+ All Categories
Home > Documents > Islam Online: Ormas-ormas Islam Indonesia di Dunia Maya

Islam Online: Ormas-ormas Islam Indonesia di Dunia Maya

Date post: 10-Dec-2023
Category:
Upload: uin-suka
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
19
LSN : 0854-2732 Jumal Penelltlan dan Pengembangan llmu-llmu Agama Vol. XIX, No. 1, Januari - April 2010 PEMIKIRAN TEOLOGIS ALIRAN SALAFIYAH (STUDI PONDOK IHYA AS SUNNAH Dl DEGOLAN UMBULMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA) Oktisal Eka Putra RELIGI ARUH, SUBSISTENSI, DAN KAPITALISME NEGARA DALAM PENGEMBANGAN PRODUKSI PANGAN Dl LOKSADO, KALIMANTAN SELATAN Moh Soehadha WARGA MUHAMMADIYAH KOTAGEDE YOGYAKARTA DAN SEMANGAT MULTIKULTURALISME Muh. Syamsuddin BELAJAR DARI KEKERASAN BERNUANSA AGAMA Dl AMBON Handi Hadiwitanto dan Carl Sterkens ANTROPOLOGI HUKUM QISAS (Analisis Penerapannya dalam Budaya Hukum Indonesia) AH Sodiqin PROBLEM PENULISAN SEJARAH ISLAM DAULAH BANI UMAYYAH (Studi Atas Pencltraan Negatif Khalifah Mu'awiyah Bin Abu Sufyan dan Yazid Bin Mu'awiyah) Nuru/ Hak ISLAM ONLINE: ORMAs-ORMAS ISLAM INDONESIA Dl DUNIA MAYA Atff Maftuhin KEKERASAN PADA SINETRON REMAJA (Analisis lsi Cerita Sinetron Remaja Yang Mengandung Kekerasan) Marfuah Sri Sanityastuti, Yani T ri Wijauanti dan M. Mahfud ANAUSIS GENDER DALAM KAJIAN TAFSIR INDONESIA (Studi KomparatH Penafsiran Surat an-Nisa Dalam Tafslr AI-Qur'an Kontemporer) lrsyadunnas PERAN SOSIAL PEREMPUAN MENURUT PERSPEKTIF KEBERAGAMAAN FIKSIONIS PEREMPUAN ARAB (Analisls pacta Unsur Tema Flksl). Tatik Mariyatut Tasnimah TASAWUF SUNAN KALIJAGA Syaifan Nur BOOK REVIEW MEMPERTANYAKAN PERUBAHAN PERAN (SHIFTING ROLE) ULAMA DALAM DUNIA MODERN Munawar Ahmad
Transcript

LSN : 0854-2732

Jumal Penelltlan dan Pengembangan llmu-llmu Agama

Vol. XIX, No. 1, Januari - April 2010

PEMIKIRAN TEOLOGIS ALIRAN SALAFIYAH (STUDI PONDOK IHYA AS SUNNAH Dl DEGOLAN UMBULMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA)

Oktisal Eka Putra

RELIGI ARUH, SUBSISTENSI, DAN KAPITALISME NEGARA DALAM PENGEMBANGAN PRODUKSI PANGAN Dl LOKSADO, KALIMANTAN SELATAN Moh Soehadha

WARGA MUHAMMADIYAH KOTAGEDE YOGYAKARTA DAN SEMANGAT MULTIKULTURALISME Muh. Syamsuddin

BELAJAR DARI KEKERASAN BERNUANSA AGAMA Dl AMBON Handi Hadiwitanto dan Carl Sterkens

ANTROPOLOGI HUKUM QISAS (Analisis Penerapannya dalam Budaya Hukum Indonesia) AH Sodiqin

PROBLEM PENULISAN SEJARAH ISLAM DAULAH BANI UMAYYAH (Studi Atas Pencltraan Negatif Khalifah Mu'awiyah Bin Abu Sufyan dan Yazid Bin Mu'awiyah) Nuru/ Hak

ISLAM ONLINE: ORMAs-ORMAS ISLAM INDONESIA Dl DUNIA MAYA Atff Maftuhin

KEKERASAN PADA SINETRON REMAJA (Analisis lsi Cerita Sinetron Remaja Yang Mengandung Kekerasan) Marfuah Sri Sanityastuti, Yani T ri Wijauanti dan M. Mahfud

ANAUSIS GENDER DALAM KAJIAN TAFSIR INDONESIA (Studi KomparatH Penafsiran Surat an-Nisa Dalam Tafslr AI-Qur'an Kontemporer) lrsyadunnas

PERAN SOSIAL PEREMPUAN MENURUT PERSPEKTIF KEBERAGAMAAN FIKSIONIS PEREMPUAN ARAB (Analisls pacta Unsur Tema Flksl). Tatik Mariyatut Tasnimah

TASAWUF SUNAN KALIJAGA Syaifan Nur

BOOK REVIEW MEMPERTANYAKAN PERUBAHAN PERAN (SHIFTING ROLE) ULAMA DALAM DUNIA MODERN Munawar Ahmad

I PENGELOLA PENERBITAN I

Penanggungjawab: Fuad

Ketua Penyunting: Muh. Syamsuddin

Penyunting Pelaksana: Muh. Isnanto, Maharsi, Syafiq Mahmadah Hanafi

Sekretariat: Sri Jauharin Alfiyah, Tasik Intani, Sutarmi

STT: SK MENPEN RI NO: 1998/SK/DITJEN PPG/STT/1994 ISSN: 0854 2732

Diterbitkan oleh: Lembaga Penelitian UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Alamat: Lembaga Penelitian UIN Sunan Kalijaga

Jl. MarsdaAdisucipto, Telp. (0274) 550776, Fax. (0274) 550776 Yogyakarta 55281 e-mail: lemlit@uin _ suka.ac.id

Penagama merupakan jurnal penelitian dan pengembangan ilmu-ilmu agama. Nama Jumal ini adalah hasil perubahan dari Jurnal Penelitian Agama yang pertama kali diterbitkan oleh Pusat Penelitian lAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berdasarkan SK Rektor No. 74 Tahun 1992 tanggall Agustus 1992 sebagai media komunikasi hasil penelitian antar peneliti, ilmuwan dan cendekiawan. Kemudian mulai terbitan No.5 berdasarkan SK Rektor No. 125 Tahun 1993 tanggal12 Nopember 1993 mengalami perubahan struktur pengelola penerbitan sesuai dengan ketentuan dari Departemen Penerangan RI. Nama Penagama mulai digunakan pada Vol. XVIII No. 1 Tahun 2009.

Penagama terbit setiap 4 bulan sekali dan menerima setiap karya tulis sesuai dengan maksud jurnal tersebut di atas. Naskah yang dikirim agar diketik rapi sekitar 20-25 halaman, 2 spasi, sumber kutipan ditulis dalam bentuk in note dan mencanturnkan daftar pus taka sebagai sumber referensi dan dilengkapi dengan biodata penulis. Redaksi berhak memperbaiki susunan kalimat tanpa mengubah isi karangan yang dimuat.

ISLAM ONLINE: ORMAS-ORMAS ISLAM INDONESIA DI DUNIA MAYA

Arif Maftuhin Trainer Pelatihan TI (Teknologi Informasi) di Pusat Pelatihan Teknologi

Dakwah (PPTD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Abstract

The internet has changed the world in many ways. One of the phenomena created by the internet is the presence of virtual religions: either online religion or religion online. All religions have undergone this process of "virtualization" and Islam is indeed no exception. The radical Muslim jihadis use the internet to promote their causes, the clerics go online to release their religious opinions and the lay searches more quickly accesses to religious knowledge and authorities. While the internet has also significantly transformed the ways of understanding and practicing religion here in Indonesia, little has been done academically to understand these changes. Studies in virtual religion are developing in other parts of the world and they are underdeveloped in Indonesia and about Indonesian Islam. This paper seeks to explore some faces of Indonesian Islam in the internet through the websites of Indonesian Muslim organizations. Looking at the history of the internet in Indonesia, it finds that Indonesian Muslims have never been reluctant to accept the internet. Islamic organizations adopted it for their own benefit as soon as the internet network was installed in the country. Studying on the features available in their web sites, this paper finds that Muslim organizations may use the internet to deliver their messages, reach-out their members and wider audience, and provide religious materials, such as sermons, and other knowledge resources. Although some of them remain using the f?asic features of the web, others have qui,:kly adopted the more interactive use of the web (a.k.a. Web 2.0). Now the internet has became a necessary part of any Muslim organizations to exist in the real world.

Keywords: Islam online, Mailing-list, Facebook, Ormas Islam, NU, Muhammadiyah, al-Irsyad

PENAGAMA, VOL. XIX, NO. 1 JANUARI-APRIL 2010 133

ArifMaftuhin, Islam Online: Ormas-ormas Islam Indonesia di Dunia Maya

I. Pendahuluan

Internet kini telah menjadi bagian sehari-hari Muslim di negara maju untuk menjawab persoalan-persoalan keagamaan dan memenuhi berbagai kebutuhan keagamaan. Jika. orang berhadapan dengan suatu masalah, ia tinggal mengetik pertanyaan i~u di google.com, dan ia akan segera menemukan jawaban atas pertanyaan yang ia ajukan. Jawaban yang tersedia di internet biasanya lebih bervariasi, ka.ya referensi, lintas mazhab, dan terutama "lebih cepat" dibandingkan dengan harus menemui seorang ustadz atau mengirimkan surat ke media cetak yang menyediakan rubrik tanya jawab keagamaan.

Hal tersebut menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara keberagamaan (religiosity) dan internet (the internet, cyberspace, the world wide web, virtual

world). Kini orang bisa menggunakan internet untuk ban yak hal yang terkait dengan keberagamaannya: mengunduh (to download) audio murattal al-Quran, piranti lunak (software) perpustakaan Islam digital, video cara menunaikan shalat untuk muallaf, e-book keislaman, live-streaming shalat di Masjidil Haram Makkah, kumpulan khutbah para tokoh idola, bergabung dalam mailing-list bertopik keislaman, sampai dengan "pengajian virtual" dan pesantren online.

Signifikansi hubungan antara agama dan media berbasis komputer ini sudah mengundang perhatian dunia akademik sejak tahun-tahun awal internet lahir. Dalam konferensi "Religion and Computer-mediated Cornunication" di Kopenhagen, tahun 2001, pakar dari berbagai disiplin dan dari berbagai negara diundang untuk mendokumentasikan, membahas, dan memetakan apa yang telah dilakukan para peneliti seputar agama dan komunikasi lew at komputer (sebelum telpon selular). figa hal menjadi fokus konferensi ini: Pertama, terminologi dan epistemologi bidang kajian agama dan internet. Kedua, aspek -aspek yang terkait dengan transformasi otoritas dan konflik keagamaan (religious authority and conflict) di zaman internet. Ketiga, pembentukan identitas keagamaan dan pembentukan kelompok keagamaan melalui dunia maya (Hoojsgard dan Warburg, 2005: 1 ).

~ejauh ini, ketiga bidang masalah tersebut umumnya barn melihat fernomena keagamaan di Barat. Riset socio-religio studies semacam itu belum banyak diarahkan secarakhusus terhadap Islam sampai tetjadinya peristiwaSerangan Teroris

I

9/11. Kajian post 9/11 ini terutama dilakukan untuk menjelaskan peran internet dalam penyebaran ide-ide fundamentalis,jihadis, dan propaganda-proaganda anti-

134 PENAGAMA, VOL. XIX, NO. 1 JANUARI-APRIL 2010

Arif Maftuhin, Islam Online: Ormas-ormas Islam Indonesia di Dunia Maya

Barat. Karya Garry R. Bunt, Islam in the Digital Age: E-Jihad, Online Fatwas

and Cyber Islamic Environments (Bunt, 2003) adalah salah contohnya. Selain tulisan tentangjihad online, tulisan-tulisan awal tentang Islam dan internet juga mencoba memetak:an diskursus Islam online, khususnya yang berbahasa Inggris. Ini seperti terlihat dalam tulisan Bunt yang lain Virtually Islamic: computer-mediated communication and cyber Islamic environments (Bunt: 2000) atau dalam tulisan lebih pendek yang dibuat oleh Jon W. Anderson, ''The internet and Islam's New Interpreters" yang mengamati pengunaaan internet oleh Muslim di Iraq (Anderson, 2003).

Di Indonesia, barangkali satu-satunya buku tentang Islam dan internet yang pernah ditulis adalah Virtual Islam: Keberadaan Dunia Islam di internet, yang ditulis oleh SyarifHidayatullah dan Zulfikar S. Dharmawan (Hidayatulah dan Darmawan, 2003). Buku ini terfokus kepada pembahasan deskriptif tentang hal-hal yang bisa dilakukan oleh Muslim lewat internet, dan tidak secara khusus terfokus pada Islam Indonesia. Hubungan Islam dan internet di Indonesia juga sempal disinggung sekilas, dalam beberapa kalimat Onno W Purbo yang menyatak:an bahwa umat Islam Indonesia termasuk kelas sosial pertama yang aktif di dunia maya sejak internet masuk di Indonesia. Jejaring egroup ISNET (Islamic Network) yang beranggotakan para mahasiswa muslim Indonesia yang sedang kuliah di luar negeri termasuk milis gelombang pertama di Indonesia (Purbo, 2003). Namun, bagaimana Islam Indonesia di internet dan bagaimana umat Islam memanfaatkan situs web belum pernah dikaji, dan karena itu akan menjadi fokus kajian makalah ini.

Secara teoretik, ada dua fenomena agama virtual yang sering dibedakan: reli­gion online dan online religion. Glenn Young, yang memodifikasi kedua istilah ini dari dua ahli lainnya, Hadden dan Cowan, mendefinisikan religion online sebagai kepanjangan tangan dari organisasi keagamaan yang ada di dunia nyata. Religion online menyediakan informasi terkait dengan entitas keagamaan yang ada di luar internet. Semen tara online religion mengacu kepada situs-situs yang menawarkan partisipasi-interaktif para penguna internet untukkegiatan-kegiatan keagamaan secara

· online. Secara prinsip, kelompok online religion ini tidak memiliki eksistensi di dunianyata (Young, 2004: 93-94). Mengikuti Young, duakategorisasi teoritis tersebut akan digunakan dalam penelitian ini menjadi: Islam online dan online Islam.

Selain kategori teknis terse but, penting pula dipernatikan tentang apa yang akan membatasi "keislaman" sebuah situs. Apakah semua situs-web yang berbicara tentang

PENAGAMA, VOL. XIX, NO. 1 JANUARI-APRIL 2010 135

Arif Maftuhin, Islam Online: Ormas-ormas Islam Indonesia di Dunia Maya

Islam akan dikategorikan sebagai situs Islam? Penelitian ini memilih untuk membatasi diri pada situs yang dikelola oleh Muslim dan mereka yang menurut self-claim mereka adalah Muslim. Sikap demikian hams diambil karena mustahil dalam kajian yang berpretensi obje.ktif seperti penelitian ini bila hams dibatasi dengan terma-terma teologis (Bunt, 2003: 1-8).

Dalam tulisan ini, masalah yang dibahas akan dibatasi pada Islam online, yaitu pada situs-situs organisasi massa Islam di Indonesia. Sebagai studi eksploratif, pembatasan demikian bersifat prioritas, karena luasnya bidang yang hams dikaji bila hams mencakup online Islam. Situs-situs akan dikaji secara analitik dan kualitatif untuk menggali aktifitas situs, fitur yang tersedia, fungsi masing-masing fitur, dan tingkatinternktifitasnya dengan pengunjung.

D. Metode Penelitian

Sebagai sebuah penelitian dengan objek materiil yang barn, metode penelitian yang digunakan juga relatifberbeda dengan penelitian tradisional. Secara substansi, penelilitian ini bersifat kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengamati tampilan situs-web, menemukan fitur -fituryang disediakan, pesan yang disampaikan, dan untuk membaca secara mendalam isi situs-web organisasi dan kelompok Islam Indonesia di internet Pendekatan yang bersifat kualitatif juga berguna untuk melihat tingkat interaksi dan fasilitas bagi pengunjung website terkait.

Secara teknis, penelitian ini ban yak mengandalkan teknologi internet dan komputer sebagai alatriset. Berbagai piranti lunak (software), mulai dari browser (Chrome), pdf -converter (Primo PDF) untukmendokumentasikan halaman-halaman ~itus, ZIP dan RAR reader untuk mengurai file yang di-download, screen-shot ~Snap) untuk mendokumentasikan aktifitas layar komputer saat menggali data online, sampai dengan teknologi cloud-computing (SugarSync dan Google Docs) ~ntuk menyimpan arsip secara online, akan secara in tens if digunakan dalam riset ini.

Demikian pula, berbagai fasilitas riset yang built-in dengan internet (web-based apps ), seperti se0;rch engine dan way back machine akan dimaksimalkan ~lam lllembantu pengumpulan data Search engine adalah fasilitas terbaik internet yang bisa digunakan untuk kepentingan sederhana mencari informasi sampai dengan pencarian data serius bagi sebuah riset. Google dan Bing akan digunakan sebagai dua mesin pencari standar bagi riset ini. Inventarisasi organisasi Islam Indonesia dan situs mereka, misalnya, pasti hanya bisa dilakukan melalui bantuan search engine ini.

136 PENAGAMA, VOL. XIX, NO. 1 JANUARI-APRIL 2010

Arif Maftuhin, Islam Online: Ormas-ormas Islam Indonesia di Dunia Maya

Wayback machine dimiliki oleh archive.org. Fungsi aplikasi ini adalah mengarsipkan semuahalaman internet sejak tahun 1996. Dengan bantuan wayback machine, kita bisa memperoleh data prakira namun terpercayamengenai umur masing-masing situs. Disebut "prakira", karena wayback machine hanya bisa merekam update pertama sebuah situs, bukan hari pertarna ia diluncurkan. Dengan asumsi bahwa sebuah situs akan segera di-update pemiliknya dalam jangka waktu yang relatif pendek (katakanlah paling lama satu bulan), wayback machine sudah cukup baik untuk digunakan memperkirakan umur sebuah situs: kapan lahir dar kapan mati (bila sekarang sudah hilang dari internet).

internet adalah dunia semi-nyata yang dalam ban yak hal juga menduplikasi a~:-­ayang terjadi di dunia nyata. Meskipun wujudnya berupa teks, tetapi teks di internet hidup seperti kehidupan nyata ini: setiap saat bisa berubah, setiap saat bisa bertarnbah maupun kurang. Ada kalanya sebuah situs yang hari ini bisa diakses, esok sudah mati, sebagaimana tiba-tiba esok muncul situs barn. Jadi, meskipun bersifat tekstual, teks internet tidak sama dengan buku. Teks internet adalah teks yang paling lia. dalam sejarah teks yang diciptakan manusia. Oleh sebab itu, dokumentasi data dunia maya yang dikumpulkan penelitian ini akan senantiasa melibatkan, sekurang­kurangnya, data tanggal, bulan, tahun.

III. Hasil dan Analisis

A. Muslim dan internet di Indonesia

Muslim Indonesia termasuk kelompok yang cepat mengadopsi internet. Seperti yang dapat dilihat dari proses historis kelahiran internet di Indonesia, sebagian besarpara pengembang internet di negeri ini, terlepas Dari lairan keberagamaannya, adalah Muslim. Terlebih lagi, salah seorang menteri di pemerintahan Soeharto yang kebijakannya berperan penting dalam perkembangan internet di Indonesia bukan seorang Muslim biasa, melainkan seorang aktifis dan ketua salah satu kelompok Islam penting saat itu: B.J. Habibie, ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). : ·

Seperti diketahui, kelahiran ICMI di awal1990 itu mengundang kontroversi karenaiCMI dicurigai oleh "lawan" maupun "kawan". "Kawan-kawan" ICMI dari kalangan Islam, sepertiAbdurrahman Wahid, melihatiCMI sebagai gefakan primordial yang tidak baik bagi keutuhan ban gsa Indonesia. Kalangan non-

PENAGAMA, VOL. XIX, NO. 1 JANUARI-APRIL 2010 137

Arif Maftuhin, Islam Online: Ormas-ormas Islam Indonesia di Dunia Maya

138

"Islam", yang meliputi kekuatan-kekuatan politik "mapan" di sekitar Soeharto, seperti militer, abangan, dan Kristen, mencurigainya sebagai ancaman kemapanan mereka. Soeharto, memang tengah mengalami masalah dengan sekutu lamanya. Semen tara di lain pihak kekuatan Islam kelas menengah mulai muncul dan menjadi fenomena yang, bagi Soeharto, bisa menjadi ancaman (bila dilawan) atau sekaligus potensi (bila dirangkul). Habibie, pada saat yang demikian ini, tampaknya memang orang yang tepat untuk menyambungkan Soeharto dengan kelompok Islam yang selama hampir dua dekade ia berkuasa iajauhi dan kucilkan (Hefner, 1993: 1-35).

Dengan kedudukan dan jabatannya di pemerintahan, khususnya di kementrian riset dan teknologi serta BPPT, lalu ditambah dengan kepemimpinannya di organisasi yang menghimpun Muslim kelas menengah, tidak sulit untuk menebak tali temali antara Islam dan teknologi ini pada diri Habibie di dua wiliyah itu.

Mereka yang pertama ka1i bersentuhan dengan internet tentu saja adalah anak-anak muda yang sedang bela jar di luar negeri dengan beasiswa dari pemerintah yang mulai dekat dengan Islam itu. Entah kebetulan atau bukan, "faksi" Islam kelompok ini segera muncul ketika mereka "menyempal" dari milis (group) pertama orang-orang Indonesia ([email protected]) pada waktu yang hampir bersamaan dengan terbukanya akses politik bagi kelas menengah Muslim. Sentimen keislaman jelas menjadi motivasi penyempalan itu ketika diskusi-diskusi di mills tersebut telah bergeser dari nasionalis menjadi diskusi berbau sara. Dimotori oleh para pegiat Islamic Network (lsnet), lahirlah sejumlah milis barn yang lebih fokus pada isu-isu keislaman, seperti is-lam @isnet.org, [email protected], [email protected] (Purbo, 2003: 34-35).

· Sebagaimana yang tetjadi di luar negeri, Islam di dalam negeri pun segera berbondong-bondong masuk ke dunia maya begitu internet menjadi tren barn di Indonesia Harian Republika, harian yang diterbitkan dengan dukungan penuh dari ICMI dan diharapkan menjadi penyambung suara umat Islam, pada tahun 1995 menjadi media pertama di Indonesia yang meluncurkan situs online atau hanya berselang sekian bulan setelah lahimya ISP komersial pertama. Republika yang koran cetaknya barn berusia dua tahun, bahkan lebih dahulu online daripada koran-koran lain yang lebih tua, seperti Kompas.

PENAGAMA, VOL. XIX, NO. 1 JANUARI-APRIL 2010

Arif Maftuhin, Islam Online: Ormas-ormas Islam Indonesia di Dunia Maya

Internet diterima "tanpa uji" sertifikasi halal-haram seperti itu. Organisasi Islam yang memiliki pengaruh penting di era 1990an, ICMI dengan cepat mengadopsi internet sebagai media komunikasi publik organisasinya. Hal ini san gat bisa dipaharni karena ketika B.J. Habibie terpilih menjadi ketuanya, ia membawa serta orang-orang kepercayaannya di BPPT untuk ikul menggerakkan roda keorganisasian ICMI. Dekat dengan teknologi dan mungkin juga terlibat dalam proyek -proyek BPPf yang terkait dengan internet, icmi.or.id sudah hadir di dunia maya sejak awal tahun 1998, menjadi yang pertama d; antara Ormas Islam lainnya.

Selain ICMI, organisasi Islam lainnya yang juga dengan cepat hadir d. dunia maya adalah Muhammadiyah. Sebagai salah salah satu ormas Islam yanp­dikenal "modem" dan terbesar di Indonesia, Muhammadiyah hanya menunggu waktu tak kurang dari tiga tahun untuk bergabung dalam trend virtual. Situ" muhammadiyah.or.id muncul pada sekitar akhir 1998 atau awa11999. Situs­web tersebut pada saat itu menumpang dan dike lola oleh salah satu "ana.. perusahaan" Muhammadiyah, UMM (Univeristas Muhammadiyah Malang), yang telah online terlebih dulu online pada paruh pertama tahun 1998. Muhammadiyah, seperti terbaca dalam halaman pertamanya ketika itu,jelas menaruh harapan yang besar pada kehadirannya di dunia maya, tanpa ada sedikit pun keraguan tentang halal-haram media ini.

Organisasi-organisasi Islam yang lain, meski tidak secepat ICMI dan Muhammadiyah,jugamenyusul untukhadirdi dunia maya menyapa umatnya. Situs-web berikutnya yang muncul adalah situs Persis (2001 ), NU Online pada awal2003,Al-lrsyad pada awal tahun 2004, sementaraDDII dan Hidayatullah masing-masing pada akhir tahun 2007.

Sejarah perkenalan komunitas Muslim di Indonesia juga segera merambah fitur-fitur internet di luar situs-web. Salah satunya adalah lahirnya komunitas­komunitas Muslim Indonesia di duniamilis (mailing list). Begitu Yahoo! membeli eGroups dan meluncurkan Yahoo! Groups pada tahun 1998, puluhan komunitas milis Muslim yang menggunakan bahasa Indonesia segera terbentuk dengan beragam latar belakang maupun fungsinya.

Kini, setelah lebih dari lima bel as tahun internet hadir di Indonesia dan fasilitas akses ke internet lebih beragam dan murah, kita tentU akan menemukan

PENAGAMA, VOL. XIX, NO. 1 JANUARI-APRIL 2010 139

Arif Maftuhin, Islam Online: Ormas-ormas Islam Indonesia di Dunia Maya

lebih ban yak lagi fitur dan jenis Islam virtual itu. Salah satunya, di saat situs jejaring-sosial facebook mendapatkan popularitas penggunaan, ormas-ormas Islam pun secara berduyun-duyun membuka akun di facebook.

B. Wajah Islam Online

140

Sw;vei online penelitian ini menemukan bahwa mayoritas organisasi Islam sudah memiliki situs yang bisa diakses para pengunjung internet. Ormas-ormas besar seperti Muhammadiyah, ICMI (lkatan Cendekiawan Muslim Indoensia), NU (Nahdlatul Ulama), Persis (Persatuan Islam), al-Irsyad al-Islamiyyah, maupun ormas-ormas kecil seperti Hidayatullah, Hizbuttahrir, LDll (Lembaga . Dakwah Islam Indonesia), Salafi, lkhwanul Muslimin, semuanya telah hadir virtual. ICMI, dalam hal ini, menjadi pelopor Islam online karena rnenjadi ormas pertama yang hadir virtual segera sesudah internet tersedia di Indonesia (tahun 1998). Hanya sayangnya sejak tahun 2008lalu situs ICMI sudah mati.

Ormas Islam kedua yang hadir online adalah Muharnmadiyah. Sarna seperti ICMI, Muhammadiyah juga sudah meluncurkan situsnya, Muhammadiyah Online, sejak tahun 1998. Tetapi berbeda dengan situs ICMI yang kini telah mati bersama dengan layunya ICMI, Muhammadiyah Online terns berkembang semakin baik dengan puluhan fituryang lengkap: dari konten berita sampai dengan download materi-materi kemuhammadiyahan.

Kehadiran ormas-ormas Islam itu di internet memang tidak semata-mata mengikuti era "dot com" di era 1990an. Dari basil studi ini cukup jelas bahwa internet semakin memiliki peranan penting bagi organisasi-organisasi Islam di Indonesia untuk menunjang keberadaannya di tengah umat. Fungsi-fungsi internet bagi ormas Islam antara lain adalah sebagai (1) sebagai galeri organisasi, (2) media komunikasi dengan anggota dan pihak pihak lain, (3) sumber berita, dan ( 4) media layanan umat.

Fungsi-fungsi terse but tampak di semua situs yang dikaji penelitian ini. Situs sebagai galeri organisasi bisa menjadi sumber informasi resmi ten tang hal-hal pokok yang terkait dengan ormas itu. Misalnya, alamat kantor, kepengurusan, sejarah organisasi, sampai dengan riwayat tokoh-tokoh ormas. Fitur ten tang organisasi dan seluk -beluknya sudah menjadi stan dar di semua situs ormas Islam. Jadi, siapa saja yang ingin mengenal secara umum tentang suatu ormas, kini mereka bisa segera mendapatkan informasinya di internet dan dari sumber resminya.

PENAGAMA, VOL. XIX, NO. 1 JANUARI-APRIL 2010

Arif Maftuhin, Islam Online: Ormas-ormas Islam Indonesia di Dunia Maya

Fungsi kedua dari situs web adalah sebagai media komunikasi dengan anggota dan dunia luar. Halaman-halaman internet bisa menjadi pengganti papan pengumuman, surat edaran, atau press release dalam media komunikasi yang lebih tradisional. Situs alirsyad.org yang sudah lama tidak diperbarui isinya, misalnya, berisi rilis-rilis terbaru ten tang sikap resrni pimpinan pusat al-Irsyad al-Islarniyyah mengenai berbagai isu mutakhir, seperti born Marriot dan penetapan awal Ramadan. Jadi, meskipun semua fitur sudah tidak aktif, situs web tetap menjadi pili han terbaik untuk menyampaikan sikap resmi organisasi, sehingga anggota dan orang lain yang in gin mengetahui sikap al-Irsyad bisa dengan mudah memperolehnya.

Sementara situs nu.or.id tampil dalam tiga bahasa (Indonesia, Arab, Inggris) untuk menyapa pengunjung situs dari dalam dan luar negeri. Dalam kasus nu.or.id ini, NU Online tidak sekedar menerjemahkan konten berbahasa Indonesia ke dalam Bahasa lnggris, melainkan juga menyesuaikan isi dengan kemungkinan pembacanya. Misalnya, edisi Arab NU Online memberitakan berita-berita keislaman yang terkait Timur Tengah, sementara edisi Inggris menyiarkan berita-berita keislaman yang relevan dengan dunia Barat.

Karena fungsinya untuk berkomunikasi dengan pihak luar, situs milikiDll (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), ldii.or.id ban yak berisi klarifikasi ten tang ormas mereka. Mereka bahkan menyediakan fitur khusus "Isu-isu Negatif' yang berisi sejumlah bantahan terhadap beberapa isu miring yang membuat mereka disebut sebagai aliran sesat: masjid yang najis karena dimasuki non jamaah IDll, nikah di luar KUA, tidak mau bermakmum dengan muslim di luar IDll, dst. Klarifikasi kepada pihak luar seperti ini jelas sulit dan mahal bila dilakukan dengan media tradisional- misalnya dengan mencetak buku.

Fungsi berikutnya adalah sebagai sumber be rita. Meskipun organisasi massa Islam bukan agen berita atau perusahaan media, semua situs ormas menyediakan fitur news atau berita dalam situs mereka. Mereka tampaknya memperlakukan situs sebagai "majalah organisasi" di zaman pra-intemet yang menjadi penyambung lidah organisasi di ruang publik. Beritayang dimuat biasanya dua jenis: berita kegiatan internal organisasi dan berita:...berita lain yang terkait dengan organisasi, yaitu berita-berita yang terkait dengan keislaman lokal maupun intemasional. Tentu, sudut pandang organisasi sangat

PENAGAMA, VOL. XIX, NO. 1 JANUARI-APRIL 2010 141

Arif Maftuhin, Islam Online: Ormas-ormas Islam Indonesia di Dunia Maya

1L4t!

mempengaruhi pilihan berita dan bagaimana mereka melihat sebuah fakta peristiwa.

Fungsi terakhir tetapi terpenting dari sebuah situs ormas Islam adalah, sebut saja, ~~layanan umat". Meskipun Islam seringkali diidentikkan sebagai agama tanpa struktur eklesial ( otoritas keagamaan terpusat seperti dalam Katolik)~ tetapi Islam tetap sajadibangun dengan strukturepistemik. Pengurus pusatotganisasi lslamseringkali beradadi puncakotoritasepistemikini. Dahulu, mediacetaksemisal maja)ah otganisasi (AulamilikNahdlaul U1ama atau Suara Muhammadiyah) menjadi satu-satunya pintu akses dari bawah dan jalur distribusi pengetahuan dari atas dalam struktur epistemik tersebut.

Kini, kecepatan akses internet dan kemudahan Wltukdijangkau oleh umat dari segala penjmu dWliamenjadikan situs-web sebagai media penting dalam menjalankan struktur epistemik tersebut. Hampir semua situs-web ormas Islam menyediakan layanan umat ini dengan berbagai nama rubrik, semisal istifta (persis.or.id), forum tanya jawab (alirsyad.org), ubudiyah dan syariah (nu.or.id), atau fatwa (dewandakwah.org).

Ada duamodel dislribusi fatwa yang digunakan oleh situ-situs Islam ini. Pertama, situs-web menyediakan fatwa-fatwa yang sudah 'jadi", yaitu dengan menyediakan vasi elektronik(.pdf atau .html) dari fatwa yang sudah diputuskan oleh ''majlis fatwa" (atau apa pun namanya di organisasi yang bersangkutan) dan pengunjlDlg bisamengunduhnya. Bagi wargaMuhammadiyah, bukuHPT (HimpunanPutusan Tarjih) yang dahulu hams dibeli dan tidakselalu tersedia di toko buku kini bisa diunduh di situs Muhammadiyah Online secara gratis (Maftuhin, 2009). SeorangwargaMuhammadiyah di luarnegeri dengan penuh suka-citamengucapkan terimakasih atas disediakannyaHPT ini di situs-web MuhammadiyahOnline.

Model kedua yangdigunakan adalah tanya-jawabonline. Dahulu, sebelum internet, majaJah-.majaJah onnas Islam selalu menyediakan rubrik tanya-jawab keagamaan ini. Penanyamengirimkan surat pertanyaan ke redaksi dan hams memmggu bebeiapa bulanhinggaedisi yangmemuatpertanyaanitu terbit Kini, prosesnya bisalebih singkatdan dengan pembaca yang lebi luas (tidak selalu dari kalangan internal onnas yang bersangkutan). Sebagai misal, fitur istfita di persis.or.id.Fiturini cukup laris dan mengundang penanyadan penanggap dari

PENAGAMA. VOL XIX, NO. 1 JANUARI-APRIL 2010

Arif Maftuhin, Islam Online: Ormas-ormas Islam Indonesia di Dunia Maya

dalam dan luar organisasi untuk mengajukan pertanyaan atau pun untuk menyanggah fatwa yang dikeluarkan oleh redaksi.

Kemungkinan terlibatnya pembaca untuk memberikan sanggahan dan komentar adalah satu hal yang tidak dimiliki oleh media lain. Konsultasi agama lewat media cetak, biasanya satu arah dan tidak ada peluang untuk mengkonfirmasi ulang atau bagi pihak lain untuk menyanggah. Semen tara lew at media elektronik dibatasi oleh waktu dan tidak mungkin bagi pihak lain untuk memberikan sanggahan yang lebih sistematik. Web dan internet mengis1 kekurangan itu dengan ruang yang tak tebatas dan waktu yang tak terhingga.

Di rubrik istifta persis.or.id, seorang pengunjung (tampaknya seseorang dengan pandangan keagamaan ala NU) yang tidak setuju terhadap fatw;1 tawassul yang dikeluarkan Persis bolak-balik selama empat bulan membuat tanggapan dan sanggahan panjang lebardan dilengkapi dengan dalil-dalil al­Qur' an dan al-Sunnah yang diperlukan. Tentu, proses pertarungan fatwa yang langsung, panjang, dan terdokumentasikan dengan baik tak pemah terjadi sebelurnnya, apalagi yang melibatkan orang NV dengan Dewan Hisbah Persis seperti ini.

Memang, berdasarkan penelitian ini, belum semua situs-web ormas Islam mempunyai kapasitas interaktifWeb 2.0. Tetapi situ-situs web sejumlah ormas Islam utama, semisal Muhammadiyah Online, NV Online dan Persis.or.id, telah melapangkan jalan mereka untuk menjadi situs-web yang interaktif, yang terbuka kepada komunikasi dua arah dan partisipatoris. Ke depan, tentu perlu dikaji dampak-dampak revolusi Web 2.0 bagi persebaran epistemik keagamaan di dalam agarna Islam yang memang sejak dari awal "anti-eklesial".

C. Dari Milis ke Revolusi Face book

Selain situs web, fitur lain yang cepat populer dan hingga kini terns banyak dipakai oleh para anggota dan aktifis keagamaan adalah milis (mailing list) atau yang juga dikenal dengan egroup. Milis adalah fitur berbasis email yang bisa mernfasilitasi sekelompok orang untuk mengirimkan email Secara massal kepada mereka yang tercatat sebagai subscriber (pelanggannya)~ Dan seperti telash disinggung di depan, ormas Islam dan para aktifisnya juga dengan cepat mengadopsi fasilitas milis ini terutama sebagai media diskusi antar mereka.

PENAGAMA, VOL. XIX, NO.1 JANUARI-APRIL 2010 143

Arif Maftuhin, Islam Online: Onnas-ormas Islam Indonesia di Dunia Maya

144

Sebagai contoh, di Yahoo! Groups saja terdapat sekitar 800an mitis yang

berasosiasi dengan Muhammadiyah (termasuk di dalarnnya mitis alumni sekolah­

sekolah Muhammadiyah). Milis teraktif dan terbesar di sini adalah Muhaiilllla(tiyah_Society. Mitis ini dike lola oleh Muhammadiyah Online dan tampaknya menjadi kepanj ullgan tangannya. Milis dengan member terbesar kedua adalah milis anak-anak muda Muhammadiyah progresif yang sering dianggap menyempal dari arus utama Muhammadiyah: JIMM atau Jaringan IntelektualMudaMUhammadiyah.

Dengan fungsi utamanya sebagai alat kirim email secara massif, milis memiliki banyakfungsi bagi kelompok-kelompokini. Pertama, sebagai me­dia penyebaran informasi organisasi atau komunitas. Kedua, media untuk berdiskusi secaraonline. Diksusi-diskusi di mills tidak jarang bisa melahirkan buku (seperti dalamkasus Jaringan Islam Liberal). Ketiga, menjalankan fungsi menggerakkan organisasi. Milis NU Jepang, misalnya, berhasil menggalang kekuatan warganya untuk menjadi relawan prorgam seribu guru. Program ini menghubungkan pararelawan yang sedang studi lanjut (S2 dan S3) di luar negeri, untuk memberikan pelajaran bagi para murid madrasah dan santri di pondok-pondokNU (kunjungi situs www.lOOOguru.net). Kini, gerakan yang digalang dari milis warga NU di Jepang ini bahkan sudah bergerak ke luar NU danmerangkul sekolah-sekolah Muhammadiyah.

SejumlahMilis WmgaMuhammadiyah

No Nama Yahoo! Groups Berdiri Anggota Rata-rata PostJbulan

1 Muhanvnadiycul2002 04-03-2000 558 170.9 2 Muhanvnadiyah_ Society 07.()8-2000 1540 236.9 3 lkatan-remaja-mtllammadiyah 27-Q7-2001 86 3.5 4 pcin_ kairo mesir 22-o4-2003 294 21 5 Jalingan_ inteleklual muda muhammadiyah 13-1Q-2003 100 8.3 6 Forumjimm 17-1Q-2003 377 50.6 7 Muhanvnadiyah-lndonesia 05-Q5-2004 121 8.7

Salah satu temuan "tak terduga" dari penelitian ini adalah fenomena facebook dan dampaknya terhadap ormas-ormas Islam. Saya mengatakan

PENAGAMA, VOL XIX, NO.1 JANUARI-APRIL2010

Ari(Maftuhin, Islam Online: Ormas-ormas Islam Indonesia di Dunia Maya

"tak terduga" karena eli awal penelitian ini, facebook tidak terlalu diperhitungkan karena hake kat face book sendiri sebagai 'jejaring sosial". Sebagai pengguna, "jejaring sosial" facebook sampai dengan penelitian ini ditulis, kata "social networiC' selalu saya artikan dengan 'jaring pertemanan", karena memang itulah yang selalu ditekankan facebook: find people you know and connect witiL

them atau seperti yang elisimbolkan tomboii ~;litl~dJ yang terkenal itu.

Dahulu, sebelum facebook menjadi populer eli Indonesia seperti sekarang, setiap kali akan "add as friend', pengguna selalu mendapatkan pertanyaan "where did you meet?" dengan altematif jawaban: "schoof', "class", "sum­mer camp"; dan semisalnya (even-even yang orang berkenalan dengan oranp lain hingga menjaeli ternan). Meskipun tidak wajib, atau bisa eli-skip, pertanyaan ini mengasumsikan bahwa pengguna hanya menambahkan orang yang mereka kenai dalam network-nya. Kini, fitur itu hilang dari facebook dan facebook menambah lagi satu fitur yang dulu tidak ada: page dan become fan. Dengai. fitur ini face book memang telah ber-evolusi, dan oleh karena itu seharusnya temuan baru dalam penelitian ini bisa eliantisipasi.

Sebagai social-network dalam arti yang luas, yang tidak hanyafriend­ship-network, peran facebook pasti sangat bersinggungan dengan ormas Is­lam sebagai social movement. Oleh sebab itu, sebenarnya "alami" saja hila kemudian facebook menjaeli salah satu media social-networking ormas-ormas Islam. Pemanfaat facebook meliputi: (1) Update informasi keorganisasian, (2) Pengumuman kegiatan dan pemesanan tempat, {3) Penggalangan "fans" dan mobilisasi kepentingan (cause), (4) Ruang diskusi online, (5) Memperluas jangkauan auelien, hingga (6) Menggantikan fungsi situs-webyang mati atau tidak aktif.

Pemanfaatan jejerang sosial facebook juga elilakukan oleh hampir semua ormas Islam. ICMI, Muhammaeliyah, NU, al-Irsyad al-Islamiyyah, Persis, dll. IC.MI justru tidak hanya hadir di sini tetapi ia juga "terselaroatkan" oleh facebook. Ketika situs-web resminya icmi.or.id telah mati, facebook memberi ruang hidup gratis bagi ICMI untuk tetap hadir virtual.

Berbeda dengan pendahulunya, "almarhum" situs resmi ICMI yang tidak interaktif, lingkungan facebook membuat ICMI facebook lebih interaktif.

PENAGAMA, VOL. XIX, NO. 1 JANUARI-APRIL 2010 145

Arif Maftuhin, Islam Online: Ormas-ormas Islam Indonesia di Dunia Maya

Aplikasi yang diseeliakan oleh facebook bisa eligunakan oleh admin (Pen gurus ICMI) maupun para fans dalam menjalin komunikasi. Melebihi fungsi tradisional 8ebuab situs-web yang hanya satu arab dalam menyampaikan informasi, kini proses itu bisa dua arab. Sebagai contoh,jika dulu undangan ke publik hams elicetak dan elitempelkan di sej umlab tempat, masjid misalnya, sekarang pengurus ICMI cukup "menempelkan" undangan itu eli facebook. Jika dulu auelien yang ditarget tidak bisa diketahui responsnya, sekarang mereka bisa meninggalkan pesan, termasuk untuk memesan kursi (RSVP to this event) agar pantitia bisa mengantisipasi jumlab hadirin.

Walaupun situs-web Muhammadiyab Online sangat aktif dan mempunyai fitur yang sang at lengkap, Muhammadiyab tetap hadir juga di facebook untuk fungsi yang tampaknya berbeda dari ICMI: menjangkau audien yang tak terj~gkau situs-web dan membuka ruang interaksi yang lebih aktif. Selain itu, karena sifat facebook yang lebih informal, maka update informasi eli sana bisa lebih cepat daripada di situs. Facebook juga bisa membantu mengiklankan konten yang tengab dimuat di Muhammaeliyab online dengan cara menaruh pranala dan rangkuman berita di wall Muhammadiyab facebook.

Ruang eliskusi online, yang sebenamya tersedia eli situs resmi,juga elibuka oleh Muhammadiyab di face book dan berhasil mengundang partisipasi luas dari para pengunjung. Berbeda dengan di situs resminya yang orang bisa meninggalkan komentar secara anonim, di facebook orang harus tampil sebagai dirinya sendiri dan memberikan komentar secara lebih bertanggungjawab dan tidak asal bunyi. Jelas, ini adalab kelebihan facebook yang tidak dimiliki oleh situs-web tradisional.

1V. Simpulan

Ada tiga fiturutama yang menjadi pintu masuk Islam online eli Indonesia: situs­web (website), milis (mailing-list), dan situs jejaring sosial (social network). Dari lima Islam online yang dikaji oleh penelitian ini, yang menjadi representasi dari lima '"'rmas Islam besar eli Indonesia (NU, Muhammadiyab, ICMI, Persatuan Islam, dan al-Irsyad al-Islamiyyab), masing-masing menggunakan ketiga fitur di atas dengan pemanfaatan yang berbeda-beda dan oleh pelaku-pelaku yang berbeda.

146 PENAGAMA, VOL. XIX, NO. 1 JANUARI-APRIL 2010

Arif Maftuhin, Islam Online: Ormas-ormas Islam Indonesia di Dunia Maya

Temuan-temuan studi eksploratif ini telah memberikan gambaran awal yang cukup tentang keberadaaan Islam Online di Indonesia. Selain tak pemah ada penolakan secara fikih mengenai hukum penggunaan internet, ormas-ormas Islam · juga terbukti banyak memperoleh manfaat internet bagi fungsi-fungsi keorganisasisnya: dari penyebaran inforrnasi sampai dengan mobilisasi anggota.

Dengan semakin murahnya biaya akses internet dan dengan semakin beragamnya alat untuk akses (tidak tematas pada kornputer yang rnahal, namun jug~ bisa rnelalui iPod dan telpon genggam), intensitas hubungan agama dan internet serta darnpat media komunikasi ini terhadap agama tentu akan semakin signifikan dalam waktu­waktu ke depan. Penelitian-penelitian di bidang agarna dan internet yang masih langk. di Indonesia juga harus ditingkatkan guna memberikan pernahaman yang lebih baik terhadap proses "virtualisasi" agama tersebut.

Daftar Pustaka

Anderson, Jon W. "Globalization, Democracy, the internet and Arabia", working papers NMIT, 15 September 2008, versi digital artikel ini diunduh dari

http://www.digitalislam.eularticle.do ?articleid-2183

(Diakses 30 Agustus 2009)

Brasher, Brenda E.,Give Me That Online Religion. San Fransisco: Josey Bass, 2001.

Bunt, Gary R., Islam in the Digital Age: E-Jihad,Online Fatwas, and Cyber Islamic Environments. London: Pluto Press, 2003.

___ , Virtually Islamic.• computer-mediated communication and cyber Islamic environments. University of Wales Press, 2000.

___ iMuslim: Rewiring the House of/slam. Chapel Hill: The University of North Carolina Press, 2009.

Derrickson, Krystina "Second Life and The Sacred: Islamic Space in a Vtrtual World", dalarn

http://www.digitalislam.eularticle.do?articleid-1877

( diakses: 2 September 2009)

Eckkelman, Dale F dan Jon W Anderson, New Media in the Muslim World: the Emerging Public Sphere. Bloomington, IN Indiana University Press 2003.

PENAGAMA, VOL. XIX, NO.1 JANUARI-APRIL 2010 147

Arif Maftuhin, Islam Online: Ormas-ormas Islam Indonesia di Dunia Maya

Goldstein, Robert Justin, Political Censorship, h. 471-472, diakses melaui versi­digital Google Books:

http ://books. google.com/books ?id=SOTmlfyCwDAC&pg= PA471 &dg=islamic+law+ban+internet& ei·=N g GZS vcHn ZS QB K uptJ cB &clien t=fi re fox­a#v=onepage&g=islamic%201aw%20ban%20intemet&f=false

( diakses 30 Agustus 2009)

Hefner, Robert W., ''Islam, State, and Civil Society: ICMI and the Struggle for the Indonesian Middle Class". dalam Indonesia, Vol. 56. (Oct., 1993).

. . Hidayatullah, Syarif dan Zulfikar S. Dharmawan, Islam virtual: keberadaa.n dunia

Islam di internet. t.k: Mifta, 2003.

Hill, David T. dan Khrisna Sen, The internet in Indonesia. London dan New York: Routldege, 2005.

Hoojsgard, Morten T. dan Margit Warburg ( eds.), Religion and the Cyberspace. London and New York: Routledge, 2005.

Khouw, Ida Indawati, ''Indonesia's internet pioneer's achievements, vision", dalam The Jakarta Post

http://www. thejakartapost.com/news/2000/12/31/indonesia039s-internet­pioneert>39s-achievements-vision.html

( diakses: 29 Agustus 2009).

Luhukay, Jos dan Bagio Budiardjo, "UNINET: An Inter-University Computer Net­work", makalah asli ditulis untuk "Asia Electronics Symposium" di Jakarta pada tanggal19-20 October 1983, sumber:

http://rms46.vlsm.0J¥11155.html

( diakses: 18 Agustus 2009

Lim, Merlyna @ rchipleago Online: The internet and Political Activism in Indo­nesia. Disertasi, University ofTwente, 2005

Pu:rbo, Onno W.,Filosofi Naif Kehidupan Dunia Cyber. Jakarta: Penerbit Republika, 2003.

----'' "Awal Sejarah internet Indonesia", dalam: http://onno. vlsm.omfv09/onno­ind-1/application/cuplikan-sejarah-intemet-indonesia-05-2000.rtf

( diakses 1 Juli 2009)

148 PENAGAMA, VOL XIX, NO. 1 JANUARI-APRIL 2010

Ari(Maftuhin, Islam Online: Ormas-ormas Islam Indonesia di Dunia Maya

___ ,, "Jaringan Komputer Biaya Murah Menggunakan Radio" dalam

http://onno. v lsm.org/v09/onno-ind-l/network/jaringan~ komputer -biaya-murah­menggunakan-radio-ll-1990.rtf

(diakses 29 Agusus 2009)

---'' "AltematifPengembangan Jaringan Komputer BiayaMurah: Sebuah Studi Kasus" dalam

http://onno. vlsm.org/v09/onno-ind-l/network/altematif-pengembangan-jaringan-komputer -biaya-murah-sebuah-.rtf

( diakses 29 Agusus 2009)

Young, Glenn, ''Reading and Praying Online: The Continuity of Religion Online and Online Religion in internet Christianity" dalam Lome L. Dawson dan Dou­

. glas E. Cowan (eds.), Online Religion: Finding Faith on the internet, tkp: Taylor & Francis Routledge, 2004).

Somber Referensi Arsip internet:

SitusMuhammadiyah:

http://web.archive.org/web/*lhttp://muhammadiyah.or.id

Situs Universitas Muhammadiyah Malang

http://web.archive.org/web/*lhttp://umm.ac.id

Situs Persatuan Islam

http://web.archive.org/web/*lhttp://persis.or.id

Situs NU Online

http://web.archive.org/web/*lhttp://nu.or.id

SitusAI-Irsyad al-Islamiyyah

http://web.archive.org/web/*lhttp://alirsyad.org

Situs Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia

http://web.archive.org/web/*lhttp://dewandakwah.org

Situs Hidayatullah http://web.archive.org/web/*lhttp://hidayatullah.or.id

PENAGAMA, VOL XIX, NO. 1 JANUARI-APRIL 2010 149


Recommended