+ All Categories
Home > Documents > Kinerja Tenaga Penjualan

Kinerja Tenaga Penjualan

Date post: 13-May-2023
Category:
Upload: kompakbodoh
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
19
Salesperson Performance: Behavior, Role Perceptions, and Satisfaction Too Much Managing, Too Little Sales Performance Manajer penjualan berperan penting dalam keberhasilan tenaga penjualan. Namun, ketika manajer menjadi manajer mikro mereka bisa mengancam kinerja dari tenaga penjual atau kelompok tenaga penjual. Terkadang, manajer yang mengontrol percayaan bahwa mereka melakukan hal yang bemnar terhadap perusahaan dan tenaga penjual. Mereka menuntut laporan lebih untuk membantu managemen menyediakan umpan balik yang lebih pula; menghabiskan lebih banyak waktu dilapangan untuk menarik konsumen dengan tenaga penjualan dimaksudkan untuk memberikan pembinaan dan membantu tenaga penjual menulis bisnis yang lebih. kenyataannya, setiap aktivitas dapat dibenarkan, tetapi secara keseluruhan, manajer mikro lebih memiliki dampak merugikan.manajer penjualan yang mengontrol kemampuan tenaga penjualan mereka secara actual memiliki efek negatif pada kinerjatenaga penjualan. Dengan menambahkan hambatan ( lebih banyak laporan, lebih banyak rapat), mereka melakukan pemeliharan terhadap tenaga penjualan tentang pekerjaannya. Forecast to Oblivion peramalan penjualan adalah elemen penting dalam perencanaan bisnis strategis dan taktis. Manajemen perlu mengetahui penjualan yang diharapkan untuk
Transcript

Salesperson Performance:

Behavior, Role Perceptions, and

Satisfaction

Too Much Managing, Too Little Sales Performance Manajer penjualan berperan penting dalam keberhasilan

tenaga penjualan. Namun, ketika manajer menjadi manajer mikro

mereka bisa mengancam kinerja dari tenaga penjual atau

kelompok tenaga penjual. Terkadang, manajer yang mengontrol

percayaan bahwa mereka melakukan hal yang bemnar terhadap

perusahaan dan tenaga penjual. Mereka menuntut laporan lebih

untuk membantu managemen menyediakan umpan balik yang lebih

pula; menghabiskan lebih banyak waktu dilapangan untuk

menarik konsumen dengan tenaga penjualan dimaksudkan untuk

memberikan pembinaan dan membantu tenaga penjual menulis

bisnis yang lebih. kenyataannya, setiap aktivitas dapat

dibenarkan, tetapi secara keseluruhan, manajer mikro lebih

memiliki dampak merugikan.manajer penjualan yang mengontrol

kemampuan tenaga penjualan mereka secara actual memiliki efek

negatif pada kinerjatenaga penjualan. Dengan menambahkan

hambatan ( lebih banyak laporan, lebih banyak rapat), mereka

melakukan pemeliharan terhadap tenaga penjualan tentang

pekerjaannya.

Forecast to Oblivion peramalan penjualan adalah elemen

penting dalam perencanaan bisnis strategis dan taktis.

Manajemen perlu mengetahui penjualan yang diharapkan untuk

merencanakan jadwal produksi dan kampanye pemasaran. Namun ,

ketika peramalan menjadi pengemudi bukan sebagai alat , ini

bisa menjadi salah satu indikasi dari manajemen micro. Seorang

penjual eksekutif menghabiskan minggu terakhir setiap

pertemuan triwulan dengan penjual membicarakan tentang ramalan

penjualan mereka.

More data, mora data. Bentuk terbaru dari manajement

micro adalah meminta penjual untuk informasi lebih dan lebih

lagi. Hal ini bisa berbentuk laporan yang lebih banyak,

masukan yang lebih terhadap sistem CRM perusahaan atau

aktivitas lainnya. Sebagai contoh, ketika seorang tenaga

penjual bertemu dengan pelanggannya, dia harus harus

mengidentifikasi siapapun yang hadir dalam rapat, walaupun

kehadiran mereka tidak untuk membeli.

Let me help. Mungkin Ada banyak keuntungan yang akan

didapatkan oleh manajer penjualan ketika mereka dan tenaga

penjualan melakukan kunjungan pelanggan bersama.; manajemer

dapat memberikan masukan kepada pelanggan pada saat pertemuan,

melakukan pembinaan kepada tenaga penjualan, atau

menindaklanjuti latihan terhadap tenaga penjualan adalah

beberapa keuntungan yang bisa didapatkan. Namun Manajer

penjualan yang efektif adalah mereka yang menyediakan alat

yang tepat dan dukungan untuk tenaga penjualan dan kemudian

membiarkan mereka melakukan pekerjaan mereka. Ketika manajer

merasa seolah-olah mereka memberikan kontribusi langsung

kepada usaha penjualan, mereka akan melibatkan diri mereka ke

dalam proses penjualan. jangankan membantu tenaga penjualan,

hal ini sering menyebabkan hubungan diantara tenaga penjualan

dan pelanggan bermasalah

Tujuan Pembelajaran

Kinerja tenaga penjual adalah hasil dari interaksi yang

kompleks dari beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah

hasil dari karakteristik individu, motivasi, dan persepsi dari

pekerjaan penting bagi manajer penjualan untuk memiliki

pemahaman yang jelas tentang kinerja tenaga penjual sehingga

mereka dapat memaksimalkan kinerja potensial dari tenaga

penjual. dalam bab ini akan memberikan model kinerja tenaga

penjual dan meletakkan landasan dasar informasi. Selain itu,

bab ini berfokus pada salah satu elemen kunci dalam model:

persepsi peran tenaga penjual. Setelah mempelajari bab ini,

mahsiswa diharapkan mampu :

Memahami model kinerja tenaga penjual.

Mengidentifikasi berbagai komponen yang membentuk model

tenaga penjual'.

Diskusikan proses persepsi peran.

Memahami mengapa peran tenaga penjual rentan terhadap

isu-isu peran.

Diskusikan bagaimana konflik peran, ketidakjelasan peran,

dan akurasi peran mempengaruhi persepsi peran tenaga

penjual.

Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kinerja tenaga

penjual. Ketika manajer penjualan menerapkan program

penjualan, mereka harus memotivasi dan mengarahkan perilaku

representatif tenaga penjualan terhadap tujuan perusahaan. Bab

juga ini membahas cara memahami perilaku tenaga penjual,.

Sederhananya, tenaga penjual beroperasi di lingkungan yang

unik di mana sifat peran berubah. Bagian kedua dari bab ini

akan menggambarkan bagaimana & persepsi peran tenaga penjual

mempengaruhi kinerjanya..

UNDERSTANDING SALESPERSON PERFORMANCE-WHY IS

IT IMPORTANT FOR SALES MANAGEMENT?Memahami model kinerja tenaga penjual adalah hal yang

sangat penting bagi manajer penjualan karena model kinerja

tenaga penjual akan mempengaruhi kerja manajer penjualan itu

sendiri. Sebagai contoh,

bagaimana manajer penjualan mengatur dan menyebarkan

tenaga penjualan dapat mempengaruhi persepsi tenaga

penjualan terhadap pekerjaan mereka..

Bagaimana seorang manajer memilih tenaga penjualan dan

jenis pelatihan yang mereka terima dapat mempengaruhi

kemampuan dan keterampilan tenaga penjualan.

Program kompensasi dan bagaimana kompensasi tersebut

diberikan dapat mempengaruhi tingkat motivasi dan kinerja

penjualan secara keseluruhan

THE MODELPenelitian di bidang psikologi industri dan organisasi

berpendapat sebuah kinerja seorang tenaga kerja merupakan

fungsi dari 5 faktor dasar yaitu, (1) persepsi peran, (2)

kemampuan, (3) level keterampilanl, (4) motivasi, dan (5)

variabel pribadi, organisasi, dan lingkungan. "

Jika seorang pekerja kekurangan salah satu faktor ini,

akan menyebabkan kinerja yang buruk, Faktor-faktor dalam model

ini tidak independen satu sama lain. Tidak jelas bagaimana

faktor berinteraksi tetapi mereka akan berbeda terhadap

masing-masing indi-individual. Namun dapat dipastikan bahwa

faktor-faktor penentu yang saling terkait.

1). The Role Preceptions Component

Komponen Persepsi peran memiliki tiga dimensi: 1. akurasi

Peran , Akurasi peran merujuk pada tingkat dimana persepsi

tenaga kerja terhadap rekan kerjanya dapat memenuhi tuntutan

perusahaan . 2. Konflik peran yang dirasakan, muncul ketika

tenaga penjual percaya pada tuntutan peran mitra kerjanya

tidak cocok..3. ambiguitas peran, terjadi ketika penjual

percaya bahwa mereka tidak memiliki information yang

diperlukan untuk melakukan pekerjaan secara memadai.

2). The Aptitude Component

Faktor- faktor yang menunjukkanKecerdasan penjual

diantaranya , kecerdasan verbal, kemampuan matematika; dan

keahlian penjualan. secara umum hasil penelitian menunjukkan

ada hubungan antara variabel kecerdesan dengan kinerja tenaga

penjual. komponen kecerdasan juga mempengaruhi motivasi

pekerja.

3). The Skill-Level Component

Tingkat keterampilan mengacu kemampuan belajar individu

dalam melaksanakan tugas yang diperlukan dan termasuk

kemampuan belajar seperti keterampilan interpersonal,

kepemimpinan, pengetahuan teknis, dan keterampilan presentasi.

keterampilan berbeda diperlukan untuk tugasyang berbeda pula..

4). The motivation component.

Motivasi tenaga penjual untuk memberikan usaha terbaik

pada tugas, terlihat dari (I) harapan orang tersebut dan (2)

valensi untuk kinerja. Harapan merupakan perkiraan tenaga

penjual dari kemungkinan bahwa pengeluaran usaha pada tugas

tertentu akan menyebabkan peningkatan kinerja pada beberapa

dimensi tertentu. Valensi untuk kinerja adalah persepsi tenaga

penjual yang memiliki keinginan mencapai peningkatan kinerja

pada beberapa dimensi atau dimensi. Valensi Seorang tenaga

penjualan untuk kinerja pada dimensi tertentu, dapat dilihat

dari fungsinya sebagai (1) perangkat dan (2) valensi untuk

hadiah. perangkat merupakan perkiraan tenaga penjual dari

kemungkinan bahwa peningkatan kinerja pada dimensi tertentu

akan menyebabkan peningkatan pencapaian imbalan tertentu.

5). The Personal, Organizational, and Environmntal Variables

component

Model kinerja penjualan menunjukkan bahwa variabel

pribadi, organisasi, dan lingkungan mempengaruhi kinerja

penjualan dalam dua cara; (1) dengan memfasilitasi langsung

atau menghambat kinerja dan (2) dengan mempengaruhi dan

berinteraksi dengan yang lain per faktor kinerja, seperti

persepsi peran dan motivasi

Organizational Variables

Ada hubungan antara kinerja tenaga penjual dengan faktor

lingkungan seperti potensi wilayah, konsentrasi pelanggan,

beban kerja tenaga penjual, dan intensitas campetitian. Dampak

langsung dari variabel personal, organisasi, dan lingkungan

pada kinerja dapat dilihat dengan jelas. Pertimbangan desain

wilayah penjualan, untuk contoh laporan penelitian terbaru

membuktikan bahwa tenaga penjual lebih puas dengan desain

wilayah mereka dan struktur, yang dapat meningkatkan kinerja

mereka.

Personal Variables

Beberapa studi telah menemukan hubungan yang signifikan

antara pribadi dan organisasi variabel-seperti pengalaman

kerja,pendekatan pengawasan , umpan balik kinerja, pengaruh

dalam menentukan standar, dan rentang kendali-dan jumlah

konflik peran dan ambiguitas yang dirasakan oleh tenaga

penjual. Namun secara keseluruhan, banyak pertanyaan mengenai

dampak variabel pribadi, organisasi, dan lingkungan pada

faktor-faktor penentu lain dari kinerja penjualan tetap tidak

terjawab.

Personal Variables-Bing a Good Corporate Citizen

Sebagai peran perubahan penjual dari fokus pada transaksi

tunggal untuk membangun dan memelihara hubungan dengan

pelanggan, tenaga penjualan telah diminta untuk terlibat dalam

berbagai macam kegiatan yang dapat digambarkan sebagai

perilaku warga organisasi (OCBs). Ini berfokus empat jenis

dasar perilaku; (1) sportmanship, (2) civic virtue, (3)

canscientiousness, dan (4) altruisme. perilaku ini diarahkan

untuk meningkatkan efektivitas keseluruhan arganization

tersebut. Sportmanship adalah antusiasme dari pihak penjual

untuk bertahan dalam kondisi suboptimal tanpa mengeluh kepada

atasan atau penjual lainnya. Civic virtue adalah perilaku

proaktif yang termasuk membuat rekomendasi kepada manajemen

yang akan meningkatkan kinerja keseluruhan organizatian

Canscientiausness adalah kemauan untuk bekerja di luar harapan

"normal" pekerjaan.

PENGHARGAAN

hubungan antara kinerja dan penghargaan sangat kompleks.

setiap perusahaan memberikan penghargaan terhadap tenaga

penjual mereka dengan cara yang berbeda. sebelum memberikan

penghargaan, sebuah perusahaan mungkin akan mengevaluasi hasil

kerja tenaga penjualnya seperti hasil penjualan, total

penjualan, kinerja dalam melaksanakan tugas, pelayanan yang

diberikan kepada pelanggan atau kombinasi penilaian lainnya.

ada dua model penghargaan :

a. penghargaan intrinsik, yaitu penghargaan yang datang dari

diri sendiri. seperti perasaan bangga telah melakukan

tugas dan berhubungan dengan kebutuhan manusia tingkat

tinggi.

b. penghargaan ekstrinsik, yaitu penghargaan yang berasal

dari orang lain seperti manajer atau pelanggan, dapat

berupa upah/uang, promosi atau finansial insentive.

KEPUASAN

ada 7 dimensi berbeda untuk mengukur kepuasan terhadap

pekerjaan

a. pekerjaan itu sendiri

b. teman/rekan kerja

c.pengawasan

d. jaminan dan dukungan perusahaan

e. gaji

f. promosi dan peluang untuk maju

g. pelanggan

seperti halnya pengahargaan, kepuasan juga terbagi atas

dua, yaitu : kepuasan intrinsik atau kepuasan yang berasal

dari dalam berkaitan dengan pengahargaan intrinsik. kepuasan

ekstrinsik atau kepuasan yang berasal dari luar berkaitan

dengan penghargaan ekstrinsik.

PERSEPSI PERAN TENAGA PENJUAL

komponen peran memiliki implikasi penting terhadap

manajer penjualan. Beberapa karakteristik peran tenaga penjual

sangat rentan terhadap peran konflik, peran ambigu (keraguan),

dan pengembangan persepsi peran akurat.

TAHAP-TAHAP MEMBANGUN PERAN TENAGA PENJUAL

Semua karyawan didalam sebuah perusahaan memiliki posisi yang

menentukan peran. Peran ini menggambarkan aktifitas dan

tingkah laku yang akan ditunjukkan oleh invidu. Peran tenaga

penjual didefinisikan melalui tiga proses

a. tahap 1 : peran mitra kerja dalam mengkomunikasikan

harapan. ditandai dengan ketika harapan dan tuntutan

berkenaan dengan bagaimana seorang tenaga penjual harus

bertindak, menyesuaikan diri dengan tekanan, and

berkomunikasi dengan anggota tenaga penjual yang lain.

b. tahap 2 : membangun persepsi tenaga penjual. ditandai

dengan ketika seorang tenaga penjual bertindak sesuai

dengan apa yang diharapkan oleh pengatur peran

c. tahap 3 : tenaga penjual mengubah persepsi menjadi

kebiasaan

d. ditandai dengan terpengaruhnya kebiasaan dan

kesejahteraan psikologis si tenaga penjual, jika ditemui

adanya ambiguitas atau konflik

PERAN TENAGA PENJUAL YANG RENTAN

Beberapa karakteristik dari tenaga penjual membuatnya

mudah terserang konflik, ambiguitas peran, dan tidak akuratnya

perkembangan persepsi peran :

a. tenaga penjual beroperasi pada batas perusahaan

b. kinerja tenaga penjual mempengaruhi sejumlah besar

kesibukan di posisi lain

c. peran tenaga penjual sering berubah, dan peran itu

sendiri inovatif

POSISI BATAS

Tenaga penjual biasanya rentan mengalami konflik peran

dibandingkan dengan anggota organisasi karena posisi mereka

berada pada batas organisasi. Masalah lain yang sering

dihadapi tenaga penjual yang berada di posisi batas adalah

peran rekan kerja di satu organisasi yang sering tidak

mengahargai dan menuntut peran rekan kerja yang lain.

REMOTE SALES FORCE

Meningkatnya tenaga penjual yang beroperasi dari rumah

mereka dan menghabiskan waktu yang sangat sedikit di kantor

perusahaan mereka. Ketika mereka beroperasi pada batas

organisasi stres dapat timbul sehingga kinerja menjadi tidak

maksimal. Penelitian juga menyebutkan bahwa dengan memberikan

kesempatan tenaga penjual untuk dilokasikan diluar perusahaan

dapat meningkatkan keterampilan tenaga penjual itu sendiri.

SETELAN PERAN BESAR

Sekumpulan orang dari bermacam-macam departemen dan

organisasi yang bergantung pada tenaga penjual meningkatkan

kemungkinan akan ketidak cocokan tuntutan seseorang didalam

organisasi tersebut terhadap peran tenaga penjual.

SELLING IN A TEAM

Kompleks alami dari hubungan antara perusahaan dan

pelanggan menciptakan kebutuhan bagi tenaga penjual untuk

bekerja dalam tim, termasuk bersama beberapa spesialis dari

berbagai bidang di perusahaan. Hasilnya, peran dari tenaga

penjual meningkat dalam berbagai kasus, yang pada awalnya

hanya menjual kepada pelanggan berubah menjadi seseorang yang

mengatur hubungan antara perusahaan dan pelanggan.

PERAN INOVATIF

Peran tenaga penjual sering inovativ untuk menghasilkan

solusi baru untuk masalah tidak rutin. Peran inovativ

ditujukan untuk menambah pengalaman mengatasi konflik karena

memiliki fleksibelitas dalam menggunkan peran.

INOVASI DALAM KOMUNIKASI YANG MEMPENGARUHI PERAN PENJUAL

Saat pelanggan dengan mudahnya terhubung dengan

perusahaan online, mereka mulai mengharapkan pelayanan lebih

yang akan ditawarkan oleh tenaga penjual. Secara alami peran

inovativ seorang tenaga penjual berubah dengan cepat. Tenaga

penjual belajar mengahadapi pelanggan dengan berbagai macam

cara baru.

KONFLIK PERAN DAN AMBIGUITAS

Dalam mediskusikan penyebab dan konsekuensi dalam

berbagai macam persepsi peran, ada baiknya jika memisahkan

konsep dari konflik peran, ambiguitas peran, serta ketidak

akuratan persepsi peran.

PERKIRAAN YANG LAZIM DAN AREA KUNCI DARI KONFLIK DAN

AMBIGUITAS

a. peran rekan kerja yang berbeda menekankan ekspektasi yang

berbeda

b. ekspektasi peran yang dirasakan bersifat konsisten

dikalangan tenaga penjual

c. kebanyakan bisnis ke bisnis tenaga penjual digoyahkan

oleh ambiguitas menimbang beberapa aspect dalam pekerjaan

d. kebanyakan tenaga penjual merasakan konflik diantara

beberapa peraturan perusahaan atau harapan dan tuntutan

pelanggan mereka

KONSEKUENSI KONFLIK DAN AMBIGUITAS

Terkadang kebanyakan orang akan mengalami konflik peran

dan ambiguitas. Dalam skala kecil, konflik peran dan

ambiguitas bisa berdampak baik bagi individu dan organisasi.

Ketika terdapat ketidak setujuan dan ketidak jelasan yang

berhubungan dengan peran, seseorang dapat merasa nyaman dengan

peran yang dimiliknya.

a. konsekuensi psikologis

peran ambigu dan peran konflik yang dirasakan akan

memiliki konsekuensi negatif. Keduanya menyebabkan

ansietas/kecemasan mental dan penurunan level kepuasan

terhadap pekerjaan.

b. konsekuensi tingkah laku

peran ambigu dan peran konflik yang dirasakan menciptakan

konsekuensi disfungsi tingkah laku diantara tenaga

penjual. Hubungan lain yang dapat muncul adalh kolerasi

positif diantara kepuasaan dan kinerja.

MENGATASI KONFLIK DAN AMBIGUITAS PADA TENAGA PENJUAL

Memberikan konflik dan ambiguitas akan menciptakan

disfungsi psikologis dan konsekuensi tingkah laku pada tenaga

penjual. Namun ketika tenaga penjual mengalami hal ini, mereka

mungkin bisa belajar bagaimana untuk mengatasi hal ini. Dan

pada akhirnya, hal yang dapat diharapkan adalah tenaga penjual

dapat membentuk semacam mekanisme pertahanan psikologis yang

dapat meredam ketegangan pada konflik selanjutnya. Pelatihan

tenaga penjual (sales training) dapat menjadi kunci untuk

mengatasi konflik ini.

PERAN AKURASI

Komponen Peran model mengandung, tiga variabel; Peran

conflic, ketidakjelasan peran, dan peran aceuracy. Sangat

tepat untuk akurasi tinggi peran terpisah untuk dua alasan.

Pertama, akurasi peran dilihat baik secara umum baik dari

sudut pandang hubungan tertentu. Ketika dilihat secara umum,

iinpaer dan anteseden sama W yang untuk Générale canfli ct dan

ambiguitas. Tapi wawasan tambahan diperoleh dengan melihat

akurasi snit sehubungan dengan keterkaitan tertentu. Kedua,

akurasi peran khusus mempengaruhi camporient inotivation

model, dan memahami akurasi peran, perlu untuk menilai

dampaknya terhadap motivatian tenaga penjual untuk melakukan

yang mreka kerjakan.

Sifat Peran AkurasiSeorang tenaga penjual memiliki persepsi peran akurat

ketika ia benar mengerti apa yang menjadi mitra harapkan

merelka ketika melakukan pekerjaan. Akurasi RDIC melibatkan

pertimbangan seperti apakah penjual benar berpikir mereka bisa

menegosiasikan harga, janji waktu pengiriman lebih pendek dari

tanpa lemak, dan menangani kembali biaya dan penyesuaian

pelanggan jauh. Lebih khusus, aturan ketidak tepatan

menimbulkan ketika penjual salah mempersepsikan hubungan

antara aktivitas dan dimensi diperoleh kinerja, atau antara

ukuran kinerja dan manfaat.

Study kasus

Tenaga Penjual oleh Perusahaan Wardah

Terdapat SPG dari wardah yang sedang melakukan testimoni untukproduk terbarunya agar dapat diminati konsumen sehingga produktersebut laris terjual dipasaran.

Maka dari itu SPG salah satu tenaga penjual yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan agar produk yang mrka keluarkan dapat diminati oleh konsumen.

Disini juga terdapat SPG atau pramuniaga dari wardah yang

sedang melakukan transaksi jual beli produk wardah. Dan disana

juga terdapat gerai yang dibuka oleh reseller yang

mempercayakan wardah sebagai ladang usaha bagi mereka dan akan

mendapatkan profit atas penjualan tersebut.

Disini reseller juga termasuk salah satu dari tenaga

penjualan, dimana mereka bersedia menyediakan tempat dan modal

yang cukup besar untuk menjual produk dari suatu perusahaan

tersebut.

Tugas Manajemen PenjualanTentang

Salesperson Performance: Behavior, Role Perceptions, and

Satisfaction

Oleh

Kelompok 6

1. Yola Karmilla (1300512010)

2. Afria Bunga Cosstella (1300512042)

3. Vionny Intan Utari (1200512036)

JURUSAN DIPLOMA MANAJEMEN PEMASARAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITA ANDALAS

PADANG

2015


Recommended