+ All Categories
Home > Documents > Laporan kelompok KKN ang 68

Laporan kelompok KKN ang 68

Date post: 27-Jan-2023
Category:
Upload: tadulakouniversity
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
32
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desa sebagai satu bagian dari wilayah Indonesia yang penduduknya paling dominan merupakan satu aset yang strategis dalam pengembangan masyarakat untuk terus membangun dan dikembangkan sesuai dengan potensinya. Pembangunan, baik fisik material maupun mental spiritual merupakan tanggung jawab bersama seluruh warga Negara Indonesia. Sehingga, sistem sentralisasi dan desentralisasi yang dipadukan merupakan langkah yang paling tepat, di samping program umum dari pusat juga ada kebijakan lokal sesuai dengan wilayah setempat. Salah hal tersebut yaitu Desa tingkulang, Desa tingkulang merupakan desa yang mempunyai potensi pertanian yang cukup baik, yang mana masyarakatnya sebagai Petani, dan Di Desa ini juga memiliki sumber air yang sangat Baik karena berada pada posisi lereng gunung, sehingga air yang mengalir dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pengairan pertanian maupun kebutuhan sehari-hari. Masyarakat di Desa tingkulang merupakan masyarakat yang masih memandang budaya tradisional sebagai acuan dalam kegiatan kehidupan bermasyarakat. Untuk lembaga– 1
Transcript

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Desa sebagai satu bagian dari wilayah Indonesia yang

penduduknya paling dominan merupakan satu aset yang

strategis dalam pengembangan masyarakat untuk terus

membangun dan dikembangkan sesuai dengan potensinya.

Pembangunan, baik fisik material maupun mental spiritual

merupakan tanggung jawab bersama seluruh warga Negara

Indonesia. Sehingga, sistem sentralisasi dan

desentralisasi yang dipadukan merupakan langkah yang

paling tepat, di samping program umum dari pusat juga ada

kebijakan lokal sesuai dengan wilayah setempat. Salah hal

tersebut yaitu Desa tingkulang, Desa tingkulang merupakan

desa yang mempunyai potensi pertanian yang cukup baik,

yang mana masyarakatnya sebagai Petani, dan Di Desa ini

juga memiliki sumber air yang sangat Baik karena berada

pada posisi lereng gunung, sehingga air yang mengalir

dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pengairan pertanian

maupun kebutuhan sehari-hari.

Masyarakat di Desa tingkulang merupakan masyarakat

yang masih memandang budaya tradisional sebagai acuan

dalam kegiatan kehidupan bermasyarakat. Untuk lembaga–

1

lembaga yang mendukung berlangsungnya kegiatan ekonomi di

Desa tingkulang masih tergolong sedikit, namun demikian

usaha–usaha perkonomian yang ada di masyarakat cukup

untuk menopang berbagai kegiatan ekonomi guna memenuhi

kebutuhan–kebutuhan masyarakat. Kondisi masyarakat Desa

tingkulang saat ini Mulai berkembang ke arah yang lebih

maju seiring perubahan jaman yang semakin maju hanya saja

terkadang budaya tradisional masih tersisip di dalamnya,

Sejarah telah membuktikan bahwa dinamika dan kondisi

sosial suatu masyarakat selalu berubah-ubah. Hal ini

disebabkan karena tuntutan zaman dan kemampuan manusia

untuk beradaptasi dengan kenyataan-kenyataan sosial yang

tampak dalam kehidupan masyarakat. Perubahan tatanan

budaya terlihat jelas di kalangan remaja yang cenderung

sangat cepat mengikuti perubahan zaman

Dengan demikian, pembangunan membutuhkan kerja keras

dan pengabdian dari segenap masyarakat, karena itu usaha

pembangunan menjadi tanggung jawab bersama semua pihak

termasuk lembaga perguruan tinggi beserta civitas

akademiknya. Adapun salah satu faktor penentu daripada

keberhasilan guna menuju ke arah yang lebih baik tersebut

adalah peningkatan dan pemerataan sumber daya manusia,

karena manusia merupakan subyek dan sekaligus menjadi

sasaran daripada kegiatan pembangunan dan pengembangan

2

itu sendiri, salah satu dari hal tersebut yaitu generasi

muda atau remaja. Generasi Muda atau Remaja merupakan

bagian terpenting dari suatu masyarakat dengan harapan

untuk membangun Bangsa dan Negara. Secara psikologis,

masa remaja adalah usia dimana individu berinteraksi

dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi

merasa di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan

berada pada tingkat yang sama sekurang-kurangnya dalam

masalah hak.

KKN Profesi Integral melalui pendekatan pemberdayaan

keluarga merupakan suatu program yang dirancang oleh

Pusat Pengembangan Wilayah Dan Kuliah Kerja Nyata

(P2WKKN) yang merupakan bagian dari Lembaga Pengabdian

Pada Masyarakat Universitas Tadulako yang menuntut

mahasiswa agar dapat mengimplementasikan ilmu yang telah

didapatkannya di bangku perkuliahan untuk menunjang

pembangunan di suatu wilayah sebagai bentuk pengabdian

Mahasiswa kepada masyarakat, dan sebagai perwujudan peran

kalangan akademisi dalam pelaksanaan pembangunan.

Dilihat dari segi akademika, KKN merupakan mata

kuliah yang bersifat wajib diikuti oleh setiap mahasiswa

yang sudah mencukupi daripada kredit pointnya. Sedangkan

dalam peningkatan mutu pendidikan itu dapat didefinisikan

bahwa KKN dinyatakan suatu pengabdian kepada masyarakat

3

dengan tidak merugikan masyarakat itu sendiri yang

dilakukan secara profesional maupun integral. Bisa juga

dikatakan bahwa KKN adalah salah satu bentuk pendidikan

dan cara memberikan pengalaman belajar secara langsung

kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat

di luar kampus dan secara langsung mengidentifikasi serta

menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi.

Kuliah Kerja Nyata profesi integral melalui

pemberdayaan keluarga merupakan salah satu bentuk

pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Secara ideal,

penyelenggaraan KKN seyogyanya dapat menjangkau tiga

sasaran utama. Pertama, sebagai wahana pembelajaran bagi

para mahasiswa (peserta KKN) untuk mengaplikasikan

berbagai teori yang diperolehnya selama dalam

perkuliahan, sesuai dengan disiplin ilmunya masing-

masing. Kedua, KKN dapat memberikan nilai tambah dalam

rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

Ketiga, KKN merupakan media untuk membangun kemitraan

antara lembaga perguruan tinggi yang bersangkutan dengan

masyarakat, termasuk di dalamnya sebagai upaya untuk

membangun citra sekaligus dapat dijadikan sebagai ajang

promosi perguruan tinggi yang bersangkutan.

Kegiatan KKN memberikan manfaat bagi masyarakat

apabila pengembangan misi Tri Darma Perguruan Tinggi

4

dilakoni secara profesional oleh setiap individu atau

kelompok dari setiap unsur civitas akademikanya dengan

kemampuan profesional memposisikan diri sebagai agent of

change (agen perubahan). Mahasiswa KKN harus mampu

mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah

dikuasai secara teori maupun praktek, bertindak dan

bersikap untuk siap memberdayakan masyarakat. Adapun

peran yang harus ditampilkan oleh mahasiswa adalah :

Memberi informasi.

Pemberi motivasi.

Memperlancar proses difusi inovasi.

Penyelenggaraan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dimaksudkan

untuk membantu masyarakat demi meningkatkan usaha-usaha

produktif dan proaktif dengan memanfaatkan potensi sumber

daya yang tersedia secara arif serta sebagai upaya untuk

meningkatkan kemampuan akademik mahasiswa dalam menemukan

masalah dan memecahkan masalah yang dituangkan di dalam

program sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki oleh

masing-masing mahasiswa.

Universitas Tadulako pada tahun 2013 ini menurunkan

mahasiswanya ke desa-desa untuk mengaplikasikan ilmu

pengetahuan yang didapatkan selama di bangku kuliah

5

dengan bentuk Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) angkatan 68

dengan tema ”Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral

Tematik Posdaya”. Yang berarti mahasiswa melaksanakan

program pos pemberdayaan keluarga (Posdaya) yang

bertujuan membentuk, membina, dan mengembangkan Posdaya

sebagai terobosan baru dalam pemberdayaan masyarakat

melalui pemanfaatan potensi SDM dan SDA lokal dalam upaya

tercapainya tingkat kesejahteraan masyarakat.

Satu hal yang patut kita ketahui tentang KKN kali ini

yang dimodifikasi menjadi KKN Profesi Integral Melalui

Pendekatan Pemberdayaan Keluarga (posdaya) yaitu Posdaya

yang dibentuk merupakan wadah bagi keluarga dan

masyarakat untuk bersama-sama mengatasi permasalahan yang

dihadapi dalam bidang pendidikan, kesehatan dan KB,

Ekonomi,Lingkungan Hidup Sosbudag, dan Teknologi Tepat

Guna (TTG) yang sekaligus merupakan upaya memperbaiki

kualitas sumber daya manusia yang diukur dengan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) atau pencapaian tujuan

Millenium Development Goals (MDGs).

1.2. Rumusan Permasalahan

Sesuai hasil Observasi dan Lokakarya Desa yang telah

kami lakukan selama 7 hari, kami mahasiswa KKN Tematik

Posdaya UNTAD angkatan 68 telah menemukan beberapa

6

permasalahan yang telah kami angkat sesuai dengan

prioritas permasalahannya. Adapun permasalahan yang kami

temukan di Desa tingkulang kecamatan Tomini kabupaten

Parigi Moutong antara lain :

1. Kurangnya pengetahuan anak-anak usia sekolah

tentang manfaat dan kegunaan computer/laptop.

2. Masih banyak terdapat anak usia sekolah yang buta

aksara.

3. Kurangnya pemahaman masyarakat untuk menjadi

pemilih yang cerdas. (pemilu 2014)

4. Masih banyak masyarakat yang belum paham akan

maksud dan tujuan program KB.

5. Masih banyak masyarakat yang belum paham akan

bahaya narkoba.

6. Masyarakat belum bisa memaksimalkan dan mengelola

dengan maksimal tumbuhan obat tradisonal yang sudah

ada.

7. Kurangnya kekompakan dalam kebersihan dan kerapian

lingkungan.

8. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk selalu

bergotong royong.

9. Banyak warga utamanya kepala keluarga yang belum

paham tentang prosedur pembuatan akte kelahiran.

10. Kurangnya produksi pengolahan buah kelapa.

7

11. Forum pemberdayaan keluarga /masyarakat yang

sudah ada belum berjalan maksimal.

1.3. Maksud dan Tujuan

Berdasarkan masalah-masalah yang dikemukakan diatas,

maka tujuan dari pelaksanan program kerja Mahasiswa

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral Tematik

Posdaya Angkatan 68 Semester Genap Tahun 2014/2015 yaitu

:

1. Untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak usia

sekolah tentang fungsi dan kegunaan

computer/laptop.

2. Untuk mendata anak usia sekolah yang buta aksara

3. Memberi pemahaman kepada warga untuk menjadi

pemilih yang cerdas pada pemilu tahun 2014.

4. Memberi pemahaman kepada warga akan maksud dan

tujuan dari pada program KB.

5. Memberi pemahaman kepada masyarakat akan bahaya

narkoba.

6. Mengajak dan menghimbau masyarakat untuk

memaksimalkan dan mengelola dengan maksimal

tumbuhan obat tradisonal yang sudah ada.

8

7. Memberi kesadaran kepada masyarakat agar kekompakan

dalam kebersihan lingkungan lebih di tingkatkan

lagi.

8. Member kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya

budaya gotong royong.

9. Memberi pemahaman kepada masyarakat tentang

prosedur dan cara pembuatan akte kelahiran.

10. Untuk meningkatkan produksi pengolahaan buah

kelapa.

11. Agar forum pemberdayaan keluarga /masyarakatyang sudah ada berjalan maksimal

9

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

2.1 Sejarah Singkat Desa tingkulang

`SEJARAH DESA

Berdasarkan sejarah pada awalnya desa tingkulang

masih bergabung dengan tomini, dimana pada saat itu mulai

dari tingkulang sampai dengan tilung, semua berpusat di

tomini. Nanti kemudian pada tahun 1905 tingkulang secara

resmi berdiri sendiri. Sebelum terbentuknya suatu

pemukiman atau perkampungan telah hidup dan berkembang

dan komunitas masyarakat asli tialo dan lauje yang dalam

kehidupan sehari – harinya sangat tergantung pada alam.

Tingkulang berasal dari kata “ nting-nting

dulang” yang artinya suatu alat yang di gunakan oleh para

pemimpin untuk memangil orang untuk berkumpul. Konon

apabila alat ini digunakan/dipukul maka dari moutong

sampai dengan tinombo mendengar dan langsung datang

kesini. Dari kata inilah sehinga lahir nama desa

tingkulang. Sejak adanya desa tingkulang maka terjadi

pergantian pemimpin/kepala desa sebagai berikut.

10

1. PANGKO ( almarhum )

2. DAE MAKETTA ( almarhum )

3. AJI MUNI ( almarhum )

4. Hi. SAHID Dg MALIMPO ( almarhum )

5. MOH. ALI Dg MAKETTI ( almarhum )

6. SAHIR KASIMBUANG 1981 - 2002

7. IDRUS. E

2002 - 2007

8. DIRHAM S. PASORE 2008 -

2014

2.2 Kondisi Geografis

Desa tinkulang merupakan salah satu desa yang

terletak di kecamatan tomini kabupaten parigi moutong

provinsi sulawesi tengah dengan luas 40 km dari luas

keseluruhan kecamatan tomini. Ketingian dari permukaan

air laut berkisar 5 meter.topografi wilaya berupa daratan

berbukit-bukit jarak tempuh dari desa tingkulang ke

kecamatan tomini 3 km, jarak ke ibu kota kabupaten 240

km. Dimana secara administrasi perbatasan masing – masing

sebagai berikut :

11

-Sebelah timur berbatasan dengan desa tomini barat

kecamatan tomini

-Sebelah barat berbatasan dengan desa biga kecamatan

tomini

-Sebelah utara dengan kabupaten buol toli – toli

-Sebelah selatan berbatasan dengan laut teluk tomini

2.3 Kondisi Demografis

Jumlah penduduk desa tingkulang terdiri 2.204 jiwa. Tabel

1. Menunjukan jumlah pendudukan desa tingkulang

berdasarkan jenis kelamin, yaitu ebagai berikut:

No Penduduk Tahun 20131 Jumlah penduduk 2.2042 Jumlah kk 4373 Laki-laki 9244 Perempuan 843

Dari tabel di atas, penduduk desa tingkulang dapat di

golongkan berdasarkan kelompok umur sebagai berikut:

No Kolom umur Laki-laki perempuan jumlah1 0 – 12 bulan 8 11 192 1 – 5 tahun 82 79 161

12

3 6 – 7 tahun 40 29 694 8 – 15 tahun 252 206 4585 16 – 56

tahun

556 301 857

6 56 keatas 54 43 97Jumlah total 929 843 1.772

Tabel 2 . data penduduk di golongkan dalam bentuk umur

2.4 Kondisi Sosial Budaya dan Ekonomi

Penduduk desa tingkulang beraneka ragam yang

menopang hidup keluarga masing-masing. Namun mayoritas

bermata pencaharian di bidang pertanian, untuk lebih jelas

dapat diuraikan sebagai berikut:

tabel 3. Data penduduk di golongkan berdasarkan

jenis pekerjaan

No Jenis pekerjaan Jumlah ( orang )1 PNS 82 Perawat 13 Pengusaha kecil dan menengah 44 Petani 2675 Peternak 866 Montir 17 Nelayan 71

13

Jumlah 438

1. Tugas pokok sebagai Kepala Urusan Desa:

- Membantu Kepala desa menjalankan tugas sesuai

tugas dan fungsi masing-masing.

- Mengatur dan melayani masyarakat

sesuai tugas dan fungsi.

2. Tugas Pokok sebagai Kepala Dusun :

- Mengatur dan melayani masyarakat di

dusun masing-masing.

- Memfasilitasi kegiatan administrsi di

dusun.

14

BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KKN

3.1. Strategi Dan Pendekatan Yang Digunakan

Dalam pelaksanaan Program Kerja KKN Tematik Posdaya

di Desa tingkulang, kami menggunakan metode pendekatan

Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan alat kaji antara lain

Pemetaan, Diagram Hubungan kelembagaan (Diagram Venn)

wawancara secara langsung kepada masyarakat, dengan alat

yang dimaksud sesungguhnya adalah keterlibatan masyarakat

mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan

dan evaluasi.

Pendekatan tersebut memungkinkan masyarakat desa

saling membagi, menambah dan menganalisis pengetahuan

15

tentang kondisi kehidupannya dalam rangka membuat

perencanaan dan tindakan. Dengan demikian metode PRA

adalah cara yang digunakan dalam melakukan kajian untuk

memahami keadaan atau kondisi desa dengan melibatkan

partisipasi masyarakat, atau pengkajian /penilaian

(keadaan) desa secara partisipatif.

Metode PRA ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan

program yang relevan dengan harapan dan keadaan

masyarakat. Dimana tujuan yang paling mendasar yakni

pengembangan kemampuan masyarakat dalam menganalisa

keadaan mereka sendiri dalam melakukan perencanaan dan

kegiatan aksi, sehingga dapat membuat program dan

melaksanakannya. Dalam kegiatan PRA ini kami (Mahasiswa

KKN Tematik Posdaya) hanya bertindak sebagai fasilitator

dan masyarakatlah yang membuat dan menganalisa dan

menentukan serta mengerjakan program.

Dalam melaksanakan program Tematik Posdaya ini, kami

memegang prinsip-prinsip dari metode PRA ini, yakni:

Kami selalu belajar dari masyarakat.

Posisi kami hanya sebagai fasilitator dan masyarakat

sebagai pelaku dan pemilik dari program yang akan

dilaksanakan.

Kami dan masyarakat saling belajar dan saling

berbagi pengalaman.

16

Kami berupaya sebaik mungkin untuk mengoptimalkan

hasil, tak lupa kami belajar dari kesalahan.

Metode yang digunakan untuk melakukan observasi yaitu

dengan teknik PRA (Participatory Rural Appraisal). Metode

ini bertujuan untuk melihat lebih jelas kondisi fisik

yang ada di Desa tingkulang dan untuk menganalisa

permasalahan-permasalahan yang selanjutnya akan dimasukan

ke dalam program kerja yang berdasarkan kebutuhan

masyarakat serta menentukan solusi yang tepat pada setiap

permasalahan yang ditemukan.

Masyarakat tidak akan pernah lepas dari apa yang

disebut Kuliah Kerja Nyata (KKN), masyarakat merupakan

subjek sekaligus objek, mahasiswa hanya berperan sebagai

fasilitator. Banyak bergaul dan berdiskusi merupakan

sarana pendekatan sosial yang cukup baik untuk mendekati

masyarakat. Keterbukaan dengan saling menghargai

terbukti dapat menjadi jalan pengakraban yang kemudian

menjadikan hubungan harmonis dan bersahaja di antara kami

dengan masyarakat Desa Malewa. Silaturahmi juga tidak

kalah pentingnya dalam menggali informasi dari masyarakat

terhadap masalah-masalah yang mereka hadapi di desa

kemudian mengangkatnya kedalam bentuk program kerja yang

dilaksanakan secara bersama.

17

Pemerintah desa merupakan faktor penentu keberhasilan

pelaksanaan program kerja, jalinan kerja sama yang baik

mulai dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Ketua BPD,

Sekertaris BPD, KAUR Pemerintahan, KAUR Pembangunan, KAUR

Umum, hingga Kepala Dusun yang banyak mendukung dan

memberikan kemudahan-kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan

program kerja.

Oleh karena itu kami banyak melakukan diskusi dan

meminta pandangan-pandangan serta masukan yang bersifat

konstruktif berkaitan dengan kegiatan program kerja.

Pemerintah juga merupakan referensi terbaik ketika kami

menemui kendala dilapangan, karena tidak dapat dipungkiri

bahwa yang lebih tahu dan mengerti karakteristik dan

kebiasaan masyarakatnya adalah orang-orang yang

berkecimpung didaerahnya sendiri atau pemerintah

setempat. Sehingga masukan-masukan dari pemerintah desa

menjadi bahan pertimbangan kami untuk dapat menyelesaikan

kendala-kendala yang kami temui dilapangan.

Selain itu tokoh agama dan tokoh adat sangat berperan

penting terhadap pengambilan keputusan dalam kehidupan

bermayarakat. Karena kepercayaan masyarakat dan

eksistensi tokoh agama dan tokoh adat masih sangat

tinggi, sehingga dukungan mereka menjadi sangat penting.

Bahkan ketika pemerintah desa tidak mampu menyelesaikan

18

suatu masalah maka tokoh agama dan tokoh adat menjadi

alternatif penyelesaiaan permasalahan. Oleh karena itu

kami banyak berkonsultasi dan meminta petunjuk mengenai

pelaksanaan program kerja kepada mereka.

Selain Pemerintah Desa, Tokoh adat dan Tokoh agama

kami juga melibatkan peran pemuda mengingat, pemuda

merupakan tolak ukur perkembangan suatu negara, karena

dipundak pemudalah masadepan bangsa itu berada ketika

pemuda itu baik maka masa depan bangsa akan cerah tetapi

apabila yang terjadi adalah sebaliknya maka akan dapat

dipatikan masa depan bangsa akan suram. Begitu pula Desa

tingkulang perkembangan kedepan dapat diukur dari

kualitas sumberdaya pemuda yang dimilikinya sekarang.

Oleh karena itu pemuda sangatlah penting dalam menopang

dan mendukung perkembangan desa. Eksistensi pemuda

merupakan salah satu faktor penunjang dari pelaksanaan

Kuliah Kerja Nyata (KKN), karena ketika komunikasi yang

baik tidak tercipta atau gagal maka akan sangat

menyulitkan kami dilapangan dalam pelaksanaan kegiatan.

Di dalam pelaksanaan program kerja pemuda dianggap

sebagai motor penggerak sehingga harus selalu bertukar

pikiran, berbagi pengetahuan, serta menjalin hubungan

kerja sama yang baik dengan mereka.

19

Kegiatan ini diawali dengan perkenalan dan

silaturahmi ke rumah-rumah pemerintah desa dimulai dari

Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Dusun, Ketua BPD dan

jajarannya, hingga Kaur-Kaur, dan rumah-rumah penduduk,

serta ke sekolah dasar dengan tujuan perkenalan sekaligus

agar keberadaan kami sebagai mahasiswa KKN diketahui oleh

masyarakat Desa tingkulang dan sekaligus untuk mencari

tahu permasalahan-permasalahan yang ada di desa

tingkulang.

Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bersama

masyarakat dan aparat desa di kantor desa Desa

tingkulang, untuk lebih menjalin hubungan keakraban

dengan masyarakat setempat dan secara bersama-sama

membicarakan program KKN Tematik Posdaya yang akan

dilaksanakan di desa tingkulang dalam waktu 2 bulan.

Dari pertemuan tersebut kami mendapat banyak

informasi, masukan, dan usulan dari masyarakat setempat.

Setiap anggota masyarakat mengusulkan

kebutuhan/permasalahan yang menurut mereka masih kurang

atau belum adanya penyelesaian oleh pemerintah desa.

Semua usulan atau saran dari masing-masing anggota

masyarakat maupun dari aparat desa dikumpul kemudian

dibacakan dipertemuan tersebut. Hal ini dilakukan agar

20

setiap masalah yang sudah masuk dapat dipilih kembali

masalah apa saja yang sesuai dengan profesi kami, dan

setelah dibacakan maka masyarakat akan memutuskan apakah

masalah tersebut disetujui dimasukkan kedalam program

kerja atau tidak. Setelah disetujui, kemudian barulah

diputuskan siapa penanggung jawab dari program yang telah

disepakati tersebut.

Berdasarkan identifikasi dan pilah-pilah masalah,

bahwa terdapat beberapa masalah yang sesuai dengan

profesi kami masing-masing. Adapun masalah yang telah

disepakati pada Lokakarya Desa yang sesuai dengan profesi

kami masing-masing dan akan dilaksanakan dalam waktu 2

bulan adalah:

1. Kurangnya pengetahuan anak-anak usia sekolah tentang

manfaat dan kegunaan computer/laptop.

2. Masih banyak terdapat anak usia sekolah yang buta

aksara.

3. Kurangnya pemahaman masyarakat untuk menjadi pemilih

yang cerdas. (pemilu 2014)

4. Masih banyak masyarakat yang belum paham akan maksud

dan tujuan program KB.

5. Masih banyak masyarakat yang belum paham akan bahaya

narkoba.

21

6. Masyarakat belum bisa memaksimalkan dan mengelola

dengan maksimal tumbuhan obat tradisonal yang sudah

ada.

7. Kurangnya kekompakan dalam kebersihan dan kerapian

lingkungan.

8. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk selalu

bergotong royong.

9. Banyak warga utamanya kepala keluarga yang belum

paham tentang prosedur pembuatan akte kelahiran.

10. Kurangnya produksi pengolahan buah kelapa.

11. Forum pemberdayaan keluarga /masyarakat yang

sudah ada belum berjalan maksimal.

Dari hasil Lokakarya Desa yang telah disepakati maka

kami menyusun rangkaian program kerja yang akan kami

laksanan selama waktu pelaksanaan KKN, Yang pelaksanaan

ditujukan dari untuk dan oleh masyarakat guna

meningkatkan kesejahtraan masyarakat di Desa tingkulang.

3.2. Faktor Pendukung Dan Penghambat

Dalam pelaksanaan program kerja Mahasiswa KKN Tematik

Posdaya semester genap 2014/2015 di Desa tingkulang, kami

mendapat dukungan dari berbagai pihak sehingga program

kerja yang telah disetujui pada saat Lokakarya Desa dapat

22

dilaksanakan dengan baik sesuai dengan batas waktu

pelaksanaan yang telah ditentukan.Adapun faktor pendukung

program kerja selama berada dilokasi KKN di Desa

tingkulang, yaitu :

a. .Adanya masukan dan bimbingan serta arahan yang

membangun semangat kami dari Dosen Monitoring dan

Dosen Pembimbing

b. Adanya partisipasi aktif masyarakat untuk menerima

pembaruan dari luar selama tidak menyimpang dari

norma yang ada dan sepanjang tidak bertentangan

dengan program pembangunan pemerintah

c. Adanya loyalitas dari pimpinan yang paling bawah

terhadap atasannya dalam hal ini kepala-kepala

dusun, kepala urusan yang ada , terhadap kadesnya,

sehingga tugas pemerintahan dapat terlaksana dengan

baik;

d. Fasilitas yang tersedia di posko KKN cukup memadai

sehingga program dapat terlaksana dengan baik;

e. Kekompakan dan kebersamaan di antara seluruh aparat

pemerintahan desa beserta masyarakat yang

terpelihara dengan baik;

f. Cukup tersedianya bahan-bahan yang diperlukan untuk

kebutuhan program di tempat KKN;

23

g. Kondisi alam yang baik sehingga program dapat

dilaksanakan tanpa adanya hambatan yang berarti

h. Kerja sama yang baik antara teman-teman posko dalam

menjalin silahturahim dengan masyarakat setempat

i. Keterbukaan masyarakat dalam menerima dan merespon

keberadaan KKN di desa mereka

j. Adanya koordinasi yang baik antara posko-posko

dikecamatan Tomini

k. Koordinasi yang baik antara Korcam dan Kordes-Kordes

sekecamatan Tomini

Selain faktor pendukung di atas, tidak dapat

dipungkiri juga dalam pelaksanaan program kerja

dilapangan kami menemukan beberapa kendalan yang

merupakan penghambat pelaksanaan program kerja di Desa

tingkulang

Faktor penghambat tersebut antara lain :

a. Cukup tingginya harga bahan-bahan yang dibutuhkan

selama pelaksanaan program.

b. Kurang Aktifnya Masyarakat Di awal bulan kami

melaksanakan KKN.

c. Cuaca yang kurang menentu sehingga sering menghambat

kegiatan.

d. Ketersediaan alat

24

e. Kurangnya Sumber dana

3.3. Hasil Yang Dicapai

Selama kurang lebih dua bulan sejak tanggal 5 Maret

2014 sampai dengan 05 mei 2014, kami mahasiswa Kuliah

Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral Tematik Posdaya

Angkatan 68 Semester genap Tahun 2014/2015 berada di Desa

tingkulang, kecamatan tomini, kabupaten Parigi Moutong,

guna menjalankan beberapa program kerja KKN.

Program-program kerja ini didasarkan pada yang

didapatkan pada saat melakukan observasi, dan program-

program ini juga merupakan hasil kesepakatan Lokakarya

Desa pada tanggal 10 maret 2014. Adapun hasil yang

dicapai dari pelaksanaan program kerja adalah sebagai

berikut :

PROGRAM PROFESI INTEGRAL

A. Bidang pendidikan

Salah satu program kerja pada bidang pendidikan

yang akan dijalankan yaitu menjadi tenaga pengajar

di sekolah dan TPA yang ada di desa tingkulang,

sosialisasi universitas tadulako dan kewirausahaan

di kalangan generasi muda dan masyarakat, mengigat

pentingnya berwirausaha dalam generasi muda. Dan

kegiatan ini di laksanakan sebanyak 23 kali

25

pertemuan dengan persentase hasil yang di capai

yaitu 100%

B. Bidang kesahatan

Pada bidang kesehatan ada beberapa jenis program

kerja yang kami jalankan yaitu sosialisasi

pentingnya sunat kesehatan dalam kalangan

masyarakat, dalam hal sunat kesehatan. Kegiatan ini

di lakukan dengan target 5 kali dengan persentase

hasil yang di capai yaitu 100%

C. Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan

Kegiatan program kerja pada bidang ekonomi yaitu

kegiatan penyuluhan tentang wirausaha dalam kalangan

masyarakat, masih banyak masyarakat yang usia kerja

belum memiliki pekerjan tujuannya memotifasi

masyarakat dalam berkerja sesuai dengan keterampilan

dan kemampuanya masing – masing. Proses kegiatan ini

memakan waktu sekitar 1 minggu dengan persentase

keberhasilan 100% Kurangnya pengetahuan kewirausahan di kalangan

generasi muda dalam kegiatan ini sosialisasi

kewirausahaan di kalangan generasi muda, sasarannya

26

siswa siswi madrasah aliyah, kegiatan ini di lakukan

dengan target 12 kali pertemuan dengan persentase yang

d capai 100%

D. Bidang Lingkungan Hidup

Kegiatan program kerja pada bidang lingkungan

hidup, kerja bakti dalam kebersihan lingkunganserta

penataan pekarangan di sekitar rumah masyarakat, tujuanya

agar tercipta lingkungan desa yang bersih dan sehat,

kegiatan ini dilakukan dengan target 10 kali baksos,

dengan persentase yang di capai 100%

E. Bidang Sosial, Budaya dan Agama

Kegiatan program kerja pada bidang sosial budaya

dan keagamaan pelaksanaan kegiatannya yaitu sunatan

massal, membantu anak – anak yang orang tuanya

kurang mampu, targetnya 15 anak hasil yang di

capai 100%.

F. Teknologi Tepat Guna (TTG)

Kegiatan program kerja pada bidang TTG pelaksanaan

kegiatannya yaitu membuat pitzza dari singkong

target kegiatan rata-rata 1 kali dengan persentase

hasil yang d capai 100%

27

G. Program Ekstra

Melalui kegiatan pertandingan sepak bola (tingkat SD, tingkat dewasa putra putri), volly ball putra putri, sepak takraw, hadang, hafalan doa – doa pendek (tingkat paud, SD) lomba mewarnai ( tingkat paud, tingkat SD) lomba mengambar, (tingkat paud, tingkat SD,) cerdas cermat (tingkat paud, tingkat SD,risma, ibu PKK), fashion show ( tingkat paud, tingkat SD, risma, ibu PKK) ,merangkai bunga (tingkat pkk), lomba masakan non beras, ( risma dan ibu pkk) dengan target kegiatan 3 minggu dengan persentase hasil yang di capai 100%

28

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari hasi yang

dicapai dalam pelaksanaan program kerja selama 2 bulan

di Desa tingkulang sebagai berikut :

1. Secara umum pelaksanan program kerja di Desa

tingkulang berhasil dengan pencapain 100% dari

keseluruhan rancangan kegiatan,

2. Keberhasilan Pelaksanaan program kerja KKN Untad

Angkatan 68 di Desa tingkulang merupakan bentuk

kerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat,

3. Dengan ada kegiatan pengenalan dan pelatihan dasar

penggunaan computer/laptop anak-anak usia sekolah

29

desa tingkulang bisa tau dan mengenal manfaat dan

kegunaan dari pada laptop.

4. Sosialisasi di bidang kesehatan ini untuk

meningkatkan pemahaman masyarakat akan bahaya

narkoba dan juga maksud dan tujuan dari pada program

KB.,

5. Pendistribusian obat tradisional tentu bisa menambah

penghasilan keluarga. Selain itu juga kegiatan ini

tentu akan bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi

orang lain.

6. Dalam jenis kegiatan di bidang lingkungan hidup

ini,semuanya memacu masyarakat untuk mau berlomba

menata lingkungan rumah baik dalam maupun luar.

7. Sebagai forum silahturahim antar keluarga POSDAYA

juga berfungsi sebagai wadah peningkatan

kesejahteraan keuarga dengan bidang-bidang yang ada

didalamnya,

8. Kegiatan pelatihan pembuatan minyak urut dari buah

kelapa akan membantu ibu-ibu rumah tangga untuk

memanfaatkan sumber daya yang ada.

9. Program ekstra yang kami susun akan membantu

mempererat tali persaudaraan antar warga desa

tingkulang

4.2 Saran

30

Dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Profesi Integral

Tematik Posdaya Angkatan 68 oleh mahasiswa selama

dilokasi, masih banyak hal-hal yang kurang dan perlu

perbaikan lagi. Adapun saran-saran yang dapat kami

sampaikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam

mencapai hasil yang lebih maksimal yaitu :

1. Diharapkan adanya partisipasi masyarakat yang lebih

besar untuk hadir disetiap pertemuan yang

dilaksanakan ataupun kegiatan yang berkaitan dengan

program kerja yang telah disepakati, karena masalah

yang diangkat adalah murni dari masyarakat sendiri.

2. Diharapkan agar masyarakat maupun pemerintah tidak

lagi beranggapan bahwa mahasiswa yang turun di

lokasi KKN selalu membawa modal (materi) yang

banyak. Terutama anggapan bahwa mahasiswa KKNPI

UNTAD dibekali dana dari pihak Universitas.

3. Diharapkan kepada masyarakat khususnya untuk

kegiatan lomba bahwa mahasiswa KKN tidak

diikutsertakan dalam ke panitian lomba tetapi hanya

mengamati atau mengikuti kegiatan lomba yang

berlangsung.

4. Kegotong royongan/kerjasama masyarakat tetap

dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi.

31

5. Tali persaudaraan yang kuat harus tetap

dipertahankan dan lebih diperkuat lagi.

6. Adat istiadat dan keagamaan yang kuat harus tetap

dijaga dan dilestarikan.

7. Masyarakat harus tetap saling menghargai dan

menghormati antar satu sama laindan antar umat

beragama.

32


Recommended