+ All Categories
Home > Documents > Land suitability for agriculture in bengkayang

Land suitability for agriculture in bengkayang

Date post: 23-Feb-2023
Category:
Upload: bogoragriculturaluniversity
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
12
10 LAPORAN PRAKTIKUM GIS PENENTUAN LAHAN TERSEDIA UNTUK KAWASAN PERTANIAN DI KABUPATEN BENGKAYANG Dibuat Oleh: Kelompok I Armaiki Yusmur (A153140031) Fathiani Nurjamilah Agustia (A156140011) Nuryahya Abdullah (A156140021) Ely Triwulan Dani (A156140041) Laporan Praktikum SIG 2014 – Kelompok 1
Transcript

10

LAPORAN PRAKTIKUM GIS

PENENTUAN LAHAN TERSEDIA UNTUK KAWASAN PERTANIAN DIKABUPATEN BENGKAYANG

Dibuat Oleh:

Kelompok I

Armaiki Yusmur (A153140031)

Fathiani Nurjamilah Agustia (A156140011)

Nuryahya Abdullah (A156140021)

Ely Triwulan Dani (A156140041)

Laporan Praktikum SIG 2014 – Kelompok 1

10

SEKOLAH PASCASARJANAINSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR2014

PENENTUAN LAHAN TERSEDIA UNTUK KAWASAN PERTANIAN DIKABUPATEN BENGKAYANG

I. PENDAHULUAN

Kabupaten Bengkayang merupakan salah satu kabupatenbaru pecahan kabupaten sambas yang terletak di sebelahutara Provinsi Kalimantan Barat. Secara geografis,Kabupaten Bengkayang terletak di 0°33'00" Lintang Utarasampai 1°030'00" Lintang Utara dan 108°039'00" Bujur Timursampai 110°010'00" Bujur Timur.Secara administratif,Kabupaten Bengkayang berbatasan dengan Serawak-MalaysiaTimur dan Kabupaten Sambas pada bagian utara, sedangkanpada bagian Selatan berbatasan dengan KabupatenPontianak. Pada bagian Barat berbatasan dengan Laut Natunadan Kota Singkawang, dan pada bagian Timur berbatasandengan Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Landak.

Laporan Praktikum SIG 2014 – Kelompok 1

10

Gambar 1. Peta batas administrasi Kabupaten Bengkayang

Kondisi alam Kabupaten Bengkayang berupa pesisirpantai dan daratan dan perbukitan. Wilayah pesisirkabupaten ini termasuk dalam wilayah administrasi KecamatanSungai Raya. Sedangkan bagian daratan dan perbukitan yangterdiri dari Kecamatan Capkala, Samalantan, Monterado,Bengkayang, Teriak, Sungai Betung, Ledo, Suti Semarang,Lumar, Sanggau Ledo, Seluas, Jagoi Babang, dan Siding. Adatiga Daerah Aliran Sungai (DAS) utama yang melintasiwilayah Kabupaten Bengkayang, yaitu: DAS Sambas, DAS SungaiRaya, dan DAS Sungai Duri. Dari ketiga DAS tersebut, yangpaling besar adalah DAS Sambas yang luasnya meliputi722.500 hektare sedangkan DAS Sungai Raya sebesar 50.000hektare dan DAS Sungai Duri hanya sebesar 24.375 hektare.

Secara keseluruhan, luas wilayah Kabupaten Bengkayangadalah sebesar 5.396,30 km2 atau sekitar 3,68 persen daritotal luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Hal inimenjadikan Kabupaten Bengkayang sebagai kabupaten dengancakupan wilayah terkecil di Kalimantan Barat. Pada tahun2008, daerah pemerintahan Kabupaten Bengkayang dibagimenjadi 17 kecamatan. Dari sejumlah kecamatan yang ada,Kabupaten Bengkayang dibagi lagi menjadi 2 kelurahan dan

Laporan Praktikum SIG 2014 – Kelompok 1

10

122 desa definitif. Dilihat dari luas masing-masingkecamatan, Jagoi Babang merupakan kecamatan yang palingluas di Kabupaten Bengkayang dengan cakupan wilayah sebesar655 km2 atau sekitar 12,14 persen dari luas KabupatenBengkayang keseluruhan dan kecamatan dengan wilayahterkecil adalah Kecamatan Capkala dengan luas wilayahsebesar 46,35 km2 atau hanya sekitar 0,86 persen dari totalluas Kabupaten Bengkayang. Dilihat dari jarak tempuhterjauh dari ibukota kecamatan ke ibukota kabupaten diKabupaten Bengkayang, Kecamatan Siding adalah kecamatandengan jarak tempuh terjauh, yaitu sekitar 103,68 kmdisusul Kecamatan Jagoi Babang dan Kecamatan Sungai Raya.

Dalam penerapan rencana tata ruang untuk kawasanpertanian, Kabupaten Bengkayang berencana akan menambahkawasan pertanian untuk menunjang ketahanan pangan. Olehsebab itu dibutuhkan suatu analisa kesesuaian lahan untukpertanian dan penentuan lahan yang tersedia untuk kawasanpertanian.

II. TUJUAN

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:1. Mengetahui teknik analisa geoprocessing data spasial Kabupaten Bengkayang

2. Menentukan lahan tersedia untuk kawasan pertanian padaKabupaten Bengkayang

III. BAHAN DAN METODE

III.1. Bahan dan DataAdapun data yang digunakan adalah data spasial

kabupaten Bengkayang sebagai berikut:No Data Fitur Sistim Proyeksi1. Ibukota Kecamatan Point WGS 1984 UTM 49N2. Ibukota Kabupaten Point WGS 1984 UTM 49N3. Garis pantai Polyline WGS 1984 UTM 49N4. Jalan Polyline WGS 1984 UTM 49N5. Batas Kecamatan Polyline WGS 1984 UTM 49N6. Sungai Polyline WGS 1984 UTM 49N7. Administrasi

KecamatanPolygon WGS 1984 Geographic

8. Admin Kab. Polygon WGS 1984 Geographic

Laporan Praktikum SIG 2014 – Kelompok 1

10

Kalimantan9. Permukiman Polygon WGS 1984 Geographic10.

Tutupan Lahan Polygon WGS 1984 Geographic

11.

RTRW Polygon WGS 1984 UTM 47N

12.

Kawasan Rawan Banjir

Polygon WGS 1984 Geographic

13.

Kawasan Rawan Longsor

Polygon WGS 1984 Geographic

14.

Curah Hujan Polygon WGS 1984 Geographic

15.

Kelerengan Polygon WGS 1984 UTM 49N

16.

Jenis Tanah Polygon WGS 1984 UTM 49N

III.2. MetodeBerdasarkan metode analisa kesesuaian lahan untuk

kawasan pertanian diklasifikasikan lahan yang sesuai dantersedia untuk kawasan pertanian seperti tabel berikut.Lahan Tersedia UntukPertanian

Curah Hujan (mm/thn)

Lereng Jenis Tanah

Rawan Banjir

Rawan Longsor

RTRW

Lahan Sesuai dan Tersedia

3000-3500

0-2% Aluvial Tidak Rawan Banjir

Tidak Rawan Longsor

APL

2500-3000

2-15% Latosol

Lahan Tidak Sesuai

2000-2500

15-40% Podsolik

Rawan banjir

Rawan Longsor

CA, HL, HP, HPT,Hutan rakyat, Permukiman

1500-2000

40% Keatas

Organosol

Laporan Praktikum SIG 2014 – Kelompok 1

10

Menggunakan kriteria tersebut diatas maka diagram aliranalisa lahan tersedia untuk kawasan pertanian adalahsebagai berikut:

Lereng Jenis Tanah

Curah Hujan

Rawan Banjir

Rawan Longsor

Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Pertanian

RTRW

Lahan Tersedia Untuk Pertanian

Gambar 2. Diagram alir analisa lahan tersedia untuk kawasanpertanian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Bengkayanga. Curah Hujan

Iklim wilayah Kabupaten Bengkayang tergolong tropikaberhujan tanpa bulan kering dengan curah hujan tahunanantara 1500-3500 mm. Distribusi curah hujan relatif meratasepanjang tahun. Musim kemarau biasanya terjadi selama 3bulan yaitu Juni, Juli dan Agustus, dengan rata-rata curahhujan antara 128-200 mm. Musim hujan berlangsung lebih lamayaitu 9 bulan antara Oktober - Juni. Keadaan udaraKabupaten Bengkayang tergolong lembab sepanjang tahun.Rata-rata kelembaban udara tahunan adalah 85%. Suhu udaraminimum 21,1°C, maksimum adalah 33,5°C.

Laporan Praktikum SIG 2014 – Kelompok 1

10

Gambar 3. Peta curah hujan Kabupaten Bengkayangb. LerengKabupaten Bengkayang mempunyai kelas kelerengan merata.Yaitu dari 0-2%, 2-15%, 15-40% dan >40%. Adapun sebarankelerengan Kabupaten Bengkayang dapat dilihat pada Gambar4.

Gambar 4. Peta kelerengan Kabupaten Bengkayang

c. Tanah

Laporan Praktikum SIG 2014 – Kelompok 1

10

Dilihat dari jenis tanahnya, sebagian besar daerahKabupaten Bengkayang adalah jenis tanah podsolik, danbeberapa sebaran jenis tanah alluvial, organosol danlatosol. Dapat diihat pada Gambar 5

Gambar 5. Peta jenis tanah Kabupaten Bengkayang

Laporan Praktikum SIG 2014 – Kelompok 1

10

d. Rawan BencanaBerdasarkan kondisi rawan bencana banjir dan longsor diperoleh peta sebaran rawan bencana sebagai berikut. Dapat dilihat pada Gambar 6

Gambar 6. Peta rawan bencana Kabupaten Bengkayang

IV.2. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BengkayangKabupaten Bengkayang memiliki daerah tutupan lahan

berupa hutan, lahan terbuka, permukiman, semak belukar, dansawah. Adapun tutupan lahan dominan yaitu sawah danperkebunan. Peta sebaran tutupan lahan dapat dilihat padaGambar 7.

Laporan Praktikum SIG 2014 – Kelompok 1

10

Gambar 7. Peta tutupan lahan Kabupaten Bengkayang

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah KabupatenBengkayang lahan yang tersedia untuk pertanian harus beradapada area penggunaan lain (APL).Adapun sebaran areapenggunaan lain dapat dilihat pada Peta RTRW berikut(Gambar 8).

Laporan Praktikum SIG 2014 – Kelompok 1

10

Gambar 8. Peta Tutupan lahan Kabupaten Bengkayang

IV.3. Lahan Tersedia Untuk Pertanian

Setelah semua syarat-syarat kesesuaian tanah untukpertanian terpenuhi, selanjutnya data kesesuaian di-overlaydengan peta Rencana Tata Ruang Wilayah untuk mendapatkanpeta ketersediaan lahan pertanian. Lahan tersedia dari RTRWadalah lahan yang berupa Area Penggunaan Lain (APL).

Berikut sebaran lahan yang tersedia berdasarkan petaRTRW Kabupaten Bengkayang (Gambar 9).

Gambar 9. Peta lahan tersedia untuk kawasan pertanianKabupaten Bengkayang

Untuk melihat sebaran lahan tersedia untuk pertanianberdasarkan masing-masing kecamatan, data lahan tersediadioverlay dengan batas kecamatan, sehingga dihasilkan petasebagai berikut (Gambar 10).

Laporan Praktikum SIG 2014 – Kelompok 1

10

Gambar 10. Peta sebaran lahan tersedia untuk kawasanpertanian per kecamatan

Secara rinci luasan lahan tersedia untuk pertanian padamasing-masing kecamatan adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Luas sebaran lahan tersedia untuk kawasanpertanian per kecamatan

KECAMATAN Ketersediaan Luas (Ha)KEC. JAGOI BABANG Tersedia 2070,13KEC. SELUAS Tersedia 198,06KEC. SUTI SEMARANG Tersedia 1379,38KEC. TUJUH BELAS Tersedia 7126,94

Laporan Praktikum SIG 2014 – Kelompok 1


Recommended