+ All Categories
Home > Documents > MIRANTI MARS 1

MIRANTI MARS 1

Date post: 13-Mar-2023
Category:
Upload: unissula
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
24
LBM 1 MARS M I R A N T I STEP 7 Rumah Sakit Definisi ; Menurut Assosiation of Hospital Care (1947) Rumah sakit adalah pusat dimana pelayanan kesehatan masyarakat, pendidikan serta penelitian kedokteran diselenggarakan. ; Menurut American Hospital Assosiation (1974) rumah sakit adalah suatu alat organisasi yang terdiri tenaga medis professional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. ; Menurut Wolper dan Pena (1997) rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat dan tenaga profesi kesehatan lainya diselenggarakan. Klasifikasi Rumah sakit menurut Siregar J.P & Amalia, 2003 dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai kriteria sebagai berikut : 1. Kepemilikan a. Rumah Sakit Pemerintah, terdiri atas rumah sakit verikal yang langsung dikelola oleh Departemen Kesehatan antara lain Rumah Sakit Pemerintah Daerah, Rumah Sakit Militer dan Rumah Sakit BUMN. b. Rumah Sakit Swasta, terdiri atas rumah sakit hak milik (rumah sakit bisnis yang tujuan utamanya adalah mencari laba/profit) dan rumah sakit nir laba (rumah sakit yang
Transcript

LBM 1 MARSM I R A N T I

STEP 7

Rumah Sakit

Definisi

; Menurut Assosiation of Hospital Care (1947) Rumah sakit adalah pusat dimana pelayanan kesehatan masyarakat, pendidikan serta penelitian kedokteran diselenggarakan.

; Menurut American Hospital Assosiation (1974) rumah sakit adalah suatu alat organisasi yang terdiri tenaga medis professional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang

diderita oleh pasien.

; Menurut Wolper dan Pena (1997) rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat dan tenaga profesi kesehatan lainya diselenggarakan.

Klasifikasi

Rumah sakit menurut Siregar J.P & Amalia, 2003 dapat diklasifikasikan

berdasarkan berbagai kriteria sebagai berikut :

1. Kepemilikan

a. Rumah Sakit Pemerintah, terdiri atas rumah sakit verikal

yang langsung dikelola oleh Departemen Kesehatan antara

lain Rumah Sakit Pemerintah Daerah, Rumah Sakit Militer

dan Rumah Sakit BUMN.

b. Rumah Sakit Swasta, terdiri atas rumah sakit hak milik

(rumah sakit bisnis yang tujuan utamanya adalah mencari

laba/profit) dan rumah sakit nir laba (rumah sakit yang

LBM 1 MARSM I R A N T I

mencari laba sewajarnya dimana laba yang diperoleh

digunakan sebagi modal peningkatan sarana fisik, perluasan

dan penyempurnaan mutu pelayanan untuk kepentingan

penderita).

2. Jenis Pelayanan

a. Rumah Sakit Umum, pelayanan diberikan kepada berbagai

penderita dengan berbagai jenis penyakit; memberi

pelayanan diagnosis dan terapi untuk berbagai kondisi

medik; seperti penyakit dalam, bedah, pediatrik, ibu hamil

dan sebagainya.

b. Rumah Sakit Khusus, merupakan rumah sakit yang memberi

pelayanan diagnosis dan pengobatan untuk penderita dengan

kondisi medik tertentu baik bedah maupun non bedah;

seperti rumah sakit khusus kanker, bersalin, rumah sakit

rehabilitasi dan penyakit kronis lainnya.

3. Lama Tinggal di Rumah Sakit

a. Rumah Sakit Perawatan Jangka Pendek, biasanya untuk

penderita dengan kondisi penyakit akut dan kasus darurat

yang dirawat di rumah sakit kurang dari 30 hari.

b. Rumah Sakit Perawatan Jangka Panjang, biasanya merawat

penderita dalam waktu rata-rata 30 hari atau lebih,

penderita demikian memiliki kesakitan jangka panjang

seperti kondisi psikiatri.

4. Afiliasi Pendidikan

LBM 1 MARSM I R A N T I

a. Rumah Sakit Pendidikan, adalah rumah sakit yang

melaksanakan program pelatihan residensi dalam medik,

bedah, pediatri dan bidang spesialis lain. Dalam rumah

sakit residen melakukan pelayanan atau perawatan penderita

di bawah pengawasan staf medik rumah sakit.

b. Rumah Sakit Non Pendidikan, adalah rumah sakit yang tidak

memiliki program pelatihan residensi dan tidak ada

afiliasi rumah sakit dengan universitas.

5. Status Akreditasi

Rumah sakit berdasarkan status akreditasi terdiri atas Rumah Sakit

yang telah diakreditasi dan Rumah Sakit yang belum diakreditasi. Rumah

sakit yang telah diakui secara formal oleh suatu badan sertifikasi

yang diakui, yang menyatakan bahwa suatu rumah sakit telah memenuhi

persyaratan untuk melakukan kegiatan tertentu, ini adalah rumah sakit

yang telah diakreditasi.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 983/Menkes/SK/XI/1992

tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum Pusat dan Rumah Sakit

Daerah dikelompokkan menjadi :

1) Rumah Sakit Umum tipe A adalah Rumah Sakit Umum yang mempunyai

fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan

subspesialistik luas dengan kapasitas tempat tidur lebih dari

1000. Di Indonesia terdapat 4 buah RS tipe A yaitu RS Cipto

Mangunkusumo di Jakarta, RSUD Dr. Soetomo di Surabaya, RSU

Adam Malik di Medan, RS Sardjito di Jogjakarta dan RS Dr.

Wahidin di Ujung Pandang.

LBM 1 MARSM I R A N T I

2) Rumah Sakit Umum tipe B adalah Rumah Sakit Umum yang mempunyai

fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya 11

spesialistik dan subspesialistik terbatas dengan kapasitas

tempat tidur 500–1000 buah. Rumah Sakit Umum tipe B dibedakan

menjadi dua jenis berdasarkan fungsinya sebagai tempat

pendidikan tenaga medis yaitu Rumah Sakit Pendidikan (RS

Karyadi di Semarang) dan Rumah Sakit non pendidikan (BRSU

Tabanan di Bali).

3) Rumah Sakit Umum tipe C adalah Rumah Sakit Umum yang mempunyai

fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dasar

dengan kapasitas tempat tidur 150–500 buah.

4) Rumah Sakit Umum tipe D adalah Rumah Sakit Umum yang mempunyai

fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar dengan kapasitas

tempat tidur 50–150 buah.

Fungsi

Permenkes RI No. 159b/Men kes/Per/1998, fungsi rumah sakit adalah :

; Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medik, penunjang medik. rehabilitasi, pencegahan dan peningkatan kesehatan.

; Menyediakan tempat pendidikan dan atau latihan tenaga medik dan paramedik.

; Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang kesehatan.

Fungsi-fungsi ini dilaksanakan dalam kegiatan intramural (didalam rumah sakit) dan ekstramural (di luar rumah sakit). kegiatan intramural dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu pelayanan rawat inap dan pelayanan rawat jalan.

LBM 1 MARSM I R A N T I

Syarat-syarat RS

1.  Nama Rumah Sakit

Berdasarkan SK Dirjen Yanmedik No.0308/Yanmed/RSKS/PA/SK/IV1992 menyatakan  

bahwa:

Nama rumah sakit  tidak boleh  memakai nama orang yang masih hidup

Tidak boleh  menyebutkan jenis badan hukum, misalnya rumah sakit PT.

Tambang Batubara Bukit Asam (persero) tetapi boleh dinamai  Rumah

Sakit Bukit Asam.

2.  Penyelenggara Rumah Sakit

Foto copy akte notaris pendirian yayasan (pemohon)

Fotocopy sertifikat tanah atau surat penunjukan penggunaan  lokasi

atas nama pemohon

Izin lokasi dari kepala  daerah Tk II

Study kelayakan pendirian RS

Rekomendasi  PERSI

Surat pernyataan dari pemohon untuk tunduk pada peraturan yang

berlaku.

CATATAN: Semua persyaratan  tersebut diajukan kepada Dinas kesehatan Tk Provinsi dan

tembusannya  ke dir Direjen Yanmedik Depkes RI di Jakarta

Struktur organisasi

Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum, terdiri dari :

1. Direktur.

2. Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, terdiri dari :

a. seksi pelayanan medis;

b. seksi pelayanan keperawatan;

LBM 1 MARSM I R A N T I

c. seksi bina asuhan, mutu dan ketenagaan.

3. Bidang Perencanaan dan Pengembangan, terdiri dari :

a. seksi penyusunan program.

b. seksi monitoring dan evaluasi.

c. seksi pendidikan dan latihan (diklat)

4. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

a. sub bagian umum.

b. Sub bagian kepegawaian.

c. sub bagian keuangan.

5. Unit – unit non struktural, terdiri dari :

a. satuan pengawas intern.

b. komite.

c. instalasi, terdiri dari :

i. instalasi rawat jalan;

ii. instalasi rawat inap;

iii. instalasi rawat darurat;

iv. instalasi bedah sentral;

v. instalasi perawatan intensif;

vi. instalasi radiologi;

vii. instalasi farmasi;

viii. instalasi patologi klinis;

ix. instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit;

SO RS kelas A

a. direktur

b. wakil direktur yang terdiri dari :

LBM 1 MARSM I R A N T I

wadir pelayanan medik dan keperawatan

wadir penunjang medik dan instalasi

wadir umum dan keuangan

wadir komite umum

c. komite medik (KM)

berfungsi untuk menghimpun anggota yang terdiri dari para

kepala staf medik fungsional / SMF

Tugas komite medik :

Menyusun standar pelayanan medik

Memberikan pertimbangan kepada direktur

Masa jabatan wadir KM adalah 3 tahun

SO RS kelas B

Susunan organisasi RS kelas B sama dengan kelas A, bedanya

hanya terletak pada jumlah dan jenis masing- masing SMF, RSU

kelas B tidak ada subspesialisnya

SO RS kelas C dan D

Susunan organisasi tidak ada wakil direktur tetapi dilengkapi

dengan staf khusus yang mengurusi asuransi

Tugas Dan Fungsi Dari Struktur Organisasi, antara lain :

Kepegawaian

Direktur RSUD, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub

Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan

ketentuan Peraturan Perundang – Undangan yang berlaku;

LBM 1 MARSM I R A N T I

Direktur RSUD adalah Jabatan Struktural Eselon III. a.

Kepala Bidang dan Kepala Bagian adalah Jabatan struktural Esselon

III b.

Kepala Seksi dan Kepla Sub Bagian adalah Jabatan struktural

Esselon IV b.

Satuan Pengawas Intern

Satuan Pengawas Intern adalah Satuan Kerja Fungsional yang

bertugas melaksanakan pengawasan intern rumah sakit.

Satuan Pengawas Intern berada di bawah dan bertanggung-jawab

kepada pimpinan rumah sakit.

Satuan Pengawas Intern dibentuk dan ditetapkan oleh pimpinan

rumah sakit.

Komite

Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli

atau profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis

kepada pimpinan rumah sakit dalam rangka peningkatan dan

pengembangan pelayanan rumah sakit.

Pembentukan komite ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit sesuai

kebutuhan rumah sakit, sekurang-kurangnya terdiri dari Komite

Medik serta Komite Etik dan Hukum.

Komite berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan

rumah sakit.

Instalasi

LBM 1 MARSM I R A N T I

Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan

fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan, pendidikan dan

penelitian rumah sakit.

Pembentukan instalasi ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit sesuai

kebutuhan rumah sakit.

Instalasi dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan

diberhentikan oleh pimpinan rumah sakit.

Kepala Instalasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tenaga-

tenaga fungsional dan atau non medis.

Kelompok jabatan fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan

sesuai dengan jabatan tungsional masing-masing berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga

fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional

sesuai dengan bidang keahliannya.

Masing-masing tenaga fungsional sebagaimana dimaksud berada di

lingkungan unit kerja rumah sakit sesuai dengan kompetensinya.

Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud ditentukan

berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;

Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud diatur

berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Staf medik fungsional

LBM 1 MARSM I R A N T I

Staf medik fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja di

bidang medis dalam jabatan fungsional.

Staf medik fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosa,

pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan

kesehatan, penyuluhan, pendidikan, pelatihan, penelitian dan

pengembangan.

Dalam melaksanakan tugasnya, staf medik fungsional menggunakan

pendekatan tim dengan tenaga profesi terkait.

Pengantar administrsi kesehatan, Dr. dr. Azrul Azwar M.P.H

Faktor2 yang mempengaruhi peningkatan akreditasi

Keputusan Menteri KesehatanNomor : 340/MENKES/PER/III/2010Tanggal : 11 Maret 2010KRITERIA KLASIFIKASI RUMAH SAKIT UMUM

LBM 1 MARSM I R A N T I

LBM 1 MARSM I R A N T I

LBM 1 MARSM I R A N T I

LBM 1 MARSM I R A N T I

Criteria dan tahapan akreditasi

Manajemen RS

Definisi

· H. Koontz & O,Donnel dalam bukunya “Principles of Management” mengemukan sebagai berikut : “manajemen berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain” (Management involves gettingthings done thought and with people).

· Mary Parker Folllett mendefinisikan “manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

· George R. Terry dalam bukunya “Principles of Management” menyampaikan pendapatnya : “manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas ;

LBM 1 MARSM I R A N T I

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya” (Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both scienceand art, and followed in order to accomplish predetermined objectives)

· James A.F. Stoner dalam bukunya “Management” (1982) mengemukakan “manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber dayasumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan”

Fungsi

Fungsi POACE: Plan (perncanaan) merencanakan kegiatan yang akan datang Organizing (pengorganisasian) mengatur agar setiap kegiatan dan sumber daya agar terorganisasi dengan baik Actuating (pelaksanaan) melaksanakan dengan penuh tanggung jawab, terus menyesuaikan dengan situasi Controlling (pengendalian) mengendalikan agar pelaksanaan selalusesuai dengan rencana dan mengarah pada pencapaian tujuan Evaluation (evaluasi) menilai apakah rencana bisa didiskusikan dengan baik dan tujuan dapat dicapai, biaya penyimpangan, apa sebabnya dan bagaimana agar tidak terulang.Organisasi dan Manajemen Rumah Sakita. Dapat mengelola sumber, tatacara dan kesanggupan secara efektif dan efisisenSumber tatacara dan kesanggupan yang tersedia pada dasarnya bersifat terbatas dan karena itu perlu dikelola dengan sebaik- baiknya, dengan melaksanakan fungsi perencanaan yang mengatur pemanfaatan sumber tatacara dan kesanggupan yang efektif dan efisien

LBM 1 MARSM I R A N T I

b. Dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan sesuai Setiap upaya kesehatan yang dilkukan untuk pemenuhan kebutuhan dan tuntutan tentu diperlukan ketrampilan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan itu sendiric. Dapat menyediakan dan diselenggarakan upaya kesehatan sebaik- baiknya

Mengatur pemanfaatan sumber, tatacara dan kesanggupan yang dimiliki dengan baik, serta dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan dengan baik . maka dapat diharapakan tersedia dan terselenggaranya upaya kesehatan yang sebaik- baiknya

Pengantar administrsi kesehatan, Dr. dr. Azrul Azwar M.P.H

Ruang lingkup

Kegiatan administrasi

a. Melakukan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai dan fungsi pengawasan

Objek dan subjek administrasi

a. Objek dan subjek administrasi adalah system keshatan :

yang merupakan suatu kumpulan dari berbagai faktor komplek dan saling berhubungan dan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan perorangan , keluarga, kelompok serta masyarakat pada setiap saatyang dibutuhkan

Pengantar administrsi kesehatan, Dr. dr. Azrul Azwar M.P.H

Tujuan

1. Menyiapkan sumber daya2. Mengevaluasi efektivitas3. Mengatur pemakaian pelayanan4. Efisiensi 5. Kualitas

LBM 1 MARSM I R A N T I

Teaching Hospital

Definisi

Syarat2

LBM 1 MARSM I R A N T I

A. Persyaratan

1. Rumah Sakit telah mempunyai ijin pendirian yang dikeluarkan oleh

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau ijin operasional yang

dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi dan/atau ijin

penyelenggaraan Rumah Sakit yang masih berlaku.

2. Surat penetapan kelas (tipe) Rumah Sakit yang ditetapkan oleh

Menteri Kesehatan RI.

3. Pernyataan kesediaan Pemilik Rumah Sakit untuk menjadikan Rumah

Sakit menjadi RS Pendidikan dan sanggup menyediakan anggaran, sarana

dan prasarana pendukung untuk penyelenggaraan fungsi pendidikan.

4. Surat Rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi setempat.

5. Naskah Perjanjian Kerja Sama Rumah Sakit Pendidikan dengan

Institusi Pendidikan Kedokteran.

6. Telah terakreditasi sesuai dengan klasifikasi Rumah Sakit.

LBM 1 MARSM I R A N T I

7. Profil Rumah Sakit 3 (tiga) tahun terakhir.

B. Prosedur Pengajuan

1. Pemilik Rumah Sakit/Pimpinan Rumah Sakit mengajukan S u r a t

Permohonan untuk ditetapkan sebagai RS Pendidikan, ditujukan kepada

Menteri Kesehatan RI cq Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik

Departemen K e s e h a t a n R I dengan dilampirkan persyaratan

sebagaimana dimaksud dalam huruf A.

2. Surat Permohonan sebagaimana huruf B.1, tembusannya

Disampaikan kepada :

a. Direktur Bina Pelayanan Medik Spesialistik

b. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi setempat

c. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat

C. Penilaian Kelayakan

1. Pra Visitasi

a. Berkas Surat Permohonan yang telah diterima oleh Direktur Bina

Pelayanan Medik Spesialistik diserahkan kepada Sekretariat Tim

Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan untuk diperiksa kelengkapan

administrasi persyaratan administrasi.

b. Berkas Surat Permohonan yang telah lengkap persyaratan

administrasinya dilaporkan kepada Sekretaris Tim Pelaksana Akreditasi

RS Pendidikan untuk kemudian dibuat rancangan surat balasan kepada

Rumah Sakit.

c. Surat balasan yang ditandatangani oleh Direktur Bina Pelayanan

Medik Spesialistik selaku Ketua Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan

LBM 1 MARSM I R A N T I

dikirimkan kepada Pemilik RS/Pimpinan RS disertai Borang Penilaian RS

Pendidikan (Instrumen Self Assesment) RS Pendidikan sesuai dengan

klasifikasi.

d. Setelah menerima surat balasan Direktur Rumah Sakit setempat

membentuk Tim Persiapan Penilaian RS Pendidikan yang terdiri dari

unsur-unsur pemangku kepentingan Rumah Sakit dan melakukan pengisian

Borang Penilaian RS Pendidikan.

e. Borang Penilaian RS Pendidikan yang telah diisi oleh Rumah Sakit

dikirimkan kembali ke Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan.

f. Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan menelaah hasil Borang

Penilaian RS Pendidikan yang telah diisi oleh Rumah Sakit.

g. Hasil telaahan Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan dapat berupa

”rekomendasi layak atau belum layak visitasi” dan rekomendasi tersebut

di umpan balikkan kepada Rumah Sakitbersangkutan dengan tembusan

kepada Dinas Kesehatan Provinsi setempat dan/atau Dinas Kesehatan

Kab/Kota setempat.

Apabila umpan balik dari Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan

direkomendasikan ”dipertimbangkan belum layak ”visitasi” maka Rumah

Sakit dapat mengajukan permohonanfasilitasi atau pembinaan kepada Tim

Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan.

2. Visitasi

a. Apabila hasil telaahan Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan

direkomendasikan ”layak visitasi” maka kepada Rumah Sakit dijadualkan

waktu kunjungan Tim Visitasi.

LBM 1 MARSM I R A N T I

b. Sesuai jadwal yang ditentukan Tim Visitasi melaksanakan kunjungan

ke Rumah Sakit.

c. Tim Visitasi dalam melaksanakan kunjungan ke Rumah Sakit melakukan

pemeriksaan ulang dan pemeriksaan silang serta wawancara dengan pihak

terkait atas Borang Penilaian RSPendidikan yang telah diisi oleh Rumah

Sakit, selanjutnya hasil penilaian diisi ke dalam Instrumen Penilaian

masing-masing Standar dan Parameter.

d. Hasil penilaian masing-masing Standar, Indikator dan Parameter

kemudian direkapitulasi dalam Instrumen Rekapitulasi Hasil Penilaian

untuk menentukan nilai akhirpenilaian.

e. Hasil penilaian dapat menggambarkan hasil akhir katagori

penilaian : A, B atau C.

3. Penetapan

a. Apabila dari hasil penilaian Tim Visitasi dan kesimpulan sementara

masih terdapat hal-hal yang perlu disempurnakan dan/atau diperbaiki

oleh pihak Rumah Sakit, maka pihak Rumah Sakit wajib menyempurnakan/

memperbaikinya dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tigapuluh) hari

sejak dilakukan visitasi.

b. Hasil penilaian akhir (sementara) berikut catatan-catatan mengenai

hal-hal yang perlu disempurnakan/diperbaiki disampaikan oleh Tim

Visitasi kepada pihak Rumah Sakit dan dibuatkan Berita Acara Hasil

Visitasi yang ditanda tangani oleh Tim Visitasi dan Pihak Rumah Sakit.

c. Tim Visitasi melaporkan Berita Acara Hasil Visitasi kepada Ketua

Tim Pelaksana Akreditasi.

LBM 1 MARSM I R A N T I

d. Berdasarkan Berita Acara Hasil Visitasi dan laporan

perbaikan/penyempurnaan dari Rumah Sakit, Tim Visitasi melaporkan

kepada Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan untuk kemudian dilakukan

proses penetapan.

e. Tim Akreditasi RS Pendidikan melaksanakan rapat penentuan kelayakan

Rumah Sakit sebagai RS Pendidikan berdasarkan hasil visitasi.

F. Ketua Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan menyampaikan

rekomendasi penetapan RS Pendidikan kepada Direktur Jenderal Bina

Pelayanan Medik untuk selanjutnya dilakukan proses Penetapan sebagai

RS Pendidikan.

g. Atas nama Menteri Kesehatan RI, Direktur Jenderal Bina Pelayanan

Medik menetapkan Rumah Sakit pemohon sebagai RS Pendidikan.

D. Sertifikat Akreditasi RS Pendidikan (Sertifikasi)

1. Sertifikat Akreditasi RS Pendidikan diterbitkan dengan ketentuan

sebagai berikut:

a. Terakreditasi A dengan masa berlaku 5 (tahun), ditanda tangani

oleh Menteri Kesehatan;

b. Terakreditasi B dengan masa berlaku 3 (tahun), ditandatangani

oleh Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik atas nama Menteri

Kesehatan;

c. Terakreditasi C dengan masa berlaku 1 (satu) tahun,

ditandatangani oleh Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik.

2. Surat Keputusan dan Sertifikat Akreditasi RS Pendidikan selanjutnya

diserahkan kepada Pemilik Rumah Sakit/Pimpinan Rumah Sakit.

LBM 1 MARSM I R A N T I

Tujuan


Recommended