Date post: | 28-Jan-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | independent |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
BAB I
1.1 Tujuan
Mempelajari pembebanan mesin DC penguatan shunt dan membuat
karakteristiknya.
1.2 Landasan Teori
Pada mesin dengan penguatan shunt, gaya gerak listrik
(GGL) timbul karena penguatan yang diberikan oleh mesin
sendiri. Gaya gerak listrik dapat dibangkitkan karena sifat
histerisis inti besi sehingga ada sisa kemagnetan (fluks
sisa). Sisa kemagnetan menyebabkan timbulnya gaya gerak
listrik pada penghantar jangkar. Pada rangkaian medan,
penguatan akan bertambah sehingga menyebabkan gaya gerak
listrik juga bertambah. Proses demikian terus berlangsung
sampai tercapai tegangan yang stabil (lihat gambar 3.1)
Gambar 3.1 Pembangkitan Tegangan Induksi, E Fungsi If
pada Generator Shunt
Oa adalah tegangan yang timbul akibat adanya fluks sisa
dan menimbulkan arus pada kumparan medan sebesar Ob.dengan
adanya arus medan ini, tegangan induksi membesar menjadi Oc
(akibat bertambahnya fluks). Selanjutnya tegangan Oc
memperkuat arus medan, yaitu menjadi sebesar Od. proses ini
terus berlangsung hingga diperoleh tegangan stabil yaitu
pada titik X. jika tahanan medan diperbesar, tegangan
induksi yang dibangkitkan menjadi lebih kecil. Berarti makin
besar tahanan kumparan medan, makin buruk generator
tersebut.
Gambar 3.2 Beberapa Karakteristik Generator DC Penguatan Shunt
BAB II
Metodologi Percobaan
2.1 Peralatan yang digunakan
a. 1 Buah Motor Generator Shunt
b. 1 Buah Tachometer
c. 1 Buah Voltmeter (V)
d. 4 Buah Amperemeter (A)
e. 1 Buah Multitester
f. 5 Buah Rheostat
g. Kabel Penghubung
2.2 Gambar Rangkaian Percobaan
Gambar 3.3 Rangkaian Percobaan Generator Penguatan Shunt
2.3 Prosedur Percobaan
Percobaan Beban Nol, E = f(If)
1. Buat rangkaian seperti gambar 3.3.
2. Atur arus penguatan motor sampai nominal.
3. Rheostat pada posisi maksimum. Nyalakan sumber lalu
dorong rheostat sampai posisi minimum.
4. Atur pengatur generator sehingga diperoleh tegangan
generator terkecil. Perhatikan putaran motor jangan
sampai melebihi batas nominal.
5. Naikkan penguatan generator bertahap sampai diperoleh
tegangan 110% nominal.
6. Catat Vsumber, arus penguatan motor, If (A3) dan putaran
(n). Pada setiap perubahan arus penguat generator catat
tegangan generator (V1) dan arus penguat generator (A2)
pada table 3.1.
7. Turunkan arus penguat secara bertahap dan catat semua
variable.
8. Matikan mesin.
Percobaan Berbeban, V = f(f), n dan Ia konstan
1. Sama dengan percobaan berbeban nol langkah 1 sampai 3.
2. Atur putaran sampai putaran nominal generator dan dijaga
konstan selama percobaan.
3. Atur Rsh dan bebani generator sampai diperoleh tegangan
nominal dan arus Ia nominal (Ia dijaga konstan selama
percobaan).
4. Perkecil tahanan beban, atur Rsh sehingga diperoleh arus
Ia nominal.
5. Catat V, Ia, If, n (putaran) motor dan V, Ia, If generator
pada setiap perubahan harga tahanan beban pada table 3.2
6. Matikan mesin.
Percobaan mencari Karakteristik Jangkar (Pengatur)
1. Lakukan langkah 1 sampai 3 pada percobaantor sa beban
nol.
2. Berikan arus penguatan generator sampai diperoleh
tegangan tertentu (nilai tegangan ini dijaga konstan).
Bebani generator secara bertahap. Jaga putaran dan
tegangan keluaran konstan.
3. Catat hasil pengukuran pada table 3.3.
4. Lepaskan beban dan matikan motor.
Percobaan mencari Karakteristik luar, V = f (If), n konstan
1. Sama dengan percobaan beban nol langkah 1 sampai 3.
2. Atur putaran sampai nominal.
3. Beban generator secara bertahap sampai 110% arus jangkar
nominal.
4. Catat V, Ia, If, n (putaran) motor dan V, Ia, If generator
pada setiap perubahan harga tahanan beban pada table 3.4.
5. Matikan mesin.
BAB III
3.1 Data Hasil Percobaan
V= V(Ia) , n&Pf=konstan
Beban n Ia V1 300
0 0.06 2071-2 300
00.09
207
1-3 3000
0.13
207
1-4 3000
0.17 2041-5 300
00.20
204
1-6 3000
0.23
204
If=If(Ia) n=konstan
Beban n If Ia
1 3000 0.06 0.71
1-2 3000
0.09
0.71
1-3 3000
0.13
0.71
1-4 3000
0.17
0.7
1-5 3000
0.20
0.7
1-6 3000
0.23
0.7
3.2 Grafik
V= V(Ia) , n&Pf=konstan
0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 0.22 0.24202.5203
203.5204
204.5205
205.5206
206.5207
207.5
Ia
V
If=If(Ia) n=k
0.698 0.7 0.702 0.704 0.706 0.708 0.71 0.7120
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
Ia
If
3.3 Analisa Data
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Beban mempengaruhi Generator DC Shunt. Ada beberapa faktor
yang membuktikan hal tersebut:
Pada grafik Ia terhadap V:
Ia akan meningkat ketika V menurun karena beban yang
dipakai bertambah dan tahanan beban pada rheostat pada
posisi minimum
Pada grafik Ia terhadap If:
Ia akan menurun ketika If meningkat karena beban yang
dipakai bertambah dan tahanan beban pada rheostat pada
posisi minimum
4.2 Saran
Berikut adalah saran dari praktikan, dengan harapan lebih
optimalnya praktikum generator penguatan shunt
Perawatan rutin pada alat-alat praktikum, sehingga
ketika praktikum dapat berjalan lancar sebagaimana
mestinya pada jobsheet
Sebagai praktikan harus lebih kritis kepada pengajar,
apabila pengajar terdapat kesalahan dalam mengajarkan
rangkaian maupun pemasangan alat yang menyebabkan
lamanya waktu praktikum, sehingga tidak semua data
terambil sesuai pada jobsheet.
Laporan Mesin Listrik
Generator DC Penguatan Shunt
Nama Praktikan : Audy Pratama
Nama Anggota Kelompok : - Agstro Rewis M.
- Amrullah
- Angga Kurnianto