+ All Categories
Home > Documents > GIZI DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

GIZI DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

Date post: 27-Nov-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
14
Manfaat Zat-Zat Bagi Wanita Sepanjang Daur Kehidupannya (Protein) Kelompok III: 1. Lita Ega Nofrilla 2. Tri Susilowati
Transcript

Manfaat Zat-Zat Bagi Wanita

Sepanjang Daur Kehidupannya

(Protein)

Kelompok III:1. Lita Ega

Nofrilla2. Tri

Susilowati

Nama protein berasal dari bahasa Yunani Protebos, yang artinya “ yang pertama” atau “ yang penting”.Diperkenalkan oleh Gerardus Mulder, seorang pakar

kimia Belanda pada tahun 1938.

Pengertian Protein

Mulder menyebutkan bahwa protein adalah

zat makanan mengandung nitrogen,

yang diyakininya sebagai faktor penting

untuk menjalankan fungsi-fungsi tubuh,

sehingga tiadk mungkin ada kehidupan tanpa

adanya protein.

Protein merupakan senyawa yang terdapat dalam setiap sel hidup.

Hampir setengahnya terdapat didalam otot, seperlimanya didalam tulang dan kartilago,

sepersepuluhnya dalam kulit dan sisanya pada jaringan-jaringan lain serta cairan tubuh

Klasifikasi Protein1. Berdasarkan bentuknyaa. Protein fibriler ( skleroprotein )b. Protein globuler atau steroproteinc. Protein konjugasi

2. Menurut kelarutannya, protein globuler dapat dobagi dalam beberapa group yaitu:a. Albuminb. Globulinc. Glutelind. Prolamin atau gliadine. Histonf. Protamin

3. Berdasarkan senyawa pembentuknyaProtein sederhana ( protein

saja ) contohnya hemoglobinProtein konjugasi dan senyawa

non protein4. Menurut asam amino yang

pembentuknya protein Protein sempurna Protein yang kurang sempurna

Protein tidak sempurna

5. Berdasarkan asal atau sumbernya Protein ASI Protein hewani Protein nabati

Fungsi protein :1. Untuk pertumbuhan dan

pemeliharaan jaringan2. Pembentukan senyawa esensial

(hormon, enzim, hemoglobin, bahan penggumpal darah, dsb)

3. Regulasi keseimbangan air dalam tubuh

4. Mempertahankan metralitas tubuh

5. Pembentukan antibodi dan proses detoksifikasi

6. Transpor zat gizi dalam tubuh

Saluran Cerna Pencernaan dan Absorpsi

1. Mulut Mengunyah, makanan bercampur dengan air ludah dan ditelan

2. Esofagus Tidak ada pencernaan

3. Lambung Asam lambung membuka molekul protein dan mengaktifkan enzim lambung Protein Protease lambung, HCL Polipeptida lebih pendek (protease dan pepton)

4. usus halus Polipeptida Protease pankreas Enterokinase, tripsin

Peptida Dipeptidase Asam amino bebas (diserap) tripeptidase mukosa halus

Dipeptida, tripeptida dan asam amino

Pengaruh kelebihan dan kekurangan protein

Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah.1. Kwashiorkor

kwashiorkor lebih banyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun yang sering terjadi pada anak yang terlambat menyapih sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein. Kwashiorkor dapat terjadi pada pada konsumsi energi yang cukup atau lebih.

Gejalanya adalah pertumbuhan terhambat, otot-otot berkurang dan melemah, edema, muka bulat seperti bulan ( moonface ) dan gangguan psikomotor.

Anak apatis, tidak ada nafsu makan, tidak gembira dan suka merengek.

Kulit mengalami depigmentasi, menjadi lurus, kusam, halus, dan mudah rontok ( rambut jagung ). Kwashiorkor pada orang dewasa

jarang ditemukan.

2. Marasmus Marasmus pada umunya

merupakan penyakit pada bayi (dua belas bulan pertama), karena terlambat diberi makanan tambahan. Penyakit ini dapat terjadi karena penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering terkena infeksi terutama gastroenteritis. Marasmus berpengaruh jangka panjang terhadap mental dan fisik yang sukar diperbaiki.

Gejalanya adalah pertumbuhan terhambat, lemak dibawah kulit berkurang serta otot-otot berkurang dan melemah. Berat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka, seperti panjang, lingkar kepala, dan lingkar dada.

Marasmus sering disertai defisiensi vitamin terutama vitamin D dan vitamin A.

Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh.Makanan yang tinggi protein biasanya energi tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas.

Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam. Batas yang dianjurkan untuk konsusmsi protein adalah dua kali Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk protein.

Terima Kasih


Recommended