Date post: | 03-Dec-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | khangminh22 |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
IMPLEMENTASI ALGORITMA NAÏVE BAYES
PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN
SERTIFIKASI GURU QUR’AN METODE UMMI
BERBASIS WEB
(STUDI KASUS: TPQ AL-FATH CILEDUG)
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Komputer
Disusun Oleh:
FAIZAL BAHRI
NIM. 1112091000141
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2019 M
v
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini. Shalawat dan Salam selalu
tersampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para
pengikutnya hingga akhir zaman.
Skripsi penulis yang berjudul “Implementasi Algoritma Naïve Bayes Pada
Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Sertifikasi Guru Qur’an Metode Ummi
Berbasis Web (Studi Kasus: TPQ Al-Fath Ciledug)” disusun untuk memenuhi
salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Program
Studi Teknik Informatika, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Suatu kebanggan tersendiri bagi penulis apabila skripsi ini dapat bermanfaat
terutama bagi pihak-pihak yang membutuhkannya. Pada kesempatan ini, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepaada pihak-pihak yang telah membantu
penulis, baik secara moril maupun materil, sehingga penulisan ini terlaksana
dengan baik. Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr.Lily Surayya Eka Putri, M. Env. Stud. Selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi.
2. Ibu Arini, MT selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika dan Bapak Feri
Fahrianto, Sc selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Teknik Informatika,
yang selalu memberikan motivasi dan arahan kepada penulis.
3. Ibu Arini, MT selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Hendra Bayu Suseno,
M.Kom selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan arahan atau
bimbingan kepada penulis.
4. Seluruh Dosen Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan
Teknologi. Yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada
penulis selama menjalankan aktifitas perkuliahan.
5. Al-Ustad Muhammad Al-Badru, selaku pembina TPQ Al-Fath Ciledug dan
sekaligus Trainer guru Qur’an metode Ummi cabang Jakarta.
vi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6. Ayahanda Mijan, yang telah memberikan moril maupun materil, Ibunda tercinta
Rokhmatun, yang telah setia mendukung serta mendoakan penulis untuk tetap
bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Kepada Elen Indriaty, SE. selaku Istri penulis yang telah banyak memberikan
masukan dan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Kepada Abuya Ahmad Al-Farisy, Al-Ustad Ulinnuha, Al-Ustad Khodir Ridwan,
dan seluruh guru-guru yang telah banyak memberikan doa, semangat, dan
arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Terima kasih juga buat teman spesial saya Al-Habib Muhammad Fahri Assegaf
dan Chandra Mohammad Fikri, yang telah membantu pengerjaan skripsi ini.
10. Terimakasih kepada rekan-rekan seperjuangan di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang telah memberikan dukungan dan semangat serta saran-saran yang
berguna hingga akhir penulisan skripsi ini.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga Allah SWT
memberikan berkah dan karunia-Nya serta membalas kebaikan mereka. Amin.
vii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nama : Faizal Bahri
Program Studi : Teknik Informatika
Judul : Implementasi Algoritma Naïve Bayes Pada Sistem
Pendukung Keputusan Kelayakan Sertifikasi Guru
Qur’an Metode Ummi Berbasis Web (Studi Kasus: TPQ
Al-Fath Ciledug)
ABSTRAK
Al-Quran bagi umat Islam memiliki peranan yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pendidikan Al-Quran harus ditanamkan
sejak usia dini dengan membaca, menghayati dan memahaminya. Ummi
Foundation adalah salah satu lembaga yang mencetuskan pembelajaran Qur'an
dengan menggunakan metode UMMI, lembaga ini yang bepusat di kota Surabaya.
Salah satunya yang menjadi anggota Ummi adalah TPQ Al-Fath Ciledug dibina
oleh seorang Trainer Ummi Foundation, Al-Muhammad Al-Badru S.Pd, dalam
proses pencarian guru quran metode ummi ini banyak calon guru merasa kesulitan
dan harus menunggu dalam jangka waktu yang tidak sebentar di dalam mengetahui
hasil sertifikasi guru quran metode tersebut. Sangat dibutuhkan sebuah sistem yang
mampu memberika penunjang keputusan yang memudahkan sistem sertifikasi di
lembaga tersebut. Maka dibuatlah sistem penunjang keputusan yang berperan
memberikan prediksi hasil keputusan sertifikasi calon guru qur’an metode ummi,
dengan bantuan algoritma Naïve Bayes agar penarikan keputusan menjadi lebih
akurat. Hasil penelitian menunjukkan, implementasi Naïve Bayes pada sistem
penunjang keputusan ini sangat efisien di dalam menentukan hasil sertifikasi calon
guru qura’an metode ummi dengan hasil yang tepat.
Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Metode Naïve Bayes, RAD (Rapid
Application Development), Qur’an Metode Ummi.
viii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR ISI
LEMBAR PESETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................. iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
DAFTAR SIMBOL ......................................................................................... xvii
BAB I LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………..1
1.2 Perumusan Masalah………………………………………………………...6
1.3 Batasan Masalah……………………………………………………………7
1.4 Tujuan Penelitian…………………………………………………………...7
1.5 Manfaat Penelitian………………………………………………………….8
1.5.1 Bagi TPQ Al-Fath dan Masyarakat ..................................................... 8
1.5.2 Bagi Peniliti ....................................................................................... 8
1.6 Metode Penelitian…………………………………………………………10
ix
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.6.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 10
1.6.2 Metode Perancangan Sistem ............................................................. 11
1.7 Sistematika Penelitian……………………………………………………..12
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 13
2.1 Implementasi dan Algoritma………………………………………..…..…13
2.2 Naive Bayes……………………………………………………………….14
2.3 Sistem Pedukung Keputusan………………………………………………17
2.3.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan (SPK) .............................. 18
2.4 Tashih……………………………………………………………………..20
2.5 Sertifikasi Guru Al-Qur'an Metode Ummi………………………………..21
2.6 Pembelajaran Al-Qur'an Metode Ummi…………………………………..21
2.7 Metode Pengembangan Sistem……………………………………………23
2.7.1 Tahap Perencanaan Syarat-Syarat ..................................................... 24
2.7.2 Tahap Workshop Desain RAD .......................................................... 25
2.7.3 Tahap Implementasi ......................................................................... 25
2.8 Metode Pengumpulan Data………………………………………………..26
2.8.1 Observasi ......................................................................................... 27
2.8.2 Wawancara ....................................................................................... 27
2.8.3 Studi Pustaka .................................................................................... 27
2.8.4 Studi Literatur Sejenis ...................................................................... 28
2.9 UML (Unified Modeling Languange)……………………………………..28
2.9.1 Use Case Diagram ............................................................................ 29
x
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.9.2 Activity Diagram .............................................................................. 30
2.9.3 Sequence Diagram ............................................................................ 32
2.10 PHP dan MySQL………………………..………………………………..33
2.11 Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)…………………..……..34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 36
3.1 Metode Pengumpulan Data………………………………………………..36
3.1.1 Studi Pustaka .................................................................................... 36
3.1.2 Studi Lapangan................................................................................. 39
3.2 Metode Pengembangan Sistem……………………………………………40
3.2.1 Tahap Perencanaan Syarat-Syarat ..................................................... 40
3.2.2 Tahap Workshop Desain RAD .......................................................... 41
3.2.3 Tahap Implementasi ......................................................................... 42
3.3 Metode Pendekatan Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)……………43
3.3.1 Metode Penelitian Kualitatif ............................................................. 43
3.3.1 Metode Penelitian Kuantitatif ........................................................... 44
3.4 Kerangka Berfikir…………………………………………………………44
BAB IV ANALISIS, PERANGANCAN, DAN IMPLEMENTASI .................... 46
4.1 Pengumpulan Data………………………………………………………...46
4.1.1 Observasi ......................................................................................... 46
4.1.2 Wawancara ....................................................................................... 46
4.1.3 Studi Pustaka .................................................................................... 47
xi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2 Tahap Perencanaan Syarat-Syarat…………………………………………49
4.2.1 Identifikasi Masalah ......................................................................... 49
4.2.2 Analisa Sistem .................................................................................. 49
4.2.3 Analisa Sistem Berjalan .................................................................... 50
4.2.4 Sistem Usulan .................................................................................. 52
4.3 Tahap Workshop Design…………………………………………………..54
4.3.1 Desain Algoritma ............................................................................. 55
4.3.2 Desain UML ..................................................................................... 64
4.3.3 Desain Database ............................................................................... 87
4.3.4 Desain Antarmuka ............................................................................ 91
4.4 Tahap Implementasi……………………………………………………….91
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 105
BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 120
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 122
LAMPIRAN .................................................................................................... 123
xii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Infografis Ummi Foundation 2018…………………………………. 3
Gambar 2.1 Skema RAD (Kendall 2010)……………………………………….. 24
Gambar 2.2 Contoh Use Case Diagram…………………………………………. 30
Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram…………………………………………... 31
Gambar 2.3 Keterangan Activity Diagram……………………………………… 31
Gambar 2.4 Contoh Sequence Diagram…………………………………………. 32
Gambar 3.1 Kerangka Berfikir..…………………………………………………. 43
Gambar 4.1 Skema Sistem Berjalan……………………………………………... 48
Gambar 4.2 Skema Sistem Usulan………………………………………………. 50
Gambar 4.3 Flowchart Naïve Bayes SPK Ummi………………...……………. 61
Gambar 4.4 Use Case Diagram SPK Kelayakan Sertifikasi Guru UMMI……… 64
Gambar 4.5 Activity Diagram Login User……………………………………… 71
Gambar 4.6 Activity Diagram Input Data Peserta………………………………. 72
Gambar 4.7 Activity Diagram Hapus Data Peserta……………………………... 73
Gambar 4.8 Activity Diagram Ubah Data Peserta………………………………. 74
Gambar 4.9 Activity Diagram Melihat Data Peserta……………………………. 75
Gambar 4.10 Activity Diagram Masukkan Nilai Tashih………………………... 76
Gambar 4.11 Activity Diagram Melihat Hasil Ujian Tashih……………………. 77
Gambar 4.12 Activity Diagram Mengubah Hasil Ujian Tashih………………… 78
Gambar 4.13 Activity Diagram Analisa Kelayakan Sertifkasi………………….. 79
xiii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.14 Squence Diagram Login User…………………………………….. 81
Gambar 4.15 Squence Diagram Registrasi Peserta……………………………… 82
Gambar 4.16 Squence Diagram Menampilkan Data Peserta……………………. 82
Gambar 4.17 Squence Diagram Ubah Data Peserta..…………………….……… 83
Gambar 4.18 Squence Diagram Hapus Data Peserta..…………………………... 83
Gambar 4.19 Squence Diagram Upload Video Ujian Tashih..………………….. 84
Gambar 4.20 Squence Diagram Download Video Ujian Tashih……………….. 84
Gambar 4.21 Squence Diagram Penilaian Ujian Tashih………………………… 85
Gambar 4.22 Squence Diagram Kelola Naïve Beyes…………………………… 85
Gambar 4.23 Desain Database SPK Kelayakan Sertifikasi Guru Ummi……….. 86
Gambar 4.24 Halaman Awal Sistem……………………………………………. 87
Gambar 4.25 Halaman Registrasi Peserta………………………………………. 87
Gambar 4.26 Halaman Awal Sisi User Peserta…………………………………. 88
Gambar 4.27 Halaman Profil Data Diri Peserta…………………………………. 89
Gambar 4.28 Halaman Ujian Tashih…………………………………………….. 90
Gambar 4.29 Halaman Hasil Sertifikasi..……………………………………….. 90
Gambar 4.30 Halaman Data Peserta Sertifikasi……………………………….… 91
Gambar 4.31 Halaman Data Peserta Sertifikasi…………………………………. 92
Gambar 4.32 Halaman Kelola Hasil…………………………………………….. 92
Gambar 4.33 Potongan Kode Sistem SPK Kelayakan Sertifikasi………………. 95
Gambar 5.1 Form Registrasi Dan List Menu Pengguna Umum……………………… 106
Gambar 5.2 Form Unggah Video Tashih …………………………………………. 106
Gambar 5.3 Halaman Profil Peserta ……………………………………………. 107
xiv
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5.4 Halaman Data Peserta ………………..……………………………. 108
Gambar 5.5 Halaman Penilaian Tashih ………………..…….…………………. 109
Gambar 5.6 Perubahan Nilai Tashih ……………....……………………………. 110
Gambar 5.7 Kelola Hasil Prediksi Naïve Bayes Pada Sistem..…………………. 111
Gambar 5.8 Mengambil Data Training Dengan Fungsi Random (rand()) pada MySql.. 116
Gambar 5.9 Data Training Tampil Setelah Kolom Hasil Sertifikasi Diubah…………..… 117
Gambar 5.10 Salah Satu Hasil Klasifikasi Ulang Menggunakan Sistem…………………. 118
xv
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Perbandingan Studi Literatur Sejenis………………………....... 37
Tabel 4. 1 Tabel Perbandingan Literatur Sejenis…………………………… 46
Tabel 4. 2 Tabel kelebihan dan kekurangan sistem berjalan dan usulan…… 51
Tabel 4.3 Tabel Konversi Nilai Hasil Tashih……………………………… 54
Tabel 4.4 Tabel Data Latih Peserta Calon Guru Qur’an Ummi……………. 56
Tabel 4.5 Indentifikasi aktor……………………………………………….. 62
Tabel 4.6 Indentifikasi aktor………………………………………………. 63
Tabel 4.7 Use Case Login…………………………………………………. 65
Tabel 4.8 Use Case Masukan Data Peserta………………………………… 65
Tabel 4.9 Use Case Mengubah Data Peserta……………………………… 66
Tabel 4.10 Use Case Menampilkan Data Peserta…………………………. 66
Tabel 4.11 Use Case Menghapus Data Peserta…………………………….. 67
Tabel 4.12 Use Case Mengunggah Vidio Ujian Tashih…………………… 67
Tabel 4.13 Use Case Mengunduh Vidio Ujian Tashih……………………. 68
Tabel 4.14 Use Case Memberi Nilai Tashih………………………………. 68
Tabel 4.15 Use Case Mengubah Nilai Tashih……………………………... 69
Tabel 4.16 Use Case Menganalisa Kelayakan Sertifikasi…………………. 69
Tabel 4.17 Use Case Melihat Hasil Ujian…………………………………. 70
Tabel 4.18 Spesifikasi Perangkat Keras…………………………………… 93
Tabel 4.19 Spesifikasi Perangkat Lunak…………………………………... 94
xvi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR LAMPIRAN
A. Surat SK Bimbingan Skripsi .......................................................................... 123
B. Hasil Wawancara ........................................................................................... 124
C. Coding Algoritma Naïve Bayes ...................................................................... 126
D. Standarisasi Jilid Ummi ................................................................................. 128
xvii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR SIMBOL
NO NAMA
DIAGRAM
SIMBOL/
NAMA
KETERANGAN
1 Use Case
Diagram
Actor
Menspesifikasikan himpuan peran
yang pengguna mainkan ketika
berinteraksi dengan use case.
Dependency
Hubungan dimana perubahan yang
terjadi pada suatu elemen mandiri
(independent) akan mempengaruhi
elemen yang bergantung padanya
elemen yang tidak mandiri
(independent).
Generalization
Hubungan dimana objek anak
(descendent) berbagi perilaku dan
struktur data dari objek yang ada di
atasnya objek induk (ancestor).
Include
Menspesifikasikan bahwa use case
sumber secara eksplisit.
Extend
Menspesifikasikan bahwa use case
target memperluas perilaku dari use
case sumber pada suatu titik yang
diberikan.
xviii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Association
Apa yang menghubungkan antara
objek satu dengan objek lainnya.
System
Menspesifikasikan paket yang
menampilkan sistem secara terbatas.
Use Case
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang
ditampilkan sistem yang
menghasilkan suatu hasil yang
terukur bagi suatu aktor
Collaboration
Interaksi aturan-aturan dan elemen
lain yang bekerja sama untuk
menyediakan prilaku yang lebih
besar dari jumlah dan elemen-
elemennya (sinergi).
Note
Elemen fisik yang eksis saat aplikasi
dijalankan dan mencerminkan suatu
sumber daya komputasi
2 Class
Diagram
Generalization
Hubungan dimana objek anak
(descendent) berbagi perilaku dan
struktur data dari objek yang ada di
atasnya objek induk (ancestor).
xix
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nary Association
Upaya untuk menghindari asosiasi
dengan lebih dari 2 objek.
Class
Himpunan dari objek-objek yang
berbagi atribut serta operasi yang
sama.
Collaboration
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang
ditampilkan sistem yang
menghasilkan suatu hasil yang
terukur bagi suatu aktor
Realization
Operasi yang benar-benar dilakukan
oleh suatu objek.
Dependency
Hubungan dimana perubahan yang
terjadi pada suatu elemen mandiri
(independent) akan mempegaruhi
elemen yang bergantung padanya
elemen yang tidak mandiri
Association
Apa yang menghubungkan antara
objek satu dengan objek lainnya
3 Sequence
Diagram
LifeLine
Objek entity, antarmuka yang saling
berinteraksi.
xx
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Message
Spesifikasi dari komunikasi antar
objek yang memuat informasi
tentang aktifitas yang terjadi
Message
Spesifikasi dari komunikasi antar
objek yang memuat informasi
tentang aktifitas yang terjadi
4 Activity
Diagram
Activity
Memperlihatkan bagaimana masing-
masing kelas antarmuka saling
berinteraksi satu sama lain
Action
State dari sistem yang
mencerminkan eksekusi dari suatu
aksi
Initial Node
Bagaimana objek dibentuk atau
diawali.
Activity Final Node
Bagaimana objek dibentuk dan
dihancurkan
Fork Node
Satu aliran yang pada tahap tertentu
berubah menjadi beberapa aliran
1
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan sekolah dan madrasah terhadap pengajaran Al-Qur'an yang
baik semakin lama semakin banyak. Hal ini patut kita syukuri, akan tetapi
kebutuhan tersebut belum diimbangi dengan tersedianya sumber daya
manusia (SDM) pengajar Al-Qur'an yang memiliki kompetensi dan
komitmen di bidang pembelajaran Al-Qur'an yang memadai. Rasulullah
SAW bersabda:
خيركم من تعلم القرآن وعلمه
Artinya: "Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan
mengamalkannya" (HR. Al-Bukhori) (Imam Nawawi, 1999: 116). Ummi
Foundation adalah salah satu lembaga yang mencetuskan pembelajaran
Qur'an dengan menggunakan metode UMMI, lembaga ini yang bepusat di
kota Surabaya ini, berkontribusi dengan semangat Fastabikhul Khoirot dalam
memberi solusi terhadap problem kualitas bagi sekolah,madrasah, TPQ pada
pembelajaran Qur'an mereka melalui program standarisasi guru Al-Qur'an
atau program diklat guru Al-Qur'an agar pembelajaran Al-Qur'an di
masyarakat semakin berkualitas.
TPQ (Taman Pendidikan Qur'an) Al-Fath adalah merupakan salah satu
tempat pendidikan non-formal yang menggunakan metode Ummi dalam
mendidik murid-muridnya. TPQ ini didirikan sejak tahun 4 Oktober 2013
2
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang dibina oleh seorang Trainer Ummi Foundation, Ustad Muhammad Al-
Badru S.Pd.I dan memiliki kurang lebih 82 santri serta 8 guru pendidik.
Dari hasil wawancara dengan Ustad Muhammad Al-Badru, dalam
mewujudkan cita-citanya TPQ Al-Fath yang menggunakan metode Ummi
membangun sebuah sistem mutu pembelajaran Al-Qur'an dengan melakukan
standarisasi input, proses, dan output-nya. Keseluruhan dari standarisasi
tersebut dirangkum dalam 7 (Tujuh) program dasar Ummi, yang meliputi:
tashih, tahsin, sertifikasi, coach, supervisi, munaqosah, dan khataman.
Ustad Muhammad Al-Badru menuturkan bahwa metode Ummi ini
terbilang metode yang sangat menjaga kualitas murid atau pengajarnya.
Sehingga diperlukan penyaringan guru pengajar yang ketat. Dari hasil
observasi pengamatan di lapangan yang dilakukan pada tanggal 15 sampai
dengan 17 Juni 2017, maka ditemukan beberapa hasil yang telah disebutkan
pada wawancara dengan Ustad Muhammad bahwa proses penyaringan
(tashih) pengajar baru masih dilakukan manual, parameter pengklasifikasian
calon guru masih belum seragam antara penguji satu dan yang lainnya, jika
ingin mendapatkan hasil yang layak maka para calon guru harus menunggu
penguji yang datang dari kantor pusatnya yaitu dari kota surabaya. Maka dari
itu TPQ Al-Fath membutuhkan sebuah sistem yang memudahkan para calon
guru untuk melakukan proses sertifikasi guru qur’an metode ummi.
3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 1.1 Infografis Ummi Foundation 2018
Naïve Bayes Classifier merupakan sebuah metoda klasifikasi yang
berakar pada teorema Bayes. Metode pengklasifikasian dengan menggunakan
metode probabilitas dan statistik yang dikemukakan oleh ilmuwan Inggris
Thomas Bayes, yaitu memprediksi peluang di masa depan berdasarkan
pengalaman di masa sebelumnya sehingga dikenal sebagai Teorema Bayes.
4
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ciri utama dari Naïve Bayes Classifier ini adalah asumsi yang sangat kuat
(naïf) akan independensi dari masing-masing kondisi atau kejadian.
Menurut Olson dan Delen (2008) menjelaskan Naïve Bayes untuk setiap
kelas keputusan, menghitung probabilitas dengan syarat bahwa kelas
keputusan adalah benar, mengingat vektor informasi obyek. Algoritma ini
mengasumsikan bahwa atribut obyek adalah independen. Probabilitas yang
terlibat dalam memproduksi perkiraan akhir dihitung sebagai jumlah
frekuensi dari " master " tabel keputusan.
Naive Bayes Classifier bekerja sangat baik dibanding dengan model
classifier lainnya. Hal ini dibuktikan oleh Xhemali , Hinde Stone dalam
jurnalnya “Naïve Bayes vs. Decision Trees vs. Neural Networks in the
Classification of Training Web Pages” mengatakan bahwa “Naïve Bayes
Classifier memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibanding model classifier
lainnya”.
Keuntungan penggunan adalah bahwa metode ini hanya membutuhkan
jumlah data pelatihan (training data) yang kecil untuk menentukan estimasi
parameter yang diperlukan dalam proses pengklasifikasian. Karena yang
diasumsikan sebagai variable independent, maka hanya varian dari suatu
variabel dalam sebuah kelas yang dibutuhkan unt menentukan klasifikasi,
bukan keseluruhan dari matriks kovarians.
Pada tahun 2014 telah dilakukan penelitian oleh Bustami dengan judul
Penerapan Algoritma Naive Bayes Untuk Mengklasifikasi Data Nasabah
Asuransi, dalam penelitiannya Bustami melalukan pengujian Naïve Bayes
5
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menggunakan aplikasi buatannya sendiri dengan berbasis desktop
application. Peneliti melakukan uji coba klasifikasi Naïve Bayes pada
aplikasinya dengan 21 sampel data dan 7 variabel penentu untuk memprediksi
kelayakan nasabah untuk kelancaran pembayaran asuransi.
Pada tahun 2015 dilakukan penelitian oleh Alfa Saleh dengan judul
Implementasi Metode Klasifikasi Naïve Bayes Dalam Memprediksi Besarnya
Penggunaan Listrik Rumah Tangga, dalam penelitiannya Alfa Saleh
melakukan pengujian algoritma Naïve Bayes menggunakan 60 sampel data,
dan 5 variabel penentu. Dimana pengujian data training dilakukan dengan
menggunakan aplikasi weka untuk mengetahui berapa jumlah data yang
berhasil diklasifikasi dan berapa jumlah data yang tidak berhasil diklasifikasi.
Adapun presentase keberhasilan klasifikasi data pada pengujian tersebut
adalah 78,3333%.
Pada Tahun 2017 telah dilakukan penelitian berjudul Sistem Pengambil
Keputusan untuk Menentukan Kelayakan Penerima Kredit Mobil di PT. Adira
Finance Cabang Kota Pasuruan oleh Prakasa Putra Irawan, M. Misdram, dan
Ratih Fitri Aini. Ketiganya membangun aplikasi sistem penunjang keputusan
berbasis desktop untuk menentukan kelayakan penerima kredit mobil tanpa
menggunakan metode algoritma apapun, mereka hanya mengacu kepada
poin-poin yang telah ditentukan oleh perusahaan dimana mereka melakukan
penelitian tersebut. Sehingga ketiganya menuturkan sistem tersebut hanya
digunakan untuk kebutuhan single user, karenanya untuk pengembangan
selanjutnya diharapkan akan menggunakan sistem multi user.
6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti hendak melakukan riset
penelitian dengan judul “Implementasi Algoritma Naive Bayes pada
Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Sertifikasi Al-Qur'an Metode
Ummi Berbasis Web (Studi Kasus: TPQ AL-FATH)” dengan harapan
aplikasi ini dapat membantu dalam memprediksi kelayakan sertifikasi guru
yang ingin mengajar qur’an menggunakan metode Ummi.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran latar belakang yang telah dijabarkan di atas,
peneliti mencoba merumuskan permasalahan dan memfokuskannya agar
nantinya dari permasalahan tersebut dapat dibuat beberapa solusi yang tepat,
adapun perumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana memanfaatkan aplikasi sistem pendukung keputusan kelayakan
sertifikasi guru Al-Quran metode Ummi berbasis web ini untuk menunjang
pengambilan keputusan hasil sertifikasi?
2. Bagaimana mengimplementasikan Algoritma Naive Bayes pada sistem
pedukung keputusan tersebut untuk mengklasifikasi kelayakan sertifikasi
guru Al-Quran metode Ummi.
3. Bagaimana membuktikan keakuratan algoritma Naive Bayes yang telah
diterapkan pada sistem penunjang keputusan kelayakan sertifikasi qur’an
metode ummi?
7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas,maka
batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Sistem pendukung keputusan yang dibuat berbasis web.
2. Output aplikasi ini akan memutuskan calon guru masuk pada jilid ke
berapa serta kelayakan sertifikasi guru Qur’an metode Ummi.
3. Sistem pendukung keputusan ini hanya menggunakan 200 data sampel.
4. Metode pengembangan sistem yang digunakan pada aplikasi sistem
pendukung keputusan ini adalah Rapid Application Developtment dengan
tahapan perencanaan syarat-syarat, tahapan workshop desain, dan tahapan
implementasi.
5. Skripsi hanya fokus membahas tentang implementasi Naïve Bayes dan
tidak membahas kemanan sistemnya.
6. Aplikasi ini memuat konten, teks, gambar, serta beberapa audio dan vidio
yang membutuhkan koneksi internet untuk membukanya.
7. Aplikasi pendukung di antara lain, Sublime Text 3, PHP MySQL.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu dalam implementasi
algoritma Naive Bayes Classifier pada sistem pendukung keputusan
kelayakan sertifikasi guru qur'an metode ummi ini adalah sebagai berikut:
1. Membangun sebuah sistem pendukung keputusan kelayakan sertifikasi
guru Al-Qur'an metode Ummi berbasis web.
8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Mengimplementasikan Algoritma Naive Bayes pada sistem pedukung
tersebut untuk mengklasifikasi kelayakan sertifikasi guru Al-Quran metode
Ummi dengan lebih dari 200 data sampel, lebih dari 9 atribut data, dan 3
Class.
3. Membuktikan keakuratan algoritma Naive Bayes yang telah diterapkan
pada sistem penunjang keputusan kelayakan sertifikasi qur’an metode
ummi.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai berikut:
1.5.1 Bagi TPQ Al-Fath dan Masyarakat
1. Memudahkan untuk proses tashih guru baru.
2. Memudahkan calon guru dalam mengetahui layak atau tidaknya
di dalam mengajar quran dengan metode ummi.
3. Membantu menentukan keputusan kelayakan untuk keikut
sertaan proses sertifikasi guru pendidik Al-Qur'an.
4. Sebagai bahan evaluasi terhadap pentingnya sebuah teknologi.
1.5.2 Bagi Peniliti
1. Menangkatkan kemampuan dan kekreativitasan dalam
merancang sebuah aplikasi android hasil teknologi masa kini
serta memadukannya dengan dunia dakwah Islami.
2. Merancang sebuah aplikasi yang mudah digunakan serta materi
yang disediakan oleh aplikasi mudah difahami masyarakat.
9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Menjadikan peneliti untuk lebih memahami kemanfaatan ilmu
Teknik Informatika.
4. Dapat mengimplementasikan ilmu yang di dapat selama kuliah.
5. Menambah ilmu dan wawasan baru selama penelitian di
lakukan.
6. Memberi pemahaman menyeluruh mengenai rancang bangun
sistem penunjang keputusan.
7. Mengerti dan memahami sedikit banyak tentang penentuan
kelayakan sertifiasi Qur'an metode Ummi.
10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.5.3 Bagi Universitas
1. Mengetahui sejauh mana kemampuan Mahasiswa dalam
menguasai materi pelajaran yang telah didapat di bangku kuliah.
2. Mengetahui kemampuan Mahasiswa dalam menerapkan
ilmunya di bidang Teknologi Informasi dan sebagai bahan
evaluasi.
3. Memberikan gambaran tentang kesiapan Mahasiswa dalam
menghadapi perkembangan dunia Islami dan penerapan
Teknologi Informasi.
4. Menerapkan pengetahuan akedmis yang telah diperoleh selama
kuliah.
5. Memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata Satu (S1) prodi TI
UIN Syarif Hidayatullah.
1.6 Metode Penelitian
Dalam rangka menyusun skripsi ini, diperlukan data-data yang kuat
serta informasi yang lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung
kebenaran meteri uraian dan pembahasan, adapun metode penilitian yang
dipakai adalah sebagai berikut :
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan peneliti dalam melakukan analisis data
dan menjadikannya sebagai acuan informasi yang akan digunakan
untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi.
Metodologi yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan
penelitian adalah dengan menggunakan beberapa metode, yaitu:
1. Observasi, merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan
data primer dengan mengamati langsung objek datanya.
11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Wawancara, komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari
responden.
3. Studi literatur atau studi pustaka yang dilakukan dengan
membandingkan literatur sejenis yang erat hubungannya dengan
tema skripsipenelitian ini.
1.6.2 Metode Perancangan Sistem
Proses Implementasi algoritma Naive Bayes Classifier pada sistem
pendukung keputusan tashih Quran metode Ummi peneliti menggunakan
metode Rapid Application Developtment. yang dikembangkan oleh James
Martin. Metode ini menyarankan pengembangan sistem informasi dengan
waktu singkat, sehingga dinilai tepat digunakan dalam pembangunan aplikasi
sistem pendukung keputusan tersebut, RAD menggunakan metode iteratif
(berulang) dalam mengembangkan sistem dimana working model (model
bekerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan
menetapkan kebutuhan (requirement) pengguna dan selanjutnya
disingkirkan.
Tahap-tahap sistem RAD meliputi (Kendall 2010):
1. Tahap Perencanaan Syarat-Syarat
2. Tahap Workshop Desain RAD
3. Tahap Implementasi
12
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.7 Sistematika Penelitian
Sistematika penelitian penelitian dan skripsi ini disusun atas 5 (lima) bab,
terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini peneliti menguraikan kerangka konseptual dalam landasan
teori tentang pembahasan uraian pemecahan masalah dan pembahasan
tentang konsep baru yang merupakan suatu kesimpulan yang
dikumpulkan dari teori untuk pemecahan masalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang kerangka berpikir penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, metodologi pengumpulan data, dan metodologi
perancangan sistem.
BAB IV ANALISIS, PERANCANGAN, DAN IMPLEMENTASI
Pada Bab IV dijelaskan bagaimana mengimpementasikan perancangan
sesuai uraian yang ada pada Bab III.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada Bab V diuraikan hasil penelitian berdasarkan metode yang sudah
dipilih dan melakukan pembahasan berdasarkan hasil penelitian dan
perumusan masalah.
BAB VI PENUTUP
Pada Bab VI adalah bab terakhir, berisi kesimpulan dan saran dari
penelitian yang sudah dilakukan.
13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Implementasi dan Algoritma
Impelentasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah
rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi
biasanya dilakukan setelah perencanaaan sudah dianggap fix. Secara
sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Penerapan diartikan sebagai perbuatan
menerapkan, sedangkan dalam pengertian secara umum penerapan diartikan
sebagai suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain
untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Lorin dan David R. Kartwohl,
penerapan diartikan sebagai pengggunaan abstraksi dalam keadaan nyata.
Penggunaan abstraksi ini bisa berupa ide, aturan, prosedur, dan metode yang
bersifat universal. (Lorin dan David R. Kartwohl,2008;412). Kata lainnya
yang mendekati pengertian tentang penerapan yakni implementasi yang
diartikan sebagai suatu proses untuk melaksanakan kebijakan menjadi
tindakan. (Hanifah Harsono, 2002; 67). Sedangkan menurut Nurdin Usman
dalam bukunya yang berjudul “Konteks implementasi berbasis Kurikulum”
mengemukakan pendapatnya bahwa implementasi adalah bermuara pada
aktifitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. (Nurdin
Usman, 2002; 70).
Algoritma adalah metode efektif diekspresikan sebagai rangkaian
terbatas dari instruksi-instruksi yang telah didefinisikan dengan baik untuk
14
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menghitung sebuah fungsi (Rogers 1987:2). Dimulai dari sebuah kondisi
awal dan input awal. instruksi-instruksi tersebut menjelaskan sebuah
komputasi yang, bila dieksekusi, diproses lewat sejumlah urutan kondisi
terbatas yang terdefinisi dengan baik, yang pada akhirnya menghasilkan
"keluaran" (Knuth 1973:5), dan berhenti di kondisi akhir. Transisi dari satu
kondisi ke kondisi selanjutnya tidak harus deterministik.
2.2 Naive Bayes
Naïve Bayes merupakan teknik klasifikasi berbasis probabilistic
sederhana yang berdasar pada penerapan teorema Bayes (aturan Bayes)
dengan asumsi independensi (ketidaktergantungan) yang kuat (naif). Dengan
kata lain, dalam Naïve Bayes, model yang digunakan adalah “model fitur
independen”. Dalam Bayes, maksud independensi yang kuat pada fitur adalah
bahwa sebuah fitur pada data tidak berkaitan dengan ada atau tidaknya fitur
lain dalam data yang sama. Contohnya pada kasus klasifikasi hewan dengan
fitur penutup kulit, melahirkan, berat dan menyusui. Dalam dunia nyata,
hewan yang melahirkan biasanya menyusui, atau hewan bertelur biasanya
tidak menyusui. Dalam Bayes hal tersebut tidak dipandang sebagai masing-
masing fitur seolah tidak memiliki hubungan apapun, atau dengan kata lain
setiap fitur tidak ada hubungan tersendiri (Prasetyo, 2012).
Prediksi Naïve Bayes didasarkan pada teorema Bayes dengan formula
sebagai berikut:
P(H|E) =P(E|H) x P(H)
P(E)
Penjelasan dari formula tersebut adalah sebagai berikut.
15
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 2.1 Penjelasan Formula Bayes
Parameter Keterangan
P(H|E)
P(E|H)
P(H)
P(E)
Posterior, Probabilitas akhir bersyarat (conditional
probability) suatu hipotesis H terjadi jika diberikan
bukti (evidence) E terjadi
Likelihood, Probabilitas sebuah bukti E terjadi akan
memengaruhi hipotesis H.
Prior, Probabilitas awal (priori) hipotesis H terjadi
tanpa memandang bukti apapun
Eviden, Probabilitas awal (priori) bukti E terjadi tanpa
memandang hipotesis/bukti yang lain
Ide dasar dari aturan Naïve Bayes adalah hasil dari hipotesis atau
peristiwa (H) dapat diperkirakan berdasarkan pada beberapa bukti (E) yang
diamati. Ada beberapa hal penting dari aturan Naïve Bayes tersebut, yaitu:
1. Sebuah probabilitas awal/priori H atau P(H) adalah probabilitas
dari suatu hipotesis sebelum bukti diamati.
2. Sebuah probabilitas akhir H atau P(H|E) adalah probabilitas dari
suatu hipotesis setelah bukti diamati.
Contoh, dalam suatu peramalan cuaca untuk memperkirakan
terjadinya hujan, ada faktor yang mempengaruhi terjadinya hujan, yaitu
mendung. Jika diterapkan dalam Naïve Bayes, probabilitas terjadinya hujan.
Jika bukti mendung sudah diamati, dinyatakan dengan
16
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
P(Hujan|Mendung) =P(Mendung|Hujan) x P(Hujan)
P(Mendung)
P(Hujan | Mendung) adalah nilai probabilitas hipotesis hujan terjadi
jika bukti mendung sudah diamati. P(Mendung | Hujan) adalah probabilitas
bahwa mendung yang diamati akan mempengaruhi terjadinya hujan.
P(Hujan) adalah probabilitas awal hujan tanpa memandang bukti apapun,
sementara P(mendung) dalah probabilitas terjadinya mendung.
Contoh tersebut dapat dikembangkan dengan menambahkan
beberapa observasi yang lain sebagai bukti. Semakin banyak bukti yang
dilibatkan, semakin baik hasil prediksi yang diberikan. Namun tentu saja
bukti tersebut harus benar-benar berkaitan dengan hujan sehingga
penambahan bukti gempa bumi dalam prediksi cuaca akan memberikan
hasil yang salah. Walaupun ada bukti lain yang mempengaruhi cuaca seperti
suhu udara, tetap saja ada nilai probabilitas P(suhu) yang harus dinilai secara
independen dalam teorema Bayes, yang sulit dilakukan karena suhu udara
juga dipengaruhi oleh factor lain seperti cuaca kemarin, mendung, polusi
dan sebagainya. Jadi penilaian probabilitas tersebut tidak memandang factor
yang lain. Inilah sebabnya disebut Naïve Bayes (Bayes Naif).
Teorema Bayes juga bisa menangani beberapa bukti, misalnya ada
E1, E2 dan E3, sehingga probabilitas akhir untuk hipotesis hujan dapat
dihitung dengan cara sebagai berikut.
),,(
)()|,,(),,|(
321
321321
EEEP
HPHEEEPEEEHP
17
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Karena asumsi yang digunakan untuk bukti adalah independen,
bentuk diatas dapat diubah menjadi:
),,(
)()|()|()|(),,|(
321
321
321EEEP
HPHEPHEPHEPEEEHP
Untuk contoh diatas, jika ditambahkan evidence suhu udara dan
angin. Sebagai berikut:
),,(
)()|()|()|(),,|(
AnginSuhuMendungP
HujanPHujanAnginPHujanSuhuPHujanMendungPAnginSuhuMendungHujanP
2.3 Sistem Pedukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System
(DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan
pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah
dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan
untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan
situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti
bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001).
SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing,
memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar
dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.
SPK merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang
telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan
menegement science, hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari
18
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi
secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau
optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk
menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
Sprague dan Watson mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama yaitu (Sprague
et.al, 1993):
1. Sistem yang berbasis komputer.
2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan
3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil
dilakukan dengan kalkulasi manual
4. Melalui cara simulasi yang interaktif
5. Dimana data dan model analisis sebaai komponen utama.
6. Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Secara umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga
komponen besar yaitu database Management, Model Base dan Software
System/User Interface. Komponen SPK tersebut dapat digambarkan seperti
gambar di bawah ini.
2.3.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
1. Database Management
Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis
data. Data yang merupakan suatu sistem pendukung keputusan dapat
berasal dari luar maupun dalam lingkungan. Untuk keperluan SPK,
19
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak
dipecahkan melalui simulasi.
2. Model Base
Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan
kedalam format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya)
sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk
didalamnya tujuan dari permaslahan (objektif), komponen-komponen
terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait
lainnya. Model Base memungkinkan pengambil keputusan
menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan
membandingkan solusi alternatif.
3. User Interfase / Pengelolaan Dialog
Terkadang disebut sebagai subsistem dialog, merupakan
penggabungan antara dua komponen sebelumnya yaitu Database
Management dan Model Base yang disatukan dalam komponen ketiga
(user interface), setelah sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk
model yang dimengerti computer. User Interface menampilkan
keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukan dari pemakai
kedalam Sistem Pendukung Keputusan.
20
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat
yang dapat diambil dari SPK adalah :
1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam
memproses data / informasi bagi pemakainya.
2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah
terutama barbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak
terstruktur.
3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya
dapat diandalkan.
4. Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan
masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat
menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami
persoalannya,karena mampu menyajikan berbagai alternatif
pemecahan.
2.4 Tashih
Tashih adalah program untuk membenarkan bacaan. Materinya
meliputi tajwid, makharijul huruf, waqof, hingga gharaibul qiroah. Setelah
seseorang bisa mempraktekkan materi tashih dengan baik maka bacaan
mereka akan diperbagus di program tahsin sehingga bacaan akan terdengar
lebih indah karena ritmenya terjaga.
Program ini dimaksudkan untuk memetakan standar kualitas bacaan
21
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Al-Qur’an guru atau calon guru Al-Qur’an, sekaligus untuk memastikan
bacaan Al-Qur’an guru yang akan mengajarkan Metode Ummi sudah baik
atau tartil.
2.5 Sertifikasi Guru Al-Qur'an Metode Ummi
Sertifikasi guru dalam pembelajaran metode Ummi adalah sebuah
program pembimbingan metode cara pengajaran metode ini kepada para
calon guru, dimana selama beberapa hari calon guru akan di training tentang
langkah-langkah cara pembelajaran yang sesuai standarisasi metode ummi,
guna mendapatkan hasil yang memuaskan serta pembelajaran yang efektif
dan mencapai target yang diinginkan.
Sertifikasi bertujuan untuk menjaga mutu dari metode ummi dimana
jika seluruh pengajar yang menggunakan metode ini tidak akan sembarangan
dalam mendidik murid, sehingga setiap lembaga yang menjadi wadah
pembelajaran Al-Qur’an memiliki target dan acuan yang jelas.
2.6 Pembelajaran Al-Qur'an Metode Ummi
Kata ummi berasal dari bahasa arab “ummun” yang bermakna ibuku
dengan penambahan “ya mutakallim”. Pemilihan nama Ummi juga untuk
menghormati dan mengingat jasa ibu. Tiada orang yang paling berjasa pada
kita semua kecuali orang tua kita terutama Ibu. Ibulah yang mengajarkan
banyak hal pada kita dan orang yang sukses mengajarkan bahasa di dunia ini
adalah ibu.
22
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sebagai metode yang baru hadir di tengah – tengah banyaknya metode
lain yang sudah ada, Metode Ummi mencoba mengambil positioning sebaga
mitra terbaik sekolah atau lembaga pendidikan dalam menjamin kualitas baca
Al Quran siswa – siswi mereka. Diperkuat dengan diferensiasi sebagai metode
yang mudah, cepat namun berkualitas.
Strategi yang digunakan agar Ummi Foundation tumbuh Cepat adalah
dengan memberdayakan SDM daerah sehingga mereka bisa mengembangkan
Metode Ummi di wilayah masing-masing. Sistem manajemen mutu terus
dikembangkan agar terjaga kualitas proses dan produknya seiring dengan
tumbuh pesatnya pengguna Metode Ummi.
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran Al-Quran metode
Ummi adalah pendekatan bahasa ibu, yang terdiri dari 3 (tiga) cara :
1. Direct Method (Langsung)
Yaitu langsung dibaca tanpa dieja/diurai atau tidak banyak penjelasan.
Atau dengan kata lain learning by doing, belajar dengan melakukan secara
langsung.
2. Repetition (Diulang-Ulang)
Bacaan Al Quran akan semakin kelihatan keindahan, kekuatan, dan
kemudahannya ketika kita mengulang-ulang ayat atau surat dalam Al
Quran. Begitu pula seorang ibu dalam mengajarkan bahasa kepada
anaknya. Kekuatan, keindahan, dan kemudahannya juga dengan
mengulang-ulang kata atau kalimat dalam situasi dan kondisi yang
berbeda-beda.
23
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Affection (Kasih Sayang Yang Tulus)
Kekuatan cinta, kasih sayang yang tulus, dan kesabaran seorang ibu
dalam mendidik anak adalah kunci kesuksesannya. Demikian juga seorang
guru yang mengajar Al Quran jika ingin sukses hendaknya meneladani
seorang ibu agar guru juga dapat meyentuh hati siswa mereka.
2.7 Metode Pengembangan Sistem
Metodelogi pengembangan sistem yang digunakan peneliti dalam
membuat sistem pendukung keputusan tashih quran metode ummi adalah
dengan metode model Rapid Application Development. RAD melibatkan
pengembangan dan pembangunan prototipe iteratif . Pada tahun 1990, dalam
buku RAD, Rapid Application Development, james martin didokumentasikan
penafsirannya tentang metodologi. Baru-baru ini, istilah dan singkatan yang
telah datang untuk digunakan dalam lebih luas, pengertian umum yang
mencakup berbagai metode yang bertujuan untuk mempercepat
pengembangan aplikasi, seperti penggunaan kerangka perangkat lunak dari
berbagai jenis, seperti kerangka kerja aplikasi web.
Pengembangan aplikasi yang cepat merupakan respon terhadap proses
yang dikembangkan pada 1970-an dan 1980-an, seperti struktur sistem
metode analisis dan desain dan model waterfall lainnya. Satu masalah dengan
metodologi sebelumnya adalah bahwa aplikasi begitu lama untuk
membangun bahwa persyaratan telah berubah sebelum sistem itu selesai,
sehingga sistem tidak memadai atau bahkan tidak dapat digunakan. Masalah
lain adalah asumsi bahwa persyaratan metodis tahap analisis saja akan
24
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mengidentifikasi semua persyaratan penting. Membuktikan fakta bahwa ini
adalah jarang terjadi, bahkan untuk proyek-proyek dengan profesional yang
sangat berpengalaman di semua tingkatan.
Menurut Kendall (2010), terdapat tiga tahapan dalam RAD yang
melibatkan penganalisis dan pengguna dalam tahap penilaian, perancangan,
dan penerapan. Adapun ketiga tahap tersebut adalah requirements planning
(perencanaan syarat-syarat), RAD design workshop design (workshop desain
RAD), dan implementation (implementasi). Sesuai dengan metodologi RAD
menurut Kendall (2010), berikut ini adalah tahap-tahap pengembangan
aplikasi dari tiap-tiap fase pengembangan aplikasi.
Gambar 2.1 Skema RAD (Kendall 2010)
2.7.1 Tahap Perencanaan Syarat-Syarat
Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk
mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk
megidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari
tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini adalah menyelesaikan
25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
masalah-masalah perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan
sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan,
fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan-tujuan
perusahaan (Kendall, 2010). Dari tahap ini peneliti melakukan
bebebrapa proses:
2.7.2 Tahap Workshop Desain RAD
Tahap ini adalah tahapan untuk merancang dan memperbaiki
yang bisa digambarkan sebagai workshop. Penganalisis dan dan
pemrogram dapat bekerja membangun dan menunjukkan representasi
visual desain dan pola kerja kepada pengguna. Workshop desain ini
dapat dilakukan selama beberapa hari tergantung dari ukuran aplikasi
yang akan dikembangkan. Selama workshop desain RAD, pengguna
merespon prototipe yang ada dan penganalisis memperbaiki modul-
modul yang dirancang berdasarkan respon pengguna. Apabila sorang
pengembangnya merupakan pengembang atau pengguna yang
berpengalaman, Kendall menilai bahwa usaha kreatif ini dapat
mendorong pengembangan sampai pada tingkat terakselerasi
(Kendall, 2010).
2.7.3 Tahap Implementasi
Pada tahap implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para
pengguna secara intens selama workshop dan merancang aspek-aspek
bisnis dan non-teknis perusahaan. Segera setelah aspek-aspek ini
disetujui dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru
26
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
atau bagian dari sistem diujicoba dan kemudian diperkenalkan kepada
organisasi (Kendall, 2010).
2.8 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data merupakan suatu proses
pengadaan data primer yang diperlukan dalam melakukan penelitian (Nazir,
2005).
Secara umum metode pengumpulan data dapat dibagi menjadi tiga
kelompok (Nazir, 2005), yaitu metode pengamatan langsung, metode dengan
menggunakan pertanyaan dan metode khusus. Sedangkan menurut Jogiyanto
(2008), teknik pengumpulan data dalam pengambilan sampelnya dibagi
menjadi 7 antara lain teknik observasi, wawancara dan studi waktu serta gerak
(dilakukan secara pengamatan langsung di studi kasus dan di lapangan), teknik
eksperimen dan simulasi (dilakukan secara pengamatan langsung untuk
mendapatkan data laboratorium), teknik survey (dilakukan untuk mendapatkan
data opini individu), teknikdelphi (dilakukan untuk mendapatkan data opini
grup), teknik analisis (dilakukan untuk mendapatkan data arsip primer), teknik
pengambilan basis data (dilakukan untuk mendapatkan data arsip sekunder),
teknik model matematik (dilakukan secara analitikal untuk mendapatkan data
logik periset). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
27
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.8.1 Observasi
Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan
data primer dengan cara mengamati lagsung obyek datanya (Jogiyanto,
2008). Sedangkan menurut Nazir (2005), pengumpulan data dengan
observasi langsung atau pengamatan langsung adalah cara pengambilan
data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain
untuk keperluan tersebut. dari kedua definisi tersebut, dapat
disimpulkan bahwa observasi merupakan teknik untuk mengambil data
dengan menggunakan data visual dengan mengamati obyek penelitian
secara langsung.
2.8.2 Wawancara
Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data
dari responden (Jogiyanto, 2008). Wawancara dapat berupa wawancara
personal (tatap muka langsung dengan responden), wawancara intersep
(responden dipilih di lokasi umum), dan wawancara telepon. Sedangkan
menurut Nazir (2005), wawancara adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, bertatap
muka antara pewawancara dengan penjawab atau responden dengan
menggunkan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara).
2.8.3 Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan suatu teknik pengumpulan data atau
analisis data dengan cara memperoleh informasi dari penelitian
28
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
terdahulu, tanpa memperdulikan sebuah penelitian menggunakan data
primer atau sekunder, apakah penelitian tersebut menggunakan
penelitian lapangan ataupun laboratorium atau museum.
2.8.4 Studi Literatur Sejenis
Studi literatur merupakan kegiatan menelusuri literatur yang ada
serta menelaahnya secara tekun. Dengan mengadakan survey terhadap
data yang telah ada, peneliti harus mencari teori-teori yang telah
berkembang dalam bidang ilmu yang diteliti, mencari metode-metode
serta teknik penelitian, baik dalam pengumpulan data atau dalam
analisis data yang pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu
(Nazir, 2005). Selain itu, peneliti juga harus memperoleh orientasi yang
lebih luas dalam permasalahan yang dipilih serta menghindari terjadinya
duplikasi yang tidak diinginkan.
2.9 UML (Unified Modeling Languange)
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah
menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar
untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML dapat
dibuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut
dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta
ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga
menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka lebih cocok
29
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa berorientasi objek seperti C++,
Java, atau VB. NET.
Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut
yang berbeda – beda sehingga bisa mendapatkan pemahaman secara
menyeluruh . Untuk upaya tersebut UML menyediakan 9 jenis diagram yang
dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis. Dalam
penelitian ini digunakan hanya tiga diagram yaitu activity diagram, sequence
diagram, dan use case diagram :
2.9.1 Use Case Diagram
Use case class digunakan untuk memodelkan dan menyatakan unit
fungsi atau layanan yang disediakan oleh sistem (or bagian sistem:
subsistem atau class) ke pemakai.
Use case dapat dilingkupi dengan batasan sistem yang diberi label
nama sistem. Use case adalah sesuatu yang menyediakan hasil yang
dapat diukur ke pemakai atau sistem eksternal. Karakteristik :
1. Use case adalah interaksi atau dialog antara sistem dan aktor,
termasuk pertukaran pesan dan tindakan yang dilakukan oleh sistem.
2. Use case diprakarsai oleh aktor dan mungkin melibatkan peran aktor
lain. Use case harus menyediakan nilai minimal kepada satu aktor.
3. Use case bisa memiliki perluasan yang mendefinisikan tindakan
khusus dalam interaksi atau use case lain mungkin disisipkan.
4. Use case class memiliki objek use case yang disebut skenario.
Skenario menyatakan urutan pesan dan tindakan tunggal.
30
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.2 Contoh Use Case Diagram
2.9.2 Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam
sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal,
decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.
Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang
mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
31
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.4 Contoh Activity Diagram
Gambar 2.5 Keterangan Activity Diagram
32
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.9.3 Sequence Diagram
Diagram ini bersifat dinamis. Diagram sequence merupakan
diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message)
dalam suatu waktu tertentu.
Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun
berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah
gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk
menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.
Gambar 2.6 Contoh Sequence Diagram
2.9.4 Class Diagram
Class Diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari object
sistem dan hubungannya dengan object yang lain. Object adalah nilai
tertentu dari setiap attribute kelas entity. Pada penggambaran kelas
33
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
diagram ada dikenal dengan kelas analisis yaitu kelas ber-stereotype.
Tapi yang biasanya dipakai adalah class diagram tanpa stereotype.
Gambar 2.7 Contoh Class Diagram
2.10 PHP dan MySQL
PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai
saat ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun
tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain. Contoh terkenal
dari aplikasi PHP adalah forum (phpBB) dan MediaWiki (software di
belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat sebagai pilihan lain dari
ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, ColdFusion Macromedia, JSP/Java Sun
Microsystems, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks
berupa CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah Mambo, Joomla!,
Postnuke, Xaraya, dan lainlain.
34
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data
SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang
multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.
MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis
dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga
menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya
tidak cocok dengan penggunaan GPL. Relational Database Management
System (RDBMS). MySQL adalah Relational Database Management System
(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General
Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL,
namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL
sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak
lama, yaitu SQL (Structured Query Language).
2.11 Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)
Metode kombinasi adalah merupakan pendekatan penelitian yang
menggabungkan atau menghubungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif
(Creswell, 2009). Sedangkan menurut (Donna M. Mertens, 2010) penelitian
kombinasi adalah merupakan penelitian, dimana peneliti mengumpulkan dan
menganalisis data, mengintegrasikan temuan, dan menarik kesimpulan secara
inferensial dengan menggunakan dua pendekatan atau metode penelitian kualitatif
dan kuantitatif dalam satu studi. Metode kombinasi digunakan untuk menjawab
pertanyaan penelitian pada satu penelitian. Cresswell menambahkan Metode
penelitian kombinasi akan berguna bila metode kuantitatif atau metode kualitatif
35
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
secara sendiri-sendiri tidak cukup akurat digunakan untuk memahami
permasalahan penelitian, atau dengan menggunakan metode kuatitatif dan kualitatif
secara kombinasi akan dapat memperoleh pemahaman yang paling baik (bila
dibandingkan dengan satu metode).
Menurut Sugiyono (2011:404) bahwa, Metode penelitian kombinasi (mixed
methods) adalah suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau
menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk digunakan
secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian sehingga diperoleh data yang
lebih komprehensif, valid, reliabel dan objektif.
36
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Di dalam melakukan penelitian ini digunakan tiga buah metode, yaitu metode
pengumpulan data untuk mencari informasi terkait penelitian berdasarkan studi
kasus yang diambil, metode pengembangan sistem yang dipakai untuk mencapai
tujuan dari penelitian, dan metode pendekatan penelitian kombinasi (mixed
methods).
3.1 Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan, peneliti
menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk mendapatkan data
dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, selain itu juga untuk
mendukung materi-materi yang digunakan dalam penelitian.
Adapun beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian, antara lain:
3.1.1 Studi Pustaka
Studi kepustakaan adalah studi yang dilakukan dengan
mempelajari berbagai pustaka yang menyangkut dengan masalah yang
akan dibahas dengan menggali teori-teori yang telah berkembang dalam
bidang ilmu yang berkepentingan, mencari metode-metode serta teknik
penelitian, baik dalam mengumpulkan data atau dalam menganalisis
data, yang telah pernah dipergunakan oleh peneliti-peneliti terdahulu
37
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sehingga memperoleh orientasi yang lebih luas dalam permasalahan
yang dipilih dan diangkat (Nazir, 2005:12).
Dalam hal ini peneliti pembelajaran terhadap tiga jurnal sejenis
yang berkaitan dengan penelitian ini. Sebagai sumber referensi dan
bahan acuan terhadap aplikasi yang akan dibuat dijadikan bahan
pertimbangan dan acuan untuk menghasilkan aplikasi yang lebih baik.
Berikut adalah table perbandingan studi literatur sejenis:
Tabel 3. 1 Perbandingan Studi Literatur Sejenis
Judul Penulis Index Berbasis
Web Berbasis Desktop Pengujian >2 Class Aplikasi Dibuat Sendiri
Atribut
Data
Sampel
Data
Implementasi Metode Klasifikasi Naïve Bayes Dalam
Memprediksi Besarnya Penggunaan Listrik Rumah
Tangga
Alfa Saleh Citec Journal, Vol. 2,
No. 3, Mei 2015 – Juli
2015
ISSN: 2354-5771
- V V - 6 60
Penerapan Algoritma Naive Bayes Untuk
Mengklasifikasi Data Nasabah Asuransi
Bustami JURNAL
INFORMATIKA Vol.
8, No. 1, Januari 2014 - V - V 9 20
Penerapan Naive Bayes untuk Prediksi Penyakit
Tuberculosis
Rizal
Amegia
Saputra
SWABUMI VOL I
No.1, Sept-2014.
ISSN 2355-990X - V - V 9 183
Sistem Pengambil Keputusan untuk Menentukan
Kelayakan Penerima Kredit Mobil di PT. Adira
Finance Cabang Kota Pasuruan
Putra
Irawan,
M.
Misdram,
Ratih Fitri
Aini
Journal of
Information
Technology and
Computer Science
(JOINTECS) Vol. 1,
No. 2, Januari 2017
- V - V -
Implementasi Algoritma Naive Bayes pada Sistem
Pendukung Kelayakan Sertifikasi Guru Al-Qur'an
Metode Ummi Berbasis Web
Faizal
Bahri - V - V V >9 200
38
UIN
Syarif H
idayatu
llah
Jakarta
39
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.1.2 Studi Lapangan
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik penelusuran fakta, dimana analis
sistem mengumpulkan informasi dari tiap individu, melalui interaksi face to
face (Whitten & L, 2004). Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
memperoleh informasi selengkap-lengkapnya tentang metode ummi yang
diterapkan pada lembaga tersebut.
Dalam metode wawancara ini, peneliti mewawancarai orang yang
sudah terdaftar di lembaga Ummi Foundation pusat sebagai salah satu
Trainer metode Ummi.
Tempat : Taman Pendidikan Quran Al-Fath
Nama : Al-Ustad Muhammad Al-Badru S.Pd
Alamat : Jl.H.Kana Rt.002/06, Paninggilan Ciledug
Kota Tangerang.
Waktu : 13 Juni 2017
Dari wawancara tersebut, diperoleh data klasifikasi tashih dalam
metode ummi, serta alur dalam penentuan kelayakan sertifikasi guru
pengajar.
2. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses dari awal
seorang calon guru yang ingin menggunakan metode ummi melakukan
tashih sehingga lulus dan masuk ke dalam proses sertifikasi pengajar metode
ummi. Observasi dilakukan oleh peneliti pada tanggal 15 sampai dengan 17
Juni 2017.
40
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Dalam perancangan aplikasi yang menggunakan algoritma Naïve Bayes ini,
peneliti menggunakan metode pengembangan aplikasi Sistem pengembangan
perangkat lunak yang peneliti gunakan adalah sistem RAD (Rapid Application
Development). Penggunaan metode ini penulis terapkan karena sangat cocok untuk
membuat sistem penunjang keputusan kelayakan sertifikasi ini dengan alur dan
runtutan yang jelas dan cepat yang disertai modul-modul desain yang mudah
difahami oleh pihak pengguna. Tahap-tahap sistem RAD meliputi (Kendall 2010):
3.2.1 Tahap Perencanaan Syarat-Syarat
Dalam tahap ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk
mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk
megidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-
tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini adalah menyelesaikan masalah-
masalah perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa
mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap
pada upaya pencapaian tujuan-tujuan perusahaan (Kendall, 2010). Dari tahap
ini peneliti melakukan bebebrapa proses:
3.2.1.1 Mengidentifikasi Tujuan Sistem
1. Analisa Sistem
Pada proses ini dijelaskan mengenai analisis sistem berjalan
meliputi kelemahan sistem lama yang ada di TPQ Al-Fath,
sehingga perlunya peningkatan dan perbaikan dari sistem yang
peneliti kembangkan.
41
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Analisa Sistem Berjalan
Pada proses ini penulis akan memberikan gambaran dan sistem
yang sudah berjalan dalam proses sertifikasi guru qur’an metode
ummi sampai dengan tahap akhir sertifikasi.
3. Sistem Usulan
Pada proses ini penulis akan memberikan gambaran dan
penjelasan sistem yang akan dirancang sesuai dengan masalah dan
kebutuhan pihak TPQ Al-Fath.
3.2.1.2 Mengidentifikasi Syarat-Syarat Informasi
1. Identifikasi Masalah
Yaitu dengan melakukan analisa kebutuhan masalah untuk
pembuatan aplikasi dengan melibatkan dua belah pihak antara
penulis dan pengguna. Dengan cara ini analis akan mampu
mengidentifikasi syarat-syarat yang akan dipenuhi.
3.2.2 Tahap Workshop Desain RAD
Pada tahap ini analis merancang dan memperbaiki yang bisa
digambarkan sebagai workshop. Penganalisis dan pemrogram dapat bekerja
membangun dan menunjukkan representasi visual desain dan pola kerja
kepada pengguna. Workshop desain ini dapat dilakukan selama beberapa hari
tergantung dari ukuran aplikasi yang akan dikembangkan.
Selama workshop desain RAD, pengguna merespon prototipe yang ada dan
penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan respon
pengguna. Apabila sorang pengembangnya merupakan pengembang atau
pengguna yang berpengalaman, Kendall menilai bahwa usaha kreatif ini
42
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dapat mendorong pengembangan sampai pada tingkat terakselerasi (Kendall,
2010). Pada tahap ini penulis melakukan beberapa proses sebagai berikut:
1. Desain Algoritma
Desain algoritma ini penulis buat untuk menggambarkan alur kerja sistem
yang nantinya digunakan sebagai gambaran dalam membangun sistem.
Desain algoritma ini meliputi pembuatan langkah algoritma, pseudocode,
dan flowchart dari SPK kelaykan guru qur’an metode ummi.
2. Desain Model UML
Yaitu proses seorang analis melakukan pembuatan alur desain model
aplikasi dengan membuat modul yang dibentuk di dalam sebuah diagram
sebagai acuan dalam membangun aplikasi SPK kelaykan guru qur’an
metode ummi. Adapun UML (Unifield Modeling Languange) di buat pada
penelitian ini adalah Activity Diagram, Class Diagram, Squence
Diagram, Usecase Diagram.
3. Pembangunan Konstruksi Sistem
Pada tahap ini dilakukan pengkodean terhadap rancangan yang telah
didefinisikan dari proses desain sistem. Seperti pembuatan database,
penerapan coding program sampai dengan selesai.
3.2.3 Tahap Implementasi
Pada tahap implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para pengguna
secara intens selama workshop dan merancang aspek-aspek bisnis dan
nonteknis perusahaan. Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem-
sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem
diujicoba dan kemudian diperkenalkan kepada organisasi (Kendall, 2010).
43
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pembahasan tahap implementasi meliputi perangkat yang digunakan,
pembuatan sistem, instalasi sistem, pengoperasian sistem dan pengujian
sistem yang dibuat yaitu sistem keputusan kelayakan sertifikasi guru qur’an
metode ummi dengan menggunakan pengujian black-box, hal ini mengacu
kepada rumusan masalah yang peneliti buat yang kesemuanya berkaitan
dengan pengujian yang menekankan pada fungsionalitas dari aplikasi yang
dibuat.
3.3 Metode Pendekatan Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode riset penelitian
kombinasi (Mixed Methods) yaitu penggabungan antara metode kualitatif dan
kuantitatif, berikut merupakan hasil dari penelitian kualitatif dan penelitian secara
kuantitatif:
3.3.1 Metode Penelitian Kualitatif
Pada metode pendekatan penelitian kualitatif peneliti menekankan pada
hasil observasi di lapangan melalui pengamatan proses dari awal seorang calon
guru yang ingin mengajar menggunakan metode ummi sampai proses sertifikasi
guru quran metode ummi dan hasil wawancara untuk mendapatkan data lebih
detail dari proses sertifikasi guru quran metode ummi. Hasilnya peneliti
mendapatkan proses alur sistem yang berjalan pada sertifikasi guru quran
metode ummi dan data-data peserta yang menjadi subjek penelitian. Seperti
parameter data peserta berupa, usia, jenis kelamin, pengalaman mengajar,
pekerjaan, menyukai dunia atau tidak, metode tahsin sebelumnya, dan
kemudian hasil sertifikasi guru quran metode ummi.
44
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.2 Metode Penelitian Kuantitatif
Pada metode ini peneliti menekankan pada hasil wawancara dimana
peneliti mengambil sampel data perhitungan nilai hasil tashih dan hasil training
yang sudah dibakukan oleh yayasan ummi foundation, yang kemudian nilai-
nilai pada kedua subjek tersebut akan menjadi salah satu variabel di dalam
memprediksi hasil keputusan kelayakan sertifikasi guru qur’an metode ummi
yang menggunakan bantuan perhitungan algoritma naïve bayes.
3.4 Kerangka Berfikir
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan tahapan-tahapan kegiatan
dengan mengikuti rencana kegiatan yang telah tertulis di dalam kerangka berfikir.
Dalam kerangka berfikir meliputi metode pengumpulan data dan metode
pengembangan sistem.
45
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
MetodePengumpulan
Data Studi Pustaka
Studi Lapangan
Observasi
Studi Literatur
MetodePengembanganSistem (RAD)
TahapPerencanaanSyarat-Syarat
TahapWorkshop Desain
TahapImplementasi
IdentifikasiMasalah
Sistem Usulan
DesainAlgoritma
DesainUML
Perangkatyang digunakan
Rumusan MasalahDan Tujuan Penelitian
MULAI
SELESAI
Wawancara
LangkahAlgoritma
PseudocodeProgram
FlowchartProgram
Use CaseDiagram
AnalisaSistem
AnalisaSistem Berjalan
DesainDatabase
DesainAntarmuka
Analisis,Perancangan,
& Implementasi
LandasanTeori
MetodologiPenelitian
PembahasanPenelitian
Kesimpulan
/ Saran
PembuatanSistem
InstalasiSistem
PengoperasianSistem
PengujianBlack Box
SquenceDiagram
ActivityDiagram
ClassDiagram
Gambar 3.1 Kerangka Berfikir
46
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB IV
ANALISIS, PERANCANGAN, DAN IMPLEMENTASI
4.1 Pengumpulan Data
4.1.1 Observasi
Peneliti melalukan observasi langsung pada saat pelaksanaan sertifikasi
guru pada tanggal 15 sampai dengan 17 Juni 2017 di Sekolah Islam ABATA
Srengseng, Jakarta Barat dan juga observasi yang kedua dilakukan pada Taman
Pendidikan Al-Qur’an Al-Fath Ciledug Kota Tangerang. Observasi dilakukan
untuk mengetahui bagaimana proses dari awal seorang calon guru yang ingin
mengajar menggunakan metode ummi melakukan tashih sehingga lulus dan
masuk ke dalam proses sertifikasi pengajar metode ummi untuk mendapatkan
hasil sertifikasi.
4.1.2 Wawancara
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti ditujukan kepada salah seorang
Trainer yaitu Al-Ustad Muhammad Al-Badru S.Pd, yang merupakan
seseorang yang sudah mendapat sertifikat untuk melayani orang-orang yang
ingin melakukan Tashih Al-Quran khususnya para calon guru yang ingin
menggunakan metode ummi. Pengumpulan data menggunakan teknik
wawancara ini adalah mendapakan parameter sebagai variabel inputan yaitu
variabel yang digunakan untuk menidentifikasikan seorang calon guru yang
melakukan sertifikasi pengajar ummi.
47
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.1.3 Studi Pustaka
Peneliti melakukan pembelajaran terhadap buku atau jurnal dengan
mengacu pada tema pembahasan judul penelitian. Yaitu buku pedoman dari
Ummi Foundation yang menjadi lembaga penemu metode pembelajaran
Qur’an Ummi, serta buku dan tiga jurnal nasional maupun jurnal internasional
yang berkaitan dengan penelitian ini. Sebagai sumber referensi dan bahan
acuan terhadap aplikasi yang akan dibuat dijadikan bahan pertimbangan dan
acuan untuk menghasilkan aplikasi yang lebih baik. Tabel 4.1 adalah tabel
studi pustaka sejenis.
Peneliti menggunakan 4 studi pustaka terbitan 2014 sampai dengan 2017,
yang sudah terdaftar pada jurnal nasional maupun internasional. Studi pustaka
yang pertama berjudul, Implementasi Metode Klasifikasi Naïve Bayes Dalam
Memprediksi Besarnya Penggunaan Listrik Rumah Tangga yang ditulis oleh
Alfa Saleh. Studi pustaka kedua berjudul Penerapan Algoritma Naive Bayes
Untuk Mengklasifikasi Data Nasabah Asuransi ditulis oleh Bustami. Studi
pustaka ketiga berjudul Penerapan Naive Bayes untuk Prediksi Penyakit
Tuberculosis ditulis oleh Rizal Ameiga Putra. Studi literatur keempat berjudul
Sistem Pengambil Keputusan untuk Menentukan Kelayakan Penerima Kredit
Mobil di PT. Adira Finance Cabang Kota Pasuruan oleh Prakasa Putra Irawan,
M. Misdram, dan Ratih Fitri Aini.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4. 1 Tabel Perbandingan Literatur Sejenis
Judul Penulis Index Berbasis
Web Berbasis Desktop Pengujian >2 Class Aplikasi Dibuat Sendiri
Atribut
Data
Sampel
Data
Implementasi Metode Klasifikasi Naïve Bayes Dalam
Memprediksi Besarnya Penggunaan Listrik Rumah
Tangga
Alfa Saleh Citec Journal, Vol. 2,
No. 3, Mei 2015 – Juli
2015
ISSN: 2354-5771
- V V - 6 60
Penerapan Algoritma Naive Bayes Untuk
Mengklasifikasi Data Nasabah Asuransi
Bustami JURNAL
INFORMATIKA Vol.
8, No. 1, Januari 2014
- V - V 9 20
Penerapan Naive Bayes untuk Prediksi Penyakit
Tuberculosis
Rizal
Amegia
Saputra
SWABUMI VOL I
No.1, Sept-2014.
ISSN 2355-990X - V - V 9 183
Sistem Pengambil Keputusan untuk Menentukan
Kelayakan Penerima Kredit Mobil di PT. Adira
Finance Cabang Kota Pasuruan
Putra
Irawan,
M.
Misdram,
Ratih Fitri
Aini
Journal of
Information
Technology and
Computer Science
(JOINTECS) Vol. 1,
No. 2, Januari 2017
- V - V -
Implementasi Algoritma Naive Bayes pada Sistem
Pendukung Kelayakan Sertifikasi Guru Al-Qur'an
Metode Ummi Berbasis Web
Faizal
Bahri - V - V V >9 200
48
UIN
Syarif H
idayatu
llah
Jakarta
49
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2 Tahap Perencanaan Syarat-Syarat
4.2.1 Identifikasi Masalah
Dari hasil observasi yang penliti amati di yayasan Taman Pendidikan Al-
Qur’an (TPQ) Al-Fath, peneliti melihat adanya ketidak adaan efesiensi waktu
dalam melakukan kualifikasi hasil tashih Al-Quran secara manual dalam
metode ummi ini, hal itu dikarenakan seorang calon guru harus meunggu
trainer dari pusat untuk memutuskan hasil, kemudian juga peneliti melihat
adanya ketidak seragaman dalam penilaian sehingga dari satu trainer dengan
trainer lainnya memberikan penilaian yang berbeda.
Sehingga para calon guru pun banyak yang kebingungan pada hasil
akhirnya. Kemudian dari hasil wawancara kepada seorang trainer peneliti
mendapatkan hasil aturan baku cara untuk menentukan hasil klasifikasi
sertifikasi Qur’an metode ummi yang berupa parameter dari buku-buku
pelajaran Qur’an metode ummi dari mulai jilid 1 sampai dengan jilid Ghoribul
Quran.
4.2.2 Analisa Sistem
Proses sertifikasi yang dilakukan oleh TPQ untuk melakukan sertifikasi
guru pengajar qur'an metode ummi ini masih banyak dilakukan secara manual.
Terlebih saat ingin mengetahui hasil dari keikutsertaan sertifikasi peserta
banyak menemukan kendala, berupa kecepatan waktunya, nilai tashih, nilai tes
coaching mengajar mereka. Kesemuanya harus menunggu hasil dari pusat.
Mengacu pada kendala-kendala yang telah dijelaskan diatas, maka TPQ
Al-Fath membutuhkan sistem untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
50
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
telah dipaparkan di atas, sehingga sistem yang nanti akan dibuat dapat
lebih efisien dalam pelaksanaannya.
4.2.3 Analisa Sistem Berjalan
Mengajukan Pendaftaran
Sertifikasi / Registrasi
Calon Peserta Trainer TPQ
Menyimpan Data Diri Peserta
Trainer TPQSistem
Trainer TPQ Penguji Tashih /
Trainer Ummi Pusat
Memberikan Data Peserta Menguji Bacaan
(Tashih) Quran oleh Trainer
Tashih Quran
Admin Ummi Pusat
Memberikan Nilai Hasil Tashih Untuk
direkap ke Sistem
Penguji Tashih /
Trainer Ummi
Pusat
Memberikan Nilai Hasil Tashih &
Training, Workshop Guru Qur’an
Metode Ummi
Peserta
Peserta Melakukan Training &
Workshop Guru Qur’an Metode Ummi
Admin Ummi Pusat
Sertifikat Kelulusan
SertifikasiTrainer TPQ Peserta
Gambar 4.1 Skema Sistem Berjalan
51
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut uraian sistem berjalan proses Tashih Qur'an Metode Ummi pada
TPQ-Al-Fath Paninggilan Ciledug:
1. Calon peserta / guru datang ke kantor sekretariat, kemudian mengajukan
diri untuk menjadi pengajar dengan melakukan registrasi yaitu mengisikan
data pribadi dan pengalaman atau Curriculum Vitae (CV).
2. Setelah itu Trainer TPQ menginput data peserta ke dalam sistem dan
memberikan data tersebut kepada Trainer ummi pusat sebelum melakukan
uji tashih.
3. Setelah itu Trainer ummi pusat melakukan pengujian dengan memberikan
beberapa ayat-ayat Al-Qur'an untuk diklasifikasi kemampuan bacaan si
calon guru, tentunya dengan ayat-ayat yang mencakup hukum-hukum
tajwid dasar berserta ghoribul Quran.
3. Setelah selesai tashih maka trainer memberikan data kepada Trainer TPQ
untuk disimpan ke dalam sistem.
4. Kemudian peserta melakukan workshop dan trainng guru qur’an metode
ummi.
5. Trainer pusat akan memberikan semua data penilaian peserta sertifikasi
kepada admin pusat Ummi Foundation.
6. Admin pusat selanjutnya akan memberikan hasil dari sertifikasi berupa
sertifikat kelulusan sertifikasi guru qur’an metode ummi.
7. Peserta menunggu paling lambat satu bulan untuk mengetahui hasil
sertifikasi dari ummi foundation yang akan diberikan kepada Trainer TPQ.
52
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8. Terakhir peserta akan mendapat informasi kelayakan sertifikasi berupa
sertifikat kelulusan sebagai pengajar atau guru qur’an metode ummi jika
peserta yang bersangkutan dinyatakan lulus atau layak.
4.2.4 Sistem Usulan
Registrasi Data Diri Peserta
Calon Peserta
Validasi Peserta
Trainer TPQSPK GURU UMMI
Admin Ummi Pusat
Upload Video Ujian
Tashih Qur’an
Mengolah Data Kelayakan Sertifikasi
Pemberian Nilai Tashih Peserta
Sertifikat Kelulusan
SertifikasiPeserta
Penguji Tashih /
Trainer Ummi
PusatCalon Peserta SPK GURU UMMI
SPK GURU UMMI
Unduh Video
Peserta Ujian Tashih
Penguji Tashih /
Trainer Ummi
PusatSPK GURU UMMI
SPK GURU UMMI
SPK GURU UMMI
Memberikan keputusan
Kelayakan sertifikasi
Mendapatkan Hasil Sertifikasi
Gambar 4.2 Skema Sistem Usulan
53
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut uraian sistem usulan untuk TPQ Al-Fath:
1. Peserta calon guru melakukan registrasi pada sistem SPK guru ummi.
2. Trainer melakukan validasi data diri peserta calon guru ummi.
3. Setelah peserta calon guru tervalidasi maka peserta dapat melakukan ujian
tashih dengan melakukan upload video sesuai soal ujian tashih ke dalam
sistem SPK guru ummi.
4. Trainer pusat sebagai penguji kemudian akan memberikan penilaian ke
dalam sistem dengan melihat video yang telah diupload oleh peserta.
5. Setelah diberikan nilai selanjutnya Admin ummi pusat akan mengolah data
peserta dan mengklasifikasi kelulusan peserta dengan bantuan sistem yang
telah menggunakan algoritma Naïve Bayes.
6. Hasil kelulusan kelayakan sertifikasi akan diinformasikan kepada seluruh
peserta di dalam sistem, sehingga pesesrta dapat mudah mengakses
informasi hasil sertifikasinya.
Tabel 4. 2 Tabel kelebihan dan kekurangan sistem berjalan dan usulan
Sistem Kelebihan Kekurangan
Berjalan
1. Kualifikasi Tashih dengan
cara tatap muka lebih akan
menghasilkan penilaian yang
cepat dan lebih akurat
disbanding sistem usualn
Dalam memberikan hasil tashih
cukup memakan waktu yang
lama karena pengesahan harus
mendatangkan trainer dari kantor
pusat.
Dan hasil sertifikasi untuk
mendapat kelayakan menjadi
2. Penilaian lebih efektif
54
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
guru qur’an metode ummi harus
meunggu hasil pusat dengan
waktu yang tidak sebentar.
Usulan 1. Melakukan Tashih secara
online dengan meng-upload
video tes Tashih Quran.
Membutuhkan jaringan internet
yang baik agar untuk user
Aplikasi.
Membutuhkan ruang memori
penyimpanan yang cukup besar
2. Menggunakan metode
perhitungan klasifikasi
kelayakan keikut sertaan
sertifikasi guru quran ummi
yang dapat dipertanggung
jawabkan
3. Membantu memberikan
hasil probabilitas klasifikasi
kelayakan sertifikasi dengan
presentase yang cukup akurat.
4.3 Tahap Workshop Design
Pada tahap ini penulis melakukan beberapa perancangan untuk pembuatan
sistem penunjang keputusan kelayakan sertifikasi guru quran metode ummi dengan
mengimplementasikan algoritma Naïve Bayes.
55
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.3.1 Desain Algoritma
Sebelum melakukan pemecahan masalah dengan metode Naïve Bayes
maka perlu dilakukan persiapan data, adapun data diperoleh dari bagian
administrasi TPQ Al-Alfath. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini
berupa data yang berkaitan dengan proses sertifikasi yaitu identitas calon
peserta sertifikasi, nama peserta calon guru, jenis kelamin, usia calon guru,
pekerjaan, pendidikan terakhir, pengalaman mengajar, dan hasil tashih diambil
dari data hasil uji tes qur’an sesuai kireteria metode Ummi dari jilid 1 sampa
dengan jilid ghorib.
A. Langkah Algoritma
Langkah algoritma akan menjelaskan cara kerja dari proses perhitungan
Naive Bayes adalah dengan melakukan pemberian nilai dari setiap variable
yang telah dikonversi untuk digunakan dalam mengklasifikasikan data peserta
calon guru yang telah dikonversi.
Adapun variabel penentu yang telah dikonversi untuk digunakan dalam
mengklasifikasi data peserta calon guru yaitu:
1. Untuk Nama Peserta
Dikarenakan nama bersifat variatif maka nama tidak dilakukan dikonversi.
2. Untuk Jenis Kelamin
Untuk jenis kelamin, dikarenakan hanya berisi dua nilai maka tidak
dilakukan konversi.
3. Untuk Usia
Konversi usia dilakukan dengan membuat kelompok usia yaitu, usia 18-22
tahun, 23-26 tahun, 26-30 tahun, dan diatas 30 tahun.
56
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Untuk Pekerjaan
Untuk pekerjaan dikelompokkan menjadi 2 kategori, jika pekerjaan peserta
seorang guru maka dikonversi menjadi ‘Pengajar’ selain guru maka
dikonversi menjadi ‘Non-Pengajar’
5. Untuk Pendidikan Terakhir
Untuk pendidikan terakhir dikelompokkan menjadi 2 kategori, jika peserta
seorang yang merupakan lulusan pada sebuah perguruan tinggi maka
dikonversi menjadi ‘Bergelar’, namun jika peserta bukan merupakan lulusan
sebuah perguruan tinggi maka dikonversi menjadi ‘Non-Gelar’.
6. Untuk Pengalaman Mengajar Qur’an
Karena pengalaman mengajar hanya bersi dua nilai saja yaitu ‘pernah’ dan
‘belum pernah’.
7. Untuk Pengalaman Belajar Metode Ummi
Pengalaman belajar metode ummi berisi dua nilai saja yaitu ‘pernah’ dan
‘belum pernah’.
8. Untuk Metode Tahsin Sebelumnya
Metode tahsin sebelumnya berisi enam nilai yaitu, Iqro, Yanbu’a, Tartili,
An-Nahdhiyah, Qiroati, atau lainnya.
9. Untuk Suka Dunia Anak
Suka dunia anak hanya berisi dua nilai saja “Ya” dan “Tidak”.
10. Untuk Hasil Tashih
Hasil tashih hanya berisi dua nilai saja “Lulus” dan “Belum Lulus”.
57
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.3 Tabel Konversi Nilai Hasil Tashih & Hasil Training
Konversi Nilai Keterangan
90-100 A/A+ Lulus
85-89 B+ Lulus
75-84 B Lulus
65-74 B- Belum Lulus
55-64 C Belum Lulus
<55 C- Belum Lulus
11. Untuk Hasil Training
Hasil training memiliki dua nilai yaitu, “Lulus” dan “Belum Lulus”.
Setelah dilakukan proses konversi maka diperoleh susunan data training yang
tampak pada tabel calon peserta 4.4 di bawah ini:
Tabel 4.4 Tabel Data Latih Peserta Calon Guru Qur’an Ummi
Nama Kelamin Usia pddkan Penglmn
Ngajar Pekerjaan Peng.
Bljr Ummi
Metode Tahsin
Sebelumnya
Suka Dunia Anak
Hasil Tashih
Hasil Training
Hasil Sertifikasi
Abbas Adih
Pria 18-22 Non-Gelar
Pernah Non-Pengajar
Pernah Lainnya Ya Lulus Belum Lulus
Layak Bersyarat
Abdi Akhyar
Pria 18-22 Non-Gelar
Belum Pernah
Non-Pengajar
Pernah Yanbu'a Ya Belum Lulus
Lulus Belum Layak
Abdul Rozaq
Pria 28-32 Bergelar Pernah Pengajar Pernah An-Nahdliyah
Ya Lulus Lulus Layak
Abi
Dhalbi
Pria 28-32 Non-
Gelar
Belum
Pernah
Non-
Pengajar
Pernah Lainnya Ya Belum
Lulus
Belum
Lulus
Belum
Layak
Ade Ikhsan S
Pria 23-27 Bergelar Belum Pernah
Non-Pengajar
Belum Pernah
Yanbu'a Ya Belum Lulus
Belum Lulus
Belum Layak
Adi
Setiawan
Pria 23-27 Bergelar Pernah Pengajar Belum
Pernah
Qiroati Ya Lulus Lulus Layak
Adina Saputri
Wanita 28-32 Bergelar Belum Pernah
Non-Pengajar
Belum Pernah
Iqra Ya Belum Lulus
Belum Lulus
Belum Layak
Agil Susno
Pria 18-22 Non-Gelar
Pernah Pengajar Pernah Qiroati Tidak Lulus Lulus Layak
Faizal Bahri
Pria 23-27 Non-Gelar
Pernah Pengajar Pernah Iqro Ya Lulus Lulus Layak
Berdasarkan tabel data latih di atas maka dapat dihitung klasifikasi data
kelayakan sertifikasi guru quran metode ummi jika diberikan inputan berupa
jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan terakhir, pengalaman mengajar
qur'an, hasil tashih menggunakan algoritma Naive Bayes.
58
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahap selanjutnya adalah dengan melakukan pengambilan data latih
dari data kelayakan sertifikasi guru dapat ditentukan melalui langkah
berikut:
1. Menghitung Jumlah class/label
P (H1=Layak) = (76/200) “Jumlah data layak pada data peserta sertfikasi
dibagi dengan jumlah keseluruhan data”.
P (H2 =Layak Bersyarat) = (30/200) “Jumlah data layak bersyarat pada
data perserta sertifikasi dibagi dengan jumlah keseluruhan data”.
P (H3 =Belum Layak) = (94/200) “Jumlah data tidak layak pada data
perserta sertifikasi dibagi dengan jumlah keseluruhan data”.
2. Menghitung jumlah kasus yang sama dengan class yang sama
P(E1= Jenis Kelamin = Pria | H1 =Layak) = 42/76
P(E1= Jenis Kelamin = Pria | H2 =Layak Bersyarat) = 11/30
P(E1= Jenis Kelamin = Pria | H3 =Belum Layak) = 45/94
P(E2= Usia = 23 - 27 Tahun| H1 =Layak) = 27/76
P(E2= Usia = 23 – 27 Tahun| H2 =Layak Beryarat) = 0/30
P(E2= Usia = 23 – 27 Tahun| H3 =Belum Layak) = 30/94
P(E3= Pekerjaan = Pengajar | H1 =Layak) = 69/76
P(E3= Pekerjaan = Pengajar | H2 =Layak Bersyarat) = 8/30
P(E3= Pekerjaan = Pengajar | H3 =Belum Layak) = 23/94
P(E4= Pdk.Terakhir = Non-Gelar | H1 =Layak)= 34/76
P(E4= Pdk.Terakhir = Non-Gelar | H2 =Layak Bersyarat)= 30/30
P(E4= Pdk.Terakhir = Non-Gelar | H3 =Belum Layak)= 49/94
59
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
P(E5= Pengalaman Ngajar = Pernah| H1 =Layak)= 76/76
P(E5= Pengalaman Ngajar = Pernah| H2 =Layak Bersyarat)= 22/30
P(E5= Pengalaman Ngajar = Pernah| H3 =Belum Layak)= 20/94
P(E6= Pengalaman B.Ummi = Pernah| H1 =Layak)= 64/76
P(E6= Pengalaman B.Ummi = Pernah| H2 =Layak Bersyarat)= 30/30
P(E6= Pengalaman B.Ummi = Pernah| H3 =Belum Layak)= 42/94
P(E7= Metode Tahsin Sebelumnya = Iqro| H1 =Layak)= 0/76
P(E7= Metode Tahsin Sebelumnya=Iqro| H2 =Layak Bersyarat)= 0/30
P(E7= Metode Tahsin Sebelumnya = Iqro| H3 =Belum Layak)= 19/94
P(E8= Suka Dunia Anak = Ya| H1 =Layak)= 68/76
P(E8= Suka Dunia Anak = Ya| H2 =Layak Bersyarat)= 3/30
P(E8= Suka Dunia Anak = Ya| H3 =Belum Layak)= 94/94
P(E9= Hasil Tashih = Lulus| H1 =Layak)= 0/76
P(E9= Hasil Tashih = Lulus| H2 =Layak Bersyarat)= 0/30
P(E9= Hasil Tashih = Lulus | H3 =Belum Layak)= 78/94
P(E10= Hasil Training = Lulus| H1 =Layak)= 76/76
P(E10= Hasil Training = Lulus| H2 =Layak Bersyarat)= 0/30
P(E10= Hasil Training = Lulus | H3 =Belum Layak)= 30/94
3. Kalikan semua hasil variabel Layak, Layak Bersyarat, Belum Layak:
P(E1|Pria\Layak) * P(E2|23-27Th\Layak) * P(E3|Non-Gelar\Layak) *
P(E4|Pernah\Layak) * P(E5|Non-Pengajar\Layak) * P(E6|Pernah\Layak)
60
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
* P(E7|Iqro\Layak) * P(E8|Ya\Layak) * (E9|Belum Lulus\Layak) *
(E10|Lulus\Layak)=?
P(Ei | Hi) * P (Hi) | P (H1 = Layak )
= 42
76x
27
76x
69
76x
34
76x
76
76x
64
76x
0
76x
68
76x
0
76x
76
76x
76
200
= 0.52 x 0.35 x 0.90 x 0.45 x 1 x 0.84 x 0 x 0.89 x 0 x 1 x 0.38
= 0
P(E1|Pria\Layak Bersayarat) * P(E2|23-27Th\ Layak Bersayarat) *
P(E3|Non-Gelar\ Layak Bersayarat) * P(E4|Pernah\ Layak Bersayarat) *
P(E5|Non-Pengajar\ Layak Bersayarat) * P(E6|Pernah\ Layak Bersayarat)
* P(E7|Iqro\ Layak Bersayarat) * P(E8|Ya\ Layak Bersayarat) *
(E9|Belum Lulus\ Layak Bersayarat) * (E10|Lulus\ Layak Bersayarat)=?
P(Ei | Hi) * P (Hi) | P (H2 = Layak Bersyarat)
= 11
30x
0
30x
8
30x
30
30x
22
30x
30
30x
0
30x
3
30x
0
30x
0
30x
30
200
= 0
P(E1|Pria\ Belum Layak) * P(E2|23-27Th\ Belum Layak) * P(E3|Non-
Gelar\ Belum Layak) * P(E4|Pernah\ Belum Layak) * P(E5|Non-Pengajar\
Belum Layak) * P(E6|Pernah\ Belum Layak) * P(E7|Iqro\ Belum Layak)
* P(E8|Ya\ Belum Layak) * (E9|Belum Lulus\ Belum Layak) * (E10|Lulus\
Belum Layak)=?
P(Ei | Hi) * P (Hi) | P (H3 = Belum Layak)
= 45
94x
30
94x
23
94x
49
94x
20
94x
42
94x
19
94x
94
94x
78
94x
30
94x
94
200
= 0.48 x 0.32 x 0.24 x 0.52 x 0.21 x 0.45 x 0.20 x 1 x 0.83 x 0.32 x 0.47
= 0.0000456
61
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Bandingkan hasil class Layak, Layak Bersyarat dan Tidak Layak dari
hasil diatas, terlihat bahwa nilai probabilitas tertinggi ada pada kelas (P|
Belum Layak) sehingga dapat disimpulkan bahwa status calon guru
tersebut masuk dalam klasifikasi “Belum Layak”.
B. Pseudocode
Pseudocode Menentukan Prior Probabilitas
INPUT: ClassCount, TotalCount
ClassCount is the count of instance with that class value in the training set
TotalCount is the count of all instances in the training set
OUTPUT: Prior Probability of The Class
BEGIN
{
Compute PriorProbality as ClassCount / Total Count
}
END
62
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pseudocode Menentukan Posterior Probabilitas
INPUT:
Training Dataset T.
E= (E1, E2, E3,...,En) // Value of Predictor variable in testing dataset
OUTPUT:
A Class of testing dataset.
BEGIN
{
1. Read the training dataset T
2. Calculate the mean and standart deviation of the predictor variables in each
class;
3. Repeat
Calculate the mean and standart deviation of the predictor variables in
each class;
until the probability of all predictor variables (E1, E2, E3,...,En) has been
calculated
4. Calculate the likhood for each class
5. Get the greatest likelihood
}
END
63
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
C. Flowchart
Berikut ini merupakan Flowchart metode naive bayes yang
digunakan dalam pembuatan aplikasi SPK Sertifikasi Guru Qur’an Metode
Ummi:
Mulai
Kalkulasi Prior Probabilitas Untuk
Menentukan Data Training
P(E | H) * P (H)
Kalkulasi Posterior Probabilitas Untuk
Setiap Class
P(E|H) = (P(E | H) * P(H))
---------------------------
P(E)
Menampilkan Hasil Klasifikasi
Selesai
Masukkan Data
Simpan Hasil Klasifikasi
Gambar 4.3 Flowchart Naïve Bayes SPK Sertifikasi Guru Qur’an Metode Ummi
64
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.3.2 Desain UML
Sebelum memasuki fase selanjutnya di dalam perencanaan perancangan
sebuah aplikasi diperlukan pembuatan UML untuk memudahkan semua pihak
yang bekerja di dalam proses perancangan aplikasi SPK sertifikasi guru quran
metode ummi. Berikut ini akan dijelaskan beberapa diagram yang terdapat di
UML yaitu, Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.
A. Use Case Diagram
Dibawah ini adalah Diagram Use Case yang menggambarkan
interaksi antara pengguna dan sistem. Berikut ini adalah langkah-langkah
dalam membuat Diagram Use Case,yaitu:
1. Identifikasi Aktor
Di bawah ini adalah identifikasi aktor yang terlibat di dalam menjalankan
aplikasi sistem pendukungan keputusan kelayakan sertifikasi guru Quran
metode ummi.
Tabel 4.5 Indentifikasi aktor
No NamaAktor Deskripsi
1. Admin
Aktor yang telah terdaftar dalam sistem yang
dapat mengakses seluruh menu dan membuat
kebijakan kelayakan sertifikasi
2. Trainer Aktor yang telah terdaftar dalam sistem
memiliki hak akses untuk memasukkan
penilaian hasil tashih, melihat bobot atribut,
menghapus bobot atribut, melihat database
peserta, menghapus database peserta, merubah
nilai tashih, melihat hasil tashih, dan
menghapus.
65
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
No NamaAktor Deskripsi
3. User Aktor yang diberikan akses untuk memasukan
data diri peserta, dan video ujian tashih, serta
dapat melihat data peserta, dan merubah data
peserta.
2. Identifikasi Use Case
Dibawah Ini Adalah Tabel Identifikasi UseCase. Sebagai Berikut:
Tabel 4.6 Indentifikasi aktor
No Use case Aktor Deskripsi
1. Login Admin,
Trainer, User
Use Case menggambarkan
kegiatan Login, dengan
memasukkan username dan
password.
2. Masukkan data
Peserta
User, Admin Use Case menggambarkan
kegiatan memasukkan data
Peserta sertifikasi
3. Menampilkan
data User
Admin, User Use Case menggambarkan
kegiatan menampilkan data
peserta
4. Mengubah data
User
Admin, User Use Case menggambarkan
kegiatan mengubah data peserta
5. Menghapus data
User
Admin Use Case menggambarkan
kegiatan menghapus user
6. Masukkan Data
Nilai Tashih
Trainer Use Case menggambarkan
kegiatan memasukkan Nilai
Tashih
7. Menampilkan
Hasil Tashih
Admin,
Trainer
Use Case menggambarkan
kegiatan menampikan hasil
tashih
8. Mengubah Nilai
Hasil Tashih
Trainer Use Case menggambarkan
kegiatan mengubah nilai hasil
tashih peserta.
9. Mengunggah
vidio ujian
sertifikasi
peserta
User Use Case menggambarkan
kegiatan mengunggah vidio
ujian tashih peserta
10. Mengunduh
vido hasil ujian
peserta
Trainer,
Admin
Use Case menggambarkan
kegiatan mengunggah vidio
ujian tashih peserta
66
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut ini merupakan Use Case Diagram dalam bentuk diagram yang
sudah dibentuk berdasarkan penjelasan identifikasi di atas.
Gambar 4.4 Use Case Diagram SPK Kelayakan Sertifikasi Guru UMMI
11. Menganalisa
Kelayakan
Sertifikasi Guru
Ummi
Admin Use Case menggambarkan
kegiatan aktor menentukan
kelayakan sertifikasi guru ummi
12. Logout Admin,
Trainer,User
Use Case menggambarkan
kegiatan logout dari sesi
halaman berjalan
67
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Narasi Use Case Login
Tabel 4.7 Use Case Login
Use case Name Login
Use case Id 1
Actor Admin, Trainer, Peserta
Description Use Case menggambarkan kegiatan Login, dengan
memasukkan username dan password.
Precondition Aktor memilih aplikasi
Typical Course
of Events
Aksi Aktor
1.Pilih aplikasi
3.Mengisi username
dan password
4.Klik submit
Respon Sistem
2.Menampilkan halaman login
5.Menampilkan halaman index
Alterate Course jika username dan password salah maka akan
kembali ke halaman login dan aktor harus input
username dan password kembali.
Conclusion Aktor berhasil login kedalam sistem
Post Condition Menampilkan halaman index dalam sistem sesuai
dengan hak akses
4. Narasi Use Case Memasukkan Data Peserta
Tabel 4.8 Use Case Masukan Data Peserta
Use case Name Masukkan Data Peserta
Use case Id 2
Actor Peserta
Description Use Case menggambarkan kegiatan memasukkan
data peserta sesuai yang diminta oleh sistem
Precondition Aktor memilih aplikasi
Typical Course
of Events
Aksi Aktor
1.Pilih menu
registrasi
3.Mengisi form data
peserta.
4. Pilih Registrasi
Respon Sistem
2.Menampilkan halaman form
registrasi peserta
5.Memasukkan data peserta ke
dalam database
Alterate Course jika data yang dimasukkan terdapat kesalahan maka
akan kembali ke halaman form registrasi peserta.
Conclusion Aktor berhasil registrasi
Post Condition Menampilkan halaman profil peserta
68
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Narasi Use Case Mengubah Data Peserta
Tabel 4.9 Use Case Mengubah Data Peserta
Use case Name Mengubah Data Peserta
Use case Id 3
Actor Peserta, Admin
Description Use Case menggambarkan kegiatan mengubah
data peserta sesuai yang diminta oleh sistem
Precondition Aktor memilih aplikasi
Typical Course
of Events
Aksi Aktor
1.Pilih Menu login
4.Memilih menu edit
akun peserta.
5. Mengubah Data
Respon Sistem
2.mengambil database
username & password Peserta.
3. Menampilkan data peserta
6.Memasukkan data baru
peserta ke dalam database
Alterate Course jika data yang dimasukkan terdapat kesalahan maka
akan kembali ke halaman form ubah data peserta.
Conclusion Aktor berhasil ubah data
Post Condition Menampilkan halaman profil peserta
6. Narasi Use Case Menampilkan Data Peserta
Tabel 4.10 Use Case Menampilkan Data Peserta
Use case Name Menampilkan Data Peserta
Use case Id 4
Actor Peserta, Admin, Trainer
Description Use Case menggambarkan kegiatan menampilkan
data peserta.
Precondition Aktor memilih aplikasi
Typical Course
of Events
Aksi Aktor
1.Pilih Menu login
4.Melihat List data
Peserta yang
teregistrasi.
Respon Sistem
2.mengambil database
username & password Peserta.
3. Menampilkan data peserta
Alterate Course jika dalam database peserta tidak ada maka akan
menampilkan tabel kosong
Conclusion Aktor berhasil menampilkan data peserta
Post Condition
69
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Narasi Use Case Menghapus Data Peserta
Tabel 4.11 Use Case Menghapus Data Peserta
Use case Name Menghapus Data Peserta
Use case Id 4
Actor Admin
Description Use Case menggambarkan kegiatan menghapus
data peserta.
Precondition Aktor memilih aplikasi
Typical Course
of Events
Aksi Aktor
1.Pilih Menu login
4.Menghapus data
peserta yang
diinginkan.
6. Pilih Ya
Respon Sistem
2.mengambil database
username & password Peserta.
3. Menampilkan data peserta
5.Tampilkan pesan peringatan
karena userakan dihapus
7.User dengan id yang dipilih
terhapus dari tabel user
8.Menampilkan user dari
database yang belum dihapus
Alterate Course Jika id user yang dimaksud tidak ada maka akan
kembali ke halaman hapus user
Conclusion Aktor berhasil menghapus user
Post Condition Data peserta berkurang satu
8. Narasi Use Case Menunggah Video Tes Ujian
Tabel 4.12 Use Case Mengunggah Vidio Ujian Tashih
Use case Name Mengunggah Vidio Peserta
Use case Id 6
Actor Peserta
Description Use Case menggambarkan kegiatan Unggah vidio
ujian tashih
Precondition Aktor memilih aplikasi
Typical Course
of Events
Aksi Aktor
1.Pilih Menu login
4.Memilih Menu
Unggah Vidio
Tashih
6. Pilih Ya
Respon Sistem
2.mengambil database
username & password Peserta.
3. Menampilkan data peserta
5. Munculkan pesan konfirmasi
unggah vidio
7.Menyimpan di dalam
database peserta
8.Menampilkan vidio yang
telah diunggah
70
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Alterate Course Jika file vidio tidak sesuai spesifikasi yang ditentukan
sistem maka akan muncul pesan ketidaksesuaian
konten
Conclusion Aktor berhasil mengunggah vidio
Post Condition Vidio siap diputar
9. Narasi Use Case Mengunduh Video Tes Ujian
Tabel 4.13 Use Case Mengunduh Vidio Ujian Tashih
Use case Name Mengunduh vidio ujian tashih
Use case Id 7
Actor Trainer
Description Use Case menggambarkan kegiatan mengunduh
vidio ujian tashih peserta
Precondition Aktor memilih aplikasi
Typical Course
of Events
Aksi Aktor
1.Pilih Menu login
3.Memilih Menu
Data Peserta
5.Memilih menu
unduh vidio
6. Pilih unduh
Respon Sistem
2.mengambil database
username & password Peserta.
4. Menampilkan data peserta
7.Munculkan pesan konfirmasi
unduh vidio
8.Mengambil vidio dari
database
Alterate Course Jika file vidio tidak vidio gagal diunduh, sistem maka
akan muncul pesan vidio gagal diunduh
Conclusion Aktor berhasil mengunduh vidio
Post Condition -
10. Narasi Use Case Memberi Nilai Tashih
Tabel 4.14 Use Case Memberi Nilai Tashih
Use case Name Memberi Nilai Tashih
Use case Id 8
Actor Trainer
Description Use Case menggambarkan kegiatan Memberi Nilai
Tashih
Precondition Aktor memilih aplikasi
Typical Course
of Events
Aksi Aktor
1.Pilih Menu login
3.Memilih Menu
Data Peserta
Respon Sistem
2.mengambil database
username & password Peserta.
4. Menampilkan data peserta
6.Munculkan form inpu nilai
71
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5.Memilih menu
Masukkan nilai
Tashih
7. Pilih Input Nilai
8.Munculkan pesan konfirmasi
Input Nilai
Alterate Course Jika nilai gagal dimasukkan maka sistem akan
mengembalikan kepada form input nilai
Conclusion Aktor berhasil masukkan nilai
Post Condition Nilai Tashih tersimpan dalam database Nilai Tashih
11. Narasi Use Case Mengubah Nilai Tashih
Tabel 4.15 Use Case Mengubah Nilai Tashih
Use case Name Mengubah Nilai Tashih
Use case Id 9
Actor Trainer
Description Use Case menggambarkan kegiatan Mengubah
Nilai Tashih
Precondition Aktor memilih aplikasi
Typical Course
of Events
Aksi Aktor
1.Pilih Menu login
3.Memilih Menu
Data Peserta
5.Memilih menu
ubah nilai Tashih
7. Pilih Ubah Nilai
Respon Sistem
2.mengambil database
username & password Peserta.
4. Menampilkan data peserta
6.Munculkan form ubah nilai
8.Munculkan pesan konfirmasi
Ubah Nilai
Alterate Course Jika nilai gagal dimasukkan maka sistem akan
mengembalikan kepada form ubah nilai
Conclusion Aktor berhasil masukkan nilai baru
Post Condition Nilai Tashih berubah dalam database Nilai Tashih
12. Narasi Use Case Menganalisa Kelayakan Sertifikasi
Tabel 4.16 Use Case Menganalisa Kelayakan Sertifikasi
Use case Name Menganalisa Kelayakan Sertifikasi
Use case Id 10
Actor Admin
Description Use Case menggambarkan kegiatan Menganalisa
Kelayakan Sertifikasi
Precondition Aktor memilih aplikasi
72
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Typical Course
of Events
Aksi Aktor
1.Pilih Menu login
3.Memilih Menu
Hasil Ujian
5.Memilih menu
kelola hasil ujian.
7. Pilih Analisa
Kelayakan
Sertifikasi dengan
menginput data
peserta baru.
9. Masukan data
datatest calon guru
Ummi.
Respon Sistem
2.mengambil database
username & password Peserta.
4. Menampilkan data hasil
ujian peserta
6.Munculkan database hasil tes
ujian peserta sertifikasi
8.Munculkan halam form
kelola.
10.Menjalankan perhitungan
Naive Bayes.
11.Selesai menghitung,
menampilkan hasil Naive
Bayes
12.Hasil perhitungan Naive
Bayes
Alterate Course Jika nilai gagal dimasukkan maka sistem akan
menampilkan tabel kosong
Conclusion Aktor berhasil menjalankan kelola hasil ujian dengan
perhitungan algoritman Naive Bayes.
Post Condition Hasil perhitungan Naive Bayes
13. Narasi Use Case Melihat Hasil Ujian
Tabel 4.17 Use Case Melihat Hasil Ujian
Use case Name Melihat Hasil Ujian
Use case Id 11
Actor Admin, Trainer, Peserta
Description Use Case menggambarkan kegiatan Melihat Hasil
Ujian
Precondition Aktor memilih aplikasi
Typical Course
of Events
Aksi Aktor
1.Pilih Menu login
3.Memilih Menu
Hasil Ujian Peserta
Respon Sistem
2.mengambil database
username & password Peserta.
4. Menampilkan data hasil
ujian peserta
Alterate Course Jika belum diberikan penilaian maka akan muncul
informasi hasil ujian belum dinilai
73
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Conclusion Aktor berhasil menampilkan hasil ujian
Post Condition
B. Activity Diagram
Gambar 4.5 Activity Diagram Login User
Aktifitas di atas menjelaskan tentang bagaimana sebuah proses login
untuk user masuk ke dalam aplikasi sesuai dengan akun masing-masing.
seorang user harus memasukan username dan password yang nantinya akan di
validasi oleh sistem. Apabila username dan password sesuai maka user akan
masuk ke dalam akunnya, sebaliknya jika tidak sesuai maka sistem akan
memberikan notifikasi gagal login dan mengembalikan ke halaman login.
74
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.6 Activity Diagram Input Data Peserta
Aktifitas di atas menjelaskan tentang proses memasukkan data peserta,
setelah login maka pengguna memilih menu registrasi untuk mendaftarkan diri
sebagai calon peserta, selanjutnya sistem akan menampilkan form registrasi,
yang akan diisi oleh pengguna dengan memasukan data-data diri sesuai yang
diminta sistem, jika data sudah benar dan valid maka data akan otomatis
tersimpan pada database peserta.
75
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.7 Activity Diagram Hapus Data Peserta
Aktifitas di atas menjelaskan tentang proses menghapus data peserta,
setelah login maka pengguna memilih menu data peserta, kemudian memilih
data peserta yang hendak dihapus, selanjutnya sistem akan menampilkan
peringatan berupa konfirmasi penghapusan data, jika data yakin ingin diubah
maka data yang ada otomatis terhapus pada database peserta.
76
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.8 Activity Diagram Ubah Data Peserta
Aktifitas di atas menjelaskan tentang proses mengubah data peserta,
setelah login maka pengguna memilih menu data peserta, kemudian memilih
data peserta yang hendak diubah, selanjutnya sistem akan menampilkan
peringatan berupa konfirmasi perubahan data, jika data yakin ingin diubah
maka data yang ada otomatis terubah pada database peserta.
77
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.9 Activity Diagram Melihat Data Peserta
Aktifitas setelah login maka pengguna memilih menu data peserta,
kemudian memilih data peserta berdasarkan id_peserta yang diinginkan,
kemudian sistem akan menampilkan data peserta dari database yang sudah
tersimpan.
78
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.10 Activity Diagram Masukkan Nilai Tashih
Aktifitas di atas menjelaskan tentang proses memasukkan data nilai
tashih peserta, setelah login maka pengguna memilih menu data peserta,
kemudian memilih data peserta yang hendak dimasukkan nilai hasil uji
tashihnya, selanjutnya sistem akan menampilkan form input nilai tashih, jika
semua nilai telah dimasukkan satu per satu ke dalam form input tersebut, maka
selanjutnya sistem akan mekonfirmasi ulang nilai tashih yang sudah di
masukkan, dan apabila nilai sudah sesuai permintaan sistem, maka nilai akan
otomatis tersimpan pada database.
79
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.11 Activity Diagram Melihat Hasil Ujian Tashih
Aktifitas di atas menjelaskan tentang proses melihat data hasil ujian
tashih, setelah data nilai tashih dimasukkan ke dalam sistem, maka sistem akan
menampilkan data nilai hasil ujian tashih. Atau dengan cara yang kedua yaitu
user setelah login memilih menu data peserta kemudian memilih nama peserta
yang ingin dilihat hasil tesnya. Setelah itu sistem akan menampilkan nilai hasil
ujian peserta yang dipilih.
80
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.12 Activity Diagram Mengubah Hasil Ujian Tashih
Aktifitas di atas menjelaskan tentang proses mengubah data hasil ujian
tashih, setelah data nilai tashih dimasukkan ke dalam sistem, maka sistem akan
menampilkan data nilai hasil ujian tashih. Atau dengan cara yang kedua yaitu
user setelah login memilih menu data peserta kemudian memilih nama peserta
yang ingin dilihat hasil tesnya. Lalu pilih menu ubah nilai, Setelah itu sistem
akan menampilkan form ubah nilai hasil ujian peserta yang dipilih. Kemudian
Trainer memasukkan nilai baru untuk merubah nilai yang lama, setelah
dimasukkan maka sistem akan memunculkan konfirmasi ubah nilai, jika sudah
dikonfirmasi oleh user, selanjutnya sistem akan menyimpan data nilai yang
baru pada database.
81
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.13 Activity Diagram Analisa Kelayakan Sertifkasi
Aktifitas di atas menjelaskan tentang proses analisa kelayakan sertifikasi,
pada proses ini algoritma naive bayes akan dijalankan oleh sistem dengan cara
user memasukkan data prediksi pada menu kelola hasil ujian sertifikasi guru
Qur’an Ummi form input data kelayakan sertifikasi. Masukan data ke dalam
form input prediksi kelayakan sertifikasi sesuai atribut yang diminta oleh
sistem, setelah itu user memilih tombol prediksi, maka sistem akan mengolah
data set tersebut dengan menghitung menggunakan algoritma naive bayes.
82
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Setelah itu sistem akan menampilkan nilai prediksi data set tersebut sebagai
pendukung keputusan kelayakan sertifikasi.
C. Squence Diagram
Dalam pembuatan SPK kelayakan sertifikasi guru qur’an metode ummi ini
terdapat sebuah rancangan Sequence diagram. Berikut ini merupakan gambar
Sequence diagram Aplikasi SPK kelayakan sertifikasi guru qur’an metode
ummi:
Login
Admin TPQ, Admin Ummi Pusat, User
Halaman Utama
Pilih Menu Login()
Tampilkan Halaman Login
Input Username & Password()
Username & Pass Salah
Username&Password Benar
ValidateUsername&Password()
Gambar 4.14 Squence Diagram Login User
83
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Form Registrasi Data Peserta Database Peserta
Admin TPQ, Admin Pusat, Peserta/User
RegistrasiPeserta()
Isi Form Registrasi Peserta
ValidateInputRegistrasi
InvalidRegistration
InsertToDataPeserta()
Gambar 4.15 Squence Diagram Registrasi Peserta
Form Data Peserta Database Peserta
Admin TPQ, Admin Pusat, Peserta/User
PilihPeserta()
TampilDetailPeserta
RequestDataPeserta()
ReturnData()
Gambar 4.16 Squence Diagram Menampilkan Data Peserta
84
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Form Ubah Data Peserta Database Peserta
Admin TPQ, Admin Pusat, Peserta
PilihPeserta()
TampilDetailPeserta
RequestDataPeserta()
ReturnData()
UbahPeserta()
Masukan Data Perubahan
UpdateDataPeserta()
ReturnData()
Konfirmasi Perubahan
TampilPerubahanDataPeserta
Gambar 4.17 Squence Diagram Ubah Data Peserta
Form Hapus Data Peserta Database Peserta
Admin Pusat
PilihPeserta()
TampilDetailPeserta
RequestDataPeserta()
ReturnData()
HapusPeserta()
DeleteDataPeserta()
ReturnData()
Konfirmasi
Penghapusan
Data Berhasil Dihapus
Gambar 4.18 Squence Diagram Hapus Data Peserta
85
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Form Upload Video Tashih Database Peserta
Peserta
PilihUpload()
Video Berhasil Upload
InsertDataVideo()
ReturnData()
Masukan File Video Tashih
Gambar 4.19 Squence Diagram Upload Video Ujian Tashih
Form Data Peserta Database Peserta
Admin TPQ, Admin Pusat
PilihPeserta()
TampilDetailPeserta
RequestDataPeserta()
ReturnData()
UnduhVideoTashihPeserta()
RequestDataVideo()
ReturnData()
Konfirmasi
Pengunduhan
Proses Download Video
Gambar 4.20 Squence Diagram Download Video Ujian Tashih
86
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Form Nilai Peserta Database Penilaian
Admin TPQ, Admin Pusat
InputNilaiPeserta()
TampilDataPenilaian
InsertDataPenilaian()
ReturnData()
Konfirmasi
PenilaianMasukan Penilaian
Gambar 4.21 Squence Diagram Penilaian Ujian Tashih
Form Kelola Data Database Peserta
Admin Pusat
MasukanDataTest()
Tampilkan Hasil Prediksi Bayes
KelolaProbabilitas()
ReturnDataHasilNaiveBayes()
Konfirmasi
InsertDataHasil()
Gambar 4.22 Squence Diagram Kelola Naïve Beyes
87
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
D. Class Diagram
Gambar 4.23 Class Diagram SPK Kelayakan Sertifikasi Kelayakan Guru Ummi
4.3.3 Desain Database
Dari hasil wawancara dan observasi maka peneliti dapat menyimpulkan
data-data yang diperlukan untuk sistem pendukung keputusan kelayakan
sertifikasi guru qur’an metode ummi berdasarakan kebutuhan pengguna yang
mengacu variabel penilaian yang berlaku di ummi foundation. Berikut ini
adalah desain database sistem yang dibangun:
88
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.23 Desain Database SPK Kelayakan Sertifikasi Guru Ummi
Database yang digunakan pada sistem pendukung keputusan kelayakan
sertifikasi guru qur’an metode ummi menggunakan tujuh tabel dengan struktur
tabel sebagai berikut:
89
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Tabel data_peserta
Tabel 4.18 Struktur Tabel Data Peserta
No Field Type Size Ket
1 No_Induk varchar 10 PK
2 Id_Login int 10 FK
3 Id_Tashih int 10 FK
4 Id_Training int 20 FK
5 Id_Sertifikasi int 20 FK
6 Id_Video int 10 FK
7 Id_Foto int 10 FK
8 Nama varchar 180
9 Usia varchar 20
10 Jns_Kelamin varchar 15
11 Pendidikan_Terakhir varchar 50
12 Pengalaman_Mengajar varchar 50
13 Pekerjaan varchar 100
14 Pengalaman_Belajar_Ummi varchar 20
15 Metode_Tahsin_Sebelumnya varchar 50
16 Menyukai_Dunia_Anak varchar 50
17 Hasil_Tashih varchar 50
18 Hasil_Training varchar 50
19 Hasil_Sertifikasi varchar 50
2. Tabel login
Tabel 4.19 Struktur Tabel Login
No Field Type Size Ket
1 Id_Login int 10 PK
2 Username varchar 150
3 Password varchar 50
4 Jabatan varchar 50
90
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Tabel data_tashih
Tabel 4.20 Struktur Tabel Data Tashih
No Field Type Size Ket
1 Id_Tashih Int 11 PK
2 Jilid 1 Int 11
3 Jilid 2 Int 11
4 Jilid 3 Int 11
5 Jilid 4 Int 11
6 Jilid 5 Int 11
7 Jilid 6 Int 11
8 Ghoribul Qur’an Int 11
9 Tajwid Int 11
10 Hasil_Tashih varchar 20
4. Tabel data_training
Tabel 4.21 Struktur Tabel Data Training
No Field Type Size Ket
1 Id_Training Int 10 PK
2 Hasil_Training varchar 50
5. Tabel data_sertifikasi
Tabel 4.22 Struktur Tabel Data Sertifikasi
No Field Type Size Ket
1 Id_Training Int 10 PK
2 Hasil_Sertifikasi varchar 50
91
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6. Tabel foto
Tabel 4.23 Struktur Tabel Foto
No Field Type Size Ket
1 Id_Foto Int 11 PK
2 name varchar 255
3 Location varchar 255
7. Tabel videos
Tabel 4.23 Struktur Tabel Video
No Field Type Size Ket
1 Id_Video Int 11 PK
2 name varchar 255
3 Location varchar 255
4.3.4 Desain Antarmuka
Dibawah ini adalah Desain User Interface yang menggambarkan
tampilan sistem yang dirancang. Baik tampilan antara admin maupun tampilan
untuk sisi client.
92
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.24 Halaman Awal Sistem
Gambar di atas merupakan gambar tampilan awal sistem yang dibangun.
Baik tampilan antara admin maupun tampilan untuk sisi client. Dimana
pengguna dapat memilih menu login atau registrasi untuk pendaftaran peserta
calon guru quran metode ummi.
93
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.25 Halaman Registrasi Peserta
Gambar di atas merupakan gambar tampilan registrasi peserta. Dimana
calon peserta sertifikasi harus memasukkan data dirinya sesuai tanda pengenal,
sebelum nantinya terdaftar sebagai peserta sertifikasi calon guru quran ummi.
94
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.26 Halaman Awal Sisi User Peserta
Gambar di atas merupakan gambar tampilan halaman awal atau Home
dari sisi pengguna sebagai peserta sertifikasi. Pada halaman ini pengguna
disajikan informasi mendasar terkait sertifikasi, seperti halnya jadwal sertifikasi
yang diselenggarakan oleh lembaga Ummi Foundation di berbagai tempat di
Indonesia. Selain itu juga ada informasi terkait hasil tes sertifikasi.
Gambar 4.27 Halaman Profil Data Diri Peserta
Gambar di atas merupakan gambar tampilan halaman data diri atau profil
sebagai peserta sertifikasi. Pada halaman ini pengguna dapat melihat data diri
95
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
lengkap sesuai yang telah teregistrasi oleh sistem. Pengguna yang terdaftar
dapat merubah data diri, memainkan vidio tashihnya, dan merubah foto profil.
Vidio tashih hanya akan bisa diputar apabila pengguna telah melakukan
pengunggahan vidio ujian tashih pada halaman tashih.
Gambar 4.28 Halaman Ujian Tashih
Gambar di atas merupakan gambar tampilan halaman ujian tashih yang
diberlakukan kepada seluruh peserta sebelum melakukan proses sertifikasi.
Pada halaman ini pengguna dapat melihat syarat dan ketentuan sebelum
melakukan pengunggahan vidio ujian.
96
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.29 Halaman Hasil Sertifikasi
Gambar di atas merupakan gambar tampilan halaman hasil dari sertifikasi
yang dilakukan oleh peserta calon guru quran metode ummi, pada halaman ini
nantinya admin akan menggunggah hasil berupa sertifikat yang dapat diunduh
oleh peserta. Peserta juga dapat mengunduh sertifikat yang diberikan oleh
lembaga ummi foundation.
Gambar 4.30 Halaman Data Peserta Sertifikasi
Gambar di atas merupakan gambar tampilan data peserta yang telah
terdaftar di dalam sistem, dimana halaman ini hanya bisa dilihat oleh pengguna
97
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang login sebagai admin. Pengguna juga dapat melakukan pencarian peserta
berdasarkan status hasil sertifikasi.
Gambar 4.31 Halaman Penilaian Tashih
Gambar di atas merupakan gambar tampilan halaman form penilaian
peserta, dimana admin akan memasukkan nilai berdasarkan hasil vidio yang
diunggah oleh peserta saat melakukan ujian tashih, penilaian hanya dapat
dilakukan kepada peserta yang belum memiliki nilai, admin juga dapat
melakukan perubahan nilai peserta pada halaman ini.
98
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.32 Halaman Kelola Hasil
Gambar di atas merupakan gambar tampilan halaman kelola data peserta
dimana pengguna akan melakukan pengujian prediksi kelayakan sertifikasi
99
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada peserta baru yang dimasukkan pada form yang tersedia. Hasil prediksi
kelayakan sertifikasi dengan menggunakan algoritma naive bayes akan
ditampilkan di dalam halaman ini.
4.4 Tahap Implementasi
Pembahasan tahap implementasi meliputi perangkat yang digunakan, pembuatan
sistem, instalasi sistem, pengoperasian sistem dan pengujian sistem yang dibuat yaitu
sistem keputusan kelayakan sertifikasi guru qur’an metode ummi.
4.4.1 Perangkat Yang Digunakan
1. Spesifikasi Perangkat Keras
Berikut ini merupakan beberapa perangkat kerasw yang digunakan
untuk mendukung implementasi sistem yang dibangun:
Tabel 4.24 Spesifikasi Perangkat Keras
No. Perangkat Keras Keterangan
1 Processor Intel Pentium
Dual Core 1.8 GHz
Berfungsi memberikan performa kinerja dan
produktifitas lebih tinggi
2 Penyimpanan Hard Disk
min. 256 GB
Berfungsi untuk menyediakan ruang
penyimpanan dan pemasangan aplikasi yang
dibuat.
3 Monitor 1280x720 Pixel
dengan Graphic Card min
128 MB
Berfungsi mempercepat proses
menampilkan gambar yang baik.
4 Printer Berfungsi untuk mencetak dokumen atau
sertifikat dari aplikasi
5 Memori RAM min. 2 GB
atau lebih
Berfungsi mempercepat proses jalannya
aplikasi
6 Keyboard & Mouse Sebagai alat input untuk pengoperasian
aplikasi
2. Spesifikasi Perangkat Lunak
100
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut ini merupakan beberapa software pendukung untuk membangun
sistem, diantaranya:
Tabel 4.25 Spesifikasi Perangkat Lunak
No. Perangkat Keras Keterangan
1 XAMPP v3.2.1 Berfungsi untuk sebagai penerjemah bahasa
yang ditulis dengan bahasa pemrograman
PHP
2 Apache 2.4.9 Berfungsi sebagai webserver untuk
menjalankan PHP dan MySQL.
3 MySQL versi 5.6.16 Berfungsi untuk mengolah database yang
dibuat, juga sebagai wadah untuk
penghimpun data-data yang dihasilkan dari
aplikasi.
4 SublimeText 3 Berfungsi sebagai wadah untuk menuliskan
bahasa pemrograman untuk membangun
aplikasi.
5 Windows 8 atau versi ke
atas
Berfungsi sebagai sistem operasi sebuah
computer.
6 Chrome Browser Berfungsi untuk menjalankan aplikasi yang
dibangung berbasis web
7 Adobe Ilustrator CS ke atas Berfungsi untuk membantu pembuatan
ilustrasi gambar aplikasi yang dibuat.
4.4.2 Pembuatan Sistem
Pada tahap ini peneliti membangun sistem penunjang keputusan
kelayakan sertifikasi guru quran metode ummi. Pada tahap ini programmer
melakukan pengkodean menggunakan bahasa pemrograman PHP dan HTML.
Dalam melakukan tahap coding programmer menggunakan aplikasi Sublime
Text, dan SQL Server 2008 sebagai databasenya. Bahasa mark-up yang
berhubungan dalam pembuatan halaman web di antaranya HTML, CSS, dan
JavaScript. Penulisan script program dapat dilihat pada bagian lampiran source
code, dan berikut ini adalah potongan kode pemrograman yang dibuat:
101
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.33 Potongan Kode Sistem SPK Kelayakan Sertifikasi
4.4.3 Instalasi Sistem
Sebelum aplikasi digunakan, maka perlu dilakukan beberapa instalasi.
Instalasi perangkat meliputi instalasi web server, database server, browser dan
aplikasi yang telah dibuat. Setela aplikasi dikonfigurasi maka aplikasi siap
dijalankan dan dioperasikan.
4.4.4 Pengoperasian Sistem
Cara menjalankan aplikasi ini adalah dengan membuka web browser dalam
hal ini yang dipakai peneliti adalah Google Chrome lalu mengetikkan alamat
http://localhost/SPK Guru Ummi maka aplikasi SPK Kelayakan sertifikasi guru
102
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
quran metode ummi sudah siap dijalankan dan diproses baik terhubung internet
maupun tidak. Pengguna harus login terlebih dahulu sesuai tujuan
kebutuhannya, dengan memasukkan username & password untuk masuk ke
dalam sistem. Dikarenakan aplikasi ini berbasis web maka pengguna cukup
terbiasa dengan halaman web yang di dalamnya terdapat elemen seperti tombol
(button), isian (form), serta tautan (link) dan sejenisnya.
4.4.5 Pengujian Sistem
Pada tahap ini merupakan tahap pengujian terhadap sistem yang telah
dibuat, dengan menggunakan metode black-box. Pengujian black-box ini
merupakan pengujian yang menekankan pada fungsionalitas dari sebuah sistem
tanpa harus mengetahui bagaimana struktur di dalam perangkat lunak tersebut.
Sistem akan dikatakan berhasil jika fungsi-fungsi yang ada telah memenuhi
spesifikasi kebutuhan yang telah dibuat sebelumnya.
Langkah awal pengujian dilakukan secara mandiri oleh pembuat di
lingkungan pengembang. Hasil yang diperoleh dari pengujian alpha tersebut
memperlihatkan beberapa kekurangan.
Setelah kekurangan dapat diketahui maka peneliti segera memperbaiki
kekurangan tersebut dan peneliti kembali melakukan pengujian beta terhadap
aplikasi kepada narasumber atau pengguna. Pengujian beta dilakukan di
komputer pengguna akhir atau lingkungan tempat aplikasi ini akan dipasang
sebenarnya, oleh Ust.Muhammad Al-Badru S.Pd.I selaku pembina TPQ Al-
Fath dan Trainer Qur’an metode ummi cabang kota tangerang. Dari pengujian
beta kali ini maka hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini, Berikut
merupakan tabel pengujian black-box yang dilakukan.
103
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.3 Pengujian Blackbox
No Deskripsi Hasil Yang Diharapkan Hasil Sebenarnya
1 User login
Dapat login sesuai
username password dan
password tidak dapat dilihat
oleh siapapun
Berhasil
2 Input data peserta
User dapat menginput data
perseta sertifikasi calon
guru quran ummi
Berhasil
3
Input Penilaian
Tashih
User dapat menginput nilai
hasil penilaian ujian tashih
peserta
Berhasil
4
Upload Video
Ujian Tashih
Peserta dapat mengunggah
data video ujian tashihnya
ke sistem.
Berhasil
5
Download Video
Ujian Tashih
User dapat mengunduh
video ujian tashih peserta
calon guru.
Berhasil
6
Input Data untuk
Kelola Data
Peserta
Sistem dapat mengelola
data dengan menjalankan
algoritma naive bayes
Berhasil
104
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7
Ubah Data
Peserta
User penginput data
perubahan pada nama
peserta yang dipilih
Berhasil
8
Hapus Data
Peserta
User menghapus data pada
nama peserta yang hendak
dihapus
Berhasil
9
Melihat Data
Peserta
User dapat melihat data
peserta yang terdaftar
sebagai calon guru quran
ummi
Berhasil
10
Melihat Hasil
Sertifikasi
User dapat mengetahui
Hasil sertifikasi guru quran
metode ummi
Berhasil
105
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Penggunaan Aplikasi
Sistem penunjang keputusan kelayakan sertifikasi calon guru qur’an metode
ummi ini berfokus terhadap tiga actor pengguna, yaitu:
1. Aktor pengguna atau user umum,
2. Aktor Pengguna admin TPQ Al-Fath,
3. Aktor Pengguna admin pusat ummi.
Berikut ini penjelasaan penggunaan aplikasi berdasarkan ketiga aktor yang telah
disebutkan di antaranya:
5.1.1 Aktor User Umum
Untuk menggunakan sistem ini sebagai pengguna umum, maka diwajibkan
meregistrasi data dirinya pada sistem terlebih dahulu. Akun yang sudah terdaftarkan
dapat langsung login. Dari akun tersebut, dapat mengakses 3 menut utama.
106
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5.1 Form Registrasi Dan List Menu Pengguna Umum
Pada menu dashboard, tampilan yang disajikan sistem adalah berita informasi
tentang tatacara melakukan proses sertifikasi dengan SPKSI Guru Ummi. Setelah
membaca informasi yang ada maka pengguna bisa langsung melakukan proses tashih
dengan cara mengunggah vidio pada menu tashih gambar 5.2
Gambar 5.2 Form Unggah Video Tashih
107
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pada menu tashih ini pengguna akan disajikan soal-soal berdasarkan ketentuan
dari setiap trainer ummi yang memiliki wewengan memberikan soal tashih sesuai
quran metode ummi. Selain soal pengguna wajib memperhatikan syarat dan ketentuan
sebelum mengunggah vidio hasil tashih. Setelah vidio berhasil diunggah, maka file
vidio dapat dilihat pada halaman profil, dimana halaman ini bersisi data diri sesuai
yang telah didaftarkan seperti pada gambar 5.3 di bawah ini.
Gambar 5.3 Halaman Profil Peserta
Pada halaman profil ini pengguna dapat memainkan vidio unggahannya, dan
vidio hasil unggahan inilah yang akan digunakan trainer atau admin TPQ untuk
mengambil nilai dari setiap peserta, dan nantinya peserta akan diinformasikan tentang
sertifikasi yang diadakan oleh Ummi Foundation pusat di wilayah ummi daerah
masing-masing. Setelah proses sertifikasi selesai maka hasil sertifikasi akan
didapatkan peserta terdaftar pada halaman menu hasil sertifikasi berupa sertifkat
digital yang berisikan nilai dam keterangan hasil sertifikasi..
108
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5.1.2 Aktor Admin TPQ
Untuk menggunakan sistem ini seorang admin TPQ dalam hal ini adalah
trainer ummi, admin TPQ cukup melakukan login pada sistem dengan akun yang
telah terdaftar sebelumnya. Setelah login aktor admin TPQ akan dihadapkan dengan
dua menu utama yaitu, menu data peserta dan menu penilaian tashih. Pada menu data
peserta admin TPQ dapat melihat seluruh data peserta yang terdaftar dalam sertifikasi
guru quran metode ummi, seperti yang dapat dilihat pada gambar 5.4.
Gambar 5.4 Halaman Data Peserta
Selain itu admin TPQ diberikan akses untuk melakukan penilaian tashih dengan
cara masuk ke menu penilaian pada gambar 5.5 dimana admin TPQ melakukan
penilaian dengan cara memutar vidio yang telah diunggah sebelumnya. Penilaian yang
dilakukan sebanyak delapan unsur kriteria sesuai dengan ketentuan dari ummi
foundation. Pada menu ini admin TPQ diberikan akses untuk mengunduh vidio
peserta.
109
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5.5 Halaman Penilaian Tashih
5.1.3 Aktor Admin Pusat
Untuk menggunakan sistem ini seorang admin pusat dalam hal ini adalah
trainer ummi pusat, admin pusat cukup melakukan login pada sistem dengan akun
yang telah terdaftar sebelumnya. Setelah login aktor admin pusat akan dihadapkan
dengan tiga menu utama yaitu, menu data peserta, menu penilaian tashih, dan menu
kelola hasil. Pada menu data peserta admin pusat dapat melihat seluruh data peserta
yang terdaftar dalam sertifikasi guru quran metode ummi, seperti yang dapat dilihat
pada gambar 5.4. Selain itu admin pusat juga diberikan akses yang sama sebagaimana
110
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
admin TPQ untuk melakukan penilaian, selain itu admin pusat dapat merubah hasil
nilai yang sudah diisi sebelumnya oleh admin TPQ. Pada gambar 5.6 merupakan
proses admin pusat melakukan perubahan nilai tashih pada peserta terdaftar.
Gambar 5.6 Perubahan Penilaian Tashih
Pada proses selanjutnya jika peserta sudah mendapatkan penialaian maka admin
pusat dapat mengelola hasil dengan melakukan prediksi pada peserta terdaftar dengan
membuka menu kelola hasil, lalu memilih peserta mana yang hendak di prediksi hasl
sertifikasinya seperti pada gambar 5.7. Pada menu ini juga akan ditampilkan hasil
perhitungan naive bayes.
112
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5.2 Skenario Tes Perhitungan Naïve Bayes Manual vs Sistem
Skenario pada bagian ini, menampilkan dataset dari seorang pengguna yang
ingin mendaftar sertifikasi guru quran metode ummi atas nama Faizal Bahri sesuai
dengan perhitunan bayes yang ada pada sistem SPKSI Guru Ummi, dengan
melakukan prediksi dari 200 data peserta yang sebelumnya sudah terdata melakukan
sertifikasi.
Tabel 5.1 Tabel Data Latih Peserta Calon Guru Qur’an Ummi
Nama Kelamin Usia pddkan Penglmn
Ngajar Pekerjaan Peng.
Bljr Ummi
Metode Tahsin
Sebelumnya
Suka Dunia Anak
Hasil Tashih
Hasil Training
Hasil Sertifikasi
Abbas Adih
Pria 18-22 Non-Gelar
Pernah Non-Pengajar
Pernah Lainnya Ya Lulus Belum Lulus
Layak Bersyarat
Abdi Akhyar
Pria 18-22 Non-Gelar
Belum Pernah
Non-Pengajar
Pernah Yanbu'a Ya Belum Lulus
Lulus Belum Layak
Abdul Rozaq
Pria 28-32 Bergelar Pernah Pengajar Pernah An-Nahdliyah
Ya Lulus Lulus Layak
Abi Dhalbi
Pria 28-32 Non-Gelar
Belum Pernah
Non-Pengajar
Pernah Lainnya Ya Belum Lulus
Belum Lulus
Belum Layak
Ade Ikhsan S
Pria 23-27 Bergelar Belum Pernah
Non-Pengajar
Belum Pernah
Yanbu'a Ya Belum Lulus
Belum Lulus
Belum Layak
Adi
Setiawan
Pria 23-27 Bergelar Pernah Pengajar Belum
Pernah
Qiroati Ya Lulus Lulus Layak
Adina Saputri
Wanita 28-32 Bergelar Belum Pernah
Non-Pengajar
Belum Pernah
Iqra Ya Belum Lulus
Belum Lulus
Belum Layak
Agil
Susno
Pria 18-22 Non-
Gelar
Pernah Pengajar Pernah Qiroati Tidak Lulus Lulus Layak
Faizal Bahri
Pria 23-27 Non-Gelar
Pernah Pengajar Pernah Iqro Ya Lulus Lulus Layak
Berdasarkan tabel data latih di atas maka dapat dihitung klasifikasi data
kelayakan sertifikasi guru quran metode ummi jika diberikan dataset berupa jenis
kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan terakhir, pengalaman mengajar qur'an, hasil
tashih menggunakan algoritma Naive Bayes.
113
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5.2.1 Perhitungan Manual
Tahap selanjutnya adalah dengan melakukan pengambilan data latih
dari data kelayakan sertifikasi guru dapat ditentukan melalui langkah berikut:
1. Menghitung Jumlah class/label
P (H1=Layak) = (76/200) “Jumlah data layak pada data peserta sertfikasi
dibagi dengan jumlah keseluruhan data”.
P (H2 =Layak Bersyarat) = (30/200) “Jumlah data layak bersyarat pada
data perserta sertifikasi dibagi dengan jumlah keseluruhan data”.
P (H3 =Belum Layak) = (94/200) “Jumlah data tidak layak pada data
perserta sertifikasi dibagi dengan jumlah keseluruhan data”.
2. Menghitung jumlah kasus yang sama dengan class yang sama
P(E1= Jenis Kelamin = Pria | H1 =Layak) = 42/76
P(E1= Jenis Kelamin = Pria | H2 =Layak Bersyarat) = 11/30
P(E1= Jenis Kelamin = Pria | H3 =Belum Layak) = 45/94
P(E2= Usia = 23 - 27 Tahun| H1 =Layak) = 27/76
P(E2= Usia = 23 – 27 Tahun| H2 =Layak Beryarat) = 0/30
P(E2= Usia = 23 – 27 Tahun| H3 =Belum Layak) = 30/94
P(E3= Pekerjaan = Pengajar | H1 =Layak) = 69/76
P(E3= Pekerjaan = Pengajar | H2 =Layak Bersyarat) = 8/30
P(E3= Pekerjaan = Pengajar | H3 =Belum Layak) = 23/94
P(E4= Pdk.Terakhir = Non-Gelar | H1 =Layak)= 34/76
P(E4= Pdk.Terakhir = Non-Gelar | H2 =Layak Bersyarat)= 30/30
P(E4= Pdk.Terakhir = Non-Gelar | H3 =Belum Layak)= 49/94
P(E5= Pengalaman Ngajar = Pernah| H1 =Layak)= 75/76
P(E5= Pengalaman Ngajar = Pernah| H2 =Layak Bersyarat)= 22/30
114
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
P(E5= Pengalaman Ngajar = Pernah| H3 =Belum Layak)= 20/94
P(E6= Pengalaman B.Ummi = Pernah| H1 =Layak)= 64/76
P(E6= Pengalaman B.Ummi = Pernah| H2 =Layak Bersyarat)= 30/30
P(E6= Pengalaman B.Ummi = Pernah| H3 =Belum Layak)= 42/94
P(E7= Metode Tahsin Sebelumnya = Iqro| H1 =Layak)= 7/76
P(E7= Metode Tahsin Sebelumnya=Iqro| H2 =Layak Bersyarat)= 8/30
P(E7= Metode Tahsin Sebelumnya = Iqro| H3 =Belum Layak)= 19/94
P(E8= Suka Dunia Anak = Ya| H1 =Layak)= 68/76
P(E8= Suka Dunia Anak = Ya| H2 =Layak Bersyarat)= 30/30
P(E8= Suka Dunia Anak = Ya| H3 =Belum Layak)= 94/94
P(E9= Hasil Tashih = Lulus| H1 =Layak)= 75/76
P(E9= Hasil Tashih = Lulus| H2 =Layak Bersyarat)= 30/30
P(E9= Hasil Tashih = Lulus | H3 =Belum Layak)= 30/94
P(E10= Hasil Training = Lulus| H1 =Layak)= 76/76
P(E10= Hasil Training = Lulus| H2 =Layak Bersyarat)= 0/30
P(E10= Hasil Training = Lulus | H3 =Belum Layak)= 0/94
3. Kalikan semua hasil variabel Layak, Layak Bersyarat, Belum Layak:
P(E1|Pria\Layak) * P(E2|23-27Th\Layak) * P(E3|Non-Gelar\Layak) *
P(E4|Pernah\Layak) * P(E5|Non-Pengajar\Layak) * P(E6|Pernah\Layak)
* P(E7|Iqro\Layak) * P(E8|Ya\Layak) * (E9|Belum Lulus\Layak) *
(E10|Lulus\Layak)=?
P(Ei | Hi) * P (Hi) | P (H1 = Layak )
= 42
76x
27
76x
69
76x
34
76x
75
76x
64
76x
7
76x
68
76x
75
76x
76
76x
76
200
= 0,00205
P(E1|Pria\Layak Bersayarat) * P(E2|23-27Th\ Layak Bersayarat) *
P(E3|Non-Gelar\ Layak Bersayarat) * P(E4|Pernah\ Layak Bersayarat) *
115
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
P(E5|Non-Pengajar\ Layak Bersayarat) * P(E6|Pernah\ Layak Bersayarat)
* P(E7|Iqro\ Layak Bersayarat) * P(E8|Ya\ Layak Bersayarat) *
(E9|Belum Lulus\ Layak Bersayarat) * (E10|Lulus\ Layak Bersayarat)=?
P(Ei | Hi) * P (Hi) | P (H2 = Layak Bersyarat)
= 11
30x
0
30x
8
30x
30
30x
22
30x
30
30x
8
30x
30
30x
30
30x
0
30x
30
200
= 0
P(E1|Pria\ Belum Layak) * P(E2|23-27Th\ Belum Layak) * P(E3|Non-
Gelar\ Belum Layak) * P(E4|Pernah\ Belum Layak) * P(E5|Non-Pengajar\
Belum Layak) * P(E6|Pernah\ Belum Layak) * P(E7|Iqro\ Belum Layak)
* P(E8|Ya\ Belum Layak) * (E9|Belum Lulus\ Belum Layak) * (E10|Lulus\
Belum Layak)=?
P(Ei | Hi) * P (Hi) | P (H3 = Belum Layak)
= 11
94x
30
94x
49
94x
20
94x
23
94x
42
94x
19
94x
94
94x
30
94x
0
94x
94
200
= 0
4. Bandingkan nilai posterior yaitu hasil class Layak, Layak Bersyarat dan
Tidak Layak dari hasil diatas, terlihat bahwa nilai probabilitas tertinggi ada
pada kelas (P| Layak) sehingga dapat disimpulkan bahwa status calon guru
atas nama Faizal Bahri tersebut masuk dalam klasifikasi “Layak”.
5.2.2 Perhitungan Sistem
Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan di dalam sistem untuk membuktikan hasil dari
perhitunga manual yang telah dilakukan sebelumnya dengan hasil bahwa dataset dari akun peserta
yang bernama Faizal Bahri dinyatakan “Belum Layak” sebagai guru Qur’an metode Ummi, berikut di
bawah ini adalah hasil perhitungan yang didapatkan dari sistem yang menerapkan algoritma:
117
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5.3 Mengetahui Akurasi Perhitungan Naive Bayes Pada Sistem
Berdasarkan data yang ada, setelah dilakukan pengujian terhadap fungsi yang
dibuat pada sistem untuk menentukan kelas pada data testing, maka peneliti
melakukan uji coba tingkat keakurasian perhitungan naive bayes pada sistem yang
dipakai dengan cara memprediksi tingkat kesalahan klasifikasi sebanyak 10 record,
yang diambil secara acak dari data training dengan menggunakan fungsi random
(rand()) pada MySql secara langsung dengan membandingkan hasil klasifikasi pada
sistem. Berikut ini merupakan 10 record data training yang diambil secara acak pada
MySql.
Gambar 5.9 Mengambil Data Training Dengan Fungsi Random (rand()) pada MySql
Setelah 10 record data training didapatkan maka selanjutnya adalah merubah
hasl sertifikasi pada data training tersebut, dengan mengkosongkannya untuk
dilakukan uji coba perhitungan naive bayes yang diterapkan pada sistem.
118
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5.10 Data Training Tampil Setelah Kolom Hasil Sertifikasi Diubah
Setelah 10 record tersebut diubah hasil sertifikasinya untuk dilakukan uji
klasifikasi ulang, maka akan muncul pada halaman kelola hasil pada sistem. Peneliti
melakukan uji klasifikasi ulang untuk mengetahui tingkat eror perhitungan naive
bayes pada sistem dan mendapatkan hasil dari klasifikasi ulang.
119
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5.11 Salah Satu Hasil Klasifikasi Ulang Menggunakan Sistem
Dan hasilnya 10 record dari 200 record data training yang dilakukan klasifikasi
ulang secara acak dengan perhitungan naive bayes pada sistem didapat bahwa semua
hasil prediksi klasifikasi tidak menunjukan tingkat kesalahan satupun, kesalahan
prediksi ditemukan sebesar 0 % dari data training yang diklasifikasi ulang.
120
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan untuk menjawab rumusan masalah yang
ada di dalam penelitian ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil uji coba di lapangan sistem yang dibuat mampu berjalan dengan baik dan
mampu diterapkan di TPQ Al-fath, sehingga memudahakan proses kerja dalam
melakukan sertifikasi kelayakan guru Quran metode ummi.
2. Berdasarkan percobaan yang dilakukan di dalam sistem penunjang keputusan
kelayakan sertifikasi guru qur’an metode ummi dengan jumlah data sebanyak lebih
dari 200, lebih dari 9 atribut data, dan 3 Class. Implementasi Naïve Bayes masih
mampu memprediksi hasil yang cukup akurat dan cepat. Sehingga membantu di
dalam mengelola hasil sertifikasi.
3. Berdasarkan hasil klasifikasi ulang 10 record dari 200 record data training yang
diambil secara acak kemudian diklasifikasi ulang pada sistem, maka didapatkan
bahwa performa perhitungan naive bayes pada sistem berhasil berfungsi dengan
baik tanpa ada tingkat eror satupun. Hal ini menunjukan bahwa tingkat keberhasilan
fungsi perhitungan naive bayes pada sistem memiliki nilai akurasi yang tinggi yaitu
sebesar 100%.
6.2 Saran
Karena penelitian dan pengembangan sistem ini belum cukup sempurna ada
beberapa saran yang penulis dapat berikan setelah melakukan penelitian
121
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pengembangan dan pengujian sistem ini. Antara lain saran penulis adalah sebagai
berikut:
1. Diharapkan penelitian selanjutnya implementasi naïve bayes yang dilakukan tidak
hanya untuk memprediksi cal on peserta sertifikasi guru quran metode ummi akan
tetapi mampu diterapkan untuk memprediksi data lainnya.
2. Diharapkan penelitian selanjutnya agar digunakan algoritma selain naïve bayes
guna untuk mengkomparasi antara kinerja algoritma naïve bayes dengan algoritma
lainnya.
3. Diharapkan penelitian selanjutnya agar menggunakan data atribut yang lebih
banyak lagi, serta sampel data lebih dari 200 data.
122
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
[1] Alfa Saleh. (2015). Implementasi Metode Klasifikasi Naïve Bayes Dalam Memprediksi
Besarnya Penggunaan Listrik Rumah Tangga. Citec Journal, Vol. 2, No. 3. [2] Bustami. (2013). Penerapan Algoritma Naive Bayes Untuk Mengklasifikasi Data Nasabah
Asuransi, TECHSI : Jurnal Penelitian Teknik Informatika, Vol. 3, No.2, Hal. 127-146.
[3] D.L. Olson and D. Delen. (2008). ”Advanced data mining techniques”. Springer Verlag.
ISBN3540769161.
[4] Hanifah Harsono. (2002).”Implementasi Kebijakan dan Politik”. Jakarta. Rineka Cipta.
[5] Creswell, John W. (2009). “Research Design Pendekatan Penelitian Kualitatif,. Kuantitatif, dan Mixed”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Penterjemah Achmad.
[6] Kendall, K. &. (2010). System Analysis and Design Seventh Edition. Prentice Hall.
[7] Knuth, Donald E. (1973). “The Art of Computer Programming”. USA: Addison-Wesley
Publishing Company.
[8] Lorin W Anderson dan David R. Krathwhol (Ed). (2010). “Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen”. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
[9] Mertens, Donna M. (2010). Research and Evaluation in Education and Psychology, 3rd ed.,
California: SAGE
[10] Muhammad Rokib. (2016). Aplikasi Kredit Barang Syariah Dengan Akad Al Bay’bi Addain Wa Taqsith Menggunakan Metode Naïve Bayes (Studi Kasus : Bmt Proshar), Skripsi,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
[11] Nurdin Usman. (2002). “Konteks implementasi berbasis Kurikulum, Bandung”, CV Sinar
Baru.
[12] Putra Irawan, dkk. (2017). Sistem Pengambil Keputusan untuk Menentukan Kelayakan Penerima Kredit Mobil di PT. Adira Finance Cabang Kota Pasuruan. JOINTECS:
Vol. 1, No. 2, Januari 2017.
[13] Rizal, dkk. (2014). Penerapan Naive Bayes untuk Prediksi Penyakit Tuberculosis.
SWABUMI Vol I No.1,. ISSN 2355-990X [14] Rogers. (1987). “Counseling and Clinical Practice, The Move Beyond Individual
Counseling”, An International Dialogue”.
[15] Sprague et.al. (1993). “Decision Support Systems: Putting Theory into Practice. Prentice
Hall College Div; 3 Sub edition (February 1993)” : Upper Saddle River, New Jersey, United States.
[16] Tim Ummi Foudataion. (2015). Modul Sertifikasi Guru Al-Qur’an Metode Ummi. Ummi
Foundation.
[17] Turban, E., Aronson, J. E., & Liang, T.-P. (2001). Decision Support Systems and Intelligence System. Yogyakarta: Andi.
[18] XHEMALI, D., HINDE, C.J. and STONE, R.G., (2009). “Naïve Bayes vs. Decision Trees vs.
Neural Networks in the classification of training web pages”. International Journal of
Computer Science Issues, 4 (1), Hal. 16-23.
124
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
B. Hasil Wawancara
Wawancara Dengan Narasumber : Al-Ustad Muhammad Al-Badru S.Pd.I
Waktu & Tanggal : 10.44 WIB, 13 Juni 2017
Tempat : TPQ Al-Fath Ciledug
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh,
Selamat pagi, Ust. Muhammad. Saya Faizal Bahri, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Fak.Sains & Teknologi Jurusan Teknik Informatika. Saya sedang melakukan
penelitian Skripsi saya berjudul “Implementasi Naive Bayes Pada Sistem Penunjang
Keputusan Kelayakan Sertifikasi Guru Quran Metode Ummi”. Saya disini bertemu
dengan Ustad untuk mewawancarai seputar proses sertifikasi guru qur’an metode
ummi.
Penulis: Kapan Didirikannya TPQ Al-Fath ini ustad?
Ust.Muhammad : 4 Oktober 2013
Penulis: Berapa murid atau santri yang belajar di sini?
Ust.Muhammad: jumlah santri TPQ Al Fath ada 82
Penulis: Dimana tempat belajar TPQ Al-Fath?
Ust.Muhammad: Santri2 TPQ Al Fath Belajar ngaji dimasjid Nurul Hikmah
Paninggilan Ciledug
Penulis: Dalam kegiatan belajar Qur’an metode apa yang digunakan ustad?
Ust.Muhammad: metode yang kami terapkan adalah metode Ummi
Penulis: Sejak kapan Metode Ummi ini diberlakukan? Dan metode apa yang umum
digunakan biasanya di Indonesia?
125
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ust.Muhammad: Metode Ummi kami terapkan pada tgl 6 Agustus 2016,
Kalau untuk pengajian TPQ umumnya menggunakan metode Iqro, Yanbu’a, An-
Nahdhiyah, Qiroati, dan lainnya.
Penulis: Apa beda metode Ummi dengan metode yang disebutkan di atas?
Ust.Muhammad: Metode Ummi memiliki sistem yang jelas dengan 7 program Dasar
yaitu Tashih, tahsin, sertifikasi, coaching, supervisi, Munaqosyah dan Imtihan, semua
itu diterapkan untuk menjaga kualitas pembelajaran quran yang baik dan benar sesuai
sanad yang bersambung kepada Nabi Muhammad SAW.
Penulis: Apa saja proses yang dilakukan untuk menjaga kualitas metode tersebut?
Ust.Muhammad: pembinaan guru,coaching guru, dan supervisi guru Al Qur’an untuk
meningkatkan mutu guru, karena guru yg bermutu dengan proses sertifikasi yang ketat
Penulis: Bagaimana alur proses sertifikasi guru quran metode ummi yang dilakukan?
Ust.Muhammad: untuk ikut serta sertifikasi guru Al Qur’an metode ummi pertama
harus tes Tashih, kedua jika belum lulus Tashih maka mengikuti program Tahsin ketiga
sertifikasi
Penulis: Apa saja data yang diperlukan untuk menunjang kelulusan sertifikasi guru
quran metode ummi ustad?
Ust.Muhammad: Fashohah Tartil nya sudah bagus dan mengetahui bacaan Ghorib,
intinya sesuai buku panduan yang telah di bakukan oleh Ummi Foundation.
Penulis: Kendala apa yang sering terjadi di dalam proses sertifikasi?
Ust.Muhammad: kendala yang terjadi adalah peserta sertifikasi adalah masih banyak
perbedaan penilaian antara trainer satu dengan trainer lainnya, serta sulitnya
mengetahui informasi hasil sertifikasi, dan tentu waktu serta biaya yang tak murah
Penulis: Jika dibuatkan sistem untuk mempermudah sertifikasi apakah ustad setuju?
126
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ust.Muhammad: Jika sistem itu mampu membantu memudahkan proses sertifikasi
dan mempercepat prediksi hasil sertifikasi secara efekti dan efisien maka saya sangat
mendukung untuk diwujudkan
Penulis: Sistem seperti apa yang diharapkan dalam Proses sertifikasi?
Ust.Muhammad: Sistem yang mampu memudahkan alur berjalannya proses
sertifikasi.
127
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
C. Coding Hasil Naive Bayes
<?php
// Panggil database peserta by Nama
$cari_nama = $_POST['caripeserta'];
$sql1 = "
select *
from data_peserta
where Nama = '$cari_nama'
";
//echo $sql1;
$hasil = mysqli_query($koneksi, $sql1);
$data_cari = mysqli_fetch_assoc($hasil);
//Inisiasi Data Set
$jk = $data_cari[('Jns_Kelamin')];
$umr = $data_cari[('Usia')];
$pdkkn = $data_cari[('Pendidikan_Terakhir')];
$ngajar = $data_cari[('Pengalaman_Mengajar')];
$kerja = $data_cari[('Pekerjaan')];
$bljrummi = $data_cari[('Pengalaman_Belajar_Ummi')];
$tahsin = $data_cari[('Metode_Tahsin_Sebelumnya')];
$dunak = $data_cari[('Menyukai_Dunia_Anak')];
$tashih = $data_cari[('Hasil_Tashih')];
$train = $data_cari[('Hasil_Training')];
//Menjumlah Data Training
$sql2 = "
SELECT COUNT( No_Induk ) AS sertifikasi
FROM data_peserta
WHERE Hasil_Sertifikasi != ''
";
$hasil2 = mysqli_query($koneksi, $sql2);
$data_sertifikasi = mysqli_fetch_assoc($hasil2);
//Perhitungan Prior Probability//
// Menghitung Jumlah Peserta
$jml_pst= "SELECT COUNT( No_Induk ) as jumlah
FROM data_peserta";
$hasil_pst = mysqli_query($koneksi, $jml_pst);
$data_pst = mysqli_fetch_assoc($hasil_pst);
// Menghitung JUmlah Layak Sertifikasi
$jml_lyk= "SELECT COUNT( Hasil_Sertifikasi ) as Layak
FROM data_peserta where Hasil_Sertifikasi='Layak'";
$hasil_lyk = mysqli_query($koneksi, $jml_lyk);
$data_l = mysqli_fetch_assoc($hasil_lyk);
// Menghitung JUmlah Layak Bersyarat Sertifikasi
$jml_lb= "SELECT COUNT( Hasil_Sertifikasi ) as Bersyarat
FROM data_peserta where Hasil_Sertifikasi='Layak Bersyarat'";
$hasil_lb = mysqli_query($koneksi, $jml_lb);
$data_lb = mysqli_fetch_assoc($hasil_lb);
// Menghitung JUmlah Belum Bersyarat Sertifikasi
$jml_bl= "SELECT COUNT( Hasil_Sertifikasi ) as Belum
FROM data_peserta where Hasil_Sertifikasi='Belum Layak'";
$hasil_bl = mysqli_query($koneksi, $jml_bl);
$data_bl = mysqli_fetch_assoc($hasil_bl);
//echo $sql2;
//echo $data_cari['Hasil_Tashih'];
//Inisiasi Seluruh Class
$Ttl_slrh_layak = $data_l[('Layak')] / $data_sertifikasi[('sertifikasi')];
//echo $Ttl_slrh_layak;
$Ttl_slrh_syarat = $data_lb[('Bersyarat')] / $data_sertifikasi[('sertifikasi')];
//echo $Ttl_slrh_syarat;
$Ttl_slrh_bl = $data_bl[('Belum')] / $data_sertifikasi[('sertifikasi')];
//echo $Ttl_slrh_bl;
//MENENTUKAN HASIL KEPUTUSAN//
$PLayak =
$Ttl_umur_layak*$Ttl_pddk_layak*$Ttl_train_layak*$Ttl_tash_layak*$Ttl_tshn_layak*$Ttl_pm_layak*$Ttl_krj_layak*$
Ttl_bljr_layak*$Ttl_dunak_layak*$Ttl_jk_layak*$Ttl_slrh_layak;
$PSyarat =
$Ttl_umur_syarat*$Ttl_pddk_syarat*$Ttl_train_syarat*$Ttl_tash_syarat*$Ttl_tshn_syarat*$Ttl_pm_syarat*$Ttl_krj_syara