+ All Categories
Home > Documents > Membentuk Perilaku

Membentuk Perilaku

Date post: 12-Nov-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
30
MEMBENTUK PERILAKU memahami bagaimana muncul ‘MAU’ ? Dan memenej agar ‘MAU’ berubah menjadi MELAKUKAN materi pelengkap-1 untuk paket riset persiapan pembaruan manajemen pendidikan islamic boarding school kng-2015 -mak-
Transcript

MEMBENTUK PERILAKUmemahami bagaimana muncul ‘MAU’ ? Dan

memenej agar ‘MAU’ berubah menjadi MELAKUKAN

materi pelengkap-1 untuk paket riset persiapan pembaruan manajemen pendidikanislamic boarding school

kng-2015

-mak-

PELAJAR BERBUDI PEKERTI

SANTRI BERAKHLAK KARIMAH

ATAU

MENCETAK

Membentuk perilaku bukanlah semudah memberi tahu :

moto, semboyan, atau ajaran, atau ayat…

Bukan pula selesai dengan kalimat “..KALAU MAU MENGAMALKAN SEBETULNYA SEMUA

MASALAH SELESAI….”

Bukan pula selesai dengan kalimat “..SEBETULNYA SEMUA SUDAH ADA DAN TINGGAL MAU MENGAMALKAN SAJA…”

SEBAB PERILAKU BUKAN HANYA SOAL MAU ATAU TIDAK MAU

ADA BANYAK ORANG MAU TAPI TETAP TIDAK MENGAMALKAN

ADA BANYAK ORANG TIDAK MAU TAPI TETAP MENGAMALKAN

BAGAIMANA CARANYA AGAR KEMAUAN BERBUDI PEKERTI ATAU BERAKHLAK KARIMAH BISA

IMPLEMENTED ….?

MARI KITA TELUSURI 2 HAL :

• HOW / KUMAHA MAU BISA MUNCUL ?• HOW / KUMAHA KEMAUAN BISA MENJADI

IMPLEMENTED SEBAGAI TINDAKAN DAN PERILAKU ?

ORANG MENJADI MAU (Mau melakukan akhlak karimah/budi pekerti mulia)

• KARENA :

• (1) Pengetahuannya membenarkan, (2) Perasaannya senang, (3) Hitung untung rugi membuatnya percaya, dan (4) punya percaya diri untuk melakukan…..

Ceuk istilah arab na mah kudu :

• A’LAM : ilmal yakin….(pengetahuan membenarkan)

• HUBB : waf’alul choiroh…. ( perasaan menyukai)• MA AL CHOIR / AINAL CHOIR .? (hitung cost

benefit menguntungkan)– hal jaza ul Ihsan Illal Ihsan,, – ainal manafiu’ wa ainal dhurru

• La tachofu, la tachzan, (percaya diri)

Mau melakukan

/ action tendency

Pengetahuan /cognition

Pengetahuan Cuma salah satu faktor saja…

Mau melakukan

/ action tendency

Pengetahuan /cognition

Perasaan / Affection

Faktor Orientasi /

Orienter Factors

Percaya Diri / Eficacy

Mau melakukan

/ action tendency

Pengetahuan /cognition

Perasaan / Affection

Faktor Orientasi /

Orienter Factors

Percaya Diri / Eficacy

Priming, Recalling, Confirmation bias, Recognition

Pengetahuan itu sendiri pun tidak bekerja

secara otomatis………..

Mau melakukan

/ action tendency

Pengetahuan /cognition

Perasaan / Affection

Faktor Orientasi /

Orienter Factors

Percaya Diri / Eficacy

Priming, Recalling, Confirmation bias, Recognition

Framing, Sensitifity, Disonansi, Like&dislike, Sentiment, Hate, Love, dll.

Need, Cost, Benefit

Pada setiap Independen var Selalu ada korelasi yg melingkar, proximal hirarkis, direct, indirect, zero order,

atau residual,

Mau melakukan

/ action tendency

Pengetahuan /cognition

Perasaan / Affection

Faktor Orientasi /

Orienter Factors

Kalau tanpa percaya diri, yg ada Cuma ‘hayang’, dan sering gk jadi

melakukan‘

Priming, Recalling, Confirmation bias, Recognition

Framing, Sensitifity, Disonansi, Like&dislike, Sentiment, Hate, Love, dll.

Need, Cost, Benefit

Mau melakukan

/ action tendency

Perasaan / Affection

Faktor Orientasi /

Orienter Factor

Percaya Diri / Eficacy

Kalo ada percaya diri tapi tanpa pengetahuan, yg ada adalah

‘ngarepotkeun ‘

Mau melakukan

/ action tendency

Pengetahuan /cognition

Perasaan / Affection

Faktor Orientasi /

Orienter Factors

Percaya Diri / Eficacy YG BAGUS, ADALAH SEMUA ADA…

Priming, Recalling, Confirmation bias, Recognition

Framing, Sensitifity, Disonansi, Like&dislike, Sentiment, Hate, Love, dll.

Need, Cost, Benefit

BAGAIMANA MAU MELAKUKAN MENINGKAT MENJADI TINDAKAN

/ PERILAKU NYATA ?

BUTUH DIKONDISIKAN OLEH TIGA MENEJEMEN ?

• Manajemen Psikologis• Manajemen Sosiologis• Manajemen Komunikasi

PERILAKU NYATA

Manajemen Psikologis

MAU BERAKHLAK

Manajemen Sosiologis

Manajemen Komunikasi

Manajemen psikologis

• Memenej kondisi psikologis santri melalui : – Menciptakan tambahan pengetahuan (cognitive)– Menciptakan keberfihakan emosional (afective)– Menciptakan orientasi pilihan tindakan (orientation)– Menciptakan keyakinan melakukan (belief)– Menciptakan rasa percaya diri untuk bertindak

(eficacy)

Manajemen sosiologis• Memenej ruang-ruang interaksi santri– Ruang interaksi formal dan terjadwal (kelas, ht, ekskul, bahasa, dll)– Ruang interaksi tidak formal (ruang makan, lap olah raga, taman,

kantin, asrama, dll)• Memenej tingkat kedekatan ruang interaksi– Interaksi mutu keluarga/peergroup

• Bentuk formalnya : Ht = usroh, • Bentuk informalnya : teman akrab / grup belajar / grup penolong keadilan

sosial atau baksos / grup hobi– Interaksi umum dengan mode

• Merancang munculnya mode perilaku (misalnya secara umum mode perilaku HK adalah tadarus menghafal quran, maka akan terjadi semangat identifikasi diri dari setiap santri untuk mau tadarus dan menghafal tiap hari, jika tidak maka ia adalah out of mode)

Manajemen Komunikasi

• Memenej komunikasi pembelajaran / pembinaan dari guru/pembina kepada santri

• Manajemen penggunaan media pesan

lANGSUNG

MEDIA

Konstruksi baru

pengetahuanInformasi dari guru

KOMUNIKASI lANGSUNG

INFORMASI ,

RUANG IMAGINASI,

BINGKAI PENAFSIRAN

peraga Cahaya/suhu

poster

video

KOMUNIKASI VIA MEDIA

Link.Hdp

INFORMASI ,

RUANG IMAGINASI,

BINGKAI PENAFSIRAN

KONSTRUKSI MAU DAN RASA LAPANG

UNTUK MENGAMALKAN BUDI PEKERTI /

AKHLAK

KESIMPULAN

KARENA HARUS ADA TIGA MANAJEMEN : PSIKO, SOSIO, KOM

MARILAH FOKUS PADA 3 MANAJEMEN ITU


Recommended