BAB I
PENDAHULUAN
Kehidupan dan teknologi yang semakin modern
memudahkan manusia dalam melakukan banyak hal dengan
lebih cepat dan mudah. Salah satu diantaranya adalah
kehadiran makanan cepat saji atau lebih dikenal dengan
nama fast food. Kehadiran fast food ini disambut baik
oleh masyarakat, terlebih lagi untuk orang-orang yang
tidak sempat untuk memasak sendiri. Namun dibalik semua
itu banyak hal negatif yang terkandung didalam fast
food, diantaranya kandungan lemaknya yang tinggi. Hal
ini membuat pola hidup menjadi tidak sehat, karena
kandungan didalam makanan cepat saji lemaknya sangat
tinggi. Pola hidup yang seperti ini akan berdampak
buruk bagi kesehatan. Senyawa-senyawa didalam tubuh
menjadi tidak seimbang, hal ini akan menimbulkan banyak
penyakit. Banyak sekali yang dapat diukur untuk
mengetahui kesehatan tubuh yaitu dengan mengukur
senyawa-senyawa didalam tubuh seperti kadar albumin,
glukosa, kolesterol, trigliserida dan lain-lain. Kadar-
kadar senyawa di atas sangat erat kaitannya dengan
makanan yang kita konsumsi. Jika kelebihan atau
kekurangan salah satu atau beberapa senyawa tersebut
maka homeostatis tubuh akan terganggu yang lambat laun
akan berakibat fatal. Pada percobaan ini dilakukan
penentuan kadar Trigliserida dan Kolesterol dalam darah
1
voluntir. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui
apakah kadar Trigliserida dan Kolesterol voluntir
normal ataukah menyimpang dari kadar normalnya.
Trigliserida merupakan penyimpanan lipid yang
utama didalam jaringan adipose, bentuk lipid ini akan
terlepas setelah terjadi hidrolisis oleh enzim lipase
yang sensitif hormon menjadi asam lemak bebas dan
gliserol. Asam lemak bebas akan terikat pada albumin
serum dan untuk pengangkutannya ke jariongan, tempat
asam lemah dipakai sebagai sumber bahan bakar yang
penting.
Kolesterol berasal dari makanan dan biosintesis
dengan jumlah yang kurang lebih sama, sedikit lebih
dari jumlah kolesterol tubuh berasal dari sintesa dan
sisanya berasal dari makanan sehari-hari. Kolesterol
merupakan sterol yang paling banyak terdapat dalam
badan manusia, terutama pada otak, jaringan syaraf,
cairan empedu dan darah. Senyawa ini merupakan penyusun
utama batu empedu.
Sampel yang digunakan berupa plasma darah. Metoda
yang digunakan dalam percobaan adalah CHOD-PAP, yaitu
salah satu cara pemeriksaan kadar kolesterol
berdasarkan reaksi enzimatik. Hasil dari reaksi
ditunjukkan dengan timbulnya warna merah muda yang
intensitasnya diukur dengan alat mikrolab. Didapatkan
hasil kadar Trigliserida sebesar 67,839 mg/dL dan kadar
2
kolesterol sebesar 142,34 mg/dL. Hal ini menunjukkan
bahwa kadar keduanya adalah normal karena sesuai
ketentuan batas normal untuk kolesterol < 200 mg/dL dan
trigliserida < 200 mg/dL. Maka praktikan yang menjadi
voluntir dapat dikatakan memiliki kesehatan yang baik.
I.1 TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan diharapkan mahasiswa
dapat :
Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan Trigliserida
dan Kolesterol dalam darah
Menentukan kadar Trigliserida dan Kolesterol dalam
darah
Menginterpretasikan hasil pemeriksaan yang
diperoleh
I.2 PRINSIP REAKSI PERCOBAAN
TRIGLISERIDA
Trigliserida + H2O Lipase Gliserol + Asam Lemak
Gliserol + ATP Gliserol Kinase Gliserol-3-phosphate + ADP
Gliserol-phosphate + O2 Gliserol Phosphate Oksidase
Dihidro-aseton-phosphate + H2O2
H2O2 + 4-aminofenazon + 4-chlorophenol Peroksidasi
4-(p-benzokinonmonoimino)-fenazon + 4 H2O + HC
3
KOLESTEROL
Ester kolesterol + H2O Kolesterol Esterase
Kolesterol + RCOOH
Kolesterol + O2 Kolesterol Oksidase Kolestenon +
H2O2
2 H2O2 + fenol + 4-aminofenazon POD 4-(p-benzokinonmonoimino)-fenazon + 4 H2O
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Lipid
Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen
yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut
organik. Lemak disebut juga lipid adalah suatu zat yang
kaya akan ebergi, berfungsi sebagai sumber energi utama
untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang berrada di
dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaiotu dari
makanan dan hasil produksi organ hati yang bisa
disimpan didalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.
2. Fungsi lipid
Fungsi lipid adalah sebagai sumber energi, pelindung
organ tubuh, pembentuk sel, sumbewr asam lemak
essensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat
5
protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai
pelumas dan memelihara suhu tubuh.
3. Pembagian lipid dalam tubuh
I. Kolesterol
Kolesterol bearasal dari makanan dan
biosintesis dengan jumlah yang kurang lebih
sama, sedikit lebih dari jumlah kolesterol
tubuh berasal dari sintesa dan sisanya berasal
dari makanan sehari-hari. Pada hakikatnya semua
jaringan yang mengandung sel-sel berinti mampu
menyintesis kolesterol. Retikulum endoplasma
dan sitosol sel bertanggung jawab atas sintesis
kolesterol
II. Trigliserida
Trigliserida merupakan penyimpanan lipid yang
utama didalam jaringan adipose, bentuk lipid
ini akan terlepas setelah terjadi hidrolisis
oleh enzim lipase yang sensitif hormon menjadi
asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak bebas
akan terikat pada albumin serum dan untuk
pengangkutannya ke jariongan, tempat asam lemah
dipakai sebagai sumber bahan bakar yang
penting.
Penyusun trigliserida utama minyak nabati dan
lemak hewani yang terbentuk dari 3 asam lemak
dan gliserol. Fungsi utama trigliserida adalah
6
sebagai zat energi.lemak disimpan di dalam
tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel
membutuhkanenergi, enzim lipase dalam sel lemak
akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan
asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh
darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-
komponen tersebut kemudian dibakar dan
menghasilkan energi, karbondioksida (CO2) dan
ait (H2O).
III. Fosfolipid
Fosfolipid merupakan unsur utama pembentuk
membran lipdi, selain mengandung asam lemak dan
alkohol, juga mengandung residu asam fosfat,
sejumlah kecil fosfolipid terdapat dalam
makanan dan dihgidrolisis sebelum absorbsi
sintesa dan degradasi fosfolipid yang terdapat
dalam sel.
IV. Asam Lemak
Lemak yang terdapat di dalam makanan terdiri
dari beberapa jenis asam lemak, yaitu asam
lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.lemak
jenuh cenderung meningkatkan kadar kolesterol
dan trigliserida, yang merupakan komponen –
komponen lemak di dalam darah yang berbahaya
bagi kesehatan. Bahan ,makanan yang banyak
7
mengandung lemak jenuh adalah lemak hewan.
Lemak susu, mentega keju, cream santan, minyak
kelapa dan mergarin, kue-kue yang terbuat dari
bahan tersebut, dan lain-lain. sebaliknya,
lemak tidak jenuh yang terdiri dari lemak tidak
jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda dapat
mengurangi kadar koleasterol dan trigliserida
darah. Lemak tidak jenuh terdapat banyak dalam
minyak kedelai, minyak zaitun dan minyak ikan.
Saat ini banyak diteliti tentang asam lemak
tidak jenuh omega-3 yang banyak terdapat dalam
minyak ikan. Tidak semua asam lemak berbahaya
bagi kesehatan, karena asam lemak tidak jenuh
melindungi jantung dan pembuluh darah dengan
cara menurunkan kadar kolsterol dan triglisrida
darah.
V. Trigliserida
V.1 Pengertian Trigliserida
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak
yang terdapat dalam darah dan berbagai organ
dalam tubuh. Dari sudut ilmu kimia
trigliserida merupakan substansi yang
terdiri dari gliserol yang mengikat gugus
asam lemak.
Trigliserida dalam tubuh digunakan untuk
menyediakan energi berbagai proses
8
metabolisme. Fungsi lipid ini mempunyai
peranan yang hampir sama dengan karbohidrat.
The American Heart Association telah
menetapkan pedoman untuk tingkat
trigliserida:
Tingkat mg /
dL
Tingkat mmol
/ L
Interpretasi
<150 <1,69
Kisaran
normal,
berisiko
rendah 150-199 1.70-2.25 Batas tinggi200-499 2.26-5.65 Tinggi
> 500 > 5,65
Sangat
tinggi:
risiko
tinggi
V.2 Metabolisme Trigliserida
a) sintesa trigliserida
Sebagian besar sintesa trigliserida
terjadi dalam hati tetapi ada juga yang
disintesa dalam jaringan adiposa.
Trigliserida yang ada dalam hati kemudian
di transport oleh lipoprotein ke jaringan
adipose, dimana trigliserida juga disimpan
untuk energi.
9
b) transport trigliserida
Kebanyakan lemak makanan dalam bentuk
trigliserol. Pencernaan lemak terjadi di
usus kecil dan isi lemak direaksikan
dengan lipase karena lipase larut dalam
air. Materi lipid diubah menjadi globula-
globula kecil yang teremulsi oleh garam
empedu. Lipid yang sudah tercerna terutama
dalam bentuk larut dalam air, memebentuk
asam lemak monogliserida dan asam empedu
kemudian diserap ke dalam sel mukosa
intestinum.
Setelah masuk dalam mukosa intestinum,
trigliserida disintesa kembali dan
dilapisi protein. selanjutnya asam lemak
akan berdifusi masuk ke sel lemak dan
disintesa menjadi trigliserida.
VI. Metode pemeriksaan trigliserida
1. Ultra sentrifugasi
Pemisahan fraksi-fraksi lemak dengan
menggunakan ultra sentrifuge. Biasanyua lemak
akan bergabung dengan protein dan membentuk
lipo protein. pada lipoprotein berat jenis
ditrentukan oleh perbandingan anatar
banyaknya lemak dan protein. makin tinggi
perbandingan ini makin rendah BJ nya, lemak
10
murni mempunyai BJ yang lebih rendah dario
air.
2. Elektroforesa
Cara lain untuk memisahkan lipoprotein
adalah dengan memakai elektroforesa atau
imuno elektroforesa. Dengan cara ini dfapat
dipisahkan kilomikron, betalipoprotein,
prebetalipoprotein dan alfalipoprotein.
Disini contoh serum yang diteteskan pada
lubang yang dibuat pada lempengt atau suatu
dari selulosa asetat atau pada kertas saring
yang diletakkan pada medan listrik *antara
katoda dan anoda), kemudian dilakukan
pengecatan-pengecatan kadar dari masing-
masing fraksi sesuai dengan intensitas warna
yang diperoleh dan dapat diukur dengan
densitometer.
3. Enzimatis Kolorimetri (CHOD-PAP)
Sebelumnya dengan metode ini trigliserida
akan dihidrolisa dengan enzimatis menjadi
gliserol dan asam bebas. Dengan lipase khusus
akan membentuk kompleks warna yang dapat
diukur kadarnya menggunakan spektrofotometer.
KOLESTEROL
11
Kolesterol merupakan sterol yang paling banyak
terdapat dalam badan manusia, terutama pada otak,
jaringan syaraf, cairan empedu dan darah. Senyawa ini
merupakan penyusun utama batu empedu. Kolestrol banyak
dijumpai pada lemak binatang, tetapi tidak pernah
ditemukan pada lemak tumbuhan. Tumbuhan mempunyai
sterol yang disebut fitosterol.
Kolesterol merupakan senyawa yang memiliki inti
empat cincin siklopentano – fenantren. Termasuk lemak
dengan daya larut yang sangat kecil dalam air. Kadarnya
dalam plasma darah 150-200mg/ml, sekitar 2x kadar
glukosa darah. Dalam plasma darah 30% berikatan dengan
lipoprotein yang mampu menambah daya larutnya dalam
darah. Sebanyak 70% lagi kolesterol darah berada berupa
kolesterol ester. Kolesterol juga banyak terdapat dalam
empedu, dengan kadar 390mg/100ml. Kolesterol tidak
larut dalam air tetapi dapat diekstraksi dari jaringan
dengan kloroform, eter, benzena dan alkohol panas.
Kolesterol termasuk senyawa steroida dengan rumus
C27H45OH.
Kebanyakan kolesterol diet ada dalam bentuk
teresterkan. Esterkolesterol yang ada ditemukan oleh
empedu lalu dihidrolisis oleh esterase kolesterol
pankreas. Secara umum kolesterol merupakan derivate
lemak yang banyak dijumpai dalam bahan makanan
khususnya yang berasal dari hewan. Kadar kolesterol
12
dalam setiap jenis bahan makanan cukup bervariasi
tergantung pada jenis dan macam produknya, bahkan
kandungan kolesterol pada setiap bagian/organ tubuh
hewan pun berbeda- beda. Secara fisiologi kolesterol
penting bagi tubuh, karena merupakan bahan penyusun
membran sel, sintesis garam empedu dan prasat
(precursor) hormon khususnya kelompok hormon steroid.
Namun demikian, kelebihan kolesterol dapat menyebabkan
timbulnya berbagai gangguan kesehatan, salah satunya
adalah atherosclerosis yaitu timbunan kolesterol pada
pembuluh darah khususnya pada tunica media arteri.
Atherosklerosis merupakan predisposisi infark miokard,
stroke, trombosis otak dan penyakit serius lainnya.
Setiap orang memiliki kolesterol di dalam darahnya,
di mana 80% diproduksi oleh tubuh sendiri dan 20%
berasal dari makanan. Kolesterol yang diproduksi
terdiri atas 2 jenis yaitu :
1. Kolesterol LDL, adalah kolesterol jahat, yang bila
jumlahnya berlebih di dalam darah akan diendapkan
pada dinding pembuluh darah membentuk bekuan yang
dapat menyumbat pembulun darah.
2. Kolesterol HDL, adalah kolesterol baik, yang
mempunyai fungsi membersihkan pembuluh darah dari
kolesterol LDL yang berlebihan. Kadar kolesterol
HDL yang tinggi merupakan suatu tanda yang baik
sepanjang kolesterol LDL kurang dari 150 mg/dl.
13
Kolesterol LDL sering disebut dengan kolesterol
‘jahat’, karena peningkatan kadar kolesterol ini dalam
darah dihubungkan dengan peningkatan resiko penyakit
jantung koroner. Kolesterol LDL akan berakumulasi di
dinding arteri sehingga membentuk semacam plak yang
menyebabkan dinding arteri menjadi kaku dan rongga
pembuluh darah menyempit. Proses ini dikenal dengan
nama atherosklerosis. Kolesterol HDL sebaliknya sering
disebut dengan kolesterol ‘baik’ karena kolesterol HDL
mencegah terjadinya atherosklerosis dengan cara
mengeluarkan kolesterol ‘jahat’ dari dinding arteri dan
mengirimkannya ke hati. Jadi, bila kadar kolesterol LDL
tinggi sedangkan kadar kolesterol HDL rendah maka
merupakan faktor resiko terjadinya atherosklerosis.
Sebaliknya yang diharapkan adalah kadar kolesterol LDL
rendah dan kadar kolesterol HDL yang tinggi.
Kadar kolesterol baik LDL maupun HDL juga
dipengaruhi oleh faktor herediter atau keturunan. Pada
pasien dengan familial hypercholesterolemia (FH),
terdapat pengurangan jumlah yang signifikan dari
reseptor kolesterol LDL dalam hatinya.Pasien ini juga
akan rentan menderita atherosklerosis dan serangan
jantung pada usia muda. Makanan yang banyak mengandung
lemak jenuh dan kolesterol akan meningkatkan kadar
kolesterol LDL dalam darah. Lemak dibagi menjadi lemak
jenuh dan lemak tak jenuh berdasarkan pada struktur
kimianya. Lemak jenuh terutama berasal dari daging dan
14
produk olahan susu yang akan meningkatkan kadar
kolesterol darah. Beberapa minyak tumbuhan yang dibuat
dari buah kelapa, sawit, dan cokelat juga tinggi kadar
lemak jenuhnya. Menurunkan kadar kolesterol LDL saat
ini merupakan fokus utama dalam mencegah
atherosklerosis dan serangan jantung. Beberapa dokter
dan ahli percaya bahwa keuntungan menurunkan kadar
kolesterol LDL antara lain :
1. Mengurangi dan menghentikan pembentukan plak
kolesterol pada dinding pembuluh darah.
2. Memperlebar rongga arteri.
3. Mencegah pecahnya plak kolesterol yang mempunyai
resiko membentuk gumpalan darah/trombus (faktor
resiko stroke)
4. Menurunkan resiko serangan jantung.
5. Menurunkan resiko stroke.
Tubuh kita menggunakan kolesterol untuk membuat:
1. Hormon seks, sangat penting bagi perkembangan
dan fungsi organ seksual.
2. Hormon korteks adrenal,m penting untuk
metabolisme dan keseimbangan garam dalam tubuh.
3. Vitamin D, penting dalam penyerapan Ca.
4. Garam empedu, membantu usus menyerap lemak.
5. Membran sel dan lapisan luar lipoprotein.
Pemeriksaan kadar kolesterol dengan metode CHOD-PAP
15
Prinsip:kolesterol dan ester-esternya dibebaskan
dari lipoprotein oleh detergent. Kolesterolesterase
menghidrolisa ester-ester tersebut dan H2O2 dibentuk
dari kolesteroldalam proses oksidasi enzimarik oleh
kolesterol oksidase. H2O2 bereaksi dengan 4-amino-
antipyrin dan phenol dengan katalisator peroksidase
membentuk quinonimine yang berwarna. Absorbansi warna
ini sebanding dengan kolesterol dalam sample.
Reaksi:
Ester kolesterol + H2O Kolesterol Esterase
Kolesterol + RCOOH
Kolesterol + O2 Kolesterol Oksidase Kolestenon +
H2O2
2 H2O2 + fenol + 4-aminofenazon POD 4-(p-benzokinonmonoimino)-fenazon + 4 H2O
16
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
III.1. Alat percobaan :
Percobaan ini menggunakan beberapa alat
seperti :breaker glass, pipet tetes, tabung reaksi,
mikrolab
III.2. Bahan percobaan :
Bahan-bahan yang digunakan untuk percobaan ini
yaitu : aquadest, standar trigliserida dan
kolesterol, serum darah, reagen untuk Trigliserida
dan kolesterol.
17
III.3. Prosedur percobaan :
1. Trigliserida
Standar Trigliserida :
1) Standar Trigliserida di buat dengan mengambil
5 µl dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2) Ke dalam tabung reaksi ditambahkan reagen
sebanyak 500 µl. (Waktu dan suhu saat
direaksikan antara reagen dengan larutan seri
dicatat).
3) Masing-masing larutan dikocok hingga homogen.
4) Setelah dikocok, masing-masing larutan
tersebut di inkubasi selama ±10 menit pada
suhu 37o C , kemudian diukur serapannya
menggunakan mikrolab.
5) Hasil yang diperoleh adalah angka absorbansi
dari mikrolab.
Penetapan kadar sampel :
1) Darah diambil sebanyak ± 1mL, lalu
dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2) Ditambahkan EDTA kemudian Didiamkan hingga
terjadi koagulasi.
3) Setelah terjadi koagulasi dilakukan
sentrifugasi selama ± 10 menit. Diperoleh
serum.
18
4) Bagian serum diambil sebanyak ± 5 µL
menggunakan mikropipet.
5) Di tambahkan reagen sebanyak 500 µl, di kocok
sampai homogen.
6) Kemudian di inkubasi selama ± 10 menit pada
suhu 37o C.
7) Hasil inkubasi di ukur absorbannya menggunaka
alat mikrolab.
8) Absorban yang di ukur alat di catat
9) Dihitung kadar Trigliserida dalam sampel
menggunakan perhitungan penetapan kadar
trigliserida.
2. Kolesterol
Kurva kalibrasi kolesterol :
1) Standar kolesterol di buat dengan mengambil 5
µl dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2) Ke dalam tabung reaksi ditambahkan reagen
sebanyak 500 µl. (Waktu dan suhu saat
direaksikan antara reagen dengan larutan seri
dicatat).
3) Masing-masing larutan dikocok hingga homogen.
4) Setelah dikocok, larutan tersebut diukur
serapannya menggunakan alat mikrolab.
5) Hasil yang diperoleh adalah angka absorbansi
dari mikrolab kemudian di catat
19
Penetapan kadar sampel :
1) Darah diambil sebanyak ± 1 mL, lalu
dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2) Didiamkan beberapa saat. Kemudian
disentrifugasi selama ± 10 menit.
3) Diperoleh plasma dan serum.
4) Bagian serum diambil sebanyak ± 5 µL
menggunakan mikropipet.
5) Lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
6) Ditambahkan 500µL reagen. (waktu dan suhu
dicatat)
7) Kemudian dikocok hingga homogen.
8) Setelah dikocok, larutan tersebut diukur
serapannya menggunakan alat mikrolab.
9) Hasil yang diperoleh adalah angka absorbansi
dari mikrolab dan di catat,
10) Dihitung kadar kolesterol dalam sampel
menggunakan perhitungan penetapan kadar
kolesterol.
20
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
a. Kadar dan absorban trigliserida dengan alat microlab
Prosedur Absorban KadarBlanko 0,078 -Standar 0,231 199,604 mg/dLSampel 0,130 67,839 mg/dL
b. Kadar dan absorban kolesterol dengan alat microlab
Prosedur Absorban KadarBlanko 0,017 -
21
Standar 0,203 197,57 mg/dLSampel 0,151 142,34 mg/dL
BAB V
PEMBAHASAN
Pada percobaan penentuan kadar kolesterol dan
trigliserida dengan plasma darah yang digunakan sebagai
sampel. Metoda yang digunakan dalam percobaan adalah
CHOD-PAP, yaitu salah satu cara pemeriksaan kadar
kolesterol berdasarkan reaksi enzimatik. Hasil dari
reaksi ditunjukkan dengan timbulnya warna merah muda
yang intensitasnya diukur dengan mikrolab.
22
Plasma diperoleh dari darah voluntir yang
sebelumnya berpuasa terlebih dahulu. Hal ini dilakukan
agar tidak terjadi kesalahan pengukuran akibat adanya
pengaruh dari lemak yang baru dikonsumsi. Darah yang
digunakan berasal dari pembuluh darah vena untuk
meminimalisir terjadinya lisis pada sel darah merah.
Apabila sel darah lisis maka plasma akan menjadi
berwarna dan warna tersebut dapat ikut terserap panjang
gelombangnya dan kadar yang diperoleh menjadi lebih
besar atau tidak sesuai. Karena sampel yang digunakan
adalah plasma maka di dalam darah ditambahkan
antikoagulan untuk mencegah terjadinya proses koagulasi
darah yang dapat mempengaruhi hasil percobaan. Kemudian
darah disentrifugasi dan diambil bagian plasma yang
tidak berwarna. Plasma inilah yang digunakan untuk
menentukan kadar kolesterol dan trigliserida, namun
sebelum dilakukan pengukuran dengan mikrolab plasma
harus diinkubasi terlebih dahulu di dalam oven selama ±
10 menit.
Setelah diukur absorbannya, kadar kolesterol
sampel sebesar 142,34 mg/dL dan kadar normal kolesterol
adalah < 200 mg/dL. Sedangkan kadar trigliserida sampel
sebesar 67,839 mg/dL dan kadar normal trigliserida
adalah < 200 mg/dL. Berdasarkan hasil percobaan kadar
kolesterol dan trigliserida pada sampel adalah normal,
karena sesuai dengan ketentuan batas normal. Apabila
kadarnya tidak normal dapat menimbulkan beberapa
23
gangguan pada kesehatan, seperti : bila kadar
kolesterol tinggi dapat terjadinya penyumbatan pada
pembuluh darah jantung (aterosklerosis) yang dapat
memicu serangan jantung yang pada akhirnya dapat
menjadi penyakit jantung koroner (PJK) dan serangan
stroke bila penyumbatan terjadi pada pembuluh darah
otak. Sedangkan kadar trigliserida tinggi akan
memperburuk resiko terjadinya penyumbatan pada pembuluh
darah jantung dan otak, jika bersamaan dengan
didapatkan kadar kolesterol LDL yang tinggi dan kadar
kolesterol HDL yang rendah. Hal ini dipicu oleh
beberapa factor yaitu makanan, kebiasaan merokok
(menurunkan kolesterol HDL), olahraga, keturunan, dan
stres (beberapa studi menemukan bila stres jangka
panjang bisa meningkatkan kadar kolesterol akibat pola
hidup menjadi tidak teratur).
24
BAB VI
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa kadar kolesterol 142,34 mg/dL dan
trigliserida 67,839 mg/dL. Hal ini menunjukkan bahwa
kadar keduanya adalah normal karena sesuai ketentuan
batas normal untuk kolesterol < 200 mg/dL dan
trigliserida < 200 mg/dL. Maka praktikan yang menjadi
voluntir dapat dikatakan memiliki kesehatan yang baik.
25
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013, analisis-kadar-kolesterol-dan
trigliserida, diakses dari:
ulanurul.blogspot.com/2013/02/analisis-kadar-
kolesterol-dengan_23.html, diakses jam 22.00
26
Anonim, 2013, cholesterol-total diakses dari:
//digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-
abrinarind-5286-3-bab3.pdf pukul 22.00
Anonim, 2013, cholesterol-total diakses dari:
//prodia.co.id/kimia/cholesterol-total pukul 22.30
Anonim, 2013, penentuan-kadar-kolesterol-dengan-metode-
chod-pap Diakses dari:
id.scribd.com/doc/32769631/penentuan-kadar-kolesterol-
dengan-metode-chod-pap pukul 16.30
Anonim,2013, penentuan-kadar-trigliserida diakses
dari :id.scribd.com/doc/32769631/penentuan-kadar-
trigliserida pukul 22.15
Peodjiadi, anna. 1994. Dasar – dasar biokimia.
Jakarta : ui press
Ralph.j.fassenden, joan s fassenden:kimia
organik,erlangga, edisi iii,jakarta 1982, hal.407-408
27
LAMPIRAN
Perhitungan
∆ASampel∆AStandar
x(CStandar(mgdL ))
1. Trigliserida = 0,130−0,0780,231−0,078
x199,604
= 0,0520,153x199,604
= 67,839 mg/dL
Kadar Trigliserida pada mikrolab = 68,492mg/dL
2. Kolesterol = 0,151−0,0170,203−0,017
x197,57
= 0,1340,186x 197,57
= 142,34 mg/dL
Kadar pada mikrolab = 142,34 mg/dL
Diagram Alir Percobaan
Pembuatan standar Trigliserida
- Di pipet menggunakan mikro pipet
- Ditambahkan 500 µL reagen
28
5µL larutan
- Dikocok ad homogeny
- Diinkubasi dalam oven selama±10 menit
- Absorban di ukur dengan alam mikrolab
Penetapan Kadar Trigliserida
- Ditambahkan antikoagulan (EDTA)
- Disentrifugasi ± 15 menit
- Diambil 5µL dengan
mikropipet
- Ditambah 500 µL reagen
- Dikocok ad homogen
- Diinkubasi dalam oven
selama ±10 menit
selama 37oC
- Absorban di ukur
dengan mikrolab
Penetapan Kadar Kolesterol
29
HASIL
Sampel darah
Serum Plasm
Darah
HASIL
- Diambil ± 1 ml dimasukan ke dalam
tabung reaksi
- Didiamkan sampai menggumpal
- Di sentrifugasi ± 15 menit
- Diambil 5µL menggunakan
mikropipet
- Dimasukan ke dalam
tabung effendorf
- Ditambahkan Reagen ± 500
µL
- Dikocok ad homogen
- Absorban di ukur dengan
mikrolab
Hasil kadar Trigliserida dengan Mikrolab
30
HASIL
Plasm Serum