Prostomia; jika pori pertama menjadi
anus maka itu adalah deuterostome. Protostomes termasuk
invertebrate seperti, serangga,cacing dan moluska sedangkan
deuterostomes termasuk vertebrata. Pada akhirnya blastula berubah
menjadi berbeda struktur yang lebih disebut gastrula. Gastrula
dan blastopori segera berkembang membentuk tiga lapisan yang
berbeda dari sel yang semua organ tubuh dan jaringan kemudian
berkembang menjadi :
Endoderm (lapisan paling dalam), menimbulkan organ
pencernaan, paru-paru dan kandung kemih.
Mesoderm {lapisan tengah), menimbulkan otot-otot,
tulang dan system darah.
Ektoderm (lapisan luar sel), menimbulkan system saraf
dan kulit.
Pada manusia, embrio seperti bola membagi sel dari saat
zigot implant itu sendiri di rahim dinding sampai akhir minggu
kedelapan setelah pembuahan. Pada minggu kedelapan, perkembangan
manusia ini di sebut janin. Embrio di banyak spesies sering
terlihat mirip satu sama lain dalam tahap perkembangan awal.
Alasan ini adalah karena kesamaan spesies memiliki sejarah
evolusi. Kesamaan diantara spesies ini disebut homolog struktur,
yaitu struktur yang memiliki fungsi yang sama atau serupa dan
mekanisme memiliki berevolusi dari satu nenek moyang.
2. Mengapa Malpighi hidup 1600 tahun kemudian setelah
Ariestoteles dan 60 tahun kemudian setelah William Harvey
sampai pada kesimpulan bahwa di dalam sel telur terdapat
miniature hewan dewasanya yang disebut Hormonkuli (Teori
Preformasi). Jelaskan !
Studi tentang embriologi ilmu yang berhubungan dengan
pembentukan dan pengembangan embrio dan janin. Orang dahulu
percaya bahwa organisme baru bisa timbul melalui reproduksi
seksual, reproduksi aseksual atau generasi spontan. Pada awal
abad keenam B.C, dokter Yunani dan filsuf menyarankan mengguakan
telur ayam sebagai cara unuk menyelidiki embriologi. Aristoteles
(384-322 ) menggambarkan dua model historis penting yangdikenal
sebagai Preformasi dan epigenesis. Menurut teori preformationist,
embrio atau miniatur individu berkembang dalam telur ibu atau air
mani ayah dan mulai berkembang saat dirangsang. Aristoteles
percaya bahwa embrio pada dasarnya dibentuk oleh koagulasi dalam
rahim segera setelah kawin ketika prinsip jantan bertindak pada
substansi bahan yang disediakan oleh betina. Sedangkan, William
Harvey(1578-1657) menggunakan rusa yang dikawinkan dan membedah
rahim dan mencari embrio didalam tubuh rusa betina. Harvey tidak
dapat menemukan tanda-tanda embrio berkembang di dalam rahim
sampai sekitar enam atau tujuh minggu setelah perkawinan itu
terjadi. Selain eksperimen pada Rusa, Harvey melakukan studi
sistematis dari perkembangan telur ayam. Hasil pengamatannya
menyakinkan bahwa generasi berjalan dengan epigenesist yaitu
penambahan secara bertahap perkembangan. Namun demikian banyak
pengikut Harvey menolak epigenesist dan beralih ke teori
Preformasi. Begitu pula dengan Marcello Malpighi (1628-1694) dan
Jan Swammerdam (1637-1680) dua ahli yang melakukan pengamatan
dengan menggunakan mikoskop untuk mendukung teori preformasi.
Teori Preformasi
Teori preformasi mengemukakan bahwa makhluk hidup telah
dibentuk secara lengkap dalam bentuk miniature didalam sel gamet
(sperma atau telur). Teori yang mengemukakan bahwa di dalam ovum
atau sperma terdapat benih yang berbentuk sempurna, dengan ukuran
yang sangat kecil yang akan menjadi besar sehingga bentuknya
nyata selama perkembangan. Teori ini terbagi menjadi 2 aliran
yaitu teori spermis (animaculisme) dan teori ovulisme. Teori
spermis menyatakan bahwa di dalam sperma sudah ada bentuk
organisme yang disebut "Homunkulus" yang akan diberi makan oleh
ovum, jika sperma bersatu dengan ovum homukulus akan berkembang
menjadi organisme baru. Teori ovulisme menyatakan bahwa di dalam
ovum ada bentuk organisme, organisme tersebut akan berkembang
bila ada cairan seminal plasma.
Penganut teori preformasi pecah menjadi dua aliran yaitu aliran
spermatik atau spermis dan aliran ovulist atau ovist. Aliran
spermis beranggapan bahwa miniature tersebut berada didalam
sperma, sedangkan telur hanya berperan sebagai medium nutritive
saja agar miniature dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Hart-soekert (1964) menyebut makhluk miniature tersebut dengan
nama Homunculus. Aliran ovulist beranggapan bahwa makhluk
miniature yang dimaksud terdapat didalam sel telur, jadi peran
sperma hanya sebagai perangsang saja agar makhluk kecil tersebut
dapat tumbuh menjadi besar.
3. Siapakah Bapak Embriologi Moderen, Siapa pula Bapak Perintis
Embriologi Hewan dan Siapa Yang Memberi Nama Spermatozon pada
Sel Gamet Jantan ?
Bapak Embriologi Moderen yaitu Hans
Spemann (Stuttgart, 27 Juni 1869 - Freiburg
im Breisgau, 9 September 1941) ialah seorang
embriolog Jerman yang menjadi salah satu
pelopor embriologi modern, dan merupakan
salah satu dari 2 embriolog yang pernah
dianugerahi Penghargaan Nobel. Studinya
berfokus pada diferensiasi sel embrio selama pertumbuhan
organisme. Spemann, dididik di Universitas Heidelberg dan München
sebelum menerima gelar doktor dalam botani, zoologi, dan fisika
di Lembaga Zoologi Universitas Würzburg pada tahun 1895.
Ketertarikan Spemann dengan embryologi tidaklah bermula hingga
setelah tahun pendidikannya, ketika selama musim dingin tahun
1896 ia membaca buku Plasma Kuman: Teori Pewarisan karya August
Weismann saat ia berada di sebuah sanatorium untuk menyembuhkan
tuberkulosis yang dideritanya. Embrio (bahasa Yunani: έμβρυον)
adalah sebuah eukariota diploid multisel dalam tahap paling awal
dari perkembangan. Dalam organisme yang berkembang biak secara
seksual, ketika satu sel sperma membuahi ovum, hasilnya adalah
satu sel yang disebut zigot yang memiliki seluruh DNA dari kedua
orang tuanya. Dalam tumbuhan, hewan, dan beberapa protista, zigot
akan mulai membelah oleh mitosis untuk menghasilkan organisme
multiselular. Hasil dari proses ini disebut embrio. Pada manusia,
terbentuk embrio (mudigah) antara umur 3-5 minggu masa kehamilan
dan sudah tampak rancangan bentuk alat-alat tubuh. Pada hewan,
perkembangan zigot menjadi embrio terjadi melalui tahapan yang
dikenal sebagai blastula, gastrula, dan organogenesis. Pada
tumbuhan, istilah embrio hanya dipakai untuk tumbuhan kecil yang
terbentuk dalam biji yang berada dalam keadaan dormansi, menunggu
kondisi lingkungan yang tepat untuk berkecambah.
Pada tahun 1902, Spemann, yang dengan cerdik menggunakan
sehelai rambut sebagai simpul, berhasil memecahkan sel dari
embrio salamander 2 sel, dan mendapatkan salamander normal dari
tiap sel. Karyanya membantah teori Weismann bahwa sel kehilangan
informasi genetik ketika berdiri sendiri. Di tahun yang sama,
Spemann menyimpulkan di awal bahwa dalam tahap tertentu
pertumbuhan, yang disebut determinasi, sel embrio akan
berdiferensiasi. Pada akhir tahun 1920-an Spemann melanjutkan
karyanya dengan salamander. Ia memindahkan nukleus embrio dengan
16 sel ke sel embrio salamander tunggal yang tanpa nukleus. Sel
itu menyedot nukleus dan berkembang menjadi salamander normal.
Dengan proses ini, Spemann menyempurnakan salah satu eksperimen
kloning pertama menggunakan metode transfer nuklir. Dengan
karyanya yang terbit tahun 1938 yang berjudul Pertumbuhan dan
Induksi Embrio, Spemann mengajukan "eksperimen fantastik" atas
pengkloningan organisme dari sel terdiferensiasi maupun dewasa
menggunakan metode transfer nuklir. Selama masa ini, Spemann tak
memiliki teknologi untuk menyempurnakan pandangannya, dan kloning
yang
diajukannya tak selesai hingga keberhasilan Robert Briggs dan
Thomas J. King pada tahun 1952. Kloning dalam biologi adalah
proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama
(populasi) yang identik secara genetik. Kloning merupakan proses
reproduksi aseksual yang biasa terjadi di alam dan dialami oleh
banyak bakteria, serangga, atau tumbuhan. Dalam bioteknologi,
kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia
untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau
organisme. Arti lain kloning digunakan pula di luar ilmu-ilmu
hayati. Kata ini diturunkan dari kata clone atau clon, dalam
bahasa Inggris, yang juga dibentuk dari kata bahasa Yunani,
κλῶνος ("klonos") yang berarti "cabang" atau "ranting", merujuk
pada penggunaan pertama dalam bidang hortikultura sebagai bahan
tanam dalam perbanyakan vegetatif. Pada tahun 1935, Spemann
dianugerahi Nobel Kedokteran untuk efek organiser, kasus di mana
salah satu bagian embrio, ketika dicangkoqkan ke daerah embrio
lain menyebabkan perubahan pada jaringan sekitarnya. Di samping
penemuan embriologinya yang berpengaruh, kekerasan Spemann yang
alih-alih dalam pembuatan peralatan laboratorium yang tepat
menimbulkan sejumlah kemajuan dalam peralatan bedah mikro semasa
hidupnya.
4. Salah Kegunaan Mempelajari Embriologi Hewan Ialah Membantu
Program KB (keluarga Berencana). Jelaskan !
Seperti yang telah diketahui Embriologi adalah ilmu yang
mempelajari seluruh proses tumbuh dan berkembangnya telur yang
telah dibuahi. Sehingga, Embriologi hanya mempelajari proses
tumbuh dan berkembangnya telur yang dibuahi sampai suatu kondisi
serupa stadium dewasa yaitu foetus siap lahir pada hewan tingkat
tinggi dan telur yang siap menetas. Ilmu yang mempeljari tentang
perkembangan embrio dari pembuahan sel telur ke tahap janin ini
memiliki salah satu kegunaan dalam membantu program KB karena :
1. Memberikan pengertian tentang organ dan jaringan yang
berbeda, berkembang dari suatu sel tunggal (zigot) kepada
orang tua.
2. Membantu mengungkapkan rahasia keturunan, penentuan sekuel
sehingga memberikan pilihan bagi keluarga untuk memilih
memiliki 2 keturunan (anak) berikutnya saja.
3. Membantu memberikan gambaran perkembangan lapisan-lapisan
yang berhubungan dengan fetus dan ibu dalam masa mengandung.
4. Membantu memberikan gambaran adanya struktur yang rudimenter
dalam suatu perkembangan bagi calaon orang tua.
5. Membantu memberikan gambaran mengenai perkembangan normal dan
perkembangan abnormal janin pada orang tua.
Dengan demikian maka program KB (Keluaraga Berencana) juga
dapat berhasil untuk mengoptimalkan penurunan grafik (angka)
kenaikan penduduk di Negara Indonesia.
5. Apa yang anda ketahui tentang :
A. Fetus
Janin (en:fetus, foetus, fœtus,
faetus, fætus) adalah mamalia yang
berkembang setelah fase embrio dan
sebelum kelahiran. Dalam bahasa Latin, fetus secara harfiah dapat
diartikan "berisi bibit muda, mengandung". Pada manusia, janin
berkembang pada akhir minggu kedelapan kehamilan, sewaktu
struktur utama dan sistem organ terbentuk, hingga kelahiran.
Janin disebut juga Calon Bayi. Masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin, adalah kira-kira 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan
dibagi menjadi tiga triwulan, triwulan I dimulai dari konsepsi
sampai 12 minggu, triwulan II dari 12 sampai 28 minggu dan
triwulan III dari 28 sampai 40 minggu. Kehamilan terhitung dari
hari pertama haid terakhir. Pada Minggu ke-12/ Bulan ke-3.
Embrio menjadi janin. Denyut jantung terlihat pada USG. Mulai ada
gerakan. Sudah ada pusat tulang, kuku, ginjal mulai memproduksi
urin.
Ilmu pengetahuan modern telah menetapkan bahwa tanda pertama
adanya otot tampak pada minggu ketujuh. Ini akibat dari
kondensasi sel mesenchymal di pusat anggota badan atas atau
bawah. Pada janin, sumber sel-sel adalah sel-sel pertengahan
(mesodermis) yang berasal dari pusat saraf tubuh yang berpindah
dari pusat saraf tubuh menuju puncak anggota badan.
Dari paparan di atas, terlihat jelas bahwa pembentukan
tulang lebih dulu dari pembentukan otot atau urat. Kemudian otot
dan urat membungkus tulang.
Gambar Perkembangan Janin dalam Kandungan
Waktu Gambar Keterangan
Minggu
1
Jika sel sperma menembus dan
bertemu sel telur maka dia
akan memupuknya dan tumbuh.
Hal ini dikenal sebagai
konsepsi. Pada saat ini,
susunan genetik selesai,
termasuk jenis kelamin bayi.
Dalam waktu sekitar tiga
hari setelah pembuahan,
telur yang dibuahi, akan
menyebar dengan cepat
menjadi sel yang banyak,
melewati tuba fallopi ke
dalam rahim, di mana melekat
ke dinding rahim. Plasenta,
yang akan memelihara bayi,
juga mulai terbentuk
Minggu
4
Pada titik ini, perkembangan
pada struktur pembentukan
wajah dan leher berlangsung
selesai dan menjadi jelas.
Jantung dan pembuluh darah
mulai berkembang. Begitu
pula Paru paru, perut dan
hati juga ikut berkembang.
Tes kehamilan yang dilakukan
dirumah sendiri yang
biasanya menggunakan
Testpack menunjukkan nilai
positive.
Minggu
8
Bayi itu sekarang mempunyai
ukuran lebih dari setengah
inci. Kelopak mata dan
telinga terbentuk, dan ujung
hidung terlihat. Lengan dan
kakinya terbentuk dengan
baik. Jari tangan dan kaki
tumbuh lebih panjang dan
lebih jelas.
Minggu
12
Janin berukuran sekitar 2
inci dan mulai membuat
gerakan sendiri. Anda
mungkin mulai merasakan
bagian atas rahim di atas
tulang kemaluan. Dokter Anda
mungkin akan mendengar detak
jantung bayi dengan alat
khusus.
Minggu
16
Janin sekarang berukuran
sekitar 4,3-4,6 inci dan
beratnya sekitar 3,5 ons.
Bagian atas rahim anda akan
mulai merasakan sekitar 3
inci di bawah pusar. Mata
bayi bisa berkedip, jantung
dan pembuluh darah terbentuk
sempurna. Jari bayi dan jari
kaki mulai terbentuk
perlahan.
Minggu
20
Bayi itu memiliki berat
sekitar 10 ons dan mempunyai
panjang sekitar 6 inchi.
Rahim Anda akan berada pada
tingkat pusar. Bayi bisa
mengisap ibu jari, menguap,
peregangan, dan membuat raut
wajah. Anda akan merasakan
gerakan bayi Anda.
USG
USG umumnya dilakukan untuk
semua wanita hamil pada 20
minggu kehamilan. Selama USG
ini, dokter akan
mengkonfirmasi bahwa
plasenta sehat dan terpasang
normal dan bahwa bayi Anda
berkembang dengan baik dalam
rahim. Detak jantung bayi
dan gerakan tubuhnya,
lengan, dan kaki juga dapat
dilihat pada USG. Jenis
kelamin bayi biasanya dapat
ditentukan pada 20 minggu.
Seperti yang anda lihat
disini adalah USG 2D (inset)
dikontraskan dengan USG 4D.
Minggu
24
Janin beratnya sekitar 14
ons sekarang. Janin mampu
menanggapi suara dengan
menggerakkan atau
meningkatkan denyut nadi.
Anda mungkin melihat gerakan
menyentak jika cegukan.
Dengan telinga bagian dalam
sepenuhnya dikembangkan, dan
anda mungkin dapat merasakan
pergerakan bayi menjadi
terbalik dan berputar dalam
kandungan.
Minggu
28
Janin memiliki berat sekitar
2 pon 6 ons. Ada kesempatan
bagus untuk bertahan hidup
jika bayi Anda lahir
prematur sekarang. Tanyakan
kepada dokter tentang tanda-
tanda peringatan persalinan
prematur. Anda bisa ikut
kursus dalam proses suatu
kelompok Kelas Melahirkan.
Dalam kelas melahirkan
tersebut akan mempersiapkan
Anda dalam proses
melahirkan, termasuk tenaga
kerja dan pengiriman dan
pengasuhan bayi baru lahir.
Minggu
36
Bayi berbeda dalam ukuran,
tergantung pada banyak
faktor (seperti jenis
kelamin, jumlah bayi yang
sedang dikandung, dan berat
badan orang tua), sehingga
tingkat keseluruhan
pertumbuhan bayi sama
pentingnya dengan ukuran
sebenarnya. Rata-rata, ini
memiliki panjang 18,5 inci
dan beratnya mendekati 6
kilogram. Otak telah
berkembang pesat. Paru-paru
hampir sepenuhnya
dikembangkan. Kepala
biasanya diposisikan ke
dalam panggul sekarang.
Sebuahproses kehamilan
dianggap telah selesai pada
minggu ke 37..!
Lahir
Tanggal jatuh tempo Seorang
ibu menandai akhir minggu
ke-40 nya. Sebuah kehamilan
dimulai dengan implantasi
dan tanggal kelahiran dapat
dihitung dengan menggunakan
hari pertama periode
menstruasi terakhir.
Berdasarkan hal ini,
kehamilan dapat berlangsung
antara 38 dan 42 minggu
dengan proses panjang selama
40 minggu. Beberapa kejadian
juga sering disebutkan bahwa
proses kehamilan mencapai 42
minggu. Untuk alasan
keamanan, sebagian besar
dokter mengatakan 42 minggu
pada proses kehamilannya
dengan menginduksi
persalinan.
B. Teratologi
Teratologi merupakan cabang dari ilmu embriologi yang khusus
mempelajari tentang akibat, mekanisme dan manifestasi embrionik
yang cacat (abnormal). Bentuk embriotoksik ini ditentukan oleh
jenis senyawa, dosis dan waktu penggunaannya selama kehamilan.
Selain senyawa kimia, faktor lain yang menimbulkan teratogen
adalah kekurangan gizi, radiasi kimia, infeksi virus,
hipervitamin, ketidakseimbangan hormonal, genetik dan berbagai
kondisi stres (Hartati, 2007).
Beberapa jenis anomali menurut Hartati (2007) antara lain :
1. Malformasi
Terjadi selama pembentukan struktur (organogenesis). Malformasi
dapat disebabkan faktor lingkungan dan genetik. Kebanyakan
malformasi berawal dari minggu ketiga sampai minggu kedelapan
kehamilan. Anomali ini dapat menyebabkan hilangnya sebagian atau
seluruh struktur organ dan/atau perubahan-perubahan konfigurasi
normal.
2. Disrupsi
Mengakibatkan perubahan morfologi struktur organ setelah
pembentukannya. Penyebabnya adalah proses-proses yang merusak,
seperti kecelakan pada pembuluh darah yang menyebabkan atresia
usus dan cacat yang ditimbulkan pita amnion.
3. Deformasi
Disebabkan oleh gaya-gaya mekanik dalam jangka waktu yang lama.
Deformasi sering kali mengenai sistem kerangka otot. Anomali ini
dapat sembuh setelah lahir.
4. Sindrom
Sekelompok cacat yang terjadi secara bersamaan, memiliki etiologi
yang spesifik dan sama. Istilah ini menunjukkan telah dibuat
sebuah diagnosis dan risiko terjadinya kembali telah diketahui.
Menurut Hartati (2007), ada juga kelainan yang disebabkan
oleh teratogen. Teratogen penyebab kelainan kongenital :
1. Agen infeksi (co. : Virus rubella, sitomegalovirus, virus
herpes simpleks, HIV, sifilis)
2. Agen fisik (co. : sinar X, hipertermia)
3. Agen kimia (co. : talidomid, asam valproat, fenitoin,
amfetamin, alkohol, merkuri, kokain)
4. Hormon (co. : agen androgenik, dietilstilbestrol (DES),
diabetes gestational (diabetes ibu).
C. Teori Epigenesis
Teori ini menyatakan, bahwa dalam Teori Epigenesis
menyatakan bahwa perkembangan awal embrio ayam didahului oleh
bentuk global (sel-sel) di dalam telur, kemudian menyusun diri
membentuk susunan embrio yang komplek. Yang memperkenalkan teori
ini ialah Caspar Friedrich Wolff (1733 – 1794) Ia mendasarkan
teorinya kepada penelitian embriologi. Katanya teori preformasi
tak bisa diakui, karena terbukti usus ayam tidak terbentuk
berupa tabung yang sudah jadi, tapi mula-mula berupa lipatan dari
lapisan gepeng yang masih suatu jaringan pada awal pengeraman. Ia
menulis teorinya dalam bukunya yang berjudul “Theoria
Generationis”.
D. Telur Indeterminant Cleavage
Periode Perkembangan Embrio
Periode Embrio / organogenesis merupakan suatu periodeketika sel-sel berada dalam proses pembentukan organ-organspesifik dalam tubuh embrio. Merupakan periode dimulainyaimplantasi sampai saat dimulainya pembentukan organ tubuh bagiandalam. Pada sapi berkisar hari ke 12-45, kucing 6-24, dan kuda12-50 setelah fertilisasi. Selama periode ini akan terbentuklamina germinativa selaput embrionik dan organ tubuh (Toelihere,1979). Periode perkembangan embrio adalah sebagaiberikut:
a. Periode Persiapan
Kedua parent disiapkan untuk melakukan perkawinan. Gametmengalami proses pematangan sehingga mampu melakukan pembuahan.
b. Periode Pembuahan
Kedua parent kawin, gamet melakukan perjalanan ke tempatpembuahan, kemudian kedua jenis gamet pun melakukan pembuahan.
c. Periode Pertumbuhan Awal
Pertumbuhan sejak zigot mengalami pembelahan berulang kali sampaisaat embrio memiliki bentuk primitif yaitu bentuk dan susunantubuh embrio masih sederhana dan kasar.
Tingkat Pembelahan
Cleavage atau disebut juga segmentasi terjadi setelah pembuahan.
Zigot membelah berulang kali samapai terdiri dari berpuluh sel
kecil yang disebut blastomere. Pembelahan itu bisa meliputi
seluruh bagian, bisa pula hanya pada sebagian kecil zigot. Pada
umumnya pembelahan itu secara mitosis. Pada akhir pembelahan akan
terbentuk morula yang masif, dalamnya tidak berongga. Ø
pembelahan yang dimaksud adalah pembelahan zigot menjadi
blastomere
Ø pembelahan bisa seluruh bagian dan sebagian kecil zigot
Ø pembelahan pada umumnya terjadi secara mitosis
Ø sewaktu-waktu disertai pembelahan inti
Bidang pembelahan
Ø bidang meridian: pembelahan melewati poros kutub animal dan
vegetal
Ø bidang vertikal: pembalahan lewat secara tegak dari kutub animal
ke kutub vegetal
Ø bidang ekuator: pembalahan tegak lurus terhadap poros kutub
animal dan kutub vegetal dan pertengahan antara dua kutub
Ø bidang latitudinal: pembalahan sejajar dengan bidang ekuator
Sifat pembelahan
1. Daerah deutoplasma yang padat (lapisan yolk) sukar
dilewati pembelahan. Pembelahan hanya berlangsung di daerah
Germinal disc pada telur megalecithal
2. Bidang ekuator serat gelendong tiap pembelahan selalu
terdapat di pertengahan dan tegak lurus pada poros
3. Setelah pembelahan, kedua sel anak yang terjadi sama besar
Macam-macam pembelahan
1. Holoblastik
Yaitu pembelahan mengenai seluruh daerah zigot terdapat pada
telur homolecithal dan mediolecithal. Ada 2 jenis pembelahan
holoblastik:
A. holoblastik teratur: pembelahan berlangsung secara teratur
dilihat dari bidang pembelahan dan waktu tahap-tahap pembelahan.
Contoh: pada asterias, anura.
Ø pembelahan ke-1 lewat bidang meridian
Ø kembelahan ke-2 lewat bidang meridian tegaklurus bidang
pembelahan 1 menjadi 4 sel
Ø pembelahan ke-3 lewat bidang latitudinal sedikit diatas bidang
ekuator. Terbentuk 8 sel: 4 sel micromere dan 4 macromere
Ø pembelahan ke-4 lewat bidang meridian yang serentak. Terbentuk
16 sel: 8 sel micromere dan 8 sel macromere
Ø pembelahan ke-5 lewat bidang latitudinal, atas dan bawah bidang
ekuator secara serentak. Terbentuk balstomereyang terdiri dari 32
sel
Ø pembelahan ke-6 lewat bidang meridian, serentak untuk semua sel
sehingga terbentuk 64 sel
Ø pembelahan ke-7 dan ke-8 sukar diikuti. Terdapat gumpalan-
gumpalan sel yang membesar sekitar 70 sel. Berbentuk seperti buah
pir yang disebut morula
Ø morula pada katak tidak jelas adanya balstomere karena banyak
sel dan secara berangsur terbentuk rongga dibagian tengah embrio
yang makin besar. Rongga ini berisi cairan
B. Holoblastik tak teratur: bidang dan waktu tahap-tahap
pembelahan tak sama dan tak serentak pada berbagai daerah zigot.
Contoh pada mammalia
Ø terdapat pada eutheria seperti kelinci, babi, kera, manusia
Ø pembelahan ke-1, lewat bidang latitudinal, sedikit diatas
bidang ekuator. Zigot berubah menjadi 2 sel
Ø pembelahan ke-2, lewat bidang meridian tapi hanya berlangsung
pada macromere kutub vegetal hingga terbentuk 3 sel. Terbentuk
tingkat 4 sel
Ø pembelahan ke-3, berlasnging pada salah satu macromere
terbentuk tingkat 5 sel
Ø pembelahan ke-4, berlangsung di sel tetangga, terbentu tingkat
6 sel.
Ø pembelahan ke-5, berlangsung di micromere sehingga terbentuk
tingkat 7 sel
Ø pembelahan ke-6, berlangsung di sel tetangga di micromere
sehingga terbentuk tingkat 8 sel
Ø pembelahan selanjutnya terbentu blastomere sekitar 60-70 sel,
sehingga terbentuk gumpalan masif yang disebut morula
2. Meroblastik
Yaitu pembelahan yang hanya pada sebagian zigot, yakni di daerah
germinal. Terdapat pada telur megalecithal
Ø misalnya terjadi pada telur ayam
Ø pembelahan ke-1 lewat bidang meridian: terjadi ketika telur
mencapai bagain distal tuba, 5 jam setelah pembuahan
Ø pembelahan 2 lewat bidang meridian tegak lurus pada bidang
pembelahan 1
Ø pembelahan 3 lewat bidang vertikal, melintang bidang meridian
pembelahan 1
Ø pembelahan 4 lewat bidang vertikal melintang bidang pembelahan
meridian pembelahan 2
Terbentuklah tumpukan sel di daerah germinal disc yang terdiri
dari sekitar 8 sel ditengah, 12 sel dipinggir. Sampai pada
tingkat morula yakni ketika daerah germinal disc yang mengalami
pembelahan belum membentuk cfelah dengan yolk didalamnya
Pembelahan lewat bidang latitudinal/horizontal terjadi bagi sel-
sel tengah, pembentukan dari tingkat 16 sel, 32 sel, 60 sel dan
100 sel. Embrio mengandung:
1) sel-sel tengah, akan mengalami pembelahan secara mitosis
sampai 64 sel, 3 lapis
2) celah horizontal/rongga, pemeblahan persis dibawah sel
tengah
3) sel-sel pinggir terletak dipinggir germinal disc
4) syncytium, menghubungkan daerah sel-sel pinggiran dengan
yolk dibawah
3. Peralihan
Peralihan yaitu pembelahan perantara holoblastik dan meroblastik:
pembelahan yang tidak seluruhnya mencapai ujung daerah kutub
vegetal. Terdapat pada telur megalecithal yang lapisan yolknya
tebal, misalnya pada ganoid dan dipnoi
E. Sel Kanker
Puru ayal atau kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit
yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan
kemampuan sel untuk :
Tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas
normal)
Menyerang jaringan biologis di dekatnya.
Bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi
darah atau sistem limfatik, disebut metastasis.
Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor
jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa
tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan
dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut
onkologi. Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda,
bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya
metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan
mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah
didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi,
atau radiasi. Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker
adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel
yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk
menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan
langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan
migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang
tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan
mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa buah
mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel
kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia
maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara
spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline). Tumor
(bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak
normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau
"jinak" (tidak bersifat kanker).
Tumor (bahasa latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan
yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker)
atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang
mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker
dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh
darah ke organ lain.
Perbedaan Tumor dan Kanker
Tumor adalah benjolan atau pembengkakan, jadi setiap
benjolan yang abnormal pada tubuh kita bisa disebut tumor, tanpa
membedakan apakah jinak atau ganas. Tetapi secara awam, tumor
berarti pertumbuhan sel-sel yang bersifat jinak. Tumor tidak
menyebar, tumor bertumbuh di satu tempat dan terus membesar. Di
lain pihak, kanker berarti pertumbuhan abnormal sel-sel yang
bersifat ganas, invasif, merusak jaringan sekitar, menyebar dan
tumbuh dengan cepat.
Perbedaan Kanker dan Tumor
Klasifikasi
Perkembangan Sel Normal menjadi Sel Kanker
Pada umumnya, kanker dirujuk
berdasarkan jenis organ atau sel
tempat terjadinya. Sebagai
contoh, kanker yang bermula pada
usus besar dirujuk sebagai
kanker usus besar, sedangkan
kanker yang terjadi pada sel
basal dari kulit dirujuk sebagai
karsinoma sel basal. Klasifikasi kanker kemudian dilakukan pada
kategori yang lebih umum, misalnya: Karsinoma, merupakan kanker
yang terjadi pada jaringan epitel, seperti kulit atau jaringan
yang menyelubungi organ tubuh, misalnya organ pada sistem
pencernaan atau kelenjar. Contoh meliputi kanker kulit, karsinoma
serviks, karsinoma anal, kanker esofageal, karsinoma
hepatoselular, kanker laringeal, hipernefroma, kanker lambung,
kanker testiskular dan kanker tiroid.
Sarkoma, merupakan kanker yang terjadi pada tulang seperti
osteosarkoma, tulang rawan seperti kondrosarkoma, jaringan
otot seperti rabdomiosarcoma, jaringan adiposa, pembuluh
darah dan jaringan penghantar atau pendukung lainnya.
Leukemia, merupakan kanker yang terjadi akibat tidak
matangnya sel darah yang berkembang di dalam sumsum tulang
dan memiliki kecenderungan untuk berakumulasi di dalam
sirkulasi darah.
Limfoma, merupakan kanker yang timbul dari nodus limfa dan
jaringan dalam sistem kekebalan tubuh
Patofisiologi
Kanker adalah kelas penyakit beragam yang sangat berbeda
dalam hal penyebab dan biologisnya. Setiap organisme, bahkan
tumbuhan, bisa terkena kanker. Hampir semua kanker yang dikenal
muncul secara bertahap, saat kecacatan bertumpuk di dalam sel
kanker dan sel anak-anaknya (lihat bagian mekanisme untuk jenis
cacat yang umum).
Setiap hal yang bereplikasi memiliki kemungkinan cacat
(mutasi). Kecuali jika pencegahan dan perbaikan kecatatan
ditangani dengan baik, kecacatan itu akan tetap ada, dan mungkin
diwariskan ke sel anang/(daughter cell). Biasanya, tubuh
melakukan penjagaan terhadap kanker dengan berbagai metoda,
seperti apoptosis, molekul pembantu (beberapa polimerase DNA),
penuaan/(senescence), dan lain-lain. Namun, metoda koreksi-
kecatatan ini sering kali gagal, terutama di dalam lingkungan
yang membuat kecatatan lebih mungkin untuk muncul dan menyebar.
Sebagai contohnya, lingkungan tersebut mengandung bahan-bahan
yang merusak, disebut dengan bahan karsinogen, cedera berkala
(fisik, panas, dan lain-lain), atau lingkungan yang membuat sel
tidak mungkin bertahan, seperti hipoksia. Karena itu, kanker
adalah penyakit progresif, dan berbagai kecacatan progresif ini
perlahan berakumulasi hingga sel mulai bertindak berkebalikan
dengan fungsi seharusnya di dalam organisme. Kecacatan sel,
sebagai penyebab kanker, biasanya bisa memperkuat dirinya sendiri
(self-amplifying), pada akhirnya akan berlipat ganda secara
eksponensial. Sebagai contohnya :
Mutasi dalam perlengkapan perbaikan-kecacatan bisa
menyebabkan sel dan sel anangnya mengakumulasikan kecacatan
dengan lebih cepat.
Mutasi dalam perlengkapan pembuat sinyal (endokrin) bisa
mengirimkan sinyal penyebab-kecacatan kepada sel di
sekitarnya.
Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi neoplastik, membuat sel
bermigrasi dan dan merusak sel yang lebih sehat.
Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi kekal (immortal), lihat
telomeres, membuat sel rusak bisa membuat sel sehat rusak
selamanya.
Pembentukan sel kanker
Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal
menjadi sel kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia.
Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan
bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan. Displasia merupakan
kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya
terlihat adanya perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini
ukuran nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan tidak
ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel
pada jaringan. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang
sudah berproliferasi secara tidak normal dan memiliki sifat
invasif. Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan
kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol
pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah
sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering
diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen.
Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun
diwariskan (mutasi germline). Kelainan siklus sel, antara lain
terjadi saat:
Perpindahan Fase G1 Menuju Fase S. siklus sel terjadi tanpa
disertai dengan aktivasi faktor transkripsi. Pencerap hormon
tiroid beta1 (TRbeta1) merupakan faktor transkripsi yang
diaktivasi oleh hormon T3 dan berfungsi sebagai supresor
tumor dan gangguan gen THRB yang sering ditemukan pada
kanker.
Siklus sel terjadi dengan kerusakan DNA yang tidak
terpulihkan.
Translokasi posisi kromosom yang sering ditemukan pada
kanker sel darah putih seperti leukimia atau limfoma, atau
hilangnya sebagian DNA pada domain tertentu pada kromosom.
Pada leukimia mielogenus kronis, 95% penderita mengalami
translokasi kromosom 9 dan 22, yang disebut kromosom
filadelfia.
Karsinogenesis pada manusia adalah sebuah proses berjenjang
sebagai akibat paparan karsinogen yang sering dijumpai dalam
lingkungan, sepanjang hidup, baik melalui konsumsi, maupun
infeksi. Terdapat empat jenjang karsinogenesis: Inisiasi Tumor,
Promosi Tumor, Konversi Malignan dan Progresi Tumor.
Faktor risiko
Kanker adalah penyakit yang 90-95% kasusnya disebabkan
faktor lingkungan dan 5-10% karena faktor genetik. Faktor
lingkungan yang biasanya mengarahkan kepada kematian akibat
kanker adalah tembakau (25-30%), diet dan obesitas (30-35 %),
infeksi (15-20%), radiasi, stres, kurangnya aktivitas fisik,
polutan lingkungan.
Radiasi Ionisasi
Sumber-sumber radiasi ionisasi, seperti gas radon, bisa
menyebabkan kanker. Keterpaparan terus-menerus terhadap radiasi
ultraviolet dari matahari bisa menyebabkan melanoma dan beberapa
penyakit kulit yang berbahaya. Diperkirakan 2% dari penyakit
kanker di masa yang akan datang dikarenakan CT Scan di saat ini.
Radiasi dari frekuensi radio tak berion dari telepon seluler dan
sumber-sumber radio frekuensi yang serupa juga dianggap sebagai
penyebab kanker, tetapi saat ini sangat sedikit bukti kuat yang
mendukung keterkaitan ini.
Infeksi
Beberapa kanker bisa disebabkan infeksi. Ini bukan saja
berlaku pada binatang-binatang seperti burung, tetapi juga pada
manusia. Virus-virus ini berperan hingga 20% terhadap
terjangkitnya kanker pada manusia di seluruh dunia.. Virus-virus
ini termasuk papillomavirus pada manusia (kanker serviks),
poliomavirus pada manusia (mesothelioma, tumor otak), virus
Epstein-Barr (penyakit limfoproliferatif sel-B dan kanker
nasofaring), virus herpes penyebab sarcoma Kaposi (Sarcoma Kaposi
dan efusi limfoma primer), virus-virus hepatitis B dan hepatitis
C (kanker hati), virus-1 leukemia sel T pada manusis (leukemia
sel T), dan helicobacter pylori (kanker lambung). Data ekperimen
dan epidemiologis menyatakan peran kausatif untuk virus dan virus
tampaknya menjadi faktor risiko kedua paling penting dalam
perkembangan kanker pada manusia, yang hanya dilampaui oleh
penggunaan tembakau. Jenis tumor yang ditimbulkan virus dapat
dibagi menjadi dua, jenis yang bertransformasi secara akut dan
bertransformasi secara perlahan. Pada virus yang bertransformasi secara
akut, virus tersebut membawa onkogen yang terlalu aktif yang
disebut onkogen-viral (v-onc), dan virus yang terinfeksi
bertransformasi segera setelah v-onc terlihat. Kebalikannya, pada
virus yang bertransformasi secara perlahan, genome virus
dimasukkan di dekat onkogen-proto di dalam genom induk.
Ketidakseimbangan Metabolisme
Senyawa formaldehid yang disintesis di dalam tubuh,
seringkali terbentuk dari lintasan metabolisme senyawa
xenobiotik, dapat membentuk ikatan kovalen dengan DNA, atau
mengikat pada serum albumin dan gugus valina dari hemoglobin, dan
menginduksi lintasan karsinogenesis.
Ketidakseimbangan Hormonal
Tingginya rasio plasma hormon TGF-β, yang merupakan
regulator pada proses penyembuhan luka, akan meningkatkan
produksi ROS pada fibroblas, serta diferensiasi fibroblas menuju
fenotipe miofibroblas
Keturunan
Keturunan (genetik) merupakan salah satu faktor penting
dalam pembentukan kanker. Adanya faktor genetik dalam pembentukan
kanker ini terjadi karena salah penyebab kanker adalah mutasi DNA
yang memang diturunkan dari orangtua kepada anaknya, akan tetapi
tidak semua jenis kanker dapat diturunkan. hal tersebut
dipengaruhi oleh letak mutasi pada DNA yang dialami dan juga
genotipe dari mutasi yang terjadi.
Letak kerusakan DNA yang dialami
Ada 2 macam letak mutasi yang memicu terbentuknya kanker,
yaitu mutasi pada gen-gen onkogen dan mutasi pada gen-gen
pensupresi tumor. mutasi pada gen pensupresi tumor lah yang
biasanya memicu penurunan kanker. hal tersebut disebabkan karena
zigot yang mengalami mutasi pada gen onkogen biasanya tidak dapat
bertahan hidup sehingga tidak dapat diturunkan.
Pencegahan agar tidak terkena Tumor dan Kanker
Untuk pencegahan tumor dan kanker, cara yang paling penting
adalah menghindari unsur karsinogen ini. Cara lainnya adalah
mengonsumsi bahan-bahan yang terbukti menghambat atau mencegah
pertumbuhan tumor atau kanker. Bahan-bahan inilah yang disebut
antitumor promoter.
a) Cara mengobati Tumor dan Kanker secara medis
Pengobatan tumor ada berbagai macam, secara umum merupakan
kombinasi antara operasi, radiasi dan kimia (kemoterapi). Tumor
jinak jika mengganggu dan memungkinkan biasanya dioperasi dan
diangkat. Dan selanjutnya kekambuhan jarang terjadi. Tumor jinak
tidak memerlukan terapi radiasi maupun kemoterapi. Berbeda dengan
tumor jinak, hanya kanker stadium sangat awal saja yang dapat
diterapi dengan operasi semata, selebihnya biasanya diterapi
kombinasi antar ketiga macam jenis terapi di atas.
Kanker dengan staging rendah umumnya dengan dioperasi
pengangkatan yang baik dan dilanjutkan dengan radiasi terhadap
kemungkinan adanya sel-sel yang tertinggal di sekitar daerah yang
dioperasi, maka dapat menyembuhkan penderita. Pada kanker yang
sudah bermetastasis, tambahan kemoterapi yang berupa obat yang
disuntikkan ke pembuluh darah dimaksudkan untuk mengejar dan
membunuh sel-sel kanker yang sudah berkeliaran ke seluruh tubuh
melalui pembuluh darah atau limfe. Dan biasanya dalam tahap
lanjut, terapi kanker hanya ditujukan paliatif yang berarti
bertujuan mempanjang usia dan meringankan gejala yang membuat
pasien menderita. Terapi paliatif tidak bertujuan menyembuhkan,
karena memang kanker sudah relatif sulit disembuhkan pada stadium
lanjut. Kapan diperlukan radiasi antara lain berdasarkan
sensitivitas jenis sel kanker terhadap radiasi. Ada beberapa sel
kanker yang memang sangat peka diradiasi dan memberikan hasil
baik seperti kanker dari sel-sel embrional (contoh testis), atau
sel-sel darah dan limfe (contoh limfoma). Tetapi ada beberapa sel
kanker yang memang kebal terhadap penyinaran. Terkadang radiasi
dilakukan sebelum operasi dengan tujuan kanker sedikit mengecil
sehingga operasi lebih mudah dengan lebih sedikit efek samping.
Permasalahan pengobatan kanker adalah kompleks, tidak semudah
yang dituliskan diatas.
b) Cara mengobati Tumor dan Kanker secara alami
Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi berbagai macam
herbal, seperti: Daun dewa (Gynura divaricata, Gynura segetum
(Lour) Merr, atau Gynura pseudochina) cukup lama dikenal sebagai
tanaman antikanker. Di beberapa daerah daun dewa dikenal dengan
nama beluntas cina, atau samsit. Menurut penelitian, secara
laboratoris ekstrak etanol daun dewa mampu menghambat
pertumbuhan tumor paru pada mencit (tikus putih kecil). Ekstrak
ini juga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. Jamur Maitake
diketahui memiliki kemampuan untuk mencegah pertumbuhan tumor
dan kanker. Maitake dalam mengobati tumor dan kanker disebabkan
adanya unsur kimia Polisakarida Beta 1.6 Glukan sebagai rantai
cabangnya. Unsur itulah yang membedakan jamur Maitake dengan
jamur-jamur lainnya yang lebih dulu dimanfaatkan sebagai
antikanker. Pada jamur tersebut, unsur kimia yang dikandung
hanya Beta 1.3. Sarang semut terbukti ampuh mengatasi sel
kanker. Sarang semut memiliki antiproliferasi. Anti proliferasi
berarti menghambat proses perbanyakan sel. Sarang semut juga
mengandung tokoferol yang berfungsi sebagai antioksidan dan
antikanker
6. Jelakan untuk apa sebenarnya sel-sel embrional selalu
membelah?
Dilihat dari segi jumlah sel, hewan dapat dibagi menjadi
Protozoa (hewan bersel satu) dan Metazoa (hewan bersel banyak).
Pada hewan bersel banyak (termasuk manusia), kumpulan sel-sel yag
memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan,
jaringan jaringan yang berbeda akan bergabung membentuk organ
tubuh, organ-organ tubuh akan bergabung membentuk sistem organ
tubuh, sistem organ tubuh akhirnya akan bergabung membentuk
organisme (hewan).
Fungsi Pembelahan Sel pada makhluk hidup
Fungsi pembelahan sel pada makhluk memiliki 2 fungsi, yaitu:
1. Fungsi pembelahan Sel pada makhluk
hidup uniseluler atau bersel tunggal
adalah sebagai cara untuk berkembang
biak. Contoh makhluk hidup yang
berkembang biak dengan membelah diri:
Protozoa, Amoeba, dll.
2. Fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup multiseluler atau
makhluk hidup bersel banyak adalah sebagai cara untuk memperbayak
sel tubuh sehingga makhluk hidup yang bersangkutan dapat tumbuh
dan berkembang.
Proses pembelahan sel merupakan cara agar sel dapat tumbuh
dan berkembang. Sel yang membelah diri disebut sel induk,
sedangkan sel hasil pembelahan diri disebut sel anak. Pada
dasarnya proses pembelahan sel terbagi menjadi 2, yaitu:
pembelahan sel secara langsung dan pembelahan sel secara tidak
langsung.
Jaringan Meristematik (Jaringan Embrional)
Jaringan embrional adalah jaringan muda yang sel-selnya
senantiasa membelah. Jaringan ini merupakan hasil pemebalahan sel
zigot. Pada tubuh manusia dan hewan vertebrata, jaringan
meristematik terdapat hanya pada bagian tertentu. Misalnya, pada
ujung tulang pipa yang masih muda dan pada sumsum tulang
belakang yang membentuk sel-sel darah. Pada tahap awal
terbentknya embrio, sel-sel penyusunnya mempunyai bentuk sama.
Namun dalam perkembangan selanjutnya sel-sel tersebut akan
membelah dan mengalami perubahan bentuk , proses ini disebut
spesialisasi. Hasil spesialisasi ini antara lain, lapisan
jaringan embrional. Embrio hewan ada yang terdiri atas dua
lapisan (disebut diploblastik), yaitu ectoderm (lapisan luar) dan
entoderm (lapisan dalam). Contoh; Coelenterata. dan ada yang
terdiri tiga lapisan (disebut triploblastik). Tiga lapisan ini
tersebut adalah ekstoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan
tengah) dan entoderm (lapisan dalam).Contoh ; cacing tanah,
siput, arthropoda dan chordate.
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pertumbuhan Diferensial ,
Sebutkanlah Salah Satu contonya!
Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai dari terbentuknya
zigot setelah terjadinya fertilisasi ovum oleh sperma. Sama
halnya dengan tumbuhan, perkembangan pada hewan dipengaruhi oleh
faktor dalam dan faktor luar. Termasuk faktor dalam antara lain
perangkat materi genetik (kromosom), dan hormon. Sedangkan faktor
luar terutama faktor lingkungan dan nutrisi. Ada dua tahap dalam
pertumbuhan dan perkembangan hewan. Tahap pertama adalah tahap
embrionik yang dimulai dari terbentuknya zigot sampai berkembang
menjadi embrio. Tahap kedua adalah tahap pasca embrionik yang
merupakan pertumbuhan dan perkembangan setelah embrio, termasuk
di dalamnya regenerasi (penyembuhan luka) dan metamorfosis.
Fase embrionik
Setelah fertilisasi, zigot yang terbentuk mempunyai
kemampuan untuk terus tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan
berlangsung seiring dengan bertambahnya jumlah sel akibat
pembelahan secara mitosis. Perkembangan ditandai dengan
terjadinya spesialisasi dan diferensiasi sel-sel atau jaringan.
Diferensiasi menghasilkan organ hingga terbentuk individu utuh.
Fase embrionik secara garis besar terbagi lagi menjadi beberapa
tahap:
morulasi : zigot yang terbentuk terus menerus membelah
sehingga menjadi suatu bentuk seperti bola yang tersusun
atas banyak sel dan disebut dengan morula
blastulasi : pada tahap akhir dari fase morula akan
terbentuk suatu lubang yang disebut dengan blastocoel. Bentuk
embrio sampai dengan tahap ini disebut dengan blastula.
gastrulasi : pada tahap blastula mengalami pelekukan
(invaginasi) sehingga terbentuklah rongga baru yang disebut
gastrocoel / arkhenteron. Lubang tempat pelekukan disebut
blastophor yang kelak akan berkembang menjadi anus. Pada
tahap akhir proses ini akan terbentuk tiga lapisan jaringan
embrional, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Embrio pada tahap
ini disebut gastrula.
Bentuk morula Bentuk blastula Bentuk gastrula
morfogenesis : merupakan proses perubahan bentuk dan jenis
jaringan menjadi berbagai macam bentuk dan jenis jaringan
lain
diferensiasi dan spesialisasi : adalah proses perubahan dan
pendewasaan jaringan embrional menjadi beragam jenis
jaringan lain dengan fungsi yang berbeda. Kelak lapisan
ektoderm akan membentuk epidermis, saraf, dan indera.
Lapisan mesoderm akan membentuk dermis, sistem sirkulasi,
sistem ekskresi, sistem respirasi, dan sistem reproduksi.
Sedangkan lapisan endoderm akan membentuk sistem pencernaan.
imbas embrionik : adalah suatu gejala dimana proses
diferensiasi dan spesialisasi yang dialami oleh suatu
jaringan menyebabkan terjadinya pengaruh (imbas) terhadap
jaringan lain, sehingga ikut mengalami proses yang sama
organogenesis : proses pembentukan berbagai macam organ
tubuh, sehingga terbentuk embrio secara lengkap dan utuh
Pada hewan vivipar proses pertumbuhan zigot menjadi embrio
akhirnya berkembang menjadi janin, dan berlangsung di dalam rahim
(uterus) induk betina. Selama masa pertumbuhan janin tersebut
disebut dengan masa gestasi (masa kehamilan). Pada manusia masa
kehamilan sekitar 9 bulan.
8. Jelaskan rangkaian proses terjadinya migrasi se-sel yang
membentuk tulang belakang (Hewan Vetebrata)
Proses terbentuknya tulang terjadi dengan 2 cara yaitu
melalui osifikasi intra membran dan osifikasi endokondral :
1. Osifikasi Intra Membran
Proses pembentukan tulang dari jaringan mesenkim menjadi jaringan
tulang, contohnya pada proses pembentukan tulang pipih. Pada
proses perkembangan hewan vertebrata terdapat tiga lapisan
lembaga yaitu ektoderm, medoderm, dan endoderm. Mesenkim
merupakan bagian dari lapisan mesoderm, yang kemudian berkembang
menjadi jaringan ikat dan darah. Tulang tengkorak berasal
langsung dari sel-sel mesenkim melalui proses osifikasi
intramembran.
2. Osifikasi Endokondral
Proses pembentukan tulang yang terjadi dimana sel-sel mesenkim
berdiferensiasi lebih dulu menjadi kartilago (jaringan rawan)
lalu berubah menjadi jaringan tulang, misal proses pembentukan
tulang panjang, ruas tulang belakang, dan pelvis. Proses
osifikasi ini bertanggung jawab pada pembentukkan sebagian besar
tulang manusia. Pada proses ini sel-sel tulang (osteoblas) aktif
membelah dan muncul dibagian tengah dari tulang rawan yang
disebut center osifikasi. Osteoblas selanjutnya berubah menjadi
osteosit, sel-sel tulang dewasa ini tertanam dengan kuat pada
matriks tulang.
Pembentukan Tulang
Pembentukan tulang rawan terjadi segera setelah terbentuk
tulang rawan (kartilago). Mula-mula pembuluh darah menembus
perichondrium di bagian tengah batang tulang rawan, merangsang
sel-sel perichondrium berubah menjadi osteoblas. Osteoblas ini
akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta, perichondrium
berubah menjadi periosteum. Bersamaan dengan proses ini pada
bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang disebut juga
pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian
pecah sehingga terjadi kenaikan pH (menjadi basa) akibatnya zat
kapur didepositkan, dengan demikian terganggulah nutrisi semua
sel-sel tulang rawan dan menyebabkan kematian pada sel-sel tulang
rawan ini. Kemudian akan terjadi degenerasi (kemunduran bentuk
dan fungsi) dan pelarutan dari zat-zat interseluler (termasuk zat
kapur) bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini,
sehingga terbentuklah rongga untuk sumsum tulang. Pada tahap
selanjutnya pembuluh darah akan memasuki daerah epiphise sehingga
terjadi pusat osifikasi sekunder, terbentuklah tulang spongiosa.
Dengan demikian masih tersisa tulang rawan dikedua ujung epifise
yang berperan penting dalam pergerakan sendi dan satu tulang
rawan di antara epifise dan diafise yang disebut dengan cakram
epifise. Selama pertumbuhan, sel-sel tulang rawan pada cakram
epifise terus-menerus membelah kemudian hancur dan tulang rawan
diganti dengan tulang di daerah diafise, dengan demikian tebal
cakram epifise tetap sedangkan tulang akan tumbuh memanjang. Pada
pertumbuhan diameter (lebar) tulang, tulang didaerah rongga
sumsum dihancurkan oleh osteoklas sehingga rongga sumsum
membesar, dan pada saat yang bersamaan osteoblas di periosteum
membentuk lapisan-lapisan tulang baru di daerah permukaan.
9. Bagaimana Hubungan antara Hereditas atau sifat diwariskan
dan lingkungan dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
dalam suatu individu
Antara hereditas dengan lingkungan terjadi hubungan atau
interaksi. Setiap faktor hereditas bekerja dengan cara yang
berbeda-beda menurut kondisi dan keadaan lingkungan yang berbeda-
beda. selain dengan interaksi, hubungan antara hereditas dengan
lingkungan dapat pula digambarkan sebagai additive contribution.
Menurut pandangan ini, hereditas dan lingkunga sama-sama
menyumbang bagi pertumbuhan dan perkembangan fisiologi dan bahkan
juga tingkah laku individu secara bersam-sama. Perkembangan
Individu tidak berlangsung secara makanis-otomatis sebab
perkembangan terjadi sangat bergantung pada beberapa faktor
secara simultan. Faktor tersebut antara lain :
1. Faktor hereditas (warisan sejak lahir/ bawaan)
Hereditas adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya
baik secara biologis melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui
pewarisan gelar, atau status sosial.Hereditas merupakan factor
pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini
hereditas diartikan sebagai totalitas karakteristik individu yang
diwariskan orangtua kepada anak, atau segala potensi, baik fisik
maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi
(pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan dari pihak
orangtua melalui gen-gen. Setelah terjadi pembuahan maka
terjadilah perpaduan kromoson yang jumlahnya menjadi 48 pasang.
Perpaduan ini pun segera diikuti oleh pembelahan diri menjadi dua
organism sehingga jumlah kromoson pada sel-sel baru tersebut
tetap 24 pasang. Diantara kedua organism baru tersebut terjadilah
perjuangan dan yang lebih kuat dapat terus hidup. Pada akhirnya
hanya satu organism yang berhasil hidup, maka akan lahir satu
orang anak, tetapi apabila keduanya berhasil mempertahankan
hidupnya, akan lahir anak kembar.
2. Faktor lingkungan
Urie Bronfrenbrenner & Ann Crouter mengemukakan bahwa
lingkungan perkembangan merupakan “berbagai peristiwa, situasi
atau kondisi di luar organism yang diduga mempengaruhi atau
dipengaruhi oleh perkembangan individu”. Lingkungan ini terdiri
atas:
a. Fisik, yaitu meliputi segala sesuatu dari molekul yang ada di
sekitar janin sebelum lahir sampai kepada rancangan arsitektur
suatu rumah
b. Sosial, yaitu meliputi seluruh manusia yang secara potensial
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perkembangan individu.
Konsep lama tentang lingkungan perkembangan, memahaminya
sebagai seperangkat kekuatan yang membentuk manusia, karena
manusia dipandang seperti seonggok tanah liat yang dapat dicetak
atau dibentuk. Sekarang dipahami bahwa manusia disamping
dipengaruhi, juga mempengaruhi lingkungan fisik dan sosialnya.
Dengan kata lain, dapat dikemukakan bahwa hubungan antara manusia
dengan lingkungan itu bersifat saling mempengaruhi.
Hampir sama dengan pengertian diatas, J.P Chaplin (1979;175)
mengemukakan bahwa lingkungan merupakan “keseluruhan aspek atau
fenomena fisik dan sosial yang mempengaruhi organism individu”.
Sementara itu, Joe Kathena mengemukakan bahwa lingkungan itu
merupakan segala sesuatu yang berada di luar individu yang
meliputi fisik dan sosial budaya. Lingkungan ini merupakan sumber
seluruh informasi yang diterima individu melalui alat inderanya.
Berdasarkan ketiga pengertian diatas, bahwa yang dimaksud dengan
lingkungan perkembangan siswa adalah “ keseluruhan fenomena
(peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik atau sosial yang anak
yang akan dibahas yaitu menyangkut lingkungan keluarga, sekolah,
kelompok sebaya, dan masyarakat.
c. Kematangan fungsi-fungsi organis dan psikis, Kematangan
merupakan fase perubahan yang dialami oleh individu karena
pengaruh genetic dan berlangsung secara bertahap.
d. Aktifitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan
seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha
membangun diri sendiri. Setiap fenomena atau gejala perkembangan
anak merupakan produk dari kerjasama dan pengaruh timbal balik
antara potensialitas hereditas dengan faktor-faktor lingkungan.
Sehingga perkembangan merupakan produk dari pertumbuhan berkat
pematangan fungsi-fungsi fisik, pematangan fungsi-fungsi fisik,
pematangan fungsi-fungsi psikis dan usah