Date post: | 29-Apr-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | sttdbekasi |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
Pontianak, 20 Mei 2014
DIALOG PUBLIK – “ KOMITEMEN PRIME UNTUK LAYANAN PRIMA “
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Biodata
1. N A M A : IWAN SARWOKO, S.SiT
2. TEMPAT/TGL. LAHIR : MAGETAN / 14 FEBRUARI 1976
3. JABATAN : KEPALA SEKSI ANGKUTAN DARAT
4. ALAMAT : Jl. Tabrani Ahmad, Komp. Palem Indah C-25, Pontianak
5. No. HP : 082148485599
6. RIWAYAT PENDIDIKAN : 1991 -
1994 SMA Negeri 1 Magetan
1994 - 1997
D.III ALLAJ - Balai Diklat ALLAJ Bekasi
2000 - 2002
D.IV Transportasi Darat – STTD Bekasi
7. RIWAYAT PEKERJAAN : 1998 -
1999Kanwil Dephub Prov. Kalbar, DPK – Dinas LLAJ Prov. Kalbar
2000 - 2014 Dinas Perhubungan Prov. Kalbar
Terwujudnya Pelayanan Jasa Transportasi, Komunikasi dan
Informatika Yang Tertib, Teratur, Selamat, Aman, Nyaman dan Harga Yang
WajarMELAYANI SEPENUH HATI, CERDAS DAN
IKHLAS
VISI DAN MOTOVISI
MOTO
JR - PRIME : Proaktif Ramah Ikhlas Mudah Empati
Tingginya Jumlah dan Tingkat Fatalitas Kecelakaan
Kecelakaan Menimbulkan Kerugian Ekonomi Yang Cukup Besar
Potensi Kehilangan Pendapatan Para KorbanPerbaikan Insfrastruktur Akibat KecelakaanKerusakan Sarana Transportasi Yang Terlibat
KecelakaanMasih Rendahnya Kesadaran Masyarakat Terhadap Arti Pentingnya Keselamatan
Masih banyak yang tidak mengerti dan mematuhi tat tertib berlalu lintas;
Masih mengendarai kendaraan bermotor yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalanKurang memperhatikan kelengkapan keselamatan diri sendiri seperti Helm, Sabuk Keselamatan dll.
Latar Belakang
8.63%
15.11%
0.72%
66.19%
9.35%
Prosentase Jenis KendaraanYang TerlibatKecelakaan
Mobil Penumpang
Kendaraan Barang
Bus
Sepeda Motor
Pejalan kaki
MANUSIA
KENDARAAN
JALAN / LINGKUNGAN
93%
4% 3%
FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN
TERHINDARNYA SETIAP ORANG DARI RESIKO KECELAKAAN
SELAMA BERLALU LINTAS
• Wajib mengemudikan kendaraan dengan wajar dan penuh konsentrasi.
• Wajib mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan pengendara sepeda.
• Wajib memtuhi Rambu LL; Marka Jalan; APILL; Gerakan Lalu Lintas; Ketentuan Berhenti dan Parkir serta Ketentuan mengenai Kecepatan maximal/minimal.
• Membawa STNK / STCK dan SIM serta menunjukkan apabila ada pemeriksaaan.
• Wajib menggunakan Sabuk Keselamatan (pengendara roda 4 atau lebih).
• Wajib mengenakan Helm SNI (pengendara sepeda motor).
• Wajib mengenakan Helm SNI dan Sabuk keselamatan (pengendara kendaraan roda 4 atau lebih tanpa rumah-rumah);
Setiap Orang yang
mengemudikan
kendaraan bermotor di jalan
(pasal 106) :
Faktor Manusia
Perlengkapan Kendaraan (Pasal 57 dan 58 UU LLAJ)
• Harus memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.
• Harus dilengkapi dengan perlengkapan kendaraan bermotor :
• Dilarang memasang perlengkapan yang dapat mengganggu keselamatan berlalu-lintas, contoh : bemper tanduk dan lampu rem yang menyilaukan.
Sepeda Motor • Helm SNI
Roda 4 atau Lebih
• Sabuk Keselamatan• Ban Cadangan• Segitiga Pengaman• Dongkrak• Pembuka roda (Kunci
Ban)• Peralatan P3K
Perangkat Keselamatan di MobilMenahan penumpang mobil agar tetap di tempat apabila terjadi tabrakan, atau apabila kendaraan berhenti mendadak.Mengurangi luka dengan menahan penumpang dari benturan dengan bagian kendaraan atau terlempar dari dalam kendaraan.
Mencegah penumpang yang duduk di kursi belakang membentur penumpang yang duduk di barisan depan
Ban CadanganKetersediaan ban cadangan yang dalam kondisi prima sangat penting, karena kita tidak pernah tahu kapan ban utama akan mengalami kerusakan.Pastikan tekanan ban cadangan sama dengan ban utama sehingga saat ban utama rusak, kita akan siap.
Dongkrak dan Pembuka RodaDongkrak merupakan alat yang penting untuk mengganti
ban kendaraan, karena alat ini mampu mengangkat kendaraan dan menahannya selama mengganti ban
Sedangkan pembuka roda adalah alat yang berupa kunci yang cocok ukurannya dengan baut ban mobil.
Segitiga Keselamatan dan Lampu HazardGunakan segitiga pengaman saat mobil anda mengalami gangguan di tengah perjalanan dan pastikan Lampu Hazard berfungsi dengan baik. Lampu hazard hanya dinyalakan pada saat kendaraan berhenti dalam keadaan darurat.Segitiga pengaman berfungsi sebagai peringatan pada pengguna jalan lain untuk berhati hati dan menurunkan kecepatan saat berada di dekat kendaran kita
Helm & Rompi Untuk Mobil Yang Tidak Dilengkapi Rumah-rumah Gunakan selalu helm dan pelindung badan lainnya jika anda mengemudikan kendaraan yang tidak memiliki rumah-rumah . Perlengkapan ini juga diperlukan bagi pengemudi kendaraan yang rumah-rumahnya tidak tertutup seluruhnya. Seperti contohnya adalah mobil-mobil jeep yang sering terbuka atap maupun bagian sampingnya.
Kotak P3K Pastikan di mobil tersedia satu
kotak yang berisi peralatan pertolongan pertama pada
kecelakaan seperti obat antiseptic, alcohol,
kapas, gunting, perban.Saat terjadi kecelakaan,
paramedis mungkin tidak dapat segera tiba dilokasi dengan
cepat maka peralatan ini dapat berfungsi untuk
menolong korban hingga paramedis tiba
Faktor Jalan/Lingkungan
• Menyalakan lampu pada saat kabut, hujan atau kondisi dimana jarak pandang terganggu oleh kondisi cuaca ;
• Menyesuaikan kecepatan dengan kondisi jalan;• Memperhatikan Fasilitas Keselamatan Jalan seperti Rambu, Marka Jalan, Guard Rail, Cermin Tikungan, APILL sesuai dengan kondisi dan kenutuhan di lapangan.
YANG PERLU DIWASPADAI DAN DIANTISIPASI :
PRASARANA LLAJPP Nomor 79 Tahun 2013 Tentang Jaringan LLAJ
Rambu Lalu Lintas adalah bagian perlengkapan Jalan yang berupa lambang, huruf, angka, kalimat, dan/atau perpaduan yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi Pengguna Jalan. Marka Jalan adalah suatu tanda yang
berada di permukaan Jalan atau di atas permukaan Jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong, serta lambang yang berfungsi untuk mengarahkan arus Lalu Lintas dan membatasi daerah kepentingan Lalu Lintas.
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas adalah perangkat elektronik yang menggunakan isyarat lampu yang dapat dilengkapi dengan isyarat bunyi untuk mengatur Lalu Lintas orang dan/atau Kendaraan di persimpangan atau pada ruas Jalan.
RAMBU PERINGATAN digunakan untuk memberi peringatan kemungkinan ada bahaya di jalan atau tempat berbahaya pada jalan dan menginformasikan tentang sifat bahaya.
RAMBU LARANGAN digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh Pengguna Jalan.
RAMBU PERINTAH digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh Pengguna Jalan.
RAMBU PETUNJUK digunakan untuk memandu Pengguna Jalan saat melakukan perjalanan atau untuk memberikan informasi lain kepada Pengguna Jalan.
MARKA JALAN BERWARNA PUTIH menyatakan bahwa Pengguna Jalan wajib mengikuti perintah atau larangan sesuai dengan bentuknya.
MARKA JALAN BERWARNA KUNING menyatakan bahwa Pengguna Jalan dilarang berhenti pada area tersebut.
MARKA JALAN BERWARNA MERAH menyatakan keperluan atau tanda khusus.
MARKA JALAN WARNA LAINNYA adalah Marka Jalan selain warna putih, kuning, dan merah yang menyatakan daerah kepentingan khusus yang harus dilengkapi dengan rambu dan/atau petunjuk yang dinyatakan dengan tegas.
M A R K A J A L A N
MARKA GARIS MEMBUJUR
1. Garis Utuh2. Garis Putus - Putus3. Garis Ganda Utuh4. Garis Ganda Utuh /Putus - Putus
MARKA MELINTANG BERUPA GARIS UTUH Menyatakan batas berhenti bagi kendaraan yang diwajibkan berhenti oleh Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, rambu berhenti, tempat penyeberangan, atau zebra cross.
MARKA MELINTANG BERUPA GARIS PUTUS-PUTUS
Menyatakan batas yang tidak dapat dilampaui kendaraan sewaktu memberi kesempatan kepada kendaraan yang mendapat hak utama pada persimpangan.
MARKA SERONG
1. Garis Utuh Yang Dibatasi Dengan Rangka Garis Utuh;
2. Garis Utuh Yang Dibatasi Dengan Rangka Garis Putus-putus.
MARKA KOTAK KUNING Merupakan Marka Jalan berbentuk segi empat berwarna kuning yang berfungsi untuk melarang kendaraan berhenti di suatu area.
BERFUNGSI UNTUK MENGATUR KENDARAAN / PEJALAN KAKI
LAMP 3 WARNA
MERAHKUNINGHIJAU
MENGATUR KEND
MERAHHIJAU
LAMP 2 WARNA
MENGATUR PEJALAN KAKI
MERAHatau
KUNING
LAMP 1 WARNA
BERKEDIPMEMBERI
PERINGATAN BAHAYA
Batas Kecepatan Ditetapkan sebagai berikut :
a.Paling Rendah 60 Km/Jam dalam Kondisi Arus Bebas dan Paling Tinggi 100 Km/Jam untuk Jalan Bebas Hambatan.
b.Paling Tinggi 80 Km/Jam untuk Jalan Antar Kota.
c.Paling Tinggi 50 Km/Jam untuk Kawasan Perkotaan.
d.Paling Tinggi 30 Km/Jam untuk Kawasan Permukiman.
BATAS KECEPATANPP 79 TAHUN 2013 (Pasal 23)
Sebelum BerkendaraLakukan Pemanasan,karena pentingnya menjaga
keseimbangan pada waktu mengendarai sepeda motor, maka pastikan tubuh dan mental dalam kondisi sehat dan
siap untuk berkendara.
Cek terlebih dahulu kondisi kendaraan yang akan dipakai, bensin, oli, spion, ban, rem dll
Cek kelengkapan seperti SIM, STNK dan Pakailah Helm SNI, Sepatu, Sarung Tangan dan Jacket
BUDAYA BERLALU LINTAS UNTUK MENUNJANG KESELAMATAN (Safety
Riding)
Pelaksanaan
Pembinaan oleh
Pemerintah
a. perencanaan; b. pengaturan; c. pengendalian;
dand. pengawasan.
a.Kementerian negara yang bertanggung jawab di bidang Jalan (Kementerian PU)
b.Kementerian negara yang bertanggung jawab di bidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Kemenhub)
c.Kementerian negara yang bertanggung jawab di bidang industri (Kemenprindag)
d.Kementerian negara yang bertanggung jawab di bidang pengembangan teknologi (Kemenristek)
e.Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI)
NormaStandarPedomanKriteriaProsedur
Penyerahan urusan
Pemerintah Provinsi .Pemerintah
Kabupaten/Kota.
PEMBINAAN LLAJ
Penyelenggaraan LLAJNO JENIS URUSAN PENANGGUNG JAWAB
1. Urusan Pemerintahan Di Bidang Jalan
Menteri Bidang Pekerjaan Umum
(PU)
2.Urusan Pemerintahan Di Bidang Sarana Dan Prasarana Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan
Menteri Bidang Perhubungan
3.Urusan Pemerintahan Di Bidang Pengembangan Industri Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan
Menteri Bidang Perindustrian
4.Urusan Pemerintahan Di Bidang Pengembangan Teknologi Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan
Menteri Bidang Teknologi
5.
Urusan Pemerintahan Di Bidang Registrasi Dan Identifikasi Kendaraan Bermotor Dan Pengemudi, Penegakan Hukum, Operasional Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas, Serta Pendidikan Berlalu Lintas
Kepolisian Negara Republik
Indonesia (POLRI)
Upaya Membangun dan Mewujudkan Budaya Keamanan Dan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dilakukan Melalui :1. Pelaksanaan Pendidikan Berlalu Lintas
Sejak Usia Dini;2. Sosialisasi dan Internalisasi Tata
Cara dan Etika Berlalu Lintas Serta Program Keamanan dan Keselamatan LLAJ;
3. Pemberian Penghargaan Terhadap Tindakan Keamanan dan Keselamatan LLAJ;
4. Penciptaan Lingkungan Ruang Lalu Lintas Yang Mendorong Pengguna Jalan Berperilaku Tertib; dan
5. Penegakan Hukum Secara Konsisten dan Berkelanjutan.
PENCEGAHAN KECELAKAAN (Pasal 226 UU Nomor 22 Th. 2009 - LLAJ)
Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas Dilaksanakan Melalui :A. Parstisipasi Para Pemangku Kepentingan;B. Pemberdayaan Masyarakat;C. Penegakan Hukum;D. Kemitraan Global.
5 PILAR PROGRAM DEKADE AKSI KESELAMATAN JALAN
(INPRES NOMOR 4 TAHUN 2013)
Manajemen Keselamatan Jalan
Jalan Yang BerkeselamatanKendaraan Yang Berkeselamatan
Perilaku Pengguna Jalan Yang Berkeselamatan
Penanganan Pra dan Pasca Keselakaan
1
234
5
PILAR IIIKENDARAAN YANG BERKESELAMATAN
Sesuai dengan Inpres Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan, MENTERI PERHUBUNGAN diamanatkan sebagai Koordinator untuk Pelaksanaan PILAR KE III (KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN) yang fokus kepada :1. Penyelenggaraan dan Perbaikan Prosedur Uji
Berkala dan Uji Tipe;2. Pembatasan Kecepatan pada Kendaraan;3. Penanganan Muatan Lebih (Overloading);4. Penghapusan Kendaraan (Scrapping);5. Penetapan Standar Keselamatan Kendaraan Angkutan
Umum. Sasaran :Terpenuhinya Kelengkapan Keselamatan Dalam Kendaraan Sehingga Mampu Menekan Tingkat
Fatalitas
Penyelenggaraan dan Perbaikan Prosedur Uji Berkala dan Uji Tipe
Aksi
Yang Telah Dilakukan Dishub
ProvinsiPermasalahan / Kendala
Renstra (2014- 2018)
1 Prosedur Pengujian Kendaraan Bermotor sudah ditetapkan dengan Kepmenhub Nomor KM 71 Tahun 1993 dan PP Nomor 55 Tentang Kendaraan.
Perlu penyamaan visi, misi, persepsi dan pemahanan tentang prosedur yang telah ditetapkan kepada semua Kab/Kota untuk keseragaman pelaksanaan pengujian.
Pertemuan Teknis dan Pemilihan Penguji Teladan Tingkat Provinsi Kalbar (APBD Provinsi)
2 Belum tersedia Sistem Pengujian Techno Based termasuk penggunaan Teknologi Informasi untuk pelayanan pengujian.
Belum semua PKB di Kab./Kota melakukan uji secara mekanis karena dari 14 Kab/Kota masih terdapat 5 Kabupaten yang belum memiliki alat uji mekanis sehingga melakukan pengujian secara manual.
Pengadaan dan Pemasangan Peralatan Pengujian Kendaraan Bermotor (APBN)
Penyelenggaraan dan Perbaikan Prosedur Uji Berkala dan Uji Tipe
Aksi
Yang Telah Dilakukan Dishub
Provinsi
Permasalahan / Kendala
Renstra (2014- 2018)
3 Telah dilakukan Pembinaan dan Pengawasan Teknis Pelaksanaan Pengujian Kend. Bemotor ke semua Kab/Kota di Kalbar secara berkala dan berkesinambungan
Ketersediaan dan penempatan SDM yang berkompetensi masih sangat terbatas di setiap Kab/Kota dan belum semua PKB mempunyai peralatan uji mekanis.
Pembinaan dan Pengawasan Teknis Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bemotor (APBD Provinsi)
4 Telah dilakukan Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dengan melibatkan Pihak POLRI dan POM TNI
Pengawasan dan Pengendalian Transportasi Darat (APBD Provinsi)
Pembatasan Kecepatan Kendaraan
Yang Telah Dilakukan Dishub Provinsi
Permasalahan / Kendala
Renstra (2014-
2018)Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Keselamatan LLAJ seperti Rambu, Marka, APILL, Warning Light, di Ruas Jalan Provinsi dan Nasional dengan maksud untuk mengendalikan kecepatan dan perilaku pengemudi agar mengutamakan keselamatan.
Batas kecepatan telah ditetapkan dengan PP Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan LLAJ (pasal 23).
Perlu ditindaklanjuti dengan penetapan batas kecepatan dengan peraturan yang lebih teknis (Permen/Perda) dan dipasang rambu pembatas kecepatan.
Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Keselamatan LLAJ di Jalan Provinsi dan Jalan Nasional (diutamakan untuk rambu pembatas kecepatan)
Dana APBD dan APBN (Satker dan DAK)
Penanganan Muatan Lebih (Overloading)
Aksi
Yang Telah Dilakukan Dishub
Provinsi
Permasalahan / Kendala
Renstra
(2014- 2018)1 Partisipasi
Masyarakat dalam gerakan Say No to Overloading belum terlaksana secara optimal
Perlu sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat, pengemudi, perusahaan angkutan barang.
Program Pengawasan dan Pembinaan Perhubungan(APBD Provinsi)
2 Penyelenggaraan God Governance pengangan muatan lebih telah dilakukan melalui UPLLA Wilyah 1 dan UPLLA Wilayah 2.
3 Dishub terus berupaya untuk menyelenggarakan pengawasan kelebihan muatan di jembatan timbang secara lebih efektif dan efisien.
4 Pengadaan Alat Timbang Portable untuk melakukan pemeriksaan kelebihan muatan di jalan.
Penghapusan Kendaraan (Scrapping)
A K S I KELUARAN
Penghapusan Kendaraan (Scrapping)
Berkurangnya jumlah kendaraan yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan beroperasi di jalan karena dihapus dari daftar registrasi oleh permintaan pemilik kendaraan.
Kegiatan/Aksi Yang Telah Dilakukan Oleh DINAS PERHUBUNGAN KOMINFO Provinsi
Kalbar :Belum ada kegiatan/aksi karena Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK) yang mengatur belum ditetapkan oleh Pemerintah
Penetapan Standar Keselamatan Kendaraan Angkutan Umum
Yang Telah Dilakukan Dishub Provinsi
Permasalahan / Kendala
Renstra (2014-
2018)Kemenhub dengan Permenhub Nomor PM 98 Tahun 2013 telah menetapkan Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Dalam Trayek, untuk angkutan ALBN, AKAP, AKDP, Angkot dan Angdes.
SPM tersebut menyangkut masalah keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan dan keteraturan.
Perlu sosialisasi dan pembinaan kepada para operator angkutan dan pengemudi angkutan umum
Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) Tingkat Provinsi Kalbar(APBD Provinsi)
Pertemuan dan Pembinaan Kepala Terminal dan Operator Angkutan Umum(APBD Provinsi)
TRANSPORTASI
Permintaan/
Demand (Manusia
& Barang)
Prasarana
(Jalan, Terminal
)Sistem / Organisa
si / Manajeme
n
SDM
Sarana (Kendara
an)
Unsur – Unsur Transportasi Jalan
Permasalahan Pengujian Kendaraan Bermotor
Permasalahan Penyebab Upaya PemecahanBelum Optimalnya Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor , yang mengakibatkan kurang terjaminnya pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan angkutan penumpang umum dan angkutan barang
1. Terbatasnya prasarana penunjang seperti gedung dan alat pengujian.
2. Terbatasnya SDM yang berkompetensi.
3. Kurangnya atensi Pemda terhadap NSPK tentang Pengujian KB (UU No.22 Tahun 2009 dan PP No.55 Tahun 2012).
1. Pemerintah memberikan bantuan 3 (tiga) alat uji utama kepada beberapa daerah yang telah menyiapkan gedung pengujian.
2. Peningkatan pengawasan dan pembinaan serta sinkronisasi program PKB antara Kab/Kota se- Kalimantan Barat.
1
Permasalahan Kelebihan Muatan
Permasalahan Penyebab Upaya PemecahanBelum Optimalnya Pengendalian Kelebihan Muatan yang dilaksanakan melaui Jembatan Timbang
1. Terbatasnya kemampuan SDM.
2. Belum tersedia area/gudang penyimpanan barang yang memadai serta kesulitan dalam penanganan terhadap barang yang diturunkan.
3. Rendahnya sanksi administrasi tilang, sehingga tidak menimbulkan efek jera.
1. Perbaikan dan peningkatan infrastruktur di jembatan timbang.
2. Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM.
3. Penegakan hukum secara konsisten dan kontinyu dengan peningkatan koordinasi dengan beberapa instansi terkait.
2
Permasalahan Angkutan Umum
Permasalahan Penyebab Upaya PemecahanRendahnya Kualitas Pelayanan Angkutan Penumpang Umum yang mengakibatkan masyarakat lebih memilih menggunakan mobil pribadi dan sepeda motor.
1. Kemudahan dalam memperoleh kendaraan pribadi dan sepeda motor.
2. Tingkat perbindahan dan biaya tinggi menggunakan angkutan umum karena pola trayek tidak mengikuti pola pergerakan penumpang dan perkembangan tata guna lahan
3. Perlu adanya peremajaan armada dan perbaikan manajemen dan sistem pelayanan.
1. Pemerintah harus berani mengambil kebijakan angkutan masal dengan memberikan subsidi.
2. Kebijakan-kebijakan mangatur demand (TDM) untuk kendaraan pribadi.
3. Sinskronisasi penyusunan jaringan trayek antara Provinsi dengan Kab/Kota
3
Angkutan Massal Lebih Efisien
100 Org
Moda Angkutan
Rata-Rata Occupancy
Jumlah Kend. Yang Digunakan
Bus Sedang 25 4Mobil Pribadi 3 33
Sepeda Motor 1,5 66
SAATNYA MEMULAI
Marilah Kita Wujudkan dan Menjadi Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas
Dimulai dengan Peduli Terhadap Keselamatan
Diri Sendiri Terlebih Dahulu
Dengan Cara Berkendara Yang Baik, Menghargai Sesama Pengguna Jalan, Mentaati Rambu-rambu, Marka Jalan serta Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
Apabila Setiap Individu Sadar Akan Pentingnya Keselamatan, Maka Semua Orang Pasti Akan Berlalu
Lintas dengan Aman, Selamat , Tertib dan Lancar