Date post: | 12-Nov-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | independent |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
MEMBENTUK PERILAKUmemahami bagaimana muncul ‘MAU’ ? Dan
memenej agar ‘MAU’ berubah menjadi MELAKUKAN
materi pelengkap-1 untuk paket riset persiapan pembaruan manajemen pendidikanislamic boarding school
kng-2015
-mak-
MARI KITA TELUSURI 2 HAL :
• HOW / KUMAHA MAU BISA MUNCUL ?• HOW / KUMAHA KEMAUAN BISA MENJADI
IMPLEMENTED SEBAGAI TINDAKAN DAN PERILAKU ?
ORANG MENJADI MAU (Mau melakukan akhlak karimah/budi pekerti mulia)
• KARENA :
• (1) Pengetahuannya membenarkan, (2) Perasaannya senang, (3) Hitung untung rugi membuatnya percaya, dan (4) punya percaya diri untuk melakukan…..
Ceuk istilah arab na mah kudu :
• A’LAM : ilmal yakin….(pengetahuan membenarkan)
• HUBB : waf’alul choiroh…. ( perasaan menyukai)• MA AL CHOIR / AINAL CHOIR .? (hitung cost
benefit menguntungkan)– hal jaza ul Ihsan Illal Ihsan,, – ainal manafiu’ wa ainal dhurru
• La tachofu, la tachzan, (percaya diri)
Mau melakukan
/ action tendency
Pengetahuan /cognition
Perasaan / Affection
Faktor Orientasi /
Orienter Factors
Percaya Diri / Eficacy
Mau melakukan
/ action tendency
Pengetahuan /cognition
Perasaan / Affection
Faktor Orientasi /
Orienter Factors
Percaya Diri / Eficacy
Priming, Recalling, Confirmation bias, Recognition
Pengetahuan itu sendiri pun tidak bekerja
secara otomatis………..
Mau melakukan
/ action tendency
Pengetahuan /cognition
Perasaan / Affection
Faktor Orientasi /
Orienter Factors
Percaya Diri / Eficacy
Priming, Recalling, Confirmation bias, Recognition
Framing, Sensitifity, Disonansi, Like&dislike, Sentiment, Hate, Love, dll.
Need, Cost, Benefit
Pada setiap Independen var Selalu ada korelasi yg melingkar, proximal hirarkis, direct, indirect, zero order,
atau residual,
Mau melakukan
/ action tendency
Pengetahuan /cognition
Perasaan / Affection
Faktor Orientasi /
Orienter Factors
Kalau tanpa percaya diri, yg ada Cuma ‘hayang’, dan sering gk jadi
melakukan‘
Priming, Recalling, Confirmation bias, Recognition
Framing, Sensitifity, Disonansi, Like&dislike, Sentiment, Hate, Love, dll.
Need, Cost, Benefit
Mau melakukan
/ action tendency
Perasaan / Affection
Faktor Orientasi /
Orienter Factor
Percaya Diri / Eficacy
Kalo ada percaya diri tapi tanpa pengetahuan, yg ada adalah
‘ngarepotkeun ‘
Mau melakukan
/ action tendency
Pengetahuan /cognition
Perasaan / Affection
Faktor Orientasi /
Orienter Factors
Percaya Diri / Eficacy YG BAGUS, ADALAH SEMUA ADA…
Priming, Recalling, Confirmation bias, Recognition
Framing, Sensitifity, Disonansi, Like&dislike, Sentiment, Hate, Love, dll.
Need, Cost, Benefit
BUTUH DIKONDISIKAN OLEH TIGA MENEJEMEN ?
• Manajemen Psikologis• Manajemen Sosiologis• Manajemen Komunikasi
Manajemen psikologis
• Memenej kondisi psikologis santri melalui : – Menciptakan tambahan pengetahuan (cognitive)– Menciptakan keberfihakan emosional (afective)– Menciptakan orientasi pilihan tindakan (orientation)– Menciptakan keyakinan melakukan (belief)– Menciptakan rasa percaya diri untuk bertindak
(eficacy)
Manajemen sosiologis• Memenej ruang-ruang interaksi santri– Ruang interaksi formal dan terjadwal (kelas, ht, ekskul, bahasa, dll)– Ruang interaksi tidak formal (ruang makan, lap olah raga, taman,
kantin, asrama, dll)• Memenej tingkat kedekatan ruang interaksi– Interaksi mutu keluarga/peergroup
• Bentuk formalnya : Ht = usroh, • Bentuk informalnya : teman akrab / grup belajar / grup penolong keadilan
sosial atau baksos / grup hobi– Interaksi umum dengan mode
• Merancang munculnya mode perilaku (misalnya secara umum mode perilaku HK adalah tadarus menghafal quran, maka akan terjadi semangat identifikasi diri dari setiap santri untuk mau tadarus dan menghafal tiap hari, jika tidak maka ia adalah out of mode)
Manajemen Komunikasi
• Memenej komunikasi pembelajaran / pembinaan dari guru/pembina kepada santri
• Manajemen penggunaan media pesan
lANGSUNG
MEDIA
Konstruksi baru
pengetahuanInformasi dari guru
KOMUNIKASI lANGSUNG
INFORMASI ,
RUANG IMAGINASI,
BINGKAI PENAFSIRAN
peraga Cahaya/suhu
poster
video
KOMUNIKASI VIA MEDIA
Link.Hdp
INFORMASI ,
RUANG IMAGINASI,
BINGKAI PENAFSIRAN
KONSTRUKSI MAU DAN RASA LAPANG
UNTUK MENGAMALKAN BUDI PEKERTI /
AKHLAK