+ All Categories
Home > Documents > keanekaragaman jenis mangrove dan pemanfaatannya di ...

keanekaragaman jenis mangrove dan pemanfaatannya di ...

Date post: 27-Jan-2023
Category:
Upload: khangminh22
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
85
KEANEKARAGAMAN JENIS MANGROVE DAN PEMANFAATANNYA DI PULAU PANNIKIANG, DESA MADELLO, KECAMATAN BALUSU, KABUPATEN BARRU SKRIPSI OLEH MUH. RISALDI ASIS 105951105916 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021
Transcript

KEANEKARAGAMAN JENIS MANGROVE DAN

PEMANFAATANNYA DI PULAU PANNIKIANG, DESA

MADELLO, KECAMATAN BALUSU, KABUPATEN BARRU

SKRIPSI

OLEH

MUH. RISALDI ASIS

105951105916

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

i

HALAMAN JUDUL

KEANEKARAGAMAN JENIS MANGROVE DAN PEMANFAATANNYA

DI PULAU PANNIKIANG DESA MADELLO KECAMATAN BALUSU

KABUPATEN BARRU

MUH. RISALDI ASIS

NIM: 105951105916

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

iv

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :MUH. RISALDI ASIS

Tempat Tanggal Lahir :Takkalasi, 06 Oktober 1998

Nim :105951105916

Program Studi :Kehutanan

Menyatakan Bahwa skripsi dengan judul :

KEANEKARAGAMAN JENIS MANGROVE DAN PEMANFAATANNYA

DI PULAU PANNIKIANG DESA MADELLO KECAMATAN BALUSU

KABUPATEN BARRU

Adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apapun

kepada perguruan tinggi manapun. Semua data dan informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Makassar, Maret 2021

MUH. RISALDI ASIS

105951105916

v

@ Hak cipta milik Unismuh Makassar, tahun 2021

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis/skripsi ini tanpa

mencantumkan atau menyebutkan sumber.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,

penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik

atau tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tidak merugikan yang wajar untuk Unismuh

Makassar.

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh

karya tulis/skripsi dalam bentuk laporan apapun tanpa izin Unismuh

Makassar.

vi

ABSTRAK

Muh Risaldi Asis 105951105916. Keanekaragaman Jenis Mangrove dan

Pemanfaatannya di Pulau Pannikiang Desa Madello Kecamatan Balusu

Kabupaten Barru, di bimbing oleh Irma Sribianti dan Sultan.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman jenis mangrove

dan pemanfaatannya. Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Januari sampai

Maret 2021, lokasi penelitian yaitu di Pulau Pannikiang Desa Madello

Kecamatan Balusu Kabupaten Barru. Pengambilan sampel vegetasi dilakukan

dengan menggunakan plot 20 x 40 m dengan jumlah plot 17 plot. Pada tingkat

Pohon, jenis mangrove didominasi oleh jenis Rhizopora sp dengan jumlah 595

pohon di 17 plot dengan Kerapatan Relatif (KR) = 96.26 %, Frekuensi Relatif

(FR) = 62.5 %, dan Dominansi Relatif (DR) = 91.54 %, dengan nilai Indeks Nilai

Penting (INP) tertinggi yaitu = 250.32%. Pada tingkat Pancang, jenis mangrove

didominasi oleh jenis Rhizopora sp dengan jumlah 294 pohon di 17 plot dengan

Kerapatan Relatif (KR) = 96.08 %, Frekuensi Relatif (FR) = 68 %, dan Dominansi

Relatif (DR) = 95.9684%, dengan nilai Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi yaitu

= 260.048%. Indeks keanekaragaman (H’) plot 20 x 40 dari seluruh jenis di

peroleh 0.1938, Sedangkan plot 5x5 indeks keanekaragaman (H’) dari seluruh

jenis di peroleh 0.1962. Hal ini menunjukkan bahwa Tingkat keanekaragaman

jenis mangrove di Pulau Pannikiang nilai H< 1, maka indeks keanekaragaman

jenis mangrove menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman spesies sedikit atau

rendah. Pemanfaatan mangrove di pulau pannikiang terdapat 4 jenis mangrove

yaitu Rhizopora sp, Avicennia marina, Soneratia alba, Ceriops tagal. Dari 4 jenis

mangrove yang ditemukan semua dapat di manfaatkan akan tetapi bagian yang

paling utamakan di manfaatkan dari jenis tersebut yaitu batangnya sebagai kayu

bakar.

Kata kunci : Indeks Nilai Penting, Keragaman, Potensi dan Pemanfaatannya

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis

kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga, sahabat dan para

pengikutnya yang telah dilimpahkan kepada penuls dengan penuh ketenangan hati

dan keteguhan pikiran sehingga penulis dapat dengan penuh kesabaran hati dan

keteguhan pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “

Keanekaragaman Jenis Mangrove Dan Pemanfaatannya Di Pulau Pannikiang,

Desa Madello, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru”

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan sebagai syarat untuk

memperoleh gelar sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Tidak sedikit kendala yang dihadapi penulis dalam menyusun skripsi ini,

akan tetapi kendala itu dapat diselesaikan dengan baik berkat arahan dan

bimbingan yang senantiasa membimbing, memotivasi dan memberi semangat

selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya

bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan

banyak terimah kasih kepada yang terhormat:

1. Kepada kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dorongan , doa

dan motivasi kepada penulis.

2. Dr.Ir.Hj.Andi Khaeriyah,M.Pd selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

viii

3. Dr.Ir.Hikmah,S.Hut.,M.Si selaku ketua Program Studi Kehutanan Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibunda Dr. Irma Sribianti S.Hut., M.P sebagai dosen Pembimbing I dan

Ayahanda Dr.Sultan, S.Hut.,MP.,IPM sebagai dosen pembimbing II yang

telah memberikan arahan, bimbingan, kritikan dan nasehat selama proses

penyusunan berlangsung demi kelancaran penyelesaiaan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

6. Terimah Kasih Kepada teman-teman angkatan Kehutanan yang selalu

memotivasi dalam penyusunan skripsi sehingga terselesaikan dengan baik

dan terimah kasih juga dengan istri tercinta yang selalu menyemangati ku

dalam pembuatan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, terdapat

banyak kekurangan dalam penyajiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi saya khususnya dan pembaca umumnya.

Makassar, Juni 2021

Penulis

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

PENGESAHAAN KOMISI PENGUJI ........................................................ iii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI ..................................................... iv

HAK CIPTA ................................................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 2

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 3

2.1 Analisis Vegetasi .............................................................................. 3

2.2 Mangrove .......................................................................................... 4

2.3 Hutan Mangrove ............................................................................... 5

2.4 Manfaat Mangrove............................................................................ 5

2.5 Kerangka Pikir .................................................................................. 7

x

III. METODE PENELITIAN ..................................................................... 8

3.1 Waktu dan Tempat ........................................................................... 8

3.2 Alat Dan Bahan................................................................................. 8

3.3 Metode Pengambilan Data ................................................................ 9

3.4 Jenis Data .......................................................................................... 11

3.5 Analisis Data ..................................................................................... 11

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ............................... 15

4.1 Batas dan Luas Wilayah ................................................................... 15

4.2 Jenis Tanah ....................................................................................... 16

4.3 Topografi dan Iklim .......................................................................... 17

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 19

5.1 Keanekaragaman Jenis Mangrove .................................................... 19

5.2 Pemanfaatan Mangrove .................................................................... 31

VI. PENUTUP ............................................................................................. 34

6.1 Kesimpulan ....................................................................................... 34

6.2 Saran ................................................................................................. 35

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

1. Jenis Tanah Kabupaten Barru ................................................................. 17

2. Keadaan Curah Hujan Setiap Bulan ...................................................... 18

3. Kerapatan dan Kerapatan Relatif Tingkat Pohon .................................. 19

4. Frekuensi dan Frekuensi Relatif Tingkat Pohon .................................... 21

5. Dominansi dan Dominansi Relatif Tingkat Pohon ................................. 22

6. Indeks Nilai Penting Tingkat Pohon ....................................................... 23

7. Indeks Keanekaragaman Jenis Tingkat Pohon ....................................... 24

8. Kerapatan dan Kerapatan Relatif Tingkat Pancang ............................... 25

9. Frekuensi dan Frekuensi Relatif Tingkat Pancang ................................. 26

10. Dominansi dan Dominansi Relatif Tingkat Pancang.............................. 28

11. Indeks Nilai Penting Tingkat Pancang ................................................... 29

12. Indeks Keanekaragaman Jenis Tingkat Pancang .................................... 30

13. Pemanfaatan Mangrove di Pulau Pannikiang ......................................... 31

14. Pemanfaatan Mangrove Berdasarkan Penelitian Lain ........................... 33

xii

DAFTAR GAMBAR

Tabel Teks Halaman

1. Kerangka Pikir ........................................................................................ 8

2. Peta Penelitian ....................................................................................... 11

3. Plot Pengambilan Sampel ....................................................................... 12

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel Teks Halaman

1. Hasil Olah Data Penelitian Tingkat Pohon ................................................. 36

2. Hasil Olah Data Penelitian Tingkat Pancang .............................................. 53

3. Dokumentasi ............................................................................................... 62

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hutan mangrove adalah tipe hutan yang khas terdapat di sepanjang pantai

atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Mangrove tumbuh

pada pantai-pantai yang terlindung atau pantai yang datar, biasanya di sepanjang

sisi pulau yang terlindung dari angin atau di belakang terumbu karang di lepas

pantai yang terlindung (Arsyad, 2018).

Mangrove tersebar di beberapa negara dunia dengan luas sekitar 19.9 juta

hektar, dimana Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki hutan

mangrove terluas di dunia. Selain itu, Indonesia memiliki tingkat keanekaragaman

mangrove tertinggi di dunia, dengan jumlah 202 jenis mangrove (Noor et al.

2006). Tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi tersebut menjadikan hutan

mangrove sebagai aset yang sangat berharga tidak hanya dilihat dari fungsi

ekologisnya, tetapi juga dari fungsi ekonomisnya (Dahuri, 1996). Akan tetapi,

Indonesia saat ini telah kehilangan sekitar 40% areal mangrovenya. Letaknya

yang strategis di wilayah pesisir, menjadikan ekosistem mangrove merupakan

obyek dari berbagai aktifitas pembangunan, sehingga ekosistem mangrove terus

mengalami perubahan formasi (Saenger et al. 1983 dalam Arief, 2001).

Salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang dapat menjadi sumber data

penting keanekagaman jenis mangrove yaitu Pulau Pannikiang Desa Madello,

Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru. Kawasan ini memiliki hutan mangrove

yang masih tergolong alami. Namun, informasi mengenai jenis mangrove di Pulau

2

Panikiang masih kurang, sehingga dibutuhkan data tentang keanekaragaman jenis

mangrove dan pemanfaatannya. Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan

penelitian tentang keanekaragaman jenis mangrove dan pemanfaatannya di Pulau

Pannikiang, Desa Madello, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Sulawesi

Selatan.

1.2.Rumusan Masalah

1. Bagaimana Keanekaragaman jenis Mangrove Di Pulau Pannikiang, Desa

Madello, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru ?

2. Bagaimana Pemanfaaan Jenis Mangrove Di Pulau Pannikiang, Desa

Madello, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui Keanekaragaman Jenis Mangrove di Pulau Pannikiang, Desa

Madello, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru.

2. Mengetahui Pemanfaatan Jenis Di Pulau Pannikiang, Desa Madello,

Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitia ini sebagai berikut.

1. Memberikan informasi mengenai keanekaragaman jenis hutan mangrove di

Pulau Pannikiang Desa Madello, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru bagi

pemerintahan setempat.

2. Sebagai referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Analisis Vegetasi

Menurut Michael (1995), vegetasi adalah kelompokan jenis-jenis

tumbuhan yang membentuk masyarakat tumbuhan (komunitas tumbuhan) yang

tumbuh pada suatu tempat dalam suatu ekosistem. Analisis vegetasi merupakan

salah satu cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk (struktur)

vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Struktur vegetasi adalah bentuk

pertumbuhan, stratifikasi dan penutupan tajuk. Untuk keperluan analisis vegetasi

diperlukan data-data jenis, diameter dan tinggi untuk menentukan indeks nilai

penting dari penyusun hutan tersebut. Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh

informasi kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan.

Beberapa parameter kuantitatif yang perlu diukur untuk memberikan data

komunitas yang diperlukan dalam menggambarkan baik struktur maupun

komposisi tumbuhan diantaranya yaitu sebagai berikut (Kusmana, 1997):

a) Kerapatan: merupakan nilai yang menggambarkan jumlah individu yang

menjadi anggota populasi persatuan luas tertentu di suatu komunitas

(kerapatan mutlak) Kerapatan relatif menunjukkan presentase jumlah

individu populasi dalam komunitas (Bagen,1999).

b) Frekuensi: merupakan nilai yang menggambarkan besaran derajat

penyebaran dari individu populasi di dalam komunitas pada suatu

areal/kawasan. Frekuensi di tentukan berdasarkan atas kekerapan dari

4

individu populasi di jumpai dalam sejumlah area plot/cuplikan. Hal ini di

pengaruhi oleh luas petak contoh, pengaruh penyebaran tumbuhan dan

ukuran individu tumbuhan. Raunkiaer dalam Samingan (1980).

c) Dominansi: merupakan nilai atau variable yang menggambarkan luas

penutupan tajuk, luas basal area yang di temapati individu jenis tumbuhan

terhadap luasan tertentu permukaan tanah atau derajat penguasaan areal

atau tempat suatu populasi yang ada dalam komunitas di suatu kawasan

(Bagen, 1990).

2.2. Mangrove

Macnae (1968), menyebutkan kata mangrove merupakan perpaduan antara

bahasa Portugis mangue dan Inggris grove. Sedangkan menurut Mastaller (1997),

kata mangrove berasal dari bahasa Melayu kuno yaitu mangi-mangi yang

digunakan untuk menerangkan marga Avicennia.

Mangrove juga didefinisikan sebagai formasi tumbuhan daerah litoral

yang khas di pantai daerah tropis dan sub tropis yang terlindung (Saenger, et al.,

1983). Pada dasarnya menurut Wightman (1989), yang lebih penting untuk

diketahui pada saat bekerja dengan komunitas mangrove adalah menentukan mana

yang termasuk dan mana yang tidak termasuk tumbuhan mangrove, dan

disarankan bahwa seluruh tumbuhan vaskular yang terdapat di daerah pantai yang

dipengaruhi pasang surut digolongkan sebagai mangrove.

5

2.3. Hutan Mangrove

Hutan mangrove sering disebut hutan bakau atau hutan payau dan hutan

pasang surut. Berdasarkan undang -undang No. 41 tahun 1999 tentang Ketentuan

Pokok Kehutanan, hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan

berisi sumber daya hutan hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan

alam lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

Nybakken (1992) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan hutan

mangrove adalah vegetasi hutan yang tumbuh di antara garis pasang surut tetapi

dapat tumbuh pada pantai karang yaitu pada karang koral yang mati yang

diantaranya tertimbun lapisan tipis pasir, ditimbuni lumpur atau pantai berlumpur.

Sedangkan menurut Soerianegara (1987), bahwa hutan mangrove adalah hutan

yang terutama tumbuh pada tanah lumpur aluvial di daerah pantai dan muara

sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut. Hutan ini terdiri dari generasi

Avicennia, Sonneratia, Rhizophora, Bruguiera, Lumnitzera, Ceriops, Excoecaria,

Xylocarpus, Aegiceras, Scyphyphora dan Nypa.

2.4. Manfaat Mangrove

Hutan mangrove merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan yang

penting di wilayah pesisir. Selain mempunyai fungsi ekologis sebagai penyedia

nutrien bagi biota perairan, tempat pemijahan dan asuhan bagi bermacam biota,

penahan abrasi, penahan amukan angin topan, dan tsunami, penyerap limbah,

pencegah intrusi air laut, dan lain sebagainya, hutan mangrove juga mempunyai

fungsi ekonomis seperti penyedia kayu, daun-daunan sebagai bahan baku obat-

6

obatan, dan lain-lain. Mengingat nilai ekonomis pantai dan hutan mangrove yang

tidak sedikit, maka kawasan ini menjadi sasaran berbagai aktivitas yang bersifat

eksploitatif (Sonjaya, 2007).

Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem paling produktif dan

memiliki nilai ekonomi tinggi, antara lain sebagai sumber bahan bangunan, kayu

bakar, arang, tanin, zat warna, bahan makanan, bahan obat, bahan baku dan lain-

lain. Keanekaragaman hayati ekosistem mangrove berpotensi besar untuk

menghasilkan produk berguna di masa depan (bioprospeksi). Tumbuhan obat

yang selama ini dimanfaatkan secara tradisional dapat diteliti secara mendalam

hingga diperoleh obat modern (Setyawan et al, 2002).

Mangrove memiliki peranan penting dalam melindungi pantai dari

gelombang, angin dan badai. Tegakan mangrove dapat melindungi pemukiman,

bangunan dan pertanian dari angin kencang atau intrusi air laut. Mangrove juga

terbukti memainkan peran penting dalam melindungi pesisir dari gempuran badai.

Secara ekologis hutan mangrove berfungsi sebagai daerah pemijahan (spawning

grounds) dan daerah pembesaran (nursery grounds) berbagai jenis ikan, udang,

kerang-kerangan dan spesies lainnya. karena lingkungan mangrove menyediakan

perlindungan dan makanan berupa bahan-bahan organik yang masuk kedalam

rantai makanan, mangrove merupakan pemasok bahan organik, sehingga dapat

menyediakan makanan untuk organisme yang hidup pada perairan sekitarnya (No

or et al, 2006)

7

Hutan Mangrove

2.5. Kerangka Pikir

Obyek dari penelitian ini yaitu keanekaragaman jenis mangrove di Pulau

Pannikiang Kabupaten Barru. dan diharapkan dari identifikasi tersebut dapat

diketahui, manfaat dari jenis mangrove tersebut.

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Pohon dan Pancang

Keanekaragaman Jenis Mangrove

dan Pemanfaatanya

Pemanfaatan Mangrove

Keanekaragaman

Jenis (H’)

Nilai Penting Jenis

Identifikasi Jenis Mangrove dan

Pemanfaatan

- Kerapatan

- Frekuensi

- Dominansi

- Jumlah Individu

- Jumlaha Jenis

Manfaat

Mangrove

Masyarakat yang

Memanfaatkan

8

8

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu Dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari 2021 sampai dengan

Maret 2021. Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Pannikiang, Desa Madello,

Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru.

3.2. Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tali rapiah digunakan untuk membuat plot 25m x 40m

2. Pita meter digunakan mengukur keliling pohon untuk menetukan diameter

pohon

3. Alat tulis

4. Kalkulator

5. Kamera

Bahan yang digunakan di lapangan dalam penelitian ini adalah :

1.Tally sheet

2.Peta

9

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

3.3. Metode Pengambilan Data

Metode yang digunakan dalam pengukuran dan pengamatan

Keanekaragaman Jenis mangrove adalah menggunakan metode systematic

sampling with random start. dengan jumlah 17 plot dari luas lokasi 86,31

ha.(Suwardi dkk, 2013).

Adanpun cara menentukan plot yaitu :

Luas areal hutan mangrove Pulau Pannikiang = 86,31 ha

Luas unit penelitian = 25 m x 40 m = 1.000 m2 = 0,1 ha

Intensitas sampling (IS) = 2 %.

Penentuan jumlah plot pengamatan sebagai berikut:

10

Luas yang diamati = IS x Luas areal hutan

= 2% × 86,31 ha

= 1,7262 ha

Jumlah Plot yang diamati = ���� ���� ����

���� ���� ���� =

�,����

�,�= 17,26 = 17 plot

Bentuk plot untuk pengambilan sampel pada masing-masing tingkatan dapat

dilihat pada Gambar .

Gambar 3. Bentuk Plot Pengambilan Sampel

Pengamatan dilakukan terhadap permudaan tingkat pancang, dan tingkat

pohon. Permudaan tingkat pancang adalah tumbuhan yang mempunyai tinggi

besar dari 1,5 m, dan memiliki diameter kurang dari 10 cm, dan tingkat pohon

adalah tumbuhan yang mempunyai diameter 10 cm atau lebih yang di kemukakan

oleh (Kusmana, 1997).

Pada masing-masing jalur yang lebarnya 25 m x 40 m dibuat petak yang

lebih kecil secara berselang seling di sebelah kiri dan kanan jalur. Pada petak

yang berukuran 25 m x 40 m dikumpulkan data tingkat pohon, kemudian dalam

petak ini dibuat lagi petak yang terkecil berukuran 5 m x 5 m untuk

mengumpulkan data tumbuhan tingkat pancang dan adapun jarak antara plot utara

selatan : 153 m dan jarak antara plot timur barat : 79 m.

40 cm

25 cm Pohon

5 cm

5 cm Pacang

11

3.4 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer yang dikumpulkan melalui pengukuran langsung dilapangan.

Data primer yang dikumpulkan adalah : jumlah jenis, diameter dan tinggi

pohon.

2. Data sekunder yaitu data yang sifatnya mendukung data primer yang

diperoleh melalui laporan-laporan lainnya yang ada relevansinyadengan

penelitian ini, potensi hutan mangrove dan keadaan umum wilayah penelitian.

3.5 Analisis Data

3.5.1 Keanekaragaman Jenis

Untuk mengetahui gambaran tentang komposisi jenis pada tegakan yang

menjadi objek penelitian, dilakukan perhitungan terhadap parameter yang meliputi

Indeks Nilai Penting dan Indeks Keanekaragaman Jenis.

1. Indeks Nilai Penting Jenis (INP)

Hasil pengukuran dan pengumpulan data pada vegetasi tingkat pohon

dan Pancang dilakukan perhitungan Nilai Penting Jenis diperoleh dari hasil

penjumlahan antara Kerapatan Relatif (KR), Frekuensi Relatif (FR), dan

Dominansi Relatif (DR) dari masing-masing jenis. Perhitungan ini dilakukan

dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Mueller-Dombois dan

Ellenberg (1974) dalam Sribianti (1998) sebagai berikut :

12

a. Kerapatan

Kerapatan = ������ ���� ����� ����

���� �����

Kerapatan Relatif (%) = ������ ���� ����� ����

������ ���� ����� ���� x 100 %

b. Frekuensi

Frekuensi = ������ ����� ��� ����� ���� ���� ��

������ ����� ��� ������� ���� ��

Frekuensi Relatif (%) = ������ !������ ����� ����

������ !������ ������� ���� x 100 %

c. Dominansi

Dominansi = ������ "#��� ���� $��� ����� ����� ����

���� ����� %#��#�

Dominansi Relatif(%) = ������ "#��� ���� $��� ����� ����� ����

������ "#��� ���� $��� ����� ������� ���� x100

Adapun Rumus Luas Bidang Dasar (LBDS) yaitu : �

&' × )�

Keterangan :

KR : Kerapatan Relatif (%)

FR : Frekuensi Relatif (%)

DR : Dominansi Relatif (%)

13

2. Indeks Keanekaragaman Jenis (H’)

Keanekaragaman spesies dapat digunakan untuk menyatakan struktur

komunitas keanekaragaman spesies yang tinggi menunjukkan bahwa suatu

komunitas memiliki kompleksitas tinggi karena interaksi spesies yang terjadi

dalam komunitas itu sangat tinggi.

Suatu komunitas dikatakan mimiliki keanekaragaman spesies yang tinggi

jika komunitas itu disusun oleh banyak spesies. Sebaliknya suatu komunitas

dikatakan memiliki keanekaragaman spesies yang rendahjika komunitas itu

disusun oleh sedikit spesies dan jika hanya ada sedikit saja spesies yang dominan.

Untuk memperkirakan keanekaragaman spesies dipakai analisis Indeks Shannon

atau Shannon index of general difersity (H’) (Odum, 1993; Soegianto, 1994).

Keanekaragaman :

H’ = -∑{(ni/n) ln (ni/n)}

Dimana :

H’= Indeks keanekaragaman

ni = jumlah individu

n = jumlah total

Dengan kriteria

1. Nilai H< 1 menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman spesies pada

suatu transek adalah sedikit atau rendah.

2. Nilai 1>H>3 menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman spesies pada

suatu transek adalah sedang.

14

3. Nilai H>3 menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman spesies

pada suatu transek adalah melimpah tinggi.

3.5.2. Pemanfaatan Mangrove

Pulau Panikiang Kabupaten Barru memiliki potensi sumberdaya hutan

mangrove seluas ±86,31 ha. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang

memanfaatkan mangrove di Pulau Panikiang, Kabupaten Barru. Sebanyak 75 jiwa

tergolong dalam 27 KK. Penelitian dilakukan secara sensus yaitu mewawancarai

semua KK di Desa.

15

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Batas dan Luas Wilayah

Pulau Pannikiang merupakan salah satu dari lima pulau kecil yang berada

di Kabupaten Barru. Pulau ini masuk dalam Dusun Pannikiang, Desa Madello,

Kecematan Balusu, Kabupaten Barru. Secara geografis Pulau Pannikiang terletak

anatara 04o19’45.21” – 04o22’19.93” LS dan 119o34’32.45” – 119o36’46.22” BT.

Batas batas administrasi Pulau Pannikiang adalah sebagai berikut (DPPP, 2016):

Sebelah Utara berbatasan dengan selat Makassar

Sebelah Timur berbatasan dengan pelabuhan Garongkong

Sebelah Selatan berbatasan dengan selat Makassar

Sebelah Barat berbatasan dengan selat Makassar

Desa Madello terletak di Daerah Wilayah Kecamatan Balusu berjarak 10

Km dari Ibukota Kabupaten , dengan luas wilayah 721 Ha/m2. Desa Madello

terdiri dari 5 Dususn, 15 RT, KacamatanBalusu Kabupaten Barru, dengan batas

wilayah sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Takkalasi sedangkan sebelah

selatan berbatasan dengan Desa Binuang, sebelah timur berbatasan dengan Desa

Binuang dan sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar.

Jumlah penduduk Desa Madello termasuk kurang padat atau padat jika

dibandingkan dengan luas wilayah desa. Hal ini dapat dilihat dari hasil pendataan

profil Desa yang dilakukan pada tahun 2017, tercatat jumlah penduduk Desa

Madelo sekitar 4.452 jiwa dengan perbandingan laki-laki 2.169 jiwa dan

perempuan sebanyak 2.283 jiwa.

16

4.2 Jenis Tanah

Jenis Tanah di Kabupaten Barru dapat diklasifikasikan menjadi 4 (Empat)

bagian yang tersebar di beberapa Kecamatan yaitu : (Badan Pertanahan

Kabupaten Barru, Tahun 2015).

1. Jenis Tanah Aluvial Muda, dari bahan induk Aluvium, tekstur beraneka

ragam dengan kesuburan sedang hingga tinggi. Penyebaran jenis tanah ini

di daerah daratan Aluvial Sungai, daratan Aluvial Pantai dan di daerah

cekungan (depresi). Jenis tanah ini meliputi 12,48 persen dari luas wilayah

Kabupaten Barru dan terdapat di Kecamatan Tanete Riaja.

2. Jenis tanah Litosol merupakan tanah mineral dari bahan induk batuan beku

atau batuan sedimen keras, solum dangkal, tekstur beraneka dan umumnya

berpasir. Jenis tanah Litosol didapati umumnya di wilayah dengan

tofografi berbukit, pegunungan. Di Kabupaten Barru jenis tanah ini

terdapat di Kecamatan Tanete Rilau dan Tanete Riaja yang meliputi 24,72

persen dari luas wilayah Kabupaten Barru.

3. Jenis tanah Regosol meliputi 35,12 persen dari luas wilayah Kabupaten

Barru dan tersebar di seluruh kecamatan. Jenis tanah ini masih muda

dengan tekstur pantai, kesuburan sedang berasal dari bahan induk vulkanis

atau pasir pantai. Penyebarannya di daerah lereng volkan muda dan di

daerah beting pantai atau gumuk– gumuk pasir.

17

4. Jenis tanah Mediteran berasal dari bahan induk batuan kapur keras

(Limestone) dan Tufa Vulkanis bersifat basa. Tekstur umumnya lempung

permeabilitas sedang dan peka erosi. Di Kabupaten Barru jenis tanah

mediteran ini meliputi 27,68 persen terdapat di semua kecamatan kecuali

di Kecamatan Tanete Rilau.

Dari ke 4 (empat) jenis tanah tersebut, dapat digambarkan dalam berikut :

Tabel 1 Jenis Tanah Kabupaten Barru

NO JENIS TANAH LUAS DAN PROSENTASE

Ha PROSENTASE (%)

1. Aluvial 14.659 12,48

2. Litosol 29.043 24,72

3. Regosol 41.254 35,12

4. Mediteran 32.516 27,68

Total 117.472 100,00

Sumber Data : Badan Pertanahan Kabupaten Barru, Tahun 2015

Dari tabel 1, diantara ke 4 (empat) jenis tanah, yang memiliki persentase

terbesar adalah Regosol sebanyak 35,12%.

4.3 Iklim

Tipe iklim dengan Metode Zone Agroklimatologi yang berdasarkan

pada bulan basah (curah hujan lebih dari 200 mm/bulan) dan bulan kering

(curah hujan kurang dari 100 mm/bulan) di Kabupaten Barru terdapat seluas

71,79 persen Wilayah (84.340 Ha) dengan Tipe Iklim C yakni mempunyai

18

bulan basah berturut-turut 5 – 6 bulan (Oktober sampai dengan Maret) dan

bulan kering berturut-turut kurang dari 2 bulan (April sampai dengan

September).

Tabel 2 Keadaan Curah Hujan Setiap Bulan Kabupaten Barru

BULAN JUMLAH HUJAN

(Hari)

CURAH HUJAN

JANUARI 24 689

FERBRUARI 15 246

MARET 16 363

APRIL 12 266

MEI 13 156

JUNI 14 114

JULI 6 102

AGUSTUS 4 44

SEPTEMBER 0 0

OKTOBER 1 17

NOVEMBER 16 173

DESEMBER 22 660

Total 143 2.830

Sumber Data: Barru Dalam Angka,Tahun 2015

Total hari hujan selama setahun di Kabupaten Barru sebanyak 162

hari dengan jumlah curah hujan sebesar 5.266 mm. Curah hujan di

Kabupaten Barru berdasarkan hari hujan terbanyak pada bulan

Desember-Januari dengan jumlah curah hujan 723 mm dan 1.153 mm

sedangkan hari hujan terkecil pada bulan Agustus - September masing-

masing 4 hari dan 1 hari dengan jumlah curah hujan masing – masing

93 mm dan 1 mm.

19

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Keanekaragaman Jenis Mangrove

Komposisi dan struktur vegetasi mangrove dari hasil Keanekaragaman

Jenis Mangrove Dan Pemanfaatannya di Pulau Pannikiang yang di ambil dengan

menggunakan metode systematic sampling with random start dengan jumlah 17

plot. Dari 17 plot tersebut di dapatkan 4 jenis mangrove yaitu Rhizopora sp,

Avicennia marina, Soneratia alba, Ceriops tagal. Dan dari 4 jenis tersebut di

lanjutkan dengan dilakukan pengamatan terhadap permudaan tingkat pancang, dan

tingkat pohon. Data dari 4 jenis vegetasi mangrove yang dikumpulkan dan

dianalisis mencakup variabel Kerapatan, Frekuensi, dan Dominansi, Indeks Nilai

Penting dan Keanekaragaman Jenis. Secara keseluruhan adalah sebagai berikut

5. 1. 1 Vegetasi Mangrove Tingkat Pohon

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Pulau Pannikiang Desa

Madello Kecamatan Balusu kabupaten Barru, didapatkan Kerapatan jenis (K),

Kerapatan Relatif (KR), Frekuensi (F) dan Frekuensi Relatif (FR) dapat dilihat

pada Tabel 3 dan Tabel 4.

a. Kerapatan suatu jenis (K) dan Kerapatan Relatif (KR)

Tabel 3. Kerapatan (K) dan Kerapatan Relatif (KR)

No Jenis Mangrove ni Plot (Ha) K KR (%)

1 Rhizophora sp 595 1.36 437.5 96.28

2 Avicennia marina 9 1.36 6.617 1.46

3 Soneratia alba 10 1.36 7.353 1.62

4 Ceriops tagal 4 1.36 2.941 0.64

Total 618 454.411

100

Sumber : data primer setelah diolah, 2021

20

Berdasarkan Tabel 3, hasil penelitian yang dilakukan di Pulau Pannikiang

Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, dapat dilihat bahwa jumlah

Rhizophora sp yaitu 595 dengan plot 1.36 dengan kerapatan jenis Rhizophora sp

437.5 pohon/ha dengan persentase 96.28%, dan jumlah Avicennia alba 9 dengan

plot 1.36 dengan kerapatan jenis 6.617 pohon/ha dengan presentase 1.46%, dan

jumlah Soneratia alba 10 dengan plot 1.36 dengan kerapatan jenis 7.353 pohon/ha

dengan presentase 1.62%, dan jumlah Ceriops tagal 4 dengan plot 1.36 dengan

kerapatan jenis 2.941 pohon/ha dengan presentase 0.64%, maka dapat dilihat

bahwa kerapatan jenis Rhizophora sp lebih tinggi dibandingkan kerapatan jenis

Ceriops tagal yaitu sebanyak 437.5 pohon/ha dengan persentase 96.28%,

sedangkan kerapatan jenis Ceriops tagal sebanyak 2.941 pohon/ha dengan

persentase 0.64%.

Berdasarkan hasil penelitian (Suwardi, 2013) tentang keanekaragaman

jenis mangrove di Pulau Panikiang bahwa terdapat 30 jenis mangrove yang

ditemukan di Pulau Panikiang, terdiri dari 17 jenis mangrove sejati dan 13 jenis

mangrove ikutan (asosiasi). Nilai indeks keanekaragaman jenis berkisar 1,054-

1,770 (keanekaragaman jenis sedang); indeks keseragaman jenis berkisar 0,458-

0,738 (keseragaman populasi sedang); indeks dominansi berkisar 0,205-0,528

(dominansi rendah); indeks kemiripan komunitas berkisar 39,23-66,08 (komunitas

dianggap tidak sama) ; dan pola penyebaran individu setiap jenis umumnya

mengelompok berdasarkan zonasi mangrove. Zona depan (dekat laut) didominasi

oleh Rhizophora stylosa dan Sonneratia alba, zona tengah (Rhizophora apiculata

21

dan Bruguiera gymnorrhyza), dan zona belakang (dekat daratan) banyak

ditumbuhi oleh mangrove minor (Xylocarpus, Ceriops) dan mangrove asosiasi.

b. Frekuensi (F) dan Frekuensi Relatif (FR)

Tabel 4. Frekuensi (F) dan Frekuensi Relatif (FR)

No Jenis Mangrove Pi F FR

(%)

1 Rhizophora sp 17 1 62.5

2 Avicennia marina 3 0.18 11.25

3 Soneratia alba 5 0.29 18.13

4 Ceriops tagal 2 0.13 8.12

Total 27 1.6 100

Sumber : data primer setelah diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 4, hasil penelitian yang dilakukan di Pulau Pannikiang

Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, dapat dilihat bahwa

Rhizophora sp yang hadir di plot yaitu 17 dengan frekuensi 1 dan frkuensi relatif

62.5%, dan Avicennia marina yang hadir di plot yaitu 3 dengan frekuensi 0.18 dan

frekuensi relatif 11.25% dan Soneratia alba yang hadir di plot yaitu 5 dengan

frekuensi 0.29 dan frekuensi relatif 18.13% dan Ceriops tagal yang hadir di plot

yaitu 2 dengan frekuensi 0.13 dan frekuensi relatif 8.12%. dari data tersebut dapat

diketahui bahwa frekuensi jenis mangrove Rhizophora sp peluang untuk

ditemukannya pada petak ukur sebesar 1 dan jenis mangrove Avicennia marina

peluang untuk ditemukannya pada petak ukur sebesar 0,18, jenis mangrove

Soneratia alba peluang untuk ditemukannya pada petak ukur sebesar 0,29 dan

jenis mangrove Ceriops tagal peluang untuk ditemukannya pada petak ukur

sebesar 0,13.

22

c. Dominansi (D) dan Dominansi Relatif (DR)

Tabel 5. Dominansi (D) dan Dominansi Relatif (DR)

No Jenis Mangrove LBDS

(m)

Luas Plot

(m)

D DR

%

1 Rhizophora sp 23.1123 13.600 1.6994 91.54

2 Avicennia marina 0.4161 13.600 0.0306 1.65

3 Soneratia alba 1.4716 13.600 0.1082 5.83

4 Ceriops tagal 0.2476 13.600 0.0182 0.98

Total 25.2416 1.8564 100

Sumber : data primer setelah diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 5, hasil penelitian yang dilakukan di Pulau Pannikiang

Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, dapat dilihat bahwa

dominansi Rhizophora sp 1.6994 dengan dominansi relatif 91.54%, dan

dominansi Avicennia marina 0.0306 dengan dominansi relatif 1.65%, dan

dominansi Soneratia alba 0.1082 dengan dominansi relatif 5.83%, sedangkan

dominansi Ceriops tagal 0.0182 dengan dominansi relatif 0.98%, dari data

tersebut dapat dilihat bahwa dominansi Rhizophora sp lebih tinggi dari pada

Ceriops tagal.

d. Indeks Nilai Penting (INP)

Tabel 6. Indeks Nilai Penting Mangrove

No Jenis Mangrove KR

(%)

FR

(%)

DR

(%)

INP

1 Rhizophora sp 96.28 62.5 91.54 250.32

2 Avicennia marina 1.46 11.25 1.65 14.37

3 Soneratia alba 1.62 18.13 5.83 25.58

4 Ceriops tagal 0.64 8.12 0.98 9.73

Total 100 100 100 300

Sumber : data primer setelah diolah, 2021

23

Berdasarkan hasil pada tabel 6 bisa di lihat suatu gambaran mengenai

pengaruh atau peranan suatu jenis tumbuhan mangrove dalam ekosistem dan juga

dapat digunakan untuk mengetahui dominansi suatu spesies dalam komunitas

mangrove. Indeks nilai penting yang disajikan dapat dilihat bahwa untuk INP dari

jenis mangrove Ceriops tagal lebih rendah dibandingkan dengan jenis Rhizophora

sp yaitu sebesar 9.73, sedangkan INP dari jenis mangrove Rhizophora sp sebesar

250.32.

Berdasarkan dengan hasil penelitian (Saharuddin, 2020). indeks nilai penting

ini memberikan suatu gambaran mengenai pengaruh atau peranan suatu jenis

tumbuhan mangrove dalam ekosistem dan juga dapat digunakan untuk

mengetahui dominansi suatu spesies dalam komunitas mangrove. Indeks nilai

penting yang disajikan pada Tabel 12, dapat dilihat bahwa untuk INP dari jenis

mangrove Rhizophora mucronata lebih rendah dibandingkan dengan jenis

Avicennia alba yaitu sebesar 145,29, sedangkan INP dari jenis mangrove

Avicennia alba sebesar 154,71.

e. Indek Keanekaragaman Jenis (H’)

Keanekaragaman spesies dapat digunakan untuk menyatakan struktur

komunitas keanekaragaman spesies yang tinggi menunjukkan bahwa suatu

komunitas memiliki kompleksitas tinggi karena interaksi spesies yang terjadi

dalam komunitas itu sangat tinggi. Suatu komunitas dikatakan memiliki

keanekaragaman spesies yang tinggi jika komunitas itu disusun oleh banyak

spesies. Sebaliknya suatu komunitas dikatakan memiliki keanekaragaman spesies

yang rendah jika komunitas itu disusun oleh sedikit spesies dan jika hanya ada

24

sedikit saja spesies yang dominan. Untuk memperkirakan keanekaragaman spesies

dipakai analisis Indeks Shannon atau Shannon index of general diversity (H’)

(Odum, 1993; Soegianto, 1994). Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan

keanekaragaman jenis mangrove di Pulau Pannikiang Desa Madello Kecamatan

Balusu Kabupaten Barru yang tersaji pada Tabel 5.

Tabel 7. Keanekaragaman Jenis Mangrove di Pulau Pannikiang Desa Madello

Kecamatan Balusu Kabupaten Barru.

No Nama Jenis Ni Ni/N LnNi/N Ni/N LnNi/N H'

1 Rhizophora sp 595 0.962 -0.0387 -0.0372

0.1938

2 Avicennia Marina 9 0.014 -4.268 -0.0597

3 Soneratia Alba 10 0.016 -4.135 -0.0661

4 Ceriops Tagal 4 0.006 -5.116 -0.0307

Total 618 0.1938

Sumber : Data Primer setelah Diolah, 2021.

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan keanekaragaman jenis

mangrove di Pulau Pannikiang dengan nilai keanekaragaman untuk Rhizophora

sp -0,0372 dan Avicennia marina -0,0597 dan Soneratia alba -0.0661 dan Ceriops

tagal -0.0307 dengan hasil H’ 0,1938 dengan nilai tersebut maka nilai H’< 1,

maka indeks keanekaragaman jenis mangrove menunjukkan bahwa tingkat

keanekaragaman spesies sedikit atau rendah.

Berdasarkan dengan hasil penelitian (Saharuddin, 2020). Penelitian yang

dilakukan didapatkan keanekaragaman jenis mangrove di Kelurahan Bira,

Kecamatan Tamalanrea dengan nilai keanekaragaman untuk Rhizophora

mucronata -0,26 dan Avicennia alba -0,36 dengan hasil H’ 0,62 dengan nilai

tersebut maka nilai H’< 1, maka indeks keanekaragaman jenis mangrove

25

menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman spesies sedikit atau rendah.

5. 1.2 Vegetasi Mangrove Tingkat Pancang

Berdasarkan hasil survai dari hasil keanekaragaman jenis nilai Dominansi,

Dominansi Relatif, Kerapatan, Kerapatan Relatif, Frekensi, Frekensi Relatif dan

Indeks Nilai Penting beberapa jenis mangrove tingkat pancang di Pulau

Pannikiang dapat di lihat pada Tabel 8.

a. Kerapatan suatu jenis (K) dan Kerapatan Relatif (KR)

Tabel 8. Kerapatan (K) dan Kerapatan Relatif (KR)

No Jenis Mangrove ni Plot (Ha) K KR

(%)

1 Rhizophora sp 294 0.0425 6917.65 96.08

2 Avicennia marina 3 0.0425 70.59 0.98

3 Soneratia alba 7 0.0425 164.71 2.29

4 Ceriops tagal 2 0.0425 47.06 0.65

Total 306 7200 100

Sumber : data primer setelah diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 8, hasil penelitian yang dilakukan di Pulau Pannikiang

Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, dapat dilihat bahwa jumlah

Rhizophora sp yaitu 294 dengan plot 0.0425 dengan kerapatan jenis Rhizophora

sp 6917.65 pohon/ha dengan persentase 96.08%, dan jumlah Avicennia alba 3

dengan plot 0.0425 dengan kerapatan jenis 70.59 pohon/ha dengan presentase

0.98%, dan jumlah Soneratia alba 7 dengan plot 0.0425 dengan kerapatan jenis

164.71 pohon/ha dengan presentase 2.29%, dan jumlah Ceriops tagal 2 dengan

plot 0.0425 dengan kerapatan jenis 47.06 pohon/ha dengan presentase 0.65%,

maka dapat dilihat bahwa kerapatan jenis Rhizophora sp lebih tinggi

dibandingkan kerapatan jenis Ceriops tagal yaitu sebanyak 6917.65 pohon/ha

26

dengan persentase 96.08%, sedangkan kerapatan jenis Ceriops tagal sebanyak

47.06 pohon/ha dengan persentase 0.65%.

Berdasarkan dengan hasil penelitian (Sulfiah, 2021). Menunjukan bahwa

jenis vegetasi Nangka (Artocarpus catechu) memiliki tingkat kerapatan 40

individu/ha, Kopi (Coffea Arabica) 50 individu/ha, Jambu biji (Psidium guajava)

200 individu/ha, Mangga (Mangindifera indica) 100 individu/ha, Lamtoro

(Leucaena leucocephala) 50 individu/ha.

b. Frekuensi (F) dan Frekuensi Relatif (FR)

Tabel 9. Frekuensi (F) dan Frekuensi Relatif (FR)

No Jenis Mangrove Pi F FR

(%)

1 Rhizophora sp 17 1 68

2 Avicennia marina 2 0.12 8

3 Soneratia alba 4 0.24 16

4 Ceriops tagal 2 0.12 8

Total 25 1.47 100

Sumber : data primer setelah diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 9, hasil penelitian yang dilakukan di Pulau Pannikiang

Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, dapat dilihat bahwa

Rhizophora sp yang hadir di plot yaitu 17 dengan frekuensi 1 dan frkuensi relatif

68%, dan Avicennia marina yang hadir di plot yaitu 2 dengan frekuensi 0.12 dan

frekuensi relatif 8% dan Soneratia alba yang hadir di plot yaitu 4 dengan

frekuensi 0.24 dan frekuensi relatif 16% dan Ceriops tagal yang hadir di plot

yaitu 2 dengan frekuensi 0.12 dan frekuensi relatif 8%. dari data tersebut dapat

diketahui bahwa frekuensi jenis mangrove Rhizophora sp peluang untuk

ditemukannya pada petak ukur sebesar 1 dan jenis mangrove Avicennia marina

27

peluang untuk ditemukannya pada petak ukur sebesar 0.12, jenis mangrove

Soneratia alba peluang untuk ditemukannya pada petak ukur sebesar 0.24 dan

jenis mangrove Ceriops tagal peluang untuk ditemukannya pada petak ukur

sebesar 0.12.

c. Dominansi (D) dan Dominansi Relatif (DR)

Tabel 10. Dominansi (D) dan Dominansi Relatif (DR)

No Jenis Mangrove LBDS

(m)

Luas Plot

(m)

D DR

%

1 Rhizophora sp 0.1095 425 0.0003 95.9684

2 Avicennia marina 0.0013 425 3.0588 1.1394

3 Soneratia alba 0.0028 425 6.5882 2.4540

4 Ceriops tagal 0.0005 425 1.1765 0.4382

Total 0.00027 100

Sumber : data primer setelah diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 10, hasil penelitian yang dilakukan di Pulau Pannikiang

Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, dapat dilihat bahwa

dominansi Rhizophora sp 0.0003 dengan dominansi relatif 95.9684%, dan

dominansi Avicennia marina 3.0588 dengan dominansi relatif 1.1394%, dan

dominansi Soneratia alba 6.5882 dengan dominansi relatif 2.4540%, sedangkan

dominansi Ceriops tagal 1.1765 dengan dominansi relatif 0.4382%, dari data

tersebut dapat dilihat bahwa dominansi Rhizophora sp lebih tinggi dari pada

Ceriops tagal.

Berdasarkan dengan hasil penelitian (Sulfiah, 2021). Dari nilai dominasi

jenis vegetasi Nangka (Artocarpus catechu) memiliki tingkat dominasi 0,05��,

Kopi (Coffea Arabica) 0,05��, Jambu biji (Psidium guajava) 0,45��, Mangga

(Mangifera indica) 0,35��, Lamtoro (Leucaena leucocephala) 0,1��.

28

d. Indeks Nilai Penting (INP)

Tabel 11. Indeks Nilai Penting Mangrove

No Jenis Mangrove KR

(%)

FR

(%)

DR

(%)

INP

1 Rhizophora sp 96.08 68 95.9684 260.048

2 Avicennia marina 0.98 8 1.1394 10.1194

3 Soneratia alba 2.29 16 2.4540 20.744

4 Ceriops tagal 0.65 8 0.4382 9.0882

Total 100 100 100 300

Sumber : data primer setelah diolah, 2021

Berdasarkan hasil pada tabel 11 bisa di lihat suatu gambaran mengenai

pengaruh atau peranan suatu jenis tumbuhan mangrove dalam ekosistem dan juga

dapat digunakan untuk mengetahui dominansi suatu spesies dalam komunitas

mangrove. Indeks nilai penting yang disajikan dapat dilihat bahwa untuk INP dari

jenis mangrove Ceriops tagal lebih rendah dibandingkan dengan jenis Rhizophora

sp yaitu sebesar 9.0882, sedangkan INP dari jenis mangrove Rhizophora sp

sebesar 260.048.

e. Indek Keanekaragaman Jenis (H’)

Keanekaragaman spesies dapat digunakan untuk menyatakan struktur

komunitas keanekaragaman spesies yang tinggi menunjukkan bahwa suatu

komunitas memiliki kompleksitas tinggi karena interaksi spesies yang terjadi

dalam komunitas itu sangat tinggi. Suatu komunitas dikatakan memiliki

keanekaragaman spesies yang tinggi jika komunitas itu disusun oleh banyak

spesies. Sebaliknya suatu komunitas dikatakan memiliki keanekaragaman spesies

yang rendah jika komunitas itu disusun oleh sedikit spesies dan jika hanya ada

sedikit saja spesies yang dominan. Untuk memperkirakan keanekaragaman spesies

29

dipakai analisis Indeks Shannon atau Shannon index of general diversity (H’)

(Odum, 1993; Soegianto, 1994). Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan

keanekaragaman jenis mangrove di Pulau Pannikiang Desa Madello Kecamatan

Balusu Kabupaten Barru yang tersaji pada Tabel 10.

Tabel 12. Keanekaragaman Jenis Mangrove di Pulau Pannikiang Desa Madello

Kecamatan Balusu Kabupaten Barru.

No Nama Jenis Ni Ni/N LnNi/N Ni/N LnNi/N H'

1 Rhizophora sp 294 0.960 -0.040 -0.0391

0.1962

2 Avicennia marina 3 0.009 -4.710 -0.0423

3 Soneratia alba 7 0.022 -3.816 -0.0839

4 Ceriops tagal 2 0.006 -5.116 -0.0307

Total 306 0.1962

Sumber : Data Primer setelah Diolah, 2021.

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan keanekaragaman jenis

mangrove di Pulau Pannikiang dengan nilai keanekaragaman untuk Rhizophora

sp -0.0391 dan Avicennia marina -0.423 dan Soneratia alba -0.0839 dan Ceriops

tagal -0.0307 dengan hasil H’ 0,1962 dengan nilai tersebut maka nilai H’< 1,

maka indeks keanekaragaman jenis mangrove menunjukkan bahwa tingkat

keanekaragaman spesies sedikit atau rendah.

30

5.2. Pemanfaatan Mangrove di Pulau Pannikiang

Dari 4 jenis mangrove yang ditemukan semua dapat di manfaatkan akan

tetapi bagian yang paling utamakan di manfaatkan dari jenis tersebut yaitu

batangnya sebagai kayu bakar.

Tabel 13. Pemanfaatan Mangrove Di Pulau Pannikiang.

No Jenis Pemanfaatan Bagian yang di Manfaatkan

1 Rhizophora sp Kayu Bakar Batangnya

2 Avicennia marina Kayu Bakar Rantingnya

3 Soneratia alba Kayu Bakar Batangnya

4 Ceriops tagal Kayu Bakar Batangnya

Sumber : Hasil data primer setelah di olah, 2021

Dapat dilihat pada tabel 13 hanya di manfaatkan sebagai kayu bakar tetapi

ada juga beberapa masyarakat yang memanfaatkan tempat tumbuh mangrove

sebagai tempat pencarian ikan dan kepiting dari beberapa referensi ada

masyarakat yang memanfaatkan Rhizopora sp sebagai obat – obatan tetapi pada

lokasi penelitian tidak ditemukan masyarakat yang memanfaatkan sebagai obat.

Masyarakat juga memanfaatkan mangrove sebagai mata pencarian bahwa

adanya mangrove di Pulau Pannikiang masyarakat bisa menangkap ikan dan

kepiting dan bisa menjualnya langsung di pasar.

31

Tabel 14. Pemanfaatan Mangrove Berdasarkan Penelitian Lain

No Jenis Pemanfaatan Bagian yang di

manfaatakan

1 Rhizophora sp Kayu bakar (Alin liana, 2018)

Pembuatan tepung dan kripik

(Sribianti, 2018)

Batangnya

Buahnya

2 Avicennia marina Bahan pakan ternak (Wijayanti,

2008)

Obat luka bakar (Wibowo et al.,

2009)

Daunnya

Daunnya

3 Soneratia alba Pembuatan sirup dan jus

Pembuatan kue dodol dan waji

(Santoso dkk, 2005)

Buah muda

Buah tua

4 Ceriops tagal Pembuatan rumah dan kayu bakar

(Aibekob et al., 2002 dan

Mamoribo et al., 2003).

Batang dan

ranting

Dapat dilihat pada tabel 14 mangrove Rhizopora sp juga dimanfaatkan

masyarakat pulau bauluang untuk di jadikan kayu bakar. Manfaat lain yang di

rasakan warga setempat di antaranya dapat melindungi pemukiman dari angina

laut dan gelombang, sertah mempermudah nelayan menangkap ikan (Alin liana,

2018). Mangrove juga digunakan sebagai kayu bakar di Pulau Tanakeke

(Setiawan, Purnawati, & Garsetiasih, 2017). Masyarakat memiliki kecenderungan

memanfaatkan sumberdaya di pulau pulau kecil untuk pemenuhan kebutuhan

hidup (Ma’sitasari,2009).

Menurut penelitian yang dilakukan Wibowo et al. (2009) terhadap jaringan

tanaman mangrove api-api menunjukkan bahwa mangrove api-api mengandung

senyawa-senyawa aktif yaitu alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, triterpenoid dan

glukosida. Daun mangrove api-api (Avicennia marina) merupakan salah satu

32

tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak dan dipakai sebagai

obat anti fertilitas tradisional oleh masyarakat pantai (Wijayanti, 2008).

Masyarakat di Afrika, Australia dan pulau Jawa biasa memanfaatkan daun

mangrove api-api sebagai obat luka bakar. Selain untuk luka bakar, berdasarkan

senyawa yang dimiliki, mangrove api-api bisa dimanfaatkan sebagai antiseptik

tangan (Wibowo et al., 2009).

Santoso dkk., (2005) menyatakan bahwa Soneratia alba salah satu jenis

mangrove tidak beracun, tidak memerlukan penanganan khusus dan langsung

dapat dimakan. Buah muda berasa asam dapat dimakan langsung dan dapat dibuat

sirup atau jus. Buah yang sudah tua merupakan bahan baku untuk pembuatan kue

seperti dodol dan waji.

Mangrove Ceriops tagal batang yang besar untuk membangun rumah,

pagar atau bangunan lainnya sedangkan dahan dan ranting dimanfaatkan sebagai

sumber kayu bakar (Aibekob et al., 2002 dan Mamoribo et al., 2003).

33

VI. PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Jenis mangrove yang ditemukan yaitu 4 jenis yaitu Rhizophora sp, Avicennia

marina, Soneratia alba, Ceriops tagal. Dan dengan nilai Indeks Nilai Penting

(INP) tertinggi tingkat pohon yaitu = 250.32%. dengan nilai Indeks Nilai

Penting (INP) tertinggi tingkat pancang yaitu = 260.048% dengan indeks

keanekaragaman (H’) seluruh jenis sebesar 0.19 hal ini menunjukkan bahwa

tingkat keanekaragaman jenis di Pulau Pannikiang, Desa Madello H<1,

sedikit atau rendah.

2. Pemanfaatan mangrove di pulau pannikiang terdapat 4 jenis mangrove yaitu

Rhizopora sp, Avicennia marina, Soneratia alba, Ceriops tagal. Dari 4 jenis

mangrove yang ditemukan semua dapat di manfaatkan akan tetapi

pemanfaatan yang sering di gunakan sebagai kayu bakar.

6.2. Saran

Saran dari kegiatan penelitian tentang Keanekaragaman Jenis Mangrove di

Pulau Pannikiang Desa Madello Kecamatan Balusu Kabupaten Barru ini, diharapkan

dilakukan penelitian lanjutan, dengan memperbanyak jumlah plot, sehingga dapat

diketahui vegetasi dan struktur mangrove yang lebih banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Arief, A., 2001. Hutan dan Kehutanan. Kanisius, Yogyakarta. Hal: 44-45

Arief, A., 2003. Hutan Mangrove Fungsi dan Manfaatnya. Penerbit Kanisius,

Yogyakarta.

Arsyad, 2018. Analisis Keanekaragaman Jenis Mangrove Di Mangrove Learning

Center (MLC) Desa Binanga Kecamatan Sendana Kabupaten Majene.

Aibekob, H., Bagyono dan Sadsoeitoeboen, M.J. 2002. Pemanfaatan Tumbuhan

sebagai Obat Tradisional pada Suku Biak di Desa Duai Kecamatan

Numfor Timur Kabupaten Biak Numfor. Beccariana, 4 (2): 116−126.

Bengen, D.G., 1999. Pedoman Teknis pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem

Ghufrona, R. R., Kusmana, C., & Rusdiana, O. (2015) Komposisi Jenis Dan

Sruktur Hutan Mangrove Di Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan. Jurnal

Silvikultur Tropika 6(1), 15-26.

Kartawinata, K. S., S. Adisoemarto, S. Soemodihardjo dan I.G.M. Tantra, 2012.

Status Pengetahuan Hutan Bakau di Indonesia. Prodising Seminar

Ekosistem Hutan Mangrove. Jakarta 27 Februari – 1 Maret 2013..

Kusmana, C., 1997. Metode Survey Vegetasi. PT. Penerbit IPB, Bogor.

Mangrove Information Centre, 2010. Pengelolaaan Kawasan Hutan Mangrove

yang Berkelanjutan. Seminar Pengelolaan Hutan Mangrove,

Denpasar.

MacNae, W., 1968. A General Account of the Fauna and Flora of Mangrove

Swamps and Forests in the Indo-West-Pacific Region. Adv. mar.

Biol., 6.P. 73-270.

Mastaller, M. 1997. Manggrove: The forgetton Forest between Lans & Sea. Kuala

Lumpur, Malaysia. Hal. 5.

Michael,P. 1995. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium.

Jakarta: Universitas Indonesia Press

Noor, Y. R., M. Khazali, dan I. N. N. Suryadiputra, 2006. Panduan Pengenalan

Mangrove di Indonesia. Wetlands International, Indonesia

Programme, Jakarta. Hal: 1- 9.

Nybakken, J.W., 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Alih bahasa oleh

M. Eidman., Koesoebiono., D.G. Bengen., M. Hutomo., S. Sukardjo.

PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sribianti, I. (1998). Komposisi Floristik Tipe Hutan Mangrove di Lakawali

Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Propinsi Sulawesi

Selatan (Doctoral dissertation, Tesis Program Pascasarjana Magister.

Progaram Studi Ilmu Kehutanan Universitas Mulawarman,

Samarinda).

Saenger, P., E. J. Hegerl & J. D. S. Davie, 1983. Global Status of Mangrove

Ecosystems. IUCN Commission on Ecology Papers No. 3. 1-88.

Soeroyo, 1992. Sifat, Fungsi dan Peranan Hutan Mangrove. Pusat Penelitian dan

Pengembangan Oseanografi-LIPI. Jakarta.

Sribianti, I., & Sambu, A. H. (2018). Program Kemitraan Masyarakat Kelompok

Tani Nelayan Dalam Pengolahanproduk Tepungdan Keripik Buah

Mangrove. Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS, 9(2), 308-

316.Suwardi, 2013 Keanekaragaman Jenis Mangrove Di Pulau

Pannikiang Kabupaten Barru Sulawesi Selatan.

Santoso, 2005. Pemanfaatan Buah Mangrove Sebagai Sumber Makanan Alternatif

di Halmahera Barat, Maluku Utara.

Sulfiah, 2021, Potensi Tumbuhan Obat Di Desa Baroko Kecamatan Baroko

Kabupaten Enrekang.

Samingan, M.T. 1980. Notes on the Vagetation of the Tidal Areas of South

Sumatera, Indonesia, with special Reference to Karang Agung. Dalam

Internasional Social Tropical Ecology, Kuala Lumpur. Hal. 1107-

1112.

Soerianegara, I. 1987. Masalah penentuan batas lebar jalur hijau hutan

manggrove. Prosiding seminar III Ekosistem manggrove. Jakarta. Hal.

39

Sonjaya, H. 2007. Materi Mata Kuliah Ilmu Reproduksi Ternak. Fakultas

Peternakan. Universitas Hasanuddin, Makasar.

Sonjaya, H. 2005. Materi Mata Kuliah Ilmu Reproduksi Ternak. Fakultas

Peternakan. Universitas Hasanuddin, Makasar.

Saharuddin, 2020, Analisis Tingkat Kerusakan Hutan Mangrove Dan Estimasi

Nilai Rehabilitasi Hutan Mangrove Di Kelurahan Bira, Kecamatan

Tamalanrea, Kota Makassar.

Sundarapandian, SM. and P.S. Swamy. 2000. Forest ecosystem structure and

composition along an altitudinal gradient in the Western Ghats, South

India. Journal of Tropical Forest Science 12 (1):104-123.

Wibowo, C., C. Kusmana, A. Suryani, Y. Hartati, P. Oktadiyani, 2009.

Pemanfaatan Pohon Mangrove ApiApi (Avicennia spp) sebagai

BahanAchillea and Ruscus Topical Gel On Carrageenan-induced Paw

Edema in Rats. Acta Poloniae PharmaceuticaDrug Research, 63(4) :

277-280

Wijayanti, 2008 Manfaat Mangrove Avecennia marina di Halmahera Barat

Maluku Barat.

Wightman, G.M. 1989. Manggrove of the Northern territory. Norhtern Territory

Botanical Bulletin No. 7. Conservation commosssion of the Norhthern

territory, Palmerston, N.T. Australia.

36

LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Olah Data Penelitian Hutan Mangrove Tingkat Pohon

No Plot Nama Jenis Pohon Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

1

Rhizophora sp 42 0.1338 0.0179 0.0140

2 Rhizophora sp 39 0.1242 0.0154 0.0120

3 Rhizophora sp 62 0.1974 0.0389 0.0305

4 Rhizophora sp 35 0.1115 0.0124 0.0097

5 Rhizophora sp 39 0.1242 0.0154 0.0120

6 Rhizophora sp 45 0.1433 0.0205 0.0160

7 Rhizophora sp 35 0.1115 0.0124 0.0097

8 Rhizophora sp 42 0.1338 0.0179 0.0140

9 Rhizophora sp 35 0.1115 0.0124 0.0097

10 Rhizophora sp 40 0.1274 0.0162 0.0127

11 Avicennia Marina 42 0.1338 0.0179 0.0140

12 Avicennia Marina 57 0.1815 0.0329 0.0258

13 Avicennia Marina 48 0.1528 0.0233 0.0182

14 Rhizophora sp 56 0.1783 0.0317 0.0248

15 Rhizophora sp 44 0.1401 0.0196 0.0153

16 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

17 Rhizophora sp 62 0.1974 0.0389 0.0305

18 Rhizophora sp 48 0.1528 0.0233 0.0182

19 Rhizophora sp 62 0.1974 0.0389 0.0305

20 Rhizophora sp 75 0.2388 0.0570 0.0447

21 Rhizophora sp 90 0.2886 0.0832 0.0653

22 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

23 Rhizophora sp 57 0.1815 0.0329 0.2582

24 Rhizophora sp 97 0.2898 0.0839 0.0658

25 Rhizophora sp 60 0.1910 0.0364 0.0285

26 Rhizophora sp 77 0.2452 0.0601 0.0471

27 Rhizophora sp 48 0.1528 0.0233 0.0182

28 Rhizophora sp 39 0.1242 0.0154 0.0120

29 Rhizophora sp 56 0.1783 0.0317 0.0248

30 Rhizophora sp 89 0.2834 0.0803 0.0630

Total 1.666 5.288 1.0172 1.0292

No Plot Nama Jenis Pohon Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

Rhizophora sp 98 0.3121 0.0974 0.0764

2 Rhizophora sp 56 0.1783 0.0317 0.0248

37

3

2

Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

4 Rhizophora sp 45 0.1433 0.0205 0.0160

5 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

6 Rhizophora sp 44 0.1401 0.0196 0.0153

7 Rhizophora sp 40 0.1274 0.0162 0.0127

8 Rhizophora sp 64 0.2038 0.0415 0.0325

9 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

10 Rhizophora sp 77 0.2452 0.0601 0.0471

11 Rhizophora sp 87 0.2770 0.0767 0.0602

12 Rhizophora sp 45 0.1433 0.0205 0.0160

13 Rhizophora sp 44 0.1401 0.0196 0.0153

14 Rhizophora sp 75 0.2388 0.0570 0.0447

15 Rhizophora sp 48 0.1528 0.0233 0.0182

16 Rhizophora sp 40 0.1274 0.0162 0.0127

17 Rhizophora sp 99 0.3152 0.0993 0.0779

18 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

19 Rhizophora sp 88 0.2802 0.0785 0.0616

20 Rhizophora sp 56 0.1783 0.0317 0.0248

21 Rhizophora sp 48 0.1528 0.0233 0.0182

22 Rhizophora sp 57 0.1815 0.0329 0.0258

23 Rhizophora sp 52 0.1656 0.0274 0.0215

24 Rhizophora sp 62 0.1974 0.0389 0.0305

25 Rhizophora sp 76 0.2420 0.0585 0.0459

26 Rhizophora sp 55 0.1751 0.0306 0.0240

27 Rhizophora sp 87 0.2770 0.0767 0.0602

Total 1.723 5.4861 1.2069 0.9459

No Plot Nama Jenis Pohon Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

2 Rhizophora sp 46 0.1464 0.0214 0.0167

3

Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

4 Rhizophora sp 76 0.2420 0.0585 0.0459

5 Rhizophora sp 56 0.1783 0.0317 0.0248

6 Rhizophora sp 55 0.1751 0.0306 0.0240

7 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

8 Rhizophora sp 48 0.1528 0.0233 0.0182

9 Rhizophora sp 64 0.2038 0.0415 0.0325

10 Rhizophora sp 88 0.2802 0.0785 0.0616

38

11

3

Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

12 Rhizophora sp 64 0.2038 0.0415 0.0325

13 Sonneratia Alba 96 0.3057 0.0934 0.0733

14 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

15 Rhizophora sp 77 0.2452 0.0601 0.0471

16 Rhizophora sp 47 0.1496 0.0223 0.0175

17 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

18 Rhizophora sp 88 0.2802 0.0785 0.0587

19 Rhizophora sp 68 0.2165 0.0468 0.0367

20 Rhizophora sp 48 0.1528 0.0234 0.0182

21 Rhizophora sp 56 0.1783 0.0317 0.0248

22 Rhizophora sp 46 0.1464 0.0214 0.0167

23 Rhizophora sp 66 0.2101 0.0441 0.0346

24 Rhizophora sp 97 0.3089 0.0839 0.0658

25 Rhizophora sp 59 0.1878 0.0352 0.0276

26 Rhizophora sp 64 0.2038 0.0415 0.0325

27 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

28 Rhizophora sp 75 0.2388 0.0570 0.0447

29 Rhizophora sp 99 0.3152 0.0993 0.0779

30 Rhizophora sp 90 0.2866 0.0832 0.0653

31 Rhizophora sp 75 0.2388 0.0570 0.0447

32 Rhizophora sp 64 0.2038 0.0415 0.0325

33 Rhizophora sp 85 0.2707 0.0732 0.0574

34 Rhizophora sp 97 0.3089 0.0839 0.0658

35 Rhizophora sp 40 0.1273 0.0162 0.0127

36 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

37 Rhizophora sp 87 0.2770 0.0767 0.0602

38 Rhizophora sp 57 0.1815 0.0329 0.0258

39 Rhizophora sp 75 0.2388 0.0570 0.0447

40 Rhizophora sp 82 0.2611 0.0681 0.0534

Total 2.763 8.7971 2.0275 1.5864

No Plot Nama Jenis Pohon Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

4

Rhizophora sp 80 0.2547 0.0648 0.0508

2 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

3 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

4 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

5 Rhizophora sp 77 0.2452 0.0601 0.0471

6 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

7 Rhizophora sp 98 0.3121 0.0974 0.0764

8 Rhizophora sp 46 0.1464 0.0214 0.0167

9 Rhizophora sp 57 0.1815 0.0329 0.0258

39

10 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

11 Rhizophora sp 45 0.1433 0.0205 0.0160

12 Rhizophora sp 88 0.2802 0.0785 0.0616

13 Rhizophora sp 49 0.1560 0.0243 0.0190

14 Rhizophora sp 49 0.1560 0.0243 0.0190

15 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

16 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

17 Rhizophora sp 49 0.1560 0.0243 0.0190

18 Rhizophora sp 75 0.2388 0.0570 0.0447

19 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

20 Rhizophora sp 48 0.1528 0.0233 0.0182

21 Rhizophora sp 59 0.1878 0.0352 0.0276

22 Rhizophora sp 55 0.1751 0.0306 0.0240

23 Rhizophora sp 60 0.1910 0.0364 0.0285

24 Rhizophora sp 95 0.3025 0.0915 0.0718

25 Rhizophora sp 76 0.2420 0.0585 0.0459

26 Rhizophora sp 60 0.1910 0.0364 0.0285

27 Rhizophora sp 95 0.3025 0.0915 0.0718

28 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

29 Rhizophora sp 95 0.3025 0.0915 0.0718

30 Rhizophora sp 75 0.2388 0.0570 0.0447

31 Rhizophora sp 76 0.2420 0.0585 0.0459

32 Rhizophora sp 98 0.3121 0.0974 0.0764

33 Rhizophora sp 40 0.1273 0.0162 0.0127

34 Rhizophora sp 74 0.2356 0.0555 0.0435

35 Rhizophora sp 60 0.1910 0.0364 0.0285

36 Rhizophora sp 75 0.2388 0.0570 0.0447

37 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

38 Rhizophora sp 56 0.1783 0.0317 0.0248

39 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

40 Rhizophora sp 90 0.2866 0.0832 0.0653

41 Rhizophora sp 48 0.1528 0.0233 0.0182

42 Rhizophora sp 58 0.1847 0.0341 0.0267

43 Rhizophora sp 47 0.1496 0.0234 0.0183

44 Rhizophora sp 58 0.1847 0.0341 0.0267

45 Rhizophora sp 56 0.1783 0.0317 0.0248

46 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

47 Rhizophora sp 97 0.3089 0.0839 0.0658

48 Rhizophora sp 69 0.2197 0.0482 0.0378

Total 3.243 10.3255 2.3422 1.8359

40

No Plot Nama Jenis Pohon Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

5

Rhizophora sp 45 0.1433 0.0205 0.0160

2 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

3 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

4 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

5 Rhizophora sp 56 0.1783 0.0317 0.0248

6 Rhizophora sp 75 0.2388 0.0570 0.0447

7 Rhizophora sp 45 0.1433 0.0205 0.0160

8 Sonneratia Alba 154 0.4904 0.2404 0.1887

9 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

10 Rhizophora sp 95 0.3025 0.0915 0.0718

11 Sonneratia Alba 142 0.4522 0.2044 0.1604

12 Rhizophora sp 95 0.3025 0.0915 0.0718

13 Rhizophora sp 45 0.1433 0.0205 0.0160

14 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

15 Ceriops Tagal 98 0.3121 0.0974 0.0764

16 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

17 Rhizophora sp 89 0.2834 0.0803 0.0630

18 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

19 Rhizophora sp 76 0.2420 0.0585 0.0459

20 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

21 Rhizophora sp 45 0.1433 0.0205 0.0160

22 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

23 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

24 Ceriops Tagal 87 0.2770 0.0767 0.0602

25 Rhizophora sp 57 0.1815 0.0329 0.0258

26 Rhizophora sp 42 0.1338 0.0179 0.0140

27 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

28 Rhizophora sp 46 0.1464 0.0214 0.0167

29 Rhizophora sp 77 0.2452 0.0601 0.0471

30 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

31 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

32 Rhizophora sp 56 0.1783 0.0317 0.0248

33 Rhizophora sp 87 0.2770 0.0767 0.0602

34 Rhizophora sp 56 0.1783 0.0317 0.0248

35 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

36 Rhizophora sp 89 0.2834 0.0803 0.0630

37 Rhizophora sp 76 0.2420 0.0585 0.0459

38 Rhizophora sp 70 0.2229 0.0496 0.0388

41

39 Rhizophora sp 98 0.3121 0.0974 0.0764

40 Rhizophora sp 77 0.2452 0.0601 0.0471

41 Rhizophora sp 68 0.2165 0.0468 0.0367

42 Rhizophora sp 87 0.2770 0.0767 0.0602

43 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

44 Rhizophora sp 99 0.3152 0.0993 0.0779 Total 3.197 10.1798 2.5895 2.0302

No Plot Nama Jenis Pohon Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

6

Rhizophora sp. 87 0.2770 0.0767 0.0602

2 Rhizophora sp. 56 0.1783 0.0317 0.0248

3 Sonneratia Alba 160 0.5096 0.2596 0.2037

4 Rhizophora sp. 65 0.2070 0.0428 0.0335

5 Rhizophora sp. 98 0.3121 0.0974 0.0764

6 Avicennia marina 65 0.2070 0.0428 0.0335

7 Rhizophora sp. 68 0.2165 0.0468 0.0367

8 Rhizophora sp. 56 0.1783 0.0317 0.0248

9 Sonneratia Alba 171 0.5541 0.3070 0.2409

10 Sonneratia Alba 147 0.4681 0.2191 0.1719

11 Rhizophora sp. 65 0.2070 0.0428 0.0335

12 Rhizophora sp. 98 0.3121 0.0974 0.0764

13 Rhizophora sp. 65 0.2070 0.0428 0.0335

14 Sonneratia Alba 151 0.4808 0.2311 0.1814

15 Rhizophora sp. 87 0.2770 0.0767 0.0602

16 Rhizophora sp. 56 0.1783 0.0317 0.0248

17 Rhizophora sp. 68 0.2165 0.0468 0.0367

18 Rhizophora sp. 78 0.2484 0.0617 0.0484

19 Rhizophora sp. 56 0.1783 0.0317 0.0248

20 Avicennia marina 48 0.1528 0.0233 0.0182

21 Avicennia marina 57 0.1815 0.0329 0.0258

22 Rhizophora sp. 56 0.1783 0.0317 0.0248

23 Rhizophora sp. 33 0.1050 0.0110 0.0086

24 Rhizophora sp. 65 0.2070 0.0428 0.0335

25 Rhizophora sp. 98 0.3121 0.0974 0.0764

26 Rhizophora sp. 65 0.2070 0.0428 0.0335

27 Rhizophora sp. 87 0.2770 0.0767 0.0602

28 Rhizophora sp. 56 0.1783 0.0317 0.0248

29 Rhizophora sp. 65 0.2070 0.0428 0.0335

30 Rhizophora sp. 98 0.3121 0.0974 0.0764

42

31 Rhizophora sp. 65 0.2070 0.0428 0.0335

Total 2.490 7.9385 2.3916 1.8753

No Plot Nama Jenis Pohon Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

7

Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

2 Rhizophora sp 95 0.3025 0.0915 0.0718

3 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

4 Rhizophora sp 74 0.2356 0.0555 0.0435

5 Rhizophora sp 56 0.1783 0.0317 0.0248

6 Rhizophora sp 75 0.2484 0.0617 0.0484

7 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

8 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

9 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

10 Rhizophora sp 52 0.1656 0.0274 0.0215

11 Rhizophora sp 82 0.2611 0.0681 0.0534

12 Rhizophora sp 97 0.3089 0.0839 0.0658

13 Rhizophora sp 46 0.1464 0.0214 0.0167

14 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

15 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

16 Rhizophora sp 52 0.1656 0.0274 0.0215

17 Rhizophora sp 87 0.2770 0.0767 0.0602

18 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

19 Rhizophora sp 98 0.3121 0.0974 0.0764

20 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

21 Rhizophora sp 76 0.2420 0.0585 0.0459

22 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

23 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

24 Rhizophora sp 89 0.2834 0.0803 0.0630

25 Rhizophora sp 70 0.2229 0.0496 0.0388

26 Rhizophora sp 88 0.2802 0.0785 0.0616

27 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

28 Rhizophora sp 76 0.2420 0.0585 0.0459

29 Rhizophora sp 56 0.1783 0.0317 0.0248

30 Rhizophora sp 98 0.3121 0.0974 0.0764

31 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

32 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

33 Rhizophora sp 87 0.2770 0.0767 0.0602

34 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

35 Rhizophora sp 98 0.3121 0.0974 0.0764

43

36 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

37 Rhizophora sp 99 0.3152 0.0993 0.0779

38 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

39 Rhizophora sp 77 0.2452 0.0601 0.0471

40 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

41 Rhizophora sp 87 0.2770 0.0767 0.0602

42 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

43 Rhizophora sp 72 0.2292 0.0525 0.0412

Total 3.151 10.0429 2.4278 1.9036

No Plot Nama Jenis Pohon Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

8

Rhizophora sp. 42 0.1338 0.0179 0.0140

2 Rhizophora sp. 50 0.1592 0.0253 0.0198

3 Rhizophora sp. 32 0.1019 0.0103 0.0080

4 Rhizophora sp. 47 0.1497 0.0224 0.0175

5 Rhizophora sp. 38 0.1210 0.0146 0.0114

6 Rhizophora sp. 49 0.1560 0.0243 0.0190

7 Rhizophora sp. 87 0.2770 0.0767 0.0602

8 Rhizophora sp. 89 0.2834 0.0803 0.0630

9 Rhizophora sp. 32 0.1019 0.0103 0.0080

10 Rhizophora sp. 36 0.1146 0.0131 0.0102

11 Rhizophora sp. 41 0.1306 0.0170 0.0133

12 Rhizophora sp. 34 0.1083 0.0117 0.0091

13 Rhizophora sp. 49 0.1560 0.0243 0.0190

14 Rhizophora sp. 35 0.1115 0.0124 0.0097

15 Rhizophora sp. 32 0.1019 0.0103 0.0080

16 Rhizophora sp. 35 0.1115 0.0124 0.0097

17 Rhizophora sp. 49 0.1560 0.0243 0.0190

18 Rhizophora sp. 42 0.1338 0.0179 0.0140

19 Rhizophora sp. 32 0.1019 0.0103 0.0080

20 Rhizophora sp. 37 0.1178 0.0138 0.0108

21 Rhizophora sp. 32 0.1019 0.0103 0.0080

22 Sonneratia Alba 152 0.4841 0.2343 0.1839

23 Rhizophora sp. 78 0.2484 0.0617 0.0484

24 Rhizophora sp. 42 0.1338 0.0179 0.0140

25 Rhizophora sp. 34 0.1083 0.0117 0.0091

26 Rhizophora sp. 49 0.1560 0.0243 0.0190

27 Rhizophora sp. 34 0.1083 0.0117 0.0091

28 Rhizophora sp. 42 0.1338 0.0179 0.0140

44

29 Rhizophora sp. 37 0.1178 0.0138 0.0108

30 Rhizophora sp. 32 0.1019 0.0103 0.0080

31 Rhizophora sp. 34 0.1083 0.0117 0.0091

32 Rhizophora sp. 49 0.1560 0.0243 0.0190

33 Rhizophora sp. 87 0.2770 0.0767 0.0602

34 Rhizophora sp. 89 0.2834 0.0803 0.0630

35 Rhizophora sp. 87 0.2770 0.0767 0.0602

36 Rhizophora sp. 78 0.2484 0.0617 0.0484

37 Rhizophora sp. 38 0.1210 0.0146 0.0114

38 Rhizophora sp. 36 0.1146 0.0131 0.0102

39 Rhizophora sp. 32 0.1019 0.0103 0.0080

40 Rhizophora sp. 98 0.3121 0.0974 0.0764

41 Rhizophora sp. 67 0.2133 0.0454 0.0356

42 Rhizophora sp. 99 0.3152 0.0993 0.0779

43 Rhizophora sp. 54 0.1719 0.0295 0.0231

Total 2.268 7.2222 1.5045 1.1785

No Plot Nama Jenis Pohon Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

9

Rhizophora sp 76 0.2420 0.0585 0.0459

2 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

3 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

4 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

5 Rhizophora sp 49 0.1560 0.0243 0.0190

6 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

7 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

8 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

9 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

10 Rhizophora sp 74 0.2356 0.0555 0.0435

11 Rhizophora sp 98 0.3121 0.0974 0.0764

12 Rhizophora sp 75 0.2388 0.0570 0.0447

13 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

14 Rhizophora sp 42 0.1338 0.0179 0.0140

15 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

16 Rhizophora sp 49 0.1560 0.0243 0.0190

17 Rhizophora sp 87 0.2770 0.0767 0.0602

18 Rhizophora sp 89 0.2834 0.0803 0.0630

19 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

20 Rhizophora sp 87 0.2770 0.0767 0.0602

21 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

45

22 Rhizophora sp 45 0.1433 0.0205 0.0160

23 Rhizophora sp 72 0.2292 0.0525 0.0412

24 Rhizophora sp 64 0.2038 0.0415 0.0325

25 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

26 Rhizophora sp 56 0.1783 0.0317 0.0248

27 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

28 Rhizophora sp 62 0.1974 0.0389 0.0305

29 Rhizophora sp 80 0.2547 0.0648 0.0508

30 Rhizophora sp 82 0.2611 0.0681 0.0534

31 Rhizophora sp 94 0.2993 0.0895 0.0702

32 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

33 Rhizophora sp 82 0.2611 0.0681 0.0534

34 Rhizophora sp 68 0.2165 0.0468 0.0367

35 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

36 Rhizophora sp 89 0.2834 0.0803 0.0630

37 Rhizophora sp 74 0.2356 0.0555 0.0435

Total 2.670 8.5019 2.0199 1.5835

No Plot Nama Jenis Pohon Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

10

Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

2 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

3 Rhizophora sp 89 0.2834 0.0803 0.0630

4 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

5 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

6 Rhizophora sp 66 0.2101 0.0441 0.0346

7 Rhizophora sp 89 0.2834 0.0803 0.0630

8 Rhizophora sp 55 0.1751 0.0306 0.0240

9 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

10 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

11 Rhizophora sp 57 0.1815 0.0329 0.0258

12 Rhizophora sp 87 0.2770 0.0767 0.0602

13 Rhizophora sp 46 0.1464 0.0214 0.0167

14 Rhizophora sp 77 0.2452 0.0601 0.0471

15 Rhizophora sp 95 0.3025 0.0915 0.0718

16 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

17 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

18 Rhizophora sp 46 0.1464 0.0214 0.0167

19 Rhizophora sp 89 0.2834 0.0803 0.0630

20 Rhizophora sp 70 0.2229 0.0496 0.0388

46

21 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

22 Rhizophora sp 87 0.2770 0.0767 0.0602

23 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

24 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

25 Rhizophora sp 79 0.2515 0.0632 0.0496

26 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

27 Rhizophora sp 99 0.3152 0.0993 0.0779

28 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

29 Rhizophora sp 89 0.2834 0.0803 0.0630

30 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

31 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

32 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

33 Rhizophora sp 76 0.2420 0.0585 0.0459

34 Rhizophora sp 89 0.2834 0.0803 0.0630

35 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

36 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

37 Rhizophora sp 57 0.1815 0.0329 0.0258

38 Rhizophora sp 56 0.1783 0.0317 0.0248

39 Rhizophora sp 95 0.3025 0.0915 0.0718

40 Rhizophora sp 89 0.2834 0.0803 0.0630

41 Rhizophora sp 55 0.1751 0.0306 0.0240

42 Rhizophora sp 76 0.2420 0.0585 0.0459

Total 3.080 9.8067 2.3843 1.8692

No Plot Nama Jenis Pohon Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

11

Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

2 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

3 Rhizophora sp 33 0.1051 0.0110 0.0086

4 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

5 Rhizophora sp 36 0.1146 0.0131 0.0102

6 Rhizophora sp 41 0.1306 0.0170 0.0133

7 Rhizophora sp 34 0.1083 0.0117 0.0091

8 Rhizophora sp 38 0.1210 0.0146 0.0114

9 Rhizophora sp 35 0.1115 0.0124 0.0097

10 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

11 Rhizophora sp 35 0.1115 0.0124 0.0097

12 Rhizophora sp 41 0.1306 0.0170 0.0133

13 Rhizophora sp 42 0.1338 0.0179 0.0140

14 Rhizophora sp 38 0.1210 0.0146 0.0114

47

15 Rhizophora sp 37 0.1178 0.0138 0.0108

16 Rhizophora sp 41 0.1306 0.0170 0.0133

17 Rhizophora sp 152 0.4841 0.2343 0.1839

18 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

19 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

20 Rhizophora sp 34 0.1083 0.0117 0.0091

21 Rhizophora sp 38 0.1210 0.0146 0.0114

22 Rhizophora sp 34 0.1083 0.0117 0.0091

23 Rhizophora sp 42 0.1338 0.0179 0.0140

24 Rhizophora sp 37 0.1178 0.0138 0.0108

25 Rhizophora sp 41 0.1306 0.0170 0.0133

26 Rhizophora sp 34 0.1083 0.0117 0.0091

27 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

28 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

29 Rhizophora sp 74 0.2356 0.0555 0.0435

30 Rhizophora sp 98 0.3121 0.0974 0.0764

31 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

32 Rhizophora sp 38 0.1210 0.0146 0.0114

33 Rhizophora sp 36 0.1146 0.0131 0.0102

34 Rhizophora sp 32 0.1019 0.0103 0.0080

Total 1.774 5.6493 1.1623 0.9104

No Plot Nama Jenis Pohon Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

12

Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

2 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

3 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

4 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

5 Rhizophora sp 74 0.2356 0.0555 0.0435

6 Rhizophora sp 98 0.3121 0.0974 0.0764

7 Rhizophora sp 75 0.2388 0.0570 0.0447

8 Sonneratia Alba 78 0.2484 0.0617 0.0484

9 Rhizophora sp 42 0.1338 0.0179 0.0140

10 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

11 Sonneratia Alba 49 0.1560 0.0243 0.0190

12 Rhizophora sp 87 0.2770 0.0767 0.0602

13 Rhizophora sp 89 0.2834 0.0803 0.0630

14 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

15 Ceriops Tagal 87 0.2770 0.0767 0.0602

16 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

48

17 Rhizophora sp 45 0.1433 0.0205 0.0160

18 Rhizophora sp 72 0.2292 0.0525 0.0412

19 Rhizophora sp 64 0.2038 0.0415 0.0325

20 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

21 Rhizophora sp 56 0.1783 0.0317 0.0248

22 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

23 Rhizophora sp 62 0.1974 0.0389 0.0305

24 Ceriops Tagal 80 0.2547 0.0648 0.0508

25 Rhizophora sp 82 0.2611 0.0681 0.0534

26 Rhizophora sp 94 0.2993 0.0895 0.0702

27 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

28 Rhizophora sp 82 0.2611 0.0681 0.0534

29 Rhizophora sp 68 0.2165 0.0468 0.0367

30 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

31 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

32 Rhizophora sp 35 0.1115 0.0124 0.0097

33 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

34 Rhizophora sp 42 0.1338 0.0179 0.0140

35 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

36 Rhizophora sp 37 0.1178 0.0138 0.0108

37 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

38 Rhizophora sp 152 0.4841 0.2343 0.1839

39 Rhizophora sp 42 0.1338 0.0179 0.0140

40 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

41 Rhizophora sp 34 0.1083 0.0117 0.0091

42 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587 Total 2.980 9.4893 2.3284 1.8252

No Plot Nama Jenis Pohon Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

13

Rhizophora sp 76 0.2420 0.0585 0.0459

2 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

3 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

4 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

5 Rhizophora sp 49 0.1560 0.0243 0.0190

6 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

7 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

8 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

9 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

10 Rhizophora sp 74 0.2356 0.0555 0.0435

49

11 Rhizophora sp 98 0.3121 0.0974 0.0764

12 Rhizophora sp 75 0.2388 0.0570 0.0447

13 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

14 Rhizophora sp 42 0.1338 0.0179 0.0140

15 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

16 Rhizophora sp 49 0.1560 0.0243 0.0190

17 Rhizophora sp 87 0.2770 0.0767 0.0602

18 Rhizophora sp 89 0.2834 0.0803 0.0630

19 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

20 Rhizophora sp 87 0.2770 0.0767 0.0602

21 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

22 Rhizophora sp 45 0.1433 0.0205 0.0160

23 Rhizophora sp 72 0.2292 0.0525 0.0412

24 Rhizophora sp 64 0.2038 0.0415 0.0325

25 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

26 Rhizophora sp 56 0.1783 0.0317 0.0248

27 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

28 Rhizophora sp 62 0.1974 0.0389 0.0305

29 Rhizophora sp 80 0.2547 0.0648 0.0508

Total 2.038 6.4895 1.5071 1.1814

No Plot Nama Jenis Pohon Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

14

Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

2 Rhizophora sp 45 0.1433 0.0205 0.0160

3 Rhizophora sp 72 0.2292 0.0525 0.0412

4 Rhizophora sp 68 0.2165 0.0468 0.0367

5 Rhizophora sp 80 0.2547 0.0648 0.0508

6 Rhizophora sp 171 0.5541 0.3070 0.2409

7 Rhizophora sp 147 0.4681 0.2191 0.1719

8 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

9 Rhizophora sp 45 0.1433 0.0205 0.0160

10 Rhizophora sp 72 0.2292 0.0525 0.0412

11 Avicennia Marina 151 0.4808 0.2311 0.1814

12 Avicennia Marina 78 0.2484 0.0617 0.0484

13 Avicennia Marina 80 0.2547 0.0648 0.0508

14 Rhizophora sp 68 0.2165 0.0468 0.0367

15 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

16 Rhizophora sp 80 0.2547 0.0648 0.0508

17 Rhizophora sp 48 0.1528 0.0233 0.0182

18 Rhizophora sp 57 0.1815 0.0329 0.0258

19 Rhizophora sp 80 0.2547 0.0648 0.0508

50

20 Rhizophora sp 33 0.1050 0.0110 0.0086

21 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

22 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

23 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

24 Rhizophora sp 57 0.1815 0.0329 0.0258

25 Rhizophora sp 80 0.2547 0.0648 0.0508

26 Rhizophora sp 68 0.2165 0.0468 0.0367

27 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

Total 2.102 6.7025 1.9291 1.5130

No Plot Nama Jenis Pohon Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

15

Rhizophora sp 74 0.2356 0.0555 0.0435

2 Rhizophora sp 56 0.1783 0.0317 0.0248

3 Rhizophora sp 75 0.2484 0.0617 0.0484

4 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

5 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

6 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

7 Rhizophora sp 52 0.1656 0.0274 0.0215

8 Rhizophora sp 82 0.2611 0.0681 0.0534

9 Rhizophora sp 97 0.3089 0.0839 0.0658

10 Rhizophora sp 46 0.1464 0.0214 0.0167

11 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

12 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

13 Rhizophora sp 52 0.1656 0.0274 0.0215

14 Rhizophora sp 87 0.2770 0.0767 0.0602

15 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

16 Rhizophora sp 98 0.3121 0.0974 0.0764

17 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

18 Rhizophora sp 76 0.2420 0.0585 0.0459

19 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

20 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

21 Rhizophora sp 89 0.2834 0.0803 0.0630

22 Rhizophora sp 70 0.2229 0.0496 0.0388

23 Rhizophora sp 88 0.2802 0.0785 0.0616

24 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

25 Rhizophora sp 76 0.2420 0.0585 0.0459

26 Rhizophora sp 56 0.1783 0.0317 0.0248

27 Rhizophora sp 98 0.3121 0.0974 0.0764

28 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

51

29 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

30 Rhizophora sp 87 0.2770 0.0767 0.0602

31 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

32 Rhizophora sp 98 0.3121 0.0974 0.0764

33 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

Total 2.392 7.6262 1.8225 1.4289

No Plot Nama Jenis Pohon Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

16

Rhizophora sp 80 0.2547 0.0648 0.0508

2 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

3 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

4 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

5 Rhizophora sp 77 0.2452 0.0601 0.0471

6 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

7 Rhizophora sp 98 0.3121 0.0974 0.0764

8 Rhizophora sp 46 0.1464 0.0214 0.0167

9 Rhizophora sp 57 0.1815 0.0329 0.0258

10 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

11 Rhizophora sp 45 0.1433 0.0205 0.0160

12 Rhizophora sp 88 0.2802 0.0785 0.0616

13 Rhizophora sp 42 0.1338 0.0179 0.0140

14 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

15 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

16 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

17 Rhizophora sp 49 0.1560 0.0243 0.0190

18 Rhizophora sp 75 0.2388 0.0570 0.0447

19 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

20 Rhizophora sp 48 0.1528 0.0233 0.0182

21 Rhizophora sp 59 0.1878 0.0352 0.0276

22 Rhizophora sp 55 0.1751 0.0306 0.0240

23 Rhizophora sp 60 0.1910 0.0364 0.0285

24 Rhizophora sp 95 0.3025 0.0915 0.0718

25 Rhizophora sp 76 0.2420 0.0585 0.0459

26 Rhizophora sp 42 0.1338 0.0179 0.0140

27 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

28 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

29 Rhizophora sp 95 0.3025 0.0915 0.0718

30 Rhizophora sp 75 0.2388 0.0570 0.0447

31 Rhizophora sp 76 0.2420 0.0585 0.0459

52

32 Rhizophora sp 98 0.3121 0.0974 0.0764

33 Rhizophora sp 40 0.1273 0.0162 0.0127

34 Rhizophora sp 74 0.2356 0.0555 0.0435

35 Rhizophora sp 60 0.1910 0.0364 0.0285

36 Rhizophora sp 75 0.2388 0.0570 0.0447

37 Rhizophora sp 78 0.2484 0.0617 0.0484

38 Rhizophora sp 56 0.1783 0.0317 0.0248

39 Rhizophora sp 65 0.2070 0.0428 0.0335

40 Rhizophora sp 90 0.2866 0.0832 0.0653

41 Rhizophora sp 48 0.1528 0.0233 0.0182

42 Rhizophora sp 58 0.1847 0.0341 0.0267

43 Rhizophora sp 47 0.1496 0.0234 0.0183

44 Rhizophora sp 58 0.1847 0.0341 0.0267

45 Rhizophora sp 56 0.1783 0.0317 0.0248

46 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

Total 3.042 9.6856 2.1602 1.6932

No Plot Nama Jenis Pohon Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

17

Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

2 Rhizophora sp 45 0.1433 0.0205 0.0160

3 Rhizophora sp 88 0.2802 0.0785 0.0616

4 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

5 Rhizophora sp 59 0.1878 0.0352 0.0276

6 Rhizophora sp 54 0.1719 0.0295 0.0231

7 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

8 Rhizophora sp 49 0.1560 0.0243 0.0190

9 Rhizophora sp 75 0.2388 0.0570 0.0447

10 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

11 Rhizophora sp 48 0.1528 0.0233 0.0182

12 Rhizophora sp 59 0.1878 0.0352 0.0276

13 Rhizophora sp 55 0.1751 0.0306 0.0240

14 Rhizophora sp 60 0.1910 0.0364 0.0285

15 Rhizophora sp 95 0.3025 0.0915 0.0718

16 Rhizophora sp 76 0.2420 0.0585 0.0459

17 Rhizophora sp 67 0.2133 0.0454 0.0356

18 Rhizophora sp 59 0.1878 0.0352 0.0276

19 Rhizophora sp 86 0.2738 0.0749 0.0587

20 Rhizophora sp 95 0.3025 0.0915 0.0718

21 Rhizophora sp 75 0.2388 0.0570 0.0447

53

22 Rhizophora sp 76 0.2420 0.0585 0.0459

Total 1.508 4.8011 1.0941 0.8578

Lampiran 2. Hasil Olah Data Penelitian Hutan Mangrove Tingkat Pancang

No Plot Nama Jenis

Pancang

Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

1

Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

2 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

3 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

4 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

5 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

6 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

7 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

8 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

9 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

10 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

11 Avicennia Marina 10 0.0318 0.0009 0.0007

12 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

13 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

14 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

15 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

16 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

Total 119 0.378 0.0082 0.0059

No Plot Nama Jenis

Pancang

Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

2

Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

2 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

3 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

4 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

5 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

6 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

7 Rhizophora sp 10 0.0318 0.0009 0.0007

8 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

9 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

10 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

11 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

12 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

13 Rhizophora sp 10 0.0318 0.0009 0.0007

54

14 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

15 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

16 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

17 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

18 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

19 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

20 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

21 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

22 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

Total 153 0.4863 0.0101 0.0070

No Plot Nama Jenis

Pancang

Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

3

Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

2 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

3 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

4 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

5 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

6 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

7 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

8 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

9 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

10 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

11 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

12 Rhizophora sp 10 0.0318 0.0009 0.0007

13 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

14 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

15 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

16 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

17 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

18 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

19 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

Total 137 0.4355 0.0095 0.0066

No Plot Nama Jenis

Pancang

Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

2 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

3 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

4 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

5 Rhizophora sp 10 0.0318 0.0009 0.0007

55

6

4

Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

7 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

8 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

9 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

10 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

11 Rhizophora sp 10 0.0318 0.0009 0.0007

12 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

13 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

14 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

15 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

16 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

17 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

18 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

19 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

20 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

21 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

22 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

23 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

24 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

25 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

Total 186 0.5910 0.0131 0.0093

No Plot Nama Jenis

Pancang

Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

5

Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

2 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

3 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

4 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

5 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

6 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

7 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

8 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

9 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

10 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

11 Sonneratia Alba 7 0.0222 0.0004 0.0003

12 Sonneratia Alba 8 0.0254 0.0006 0.0004

13 Ceriops Tagal 5 0.0159 0.0002 0.0001

14 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

15 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

16 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

17 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

18 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

19 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

20 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

56

21 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

22 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

23 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

Total 158 0.5018 0.0100 0.0068

No Plot Nama Jenis

Pancang

Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

6

Rhizophora sp 10 0.0318 0.0009 0.0007

2 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

3 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

4 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

5 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

6 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

7 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

8 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

9 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

10 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

11 Avicennia Marina 8 0.0254 0.0006 0.0004

12 Avicennia Marina 6 0.0191 0.0003 0.0002

13 Sonneratia Alba 5 0.0159 0.0002 0.0001

14 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

15 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

16 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

17 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

Total 115 0.3655 0.0072 0.0049

No Plot Nama Jenis

Pancang

Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

7

Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

2 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

3 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

4 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

5 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

6 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

7 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

8 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

9 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

10 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

11 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

12 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

13 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

14 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

15 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

57

16 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

17 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

18 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

19 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

20 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

Total 150 0.4766 0.0107 0.0077

No Plot Nama Jenis

Pancang

Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

8

Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

2 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

3 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

4 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

5 Rhizophora sp 10 0.0318 0.0009 0.0007

6 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

7 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

8 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

9 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

10 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

11 Sonneratia Alba 9 0.0286 0.0008 0.0006

12 Sonneratia Alba 8 0.0254 0.0006 0.0004

13 Sonneratia Alba 9 0.0286 0.0008 0.0006

14 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

15 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

16 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

17 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

18 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

19 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

20 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

21 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

22 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

23 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

24 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

25 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

26 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

Total 205 0.6510 0.0152 0.0109

No Plot Nama Jenis

Pancang

Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

2 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

3 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

4 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

58

5

9

Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

6 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

7 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

8 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

9 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

10 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

11 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

12 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

13 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

14 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

15 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

Total 115 0.3653 0.0083 0.0059

No Plot Nama Jenis

Pancang

Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

10

Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

2 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

3 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

4 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

5 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

6 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

7 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

8 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

9 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

10 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

11 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

12 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

Total 97 0.3081 0.0075 0.0055

No Plot Nama Jenis

Pancang

Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

11

Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

2 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

3 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

4 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

5 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

6 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

7 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

8 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

9 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

10 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

11 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

12 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

59

13 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

14 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

15 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

16 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

Total 116 0.3685 0.0077 0.0054

No Plot Nama Jenis

Pancang

Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

12

Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

2 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

3 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

4 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

5 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

6 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

7 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

8 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

9 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

10 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

11 Sonneratia Alba 8 0.0254 0.0006 0.0004

12 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

13 Ceriops Tagal 8 0.0254 0.0006 0.0004

14 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

15 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

16 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

17 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

Total 128 0.4065 0.0090 0.0064

No Plot Nama Jenis

Pancang

Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

13

Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

2 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

3 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

4 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

5 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

6 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

7 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

8 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

9 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

10 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

11 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

12 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

13 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

14 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

60

15 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

Total 116 0.3686 0.0086 0.0062

No Plot Nama Jenis

Pancang

Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

14

Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

2 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

3 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

4 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

5 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

6 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

7 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

8 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

9 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

10 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

11 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

12 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

Total 92 0.2921 0.0065 0.0047

No Plot Nama Jenis

Pancang

Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

15

Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

2 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

3 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

4 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

5 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

6 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

7 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

8 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

9 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

10 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

11 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

12 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

13 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

14 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

15 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

16 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

17 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

18 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

19 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

Total 146 0.4637 0.0105 0.0077

61

No Plot Nama Jenis

Pancang

Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

16

Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

2 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

3 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

4 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

5 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

6 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

7 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

8 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

9 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

10 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

11 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

12 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

13 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

14 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

15 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

16 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

17 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

18 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

19 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

20 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

21 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

22 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

23 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

24 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

25 Rhizophora sp 5 0.0159 0.0002 0.0001

Total 185 0.5877 0.0129 0.0092

No Plot Nama Jenis

Pancang

Keliling

(cm)

Diameter

(m)

D2 LBDS

1

17

Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

2 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

3 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

4 Rhizophora sp 8 0.0254 0.0006 0.0004

5 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

6 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

7 Rhizophora sp 9 0.0286 0.0008 0.0006

8 Rhizophora sp 7 0.0222 0.0004 0.0003

9 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

10 Rhizophora sp 6 0.0191 0.0003 0.0002

Total 76 0.2415 0.0055 0.0040

62

Lampiran 3 Dokumentasi

Plot 1 Plot 2

Plot 3 Plot 4

63

Plot 5 Plot 6

Plot 7 Plot 8

64

Plot 9 Plot 10

Plot 11 Plot 12

65

Plot 13 Plot 14

Plot 15 Plot 16

66

Plot 17 Pengukran Diameter Pancang

Wawancara Masyarakat Tentang Mangrove

67

TINGKAT POHON 25 X 40 m

JENIS

MANGROVE

JUMLAH

KEHADIRAN

DI PLOT

LUAS

PETAK

CONTOH POHON

JUMLAH

LBDS

K

F

D

KR

(%)

FR

(%)

DR

(%)

INP

Rhizopora sp 595 17 1.36 23.1123 437.5 1 1.6994 96.28 62.5 91.54 250.32

Avicennia Marina 9 3 1.36 0.4161 6.617 0.18 0.0306 1.46 11.25 1.65 14.37

Soneratia Alba 10 5 1.36 1.4716 7.353 0.29 0.1082 1.62 18.13 5.83 25.58

Ceriops Tagal 4 2 1.36 0.2476 2.941 0.13 0.0182 0.64 8.12 0.98 9.73

TOTAL 454.411 1.6 1.8564 100 100 100 300

TINGKAT PANCANG 5 X 5 m

JENIS

MANGROVE

JUMLAH

KEHADIRAN

DI PLOT

LUAS

PETAK

CONTOH POHON

JUMLAH

LBDS

K

F

D

KR

(%)

FR

(%)

DR

(%)

INP

Rhizopora sp 294 17 0.0425 0.1095 6917.65 1 0.0003 96.08 68 95.9684

260.048

Avicennia Marina 3 2 0.0425 0.0013 70.59 0.12 3.0588 0.98 8 1.1394 10.1194

Soneratia Alba 7 4 0.0425 0.0028 164.71 0.24 6.5882 2.29 16 2.4540 20.744

Ceriops Tagal 2 2 0.0425 0.0005 47.06 0.12 1.1765 0.65 8 0.4382 9.0882

TOTAL

7200 1.47 0.00027

100 100 100 300

RIWAYAT HIDUP

Muh Risaldi Asis, Lahir di Takkalasi, Kecamatan Balusu,

Kota Barru pada tanggal 06 Oktober 1998, merupakan

anak ke tiga dari empat bersaudara, buah hati dari

pasangan Ayahanda Asis dan Ibunda HJ. Nurbaya.

Penulis memulai pendidikan Pada Sekolah Dasar

(SD) Negeri Takkalasi pada tahun 2004 dan tamat pada tahun 2010. Kemudian

pada tahun yang sama Penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah

Pertama (SMP) Negeri 1 Balusu dan tamat pada tahun 2013. Selanjutnya pada

tahun yang sama pula penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Negeri 5 Barru dan tamat pada tahun 2016. Pada tahun 2016 penulis

melanjutkan studi kesalah satu perguruan tinggi di Makassar, yakni Universitas

Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan

Kehutanan (S1) Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar dan

tamat pada tahun 2021

Selama menempuh jenjang pendidikan, Penulis memiliki Pengalaman

Organisasi. Saat berada di Sekolah Menengah Pertama (SMP), Penulis aktif di

organisasi PRAMUKA. Selama berada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),

penulis aktif di organisasi OSIS DAN SISPALA. Sekian Billahi fisabililhak

fastabikul hairat asalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.


Recommended