+ All Categories
Home > Documents > implementasi algoritma naïve bayes - Repository UIN Jakarta

implementasi algoritma naïve bayes - Repository UIN Jakarta

Date post: 03-Dec-2023
Category:
Upload: khangminh22
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
148
IMPLEMENTASI ALGORITMA NAÏVE BAYES PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN SERTIFIKASI GURU QUR’AN METODE UMMI BERBASIS WEB (STUDI KASUS: TPQ AL-FATH CILEDUG) SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Komputer Disusun Oleh: FAIZAL BAHRI NIM. 1112091000141 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M
Transcript

IMPLEMENTASI ALGORITMA NAÏVE BAYES

PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN

SERTIFIKASI GURU QUR’AN METODE UMMI

BERBASIS WEB

(STUDI KASUS: TPQ AL-FATH CILEDUG)

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Komputer

Disusun Oleh:

FAIZAL BAHRI

NIM. 1112091000141

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

ii

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

LEMBAR PESETUJUAN PEMBIMBING

iii

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

LEMBAR PENGESAHAN

iv

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

v

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini. Shalawat dan Salam selalu

tersampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para

pengikutnya hingga akhir zaman.

Skripsi penulis yang berjudul “Implementasi Algoritma Naïve Bayes Pada

Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Sertifikasi Guru Qur’an Metode Ummi

Berbasis Web (Studi Kasus: TPQ Al-Fath Ciledug)” disusun untuk memenuhi

salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Program

Studi Teknik Informatika, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Suatu kebanggan tersendiri bagi penulis apabila skripsi ini dapat bermanfaat

terutama bagi pihak-pihak yang membutuhkannya. Pada kesempatan ini, penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepaada pihak-pihak yang telah membantu

penulis, baik secara moril maupun materil, sehingga penulisan ini terlaksana

dengan baik. Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr.Lily Surayya Eka Putri, M. Env. Stud. Selaku Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi.

2. Ibu Arini, MT selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika dan Bapak Feri

Fahrianto, Sc selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Teknik Informatika,

yang selalu memberikan motivasi dan arahan kepada penulis.

3. Ibu Arini, MT selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Hendra Bayu Suseno,

M.Kom selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan arahan atau

bimbingan kepada penulis.

4. Seluruh Dosen Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan

Teknologi. Yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada

penulis selama menjalankan aktifitas perkuliahan.

5. Al-Ustad Muhammad Al-Badru, selaku pembina TPQ Al-Fath Ciledug dan

sekaligus Trainer guru Qur’an metode Ummi cabang Jakarta.

vi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Ayahanda Mijan, yang telah memberikan moril maupun materil, Ibunda tercinta

Rokhmatun, yang telah setia mendukung serta mendoakan penulis untuk tetap

bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepada Elen Indriaty, SE. selaku Istri penulis yang telah banyak memberikan

masukan dan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepada Abuya Ahmad Al-Farisy, Al-Ustad Ulinnuha, Al-Ustad Khodir Ridwan,

dan seluruh guru-guru yang telah banyak memberikan doa, semangat, dan

arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Terima kasih juga buat teman spesial saya Al-Habib Muhammad Fahri Assegaf

dan Chandra Mohammad Fikri, yang telah membantu pengerjaan skripsi ini.

10. Terimakasih kepada rekan-rekan seperjuangan di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang telah memberikan dukungan dan semangat serta saran-saran yang

berguna hingga akhir penulisan skripsi ini.

11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,

yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga Allah SWT

memberikan berkah dan karunia-Nya serta membalas kebaikan mereka. Amin.

vii

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nama : Faizal Bahri

Program Studi : Teknik Informatika

Judul : Implementasi Algoritma Naïve Bayes Pada Sistem

Pendukung Keputusan Kelayakan Sertifikasi Guru

Qur’an Metode Ummi Berbasis Web (Studi Kasus: TPQ

Al-Fath Ciledug)

ABSTRAK

Al-Quran bagi umat Islam memiliki peranan yang sangat penting dalam

kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pendidikan Al-Quran harus ditanamkan

sejak usia dini dengan membaca, menghayati dan memahaminya. Ummi

Foundation adalah salah satu lembaga yang mencetuskan pembelajaran Qur'an

dengan menggunakan metode UMMI, lembaga ini yang bepusat di kota Surabaya.

Salah satunya yang menjadi anggota Ummi adalah TPQ Al-Fath Ciledug dibina

oleh seorang Trainer Ummi Foundation, Al-Muhammad Al-Badru S.Pd, dalam

proses pencarian guru quran metode ummi ini banyak calon guru merasa kesulitan

dan harus menunggu dalam jangka waktu yang tidak sebentar di dalam mengetahui

hasil sertifikasi guru quran metode tersebut. Sangat dibutuhkan sebuah sistem yang

mampu memberika penunjang keputusan yang memudahkan sistem sertifikasi di

lembaga tersebut. Maka dibuatlah sistem penunjang keputusan yang berperan

memberikan prediksi hasil keputusan sertifikasi calon guru qur’an metode ummi,

dengan bantuan algoritma Naïve Bayes agar penarikan keputusan menjadi lebih

akurat. Hasil penelitian menunjukkan, implementasi Naïve Bayes pada sistem

penunjang keputusan ini sangat efisien di dalam menentukan hasil sertifikasi calon

guru qura’an metode ummi dengan hasil yang tepat.

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Metode Naïve Bayes, RAD (Rapid

Application Development), Qur’an Metode Ummi.

viii

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR ISI

LEMBAR PESETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................. iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................ vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

DAFTAR SIMBOL ......................................................................................... xvii

BAB I LATAR BELAKANG .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………..1

1.2 Perumusan Masalah………………………………………………………...6

1.3 Batasan Masalah……………………………………………………………7

1.4 Tujuan Penelitian…………………………………………………………...7

1.5 Manfaat Penelitian………………………………………………………….8

1.5.1 Bagi TPQ Al-Fath dan Masyarakat ..................................................... 8

1.5.2 Bagi Peniliti ....................................................................................... 8

1.6 Metode Penelitian…………………………………………………………10

ix

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.6.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 10

1.6.2 Metode Perancangan Sistem ............................................................. 11

1.7 Sistematika Penelitian……………………………………………………..12

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 13

2.1 Implementasi dan Algoritma………………………………………..…..…13

2.2 Naive Bayes……………………………………………………………….14

2.3 Sistem Pedukung Keputusan………………………………………………17

2.3.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan (SPK) .............................. 18

2.4 Tashih……………………………………………………………………..20

2.5 Sertifikasi Guru Al-Qur'an Metode Ummi………………………………..21

2.6 Pembelajaran Al-Qur'an Metode Ummi…………………………………..21

2.7 Metode Pengembangan Sistem……………………………………………23

2.7.1 Tahap Perencanaan Syarat-Syarat ..................................................... 24

2.7.2 Tahap Workshop Desain RAD .......................................................... 25

2.7.3 Tahap Implementasi ......................................................................... 25

2.8 Metode Pengumpulan Data………………………………………………..26

2.8.1 Observasi ......................................................................................... 27

2.8.2 Wawancara ....................................................................................... 27

2.8.3 Studi Pustaka .................................................................................... 27

2.8.4 Studi Literatur Sejenis ...................................................................... 28

2.9 UML (Unified Modeling Languange)……………………………………..28

2.9.1 Use Case Diagram ............................................................................ 29

x

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.9.2 Activity Diagram .............................................................................. 30

2.9.3 Sequence Diagram ............................................................................ 32

2.10 PHP dan MySQL………………………..………………………………..33

2.11 Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)…………………..……..34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 36

3.1 Metode Pengumpulan Data………………………………………………..36

3.1.1 Studi Pustaka .................................................................................... 36

3.1.2 Studi Lapangan................................................................................. 39

3.2 Metode Pengembangan Sistem……………………………………………40

3.2.1 Tahap Perencanaan Syarat-Syarat ..................................................... 40

3.2.2 Tahap Workshop Desain RAD .......................................................... 41

3.2.3 Tahap Implementasi ......................................................................... 42

3.3 Metode Pendekatan Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)……………43

3.3.1 Metode Penelitian Kualitatif ............................................................. 43

3.3.1 Metode Penelitian Kuantitatif ........................................................... 44

3.4 Kerangka Berfikir…………………………………………………………44

BAB IV ANALISIS, PERANGANCAN, DAN IMPLEMENTASI .................... 46

4.1 Pengumpulan Data………………………………………………………...46

4.1.1 Observasi ......................................................................................... 46

4.1.2 Wawancara ....................................................................................... 46

4.1.3 Studi Pustaka .................................................................................... 47

xi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2 Tahap Perencanaan Syarat-Syarat…………………………………………49

4.2.1 Identifikasi Masalah ......................................................................... 49

4.2.2 Analisa Sistem .................................................................................. 49

4.2.3 Analisa Sistem Berjalan .................................................................... 50

4.2.4 Sistem Usulan .................................................................................. 52

4.3 Tahap Workshop Design…………………………………………………..54

4.3.1 Desain Algoritma ............................................................................. 55

4.3.2 Desain UML ..................................................................................... 64

4.3.3 Desain Database ............................................................................... 87

4.3.4 Desain Antarmuka ............................................................................ 91

4.4 Tahap Implementasi……………………………………………………….91

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 105

BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 120

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 122

LAMPIRAN .................................................................................................... 123

xii

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Infografis Ummi Foundation 2018…………………………………. 3

Gambar 2.1 Skema RAD (Kendall 2010)……………………………………….. 24

Gambar 2.2 Contoh Use Case Diagram…………………………………………. 30

Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram…………………………………………... 31

Gambar 2.3 Keterangan Activity Diagram……………………………………… 31

Gambar 2.4 Contoh Sequence Diagram…………………………………………. 32

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir..…………………………………………………. 43

Gambar 4.1 Skema Sistem Berjalan……………………………………………... 48

Gambar 4.2 Skema Sistem Usulan………………………………………………. 50

Gambar 4.3 Flowchart Naïve Bayes SPK Ummi………………...……………. 61

Gambar 4.4 Use Case Diagram SPK Kelayakan Sertifikasi Guru UMMI……… 64

Gambar 4.5 Activity Diagram Login User……………………………………… 71

Gambar 4.6 Activity Diagram Input Data Peserta………………………………. 72

Gambar 4.7 Activity Diagram Hapus Data Peserta……………………………... 73

Gambar 4.8 Activity Diagram Ubah Data Peserta………………………………. 74

Gambar 4.9 Activity Diagram Melihat Data Peserta……………………………. 75

Gambar 4.10 Activity Diagram Masukkan Nilai Tashih………………………... 76

Gambar 4.11 Activity Diagram Melihat Hasil Ujian Tashih……………………. 77

Gambar 4.12 Activity Diagram Mengubah Hasil Ujian Tashih………………… 78

Gambar 4.13 Activity Diagram Analisa Kelayakan Sertifkasi………………….. 79

xiii

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.14 Squence Diagram Login User…………………………………….. 81

Gambar 4.15 Squence Diagram Registrasi Peserta……………………………… 82

Gambar 4.16 Squence Diagram Menampilkan Data Peserta……………………. 82

Gambar 4.17 Squence Diagram Ubah Data Peserta..…………………….……… 83

Gambar 4.18 Squence Diagram Hapus Data Peserta..…………………………... 83

Gambar 4.19 Squence Diagram Upload Video Ujian Tashih..………………….. 84

Gambar 4.20 Squence Diagram Download Video Ujian Tashih……………….. 84

Gambar 4.21 Squence Diagram Penilaian Ujian Tashih………………………… 85

Gambar 4.22 Squence Diagram Kelola Naïve Beyes…………………………… 85

Gambar 4.23 Desain Database SPK Kelayakan Sertifikasi Guru Ummi……….. 86

Gambar 4.24 Halaman Awal Sistem……………………………………………. 87

Gambar 4.25 Halaman Registrasi Peserta………………………………………. 87

Gambar 4.26 Halaman Awal Sisi User Peserta…………………………………. 88

Gambar 4.27 Halaman Profil Data Diri Peserta…………………………………. 89

Gambar 4.28 Halaman Ujian Tashih…………………………………………….. 90

Gambar 4.29 Halaman Hasil Sertifikasi..……………………………………….. 90

Gambar 4.30 Halaman Data Peserta Sertifikasi……………………………….… 91

Gambar 4.31 Halaman Data Peserta Sertifikasi…………………………………. 92

Gambar 4.32 Halaman Kelola Hasil…………………………………………….. 92

Gambar 4.33 Potongan Kode Sistem SPK Kelayakan Sertifikasi………………. 95

Gambar 5.1 Form Registrasi Dan List Menu Pengguna Umum……………………… 106

Gambar 5.2 Form Unggah Video Tashih …………………………………………. 106

Gambar 5.3 Halaman Profil Peserta ……………………………………………. 107

xiv

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5.4 Halaman Data Peserta ………………..……………………………. 108

Gambar 5.5 Halaman Penilaian Tashih ………………..…….…………………. 109

Gambar 5.6 Perubahan Nilai Tashih ……………....……………………………. 110

Gambar 5.7 Kelola Hasil Prediksi Naïve Bayes Pada Sistem..…………………. 111

Gambar 5.8 Mengambil Data Training Dengan Fungsi Random (rand()) pada MySql.. 116

Gambar 5.9 Data Training Tampil Setelah Kolom Hasil Sertifikasi Diubah…………..… 117

Gambar 5.10 Salah Satu Hasil Klasifikasi Ulang Menggunakan Sistem…………………. 118

xv

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Perbandingan Studi Literatur Sejenis………………………....... 37

Tabel 4. 1 Tabel Perbandingan Literatur Sejenis…………………………… 46

Tabel 4. 2 Tabel kelebihan dan kekurangan sistem berjalan dan usulan…… 51

Tabel 4.3 Tabel Konversi Nilai Hasil Tashih……………………………… 54

Tabel 4.4 Tabel Data Latih Peserta Calon Guru Qur’an Ummi……………. 56

Tabel 4.5 Indentifikasi aktor……………………………………………….. 62

Tabel 4.6 Indentifikasi aktor………………………………………………. 63

Tabel 4.7 Use Case Login…………………………………………………. 65

Tabel 4.8 Use Case Masukan Data Peserta………………………………… 65

Tabel 4.9 Use Case Mengubah Data Peserta……………………………… 66

Tabel 4.10 Use Case Menampilkan Data Peserta…………………………. 66

Tabel 4.11 Use Case Menghapus Data Peserta…………………………….. 67

Tabel 4.12 Use Case Mengunggah Vidio Ujian Tashih…………………… 67

Tabel 4.13 Use Case Mengunduh Vidio Ujian Tashih……………………. 68

Tabel 4.14 Use Case Memberi Nilai Tashih………………………………. 68

Tabel 4.15 Use Case Mengubah Nilai Tashih……………………………... 69

Tabel 4.16 Use Case Menganalisa Kelayakan Sertifikasi…………………. 69

Tabel 4.17 Use Case Melihat Hasil Ujian…………………………………. 70

Tabel 4.18 Spesifikasi Perangkat Keras…………………………………… 93

Tabel 4.19 Spesifikasi Perangkat Lunak…………………………………... 94

xvi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR LAMPIRAN

A. Surat SK Bimbingan Skripsi .......................................................................... 123

B. Hasil Wawancara ........................................................................................... 124

C. Coding Algoritma Naïve Bayes ...................................................................... 126

D. Standarisasi Jilid Ummi ................................................................................. 128

xvii

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR SIMBOL

NO NAMA

DIAGRAM

SIMBOL/

NAMA

KETERANGAN

1 Use Case

Diagram

Actor

Menspesifikasikan himpuan peran

yang pengguna mainkan ketika

berinteraksi dengan use case.

Dependency

Hubungan dimana perubahan yang

terjadi pada suatu elemen mandiri

(independent) akan mempengaruhi

elemen yang bergantung padanya

elemen yang tidak mandiri

(independent).

Generalization

Hubungan dimana objek anak

(descendent) berbagi perilaku dan

struktur data dari objek yang ada di

atasnya objek induk (ancestor).

Include

Menspesifikasikan bahwa use case

sumber secara eksplisit.

Extend

Menspesifikasikan bahwa use case

target memperluas perilaku dari use

case sumber pada suatu titik yang

diberikan.

xviii

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Association

Apa yang menghubungkan antara

objek satu dengan objek lainnya.

System

Menspesifikasikan paket yang

menampilkan sistem secara terbatas.

Use Case

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang

ditampilkan sistem yang

menghasilkan suatu hasil yang

terukur bagi suatu aktor

Collaboration

Interaksi aturan-aturan dan elemen

lain yang bekerja sama untuk

menyediakan prilaku yang lebih

besar dari jumlah dan elemen-

elemennya (sinergi).

Note

Elemen fisik yang eksis saat aplikasi

dijalankan dan mencerminkan suatu

sumber daya komputasi

2 Class

Diagram

Generalization

Hubungan dimana objek anak

(descendent) berbagi perilaku dan

struktur data dari objek yang ada di

atasnya objek induk (ancestor).

xix

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nary Association

Upaya untuk menghindari asosiasi

dengan lebih dari 2 objek.

Class

Himpunan dari objek-objek yang

berbagi atribut serta operasi yang

sama.

Collaboration

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang

ditampilkan sistem yang

menghasilkan suatu hasil yang

terukur bagi suatu aktor

Realization

Operasi yang benar-benar dilakukan

oleh suatu objek.

Dependency

Hubungan dimana perubahan yang

terjadi pada suatu elemen mandiri

(independent) akan mempegaruhi

elemen yang bergantung padanya

elemen yang tidak mandiri

Association

Apa yang menghubungkan antara

objek satu dengan objek lainnya

3 Sequence

Diagram

LifeLine

Objek entity, antarmuka yang saling

berinteraksi.

xx

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Message

Spesifikasi dari komunikasi antar

objek yang memuat informasi

tentang aktifitas yang terjadi

Message

Spesifikasi dari komunikasi antar

objek yang memuat informasi

tentang aktifitas yang terjadi

4 Activity

Diagram

Activity

Memperlihatkan bagaimana masing-

masing kelas antarmuka saling

berinteraksi satu sama lain

Action

State dari sistem yang

mencerminkan eksekusi dari suatu

aksi

Initial Node

Bagaimana objek dibentuk atau

diawali.

Activity Final Node

Bagaimana objek dibentuk dan

dihancurkan

Fork Node

Satu aliran yang pada tahap tertentu

berubah menjadi beberapa aliran

1

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan sekolah dan madrasah terhadap pengajaran Al-Qur'an yang

baik semakin lama semakin banyak. Hal ini patut kita syukuri, akan tetapi

kebutuhan tersebut belum diimbangi dengan tersedianya sumber daya

manusia (SDM) pengajar Al-Qur'an yang memiliki kompetensi dan

komitmen di bidang pembelajaran Al-Qur'an yang memadai. Rasulullah

SAW bersabda:

خيركم من تعلم القرآن وعلمه

Artinya: "Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan

mengamalkannya" (HR. Al-Bukhori) (Imam Nawawi, 1999: 116). Ummi

Foundation adalah salah satu lembaga yang mencetuskan pembelajaran

Qur'an dengan menggunakan metode UMMI, lembaga ini yang bepusat di

kota Surabaya ini, berkontribusi dengan semangat Fastabikhul Khoirot dalam

memberi solusi terhadap problem kualitas bagi sekolah,madrasah, TPQ pada

pembelajaran Qur'an mereka melalui program standarisasi guru Al-Qur'an

atau program diklat guru Al-Qur'an agar pembelajaran Al-Qur'an di

masyarakat semakin berkualitas.

TPQ (Taman Pendidikan Qur'an) Al-Fath adalah merupakan salah satu

tempat pendidikan non-formal yang menggunakan metode Ummi dalam

mendidik murid-muridnya. TPQ ini didirikan sejak tahun 4 Oktober 2013

2

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang dibina oleh seorang Trainer Ummi Foundation, Ustad Muhammad Al-

Badru S.Pd.I dan memiliki kurang lebih 82 santri serta 8 guru pendidik.

Dari hasil wawancara dengan Ustad Muhammad Al-Badru, dalam

mewujudkan cita-citanya TPQ Al-Fath yang menggunakan metode Ummi

membangun sebuah sistem mutu pembelajaran Al-Qur'an dengan melakukan

standarisasi input, proses, dan output-nya. Keseluruhan dari standarisasi

tersebut dirangkum dalam 7 (Tujuh) program dasar Ummi, yang meliputi:

tashih, tahsin, sertifikasi, coach, supervisi, munaqosah, dan khataman.

Ustad Muhammad Al-Badru menuturkan bahwa metode Ummi ini

terbilang metode yang sangat menjaga kualitas murid atau pengajarnya.

Sehingga diperlukan penyaringan guru pengajar yang ketat. Dari hasil

observasi pengamatan di lapangan yang dilakukan pada tanggal 15 sampai

dengan 17 Juni 2017, maka ditemukan beberapa hasil yang telah disebutkan

pada wawancara dengan Ustad Muhammad bahwa proses penyaringan

(tashih) pengajar baru masih dilakukan manual, parameter pengklasifikasian

calon guru masih belum seragam antara penguji satu dan yang lainnya, jika

ingin mendapatkan hasil yang layak maka para calon guru harus menunggu

penguji yang datang dari kantor pusatnya yaitu dari kota surabaya. Maka dari

itu TPQ Al-Fath membutuhkan sebuah sistem yang memudahkan para calon

guru untuk melakukan proses sertifikasi guru qur’an metode ummi.

3

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 1.1 Infografis Ummi Foundation 2018

Naïve Bayes Classifier merupakan sebuah metoda klasifikasi yang

berakar pada teorema Bayes. Metode pengklasifikasian dengan menggunakan

metode probabilitas dan statistik yang dikemukakan oleh ilmuwan Inggris

Thomas Bayes, yaitu memprediksi peluang di masa depan berdasarkan

pengalaman di masa sebelumnya sehingga dikenal sebagai Teorema Bayes.

4

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ciri utama dari Naïve Bayes Classifier ini adalah asumsi yang sangat kuat

(naïf) akan independensi dari masing-masing kondisi atau kejadian.

Menurut Olson dan Delen (2008) menjelaskan Naïve Bayes untuk setiap

kelas keputusan, menghitung probabilitas dengan syarat bahwa kelas

keputusan adalah benar, mengingat vektor informasi obyek. Algoritma ini

mengasumsikan bahwa atribut obyek adalah independen. Probabilitas yang

terlibat dalam memproduksi perkiraan akhir dihitung sebagai jumlah

frekuensi dari " master " tabel keputusan.

Naive Bayes Classifier bekerja sangat baik dibanding dengan model

classifier lainnya. Hal ini dibuktikan oleh Xhemali , Hinde Stone dalam

jurnalnya “Naïve Bayes vs. Decision Trees vs. Neural Networks in the

Classification of Training Web Pages” mengatakan bahwa “Naïve Bayes

Classifier memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibanding model classifier

lainnya”.

Keuntungan penggunan adalah bahwa metode ini hanya membutuhkan

jumlah data pelatihan (training data) yang kecil untuk menentukan estimasi

parameter yang diperlukan dalam proses pengklasifikasian. Karena yang

diasumsikan sebagai variable independent, maka hanya varian dari suatu

variabel dalam sebuah kelas yang dibutuhkan unt menentukan klasifikasi,

bukan keseluruhan dari matriks kovarians.

Pada tahun 2014 telah dilakukan penelitian oleh Bustami dengan judul

Penerapan Algoritma Naive Bayes Untuk Mengklasifikasi Data Nasabah

Asuransi, dalam penelitiannya Bustami melalukan pengujian Naïve Bayes

5

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menggunakan aplikasi buatannya sendiri dengan berbasis desktop

application. Peneliti melakukan uji coba klasifikasi Naïve Bayes pada

aplikasinya dengan 21 sampel data dan 7 variabel penentu untuk memprediksi

kelayakan nasabah untuk kelancaran pembayaran asuransi.

Pada tahun 2015 dilakukan penelitian oleh Alfa Saleh dengan judul

Implementasi Metode Klasifikasi Naïve Bayes Dalam Memprediksi Besarnya

Penggunaan Listrik Rumah Tangga, dalam penelitiannya Alfa Saleh

melakukan pengujian algoritma Naïve Bayes menggunakan 60 sampel data,

dan 5 variabel penentu. Dimana pengujian data training dilakukan dengan

menggunakan aplikasi weka untuk mengetahui berapa jumlah data yang

berhasil diklasifikasi dan berapa jumlah data yang tidak berhasil diklasifikasi.

Adapun presentase keberhasilan klasifikasi data pada pengujian tersebut

adalah 78,3333%.

Pada Tahun 2017 telah dilakukan penelitian berjudul Sistem Pengambil

Keputusan untuk Menentukan Kelayakan Penerima Kredit Mobil di PT. Adira

Finance Cabang Kota Pasuruan oleh Prakasa Putra Irawan, M. Misdram, dan

Ratih Fitri Aini. Ketiganya membangun aplikasi sistem penunjang keputusan

berbasis desktop untuk menentukan kelayakan penerima kredit mobil tanpa

menggunakan metode algoritma apapun, mereka hanya mengacu kepada

poin-poin yang telah ditentukan oleh perusahaan dimana mereka melakukan

penelitian tersebut. Sehingga ketiganya menuturkan sistem tersebut hanya

digunakan untuk kebutuhan single user, karenanya untuk pengembangan

selanjutnya diharapkan akan menggunakan sistem multi user.

6

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti hendak melakukan riset

penelitian dengan judul “Implementasi Algoritma Naive Bayes pada

Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Sertifikasi Al-Qur'an Metode

Ummi Berbasis Web (Studi Kasus: TPQ AL-FATH)” dengan harapan

aplikasi ini dapat membantu dalam memprediksi kelayakan sertifikasi guru

yang ingin mengajar qur’an menggunakan metode Ummi.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan penjabaran latar belakang yang telah dijabarkan di atas,

peneliti mencoba merumuskan permasalahan dan memfokuskannya agar

nantinya dari permasalahan tersebut dapat dibuat beberapa solusi yang tepat,

adapun perumusan masalahnya adalah:

1. Bagaimana memanfaatkan aplikasi sistem pendukung keputusan kelayakan

sertifikasi guru Al-Quran metode Ummi berbasis web ini untuk menunjang

pengambilan keputusan hasil sertifikasi?

2. Bagaimana mengimplementasikan Algoritma Naive Bayes pada sistem

pedukung keputusan tersebut untuk mengklasifikasi kelayakan sertifikasi

guru Al-Quran metode Ummi.

3. Bagaimana membuktikan keakuratan algoritma Naive Bayes yang telah

diterapkan pada sistem penunjang keputusan kelayakan sertifikasi qur’an

metode ummi?

7

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas,maka

batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Sistem pendukung keputusan yang dibuat berbasis web.

2. Output aplikasi ini akan memutuskan calon guru masuk pada jilid ke

berapa serta kelayakan sertifikasi guru Qur’an metode Ummi.

3. Sistem pendukung keputusan ini hanya menggunakan 200 data sampel.

4. Metode pengembangan sistem yang digunakan pada aplikasi sistem

pendukung keputusan ini adalah Rapid Application Developtment dengan

tahapan perencanaan syarat-syarat, tahapan workshop desain, dan tahapan

implementasi.

5. Skripsi hanya fokus membahas tentang implementasi Naïve Bayes dan

tidak membahas kemanan sistemnya.

6. Aplikasi ini memuat konten, teks, gambar, serta beberapa audio dan vidio

yang membutuhkan koneksi internet untuk membukanya.

7. Aplikasi pendukung di antara lain, Sublime Text 3, PHP MySQL.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu dalam implementasi

algoritma Naive Bayes Classifier pada sistem pendukung keputusan

kelayakan sertifikasi guru qur'an metode ummi ini adalah sebagai berikut:

1. Membangun sebuah sistem pendukung keputusan kelayakan sertifikasi

guru Al-Qur'an metode Ummi berbasis web.

8

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Mengimplementasikan Algoritma Naive Bayes pada sistem pedukung

tersebut untuk mengklasifikasi kelayakan sertifikasi guru Al-Quran metode

Ummi dengan lebih dari 200 data sampel, lebih dari 9 atribut data, dan 3

Class.

3. Membuktikan keakuratan algoritma Naive Bayes yang telah diterapkan

pada sistem penunjang keputusan kelayakan sertifikasi qur’an metode

ummi.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai berikut:

1.5.1 Bagi TPQ Al-Fath dan Masyarakat

1. Memudahkan untuk proses tashih guru baru.

2. Memudahkan calon guru dalam mengetahui layak atau tidaknya

di dalam mengajar quran dengan metode ummi.

3. Membantu menentukan keputusan kelayakan untuk keikut

sertaan proses sertifikasi guru pendidik Al-Qur'an.

4. Sebagai bahan evaluasi terhadap pentingnya sebuah teknologi.

1.5.2 Bagi Peniliti

1. Menangkatkan kemampuan dan kekreativitasan dalam

merancang sebuah aplikasi android hasil teknologi masa kini

serta memadukannya dengan dunia dakwah Islami.

2. Merancang sebuah aplikasi yang mudah digunakan serta materi

yang disediakan oleh aplikasi mudah difahami masyarakat.

9

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Menjadikan peneliti untuk lebih memahami kemanfaatan ilmu

Teknik Informatika.

4. Dapat mengimplementasikan ilmu yang di dapat selama kuliah.

5. Menambah ilmu dan wawasan baru selama penelitian di

lakukan.

6. Memberi pemahaman menyeluruh mengenai rancang bangun

sistem penunjang keputusan.

7. Mengerti dan memahami sedikit banyak tentang penentuan

kelayakan sertifiasi Qur'an metode Ummi.

10

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.5.3 Bagi Universitas

1. Mengetahui sejauh mana kemampuan Mahasiswa dalam

menguasai materi pelajaran yang telah didapat di bangku kuliah.

2. Mengetahui kemampuan Mahasiswa dalam menerapkan

ilmunya di bidang Teknologi Informasi dan sebagai bahan

evaluasi.

3. Memberikan gambaran tentang kesiapan Mahasiswa dalam

menghadapi perkembangan dunia Islami dan penerapan

Teknologi Informasi.

4. Menerapkan pengetahuan akedmis yang telah diperoleh selama

kuliah.

5. Memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata Satu (S1) prodi TI

UIN Syarif Hidayatullah.

1.6 Metode Penelitian

Dalam rangka menyusun skripsi ini, diperlukan data-data yang kuat

serta informasi yang lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung

kebenaran meteri uraian dan pembahasan, adapun metode penilitian yang

dipakai adalah sebagai berikut :

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan peneliti dalam melakukan analisis data

dan menjadikannya sebagai acuan informasi yang akan digunakan

untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi.

Metodologi yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan

penelitian adalah dengan menggunakan beberapa metode, yaitu:

1. Observasi, merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan

data primer dengan mengamati langsung objek datanya.

11

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Wawancara, komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari

responden.

3. Studi literatur atau studi pustaka yang dilakukan dengan

membandingkan literatur sejenis yang erat hubungannya dengan

tema skripsipenelitian ini.

1.6.2 Metode Perancangan Sistem

Proses Implementasi algoritma Naive Bayes Classifier pada sistem

pendukung keputusan tashih Quran metode Ummi peneliti menggunakan

metode Rapid Application Developtment. yang dikembangkan oleh James

Martin. Metode ini menyarankan pengembangan sistem informasi dengan

waktu singkat, sehingga dinilai tepat digunakan dalam pembangunan aplikasi

sistem pendukung keputusan tersebut, RAD menggunakan metode iteratif

(berulang) dalam mengembangkan sistem dimana working model (model

bekerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan

menetapkan kebutuhan (requirement) pengguna dan selanjutnya

disingkirkan.

Tahap-tahap sistem RAD meliputi (Kendall 2010):

1. Tahap Perencanaan Syarat-Syarat

2. Tahap Workshop Desain RAD

3. Tahap Implementasi

12

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.7 Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian penelitian dan skripsi ini disusun atas 5 (lima) bab,

terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini peneliti menguraikan kerangka konseptual dalam landasan

teori tentang pembahasan uraian pemecahan masalah dan pembahasan

tentang konsep baru yang merupakan suatu kesimpulan yang

dikumpulkan dari teori untuk pemecahan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang kerangka berpikir penelitian, lokasi dan

waktu penelitian, metodologi pengumpulan data, dan metodologi

perancangan sistem.

BAB IV ANALISIS, PERANCANGAN, DAN IMPLEMENTASI

Pada Bab IV dijelaskan bagaimana mengimpementasikan perancangan

sesuai uraian yang ada pada Bab III.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada Bab V diuraikan hasil penelitian berdasarkan metode yang sudah

dipilih dan melakukan pembahasan berdasarkan hasil penelitian dan

perumusan masalah.

BAB VI PENUTUP

Pada Bab VI adalah bab terakhir, berisi kesimpulan dan saran dari

penelitian yang sudah dilakukan.

13

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Implementasi dan Algoritma

Impelentasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah

rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi

biasanya dilakukan setelah perencanaaan sudah dianggap fix. Secara

sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Penerapan diartikan sebagai perbuatan

menerapkan, sedangkan dalam pengertian secara umum penerapan diartikan

sebagai suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain

untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Lorin dan David R. Kartwohl,

penerapan diartikan sebagai pengggunaan abstraksi dalam keadaan nyata.

Penggunaan abstraksi ini bisa berupa ide, aturan, prosedur, dan metode yang

bersifat universal. (Lorin dan David R. Kartwohl,2008;412). Kata lainnya

yang mendekati pengertian tentang penerapan yakni implementasi yang

diartikan sebagai suatu proses untuk melaksanakan kebijakan menjadi

tindakan. (Hanifah Harsono, 2002; 67). Sedangkan menurut Nurdin Usman

dalam bukunya yang berjudul “Konteks implementasi berbasis Kurikulum”

mengemukakan pendapatnya bahwa implementasi adalah bermuara pada

aktifitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. (Nurdin

Usman, 2002; 70).

Algoritma adalah metode efektif diekspresikan sebagai rangkaian

terbatas dari instruksi-instruksi yang telah didefinisikan dengan baik untuk

14

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menghitung sebuah fungsi (Rogers 1987:2). Dimulai dari sebuah kondisi

awal dan input awal. instruksi-instruksi tersebut menjelaskan sebuah

komputasi yang, bila dieksekusi, diproses lewat sejumlah urutan kondisi

terbatas yang terdefinisi dengan baik, yang pada akhirnya menghasilkan

"keluaran" (Knuth 1973:5), dan berhenti di kondisi akhir. Transisi dari satu

kondisi ke kondisi selanjutnya tidak harus deterministik.

2.2 Naive Bayes

Naïve Bayes merupakan teknik klasifikasi berbasis probabilistic

sederhana yang berdasar pada penerapan teorema Bayes (aturan Bayes)

dengan asumsi independensi (ketidaktergantungan) yang kuat (naif). Dengan

kata lain, dalam Naïve Bayes, model yang digunakan adalah “model fitur

independen”. Dalam Bayes, maksud independensi yang kuat pada fitur adalah

bahwa sebuah fitur pada data tidak berkaitan dengan ada atau tidaknya fitur

lain dalam data yang sama. Contohnya pada kasus klasifikasi hewan dengan

fitur penutup kulit, melahirkan, berat dan menyusui. Dalam dunia nyata,

hewan yang melahirkan biasanya menyusui, atau hewan bertelur biasanya

tidak menyusui. Dalam Bayes hal tersebut tidak dipandang sebagai masing-

masing fitur seolah tidak memiliki hubungan apapun, atau dengan kata lain

setiap fitur tidak ada hubungan tersendiri (Prasetyo, 2012).

Prediksi Naïve Bayes didasarkan pada teorema Bayes dengan formula

sebagai berikut:

P(H|E) =P(E|H) x P(H)

P(E)

Penjelasan dari formula tersebut adalah sebagai berikut.

15

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 2.1 Penjelasan Formula Bayes

Parameter Keterangan

P(H|E)

P(E|H)

P(H)

P(E)

Posterior, Probabilitas akhir bersyarat (conditional

probability) suatu hipotesis H terjadi jika diberikan

bukti (evidence) E terjadi

Likelihood, Probabilitas sebuah bukti E terjadi akan

memengaruhi hipotesis H.

Prior, Probabilitas awal (priori) hipotesis H terjadi

tanpa memandang bukti apapun

Eviden, Probabilitas awal (priori) bukti E terjadi tanpa

memandang hipotesis/bukti yang lain

Ide dasar dari aturan Naïve Bayes adalah hasil dari hipotesis atau

peristiwa (H) dapat diperkirakan berdasarkan pada beberapa bukti (E) yang

diamati. Ada beberapa hal penting dari aturan Naïve Bayes tersebut, yaitu:

1. Sebuah probabilitas awal/priori H atau P(H) adalah probabilitas

dari suatu hipotesis sebelum bukti diamati.

2. Sebuah probabilitas akhir H atau P(H|E) adalah probabilitas dari

suatu hipotesis setelah bukti diamati.

Contoh, dalam suatu peramalan cuaca untuk memperkirakan

terjadinya hujan, ada faktor yang mempengaruhi terjadinya hujan, yaitu

mendung. Jika diterapkan dalam Naïve Bayes, probabilitas terjadinya hujan.

Jika bukti mendung sudah diamati, dinyatakan dengan

16

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

P(Hujan|Mendung) =P(Mendung|Hujan) x P(Hujan)

P(Mendung)

P(Hujan | Mendung) adalah nilai probabilitas hipotesis hujan terjadi

jika bukti mendung sudah diamati. P(Mendung | Hujan) adalah probabilitas

bahwa mendung yang diamati akan mempengaruhi terjadinya hujan.

P(Hujan) adalah probabilitas awal hujan tanpa memandang bukti apapun,

sementara P(mendung) dalah probabilitas terjadinya mendung.

Contoh tersebut dapat dikembangkan dengan menambahkan

beberapa observasi yang lain sebagai bukti. Semakin banyak bukti yang

dilibatkan, semakin baik hasil prediksi yang diberikan. Namun tentu saja

bukti tersebut harus benar-benar berkaitan dengan hujan sehingga

penambahan bukti gempa bumi dalam prediksi cuaca akan memberikan

hasil yang salah. Walaupun ada bukti lain yang mempengaruhi cuaca seperti

suhu udara, tetap saja ada nilai probabilitas P(suhu) yang harus dinilai secara

independen dalam teorema Bayes, yang sulit dilakukan karena suhu udara

juga dipengaruhi oleh factor lain seperti cuaca kemarin, mendung, polusi

dan sebagainya. Jadi penilaian probabilitas tersebut tidak memandang factor

yang lain. Inilah sebabnya disebut Naïve Bayes (Bayes Naif).

Teorema Bayes juga bisa menangani beberapa bukti, misalnya ada

E1, E2 dan E3, sehingga probabilitas akhir untuk hipotesis hujan dapat

dihitung dengan cara sebagai berikut.

),,(

)()|,,(),,|(

321

321321

EEEP

HPHEEEPEEEHP

17

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Karena asumsi yang digunakan untuk bukti adalah independen,

bentuk diatas dapat diubah menjadi:

),,(

)()|()|()|(),,|(

321

321

321EEEP

HPHEPHEPHEPEEEHP

Untuk contoh diatas, jika ditambahkan evidence suhu udara dan

angin. Sebagai berikut:

),,(

)()|()|()|(),,|(

AnginSuhuMendungP

HujanPHujanAnginPHujanSuhuPHujanMendungPAnginSuhuMendungHujanP

2.3 Sistem Pedukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System

(DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan

pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah

dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan

untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan

situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti

bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001).

SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing,

memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar

dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.

SPK merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang

telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan

menegement science, hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari

18

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi

secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau

optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk

menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.

Sprague dan Watson mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan

(SPK) sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama yaitu (Sprague

et.al, 1993):

1. Sistem yang berbasis komputer.

2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan

3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil

dilakukan dengan kalkulasi manual

4. Melalui cara simulasi yang interaktif

5. Dimana data dan model analisis sebaai komponen utama.

6. Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Secara umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga

komponen besar yaitu database Management, Model Base dan Software

System/User Interface. Komponen SPK tersebut dapat digambarkan seperti

gambar di bawah ini.

2.3.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

1. Database Management

Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis

data. Data yang merupakan suatu sistem pendukung keputusan dapat

berasal dari luar maupun dalam lingkungan. Untuk keperluan SPK,

19

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak

dipecahkan melalui simulasi.

2. Model Base

Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan

kedalam format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya)

sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk

didalamnya tujuan dari permaslahan (objektif), komponen-komponen

terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait

lainnya. Model Base memungkinkan pengambil keputusan

menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan

membandingkan solusi alternatif.

3. User Interfase / Pengelolaan Dialog

Terkadang disebut sebagai subsistem dialog, merupakan

penggabungan antara dua komponen sebelumnya yaitu Database

Management dan Model Base yang disatukan dalam komponen ketiga

(user interface), setelah sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk

model yang dimengerti computer. User Interface menampilkan

keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukan dari pemakai

kedalam Sistem Pendukung Keputusan.

20

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat

yang dapat diambil dari SPK adalah :

1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam

memproses data / informasi bagi pemakainya.

2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah

terutama barbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak

terstruktur.

3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya

dapat diandalkan.

4. Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan

masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat

menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami

persoalannya,karena mampu menyajikan berbagai alternatif

pemecahan.

2.4 Tashih

Tashih adalah program untuk membenarkan bacaan. Materinya

meliputi tajwid, makharijul huruf, waqof, hingga gharaibul qiroah. Setelah

seseorang bisa mempraktekkan materi tashih dengan baik maka bacaan

mereka akan diperbagus di program tahsin sehingga bacaan akan terdengar

lebih indah karena ritmenya terjaga.

Program ini dimaksudkan untuk memetakan standar kualitas bacaan

21

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Al-Qur’an guru atau calon guru Al-Qur’an, sekaligus untuk memastikan

bacaan Al-Qur’an guru yang akan mengajarkan Metode Ummi sudah baik

atau tartil.

2.5 Sertifikasi Guru Al-Qur'an Metode Ummi

Sertifikasi guru dalam pembelajaran metode Ummi adalah sebuah

program pembimbingan metode cara pengajaran metode ini kepada para

calon guru, dimana selama beberapa hari calon guru akan di training tentang

langkah-langkah cara pembelajaran yang sesuai standarisasi metode ummi,

guna mendapatkan hasil yang memuaskan serta pembelajaran yang efektif

dan mencapai target yang diinginkan.

Sertifikasi bertujuan untuk menjaga mutu dari metode ummi dimana

jika seluruh pengajar yang menggunakan metode ini tidak akan sembarangan

dalam mendidik murid, sehingga setiap lembaga yang menjadi wadah

pembelajaran Al-Qur’an memiliki target dan acuan yang jelas.

2.6 Pembelajaran Al-Qur'an Metode Ummi

Kata ummi berasal dari bahasa arab “ummun” yang bermakna ibuku

dengan penambahan “ya mutakallim”. Pemilihan nama Ummi juga untuk

menghormati dan mengingat jasa ibu. Tiada orang yang paling berjasa pada

kita semua kecuali orang tua kita terutama Ibu. Ibulah yang mengajarkan

banyak hal pada kita dan orang yang sukses mengajarkan bahasa di dunia ini

adalah ibu.

22

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sebagai metode yang baru hadir di tengah – tengah banyaknya metode

lain yang sudah ada, Metode Ummi mencoba mengambil positioning sebaga

mitra terbaik sekolah atau lembaga pendidikan dalam menjamin kualitas baca

Al Quran siswa – siswi mereka. Diperkuat dengan diferensiasi sebagai metode

yang mudah, cepat namun berkualitas.

Strategi yang digunakan agar Ummi Foundation tumbuh Cepat adalah

dengan memberdayakan SDM daerah sehingga mereka bisa mengembangkan

Metode Ummi di wilayah masing-masing. Sistem manajemen mutu terus

dikembangkan agar terjaga kualitas proses dan produknya seiring dengan

tumbuh pesatnya pengguna Metode Ummi.

Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran Al-Quran metode

Ummi adalah pendekatan bahasa ibu, yang terdiri dari 3 (tiga) cara :

1. Direct Method (Langsung)

Yaitu langsung dibaca tanpa dieja/diurai atau tidak banyak penjelasan.

Atau dengan kata lain learning by doing, belajar dengan melakukan secara

langsung.

2. Repetition (Diulang-Ulang)

Bacaan Al Quran akan semakin kelihatan keindahan, kekuatan, dan

kemudahannya ketika kita mengulang-ulang ayat atau surat dalam Al

Quran. Begitu pula seorang ibu dalam mengajarkan bahasa kepada

anaknya. Kekuatan, keindahan, dan kemudahannya juga dengan

mengulang-ulang kata atau kalimat dalam situasi dan kondisi yang

berbeda-beda.

23

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Affection (Kasih Sayang Yang Tulus)

Kekuatan cinta, kasih sayang yang tulus, dan kesabaran seorang ibu

dalam mendidik anak adalah kunci kesuksesannya. Demikian juga seorang

guru yang mengajar Al Quran jika ingin sukses hendaknya meneladani

seorang ibu agar guru juga dapat meyentuh hati siswa mereka.

2.7 Metode Pengembangan Sistem

Metodelogi pengembangan sistem yang digunakan peneliti dalam

membuat sistem pendukung keputusan tashih quran metode ummi adalah

dengan metode model Rapid Application Development. RAD melibatkan

pengembangan dan pembangunan prototipe iteratif . Pada tahun 1990, dalam

buku RAD, Rapid Application Development, james martin didokumentasikan

penafsirannya tentang metodologi. Baru-baru ini, istilah dan singkatan yang

telah datang untuk digunakan dalam lebih luas, pengertian umum yang

mencakup berbagai metode yang bertujuan untuk mempercepat

pengembangan aplikasi, seperti penggunaan kerangka perangkat lunak dari

berbagai jenis, seperti kerangka kerja aplikasi web.

Pengembangan aplikasi yang cepat merupakan respon terhadap proses

yang dikembangkan pada 1970-an dan 1980-an, seperti struktur sistem

metode analisis dan desain dan model waterfall lainnya. Satu masalah dengan

metodologi sebelumnya adalah bahwa aplikasi begitu lama untuk

membangun bahwa persyaratan telah berubah sebelum sistem itu selesai,

sehingga sistem tidak memadai atau bahkan tidak dapat digunakan. Masalah

lain adalah asumsi bahwa persyaratan metodis tahap analisis saja akan

24

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mengidentifikasi semua persyaratan penting. Membuktikan fakta bahwa ini

adalah jarang terjadi, bahkan untuk proyek-proyek dengan profesional yang

sangat berpengalaman di semua tingkatan.

Menurut Kendall (2010), terdapat tiga tahapan dalam RAD yang

melibatkan penganalisis dan pengguna dalam tahap penilaian, perancangan,

dan penerapan. Adapun ketiga tahap tersebut adalah requirements planning

(perencanaan syarat-syarat), RAD design workshop design (workshop desain

RAD), dan implementation (implementasi). Sesuai dengan metodologi RAD

menurut Kendall (2010), berikut ini adalah tahap-tahap pengembangan

aplikasi dari tiap-tiap fase pengembangan aplikasi.

Gambar 2.1 Skema RAD (Kendall 2010)

2.7.1 Tahap Perencanaan Syarat-Syarat

Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk

mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk

megidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari

tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini adalah menyelesaikan

25

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

masalah-masalah perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan

sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan,

fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan-tujuan

perusahaan (Kendall, 2010). Dari tahap ini peneliti melakukan

bebebrapa proses:

2.7.2 Tahap Workshop Desain RAD

Tahap ini adalah tahapan untuk merancang dan memperbaiki

yang bisa digambarkan sebagai workshop. Penganalisis dan dan

pemrogram dapat bekerja membangun dan menunjukkan representasi

visual desain dan pola kerja kepada pengguna. Workshop desain ini

dapat dilakukan selama beberapa hari tergantung dari ukuran aplikasi

yang akan dikembangkan. Selama workshop desain RAD, pengguna

merespon prototipe yang ada dan penganalisis memperbaiki modul-

modul yang dirancang berdasarkan respon pengguna. Apabila sorang

pengembangnya merupakan pengembang atau pengguna yang

berpengalaman, Kendall menilai bahwa usaha kreatif ini dapat

mendorong pengembangan sampai pada tingkat terakselerasi

(Kendall, 2010).

2.7.3 Tahap Implementasi

Pada tahap implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para

pengguna secara intens selama workshop dan merancang aspek-aspek

bisnis dan non-teknis perusahaan. Segera setelah aspek-aspek ini

disetujui dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru

26

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

atau bagian dari sistem diujicoba dan kemudian diperkenalkan kepada

organisasi (Kendall, 2010).

2.8 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data merupakan suatu proses

pengadaan data primer yang diperlukan dalam melakukan penelitian (Nazir,

2005).

Secara umum metode pengumpulan data dapat dibagi menjadi tiga

kelompok (Nazir, 2005), yaitu metode pengamatan langsung, metode dengan

menggunakan pertanyaan dan metode khusus. Sedangkan menurut Jogiyanto

(2008), teknik pengumpulan data dalam pengambilan sampelnya dibagi

menjadi 7 antara lain teknik observasi, wawancara dan studi waktu serta gerak

(dilakukan secara pengamatan langsung di studi kasus dan di lapangan), teknik

eksperimen dan simulasi (dilakukan secara pengamatan langsung untuk

mendapatkan data laboratorium), teknik survey (dilakukan untuk mendapatkan

data opini individu), teknikdelphi (dilakukan untuk mendapatkan data opini

grup), teknik analisis (dilakukan untuk mendapatkan data arsip primer), teknik

pengambilan basis data (dilakukan untuk mendapatkan data arsip sekunder),

teknik model matematik (dilakukan secara analitikal untuk mendapatkan data

logik periset). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

27

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.8.1 Observasi

Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan

data primer dengan cara mengamati lagsung obyek datanya (Jogiyanto,

2008). Sedangkan menurut Nazir (2005), pengumpulan data dengan

observasi langsung atau pengamatan langsung adalah cara pengambilan

data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain

untuk keperluan tersebut. dari kedua definisi tersebut, dapat

disimpulkan bahwa observasi merupakan teknik untuk mengambil data

dengan menggunakan data visual dengan mengamati obyek penelitian

secara langsung.

2.8.2 Wawancara

Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data

dari responden (Jogiyanto, 2008). Wawancara dapat berupa wawancara

personal (tatap muka langsung dengan responden), wawancara intersep

(responden dipilih di lokasi umum), dan wawancara telepon. Sedangkan

menurut Nazir (2005), wawancara adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, bertatap

muka antara pewawancara dengan penjawab atau responden dengan

menggunkan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara).

2.8.3 Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan suatu teknik pengumpulan data atau

analisis data dengan cara memperoleh informasi dari penelitian

28

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

terdahulu, tanpa memperdulikan sebuah penelitian menggunakan data

primer atau sekunder, apakah penelitian tersebut menggunakan

penelitian lapangan ataupun laboratorium atau museum.

2.8.4 Studi Literatur Sejenis

Studi literatur merupakan kegiatan menelusuri literatur yang ada

serta menelaahnya secara tekun. Dengan mengadakan survey terhadap

data yang telah ada, peneliti harus mencari teori-teori yang telah

berkembang dalam bidang ilmu yang diteliti, mencari metode-metode

serta teknik penelitian, baik dalam pengumpulan data atau dalam

analisis data yang pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu

(Nazir, 2005). Selain itu, peneliti juga harus memperoleh orientasi yang

lebih luas dalam permasalahan yang dipilih serta menghindari terjadinya

duplikasi yang tidak diinginkan.

2.9 UML (Unified Modeling Languange)

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah

menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan

mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar

untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML dapat

dibuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut

dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta

ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga

menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka lebih cocok

29

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa berorientasi objek seperti C++,

Java, atau VB. NET.

Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut

yang berbeda – beda sehingga bisa mendapatkan pemahaman secara

menyeluruh . Untuk upaya tersebut UML menyediakan 9 jenis diagram yang

dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis. Dalam

penelitian ini digunakan hanya tiga diagram yaitu activity diagram, sequence

diagram, dan use case diagram :

2.9.1 Use Case Diagram

Use case class digunakan untuk memodelkan dan menyatakan unit

fungsi atau layanan yang disediakan oleh sistem (or bagian sistem:

subsistem atau class) ke pemakai.

Use case dapat dilingkupi dengan batasan sistem yang diberi label

nama sistem. Use case adalah sesuatu yang menyediakan hasil yang

dapat diukur ke pemakai atau sistem eksternal. Karakteristik :

1. Use case adalah interaksi atau dialog antara sistem dan aktor,

termasuk pertukaran pesan dan tindakan yang dilakukan oleh sistem.

2. Use case diprakarsai oleh aktor dan mungkin melibatkan peran aktor

lain. Use case harus menyediakan nilai minimal kepada satu aktor.

3. Use case bisa memiliki perluasan yang mendefinisikan tindakan

khusus dalam interaksi atau use case lain mungkin disisipkan.

4. Use case class memiliki objek use case yang disebut skenario.

Skenario menyatakan urutan pesan dan tindakan tunggal.

30

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 2.2 Contoh Use Case Diagram

2.9.2 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam

sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal,

decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.

Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang

mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

31

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 2.4 Contoh Activity Diagram

Gambar 2.5 Keterangan Activity Diagram

32

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.9.3 Sequence Diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram sequence merupakan

diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message)

dalam suatu waktu tertentu.

Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun

berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah

gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk

menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

Gambar 2.6 Contoh Sequence Diagram

2.9.4 Class Diagram

Class Diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari object

sistem dan hubungannya dengan object yang lain. Object adalah nilai

tertentu dari setiap attribute kelas entity. Pada penggambaran kelas

33

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

diagram ada dikenal dengan kelas analisis yaitu kelas ber-stereotype.

Tapi yang biasanya dipakai adalah class diagram tanpa stereotype.

Gambar 2.7 Contoh Class Diagram

2.10 PHP dan MySQL

PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai

saat ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun

tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain. Contoh terkenal

dari aplikasi PHP adalah forum (phpBB) dan MediaWiki (software di

belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat sebagai pilihan lain dari

ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, ColdFusion Macromedia, JSP/Java Sun

Microsystems, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks

berupa CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah Mambo, Joomla!,

Postnuke, Xaraya, dan lainlain.

34

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data

SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang

multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.

MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis

dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga

menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya

tidak cocok dengan penggunaan GPL. Relational Database Management

System (RDBMS). MySQL adalah Relational Database Management System

(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General

Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL,

namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL

sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak

lama, yaitu SQL (Structured Query Language).

2.11 Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)

Metode kombinasi adalah merupakan pendekatan penelitian yang

menggabungkan atau menghubungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif

(Creswell, 2009). Sedangkan menurut (Donna M. Mertens, 2010) penelitian

kombinasi adalah merupakan penelitian, dimana peneliti mengumpulkan dan

menganalisis data, mengintegrasikan temuan, dan menarik kesimpulan secara

inferensial dengan menggunakan dua pendekatan atau metode penelitian kualitatif

dan kuantitatif dalam satu studi. Metode kombinasi digunakan untuk menjawab

pertanyaan penelitian pada satu penelitian. Cresswell menambahkan Metode

penelitian kombinasi akan berguna bila metode kuantitatif atau metode kualitatif

35

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

secara sendiri-sendiri tidak cukup akurat digunakan untuk memahami

permasalahan penelitian, atau dengan menggunakan metode kuatitatif dan kualitatif

secara kombinasi akan dapat memperoleh pemahaman yang paling baik (bila

dibandingkan dengan satu metode).

Menurut Sugiyono (2011:404) bahwa, Metode penelitian kombinasi (mixed

methods) adalah suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau

menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk digunakan

secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian sehingga diperoleh data yang

lebih komprehensif, valid, reliabel dan objektif.

36

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Di dalam melakukan penelitian ini digunakan tiga buah metode, yaitu metode

pengumpulan data untuk mencari informasi terkait penelitian berdasarkan studi

kasus yang diambil, metode pengembangan sistem yang dipakai untuk mencapai

tujuan dari penelitian, dan metode pendekatan penelitian kombinasi (mixed

methods).

3.1 Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan, peneliti

menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk mendapatkan data

dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, selain itu juga untuk

mendukung materi-materi yang digunakan dalam penelitian.

Adapun beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian, antara lain:

3.1.1 Studi Pustaka

Studi kepustakaan adalah studi yang dilakukan dengan

mempelajari berbagai pustaka yang menyangkut dengan masalah yang

akan dibahas dengan menggali teori-teori yang telah berkembang dalam

bidang ilmu yang berkepentingan, mencari metode-metode serta teknik

penelitian, baik dalam mengumpulkan data atau dalam menganalisis

data, yang telah pernah dipergunakan oleh peneliti-peneliti terdahulu

37

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sehingga memperoleh orientasi yang lebih luas dalam permasalahan

yang dipilih dan diangkat (Nazir, 2005:12).

Dalam hal ini peneliti pembelajaran terhadap tiga jurnal sejenis

yang berkaitan dengan penelitian ini. Sebagai sumber referensi dan

bahan acuan terhadap aplikasi yang akan dibuat dijadikan bahan

pertimbangan dan acuan untuk menghasilkan aplikasi yang lebih baik.

Berikut adalah table perbandingan studi literatur sejenis:

Tabel 3. 1 Perbandingan Studi Literatur Sejenis

Judul Penulis Index Berbasis

Web Berbasis Desktop Pengujian >2 Class Aplikasi Dibuat Sendiri

Atribut

Data

Sampel

Data

Implementasi Metode Klasifikasi Naïve Bayes Dalam

Memprediksi Besarnya Penggunaan Listrik Rumah

Tangga

Alfa Saleh Citec Journal, Vol. 2,

No. 3, Mei 2015 – Juli

2015

ISSN: 2354-5771

- V V - 6 60

Penerapan Algoritma Naive Bayes Untuk

Mengklasifikasi Data Nasabah Asuransi

Bustami JURNAL

INFORMATIKA Vol.

8, No. 1, Januari 2014 - V - V 9 20

Penerapan Naive Bayes untuk Prediksi Penyakit

Tuberculosis

Rizal

Amegia

Saputra

SWABUMI VOL I

No.1, Sept-2014.

ISSN 2355-990X - V - V 9 183

Sistem Pengambil Keputusan untuk Menentukan

Kelayakan Penerima Kredit Mobil di PT. Adira

Finance Cabang Kota Pasuruan

Putra

Irawan,

M.

Misdram,

Ratih Fitri

Aini

Journal of

Information

Technology and

Computer Science

(JOINTECS) Vol. 1,

No. 2, Januari 2017

- V - V -

Implementasi Algoritma Naive Bayes pada Sistem

Pendukung Kelayakan Sertifikasi Guru Al-Qur'an

Metode Ummi Berbasis Web

Faizal

Bahri - V - V V >9 200

38

UIN

Syarif H

idayatu

llah

Jakarta

39

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.1.2 Studi Lapangan

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik penelusuran fakta, dimana analis

sistem mengumpulkan informasi dari tiap individu, melalui interaksi face to

face (Whitten & L, 2004). Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk

memperoleh informasi selengkap-lengkapnya tentang metode ummi yang

diterapkan pada lembaga tersebut.

Dalam metode wawancara ini, peneliti mewawancarai orang yang

sudah terdaftar di lembaga Ummi Foundation pusat sebagai salah satu

Trainer metode Ummi.

Tempat : Taman Pendidikan Quran Al-Fath

Nama : Al-Ustad Muhammad Al-Badru S.Pd

Alamat : Jl.H.Kana Rt.002/06, Paninggilan Ciledug

Kota Tangerang.

Waktu : 13 Juni 2017

Dari wawancara tersebut, diperoleh data klasifikasi tashih dalam

metode ummi, serta alur dalam penentuan kelayakan sertifikasi guru

pengajar.

2. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses dari awal

seorang calon guru yang ingin menggunakan metode ummi melakukan

tashih sehingga lulus dan masuk ke dalam proses sertifikasi pengajar metode

ummi. Observasi dilakukan oleh peneliti pada tanggal 15 sampai dengan 17

Juni 2017.

40

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam perancangan aplikasi yang menggunakan algoritma Naïve Bayes ini,

peneliti menggunakan metode pengembangan aplikasi Sistem pengembangan

perangkat lunak yang peneliti gunakan adalah sistem RAD (Rapid Application

Development). Penggunaan metode ini penulis terapkan karena sangat cocok untuk

membuat sistem penunjang keputusan kelayakan sertifikasi ini dengan alur dan

runtutan yang jelas dan cepat yang disertai modul-modul desain yang mudah

difahami oleh pihak pengguna. Tahap-tahap sistem RAD meliputi (Kendall 2010):

3.2.1 Tahap Perencanaan Syarat-Syarat

Dalam tahap ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk

mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk

megidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-

tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini adalah menyelesaikan masalah-

masalah perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa

mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap

pada upaya pencapaian tujuan-tujuan perusahaan (Kendall, 2010). Dari tahap

ini peneliti melakukan bebebrapa proses:

3.2.1.1 Mengidentifikasi Tujuan Sistem

1. Analisa Sistem

Pada proses ini dijelaskan mengenai analisis sistem berjalan

meliputi kelemahan sistem lama yang ada di TPQ Al-Fath,

sehingga perlunya peningkatan dan perbaikan dari sistem yang

peneliti kembangkan.

41

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Analisa Sistem Berjalan

Pada proses ini penulis akan memberikan gambaran dan sistem

yang sudah berjalan dalam proses sertifikasi guru qur’an metode

ummi sampai dengan tahap akhir sertifikasi.

3. Sistem Usulan

Pada proses ini penulis akan memberikan gambaran dan

penjelasan sistem yang akan dirancang sesuai dengan masalah dan

kebutuhan pihak TPQ Al-Fath.

3.2.1.2 Mengidentifikasi Syarat-Syarat Informasi

1. Identifikasi Masalah

Yaitu dengan melakukan analisa kebutuhan masalah untuk

pembuatan aplikasi dengan melibatkan dua belah pihak antara

penulis dan pengguna. Dengan cara ini analis akan mampu

mengidentifikasi syarat-syarat yang akan dipenuhi.

3.2.2 Tahap Workshop Desain RAD

Pada tahap ini analis merancang dan memperbaiki yang bisa

digambarkan sebagai workshop. Penganalisis dan pemrogram dapat bekerja

membangun dan menunjukkan representasi visual desain dan pola kerja

kepada pengguna. Workshop desain ini dapat dilakukan selama beberapa hari

tergantung dari ukuran aplikasi yang akan dikembangkan.

Selama workshop desain RAD, pengguna merespon prototipe yang ada dan

penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan respon

pengguna. Apabila sorang pengembangnya merupakan pengembang atau

pengguna yang berpengalaman, Kendall menilai bahwa usaha kreatif ini

42

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dapat mendorong pengembangan sampai pada tingkat terakselerasi (Kendall,

2010). Pada tahap ini penulis melakukan beberapa proses sebagai berikut:

1. Desain Algoritma

Desain algoritma ini penulis buat untuk menggambarkan alur kerja sistem

yang nantinya digunakan sebagai gambaran dalam membangun sistem.

Desain algoritma ini meliputi pembuatan langkah algoritma, pseudocode,

dan flowchart dari SPK kelaykan guru qur’an metode ummi.

2. Desain Model UML

Yaitu proses seorang analis melakukan pembuatan alur desain model

aplikasi dengan membuat modul yang dibentuk di dalam sebuah diagram

sebagai acuan dalam membangun aplikasi SPK kelaykan guru qur’an

metode ummi. Adapun UML (Unifield Modeling Languange) di buat pada

penelitian ini adalah Activity Diagram, Class Diagram, Squence

Diagram, Usecase Diagram.

3. Pembangunan Konstruksi Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengkodean terhadap rancangan yang telah

didefinisikan dari proses desain sistem. Seperti pembuatan database,

penerapan coding program sampai dengan selesai.

3.2.3 Tahap Implementasi

Pada tahap implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para pengguna

secara intens selama workshop dan merancang aspek-aspek bisnis dan

nonteknis perusahaan. Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem-

sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem

diujicoba dan kemudian diperkenalkan kepada organisasi (Kendall, 2010).

43

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pembahasan tahap implementasi meliputi perangkat yang digunakan,

pembuatan sistem, instalasi sistem, pengoperasian sistem dan pengujian

sistem yang dibuat yaitu sistem keputusan kelayakan sertifikasi guru qur’an

metode ummi dengan menggunakan pengujian black-box, hal ini mengacu

kepada rumusan masalah yang peneliti buat yang kesemuanya berkaitan

dengan pengujian yang menekankan pada fungsionalitas dari aplikasi yang

dibuat.

3.3 Metode Pendekatan Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode riset penelitian

kombinasi (Mixed Methods) yaitu penggabungan antara metode kualitatif dan

kuantitatif, berikut merupakan hasil dari penelitian kualitatif dan penelitian secara

kuantitatif:

3.3.1 Metode Penelitian Kualitatif

Pada metode pendekatan penelitian kualitatif peneliti menekankan pada

hasil observasi di lapangan melalui pengamatan proses dari awal seorang calon

guru yang ingin mengajar menggunakan metode ummi sampai proses sertifikasi

guru quran metode ummi dan hasil wawancara untuk mendapatkan data lebih

detail dari proses sertifikasi guru quran metode ummi. Hasilnya peneliti

mendapatkan proses alur sistem yang berjalan pada sertifikasi guru quran

metode ummi dan data-data peserta yang menjadi subjek penelitian. Seperti

parameter data peserta berupa, usia, jenis kelamin, pengalaman mengajar,

pekerjaan, menyukai dunia atau tidak, metode tahsin sebelumnya, dan

kemudian hasil sertifikasi guru quran metode ummi.

44

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.2 Metode Penelitian Kuantitatif

Pada metode ini peneliti menekankan pada hasil wawancara dimana

peneliti mengambil sampel data perhitungan nilai hasil tashih dan hasil training

yang sudah dibakukan oleh yayasan ummi foundation, yang kemudian nilai-

nilai pada kedua subjek tersebut akan menjadi salah satu variabel di dalam

memprediksi hasil keputusan kelayakan sertifikasi guru qur’an metode ummi

yang menggunakan bantuan perhitungan algoritma naïve bayes.

3.4 Kerangka Berfikir

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan tahapan-tahapan kegiatan

dengan mengikuti rencana kegiatan yang telah tertulis di dalam kerangka berfikir.

Dalam kerangka berfikir meliputi metode pengumpulan data dan metode

pengembangan sistem.

45

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

MetodePengumpulan

Data Studi Pustaka

Studi Lapangan

Observasi

Studi Literatur

MetodePengembanganSistem (RAD)

TahapPerencanaanSyarat-Syarat

TahapWorkshop Desain

TahapImplementasi

IdentifikasiMasalah

Sistem Usulan

DesainAlgoritma

DesainUML

Perangkatyang digunakan

Rumusan MasalahDan Tujuan Penelitian

MULAI

SELESAI

Wawancara

LangkahAlgoritma

PseudocodeProgram

FlowchartProgram

Use CaseDiagram

AnalisaSistem

AnalisaSistem Berjalan

DesainDatabase

DesainAntarmuka

Analisis,Perancangan,

& Implementasi

LandasanTeori

MetodologiPenelitian

PembahasanPenelitian

Kesimpulan

/ Saran

PembuatanSistem

InstalasiSistem

PengoperasianSistem

PengujianBlack Box

SquenceDiagram

ActivityDiagram

ClassDiagram

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir

46

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB IV

ANALISIS, PERANCANGAN, DAN IMPLEMENTASI

4.1 Pengumpulan Data

4.1.1 Observasi

Peneliti melalukan observasi langsung pada saat pelaksanaan sertifikasi

guru pada tanggal 15 sampai dengan 17 Juni 2017 di Sekolah Islam ABATA

Srengseng, Jakarta Barat dan juga observasi yang kedua dilakukan pada Taman

Pendidikan Al-Qur’an Al-Fath Ciledug Kota Tangerang. Observasi dilakukan

untuk mengetahui bagaimana proses dari awal seorang calon guru yang ingin

mengajar menggunakan metode ummi melakukan tashih sehingga lulus dan

masuk ke dalam proses sertifikasi pengajar metode ummi untuk mendapatkan

hasil sertifikasi.

4.1.2 Wawancara

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti ditujukan kepada salah seorang

Trainer yaitu Al-Ustad Muhammad Al-Badru S.Pd, yang merupakan

seseorang yang sudah mendapat sertifikat untuk melayani orang-orang yang

ingin melakukan Tashih Al-Quran khususnya para calon guru yang ingin

menggunakan metode ummi. Pengumpulan data menggunakan teknik

wawancara ini adalah mendapakan parameter sebagai variabel inputan yaitu

variabel yang digunakan untuk menidentifikasikan seorang calon guru yang

melakukan sertifikasi pengajar ummi.

47

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.1.3 Studi Pustaka

Peneliti melakukan pembelajaran terhadap buku atau jurnal dengan

mengacu pada tema pembahasan judul penelitian. Yaitu buku pedoman dari

Ummi Foundation yang menjadi lembaga penemu metode pembelajaran

Qur’an Ummi, serta buku dan tiga jurnal nasional maupun jurnal internasional

yang berkaitan dengan penelitian ini. Sebagai sumber referensi dan bahan

acuan terhadap aplikasi yang akan dibuat dijadikan bahan pertimbangan dan

acuan untuk menghasilkan aplikasi yang lebih baik. Tabel 4.1 adalah tabel

studi pustaka sejenis.

Peneliti menggunakan 4 studi pustaka terbitan 2014 sampai dengan 2017,

yang sudah terdaftar pada jurnal nasional maupun internasional. Studi pustaka

yang pertama berjudul, Implementasi Metode Klasifikasi Naïve Bayes Dalam

Memprediksi Besarnya Penggunaan Listrik Rumah Tangga yang ditulis oleh

Alfa Saleh. Studi pustaka kedua berjudul Penerapan Algoritma Naive Bayes

Untuk Mengklasifikasi Data Nasabah Asuransi ditulis oleh Bustami. Studi

pustaka ketiga berjudul Penerapan Naive Bayes untuk Prediksi Penyakit

Tuberculosis ditulis oleh Rizal Ameiga Putra. Studi literatur keempat berjudul

Sistem Pengambil Keputusan untuk Menentukan Kelayakan Penerima Kredit

Mobil di PT. Adira Finance Cabang Kota Pasuruan oleh Prakasa Putra Irawan,

M. Misdram, dan Ratih Fitri Aini.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4. 1 Tabel Perbandingan Literatur Sejenis

Judul Penulis Index Berbasis

Web Berbasis Desktop Pengujian >2 Class Aplikasi Dibuat Sendiri

Atribut

Data

Sampel

Data

Implementasi Metode Klasifikasi Naïve Bayes Dalam

Memprediksi Besarnya Penggunaan Listrik Rumah

Tangga

Alfa Saleh Citec Journal, Vol. 2,

No. 3, Mei 2015 – Juli

2015

ISSN: 2354-5771

- V V - 6 60

Penerapan Algoritma Naive Bayes Untuk

Mengklasifikasi Data Nasabah Asuransi

Bustami JURNAL

INFORMATIKA Vol.

8, No. 1, Januari 2014

- V - V 9 20

Penerapan Naive Bayes untuk Prediksi Penyakit

Tuberculosis

Rizal

Amegia

Saputra

SWABUMI VOL I

No.1, Sept-2014.

ISSN 2355-990X - V - V 9 183

Sistem Pengambil Keputusan untuk Menentukan

Kelayakan Penerima Kredit Mobil di PT. Adira

Finance Cabang Kota Pasuruan

Putra

Irawan,

M.

Misdram,

Ratih Fitri

Aini

Journal of

Information

Technology and

Computer Science

(JOINTECS) Vol. 1,

No. 2, Januari 2017

- V - V -

Implementasi Algoritma Naive Bayes pada Sistem

Pendukung Kelayakan Sertifikasi Guru Al-Qur'an

Metode Ummi Berbasis Web

Faizal

Bahri - V - V V >9 200

48

UIN

Syarif H

idayatu

llah

Jakarta

49

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2 Tahap Perencanaan Syarat-Syarat

4.2.1 Identifikasi Masalah

Dari hasil observasi yang penliti amati di yayasan Taman Pendidikan Al-

Qur’an (TPQ) Al-Fath, peneliti melihat adanya ketidak adaan efesiensi waktu

dalam melakukan kualifikasi hasil tashih Al-Quran secara manual dalam

metode ummi ini, hal itu dikarenakan seorang calon guru harus meunggu

trainer dari pusat untuk memutuskan hasil, kemudian juga peneliti melihat

adanya ketidak seragaman dalam penilaian sehingga dari satu trainer dengan

trainer lainnya memberikan penilaian yang berbeda.

Sehingga para calon guru pun banyak yang kebingungan pada hasil

akhirnya. Kemudian dari hasil wawancara kepada seorang trainer peneliti

mendapatkan hasil aturan baku cara untuk menentukan hasil klasifikasi

sertifikasi Qur’an metode ummi yang berupa parameter dari buku-buku

pelajaran Qur’an metode ummi dari mulai jilid 1 sampai dengan jilid Ghoribul

Quran.

4.2.2 Analisa Sistem

Proses sertifikasi yang dilakukan oleh TPQ untuk melakukan sertifikasi

guru pengajar qur'an metode ummi ini masih banyak dilakukan secara manual.

Terlebih saat ingin mengetahui hasil dari keikutsertaan sertifikasi peserta

banyak menemukan kendala, berupa kecepatan waktunya, nilai tashih, nilai tes

coaching mengajar mereka. Kesemuanya harus menunggu hasil dari pusat.

Mengacu pada kendala-kendala yang telah dijelaskan diatas, maka TPQ

Al-Fath membutuhkan sistem untuk menyelesaikan masalah-masalah yang

50

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

telah dipaparkan di atas, sehingga sistem yang nanti akan dibuat dapat

lebih efisien dalam pelaksanaannya.

4.2.3 Analisa Sistem Berjalan

Mengajukan Pendaftaran

Sertifikasi / Registrasi

Calon Peserta Trainer TPQ

Menyimpan Data Diri Peserta

Trainer TPQSistem

Trainer TPQ Penguji Tashih /

Trainer Ummi Pusat

Memberikan Data Peserta Menguji Bacaan

(Tashih) Quran oleh Trainer

Tashih Quran

Admin Ummi Pusat

Memberikan Nilai Hasil Tashih Untuk

direkap ke Sistem

Penguji Tashih /

Trainer Ummi

Pusat

Memberikan Nilai Hasil Tashih &

Training, Workshop Guru Qur’an

Metode Ummi

Peserta

Peserta Melakukan Training &

Workshop Guru Qur’an Metode Ummi

Admin Ummi Pusat

Sertifikat Kelulusan

SertifikasiTrainer TPQ Peserta

Gambar 4.1 Skema Sistem Berjalan

51

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berikut uraian sistem berjalan proses Tashih Qur'an Metode Ummi pada

TPQ-Al-Fath Paninggilan Ciledug:

1. Calon peserta / guru datang ke kantor sekretariat, kemudian mengajukan

diri untuk menjadi pengajar dengan melakukan registrasi yaitu mengisikan

data pribadi dan pengalaman atau Curriculum Vitae (CV).

2. Setelah itu Trainer TPQ menginput data peserta ke dalam sistem dan

memberikan data tersebut kepada Trainer ummi pusat sebelum melakukan

uji tashih.

3. Setelah itu Trainer ummi pusat melakukan pengujian dengan memberikan

beberapa ayat-ayat Al-Qur'an untuk diklasifikasi kemampuan bacaan si

calon guru, tentunya dengan ayat-ayat yang mencakup hukum-hukum

tajwid dasar berserta ghoribul Quran.

3. Setelah selesai tashih maka trainer memberikan data kepada Trainer TPQ

untuk disimpan ke dalam sistem.

4. Kemudian peserta melakukan workshop dan trainng guru qur’an metode

ummi.

5. Trainer pusat akan memberikan semua data penilaian peserta sertifikasi

kepada admin pusat Ummi Foundation.

6. Admin pusat selanjutnya akan memberikan hasil dari sertifikasi berupa

sertifikat kelulusan sertifikasi guru qur’an metode ummi.

7. Peserta menunggu paling lambat satu bulan untuk mengetahui hasil

sertifikasi dari ummi foundation yang akan diberikan kepada Trainer TPQ.

52

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

8. Terakhir peserta akan mendapat informasi kelayakan sertifikasi berupa

sertifikat kelulusan sebagai pengajar atau guru qur’an metode ummi jika

peserta yang bersangkutan dinyatakan lulus atau layak.

4.2.4 Sistem Usulan

Registrasi Data Diri Peserta

Calon Peserta

Validasi Peserta

Trainer TPQSPK GURU UMMI

Admin Ummi Pusat

Upload Video Ujian

Tashih Qur’an

Mengolah Data Kelayakan Sertifikasi

Pemberian Nilai Tashih Peserta

Sertifikat Kelulusan

SertifikasiPeserta

Penguji Tashih /

Trainer Ummi

PusatCalon Peserta SPK GURU UMMI

SPK GURU UMMI

Unduh Video

Peserta Ujian Tashih

Penguji Tashih /

Trainer Ummi

PusatSPK GURU UMMI

SPK GURU UMMI

SPK GURU UMMI

Memberikan keputusan

Kelayakan sertifikasi

Mendapatkan Hasil Sertifikasi

Gambar 4.2 Skema Sistem Usulan

53

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berikut uraian sistem usulan untuk TPQ Al-Fath:

1. Peserta calon guru melakukan registrasi pada sistem SPK guru ummi.

2. Trainer melakukan validasi data diri peserta calon guru ummi.

3. Setelah peserta calon guru tervalidasi maka peserta dapat melakukan ujian

tashih dengan melakukan upload video sesuai soal ujian tashih ke dalam

sistem SPK guru ummi.

4. Trainer pusat sebagai penguji kemudian akan memberikan penilaian ke

dalam sistem dengan melihat video yang telah diupload oleh peserta.

5. Setelah diberikan nilai selanjutnya Admin ummi pusat akan mengolah data

peserta dan mengklasifikasi kelulusan peserta dengan bantuan sistem yang

telah menggunakan algoritma Naïve Bayes.

6. Hasil kelulusan kelayakan sertifikasi akan diinformasikan kepada seluruh

peserta di dalam sistem, sehingga pesesrta dapat mudah mengakses

informasi hasil sertifikasinya.

Tabel 4. 2 Tabel kelebihan dan kekurangan sistem berjalan dan usulan

Sistem Kelebihan Kekurangan

Berjalan

1. Kualifikasi Tashih dengan

cara tatap muka lebih akan

menghasilkan penilaian yang

cepat dan lebih akurat

disbanding sistem usualn

Dalam memberikan hasil tashih

cukup memakan waktu yang

lama karena pengesahan harus

mendatangkan trainer dari kantor

pusat.

Dan hasil sertifikasi untuk

mendapat kelayakan menjadi

2. Penilaian lebih efektif

54

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

guru qur’an metode ummi harus

meunggu hasil pusat dengan

waktu yang tidak sebentar.

Usulan 1. Melakukan Tashih secara

online dengan meng-upload

video tes Tashih Quran.

Membutuhkan jaringan internet

yang baik agar untuk user

Aplikasi.

Membutuhkan ruang memori

penyimpanan yang cukup besar

2. Menggunakan metode

perhitungan klasifikasi

kelayakan keikut sertaan

sertifikasi guru quran ummi

yang dapat dipertanggung

jawabkan

3. Membantu memberikan

hasil probabilitas klasifikasi

kelayakan sertifikasi dengan

presentase yang cukup akurat.

4.3 Tahap Workshop Design

Pada tahap ini penulis melakukan beberapa perancangan untuk pembuatan

sistem penunjang keputusan kelayakan sertifikasi guru quran metode ummi dengan

mengimplementasikan algoritma Naïve Bayes.

55

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.3.1 Desain Algoritma

Sebelum melakukan pemecahan masalah dengan metode Naïve Bayes

maka perlu dilakukan persiapan data, adapun data diperoleh dari bagian

administrasi TPQ Al-Alfath. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini

berupa data yang berkaitan dengan proses sertifikasi yaitu identitas calon

peserta sertifikasi, nama peserta calon guru, jenis kelamin, usia calon guru,

pekerjaan, pendidikan terakhir, pengalaman mengajar, dan hasil tashih diambil

dari data hasil uji tes qur’an sesuai kireteria metode Ummi dari jilid 1 sampa

dengan jilid ghorib.

A. Langkah Algoritma

Langkah algoritma akan menjelaskan cara kerja dari proses perhitungan

Naive Bayes adalah dengan melakukan pemberian nilai dari setiap variable

yang telah dikonversi untuk digunakan dalam mengklasifikasikan data peserta

calon guru yang telah dikonversi.

Adapun variabel penentu yang telah dikonversi untuk digunakan dalam

mengklasifikasi data peserta calon guru yaitu:

1. Untuk Nama Peserta

Dikarenakan nama bersifat variatif maka nama tidak dilakukan dikonversi.

2. Untuk Jenis Kelamin

Untuk jenis kelamin, dikarenakan hanya berisi dua nilai maka tidak

dilakukan konversi.

3. Untuk Usia

Konversi usia dilakukan dengan membuat kelompok usia yaitu, usia 18-22

tahun, 23-26 tahun, 26-30 tahun, dan diatas 30 tahun.

56

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Untuk Pekerjaan

Untuk pekerjaan dikelompokkan menjadi 2 kategori, jika pekerjaan peserta

seorang guru maka dikonversi menjadi ‘Pengajar’ selain guru maka

dikonversi menjadi ‘Non-Pengajar’

5. Untuk Pendidikan Terakhir

Untuk pendidikan terakhir dikelompokkan menjadi 2 kategori, jika peserta

seorang yang merupakan lulusan pada sebuah perguruan tinggi maka

dikonversi menjadi ‘Bergelar’, namun jika peserta bukan merupakan lulusan

sebuah perguruan tinggi maka dikonversi menjadi ‘Non-Gelar’.

6. Untuk Pengalaman Mengajar Qur’an

Karena pengalaman mengajar hanya bersi dua nilai saja yaitu ‘pernah’ dan

‘belum pernah’.

7. Untuk Pengalaman Belajar Metode Ummi

Pengalaman belajar metode ummi berisi dua nilai saja yaitu ‘pernah’ dan

‘belum pernah’.

8. Untuk Metode Tahsin Sebelumnya

Metode tahsin sebelumnya berisi enam nilai yaitu, Iqro, Yanbu’a, Tartili,

An-Nahdhiyah, Qiroati, atau lainnya.

9. Untuk Suka Dunia Anak

Suka dunia anak hanya berisi dua nilai saja “Ya” dan “Tidak”.

10. Untuk Hasil Tashih

Hasil tashih hanya berisi dua nilai saja “Lulus” dan “Belum Lulus”.

57

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.3 Tabel Konversi Nilai Hasil Tashih & Hasil Training

Konversi Nilai Keterangan

90-100 A/A+ Lulus

85-89 B+ Lulus

75-84 B Lulus

65-74 B- Belum Lulus

55-64 C Belum Lulus

<55 C- Belum Lulus

11. Untuk Hasil Training

Hasil training memiliki dua nilai yaitu, “Lulus” dan “Belum Lulus”.

Setelah dilakukan proses konversi maka diperoleh susunan data training yang

tampak pada tabel calon peserta 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4 Tabel Data Latih Peserta Calon Guru Qur’an Ummi

Nama Kelamin Usia pddkan Penglmn

Ngajar Pekerjaan Peng.

Bljr Ummi

Metode Tahsin

Sebelumnya

Suka Dunia Anak

Hasil Tashih

Hasil Training

Hasil Sertifikasi

Abbas Adih

Pria 18-22 Non-Gelar

Pernah Non-Pengajar

Pernah Lainnya Ya Lulus Belum Lulus

Layak Bersyarat

Abdi Akhyar

Pria 18-22 Non-Gelar

Belum Pernah

Non-Pengajar

Pernah Yanbu'a Ya Belum Lulus

Lulus Belum Layak

Abdul Rozaq

Pria 28-32 Bergelar Pernah Pengajar Pernah An-Nahdliyah

Ya Lulus Lulus Layak

Abi

Dhalbi

Pria 28-32 Non-

Gelar

Belum

Pernah

Non-

Pengajar

Pernah Lainnya Ya Belum

Lulus

Belum

Lulus

Belum

Layak

Ade Ikhsan S

Pria 23-27 Bergelar Belum Pernah

Non-Pengajar

Belum Pernah

Yanbu'a Ya Belum Lulus

Belum Lulus

Belum Layak

Adi

Setiawan

Pria 23-27 Bergelar Pernah Pengajar Belum

Pernah

Qiroati Ya Lulus Lulus Layak

Adina Saputri

Wanita 28-32 Bergelar Belum Pernah

Non-Pengajar

Belum Pernah

Iqra Ya Belum Lulus

Belum Lulus

Belum Layak

Agil Susno

Pria 18-22 Non-Gelar

Pernah Pengajar Pernah Qiroati Tidak Lulus Lulus Layak

Faizal Bahri

Pria 23-27 Non-Gelar

Pernah Pengajar Pernah Iqro Ya Lulus Lulus Layak

Berdasarkan tabel data latih di atas maka dapat dihitung klasifikasi data

kelayakan sertifikasi guru quran metode ummi jika diberikan inputan berupa

jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan terakhir, pengalaman mengajar

qur'an, hasil tashih menggunakan algoritma Naive Bayes.

58

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahap selanjutnya adalah dengan melakukan pengambilan data latih

dari data kelayakan sertifikasi guru dapat ditentukan melalui langkah

berikut:

1. Menghitung Jumlah class/label

P (H1=Layak) = (76/200) “Jumlah data layak pada data peserta sertfikasi

dibagi dengan jumlah keseluruhan data”.

P (H2 =Layak Bersyarat) = (30/200) “Jumlah data layak bersyarat pada

data perserta sertifikasi dibagi dengan jumlah keseluruhan data”.

P (H3 =Belum Layak) = (94/200) “Jumlah data tidak layak pada data

perserta sertifikasi dibagi dengan jumlah keseluruhan data”.

2. Menghitung jumlah kasus yang sama dengan class yang sama

P(E1= Jenis Kelamin = Pria | H1 =Layak) = 42/76

P(E1= Jenis Kelamin = Pria | H2 =Layak Bersyarat) = 11/30

P(E1= Jenis Kelamin = Pria | H3 =Belum Layak) = 45/94

P(E2= Usia = 23 - 27 Tahun| H1 =Layak) = 27/76

P(E2= Usia = 23 – 27 Tahun| H2 =Layak Beryarat) = 0/30

P(E2= Usia = 23 – 27 Tahun| H3 =Belum Layak) = 30/94

P(E3= Pekerjaan = Pengajar | H1 =Layak) = 69/76

P(E3= Pekerjaan = Pengajar | H2 =Layak Bersyarat) = 8/30

P(E3= Pekerjaan = Pengajar | H3 =Belum Layak) = 23/94

P(E4= Pdk.Terakhir = Non-Gelar | H1 =Layak)= 34/76

P(E4= Pdk.Terakhir = Non-Gelar | H2 =Layak Bersyarat)= 30/30

P(E4= Pdk.Terakhir = Non-Gelar | H3 =Belum Layak)= 49/94

59

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

P(E5= Pengalaman Ngajar = Pernah| H1 =Layak)= 76/76

P(E5= Pengalaman Ngajar = Pernah| H2 =Layak Bersyarat)= 22/30

P(E5= Pengalaman Ngajar = Pernah| H3 =Belum Layak)= 20/94

P(E6= Pengalaman B.Ummi = Pernah| H1 =Layak)= 64/76

P(E6= Pengalaman B.Ummi = Pernah| H2 =Layak Bersyarat)= 30/30

P(E6= Pengalaman B.Ummi = Pernah| H3 =Belum Layak)= 42/94

P(E7= Metode Tahsin Sebelumnya = Iqro| H1 =Layak)= 0/76

P(E7= Metode Tahsin Sebelumnya=Iqro| H2 =Layak Bersyarat)= 0/30

P(E7= Metode Tahsin Sebelumnya = Iqro| H3 =Belum Layak)= 19/94

P(E8= Suka Dunia Anak = Ya| H1 =Layak)= 68/76

P(E8= Suka Dunia Anak = Ya| H2 =Layak Bersyarat)= 3/30

P(E8= Suka Dunia Anak = Ya| H3 =Belum Layak)= 94/94

P(E9= Hasil Tashih = Lulus| H1 =Layak)= 0/76

P(E9= Hasil Tashih = Lulus| H2 =Layak Bersyarat)= 0/30

P(E9= Hasil Tashih = Lulus | H3 =Belum Layak)= 78/94

P(E10= Hasil Training = Lulus| H1 =Layak)= 76/76

P(E10= Hasil Training = Lulus| H2 =Layak Bersyarat)= 0/30

P(E10= Hasil Training = Lulus | H3 =Belum Layak)= 30/94

3. Kalikan semua hasil variabel Layak, Layak Bersyarat, Belum Layak:

P(E1|Pria\Layak) * P(E2|23-27Th\Layak) * P(E3|Non-Gelar\Layak) *

P(E4|Pernah\Layak) * P(E5|Non-Pengajar\Layak) * P(E6|Pernah\Layak)

60

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

* P(E7|Iqro\Layak) * P(E8|Ya\Layak) * (E9|Belum Lulus\Layak) *

(E10|Lulus\Layak)=?

P(Ei | Hi) * P (Hi) | P (H1 = Layak )

= 42

76x

27

76x

69

76x

34

76x

76

76x

64

76x

0

76x

68

76x

0

76x

76

76x

76

200

= 0.52 x 0.35 x 0.90 x 0.45 x 1 x 0.84 x 0 x 0.89 x 0 x 1 x 0.38

= 0

P(E1|Pria\Layak Bersayarat) * P(E2|23-27Th\ Layak Bersayarat) *

P(E3|Non-Gelar\ Layak Bersayarat) * P(E4|Pernah\ Layak Bersayarat) *

P(E5|Non-Pengajar\ Layak Bersayarat) * P(E6|Pernah\ Layak Bersayarat)

* P(E7|Iqro\ Layak Bersayarat) * P(E8|Ya\ Layak Bersayarat) *

(E9|Belum Lulus\ Layak Bersayarat) * (E10|Lulus\ Layak Bersayarat)=?

P(Ei | Hi) * P (Hi) | P (H2 = Layak Bersyarat)

= 11

30x

0

30x

8

30x

30

30x

22

30x

30

30x

0

30x

3

30x

0

30x

0

30x

30

200

= 0

P(E1|Pria\ Belum Layak) * P(E2|23-27Th\ Belum Layak) * P(E3|Non-

Gelar\ Belum Layak) * P(E4|Pernah\ Belum Layak) * P(E5|Non-Pengajar\

Belum Layak) * P(E6|Pernah\ Belum Layak) * P(E7|Iqro\ Belum Layak)

* P(E8|Ya\ Belum Layak) * (E9|Belum Lulus\ Belum Layak) * (E10|Lulus\

Belum Layak)=?

P(Ei | Hi) * P (Hi) | P (H3 = Belum Layak)

= 45

94x

30

94x

23

94x

49

94x

20

94x

42

94x

19

94x

94

94x

78

94x

30

94x

94

200

= 0.48 x 0.32 x 0.24 x 0.52 x 0.21 x 0.45 x 0.20 x 1 x 0.83 x 0.32 x 0.47

= 0.0000456

61

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Bandingkan hasil class Layak, Layak Bersyarat dan Tidak Layak dari

hasil diatas, terlihat bahwa nilai probabilitas tertinggi ada pada kelas (P|

Belum Layak) sehingga dapat disimpulkan bahwa status calon guru

tersebut masuk dalam klasifikasi “Belum Layak”.

B. Pseudocode

Pseudocode Menentukan Prior Probabilitas

INPUT: ClassCount, TotalCount

ClassCount is the count of instance with that class value in the training set

TotalCount is the count of all instances in the training set

OUTPUT: Prior Probability of The Class

BEGIN

{

Compute PriorProbality as ClassCount / Total Count

}

END

62

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pseudocode Menentukan Posterior Probabilitas

INPUT:

Training Dataset T.

E= (E1, E2, E3,...,En) // Value of Predictor variable in testing dataset

OUTPUT:

A Class of testing dataset.

BEGIN

{

1. Read the training dataset T

2. Calculate the mean and standart deviation of the predictor variables in each

class;

3. Repeat

Calculate the mean and standart deviation of the predictor variables in

each class;

until the probability of all predictor variables (E1, E2, E3,...,En) has been

calculated

4. Calculate the likhood for each class

5. Get the greatest likelihood

}

END

63

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

C. Flowchart

Berikut ini merupakan Flowchart metode naive bayes yang

digunakan dalam pembuatan aplikasi SPK Sertifikasi Guru Qur’an Metode

Ummi:

Mulai

Kalkulasi Prior Probabilitas Untuk

Menentukan Data Training

P(E | H) * P (H)

Kalkulasi Posterior Probabilitas Untuk

Setiap Class

P(E|H) = (P(E | H) * P(H))

---------------------------

P(E)

Menampilkan Hasil Klasifikasi

Selesai

Masukkan Data

Simpan Hasil Klasifikasi

Gambar 4.3 Flowchart Naïve Bayes SPK Sertifikasi Guru Qur’an Metode Ummi

64

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.3.2 Desain UML

Sebelum memasuki fase selanjutnya di dalam perencanaan perancangan

sebuah aplikasi diperlukan pembuatan UML untuk memudahkan semua pihak

yang bekerja di dalam proses perancangan aplikasi SPK sertifikasi guru quran

metode ummi. Berikut ini akan dijelaskan beberapa diagram yang terdapat di

UML yaitu, Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.

A. Use Case Diagram

Dibawah ini adalah Diagram Use Case yang menggambarkan

interaksi antara pengguna dan sistem. Berikut ini adalah langkah-langkah

dalam membuat Diagram Use Case,yaitu:

1. Identifikasi Aktor

Di bawah ini adalah identifikasi aktor yang terlibat di dalam menjalankan

aplikasi sistem pendukungan keputusan kelayakan sertifikasi guru Quran

metode ummi.

Tabel 4.5 Indentifikasi aktor

No NamaAktor Deskripsi

1. Admin

Aktor yang telah terdaftar dalam sistem yang

dapat mengakses seluruh menu dan membuat

kebijakan kelayakan sertifikasi

2. Trainer Aktor yang telah terdaftar dalam sistem

memiliki hak akses untuk memasukkan

penilaian hasil tashih, melihat bobot atribut,

menghapus bobot atribut, melihat database

peserta, menghapus database peserta, merubah

nilai tashih, melihat hasil tashih, dan

menghapus.

65

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No NamaAktor Deskripsi

3. User Aktor yang diberikan akses untuk memasukan

data diri peserta, dan video ujian tashih, serta

dapat melihat data peserta, dan merubah data

peserta.

2. Identifikasi Use Case

Dibawah Ini Adalah Tabel Identifikasi UseCase. Sebagai Berikut:

Tabel 4.6 Indentifikasi aktor

No Use case Aktor Deskripsi

1. Login Admin,

Trainer, User

Use Case menggambarkan

kegiatan Login, dengan

memasukkan username dan

password.

2. Masukkan data

Peserta

User, Admin Use Case menggambarkan

kegiatan memasukkan data

Peserta sertifikasi

3. Menampilkan

data User

Admin, User Use Case menggambarkan

kegiatan menampilkan data

peserta

4. Mengubah data

User

Admin, User Use Case menggambarkan

kegiatan mengubah data peserta

5. Menghapus data

User

Admin Use Case menggambarkan

kegiatan menghapus user

6. Masukkan Data

Nilai Tashih

Trainer Use Case menggambarkan

kegiatan memasukkan Nilai

Tashih

7. Menampilkan

Hasil Tashih

Admin,

Trainer

Use Case menggambarkan

kegiatan menampikan hasil

tashih

8. Mengubah Nilai

Hasil Tashih

Trainer Use Case menggambarkan

kegiatan mengubah nilai hasil

tashih peserta.

9. Mengunggah

vidio ujian

sertifikasi

peserta

User Use Case menggambarkan

kegiatan mengunggah vidio

ujian tashih peserta

10. Mengunduh

vido hasil ujian

peserta

Trainer,

Admin

Use Case menggambarkan

kegiatan mengunggah vidio

ujian tashih peserta

66

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berikut ini merupakan Use Case Diagram dalam bentuk diagram yang

sudah dibentuk berdasarkan penjelasan identifikasi di atas.

Gambar 4.4 Use Case Diagram SPK Kelayakan Sertifikasi Guru UMMI

11. Menganalisa

Kelayakan

Sertifikasi Guru

Ummi

Admin Use Case menggambarkan

kegiatan aktor menentukan

kelayakan sertifikasi guru ummi

12. Logout Admin,

Trainer,User

Use Case menggambarkan

kegiatan logout dari sesi

halaman berjalan

67

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Narasi Use Case Login

Tabel 4.7 Use Case Login

Use case Name Login

Use case Id 1

Actor Admin, Trainer, Peserta

Description Use Case menggambarkan kegiatan Login, dengan

memasukkan username dan password.

Precondition Aktor memilih aplikasi

Typical Course

of Events

Aksi Aktor

1.Pilih aplikasi

3.Mengisi username

dan password

4.Klik submit

Respon Sistem

2.Menampilkan halaman login

5.Menampilkan halaman index

Alterate Course jika username dan password salah maka akan

kembali ke halaman login dan aktor harus input

username dan password kembali.

Conclusion Aktor berhasil login kedalam sistem

Post Condition Menampilkan halaman index dalam sistem sesuai

dengan hak akses

4. Narasi Use Case Memasukkan Data Peserta

Tabel 4.8 Use Case Masukan Data Peserta

Use case Name Masukkan Data Peserta

Use case Id 2

Actor Peserta

Description Use Case menggambarkan kegiatan memasukkan

data peserta sesuai yang diminta oleh sistem

Precondition Aktor memilih aplikasi

Typical Course

of Events

Aksi Aktor

1.Pilih menu

registrasi

3.Mengisi form data

peserta.

4. Pilih Registrasi

Respon Sistem

2.Menampilkan halaman form

registrasi peserta

5.Memasukkan data peserta ke

dalam database

Alterate Course jika data yang dimasukkan terdapat kesalahan maka

akan kembali ke halaman form registrasi peserta.

Conclusion Aktor berhasil registrasi

Post Condition Menampilkan halaman profil peserta

68

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Narasi Use Case Mengubah Data Peserta

Tabel 4.9 Use Case Mengubah Data Peserta

Use case Name Mengubah Data Peserta

Use case Id 3

Actor Peserta, Admin

Description Use Case menggambarkan kegiatan mengubah

data peserta sesuai yang diminta oleh sistem

Precondition Aktor memilih aplikasi

Typical Course

of Events

Aksi Aktor

1.Pilih Menu login

4.Memilih menu edit

akun peserta.

5. Mengubah Data

Respon Sistem

2.mengambil database

username & password Peserta.

3. Menampilkan data peserta

6.Memasukkan data baru

peserta ke dalam database

Alterate Course jika data yang dimasukkan terdapat kesalahan maka

akan kembali ke halaman form ubah data peserta.

Conclusion Aktor berhasil ubah data

Post Condition Menampilkan halaman profil peserta

6. Narasi Use Case Menampilkan Data Peserta

Tabel 4.10 Use Case Menampilkan Data Peserta

Use case Name Menampilkan Data Peserta

Use case Id 4

Actor Peserta, Admin, Trainer

Description Use Case menggambarkan kegiatan menampilkan

data peserta.

Precondition Aktor memilih aplikasi

Typical Course

of Events

Aksi Aktor

1.Pilih Menu login

4.Melihat List data

Peserta yang

teregistrasi.

Respon Sistem

2.mengambil database

username & password Peserta.

3. Menampilkan data peserta

Alterate Course jika dalam database peserta tidak ada maka akan

menampilkan tabel kosong

Conclusion Aktor berhasil menampilkan data peserta

Post Condition

69

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

7. Narasi Use Case Menghapus Data Peserta

Tabel 4.11 Use Case Menghapus Data Peserta

Use case Name Menghapus Data Peserta

Use case Id 4

Actor Admin

Description Use Case menggambarkan kegiatan menghapus

data peserta.

Precondition Aktor memilih aplikasi

Typical Course

of Events

Aksi Aktor

1.Pilih Menu login

4.Menghapus data

peserta yang

diinginkan.

6. Pilih Ya

Respon Sistem

2.mengambil database

username & password Peserta.

3. Menampilkan data peserta

5.Tampilkan pesan peringatan

karena userakan dihapus

7.User dengan id yang dipilih

terhapus dari tabel user

8.Menampilkan user dari

database yang belum dihapus

Alterate Course Jika id user yang dimaksud tidak ada maka akan

kembali ke halaman hapus user

Conclusion Aktor berhasil menghapus user

Post Condition Data peserta berkurang satu

8. Narasi Use Case Menunggah Video Tes Ujian

Tabel 4.12 Use Case Mengunggah Vidio Ujian Tashih

Use case Name Mengunggah Vidio Peserta

Use case Id 6

Actor Peserta

Description Use Case menggambarkan kegiatan Unggah vidio

ujian tashih

Precondition Aktor memilih aplikasi

Typical Course

of Events

Aksi Aktor

1.Pilih Menu login

4.Memilih Menu

Unggah Vidio

Tashih

6. Pilih Ya

Respon Sistem

2.mengambil database

username & password Peserta.

3. Menampilkan data peserta

5. Munculkan pesan konfirmasi

unggah vidio

7.Menyimpan di dalam

database peserta

8.Menampilkan vidio yang

telah diunggah

70

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Alterate Course Jika file vidio tidak sesuai spesifikasi yang ditentukan

sistem maka akan muncul pesan ketidaksesuaian

konten

Conclusion Aktor berhasil mengunggah vidio

Post Condition Vidio siap diputar

9. Narasi Use Case Mengunduh Video Tes Ujian

Tabel 4.13 Use Case Mengunduh Vidio Ujian Tashih

Use case Name Mengunduh vidio ujian tashih

Use case Id 7

Actor Trainer

Description Use Case menggambarkan kegiatan mengunduh

vidio ujian tashih peserta

Precondition Aktor memilih aplikasi

Typical Course

of Events

Aksi Aktor

1.Pilih Menu login

3.Memilih Menu

Data Peserta

5.Memilih menu

unduh vidio

6. Pilih unduh

Respon Sistem

2.mengambil database

username & password Peserta.

4. Menampilkan data peserta

7.Munculkan pesan konfirmasi

unduh vidio

8.Mengambil vidio dari

database

Alterate Course Jika file vidio tidak vidio gagal diunduh, sistem maka

akan muncul pesan vidio gagal diunduh

Conclusion Aktor berhasil mengunduh vidio

Post Condition -

10. Narasi Use Case Memberi Nilai Tashih

Tabel 4.14 Use Case Memberi Nilai Tashih

Use case Name Memberi Nilai Tashih

Use case Id 8

Actor Trainer

Description Use Case menggambarkan kegiatan Memberi Nilai

Tashih

Precondition Aktor memilih aplikasi

Typical Course

of Events

Aksi Aktor

1.Pilih Menu login

3.Memilih Menu

Data Peserta

Respon Sistem

2.mengambil database

username & password Peserta.

4. Menampilkan data peserta

6.Munculkan form inpu nilai

71

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.Memilih menu

Masukkan nilai

Tashih

7. Pilih Input Nilai

8.Munculkan pesan konfirmasi

Input Nilai

Alterate Course Jika nilai gagal dimasukkan maka sistem akan

mengembalikan kepada form input nilai

Conclusion Aktor berhasil masukkan nilai

Post Condition Nilai Tashih tersimpan dalam database Nilai Tashih

11. Narasi Use Case Mengubah Nilai Tashih

Tabel 4.15 Use Case Mengubah Nilai Tashih

Use case Name Mengubah Nilai Tashih

Use case Id 9

Actor Trainer

Description Use Case menggambarkan kegiatan Mengubah

Nilai Tashih

Precondition Aktor memilih aplikasi

Typical Course

of Events

Aksi Aktor

1.Pilih Menu login

3.Memilih Menu

Data Peserta

5.Memilih menu

ubah nilai Tashih

7. Pilih Ubah Nilai

Respon Sistem

2.mengambil database

username & password Peserta.

4. Menampilkan data peserta

6.Munculkan form ubah nilai

8.Munculkan pesan konfirmasi

Ubah Nilai

Alterate Course Jika nilai gagal dimasukkan maka sistem akan

mengembalikan kepada form ubah nilai

Conclusion Aktor berhasil masukkan nilai baru

Post Condition Nilai Tashih berubah dalam database Nilai Tashih

12. Narasi Use Case Menganalisa Kelayakan Sertifikasi

Tabel 4.16 Use Case Menganalisa Kelayakan Sertifikasi

Use case Name Menganalisa Kelayakan Sertifikasi

Use case Id 10

Actor Admin

Description Use Case menggambarkan kegiatan Menganalisa

Kelayakan Sertifikasi

Precondition Aktor memilih aplikasi

72

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Typical Course

of Events

Aksi Aktor

1.Pilih Menu login

3.Memilih Menu

Hasil Ujian

5.Memilih menu

kelola hasil ujian.

7. Pilih Analisa

Kelayakan

Sertifikasi dengan

menginput data

peserta baru.

9. Masukan data

datatest calon guru

Ummi.

Respon Sistem

2.mengambil database

username & password Peserta.

4. Menampilkan data hasil

ujian peserta

6.Munculkan database hasil tes

ujian peserta sertifikasi

8.Munculkan halam form

kelola.

10.Menjalankan perhitungan

Naive Bayes.

11.Selesai menghitung,

menampilkan hasil Naive

Bayes

12.Hasil perhitungan Naive

Bayes

Alterate Course Jika nilai gagal dimasukkan maka sistem akan

menampilkan tabel kosong

Conclusion Aktor berhasil menjalankan kelola hasil ujian dengan

perhitungan algoritman Naive Bayes.

Post Condition Hasil perhitungan Naive Bayes

13. Narasi Use Case Melihat Hasil Ujian

Tabel 4.17 Use Case Melihat Hasil Ujian

Use case Name Melihat Hasil Ujian

Use case Id 11

Actor Admin, Trainer, Peserta

Description Use Case menggambarkan kegiatan Melihat Hasil

Ujian

Precondition Aktor memilih aplikasi

Typical Course

of Events

Aksi Aktor

1.Pilih Menu login

3.Memilih Menu

Hasil Ujian Peserta

Respon Sistem

2.mengambil database

username & password Peserta.

4. Menampilkan data hasil

ujian peserta

Alterate Course Jika belum diberikan penilaian maka akan muncul

informasi hasil ujian belum dinilai

73

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Conclusion Aktor berhasil menampilkan hasil ujian

Post Condition

B. Activity Diagram

Gambar 4.5 Activity Diagram Login User

Aktifitas di atas menjelaskan tentang bagaimana sebuah proses login

untuk user masuk ke dalam aplikasi sesuai dengan akun masing-masing.

seorang user harus memasukan username dan password yang nantinya akan di

validasi oleh sistem. Apabila username dan password sesuai maka user akan

masuk ke dalam akunnya, sebaliknya jika tidak sesuai maka sistem akan

memberikan notifikasi gagal login dan mengembalikan ke halaman login.

74

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.6 Activity Diagram Input Data Peserta

Aktifitas di atas menjelaskan tentang proses memasukkan data peserta,

setelah login maka pengguna memilih menu registrasi untuk mendaftarkan diri

sebagai calon peserta, selanjutnya sistem akan menampilkan form registrasi,

yang akan diisi oleh pengguna dengan memasukan data-data diri sesuai yang

diminta sistem, jika data sudah benar dan valid maka data akan otomatis

tersimpan pada database peserta.

75

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.7 Activity Diagram Hapus Data Peserta

Aktifitas di atas menjelaskan tentang proses menghapus data peserta,

setelah login maka pengguna memilih menu data peserta, kemudian memilih

data peserta yang hendak dihapus, selanjutnya sistem akan menampilkan

peringatan berupa konfirmasi penghapusan data, jika data yakin ingin diubah

maka data yang ada otomatis terhapus pada database peserta.

76

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.8 Activity Diagram Ubah Data Peserta

Aktifitas di atas menjelaskan tentang proses mengubah data peserta,

setelah login maka pengguna memilih menu data peserta, kemudian memilih

data peserta yang hendak diubah, selanjutnya sistem akan menampilkan

peringatan berupa konfirmasi perubahan data, jika data yakin ingin diubah

maka data yang ada otomatis terubah pada database peserta.

77

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.9 Activity Diagram Melihat Data Peserta

Aktifitas setelah login maka pengguna memilih menu data peserta,

kemudian memilih data peserta berdasarkan id_peserta yang diinginkan,

kemudian sistem akan menampilkan data peserta dari database yang sudah

tersimpan.

78

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.10 Activity Diagram Masukkan Nilai Tashih

Aktifitas di atas menjelaskan tentang proses memasukkan data nilai

tashih peserta, setelah login maka pengguna memilih menu data peserta,

kemudian memilih data peserta yang hendak dimasukkan nilai hasil uji

tashihnya, selanjutnya sistem akan menampilkan form input nilai tashih, jika

semua nilai telah dimasukkan satu per satu ke dalam form input tersebut, maka

selanjutnya sistem akan mekonfirmasi ulang nilai tashih yang sudah di

masukkan, dan apabila nilai sudah sesuai permintaan sistem, maka nilai akan

otomatis tersimpan pada database.

79

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.11 Activity Diagram Melihat Hasil Ujian Tashih

Aktifitas di atas menjelaskan tentang proses melihat data hasil ujian

tashih, setelah data nilai tashih dimasukkan ke dalam sistem, maka sistem akan

menampilkan data nilai hasil ujian tashih. Atau dengan cara yang kedua yaitu

user setelah login memilih menu data peserta kemudian memilih nama peserta

yang ingin dilihat hasil tesnya. Setelah itu sistem akan menampilkan nilai hasil

ujian peserta yang dipilih.

80

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.12 Activity Diagram Mengubah Hasil Ujian Tashih

Aktifitas di atas menjelaskan tentang proses mengubah data hasil ujian

tashih, setelah data nilai tashih dimasukkan ke dalam sistem, maka sistem akan

menampilkan data nilai hasil ujian tashih. Atau dengan cara yang kedua yaitu

user setelah login memilih menu data peserta kemudian memilih nama peserta

yang ingin dilihat hasil tesnya. Lalu pilih menu ubah nilai, Setelah itu sistem

akan menampilkan form ubah nilai hasil ujian peserta yang dipilih. Kemudian

Trainer memasukkan nilai baru untuk merubah nilai yang lama, setelah

dimasukkan maka sistem akan memunculkan konfirmasi ubah nilai, jika sudah

dikonfirmasi oleh user, selanjutnya sistem akan menyimpan data nilai yang

baru pada database.

81

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.13 Activity Diagram Analisa Kelayakan Sertifkasi

Aktifitas di atas menjelaskan tentang proses analisa kelayakan sertifikasi,

pada proses ini algoritma naive bayes akan dijalankan oleh sistem dengan cara

user memasukkan data prediksi pada menu kelola hasil ujian sertifikasi guru

Qur’an Ummi form input data kelayakan sertifikasi. Masukan data ke dalam

form input prediksi kelayakan sertifikasi sesuai atribut yang diminta oleh

sistem, setelah itu user memilih tombol prediksi, maka sistem akan mengolah

data set tersebut dengan menghitung menggunakan algoritma naive bayes.

82

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Setelah itu sistem akan menampilkan nilai prediksi data set tersebut sebagai

pendukung keputusan kelayakan sertifikasi.

C. Squence Diagram

Dalam pembuatan SPK kelayakan sertifikasi guru qur’an metode ummi ini

terdapat sebuah rancangan Sequence diagram. Berikut ini merupakan gambar

Sequence diagram Aplikasi SPK kelayakan sertifikasi guru qur’an metode

ummi:

Login

Admin TPQ, Admin Ummi Pusat, User

Halaman Utama

Pilih Menu Login()

Tampilkan Halaman Login

Input Username & Password()

Username & Pass Salah

Username&Password Benar

ValidateUsername&Password()

Gambar 4.14 Squence Diagram Login User

83

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Form Registrasi Data Peserta Database Peserta

Admin TPQ, Admin Pusat, Peserta/User

RegistrasiPeserta()

Isi Form Registrasi Peserta

ValidateInputRegistrasi

InvalidRegistration

InsertToDataPeserta()

Gambar 4.15 Squence Diagram Registrasi Peserta

Form Data Peserta Database Peserta

Admin TPQ, Admin Pusat, Peserta/User

PilihPeserta()

TampilDetailPeserta

RequestDataPeserta()

ReturnData()

Gambar 4.16 Squence Diagram Menampilkan Data Peserta

84

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Form Ubah Data Peserta Database Peserta

Admin TPQ, Admin Pusat, Peserta

PilihPeserta()

TampilDetailPeserta

RequestDataPeserta()

ReturnData()

UbahPeserta()

Masukan Data Perubahan

UpdateDataPeserta()

ReturnData()

Konfirmasi Perubahan

TampilPerubahanDataPeserta

Gambar 4.17 Squence Diagram Ubah Data Peserta

Form Hapus Data Peserta Database Peserta

Admin Pusat

PilihPeserta()

TampilDetailPeserta

RequestDataPeserta()

ReturnData()

HapusPeserta()

DeleteDataPeserta()

ReturnData()

Konfirmasi

Penghapusan

Data Berhasil Dihapus

Gambar 4.18 Squence Diagram Hapus Data Peserta

85

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Form Upload Video Tashih Database Peserta

Peserta

PilihUpload()

Video Berhasil Upload

InsertDataVideo()

ReturnData()

Masukan File Video Tashih

Gambar 4.19 Squence Diagram Upload Video Ujian Tashih

Form Data Peserta Database Peserta

Admin TPQ, Admin Pusat

PilihPeserta()

TampilDetailPeserta

RequestDataPeserta()

ReturnData()

UnduhVideoTashihPeserta()

RequestDataVideo()

ReturnData()

Konfirmasi

Pengunduhan

Proses Download Video

Gambar 4.20 Squence Diagram Download Video Ujian Tashih

86

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Form Nilai Peserta Database Penilaian

Admin TPQ, Admin Pusat

InputNilaiPeserta()

TampilDataPenilaian

InsertDataPenilaian()

ReturnData()

Konfirmasi

PenilaianMasukan Penilaian

Gambar 4.21 Squence Diagram Penilaian Ujian Tashih

Form Kelola Data Database Peserta

Admin Pusat

MasukanDataTest()

Tampilkan Hasil Prediksi Bayes

KelolaProbabilitas()

ReturnDataHasilNaiveBayes()

Konfirmasi

InsertDataHasil()

Gambar 4.22 Squence Diagram Kelola Naïve Beyes

87

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

D. Class Diagram

Gambar 4.23 Class Diagram SPK Kelayakan Sertifikasi Kelayakan Guru Ummi

4.3.3 Desain Database

Dari hasil wawancara dan observasi maka peneliti dapat menyimpulkan

data-data yang diperlukan untuk sistem pendukung keputusan kelayakan

sertifikasi guru qur’an metode ummi berdasarakan kebutuhan pengguna yang

mengacu variabel penilaian yang berlaku di ummi foundation. Berikut ini

adalah desain database sistem yang dibangun:

88

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.23 Desain Database SPK Kelayakan Sertifikasi Guru Ummi

Database yang digunakan pada sistem pendukung keputusan kelayakan

sertifikasi guru qur’an metode ummi menggunakan tujuh tabel dengan struktur

tabel sebagai berikut:

89

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Tabel data_peserta

Tabel 4.18 Struktur Tabel Data Peserta

No Field Type Size Ket

1 No_Induk varchar 10 PK

2 Id_Login int 10 FK

3 Id_Tashih int 10 FK

4 Id_Training int 20 FK

5 Id_Sertifikasi int 20 FK

6 Id_Video int 10 FK

7 Id_Foto int 10 FK

8 Nama varchar 180

9 Usia varchar 20

10 Jns_Kelamin varchar 15

11 Pendidikan_Terakhir varchar 50

12 Pengalaman_Mengajar varchar 50

13 Pekerjaan varchar 100

14 Pengalaman_Belajar_Ummi varchar 20

15 Metode_Tahsin_Sebelumnya varchar 50

16 Menyukai_Dunia_Anak varchar 50

17 Hasil_Tashih varchar 50

18 Hasil_Training varchar 50

19 Hasil_Sertifikasi varchar 50

2. Tabel login

Tabel 4.19 Struktur Tabel Login

No Field Type Size Ket

1 Id_Login int 10 PK

2 Username varchar 150

3 Password varchar 50

4 Jabatan varchar 50

90

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Tabel data_tashih

Tabel 4.20 Struktur Tabel Data Tashih

No Field Type Size Ket

1 Id_Tashih Int 11 PK

2 Jilid 1 Int 11

3 Jilid 2 Int 11

4 Jilid 3 Int 11

5 Jilid 4 Int 11

6 Jilid 5 Int 11

7 Jilid 6 Int 11

8 Ghoribul Qur’an Int 11

9 Tajwid Int 11

10 Hasil_Tashih varchar 20

4. Tabel data_training

Tabel 4.21 Struktur Tabel Data Training

No Field Type Size Ket

1 Id_Training Int 10 PK

2 Hasil_Training varchar 50

5. Tabel data_sertifikasi

Tabel 4.22 Struktur Tabel Data Sertifikasi

No Field Type Size Ket

1 Id_Training Int 10 PK

2 Hasil_Sertifikasi varchar 50

91

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Tabel foto

Tabel 4.23 Struktur Tabel Foto

No Field Type Size Ket

1 Id_Foto Int 11 PK

2 name varchar 255

3 Location varchar 255

7. Tabel videos

Tabel 4.23 Struktur Tabel Video

No Field Type Size Ket

1 Id_Video Int 11 PK

2 name varchar 255

3 Location varchar 255

4.3.4 Desain Antarmuka

Dibawah ini adalah Desain User Interface yang menggambarkan

tampilan sistem yang dirancang. Baik tampilan antara admin maupun tampilan

untuk sisi client.

92

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.24 Halaman Awal Sistem

Gambar di atas merupakan gambar tampilan awal sistem yang dibangun.

Baik tampilan antara admin maupun tampilan untuk sisi client. Dimana

pengguna dapat memilih menu login atau registrasi untuk pendaftaran peserta

calon guru quran metode ummi.

93

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.25 Halaman Registrasi Peserta

Gambar di atas merupakan gambar tampilan registrasi peserta. Dimana

calon peserta sertifikasi harus memasukkan data dirinya sesuai tanda pengenal,

sebelum nantinya terdaftar sebagai peserta sertifikasi calon guru quran ummi.

94

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.26 Halaman Awal Sisi User Peserta

Gambar di atas merupakan gambar tampilan halaman awal atau Home

dari sisi pengguna sebagai peserta sertifikasi. Pada halaman ini pengguna

disajikan informasi mendasar terkait sertifikasi, seperti halnya jadwal sertifikasi

yang diselenggarakan oleh lembaga Ummi Foundation di berbagai tempat di

Indonesia. Selain itu juga ada informasi terkait hasil tes sertifikasi.

Gambar 4.27 Halaman Profil Data Diri Peserta

Gambar di atas merupakan gambar tampilan halaman data diri atau profil

sebagai peserta sertifikasi. Pada halaman ini pengguna dapat melihat data diri

95

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

lengkap sesuai yang telah teregistrasi oleh sistem. Pengguna yang terdaftar

dapat merubah data diri, memainkan vidio tashihnya, dan merubah foto profil.

Vidio tashih hanya akan bisa diputar apabila pengguna telah melakukan

pengunggahan vidio ujian tashih pada halaman tashih.

Gambar 4.28 Halaman Ujian Tashih

Gambar di atas merupakan gambar tampilan halaman ujian tashih yang

diberlakukan kepada seluruh peserta sebelum melakukan proses sertifikasi.

Pada halaman ini pengguna dapat melihat syarat dan ketentuan sebelum

melakukan pengunggahan vidio ujian.

96

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.29 Halaman Hasil Sertifikasi

Gambar di atas merupakan gambar tampilan halaman hasil dari sertifikasi

yang dilakukan oleh peserta calon guru quran metode ummi, pada halaman ini

nantinya admin akan menggunggah hasil berupa sertifikat yang dapat diunduh

oleh peserta. Peserta juga dapat mengunduh sertifikat yang diberikan oleh

lembaga ummi foundation.

Gambar 4.30 Halaman Data Peserta Sertifikasi

Gambar di atas merupakan gambar tampilan data peserta yang telah

terdaftar di dalam sistem, dimana halaman ini hanya bisa dilihat oleh pengguna

97

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang login sebagai admin. Pengguna juga dapat melakukan pencarian peserta

berdasarkan status hasil sertifikasi.

Gambar 4.31 Halaman Penilaian Tashih

Gambar di atas merupakan gambar tampilan halaman form penilaian

peserta, dimana admin akan memasukkan nilai berdasarkan hasil vidio yang

diunggah oleh peserta saat melakukan ujian tashih, penilaian hanya dapat

dilakukan kepada peserta yang belum memiliki nilai, admin juga dapat

melakukan perubahan nilai peserta pada halaman ini.

98

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.32 Halaman Kelola Hasil

Gambar di atas merupakan gambar tampilan halaman kelola data peserta

dimana pengguna akan melakukan pengujian prediksi kelayakan sertifikasi

99

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pada peserta baru yang dimasukkan pada form yang tersedia. Hasil prediksi

kelayakan sertifikasi dengan menggunakan algoritma naive bayes akan

ditampilkan di dalam halaman ini.

4.4 Tahap Implementasi

Pembahasan tahap implementasi meliputi perangkat yang digunakan, pembuatan

sistem, instalasi sistem, pengoperasian sistem dan pengujian sistem yang dibuat yaitu

sistem keputusan kelayakan sertifikasi guru qur’an metode ummi.

4.4.1 Perangkat Yang Digunakan

1. Spesifikasi Perangkat Keras

Berikut ini merupakan beberapa perangkat kerasw yang digunakan

untuk mendukung implementasi sistem yang dibangun:

Tabel 4.24 Spesifikasi Perangkat Keras

No. Perangkat Keras Keterangan

1 Processor Intel Pentium

Dual Core 1.8 GHz

Berfungsi memberikan performa kinerja dan

produktifitas lebih tinggi

2 Penyimpanan Hard Disk

min. 256 GB

Berfungsi untuk menyediakan ruang

penyimpanan dan pemasangan aplikasi yang

dibuat.

3 Monitor 1280x720 Pixel

dengan Graphic Card min

128 MB

Berfungsi mempercepat proses

menampilkan gambar yang baik.

4 Printer Berfungsi untuk mencetak dokumen atau

sertifikat dari aplikasi

5 Memori RAM min. 2 GB

atau lebih

Berfungsi mempercepat proses jalannya

aplikasi

6 Keyboard & Mouse Sebagai alat input untuk pengoperasian

aplikasi

2. Spesifikasi Perangkat Lunak

100

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berikut ini merupakan beberapa software pendukung untuk membangun

sistem, diantaranya:

Tabel 4.25 Spesifikasi Perangkat Lunak

No. Perangkat Keras Keterangan

1 XAMPP v3.2.1 Berfungsi untuk sebagai penerjemah bahasa

yang ditulis dengan bahasa pemrograman

PHP

2 Apache 2.4.9 Berfungsi sebagai webserver untuk

menjalankan PHP dan MySQL.

3 MySQL versi 5.6.16 Berfungsi untuk mengolah database yang

dibuat, juga sebagai wadah untuk

penghimpun data-data yang dihasilkan dari

aplikasi.

4 SublimeText 3 Berfungsi sebagai wadah untuk menuliskan

bahasa pemrograman untuk membangun

aplikasi.

5 Windows 8 atau versi ke

atas

Berfungsi sebagai sistem operasi sebuah

computer.

6 Chrome Browser Berfungsi untuk menjalankan aplikasi yang

dibangung berbasis web

7 Adobe Ilustrator CS ke atas Berfungsi untuk membantu pembuatan

ilustrasi gambar aplikasi yang dibuat.

4.4.2 Pembuatan Sistem

Pada tahap ini peneliti membangun sistem penunjang keputusan

kelayakan sertifikasi guru quran metode ummi. Pada tahap ini programmer

melakukan pengkodean menggunakan bahasa pemrograman PHP dan HTML.

Dalam melakukan tahap coding programmer menggunakan aplikasi Sublime

Text, dan SQL Server 2008 sebagai databasenya. Bahasa mark-up yang

berhubungan dalam pembuatan halaman web di antaranya HTML, CSS, dan

JavaScript. Penulisan script program dapat dilihat pada bagian lampiran source

code, dan berikut ini adalah potongan kode pemrograman yang dibuat:

101

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.33 Potongan Kode Sistem SPK Kelayakan Sertifikasi

4.4.3 Instalasi Sistem

Sebelum aplikasi digunakan, maka perlu dilakukan beberapa instalasi.

Instalasi perangkat meliputi instalasi web server, database server, browser dan

aplikasi yang telah dibuat. Setela aplikasi dikonfigurasi maka aplikasi siap

dijalankan dan dioperasikan.

4.4.4 Pengoperasian Sistem

Cara menjalankan aplikasi ini adalah dengan membuka web browser dalam

hal ini yang dipakai peneliti adalah Google Chrome lalu mengetikkan alamat

http://localhost/SPK Guru Ummi maka aplikasi SPK Kelayakan sertifikasi guru

102

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

quran metode ummi sudah siap dijalankan dan diproses baik terhubung internet

maupun tidak. Pengguna harus login terlebih dahulu sesuai tujuan

kebutuhannya, dengan memasukkan username & password untuk masuk ke

dalam sistem. Dikarenakan aplikasi ini berbasis web maka pengguna cukup

terbiasa dengan halaman web yang di dalamnya terdapat elemen seperti tombol

(button), isian (form), serta tautan (link) dan sejenisnya.

4.4.5 Pengujian Sistem

Pada tahap ini merupakan tahap pengujian terhadap sistem yang telah

dibuat, dengan menggunakan metode black-box. Pengujian black-box ini

merupakan pengujian yang menekankan pada fungsionalitas dari sebuah sistem

tanpa harus mengetahui bagaimana struktur di dalam perangkat lunak tersebut.

Sistem akan dikatakan berhasil jika fungsi-fungsi yang ada telah memenuhi

spesifikasi kebutuhan yang telah dibuat sebelumnya.

Langkah awal pengujian dilakukan secara mandiri oleh pembuat di

lingkungan pengembang. Hasil yang diperoleh dari pengujian alpha tersebut

memperlihatkan beberapa kekurangan.

Setelah kekurangan dapat diketahui maka peneliti segera memperbaiki

kekurangan tersebut dan peneliti kembali melakukan pengujian beta terhadap

aplikasi kepada narasumber atau pengguna. Pengujian beta dilakukan di

komputer pengguna akhir atau lingkungan tempat aplikasi ini akan dipasang

sebenarnya, oleh Ust.Muhammad Al-Badru S.Pd.I selaku pembina TPQ Al-

Fath dan Trainer Qur’an metode ummi cabang kota tangerang. Dari pengujian

beta kali ini maka hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini, Berikut

merupakan tabel pengujian black-box yang dilakukan.

103

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.3 Pengujian Blackbox

No Deskripsi Hasil Yang Diharapkan Hasil Sebenarnya

1 User login

Dapat login sesuai

username password dan

password tidak dapat dilihat

oleh siapapun

Berhasil

2 Input data peserta

User dapat menginput data

perseta sertifikasi calon

guru quran ummi

Berhasil

3

Input Penilaian

Tashih

User dapat menginput nilai

hasil penilaian ujian tashih

peserta

Berhasil

4

Upload Video

Ujian Tashih

Peserta dapat mengunggah

data video ujian tashihnya

ke sistem.

Berhasil

5

Download Video

Ujian Tashih

User dapat mengunduh

video ujian tashih peserta

calon guru.

Berhasil

6

Input Data untuk

Kelola Data

Peserta

Sistem dapat mengelola

data dengan menjalankan

algoritma naive bayes

Berhasil

104

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

7

Ubah Data

Peserta

User penginput data

perubahan pada nama

peserta yang dipilih

Berhasil

8

Hapus Data

Peserta

User menghapus data pada

nama peserta yang hendak

dihapus

Berhasil

9

Melihat Data

Peserta

User dapat melihat data

peserta yang terdaftar

sebagai calon guru quran

ummi

Berhasil

10

Melihat Hasil

Sertifikasi

User dapat mengetahui

Hasil sertifikasi guru quran

metode ummi

Berhasil

105

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Penggunaan Aplikasi

Sistem penunjang keputusan kelayakan sertifikasi calon guru qur’an metode

ummi ini berfokus terhadap tiga actor pengguna, yaitu:

1. Aktor pengguna atau user umum,

2. Aktor Pengguna admin TPQ Al-Fath,

3. Aktor Pengguna admin pusat ummi.

Berikut ini penjelasaan penggunaan aplikasi berdasarkan ketiga aktor yang telah

disebutkan di antaranya:

5.1.1 Aktor User Umum

Untuk menggunakan sistem ini sebagai pengguna umum, maka diwajibkan

meregistrasi data dirinya pada sistem terlebih dahulu. Akun yang sudah terdaftarkan

dapat langsung login. Dari akun tersebut, dapat mengakses 3 menut utama.

106

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5.1 Form Registrasi Dan List Menu Pengguna Umum

Pada menu dashboard, tampilan yang disajikan sistem adalah berita informasi

tentang tatacara melakukan proses sertifikasi dengan SPKSI Guru Ummi. Setelah

membaca informasi yang ada maka pengguna bisa langsung melakukan proses tashih

dengan cara mengunggah vidio pada menu tashih gambar 5.2

Gambar 5.2 Form Unggah Video Tashih

107

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada menu tashih ini pengguna akan disajikan soal-soal berdasarkan ketentuan

dari setiap trainer ummi yang memiliki wewengan memberikan soal tashih sesuai

quran metode ummi. Selain soal pengguna wajib memperhatikan syarat dan ketentuan

sebelum mengunggah vidio hasil tashih. Setelah vidio berhasil diunggah, maka file

vidio dapat dilihat pada halaman profil, dimana halaman ini bersisi data diri sesuai

yang telah didaftarkan seperti pada gambar 5.3 di bawah ini.

Gambar 5.3 Halaman Profil Peserta

Pada halaman profil ini pengguna dapat memainkan vidio unggahannya, dan

vidio hasil unggahan inilah yang akan digunakan trainer atau admin TPQ untuk

mengambil nilai dari setiap peserta, dan nantinya peserta akan diinformasikan tentang

sertifikasi yang diadakan oleh Ummi Foundation pusat di wilayah ummi daerah

masing-masing. Setelah proses sertifikasi selesai maka hasil sertifikasi akan

didapatkan peserta terdaftar pada halaman menu hasil sertifikasi berupa sertifkat

digital yang berisikan nilai dam keterangan hasil sertifikasi..

108

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.1.2 Aktor Admin TPQ

Untuk menggunakan sistem ini seorang admin TPQ dalam hal ini adalah

trainer ummi, admin TPQ cukup melakukan login pada sistem dengan akun yang

telah terdaftar sebelumnya. Setelah login aktor admin TPQ akan dihadapkan dengan

dua menu utama yaitu, menu data peserta dan menu penilaian tashih. Pada menu data

peserta admin TPQ dapat melihat seluruh data peserta yang terdaftar dalam sertifikasi

guru quran metode ummi, seperti yang dapat dilihat pada gambar 5.4.

Gambar 5.4 Halaman Data Peserta

Selain itu admin TPQ diberikan akses untuk melakukan penilaian tashih dengan

cara masuk ke menu penilaian pada gambar 5.5 dimana admin TPQ melakukan

penilaian dengan cara memutar vidio yang telah diunggah sebelumnya. Penilaian yang

dilakukan sebanyak delapan unsur kriteria sesuai dengan ketentuan dari ummi

foundation. Pada menu ini admin TPQ diberikan akses untuk mengunduh vidio

peserta.

109

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5.5 Halaman Penilaian Tashih

5.1.3 Aktor Admin Pusat

Untuk menggunakan sistem ini seorang admin pusat dalam hal ini adalah

trainer ummi pusat, admin pusat cukup melakukan login pada sistem dengan akun

yang telah terdaftar sebelumnya. Setelah login aktor admin pusat akan dihadapkan

dengan tiga menu utama yaitu, menu data peserta, menu penilaian tashih, dan menu

kelola hasil. Pada menu data peserta admin pusat dapat melihat seluruh data peserta

yang terdaftar dalam sertifikasi guru quran metode ummi, seperti yang dapat dilihat

pada gambar 5.4. Selain itu admin pusat juga diberikan akses yang sama sebagaimana

110

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

admin TPQ untuk melakukan penilaian, selain itu admin pusat dapat merubah hasil

nilai yang sudah diisi sebelumnya oleh admin TPQ. Pada gambar 5.6 merupakan

proses admin pusat melakukan perubahan nilai tashih pada peserta terdaftar.

Gambar 5.6 Perubahan Penilaian Tashih

Pada proses selanjutnya jika peserta sudah mendapatkan penialaian maka admin

pusat dapat mengelola hasil dengan melakukan prediksi pada peserta terdaftar dengan

membuka menu kelola hasil, lalu memilih peserta mana yang hendak di prediksi hasl

sertifikasinya seperti pada gambar 5.7. Pada menu ini juga akan ditampilkan hasil

perhitungan naive bayes.

111

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5.7 Kelola Hasil Prediksi Naïve Bayes Pada Sistem

112

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.2 Skenario Tes Perhitungan Naïve Bayes Manual vs Sistem

Skenario pada bagian ini, menampilkan dataset dari seorang pengguna yang

ingin mendaftar sertifikasi guru quran metode ummi atas nama Faizal Bahri sesuai

dengan perhitunan bayes yang ada pada sistem SPKSI Guru Ummi, dengan

melakukan prediksi dari 200 data peserta yang sebelumnya sudah terdata melakukan

sertifikasi.

Tabel 5.1 Tabel Data Latih Peserta Calon Guru Qur’an Ummi

Nama Kelamin Usia pddkan Penglmn

Ngajar Pekerjaan Peng.

Bljr Ummi

Metode Tahsin

Sebelumnya

Suka Dunia Anak

Hasil Tashih

Hasil Training

Hasil Sertifikasi

Abbas Adih

Pria 18-22 Non-Gelar

Pernah Non-Pengajar

Pernah Lainnya Ya Lulus Belum Lulus

Layak Bersyarat

Abdi Akhyar

Pria 18-22 Non-Gelar

Belum Pernah

Non-Pengajar

Pernah Yanbu'a Ya Belum Lulus

Lulus Belum Layak

Abdul Rozaq

Pria 28-32 Bergelar Pernah Pengajar Pernah An-Nahdliyah

Ya Lulus Lulus Layak

Abi Dhalbi

Pria 28-32 Non-Gelar

Belum Pernah

Non-Pengajar

Pernah Lainnya Ya Belum Lulus

Belum Lulus

Belum Layak

Ade Ikhsan S

Pria 23-27 Bergelar Belum Pernah

Non-Pengajar

Belum Pernah

Yanbu'a Ya Belum Lulus

Belum Lulus

Belum Layak

Adi

Setiawan

Pria 23-27 Bergelar Pernah Pengajar Belum

Pernah

Qiroati Ya Lulus Lulus Layak

Adina Saputri

Wanita 28-32 Bergelar Belum Pernah

Non-Pengajar

Belum Pernah

Iqra Ya Belum Lulus

Belum Lulus

Belum Layak

Agil

Susno

Pria 18-22 Non-

Gelar

Pernah Pengajar Pernah Qiroati Tidak Lulus Lulus Layak

Faizal Bahri

Pria 23-27 Non-Gelar

Pernah Pengajar Pernah Iqro Ya Lulus Lulus Layak

Berdasarkan tabel data latih di atas maka dapat dihitung klasifikasi data

kelayakan sertifikasi guru quran metode ummi jika diberikan dataset berupa jenis

kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan terakhir, pengalaman mengajar qur'an, hasil

tashih menggunakan algoritma Naive Bayes.

113

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.2.1 Perhitungan Manual

Tahap selanjutnya adalah dengan melakukan pengambilan data latih

dari data kelayakan sertifikasi guru dapat ditentukan melalui langkah berikut:

1. Menghitung Jumlah class/label

P (H1=Layak) = (76/200) “Jumlah data layak pada data peserta sertfikasi

dibagi dengan jumlah keseluruhan data”.

P (H2 =Layak Bersyarat) = (30/200) “Jumlah data layak bersyarat pada

data perserta sertifikasi dibagi dengan jumlah keseluruhan data”.

P (H3 =Belum Layak) = (94/200) “Jumlah data tidak layak pada data

perserta sertifikasi dibagi dengan jumlah keseluruhan data”.

2. Menghitung jumlah kasus yang sama dengan class yang sama

P(E1= Jenis Kelamin = Pria | H1 =Layak) = 42/76

P(E1= Jenis Kelamin = Pria | H2 =Layak Bersyarat) = 11/30

P(E1= Jenis Kelamin = Pria | H3 =Belum Layak) = 45/94

P(E2= Usia = 23 - 27 Tahun| H1 =Layak) = 27/76

P(E2= Usia = 23 – 27 Tahun| H2 =Layak Beryarat) = 0/30

P(E2= Usia = 23 – 27 Tahun| H3 =Belum Layak) = 30/94

P(E3= Pekerjaan = Pengajar | H1 =Layak) = 69/76

P(E3= Pekerjaan = Pengajar | H2 =Layak Bersyarat) = 8/30

P(E3= Pekerjaan = Pengajar | H3 =Belum Layak) = 23/94

P(E4= Pdk.Terakhir = Non-Gelar | H1 =Layak)= 34/76

P(E4= Pdk.Terakhir = Non-Gelar | H2 =Layak Bersyarat)= 30/30

P(E4= Pdk.Terakhir = Non-Gelar | H3 =Belum Layak)= 49/94

P(E5= Pengalaman Ngajar = Pernah| H1 =Layak)= 75/76

P(E5= Pengalaman Ngajar = Pernah| H2 =Layak Bersyarat)= 22/30

114

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

P(E5= Pengalaman Ngajar = Pernah| H3 =Belum Layak)= 20/94

P(E6= Pengalaman B.Ummi = Pernah| H1 =Layak)= 64/76

P(E6= Pengalaman B.Ummi = Pernah| H2 =Layak Bersyarat)= 30/30

P(E6= Pengalaman B.Ummi = Pernah| H3 =Belum Layak)= 42/94

P(E7= Metode Tahsin Sebelumnya = Iqro| H1 =Layak)= 7/76

P(E7= Metode Tahsin Sebelumnya=Iqro| H2 =Layak Bersyarat)= 8/30

P(E7= Metode Tahsin Sebelumnya = Iqro| H3 =Belum Layak)= 19/94

P(E8= Suka Dunia Anak = Ya| H1 =Layak)= 68/76

P(E8= Suka Dunia Anak = Ya| H2 =Layak Bersyarat)= 30/30

P(E8= Suka Dunia Anak = Ya| H3 =Belum Layak)= 94/94

P(E9= Hasil Tashih = Lulus| H1 =Layak)= 75/76

P(E9= Hasil Tashih = Lulus| H2 =Layak Bersyarat)= 30/30

P(E9= Hasil Tashih = Lulus | H3 =Belum Layak)= 30/94

P(E10= Hasil Training = Lulus| H1 =Layak)= 76/76

P(E10= Hasil Training = Lulus| H2 =Layak Bersyarat)= 0/30

P(E10= Hasil Training = Lulus | H3 =Belum Layak)= 0/94

3. Kalikan semua hasil variabel Layak, Layak Bersyarat, Belum Layak:

P(E1|Pria\Layak) * P(E2|23-27Th\Layak) * P(E3|Non-Gelar\Layak) *

P(E4|Pernah\Layak) * P(E5|Non-Pengajar\Layak) * P(E6|Pernah\Layak)

* P(E7|Iqro\Layak) * P(E8|Ya\Layak) * (E9|Belum Lulus\Layak) *

(E10|Lulus\Layak)=?

P(Ei | Hi) * P (Hi) | P (H1 = Layak )

= 42

76x

27

76x

69

76x

34

76x

75

76x

64

76x

7

76x

68

76x

75

76x

76

76x

76

200

= 0,00205

P(E1|Pria\Layak Bersayarat) * P(E2|23-27Th\ Layak Bersayarat) *

P(E3|Non-Gelar\ Layak Bersayarat) * P(E4|Pernah\ Layak Bersayarat) *

115

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

P(E5|Non-Pengajar\ Layak Bersayarat) * P(E6|Pernah\ Layak Bersayarat)

* P(E7|Iqro\ Layak Bersayarat) * P(E8|Ya\ Layak Bersayarat) *

(E9|Belum Lulus\ Layak Bersayarat) * (E10|Lulus\ Layak Bersayarat)=?

P(Ei | Hi) * P (Hi) | P (H2 = Layak Bersyarat)

= 11

30x

0

30x

8

30x

30

30x

22

30x

30

30x

8

30x

30

30x

30

30x

0

30x

30

200

= 0

P(E1|Pria\ Belum Layak) * P(E2|23-27Th\ Belum Layak) * P(E3|Non-

Gelar\ Belum Layak) * P(E4|Pernah\ Belum Layak) * P(E5|Non-Pengajar\

Belum Layak) * P(E6|Pernah\ Belum Layak) * P(E7|Iqro\ Belum Layak)

* P(E8|Ya\ Belum Layak) * (E9|Belum Lulus\ Belum Layak) * (E10|Lulus\

Belum Layak)=?

P(Ei | Hi) * P (Hi) | P (H3 = Belum Layak)

= 11

94x

30

94x

49

94x

20

94x

23

94x

42

94x

19

94x

94

94x

30

94x

0

94x

94

200

= 0

4. Bandingkan nilai posterior yaitu hasil class Layak, Layak Bersyarat dan

Tidak Layak dari hasil diatas, terlihat bahwa nilai probabilitas tertinggi ada

pada kelas (P| Layak) sehingga dapat disimpulkan bahwa status calon guru

atas nama Faizal Bahri tersebut masuk dalam klasifikasi “Layak”.

5.2.2 Perhitungan Sistem

Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan di dalam sistem untuk membuktikan hasil dari

perhitunga manual yang telah dilakukan sebelumnya dengan hasil bahwa dataset dari akun peserta

yang bernama Faizal Bahri dinyatakan “Belum Layak” sebagai guru Qur’an metode Ummi, berikut di

bawah ini adalah hasil perhitungan yang didapatkan dari sistem yang menerapkan algoritma:

116

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5.8 Hasil Perhitungan Naïve Bayes Pada Sistem

117

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.3 Mengetahui Akurasi Perhitungan Naive Bayes Pada Sistem

Berdasarkan data yang ada, setelah dilakukan pengujian terhadap fungsi yang

dibuat pada sistem untuk menentukan kelas pada data testing, maka peneliti

melakukan uji coba tingkat keakurasian perhitungan naive bayes pada sistem yang

dipakai dengan cara memprediksi tingkat kesalahan klasifikasi sebanyak 10 record,

yang diambil secara acak dari data training dengan menggunakan fungsi random

(rand()) pada MySql secara langsung dengan membandingkan hasil klasifikasi pada

sistem. Berikut ini merupakan 10 record data training yang diambil secara acak pada

MySql.

Gambar 5.9 Mengambil Data Training Dengan Fungsi Random (rand()) pada MySql

Setelah 10 record data training didapatkan maka selanjutnya adalah merubah

hasl sertifikasi pada data training tersebut, dengan mengkosongkannya untuk

dilakukan uji coba perhitungan naive bayes yang diterapkan pada sistem.

118

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5.10 Data Training Tampil Setelah Kolom Hasil Sertifikasi Diubah

Setelah 10 record tersebut diubah hasil sertifikasinya untuk dilakukan uji

klasifikasi ulang, maka akan muncul pada halaman kelola hasil pada sistem. Peneliti

melakukan uji klasifikasi ulang untuk mengetahui tingkat eror perhitungan naive

bayes pada sistem dan mendapatkan hasil dari klasifikasi ulang.

119

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5.11 Salah Satu Hasil Klasifikasi Ulang Menggunakan Sistem

Dan hasilnya 10 record dari 200 record data training yang dilakukan klasifikasi

ulang secara acak dengan perhitungan naive bayes pada sistem didapat bahwa semua

hasil prediksi klasifikasi tidak menunjukan tingkat kesalahan satupun, kesalahan

prediksi ditemukan sebesar 0 % dari data training yang diklasifikasi ulang.

120

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan untuk menjawab rumusan masalah yang

ada di dalam penelitian ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil uji coba di lapangan sistem yang dibuat mampu berjalan dengan baik dan

mampu diterapkan di TPQ Al-fath, sehingga memudahakan proses kerja dalam

melakukan sertifikasi kelayakan guru Quran metode ummi.

2. Berdasarkan percobaan yang dilakukan di dalam sistem penunjang keputusan

kelayakan sertifikasi guru qur’an metode ummi dengan jumlah data sebanyak lebih

dari 200, lebih dari 9 atribut data, dan 3 Class. Implementasi Naïve Bayes masih

mampu memprediksi hasil yang cukup akurat dan cepat. Sehingga membantu di

dalam mengelola hasil sertifikasi.

3. Berdasarkan hasil klasifikasi ulang 10 record dari 200 record data training yang

diambil secara acak kemudian diklasifikasi ulang pada sistem, maka didapatkan

bahwa performa perhitungan naive bayes pada sistem berhasil berfungsi dengan

baik tanpa ada tingkat eror satupun. Hal ini menunjukan bahwa tingkat keberhasilan

fungsi perhitungan naive bayes pada sistem memiliki nilai akurasi yang tinggi yaitu

sebesar 100%.

6.2 Saran

Karena penelitian dan pengembangan sistem ini belum cukup sempurna ada

beberapa saran yang penulis dapat berikan setelah melakukan penelitian

121

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pengembangan dan pengujian sistem ini. Antara lain saran penulis adalah sebagai

berikut:

1. Diharapkan penelitian selanjutnya implementasi naïve bayes yang dilakukan tidak

hanya untuk memprediksi cal on peserta sertifikasi guru quran metode ummi akan

tetapi mampu diterapkan untuk memprediksi data lainnya.

2. Diharapkan penelitian selanjutnya agar digunakan algoritma selain naïve bayes

guna untuk mengkomparasi antara kinerja algoritma naïve bayes dengan algoritma

lainnya.

3. Diharapkan penelitian selanjutnya agar menggunakan data atribut yang lebih

banyak lagi, serta sampel data lebih dari 200 data.

122

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

[1] Alfa Saleh. (2015). Implementasi Metode Klasifikasi Naïve Bayes Dalam Memprediksi

Besarnya Penggunaan Listrik Rumah Tangga. Citec Journal, Vol. 2, No. 3. [2] Bustami. (2013). Penerapan Algoritma Naive Bayes Untuk Mengklasifikasi Data Nasabah

Asuransi, TECHSI : Jurnal Penelitian Teknik Informatika, Vol. 3, No.2, Hal. 127-146.

[3] D.L. Olson and D. Delen. (2008). ”Advanced data mining techniques”. Springer Verlag.

ISBN3540769161.

[4] Hanifah Harsono. (2002).”Implementasi Kebijakan dan Politik”. Jakarta. Rineka Cipta.

[5] Creswell, John W. (2009). “Research Design Pendekatan Penelitian Kualitatif,. Kuantitatif, dan Mixed”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Penterjemah Achmad.

[6] Kendall, K. &. (2010). System Analysis and Design Seventh Edition. Prentice Hall.

[7] Knuth, Donald E. (1973). “The Art of Computer Programming”. USA: Addison-Wesley

Publishing Company.

[8] Lorin W Anderson dan David R. Krathwhol (Ed). (2010). “Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen”. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

[9] Mertens, Donna M. (2010). Research and Evaluation in Education and Psychology, 3rd ed.,

California: SAGE

[10] Muhammad Rokib. (2016). Aplikasi Kredit Barang Syariah Dengan Akad Al Bay’bi Addain Wa Taqsith Menggunakan Metode Naïve Bayes (Studi Kasus : Bmt Proshar), Skripsi,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

[11] Nurdin Usman. (2002). “Konteks implementasi berbasis Kurikulum, Bandung”, CV Sinar

Baru.

[12] Putra Irawan, dkk. (2017). Sistem Pengambil Keputusan untuk Menentukan Kelayakan Penerima Kredit Mobil di PT. Adira Finance Cabang Kota Pasuruan. JOINTECS:

Vol. 1, No. 2, Januari 2017.

[13] Rizal, dkk. (2014). Penerapan Naive Bayes untuk Prediksi Penyakit Tuberculosis.

SWABUMI Vol I No.1,. ISSN 2355-990X [14] Rogers. (1987). “Counseling and Clinical Practice, The Move Beyond Individual

Counseling”, An International Dialogue”.

[15] Sprague et.al. (1993). “Decision Support Systems: Putting Theory into Practice. Prentice

Hall College Div; 3 Sub edition (February 1993)” : Upper Saddle River, New Jersey, United States.

[16] Tim Ummi Foudataion. (2015). Modul Sertifikasi Guru Al-Qur’an Metode Ummi. Ummi

Foundation.

[17] Turban, E., Aronson, J. E., & Liang, T.-P. (2001). Decision Support Systems and Intelligence System. Yogyakarta: Andi.

[18] XHEMALI, D., HINDE, C.J. and STONE, R.G., (2009). “Naïve Bayes vs. Decision Trees vs.

Neural Networks in the classification of training web pages”. International Journal of

Computer Science Issues, 4 (1), Hal. 16-23.

123

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

LAMPIRAN

A. Surat SK Bimbingan Skripsi

124

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

B. Hasil Wawancara

Wawancara Dengan Narasumber : Al-Ustad Muhammad Al-Badru S.Pd.I

Waktu & Tanggal : 10.44 WIB, 13 Juni 2017

Tempat : TPQ Al-Fath Ciledug

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh,

Selamat pagi, Ust. Muhammad. Saya Faizal Bahri, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Fak.Sains & Teknologi Jurusan Teknik Informatika. Saya sedang melakukan

penelitian Skripsi saya berjudul “Implementasi Naive Bayes Pada Sistem Penunjang

Keputusan Kelayakan Sertifikasi Guru Quran Metode Ummi”. Saya disini bertemu

dengan Ustad untuk mewawancarai seputar proses sertifikasi guru qur’an metode

ummi.

Penulis: Kapan Didirikannya TPQ Al-Fath ini ustad?

Ust.Muhammad : 4 Oktober 2013

Penulis: Berapa murid atau santri yang belajar di sini?

Ust.Muhammad: jumlah santri TPQ Al Fath ada 82

Penulis: Dimana tempat belajar TPQ Al-Fath?

Ust.Muhammad: Santri2 TPQ Al Fath Belajar ngaji dimasjid Nurul Hikmah

Paninggilan Ciledug

Penulis: Dalam kegiatan belajar Qur’an metode apa yang digunakan ustad?

Ust.Muhammad: metode yang kami terapkan adalah metode Ummi

Penulis: Sejak kapan Metode Ummi ini diberlakukan? Dan metode apa yang umum

digunakan biasanya di Indonesia?

125

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ust.Muhammad: Metode Ummi kami terapkan pada tgl 6 Agustus 2016,

Kalau untuk pengajian TPQ umumnya menggunakan metode Iqro, Yanbu’a, An-

Nahdhiyah, Qiroati, dan lainnya.

Penulis: Apa beda metode Ummi dengan metode yang disebutkan di atas?

Ust.Muhammad: Metode Ummi memiliki sistem yang jelas dengan 7 program Dasar

yaitu Tashih, tahsin, sertifikasi, coaching, supervisi, Munaqosyah dan Imtihan, semua

itu diterapkan untuk menjaga kualitas pembelajaran quran yang baik dan benar sesuai

sanad yang bersambung kepada Nabi Muhammad SAW.

Penulis: Apa saja proses yang dilakukan untuk menjaga kualitas metode tersebut?

Ust.Muhammad: pembinaan guru,coaching guru, dan supervisi guru Al Qur’an untuk

meningkatkan mutu guru, karena guru yg bermutu dengan proses sertifikasi yang ketat

Penulis: Bagaimana alur proses sertifikasi guru quran metode ummi yang dilakukan?

Ust.Muhammad: untuk ikut serta sertifikasi guru Al Qur’an metode ummi pertama

harus tes Tashih, kedua jika belum lulus Tashih maka mengikuti program Tahsin ketiga

sertifikasi

Penulis: Apa saja data yang diperlukan untuk menunjang kelulusan sertifikasi guru

quran metode ummi ustad?

Ust.Muhammad: Fashohah Tartil nya sudah bagus dan mengetahui bacaan Ghorib,

intinya sesuai buku panduan yang telah di bakukan oleh Ummi Foundation.

Penulis: Kendala apa yang sering terjadi di dalam proses sertifikasi?

Ust.Muhammad: kendala yang terjadi adalah peserta sertifikasi adalah masih banyak

perbedaan penilaian antara trainer satu dengan trainer lainnya, serta sulitnya

mengetahui informasi hasil sertifikasi, dan tentu waktu serta biaya yang tak murah

Penulis: Jika dibuatkan sistem untuk mempermudah sertifikasi apakah ustad setuju?

126

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ust.Muhammad: Jika sistem itu mampu membantu memudahkan proses sertifikasi

dan mempercepat prediksi hasil sertifikasi secara efekti dan efisien maka saya sangat

mendukung untuk diwujudkan

Penulis: Sistem seperti apa yang diharapkan dalam Proses sertifikasi?

Ust.Muhammad: Sistem yang mampu memudahkan alur berjalannya proses

sertifikasi.

127

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

C. Coding Hasil Naive Bayes

<?php

// Panggil database peserta by Nama

$cari_nama = $_POST['caripeserta'];

$sql1 = "

select *

from data_peserta

where Nama = '$cari_nama'

";

//echo $sql1;

$hasil = mysqli_query($koneksi, $sql1);

$data_cari = mysqli_fetch_assoc($hasil);

//Inisiasi Data Set

$jk = $data_cari[('Jns_Kelamin')];

$umr = $data_cari[('Usia')];

$pdkkn = $data_cari[('Pendidikan_Terakhir')];

$ngajar = $data_cari[('Pengalaman_Mengajar')];

$kerja = $data_cari[('Pekerjaan')];

$bljrummi = $data_cari[('Pengalaman_Belajar_Ummi')];

$tahsin = $data_cari[('Metode_Tahsin_Sebelumnya')];

$dunak = $data_cari[('Menyukai_Dunia_Anak')];

$tashih = $data_cari[('Hasil_Tashih')];

$train = $data_cari[('Hasil_Training')];

//Menjumlah Data Training

$sql2 = "

SELECT COUNT( No_Induk ) AS sertifikasi

FROM data_peserta

WHERE Hasil_Sertifikasi != ''

";

$hasil2 = mysqli_query($koneksi, $sql2);

$data_sertifikasi = mysqli_fetch_assoc($hasil2);

//Perhitungan Prior Probability//

// Menghitung Jumlah Peserta

$jml_pst= "SELECT COUNT( No_Induk ) as jumlah

FROM data_peserta";

$hasil_pst = mysqli_query($koneksi, $jml_pst);

$data_pst = mysqli_fetch_assoc($hasil_pst);

// Menghitung JUmlah Layak Sertifikasi

$jml_lyk= "SELECT COUNT( Hasil_Sertifikasi ) as Layak

FROM data_peserta where Hasil_Sertifikasi='Layak'";

$hasil_lyk = mysqli_query($koneksi, $jml_lyk);

$data_l = mysqli_fetch_assoc($hasil_lyk);

// Menghitung JUmlah Layak Bersyarat Sertifikasi

$jml_lb= "SELECT COUNT( Hasil_Sertifikasi ) as Bersyarat

FROM data_peserta where Hasil_Sertifikasi='Layak Bersyarat'";

$hasil_lb = mysqli_query($koneksi, $jml_lb);

$data_lb = mysqli_fetch_assoc($hasil_lb);

// Menghitung JUmlah Belum Bersyarat Sertifikasi

$jml_bl= "SELECT COUNT( Hasil_Sertifikasi ) as Belum

FROM data_peserta where Hasil_Sertifikasi='Belum Layak'";

$hasil_bl = mysqli_query($koneksi, $jml_bl);

$data_bl = mysqli_fetch_assoc($hasil_bl);

//echo $sql2;

//echo $data_cari['Hasil_Tashih'];

//Inisiasi Seluruh Class

$Ttl_slrh_layak = $data_l[('Layak')] / $data_sertifikasi[('sertifikasi')];

//echo $Ttl_slrh_layak;

$Ttl_slrh_syarat = $data_lb[('Bersyarat')] / $data_sertifikasi[('sertifikasi')];

//echo $Ttl_slrh_syarat;

$Ttl_slrh_bl = $data_bl[('Belum')] / $data_sertifikasi[('sertifikasi')];

//echo $Ttl_slrh_bl;

//MENENTUKAN HASIL KEPUTUSAN//

$PLayak =

$Ttl_umur_layak*$Ttl_pddk_layak*$Ttl_train_layak*$Ttl_tash_layak*$Ttl_tshn_layak*$Ttl_pm_layak*$Ttl_krj_layak*$

Ttl_bljr_layak*$Ttl_dunak_layak*$Ttl_jk_layak*$Ttl_slrh_layak;

$PSyarat =

$Ttl_umur_syarat*$Ttl_pddk_syarat*$Ttl_train_syarat*$Ttl_tash_syarat*$Ttl_tshn_syarat*$Ttl_pm_syarat*$Ttl_krj_syara

128

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

D. Modul Standarisasi Metode Ummi


Recommended