+ All Categories
Home > Documents > Makalah agama islam

Makalah agama islam

Date post: 30-Mar-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
22
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah di limpahkan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul “Konsep Kepemimpinan dalam Islam” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah agama islam. Penyusunan makalah ini berdasarkan kemempuan dan keadaan yang ada, sehingga menyebabkan keterbatasan dalam penyusunanya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk kali mendatang. Dan semoga makalah ini bisa berguna bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya. 1 | Page
Transcript

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah di limpahkan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikantugas makalah ini tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul “Konsep Kepemimpinan dalam Islam” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliahagama islam.

Penyusunan makalah ini berdasarkan kemempuan dan keadaan yang ada, sehingga menyebabkan keterbatasan dalam penyusunanya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk kali mendatang. Dan semogamakalah ini bisa berguna bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

1 | P a g e

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................... 2

2.1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan...................................... 4

2.2. Pengertian dan term-term pemimpin dalam Islam........................................................4

2.3. Dasar-dasar kepemimpinan dalam Islam

2 | P a g e

2.3.1. Dasar Al-Qur’an.........................................................................6

2.3.2. Hadist Rosul…………………………………………………………………8

2.4. Karakteristik Pemimpin Ideal dalam Perspektif Islam…………………………………10

BAB III : PENUTUP................................................................................................16

A. Kesimpulan............................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

3 | P a g e

Perihal mengenai kepemimpinan dalam Islam merupakan suatu wacana yang selalu menarik untuk didiskusikan. Wacana kepemimpinan dalam Islam inisudah ada dan berkembang, tepatnya pasca Rasulullah SAW wafat. Wacana kepemimpinan ini timbul karena sudah tidak ada lagi Rasul atau nabi setelah Nabi Muhammad SAW wafat.

Berbicara masalah pemimpin ideal menurut Islam erat kaitannya dengan figur Rasulullah SAW. Beliau adalah pemimpin agama dan juga pemimpin negara. Rasulullah merupakan suri tauladan bagi setiap orang, termasukpara pemimpin karena dalam diri beliau hanya ada kebaikan, kebaikan dan kebaikan. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Al-Qur’an:

د ق� م ك�ان ل� ك ي� ل� ول ف� وة� ال�له رس� س� ة� ا سن� من ح� وا ك�ان ل� رج�( وم و ال�له ي�� ي� ر1 ال� خ�� و الآ4ر ك� را ال�له ذ� ي� ث= ك�

Artinya:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. (QS Al-Ahzab:21).

Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang cara memimpinya beracuan Al-Quran dan Hadist sebagai sumber hukum utama ajaran Islam. Tidak semata-mata membuat aturan sendiri yang menyimpang dari ajaran Islam. Banyak sekali orang yang kurang tahu tentang kriteria pemimpin menurutpandangan Islam dan cara memimpin dalam Islam. Keaadaan ini sangat mengkhawatirkan, melihat banyaknya perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan yang diajarkan dalam Islam. Salah satu penyebab dari kekacauan yang akhir-akhir ini terjadi adalah peran pemimpin yang kurang mampu membawa masyarakat kearah yang lebih baik.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa pengertian Pemimpin dan kepepimpinan?

1.2.2. Apa Pengertian dan term-term pemimpin dalam Islam?

1.2.3. Apa dasar-dasar kepemimpinan dalam Islam?

4 | P a g e

1.2.4. Bagaimana karakteristik pemimpin ideal dalam perspektif Islam?

BAB II

PEMBAHASAN

KONSEP KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM

2.1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan

Kepemimpinan (leadership) adalah proses mempengaruhi yang dilakukaholeh seseorang terhadap orang lain untuk dapat bekerjasama dalammencapai tujuan atau sasaran bersama yang telah ditetapkan.(Maryantodkk,2008:73).

Berdasarkan pengertian kepemimpinan di atas, pemimpin dapatdidefinisikan sebagai individu yang memiliki pengaruh terhadapindividu lain dalam sebuah system untuk mencapai tujuan bersama.

2.2. Pengertian dan term-term pemimpin dalam Islam

Dalam Islam terdapat beberapa istilah yang digunakan untukmembahasakan istlah pemimpin, diantaranya sebagai berkut :

a. Kholifah

Dilihat dari segi bahasa, term khalifah akar katanya terdiri dari tigahuruf yaitu kha`, lam dan fa. Menurut Prof.Dr.H. Mahmud Yunus(1989:120) kata kholifah adalah bentuk isim fail dari bentuk madlykholafa yang bentuk jamaknya adalah khulafaa’.

Pengertian mengganti di sini dapat merujuk kepada pergantian generasiataupun pergantian kedudukan kepemimpinan. Tetapi ada satu hal yangperlu dicermati bahwa konsep yang ada pada kata kerja khalafadisamping bermakna pergantian generasi dan pergantian kedudukankepemimpinan, juga berkonotasi fungsional artinya seseorang yangdiangkat sebagai pemimpin dan penguasa di muka bumi mengemban fungsidan tugas-tugas tertentu.

5 | P a g e

Dalam Al-Qur’an kata kholifah diulang beberapa kali dalam arti yangsama yaitu pemimpin, diantaranya yang sering digunakan adalahsebagaimana yang disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 30.

ذ� و ال ا@ كB ق��11 11)Eب ر ه� ك11 لملآئ� ل� ي� � Nن ل ا@ اع�11 ي� ج�( ف� رض� ه� الآ ف�11 لي� وا ج�� ال� ل ق��11 ع11 ج( ت�� ها ا ي� ف��ن سد م� ف� ها ي�� ي� كB ف�� سق� اء وي�� م� ن و ال�د ح ح ت�� سب( دك�B ي�� م1 ح س و ت�( د ق�1 كB ي�� ال ل�1 ق��1

ي� � Nن لم ا@ ع� ا ا علمون لآ م� ي��

Artinya :

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnyaaku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata:"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yangakan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal KamiSenantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?"Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamuketahui."( Al-Baqoroh ayat 30).

Atas dasar ini, ayat diatas memberikan pengertian bahwa manusia dalamhal ini adalah Adam ditetapkan Tuhan sebagai kholifah. Dengan demikiandapat dikatakan bahwa ayat diatas berkenaan dengan aspek fungsionalmanusia. Dari pengertian kata kholifah seperti yang akan dijelaskan,diketahui bahwa istilah tersebut relevan dengan istilah basyar. Halini disebabkan bahwa karena kedua istilah, masing-masing mempunyaimakna tanggung jawab.(Salim,2002:88).

b. Amiir (Ulul Amr)

6 | P a g e

Dilihat dari akar katanya, term al-Amr terdiri dari tiga huruf hamzah,mim dan ra. Menurut Prof.Dr.H. Mahmud Yunus (1989:48), kata amiir yangberarti pemimpin atau raja adalah bentuk isim fail dari madly amaroyang berarti memerintah.

Al-Qur’annjuga menegaskan pengertian yang sama dalam hal ini,sebagaimana difirmankan dalam surat An-Nisa:59

Artinya :

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapattentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) danRasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan harikemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baikakibatnya.(Q.S. An-Nisa:59).

Berdasarkan ayat diatas dapat dipahami bahwa pemimpin adalah sesorangyang memiliki hak atau wewenang untuk memerintah atas dasar ketaatankepada Allah dan Rosul-Nya. Sehingga ketaatan kepada seorang pemimpinharus ditarik garis lurus selama masih sejalan dengan perintah Allahdan Rosul-Nya.

c. Imam (imaamah)

Menurut Prof.Dr.H. Mahmud Yunus (1989:48), kata Imam berartiimam,ikutan, atau panutan, sedangkan imaamah berarti keimaman ataukekepalaan, yang semakna juga dengan kata imaaroh (amaro) yang beratikeamiran, kekerajaan, atau pemerintahan.

7 | P a g e

Kata imam dalam kepemimpinan Islam lebih spesifik terhadap aspekketeladanan, artinya seorang Imam adalah seorang figur yang mampumenjadi panutan dan memberi keteladanan (uswatun khasanah) bagirakyatnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Isro ayat171.

Artinya :

“ (ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umatdengan pemimpinnya; dan Barangsiapa yang diberikan kitab amalannya ditangan kanannya Maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan merekatidak dianiaya sedikitpun”. (Q.S. Al-Isro :71).

2.3. Dasar-dasar kepemimpinan dalam Islam

2.3.1. Dasar Al-Qur’an

a. Q.S. Al-Baqoroh :30

ذ� و ال ا@ كB ق��11 11)Eب ه�1 ر ك11 لملآئ� ل� ي� � Nن ل ا@ اع�11 ي� ج�( 1 ف� رض� ه� الآ ف�11 لي� وا ج�� ال� ل ق��11 ع11 ج( ت�� ها ا ي� ن ف�� د م� س11 ف� ها ي�� ي� ف��Bك سق� اء وي�� م� ن و ال�د ح ح ت�� سب( مدك�B ي�� ح س و ت�( د ق� كB ي�� ال ل� ق�� ي� � Nن لم ا@ ع� ا ا علمون لآ م� ي��

Artinya :

ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnyaaku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata:"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yangakan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal KamiSenantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?"Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamuketahui."

8 | P a g e

b. Q.S. Al-Fatir :39

Artinya :

Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi.Barangsiapa yang kafir, Maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinyasendiri. dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalahakan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orangyang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian merekabelaka.

c. Q.S. Al-Baqoroh :124

Artinya :

beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya.Allah berfirman: "Sesungguhnya aku akan menjadikanmu imam bagi seluruhmanusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku".Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim"

9 | P a g e

d. Q.S. Al-An’am : 165

Artinya :

Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Diameninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapaderajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu.Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia MahaPengampun lagi Maha Penyayang.

2.3.2. Hadist Rosul

م ك ل ول راع ك� سي ن وم� ه ع� ن� vي ام رع� م� الآ@ و راع ق�� ول وه� سي ن م� ه ع� ن� vي رع� ،Artinya:

“Ketahuilah bahwa setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpinbertanggung jawab atas kepemimpinannya.”(hakim,1927:40).

ن ي� ع� )Eن رة� ا ي}� ر ن ه� ي� ع� ب( ي ال�ن� ل ص� ه اهلل لن� م ع� ل ال وس� عه� ق�� ي( هم س� ل ظ� ي�� ي� اهلل ه ف� ل وم ظ�� ل لآ ي�� ظ��آ ل ه ا@ ل ام ظ�� م�111111 اذل الآ@ ع111111 اب( ال� ا وس�111111= س111111= ي� ي�� اذة� ف� 111111 ب( ه ع� ل رب�( 111111 ة ورج�( 111111 لن( ق� ق�� عل ي� م� د ف� اج�( مس111111 ال�

10 | P a g e

لآن ا ورج�( ائ�( ح ي� ت�� ف� معا اهلل ت� ه اح�( 1111111 لن� ا ع� ق�� ف�ر ه وي�� 1111111 لن� ل ع� 1111111 ة ورج�( ن�1111111 لن( ة� ظ� را اب� ام1111111 ب( ذ� ص1111111 ن� م�ال م111 ال وج�( ق�111 ي� ف�� � Nن اف� ا@ ج��111 ا ل اهلل 111 ق� ورج�( د ص111 ي ي�� ف� خ�� ي ا ب� علم لآ ح� ماله ي�� ا ش�111= ق� م� ف�111 ي� ة ت�¤ ن�111 من� ي��

ل ر ورج�( ك� ذ� ا اهلل ب� ال� ب� ج�� اض�� ق� اة ف�� ن� ي� ع�Artinya :

Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi Saw., beliau bersabda : “Ada tujuhgolongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tiada naungankecuali naungan-Nya, yaitu : Pemimpin yang adil, Pemuda yangsenantiasa beribadah kepada Allah Ta’ala, Seseorang yang hatinyasenantiasa digantungkan (dipertautkan)” dengan masjid, Dua orangsaling mencintai karena Allah, yang keduanya berkumpul dan berpisahkarena-Nya. Seorang laki-laki yang ketika diajak [dirayu] oleh seorangwanita bangsawan yang cantik lalu ia menjawab :”Sesungguhnya sayatakut kepada Allah.”Seorang yang mengeluarkan sedekah sedang iamerahasiakanny, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yangdiberikan oleh tangan kanannya dan seseorang yang mengingat Allah ditempat yang sepi sampai meneteskan air mata.”(Al-Utaibiy:188).

ن ع� ن مر اب�( ن ع� ي� ع� ب( ي ال�ن� ل ص� ه اهلل لن� م ع� ل ه وس� �Eب ال ا لي ق�� مرء ع� مسلم ال� مع ال� اعه� ال�س وال�ظما ت� ب( ف�� ح� رة ا آ وك� ل ن ا@ مر ا و ي�� ة� ن� معص ن ي�( ا@ مر ق�� ا ة� ن� معص لآ ي�( مع ق�� اعه� ولآ ش� ظ�

Artinya :

11 | P a g e

Dari Ibn Umar ra., dari Nabi Saw., sesungguhnya bliau bersabda :“Seorang Muslim wajib mendengar dan taat terhadap perintah yangdisukai maupun tidak disukainya. Kecuali bila diperintahkanmengerjakan kemaksiatan, maka ia tidak wajib mendengar dan taat”(Al-Utaibiy:285).

ا ب� ²Eت د د ج�1111 1111 ب( ع� من ج� ر ن ال�1111 مرة� ب�( ال ش�1111 ال ق��1111 ي� ق��1111 ب( ي ال�ن� ل ص�1111 ه اهلل 1111 لن� م ع� ل ا وس�1111 د ئ�� 1111 ب( ع� من ج� ر ن ال�11 مرة� ب�( ل لآ ش�11 ا س11 ارة� ي�� م�11 كB الآ@ ب}� ا@ ن ق�� ها ا@ ي� vن وب�� ن ا ع� له� ا س11 لت� م� ها وك� ي� ل� ا@

ن ها وا@ ي� vن وب�� ن ا 1111111ر م� ي� ع� له� ا س11111111 ب� م� ن� ع� ها ا لي� ا ع� ذ� ب� وا@ لف� لي ج� ع� ن مي� �ت� ي�� ي� �1111111را ف�ا ره� ي� را ع� ي� ها خ� ي� ر م� ف� ك ن ق�¼ كB ع� ب� vمن ي�� ب� ي� وا د� و ال� ر ه� ي� خ�

Artinya :

Dari Abdurrahman ibn Smurah ra. Ia berkata : Rasulullahbersabda :”Wahai Abdurrahman Ibn sammurah, janganlah kamu memintajabatan. Apabila kamu diberi dan tidak memintanya, kamu akan mendapatpertolongan Allah dalam melaksanakannya. Dan jika kau diberi jabatankarena memintanya, jabatan itu diserahkan sepenuhnya. Apabila kamubersumpah terhadap satu perbuatan, kemudian kamu melihat ada perbuatanyang lebih baik, maka kerjakanlah perbuatan yang lebih baik itu.”(Al-Utaibiy:281).

ن ي� ع� )Eن ي ا وس11 ال م� لت� ق��11 لي ذج�� ي� ع� ب( ي ال�ن� ل ص�11 ه اهلل 11 لن� م ع� ل ا وس�11 �Eئ ا لآن ن ورج�( ي� م� ب¼ ي� ت�¿ م ع�ال ق� د ف�� ج� ا ن لي� ج�( ا ال�ر ول ئ�� رس� ا اهلل �Eئ ر م لي ا ع� عض� ا ي�( آك�B م� ول ر� اهلل ل ع�1 1 ال وج�( ر وق��1 خ��1 الآ4

ل ب= كB م� ل� ال ذ� ق� ا ف�� ئ�� ا@ ي� لآ واهلل ول لي ي�� ا ع� د� عمل ه� دا ال� ج� له ا ا دا ولآ س� ج� رض ا ه خ� لن� ع�12 | P a g e

Artinya:

Dari Abu Musa al-Asy’ari ra., ia berkata: bersama dua orang saudarasepupu, saya mendatangi Nabi Saw. kemudian salah satu diantarakeduanya berkata: Wahai Rasulullah, berilah kami jabatan pada sebagiandari yang telah Allah kuasakan terhadapmu. Dan yang lain juga berkatabegitu. Lalu beliau bersabda: Demi Allah, aku tidak akan mengangkatpejabat karena memintanya, atau berambisi dengan jabatan itu. ”(Al-Utaibiy:275).

2.4. Karakteristik Pemimpin Ideal dalam Perspektif Islam

Islam adalah agama yang kaafah (sempurna), yang diturunkan Allahmelalui perantara Rosul-Nya yang amanah dengan membawa syari’at yangmengatur seluruh aspek kehidupan manusia, baik yang berhubungan denganAllah Swt (Hablum minallah) maupun hubungan dengan manusia(Hablumminannas), termasuk di antaranya yang paling prinsip adalahmasalah kepemimpinan.

Masalah kepemimpinan di kalangan umat Islam mulai ramai dibicarakansejak sepeninggal Rosulullah saw. Diugkapkan oleh Abdurrahman AsySyarqowi (2010:92) bahwa sepeninggal Rosululah terjadi kekosonganpemimpinan. Terjadi beberapa gesekan bagi mereka yang masih hidupseperti halnya udara yang masuk dari ruang kosong yang salingbertabrakan. hingga akhirnya disepakati Abu Bakar sebagai kholifahpertama.

Islam sendiri, banyak memberi gambaran tentang sosok pemimpin yangbenar-benar layak memimpin umat menuju kemaslahatan, baik dari Al-Qur’an, Hadist, maupun keteladanan Rosul dan para sahabat. sebagaisosok pemimpin ideal bagi umat Islam, Rosulullah saw. memilikibeberapa kriteria yang dapat ditentukan dalam hal memilih seorangpemimpin antara lain:

a. Shidiq (Jujur)

Kejujuran adalah lawan dari dusta dan ia memiliki arti kecocokansesuatu sebagaimana dengan fakta. Nabi Muhammad saw. sebagai utusanterpercaya Allah jelas tidak dapat lagi diragukan kejujurannya, kerena

13 | P a g e

apa yang beliau sampaikan adalah petunjuk (wahyu) Allah yang bertitikpada kebenaran yaitu ridlo Allah. Sebagaimana difirmankan dalam QS.An-Najm:3-4.

Artinya:

“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawanafsunya. ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan(kepadanya).”(QS. An-Najm:3-4).

b. Amanah/Terpercaya

Sebelum diangkat menjadi rasul, nabi Muhammad SAW bahkan telah diberigelar Al-Amien yang artinya orang yang dapat dipercaya. Hal initentunya karena beliau adalah pribadi yang benar- banar dapatdipercaya dikalangan kaumnya. Sperti yang telah dijelaskan oleh Eaton(2006:175). Pada tahun 605 dewan pemerintah Quraisy memutuskan untukmerenovasi ka’bah, pada saat pemindahan hajar aswad terjadi sengketaantara bbeberapa klan (bani), ketidak sepakatan ini muncul karenamasing-masing mereka berebut untuk memperoleh kehormatan memindahkanhajar aswad pada tempatnya. Diputuskan bahwa orang pertama yang masuklapangan (segi empat ka’bah) lewat satu pintu tertentu hendaknyadiminta bertindak sebagai juru damai, dan orang pertama yang adalahMuhammad. Ia mengatakan kepada penduduk untuk menghamparkan sebuahjubah besar, menempatkan batu itu diatasnya dan memanggil wakil tiapklan untuk bersama-sama mengangkatnya dalam posisi, kemudian iasendiri meletakkan batu itu ketempatnya.

Allah mengisyaratkan dengan tegas untuk mengangkat “pelayan rakyat”yang kuat & dapat dipercaya dalam surat Al-Qoshos ayat 26.

14 | P a g e

Artinya :

Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah iasebagai orang yang bekerja (pada kita), karena Sesungguhnya orang yangpaling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yangkuat lagi dapat dipercaya".( Q.S.Al-Qoshos:26).

Amanah merupakan kualitas yang harus dimiliki seorang pemimpin. Denganmemiliki sifat amanah, pemimpin akan senantiasa menjaga kepercayaanmasyarakat yang telah dibebankan sebagai amanah mulia di ataspundaknya. Kepercayaan maskarakat berupa penyerahan segala macamurusan kepada pemimpin agar dikelola dengan baik dan untukkemaslahatan bersama.

c. Tablig (Komunikatif)

Kemampuan berkomunikasi merupakan potensi dan kualitas prinsip yangharus dimiliki oleh seorang pemimpin. Karena dalam kinerjanyamengemban amanat memaslahatkan umat, seorang pemimpin akan berhadapandengan kecenderungan masayarakat yang berbeda-beda. Oleh karena itukomunikasi yang sehat merupakan kunci terjalinnya hubungan yang baikantara pemimpin dan rakyat.

d. Fathonah (cerdas)

Seorang pemimpin sebagai visioner haruslah orang yang berilmu,berwawasan luas, cerdas, kreatif, dan memiliki pandangan jauh kedepan. Karena untuk mewujudkan kemaslahatan dan kemakmuran masyarakatdibutuhkan pemikiran besar dan inovatif serta tindakan nyata.Kecerdasa (inteleligen) dalam hal ini mencakup segala aspekkecerdasan, baik kecerdasan emosional (EQ), spiritual (SQ) maupunintelektual (IQ).

Cerdas sendiri dapat diartikan sebagai “kemampuan individu untukmemahami, berinovasi, memberikan bimbingan yang terarah untukperilaku, dan kemampuan mawas diri. Ia merupakan kemampuan individuuntuk memahami masalah, mencari solusinya, mengukur solusi ataumengkritiknya, atau memodifikasinya”.(Al-Hajjaj,2009:20).

15 | P a g e

Kecerdasan seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi eksistensikepemimpinannya baik di mata manusia maupun dimata sang pencipta. Halini sebagaimana janji Allah yang tertuang dalam surat Al-Mujadalahayat 11.

Artinya :

“...Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapaderajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(Q.S. Al-Mujadalah:11).

Selain aspek-aspek diatas, masih banyak kiteria yang layaknya dimilikioleh pemimpin ideal seperti :

a. Demokratis

Dalam hal ini pemimpin tidak sembarang memutuskan sebelum adanyamusyawarah yang mufakat. Sebab dengan keterlibatan rakyat terhadappemimpinnya dari sebuah kesepakatan bersama akan memberikan kepuasan,sehingga apapun yang akan terjadi baik buruknya bisa ditanggungbersama-sama.

Pola kepemimpinan yang demokratis dapat diteladani dari pribadi AbuBakar As-Shidiq. Hal ini dapat dilirik dari kutipan Khutbahnya ketikaterpilih sebagai kholifah pertama.

"Saudara-saudara, Aku telah diangkat menjadi pemimpin bukanlah karenaaku yang terbaik diantara kalian semuanya, untuk itu jika aku berbuatbaik bantulah aku, dan jika aku berbuat salah luruskanlah aku. Sifatjujur itu adalah amanah, sedangkan kebohongan itu adalahpengkhianatan. 'Orang lemah' diantara kalian aku pandang kuatposisinya di sisiku dan aku akan melindungi hak-haknya. 'Orang kuat'diantara kalian aku pandang lemah posisinya di sisiku dan aku akanmengambil hak-hak mereka yang mereka peroleh dengan jalan yang jahatuntuk aku kembalikan kepada yang berhak menerimanya. Janganlahdiantara kalian meninggalkan jihad, sebab kaum yang meninggalkan jihad

16 | P a g e

akan ditimpakan kehinaan oleh Allah Swt. Patuhlah kalian kepadakuselama aku mematuhi Allah dan Rasul-Nya. Jika aku durhaka kepada Allahdan Rasul-Nya maka tidak ada kewajiban bagi kalian untuk mematuhiku.Kini marilah kita menunaikan Sholat semoga Allah Swt melimpahkanRahmat-Nya kepada kita semua". (Asy-Syarqowi,2010:98).

b. Keteladanan (qudwah)

Aspek keteladanan erat hubungannya dengan budi pekerti (akhlak), danhal inilah yang diperankan tokoh pemimpin muslim ideal terdahulu.Rosulullah saw sebagai figur utama pemimpin muslim banyak memberisiraman tentang nilai-nilai pekerti kepada umatnya, seperti yangditamankan kepada seorang pemimpin legendaris mislim yang mengenyampelajaran kenabian sejak kecil dari beliau, Ali bin Abi Tholib.

Seperti wasiat nabi kepada Ali yang dikutip dari buku Abdurrahman AsySarqowi (2002:10) “ Wahai Ali, maukah aku tunjukkan kepadamu akhlakterbaik orang-orang terdahulu orang-orang (yang akan datang)kemudian?. Ali menjawab, ya, Rosulullah. Rosulullah saw. kembalibersabda engkau memberi orang yang kikir kepadamu, memaafkan orangyang mendzalimimu, dan menyambungkan tali silaturrahmi kepada orangyang telah memutuskannya”.

Allah berfirman dalam surat Al-Qolam ayat 4 :

Artinya :

Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.(Q.S. Al-Qolam:4).

17 | P a g e

c. Kepeloporan

Seorang sebagai qudwah (panutan) bagi rakyatnya harus memempatkandirinya pada garda terdepan (pioneer), yang berarti kinerjanya tidakhanya bermodal intelektual, retorika yang menjanjikan atau hanyakonsep belaka, tapi juga harus dibuktikan dalam tindakan nyata. Dalamhal ini Allah swt. Menegaskan dalam surat Az-Zumar ayat 20.

Artinya :

“Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserahdiri".(Q.S. Az-Zumar:20).

Para tokoh pemimpin muslim ideal terdahulu selalu menunjukkankepeloporannya dalam memimpin rakyatnya. Sebut saja K.H. AbdurrahmanWahid (gus dur) tokoh nasionalis yang gigih memperjuangkan pluralismdi Indonesia. Gusdur berada di barisan garda depan untuk memperkuatpluralism di republic ini. Istimewanya, pluralism yang dikembangkangus dur tidak hanya pada tataran pemikiran. Melainkan menjadi sebuahtindakan social-politik.(Misrawi,2002:X).

d. Menguasai pengetahuan Agama (religious).

Allah mengingatkan kaum muslimin bahwa orang yang paling takut kepada-Nya adalah ulama’ (orang-orang yang menguasai pengetahuan Agama.

Dari ayat diatas jelas menunjukkan bahwa seorang pemimpin hendaklahmenguasai pengetahuan tentang agama Allah, karena mereka hanyamengembalikan segala urusan kepada Allah dan Rosul-Nya tidak semata-mata atas dasar keinginan dirinya sendiri.

Imam ghozali menjelaskan tentang sifat-sifat terpuji ulama’ dalamkitabnya majmu’ah rosaail yang diterjemahkan oleh Irwan Kurniawan(2010:17) bahwa “ adab seorang ulama’ antra lain : selayaknya terusmencari dan mengamalkan ilmu, memelihara ketenangan, meninggalkan

18 | P a g e

sifat takabur dan tidak mengundangnya. Mengasihi pencari ilmu dantidak bersegera kepada orang sombong. Menyelesaikan masalah orang awamdan tidak merasa gengsi untuk mengatakan, “saya tidak tahu.”Memberikan perhatian serius atas pertanyaan penanya dan tidak berpura-pura. Memperhatikan dan menerima argument, walaupun itu berupabantahan.”

e. Menguasai managemen (manajerial)

Allah berfirman dalam surat As-Saff.

inna allaaha yuhibbu alladziina yuqaatiluuna fii sabiilihi shaffan ka-annahum bunyaanun marshuushun 

Artinya :

Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalambarisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yangtersusun kokoh.

Dari ayat diatas, dapat dipahami bahwa seorang pemimpin harus memilikikemampuan mengelola dan mengorganisasikan system secara teratur, agarterbangun system pemerintahan yang kokoh.

BAB III

KESIMPULAN

19 | P a g e

Kepemimpinan (leadership) adalah proses mempengaruhi yang dilakukaholeh seseorang terhadap orang lain untuk dapat bekerjasama dalammencapai tujuan atau sasaran bersama yang telah ditetapkan.

Pemimpin adalah individu yang memiliki pengaruh terhadap individu laindalam sebuah system untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam Islam dikenal beberapa term pemimpin antara lain: Kholifah,Amiir (ulul amr), dan Imam.

Dasar Al-Qur’an tentang kepemimpinan (Q.S. Al-Baqoroh :30):

Artinya :

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnyaaku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."

Dasar hadist tentang kepemimpinan :

م ك ل ول راع ك� سي ن وم� ه ع� ن� vي ام رع� م� الآ@ و راع ق�� ول وه� سي ن م� ه ع� ن� vي رع�“Ketahuilah bahwa setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpinbertanggung jawab atas kepemimpinannya”

Islam adalah agama yang kaafah (sempurna), yang diturunkan Allahmelalui perantara Rosul-Nya yang amanah dengan membawa syari’at yangmengatur seluruh aspek kehidupan manusia, baik yang berhubungan denganAllah Swt (Hablum minallah) maupun hubungan dengan manusia(Hablumminannas), termasuk di antaranya yang paling prinsip adalahmasalah kepemimpinan.

Sebagai pemimpin teladan yang menjadi model ideal pemimpin, Rasulullahdikaruniai empat sifat utama, yaitu: Sidiq, Amanah, Tablig dan

20 | P a g e

Fathonah. Sidiq berarti jujur dalam perkataan dan perbuatan, amanahberarti dapat dipercaya dalam menjaga tanggung jawab, Tablig berartimenyampaikan segala macam kebaikan kepada rakyatnya dan fathonahberarti cerdas dalam mengelola masyarakat.

Selain aspek-aspek diatas, masih banyak kiteria yang layaknya dimilikioleh pemimpin ideal seperti :

a. Demokratis

b. Keteladanan (qudwah)

c. kepeloporan (pioneer)

d. menguasai pengetahuan agama (religious)

e. menguasai manajemen (manajerial)

21 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’a, dan terjemah.

Al-ghozali. 2010. Risalah Al-Ghozali. Bandung : Pustaka Hidayah.

Al-Hajjaj,Y.A. 2009. Kaifa TushbuhuAktsar Dzakiyan. Solo : al-jadid.

Al-Utaibiy,A.S. Mutiara pilihan Riyadhus sholikhin. Solo: At-Tibyan.

Asyarqowi, Abdurrahman. 2010. Abu Bakar Ash Shidiq : Bandung: Syigma Publishing.

Asyarqowi, Abdurrahman. 2010. Ali bin Abi Tholib : Bandung: Syigma Publishing.

Eaton, Gai. 2006. Islam dan takdir manusia. Yogyakarta: Suluh press.

Hakim, A.H. 1927. Mabadi Awaliyah. Jakarta :maktabah Saadiyah Putra.

Misrawi, Zuhaurini. Gus Dur Par Excellence. Jakarta : Kompas.

Salim, A.M. 2002. konsepsi kekuasaan politik dalam Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Yunus, Mahmud. 1998. Kamus Arab- Indonesia. Jakarta : Mahmud Yunus wadzuriyyah.

22 | P a g e


Recommended