+ All Categories
Home > Documents > Makalah PKN Tentang Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Makalah PKN Tentang Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Date post: 05-Feb-2023
Category:
Upload: radenintan
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
25
MAKALAH PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1. ADI ARMADI 2. DWI YULIANTI 3. EKO SUSANTO 4. HENI AKURNIAWATI 5. JAINAL ABIDIN Kelas: XII IPA SMA NEGERI 1 REBANG TANGKAS i
Transcript

MAKALAH PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

DISUSUN OLEH: KELOMPOK

1. ADI ARMADI2. DWI YULIANTI3. EKO SUSANTO4. HENI AKURNIAWATI5. JAINAL ABIDIN

Kelas: XII IPA

SMA NEGERI 1 REBANG TANGKASi

KECAMATAN REBANG TANGKASKABUPATEN WAY KANAN

ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas berkah dan

rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul

“PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA”.

Makalah ini disusun untuk para pembaca dapat memperluas

pengetahuan tentang "PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA" dan

juga untuk memenuhi sebagian tugas PKn.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari

makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya,

mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis

harapkan. Terima kasih.

Rebang Tangkas, 08-09-2014

Penulis

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................

...........................................................i

KATA PENGANTAR ............................................ ii

DAFTAR ISI ................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar belakang ...................................... 1

B.    Rumusan Masalah ..................................... 1

C.    Tujuan .............................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A.   Arti dan Pengertian Ideologi Terbuka ................. 2

B.   Fungsi Ideologi Terbuka .............................. 4

C.   Definisi/Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

........................................................... 4

D.   Faktor Pendorong Keterbukaan Ideologi Pancasila ...... 7

E.   Batas-batas Keterbukaan Ideologi Pancasila ........... 9

F.    Kelebihan Dijadikannya Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

........................................................... 10

G.   Permasalahan/Kelemahan Yang Mungkin Akan Timbul Akibat

Dijadikannya Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka..... 10

iv

H.   Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

...........................................................

...........................................................11

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ............................................. 12

DAFTAR PUSTAKA

v

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Memahami latar belakang historis dan konseptual

Pancasiladan UUD 1945 merupakan suatu kewajiban bagi setiap

warga negara sebelum melaksanakan nilai-nilainya dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kewajiban tersebut

merupakan konsekuensi formal dan konsekuensi logis dalam

kedudukan kita sebagai warga negara. Karena kedudukan Pancasila

sebagai dasar negara (filsafat negara), maka setiap warga negara

wajib loyal kepada dasar negaranya.

B.   Rumusan Masalah

1.    Bagaimana mengajak masyarakat untuk lebih memahami nilai-

nilai pancasila?

2. Bagaimana menerapkan nilai-nilai pancasila sebagai ideologi

terbuka kepada kehidupan masyarakat?

C.   Tujuan

    Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ideologi?

   Untuk mengetahui dan memahami pancasila sebagai ideologi

terbuka bagi

bangsa kita.

1

BAB II

PEMBAHASAN

A.    ARTI DAN PENGERTIAN IDEOLOGI TERBUKA

Istilah Ideologi berasal dari kata "idea" yang

berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita. Dan

"logos" yang berarti ilmu. Dalam arti luas, Ideologi

dipergunakan untuk segala kelompok cita-cita, nila-nilai dasar,

dan keyakinan-keyakinan yang mau dijunjung tinggi sebagai

pedoman normatif. Dalam arti sempit Ideologi adalah gagasan-

gagasan atau teori yang menyeluruh tentang makna hidup dan

nilai-nilai yang mau menentukan dengan mutlak bagaimana manusia

harus hidup dengan bertindak. Atau, Ideologi adalah cara hidup

atau tingkah laku atau hasil pemikiran yang menunjukkan sifat-

sifat tertentu pada seorang individu atau suatu kelas atau pola

pemikiran mengenai pengembangan pergerakan atau kebudayaan.

Ideologi terbuka, merupakan suatu pemikiran yang terbuka. Ciri-

cirinya: bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat

dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari moral,

budaya masyarakat itu sendiri; dasarnya bukan keyakinan

ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dari

2

konsensus masyarakat tersebut; nilai-nilai itu sifatnya dasar,

secara garis besar saja sehingga tidak langsung operasional.

Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi

dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal.

Sumber semangat ideologi terbuka itu sebenarnya terdapat dalam

Penjelasan Umum UUD 1945, yang menyatakan, “... terutama bagi

negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang

tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedangkan aturan-

aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada

undang-undang yang lebih mudah cara membuatnya, mengubahnya dan

mencabutnya“.

Ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak dimutlakkan. Ideologi

macam ini memiliki ciri- ciri sebagai berikut:

a.   Merupakan kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat

(falsafah). Jadi, bukan keyakinan ideologis sekelompok orang

melainkan kesepakatan masyarakat.

b.   Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam

masyarakat sendiri, ia adalah milik seluruh rakyat, dan bisa

digali dan ditemukan dalam kehidupan mereka.

c.   Isinya tidak langsung operasional. Sehingga, setiap

generasi baru dapat dan perlu menggali kembali falsafah

tersebut dan kembali mencari implikasinya dalam situasi

kekinian mereka.

d.   Tidak pernah memperkosa kebebasan dan tanggung jawab

masyarakat, melainkan menginspirasi masyarakat untuk berusaha

hidup bertanggung jawab sesuai dengan falsafah itu.

e.   Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga

masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang budaya

dan agama.

Bertolak dari ciri-ciri diatas, bisa dikatakan bahwa

Pancasila memenuhi semua persyaratan sebagai ideologi terbuka.

3

Hal ini dijelaskan, pertama, Pancasila adalah pandangan hidup

yang berakar pada kesadaran masyarakat Indonesia. Kedua, Isi

Pancasila tidak langsung operasional artinya kelima nilai dasar

Pancasila itu berfungsi sebagai acuan dan dapat ditafsirkan

untuk mencari implikasinya dalam kehidupan nyata. Ketiga,

Pancasila bukan ideologi yang memperkosa kebebasan dan tanggung

jawab masyarakat. Keempat, Pancasila juga bukan ideologi

totaliter dan kelima, Pancasila menghargai pluralitas.

Meskipun Pacasila memiliki watak sebagai ideologi terbuka, harus

diakui bahwa Pancasila pernah dijadikan sebagai ideologi

tertutup. Pada masa orde baru Pancasila digunakan penguasa

sebagai cara untuk melakukan tipu daya guna menyembunyikan,

kepentingan, mendapatkan serta mempertahankan kekuasaan.

Pengalaman itu memberikan pelajaran berharga bagi bangsa

Indonesia: ketika dijadikan sebagai ideologi tertutup, Pancasila

cenderung kehilangan daya tarik dan relevansinya.

Kenapa Pancasila tidak bisa dinyatakan sebagai Idiologi yang

tertutup??

Karena ,pengertian dari Idiologi Tertutup adalah idiologi yang bersifat

mutlak dimana nilai-nilainya ditentukan oleh negara atau

kelompok masyarakat, dan nilai-nilai yang terkandung di

didalamnya bersifat instan.

Ciri-cirinya :

a. Cita-cita sebuah kelompok bukan cita – cita yang hidup di

masyarakat.

b. Dipaksakan kepada masyarakat.

c. Bersifat totaliter menguasai semua bidang kehidupan

masyarakat.

d. Tidak ada keanekaragaman baik pandangan maupaun budaya, dll

e. Rakyat dituntut memiliki kesetiaan total pada idiologi

tersebut.

4

f. Isi idiologi mutlak, kongkrit, nyata, keras dan total.

Perbedaan ideologi terbuka dan ideologi tertutup dapat

dipaparkan sebagai berikut :

No Ideologi terbuka Ideologi tertutup1 Sistem pemikiran yang

terbukaSistem pemikiran yangtertutup

2 Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakandari luar, melainkandigali dan diambil darikekayaan rohani,moraldan budaya masyarakatitu sendiri

Cenderung memaksakanmengambil nilai-nilaiideologi dari luarmasyarakatnya yang tidaksesuai dengan keyakinan danpemikiran masyarakatnya

3 Dasar pembentukanideologi bukan keyakinanideologis sekelompokorang, melainkan hasilmusyawarah dankesepakatan darimasyarakat sendiri

Dasar pembentukannya adalahcita-cita atau keyakinanideologis perorangan atausatu kelompok orang

4 Tidak diciptakan olehnegara, melainkan olehmasyarakat itu sendirisehingga ideologitersebut adalah milikseluruh rakyat atauanggota masyarakat

Pada dasarnya ideologitersebut diciptakan olehnegara, dalam hal inipenguasa negara yang mutlakharus diikuti oleh seluruhwarga masyarakat

5 Tidak hanya dibenarkan,melainkan dibutuhkanoleh seluruh wargamasyarakat

Pada hakikatnya ideologitersebut hanya dibutuhkanoleh penguasa negara untukmelanggengkan kekuasaannyadan cenderung memilikinilai kebenaran hanya darisudut pandang penguasa saja

6 Isinya tidak bersifatoperasional. Ia barubersifat operasionalapabila sudah dijabarkanke dalam perangkat yangberupa konstitusi atauperaturan perundanganlainnya

Isinya terdiri darituntutan-tuintutan kongkritdan operasional yangbersifat keras yang wajibditaati oleh seluruh wargamasyarakat

5

B.     FUNGSI IDEOLOGI TERBUKAFungsi utama ideologi dalam masyarakat menurut Ramlan

Surbakti (1999) ada dua, yaitu: sebagai tujuan atau cita-cita

yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu masyarakat, dan

sebagai pemersatu masyarakat dan karenanya sebagai prosedur

penyelesaian konflik yang terjadi dalam masyarakat.

Pancasila sebagai ideologi mengandung nilai-nilai yang

berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafat bangsa. Dengan

demikian memenuhi syarat sebagai suatu ideologi terbuka.

Sumber semangat yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi

terbuka adalah terdapat dalam penjelasan UUD 1945: terutama bagi

negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya

memuat aturan-aturan pokok, sedangkan aturan-aturan yang

menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang

lebih mudah caranya membuat, mengubah dan mencabutnya.

C. DEFINISI/ PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Pancasila sebagai ideologi mencerminkan seperangkat nilai

terpadu dalam kehidupan politiknya bangsa Indonesia, yaitu

sebagai tata nilai yang dipergunakan sebagai acuan di dalam

kehidupan berrnasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Semua gagasan-gagasan yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara ini di tata secara sistematis menjadi

satu kesatuan yang utuh,

Sebagai ideologi, Pancasila berlaku sebagai pedoman dan acuan

dalam menjalankan aktivitas di segala bidang, dan karena itu

sifatnya harus terbuka, luwes dan fleksibel, dan tidak bersifat

tertutup maupun kaku, yang akan menyebabkan ketinggalan zaman.

Pancasila telah memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka, hal

ini dibuktikan dan adanya sifat-sifat yang melekat pada

Pancasila sendiri maupun kekuatan yang terkandung di dalamnya,

6

yaitu memenuhi persyaratan kualitas 3 (tiga) dimensi di atas.

Mengenai pengertian Pancasila sebagai ideologi terbuka, bukanlah

berarti bahwa nilai dasarnya dapat diubah atau diganti dengan

nilai dasar yang lain, karena bila dipahamkan secara demikian

(sebagai pemahaman yang keliru), hal itu sama artinya dengan

meniadakan Pancasila atau meniadakan identitas/ jati diri bangsa

Indonesia. Hal mana berlawanan dengan nalar dan tidak masuk

akal.

Maka di dalam pengertian Pancasila sebagai ideologi terbuka

itu mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar daripada Pancasila

itu dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa

Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman.

Pengembangan atas nilai-nilai dasar Pancasila dilaksanakan

secara kreatif dan dinamis dengan memperhatikan tingkat

kebutuhan serta penkembangan masyanakat Indonesia sendiri.

Dengan demikian nilai-nilai dasan Pancasila perlu

dioperasionalkan, yaitu dijalankan dalam kehidupan sehani-hani.

Nilai-nilai dasar Pancasila seperti tercantum dalam Pembukaan

UUD 1945 dijabarkan menjadi nilai instrumental, dan penjabaran

atas nilai instrumental ini tetap mengacu pada nilai dasarnya,

dan nilai instrumental menjadi nilai praksis.

Adapun dokumen konstitusional yang disediakan untuk menjabarkan

secara kreatif atas nilai-nilai dasar tersebut antara lain dalam

Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang menjadi wewenang

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan berupa peraturan

perundang-undangan, serta kebijakan-kebijakan Pemerintah

lainnya.

Budaya asing yang bernilai negatif, misalnya tentang samen

leven yang tidak dilarang di dalam kehidupan budaya Barat, akan

ditolak oleh bangsa Indonesia yang mendasarkan diri pada sikap

budaya dan pandangan moral religius, demikian pula dengan

pandangan keagamaan yang dikenal dengan sebutan Children of God,

7

ditolak karena tidak sesuai dengan pandangan keagamaan yang

telah dihayati oleh bangsa Indonesia sejak lama.

 adalah Pancasila merupakan ideologi yang mampu menyesuaikan

diri dengan perkembagan jaman tanpa pengubahan nilai dasarnya.

Gagasan mengenai pancasila sebagai ideologi terbuka mulai

berkembang sejak tahun 1985. T Selain itu, Pancasila memang

memiliki syarat sebagai ideologi terbuka,sebab:

     1. Memiliki nilai dasar yang bersumber pada masyarakat atau

realita bangsa

         Indonesia  seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,

Kerakyatan dan

         Keadilan.  Atau nilai-nilainya  tidak dipaksakan dari

luar atau bukan pembe-

         berian negara.

     2. Memiliki nilai instrumental untuk melaksanakan nilai

dasar, seperti UUD 45,

         UU, Peraturan-peraturan, Ketetapan MPR, DPR, dll      

     3. Memiliki nilai praksis yang merupakan penjabaran nilai

instrumental. Nilai

         Praksis terkandung dalam kenyataan sehari-hari yaitu

bagaimana cara kita

         melaksanakan nilai Pancasila dalam hidup sehari-hari,

seperti toleransi,

         gotong-royong, musyawarah, dll.

Tetapi semangatnya sudah tumbuh sejak Pancasila itu sendiri

ditetapkan sebagai dasar Negara. . Indonesia menganut ideologi

terbuka karena Indonesia menggunakan sistem pemerintahan

demokrasi yang didalamnya membebaskan setiap masyarakat untuk

berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai keinginannya masing-

masing. Maka dari itu, ideologi Pancasila sebagai ideologi

terbuka adalah yang paling tepat digunakan Indonesia.

8

Sebuah negara memerlukan ideologi untuk menjalankan setiap

pemerintahan yang ada pada negara tersebut. Dan pancasila

merupakan ideologi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri dan tentu saja

tidak ada negara lain yang memiliki ideologi yang sama dengan

negara Indonesia. Pancasila dijadikan cita-cita bagi rakyat dan

keseluruhan bangsa Indonesia dan juga menjadi tujuan hidup

berbangsa dan bernegara Indonesia.

Yang dimaksud dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka

adalah Pancasila merupakan Ideologi yang mampu menyesuaikan diri

dengan perkembangan zaman tanpa pengubahan nilai dasarnya.Ini

bukan berarti bahwa nilai dasar Pancasila dapat diubah dengan

nilai dasar yang lain yang sama artinya dengan meniadakan

Pancasila atau meniadakan identitas / jati diri bangsa Indonesia

( AL Marsudi, 2000:62 ). Pancasila sebagai ideologi terbuka

mengandung makna bahwa nilai nilai dasar Pancasila itu dapat

dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia

dan tuntutan perkembangan zaman secara kreatif dengan

memperhatikan singkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat

Indonesia sendiri.Pancasila menjadi sebuah ideologi yang tidak

bersifat kaku dan tertutup,namun bersifat reformatif,dinamis,dan

terbuka.Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila bersifat

actual,dinamis,antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan

dengan perkembangan zaman,ilmu pengetahuan dan teknologi serta

dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.

Ideologi dapat ditentukan oleh setiap masing-masing negara.

Dan Indonesia sendiri memilih Pancasila sebagai ideologi bangsa

karena kelima sila dalam Pancasila dipandang baik dan cocok

dengan bangsa Indonesia. Setiap sila menggambarkan bangsa

Indonesia yang memiliki keanekaragaman agama dan suku.  Dan

negara Indonesia juga merupakan sebuah negara  yang terbuka dan

demokratis.  Pada suatu  negara demokratis setiap masyarakatnya

9

dapat mengutarakan aspirasinya untuk merubah sesuai dengan

keinginan mereka atau memberikan suara mereka. Hal ini dapat

dilihat dalam keseharian atau kebiasaan hidup bangsa Indonesia.

Untuk mewujudkan hal-hal yang menjadi isi dari pada Pancasila

tersebut kita diharapkan untuk bisa mempertahankan dan

mengamalkan dalam berbagai bidang meliputi pemerintahan,

kehidupan masyarakat dan dalam bidang pendidikan.

D. FAKTOR PENDORONG KETERBUKAAN IDEOLOGI PANCASILA

Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan

ideologi Pancasila adalah sebagai berikut :

a. Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika

masyarakat yang berkembang secara cepat.

b. Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang

tertutup dan beku dikarenakan cenderung meredupkan perkembangan

dirinya.

c. Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau.

d. Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar

Pancasila yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara

kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional.

Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam

penerapannya yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan

konseptual dalam dunia modern. Kita mengenal ada tiga tingkat

nilai, yaitu nilai dasar yang tidak berubah, nilai instrumental

sebagai sarana mewujudkan nilai dasar yang dapat berubah sesuai

keadaan dan nilai praktis berupa pelaksanaan secara nyata yang

sesungguhnya. Nilai-nilai Pancasila dijabarkan dalam norma -

norma dasar Pancasila yang terkandung dan tercermin dalam

Pembukaan UUD 1945. Nilai atau norma dasar yang terkandung dalam

Pembukaan UUD 1945 ini tidak boleh berubah atau diubah. Karena

itu adalah pilihan dan hasil konsensus bangsa yang disebut

kaidah pokok dasar negara yang fundamental

10

(Staatsfundamentealnorm). Perwujudan atau pelaksanaan nilai-

nilai instrumental dan nilai-nilai praktis harus tetap

mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya.

Keeterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai

nilai dasar yang terkandung di dalamnya,namun mengembangkan

wawasannya secara secara lebih konkrit,sehingga memiliki

kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah masalah

actual yang selalu berkembang.Dalam lima sila Pancasila itu

mengandung ciri universal sehingga mungkin saja ia ditemukan

dalam gagasan berbagai masyarakat dan bangsa lain di dunia.

Sedangkan, menurut Moerdiono menyebutkan beberapa faktor yang

mendorong pemikiran Pancasila sebagai ideologi terbuka, yaitu :

    Dalam proses pembangunan nasional berencana, dinamika

masyarakat kita berkembang amat cepat. Dengan demikian tidak

semua persoalan kehidupan dapat ditemukan jawabannya secara

ideologis dalam pemikiran ideologi-ideologi sebelumnya.

    Kenyataan bangkrutnya ideologi tertutup seperti

marxismeleninisme/komunisme. Dewasa ini kubu komunisme

dihadapkan pada pilihan yang amat berat, menjadi suatu

ideologi terbuka atau tetap mempertahankan ideologi lainnya.

     Pengalaman sejarah politik kita sendiri dengan pengaruh

komunisme sangat penting. Karena pengaruh ideologi

komunisme yang pada dasarnya bersifat tertutup, Pancasila

pernah merosot menjadi semacam dogma yang kaku. Pancasila

tidak lagi tampil sebagai acuan bersama, tetapi sebagai

senjata konseptual untuk menyerang lawan-lawan politik.

Kebijaksanaan pemerintah di saat itu menjadi absolute.

Konsekuensinya, perbedaan-perbedaan menjadi alasan untuk

secara langsung dicap sebagai anti pancasila.

     Tekad kita untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya

asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

11

Sebagai catatan, istilah Pancasila sebagai satu-satunya asas

telah dicabut berdasarkan ketetapan MPR tahun 1999, namun

pencabutan ini kita artikan sebagai pengembalian fungsi utama

Pancasila sebagai dasar Negara. Dalam kedudukannya sebagai

dasar Negara, Pancasila harus dijadikan jiwa (volkgeits)

bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

terutama dalam pengembangan Pancasila sebagai Ideologi

terbuka. Di samping itu, ada faktor lain, yaitu adanya tekad

bangsa Indonesia untuk menjadikan Pancasila sebagai

alternative ideologi dunia.

Prinsip hakikat Pancasila sebagai Ideologi terbuka

yaitu       keterbukaan ideologi  Pancasila berarti untuk

memperkaya wawasan dan oreintasi dalam hidup bermasyarakat,

berabangsa, dan bernegara. Keterbukaan ideology Pancasila

maksudnya adalah warga negara sebagai makhluk individu sekaligus

sebagai makhluk social. Keterbukaan menjadikan pancasila

mempunyai nilai-nilai dasar pancasila dapat menyaring unsur-

unsur baru yang dapat memperkaya perkembangan dan pelaksanaan

ideology pancasila ke arah kemajuan kehidupan bangsa dan negara.

Keterbukaan mendorong pancasila menjadi dinamis, untuk mengubah

nilai dasar pancasila menjadi operasional kedalam sistem

kehidupan secara nasional.

E. BATAS-BATAS KETERBUKAAN IDEOLOGI PANCASILA

Sungguhpun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-

batasnya yang tidak boleh dilanggar, yaitu sebagai berikut :

a. Nilai Dasar. Nilai dasar Pancasila ( yang berjumlah lima

nilai ) terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Kelima nilai dasar

tersebut harus tetap permanen, lestari, dan tidak boleh ada

pengubahan. Hal itu karena, kelima nilai dasar tersebut

mengandung cita-cita nasional, dasar negara, dan sumber

kedaulatan negara.

12

b. Stabilitas nasional yang dinamis. Pada dasarnya, semua

gagasan untuk menjabarkan nilai dasar bisa dilakukan. Namun,

sejak awal sudah bisa diperkirakan bahwa gagasan tersebut akan

menimbulkan dan membahayakan stabilitas dan integritas nasional.

Oleh sebab itu, layak dicarikan momen, bentuk, serta metode yang

tepat guna menyampaikan gagasan tersebut.

c. Larangan terhadap ideologi marxisme, leninisme dan komunisme.

Secara faktual, proses rontoknya ideologi komunis-marxisme

terjadi dimana-mana. Namun setiap warga negara tidak boleh

begitu saja mengabaikan bahaya komunis-marxisme. Sebab,

komunisme bisa berubah dalam bentuk dan wujud yang lain.

d. Mencegah berkembangnya paham liberal.

e. Larangan terhadap pandangan ekstrim yang mengelisahkan

kehidupan masyarakat.

f. Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus.

Konsekuensi terhadap bangsa Indonesia yang menganut dan

mengakui Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung tiga

nilai fleksibilitas berikut

a. Nilai dasar, yaitu nilai dasar yang relatif tetap ( tidak

berubah ) yang terdapat dalam

Pembukaan UUD 1945.

b. Nilai instrumen, yaitu nilai-nilai dari nilai dasar yang

dijabarkan lebih kreatif dan

dinamis dalam bentuk UUD 1945, ketetapan MPR, dan peraturan

perundang-undangan lainnya. Yang bisa diubah hanyalah nilai

Instrumental. Di dalam Pancasila, nilai Instrumental adalah

nilai-nilai lebih lanjut dari nilai-nilai dasar atau intrinsik

yang dijabarkan lebih dinamis dalam bentuk UUD 1945, Tap. MPR,

serta peraturan perundang-undangan lain. Agar nilai-nilai

tersebut mudah direalisasikan oleh masyarakat, maka nilai-

nilai instrumental itu dituangkan dalam bentuk nilai praksis.

13

c. Nilai praktis, yaitu nilai-nilai yang sesungguhnya

dilaksanakan dalam kehidupan

nyata sehari-hari, baik dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara. Nilai praktis bersikap abstrak,

misalnya menghormati, kerjasama, dan kerukunan. Hal ini dapat

dioperasionalkan dalam bentuk sikap, perbuatan, dan tingkah

laku sehari-hari.

F. KELEBIHAN DIJADIKANNYA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Pancasila mengakui dan melindungi baik hak-hak individu

maupun hak masyarakat baik di bidang ekonomi maupun

politik.

Pancasila mengakui hak hak milik pribadi dan hak hak umum

tapi komunis menyerahkan semua yang dimiliki individu pada

negara.

Pancasila bukan hanya mengembangkan demokrasi politik

semata seperti dalam ideologi liberal-kapitalis,tetap juga

demokrasi ekonomi dengan asas kekeluargaan.

Pancasila memberikan kebebasan individu dalam kerangka

kepentingan social.

Pancasila dilandasi nilai ketuhanan tetapi komunisme

mengagung-agungkan material dan kurang menghiraukan aspek

immaterial religi.

Pancasila mengakui secara selaras baik kolektivisme maupun

individualism,sedangkan kapitalisme mengakui individualism

dan komunisme hanya mengakui kolektivisme.

Memiliki sikap-sikap posotif yang dimiliki ideologi-

ideologi lain yang ada di dunia.

Membela rakyat.

Peran serta negara tidak membuat rakyat menderita

(seharusnya)

Seluruh komponen masyarakat saling memiliki keterikatan.

14

Bersifat terbuka, dll.

G. PERMASALAHAN/ KELEMAHAN YANG MUNGKIN TIMBUL AKIBAT

DIJADIKANNYA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

a. Pancasila akan berkembang kalau segenap komponen masyarakat

proaktif, terus menerus mengadakan penbafsiran terhadap

Pancasila sesuai keadaan, bila masyarakat pasif maka

Pancasila akan menjadi idiologi tertutup, relevansinya akan

hilang.

b. Karena terbuka untuk ditafsirkan oleh setiap orang maka

tidak menutup kemungkinan Pancasila akan ditafsirkan

menurut keinginan atau kepentingan. c. Terlalu ditinggi-

tinggikan (berlebihan)

c. Kelemahan Pancasila dibandingkan ideologi-ideologi lain

sangatlah sulit untuk dicari. Karena Pancasila sendiri

mengambil segala hal-hal positif yang ada dalam setiap

ideologi yang ada. Untuk bangsa Indonesia Pancasila memang

sudah tepat apabila dijadikan sebagai ideologi bangsa,

hanya saja cara pengamalan bangsa kita saat ini terhadap

Pancasila sudah salah kaprah. Segala sesuatu yang menjadi

makna atau nilai Pancasila tersebut seakan-akan sudah tidak

ada lagi. Dan pratek untuk mengamalkan nilai-nilai

Pancasila lama-kelamaan mulai memudar.

H. SIKAP POSITIF TERHADAP PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Seluruh komponen bangsa harus berusaha bersikap dan

berperilaku positif yang sesuai dengan nilai – nilai Pancasila.

Walaupun dengan segala problem yang sedang dihadapi bangsa

Indonesia saat ini, seluruh warga negara wajib melestarikan

Pancasila. Terutama kemurnian nilai dasar Pancasila.

Di jaman globalisasi ini, bersikap cerdas terhadap

gempuran budaya asing adalah salah satu usaha untuk melestarikan

15

Pancasila. Jika warga negara kurang bijak dalam menghadapi

globalisasi, maka bisa saja akan mengotori kemurnian Pancasila.

Untuk skala dan usaha lebih besar, warga negara wajib

mengawal pemerintahan yang sedang berjalan. Jangan biarkan para

elite politik dan aparatur negara menyelewengkan serta

menyalahgunakan keterbukaan ideologi Pancasila.

Melestarikan Pancasila bukanlah hal yang mudah. Apalagi dengan

cakupan aspek kehidupan masyarakat yang semakin kompleks,

permasalahan dalam masyarakat pun akan semakin kompleks pula.

Kegelisahan masyarakat yang ditimbulkan dari permasalahan

tersebut akan berdampak pada kondisi stabilitas negara. Ancaman

kekerasan, pemaksaan kehendak, antidemokrasi dan teror tentunya

akan selalu membayangi untuk menggulingkan Pancasila

16

17

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bangsa Indonesia yang besar ini tidaklah akan ada jika tidak

memiliki sebuah landasan ideologi. Tentunya, sebuah ideologi

yang kuat dan mengakar di masyarakatlah yang akan bisa menopang

sebuah bangsa yang besar seperti Indonesia ini. Ideologi yang

kuat tersebut adalah ideologi Pancasila.

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan

tertutup, namun bersifat terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa

ideologi Pancasila adalah bersifat aktual, dinamis, antisipatif

dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-

nilai dasar pancasila namun mengeksplisitkan wawasannya secara

lebih konkrit, sehingga memiliki kemampuan yang lebih tajam

untuk memecahkan masalah-masalah baru dan aktual.

Keterbukaan ideologi Pancasila juga menyangkut

keterbukaan dalam menerima budaya asing. Oleh karena itu sebagai

makhluk sosial senantiasa hidup bersama sehingga terjadilah

akulturasi budaya. Oleh karena itu Pancasila sebagai ideologi

terbuka terhadap pengaruh budaya asing, namun nilai-nilai

esensial Pancasila bersifat tetap. Dengan perkataan lain

Pancasila menerima pengaruh budaya asing dengan ketentuan

hakikat atau substansi Pancasila yaitu: ketuhahan, kemanusiaan,

persatuan, kerakyatan serta keadilan bersifat tetap. Secara

strategi keterbukaan Pancasila dalam menerima budaya asing

dengan jalan menolak nilai-nilai yang tertentangan dengan

ketuhahan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan

serta menerima nilai-nilai budaya yang tidak bertentangan dengan

nilai-nilai dasar pancasila tersebut.

18

Sumber semangat yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi

terbuka adalah terdapat dalam penjelasan UUD 1945: “terutama bagi

negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya

memuat aturan-aturan pokok, sedangkan aturan-aturan yang menyelenggarakan

aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah caranya

membuat, mengubah dan mencabutnya .

 Meskipun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-

batasnya yang tidak boleh dilanggar. Sehingga ideologi Pancasila

sebagai ideologi terbuka sebenarnya sangat relevan dengan

suasana pemikiran di alam reformasi ini yang menuntut

transparansi di segala bidang namun masih tetap menjunjung

kaidah nilai dan norma kita sebagai bangsa timur yang beradab.

Dengan demikian maka bangsa Indonesia sebagai bangsa yang

berbudaya tidak menutup diri dalam pergaulan budaya antar bangsa

di dunia.

DAFTAR PUSTAKA

Subandi, AL Marsudi, 2001. Pancasila dan UUD 45 Dalam

Paradigma Reformasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sutrisno, Slamet. 1986. Pancasila Sebagai Metode. Liberty.

Yogyakarta.

http://kuliahsemester1.wordpress.com/pendidikan-pancasila/

pancasila-sebagai-ideologi-terbuka/

M, Hasim. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan . Jakarta: Quadra.

Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan; Dwi Winarno,

S.Pd., M.SI , 2006\

Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Pancasila; Prof. Drs. H.A.W

Widjaja , 2002

19

Pancasila Dalam Tinjauan Historis, Yuridis dan Filosofis; B.

Sukarno, 2005

Pendidikan Kewarganegaraan; Dadang Sundawa, Djaenudin Harun,

A.T. Sugeng Priyanto, Cholisin, Muchson A.R , 2008

Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila; Dr. Soerjono

Soekanto SH., MA , 1982

http://www.scribd.com/doc/24154562/Pengertian-Pancasila-

Secara-Etimologis-Historis-Dan-Terminologis Minggu, 8 April

2012 pukul 11:38

20


Recommended