Date post: | 23-Jan-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | khangminh22 |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
PERENCANAAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN
DISIPLIN GURU DISEKOLAH MENENGAH PERTAMA
AHMAD DAHLAN KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
(S1) pada jurusan Manajemen Pendidikan Islam
Oleh
TUTUT SRI LESTARI
TK.161258
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat :Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.16
Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363
PERSETUJUAN SKRIPSI
Kode Dokumen
Kode Formulir
Berlaku
Tanggal
No
Revisi
Tanggal
Revisi
Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 R-0 - 1 dari 1
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di Tempat
Assalamualaikum Wr.Wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan arahan sekaligus mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi
saudara :
Nama : Tutut Sri Lestari
NIM : TK 161258
Jurusan / Prodi : Manajemen Pendidikan Islam
Judul : Perencanaan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Guru
Di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen
Pendidikan Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.
Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera di
munaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapka terimakasih.
Jambi, Mei 2020
Mengetahui,
Pembimbing I
Dr. Sholahuddin, M.Pd.I
NIP . 19740303 200312 1 002
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat :Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.16
Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363
PERSETUJUAN SKRIPSI
Kode Dokumen
Kode Formulir
Berlaku
Tanggal
No
Revisi
Tanggal
Revisi
Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 R-0 - 1 dari 1
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di Tempat
Assalamualaikum Wr.Wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan arahan sekaligus mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi
saudara :
Nama : Tutut Sri Lestari
NIM : TK 161258
Jurusan / Prodi : Manajemen Pendidikan Islam
Judul : Perencanaan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Guru
Di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen
Pendidikan Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.
Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera di
munaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapka terimakasih.
Jambi, Mei 2020
Mengetahui,
Pembimbing II
Riftiyanti Safitri, M.Pd.I
NIP . 197312032000032002
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Nomor : B, /D.11 /PP.009/ /2020
Skripsi/Tugas Akhir dengan Judul : Perencanaan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan
Disiplin Guru di Sekolah Menegah Pertama Ahmad
Dahlan Kota Jambi
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
Nama : Tutut Sri Lestari
Nim : TK.161258
Telah dimunaqasyahkan pada : 05 Juni 2020
Nilai Munaqasyah : 82,95 (A)
Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi
TIM MUNAQASYAH
Ketua Sidang
Dr, Mahmud MY, M.Pd
NIP.196910151997031003
Penguji I Penguji II
Dr. Rusmini, M.Pd.I Aris Dwi Nugroho, M.Pd.I
NIP.197806062005012008 NIP.198305012011011011
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Sholahuddin, M.Pd.I Riftiyanti Savitri, M.Pd.I
NIP. 197403032003121002 NIP. 197312032000032002
Sekretaris Sidang
Uyun Nafiah, MS, M.Pd
NIP. 198806272015032006
Jambi, 05 Juni 2020
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
DEKAN
Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd
NIP. 196707111992032004
PENGESAHAN SKRIPSI
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku Tanggal No Revisi Tanggal Revisi Halaman
In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-07 20-04-2020 R-0 - 1 dari 1
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat :Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.16
Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun sebagai syarat
memperoleh Gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari hasil
karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan
etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan hasil karya
sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jambi, Mei 2020
Penulis,
Materai 6000
Tutut Sri Lestari
NIM.TK 161258
PERSEMBAHAN
Alhamdulilah Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan kesehatan,
kesabaran, kemudahan dan kenikmatan sehingga saya dapat menyelesaikan
skripsi ini. Sholawat beserta salam untuk baginda Nabi Muhammad SAW apabila
dilantunkan shalawat untukmu gundah hatiku menjadi hilang, dan hidup ini
menjadi tenang. dan Pada ahirnya tugas sekripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik, sebuah langkah usai sudah satu cita telah kugapai namun ini bukanlah ahir
dari perjalanan melainkan awal dari suatu perjuangan.
Ucapan Terimakasih yang tiada tara untukmu Ayahanda dan Ibunda serta
adik tercintaku yang sangat luar biasa selalu memberi inspirasi, nasehat, dan
bayak berkorban. Dukunganmu menjadikanku bersemangat do’a dan kasih
sayangmu menjadikanku kuat.
Dengan segenap kasih sayang dan do’a yang tulus Kupersembahkan karya kecil
yang semoga RidhoNya untuk mu Ayah Kaderin dan Ibu Nafsri Serta Adek
Tecintaku Sussana Dewi, karya kecil ini sebagai hadiah untuk membalas semua
pengorbanan dan kasih sayangmu, ku tau ini tak sebanding dengan kesusahan dan
pengorbanan, namun mudah-mudahan dengan ini mampu menyelipkan senyuman
kebahagiaan pengobat rasa lelah dan menjadi penyejuk dihati dan tidak lupa juga
saya ucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman yang telah berjuag
bersama dari awal hingga saat ini dan banyak berkontribusi di dalamnya. Sungguh
kebersamaan yang kita bangun selama ini telah banyak merubah kehidupanku.
Hanya sebuah karya kecil dan untaian kata-kata yang dapat kupersembahkan
dengan kerendahan hati yang tulus meminta beribu maaf, inilah karya kecilku
untuk insan tercinta semoga Allah Membalas kebaikan kalian semua,aamiin.....
MOTTO
Artinya:” Hai Orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat) dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Al-hasyr:18).
KATA PENGANTAR
بسم ميحرلا نمحرلا هللا
Assalamu’alaikum. Wr.Wb
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkaNnya, atas ridhanya hingga
skripsi ini dapat diselesaikan. Judul skripsi ini adalah “Perencanaan Kepala
Sekolah dalam Meningkatkan Disiplin Guru di Sekolah Menengah Pertama
Ahmad Dahlan Kota Jambi”. Shalawat teruntuk Baginda Nabi Muhammad
SAW pembawa risalah pencerahan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah
memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini
Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D, selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Fadlillah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Dr, Mahmud, MY. M.Pd selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
Islam
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Dr, Sholahuddin, M.Pd.I selaku dosen pembimbing I dan Ibu
Riftiyanti Safitri, M.Pd.I sebagai pembimbing II yang telah meluangkan
waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Sri Novrita Handayani, S.P selaku Kepala Sekolah Menengah Pertama
Ahmad Dahlan Kota Jambi, Ibu Nurwalya Rahmi, S.Pd selaku tata usaha
SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi serta Guru dan Pegawai Sekolah Menengah
Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi yang telah memberikan izin dan
kemudahan kepada penulis dalam memperoleh data di lapangan.
7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti hingga
menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat seperjuangan mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam
angkatan 2016 yang memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan
amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu.
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb
Jambi, Mei 2020
Penulis,
Tutut Sri Lestari
TK.161258
24
ABSTRAK
Nama : Tutut Sri Lestari
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
Judul : Perencanaan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Guru Di
Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi
Penelitian ini membahas tentang perencanaan kepala sekolah dalam
meningkatkan disiplin guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota
Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif
dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan
dokumentasi sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut: Keadaan kedisiplinan guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad
Dahlan cukup baik, hal ini dapat dilihat dari kehadiran guru sudah sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan. Memulai dan mengahiri pembelajaran sesuai dengan
pergantian jam pelajaran. Begitu juga untuk tata tertib guru sudah terlaksana
dengan baik. Perencanaan yang dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan guru
yaitu dengan merencanakan peraturan kedisiplinan untuk disepakati bersama
besertasanksinya, Melakukan pembinaan kedisiplinan, memberikan penghargaan
kepada guru yang memiliki kedisiplinan yang tinggi, dan menambah alat kontrol
untuk mengontrol kedisiplinan guru dalam kegiatan belajar mengajar dikelas.
Upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan guru
sudah terlaksana dengan baik yaitu dengan memberikan pujian, memberikan
reward dan punishment, memberikan keteladanan kepada guru serta memberikan
kesempatan kepada guru untuk mengikuti pelatihan serta melakukan supervisi
yang dilaksanakan satu kali dalam satu semester.
Kata Kunci: Perencanaan Kepala Sekolah, Disiplin Guru
ABSTRACT
Name : Tutut Sri Lestari
Study/Program : Managemen Of Islamic Education
Title : Principal Planning In Improving Teacher Discipline In
Junior High School Ahmad Dahlan Jambi
This study discusses the planning of school principals in improving
teacher discipline in Ahmad Dahlan junior high School, This research is a
qualitative research with descriptive method using observation, interview and
documentation data collection techniques while the data analysis technique used is
data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this
study can be concluded as follows: The state of teacher discipline at Ahmad
Dahlan junior high School is quite good, this can be seen from the presence of the
teacher in accordance with the stipulated time. Begin and end the lesson in
accordance with the change of class hours. Likewise for teacher discipline has
been carried out well. Planning is done to improve teacher discipline by planning
disciplinary rules to be mutually agreed upon with it, Conducting disciplinary
training, giving awards to teachers who have high discipline, and adding control
tools to control teacher discipline in teaching and learning activities in class.
Efforts made by school principals to improve teacher discipline have been carried
out well, namely by giving praise, giving rewards and punishments, giving
exemplary to teachers and providing opportunities for teachers to attend training
and supervise which is carried out once a semester.
Keywords: Principal Planning, Teacher Discipline
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
NOTA DINAS .................................................................................................................... i
PENGESAHAN .................................................................................................................. iii
PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................................... v
MOTTO .............................................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ vii
ABSTRAK .......................................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1
B. Fokus Masalah ........................................................................................................ 10
C. Rumusan Masalah ................................................................................................... 10
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................................ 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik ........................................................................................................ 12
1. Perencanaan Kepala Sekolah ............................................................................ 12
2. Disiplin Guru ..................................................................................................... 24
B. Studi Relevan .......................................................................................................... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian ................................................................................. 35
B. Setting dan Subjek Penelitian ................................................................................. 35
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................................ 36
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 38
E. Teknik Analisis Data ............................................................................................... 39
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ..................................................................... 41
G. Jadwal Penelitian ..................................................................................................... 43
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum........................................................................................................ 44
1. Keadaan Geografis dan Historis SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi .................. 44
2. Visi dan Misi SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi ............................................... 46
3. Tujuan SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi .......................................................... 47
4. Struktur Organisasi SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi ...................................... 50
5. Data Guru dan Tenaga Kependidikan SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi ......... 54
6. Data Peserta Didik SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi ....................................... 55
7. Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi .................... 58
B. Temuan Khusus dan Pembahasan ............................................................................ 59
1. Keadaan Kedisiplinan Guru di SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi ................... 59
2. Perencanaan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Guru di
SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi .................................................................... 71
3. Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Guru di SMP
Ahmad Dahlan Kota Jambi.............................................................................. 76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 82
B. Saran ........................................................................................................................ 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Foto 4.1. Letak Georafis SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi ................................................ 47
Foto 4.2. Struktur Organisasi SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi......................................... 51
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian................................................................................................. 43
Tabel 4.3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP Ahmad Dahlan ....................... 54
Tabel 4.6 Data Peserta Didik SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi ......................................... 55
Tabel 4.8 Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Ahmad Dahlan ......................................... 58
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Daftar riwayat hidup
Lampiran II Instrumen pengumpulan data
Lampiran VI Sertifikat akreditasi sekolah
Lampiran VIII Surat Keterangan Penelitian/Riset
Lampiran IX Kartu bimbingan skripsi pembimbing I
Lampiran X Kartu bimbingan skripsi pembimbing II
Lampiran XI Dokumentasi penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam semua bidang
kehidupan. dengan manajemen, kinerja sebuah organisasi dapat berjalan
secara maksimal, demikian juga dengan lembaga pendidikan. dengan
manajemen yang baik maka sebuah institusi pendidikan akan dapat
berkembang secara optimal sebagaimana yang diharapkan. manajemen
pendidikan di indonesia merupakan titik sentral dalam mewujudkan tujuan
pembangunan sumber daya manusia. Penerapan manajemen sebenarnya sudah
ada sejak manusia hidup dimuka bumi karena setiap manusia mempunyai
kebutuhan dan keinginan yang harus dicukupi guna menjaga kelangsungan
hidupnya. Manajemen adalah suatu proses yang khas terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pengerakan, dan pengawasan serta evaluasi yang dilakukan
oleh pihak pengelola organisasi untuk tujuan bersama dengan memperdayakan
sumber daya manusia dan sumber daya lainya.
Perencanaan atau sering disebut dengan istilah Planning adalah salah satu
fungsi manajemen yang sangat penting, bahkan kegiatan perencanaan ini
selalu melekat pada kegiatan hidup kita sehari-hari baik di dalam maupun
diluar. Sebuah perencanaan akan sangat mempengaruhi sukses tidaknya suatu
kegiatan, perencanaan yang baik adalah yang direncanakan dan sebaliknya
melakukan perencanaan sesuai dengan yang telah direncanakan, karena
lingkungan lembaga selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman,
maka diperlukan komunikasi dalam hal sistem kependidikan yang
berhubungan dengan pengambilan keputusan, perencanaan, pengawasan,
evaluasi, serta kebijakan yang sangat memerlukan komunikasi sebagai bahan
pendukung pada perencanaan pendidikan. perencanaan pendidikan seharusnya
dipandang sebagai suatu alat yang dapat membantu para pengelola pendidikan
untuk lebih menjadi berdaya guna dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
perencanaan dapat menolong pencapaian suatu target atau sasaran secara lebih
ekonomis, tepat waktu dan memberi peluang untuk lebih mudah dikontrol dan
dimonitor dalam pelaksanaanya. Karena itu perencanaan sebagai unsur dan
langkah pertama dalam fungsi pengelolaan pada umunya menepati posisi yang
sangat penting dan sangat penentukan. Tidak jarang kita mendengar tuduhan
atas “perencanaan yang salah” karena suatu kegiatan tidak mencapai hasil
yang optimal, walaupun kekurang berhasilan tersebut dapat pula disebabkan
karena adanya penyimpangan dalam pelaksanaanya. Namun tuduhan ini dapat
dijadikan suatu indikator bahwa perencanaan memainkan peranan yang sangat
penting ( Yusuf, 1992, hlm. 4)
perencanaan pada hakikatnya adalah pemilihan saat ini terhadap kondisi
masa depan yang kita kehendaki (choosing our desired future today) beserta
langkah-langkah yang kita perlukan untuk mewujudkan kondisi-kondisi
tersebut. Frasa kunci yang terdapat dalam definisi tersebut adalah “pemilihan
sekarang” dan “yang kita kehendaki” dalam mewujudkan masa depan yang
kita kehendaki, kita harus memilih sekarang bukan dimasa depan.
Perencanaan berarti pembuatan peta perjalanan menuju ke masa depan.
Sebagai proses pembuatan peta perjalanan, perencanaan tidak berhenti setelah
rencana dihasilkan, namun merupakan proses yang terus-menerus dilakukan
untuk memuktahirkan, mengubah, dan menganti peta selama diperjalanan
menuju kemasa depan dilaksanakan. Sepanjang perjalan menuju kemasa
depan, perlu senantiasa dilakukan pengamatan terhadap tren masa depan.
Hasil pengamatan tersebut digunakan untuk menyesuaikan peta perjalanan
atau pelaksanaan rencana. Dalam konteks organisasi perencanaan dapat
diartikan sebagai suatu proses penetapan tujuan dan sasaran, menentukan
pilihan-pilihan tindakan yang akan dilakukan, dan mengkaji cara-cara terbaik
untuk mencapai tujuan masa depan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dengan demikian perencanaan yang baik (good planning) merupakan
cerminan dari manajemen yang baik (good management) terhadap organisasi,
dan manajemen yang baik inilah yang menjanjikan hasil baik (good result).
dengan demikian perencanaan sangat penting dan perlu untuk setiap usaha
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mencapai tujuan. alasan ini didasarkan pada suatu pandangan bahwasanya
kondisi masa depan tidaklah pasti. Lingkungan yang berubah-ubah begitu
cepat menuntut siapapun baik perorangan maupun lembaga untuk selalu
membuat rencana. tanpa membuat perencanaan, organisasi akan kehilangan
arah dan sulit untuk mengantisipasi ancaman perubahan lingkungan.
Dalam konteks otonomi dan desentralisasi pendidikan, keberhasilan atau
kegagalan pendidikan disekolah sangat bergantung pada guru, kepala sekolah,
dan pengawas. Karena tiga figur tersebut merupakan kunci yang menentukan
serta menggerakan berbagai komponen dan dimensi sekolah. Dalam posisi
tersebut, baik buruknya komponen sekolah yang lain sangat ditentukan oleh
kualitas guru, kepala sekolah, dan pengawas tanpa mengurangi arti penting
tenaga pendidikan yang lain. Sukses tidanya pendidikan dan pembelajaran
disekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan kepala sekolah dalam
mengelola setiap komponen sekolah (Who Is Behind The School).
Kemampuan kepala sekolah tersebut terutama berkaitan dengan pengetahuan
dan pemahaman mereka terhadap manajemen dan kepemimpinan, serta
pembelajaran disekolah disebabkan oleh kurangnya pemahaman kepala
sekolah terhadap tugas-tugas yang harus dilaksanakanya. Kondisi tersebut
mununjukkan bahwa berhasil tidaknya suatu sekolah dalam mencapai tujuan
serta mewujudkan visi dan misinya terletak pada bagaimana perencanaan
kepala sekolah khususnya dalam menggerakkan dan memberdayakan berbagai
komponensekolah.
Salah satu agenda reformasi dibidang penddidikan adalah pendelegasian
kewenangan pengelolaan pendidikan pada pemerintah daerah, sebagaimana
UU No 20 Tahun 2014 UU tersebut menyebutkan bahwa yang akan menjadi
kewenangan pemerintah daerah tidak sepenuhnya yaitu terbatas pada aspek
pembiayaan, sumber daya manusia, dan sarana prasarana. Sementara untuk
aspek-aspek menyangkut kurikulum, pembelajaran, evaluasi dan pengukuran,
sarana dan alat pembelajaran, metode dan waktu belajar, waktu serta alokasi
belanja dengan penggunaan anggaran, semua menjadi kewenangan sekolah
oleh karena itu kepala sekolah dan guru dituntut bertanggung jawab terhadap
4
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
kualitas proses dan hasil belajar guna meningkatkan mutu pendidikan secara
nasional. Mengacu pada UU yang direvisi sebanyak tiga kali dari tahun 1999,
2004, dan 2014 menunjukan bahwa erareformasi pendidikan yang sangat
monumental dalam sejarah pendidikan direpublik Indonesia, dimana otoritas
yang sangat besar diberikan langsung pada sekolah. Sekolah bisa
mengembangkan inovasinya masing-masing dalam pengembangan perlakukan
pada siswa dalam belajar, bahkan sekolah diberi kewenangan untuk
menetapkan kebijakan tersendiri, misalkan saja disekolah apakah akan fullday
school atau partyday school dalam penggunaan waktu belajar. Selain itu
apakah sekolah akan menyusun sendiri buku teks yang diajarkan sesuai
dengan kurikulum yang disepakati, atau membeli buku karya guru lainya,
Kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat berpengaruh
dilingkungan sekolah yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas kepala sekolah
adalah membantu para guru mengembangkan potensi mereka secara maksimal
dan menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif yang mendorong guru,
Staf, peserta didik untuk mempermudah kehendak, fikiran, dan tindakan
dalam kegiatan kerjasama yang efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan sekolah.
Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi kualitas pendidikan
adalah peran guru. Guru yang profesional merupakan guru yang memiliki
kecakapan akademik sesuai bidang keahlianya dan memiliki kecakapan
personal serta memiliki disiplin kerja yang tinggi. Oleh karena itu dibutuhkan
instrumen untuk mengukur disiplin kerja guru. Disiplin kerja guru adalah
pengendalian perilaku yang disesuaikan dengan norma, kepatuhan, ketaatan,
kesediaan, tanggung jawab, dan kesadaran guru dalam bekerja berdasarkan
peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan organisai/instansi pendidikan.
disiplin kerja guru/pegawai merupakan alat yang dimiliki suatu manajemen
sebagai bentuk komunikasi kepada pegawai tentang perlunya kesadaran
mengubah perilaku. Selain itu disiplin sangat diperhatikan oleh manajemen
sebagai sarana pelaksanaan pengawasan. dengan demikian disiplin kerja
adalah suatu fungsi kepribadian seorang pegawai dan lingkungan kerjanya.
Disiplin kerja ditunjukkan dengan rasa senang terhadap pekerjaan yang diikuti
5
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dengan sikap yang mendukung terealisasinya pekerjaan dengan baik menurut
standar kualitas yang telah ditentukan.
Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar
mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia
yang potensial dibidang pembangunan. Oleh karena itu, guru yang merupakan
unsur bidang pendidikan harus secara aktif dan menempatkan kedudukanya
sebagai tenaga profesional sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin
berkembang. dalam hal ini guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang
melakukan transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pendidik yang
melakukan transfer nilai-nilai sekaligus sebagai pembimbing yang
memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. dan guru yang
baik akan patuh terhadap perintah kepala sekolah.
Guru sebagai tenaga pendidik wajib mematuhi dan mentaati seluruh
peraturan yang berlaku. Peraturan dan tata tertib yang diterapkan oleh suatu
instansi pendidikan khususnya sekolah sangat mengikat guru dalam kapasitas
sebagai Pegawai Negeri Sipil. disiplin kerja guru dikaitkan dengan tugas-tugas
mereka disekolah agar pekerjaan dapat dilaksanakan secara efektif dan
efesien. dengan demikian disusun aturan-aturan yang berisi tentang berbagai
pengalaman praktis, serta gagasan positif untuk menumbuhkan suasana
kondusif bagi pengembangan kepribadian guru. disiplin kerja guru meliputi
ketaatan dalam melakukan tugas pekerjaanya terutama dalam menaati dan
melaksanakan tanggung jawabnya dalam bidang proses belajar mengajar dan
pembinaan siswa. disiplin kerja selain memiliki dampak penting bagi
terciptanya proses pembelajaran yang kondusif, namun juga menjadi teladan
yang ditunjukkan dan dapat dirasakan secara langsung oleh anak didik dan
sekolahnya. oleh sebab itu tidak menutup kemungkinan bahwa perilaku guru
yang indisipliner membawa dampak negatif pada kelancaran proses
pembelajaran dan citra pendidikan, tetapi juga menyangkut pada
pengembangan intelektual anak didik, aspek moralitas, dan mentalitas
Agar proses pendidikan berjalan dengan baik, tentunya diperlukan tenaga-
tenaga pengajar yang berkualitas, memiliki loyalitas serta disiplin yang tinggi.
6
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Disiplin yang tinggi akan sangat membantu dalam upaya pencapaian tujuan
tujuan, sedangkan untuk mewujudkan suatu kondisi disiplin maka diperlukan
adanya seorang seorang pemimpin yang benar-benar cakap dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam menjalankan manajemen
sekolah yaitu proses kerja dengan melalui (mendayagunakan) orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi secara efesien.
kepala sekolah diharapkan memiliki kemampuan profesional dan
keterampilan yang memadai. dangan kemampuan profesional, kepala sekolah
diharapkan mampu menyusun program sekolah yang efektif, menciptakan
iklim sekolah yang kondusif, dan membangun unjuk kerja personel sekolah
serta dapat membimbing guru melaksanakan proses pembelajaran disekolah,
kepala seolah senantiasa berintraksi dengan guru bawahanya, memonitor dan
menilai kegiatan mereka sehari-hari. rendahnya kinerja guru akan berpengaruh
terhadap pelaksanaan tugas yang pada akhirnya akan berpengaruh pula
terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
Berdasarkan Observasi awal peneliti bahwasanya Yayasan pendidikan
Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi, yang berdiri pada
tahun 2014 dari tahun ketahun mengalami peningkatan jumlah siswa. sekolah
tersebut memiliki visi misi pendidikan keberagamaan yang memperioritaskan
ahlak siswa dan sangat baik untuk mencetak karakter siswa, karena anak usia
sekolah tingkat Pertama masih sangat rentang dengan faktor lingkungan yang
kurang baik, tugas guru adalah mengajarkan dan membetuk siswa agar
mempunyai kepribadian yang lebih baik dari sebelumnya. Sekolah ini
memiliki moto untuk mencetak generasi yang handal juga berwawasan baik,
serta paham akan ilmu keagamaan tujuanya yaitu agar siswa tidak hanya
memiliki kompetensi dibidang ilmu pengetahuan tetapi juga berkompetensi
dibidang agama. Semua materi pendidikan diberikan disekolah ini sehingga
siswa siswi yang lulus dari sini mampu bersaing dengan siswa lain dan bisa
diterima sekolah yang unggul. Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan
Kota Jambi menerapkan bembelajaran sistem fullday Sekolah ini juga
mempunyai program unggulan sekolah yang menjadikan ciri khas sekolah
7
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
tersebut adapun program unggulan tersebut yaitu Tahfiz Qur’an, program
Semi Boarding school, dan Program Kunjungan Edukatif. Awal berdiri hanya
memiliki 14 orang siswa, dan Sekarang bertamabah menjadi 267 siswa.
dengan perkembangan pendidikan dan serius dalam memperbaiki SDM juga
fasilitas serta karakter sekolah menjadikan Sekolah Pertama Ahmad Dahlan
kini berkembang pesat. Berkat perjuangan bersama-sama dan juga suport dari
orang tua siswa serta warga dilingkungan sekolah menjadikan Sekolah
Menengah Ahmad Dahlan merupakan salah satu sekolah yang cukup diminati
oleh masyarakat sekitar. selain memiliki tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan yang profesional dan ahli dalam bidangnya, pegelolaan
manajemenya cukup bagus. Jika ada penilaian atau kegiatan kepala sekolah
dan para guru sering lembur dan membagi tugas masing-masing dan
dikerjakan secara bersama-sama disekolah. Jika guru dan tenaga
kependidikan melanggar aturan ataupun kedisiplinan maka kepala sekolah
tidak segan untuk menegur dan menasehatinya, serta memberikan punishment
sesuai dengan kesepakatan bersama. Sekolah Menengah Pertama Ahmad
dahlan kota jambi ini bisa dibilang masih cukup muda yang didirikan pada
tahun 2014 namun sekolah ini sudah memiliki akreditasi “A” jumlah tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan sebanyak dua puluh dua orang dari latar
belakang pendidikan yang berbeda-beda. kemudian kepala sekolah, Para
guru, staf tata usaha dan karyawan yang memiliki dedikasi kerja yang tinggi
dan disiplin yang terbilang bagus, datang dan pulang tepat waktu, serta
pengawasan kepala sekolah terhadap kedisiplinan guru, staf maupun siswa.
hal ini dapat dilihat kehadiran guru kesekolah tepat waktu, melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan waktu pergantian jam pelajaran, selalu
melaksanakan perintah kepala sekolah untuk membuat dan mengumpulkan
RPP, disiplin tugas yakni guru yang berhalangan hadir mengirimkan tugas
untuk siswa sesuai dengan materi pembelajaran melalui guru piket, sopan
dalam berbusana serta mematuhi tata tertib guru. Guru sering datang lebih
awal untuk memngarahkan dan membimbing siswa dalam melaksanakan
rutinitas harian seperti upacara, membaca Al-Qur’an, olah raga, serta dalam
8
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler lainya. Jika guru berhalangan hadir
maka segera memberi tahu kepada guru piket agar bisa digantikan. Selain itu
Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi ini tergolong sekolah
yang berkualitas baik hal ini dapat dibuktikan oleh kedisiplinan guru dan
prestasi yang diraih oleh peserta didiknya prestasi tersebut diantaranya yaitu
pemenang lomba tingkat kota seperti lomba sumpah pemuda, lomba
menggambar, lomba adzan, lomba pidato, dan lomba bercerita. Sedangkan
pemenang lomba tingkat provinsi seperti lomba pidato bahasa arab, pemain
terbaik pracadet presrari, menjadi duta pendidikan kategori remaja, juara bulu
tangkis, dan juara rangking 1. Menjadi atlit terbaik pra junior putra sesumatra.
Semakin tinggi disiplin guru maka dampaknya akan berpengaruh terhadap
prestasi siswa namun tidak menutup kemungkinan karena selain guru siswa
juga harus mempunyai potensi Untuk prestasi akademik seperti Olimpiade
sekolah menegah pertama ahmad dahlan sudah pernah mengikuti namun tidak
mendapatkan juara karena siswa di sekolah ini bukanlah siswa pilihan mereka
masuk tidak melalui jalus seleksi melainkan dengan menggunakan tes baca
Al-Qur’an.
Sebagai kepala sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar
untuk senantiasa menjaga kreadibilitas sekolah untuk menciptakan suasana
dsiplin secara menyeluruh terhadap semua guru, sebagai cika bakal munculya
output yang berkualitas. Kedisiplinan guru di Sekolah Menengah Pertama
Ahmad Dahlan ini sudah cukup bagus, hal ini dapat dilihat dari kehadiran
guru kesekolah tepat waktu serta melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan. untuk melihat kedisiplinan guru selain
melakukan pemantauan secara langsung juga dapat dlihat berdasarkan absensi
kehadiran guru. Perencanaan yang dilakukan kepala sekolah untuk
meningkatkan kedisiplinan guru yaitu terlaksananya peraturan disiplin beserta
sanksinya, adanya reward untuk guru yang mempunyai kedisiplinan yang
tinggi, dan melakukan pembinaan kepada guru mengenai pentingnya
kedisiplinan, upaya kepala sekolah dalam memberikan keteladan,
memberikan bimbingan, memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan
9
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
agar melaksanakan tugas dan kewajibanya dengan baik dan benar,
memperkuat sistem kedisiplinan dengan melaksanakan dan membuat
kebijakan tentang guru dan pegawai, bersikap tegas kepada semua guru dan
tidak pilih kasih, memberikan teguran dan tindakan tegas kepada guru yang
melanggar kedisiplinan, serta melakukan evaluasi kerja dengan memberikan
kritikan, saran motivasi pada forum rapat koordinasi guru. Selain itu yang
dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan guru adalah
memberikan contoh kepada bawahanya untuk mematuhi tata tertib yang telah
dibuat sebelumnya. Kepala sekolah selalu datang kesekolah lebih awal hal ini
dilakukan karena kepala sekolah mempunyai inisiatif serta mempunyai
tanggung jawab yang besar terhadap kemajuan dan kesuksesan sekolah yang
dipimpinnya. Selain itu kepala sekolah mengajak guru untuk bekerja sama
untuk menerapkan kedisiplinan, serta melakukan pengawasan terhadap
bawahanya agar melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Peneliti tertarik melakukan penelitian disekolah menegah pertama ahmad
dahlan kota jambi dengan pertimbangan sekolah menengah pertama ahmad
dahlan ini masih cukup muda yang didirikan pada tahun 2014 namun sudah
memiliki akreditasi A selain, memiliki tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan yang memiliki kedisiplinan yang bagus pengelolaan
manajemenya juga bagus, guru selalu datang lebih awal untuk membimbing
dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan rutinitas harian, adanya
keteladanan dan bimbingan dari kepala sekolah agar melaksanakan tugas
semaksimal mungkin, kepala sekolah bersikap tegas dan tidak pilih kasih
kepada guru dan pegawai, adanya reward untuk guru yang memiliki
kedisiplinan yang tinggi serta punishment kepada guru yang melanggar.
Namun masih ditemukan adanya beberapa guru yang belum disiplin
seperti masih adanya guru yang datang terlambat dan guru yang tidak
memberikan tugas kepada siswa ketika berhalangan hadir kesekolah, serta
tidak melaksanakan absen finger print kehadiran. Kemudian untuk buku
kontrol kegiatan belajar mengajar (KBM) secara keseluruan belum terlaksana
secara efektif karena yang mengkontrol hanya kepala sekolah saja.
10
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Atas dasar fenomena yang terurai diatas menjadi dasar untuk meneliti
lebih jauh tentang bagaimana Perencanaan kepala sekolah dalam
meningkatkan disiplin guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan
Kota Jambi.
B. Fokus Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas agar permasalahan tidak meluas maka
peneliti hanya mengfokuskan kepada permasalahan yang diteliti. Peneliti akan
mengkaji mengenai bagaimana gambaran kedisiplin guru di sekolah
menengah pertama ahmad dahlan kota jambi, Perencanaan Kepala Sekolah
Dalam Meningkatkan Disiplin Guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad
Dahlan Kota Jambi, dan upaya kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin
guru disekolah menengah pertama ahmad dahlan kota jambi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusah masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana keadaan kedisiplinan guru di Sekolah Menengah Pertama
Ahmad Dahlan Kota Jambi?
2. Bagaimana Perencanaan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan
Disiplin Guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota
Jambi?
3. Bagaimana Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin
Guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi
D. Tujuan dan kegunaan penelitian
1. Tujuan penelitian
Penelitian yang berjudul Perencanaan Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Disiplin Guru Di SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi
bertujuan untuk:
11
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a. Mengetahui Bagaimana Kondisi Kedisiplinan Guru di Sekolah
Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi
b. Mengetahui Bagaimana Perencanaan Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Disiplin Guru di Sekolah Menengah Pertama
Ahmad Dahlan Kota Jambi
c. Mengetahui Bagaimana Upaya Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Disiplin Guru di Sekolah Menengan Pertama
Ahmad Dahlan Kota Jambi.
2. Kegunaan penelitian
Penelitian yang berjudul Perencanaan Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Disiplin Guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad
Dahlan Kota Jambi diharapkan dapat memberi kegunaan sebagai berikut:
a. Bagi lembaga
Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi atau informasi
tentang Perencanaan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin
guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi.
b. Bagi akademisi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan masukan bagi
pihak-pihak yang memerlukan informasi mengenai Perencanaan
kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin guru di Sekolah
Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi.
c. Bagi peneliti
Penelitian ini bagi peneliti sebagai syarat untuk menyelesaikan
program S1 di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
1. Perencanaan kepala sekolah
a. Pengertian perencanaan kepala sekolah
Fungsi pertama manajemen adalah perencanaan (planning)
perencanaan dikenal sebagai “the best fuction. Atau fungsi dasar
manajemen karena fungsi ini merupakan dasar bagi pelaksanaaan fungsi-
fungsi yang lain. Tujuan yang akan dicapai oleh organisasi harus melalui
fungsi yang pertama ini, yakni perencanaan. Jika gagal dalam
merencanakan maka gagal pulalah pelaksanaan dari fungsi-fungsi yang
lainya (Suparlan, 2014, hlm. 43)
Perencanaan adalah kegiatan awal dalam sebuah pekerjaan dalam
bentuk memikiran hal-hal terkait dengan pekerjaan itu agar mendapat
hasil yang optimal. Suatu perencanaan yang matang diperlukan dalam
setiap kegiatan yang hendak dikerjakan. Tanpa perencanaan yang matang
kegiatan yang akan dilaksanakan tidak akan berjalan lancar dalam
mencapai tujuan. dalam manajemen perencanaan adalah sebuah proses
dalam menyusun tujuan dan menentukan tindakan apa yang harus diambil
untuk menyelesaikanya, melalui perencanaan seorang manajer dapat
mengidentifikasi hasil yang diinginkan dan cara untuk mendapatkanya
(Schermerhorn, 2010, hlm. 17)
Perencanaan merupakan fungsi pertama dari manajemen karena
merupakan dasar dan titik tolak daripada kegiatan selanjutnya. George R.
Terri membagi empat jenis fungsi manajemen yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Perencanaan
berhubungan erat dengan manajemen suatu perencanaan pada dasarnya
merupakan suatu kegiatan yang ditentukan sebelum melakukan berbagai
kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Perencanaan akan memberi efek
13
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
baik pada pelaksanaan maupun pengawasanya. Suatu perencanaan
merupakan langkah pertama dalam usaha mencapai suatu kegiatan.
Planning (perencanaan) adalah keseluruhan proses memikirkan dan
menentukan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan dimasa
mendatang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Perencanaan merupakan suatu proses yang continue yang meliputi
rencana dan pelaksanaanya, yang continue tersebut terdapat unsur-unsur
yaitu mempunyai ciri-ciri yang beroreantasi kepada pelaksanaan
mendatang, proses yang kontinuetas dan fleksibel, mengusahakan
perencanaan dapat seoperasional mungkin dalam mencapai tujuan, adanya
sistem pengecualian pelaksanaan rencana yaitu keserasian antara
pelaksanaan dengan perencanaan, adanya sistem pelaporan dan evaluasi
dalam proses perencanaan (Widjaya, 1987, hlm. 32).
Perencanaan ialah menyeleksi dan memghubungkan pegetahuan,
fakta, imajinasi dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan
menfisualisasikan dan memformulasi hasil yang di inginkan, urutan
kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat
diterima yang akan digunakan dalam penyelesaiaan. Perencanaan disini
menekankan kepada usaha menyeleksi dan menghubungkan sesuatu
dengan kepentingan masa yang akan datang serta usaha untuk
mencapaianya (Amirrudin, 2016, hlm. 1)
Jadi Perencanaan adalah inti manajemen karena semua kegiatan
organisasi yang bersangkutan didasarkan pada rencana dengan
perencanaan itu, maka para pengambil keputusan bisa menggunakan
sumber daya yang ada secara berdaya guna dan berhasil guna (secara
efektif dan efesien).
Kepala sekolah tersusun dari dua kata kepala dan sekolah. Kepala
dapat diartikan ketua atau pimpinan dalam sebuah organisasi atau
lembaga. Sekolah merupakan sebuah lembaga tempat menerima dan
memberi pelajaran. Secara sederhana kepala sekolah dapat didefinisikan
sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk
14
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar
mengajar, atau tempat dimana terjadinya interaksi antara guru yang
memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Kepala sekolah
adalah mereka yang banyak mengetahui tugas-tugas mereka dan
menentukan irama bagi sekolah mereka (lipham, 1985, hlm. 1).
Kepala sekolah ialah salah satu personil sekolah yang membimbing
dan memiliki tanggung jawab bersama anggota lainya untuk mencapai
tujuan. Selanjutnya untuk dapat mewujudkan tujuan pendidikan kepala
sekolah harus memiliki wawasan jauh kedepan dan tau tindakan apa yang
harus dilakukan, memiliki kemampuan mengkoordinasi dan menyerasikan
seluruh sumber daya terbatas yang ada untuk mencapai tujuan atau untuk
memenuhi kebutuhan sekolah, Memiliki kemampuan mengambil
keputusan dengan terampil dan tepat, memiliki kemampuan memobilitas
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan dan mampu menggugah
pengikutnya untuk melakukan hal-hal penting bagi tujuan sekolah,
memiliki toleransi terhadap perbedaan pada setiap orang (Helmawati,
2014, hlm. 17).
Sebagai pemimpin dalam lembaga pendidikan kepala sekolah
merupakan pihak yang paling bertanggung jawab dalam kesuksesan
sekolah yang dipimpinya. Oleh karena itu seorang kepala sekolah harus
mampu mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh
semangat dan percaya pada guru, staf, dan siswa dalam melaksanakan
tugas masing-masing, memberikan bimbingan dan pengarahan kepada
para guru, staf, dan siswa serta memberikan dorongan atau motivasi
dalam mencapai tujuan sekolah.
Seperti yang diuraikan yang sebelumnya kepala sekolah adalah guru
yang memiliki tugas tambahan maka kompetensi yang harus dimiliki
hendaknya disesuaikan dengan kompetensi sebagai guru (UU No.20 tahun
2003 tentang Sisdiknas) kompetensi-kompetensi tersebut yaitu:
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional.
15
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan
perencanaan kepala sekolah adalah proses menyusun tujuan dan
menentukan tindakan apa yang akan diambil. Perencanaan merupakan
peta ataupun gambaran apa yang akan dilakukan dimasa mendatang.
Melalui perencanaan kepala sekolah akan dapat mengetahui apa saja yang
harus dilakukan dan bagaimana cara melakukanya. Setiap kepala sekolah
dituntut untuk mampu membuat dan menyusun perencanaan baik kegiatan
belajar mengajar maupun, kegiatan pelatihan guru dan staf, dan berbagai
perencanaan lainya yang menyangkut masa depan sekolah yang
dipimpinya. kepala sekolah harus mempunyai kemampuan
mengkoordinasi sumber daya manusia yang terbatas, mampu mengambil
keputusan dengan tepat dan terampil, mampu memobilitas sumber daya
manusia Kepala sekolah harus bisa memberdayakan bawahanya dan
memotivasi bawahan agar melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar.
b. Jenis-jenis perencanaan
Mengklarifikasikan perencanaan telah banyak dilakukan oleh para
ahli. Ada yang menggelompokkan perencanaan itu menurut luasnya.
Jangka waktu, dan frekuensi penggunaanya. Adapun bentuk
mengklarifikasikan itu, perencanaan jelas saling berkaitan antara satu
jenis perencanaan dengan jenis perencanaan lainya. berikut ini akan
dijelaskan beberapa jenis-jenis perencanaan yang dimaksud.
1) Perencanaan jangka panjang dan perencanaan jangka pendek
Pengelompokan jenis perencanaan jangka jangka panjang dan
jangka pendek ini berdasarkan pada jangka waktu penggunaanya.
Kedua jenis perencanaan tersebut lebih mengacu pada upaya untuk
mengatasi permasalahan masa yang akan datang. Perencanaan jangka
pendek merupakan perencanaan untuk jangka satu tahun atau kurang.
Sedangkan perencanaan jangka panjang merupakan perencanaan
dengan jangka waktu lima tahun atau lebih. Perencanaan jangka
16
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pendek itu biasanya lebih operasional, dan sebaliknya perencanaan
jangka panjang biasanya bersifat strategis.
Untuk menentukan apakah suatu perencanaan termasuk dalam
perencanaan jangka pendek ataupun jangka panjang sangatlah sulit
untuk dilakukan. Hal tersebut disebabkan karena perbedaan jangka
waktu antar satu organisasi satu dengan organisasi lainya. Faktor
lainya yang menentukan adalah perubahan dari jangka pendek
menjadi jangka panjang sesuai dengan perjalanan waktu yang dialami.
2) Perencanaan strategis dan perencanaan operasional
Rencana strategis (strategis plan) merupakan suatu perencanaan
jangka panjang dalam rangka mencapai tujuan strategis. Adapun fokus
utama dalam perencanaan ini adalah organisasi secara keseluruhan.
Rencana strategis dapat dipandang sebagai rencana secara umum yang
menggambarkan pengalokasian sumber daya, prioritas, dan langkah-
langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis. Tujuan
strategis biasaya ditetapkan oleh manajemen puncak, misalnya
menyangkut tujuan umum organisasi.
3) Perencanaan sekali pakai dan perencanaan tetap
Perencanaan sekali pakai (single-use plans) merupakan rencana
yang digunakan sekali saja yang secara khusus dirancang untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan situasi khas dan diciptakan sebagai
tanggapan terhadap keputusan-keputusan yang tidak terprogram yang
diambil oleh para manajer (Amirullah, 2015, hlm. 66)
c. Fungsi kepala sekolah
Fungsi kepala sekolah dibagi menjadi empat fungsi yaitu:
1) Fungsi sebagai edukator
Bertugas melaksanakan pembinaan anak dan proses belajar serta
bermain secara efektif dan efesien, terutama ada guru yang
berhalangan. Kepala sekolah menunjukkan komitmen tinggi dan
17
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
fokus terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar
mengajar disekolahnya tentu saja akan sangat memprihatinkan tingkat
kompetensi yang dimilki gurunya Sekaligus juga akan senantiasa
berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara
terus menerus meningkatkan kompetensinya sehingga kegiatan belajar
mengajar dapat berjalan secara efektif dan efesien.
2) Fungsi sebagai manajer
Fungsi sebagai manajer terdiri dari empat fungsi yaitu fungsi
perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengerakan, dan fungsi
pengawasan.
3) Fungsi sebagai administrator
Kepala sekolah bertugas menyelenggarakan administrasi sekolah.
Selanjutnya Daryanto (2011) menyatakan fungsi kepala selolah
sebagai admnistrator khususnya berkenaan dengan pengelolaan
keuangan. Salah satu faktor yang harus diprioritaskan disekolah
adalah sumber daya manusia, guru. Untuk tercapainya peningkatan
kompetensi guru tentu tidak lepas dari faktor biaya.
4) Fungsi sebagai supervisor
Bertugas menyelenggarakan kegiatan supervisi dan pengawasa.
Salah satunya yaitu dalam mensupervisi guru pada saat melaksanakan
proses mengajar. Kepala sekolah sebagai supervisor dapat
melaksanakan kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses
pembelajaran secara langsung terutama dalam pemilihan penggunaan
metode, media yang digunakan, dan ketertiban siswa dalam proses
belajar mengajar (Mulyasa, 2004).
d. Indikator kepala sekolah yang efektif
Kepala sekolah yang efektif setidaknya harus mengetahui, menyadari,
dan memahami tiga hal yaitu: mengapa pendidikan yang berkualitas
diperlukan disekolah, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan mutu
18
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dan produktifitas sekolah, bagaimana kepala sekolah secara efektif untuk
mencapai prestasi yang tinggi. Indikator kepala sekolah efekti secara
umum dapat diamati dari tiga hal pokok sebagai berikut:
1) Komitmen terhadap visi sekolah dalam menjalankan tugas dan
fungsinya
2) Menjadikan visi sekolah sebagai pedoman dalam mengelola dan
memimpin sekolah
3) Senantiasa memfokuskan kegiatan terhadap pembelajaran dan
kinerja guru dikelas (Mulyasa, 2013, hlm. 19)
Disamping itu, dikemukakan beberapa indikator perilaku dan kinerja
kepala sekolah yang kurang efektif (Mulyasa, 2013, hlm 22) sebagai
berikut:
1) Menfokuskan peranya sebagai manajer sekolah dan anggaran
2) Sangat disiplin dan menjaga dokumen
3) Berkomunikasidengan setiap orang sehingga memboroskan waktu
dan tenaga.
4) Membiarkan guru melakukan pembelajaran dikelas tanpa
memberikan masukan dan umpan balik
5) Kurang mampu mengatur waktu secara efektif dan efesien, serta
hanya sedikkit menyediakan waktu untuk urusan kurikulum dan
pembelajaran.
e. Kunci sukses kepemimpinan kepala sekolah
Kepemimpinan kepala sekolah berkaitan dengan berbagai tugas dan
fungsi yang harus diembanya dalam mewujudkan sekolah efektif, efesien,
produktif, mandiri, dan akuntabel. dari berbagai tugas dan fungsi kepala
sekolah yang harus diembanya dalam mengembangkan sekolah secara
efektif, efesien, produktif, mandiri, dan akuntabel tersebut, setidaknya ada
sepuluh kunci kepemimpinanya (Mulyasa, 2013, hlm. 22) Sepuluh kunci
sukses kepemimpinan kepala sekolah tersebut yaitu:
19
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1) visi yang utuh
Kepala sekolah yang sukses dalam mengembangkan manajemen
dan kepemimpinanya memiliki dan memahami visi yang utuh tentang
sekolahnya. Visi merupakan daya pandang yang kompherensif,
mendalam dan jauh kedepan, meluas, serta merupakan daya pikir yang
abstrak, yang memiliki kekuatan yang amat dasyat, dapat menerobos
batas waktu, ruang, dan tempat.Visi sekolah harus menjadi atribut
kepemimpinan kepala sekolah sekarang dan masa depan, karena kepala
sekolah dan visi yang dangkal dan tidak jelas akan membawa
kemunduran sekolah dan hanya akan membawa kemunduran sekolah
yang tidak disenangi masyarakat. Disinilah pentingnya kepala sekolah
memiliki visi yang utuh tentang sekolahnya agar dapat membawa
sekolahnya kearah kemajuan dan kemandirian.Visi sekolah juga harus
secara utuh dipahami oleh seluruh warga sekolah agar mereka
menyadari, memahami, memiliki kepedulian, dan komitmen yang
tinggi pada tujuan sekolah, tujuan pembelajaran, prosedur penilaian,
dan akuntabilitas. Idealnya visi sekolah yang diharapkan oleh
pemerintah dan masyarakat luas adalah yang sesuai dengan tuntutan
zaman, kebutuhan masyarakat, serta perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni. Sesuai dengan tuntutan globalisasi, masyarakat
mengharapkan sekolah mampu menghasilkan manusia-manusia unggul
yang mampu bersaing dan competitive advantage, juga diharapkan
menjadi pusat keunggulan atau centre of excellence. Sekolah-sekolah
efektif yang berhasil dalam meningkatkan prestasinya banyak
dipengaruhi oleh adanyanya visi yang sama antara sekolah, guru, staf,
perserta didik, dan masyarakat. Visi sekolah harus didasarkan pada
nilai-nilai serta hati nurani. ini penting karena pribahasa mengatakan
“tidak ada hati nurani yang palsu”.
Jadi visi sekolah harus dinyatakan dalam tata kerja dengan jelas dan
tidak muluk-muluk, tetapi bisa dimengerti dan dilaksanaka semua
20
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pihak. Visi yang baik bagi sekolah adalah wajar, nyata, dan tidak terlalu
sulit untuk dicapai, serta bermakna bagi semua orang.
2) Tanggung jawab
Salah satu sifat yang dapat memperkuat keyakinan kepala sekolah
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya adalah merasa dirinya
diamanahi kepemimpinan dan bertanggung jawab. dalam rangka
membangun kepercayaan dan tanggung jawab setiap kepala sekolah
dalam melaksanakan fungsinya harus mampu memberdayakan tenaga
kependidikan dan seluruh warga sekolah agar mau dan mampu
melaksanakan upaya-upaya untuk mencapai tujuan sekolah. dalam hal
ini memberdayakan berarti membuat usaha yang sistematis dan
berkesinambungan untuk memberi informasi, pengetahuan, dukungan
dam kesempatan kepada para tenaga kependidikan yang lebih banyak
guna melatih kekuatan mereka untuk meraih keberhasilan. Oleh karena
itu tahap pertama dalam memberdayakan tenaga kependidikan adalah
menjaga jangan sampai mereka mengulang melakukan apapun yang
bisa membuat mereka merasa tak berdaya dan mengurangi energi dan
antusiasme atas apa yang dilakukan.
3) Keteladanan
Keteladanan merupakan dimensi yang tidak kalah pentingnya dalam
kepemimpinan kepala sekolah. Melalui pembinaan yang intensif
hendaknya masalah keteladanan ini selalu didingatkan. Satu kata
dengan perbuatan adalah pepatah yang harus diingat oleh kepala
sekolah. Kelakuan kepala sekolah yang selalu menjadi contoh yang
baik bagi bawahanya akan menjadi salah satu modal utama bagi
terlaksananya manajemen sekolah yang efektif. Perilaku keteladan
kepala sekolah bisa ditunjukkan pula dengan selalu menghargai
bawahan. Merasa guru dan staf dihargai pendapatnya, dia juga akan
menghargai pihak lain seperti peserta didik. Penghargaan tidak harus
berupa materi tapi bisa juga berupa ungkapan-ungkapan yang
menyenangkan, dengan kata-kata bagus, dan lainya.
21
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Sifat yang harus dimilki kepala sekolah bukan hanya sifat-sifat yang
berhubungan dengan tipe kepemimpinan seperti demokratis atau
kompromiser tetapi juga harus dibarengi dengan sifat-sifat seperti mau
memperhatikan etika. Etika berkaitan dengan etis atau hal-hal yang
berhubungan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di
masyarakat ini harus dijadikan pegangan dalam bertindak agar tidak
menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
4) Memberdayakan staf
Kebutuhan yang paling mendalam dari masing-masing orang adalah
harga diri, merasa dianggap penting, bernilai, dan bermanfaat. Apapun
yang kita lakukan dalam interaksi dengan mereka, pasti akan
mempengaruhi harga dirinya. Ada tiga hal yang dapat dilakukan setiap
hari untuk memberdaakan staf dan memnbuat mereka merasa nyaman
dengan dirinya sendiri diantaranya yaitu, apresiasi (Appreciation),
pendekatan (Approach), dan perhaatian (Atention).
5) Mendengarkan orang lain (listening)
Menjadi pendengar yang baik merupakan salah satu syarat mutlak
bagi seorang kepala sekolah untuk bisa memiliki pengaruh terhadap
guru, dan warga sekolah lainya. dengan memiliki pengaruh, seorang
kepala sekolah memiliki bekal yang lebih baik untuk memberdayakan
seluruh warga sekolah sehingga tujuan dapat tercapai.
Bagi kepala sekolah, mendengar tidak hanya merupakan perilaku
sopan dan memberikan penilaian berharga bagi si pendengar, tetapi bisa
mendapatkan banyak hal yaitu, untuk membangun kepercayaan,
kreadibilitas, dukungan, menjadikan sesuatu terlaksana, informasi, dan
pertukaran.
Meskipun kebiasaan mendengar sudah merupakan hal umum namun ada
beberapa pola kebiasaan mendengar yang bisa untuk membantu orang lain
menurut Watson (dari buku yang dikutip oleh Mulyasa, 2015) ada empat
gaya mendengarkan yang biasanya digunakan orang, tergantung pada
kesukaan dan tujuanya. Keempat gaya tersebut yaitu Gaya orientasi orang
22
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(People-Oriented). kepala sekolah yang People Oriented menunjukkan
perhatian yang kuat pada tenaga kependidikan dan perasaanya, Gaya orientasi
isi (Content-Oriented). orang dengan gaya oreantasi ini lebih tertarik dengan
apa yang dikatakan dari pada siapa yang berkata atau apa yang mereka
rasakan. Kepala sekolah tipe ini memusatkan perhatian pada fakta dan bukti
dan senang menyelidiki sampai detail, Gaya oriented tindakan (Action-
Oriented). kepala sekolah yang beroreantasi tindakan memusatkan perhatian
pada apa yang akan dilakukan, tindakan apa yang akan terjadi, kapan, dan
siapa yang melakukanya, Gaya orientasi waktu (Time-Oriented). kepala
sekolah dengan gaya ini “mempunyai mata yang terus berpaku pada jam”.
Mereka mengatur hari-harinya dalam bagian-bagian yang rapi dan
mengalokasikan waktunya untuk mendengar, dan akan sangat
mempermasalahkan bila sesinya melewati batas waktu. Kepala sekolah degan
tipe ini mengelola waktunya dengan berbicara tentang ketersediaan waktu dan
mencari jawaban-jawaban singkat terhadap setiap permasalahan. Jika kepala
sekolah dapat mengenali gaya mendengarnya sendiri dan para guru, warga
sekolah dan mengetahui tingkat keterampilan mendengarnya, maka ia bisa
memperkirakan seberapa jauh pemahamanya terhadap apa yang disampaikan
dan sebaliknya.
6) Memberikan layanan prima
Memberikan layanan prima atau layanan terbaik merupakan salah satu
upaya menumbuhkan kepercayaan konsumen. Jika peserta dididk diibaratkan
konsumen, maka diperlukan berbagai upaya untuk memberikan layanan
terbaik agar mereka bisa berjalan secara opimal terutama disekolah. beberapa
upaya sekolah dalam memberikan pelayanan prima yaitu Disiplin kehadiran
guru, Sikap ramah guru (The Smilling Teacher), Sikap ramah dan layanan
cepat dari para tenaga kependidikan, Memberi penghargaan/pujian (Reward)
yang wajar kepada peserta didik yang berprestasi, Memberi teguran/hukman
(Punishment) yang wajar dan tanpa menyinggung perasaan terhadap peserta
didik yang melakukan pelanggaran, memberi layanan tambahan bagi peserta
didik yang memerlukan tambahan belajar, bersikap ramah dan kooperatif
23
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dengan masyarakat dan orang tua, membantu peserta didik secara optimal
dalam menghadapi dan memecahkan berbagai masalah, menjaga
keharmonisan dengan instansi terkait baik atasan maupun lainya, melakukan
perbaikan secara berkesinambungan dengan memeperbaiki pelayanan yang
kurang memuaskan.
7) Mengembangkan Orang
Pemimpin kepala sekolah harus jeli melihat potensi bawahanya agar bisa
dikembangkan bagi kepentingan sekolah. Seorang kepala sekolah yang baik
tidak akan melihat bawahanya dari sudut kekuranganya, tetapi dari
kelebihanya. untuk itu, kepala sekolah sebagai manajer harus mengenal
kelebihan-kelebihan yang ada pada guru dan tenaga kependidikan lainya.
kalaupun ada kekurangan harus dijadikan bahan untuk dapat diatasi oleh
kepala sekolah. upaya-upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah dalam
mengembangkan bawahanya antara lain dengan memberi tugas-tugas yang
cocok dan cukup menantang, memberikan kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan serta memberikan penghargaan pada bawahan yang berprestasi
dalam pekerjaanya. Mengembangkan tenaga kependidikan adalah upaya agar
lebih optimal dalam bekerja sama (Collaboration Through People). Hal ini
juga berhubungan dengan menghargai kemampuan staf.
Menurut Michael (dikutip dari buku perencanaan, Kompri, 2019, hlm. 24)
cara untuk menumbuhkan semangat kerja dilingkungan sekolah adalah,
Tentukan tujuan bersama yang jelas, Sediakan waktu untuk menentukan cara
bekerja, Hindari masalah yang bisa diprediksi, gunakan aturan sekolah yang
telah disepakati bersama, Senantiasa selalu bekerja sama, Wujudkan gagasan
menjadi kenyataan, Perangi konflik negatif dan jangan sekali-kali
menumbuhkan konflik, Saling percaya, Evaluasi tim secara teratur dan
berkelanjutan, Jangan menyerah, untuk meningkatkan semagat kerja warga
sekolah antara lain dengan memperjelas mengapa tujuan tertentu menjadi
begitu penting dan beitu vital untuk dicapai. tujuan merupakan sumber energi
sekolah. Setelah itu bangkitkan kreativitas warga sekolah, dengan
menggunakan kerangka pikir dan pendekatan baru terhadap masalah.
24
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
8) Memperdayakan sekolah
Memberdayakan merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan kinerja
yang terbaik dari staf yang dibina. Manfaat memberdayakan selain dapat
meningkatkan kinerja juga mendatangkan manfaat lain bagi individu dan
organisasi. manfaat bagi individu adalah dapat meningkatkan kecakapan-
kecakapan penting pada saat menjalankan tugas, dan memberikan rasa
berprestasi yang lebih besar kepada staf sehingga dapat meningkatkan
motivasi kerja. sedangkan manfaat bagi organisasi adalah meningkatkan
efektivitas organisasi. kepala sekolah yang akan menumbuhkan budaya
pemberdayaaan di sekolah perlu dua hal, yaitu memupuk kepercayaan dan
keterbukaan. dalam membina kepercayaan kepala sekolah meyakinkan bahwa
dirinya memberi kepercayaan kepada sekolah yang dibarengi oleh sikap
menoleransi sejumlah kekeliruan. kepala sekolah sebaiknya dapat menerima
kesalahan yang sewaktu-waktu dapat saja terjadi. Kunci untuk menjaga
kepercayaan adalah keterbukaan. dalam kepemimpinan kepala sekolah
keterbukaan adalah kunci keberhasilan. kepala sekolah yang tidak menerima
informasi yang benar dari guru tidak akan mampu melakukan pembinaan dan
pemeberdayaaan. dalam keterbukaan ada arus penilaian dari kepala sekolah
terhadap guru dan sebaliknya. kepala sekolah perlu mengetahui apakah
dirinya telah memenuhi harapan-harapan sekolah sebaliknya guru pun
membutuhkan umpan balik yang sama dari kepala sekolah tentang kemajuan
sekolahnya menurut penilaian kepla sekolah.
2. Disiplin Guru
a. Pengtian disiplin
secara etimologi disiplin berasal dari kata latin “disipel” yang berarti
pengikut Seiring dengan perkembangan zaman kata tersebut mengalami
perubahan menjadi “disiplin” yang artinya kepatuhan atau atau yang
menyangkut tata tertib. disiplin kerja adalah suatu ketaatan terhadap
25
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
aturan/ketentuan yang berlaku dalam organisasi itu atas kesadaran diri atau
keinsyafan bukan keterpaksaan (Susanti, 2016, hlm. 42)
kata disiplin berasal dari bahasa inggris “disipline” yang berarti tata tertib
atau peraturan. disiplin adalah peraturan yang dilakukan dengan tegas dan
ketat, tidak saja disiplin itu menghendaki dilaksanakanya dengan segala
peraturan secara teliti dan murni bahkan hal-hal yang sekecil apapun tak boleh
dikesampingkan atau keharusan yang dijatuhkan kepada hukuman kepada
siapapun yang berani melanggar atau mengabaikan peraturan yang keras dan
mutlak tidak bisa ditawar (Susanti, 2016, hlm. 44).
didalam buku wawasan kerja aparatur negara (dikutip oleh Amaliah,2010,
hlm.7) yang dimaksud disiplin adalah sikap mental yang tercermin dalam
perbuatan, tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa
kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan
pemerintah atau etika, norma serta kaidah yang berlaku dalam masyarakat.
Menurut Alisuf Sabri (dikutip oleh Amaliah, 2010, hlm. 8) disiplin adalah
adanya kesediaan untuk mematuhi ketentuan peraturan-peraturan yang berlaku
kepatuhan disini bukanlah karena paksaan tetapi kepatuhan atas dasar
kesadaran tentang nilai dan pentingnya mematuhi peraturan.
Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari manajemen sumber daya
manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan semakin tinggi
prestasi yang dicapainya. Kedisiplinan adalah sikap seseorang yang secara suka
rela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya.
Kedisiplinan dapat diartikan bilamana karyawan datang dan pulang tepat
waktu, mengerjakan pekerjaanya dengan baik mematuhi semua peraturan
sekolah dan nurma-nurma sosial yang berlaku kedisiplinan harus ditegakkan
dalam sebuah organisasi karena tanpa dukungan disiplin guru yang baik maka
sulit bagi sekolah untuk mewujudkan tujuanya. Jadi kedisipinan adalah kunci
keberhasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuan. (Fathoni, 2014, hlm.
172).
Disiplin kerja guru adalah pengendalian perilaku yang disesuaikan norma,
kepatuhan, ketaatan, kesediaan, tanggung jawab, dan kesadaran guru dalam
26
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
bekerja berdasarkan peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan
organisasi/lembaga/instansi pendidikan. hal tersebut berkaitan tugas
profesional guru dalam mengelola administrasi, serta merencanakan,
melaksanakan, dan melakuka evaluasi pembelajaran disekolah (Uno, 2014,
hlm. 40).
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seorang
terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah
kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan yang ingin dicapai Allah
berfirman dalam Q.s. Al-Jumu’ah/62:10
كثيرا واذكرللاه فإذ قضيت الصالة فنتصروا في االرض وبتغوا من فضل للا
لعلكم تفلحون
Artinya:” apalila telah ditunaikan shlat, maka bertebaranlah kamu di buka
bumi dan carilah karunia Allah dan inggatlah Allah banyak-banyak supaya
kamu beruntung.”(Qs. Al-Jumu’ah:10).
Umat islam yang telah selesai menunaikan shalat diperintahkan allah untuk
berusaha dan bekerja agar memperoleh karunia-nya, seperti ilmu pengetahuan,
harta benda, kesehatan dan lain-lain. dimanapun dan kapanpun kaum muslimin
berada serta apapun yang mereka kerjakan, mereka dituntut oleh agamanya
agar selalu mengingat Allah. Mengacu kepada Qs al-jumu’ah /62:9-10 umat
islam diperintahkan oleh agamanya agar senantiasa berdisiplin dalam
menunaikan ibadah wajib seperti shalat, dan selalu giat berusaha atau bekerja
sesuai dengan nilai-nilai islam seperti bekerja keras dan belajar secara
bersungguh-sungguh.
Ketertiban dan kedisiplinan merupakan dua macam nilai yang berdekatan.
Ketertiban lebih dekat dimensi ruang, sedangkan kedisiplinan cenderung pada
dimensi waktu , kedua istilah ini sebenarnya dekat dengan makna keteraturan
sesuatu dikatakan “tertib” manakala ditempatkan pada posisinya (dimensi
ruang) dan seseorang dikatakan disiplin manakala ia menepati semua jadwal
(waktu) direncanakan (Sagala, 2013, hlm. 206)
27
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Dari beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa disiplin
kerja adalah sikap ketaatan dan kesetiaan/seseorang/kelompok orang terhadap
aturan tertulis dan tidak tertulis yang tercermin dalam bentuk tingkah laku dan
perbuatan untuk mencapai tujuan dan apabila terjadi pelanggaran maka harus
diambil tindakan yang berupa hukuman atau sanksi yang tegas dan tidak
ditawar-tawar. disiplin pada dasarnya merupakan tindakan manajemen untuk
mendorong agar anggota organisasi dapat memenuhi berbagai ketentuan dan
peraturan yang berlaku didalamnya yang mencakup adanya tata tertib dan
ketentuan, adanya kepatuhan dan pengikut, dan adanya sanksi bagi yang
melanggar.
Adapun tindakan-tindakan untuk mengakkan disiplin mempunyai tiga
macam sifat yaitu:
1) Disiplin preventif, yaitu tindakan sumber daya manusia agar tergolong
untuk mentaati standar peraturan sehingga tidak terjadi pelanggaran.
Disiplin preventif bertujuan untuk mendorong pegawai agar memiliki
disiplin diri. dengan cara semacam itu, para pegawai akan berusaha
menegakkan disiplin diri sendiri ketimbang pemaksaan dari pimpinan.
lebih lanjut ditegaskan agar disiplin preventif dapat terjadi, pimpinan
bertanggung jawab untuk menciptakan menciptakan organisasi yang
yang kondusif dan berusaha agar pegawai mengetahui standar.
2) Disiplin korektif, yaitu tindakan dilakukan setelah terjadi pelanggaran
standar atau peraturan, tindakan tersebut dimaksud untuk mencegah
timbulya pelanggaran lebih jauh sehingga tindakan dimasa datang akan
sesuai dengan standar. tindakan korektif biasanya berupa hukuman
tertentu dan disebut tindakan disipliner (disiplinary action)
3) Disiplin progresif, yaitu tindakan disipliner berulang kali berupa
hukuman yang makin berat, dengan maksud agar pihak pelanggaran
memperbaiki diri sebelum hukuman berat dijatuhkan (Uno, 2016, hlm.
37)
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan tujuan tindakan disiplin dapat
dikatakan dalam tiga hal yaitu untuk memperbaiki perilaku pelanggaran,
28
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mencegah orang lain untuk melakukan hal serupa, mempertahankan standar
kelompok yang konsisten dan efektif. tindakan disiplin ini mempunyai tujuan
yang positif yaitu bersifat memperbaiki dan mendidik. tindakan ini ditujuakan
untuk memperbaiki perilaku yang mungkin akan dilakukan kembali dimasa
mendatang. dalam melaksanakan disiplin korektif perlindungan hak harus
diperhatikan. prosedur disiplin yang dilakukan harus memperhatikan hak
pegawai yang melakukan pelanggaran.
b. Ciri-ciri dan aspek-aspek disiplin
Menurut Salameto cir-ciri orang yang disiplin yaitu orang yang selalu tepat
waktu dan taat pada tata tertib. Sedangkan M.Hasibuan, orang-orang yang
disiplin adalah orang yang selalu tepat dalam waktu dan tindakan, mengerjakan
pekerjaan dengan baik, mematuhi peraturan dan nurma yang berlaku. Jadi
disiplin mempunyai aspek-aspek antara lain :
1) Ketepatan waktu
para pegawai datang ke kantor tepat waktu, tertib dan teratur, dengan
begitu dapat dikatakan disiplin kerja baik.
2) Mengerjakan pekerjaan dengan baik
pekerjaan merupakan rangkaian kegiatan oleh seseorang yang
menghasilkan sesuatu yang dapat dinikmati secara langsung maupun tidak
langsung, baik hasil itu berupa jasa atau barang.
3) Mematuhi peraturan dan nurma yang berlaku,
ketaatan terhadap setiap aturan wajib dijalankan oleh setiap orang dan
orang yang tidak taat dikategerikan menyimpang dan amoral. Setiap
tindakan yang agi dirinya maupun orang lain. oleh karena itu kepatuhan
terhadap aturan merupakan aspek penting dan berinteraksi dengan
lingkungan sosial.
Menurut Discenza dan Smith, dalam wulandari (2017:13-14) dalam
Prayoga (2018, hlm. 12-13) mengemukakan beberapa hal yang menjadi
indikator kedisiplinan pegawai diantaranya yaitu:
29
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1) Ketaatan terhadap peraturan.
Ketaatan terhadap peraturan disebut dengan kata disiplin, disiplin
adalah suatu kesadaran dan kesediaan seseorang untuk mentaati peraturan-
peraturan dari lembaga atau perusahaan.
2) Kepatuhan terhadap perintah pimpinan
Adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat pada
peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis.
3) Ketaatan terhadap jam kerja
Yaitu ketaatan waktu masuk kerja serta tepat waktu dalam mengerjakan
tugas dan tanggung jawab
4) Kepatuhan berpakaian seragam
Kepatuhan berpakaian seragam merupakan peraturan yang telah
ditetapkan disebuah lembaga/perusahaan yang bertujuan agar terjalinya
kekompakan antar sesama.
5) Kepatuhan dalam penggunaan dan pemeliharaan sarana kantor
Yaitu ketertiban dalam menggunakan dan menggunakan sarana dan
prasarana sekolah dengan baik dan meminimalisir terjadinya kerusakan
karena prasarana disekolah
6) Selalu bekerja sesuai prosedur
Selalu bekerja sesuai prosedur merupakan rangkaian tata kerja yang
saling berkaitan antara satu dengan yang lainya (Mayasari,2019,hlm.19).
c. Indikator-Kedisiplinan dan Bentuk sangsi dari tindakan
indisipliner
Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan
pegawai suatu organisasi diantaranya yaitu, tujuan dan kemampuan,
keteladanan pimpinan, balas jasa, keadilan, waskat, sanksi hukuman,
ketegasan, hubungan kemanusiaan (Fathoni, 2014, hlm. 173)
30
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Pada umunya setiap karyawan yang bekerja adalah cenderung memiliki
kedisiplinan dan patuh pada setiap aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan
oleh organisasi. dan para pelanggar disiplin biasanya hanya sebagian kecil dari
pegawai yang ada diorganisasi tersebut. Ada beberapa tindakan sangsi yang
diterima oleh seseorang pegawai akibat tindakan indisipliner yang
dilakukanya yaitu teguran lisan dan teguran tertulis (Fahmi, 2016, hlm. 66)
d. Meningkatkan disiplin kerja guru
Sumber daya yang paling penting dalam sebuah organisasi termasuk
sekolah adalah sumber daya manusia, yakni orang yang menyediakan tenaga,
bakat, kreativitas, dan semangat bagi organisasi sekolah. tanpa orang yang
berkompeten, pada tingkat manjerial sekolah maka organisasi sekolah hanya
akan mengejar tujuan yang tidak tepat atau menemui kesukaran dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. dalam hal ini seorang manajer (kepala
sekolah) harus pula mengembangkan manajemen sumber daya manusia
sekolah yaitu fungsi manajemen yang berhubungan dengan rekrutmen,
penempatan, pelatihan, dan pengembangan anggota organisasi/sekolah.
Sebagaimana layaknya sebuah organisasi yang memiliki sumber daya, maka
sekolahpun memiliki sumber daya yang bertujuan sebagai pendukung dalam
proses manjalankan fungsi manajerial (Muhtar, 2003, hlm. 25)
Guru adalah semua orang yang berwenang dan tanggung jawab terhadap
pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun klasikal, baik
disekolah maupun diluar sekolah. Sedangkan dalam proses belajar mengajar
guru merupakan orang yang memberi pelajaran. dalam kamus bahasa indonesia
guru adalah orang yang pekerjaanya mengajar. Guru adalah salah satu
komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan serta
dalam usaha pembentujan sumber daya manusia yang potensial dibidang
pembangunan. Adapun tugas dan fungsi guru guru menurut Undag-Undang
No. 20 Tahun 2003 dan Undang-undang No. 14 Tahun 2005 Guru berperan
31
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, dan penilai (Uno,
2016 ,hlm. 5)
Guru sebagai pengganti peran orang tua disekolah perlu memiliki
kesadaran, pemahaman, kepedulian, dan komitmen untuk membimbing peserta
didik menjadi manusia-manusia sholehah yang bertakwa. Fitrah kecintaan guru
kepada peserta didik telah mendoromg berbagai upaya menjadikan peserta
didik menjadi mahluk yang lebih baik. dalam upaya membentuk anak didik
menjadi sholehah tersebut dibutuhkan guru yang mampu membimbing mereka
dengan pendekatan pendidikan karakter. Pendidikan karakter atau budi pekerti
plus adalah sesuatu yang urgent untuk dilakukan. dalam pelaksanaan
pendidikan karakter disekolah, pembiasaan peserta didik untuk berprilaku baik
perlu ditunjang oleh keteladanan guru dan kepala sekolah. oleh karena itu pada
hakikatnya metode atau model pembiasaan dalam pendidikan karakter tidak
bisa dipisahkan dari keteladanan. disana ada pembiasaan ada keteladanan, dan
sebaliknya disana ada keteladanan ada pembiasaan yang nantinya akan
membentuk karakter (Mulyasa, 2016, hlm. 169).
Banyak faktor yang dapat meningkatkan tegak tidaknya suatu disiplin kerja
guru dalam melaksanakan tugasnya menurut Tu’u (dikutip oleh Susanti, 2016,
hlm. 54) faktor tersebut yaitu:
1) Moral atau mental seseeorang sangat mempengaruhi dalam peningkatan
kedisiplinan tugas yang diembanya. moral seseorang banyak
dipengaruhi oleh pendidikan terutama agama
2) Perilaku adil, keadilan yang didapati seseorang dalam melaksanakan
tugas sepertinya danya keseimbangan antara hak dan kewajiban serta
tidak adanya diskiriminasi atasan dapat mempengaruhi kedisiplinan
guru dilapangan.
3) Kesejahteraan,kinerja seseorang akan akan dipengaruhi oleh
kesejahteraan yang didapati.
4) Pola karier yang sehat
32
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5) Moment yang baik, manajemen adalah bentuk pelayanan pelayanan
yang baik akan mempengaruhi disiplin atau tidaknya seseorang dalam
bekerja.
6) Ketatnya waskat (pengawasan ketat). Pengawasan harus dilakukan
secara terus menerus/berkesinambungan.
7) Pelanggaran ditindak tegas, setengah-tengah dalam memberlakukan
sanksi akan berakibat pelanggaran disiplin.
8) Keteladanan, tingkah laku seorang atasan, positif atau negatif yang
dilihat oleh bawahan merupakan perintah yang tidak langsung terhadap
bawahan.
9) Adanya motivasi, suport yang baik yang selalu disampaikan dalam
berbagai kesempatan akan membangkitkan motivasi dalam bekerja.
10) Dapat dipahami peraturan disiplin, peraturan yang diterapkan sebaiknya
mudah dipahami sehingga tidak menimbulkan multi tafsir.
Terbentuknya budaya disiplin sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor
antara lain antusias guru dalam mengajar dan penguasaan materi dengan
segala model pembelajaran, patuh pada aturan, berdisiplin tinggi, sikap guru
terhadap siswa, dan gaya kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah
sebagi figur sentral harus menyadari bahwa terbentuknya kebiasaan, sikap,
dan perilaku dalam konteks budaya sekolah sangat mempengaruhi kesuksesan
sekolah. Kenyataan menunjukkan bahwa tingkat kemajuan kepemimpinan
kepala sekolah didalam meningkatkan kompetensi guru. Keberhasilan
sekolah ditunjukkan dengan kinerja kepala sekolah. oleh sebab itu, kepala
sekolah harus memahami dan mengembangkan keterampilan dalam
melaksanakan perubahan melalui pembinaan disiplin guru, apabila kepala
sekolah ingin sekolah yang dipimpinya menjadi lebih efektif.
33
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Studi relevan
Sepanjang yang penulis ketahui, bahwa telah ada beberapa penelitian
sebelumnya yang mengangkat tema yang sama berkaitan dengan kedisipinan
guru.
1. Skripsi Noni Handini (2018) dengan judul “Peran Kepemimpinan Kepala
Sekolah Dalam Meningkatkan Etos Kerja Guru di Madrasah Tsanawiyah
Swasta Nurul Amaliah Tanjung Morawa” penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan
semangat kerja guru, mendeskripsikan upaya kepala sekolah dalam
meningkatkan disiplin kerja guru, dan mendeskripsikan strategi yang
dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan etos kerja yang baik di MTs
Swasta Nurul Amaliah Tanjung Morawa. Berdasarkan hasil penelitian ini
adalah: 1) adanya peran kepemimpinan dalam meningkatkan semangat
kerja guru lebih utama kepala sekolah memberi motivasi dengan semangat
niat yang tinggi untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
pemimpin. 2) upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan
disiplin kerja adalah kehadiran tepat waktu, mempersiapkan pembelajaran
sesuai RPP dan metode yang digunakan dalam pembelajaran PAIKEM. 3)
strategi kepala sekolah dalam meningkatkan etos kerja guru adalah gaji
yang sesuai, memberikan fasilitas yang nyaman, bersih, dan disiplin
dilingkungan sekolah.
2. Skripsi Dina Darayani (2018) dengan judul “Efektivitas Pengawasan
Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Guru Di Sman Bukit
Bener Meriah” penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
kedisiplinan guru, untuk mengetahui bagaimana proses pengawasan yang
dilaksanakan kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan guru dan
untuk mengetahui hambatan kepala sekolah dalam meningkatkan
kedisiplinan guru dan solusinya. Hasil penelitian ini menujjukan bahwa,
pertama sebagian besar guru sudah menerapkan kedisiplinan dengan
mematuhi peraturan yang berlaku disekolah, kedua dalam melakukan
34
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pengawasan kepala sekolah menjalin suasana hangat dengan guru dan staf,
kedekatan dan keterbukaan sehingga pelaksanaan pengawasan terlaksana
dengan efektif dan efesien, ketiga hambatan kepala sekolah dalam
melaksanakan kedisiplinan guru di SMAN1 bukit sudah memiliki
kedisiplinan yang baik.
3. Skripsi Siti Amaliah dengan judul “Hubungan Kepemimpinan Kepala
Sekolah dengan Disiplin Kerja Guru di SMP Dua Mei Ciputat” penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru. Hasil yang di
dapat dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang sangat kuat antara
kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru sebesar 0,723
lebih besar dari Ttabel ,
0,723 lebih besar dari Thitung 0,514 (0,723< 0,514)
maka taraf signifikan 5 persen hitos nihil ditolak sedangkan hipotesis
alternatif diterima , berarti pada taraf signifikan 5% maupun 1% terdapat
korelasi positif signifikan antara variabel X (kepemimpinan Kepala
Sekolah) dan variabel Y (disiplin kerja guru). Dari hasil perhitungan dapat
diketahui bahwa disiplin kerja guru dipengaruhi oleh kepemimpinan
kepala sekolah sebesar 52% karena antara kepemimpinana kepada sekolah
dengan disiplin kerja guru mempunyai keterkaitan atau hubungan yang
kuat. Sedangkan sisanya 48% dipengaruhi oleh faktor faktor lain.
relevansi penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah
menyoroti tentang kedisiplinan guru dalam lembaga pendidikan,
sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah
pertama lokasi penelitan yang berbeda yakni pada penelitian ini di
Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi, kedua penelitian
ini membahas tentang gambaran kedisiplinan guru, perencanaan yang
dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin guru, serta upaya
yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin guru di
Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan desain penelitian
peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif (studi kasus) yang
bertujuan untuk mengungkap masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan keadaan subjek dan objek peneliti pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan
gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat
mengenai sifat-sifat populasi/daerah tertentu (Zuriah, 2009, hlm. 47)
Penulis memilih pendekatan ini karena penulis hanya menggambarkan dan
menganalisis suatu permasalahan yang dikaji mengenai “ Perencanaan Kepala
Sekolah dalam Meningkatkan Disiplin Guru di Sekolah Menengah Pertama
Ahmad Dahlan Kota Jambi”.
B. Seting dan subjek penelitian
1. Setting/lokasi penelitian
Setting atau lokasi penelitian yaitu tempat dimana situasi sosial
tersebut akan diteliti, misalya disekolah, di perusahaan, di lembaga
pemerintah, di jalan, di rumah dan lain-lain ( Sugiyono, 2017, hlm. 399).
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama
Ahmad Dahlan Kota Jambi yang beralamatkan di Jl. Enggano Perumnas
Kel.Handil Raya Kec.Jelutung Kota Jambi. Menurut pengamatan penulis
sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang menerapkan kedisiplinan
yang bagus, lokasinya terjangkau, dan belum ada yang meneliti tentang
“Perencanaan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin guru di
Sekolah Menegah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi”.
36
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Subjek penelitian
Istilah subjek penelitian menunjukkan orang, individu, atau kelompok
yang dijadikan unit atau satuan (kasus) yang diteliti (Faisal, 2007,
hlm.109)
Subjek pada penelitian ini meliputi pihak yang dapat memberikan
informasi mengenai latar belakang keadaan yang sebenarnya, sehingga
data yang dihasilkan akurat. Atas berbagai pertimbangan sebagaimana
dikemukakan diatas maka dalam penelitian ini key informanya adalah
kepala sekolah sedangkan informan tambahannya yaitu guru, staf tata
usaha, siswa, dan masyarakat yang ada di lingkungan Sekolah Menengah
Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi.
Penentuan subjek pada Penelitian ini didasarkan dengan teknik
purposive sampling. dalam bahasa sederhana porposive sampling itu dapat
dikatakan secara sengaja mengambil sampel tertentu (jika orang maka
orang-orang tertentu) sesuai persyaratan (sifat-sifat, karakteristik, ciri,
kriteria) sampel. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu, pertimbangan tertentu ini
misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita
harapkan atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan
peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2017,
hlm. 300).
C. Jenis dan sumber data
1. Jenis data
Untuk mempermudah pengumpulan data dalam penelitian maka
penulis menggolongkan data menjadi dua golongan yaitu:
a. Data primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari peneliti
kepada sumbernya tanpa ada perantara (Mukhtar, 2010, hlm. 86)
sumber yang dimaksud dapat berupa benda-benda, situs atau manusia.
37
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Yakni data yang diperoleh langsung melalui wawancara, pengamatan
(observasi) terhadap perkembangan permasalahan di Sekolah
Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi.
b. Data skunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua yang
bukan diusahakan sendiri pengumpulanya oleh peneliti misalnya dari
dokumentasi (profil sekolah dan struktur organisasi) atau publikasi
lainya. (Mukhtar, 2010, hlm. 90)
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diambil
mengenai gambaran umum Sekolah Menengah Pertama Ahmad
Dahlan Kota Jambi seperti data: historis dan geografis sekolah,
struktur organisasi, keadaan guru, keadaan karyawan, keadaan siswa,
dan keadaan sarana dan prasarana pendidikan.
2. Sumber data
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata,
tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
Sember data utama dicatat melalui catatan tertulis maupun melalui
rekaman video/audio tapes, pengambilan foto atau film. Pencatatan
sumber data utama melalui wawancara atau pengamatan berperan serta
merupakan hasil gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya
(Moleong, 2018, hlm. 157).
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah subjek
darimana data diperoleh. sumber data yaitu bentuk perkataan maupun
tindakan yang didapar melalui wawancara, sumber data peristiwa (situasi)
yang didapat melalui observasi, dan sumber data dari dokumen di dapat
dari instansi terkait. Sumber data disini merupakan subjek darimana data-
data diperoleh yaitu:
a. Sumber data berupa manusia, yakni kepala sekolah,guru,pegawai,
siswa, dan masyarakat yang ada di sekitar
38
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b. Sumber data berupa suasana dan kondisi Sekolah Menegah
Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi
c. Sumber data berupa dokumentasi, berupa foto kehadiran dan lain
sebagainya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam
penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Penggumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting berbagai sumber
dan bebagai cara yang ditempuh untuk mendapatkan data/fakta yang terjadi
pada subjek penelitian untuk memperoleh data yang valid. Data dapat
dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan, dan dokumentasi atau secara
gabungan dari padanya (Moleong, 2018, hlm. 235). Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa metode yaitu:
1. Observasi (pengamatan)
Observasi merupakan teknik penggumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan secara
sistematis. observasi adalah study yang disengaja dan sistematis tentang
fenomena sosial dan gejala-gejala yang mencul dengan jalan pengamatan
dan pencatatan (Gunawan, 2015, hlm. 143)
Metode ini dilakukan oleh penulis dengan pengamatan secara langsung
data yang ada di lapangan dan disertai dengan pencatatan terhadap hal-hal
yang muncul terkait dengan informasi data yang dibutuhkan terutama data
di SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi.
2. Interview (Wawancara)
Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu
permasalahan tertentu, ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana
dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik terdapat dua pihak
dengan kedudukan yang berbeda dalam proses wawancara. Pihak pertama
berfungsi sebagai penanya, disebut pula sebagai interview sedang pihak
39
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
kedua berfungsi sebagai pemberi informasi. Wawancara kualitatif
dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang
makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik
yang diteliti dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut,
suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain (Gunawan,
2015, hlm. 161)
3. Study dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang berbentuk tulisan,
gambar, atau karya monumental dari seseorang. Studi dokumen
merupakan dari penggunaan metode observasi dan wawancara. hasil
penelitian akan lebih dipercaya jika didukung oleh dokumen. Teknik
dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber noninsani.
Sumber ini terdiri dari dokumen dan rekaman (Gunawan, 2015, hlm. 176)
dengan studi ini penulis akan mudah mendapatkan data yang tidak
ditemukan dalam observasi dan interview. studi ini penulis gunakan untuk
mencari data yang berkenaan dengan:
1) Historis dan geografis
2) Struktur organisasi
3) Keadaan guru,karyawan, dan siswa
4) Keadaan sarana dan prasarana.
E. Teknik analisis data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2015, hlm. 89)
40
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Adapun tahap-tahap analisis data yang digunakan meliputi:
1. Reduksi data
Reduksi data adalah kegiatan yang tidak terpisahkan dari analisis data.
Peneliti data mana yang akan diberi kode, mana yang ditarik keluar, dan
pola rangkuman sejumlah potongan atau pengembangan ceritanya
merupakan pilihan analitis (Yusuf, 2014, hlm. 408)
Reduksi data merupakan merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
menfokuskan pada hal-hal yang penting dicari tema dan polanya, dengan
demikian data yang direduksi akan menberikan gambaran yang lebih jelas,
dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2015, hlm. 92)
Permasalahan yang diangkat oleh peneliti mengenai (perencanaan kepala
sekolah dalam meningkatkan disiplin guru di Sekolah Menengah Pertama
Ahmad Dahlan Kota Jambi) diambil melalui observasi, wawancara, dan
studi dokumentasi yang kemudian peneliti menganalisis dengan
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, dan membuang data yang
dianggap kurang penting bagi peneliti, serta mengorganisasikan data-data
tersebut sehingga dapat disajikan sebagaimana mestinya.
2. Penyajian data
Setelah melalui reduksi data, langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Kalau dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowcart, dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut maka data
terorganisasikan, tersususun dalam pola hubungan sehingga akan mudah
dipahami (Sugiyono, 2013, hlm. 249)
3. Verifikasi
Mengambil kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat
yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya (Sugiyono,
2015, hlm. 99) hasil dari penyajian data dapat diambil kesimpulan tentang
41
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
perencanaan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin guru di Sekolah
Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi.
F. Teknik pemeriksaan keabsahan data
Untuk menetapkan keterpercayaan data, maka diperlukan teknik
pemeriksaan. Pelaksanaan pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria
tertentu, ada beberapa tehnik yang digunakan dalam pengecekan keabsahan
data atau temuan, diantaranya yaitu:
1. Perpanjang keikutsertaan
Perpanjangan keikutsertaan dalam artian memperpanjang waktu di
lapangan sehingga kejenuhan pengumpulan data tercapai. Jika hal ini
dilakukan maka membatasi gangguan dari dampak penelitian pada
konteks, membatasi kekeliruan peneliti, dan mengkompensasikan
pengaruh dari kejadian atau peristiwa yang memiliki pengaruh sesaat.
Perpanjangan waktu dilapangan akan memungkinkan peningkatan derajat
kepercayaan data yang dikumpul (Sugiyono, 2012, hlm. 219)
2. Ketekunan pengamatan
Ketekunan dalam pengamatan berarti menemukan ciri-ciri dan unsur-
unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang
sedang dicari dan kemudian memusatkan diri terhadap hal-hal tersebut
secara rinci berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol
(Sugiyono, 2012, hlm. 99)
Hal ini diharapkan dapat mengurangi distorsi data yang timbul akibat
peneliti terburu-buru dalam menilai suatu persoalan, ataupun kesalahan
responden yang tidak benar dalam memberikan informasi.
3. Trianggulasi
Dalam teknik pengumpulan data trianggulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. bila peneliti
melakukan penelitian data dengan trianggulasi, maka sebenarnya peneliti
42
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mengumpulkan data yang sekaligus menguji kreadibilitas data, yaitu
mengecek kreadibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan
berbagai sumber data. Trianggulasi teknik berarti menggunakan
pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari
sumber yang sama. Sedangkan trianggulasi sumber adalah untuk
mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang
sama. tujuan dari trianggulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang
berapa fenomena tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti
terhadap apa yang telah ditemukan ( Sugiyono, 2015, hlm. 330)
hal ini dapat dicapai dengan jalan:
a. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara
b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan
apa yang dikatakan secara pribadi
c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatan sepanjang masa
d. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti orang biasa, orang
pendidikan menengah tau tiggi, orang berada dan orang
pemerintahan.
e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
Berdasarkan tehnik trianggulasi data tersebut, maka tehnik ini
digunakan untuk mengecek kebenaran data dengan membandingkan data-
data yang diperoleh tentang perencanaa kepala sekolah dalam
meningkatkan disiplin guru di smp ahmad dahlan kota jambi melalui tahap
observasi, wawancara, dan dokumentasi sehingga dapat dipertanggung
jawabkan atas keseluruhan data yang diperoleh dilapangan dalam
penelitian akan kebenaran dan keabsahanya.
43
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
G. Jadwal Penelitian
Jadwal Penelitian ini dirancang guna mempermudah peneliti dalam
melaksanakan penelitian, berikut ini adalah agenda penelitian sistematis
seperti terlihat pada tabel berikut:
No
Kegiatan
Bulan/Minggu
Februari 2020 Maret
2020
April
2020
Mei
2020
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Seminar Proposal √
2 Perbaikan Seminar √ √
3 Pengurusan riset √
4 Riset Lapangan √ √
5 Pengelolaan data √
6 Penyusunan Skripsi √ √ √
7 Perbaikan Skripsi √ √
8 Penyempurnaan
Skripsi
√
9 Penggandaan
Skripsi dan
Penyampaian Pada
Tim Penguji
√ √
44
BAB IV
PEMBAHASAN DAN TEMUAN
A. Temuan Umum
1. Sejarah/historis
SMP Ahmad Dahlan didirikan karena dilatar belakangi oleh keprihatinan
mendalam atas merosotnya moral generasi muda pada khususnya dan bangsa
pada umumnya. Hal itu tidak lepas dari model pendidikan kita yang hanya
menekankan pada aspek kognitif semata dan kurang dalam menanamkan
moral dan karakter. SMP Ahmad Dahlan berupaya untuk membuat langkah
baru dan metode pendidikan yang berbeda dengan sekolah pada umumnya,
maka majelis DISDAKMEN PCM kecamatan kota baru sepakat membuka
pendidikan pendidikan setigkat SMP, dan kemudian diberi nama SMP Ahmad
Dahlan kota jambi dengan konsep keseimbangan antara pendidikan yang
disertai penanaman aqidah yang benar dan kuat, ahlak yang mulia serta
wawasan keilmuan yang luas.
Setelah menimbang beberapa masukan dari berbagai pihak dan tokok-
tokoh masyarakat lainya, akhinya diputuskan untuk mendirikan SMP Ahmad
Dahlan kota jambi denhan harapan mudah-mudahan kinginan yang baik dan
keluar dari ketulusan hati untuk ikut serta dalam membangun kecerdasan dan
karakter umat dan diberi kemudahan oleh Allah SWT.
Muhammadiyah sebagai organisasi besar di Indonesia selama ini telah ikut
berperan aktif dalam membenahi kondisi bangsa, khususnya dalam
mempersiapkan kader generasi baru, untuk membebaskan bagsa dari
keterpurukan ahlak dan mental. Sebagai wujud nyata dan peran muhammadiya
tersebut maka diantara SMP Ahmad Dahlan memiliki system pendidikan full
day dan dirancang dengan program khusus yang memiliki keunikan tertentu
tanpa meninggalkan kualitas akademik yang diterapkan pemerintah untuk
sekolah menengah pertama, yang berbasis keseimbangan ilmu umum dan
agama.
45
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Muhammadiyah cabang Kota Jambi didirikan pada tahun 1990 oleh
beberapa orang pengurus antara lain bapak Bahri, pak Marjais, pak Sofyan,
pak Sidik Yulianto, ibu Darmaya, pak Rosdiani, ibu Sofyan, dan ibu Jusmiati.
Muhammadiyah cabang kota baru mendirikan masjid yang bernama masjid
Taqwa 3 dan mengadakan pengajian tahfizul qur’an dengan salah satu guru
Pak Japri. Pada tahun 1992 didirikan madrasah yang yang bernama Madrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 2 dengan kepala sekolahnya ibu Rosnita
Idris yang dilanjutkan pendidikan TK pada tahun yang sama 1992. Kemudian
agar bisa melanjutkan pendidikan maka pada tahun 2006 didirikan Sekolah
Dasar Islam Tepadu (SDIT) Ahmad Dahlan. Agar siswa dapat melanjutkan
pendidikan yang terpadu tersebut maka sangat dibutuhkan keberadaan sekolah
menegah pertama (SMP) sebagai lembaga pendidikan yang berkomitmen
dengan visi dan misi serta pengelolaan yang profesional melalui SDM yang
berkualitas.
Anak pada usia-usia remaja sangat rentan dengan pengaruh lingkungan,
sementara lingkungan saat ini kurang kondusif untuk pertumbuhan generasi
masa depan. Banyak anak-anak menghabiskan waktunya bersama televisi,
warnet, bahkan dikalangan remaja telah menjadi pergaulan bebas dan
tingginya pemakaian obat-obatan terlarang. Berdasarkan keadaan yang
sekarang, maka timbulah pemikiran untuk mendirikan SMP Ahmad Dahlan
dalam usaha untuk melahirkan calon-calon generasi berkualitas baik dalam
ilmu agama maupun umum, memiliki karakter dan kepribadian positif,
mandiri, bertanggung jawab dan mampu menjadi tauladan bagi keluarga,
masyarakat maupun negara.
Maka pada bulan juli 2014 didirikan sekolah menengah pertama yang juga
diberi nama SMP Ahmad Dahlan sebagai kelanjutan SDIT Ahmad Dahlan.
Keberadaan sekolah ini mendapat sambutan baik dari wali murid SDIT
Ahmad Dahlan maupun masyarakat. Hal itu terbukti dengan terdaftarnya
siswa yang terdaftar dari lulusan SDIT Ahmad Dahlan.
46
Sehubung dengan hal tersebut pengelola pendidikan di SMP Ahmad
Dahlan memandang perlu untuk izin pendirian bagi sekolah tersebut yang
telah mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk menentukan strategi
pengajaran sekolah dimasa sekarang dan dimasa mendatang. Pendirian SMP
Ahmad Dahlan ini telah melalui proses studi layak yang mengandung
beberapa pihak seperti RT, kelurahan, kecamatan jeluung serta ketua wali
murid SMP Ahmad Dahlan guna mendapat surat rekomendasi. Hasil
rekomendasi bisa menjadi rujukan sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan
belajar mengajar termasuk oreantasi lulusan yang berilmu dan berahlak yang
baik berdasarkan visi dan misi yang dianut.
2. Visi, Misi dan Tujuan SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi
a. Visi
Membentuk siswa yang berahlak mulia, unggul dan berprestasi,
mandiri, terampil dan kreatif, serta berbudaya hidup bersih dan sehat.
1) Terwujudnya siswa yang unggul dalam berahlakul karimah
2) terwujudnya siswa yang unggul dalam prestasi akademik dan non
akademik
3) terpenuhinya penambahan hafalan al-qur’an 1 juz (juz 29) dan
hadits
4) terselenggaranya kegiatan ekstrakulikuer yang terprogram dan
terstruktur
5) terwujudnya siswa yang kreatif dan inovatif
6) terwujudnya siswa yang mencintai budaya sehat.
7) Terwujudnya siswa yang mencintai lingkungan yang besih
b. Misi
1) Pembinaan iman dan takwa secara intensif
2) Melaksanakan pembelajaran dan bimbinan secara efekti dan
efesien sehingga dapat berkembang secara optimal
47
3) Mewujudkan program pengembangan keterampilan berbahasa arab
dan inggris
4) Mewujudkan program ekstrakurikuler yang terprogram dan
terstruktur sehingga mendukung pencapaian prestasi siswa
dibidang akademik dan non akademik
5) Mewujudkan standarisasi pembelajaran al-Qur’an tafsir dan hadits
6) Menumbuh kembangkan bakat,minat, dan kreativitas siswa
7) Mewujudkan tenaga pendidik yang mengusai teknologi informasi
dan komunikasi.
c. Tujuan
1) Mampu menghasilkan siswa yang sopan santun dan ahlak mulia
sebagai cerminan nilai karakter bagsa
2) Mampu masuk ke SMA/SMK sekolah berstandar internasional
3) Mampu berbahasa arab dan inggris dengan lancar
4) Mampu menghafal Al-Qur’an juz 29 dan juz 30
5) Pada tahun 2021 mampu mengikuti lomba MTQ tingkat kota
6) Pada tahun 2021 mampu mengikuti olimpiade sains tingkat
provinsi
d. Kurikulum Sekolah
Kurikulum berasal dari bahasa yunani, yaitu carier yang artinya
pelari dan curate yang berarti tempat berpacu. Kurikulum adalah
seperangkat perencanaan mengajar yang sistematis berisi pernnyataan
tujuan dan program evaluasi agar pembelajaran dapat meningkatkan
pengetahuan, pemahaman, dan perubahan tingkah laku.
Adapun kurikulum yang digunakan di Sekolah Menengah Pertama
Ahmad Dahlan Kota Jambi adalah KTSP (Kurikulum Satuan
Pendidikan) dan K13 (Kurikulum 2013).
48
3. Geografis
Berdasarkan tata ruang geografis dan ekologis maka dimana terdapat 7
sekolah tingkat SD dan sederajat tetapi hanya mendapat dua sekolah tingkat
SMP disekitaran kelurahan handil jaya kecamatan jelutung. Sehingga bisa
dikatakan berdasarkan data tersebut maka tingkat kebutuhan sekolah
menengah pertama sangat diperlukan. Kapasitas daya tampung sekolah
menengah pertama tidak mampu menanmpung jumlah lulusan sekolah dasar
yang banyak. Ditambah lagi lokasi sekolah dasar dan sekolah menegah
pertama dikelurahan handil jaya kecamatan jelutung berdekatan yaitu tidak
lebih dari 2 km. Sehingga bisa dikatakan layak bila SMP Ahmad Dahlan
berdiri guna mengatasi permasalahan tersebut.
Dari segi pembiayaan SMP Ahmad Dahlan termasuk sekolah berstandar
menengah kebawah. Maksudnya biaya yang dibebankan kepada setiap siswa
termasuk murah dibandingkan dengan sekolah menengah pertama islam
lainya. Kurikulum yang digunakan di SMP Ahmad Dahlan mengacu pada
kurikulum KTSP yang didukung dengan program pendidikan bernafaskan
islami.
SMP Ahmad Dahlan berharap agar siswa tidak hanya memilki kompetensi
dibidang ilmu pengetahuan tetapi juga berkompetensi di bidang agama, serta
memiliki ahlak yang baik. Hal itu dapat mempererat hubungan antara siswa
dan sekolah serta sekolah dan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka
SMP Ahmad Dahlan bisa dikatakan layak mendukung kemajuan social dan
budaya siswa dan guru khususnya serta masyarakat dilingkungan sekitar pada
umunyanya. SMP Ahmad Dahlan telah meluluskan angkatan pertamanya pada
tahun 2017 pula telah diakreditasi dengan peringkat A.
Adapun identitas sekolah tersebut secara terperinci adalah
a. Nama Sekolah : SMP Ahmad Dahlan
b. No.Statistik Sekolah/ NPSN : 69939934
c. Status Sekolah : Swasta
d. Tahun Pendirian : 2014
49
e. Alamat Lengkap Sekolah : Jalan Enggano Perumnas Kel.Handil Jaya
KecJelutung Kota Jambi
f. Telepon/Fax : 0741 – 42476
g. Alamat E-Mail Sekolah : [email protected]
h. Nilai Akreditasi Sekolah : Terakreditasi A
i. Terakreditasi Tahun : 2017
j. Nama Ketua Yayasan : Sarmada Harahap, S.Pd, M.Pd
k. Nama Kepala Sekolah : Sri Novrita Handayani,S.P
l. No.HP Kepala Sekolah : 081274407199
m. Tenaga Pengajar : Lulusan Sarjana S1
n. Program Unggulan :
1) Tahfiz Qur’an
Pelaksanaan tahfiz Qur’an dilaksanakan 2 jam dalam seminggu dengan
harapan siswa/i SMP Ahmad Dahlan dapat mencapai target hafalan 2
juz (juz 29 dan juz 30) selama 3 tahun mengikuti pendidikan di SMP
Ahmad Dahlan.
2) Program seni boarding school
Pembinaan iman dan takwa siswa/i SMP Ahmad Dahlan melalui
kegiatan semi boarding school setia 2 kali dalam sebulan sabtu pertama
dan sabtu ketiga. Siswa/i mulai belajar hari sabtu sore hingga minggu
pagi (selesai pukul 09 WIB) kegiatan ini di isi dengan materi baca
Qur’an, Pidato, Qiyamul lail, Olahraga, Shlat berjama’ah dan lain-lain.
3) Program kunjungan edukatif
Dilaksanakan satu kali tiap semester, kegiatan kunjungan edukatif
dilaksanakan dengan tujuan agar siswa dapat menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan melalui belajar diluar sekolah, baik itu ketempat-
tempat bersejarah, sentra-sentra produksi (pabrik maupun rumah
tangga), tempat-tempat pembibitan tanaman, peternakan maupun
perikanan. Pelaksanaan kunjungan edukatif semester dua direncanakan
keluar kota jambi yaitu mengunjungi sekolah-sekolah dengan
50
model/sistem pembelajaran yang sama namun tentunya nuansanya
berbeda (kultur atau budaya).
4. Struktur Organisasi SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi
Organisasi merupakan sekelompok orang yang dipersatukan secara formal
dalam sebuah kerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama tetapi
Memilki tugas, wewenang, dan kewajiban yang berbeda, Sedangkan struktur
organisasi sekolah adalah sebuah susunan komponen-komponen dalam
organisasi sekolah dan struktur tersebut yang menunjukkan pembagian kerja
dan juga peranan ataupun kegiatan-kegiatan yang tidak sama dikoordinasikan.
Struktur organisasi pada lembaga pendidikan mempunyai pengaruh yang
sangat besar terhadap tercapainya sasaran sesuai dengan tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan. Dalam organisasi diperlukan struktur agar organisasi
berjalan dengan baik. Dalam pembentukan struktur pada suatu lembaga
pendidikan disusun berdasarkan ketentuan lembaga pendidikan tersebut guna
memperlancar aktivitas pembelajaran. Personil yang diamanatkan memegang
jabatan haruslah mempunyai potensi dibidangnya serta memiliki loyalitas
yang tinggi terhadap organisasi atau lembaga pendidikan tersebut agar dapat
melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Setiap sekolah sebagai
lembaga pendidikan yang mengelola kegiatan pembelajaran harus memiliki
struktur organisasi sekolah dalam rangka pembagian tugas atau kerja sesuai
dengan bidangnya demi memperlancar kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Kepala sekolah sebagai pemimpin bertanggung jawab secara penuh
terhadap semua kegiatan yang berlangsung disekolahnya untuk memudahkan
pekerjaanya kepala sekolah melakukan kerjasama dengan guru, pegawai, dan
siswa untuk mencapai tujuan sekolah.
Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah struktur organisasi Sekolah
Menegah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi
51
BAGAN 4.1 STRUKTUR ORGANISAS SMP AHMAD DAHLAN KOTA JAMBI
TAHUN PELAJARAN : 2020/2021
PDM KOTA JAMBI
Sarmadan Harahap, S.Pd, M.Pd
NBM. 853 237
Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Kota Jambi
Drs. Aldi Mawardi, M.Pd
NBM. 1 308 657
Dinas Kota
Jambi
Kepala Sekolah
Ketua Komite
Sri Novrita Handayani, S.P
Bono
Wahanoto, S.Pd
NBM. 999 597
Bendahara
Wakil Kepala Sekolah
Staf Tata Usaha
Nila Hasina, A.Md
Ade Nugroho, S.Pd.I
Nurwalya Rahmi, S.Pd
Ka. Labor IPA
Ka. Perpustakaan
Kesiswaan
Pembina UKS
Pembina Pramuka/HW
Seksi Sosial & Ops Dapodik
Yusna Nelly, S.Pd
Purwanti, S.Pd
Boby Wahyudi,
S.Pd
Ratmi Qori, S.Pd
Ahmad Sofyan Salim, S.Pd
Rahmi Afrianti, S.Kom
Wali Kelas VII A
Wali Kelas VII B
Wali Kelas VII C
Wali Kelas VIII A
Wali Kelas VIII B
Wali Kelas IX
Wahyu Pebrian, S.Ud
Ratmi Qori, S.Pd
Purwanti, S.Pd
Boby Wahyudi,
S.Pd
Yusna Nelly, S.Pd
Rahmi Afrianti, S.Kom
Guru Bidang Study
Siswa Siswi SMP Ahmad Dahlan
52
5. Keadaan Guru dan Siswa SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi
a. Keadaan Guru
Keadaan guru pendidik dan pegawai yang ada di Sekolah Menengah
Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi dapat digolongkan baik dan
berkualitas, hal ini dapat dilihat dari kinerja mereka.
Adapun pendidik maupun tenaga kependidikan berasal dari latar belakang
pendidikan yang berbeda-beda
Adapun disiplin waktu tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan
di SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi adalah sebagai berikut:
1) Guru harus hadir di sekolah selambat-lambatnya 15 menit sebelum bel
masuk (pukul 06:45)
2) Jam kerja dimulai pulul 07:00 sampai 15:45, kecuali untuk guru piket
sampai siswa pulang
3) Guru yang terpaksa tidak bisa hadir karena sakit atau ada keperluan
penting yang tidak dapat ditinggalkan, harus meminta izin kepada
kepala sekolah melalui surat atau telepon minimal 1 hari sebelumnya
dan mengirimkan RPP atau tugas mata pelajaran yang ditinggalkan
melalui guru piket.
4) Guru harus mengisi daftar hadir setiap hari kerja baik dalam bentuk
finger print ataupun tertulis
5) Semua guru wajib mengikuti upacara bendera setiap hari senin
6) Setiap guru dan karyawan wajib menjaga 9K keimanan, keamanan,
ketertiban, kebersihan, keindahan, kerapian, kesehatan, kekeluargaan,
dan keterbukaan
7) Semua guru wajib membawa perlengkapan shlat bagi ustad sarung
dan ustazah mukena dan Al-Qur’an
8) Mengikuti rapat dan pelatihan yang diselenggarakan oleh sekolah
9) Mengikuti kegiatan pengajian yang diselenggarakan oleh sekolah
10) Menjaga kerahasiaan dan jabatan sekolah
53
11) Selalu berusaha menambah ilmu pengetahuan baik ilmu yang sesuai
bidang studi maupun ilmu agama
12) Menjaga kebersamaan dan silaturrahmi dengan sesama guru dan
warga sekolah lainya
13) Selalu menjaga kesehatan dirinya.
Adapun tata tertib mengajar bagi tenaga pendidik di sekolah
menengah pertama ahmad dahlan yaitu sebagai berikut:
1) Memiliki buku persiapan harian, satuan pelajaran, rencana pekerjaan,
buku daftar nilai, buku ansen dan buku-buku soal lainya
2) Memberikan pekerjaan rumah kepada siswa yang berkaitan dengan
pokok-pokok bahasan
3) Guru selalu berpakaian rapi, bersih, dan sopan sesuai sunah rosul
(pakaian atasan ustazah tidak berbentuk tubuh/ketat dan panjang 1
jengkal diatas lutut dan bawahan berupa rok dan berkaos kaki
4) Ustazah menggunakan jilbab yang menutup pundak dan dada dengan
ketentuan panjangnya sampai siku, tidak tipis dan tidak dilihat
5) Memberikan contoh teladan yang baik kepada siswa baik perkataan
maupun perbuatan
6) Mendampingi siswa ketika shalat dzuhur dan Ashar
Adapun larangan bagi guru dan karyawan di sekolah menengah
pertama ahmad dahlan kota jambi
1) Datang terlambat kesekolah
2) Meninggalkan sekolah/kelas tanpa keterangan yang jelas
3) Tidak masuk kerja/kelas tanpa keterangan
4) Bagi ustad dan ustazah tidak diperbolehkan bermake up berlebihan
5) Menggunakan HP/FB/BBM/Twitter/ ketika KBM berlangsung
6) Tidak membuat perangkat persiapan mengajar
7) Menggunakan sarana milik sekolah untuk keperluan pribadi tanpa
seizin yang berwenang
54
Tabel 4.2
Daftar Nama Guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Ahmad Dahlan Kota Jambi
No Nama Guru Jenis PTK Mengajar
1 Sri Novrita Handayani, S.P Kepala Sekolah -
2 Ade Nugroho, S.Pd.I Guru Mapel PAI
3 Awah Halim Mubarok, S.Pd.I Guru mapel Seni Budaya, Bahasa Arab
4 Sifa Linda, A.Md Guru Mapel Fiqih, Kmd
5 Yesi, S.Pd Guru mapel MTK, IPA
6 Gatot Guru Ekstrakulikuler
7 Purwanti, S.Pd Guru Mapel Bahasa Indonesia
8 Rahmad Edward, S.Pd Guru Tahsin, Pjok
9 Wahyu Pebrian, S.Ud Guru Mapel Qurdis, Tahfiz
10 Boby Wahyudi, S.Pd.I Guru Mapel Bahasa Inggris
11 Kurniawan, S.Pd Guru Mapel PKN
12 Yusna Nelly, S.Pd Guru Mapel IPA, Prakarya
13 Ratmi Qori, S.Pd Guru Mapel MTK, Prakarya
14 Ahmad Sofyan Salim, S.Pd.I Guru Mapel BahasaArab, Tarjamatul Qur’an
15 Mujrimin, S.Pd Guru Mapel Tahsin, Tahfizul-Qur’an
16 Dra. Raihanis, Guru Mapel Bimbingan dan Konseling
17 Ari Wulandari, S.Pd Guru Mapel Bimbingan dan Konseling
18 Rachmad H.Uchrowi, S.Pd Guru Mapel SKI, PAI, TIK
19 Oky Akbar, S.Pd Guru Mapel Bahasa Indonesia
20 Rahmi Afrianti, S.Kom Guru mapel IPS
21 Nila Hasina, S.Kom Bendahara -
22 Nurwalya Rahmi, S.pd Tata usaha -
Catatan data pada tabel 4.2 berasal dari Tata Usaha Sekolah Menegah Pertama
(SMP) Ahmad Dahlan kota jambi
55
b. Keadaan Siswa
Siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Ahmad Dahlan Kota
Jambi semakin hari semakin bertambah dan berjumlah 267 siswa dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3
Keadaan Siswa (SMP) Ahmad Dahlan Kota Jambi
Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 67 60 127
II 47 45 92
III 29 19 48
Catatan pada tabel 4.3 berasal dari Dokumentasi SMP Ahmad Dahlan
Agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik maka ada peraturan
atau tata tertib siswa yang harus dipatuhi oleh seluruh siswa Sekolah
Menegah Pertama (SMP) Ahmad Dahlan Kota Jambi antara lain:
1) Siswa sudah hadir di sekolah pukul 06:50 WIB
2) Waktu belajar hari senin s.d jum’at pukul 07:00 s.d 15:40 WIB hari
sabtu pukul 07:00 s.d 11:20 WIB
3) Upacara bendera setiap hari senin dimulai pukul 07:00 WIB
4) Senan kesegaran jasmani (SKJ) setiap hari sabtu pukul 07:00 WIB
5) Kegiatan belajar-mengajar harus berlangsung egan tertib
6) Siswa yang terlambat kesekolah tidak diperkenankan masuk tanpa izin
dari guru piket atau kepala sekolah
7) Siswa yang berhalangan hadir izin/sakit, harus membawa surat izin
dari orang tua/menelpon guru/wali kelas
8) Siswa yang tidak hadir tanpa keterangan dianggap alpa
9) Siswa yang telah berada disekolah tidak diperkenankan keluar keluar
dari lingkungan sekolah tanpa izin dari guru piket atau kepala sekolah
10) Siswa yang tidak hadir ke sekolah 3 (tiga) hari berturut-turut tanpa
keterangan, maka orang tua siswa tersebut akan dipanggil untuk
dimintai keterangan
56
11) Orangtua/wali siswa yang dipanggil 3 (tiga) kali berturut-turut, namun
tidak datang maka anak tersebut dikembalikan kepada orangtuanya
(dikeluarkan)
12) Setiap siswa wajib menjaga kebersihan, keamanan, ketertiban,
keindahan lingkungan sekolah
13) Setiap siswa wajib menyetor hafalan Al-Qur’an sebelum pelaksanaan
ujian sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian (baik ujian
tengah semester maupun ujian semester)
Adapun untuk aturan pakaian siswa sekolah menegah pertama ahmad
dahlan kota jambi yaitu:
1) Hari senin dan selasa memakai pakaian putih biri, dasi, ikat pinggang,
sepatu hitam dan kaos kaki putih serta topi SMP Ahmad Dahlan
2) Hari rabu dan kamis memakai pakaian batik, sepatu hitam dan kaos
kaki putih
3) Khusus siswa kelas 7 hari rabu baju atas batik (bawahanya putih) hari
kamis baju batik (bawahanya biru).
4) Haru jum’at memakai pakaian muslim, sepatu dan kaos kaki hitam
5) Pakaian hizul wathon (lengkap degan atribut) dipakai pada hari jadwal
hizbul wathon
6) Pakaian tapak suci wajib dipakai setiap kegiatan ekstrakulikuler tapak
suci
7) Bagi siswa perempuan jilbab wajib dipakai sesuai ketentuan dari
sekolah, yaitu hari senin dan selasa jilbab putih, hari rabu dan kamis
jilbab hitam untuk kelas 8 dan 9, putih dan biru untuk kelas 7, hari
jum’at biru muda (pakaian musim ) dan biru tua (HW) hari sabtu jilbab
hitam (tapak suci).
Adapun etika dan sopan santun siswa SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi
yaitu:
1) Siswa wajib memberi salam kepada guru baik di dalam maupun di luar
lingkungan sekolah
57
2) Siswa wajib menjaga kehormatan diri sendiri, nama baik keluarga,
maupun sekolah
3) Siswa wajib berpakaian sopan sesuai syariat agama baik ketika
disekolah maupun diluar lingkungan sekolah
4) Siswa wajib menghormati dan mematuhi perintah guru dan karyawan
serta orang yang lebih tua
5) Siswa wajib melaksanakan ibadah sesuai tuntunan agama, tidak boleh
saling menyakiti dan berlaku bijaksana serta peduli terhadap
lingkungan
6) Siswa wajib berkata-kata degan lemah lembut.
Adapun Larangan-larangan bagi siswa SMP Ahmad Dahlan kota
Jambi yaitu:
1) Siswa putra dilarang berambut gondrong/panjang dan diberi cat warna
2) Siswa putra dilarang memakai kalung/anting, gelang, dan bertato
3) Siswa putri dilarang memakai perhiasan dan make up serta bertato
4) Siswa putri dilarang berkuku panjang, berkutek, dan melukis kulit
degan apapun seperti inai
5) Siswa dilarang alpha dan bolos pada jam pelajaran
6) Siswa dilarang membawa HP kesekolah
7) Siswa dilarang membawa kendaraan bermotor kesekolah
8) Siswa dilarang membawa senjata tajam atau sejenisnya yang
membahayakan kecuali pada waktu gotong royong atau pelajaran
tertentu
9) Siswa dilarang merokok, minum-minuman keras dan ngelem
10) Siswa dilarang membawa buku berisi gambar porno atau kaset video
pornografi
11) Siswa dilarang berbuat asusila
12) Siswa dilarang membawa, memakai dan mengedarkan narkoba atau
sejenisnya
58
13) Siswa dilarang berkata kasar dan kotor kepada guru, karyawan, teman,
dan orang lain
14) Siswa dilarang memakai pakaian yang tidak sesuai ketentuan seragam
sekolah
bagi siswa yang melagar tata tertib sekolah menegah pertama ahmad
dahlan kota jambi terseberikutut diberikan tindakan sebagai berikut:
1) Hukuman biasa
2) Skorsing
3) Dikembalikan kepada orangtuanya (dikeluarkan)
4) Diserahkan kepada yang berwajib (polisi)
Tabel 4.4
1. Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah Menegah Pertama
(SMP) Ahmad Dahlan Kota Jambi
No Sarana dan prasarana Jumlah Keterangan
1 Ruang kelas 13 Baik
2 Laboratorium IPA 1 Baik
3 Laboratorium komputer 1 Baik
4 Ruang perpustakaan 1 Baik
5 Ruang guru 1 Baik
6 Ruang tata usaha 1 Baik
7 Ruang kepala sekolah 1 Baik
8 Ruang kelas belajar 6 Baik
9 Lapangan olah raga 1 Baik
10 Musholla/masjid 1 Baik
11 Rumah penjaga sekolah 1 Baik
12 Wc guru laki-laki 1 Baik
13 Wc guru perempuan 1 Baik
14 Wc siswa laki-laki 3 Baik
59
No Sarana dan prasarana Jumlah Keterangan
15 Wc siswa perempuan 3 Baik
16 Ruang UNBK 1 Baik
17 Kantin 1 Baik
18 Laptop 3 Baik
19 Printer 2 Baik
20 Infokus 1 Baik
Catatan. tabel 4.4 diatas berasal dari tata usaha SMP Ahmad Dahlan
B. Temuan Khusus dan Pembahasan
1. Keadaan Kedisiplinan Guru Di Sekolah Menengah
Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi
Dari hasil observasi peneliti selama melakukan penelitian dilapangan,
dapat peneliti jabarkan keadaan kedisipinan guru dalam menaati peraturan
disiplin Sekolah Menegah Pertama Ahmad Dahlan terbilang cukup bagus,
guru dan pegawai sekolah menegah pertama ahmad dahlan hadir
kesekolah tepat waktu sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh
sekolah kemudian melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas tepat
waktu, dan guru tidak meninggalkan sekolah ketika ada jam mengajar.
terutama untuk guru piket mereka datang lebih awal karena guru piket
bertugas membimbing siswa ketika ada kegiatan atau baris dilapangan,
para guru dan pegawai juga diharuska untuk mengisi absen kehadiran guru
dan pegawai jika guru terlambat akan dicatat oleh guru piket begitu juga
dengan siswa siswa yang melanggar akan dicatat nama dan pelanggaranya
dan diberikan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang telah dilakukan
(Observasi, 13 Maret 2020).
60
Hal yang sama juga diungkapkan oleh kepala Sekolah Menegah
Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi, Ibu Sri Novrita Handayani, S.P
Menjelaskan bahwa:
“Keadaan kedisiplinan kerja guru dalam hal kehadiran guru di
Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi sudah cukup
bagus hal ini dapat dilihat dari kehadiran mereka disekolah sudah
sesuai dengan peraturan yang telah dibuat. Salah satu alat kontrol
kedisiplinan dalam hal kehadiran yaitu finger print kehadiran, dengan
adanya finger print bisa melihat kehadiran guru disekolah tepat waktu
atau tidak. selain itu untuk melihat kedisiplinan kerja guru dalam
kegiatan belajar mengajar dikelas dengan menggunakan buku kontrol
kegiatan belajar mengajar (KBM) sesuai dengan peraturan guru hadir
disekolah jam 06:45 dan diberikan toleransi 15 menit untuk
mempertimbangkan jarak tempuh guru yang jauh dari sekolah. guru
yang datang lebih awal dari jam 06:45 maka akan diberikan reward
berupa uang begitupun sebaliknya guru yang terlambat datang
kesekolah akan diberikan punishment dengan pemotongan gaji dengan
adanya tindakan itu Alhamdulillah guru-guru semakin disiplin karena
mereka juga menyadari akan tanggung jawab dan kewajibanya
sebagai contoh dari siswa siswinya disekolah bagaimana guru
menyuruh siswa untuk disiplin kalau gurunya saja tidak memberikan
contoh terlebih dahulu untuk mendisiplinkan dirinya (Wawancara, 18
Maret 2020).
Kehadiran guru di sekolah sudah disiplin sesuai waktu yang telah
ditetapkan. Sedangkakan alat kontrol yang digunakan kepala sekolah
untuk melihat kedisiplinan kehadiran guru disekolah selain melakukan
pengawasan secara langsung ada absen baik yang tertulis maupun finger
print kehadiran yang dapat menampilkan kehadiran guru sesuai dengan
waktu yang telah diatur sebelumnya. Selain disiplin kehadiran terdapat
juga disiplin dalam hal pembelajaran, kepala sekolah mempunyai buku
kontrol kegiatan belajar mengajar (KBM) dan ibu kepala sekolah selalu
keliling kelas untuk memantau guru. Untuk guru yang disiplin dalam hal
kehadiran disekolah diberi reward berupa tambahan gaji begitupula
sebaliknya bagi guru atau pegawai yang terlambat datang akan diberikan
punishment yaitu dengan melakukan pemotongan gaji. Kedisiplinan guru
61
dan pegawai disekolah ini ditegakan secara tegas oleh ibu kepala sekolah
agar tidak menular kepada guru dan pegawai yang lain. dan lebih lanjut
dijelaskan oleh ibu Yusna Nelly S.Pd Selaku Guru Mengatakan bahwa:
“kedisiplinan guru di sekolah ini sudah bagus mereka datang sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan dan dapat dilihat pula ketika guru
atau wali kelas masuk kemasing-masing kelas untuk melaksanakan
muraja’ah sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Kalau menurut
umi kita sebagai seorang guru harus disiplin bagaimana kita
mendisiplinkan siswa jika kita sendiri tidak disiplin guru adalah
panutan bagi siswa sebelum menyuruh alangkah baiknya untuk
menerapkannya terlebih dahulu namun ada beberapa rekan guru yang
tidak menyadari akan hal itu. Indikator disiplin yang diterapkan di
sekolah ini bisa dilihat dari kehadiran, pulang, dan melakukan
kegiatan belajar mengajar dikelas tepat waktu. Sejauh ini guru sudah
menaati peraturan yang telah dibuat serta tidak ada kendala dalam hal
kedisiplinan guru (Wawancara, 17 Maret 2020).
Berikut ini adalah absen kehadiran guru di SMP Ahmad Dahlan
62
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan didukung oleh
dokumentasi absensi tersebut diatas Kedisiplinan guru di Sekolah
Menegah Pertama Ahmad Dahlan sudah cukup bagus baik dari kehadiran
maupun ketika kegaitan belajar mengajar dikelas. Wali kelas akan masuk
kemasing-masing kelas untuk mulai memimpin muraja’ah dikelas masing-
masing sebelum kegitan belajar-mengajar dilaksanakan. Seorang guru
harus bisa mendisiplinkan dirinya terlebih dahulu karena efeknya sangat
berpengaruh terhadap siswa. disiplin yang baik pada hakekatnya akan
tumbuh dan terpancar dari hasil kesadaran manusia. disiplin yang tidak
bersumber dari hati nurani manusia akan menghasilkan disiplin yang
lemah dan tidak akan bertahan lama. disiplin akan tumbuh dan dibina
melalui latihan pendidikan atau penanaman kebiasaan dengan keteladanan-
keteladanan tertentu, yang dimulai sejak lingkungan keluarga, mulai pada
masa kanak-kanak dan terus berkembang dan menjadikanya bentuk
disiplin yang kuat. Pada umumnya disiplin kerja pegawai atau guru akan
terlihat apabila guru dan pegawai datang kekantor atau kesekolah teratur
dan tepat waktu, memulai dan mengahiri pelajaran tepat waktu serta
menaati seluruh tata tertib guru dan pegawai. lebih lanjut dijelaskan oleh
ibu Ratmi Qori, S.Pd selaku guru mengatakan:
“guru-guru disekolah ini sudah menerapkan kedisiplinan guru sekitar
80% sampai 90% mereka datang dan masuk kelas tepat waktu untuk
peraturan guru dan pegawai sekitar 80% sudah terlaksana dengan baik
salah satu paraturan tentang busana guru dan pegawai di sekolah ini
sudah menggunakan busana yang rapi, sopan, dan sesuai dengan hari
yang telah ditentukan. Guru harus hadir di sekolah pukul 06:45
kemudian jam 07:00 sudah siap untuk melaksanakan kegiatan belajar-
mengajar dikelas, untuk pegawai tetap SMP Ahmad Dahlan pulang
jam 15:45 kecuali bagi guru piket sampai siswa pulang (Wawancara,
17 Maret 2020)
Kedisiplinan guru dan pegawai di Sekolah Menengah Pertama Ahmad
Dahlan Kota Jambi sudah cukup bagus sesuai dengan ketentuan yang telah
disepakati bersama sebelumnya. begitu juga dengan tata tertib guru dan
63
pegawai sudah terlaksana dengan baik. di sekolah ini terdapat guru tetap
dan guru kontrak untuk jam kerja guru tetap dimulai dari jam 07:00
sampai jam 15:45 sedangkan guru kontrak bisa datang pada saat ada jam
mengajar saja namun dalam artian tidak boleh telat dari waktu yang telah
ditetapkan. Mengenai tentang kedisiplinan guru Siswa SMP Ahmad
Dahlan Kota Jambi Mengatakan:
“kalau menurut saya kehadiran guru dalam mengajar dikelas selalu
tepat waktu kalaupun pernah telat masih bisa dihitung pakai jari.
Ketika guru berhalangan hadir guru memberikan tugas kepada siswa
dan digantikan oleh guru yang tidak ada jam mengajar ataupun guru
piket” (Wawancara, 19 Maret 2020).
Adapun hasil wawancara peneliti terhadap siswa diatas bahwasanya
guru tepat waktu ketika mengajar dikelas walaupun masih ada sebagian
kecil saja guru yang tidak tepat waktu namun masih dalam batas toleransi.
Guru yang berhalangan hadir untuk mengajar selalu memberikan tugas
kepada siswa melalui guru piket atau digantikan oleh guru yang tidak ada
jam mengajar.
Menurut Discenza dan Smith dalam Wulandari (2017:13-14) dalam
Prayoga (2018, hlm 12-13) mengemukakan beberapa yang menjadi
indikator disiplin guru atau pegawai diantaranya yaitu:
a. Ketaatan Terhadap Peraturan (Disiplin)
Ketaaatan adalah kepatuhan terhadap perintah pimpinan. disiplin
diperlukan oleh siapapun dan dimanapun, disiplin terhadap peraturan
dapat diartikan sebagai ketaatan guru atau pegawai terhadap ketentuan-
ketentuan yang berlaku dilingkungan kerjanya. hal ini meliputi peraturan
yang tertulis maupun yang tidak tertulis, disiplin ini dapat berupa ketaatan
untuk memberitahukan bila tidak masuk kerja, berpakaian sesuai dengan
ketentuan, dan ketaatan menggunakan alat-alat perlengkapan yang ada. di
Sekolah Menegah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi telah menerapkan
kedisiplinan kehadiran guru. Setiap guru dan pegawai disekolah ini harus
mengisi absen baik itu absen tertulis maupun finger print kehadiran karena
64
absen merupakan salah satu alat kontrol kepala sekolah dalam memantau
kehadiran guru dan pegawainya (Observasi, 11 Maret 2019).
Hal ini sejalan dengan observasi sebagaimana diungkapkan oleh Ibu
Nurwalya Rahmi selaku tata usaha Sekolah Menegah Pertama Ahmad
Dahlan Kota Jambi menjelaskan:
“hal utama yang diperhatikan dalam hal kedisiplinan guru yaitu
kehadiran baik itu kehadiran kesekolah maupun kehadiran dalam
kegiatan belajar mengajar dikelas. bentuk pengabsenan disekolah ini
ada tiga bentuk absen yaitu absen otomatis sidik jari menggunakan
finger print kehadiran, absen secara tertulis, dan absen di buku piket
harian” (Wawancara, 17 Maret 2020)
Absen finger merupakan absen otomatis dengan menggunakan sidik
jari, absen finger dapat merekam jam kehadiran guru atau pegawai yang
bersangkutan sehingga dari ketiga bentuk absen tersebut penulis dapat
menyimpulkan tentang kedisiplinan guru di Sekolah Menegah Pertama
Ahmad Dahlan Kota Jambi.
b. Kepatuhan Terhadap Perintah Pimpinan
Kepatuhan terhadap perintah pimpinan merupakan suatu bentuk
perilaku manusia yang taat pada aturan pimpinan, perintah yang yang telah
ditetapkan, prosedur dan disiplin yang harus dijalankan kepatuhan
terhadap pimpinan di Sekolah Menegah Pertama Ahmad Dahlan Kota
Jambi yaitu menerapkan program piket guru dan sanksi-sanksi yang
diberikan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Sesuai dengan hasil
observasi peneliti dilapangan bahwasanya guru-guru di Sekolah Menegah
Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi datang sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan. terlebih untuk guru piket Mereka mempunyai kewajiban
untuk menyiapkan siswa ketika berbaris dilapangan serta mencatat
pelanggaran yang dilakukan oleh siswa yang selanjutnya akan diberi
sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh siswa tersebut
(Observasi, 12 Desember 2019).
65
Hal ini diijelaskan oleh Ustad kurniawan, S,Pd selaku guru
mengatakan:
“jadwal piket guru disekolah ini sudah terlaksana dengan baik, mereka
saling bekerjasama dalam melaksanakan tugasnya. guru piket harus
datang lebih awal daripada yang lain, pembagian guru piket dibagi
menjadi beberapa orang guru yang bertugas menertibkan siswa ketika
upacara, menggantikan guru yang berhalangan hadir, mengabsen
siswa dan guru” (Wawancara, 17 Maret 2020).
Dalam pelaksanaan program piket harian ini dibagi menjadi 2 orang
guru perhari adapun tugas pokok dan fungsi guru piket yaitu: hadir
disekolah pukul 06:30 WIB, memimpin siswa ketika berbaris padi
dilapangan, meningkatkan 9 K (keamanan, kebersihan, ketertiban,
keindahan, kekeuluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan
keterbukaan), mengadakan pendataan dan mengisi buku piket,
menertibkan kelas-kelas yang kosong dengan jalan menginval, pada jam
ke 2 harus berusaha menghubungi orang tua siswa yang tidak masuk tanpa
keterangan melalui telepon atau mengunjungi rumah siswa, membimbing
dan mengawasi siswa ketika shlat dzuhur dan ashar berjama’ah, mencatat
kejadian penting (guru dan siswa yang terlambat, guru dan siswa yang
pulang belum pada waktunya, kelas yang pulang/memulangkan siswa
yang belum pada waktunya ), melaporkan kasus-kasus yang bersifat
khusus kepada wali kelas atau pembimbing, petugas piket pulang 20 menit
setelah jam pulang, bekerjasama dengan guru laki-laki mengawasi siswa
saat shlat jum’at, mengawasi berlakukanya tata tertib sekolah
(Dokumuntasi SMP Ahmad Dahlan).
c. Ketaatan Terhadap Jam Kerja
Ketaatan terhadap jam kerja meliputi kehadiran dan kepatuhan guru
dan pegawai pada jam kerja. berdasarkan hasil pengamatan peneliti
bahwasanya Sekolah Menegah Pertama Ahmad Dahlan sudah menerapkan
ketaatan terhadap jam kerja diantaranya kehadiran, perangkat mengajar
guru, dan sistem perizinan guru yang berhalangan hadir kesekolah
66
(Observasi, 12 Desember 2019). Sebagaimana dijelaskan pula oleh ibu
Ratmi Qori S.Pd selaku guru mengatakan:
“berdasarkan peraturan yang telah dibuat kehadiran untuk guru
dianjurkan untuk datang kesekolah lebih awal terutama bagi guru
piket sedangkan jam kerja guru dan pegawai tetap dimulai dari jam
07:00 sampai jam 15:45 kecuali untuk guru piket sampai semua siswa
pulang kerumah masing-masing” (Wawancara, 17 Maret 2020)
Adapun tata tertib guru, guru harus hadir selambat-lambatnya 15 menit
sebelum bel masuk yaitu pukul 06:45 sedangkan jam kerja dimulai pada
pukul 07:00 sampai jam 15:45 dan guru piket menunggu siswa sampai
siswa-siswi dijemput oleh orang tua mereka masing-masing. disekolah
menegah pertama ahmad dahlan ini siswa/i selalu diantar dan dijemput
oleh orang tua mereka masing-masing. Para siswa/i dilarang membawa
kendaraan kesekolah mengingat anak SMP masih sangat rentang untuk
menjaga keselamatan mereka dijalan raya. jika ada keperluan diluar
lingkungan sekolah siswa/i harus meminta izin terlebih dahulu kepada
guru piket atau kepada ibu kepala sekolah apabila sudah waktunya pulang
namun orang tuanya tidak kunjung datang maka tugas guru piket
menghubugi orang tua siswa tersebut untuk segera menjemputnya.
Selain disiplin kehadiran selanjutnya yaitu disiplin dalam membuatan
rangkaian perangkat pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran
adalah penggalan-penggalan kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru
untuk setiap pertemuan Didalamnya harus terlihat tindakan apa yang harus
dilakukan oleh guru untuk mencapai ketuntasan kompetensi serta tindakan
selanjutnya setelah pertemuan. RPP merupakan persiapan yang harus
dilakukan oleh guru sebelum mengajar. persiapan disini dapat diartikan
persiapan tertulis maupun persiapan mental, suatu emosional yang ingin
dibangun, lingkungan belajar yang produktif, termasuk meyakinkan
pembelajaran untuk mau terlibat secara penuh.
67
Mengenai RPP Dijelaskan pula oleh ibu yessi, S.Pd selaku guru
mengatakan bahwa:
“semua guru sudah membuat rangkaian perangkat pembelajaran
(RPP) kalau tidak ada RPP bagaimana kita mengajar. RPP merupakan
acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar agar
terarah secara efektif dan efesien. kalau tahun ajaran baru ada
supervisi jadi Kepala sekolah selalu menanyakan RPP dan
mengeceknya. Pembuatan perangkat mengajar juga termasuk ketaatan
disiplin kerja” (Wawancara, 17 Maret 2020).
Berdasarkan hasil wawancara diatas mengenai Rangkaian Perangkat
Pembelajaran (RPP) semua guru sudah membuat RPP dan dicek oleh
kepala sekolah apabila ada yang kurang maka ibu kepala sekolah
menyuruh untuk memperbaikinya lagi. dengan adanya RPP membuat
proses pembelajaran menjadi terstruktur sehingga guru diwajibkan
membuat perangkat pembelajaran sebelum melakukan kegiatan belajar
mengajar. RPP Merupakan rencana kegiatan pembelajaran tatap muka
untuk satu pertemuan atau lebih. RPP merupakan pegangang seorang guru
ketika mengajar dikelas. Proses pembelajaran tidak mungkin terjadi begitu
saja ada hal-hal yang perlu dipersipkan dengan matang oleh seorang guru.
ketaatan terhadap jam kerja selanjutnya yaitu tentang sistem perizinan
guru yang berhalangan hadir kesekolah. berdasarkan observasi peneliti
dilapangan bagi guru yang berhalangan hadir mereka meminta izin kepada
kepala sekolah dan jika ada jam pembelajaran maka guru yang
berhalangan hadir mengirimkan tugas untuk siswa melalui guru piket
sesuai dengan materi yang diajarkan tujuanya agar siswa tidak keluar kelas
atau bahkan membuat keributan yang dapat mengganggu ketenagan kelas
lain yang sedang melaksanakan pembelajaran. berdasarkan pengamatan
peneliti bahwasanya jika guru piket ada jam mengajar maka guru piket
akan mencari pengganti guru yang tidak ada jam mengajar atau bahkan
mahasiswa PPL diberi amanah untuk masuk kekelas tersebut (Observasi,
12 Desember 2019).
68
Sistem perizinan guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan
ini sebagaimana dijelaskan oleh ibu Silva linda selaku guru mengatakan
bahwa:
“sistem perizinan guru di sekolah ini tergantung dengan kepentingan
guru kalau sakit bisa mengirimkan surat dari dokter atau bisa juga
dengan menggunakan telepon langsung kepada ibu kepala sekolah
untuk mempermudah sistem izin guru dan mengirimkan tugas sesuai
dengan materi yang diajarkan melalui guru piket agar siswa tidak
ketinggalan materi pembelajaran. guru diwajibkan meminta izin satu
hari sebelumnya jika tidak ada keterangan maka dianggap alpa serta
akan dimintai keterangan ketika sudah masuk kerja” (Wawancara, 17
Maret 2020)
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diatas untuk sistem
perizinan guru sudah berjalan sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan oleh sekolah tersebut. Jika berhalangan hadir guru mengirmikan
surat atau minta izin langsung kepada ibu kepala sekolah dan tidak lupa
mengirimkan materi pembelajaran untuk siswa agar mereka dapat
melaksanakan pembelajaran meskipun guru mata pelajaranya tidak dapat
hadir
d. Kepatuhan Berpakaian Seragam
Kepatuhan berpakaian seragam merupakan. Berpakaian rapi ditempat
kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja
pegawai, karena dengan berpakaian rapi suasana kerja terasa nyaman dan
lebih percaya diri terlebih bagi seorang guru yang harus memberikan
contoh berpakaian yang rapi kepada para siswanya. di Sekolah Menengah
Perama Ahmad Dahlan Kota Jambi telah menerapkan berpakaian seragam
sesuai dengan hari yang telah ditentukan hal ini dikemukakan oleh ibu
Yusna Nelly S.Pd selaku guru mengatakan bahwa:
“peraturan disiplin guru itu bermacam-macam ada disiplin waktu,
disiplin tugas, dan disiplin pakaian. Untuk peraturan berpakaian
disekolah ini alhamdulillah semua guru dan pegawai sudah
melaksanakanya dengan baik mereka menggunakan pakaian yang
sopan dan rapi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh
69
sekolah ini yaitu menggunakan pakaian yang panjang satu jengkal
diatas lutut serta menggunakan jilbab yang menutup pundak dan dada.
Sebagai seorang guru harus bisa memberikan cerminan kepada
siswanya dan salah satunya dengan berpakaian yang sewajarnya”
( Wawancara, 17 Maret 2020).
Dari hasil wawancara diatas sama halnya dengan hasil pengamatan
yang dilakukan oleh peneliti dilapangan bahwasanya guru dan pegawai
sudah melaksanakan peraturan berpakaian dengan baik dan benar. Sangat
terlihat ketika upacara bendera mereka menggunakan seragam guru serta
menggunakan sepatu sehingga kelihatan sangat rapi. Selain untuk menaati
peraturan sekolah secara tidak langsung mereka juga bisa memberikan
contoh kepada siswanya agar siswa sadar bahwasanya menaati peraturan
itu penting untuk melatih kedisiplinan diri. Setelah selesai upacara atau
baris dilapangan siswa selalu diperiksa dalam hal pakaian jika ada yang
melanggar akan dicatat di buku dan siswa akan diberikan sanksi sesuai
dengan pelanggaran yang dilakukan (Obsevasi, 11 Desember 2019
Jadi anak adalah peniru yang aktif utamanya ketika ketika memasuki
usia sekolah rasa ingin tahu mereka sangat tinggi sehingga guru sebagai
pendidik harus bisa memberikan contoh melalui tindakan yang dapat
diperhatikan oleh siswa, selain itu guru juga harus bisa meberikan
pemahaman kepada siswa tentang pentingnya disiplin mengingat disiplin
merupakan kunci sukses namun tidak terlepas dari hal itu guru harus bisa
mendisiplinkan dirinya sendiri terlebih dahulu agar tidak bertentangan
antara ucapan dan tindakan selain menasehati guru juga berinteraksi
langsung terhadap siswa harus memberikan teladan yang baik kepada
siswanya.
e. Kepatuhan Dalam Penggunaan dan Pemeliharaan Sarana Kantor
Menggunakan perlengkapan kantor dengan hati-hati, sikap hati-hati
dapat menunjukkan bahwa seseorang memiliki disiplin kerja yang baik
karena apabila menggunakan sarana kantor dengan tidak hati-hati maka
akan menimbulkan kerusakan yang dapat menimbulkan kerugian
70
Kepatuhan dalam penggunaan dan pemeliharaan sarana kantor di Sekolah
Menegah Pertama Ahmad Dahlan sudah sesuai dengan yang diharapkan
mereka menggunakan sarana kantor dengan baik sebagaimana yang
jelaskan oleh Ibu Nurwalya Rahmi, S.Pd selaku Tata Usaha Sekolah
Menegah Pertama Ahmad Dahlan mengatakan:
“penggunaan sarana dan prasarana disekolah ini sudah terpelihara
dengan baik karena ada yang mengkoordinator. Dan mereka
menggunakan sesuai dengan kebutuhan saja mereka sadar akan milik
bersama dan harus bisa saling menjaga ” (Wawancara, 17 Maret
2020).
Salah satu kegiatan penting dalam kegiatan pengelolaan sarana
pendidikan adalah pemiliharaan. tujuanya agar sarana dalam keadaan baik
dan siap untuk digunakan dalam mencapai tujuan pendidikan. manajemen
pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu
kegiatan penting dalam pengelolaan saran dan prasarana ini meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan diharapkan
dalam pengelolaan sarana pendidikan khususnya prasarana diharapkan
kerjasama dari berbagai pihak warga sekolah baik itu kepala sekolah, guru,
karyawan, komitte dan warga sekitar sekolah agar sarana dan prasarana
pendidikan terjaga dengan baik dan benar. Begitu juga dengan sarana
kantor Sebagaimana pengamatan peneliti dilapangan bahwanya sarana
kantor terpelihara dengan baik dan ketika guru akan menggunakanya
mereka minta izin terlebih dahulu dan Mereka menggunakan untuk
keperluan sekolah (Observasi, 11 Desember 2020).
f. Selalu Bekerja Sesuai Prosedur
Selalu bekerja sesuai dengan prosedur merupakan merupakan
rangkaian dari tata kerja yang selalu berhubungan antara satu dengan yang
lainya. dimana terdapat suatu urutan tahap demi tahap yang harus
ditempuh dalam melaksanakan tugas yang diembanya.
71
Mengenai psosedur kerja diungkapkan oleh ibu Silfa Linda, A,Md
selaku guru mengatakan bahwa:
“prosedur kerja guru dan pegawai sudah sesuai dengan profesinya
atau latar belakang pendidikanya masing-masing sehingga guru dan
pegawai tau apa yang harus dilakukan dan mengacu pada tata tertib
dan kewajiban guru ” (Wawancara, 18 maret 2020).
Hal ini sejalan dengan observasi peneliti dilapangan bahwasanya
kepala sekolah membagi tugas sesuai dengan fungsinya yaitu menempatka
orang yang tetap yang sesuai dengan bidang keahlianya dan sesuai dengan
latar belakang pendidikan mereka sehingga pegawai dan guru sudah
paham dengan tugasnya masing-masing dan merekapun tidak merasakan
keberatan selain menjalankan tugas mereka juga beramal melaksanakan
tugas dengan senang hati sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Perencanaan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan
Disiplin Guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad
Dahlan Kota Jambi
Perencanaan merupakan fungsi awal dari serangkaian aktivitas
manajemen dalam mencapai tujuan secara efektif dan efesien, sebelum
fungsi berikutnya yaitu organizing, actuating, dan controling.
Perencanaan adalah pandagan masa depan dan menciptakan kerangka
kerja untuk mengarahkan tindakan seseorang dimasa depan. Perencanaan
memegang peranan yang sangat penting sebab perencanaan tersebut
kedepanya akan berperan vital sebagai petunjuk gerak langkah lembaga
pendidikan. kepala sekolah sebagai pemimpin perananya sangat penting
untuk membantu guru dan staf Untuk meningkatkan kedisiplinan guru dan
bawahanya. Seorang kepala sekolah merupakan motor penggerak
keberhasilan tujuan sekolah karena dia adalah pemimpin dilingkunganya.
Kepala sekolah harus mampu menggerakkan bawahanya dengan baik
dengan usaha yang optimal sehingga tujuan organisasi yang dipimpinya
dapat tercapai dengan baik. kepala sekolah juga harus mempunyai
72
pandangan yang jauh kedepan, memiliki ide-ide yang cemerlang, serta
dapat mengambil keputusan secara cepat dan tepat. semua usaha kepala
sekolah merupakan kemampuan seseorang kepala sekolah dalam
mempengaruhi individu atau kelompok yang dipimpinya melalui suatu
proses untuk memcapai tujuan organisasi.
Dalam meningkatkan kedisiplinan guru agar dapat terwujud dengan
baik perlu direncanakan terlebih dahulu karena setiap kegiatan apapun
namanya harus ada tahapanya yang pertama yaitu merencanakan
kemudian pelaksanan. agar perencanan terlaksana dengan baik perlu
adanya pengawasan kepala sekolah. berdasarkan observasi peneliti
bahwasanya kepala sekolah mempunyai jadwal rapat dan terlaksana
dengan baik dan selalu membuat perencanaan mengenai kegiatan yang
akan dilakukan kemudian dimusyawarahkan dengan rekan guru dan kepala
sekolah sebagai pengambil keputusan (Observasi, 12 Desember 2019).
sebagaimana yang dijelaskan oleh ustad Ade Nughroho, S.Pd selaku
wakil kepala sekolah mengatakan bahwa:
“membahas tentang kedisiplinan di sekolah menengah pertama ahmad
dahlan ada sebagian kecil guru yang belum mematuhi peraturan
sekolah salah satunya yaitu kedisiplinan. Perencanaan disini ditujukan
kepada guru dan pegawai terutama kepada guru yang mempunyai
kedisiplinan rendah. perencanaan yang dibuat untuk meningkatkan
kedisiplinan guru dibuat satu kali diawal tahun ajaran baru. guru dan
pegawai diberi penjelasan mengenai hak dan kewajiban mereka yang
didalamnya terdapat kedisiplinan dan tata tertib sekolah yang harus
dilaksanakan sesuai dengan ketetapan. serta memberikan pembinaan
kepada guru. jika tidak ada perubahan dan pelanggaran masih tetap
dilakukan maka diberikan teguran taupun surat peringatan
Perencanaan merupakan langkah awal yang harus dilakukan dimana
seorang kepala sekolah menberdayakan guru untuk meningkatkan
kedisiplinan. adapun perencanaan yang dibuat untuk meningkatkan
kedisiplinan guru yaitu, merencanakan peraturan disiplin kehadiran
untuk disepakati bersama beserta sanksinya, merencanakan
pembinaan kedisiplinan, dan memberikan penghargaan kepada guru
dan pegawai yang memiliki kedisiplinan yang tinggi, serta menambah
73
alat kontrol kedisiplinan guru ketika mengajar dikelas” (Wawancara,
18 Maret 2020).
Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu kepala sekolah Sri Novrita
Handayani S.P mengatakan bahwa:
“perencanaan yang akan dilakukan kedepanya adalah memberikan
penghargaan yang lebih baik dari yang sekarang kepada guru dan
pegawai yang memiliki kedisiplinan yang tinggi agar guru dan
pegawai tetap disiplin bahkan bisa lebih baik lagi dari yang sekarang.
Sedangkan untuk sebagian kecil guru yang belum disiplin bisa
termotivasi dan bisa mencontoh guru yang sudah mempunyai
kedisiplinan yang tinggi. Mengenai punishment bagi guru dan pegawai
yang melanggar akan lebih dipertegas lagi, guru yang terlambat datang
akan dianggap alpha, guru yang terlambat masuk ke kelas tidak boleh
masuk kekelas dan boleh masuk pada jam pelajaran selanjutnya. dan
akan menambah alat kontrol kedisiplinan guru seperti CC TV tujuanya
agar lebih mudah untuk memantau kegiatan guru secara bersamaan
ketika guru sedang melaksanakan pembelajaran dikelas” (Wawancara,
18 Maret 2020).
Dari hasil wawancara dengan ibu kepala sekolah dan wakil kepala
kepala sekolah tersebut ada beberapa perencanaan yang dilakukan untuk
meningkatkan kedisiplinan guru yang yaitu, 1) perencanakan peraturan
disiplin untuk disepakati beserta sangksinya. adapun peratun disiplin
tersebut meliputi disiplin kehadiran, disiplin dalam membuat RPP, disiplin
tugas, dan disiplin dalam melaksanakan tata tertib guru dan pegawai.
Untuk disiplin kehadiran pada jam 06:45 sedangkan jam kerja bagi guru
dimula pada pukul 07:00 sampai jam 15:45 jika datang lebih awal dibawah
jam 06:45 akan mendapatkan reward jikalau telat akan mendapatkan
punishment jika tidak ada keterangan akan dianggap alpha.2)
merencanakan pembinaan kedisiplinan, pembinaan ini dilakukan 2 perode
dalam satu tahun. Pembinaan yang dilakukan kepala sekolah terhadap guru
menstimulus usaha-usaha kreatif guru dalam merencanakan pelaksanaan
pembelajaran, melakukan pembinaan untuk meningkatkan kedisiplinan
dan kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
3)memberikan penghargaan kepada guru dan pegawai yang memiliki
74
kedisiplinan yang tinggi. adapun penghargaan yang akan diberikan yaitu
diberi tambahan gaj, Sedangkan sanksi yang akan diberikan kepada guru
yang tidak disiplin tergantung dengan pelangaranya yang dilakukan. Jika
guru terlambat datang maka gaji guru pada hari dimana ia terlambat kan
dipotong. 4) menambah alat kontrol kedisiplinan adapun alat kontrol
berupa CC TV , tujuanya yaitu untuk memudahkan kepala sekolah dalam
memantau kehadiran guru ketika mengajar didalam kelas. dengan adanya
CC TV ini kepala sekolah dapat memantau kehadiran guru secara
bersamaan darisalah kedisiplinan guru dapat dilihan, dan nantinya akan
dijadikan sebagai alat evaluasi guru dan pegawai dalam hal kedisiplinan
guru semua terlihat secara transparansi.
Jenis perencanaan berdasarkan jangka waktu diataranya yaitu:
1. Perencanaan jangka pendek
Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan untuk satu tahun atau
kurang dan bersifat operasional. Perencanaan jangka pendek dibedakan
menjadi tiga macam yaitu perencanaan tahunan, perencanaan untuk
memecahkan masalah-masalah yang mendesak yang mungkin
dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun, perencanaan kerja dalam
pelaksanaan tugas rutin yang dapat berupa perencanaan triwulan, bulanan,
mingguan, atau bahkan harian yang termasuk prosedur kerja dan proses-
proses kerja (Observasi, 13 Desember 2019).
Mengenai perencanaan jangka pendek ini diungkapkan oleh kepala
sekolah Ibu Sri Novrita Handayani mengatakan bahwa:
“perencanaan jangka pendek yang dibuat disekolah ini untuk
memperjelas bagaimana gambaran serta tujuan yang akan dicapai
kedepanya, perencanaan jangka pendek tersebut diantaranya yaitu
mengadakan perencanaan program tahunan sekolah seperti menyusun
program pengajaran membuat program semester, rencana pengajaran,
memberikan tugas kepada guru dalam rapat pembagian tugas,
menyampaikan kepada guru uraian tugasnya masing-masing,
pemberian reward dan punishment serta peracanaan dalam melakukan
75
pembinaan guru, menerima dan mendayagunakan uang rutin selaina
gaji sesuai dengan mata anggaran relevan untuk kelancaran kerja
disekolah (Wawancara, 19 Maret 2020).
2. Perencanaan jangka sedang
Perencanaan jangka sedang merupakan perencanaan penjabaran dari
perencanaan jangka panjang namun bersifat operasional, menegnai
perencanaan jangka sedang diungkapkan oleh wakil kepala sekolah bpk
Ade Nugroho mengatakan bahwa:
“perencanaan jangka sedang yang dilakukan untuk meningkatkan
kedisiplinan guru yaitu dengan mengadakan perencanaan supervisi
sekolah, menyiapkan instrumen supervisi serta penunjukan guru
senior dan guru inti untuk membantu kepala sekolah dalam
melaksanakan supervisi dan hasil supervisi, mengusahakan
peningkatan kesejahteraan guru dan pegawai” (wawancara 19 maret
2020).
3. Perencanaan jangka panjang
Perencanaan jangka panjang merupakan perencanaan dengan jangka
waktu 5 tahun atau lebih dan bersifat strategis, mengenai perencanaan
jangka panjang ini kepala sekolah mengatakan bahwa:
“perencanaan jangka panjang yang dilakukan yaitu melanjutkan
program perencanaan jangka pendek dan jangka menengah seperti
memantau kelengkapan administrasi, mengoptimalkan supervise,
mengupayakan tingkat lulusan mencapai 100%, meningkatkan
kualitas input dengan seleksi yang ketat, mengupayakan mengirikan
siswa keberbagai perlombaan, terbentuknya team seni dan olah raga
yang handal serta mengadakan kerjasama dengan komite dan instansi
lain” (wawancara, 19 maret 2020).
dengan adanya ketiga macam perencanaan tersebut dapat dapat
mengetahui batasan-batasan yang menjadi pencapaian tujuan yang
dikehendaki selain itu perencanaan juga lebih terstruktur karena dengan
adanya perencanaan jangka pendek, perencanaan jangka menegah, dan
perencanaan jangka penjang tersebut akan mendapatkan rambu-rambu
76
dalam pelaksanaanya rambu-rambu yang dimaksud adalah sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan.
3. Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Disiplin
Guru di Sekolah Menegah Pertama Ahmad Dahlan Kota
Jambi
Kepala sekolah merupakan personil sekolah yang bertanggung jawab
terhadap seluruh kegiatan-kegiatan sekolah. Ia mempunyai wewenang dan
tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan
dalam lingkungan sekolah yang dipimpinya. kepala sekolah harus
mempunyai kepribadian yang baik sehingga bisa menjadi contoh atau
teladan bagi bawahanya. Kepala sekolah sebagai penentu kebijakan
disekolah harus mengfungsikan peranya secara maksimal dan mampu
memimpin sekolahnya dengan bijak dan terarah serta mengarah kepada
pencapaian tujuan yang maksimal demi meningkatkan kualitas dan mutu
pendidikan disekolahnya yang tentu saja akan berimbas kepada kualitas
lulusan anak didik sehingga membanggakan dan menyiapkan masa depan
yang cerah.
Disiplin kerja personil sekolah diperlukan untuk memajukan tujuan
sekolah keberhasilan dalam proses pembelajaran disekolah tidak terlepas
dari peran guru dalam menjalankan tugas, dan sikap disiplin yang wajib
dimiliki oleh semua personil sekolah. keberhasilan guru dalam
melaksanakan tugasnya akan sangat ditentukan oleh kedisiplinan guru.
Kedisiplinan seorang guru didalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai
seorang pendidik bukan hanya tanggung jawab pribadi guru itu sendiri,
tetapi juga peran kepala sekolah sebagai seorang pemimpin memegang
kebijaksanaan dan pegambil keputusan tertinggi disekolah. Proses
peningkatan disiplin bisa bersumber dari diri mereka sendiri dan bisa juga
dari dorogan orang lain. Keberhasilan kepala sekolah dalam memimpin
77
sangat berpengaruh dalam meningkatkan disiplin guru, dalam perananya
sebagai seorang pemimpin disekolah kepala sekolah harus memperhatikan
kebutuhan dan perasaan orang-orang yang bekerja sehingga sehingga
kedisiplinan guru selalu terjaga. Kepala sekolah bertanggung jawab penuh
untuk mengelola dan memberdayakan guru dan pegawai agar mempunyai
disiplin yang tinggi. hal itu menjadi lebih penting sejalan dengan semakin
kompleksnya tugas kepala sekolah yang menghendaki dukungan kinerja
yang semakin efektif dan efesien.
Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan
kedisiplinan guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan yaitu
dengan memotivasi, mengapresiasi, memberikan bimbingan, dan pujian
kepada guru agar mereka merasa dihargai sehingga produktifitas
kerjanyapun semakin bagus dan memberikan sanksi atau teguran kepada
guru dan pegawai yang melanggar (Observasi, 16 Maret 2020)
Hal ini dikemukakan oleh kepala Sekolah Menegah Pertama Ahmad
Dahlan Kota Jambi ibu Sri Novrita Handayani, S.P mengatakan:
“upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan kerja guru
yaitu dengan menumbuhkan semangat kerja, memberikan pengarahan,
dan pujian, serta mengecek ke masing-masing kelas untuk melihat
kegiatan belajar-mengajar guru dan siswa dikelas serta mengisi buku
kotrol kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan begitu guru akan
menyadari bahwasanya mereka sedang diawasi. Sehingga tergeraklah
hati mereka untuk bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas
dan kewajibanya. Menegakkan keadilan dengan Memberikan reward
kepada guru yang disiplin dan memberikan punishment kepada guru
yang melanggar serta melakukan pembinaan kepada guru yang sering
melanggar. dengan adanya reward dan punishment tersebut diatas
diharapkan agar kinerja guru dan pegawai semakin bagus"
(Wawancara, 18 Maret 2020).
78
Hal yang sama juga diungkapkan oleh bpk Kurniawan, S.Pd selaku
guru mengatakan bahwa:
“upaya kepala sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan guru yaitu
dengan memberikan nasihat dan contoh kepada bawahanya agar
datang, pulang dan mengajar tepat waktu. Ibu kepala sekolah selalu
mengawasi kehadiran dan disiplin kerja guru. beliau dapat dijadikan
teladan bagi pegawai, guru, maupun siswa beliau sangat disiplin dan
mudah berbaur dengan bawahanya, beliau selalu memberikan nasehat
dan arahan agar mengajar sesuai dengan materi Serta memberikan
tugas kepada guru dan pegawai sesuai dengan bidang keahlianya. guru
yang tidak disiplin akan diberi pembinaan, apabila guru tidak
mengindahkan perintah kepala sekolah atau masih mengulangi
pelanggaran maka akan diberi surat peringatan atau surat pernyataan
dan inti dari surat pernyataan tersebut adalah keganggupan guru untuk
tidak mengulangi pelanggaran tata tertib dan peraturan kedisiplinan
sebagaimana pelanggaran yang telah dilakukan sebelumnya
(Wawancara, 17 Maret 2020).
Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu Yesi, S.Pd Selaku guru
mengatakan bahwa:
“upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan
kedisiplinan guru dengan cara memberikan arahan dan membuat
peraturan disiplin yang mengharuskan semua guru membuat
perangkat pelaksanaan pembelajaran, membuat perencanaan
pembelajaran, melaksanakan kedisiplinan kegitan pembelajaran.
kemudian kepala sekolah akan mengeceknya dan menyuruh untuk
mengumpulkanya pada awal ajaran baru atau awal semester dimulai.
Jika samapai waktu yang ditetapkan guru belum mengumpulkan maka
akan diberi teguran. Ibu kepala sekolah selalu melakukan supervisi
secara terjadwal dengan daftar guru-guru yang telah ditunjuk untuk
melakukan supervise dan juga yang disupervisi. Supervisi
diselenggarakan dengan maksud untuk memonitor kegiatan belajar
disekolah kegiatan monitor ini melalui kunjungan kepala sekolah
kekelas-kelas disaat guru sedang melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Kepala sekolah juga memberikan kesempatan kepada
guru untuk mengikuti pelatihan yang diadakan didalam maupun diluar
yang dapat meningkatkan kompetensi dan profesional, memberikan
kesempatan kepada guru untuk menambah keilmuanya atau
melanjutkan pendidikanya, memberikan kesempatan kepada guru
79
untuk mendampingi siswa yang mengikuti lomba, serta memberikan
kepercayaan kepada guru untuk melaksanakan tugasnya masing-
masing (Wawancara, 17 Maret 2020).
Beriku ini adalah Buku kontrol kegiatan pembelajaran guru di Sekolah
Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi
Gambar buku kontrol (KBM) tersebut diatas berasal dari Kepala Sekolah
SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi
Dalam meningkatkan kedisiplinan kepala sekolah dibantu oleh para
tenaga kependidikan dan menjalin kerja sama dengan guru. disiplin dapat
dikatakan baik jika seluruh guru dan pegawai sudah melaksanakan tugas
dan kewajiban mereka secara efektif dan efesien. mengenai kedisiplinan
80
tidak terlepas dari peran kepala sekolah dalam memberdayakan
bawahanya agar bekerja sama untuk membangun kedisiplinan dalam diri
mereka sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Penanaman nilai-
nilai disiplin dapat berkembang apabila didukung oleh situasi lingkungan
yang kondusif yaitu perilaku yang diwarnai perlakuan yang konsisten dari
kepala sekolah disiplin sangat besar perananya dalam mencapai tujuan
organisasi melalui disiplin guru tidak hanya menghargai dirinya sendiri
melainkan juga menghargai orang lain.
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan didukung oleh
dokumentasi KBM tersebut diatas bahwa upaya yang dilakukan kepala
sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan guru dengan cara memberikan
pengarahan kepada guru dan pegawai agar mereka bekerja sesuai dengan
yang diharapkan, memberikan pujian agar mereka merasa dihargai
sehingga kinerja mereka semakin hari semakin bertambah baik,
memberikan reward kepada guru yang mempunyai kedisiplinan yang
tinggi serta memberikan punishment kepada guru yang tidak disiplin atau
melanggar aturan, memberikan pembinaan kepada guru yang mempunyai
kedisiplinan yang rendah, memberikan kesempatan untuk mengikuti
pelatihan, dan memberi kesempatan kepada guru untuk mendampingi
siswa yang lomba, mengontrol kegiatan belajar mengajar guru dengan cara
memonitoring kekelas-kelas pada saat pembelajaran berlangsung,
mengadakan supervisi satu kali dalam satu semester, memberikan
keteladanan kepada bawahanya agar selalu menjalankan tugas sesuai
dengan yang telah ditetapkan, memberikan tugas sesuai dengan bidang
keahlian agar mereka tidak keberatan dan paham dengan apa yang
seharusnya dilakukan, mewajibkan guru membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran dan dikumpulkan sampai batas waktu yang telah ditetapkan,
dengan demikian kedisiplinan guru dan pegawai dapat terlaksana dengan
baik sesuai dengan yang direncanakan.
81
Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan
kedisiplinan guru di sekolah menengah pertama ahmad dahlan kota jambi
sudah mengalami peningkatan baik dari kehadiran guru disekolah maupun
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan yang
diharapkan.
82
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian peneliti di Sekolah Menegah Pertama (SMP)
Ahmad Dahlan Kota Jambi tentang Perencanaan kepala sekolah dalam
meningkatkan kedisiplinan guru dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Keberadaan disiplin menjadi sangat penting karena dapat meningkatkan
kinerja guru maupun pegawai. Keadaan kedisiplinan guru di Sekolah
Menengah Pertama Ahmad Dahlan (SMP) Kota jambi sudah cukup baik
sesuai dengan yang diharapkan. kehadiran guru dimulai dari jam 06:45
sedangkan jam kerja dimulai dari jam 07:00 sampai jam 15:45 kecuali
bagi guru piket sampai siswa pulang kerumah masing-masing, begitu juga
aturan terhadap kedisiplinan guru dan pegawai sudah terlaksana dengan
baik. sejauh ini produktivitas kerja guru sudah maksimal. dalam
melaksanakan tugas mengajar sudah sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. absensi merupakan alat kontrol yang digunakan kepala sekolah
untuk melihat kedisiplinan guru terhadap waktu. Selain melakukan
pengawasan secara langsung alat kontrol yang digunakan kepala sekolah
untuk melihat kedisiplinan guru dikelas yaitu menggunakan buku kontrol
kegiatan belajar mengajar (KBM). hal utama yang terapkan untuk melihat
kedisiplinan guru yaitu absen kehadiran guru baik secara tertulis maupun
fingger print kehadiran, program piket guru, sistem perizinan guru, dan
kelengkapan perangkat mengajar.
2. Perencanaan merupakan pandagan masa depan dan menciptakan kerangka
kerja untuk mengarahkan tindakan seseorang dimasa depan. dalam
meningkatkan kedisiplinan guru agar dapat terwujud dengan baik perlu
direncanakan terlebih dahulu karena setiap kegiatan apapun namanya
harus ada tahapanya yang pertama yaitu merencanakan kemudian
pelaksanan. adapun Perencanaan yang dilakukan untuk meningkatkan
kedisiplinan guru di Sekolah Menegah Pertama Ahmad Dahlan yaitu
merencanakan peraturan disiplin kehadiran untuk disepakati bersama
beserta sanksinya, merencanakan jadwal sosialisasi dan pembinaan
kedisiplinan, dan memberikan penghargaan kepada guru dan pegawai yang
memiliki kedisiplinan yang tinggi, serta menambah alat kontrol
kedisiplinan guru ketika mengajar dikelas.
3. kepala sekolah sebagai team leader atau manajer sekolah sangat penting
perananya melalui peranan yang direncanakan secara efektif dan efesien
baik buruknya kualitas disiplin guru pada suatu sekolah erat kaitanya
dengan usaha atau upaya kepemimpinan kepala sekolah dalam
mengendalikan, memacu, dan peraturan sekolah sebagai salah satu fungsi
manajemen. Adapun Upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk
meningkatkan kedisiplinan guru di sekolah Menengah Pertama Ahmad
Dahlan yaitu dengan mengapresiasi, memberikan semangat untuk
menumbuhkan semangat kerja kepada guru agar mereka merasa dihargai
sehingga produktifitas kerjanyapun semakin bagus. Memberikan reward
kepada guru yang disiplin dan memberikan punishment kepada guru yang
melanggar serta melakukan pembinaan kepada guru yang sering
melanggar, memberikan keteladan kepada guru untuk datang lebih awal
serta mengarahkan agar guru bekerja secara maksimal, menganjurkan guru
untuk membuat perangkat pembelajaran dan dikumpulkan pada awal
semester, serta melakukan pengawasan secara langsung dengan cara
mengecek kemasing-masing kelas untuk melihat kegiatan belajar mengajar
apakah sudah terlaksana dengan baik atau belum, kemudian melakukan
supervisi kegiatan belajar mengajar dikelas yang dilaksanakan satu kali
dalam satu semester. Kepala sekolah juga memberikan kesempatan kepada
guru untuk mengikuti pelatihan yang diadakan didalam maupun diluar
yang dapat meningkatkan kompetensi dan profesional, memberi kesepatan
kepada guru untuk menambah keilmuan atau melanjutkan pendidikanya,
serta memberikan kepercayaan kepada guru untuk melaksanakan tugasnya
masing-masing, mengajak guru untuk saling bekerja sama dalam
meningkatkan kedisiplinan guru guna menciptakan pendidikan yang
berkualitas. hasil daripada upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam
meningkatkan disipli guru sudah mengalami peningkatan kedisiplinan.
B. Saran-saran
Adapun saran dari peneliti untuk Sekolah Menegah Pertama Ahmad
Dahlan adalah sebagai berikut:
1. Kepada Ibu Kepala Sekolah jangan pernah bosan untuk memberikan
nasihat dan dorongan kepada guru serta tetap mempertahankan komitmen
dalam menerapkan kedisiplinan guru, karena selain sebagai kunci
kesuksesan kedisiplinan yang tinggi akan memberikan pengaruh yang
besar terhadap siswa maupun sekolah itu sendiri agar terbentuk sekolah
yang bermutu. Dengan demikian visi, misi, dan tujuan akan tercapai sesuai
yang diharapkan.
2. Kepada guru untuk tetap disiplin dalam melaksanakan tugas dan
kewajibanya, serta memberikan contoh yang baik kepada siswanya, karena
gurulah yang akan membentuk mental dan pola pikir siswa. guru
berintraksi langsung kepada siswa secara tidak langsung siswa akan
mengikuti apa yang dilakukan oleh gurunya. dengan adanya kedisiplinana
maka pekerjaan akan terlaksana secara efektif dan efesien
3. Kepada wakil kepala sekolah dan para tenaga kependidikan agar
senantiasa selalu membantu tugas kepala sekolah dalam mewujudkan
lembaga pendidikan yang yang bermutu
85
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman Fathoni. (2014). Organisasi Dan Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta
Amiruddin. (2016). Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Parama Ilmu
Amirullah. (2015). Pengantar Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media
Citra Mayasari. (2019) Manajemen Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
kedisiplinan kerja guru di Sekolah Menengah Atas Islam Al-Falah Kota
Jambi
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahanya. Solo: Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri
Dina Darayani. (2018) Efektivitas Pengawasan Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Kedisiplin Guru Di SMAN 1 Bukit Bener Meriah
Hamzah B. Uno, Nina lamatenggo. (2016). Tugas Guru Dalam Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Aksara.
Helmawati. (2014). Meningkatkat Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah Melalui
Manajerial Skills. Jakarta: PT Rineka Cipta
Imam Gunawan. (2015). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta :
Bumi Aksara.
Irham Fahmi. (2016). Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep dan
Kinerja. Jakarta: Mitra Wacana Media
Lexi J. Moleong. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Muhtar. (2003). Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: CV. Fifamas
Mulyasa. (2013). Manajemen Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Mulyasa. (2016). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara
Noni Handini. (2018) Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Etos Kerja Guru Di Madrasah Tsanawiyah Swasta Nurul
Amaliah Tanjung Morawa
Ressi Susanti. (2016) Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan
Kedisiplinan Guru Sekolah Menengah Islam Terpadu Ar-Raihan Bandar
Lampung
Siti amaliah. (2010) Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Disiplin
Kerja Guru
Sugiyono. (20117). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suparlan. (2014). Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dari Teori sampai dengan
Praktik
Syaiful Sagala. (2013). Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Tim Penyusun.(2018) Pedoman Penulisan Skripsi. UIN Slthan Thaha saifuddin
Jambi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Widjaya. (1987). Perencanaan Sebagai Funngsi Manajemen. Jakarta: PT. Bina
Aksara.
Yusuf. (1992). Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Judul: Perencanaan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Guru Di
Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi
A. Pedoman Observasi
Metode ini penulis gunakan untuk melihat secara langsung lokasi
penelitian dan mencatat hal-hal yang berkenanaan dengan Perencanaan Kepala
Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Guru Di Sekolah Menengah Pertama
Ahmad Dahlan Kota Jambi. Adapun alasan memilih metode observasi karena
penulis ingin mengetahui terlebih dahulu kelokasi dan hal-hal yang berkaitan
dengan masalah penelitian.
1. Pengamatan terhadap keadaan kedisiplinan guru, keadaan siswa,
sarana dan prasarana di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan
Kota Jambi
2. Pengamatan terhadap perencanaan kepala sekolah dalam
meningkatkan kedisiplinan guru Disekolah Menengah Pertama Ahmad
Dahlan Kota Jambi
3. Pengamatan terhadap upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam
meningkatkan disiplin guru Disekolah Menengah Pertama Ahmad
Dahlan Kota Jambi.
B. Pedoman Wawancara
1. Daftar pertanyaan untuk kepala Sekolah
a. Bagaimana sistem penerapan kedisiplinan guru disekolah ini
b. Apa yang menjadi tolak ukur atau indikator kedisiplinan guru
yang diterapkan di Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan
ini
c. Apakah semua guru sudah menaati peraturan atau kebijakan
sekolah
d. Bagaimana cara ibu mengawasi kedisiplinan kerja guru di
Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan ini
e. Apa tindakan yang diambil jika guru melanggar atau tidak
menaati peraturan dan kebijakan yang dibuat oleh sekolah
f. Apa yang ibu lakukan untuk mempengaruhi guru, tenaga
pendidik, dan siswa agar mematuhi peraturan sekolah terutama
dalam hal kedisiplinan
g. Bagaimana bentuk penghargaan yang ibu berikan terhadap guru
dan staf yang memiliki tingkat disiplin kerja yang tinggi
h. Apakah kepala sekolah menjadikan visi dan misi sekolah sebagai
pedoman dalam memimpin dan mengelola sekolah
i. Apakah semua guru sudah melaksanakan kedisiplinan mengenai
pembuatan membuat RPP Sebelum mengajar dan apakah Ibu
selalu mengeceknya
j. Apakah ibu mempunyai jadwal rapat untuk setiap program kerja
k. Apakah ibu selaku kepala sekolah selalu membuat perencanaan
untuk setiap program kerja terutama dalam hal kedisiplinan
l. Bagaimana perencanaan yang ibu lakukan untuk meningkatkan
kedisiplinan guru
m. Bagaimana Upaya yang ibu lakukan untuk meningkatkan
kedisiplinan guru
2. Daftar pertanyaan untuk guru di Sekolah Menengah Pertama Ahmad
Dahlan Kota Jambi
a. Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang kedisiplinan kerja guru di
Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan ini
b. Apa saja yang menjadi indikator kedisiplinan guru yang
diterapkan disekolah ini
c. Apakah semua guru sudah menaati peraturan yang dibuat di
sekolah ini
d. Apakah bapak/ibu pernah datang terlambat kesekolah dan sangsi
apa yang diberikan kepala sekolah untuk guru yang terlambat
datang
e. Apakah bapak/ibu membuat RPP Sebelum mengajar dan apakah
kepala sekolah selalu mengeceknya
f. Apakah kepala sekolah memberikan arahan dan bimbingan
kepada guru dalam melaksanakan tugas sekolah
g. Apakah kepala sekolah sebagai pemimpin bisa dijadikan
suritauladan bagi guru maupun siswa disekolah
h. Bagaiana sistem perizinan guru yang berhalangan hadir ke
sekolah
i. Apakah ada jadwal piket khusus untuk guru dan apa saja tugasnya
j. Bagaimana Perencanaan yang dilakukan kepala sekolah untuk
meningkatkan kedisiplinan guru
k. Bagaimana Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
kedisiplinan guru disekolah ini
3. Daftar pertanyaan untuk Tata Usaha Sekolah Menengah Pertama
Ahmad Dahlan Kota Jambi
a. Bagaimana pendapat ibu tentang kedisiplinan kerja guru
disekolah ini
b. Apa saja yang menjadi indikator ataupun tolak ukur kedisiplinan
yang diterapkan di sekolah menengah pertama ahmad dahlan ini
c. Tindakan apa yang dilakukan kepala sekolah jika terjadi
pelanggaran kedisiplinan kerja guru
d. Bagaimana upaya kepala sekolah dalam meningkatkan
kedisiplinan guru dan staf
e. Apakah kepala sekolah selalu memberikan arahan atau bimbingan
dalam pelaksanaan kerja guru dan sataf di sekolah
f. Bagaimana sistem perizinan bagi guru yang berhalangan hadir
g. Bagaimana sistem pengabsenan harian guru disekolah
h. Apa peran tata usaha dalam meningkatkan kedisiplinan kerja guru
di sekolah ini
4. Daftar pertanyaan untuk siswa siswi di Sekolah Menengah Pertama
Ahmad Dahlan Kota Jambi
a. Bagaimana kedisiplinan kehadiran guru ketika mengajar dikelas
b. Apakah guru mengajar tepat waktu
c. Apakah ada tugas yang diberikan jika guru berhalangan mengajar
dikelas
C. Pedoman dokumentasi
1. Sejarah singkat berdirinya Sekolah Menengah Pertama Ahmad
Dahlan Kota Jambi
2. Profil Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi
3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan
Kota Jambi
4. Sarana dan Prasarana yang dimiliki Sekolah Menengah Pertama
Ahmad Dahlan Kota Jambi
5. Data keadaan guru dan peserta didik di Sekolah Menegah Pertama
Ahmad Dahlan Kota Jambi
6. Struktur organisasi sekolah menengah pertama ahmad dahlan kota
jambi
7. Foto-foto kegiatan sekolah
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat :Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.16
Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI
Kode Dokumen
Kode Formulir
Berlaku
Tanggal
No
Revisi
Tanggal
Revisi
Halaman
In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 R-0 - -
Nama Mahasiswa : Tutut Sri Lestari
NIM : TK 161258
Pembimbing I : Dr. Shalahudin, M.Pd.I
Judul : Perencanaan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Guru Di
Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan/ Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam
No Hari
Tanggal
Konsulta
si
Ke
Materi
Bimbingan
Tanda tangan
pembimbing
1 Senin, 21 Oktober 2019 I Penyerahan Surat Bimbingan
2 Senin, 23 Desember 2019 II Perbaikan BAB I
3 Senin, 15 Januari 2020 II Perbaikan BAB II dan BAB III s/d
daftar pustaka
4 Senin, 20 Januari 2020 IV ACC Seminar Proposal
5 Kamis, 27 Februari 2020 V Perbaikan BAB I BAB II dan BAB
III
6 Jum’at, 6 Maret 2020 VI ACC Izin Riset dan Pengesahn
Judul
7 Senin, 27 April 2020 VII Bimbingan BAB IV dan BAB V
8 Kamis, 30 April 2020 VIII Perbaikan BAB I dan BAB V
9 Sabtu, 2 Mei 2020 IX Pembuatan Artikel
10 Minggu, 4 Mei 2020 X
ACC Skripsi, tanda tangan Nota
Dinas
Jambi, Mei 2020
Mengetahui,
Pembimbing I
Dr. Sholahuddin, M.Pd.I
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat :Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.16
Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI
Kode Dokumen
Kode Formulir
Berlaku
Tanggal
No
Revisi
Tanggal
Revisi
Halaman
In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 R-0 - -
Nama Mahasiswa : Tutut Sri Lestari
NIM : TK 161258
Pembimbing II : Riftiyanti Safitri, M.Pd.I
Judul : Perencanaan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Guru Di
Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan/ Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam
No Hari
Tanggal
Konsulta
si
Ke
Materi
Bimbingan
Tanda tangan
pembimbing
1 Kamis, 17 Oktober 2019 I Penyerahan Surat Bimbingan
2 Kamis, 19 Desember 2019 II Perbaikan BAB I
3 Senin, 13 Januari 2020 II Perbaikan BAB II dan BAB III s/d
daftar pustaka
4 Senin, 18 Januari 2020 IV ACC Seminar Proposal
5 Selasa, 25 Februari 2020 V Perbaikan BAB I BAB II dan BAB
III
6 Rabu, 4 Maret 2020 VI ACC Izin Riset dan Pengesahn
Judul
7 Sabtu, 25 April 2020 VII Bimbingan BAB IV dan BAB V
8 Rabu, 29 April 2020 VIII Perbaikan BAB I dan BAB V
9 Jum’at, 2 Mei 2020 IX Perbaikan BAB 1 dan BAB III
10 Selasa, 6 Mei 2020 X
ACC Skripsi, tanda tangan Nota
Dinas
Jambi, Mei 2020
Mengetahui,
Pembimbing II
Riftiyanti Safitri, M.Pd.I
NIP . 197312032000032002
DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURICULUM VITAE)
Nama : Tutut Sri Lestari
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Kuala Tungkal, 13 November 1996
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat Email : [email protected]
No Kontak : 082175960605
Pengalaman-Pengalaman Pendidikan Formal
1. SD/MI, Tahun Tamat : MIS Nurul Ihsan 2010
2. SMP/MTS, Tahun Tamat : MTS Nurul Ihsan 2013
3. SMA/MA, Tahun Tamat : MA Nurul Huda 2016
Pengalaman Organisasi
1. PMII
2. HMJ MPI
Moto Hidup
“Khoirunnas anfa’uhum linnas” (sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat
bagi manusia lainya)
LAMPIRAN
Sekolah Menengah Pertama Ahmad Dahlan Kota Jambi
Wawancara Bersama Ibu Kepala Sekolah SMP Ahmad Dahlan Kota Jambi Ibu Sri
Novrita Handayani, S.P
Wawancara Bersama Ibu Nurwalya Rahmi Wawancara Bersama Ibu Yesi, S.Pd
Wawancara Bersama Ibu Yusna Nelly, S.Pd Bersama Intan Siswa Kelas VIII
Bersama Nabil Kelas IX Upacara Bendera Setiap Hari Senin
Absen Finger Kehadiran Guru Dan Pegawai Jadwal Piket Guru
Tata tertib guru dan pegawai Tata tertib siswa SMP ahmad dahlan
Data Prestasi Siswa SMP Ahmad Dahlan pelatihan kurikulum k13
Penutupan Poskat SMP Ahmad Dahlan Duta pendidikan tingkat remaja
Muraja’ah kunjungan edukatif
Sertifikat Akreditasi Sekolah Piala yang di dapatkan