+ All Categories
Home > Documents > Final jo 2 docx SANGEK

Final jo 2 docx SANGEK

Date post: 20-Feb-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
42
PRAKTEK KERJA INDUSTRI(PRAKERIN) PT.PD.PAYA PINANG GROUP KEBUN LAUT TADOR KOMODITI TANAMAN KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINENSIS JACQ) L A P O R A N DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 KETUA : MUHAMMAD FIKRY FIRDAUS SEKRETARIS : JONATHAN HARIANJA ANGGOTA : DIAN MAULANA NASUTION RAMADHANI ALMANSYUR HASIBUAN FARIZ MAULANA ADI SUDARMANTO DIKETAHUI OLEH :
Transcript

PRAKTEK KERJA INDUSTRI(PRAKERIN)PT.PD.PAYA PINANG GROUP

KEBUN LAUT TADOR

KOMODITI TANAMAN KELAPA SAWIT

(ELAEIS GUINENSIS JACQ)

LA P O R A N DISUSUN OLEH KELOMPOK 5

KETUA : MUHAMMAD FIKRY FIRDAUS

SEKRETARIS : JONATHAN HARIANJA

ANGGOTA : DIAN MAULANA NASUTION

RAMADHANI

ALMANSYUR HASIBUAN

FARIZ MAULANA

ADI SUDARMANTO

DIKETAHUI OLEH :

KEPALA SMK-SPP NEGERI ASAHAN KETUA PRAKERIN

Ir.AZRAI, S.Pd MAHYUDIN CANIAGO,S.Pd

Penata muda Tk I Penata Tk I

NIP.19660722 200701 1 020 NIP.19761129 200701 1 013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Alaah SWT , yang mana atas rahmat dan karunianya kami dapat melaksanakan (PRAKERIN) menyelesaikan dan menyusun laporan ini yang dilaksanakan di wilayah kerja PT.PD.PAYA PINANG GRUP , tebing tinggi divisi III yangberlangsung mulai tanggal 8 agustus 2014 sampai dengantanggal 2 oktober 2014.

Dalam kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan ribuan terimakasih kepada:

1. Kepala SMK-SPP NEGERI ASAHAN2. Bapak dan ibu guru serta seluruh staf pengajar SMK-SPP N ASAHAN

3. Direksi dan manager PT.PD.PAYA PINANG GROUP4. Staf dan karyawan PT.PD.PAYA PINANG GROUP5. Kepala desa dan seluruh masyarakat di PT.PD.PAYA PINANG

6. Pembimbing intern dan ekstern7. Seluruh pihak yang telah ikut berpartisipasi atas terlaksananya prakerin ini yang banyak menyumbang kan waktu , tenaga dan pikiran nya kepada kami sehingga kami dapat melaksanakan prakerin dan dapat menyusun laporan sebaik mungkin

8. Otang tua kami yang telah menyediakan dana sehingga prakerin dapat berjalan dengan lancar

Kami menyadari bahwa laporan yang kami susun ini masih jauh dari kesempurnaan , oleh karena itukritik dan saran yang bersifat membngun dapat kamiterima dan sangat kami harapkan demi kesempurnaan isi laporan di masa yang akan datang ,dan untuk hal ini kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG1.2 TUJUAN PRAAKERIN1.3 MANFAAT PRAKERIN

BAB II : PERSIAPAN

2.1 RENCANA KEGIATAN

2.2 JADWAL KEGIATAN

BAB III : PELAKSANAAN

3.1 WAKTU DAN LOKASI

3.2 KEGIATAN-KEGIATAN

a. Teknik produksi

b. penguasaan hasil

c. pemasaran hasil

3.3 ANALISA USAHA TANI DAN ANALISA TATA NIAGA

BAB VI : MASALAH DAN PEMECAHAN

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI : BAHAN ACUAN

BABVII : LAMPIRAN

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Minyak sawit crude palm oil (CPO) merupakan salah satu komoditas pertama yang di hanndalkan untuk meggerakkan perekonomian Indonesia , meskipun jalan ekspor nya kurang lebih 3% dari total ekspor non migas , namun tenaga kerja terlibat dalam usah perkebunan cukup besar yaitu hampir 3 juta orang .

Tanaman kelapa sawit dengan hasil utama cpo inisebenarnya bukan tanaman asli Indonesia .tanaman ini dimasukkan pertama kali di Indonesia dari afrika pada tahun 1848 yang di tanaman sebagai serta plasma di kebun raya bogor. Penanaman secarakomersial di perkebunan pertama kali dilaksanakan pada tahun 1911 di kebun tanah itam ulu.

Peran PT perkebunan dalam pengembangan budidayakelapa sawit sangat menonjol, terbukti dengan keberhasilan membuka areal baru baik untuk pengembangan kebun-kebun sendiri maupun dalam bentuk perkebunan.

Perkebunan budidaya kelapa sawit terus meningkat dari tahu ke tahun setelah tahun 1980-an

.luas tanaman kelapa sawit pada tahun 1980 baru sekitar 300 ribu hektar , sedangkan pada tahun 1999 di perkirakan telah mencapai 2,96 juta ha , yang terbesar di pulau sumatra, kalimantan , sulawesi dan irian jaya.

Sejalan dengan meningkatnya luas areal budidayakelapa sawit , produksi cpo terus mningkat , di perkirakan produksi minyak kelapa sawit di Indonesia pada tahu 2000 /2001 lebih dari 7 juta cpo.

1.2 TUJUAN PRAKERIN

1) TUJUAN PRAKERIN

PRAKERIN bertujuan agar siswa memiliki semangat wirausaha dan mampu mengelola suatu usaha tani secara Profesional dengan memperhatikan situasi dan kondisi dan potensi lahan.

2) TUJUAN KHUSUS

- Mendalami dan menggembangkan wawasan dan keterampilan siswa dalam berusaha tani berorienntasi aribisnis dengan dilandasi sikap mental , dsiplin , kerja sama , dan tanggung jawabyang tinggi

- Melatih siswa menyesuaikan diri dan berkomunikasi dengan masyarakat , khusus nya petani agar mampu menjadi mitra kerja yang mampu menyebarkan teknologi pertanian berwawasan lingkungan

- Melatih sisiwa mendalami dengan melakukan kegiatandi unit usaha , BUMN , Lembaga , dinas terkait , sehingga dapat mengadosi keberhasilan dalam usaha agribisnis

1.3 MANFAAT PRAKERIN

Adapun manfaat PRAKERIN adalah :

1) Memupuk sistem mandiri dan berwirausaha2) Mengembangkan kreatifitas3) Menanamkan mdan mengembangkan siskap tanggung jawab dan disiplin

4) Menghayati kehidupan dan penghidupan di masyarakat

5) Melatih untuk menyesuaikan diri dan berkomunikatif dengan masyarakat

6) Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujianakhiir.

BAB II

PERSIAPANRencana kegiatan PRAKERIN SMK-SPP NEGERI ASAHAN

Tahun pelajaran 2014 – 2015.

1 . Pembibitan

- Pre nursery- Main nursery

2. Re-planting atau Konversi- Pembukaan areal baru / land clearing- Pengajiran lining- Penanaman cover crop / penutup tanah- Penanaman

3.Pemeliharaan tanaman belum menghasilkan (TBM)- Penyisipan- Penyiangan- Wipping lalang- Dongkel kayu anakan- Pembuatan pasar pikul- Pembuatan tampat pengumpulan hasil(TPH)- Pengendalian hama dan penyakit- Pemeliharaan jalan atau jembatan dan gorong-gorong- Analisa daun- Pemupukan- Kastrasi- Inventarisasi tanaman- Pemeliharaan tanaman ( main road & colecting road )

4.Pemeliharaan tanaman menghasilkan (TM)- Pemupukan- Pengendalian haa dan penyakit- Pengendaian gulma- Menghitung kerapatan panen- Kriteria panen- Cara panen

- Alat-alat panen- Pasca panen

5.Administrasi mandor, kerani afdeling di TBM- Norma kerja- Kalibrasi- Penghitungan AKP- Basis borong- Premi panen

6.Pengolahan- Penerimaan buah- Perebusan- Penebahan- Pelumatan- Pengempaan- Pemurnian- Tanki penimbunan- Tanki persediaan harian- Limbah dan penanganan limbah

BAB IIIPELAKSANAAN

3.1 WAKTU DAN LOKASI

3.1.1 WAKTU

Pemantapa kegiatan belajar di lokasi prakerin di laksanakan mulai tanggal 8 agustus sampai 2 oktober 2014 yang kami laksanakan di PT.PD.PAYA PINANG GROUP unit Laut Tador

3.1.2 LOKASI

Adapun lokasi praktek kerja industri (PRAKERIN) adalah :

PT.PD PAYA PINANG PAYA GROUP Laut Tador

Kecamatan : Sei Suka

Kabupaten : Batu Bara

Provinsi : Sumatra utara

3.2 Kegiatan-Kegiatan

Adapun kegiatan-kegiatan yang kami lakukan ketika melaksanakan prakerin di PT.PD.PAYA PINANG GROUP Laut Tador adalah sebagai berikut :

3.2.1 Teknik Produksi

3.2.1.1 Pengenalan varietas

Adapun varietas tanaman kelapa sawit yang telah dilkenla berdasarkan dengan buah dan ukuran inti buah yaitu :

- Dura - Pisifera- teneraa) Dura

Persentase mesocarp terhadap buah bervariasi 35-50% dijumpai ada yang mencapai 65% , cangkang tebal 2-8 mm , tidak mempunyai lingkaran serbaut dan disekeliling nya , inti relatif besra , rendeman relatif rendah 17-18% .dura sangat baik digunakan sebagai induk betina

Mesocarp 60-65 %

Cangkang tebal

Inti sedang

b) PisiferaDengan karakteristik tidak mempunyai cangkang di ganti dengan lingkaran serabut di sekelilinginti , jarena tidak ada cangkang persentase

mesocarpterhadap buah sangat besar dan rendemenjuga sangat tinggi . pisifera disebut juga sebagai pohon betina steril , karena sebagian besar tanah aborsi pada awal perkembangan nya.

Karena itu pisifera tidak dapat digunaka secara komerial , pisifera diguakan sebagai induk jantan.

Mesocarp 90% Tidak ada cangkang hanya serabut Inti kecil

Tenera ,

c) TeneraDari persilang dura dan pisifera dihasilkan jenis ketiga yaitu : Tenera , jenis ini bayak ditanam secara komersial di perkebunan. Mempunyai karakteristik gabungan dari kedua induknya, tebal cangkang 0,5 mm – 4 mm , disekeliling adalingkaran serabut rattin mesocarp terhadap buahsangat tinggi 60 -90 % , menghasilkan tandan lebih banyak . Pericarp 80%

Cangkang tipis 3 – 20 % Inti tebal / besar 3,15 % Lingkarang serabut

2.2.1.2 SYARAT TUMBUH1. iklim - curah hujan

Curah hujan merupakan komponen iklim terpenting terhadap kriteria kesesuaian iklim.kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada daerah tropika basah di sekitar LU-LS 12 pada ketinggian 0-500m dpl.jumlah curah hujan yang baik adalah 1750-3000mm/tahun,tidak memiliki deficit air,hujan agak merata sepanjang tahun.hal ini bukan berarti kurang dari 1750mm tidak baik, karena kebutuhan efektifnya hanya 1300-1500mm. Pada umumnya daerah yang jumlah hujannya tinggi (73000mm)masalah jalan (transportasi) , pemeliharaan , pemupukan dan pencegahan erosi menjadi lebih penting.di indonesia pada umumnya daerah seperti ini kebanyakan sudah berada lebih dari 500 mm dpl ,kecuali di beberapa lokasi pantai barat sumatera , data iklim seperti ini perlu sekali diketahui dan di pelajari sebaik-baiknya ,

karena keberhasilan sekali diketahui dan di pelajari tergantung dari iklim . perkerjaan tersebut meggunakan herbisida , pemeliharaan parit dan jalan, dan pemanen , ramalan pruduksi, dan lain-lain.

Defisit air yang tiggi mengakibatkan produksi tuun drastis dan normal pada tahun ketiga dan ke empat karena merusan perkembanganbunga sebelum antheis dan pada bunga yang antheiskegagalan matang tandan . hal seperti ini misalnya sering terjadi didaerah lampung , jawabarat , kalimantan timur , dan beberapa lokasi lainnya , dimana hampir di setiap 5-6 tahun sekali musim kering yang panjang . gangguan tersebut hanya dapat menyebabkan patah pucuk dan mati .

- TemperaturTemperatur yang optimal 24-28C terendah 28 C , dan tertinggi 32C. Kelembapan 80% dan penyinaran matahari 5-7 jam perhari , pada beberapa daerah seperti riau , jambi , sumateraselatan sering terjadi pada bulan tertentu penyinaran matahari ini kurang dari 5 jam . halini menyebabkan berkurangnya asimilasi , gangguan penyakit dan rusaknya jalan karena lambatnya kering , dan lain-lain.

Kelembapan rata-rata yang tinggi akan merangsang perkembangan penyakit. Ketinggin dari permukaan laut yang optimal adalah 0 – 400

meter.pada ketinggian yang lebih pertumbuhan akan trhambat dan produksi akan rendah .

- AnginKecepatan angin 5-6 km/jam sangat baik untuk membantu proses penyerbukan.dan jika angin terlalu kencang akan menyebabkan tanaman baru menjadi doyong atau miring.

2. Tanah

- Sifat tanah

Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh pada berbagaijenis tanah seperti podsolik latosol , hidromorfik kelabu (HK) , regosol , andosol , organosol ,dan alluvial.

Sifat fisik tanah yang bak untuk tanaman kelapa sawit , adalah :

- Tebal solum 80 cm , solum yang tebal merupakan media yang baik bagi perkembangan akan sehingga efisiensi penyerapan hara tanaman akan lebih baik.

- Tekstur ringan , dikehendaki memiliki pasir 20-60%, debu 10-14%, dan liat 20-50% .

- Perkembangan sturktur baik , konsistensi gembur sampai agak teguh dan permeabilitas sedang.

- pH tanah sangat terkait pada ketersediaan hara yang dapat diserap oleh akar kelapa sawit dapat tumbuh pada pH 4-6 , namuun yang di naikkan denganpH 5-6 . tanah yang mempunyai pH rendah dapat digunakan dengan pengapuran , namun membutuhkkan biaya yang tinggi . tanah pH rendah ini biasa

dijumoai pada daerah pasang surut terurtama tanah gambut .

- kandungan unsur hara tinggi C/N mendekati 10 dimana C 1 % , dan N 0,1 %Daya tukar mg = 0,4 - 1,0 me/100 grDaya tukar kg = 0,15-0,20me/100grPerbandingan daya tukar mg dan k berada pada batasnormal.

Pada umumnya podsolik merah kuning mendominasi areal perkebunan kelapa sawit. Podsolik yang berasal dari bahan liparit letusan toba di sumatera utara , baik fisik maupun kimia nya cocokuntuk tanaman kelapa sawit dan ini terdapat pada daerah datar sehingga aliran permukaan (run off) rendah dan gerak turun kebawah ( permeabilitas) lambat dan terbatas.

Tanah andosol sangat baaik karena sifat fisik dan kimia nya baik , dan tetapi tidak begitu luas . tanah organosol atau gambut mengandung lapisan yang terdiri dari bahan organik yang belumterhumifikasilebih lanjut dan memiliki pH rendah

- Tinggi tempat dan topografiKelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang ketinggian nyya 0 – 400 m dpl , namun yang terbaik adalah pada ketinggian 0-200m dpl . tinggi tempat dari permukaan laut erat kaitan nya dengan suhu udara.

Akibat sulitnya mendapatkan areal yyang datar sampai dengan yang bergelombag saat ini ,maka areal topografi berbukit sampai dengan curam juga menjadi pertanaman kelapa sawit , namuun tentunya diperlukan khusus dalam hal konservasi tanah . agar areal yang berbukit dancuram yang ditanami kelapa sawit dapat menguntungkan diperlukan pembuatan teras-teras yang terencana dan penataan jalan yang baik .

- Potensi lahan

Dari berbagai unsur kemampuan laahan yang terpenting adalah iklim , topografi , keadaan fisik dan kimia , erosi , drainase dan faktor penting lainnya dan suatu klasifikasi kemampuanahan . disini di bedakan menjadi 4 kelas lahan dengan masing-masing potensinya.

Tujuan disusunnya klasifikasi potensi ini adalah :

- Agar sebelum maupun sesudah operasi pembukaan lahan telah diketahui hambatan – hambatan yang akan timbul ( berasal dari sumber daya alam )

- Agar pengusaha mengetahui potensi lainnya untuk penyusunan perencanaan produksi , perencanaan pabrik dan lain- lain .

PEMELIHARAAN TBM

ANALISA DAUNTUJUAN :

Untuk mengetahui kandungan unsur hara dalam daun melalui analisis laboratorium

Sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan rekomendasi pemupukan

RUANG LINGKUP :

TM. Kelapa sawit TBM. Kelapa sawit

DEFINISI :

KCD ( Kesatuan Contoh Daun ) / LSU ( Leaf Sampling Unit ) adalah satu kesatuan areal untukpengambilan contoh daun untuk rekomendasi pemupukan

Setiap (satu) KCD/LSU harus memiliki karakteristik yang sama ( Umurtanaman , tofografi , jenis tanah , dan perlakuannya )

Luas satu KCD/LSU sedapat mungkin di sesuaikan dengan blok yang ada(+ 15 s/d 25 Ha)bila kondisi lapangan sangat seragam dapat digunakan 2 blok (+ 32 s/d 50 Ha)

POHON CONTOH :

Sistem pengambilan contoh daun adadua sistem : sistem terpusat

o Pengambilan contoh daun dilakukan pada wilayah tertentu saja yang di anggap mewakili , yang berada di tengah areal , yang terdiri dari 2-3 baris tanaman saja

o Sistem ini dapat dilakukan khusus untuk areal bertofografi datar saja\

o Jumlah pohon contoh sebanyak 30 pohon

Luas(ha)

Jumlah

Pohon

JumlahPohonContoh

%TasePohon

Cara Penetuan Pohon

5 715 28 4 Setiap 5 Pohon selang 5 baris10 1.430 29 2 Setiap 5 Pohon selang 10 baris15 2.135 30 1,43 Setiap 5 Pohon selang 10 baris20 2.860 28 1 Setiap 10 Pohon selang 10 baris25 3.575 29 0,83 Setiap 10 Pohon selang 12 baris30 4.290 31 0,72 Setiap 10 Pohon selang 16

baris35 5005 30 0,60 Setiap 16 Pohon selang 16 baris

PENGAMBILAN CONTOH DAUN

TBM II = Daun yang di ambil daun ke-3 TBM III = Daun yang di ambil daun ke-9 TM = Daun yang di ambil daun ke-17 Jumlah helai daun yang di ambil dari 1 pohon contoh adalah sebanyak

4 helai ,2 helai dari sebelah kiri , dan 2 helai dari sebelah kanan, maka total jumlah helai daun dari satu KCD/LSU sebanyak 120 lembar.

Sepertiga bagian pangkal daun dan sepertiga bagian ujung daun di buang , bagian daun yang tengah di ambil dan di potong dengan pisauatau parang.

Helai daun yang di ambil di bersihkan dengan kapas atau kain planelyang di basahi sedikit dengan aquades.

Lidi-lidi dari helai daun di buang : Helai-helai daun dari KCD/LSU di kumpulkan dan di jadikan satu

di masukkan ke dalam kantong plastik. Daun yang telah di bersihkan , langsung di keringkan dengan

oven pengering , temperatur 800 selama 12-15 jam. Setelah daun kering , agar di beri label di dalam kantong

plastik Sbb: Nama: Kebun , Luas , Nomor KCD/LSU , Afdeling , Blok , Pelepah ke , Tanam , Tanggal pengambilan , dan waktu pengambilan (jam.....s/d jam.....).

WAKTU PENGAMBILAN CONTOH DAUN

Dilaksanakan pada pagi hari di mulai jam 07.00 WIB s/d jam 12.00 WIB , dengan catatan dalam keadaan daun tidak basah ( Pada hujan).

Dilakukan minimal setelah 2 bulan pemupukan terakhir. Tidak di lakukan pada musim kemarah panjang. Tidak di lakukan pada bulan dengan curah hujan lebih dari 400 Mm. Dilakukan pada bulan yang sama setiap tahunnya agar dapat

membandingkan hasilnya.

BAHAN DAN ALAT

Alat-alat tulis Egrek Parang Aquades Gala Kapas atau kain planel Kantongan plastik

Oven Label

PEMUPUKAN

TUJUAN :

Mengganti unsur hara yang terpakai atau karena tercuci , dan karenaterangkut bersama produksi.

Mempertahankan agar pertumbuhan tetap dalam keadaan optimal , sehingga di harapkan agan menghasilkan produksi yang maksimal.

NORMA KERJA : 2 x 1 tahun ( 2 termin / 2 semester. 6Kg NPK/Tahun/PT=Rp 300/Kg.

KONSEP PEMUPUKAN :

Tepat sasaran , yaitu pupuk benar-benar di tabur sesuai dengan sasarannya , pada piringan pokok yang sudah bebas dari gulma.

Tepas dosis , yaitu sesuai dengan kebutuhan tanaman , tidak berlebihan dan tidak kurang.

Tepat waktu , tidak dalam musim kemarau panjang , (Tanah dalam keadaan kering).

SISTEMATIKA APLIKASI :

Melakukan analisa status hara pada daun setahun sekali , dan analisa tanah.

Secara periodik 2-3 tahun sekali , sebagai bahan pertimbangan untukmenentukan dosis pupuk yang optimal.

Analisa dilakukan oleh lembaga yang profesional / terakreditasi. Membuat rencana pemupukan , yang dilaksanakan oleh Asisten Afdeling

dengan mencantumkan tahun tanaman , Blok , Luas tanaman yang akan di pupuk , Jumlah pohon , Jenis pupuk , Dosis pupuk , Jumlah pupuk , dan jadwal pemupukan.

Pastikan bahwa areal yang akan di pupuk ( Piringan Pokok ) benar-benar bersih.

APLIKASI :

Pemupukan di lakukan per-jenis pupuk , tidak di anjurkan di campur sebelumnya.

Pupukdi ecer ke titik-titik pengeceran ( Suply Point ).

Pemupukan di lakukan menurut ancak giring , menurut blok per-blok.

PERALATAN :

Ember plastik volume 10-15 Kg. Mangkok takaran sesuai dengan dosis. Peta Suply Point.

WAKTU :

Mulai jam 16.30. WIB – 13.00 WIB. Optimum curah hujan 100-200 Mm/Bulan. Maksimum 300 Mm , dan Minimum 60 Mm/Bulan. Pemupukan dapat di mulai jika curah hujan telah mencapai 50 Mm/10

Hari ( awal musim penghujan ). Pemupukan di hentikan jika hari tidak hujan berturut-turut selama 20

Hari atau terlalu kering , atau jika intesitas hujan harian sangat tinggi > 30 Mm/Hari , dan tanah dalam keadaan jenuh air.

PERAGAAN :

Sebelum pemupukan harus di lakukan peragaan agar memudahkan pemahaman dalam pelaksanaanya.

PENABURAN :

Pupuk di tabur pada permukaan piringan pokok , dari pangkal pokok ke arah pinggir piringan pokok.

Tabur (Broad Cast) , atau pocket untuk areal yang tofografinya miring.

Letak penaburan/pocket : TBM-0 = 30-35 Cm TBM-1 = 50-100 Cm TBM-2 = 100-150 Cm TBM-3 Dst = 150-200 Cm

PENGAWASAN :

Asisten Afdeling dan mandor 1 mengawasi sepenuhnya pelaksanaan pemupukan.

Asisten Kepala mengawasi secara periodik , dengan focus pada arealyang baru selesai di pupuk.

Manager , melakukan pengawasan secara insidentil. Kantor di reksi melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pemupukan.

DOSIS PEMUPUKAN :

Berdasarkan rekomendasi pemupukan , dengan mempertimbangkan status hara daun dan tanah , pengamatan pertumbuhan tanaman , produktifitas TBS yang dicapai , dan realisasi pemupukan sebelumnya.

Untuk TM sebaiknya menurut rekomendasi berdasarkan pertimbangan status hara daun dan hara tanah , namun jika tidak dilakukan rekomendasi pemupukan , maka dapat di pedomanidosis umum sbb :

StatusTanama

n

UmurTanaman(Bulan)

Dosis Pupuk / Pokok ( Gram )

Urea R P MOP Kieserit

Botare

TBM-16 300 500 150 150 208 500 - 350 150 3012 500 750 500 200 -

Jumlah 1.300 1.250 1.000 500 50

TBM-216 500 1000 500 350 3020 750 - 750 500 5024 750 1000 750 500 -

Jumlah 2.000 2.000 2.000 1.350 80TBM-3 26 750 1.000 1.000 500 50

750 - 1.000 750 50Jumlah 1.500 1.000 2.000 1.250 100

StatusTanaman

UmurTanaman( Bulan

)

Dosis Pupuk / Pokok ( Gram )

Urea R P MOP Kieserit

Jumlah

TM-Muda 3-8 Thn 2 1.5 1.5 1 6TM-Remaja 9-13 Thn 2.75 2.25 2.25 1.5 8.75TM-Dewasa 14-20

Thn2 2 2 1.5 7.5

TM-Tua >20 Thn 1.5 1.25 1.25 750 4.5

TENAGA KERJA PER-HEKTAR

Berdasarkan volume fisik pupuk rata-rata setahun dan konversi US ( Upah Sehari ).

Tenaga tabur dengan sistem sebar ( Broad Cast ).

Status

Tanaman

Angkutke

Lapangan(US)

Ecerdan Bukazak(US)

Tabur(US)

KumpulEx-zak(US)

TotalUS/Ha

Rata-RataPk/Ha

TM-Muda

0,8 0,10 1,5 0,05 2,45 140

TM-Remaj

a

1,16 0,14 2,18 0,07 3,55 140

TM-Dewas

a0,92 0,12 1,74 0,06 2,85 130

TM-Tua

0,51 0,06 0,96 0,032 1,56 120

Tenaga tabur dengan sistem tanam (Pocket) pembuatan pocket 4 lobang > 0,8 – 1,0 US / Ha

StatusTanaman

Angkutke

Lapangan

(US)

Ecerdan Bukazak(US)

Tabur(US)

KumpulEx-zak(US)

TotalUS / Ha

Rata-RataPk /Ha

TM-Muda 0,8 0,10 1,7 0,05 2,45 140TM-

Remaja1,16 0,14 2,3 0,07 3,55 140

TM-Dewasa

0,92 0,12 1,8 0,06 2,85 130

TM-Tua 0,51 0,06 1,0 0,032 1,56 120

KASTRASIKastrasi yaitu pembuangan bunga pertama baik jantan maupun betina

serta buah-buah pasir pada tanaman kelapa sawit yang belum sipa untuk memasuki masa panen normal . masa panen normal yaitu : memasuki usia 12 bulan ( 1 tahun ) sejak mulai tanam.

TUJUAN KASTRASI : memaksimalkan fase vegetatif pada tanaman sehingga , tanaman

menjadi kokoh pada fase generatif mencegah terserangnya hama penyakit pada tanaman biasanya hama yang

menyerang buah adalah ulat terataba. Kastrasi mulai di hentikan 6 bulansebelum tanaman memasuki masa panen . jika pada usia tanaman 24 bulan tanaman sudah panen , di usia 12 bulan tanaman sudah mulai dilakukan kastrasi dan memasuki usia 18 bulan kastrasi sudah di hentikan.

NORMA KASTRASI : ½ HK / HA

PEMELIHARAAN PIRINGAN POKOKTUJUAN :

Agar tidak menghambat pertumbuhan tanaman utama. Meminimalisir perebutan unsur hara pada tanaman utama. Menyediakan tempat berondolan , pemupukan , dan nilai estetika.

PEMELIHARAAN UMUMNYA DILAKUKAN DENGAN 2 CARA :

a. Dengan manualMembersihkan piringan/pasar pikul yang ditumbuhi gulma dengan menggunakan garuk dan jari-jari 2-2,4 m dari pangkal pohon.Rotasi garuk pringan dan pasar pikul 1 bulan sekali dengan norma 1 HK/HA.

b. Dengan khemisPemeliharaan piringan /pasar pikul secara khemis dilakukan namun perlu di perhatikan . cara kerja melakukan kegiatannya dan herbisida yang di gunakan .

Sebelum melakukan penyemprotan ada 2 hal yang harus di perhatikan :

- Persiapan Alat : NO2a, takaran , ember , air , dan lain-lain.- Persiapan Apd

Persiapan Apd sangat perlu di perhatikan di karenakan Apd ini berfungsi untuk gas pernyemprotan tidak terkena perakan-perakan racun ketika saat menyemprot pada saat melakukan pencampuran air

dengan racun . adapun Adp dalam penyemprotan adalah sebagai berikut:

1. Sarung tangan karet.2. Kacamata semprot.3. Sepatu bot.4. Masker.5. Apron ( baju penyemprotan ) .

Dosis penyemprotannya ialah 250 cc/kep , dosis kep nya 4 kep/ha.Konsentrasinya : banyaknya campuran herbisida dalam 1 liter air yang di nyatakan dalam % dengan konsentrasi 0,25% artinya 25 cc dalam liter air.Jenis racun yang di gunakan yaitu : RoundapDosis SMART : 40 cc / kep.Per kep : 15-20 Pokok.

STANDART PEMBUATAN DAN PEMELIHARAAN PIRINGAN POKOK DAN JALAN RINTIS

a. Piringan bebas dari gulma sampai radius 30 Cm diluar tajuk daun atau maksimal 180 Cm dari pohon.

b. Pembuatan jalan rintis dilakukan pada umur tanaman 1-2 bulan , dengan ratio 1:8 dan waktu tanaman berumur >12 bulan , jalan rintisdi buat dengan ratio 1:2 dengan lebar 1,3 M

c. Perawatan jalan rintis / tengah ( Pasar Control ) dilakukan bersamaan dengan rawat jalan.

d. Perawatan piringan pada TBM ( umur < 12 bulan )sebaiknya manual kecuali ada pertimbangan lain.

e. Perawatan piringan kimiawi harus di lakukan hati-hati agar tidak mengenai pelepah . sampai umur tanaman 30 bulan , herbisida glifosatidak boleh digunakan.

f. Penentuan jenis herbisida dan alat semprot harus di sesuaikan dengan jenis gulma yang dominan.

ALAT-ALAT :

Cangkul Garuk

NORMANYA : 1 HK = 50 / ORANG/ /HA

PEMELIHARAAN JALAN MAINROAD DAN COLLECTION ROAD

a. Untuk melancarkan pengangkutan produksi (TBS) dan bahan-bahan keperluan tanaman .

b. Memudahkan pengawasan.c. Memperlancar komunikasi antar kantor Administrator dan kantor

Afdeling . perawatan dilakukan dengan dua cara yaitu : Secara manual : sebulan sekali dengan tenaga (125 m/Hk). Secara grader : dua bulan sekali dengan norma 600-1000

m/hari.

Adapun teknis pelaksanaan perawatan adalah sebagai berikut :

a. Pada musim kemarau / kering badan jalan di bentuk kembali dengan grader.

b. Batu jalan di babat mepet dengan rotasi 1 bulan sekali.c. Batu yang berserakan tidak pada posisi semula supaya di kembalikan

ke badan jalan . bentuk jalan tetap di pertahankan dengan kemiringan 4-6% tanah bekas grender di bentuk sesuai dengan kemiringan yang di inginkan.

d. Lobang-lobang jalan di timbun dengan tanah dan di padatkan sehinggarata-rata dengan badan jalan.

e. Penimbunan lubang untuk jalan tidak di lakukan pada musim kemarau.f. Badan jalan yang berumput di Khemis.

PEMELIHARAAN TMPENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

Adalah salah satu faktor penting yang harus di perhatikan dalam membudidayakan tanaman kelapa sawit . akibat yang di timbulkan sangat besar seperti penurunan produksi bahkan kematian tanaman . hama dan penyakit dapat menyerang tanaman kelapa sawit mulai dari pembibitan hingga tanaman menghasilkan sebagian besar hama-hama yang menyerang adalah golongan serangga (insekta) dan sebagian lagi golongan mamalia , sedangkap penyakit yang menyerang kelapa sawit di sebabkan mikro organisme jamur , bakteri dan virus.

TUJUAN :

Agar populasi hama dan penyakit dapat terkendali ( Tidak sampai eksplosif ) dan tdak sampai merugikan secara ekonomis.

Prinsip dasar pengendalian adalah Ramah Lingkungan

RUANG LINGKUP

TBM dan TM

SISTEMATIKA APLIKASI

Sebagai tindakan awal adalah melakukan E W S ( Early Warning System ) atau pengamatan dini , yaitu untuk mengamati secara teratur tingkat serangan secara umum , dan melakukan pemetaan tingkat serangan.

Tahapan pengendalian Pengendalian secara mekanis , ( Pengutipan secara manual ). Pengendalian terpadu dengan musuh alaminya ( Biologis ). Sebagai alternatif terakhir adalah pengendalian secara kimiawi

(Khemis) yaitu menggunakan pestisida.

JENIS HAMAMenyerang daun :

Ulat api (Lima Codidae) dan species-speciesnya:1. Setothosea asigna.

Fisik = Panjang ulat + 30-36 mm= Lebar + 14 mm= Warna hijau kekuningan dengan bercak-bercak pada punggung.

Daur hidup = Stadia ulat (Hama) + 50 hari= Stadia kepompong + 35-40 hari

Populasi Kritis = 5-10 ulat / pelepah2. Setoranitens.

Fisik = Panjang ulat + 40 mm , dengan dua rumpun bulu ka- sar di kepala dan di ekor.

= Warna hijau kekuningan. Daur hidup = Stadia ulat (Hama) + 50 hari.

= Stadia kepompong + 35 hari. Populasi Kritis = 5-10 ulat / pelepah.

3. Darna trima Moore Fisik = Panjang ulat 13-15 mm.

= Warna coklat muda dengan bercak-bercak jingga di- punggungnya.

Daur hidup = Stadia ulat (Hama) + 35 hari.= Stadia kepompong + 10-14 hari.

Populasi Kritis = 10-20 ulat / pelepah.4. Birthoesa bisura Moore

Fisik = Panjang ulat + 15 mm , pipih.= Warna kuning kehijauan dengan garis ungu pada ten- Gah punggungnya.

Daur hidup = Stadia ulat + 35 hari= Stadia kepompong + 15 hari.

Populasi Kritis = 10-20 ulat / pelepah.5. Birthamula chara Swinhoe

Fisik = panjang ulat + 17 mm.= Warna hijau kekuningan , dengan 3 bercak putih di Punggung.

Daur hidup = Stadia ulat + 35 hari.= Stadia kepompong + 15 hari.

Populasi Kritis = 15-25 ulat / pelepah.6. Susica malayana Hering

Fisik = Panjang ulat + 35 mm.= Warna kelabu kebiruan dengan garis hijau pucat pa- Da bagian tengah punggung.

Daur hidup = Stadia ulat + 40 hari= Stadia kepompong + 25 hari.

Populasi Kritis = + 15 ulat / pelepah. Ulat kantong dan species-speciesnya

1. Mahasena corbetti Tams Fisik = Panjang ulat + 30 mm.

= Warna coklat kemerahan.= Hidup dalam kantong yang terbut dari pepotongan Dedaunan , diikat dengan benang-benang dariair Liurnya.

Daur hidup = Stadia ulat + 80 hari.= Stadia kepompong dan kupu-kupu + 40 hari.

Populasi Kritis = 4-5 ulat / pelepah.

2. Metisa plana Walker Fisik = Panjang ulat + 12 mm.

= Warna coklat kemerahan.= Hidup dalam kantong , terkait menggantung pada Permukaan bawah daun.

Daur hidup = Stadia ulat + 50 hari.= Stadia kepompong dan kupu-kupu + 50 hari.

Populasi Kritis = 20-30 ulat / pelepah.3. Cremastopsyche pendula Joannis

Fisik = Jantan bersayap , dan betina tetap dalam kantong.

Daur hidup = Lebih pendek dibanding dengan Metisa Plana.

METODE PENGENDALIAN HAMA ULAT DAUN

Mekanis ( Bila serangan maksimum 25 ha ) Pada tanaman muda usia s/d 3 tahun. Mengutip : ulat , kepompong , telur. Norma kerja = 0,04 US / ha.

Biologis Dengan musuh alami yaitu dengan memanfaatkan ulat yaitu

terinfeksi virus. Caranya : 50-100 ulat terinfeksi di kumpulkan , di blender ,

kemudia di semprotkan ke tanaman. Ciri ulat terinfeksi = Tubuhnya membengkak

= Warna tubuh pudar , atau transparan seperti berisi air .= Terdapat lapisan berwarna putih susu.

Norma kerja = 0,1 US / Ha. Khemis (Kimia)

Dilakukan bila tingkat serangan pada kelas sedang berat.

Penyemprotan harus merata membasahi helaian anak-anak daun , terutama bagian permukaan baawah.

Jenis aplikator yang di gunakan : o Mist Blower

- Penyemprot berada pada piringan pokok.- Semprotan di arahkan berkeliling terhadap 6 pohon di

sekitarnya.- Penyemprot bergerak ke arah pohon berikutnya melalui

pasar pikul.

o Fogging :- Penyemprot berjalan di pasar- Laras diarahkan ke belakang , sambil di gerakkan ke

kanan/kiri.- Bila tanaman sudah tinggi , penyemprot berjalan pada

setiap 2 pasar pikul ( 1 kali jalan untuk 4 baris tanaman , 2 kiri dan 2 kanan).

APOGONIA SP ( KUMBANG )

Kumbang ini menyerang daun kelapa sawit pada malam hari , pada umumnya di pembibitan kelapa sawit.

Fisik : Panjang + 12 mm. Warna hitam polos.

Daur hidup + 3 ½ bulan. Populasi Kritis 15 kumbang/bibit. Metode pengendalian :

Mekanis : Mengutip kumbang pada malam hari dengan menggunakan lampu.

Khemis ( Kimia ) : khemis dengan menyemprot insektisida Sevin 85-SP , Konsentrasi 0,05 % interval 2-3 minggu.

Norma kerja 0,1 US / ha.

ORYCTES RHINOCEROS ( KUMBANG BADAK )

Kumbang ini menggerek jaringan pucuk melalui salah satu ketiak pelepah.

Setelah masuk merusak pelepah daun yang belum terbuka ( bila daunnya muncul bentuknya seperti digunting menyerupai kipas ).

Fisik : Panjang + 40-50 mm. Warna coklat kehitaman , pada bagian kepala terdapat tanduk

kecil. Daur hidup :

Stadia kumbang (hama) 3-4 bulan Stadia pupa & kokon + 2 bulan.

Pengendalian : Mekanis :

o Mengutip kumbang dengan menggunakan kawat kait.o Mengutip telur.o Interval 3 hari sekali.

Khemis :o Penaburan insektisida granular dengan dosis + 5 gram /

pokok.o Interval 10 hari sekali.

BELALANG ( VALANGA NIGRICORNIS )

Belalang ini sering di jumpai pada bibitan an tanaman kelapa sawit muda , memakan daun.

Fisik : Panjang 55-85 mm. Warna hijau kekuningan.

Daur hidup : 4-6 bulan. Populasi Kritis : 10-15 belalang/bibit. Pengendalian :

Khemis , dengan menyemprotkan insektisida triklorfon sebanyak 100 gram/Ha , Rotasi 1 bulan.

JENIS PENYAKIT PENTING

1. Penyakit busuk pangkal batang ( ganoderma boninense ) Selain meyerang tanaman tua (TM) juga menyerang tanaman muda

(TBM) Gejala khas :

Pembusukan pada pangkal batang. Daun menguning merupakan gejala awal , yang identik

dengan defisiensi unsur nitrogen.

Muncul daun tombak , yang diikuti dengan menggantungnya pelepah.

Gejala lain dapat juga berupa pembusukan pada bagian tengah atau atas tanaman kelapa sawit.

Pengendalian preventif , antara lain : Santasi sumber inokulum ( akar dan batang yang terinfeksi ) Pemberian agens antagonis yaitu Trichoderma sp pada lubang

tanaman sebanyak 0,4 kg/lubang.

PENGENDALIAN GULMA

Gulma merupakan vegetasi yang tumbuh secara alami dan menjadi pesaing bagi tanaman utama sehingga keberadaanya tidak di kehendaki karena merugikan pertumbuhan dan produksi serta dapat mengganggu aktifitas lainnya.Terdiri dari kelompok gulma berdaun pita ( grasses ) , gulma berdaun lebar ( Broadleaves ) gulma berkayu ( brushweeds ) gulma pakisan ( ferns) , guma teka tekian ( sedges ) gulma pisang liar dan keladi-keladian , gulma bamboo-bambuan dan gulma air ( Agnatic weeds ).

Standart dan tindakan pengendalian gulma di mulai dari penanaman diTBM sampai TM di lakukan :

a. Pembersihan piringan di lakukan sampai 30 cm dilur batas kanopi daun akan sampai maksimum 180 cm dari pangkal pohon sawit . sedangkan jalan rintisdi bersihkan lebar 1,2 m dilakukan setelah tanaman berumur > 6 bulan.

b. Pengendalian secara preventif dan kultur teknis- Penntuan kerapatan kanan yang sesuai dengan dapat menciptakan

kondisi areal pertanaman segera ternaungi sehingga mencegah laju pertumbuhan gulma , dan pertumbuhan tanaman utama dapat berkembang dengan baik.

- Penanaman dan perawatan kacangan untuk menyaingi pertumbuhan gulma.

c. Pengendalian secara biologis- Kacangan berfungsi sebagai pengendalian biologis melalui

persaingan hidup

- Mengembangkan agensia pengendali hayati gulma seperti : Pareuchaetes Pseudoinsulata dan procecidocares conexa untuk mengendalikanChromolaena sp. Ctephryngodoh idellus ( Ikan koan ) untuk mengendalikan gulma air Hydrilla verticilata dan Eichhomiacrauasipes.

d. Gulma yang di harapkan gulma inang dan gulma di bolehkan.e. Peranan secara mekanis.f. Pengendalian secara kimia.g. Jadwal program pengendalian gulma di TBM dan TM.h. Langkah yang harus di lakukan sebelum penyemprotan :

1. Identifikasi jenis gulma untuk menentukan herbisida yang digunakan.

2. Kalibrasi penyemprotan.i. Pengendalian gulma berkayu / anak kayu keras

Disemprotkan dengan campuran Triclopyr 1 Ltr dengan surfactant 0,15Ltr per blanket Ha. Semprot ulang selektif tumbuh-tumbuhan yang masih belum terkendali dengan campuran herbisida yang sama 3-4 bulan setelah rotasi pertama.

j. Pengendalian gulma pisang.k. Pengendalian keladi.l. Pengendalian Mikania Micrantha.m. Pengendalian Asystasian. Nama bahan aktif dan nama dagang herbisida.

JENIS-JENIS GULMA

Rumput-rumputan Nama Umum KategoriAxonupuscompressus

Rumputkarpet/paitan

A

Brachiariadistachya

Sukak kelanjang B

Centothecalappacea

Rumput pagar B

Commelinanudiflora

Spiderwort biasa B

Cytococcumaccrescens

Rumput kretekan A

Paspalumconjugatum

Rumputpaitan/kerbau

B

MENGHITUNG KERAPATAN PANENKerapatan panen adalah angka yang menunjukkan tingkat kerapatan

pohon matang panen dalam satu areal /blok untuk mendapatkan minimal 1 tandan buah matang panen.perhitungan kerapatan panen berfungsi untuk mengatur kebutuhan tenaga pemanen dan penyediaan sarana transportasi.

TUJUAN :

- Untuk mengetahui perkiraan jumlah tandan yang akan di panen pada saat hari panen.

Adapun cara mencari perkiraan jumlah tandan adalah :

RUMUS : {JUMLAH POKOK : JUMLAH TANDAN }

CONTOH :

Tanaman tahun 2008

Jumlah pokok : 3000 pokok

Angka perkiraan panen : ( 2:1 )

Jadi jumlah pokok = 3000 pokok : 2 tandan/pokok = 6000 tandan

Nb : kavle kontrol mengambil sample 150 pokok secara acak(300 tandan)

PANENPanen adalah serangkaian kegiatan mulai dari pemotongan

tandan matang panen sesuai kriteria matang panen , mengumpulkan dan mengutip brondolan serta menyusun tandan dan mngumpulkan nya ke tempat pengumpulan hasil ( TPH ) . buah kelapa sawit mulai di panen apabila bobot tandan sudah mencapai > 3 kg/tandan atau kira-kira ber-umur 30 bulan.

- Kriterian panenKriteria panen adalahpersyaratan kondisi tandan yang telah ditetap kan untuk dapat di panen. Buah yang memenuhi syarat adalah tandan telah membrondol sebanyak 10 brondolan pada piringan . brondolan yangdimaksud adalah brondolan yang normal dan segar . brondolan di piringan yang kecil ukuran nya (partenocarp) , brondolan kering atau sakit tidak bisa dijadikan sebagai dasar krtiteria matang panen ,kriteria ini bertujuan untuk:

o Memperoleh rendemen minyak sawit dan minyak inti sawit yang tinggi serta perolehan total volume minyakdan initi sawit .

o Memudahkan pemanen dalam melaksanakan tugas nya sehingga bila pemanen telah melihat 10 brondolan di piringan , maka tandan buah tersebut telah siap untukdi panen.

o Kehilangan brondolan di lapangan karena di ambil/dicuri serta tidak terkutip ( digawangan/ terutama di piringan) dapat di minimalkan .

- Jenis – jenis Fraksi matang buah Jenis-jenis fraksi kematangan buah pada kelapa sawit terdiri dari : F00 : Buah mentah hitamF0 :Buah mentah belum brondol

F1 :Buah brondol 5-12,5% dari buah F2 :Buah brondol 12,5-50% dari buah F3 :Buah brondol 50-75% dari buah F5 :Lapisan brondolan bagian dalam telah ikut membrondol, artinya buah sudah terlalu matang dan appabila tidak segera di panen maka buah akan busuk.

- Rotasi panenRotasi panen adalah jarak waktu antara memanen pertama disitu blok sampai panen berikutnya di blok yang sama dan biasanya satu minggu . rotasi panen sangat erat kaitannya dengan sistem pembagian ancak panen disuatu afdeling.

- Sistem ancak panenSistem ancak panen adalah lulusan areal yang menjadi tanggung jawab bagi setiap pemanen bagi setiap harinya.pemberian ancak kepada pemanen didasarkan kepadakerapatan tandan yang matang.

Sistem ancak panen terdiri dari :o Ancak tetap

Kepada setiap pemanen di tetapkan ancak panen pada hari itu. Jadi dalam pembagian ancak , mandor tinggal menyebutkan pemanen 1 memanen baris 1 – 18 pemanen 2 memanen baris 9-17 , dan begitu matang kapasitas pemanen ,topografi areal dan ketinggian pohon. Luas maksimal ancak seorang pemanen adalah : 2,5 ha atau sekitar ± 8 baris pada blok yang luas nya 20 ha ( 400 x 500 m)

o Ancak giringPada sistem ancak giring , ancak biasanya berubah-ubah sesuai ketentuan lapangan . bila dilaksanakan dengan ancak giring pemanen akan berpindah ancak 2-3kali. Misalnya untuk periode sampai istirahat makan

(wolon) setiap pemanen diberi ancak 8 baris , selanjutnya di beri ancak 14 baris dan sebelum pulangjam 12 baris lagi . ancak yang biasa di gunakan adalah ancak giring. Dengan ancak tetap , mandor panen mudah membagi ancak yaitu dengan membagi habis areal yang akan di panen.bila pemanen dilakukan dengan ancak giring , panen bisa di selesaikan antarablok perblok . karena ancak pemanen di berikan dengan2 /3 kali pindah. Dengan demikian areal yang diawasi mandor lebih kecil bila dibandingkan dengan anck tetap .

- Alat – alat panen

Alat-alat yang di gunakan untuk memanen adalah :

1.Dodos kecil ( untuk tanaman berumur 3-4 tahun )2.Dodos besar ( untuk tanaman berumur 5-7tahun )3.Egrek ( untuk tanaman berumur lebih dari 8 tahun )4.Kampak 5.Goni6.Kereta sorong ( angkong )

- Cara pemanenanTandan buah kelapa sawit siap di panen dengan care sebagaiberikut :1.Dipotong pelepah dan yang menyangga tanda buah matag

( songgo)2.Dipotong tangkai tandan buah matang3.Diambil atau dikorek berondolan yang berada di ketiak

pelepah daun.4.Di bawah tanda buah matang ke jalan pasar pikul5.Dikumpulkan berondolan yang berada di piringan6.Disusun pelepah daun yang sudah di potong di gawangan

mati7.Setelah selesai pindah ke pokok berikutnya

- Pengumpulan tandan buah di tphTandan buah matang yang telah di panen dikumpulkan ditempat pengumpulan hasil atau di TPH caranya adalah sebagai berikut :

1.Setelah selesai memanen , di bawa tandan buah matang ketph dengan menggunakan goni atau angkong.

2.Dipotong tangkai tandan hingga membentuk huruf v (cangkem kodok )

3.Di tulis nomor pemanen pada tangkai tandan untuk mengetahui identitas pemanen dan mempermudah pengawasan.

- ORGANISASI PANEN A . Struktur organisasi

Peronil yang terlibat dalam struktur organisasi panenyaitu petugas yang mengenai mulai dari mandor panen , mandor 1 , asisten tanaman , kd tanaman , manager .

Namun untuk lebih mengefektifkan manajemen panen perlu di tambahkan 1 petugas baru yaitu petugas pemeriksaan buah (P2B) yang bertugas mengawasi ( melakukamsortasi ) buah di tph. Jumlah p2b di kebun sama dengan jumlah mandor .

Setiap tingkat organisasi di beri wewenang dan tanggung jawab agar tujuan panen dapat di laksanakan , secara konsisten skema organisai panen , di kebun dapat diliihat pada gambar di bawah ini


Recommended