+ All Categories
Home > Documents > LAPORAN TG & KOLESTEROL

LAPORAN TG & KOLESTEROL

Date post: 03-Feb-2023
Category:
Upload: unjani
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
31
BAB I PENDAHULUAN Kehidupan dan teknologi yang semakin modern memudahkan manusia dalam melakukan banyak hal dengan lebih cepat dan mudah. Salah satu diantaranya adalah kehadiran makanan cepat saji atau lebih dikenal dengan nama fast food. Kehadiran fast food ini disambut baik oleh masyarakat, terlebih lagi untuk orang-orang yang tidak sempat untuk memasak sendiri. Namun dibalik semua itu banyak hal negatif yang terkandung didalam fast food, diantaranya kandungan lemaknya yang tinggi. Hal ini membuat pola hidup menjadi tidak sehat, karena kandungan didalam makanan cepat saji lemaknya sangat tinggi. Pola hidup yang seperti ini akan berdampak buruk bagi kesehatan. Senyawa-senyawa didalam tubuh menjadi tidak seimbang, hal ini akan menimbulkan banyak penyakit. Banyak sekali yang dapat diukur untuk mengetahui kesehatan tubuh yaitu dengan mengukur senyawa-senyawa didalam tubuh seperti kadar albumin, glukosa, kolesterol, trigliserida dan lain-lain. Kadar- kadar senyawa di atas sangat erat kaitannya dengan makanan yang kita konsumsi. Jika kelebihan atau kekurangan salah satu atau beberapa senyawa tersebut maka homeostatis tubuh akan terganggu yang lambat laun akan berakibat fatal. Pada percobaan ini dilakukan penentuan kadar Trigliserida dan Kolesterol dalam darah 1
Transcript

BAB I

PENDAHULUAN

Kehidupan dan teknologi yang semakin modern

memudahkan manusia dalam melakukan banyak hal dengan

lebih cepat dan mudah. Salah satu diantaranya adalah

kehadiran makanan cepat saji atau lebih dikenal dengan

nama fast food. Kehadiran fast food ini disambut baik

oleh masyarakat, terlebih lagi untuk orang-orang yang

tidak sempat untuk memasak sendiri. Namun dibalik semua

itu banyak hal negatif yang terkandung didalam fast

food, diantaranya kandungan lemaknya yang tinggi. Hal

ini membuat pola hidup menjadi tidak sehat, karena

kandungan didalam makanan cepat saji lemaknya sangat

tinggi. Pola hidup yang seperti ini akan berdampak

buruk bagi kesehatan. Senyawa-senyawa didalam tubuh

menjadi tidak seimbang, hal ini akan menimbulkan banyak

penyakit. Banyak sekali yang dapat diukur untuk

mengetahui kesehatan tubuh yaitu dengan mengukur

senyawa-senyawa didalam tubuh seperti kadar albumin,

glukosa, kolesterol, trigliserida dan lain-lain. Kadar-

kadar senyawa di atas sangat erat kaitannya dengan

makanan yang kita konsumsi. Jika kelebihan atau

kekurangan salah satu atau beberapa senyawa tersebut

maka homeostatis tubuh akan terganggu yang lambat laun

akan berakibat fatal. Pada percobaan ini dilakukan

penentuan kadar Trigliserida dan Kolesterol dalam darah

1

voluntir. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui

apakah kadar Trigliserida dan Kolesterol voluntir

normal ataukah menyimpang dari kadar normalnya.

Trigliserida merupakan penyimpanan lipid yang

utama didalam jaringan adipose, bentuk lipid ini akan

terlepas setelah terjadi hidrolisis oleh enzim lipase

yang sensitif hormon menjadi asam lemak bebas dan

gliserol. Asam lemak bebas akan terikat pada albumin

serum dan untuk pengangkutannya ke jariongan, tempat

asam lemah dipakai sebagai sumber bahan bakar yang

penting.

Kolesterol berasal dari makanan dan biosintesis

dengan jumlah yang kurang lebih sama, sedikit lebih

dari jumlah kolesterol tubuh berasal dari sintesa dan

sisanya berasal dari makanan sehari-hari. Kolesterol

merupakan sterol yang paling banyak terdapat dalam

badan manusia, terutama pada otak, jaringan syaraf,

cairan empedu dan darah. Senyawa ini merupakan penyusun

utama batu empedu.

Sampel yang digunakan berupa plasma darah. Metoda

yang digunakan dalam percobaan adalah CHOD-PAP, yaitu

salah satu cara pemeriksaan kadar kolesterol

berdasarkan reaksi enzimatik. Hasil dari reaksi

ditunjukkan dengan timbulnya warna merah muda yang

intensitasnya diukur dengan alat mikrolab. Didapatkan

hasil kadar Trigliserida sebesar 67,839 mg/dL dan kadar

2

kolesterol sebesar 142,34 mg/dL. Hal ini menunjukkan

bahwa kadar keduanya adalah normal karena sesuai

ketentuan batas normal untuk kolesterol < 200 mg/dL dan

trigliserida < 200 mg/dL. Maka praktikan yang menjadi

voluntir dapat dikatakan memiliki kesehatan yang baik.

I.1 TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan diharapkan mahasiswa

dapat :

Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan Trigliserida

dan Kolesterol dalam darah

Menentukan kadar Trigliserida dan Kolesterol dalam

darah

Menginterpretasikan hasil pemeriksaan yang

diperoleh

I.2 PRINSIP REAKSI PERCOBAAN

TRIGLISERIDA

Trigliserida + H2O Lipase Gliserol + Asam Lemak

Gliserol + ATP Gliserol Kinase Gliserol-3-phosphate + ADP

Gliserol-phosphate + O2 Gliserol Phosphate Oksidase

Dihidro-aseton-phosphate + H2O2

H2O2 + 4-aminofenazon + 4-chlorophenol Peroksidasi

4-(p-benzokinonmonoimino)-fenazon + 4 H2O + HC

3

KOLESTEROL

Ester kolesterol + H2O Kolesterol Esterase

Kolesterol + RCOOH

Kolesterol + O2 Kolesterol Oksidase Kolestenon +

H2O2

2 H2O2 + fenol + 4-aminofenazon POD 4-(p-benzokinonmonoimino)-fenazon + 4 H2O

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi Lipid

Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen

yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut

organik. Lemak disebut juga lipid adalah suatu zat yang

kaya akan ebergi, berfungsi sebagai sumber energi utama

untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang berrada di

dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaiotu dari

makanan dan hasil produksi organ hati yang bisa

disimpan didalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.

2. Fungsi lipid

Fungsi lipid adalah sebagai sumber energi, pelindung

organ tubuh, pembentuk sel, sumbewr asam lemak

essensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat

5

protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai

pelumas dan memelihara suhu tubuh.

3. Pembagian lipid dalam tubuh

I. Kolesterol

Kolesterol bearasal dari makanan dan

biosintesis dengan jumlah yang kurang lebih

sama, sedikit lebih dari jumlah kolesterol

tubuh berasal dari sintesa dan sisanya berasal

dari makanan sehari-hari. Pada hakikatnya semua

jaringan yang mengandung sel-sel berinti mampu

menyintesis kolesterol. Retikulum endoplasma

dan sitosol sel bertanggung jawab atas sintesis

kolesterol

II. Trigliserida

Trigliserida merupakan penyimpanan lipid yang

utama didalam jaringan adipose, bentuk lipid

ini akan terlepas setelah terjadi hidrolisis

oleh enzim lipase yang sensitif hormon menjadi

asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak bebas

akan terikat pada albumin serum dan untuk

pengangkutannya ke jariongan, tempat asam lemah

dipakai sebagai sumber bahan bakar yang

penting.

Penyusun trigliserida utama minyak nabati dan

lemak hewani yang terbentuk dari 3 asam lemak

dan gliserol. Fungsi utama trigliserida adalah

6

sebagai zat energi.lemak disimpan di dalam

tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel

membutuhkanenergi, enzim lipase dalam sel lemak

akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan

asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh

darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-

komponen tersebut kemudian dibakar dan

menghasilkan energi, karbondioksida (CO2) dan

ait (H2O).

III. Fosfolipid

Fosfolipid merupakan unsur utama pembentuk

membran lipdi, selain mengandung asam lemak dan

alkohol, juga mengandung residu asam fosfat,

sejumlah kecil fosfolipid terdapat dalam

makanan dan dihgidrolisis sebelum absorbsi

sintesa dan degradasi fosfolipid yang terdapat

dalam sel.

IV. Asam Lemak

Lemak yang terdapat di dalam makanan terdiri

dari beberapa jenis asam lemak, yaitu asam

lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.lemak

jenuh cenderung meningkatkan kadar kolesterol

dan trigliserida, yang merupakan komponen –

komponen lemak di dalam darah yang berbahaya

bagi kesehatan. Bahan ,makanan yang banyak

7

mengandung lemak jenuh adalah lemak hewan.

Lemak susu, mentega keju, cream santan, minyak

kelapa dan mergarin, kue-kue yang terbuat dari

bahan tersebut, dan lain-lain. sebaliknya,

lemak tidak jenuh yang terdiri dari lemak tidak

jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda dapat

mengurangi kadar koleasterol dan trigliserida

darah. Lemak tidak jenuh terdapat banyak dalam

minyak kedelai, minyak zaitun dan minyak ikan.

Saat ini banyak diteliti tentang asam lemak

tidak jenuh omega-3 yang banyak terdapat dalam

minyak ikan. Tidak semua asam lemak berbahaya

bagi kesehatan, karena asam lemak tidak jenuh

melindungi jantung dan pembuluh darah dengan

cara menurunkan kadar kolsterol dan triglisrida

darah.

V. Trigliserida

V.1 Pengertian Trigliserida

Trigliserida adalah salah satu jenis lemak

yang terdapat dalam darah dan berbagai organ

dalam tubuh. Dari sudut ilmu kimia

trigliserida merupakan substansi yang

terdiri dari gliserol yang mengikat gugus

asam lemak.

Trigliserida dalam tubuh digunakan untuk

menyediakan energi berbagai proses

8

metabolisme. Fungsi lipid ini mempunyai

peranan yang hampir sama dengan karbohidrat.

The American Heart Association telah

menetapkan pedoman untuk tingkat

trigliserida:

Tingkat mg /

dL

Tingkat mmol

/ L

Interpretasi

<150 <1,69

Kisaran

normal,

berisiko

rendah 150-199 1.70-2.25 Batas tinggi200-499 2.26-5.65 Tinggi

> 500 > 5,65

Sangat

tinggi:

risiko

tinggi

V.2 Metabolisme Trigliserida

a) sintesa trigliserida

Sebagian besar sintesa trigliserida

terjadi dalam hati tetapi ada juga yang

disintesa dalam jaringan adiposa.

Trigliserida yang ada dalam hati kemudian

di transport oleh lipoprotein ke jaringan

adipose, dimana trigliserida juga disimpan

untuk energi.

9

b) transport trigliserida

Kebanyakan lemak makanan dalam bentuk

trigliserol. Pencernaan lemak terjadi di

usus kecil dan isi lemak direaksikan

dengan lipase karena lipase larut dalam

air. Materi lipid diubah menjadi globula-

globula kecil yang teremulsi oleh garam

empedu. Lipid yang sudah tercerna terutama

dalam bentuk larut dalam air, memebentuk

asam lemak monogliserida dan asam empedu

kemudian diserap ke dalam sel mukosa

intestinum.

Setelah masuk dalam mukosa intestinum,

trigliserida disintesa kembali dan

dilapisi protein. selanjutnya asam lemak

akan berdifusi masuk ke sel lemak dan

disintesa menjadi trigliserida.

VI. Metode pemeriksaan trigliserida

1. Ultra sentrifugasi

Pemisahan fraksi-fraksi lemak dengan

menggunakan ultra sentrifuge. Biasanyua lemak

akan bergabung dengan protein dan membentuk

lipo protein. pada lipoprotein berat jenis

ditrentukan oleh perbandingan anatar

banyaknya lemak dan protein. makin tinggi

perbandingan ini makin rendah BJ nya, lemak

10

murni mempunyai BJ yang lebih rendah dario

air.

2. Elektroforesa

Cara lain untuk memisahkan lipoprotein

adalah dengan memakai elektroforesa atau

imuno elektroforesa. Dengan cara ini dfapat

dipisahkan kilomikron, betalipoprotein,

prebetalipoprotein dan alfalipoprotein.

Disini contoh serum yang diteteskan pada

lubang yang dibuat pada lempengt atau suatu

dari selulosa asetat atau pada kertas saring

yang diletakkan pada medan listrik *antara

katoda dan anoda), kemudian dilakukan

pengecatan-pengecatan kadar dari masing-

masing fraksi sesuai dengan intensitas warna

yang diperoleh dan dapat diukur dengan

densitometer.

3. Enzimatis Kolorimetri (CHOD-PAP)

Sebelumnya dengan metode ini trigliserida

akan dihidrolisa dengan enzimatis menjadi

gliserol dan asam bebas. Dengan lipase khusus

akan membentuk kompleks warna yang dapat

diukur kadarnya menggunakan spektrofotometer.

KOLESTEROL

11

Kolesterol merupakan sterol yang paling banyak

terdapat dalam badan manusia, terutama pada otak,

jaringan syaraf, cairan empedu dan darah. Senyawa ini

merupakan penyusun utama batu empedu. Kolestrol banyak

dijumpai pada lemak binatang, tetapi tidak pernah

ditemukan pada lemak tumbuhan. Tumbuhan mempunyai

sterol yang disebut fitosterol.

Kolesterol merupakan senyawa yang memiliki inti

empat cincin siklopentano – fenantren. Termasuk lemak

dengan daya larut yang sangat kecil dalam air. Kadarnya

dalam plasma darah 150-200mg/ml, sekitar 2x kadar

glukosa darah. Dalam plasma darah 30% berikatan dengan

lipoprotein yang mampu menambah daya larutnya dalam

darah. Sebanyak 70% lagi kolesterol darah berada berupa

kolesterol ester. Kolesterol juga banyak terdapat dalam

empedu, dengan kadar 390mg/100ml. Kolesterol tidak

larut dalam air tetapi dapat diekstraksi dari jaringan

dengan kloroform, eter, benzena dan alkohol panas.

Kolesterol termasuk senyawa steroida dengan rumus

C27H45OH.

Kebanyakan kolesterol diet ada dalam bentuk

teresterkan. Esterkolesterol yang ada ditemukan oleh

empedu lalu dihidrolisis oleh esterase kolesterol

pankreas. Secara umum kolesterol merupakan derivate

lemak yang banyak dijumpai dalam bahan makanan

khususnya yang berasal dari hewan. Kadar kolesterol

12

dalam setiap jenis bahan makanan cukup bervariasi

tergantung pada jenis dan macam produknya, bahkan

kandungan kolesterol pada setiap bagian/organ tubuh

hewan pun berbeda- beda. Secara fisiologi kolesterol

penting bagi tubuh, karena merupakan bahan penyusun

membran sel, sintesis garam empedu dan prasat

(precursor) hormon khususnya kelompok hormon steroid.

Namun demikian, kelebihan kolesterol dapat menyebabkan

timbulnya berbagai gangguan kesehatan, salah satunya

adalah atherosclerosis yaitu timbunan kolesterol pada

pembuluh darah khususnya pada tunica media arteri.

Atherosklerosis merupakan predisposisi infark miokard,

stroke, trombosis otak dan penyakit serius lainnya.

Setiap orang memiliki kolesterol di dalam darahnya,

di mana 80% diproduksi oleh tubuh sendiri dan 20%

berasal dari makanan. Kolesterol yang diproduksi

terdiri atas 2 jenis yaitu :

1. Kolesterol LDL, adalah kolesterol jahat, yang bila

jumlahnya berlebih di dalam darah akan diendapkan

pada dinding pembuluh darah membentuk bekuan yang

dapat menyumbat pembulun darah.

2. Kolesterol HDL, adalah kolesterol baik, yang

mempunyai fungsi membersihkan pembuluh darah dari

kolesterol LDL yang berlebihan. Kadar kolesterol

HDL yang tinggi merupakan suatu tanda yang baik

sepanjang kolesterol LDL kurang dari 150 mg/dl.

13

Kolesterol LDL sering disebut dengan kolesterol

‘jahat’, karena peningkatan kadar kolesterol ini dalam

darah dihubungkan dengan peningkatan resiko penyakit

jantung koroner. Kolesterol LDL akan berakumulasi di

dinding arteri sehingga membentuk semacam plak yang

menyebabkan dinding arteri menjadi kaku dan rongga

pembuluh darah menyempit. Proses ini dikenal dengan

nama atherosklerosis. Kolesterol HDL sebaliknya sering

disebut dengan kolesterol ‘baik’ karena kolesterol HDL

mencegah terjadinya atherosklerosis dengan cara

mengeluarkan kolesterol ‘jahat’ dari dinding arteri dan

mengirimkannya ke hati. Jadi, bila kadar kolesterol LDL

tinggi sedangkan kadar kolesterol HDL rendah maka

merupakan faktor resiko terjadinya atherosklerosis.

Sebaliknya yang diharapkan adalah kadar kolesterol LDL

rendah dan kadar kolesterol HDL yang tinggi.

Kadar kolesterol baik LDL maupun HDL juga

dipengaruhi oleh faktor herediter atau keturunan. Pada

pasien dengan familial hypercholesterolemia (FH),

terdapat pengurangan jumlah yang signifikan dari

reseptor kolesterol LDL dalam hatinya.Pasien ini juga

akan rentan menderita atherosklerosis dan serangan

jantung pada usia muda. Makanan yang banyak mengandung

lemak jenuh dan kolesterol akan meningkatkan kadar

kolesterol LDL dalam darah. Lemak dibagi menjadi lemak

jenuh dan lemak tak jenuh berdasarkan pada struktur

kimianya. Lemak jenuh terutama berasal dari daging dan

14

produk olahan susu yang akan meningkatkan kadar

kolesterol darah. Beberapa minyak tumbuhan yang dibuat

dari buah kelapa, sawit, dan cokelat juga tinggi kadar

lemak jenuhnya. Menurunkan kadar kolesterol LDL saat

ini merupakan fokus utama dalam mencegah

atherosklerosis dan serangan jantung. Beberapa dokter

dan ahli percaya bahwa keuntungan menurunkan kadar

kolesterol LDL antara lain :

1. Mengurangi dan menghentikan pembentukan plak

kolesterol pada dinding pembuluh darah.

2. Memperlebar rongga arteri.

3. Mencegah pecahnya plak kolesterol yang mempunyai

resiko membentuk gumpalan darah/trombus (faktor

resiko stroke)

4. Menurunkan resiko serangan jantung.

5. Menurunkan resiko stroke.

Tubuh kita menggunakan kolesterol untuk membuat:

1. Hormon seks, sangat penting bagi perkembangan

dan fungsi organ seksual.

2. Hormon korteks adrenal,m penting untuk

metabolisme dan keseimbangan garam dalam tubuh.

3. Vitamin D, penting dalam penyerapan Ca.

4. Garam empedu, membantu usus menyerap lemak.

5. Membran sel dan lapisan luar lipoprotein.

Pemeriksaan kadar kolesterol dengan metode CHOD-PAP

15

Prinsip:kolesterol dan ester-esternya dibebaskan

dari lipoprotein oleh detergent. Kolesterolesterase

menghidrolisa ester-ester tersebut dan H2O2 dibentuk

dari kolesteroldalam proses oksidasi enzimarik oleh

kolesterol oksidase. H2O2 bereaksi dengan 4-amino-

antipyrin dan phenol dengan katalisator peroksidase

membentuk quinonimine yang berwarna. Absorbansi warna

ini sebanding dengan kolesterol dalam sample.

Reaksi:

Ester kolesterol + H2O Kolesterol Esterase

Kolesterol + RCOOH

Kolesterol + O2 Kolesterol Oksidase Kolestenon +

H2O2

2 H2O2 + fenol + 4-aminofenazon POD 4-(p-benzokinonmonoimino)-fenazon + 4 H2O

16

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

III.1. Alat percobaan :

Percobaan ini menggunakan beberapa alat

seperti :breaker glass, pipet tetes, tabung reaksi,

mikrolab

III.2. Bahan percobaan :

Bahan-bahan yang digunakan untuk percobaan ini

yaitu : aquadest, standar trigliserida dan

kolesterol, serum darah, reagen untuk Trigliserida

dan kolesterol.

17

III.3. Prosedur percobaan :

1. Trigliserida

Standar Trigliserida :

1) Standar Trigliserida di buat dengan mengambil

5 µl dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

2) Ke dalam tabung reaksi ditambahkan reagen

sebanyak 500 µl. (Waktu dan suhu saat

direaksikan antara reagen dengan larutan seri

dicatat).

3) Masing-masing larutan dikocok hingga homogen.

4) Setelah dikocok, masing-masing larutan

tersebut di inkubasi selama ±10 menit pada

suhu 37o C , kemudian diukur serapannya

menggunakan mikrolab.

5) Hasil yang diperoleh adalah angka absorbansi

dari mikrolab.

Penetapan kadar sampel :

1) Darah diambil sebanyak ± 1mL, lalu

dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

2) Ditambahkan EDTA kemudian Didiamkan hingga

terjadi koagulasi.

3) Setelah terjadi koagulasi dilakukan

sentrifugasi selama ± 10 menit. Diperoleh

serum.

18

4) Bagian serum diambil sebanyak ± 5 µL

menggunakan mikropipet.

5) Di tambahkan reagen sebanyak 500 µl, di kocok

sampai homogen.

6) Kemudian di inkubasi selama ± 10 menit pada

suhu 37o C.

7) Hasil inkubasi di ukur absorbannya menggunaka

alat mikrolab.

8) Absorban yang di ukur alat di catat

9) Dihitung kadar Trigliserida dalam sampel

menggunakan perhitungan penetapan kadar

trigliserida.

2. Kolesterol

Kurva kalibrasi kolesterol :

1) Standar kolesterol di buat dengan mengambil 5

µl dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

2) Ke dalam tabung reaksi ditambahkan reagen

sebanyak 500 µl. (Waktu dan suhu saat

direaksikan antara reagen dengan larutan seri

dicatat).

3) Masing-masing larutan dikocok hingga homogen.

4) Setelah dikocok, larutan tersebut diukur

serapannya menggunakan alat mikrolab.

5) Hasil yang diperoleh adalah angka absorbansi

dari mikrolab kemudian di catat

19

Penetapan kadar sampel :

1) Darah diambil sebanyak ± 1 mL, lalu

dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

2) Didiamkan beberapa saat. Kemudian

disentrifugasi selama ± 10 menit.

3) Diperoleh plasma dan serum.

4) Bagian serum diambil sebanyak ± 5 µL

menggunakan mikropipet.

5) Lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

6) Ditambahkan 500µL reagen. (waktu dan suhu

dicatat)

7) Kemudian dikocok hingga homogen.

8) Setelah dikocok, larutan tersebut diukur

serapannya menggunakan alat mikrolab.

9) Hasil yang diperoleh adalah angka absorbansi

dari mikrolab dan di catat,

10) Dihitung kadar kolesterol dalam sampel

menggunakan perhitungan penetapan kadar

kolesterol.

20

BAB IV

HASIL PERCOBAAN

a. Kadar dan absorban trigliserida dengan alat microlab

Prosedur Absorban KadarBlanko 0,078 -Standar 0,231 199,604 mg/dLSampel 0,130 67,839 mg/dL

b. Kadar dan absorban kolesterol dengan alat microlab

Prosedur Absorban KadarBlanko 0,017 -

21

Standar 0,203 197,57 mg/dLSampel 0,151 142,34 mg/dL

BAB V

PEMBAHASAN

Pada percobaan penentuan kadar kolesterol dan

trigliserida dengan plasma darah yang digunakan sebagai

sampel. Metoda yang digunakan dalam percobaan adalah

CHOD-PAP, yaitu salah satu cara pemeriksaan kadar

kolesterol berdasarkan reaksi enzimatik. Hasil dari

reaksi ditunjukkan dengan timbulnya warna merah muda

yang intensitasnya diukur dengan mikrolab.

22

Plasma diperoleh dari darah voluntir yang

sebelumnya berpuasa terlebih dahulu. Hal ini dilakukan

agar tidak terjadi kesalahan pengukuran akibat adanya

pengaruh dari lemak yang baru dikonsumsi. Darah yang

digunakan berasal dari pembuluh darah vena untuk

meminimalisir terjadinya lisis pada sel darah merah.

Apabila sel darah lisis maka plasma akan menjadi

berwarna dan warna tersebut dapat ikut terserap panjang

gelombangnya dan kadar yang diperoleh menjadi lebih

besar atau tidak sesuai. Karena sampel yang digunakan

adalah plasma maka di dalam darah ditambahkan

antikoagulan untuk mencegah terjadinya proses koagulasi

darah yang dapat mempengaruhi hasil percobaan. Kemudian

darah disentrifugasi dan diambil bagian plasma yang

tidak berwarna. Plasma inilah yang digunakan untuk

menentukan kadar kolesterol dan trigliserida, namun

sebelum dilakukan pengukuran dengan mikrolab plasma

harus diinkubasi terlebih dahulu di dalam oven selama ±

10 menit.

Setelah diukur absorbannya, kadar kolesterol

sampel sebesar 142,34 mg/dL dan kadar normal kolesterol

adalah < 200 mg/dL. Sedangkan kadar trigliserida sampel

sebesar 67,839 mg/dL dan kadar normal trigliserida

adalah < 200 mg/dL. Berdasarkan hasil percobaan kadar

kolesterol dan trigliserida pada sampel adalah normal,

karena sesuai dengan ketentuan batas normal. Apabila

kadarnya tidak normal dapat menimbulkan beberapa

23

gangguan pada kesehatan, seperti : bila kadar

kolesterol tinggi dapat terjadinya penyumbatan pada

pembuluh darah jantung (aterosklerosis) yang dapat

memicu serangan jantung yang pada akhirnya dapat

menjadi penyakit jantung koroner (PJK) dan serangan

stroke bila penyumbatan terjadi pada pembuluh darah

otak. Sedangkan kadar trigliserida tinggi akan

memperburuk resiko terjadinya penyumbatan pada pembuluh

darah jantung dan otak, jika bersamaan dengan

didapatkan kadar kolesterol LDL yang tinggi dan kadar

kolesterol HDL yang rendah. Hal ini dipicu oleh

beberapa factor yaitu makanan, kebiasaan merokok

(menurunkan kolesterol HDL), olahraga, keturunan, dan

stres (beberapa studi menemukan bila stres jangka

panjang bisa meningkatkan kadar kolesterol akibat pola

hidup menjadi tidak teratur).

24

BAB VI

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa kadar kolesterol 142,34 mg/dL dan

trigliserida 67,839 mg/dL. Hal ini menunjukkan bahwa

kadar keduanya adalah normal karena sesuai ketentuan

batas normal untuk kolesterol < 200 mg/dL dan

trigliserida < 200 mg/dL. Maka praktikan yang menjadi

voluntir dapat dikatakan memiliki kesehatan yang baik.

25

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2013, analisis-kadar-kolesterol-dan

trigliserida, diakses dari:

ulanurul.blogspot.com/2013/02/analisis-kadar-

kolesterol-dengan_23.html, diakses jam 22.00

26

Anonim, 2013, cholesterol-total diakses dari:

//digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-

abrinarind-5286-3-bab3.pdf pukul 22.00

Anonim, 2013, cholesterol-total diakses dari:

//prodia.co.id/kimia/cholesterol-total pukul 22.30

Anonim, 2013, penentuan-kadar-kolesterol-dengan-metode-

chod-pap Diakses dari:

id.scribd.com/doc/32769631/penentuan-kadar-kolesterol-

dengan-metode-chod-pap pukul 16.30

Anonim,2013, penentuan-kadar-trigliserida diakses

dari :id.scribd.com/doc/32769631/penentuan-kadar-

trigliserida pukul 22.15

Peodjiadi, anna. 1994. Dasar – dasar biokimia.

Jakarta : ui press

Ralph.j.fassenden, joan s fassenden:kimia

organik,erlangga, edisi iii,jakarta 1982, hal.407-408

27

LAMPIRAN

Perhitungan

∆ASampel∆AStandar

x(CStandar(mgdL ))

1. Trigliserida = 0,130−0,0780,231−0,078

x199,604

= 0,0520,153x199,604

= 67,839 mg/dL

Kadar Trigliserida pada mikrolab = 68,492mg/dL

2. Kolesterol = 0,151−0,0170,203−0,017

x197,57

= 0,1340,186x 197,57

= 142,34 mg/dL

Kadar pada mikrolab = 142,34 mg/dL

Diagram Alir Percobaan

Pembuatan standar Trigliserida

- Di pipet menggunakan mikro pipet

- Ditambahkan 500 µL reagen

28

5µL larutan

- Dikocok ad homogeny

- Diinkubasi dalam oven selama±10 menit

- Absorban di ukur dengan alam mikrolab

Penetapan Kadar Trigliserida

- Ditambahkan antikoagulan (EDTA)

- Disentrifugasi ± 15 menit

- Diambil 5µL dengan

mikropipet

- Ditambah 500 µL reagen

- Dikocok ad homogen

- Diinkubasi dalam oven

selama ±10 menit

selama 37oC

- Absorban di ukur

dengan mikrolab

Penetapan Kadar Kolesterol

29

HASIL

Sampel darah

Serum Plasm

Darah

HASIL

- Diambil ± 1 ml dimasukan ke dalam

tabung reaksi

- Didiamkan sampai menggumpal

- Di sentrifugasi ± 15 menit

- Diambil 5µL menggunakan

mikropipet

- Dimasukan ke dalam

tabung effendorf

- Ditambahkan Reagen ± 500

µL

- Dikocok ad homogen

- Absorban di ukur dengan

mikrolab

Hasil kadar Trigliserida dengan Mikrolab

30

HASIL

Plasm Serum

Hasil kadar Kolesterol dengan Mikrolab

31


Recommended