+ All Categories
Home > Documents > LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN ...

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN ...

Date post: 02-Mar-2023
Category:
Upload: khangminh22
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
49
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN EKONOMI SYARIAH STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS (STUDI KASUS SEPATU UD MR. JAY COLLECTION INDONESIA DI DESA SUMOLAWANG) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SATU Tulungagung Oleh: FIRLI NURSANI NIM. 12402183234 Dosen Pembimbing Lapangan RIZAL FURQAN RAMADHAN, S.Kom., M.T. NIDN. 20240392 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN SATU TULUNGAGUNG 2021
Transcript

i

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS (STUDI KASUS SEPATU UD MR.

JAY COLLECTION INDONESIA DI DESA SUMOLAWANG)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SATU Tulungagung

Oleh:

FIRLI NURSANI

NIM. 12402183234

Dosen Pembimbing Lapangan

RIZAL FURQAN RAMADHAN, S.Kom., M.T.

NIDN. 20240392

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN SATU TULUNGAGUNG

2021

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SATU Tulungagung ini telah di setujui dan

disahkan pada:

Hari : Senin

Tanggal : 25 Oktober 2021

Di : Mojokerto

Judul Laporan : Strategi Pengembangan Bisnis (Studi Kasus

Sepatu UD Mr. Jay Collection Indonesia di Desa

Sumolawang)

MENYETUJUI

MENGESAHKAN

a.n. DEKAN

Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

SISWAHYUDIANTO, M.M.

NIDN. 2015068402

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT., karena atas limpahan

karunia-Nya. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasullullah SAW,

sehingga penulis dapat dapat menyelesaikan kegiatan Praktik Pengalaman

Lapangan (PPL) selama 5 minggu yaitu dimulai tanggal 20 September sampai 22

Oktober 2021 dengan benar.

Tujuan diadakannya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) oleh Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SATU Tulungagung adalah membina

profesionalitas mahasiswa sesuai bidang keilmuannya. Praktik Pengalaman

Lapangan adalah salah satu bentuk penerapan dan pengaplikasian secara sistematis

antara teori yang diperoleh di kampus dengan program penguasaan keahlian yang

dilaksanakan secara langsung untuk menjadi tenaga yang professional.

Selama proses Praktik Pengalaman Lapangan berlangsung hingga

terselesaikannya laporan ini, penulis banyak bantuan dari berbagai pihak baik

secara langsung maupun tidak langsung, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Mafthukin, M.Ag. selaku Rektor UIN SATU Tulungagung.

2. Dr. H. Dede Nurrohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam.

3. Dr. Mohamad Aswad, S.Ag., M.A. selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah.

4. Siswahyudianto, M.M. selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN SATU Tulungagung.

5. Rizal Furqan Ramadhan, S.Kom., M.T. selaku Dosen Pembimbing Praktik

Pengalaman Lapangan.

6. Bapak Zainul Arifin selaku pemilik usaha UD Mr. Jay Collection Indonesia.

7. Seluruh karyawan yang ikut membantu pembuatan sepatu.

8. Orang tua dan keluarga kami yang selalu mendukung dan mendoakan yang

terbaik bagi kami.

iv

9. Serta semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian laporan Praktik

Penglaman Lapangan ini dengan mencari data dan referensi.

Penulis menyadari bahwa manusia pasti memiliki keterbatasan, sehingga tidak

ada hal yang dapat diselesaikan dengan sempurna. Demikian pula dengan hasil

laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini tentu masih banyak kekurangan meski

penulis telah berusaha dengan sebaik mungkin. Oleh karena itu, penulis sangat

mengharapakan kritik dan saran yang membangun.

Akhir kata, penulis berharap hasil laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini

bermanfaat bagi semua pihak.

Mojokerto, 23 September 2021

Penulis

FIRLI NURSANI

NIM. 12402183234

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. ii

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Dasar Pemikiran .......................................................................... 1

B. Tujuan dan Kegunaan .................................................................. 3

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.................................................. 4

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK ................................................. 6

A. Profil Lembaga ........................................................................... 6

B. Pelaksanaan Praktik .................................................................... 9

C. Permasalahan di Lapangan .......................................................... 9

D. Tanggapan dari Pihak Lembaga .................................................. 10

BAB III PEMBAHASAN ..................................................................... 11

A. Sepatu UD Mr. Jay Collection .................................................... 11

B. Strategi Pengembangan Bisnis Sepatu di UD MJC Indonesia .... 13

BAB IV PENUTUP ............................................................................... 16

A. Kesimpulan ................................................................................ 16

B. Saran ........................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 18

LAMPIRAN ...........................................................................................

A. Resume dan Dokumentasi Pembekalan PPL ..............................

B. Berita Acara Harian PPL .............................................................

C. Berita Konsultasi PPL .................................................................

D. Foto Dokumentasi PPL ...............................................................

E. Screenshoot Link Youtube ..........................................................

F. Screenshoot dan Link Laporan di Unggah Blog FEBI ...............

G. Wawancara Dengan Lembaga PPL .............................................

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Indonesia termasuk Negara berkembang system perekonomiannya masih

kecil untuk membayar hutang masih menyicil sedikit, tidak seperti Negara

maju yang sudah bisa mengatasi ekonominya. Indonesia memiliki berbagai

macam usaha untuk meningkatkan perekonomiannya, salah satunya yaitu

UKM (Usaha Kecil Menengah). Sektor UKM merupakan salah satu sektor

yang menjadi perhatian karena kontribusinya yang besar bagi ekonomi

Indonesia.1 UKM sendiri memegang peran vital bagi perekonomian domestik

dan internasional.2 Namun beberapa penelitian menyatakan bahwa UKM

harus mampu melakukan ekspansi terhadap bisnis melampaui peran sebagai

pendukung bagi industri besar. UKM dianggap sektor yang tahap terhadap

krisis keuangan global karena akses mereka yang kebanyakan bersifat

konvensional. Dalam konteks ini, UKM harus menformulasikan dan

mengimplementasikan strategi pemasaran bagi usaha mereka. Pengembangan

UKM ini dapat meningkatkan minat masyarakat dalam berwirausaha.

Tenaga kerja di Indonesia masih didominasi tenaga kerja informal, trend

tenaga kerja sektor formal terus mengalami peningkatan.3 Sebagai sektor

yang padat modal, sektor formal merupakan penyokong perekonomian

Indonesia yang relatif aman atau tidak rentan mengalami penutupan. Namun,

penetapan status pandemi global pada 11 Maret 2020 akibat Corona Virus

Disease (Covid-19) telah memukul perekonomian dunia, termasuk Indonesia.

1 Elwisam dan Rahayu, “Penerapan Strategi Pemasaran, Inovasi Produk Kratif dan

Orientasi Pasar Untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran UMKM: Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis”, IV (2) 277 – 286, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Attahiriyah, 2019), hlm.278

2 Sahat Aditua Fandhitya Silalahi, “Strategi Pemasaran Produk Low dan High Involvement Pada Usaha Kecil dan Menengah: Kajian”, XXIII (3) 199 - 210, (Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 2018), hlm. 199

3 Middia Martanti Dewi dkk, “Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Tenaga Kerja Formal di Indonesia: Populasi”, XXVIII (2) 32 - 53, (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2020), hlm.32

2

Guna menekan penyebaran Covid-19, aturan untuk tetap berada di rumah

telah digalakkan. Hal tersebut menyebabkan banyak perusahaan mengalami

kerugian bahkan menutup usahanya, sehingga berdampak pada para tenaga

kerja. Di masa sekarang ini Indonesia sedang menghadapi era globalisasi,

dimana teknologi sedang berkembang dengan pesat, begitupun

perkembangan dengan dunia usaha saat ini sangat pesat. Setiap perusahaan

maupun industri rumahan harus mampu bersaing demi bisa tetap bertahan,

maka perusahaan harus memiliki daya saing jangka panjang maupun daya

saing jangka pendek atas produk-produk yang dihasilkan. Perkembangan

industri pembuatan sepatu diikuti dengan meningkatnya jumlah produk lokal,

yang berkualitas dan mengalami perkembangan pesat selama beberapa

dekade terakhir ini.4

Di Mojokerto sendiri sudah lama membuat sepatu produk local yang

kualitasnya juga bagus. Distribusi sepatu merupakan kegiatan penyaluran

sepatu dari suatu tempat ke tempat lainnya dimulai dari proses pembuatan

kulit sepatu, menjahit sampai dengan pemasarannya. Hal yang paling perlu

diperhatikan adalah kualitas produk, harga dan sarana lainnya yang

digunakan dalam proses pemasaran agar sepatu sampai ke tempat tujuan.

Teknik pengembangan bisnis hasil produksi sepatu sangat mempengaruhi

beberapa hal yaitu jenis produk, jenis alat angkut, dan kondisi penyimpanan.

Dikarenakan jika proses pendistribusian yang salah maka produk cepat rusak

dan harus memperhatikan alat pengangkut serta kondisi penyimpanan di

gudang.

4 Lailatun Nafisa, “Analisis Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Home Industri

Sepatu Kulit: Jurnal Indonesia Sosial Teknologi”, II (5) 843 - 850, (Bangil: STIE Yadika, 2021), hlm. 844

3

Usaha sepatu milik Bapak Zainul Arifin di Dusun Pohgurih Rt.02 Rw.05

Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto sudah memiliki

pangsa pasar yang besar dan menjadi potensi desa, sehingga penulis memilih

usaha ini sebagai tempat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Berdasarkan

penjelasan diatas penulis tertarik melakukan suatu penelitian dengan kudul

“Strategi Pengembangan Bisnis (Studi Kasus Sepatu UD Mr. Jay

Collection Indonesia di Desa Sumolawang)”.

B. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan

a. Tujuan dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan adalah

memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman kerja nantinya

yang terjun ke dunia kerja dengan terampil dan inovatif dapat

profesional dalam menjalankan pekerjaan dan lebih amanah dalam

melaksanakan tugasnya.

b. Untuk membedakan antara pelaksanaan dunia kerja dengan teori

yang dipelajari di kampus.

2. Kegunaan

a. Kegunaan secara akademik

Diharapkan dengan adanya kajian ini dapat digunakan sebagai bahan

belajar yang baik di bidang perkuliahan maupun dalam lingkungan

9masyarkat. Yang dapat digunakan bahan referensi dan wawasan

bagi mahasiswa dalam bidang perekonomian.

b. Kegunaan bagi Mahasiswa

Diharapkan dapat membantu sebagai referensi dan

menyempurnakan pembahasan tentang proses strategi

pengembangan sepatu.

4

C. Waktu dan Pelaksanaan

1. Waktu Pelaksanaan

Dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan pada

tanggal 20 September sampai dengan 22 Oktober 2021 oleh mahasiswa

Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas

Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung.

Tabel 1.1 Waktu Pelaksanaan

No Kegiatan Minggu

1

Minggu

2

Minggu

3

Minggu

4

Minggu

5

1 Konsultasi

Mengaju-

kan judul

laporan

PPL

Konsul-

tasi isi

laporan

PPL

Konsul-

tasi isi

laporan

PPL

Konsul-

tasi isi

laporan

PPL

Konsul-

tasi isi

laporan

PPL

2 Observasi

Melihat

keadaan

pabrik

Melaku-

kan

kegiatan

yang ada

Meman-

tau

pembua-

tan

sepatu

3 Wawancara

Menyu-

sun

pertanya-

an

wawan-

cara

Wawan-

cara

dengan

pemilik

usaha

Wawan-

cara

dengan

pemilik

usaha

4 Mengerjakan

Laporan

Menyu-

sun cover

dan

halaman

pengesa-

han

Menger-

jakan

BAB I

Menger-

jakan

BAB II

Menger-

jakan

BAB III

Menger-

jakan

BAB IV

5

5 Membuat

Vidio

Mem-

buat

video

laporan

yang

akan

diunggah

di

Youtube

Mem-

buat

video

laporan

yang

akan

diunggah

di

Youtube

2. Tempat Pelaksanaan

Untuk tempat yang menjadi lokasi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

adalah di Dusun Pohgurih Rt.02 Rw.05 Desa Sumolawang Kecamatan Puri

Kabupaten Mojokerto tepatnya di UD Mr. Jay Collection Indonesia milik

Bapak Zainul Arifin. Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan

(PPL) ini dilakukan secara online atau offline dikarenakan pandemic yang

mengaharuskan untuk membatasi kegiatan-kegiatan di luar rumah dan tetap

menerapkan protocol kesehatan 3M yang tentunya kegiatan Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL) ini mahasiswa hanya 4-5 kali datang ke tempat

lembaga.

6

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Profil Lembaga

1. Sejarah Sepatu UD Mr. Jay Collection Indonesia

UD Mr. Jay Collection Indonesia adalah salah satu pabrik

pembuatan sepatu local yang berada di Dusun Pohgurih Rt.02 Rw.05

Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Awal mula

berdirinya Sepatu UD Mr. Jay Collection Indonesia adalah pak Zainul

merantau di Pulau Sulawesi Selatan tepatnya di Kota Makassar. Beliau

kesana bertujuan untuk memasarkan atau mempromosikan produk local

buatan orang Jawa di toko-toko besar daerah Makassar. Beliau bertempat

tinggal di kota Makassar selama ± 5 tahun. Disana beliau sudah

mendapatkan laba dan pelanggan yang lumayan banyak.

Setelah itu, beliau kembali ke tanah Jawa di tahun 2012. Kemudian

menikah dengan orang Jawa. Setelah menikah beliau memutuskan untuk

menetap di tanah Jawa dan berinisiatif mendirikan tempat produksi

sendiri dengan menggunakan namanya sendiri. Asal mula memakai

nama Mr. Jay Collection, kemudian beberapa tahun diperbarui menjadi

MJC Indonesia atau Mr. Jay Collection Indonesia.

Sepatu UD Mr. Jay Collection Indonesia ini rata-rata menjual produk

grosirnya ke luar Jawa seperti Kalimantan, Sulawesi, Bali untuk yang

dari Jawa kebanyakan dari Jawa Tengah, sedangkan dari Jawa Timur

mayoritas daerah Ponorogo. Untuk produk online menggunakan aplikasi

belanja seperti Shopee, Lazada, Tokopedia dan melalui social media

seperti Instagram. Setiap pembeli atau konsumen yang akan membeli

produk sepatu bisa mendatangi langsung ke pabrik atau melalui online.

Untuk menjual secara grosir 1 kerdus atau 1 kodi isinya 40 pasang sepatu

dengan berbagai ukuran. Sedangkan melalui online itu 1 pasang sepatu

tergantung permintaan pembeli. Dikarenakan masa pandemic Covid-19

sempat mengalami kendala yang dimana harus meliburkan karyawannya

7

selama 1 bulan. Untuk system pengiriman menggunakan expedisi yang

masih bisa mengantar berbagai kota meskipun dengan jangka lama.

Pembuatan sepatu dilakukan setiap hari dengan total 1 kodi

berjumlah 40 pasang sepatu per harinya. Untuk jam kerja setiap hari

Senin sampai Sabtu pukul 07.00 -16.00, istirahat pukul 12.00-13.00. Saat

ini pemilik usaha memiliki karyawan sekitar ± 25 orang. Dalam usaha

pembuatan sepatu ini tidak sedikit mengalami naik turun pemasukan

yang disebabkan berbagai hal seperti terkendala pengiriman expedisi

selama PPKM atau PSBB dan peluang laku jual. Lokasi pabrik sepatu ini

berada di sebelah rumah, belakang rumah, dan di tingkat atas rumah

bapak Zainul.

2. Visi dan Misi

a. Visi

Visi yang ingin dicapai adalah menjadi Official Store Brand Sepatu

online dan offline yang mampu memberikan kesan puas dan nyaman

di hati pelanggan.

b. Misi

Misi yang ingin dicapai yaitu:

1) Kualitas produk dan kepuasan pelanggan adalah tujuan utama

pabrik

2) Mempermudah kalangan masyarakat yang mempunyai

kesibukan yang teramat sangat dalam memenuhi kebutuhan

sehari-hari.

3) Mampu menyediakan varian pilhan sepatu yang selalu

mengikuti trend masa kini dengan harga yang terjangkau.

8

c. Struktur Pengurus

Pemilik

Zainul Arifin

Asisten 1

Rudi

Asisten 2 +

Bendahara

Umi Nur

Kepala Grosir

Eko

Kepala Online

Fidia Sari

Kepala Finishing

Kartini

1. Putri : Admin 1

2. Abdul G : Admin 2

3. Susanti : Online

4. Rizki E : Editing 1

5. Ayun : Editing 2

6. Hanani : Karyawan

7. Lilik : Karyawan

8. Udin : Karyawan

9. Andik : Karyawan

10. Dedik : Karyawan

11. Sugianto : Karyawan

12. Kholik : Karyawan

13. Ut : Karyawan

14. Ade : Karyawan

15. Rozak : Karyawan

16. Ropik : Karyawan

17. Hudi : Karyawan

9

1) Pemilik : memantau melalui asisten

2) Asisten : memantau jalannya produksi secara

langsung ke lapangan

3) Kepala Grosir : memantau penjualan melalui grosir

4) Kepala Online : memantau penjualan melalui online

5) Kepala Finishing : memantau pengecek ulang sepatu yang

sudah siap dimasukkan ke dalam box sepatu

B. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan

Dikarenakan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ini dilakukan

secara online, yang menjadikan pihak lembaga terkait memperbolehkan

meneliti setiap hari jadi disini saya melakukan praktik tersebut secara

bertahap. Untuk minggu pertama saya melakukan observasi ke lembaga

sebagai bentuk pengenalan. Minggu kedua saya mewawancarai asisten

pemilik dari usaha sepatu tersebut dikarenakan pemilik sedang ada

kepentingan lain. Minggu ketiga saya melakukan dokumentasi foto dan video

serta menanyakan mengenai pembuatan sepatu. Selanjutnya minggu keempat

saya melakukan wawancara kembali untuk mendapatkan data lebih lengkap

dan valid. Dan untuk minggu terakhir saya mengerjakan laporan PPL.

Untuk praktik pengalaman lapangan saya mencari beberapa tempat tetapi

banyak yang tutup, maka saya mengambil tempat pelaksanaan di Sepatu UD

Mr. Jay Collection Indonesia yang berlokasi di Dusun Pohgurih Rt.02 Rw.05

Desa Sumolawang Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto untuk waktu

pelaksanaannya dimulai tanggal 20 September sampai 22 Oktober 2021, jadi

semua tugas mengenai Praktik Pengalaman Lapangan ini pada tanggal 22

Oktober diwajibkan sudah selesai.

C. Permasalahan yang ada di Lapangan

Setiap orang yang memiliki usaha tidak dapat dipungkiri selalu

mempunyai permasalahan baik usaha tersebut kecil maupun besar, begitu

juga Usaha Sepatu UD Mr. Jay Collection Indonesia yang selama ini menjadi

salah satu badan usaha yang dapat menggerakkan dan menambah

perekonomian masyarakat warga Desa Sumolawang walaupun masih belum

10

seberapa tetapi adanya pabrik sepatu ini bisa membuka lowongan pekerjaan

bagi masyarakat sekitar. Tetapi tidak sedikit juga masyarakat Desa

Sumolawang juga memiliki usaha pembuatan sepatu meskipun tidak sebesar

pabrik Mr. Jay Collection Indonesia dan peralatannya masih sedikit.

Untuk permasalahan selanjutnya yaitu saat pandemic COVID-19 seperti

ini omset penjualan menurun karena akses jalan banyak ditutup, meskipun

ada beberapa jalan yang dibuka atau dialihkan. Bahkan tidak hanya brand Mr.

Jay Collection saja tetapi semua brand sepatu juga terkena dampaknya. Untuk

bahan baku sepatu juga mengalami kenaikan karena terbatasnya waktu

sehingga harga ikut naik. Serta system pengiriman expedisi juga mengalami

kenaikan harga tetapi pemilik berusaha tetap menormalkan harga sepatu

sesuai harga pasar.

D. Tanggapan dari Pihak Lembaga PPL

Pemilik usaha sepatu UD Mr. Jay Collection Indonesia sebenarnya ada

2. Masyarakat sekitar Desa Sumolawang rata-rata memiliki usaha pembuatan

sepatu dikarena didukung oleh alat-alat pembuat sepatu dan juga pihak

kemitraan memberi beberapa bantuan modal. Dengan adanya pabrik sepatu

brand Mr. Jay Collection Indonesia dapat membuka lowongan pekerjaan bagi

anak muda milenial agar memotivasi dirinya untuk berwirausaha serta

memperkenalkan brand local tidak kalah jauh dengan brand luar. Pemilik

usaha sepatu tersebut berharap dengan adanya Praktik Pengalaman Lapangan

yang dilaksanakan di tempat tersebut akan menjadikan usahanya semakin

dikenal masyarkat luas dan dapat meningkatkan omset penjualan dari pihak

UD Mr. Jay Collection Indonesia.

Tanggapan selanjutnya untuk pihak pemerintah agar lebih memberikan

perhatian khusus kepada para pengusaha sepatu agar harga bahan baku sepatu

tetap stabil dan untuk jasa pengiriman expedisi agar bisa tetap mengirim

barangnya selagi pandemic Covid seperti ini.

11

BAB III

PEMBAHASAN

A. Sepatu di Mr. Jay Collection Indonesia

Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia dituntut untuk bisa memenuhi

kebutuhannya sendiri-sendiri. Apalagi di masa pandemic COVID-19 seperti

ini, banyak usaha atau perkantoran yang tutup sementara dan beberapa

pekerja ada yang WFH atau di PHK. Untuk melangsungkan kehidupan

beberapa orang ada yang membuka usaha baru, seperti halnya yang dilakukan

oleh bapak Zainul yang membuka usaha baru yaitu pabrik sepatu. Dengan

berdirinya pabrik sepatu di Desa Sumolawang dapat membuka lowongan

pekerjaan bagi masyarakat sekitar sehingga dapat membantu perekonomian

masyarakat dan dirinya. Pembuatan sepatu di Desa Sumolawang sendiri

sudah banyak tetapi untuk bertahan sampai saat ini ada beberapa saja dan

untuk alat-alatnya kurang memadai sehingga berhenti sementara.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pembuatan adalah

melakukan atau proses pengerjaan. Di zaman dahulu merasa memiliki sepatu

atau sandal dengan warna standar sudah nyaman. Berbeda dengan orang

zaman sekarang sudah menjadi trend karena pendukung penampilan juga,

tidak hanya pakaian dan rambut saja. Pabrik sepatu ini sudah didirikan dan

dirancang sekitar ± 9 tahun. Adanya pabrik sepatu di Desa Sumolawang yaitu

untuk memperkenalkan ke masyarakat Mojokerto bahwa ada brand local

yang tidak kalah saing dengan brand-brand luar. Dalam hal ini pabrik sepatu

Mr. Jay Collection akan menambah nilai tersendiri bagi warga Mojokerto

selain memiliki brand sendiri, pabrik sepatu Mr. Jay Collection memberikan

hal positif bagi masyarakat sekitar yaitu menambah wawasan untuk

berwirausaha. Pembuatan sepatu ini bisa dikatakan sedang karena harus

didukung beberapa alat untuk mendapatkan sepatu yang maksimal.

12

Berikut adalah tata cara pembuatan sepatu di UD Mr. Jay Collection:

1. Cutting atau pemotongan

Proses pertama ini, kulit sepatu dipotong menggunkan mesin sesuai

dengan ukuran pola yang ditempelkan pada kulit sepatu. Pada pola

tersebut terdapat nomer sehingga pemotong dapat membedakan model

sepatu yang akan dibuat.

2. Menjahit

Kedua, sebelum dijahit kulit sepatu yang sudah dipotong dirapikan

terlebih dahulu agar proses penjahit dapat lebih mudah. Yang kemudian

kulit dibawa ke mesin jahit untuk dijahit sesuai dengan pola kulit.

3. Pengeleman

Di proses ketiga ini bisa dikatakan lebih sulit karena butuh

konsentrasi. Kulit sepatu yang sudah dijahit maka akan dilem terlebih

dahulu ke alas bagian tengah, hal ini bertujuan agar kulit sepatu merekat

ke alas kaki. Setelah dilem maka akan dipres menggunakan palu untuk

menguatkan lem tersebut. Kemudian sepatu yang sudah dipres,

dimasukkan ke dalam oven untuk dipanaskan ± 30 menit. Setelah dari

oven di dinginkan selama 15 menit, kemudian dipres kembali

menggunakan mesin yang bertujuan untuk lebih merapatkan pengeleman

tersebut. Di proses terakhir pemasangan sol sepatu ke kulit.

4. Finishing

Pada proses keempat yaitu pengecekkan terhadap sepatu. Sepatu-

sepatu tersebut dilihat dari segi ukuran, warna apakah sudah sesuai. Yang

kemudian alas kaki di sepatu dilem kembali umtuk pemasangan yang

bertulis brand MJC atau Mr. Jay Collection. Sepatu yang sudah siap

maka dimasukkan ke dalam box dan ditutup kertas agar tidak mudah

berdebu.

13

Untuk jenis kulit sepatu ada beberapa serta kegunaan yang cocok

digunakan untuk sepatu, antara lain:

Tabel 3.1

Jenis Kulit Sepatu

Kulit syntethic Pantofel

Nylon sarang lebah mesh Sneakers

Nubuck sintetis Kasual

Switch Boots

White puma kapas Sneakers

B. Strategi Pengembangan Bisnis Sepatu di Mr. Jay Collection

Setiap tempat usaha mepunyai beberapa strategi yang dilakukan untuk

mengembangkan bisnisnya agar lebih menarik customer untuk tetap membeli

produknya, tidak hanya mengembangkan saja tetapi juga memajukan tempat

usaha supaya lebih dikenal oleh seluruh masyarakat local bahkan mencapai

manca negara. Strategi pengembangan usaha ditujukan untuk mencetak

sebanyak mungkin usaha yang mampu menerapkan prinsip

technopreneurship untuk mencapai derajat usaha yang dinamis dan lestari.

Hal ini juga dilakukan oleh Sepatu UD Mr. Jay Collection dalam

mengembangkan dan memajukan usaha khususnya sepatu produk local.

Berikut beberapa strategi yang dilakukan Sepatu Mr. Jay Collection dalam

mengembangkan usaha bisnisnya, antara lain:

1. Bekerjasama dengan toko-toko sepatu di berbagai Kota

Berbagai toko sepatu memiliki jenis sepatu diantaranya sepatu

olahraga, sepatu pantofel, sepatu sneakers, sepatu boots, dan lain-lain.

Sepatu-sepatu tersebut di jual berbagai macam model agar pembeli tidak

kesusahan untuk mencari produk yang diinginkan. Misalnya di pulau

Kalimantan penjualan sepatu sangat minim sehingga masyarakat ingin

membeli sepatu tetapi dengan harga terjangkau tanpa biaya ongkir. Hal

ini membuktikan bahwa pengembangan usaha bisnis sepatu dapat

14

dilakukan kerjasama dengan berbagai pihak sehingga dapat saling

menguntungkan satu sama lain.

Akan tetapi banyak jasa pengirim sering mengeluh karena masih ada

beberapa wilayah Kota yang masih menerapkan PPKM, meskipun

sekarang sudah melakukan pelonggaran akan tetapi masih ada daerah

yang system jalannya buka tutup. Tetapi bapak Zainul sedang

mengusahakan untuk tetap mengirim barang sampai tempat tujuan.

2. Memperlebar usaha bisnis jual beli sepatu

Jual beli adalah kegiatan tukar menukar barang dan jasa atau

keduanya yang berdasarkan kesepakatan bersama tanpa paksaan. Seperti

dimasa pandemic ini UD Mr. Jay Collection menambah penjualan online,

yang sebelumnya melayani grosir saja. Hal ini dilakukan untuk

menambah program penjualan agar lebih luas pelanggannya untuk

membeli produk sepatu Mr. Jay Collection dan juga dikarenakan masa

pandemic beberapa akses jalan mengalami penutupan dan pengalihan

sehingga tidak dapat mengantar produk ke tempat grosir. Meskipun

pembelinya masih sedikit tetapi bapak Zainul menambah beberapa

marketplace untuk lebih mudah dalam mengembangkan dan

menjalankan program penjualan sepatu.

Dan bapak Zainul juga sering mengadakan promo-promo di berbagai

marketplace dikarenakan agar daya peminat pembeli menambah. Hal ini

berlaku karena masyarakat Indonesia yang menyukai harga diskon dan

gratis ongkir untuk menghemat budget mereka tanpa membayar mahal

tetapi mendapatkan produk bagus dan berkualitas. Meskipun begitu

Bapak Zainul tetap menjual sepatunya menggunakan grosir karena ada

beberapa Kota untuk akses internet masih kurang bagus.

3. Melakukan inovasi dari usaha sepatu yang sudah ada

Inovasi sangat diperlukan dalam pengembangan usaha bisnis

khususnya usaha sepatu karena menjaga dan mempertahankan pelanggan

agar tetap membeli produk secara terus-menerus, tidak hanya itu inovasi

perlu dilakukan untuk tetap menarik minat pelanggan agar tidak bosan

15

untuk membeli produknya. Inovasi tidak hanya dilakukan suatu produk

saja namun dalam pengembangan usaha bisnis juga memerlukan inovasi

agar pelanggan mengetahui tempat pembuatan sepatu produk local yang

berada di daerah Mojokerto sehingga dapat melihat langsung pembuatan

sepatu. Hal tersebut dilakukan usaha Sepatu Mr. Jay Collection Indonesia

dalam megembangkan bisnisnya yang sudah ada dengan melakukan

inovasi dari setiap program pembuatan sepatu, seperti salah satu

program yang berjalan yaitu pembuatan sandal yang rencanya akan

menambah produk baru untuk membuat sandal yang dapat dijadikan

sebagai produk terbaru Mr. Jay Collection.5

5 Wawancara dengan Mbak Umi Nur (Selaku Asisten 2 dan Bendahara), pada tanggal 7

Oktober 2021 pukul 09.00

16

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi

pengembangan bisnis sangat penting untuk keberlangsungan perkembangan

usaha. Karena belum tentu setiap pelanggan melakukan kontak langsung

dengan penjual begitu sebaliknya.

Dalam usaha bisnis sepatu, sepatu merupakan salah satu alas kaki untuk

melindungi kaki yang sudah menjadi trend karena sebagai pendukung

penampilan. Usaha sepatu bisa berkembang pesat karena dari segi pembuatan

lumayan mudah dan didukung oleh teknologi yang relative mudah dikuasai

oleh para pekerja walaupun modal yang digunakan lumayan banyak tetapi

bisnis seperti ini terbilang menjanjikan. Tata cara pembuatan sepatu di UD

Mr. Jay Collection:

1. Cutting atau pemotongan

2. Menjahit

3. Pengeleman

4. Finishing

Ada beberapa strategi yang dilakukan Sepatu Mr. Jay Collection dalam

mengembangkan usaha bisnisnya, antara lain:

1. Bekerjasama dengan toko-toko sepatu di berbagai Kota

Berbagai toko sepatu memiliki jenis sepatu diantaranya sepatu

olahraga, sepatu pantofel, sepatu sneakers, dan sepatu boots. Sepatu-

sepatu tersebut di jual berbagai macam model agar pembeli tidak

kesusahan untuk mencari produk yang diinginkan.

2. Memperlebar usaha bisnis jual beli sepatu

Memperlebar usaha sepatu dilakukan untuk menambah program

penjualan agar lebih luas pelanggannya untuk membeli produk sepatu

Mr. Jay Collection dan juga dikarenakan masa pandemic beberapa akses

17

jalan mengalami penutupan dan pengalihan sehingga tidak dapat

mengantar produk ke tempat grosir.

3. Melakukan inovasi dari usaha sepatu yang sudah ada

Inovasi sangat diperlukan dalam pengembangan usaha bisnis

khususnya usaha sepatu karena menjaga dan mempertahankan pelanggan

agar tetap membeli produk secara terus-menerus, tidak hanya itu inovasi

perlu dilakukan untuk tetap menarik minat pelanggan agar tidak bosan

untuk membeli produknya.

B. Saran

1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Sebagai Pengelola PPL

Seharusnya memberikan pemahaman kepada mahasiswa sebelum

terjun ke lapangan yang tidak dilaksanakan hanya satu kali saja dan

melakukan kerjasama dari pihak penelola Praktik Pengalaman Lapangan

dengan pihak lembaga yang dijadikan mahasiswa PPL agar dapat

berlanjut. Dan juga meningkatkan pemantauan atau pengamatan

terhadap mahasiswanya yang melakukan PPL yang bertujuan

memastikan bahwa kegiatan PPL berjalan dengan baik.

2. Untuk Instansi/Lembaga Tempat PPL

Sebaiknya lembaga tempat PPL menggunakan influencer dalam

pemasarannya agar menarik dan menambah pelanggan untuk

meningkatkan penjualan karena sewaktu-waktu pembeli tidak membeli

sepatu setiap hari, UD Mr. Jay Collection tidak sia-sia dalam penyetokan

banyak sepatu digudang.

3. Untuk Mahasiswa selaku Peserta PPL

Seharusnya para mahasiswa yang melakukan PPL dapat

meningkatkan keaktifan, kedisiplinan, dan semangat dalam menggali

praktik keilmuan bisnis sehingga Praktik Pengalaman Lapangan dapat

berjalan dengan baik dan lancar.

18

DAFTAR PUSTAKA

Elwisam dan Rahayu. 2019. Penerapan Strategi Pemasaran, Inovasi Produk Kratif

dan Orientasi Pasar Untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran UMKM.

Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis. IV (2) 277 – 286. Jakarta: Fakultas

Ekonomi Universitas Islam Attahiriyah.

Silalahi, Sahat Aditia Fandhitya. 2018. Strategi Pemasaran Produk Low dan High

Involvement Pada Usaha Kecil dan Menengah. Jurnal Kajian. XXIII (3) 199

– 210. Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI.

Dewi, Middia Martanti dkk. 2020. Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Tenaga

Kerja Formal di Indonesia. Jurnal Populasi. XXVIII (2) 32 – 53.

Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Nafisa, Lailatun. 2021. Analisis Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada

Home Industri Sepatu Kulit. Jurnal Indonesia Sosial Teknologi. II (5) 843 –

850. Bangil: STIE Yadika.

Lampiran 1

RESUME PEMBEKALAN KEGIATAN PENDALAMAN MATERI PPL

Pemateri 1: Dr. Ahmad Hariyadi, M.M.

Pemanfaatan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Dalam Menghadapi Era Industri 5.0

A. Abad ke-21

Pada abad ke-21 E-Marketing atau digital marketing diartikan sebagai

penggunaan teknologi digital untuk mencapai tujuan pemasaran serta upaya

pengembangan atau penyesuaian konsep pemasaran itu sendiri, dapat

berkomunikasi dalam cakupan global, dan mengubah cara perusahaan

melakukan bisnis dengan pelanggan.

Peran strategi digital marketing dapat menjadi hal yang penting dalam

mengikuti perkembangan teknologi digital dan dan mengembangkan rencana

untuk menarik konsumen dan mengarahkannya pada perpaduan antara

komunikasi elektronik dan komunikasi tradisional. Melalui kombinasi dan

konstinutitas Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, akan membentuk pola

yang lebih baik ketertiban sosial, maka hal itu dapat memperbaiki kualitas

kehidupan sosial manusia.

B. Definisi

Digital Marketing 5.0 merupakan pemasaran dengan menggunakan

penerapan teknologi secara digital, salah satu bentuk marketing digital

dengan menggunakan media internet marketing (e-marketing). Menurut

Sanjaya dan Tarigan, digital marketing didefinisikan sebagai kegiatan

marketing termasuk branding yang menggunakan berbagai media berbasis

web. E-Marketing merupakan suatu proses pemasaran menggunakan

teknologi komunikasi elektronik, khususnya internet. Isu Society 5.0 mulai

ramai diperbincangkan ternyata memberikan perubahan dalam tahapan

revolusi industri. Society 5.0 memberikan keseimbangan peranan antara

teknologi dengan manusia.

Digital marketing menurut American Marketing Association (AMA)

adalah aktivitas, institusi, dan proses yang difasilitasi oleh teknologi digital

dalam menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai-nilai

kepada konsumen serta pihak yang berkepentingan lainnya. Digital marketing

menjadi salah satu media yang sering digunakan pelaku usaha UMKM

kemampuan baru konsumen dalam mengikuti arus digitalisasi. Pelaku pasar

dam pemasar perlu mengubah strategi pemasarannya mengikuti Revolusi

industri 4.0.

C. Era Digital

Kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu

pengetahuan, yaitu inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif,

memberikan banyak kemudahan. Digital marketing banyak kelebihan jika

dibandingkan dengan strategi pemasaran konvensional (offline marketing).

Digital marketing juga mempermudah pelaku bisnis memantau dan

menyediakan segala kebutuhan dan keinginan calon konsumen.

Teknologi dan inovasi perlu digunakan untuk membantu meningkatkan

masyarakat. Perubahan ini diharapkan mampu membantu manusi dalam

kehidupan sehari-hari. Karakteristik 2 era hampir sama termasuk digitalisasi,

optimasi, dan produksi dengan kustomisasi, otomasi, interaksi antara manusia

dan mesin, layanan dan bisnis bernilai tambah, penggunaan teknologi

informasi dan kekayaan data yang dikuasai. Melalui kombinasi dan

konstinutitas Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.

D. Era Society 5.0

Kemampuan berpikir kritis, konstruktif dan inovatif dapat digunakan

untuk membentuk keterampilan profesional yang kompetitif dibidang imu

pengetauhan dan teknologi. Mengarahkan kemampuan masyarakat

menggunakan teknologi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kecerdasan buatan dipadukan dengan kemampuan manusia untuk

mengoperasikan teknologi. Tujuan dari masyarakat 5.0 adalah membuat

segala sesuatunya terpusat pada mansia. Masyarakat 5.0 dibentuk karena

memperhatikan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Kunci dari

masyarakat 5.0 adalah menggabungkan antara dunia maya (cyber space)

dengan dunia nyata (real space).

E. Simpulan

Seluruh pelaku UMKM menyatakan bahwa penggunaan digital

marketing membantu mereka dalam menginformasikan dan berinteraksi

secara langsung dengan konsumen. Para pelaku UMKM mengatakan bahwa

penggunaan memperluas pangsa pakar mereka, meningkatkan awarenes bagi

konsumen karena pelaku UMKM rutin memperbarui informasi mengenai

produk setiap hari sekali serta menngkatkan penjualan karena beberapa

UMKM juga berkolaborasi, internet marketing adalah pendekatan baru dalam

dunia marketing yang dapat menghema biaya, meningkatkan costumer

loyality dan membuat order secara sistematis

Karenanya dalam menghadapi hal tersebut organisasi harus menyiapkan

pelaku pemasaran lebih baik. Peranan pemasar tentu menjadi sangat penting

bukan hanya sebagai pelaksana atau operator teknologi, tetapi justru sebagai

penggagas, pencipta ide, gagasan, solusi dan inivasi yang dituangkan dalam

strategi pemasaran dan strategi marketing mix. Beberapa karakteristik

pemasar yang dibutuhkan di era Society 5.0 inovatif, open mind, agile, IOT

friendly, dynamic, dan collaborative.

Pemateri 2: Misbakhul Imam, S.E.

Dukungan Perbankan Syariah Pada UMKM

A. Sekilas Populasi Muslim

273,5 juta populasi penduduk Indonesia dan 229 juta tercatat beragama

islam. 87,2% dari populasi Indonesia dan 12,7% dari populasi muslim dunia.

Indonesia memiliki peluang yang sangat baik bagi Perbankan Syariah.

Sebagai pemeluk agama mayoritas (87,2%), tentu ada tendensi untuk

terjadinya kesamaan pola konsumsi secara kolektif sesuai syariat islam.

B. Sejarah Perbankan Syariah terungkap

Perbankan Syariah berkembang pesat justru setelah krisis moneter tahun

1998, ditandai dengan berdirinya Bank Mandiri Syariah pada tahun 1999 dan

diikuti oleh perbankan lain yang secara madif membuka UUS atau

membentuk anak perusahaan perbankan syariah. Sebelumnya sejak tahun

1990 hanya ada satu bank syariah yaitu Bank Muamalat.

Masifnya perkembangan perbankan syariah karena peluang

pengembangan terbuka lebar dan dukungan pemerintah serta regulator dalam

menyiapkan ketentuan dan perundang-undangan. Pemerintah regulator saat

itu menilai Bank Syariah lebih tahan terhadap krisis, karena prinsip

dijalankan dalam operasional perbankan yang berlandaskan Keadilan,

Kemitraan, Transparasi, dan Universal.

C. Bank Syariah

Fungsi bank adalah sebegai media intermediasi antara sohibul mal

dengan investor atau pengusaha yang memiliki kekuatan untuk

memperkerjakan pegawai yang menghasilkan uang untuk memberikan gaji.

Simpanan para sohibul mal dalam bentuk giro (dengan akad wadiah dan

mudhorobah), tabungan (dengan akad wadiah dan mudhorobah), deposito

(dengan akad mudhorobah). Kemudian dari bank sebagai media intermediasi

bank akan melakukan penyaluran pembiayaan atau financing dengan akad

jual beli (akad mudhorobah), bagi hasil (akad musyarakah), sewa (akad

ijaroh), dengan berbagai perkembangan akad yang di kembangkan oleh bank

syraiah seperti mudharabah muqayyadah, dll. Namun ada catatan khusus

bahwa bank syariah tidak membiayai usaha-usaha yang non halal seperti hotel

yang non syariah, salon yang non syariah.

D. Perbedaan Pendanaan Bank & Investor

Bank Investor

Kepemi-

likan

Pengendalian tetap pada

pemilik usaha

Investor bagian kepemilikan

usaha

Manage-

ment

Keputusan sepenuhnya di

tangan pemilik usaha

Investor ikut menentukan

keputusan

Proses Lebih cepat, mudah &

sederhama

Relatif lebih lama

Beban

Biaya

Jangka pendek lebih

murah

Beban bagi hasil sebagai

pengurang pajak

Nominal & angsuran dapat

disesuaikan dengan

kebutuhan/kemampuan

Jangka panjang lebih

murah

Tidak ada beban bagi

hasil sebagai pengurang

pajak

Keun-

tungan

100% Keuntungan dimiliki

pemilik usaha

Sharing profit berdasarkan

porsi kepemilikan

Beban

Kerugian

100% Ditanggung pemilik

usaha

Kerugian ditanggung

bersama

Default/

Bangkrut

Restrukturasi, penyelesaian

secara damai, lelang/saluran

hukum

Selesaikan secara

damai/saluran hukum

Lainnya Konsultan, royalty program Bawa teknologi baru &

market baru

E. Perbedaan Perbankan Kovensional dan Syariah

Bank Konvensional Bank Syariah

Hukum

Hukum positif yang berlaku

di Indonesia (Perdata &

Pidana)

Hukum positif yang berlaku

di Indonesia & berdasarkan

Al-Quran & Hadist serta

Fatma Ulama (MUI)

Penyaluran

Dana

Penyaluran kredit pada bank

konvensional bisa dilakukan

pada berbagai bisnis yang

dianggap aman dan

menguntungkan

Penyaluran pembiayaan bank

syariah yang ditujukan

kepada bisnis-bisnis yang

halal & tidak melanggar

hukum islam

Pendapatan

Pendapatan berdasarkan

system bunga

Pendapatan berdasarkan

system bagi hasil, margin

keuntungan dan fee

Bagi

Hasil

Besaran bunga tetap Besaran bagi hasil berubah-

ubah tergantung kinerja

usaha

Nasabah &

Bank

Hubungan pihak bank

dengan nasabah antara

debitur dan kreditur

Pola hubungan sebagai

kemitraan (musyarakah dan

mudharabah), penjual –

pembeli (murabahah, salam

dan istishna), sewa menyewa

(ijarah), debitur – kreditur

dalam pengertian equity

holder (qard)

Dewan

Pengawas

Tidak ada lembaga sejenis

dengan Dewan Pengawas

Syariah

Ada Dewan Pengawas

Syariah (DPS)

F. Permasalahan yang Sering Dihadapi UMKM

1. Kurang inovasi, jarang yang memiliki rencana usaha dan model

bisnisnya tidak jelas

2. Tidak memiliki izin usaha, struktur organisasinya masih sederhana,

adaptasi teknologi yang relative lambat

3. Modal dan akses pembiayaan, kualitas sumber daya manusia, mentalitas

pelaku usaha UMKM

G. Peraturan Perundang-Undang

Pemerintah dan regulator mengeluarkan kebijakan stimulus khususnya

kepada industri perbankan syariah dalam mengurangi dampak pandemic

covid-19:

1. Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program

Pemulihan Ekonomi Nasional dalam Rangka Mendukung Kebijakan

Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi Covid-19 dan/atau

Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional

dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan Serta Penyelamatan Ekonomi

Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perpu) No 1 Tahun 2020 tentang

Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Pada Masa

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

3. POJK Nomor 11/PJOK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian

Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran

Corona Virus Disease 2019.

4. Press Release IAI – Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Penerapan

Isak 102 Penurunan Nialai Piutang Murabahah.

H. Strategic Framework to Survive and win in Pandemic Era

1. Resource Management

a. Tetap tumbuh pada pembiayaan yang selektif

b. Memperkuat bisnis digital, termasuk menambah jumlah/fitur baru

digital

c. Meningkatkan pendapatan fee base gadai

d. Yield enhancement melalui surat berharga

2. Cost Efficiency

a. Menjaga biaya CKPN dan kualitas pembiayaan melalui program

relaksasi regulator

b. Meningkatan dana yang tidak sesitif terhadap pricing untuk

menekan Cost of Fund

c. Melakukan penundaan investasi IT dan Non IT

d. Melakukan penghematan anggaran Over Head Cost

3. Infrastructure Management

a. Policy, strategi dan infrastuktur, teknologi di masa pandemi

b. Mempersiapkan strategi dan infrastrultur post pandemic (Resource

alignment, evaluasi jobdesc)

4. Stakeholder Management

a. Nasabah

1) Pemenuhan layanan financial digital yang mudah, aman, dan

nyaman

2) Menjaga reputasi tetap aman dari dampak pandemic melalui

pola komunikasi yang efektif

b. Pegawai

1) Pegawai tetap aman dan produktif

c. Pemegang Saham

1) Tetap kontribusi positif

d. Negara, Regulator & Ummat

1) Mendukung kebijakan pemerintah dalam kebijakan pandemic &

turut menggerakkan sektor riil

2) Bersama ummat mendukung pejuang medis & untuk ketahanan

pangan masyarkat terdampak pandemic

I. Mitra Bisnis Modal Kerja & Investasi

Market Pembiayaan UMKM/Umum

1. Perorangan

2. Badan Usaha

a. PT

b. CV

c. Koperasi

3. Memiliki pengalaman usaha minimal 5 tahun

4. Laba usaha positif selama 3 thaun

5. Tidak tercatat dalam nasabah bermasalah (menunjuk hasil BI

Checking/SLIK)

6. Nasabah tidak termasuk dalam daftar hitam nasabah (DHN) BI

Agunan

1. Tanah & bangunan

2. Kendaraan bermotor

roda 4 atau lebih

3. Deposito

4. Alat berat, mesin

Skema Akad Pembayaran

1. Murabahah (jual beli)

2. Mudharabah/Musyarakah

(bagi hasil)

3. Ijarah Muntahiyah Bittamliik

(sewa beli)

4. Musyarkah Mutanaqisah

(kemitraan)

Jangka Waktu Pembiayaan

Maksimal pembiayaan:

60 bulan (5 tahun) modal kerja

& 120 bulan (10 tahun) untuk

investasi

Dokumentasi

Investasi

1. Pembelian tempat usaha

2. Pembelian kendaraan

operassional usaha

3. Renovasi ulang

4. Pembiayaan ulang

(Refinancing) asset yang

dimiliki nasabah

5. Take over dasilitas

pembiayaan investasi

Fasilitas pembiayaan di atas

harus vertujuan untuk

mendukung usaha

nasabah/calon nasabah yang

tidak bertentangan dengan

prinsip syariah.

Modal Kerja

1. Pembelian barang

persediaan/bahan baku

usaha

2. Pembiayaan ulang

(Refinancing) aset yang

dimiliki nasabah

3. Take over fasilitas

pembiayaan usaha (modal

kerja)

Fasilitas pembiayaan di atas

harus bertujuan untuk

mendukung usaha

nasabah/calon nasabah yang

tidak bertentangan dengan

prinsip syariah.

Lampiran 2

BERITA ACARA

HARIAN PPL

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN SATU TULUNGAGUNG

GELOMBANG III TAHUN 2021

Pada tanggal 20 September Sampai tanggal 22 Oktober Tahun 2021,

bertempat di Lembaga UD Mr. Jay Collection Indonesia, telah dilaksanakan PPL

Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SATU

Tulungagung gelombang III Tahun 2021 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai

berikut :

Nama : Firli Nursani

NIM : 12402183234

Jurusan : Ekonomi Syariah

No Hari/Tgl Pukul Kegiatan

1 Senin, 20-09-2021 14.00 Konsultasi ke DPL tentang judul

laporan PPL

2 Selasa, 21-09-2021 09.30 Resume pembekalan PPL

3 Rabu, 22-09-2021 09.00 Observasi ke lembaga

4 Kamis, 23-09-2021 18.30 Membuat halaman pertama laporan

seperti cover sampai daftar isi

5 Jumat, 24-09-2021 10.00 Resume pembekalan PPL

6 Sabtu, 25-09-2021 19.00 Membuat rincian pertanyaan

7 Minggu, 26-09-2021 09.30 Mengerjakan laporan bab 1

8 Senin, 27-09-2021 10.00 Resume pembekalan PPL

9 Selasa, 28-09-2021 09.00 Wawancara dengan lembaga

10 Rabu, 29-09-2021 18.30 Mengerjakan laporan bab 1

11 Kamis, 30-09-2021 13.40

Menjelaskan strategi pemasaran yang

diterima selama perkuliahan ke

lembaga

12 Jumat, 01-10-2021 09.30 Mengerjakan laporan bab 2

13 Sabtu, 02-10-2021 18.15 Resume pembekalan PPL

14 Minggu, 03-10-2021 10.00 Resume pembekalan PPL

15 Senin, 04-10-2021 18.30 Mengerjakan laporan bab 2

16 Selasa, 05-10-2021 09.30 Dokumentasi foto dan vidio

17 Rabu, 06-10-2021 10.00 Mengerjakan laporan bab 3

18 Kamis, 07-10-2021 18.15 Mengerjakan laporan bab 3

19 Jumat, 08-10-2021 10.30 Mengerjakan laporan bab 3

20 Sabtu, 09-10-2021 19.00 Resume pembekalan PPL

21 Minggu, 10-10-2021 19.00 Resume pembekalan PPL

22 Senin, 11-10-2021 10.00 Mengerjakan laporan bab 3

23 Selasa, 12-10-2021 09.00 Wawancara ke lembaga kembali

untuk melengkapi data

24 Rabu, 13-10-2021 09.00 Mengerjakan laporan bab 4

25 Kamis, 14-10-2021 10.00 Mengerjakan laporan bab 4

26 Jumat, 15-10-2021 10.30 Membuat vidio perkenalan

27 Sabtu, 16-10-2021 18.30 Mengerjakan laporan bagian

lampiran

28 Minggu, 17-10-2021 10.00 Mengerjakan laporan bagian

lampiran

29 Senin, 18-10-2021 09.00 Edit vidio

30 Selasa, 19-10-2021 18.30 Edit video

31 Rabu, 20-10-2021 10.00 Edit video

32 Kamis, 21-10-2021 09.30 Edit video

33 Jumat, 22-10-2021 09.00 Memberi kenang-kenangan dan tanda

terimaksih ke lembaga

Mojokerto, 25 Oktober 2021

Ttd

Firli Nursani 12402183234

Lampiran 4

DOKUMENTASI KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

(PPL)

Rabu, 22 September 2021

Depan halaman pabrik Sepatu UD Mr. Jay Collection

Selasa, 28 September 2021

Melakukan wawancara dengan lembaga bagian pemasaran

Selasa, 05 Oktober 2021

Dokumentasi pembuatan sepatu

1. Cutting atau pemotongan kulit sepatu

2. Menjahit kulit sepatu

3. Pengeleman pada kulit sepatu ke alas kaki

Pengovenan sepatu setelah dilem

Mengeratkan kulit sepatu ke alas kaki menggunakan mesin

Pemasangan sol sepatu

Hasil produk yang sudah dipasangkan sol sepatu

4. Finishing atau pengemasan sepatu kedalam box

Sepatu yang sudah siap

Sepatu yang siap dikirim melalui grosir

Hasil produk yang dijual melalui online

Jumat, 22 Oktober 2021

Memberikan tanda terimakasih dan kenang-kenangan berupa vendel bersama

pemilik Sepatu UD Mr. Jay Collection

Lampiran 5

Link Youtube https://youtu.be/PbR5NAvSa34

Lampiran 7

WAWANCARA DENGAN LEMBAGA PPL

1. Bagaimana sejarah berdirinya pabrik sepatu Mr. Jay Collection Indonesia ini?

Jawaban: Awal mula pak Zainul merantau ke pulau Sulawesi Selatan di Kota

Makassar. Beliau kesana bertujuan untuk memasarkan atau mempromosikan

produk local buatan orang Jawa di toko-toko bessar di daerah Makassar.

Beliau sudah tinggal di Makassar sekitar ±5 tahun disana beliau sudah

mendapatkan laba dan pelanggan yang lumayan banyak. Setelah itu, beliau

kembali ke tanah Jawa di tahun 2012. Kemudian menikah dengan orang Jawa.

Setelah menikah beliau memutuskan untuk menetap di tanah Jawa dan

berinisiatif mendirikan tempat produksi sendiri dengan menggunakan

namanya sendiri. Asal mula memakai nama Mr. Jay Collection, kemudian

beberapa tahun diperbarui menjadi MJC Indonesia atau Mr. Jay Collection

Indonesia.

2. Apa visi misi dari Mr. Jay Collection?

Jawaban:

a. Visi

Visi yang ingin dicapai adalah menjadi Official Store Brand Sepatu online

dan offline yang mampu memberikan kesan puas dan nyaman di hati

pelanggan.

b. Misi

Misi yang ingin dicapai yaitu:

1) Kualitas produk dan kepuasan pelanggan adalah tujuan utama pabrik

2) Mempermudah kalangan masyarakat yang mempunyai kesibukan

yang teramat sangat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

3) Mampu menyediakan varian pilhan sepatu yang selalu mengikuti

trend masa kini dengan harga yang terjangkau.

3. Apa saja permasalahan yang sering dihadapi oleh Mr. Kay Collection?

Jawaban: Saat pandemic COVID-19 seperti ini omset penjualan menurun

karena akses jalan banyak ditutup, meskipun ada beberapa jalan yang dibuka

atau dialihkan. Bahkan tidak hanya brand Mr. Jay Collection saja tetapi

semua brand sepatu juga terkena dampaknya. Untuk bahan baku sepatu juga

mengalami kenaikan karena terbatasnya waktu sehingga harga ikut naik.

Serta system pengiriman expedisi juga mengalami kenaikan harga tetapi

pemilik berusaha tetap menormalkan harga sepatu sesuai harga pasar.

4. Tanggapan anda dengan berdirinya Mr. Jay Collection ini untuk apa?

Jawaban: Dengan adanya pabrik sepatu brand Mr. Jay Collection Indonesia

dapat membuka lowongan pekerjaan bagi anak muda milenial agar

memotivasi dirinya untuk berwirausaha serta memperkenalkan brand local

tidak kalah jauh dengan brand luar. Pemilik usaha sepatu tersebut berharap

dengan adanya Praktik Pengalaman Lapangan yang dilaksanakan di tempat

tersebut akan menjadikan usahanya semakin dikenal masyarkat luas dan

dapat meningkatkan omset penjualan dari pihak UD Mr. Jay Collection

Indonesia.

5. Strategi pengembangan bisnis apa yang anda lakukan agar banyak customer

membeli produk Mr. Jay Collection?

Jawaban: Mr. Jay Collection Indonesia hanya melayani pembelian grosir

saja tetapi semenjak pandemic Covid-19 tidak melayani sama sekali

dikarenakn semua akses jalan ditutup atau dialihkan. Dari situ bapak Zainul

mencoba mengikuti trend penjualan online diberbagai sitis marketplace

seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, Bukalapak, dan Akulaku. Hal ini

dikarenakan agar orang tertarik dengan produk Mr. Jay Collection. Semua hal

dilakukan berbagai cara seperti foto produk dan pembuatan video baik konten

intragram maupun youtube.

6. Berapa jumlah omset penjualan sepatu perhari?

Jawaban: Tidak pasti. Perhari ± Rp 5 juta.

7. Mengapa mengambil usaha pembuatan sepatu, sedangkan di Desa

Sumolawang sudah banyak usaha pembuatan sepatu?

Jawaban: Karena keluarga bapak Zainul dulu juga membuat sepatu, yang

akhirnya diwariskan ke beliau. Untuk pesaing itu sudah menjadi resiko dalam

berjualan, tergantung bagaimana kita menyikapi.

8. Siapa saja mitra kerja yang bekerja sama dengan bapak?

Jawaban: Semua toko sepatu yang berada di luar kota seperti Ponorogo, area

Jawa Tengah, Sulawesi,


Recommended