+ All Categories
Home > Documents > LAPORAN AKSI PERUBAHAN BINA RTH RAYA DENGAN ...

LAPORAN AKSI PERUBAHAN BINA RTH RAYA DENGAN ...

Date post: 18-Jan-2023
Category:
Upload: khangminh22
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
69
i LAPORAN AKSI PERUBAHAN BINA RTH RAYA DENGAN TALI SADO TPA PEMBIBITAN UNTUK PENINGKATAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DAN SARANA PEMBELAJARAN MASYARAKAT DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH SAMPAH DOMESTIK TEMPAT PENGELOLAAN AKHIR ( TPA) DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DISUSUN OLEH: HERI KUSWANTORO, S . HUT. NOMOR PRESENSI : 09/PKP/I/2021 PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN YOGYAKARTA 2021
Transcript

i

LAPORAN AKSI PERUBAHAN

BINA RTH RAYA DENGAN TALI SADO TPA

PEMBIBITAN UNTUK PENINGKATAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)

DAN SARANA PEMBELAJARAN MASYARAKAT DENGAN

PEMANFAATAN LIMBAH SAMPAH DOMESTIK TEMPAT PENGELOLAAN

AKHIR ( TPA) DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DISUSUN OLEH:

HERI KUSWANTORO, S . HUT.

NOMOR PRESENSI : 09/PKP/I/2021

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

YOGYAKARTA

2021

ii

ABSTRAK

Aksi perubahan BINA RTH RAYA DENGAN TALI SADO TPA

PEMBIBITAN UNTUK PENINGKATAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)

DAN SARANA PEMBELAJARAN MASYARAKAT DENGAN

PEMANFAATAN LIMBAH SAMPAH DOMESTIK TEMPAT PENGELOLAAN

AKHIR ( TPA) DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL bertujuan untuk

tersedianya bibit untuk kegiatan RTH dengan memanfaatkan limbah domestik

TPA.

Aksi perubahan ini dilaksanakan dalam suatu proses kepemimpinan

dengan membangun integritas dan pengelolaan tim kerja melalui proses

tahapan kegiatan yang tersusun dalam proses perencanaan yang melibatkan

dukungan stakeholder demi terwujudnya tujuan dan manfaat aksi perubahan.

Pelaksanaan aksi perubahan ini merupakan sarana atau solusi

mewujudkan dan meningkatkan kondisi RTH yang lebih baik, menambah

nilai positif TPA dan sebagai sarana pembelajaran bagi masyarakat

Aksi perubahan ini terbukti dapat mewujudkan kondisi RTH yang lebih

baik dengan melakukan penanaman bibit dari hasil aksi perubahan

iii

iv

v

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................

ABSTRAK.................................................................................................

BERITA ACARA SEMINAR AKSI PERUBAHAN....................................

KATA PENGANTAR..................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................

DAFTAR TABEL........................................................................................

DAFTAR GAMBAR....................................................................................

BAB I DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN.........................................

A. Membangun Integritas....................................................................

B. Budaya Pelayanan (Pemanfaatan TI) ............................................

C..Pengelolaan Tim.............................................................................

BAB II DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN............................................

A Capaian dalam Perbaikan Sistem Pelayanan.................................

B. Manfaat Aksi Perubahan................................................................

BAB III KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAH............................................

BAB IV PENUTUP.....................................................................................

A. Kesimpulan.....................................................................................

B. Saran..............................................................................................

C. Pengalaman Pembelajaran.............................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

LAMPIRAN................................................................................................

i

ii

iii

iv

vi

vii

viii

1

3

8

12

14

14

33

34

40

40

41

41

43

44

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Susunan Tim Aksi Perubahan......................................................

Tabel 2. Matrik Implementasi Aksi Perubahan ........................................

Tabel 3. Potensi Kendala, Dampak dan Strategi .....................................

Tabel 4. Pengalaman Pembelajaran.........................................................

17

28

37

41

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Usaha Pemimpin Aksi Perubahan untuk Memberikan

Contoh pada Tim Kerja Membangun Integrasi....................

Gambar 2. Pemimpin Aksi Perubahan Memberikan Arahan pada Tim

Kerja Untuk mempunyai Profesionalime dalam Bekerja

...........................................................................................

Gambar 3 Membangun Koordinasi dan Kebersamaan.........................

Gambar 4 . Laporan dan konsultasi ke mentor.......................................

Gambar 5. Koordinasi dengan Bidang Konservasi dan Kerusakan

Lahan Dinas Lingkungan Hidup (kiri) dan BAPEDA

(kanan).............................................................................

Gambar 6. Rapat Koordinasi Internal Lingkup UPT Kebersihan dan Pertamanan.........................................................................

Gambar 7. Rapat Pembentukan Tim Aksi Perubahan...........................

Gambar 8. Koordinasi Tim Perencanaan................................................

Gambar 9. Rapat Koordinasi Persiapan Pelatihan.................................

Gambar 10. Pelatihan Pembibitan (Teori dan Praktek)...........................

Gambar 11. Rapat Koordinasi Persiapan Kegiatan Lapangan................

Gambar 12. Kegiatan dan hasil Pembibitan............................................

Gambar 13. Rapat koordinasi, Koordinasi Lapangan dan Kegiatan

Penanaman.........................................................................

Gambar 14. Pelaksanaan Monev Pelaksanaan Kegiaitan Aksi

Perubahan...........................................................................

Gambar 15. Pengkomunikasian pelaksanaan aksi perubahan.................

Gambar 16. Pembibitan Hasil Aksi Perubahan.........................................

Gambar 17. Kegiatan Pemilahan Sampah dan Pengomposan................

Gambar18. Sebagian Contoh Hasil Penanaman Bibit Hasil Aksi

Perubahan...........................................................................

5

5

6

15

16

17

19

19

20

21

22

23

25

14

27

33

35

36

1

BAB I

DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN

Ruang Terbuka Hijau pada suatu kota harus memenuhi luasan

minimal yakni sebesar 30% dari keseluruhan luas lahan dengan komposisi

20% ruang terbuka hijau publik dan 10% ruang terbuka hijau privat

sebagaimana yang diamanahkan dalam Undang-Undang No. 26 Tahun 2007

tentang Penataan Ruang. Untuk itu kebijakan daerah yakni kabupaten

Gunungkidul berusaha memperluas lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH)

melalui kegiatan pembangunan RTH di wilayah - wilayah yang telah

ditentukan. Kegiatan ini dilaksakan dalam rangka untuk mendukung

terrcapainya visi dan misi Kabupaten Gunungkidul.

Adapun kondisi Ruang Terbuka Hijau di wilayah Gunungkidu kota

khususnya masih belum optimal. Belum optimal dalam hal : jumlah,

penataan, dan kondisi wujud di lapangan. Kondisi yang belum optimal ini

disebabkan adanya beberapa permasalahan yakni :

a. Rehabilitasi Ruang Terbuka Hijau ( taman ) masih kurang

b. Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (taman) masih kurang

c. Kegiatan Pengelolaan taman (penanaman dan peremajaan

tanaman) belum optimal

d. Kompetensi Sumber Daya Manusia pengelola taman masih

rendah

Kegiatan pengelolaan taman yang dikategorikan tidak optimal

adalah :

- Kegiatan penyulaman, peremajaan/penggantian tanaman yang

sudah tua dan tidak menarik lagi

- Kegiatan penanaman pohon perindang baik untuk taman, jalan

maupun Ruang Terbuka Hijau lainnya

Adapun kegiatan ini tidak dapat dilakukan secara optimal, ini disebabkan oleh

- Minimnya anggaran untuk pengadaan bibit

2

- Harga bibit dan pohon untuk tanaman taman tergolong mahal

- Tidak adanya bantuan bibit yang khusus jenis tanaman untuk

taman

Permasalahan inilah yang harus diselesaikan untuk menjadikan

RTH/taman lebih menarik sehingga warga masyarakat memperoleh kepuasan

dalam menikmati dan menggunakan taman. Kondisi RTH ini menginspirasi

untuk melakukan inovasi terkait pemenuhun kebutuhan bibit maupun pohon

untuk mendukung kebutuhan pertamanan maupun untuk kebutuhan Ruang

terbuka Hijau lainnya. Inovasi yang dimaksud adalah “ Bina RTH Dengan

Tali Sado TPA ( Pembibitan Untuk Peningkatan Ruang Terbuka

Hijau/RTH dan Sarana Pembelajaran Masyarakat Dengan Pemanfaatan

Limbah Sampah Domestik Tempat Pengelolaan Akhir/TPA Di Kabupaten

Gunungkidul)”.

Inovasi ini yang selain dapat menjawab atau mengatasi hambatan

terkait pemenuhan bibit dalam mewujudkan RTH tetapi juga dapat sebagai

wahana pembelajaran/edukasi kepada masyarakat serta dapat meningkatkan

nilai lebih TPA dimana pembangunan areal persemaian ini berada di zona

tidak aktif TPA Wukirsari, Baleharjo Kabupaten Gunungkidul. adapun

pelaksanaan aksi inovasi/aksi perubahan ini dilaksanakan dalam jangka

pendek dimulai 22 Maret sampai dengan 12 Juni 2021 melalui suatu proses

kepemimpinan aksi perubahan.

Kepemimpinan adalah suatu kewenangan yang disertai kemampuan

seseorang dalam memberikan pelayanan untuk menggerakkan orang-orang

yang berada di bawah koordinasinya dalam usaha mencapai tujuan1. Kata

menggerakkan diatas dapat diterjemahkan sebagai sikap dalam memotivasi

dan membimbing sekelompok orang tanpa paksaan untuk bertindak dan

melakukan upaya-upaya dalam rangka mencapai tujuan. Dalam aksi

perubahan ini, proses kepemimpinan yang diterapkan mengerucut pada dua

3

hal utama yaitu berkaitan dengan pembangunan integritas dan budaya

pelayanan.

A. Membangun Integritas

Integritas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh

sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan

kewibawaan dan kejujuran2. Integritas erat kaitannya dengan etika, yang

dianggap sebagai kejujuran dan kebenaran atau ketepatan tindakan pada

diri seseorang. Defisini lainnya bahwa integritas adalah konsistensi dan

kesesuaian antara hati, ucapan dan tindakan. Dengan memiliki integritas

yang kokoh maka diharapkan akan memiliki kemampuan untuk

senantiasa memegang teguh prinsip-prinsip moral dan etika.Berkaitan

dengan sikap kepemimpinan, dimana seorang pemimpin merupakan

penggerak utama suatu organisasi, seyogyanya memiliki integritas,

berkepribadian, patuh kepada kode etik serta dapat dipercaya sehingga

menjadi panutan bagi orang lain.

Bagi seorang pemimpin, integritas adalah salah satu kompetensi

manajerial dan sosial kultural. Integritas harus dibangun baik dalam sisi

pribadi maupun dalam lingkup organisasi, terutama integritas dalam tim

agar setiap orang di dalam tim tersebut bisa saling percaya dan bersikap

secara efektif dalam rangka mencapai tujuan bersama. Apabila nilai

integritas tidak dijalankan, maka kerjasama tim akan berjalan lebih sulit

diakibatkan tidak terbangunnya kepercayaan diantara mereka.

Dalam membangun integritas diri. Langkah pertama, yang paling

penting, yaitu menetapkan nilai diri kita sendiri. Nilai itu adalah jujur, sabar,

dapat dipercaya dan menghargai orang lain. Hal ini bisa dilakukan dengan

mencari panutan atau kita sendiri yang menjadi panutan sehingga orang

4

lain dengan ikhlas mengikuti tujuan yang akan dicapai dalam

berorganisasi khususnya dalam aksi perubahan ini.

Integritas adalah suatu bentuk kejujuran yang

diimplementasikan secara nyata dalam tindakan sehari-hari. Nilai-nilai

integritas sangat penting untuk diterapkan dalam sebuah organisasi, agar

semua orang di dalamnya bisa saling percaya dan pada akhirnya bisa

lebih cepat untuk mencapai tujuan bersama. Jika nilai-nilai integritas tidak

dijalankan, maka kerjasama tim yang dilakukan akan menjadi lebih sulit

akibat tidak terbangunnya kepercayaan yang komprehensif diantara

mereka.

Seorang pemimpin mutlak menjalankan nilai-nilai integritas,

karena seorang pemimpin yang akan dipandang orang lain terlebih dahulu,

dijadikan contoh dan teladan terutama bagi bawahannya. Integritas ini juga

penting bagi image si pemimpin itu sendiri. Karena di saat pemimpin

menerapkan nilai-nilai integritas, ia akan diterima sekaligus dipercaya oleh

bawahannya sebagai sosok panutan. Ia akan bisa mempengaruhi orang

lain karena ketegasan dan keselarasannya atas pikiran dan perkataan. Hal

yang berbeda terjadi jika di dalam sebuah organisasi atau perusahaan,

para pemimpinnya tidak dipercaya bahkan tidak mendapat respek dari

bawahannya. Mereka akan berjalan sendiri-sendiri tanpa mengikuti arahan

dari pimpinannya. Organisasi atau perusahaan tersebut akan menjadi

kacau dan tidak bisa mencapai tujuan dengan baik. Itulah yang akan

terjadi jika pemimpin tidak menanamkan nilai-nilai integritas. Pemimpin

harus mampu memimpin dengan contoh dan menciptakan lingkungan

kerja yang profesional bagi para bawahannya.

5

Gambar 1. Usaha Pemimpin Aksi Perubahan untuk Memberikan Contoh

pada Tim Kerja Membangun Integrasi

Gambar 2. Pemimpin Aksi Perubahan Memberikan Arahan pada Tim Kerja

Untuk mempunyai Profesionalime dalam Bekerja

6

Pemimpin bertanggung jawab untuk timnya, dan secara aktif

mengelola kinerja timnya. Pemimpin selalu memastikan bawahannya

menjalankan tugasnya sesuai dengan harapan organisasi, dan mematuhi

manajemen risiko yang ada di tempat kerja.

Gambar 3. Membangun Koordinasi dan Kebersamaan

Pemimpin menjamin pelaporan internal memfasilitasi deteksi dini dan

berkontribusi terhadap perbaikan terus-menerus dari organisasi. Untuk itu

5 (lima) hal berikut sangat penting bagi pemimpin untuk membangun

integritas di tempat kerja:

a. Etika kepemimpinan

b. Manajemen dan pengawasan aktif

c. Pemilihan orang-orang yang tepat dalam tim kerja

d. Proses yang efektif

e. Pelaporan yang professional

Integritas merupakan sebuah tolok ukur fundamental untuk

kepemimpinan. Dengan demikian dalam melaksanakan aksi perubahan ini,

seorang pemimpin harus memimpin dengan integritas, kejujuran dan

berpegang pada nilai-nilai organisasinya. Para anggota tim ingin

7

mengetahui apakah pemimpin mereka dapat dipercaya. Mereka harus

merasa yakin bahwa sang pemimpin memperhatikan kepentingan setiap

anggota tim dan sang pemimpin harus menaruh kepercayaan bahwa para

anggota timnya melakukan tugas tanggung-jawab mereka. Cara terbaik

untuk membangun kepercayaan para anggota timnya adalah dengan terus

mempertahankan integritas. Pemimpin aksi perubahan yang berintegritas

harus mampu menunjukkan sikap tulus dan konsisten, memiliki keteguhan

hati dan karakter, dan merupakan seorang yang mampu bertahan sampai

akhir.

1. Ketulusan

Ketulusan adalah perilaku tanpa kepura-puraan dan kesan yang palsu.

Pemimpin yang berintegritas bersikap tulus dan tindakan mereka

sesuai dengan perkataannya.

2. Konsistensi

Satu perbuatan nyata yang mencerminkan integritas akan

meninggalkan kesan, namun perilaku seorang pemimpin haruslah

konsisten jika ia ingin berhasil membentuk suatu organisasi. Pemimpin

semestinya mempraktikkan apa yang mereka ajarkan, dan menetapkan

standar dengan adil. Kesemuanya ini dibutuhan untuk terwujudnya

disiplin, moral, dan pencapaian misi.

3. Keteguhan hati

Untuk menjadi seorang pemimpin, kita harus memiliki lebih dari

sekadar citra diri (image) yang berintegritas, kita harus memiliki

keteguhan hati.

4. Menjadi Seorang yang Mampu Bertahan Sampai Akhir

Pemimpin dapat menunjukkan integritasnya dengan melaksanakan

tugas sebaik mungkin, terlepas dari seberapa penting tugas itu atau

siapa yang akan mendapat pujian.

Dengan berbekal hal – hal tersebut serta filosofi : “ Ing Ngarsa

Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani, serta

8

dengan menerapkan budaya kerja satriya (budaya kerja pemerintah

Daerah Istimewa Yogyakarta ) yakni hamemayu hayuning bawana dan

ajaran moral sawiji, greget, sengguh, ora mingkuh dan dengan

semangat golong gilig, kami selaku pemimpin aksi perubahan dapat

melaksanakan aksi ini dengan lancar dapat mengelola tim kerja berjalan

melaksanakan aksi perubahan sesuai dengan tujuan.

B. Pengelolaan Budaya Pelayanan (Pemanfaatan TI)

Budaya pelayanan merupakan sebuah pola pikir pelayanan

dalam organisasi yang berfokus pada produk dan pelayanan yang

kemudian mendefinisikan bagaimana organisasi belajar dan

mengembangkannya dari perspektif karyawan dan pelanggan.Dari

konsep tersebut dapat dipahami bahwa budaya pelayanan terkait dengan

pola pikir (mindset), fokus pelayanan, perspektif karyawan serta

pelanggan.

Davis dan Gautam (dalam Robiansyah:2017) mengembangkan konsep

yang membentuk budaya pelayanan yang terdiri atas sembilan aspek

penting. Konsekwensi akhir dari budaya pelayanan yaitu nilai pelayanan

(service value), yang merupakan persepsi pelanggan terhadap seberapa

baik proses pelayanan dibandingkan dengan yang mereka rasakan

sebelumnya. Nilai pelayanan dipengaruhi oleh pengalaman pelayanan

(service encounters), sedangkan pengalaman pelayanan ditentukan oleh

orientasi pelayanan (service orientation) dan iklim pelayanan (service

climate). Orientasi pelayanan dipengaruhi oleh pelatihan pelayanan

(service training) dan penghargaan pelayanan (service reward).

Sedangkan iklim pelayanan ditentukan oleh seberapa baik penghargaan

pelayanan, kreasi bersama pelayanan (service co-creation) dan

transformasi pelayanan (service transformation). Dalam rangka menuju

konsekwensi akhir dari budaya pelayanan yaitu service value, dalam Aksi

peubahan ini diperlukan penerapan manajemen pengendalian mutu

9

pelaksanaan pekerjaan. Proses manajemen pengendalian mutu tersebut

meliputi cara pengorganisasian serta pengerahan sumber daya dan

aktivitas dalam seluruh tingkatan organisasi. Implementasi Aksi

Perubahan ini dalam melaksanakan manajemen mutu dan

pengelolaanya, melalui beberapa tahapan yang terdiri atas perencanaan,

pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi sebagaimana penjabaran

berikut.

1. Tahap Perencanaan

Dalam tahap ini terdiri atas beberapa langkah, yaitu :

a. Melakukan identifikasi dan mitigasi

Melakukan pemetaan berupa identifikasi isu stretegis organisasi,

kemudian melakukan analisis atas isu strategis tersebut. Analisis

atas isu-isu strategis merupakan bagian penting dan menentukan

dalam proses penentuan rencana strategis yang akan

dilaksanakan. Dengan mengetahui isu strategis, organisasi dapat

menganalisis poin-poin apa saja yang harus dimaksimalkan

secara optimal, penerapan strategi yang relevan serta dapat

menentukan arah pengembangan organisasi. Penerapan strategi

dimaksud harus selaras dengan visi dan misi organisasi.

b. Menetapkan tujuan dan menyusun langkah-langkah untuk

mencapai tujuan tersebut.

Adapun langkah-langkah yang disusun dalam rangka penetapan

tujuan yaitu :

- menentukan skala prioritas atas apa yang akan dicapai

secara spesifik. Adapun tujuan yang ditetapkan berfokus

pada pelayanan publik

- menentuan tujuan yang realistis, konkret, dapat dicapai

dan terukur

10

- menjabarkan pencapaian tujuan dengan jangka waktu

yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka

panjang

- menentukan cara dan strategi untuk mencapai tujuan

- menentukan waktu penyelesaian pencapaian tujuan

- melakukan mitigasi atas potensi masalah atau hambatan

yang mungkin dapat terjadi

- menentukan target output kegiatan

c. Pemetaan proses; dengan cara:

- menentukan sumber daya yang dibutuhkan

- merumuskan dan menetapkan tugas

- merencanakan sistem dan prosedur

d. Menyusun tahapan kegiatan

- menyusun tata waktu kegiatan

- menentukan target waktu penyelesaian kegiatan

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan kegiatan, terdiri atas beberapa langkah,

yaitu:

a. Menyusun Struktur Oganisasi/ Struktur Tim

Dengan menempatkan sumber daya manusia pada posisi dan

tugas yang tepat

b. Mengimplementasikan rencana

- mengimplementasikan proses kepemimpinan berdasarkan

tugas tanggung jawab sebagai Pemimpin Aksi Perubahan,

dengan memberikan arahan, bimbingan dan motivasi

kepada tim agar dapat bekerja secara efektif dan efisien

dalam mencapai tujuan

- memberikan tugas dan penjelasan mengenai pekerjaan

11

- melakukan koordinasi dengan stakeholder (koordinasi,

komunikasi organisasi, komunikasi lisan, diskusi, active

listening)

- mencari cara dan menerapkan solusi terbaik apabila terjadi

hambatan atau potensi masalah pada implementasi

rencana

c. Menyusun Standart Operaional Prosedur (SOP), pelaksanaan

kegiatan lapangan

3. Tahap Monitoring dan Evaluasi

Tahap monitoring dan evaluasi dilaksanakan untuk memastikan

bahwa seluruh rangkaian kegitan yang telah direncanakan,

diorganisasikan dan dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan

tujuan yang diharapkan, dengan cara:

- mengevaluasi keberhasilan apakah sesuai dengan indikator dan

target yang telah ditetapkan

- mengambil langkah koreksi atas penyimpangan yang mungkin

ditemukan

- mencari dan menerapkan alternatif solusi atas masalah yang

terjadi terkait dengan pencapaian tujuan

- melakukan pemantauan berkala atas penerapan SOP yang telah

disusun, untuk menilai apakah terjadi kendala, kurangnya

efektivitas

- memastikan petugas mematuhi SOP yang telah disusun

Dalam melaksanakan aksi perubahan terkait pemanfaatan

TI ini juga tak akan lepas dari hambatan yakni kemampuan SDM

anggota tim dalam hal penggunaan TI yang masih perlu

pendampingan. Bimbingan yang intensif dan disertai kesabaran

perlu dilakukan sehingga mereka tetap berusaha untuk bisa

mengikuti dan menggunakan TI untuk mendukung keberhasilan

pelaksanaan aksi perubahan

12

C. Pengelolaan Tim

Definisi tim adalah sekumpulan orang yang memliliki ketrampilan yang

saling melengkapi dan memiliki komitmen untuk mencapai tujuan

bersama denan suatu proses kerjasama dan saling bertanggung jawab

satu sama lain3. Sedangkan pengertian efektif adalah usaha untuk

mendapatkan tujuan sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Dengan kata

lain efektif adalah upaya yang membawa hasil atau berhasil guna. Dari

definisi diatas, maka pengertian tim efektif adalah tim yang berhasil

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Agar pekerjaan yang dilakukan tim berjalan dengan efektif sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan atas aksi perubahan ini, Pemimpin

Aksi Perubahan menerapkan prinsip kepemimpinan dengan mengajak

dan menggerakkan orang-orang dalam tim dengan beberapa cara yaitu

merencanakan aksi kegiatan dengan melibatkan tim, mengorganisir tim

dan sumber daya organisasi, menggerakkan tim, berkoordinasi dengan

tim, melakukan evaluasi penilaian, serta mencari solusi dan melakukan

koreksi. Adapun tim kerja dalam pelaksanaan aksi perubahan ini tertuang

dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten

Gunungkidul Nomor: 09/2021 tanggal 29 Maret 2021 Tentang

PEMBENTUKAN TIM AKSI PERUBAHAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN

PENGAWAS TAHUN 2021

Upaya menggerakkan tim di atas, pengelolaan tim efektif

dilakukan melalui beberapa tahap yaitu:

1. Perencanaan aksi kegiatan dengan melibatkan Tim

a. Penjadwalan kegiatan dan pemetaan sumber daya yang ada

b. Mengorganisir tim dan sumber daya organisasi

c. Sosialisasi uraian tugas bagi setiap anggota tim

2. Pelaksanaan kegiatan

a. Menggerakkan tim

.

13

b. Berkoordinasi dengan tim

3. Monitoring dan evaluasi

a. Melakukan evaluasi kegiatan

b. Pemecahan masalah, mencari alternatif solusi dan melakukan

koreksi

Dalam melaksanakan aksi perubahan ini khususnya dalam

mengelola tim kerja tentu tak akan lepas dari hambatan , adapun

hambatan tersebut yaitu :

- Ketugasan /pekerjaan pokok keseharian anggota tim

- Tahapan/jadwal Pelaksanaan aksi perubahan yang bersamaan

dengan tugas pokok anggota tim

- Kompetensi anggota tim dalam melaksanakan aksi perubahan

terkait kegiatan lapangan

Hambatan –hambatan tersebut tentunya memerlukan

penyelesaian/perlu diatasi untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan

aksi perubahan. Untuk mengatasi kendala ini antara lain dilakukan

- Melakukan komunikasi dan koordinasi secara aktif dengan anggota

tim

- Melakukan komunikasi dalam hal penataan waktu pelaksanaan

aksi perubahan agar pelaksanaan aksi perubahan tidak

mengganggu tugas utama anggota tim, terlebih dalam

pelaksanaan aksi perubahan khususnya kegiatan lapangan

bersamaan dengan bulan puasa

- Melakukan pendampingan secara aktif di lapangan

- Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja anggota tim

Adanya komitmen bahwa mereka siap mendukung aksi perubahan

merupakan salah satu kunci keberhasilan terwujudnya tujuan aksi

perubahan.

14

BAB II

DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN

A. Capaian dalam Perbaikan Sistem Pelayanan

Tujuan jangka pendek dari pelaksanaan kegiatan aksi

perubahan ini secara umum sudah tercapai yakni:

- Terwujudnya kesiapan SDM dalam kegiatan pengomposan dan

pembibitan

- Terwujudnya pemanfaatan sampah organik untuk pupuk kompos untuk

mendukung kegiiatan pembibitan

- Tersedianya bibit untuk kegiatan RTH

Proses aksi perubahan berjalan sesuai alur tahapan yang telah

direncanakan sebelumnya. Setelah melalui beberapa rangkaian

kegiatan, berikut capaian hasil aksi perubahan dalam jangka pendek

yang telah dilaksanakan melalui proses kepemimpinan oleh pemimpin

aksi perubahan.

1. Tahap persiapan :

Pada tahapan persiapan ada 5 kegiatan yaitu :

a. Laporan dan konsultasi ke mentor tentang implementasi aksi

perubahan

Pada tahapan kegiatan ini Pemimpin Aksi Perubahan

menyampaikan Aksi Perubahan yang akan dilaksanakan dan

Mentor memberikan arahan yaitu :

- Pelaksanaan kegiatan untuk dikomunikasikan dengan

karyawan di UPT serta pihak-pihak terkait

- Perlu dibuat tim pelaksanaan aksi perubahan

- Pelaksanaan kegiatan Aksi perubahan tetap dilaksanakan

sesuai dengan jadwal

15

Pada tahapan kegiatan ini tidak ada kendala yang dihadapi dan

capaian keberhasilannya adalah 100 %.

Gambar 4 . Laporan dan konsultasi ke mentor

b. Koordinasi dengan Stakeholder

Pada tahapan kegiatan ini Pemimpin Aksi Perubahan

menyampaikan Aksi Perubahan yang akan dilaksanakan ke

stakeholder dalam hal ini bidang Bidang Konservasi dan

Kerusakan Lahan Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Gunungkidul

dan BAPEDA Kabupaten Gunungkidul dengan tanggapan sebagai

berikut :

- Kegiatan Pembibitan dapat mendukung kondisi RTH menjadi

lebih baik

- Dengan adanya pembibitan dapat menambah nilai untuk

penilaian Adipura

- Pembibitan di TPA dapat meningkatkan nilai positif TPA

Wukirsari

- Kegiatan Pembibitan diharapkan menjadi kegiatan yang

berkelanjutan untuk mendukkung kebutuhan bibit kedepannya

16

- Pihak BAPEDA akan mengagendakan dalam RPJM tahun 2023

akan dibangun blok pembibitan di komplek taman edukasi di

TPA Wukirsari, Baleharjo, Wonosari Kabupaten Gunungkidul.

Gambar 5. Koordinasi dengan Bidang Konservasi dan Kerusakan Lahan

Dinas Lingkungan Hidup (kiri) dan BAPEDA (kanan)

Pada tahapan kegiatan ini tidak ada kendala yang dihadapi dan

capaian keberhasilannya adalah 100 %.

Rapat Koordinasi Lingkup UPT Kebersihan dan Pertamanan

Rapat Koordinasi ini dilakukan untuk mengkomunikasikan dengan

karyawan UPT terkait pelaksanaan Aksi Perubahan. Pada tahapan

kegiatan ini tidak ada kendala yang dihadapi karyawan UPT

mendukung sepenuhnyha untuk keberhasilan pelaksanaan aksi

perubahan ini dan capaian keberhasilannya adalah 100 %.

17

Gambar 6. Rapat Koordinasi Internal Lingkup UPT Kebersihan dan Pertamanan

c. Pembentukan Tim Kerja

Pada tahapan kegiatan ini Pemimpin Aksi Perubahan bersama

dengan karyawan UPT membentuk Tim Aksi Perubahan dimana

Tim Aksi Perubahan ini telah ditetapkan dengan Surat Keputusan

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nomor 09/2021 tanggal 29 Maret

2021 Tentang Pembentukan Tim Aksi Perubahan Pelatihan

Kepemimpinan Pengawas Tahun 2021. Dengan susunan tim

sebagai berikut:

Tabel 1. Susunan Tim Aksi Perubahan

Kedudukan Dalam

Tim

Nama

a. Mentor

b. Ketua Tim Aksi

Perubahaan

:

:

Agus Priyanto, SH., MM.(Kepala

Dinas

Heri Kuswantoro, S Hut

( Kepala UPT kebersihan dan

Pertamanan)

1. Bambang DAW, S.ST.

18

c. Tim Perencanaan

d. Tim Administrasi

e. Tim Teknis

Lapangan

f.

g. Tim Monev

:

:

:

:

(Kasubbag TU UPT KP)

2. Suhariyanto ( bendahara UPT

KP)

1. Asdi Suryono ( Pramu

Kebersihan)

2. Rina Astuti ( THL Kebersihan)

1. Mesdi ( THL Kebersihan TPA)

2. Agus Nurcahyo ( THL

Kebersihan TPA)

3. Eko Waluyo ( THL Pertamanan)

4. Agus Minarno ( THL

Pertamanan)

5. Sutardi (THL Pertamanan)

6. Tri Hartono ( THL Pertamanan)

7. Sudarjo (THL Pertamanan)

8. Yitno Prayogo ( THL

Pertamanan)

9. Sutarmi ( THL Pertamanan)

Sumardi ( Pranata Taman)

Semua anggota tim berkomitmen siap mendukung pelaksanaan

aksi perubahan. Tidak ada kendala pada kegiatan ini dan capaian

keberhasilannya adalah 100 %.

19

Gambar 7. Rapat Pembentukan Tim Aksi Perubahan

2.Tahap Penyusunan Rencana Kerja

Dalam tahap ini dilakukan bersama Tim Aksi Perubahan yakni tim

perencanaan dengan untuk melakukan perencanaan kegiatan

termasuk kebutuhan anggaran dan pembuatan SOP kegiatan

pembibitan. Tidak ada kendala pada kegiatan ini dan capaian

keberhasilannya adalah 100 %.

Gambar 8. Koordinasi Tim Perencanaan

20

3. Tahap Pelaksanaan Pelatihan Pembibitan

Dalam tahap ini dilakukan kegiatan yakni :

a. Rapat Koordinasi Persiapan Pelatihan

Rapat Koordinasi ini dilakukan untuk mengkomunikasikan dan

mempersiapkan kebutuhan pelaksanaan Pelatihan Pembibitan

untuk mendukung kegiatan aksi perubahan. Tidak ada kendala

pada kegiatan ini dan capaian keberhasilannya adalah 100 %.

Gambar 9. Rapat Koordinasi Persiapan Pelatihan

b. Pelaksanaan Pelatihan Kegiatan Pembibitan

Pelaksanaan pelatihan ini dilakukan selama dua hari yang

meliputi pemberian materi berupa teori dan praktek di lapangan.

Pelatihan ini ditujukan kepada Tim Teknis Lapangan yang

bertujuan untuk membekali pengetahuan dan kemampuan

praktek pembuatan bibit pada Tim Lapangan sehingga Tim

Teknis Lapangan Aksi Perubahan memiliki kemampuan

membuat bibit dengan baik. Pelatihan ini dilakukan di kantor

UPT Kebersihan dan Pertamanan. Pemberi materi teori dan

praktek adalah Pemimpin Aksi Perubahan dimana Pemimpin

Aksi Perubahan sebelum bertugas di UPT Kebersihan dan

Pertamanan, DLH Kabupaten Gunungkidul, bertugas di UPTD

Pembibitan Tanaman Kehutanan dan Perkebunan, Dinas

21

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Gunungkidul selaku

petugas teknis pembibitan. Tidak ada kendala pada kegiatan ini

dan capaian keberhasilannya adalah 100 %.

Gambar 10. Pelatihan Pembibitan (Teori dan Praktek)

4. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Pembibitan

Tahap ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :

a. Rapat Koordinasi Persiapan Kegiatan Lapangan

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan segala

kebutuhan, penyusunan jadwal pelaksanaan untuk kegiatan

pembibitan. Semua petugas lapangan yang telah masuk dalam tim

kerja diharapkan dapat melaksanakan ketugasan masing-masing,

saling kerjasama, berkoordinasi untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Hambatan di lapangan untuk segera dikomunikasikan

sehingga dapat segera diperoleh solusi untuk mengatasinya. Tidak

ada kendala pada kegiatan ini dan capaian keberhasilannya

adalah 100 %.

22

Gambar 11. Rapat Koordinasi Persiapan Kegiatan Lapangan

b. Pelaksanaan Kegiatan Lapangan

Pelaksanaan Kegiatan Lapangan (Pembibitan) ini terdiri dari :

- Penyiapan alat, bahan dan penolahan media tanam

- Pembersihan lokasi pembibitan

- Pengisian Polibag

- Pembuatan bedeng persemaian

- Penanaman benih ke dalam polibag

- Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan (penyiraman, penyulaman,

penggeseran)

Kegiatan ini telah dilaksanakan oleh Tim Lapangan Aksi

Perubahan sesuai dengan jadwal pelaksanaan kegiatan. Lokasi

Kegiatan pembibitan di komplek Taman Edukasi TPA Wukirsari,

Baleharjo, Kabupaten Gunungkidul. Dalam pelaksanaan kegiatan

ini, Tim Lapangan harus bisa membagi dan menata waktu antara

waktu melaksanakan pekerjaan rutin di UPT dan waktu untuk

melaksanakan ketugasan dalam Tim Aksi Perubahan. Sehingga

diperlukan koordinasi dan komunikasi yang intensif untuk

kelancaran pelaksanaan pekerjaan rutin dan pekerjaan dalam aksi

perubahan. Pelaksanan kegiatan ini dilanjutkan dengan membuat

23

Laporan Hasil Kegiatan Lapangan. Capaian keberhasilannya

adalah 100 %.

Gambar 12 . Kegiatan dan hasil Pembibitan

24

5. Tahap Kegiatan Penanaman Bibit

Dalam melaksanakan kegiatan penanaman bibit ini terlebih dahulu

dilakukan rapat koordinasi bersama tim lapangan untuk

mengkoordinasikan kegiatan penanaman. Dalam kegiatan

penanaman ini perlu dilakukan survey lokasi penanaman dan

penyiapan lokasi tanam. Semua petugas lapangan yang telah masuk

dalam tim kerja diharapkan dapat bekerja sama saling koordinasi

dalam kegiatan penanaman ini. Berhubung kondisi telah memasuki

musim kemarau maka penyiraman hasil kegiatan penanaman untuk

dilakukan secara rutin dan maksimal untuk mendukung keberhasilan

penanaman. Kegiatan ini memerlukan pembagian dan penataan

waktu serta koordinasi dan komunikasi yang intensif untuk kelancaran

pelaksanaan pekerjaan rutin dan pekerjaan dalam aksi perubahan.

Capaian keberhasilannya adalah 100 %. Bibit tanaman yang telah

tertanam berdasarkan hasil dari monitoring dan evaluasi dapat

tumbuh dengan baik dan nyata dapat membuat kondisi RTH(taman)

menjadi lebih baik. Namun dari hasil dari monev terdapat tanaman

yang sudah tertanam dicuri warga. Disatu sisi ulah warga ini menjadi

penghambat terbentuknya RTH(taman) yang asri, indah dan menarik,

namun di sisi lain ulah warga ini membuktikan bahwa bibit yang

dihasilkan dari aksi perubahan ini disukai oleh warga

25

Gambar 13. Rapat koordinasi, Koordinasi Lapangan dan Kegiatan Penanaman

6. Tahap Monitoring dan Evaluasi Kegiatan

Dalam tahap ini dilakukan :

- Koordinasi pelaksanaan monev di lapangan

- Melakukan Monev di lapangan

- Menyusun hasil monev dan rencana tindak lanjut kegiatan hasil

monev

- Berkoordinasi dengan mentor dan coach hasil dari pelaksanaan

kegiatan Aksi Perubahan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim monev. Capaian keberhasilannya

adalah 100 %.

26

Gambar 14. Pelaksanaan Monev Pelaksanaan Kegiaitan Aksi Perubahan

Pelaksanaan tahapan kegiatan dan hasil aksi perubahan ini

telah kami komunikasikan baik dengan mentor, coach, dan

stakeholder baik secara langsung maupun lewat media elektronik

seperti grup WA pembimbingan pelatihan diklat PKP , WA grup DLH

untuk memperoleh tanggapan, masukan dan arahan untuk kebaikan

hasil kegiatan aksi perubahan kedepannya.

27

Gambar 15. Pengkomunikasian pelaksanaan aksi perubahan

Adapun rangkaian tahapan – tahapan yang telah dijelaskan di

atas tertuang dalam tabel Matrik Implementasi Aksi Perubahan berikut

ini :

28

Tabel 2. Matrik Implementasi Aksi Perubahan

Nama Aksi Perubahan : BINA RTH RAYA DENGAN TALI SADO(PEMBIBITAN UNTUK PENINGKATAN RUANG

TERBUKA HIJAU/RTH DAN SARANA PEMBELAJARAN MASYARAKAT DENGAN

PEMANFAATAN LIMBAH SAMPAH DOMESTIK PENGELOLAAN AKHIR/TPA) DI KABUPATEN

GUNUNGKIDUL

Area Perubahan : Peningkatan Kinerja Kebersihan dan Pertamanan

No. Tanggal Program

Aksi/Kegiatan

Indikator Keberhasilan Capaian Prosentase

Capaian

Kendala dan

Upaya

Penyelesaiannya

Bukti Fisik H

a

l

Milestone 1 : Persiapan Implementasi Aksi Perubahan

1. Senin,

22

Maret

2021

Laporan dan

konsultasi ke

pimpinan/mentor

- Terselenggaranya

laporan dan

konsultasi dengan

Mentor

- Arahan

Dukungan mentor 100 % Kendala : -

Penyelesaian : -

- Catatan hasil konsultasi

- Foto

2. Senin,

22

Maret

2021

Koordinasi

stakeholder

Terselenggaranya

koordinasi dengan

stakeholder

Dukungan

stakeholder

100 % Kendala : -

Penyelesaian : -

- Foto kegiatan - Notulen

3. Kamis,

25

Maret

Rapat koordinasi

lingkup UPT

- Terlaksananya rapat

- Terkomunikasikannya

Rencana Aksi

Kesiapan

Pelaksanaan Aksi

Perubahan dan

dukungan

100 % Kendala : -

Penyelesaian : -

- Undangan - Daftar hadir - Notulen - Foto kegiatan

29

2021 Perubahan stakeholder

internal

4. Senin ,

29

Maret

2021

Pembentukan Tim

Kerja

Terbentuknya Tim Aksi

Perubahan

SK Tim Aksi

Perubahan

100 % Kendala : -

Penyelesaian : -

- Draft SK Tim - Foto kegiatan

Milestone 2 : Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

5. Selasa,

30

Maret

2021

Penyusunan Rencana

Kerja dan Anggaran

- Tersusunya Rencana

kegiatan dan

anggaran

- Tersusunya SOP

Kegiatan Pembibitan

RKA Pembibitan

SOP Pembibitan

100 % Kendala : -

Penyelesaian : -

- Rencana

kegiatan dan

anggaran

- SOP Kegiatan Pembibitan

Milestone 3 : Pelaksanaan Pelatihan Pembibitan

1 Selasa,

30

Maret

2021

Rapat Koordinasi

Persiapan Pelatihan

- Terselenggaranya

rapat koordinasi

- Jadwal kegiatan

pelatihan

Kesiapan

pelaksanaan

pelatihan

pembibitan

100 % Kendala : -

Penyelesaian : -

- Undangan - Daftar hadir - Notulen - Foto kegiatan

2 Kamis-

Jumat,

1-2

April

2021

Pelaksanaan

Pelatihan Kegiatan

Pembibitan

- Terselenggaranya

kegiatan pelatihan

Pemahaman

peserta pelatihan

tentang

pembibitan

100 % Kendala : -

Penyelesaian : -

- Undangan - Daftar hadir - Notulen - Foto kegiatan

30

Milestone 4 : Pelaksanaan Kegiatan Pembibitan di Lapangan

1 Senin,

5 April

2021

Rapat Koordinasi

Persiapan Kegiatan

Lapangan

- Terselenggaranya

rapat koordinasi

Kesiapan

pelaksanaan

kegiatan

pembibitan

100 % Kendala : -

Penyelesaian : -

- Undangan - Daftar hadir - Notulen - Foto kegiatan

2 Selasa-

Rabu,

6-7

April

2021

Penyiapan alat,

bahan dan

pengolahan media

tanam

- Tersedianya alat dan

bahan

Kesiapan alat,

bahan, dan

media tanam

100 % Kendala : -

Penyelesaian : -

- Daftar bahan dan alat

- Foto kegiatan

3 Kamis,

8 April

2021

Pembersihan lokasi

Pembibitan

- Kesiapan lokasi Kesiapan lokasi

pembibitan

100 % Kendala : -

Penyelesaian : -

- Foto kegiatan

4 Jumat,

9 April

2021

Pengisian Polibag - Polibag terisi media

tanam

Kesiapan

Polybag

100 % Kendala : -

Penyelesaian : -

- Foto kegiatan

5 Senin,

12 April

2021

Pembuatan Bedeng

Persemaian

(penataan Polibag)

- Polibag tertata dalam

bentuk bedengan

Kesiapan bedeng

persemaian

100 % Kendala : -

Penyelesaian : -

- Foto kegiatan

6 Selasa

,13

April

201

Penanaman Benih ke

Dalam Polibag

- Tertanamnya benih

dalam polibag

Benih di dalam

polybag

100 % Kendala : -

Penyelesaian : -

- Foto kegiatan

7 Mulai

tanggal

Pemeliharaan Bibit: - Terpeliharanya bibit Bibit terawat

sesuai dengan

100 % Kendala : - - Foto kegiatan

31

14 April

2021

- Penyiraman

- Penggeseran

- Penyulaman

ketentuan Penyelesaian : -

4 Sabtu,

15 Mei

2021

Pembuatan Laporan

Hasil Kegiatan

Lapangan

- Laporan Hasil

Kegiatan

Laporan hasil

kegiatan

lapangan

100 % Kendala : -

Penyelesaian : -

- Laporan hasil kegiatan

- Foto kegiatan

Milestone 5 : Pelaksanaan Kegiatan Penanaman

1 Senin,

17 Mei

2021

Rapat Koordinasi

Kegiatan Penanaman

- Terselenggaranya

rapat koordinasi

Kesiapan

pelaksanaan

kegiatan

penanaman

100 % Kendala : -

Penyelesaian : -

- Undangan - Daftar hadir - Notulen - Foto kegiatan

2 Mulai

18 Mei

2021

Pelaksanaan

Kegiatan Penanaman

Bibit di Lokasi Taman

- Tertanamnya Bibit di

Lokasi RTH (taman)

Bibit ditanam di

lokasi taman

100 % Kendala : -

Penyelesaian : -

- Foto kegiatan

Milestone 6 : Monitoring Dan Evaluasi Bulanan

1 Selasa,

4 Mei

2021

Rapat koordinasi

Persiapan Monev

- Terselenggaranya

rapat koordinasi

Kesiapan

pelaksanaan

Monev Aksi

Perubahan

100 % Kendala : -

Penyelesaian : -

- Undangan - Daftar hadir - Notulen - Foto kegiatan

2 Selasa,

4 Mei

2021

Monitoring dan

Evaluasi Kegiatan

- Terselenggaranya

Monev

Data Monev Aksi

Perubahan

100 % Kendala : -

Penyelesaian : -

- Data /catatan Monev

32

3 Selasa,

4 Mei

2021

Rapat Koordinasi

Hasil Monitoring dan

Evaluasi Kegiatan

- Terselenggaranya

rapat koordinasi

Hasil Monev Aksi

Perubahan

100 % Kendala : -

Penyelesaian : -

- Undangan - Daftar hadir - Notulen - Laporan monev - Foto kegiatan

4 Senin,

10 Mei

2021

Konsultasi Hasil

Monev Ke

Pimpinan/Mentor

- Terselenggaranya

Konsultasi

Masukan dan

persetujuan

Mentor terhadap

hasil monev

100 % Kendala : -

Penyelesaian : -

- Catatan hasil konsultasi

- Foto kegiatan

5 Selasa,

11 Mei

2021

Melaksakan Hasil

Tindak Lanjut Monev

- Terselenggaranya

tindak Lanjut

Kegiatan

Hasil tindak lanjut

monev

100 % Kendala : -

Penyelesaian : -

- Laporan tindak lanjut

- Foto kegiatan

6 Sabtu,

12 Juni

2021

Menyusun laporan

implementasi Aksi

Perubahan

- Tersusunnya laporan

implementasi Aksi

Perubahan

Laporan

Implementasi

Aksi Perubahan

100% Kendala : -

Penyelesaian : -

- Laporan

Implementasi

Aksi Perubahan

33

B.Manfaat Aksi Perubahan

Manfaat jangka pendek dari pelaksanaan kegiatan aksi perubahan ini

adalah :

Terbentuknya sumber daya manusia yang mempunyai

kompetensi dalam Kegiatan pembibitan

Gambar 16 . Pembibitan Hasil Aksi Perubahan

34

BAB III

KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN

Aksi Perubahan ini mendapat apreasi dan dukungan dari berbagai

pihak baik dari Dinas Lingkungan Hidup, BAPPEDA, masyarakat dan intern

dari UPT Kebersihan dan Pertamanan. Dengan adanya Aksi Perubahan ini

menjadi solusi untuk meningkatkan kondisi RTH menjadi lebih baik lagi

dimana pemenuhan kebutuhan bibit maupun pohon untuk mendukung

kebutuhan pertamanan maupun untuk kebutuhan Ruang terbuka Hijau

lainnya dapat terpenuhi. Inovasi ini yang selain dapat menjawab atau

mengatasi hambatan terkait pemenuhan bibit dalam mewujudkan RTH tetapi

juga dapat sebagai wahana pembelajaran/edukasi kepada masyarakat serta

dapat meningkatkan nilai lebih TPA dimana pembangunan areal persemaian

ini berada di zona tidak aktif TPA Wukirsari, Baleharjo Kabupaten

Gunungkidul

Dengan hasil dan manfaat yang telah dirasakan dengan adanya aksi

perubahan ini maka keberlanjutan aksi perubahan harus tetap dilaksanakan,

untuk memperoleh manfaat pada jangka menengah dan jangka panjang.

Adapun manfaat di jangka menengah dan panjang adalah sebagai berikut

1. Jangka Menengah

- Pengurangan sampah organik melalui kegiatan pengomposan

35

Gambar 17. Kegiatan Pemilahan Sampah dan Pengomposan - Terlaksananya kegiatan penanaman, peremajaan dan penggantian

tanaman di lokasi RTH/taman

Adapun lokasi yang telah dilakukan penanaman bibit hasil dari aksi

perubahan ini berada di :

- Pot-pot taman sepanjang Jalan Agus Salim, Wonosari

- Komplek Taman Kota Wonosari

- Taman Bundaran Siyono, Wonosari

- Taman Komplek alun-alun Wonosari

36

Gambar 18. Sebagian Contoh Hasil Penanaman Bibit Hasil Aksi Perubahan

2. Jangka Panjang

- Terwujudnya kondisi RTH yang lebih baik

- Menambah nilai Positif TPA Wukirsari Baleharjo Kabupaten

Gunungkidul

- Sebagai sarana pembelajaran /edukasi bagi masyarakat

Adapun Rencana Tindak Lanjut ke depan adalah sebagai berikut :

a. Jangka Menengah

- Melakukan Pengelolaan SDM, sarpras dan anggaran dalam

kegiatan pembibitan

- Memanfaatkan sampah organik untuk pupuk kompos melalui

kegiatan pengomposan secara rutin

- Melaksanakan kegiatan pembibitan untuk menjamin

ketersediaan bibit untuk kegiatan RTH

- Melakukan penataan lokasi pembibitan di areal taman edukasi

TPA Wukirsari

- Mewujudkan ketersediaan anggaran kegiatan pembibitan

b. Jangka Panjang

- Tersedianya lokasi pembibitan secara permanen di lokasi

Taman Edukasi TPA Wukirsari, Baleharjo, Kabupaten

Gunungkidul

37

- Ketersediaan anggaran secara berkelanjutan untuk kegiatan

pembibitan

- Tersedianya SDM yang memiliki keahlian dan khusus

menangani melaksanakan kegiatan pembibitan

- Melaksanakan kegiatan pemanfaatan sampah organik untuk

pupuk kompos melalui kegiatan pengomposan secara

berkelanjutan

- Melaksanakan kegiatan pembibitan secara berkelanjutan

- Melaksanakan kegiatan penanaman secara berkelanjutan

dengan memanfaatkan hasil pembibitan sendiri

Pelaksanaan aksi perubahan agar dapat berjalan secara

berkelanjutan di jangka menengah dan panjang maka perlu adanya

identifikasi potensi kendala/hambatan, dampak dan strategi untuk

mengatasinya sebagai berikut :

Tabel 3. Potensi Kendala, Dampak dan Strategi

No Potensi Kendala Dampak Strategi

1

Dukungan Stakeholder Tidak

Maksimal akibat terjadinya

kebijakan penataan pekerjaan

dan pejabat baru

Aksi Perubahan

tidak berjalan

sesuai dengan

rencana

Komunikasi

secara intensif

2 Ketersediaan anggaran khusus

untuk kegiatan pembibitan

Aksi Perubahan

tidak berjalan

sesuai dengan

rencana

Komunikasi

secara intensif

dengan bagian

perencanaan dan

penganggaran

3 Pembangunan areal khusus

untuk pembibitan secara

permanen tidak berjalan lancar (

hasil komunikasi dan koordinasi

Pelaksanaan

dan hasil

kegiatan

pembibitan tidak

Komunikasi

secara intensif

dengan bagian

perencanaan dan

38

pihak BAPEDA telah

merencanakan pembangunan di

tahun anggaran 2023)

bisa maksimal penganggaran

4 Ketersediaan benih bahan bibit

tidak mencukupi

Menghambat

pelaksanaan

kegiatan

lapangan

Pembangunan

blok sumber

benih dan

penggunaan

teknologi

pemuliaan

tanaman

5 Pelaksanaan kegiatan

pembibitan tidak maksimal yang

disebabkan oleh SDM yang

masih melaksanakan tugas

/pekerjaan lain

Hasil aksi

Perubahan

/kegiatan

pembibitan tidak

maksimal

- Pendampingan

lapangan

- Melakukan

koordinasi

secara intensif

melalui

komunikasi

lapangan

- Melakukan

Monitoring dan

evaluasi

- Menyiapkan

SDM yang

khusus

melaksanakan

tugas/

pekerjaan

pembibiitan

Dalam jangka pendek pelaksanaan aksi perubahan ini kondisi

stakeholder tidak mengalami perubahan subyek dan posisinya serta

stakeholder masih memberikan dukungan penuh atas pelaksanaan dan

39

hasil aksi perubahan ini, bahkan tetap mendukung untuk keberlanjutan

aksi perubahan ini.

40

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil implementasi aksi perubahan Bina RTH Raya Dengan

Tali Sado TPA (Pembibitan Untuk Peningkatan Ruang Terbuka

Hijau/RTH dan Sarana Pemebelajaran Masyarakat Dengan

Pemanfaatan Limbah Sampah Domestik Tempat Pengelolaan

Akhir/TPA Di Kabupaten Gunungkidul., dapat disimpulkan sebagai

berikut.

1. Aksi perubahan telah dilaksanakan sesuai tahapan yang telah

ditentukan sebelumnya

2. Tujuan jangka pendek dari pelaksanaan kegiatan aksi

perubahan ini secara umum sudah tercapai

3. Peran aktif dan dukungan stakeholder sangat membantu dalam

proses implementasi aksi perubahan

4. Dukungan penuh dari pengarah, mentor, coach, tim efektif dan

organisasi memungkinkan keberlanjutan aksi perubahan ini

untuk dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan

5. Dukungan, kerjasama dan komitmen dari tim efektif dalam

pelaksanaan aksi perubahan sangat membantu Pemimpin Aksi

Perubahan dalam menyelesaikan kegiatan

6. Aksi perubahan ini memberikan manfaat berupa: .

Terbentuknya sumber daya manusia yang mempunyai

kompetensi dalam Kegiatan pembibitan sehingga dapat

dihasilkan bibit siap tganam untuk mendukung kegiatan RTH.

dengan terwujudnya bibit ini tidak perlu menganggarkan

anggaran khusus untuk pengadaan bibit.

41

B. Saran

1. Tetap menjaga komitmen dari semua pihak ( UPT kebersihan

dan Pertamanan, DLH, Stakeholder) agar aksi perubahan yang

telah berjalan dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan

dan dikembangkan

2. Kepada BAPPEDA dan BKAD diharapkan dapat

mengalokasikan anggaran untuk keberlanjutan dan

pengembangan aksi perubahan ini kedepannya

3. Mentor dan stakeholder bisa melakukan promosi terkait hasil

kegiatan aksi perubahan untuk mendukung pengembangan

kedepannya.

C. Pengalaman Pembelajaran

Pengalaman pembelajaran yang diperoleh selama merancang dan

mengimplementasikan Aksi Perubahan per kegiatan/milestone

adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Pengalaman Pembelajaran

No. Milestone Pengalaman yang diperoleh

1 Persiapan

Implementasi Aksi

Perubahan

1. Bagaimana membentuk sebuah tim

yang efektif yang beranggotakan orang

– orang yang mau bekerja dalam

sebuah tim kerja

2. Manajemen pengelolaan sebuah tim

kerja sehingga mau mendukung dan

bekerja berusaha mencapai tujuan aksi

perubahan

3. Manajemen pengelolaan tantangan

yang terjadi dalam pengelolaan tim

sehingga tidak menghambat mencapai

tujuan aksi perubahan

4. Membangun integritas kepemimpinan

yang di dalamnya terkait bagaiman

menghadapi tantangan agar integritas

42

tetap terjaga

2. Penyusunan

Rencana Kerja

dan Anggaran

1. Manajemen pengelolaan dan

pemberdayaan sebuah tim kerja

sehingga dapat melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan pembagian

ketugasan dan tanggung jawab dalam

tim kerja untuk mencapai tujuan aksi

perubahan

2. Mengelola tim kerja untuk bersedia

melaksanakan pola pikir pelaksanan

pekerjaan dalam aksi perubahan yang

tertuang dalam rencana kerja, anggaran

dan standar pelaksanaan pekerjaan

(SOP)

.

3, Pelaksanaan

Pelatihan

Pembibitan

1. Mengelola tim kerja untuk memiliki pola

pikir pelaksanaan pekerjaan dalam aksi

perubahan yang tertuang standar

pelaksanaan pekerjaan (SOP)

2. Mengelola tim kerja untuk mendorong

anggota tim untuk memiliki kemampuan

teknis lapangan dalam melaksanakan

aksi perubahan

4. Pelaksanaan

Kegiatan

Pembibitan di

Lapangan

1. Manajemen pengelolaan dan

pemberdayaan sebuah tim kerja

sehingga dapat melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan pembagian

ketugasan dan tanggung jawab dalam

tim kerja untuk mencapai tujuan aksi

perubahan

2. Mengelola tim kerja untuk

melaksanakan pekerjaan dalam aksi

perubahan sesuai dengan standar

43

pelaksanaan pekerjaan dan teknis

3. Diperlukan pendampingan secara tlaten

sabar, komunikasi koordinasi secara

rutin untuk membentuk tim kerja/SDM

yang memiliki kompetensi dalam

kegiatan pembibitan

4. Manajemen tata waktu pelaksanaan

pekerjaan rutin dan pekerjaan aksi

perubahan sehingga keduannya dapat

berjalan sesuai dengan tujuan

5. Kegiatan

Penanaman Bibit

Diperlukan pendampingan secara tlaten

sabar, komunikasi koordinasi,

pengarahan secara rutin untuk

membentuk tim kerja/SDM yang

memiliki kompetensi dalam kegiatan

penanaman khususnya pembangunan

dan pemeliharaan taman agar supaya

RTH/taman lebih terlihat indah, asri, dan

menarik

6. Monitoring dan

Evaluasi Bulanan

Untuk memperoleh hasil aksi perubahan

sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan, diperlukan monitoring dan

evaluasi secara rutin sebagai bahan untuk

merumuskan rencana tindak lanjut

kegiatan baik dalam hal pengelolaan tim

dan pelaksanaan pekerjaan

44

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2019. Modul

Kepemimpinan Dalam Melaksanakan Tugas Pelatihan Kepemimpinan

Pengawas

Tim Seksi Hukum dan Informasi KPKNL Palu,2021. Proses

Kepemimpinan Dalam Membangun Integritas

45

LAMPIRAN

46

BIODATA PESERTA

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN I

TAHUN 2021

Nama Peserta :

Heri Kuswantoro, S Hut.

NIP : 197804012006041009

Instansi :

UPT Kebersihan dan Pertamanan,

Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Gunungkidul

Jabatan : Kepala UPT

No HP dan email :

087839686655

[email protected]

Alamat : Lemahbang RT 03 RW 08 , Karangasem, Paliyan,

Gunungkidul

Judul Aksi

Perubahan :

BINA RTH RAYA DENGAN TALI SADO TPA

(PEMBIBITAN UNTUK PENINGKATAN RUANG

TERBUKA HIJAU/RTH DAN SARANA PEMBELAJARAN

MASYARAKAT DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH

SAMPAH DOMESTIK TEMPAT PENGELOLAAN AKHIR

/TPA DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL)

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60


Recommended