+ All Categories
Home > Documents > Herbal medicine

Herbal medicine

Date post: 08-Feb-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
25
Decocta dan infusa dapat diartikan sebagai sari-sari dalam air yang dibuat dari bahan-bahan alam yang direbus pada suhu 90 0 C sampai 98 0 C. Perbedaannya yaitu pada decocta lamanya penyarian setengah jam, sedangkan pada infusa selama 15 menit. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam infusa decocta, yaitu : 1. Derajat halus dari bahan-bahan bakal Untuk beberapa bahan bakal, diberikan derajat halusnya; pada bahan itu ditunjukan pula, terutama : - Pulpa Tamarindom harus digerus dengan air dalam mortir, dimana biji-bijinya harus dibuang dulu sebelum ditimbang. - Fruktur Anisi, Fructus juniferi dan fructus Myrtilli harus dimemarkan terlebih dahulu. kecuali Fructus Hordei decorticati dan semen lini. Jika suatu decoc atau infus harus dibuat dari bahan bakal yang tidak tercantum dalam daftar derajat halus, hendaknya diambil bahan bakal dengan derajat halus yang sama seperti yang dipakai untuk pembuatan sediaan-sediaan galenika, atau diambil derajat halus dari bahan bakal lain yang konsistensinya sama dengan bahan bakal yang dipakainya itu. 2. Banyaknya bahan bakal Banyaknya bahan bakal adalah 10 bagian untuk 100 bagian serkaian; dimana hal ini hanya berlaku bahan-bahan bakal yang tercantum dalam Farmakope, dan bahan-bahan itu bukan bahan-bahan yang berkhasiat keras. Sebagian kekecualian dari peraturan ini, ada bahan-bahan bakal yang tercantum dalam sebuah daftar yang terpisah dari Farmakope. Kekecualian itu adalah : Bagian bahan bakal untuk 100 bagian serkaian Nama Bahan Jumlah Nama Bahan Jumlah Radix Ipecacuanhae 0,5 Fores Arnicae 4 Folia Digitalis 0,5 Folia Sennae 4 Herba Adonidis 0,5 Radix Senegae 4
Transcript

Decocta dan infusa dapat diartikan sebagai sari-sari dalam airyang dibuat dari bahan-bahan alam yang direbus pada suhu 90 0Csampai 98 0C. Perbedaannya yaitu pada decocta lamanya penyariansetengah jam, sedangkan  pada infusa selama 15 menit.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam infusa decocta, yaitu :

1. Derajat halus dari bahan-bahan bakal

Untuk beberapa bahan bakal, diberikan derajat halusnya; padabahan itu ditunjukan pula, terutama :

-          Pulpa Tamarindom harus digerus dengan air dalammortir, dimana biji-bijinya harus dibuang dulu sebelum ditimbang.

-          Fruktur Anisi, Fructus juniferi dan fructus Myrtilliharus dimemarkan  terlebih dahulu. kecuali Fructus Hordeidecorticati dan semen lini.

Jika suatu decoc atau infus harus dibuat dari bahan bakal yangtidak tercantum dalam daftar derajat halus, hendaknya diambilbahan bakal dengan derajat halus yang sama seperti yang dipakaiuntuk pembuatan sediaan-sediaan galenika, atau diambil derajathalus dari bahan bakal lain yang konsistensinya sama dengan bahanbakal yang dipakainya itu.

2. Banyaknya bahan bakal

Banyaknya bahan bakal adalah 10 bagian untuk 100 bagian serkaian;dimana hal ini hanya berlaku bahan-bahan bakal yang tercantumdalam Farmakope, dan bahan-bahan itu bukan bahan-bahan yangberkhasiat keras. Sebagian kekecualian dari peraturan ini,  adabahan-bahan bakal yang tercantum dalam sebuah daftar yangterpisah dari Farmakope. Kekecualian itu adalah :

Bagian bahan bakal untuk 100 bagian serkaianNama Bahan Jumlah Nama Bahan Jumlah

Radix Ipecacuanhae 0,5 Fores Arnicae 4Folia Digitalis 0,5 Folia Sennae 4Herba Adonidis 0,5 Radix Senegae 4

VernalisFolia Orthosiphonis 0,5 Species

Antiaphtosae5

Carrageen 1,5 Cortex Chinae 6Secale Qornutum 3 Lichen Islandicus 6Semen Lini 3

Untuk banyaknya bahan bakal, Codex memberikan peraturan yang samaseperti Farmakope, kepada daftar kekecualian hanya ditambahkanFructus Hordal decorticati, dimana harus diambil 8 bagian bahanbakal untuk 100 bagian serkaian.

Jika suatu decoc atau infus diambil dari suatu bahan bakal yangberkhasiat keras, tidak dinyatakan banyaknya bahan yang harusdiambil, maka boleh dianggap bahwa resep itu tidak sempurna danharus meminta keterangan lebih lanjut kepada dokter yangmenulisnya.

Untuk memeriksa takaran maksimum, harus dipastikan bahwa zat-zatberkhasiat telah larut semuanya dalam sari-sari itu.

3. Banyaknya Air

Penambahan dilakukan sebanyak 2 kali bobot bahan bakalnya, tetapiuntuk beberapa bahan bakal, penambahan ini terlalu sedikit.Maka :

1. Flores Chammomillae Vulgaris, Flores Tiliae, dan Semen Linidipakai empat kali bobot bahan bakal

2. Carrageen sebanyak 15 kali bobot bakal bahan3. Pulpa Tamarindorum cruda hanya diperlukan air yang sama

dengan bobotnya. Karena bahan bakal ini tidak dikeringkanterlebih dahulu

4. Menghangatkannya

Waktu yang diperlukan untuk pembuatan decoc atau infus, dihitungsaat isi panci mencapai suhu 90 0C atau jika panci kita tempatkandi penangas air yang dingin, maka kita anggap bahwa isinya telahmencapai suhu itu, jika penangas airnya mulai mendidih. Jika

panci perebus diletakkan diatas penangas air yang menidih makauntuk menaikan suhunya kita menghitung 10 menit. Disertai jugadengan pengadukan.

5. Menyerkai

Decocta harus diserkai panas-panas kecuali decoctum condurango,karena zat yang berkhasiat yang terdapat di dalamnya yaituCondurangin. Dalam air panas jauh leih kecil kelarutannya daripada dalam air dingin. Mengenai infusa, bahan bakal yangmengandung minyak-minyak atsiri harus diserkai setelah dingin,tapi perlu diingat bahwa Folia Sennae mengandung zat yang dapatmenyebabkan sakit perut yang melarut dalam air panas tetapi tidaklarut air dingin. Sehingga infusum Sennae harus selalu diserkaidingin.

Untuk pembuatan Infusum Sennae compositum penyerkaian harusdingin dan kemudian dengan pemanasan dalam botol tertutup, garamsaignette dilarutkan. Infusa lainnya boleh diserkai panas-panasatau diserkai dingin.

6. Decocto-Infusa

Jika dari beberapa bahan bakal bersama-sama harus dibuat suatuserkaian, sedangkan bahan bakal pertama termasuk yang harusdibuat decoc dan yang lain harus infuse, maka bahan bakal itudibuat suatu decoctum-infissum. Mula-mula bahan bakal yang dibuatdecoc dimasukan dahulu dalam panic-infus, 15 menit kemudiandimasukan bahan bakal yang harus dibuat infus. Panci dihangatkanpada suhu 90 oC selama 15 menit. Maka decoctum-infusum harusdiserkai panas / dingin tergantung jenis bahan bakalnya. Jika adayang harus diserkai panas dan dingin maka pertama kali kita harusselidiki apakah decoctum-infusum dapat dipisahkan pembuatannya,sehingga dari bahan bakal yang pertama kita membuat suatu decocyang diserkai panas dan dari bahan yang lain kita membuat infuseyang diserkai dingin. Dengan syarat air yang tersedia cukup untukpembuatan masing-masing serkaiannya. Bila air cukup maka kitadapat mengerjakannya dengan dua cara:

Decoctum-Infusum diserkai panas-panas, cara ini yangterbanyak dipakai, hal      ini ditentukan oleh codex.

Decoctum-Infusum dipisah dalam decoc yang diserkai pana daninfuse yang diserkai dingin, kedua-duanya dibuat denganbagian-bagian air yang tersedia, yang banyaknya sebanding.

Untuk decoctum Chinae, Farmakope memilih perbandingan 6 : 100.Karena mengandung zat-zat yang disebut : kinotanat-kinotanat,yang kelarutannya hanya terbatas. Jika decoctum serupa itu dibuatlebih kuat maka tak akan banyak zat yang melarut.

Pemisahan suatu serkaian sudah tentu perlu,bila bagian-bagiandari bahan-bahannya bereaksi satu dengan yang lainnya ataumemberikan suatu endapan (zat samak dan alkoloida-alkoloida) jikaair yang tersedia cukup banyak untuk masing-masing bagian untukmemperoleh serkaian yang biasa, maka harus menggunakan carakedua.

7. Bilamana kita membuat suatu Decoc atau Infus dari bahan bakal?

Kita membuat decoc atau infus ditentukan oleh sifat dari bahanbakal. Yaitu:

Decoc:

1. pada bahan-bahan bakal yang keras2. pada bahan-bahan bakal tanpa minyak atsiri3. pada bahan-bahan bakal dimana bagian-bagiannya tahan

terhadap penghangatan.

Infusa:

1. pada bahab-bahan bakal yang lunak2. pada bahan-bahan bakal minyak atsiri3. pada bahan-bahan bakal dimana zat yang terkandungtidak atau

kurang tahan terhadap penghangatan. Misalnya RadixIpecacuanhae, Rizoma Hydrastis dan bahan-bahan bakal yangbanyak mengandung pati seperti Radix Liquiritae, Radix Rhei,dan sebagainya.

4. Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasidilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairanpenyari. Cairan penyari akan menembus dinding seldan masukke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktifakan larut dank arena adanya perbedaan konsentrasi antaralarutan zat aktif di dsalam sel dengan yang diluar sel,makalarutan yang terpekat didesak keluar. Peristiwa tersebutberulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antaralarutan diluar sel dengan larutan di dalam sel. Maserasidigunakan untuk penyarian simplisia yang mengandung zataktif yang mudah larut dalam cairan penyari, tidakmengandung zat yang mudah mengembang dalam cairan penyari,tidak mengandung benzoin, stirak dan lain-lain.

5.6. Keuntungan cara penyarian dengan maserasi adalah cara

pengerjaan dan peralatan sederhana dan mudah diusahakan,unit alat yang dipakai sederhana, hanya dibutuhkan bejanaperendam, biaya operasionalnya relatif rendah, prosesnyarelatif hemat penyari, tanpa pemanasan. Kerugian caramaserasi adalah pengerjaanya lama, dan penyariannya kurangsempurna.

7.8. Maserasi dapat dilakukan modifikasi misalnya :9. 1.  Digesti

Digesti adalah cara maserasi dengan menggunakan pemanasanlemah, yaitu pada suhu 400 - 500C. Cara maserasi ini hanyadapat dilakukan untuk simplisia yang zat aktifnya tahanterhadap pemanasan. Dengan pemnasan diperoleh keuntunganantara lain:

10. a. Kekentalan pelarut berkurang, yang dapatmengakibatkan berkurangnya lapisan-lapisan batas.

11. b. Daya melarutkan cairan penyari akan meningkat,sehingga pemanasan tersebut mempunyai pengaruh yang samadengan pengadukan.

12. c. Koefisien difusi berbanding lurus dengan suhuabsolute dan berbanding terbalik dengan kekentalan, sehinggakenaikan suhu akan berpengaruhpada kecepatan difusi. Umumnyakelarutan zat aktif akan meningkat bila suhu dinaikkan.

13. d. Jika cairan penyari mudah menguap pada suhu yangdigunakan, maka perlu dilengkapi dengan pendingin balik,sehingga cairan akan menguap kembali ke dalam bejana.

14.15. 2. Maserasi dengan Mesin Pengaduk16. Penggunaan mesin pengaduk yang berputar terus-menerus,

waktu proses maserasi dapat dipersingkat menjadi 6 sampai 24jam.

17.18. 3. Remaserasi

Cairan penyari dibagi menjadi 2. Seluruh serbuk simplisia dimaserasi dengan cairan penyari pertama, sesudah dienaptuangkan dan diperas, ampas dimaserasi lagi dengan cairanpenyari yang kedua.

19.20. 4. Maserasi Melingkar21. Maserasi dapat diperbaiki dengan mengusahakan agar

cairan penyari selalu bergerak dan menyebar. Dengan cara inipenyari selalu mengalir kembali secara berkesinambunganmelalui sebuk simplisia dan melarutkan zat aktifnya.

22.23. 5. Maserasi Melingkar Bertingkat24. Pada maserasi melingkar, penyarian tidak dapat

dilaksanakan secara sempurna, karena pemindahan massa akanberhenti bila keseimbangan telah terjadi masalah ini dapatdiatasi dengan maserasi melingkar bertingkat (M.M.B), yangakan didapatkan :

25. a. Serbuk simplisia mengalami proses penyarian beberapakali, sesuai dengan bejana penampung. Pada contoh di atasdilakukan 3 kali, jumlah tersebut dapat diperbanyak sesuaidengan keperluan.

26. b. Serbuk simplisia sebelum dikeluarkan dari bejanapenyari, dilakukan penyarian dengan cairan penyari baru.Dengan ini diharapkan agar memberikan hasil penyarian yangmaksimal

27. c. Hasil penyarian sebelum diuapkan digunakan duluuntuk menyari serbuk simplisia yang baru,hingga memberikansari dengan kepekatan yang maksimal.

28.

29. Penyarian yang dilakukan berulang-ulang akan mendapatkan hasil yang lebih baek daripada yang dilakukan sekalidengan jumlah pelarut yang sama.

Ekstraksi adalah penguraian zat-zat berkhasiat atau zat aktif dibagiantanaman. Tujuannya untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam simplisia.

Soxhletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang-ulang denganmenggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi.

Pada ekstraktor Soxhlet, pelarut dipanaskan dalam labu didih

sehingga menghasilkan uap. Uap tersebut kemudian masuk ke

kondensor melalui pipa kecil dan keluar dalam fasa cair. Kemudian

pelarut masuk ke dalam selongsong berisi padatan. Pelarut akan

membasahi sampel dan tertahan di dalam selongsong sampai tinggi

pelarut dalam pipa siphon sama dengan tinggi pelarut di

selongsong. Kemudian pelarut seluruhnya akan menggejorok masuk

kembali ke dalam labu didih dan begitu seterusnya. Peristiwa ini

disebut dengan efek siphon. Pada ekstraktor Soxhlet cairan akan

menggejorok ke dalam labu setelah tinggi pelarut dalam selongsong

sama dengan pipa siphon. Hal ini menyebabkan ada bagian sampel

yang berkontak lebih lama dengan cairan daripada bagian lainnya.

Sehingga sampel yang berada di bawah akan terekstraksi lebih

banyak daripada bagian atas. Akibatnya ekstraksi menjadi tidak

merata. Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara

serbuk simplisia ditempatkan dalam klonsong yang telah dilapisi

kertas saring sedemikian rupa, cairan penyari dipanaskan dalam

labu alas bulat sehingga menguap dan dikondensasikan oleh

kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang jatuh

ke dalam klonsong menyari zat aktif di dalam simplisia dan jika

cairan penyari telah mencapai permukaan siphon, seluruh cairan

akan turun kembali ke labu alas bulat melalui pipa kapiler hingga

terjadi sirkulasi

  Prinsip kerja sokletasi adalah pelarut dan sampel dipisahkan

ditempat yang berbeda. Sampel adalah bahan alam yang belum

mengalami proses apapun juga. Metode sokletasi yang dilakukan

memiliki kelebihan dan kekurang. Berikut adalah kelebihan metode

sokletasi

1. Sampel terekstraksi dengan sempurna2.  Proses ekstraksi lebih cepat3.  Pelarut yang digunakan sedikit.

Sedangkan kelemahan dari metode soxhletasi adalah sampel sampel

yang digunakan harus sampel yang digunakan harus sampel yang

tahan panas atau tidak dapat digunakan pada sampel yang tidak

tahan panas. Karena sampel yang tidak tahan panas akan

teroksidasi atau tereduksi ketika proses sokletasi berlangsung.

Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia

dimaserasi selama 3 jam, kemudian simplisia dipindahkan ke dalam

bejana silinder yang bagian bawahnya diberi sekat berpori, cairan

penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui simplisia tersebut,

cairan penyari akan melarutkan zat aktif dalam sel-sel simplisia

yang dilalui sampai keadaan jenuh.

Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara serbuk

simplisia ditempatkan dalam klonsong yang telah dilapisi kertas

saring sedemikian rupa, cairan penyari dipanaskan dalam labu alas

bulat sehingga menguap dan dikondensasikan oleh kondensor bola

menjadi molekul-molekul cairan penyari yang jatuh ke dalam

klonsong menyari zat aktif di dalam simplisia dan jika cairan

penyari telah mencapai permukaan sifon, seluruh cairan akan turun

kembali ke labu alas bulat melalui pipa kapiler hingga terjadi

sirkulasi

 

Metoda soxhletasi seakan merupakan penggabungan antara metoda

maserasi dan perkolasi. Jika pada metoda pemisahan minyak astiri

( distilasi uap ), tidak dapat digunakan dengan baik karena

persentase senyawa yang akan digunakan atau yang akan diisolasi

cukup kecil atau tidak didapatkan pelarut yang diinginkan untuk

maserasi ataupun perkolasi ini, maka cara yang terbaik yang

didapatkan untuk pemisahan ini adalah sokletasi.

PERKOLASIPerkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkancairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Kekuatan yang berperan pada perkolasi antara lain: gaya berat, kekentalan, daya larut, tegangan permukaan, difusi, osmosa, adesi, daya kapiler dan daya geseran (friksi). Cara perkolasi lebih baik dibandingkan dengan cara maserasi karena:a.Aliran cairan penyari menyebabkan adanya pergantian larutan yang terjadi dengan larutan yang konsentrasinya lebih rendah, sehingga meningkatkan derajat perbedaan konsentrasi.b.Ruangan diantara serbuk-serbuk simplisia membentuk saluran tempat mengalir cairan penyari.karena kecilnya saluran kapiler

tersebut,maka kecepatan pelarut cukup untuk mengurangi lapisan batas,sehingga dapat meningkatkan perbedaan konsentrasi.

Untuk menghindari kehilangan minyak atsiri pada pembuatan sari,maka cara perkolasi diganti dengan cara reperkolasi. Pada perkolasi dilakukan pemekatan sari dengan pemanasan pada reperkolaso tidak dilakukan pemekatan. Reperkolasi dilakukan dengan cara sinplisia dibagi dalam beberapa percolator.Perkolasi BertingkatDalam proses perkolasi biasa,perkolat yang dihasilkan tidak dalamkadar yang maksimal. Selama cairan penyari melakukan penyarian serbuk simplisia , maka terjaji aliran melalui lapisan serbuk dari atas sampai ke bawah disertai pelarutan zat aktifnya. Prosespoenyaringan tersebut aakan menghasilkan perkolat yang pekat padatetesanm pertama dan terakhir akan diperoleh perkolat yang encer.Untuk memperbaiki cara perkolasi tersebut dialkukan cara perkolasi bertingkat. Serbuk simplisia yang hampir tersari sempurna sebelum dibuang ,disari dengan cairan penyari ang baru. Hal ini diharapkan gar serbuk simplisia tersebut dapat tersari sempurna. Sebaliknya sewrbuk simplisia yang baru disari dengan perkolat yang hampir jenuh, dengan denikian akan diperoleh perkolat akhir yang jernih. Perkolat dipisahkan dan dipekatkan.Cara ini cocok bila digunakan untuk perusahaan obat tradisional,termasuk perusahaan yang memproduksi sediaan galenik.Agar dioperoleh cara yang tepat, perlu dilakukan percobaan pendahuluan. Dengan percobaan tersebut dapat ditetapkan :1.Jumlah percolator yang diperlukan.2.Bobot serbuk simplisia untuk tiap kali perkolasi.3.Jenis cairan penyari.4.Jumlah cairan penyari untuk tiap kali perkolasi.5.Besarnya tetesan dan lain-lain.

Percolator yang digunakan untuk cara perkolasi ini agak berlainandengan percolator biasa. Percolator ini harus dapat diatur, sehingga:1.Perkolat dari suatu percolator dapat dialirkan ke percolator lainnya2.Ampus dengan mudah dapat dikeluarkan.Percolator diatur dalam

suatu deretan dan tiap percolator berlaku sebagai percolator pengatur.

Untuk mendapatkan hasil ekstraksi yang lebih tuntas digunakan metode Perkolasi,Alatnya namanya perkolator : yaitu suatu bentuk tabung terbalik, di bagian bawah dipasang keran dan di bagian atas diletakkan wadah berisi cadangan penyari. Bagian tengah percolator diletakkan serbuk simplisia yang akan di ekstraksi, direndam dalam penyari yang dipilih selama beberapa saat, setelah itu keran bawah dibuka sedikit, sehingga cairan penyari akan menetes ke bawah tetes per tetes, otomatis cadangan penyari di atas perkolator akan ikut menetes mengganti pelarut yang keluar berupaekstrak. Dengan cara ini maka fenomena “jenuh” seperti halnya terjadi pada metode maserasi tidak akan terjadi dan selama terjadi aliran maka perbedaan konsentrasi antara zat aktif di dalam dan di luar sel akan selalu terjaga sebesar-besarnya. Sehingga proses ekstraksinya akan berjalan dengan lebih sempurna dan lebih tuntas tersari sempurna.

Perkolasi

Untuk mendapatkan hasil ekstraksi yang lebihtuntas digunakan metode Perkolasi,

 

Alatnya namanya perkolator : yaitu suatu bentuktabung terbalik, di bagian bawah dipasang kerandan di bagian atas diletakkan wadahberisi ca-dangan penyari. Bagian tengah percolator diletak-kan serbuk simplisia yang akan di ekstraksi, diren-dam dalam penyari yang dipilih selama beberapasaat, setelah itu keran bawah dibuka sedikit, se-hingga cairan penyari akan menetes ke bawah te-tes per tetes, otomatis cadangan penyari di atasperkolator akan ikut menetes mengganti pelarutyang keluar berupa ekstrak.Dengan cara ini maka fenomena “jenuh” sepertihalnya terjadi pada metode maserasi tidak akanterjadi dan selama terjadi aliran maka perbedaankonsentrasi antara zat aktif di dalam dan di luar sel akan selaluterjaga sebesar-besarnya. Sehingga proses ekstraksinyaakanberjalan dengan lebih sempurna dan lebih tuntas tersari

sempurna.Kelemahan dari sistem ini adalah : membutuhkan penyari yang sangat banyak.Untuk mengatasinya dibuat metode yang lain, yaitu menggunakan alat disebutalat Sokhlet (Sohxlet).Sistem sokhlet itu terdiri dari 3 bagian :Bagian bawah, berupa labu berisi penyari yang dipanaskan dan uapnya menujuke bagian atas (lewat pipa samping dari bagian tengah).Bagian atas, berupa pipa pendingin tegak, fungsinya untuk mengembunkan uappenyari yang dikirim dari labu.Bagian tengah, berisi serbuk simplisia yang menerima tetesan penyari daripendingin diatasnya, bertetes-tetes sampai pada batas tertentu, cairan penyarinanti akan bergulir kembali ke dalam labu bawah sambil membawa zat aktif yangtelah tersari.Proses ini akan terjadi berulang-ulang sampai penyarian dianggap selesai apabilacairan yang bersirkulasi telah bening atau tidak lagi mengandung zat aktif(dibuktikan dengan reaksi kimia).Kelemahannya : ekstrak yang didapat selalu terkena panas dalam labu

 

EKSTRAKSI MENGGUNAKAN METODE PERKOLASI

 

Perkolasi adalah proses penyarian simplisia dengan jalan melewatkan pelarut yang sesuai secara lambat pada simplisia dalamsuatu percolator. Perkolasi bertujuan supaya zat berkhasiat tertarik seluruhnya dan biasanya dilakukan untuk zat berkhasiat yang tahan ataupun tidak tahan pemanasan.

Prinsip perkolasi adalah sebagai berikut: serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat berpori. Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawahmelalui serbuk tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktifsel-sel yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh. Gerak kebawahdisebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri dan cairan diatasnya, dikurangi dengan daya kapiler yang cenderung untuk menahan. Kekuatan yang berperan pada perkolasi antara lain: gaya berat, kekentalan, daya larut, tegangan permukaan, difusi, osmosa, adesi, daya kapiler dan daya geseran (friksi).

Secara umum proses perkolasi ini dilakukan pada temperatur ruang.Sedangkan parameter berhentinya penambahan pelarut adalah perkolat sudah tidak mengandung senyawa aktif lagi. Pengamatan secara fisik pada ekstraksi bahan alam terlihat pada tetesan perkolat yang sudah tidak berwarna.

Cara perkolasi lebih baik dibandingkan dengan cara maserasi karena:

a.       Aliran cairan penyari menyebabkan adanya pergantian larutan yang terjadi dengan larutan yang konsentrasinya lebih rendah, sehingga meningkatkan derajat perbedaan konsentrasi.

b.      Ruangan diantara serbuk-serbuk simplisia membentuk saluran tempat mengalir cairan penyari.karena kecilnya saluran kapiler tersebut,maka kecepatan pelarut cukup untuk mengurangi lapisan batas,sehingga dapat meningkatkan perbedaan konsentrasi.Perkolasi Bertingkat

Dalam proses perkolasi biasa, perkolat yang dihasilkan tidak dalam kadar yang maksimal. Selama cairan penyari melakukan penyarian serbuk simplisia, maka terjadi aliran melalui lapisan serbuk dari atas sampai ke bawah disertai pelarutan zat aktifnya.Proses poenyaringan tersebut akan menghasilkan perkolat yang pekat pada tetesan pertama dan terakhir akan diperoleh perkolat yang encer.

Untuk memperbaiki cara perkolasi tersebut dialkukan cara perkolasi bertingkat. Serbuk simplisia yang hampir tersari sempurna sebelum dibuang, disari dengan cairan penyari yang baru.Hal ini diharapkan agar serbuk simplisia tersebut dapat tersari sempurna. Sebaliknya serbuk simplisia yang baru disari dengan perkolat yang hampir jenuh, dengan demikian akan diperoleh perkolat akhir yang jernih. Perkolat dipisahkan dan dipekatkan.Cara ini cocok bila digunakan untuk perusahaan obat tradisional, termasuk perusahaan yang memproduksi sediaan galenik. Agar dioperoleh cara yang tepat, perlu dilakukan percobaan pendahuluan. Dengan percobaan tersebut dapat ditetapkan :

1.Jumlah percolator yang diperlukan

2.Bobot serbuk simplisia untuk tiap kali perkolasi

3.Jenis cairan penyari

4.Jumlah cairan penyari untuk tiap kali perkolasi

5.Besarnya tetesan dan lain-lain.

Percolator yang digunakan untuk cara perkolasi ini agak berlainandengan percolator biasa. Percolator ini harus dapat diatur, sehingga:

1.Perkolat dari suatu percolator dapat dialirkan ke percolator lainnya

2.AmpAs dengan mudah dapat dikeluarkan.

Percolator diatur dalam suatu deretan dan tiap percolator berlakusebagai percolator pertama.

SejarahDistilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutamaoleh tingginya permintaan akan spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4.Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat alembik, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasiyang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro, The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uapanggur yang dapat terbakar. Ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang bahkan masih banyak dipakai sampai saat kini. Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873).Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan minyak mentah menjadi bagian-bagian untuk penggunaan

khusus seperti untuk transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dll. Udara didistilasi menjadi komponen-komponen seperti oksigen untuk penggunaan medis dan helium untuk pengisi balon. Distilasi juga telah digunakan sejak lama untuk pemekatan alkohol dengan penerapanpanas terhadap larutan hasil fermentasi untuk menghasilkan minuman suling.

Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.

Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan.  Zatyang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini termasuk sebagaiunit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.

JenisAda 4 jenis distilasi yang akan dibahas disini, yaitu destilasi sederhana, destilasi fraksionasi, destilasi uap, dan destilasi vakum. Selain itu ada pula destilasi ekstraktif dan destilasi azeotropic homogenous, destilasi dengan menggunakan garam berion,destilasi pressure-swing, sertadistilasi reaktif.1.Distilasi SederhanaPada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.2.Distilasi FraksionisasiFungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campurandengan perbedaan titik didih kurang dari 20 °C dan bekerja pada

tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan komponen-komponen dalam minyak mentah.Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi.Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya.

3.Destilasi UapDistilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °Cdalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air. Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin ditambah juga dengan pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke atas menuju ke kondensor dan akhirnya masukke labu distilat.4.Destilasi VakumDistilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau campuran yang memilikititik didih di atas 150 °C. Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air dingin, karena komponen yang menguaptidak dapat dikondensasi oleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagaipenurun tekanan pada sistem distilasi ini.5.Azeotrop

Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih komponen yang memiliki titik didih yang konstan. Azeotrop dapat menjadi gangguan yang menyebabkan hasil distilasi menjadi tidak maksimal.Komposisi dari azeotrope tetap konstan dalam pemberian atau penambahantekanan. Akan tetapi ketika tekanan total berubah, kedua titik didih dan komposisi dari azeotrop berubah. Sebagai akibatnya, azeotrop bukanlah komponen tetap, yang komposisinya harus selalu konstan dalam interval suhu dan tekanan, tetapi lebih ke campuran yang dihasilkan dari saling memengaruhi dalam kekuatan intramolekuler dalam larutan.Azeotrop dapat didistilasi dengan menggunakan tambahan pelarut tertentu, misalnya penambahan benzena atau toluena untuk memisahkan air. Air dan pelarut akan ditangkap oleh penangkap Dean-Stark. Air akan tetap tinggal di dasar penangkap dan pelarutakan kembali ke campuran dan memisahkan air lagi. Campuran azeotrop merupakan penyimpangan dari hukum Raoult.6.Efektifitas DestilasiSecara teori, hasil distilasi dapat mencapai 100% dengan cara menurunkan tekanan hingga 1/10 tekanan atmosfer. Dapat pula dengan menggunakan distilasi azeotrop yang menggunakan penambahanpelarut organik dan dua distilasi tambahan, dan dengan menggunakan penggunaan cornmeal yang dapat menyerap air baik dalam bentuk cair atau uap pada kolom terakhir. Namun, secara praktek tidak ada distilasi yang mencapai 100%.7.Distilasi Skala IndustriUmumnya proses distilasi dalam skala industri dilakukan dalam menara, oleh karena itu unit proses dari distilasi ini sering disebut sebagaimenara distilasi (MD). Menara distilasi biasanya berukuran 2-5 meter dalam diameter dan tinggi berkisar antara 6-15 meter. Masukan dari menara distilasi biasanya berupa cair jenuh, yaitu cairan yang dengan berkurang tekanan sedikit saja sudah akan terbentuk uap dan memiliki dua arus keluaran, arus yang diatas adalah arus yang lebih volatil (mudah menguap) dan arus bawah yang terdiri dari komponen berat. Menara distilasi terbagi dalam 2 jenis kategori besar:1. Menara Distilasi tipe Stagewise, menara ini terdiri dari banyak piringan yang memungkinkan kesetimbangan terbagi-bagi dalam setiap piringannya, dan

2. Menara Distilasi tipe Continous, yang terdiri dari pengemasan dan kesetimbangan cair-gasnya terjadi di sepanjangkolom menara.

Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obatyang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecualidinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisiadapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisiapelikan (mineral).

Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh,bagian tanaman atau eksudat tanaman. Yang dimaksud eksudattanaman ialah isi sel yang secara spontan keluar dari tanamanatau yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan daritanamannya.

Simplisia hewani ialah simplisia yang berupa hewan utuh, bagiandari hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan danbelum berupa zat kimia murni.

Simplisia pelikan atau mineral ialah simplisia yang berupa bahanpelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengancara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.

Proses Pembuatan Simplisia

1. Pengumpulan bahan baku, dipengaruhi oleh waktu pengumpulan,dan juga teknik pengumpulan.  

2. Sortasi basah, memiliki tujuan untuk membersihkan daribenda-benda asing seperti tanah, kerikil, rumput, bagiantanamn lain dan bahan yang rusak.  

3. Pencucian simplisia dengan menggunakan air, sebaiknyamemperhatikan sumber air, agar diketahui sumber air tersebutmengalami pencemaran atau tidak.  

4. Pengubahan bentuk simplisa seperti perajangan, pengupasan,pemecahan, penyerutan, pemotongan.   

5. Pengeringan dilakukan sedapat mungkin tidak merusakkandungan senyawa aktif dalam simplisia. Tujuan pengeringanyaitu agar simplisia awet, dan dapat digunakan dalam jangkawaktu yang lama.  

6. Sortasi kering, bensa-benda asing yang masih tertinggal,dipisahkan agar simplisia bersih sebelum dilakukanpengepakan. 

7. Pengepakan dan penyimpanan untuk mencegah terjadinyapenurunan mutu simplisia

Adapun yang dimaksud dengan ekstrak adalah sediaan yang diperolehdengan mengektraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atausimplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudia semuaatau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yangtersisa diperlukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telahditetapkan.

Proses awal pembuatan ekstrak adalah tahapan pembuatan serbuksimplisia kering (penyerbukan). Dari simplisia dibuat serbuksimplisia dengan peralatan tertentu sampai derajat kehalusantertentu. Proses ini dapat mempengaruhi mutu ekstrak dengan dasarbeberapa hal :

Makin halus serbuk simplisia, proses ekstraksi makin efektifefisien namun makin halus serbuk, maka makin rumit secarateknologi peralatan untuk tahapan filtrasi. 

Selama penggunaan peralatan penyerbukan dimana ada gerakandan interaksi dengan benda keras (logam, dll) maka akantimbul panas yang dapat berpengaruh pada senyawa kandungan.Namun hal ini dapat dikompensasi dengan penggunaan nitrogencair.

Tahap selanjutnya adalah menambahkan pelarut yang sesuai untukmengektraksi kandungan zat aktif dari serbuk simplisia. Pemilihanpelarut/cairan penyari yang baik harus mempertimbangkan beberapa

kriteria yaitu murah dan mudah diperoleh, stabil secara fisikadan kimia, bereaksi netral, tidak mudah menguap dan tidak mudahterbakar, selektif yakni hanya menarik zat berkhasiat yangdikehendaki, tidak mempengaruhi zat berkhasiat, dan diperbolehkanoleh peraturan. Untuk penyarian ini, Farmakope Indonesiamenetapkan bahwa sebagai cairan penyari adalah air, etanol,etanol-air atau eter. Penyarian pada perusahaan obat tradisionalmasih terbatas pada penggunaan cairan penyari air, etanol atauetanol-air.

Setelah itu, dilakukan tahap separasi dan pemurnian. Tujuan daritahapan ini adalah menghilangkan (memisahkan) senyawa yang tidakdikehendaki semaksimal mungkin tanpa berpengaruh pada senyawaberkhasiat yang dikehendaki, sehingga diperoleh ekstrak yanglebih murni. Proses-proses pada tahapan ini adalah pengendapan,pemisahan dua cairan tak campur, sentrifugasi, filtrasi sertaproses adsorbsi dan penukar ion.

Selanjutnya dilakukan pemekatan dengan cara penguapan/evaporasicairan pelarut tapi tidak sampai pada kondisi kering, hanyasampai diperoleh ekstrak kental/pekat.

Metode PenyarianMetode penyarian dapat dibedakan menjadi infundasi, maserasi,perkolasi dan menggunakan alat soxhlet. Dari keempat caratersebut sering dilakukan modifikasi untuk memperoleh hasil yanglebih baik.

Infundasi

merupakan metode penyarian dengan cara menyari simplisia dalamair pada suhu 90OC selama 15 menit. Infundasi merupakan penyarianyang umum dilakukan untuk menyari zat kandungan aktif yang larutdalam air dari bahan-bahan nabati. Penyarian dengan metode inimenghasilkan sari/eksrak yang tidak stabil dan mudah tercemaroleh kuman dan kapang. Oleh sebab itu, sari yang diperoleh dengancara ini tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam.

Panci infus terdiri dari dua susun, panci bagian atas berisibahan dan aquadest sedangkan panci bagian bawah berupa tangasair. Dengan demikian panci yang berisi bahan tidak langsungberbuhungan dengan api. 

Cara ini sangat sederhana dan sering digunakan oleh perusahaanobat tradisional. Dengan beberapa modifikasi, cara ini seringdigunakan untuk membuat ekstrak. Infusa dibuat dengan cara :

1. membasahi bahan baku/simplisia dengan air ekstra, biasanyadengan air 2x bobot bahan, untuk bunga 4x bobot bahan danuntuk karagen 10x bobot bahan. 

2. pemanasan bahan dalam aquadest (10x bobot bahan + airesktra) selama 15 menit pada suhu 90OC sampai 98OC. 

3. untuk memudahkan penyarian, kadang-kadang perlu ditambahbahan kimia, misalnya asam sitrat untuk infus kina, kaliumatau natrium karbonat untuk infus kelembak. 

4. penyarian dilakukan pada saat cairan masih panas, kecualibahan yang mengandung bahan yang mudah menguap.

MaserasiMaserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasidilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan

penyari. Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk kedalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larutdan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktifdi dalam sel dengan yang di luar sel, maka larutan yang terpekatakan didesak keluar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadikeseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalamsel.

Cairan penyari yang digunakan dapat berupa air, etanol, air-etanol atau pelarut lain. Bila cairan yang digunakan adalah airmaka untuk mencegah timbulnya kapang dapat ditambahkan bahanpengawet yang diberikan diawal penyarian. 

Keuntungan metode ini adalah cara pengerjaan dan peralatan yangdigunakan sederhana dan mudah diusahakan. Kerugiannya adalahpengerjaannya lama dan penyariaannya kurang sempurna (dapatterjadi kejenuhan cairan penyari sehingga kandungan kimia yangtersari terbatas). Pada metode maserasi ini, perlu dilakukanpengadukan untuk meratakan konsentrasi larutan di luar butirserbuk simplisia sehingga tetap terjaga adanya derajatkonsentrasi yang sekecil-kecilnya antara larutan di dalam seldengan larutan di luar sel.

Hasil penyarian dengan cara maserasi perlu dibiarkan selama waktutertentu untuk mengendapkan zat-zat yang tidak diperlukan tetapitidak ikut terlarut dalam cairan penyari. 

Perkolasi

Penyarian dengan metode perkolasi merupakan penyarian dengan caramengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telahdibasahi. Serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejanasilinder, yang bagian bawahnya diberi sekat berpori. Cairanpenyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut,cairan penyari ini akan melarutkan zat aktif sel-sel yangdilaluinya hingga mencapai keadaan jenuh. 

Cari ini lebih baik dibanding dengan cara maserasi karena :

aliran cairan penyari menyebabkan adanya pergantian larutanyang terjadi dengan larutan yang konsentrasinya lebih rendahsehingga meningkatkan derajat perbedaan konsentrasi(mencegah terjadinya kejenuhan). 

pengaliran meningkatkan difusi (dengan dialiri cairanpenyari sehingga zat seperti terdorong untuk keluar darisel).

Soxhletasi

Penyarian dengan alat Soxhlet atau dikenal dengan nama metodeSoxhletasi adalah proses untuk menghasilkan ekstrak cair yangdilanjutkan dengan proses penguapan. Cairan penyari diisikan padalabu sedangkan serbuk simplisia diisikan pada tabung dari kertassaring atau tabung yang berlubang-lubang dari gelas, baja tahankarat atau bahan lain yang cocok. Cairan penyari dipanaskanhingga mendidih, uap cairan penyari naik ke atas melalui pipasamping kemudian diembunkan kembali oleh pendingin tegak sehinggacairan turun kembali ke labu melalui tabung yang berisi serbuksimplisia. Cairan yang melaui simplisia turun sambil melarutkanzat aktif dari serbuk simplisia tersebut. Cara ini lebihmenguntungkan karena uap panas tidak melalui serbuk simplisiatetapi melalui pipa samping.Keuntungan:

1. Cairan penyari yang diperlukan lebih sedikit dan secaralangsung diperoleh hasil yang lebih pekat. 

2. Serbuk simplisia disari oleh cairan penyari yang murnisehingga dapat menyari zat aktif lebih banyak. 

3. Penyari dapat diteruskan sesuai dengan keperluan tanpamenambah volume cairan penyari.

Kerugian:

1.  Larutan dipanaskan terus-menerus sehingga zat aktif yangtidak tahan pemanasan kurang cocok. Ini dapat diperbaikidengan menambahkan peralatan untuk mengurangi tekananudara. 

2. Tidak bisa dengan penyari air (harus solvent organic) sebabtitik didih air 100OC harus dengan pemanasan tinggi untukmenguapkannya, akibatnya zat kimia rusak.

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman -    Jamu adalah Obat Tradisional Indonesia.-    Obat Herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah distandardisasi.-    Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan klinik,bahan baku dan produk jadinya telah distandardisasi.-    Sediaan galenik adalah hasil ekstraksi simplisia yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan.


Recommended