Date post: | 27-Jan-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | tadulakouniversity |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Desa sebagai satu bagian dari wilayah Indonesia yang
penduduknya paling dominan merupakan satu aset yang
strategis dalam pengembangan masyarakat untuk terus
membangun dan dikembangkan sesuai dengan potensinya.
Pembangunan, baik fisik material maupun mental spiritual
merupakan tanggung jawab bersama seluruh warga Negara
Indonesia. Sehingga, sistem sentralisasi dan
desentralisasi yang dipadukan merupakan langkah yang
paling tepat, di samping program umum dari pusat juga ada
kebijakan lokal sesuai dengan wilayah setempat. Salah hal
tersebut yaitu Desa tingkulang, Desa tingkulang merupakan
desa yang mempunyai potensi pertanian yang cukup baik,
yang mana masyarakatnya sebagai Petani, dan Di Desa ini
juga memiliki sumber air yang sangat Baik karena berada
pada posisi lereng gunung, sehingga air yang mengalir
dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pengairan pertanian
maupun kebutuhan sehari-hari.
Masyarakat di Desa tingkulang merupakan masyarakat
yang masih memandang budaya tradisional sebagai acuan
dalam kegiatan kehidupan bermasyarakat. Untuk lembaga–
1
lembaga yang mendukung berlangsungnya kegiatan ekonomi di
Desa tingkulang masih tergolong sedikit, namun demikian
usaha–usaha perkonomian yang ada di masyarakat cukup
untuk menopang berbagai kegiatan ekonomi guna memenuhi
kebutuhan–kebutuhan masyarakat. Kondisi masyarakat Desa
tingkulang saat ini Mulai berkembang ke arah yang lebih
maju seiring perubahan jaman yang semakin maju hanya saja
terkadang budaya tradisional masih tersisip di dalamnya,
Sejarah telah membuktikan bahwa dinamika dan kondisi
sosial suatu masyarakat selalu berubah-ubah. Hal ini
disebabkan karena tuntutan zaman dan kemampuan manusia
untuk beradaptasi dengan kenyataan-kenyataan sosial yang
tampak dalam kehidupan masyarakat. Perubahan tatanan
budaya terlihat jelas di kalangan remaja yang cenderung
sangat cepat mengikuti perubahan zaman
Dengan demikian, pembangunan membutuhkan kerja keras
dan pengabdian dari segenap masyarakat, karena itu usaha
pembangunan menjadi tanggung jawab bersama semua pihak
termasuk lembaga perguruan tinggi beserta civitas
akademiknya. Adapun salah satu faktor penentu daripada
keberhasilan guna menuju ke arah yang lebih baik tersebut
adalah peningkatan dan pemerataan sumber daya manusia,
karena manusia merupakan subyek dan sekaligus menjadi
sasaran daripada kegiatan pembangunan dan pengembangan
2
itu sendiri, salah satu dari hal tersebut yaitu generasi
muda atau remaja. Generasi Muda atau Remaja merupakan
bagian terpenting dari suatu masyarakat dengan harapan
untuk membangun Bangsa dan Negara. Secara psikologis,
masa remaja adalah usia dimana individu berinteraksi
dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi
merasa di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan
berada pada tingkat yang sama sekurang-kurangnya dalam
masalah hak.
KKN Profesi Integral melalui pendekatan pemberdayaan
keluarga merupakan suatu program yang dirancang oleh
Pusat Pengembangan Wilayah Dan Kuliah Kerja Nyata
(P2WKKN) yang merupakan bagian dari Lembaga Pengabdian
Pada Masyarakat Universitas Tadulako yang menuntut
mahasiswa agar dapat mengimplementasikan ilmu yang telah
didapatkannya di bangku perkuliahan untuk menunjang
pembangunan di suatu wilayah sebagai bentuk pengabdian
Mahasiswa kepada masyarakat, dan sebagai perwujudan peran
kalangan akademisi dalam pelaksanaan pembangunan.
Dilihat dari segi akademika, KKN merupakan mata
kuliah yang bersifat wajib diikuti oleh setiap mahasiswa
yang sudah mencukupi daripada kredit pointnya. Sedangkan
dalam peningkatan mutu pendidikan itu dapat didefinisikan
bahwa KKN dinyatakan suatu pengabdian kepada masyarakat
3
dengan tidak merugikan masyarakat itu sendiri yang
dilakukan secara profesional maupun integral. Bisa juga
dikatakan bahwa KKN adalah salah satu bentuk pendidikan
dan cara memberikan pengalaman belajar secara langsung
kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat
di luar kampus dan secara langsung mengidentifikasi serta
menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi.
Kuliah Kerja Nyata profesi integral melalui
pemberdayaan keluarga merupakan salah satu bentuk
pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Secara ideal,
penyelenggaraan KKN seyogyanya dapat menjangkau tiga
sasaran utama. Pertama, sebagai wahana pembelajaran bagi
para mahasiswa (peserta KKN) untuk mengaplikasikan
berbagai teori yang diperolehnya selama dalam
perkuliahan, sesuai dengan disiplin ilmunya masing-
masing. Kedua, KKN dapat memberikan nilai tambah dalam
rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Ketiga, KKN merupakan media untuk membangun kemitraan
antara lembaga perguruan tinggi yang bersangkutan dengan
masyarakat, termasuk di dalamnya sebagai upaya untuk
membangun citra sekaligus dapat dijadikan sebagai ajang
promosi perguruan tinggi yang bersangkutan.
Kegiatan KKN memberikan manfaat bagi masyarakat
apabila pengembangan misi Tri Darma Perguruan Tinggi
4
dilakoni secara profesional oleh setiap individu atau
kelompok dari setiap unsur civitas akademikanya dengan
kemampuan profesional memposisikan diri sebagai agent of
change (agen perubahan). Mahasiswa KKN harus mampu
mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah
dikuasai secara teori maupun praktek, bertindak dan
bersikap untuk siap memberdayakan masyarakat. Adapun
peran yang harus ditampilkan oleh mahasiswa adalah :
Memberi informasi.
Pemberi motivasi.
Memperlancar proses difusi inovasi.
Penyelenggaraan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dimaksudkan
untuk membantu masyarakat demi meningkatkan usaha-usaha
produktif dan proaktif dengan memanfaatkan potensi sumber
daya yang tersedia secara arif serta sebagai upaya untuk
meningkatkan kemampuan akademik mahasiswa dalam menemukan
masalah dan memecahkan masalah yang dituangkan di dalam
program sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki oleh
masing-masing mahasiswa.
Universitas Tadulako pada tahun 2013 ini menurunkan
mahasiswanya ke desa-desa untuk mengaplikasikan ilmu
pengetahuan yang didapatkan selama di bangku kuliah
5
dengan bentuk Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) angkatan 68
dengan tema ”Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral
Tematik Posdaya”. Yang berarti mahasiswa melaksanakan
program pos pemberdayaan keluarga (Posdaya) yang
bertujuan membentuk, membina, dan mengembangkan Posdaya
sebagai terobosan baru dalam pemberdayaan masyarakat
melalui pemanfaatan potensi SDM dan SDA lokal dalam upaya
tercapainya tingkat kesejahteraan masyarakat.
Satu hal yang patut kita ketahui tentang KKN kali ini
yang dimodifikasi menjadi KKN Profesi Integral Melalui
Pendekatan Pemberdayaan Keluarga (posdaya) yaitu Posdaya
yang dibentuk merupakan wadah bagi keluarga dan
masyarakat untuk bersama-sama mengatasi permasalahan yang
dihadapi dalam bidang pendidikan, kesehatan dan KB,
Ekonomi,Lingkungan Hidup Sosbudag, dan Teknologi Tepat
Guna (TTG) yang sekaligus merupakan upaya memperbaiki
kualitas sumber daya manusia yang diukur dengan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) atau pencapaian tujuan
Millenium Development Goals (MDGs).
1.2. Rumusan Permasalahan
Sesuai hasil Observasi dan Lokakarya Desa yang telah
kami lakukan selama 7 hari, kami mahasiswa KKN Tematik
Posdaya UNTAD angkatan 68 telah menemukan beberapa
6
permasalahan yang telah kami angkat sesuai dengan
prioritas permasalahannya. Adapun permasalahan yang kami
temukan di Desa tingkulang kecamatan Tomini kabupaten
Parigi Moutong antara lain :
1. Kurangnya pengetahuan anak-anak usia sekolah
tentang manfaat dan kegunaan computer/laptop.
2. Masih banyak terdapat anak usia sekolah yang buta
aksara.
3. Kurangnya pemahaman masyarakat untuk menjadi
pemilih yang cerdas. (pemilu 2014)
4. Masih banyak masyarakat yang belum paham akan
maksud dan tujuan program KB.
5. Masih banyak masyarakat yang belum paham akan
bahaya narkoba.
6. Masyarakat belum bisa memaksimalkan dan mengelola
dengan maksimal tumbuhan obat tradisonal yang sudah
ada.
7. Kurangnya kekompakan dalam kebersihan dan kerapian
lingkungan.
8. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk selalu
bergotong royong.
9. Banyak warga utamanya kepala keluarga yang belum
paham tentang prosedur pembuatan akte kelahiran.
10. Kurangnya produksi pengolahan buah kelapa.
7
11. Forum pemberdayaan keluarga /masyarakat yang
sudah ada belum berjalan maksimal.
1.3. Maksud dan Tujuan
Berdasarkan masalah-masalah yang dikemukakan diatas,
maka tujuan dari pelaksanan program kerja Mahasiswa
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral Tematik
Posdaya Angkatan 68 Semester Genap Tahun 2014/2015 yaitu
:
1. Untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak usia
sekolah tentang fungsi dan kegunaan
computer/laptop.
2. Untuk mendata anak usia sekolah yang buta aksara
3. Memberi pemahaman kepada warga untuk menjadi
pemilih yang cerdas pada pemilu tahun 2014.
4. Memberi pemahaman kepada warga akan maksud dan
tujuan dari pada program KB.
5. Memberi pemahaman kepada masyarakat akan bahaya
narkoba.
6. Mengajak dan menghimbau masyarakat untuk
memaksimalkan dan mengelola dengan maksimal
tumbuhan obat tradisonal yang sudah ada.
8
7. Memberi kesadaran kepada masyarakat agar kekompakan
dalam kebersihan lingkungan lebih di tingkatkan
lagi.
8. Member kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya
budaya gotong royong.
9. Memberi pemahaman kepada masyarakat tentang
prosedur dan cara pembuatan akte kelahiran.
10. Untuk meningkatkan produksi pengolahaan buah
kelapa.
11. Agar forum pemberdayaan keluarga /masyarakatyang sudah ada berjalan maksimal
9
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI KKN
2.1 Sejarah Singkat Desa tingkulang
`SEJARAH DESA
Berdasarkan sejarah pada awalnya desa tingkulang
masih bergabung dengan tomini, dimana pada saat itu mulai
dari tingkulang sampai dengan tilung, semua berpusat di
tomini. Nanti kemudian pada tahun 1905 tingkulang secara
resmi berdiri sendiri. Sebelum terbentuknya suatu
pemukiman atau perkampungan telah hidup dan berkembang
dan komunitas masyarakat asli tialo dan lauje yang dalam
kehidupan sehari – harinya sangat tergantung pada alam.
Tingkulang berasal dari kata “ nting-nting
dulang” yang artinya suatu alat yang di gunakan oleh para
pemimpin untuk memangil orang untuk berkumpul. Konon
apabila alat ini digunakan/dipukul maka dari moutong
sampai dengan tinombo mendengar dan langsung datang
kesini. Dari kata inilah sehinga lahir nama desa
tingkulang. Sejak adanya desa tingkulang maka terjadi
pergantian pemimpin/kepala desa sebagai berikut.
10
1. PANGKO ( almarhum )
2. DAE MAKETTA ( almarhum )
3. AJI MUNI ( almarhum )
4. Hi. SAHID Dg MALIMPO ( almarhum )
5. MOH. ALI Dg MAKETTI ( almarhum )
6. SAHIR KASIMBUANG 1981 - 2002
7. IDRUS. E
2002 - 2007
8. DIRHAM S. PASORE 2008 -
2014
2.2 Kondisi Geografis
Desa tinkulang merupakan salah satu desa yang
terletak di kecamatan tomini kabupaten parigi moutong
provinsi sulawesi tengah dengan luas 40 km dari luas
keseluruhan kecamatan tomini. Ketingian dari permukaan
air laut berkisar 5 meter.topografi wilaya berupa daratan
berbukit-bukit jarak tempuh dari desa tingkulang ke
kecamatan tomini 3 km, jarak ke ibu kota kabupaten 240
km. Dimana secara administrasi perbatasan masing – masing
sebagai berikut :
11
-Sebelah timur berbatasan dengan desa tomini barat
kecamatan tomini
-Sebelah barat berbatasan dengan desa biga kecamatan
tomini
-Sebelah utara dengan kabupaten buol toli – toli
-Sebelah selatan berbatasan dengan laut teluk tomini
2.3 Kondisi Demografis
Jumlah penduduk desa tingkulang terdiri 2.204 jiwa. Tabel
1. Menunjukan jumlah pendudukan desa tingkulang
berdasarkan jenis kelamin, yaitu ebagai berikut:
No Penduduk Tahun 20131 Jumlah penduduk 2.2042 Jumlah kk 4373 Laki-laki 9244 Perempuan 843
Dari tabel di atas, penduduk desa tingkulang dapat di
golongkan berdasarkan kelompok umur sebagai berikut:
No Kolom umur Laki-laki perempuan jumlah1 0 – 12 bulan 8 11 192 1 – 5 tahun 82 79 161
12
3 6 – 7 tahun 40 29 694 8 – 15 tahun 252 206 4585 16 – 56
tahun
556 301 857
6 56 keatas 54 43 97Jumlah total 929 843 1.772
Tabel 2 . data penduduk di golongkan dalam bentuk umur
2.4 Kondisi Sosial Budaya dan Ekonomi
Penduduk desa tingkulang beraneka ragam yang
menopang hidup keluarga masing-masing. Namun mayoritas
bermata pencaharian di bidang pertanian, untuk lebih jelas
dapat diuraikan sebagai berikut:
tabel 3. Data penduduk di golongkan berdasarkan
jenis pekerjaan
No Jenis pekerjaan Jumlah ( orang )1 PNS 82 Perawat 13 Pengusaha kecil dan menengah 44 Petani 2675 Peternak 866 Montir 17 Nelayan 71
13
Jumlah 438
1. Tugas pokok sebagai Kepala Urusan Desa:
- Membantu Kepala desa menjalankan tugas sesuai
tugas dan fungsi masing-masing.
- Mengatur dan melayani masyarakat
sesuai tugas dan fungsi.
2. Tugas Pokok sebagai Kepala Dusun :
- Mengatur dan melayani masyarakat di
dusun masing-masing.
- Memfasilitasi kegiatan administrsi di
dusun.
14
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KKN
3.1. Strategi Dan Pendekatan Yang Digunakan
Dalam pelaksanaan Program Kerja KKN Tematik Posdaya
di Desa tingkulang, kami menggunakan metode pendekatan
Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan alat kaji antara lain
Pemetaan, Diagram Hubungan kelembagaan (Diagram Venn)
wawancara secara langsung kepada masyarakat, dengan alat
yang dimaksud sesungguhnya adalah keterlibatan masyarakat
mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan
dan evaluasi.
Pendekatan tersebut memungkinkan masyarakat desa
saling membagi, menambah dan menganalisis pengetahuan
15
tentang kondisi kehidupannya dalam rangka membuat
perencanaan dan tindakan. Dengan demikian metode PRA
adalah cara yang digunakan dalam melakukan kajian untuk
memahami keadaan atau kondisi desa dengan melibatkan
partisipasi masyarakat, atau pengkajian /penilaian
(keadaan) desa secara partisipatif.
Metode PRA ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan
program yang relevan dengan harapan dan keadaan
masyarakat. Dimana tujuan yang paling mendasar yakni
pengembangan kemampuan masyarakat dalam menganalisa
keadaan mereka sendiri dalam melakukan perencanaan dan
kegiatan aksi, sehingga dapat membuat program dan
melaksanakannya. Dalam kegiatan PRA ini kami (Mahasiswa
KKN Tematik Posdaya) hanya bertindak sebagai fasilitator
dan masyarakatlah yang membuat dan menganalisa dan
menentukan serta mengerjakan program.
Dalam melaksanakan program Tematik Posdaya ini, kami
memegang prinsip-prinsip dari metode PRA ini, yakni:
Kami selalu belajar dari masyarakat.
Posisi kami hanya sebagai fasilitator dan masyarakat
sebagai pelaku dan pemilik dari program yang akan
dilaksanakan.
Kami dan masyarakat saling belajar dan saling
berbagi pengalaman.
16
Kami berupaya sebaik mungkin untuk mengoptimalkan
hasil, tak lupa kami belajar dari kesalahan.
Metode yang digunakan untuk melakukan observasi yaitu
dengan teknik PRA (Participatory Rural Appraisal). Metode
ini bertujuan untuk melihat lebih jelas kondisi fisik
yang ada di Desa tingkulang dan untuk menganalisa
permasalahan-permasalahan yang selanjutnya akan dimasukan
ke dalam program kerja yang berdasarkan kebutuhan
masyarakat serta menentukan solusi yang tepat pada setiap
permasalahan yang ditemukan.
Masyarakat tidak akan pernah lepas dari apa yang
disebut Kuliah Kerja Nyata (KKN), masyarakat merupakan
subjek sekaligus objek, mahasiswa hanya berperan sebagai
fasilitator. Banyak bergaul dan berdiskusi merupakan
sarana pendekatan sosial yang cukup baik untuk mendekati
masyarakat. Keterbukaan dengan saling menghargai
terbukti dapat menjadi jalan pengakraban yang kemudian
menjadikan hubungan harmonis dan bersahaja di antara kami
dengan masyarakat Desa Malewa. Silaturahmi juga tidak
kalah pentingnya dalam menggali informasi dari masyarakat
terhadap masalah-masalah yang mereka hadapi di desa
kemudian mengangkatnya kedalam bentuk program kerja yang
dilaksanakan secara bersama.
17
Pemerintah desa merupakan faktor penentu keberhasilan
pelaksanaan program kerja, jalinan kerja sama yang baik
mulai dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Ketua BPD,
Sekertaris BPD, KAUR Pemerintahan, KAUR Pembangunan, KAUR
Umum, hingga Kepala Dusun yang banyak mendukung dan
memberikan kemudahan-kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan
program kerja.
Oleh karena itu kami banyak melakukan diskusi dan
meminta pandangan-pandangan serta masukan yang bersifat
konstruktif berkaitan dengan kegiatan program kerja.
Pemerintah juga merupakan referensi terbaik ketika kami
menemui kendala dilapangan, karena tidak dapat dipungkiri
bahwa yang lebih tahu dan mengerti karakteristik dan
kebiasaan masyarakatnya adalah orang-orang yang
berkecimpung didaerahnya sendiri atau pemerintah
setempat. Sehingga masukan-masukan dari pemerintah desa
menjadi bahan pertimbangan kami untuk dapat menyelesaikan
kendala-kendala yang kami temui dilapangan.
Selain itu tokoh agama dan tokoh adat sangat berperan
penting terhadap pengambilan keputusan dalam kehidupan
bermayarakat. Karena kepercayaan masyarakat dan
eksistensi tokoh agama dan tokoh adat masih sangat
tinggi, sehingga dukungan mereka menjadi sangat penting.
Bahkan ketika pemerintah desa tidak mampu menyelesaikan
18
suatu masalah maka tokoh agama dan tokoh adat menjadi
alternatif penyelesaiaan permasalahan. Oleh karena itu
kami banyak berkonsultasi dan meminta petunjuk mengenai
pelaksanaan program kerja kepada mereka.
Selain Pemerintah Desa, Tokoh adat dan Tokoh agama
kami juga melibatkan peran pemuda mengingat, pemuda
merupakan tolak ukur perkembangan suatu negara, karena
dipundak pemudalah masadepan bangsa itu berada ketika
pemuda itu baik maka masa depan bangsa akan cerah tetapi
apabila yang terjadi adalah sebaliknya maka akan dapat
dipatikan masa depan bangsa akan suram. Begitu pula Desa
tingkulang perkembangan kedepan dapat diukur dari
kualitas sumberdaya pemuda yang dimilikinya sekarang.
Oleh karena itu pemuda sangatlah penting dalam menopang
dan mendukung perkembangan desa. Eksistensi pemuda
merupakan salah satu faktor penunjang dari pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata (KKN), karena ketika komunikasi yang
baik tidak tercipta atau gagal maka akan sangat
menyulitkan kami dilapangan dalam pelaksanaan kegiatan.
Di dalam pelaksanaan program kerja pemuda dianggap
sebagai motor penggerak sehingga harus selalu bertukar
pikiran, berbagi pengetahuan, serta menjalin hubungan
kerja sama yang baik dengan mereka.
19
Kegiatan ini diawali dengan perkenalan dan
silaturahmi ke rumah-rumah pemerintah desa dimulai dari
Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Dusun, Ketua BPD dan
jajarannya, hingga Kaur-Kaur, dan rumah-rumah penduduk,
serta ke sekolah dasar dengan tujuan perkenalan sekaligus
agar keberadaan kami sebagai mahasiswa KKN diketahui oleh
masyarakat Desa tingkulang dan sekaligus untuk mencari
tahu permasalahan-permasalahan yang ada di desa
tingkulang.
Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bersama
masyarakat dan aparat desa di kantor desa Desa
tingkulang, untuk lebih menjalin hubungan keakraban
dengan masyarakat setempat dan secara bersama-sama
membicarakan program KKN Tematik Posdaya yang akan
dilaksanakan di desa tingkulang dalam waktu 2 bulan.
Dari pertemuan tersebut kami mendapat banyak
informasi, masukan, dan usulan dari masyarakat setempat.
Setiap anggota masyarakat mengusulkan
kebutuhan/permasalahan yang menurut mereka masih kurang
atau belum adanya penyelesaian oleh pemerintah desa.
Semua usulan atau saran dari masing-masing anggota
masyarakat maupun dari aparat desa dikumpul kemudian
dibacakan dipertemuan tersebut. Hal ini dilakukan agar
20
setiap masalah yang sudah masuk dapat dipilih kembali
masalah apa saja yang sesuai dengan profesi kami, dan
setelah dibacakan maka masyarakat akan memutuskan apakah
masalah tersebut disetujui dimasukkan kedalam program
kerja atau tidak. Setelah disetujui, kemudian barulah
diputuskan siapa penanggung jawab dari program yang telah
disepakati tersebut.
Berdasarkan identifikasi dan pilah-pilah masalah,
bahwa terdapat beberapa masalah yang sesuai dengan
profesi kami masing-masing. Adapun masalah yang telah
disepakati pada Lokakarya Desa yang sesuai dengan profesi
kami masing-masing dan akan dilaksanakan dalam waktu 2
bulan adalah:
1. Kurangnya pengetahuan anak-anak usia sekolah tentang
manfaat dan kegunaan computer/laptop.
2. Masih banyak terdapat anak usia sekolah yang buta
aksara.
3. Kurangnya pemahaman masyarakat untuk menjadi pemilih
yang cerdas. (pemilu 2014)
4. Masih banyak masyarakat yang belum paham akan maksud
dan tujuan program KB.
5. Masih banyak masyarakat yang belum paham akan bahaya
narkoba.
21
6. Masyarakat belum bisa memaksimalkan dan mengelola
dengan maksimal tumbuhan obat tradisonal yang sudah
ada.
7. Kurangnya kekompakan dalam kebersihan dan kerapian
lingkungan.
8. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk selalu
bergotong royong.
9. Banyak warga utamanya kepala keluarga yang belum
paham tentang prosedur pembuatan akte kelahiran.
10. Kurangnya produksi pengolahan buah kelapa.
11. Forum pemberdayaan keluarga /masyarakat yang
sudah ada belum berjalan maksimal.
Dari hasil Lokakarya Desa yang telah disepakati maka
kami menyusun rangkaian program kerja yang akan kami
laksanan selama waktu pelaksanaan KKN, Yang pelaksanaan
ditujukan dari untuk dan oleh masyarakat guna
meningkatkan kesejahtraan masyarakat di Desa tingkulang.
3.2. Faktor Pendukung Dan Penghambat
Dalam pelaksanaan program kerja Mahasiswa KKN Tematik
Posdaya semester genap 2014/2015 di Desa tingkulang, kami
mendapat dukungan dari berbagai pihak sehingga program
kerja yang telah disetujui pada saat Lokakarya Desa dapat
22
dilaksanakan dengan baik sesuai dengan batas waktu
pelaksanaan yang telah ditentukan.Adapun faktor pendukung
program kerja selama berada dilokasi KKN di Desa
tingkulang, yaitu :
a. .Adanya masukan dan bimbingan serta arahan yang
membangun semangat kami dari Dosen Monitoring dan
Dosen Pembimbing
b. Adanya partisipasi aktif masyarakat untuk menerima
pembaruan dari luar selama tidak menyimpang dari
norma yang ada dan sepanjang tidak bertentangan
dengan program pembangunan pemerintah
c. Adanya loyalitas dari pimpinan yang paling bawah
terhadap atasannya dalam hal ini kepala-kepala
dusun, kepala urusan yang ada , terhadap kadesnya,
sehingga tugas pemerintahan dapat terlaksana dengan
baik;
d. Fasilitas yang tersedia di posko KKN cukup memadai
sehingga program dapat terlaksana dengan baik;
e. Kekompakan dan kebersamaan di antara seluruh aparat
pemerintahan desa beserta masyarakat yang
terpelihara dengan baik;
f. Cukup tersedianya bahan-bahan yang diperlukan untuk
kebutuhan program di tempat KKN;
23
g. Kondisi alam yang baik sehingga program dapat
dilaksanakan tanpa adanya hambatan yang berarti
h. Kerja sama yang baik antara teman-teman posko dalam
menjalin silahturahim dengan masyarakat setempat
i. Keterbukaan masyarakat dalam menerima dan merespon
keberadaan KKN di desa mereka
j. Adanya koordinasi yang baik antara posko-posko
dikecamatan Tomini
k. Koordinasi yang baik antara Korcam dan Kordes-Kordes
sekecamatan Tomini
Selain faktor pendukung di atas, tidak dapat
dipungkiri juga dalam pelaksanaan program kerja
dilapangan kami menemukan beberapa kendalan yang
merupakan penghambat pelaksanaan program kerja di Desa
tingkulang
Faktor penghambat tersebut antara lain :
a. Cukup tingginya harga bahan-bahan yang dibutuhkan
selama pelaksanaan program.
b. Kurang Aktifnya Masyarakat Di awal bulan kami
melaksanakan KKN.
c. Cuaca yang kurang menentu sehingga sering menghambat
kegiatan.
d. Ketersediaan alat
24
e. Kurangnya Sumber dana
3.3. Hasil Yang Dicapai
Selama kurang lebih dua bulan sejak tanggal 5 Maret
2014 sampai dengan 05 mei 2014, kami mahasiswa Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral Tematik Posdaya
Angkatan 68 Semester genap Tahun 2014/2015 berada di Desa
tingkulang, kecamatan tomini, kabupaten Parigi Moutong,
guna menjalankan beberapa program kerja KKN.
Program-program kerja ini didasarkan pada yang
didapatkan pada saat melakukan observasi, dan program-
program ini juga merupakan hasil kesepakatan Lokakarya
Desa pada tanggal 10 maret 2014. Adapun hasil yang
dicapai dari pelaksanaan program kerja adalah sebagai
berikut :
PROGRAM PROFESI INTEGRAL
A. Bidang pendidikan
Salah satu program kerja pada bidang pendidikan
yang akan dijalankan yaitu menjadi tenaga pengajar
di sekolah dan TPA yang ada di desa tingkulang,
sosialisasi universitas tadulako dan kewirausahaan
di kalangan generasi muda dan masyarakat, mengigat
pentingnya berwirausaha dalam generasi muda. Dan
kegiatan ini di laksanakan sebanyak 23 kali
25
pertemuan dengan persentase hasil yang di capai
yaitu 100%
B. Bidang kesahatan
Pada bidang kesehatan ada beberapa jenis program
kerja yang kami jalankan yaitu sosialisasi
pentingnya sunat kesehatan dalam kalangan
masyarakat, dalam hal sunat kesehatan. Kegiatan ini
di lakukan dengan target 5 kali dengan persentase
hasil yang di capai yaitu 100%
C. Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan
Kegiatan program kerja pada bidang ekonomi yaitu
kegiatan penyuluhan tentang wirausaha dalam kalangan
masyarakat, masih banyak masyarakat yang usia kerja
belum memiliki pekerjan tujuannya memotifasi
masyarakat dalam berkerja sesuai dengan keterampilan
dan kemampuanya masing – masing. Proses kegiatan ini
memakan waktu sekitar 1 minggu dengan persentase
keberhasilan 100% Kurangnya pengetahuan kewirausahan di kalangan
generasi muda dalam kegiatan ini sosialisasi
kewirausahaan di kalangan generasi muda, sasarannya
26
siswa siswi madrasah aliyah, kegiatan ini di lakukan
dengan target 12 kali pertemuan dengan persentase yang
d capai 100%
D. Bidang Lingkungan Hidup
Kegiatan program kerja pada bidang lingkungan
hidup, kerja bakti dalam kebersihan lingkunganserta
penataan pekarangan di sekitar rumah masyarakat, tujuanya
agar tercipta lingkungan desa yang bersih dan sehat,
kegiatan ini dilakukan dengan target 10 kali baksos,
dengan persentase yang di capai 100%
E. Bidang Sosial, Budaya dan Agama
Kegiatan program kerja pada bidang sosial budaya
dan keagamaan pelaksanaan kegiatannya yaitu sunatan
massal, membantu anak – anak yang orang tuanya
kurang mampu, targetnya 15 anak hasil yang di
capai 100%.
F. Teknologi Tepat Guna (TTG)
Kegiatan program kerja pada bidang TTG pelaksanaan
kegiatannya yaitu membuat pitzza dari singkong
target kegiatan rata-rata 1 kali dengan persentase
hasil yang d capai 100%
27
G. Program Ekstra
Melalui kegiatan pertandingan sepak bola (tingkat SD, tingkat dewasa putra putri), volly ball putra putri, sepak takraw, hadang, hafalan doa – doa pendek (tingkat paud, SD) lomba mewarnai ( tingkat paud, tingkat SD) lomba mengambar, (tingkat paud, tingkat SD,) cerdas cermat (tingkat paud, tingkat SD,risma, ibu PKK), fashion show ( tingkat paud, tingkat SD, risma, ibu PKK) ,merangkai bunga (tingkat pkk), lomba masakan non beras, ( risma dan ibu pkk) dengan target kegiatan 3 minggu dengan persentase hasil yang di capai 100%
28
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari hasi yang
dicapai dalam pelaksanaan program kerja selama 2 bulan
di Desa tingkulang sebagai berikut :
1. Secara umum pelaksanan program kerja di Desa
tingkulang berhasil dengan pencapain 100% dari
keseluruhan rancangan kegiatan,
2. Keberhasilan Pelaksanaan program kerja KKN Untad
Angkatan 68 di Desa tingkulang merupakan bentuk
kerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat,
3. Dengan ada kegiatan pengenalan dan pelatihan dasar
penggunaan computer/laptop anak-anak usia sekolah
29
desa tingkulang bisa tau dan mengenal manfaat dan
kegunaan dari pada laptop.
4. Sosialisasi di bidang kesehatan ini untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat akan bahaya
narkoba dan juga maksud dan tujuan dari pada program
KB.,
5. Pendistribusian obat tradisional tentu bisa menambah
penghasilan keluarga. Selain itu juga kegiatan ini
tentu akan bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi
orang lain.
6. Dalam jenis kegiatan di bidang lingkungan hidup
ini,semuanya memacu masyarakat untuk mau berlomba
menata lingkungan rumah baik dalam maupun luar.
7. Sebagai forum silahturahim antar keluarga POSDAYA
juga berfungsi sebagai wadah peningkatan
kesejahteraan keuarga dengan bidang-bidang yang ada
didalamnya,
8. Kegiatan pelatihan pembuatan minyak urut dari buah
kelapa akan membantu ibu-ibu rumah tangga untuk
memanfaatkan sumber daya yang ada.
9. Program ekstra yang kami susun akan membantu
mempererat tali persaudaraan antar warga desa
tingkulang
4.2 Saran
30
Dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Profesi Integral
Tematik Posdaya Angkatan 68 oleh mahasiswa selama
dilokasi, masih banyak hal-hal yang kurang dan perlu
perbaikan lagi. Adapun saran-saran yang dapat kami
sampaikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam
mencapai hasil yang lebih maksimal yaitu :
1. Diharapkan adanya partisipasi masyarakat yang lebih
besar untuk hadir disetiap pertemuan yang
dilaksanakan ataupun kegiatan yang berkaitan dengan
program kerja yang telah disepakati, karena masalah
yang diangkat adalah murni dari masyarakat sendiri.
2. Diharapkan agar masyarakat maupun pemerintah tidak
lagi beranggapan bahwa mahasiswa yang turun di
lokasi KKN selalu membawa modal (materi) yang
banyak. Terutama anggapan bahwa mahasiswa KKNPI
UNTAD dibekali dana dari pihak Universitas.
3. Diharapkan kepada masyarakat khususnya untuk
kegiatan lomba bahwa mahasiswa KKN tidak
diikutsertakan dalam ke panitian lomba tetapi hanya
mengamati atau mengikuti kegiatan lomba yang
berlangsung.
4. Kegotong royongan/kerjasama masyarakat tetap
dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi.
31