+ All Categories
Home > Documents > Lampiran Fulltext.pdf - Repository UIN JAMBI

Lampiran Fulltext.pdf - Repository UIN JAMBI

Date post: 23-Jan-2023
Category:
Upload: khangminh22
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
117
PERENCANAAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN GURU DISEKOLAH MENENGAH PERTAMA AHMAD DAHLAN KOTA JAMBI SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) pada jurusan Manajemen Pendidikan Islam Oleh TUTUT SRI LESTARI TK.161258 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020
Transcript

PERENCANAAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

DISIPLIN GURU DISEKOLAH MENENGAH PERTAMA

AHMAD DAHLAN KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

(S1) pada jurusan Manajemen Pendidikan Islam

Oleh

TUTUT SRI LESTARI

TK.161258

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat :Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.16

Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363

PERSETUJUAN SKRIPSI

Kode Dokumen

Kode Formulir

Berlaku

Tanggal

No

Revisi

Tanggal

Revisi

Halaman

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 R-0 - 1 dari 1

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di Tempat

Assalamualaikum Wr.Wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan arahan sekaligus mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi

saudara :

Nama : Tutut Sri Lestari

NIM : TK 161258

Jurusan / Prodi : Manajemen Pendidikan Islam

Judul : Perencanaan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Guru

Di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen

Pendidikan Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.

Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera di

munaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapka terimakasih.

Jambi, Mei 2020

Mengetahui,

Pembimbing I

Dr. Sholahuddin, M.Pd.I

NIP . 19740303 200312 1 002

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat :Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.16

Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363

PERSETUJUAN SKRIPSI

Kode Dokumen

Kode Formulir

Berlaku

Tanggal

No

Revisi

Tanggal

Revisi

Halaman

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 R-0 - 1 dari 1

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di Tempat

Assalamualaikum Wr.Wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan arahan sekaligus mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi

saudara :

Nama : Tutut Sri Lestari

NIM : TK 161258

Jurusan / Prodi : Manajemen Pendidikan Islam

Judul : Perencanaan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Guru

Di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen

Pendidikan Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.

Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera di

munaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapka terimakasih.

Jambi, Mei 2020

Mengetahui,

Pembimbing II

Riftiyanti Safitri, M.Pd.I

NIP . 197312032000032002

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Nomor : B, /D.11 /PP.009/ /2020

Skripsi/Tugas Akhir dengan Judul : Perencanaan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan

Disiplin Guru di Sekolah Menegah Pertama Ahmad

Dahlan Kota Jambi

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

Nama : Tutut Sri Lestari

Nim : TK.161258

Telah dimunaqasyahkan pada : 05 Juni 2020

Nilai Munaqasyah : 82,95 (A)

Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi

TIM MUNAQASYAH

Ketua Sidang

Dr, Mahmud MY, M.Pd

NIP.196910151997031003

Penguji I Penguji II

Dr. Rusmini, M.Pd.I Aris Dwi Nugroho, M.Pd.I

NIP.197806062005012008 NIP.198305012011011011

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Sholahuddin, M.Pd.I Riftiyanti Savitri, M.Pd.I

NIP. 197403032003121002 NIP. 197312032000032002

Sekretaris Sidang

Uyun Nafiah, MS, M.Pd

NIP. 198806272015032006

Jambi, 05 Juni 2020

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

DEKAN

Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd

NIP. 196707111992032004

PENGESAHAN SKRIPSI

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku Tanggal No Revisi Tanggal Revisi Halaman

In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-07 20-04-2020 R-0 - 1 dari 1

KEMENTERIAN AGAMA RI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat :Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.16

Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun sebagai syarat

memperoleh Gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari hasil

karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan

etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan hasil karya

sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Jambi, Mei 2020

Penulis,

Materai 6000

Tutut Sri Lestari

NIM.TK 161258

PERSEMBAHAN

Alhamdulilah Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan kesehatan,

kesabaran, kemudahan dan kenikmatan sehingga saya dapat menyelesaikan

skripsi ini. Sholawat beserta salam untuk baginda Nabi Muhammad SAW apabila

dilantunkan shalawat untukmu gundah hatiku menjadi hilang, dan hidup ini

menjadi tenang. dan Pada ahirnya tugas sekripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik, sebuah langkah usai sudah satu cita telah kugapai namun ini bukanlah ahir

dari perjalanan melainkan awal dari suatu perjuangan.

Ucapan Terimakasih yang tiada tara untukmu Ayahanda dan Ibunda serta

adik tercintaku yang sangat luar biasa selalu memberi inspirasi, nasehat, dan

bayak berkorban. Dukunganmu menjadikanku bersemangat do’a dan kasih

sayangmu menjadikanku kuat.

Dengan segenap kasih sayang dan do’a yang tulus Kupersembahkan karya kecil

yang semoga RidhoNya untuk mu Ayah Kaderin dan Ibu Nafsri Serta Adek

Tecintaku Sussana Dewi, karya kecil ini sebagai hadiah untuk membalas semua

pengorbanan dan kasih sayangmu, ku tau ini tak sebanding dengan kesusahan dan

pengorbanan, namun mudah-mudahan dengan ini mampu menyelipkan senyuman

kebahagiaan pengobat rasa lelah dan menjadi penyejuk dihati dan tidak lupa juga

saya ucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman yang telah berjuag

bersama dari awal hingga saat ini dan banyak berkontribusi di dalamnya. Sungguh

kebersamaan yang kita bangun selama ini telah banyak merubah kehidupanku.

Hanya sebuah karya kecil dan untaian kata-kata yang dapat kupersembahkan

dengan kerendahan hati yang tulus meminta beribu maaf, inilah karya kecilku

untuk insan tercinta semoga Allah Membalas kebaikan kalian semua,aamiin.....

MOTTO

Artinya:” Hai Orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan

hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok

(akhirat) dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah maha mengetahui

apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Al-hasyr:18).

KATA PENGANTAR

بسم ميحرلا نمحرلا هللا

Assalamu’alaikum. Wr.Wb

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa

yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkaNnya, atas ridhanya hingga

skripsi ini dapat diselesaikan. Judul skripsi ini adalah “Perencanaan Kepala

Sekolah dalam Meningkatkan Disiplin Guru di Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi”. Shalawat teruntuk Baginda Nabi Muhammad

SAW pembawa risalah pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah

memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini

Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D, selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Fadlillah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Dr, Mahmud, MY. M.Pd selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

Islam

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Dr, Sholahuddin, M.Pd.I selaku dosen pembimbing I dan Ibu

Riftiyanti Safitri, M.Pd.I sebagai pembimbing II yang telah meluangkan

waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Sri Novrita Handayani, S.P selaku Kepala Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi, Ibu Nurwalya Rahmi, S.Pd selaku tata usaha

SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi serta Guru dan Pegawai Sekolah Menengah

Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi yang telah memberikan izin dan

kemudahan kepada penulis dalam memperoleh data di lapangan.

7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti hingga

menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabat seperjuangan mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam

angkatan 2016 yang memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan

amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu.

Wassalamu’alaikum, Wr.Wb

Jambi, Mei 2020

Penulis,

Tutut Sri Lestari

TK.161258

24

ABSTRAK

Nama : Tutut Sri Lestari

Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam

Judul : Perencanaan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Guru Di

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

Penelitian ini membahas tentang perencanaan kepala sekolah dalam

meningkatkan disiplin guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota

Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif

dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan

dokumentasi sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan

sebagai berikut: Keadaan kedisiplinan guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan cukup baik, hal ini dapat dilihat dari kehadiran guru sudah sesuai dengan

waktu yang telah ditetapkan. Memulai dan mengahiri pembelajaran sesuai dengan

pergantian jam pelajaran. Begitu juga untuk tata tertib guru sudah terlaksana

dengan baik. Perencanaan yang dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan guru

yaitu dengan merencanakan peraturan kedisiplinan untuk disepakati bersama

besertasanksinya, Melakukan pembinaan kedisiplinan, memberikan penghargaan

kepada guru yang memiliki kedisiplinan yang tinggi, dan menambah alat kontrol

untuk mengontrol kedisiplinan guru dalam kegiatan belajar mengajar dikelas.

Upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan guru

sudah terlaksana dengan baik yaitu dengan memberikan pujian, memberikan

reward dan punishment, memberikan keteladanan kepada guru serta memberikan

kesempatan kepada guru untuk mengikuti pelatihan serta melakukan supervisi

yang dilaksanakan satu kali dalam satu semester.

Kata Kunci: Perencanaan Kepala Sekolah, Disiplin Guru

ABSTRACT

Name : Tutut Sri Lestari

Study/Program : Managemen Of Islamic Education

Title : Principal Planning In Improving Teacher Discipline In

Junior High School Ahmad Dahlan Jambi

This study discusses the planning of school principals in improving

teacher discipline in Ahmad Dahlan junior high School, This research is a

qualitative research with descriptive method using observation, interview and

documentation data collection techniques while the data analysis technique used is

data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this

study can be concluded as follows: The state of teacher discipline at Ahmad

Dahlan junior high School is quite good, this can be seen from the presence of the

teacher in accordance with the stipulated time. Begin and end the lesson in

accordance with the change of class hours. Likewise for teacher discipline has

been carried out well. Planning is done to improve teacher discipline by planning

disciplinary rules to be mutually agreed upon with it, Conducting disciplinary

training, giving awards to teachers who have high discipline, and adding control

tools to control teacher discipline in teaching and learning activities in class.

Efforts made by school principals to improve teacher discipline have been carried

out well, namely by giving praise, giving rewards and punishments, giving

exemplary to teachers and providing opportunities for teachers to attend training

and supervise which is carried out once a semester.

Keywords: Principal Planning, Teacher Discipline

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

NOTA DINAS .................................................................................................................... i

PENGESAHAN .................................................................................................................. iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ............................................................................................................... v

MOTTO .............................................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ vii

ABSTRAK .......................................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1

B. Fokus Masalah ........................................................................................................ 10

C. Rumusan Masalah ................................................................................................... 10

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................................ 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik ........................................................................................................ 12

1. Perencanaan Kepala Sekolah ............................................................................ 12

2. Disiplin Guru ..................................................................................................... 24

B. Studi Relevan .......................................................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian ................................................................................. 35

B. Setting dan Subjek Penelitian ................................................................................. 35

C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................................ 36

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 38

E. Teknik Analisis Data ............................................................................................... 39

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ..................................................................... 41

G. Jadwal Penelitian ..................................................................................................... 43

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum........................................................................................................ 44

1. Keadaan Geografis dan Historis SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi .................. 44

2. Visi dan Misi SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi ............................................... 46

3. Tujuan SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi .......................................................... 47

4. Struktur Organisasi SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi ...................................... 50

5. Data Guru dan Tenaga Kependidikan SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi ......... 54

6. Data Peserta Didik SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi ....................................... 55

7. Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi .................... 58

B. Temuan Khusus dan Pembahasan ............................................................................ 59

1. Keadaan Kedisiplinan Guru di SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi ................... 59

2. Perencanaan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Guru di

SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi .................................................................... 71

3. Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Guru di SMP

Ahmad Dahlan Kota Jambi.............................................................................. 76

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 82

B. Saran ........................................................................................................................ 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Foto 4.1. Letak Georafis SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi ................................................ 47

Foto 4.2. Struktur Organisasi SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi......................................... 51

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian................................................................................................. 43

Tabel 4.3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP Ahmad Dahlan ....................... 54

Tabel 4.6 Data Peserta Didik SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi ......................................... 55

Tabel 4.8 Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Ahmad Dahlan ......................................... 58

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Daftar riwayat hidup

Lampiran II Instrumen pengumpulan data

Lampiran VI Sertifikat akreditasi sekolah

Lampiran VIII Surat Keterangan Penelitian/Riset

Lampiran IX Kartu bimbingan skripsi pembimbing I

Lampiran X Kartu bimbingan skripsi pembimbing II

Lampiran XI Dokumentasi penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam semua bidang

kehidupan. dengan manajemen, kinerja sebuah organisasi dapat berjalan

secara maksimal, demikian juga dengan lembaga pendidikan. dengan

manajemen yang baik maka sebuah institusi pendidikan akan dapat

berkembang secara optimal sebagaimana yang diharapkan. manajemen

pendidikan di indonesia merupakan titik sentral dalam mewujudkan tujuan

pembangunan sumber daya manusia. Penerapan manajemen sebenarnya sudah

ada sejak manusia hidup dimuka bumi karena setiap manusia mempunyai

kebutuhan dan keinginan yang harus dicukupi guna menjaga kelangsungan

hidupnya. Manajemen adalah suatu proses yang khas terdiri dari perencanaan,

pengorganisasian, pengerakan, dan pengawasan serta evaluasi yang dilakukan

oleh pihak pengelola organisasi untuk tujuan bersama dengan memperdayakan

sumber daya manusia dan sumber daya lainya.

Perencanaan atau sering disebut dengan istilah Planning adalah salah satu

fungsi manajemen yang sangat penting, bahkan kegiatan perencanaan ini

selalu melekat pada kegiatan hidup kita sehari-hari baik di dalam maupun

diluar. Sebuah perencanaan akan sangat mempengaruhi sukses tidaknya suatu

kegiatan, perencanaan yang baik adalah yang direncanakan dan sebaliknya

melakukan perencanaan sesuai dengan yang telah direncanakan, karena

lingkungan lembaga selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman,

maka diperlukan komunikasi dalam hal sistem kependidikan yang

berhubungan dengan pengambilan keputusan, perencanaan, pengawasan,

evaluasi, serta kebijakan yang sangat memerlukan komunikasi sebagai bahan

pendukung pada perencanaan pendidikan. perencanaan pendidikan seharusnya

dipandang sebagai suatu alat yang dapat membantu para pengelola pendidikan

untuk lebih menjadi berdaya guna dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

perencanaan dapat menolong pencapaian suatu target atau sasaran secara lebih

ekonomis, tepat waktu dan memberi peluang untuk lebih mudah dikontrol dan

dimonitor dalam pelaksanaanya. Karena itu perencanaan sebagai unsur dan

langkah pertama dalam fungsi pengelolaan pada umunya menepati posisi yang

sangat penting dan sangat penentukan. Tidak jarang kita mendengar tuduhan

atas “perencanaan yang salah” karena suatu kegiatan tidak mencapai hasil

yang optimal, walaupun kekurang berhasilan tersebut dapat pula disebabkan

karena adanya penyimpangan dalam pelaksanaanya. Namun tuduhan ini dapat

dijadikan suatu indikator bahwa perencanaan memainkan peranan yang sangat

penting ( Yusuf, 1992, hlm. 4)

perencanaan pada hakikatnya adalah pemilihan saat ini terhadap kondisi

masa depan yang kita kehendaki (choosing our desired future today) beserta

langkah-langkah yang kita perlukan untuk mewujudkan kondisi-kondisi

tersebut. Frasa kunci yang terdapat dalam definisi tersebut adalah “pemilihan

sekarang” dan “yang kita kehendaki” dalam mewujudkan masa depan yang

kita kehendaki, kita harus memilih sekarang bukan dimasa depan.

Perencanaan berarti pembuatan peta perjalanan menuju ke masa depan.

Sebagai proses pembuatan peta perjalanan, perencanaan tidak berhenti setelah

rencana dihasilkan, namun merupakan proses yang terus-menerus dilakukan

untuk memuktahirkan, mengubah, dan menganti peta selama diperjalanan

menuju kemasa depan dilaksanakan. Sepanjang perjalan menuju kemasa

depan, perlu senantiasa dilakukan pengamatan terhadap tren masa depan.

Hasil pengamatan tersebut digunakan untuk menyesuaikan peta perjalanan

atau pelaksanaan rencana. Dalam konteks organisasi perencanaan dapat

diartikan sebagai suatu proses penetapan tujuan dan sasaran, menentukan

pilihan-pilihan tindakan yang akan dilakukan, dan mengkaji cara-cara terbaik

untuk mencapai tujuan masa depan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dengan demikian perencanaan yang baik (good planning) merupakan

cerminan dari manajemen yang baik (good management) terhadap organisasi,

dan manajemen yang baik inilah yang menjanjikan hasil baik (good result).

dengan demikian perencanaan sangat penting dan perlu untuk setiap usaha

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

mencapai tujuan. alasan ini didasarkan pada suatu pandangan bahwasanya

kondisi masa depan tidaklah pasti. Lingkungan yang berubah-ubah begitu

cepat menuntut siapapun baik perorangan maupun lembaga untuk selalu

membuat rencana. tanpa membuat perencanaan, organisasi akan kehilangan

arah dan sulit untuk mengantisipasi ancaman perubahan lingkungan.

Dalam konteks otonomi dan desentralisasi pendidikan, keberhasilan atau

kegagalan pendidikan disekolah sangat bergantung pada guru, kepala sekolah,

dan pengawas. Karena tiga figur tersebut merupakan kunci yang menentukan

serta menggerakan berbagai komponen dan dimensi sekolah. Dalam posisi

tersebut, baik buruknya komponen sekolah yang lain sangat ditentukan oleh

kualitas guru, kepala sekolah, dan pengawas tanpa mengurangi arti penting

tenaga pendidikan yang lain. Sukses tidanya pendidikan dan pembelajaran

disekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan kepala sekolah dalam

mengelola setiap komponen sekolah (Who Is Behind The School).

Kemampuan kepala sekolah tersebut terutama berkaitan dengan pengetahuan

dan pemahaman mereka terhadap manajemen dan kepemimpinan, serta

pembelajaran disekolah disebabkan oleh kurangnya pemahaman kepala

sekolah terhadap tugas-tugas yang harus dilaksanakanya. Kondisi tersebut

mununjukkan bahwa berhasil tidaknya suatu sekolah dalam mencapai tujuan

serta mewujudkan visi dan misinya terletak pada bagaimana perencanaan

kepala sekolah khususnya dalam menggerakkan dan memberdayakan berbagai

komponensekolah.

Salah satu agenda reformasi dibidang penddidikan adalah pendelegasian

kewenangan pengelolaan pendidikan pada pemerintah daerah, sebagaimana

UU No 20 Tahun 2014 UU tersebut menyebutkan bahwa yang akan menjadi

kewenangan pemerintah daerah tidak sepenuhnya yaitu terbatas pada aspek

pembiayaan, sumber daya manusia, dan sarana prasarana. Sementara untuk

aspek-aspek menyangkut kurikulum, pembelajaran, evaluasi dan pengukuran,

sarana dan alat pembelajaran, metode dan waktu belajar, waktu serta alokasi

belanja dengan penggunaan anggaran, semua menjadi kewenangan sekolah

oleh karena itu kepala sekolah dan guru dituntut bertanggung jawab terhadap

4

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kualitas proses dan hasil belajar guna meningkatkan mutu pendidikan secara

nasional. Mengacu pada UU yang direvisi sebanyak tiga kali dari tahun 1999,

2004, dan 2014 menunjukan bahwa erareformasi pendidikan yang sangat

monumental dalam sejarah pendidikan direpublik Indonesia, dimana otoritas

yang sangat besar diberikan langsung pada sekolah. Sekolah bisa

mengembangkan inovasinya masing-masing dalam pengembangan perlakukan

pada siswa dalam belajar, bahkan sekolah diberi kewenangan untuk

menetapkan kebijakan tersendiri, misalkan saja disekolah apakah akan fullday

school atau partyday school dalam penggunaan waktu belajar. Selain itu

apakah sekolah akan menyusun sendiri buku teks yang diajarkan sesuai

dengan kurikulum yang disepakati, atau membeli buku karya guru lainya,

Kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat berpengaruh

dilingkungan sekolah yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas kepala sekolah

adalah membantu para guru mengembangkan potensi mereka secara maksimal

dan menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif yang mendorong guru,

Staf, peserta didik untuk mempermudah kehendak, fikiran, dan tindakan

dalam kegiatan kerjasama yang efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan sekolah.

Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi kualitas pendidikan

adalah peran guru. Guru yang profesional merupakan guru yang memiliki

kecakapan akademik sesuai bidang keahlianya dan memiliki kecakapan

personal serta memiliki disiplin kerja yang tinggi. Oleh karena itu dibutuhkan

instrumen untuk mengukur disiplin kerja guru. Disiplin kerja guru adalah

pengendalian perilaku yang disesuaikan dengan norma, kepatuhan, ketaatan,

kesediaan, tanggung jawab, dan kesadaran guru dalam bekerja berdasarkan

peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan organisai/instansi pendidikan.

disiplin kerja guru/pegawai merupakan alat yang dimiliki suatu manajemen

sebagai bentuk komunikasi kepada pegawai tentang perlunya kesadaran

mengubah perilaku. Selain itu disiplin sangat diperhatikan oleh manajemen

sebagai sarana pelaksanaan pengawasan. dengan demikian disiplin kerja

adalah suatu fungsi kepribadian seorang pegawai dan lingkungan kerjanya.

Disiplin kerja ditunjukkan dengan rasa senang terhadap pekerjaan yang diikuti

5

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dengan sikap yang mendukung terealisasinya pekerjaan dengan baik menurut

standar kualitas yang telah ditentukan.

Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar

mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia

yang potensial dibidang pembangunan. Oleh karena itu, guru yang merupakan

unsur bidang pendidikan harus secara aktif dan menempatkan kedudukanya

sebagai tenaga profesional sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin

berkembang. dalam hal ini guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang

melakukan transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pendidik yang

melakukan transfer nilai-nilai sekaligus sebagai pembimbing yang

memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. dan guru yang

baik akan patuh terhadap perintah kepala sekolah.

Guru sebagai tenaga pendidik wajib mematuhi dan mentaati seluruh

peraturan yang berlaku. Peraturan dan tata tertib yang diterapkan oleh suatu

instansi pendidikan khususnya sekolah sangat mengikat guru dalam kapasitas

sebagai Pegawai Negeri Sipil. disiplin kerja guru dikaitkan dengan tugas-tugas

mereka disekolah agar pekerjaan dapat dilaksanakan secara efektif dan

efesien. dengan demikian disusun aturan-aturan yang berisi tentang berbagai

pengalaman praktis, serta gagasan positif untuk menumbuhkan suasana

kondusif bagi pengembangan kepribadian guru. disiplin kerja guru meliputi

ketaatan dalam melakukan tugas pekerjaanya terutama dalam menaati dan

melaksanakan tanggung jawabnya dalam bidang proses belajar mengajar dan

pembinaan siswa. disiplin kerja selain memiliki dampak penting bagi

terciptanya proses pembelajaran yang kondusif, namun juga menjadi teladan

yang ditunjukkan dan dapat dirasakan secara langsung oleh anak didik dan

sekolahnya. oleh sebab itu tidak menutup kemungkinan bahwa perilaku guru

yang indisipliner membawa dampak negatif pada kelancaran proses

pembelajaran dan citra pendidikan, tetapi juga menyangkut pada

pengembangan intelektual anak didik, aspek moralitas, dan mentalitas

Agar proses pendidikan berjalan dengan baik, tentunya diperlukan tenaga-

tenaga pengajar yang berkualitas, memiliki loyalitas serta disiplin yang tinggi.

6

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Disiplin yang tinggi akan sangat membantu dalam upaya pencapaian tujuan

tujuan, sedangkan untuk mewujudkan suatu kondisi disiplin maka diperlukan

adanya seorang seorang pemimpin yang benar-benar cakap dalam

menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam menjalankan manajemen

sekolah yaitu proses kerja dengan melalui (mendayagunakan) orang lain untuk

mencapai tujuan organisasi secara efesien.

kepala sekolah diharapkan memiliki kemampuan profesional dan

keterampilan yang memadai. dangan kemampuan profesional, kepala sekolah

diharapkan mampu menyusun program sekolah yang efektif, menciptakan

iklim sekolah yang kondusif, dan membangun unjuk kerja personel sekolah

serta dapat membimbing guru melaksanakan proses pembelajaran disekolah,

kepala seolah senantiasa berintraksi dengan guru bawahanya, memonitor dan

menilai kegiatan mereka sehari-hari. rendahnya kinerja guru akan berpengaruh

terhadap pelaksanaan tugas yang pada akhirnya akan berpengaruh pula

terhadap pencapaian tujuan pendidikan.

Berdasarkan Observasi awal peneliti bahwasanya Yayasan pendidikan

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi, yang berdiri pada

tahun 2014 dari tahun ketahun mengalami peningkatan jumlah siswa. sekolah

tersebut memiliki visi misi pendidikan keberagamaan yang memperioritaskan

ahlak siswa dan sangat baik untuk mencetak karakter siswa, karena anak usia

sekolah tingkat Pertama masih sangat rentang dengan faktor lingkungan yang

kurang baik, tugas guru adalah mengajarkan dan membetuk siswa agar

mempunyai kepribadian yang lebih baik dari sebelumnya. Sekolah ini

memiliki moto untuk mencetak generasi yang handal juga berwawasan baik,

serta paham akan ilmu keagamaan tujuanya yaitu agar siswa tidak hanya

memiliki kompetensi dibidang ilmu pengetahuan tetapi juga berkompetensi

dibidang agama. Semua materi pendidikan diberikan disekolah ini sehingga

siswa siswi yang lulus dari sini mampu bersaing dengan siswa lain dan bisa

diterima sekolah yang unggul. Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan

Kota Jambi menerapkan bembelajaran sistem fullday Sekolah ini juga

mempunyai program unggulan sekolah yang menjadikan ciri khas sekolah

7

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

tersebut adapun program unggulan tersebut yaitu Tahfiz Qur’an, program

Semi Boarding school, dan Program Kunjungan Edukatif. Awal berdiri hanya

memiliki 14 orang siswa, dan Sekarang bertamabah menjadi 267 siswa.

dengan perkembangan pendidikan dan serius dalam memperbaiki SDM juga

fasilitas serta karakter sekolah menjadikan Sekolah Pertama Ahmad Dahlan

kini berkembang pesat. Berkat perjuangan bersama-sama dan juga suport dari

orang tua siswa serta warga dilingkungan sekolah menjadikan Sekolah

Menengah Ahmad Dahlan merupakan salah satu sekolah yang cukup diminati

oleh masyarakat sekitar. selain memiliki tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan yang profesional dan ahli dalam bidangnya, pegelolaan

manajemenya cukup bagus. Jika ada penilaian atau kegiatan kepala sekolah

dan para guru sering lembur dan membagi tugas masing-masing dan

dikerjakan secara bersama-sama disekolah. Jika guru dan tenaga

kependidikan melanggar aturan ataupun kedisiplinan maka kepala sekolah

tidak segan untuk menegur dan menasehatinya, serta memberikan punishment

sesuai dengan kesepakatan bersama. Sekolah Menengah Pertama Ahmad

dahlan kota jambi ini bisa dibilang masih cukup muda yang didirikan pada

tahun 2014 namun sekolah ini sudah memiliki akreditasi “A” jumlah tenaga

pendidik dan tenaga kependidikan sebanyak dua puluh dua orang dari latar

belakang pendidikan yang berbeda-beda. kemudian kepala sekolah, Para

guru, staf tata usaha dan karyawan yang memiliki dedikasi kerja yang tinggi

dan disiplin yang terbilang bagus, datang dan pulang tepat waktu, serta

pengawasan kepala sekolah terhadap kedisiplinan guru, staf maupun siswa.

hal ini dapat dilihat kehadiran guru kesekolah tepat waktu, melaksanakan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan waktu pergantian jam pelajaran, selalu

melaksanakan perintah kepala sekolah untuk membuat dan mengumpulkan

RPP, disiplin tugas yakni guru yang berhalangan hadir mengirimkan tugas

untuk siswa sesuai dengan materi pembelajaran melalui guru piket, sopan

dalam berbusana serta mematuhi tata tertib guru. Guru sering datang lebih

awal untuk memngarahkan dan membimbing siswa dalam melaksanakan

rutinitas harian seperti upacara, membaca Al-Qur’an, olah raga, serta dalam

8

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler lainya. Jika guru berhalangan hadir

maka segera memberi tahu kepada guru piket agar bisa digantikan. Selain itu

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi ini tergolong sekolah

yang berkualitas baik hal ini dapat dibuktikan oleh kedisiplinan guru dan

prestasi yang diraih oleh peserta didiknya prestasi tersebut diantaranya yaitu

pemenang lomba tingkat kota seperti lomba sumpah pemuda, lomba

menggambar, lomba adzan, lomba pidato, dan lomba bercerita. Sedangkan

pemenang lomba tingkat provinsi seperti lomba pidato bahasa arab, pemain

terbaik pracadet presrari, menjadi duta pendidikan kategori remaja, juara bulu

tangkis, dan juara rangking 1. Menjadi atlit terbaik pra junior putra sesumatra.

Semakin tinggi disiplin guru maka dampaknya akan berpengaruh terhadap

prestasi siswa namun tidak menutup kemungkinan karena selain guru siswa

juga harus mempunyai potensi Untuk prestasi akademik seperti Olimpiade

sekolah menegah pertama ahmad dahlan sudah pernah mengikuti namun tidak

mendapatkan juara karena siswa di sekolah ini bukanlah siswa pilihan mereka

masuk tidak melalui jalus seleksi melainkan dengan menggunakan tes baca

Al-Qur’an.

Sebagai kepala sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar

untuk senantiasa menjaga kreadibilitas sekolah untuk menciptakan suasana

dsiplin secara menyeluruh terhadap semua guru, sebagai cika bakal munculya

output yang berkualitas. Kedisiplinan guru di Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan ini sudah cukup bagus, hal ini dapat dilihat dari kehadiran

guru kesekolah tepat waktu serta melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai

dengan waktu yang telah ditetapkan. untuk melihat kedisiplinan guru selain

melakukan pemantauan secara langsung juga dapat dlihat berdasarkan absensi

kehadiran guru. Perencanaan yang dilakukan kepala sekolah untuk

meningkatkan kedisiplinan guru yaitu terlaksananya peraturan disiplin beserta

sanksinya, adanya reward untuk guru yang mempunyai kedisiplinan yang

tinggi, dan melakukan pembinaan kepada guru mengenai pentingnya

kedisiplinan, upaya kepala sekolah dalam memberikan keteladan,

memberikan bimbingan, memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan

9

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

agar melaksanakan tugas dan kewajibanya dengan baik dan benar,

memperkuat sistem kedisiplinan dengan melaksanakan dan membuat

kebijakan tentang guru dan pegawai, bersikap tegas kepada semua guru dan

tidak pilih kasih, memberikan teguran dan tindakan tegas kepada guru yang

melanggar kedisiplinan, serta melakukan evaluasi kerja dengan memberikan

kritikan, saran motivasi pada forum rapat koordinasi guru. Selain itu yang

dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan guru adalah

memberikan contoh kepada bawahanya untuk mematuhi tata tertib yang telah

dibuat sebelumnya. Kepala sekolah selalu datang kesekolah lebih awal hal ini

dilakukan karena kepala sekolah mempunyai inisiatif serta mempunyai

tanggung jawab yang besar terhadap kemajuan dan kesuksesan sekolah yang

dipimpinnya. Selain itu kepala sekolah mengajak guru untuk bekerja sama

untuk menerapkan kedisiplinan, serta melakukan pengawasan terhadap

bawahanya agar melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Peneliti tertarik melakukan penelitian disekolah menegah pertama ahmad

dahlan kota jambi dengan pertimbangan sekolah menengah pertama ahmad

dahlan ini masih cukup muda yang didirikan pada tahun 2014 namun sudah

memiliki akreditasi A selain, memiliki tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan yang memiliki kedisiplinan yang bagus pengelolaan

manajemenya juga bagus, guru selalu datang lebih awal untuk membimbing

dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan rutinitas harian, adanya

keteladanan dan bimbingan dari kepala sekolah agar melaksanakan tugas

semaksimal mungkin, kepala sekolah bersikap tegas dan tidak pilih kasih

kepada guru dan pegawai, adanya reward untuk guru yang memiliki

kedisiplinan yang tinggi serta punishment kepada guru yang melanggar.

Namun masih ditemukan adanya beberapa guru yang belum disiplin

seperti masih adanya guru yang datang terlambat dan guru yang tidak

memberikan tugas kepada siswa ketika berhalangan hadir kesekolah, serta

tidak melaksanakan absen finger print kehadiran. Kemudian untuk buku

kontrol kegiatan belajar mengajar (KBM) secara keseluruan belum terlaksana

secara efektif karena yang mengkontrol hanya kepala sekolah saja.

10

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Atas dasar fenomena yang terurai diatas menjadi dasar untuk meneliti

lebih jauh tentang bagaimana Perencanaan kepala sekolah dalam

meningkatkan disiplin guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan

Kota Jambi.

B. Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas agar permasalahan tidak meluas maka

peneliti hanya mengfokuskan kepada permasalahan yang diteliti. Peneliti akan

mengkaji mengenai bagaimana gambaran kedisiplin guru di sekolah

menengah pertama ahmad dahlan kota jambi, Perencanaan Kepala Sekolah

Dalam Meningkatkan Disiplin Guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan Kota Jambi, dan upaya kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin

guru disekolah menengah pertama ahmad dahlan kota jambi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusah masalah dalam penelitian

ini adalah:

1. Bagaimana keadaan kedisiplinan guru di Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi?

2. Bagaimana Perencanaan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan

Disiplin Guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota

Jambi?

3. Bagaimana Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin

Guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

D. Tujuan dan kegunaan penelitian

1. Tujuan penelitian

Penelitian yang berjudul Perencanaan Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Disiplin Guru Di SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi

bertujuan untuk:

11

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

a. Mengetahui Bagaimana Kondisi Kedisiplinan Guru di Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

b. Mengetahui Bagaimana Perencanaan Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Disiplin Guru di Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi

c. Mengetahui Bagaimana Upaya Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Disiplin Guru di Sekolah Menengan Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi.

2. Kegunaan penelitian

Penelitian yang berjudul Perencanaan Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Disiplin Guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan Kota Jambi diharapkan dapat memberi kegunaan sebagai berikut:

a. Bagi lembaga

Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi atau informasi

tentang Perencanaan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin

guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi.

b. Bagi akademisi

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan masukan bagi

pihak-pihak yang memerlukan informasi mengenai Perencanaan

kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin guru di Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi.

c. Bagi peneliti

Penelitian ini bagi peneliti sebagai syarat untuk menyelesaikan

program S1 di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Perencanaan kepala sekolah

a. Pengertian perencanaan kepala sekolah

Fungsi pertama manajemen adalah perencanaan (planning)

perencanaan dikenal sebagai “the best fuction. Atau fungsi dasar

manajemen karena fungsi ini merupakan dasar bagi pelaksanaaan fungsi-

fungsi yang lain. Tujuan yang akan dicapai oleh organisasi harus melalui

fungsi yang pertama ini, yakni perencanaan. Jika gagal dalam

merencanakan maka gagal pulalah pelaksanaan dari fungsi-fungsi yang

lainya (Suparlan, 2014, hlm. 43)

Perencanaan adalah kegiatan awal dalam sebuah pekerjaan dalam

bentuk memikiran hal-hal terkait dengan pekerjaan itu agar mendapat

hasil yang optimal. Suatu perencanaan yang matang diperlukan dalam

setiap kegiatan yang hendak dikerjakan. Tanpa perencanaan yang matang

kegiatan yang akan dilaksanakan tidak akan berjalan lancar dalam

mencapai tujuan. dalam manajemen perencanaan adalah sebuah proses

dalam menyusun tujuan dan menentukan tindakan apa yang harus diambil

untuk menyelesaikanya, melalui perencanaan seorang manajer dapat

mengidentifikasi hasil yang diinginkan dan cara untuk mendapatkanya

(Schermerhorn, 2010, hlm. 17)

Perencanaan merupakan fungsi pertama dari manajemen karena

merupakan dasar dan titik tolak daripada kegiatan selanjutnya. George R.

Terri membagi empat jenis fungsi manajemen yaitu perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Perencanaan

berhubungan erat dengan manajemen suatu perencanaan pada dasarnya

merupakan suatu kegiatan yang ditentukan sebelum melakukan berbagai

kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Perencanaan akan memberi efek

13

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

baik pada pelaksanaan maupun pengawasanya. Suatu perencanaan

merupakan langkah pertama dalam usaha mencapai suatu kegiatan.

Planning (perencanaan) adalah keseluruhan proses memikirkan dan

menentukan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan dimasa

mendatang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Perencanaan merupakan suatu proses yang continue yang meliputi

rencana dan pelaksanaanya, yang continue tersebut terdapat unsur-unsur

yaitu mempunyai ciri-ciri yang beroreantasi kepada pelaksanaan

mendatang, proses yang kontinuetas dan fleksibel, mengusahakan

perencanaan dapat seoperasional mungkin dalam mencapai tujuan, adanya

sistem pengecualian pelaksanaan rencana yaitu keserasian antara

pelaksanaan dengan perencanaan, adanya sistem pelaporan dan evaluasi

dalam proses perencanaan (Widjaya, 1987, hlm. 32).

Perencanaan ialah menyeleksi dan memghubungkan pegetahuan,

fakta, imajinasi dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan

menfisualisasikan dan memformulasi hasil yang di inginkan, urutan

kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat

diterima yang akan digunakan dalam penyelesaiaan. Perencanaan disini

menekankan kepada usaha menyeleksi dan menghubungkan sesuatu

dengan kepentingan masa yang akan datang serta usaha untuk

mencapaianya (Amirrudin, 2016, hlm. 1)

Jadi Perencanaan adalah inti manajemen karena semua kegiatan

organisasi yang bersangkutan didasarkan pada rencana dengan

perencanaan itu, maka para pengambil keputusan bisa menggunakan

sumber daya yang ada secara berdaya guna dan berhasil guna (secara

efektif dan efesien).

Kepala sekolah tersusun dari dua kata kepala dan sekolah. Kepala

dapat diartikan ketua atau pimpinan dalam sebuah organisasi atau

lembaga. Sekolah merupakan sebuah lembaga tempat menerima dan

memberi pelajaran. Secara sederhana kepala sekolah dapat didefinisikan

sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk

14

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar

mengajar, atau tempat dimana terjadinya interaksi antara guru yang

memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Kepala sekolah

adalah mereka yang banyak mengetahui tugas-tugas mereka dan

menentukan irama bagi sekolah mereka (lipham, 1985, hlm. 1).

Kepala sekolah ialah salah satu personil sekolah yang membimbing

dan memiliki tanggung jawab bersama anggota lainya untuk mencapai

tujuan. Selanjutnya untuk dapat mewujudkan tujuan pendidikan kepala

sekolah harus memiliki wawasan jauh kedepan dan tau tindakan apa yang

harus dilakukan, memiliki kemampuan mengkoordinasi dan menyerasikan

seluruh sumber daya terbatas yang ada untuk mencapai tujuan atau untuk

memenuhi kebutuhan sekolah, Memiliki kemampuan mengambil

keputusan dengan terampil dan tepat, memiliki kemampuan memobilitas

sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan dan mampu menggugah

pengikutnya untuk melakukan hal-hal penting bagi tujuan sekolah,

memiliki toleransi terhadap perbedaan pada setiap orang (Helmawati,

2014, hlm. 17).

Sebagai pemimpin dalam lembaga pendidikan kepala sekolah

merupakan pihak yang paling bertanggung jawab dalam kesuksesan

sekolah yang dipimpinya. Oleh karena itu seorang kepala sekolah harus

mampu mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh

semangat dan percaya pada guru, staf, dan siswa dalam melaksanakan

tugas masing-masing, memberikan bimbingan dan pengarahan kepada

para guru, staf, dan siswa serta memberikan dorongan atau motivasi

dalam mencapai tujuan sekolah.

Seperti yang diuraikan yang sebelumnya kepala sekolah adalah guru

yang memiliki tugas tambahan maka kompetensi yang harus dimiliki

hendaknya disesuaikan dengan kompetensi sebagai guru (UU No.20 tahun

2003 tentang Sisdiknas) kompetensi-kompetensi tersebut yaitu:

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

kompetensi profesional.

15

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan

perencanaan kepala sekolah adalah proses menyusun tujuan dan

menentukan tindakan apa yang akan diambil. Perencanaan merupakan

peta ataupun gambaran apa yang akan dilakukan dimasa mendatang.

Melalui perencanaan kepala sekolah akan dapat mengetahui apa saja yang

harus dilakukan dan bagaimana cara melakukanya. Setiap kepala sekolah

dituntut untuk mampu membuat dan menyusun perencanaan baik kegiatan

belajar mengajar maupun, kegiatan pelatihan guru dan staf, dan berbagai

perencanaan lainya yang menyangkut masa depan sekolah yang

dipimpinya. kepala sekolah harus mempunyai kemampuan

mengkoordinasi sumber daya manusia yang terbatas, mampu mengambil

keputusan dengan tepat dan terampil, mampu memobilitas sumber daya

manusia Kepala sekolah harus bisa memberdayakan bawahanya dan

memotivasi bawahan agar melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar.

b. Jenis-jenis perencanaan

Mengklarifikasikan perencanaan telah banyak dilakukan oleh para

ahli. Ada yang menggelompokkan perencanaan itu menurut luasnya.

Jangka waktu, dan frekuensi penggunaanya. Adapun bentuk

mengklarifikasikan itu, perencanaan jelas saling berkaitan antara satu

jenis perencanaan dengan jenis perencanaan lainya. berikut ini akan

dijelaskan beberapa jenis-jenis perencanaan yang dimaksud.

1) Perencanaan jangka panjang dan perencanaan jangka pendek

Pengelompokan jenis perencanaan jangka jangka panjang dan

jangka pendek ini berdasarkan pada jangka waktu penggunaanya.

Kedua jenis perencanaan tersebut lebih mengacu pada upaya untuk

mengatasi permasalahan masa yang akan datang. Perencanaan jangka

pendek merupakan perencanaan untuk jangka satu tahun atau kurang.

Sedangkan perencanaan jangka panjang merupakan perencanaan

dengan jangka waktu lima tahun atau lebih. Perencanaan jangka

16

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

pendek itu biasanya lebih operasional, dan sebaliknya perencanaan

jangka panjang biasanya bersifat strategis.

Untuk menentukan apakah suatu perencanaan termasuk dalam

perencanaan jangka pendek ataupun jangka panjang sangatlah sulit

untuk dilakukan. Hal tersebut disebabkan karena perbedaan jangka

waktu antar satu organisasi satu dengan organisasi lainya. Faktor

lainya yang menentukan adalah perubahan dari jangka pendek

menjadi jangka panjang sesuai dengan perjalanan waktu yang dialami.

2) Perencanaan strategis dan perencanaan operasional

Rencana strategis (strategis plan) merupakan suatu perencanaan

jangka panjang dalam rangka mencapai tujuan strategis. Adapun fokus

utama dalam perencanaan ini adalah organisasi secara keseluruhan.

Rencana strategis dapat dipandang sebagai rencana secara umum yang

menggambarkan pengalokasian sumber daya, prioritas, dan langkah-

langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis. Tujuan

strategis biasaya ditetapkan oleh manajemen puncak, misalnya

menyangkut tujuan umum organisasi.

3) Perencanaan sekali pakai dan perencanaan tetap

Perencanaan sekali pakai (single-use plans) merupakan rencana

yang digunakan sekali saja yang secara khusus dirancang untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan situasi khas dan diciptakan sebagai

tanggapan terhadap keputusan-keputusan yang tidak terprogram yang

diambil oleh para manajer (Amirullah, 2015, hlm. 66)

c. Fungsi kepala sekolah

Fungsi kepala sekolah dibagi menjadi empat fungsi yaitu:

1) Fungsi sebagai edukator

Bertugas melaksanakan pembinaan anak dan proses belajar serta

bermain secara efektif dan efesien, terutama ada guru yang

berhalangan. Kepala sekolah menunjukkan komitmen tinggi dan

17

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

fokus terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar

mengajar disekolahnya tentu saja akan sangat memprihatinkan tingkat

kompetensi yang dimilki gurunya Sekaligus juga akan senantiasa

berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara

terus menerus meningkatkan kompetensinya sehingga kegiatan belajar

mengajar dapat berjalan secara efektif dan efesien.

2) Fungsi sebagai manajer

Fungsi sebagai manajer terdiri dari empat fungsi yaitu fungsi

perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengerakan, dan fungsi

pengawasan.

3) Fungsi sebagai administrator

Kepala sekolah bertugas menyelenggarakan administrasi sekolah.

Selanjutnya Daryanto (2011) menyatakan fungsi kepala selolah

sebagai admnistrator khususnya berkenaan dengan pengelolaan

keuangan. Salah satu faktor yang harus diprioritaskan disekolah

adalah sumber daya manusia, guru. Untuk tercapainya peningkatan

kompetensi guru tentu tidak lepas dari faktor biaya.

4) Fungsi sebagai supervisor

Bertugas menyelenggarakan kegiatan supervisi dan pengawasa.

Salah satunya yaitu dalam mensupervisi guru pada saat melaksanakan

proses mengajar. Kepala sekolah sebagai supervisor dapat

melaksanakan kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses

pembelajaran secara langsung terutama dalam pemilihan penggunaan

metode, media yang digunakan, dan ketertiban siswa dalam proses

belajar mengajar (Mulyasa, 2004).

d. Indikator kepala sekolah yang efektif

Kepala sekolah yang efektif setidaknya harus mengetahui, menyadari,

dan memahami tiga hal yaitu: mengapa pendidikan yang berkualitas

diperlukan disekolah, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan mutu

18

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dan produktifitas sekolah, bagaimana kepala sekolah secara efektif untuk

mencapai prestasi yang tinggi. Indikator kepala sekolah efekti secara

umum dapat diamati dari tiga hal pokok sebagai berikut:

1) Komitmen terhadap visi sekolah dalam menjalankan tugas dan

fungsinya

2) Menjadikan visi sekolah sebagai pedoman dalam mengelola dan

memimpin sekolah

3) Senantiasa memfokuskan kegiatan terhadap pembelajaran dan

kinerja guru dikelas (Mulyasa, 2013, hlm. 19)

Disamping itu, dikemukakan beberapa indikator perilaku dan kinerja

kepala sekolah yang kurang efektif (Mulyasa, 2013, hlm 22) sebagai

berikut:

1) Menfokuskan peranya sebagai manajer sekolah dan anggaran

2) Sangat disiplin dan menjaga dokumen

3) Berkomunikasidengan setiap orang sehingga memboroskan waktu

dan tenaga.

4) Membiarkan guru melakukan pembelajaran dikelas tanpa

memberikan masukan dan umpan balik

5) Kurang mampu mengatur waktu secara efektif dan efesien, serta

hanya sedikkit menyediakan waktu untuk urusan kurikulum dan

pembelajaran.

e. Kunci sukses kepemimpinan kepala sekolah

Kepemimpinan kepala sekolah berkaitan dengan berbagai tugas dan

fungsi yang harus diembanya dalam mewujudkan sekolah efektif, efesien,

produktif, mandiri, dan akuntabel. dari berbagai tugas dan fungsi kepala

sekolah yang harus diembanya dalam mengembangkan sekolah secara

efektif, efesien, produktif, mandiri, dan akuntabel tersebut, setidaknya ada

sepuluh kunci kepemimpinanya (Mulyasa, 2013, hlm. 22) Sepuluh kunci

sukses kepemimpinan kepala sekolah tersebut yaitu:

19

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1) visi yang utuh

Kepala sekolah yang sukses dalam mengembangkan manajemen

dan kepemimpinanya memiliki dan memahami visi yang utuh tentang

sekolahnya. Visi merupakan daya pandang yang kompherensif,

mendalam dan jauh kedepan, meluas, serta merupakan daya pikir yang

abstrak, yang memiliki kekuatan yang amat dasyat, dapat menerobos

batas waktu, ruang, dan tempat.Visi sekolah harus menjadi atribut

kepemimpinan kepala sekolah sekarang dan masa depan, karena kepala

sekolah dan visi yang dangkal dan tidak jelas akan membawa

kemunduran sekolah dan hanya akan membawa kemunduran sekolah

yang tidak disenangi masyarakat. Disinilah pentingnya kepala sekolah

memiliki visi yang utuh tentang sekolahnya agar dapat membawa

sekolahnya kearah kemajuan dan kemandirian.Visi sekolah juga harus

secara utuh dipahami oleh seluruh warga sekolah agar mereka

menyadari, memahami, memiliki kepedulian, dan komitmen yang

tinggi pada tujuan sekolah, tujuan pembelajaran, prosedur penilaian,

dan akuntabilitas. Idealnya visi sekolah yang diharapkan oleh

pemerintah dan masyarakat luas adalah yang sesuai dengan tuntutan

zaman, kebutuhan masyarakat, serta perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni. Sesuai dengan tuntutan globalisasi, masyarakat

mengharapkan sekolah mampu menghasilkan manusia-manusia unggul

yang mampu bersaing dan competitive advantage, juga diharapkan

menjadi pusat keunggulan atau centre of excellence. Sekolah-sekolah

efektif yang berhasil dalam meningkatkan prestasinya banyak

dipengaruhi oleh adanyanya visi yang sama antara sekolah, guru, staf,

perserta didik, dan masyarakat. Visi sekolah harus didasarkan pada

nilai-nilai serta hati nurani. ini penting karena pribahasa mengatakan

“tidak ada hati nurani yang palsu”.

Jadi visi sekolah harus dinyatakan dalam tata kerja dengan jelas dan

tidak muluk-muluk, tetapi bisa dimengerti dan dilaksanaka semua

20

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

pihak. Visi yang baik bagi sekolah adalah wajar, nyata, dan tidak terlalu

sulit untuk dicapai, serta bermakna bagi semua orang.

2) Tanggung jawab

Salah satu sifat yang dapat memperkuat keyakinan kepala sekolah

dalam melaksanakan tugas dan fungsinya adalah merasa dirinya

diamanahi kepemimpinan dan bertanggung jawab. dalam rangka

membangun kepercayaan dan tanggung jawab setiap kepala sekolah

dalam melaksanakan fungsinya harus mampu memberdayakan tenaga

kependidikan dan seluruh warga sekolah agar mau dan mampu

melaksanakan upaya-upaya untuk mencapai tujuan sekolah. dalam hal

ini memberdayakan berarti membuat usaha yang sistematis dan

berkesinambungan untuk memberi informasi, pengetahuan, dukungan

dam kesempatan kepada para tenaga kependidikan yang lebih banyak

guna melatih kekuatan mereka untuk meraih keberhasilan. Oleh karena

itu tahap pertama dalam memberdayakan tenaga kependidikan adalah

menjaga jangan sampai mereka mengulang melakukan apapun yang

bisa membuat mereka merasa tak berdaya dan mengurangi energi dan

antusiasme atas apa yang dilakukan.

3) Keteladanan

Keteladanan merupakan dimensi yang tidak kalah pentingnya dalam

kepemimpinan kepala sekolah. Melalui pembinaan yang intensif

hendaknya masalah keteladanan ini selalu didingatkan. Satu kata

dengan perbuatan adalah pepatah yang harus diingat oleh kepala

sekolah. Kelakuan kepala sekolah yang selalu menjadi contoh yang

baik bagi bawahanya akan menjadi salah satu modal utama bagi

terlaksananya manajemen sekolah yang efektif. Perilaku keteladan

kepala sekolah bisa ditunjukkan pula dengan selalu menghargai

bawahan. Merasa guru dan staf dihargai pendapatnya, dia juga akan

menghargai pihak lain seperti peserta didik. Penghargaan tidak harus

berupa materi tapi bisa juga berupa ungkapan-ungkapan yang

menyenangkan, dengan kata-kata bagus, dan lainya.

21

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Sifat yang harus dimilki kepala sekolah bukan hanya sifat-sifat yang

berhubungan dengan tipe kepemimpinan seperti demokratis atau

kompromiser tetapi juga harus dibarengi dengan sifat-sifat seperti mau

memperhatikan etika. Etika berkaitan dengan etis atau hal-hal yang

berhubungan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di

masyarakat ini harus dijadikan pegangan dalam bertindak agar tidak

menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

4) Memberdayakan staf

Kebutuhan yang paling mendalam dari masing-masing orang adalah

harga diri, merasa dianggap penting, bernilai, dan bermanfaat. Apapun

yang kita lakukan dalam interaksi dengan mereka, pasti akan

mempengaruhi harga dirinya. Ada tiga hal yang dapat dilakukan setiap

hari untuk memberdaakan staf dan memnbuat mereka merasa nyaman

dengan dirinya sendiri diantaranya yaitu, apresiasi (Appreciation),

pendekatan (Approach), dan perhaatian (Atention).

5) Mendengarkan orang lain (listening)

Menjadi pendengar yang baik merupakan salah satu syarat mutlak

bagi seorang kepala sekolah untuk bisa memiliki pengaruh terhadap

guru, dan warga sekolah lainya. dengan memiliki pengaruh, seorang

kepala sekolah memiliki bekal yang lebih baik untuk memberdayakan

seluruh warga sekolah sehingga tujuan dapat tercapai.

Bagi kepala sekolah, mendengar tidak hanya merupakan perilaku

sopan dan memberikan penilaian berharga bagi si pendengar, tetapi bisa

mendapatkan banyak hal yaitu, untuk membangun kepercayaan,

kreadibilitas, dukungan, menjadikan sesuatu terlaksana, informasi, dan

pertukaran.

Meskipun kebiasaan mendengar sudah merupakan hal umum namun ada

beberapa pola kebiasaan mendengar yang bisa untuk membantu orang lain

menurut Watson (dari buku yang dikutip oleh Mulyasa, 2015) ada empat

gaya mendengarkan yang biasanya digunakan orang, tergantung pada

kesukaan dan tujuanya. Keempat gaya tersebut yaitu Gaya orientasi orang

22

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

(People-Oriented). kepala sekolah yang People Oriented menunjukkan

perhatian yang kuat pada tenaga kependidikan dan perasaanya, Gaya orientasi

isi (Content-Oriented). orang dengan gaya oreantasi ini lebih tertarik dengan

apa yang dikatakan dari pada siapa yang berkata atau apa yang mereka

rasakan. Kepala sekolah tipe ini memusatkan perhatian pada fakta dan bukti

dan senang menyelidiki sampai detail, Gaya oriented tindakan (Action-

Oriented). kepala sekolah yang beroreantasi tindakan memusatkan perhatian

pada apa yang akan dilakukan, tindakan apa yang akan terjadi, kapan, dan

siapa yang melakukanya, Gaya orientasi waktu (Time-Oriented). kepala

sekolah dengan gaya ini “mempunyai mata yang terus berpaku pada jam”.

Mereka mengatur hari-harinya dalam bagian-bagian yang rapi dan

mengalokasikan waktunya untuk mendengar, dan akan sangat

mempermasalahkan bila sesinya melewati batas waktu. Kepala sekolah degan

tipe ini mengelola waktunya dengan berbicara tentang ketersediaan waktu dan

mencari jawaban-jawaban singkat terhadap setiap permasalahan. Jika kepala

sekolah dapat mengenali gaya mendengarnya sendiri dan para guru, warga

sekolah dan mengetahui tingkat keterampilan mendengarnya, maka ia bisa

memperkirakan seberapa jauh pemahamanya terhadap apa yang disampaikan

dan sebaliknya.

6) Memberikan layanan prima

Memberikan layanan prima atau layanan terbaik merupakan salah satu

upaya menumbuhkan kepercayaan konsumen. Jika peserta dididk diibaratkan

konsumen, maka diperlukan berbagai upaya untuk memberikan layanan

terbaik agar mereka bisa berjalan secara opimal terutama disekolah. beberapa

upaya sekolah dalam memberikan pelayanan prima yaitu Disiplin kehadiran

guru, Sikap ramah guru (The Smilling Teacher), Sikap ramah dan layanan

cepat dari para tenaga kependidikan, Memberi penghargaan/pujian (Reward)

yang wajar kepada peserta didik yang berprestasi, Memberi teguran/hukman

(Punishment) yang wajar dan tanpa menyinggung perasaan terhadap peserta

didik yang melakukan pelanggaran, memberi layanan tambahan bagi peserta

didik yang memerlukan tambahan belajar, bersikap ramah dan kooperatif

23

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dengan masyarakat dan orang tua, membantu peserta didik secara optimal

dalam menghadapi dan memecahkan berbagai masalah, menjaga

keharmonisan dengan instansi terkait baik atasan maupun lainya, melakukan

perbaikan secara berkesinambungan dengan memeperbaiki pelayanan yang

kurang memuaskan.

7) Mengembangkan Orang

Pemimpin kepala sekolah harus jeli melihat potensi bawahanya agar bisa

dikembangkan bagi kepentingan sekolah. Seorang kepala sekolah yang baik

tidak akan melihat bawahanya dari sudut kekuranganya, tetapi dari

kelebihanya. untuk itu, kepala sekolah sebagai manajer harus mengenal

kelebihan-kelebihan yang ada pada guru dan tenaga kependidikan lainya.

kalaupun ada kekurangan harus dijadikan bahan untuk dapat diatasi oleh

kepala sekolah. upaya-upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah dalam

mengembangkan bawahanya antara lain dengan memberi tugas-tugas yang

cocok dan cukup menantang, memberikan kesempatan untuk melanjutkan

pendidikan serta memberikan penghargaan pada bawahan yang berprestasi

dalam pekerjaanya. Mengembangkan tenaga kependidikan adalah upaya agar

lebih optimal dalam bekerja sama (Collaboration Through People). Hal ini

juga berhubungan dengan menghargai kemampuan staf.

Menurut Michael (dikutip dari buku perencanaan, Kompri, 2019, hlm. 24)

cara untuk menumbuhkan semangat kerja dilingkungan sekolah adalah,

Tentukan tujuan bersama yang jelas, Sediakan waktu untuk menentukan cara

bekerja, Hindari masalah yang bisa diprediksi, gunakan aturan sekolah yang

telah disepakati bersama, Senantiasa selalu bekerja sama, Wujudkan gagasan

menjadi kenyataan, Perangi konflik negatif dan jangan sekali-kali

menumbuhkan konflik, Saling percaya, Evaluasi tim secara teratur dan

berkelanjutan, Jangan menyerah, untuk meningkatkan semagat kerja warga

sekolah antara lain dengan memperjelas mengapa tujuan tertentu menjadi

begitu penting dan beitu vital untuk dicapai. tujuan merupakan sumber energi

sekolah. Setelah itu bangkitkan kreativitas warga sekolah, dengan

menggunakan kerangka pikir dan pendekatan baru terhadap masalah.

24

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

8) Memperdayakan sekolah

Memberdayakan merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan kinerja

yang terbaik dari staf yang dibina. Manfaat memberdayakan selain dapat

meningkatkan kinerja juga mendatangkan manfaat lain bagi individu dan

organisasi. manfaat bagi individu adalah dapat meningkatkan kecakapan-

kecakapan penting pada saat menjalankan tugas, dan memberikan rasa

berprestasi yang lebih besar kepada staf sehingga dapat meningkatkan

motivasi kerja. sedangkan manfaat bagi organisasi adalah meningkatkan

efektivitas organisasi. kepala sekolah yang akan menumbuhkan budaya

pemberdayaaan di sekolah perlu dua hal, yaitu memupuk kepercayaan dan

keterbukaan. dalam membina kepercayaan kepala sekolah meyakinkan bahwa

dirinya memberi kepercayaan kepada sekolah yang dibarengi oleh sikap

menoleransi sejumlah kekeliruan. kepala sekolah sebaiknya dapat menerima

kesalahan yang sewaktu-waktu dapat saja terjadi. Kunci untuk menjaga

kepercayaan adalah keterbukaan. dalam kepemimpinan kepala sekolah

keterbukaan adalah kunci keberhasilan. kepala sekolah yang tidak menerima

informasi yang benar dari guru tidak akan mampu melakukan pembinaan dan

pemeberdayaaan. dalam keterbukaan ada arus penilaian dari kepala sekolah

terhadap guru dan sebaliknya. kepala sekolah perlu mengetahui apakah

dirinya telah memenuhi harapan-harapan sekolah sebaliknya guru pun

membutuhkan umpan balik yang sama dari kepala sekolah tentang kemajuan

sekolahnya menurut penilaian kepla sekolah.

2. Disiplin Guru

a. Pengtian disiplin

secara etimologi disiplin berasal dari kata latin “disipel” yang berarti

pengikut Seiring dengan perkembangan zaman kata tersebut mengalami

perubahan menjadi “disiplin” yang artinya kepatuhan atau atau yang

menyangkut tata tertib. disiplin kerja adalah suatu ketaatan terhadap

25

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

aturan/ketentuan yang berlaku dalam organisasi itu atas kesadaran diri atau

keinsyafan bukan keterpaksaan (Susanti, 2016, hlm. 42)

kata disiplin berasal dari bahasa inggris “disipline” yang berarti tata tertib

atau peraturan. disiplin adalah peraturan yang dilakukan dengan tegas dan

ketat, tidak saja disiplin itu menghendaki dilaksanakanya dengan segala

peraturan secara teliti dan murni bahkan hal-hal yang sekecil apapun tak boleh

dikesampingkan atau keharusan yang dijatuhkan kepada hukuman kepada

siapapun yang berani melanggar atau mengabaikan peraturan yang keras dan

mutlak tidak bisa ditawar (Susanti, 2016, hlm. 44).

didalam buku wawasan kerja aparatur negara (dikutip oleh Amaliah,2010,

hlm.7) yang dimaksud disiplin adalah sikap mental yang tercermin dalam

perbuatan, tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa

kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan

pemerintah atau etika, norma serta kaidah yang berlaku dalam masyarakat.

Menurut Alisuf Sabri (dikutip oleh Amaliah, 2010, hlm. 8) disiplin adalah

adanya kesediaan untuk mematuhi ketentuan peraturan-peraturan yang berlaku

kepatuhan disini bukanlah karena paksaan tetapi kepatuhan atas dasar

kesadaran tentang nilai dan pentingnya mematuhi peraturan.

Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari manajemen sumber daya

manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan semakin tinggi

prestasi yang dicapainya. Kedisiplinan adalah sikap seseorang yang secara suka

rela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya.

Kedisiplinan dapat diartikan bilamana karyawan datang dan pulang tepat

waktu, mengerjakan pekerjaanya dengan baik mematuhi semua peraturan

sekolah dan nurma-nurma sosial yang berlaku kedisiplinan harus ditegakkan

dalam sebuah organisasi karena tanpa dukungan disiplin guru yang baik maka

sulit bagi sekolah untuk mewujudkan tujuanya. Jadi kedisipinan adalah kunci

keberhasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuan. (Fathoni, 2014, hlm.

172).

Disiplin kerja guru adalah pengendalian perilaku yang disesuaikan norma,

kepatuhan, ketaatan, kesediaan, tanggung jawab, dan kesadaran guru dalam

26

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

bekerja berdasarkan peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan

organisasi/lembaga/instansi pendidikan. hal tersebut berkaitan tugas

profesional guru dalam mengelola administrasi, serta merencanakan,

melaksanakan, dan melakuka evaluasi pembelajaran disekolah (Uno, 2014,

hlm. 40).

Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seorang

terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah

kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan yang ingin dicapai Allah

berfirman dalam Q.s. Al-Jumu’ah/62:10

كثيرا واذكرللاه فإذ قضيت الصالة فنتصروا في االرض وبتغوا من فضل للا

لعلكم تفلحون

Artinya:” apalila telah ditunaikan shlat, maka bertebaranlah kamu di buka

bumi dan carilah karunia Allah dan inggatlah Allah banyak-banyak supaya

kamu beruntung.”(Qs. Al-Jumu’ah:10).

Umat islam yang telah selesai menunaikan shalat diperintahkan allah untuk

berusaha dan bekerja agar memperoleh karunia-nya, seperti ilmu pengetahuan,

harta benda, kesehatan dan lain-lain. dimanapun dan kapanpun kaum muslimin

berada serta apapun yang mereka kerjakan, mereka dituntut oleh agamanya

agar selalu mengingat Allah. Mengacu kepada Qs al-jumu’ah /62:9-10 umat

islam diperintahkan oleh agamanya agar senantiasa berdisiplin dalam

menunaikan ibadah wajib seperti shalat, dan selalu giat berusaha atau bekerja

sesuai dengan nilai-nilai islam seperti bekerja keras dan belajar secara

bersungguh-sungguh.

Ketertiban dan kedisiplinan merupakan dua macam nilai yang berdekatan.

Ketertiban lebih dekat dimensi ruang, sedangkan kedisiplinan cenderung pada

dimensi waktu , kedua istilah ini sebenarnya dekat dengan makna keteraturan

sesuatu dikatakan “tertib” manakala ditempatkan pada posisinya (dimensi

ruang) dan seseorang dikatakan disiplin manakala ia menepati semua jadwal

(waktu) direncanakan (Sagala, 2013, hlm. 206)

27

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Dari beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa disiplin

kerja adalah sikap ketaatan dan kesetiaan/seseorang/kelompok orang terhadap

aturan tertulis dan tidak tertulis yang tercermin dalam bentuk tingkah laku dan

perbuatan untuk mencapai tujuan dan apabila terjadi pelanggaran maka harus

diambil tindakan yang berupa hukuman atau sanksi yang tegas dan tidak

ditawar-tawar. disiplin pada dasarnya merupakan tindakan manajemen untuk

mendorong agar anggota organisasi dapat memenuhi berbagai ketentuan dan

peraturan yang berlaku didalamnya yang mencakup adanya tata tertib dan

ketentuan, adanya kepatuhan dan pengikut, dan adanya sanksi bagi yang

melanggar.

Adapun tindakan-tindakan untuk mengakkan disiplin mempunyai tiga

macam sifat yaitu:

1) Disiplin preventif, yaitu tindakan sumber daya manusia agar tergolong

untuk mentaati standar peraturan sehingga tidak terjadi pelanggaran.

Disiplin preventif bertujuan untuk mendorong pegawai agar memiliki

disiplin diri. dengan cara semacam itu, para pegawai akan berusaha

menegakkan disiplin diri sendiri ketimbang pemaksaan dari pimpinan.

lebih lanjut ditegaskan agar disiplin preventif dapat terjadi, pimpinan

bertanggung jawab untuk menciptakan menciptakan organisasi yang

yang kondusif dan berusaha agar pegawai mengetahui standar.

2) Disiplin korektif, yaitu tindakan dilakukan setelah terjadi pelanggaran

standar atau peraturan, tindakan tersebut dimaksud untuk mencegah

timbulya pelanggaran lebih jauh sehingga tindakan dimasa datang akan

sesuai dengan standar. tindakan korektif biasanya berupa hukuman

tertentu dan disebut tindakan disipliner (disiplinary action)

3) Disiplin progresif, yaitu tindakan disipliner berulang kali berupa

hukuman yang makin berat, dengan maksud agar pihak pelanggaran

memperbaiki diri sebelum hukuman berat dijatuhkan (Uno, 2016, hlm.

37)

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan tujuan tindakan disiplin dapat

dikatakan dalam tiga hal yaitu untuk memperbaiki perilaku pelanggaran,

28

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

mencegah orang lain untuk melakukan hal serupa, mempertahankan standar

kelompok yang konsisten dan efektif. tindakan disiplin ini mempunyai tujuan

yang positif yaitu bersifat memperbaiki dan mendidik. tindakan ini ditujuakan

untuk memperbaiki perilaku yang mungkin akan dilakukan kembali dimasa

mendatang. dalam melaksanakan disiplin korektif perlindungan hak harus

diperhatikan. prosedur disiplin yang dilakukan harus memperhatikan hak

pegawai yang melakukan pelanggaran.

b. Ciri-ciri dan aspek-aspek disiplin

Menurut Salameto cir-ciri orang yang disiplin yaitu orang yang selalu tepat

waktu dan taat pada tata tertib. Sedangkan M.Hasibuan, orang-orang yang

disiplin adalah orang yang selalu tepat dalam waktu dan tindakan, mengerjakan

pekerjaan dengan baik, mematuhi peraturan dan nurma yang berlaku. Jadi

disiplin mempunyai aspek-aspek antara lain :

1) Ketepatan waktu

para pegawai datang ke kantor tepat waktu, tertib dan teratur, dengan

begitu dapat dikatakan disiplin kerja baik.

2) Mengerjakan pekerjaan dengan baik

pekerjaan merupakan rangkaian kegiatan oleh seseorang yang

menghasilkan sesuatu yang dapat dinikmati secara langsung maupun tidak

langsung, baik hasil itu berupa jasa atau barang.

3) Mematuhi peraturan dan nurma yang berlaku,

ketaatan terhadap setiap aturan wajib dijalankan oleh setiap orang dan

orang yang tidak taat dikategerikan menyimpang dan amoral. Setiap

tindakan yang agi dirinya maupun orang lain. oleh karena itu kepatuhan

terhadap aturan merupakan aspek penting dan berinteraksi dengan

lingkungan sosial.

Menurut Discenza dan Smith, dalam wulandari (2017:13-14) dalam

Prayoga (2018, hlm. 12-13) mengemukakan beberapa hal yang menjadi

indikator kedisiplinan pegawai diantaranya yaitu:

29

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1) Ketaatan terhadap peraturan.

Ketaatan terhadap peraturan disebut dengan kata disiplin, disiplin

adalah suatu kesadaran dan kesediaan seseorang untuk mentaati peraturan-

peraturan dari lembaga atau perusahaan.

2) Kepatuhan terhadap perintah pimpinan

Adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat pada

peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak

tertulis.

3) Ketaatan terhadap jam kerja

Yaitu ketaatan waktu masuk kerja serta tepat waktu dalam mengerjakan

tugas dan tanggung jawab

4) Kepatuhan berpakaian seragam

Kepatuhan berpakaian seragam merupakan peraturan yang telah

ditetapkan disebuah lembaga/perusahaan yang bertujuan agar terjalinya

kekompakan antar sesama.

5) Kepatuhan dalam penggunaan dan pemeliharaan sarana kantor

Yaitu ketertiban dalam menggunakan dan menggunakan sarana dan

prasarana sekolah dengan baik dan meminimalisir terjadinya kerusakan

karena prasarana disekolah

6) Selalu bekerja sesuai prosedur

Selalu bekerja sesuai prosedur merupakan rangkaian tata kerja yang

saling berkaitan antara satu dengan yang lainya (Mayasari,2019,hlm.19).

c. Indikator-Kedisiplinan dan Bentuk sangsi dari tindakan

indisipliner

Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan

pegawai suatu organisasi diantaranya yaitu, tujuan dan kemampuan,

keteladanan pimpinan, balas jasa, keadilan, waskat, sanksi hukuman,

ketegasan, hubungan kemanusiaan (Fathoni, 2014, hlm. 173)

30

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Pada umunya setiap karyawan yang bekerja adalah cenderung memiliki

kedisiplinan dan patuh pada setiap aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan

oleh organisasi. dan para pelanggar disiplin biasanya hanya sebagian kecil dari

pegawai yang ada diorganisasi tersebut. Ada beberapa tindakan sangsi yang

diterima oleh seseorang pegawai akibat tindakan indisipliner yang

dilakukanya yaitu teguran lisan dan teguran tertulis (Fahmi, 2016, hlm. 66)

d. Meningkatkan disiplin kerja guru

Sumber daya yang paling penting dalam sebuah organisasi termasuk

sekolah adalah sumber daya manusia, yakni orang yang menyediakan tenaga,

bakat, kreativitas, dan semangat bagi organisasi sekolah. tanpa orang yang

berkompeten, pada tingkat manjerial sekolah maka organisasi sekolah hanya

akan mengejar tujuan yang tidak tepat atau menemui kesukaran dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. dalam hal ini seorang manajer (kepala

sekolah) harus pula mengembangkan manajemen sumber daya manusia

sekolah yaitu fungsi manajemen yang berhubungan dengan rekrutmen,

penempatan, pelatihan, dan pengembangan anggota organisasi/sekolah.

Sebagaimana layaknya sebuah organisasi yang memiliki sumber daya, maka

sekolahpun memiliki sumber daya yang bertujuan sebagai pendukung dalam

proses manjalankan fungsi manajerial (Muhtar, 2003, hlm. 25)

Guru adalah semua orang yang berwenang dan tanggung jawab terhadap

pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun klasikal, baik

disekolah maupun diluar sekolah. Sedangkan dalam proses belajar mengajar

guru merupakan orang yang memberi pelajaran. dalam kamus bahasa indonesia

guru adalah orang yang pekerjaanya mengajar. Guru adalah salah satu

komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan serta

dalam usaha pembentujan sumber daya manusia yang potensial dibidang

pembangunan. Adapun tugas dan fungsi guru guru menurut Undag-Undang

No. 20 Tahun 2003 dan Undang-undang No. 14 Tahun 2005 Guru berperan

31

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, dan penilai (Uno,

2016 ,hlm. 5)

Guru sebagai pengganti peran orang tua disekolah perlu memiliki

kesadaran, pemahaman, kepedulian, dan komitmen untuk membimbing peserta

didik menjadi manusia-manusia sholehah yang bertakwa. Fitrah kecintaan guru

kepada peserta didik telah mendoromg berbagai upaya menjadikan peserta

didik menjadi mahluk yang lebih baik. dalam upaya membentuk anak didik

menjadi sholehah tersebut dibutuhkan guru yang mampu membimbing mereka

dengan pendekatan pendidikan karakter. Pendidikan karakter atau budi pekerti

plus adalah sesuatu yang urgent untuk dilakukan. dalam pelaksanaan

pendidikan karakter disekolah, pembiasaan peserta didik untuk berprilaku baik

perlu ditunjang oleh keteladanan guru dan kepala sekolah. oleh karena itu pada

hakikatnya metode atau model pembiasaan dalam pendidikan karakter tidak

bisa dipisahkan dari keteladanan. disana ada pembiasaan ada keteladanan, dan

sebaliknya disana ada keteladanan ada pembiasaan yang nantinya akan

membentuk karakter (Mulyasa, 2016, hlm. 169).

Banyak faktor yang dapat meningkatkan tegak tidaknya suatu disiplin kerja

guru dalam melaksanakan tugasnya menurut Tu’u (dikutip oleh Susanti, 2016,

hlm. 54) faktor tersebut yaitu:

1) Moral atau mental seseeorang sangat mempengaruhi dalam peningkatan

kedisiplinan tugas yang diembanya. moral seseorang banyak

dipengaruhi oleh pendidikan terutama agama

2) Perilaku adil, keadilan yang didapati seseorang dalam melaksanakan

tugas sepertinya danya keseimbangan antara hak dan kewajiban serta

tidak adanya diskiriminasi atasan dapat mempengaruhi kedisiplinan

guru dilapangan.

3) Kesejahteraan,kinerja seseorang akan akan dipengaruhi oleh

kesejahteraan yang didapati.

4) Pola karier yang sehat

32

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

5) Moment yang baik, manajemen adalah bentuk pelayanan pelayanan

yang baik akan mempengaruhi disiplin atau tidaknya seseorang dalam

bekerja.

6) Ketatnya waskat (pengawasan ketat). Pengawasan harus dilakukan

secara terus menerus/berkesinambungan.

7) Pelanggaran ditindak tegas, setengah-tengah dalam memberlakukan

sanksi akan berakibat pelanggaran disiplin.

8) Keteladanan, tingkah laku seorang atasan, positif atau negatif yang

dilihat oleh bawahan merupakan perintah yang tidak langsung terhadap

bawahan.

9) Adanya motivasi, suport yang baik yang selalu disampaikan dalam

berbagai kesempatan akan membangkitkan motivasi dalam bekerja.

10) Dapat dipahami peraturan disiplin, peraturan yang diterapkan sebaiknya

mudah dipahami sehingga tidak menimbulkan multi tafsir.

Terbentuknya budaya disiplin sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor

antara lain antusias guru dalam mengajar dan penguasaan materi dengan

segala model pembelajaran, patuh pada aturan, berdisiplin tinggi, sikap guru

terhadap siswa, dan gaya kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah

sebagi figur sentral harus menyadari bahwa terbentuknya kebiasaan, sikap,

dan perilaku dalam konteks budaya sekolah sangat mempengaruhi kesuksesan

sekolah. Kenyataan menunjukkan bahwa tingkat kemajuan kepemimpinan

kepala sekolah didalam meningkatkan kompetensi guru. Keberhasilan

sekolah ditunjukkan dengan kinerja kepala sekolah. oleh sebab itu, kepala

sekolah harus memahami dan mengembangkan keterampilan dalam

melaksanakan perubahan melalui pembinaan disiplin guru, apabila kepala

sekolah ingin sekolah yang dipimpinya menjadi lebih efektif.

33

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

B. Studi relevan

Sepanjang yang penulis ketahui, bahwa telah ada beberapa penelitian

sebelumnya yang mengangkat tema yang sama berkaitan dengan kedisipinan

guru.

1. Skripsi Noni Handini (2018) dengan judul “Peran Kepemimpinan Kepala

Sekolah Dalam Meningkatkan Etos Kerja Guru di Madrasah Tsanawiyah

Swasta Nurul Amaliah Tanjung Morawa” penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan

semangat kerja guru, mendeskripsikan upaya kepala sekolah dalam

meningkatkan disiplin kerja guru, dan mendeskripsikan strategi yang

dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan etos kerja yang baik di MTs

Swasta Nurul Amaliah Tanjung Morawa. Berdasarkan hasil penelitian ini

adalah: 1) adanya peran kepemimpinan dalam meningkatkan semangat

kerja guru lebih utama kepala sekolah memberi motivasi dengan semangat

niat yang tinggi untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai

pemimpin. 2) upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan

disiplin kerja adalah kehadiran tepat waktu, mempersiapkan pembelajaran

sesuai RPP dan metode yang digunakan dalam pembelajaran PAIKEM. 3)

strategi kepala sekolah dalam meningkatkan etos kerja guru adalah gaji

yang sesuai, memberikan fasilitas yang nyaman, bersih, dan disiplin

dilingkungan sekolah.

2. Skripsi Dina Darayani (2018) dengan judul “Efektivitas Pengawasan

Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Guru Di Sman Bukit

Bener Meriah” penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

kedisiplinan guru, untuk mengetahui bagaimana proses pengawasan yang

dilaksanakan kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan guru dan

untuk mengetahui hambatan kepala sekolah dalam meningkatkan

kedisiplinan guru dan solusinya. Hasil penelitian ini menujjukan bahwa,

pertama sebagian besar guru sudah menerapkan kedisiplinan dengan

mematuhi peraturan yang berlaku disekolah, kedua dalam melakukan

34

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

pengawasan kepala sekolah menjalin suasana hangat dengan guru dan staf,

kedekatan dan keterbukaan sehingga pelaksanaan pengawasan terlaksana

dengan efektif dan efesien, ketiga hambatan kepala sekolah dalam

melaksanakan kedisiplinan guru di SMAN1 bukit sudah memiliki

kedisiplinan yang baik.

3. Skripsi Siti Amaliah dengan judul “Hubungan Kepemimpinan Kepala

Sekolah dengan Disiplin Kerja Guru di SMP Dua Mei Ciputat” penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara

kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru. Hasil yang di

dapat dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang sangat kuat antara

kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru sebesar 0,723

lebih besar dari Ttabel ,

0,723 lebih besar dari Thitung 0,514 (0,723< 0,514)

maka taraf signifikan 5 persen hitos nihil ditolak sedangkan hipotesis

alternatif diterima , berarti pada taraf signifikan 5% maupun 1% terdapat

korelasi positif signifikan antara variabel X (kepemimpinan Kepala

Sekolah) dan variabel Y (disiplin kerja guru). Dari hasil perhitungan dapat

diketahui bahwa disiplin kerja guru dipengaruhi oleh kepemimpinan

kepala sekolah sebesar 52% karena antara kepemimpinana kepada sekolah

dengan disiplin kerja guru mempunyai keterkaitan atau hubungan yang

kuat. Sedangkan sisanya 48% dipengaruhi oleh faktor faktor lain.

relevansi penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah

menyoroti tentang kedisiplinan guru dalam lembaga pendidikan,

sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah

pertama lokasi penelitan yang berbeda yakni pada penelitian ini di

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi, kedua penelitian

ini membahas tentang gambaran kedisiplinan guru, perencanaan yang

dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin guru, serta upaya

yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin guru di

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi.

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan desain penelitian

peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif (studi kasus) yang

bertujuan untuk mengungkap masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan keadaan subjek dan objek peneliti pada saat sekarang

berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan

gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat

mengenai sifat-sifat populasi/daerah tertentu (Zuriah, 2009, hlm. 47)

Penulis memilih pendekatan ini karena penulis hanya menggambarkan dan

menganalisis suatu permasalahan yang dikaji mengenai “ Perencanaan Kepala

Sekolah dalam Meningkatkan Disiplin Guru di Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi”.

B. Seting dan subjek penelitian

1. Setting/lokasi penelitian

Setting atau lokasi penelitian yaitu tempat dimana situasi sosial

tersebut akan diteliti, misalya disekolah, di perusahaan, di lembaga

pemerintah, di jalan, di rumah dan lain-lain ( Sugiyono, 2017, hlm. 399).

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi yang beralamatkan di Jl. Enggano Perumnas

Kel.Handil Raya Kec.Jelutung Kota Jambi. Menurut pengamatan penulis

sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang menerapkan kedisiplinan

yang bagus, lokasinya terjangkau, dan belum ada yang meneliti tentang

“Perencanaan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin guru di

Sekolah Menegah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi”.

36

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Subjek penelitian

Istilah subjek penelitian menunjukkan orang, individu, atau kelompok

yang dijadikan unit atau satuan (kasus) yang diteliti (Faisal, 2007,

hlm.109)

Subjek pada penelitian ini meliputi pihak yang dapat memberikan

informasi mengenai latar belakang keadaan yang sebenarnya, sehingga

data yang dihasilkan akurat. Atas berbagai pertimbangan sebagaimana

dikemukakan diatas maka dalam penelitian ini key informanya adalah

kepala sekolah sedangkan informan tambahannya yaitu guru, staf tata

usaha, siswa, dan masyarakat yang ada di lingkungan Sekolah Menengah

Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi.

Penentuan subjek pada Penelitian ini didasarkan dengan teknik

purposive sampling. dalam bahasa sederhana porposive sampling itu dapat

dikatakan secara sengaja mengambil sampel tertentu (jika orang maka

orang-orang tertentu) sesuai persyaratan (sifat-sifat, karakteristik, ciri,

kriteria) sampel. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel

sumber data dengan pertimbangan tertentu, pertimbangan tertentu ini

misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita

harapkan atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan

peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2017,

hlm. 300).

C. Jenis dan sumber data

1. Jenis data

Untuk mempermudah pengumpulan data dalam penelitian maka

penulis menggolongkan data menjadi dua golongan yaitu:

a. Data primer

Data primer adalah data yang diambil langsung dari peneliti

kepada sumbernya tanpa ada perantara (Mukhtar, 2010, hlm. 86)

sumber yang dimaksud dapat berupa benda-benda, situs atau manusia.

37

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Yakni data yang diperoleh langsung melalui wawancara, pengamatan

(observasi) terhadap perkembangan permasalahan di Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi.

b. Data skunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua yang

bukan diusahakan sendiri pengumpulanya oleh peneliti misalnya dari

dokumentasi (profil sekolah dan struktur organisasi) atau publikasi

lainya. (Mukhtar, 2010, hlm. 90)

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diambil

mengenai gambaran umum Sekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan Kota Jambi seperti data: historis dan geografis sekolah,

struktur organisasi, keadaan guru, keadaan karyawan, keadaan siswa,

dan keadaan sarana dan prasarana pendidikan.

2. Sumber data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata,

tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

Sember data utama dicatat melalui catatan tertulis maupun melalui

rekaman video/audio tapes, pengambilan foto atau film. Pencatatan

sumber data utama melalui wawancara atau pengamatan berperan serta

merupakan hasil gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya

(Moleong, 2018, hlm. 157).

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah subjek

darimana data diperoleh. sumber data yaitu bentuk perkataan maupun

tindakan yang didapar melalui wawancara, sumber data peristiwa (situasi)

yang didapat melalui observasi, dan sumber data dari dokumen di dapat

dari instansi terkait. Sumber data disini merupakan subjek darimana data-

data diperoleh yaitu:

a. Sumber data berupa manusia, yakni kepala sekolah,guru,pegawai,

siswa, dan masyarakat yang ada di sekitar

38

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. Sumber data berupa suasana dan kondisi Sekolah Menegah

Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

c. Sumber data berupa dokumentasi, berupa foto kehadiran dan lain

sebagainya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam

penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Penggumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting berbagai sumber

dan bebagai cara yang ditempuh untuk mendapatkan data/fakta yang terjadi

pada subjek penelitian untuk memperoleh data yang valid. Data dapat

dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan, dan dokumentasi atau secara

gabungan dari padanya (Moleong, 2018, hlm. 235). Teknik pengumpulan

data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa metode yaitu:

1. Observasi (pengamatan)

Observasi merupakan teknik penggumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan secara

sistematis. observasi adalah study yang disengaja dan sistematis tentang

fenomena sosial dan gejala-gejala yang mencul dengan jalan pengamatan

dan pencatatan (Gunawan, 2015, hlm. 143)

Metode ini dilakukan oleh penulis dengan pengamatan secara langsung

data yang ada di lapangan dan disertai dengan pencatatan terhadap hal-hal

yang muncul terkait dengan informasi data yang dibutuhkan terutama data

di SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi.

2. Interview (Wawancara)

Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu

permasalahan tertentu, ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana

dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik terdapat dua pihak

dengan kedudukan yang berbeda dalam proses wawancara. Pihak pertama

berfungsi sebagai penanya, disebut pula sebagai interview sedang pihak

39

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kedua berfungsi sebagai pemberi informasi. Wawancara kualitatif

dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang

makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik

yang diteliti dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut,

suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain (Gunawan,

2015, hlm. 161)

3. Study dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang berbentuk tulisan,

gambar, atau karya monumental dari seseorang. Studi dokumen

merupakan dari penggunaan metode observasi dan wawancara. hasil

penelitian akan lebih dipercaya jika didukung oleh dokumen. Teknik

dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber noninsani.

Sumber ini terdiri dari dokumen dan rekaman (Gunawan, 2015, hlm. 176)

dengan studi ini penulis akan mudah mendapatkan data yang tidak

ditemukan dalam observasi dan interview. studi ini penulis gunakan untuk

mencari data yang berkenaan dengan:

1) Historis dan geografis

2) Struktur organisasi

3) Keadaan guru,karyawan, dan siswa

4) Keadaan sarana dan prasarana.

E. Teknik analisis data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2015, hlm. 89)

40

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Adapun tahap-tahap analisis data yang digunakan meliputi:

1. Reduksi data

Reduksi data adalah kegiatan yang tidak terpisahkan dari analisis data.

Peneliti data mana yang akan diberi kode, mana yang ditarik keluar, dan

pola rangkuman sejumlah potongan atau pengembangan ceritanya

merupakan pilihan analitis (Yusuf, 2014, hlm. 408)

Reduksi data merupakan merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

menfokuskan pada hal-hal yang penting dicari tema dan polanya, dengan

demikian data yang direduksi akan menberikan gambaran yang lebih jelas,

dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2015, hlm. 92)

Permasalahan yang diangkat oleh peneliti mengenai (perencanaan kepala

sekolah dalam meningkatkan disiplin guru di Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi) diambil melalui observasi, wawancara, dan

studi dokumentasi yang kemudian peneliti menganalisis dengan

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, dan membuang data yang

dianggap kurang penting bagi peneliti, serta mengorganisasikan data-data

tersebut sehingga dapat disajikan sebagaimana mestinya.

2. Penyajian data

Setelah melalui reduksi data, langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Kalau dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowcart, dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut maka data

terorganisasikan, tersususun dalam pola hubungan sehingga akan mudah

dipahami (Sugiyono, 2013, hlm. 249)

3. Verifikasi

Mengambil kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat

yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya (Sugiyono,

2015, hlm. 99) hasil dari penyajian data dapat diambil kesimpulan tentang

41

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

perencanaan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin guru di Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi.

F. Teknik pemeriksaan keabsahan data

Untuk menetapkan keterpercayaan data, maka diperlukan teknik

pemeriksaan. Pelaksanaan pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria

tertentu, ada beberapa tehnik yang digunakan dalam pengecekan keabsahan

data atau temuan, diantaranya yaitu:

1. Perpanjang keikutsertaan

Perpanjangan keikutsertaan dalam artian memperpanjang waktu di

lapangan sehingga kejenuhan pengumpulan data tercapai. Jika hal ini

dilakukan maka membatasi gangguan dari dampak penelitian pada

konteks, membatasi kekeliruan peneliti, dan mengkompensasikan

pengaruh dari kejadian atau peristiwa yang memiliki pengaruh sesaat.

Perpanjangan waktu dilapangan akan memungkinkan peningkatan derajat

kepercayaan data yang dikumpul (Sugiyono, 2012, hlm. 219)

2. Ketekunan pengamatan

Ketekunan dalam pengamatan berarti menemukan ciri-ciri dan unsur-

unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang

sedang dicari dan kemudian memusatkan diri terhadap hal-hal tersebut

secara rinci berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol

(Sugiyono, 2012, hlm. 99)

Hal ini diharapkan dapat mengurangi distorsi data yang timbul akibat

peneliti terburu-buru dalam menilai suatu persoalan, ataupun kesalahan

responden yang tidak benar dalam memberikan informasi.

3. Trianggulasi

Dalam teknik pengumpulan data trianggulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. bila peneliti

melakukan penelitian data dengan trianggulasi, maka sebenarnya peneliti

42

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

mengumpulkan data yang sekaligus menguji kreadibilitas data, yaitu

mengecek kreadibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan

berbagai sumber data. Trianggulasi teknik berarti menggunakan

pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari

sumber yang sama. Sedangkan trianggulasi sumber adalah untuk

mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang

sama. tujuan dari trianggulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang

berapa fenomena tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti

terhadap apa yang telah ditemukan ( Sugiyono, 2015, hlm. 330)

hal ini dapat dicapai dengan jalan:

a. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan

apa yang dikatakan secara pribadi

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatan sepanjang masa

d. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti orang biasa, orang

pendidikan menengah tau tiggi, orang berada dan orang

pemerintahan.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

Berdasarkan tehnik trianggulasi data tersebut, maka tehnik ini

digunakan untuk mengecek kebenaran data dengan membandingkan data-

data yang diperoleh tentang perencanaa kepala sekolah dalam

meningkatkan disiplin guru di smp ahmad dahlan kota jambi melalui tahap

observasi, wawancara, dan dokumentasi sehingga dapat dipertanggung

jawabkan atas keseluruhan data yang diperoleh dilapangan dalam

penelitian akan kebenaran dan keabsahanya.

43

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

G. Jadwal Penelitian

Jadwal Penelitian ini dirancang guna mempermudah peneliti dalam

melaksanakan penelitian, berikut ini adalah agenda penelitian sistematis

seperti terlihat pada tabel berikut:

No

Kegiatan

Bulan/Minggu

Februari 2020 Maret

2020

April

2020

Mei

2020

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Seminar Proposal √

2 Perbaikan Seminar √ √

3 Pengurusan riset √

4 Riset Lapangan √ √

5 Pengelolaan data √

6 Penyusunan Skripsi √ √ √

7 Perbaikan Skripsi √ √

8 Penyempurnaan

Skripsi

9 Penggandaan

Skripsi dan

Penyampaian Pada

Tim Penguji

√ √

44

BAB IV

PEMBAHASAN DAN TEMUAN

A. Temuan Umum

1. Sejarah/historis

SMP Ahmad Dahlan didirikan karena dilatar belakangi oleh keprihatinan

mendalam atas merosotnya moral generasi muda pada khususnya dan bangsa

pada umumnya. Hal itu tidak lepas dari model pendidikan kita yang hanya

menekankan pada aspek kognitif semata dan kurang dalam menanamkan

moral dan karakter. SMP Ahmad Dahlan berupaya untuk membuat langkah

baru dan metode pendidikan yang berbeda dengan sekolah pada umumnya,

maka majelis DISDAKMEN PCM kecamatan kota baru sepakat membuka

pendidikan pendidikan setigkat SMP, dan kemudian diberi nama SMP Ahmad

Dahlan kota jambi dengan konsep keseimbangan antara pendidikan yang

disertai penanaman aqidah yang benar dan kuat, ahlak yang mulia serta

wawasan keilmuan yang luas.

Setelah menimbang beberapa masukan dari berbagai pihak dan tokok-

tokoh masyarakat lainya, akhinya diputuskan untuk mendirikan SMP Ahmad

Dahlan kota jambi denhan harapan mudah-mudahan kinginan yang baik dan

keluar dari ketulusan hati untuk ikut serta dalam membangun kecerdasan dan

karakter umat dan diberi kemudahan oleh Allah SWT.

Muhammadiyah sebagai organisasi besar di Indonesia selama ini telah ikut

berperan aktif dalam membenahi kondisi bangsa, khususnya dalam

mempersiapkan kader generasi baru, untuk membebaskan bagsa dari

keterpurukan ahlak dan mental. Sebagai wujud nyata dan peran muhammadiya

tersebut maka diantara SMP Ahmad Dahlan memiliki system pendidikan full

day dan dirancang dengan program khusus yang memiliki keunikan tertentu

tanpa meninggalkan kualitas akademik yang diterapkan pemerintah untuk

sekolah menengah pertama, yang berbasis keseimbangan ilmu umum dan

agama.

45

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Muhammadiyah cabang Kota Jambi didirikan pada tahun 1990 oleh

beberapa orang pengurus antara lain bapak Bahri, pak Marjais, pak Sofyan,

pak Sidik Yulianto, ibu Darmaya, pak Rosdiani, ibu Sofyan, dan ibu Jusmiati.

Muhammadiyah cabang kota baru mendirikan masjid yang bernama masjid

Taqwa 3 dan mengadakan pengajian tahfizul qur’an dengan salah satu guru

Pak Japri. Pada tahun 1992 didirikan madrasah yang yang bernama Madrasah

Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 2 dengan kepala sekolahnya ibu Rosnita

Idris yang dilanjutkan pendidikan TK pada tahun yang sama 1992. Kemudian

agar bisa melanjutkan pendidikan maka pada tahun 2006 didirikan Sekolah

Dasar Islam Tepadu (SDIT) Ahmad Dahlan. Agar siswa dapat melanjutkan

pendidikan yang terpadu tersebut maka sangat dibutuhkan keberadaan sekolah

menegah pertama (SMP) sebagai lembaga pendidikan yang berkomitmen

dengan visi dan misi serta pengelolaan yang profesional melalui SDM yang

berkualitas.

Anak pada usia-usia remaja sangat rentan dengan pengaruh lingkungan,

sementara lingkungan saat ini kurang kondusif untuk pertumbuhan generasi

masa depan. Banyak anak-anak menghabiskan waktunya bersama televisi,

warnet, bahkan dikalangan remaja telah menjadi pergaulan bebas dan

tingginya pemakaian obat-obatan terlarang. Berdasarkan keadaan yang

sekarang, maka timbulah pemikiran untuk mendirikan SMP Ahmad Dahlan

dalam usaha untuk melahirkan calon-calon generasi berkualitas baik dalam

ilmu agama maupun umum, memiliki karakter dan kepribadian positif,

mandiri, bertanggung jawab dan mampu menjadi tauladan bagi keluarga,

masyarakat maupun negara.

Maka pada bulan juli 2014 didirikan sekolah menengah pertama yang juga

diberi nama SMP Ahmad Dahlan sebagai kelanjutan SDIT Ahmad Dahlan.

Keberadaan sekolah ini mendapat sambutan baik dari wali murid SDIT

Ahmad Dahlan maupun masyarakat. Hal itu terbukti dengan terdaftarnya

siswa yang terdaftar dari lulusan SDIT Ahmad Dahlan.

46

Sehubung dengan hal tersebut pengelola pendidikan di SMP Ahmad

Dahlan memandang perlu untuk izin pendirian bagi sekolah tersebut yang

telah mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk menentukan strategi

pengajaran sekolah dimasa sekarang dan dimasa mendatang. Pendirian SMP

Ahmad Dahlan ini telah melalui proses studi layak yang mengandung

beberapa pihak seperti RT, kelurahan, kecamatan jeluung serta ketua wali

murid SMP Ahmad Dahlan guna mendapat surat rekomendasi. Hasil

rekomendasi bisa menjadi rujukan sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan

belajar mengajar termasuk oreantasi lulusan yang berilmu dan berahlak yang

baik berdasarkan visi dan misi yang dianut.

2. Visi, Misi dan Tujuan SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi

a. Visi

Membentuk siswa yang berahlak mulia, unggul dan berprestasi,

mandiri, terampil dan kreatif, serta berbudaya hidup bersih dan sehat.

1) Terwujudnya siswa yang unggul dalam berahlakul karimah

2) terwujudnya siswa yang unggul dalam prestasi akademik dan non

akademik

3) terpenuhinya penambahan hafalan al-qur’an 1 juz (juz 29) dan

hadits

4) terselenggaranya kegiatan ekstrakulikuer yang terprogram dan

terstruktur

5) terwujudnya siswa yang kreatif dan inovatif

6) terwujudnya siswa yang mencintai budaya sehat.

7) Terwujudnya siswa yang mencintai lingkungan yang besih

b. Misi

1) Pembinaan iman dan takwa secara intensif

2) Melaksanakan pembelajaran dan bimbinan secara efekti dan

efesien sehingga dapat berkembang secara optimal

47

3) Mewujudkan program pengembangan keterampilan berbahasa arab

dan inggris

4) Mewujudkan program ekstrakurikuler yang terprogram dan

terstruktur sehingga mendukung pencapaian prestasi siswa

dibidang akademik dan non akademik

5) Mewujudkan standarisasi pembelajaran al-Qur’an tafsir dan hadits

6) Menumbuh kembangkan bakat,minat, dan kreativitas siswa

7) Mewujudkan tenaga pendidik yang mengusai teknologi informasi

dan komunikasi.

c. Tujuan

1) Mampu menghasilkan siswa yang sopan santun dan ahlak mulia

sebagai cerminan nilai karakter bagsa

2) Mampu masuk ke SMA/SMK sekolah berstandar internasional

3) Mampu berbahasa arab dan inggris dengan lancar

4) Mampu menghafal Al-Qur’an juz 29 dan juz 30

5) Pada tahun 2021 mampu mengikuti lomba MTQ tingkat kota

6) Pada tahun 2021 mampu mengikuti olimpiade sains tingkat

provinsi

d. Kurikulum Sekolah

Kurikulum berasal dari bahasa yunani, yaitu carier yang artinya

pelari dan curate yang berarti tempat berpacu. Kurikulum adalah

seperangkat perencanaan mengajar yang sistematis berisi pernnyataan

tujuan dan program evaluasi agar pembelajaran dapat meningkatkan

pengetahuan, pemahaman, dan perubahan tingkah laku.

Adapun kurikulum yang digunakan di Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi adalah KTSP (Kurikulum Satuan

Pendidikan) dan K13 (Kurikulum 2013).

48

3. Geografis

Berdasarkan tata ruang geografis dan ekologis maka dimana terdapat 7

sekolah tingkat SD dan sederajat tetapi hanya mendapat dua sekolah tingkat

SMP disekitaran kelurahan handil jaya kecamatan jelutung. Sehingga bisa

dikatakan berdasarkan data tersebut maka tingkat kebutuhan sekolah

menengah pertama sangat diperlukan. Kapasitas daya tampung sekolah

menengah pertama tidak mampu menanmpung jumlah lulusan sekolah dasar

yang banyak. Ditambah lagi lokasi sekolah dasar dan sekolah menegah

pertama dikelurahan handil jaya kecamatan jelutung berdekatan yaitu tidak

lebih dari 2 km. Sehingga bisa dikatakan layak bila SMP Ahmad Dahlan

berdiri guna mengatasi permasalahan tersebut.

Dari segi pembiayaan SMP Ahmad Dahlan termasuk sekolah berstandar

menengah kebawah. Maksudnya biaya yang dibebankan kepada setiap siswa

termasuk murah dibandingkan dengan sekolah menengah pertama islam

lainya. Kurikulum yang digunakan di SMP Ahmad Dahlan mengacu pada

kurikulum KTSP yang didukung dengan program pendidikan bernafaskan

islami.

SMP Ahmad Dahlan berharap agar siswa tidak hanya memilki kompetensi

dibidang ilmu pengetahuan tetapi juga berkompetensi di bidang agama, serta

memiliki ahlak yang baik. Hal itu dapat mempererat hubungan antara siswa

dan sekolah serta sekolah dan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka

SMP Ahmad Dahlan bisa dikatakan layak mendukung kemajuan social dan

budaya siswa dan guru khususnya serta masyarakat dilingkungan sekitar pada

umunyanya. SMP Ahmad Dahlan telah meluluskan angkatan pertamanya pada

tahun 2017 pula telah diakreditasi dengan peringkat A.

Adapun identitas sekolah tersebut secara terperinci adalah

a. Nama Sekolah : SMP Ahmad Dahlan

b. No.Statistik Sekolah/ NPSN : 69939934

c. Status Sekolah : Swasta

d. Tahun Pendirian : 2014

49

e. Alamat Lengkap Sekolah : Jalan Enggano Perumnas Kel.Handil Jaya

KecJelutung Kota Jambi

f. Telepon/Fax : 0741 – 42476

g. Alamat E-Mail Sekolah : [email protected]

h. Nilai Akreditasi Sekolah : Terakreditasi A

i. Terakreditasi Tahun : 2017

j. Nama Ketua Yayasan : Sarmada Harahap, S.Pd, M.Pd

k. Nama Kepala Sekolah : Sri Novrita Handayani,S.P

l. No.HP Kepala Sekolah : 081274407199

m. Tenaga Pengajar : Lulusan Sarjana S1

n. Program Unggulan :

1) Tahfiz Qur’an

Pelaksanaan tahfiz Qur’an dilaksanakan 2 jam dalam seminggu dengan

harapan siswa/i SMP Ahmad Dahlan dapat mencapai target hafalan 2

juz (juz 29 dan juz 30) selama 3 tahun mengikuti pendidikan di SMP

Ahmad Dahlan.

2) Program seni boarding school

Pembinaan iman dan takwa siswa/i SMP Ahmad Dahlan melalui

kegiatan semi boarding school setia 2 kali dalam sebulan sabtu pertama

dan sabtu ketiga. Siswa/i mulai belajar hari sabtu sore hingga minggu

pagi (selesai pukul 09 WIB) kegiatan ini di isi dengan materi baca

Qur’an, Pidato, Qiyamul lail, Olahraga, Shlat berjama’ah dan lain-lain.

3) Program kunjungan edukatif

Dilaksanakan satu kali tiap semester, kegiatan kunjungan edukatif

dilaksanakan dengan tujuan agar siswa dapat menambah wawasan dan

ilmu pengetahuan melalui belajar diluar sekolah, baik itu ketempat-

tempat bersejarah, sentra-sentra produksi (pabrik maupun rumah

tangga), tempat-tempat pembibitan tanaman, peternakan maupun

perikanan. Pelaksanaan kunjungan edukatif semester dua direncanakan

keluar kota jambi yaitu mengunjungi sekolah-sekolah dengan

50

model/sistem pembelajaran yang sama namun tentunya nuansanya

berbeda (kultur atau budaya).

4. Struktur Organisasi SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi

Organisasi merupakan sekelompok orang yang dipersatukan secara formal

dalam sebuah kerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama tetapi

Memilki tugas, wewenang, dan kewajiban yang berbeda, Sedangkan struktur

organisasi sekolah adalah sebuah susunan komponen-komponen dalam

organisasi sekolah dan struktur tersebut yang menunjukkan pembagian kerja

dan juga peranan ataupun kegiatan-kegiatan yang tidak sama dikoordinasikan.

Struktur organisasi pada lembaga pendidikan mempunyai pengaruh yang

sangat besar terhadap tercapainya sasaran sesuai dengan tujuan pendidikan

yang telah ditetapkan. Dalam organisasi diperlukan struktur agar organisasi

berjalan dengan baik. Dalam pembentukan struktur pada suatu lembaga

pendidikan disusun berdasarkan ketentuan lembaga pendidikan tersebut guna

memperlancar aktivitas pembelajaran. Personil yang diamanatkan memegang

jabatan haruslah mempunyai potensi dibidangnya serta memiliki loyalitas

yang tinggi terhadap organisasi atau lembaga pendidikan tersebut agar dapat

melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Setiap sekolah sebagai

lembaga pendidikan yang mengelola kegiatan pembelajaran harus memiliki

struktur organisasi sekolah dalam rangka pembagian tugas atau kerja sesuai

dengan bidangnya demi memperlancar kegiatan belajar-mengajar di sekolah.

Kepala sekolah sebagai pemimpin bertanggung jawab secara penuh

terhadap semua kegiatan yang berlangsung disekolahnya untuk memudahkan

pekerjaanya kepala sekolah melakukan kerjasama dengan guru, pegawai, dan

siswa untuk mencapai tujuan sekolah.

Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah struktur organisasi Sekolah

Menegah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

51

BAGAN 4.1 STRUKTUR ORGANISAS SMP AHMAD DAHLAN KOTA JAMBI

TAHUN PELAJARAN : 2020/2021

PDM KOTA JAMBI

Sarmadan Harahap, S.Pd, M.Pd

NBM. 853 237

Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah

Muhammadiyah Kota Jambi

Drs. Aldi Mawardi, M.Pd

NBM. 1 308 657

Dinas Kota

Jambi

Kepala Sekolah

Ketua Komite

Sri Novrita Handayani, S.P

Bono

Wahanoto, S.Pd

NBM. 999 597

Bendahara

Wakil Kepala Sekolah

Staf Tata Usaha

Nila Hasina, A.Md

Ade Nugroho, S.Pd.I

Nurwalya Rahmi, S.Pd

Ka. Labor IPA

Ka. Perpustakaan

Kesiswaan

Pembina UKS

Pembina Pramuka/HW

Seksi Sosial & Ops Dapodik

Yusna Nelly, S.Pd

Purwanti, S.Pd

Boby Wahyudi,

S.Pd

Ratmi Qori, S.Pd

Ahmad Sofyan Salim, S.Pd

Rahmi Afrianti, S.Kom

Wali Kelas VII A

Wali Kelas VII B

Wali Kelas VII C

Wali Kelas VIII A

Wali Kelas VIII B

Wali Kelas IX

Wahyu Pebrian, S.Ud

Ratmi Qori, S.Pd

Purwanti, S.Pd

Boby Wahyudi,

S.Pd

Yusna Nelly, S.Pd

Rahmi Afrianti, S.Kom

Guru Bidang Study

Siswa Siswi SMP Ahmad Dahlan

52

5. Keadaan Guru dan Siswa SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi

a. Keadaan Guru

Keadaan guru pendidik dan pegawai yang ada di Sekolah Menengah

Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi dapat digolongkan baik dan

berkualitas, hal ini dapat dilihat dari kinerja mereka.

Adapun pendidik maupun tenaga kependidikan berasal dari latar belakang

pendidikan yang berbeda-beda

Adapun disiplin waktu tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan

di SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi adalah sebagai berikut:

1) Guru harus hadir di sekolah selambat-lambatnya 15 menit sebelum bel

masuk (pukul 06:45)

2) Jam kerja dimulai pulul 07:00 sampai 15:45, kecuali untuk guru piket

sampai siswa pulang

3) Guru yang terpaksa tidak bisa hadir karena sakit atau ada keperluan

penting yang tidak dapat ditinggalkan, harus meminta izin kepada

kepala sekolah melalui surat atau telepon minimal 1 hari sebelumnya

dan mengirimkan RPP atau tugas mata pelajaran yang ditinggalkan

melalui guru piket.

4) Guru harus mengisi daftar hadir setiap hari kerja baik dalam bentuk

finger print ataupun tertulis

5) Semua guru wajib mengikuti upacara bendera setiap hari senin

6) Setiap guru dan karyawan wajib menjaga 9K keimanan, keamanan,

ketertiban, kebersihan, keindahan, kerapian, kesehatan, kekeluargaan,

dan keterbukaan

7) Semua guru wajib membawa perlengkapan shlat bagi ustad sarung

dan ustazah mukena dan Al-Qur’an

8) Mengikuti rapat dan pelatihan yang diselenggarakan oleh sekolah

9) Mengikuti kegiatan pengajian yang diselenggarakan oleh sekolah

10) Menjaga kerahasiaan dan jabatan sekolah

53

11) Selalu berusaha menambah ilmu pengetahuan baik ilmu yang sesuai

bidang studi maupun ilmu agama

12) Menjaga kebersamaan dan silaturrahmi dengan sesama guru dan

warga sekolah lainya

13) Selalu menjaga kesehatan dirinya.

Adapun tata tertib mengajar bagi tenaga pendidik di sekolah

menengah pertama ahmad dahlan yaitu sebagai berikut:

1) Memiliki buku persiapan harian, satuan pelajaran, rencana pekerjaan,

buku daftar nilai, buku ansen dan buku-buku soal lainya

2) Memberikan pekerjaan rumah kepada siswa yang berkaitan dengan

pokok-pokok bahasan

3) Guru selalu berpakaian rapi, bersih, dan sopan sesuai sunah rosul

(pakaian atasan ustazah tidak berbentuk tubuh/ketat dan panjang 1

jengkal diatas lutut dan bawahan berupa rok dan berkaos kaki

4) Ustazah menggunakan jilbab yang menutup pundak dan dada dengan

ketentuan panjangnya sampai siku, tidak tipis dan tidak dilihat

5) Memberikan contoh teladan yang baik kepada siswa baik perkataan

maupun perbuatan

6) Mendampingi siswa ketika shalat dzuhur dan Ashar

Adapun larangan bagi guru dan karyawan di sekolah menengah

pertama ahmad dahlan kota jambi

1) Datang terlambat kesekolah

2) Meninggalkan sekolah/kelas tanpa keterangan yang jelas

3) Tidak masuk kerja/kelas tanpa keterangan

4) Bagi ustad dan ustazah tidak diperbolehkan bermake up berlebihan

5) Menggunakan HP/FB/BBM/Twitter/ ketika KBM berlangsung

6) Tidak membuat perangkat persiapan mengajar

7) Menggunakan sarana milik sekolah untuk keperluan pribadi tanpa

seizin yang berwenang

54

Tabel 4.2

Daftar Nama Guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Ahmad Dahlan Kota Jambi

No Nama Guru Jenis PTK Mengajar

1 Sri Novrita Handayani, S.P Kepala Sekolah -

2 Ade Nugroho, S.Pd.I Guru Mapel PAI

3 Awah Halim Mubarok, S.Pd.I Guru mapel Seni Budaya, Bahasa Arab

4 Sifa Linda, A.Md Guru Mapel Fiqih, Kmd

5 Yesi, S.Pd Guru mapel MTK, IPA

6 Gatot Guru Ekstrakulikuler

7 Purwanti, S.Pd Guru Mapel Bahasa Indonesia

8 Rahmad Edward, S.Pd Guru Tahsin, Pjok

9 Wahyu Pebrian, S.Ud Guru Mapel Qurdis, Tahfiz

10 Boby Wahyudi, S.Pd.I Guru Mapel Bahasa Inggris

11 Kurniawan, S.Pd Guru Mapel PKN

12 Yusna Nelly, S.Pd Guru Mapel IPA, Prakarya

13 Ratmi Qori, S.Pd Guru Mapel MTK, Prakarya

14 Ahmad Sofyan Salim, S.Pd.I Guru Mapel BahasaArab, Tarjamatul Qur’an

15 Mujrimin, S.Pd Guru Mapel Tahsin, Tahfizul-Qur’an

16 Dra. Raihanis, Guru Mapel Bimbingan dan Konseling

17 Ari Wulandari, S.Pd Guru Mapel Bimbingan dan Konseling

18 Rachmad H.Uchrowi, S.Pd Guru Mapel SKI, PAI, TIK

19 Oky Akbar, S.Pd Guru Mapel Bahasa Indonesia

20 Rahmi Afrianti, S.Kom Guru mapel IPS

21 Nila Hasina, S.Kom Bendahara -

22 Nurwalya Rahmi, S.pd Tata usaha -

Catatan data pada tabel 4.2 berasal dari Tata Usaha Sekolah Menegah Pertama

(SMP) Ahmad Dahlan kota jambi

55

b. Keadaan Siswa

Siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Ahmad Dahlan Kota

Jambi semakin hari semakin bertambah dan berjumlah 267 siswa dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3

Keadaan Siswa (SMP) Ahmad Dahlan Kota Jambi

Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 67 60 127

II 47 45 92

III 29 19 48

Catatan pada tabel 4.3 berasal dari Dokumentasi SMP Ahmad Dahlan

Agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik maka ada peraturan

atau tata tertib siswa yang harus dipatuhi oleh seluruh siswa Sekolah

Menegah Pertama (SMP) Ahmad Dahlan Kota Jambi antara lain:

1) Siswa sudah hadir di sekolah pukul 06:50 WIB

2) Waktu belajar hari senin s.d jum’at pukul 07:00 s.d 15:40 WIB hari

sabtu pukul 07:00 s.d 11:20 WIB

3) Upacara bendera setiap hari senin dimulai pukul 07:00 WIB

4) Senan kesegaran jasmani (SKJ) setiap hari sabtu pukul 07:00 WIB

5) Kegiatan belajar-mengajar harus berlangsung egan tertib

6) Siswa yang terlambat kesekolah tidak diperkenankan masuk tanpa izin

dari guru piket atau kepala sekolah

7) Siswa yang berhalangan hadir izin/sakit, harus membawa surat izin

dari orang tua/menelpon guru/wali kelas

8) Siswa yang tidak hadir tanpa keterangan dianggap alpa

9) Siswa yang telah berada disekolah tidak diperkenankan keluar keluar

dari lingkungan sekolah tanpa izin dari guru piket atau kepala sekolah

10) Siswa yang tidak hadir ke sekolah 3 (tiga) hari berturut-turut tanpa

keterangan, maka orang tua siswa tersebut akan dipanggil untuk

dimintai keterangan

56

11) Orangtua/wali siswa yang dipanggil 3 (tiga) kali berturut-turut, namun

tidak datang maka anak tersebut dikembalikan kepada orangtuanya

(dikeluarkan)

12) Setiap siswa wajib menjaga kebersihan, keamanan, ketertiban,

keindahan lingkungan sekolah

13) Setiap siswa wajib menyetor hafalan Al-Qur’an sebelum pelaksanaan

ujian sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian (baik ujian

tengah semester maupun ujian semester)

Adapun untuk aturan pakaian siswa sekolah menegah pertama ahmad

dahlan kota jambi yaitu:

1) Hari senin dan selasa memakai pakaian putih biri, dasi, ikat pinggang,

sepatu hitam dan kaos kaki putih serta topi SMP Ahmad Dahlan

2) Hari rabu dan kamis memakai pakaian batik, sepatu hitam dan kaos

kaki putih

3) Khusus siswa kelas 7 hari rabu baju atas batik (bawahanya putih) hari

kamis baju batik (bawahanya biru).

4) Haru jum’at memakai pakaian muslim, sepatu dan kaos kaki hitam

5) Pakaian hizul wathon (lengkap degan atribut) dipakai pada hari jadwal

hizbul wathon

6) Pakaian tapak suci wajib dipakai setiap kegiatan ekstrakulikuler tapak

suci

7) Bagi siswa perempuan jilbab wajib dipakai sesuai ketentuan dari

sekolah, yaitu hari senin dan selasa jilbab putih, hari rabu dan kamis

jilbab hitam untuk kelas 8 dan 9, putih dan biru untuk kelas 7, hari

jum’at biru muda (pakaian musim ) dan biru tua (HW) hari sabtu jilbab

hitam (tapak suci).

Adapun etika dan sopan santun siswa SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi

yaitu:

1) Siswa wajib memberi salam kepada guru baik di dalam maupun di luar

lingkungan sekolah

57

2) Siswa wajib menjaga kehormatan diri sendiri, nama baik keluarga,

maupun sekolah

3) Siswa wajib berpakaian sopan sesuai syariat agama baik ketika

disekolah maupun diluar lingkungan sekolah

4) Siswa wajib menghormati dan mematuhi perintah guru dan karyawan

serta orang yang lebih tua

5) Siswa wajib melaksanakan ibadah sesuai tuntunan agama, tidak boleh

saling menyakiti dan berlaku bijaksana serta peduli terhadap

lingkungan

6) Siswa wajib berkata-kata degan lemah lembut.

Adapun Larangan-larangan bagi siswa SMP Ahmad Dahlan kota

Jambi yaitu:

1) Siswa putra dilarang berambut gondrong/panjang dan diberi cat warna

2) Siswa putra dilarang memakai kalung/anting, gelang, dan bertato

3) Siswa putri dilarang memakai perhiasan dan make up serta bertato

4) Siswa putri dilarang berkuku panjang, berkutek, dan melukis kulit

degan apapun seperti inai

5) Siswa dilarang alpha dan bolos pada jam pelajaran

6) Siswa dilarang membawa HP kesekolah

7) Siswa dilarang membawa kendaraan bermotor kesekolah

8) Siswa dilarang membawa senjata tajam atau sejenisnya yang

membahayakan kecuali pada waktu gotong royong atau pelajaran

tertentu

9) Siswa dilarang merokok, minum-minuman keras dan ngelem

10) Siswa dilarang membawa buku berisi gambar porno atau kaset video

pornografi

11) Siswa dilarang berbuat asusila

12) Siswa dilarang membawa, memakai dan mengedarkan narkoba atau

sejenisnya

58

13) Siswa dilarang berkata kasar dan kotor kepada guru, karyawan, teman,

dan orang lain

14) Siswa dilarang memakai pakaian yang tidak sesuai ketentuan seragam

sekolah

bagi siswa yang melagar tata tertib sekolah menegah pertama ahmad

dahlan kota jambi terseberikutut diberikan tindakan sebagai berikut:

1) Hukuman biasa

2) Skorsing

3) Dikembalikan kepada orangtuanya (dikeluarkan)

4) Diserahkan kepada yang berwajib (polisi)

Tabel 4.4

1. Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah Menegah Pertama

(SMP) Ahmad Dahlan Kota Jambi

No Sarana dan prasarana Jumlah Keterangan

1 Ruang kelas 13 Baik

2 Laboratorium IPA 1 Baik

3 Laboratorium komputer 1 Baik

4 Ruang perpustakaan 1 Baik

5 Ruang guru 1 Baik

6 Ruang tata usaha 1 Baik

7 Ruang kepala sekolah 1 Baik

8 Ruang kelas belajar 6 Baik

9 Lapangan olah raga 1 Baik

10 Musholla/masjid 1 Baik

11 Rumah penjaga sekolah 1 Baik

12 Wc guru laki-laki 1 Baik

13 Wc guru perempuan 1 Baik

14 Wc siswa laki-laki 3 Baik

59

No Sarana dan prasarana Jumlah Keterangan

15 Wc siswa perempuan 3 Baik

16 Ruang UNBK 1 Baik

17 Kantin 1 Baik

18 Laptop 3 Baik

19 Printer 2 Baik

20 Infokus 1 Baik

Catatan. tabel 4.4 diatas berasal dari tata usaha SMP Ahmad Dahlan

B. Temuan Khusus dan Pembahasan

1. Keadaan Kedisiplinan Guru Di Sekolah Menengah

Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

Dari hasil observasi peneliti selama melakukan penelitian dilapangan,

dapat peneliti jabarkan keadaan kedisipinan guru dalam menaati peraturan

disiplin Sekolah Menegah Pertama Ahmad Dahlan terbilang cukup bagus,

guru dan pegawai sekolah menegah pertama ahmad dahlan hadir

kesekolah tepat waktu sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh

sekolah kemudian melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas tepat

waktu, dan guru tidak meninggalkan sekolah ketika ada jam mengajar.

terutama untuk guru piket mereka datang lebih awal karena guru piket

bertugas membimbing siswa ketika ada kegiatan atau baris dilapangan,

para guru dan pegawai juga diharuska untuk mengisi absen kehadiran guru

dan pegawai jika guru terlambat akan dicatat oleh guru piket begitu juga

dengan siswa siswa yang melanggar akan dicatat nama dan pelanggaranya

dan diberikan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang telah dilakukan

(Observasi, 13 Maret 2020).

60

Hal yang sama juga diungkapkan oleh kepala Sekolah Menegah

Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi, Ibu Sri Novrita Handayani, S.P

Menjelaskan bahwa:

“Keadaan kedisiplinan kerja guru dalam hal kehadiran guru di

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi sudah cukup

bagus hal ini dapat dilihat dari kehadiran mereka disekolah sudah

sesuai dengan peraturan yang telah dibuat. Salah satu alat kontrol

kedisiplinan dalam hal kehadiran yaitu finger print kehadiran, dengan

adanya finger print bisa melihat kehadiran guru disekolah tepat waktu

atau tidak. selain itu untuk melihat kedisiplinan kerja guru dalam

kegiatan belajar mengajar dikelas dengan menggunakan buku kontrol

kegiatan belajar mengajar (KBM) sesuai dengan peraturan guru hadir

disekolah jam 06:45 dan diberikan toleransi 15 menit untuk

mempertimbangkan jarak tempuh guru yang jauh dari sekolah. guru

yang datang lebih awal dari jam 06:45 maka akan diberikan reward

berupa uang begitupun sebaliknya guru yang terlambat datang

kesekolah akan diberikan punishment dengan pemotongan gaji dengan

adanya tindakan itu Alhamdulillah guru-guru semakin disiplin karena

mereka juga menyadari akan tanggung jawab dan kewajibanya

sebagai contoh dari siswa siswinya disekolah bagaimana guru

menyuruh siswa untuk disiplin kalau gurunya saja tidak memberikan

contoh terlebih dahulu untuk mendisiplinkan dirinya (Wawancara, 18

Maret 2020).

Kehadiran guru di sekolah sudah disiplin sesuai waktu yang telah

ditetapkan. Sedangkakan alat kontrol yang digunakan kepala sekolah

untuk melihat kedisiplinan kehadiran guru disekolah selain melakukan

pengawasan secara langsung ada absen baik yang tertulis maupun finger

print kehadiran yang dapat menampilkan kehadiran guru sesuai dengan

waktu yang telah diatur sebelumnya. Selain disiplin kehadiran terdapat

juga disiplin dalam hal pembelajaran, kepala sekolah mempunyai buku

kontrol kegiatan belajar mengajar (KBM) dan ibu kepala sekolah selalu

keliling kelas untuk memantau guru. Untuk guru yang disiplin dalam hal

kehadiran disekolah diberi reward berupa tambahan gaji begitupula

sebaliknya bagi guru atau pegawai yang terlambat datang akan diberikan

punishment yaitu dengan melakukan pemotongan gaji. Kedisiplinan guru

61

dan pegawai disekolah ini ditegakan secara tegas oleh ibu kepala sekolah

agar tidak menular kepada guru dan pegawai yang lain. dan lebih lanjut

dijelaskan oleh ibu Yusna Nelly S.Pd Selaku Guru Mengatakan bahwa:

“kedisiplinan guru di sekolah ini sudah bagus mereka datang sesuai

dengan waktu yang telah ditetapkan dan dapat dilihat pula ketika guru

atau wali kelas masuk kemasing-masing kelas untuk melaksanakan

muraja’ah sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Kalau menurut

umi kita sebagai seorang guru harus disiplin bagaimana kita

mendisiplinkan siswa jika kita sendiri tidak disiplin guru adalah

panutan bagi siswa sebelum menyuruh alangkah baiknya untuk

menerapkannya terlebih dahulu namun ada beberapa rekan guru yang

tidak menyadari akan hal itu. Indikator disiplin yang diterapkan di

sekolah ini bisa dilihat dari kehadiran, pulang, dan melakukan

kegiatan belajar mengajar dikelas tepat waktu. Sejauh ini guru sudah

menaati peraturan yang telah dibuat serta tidak ada kendala dalam hal

kedisiplinan guru (Wawancara, 17 Maret 2020).

Berikut ini adalah absen kehadiran guru di SMP Ahmad Dahlan

62

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan didukung oleh

dokumentasi absensi tersebut diatas Kedisiplinan guru di Sekolah

Menegah Pertama Ahmad Dahlan sudah cukup bagus baik dari kehadiran

maupun ketika kegaitan belajar mengajar dikelas. Wali kelas akan masuk

kemasing-masing kelas untuk mulai memimpin muraja’ah dikelas masing-

masing sebelum kegitan belajar-mengajar dilaksanakan. Seorang guru

harus bisa mendisiplinkan dirinya terlebih dahulu karena efeknya sangat

berpengaruh terhadap siswa. disiplin yang baik pada hakekatnya akan

tumbuh dan terpancar dari hasil kesadaran manusia. disiplin yang tidak

bersumber dari hati nurani manusia akan menghasilkan disiplin yang

lemah dan tidak akan bertahan lama. disiplin akan tumbuh dan dibina

melalui latihan pendidikan atau penanaman kebiasaan dengan keteladanan-

keteladanan tertentu, yang dimulai sejak lingkungan keluarga, mulai pada

masa kanak-kanak dan terus berkembang dan menjadikanya bentuk

disiplin yang kuat. Pada umumnya disiplin kerja pegawai atau guru akan

terlihat apabila guru dan pegawai datang kekantor atau kesekolah teratur

dan tepat waktu, memulai dan mengahiri pelajaran tepat waktu serta

menaati seluruh tata tertib guru dan pegawai. lebih lanjut dijelaskan oleh

ibu Ratmi Qori, S.Pd selaku guru mengatakan:

“guru-guru disekolah ini sudah menerapkan kedisiplinan guru sekitar

80% sampai 90% mereka datang dan masuk kelas tepat waktu untuk

peraturan guru dan pegawai sekitar 80% sudah terlaksana dengan baik

salah satu paraturan tentang busana guru dan pegawai di sekolah ini

sudah menggunakan busana yang rapi, sopan, dan sesuai dengan hari

yang telah ditentukan. Guru harus hadir di sekolah pukul 06:45

kemudian jam 07:00 sudah siap untuk melaksanakan kegiatan belajar-

mengajar dikelas, untuk pegawai tetap SMP Ahmad Dahlan pulang

jam 15:45 kecuali bagi guru piket sampai siswa pulang (Wawancara,

17 Maret 2020)

Kedisiplinan guru dan pegawai di Sekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan Kota Jambi sudah cukup bagus sesuai dengan ketentuan yang telah

disepakati bersama sebelumnya. begitu juga dengan tata tertib guru dan

63

pegawai sudah terlaksana dengan baik. di sekolah ini terdapat guru tetap

dan guru kontrak untuk jam kerja guru tetap dimulai dari jam 07:00

sampai jam 15:45 sedangkan guru kontrak bisa datang pada saat ada jam

mengajar saja namun dalam artian tidak boleh telat dari waktu yang telah

ditetapkan. Mengenai tentang kedisiplinan guru Siswa SMP Ahmad

Dahlan Kota Jambi Mengatakan:

“kalau menurut saya kehadiran guru dalam mengajar dikelas selalu

tepat waktu kalaupun pernah telat masih bisa dihitung pakai jari.

Ketika guru berhalangan hadir guru memberikan tugas kepada siswa

dan digantikan oleh guru yang tidak ada jam mengajar ataupun guru

piket” (Wawancara, 19 Maret 2020).

Adapun hasil wawancara peneliti terhadap siswa diatas bahwasanya

guru tepat waktu ketika mengajar dikelas walaupun masih ada sebagian

kecil saja guru yang tidak tepat waktu namun masih dalam batas toleransi.

Guru yang berhalangan hadir untuk mengajar selalu memberikan tugas

kepada siswa melalui guru piket atau digantikan oleh guru yang tidak ada

jam mengajar.

Menurut Discenza dan Smith dalam Wulandari (2017:13-14) dalam

Prayoga (2018, hlm 12-13) mengemukakan beberapa yang menjadi

indikator disiplin guru atau pegawai diantaranya yaitu:

a. Ketaatan Terhadap Peraturan (Disiplin)

Ketaaatan adalah kepatuhan terhadap perintah pimpinan. disiplin

diperlukan oleh siapapun dan dimanapun, disiplin terhadap peraturan

dapat diartikan sebagai ketaatan guru atau pegawai terhadap ketentuan-

ketentuan yang berlaku dilingkungan kerjanya. hal ini meliputi peraturan

yang tertulis maupun yang tidak tertulis, disiplin ini dapat berupa ketaatan

untuk memberitahukan bila tidak masuk kerja, berpakaian sesuai dengan

ketentuan, dan ketaatan menggunakan alat-alat perlengkapan yang ada. di

Sekolah Menegah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi telah menerapkan

kedisiplinan kehadiran guru. Setiap guru dan pegawai disekolah ini harus

mengisi absen baik itu absen tertulis maupun finger print kehadiran karena

64

absen merupakan salah satu alat kontrol kepala sekolah dalam memantau

kehadiran guru dan pegawainya (Observasi, 11 Maret 2019).

Hal ini sejalan dengan observasi sebagaimana diungkapkan oleh Ibu

Nurwalya Rahmi selaku tata usaha Sekolah Menegah Pertama Ahmad

Dahlan Kota Jambi menjelaskan:

“hal utama yang diperhatikan dalam hal kedisiplinan guru yaitu

kehadiran baik itu kehadiran kesekolah maupun kehadiran dalam

kegiatan belajar mengajar dikelas. bentuk pengabsenan disekolah ini

ada tiga bentuk absen yaitu absen otomatis sidik jari menggunakan

finger print kehadiran, absen secara tertulis, dan absen di buku piket

harian” (Wawancara, 17 Maret 2020)

Absen finger merupakan absen otomatis dengan menggunakan sidik

jari, absen finger dapat merekam jam kehadiran guru atau pegawai yang

bersangkutan sehingga dari ketiga bentuk absen tersebut penulis dapat

menyimpulkan tentang kedisiplinan guru di Sekolah Menegah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi.

b. Kepatuhan Terhadap Perintah Pimpinan

Kepatuhan terhadap perintah pimpinan merupakan suatu bentuk

perilaku manusia yang taat pada aturan pimpinan, perintah yang yang telah

ditetapkan, prosedur dan disiplin yang harus dijalankan kepatuhan

terhadap pimpinan di Sekolah Menegah Pertama Ahmad Dahlan Kota

Jambi yaitu menerapkan program piket guru dan sanksi-sanksi yang

diberikan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Sesuai dengan hasil

observasi peneliti dilapangan bahwasanya guru-guru di Sekolah Menegah

Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi datang sesuai dengan waktu yang

telah ditetapkan. terlebih untuk guru piket Mereka mempunyai kewajiban

untuk menyiapkan siswa ketika berbaris dilapangan serta mencatat

pelanggaran yang dilakukan oleh siswa yang selanjutnya akan diberi

sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh siswa tersebut

(Observasi, 12 Desember 2019).

65

Hal ini diijelaskan oleh Ustad kurniawan, S,Pd selaku guru

mengatakan:

“jadwal piket guru disekolah ini sudah terlaksana dengan baik, mereka

saling bekerjasama dalam melaksanakan tugasnya. guru piket harus

datang lebih awal daripada yang lain, pembagian guru piket dibagi

menjadi beberapa orang guru yang bertugas menertibkan siswa ketika

upacara, menggantikan guru yang berhalangan hadir, mengabsen

siswa dan guru” (Wawancara, 17 Maret 2020).

Dalam pelaksanaan program piket harian ini dibagi menjadi 2 orang

guru perhari adapun tugas pokok dan fungsi guru piket yaitu: hadir

disekolah pukul 06:30 WIB, memimpin siswa ketika berbaris padi

dilapangan, meningkatkan 9 K (keamanan, kebersihan, ketertiban,

keindahan, kekeuluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan

keterbukaan), mengadakan pendataan dan mengisi buku piket,

menertibkan kelas-kelas yang kosong dengan jalan menginval, pada jam

ke 2 harus berusaha menghubungi orang tua siswa yang tidak masuk tanpa

keterangan melalui telepon atau mengunjungi rumah siswa, membimbing

dan mengawasi siswa ketika shlat dzuhur dan ashar berjama’ah, mencatat

kejadian penting (guru dan siswa yang terlambat, guru dan siswa yang

pulang belum pada waktunya, kelas yang pulang/memulangkan siswa

yang belum pada waktunya ), melaporkan kasus-kasus yang bersifat

khusus kepada wali kelas atau pembimbing, petugas piket pulang 20 menit

setelah jam pulang, bekerjasama dengan guru laki-laki mengawasi siswa

saat shlat jum’at, mengawasi berlakukanya tata tertib sekolah

(Dokumuntasi SMP Ahmad Dahlan).

c. Ketaatan Terhadap Jam Kerja

Ketaatan terhadap jam kerja meliputi kehadiran dan kepatuhan guru

dan pegawai pada jam kerja. berdasarkan hasil pengamatan peneliti

bahwasanya Sekolah Menegah Pertama Ahmad Dahlan sudah menerapkan

ketaatan terhadap jam kerja diantaranya kehadiran, perangkat mengajar

guru, dan sistem perizinan guru yang berhalangan hadir kesekolah

66

(Observasi, 12 Desember 2019). Sebagaimana dijelaskan pula oleh ibu

Ratmi Qori S.Pd selaku guru mengatakan:

“berdasarkan peraturan yang telah dibuat kehadiran untuk guru

dianjurkan untuk datang kesekolah lebih awal terutama bagi guru

piket sedangkan jam kerja guru dan pegawai tetap dimulai dari jam

07:00 sampai jam 15:45 kecuali untuk guru piket sampai semua siswa

pulang kerumah masing-masing” (Wawancara, 17 Maret 2020)

Adapun tata tertib guru, guru harus hadir selambat-lambatnya 15 menit

sebelum bel masuk yaitu pukul 06:45 sedangkan jam kerja dimulai pada

pukul 07:00 sampai jam 15:45 dan guru piket menunggu siswa sampai

siswa-siswi dijemput oleh orang tua mereka masing-masing. disekolah

menegah pertama ahmad dahlan ini siswa/i selalu diantar dan dijemput

oleh orang tua mereka masing-masing. Para siswa/i dilarang membawa

kendaraan kesekolah mengingat anak SMP masih sangat rentang untuk

menjaga keselamatan mereka dijalan raya. jika ada keperluan diluar

lingkungan sekolah siswa/i harus meminta izin terlebih dahulu kepada

guru piket atau kepada ibu kepala sekolah apabila sudah waktunya pulang

namun orang tuanya tidak kunjung datang maka tugas guru piket

menghubugi orang tua siswa tersebut untuk segera menjemputnya.

Selain disiplin kehadiran selanjutnya yaitu disiplin dalam membuatan

rangkaian perangkat pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran

adalah penggalan-penggalan kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru

untuk setiap pertemuan Didalamnya harus terlihat tindakan apa yang harus

dilakukan oleh guru untuk mencapai ketuntasan kompetensi serta tindakan

selanjutnya setelah pertemuan. RPP merupakan persiapan yang harus

dilakukan oleh guru sebelum mengajar. persiapan disini dapat diartikan

persiapan tertulis maupun persiapan mental, suatu emosional yang ingin

dibangun, lingkungan belajar yang produktif, termasuk meyakinkan

pembelajaran untuk mau terlibat secara penuh.

67

Mengenai RPP Dijelaskan pula oleh ibu yessi, S.Pd selaku guru

mengatakan bahwa:

“semua guru sudah membuat rangkaian perangkat pembelajaran

(RPP) kalau tidak ada RPP bagaimana kita mengajar. RPP merupakan

acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar agar

terarah secara efektif dan efesien. kalau tahun ajaran baru ada

supervisi jadi Kepala sekolah selalu menanyakan RPP dan

mengeceknya. Pembuatan perangkat mengajar juga termasuk ketaatan

disiplin kerja” (Wawancara, 17 Maret 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas mengenai Rangkaian Perangkat

Pembelajaran (RPP) semua guru sudah membuat RPP dan dicek oleh

kepala sekolah apabila ada yang kurang maka ibu kepala sekolah

menyuruh untuk memperbaikinya lagi. dengan adanya RPP membuat

proses pembelajaran menjadi terstruktur sehingga guru diwajibkan

membuat perangkat pembelajaran sebelum melakukan kegiatan belajar

mengajar. RPP Merupakan rencana kegiatan pembelajaran tatap muka

untuk satu pertemuan atau lebih. RPP merupakan pegangang seorang guru

ketika mengajar dikelas. Proses pembelajaran tidak mungkin terjadi begitu

saja ada hal-hal yang perlu dipersipkan dengan matang oleh seorang guru.

ketaatan terhadap jam kerja selanjutnya yaitu tentang sistem perizinan

guru yang berhalangan hadir kesekolah. berdasarkan observasi peneliti

dilapangan bagi guru yang berhalangan hadir mereka meminta izin kepada

kepala sekolah dan jika ada jam pembelajaran maka guru yang

berhalangan hadir mengirimkan tugas untuk siswa melalui guru piket

sesuai dengan materi yang diajarkan tujuanya agar siswa tidak keluar kelas

atau bahkan membuat keributan yang dapat mengganggu ketenagan kelas

lain yang sedang melaksanakan pembelajaran. berdasarkan pengamatan

peneliti bahwasanya jika guru piket ada jam mengajar maka guru piket

akan mencari pengganti guru yang tidak ada jam mengajar atau bahkan

mahasiswa PPL diberi amanah untuk masuk kekelas tersebut (Observasi,

12 Desember 2019).

68

Sistem perizinan guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan

ini sebagaimana dijelaskan oleh ibu Silva linda selaku guru mengatakan

bahwa:

“sistem perizinan guru di sekolah ini tergantung dengan kepentingan

guru kalau sakit bisa mengirimkan surat dari dokter atau bisa juga

dengan menggunakan telepon langsung kepada ibu kepala sekolah

untuk mempermudah sistem izin guru dan mengirimkan tugas sesuai

dengan materi yang diajarkan melalui guru piket agar siswa tidak

ketinggalan materi pembelajaran. guru diwajibkan meminta izin satu

hari sebelumnya jika tidak ada keterangan maka dianggap alpa serta

akan dimintai keterangan ketika sudah masuk kerja” (Wawancara, 17

Maret 2020)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diatas untuk sistem

perizinan guru sudah berjalan sesuai dengan peraturan yang telah

ditetapkan oleh sekolah tersebut. Jika berhalangan hadir guru mengirmikan

surat atau minta izin langsung kepada ibu kepala sekolah dan tidak lupa

mengirimkan materi pembelajaran untuk siswa agar mereka dapat

melaksanakan pembelajaran meskipun guru mata pelajaranya tidak dapat

hadir

d. Kepatuhan Berpakaian Seragam

Kepatuhan berpakaian seragam merupakan. Berpakaian rapi ditempat

kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja

pegawai, karena dengan berpakaian rapi suasana kerja terasa nyaman dan

lebih percaya diri terlebih bagi seorang guru yang harus memberikan

contoh berpakaian yang rapi kepada para siswanya. di Sekolah Menengah

Perama Ahmad Dahlan Kota Jambi telah menerapkan berpakaian seragam

sesuai dengan hari yang telah ditentukan hal ini dikemukakan oleh ibu

Yusna Nelly S.Pd selaku guru mengatakan bahwa:

“peraturan disiplin guru itu bermacam-macam ada disiplin waktu,

disiplin tugas, dan disiplin pakaian. Untuk peraturan berpakaian

disekolah ini alhamdulillah semua guru dan pegawai sudah

melaksanakanya dengan baik mereka menggunakan pakaian yang

sopan dan rapi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh

69

sekolah ini yaitu menggunakan pakaian yang panjang satu jengkal

diatas lutut serta menggunakan jilbab yang menutup pundak dan dada.

Sebagai seorang guru harus bisa memberikan cerminan kepada

siswanya dan salah satunya dengan berpakaian yang sewajarnya”

( Wawancara, 17 Maret 2020).

Dari hasil wawancara diatas sama halnya dengan hasil pengamatan

yang dilakukan oleh peneliti dilapangan bahwasanya guru dan pegawai

sudah melaksanakan peraturan berpakaian dengan baik dan benar. Sangat

terlihat ketika upacara bendera mereka menggunakan seragam guru serta

menggunakan sepatu sehingga kelihatan sangat rapi. Selain untuk menaati

peraturan sekolah secara tidak langsung mereka juga bisa memberikan

contoh kepada siswanya agar siswa sadar bahwasanya menaati peraturan

itu penting untuk melatih kedisiplinan diri. Setelah selesai upacara atau

baris dilapangan siswa selalu diperiksa dalam hal pakaian jika ada yang

melanggar akan dicatat di buku dan siswa akan diberikan sanksi sesuai

dengan pelanggaran yang dilakukan (Obsevasi, 11 Desember 2019

Jadi anak adalah peniru yang aktif utamanya ketika ketika memasuki

usia sekolah rasa ingin tahu mereka sangat tinggi sehingga guru sebagai

pendidik harus bisa memberikan contoh melalui tindakan yang dapat

diperhatikan oleh siswa, selain itu guru juga harus bisa meberikan

pemahaman kepada siswa tentang pentingnya disiplin mengingat disiplin

merupakan kunci sukses namun tidak terlepas dari hal itu guru harus bisa

mendisiplinkan dirinya sendiri terlebih dahulu agar tidak bertentangan

antara ucapan dan tindakan selain menasehati guru juga berinteraksi

langsung terhadap siswa harus memberikan teladan yang baik kepada

siswanya.

e. Kepatuhan Dalam Penggunaan dan Pemeliharaan Sarana Kantor

Menggunakan perlengkapan kantor dengan hati-hati, sikap hati-hati

dapat menunjukkan bahwa seseorang memiliki disiplin kerja yang baik

karena apabila menggunakan sarana kantor dengan tidak hati-hati maka

akan menimbulkan kerusakan yang dapat menimbulkan kerugian

70

Kepatuhan dalam penggunaan dan pemeliharaan sarana kantor di Sekolah

Menegah Pertama Ahmad Dahlan sudah sesuai dengan yang diharapkan

mereka menggunakan sarana kantor dengan baik sebagaimana yang

jelaskan oleh Ibu Nurwalya Rahmi, S.Pd selaku Tata Usaha Sekolah

Menegah Pertama Ahmad Dahlan mengatakan:

“penggunaan sarana dan prasarana disekolah ini sudah terpelihara

dengan baik karena ada yang mengkoordinator. Dan mereka

menggunakan sesuai dengan kebutuhan saja mereka sadar akan milik

bersama dan harus bisa saling menjaga ” (Wawancara, 17 Maret

2020).

Salah satu kegiatan penting dalam kegiatan pengelolaan sarana

pendidikan adalah pemiliharaan. tujuanya agar sarana dalam keadaan baik

dan siap untuk digunakan dalam mencapai tujuan pendidikan. manajemen

pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu

kegiatan penting dalam pengelolaan saran dan prasarana ini meliputi

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan diharapkan

dalam pengelolaan sarana pendidikan khususnya prasarana diharapkan

kerjasama dari berbagai pihak warga sekolah baik itu kepala sekolah, guru,

karyawan, komitte dan warga sekitar sekolah agar sarana dan prasarana

pendidikan terjaga dengan baik dan benar. Begitu juga dengan sarana

kantor Sebagaimana pengamatan peneliti dilapangan bahwanya sarana

kantor terpelihara dengan baik dan ketika guru akan menggunakanya

mereka minta izin terlebih dahulu dan Mereka menggunakan untuk

keperluan sekolah (Observasi, 11 Desember 2020).

f. Selalu Bekerja Sesuai Prosedur

Selalu bekerja sesuai dengan prosedur merupakan merupakan

rangkaian dari tata kerja yang selalu berhubungan antara satu dengan yang

lainya. dimana terdapat suatu urutan tahap demi tahap yang harus

ditempuh dalam melaksanakan tugas yang diembanya.

71

Mengenai psosedur kerja diungkapkan oleh ibu Silfa Linda, A,Md

selaku guru mengatakan bahwa:

“prosedur kerja guru dan pegawai sudah sesuai dengan profesinya

atau latar belakang pendidikanya masing-masing sehingga guru dan

pegawai tau apa yang harus dilakukan dan mengacu pada tata tertib

dan kewajiban guru ” (Wawancara, 18 maret 2020).

Hal ini sejalan dengan observasi peneliti dilapangan bahwasanya

kepala sekolah membagi tugas sesuai dengan fungsinya yaitu menempatka

orang yang tetap yang sesuai dengan bidang keahlianya dan sesuai dengan

latar belakang pendidikan mereka sehingga pegawai dan guru sudah

paham dengan tugasnya masing-masing dan merekapun tidak merasakan

keberatan selain menjalankan tugas mereka juga beramal melaksanakan

tugas dengan senang hati sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Perencanaan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan

Disiplin Guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan Kota Jambi

Perencanaan merupakan fungsi awal dari serangkaian aktivitas

manajemen dalam mencapai tujuan secara efektif dan efesien, sebelum

fungsi berikutnya yaitu organizing, actuating, dan controling.

Perencanaan adalah pandagan masa depan dan menciptakan kerangka

kerja untuk mengarahkan tindakan seseorang dimasa depan. Perencanaan

memegang peranan yang sangat penting sebab perencanaan tersebut

kedepanya akan berperan vital sebagai petunjuk gerak langkah lembaga

pendidikan. kepala sekolah sebagai pemimpin perananya sangat penting

untuk membantu guru dan staf Untuk meningkatkan kedisiplinan guru dan

bawahanya. Seorang kepala sekolah merupakan motor penggerak

keberhasilan tujuan sekolah karena dia adalah pemimpin dilingkunganya.

Kepala sekolah harus mampu menggerakkan bawahanya dengan baik

dengan usaha yang optimal sehingga tujuan organisasi yang dipimpinya

dapat tercapai dengan baik. kepala sekolah juga harus mempunyai

72

pandangan yang jauh kedepan, memiliki ide-ide yang cemerlang, serta

dapat mengambil keputusan secara cepat dan tepat. semua usaha kepala

sekolah merupakan kemampuan seseorang kepala sekolah dalam

mempengaruhi individu atau kelompok yang dipimpinya melalui suatu

proses untuk memcapai tujuan organisasi.

Dalam meningkatkan kedisiplinan guru agar dapat terwujud dengan

baik perlu direncanakan terlebih dahulu karena setiap kegiatan apapun

namanya harus ada tahapanya yang pertama yaitu merencanakan

kemudian pelaksanan. agar perencanan terlaksana dengan baik perlu

adanya pengawasan kepala sekolah. berdasarkan observasi peneliti

bahwasanya kepala sekolah mempunyai jadwal rapat dan terlaksana

dengan baik dan selalu membuat perencanaan mengenai kegiatan yang

akan dilakukan kemudian dimusyawarahkan dengan rekan guru dan kepala

sekolah sebagai pengambil keputusan (Observasi, 12 Desember 2019).

sebagaimana yang dijelaskan oleh ustad Ade Nughroho, S.Pd selaku

wakil kepala sekolah mengatakan bahwa:

“membahas tentang kedisiplinan di sekolah menengah pertama ahmad

dahlan ada sebagian kecil guru yang belum mematuhi peraturan

sekolah salah satunya yaitu kedisiplinan. Perencanaan disini ditujukan

kepada guru dan pegawai terutama kepada guru yang mempunyai

kedisiplinan rendah. perencanaan yang dibuat untuk meningkatkan

kedisiplinan guru dibuat satu kali diawal tahun ajaran baru. guru dan

pegawai diberi penjelasan mengenai hak dan kewajiban mereka yang

didalamnya terdapat kedisiplinan dan tata tertib sekolah yang harus

dilaksanakan sesuai dengan ketetapan. serta memberikan pembinaan

kepada guru. jika tidak ada perubahan dan pelanggaran masih tetap

dilakukan maka diberikan teguran taupun surat peringatan

Perencanaan merupakan langkah awal yang harus dilakukan dimana

seorang kepala sekolah menberdayakan guru untuk meningkatkan

kedisiplinan. adapun perencanaan yang dibuat untuk meningkatkan

kedisiplinan guru yaitu, merencanakan peraturan disiplin kehadiran

untuk disepakati bersama beserta sanksinya, merencanakan

pembinaan kedisiplinan, dan memberikan penghargaan kepada guru

dan pegawai yang memiliki kedisiplinan yang tinggi, serta menambah

73

alat kontrol kedisiplinan guru ketika mengajar dikelas” (Wawancara,

18 Maret 2020).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu kepala sekolah Sri Novrita

Handayani S.P mengatakan bahwa:

“perencanaan yang akan dilakukan kedepanya adalah memberikan

penghargaan yang lebih baik dari yang sekarang kepada guru dan

pegawai yang memiliki kedisiplinan yang tinggi agar guru dan

pegawai tetap disiplin bahkan bisa lebih baik lagi dari yang sekarang.

Sedangkan untuk sebagian kecil guru yang belum disiplin bisa

termotivasi dan bisa mencontoh guru yang sudah mempunyai

kedisiplinan yang tinggi. Mengenai punishment bagi guru dan pegawai

yang melanggar akan lebih dipertegas lagi, guru yang terlambat datang

akan dianggap alpha, guru yang terlambat masuk ke kelas tidak boleh

masuk kekelas dan boleh masuk pada jam pelajaran selanjutnya. dan

akan menambah alat kontrol kedisiplinan guru seperti CC TV tujuanya

agar lebih mudah untuk memantau kegiatan guru secara bersamaan

ketika guru sedang melaksanakan pembelajaran dikelas” (Wawancara,

18 Maret 2020).

Dari hasil wawancara dengan ibu kepala sekolah dan wakil kepala

kepala sekolah tersebut ada beberapa perencanaan yang dilakukan untuk

meningkatkan kedisiplinan guru yang yaitu, 1) perencanakan peraturan

disiplin untuk disepakati beserta sangksinya. adapun peratun disiplin

tersebut meliputi disiplin kehadiran, disiplin dalam membuat RPP, disiplin

tugas, dan disiplin dalam melaksanakan tata tertib guru dan pegawai.

Untuk disiplin kehadiran pada jam 06:45 sedangkan jam kerja bagi guru

dimula pada pukul 07:00 sampai jam 15:45 jika datang lebih awal dibawah

jam 06:45 akan mendapatkan reward jikalau telat akan mendapatkan

punishment jika tidak ada keterangan akan dianggap alpha.2)

merencanakan pembinaan kedisiplinan, pembinaan ini dilakukan 2 perode

dalam satu tahun. Pembinaan yang dilakukan kepala sekolah terhadap guru

menstimulus usaha-usaha kreatif guru dalam merencanakan pelaksanaan

pembelajaran, melakukan pembinaan untuk meningkatkan kedisiplinan

dan kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

3)memberikan penghargaan kepada guru dan pegawai yang memiliki

74

kedisiplinan yang tinggi. adapun penghargaan yang akan diberikan yaitu

diberi tambahan gaj, Sedangkan sanksi yang akan diberikan kepada guru

yang tidak disiplin tergantung dengan pelangaranya yang dilakukan. Jika

guru terlambat datang maka gaji guru pada hari dimana ia terlambat kan

dipotong. 4) menambah alat kontrol kedisiplinan adapun alat kontrol

berupa CC TV , tujuanya yaitu untuk memudahkan kepala sekolah dalam

memantau kehadiran guru ketika mengajar didalam kelas. dengan adanya

CC TV ini kepala sekolah dapat memantau kehadiran guru secara

bersamaan darisalah kedisiplinan guru dapat dilihan, dan nantinya akan

dijadikan sebagai alat evaluasi guru dan pegawai dalam hal kedisiplinan

guru semua terlihat secara transparansi.

Jenis perencanaan berdasarkan jangka waktu diataranya yaitu:

1. Perencanaan jangka pendek

Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan untuk satu tahun atau

kurang dan bersifat operasional. Perencanaan jangka pendek dibedakan

menjadi tiga macam yaitu perencanaan tahunan, perencanaan untuk

memecahkan masalah-masalah yang mendesak yang mungkin

dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun, perencanaan kerja dalam

pelaksanaan tugas rutin yang dapat berupa perencanaan triwulan, bulanan,

mingguan, atau bahkan harian yang termasuk prosedur kerja dan proses-

proses kerja (Observasi, 13 Desember 2019).

Mengenai perencanaan jangka pendek ini diungkapkan oleh kepala

sekolah Ibu Sri Novrita Handayani mengatakan bahwa:

“perencanaan jangka pendek yang dibuat disekolah ini untuk

memperjelas bagaimana gambaran serta tujuan yang akan dicapai

kedepanya, perencanaan jangka pendek tersebut diantaranya yaitu

mengadakan perencanaan program tahunan sekolah seperti menyusun

program pengajaran membuat program semester, rencana pengajaran,

memberikan tugas kepada guru dalam rapat pembagian tugas,

menyampaikan kepada guru uraian tugasnya masing-masing,

pemberian reward dan punishment serta peracanaan dalam melakukan

75

pembinaan guru, menerima dan mendayagunakan uang rutin selaina

gaji sesuai dengan mata anggaran relevan untuk kelancaran kerja

disekolah (Wawancara, 19 Maret 2020).

2. Perencanaan jangka sedang

Perencanaan jangka sedang merupakan perencanaan penjabaran dari

perencanaan jangka panjang namun bersifat operasional, menegnai

perencanaan jangka sedang diungkapkan oleh wakil kepala sekolah bpk

Ade Nugroho mengatakan bahwa:

“perencanaan jangka sedang yang dilakukan untuk meningkatkan

kedisiplinan guru yaitu dengan mengadakan perencanaan supervisi

sekolah, menyiapkan instrumen supervisi serta penunjukan guru

senior dan guru inti untuk membantu kepala sekolah dalam

melaksanakan supervisi dan hasil supervisi, mengusahakan

peningkatan kesejahteraan guru dan pegawai” (wawancara 19 maret

2020).

3. Perencanaan jangka panjang

Perencanaan jangka panjang merupakan perencanaan dengan jangka

waktu 5 tahun atau lebih dan bersifat strategis, mengenai perencanaan

jangka panjang ini kepala sekolah mengatakan bahwa:

“perencanaan jangka panjang yang dilakukan yaitu melanjutkan

program perencanaan jangka pendek dan jangka menengah seperti

memantau kelengkapan administrasi, mengoptimalkan supervise,

mengupayakan tingkat lulusan mencapai 100%, meningkatkan

kualitas input dengan seleksi yang ketat, mengupayakan mengirikan

siswa keberbagai perlombaan, terbentuknya team seni dan olah raga

yang handal serta mengadakan kerjasama dengan komite dan instansi

lain” (wawancara, 19 maret 2020).

dengan adanya ketiga macam perencanaan tersebut dapat dapat

mengetahui batasan-batasan yang menjadi pencapaian tujuan yang

dikehendaki selain itu perencanaan juga lebih terstruktur karena dengan

adanya perencanaan jangka pendek, perencanaan jangka menegah, dan

perencanaan jangka penjang tersebut akan mendapatkan rambu-rambu

76

dalam pelaksanaanya rambu-rambu yang dimaksud adalah sesuai dengan

waktu yang telah ditetapkan.

3. Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Disiplin

Guru di Sekolah Menegah Pertama Ahmad Dahlan Kota

Jambi

Kepala sekolah merupakan personil sekolah yang bertanggung jawab

terhadap seluruh kegiatan-kegiatan sekolah. Ia mempunyai wewenang dan

tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan

dalam lingkungan sekolah yang dipimpinya. kepala sekolah harus

mempunyai kepribadian yang baik sehingga bisa menjadi contoh atau

teladan bagi bawahanya. Kepala sekolah sebagai penentu kebijakan

disekolah harus mengfungsikan peranya secara maksimal dan mampu

memimpin sekolahnya dengan bijak dan terarah serta mengarah kepada

pencapaian tujuan yang maksimal demi meningkatkan kualitas dan mutu

pendidikan disekolahnya yang tentu saja akan berimbas kepada kualitas

lulusan anak didik sehingga membanggakan dan menyiapkan masa depan

yang cerah.

Disiplin kerja personil sekolah diperlukan untuk memajukan tujuan

sekolah keberhasilan dalam proses pembelajaran disekolah tidak terlepas

dari peran guru dalam menjalankan tugas, dan sikap disiplin yang wajib

dimiliki oleh semua personil sekolah. keberhasilan guru dalam

melaksanakan tugasnya akan sangat ditentukan oleh kedisiplinan guru.

Kedisiplinan seorang guru didalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai

seorang pendidik bukan hanya tanggung jawab pribadi guru itu sendiri,

tetapi juga peran kepala sekolah sebagai seorang pemimpin memegang

kebijaksanaan dan pegambil keputusan tertinggi disekolah. Proses

peningkatan disiplin bisa bersumber dari diri mereka sendiri dan bisa juga

dari dorogan orang lain. Keberhasilan kepala sekolah dalam memimpin

77

sangat berpengaruh dalam meningkatkan disiplin guru, dalam perananya

sebagai seorang pemimpin disekolah kepala sekolah harus memperhatikan

kebutuhan dan perasaan orang-orang yang bekerja sehingga sehingga

kedisiplinan guru selalu terjaga. Kepala sekolah bertanggung jawab penuh

untuk mengelola dan memberdayakan guru dan pegawai agar mempunyai

disiplin yang tinggi. hal itu menjadi lebih penting sejalan dengan semakin

kompleksnya tugas kepala sekolah yang menghendaki dukungan kinerja

yang semakin efektif dan efesien.

Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan

kedisiplinan guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan yaitu

dengan memotivasi, mengapresiasi, memberikan bimbingan, dan pujian

kepada guru agar mereka merasa dihargai sehingga produktifitas

kerjanyapun semakin bagus dan memberikan sanksi atau teguran kepada

guru dan pegawai yang melanggar (Observasi, 16 Maret 2020)

Hal ini dikemukakan oleh kepala Sekolah Menegah Pertama Ahmad

Dahlan Kota Jambi ibu Sri Novrita Handayani, S.P mengatakan:

“upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan kerja guru

yaitu dengan menumbuhkan semangat kerja, memberikan pengarahan,

dan pujian, serta mengecek ke masing-masing kelas untuk melihat

kegiatan belajar-mengajar guru dan siswa dikelas serta mengisi buku

kotrol kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan begitu guru akan

menyadari bahwasanya mereka sedang diawasi. Sehingga tergeraklah

hati mereka untuk bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas

dan kewajibanya. Menegakkan keadilan dengan Memberikan reward

kepada guru yang disiplin dan memberikan punishment kepada guru

yang melanggar serta melakukan pembinaan kepada guru yang sering

melanggar. dengan adanya reward dan punishment tersebut diatas

diharapkan agar kinerja guru dan pegawai semakin bagus"

(Wawancara, 18 Maret 2020).

78

Hal yang sama juga diungkapkan oleh bpk Kurniawan, S.Pd selaku

guru mengatakan bahwa:

“upaya kepala sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan guru yaitu

dengan memberikan nasihat dan contoh kepada bawahanya agar

datang, pulang dan mengajar tepat waktu. Ibu kepala sekolah selalu

mengawasi kehadiran dan disiplin kerja guru. beliau dapat dijadikan

teladan bagi pegawai, guru, maupun siswa beliau sangat disiplin dan

mudah berbaur dengan bawahanya, beliau selalu memberikan nasehat

dan arahan agar mengajar sesuai dengan materi Serta memberikan

tugas kepada guru dan pegawai sesuai dengan bidang keahlianya. guru

yang tidak disiplin akan diberi pembinaan, apabila guru tidak

mengindahkan perintah kepala sekolah atau masih mengulangi

pelanggaran maka akan diberi surat peringatan atau surat pernyataan

dan inti dari surat pernyataan tersebut adalah keganggupan guru untuk

tidak mengulangi pelanggaran tata tertib dan peraturan kedisiplinan

sebagaimana pelanggaran yang telah dilakukan sebelumnya

(Wawancara, 17 Maret 2020).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu Yesi, S.Pd Selaku guru

mengatakan bahwa:

“upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan

kedisiplinan guru dengan cara memberikan arahan dan membuat

peraturan disiplin yang mengharuskan semua guru membuat

perangkat pelaksanaan pembelajaran, membuat perencanaan

pembelajaran, melaksanakan kedisiplinan kegitan pembelajaran.

kemudian kepala sekolah akan mengeceknya dan menyuruh untuk

mengumpulkanya pada awal ajaran baru atau awal semester dimulai.

Jika samapai waktu yang ditetapkan guru belum mengumpulkan maka

akan diberi teguran. Ibu kepala sekolah selalu melakukan supervisi

secara terjadwal dengan daftar guru-guru yang telah ditunjuk untuk

melakukan supervise dan juga yang disupervisi. Supervisi

diselenggarakan dengan maksud untuk memonitor kegiatan belajar

disekolah kegiatan monitor ini melalui kunjungan kepala sekolah

kekelas-kelas disaat guru sedang melaksanakan kegiatan

pembelajaran. Kepala sekolah juga memberikan kesempatan kepada

guru untuk mengikuti pelatihan yang diadakan didalam maupun diluar

yang dapat meningkatkan kompetensi dan profesional, memberikan

kesempatan kepada guru untuk menambah keilmuanya atau

melanjutkan pendidikanya, memberikan kesempatan kepada guru

79

untuk mendampingi siswa yang mengikuti lomba, serta memberikan

kepercayaan kepada guru untuk melaksanakan tugasnya masing-

masing (Wawancara, 17 Maret 2020).

Beriku ini adalah Buku kontrol kegiatan pembelajaran guru di Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

Gambar buku kontrol (KBM) tersebut diatas berasal dari Kepala Sekolah

SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi

Dalam meningkatkan kedisiplinan kepala sekolah dibantu oleh para

tenaga kependidikan dan menjalin kerja sama dengan guru. disiplin dapat

dikatakan baik jika seluruh guru dan pegawai sudah melaksanakan tugas

dan kewajiban mereka secara efektif dan efesien. mengenai kedisiplinan

80

tidak terlepas dari peran kepala sekolah dalam memberdayakan

bawahanya agar bekerja sama untuk membangun kedisiplinan dalam diri

mereka sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Penanaman nilai-

nilai disiplin dapat berkembang apabila didukung oleh situasi lingkungan

yang kondusif yaitu perilaku yang diwarnai perlakuan yang konsisten dari

kepala sekolah disiplin sangat besar perananya dalam mencapai tujuan

organisasi melalui disiplin guru tidak hanya menghargai dirinya sendiri

melainkan juga menghargai orang lain.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan didukung oleh

dokumentasi KBM tersebut diatas bahwa upaya yang dilakukan kepala

sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan guru dengan cara memberikan

pengarahan kepada guru dan pegawai agar mereka bekerja sesuai dengan

yang diharapkan, memberikan pujian agar mereka merasa dihargai

sehingga kinerja mereka semakin hari semakin bertambah baik,

memberikan reward kepada guru yang mempunyai kedisiplinan yang

tinggi serta memberikan punishment kepada guru yang tidak disiplin atau

melanggar aturan, memberikan pembinaan kepada guru yang mempunyai

kedisiplinan yang rendah, memberikan kesempatan untuk mengikuti

pelatihan, dan memberi kesempatan kepada guru untuk mendampingi

siswa yang lomba, mengontrol kegiatan belajar mengajar guru dengan cara

memonitoring kekelas-kelas pada saat pembelajaran berlangsung,

mengadakan supervisi satu kali dalam satu semester, memberikan

keteladanan kepada bawahanya agar selalu menjalankan tugas sesuai

dengan yang telah ditetapkan, memberikan tugas sesuai dengan bidang

keahlian agar mereka tidak keberatan dan paham dengan apa yang

seharusnya dilakukan, mewajibkan guru membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran dan dikumpulkan sampai batas waktu yang telah ditetapkan,

dengan demikian kedisiplinan guru dan pegawai dapat terlaksana dengan

baik sesuai dengan yang direncanakan.

81

Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan

kedisiplinan guru di sekolah menengah pertama ahmad dahlan kota jambi

sudah mengalami peningkatan baik dari kehadiran guru disekolah maupun

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan yang

diharapkan.

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian peneliti di Sekolah Menegah Pertama (SMP)

Ahmad Dahlan Kota Jambi tentang Perencanaan kepala sekolah dalam

meningkatkan kedisiplinan guru dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Keberadaan disiplin menjadi sangat penting karena dapat meningkatkan

kinerja guru maupun pegawai. Keadaan kedisiplinan guru di Sekolah

Menengah Pertama Ahmad Dahlan (SMP) Kota jambi sudah cukup baik

sesuai dengan yang diharapkan. kehadiran guru dimulai dari jam 06:45

sedangkan jam kerja dimulai dari jam 07:00 sampai jam 15:45 kecuali

bagi guru piket sampai siswa pulang kerumah masing-masing, begitu juga

aturan terhadap kedisiplinan guru dan pegawai sudah terlaksana dengan

baik. sejauh ini produktivitas kerja guru sudah maksimal. dalam

melaksanakan tugas mengajar sudah sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan. absensi merupakan alat kontrol yang digunakan kepala sekolah

untuk melihat kedisiplinan guru terhadap waktu. Selain melakukan

pengawasan secara langsung alat kontrol yang digunakan kepala sekolah

untuk melihat kedisiplinan guru dikelas yaitu menggunakan buku kontrol

kegiatan belajar mengajar (KBM). hal utama yang terapkan untuk melihat

kedisiplinan guru yaitu absen kehadiran guru baik secara tertulis maupun

fingger print kehadiran, program piket guru, sistem perizinan guru, dan

kelengkapan perangkat mengajar.

2. Perencanaan merupakan pandagan masa depan dan menciptakan kerangka

kerja untuk mengarahkan tindakan seseorang dimasa depan. dalam

meningkatkan kedisiplinan guru agar dapat terwujud dengan baik perlu

direncanakan terlebih dahulu karena setiap kegiatan apapun namanya

harus ada tahapanya yang pertama yaitu merencanakan kemudian

pelaksanan. adapun Perencanaan yang dilakukan untuk meningkatkan

kedisiplinan guru di Sekolah Menegah Pertama Ahmad Dahlan yaitu

merencanakan peraturan disiplin kehadiran untuk disepakati bersama

beserta sanksinya, merencanakan jadwal sosialisasi dan pembinaan

kedisiplinan, dan memberikan penghargaan kepada guru dan pegawai yang

memiliki kedisiplinan yang tinggi, serta menambah alat kontrol

kedisiplinan guru ketika mengajar dikelas.

3. kepala sekolah sebagai team leader atau manajer sekolah sangat penting

perananya melalui peranan yang direncanakan secara efektif dan efesien

baik buruknya kualitas disiplin guru pada suatu sekolah erat kaitanya

dengan usaha atau upaya kepemimpinan kepala sekolah dalam

mengendalikan, memacu, dan peraturan sekolah sebagai salah satu fungsi

manajemen. Adapun Upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk

meningkatkan kedisiplinan guru di sekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan yaitu dengan mengapresiasi, memberikan semangat untuk

menumbuhkan semangat kerja kepada guru agar mereka merasa dihargai

sehingga produktifitas kerjanyapun semakin bagus. Memberikan reward

kepada guru yang disiplin dan memberikan punishment kepada guru yang

melanggar serta melakukan pembinaan kepada guru yang sering

melanggar, memberikan keteladan kepada guru untuk datang lebih awal

serta mengarahkan agar guru bekerja secara maksimal, menganjurkan guru

untuk membuat perangkat pembelajaran dan dikumpulkan pada awal

semester, serta melakukan pengawasan secara langsung dengan cara

mengecek kemasing-masing kelas untuk melihat kegiatan belajar mengajar

apakah sudah terlaksana dengan baik atau belum, kemudian melakukan

supervisi kegiatan belajar mengajar dikelas yang dilaksanakan satu kali

dalam satu semester. Kepala sekolah juga memberikan kesempatan kepada

guru untuk mengikuti pelatihan yang diadakan didalam maupun diluar

yang dapat meningkatkan kompetensi dan profesional, memberi kesepatan

kepada guru untuk menambah keilmuan atau melanjutkan pendidikanya,

serta memberikan kepercayaan kepada guru untuk melaksanakan tugasnya

masing-masing, mengajak guru untuk saling bekerja sama dalam

meningkatkan kedisiplinan guru guna menciptakan pendidikan yang

berkualitas. hasil daripada upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam

meningkatkan disipli guru sudah mengalami peningkatan kedisiplinan.

B. Saran-saran

Adapun saran dari peneliti untuk Sekolah Menegah Pertama Ahmad

Dahlan adalah sebagai berikut:

1. Kepada Ibu Kepala Sekolah jangan pernah bosan untuk memberikan

nasihat dan dorongan kepada guru serta tetap mempertahankan komitmen

dalam menerapkan kedisiplinan guru, karena selain sebagai kunci

kesuksesan kedisiplinan yang tinggi akan memberikan pengaruh yang

besar terhadap siswa maupun sekolah itu sendiri agar terbentuk sekolah

yang bermutu. Dengan demikian visi, misi, dan tujuan akan tercapai sesuai

yang diharapkan.

2. Kepada guru untuk tetap disiplin dalam melaksanakan tugas dan

kewajibanya, serta memberikan contoh yang baik kepada siswanya, karena

gurulah yang akan membentuk mental dan pola pikir siswa. guru

berintraksi langsung kepada siswa secara tidak langsung siswa akan

mengikuti apa yang dilakukan oleh gurunya. dengan adanya kedisiplinana

maka pekerjaan akan terlaksana secara efektif dan efesien

3. Kepada wakil kepala sekolah dan para tenaga kependidikan agar

senantiasa selalu membantu tugas kepala sekolah dalam mewujudkan

lembaga pendidikan yang yang bermutu

85

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Fathoni. (2014). Organisasi Dan Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta

Amiruddin. (2016). Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Parama Ilmu

Amirullah. (2015). Pengantar Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media

Citra Mayasari. (2019) Manajemen Kepala Sekolah dalam Meningkatkan

kedisiplinan kerja guru di Sekolah Menengah Atas Islam Al-Falah Kota

Jambi

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahanya. Solo: Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri

Dina Darayani. (2018) Efektivitas Pengawasan Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Kedisiplin Guru Di SMAN 1 Bukit Bener Meriah

Hamzah B. Uno, Nina lamatenggo. (2016). Tugas Guru Dalam Pembelajaran.

Jakarta: Bumi Aksara.

Helmawati. (2014). Meningkatkat Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah Melalui

Manajerial Skills. Jakarta: PT Rineka Cipta

Imam Gunawan. (2015). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta :

Bumi Aksara.

Irham Fahmi. (2016). Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep dan

Kinerja. Jakarta: Mitra Wacana Media

Lexi J. Moleong. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Muhtar. (2003). Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: CV. Fifamas

Mulyasa. (2013). Manajemen Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi

Aksara.

Mulyasa. (2016). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara

Noni Handini. (2018) Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Etos Kerja Guru Di Madrasah Tsanawiyah Swasta Nurul

Amaliah Tanjung Morawa

Ressi Susanti. (2016) Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan

Kedisiplinan Guru Sekolah Menengah Islam Terpadu Ar-Raihan Bandar

Lampung

Siti amaliah. (2010) Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Disiplin

Kerja Guru

Sugiyono. (20117). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suparlan. (2014). Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dari Teori sampai dengan

Praktik

Syaiful Sagala. (2013). Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu

Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Tim Penyusun.(2018) Pedoman Penulisan Skripsi. UIN Slthan Thaha saifuddin

Jambi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Widjaya. (1987). Perencanaan Sebagai Funngsi Manajemen. Jakarta: PT. Bina

Aksara.

Yusuf. (1992). Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Judul: Perencanaan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Guru Di

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

A. Pedoman Observasi

Metode ini penulis gunakan untuk melihat secara langsung lokasi

penelitian dan mencatat hal-hal yang berkenanaan dengan Perencanaan Kepala

Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Guru Di Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi. Adapun alasan memilih metode observasi karena

penulis ingin mengetahui terlebih dahulu kelokasi dan hal-hal yang berkaitan

dengan masalah penelitian.

1. Pengamatan terhadap keadaan kedisiplinan guru, keadaan siswa,

sarana dan prasarana di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan

Kota Jambi

2. Pengamatan terhadap perencanaan kepala sekolah dalam

meningkatkan kedisiplinan guru Disekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan Kota Jambi

3. Pengamatan terhadap upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam

meningkatkan disiplin guru Disekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan Kota Jambi.

B. Pedoman Wawancara

1. Daftar pertanyaan untuk kepala Sekolah

a. Bagaimana sistem penerapan kedisiplinan guru disekolah ini

b. Apa yang menjadi tolak ukur atau indikator kedisiplinan guru

yang diterapkan di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan

ini

c. Apakah semua guru sudah menaati peraturan atau kebijakan

sekolah

d. Bagaimana cara ibu mengawasi kedisiplinan kerja guru di

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan ini

e. Apa tindakan yang diambil jika guru melanggar atau tidak

menaati peraturan dan kebijakan yang dibuat oleh sekolah

f. Apa yang ibu lakukan untuk mempengaruhi guru, tenaga

pendidik, dan siswa agar mematuhi peraturan sekolah terutama

dalam hal kedisiplinan

g. Bagaimana bentuk penghargaan yang ibu berikan terhadap guru

dan staf yang memiliki tingkat disiplin kerja yang tinggi

h. Apakah kepala sekolah menjadikan visi dan misi sekolah sebagai

pedoman dalam memimpin dan mengelola sekolah

i. Apakah semua guru sudah melaksanakan kedisiplinan mengenai

pembuatan membuat RPP Sebelum mengajar dan apakah Ibu

selalu mengeceknya

j. Apakah ibu mempunyai jadwal rapat untuk setiap program kerja

k. Apakah ibu selaku kepala sekolah selalu membuat perencanaan

untuk setiap program kerja terutama dalam hal kedisiplinan

l. Bagaimana perencanaan yang ibu lakukan untuk meningkatkan

kedisiplinan guru

m. Bagaimana Upaya yang ibu lakukan untuk meningkatkan

kedisiplinan guru

2. Daftar pertanyaan untuk guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan Kota Jambi

a. Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang kedisiplinan kerja guru di

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan ini

b. Apa saja yang menjadi indikator kedisiplinan guru yang

diterapkan disekolah ini

c. Apakah semua guru sudah menaati peraturan yang dibuat di

sekolah ini

d. Apakah bapak/ibu pernah datang terlambat kesekolah dan sangsi

apa yang diberikan kepala sekolah untuk guru yang terlambat

datang

e. Apakah bapak/ibu membuat RPP Sebelum mengajar dan apakah

kepala sekolah selalu mengeceknya

f. Apakah kepala sekolah memberikan arahan dan bimbingan

kepada guru dalam melaksanakan tugas sekolah

g. Apakah kepala sekolah sebagai pemimpin bisa dijadikan

suritauladan bagi guru maupun siswa disekolah

h. Bagaiana sistem perizinan guru yang berhalangan hadir ke

sekolah

i. Apakah ada jadwal piket khusus untuk guru dan apa saja tugasnya

j. Bagaimana Perencanaan yang dilakukan kepala sekolah untuk

meningkatkan kedisiplinan guru

k. Bagaimana Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan

kedisiplinan guru disekolah ini

3. Daftar pertanyaan untuk Tata Usaha Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi

a. Bagaimana pendapat ibu tentang kedisiplinan kerja guru

disekolah ini

b. Apa saja yang menjadi indikator ataupun tolak ukur kedisiplinan

yang diterapkan di sekolah menengah pertama ahmad dahlan ini

c. Tindakan apa yang dilakukan kepala sekolah jika terjadi

pelanggaran kedisiplinan kerja guru

d. Bagaimana upaya kepala sekolah dalam meningkatkan

kedisiplinan guru dan staf

e. Apakah kepala sekolah selalu memberikan arahan atau bimbingan

dalam pelaksanaan kerja guru dan sataf di sekolah

f. Bagaimana sistem perizinan bagi guru yang berhalangan hadir

g. Bagaimana sistem pengabsenan harian guru disekolah

h. Apa peran tata usaha dalam meningkatkan kedisiplinan kerja guru

di sekolah ini

4. Daftar pertanyaan untuk siswa siswi di Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi

a. Bagaimana kedisiplinan kehadiran guru ketika mengajar dikelas

b. Apakah guru mengajar tepat waktu

c. Apakah ada tugas yang diberikan jika guru berhalangan mengajar

dikelas

C. Pedoman dokumentasi

1. Sejarah singkat berdirinya Sekolah Menengah Pertama Ahmad

Dahlan Kota Jambi

2. Profil Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan

Kota Jambi

4. Sarana dan Prasarana yang dimiliki Sekolah Menengah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi

5. Data keadaan guru dan peserta didik di Sekolah Menegah Pertama

Ahmad Dahlan Kota Jambi

6. Struktur organisasi sekolah menengah pertama ahmad dahlan kota

jambi

7. Foto-foto kegiatan sekolah

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat :Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.16

Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI

Kode Dokumen

Kode Formulir

Berlaku

Tanggal

No

Revisi

Tanggal

Revisi

Halaman

In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 R-0 - -

Nama Mahasiswa : Tutut Sri Lestari

NIM : TK 161258

Pembimbing I : Dr. Shalahudin, M.Pd.I

Judul : Perencanaan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Guru Di

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan/ Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

No Hari

Tanggal

Konsulta

si

Ke

Materi

Bimbingan

Tanda tangan

pembimbing

1 Senin, 21 Oktober 2019 I Penyerahan Surat Bimbingan

2 Senin, 23 Desember 2019 II Perbaikan BAB I

3 Senin, 15 Januari 2020 II Perbaikan BAB II dan BAB III s/d

daftar pustaka

4 Senin, 20 Januari 2020 IV ACC Seminar Proposal

5 Kamis, 27 Februari 2020 V Perbaikan BAB I BAB II dan BAB

III

6 Jum’at, 6 Maret 2020 VI ACC Izin Riset dan Pengesahn

Judul

7 Senin, 27 April 2020 VII Bimbingan BAB IV dan BAB V

8 Kamis, 30 April 2020 VIII Perbaikan BAB I dan BAB V

9 Sabtu, 2 Mei 2020 IX Pembuatan Artikel

10 Minggu, 4 Mei 2020 X

ACC Skripsi, tanda tangan Nota

Dinas

Jambi, Mei 2020

Mengetahui,

Pembimbing I

Dr. Sholahuddin, M.Pd.I

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat :Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.16

Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI

Kode Dokumen

Kode Formulir

Berlaku

Tanggal

No

Revisi

Tanggal

Revisi

Halaman

In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 R-0 - -

Nama Mahasiswa : Tutut Sri Lestari

NIM : TK 161258

Pembimbing II : Riftiyanti Safitri, M.Pd.I

Judul : Perencanaan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Guru Di

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan/ Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

No Hari

Tanggal

Konsulta

si

Ke

Materi

Bimbingan

Tanda tangan

pembimbing

1 Kamis, 17 Oktober 2019 I Penyerahan Surat Bimbingan

2 Kamis, 19 Desember 2019 II Perbaikan BAB I

3 Senin, 13 Januari 2020 II Perbaikan BAB II dan BAB III s/d

daftar pustaka

4 Senin, 18 Januari 2020 IV ACC Seminar Proposal

5 Selasa, 25 Februari 2020 V Perbaikan BAB I BAB II dan BAB

III

6 Rabu, 4 Maret 2020 VI ACC Izin Riset dan Pengesahn

Judul

7 Sabtu, 25 April 2020 VII Bimbingan BAB IV dan BAB V

8 Rabu, 29 April 2020 VIII Perbaikan BAB I dan BAB V

9 Jum’at, 2 Mei 2020 IX Perbaikan BAB 1 dan BAB III

10 Selasa, 6 Mei 2020 X

ACC Skripsi, tanda tangan Nota

Dinas

Jambi, Mei 2020

Mengetahui,

Pembimbing II

Riftiyanti Safitri, M.Pd.I

NIP . 197312032000032002

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURICULUM VITAE)

Nama : Tutut Sri Lestari

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Kuala Tungkal, 13 November 1996

Pekerjaan : Mahasiswi

Alamat Email : [email protected]

No Kontak : 082175960605

Pengalaman-Pengalaman Pendidikan Formal

1. SD/MI, Tahun Tamat : MIS Nurul Ihsan 2010

2. SMP/MTS, Tahun Tamat : MTS Nurul Ihsan 2013

3. SMA/MA, Tahun Tamat : MA Nurul Huda 2016

Pengalaman Organisasi

1. PMII

2. HMJ MPI

Moto Hidup

“Khoirunnas anfa’uhum linnas” (sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat

bagi manusia lainya)

LAMPIRAN

Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi

Wawancara Bersama Ibu Kepala Sekolah SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi Ibu Sri

Novrita Handayani, S.P

Wawancara Bersama Ibu Nurwalya Rahmi Wawancara Bersama Ibu Yesi, S.Pd

Wawancara Bersama Ibu Yusna Nelly, S.Pd Bersama Intan Siswa Kelas VIII

Bersama Nabil Kelas IX Upacara Bendera Setiap Hari Senin

Absen Finger Kehadiran Guru Dan Pegawai Jadwal Piket Guru

Tata tertib guru dan pegawai Tata tertib siswa SMP ahmad dahlan

Data Prestasi Siswa SMP Ahmad Dahlan pelatihan kurikulum k13

Penutupan Poskat SMP Ahmad Dahlan Duta pendidikan tingkat remaja

Muraja’ah kunjungan edukatif

Sertifikat Akreditasi Sekolah Piala yang di dapatkan

Absen Kehadiran Guru dan Pegawai

Kontrol Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Kontrol Kegiatan kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Kontrol Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)


Recommended