Date post: | 02-Mar-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | khangminh22 |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
i
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS (STUDI KASUS SEPATU UD MR.
JAY COLLECTION INDONESIA DI DESA SUMOLAWANG)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SATU Tulungagung
Oleh:
FIRLI NURSANI
NIM. 12402183234
Dosen Pembimbing Lapangan
RIZAL FURQAN RAMADHAN, S.Kom., M.T.
NIDN. 20240392
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SATU TULUNGAGUNG
2021
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SATU Tulungagung ini telah di setujui dan
disahkan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 25 Oktober 2021
Di : Mojokerto
Judul Laporan : Strategi Pengembangan Bisnis (Studi Kasus
Sepatu UD Mr. Jay Collection Indonesia di Desa
Sumolawang)
MENYETUJUI
MENGESAHKAN
a.n. DEKAN
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
SISWAHYUDIANTO, M.M.
NIDN. 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT., karena atas limpahan
karunia-Nya. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasullullah SAW,
sehingga penulis dapat dapat menyelesaikan kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) selama 5 minggu yaitu dimulai tanggal 20 September sampai 22
Oktober 2021 dengan benar.
Tujuan diadakannya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) oleh Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SATU Tulungagung adalah membina
profesionalitas mahasiswa sesuai bidang keilmuannya. Praktik Pengalaman
Lapangan adalah salah satu bentuk penerapan dan pengaplikasian secara sistematis
antara teori yang diperoleh di kampus dengan program penguasaan keahlian yang
dilaksanakan secara langsung untuk menjadi tenaga yang professional.
Selama proses Praktik Pengalaman Lapangan berlangsung hingga
terselesaikannya laporan ini, penulis banyak bantuan dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Mafthukin, M.Ag. selaku Rektor UIN SATU Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurrohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. Dr. Mohamad Aswad, S.Ag., M.A. selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah.
4. Siswahyudianto, M.M. selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN SATU Tulungagung.
5. Rizal Furqan Ramadhan, S.Kom., M.T. selaku Dosen Pembimbing Praktik
Pengalaman Lapangan.
6. Bapak Zainul Arifin selaku pemilik usaha UD Mr. Jay Collection Indonesia.
7. Seluruh karyawan yang ikut membantu pembuatan sepatu.
8. Orang tua dan keluarga kami yang selalu mendukung dan mendoakan yang
terbaik bagi kami.
iv
9. Serta semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian laporan Praktik
Penglaman Lapangan ini dengan mencari data dan referensi.
Penulis menyadari bahwa manusia pasti memiliki keterbatasan, sehingga tidak
ada hal yang dapat diselesaikan dengan sempurna. Demikian pula dengan hasil
laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini tentu masih banyak kekurangan meski
penulis telah berusaha dengan sebaik mungkin. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapakan kritik dan saran yang membangun.
Akhir kata, penulis berharap hasil laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini
bermanfaat bagi semua pihak.
Mojokerto, 23 September 2021
Penulis
FIRLI NURSANI
NIM. 12402183234
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Dasar Pemikiran .......................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan .................................................................. 3
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.................................................. 4
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK ................................................. 6
A. Profil Lembaga ........................................................................... 6
B. Pelaksanaan Praktik .................................................................... 9
C. Permasalahan di Lapangan .......................................................... 9
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga .................................................. 10
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................... 11
A. Sepatu UD Mr. Jay Collection .................................................... 11
B. Strategi Pengembangan Bisnis Sepatu di UD MJC Indonesia .... 13
BAB IV PENUTUP ............................................................................... 16
A. Kesimpulan ................................................................................ 16
B. Saran ........................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 18
LAMPIRAN ...........................................................................................
A. Resume dan Dokumentasi Pembekalan PPL ..............................
B. Berita Acara Harian PPL .............................................................
C. Berita Konsultasi PPL .................................................................
D. Foto Dokumentasi PPL ...............................................................
E. Screenshoot Link Youtube ..........................................................
F. Screenshoot dan Link Laporan di Unggah Blog FEBI ...............
G. Wawancara Dengan Lembaga PPL .............................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Indonesia termasuk Negara berkembang system perekonomiannya masih
kecil untuk membayar hutang masih menyicil sedikit, tidak seperti Negara
maju yang sudah bisa mengatasi ekonominya. Indonesia memiliki berbagai
macam usaha untuk meningkatkan perekonomiannya, salah satunya yaitu
UKM (Usaha Kecil Menengah). Sektor UKM merupakan salah satu sektor
yang menjadi perhatian karena kontribusinya yang besar bagi ekonomi
Indonesia.1 UKM sendiri memegang peran vital bagi perekonomian domestik
dan internasional.2 Namun beberapa penelitian menyatakan bahwa UKM
harus mampu melakukan ekspansi terhadap bisnis melampaui peran sebagai
pendukung bagi industri besar. UKM dianggap sektor yang tahap terhadap
krisis keuangan global karena akses mereka yang kebanyakan bersifat
konvensional. Dalam konteks ini, UKM harus menformulasikan dan
mengimplementasikan strategi pemasaran bagi usaha mereka. Pengembangan
UKM ini dapat meningkatkan minat masyarakat dalam berwirausaha.
Tenaga kerja di Indonesia masih didominasi tenaga kerja informal, trend
tenaga kerja sektor formal terus mengalami peningkatan.3 Sebagai sektor
yang padat modal, sektor formal merupakan penyokong perekonomian
Indonesia yang relatif aman atau tidak rentan mengalami penutupan. Namun,
penetapan status pandemi global pada 11 Maret 2020 akibat Corona Virus
Disease (Covid-19) telah memukul perekonomian dunia, termasuk Indonesia.
1 Elwisam dan Rahayu, “Penerapan Strategi Pemasaran, Inovasi Produk Kratif dan
Orientasi Pasar Untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran UMKM: Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis”, IV (2) 277 – 286, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Attahiriyah, 2019), hlm.278
2 Sahat Aditua Fandhitya Silalahi, “Strategi Pemasaran Produk Low dan High Involvement Pada Usaha Kecil dan Menengah: Kajian”, XXIII (3) 199 - 210, (Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 2018), hlm. 199
3 Middia Martanti Dewi dkk, “Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Tenaga Kerja Formal di Indonesia: Populasi”, XXVIII (2) 32 - 53, (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2020), hlm.32
2
Guna menekan penyebaran Covid-19, aturan untuk tetap berada di rumah
telah digalakkan. Hal tersebut menyebabkan banyak perusahaan mengalami
kerugian bahkan menutup usahanya, sehingga berdampak pada para tenaga
kerja. Di masa sekarang ini Indonesia sedang menghadapi era globalisasi,
dimana teknologi sedang berkembang dengan pesat, begitupun
perkembangan dengan dunia usaha saat ini sangat pesat. Setiap perusahaan
maupun industri rumahan harus mampu bersaing demi bisa tetap bertahan,
maka perusahaan harus memiliki daya saing jangka panjang maupun daya
saing jangka pendek atas produk-produk yang dihasilkan. Perkembangan
industri pembuatan sepatu diikuti dengan meningkatnya jumlah produk lokal,
yang berkualitas dan mengalami perkembangan pesat selama beberapa
dekade terakhir ini.4
Di Mojokerto sendiri sudah lama membuat sepatu produk local yang
kualitasnya juga bagus. Distribusi sepatu merupakan kegiatan penyaluran
sepatu dari suatu tempat ke tempat lainnya dimulai dari proses pembuatan
kulit sepatu, menjahit sampai dengan pemasarannya. Hal yang paling perlu
diperhatikan adalah kualitas produk, harga dan sarana lainnya yang
digunakan dalam proses pemasaran agar sepatu sampai ke tempat tujuan.
Teknik pengembangan bisnis hasil produksi sepatu sangat mempengaruhi
beberapa hal yaitu jenis produk, jenis alat angkut, dan kondisi penyimpanan.
Dikarenakan jika proses pendistribusian yang salah maka produk cepat rusak
dan harus memperhatikan alat pengangkut serta kondisi penyimpanan di
gudang.
4 Lailatun Nafisa, “Analisis Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Home Industri
Sepatu Kulit: Jurnal Indonesia Sosial Teknologi”, II (5) 843 - 850, (Bangil: STIE Yadika, 2021), hlm. 844
3
Usaha sepatu milik Bapak Zainul Arifin di Dusun Pohgurih Rt.02 Rw.05
Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto sudah memiliki
pangsa pasar yang besar dan menjadi potensi desa, sehingga penulis memilih
usaha ini sebagai tempat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Berdasarkan
penjelasan diatas penulis tertarik melakukan suatu penelitian dengan kudul
“Strategi Pengembangan Bisnis (Studi Kasus Sepatu UD Mr. Jay
Collection Indonesia di Desa Sumolawang)”.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
a. Tujuan dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan adalah
memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman kerja nantinya
yang terjun ke dunia kerja dengan terampil dan inovatif dapat
profesional dalam menjalankan pekerjaan dan lebih amanah dalam
melaksanakan tugasnya.
b. Untuk membedakan antara pelaksanaan dunia kerja dengan teori
yang dipelajari di kampus.
2. Kegunaan
a. Kegunaan secara akademik
Diharapkan dengan adanya kajian ini dapat digunakan sebagai bahan
belajar yang baik di bidang perkuliahan maupun dalam lingkungan
9masyarkat. Yang dapat digunakan bahan referensi dan wawasan
bagi mahasiswa dalam bidang perekonomian.
b. Kegunaan bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat membantu sebagai referensi dan
menyempurnakan pembahasan tentang proses strategi
pengembangan sepatu.
4
C. Waktu dan Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan
Dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan pada
tanggal 20 September sampai dengan 22 Oktober 2021 oleh mahasiswa
Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas
Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung.
Tabel 1.1 Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan Minggu
1
Minggu
2
Minggu
3
Minggu
4
Minggu
5
1 Konsultasi
Mengaju-
kan judul
laporan
PPL
Konsul-
tasi isi
laporan
PPL
Konsul-
tasi isi
laporan
PPL
Konsul-
tasi isi
laporan
PPL
Konsul-
tasi isi
laporan
PPL
2 Observasi
Melihat
keadaan
pabrik
Melaku-
kan
kegiatan
yang ada
Meman-
tau
pembua-
tan
sepatu
3 Wawancara
Menyu-
sun
pertanya-
an
wawan-
cara
Wawan-
cara
dengan
pemilik
usaha
Wawan-
cara
dengan
pemilik
usaha
4 Mengerjakan
Laporan
Menyu-
sun cover
dan
halaman
pengesa-
han
Menger-
jakan
BAB I
Menger-
jakan
BAB II
Menger-
jakan
BAB III
Menger-
jakan
BAB IV
5
5 Membuat
Vidio
Mem-
buat
video
laporan
yang
akan
diunggah
di
Youtube
Mem-
buat
video
laporan
yang
akan
diunggah
di
Youtube
2. Tempat Pelaksanaan
Untuk tempat yang menjadi lokasi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
adalah di Dusun Pohgurih Rt.02 Rw.05 Desa Sumolawang Kecamatan Puri
Kabupaten Mojokerto tepatnya di UD Mr. Jay Collection Indonesia milik
Bapak Zainul Arifin. Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) ini dilakukan secara online atau offline dikarenakan pandemic yang
mengaharuskan untuk membatasi kegiatan-kegiatan di luar rumah dan tetap
menerapkan protocol kesehatan 3M yang tentunya kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) ini mahasiswa hanya 4-5 kali datang ke tempat
lembaga.
6
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Sejarah Sepatu UD Mr. Jay Collection Indonesia
UD Mr. Jay Collection Indonesia adalah salah satu pabrik
pembuatan sepatu local yang berada di Dusun Pohgurih Rt.02 Rw.05
Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Awal mula
berdirinya Sepatu UD Mr. Jay Collection Indonesia adalah pak Zainul
merantau di Pulau Sulawesi Selatan tepatnya di Kota Makassar. Beliau
kesana bertujuan untuk memasarkan atau mempromosikan produk local
buatan orang Jawa di toko-toko besar daerah Makassar. Beliau bertempat
tinggal di kota Makassar selama ± 5 tahun. Disana beliau sudah
mendapatkan laba dan pelanggan yang lumayan banyak.
Setelah itu, beliau kembali ke tanah Jawa di tahun 2012. Kemudian
menikah dengan orang Jawa. Setelah menikah beliau memutuskan untuk
menetap di tanah Jawa dan berinisiatif mendirikan tempat produksi
sendiri dengan menggunakan namanya sendiri. Asal mula memakai
nama Mr. Jay Collection, kemudian beberapa tahun diperbarui menjadi
MJC Indonesia atau Mr. Jay Collection Indonesia.
Sepatu UD Mr. Jay Collection Indonesia ini rata-rata menjual produk
grosirnya ke luar Jawa seperti Kalimantan, Sulawesi, Bali untuk yang
dari Jawa kebanyakan dari Jawa Tengah, sedangkan dari Jawa Timur
mayoritas daerah Ponorogo. Untuk produk online menggunakan aplikasi
belanja seperti Shopee, Lazada, Tokopedia dan melalui social media
seperti Instagram. Setiap pembeli atau konsumen yang akan membeli
produk sepatu bisa mendatangi langsung ke pabrik atau melalui online.
Untuk menjual secara grosir 1 kerdus atau 1 kodi isinya 40 pasang sepatu
dengan berbagai ukuran. Sedangkan melalui online itu 1 pasang sepatu
tergantung permintaan pembeli. Dikarenakan masa pandemic Covid-19
sempat mengalami kendala yang dimana harus meliburkan karyawannya
7
selama 1 bulan. Untuk system pengiriman menggunakan expedisi yang
masih bisa mengantar berbagai kota meskipun dengan jangka lama.
Pembuatan sepatu dilakukan setiap hari dengan total 1 kodi
berjumlah 40 pasang sepatu per harinya. Untuk jam kerja setiap hari
Senin sampai Sabtu pukul 07.00 -16.00, istirahat pukul 12.00-13.00. Saat
ini pemilik usaha memiliki karyawan sekitar ± 25 orang. Dalam usaha
pembuatan sepatu ini tidak sedikit mengalami naik turun pemasukan
yang disebabkan berbagai hal seperti terkendala pengiriman expedisi
selama PPKM atau PSBB dan peluang laku jual. Lokasi pabrik sepatu ini
berada di sebelah rumah, belakang rumah, dan di tingkat atas rumah
bapak Zainul.
2. Visi dan Misi
a. Visi
Visi yang ingin dicapai adalah menjadi Official Store Brand Sepatu
online dan offline yang mampu memberikan kesan puas dan nyaman
di hati pelanggan.
b. Misi
Misi yang ingin dicapai yaitu:
1) Kualitas produk dan kepuasan pelanggan adalah tujuan utama
pabrik
2) Mempermudah kalangan masyarakat yang mempunyai
kesibukan yang teramat sangat dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
3) Mampu menyediakan varian pilhan sepatu yang selalu
mengikuti trend masa kini dengan harga yang terjangkau.
8
c. Struktur Pengurus
Pemilik
Zainul Arifin
Asisten 1
Rudi
Asisten 2 +
Bendahara
Umi Nur
Kepala Grosir
Eko
Kepala Online
Fidia Sari
Kepala Finishing
Kartini
1. Putri : Admin 1
2. Abdul G : Admin 2
3. Susanti : Online
4. Rizki E : Editing 1
5. Ayun : Editing 2
6. Hanani : Karyawan
7. Lilik : Karyawan
8. Udin : Karyawan
9. Andik : Karyawan
10. Dedik : Karyawan
11. Sugianto : Karyawan
12. Kholik : Karyawan
13. Ut : Karyawan
14. Ade : Karyawan
15. Rozak : Karyawan
16. Ropik : Karyawan
17. Hudi : Karyawan
9
1) Pemilik : memantau melalui asisten
2) Asisten : memantau jalannya produksi secara
langsung ke lapangan
3) Kepala Grosir : memantau penjualan melalui grosir
4) Kepala Online : memantau penjualan melalui online
5) Kepala Finishing : memantau pengecek ulang sepatu yang
sudah siap dimasukkan ke dalam box sepatu
B. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
Dikarenakan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ini dilakukan
secara online, yang menjadikan pihak lembaga terkait memperbolehkan
meneliti setiap hari jadi disini saya melakukan praktik tersebut secara
bertahap. Untuk minggu pertama saya melakukan observasi ke lembaga
sebagai bentuk pengenalan. Minggu kedua saya mewawancarai asisten
pemilik dari usaha sepatu tersebut dikarenakan pemilik sedang ada
kepentingan lain. Minggu ketiga saya melakukan dokumentasi foto dan video
serta menanyakan mengenai pembuatan sepatu. Selanjutnya minggu keempat
saya melakukan wawancara kembali untuk mendapatkan data lebih lengkap
dan valid. Dan untuk minggu terakhir saya mengerjakan laporan PPL.
Untuk praktik pengalaman lapangan saya mencari beberapa tempat tetapi
banyak yang tutup, maka saya mengambil tempat pelaksanaan di Sepatu UD
Mr. Jay Collection Indonesia yang berlokasi di Dusun Pohgurih Rt.02 Rw.05
Desa Sumolawang Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto untuk waktu
pelaksanaannya dimulai tanggal 20 September sampai 22 Oktober 2021, jadi
semua tugas mengenai Praktik Pengalaman Lapangan ini pada tanggal 22
Oktober diwajibkan sudah selesai.
C. Permasalahan yang ada di Lapangan
Setiap orang yang memiliki usaha tidak dapat dipungkiri selalu
mempunyai permasalahan baik usaha tersebut kecil maupun besar, begitu
juga Usaha Sepatu UD Mr. Jay Collection Indonesia yang selama ini menjadi
salah satu badan usaha yang dapat menggerakkan dan menambah
perekonomian masyarakat warga Desa Sumolawang walaupun masih belum
10
seberapa tetapi adanya pabrik sepatu ini bisa membuka lowongan pekerjaan
bagi masyarakat sekitar. Tetapi tidak sedikit juga masyarakat Desa
Sumolawang juga memiliki usaha pembuatan sepatu meskipun tidak sebesar
pabrik Mr. Jay Collection Indonesia dan peralatannya masih sedikit.
Untuk permasalahan selanjutnya yaitu saat pandemic COVID-19 seperti
ini omset penjualan menurun karena akses jalan banyak ditutup, meskipun
ada beberapa jalan yang dibuka atau dialihkan. Bahkan tidak hanya brand Mr.
Jay Collection saja tetapi semua brand sepatu juga terkena dampaknya. Untuk
bahan baku sepatu juga mengalami kenaikan karena terbatasnya waktu
sehingga harga ikut naik. Serta system pengiriman expedisi juga mengalami
kenaikan harga tetapi pemilik berusaha tetap menormalkan harga sepatu
sesuai harga pasar.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga PPL
Pemilik usaha sepatu UD Mr. Jay Collection Indonesia sebenarnya ada
2. Masyarakat sekitar Desa Sumolawang rata-rata memiliki usaha pembuatan
sepatu dikarena didukung oleh alat-alat pembuat sepatu dan juga pihak
kemitraan memberi beberapa bantuan modal. Dengan adanya pabrik sepatu
brand Mr. Jay Collection Indonesia dapat membuka lowongan pekerjaan bagi
anak muda milenial agar memotivasi dirinya untuk berwirausaha serta
memperkenalkan brand local tidak kalah jauh dengan brand luar. Pemilik
usaha sepatu tersebut berharap dengan adanya Praktik Pengalaman Lapangan
yang dilaksanakan di tempat tersebut akan menjadikan usahanya semakin
dikenal masyarkat luas dan dapat meningkatkan omset penjualan dari pihak
UD Mr. Jay Collection Indonesia.
Tanggapan selanjutnya untuk pihak pemerintah agar lebih memberikan
perhatian khusus kepada para pengusaha sepatu agar harga bahan baku sepatu
tetap stabil dan untuk jasa pengiriman expedisi agar bisa tetap mengirim
barangnya selagi pandemic Covid seperti ini.
11
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sepatu di Mr. Jay Collection Indonesia
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia dituntut untuk bisa memenuhi
kebutuhannya sendiri-sendiri. Apalagi di masa pandemic COVID-19 seperti
ini, banyak usaha atau perkantoran yang tutup sementara dan beberapa
pekerja ada yang WFH atau di PHK. Untuk melangsungkan kehidupan
beberapa orang ada yang membuka usaha baru, seperti halnya yang dilakukan
oleh bapak Zainul yang membuka usaha baru yaitu pabrik sepatu. Dengan
berdirinya pabrik sepatu di Desa Sumolawang dapat membuka lowongan
pekerjaan bagi masyarakat sekitar sehingga dapat membantu perekonomian
masyarakat dan dirinya. Pembuatan sepatu di Desa Sumolawang sendiri
sudah banyak tetapi untuk bertahan sampai saat ini ada beberapa saja dan
untuk alat-alatnya kurang memadai sehingga berhenti sementara.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pembuatan adalah
melakukan atau proses pengerjaan. Di zaman dahulu merasa memiliki sepatu
atau sandal dengan warna standar sudah nyaman. Berbeda dengan orang
zaman sekarang sudah menjadi trend karena pendukung penampilan juga,
tidak hanya pakaian dan rambut saja. Pabrik sepatu ini sudah didirikan dan
dirancang sekitar ± 9 tahun. Adanya pabrik sepatu di Desa Sumolawang yaitu
untuk memperkenalkan ke masyarakat Mojokerto bahwa ada brand local
yang tidak kalah saing dengan brand-brand luar. Dalam hal ini pabrik sepatu
Mr. Jay Collection akan menambah nilai tersendiri bagi warga Mojokerto
selain memiliki brand sendiri, pabrik sepatu Mr. Jay Collection memberikan
hal positif bagi masyarakat sekitar yaitu menambah wawasan untuk
berwirausaha. Pembuatan sepatu ini bisa dikatakan sedang karena harus
didukung beberapa alat untuk mendapatkan sepatu yang maksimal.
12
Berikut adalah tata cara pembuatan sepatu di UD Mr. Jay Collection:
1. Cutting atau pemotongan
Proses pertama ini, kulit sepatu dipotong menggunkan mesin sesuai
dengan ukuran pola yang ditempelkan pada kulit sepatu. Pada pola
tersebut terdapat nomer sehingga pemotong dapat membedakan model
sepatu yang akan dibuat.
2. Menjahit
Kedua, sebelum dijahit kulit sepatu yang sudah dipotong dirapikan
terlebih dahulu agar proses penjahit dapat lebih mudah. Yang kemudian
kulit dibawa ke mesin jahit untuk dijahit sesuai dengan pola kulit.
3. Pengeleman
Di proses ketiga ini bisa dikatakan lebih sulit karena butuh
konsentrasi. Kulit sepatu yang sudah dijahit maka akan dilem terlebih
dahulu ke alas bagian tengah, hal ini bertujuan agar kulit sepatu merekat
ke alas kaki. Setelah dilem maka akan dipres menggunakan palu untuk
menguatkan lem tersebut. Kemudian sepatu yang sudah dipres,
dimasukkan ke dalam oven untuk dipanaskan ± 30 menit. Setelah dari
oven di dinginkan selama 15 menit, kemudian dipres kembali
menggunakan mesin yang bertujuan untuk lebih merapatkan pengeleman
tersebut. Di proses terakhir pemasangan sol sepatu ke kulit.
4. Finishing
Pada proses keempat yaitu pengecekkan terhadap sepatu. Sepatu-
sepatu tersebut dilihat dari segi ukuran, warna apakah sudah sesuai. Yang
kemudian alas kaki di sepatu dilem kembali umtuk pemasangan yang
bertulis brand MJC atau Mr. Jay Collection. Sepatu yang sudah siap
maka dimasukkan ke dalam box dan ditutup kertas agar tidak mudah
berdebu.
13
Untuk jenis kulit sepatu ada beberapa serta kegunaan yang cocok
digunakan untuk sepatu, antara lain:
Tabel 3.1
Jenis Kulit Sepatu
Kulit syntethic Pantofel
Nylon sarang lebah mesh Sneakers
Nubuck sintetis Kasual
Switch Boots
White puma kapas Sneakers
B. Strategi Pengembangan Bisnis Sepatu di Mr. Jay Collection
Setiap tempat usaha mepunyai beberapa strategi yang dilakukan untuk
mengembangkan bisnisnya agar lebih menarik customer untuk tetap membeli
produknya, tidak hanya mengembangkan saja tetapi juga memajukan tempat
usaha supaya lebih dikenal oleh seluruh masyarakat local bahkan mencapai
manca negara. Strategi pengembangan usaha ditujukan untuk mencetak
sebanyak mungkin usaha yang mampu menerapkan prinsip
technopreneurship untuk mencapai derajat usaha yang dinamis dan lestari.
Hal ini juga dilakukan oleh Sepatu UD Mr. Jay Collection dalam
mengembangkan dan memajukan usaha khususnya sepatu produk local.
Berikut beberapa strategi yang dilakukan Sepatu Mr. Jay Collection dalam
mengembangkan usaha bisnisnya, antara lain:
1. Bekerjasama dengan toko-toko sepatu di berbagai Kota
Berbagai toko sepatu memiliki jenis sepatu diantaranya sepatu
olahraga, sepatu pantofel, sepatu sneakers, sepatu boots, dan lain-lain.
Sepatu-sepatu tersebut di jual berbagai macam model agar pembeli tidak
kesusahan untuk mencari produk yang diinginkan. Misalnya di pulau
Kalimantan penjualan sepatu sangat minim sehingga masyarakat ingin
membeli sepatu tetapi dengan harga terjangkau tanpa biaya ongkir. Hal
ini membuktikan bahwa pengembangan usaha bisnis sepatu dapat
14
dilakukan kerjasama dengan berbagai pihak sehingga dapat saling
menguntungkan satu sama lain.
Akan tetapi banyak jasa pengirim sering mengeluh karena masih ada
beberapa wilayah Kota yang masih menerapkan PPKM, meskipun
sekarang sudah melakukan pelonggaran akan tetapi masih ada daerah
yang system jalannya buka tutup. Tetapi bapak Zainul sedang
mengusahakan untuk tetap mengirim barang sampai tempat tujuan.
2. Memperlebar usaha bisnis jual beli sepatu
Jual beli adalah kegiatan tukar menukar barang dan jasa atau
keduanya yang berdasarkan kesepakatan bersama tanpa paksaan. Seperti
dimasa pandemic ini UD Mr. Jay Collection menambah penjualan online,
yang sebelumnya melayani grosir saja. Hal ini dilakukan untuk
menambah program penjualan agar lebih luas pelanggannya untuk
membeli produk sepatu Mr. Jay Collection dan juga dikarenakan masa
pandemic beberapa akses jalan mengalami penutupan dan pengalihan
sehingga tidak dapat mengantar produk ke tempat grosir. Meskipun
pembelinya masih sedikit tetapi bapak Zainul menambah beberapa
marketplace untuk lebih mudah dalam mengembangkan dan
menjalankan program penjualan sepatu.
Dan bapak Zainul juga sering mengadakan promo-promo di berbagai
marketplace dikarenakan agar daya peminat pembeli menambah. Hal ini
berlaku karena masyarakat Indonesia yang menyukai harga diskon dan
gratis ongkir untuk menghemat budget mereka tanpa membayar mahal
tetapi mendapatkan produk bagus dan berkualitas. Meskipun begitu
Bapak Zainul tetap menjual sepatunya menggunakan grosir karena ada
beberapa Kota untuk akses internet masih kurang bagus.
3. Melakukan inovasi dari usaha sepatu yang sudah ada
Inovasi sangat diperlukan dalam pengembangan usaha bisnis
khususnya usaha sepatu karena menjaga dan mempertahankan pelanggan
agar tetap membeli produk secara terus-menerus, tidak hanya itu inovasi
perlu dilakukan untuk tetap menarik minat pelanggan agar tidak bosan
15
untuk membeli produknya. Inovasi tidak hanya dilakukan suatu produk
saja namun dalam pengembangan usaha bisnis juga memerlukan inovasi
agar pelanggan mengetahui tempat pembuatan sepatu produk local yang
berada di daerah Mojokerto sehingga dapat melihat langsung pembuatan
sepatu. Hal tersebut dilakukan usaha Sepatu Mr. Jay Collection Indonesia
dalam megembangkan bisnisnya yang sudah ada dengan melakukan
inovasi dari setiap program pembuatan sepatu, seperti salah satu
program yang berjalan yaitu pembuatan sandal yang rencanya akan
menambah produk baru untuk membuat sandal yang dapat dijadikan
sebagai produk terbaru Mr. Jay Collection.5
5 Wawancara dengan Mbak Umi Nur (Selaku Asisten 2 dan Bendahara), pada tanggal 7
Oktober 2021 pukul 09.00
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi
pengembangan bisnis sangat penting untuk keberlangsungan perkembangan
usaha. Karena belum tentu setiap pelanggan melakukan kontak langsung
dengan penjual begitu sebaliknya.
Dalam usaha bisnis sepatu, sepatu merupakan salah satu alas kaki untuk
melindungi kaki yang sudah menjadi trend karena sebagai pendukung
penampilan. Usaha sepatu bisa berkembang pesat karena dari segi pembuatan
lumayan mudah dan didukung oleh teknologi yang relative mudah dikuasai
oleh para pekerja walaupun modal yang digunakan lumayan banyak tetapi
bisnis seperti ini terbilang menjanjikan. Tata cara pembuatan sepatu di UD
Mr. Jay Collection:
1. Cutting atau pemotongan
2. Menjahit
3. Pengeleman
4. Finishing
Ada beberapa strategi yang dilakukan Sepatu Mr. Jay Collection dalam
mengembangkan usaha bisnisnya, antara lain:
1. Bekerjasama dengan toko-toko sepatu di berbagai Kota
Berbagai toko sepatu memiliki jenis sepatu diantaranya sepatu
olahraga, sepatu pantofel, sepatu sneakers, dan sepatu boots. Sepatu-
sepatu tersebut di jual berbagai macam model agar pembeli tidak
kesusahan untuk mencari produk yang diinginkan.
2. Memperlebar usaha bisnis jual beli sepatu
Memperlebar usaha sepatu dilakukan untuk menambah program
penjualan agar lebih luas pelanggannya untuk membeli produk sepatu
Mr. Jay Collection dan juga dikarenakan masa pandemic beberapa akses
17
jalan mengalami penutupan dan pengalihan sehingga tidak dapat
mengantar produk ke tempat grosir.
3. Melakukan inovasi dari usaha sepatu yang sudah ada
Inovasi sangat diperlukan dalam pengembangan usaha bisnis
khususnya usaha sepatu karena menjaga dan mempertahankan pelanggan
agar tetap membeli produk secara terus-menerus, tidak hanya itu inovasi
perlu dilakukan untuk tetap menarik minat pelanggan agar tidak bosan
untuk membeli produknya.
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Sebagai Pengelola PPL
Seharusnya memberikan pemahaman kepada mahasiswa sebelum
terjun ke lapangan yang tidak dilaksanakan hanya satu kali saja dan
melakukan kerjasama dari pihak penelola Praktik Pengalaman Lapangan
dengan pihak lembaga yang dijadikan mahasiswa PPL agar dapat
berlanjut. Dan juga meningkatkan pemantauan atau pengamatan
terhadap mahasiswanya yang melakukan PPL yang bertujuan
memastikan bahwa kegiatan PPL berjalan dengan baik.
2. Untuk Instansi/Lembaga Tempat PPL
Sebaiknya lembaga tempat PPL menggunakan influencer dalam
pemasarannya agar menarik dan menambah pelanggan untuk
meningkatkan penjualan karena sewaktu-waktu pembeli tidak membeli
sepatu setiap hari, UD Mr. Jay Collection tidak sia-sia dalam penyetokan
banyak sepatu digudang.
3. Untuk Mahasiswa selaku Peserta PPL
Seharusnya para mahasiswa yang melakukan PPL dapat
meningkatkan keaktifan, kedisiplinan, dan semangat dalam menggali
praktik keilmuan bisnis sehingga Praktik Pengalaman Lapangan dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
18
DAFTAR PUSTAKA
Elwisam dan Rahayu. 2019. Penerapan Strategi Pemasaran, Inovasi Produk Kratif
dan Orientasi Pasar Untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran UMKM.
Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis. IV (2) 277 – 286. Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Islam Attahiriyah.
Silalahi, Sahat Aditia Fandhitya. 2018. Strategi Pemasaran Produk Low dan High
Involvement Pada Usaha Kecil dan Menengah. Jurnal Kajian. XXIII (3) 199
– 210. Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI.
Dewi, Middia Martanti dkk. 2020. Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Tenaga
Kerja Formal di Indonesia. Jurnal Populasi. XXVIII (2) 32 – 53.
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Nafisa, Lailatun. 2021. Analisis Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada
Home Industri Sepatu Kulit. Jurnal Indonesia Sosial Teknologi. II (5) 843 –
850. Bangil: STIE Yadika.
Lampiran 1
RESUME PEMBEKALAN KEGIATAN PENDALAMAN MATERI PPL
Pemateri 1: Dr. Ahmad Hariyadi, M.M.
Pemanfaatan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Dalam Menghadapi Era Industri 5.0
A. Abad ke-21
Pada abad ke-21 E-Marketing atau digital marketing diartikan sebagai
penggunaan teknologi digital untuk mencapai tujuan pemasaran serta upaya
pengembangan atau penyesuaian konsep pemasaran itu sendiri, dapat
berkomunikasi dalam cakupan global, dan mengubah cara perusahaan
melakukan bisnis dengan pelanggan.
Peran strategi digital marketing dapat menjadi hal yang penting dalam
mengikuti perkembangan teknologi digital dan dan mengembangkan rencana
untuk menarik konsumen dan mengarahkannya pada perpaduan antara
komunikasi elektronik dan komunikasi tradisional. Melalui kombinasi dan
konstinutitas Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, akan membentuk pola
yang lebih baik ketertiban sosial, maka hal itu dapat memperbaiki kualitas
kehidupan sosial manusia.
B. Definisi
Digital Marketing 5.0 merupakan pemasaran dengan menggunakan
penerapan teknologi secara digital, salah satu bentuk marketing digital
dengan menggunakan media internet marketing (e-marketing). Menurut
Sanjaya dan Tarigan, digital marketing didefinisikan sebagai kegiatan
marketing termasuk branding yang menggunakan berbagai media berbasis
web. E-Marketing merupakan suatu proses pemasaran menggunakan
teknologi komunikasi elektronik, khususnya internet. Isu Society 5.0 mulai
ramai diperbincangkan ternyata memberikan perubahan dalam tahapan
revolusi industri. Society 5.0 memberikan keseimbangan peranan antara
teknologi dengan manusia.
Digital marketing menurut American Marketing Association (AMA)
adalah aktivitas, institusi, dan proses yang difasilitasi oleh teknologi digital
dalam menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai-nilai
kepada konsumen serta pihak yang berkepentingan lainnya. Digital marketing
menjadi salah satu media yang sering digunakan pelaku usaha UMKM
kemampuan baru konsumen dalam mengikuti arus digitalisasi. Pelaku pasar
dam pemasar perlu mengubah strategi pemasarannya mengikuti Revolusi
industri 4.0.
C. Era Digital
Kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan, yaitu inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif,
memberikan banyak kemudahan. Digital marketing banyak kelebihan jika
dibandingkan dengan strategi pemasaran konvensional (offline marketing).
Digital marketing juga mempermudah pelaku bisnis memantau dan
menyediakan segala kebutuhan dan keinginan calon konsumen.
Teknologi dan inovasi perlu digunakan untuk membantu meningkatkan
masyarakat. Perubahan ini diharapkan mampu membantu manusi dalam
kehidupan sehari-hari. Karakteristik 2 era hampir sama termasuk digitalisasi,
optimasi, dan produksi dengan kustomisasi, otomasi, interaksi antara manusia
dan mesin, layanan dan bisnis bernilai tambah, penggunaan teknologi
informasi dan kekayaan data yang dikuasai. Melalui kombinasi dan
konstinutitas Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.
D. Era Society 5.0
Kemampuan berpikir kritis, konstruktif dan inovatif dapat digunakan
untuk membentuk keterampilan profesional yang kompetitif dibidang imu
pengetauhan dan teknologi. Mengarahkan kemampuan masyarakat
menggunakan teknologi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kecerdasan buatan dipadukan dengan kemampuan manusia untuk
mengoperasikan teknologi. Tujuan dari masyarakat 5.0 adalah membuat
segala sesuatunya terpusat pada mansia. Masyarakat 5.0 dibentuk karena
memperhatikan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Kunci dari
masyarakat 5.0 adalah menggabungkan antara dunia maya (cyber space)
dengan dunia nyata (real space).
E. Simpulan
Seluruh pelaku UMKM menyatakan bahwa penggunaan digital
marketing membantu mereka dalam menginformasikan dan berinteraksi
secara langsung dengan konsumen. Para pelaku UMKM mengatakan bahwa
penggunaan memperluas pangsa pakar mereka, meningkatkan awarenes bagi
konsumen karena pelaku UMKM rutin memperbarui informasi mengenai
produk setiap hari sekali serta menngkatkan penjualan karena beberapa
UMKM juga berkolaborasi, internet marketing adalah pendekatan baru dalam
dunia marketing yang dapat menghema biaya, meningkatkan costumer
loyality dan membuat order secara sistematis
Karenanya dalam menghadapi hal tersebut organisasi harus menyiapkan
pelaku pemasaran lebih baik. Peranan pemasar tentu menjadi sangat penting
bukan hanya sebagai pelaksana atau operator teknologi, tetapi justru sebagai
penggagas, pencipta ide, gagasan, solusi dan inivasi yang dituangkan dalam
strategi pemasaran dan strategi marketing mix. Beberapa karakteristik
pemasar yang dibutuhkan di era Society 5.0 inovatif, open mind, agile, IOT
friendly, dynamic, dan collaborative.
Pemateri 2: Misbakhul Imam, S.E.
Dukungan Perbankan Syariah Pada UMKM
A. Sekilas Populasi Muslim
273,5 juta populasi penduduk Indonesia dan 229 juta tercatat beragama
islam. 87,2% dari populasi Indonesia dan 12,7% dari populasi muslim dunia.
Indonesia memiliki peluang yang sangat baik bagi Perbankan Syariah.
Sebagai pemeluk agama mayoritas (87,2%), tentu ada tendensi untuk
terjadinya kesamaan pola konsumsi secara kolektif sesuai syariat islam.
B. Sejarah Perbankan Syariah terungkap
Perbankan Syariah berkembang pesat justru setelah krisis moneter tahun
1998, ditandai dengan berdirinya Bank Mandiri Syariah pada tahun 1999 dan
diikuti oleh perbankan lain yang secara madif membuka UUS atau
membentuk anak perusahaan perbankan syariah. Sebelumnya sejak tahun
1990 hanya ada satu bank syariah yaitu Bank Muamalat.
Masifnya perkembangan perbankan syariah karena peluang
pengembangan terbuka lebar dan dukungan pemerintah serta regulator dalam
menyiapkan ketentuan dan perundang-undangan. Pemerintah regulator saat
itu menilai Bank Syariah lebih tahan terhadap krisis, karena prinsip
dijalankan dalam operasional perbankan yang berlandaskan Keadilan,
Kemitraan, Transparasi, dan Universal.
C. Bank Syariah
Fungsi bank adalah sebegai media intermediasi antara sohibul mal
dengan investor atau pengusaha yang memiliki kekuatan untuk
memperkerjakan pegawai yang menghasilkan uang untuk memberikan gaji.
Simpanan para sohibul mal dalam bentuk giro (dengan akad wadiah dan
mudhorobah), tabungan (dengan akad wadiah dan mudhorobah), deposito
(dengan akad mudhorobah). Kemudian dari bank sebagai media intermediasi
bank akan melakukan penyaluran pembiayaan atau financing dengan akad
jual beli (akad mudhorobah), bagi hasil (akad musyarakah), sewa (akad
ijaroh), dengan berbagai perkembangan akad yang di kembangkan oleh bank
syraiah seperti mudharabah muqayyadah, dll. Namun ada catatan khusus
bahwa bank syariah tidak membiayai usaha-usaha yang non halal seperti hotel
yang non syariah, salon yang non syariah.
D. Perbedaan Pendanaan Bank & Investor
Bank Investor
Kepemi-
likan
Pengendalian tetap pada
pemilik usaha
Investor bagian kepemilikan
usaha
Manage-
ment
Keputusan sepenuhnya di
tangan pemilik usaha
Investor ikut menentukan
keputusan
Proses Lebih cepat, mudah &
sederhama
Relatif lebih lama
Beban
Biaya
Jangka pendek lebih
murah
Beban bagi hasil sebagai
pengurang pajak
Nominal & angsuran dapat
disesuaikan dengan
kebutuhan/kemampuan
Jangka panjang lebih
murah
Tidak ada beban bagi
hasil sebagai pengurang
pajak
Keun-
tungan
100% Keuntungan dimiliki
pemilik usaha
Sharing profit berdasarkan
porsi kepemilikan
Beban
Kerugian
100% Ditanggung pemilik
usaha
Kerugian ditanggung
bersama
Default/
Bangkrut
Restrukturasi, penyelesaian
secara damai, lelang/saluran
hukum
Selesaikan secara
damai/saluran hukum
Lainnya Konsultan, royalty program Bawa teknologi baru &
market baru
E. Perbedaan Perbankan Kovensional dan Syariah
Bank Konvensional Bank Syariah
Hukum
Hukum positif yang berlaku
di Indonesia (Perdata &
Pidana)
Hukum positif yang berlaku
di Indonesia & berdasarkan
Al-Quran & Hadist serta
Fatma Ulama (MUI)
Penyaluran
Dana
Penyaluran kredit pada bank
konvensional bisa dilakukan
pada berbagai bisnis yang
dianggap aman dan
menguntungkan
Penyaluran pembiayaan bank
syariah yang ditujukan
kepada bisnis-bisnis yang
halal & tidak melanggar
hukum islam
Pendapatan
Pendapatan berdasarkan
system bunga
Pendapatan berdasarkan
system bagi hasil, margin
keuntungan dan fee
Bagi
Hasil
Besaran bunga tetap Besaran bagi hasil berubah-
ubah tergantung kinerja
usaha
Nasabah &
Bank
Hubungan pihak bank
dengan nasabah antara
debitur dan kreditur
Pola hubungan sebagai
kemitraan (musyarakah dan
mudharabah), penjual –
pembeli (murabahah, salam
dan istishna), sewa menyewa
(ijarah), debitur – kreditur
dalam pengertian equity
holder (qard)
Dewan
Pengawas
Tidak ada lembaga sejenis
dengan Dewan Pengawas
Syariah
Ada Dewan Pengawas
Syariah (DPS)
F. Permasalahan yang Sering Dihadapi UMKM
1. Kurang inovasi, jarang yang memiliki rencana usaha dan model
bisnisnya tidak jelas
2. Tidak memiliki izin usaha, struktur organisasinya masih sederhana,
adaptasi teknologi yang relative lambat
3. Modal dan akses pembiayaan, kualitas sumber daya manusia, mentalitas
pelaku usaha UMKM
G. Peraturan Perundang-Undang
Pemerintah dan regulator mengeluarkan kebijakan stimulus khususnya
kepada industri perbankan syariah dalam mengurangi dampak pandemic
covid-19:
1. Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program
Pemulihan Ekonomi Nasional dalam Rangka Mendukung Kebijakan
Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi Covid-19 dan/atau
Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional
dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan Serta Penyelamatan Ekonomi
Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perpu) No 1 Tahun 2020 tentang
Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Pada Masa
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
3. POJK Nomor 11/PJOK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian
Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran
Corona Virus Disease 2019.
4. Press Release IAI – Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Penerapan
Isak 102 Penurunan Nialai Piutang Murabahah.
H. Strategic Framework to Survive and win in Pandemic Era
1. Resource Management
a. Tetap tumbuh pada pembiayaan yang selektif
b. Memperkuat bisnis digital, termasuk menambah jumlah/fitur baru
digital
c. Meningkatkan pendapatan fee base gadai
d. Yield enhancement melalui surat berharga
2. Cost Efficiency
a. Menjaga biaya CKPN dan kualitas pembiayaan melalui program
relaksasi regulator
b. Meningkatan dana yang tidak sesitif terhadap pricing untuk
menekan Cost of Fund
c. Melakukan penundaan investasi IT dan Non IT
d. Melakukan penghematan anggaran Over Head Cost
3. Infrastructure Management
a. Policy, strategi dan infrastuktur, teknologi di masa pandemi
b. Mempersiapkan strategi dan infrastrultur post pandemic (Resource
alignment, evaluasi jobdesc)
4. Stakeholder Management
a. Nasabah
1) Pemenuhan layanan financial digital yang mudah, aman, dan
nyaman
2) Menjaga reputasi tetap aman dari dampak pandemic melalui
pola komunikasi yang efektif
b. Pegawai
1) Pegawai tetap aman dan produktif
c. Pemegang Saham
1) Tetap kontribusi positif
d. Negara, Regulator & Ummat
1) Mendukung kebijakan pemerintah dalam kebijakan pandemic &
turut menggerakkan sektor riil
2) Bersama ummat mendukung pejuang medis & untuk ketahanan
pangan masyarkat terdampak pandemic
I. Mitra Bisnis Modal Kerja & Investasi
Market Pembiayaan UMKM/Umum
1. Perorangan
2. Badan Usaha
a. PT
b. CV
c. Koperasi
3. Memiliki pengalaman usaha minimal 5 tahun
4. Laba usaha positif selama 3 thaun
5. Tidak tercatat dalam nasabah bermasalah (menunjuk hasil BI
Checking/SLIK)
6. Nasabah tidak termasuk dalam daftar hitam nasabah (DHN) BI
Agunan
1. Tanah & bangunan
2. Kendaraan bermotor
roda 4 atau lebih
3. Deposito
4. Alat berat, mesin
Skema Akad Pembayaran
1. Murabahah (jual beli)
2. Mudharabah/Musyarakah
(bagi hasil)
3. Ijarah Muntahiyah Bittamliik
(sewa beli)
4. Musyarkah Mutanaqisah
(kemitraan)
Jangka Waktu Pembiayaan
Maksimal pembiayaan:
60 bulan (5 tahun) modal kerja
& 120 bulan (10 tahun) untuk
investasi
Dokumentasi
Investasi
1. Pembelian tempat usaha
2. Pembelian kendaraan
operassional usaha
3. Renovasi ulang
4. Pembiayaan ulang
(Refinancing) asset yang
dimiliki nasabah
5. Take over dasilitas
pembiayaan investasi
Fasilitas pembiayaan di atas
harus vertujuan untuk
mendukung usaha
nasabah/calon nasabah yang
tidak bertentangan dengan
prinsip syariah.
Modal Kerja
1. Pembelian barang
persediaan/bahan baku
usaha
2. Pembiayaan ulang
(Refinancing) aset yang
dimiliki nasabah
3. Take over fasilitas
pembiayaan usaha (modal
kerja)
Fasilitas pembiayaan di atas
harus bertujuan untuk
mendukung usaha
nasabah/calon nasabah yang
tidak bertentangan dengan
prinsip syariah.
Lampiran 2
BERITA ACARA
HARIAN PPL
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SATU TULUNGAGUNG
GELOMBANG III TAHUN 2021
Pada tanggal 20 September Sampai tanggal 22 Oktober Tahun 2021,
bertempat di Lembaga UD Mr. Jay Collection Indonesia, telah dilaksanakan PPL
Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SATU
Tulungagung gelombang III Tahun 2021 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai
berikut :
Nama : Firli Nursani
NIM : 12402183234
Jurusan : Ekonomi Syariah
No Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1 Senin, 20-09-2021 14.00 Konsultasi ke DPL tentang judul
laporan PPL
2 Selasa, 21-09-2021 09.30 Resume pembekalan PPL
3 Rabu, 22-09-2021 09.00 Observasi ke lembaga
4 Kamis, 23-09-2021 18.30 Membuat halaman pertama laporan
seperti cover sampai daftar isi
5 Jumat, 24-09-2021 10.00 Resume pembekalan PPL
6 Sabtu, 25-09-2021 19.00 Membuat rincian pertanyaan
7 Minggu, 26-09-2021 09.30 Mengerjakan laporan bab 1
8 Senin, 27-09-2021 10.00 Resume pembekalan PPL
9 Selasa, 28-09-2021 09.00 Wawancara dengan lembaga
10 Rabu, 29-09-2021 18.30 Mengerjakan laporan bab 1
11 Kamis, 30-09-2021 13.40
Menjelaskan strategi pemasaran yang
diterima selama perkuliahan ke
lembaga
12 Jumat, 01-10-2021 09.30 Mengerjakan laporan bab 2
13 Sabtu, 02-10-2021 18.15 Resume pembekalan PPL
14 Minggu, 03-10-2021 10.00 Resume pembekalan PPL
15 Senin, 04-10-2021 18.30 Mengerjakan laporan bab 2
16 Selasa, 05-10-2021 09.30 Dokumentasi foto dan vidio
17 Rabu, 06-10-2021 10.00 Mengerjakan laporan bab 3
18 Kamis, 07-10-2021 18.15 Mengerjakan laporan bab 3
19 Jumat, 08-10-2021 10.30 Mengerjakan laporan bab 3
20 Sabtu, 09-10-2021 19.00 Resume pembekalan PPL
21 Minggu, 10-10-2021 19.00 Resume pembekalan PPL
22 Senin, 11-10-2021 10.00 Mengerjakan laporan bab 3
23 Selasa, 12-10-2021 09.00 Wawancara ke lembaga kembali
untuk melengkapi data
24 Rabu, 13-10-2021 09.00 Mengerjakan laporan bab 4
25 Kamis, 14-10-2021 10.00 Mengerjakan laporan bab 4
26 Jumat, 15-10-2021 10.30 Membuat vidio perkenalan
27 Sabtu, 16-10-2021 18.30 Mengerjakan laporan bagian
lampiran
28 Minggu, 17-10-2021 10.00 Mengerjakan laporan bagian
lampiran
29 Senin, 18-10-2021 09.00 Edit vidio
30 Selasa, 19-10-2021 18.30 Edit video
31 Rabu, 20-10-2021 10.00 Edit video
32 Kamis, 21-10-2021 09.30 Edit video
33 Jumat, 22-10-2021 09.00 Memberi kenang-kenangan dan tanda
terimaksih ke lembaga
Mojokerto, 25 Oktober 2021
Ttd
Firli Nursani 12402183234
Lampiran 4
DOKUMENTASI KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
(PPL)
Rabu, 22 September 2021
Depan halaman pabrik Sepatu UD Mr. Jay Collection
Selasa, 28 September 2021
Melakukan wawancara dengan lembaga bagian pemasaran
Selasa, 05 Oktober 2021
Dokumentasi pembuatan sepatu
1. Cutting atau pemotongan kulit sepatu
2. Menjahit kulit sepatu
3. Pengeleman pada kulit sepatu ke alas kaki
Pengovenan sepatu setelah dilem
Mengeratkan kulit sepatu ke alas kaki menggunakan mesin
4. Finishing atau pengemasan sepatu kedalam box
Sepatu yang sudah siap
Sepatu yang siap dikirim melalui grosir
Hasil produk yang dijual melalui online
Jumat, 22 Oktober 2021
Memberikan tanda terimakasih dan kenang-kenangan berupa vendel bersama
pemilik Sepatu UD Mr. Jay Collection
Lampiran 7
WAWANCARA DENGAN LEMBAGA PPL
1. Bagaimana sejarah berdirinya pabrik sepatu Mr. Jay Collection Indonesia ini?
Jawaban: Awal mula pak Zainul merantau ke pulau Sulawesi Selatan di Kota
Makassar. Beliau kesana bertujuan untuk memasarkan atau mempromosikan
produk local buatan orang Jawa di toko-toko bessar di daerah Makassar.
Beliau sudah tinggal di Makassar sekitar ±5 tahun disana beliau sudah
mendapatkan laba dan pelanggan yang lumayan banyak. Setelah itu, beliau
kembali ke tanah Jawa di tahun 2012. Kemudian menikah dengan orang Jawa.
Setelah menikah beliau memutuskan untuk menetap di tanah Jawa dan
berinisiatif mendirikan tempat produksi sendiri dengan menggunakan
namanya sendiri. Asal mula memakai nama Mr. Jay Collection, kemudian
beberapa tahun diperbarui menjadi MJC Indonesia atau Mr. Jay Collection
Indonesia.
2. Apa visi misi dari Mr. Jay Collection?
Jawaban:
a. Visi
Visi yang ingin dicapai adalah menjadi Official Store Brand Sepatu online
dan offline yang mampu memberikan kesan puas dan nyaman di hati
pelanggan.
b. Misi
Misi yang ingin dicapai yaitu:
1) Kualitas produk dan kepuasan pelanggan adalah tujuan utama pabrik
2) Mempermudah kalangan masyarakat yang mempunyai kesibukan
yang teramat sangat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3) Mampu menyediakan varian pilhan sepatu yang selalu mengikuti
trend masa kini dengan harga yang terjangkau.
3. Apa saja permasalahan yang sering dihadapi oleh Mr. Kay Collection?
Jawaban: Saat pandemic COVID-19 seperti ini omset penjualan menurun
karena akses jalan banyak ditutup, meskipun ada beberapa jalan yang dibuka
atau dialihkan. Bahkan tidak hanya brand Mr. Jay Collection saja tetapi
semua brand sepatu juga terkena dampaknya. Untuk bahan baku sepatu juga
mengalami kenaikan karena terbatasnya waktu sehingga harga ikut naik.
Serta system pengiriman expedisi juga mengalami kenaikan harga tetapi
pemilik berusaha tetap menormalkan harga sepatu sesuai harga pasar.
4. Tanggapan anda dengan berdirinya Mr. Jay Collection ini untuk apa?
Jawaban: Dengan adanya pabrik sepatu brand Mr. Jay Collection Indonesia
dapat membuka lowongan pekerjaan bagi anak muda milenial agar
memotivasi dirinya untuk berwirausaha serta memperkenalkan brand local
tidak kalah jauh dengan brand luar. Pemilik usaha sepatu tersebut berharap
dengan adanya Praktik Pengalaman Lapangan yang dilaksanakan di tempat
tersebut akan menjadikan usahanya semakin dikenal masyarkat luas dan
dapat meningkatkan omset penjualan dari pihak UD Mr. Jay Collection
Indonesia.
5. Strategi pengembangan bisnis apa yang anda lakukan agar banyak customer
membeli produk Mr. Jay Collection?
Jawaban: Mr. Jay Collection Indonesia hanya melayani pembelian grosir
saja tetapi semenjak pandemic Covid-19 tidak melayani sama sekali
dikarenakn semua akses jalan ditutup atau dialihkan. Dari situ bapak Zainul
mencoba mengikuti trend penjualan online diberbagai sitis marketplace
seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, Bukalapak, dan Akulaku. Hal ini
dikarenakan agar orang tertarik dengan produk Mr. Jay Collection. Semua hal
dilakukan berbagai cara seperti foto produk dan pembuatan video baik konten
intragram maupun youtube.
6. Berapa jumlah omset penjualan sepatu perhari?
Jawaban: Tidak pasti. Perhari ± Rp 5 juta.
7. Mengapa mengambil usaha pembuatan sepatu, sedangkan di Desa
Sumolawang sudah banyak usaha pembuatan sepatu?
Jawaban: Karena keluarga bapak Zainul dulu juga membuat sepatu, yang
akhirnya diwariskan ke beliau. Untuk pesaing itu sudah menjadi resiko dalam
berjualan, tergantung bagaimana kita menyikapi.
8. Siapa saja mitra kerja yang bekerja sama dengan bapak?
Jawaban: Semua toko sepatu yang berada di luar kota seperti Ponorogo, area
Jawa Tengah, Sulawesi,