+ All Categories
Home > Documents > JDIH | Kementerian Perhubungan

JDIH | Kementerian Perhubungan

Date post: 12-Nov-2023
Category:
Upload: khangminh22
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
76
1 MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM 76 TAHUN 2 0 2 2 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN LABUAN UKI, PROVINSI SULAWESI UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015, setiap pelabuhan wajib memiliki Rencana Induk Pelabuhan; b. bahwa Rencana Induk Pelabuhan untuk Pelabuhan Utama dan Pelabuhan Pengumpul ditetapkan oleh Menteri Perhubungan setelah terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari Gubernur dan Bupati/Wali Kota mengenai kesesuaian dengan Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota; c. bahwa Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki Provinsi Sulawesi Utara disusun dengan telah memperhatikan Rencana Induk Pelabuhan Nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow, keserasian dan keseimbangan dengan kegiatan lain terkait di lokasi Pelabuhan Labuan Uki, kelayakan teknis, ekonomis dan lingkungan serta keamanan dan keselamatan lalu lintas kapal; d. bahwa ...
Transcript

1

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR KM 76 TAHUN 2 0 2 2

TENTANG

RENCANA INDUK PELABUHAN LABUAN UKI,

PROVINSI SULAWESI UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 17

Tahun 2 0 0 8 tentang Pelayaran dan Peraturan

Pem erintah Nomor 61 Tahun 2 0 0 9 tentang

Kepelabuhanan sebagaim ana telah diubah dengan

Peraturan Pem erintah Nomor 6 4 Tahun 2 0 1 5 , setiap

pelabuhan wajib memiliki Rencana Induk Pelabuhan;

b. bahwa R encana Induk Pelabuhan untuk Pelabuhan

U tam a dan Pelabuhan Pengumpul ditetapkan oleh

Menteri Perhubungan setelah terlebih dahulu

m endapat rekom endasi dari G ubernur dan

Bupati/W ali Kota mengenai kesesuaian dengan Tata

Ruang Wilayah Provinsi dan K abupaten/K ota;

c. bahwa R encana Induk Pelabuhan Labuan Uki

Provinsi Sulawesi U tara disusun dengan telah

m em perhatikan R encana Induk Pelabuhan Nasional,

R encana Tata Ruang W ilayah Provinsi

Sulawesi U tara dan Kabupaten Bolaang Mongondow,

keserasian dan keseim bangan dengan kegiatan

lain terkait di lokasi Pelabuhan Labuan Uki,

kelayakan teknis, ekonomis dan lingkungan serta

keam anan dan keselam atan lalu lintas kapal;

d. bahw a ...

- 2 -

Mengingat

d. bahw a berdasarkan pertim bangan sebagaim ana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, serta untuk memberikan pedoman bagi pem bangunan dan pengem bangan Pelabuhan Labuan Uki perlu m enetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Provinsi Sulawesi Utara.

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2 0 0 8 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 0 8 Nomor 6 4 , Tam bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 4 8 4 9 );

2. Peraturan Pem erintah Nomor 61 Tahun 2 0 0 9 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 0 9 Nomor 151, Tam bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 5070) sebagaim ana telah diubah dengan Peraturan Pem erintah Nomor 64 Tahun 2 0 1 5 tentang Perubahan atas Peraturan Pem erintah Nomor 61 Tahun 2 0 0 9 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 1 5 Nomor 193, Tam bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 573 1 );

3. Peraturan Presiden Nomor 6 8 Tahun 2 0 1 9 tentang Oragnisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 1 9 Nomor 203) sebagaim ana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2 0 2 1 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 6 8 Tahun 2 0 1 9 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 2 1 Nomor 106);

4. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2 0 2 2 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 2 2 Nomor 33);

5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 62 Tahun 2 0 1 0 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 1 2 Nomor 629) sebagaim ana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 7 2 Tahun 2 0 2 1 tentang Perubahan Keempat a tas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 6 2 Tahun 2 0 1 0 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 2 1 Nomor 943);

6 . P era tu ra n M enteri ...

- 3 -

M emperhatikan:

Menetapkan :

PERTAMA

6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 67

Tahun 2 0 2 1 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2 0 2 1 Nomor 873);7. K eputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 43 2

Tahun 2 0 1 7 tentang Rencana Induk Pelabuhan

Nasional;

1. Su rat Bupati Bolaang Mongondow Nomor

6 0 0 /S e td a k a b /2 0 /I I I /2 0 2 1 tanggal 2 5 Maret 2021

perihal Persetujuan R encana Induk Pelabuhan Kelas III Labuan Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi

Sulawesi U tara;2. Su rat Kepala Dinas Penanam an Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Daerah Provinsi Sulawesi U tara

atas nam a Gubernur Provinsi Sulawesi U tara

Nomor 5 0 3 / DPMPTSPD/ PERSETUJUAN/ 162 /X I / 2021

tanggal 12 November 2 0 2 1 perihal Kegiatan Penetapan

Rencana Induk Pelabuhan Uki oleh Kementerian

Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Kan tor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Labuan

Uki.

MEMUTUSKAN:

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG

RENCANA INDUK PELABUHAN LABUAN UKI, PROVINSI

SULAWESI UTARA.

M enetapkan Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki,

Provinsi Sulawesi U tara, sebagai pedoman dalam

pem bangunan, pengoperasian, pengem bangan pelabuhan

dan penentuan b atas-batas D aerah Lingkungan Kerja

(DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp)

Pelabuhan Labuan Uki.

KEDUA ...

- 4 -

KEDUA

KETIGA

: Untuk menyelenggarakan kegiatan kepelabuhanan pada

Pelabuhan Labuan Uki yang meliputi pelayanan ja sa

kepelabuhanan, pelaksanaan kegiatan ekonomi dan

pem erintahan lainnya, serta pengem bangannya sesuai

R encana Induk Pelabuhan Labuan Uki, dibutuhkan areal

daratan seluas 1 4 ,9 6 5 Ha dan areal perairan seluas

3 3 2 ,6 5 3 Ha, meliputi:

a. Areal daratan eksisting Pelabuhan Labuan Uki seluas

1 4 ,9 1 9 Ha dan areal pengem bangan Pelabuhan Labuan

Uki seluas 0 ,0 4 6 Ha;

b. Areal perairan, terdiri atas:

1. Areal alur-pelayaran seluas 3 1 ,8 ha;

2. Areal tem pat labuh seluas 5 3 ,8 9 ha;

3. Areal alih m uat seluas 2 6 ,9 4 ha;

4. Areal kolam putar seluas 3 ,7 3 ha;

5. Areal tem pat sandar seluas 4 ,2 3 ha;

6. Areal keperluan d arurat seluas 1 3 ,4 7 ha;

7. Areal kapal mati seluas 13 ,4 7 ha; dan

8. Areal penunjang keselam atan pelayaran seluas

1 8 5 ,1 2 3 ha.

: R encana pem bangunan dan pengem bangan Pelabuhan

Labuan Uki untuk memenuhi kebutuhan pelayanan ja sa

kepelabuhanan dilakukan berdasarkan perkem bangan

angkutan laut, sebagai berikut:

a. jangka pendek, dari Tahun 2 0 2 0 sam pai dengan

Tahun 2 0 2 4 ;

b. jangka m enengah, dari Tahun 2 0 2 0 sam pai dengan

Tahun 2 0 2 9 ; dan

c. jangka panjang, dari Tahun 2 0 2 0 sam pai dengan

Tahun 2 0 3 9 ;

dengan rincian sebagaim ana tercantum dalam Lampiran

yang m erupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Keputusan Menteri ini.

KEEM PAT ...

- 5 -

KEEMPAT : Penyelenggara Pelabuhan Labuan Uki m enyusun dokumen

desain teknis untuk pelaksanaan pem bangunan dan

pengem bangan fasilitas Pelabuhan Labuan Uki.

KELIMA : Fasilitas Pelabuhan Labuan Uki yang direncanakan untuk

dibangun dan dikembangkan sebagaim ana tercantum

dalam Lampiran yang m erupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Keputusan Menteri ini, dilaksanakan

dengan m empertimbangkan prioritas kebutuhan, tingkat

penggunaan fasilitas pelabuhan yang sudah terbangun dan

kem am puan pendanaan sesuai peraturan perundang-

undangan serta wajib dilakukan dengan m em perhatikan

aspek lingkungan, didahului dengan studi lingkungan.

KEENAM : R encana penggunaan dan pem anfaatan lahan untuk

keperluan peningkatan pelayanan ja sa kepelabuhanan,

pelaksanaan kegiatan pem erintahan dan kegiatan ekonomi

lainnya serta pengembangan Pelabuhan Labuan Uki dan

sekitarnya sebagaim ana tercantum dalam Lampiran yang

m erupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan

Menteri ini.

KETUJUH : Dalam hal penggunaan dan pem anfaatan lahan

sebagaim ana dimaksud dalam Diktum KEENAM terdapat

areal yang dikuasai pihak lain, m aka pem anfaatannya

h aru s didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-

undangan.

KEDELAPAN ...

- 6 -

KEDELAPAN : R encana Induk Pelabuhan Labuan Uki dapat ditinjau dan

dikaji ulang 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun atau sesuai

kebutuhan.

KESEMBILAN: Direktur Jenderal Perhubungan Laut m elakukan

pem binaan dan pengawasan teknis terhadap pelaksanaan

Keputusan Menteri ini.

KESEPULUH : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan di Ja k a rta

pada tanggal 2 8 April 2 0 2 2

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BUDI KARYA SUMADI

SALINAN K eputusan Menteri ini disam paikan kepada:1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;2. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi;3. Menteri Dalam Negeri;4. Menteri Hukum dan Hak Asasi M anusia;5. Menteri Perindustrian;6. Menteri Perdagangan;7. Menteri Badan U saha Milik Negara;8. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;9. Kepala Staf TNI Angkatan Laut;10. Gubernur Sulawesi U tara;11. Bupati Bolaang Mongondow;12. Sekretaris Jen d eral, Inspektur Jenderal dan Direktur Jenderal

Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan;13. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Labuan Uki.

Salinan sesuai dengan aslinya

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR :TANGGAL:

RENCANA INDUK PELABUHAN LABUAN UKI PROVINSI SULAWESI UTARA

KEMENTERIAN PERHUBUNGANDIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN....................................................................................................................................................1-1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................................................................1-11.2 Maksud dan Tujuan.................................................... ..................................................................................................... I~11.3 Lokasi.....................................................................................................................................................................................1-11.4 Hirarki Pelabuhan........................................................................................................................................................... 1-11.5 Landasan Hukum...............................................................................................................................................................1-2

II. GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI.....................................................................................................II-l

n .l Gambaran Umum Provinsi Sulawesi Utara .............................................................................................................II-lIL i.l Letak dan Administrasi Wilayah.........................................................................................................................II-l11.1.2 Kondisi Iklim dan Curah Hujati..........................................................................................................................II-l11.1.3 Kondisi Demografi (Kependudukan)...................................................................................................................II-l11.1.4 Profit Perekonomian.............................................................................................................................................II-311.1.5 Potensi Wilayah...................................................................................................................................................11-5II. 1.6 Data jaringan transportasi wilayah.....................................................................................................................II-6

H.2 Gambaran Umum KABUPATEN BOLANG MONGONDOW................................................................................II-711.2.1 Letak dan Administrasi Wilayah............................................................................. II- 711.2.2 Kondisi Iklim dan Curah Hujan..........................................................................................................................II-811.2.3 Kondisi Demografi (Kependudukan) .................................................................................................................... II-811.2.4 Kondisi perekonomian........................................................................................................................................11-1111.2.5 Potensi Wilayah.................................................................................................................................................. 11-1311.2.6 Kondisi Jaringan Transportasi.......................................................................................................................... 11-1611.2.7 Tata Guna Lalian................................................................................................................................................ II-l 711.2.8 Konsep Pengetnbangan Pesisir Di sekitar Pelabuhan Labuhan UKI................................................................II-l 711.2.9 Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN)........................................................................................................ II-l

H.3 Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Labuan Uki dengan Kebijakan Pengembangan Wilayah..................... IM

III. KONDISI EKSISTING PELABUHAN..........................................................................................................III-l

in .l gambaran umum pelabuhan.......................................................................................... ni-1III. 1.1 Letak administrate pelabuhan.............................................................................................................................HI-1III 1.2 Status kepemilikan lahan daratan pelabuhan........................................................................................... III-lIII.1.3 Kegiatan yang dilayan i pelabuhan secara umum................................................................................................III-lIII. 1.4 Kondisi wilayah di sekitar pelabuhan..................................... III-l

m .2 Pemetaan Hidrografi berdasarkan peta laut......................................................................................................III-l111.3 Plot Pelabuhan Sekitar Lokasi Studi................................................................................................... III-l111.4 Wilayah Hinterland.................................................................................................................................................... in -lm .5 Kondisi Jalan Akses menuju Pelabuhan..................................................................................................................III-2III.6 Data Teknis Pelabuhan.................................................................................................................................................III-3

111.6.1 Kedalaman Kolam dan Alur Pelabuhan............................................................................................................. III-3111.6.2 Spesifikasi Dermaga.................................................................................................... III-3111.6.3 Spesifikasi Kapal.................................................................................................................................................. III-3III. 6.4 Fasilitas Pokok dan Pen unjang Pelabuhan...................................... III-4III. 6.5 Peralatan Pelabuhan............................................................................................................ III-4III.6.6 Utilitas..................................................................................................................................................................HI-4

m .7 Data Operasional Pelabuhan.................................................................................................................. in-4III. 7.1 Kunjttngan Kapal.................................................................................................................................................III-4III. 7.2 Artis Bongkar Muat Barang................................................................................................................................ III-4III. 7.3 Turun Naik Penumpang..................................................................................................................................... III-5

III.8 Data Kinerja Operasional Pelabuhan................................................................................................................... III-5111.8.1 Gudang............................................................................................................................................................... III-5111.8.2 Lapangan penu mpukan....................................................................................... .............................................. /II-5111.8.3 Produktifitas penanganan muatan.................................................................................................................... IH-5

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

HI.9 Data SBNP di Pelabuhan....................................................................................................................................HI-5III. 10 Trayek Perintis................................................................................................................................................. III-6in .ll Penyelenggara Pelabuhan........................................................................................................................... HI-6

III. 11.1 Wilayah kerja dari Penyelenggara Pelabuhan................................................................................................ III-6III. 11.2 Data SDM Penyelenggara Pelabuhan.......................................................................... .............................. HI-6

HI.12 DOKUMENTASI EKSISTING PELABUHAN..............................................................................................................M-6III, 12.1 Kondisi Topografi dan hidrooseanografi......................................................................................................... HI-9HI.12.2 Kondisi Arus...................................................................................................................................................III-9

IV. ANALISIS PERKEMBANGAN WILAYAH.......................................................................................... IV-1

IV. l METODE ANALISIS DAN ASUMSI YANG DIGUNAKAN..........................................................................IV-1IV. 1.1 Metode Pertumbuhan........................................................................................................................................IV-1IV.1.2 Metode Regresi Linier Dengan Waktu Sebagai Variabel Bebas......................................................................IV-1IV.l.3 Metode Regresi Non-Linier Dengan Waktu Sebagai Variabel Bebas..............................................................IV-1IV. 1.4 Metode Regresi Linier Dengan Variabel Lain Sebagai Variabel Bebas............................................................. IV-2

IV.2 Analisis dan Proyeksi Kependudukan Wilayah hinterland.......................................... IV-2IV. 3 ANALISIS DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH HINTERLAND..........................IV-2

V. ANALISIS PERMINTAAN JASA ANGKUTAN LAUT..................................................................... V -l

V. l METODE PROYEKSI DAN ASUMSI YANG DIGUNAKAN...........................................................................V-lV.2 ANALISIS PERGERAKAN BARANG.................................................................................................................V-l

V. 2.1 Proyeksi Bongkar Muat Barang............................................................ V-lV.3 ANALISIS PERGERAKAN PENUMPANG....................................................................................................... V-3

V.3.1 Proyeksi naik turun penumpang.........................................................................................................................V-3V. 4 ANALISIS PERGERAKAN KAPAL....................................................................................................................V-3

V.4.1 Rencana Spesifikasi Kapal................................................................................................................................... V-3V. 4.2 Proyeksi Kunjtingan Kapal.................................................................................................................................. V-4

VI. RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN..................................................................................VI-1

VI. 1 ANALISIS KEBUTUHAN FASILITAS PELABUHAN................................................................................... VI-1VI. 1.1 KrHeria Pengembangan...................................................................................................................................... VI-1VI.1.2 Prediksi Kebutuhan Fasilitas Pelabuhan Labuan Uki....................................................................................... VI-1VI.1.3 Peralatan Pelabuhan.......................................................................................................................................... VI-3VI.1.4 Utilitas................................................................................................................................................................Vl-3

VI. 2 RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN............................................................................................. VI-3VI.2.1 Umum............................................................................................................................. Vl-3VI.2.2 Prasyarat pengembangan pelabuhan Labuan Uki............................................................................................. VI-3VI.2.3 Rencana Pengembangan pelabuhan Labuan Uki.............................................................................................. VI-4VI.2.4 Rencana Tata Ruang Perairan dan Penempatan SBNP..................... VI-4VI.2.5 Rencana DLKR-DLKP............................................................................................................................ VI-5

VII. KAJIAN LINGKUNGAN..........................................................................................................................VII-1

VII. 1 Rona Lingkungan Awal.........................................................................................................................................VII-1VII.2 Analisis Sumber Dampak Pencemaran Lingkungan.............................................................................................VII-1VII.3 Kondisi dan Analisis Kebutuhan Fasilitas Petiampung dati/atau Pengelolaan Limbah........................................VI1-2VII.4 Konsep Ecoport/Greenport.....................................................................................................................................VII-2VII.5 Pengelolaan Lingkungan........................................................................................................................................VII-3VII. 6 Studi Lingkungan yang Diperlukan...................................................................................................................... VII-3

VIII. ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI DAN KEUANGAN............................ ................................ VIH-1

VIII. l Nilai Investasi Pelabuhan.................................................................................................................................... VIH-1VIII,2 Kajian Arus kas dan Kelayakan Finansial........................................................................................................... VIIl-1VIII.3 Kajian Manfaat dan Kelayakan Ekonomi............................................................................................................. Vlll-2

DAFTAR TABEL

Tabel 1-1 label H-l Tabel II-2

Tabel II-3

Tabel 11-4

Tabel II-5 Tabel II-6 Tabel U-7 Tabel II-8 Tabel H-9 Tabel n-10

Tabel 11-11

Tabel 11-12

Tabel IT-13

Tabel 11-14

Tabel 11-15

Tabel 11-16

Tabel 11-17

Tabel 11-18 Tabel 11-19

Tabel 11-20 Tabel H-21 Tabel 11-22

Tabel U-23 Tabel 11-24 Tabel 11-25

Tabel H-26 Tabel 11-27 Tabel III-l Tabel HI-2 Tabel HI-3 Tabel III-4 Tabel III-5 Tabel m-6 Tabel ni-7 Tabel ni-8

Pelabuhan-pelabuhan di Kabupaten Bolaang Mongondow menurut RIP Nasional KP 432/2017....... 1-2Luas Wilayah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Utara/ Tahun 2017............................... II-lJumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi SulawesiUtara, Tahun 2000, 2010 dan 2018...................................................................................................................U-3PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Provinsi Sulawesi Utara (miliar rupiah),Tahun 2014 - 2018...............................................................................................................................................II-3PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha di Provinsi Sulawesi Utara (miliarrupiah), Tahun 2014 - 2018............................................................................................................................... H-4Panjang Jalan Menurut Kewenangan Per Kabupaten/Kota di Provinsi Sulwesi Utara (Km), 2018..,. II-6 Panjang Jalan Menurut Kabupaten/Kota dan Kondisi Jalan di Provinsi Sulwesi Utara (Km), 2018..II-6Lalu Lintas Pesawat di Bandara Sam Ratulangi, Tahun 2017.....................................................................II-7Banyak Penumpang Domestik dan Internasional di Bandara Sam Ratulangi, Tahun 2017..................II-7Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow, Tahun 2017..........................II-7Jumlah Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten BolaangMongondow, Tahun 2017.................. II-8Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di KabupatenBolaang Mongondow (miliar rupiah) 2014-2018.........................................................................................11-11Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 Menurut Lapangan Usaha diKabupaten Bolaang Mongondow (miliar rupiah) 2014-2018.....................................................................11-11Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut LapanganUsaha di Kabupaten Bolaang Mongondow (%) 2014-2018........................................................................ 11-12Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 MenurutLapangan Usaha di Kabupaten Bolaang Mongondow (%) 2014-2018.....................................................11-12Luas Panen Padi Sawah dan Padi Ladang Menurut Kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow,Tahun 2017........................................................................................................................................................ 11-13Luas Panen Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu, Ubi Jalar Menurut Kecamatandi Kabupaten Bolaang Mongondow, Tahun 2017.......................................................................................11-14Produksi Komoditi Perkebunan Menurut Kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow, Tahun 2017............................................................................................................................................................................11-14

Populasi Ternak Menurut Kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow, Tahun 2017................... 11-14Produksi Perikanan Tangkap Menurut Kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow (ton), Tahun2017.................................................................................................................................................................... 11-15Luas Kawasan Hutan dan Perairan di Kabupaten Bolaang Mongondow (Hektar), Tahun 2017......11-15Produksi Kayu Hutan Menurut Jenis Produksi di Provinsi Sulawesi Utara (m3), Tahun 2017.......... 11-15Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja, dan Nilai Produksi di Kabupaten Bolaang Mongondow, Tahun 2017 11-15Jumlah Sarana Perdagangan di Kabupaten Bolaang Mongondow, Tahun 2017................................... 11-16Jumlah Akomodasi Hotel Menurut Kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow, Tahun 2017.... 11-16 Panjang Jalan dan Jenis Permukaan Jalan Menurut Kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow,Tahun 2017........................................................................................................................................................ 11-16Data Operasional Pelabuhan Labuan Uki Tahun 2018..............................................................................11-17Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Labuan Uki dengan Kebijakan Pengembangan Wilayah.......................II-lDaftar Fasilitas Pokok Dan Penunjang Pelabuhan Labuan Uki............................................................... H[-4Data kunjungan kapal ke Pelabuhan Labuan Uki Tahun 2014-2019.......................................................UI-4Arus Bongkar Muat Barang tahun 2014-2019.............................................................. .............................. EEI-5Data Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) di Pelabuhan Labuan Uki............................................III-5Tabel Hasil Pengamatan Kecepatan Arus Maksimum................................................................................ ID-9Distribusi Total Arah dan Tinggi Gelombang Pelabuhan Labuan Uki................................................. III-llGelombang Besar per bulan................................... III-llGelombang Rencana Pelabuhan Labuan Uki..............................................................................................III-ll

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Tabel IV-1 Data Jumlah Penduduk Kab. Bolaang Mongondow Tahun 2010-2018 Beserta Nilai Pertumbuhan PerTahunnya.......................................................................................................................................................... IV-2

Tabel IV-2 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kab. Bolaang Mongondow............................................................... IV-2Tabel IV-3 Data PDRB Harga Konstan Kab. Bolaang Mongondow Tahun 2014-2018 (dalam milyar rupiah) Beserta

Nilai Pertumbuhan Per Tahunnya................................................................................. ............................. IV-3Tabel IV-4 Proyeksi PDRB Harga Konstan Kab. Bolaang Mongondow (dalam juta rupiah)...................................IV-3Tabel V-l Data Kegiatan Operasional Pelabuhan di Labuan Uki dan Pertumbuhannya (2014 - 2019)................ V-2Tabel V-2 Proyeksi Permintaan Angkutan Barang 2019 - 2039...................................................................................V-2Tabel V-3 Proyeksi Permintaan Angkutan Barang menurut Jenis Barang.................................................... V-3Tabel V-4 Proyeksi Arus Kunjungan Kapal....................................................................................................................V-4Tabel VI-1 Parameter Pelayanan Kapal General Cargo................................................................................................VI-1Tabel VI-2 Parameter Pelayanan Tongkang....................................................................................................................VI-1Tabel VI-3 Parameter Pelayanan Tangker Aspal Curah........................................................................ VI-1Tabel VI-4 Analisis BOR Tambatan Plengsengen.......................................................................................................... VI-2Tabel VI-5 Analisis BOR Dermaga-1............................................................................................................................... VI-2Tabel VI-6 Analisis BOR Dermaga-2............................................................................................................................... VI-2Tabel VI-7 Kebutuhan Gudang dan Lapangan Penumpukan......................................................................................VI-3Tabel VI-8 Kebutuhan Fasilitas Perairan Pelabuhan Labuan Uki............................................................................... VI-3Tabel VI-9 Tahapan Pengembagan Fasilitas Pelabuhan Labuan Uki......................................................................... VI-6Tabel VII-1 Jenis Dan Sumber Bahan Pencemar Di Laut..............................................................................................VII-2Tabel VII-2 Kapasitas minimal reception facility........................................................................................................... VII-2Tabel VD-3 Konsep Pengelolaan Pelabuhan Berbasis Ecoport.................................................................................... VII-2Tabel VIII-1 Jenis dan Nilai Investasi Untuk Setiap Tahapan Pembangunan........................................................... VIH-1Tabel VIII-2 Proyeksi PNBP Labuan Uki (Di Luar Pendapatan Terkait Tersus PT Conch)..................................... VIII-1Tabel VIII-3 Kontribusi Manfaat Investasi Tam bahan Pad a Pelabuhan Labuhan Uki............................................. VIII-2Tabel VIII-4 Kriteria Kelayakan Keuangan......................................................................... VIII-2Tabel VIII-5 Manfaat Ekonomi Akibat Investasi............................................................................................................ VIII-2Tabel VIII-6 Kriteria Kelayakan Ekonomi...................................................................................................................... VIII-3

ii

DAFTAR GAMBAR

Gam bar 1-1 Orientasi Lokasi dan Citra Satelit Pelabuhan Labuan Uki di Kabupaten Bolaang Mongondow,Provinsi Sulawesi Utara............................ .................................................................................................. 1-1

Gambar H-l Peta Administrasi Provinsi Sulawesi Utara...............................................................................................IX-2Gambar II-2 Grafik Pertumbuhan Nilai PDRB ADHK Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014-2018...................... II-4Gambar H-3 Grafik Laju Pertumbuhan PDRB ADHK Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014-2018...................... II-4Gambar II-4 Peta Prasarana Jaringan Transportasi Nasional Provinsi Sulawesi Utara.............................................II-9Gambar II-5 Peta Administrasi Kabupaten Bolaang Mongondow.............................................................................11-10Gambar II-6 Grafik Pertumbuhan Nilai PDRB ADHK Kabupaten Bolaang Mongondow Peri ode Tahun 2014-

2018...................................................................................... ....................................................................... .11-12Gambar IT7 Grafik Laju Pertumbuhan (%) PDRB ADHK Kabupaten Bolaang Mongondow Periode Tahun 2014-

2018............................................................................. 11-13Gambar II-8 Peta Rencana Rencana Pengembangan Sistim Transportasi Kabupaten Bolaang Mongondow.... 11-18Gambar II-9 Konsep Rencana Zonasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Bolaang Mongondow dan Sekitar

Pelabuhan Labuhan Uki Khususnya......................................................................................................... II-lGambar III-l Lahan Daratan Pelabuhan Labuan Uki.................................................................................................... III-lGambar III-2 Kondisi Hidrografi Perairan Sekitar Pelabuhan Labuan Uki (1)..................................... ................... III-2Gambar m-3 Kondisi Hidrografi Perairan Sekitar Pelabuhan Labuan Uki (2)....................................... III-2Gambar HI-4 Pelabuhan-pelabuhan sekitar Pelabuhan Labuan Uki...........................................................................HI-2Gambar HI-5 Cakupan Wilayah Hinterland Pelabuhan Labuan Uki meliputi: Kabupaten Bolaang Mongondow,

Kota Kotamubago, dan bagian timur wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara................III-2Gambar ni-6 Jalan Akses ke Pelabuhan Labuan Uki.......................................................................................... III-3Gambar IH-7 Foto Kondisi Jalan Akses menuju Pelabuhan Labuan Uki.......................... IH-3Gambar IH-8 Trayek Kapal Perintis R-102...................................................................................................................... IH-6Gambar IH-9 Layout Kondisi Eksisting Pelabuhan Labuan Uki.................................................................................. HI-7Gambar III-10 Foto Dokumentasi Kondisi Eksisting Pelabuhan Labuan Uki............................................................. III-8Gambar IH-11 Diagram Pasang-surut Perairan Pelabuhan Labuan Uki.......................................................................HI-9Gambar HI-12 Peta Topografi dan Bathimetri Pelabuhan Labuan Uki................... HI-10Gambar HI-13 Waverose Total Labuan Uki.....................................................................................................................HI-11Gambar IH-14 Tinggi gelombang hasil Refdif arah Utara.............................................................................................HI-12Gambar III-15 Tinggi gelombang hasil Refdif arah Timur Laut................................................................................... IH-12Gambar ni-16 Tinggi gelombang hasil Refdif arah Barat Laut..................................................................................... HI-12Gambar 111-17 Kondisi arus pada saat pasang................................................................................................................ 111-12Gambar III-18 Kondisi arus pada saat surut.................................................................. HI-12Gambar fH-19 Distribusi sedimentasi...............................................................................................................................IH-12Gambar III-20 Hasil perubahan posisi garis Pantai Pelabuhan Labuan Uki Kondisi Eksisting.............................ni-13Gambar ni-21 Hasil perubahan posisi garis Pantai Pelabuhan Labuan Uki Kondisi Eksisting.............................IH-13Gambar IV-1 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun 2020-2039................ IV-3Gambar IV-2 Proyeksi Pertumbuhan PDRB Harga Konstan Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun 2020-2039

....................................................................................................................................................................... IV-4Gambar V-l Proyeksi Pertumbuhan Arus Barang 2020-2039............................................................ V-3Gambar VI-1 Rencana Zonasi Pengembangan Pelabuhan Labuan Uki.................................................................... VI-4Gambar VI-2 Kondisi Eksisting Pelabuhan Labuan Uki.............................................................................................. VI-7Gambar VI-3 Rencana Pengembangan Pelabuhan Labuan Uki Jangka Pendek (2020-2024)................................. VI-8Gambar VI-4 Rencana Pengembangan Pelabuhan Labuan Uki Jangka Menengah (2020-2029)............................VI-9Gambar VI-5 Rencana Pengembangan Pelabuhan Labuan Uki Jangka Panjang (2020-2039).............................. VI-10Gambar VI-6 Rencana Sirkulasi Lalu-lintas Pelabuhan Labuan Uki pada Pengembangan Jangka Panjang (2020-

2039)........................................................................................................................................................... VI-11Gambar VI-7 Rencana Penataan Perairan Pelabuhan Labuan Uki...........................................................................VI-12Gambar VI-8 Rencana DLKR Daratan.......................................................................................................................... VI-13Gambar VI-9 Rencana DLKR DLKP Pelabuhan Labuan Uki.............................................. VI-14Gambar VI-10 Rencana DLKR DLKP Pelabuhan Labuan Uki (di Peta HIDROS).....................................................VI-15Gambar VI-11 SBNP Pelabuhan Labuan Uki.................................................................................................................VI-16Gambar VII-1 Wilayah Kecamatan Lolak.......................................................................................................................VH-1

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Gambar VIII-1 Proyeksi Pertumbuhan PNBP 2020-2039................................................................................. ...........VHI-1Gambar VIII-2 Proyeksi Pertumbuhan Nilai Manfaat Ekonomi 2020-2039............................................................. VHI-3

I . PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam sistem transportasi, pelabuhan inempakan suatu simpul dari mata rantai kelancaran muatan angkutan laut dan darat, yang selanjutnya berfungsi sebagai kegiatan peralihan antar moda transportasi. Pentingnya peran pelabuhan dalam suatu sistem transportasi, mengharuskan setiap pelabuhan memiliki kerangka dasar reneana pengembangan dan pembangunan pelabulian. Kerangka dasar tersebut tertuang dalam suatu reneana pengembangan tata ruang yang kemudian dijabarkan dalam suatu taliapan pelaksanaan pembangunan jangka pendek, menengali, dan panjang. Hal ini diperlukan untuk menjamin kepastian usaha dan pelaksanaan pembangunan pelabuhan yang terencana, terpadu, tepat guna, efisien, dan berkesinambungan.

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 taliun 2008 tentang Pelayaran, baliwa setiap pelabuhan wajib memiliki Reneana Induk Pelabulian yang merupakan pengaturan ruang pelabuhan berupa peruntukan tanah dan perairan di Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan. Untuk menjamin adanya sinkronisasi antara reneana pengembangan pelabuhan dengan reneana pengembangan wilayah, maka dalam penyusunan Reneana Induk, Daerah Lingkungan Kerja, dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus memperhatikan reneana tata ruang dan wilayah baik di tingkat kabupaten, kota maupun provinsi.

1.2 M AKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari penyusunan Reneana Induk Pelabuhan Labuan Uki Provinsi Sulawesi Utara ini adalah sebagai upaya untuk menyediakan pedoman perencanaan pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Labuan Uki sehingga pelaksanaan kegiatan pembangunan dapat dilakukan secara terstruktur, menyeluruh, dan truitas, mulai dari perencanaan, konstruksi, operasi dan pemeliliaraan, pembiayaan serta partisipasi masyarakat dalam proses pemeliliaraan pelabuhan yang sudah terbentuk.

Adapun tujuamiya adalah sebagai acuan dalam pelaksanaan penanganan Pelabuhan Labuan Uki sehingga kegiatan pembangunan yang ada dapat optimal dalam pengoperasian pelabuhan serta menjamin keselamatan pelayaran.

1.3 LOKASI

Secara administrasi, lokasi obyek studi dari pekerjaan Penyusunan Reneana Induk adalah di Pelabuhan Labuan Uki, Desa Labuan Uki, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara. Secara geografis, terletak pada koordinat 00°51/19" LU; 123°56'10" BT.

Pencapaian lokasi Pelabuhan Labuan Uki dari Jakarta dengan transportasi udara Jakarta-Manado, dilanjutkan dengan transportasi darat ke Bolaang Mongondow melalui Jalan Negara (trans Sulawesi). Sesampai di Lolak, mengarali ke arah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, kemudian belok kanan melalui jalan provinsi menuju Pelabuhan Labuan Uki sepanjang 8,2 km.

1.4 H IRA RKI PELABUHAN

Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 432/2017 tentang Reneana Induk Pelabulian Nasional dijelaskan bahwa hirarki Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara ialah Pelabuhan Pengumpul (PP), seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1-1.

Reneana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

/Labuan-uki

Sulawesi Utara

.'v.' V

1 ' ' J jw - J * ' ? tAy

H u k o ta Manaciol : j

WA- .. Jr>v/ / -

r '

I Gorontalo\ * A

9<ota Gorontalo

Gambar 1-1 Orientasi Lokasi dan Citra Satelit Pelabuhan Labuan Uki di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

1-1

Hirarki Pelabuan Labuan Uki adalah Pelabuhan Pengumpul mulai tahun 2017 sampai dengan 2037. Ada 1 rencana lokasi pelabuhan Inobonto yang hirarkinya Pelabuhan Pengumpan Lokal mulai tahun 2017 sampai dengan 2037.

Tabel 1-1 Pelabuhan-pelabuhan di Kabupaten Bolaang Mongondow menurut RIP Nasional KP433/2017

N oU rut PelabuhanHierarki

Pelabuhan/Terminal Keterangan2017 2022 2027 2037

Pelabuhan Laut yg D igunakan untuk Tranportasi Laut

318 Labuan Uki PP PP PP PP *

Rencana Lokasi Pelabuhan

643 Inobonto PL PL PL PL

Keterangan:* : terdapat kantor UPT Ditjen HUBLA

l. 5 LANDASAN HUKUM

Dalam melaksanakan Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten BolaangMongondow, Provinsi Sulawesi Utara ini, terutama akan mendasarkan pada Peraturan perundangansebagai berikut ini.

a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;

b. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan;

c. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

d. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;

e. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5025);

f. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

g. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah;

h. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017;

i. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 64 Tahun 2015;

j. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian;

k. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan Lingkungan Maritim;

L Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan;

m . Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 112 Tahun 2017 tentang Pedoman dan Proses Perencanaan di Lingkungan Departemen Perhubungan;

n. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 25 Tahun 2011 tentang Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP);

o. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 26 Tahun 2011 Tentang Telekomunikasi Pelayaran;

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

p. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 58 Tahun 2013 tentang Penanggulangan Pencemaran di Perairan dan Pelabuhan;

q. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 93 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Laut;

r. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 20 Tahun 2015 Tentang Standar Keselamatan Pelayaran;

s. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri perhubungan Nomor PM 146 Tahun 2016;

t. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 57 Tahun 2015 tentang Pemanduan dan Penundaan Kapal;

u. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 119 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 37 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Penumpang Angkutan Laut;

v. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 125 Tahun 2018 tentang Pengerukan dan Reklamasi;

w. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan PM 122 Tahun 2018;

x. Peraturan Menteri Perhubungan PM. 129 Tahun 2016 tentang Alur Pelayaran Di Laut Dan Bangunan Dan/Atau Instalasi Di Perairan;

y. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 20 Tahun 2017 tentang Terminal Khusus dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri;

z. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 62 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan;

aa. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 432 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional, sebagaimana telah diubah melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 30 Tahun 2020;

bb. Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut No. HK/103/4/17/DJPL-16 tentang Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan pada Pelabuhan yang Belum Diusahakan secara Komersial;

cc. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut No. PP.001/2/19/DJPL-14 tanggal 5 Agustus 2014 tentang Penetapan Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan;

dd.Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut No. KP.342/DJPL/2019 tentang Perubahan Pertama atas Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut No. UM.002/109/2/DJPL-2018 Jaringan Trayek Penyelenggaraan Angkutan Barang di Laut Tahun Anggaran 2019;

ee. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut No. KP.343/DJPL/2019 tentang Jaringan Trayek Angkutan Laut Perintis Tahun Anggaran 2019;

ff. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara No. 1 Tahun 2014 tentang RTRW Provinsi Sulawesi Utara tahun 2014-2034; dan

gg. Peraturan Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow No. 2 Tahun 2014 tentang RTRW Kabupaten Bolaang Mongondow tahun 2014-2034.

1-2

II. GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

11.1 GAMBARAN UMUM PRO VIN SI SULAW ESI UTARA

11.1.1 LETAK DAN ADMINISTRASI WILAYAH

Berdasarkan posisi geografisnya, Provinsi Sulawesi Utara terletak di utara Pulau Sulawesi dan merupakan salah satu dari tiga provinsi di Indonesia yang terletak di sebelah utara garis khatulistiwa. Dua provinsi lainnya adalah Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Daerah Is time wa Aceh. Dilihat dari letak geografis Provinsi Sulawesi Utara terletak pada 0° - 3° LU dan 123° - 126° BT. Ibukota Provinsi terletak di Kota Manado. Batas-batas wilayah Provinsi Sulawesi Utara adalah:

• Sebelah utara berbatasan dengan Samudra Pasifik, Laut Sulawesi dan Republik Philipina• Sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Tomini• Sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Gorontalo• Sebelah timur berbatasan dengan Laut Maluku.

Luas total wilayah Provinsi Sulawesi Utara tercatat 15.273 km2 yang terbagi atas 11 kabupaten dan 4 kota. Bolaang Mongondow merupakan kabupaten dengan wilayah terluas, yaitu 3.022 km2 atau 19,78 persen dari wilayah Sulawesi Utara.

Luas daerah provinsi Sulawesi Utara menurut Kabupaten/ Kota dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel II -l Luas W ilayah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sulaw esi Utara, Tahun 2017

Kabupaten/KotaRegency/City

Luas (Km2)Total Area (square.km)

PersentasePercentage

Kabupaten/ Regency1. Bolaang Mongondow 2.872 20,732. Minahasa 1.115 8,053. Kepulauan Sangihe 461 3,334. Kepulauan Talaud 1.240 8,955. Minahasa Selatan 1.410 10,186. Minahasa Utara 918 6,637. Bolaang Mongondow

Utara1.680 12,13

8. Siau Tagulandang Biaro 276 1,999. Minahasa T enggara 711 5,1310. Bolaang Mongondow

Selatan1.616 11,67

11. Bolaang MongondowTimur

910 6,57

Kota/City1. Manado 157 1,142. Bitung 303 2,193. Tomohon 114 0,824. Kotamobagu 68 0,49Sulawesi Utara 13.852 100

Sumber: Sulawesi Utara Dalam Angka, 2018

Rertcana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Di Sulawesi Utara terdapat 46 gunung yang terletak di sembilan kabupaten/ kota. Sedangkan jumlah danau tercatat ada sebanyak 17 danau dan jumlah simgai yang mengaliri wilayah Sulawesi Utara sebanyak 30 sungai.

Jarak antara ibukota provinsi ke daerah Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

• Manado - Lolak 200 km* Manado - Tondano 31,26 km* Manado - Tahuna 244 km• Manado - Melonguane 65 km• Manado - Amurang 65 km• Manado - Airmadidi 27 km• Manado - Buroko 230 km• Manado - Qndong Siau 146 km• Manado - Ratahan 115 km• Manado - Bolang Uki 389,55 km• Manado - Tutuyan 135,76 km• Manado - Bitung 41,39 km• Manado - Tomohon 24 km• Manado - Kotamobagu 183 km.

Lolak sebagai ibukota Kabupaten Bolaang Mongondow, dalam Struktur Ruang RTRW Provinsi Sulawesi Utara sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) bersama dengan Kota Tomohon, Tondano, Kotamobagu,Boroko, Molibagu, Tutuyan, Amurang, Ratahan, Ulu-Gndong.

11.1.2 KONDISIIKLIM DAN CURAH HUJAN

Iklim daerah Sulawesi Utara termasuk tropis yang dipengaruhi oleh angin muson. Pada bulan-bulan November sampai dengan April bertiup angin barat yang membawa hujan di pantai utara, sedangkan dalam Bulan Mei sampai Oktober terjadi perubahan angin Selatan yang kering. Cur ah hujan tidak merata. Suhu udara berada pada setiap tingkat ketinggian makin ke atas makin sejuk seperti daerah Kota Tomohon, Langowan di Minahasa, Modoinding di Kabupaten Minahasa Selatan, Kota Kotamobagu, Modayag dan Pasi di Kabupaten Bolaang Mongondow. Daerah yang paling banyak menerima curah hujan adalah daerah Minahasa. Suhu udara rata-rata 25°C. Suhu udara maksimum rata-rata tercatat 30°C dan suhu udara minimum rata-rata 22,1°C. Kelembaban udara tercatat 73,4%. Kendati demikian suhu atau temperatur dipengaruhi pula oleh ketinggian tempat di atas permukaan laut. Semakin tinggi letaknya, maka semakin rendah pula suhunya, dengan perhitungan setiap kenaikan 100 meter dapat menurunkan suhu sekitar 0,6°C.

Berdasarkan pencatatan Stasiun Klimatologi Kayuwatu Manado, rata-rata temperatur di Kota Manado dan sekitarnya sepanjang talum 2015 adalah sekitar 26,98°C, rata-rata jumlah hari, bulan Januari dan Desember merupakan bulan paling sering hujan, yakni 28 hari hujan.

11.1.3 KONDISI DEMOGRAH (KEPENDUDUKAN)

Berdasarkan Provinsi Sulawesi Utara dalam angka tahun 2019, tercatat penduduk tahun 2018 Sulawesi Utara sebanyak 2.484,4 ribu jiwa yang terdiri dari 1.267,5 ribu jiwa (51,02%) penduduk laki-laki dan 1.216,9 ribu jiwa penduduk perempuan (48,98%), Sedangkan tingkat pertumbuhan penduduk 2010-2018 dengan rata-rata laju sebesar 1,09 persen per tahun.

IM

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

510000 «T 710000 750000<70000<50000

<ttry

HA1 Jrv.Tr*» ixkum*

w V* ,r*fA

0* M « k ,

l.lijrfltVWU1*} poxk »*<

P R O V IN S I G O R O N T A I O

f«**»«t*

710000 750000 tT<50000590000550000510000 nT

■7W

sss

PHI&

,W.A :lAftK tM tb»\ .'L-.* J***> 4 A<V

r+iki,.*E ]

W ■ \‘C-

“w :> - m■

■ ' M :

V'• -,;i

L A U r S IJ L A W E

m w

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA

RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI SULAWESI UTARA

TAHUN 2014 - 2034

PETA WILAYAH ADMINISTRASI PROVINSI SULAW ESI UTARA

Diigrvn LoKui

- .tf.-.W' tv■ ■ 'is X ' V.

■1 sV> >L-

Rf «f* Jf.X.'.lX

MIAIrt'l Wi -U&k.c/i

* LMWlHrt

UH A1AP *0f«*0 IHAV I.AV J ££g3| ixvia*o ’/>K *

’ »AA’r<MWi>.-*L «l It'Mtf a.v*mat.v.-**« w

m it.wwm.v.w.t: .• va ea nmAUMirnwi• *'MW*r«vw

f;A.T *i'wv‘x *■>%*>

j WWWA' W»>2U

■'• Vpito&j AUVAT « »

Sumber: RTRW Provinsi Sulawesi Utara 2014-2034

Gambar II-l Peta Administrasi Provinsi Sulawesi Utara

II-2

Tabel II-2 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Sulawesi Utara, Tahun 2000,2010 dan 2018

Sumber: Sulawesi Utara Dalam Angka, 2018

Dengan luas wilayah provinsi Sulawesi Utara 13.851,64 km2, maka kepadatan penduduk di Sulawesi Utara mencapai 179 jiwa/km2. Di antara kabupaten/kota di Sulawesi Utara, kabupaten Bolaang Mongondow memiliki luas wilayah terbesar dengan jumlah penduduk mencapai 244,2 ribu jiwa atau 9,83 persen dari seluruh penduduk Sulawesi Utara. Dengan luas wilayah yang mencapai 2.871,65 km2, dan kepadatan penduduknya sebesar 85 jiwa/km2 atau masih di bawah rata-rata kepadatan penduduk Sulawesi Utara secara umum.

Untuk rasio jenis kelamin (perbandingan jumlah penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan) di Sulawesi Utara selama 2018 sebesar 104,15, yang artinya diantara 100 orang wanita terdapat 104 orang laki-laki. Rasio jenis kelamin tertinggi terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sebesar 109,17. Sedangkan rasio jenis kelamin terendah berada di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro sebesar 97,50. Hal ini berarti penduduk laki-laki lebih sedikit dibandingkan dengan penduduk perempuan.

Jumlah penduduk Sulawesi Utara bila dilihat menurut kelompok umur, tahun 2018 tertingggi pada kelompok umur 5-9 yakni mencapai 209,2 ribu jiwa atau 8,42 persen. Sementara itu, penduduk Sulawesi Utara yang masuk ke dalam kelompok umur tua (>64 tahun) ada 164,06 ribu jiwa atau 6,60 persen.

Dilihat dari struktur ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara, jumlah penduduk usia kerja di Sulawesi Utara tahun 2018 sebanyak 1.866,1 ribu orang. Dalam rentang waktu setahun terakhir ini, jumlah penduduk usia kerja mengalami kenaikan 1,26 persen dari tahun sebelumnya, yaitu 1.842,8 ribu orang. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja yang besar akan menambah tenaga kerja produktif yang tersedia di Sulawesi Utara, serta persaingan dalam merebut kesempatan kerja juga akan meningkat. Dari sejumlah penduduk usia kerja ini sebanyak 1.175,8 ribu orang merupakan angkatan kerja. Angka ini naik sebesar 4,86 persen dibandingkan tahun lalu.

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

II.1.4 P r o h l P e r e k o n o m ia n

II.1.4.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Berdasarkan data PDRB Provinsi Sulawesi Utara tahun 2018, perekonomian Sulawesi Utara tahun 2018 tumbuh 6,01 persen. Beberapa usaha yang mencetak pertumbuhan tertinggi diantaranya Jasa Lainnya, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, Jasa Perusahaan dan Jasa Pendidikan, yakni masing-masing sebesar 11,84 persen; 10,57 persen; 9,04 persen; dan 9,03 persen.

Tabel II-3 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Provinsi Sulawesi Utara(miliar rupiah), Tahun 2014 - 2018

Lapangan Usaha 2014 1 2015 2016 2017* | 2018**Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

17.800,00 19.769,21 21.828,24 23.710,19 25.043,80

Pertambangan dan Penggalian 3.837,73 4.333,25 4.846,61 5.329,46 5.932,14Industri Pengolahan 7.919,92 8.625,28 9.052,06 10.310,61 10.952,34Pengadaan Listrik dan Gas 61,21 76,84 87,90 104,62 109,70Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan DaurUlang

111,86 120,72 130,62 135,45 140,73

Konstruksi 9.266,87 10.544,04 11.451,16 12.653,54 14.077,44Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan SepedaMotor

9.915,38 11.242,30 12.174,49 13.316,28 14.520,70

Transportasi dan Pergudangan 7.934,64 9.622,48 11.073,51 11.985,90 13.390,11Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

1.681,15 1.959,58 2.259,55 2.445,08 2.614,16

Informasi dan Komunikasi 3.044,60 3.481,98 3.879,20 4.321,37 4.718,30Jasa Keuangan dan Asuransi 2.989,71 3.233,73 3.980,67 4.415,38 4.566,46Real Estate 2.871,40 3.199,50 3.483,29 3.803,30 4.185,90Jasa Perusahaan 67,87 78,39 88,22 102,18 119,19Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

6.799,12 7.664,85 8.300,78 8.924,54 9.552,85

Jasa Pendidikan 2.309,08 2.611,02 2.828,45 3.014,93 3.335,69Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

2.857,01 3.153,47 3.513,72 3.511,34 4.275,02

Jasa Lainnya/ Other Services 1.200,07 1.369,05 1.542,97 1.719,99 2.009,04Produk Domestik Regional Bruto 80.667,63 91.145,68 100.513,84 110.120,59 119.543,61

Sumber: Sulawesi Utara Dalam Angka, 2019

Perekonomian Sulawesi Utara berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2018 mencapai Rp 119,54 triliun. Nilai tersebut meningkat sebesar 9,42 triliun dari 110,12 triliun rupiah pada tahun 2017. Sedangkan besaran PDRB atas dasar harga konstan tahun 2010 (ADHK 2010) yang secara umum menggambarkan dinamika produksi seluruh aktifitas perekonomian di Provinsi Sulawesi Utara mencapai Rp 84,26 triliun. Besaran PDRB tersebut apabila dibagi dengan jumlah penduduk Sulawesi Utara, menghasilkan PDRB per kapita tahun 2018 sebesar Rp 48,32 juta pertahun.

II-3

Tabel II-4 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha di Provinsi Sulawesi Utara(miliar rupiah)/ Tahun 2014 - 2018

Lapangan Usaha 2014 2015 2016 2017* 2018**Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 14.243,12 14.605,52 15.141,49 15.811,34 16.378,54

Pertambangan dan Penggalian 3.229,65 3.503,76 3.659,30 3.991,18 4.343,23

Industri Pengolahan 7.138,17 7.338,08 7.417,07 8.010,19 8.368,99

Pengadaan Listrik dan Gas 71,81 80,51 94,61 99,14 102,62

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

94,75 97,05 100,02 100,83 104,15

Konstruksi 8.402,91 9.219,90 9.862,17 10.598,03 11.351,94

Perdagangan Besar dan Eceran;Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

8.533,45 9.037,80 9.587,91 10.117,87 10.770,48

Transportasi dan Pergudangan 5.584,99 6.006,60 6.552,88 6.922,87 7.467,83

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1.423,03 1.543,97 1.735,85 1.848,84 1.958,95

Informasi dan Komunikasi/Information & Communication

2.948,47 3.210,50 3.505,99 3.753,81 4.046,72

Jasa Keuangan dan Asuransi 2.410,86 2.506,81 2.986,97 3.187,95 3.203,61

Real Estate 2.421,90 2.605,50 2.790,03 2.911,49 3.218,63

Jasa Perusahaan 53,64 57,91 61,89 67,49 73,59

Administrasi Pemerintahan,Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

4.639,20 5.056,20 5.293,65 5.581,65 5.875,03

Jasa Pendidikan 1.650,38 1.767,21 1.876,97 1.982,36 2.161,35

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2.485,14 2.680,96 2.894,96 3.115,68 3.444,89

Jasa Lainnya 1.029,29 1.107,07 1.202,71 1.303,76 1.458,16

Produk Domestik Regional Bruto 66.360,76 70.425,33 74.764,66 79.485,47 84.258,69Keterangan: * Angka Sementara

** Angka Sangat Sementara Sumber: Sulawesi Utara Dalarn Angka, 2019

Struktur perekonomian Sulawesi Utara menurut lapangan usaha tahun 2018 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (20,95 persen); Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (12,15 persen) dan Konstruksi (11,78 persen). Ketiga lapangan usaha ini memberikan kontribusi hingga 44,88 persen dalam pembentukan PDRB Sulawesi Utara tahun 2018.

Sedangkan jika dilihat dari kecenderungan pertumbuhan (trend pertumbuhan) ekonomi Provinsi Sulawesi Utara sejak tahun 2014 hingga tahun 2018 terjadi kecenderungan pertumbuhan yang terus mengalami peningkatan setiap tahun. Walaupun demikian, terliliat juga adanya perlambatan laju pertumbuhan PDRB dari laju pertumbuhan tahun 2014 sebesar 6,12% menjadi hanya 6,01% tahun 2018. Bahkan tahun sebelumnya, pada tahun 2017, laju pertumbuhan mencapai angka 6,31%. Adapun trend pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Utara sejak tahun 2014 hingga tahun 2018 berdasarkan nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) dan berdasarkan laju pertumbuhan (%) tersaji pada grafik berikut ini.

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Gambar II-2 Grafik Pertumbuhan Nilai PDRB ADHK Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014-2018

Gambar II-3 Grafik Laju Pertumbuhan PDRB ADHK Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014-2018

II.1.4.2 Kondisi Ekonomi Masvarakat

Desa-desa di Provinsi Sulawesi Utara umumnya berada di pesisir pantai. Walaupun sebagian besar penduduk berdiam dipesisir pantai, namun orientasi hidupnya masih di darat. Hal tersebut tercermin pada mata pencaharian masyarakat pada umumnya petani dan nelayan sebesar 29,05% Adapun kegiatan selebilmya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rurnah tangga dan untuk memperoleh pendapatan pada sektor lainnya.

Sebagai masyarakat kepulauan yang menjadi kendala utama dan menjadi permasalahan adalah keterisolasian wilayah kepulauan yang sangat tinggi, sehingga membuat masyarakat sulit berakses secara lancar dan teratur untuk mengembangkan kehidupaimya, terutama keterbatasan akses dalam memasarkan hasil usaha perikananan. Hal ini mengakibatkan kehidupan masyarakat tidak berkembang dan miskin. Angka kemiskinan Provinsi Sulawesi Utara yang bersumber dari BPS Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2017 adalah sebesar 194.850 jiwa.

Dalam upaya mencapai kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat diperlukan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan perlu pendapatan yang tinggi untuk dapat mencapai kesejahteraan atau meningkatkan standar kualitas hidup masyarakat yang jumlahnya meningkat (Daryono, 2008). Menurut Todaro (2000), ada trade-off antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan. Pembangunan yang berorientasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerataan akan rendah. Sebaliknya, jika proses

II-4

pembangunan lebih monitikberatkan pada pemerataan, maka pertumbuhan ekonomi akan cenderung rendah.

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Salah satu indikator yang dapat digimakan untuk mengukur kinerja perekonomian suatu wilayah pada suatu periode tertentu adalah besaran barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dikenal sebagai Produk Domestik Regional Bmto (PDRB).

Pendapatan perkapita masyarakat dan jumlah penduduk bisa digunakan untuk menggambarkan kekuatan demandnya. Dengan kata lain PDRB adalah cerminan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu wilayah. Sedangkan tingkat pendapatan dan jumlah penduduk bisa menjadi indikator untuk mengukur daya beli masyarakat. Gambaran dari PDRB, dapat pula dilihat dari struktur perekonomian atau peranan setiap sektor dalam suatu sektor yang mempunyai peran besar mewujudkan perekonomian daerah.

Secara umum, perekonomian Sulawesi Utara dari tahun 2014 s/d 2018 mengalami kenaikan sekitar 6,12% hingga 6,32 %. Ini menimjukkan aktifitas perekonomian Provinsi Sulawesi Utara sudah sangat baik dan harus dipertahankan.

n.1.5 Pothnsi W ilayah

Provinsi Sulawesi Utara mempunyai potensi sumber daya alam yang kaya baik daratan maupun di lautan. Sektor unggulan terutama pada sub-sektor pertanian, kelautan dan perikanan, serta pariwisata yang menjadi andalan kekuatan ekonomi di Sulawesi Utara, mengingat sebagian besar Wilayah Provinsi Sulawesi Utara dari lautan.

Sumber daya wilayah di Provixisi Sulawesi Utara yang merupakan sektor potensi dan komoditas unggulan terdiri dari:

Sektor Pertanian dan Perkebunan

Pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan besar terhadap perekonomian Sulawesi Utara. Berdasarkan data BPS, sebesar 20,30 persen dari total PDRB Sulawesi Utara disumbangkan oleh sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan pada triwulan 1 2018. Selain itu, hasil perkebunan kelapa dalam bentuk kopra dan olahan minyak nabati masih mendominasi ekspor unggulan Sulawesi Utara. Pada bulan Juni 2018, tercatat sebanyak 63,20 persen dari total ekspor Sulawesi Utara merupakan ekspor komponen tersebut

Melihat besamya potensi yang dimiliki oleh Sulawesi Utara, utamanya di sektor pertanian, sudah selayaknya pertanian di daerah ini semakin memberikan dampak positif bagi masyarakatnya. Pada bulan Juni 2018, tercatat Nilai Tukar Petani untuk wilayah Sulawesi Utara naik sebesar 0,02 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Naiknya nilai NTP disebabkan oleh membaiknya harga komoditi yang dijual petani.

Cabai menjadi komoditas hortiicultura yang penting di Sulawesi Utara. Tanaman ini ditanam hampir di seluruh kabupaten/kota, Meskipun menyebar, produksinya masih kalah dibandingkan kubis, kentang, dan bawang daun yang hanya terpusat pada beberapa daerah saja. Produksi terbesar untuk tanaman sayuran dan buah-buahan semusim di Sulawesi Utara pada tahun 2017 adalah kubis dengan total produksi 705 ribu kuintal.

Pisang menjadi buah yang paling menghasilkan di Sulawesi Utara. Tanaman ini utamanya berasal dari kabupaten Minahasa, Minahasa Selatan, dan Minahasa Tenggara. Total Produksi pisang mencapai 414 ribu kuintal pada tahun 2017.

Rencana Induk Pefabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Sebagai daerah yang dikenal sebagai Bumi Nyiur Melambai, kelapa menjadi tanaman perkebunan yang mudah ditemui. Luas tanam dan produksinya jauh melebihi cengkeh dan pala. Luas tanaman kelapa mencapai 281 ribu hektar dengan produksi perkebunan rakyat sebesar 255 ribu ton dan perkebunan besar sebesar 5.428 Ton.

Sektor Petemakan

Produksi daging temak tahun 2017 di Provinsi Sulawesi Utara Sebesar 38,5 Juta Kg, meningkat sebesar 4,86 persen dibandingkan tahun 2016. Produksi telur (telur itik, telur ayam kampong dan telur ayam ras) sebesar 13,7 Juta Kg mengalami penurunan sebesar 2,59 persen dibanding tahun 2016. Penurunan terbesar disebabkan penurunan jumlah telur itik yaitu sebesar 1,75 persen.

Sektor Perikanan

Total Produksi perikanan tangkap tahun 2017 sebesar 394 ribu ton mengalami kenaikan bila dibanding tahun 2016 sebesar 293 ribu ton. Jumlah rumah tangga perikanan tangkap di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 22.362 rumah tangga tahun 2017. Rumah tangga perikanan laut tahun 2017 sebesar 20.011 rumah tangga.

Sektor Kehutanan

Luas areal hutan dan perairan di Sulawesi Utara pada tahun 2017 tercatat sebesar 764 ribu hektar dengan produksi kayu hutan paling banyak adalah kayu Bulat yaitu sebesar 2.060,12 m3.

Sektor Pariwisata

Secara umum wisata alam meliputi wisata hutan, wisata pendakian, wisata bahari (wisata pantai dan wisata taman laut), wisata pertanian, wisata cagar alam, dan sebagainya. Wisata ini dapat berupa wisata massal maupun ekowisata. Wisata alam di Provinsi Sulawesi Utara sangat banyak dan tersebar di 15 (lima belas) daerah tingkat dua (Tk.II) Kabupaten/Kota. Kondisi obyek-obyek wisata alam tersebut sangat beragam mulai dari kondisi yang masih alami sampai kondisi rusak. Kekayaan lain berupa benda cagar budaya seperti bangunan peninggalan benteng-benteng, hingga berbagai tarian daerah juga masih belum dikelola secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakat Sulawesi Utara.

Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah di Pulau Sulawesi yang berpotensi untuk mengembangkan pariwisata di daerahnya. Di Provinsi Sulawesi Utara terdapat 4 musem, 51 situs purbakala, 52 bangunan bersejarah, dan 28 makan bersejarah. Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara secara intensif terns melakukan terobosan dalam membuat mapping icon pariwisata di Sulawesi Utara untuk menarik minat wisatawan berkunjung. Memasuki taluui 2017, dari data yang ada sampai dengan bulan Desember kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara mencapai 79.377 orang atau meningkat sebesar 98,39 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dibarengi dengan meningkatnya Tingkat Penghunian Kamar (TPK). Pada hotel bintang angka TPK tertinggi pada bulan Oktober sebesar 68,83 Persen sedangkan terendah pada bulan Januari sebesar 43,56 Persen. Sementara itu, meningkatnya jumlah kunjungan wisman diikuti dengan peningkatan rata-rata lama menginap tamu di hotel berbintang. Untuk hotel bintang, rata rata lama menginap wisman mencapai 4,49 hari pada bulan Oktober di Tahun 2017.

II-5

Sektor Industri dan Energi

Jumlah penambahan sektor industri tahun 2017 di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 1.115 unit usaha teijadi kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, kenaikan ini dipengaruhi oleh penambahan Industri Kecil dan Menengah (IKM) sebesar 1.115 Unit, dengan total nilai investasi sebesar Rp. 28.774.446.000,-

Produksi Listrik di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2017 sebesar 2.271.575.572 KWh, yang terjual sebesar1.544.876.869 KWh, dipakai sendiri sebesar 81.918.799 KWh dan penyusutan/hilang sebesar 238.462.994 KWh. Produksi listrik terbesar berada di Sektor Minahasa sebesar 2.120.015.691 KWh diikuti Cabang Palu sebesar 835.675.552 KWh. Sedangkan jumlah Pelanggan Listrik di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2017 sebanyak 587.894 pelanggan, pelanggan listrik terbanyak berada di Kota Manado sebesar 126.213 pelanggan.

Sektor Pertambangan

Cadangan bahan tambang di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2017 sebanyak 19 jenis mineral, diantaranya Emas 64.590.374 Ton, Perak 39.876.902 Ton dan Andesit 770.499.625 M3.

n.1.6 Data jaringan transportasi wilayah

II.1.6.1 Transportasi darat

Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian di suatu wilayah. Panjang ruas jalan provinsi di wilayah Sulawesi Utara Tahun 2018 menurut Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang daerah Provinsi Sulawesi Utara mencapai 926,74 km. Dilihat dari kondisi permukaan, status jalan provinsi pada tahun 2018 dengan kondisi baik mencapai 216,01 km (23,31 persen), yang tergolong kondisi sedang mencapai 451,29 km (48,70 persen), yang tergolong kondisi rusak ringan mencapai 94,93 km (10,24 persen), dan yang tergolong kondisi rusak berat mencapai 164,50 km (17,75 persen).

Tabel II-5 Panjang Jalan Menurut Kewenangan Per Kabupaten/Kota di Provinsi Sulwesi Utara(Km), 2018

No. Kabupaten/Kota Jalan Nasional Jalan Provinsi Jalan Kabupaten TotalKabupaten:

1 . Bolaang Mongondow 215,65 103.833 509,21 104.607,862. Minahasa 111,22 192.071 551,31 192.733,533. Kepulauan Sangihe 181,41 58.280 543,23 59.004,644. Kepulauan Talaud 200,69 66.050 204.030 66.250,695. Minahasa Selatan 165,80 102.500 673,95 103.339,756. Minahasa Utara 203,35 134.600 399,9 135.203,257. Bolaang Mongondow Utara 89,99 16.000 421 16.510,998. Siau Tagulandang Biaro - 21.800 259,3 22.059,309. Minahasa Tenggara 66,38 58.808 700,95 59.575,3310. Bolaang Mongondow Selatan 210,47 7.600 575.000 582.810,4711. Bolaang Mongondow Timur 87,35 55.300 551,03 55.938,38

Kota1 . Manado 49,22 42.720 616,01 43.385,232. Bitung 39,92 9.464 681,05 10.184,973. Tomohon 24,78 36.661 565,72 4.251,504. Kotamobagu 17,69 21.000 267,99 21.285,68

Provinsi Sulwesi Utara 1.663,92 926.737 792.243,3 928.400,92Sumber: Sulawesi Utara Dalarn Angka, 2019

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Tabel II-6 Panjang Jalan Menurut Kabupaten/Kota dan Kondisi Jalan di Provinsi SulawesiUtara (Km), 2018

No. Kabupaten/Kota Kondisi lalanBaik Sedang Rusak Rusak Berat

Kabupaten:1 . Bolaang Mongondow 223,13 104,55 81,44 203,962. Minahasa 338,07 248,81 105,73 180,613. Kepulauan Sangihe 190,75 109,16 46,34 255,264. Kepulauan Talaud 151,59 6 49,23 59,95. Minahasa Selatan 306,25 103,83 73,38 292,996. Minahasa Utara 200,65 101,69 35,8 42,567. Bolaang Mongondow Utara 146,98 16 78,4 195,638. Siau Tagulandang Biaro 217,34 14,96” 29,28 19,529. Minahasa Tenggara 402,6 65,24 54,75 237,1610. Bolaang Mongondow Selatan 208,01 25,42 156,89 193,2811. Bolaang Mongondow Timur 230,46 16,78 46,91 312,15

Kota1 . Manado 378,89 158,97 56,69 64,172. Bitung 284,88 176,35 10,41 89,143. Tomohon 306,87 87,9 91,48 77,134. Kotamobagu 222,42 36,37 23,75 6,4

Provinsi Sulwesi Utara 217,03 451/3 95,37 163,06Sumber: Sulawesi Utara Dalarn Angka, 2019

Banyaknya kendaraan bermotor yang terdaftar pada Kepolisian Daerah Sulawesi Utara tahun 2018 tercatat 1,2 juta unit. Kendaraan bermotor terbanyak adalah jenis kendaraan sepeda motor sebesar 973 ribu unit dan jenis kendaraan mobil penumpang sebesar 165 ribu unit.

II.1.6.2 Transportasi Laut

Keadaan Lalu lintas angkutan laut di Sulawesi Utara mencakup beberapa pelabuhan antara lain Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Manado, Pelabuhan Tahuna, Pelabuhan Lining, Pelabuhan Ulu Siau dan lainnya. Adapun salah satu pelabuhan terbesar adalah Pelabuhan Bitung. Lalu lintas kapal yang keluar masuk melalui pelabunan Bitung tahun 2017 sebesar 2.513 Unit. Penumpang yang datang dan berangkat dari pelabuhan Bitung selama tahun 2017 mencapai 56.054 dan 46.155 orang. Sementara jumlah volume barang yang dimuat dan dibongkar di Pelabultan Bitung selama tahun 2017 mencapai 543.168 dan 1. 162.550 ton.

Rencana pengembangan transportasi laut di dalarn RTRW Provinsi Sulawesi Utara 2014 dan TATRAWIL Provinsi Sulawesi Utara 2013 sejalan dengan RIPN KP 432/2017, yaitu:

• International Hub Port / Pelabuhan internasional / utarna Bitung dan Pulau Lernbeh di Kota Bitung; dan

• Pelabuhan Labuan Uki tetap sebagai Pelabuhan Pengumpul.

II.1.6.3 Transportasi Penyeberangan

Prasarana dan sarana penyeberangan ferry berfungsi sebagai penghubung jalan dari satu pulau ke pulau lain, baik jalan kolektor primer ntaupun jalan lokal primer. Lintasan penyeberangan eksisting, yaitu:

(1) Lintasan penyeberangan Bitung-Ternate;(2) Lintasan penyeberangan Bitung-Melonguane;(3) Lintasan penyeberangan Bitung-Pananaro;(4) Lintasan penyeberangan Pananaro-Marore;

II-6

(5) Lintasan penyeberangan Amurang-Pananaro;(6) Lintasan penyeberangan Amurang-Tolitoli;(7) Lintasan penyeberangan Likupang-Pananaro;(8) Lintasan penyeberangan Tahuna-Melonguane;(9) Lintasan penyeberangan Likupang-Biaro;(10) Lintasan penyeberangan Tagulandang-Biaro;(11) Lintasan penyeberangan Tagulandang-Siau;(12) Lintasan penyeberangan Siau-Tahuna;(13) Lintasan penyeberangan Likupang-Melonguane;(14) Lintasan penyeberangan Melonguane-Musi;(15) Lintasan penyeberangan Musi-Kabaruan;(16) Lintasan penyeberangan Melonguane-Merampit;(17) Lintasan penyeberangan Miangas-Merampit;(18) Lintasan penyeberangan Bitung-P. Lembeh; dan(19) Lintasan penyeberangan Bitung-Siau.

II.1.6.4 Transportasi udara

Selanjutan gambaran kondisi lalu lintas pesawat yang datang di Bandara Sam Ratulangi Manado sepanjang tahun 2017 sebanyak 13.920 unit dengan 13.218 unit merupakan penerbangan domestik dan 702 unit pesawat untuk penerbangan intemasional. Selanjutnya pesawat yang berangkat dari bandara tersebut sebanyak 13.905 unit pesawat dengan penerbangan domestik sebanyak 13.204 unit dan penerbangan intemasional sebanyak 701 unit. Manfaat transportasi udara selain untuk mobilitas manusia dan barang juga sebagai pintu gerbang pariwisata. Banyaknya penumpang intemasional yang datang di Bandara Sam Ratulangi Manado sepanjang tahun 2017 sebesar 84.151 orang. Sedangkan penumpang domestik yang datang di Bandara Sam Ratulangi Manado tahun 2017 sebesar 1.269.482 orang.

Tabel II-7 Lalu Lintas Pesawat di Bandara Sam Ratulangi, Tahun 2017

Bulan Domestik IntemasionalDatang Berangkat Datang Berangkat

Januari 1.235 1.229 61 64Febuari 1.071 1.071 48 48Maret 1.065 1.070 40 38April 1.049 1.045 47 47Mei 1.091 1.091 40 39Juni 1.038 1.042 41 43Juli 1.136 1.134 61 60Agustus 1.022 1.023 71 70September 1.085 1.079 51 54Oktober 1.165 1.162 68 86November 1.094 1.098 74 72Desember 1.167 1.160 80 80Total 13.218 13.204 702 701

Sumber: Sulawesi Utara Dalam Angka, 2018

Tabel II-8 Banyak Penumpang Domestik dan Intem asional di Bandara Sam Ratulangi, Tahun2017

Bulan Dom estik Intem asionalDatang Berangkat Datang Berangkat

Januari 99.117 112.917 8.495 7.790

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Febuari 86.014 85.766 5.377 5.118Maret 95.843 98.705 5.070 5.162April 96.297 96.206 6.473 6.573Mei 101.725 102.174 6.031 5.969Juni 97.054 105.678 5.303 5.447Juli 130.450 119.201 7.783 6.705Agustus 105.326 106.079 9.158 10.234September 109.115 107.720 6.885 6.633Oktober 114.431 113.708 8.045 8.211November 108.825 109.451 6.902 7.111Desember 126.704 111.877 9.043 9.198Total 1.270.901 1.269.482 84.565 84.151

Sumber: Sulawesi Utara Dalam Angka, 2018

Di dalam rencana pengembangan transportasi udara di dalam RTRW Provinsi Sulawesi Utara dan TATRAWIL Provionsi Sulawesi Utara 2013, ada rencana pengembangan bandar udara bam untuk melayani Kabupaten Bolaang Mongondow dan Bolaang Mongondow Selatan di lokasi Lalow (Lolak).

II.2 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BOLANG MONGONDOW

II.2.1 LETAK DAN A d m in is t r a s i WlLAYAH

Labuhan Uki terletak di Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow. Wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow terletak pada wilayah dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 202 meter diatas permukaan laut, terletak pada posisi 00°15'46" - 01°15,38" Lintang Utara dan 123°07'26" - 124°41'46" bujur Timur. Luas wilayah Bolaang Mongondow, adalah berupa daratan seluas 3.517,47 Km2.

Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Bolaang Mongondow merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara dan memiliki batas-batas:

• Utara :• Selatan :

• Barat :• Timur :

Laut Sulawesi;Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur;Kabupaten Bolaang Mongondow Utara;Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara.

Wilayah administrasi Kabupaten Bolaang Mongondow terdiri dari 15 kecamatan, dengan luas masing- rnasing kecamatan disajikan pada Tabel 11-10.

Tabel II-9 Luas W ilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow, Tahun 2017

No. Kecamatan Luas Wilayah (Km2)1. Dumoga Barat 375,44

2. Dumoga Tengah *

3. Dumoga Utara 364,21

4. Dumoga Tenggara ★

5. Dumoga Timur 539,93

6. Dumoga *

7. Lalayan 297,00

8. Passi Barat 95,46

II-7

9. Passi Timur 86,35

10. Bilalang 60,93

11. Poigar 322,84

12. Bolaang 148,03

13. Bolaang Timur 65,20

14. Lolak 374,54

15. Sangtombolang 776,31Bolaang Mongondow 3.506,24

Ket: *Mengikuti Kecamatan IndukSumber: Bolaang Mongondow Dalam Angkan 2018

Adapun jarak ibukota kabupaten ke masing-masing ibukota kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow adalah sebagai berikut:

• Lolak - Doloduo: 110 Km.• Lolak - Ibolian: 87 Km.• Lolak - Mopuya Utara: 100km.• Lolak - Konarom: 88 Km.• Lolak - Modomang: 89 Km.• Lolak - Pusian: 79 Km.• Lolak - Tungoi: 62 Km.• Lolak - Passi: 64 Km.• Lolak - Pangian: 67 Km.• Lolak - Bilalang IV: 69 Km.• Lolak - Poigar: 49 Km.• Lolak - Kel. Inobonto: 19 Km.• Lolak - Tadoy: 21 Km.• Lolak - Lolak: 3 Km.• Lolak - Maelang: 34 Km.

11.2.2 KONDISIIKLIM DAN CURAH HUJAN

Kondisi cuaca di Tahun 2017 wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow cukup bervariatif. Tercatat suhu tertinggi terjadi di bulan Oktober yang mencapai 34,6 °C dan suhu terendah terjadi di bulan Januari yang mencapai 19,6 0C. Di bulan yang sama juga tercatat hari hujan yang paling tinggi yang mencapai 25 hari. Curah hujan paling tinggi terjadi pada bulan Januari yang mencapai 680 mm3. Walaupun hari hujan terendah terjadi pada bulan Oktober, namun curah hujan terendah terjadi di bulan Juli, yang hanya 81 mm3.

11.2.3 K o n d is i D e m o g r a fi (K epe n d u d u k a n )

Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah penduduk Kabupaten Bolaang Mongondow pada tahun 2017 sebanyak 240.505 jiwa. Jumlah ini meningkat 3.612 jiwa dari tahun 2016 dan 26.206 jiwa dari tahun 2010. Ini berarti dari tahun 2010, laju pertumbuhan penduduk Bolaang Mongondow mencapai 1,66 persen.

Tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Bolaang Mongondow di tahun 2017 mencapai 68,59 jiwa/km2. Passi Barat adalah kecamatan dengan tingkat kepadatan tertinggi, yaitu mencapai 148,95 jiwa/km2, sedangkan tingkat kepadatan terendah adalah kecamatan Sangtombolang, yaitu hanya 11,93 jiwa/km2.

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Jika dilihat menurut jenis kelamin, sekitar 51,96 persen penduduk Bolaang Mongondow adalah laki-laki. Ini juga ditunjukkan dengan angka rasio jenis kelamin yang diatas 100. Rasio jenis kelamin Kabupaten Bolaang Mongondow pada tahun 2017 mencapai 108,17 yang berarti bahwa terdapat sekitar 108 hingga 109 orang laki-laki diantara 100 orang perempuan di Kabupaten Bolaang Mongondow pada tahun 2017. Kecamatan dengan rasio jenis kelamin tertinggi adalah Dumoga Tenggara dan kecamatan dengan angka rasio jenis kelamm terendah adalah Kecamatan Bolaang Timur.

Kondisi Tenaga Kerja pada tahun 2017 terdapat Jumlah angkatan kerja kabupaten Bolaang Mongondow tahun 2017 sebesar 111.035 jiwa, dimana 95,12 persen sudah bekerja. Ini berarti tingkat pengangguran di Bolaang Mongondow mencapai 4,88 persen dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja mencapai 64,10 persen. Dari 95,12 persen yang bekerja, sebagian besar bekerja di sektor pertanian. Penduduk dengan pekerjaan utama sebagai petani mencapai 50.299 orang. Di tahun 2017, ada sebanyak 11.946 orang yang bekerja dengan usia 60 tahun keatas dan ada 4.883 orang yang bekerja dengan umur 15-19 tahun.

Tabel 11-10 Jum lah Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan di KabupatenBolaang Mongondow, Tahun 2017

No. KecamatanLuas

Wilayah(Km2)

Penduduk (jiwa) 2010

Penduduk (jiwa) 2016

Penduduk (jiwa) 2017

Pertumbuhan Penduduk (%)

2010-20171 Dumoga Barat 375,44 22.973 26.106 26.621 2,132 Dumoga Tengah * 7.988 8.041 8.038 0,093 Dumoga Utara 364,21 18.565 22.739 23.479 3,41

4 Dumoga Tenggara * 6.920 7.413 7.485 1,13

5 Dumoga Timur 539,93 27.816 30.300 30.681 1,416 Dumoga * 14.529 16.240 16.515 1,857 Lalayan 297 19.990 22.919 23.406 2,288 Passi Barat 95,46 12.943 14.051 14.219 1,359 Passi Timur 86,35 9.746 10.423 10.522 1410 Bilalang 60,93 5.241 5.543 5.585 0,9111 Poigar 322,84 14.738 15.442 15.535 0,7612 Bolaang 148,03 14.840 16.076 16.262 1,3213 Bolaang Timur 65,2 8.313 8.745 8.803 0,8214 Lolak 374,54 21.422 23.725 24.090 1,69

15 Sangtombolang 776,31 82.75 9.130 9.264 1,63BolaangMongondow

3.506,24 214.299 236.893 240.505 1,66

Ket: *Mengikuti Kecamatan IndukSumber: Bolaang Mongondow Dalam Angkan 2018

II-8

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Apengsajat;)Buha

BuhiaV;KAB. KEPULAUAN

SITARO t»tngp»teht

Karungo

Budllg '.

Talise ■

5cr,v

Kulu Likupang

KAB. MINAHASA UTARA

C KnyubPsi

Lib.tr

libj’mu

Pulit .r 4,*v ,■ j 5 /S' ****-»>

angct

Ondongsi.ru:

...... > vMyM w v .(___ R ,< * s '-.*..,

1,*‘' Wl*/...aiTUN6

T.Holu c . Baturlrirtv,. *r.-i * A

• K,“ , ' VTaiUwanglCt)* I • Air m a d id I / Pasirpanjang

' — A f . Jfangarlo f 'Wnwolulap / - M unt.iV— „ * P ’®"8

tomoho.m*^ \ 0-roNbAKK) »

/ Bulottinggi

TOtyiQHONVv ivonn ^

“tamoanGatas .* ’ V W fl. MINAHASA H SondoL ' „ ' >

TumpaanJr / ' / „ , .... Kofttbi' i f ..« Remtiuken i? t f|S / AMURANG Kawangfcjnf ^ /

. / >-LangowanQtmokPtangtua

KAB. AV^AHASA r ------” p^nfiu' .TAN Waka,f

Ratahano „ ^ , l Tombatu > BgAt«rf»n

Molompar , ' MmangaKAB. MINAHASjJ '

. 1 Tompasobaiu TENGGARA'inobonto^j.Sj^Bartfik Pomumanc N Bataan

___ ' Kinaweruar/ 1 (

> / U "'Baturapa Madoindmg } p.nasung^ularv' " *ka Sollmandungan 0|am Moday&ng* \ Kotabunan

B i l a l a n g ' '

"

Dumoga

KOTAMOBA6U7Bamb^non _ „ •'Tiiijgfji

Ponamplaan

kembang Martha

_ . DodapAtoga

j W ~ uaaaro Jlto-,A b a/ Tatfaaog

f T £ KAB. BOLAANG/ 4,’0y3n; MONGONDOW'1' ' ^ 0 '

/ p TIMUR< J . PlriovipatuSn—’ 1\/ 'NMotandai

, x ' s ,-j -.S'• '------------ /Torosik'*r ,1. JikobelarigariPopadu Lolayan Lungkap Matalndo

MONGONDOW SELATAN pjnolosian

MolibaguBllungpla

KAB. BOUANG

imandi

&mm k

AKEMENTERIAN PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIABADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

STUDI TINJAU ULANG TATRAWIL PROVINSI SULAWESI UTARA

DALAM MENDUKUNG PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN

Dl KORIDOR IV SULAWESI

PET A

JARINGAN PRASARANA TRANSPORTASI NASIONAL

Dl PROVINSI SULAWESI UTARA (2014, 2019, 2025 DAN 2030)

LETAKLOKASI

KETEHANGAN

o

; Baras kola/ kabupaten

: Batas Provinsi

: Pemanlopon ialan Arteri Primer

; Pembangunan lalan Bvbas Hambatao (TOO

: IVrnbangiman Bandar lldara

: Pembangunan lalur Kereta Api

Sumber: TARTRAWIL Provinsi Sulawesi Utara 2014-2030

Gambar II-4 Peta Prasarana Jaringan Transportasi Nasional Provinsi Sulawesi Utara_ _ _ _ “ ii-9

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Sumber: RTRW Kabupaten Bolaang Mongondow, 2014

Gambar II-5 Peta Administrasi Kabupaten Bolaang Mongondow

11-10

Tabel 11-10 Jum lah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow, Tahun 2017

No. Kecamatan Luas Wilayah (Km2)

Penduduk (jiwa) 2017

Kepadatan (jiw ^km 2) 2017

1. Dumoga Barat 375,44 26.621 92,32

2. Dumoga Tengah * 8.038 *

3. Dumoga Utara 364,21 23.479 85,02

4. Dumoga Tenggara * 7.485 *

5. Dumoga Timur 539,93 30.681 87,41

6. Dumoga ★ 16.515 *

7. Lalayan 297,00 23.406 78,81

8. Passi Barat 95,46 14.219 148,95

9. Passi Timur 86,35 10.522 121,85

10. Bilalang 60,93 5.585 91,66

11. Poigar 322,84 15.535 48,12

12. Bolaang 148,03 16.262 109,86

13. Bolaang Timur 65,20 8.803 135,02

14. Lolak 374,54 24.090 64,32

15. Sangtombolang 776,31 9.264 11,93

Bolaang Mongondow 3.506,24 240.505 68,59

Ket: *Mengikuti Kecamatan IndukSumber: Bolaang Mongondow Dalam Angkan 2018

II.2.4 KONDISIPEREKONOMIAN

II.2.4.1 Produk Pomestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bolaang Mongondow atas dasar harga berlaku tahun 2018 mencapai Rp 7,24 triliun, dan berdasarkan harga konstan mencapai Rp 5,06 triliun. Dari 17 kategori, tahun 2018 kategori pertanian masih menjadi penyumbang terbesar PDRB kabupaten Bolaang Mongondow, yaitu mencapai 46,34 persen dan diikuti oleh sektor konstruksi sebesar 11,59 persen.

Jika dilihat berdasarkan harga konstan tahun 2010, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bolaang Mongondow tahun 2017 mencapai 6,68 persen, dan di tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi 7,47 persen. Pertumbuhan sektor ekonomi di Kabupaten Bolaang Mongondow paling tinggi dengan pertumbuhan 2 digit pada tahun 2018 adalah untuk kategori Pertambangan dan Penggalian (27,93 persen) diikuti sektor jasa lainnya (11,42 persen), sedangkan yang paling rendah dan minus adalah Jasa Keuangan dan Asuransi -7,40 persen).

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Tabel 11-11 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usahadi Kabupaten Bolaang Mon gondow (miliar rupiah) 2014-2018

No. Sektor Ekonomi 2014 2015 2016 2017 2018

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.232.527,1 2.485.093,5 2.764.556,3 3.044.294,2 3.355.560,7

2 Pertambangan dan Penggalian 237.185,4 278.533,3 356.028,5 399.007,5 523.794,4

3 Industri Pengolahan 188.542,0 197.283,1 199.665,4 219.942,5 237.553,2

4 Pengadaan Listrik dan Gas 3.860,4 4.703,3 5.357,3 6.531,0 6.890,9

5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 5.204,1 5.456,4 5.915,3 5.965,3 6.377,9

6 Konstruksi 481.538,2 623.257,2 697.499,5 763.499,5 839.407,9

7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 572.417,4 622.101,4 670.641,1 747.575,2 811.839,1

8 Transportasi dan Pergudangan 96.683,1 113.153,8 121.673,2 132.424,2 143.621,3

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 20.764,5 23.669,2 25.307,6 28.122,3 30.773,0

10 Informasi dan Komunikasi 31.956,8 34.112,4 36.987,0 39.788,0 43.013,3

11 jasa Keuangan dan Asuransi 50.458,6 66.283,0 85.438,4 87.107,5 84.213,9

12 Real Estate 268.828,0 295.294,4 320.455,4 344.955,4 369.932,2

13 Jasa Perusahaan 1.753,2 1.898.,2 2.070,6 2.330,6 2.675,1

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 187.617,3 208.886,6 230.503,6 245.503,6 267.738,3

15 Jasa Pendidikan 229.449,5 253.701,6 276.170,7 296.170,7 333.997,2

16 [asa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 101.086,7 110.450,9 119.424,8 128.424,8 143.466,6

17 [asa lainnya 24.879,5 27.223,6 29.358,9 32.558,9 39.802,0

PDRB Kabupaten Bolaang Mongondow 4.734.751,81

5.351.102,0 5.947.053,6 6.524.201,1. 7.240.657,0

Sumber: BPS Kabupaten Bolaang Mongondow, Tahun 2019

Tabel 11-12 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 MenurutLapangan Usaha di Kabupaten Bolaang Mongondow (miliar rupiah) 2014-2018

No. Sektor Ekonomi 2014 2015 2016 2017 2018

1. Pertanian, Kehutanan, Perikanan 1907,52 1910,18 2002,48 2138,85 2251,44

2. Pertambangan dan Penggalian 189,27 219,57 251,04 272,60 348,73

3. Industri Pengolahaan 163,96 168,73 167,96 176,42 187,35

4. Pengadaan Listrik dan Gas 4,46 5,01 5,83 6,23 6,48

5. Pengadaan air, Pengolahan Sampah, Limbah, Daur Ulang

4,32 4,43 4,57 4,59 4,72

6. Kontruksi 387,00 500,16 557,76 604,38 658,39

7. Perdagangan Besar dan Eceran,Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

466,16 492,70 524,49 556,22 591,57

I I - l l

8. Transportasi dan Pergudangan 68,64 73,24 76,93 81,10 87,07

9. Penyedian Akomodasi dan Makan Minum

17,30 18,66 19,79 20,92 22,64

10. Informasi dan Komunikasi 26,80 27,94 29,56 31,18 33,12

11. Jasa Keuangan dan Asuransi 47,42 50,14 62,59 62,33 57,72

12. Real Estate 217,60 230,66 245,90 261,14 278,30

13. Jasa Perusahaan 1,39 1,46 1,54 1,62 1,71

14. Adm Permerintahaan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

130,99 140,12 148,25 156,37 164,66

15. Jasa Pendidikan 168,47 178,94 190,83 202,73 222,24

16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 88,57 94,43 100,33 106,23 115,61

17. Jasa Lainnya 21,50 22,72 24,03 25,93 28,89

PDRB Kab. Bolaang Mongondow 3.911,38 4.139,10 4.413,90 4.708,86 5.060,63Sumber: BPS Kabupaten Bolaang Mongondow, Tahun 2019

Tabel 11-13 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga BerlakuMenurut Lapangan Usaha di Kabupaten Bolaang Mongondow (%) 2014-2018

No. Sektor Ekonomi 2014 2015 2016 2017 2018i . Pertanian, Kehutanan, Perikanan 47,05 46,44 46,49 46,68 46.342. Pertambangan dan Penggalian 5,00 5,21 5,99 6,11 7.233. Industri Pengolahaan 3,97 3,69 3,36 3,37 3.284. Pengadaan Listrik dan Gas 0,08 0,09 0,09 0,10 0.105. Pengadaan air, Pengolahan Sampah,

Limbah, Daur Ulang0,11 0,10 0,10 0,09

0.096. Kontruksi 10,15 11,65 11,73 11,70 11.597. Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor12,06 11,63 11,28 11,45

11.218. Transportasi dan Pergudangan 2,04 2,11 2,05 2,03 1.989. Penyedian Akomodasi dan Makan

Minum0,44 0,44 0,43 0,43

0.4310. Informasi dan Komunikasi 0,67 0,64 0,62 0,61 0.5911. Jasa Keuangan dan Asuransi 1,27 1,24 1,44 1,33 1.1612. Real Estate 5,67 5,52 5,39 5,29 5.1113. Jasa Perusahaan 0,04 0,04 0,03 0,04 0.0414. Adm Permerintahaan, Pertahanan,

dan Jaminan Sosial Wajib3,95 3,90 3,88 3,76

3.7015. Jasa Pendidikan 4,84 4,74 4,64 4,54 4.6116. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,13 2,06 2,01 1,97 1.9817. Jasa Lainnya 0,52 0,51 0,49 0,50 0.55

PDRB Kab. Bolaang Mongondow 100,00 100,00 100,00 100,00Sumber: Olahan Data BPS Kabupaten Bolaang Mongondow, Tahun 2019Ket :l I Sektor ekonomi yang memberikan kontribusi terbesar PDRB Kab. Bolaang Mongondow

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Tabel 11-14 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Tahun

No. Sektor Ekonomi 2014 2015 2016 2017 20181. Pertanian, Kehutanan, Perikanan 0,57 0,14 4,83 6,81 5.262. Pertambangan dan Penggalian 10,75 16,01 14,33 8,59 27.933. Industri Pengolahaan 8,91 2,91 -0,46 5,04 6.204. Pengadaan Listrik dan Gas 10,30 12,37 16,48 6,86 4.015. Pengadaan air, Pengolahan Sampah,

Limbah, Daur Ulang8,25 2,41 3,25 0,37

2.836. Kontruksi 13,89 29,24 11,52 8,36 8.947. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor11,91 5,69 6,45 6,05

6.368. Transportasi dan Pergudangan 8,37 6,71 5,04 5,42 7.369. Penyedian Akomodasi dan Makan

Minum13,06 7,85 6,06 5,71

8.2210. Informasi dan Komunikasi 9,64 4,27 5,79 5,48 6.2211. Jasa Keuangan dan Asuransi 6,35 5,75 24,82 -0/42 -7.4012. Real Estate 9,23 6,00 6,61 6,20 6.5713. Jasa Perusahaan 6,99 5,28 5,50 5,21 5.5614. Adm Permerintahaan, Pertahanan, dan

Jaminan Sosial Wajib10,18 6,97 5,80 5,48

5.3015. Jasa Pendidikan 9,88 6,21 6,65 6,23 9.6216. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7,35 6,62 6,25 5,88 8.8317. Jasa Lainnya 7,61 5,64 5,76 7,95 11.42

PDRB Kab. Bolaang Mongondow 5,56 5,82 6,64 6,68 7,47Sumber: Olahan Data BPS Kabupaten Bolaang Mongondow, Tahun 2019

Sedangkan jika dilihat dari kecenderungan pertumbuhan (trend pertumbuhan) ekonomi Kabupaten Bolaang Mongondow sejak tahun 2014 hingga tahun 2018, terjadi kecenderungan pertumbuhan yang terus mengalami peningkatan setiap tahun. Adapun trend pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bolaang Mongondow sejak tahun 2014 hingga tahun 2018 baik berdasarkan nilai PDRB ADHK dan berdasarkan laju pertumbuhan (%) seperti tersaji pada grafik berikut ini.

Gambar II-6 Grafik Pertumbuhan Nilai PDRB ADHK Kabupaten Bolaang Mongondow Periode Tahun 2014-2018

11-12

Laju Pertumbuhan PDRB (%)

2014 2015 2016 2017 2018

Surnber: Kabupaten Bolaang Mongondow, Tahun 2018

Gam bar II-7 Grafik Laju Pertumbuhan (%) PDRB ADHK Kabupaten Bolaang Mongondow Periode Tahun 2014-2018

II.2.4.2 Kondisi Ekonomi Masyarakat

Desa-desa di Provinsi Kabupaten Bolaang Mongondow umumnya berada di pesisir pantai, walaupun sebagian besar penduduk berdiam dipesisir pantai namun sebagaian besar penduduk berprofesi sebagai petani (95/12 %), dimana pada tahun 2017 penduduk dengan pekeijaan utama sebagai petani mencapai 50.299 orang. Pada tahun 2017, Jumlah angkatan kerja kabupaten Bolaang Mongondow sebesar 111.035 jiwa, dimana 95,12 persen sudah bekerja. Ini berarti tingkat pengangguran di Bolaang Mongondow mencapai 4,88 persen dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja mencapai 64,10 persen. Dari 95,12 persen yang bekerja, sebagian besar bekerja di sektor pertanian. Di tahun 2017, ada sebanyak 11.946 orang yang bekerja dengan usia 60 tahun keatas dan ada 4.883 orang yang bekerja dengan umur 15-19 tahun.

Lebih lanjut pada tahun 2016, terdapat Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bolmong sebesar 65,73% mengalami kenaikan sebesar 0,35%, menjadi 66,08% pada tahun 2017 lalu. Dalam komponen IPM, salah satunya adalah angka partisipasi pendidikan untuk SD dan SMP terus mengalami peningkataii dari tahun ke tahun. Hal ini menurutnya, menunjukkan bahwa upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan, menunjukkan hasil yang lebih baik. Disamping itu juga tingkat usia harapan hidup pada tahun 2018 lalu melampaui dari target yang ditetapkan, yaitu rata-rata 68,61 tahun.

Untuk tingkat perkembangan penduduk miskin setiap tahunnya mengalami penurunan. Pada tahun 2016 lalu, penduduk miskin sebanyak 8,34%, dan pada tahun 2017 turun menjadi 8,02% dari jumlah penduduk. Sehingga terjadi penurunan tingkat kemiskinan sebesar 0,32%. Artinya adanya perkembangan kehidupan ekonomi masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow yang semakin baik.

Secara umum, perekonomian Kabupaten Bolaang Mongondow dari tahun 2014 sebesar 5,56 %, tahun 2016 sebesar 6,64 % dan tahun 2017 mengalami kenaikan sekitar 6,68 %. Ini menunjukkan bahwa aktifitas perekonomian Kabupaten Bolaang Mongondow mengalami kecendrungan pertumbuhan ekonomi yang meningkat tems.

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

II.2.5 POTENSI WlLAYAH

Kabupaten Bolaang Mongondow mempunyai potensi surnber daya alam yang kaya baik daratan maupun di lautan. Sektor unggulan terutama pada sub-sektor pertanian, perkebiman, dan perikanan yang menjadi andalan kekuatan ekonomi Kabupaten Bolaang Mongondow, mengingat sebagian besar Wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow terhampar areal pertanian dan perkebunan, serta memiliki wilayah pantai dan laut yang cukup panjang dan luas.

II.2.5.1 Sektor Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan

Luas panen padi sawah di Bolaang Mongondow selama tahun 2017 masih lebili tinggi jika dibandingkan dengan luas panen padi ladang. Tercatat ada seluas 73.408 hektar luas panen padi sawah, sedangkan luas panen padi ladang hanya 5.368 hektar. Dibandingkan dengan luas panen padi sawah dan padi ladang tahmi 2016, terjadi peningkataii yang signifikan pada tahun 2017 sebesar 13.154 hektar untuk padi sawah dan 3.554,5 hektar, artinya telah terjadi peningkataii produksi padi yang signifikan baik yang bersumber dari padi sawah maupun padi ladang. Untuk lebili jelasnya dapat dilihat pada Tabel 11-15.

Tabel 11-15 Luas Panen Padi Sawah dan Padi Ladang Menurut Kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow, Tahun 2017

No. Kecamatan Luas Panen Padi Sawah (Ha)

Luas Panen Padi Ladang (Ha)

1. Dumoga Barat 7.384

2. Dumoga Tengah 4.478

3. Dumoga Utara 7.018

4. Dumoga Tenggara 2.930

5. Dumoga Timur 8.537

6. Dumoga 5.548

7. Lalayan 8.799 438

8. Passi Barat 405 182

9. Passi Timur 1.017 -

10. Bilalang 1.089 -

11. Poigar 2.754 656

12. Bolaang 3.985 690

13. Bolaang Timur 1.665 6.24

14. Lolak 12.781 1.798

15. Sangtombolang 4.968 980

Bolaang Mongondow 2017 73.358 5.368

Bolaang Mongondow 2016 60.204 1.813,5

Ket: *Mengikuti Kecamatan IndukSurnber: Bolaang Mongondow Dalam Angkan 2018

11-13

Adapun produksi hasil pertanian padi ini sebagian besar dibawah ke Manado dan Bitung, dimana Kabupaten Bolaang Mongondow termasuk salah satu sebutan sebagai kunbung pangan provinsi Sulawesi Utara.

Tanaman palawija dengan luas panen terluas adalah jagung, diikuti kedelai, masing-masing seluas 170,174 hektar dan 2.988 hektar. Tanaman sayuran yang berproduksi di bampir sebagian wilayah di Bolaang Mongondow adalah tanaman cabai. Tercatat pada tahun 2017 produksinya sebesar 407,15 ton.

Tabel 11-16 Luas Panen Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu, Ubi JalarMenurut Kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow, Tahun 2017

No. Kecamatan Jagung Kedelai KacangTanah

KacangHijau

Ubi Kayu UbiJalar

1. Dumoga Barat 7.983 95 37 18 20 18

2. Dumoga Tengah 4.885 278 30 47 30 19

3. Dumoga Utara 2.474 12 32 11 87 47

4. Dumoga Tenggara 3.496 217 33 7 119 25

5. Dumoga Timur 10.143 514 108 40 15 45

6. Dumoga 17.776 298 110 10 14 60

7. Lalayan 29.177 191 40 3 7 5

8. Passi Barat 8.767 21 12 5 7 10

9. Passi Timur 13.702 129 30 17 30 29

10. Bilalang 6.660 29 25 3 8 15

11. Poigar 21.137 403 121 20 108 28

12. Bolaang 9.946 303 47 20 4 15

13. Bolaang Timur 7.584 173 50 29 3 20

14. Lolak 19.669 246 71 10 119 17

15. Sangtombolang 6,775 79 43 25 11 21

Bolaang Mongondow 2017 170.174 2.988 789 265 582 374

Bolaang Mongondow 2016 54.780 2.663 1.556 518 567 396Sumber: Bolaang Mongondow Dalam Angkan 2018

Aktivitas perkebunan masih menjadi pilihan utama kegiatan pertanian di Kabupaten Bolaang Mongondow. Kelapa adalah tanaman perkebunan yang paling banyak diusahakan di Bolaang Mongondow. Tercatat pada tahun 2017 ada seluas 23.230,58 hektar luas panen dengan produksi sebesar 29 014,89 ton. Untuk komoditi kelapa masyarakat banyak melakukan pengelolaan kelapa menjadi kopra yang sebagian besar dibawah ke Bitung untuk diolah menjadi minyak kelapa.

Tabel 11-17 Produksi Komoditi Perkebunan Menurut Kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow, Tahun 2017

Kecamatan Cengkeh Kelapa Pala Kopi Lada Kakao Kemiri

1. Dumoga Barat - 259,97 1,16 47,87 - 295,63 11,96

2. Dumoga Tengah - 241,06 1,49 33,03 - 116,56 9,75

Rencana fnduk Pefabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

3. Dumoga Utara - 284,55 1,45 36,87 - 35,50 7,85

4. Dumoga Tenggara - 244,91 1,11 26,79 - 339,63 4,41

5. Dumoga Timur - 406,57 0,86 29,84 - 315,63 7,77

6. Dumoga - 359,32 1,09 26,01 - 153,79 5,72

7. Lalayan - 3.746,53 6,88 1420,24 - 547,89 32,13

8. Passi Barat - 1.403,61 1,38 195,88 - 109,85 25,36

9. Passi Timur - 784,22 1,45 402,49 - 122,94 53,10

10. Bilalang - 792,07 0,67 307,55 - 64,18 49,70

11. Poigar - 4.592,39 0,43 19,73 - 87,62 13,95

12. Bolaang - 3.590,98 1,99 49,27 - 98,31 11,53

13. Bolaang Timur - 2.909,73 0,45 37,28 - 48,47 7,84

14. Lolak - 6.432,68 4,51 11,76 - 65,67 57,71

15. Sangtombolang - 2.500,22 0,33 24,79 - 114,67 55,31

Bolaang Mongondow 2017 - 28.548,91 25,25 2.669,40 - 2.516,34 354,09

Bolaang Mongondow 2016 1.442,92 29.014,89 34,54 2.476,49 2.992,33 348,90Sumber: Bolaang Mongondow Dalam Angkan 2018

Temak besar yang paling banyak di Bolaang Mongondow tahun 2017 adalah babi sebanyak 30,784 ekor, sapi potong sebesar 25.311 ekor, diikuti oleh kambing sebanyak 8.341 ekor. Sedangkan temak unggas yang paling banyak adalah ayam kampung, yaitu mencapai 350.825 ekor.

Tabel 11-18 Populasi Temak Menurut Kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow,No. Kecamatan Sapi Kambing Babi

1 . Dumoga Barat 1.929 80 3.086

2. Dumoga Tengah 3.051 41 7.066

3. Dumoga Utara 2.341 120 8.881

4. Dumoga Tenggara 526 167 -

5. Dumoga Timur 1.448 55 4.455

6. Dumoga 2.156 34 3.005

7. Lalayan 954 292 625

8. Passi Barat 561 171 -

9. Passi Timur 396 40 636

10. Bilalang 227 68 -

11. Poigar 2.021 1.455 1.130

12. Bolaang 2.573 2,201 142

13. Bolaang Timur 1.703 1.055 44

14. Lolak 3.815 958 1.265

15. Sangtombolang 1.610 1,614 449

Tahun 2017

11-14

Bolaang Mongondow2017

25.311 8.341 30.784

Bolaang Mongondow2016

24.693 8.176 27.985

Sumber: Bolaang Mongondow Da lam Angkan 2018

Produksi sektor perikanan tangkap di Kabupaten Bolaang Mongondow pada tahun 2016 berjumlah 8.276,48 ton yang meliputi dari perikanan laut berjumlah 8.274 ton dan dari perairan umum lainnya 2,48 ton. Untuk perikanan tangkap beberapa kapal nelayan bersandar dan menurunkan muatan ikan dipelabuhan Labuhan Uki. Kabupaten Bolaang Mongondow belum memiliki pangkalan pendaratan ikan untuk bongkar ikan sehingga masih memanfaatkan fasilitas dermaga di Labuhan Uki. Untuk lebih jelasnya produksi perikanan Kabupaten Bolaang Mongondow tersaji pada Tabel 11-19

Tabel 11-19 Produksi Perikanan Tangkap Menurut Kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow (ton), Tahun 2017

No. Kecamatan Perikanan Laut Perairan Umum Jumlah

2016 2017 2016 2017 2016 2017

1. Dumoga Barat - - 0,26 - 0,26 -

2. Dumoga Tengah - - 0,20 - 0,20 -

3. Dumoga Utara - - 0,13 - 0,13 -

4. Dumoga Tenggara - - 0,24 - 0,24 -

5. Dumoga Timur - - 0,05 - 0,05 -

6. Dumoga - - 0,21 - 0,21 -

7. Lalayan - - 0,18 - 0,18 -

8. Passi Barat - - 0,23 - 0,23 -

9. Pass! Timur - - 0,12 - 0,12 -

10. Bilalang - - 0,12 - 0,12 -

11. Poigar 1.755 - 0,09 - 1.754,89 -

12. Bolaang 1.157 - 0,28 - 1.157,48 -

13. Bolaang Timur 969 - 0,14 - 968,84 -

14. Lolak 3,566 - 0,14 - 3.566,04 -

15. Sangtombolang 827 - 0,09 - 827,49 -

Bolaang Mongondow 8.274 " 2,48 - 8.276,48 -

Sumber: Bolaang Mongondow Dalam Angkan 2018

11.2,5.2 Sektor Kehutanan

Kawasan hutan yang terdapat di Kabupaten Bolaang Mongondow berjumlah 205.846,76 hektar yang meliputi hutan suaka alam daratan dengan luas 138.327,57 hektar, hutan lindung 8.142,46 hektar, hutan produksi seluas 17.030,81, dan hutan produksi terbatas dengan luas 42.345,92 hektar (tersaji pada Tabel 3- 20). Produksi kayu hutan Tahun 2017 di provinsi Sulawesi Utara meliputi Kayu Bulat sebesar 2.060,12 m3 dan Kayu Gergajian 241,41 m3 (tersaji pada Tabel 11-20)

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Tabel 11-20 Luas Kawasan Hutan dan Perairan di Kabupaten Bolaang Mongondow (Hektar),Tahun 2017

No. Jenis Kawasan Hutan 20171. Suaka Alam Daratan 138.327,57

2. Hutan Lindung 8.142,46

3. Hutan Produksi 17.030,81

4. Hutan Produksi Konversi 0,00

5. Hutan Produksi Terbatas 42.345,92

Jumlah 205.846,76Sumber: Bolaang Mongondow Dalam Angkan 2018

Tabel 11-21 Produksi Kayu Hutan Menurut Jenis Produksi di Provinsi Sulawesi Utara (m3), Tahun 2017

No. Tahun Kayu Bulat Kayu Gergajian Kayu Lapis1 . 2013 6.901,08 548,55 -

2. 2014 - 2.998,45 -

3. 2015 4.046,57 1.899,71

4. 2016 1.809,47 62,83 -

5. 2017 2,060,12 241,41 -

Sumber: Bolaang Mongondow Dalam Angkan 2018

H.2.5.3 Sektor Industri dan Energi

Kegiatan industri tahun 2017, belum ada industri besar dan sedang. Hanya ada industri kecil, yaitu yang menggunakan tenaga kerja tidak lebih dari 19 orang. Tercatat ada 1.950 industri kecil dengan tenaga kerja sebanyak 3.514 orang. Tahun 2018 sudah terdapat industri besar di Kabupaten Bolaang Mongondow berupa industri semen Conch dengan kapasitas produksi 4.000 tahun setiap tahun.

Tabel 11-22 Jum lah Perusahaan, Tenaga Kerja, dan Nilai Produksi di Kabupaten BolaangMongondow, Tahun 2017

No. Klasifikasi Industri Perusahaan Tenaga Kerja Nilai Produksi1. Industri Besar

(Tenaga Kerja >100 orang)- - -

2. Industri Sedang (Tenaga Kerja 20-99 orang)

4 165 54.249,096.000

3. Industri Kecil (Tenaga Kerja <20 orang)

362 1.050 117.422.376.000

Bolaang Mongondow 2017 366 1.215 170.671.472.000Bolaang Mongondow 2016 156 1.151 169.946.472.000

Sumber: Bolaang Mongondow Dalam Angkan 2018

Kebutuhan energi listrik di Kabupaten Bolaang Mongondow sebagian besar dipenuhi oleh listrik PLN. Dari tahun 2011 hingga 2017, jumlah pelanggan listrik PLN terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 tercatat jumlah pelanggan listrik PLN sebanyak 52.218 pelanggan. Pada tahun 2017, daya yang terpasang hanya sebesar 1.600 KW, sangat jauh menurun bila dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu sebesar 38.020 KW. Hal yang sama juga terjadi pada produksi dan listrik terjual yang nilainya menurun sangat jauh menjadi sebesar 7.239.750 KWh dan 49.408.653 KWh.

IM S

11.2.5,4 Sektor Perdagangan

Pada tahun 2017,, terdapat 126 perusahaan perdagangan barang dan jasa di Kabupaten Bolaang Mongondow. Terbagi atas 18 pedagang menengah dan 108 pedagang kecil. Jumlah sarana perdagangan yang paling banyak di Bolaang Mongondow adalah per tokoan/ kios/ w aning yang totalnya mecapai 2.105

Tabel 11-23 Jumlah Sarana Perdagangan di Kabupaten Bolaang Mongondow, Tahun 2017No. Sarana Perdagangan 2014 2015 2016 20171. Pasar Tradisional 21 - - 212. Minimarket - - - 263. Hypermarket - - - -

4. Pasar Grosir - - - -

5. Mall/Plaza - - - -

6. Pertokoan/ W arung/ Kios 503 166 555 1.2247. Restoran - - - -8. Rumah Makan 11 45 15 719. Pasar Bangunan Permanen - - 8 810. Pasar Tampa Bangunan - - 13 1311. Pusat Perdagangan - - -12. Rumah Potong Hewan - - - -

13. Pengusaha Kecil 369 190 74 63314. Pengusaha Menengah 14 - - 1415. Pengusaha Besar 1 - - 216. Usaha Mikro 7 15 71 93Bolaang Mongondow 926 416 736 2.105 1

Sumber: Bolaang Mongondow Dalam Angkan 2018

H.2.5.5 Sektor Pariwisata

Pada tahun 2017 tidak terdapat pertambahan jumlah hotel di Kabupaten Bolaang Mongondow, yaitu totalnya masih sebanyak 3 hotel. Namun, untuk jumlah kamar dan tempat tidur masing-masing mengalami peningkatan menjadi 54 kamar dan 68 tempat tidur.

Jumlah restoran pun mengalami peningkatan yaitu menjadi sebanyak 139 restoran di tahun 2017. Jumlah wisatawan di tahun 2017 ada sebanyak 46.594 wisatawan yang terdiri dari 140 wisatawan mancanegara dan 46.454 wisatawan domestik.

Tabel 11-24 Jumlah Akomodasi Hotel Menurut Kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow,Tahun 2017

No. Kecamatan Hotel Kamar Tempat Tidur2016 2017 2016 2017 2016 2017

1. Dumoga Barat - - - - - -

2. Dumoga Tengah - - - - - -

3. Dumoga Utara - - - - - -

4. DumogaTenggara

- - - - “ -

5. Dumoga Timur - - - - - -

6. Dumoga - - - - - -

7. Lalayan - - - - - -

8. Passi Barat - - - - - -

9. Passi Timur - - - - - -

10. Bilalang - - - - - -

11. Poigar - - - - - -

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

12. Bolaang 2 2 24 24 29 n 3113. Bolaang Timur - - - - - -14. Lolak 1 1 18 30 21 3715. Sangtombolang - - - - - -Bolaang Mongondow 3 3 40 54 50 68Sumber: Bolaang Mongondow Dalam Angkan 2018

II.2.6 Kondisi Jaringan Transportasi

n.2.6.1 Transportasi Parat

Tahun 2017, Kabupaten Bolaang Mongondow memiliki jalan kabupaten sepanjang 509,21 km. Sebagian besar jalan kabupaten sudah berupa aspal, yaitu sebesar 390,43 km. Sebagian besar jalan pun berada pada kondisi rusak berat yaitu sekitar 178,51 km. Tahun 2017, jumlah kendaraan terbanyak di Kabupaten Bolaang Mongondow adalah kendaraan bermotor roda dua, yaitu sebesar 38.825 kendaraan. Aktivitas kantor pos dari tahun 2013-2017 masih tetap sama yaitu berada di 7 kecamatan yaitu kecamatan Dumoga Timur, Dumoga Utara, Lolayan, Poigar, Bolaang, Lolak, dan Sangtombolang

Tabel 11-25 Panjang Jalan dan Jenis Permukaan Jalan Menurut Kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow, Tahun 2017

No. Kecamatan Jenis Permukaan Jalan (Km)Aspal Penetrasi Kerikil Tanah Jumlah

1 . Dumoga Barat 19,38 - 25,91 - 45,292. Dumoga Tengah 6,15 - 2,39 - 8,543. Dumoga Utara 14,45 - 2,98 - 17,434, Dumoga

Tenggara9,24 - 3,68 - 12,92

5. Dumoga Timur 59,37 - 3,49 - 62,866. Dumoga 26,18 - 3,45 - 29,637. Lalayan 71,34 0,30 17,51 0,10 89,258. Passi Barat 17,51 - 1,58 0,67 19,769. Passi Timur 11,86 0,15 8,34 1,62 21,9710. Bilalang 19,04 0,60 7,90 4,08 31,6211. Poigar 24,81 1,13 1,90 0,55 28,3912. Bolaang 8,38 0,69 4,36 1,38 14,8113. Bolaang Timur 10,49 0,23 4,72 - 15,4414. Lolak 79,06 0,90 16,00 - 95,9615. Sangtombolang 13,17 0,57 1,40 0,20 15,34Bolaang Mongondow 2017

390,43 4,57 105,61 8,60 509,21

Bolaang Mongondow2016

335,62 1,77 149,92 21,90 509,21

Sumber: Bolaang Mongondow Dalam Angkan 2018

Pada TATRALOK Kabupaten Bolaang Mongondow 2015-2035, ada program Peningkatan jalan Pinogaluman - Labuan Uki yang merupakan bagian ruas jalan akses ke pelabuhan yang merupakan jalan provinsi, hirarkinya sebagai jalan kolektor primer.

II.2.6.2 Transportasi Laut

Saat ini prasarana transportasi laut yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow adalah Pelabuhan Labuan Uki yang hirarkinya adalah Pelabuhan Pengumpul (menurut RIPN KP. 432/2017). Hal ini sesuai

11-16

dengan TATRALOK Kabupaten Bolaang Mongondow 2015-2035. Data operasional pelabuhari pada tahun 2018 disajikan pada Tabel 11-27.

Tabel 11-26 Data Operasional Pelabuhan Labuan Uki Tahun 2018

KUNJUNGAN KAPAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI

PERDAGANGAN LUAR NEGERI

DALAM NEGERI PERINTIS LUAR NEGERI BONGKAR(M/T)

MUAT(M/T)

EKSPORT

(M/T)

IMPORT(M/T)G A IL GT CALL GT CALL GT

77 110.233 48 25.124 4 26.472 143.914 4.455 15.366

Sumber: UPP Labuan Uki

Tidak ada kunjungan Kapal Tol Laut di pelabuhan ini. Pada tahun 2019, ada kunjungan Kapal Perintis Kode Trayek R-102 yang berpangkalan di Pelabuhan Wani (Sulawesi Tengah) dengan jaringan trayek Warn - Malala - Paleleh - Kwandang - Labuan Uki - Amurang - Likupang - Amurang - Labuan Uki - Kwandang - Paleleh - Malala - Wani. Pada setiap kunjungan kapal Perintis, jumlah penumpang naik- turun hanya sekitar 5 orang. Target frekuensi pada tahun 2019 adalah 26 kunjungan.

11.2.6,3 Transportasi Udara

Di Kabupaten Bolaang Mongondow, saat ini belum ada prasarana bandar udara. Menurut TATRALOK Kabupaten Bolaang Mongondow 2015-2035, akan dibangun bandara Lalow di Lolak yang pada tahun 2019 sudah ada anggaran pelaksanaan fisik untuk persiapan lahan.

11,2.7 Tata Guna Lahan

Berdasarkan hasil perhitungan penggunaan lahan Tahun 2016 dalam studi Tatanan Transportasi Lokal Kabupaten Boolang Mongondow pemanfaatan lahan di kabupaten Bolaang Mongondow dibedakan secara garis besar dalam 8 (delapan) kelas penggunaan lahan, yaitu: hutan, belukar, permukiman, sawah tadah hujan, sawah irigasi, ladang, perkebunan, dan mangrove. Hutan adalah penggunaan lahan yang paling luas yaitu hampir 65 % dari total wilayah berupa hutan. Penggunaan lahan berikutnya yang paling luas urutan kedua adalah Perkebunan yang mencapai 14 %, ketiga adalah Ladang dengan luas 8 %. Sawah Irigasi dan belukar masing-masing 6 % dan 5 % sedang lainnya 1 % atau kurang dari 1 %.

Kecamatan Bilalang didominasi oleh oleh kebun kelapa dengan luas 2,198 ha, diikuiti oleh ladang dengan luas 551.98 ha dan yang lainnya kurang dari 300 Ha. Kecamatan Bolaang di dominasi oleh hutan dan kebun kelapa masing-masing 5,366.15 ha dan 2,192.07 ha, kemudian belukar dan lading yang masing- masing dengan luas 1,693.13 ha dan 808.86 ha. Di kecamatan Bolaang Timur penggunaan lahannya yang dominan berupa hutan, perkebunan, sawah tadah hujan, dan ladang. Penggunaan lahan yang dominan di kecamatan Dumoga Barat adalah hutan, sawah irigasi, perkebunan kelapa, dan belukar.

Wilayah kecamatan Dumoga Timur, penggunaan lahannya yang utama adalah hutan, ladang, kebun kelapa, dan sawah irigasi. Sedangkan di kecamatan Dumoga Utara penggunaan lahannya yang utama adalah hutan, sawah irigasi, dan perkebunan. Kecamatan Lolak didominasi oleh penggunaan lahan berupa hutan, perkebunan, belukar, dan ladang. Kecamatan Lolayan mempunyai penggunaan lahan yang terbesar berupa hutan, sawah Irigasi, dan lading, serta belukar. Sedangkan kecamatan Passi Barat penggunaan lahan utama berupa Ladang, perkebunan, hutan, dan belukar. Passi Timur mempunyai penggunaan lahan yang terbesar berupa hutan dan ladang. Kecamatan Poigar dan Sangtobolang penggunaan lahan utamanya berupa hutan, perkebunan, lading, dan belukar.

Rencana induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

11.2.8 KONSEP PENGEMBANGAN PESISIR D i SEKITAR PELABUHAN LABUHAN U K I

Konsep pengembangan pesisir berdasarkan hasil survei lapangan dan survei intansi di dinas perikanan dan kelautan Kabupaten Boolang Mongondow telah dilakukan diskusi terkait rencana pemanfaatan zonasi di kawasan pesisir Kabupaten Bolaang Mongondow. Konsep pengembangan pesisir ini selanjutnya akan dijadikan sebagai masukan dalam penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Boolang Mongondow.

Adapun berbagai arahan rencana pemanfaatan ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten Bolaang Mongondow dapat dilihat pada Gambar 2.7. dan diuraikan sebagai berikut:

a. Rencana pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), zona pengembangan minapolitan, ke seberang teluk dirnana pendaratan ikan yang dilakukan saat sekarang berada di pelabuhan Labuhan Uki termasuk melakukan penambatan kapal penangkap ikan di dermaga Labuhan Uki

b. Rencana zonasi galangan kapal di seberang teluk pelabuhan Labuhan Uki yang semula berada di samp mg Labuhan Uki

11-17

N-O

.Ot’.O

N

..O.O

E.O

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

123‘50'0"Ei

123*50'0"E

124’0'0"E 1

124*0'0"E

124"10’0"E I

vvtA U T U M IK l

124°20'0“EI

124S20'0"E

U l l S I’IAWI.SI

Bolaang Mongondow U lnn

INDEKS PETA : Previns* Sulawesi U inta

U J'M M l » M « E U f 2 5 » t w t f i n U litV l

Bolaang Mongondow Timur

Bolaang Mongondow Solalan

PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW DINAS PERHUBUNOAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Jdltn Hayt t i tn i SuMtmtsr ■ LCth ■ Kdb id l in g Mongondow

KEGIATAN

REVISI TATARAN TRANSPORTASI LOKAL KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

TAHUN 2015

PETA-RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI

Dl KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN 2015-2035

N

SSK U A I : 200 000 (I k. Pi-lit A2)

Proyeksi .......... Universal Transverso Mercator (UTM)Sistem Grid : ............ Geografi WGS 19542onaUTM : .......... 61 N

LEGENDA:■ tbutara Kvbvfutan• iiukefc KtctmtUn

• PuMI OOM• OuOui>9

GO'li P(M'4:Sur.fi 11

Laut- - Rata* Kabupaten

••*••• Kto m te r-»-* Rcnoma Jalin Beba* HawbatevT&i (2 >0 Km)

• R e t in a Jifan Artei-.PNmerd 95 Km)—— Rencana JsianKcteMo* PnrowiKI )(± iSl Km)

R m cim J il in KollMor Primif (K2H* 11$ Km)* Rancanft Jiian lokd dan tjngkungan it 723 70 Km)

55 RinJina T#rwjn*l Tip* A

2 Rfncin* TfiminiJ T>p« B*5 R m tina Tffirifcii Tip# CfH R incm i PtU feuw Paffiumpw* (t#bu*n UM

0 Rmcina R ilr tu tw P#ry»ba»anj|ftn LlniM RroWAI 0 R incm * P i UbvNw Pan/ibann-jan

& Rencana Terminal Knunpf PonKaron 4 RincmiDindirUdAJalatow

] Kawawn Rencana Bandar Ud*»a Utu#Rencmi Jatur Kereta Apt I* 110 Km)

[ ] Ka*av*n R*r<ina S lliivn K*r*U Ap< Itfak

YWayshAdm Kab Baiaanj Murycnsluw

Kic fifateng Kk BCaanj)

KflC BftlSARfi T;mw Kk Dumcfii

K*c Dumofia Bvat ,'jc#: Kk OumofitTang«h

Kk Oumofi* Tf fijinKk OumofiiTimui

KK OurriOfilCll'a Kk LcUk

Kk LoUyin Kk PicsiBaj*Kk Paul Ttmur K«c Pc>a»»

k k Sanfitombfllanfl

Mengelahui / Menyetujui :

DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

Kepaia,

Pff, E|<Am i KQRQMPQT..WL81PEMBINA

NIP. 19761104199503 1 001

SUMBERPETA:

1. Pefa RBI Skala 1: 50,000. BAKOSURTANAL Rl Tahun 19912. Peta Infraslruktur Kab. Bolaang Mongondow. Kementerian PU. 20123. Bolaang Mongondow DeleniAngka Tahun 2013 4 Citra Salalil Quick Bud Tahun 20105. Shutlia Radar Topography Mappar (SRV.I)6 RTRWKab Bolaang Mongondow Tahun 3014-2034 7. RTRWProving Sulawesi Utara Tahuti 2014-2034 8 Kompilasi, Survey LapangerHAnalisis TmAhli Tahun 2015

CV. HKXAM ATRAKOXSIXXAN TFKMK PEMBViCUNANWa* U Fienrtl 1*0 3 M hf f&O'i WftV

Sumber: TATRALOK Kabupaten Bolaang Mongondow 2015

Garnbar II-8 Peta Rencana Rencana Pengembangan Sistim Transportasi Kabupaten Bolaang Mongondow

11-18

Zonasi Pelabuhan Labuhan Uki

Rencana Pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) semula Menggunakan Labuhan UkiZonasi Galangan Kapal

Kawasan Konservasi Perairan dan Taman Nasional Laut

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bolaan Mongondow

Gam bar II-9 Konsep Rencana Zonasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Bolaang Mongondow dan Sekitar Pelabuhan Labuhan Uki Khususnya

II.2.9 Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN)

Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN) terbam diatur dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. KP 432 Tahun 2017, yang menetapkan hirarki Pelabuhan Labuan Uki adalah Pelabuhan Pengumpul. Pelabuhan Pengumpul adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, dalam jumlah menengah dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antar provinsi.

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Lokasi pelabuhan pengumpul berpedoman pada kriteria teknis sebagai berikut:

a. Berada dekat dengan jalur pelayaran nasional kurang dari 50 mil;b. Memiliki jarak dengan pelabuhan pengumpul lainnya minimal 50 mil;c. Kedalaman kolam pelabuhan mulai -7 sampai dengan -9 mLWS;d. Memiliki dermaga dengan kapasitas minimal 3.000 DWT;e. Panjang dermaga 120 - 350 nT;f. Luas lahan pelabuhan sesuai kebutuhan;g. Memiliki peralatan bongkar muat sesuai jenis angkutan barang.

11.3 KESESUAIAN LOKASI PELABUHAN LABUAN UKI DENGAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH

Berdasarkan elaborasi dan pemahaman terhadap kebijakan RTRW Provinsi Sulawesi Utara, RTRW Kabupaten Bolaang Mongondow, TATRAWIL Provinsi Sulawesi Utara, TATRALOK Kabupaten Bolaang Mongondow, dan Konsep RZWP-K wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow, dapat disimpulkan bahwa Pelabuhan Labuhan Uki mempunyai kesesuaian dengan penetapan Labuhan Uki sebagai Pelabuhan Pengumpul dalam Tatanan Pelabuhan Nasional berdasarkan KP 432 Tahun 2017. Untuk lebili jelasnya tersaji pada Tabel 11-28 berikut.

Tabel 11-27 Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Labuan Uki dengan Kebijakan Pengembangan W ilayahNo. Kebijakan Tata Ruang dan

iktoralStatus Hukuhi Arahan Pengembangan

1. RTRW Prov SulawesiUtara

Perda No 1Tahun 2014 Ttg RTRW-P SULUT

Dalam rencana struktur Labuhan Uki ditetapkan Sbg Pelabuhan Pengumpul dengan tujuan dapat mendukung Lolak sebagai PKW sekaligus sebagai Kawasan Strategis Provinsi SULUT

2. RTRW Kab Bolaang Mongondow

Perda No 2Tahun 2014 TtgRTRW-KBOLMONG

Dalam rencana struktur Labuhan Uki ditetapkan Sbg Pelabuhan Pengumpul dengan tujuan dapat mendukung Lolak sebagai PKW sekaligus sebagai KSK dengan fungsi utama kegiatan permukiman perkotaan, perdagangan dan jasa

3. TATRAWIL ProvSulawesi Utara

Pergub SULUTNo. 4 Tahim 2013

Labuhan Uki sebagai salah satu pelabuhan yang ditetapkan sebagai PelabuhanPengumpul dalam pengembangan jaringan pelayanan dan prasarana transportasi laut di Prov SULUT.

4. TATRALOK Kab Bolaang Mongondow

Rancangan Peraturan Bupati BOLMONG

Pelabuhan Uki sebagai Pelabuhan Pengumpul dalam sub sitem pengembangan transportasi Laut di Bolaang Mongondow

5. Konsep RZWP-K Bolaang Mongondow

Konsep Pesisir BOLMONG

Labuhan Uki sebagai kawasan pengembangan pelabulian di pesisir BOLMONG dengan rencana pemindahaan dan pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan baru dan Galangan Kapal diluar kawasan Labuhan Uki.

Sumber: Hasil Elaborasi Dokumen terkait Pengembangan Wilayah dan Diskusi dengan lnstansi Pemnerintah Terkait.

11-19

III. KONDISI EKSISTING PELABUHAN

111.1 GAMBARAN UMUM PELABUHAN

111.1.1 LETAK ADMINISTRATIF PELABUHAN

Secara administrasi, lokasi Pelabuhan Labuan Uki terletak Desa Labuan Uki, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara. Secara geografis, terletak pada koordiuat 00°51'19" LU; 123°56'10" BT.

Pencapaian lokasi Pelabuhan Labuan Uki dari Jakarta dengan transportasi udara Jakarta-Manado, dilanjutkan dengan transportasi darat ke Bolaang Mongondow melalui Jalan Negara (trans Sulawesi). Sesampai di Lolak, mengarah ke arah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, kemudian belok kanan melalui jalan provinsi menuju Pelabuhan Labuan Uki sepanjang 8,2 km.

111.1.2 Status kepemilikan lahan daratan pelabuhan

Informasi awal, jumlah luas lahan pelabuhan Labuan Uki sekitar 11.627 m2. Dari jumlah lahan tersebut, yang sudah bersertifikat baru 2.047 in2. Luasan lahan selebilinya akan diproses sertifikasinya.

% Lahan desa720 m2

Lahan daratan asli

4860 m2Lahan hasilreklamasi6815 m2

Google EarthImage Q 2019 Maxar Technologies

Gam bar III- l Lahan Daratan Pelabuhan Labuan Uki

III.1.3 Kegiatan yang dilayani pelabuhan secara UMUM

Di Pelabuhan Labuan Uki terdapat kegiatan kunjungan kapal barang dan penumpang. Untuk kapal barang, ada dari dalam negeri dan luar negeri. Kapal yang datang berisi barang, kapal yang pergi kosong. Untuk kapal dalam negeri, komoditi yang dibawa adalali semen (Conch, Tiga Roda, Nusantara), batubara, pasir sihca, gypsum, pasir/split, batu kapur, clinker, alat berat, dan tanah merah. Untuk kapal luar negeri,

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

komoditi yang diimport adalah: batubara, clinker, semen (Conch), aspal curah, dan gypsum. Untuk semen antar pulau, sebagian besar disimpan di dalam gudang di pelabuhan. Pada saat gudang penuh, sebagian semen disimpan di lapangan penumpukan dengan ditutup terpal. Untuk aspal curah, disimpan di tangki milik swasta yang lokasinya tepat di belakang pelabuhan. Untuk komoditi lainnya ditangani secara truck tossing.

Kapal penumpang yang datang berkunjung adalah Kapal Perintis dengan Kode Trayek R-102, frekuensi kunjungan 2 kali/sebulan, dengan jumlah naik-turun penumpang per kunjungan sekitar 5 orang. Tidak terdapat terminal penumpang.

Dermaga Pelabulian Labuhan Uki juga dipakai untuk sandar kapal perikanan dengan ukuran 25-60 GT. Kapal ini memuat hasil perikanan di dermaga urnum, langsung dibawa ke luar pelabuhan menuju Gorontalo, Manado/Bitung. Ada sekitar 80 kapal perikanan yang sesuai perijinannya berpangkalan di Labuan Uki.

I II .1 .4 K O N D ISI WILAYAH DI SEKITAR PELABUHAN

Panjang pantai Pelabuhan Labuan Uki adalah 265 m. Pantai di sebelah timumya dengan panjang 325 m digimakan mituk usaha bengkel perbaikan kapal (ada 3 perusahaan) dan Stasiun Pengisian Bahan bakar Nelayan.

Pantai di sebelah baratnya dengan panjang 300 m digunakan mituk pemukiman nelayan berupa rumah panggmig. Pencapaian menuju perumalian ini melalui jalan pelabuhan. Perimiahan di sini tidak permanen, dan diinformasikan oleli Penida bahwa warga di sini bersedia dipindalikan bila digunakan mituk pengembangan pelabuhan.

Tepat di belakang lahan pelabuhan terdapat lahan pengusalia aspal curah yang memiliki tanki timbun kapasitas 10.000 m3.

Di belakang lahan daratan Desa Labuan Uki adalah bukit dengan kemiringan 30-35%. Sebelum berbelok ke arah pelabulian, jalan akses pelabuhan melalui kaki bukit.

111.2 PEMETAAN H IDROGRAFI BERDASARKAN PETA LAUT

Kondisi hidrografi perairan sekitar Pelabuhan Labuan Uki disajikan pada Gambar III-2 dan III-3. Pelabuhan Labuan Uki terletak di dalam perairan Teluk Bolaang Uki. Kedalaman kolam pelabulian dan alur pelayaran antara 25 m s/d. 29 m.

111.3 PLOT PELABUHAN SEKITA R LOKASI STU D I

Pelabulian-pelabuhan sekitar Pelabuhan Labuan Uki disajikan pada Gambar III-4 berikut ini.

111.4 WILAYAH HINTERLAND

Wilayah yang potensial menjadi hinterland Pelabulian Labuan Uki sebagai pelabuhan Pengumpul meliputi: seluruli wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow, seluruh wilayah Kota Kotamubago, dan bagian timur wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara; seperti ditunjukkan pada Gambar III-5.

III-l

Gam bar III-2 Kondisi Hidrografi Perairan Sekitar Pelabuhan Labuan Uki (1)

t'Sivifmv -lav*****P+O'J.H-a . M V. Vt' 4

f C ^ ■■ ^ , 4'.a \ ^ w ^ v 3C t, ^ »*•\ :

123’ fF

1FLI/K HOI WNCa KtM K.M 4 I i 11/(10$

***» r#* <**> jwet* fcvi**v.*

M l , , , ......

b 7 / a ^ u // •, /

r r \

ff;$sf..mm

j p wT^Il

12

iw li i jSumber: DISHIDROS TNI AL

Gam bar III-3 Kondisi Hidrografi Perairan Sekitar Pelabuhan Labuan Uki (2)

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Muntel/Lkp.Barat (PR)C ' 1 M^#fLikupang (PL)

Manado(PP)T * jBitung (PU); M

^Leok (PR) V ( ’ ;^jAmurang (PR)

/v <-•-f jPaleleh (PL)Tanjung Sklupa (PL)

Kwandang (Pg) £ # Labuan Uki (PP) FAnggr'ek (PP)

Gorontalo — _* Sulawesi Utara

& •

i^Kotabunan (PL)

■ "4 - V- • * >\ ^Torosik(PR)

Gambar III-4 Pelabuhan-pelabuhan sekitar Pelabuhan Labuan Uki

Gambar III-5 Cakupan Wilayah Hinterland Pelabuhan Labuan Uki meliputi: Kabupaten Bolaang Mongondow, Kota Kotamubago, dan bagian timur wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara

III.5 K O N D ISI JALAN A KSES MENUJU PELABUHAN

Jalan akses ke Pelabuhan Labuan Uki adalah jalan provinsi yang merupakan percabangan dari jalan nasional Trans Sulawesi. Panjang jalan 8,2 km, dengan perkerasan hotmix, lebar perkerasan 6 m. Kondisi jalan secara umum bagus, namun ada satu tempat yang longsor.

III-2

Gam bar III-6 Jalan Akses ke Pelabuhan Labuan Uki

Gam bar III-7 Foto Kondisi Jalan Akses menuju Pelabuhan Labuan Uki

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

III.6 DATA TEKN IS PELABUHAN

111.6.1 KEDAIAMAN KOLAM DAN ALUR PELABUHAN

Tersedia kolam pelabuhan seluas 300 ha, dengan kedalaman antara 10-25 m LWS. Bagian terdalam mencapai -25 m LWS. Begitu juga dengan alur pelayaran, kedalaman antarau 10-25 m LWS. Terdapat bagian dangkal yang ditandai dengan rambu dan pelampung navigasi.

111.6.2 SPESIHKASI DERMAGA

Terdapat dua dermaga, yaitu:

a. Dermaga 1:

1) . panjang 155 m;

2) . Iebar8m ;

3) . kapasitas dukung lantai 2,5 ton/ m2;

4) . kedalaman -4,5 m LWS (sisi barat), -3,5 m LWS (sisi timur).

b. Dermaga 2:

5) . panjang 90 m;

6) . lebar 8 m;

7) . kapasitas dukung lantai 2,5 ton/m2;

8) . kedalaman-4,5 m.

Dermaga 1 dihubungkan dengan 3 buah trestle; Dermaga 2 merupakan penerusan dari trestle (dermaga bentuk I).

111.6.3 SPESIFIKASIKAPAL

Spesifikasi kapal yang dilayani adalah:

a. Kapal barang

Kapal General Cargo 3.000 DWT, dapat bersandar pada kondisi MSL dan HWL, dengan karakteristik:

• Panjang = 94 m

• Lebar = 14,6 m

• Full load draft = 5,6 m.

Kapal General Cargo 2.000 DWT, dapat bersandar pada segala kondisi pasang-surut, dengan karakteristik:

• Panjang = 83 m

• Lebar = 13,1 m

• Full load draft = 4,9 m.

b. Tongkang

III-3

Karakteristik Tongkang dengan rerata daya muat 5000 ton:

• Panjang = 90,0 m

• Lebar = 22,0 m

• Draft = 4,0 m

c. Tangker curah cair

Karakteristik tangker curah cair dengan rerata daya muat 2.000 ton:

• Panjang = 62,0 m

• Lebar = 15,5 m

• Draft = 3,0 m

d. Kapal Perintis Sumber Cahaya II 610 GT dengan karakteristik:

• Panjang = 54 m

• Lebar = 9 m

• Full load draft = 3,5 m.

111.6.4 FASILITAS POKOK DAN PENUNJANG PELABUHAN

Daftar fasilitas pokok dan penunjang Pelabuhan Labuan Uki ditunjukkan pada Tabel III-l.

111.6.5 P er a la ta n P ela buh a n

Tidak terdapat peralatan pelabuhan yang dimiliki oleh UPP Pelabuhan Labuan Uki. Peralatan forklift dimiliki oleh perusahaan bongkar-muat.

111.6.6 UTILITAS

Sumber daya hstrik dari PLN dengan tegangan 20 kV/380 V. Sumber daya listrik cadangan dilayani oleh sistim Diesel Generator Set tegangan 10 kVA. Sumber air bersih dari sumur. Terdapat tangki air yang tidak berfungsi.

Layout kondisi eksisting pelabuhan Labuan Uki disajikan pada Gambar V-7.

III.7 DATA OPERASIONAL PELABUHAN

111.7.1 K u n ju n g a n K a pa l

Data kunjungan kapal ke Pelabuhan Labuan Uki disajikan pada Tabel VI-2. Dari tahun 2018 ke 2019 terjadi lonjakan kunjungan kapal dalam negeri dan luar negeri karena adanya kegiatan pembangunan pabrik semen Conch dan bendungan di Lolak. Peralatan konstruksi dan bahan konstruksi dibongkar di Pelabuhan Labuan Uki.

111.7.2 ARUS BONGKAR MUAT BARANG

Arus Bongkar Muat Barang tahun 2014-2019 disajikan pada Tabel III-3. Tampak bahwa jenis barang yang dibongkar-muat meliputi: alat berat, semen (Conch, Tigaroda, Tonasa), pasir besi, batut bara, pasir silika, tiang listrik beton, besi beton ulir, aspal curah, batu pecah, batu kapur.

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Tabel III-l Daftar Fasilitas Pokok Dan Penunjang Pelabuhan Labuan Uki

No. Fasilitas Satuan Eksisting 2019 Keterangan

1 Dermaga

a Dermaga-1 m2 155,0 x 8,0 = 1.240,0 dibangun tahun 2008

b Dermaga-2 m2 90,0 x 8,0 = 720,0 dibangun tahun 2007

2 Trestel

a Trestel-1 m2 14,4 x 5,7 = 82,1 dibangun th. 2007

b Trestel-2 m2 17,4 x 6,2 = 107,0 dibangun th. 2007

c Trestel-3 m2 34,5 x 5,7 = 196,7 dibangun th. 2007

3 Causeway

a Causeway m2 31,4 x 5,8 = 182,1 dibangun th. 2006

4 Lapangan Penumpukan

a Lapangan Penumpukan m2 4.821,0 dibangun th. 2018

5 Gudang

a Gudang-1 m2 28,0 x 18,0 = 504,0 dibangun tahun 2007

b Gudang-2 m2 25,0 x 20,0 = 500,0 dibangun tahun 2007

c Gudang-3 m2 28,0 x 23,0 = 644,0 dibangun tahun 2008

d Gudang-4 m2 25,0 x 20,0 = 500,0 dibangun tahun 2008

6Jalan lingkungan

a Jalan lingkungan m2 1.218,0 lebar bervariasi 6-10 m

7 Gedung dan Bangunan

a Kantor m2 200 dibangun th. 2018

8 La ban da rata n

a Lahan da rata n m2 11.627 belum bersertifikat

Sumber: UPP Labuan Uki

Tabel III-2 Data kunjungan kapal ke Pelabuhan Labuan Uki Tahun 2014-2019

III-4

No. TAHUNKUNJUNGAN KAPAL

DALAM NEGERI PERINTIS LUAR NEGERICALL GT CALL GT CALL GT

1 2014 21 25.593 9 7.299 3 8.997

2 2015 16 8.186 23 18.653 4 11.996

3 2016 70 91.391 30 30.222 10 29.352

4 2017 94 64.748 - - 6 5.549

5 2018 77 110.233 48 25.124 4 26.472

6 2019 *) 94 153.952 20 12.200 2 8.536

Catatan: *) sampai dengan Juni 2019 Sumber: UPP Labuan Uki

Tabel III-3 Arus Bongkar Muat Barang tahun 2014-2019

TAHUNPERDAGANGAN DALAM NEGERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI

BONGKAR MUAT JENIS MUATAN EK SPORT IMPORT JENISMUATAN( W ) (WT) (M/T) (M/T)

2014 16.400 Semen - 9.180 Kapur

2015 8.980 2.300 Semen, Alat Konstruksi - 13.636 Kapur

2016 85.093 960 Alat Berat, Semen, Batu Pecah, Besi - 27.889 Kapur dan Alat

Konstruksi

2017 129.793 6.385Alat Berat, Semen,

Pasir Besi, Aspal Curah dan Kapur

- 22.524 Kapur dan Alat Konstruksi

2018 143.914 4.455

Alat Berat, Semen Conch,Tiga

Roda,Tonasa Pasir Besi, Batut Bara, Pasir Silika,

Tiang Listrik Beton, Besi Beton Ulir, Aspal

Curah, Batu Pecah, Batu Kapur

15.366Batu Kapur,

Aspal Curah, Equipment

2019 *) 116.151

_ _ ....

37.525

Semen Conch, Tiga Roda, Batu Bara, Pasir Silica, Gypsum, Pasir, Batu Kapur, Clinker,

Alat Berat, Tanah Merah

- 1.500Batu Bara,

Clinker, Semen Conch, Aspal

Curah, Gypsum

Catatan: *) sampai dengan Juni 2019 Sumber: UPP Labuan Uki

III.7.3 T u r u n N a ik P en u m pa n g

Terdapat kunjungan kapal Perintis yang mengangkut penumpang dengan frekuensi kunjungan 2 kali sebulan. Jumlah penumpang per kimjungan sekitar 5 orang.

III.8 DATA KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

111.8.1 GUDANG

Pada tahun 2019, Gudang 2 dan 3 disewa berbasis waktu selama 1 tahun imtuk penyimpanan semen bagged, berarti Sited Occupancy Ratio (SOR) 100%. Dengan beroperasinya pabrik semen Conch, di masa datang Gudang tidak diperlukan lagi. Gudang 1 dan 4 kondisinya rusak lantai dan atapnya sehingga tidak bisa digunakan. Secara total, tingkat penggunanan Gudang SOR sekitar 50%.

111.8.2 LAPANGAN PENUMPUKAN

Lapangan penumpukan digunakan imtuk:

a. Kendaraan terkait pekerjaan konstruksi (alat berat dan mobil truk) ditempatkan sementara di lapangan

penumpukan setelah ditumnkan dari tongkang/LCT sebelum dibawa keluar pelabuhan.

b. Material lime-stone yang diimpor disimpan sementara di lapangan penumpukan setelah diturimkan dari tongkang sambil menunggu kendaraan pengangkut ke pabrik batu kapur untuk keperluan pertambangan.

C. Sebagian semen bagged yang dibongkar disimpan di lapangan penumpukan dengan ditutup terpal bila gudang penuh.

Dengan penggunaan ini, Yard Occupancy Ratio (YOR) sekitar 30%.

111.8.3 P r o d u k t if it a s PENANGANAN MUATAN

111.8.3.1 General cargo

Operasi bongkar kapal cargo 3.000 ton, dengan 2 gang, dilaksanakan tems menerus selama 5 hari. Dapat disimpulkan bahwa produktifitas penanganan general cargo sekitar 17 s/d. 18 ton/gang/jam.

111.8.3.2 Pasir / split Hi me-s tone

Operasi bongkar pasir/split yang diangkut dengan tongkang 4.000-5.000 ton, dilaksanakan selama 5 hari, 8 jam/hari, dengan excavator dan truk naik ke atas tongkang. Dapat disimpulkan bahwa produktifitas penanganan bongkar pasir/split sekitar 120 s/d. 125 ton/jam.

111.8.3.3 Curah cair

Impor aspal curah yang dibawa dengan kapal 2.000-3.000 ton dibongkar dengan pompa langsung ke tangki timbun di belakang kantor pelabuhan. Kapasitas (netto) pompa 125 ton/jam, sehingga muatan ini dibongkar selama 24 jam.

III.9 DATA SBN P DI PELABUHAN

Data Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) di Pelabuhan Labuan Uki adalah sebagai berikut:

Tabel III-4 Data Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) di Pelabuhan Labuan Uki

No. Jenis Koordinat Keterangan

1 Menara Suar 0°51'17" LU; 123°55/35" BT Lampu tanda pelabuhan

III-5

2 Rambu Suar 0°51'18" LU; 123°56'08" BT Alur masuk dekat dangkalan

3 Pelampung suar merah 0051'10" LU; 123°55'59" BT Alur masuk, sisi kiri

4 Pelampung suar hijau 00517" LU; 123°56'14" BT Alur masuk, sisi kananSumber: UPP Labuan Uki

III.10 TRAYEK PERINTIS

Terdapat kunjungan Kapal Perintis dengan jadwal terencana mengunjungi Pelabuhan Labuan Uki pada tahun 2019 sesuai Keputusan Dirjen HUBLA No. KP.343/DJPL/2019 yang dilaksanakan oleh swasta. Pada tahun 2019, ada kunjungan Kapal Perintis Kode Trayek R-102 yang berpangkalan di Pelabuhan Wani (Sulawesi Tengah) dengan jaringan trayek Wani - Malala - Paleleh - Kwandang - Labuan Uki - Amurang - Likupang - Amurang - Labuan Uki - Kwandang - Paleleh - Malala - Wani.

Pada setiap kunjungan kapal Perintis, jumlah penumpang naik-turun hanya sekitar 5 orang. Target frekuensi pada tahun 2019 adalah 26 kunjungan.

'Likupang (PL)

.murang (PR)'aleleh (PL)

abuan Uki'sjM a la laKwandang (Pfjl)

[otabunan (PL)GorontaloSulawesi Utara.

^Torosik jPR )

i >D3:a ^ id^N O A A . U.3. NavyfNGA GEBCO

© 2 0 1 8 GoopleImage la ndsa t /.C opo rm ^ys -vx

© 2 0 '8 AfriGKS (PlyULtd J \LSulawesi Tengah

Jitung (PU)

Google Earth

Gam bar III-8 Trayek Kapal Perintis R-102

III.11 PENYELENGGARA PELABUHAN

I I I . l l . l WlLAYAH KERJA DARI PENYELENGGARA PELABUHAN

Mengacu pada Peraturan Perhubungan No. PM. 77 Tahun 2018, wilayah kerja UPP Labuan Uki meliputi Wilker: •

• Pangi Domisil• Boroko.

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

in .11.2 D a t a S D M P e n y elen g g a r a P ela bu h a n

Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Labuan Uki membina pegawai sebanyak 16 orang, yang terdiri dari:

1. Penata Tk. I (Ill/d) 1 orang2. Penata (III/c) 1 orang3. Penata Muda Tk. I (Ill/b) 2 orang4. Penata Muda (III/a) 1 orang5. Pengatur Tk. (11/d) 2 orang6. Pengatur (11/c) 2 orang7. Pengatur Muda Tk. I (11/b) 1 orang8. Pengatur Muda (11/a) 0 orang9. Petugas Satpam 2 orang (PPNPNS)

10. Petugas Cleaning Servis 2 orang (PPNPNS)11. Pramubhakti 1 orang (PPNPNS)12. Sopir 1 orang (PPNPNS)

Dalam Tahun 2018 terjadi perubahan dan/atau pergeseran pegawai serta kegiatan lain di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Labuan Uki dengan perincian:

- Mutasipindah- Mutasi masuk- Kenaikan Pangkat

- K G B

: nihil: 1 orang (dari Pemda Kab. Bolmong): dari Golongan (IH/a) ke (IH/b) 1 orang

dari Golongan (Il/b) ke (II/c) 1 orang; dari Golongan (II/a) ke (II/b) 1 orang;

: 3 orang- Pegawai Pensiun ; nihil- Diklat Dasar-Dasar Kesyahbandaran : 3 orang- Diklat Teknis Terpadu Bidang Perhubungan Laut: 1 orang.

111.12 D O K U M EN TA SIEK SISTIN G PELABUHAN

Dokumentasi kondisi eksisting Pelabuhan Labuan Uki disajikan pada Gambar III-9.

III-6

123°

55

55"

Bt

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Sumber: UPP Labuan Uki

Ganibar III-9 Layout Kondisi Eksisting Pelabuhan Labuan Uki

III-7

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Gambar III-10 Foto Dokumentasi Kondisi Eksisting Pelabuhan Labuan Uki

III-8

III.12.1 KONDISI TOPOGRAFI DAN HIDROOSEANOGRAFI

111.12.1.1 Kondisi Topografi

Survai Topografi dilakukan pada lahan rencana proyek seluas ±10 Ha.

Kesimpulan hasil pemetaan topografi:

• Ketelitian pengukuran titik control horizontal (polygon) dan vertikal memenuhi syarat• Ketinggian Dermaga-1 adalah +4,1 s/d. +4,2 m LWS; Dermaga-2 adalah +4,0 m LWS.• Ketinggian lahan daratan di dalam area pelabuhan adalah +3,8 s/d. +4,2 m LWS; begitu juga lahan di

belakang area pelabuhan dengan ketinggian yg sama.• Makin ke arah bukit lahan makin menanjak dengan kemiringan sekitar 15%.

m.12.1.2 Kondisi Bathimetri

Survey Bathimetri atau Hidrografi telah dilaksanakan seiring dengan pengamatan pasang-surut. Daerah yang dipetakan meliputi 1200 m panjang garis pantai dan 1 km ke arah Laut. Total areal survey bathimetri sekitar ± 68 ha.

Kesimpulan hasil pemetaan bathimetri:

• Kedalaman kolam pelabuhan di depan Dermaga-1 -4,5 m LWS. Di sisi timur dermaga, kedalaman makin dangkal menjadi -3,5 s/d. -4,0 m LWS.

• Kedalaman kolam pelabuhan di depan Dermaga-2 -4,5 m LWS.• Kedalaman perairan di Teluk Labuan Uki antara -20 s/d. -21 m LWS. Kedalaman di alur masuk teluk

dekat Pulau Tikus antara -22 s/d. -23 m LWS. Terdapat beberapa dangkalan berupa karang. Yang paling dekat dermaga kedalamannya -4 m LWS, di sini terdapat kapal tenggelam dan dipasang buoy merah.

m.12.1.3 Kondisi Pasang Surut

Pengamatan pasang-susrut dilakukan selama 29 hari untuk memperoleh kondisi spring tide dan neap tide. Posisi Stasion Pengamatan Pasang Surut:

• Lintang : 0° 51'17.3" LU• Bujur : 123° 56' 05.6" BT

Pelaksanaan pengamatan pasang surut selama 29 piantan dari tanggal 17 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 14 September 2019.

Berdasarkan nilai F (Nilai Formzahl), sipat pasut di lokasi Labuhan Uki adalah: Pasang campuran berganda (mixed semi diurnal). Terdapat dua kali pasang sehari tetapi tinggi dan interval waktu antara transit bulan dan pasang naik tidak sama. Perbedaan ini mencapai maksimum bila deklinasi bulan telah melewati maksimumnya. Range rata-rata pada pasang purnama adalah 2(M2 + S2)

Kesimpulan hasil pengukuran pasang surut:

Muka Air Terhadap Nol Palem

Terhadap Nol LWS

HWS (High Water Surface) 4.20 m 2.86 m

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

MSL (Mean Sea Level) 2.85 m 1.51 m

LWS (Low Water Surface) 1.34 m 0.00 m

KEDUDUKAN MUKAAIR PELABUHAN LABUHAN UKI

Gambar I I I - l l Diagram Pasang-surut Perairan Pelabuhan Labuan Uki

IH.12.2 K o n d is i A r u s

Pengukuran arus dilaksanakan pada 2 (titik), yaitu di barat (titik S2) dan di arah timur (titik SI) yang dilakukan pada tiga layer yaitu (0,2 depth, 0,6 depth dan 0,8 depth).

Tabel III-5 Tabel Hasil Pengamatan Kecepatan Arus Maksimum

TitikKoordinat Arus

KeteranganLintang Bujur Kecepatan

(m/dtk)Arah

h

SI 00°51'11" LU 123°56'06" BT0,16 225 Spring

0.13 220 Neap

S2 00°51'17" LU 123°55'59" BT0,14 220 Spring

0,12 235 Neap

III-9

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Gambar III-12 Peta Topografi dan Bathimetri Pelabuhan Labuan Uki

III-10

III.12.2.1 Kajian Gelombang

Hasil analisis gelombang berdasar data angin BMKG Manado tahun 2009-2018 adalah sebagai berikut ini.

Tabel III-6 Distribusi Total Arah dan Tinggi Gelombang Pelabuhan Labuan Uki

ArahTinggi G elom bang (m )

0.01 - 0 .60 0 .60 -1 .0 0 1 .0 0 -1 .5 0 1 .5 0 -2 .0 0 >= 2 .00 To ta lUtara 5.71 0.98 0.26 0.07 0.00 7.02Timur Laut 3.71 0.42 0.15 0.08 0.01 4.38Timur 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00Tenggara 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00Selatan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00Barat Daya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00Barat 6.82 1.84 0.30 0.00 0.00 8.95Barat Laut 6.99 1.22 0.11 0.00 0.00 8.32BergelombangTidak Bergelombang (calm)Tidak TercatatT o t a l

28.6671.330.00

100.00

Potensi gelombang yang terjadi perairan laut dalam Palabuhan Labuan Uki adalah dari arah Utara, Timnr Laut, Barat, Barat Laut. Masing-masing mempunyai prosentasi berturut-turut 7,02 %, 4,38 %, 8,95 % dan 8,32%

Tabel III-7 Gelombang Besar per bulan

No BulanGelombang

> 0.5 m ( H a ri)

Gelombang > 0.5 m ( Bulan )

1 Januari 3 0.102 Februari 3 0.113 Maret 3 0.114 April 2 0.065 Mei 1 0.036 Juni 0 0.017 Juli 0 0.018 Agustus 0 0.019 September 1 0.03

10 Oktober 1 0.0211 November 2 0.0612 Desember 3 0.12

Total / tahun 20 0.7Masa Layan Pelabuhan/Dermaga 11

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa gelombang besar ( gelombang lebih besar dari 0.5 m ) berlangsung selama 20 hari dalam 1 tahun. Sehingga dermaga atau pelabuhan Labuan Uki dapat beroperasi selama 11 bulan dalam 1 tahun.

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Wave Height (meter)

n >« 2 CO HI 1 50 - 2 W I I t.05 • t.50I I 0 60-100I I 0 01-0*0C 71 JJ* t

Gambar III-13W averose Total Labuan Uki

Hasil peramalan gelombang yang berupa series waktu kejadian gelombang akibat angin, masih beluin dapat langsung digunakan untuk perencanaan. Perencanaan memerlukan suatu tinggi (dan periode) gelombang yang biasanya didasarkan pada suatu fenomena statistik yang dikenal dengan nama periode ulang.

Dalam kajian ini gelombang rencana yang dipakai adalah berdasarkan analisis harga ekstrim dari data gelombang terbesar tahunan hasil peramalan gelombang. Metode yang digunakan dalam analisis harga ekstrim adalah Metode Pearson.

Tabel III-8 G elom bang Rencana Pelabuhan Labuan UkiPeriodeUlang

(tahun)

Nilai Ekstrim Tinggi Gelombang (m)

Nilai Ekstrim Perioda Gelombang (det)

U TL B BL U TL B BL

1 0.0 0.8 0.1 0.1 0.8 4.2 1.4 1.1

2 1.4 1.3 1.2 1.1 5.6 5.3 5.1 4.8

3 1.6 1.5 1.3 1.2 6.0 5.7 5.3 5.2

5 1.7 1.6 1.3 1.3 6.2 6.1 5.3 5.4

10 1.7 1.8 1.3 1.4 6.2 6.4 5.3 5.5

26 1.7 1.9 1.3 1.4 6.2 6.6 5.4 5.5

50 1.8 2.0 1.4 1.4 6.3 6.7 5.5 5.5

100 1.8 2.0 1.5 1.4 6.4 6.8 5.8 5.5

200 1.9 2.1 1.7 1.4 6.6 6.9 6.1 5.5

Gelombang rencana 50 tahunan untuk arah Utara, Timur Laut, Barat dan Barat Laut adalah sebesar 1,8 m, 2,0 m , 1,4 m dan 1,4 m.

Hasil analisis transformasi gelombang adalah berikut ini. _____

Gam bar III-14Tinggi gelombang hasil R efdif arah Utara

Hasil Pemodelan Refraksi dan Difraksi Pelabuhan Labuan Uki

Tinggi Gelombang di Kolam Pelabuhan = 0.2 m - 0.4 m

Gam bar III-15Tinggi gelombang hasil R efdif arah Timur Laut

Hasil Pemodelan Refraksi dan Difraksi Pelabuhan Labuan Uki

Tinggi Gelombang di Kolam Pelabuhan = 0.2 m - 0.4 m

Gam bar III-16Tinggi gelombang hasil R efdif arah Barat Laut

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

III.12.2.2 Pemodelan Arus

Hasil Pemodelan Arus Pelabuhan Labuan Uki

Arus di depan dermaga = 0,005 m/dt -0,0075 m/dt

Gambar III-17Kondisi arus pada saat pasang.

Arus di depan dermaga = 0,005 m/dt -0,0075 m/dt

Hasil Pemodelan Arus Pelabuhan Labuan Uki

Gambar III-18Kondisi arus pada saat surut.

III.12.2.3 Pemodelan Sedimen

Potensi sedimen di depan dermaga 0.002 m/bulan atau 0.024 m/tahun (2.4 cm/tahun)

Gambar III-19D istribusi sedimentasi.

III-12

III.12.2.4 Pemodelan Perubahan Garis Pantai

Hasil pemodelan perubahan garis pantai disajikan sebagai berikut.

Perubahan Posisi Garis Pantai Pelabuhan Labuan Uki

o

Gam bar III-20H asil perubahan posisi garis Pantai Pelabuhan Labuan Uki Kondisi Eksisting

Perubahan Garis Pantai Pelabuhan Labuan Uki

Gam bar III-21 Hasil perubahan posisi garis Pantai Pelabuhan Labuan Uki Kondisi Eksisting

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

III.12.2.5 Kesimpulan

Dari analisis dan pemodelan yang sudah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

a. Berdasarkan data angin dari BMKG Manado tahun 2009-2018, diperoleh informasi bahwa angin dominan dari arah Selatan 12,24 % dan arah Timur 10,73 %. Potensi angin besar (>20 knot) terjadi dari arah Selatan.

b. Potensi gelombang yang terjadi perairan laut dalam Pelabuhan Labuan Uki adalah dari arah Utara, Timur Laut, Barat, Barat Laut. Masing-masing mempunyai prosentasi berturut-turut 7,02 %, 4,38 %, 8,95 %, dan 8,32%.

c. Gelombang besar (gelombang lebih besar dari 0,5 m) berlangsung selama 20 hari dalam 1 tahun. Sehingga Pelabuhan Labuan Uki dapat beroperasi selama 11 bulan dalam 1 tahun.

d. Gelombang rencana 50 tahunan irntuk arah Utara, Timur Laut, Barat dan Barat Laut adalah sebesar 1,8 m, 2,0 m , 1,4 m dan 1.4 m.

e. Gelombang ekstrim 50 tahunan yang terjadi di depan dermaga Pelabuhan Labuan Uki untuk arah Utara mencapai 0,2 m - 0,4 m, gelombang dari arah Timur Laut mencapai 0,2 m - 0,4 m dan gelombang dari arah Barat Laut mencapai 0,2 m - 0,4 m.

f. Dalam 1 bulan ketebalan sedimentasi di depan dermaga Pelabuhan Labuan Uki mencapai 0,002 meter, atau 0,024 meter/ tahun.

III-13

IV. ANALISIS PERKEMBANGAN WILAYAH

IV.l METODE ANALISIS DAN ASUMSI YANG DIGUNAKAN

Dalam melakukan analisis prakiraan atau proyeksi, baik dari dalam hal kependudukan, perekonomian, maupun angkutan barang dan penumpang, digunakan empat metode dibawah ini. Dari empat metode terse but, paling tidak setiap proyeksi akan mencoba mengaplikasikan tiga diantaranya yang dipilih berdasarkan kesesuaian antara data dan variabel yang akan dianalisa. Empat metode tersebut antara lain;

iv .1.1 Metode Pertumbuhan

Metode ini membuat proyeksi dengan mengasumsikan bahwa setiap waktu, nilai suatu variabel akan tumbuh dengan rata-rata yang sama seperti rata-rata pertumbuhan historis. Untuk membuat proyeksi dengan metode pertumbuhan ini, pertama, dari data historis yang ada, dicari dulu nilai pertumbuhannya setiap tahunnya dengan menggunakan rumus:

Dim ana,

g t : Pertumbuhan di tahun ke t.

Yt : Nilai variabel di tahun ke t.

Et_ 1: Nilai variabel di tahun ke t-1.

Setelah mendapatkan nilai pertumbuhan setiap tahunnya, dicari angka rata-rata dari pertumbuhan tersebut dengan rumus:

. Z U a i9 = ~ i r

Dimana,

g : Rata-rata pertumbuhan.

g i : Pertumbuhan di tahun ke i.

n : Jumlah tahun data.

Setelah mendapatkan nilai pertumbuhan rata-rata, dilakukan proyeksi untuk tahun-tahun mendatang dengan menggunakan rumus:

f t = n - i * ( i + « )

Dimana,

Yt : Proyeksi dari nilai variabel di tahim ke t.

Yt-ii Nilai variabel di tahim ke t-1.

g : Rata-rata pertumbuhan.

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

t v .1.2 Metode Regresi Linier Dengan Waktu Sebagai Variabel Bebas

Metode ini membuat proyeksi, dengan mengasumsikan nilai suatu variabel bergerak secara linier dengan koefisien tertentu sesuai variabel waktu. Pergerakan nilai variabel terkait dengan waktu ini dirumuskan dengan model berikut:

ft = « + P T + e t

Dimana,

?t : Proyeksi dari nilai variabel di tahim ke t.

T : Variabel waktu, data tahun pertama bemilai satu, tahun kedua bemilai dua, dst.

et : Nilai error dari model (selisih antara nilai riil dan nilai proyeksi dari model).

Nilai a dan [3 didapat dengan menganalisis model regresi tersebut di atas dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (ordinary least square - OLS). Setelah mendapatkan nilai a dan p, maka bisa dilakukan proyeksi dengan memasukkan a dan p tersebut kedalam rumus model regresi di atas.

rv .i,3 Metode Regresi Non-Linier Dengan Waktu Sebagai Variabel Bebas

Metode ini membuat proyeksi, dengan mengasumsikan nilai suatu variabel bergerak secara non-linier dengan koefisien tertentu sesuai variabel waktu. Bentuk pergerakannya mirip dengan model pertumbuhan, namun sedikit berbeda pada aplikasinya. Pada metode pertumbuhan, nilai pertumbuhan diaplikasikan pada nilai terakhir yang ada, sementara pada metode regresi non-linier berikut, meskipun bentuknya mirip dengan metode pertumbuhan, namun karena penggunaannya dengan model regresi maka perhitungan awal pertumbuhannya ditentukan dari hasil analisa yang sesuai berdasarkan aplikasi model pada data historis.

Pergerakan non-linier terhadap waktu yang sudah dijelaskan di atas dirumuskan dengan model berikut:

?t = a * ( l + /?/

Dimana,

Yt : Proyeksi dari nilai variabel di tahun ke t.

a : Titik nilai awal sebelum diaplikasikan pertumbuhan.

B : Nilai pertumbuhan per tahun.

T : Variabel waktu, data tahun pertama bem ilai satu, tahun kedua bemilai dua, dst.

Agar dapat diestimasi dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (OLS) maka fungsi di atas diubah menjadi bentuk ln() sebagai berikut:

ln(Pt) = ln (a ) + In (1 + p )T

Dengan fungsi di atas, maka persamaan tersebut dapat dengan mudah diestimasi dengan meregresikan ln (ft ) terhadap T. Hasilnya, didapatlah estimasi nilai ln(a) dan ln(l+j3) yang kemudian digunakan untuk menghitung nilai a dan p untuk diterapkan dalam model non-linier di atas.

IV-1

rv .i .4 M e t o d e R e g r e s i L in ie r D en g a n V a r ia b e l La in S e b a g a i V a r ia b e e B eba s

Metode ini membuat proyeksi, dengan mengasumsikan nilai suatu variabel bergerak secara linier dengan koefisien tertentu sesuai variabel lainnya yang berkaitan. Misalnya ingin memproyeksikan perekonomian dengan asumsi bahwa pertumbuhan perekonomian ini bergerak sesuai variabel pertumbuhan jumlah penduduk (variabel bebas). Metode ini bisa digunakan apabila suatu variabel, secara teori maupun secara rasional, memiliki hubungan dengan variabel lainnya.

Pergerakan nilai variabel terkait dengan variabel lainnya ini dirumuskan dengan model berikut:

?t = a + P %t + e t

Dimana,

?t : Proyeksi dari nilai variabel di tahun ke t.

Xt : Proyeksi dari nilai variabel lainnya yang terkait di tahun ke t.

e t : Nilai error dari model (selisih antara nilai riil dan nilai proyeksi dari model).

Nilai a dan [3 didapat dengan menganalisis model regresi tersebut di atas dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (ordinary least square - OLS). Setelah mendapatkan nilai a dan (3, maka bisa dilakukan proyeksi dengan memasukkan a dan (3 tersebut kedalam rumus model regresi di atas.

IV .2 A N ALISIS DAN PRO YEKSI KEPENDUDUKAN WILAYAH HINTERLAND

Berikut ini adalah data jumlah penduduk Kabupaten Bolaang Mongondow

Tabel IV-1 Data Jum lah Penduduk Kab. Bolaang Mongondow Tahun 2010-2018 Beserta Nilai Pertumbuhan Per T ah u n n y a__________________________

Tahun Jum lahPenduduk

%Pertumbuhan

2010 214 .299

2011 218 .075 1,76%

2012 221.869 1,74%

2013 225.768 1,76%

2014 229 .604 1,70%

2015 233.189 1,56%

2016 236 .893 1,59%

2017 240.505 1,52%

2018 244 .185 1,53%

Rata-rata Pertum buhan 1,65%

Rata-rata 4 tahun

terakhir1,55%

Sumber: BPS Kab. Bolaang Mongondow

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah penduduk Kabupaten Bolaang Mongondow pada tahun 2018 sebesar 244.185 jiwa. Jika dilihat dari tahun 2010, rata-rata laju pertumbuhan penduduk di Kab. Bolaang Mongondow adalah sebesar 1,65%. Namun jika diperhatikan dengan lebih seksama, terlihat bahwa dari tahun 2015 hingga 2018, laju pertumbuhan penduduk mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Oleh karena itu, dalam melakukan proyeksi akan digunakan rata-rata selama 4 tahun terakhir, dimana data tersebut lebih stabil dan lebih menggambarkan kondisi terkini dibandingkan jika

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

diambil data laju pertumbuhan dari tahun 2011. Dengan demikian dalam melakukan proyeksi jumlah penduduk di Kab. Bolaang Mongondow digunakan angka laju pertumbuhan sebesar 1,55%.

Berikut ini hasil proyeksi jumlah penduduk di Kab. Bolaang Mongondow hingga tahun 2036.

Tabel IV-2 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kab. Bolaang MongondowTahun Jumlah

Penduduk%

Pertumbuhan

2014 229.604 1,70%2015 233.189 1,56%2016 236,893 1,59%2017 240.505 1,52%2018 244.185 1,53%

Proyeksi 2019 247.973 1,55%Proyeksi 2020 251.819 1,55%Proyeksi 2021 255.725 1,55%Proyeksi 2022 259.692 1,55%Proyeksi 2023 263.720 1,55%Proyeksi 2024 267.811 1,55%Proyeksi 2025 271.965 1,55%Proyeksi 2026 276.184 1,55%Proyeksi 2027 280.468 1,55%Proyeksi 2028 284,818 1,55%Proyeksi 2029 289.236 1,55%Proyeksi 2030 293.723 1,55%Proyeksi 2031 298.279 1,55%Proyeksi 2032 302.906 1,55%Proyeksi 2033 307.604 1,55%Proyeksi 2034 312.376 1,55%Proyeksi 2035 317.221 1,55%Proyeksi 2036 322.142 1,55%Proyeksi 2037 327.139 1,55%Proyeksi 2038 332.213 1,55%Proyeksi 2039 337.366 1,55%

Sumber: Hasil olahan sendiri

Dari hasil proyeksi di atas terlihat bahwa pada tahun 2036 diperkirakan jumlah penduduk untuk Kab, Bolaang Mongondow adalah sebesar 332.213 jiwa. Perkiraan jumlah penduduk ini nantinya akan digunakan untuk memproyeksikan trafik di Pelabuhan Labuan Uki

IV.3 A N ALISIS DAN PRO YEKSI PERTUMBUHAN EKONOM I WILAYAH HINTERLAND

PDRB Harga Konstan dari Kab. Bolaang Mongondow tahun 2014 - 2018 disajikan pada Tabel IV-3. Dari data tersebut terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi untuk Kab. Bolaang Mongondow dari tahun 2014 hingga 2018 antara 5,82% hingga 7,47%. Dari angka historis tersebut kemudian didapatlah rata-rata pertumbuhan ekonomi untuk Kab. Bolaang Mongondow dari tahun 2014 hingga 2018 sebesar 6,65%. Angka ini kemudian akan digunakan untuk melakukan proyeksi hingga tahun 2038.

IV-2

400 000

350 000

300.000

250000

200 000

150 000

100000

50.000

i.ss%

284.818307.604

263.720

332.213

'? T t n T T r ~ r r i v t *” -*! i r

o o o o o o o o o o o o o o o o o o o oN I N N l S I N I N N N N N N M N I N N N N N I N f JSumber: Analisa konsultan.

Gam bar IV-1 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun 2020-2039

Selanjutnya dilakukan proyeksi PDRB atas dasar harga konstan untuk melihat kegiatan ekonomi di Kab. Bolaang Mongondow. Pendekatan yang digunakan untuk memproyeksi PDRB Kab. Bolaang Mongondow dengan menggunakan rata-rata laju pertumbuhan ekonomi di Tabel IV-3 yaitu sebesar 6,65%.

Tabel IV-3 Data PDRB Harga Konstan Kab. Bolaang Mongondow Tahun 2014-2018 (dalam milyarrupiah) Beserta Nilai Pertumbuhan PerTahunnya

Katergori Sektor Ekonomi 2014 2015 2016 2017 2018A Pertanian, Kehutanan, Perikanan 1.907,52 1.910,18 2.002,48 2.138,85 2.251,44B Pertambangan dan Penggalian 189,27 219,57 251,04 272,60 348,73C Industri Pengolahaan 163,96 168,73 167,96 176,42 187,35D Pengadaan Listrik dan Gas 4,46 5,01 5,83 6,23 6,48

EPengadaan air, Pengolahan Sampah, Limbah, Daur Ulang

4,32 4,43 4,57 4,59 4,72

F Kontruksi 387,00 500,16 557,76 604,38 658,39

GPerdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

466,16 492,70 524,49 556,22 591,57

H Transportasi dan Pergudangan 68,64 73,24 76,93 81,10 87,07

1Penyedian Akomodasi dan MakanM inum

17,30 18,66 19,79 20,92 22,64

J Informasi dan Komunikasi 26,80 27,94 29,56 31,18 33,12K Jasa Keuangan dan Asuransi 47,42 50,14 62,59 62,33 57,72L Real Estate 217,60 230,66 245,90 261,14 278,30

M,N Jasa Perusahaan 1,39 1,46 1,54 1,62 1,71

OAdm Permerintahaan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

130,99 140,12 148,25 156,37 164,66

P Jasa Pendidikan 168,47 178,94 190,83 202,73 222,24

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 88,57 94,43 100,33 106,23 115,61R,S,T,U Jasa la innya 21,50 22,72 24,03 25,93 28,89

PDRB Kab. Bolaang Mongondow 3.911,38 4.139,10 4.413,90 4.708,86 5.060,63Pertumbuhan Ekonomi 5,82% 6,64% 6,68% 7,47%Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi 6,65%

Sumber: BPS Kab. Bolaang Mongondow

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Tabel IV-4 P royeksi P D R B H arga K on stan K ab . B o laan g M on gondow (dalam ju ta rupiah)Tahun PDRB Harga %

Konstan Pertumbuhan

2014 3.911

2015 4.139 5,82%

2016 4.414 6,64%

2017 4.709 6,68%

2018 5.061 7,47%

Proyeksi 2019 5.397 6,65%

Proyeksi 2020 5.756 6,65%

Proyeksi 2021 6.139 6,65%

Proyeksi 2022 6.548 6,65%

Proyeksi 2023 6.984 6,65%

Proyeksi 2024 7.448 6,65%

Proyeksi 2025 7.944 6,65%

Proyeksi 2026 8.472 6,65%

Proyeksi 2027 9.036 6,65%

Proyeksi 2028 9.637 6,65%

Proyeksi 2029 10.279 6,65%

Proyeksi 2030 10.962 6,65%

Proyeksi 2031 11.692 6,65%

Proyeksi 2032 12.470 6,65%

Proyeksi 2033 13.299 6,65%

Proyeksi 2034 14.184 6,65%

Proyeksi 2035 15.128 6,65%

Proyeksi 2036 16.134 6,65%

Proyeksi 2037 17.208 6,65%

Proyeksi 2038 18.353 6,65%

Proyeksi 2039 19.574 6,65%Sumber: Hasil olahan sendiri

Dari hasil proyeksi tersebut terlihat bahwa PDRB Harga Konstan Bolaang Mongondow pada tahun 2039 diperkirakan sebesar 19,574 triliun. Angka ini apabila dibandingkan dengan angka tahun 2018 adalah sebesar 3,87 kalinya. Dengan kata lain, kegiatan ekonomi di Kab. Bolaang Mongondow pada khususnya pada 20 tahun mendatang (tahun 2039) akan meningkat hingga 3,87 kali lipat dari kegiatan ekonomi saat ini. Maka pada saat mendesain ukuran pelabuhan, perkiraan nilai kenaikan kegiatan perekonomian harus sudah diperhitungkan.

IV-3

25000

20000

15.000

10.000

5.000

o o o o o o o o o o o o o o o o o o o oM ( N N M ( N ( N ( N ( N ( \ | M f N ( N ( N « I N M N ( N f S N

Gam bar IV-2 Proyeksi Pertumbuhan PDRB Harga Konstan Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun 2020-2039

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

IV-4

V. ANALISIS PERMINTAAN JASA ANGKUTAN LAUT

V .l M ETODE PROYEKSI DAN A SU M SI YANG DIGUNAKAN

Metode yang digunakan dalam melakukan proyeksi permintaan jasa angkutan laut di Labuan Uki ini mcnggunakan metode pertumbuhan. Metode ini membuat proyeksi dengan mengasumsikan bahwa setiap waktu, nilai suatu variabel akan tumbuh dengan suatu nilai tertentu. Nilai pertumbuhan tersebut bisa didapat dengan menggunakan nilai rata-rata pertumbuhan historis atau nilai lain yang dijadikan patokan. Untuk membuat proyeksi dengan metode pertumbuhan ini, pertama ditentukan dahulu nilai pertumbuhannya. Bila menggunakan data historis yang ada, maka dicari terlebih dahulu nilai pertumbuhannya setiap tahimnya dengan menggunakan rumus:

* - ^ - 1

*t~l

Dimana,

g t : Pertumbuhan di tahun ke t.

Yt : Nilai variabel di tahun ke t.

Yt„t : Nilai variabel di tahun ke t-1.

Setelah mendapatkan nilai pertumbuhan setiap tahimnya, dicari angka rata-rata dari pertumbuhan tersebut dengan rumus:

9 =1 7 .1 f t

n

Dimana,

g : Rata-rata pertumbuhan.

g t : Pertumbuhan di tahun ke i.

n : Jumlah tahun data.

Untuk kondisi pelabuhan Labuan Uki, angka historis pertumbuhannya tidak stabil karena sedang masa pembangunan. Oleh karena ini, asumsi dari pertumbuhan ke depan tidak dengan menggunakan angka historis pelabuhan semata-mata, namun didekati dengan metode gabungan dengan menambahkan pertumbuhan ekonomi Kab. Bolaang Mongondow dan hasil wawancara.

Di Labuan Uki, ada kegiatan bongkar dan muat, maupun ekspor dan impor. Namun yang paling dominan adalah kegiatan bongkar karena Kabupaten Bolaang Mongondow masih memerlukan pasokan dari luar terutama yang melalui pelabuhan adalah material bangunan seperti semen, pasir, dll. Sementara untuk sayuran dan kebutuhan sehari-hari lainnya, karena pengiriman menggunakan kontainer, maka pengiriman barang melalui pelabuhan Bitung yang selanjutnya melalui jalur darat untuk sampai ke Bolaang Mongondow. Oleh karena itu, yang utama untuk diproyeksikan adalah kegiatan bongkar dulu yang merupakan kegiatan dominan di Labuan Uki, baru selanjutnya dilakukan proyeksi untuk kegiatan muat, ekspor, dan impor.

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Untuk tahun 2019, didekati dengan realisasi dari operasional pelabuhan selama 6 bulan pertama dikali 2, karena saat survey dilakukan data semester pertama sudah masuk. Selanjutnya, dengan adanya informasi bahwa dalam tiga tahun ke depan hingga 2022 akan ada pembangunan waduk dan bandara, maka fase tiga tahun ke depan digolongkan sebagai fase pembangunan awal, dimana pelabuhan menjadi ramai kegiatan bongkamya karena banyak material pembangunan yang masuk. Untuk fase ini pertumbuhan trafik pelabuhan terutama untuk kegiatan bongkar menggunakan angka yang paling optimis yaitu rata- rata pertumbuhan trafik Labuhan Uki tahun 2016 - 2018 yang besarannya 31,71 % per tahun.

Setelah tahun 2022 hingga lima tahun berikutnya, digolongkan sebagai fase pembangunan, karena Kab. Bolaang Mongondow ini masuk sebagai kabupaten yang sedang membangun, terlihat dari pertumbuhan ekonominya yang terns naik bahkan mencapai angka 7,47% di tahun 2018, dimana nilai tersebut jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional di tahun yang sama yaitu sebesar 5,17% saja. Untuk fase ini nilai pertumbuhan yang digunakan adalah angka laju pertumbuhan majemuk tahiman (CAGR) tahun 2016 hingga 2019. Periode ini dipilih karena sudah memasukkan pemmman di tahun 2019 karena ada proyek pembangunan yang sudah selesai di tahun 2019. Angka CAGR 2016 - 2019 tersebut adalah 10,93%.

Setelah periode pembangunan berlalu, maka setelah tahun 2027 masuk pada periode normal. Pada periode ini, proyeksi pertumbuhan menggunakan angka rata-rata pertumbuhan ekonomi, karena diasumsikan kegiatan di pelabuhan sudah normal sebagai pendukung kegiatan perekonomian. Dengan demikian setelah tahun 2027, pertumbuhan setiap tahunnya sebesar 6,65%.

Untuk kegiatan muat, ekspor, dan impor tidak ada perbedaan fase untuk setiap tahunnya karena kegiatan pembangunan lebih terkait pada kegiatan bongkar saja. Untuk muat dan ekspor karena yang dimuat atau diekspor adalah produk pertanian, maka digunakan angka rata-rata pertumbuhan sektor pertanian yaitu sebesar 4,26%. Sementara itu untuk impor, digunakan pendekatan seiring dengan pertumbuhan perekonomian. Dengan demikian digunakan angka 6,65% yang merupakan angka rata-rata pertumbuhan ekonomi di Bolaang Mongondow.

Setelah mendapatkan nilai pertumbuhan rata-rata, dilakukan proyeksi untuk tahun-tahun mendatang dengan menggunakan rumus:

?t = Yt-.x * ( l + g )

Dimana,

?t : Proyeksi dari nilai variabel di tahun ke t.

Yt- t : Nilai variabel di tahun ke t-1,

g : Rata-rata pertumbuhan.

V.2 ANALISIS PERGERAKAN BARANG

v ,2.i Proyeksi Bongkar Muat Barang

Untuk analisa proyeksi bongkar muat barang, di pelabuhan Labuan Uki sudah tercatat detil baik untuk kegiatan bongkar, muat, ekspor dan impor. Hal ini memungkinkan untuk melakukan proyeksi masing- masing sesuai dengan karakteristik kegiatannya.

V-l

Tabel V -l Data Kegiatan Operasional Pelabuhan di Labuan Uki dan Pertumbuhannya (2014 2019)

TahunPelayaran Dalam Negeri (ton) Pelayaran Luar Negeri (ton)

Bongkar Growth M uat GrowthBongkar/

Im porGrowth

2014 16.400 - 9.1802015 8.980 -45,24% 2.300 - 13.636 48,54%2016 85.093 847,58% 960 -58,26% 27.889 104,52%2017 129.793 52,53% 6.383 564,90% 22.524 -19,24%2018 143.914 10,88% 4.455 -30,21% 15.366 -31,78%

Estimasi 2019 91.294 -36,56% 37.825 749,05% 15.200 -1,08%Sumber: Pelabuhan Labuan Uki

Dari hasil wawancara di lapangan, terkait kegiatan bongkar, jenis barang yang dibongkar utamanya adalah material bangunan dan yang sejenis seperti pasir, batu split, semen, aspal, dll. Tahun ini, kegiatan bongkar berkurang karena pembangiman pabrik semen sudah selesai di akhir 2018 lalu. Ke depan akan kembali naik karena ada pembangunan waduk dan bandara hingga tahun 2022. Sementara untuk bongkar kapal dari luar negeri atau impor ada bahan pabrik kapur yang diimpor dari Vietnam dan Malaysia.

Untuk kegiatan muat, saat ini aktifitasnya sangat sedikit. Namun ke depan diprogramkan akan ada kegiatan muat ke daerah lain berupa bahan pertanian dan perkebunan seperti jagung, kopra, dll dimana pernah sebeluinnya mengekspor ke Filipina. Namun dikarenakan kurangnya fasilitas penyimpanan, maka kegiatan tersebut belum dapat dilakukan kembali.

Berdasarkan keterangan dan data di atas, dan ditambah dengan data proyeksi ekonomi yang sudah dibahas pada bab sebelumnya, maka dilakukan perhitungan proyeksi untuk angkutan barang sebagaimana tersaji pada Tabel VII-2. Seperti yang sudah dijelaskan dalam asumsi, bahwa untuk perhitungan kegiatan bongkar menggunakan tiga fase yaitu pembangunan awal, pembangiman, dan normal. Untuk kegiatan muat dan impor semua satu fase saja dimana muat menggunakan pertumbuhan sebesar pertumbuhan sektor pertanian, sementara impor menggunakan pertumbuhan sesuai pertumbuhan ekonomi.

Untuk fase pembangunan pertumbuhan trafik pelabuhan untuk kegiatan bongkar menggunakan angka yang paling optimis yaitu rata-rata pertumbuhan trafik Labuhan Uki tahun 2016 - 2019 yang besarannya 8,95% per tahun. Setelah periode pembangunan berlalu, maka setelah tahun 2022 masuk pada periode normal. Pada periode ini, proyeksi pertumbuhan menggunakan angka rata-rata pertumbuhan ekonomi, karena diasumsikan kegiatan di pelabuhan sudah normal sebagai pendukung kegiatan perekonomian. Dengan demikian setelah tahun 2022, pertumbuhan setiap tahunnya sebesar 6,65%.

Setelah periode pembangunan berlalu, maka setelah tahun 2027 masuk pada periode normal. Pada periode ini, proyeksi pertumbuhan menggunakan angka rata-rata pertumbuhan ekonomi, karena diasumsikan kegiatan di pelabuhan sudah normal sebagai pendukung kegiatan perekonomian. Dengan demikian setelah tahun 2027, pertumbuhan setiap tahunnya sebesar 6,65%.

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Tabel V-2 Proyeksi Permintaan Angkutan Barang 2019 - 2039

TahunPelayaran Dalam Negeri (ton) Pelayaran Luar Negeri (ton)

Bongkar Growth M uat GrowthBongkar/

ImporGrowth

2014 16.400 - 9.1802015 8.980 -45,24% 2.300 - 13.636 48,54%2016 85.093 847,58% 960 -58,26% 27.889 104,52%2017 129.793 52,53% 6.383 564,90% 22.524 -19,24%2018 143.914 10,88% 4.455 -30,21% 15.366 -31,78%

Estimasi 2019 91.294 -36,56% 37.825 749,05% 15.200 -41,11%Proyeksi 2020 99.464 8,95% 4.843 -87,20% 16.211 6,65%Proyeksi 2021 108.366 8,95% 5.049 4,26% 17.290 6,65%Proyeksi 2022 118.063 8,95% 5.264 4,26% 18.440 6,65%Proyeksi 2023 128.629 6,65% 5.489 4,26% 19.667 6,65%Proyeksi 2024 140.140 6,65% 5.723 4,26% 20.976 6,65%Proyeksi 2025 152.681 6,65% 5.966 4,26% 22.371 6,65%Proyeksi 2026 166.345 6,65% 6.221 4,26% 23.860 6,65%Proyeksi 2027 181.231 6,65% 6.486 4,26% 25.447 6,65%Proyeksi 2028 197.449 6,65% 6.762 4,26% 27.141 6,65%Proyeksi 2029 215.119 6,65% 7.050 4,26% 28.946 6,65%Proyeksi 2030 228.026 6,65% 7.351 4,26% 30.872 6,65%Proyeksi 2031 241.708 6,65% 7.664 4,26% 32.926 6,65%Proyeksi 2032 256.210 6,65% 7.991 4,26% 35.117 6,65%Proyeksi 2033 271.583 6,65% 8.331 4,26% 37.454 6,65%Proyeksi 2034 287.878 6,65% 8.686 4,26% 39.946 6,65%Proyeksi 2035 305.151 6,65% 9.056 4,26% 42.603 6,65%Proyeksi 2036 323.460 6,65% 9.442 4,26% 45.438 6,65%Proyeksi 2037 342.867 6,65% 9.845 4,26% 48.461 6,65%Proyeksi 2038 363.439 6,65% 10.264 4,26% 51.686 6,65%Proyeksi 2039 385.246 6,65% 10.701 4,26% 55.125 6,65%

Sumber: Analisis Konsultan

V-2

Tabel V-3 Proyeksi Permintaan Angkutan Barang menurut Jenis Barang

Perdagangan D alam N egeri (ton) Perdagangan Luar N egeri (ton)Jurnlah

T ah u n BongkarM uat: hasil

Bongkar/Im por B ongkar-Tongkang:sp ltypasir

kapal: bhn konstru ksi

pertaniantongkang:lim e stone tanker: asp al curah

M uat (ton)

2019 73.036 18.259 37.825 8.360 6.840 144.3202020 79.572 19.893 4.843 8.916 7.295 120.5192021 86.692 21.673 5.049 9.509 7.780 130.7052022 94.451 23.613 5.264 10.142 8.298 141.7682023 102.903 25.726 5.489 10.817 8.850 153.7852024 112.112 28.028 5.723 11.537 9.439 166.8382025 122.145 30.536 5.966 12.304 10.067 181.0192026 133.076 33.269 6.221 13.123 10.737 196.4252027 144.985 36.246 6.486 13.996 11.451 213.1642028 157.959 39.490 6.762 14.927 12.213 231 .3522029 172.095 43.024 7.050 15.921 13.026 251.1162030 182.421 45.605 7.351 16.980 13.893 266.2492031 193.366 48.342 7.664 18.110 14.817 282.2982032 204.968 51.242 7.991 19.314 15.803 299.3182033 217.266 54.317 8.331 20.600 16.854 317.3682034 230.302 57.576 8.686 21.970 17.976 336.5102035 244.120 61.030 9.056 23.432 19.172 356.8102036 258.768 64.692 9.442 24.991 20.447 378 .3402037 274.294 68.573 9.845 26.654 21.808 401 .1732038 290.751 72.688 10.264 28.427 23.259 425.3892039 308.196 77.049 10.701 30.318 24.806 1 451.072

Sumber: Analisis Konsultan

450.000

400.000

350.000

300.000

250.000

200.000

150.000

100.000

50.000

o rH Csl on LO ID 00 CD O T—1 CM on a un ID 00 CDCM (N CM CM CM CM CM CM CM CM on on on on on on on on ono O O o O O O O O O o o o o o o o o o oCM CM CM CM <N CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM CM

■ Bongkar BMuat ■ Impor

Sumber: Analisa konsultan.

Gam bar V -l Proyeksi Pertumbuhan Arus Barang 2020-2039

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Untuk kegiatan muat dan impor tidak ada perbedaan fase untuk setiap tahunnya karena kegiatan pembangunan lebih terkait pada kegiatan bongkar saja. Untuk muat, karena yang dimuat adalah produk pertanian, maka digunakan angka rata-rata pertumbuhan sektor pertanian yaitu sebesar 4,26%. Sementara itu untuk impor, digunakan pendekatan seiring dengan pertumbuhan perekonomian. Dengan demikian digunakan angka 6,65% yang merupakan angka rata-rata pertumbuhan ekonomi di Bolaang Mongondow.

Dengan melihat hasil proyeksi di atas, pada 20 tahun mendatang jiunlah barang yang akan dibongkar di Pelabuhan Labuan Uki mencapai 385.246 ton per tahun. Sementara itu untuk kegiatan muat nilainya sebesar 10.701 ton. Nilai impomya sebesar 55.750 ton dalam satu tahun.

Jika dibagi per jenis barang maka yang terbanyak adalah menggunakan tongkang yaitu untuk mengangkut split dan pasir untuk material pembangunaii, nilainya mencapai 270.692 ton di tahun 2039. Sementara untuk kapal cargo jurnlah yang diangkut mencapai 98.026 ton.

V.3 ANALISIS PERGERAKAN PENUMPANG

v.3.1 Proyeksi naik turun penumpang

Terkait kapal penumpang, ada jadwal kapal perintis yang melintas 2 minggu sekali dengan jurnlah penumpang naik turun rata-rata 5 orang setiap kali kapal datang. Jadi dalam 1 tahun ada 20 kali kedatangan kapal dengan total penumpang naik dan turun sebanyak 100 orang. Untuk ke depan diproyeksikan tidak akan ada perkembangan yang signifikan jadi tidak diperlukan penambahan jurnlah kapal perintis untuk melayaninya.

V.4 AN ALISIS PERGERAKAN KAPAL

v.4.1 R encana S pesifikasi Kapal

Tidak ada perubahan yang signifikan ukuran kapal. Kapal terbesar masih sekitar 3.000 DWT. Spesifikasi kapal sebagai berikut.

1) Kapal barang

Kapal General Cargo 3.000 DWT, dapat bersandar pada kondisi MSL dan HWL, dengan karakteristik:

* Panjang = 94 m

• Lebar = 14,6 m

• Full load draft = 5,6 m.

Kapal General Cargo 2.000 DWT, dapat bersandar pada segala kondisi pasang-surut, dengan karakteristik:

* Panjang = 83 m

• Lebar = 13,1 m

♦ Full load draft = 4,9 m.

2) Tongkang

Karakteristik Tongkang dengan rerata daya muat 5000 ton:

* Panjang = 90,0 m

• Lebar = 22,0 mV-3

Draft = 4,0 m

3) Tangker curah cair

Karakteristik tangker curah cair dengan rerata daya muat 2.000 ton:

• Panjang = 62,0 m

• Lebar = 15,5 m

• Draft = 3,0 m

4) Kapal Perintis 750 GT dengan karakteristik:

• Panjang = 58 m

• Lebar = 9,7 m

• Full load draft = 3,7 m

V.4.2 PROYEKSI KUNJUNGAN KAPAL

Berdasarkan arus bongkar muat barang dan penumpang yang sudah dijelaskan di sub bab sebelumnya, berikut ini proyeksi kunjungan kapal yang akan melalui Pelabuhan Labuan Uki.

Tabel V-4 Proyeksi Arus Kunjungan Kapal

Tahun Tongkang KapalGencar

Kapal Curah Cair

KapalPerintis

2019 20 35 4 242020 22 15 5 242021 24 17 5 242022 26 18 5 242023 28 20 6 242024 31 21 6 242025 34 23 6 242026 37 25 7 242027 40 27 7 242028 43 29 8 242029 47 31 8 242030 50 33 9 242031 53 35 9 242032 56 37 10 242033 59 39 11 242034 63 41 11 242035 67 44 12 242036 71 46 13 242037 75 49 14 242038 80 52 15 242039 85 55 16 24

Sumber: Analisa Konsultan

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Diperkirakan pada tahun 2039 akan berkunjimg 85 tongkang, 55 kapal general cargo, 15 kapal curah cair, dan 16 kapal Perintis. Spesifikasi kapal tidak berubah signifikan.

VI. RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

VI.1 ANALISIS KEBUTUHAN FASILITAS PELABUHAN

VI.1.1 KRITERIA PENGEMBANGAN

Kriteria pengembangan adalah:

a. Hirarki pelabuhan adalah Pengumpul;

b. Pelabuhan akan dioperasikan sebagai pelabuhan multi-purpose untuk pelayanan kapal barang dan kapal penumpang perintis dengan karakteristik kapal seperti disajikan pada sub-bab V.4.I.; dan

c. Jalan akses ke area pemukiman yang melalui area pelabuhan dialihkan melalui luar pelabuhan

Pelayanan kapal akan dilaksanakan berdasarkan prinsip First Come First Service, dengan pemberian prioritas kepada kapal-kapal dengan jadual kunjungan tetap dan kapal-kapal yang memberikan informasi rencana muatan dan kedatangan yang akurat.

Penentuan jumlah dan ukuran/kapasitas masing-masing fasilitas pelabuhan: kolam pelabuhan, panjang dermaga dengan mempertimbangkan:

■ volume arus muatan /penumpang, proporsi cara penanganan muatan,* hasil studi pola operasional pelabuhan; dan■ tingkat pelayanan yang diinginkan, terutama BOR.

Digunakan kinerja penanganan muatan secara umum yang berlaku pada pelabuhan-pelabuhan di Indonesia.

Tahapan penyediaan fasilitas disesuaikan dengan tahapan pengembangan pelabuhan, yaitu:

■ jangka pendek, tahun 2020-2024■ jangka menengah, tahun 2020-2029■ jangka panjang, tahun 2020-2039.

VI.1.2 PREDIKSI KEBUTUHAN FASILITAS PELABUHAN LABUAN UKI

VI.1.2.1 Dermaga

Untuk analisis kebutuhan dermaga kapal barang dalam melayani bongkar-muat, digunakan parameter pelayanan kapal seperti Tabel VI-1. Sedangkan untuk tongkang disajikan pada Tabel VI-2, kapal tangker aspal curah pada Tabel VI-3.

Tabel VI-1 Parameter Pelayanan Kapal General Cargo

Parameter Pelayanan Kapal General Cargo

Jan?;ka Pengembanganpendek menengah panjang

Jumlah Gang 2 2 2Produktifitas Gang per Jam Gross (ton)

18 20 22

Produktifitas Kapal per Jam Kerja (ton)

36 40 44

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Jam Kerja per Hari (jam) 7 14 21Koefisien Kerja Kapal 0,29 0,58 0,88Produktifitas Kapal per Jam di Tambatan (ton)

10,50 23,33 38,50

Sumber: Analisis Konsultan

Tabel VI-2 Parameter Pelayanan Tongkang—... 11 . . . —

Parameter PelayananTongkang (curah)

Jangka Pengembanganpendek menengah panjang

Jumlah Gang 2 2 2Produktifitas Gang per Jam Gross (ton)

120 130 140

Produktifitas Kapal per Jam Kerja (ton)

240 260 280

Jam Kerja per Hari (jam) 7 14 21

Koefisien Kerja Kapal 0,29 0,58 0,88

Produktifitas Kapal per Jam di Tambatan (ton)

70,00 151,67 245,00

Sumber: Analisis Konsultan

Tabel VI-3 Parameter Pelayanan Tangker Aspal Curah

Parameter Pelayanan Kapal Tanker Pemasok

Jangka Pengembanganpendek menengah panjang

Jumlah Inlet 1 1 1Produktifitas Pompa per Jam Gross (ton)

125 135 150

Produktifitas Kapal per Jam Kerja (ton)

125 135 150

Jam Kerja per Hari (jam) 21 21 21

Koefisien Kerja Kapal 0,88 0,88 0,88

Produktifitas Kapal per Jam di Tambatan (ton)

109,38 118,13 131,25

Menurut Port Development (UNCTAD), ada batasan BOR (Berth Occupancy Ratio) sesuai dengan jumlah tambatan berikut ini.

Jumlah tambatan : 1 2 3 4 5 6 atau lebihBOR maksimum (%) : 40 50 55 60 65 70

Satu tambatan adalah panjang kapal (LOA) ditambah dengan clearance di muka dan belakang sebesar 10%.

Untuk tongkang akan disediakan tambatan khusus berupa plengsengan yang terletak di celah antara Dermaga-1 dan Dermaga-2.

Untuk Dermaga-1 sepanjang 155 m, dialokasikan untuk 60% muatan kapal barang (general cargo) dan tangker aspal curah yang dihitung sebagai: 1 tambatan.

Untuk Dermaga-2 sepanjang 90 m, dialokasikan imtuk 40% muatan kapal barang (general cargo) dan kapal perintis yang diartikan sebagai: 1 tambatan.

Analisis kebutuhan tambatan (BOR) disajikan pada label VI-4 sampai dengan VI-6. Sampai dengan akhir pengembangan jangka panjang 2039, tidak perlu perpanjangan Dermaga-1 dan Dermaga-2, nilai BOR kedua tambatan masih di bawah 50%.

Operasional pelabuhan Labuan Uki untuk bongkar kapal general cargo dan tongkang (muatan split, bahan bangunan) saat ini 8 jam/hari (08.00-16.00), dengan satu shift, istirahat 1 jam (12.00-13.00), sehingga jam kerja efektif 7 jam. Pada jangka menengah diskenariokan jadi 2 shift, jam kei*ja efektif 2 x 7 = 14 jam. Jangka panjang jadi 3 shift, jam kerja efektif jadi 3 x 7 = 21 jam. Khusus utk pelayanan bongkar kapal curah, saat ini sdh dilayani 24 jam, dengan jam kerja efektif 21 jam. Jangka menengah dan jangka panjang tetap 21 jam.

Tabel VI-4 Analisis BOR Tambatan Plengsengen

Uraian Satuan JangkaPendek

Jangkamenengah

JangkaPanjang

Tongkang | |pip§?;

Muatan ton 228.568 369.107 664.337Barang/ kunjungan ton 4.000 4.000 4.000Jumlah kunjimgan kapal unit 57 92 166Kapasitas kapal/jam ton 70,00 151,67 245,00Lama kunjungan/ tahun jam 3.265 2.434 2.712Jumlah tambatan berth 1 1 1BOR 37,27% 27,78% 30,95%

Sumber: Analisis Konsultan

Tabel VI-5 Analisis BOR Dermaga-1

Uraian Satuan JangkaPendek

Jangkamenengah

JangkaPanjang

Kapal General Cargo (60%)Muatan ton 34.537 55.205 97.709Barang/ kunjungan ton 4.000 4.000 4.000Jumlah kunjungan kapal unit 9 14 24Kapasitas kapal/jam ton 10,50 23,33 38,50Lama kunjungan/ tahun jam 3.289 2.366 2.538Jumlah tambatan berth 1 1 1BOR 37,55% 27,01% 28,97%

Tangker aspal curah l .. H iMuatan ton 14.143 19.517 37.167Barang/ kunjungan ton 2.400 2.400 2.400Jumlah kunjungan kapal unit 6 8 15Kapasitas kapal/jam ton 109,38 118,13 131,25Lama kunjungan/ tahun jam 129 165 283Jumlah tambatan berth 1 1 1BOR 1,48% 1,89% 3,23%BOR 39,02% 28,89% 32,20%

Sumber: Analisis Konsultan

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Tabel VI-6 Analisis BOR Permaga-2

Uraian Satuan JangkaPendek

Jangkamenengah

JangkaPanjang

Kapal General Cargo (40%)Muatan ton 23.024 36.803 65.139Barang/ kunjungan ton 4.000 4.000 4.000Jumlah kunjimgan kapal unit 6 9 16Kapasitas kapal/jam ton 10,50 23,33 38,50Lama kunjungan/ tahun jam 2.193 1.577 1.692Jumlah tambatan berth 1 1 1BOR 25,03% 18,01% 19,31%

Kapal PerintisKinjungan per bulan ton 2 2 2Penumpang/ kunjimgan pax 10 15 20Penumpang/ tahun pax 240 360 480Lama kunjungan/ call pax 4 4 4Lama kunjungan/ tahun jam 96 96 96Jumlah tambatan berth 2 2 2BOR jam 0,55% 1,10% 1,10%Total BOR 25,58% 19,10% 20,41%

Sumber: Analisis Konsultan

VI.1.2.2 Lapangan Penumpukan dan Gudang

Pada Dermaga- 2 untuk general cargo, dibutuhkan lapangan penumpukan yang digunakan sebagai penumpukan barang sebelum atau sesudah dibongkar-muat ke kapal.

Besaran luas lapangan penumpukan/gudang sangat tergantung dari sistem bongkar-muat, yang apabila semakin banyak dilakukan bongkar-muat melalui truck langsung, maka kebutuhan lapangan penumpukan akan semakin kecil.

Faktor lain yang dibutuhkan dalam estimasi kebutuhan luas lapangan penumpukan di antaranya adalah:

o Waktu penumpukan rata-rata;o Densitas dari barang yang ditumpuk (Ton per cubic metre); o Rata-rata ketinggian penumpukan; dan o Faktor keamanan.

Analisis kebutuhan luas gudang ditentukan oleh beberapa faktor yang di antaranya adalah:

o Waktu transit; o Arus barang per tahun; o Ketinggian rata-rata penumpukan barang; o Acces factor; dan o Faktor keamanan (reserve capacity).

Untuk barang yang dimuat dengan kapal barang, distribusi penanganan muatan setelah dibongkar, atau sebelum dimuat, diasumsikan:

VI-2

o Truck lossing 35%, o Gudang 25%, o Lapangan penumpukan 40%.

Untuk barang yang diinuat dengan tongkang, 100% truck lossing, tidak meinerlukan lapangan penumpukan.

Analisis Kebutuhan Gudang dan Lapangan Penumpukan disajikan pada Tabel VI-7.

Tabel V I-7 Kebutuhan Gudang dan Lapangan Penumpukan

WaktuSimpan

(hari)

FaktorTumpukan

(■>*>)

TinggiTumpukan

(m)

FaktorAman

2020-2024 2020-2029 2020-2039Jumlah

(ton)Luas(m2)

Jumlah(ton)

Luas(m2)

Jumlah(ton)

Luas(m2)

GUDANG

7 2,5 3 1/3 14.390 300 23.002 480 40.712 850

LAPANGAN PENUMPUKAN

7 2,5 2 1,3 23.024 720 36.803 1.150 65.139 2.040

Sumber:Analisis Konsultan

VI.1.2.3 Fasilitas Perairan

Analisis Kebutuhan Luas Fasilitas Perairan Pelabuhan Labuan Uki yang meliputi: alur pelayaran, kolam tambat, kolam putar, kolam labuh, dsb disajikan pada Tabel VI-8.

Tabel VI-8 Kebutuhan Fasilitas Perairan Pelabuhan Labuan UkiNo Uraian Parameter Rumus pendekatan Kebutuhan area

1 Alur Pelayaran La = Panjang alur (m) A = Luas perairan = La x Wa A = 31,8 Ha(satu jalur, tidak Wa = Lebar alur (m) Wa = 7 B dimana B = 14,6 mberpapasan) = 102,2 m, pakai 120 m

2 Kolam La bull L = Panjang kapal rata-rata (m) R = Jari-jari area labuh per kapal R = 244 MD = Kedalaman laut rata-rata (m) = L + 6D + 30mN = Jumlah Kapal Berlabuh (unit) Anet = Luas Nett areal berlabuh = Anet = 37,42 HaFI = Faktor aksesibilitas N x p x R2F2 = Faktor broken space A = Anet x FI x F2 A = 53,89 Ha

2 Alih Muat Kapal L = Panjang kapal rata-rata (m) R = Jari-jari area labuh per kapal R = 244 MD = Kedalaman laut rata-rata (m) = L + 6D + 30mN = Jumlah Kapal Berlabuh (unit) Anet = Luas Nett areal berlabuh = Anet = 18,71 HaFI = Faktor aksesibilitas N x p x R 2F2 = Faktor broken space A = Anet x FI x F2 A = 26,94 Ha

3 Kolam Putar L = Panjang kapal terbesar (m) D = Diameter kolam putar = 2 x L D = 218 m

A = 3,73 Ha

4 Tempat sandar kapal A = 1,8 L x 1,5 L A = 23857,2 A = 23857,2 m2sesuai peta sesuai peta 2,38572 ha

dipakai 4,23 ha5 Area Kepentingan Lainnya

a) Keperluan Darurat L = Panjang kapal terbesar (m) R = Diameter area labuh per kapal R = 244 Mdan Kapal dalam D = Kedalaman laut rata-rata (m) = L + 6D + 30mperbaikan N = Jumlah Kapal Berlabuh (unit) Anet = (l/2)xLuas Nett areal barlabuh = Anet = 9,36 Ha

FI = Faktor aksesibilitas (1/2) x N x p x R2F2 = Faktor broken space A = (l/2)xAnet x FI x F2 A = 13,47 Ha

a) Keperluan Kapal Mati L B Asesuai peta sesuai peta sesuai peta

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

SumbenAnalisis Konsultan

Vl.l.3 Peralatan Pelabuhan

Saat ini tidak terdapat peralatan pelabuhan yang dimiliki oleh UPP Pelabuhan Labuan Uki. Peralatan forklift dimiliki oleh perusahaan bongkar-muat.

Dengan kondisi operasi yang ada, peralatan minimal yang dibutuhkan adalah:

• Untuk operasi di gudang, dibutuhkan 1 forklift kapasitas 5 ton• Untuk operasi di lapangan penumpukan, dibutuhkan 1 forklift kapasitas 5 ton• Untuk bongkar muatan curah kering dari tongkang, dibutuhkan 1 unit excavator yang bias naik ke

tongkang melalui ramp.• Untuk cargodoring dari dermaga ke gudang/lapangan penumpukan, dibutuhkan flat bed truck

sebanyak 2 unit.• Dalam hal akan ada muatan petikemas, dibutuhkan top-loader atau side-loader, 1 unit.

VI.1.4 UTILITAS

Sumber daya listrik dari PLN dengan tegangan 20 kV/380 V. Sumberdaya listrik cadangan dilayani oleh sistim Diesel Generator Set tegangan 10 kVA. Sumber air bersih dari sumur. Terdapat tangki air yang tidak berfungsi. Tidak tersedia bungkering untuk pelayanan BBM kapal.

VI.2 RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

VI.2.1 UMUM

Perumusan rencana pengembangan berdasarkan rencana kebutuhan pengembangan dan kondisi teknis lokasi pengembangan. Dimulai dengan master planning, dilanjutkan dengan project planning, kemudian conceptual layouting. Master Planning digunakan sebagai perencanaan pengembangan pelabuhan (jangka panjang) dengan melakukan peninjauan dari sudut pandang secara luas (strategis). Hasil akhir dari master planning adalah rencana tata-letak pelabulian jangka panjang secara tentatif, dan tidak dengan format dan konten yang diatur dalam ketentuan penetapan rencana induk Pelabulian.

VI.2.2 PRASYARAT PENGEMBANGAN PELABUHAN LABUAN UKI

Prasyarat pengembangan pelabuhan Labuan Uki adalah sebagai berikut:

a. Harus dilakukan sertifikasi lalian daratan pelabuhan. Jumlah luas lahan pelabulian Labuan Uki sekitar 11.627 m2. Dari jumlah lahan tersebut, yang sudali bersertifikat baru 2.047 in2. Luasan lahan selebilinya harus diproses sertifikasinya.

b. Pemerintah daerah (Kabupaten Bolaang Mongondow atau Provinsi Sulawesi Utara) melakukan sosialisasi pemindahan jalan akses ke lokasi pemukiman dan membiayai pembangunan jalan akses baru yang melalui luar lahan daratan pelabuhan; dalam jangka waktu 2 tahun ke depan.

c. Pemerintah daerah (Kabupaten Bolaang Mongondow atau Provinsi Sulawesi Utara) melakukan sosialisasi pemindahan tempat tambat dan labuh kapal-kapal perikanan dan membiayai pembangunan fasilitas pendaratan ikan di luar DLKp Pelabuhan Labuan Uki dalam jangka waktu 5 tahun ke depan

VI-3

VI.2.3 R encana Pengembangan pelabuhan Labuan Uki

VI.2.3.1 Zoning Plan

Sesuai dengan potensi arus muatannya, Pelabuhan Labuan Uki dioperasikan secara multi purpose melayani angkutan barang yang berupa general cargo, curah kering, curah cair. Agar masing-masing fungsi berjalan dengan baik, perlu ada pengaturan zonasi fasilitas darat.

VI.2.3.2 Matriks tahapan pengembangan fasilitas pelabuhan

Matriks tahapan pengembangan fasihtas pelabuhan Labuan Uki disajikan pada Tabel VI-9.

VI.2.3.3 Rencana Pentahapan Pengembangan Pelabuhan Labuan Uki

Tata-letak eksisting Pelabuhan Labuan Uki disajikan pada Gambar VI-2,

a. Rencana Pengembangan Tahap Pertama (Jangka Pendek 2020-2024)

Rencana pengembangan pelabuhan jangka pendek disajikan pacia Gambar VI-3. Program pembangunan jangka pendek adalah:

PJNDUKUN6 PI HIKANAN

ZONA KANTOR INSTANSI

ZONAPCNUMPANG

70NA RTH

PENGAUHAN JALAN AKSES

ZONA UTillTAS

ZONAPERUMAHAN

ZONA GFNERAI CARGO

ZONA CURAH CAIR

ZONA KANIOHPUNC.SINGAN UPPlONGICANG/lCr

Google EarthIm age O 2 01 9 M axar T i jc h n o lo g ie s

Gambar VI-1 Rencana Zonasi Pengembangan Pelabuhan Labuan Uki

1) Penutupan jalan akses ke pemukiman; jalan dialihkan melalui luar wilayah pelabuhan

oleh Pemda. Gapura yang ada dibongkar, dibuat tembok pada tempat yang semula

berupa pintu;

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

2) Rehabilitasi 2 buah Gudang seluas 1.000 m2;

3) Pembangunan plengsengan sepanjang 42 m dan lebar 10 m, dengan jalan penghubung

melalui area lapangan penuinpukan sepanjang 55 in dan lebar 8 m;

4) Pengerukan kolam tambat Dermaga-1 sisi timur dengan volume 4.000 m3;

5) Pembangunan rumah dinas seluas 100 m2 dan mess seluas 108 m2;

6) Penyiapan area untuk penempatan utilitas pelabuhan seluas 300 m2;

7) Pembangiman reception facility 1 unit; dan

8) Pemeliharaan fasilitas yang sudali terbangun.

b. Rencana Pengembangan Tahap Kedua (Jangka Menengah 2020-2029)

Gambar Rencana Pengembangan Jangka Menengah Pelabuhan Labuan Uki disajikan pada Gambar VI-4. Program pembangunan jangka menengah meliputi:

1) Pembangunan shelter penumpang seluas 140 m2;

2) Pembangunan kantor instansi pemerintah seluas 150 m2;

3) Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) seluas 450 m2; dan

4) Pemeliharaan fasilitas yang sudah terbangun.

c. RencanaPengembangan Jangka Panjang 2020-2039

Gambar Rencana Pengembangan Jangka Panjang Pelabuhan Labuan Uki disajikan pada Gambar VI-5. Program pembangunan jangka panjang meliputi:

1) Pembangunan kantor instansi pemerintah seluas 270 m2;

2) Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) seluas 450 m2; dan

3) Pemeliharaan fasilitas yang sudali terbangun.

VI.2.3.4 Rencana Sirkulasi Lalu-lintas

Rencana Sirkulasi Lalu-lintas pada pengembangan jangka panjang disajikan pada Gambar VI-6.

vi.2.4 R encana Tata Ruang Perairan dan Penempatan SBNP

Rencana Tata Ruang Perairan Pelabuhan Labuan Uki disajikan pada Gambar VI-7. Pada gambar tersebut ditunjukkan adanya kolam pelabuhan, alur pelayaran, turning basin, dan fasilitas-fasilitas perairan laimiya.

VI-4

VI.2.5 RENCANADLKR-DLKP

VI.2.5.1 DLKr Daratan

Luas DLKr Daratan Pelabuhan Labuan Uki pada pengembangan jangka pendek adalah 14.965 m2. Pada pengembangan jangka menengah dan panjang tidak ada tambahan luas daratan, jadi luasnya tetap. Rencana DLKR Daratan disajikan pada Gambar VI-8.

VI.2.5.2 DLKr Perairan dan DLKP

Rencana Daerah Lingkungan Kerja (DLKR) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKP) Pelabuhan Labuan Uki disajikan pada Gambar VI-9 dan Gambar VI-10.

Luas DLKR dan DLKP menjadi:

* Luas DLKr perairan : 153,274 Ha* Luas DLKP : 179,379 Ha,

VI.2.5.3 Rencana Sarana Bantu Navigasi Pelayaran

Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) yang ada berjumlah 4 buah (Tabel III-4). Posisi SBNP yang ada disajikan pada Gambar VI-11. Di masa datang tidak diperlukan tambahan SBNP.

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki■ Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

VI-5

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Tabel VI-9 Tahapan Pengembagan Fasilitas Pelabuhan Labuan Uki

No. Fasilitas Satuan Eksisting 2019 Jangka Pendek (2020-2024) Jangka Menengah (2020-2029) Jangka Panjang (2020-2039).

Keterangan

1 D erm a ga

a D erm aga-1 m2 155 ,0 X 8 ,0 = 1.240 155,0 X 8,0 = 1.240 155 ,0 X 8 ,0 = 1 .240 155 ,0 X 8,0 = 1 .240 dibangun tahun 2008b D erm a ga-2 m2 90,0 X 8 ,0 = 72 0 90 ,0 X 8,0 = 72 0 90 ,0 X 8 ,0 = 72 0 90 ,0 X 8,0 72 0 dibangun tahun 2007c P len g sen gan (L C T L an d in g Facility) m2 42 ,0 X 10 ,0 = 4 2 0 4 2 ,0 X 10,0 = 4 2 0 4 2 ,0 X 10,0 = 4 2 0

d P engeru kan ko lam D erm aga-1 m3 4 .0 0 0 4 .0 0 0 4 .0 0 0 sisi timur Dermaga-1

2 T restel

a Trestel-1 m2 14,4 X 5 ,7 = 82 14,4 X 5,7 = 82 14,4 X 5 ,7 = 82 14,4 X 5,7 = 82 dibangun th. 2007

b Trestel-2 m2 17,4 X 6 ,2 = 107 17,4 X 6,2 = 107 17,4 X 6,2 = 1 07 17,4 X 6,2 = 107 dibangun th. 2007

c Trestel-3 m2 34,5 X 5 ,7 = 1 9 7 34,5 X 5,7 = 197 34 ,5 X 5,7 = 197 34 ,5 X 5,7 = 197 dibangun th. 2007

3 C au sew ay

a C au sew ay m2 31,4 X 5,8 = 182 31,4 X 5,8 = 182 31 ,4 X 5,8 = 182 31,4 X 5,8 = 182 dibangun th. 2006

4 L ap an g an P enu m p u kan

a L ap an g an P enu m pukan m2 4.821 3 .4 3 0 3 .4 3 0 3 .430 luasan berkurang untuk jalan akses plengsengan dan penataan lalulintas internal pelabuhan

5 G u d an g

a G u d an g-1 m2 28,0 X 18 ,0 = 5 0 4 ,0 28,0 X 18 ,0 = 5 0 4 ,0 2 8 ,0 X 18,0 = 50 4 ,0 28,0 X 18,0 = 50 4 ,0 dibangun tahun 2007b

G u d an g-2 m2 25,0 X 2 0 ,0 = 5 0 0 ,0 25,0 X 20 ,0 = 5 0 0 ,0 25 ,0 X 20 ,0 = 5 0 0 ,0 25 ,0 X 20,0 = 500 ,0 dibangun tahun 2007

cG u d an g-3

m2 28,0 X 2 3 ,0 = 644 ,0 28,0 X 23 ,0 = 6 4 4 ,0 28 ,0 X 23 ,0 = 6 4 4 ,0 dibongkar dan dialihfungsikan menjadi kantor instansi

d

G u d an g-4

m2 25,0 X 2 0 ,0 = 500 ,0 25,0 X 20 ,0 = 5 0 0 ,0 dibongkar dan dialihfungsikan menjadi shelter penumpang dan kantor instansi

6 Ja la n lin g ku n gan

a Ja la n lin g ku n gan ni 1 .218 ,0 2.346,0 2.346,0 2.346,0 bertambah dengan adanya jalan akses plengsengan dan penataan lalu-lintas internal pelabuhan

7 B an g u n an U tilitas

a Bak a ir u n it 1 1 1 1

b R e c e p t i o n F a c i l i t y u n it 1 1 1

8 G ed u n g dan B an gu n an

a K an ior U PP m2 200 2 0 0 2 0 0 2 0 0

b R u n a h D in as m2 1 0 0 1 0 0 1 0 0

c M ess m2 108 108 108

d Sh elter p en u m p an g m2 140 140

e K an tor In stan si Pem erintah m2 150 420

( R u m ah speed boa t m2 40 40 40

9 RTH

a RTH m 2 200 2 0 0 450 900

10 SBN P

a SB N P U n it 4 4 4 4

11 -a h a n d aratan

a L a b a n d ara tan m2 11 .6 2 7 11 .6 2 7 1 1 .6 2 7 11 .627

VI-6

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

PF.M8ER! TUC-AS

KEM ENTERIAN PER H U BU N G AN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UAUT

PROYEK

RENCANA INDUK PELABUHAN LABUAN UKI

GAMBAR

KONDISI EKSISTING

SKALA GAMBAR

OIGAMBAR OIRENGANAKAN OlPERIKSA DiSETUJUl

LEMBAR

NOMOR JUMLAH

PERENCANA .

SAPANA AN TAR NUSA PEREKAYASA P.T. Enoineerir.g & Monogeroent Consul'.onts

Telp. (021) 7990783,7W66l5Fax. (021)79192)86 e-mail address: sanpgcenlrin jiatJd

1 DERM AGA --------------------- J, ED? GUP-ANG -------------- 1 i S 3

3 K.4NTOR PCNVEtEHOARA - -------------- jf □

PELABUHANA. GAHJRA pelabuhan - ---------------i ED5 a»RiRA reL*»JH »r - ----- - } E D

KEPEMUKMAN

6 LAPANOAN P e f t M W N - ---------------f ED

Gambar VI-2 Kondisi Eksisting Pelabuhan Labuan UkiVI-7

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

PENCfiMafNGAN JANGKA PENDEK — ? I I1 PEMOANGUNAN l\£NGS£NG*N2 KEhAWLITASi GUOANG * 1 4 23 RECEPTION FACUITY4 UTltrTAS5 MESS6 RUMAH DINAS7 RUMAH SPtEO BOAT e PENGEFWK9 JALAN A|WH PlENGSENGAN10 iapang*npenum p»jkan

VI-8

•20.00 —_

Titik Arus 1

T«W eu.vfl t*<* AREA’ r a«' is.w?* 12* <i"* I1 tr >5'52- ur m otur3 r »V '6.W•2* 69 »594'« r sr ioe.y 125' 69" <•*«'9 •* »i IW 99' 09.275*1t »• V IMW1 2* W 02 671'1 i- 14.J4Vur sv 1 oils'« c- y i«.w o> s*’ (9.522'>O' »«• 1C454' 12* 6* ii«J>-

-10 O' fli 14.2 12J- 56 1 55U’11 c y i<«7Yi;y w 15X77-1? <r M' 1<E78Yif* 15.472'1J Cr 1(375' l?y 19" 15 9U'RlKAMCWA14 O’ 91- '8.(01* 12* so* 15,Tar15 O' 6*’ 19.7V12* «• i<5««'It r »r i7X6»' 12* tV i».w17 O' *1* 'IJU' !?y 56 MM3'RKIWia 7 97 !(.««' »;y w w.eio'19 0* y 'tr.tr i?y m «««'20 7 91’ ic.e:»* n y 66" 09WIt 7 y irw US' «" 09 (02'—n 0- IV *5995' 12* 56* 10.073'ASO' »!" 17.79/ i?y w tourJ4 J »«" 17X97" 12* 66' 10119'» O' 6V 1J415' Ijy 5«• 15050'Rum ah 5K406CAT29 o' y kow* !2y 56" 11.454'VO' frV 19.179' I2> 56* 15.274'It fi* ftV 15599' 12* W 15.1 W» O' V" 19.94J' nr 56’ i5a:o* khjwwn7 V *S-JV 12* 56’ 16*>(*

ji O' y 15.092' 1?J 56’ 15979*

PRO YtK

RENCANA INDUK PELABUHAN LABUAN UKI

PERENCANA

SARANA ANTAR NUSA PEREKAYASA P.T. Engineering ic Mcinogeroent Cons 'jlton ls

Tslp. (021)7990783,7948615 Fax (021)79192188 e-mail address: sanpgceftlrin.net.id

GAMBAR

PENGEMBANGAN JANGKA PENDEK

SKAl.A GAMBAR

DiPERIKSA

LEM8AR

Gambar VI-3 Rencana Pengembangan Pelabuhan Labuan Uki Jangka Pendek (2020-2024)

SKALA CRAP1K

PEM BERI TUGAS

KEM ENTERIAN PERHUBUNG AN OIREKTORAT JENOERAl PERHUBUNGAN LAUT

123°

55

55"

Bt

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

czif€NGtMBANQVvJANi3K*MENE'l6*H-r> I F JAT O TCRBUKA HUAU i RTH 1 9 KAfr-Qf\ 1N8TAN9 I M i3 SHELTER PENUMPAN3

4 RU.*,NG TER9UKA HUM! ( RTH 1

u1

fL,K 1v\ 1 J

PRO VEK

RENCANA INDUK PELABUHAN LABUAN UKI

PERENCANASARANA AN TAR NUSA PEREKAYASA P.T. Engineering & Management ConsultantsTelp.(021) 7990783.7916615 Fat (021)79182186 e-mai address: sanpigcentrin.nettd

GAM BAR

PENGEMBANGAN JANGKA MENENGAH

SKALA GAM BAR1 : 1000

0IGAM8AR OIRENCANAKAN DIPERIKSA DISETUJUl

IR.AHWAN

TANGGAL K0DE LEMBARNOMOR •JUMIAH

03

PEMBERI TUGAS

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

Gambar VI-4 Rencana Pengembangan Pelabuhan Labuan Uki Jangka Menengah (2020-2029)

VI-9

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

PENGeMa*NQ*N JANGKA PENDO< — ■*> j ~1

P6NGeMB4NOAN JANGKA MENEWSAW-* £££]1 Pi.iANO TETOUKA HUAU ( RfH)2 MNTOfl MSTrtiSl WN3 SHELTER PCNUMP.fNG

4 RUANG TER8UKA HLlAU ( RTH1

PENGC 148 AN3AN JAN 3 *0 PANjA*#3 — V (7>j 31 RUANO TER&JKA HLMU; RTH )2 MKT OR INSTANT L4JN3 MOTOR NSTANSl IAN

PEMBERI TUGAS

KEMENTERIAN PERHUBUNGANDIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

PROVEK

RENCANA INDUK PELABUHAN LABUAN UKI

SAR.ANA AN TAR NUSA PEREKAYASA P.T. Engineering k Management Consultants

Tclp (021)7590763,7946fl15FaA (021)79192188 9-maI address: [email protected] id

GAMBAR

PENGEMBANGAN JANGKA PANJANG

SKALA GAMBAR

1 : 1000

DIRENCANAKAN

NOMOR

Gambar VI-5 Rencana Pengembangan Pelabuhan Labuan Uki Jangka Panjang (2020-2039)

VI-10

123°

56

55"

Bt

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

SIRKULASI 8ARANG -.t SIRKULASI PENUMPANG

vtiJO

SKALA CRAPJK

PEMBERI TUGASpa su t

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

PROYEK

RENCANA INDUK PELABUHAN LABUAN UKI

PEREWCANA

SARANA ANTa R liUSA PEREKa YASA P.1. Er.glneerinj & Moncigemen! Consuitonts

Telp. (021) 79&07S3,7946615 Fax. (021) 79192186 e-mail address: [email protected] epi tcr-ggoUm

SIRKULASI PENUMPANG & BARANG JANGKA PAN JANG

SK.ALA GAM6AR

DIGAMBAR DIREMCANAKAN OIPERIKSA DISETUJUI

IR.AHWAN

TANGGAL ko deLEMBAR

NOMOR JUMLAH

07

Gambar VI-6 Rencana Sirkulasi Lalu-lintas Pelabuhan Labuan Uki pada Pengembangan Jangka Panjang (2020-2039)

VI-11

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

123* 54 55' Bt 123'5510' Bt 123' 55 25' Bt 123' 55 40' Bt 123'55 55* Bt 123’ 56 10" Bt 123'58 25" Bt

I

W m r n m M mMi h h k k B

M

W.W' LBUM) WlOTAHj SEUT»*

KOU.MTAMPAT

125- 56 06532"

AUhMJAf

00'50 ’-30"

KEAOWICAflUlrAT

vtPK MATl

AREAt-ifil*

v 60" 33.001"

*U « FRAY ARAN

123* 55 40' Bt 123’ 55 55* Bt

0008153030$ Ls

L E G E N O A

m KOIAN TAMBAT

LID a r e a a u h m u a t

[ZD AREA KEADAAN OARURAT

AREALABUH

r~"i a r e a k a p a l mati

m ALUR PELAYARAN

m KOLAMPUTAR

PEMBERI TUGAS

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAl PERHUBUNGAN LAUT

PROVEK

RENCANA INDUK PELABUHAN LABUAN UKI

PERENCANA :

GAMBAR

SARAN.A AN TAR NU3A PEREKAYASA P.T. Engineering (< Management Ccnsultonts

Trip. (021)7990783,7943615 Fax (021) 79192186 e-mail address: sanpgcentnn r et id

RENCANA PERUNTUKAN PERAIRAN

SKALA GAMBAR1 : 1000

DIGAMBAR OlRENCANAK'AN DIPERtKSA DISETUJUI

IR.AHWAN

TANGGAl KODEle m b a r

NOMOR JUMLAH

Gambar VI-7 Rencana Penataan Perairan Pelabuhan Labuan UkiVI-12

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

SARANA ANTAR NUSA PEREKAYASA P.T. Engineering i t Morrogement Consoltonts

Te'-p. (021)7990783,7946615 Fax (021) 79192186 wnall address: [email protected] id

GAMBAR

DLKR DARATAN

SKALA GAMBAR

1 : 1000

DIQAMBAR DIRENCANAKAN 0'PERIKSA

IR A h VVAN

PLMBERI TUGAS

KEMENTERIAN PERHUBUNG AN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

PROYEK

RENCANA INDUK PELABUHAN LABUAN UKI

LUAS DLKR DARAT = 14.965 m2

SKALA CRAPJK

TANGCAL KODENOMOR

DLKR D A R A T A N ----------------------------)/ I I

LAPANG Si PAK SOLA

Gambar VI-8 Rencana DLKR Daratan

VI-13

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

SKALA GRAP1K

L'NTAkG SClAT/fi LWMft SCIATAW& jjjK hmup

:T M' 19.CSJ*

w *tx-w■trtY'it »;e<

12y C6‘ OJ.fcV0U*fi d*J?AT

?*.roo*

12J W 37 539*123- W OJ I*

□ DLKR OARAT

m DLKR PERAIRAN

□ DLKP

DL.K x DAKAT AN R PERAtRAN

■5 M2274 HADLK 15J>

DLK 179

Pr.MBc.RI TUU*S

• KEM ENTERIAN PE RH UBU NG AN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

PROYEK

RENCANA INDUK PELABUHAN LABUAN UKI1 :-

PERENCANA :

GAMBAR

SKALA GAMBAR

SARANA AN1AR NUSA PEREKAYa SA P.T. Engineering & Monogemenl C onsullon ls

Telp. (021) 7990783,7946615 Fax. (021) 79192186 e-mail addrea: sarp-gcefiln/iretid

DLKR & DLKP PERAIRAN

1 : 1000

DIGAM BAR DIRENCANAXAN DlPERIKSA OISETUJUI

IR.AHWAN

TANGGAL KOOELEMBAR

NOMOR JUMLAH

Gambar VI-9 Rencana DLKR DLKP Pelabuhan Labuan Uki

VI-14

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Gambar VI-lORencana DLKR DLKP Pelabuhan Labuan Uki (di Peta HIDROS)

VI-15

Rencana Induk Pelabuhan Labuart Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

SBNP KOOROINAT

1. menarasuar 0*51'17" LU 123’ S5‘ 35' Bt

2. RAMBU SUAR 0" 51' 18" LU 123'56'08’ Bt3. PELAMPUNG SUAR 0* 5V10" LU 123’ 55'50* Bt

MERAH4. PELAMPUNG SUAR 0-51'07" LU 123" 56'14* Bt

HIJAU

123° 54 55" Bt 123° 55 10" Bt 123° 55 25" Bt 123° 55 40" Bt 123° 55 55" Bt 123“ 56 10" Bt 123" 56 25" Bt

00° 51'

00° 51*

123° 55 40" Bt 123° 55 55" Bt

00° 50' 15" Lg---

123° 54 55" Bt 123° 55 10" Bt 123° 55 25" Bt

00° 51J15" Ls

----- 00° 51' Q0'ni4PERI TUGAS

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN ' DIREKTORAT JENOERAL PERHUBUNGAN IAUT

SKALA GAMBAR

I : 1000

DIC-AMBAR DIRENCANAKAN OIPERIKSA DISETUJUI

ir .ahw an

TANGGAL KODELEMBAR

NC'MOR JUMLAH

00° 50’ 30'

BUOY HIJAU

PROYEK

RENCANAINDUK PELABUHAN LABUAN UKI

PERENCANA

SARANA ANTAR NUSA PEREKAYASA P.T. Engineering ic Monogemenl Consultonts

Tefp. (021) 7990763.7946615 Fax. (021) 79192186 e-mail address: sanpgcentrin nelid

Ga m b a r

SBNP

00° 50 ‘ 45"

00° 51' 30" Ls

°-50' 30" Ls

123° 56 10" Bt

00° 50' 15" Ls

Gambar VI-11 SBN P Pelabuhan Labuan Uki

VI-16

VII. KAJIAN LINGKUNGAN

V II.l RONA LINGKUNGAN AWAL

Lokasi pelabuhan Labuan Uki terletak di desa Labuan Uki Kecainatan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow pada posisi 0°15,-0°37/ LU dan 123°22,5'-123°45' BT. Letaknya di pantai Utara Kabupaten Bolaang Mongondow yang berhadapan dengan Laut Sulawesi. Kecamatan Lolak mempunyai luas wilayah 374,54 Km2 dengan panjang garis pantai 35,63 Km. Jumlah penduduk tahun 2018 sebanyak 24.460 jiwa, dengan tingkat kepadatan 65,31 jiwa/km2. Kecamatan Lolak terdiri dari 16 desa dimana 4 desanya merupakan desa yang berbatasan dengan laut, yaitu Desa Montabang, Desa Lolak, Desa Labuan Uki, dan Desa Sauk. Kecamatan ini mempunyai batas-batas wilayah administrasi pemerintahan sebagai berikut:• Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Sulawesi;• Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bolaang;• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Dumoga Utara; dan• Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sang Tombolang.

jtANCOLALOV/

PADANG

[ABJItANIM

IOIAKpiKtnrwvuw/ySPINOGAli

LOLAK II

PINCOUU

9ATUWPA npinooLCATURAPA

TOTAfiJMN

BUNfALO IIMUK

Sumber: Kecamatan Lolak Dalam Angka Tahun 2018

Gam bar VII-1 Wilayah Kecamatan Lolak

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Kecamatan Lolak bertopografi berbukit hingga bergunung dimana tingkat kemiringan lahaimya lebili dari 15%. Lahan datar dengan tingkat kemiringan 0-3% seluas 6.869 ha.

Di wilayah kecamatan Lolak terdapat 3 sesar, Sesar pertama memanjang dari arah pantai Motabang (barat laut Lolak) ke wilayah Lolak (tenggara). Sesar keclua memanjang dari arah utara di teluk Inobonto ke selatan dan bertemu dengan ujung sesar pertama. Sesar ketiga terbentuk sejajar berdekatan di tiinur sesar kedua mulai dari teluk Inobonto ke arali selatan kemudian memotong sesar pertama terus ke selatan hingga Dumoga. Formasi geologi wilayah Lolak dan sekitamya adalah formasi Tinombo fasies sedimen (Tets) yang merupakan serpih dan batu pasir dengan sisipan batu gamping dan rijang.

Jenis tanah yang ada di Kecamatan Lolak yaitu: Aluvial, Regosol, Mediterian, Brown forest dan Litosol. Tanah Aluvial dan Regosol tersebar pada daerah pengendapan di daerah dataran sempit, Tanah Mediterian, Brown forest dan Litosol tersebar di daerah perbukitan (CIDA, 1993).

Kecamatan Lolak termasuk tipe iklim B (Smith-Fergusson) dimana umumnya musim penghujan berlangsung dari bulan November hingga bulan Maret. Karena lelak wilayahnya di antara laut dan gunung-gunung, maka pengaruh angin kencang dari a rail laut tidak terasa. Namun pada musim kemarau antara bulan Juli-September pengaruh angin dari arah Selatan yang kencang dan kering sangat terasa, fluktuasi suhu harian antara 28-30 °C.

Perairan Teluk Labuan Uki merupakan perairan dengan kondisi yang tenang sepanjang tahmi. Ekosistem mangrove banyak terdapat di kawasan ini, terutama di desa Baturapa dan Sauk.

Vegetasi mangrove yang terdapat kawasan Teluk Labuan Uki khususnya di desa Labuan Uki, paling banyak ditemukan adalah jenis Bruguiem gynmorrhizci, selain Rhizophora mucrouata, Sonneratia caseolaris dan Ceriops tagil. Kerapatan individu sebanyak 7 ind/100m2, dan kerapatan jenisnya adalah 8 jenis/100 m2.

Di kawasan Teluk Labuan Uki, mangrove sering dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai kayu bakar, bahan untuk pembuatan peraliu ataupmi untuk pembuatan rumali.

Dari laporan Rencana Zonasi Proyek Marine and Coastal Management Area (MCMA) kabupaten Bolaang Mongondow tahun 2005, terumbu karang yang terdapat di perairan kawasan Teluk L.abuan Uki (desa labuan Uki), kedalaman 10 m, sedangkan jenis yang banyak drtemukan adalah dari genera Montipora.

Aktivitas yang mayoritas memanfaatkan sumberdaya ikan di kawasan Teluk Labuan Uki adalah kegiatan perikanan tangkap pukat cincin (soma pajeko}, perikanan tangkap bagan peraliu, dan budidaya karamba jaring apung (KJA). Perikanan tangkap pukat cincin, fishing ground-nya di-perairan Laut Sulawesi dan masuk dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) L.aut Sulawesi dan Samudera Pasifik.

Kapal-kapal pukat cincin ini mendaratkan hasil tangkapannya di Pelabuhan Labuan Uki yang berada di kawasan Teluk Labuan Uki. Perikanan tangkap bagan peraliu memanfaatkan kawasan teluk bagian dalam dan luar untuk fishing ground-nya.

V II.2 ANALISIS SUM BER DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN

Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

Sumber Dampak Pencemaran Lingkmigan Air

VII-1

1) Limbah yang memerlukan 0 22) Agen penyebab penyakit3) Bahan kimia anorganik dan mineral4) Bahan kimia organik5) Hara (Terutama nitrat dan fosfat)6) Sedimen (Tanah, lumpur, pasir, bahan padat dari erosi)7) Bahan Radioaktif8) Panas

Terdapat jenis bahan pencemar di laut beserta sumbernya, seperti terlihat pada Tabel V Ih i berikut ini.

Tabel V IM Jenis Dan Sum ber Bahan Pencemar Di LautNo Bahan Pencemar Contoh Sumber1. Pestisida Herbisida, insektisida,

fungisidaLahan pertanian, semprotan nyamuk

2. Sulfaktan Deterjen, air sisa cucian Rumah tangga, pasar, restoran, dll3. Logam-semi logam Merkuri, Raksa, Arsen,

Cadmium,Tembaga, dll

Pabrik tekstil, cat, baterei

4. Buangan thermis Air panas Air pendingin mesin dariPLTU /kapal, pabrik

5. Sampah: rumah tangga dan industri

Plastik, kotoran manusia, sisa makan, botol, kaleng, dll

Rumah tangga, industri

6. Limbah organik industri

Serbuk gergaji, kulit kayu Industri meubel, plywood

7. Sedimentasi Lumpur, pasir Erosi, penambangan8. Minyak Tumpahan, buangan minyak Pengeboran, kapal, dl9. Zat kimia Sianida Penangkapan ikan karang

V II.3 K O N D ISI DAN A N ALISIS KEBUTUHAN FA SILITA S PENAMPUNG DAN/ATAU PENGELOLAAN LIMBAH

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM 29 Tahim 2014 Tentang Pencegahan Pencemaran Lingkungan Maritim Bab IV Pencegahan Pencemaran Dari Kegiatan Kepelabuhanan Pasal 74 ay at (1) Setiap pelabuhan dan terminal khusus yang dioperasikan wajib memenuhi persyaratan untuk mencegah timbulnya pencemaran yang bersumber dari kegiatan operasional kapal dengan melengkapi fasilitas penampungan (reception facilities).

Pertimbangan terhadap fasilitas penampungan (reception facilities) yang memadai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 meliputi:

a. kapasitas harus cukup untuk menampung limbah kapal yang datang atau berkunjung di pelabuhan;

b. sesuai dengan jenis limbah pada kapal yang datang atau berkunjung di pelabuhan; dan

c. mudah untuk diangkut ke tempat pembuangan akhir limbah.

Hasil pengumpulan data diperoleh bahwa Pelabuhan Labuan Uki belum memiliki reception facility, sesuai dengan aturan ukuran dan daya tampung yang dimiliki dalam fungsinya sebagai penampung limbah pelabuhan disajikan pada tabel berikut.

Rencana induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Tabel VII-2 Kapasitas minimal rece ption facility

Jenis Limbah Pemuatan Minyak mentah

Pemuatan Minyak lainnya Pelabuhan Galangan kapal

Lumpur minyak (Fuel sludge) 10 ton 10 ton 10 ton atau

1 ton x RKH-

Air kotorberminyak {oily bilge water)

10 ton atau2 ton x RKH

10 ton atau2 ton x RKH

10 ton atau2 ton x RKH

-

Air ballast berm inyak (oil ballast water)

30% kapasitas tankerterbesar atau 30% x RKH

30% kapasitas tankerterbesar atau 30% x RKH

-8% kapasitas bunker tanker

terbesar, 1.500 ton atau 4,5% x kapasitas maksimum tanker

Residu kargo berminyak (oily cargo residues)

-0,2% kapasitas tankerterbesar x 1 atau x RKH

-%DWT: minyak mentah 1%; black product 0,5%; white product 0,2%+soIid 0,1%

VII.4 KON SEP ECOPORT/GREENPORT

Analisis Pengelolaan lingkungan Pelabuhan dilihat dari konsep pengelolaan pelabuhan berbasis EcoPort

Tabel VII-3 Konsep Pengelolaan Pelabuhan Berbasis Ecoport

No Indikator Pelabuhan Berbasis Eco Port . • . .r ; . . ;; Pelabuhan Labuan Uki : U }; - v. ■A. Memiliki Dokumen Pengelolaan Lingkungan dan Menerapkannya dalam Pengelolaan Pelabuhan

1 Studi AMDAL • Tidak meliliki Dokumen Studi AMDAL sejak pembangunan awal dan tidak acuan acuan;

• Tidak Sesuai Konsep Eco Port.2 Studi Lingkungan Lainnya (UKL-

UPL, SEL, DPLH, DELH, kajian lingkungan)

* Tidak meliliki Dokumen Lingkungan sejak pembangunan awal dan tidak acuan acuan;

* Tidak Sesuai Konsep Eco Port3 Menggunakan Sistem Manajemen

Lingkungan ISO 14001 dan Memiliki Sertifikasi ISO 14001

• Tidak Menggunakan Sistem Manajemen;• Lingkungan ISO 14001 dan tidak memiliki Sertifikasi ISO

14001;• Tidak Sesuai Konsep Eco Port,

B. Memiliki Fasilitas Prasarana Pengelolaan Lingkungan Pelabuhan1 Memiliki Fasilitas Penangganan

Limbah• Tidak memiliki Fasilitas Penanganan Limbah yaitu Unit

pengelolaan Limbah dan Incinerator;• Tidak Sesuai Konsep Eco Port

2 Memiliki Komponan FasilitasPrasarana Pelayanan Umum

• Tempat sampah ada yang terbuat dari plastik dan ada yang terbuat dari seng yang mudah berkarat.

• Tempat sampah ada yang memiliki tutup dan ada yang tidak memiliki tutup.

• Tidak Sesuai Konsep Eco Port

Tempat sampah/Tong sampah terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan tidak mudah berkarat dan memiliki tutup

3 Selokan/Drainase dalam kondisi bersih, tidak ada sampah, tidak tersumbat dan tidak bau.

• Selokan/Drainase dalam kondisi yang kurang baik, tidak bersih, banyak tumpukan sampah, tersumbat, dan bau limbah cair.

• Tidak Sesuai Konsep Eco Port.4 Kios/Kantin/Toko/Restoran tertata

rapi dan bersih.• Kios/Kantin/Toko/Restoran tertata rapi.• Namun kebersihan belum terjaga dengan baik dan banyak

ditemukan kios/kantin liar.• Tidak Sesuai Konsep Eco Port.

VII-2

5 Toilet terjaga kebersihannya • Toilet terjaga kebersihannya dan ada yang tidak terjaga kebersihannya. Toilet digunakan sebagai toko tempat berjualan dan tidak digunakan sebagai mana fungsinya.

• Tidak Sesuai Konsep Eco Port.C. Lingkungan yang diperhatikan dalam pengelolaan pelabuhan

1 Aspek Ekologi Pelabuhana Melakukan Pemantauan Kualitas

perairan kolam pelabuhan dan mendata Nilai Perhitungan Indeks Pencemaran (IP) pada saat pasang dan surut pertahun

• Tidak melakukan pemantauan kualitas perairan kolam pelabuhan dan mendata Nilai Perhitungan IndeksPencemaran (IP) pada saat pasang dan surut pertahun

• Tidak melakukan pemantuan kualitas air pada air limbah yang dibuang kelaut.

• Pemantauannya tidak dilakukan setiap tiga bulan.• Tidak Sesuai Konsep Eco Port.

b Melakukan Pemantauan Kualitas Udara Pelabuhan dan mendata Nilai Perhitungan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pertahun

• Tidak melakukan pemantauan kualitas udara pelabuhan.• Tidak Sesuai Konsep Eco Port.

c Melakukan Pemantauan dan Penanganan Kebersihan Kawasan Pelabuhan

Melakukan pemantaun dan penanganan kebersihan kawasan Pelabuhan

d Memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH) 20 % dari luas kawasan pelabuhan

• Memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH) 0,0009 % dari luas kawasan pelabuhan.

* Tidak sesuai Konsep Eco Port.2 Aspek Sosial Pertumbuhan Pelabuhana Pemantauan Penyerapan Lapangan

Pekerjaan• Melakukan pemantauan penyerapan lapangan pekerjaan

pertahun.• Sesuai Konsep Eco Port.

b Melakukan Pemantauan Keamanan Pelabuhan (Memiliki fasilitas keamanan danTenaga keamanan)

• Melakukan pemantauan keamanan.• Memiliki Pos Penjagaan 1 unit.• Hanya SATPAM Pelabuhan tidak ada Intansi keamanan seperti

KAMLA dan POLSEK yang berkedudukan di Pelabuhan.• Tidak Sesuai Konsep Eco Port.• (Masih dinilai kurang, karena terdapat Pos

Penjagaan/Keamanan yang tidak digunakan)c Keselamatan dan kesehatan kerja

pelabuhan• Pengelola pelabuhan melakukan pemantauan keselamatan dan

kesehatan kerja di pelabuhan. Mewajibkan kepada perusahan untuk menerapkan sistem keamanan kerja. Melakukan pemeriksaan kesehatan kepada setiap kapal yang bersandar oleh petugas kesehatan pelabuhan, baik kesehatan ABK maupun kesehatan lingkungan kapal dan pemantauan kesehatan lingkungan pelabuhan.

* Tidak Sesuai Konsep Eco Port(Masih dinilai kurang karena tidak semua pekerja yang memperhatikan keselamatan kerja dan tidak semua kondisi kesehatan lingkungan pelabuhan terpantau dan frekuensi pemantauannya masih kurang, pemantauan kesehatan tidak sesuai SOP)

3 Aspek Ekonomi Pertumbuhan Pelabuhana Pemantauan peningkatan ikan yang

didaratkan (Produksi Ikan) / Pertumbuhan arus barang

• Melakukan pemantauan ikan yang didaratkan (ProduksiIkan).

* Sesuai Konsep Eco Port.b Melakukan Pemantauan Peningkatan

Aktifitas Kapal Perikanan• Melakukan Pemantauan Peningkatan Aktifitas Kapal

Perikanan.• Sesuai Konsep Eco Port.

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

4 Memperhatikan sanitasi dan higiene Tempat Pelelangan Ikana Lokasi, Konstruksi dan Tata Ruang

Bangunan Sesuai dengan Sanitation Standar Operasional Procedures (SSOP)

• Bangunan terletak sangat strategis di dekat dermaga bongkar ikan, konstruksi bangunan dalam keadaan baik dan tata ruang gedung yang sesuai Sanitation

• Standar Operasional Procedures (SSOP).• Sesuai Konsep Eco Port.

b Sanitasi dan Higiene Sesuai dengan Sanitation Standar Operasional Procedures (SSOP)

• Sanitasi dan Higiene tidak sesuai dengan Sanitation Standar Operasional Procedures (SSOP).

• Tidak sesuai Konsep Eco Port.

VII.5 PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Perencanaan pengelolaan lingkungan yang berdasarkan perkiraan dampak lingkungan yang akan terjadi sebagai akibat pembangunan dan proses pada saat operasional Pelabuhan Labuan Uki adalah Analisis Dampak Lingkungan (Soemarwoto, 2004). Hasil wawancara, pada pengelolaan lingkungan Pelabuhan Labuan Uki, Dokumen Lingkungan Pelabuhan Labuan Uki yang tidak ada untuk saat ini sejak awal pembangunan pelabuhan, sehingga tidak dipergunakan dalam kebijakan pengelolaan lingkungan. Sampai saat ini tidak ada analisis lingkungan seperti AMDAL yang di jadikan sebagai acuan dalam kebijakan pengolahan lingkungan di Pelabuhan Labuan Uki,

Tidak adanya Dokumen Lingkungan Pelabuhan Labuan Uki sehingga tidak ada kebijakan pengelolaan lingkungan. Tidak ada rencana pengelolaan lingkungan maka tidak ada rencana pemantauan lingkungan kegiatan pelabuhan Labuan Uki.

Kebijakan terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup Surat Edaran Menteri LHK Nomor SE.7/ MENLHK/ SETJEN/ PLA.4/12/2016 tanggal 28 Desember 2016 tentang Kewajiban Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Orang Perseorangan Atau Badan Usaha Yang Telah Memiliki Izin Usaha Dan/Atau Kegiatan dan Surat Menteri LHK Nomor S .541 / MENLHK / SETJEN / PL A.4 /12/ 2016 tanggal 28 Desember 2016 Penyelesaian Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Kegiatan Pemerintah/Pemerintah Daerah Yang Telah Berjalan. Surat tersebut merupakan surat terakhir yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dimana sebelumnya Kementerian Lingkungan Hidup sudah berkali-kali mengeluarkan berbagai jenis surat, mulai dari Peraturan Menteri, Keputusan Menteri dan Surat Edaran Menteri yang tak terhitung banyaknya untuk menyadarkan setiap orang yeng melakukan kegiatan harus melakukan studi lingkungan dalam bentuk dokumen lingkungan hidup.

Penangung jawab Kegiatan Para Menteri, Panglima TNI, Kepala Kepolisian RI, Kepala Lembaga Pemerintah Non-Kementerian, Gubemur, Bupati, Walikota agar melakukan inventarisasi kegiatan yang telah memiliki izin usaha dan/ atau kegiatan namun belum memiliki dokumen lingkungan hidup (Izin Lingkungan).

Bagi Kegiatan Pemerintah/Pemerintah Daerah yang telah menyusun DELH atau DPLH berdasarkan penerapan sanksi adminstratif (surat Menteri Lingkungan Hidup Nomor B-14134/MENLH/KP/12/2013, belum dilakukan penilaian DELH atau DPLH Gubemur dan Bupati/Walikota segera menyelesaikan proses penilaian DELH atau DPLH serta menerbitkan keputusan DELH atau DPLH dan Izin Lingkungan. Pelaksanaan DELH atau DPLH melalui perintah penerapan sanksi administratif bem pa paksaan pemerintah dari Menteri, gubemur, dan/atau bupati/walikota. Penerapan sanksi pidana yang dilakukan dengan penegakan hukum terpadu antara penyidik pegawai negeri sipil, kepolisian, dan kejaksaan di bawah koordinasi Menteri.

VII.6 STUDI LINGKUNGAN YANG DIPERLUKAN

VII-3

Permen LHK Nomor: 102/ /MENLHK/SETJHN/PLA.4/12/2016 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang Telah Berjalan Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan adalah merupakan panduan penyusunan dokumen DELH dan DPLH. Sedangkan kegiatan yang diwajibkan menyusun DELH atau DPLH diseleksi berdasarkan pedoman dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.38/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2019 Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

Pada lampiran I halaman 50 kegiatan F. Bidang Perhubungan pada poin 4. Halaman 53 Pembangunan pelabuhan dengan fasilitas berikut:

• Dermaga dengan bentuk konstruksi sheet pile atau open pile Panjang > 400 m atau luas > 10.000 m2, Berpotensi menimbulkan dampak penting terhadap perubahan arus pantai/ pendangkalan dan sistem hidrologi, ekosistem, kebisingan; dan Dapat mengganggu proses-proses alamiah di daerah pantai (coastal processes).

* Dermaga dengan konstruksi masif Panjang £ 200 m, atau Luas > 3.000 m2 berpotensi menimbulkan dampak terhadap ekosistem, hidrologi, garis pantai dan batimetri serta mengganggu prosesproses alamiah yang terjadi di daerah pantai.

Kategori AMDAL A Usaha dan/atau kegiatan utama dan penunjang merupakan suatu kesatuan yang sangat kompleks serta membutuhkan deskripsi kegiatan yang sangat detail; Dalam menghitung besaran dampak usaha dan/atau kegiatan membutuhkan kajian yang sangat mendalam, pemodelan besaran dampak yang kompleks serta membutuhkan justifikasi ilmiah yang mendalam uintuk penetapan kelayakan lingkimgan hidup; Waktu pengumpulan data rona lingkungan yang lama dan wajib mengumpulkan data rona pada musim penghujan dan musim kemarau.

Berdasarkan uraian di atas, maka kegiatan Pelabuhan Labuan Uki tergolong dalam kegiatan wajib AMDAL dan karena kegiatan sudah berjalan dan belum memiliki dokumen lingkungan/ maka pelabuhan Labuan Uki menurut Permen LHK Nomor: 102//MENLHK/SETJEN/PLA.4/12/ 2016, wajib menyusun Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH).

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

VIM

VIII. ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI DAN KEUANGAN

V III .l N ILA IIN V ESTA SI PELABUHAN

Ada tiga tahapan pembangunan untuk iiwestasi yang direncanakan di RIP Pelabuhan Labuan Uki yaitn jangka pendek (5 tahun, 2020-2024), jangka menengah (10 tahun, 2020-2029), dan jangka panjang (20 tahun, 2020-2039). Berikut jenis investasi yang dilakukan dan nilai investasinya per tahapan tersebut.

Tabel VIII-1 Jenis dan Nilai Investasi Untuk Setiap Tahapan Pembangunan

N o . F a s i l i t a s S a t u a nH a r g a S a t u a n

( R p )

J a n g k a P e n d e k

( 2 0 2 0 - 2 0 2 4 )J a n g k a M e n e n g a h

( 2 0 2 0 - 2 0 2 9 )J a n g k a P a n ja n g

( 2 0 2 0 - 2 0 3 9 ) J u m la h (R p )V o lu m e | I n v e s t a s i ( R p ) V o lu m e | I n v e s t a s i ( R p ) V o lu m e | I n v e s t a s i ( R p )

1 IN E R A S T R U K IU R S1P1L1 Dermaga

Pengerukan kolam Dermaga-1 m3 7S.000 4.000,0 300.000.000 2.000,0 150.000.0001 Plengsengan (LCT Landing Facility) m2 17.500.000 420/) 7.350.000.000

Rehabilltasi Dermaga-l m2 5.000.000 1.240,0 6200.000.0002 Qjdang

Rehabilitasi Qjdang-1 m2 1.000.000 504,0 504.000.000b Rehabllltwi GUdang-2 m2 1.000.000 500/1 500.000.000c

Pembongkeran Oxl*ng-3 m2 500.000 500,0 250.000.000d Pembongkaren Oxfang-<l m2 500.000 644,0 322.000.000

3 Jalan lingkungan

a Jalan lingkungan m 1.000.000 909,0 909.000.000b Peruhjpan Jaloan ke pemiidman LS 10.000.000 1/0 10.000.000

4 Banginan Utilltas

a Penylapan lahan m2 750.000 300,0 225.000.000b Bakolr unit 75.000.000 1,0 75.000.000c Receiving Facility unit 150.000.000 1,0 150.000.000

5 Gedingdan Bangunan -

a Kantor UPP m2 ' -

b Runah Dinas m2 4.000.000 100/) 400.000.000c Mess m2 4.000.000 108/) 432.000.000d Shelter penumpang m2 3.500.000 - 140,0 490.000.000e Kantor Instansi Pemerintah m2 4.000.000 140,0 560.000.000 270,0 1.080.000.000

Rum ah speedboat m2 3.000.000 40,0 120.000.0006 RTH

a RTH m2 1.000.000 250,0 250.000.000 450,0 450.000.0007 Femdiharaan fasilitas terbaogui

a Pemdiharaan fasilitas terbangun LS 2.000.000.000 2.000.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000Sub-Xmlah 12.975.000.000 Sii>-Jumlah 1.750.000.000 SUb-Xmlah 8.402.000.000 23.127.000.000

II P E R A L A T A N P E L A B U H A N

1 Forklift unit 4 0 0 .0 0 0 .0 0 0 2 800.000.000 1,0 400.000.000 1,0 400.000.0002 Excavator unit 3 .0 0 0 .0 0 0 .0 0 0 i 3.000.000.000 - i f i 3.000.000.0003 flat bed truck unit 1 .0 0 0 .0 0 0 .0 0 0 2 2.000.000.000 1/0 1.000.000.000 ifi 1.000.000.0004 Head truck unit 1.000.000.000 - 1/0 1.000.000.000 1,0 1.000.000.0005 Trailer unit 4 0 0 .0 0 0 .0 0 0 2,0 800.000.000 1,0 400.000.0006 Mobile crane unit 3 .0 0 0 .0 0 0 .0 0 0 1/0 3.000.000.000

Sub-Xml ah 5.800.000.000 Sti>-Jumlah 6.200.000.000 Sii>-Jumlah 5.800.000.000 17.800.000.000

Jumlah 18.775.000.000 Xmlah 7.950.000.000 Xmlah 14.202.000.000 40.9274)00.000

Sumber: Analisa konsultan.

Total nilai investasi yang diperlukan sebesar 40,9 miliar yang dilakukan per tahap yaitu pada tahap 1 atau jangka pendek sebesar 18,77 miliar, tahap 2 atau jangka menengah sebesar 7,95 miliar, dan tahap 3 atau jangka panjang sebesar 14,2 miliar. Investasi yang dilakukan juga dibagi menjadi dua bentuk investasi yaitu berupa infrastruktur sipil total sebesar 23,1 miliar, dan peralatan pelabuhan total senilai 17,8 miliar.

V III.2 KAJIAN ARUS KAS DAN KELAYAKAN FINANSIAL

Setelah adanya investasi di atas, diharapkan pelayanan di pelabuhan Labuan Uki bisa meningkat dan secara keuangan mampu meningkatkan pendapatan pelabuhan. Berikut ini proyeksi pendapatan pelabuhan yaitu berupa PNBP sesuai dengan PP No. 15 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Perhubungan.

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Tabel VIII-2 Proyeksi PNBP Labuan Uki (Di Luar Pendapatan Terkait

Tahun Rambu...... ...............

PUP PUJK.

Total PNBP

2019 36.715 96.188 229.524 362.4262020 60.945 159.669 381.003 601.6172021 63.102 165.318 394.483 622.9032022 65.434 171.429 409.064 645.9272023 74.753 195.842 467.321 737.9162024 77.756 203.709 486.092 767.5572025 120.503 315.701 753.327 1.189.5302026 136.421 357.404 852.840 1.346.6652027 140.607 368.372 879.012 1.387.9912028 145.139 380.245 907.344 1.432.7282029 165.050 432.409 1.031.818 1.629.2782030 213.381 559.029 1.333.959 2.106.3702031 218.077 571.332 1.363.317 2.152.7262032 245.368 642.832 1.533.930 2.422.1312033 251.190 658.084 1.570.324 2.479.5972034 257.370 674.275 1.608.960 2.540.6052035 290.325 760.611 1.814.975 2.865.9112036 297.987 780.686 1.862.878 2.941.5512037 306.122 801.999 1.913.736 3.021.8582038 346.236 907.091 2.164.507 3.417.8342039 356.324 933.520 2.227.572 3.517.416

ersus PT Conch)

Sumber: Analisa konsultan.

Diproyeksikan pada tahun 2020 PNBP Pelabuhan Labuan Uki naik menjadi 362.426 juta. Kenaikan drastis ini dikarenakan adanya tambahan alat yang direncanakan ada di tahun 2020 yaitu 2 unit forklift, 1 unit excavator, dan 2 unit flat bed truck. Peralatan pelabuhan ini disewakan sesuai dengan tarif yang tertuang pada PP No. 15 tahun 2016 yaitu paling kecil sebesar 10.000 per jam untuk forklift dan paling besar 53.000 per jam untuk crane. Diasumsikan dalam sehari peralatan ini tersewa selama 10 jam, dan dalam satu tahun utilisasinya sebesar 50%.

Gambar VIII-1 Proyeksi Pertumbuhan PNBP 2020-2039

Sumber: Analisa konsultan.

VIII-1

Setelah 5 tahun yaitu pada tahun 2024, PNBP Labuan Uki mencapai angka 767.557 juta dan akan terus tumbuh karena selain jumlah bongkar muat terus naik, peralatan pun terus ditambah untuk inenunjang kegiatan bongkar muat barang, sehingga PNBP dari sewa peralatan pun juga naik. Pada tahun kesepuluh yaitu tahun 2029 nilai PNBP Labuan Uki diperkirakan sebesar 1,629 miliar, dan pada tahun kedua puluh yaitu tahun 2039 PNBP Labuan Uki naik lagi menjadi sebesar 3,517 miliar.

Untuk melakukan analisa kelayakan untuk investasi yang diusulkan saat ini di RIP, maka harus dipisahkan PNBP akibat dari investasi yang diusulkan dengan PNBP yang memang bisa dihasilkan dengan memanfaatkan fasilitas yang sudah ada. Untuk itu coba dipisahkan antara PNBP total setelah adanya investasi dengan PNBP tanpa adanya investasi, sehingga didapat kontribusi manfaat dari investasi yang diusulkan. Hasilnya adalah sebagai berikut.

Tabel VIII-3 Kontribusi Manfaat Investasi Tambahan Pada Pelabuhan Labuhan Uki

Tahun Total PNBP PNBP Tanpa _ , Investasi

KontribusiManfaatInvestasi

2019 362.426 340.338 22.0882020 601.617 362.983 238.6352021 622.903 387.134 235.7702022 645.927 412.891 233.0352023 737.916 440.363 297.5532024 767.557 469.663 297.8942025 1.189.530 500.912 688.6182026 1.346.665 534.240 812.4252027 1.387.991 569.785 818.2062028 1.432.728 607.696 825.0322029 1.629.278 648.129 981.1492030 2.106.370 691.252 1.415.1182031 2.152.726 737.244 1.415.4822032 2.422.131 786.297 1.635.8342033 2.479.597 838.613 1.640.9842034 2.540.605 894.410 1.646.1952035 2.865.911 953.919 1.911.9922036 2.941.551 1.017.388 1.924.1632037 3.021.858 1.085.080 1.936.7782038 3.417.834 1.157.276 2.260.5582039 3.517.416 1.234.275 2.283.141

Sumber: Analisa konsultan.

Kontribusi manfaat investasi tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai investasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan NPV (Net Present Value), FIRR (Financial Internal Rate of Return), dan BCR (Benefit and Cost Ratio) yang akan digunakan untuk melihat kelayakan secara keuangannya.

Tabel VIII-4 Kriteria Kelayakan KeuanganKeterangan Nilai

Discount Rate 7,74%NPV (22.276.096)FIRR -5,20%BCR 0,25

Sumber: Analisa konsultan.

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

Nilai discount rate didapatkan dari yield obligasi pemerintah dengan tenor 20 tahun yaitu sebesar 7,739% yang datanya didapat dari IBPA {Indonesia Bond Pricing Agency). Dengan nilai discount factor tersebut dihitunglah NPV dari kontribusi manfaat keuangan investasi dan dikurangi dengan nilai investasinya. Hasilnya nilai NPVnya adalah negatif 22,28 miliar. Dihitung juga FIRR dari investasinya sebesar negatif 5,20% dan BCRnya hanya sebesar 0,25. Artinya investasi ini secara keuangan belum layak. Hal ini wajar karena investasi pemerintah memang tidak secara langsung mengharapkan keuntungan dari sisi keuangan namun yang diutamakan adalah manfaat ekonominya bagi masyarakat.

VIII.3 KAJIAN MANFAAT DAN KELAYAKAN EKONOMI

Selanjutnya akan dianahsa manfaat investasi dari sisi ekonomi bagi masyarakat. Dalam menghitung manfaat ekonomi ini digunakan dua pendekatan yaitu pendekatan manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Manfaat langsung didapatkan dari arus barang yang meningkat akibat adanya investasi sementara itu untuk manfaat tidak langsung dihitung dari efek multiplier adanya arus barang tersebut.

Manfaat arus barang dihitung dari proyeksi total arus barang di pelabuhan dikurang dengan perkiraan arus barang tanpa investasi. Arus barang tanpa investasi diperkirakan nilainya hanya tumbuh sesuai rata- rata pertumbuhan ekonomi tanpa adanya fase pertumbuhan di awal. Setelah mendapatkan jumlah manfaat arus barang akibat investasi didapatkan nilai manfaat langsung investasi dengan mengalikan jumlah ams barang dengan asumsi nilai tambah per ton. Untuk jenis barang yang diangkut di Pelabuhan Labuan Uki yaitu berupa pasir, split, bahan bangunan, dan yang serupa diasumsikan nilai tambahnya adalah 50 ribu rupiah per ton yang nilainya terus tumbuh sebesar 3,08% sesuai nilai inflasi rata-rata 1 tahun terakhir di Indonesia.

Tabel VIII-5 Manfaat Ekonomi Akibat Investasi

Tahun Total Arus Barang

Arus Barang Tanpa

Investasi

ManfaatInvestasi

(Ton)

ManfaatLangsungInvestasi

Manfaat Tidak Langsung Investasi

TotalManfaat

2020 120.519 118.423 2.096 108.016 112.397 220.4142021 130.705 126.186 4.518 240.065 249.801 489.8662022 141.768 134.461 7.307 400.171 416.400 816.5712023 153.785 143.282 10.503 592.960 617.009 1.209.9692024 166.838 152.684 14.155 823.747 857.155 1.680.9022025 181.019 162.705 18.313 1.098.625 1.143.182 2.241.8072026 196.425 173.388 23.037 1.424.581 1.482.358 2.906.9382027 213.164 184.776 28.388 1.809.616 1.883.008 3.692.6242028 231.352 196.915 34.437 2.262.885 2.354.661 4.617.5462029 251.116 209.855 41.261 2.794.860 2.908.211 5.703.0702030 266.249 223.649 42.601 2.974.542 3.095.180 6.069.7222031 282.298 238.353 43.945 3.162.990 3.291.271 6.454.2612032 299.318 254.029 45.289 3.360.232 3.496.513 6.856.7452033 317.368 270.739 46.628 3.566.222 3.710.857 7.277.0782034 336.510 288.554 47.956 3.780.821 3.934.160 7.714.9812035 356.810 307.545 49.265 4.003.787 4.166.168 8.169.9552036 378.340 327.791 50.549 4.234.749 4.406.498 8.641.2472037 401.173 349.374 51.799 4.473.190 4.654.609 9.127.7982038 425.389 372.385 53.004 4.718.417 4.909.782 9.628.1992039 451.072 396.916 54.156 4.969.538 5.171.087 10.140.625

Sumber: Analisa konsultan.

VIII-2

Sumber: Analisa konsultan.

Gam bar VIII-2 Proyeksi Pertumbuhan Nilai Manfaat Ekonomi 2020-2039

Berikutnya nilai manfaat tidak langsung dihitung dari nilai manfaat langsung dikalikan dengan efek multiplier. Setelah dilakukan perhitungan efek multiplier di Kab. Bolaang Mongondow ini temyata didapatlah angka 2,04. Sehingga nilai manfaat langsung tersebut dikalikan dengan nilai 2,04 untuk mendapatkan nilai manfaat tidak langsung. Selanjutnya nilai manfaat dibandingkan dengan nilai investasinya untuk mendapatkan perhitungan kelayakan ekonomi.

Tabel VIII-6 Kriteria Kelayakan Ekonomi

Keterangan Nilai

Discount Rate 7,74%

NPV 7.308.342

EIRR 10,17%BCR 1,23

Sumber: Analisa konsultan.

Dari hasil perhitungan nilai NPV dari manfaat ekonomi investasi di Pelabuhan Labuan Uki sebesar 7,3 milyar. EIRR dari investasi tersebut sebesar 10,1% dan BCRnya sebesar 1,23. Dengan demikian secara ekonomi, investasi tersebut layak dan memberikan nilai manfaat yang lebih besar dari biayanya.

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

VIII-3

Sumber: Analisa konsultan.

Gam bar V III-2 Proyeksi Pertumbuhan Nilai Manfaat Ekonomi 2020-2039

Berikutnya nilai manfaat tidak langsung dihitung dari nilai manfaat langsung dikalikan dengan efek multiplier. Setelah dilakukan perhitungan efek multiplier di Kab. Bolaang Mongondow ini temyata didapatlah angka 2,04. Sehingga nilai manfaat langsung tersebut dikalikan dengan nilai 2,04 untuk mendapatkan nilai manfaat tidak langsung. Selanjutnya nilai manfaat dibandingkan dengan nilai investasinya untuk mendapatkan perhitungan kelayakan ekonomi.

Tabel VIII-6 Kriteria Kelayakan Ekonomi

Keterangan Nilai

Discount Rate 7,74%NPV 7.308.342

EIRR 10,17%

BCR 1,23Sumber: Analisa konsultan.

Dari hasii perhitungan nilai NPV dari manfaat ekonomi investasi di Pelabuhan Labuan Uki sebesar 7,3 milyar. EIRR dari investasi tersebut sebesar 10,1% dan BCRnya sebesar 1,23. Dengan demikian secara ekonomi, investasi tersebut layak dan memberikan nilai manfaat yang lebih besar dari biayanya.

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggalMENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BUDI KARYA SUMADI

ISWANTO

Rencana Induk Pelabuhan Labuan Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara

VIII-3


Recommended