LBM 1 MARSM I R A N T I
STEP 7
Rumah Sakit
Definisi
; Menurut Assosiation of Hospital Care (1947) Rumah sakit adalah pusat dimana pelayanan kesehatan masyarakat, pendidikan serta penelitian kedokteran diselenggarakan.
; Menurut American Hospital Assosiation (1974) rumah sakit adalah suatu alat organisasi yang terdiri tenaga medis professional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang
diderita oleh pasien.
; Menurut Wolper dan Pena (1997) rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat dan tenaga profesi kesehatan lainya diselenggarakan.
Klasifikasi
Rumah sakit menurut Siregar J.P & Amalia, 2003 dapat diklasifikasikan
berdasarkan berbagai kriteria sebagai berikut :
1. Kepemilikan
a. Rumah Sakit Pemerintah, terdiri atas rumah sakit verikal
yang langsung dikelola oleh Departemen Kesehatan antara
lain Rumah Sakit Pemerintah Daerah, Rumah Sakit Militer
dan Rumah Sakit BUMN.
b. Rumah Sakit Swasta, terdiri atas rumah sakit hak milik
(rumah sakit bisnis yang tujuan utamanya adalah mencari
laba/profit) dan rumah sakit nir laba (rumah sakit yang
LBM 1 MARSM I R A N T I
mencari laba sewajarnya dimana laba yang diperoleh
digunakan sebagi modal peningkatan sarana fisik, perluasan
dan penyempurnaan mutu pelayanan untuk kepentingan
penderita).
2. Jenis Pelayanan
a. Rumah Sakit Umum, pelayanan diberikan kepada berbagai
penderita dengan berbagai jenis penyakit; memberi
pelayanan diagnosis dan terapi untuk berbagai kondisi
medik; seperti penyakit dalam, bedah, pediatrik, ibu hamil
dan sebagainya.
b. Rumah Sakit Khusus, merupakan rumah sakit yang memberi
pelayanan diagnosis dan pengobatan untuk penderita dengan
kondisi medik tertentu baik bedah maupun non bedah;
seperti rumah sakit khusus kanker, bersalin, rumah sakit
rehabilitasi dan penyakit kronis lainnya.
3. Lama Tinggal di Rumah Sakit
a. Rumah Sakit Perawatan Jangka Pendek, biasanya untuk
penderita dengan kondisi penyakit akut dan kasus darurat
yang dirawat di rumah sakit kurang dari 30 hari.
b. Rumah Sakit Perawatan Jangka Panjang, biasanya merawat
penderita dalam waktu rata-rata 30 hari atau lebih,
penderita demikian memiliki kesakitan jangka panjang
seperti kondisi psikiatri.
4. Afiliasi Pendidikan
LBM 1 MARSM I R A N T I
a. Rumah Sakit Pendidikan, adalah rumah sakit yang
melaksanakan program pelatihan residensi dalam medik,
bedah, pediatri dan bidang spesialis lain. Dalam rumah
sakit residen melakukan pelayanan atau perawatan penderita
di bawah pengawasan staf medik rumah sakit.
b. Rumah Sakit Non Pendidikan, adalah rumah sakit yang tidak
memiliki program pelatihan residensi dan tidak ada
afiliasi rumah sakit dengan universitas.
5. Status Akreditasi
Rumah sakit berdasarkan status akreditasi terdiri atas Rumah Sakit
yang telah diakreditasi dan Rumah Sakit yang belum diakreditasi. Rumah
sakit yang telah diakui secara formal oleh suatu badan sertifikasi
yang diakui, yang menyatakan bahwa suatu rumah sakit telah memenuhi
persyaratan untuk melakukan kegiatan tertentu, ini adalah rumah sakit
yang telah diakreditasi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 983/Menkes/SK/XI/1992
tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum Pusat dan Rumah Sakit
Daerah dikelompokkan menjadi :
1) Rumah Sakit Umum tipe A adalah Rumah Sakit Umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan
subspesialistik luas dengan kapasitas tempat tidur lebih dari
1000. Di Indonesia terdapat 4 buah RS tipe A yaitu RS Cipto
Mangunkusumo di Jakarta, RSUD Dr. Soetomo di Surabaya, RSU
Adam Malik di Medan, RS Sardjito di Jogjakarta dan RS Dr.
Wahidin di Ujung Pandang.
LBM 1 MARSM I R A N T I
2) Rumah Sakit Umum tipe B adalah Rumah Sakit Umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya 11
spesialistik dan subspesialistik terbatas dengan kapasitas
tempat tidur 500–1000 buah. Rumah Sakit Umum tipe B dibedakan
menjadi dua jenis berdasarkan fungsinya sebagai tempat
pendidikan tenaga medis yaitu Rumah Sakit Pendidikan (RS
Karyadi di Semarang) dan Rumah Sakit non pendidikan (BRSU
Tabanan di Bali).
3) Rumah Sakit Umum tipe C adalah Rumah Sakit Umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dasar
dengan kapasitas tempat tidur 150–500 buah.
4) Rumah Sakit Umum tipe D adalah Rumah Sakit Umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar dengan kapasitas
tempat tidur 50–150 buah.
Fungsi
Permenkes RI No. 159b/Men kes/Per/1998, fungsi rumah sakit adalah :
; Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medik, penunjang medik. rehabilitasi, pencegahan dan peningkatan kesehatan.
; Menyediakan tempat pendidikan dan atau latihan tenaga medik dan paramedik.
; Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang kesehatan.
Fungsi-fungsi ini dilaksanakan dalam kegiatan intramural (didalam rumah sakit) dan ekstramural (di luar rumah sakit). kegiatan intramural dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu pelayanan rawat inap dan pelayanan rawat jalan.
LBM 1 MARSM I R A N T I
Syarat-syarat RS
1. Nama Rumah Sakit
Berdasarkan SK Dirjen Yanmedik No.0308/Yanmed/RSKS/PA/SK/IV1992 menyatakan
bahwa:
Nama rumah sakit tidak boleh memakai nama orang yang masih hidup
Tidak boleh menyebutkan jenis badan hukum, misalnya rumah sakit PT.
Tambang Batubara Bukit Asam (persero) tetapi boleh dinamai Rumah
Sakit Bukit Asam.
2. Penyelenggara Rumah Sakit
Foto copy akte notaris pendirian yayasan (pemohon)
Fotocopy sertifikat tanah atau surat penunjukan penggunaan lokasi
atas nama pemohon
Izin lokasi dari kepala daerah Tk II
Study kelayakan pendirian RS
Rekomendasi PERSI
Surat pernyataan dari pemohon untuk tunduk pada peraturan yang
berlaku.
CATATAN: Semua persyaratan tersebut diajukan kepada Dinas kesehatan Tk Provinsi dan
tembusannya ke dir Direjen Yanmedik Depkes RI di Jakarta
Struktur organisasi
Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum, terdiri dari :
1. Direktur.
2. Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, terdiri dari :
a. seksi pelayanan medis;
b. seksi pelayanan keperawatan;
LBM 1 MARSM I R A N T I
c. seksi bina asuhan, mutu dan ketenagaan.
3. Bidang Perencanaan dan Pengembangan, terdiri dari :
a. seksi penyusunan program.
b. seksi monitoring dan evaluasi.
c. seksi pendidikan dan latihan (diklat)
4. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :
a. sub bagian umum.
b. Sub bagian kepegawaian.
c. sub bagian keuangan.
5. Unit – unit non struktural, terdiri dari :
a. satuan pengawas intern.
b. komite.
c. instalasi, terdiri dari :
i. instalasi rawat jalan;
ii. instalasi rawat inap;
iii. instalasi rawat darurat;
iv. instalasi bedah sentral;
v. instalasi perawatan intensif;
vi. instalasi radiologi;
vii. instalasi farmasi;
viii. instalasi patologi klinis;
ix. instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit;
SO RS kelas A
a. direktur
b. wakil direktur yang terdiri dari :
LBM 1 MARSM I R A N T I
wadir pelayanan medik dan keperawatan
wadir penunjang medik dan instalasi
wadir umum dan keuangan
wadir komite umum
c. komite medik (KM)
berfungsi untuk menghimpun anggota yang terdiri dari para
kepala staf medik fungsional / SMF
Tugas komite medik :
Menyusun standar pelayanan medik
Memberikan pertimbangan kepada direktur
Masa jabatan wadir KM adalah 3 tahun
SO RS kelas B
Susunan organisasi RS kelas B sama dengan kelas A, bedanya
hanya terletak pada jumlah dan jenis masing- masing SMF, RSU
kelas B tidak ada subspesialisnya
SO RS kelas C dan D
Susunan organisasi tidak ada wakil direktur tetapi dilengkapi
dengan staf khusus yang mengurusi asuransi
Tugas Dan Fungsi Dari Struktur Organisasi, antara lain :
Kepegawaian
Direktur RSUD, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub
Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang – Undangan yang berlaku;
LBM 1 MARSM I R A N T I
Direktur RSUD adalah Jabatan Struktural Eselon III. a.
Kepala Bidang dan Kepala Bagian adalah Jabatan struktural Esselon
III b.
Kepala Seksi dan Kepla Sub Bagian adalah Jabatan struktural
Esselon IV b.
Satuan Pengawas Intern
Satuan Pengawas Intern adalah Satuan Kerja Fungsional yang
bertugas melaksanakan pengawasan intern rumah sakit.
Satuan Pengawas Intern berada di bawah dan bertanggung-jawab
kepada pimpinan rumah sakit.
Satuan Pengawas Intern dibentuk dan ditetapkan oleh pimpinan
rumah sakit.
Komite
Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli
atau profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis
kepada pimpinan rumah sakit dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pelayanan rumah sakit.
Pembentukan komite ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit sesuai
kebutuhan rumah sakit, sekurang-kurangnya terdiri dari Komite
Medik serta Komite Etik dan Hukum.
Komite berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan
rumah sakit.
Instalasi
LBM 1 MARSM I R A N T I
Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan
fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan, pendidikan dan
penelitian rumah sakit.
Pembentukan instalasi ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit sesuai
kebutuhan rumah sakit.
Instalasi dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan
diberhentikan oleh pimpinan rumah sakit.
Kepala Instalasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tenaga-
tenaga fungsional dan atau non medis.
Kelompok jabatan fungsional
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan
sesuai dengan jabatan tungsional masing-masing berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga
fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional
sesuai dengan bidang keahliannya.
Masing-masing tenaga fungsional sebagaimana dimaksud berada di
lingkungan unit kerja rumah sakit sesuai dengan kompetensinya.
Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud diatur
berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Staf medik fungsional
LBM 1 MARSM I R A N T I
Staf medik fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja di
bidang medis dalam jabatan fungsional.
Staf medik fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosa,
pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan
kesehatan, penyuluhan, pendidikan, pelatihan, penelitian dan
pengembangan.
Dalam melaksanakan tugasnya, staf medik fungsional menggunakan
pendekatan tim dengan tenaga profesi terkait.
Pengantar administrsi kesehatan, Dr. dr. Azrul Azwar M.P.H
Faktor2 yang mempengaruhi peningkatan akreditasi
Keputusan Menteri KesehatanNomor : 340/MENKES/PER/III/2010Tanggal : 11 Maret 2010KRITERIA KLASIFIKASI RUMAH SAKIT UMUM
LBM 1 MARSM I R A N T I
Criteria dan tahapan akreditasi
Manajemen RS
Definisi
· H. Koontz & O,Donnel dalam bukunya “Principles of Management” mengemukan sebagai berikut : “manajemen berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain” (Management involves gettingthings done thought and with people).
· Mary Parker Folllett mendefinisikan “manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
· George R. Terry dalam bukunya “Principles of Management” menyampaikan pendapatnya : “manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas ;
LBM 1 MARSM I R A N T I
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya” (Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both scienceand art, and followed in order to accomplish predetermined objectives)
· James A.F. Stoner dalam bukunya “Management” (1982) mengemukakan “manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber dayasumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan”
Fungsi
Fungsi POACE: Plan (perncanaan) merencanakan kegiatan yang akan datang Organizing (pengorganisasian) mengatur agar setiap kegiatan dan sumber daya agar terorganisasi dengan baik Actuating (pelaksanaan) melaksanakan dengan penuh tanggung jawab, terus menyesuaikan dengan situasi Controlling (pengendalian) mengendalikan agar pelaksanaan selalusesuai dengan rencana dan mengarah pada pencapaian tujuan Evaluation (evaluasi) menilai apakah rencana bisa didiskusikan dengan baik dan tujuan dapat dicapai, biaya penyimpangan, apa sebabnya dan bagaimana agar tidak terulang.Organisasi dan Manajemen Rumah Sakita. Dapat mengelola sumber, tatacara dan kesanggupan secara efektif dan efisisenSumber tatacara dan kesanggupan yang tersedia pada dasarnya bersifat terbatas dan karena itu perlu dikelola dengan sebaik- baiknya, dengan melaksanakan fungsi perencanaan yang mengatur pemanfaatan sumber tatacara dan kesanggupan yang efektif dan efisien
LBM 1 MARSM I R A N T I
b. Dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan sesuai Setiap upaya kesehatan yang dilkukan untuk pemenuhan kebutuhan dan tuntutan tentu diperlukan ketrampilan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan itu sendiric. Dapat menyediakan dan diselenggarakan upaya kesehatan sebaik- baiknya
Mengatur pemanfaatan sumber, tatacara dan kesanggupan yang dimiliki dengan baik, serta dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan dengan baik . maka dapat diharapakan tersedia dan terselenggaranya upaya kesehatan yang sebaik- baiknya
Pengantar administrsi kesehatan, Dr. dr. Azrul Azwar M.P.H
Ruang lingkup
Kegiatan administrasi
a. Melakukan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai dan fungsi pengawasan
Objek dan subjek administrasi
a. Objek dan subjek administrasi adalah system keshatan :
yang merupakan suatu kumpulan dari berbagai faktor komplek dan saling berhubungan dan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan perorangan , keluarga, kelompok serta masyarakat pada setiap saatyang dibutuhkan
Pengantar administrsi kesehatan, Dr. dr. Azrul Azwar M.P.H
Tujuan
1. Menyiapkan sumber daya2. Mengevaluasi efektivitas3. Mengatur pemakaian pelayanan4. Efisiensi 5. Kualitas
LBM 1 MARSM I R A N T I
A. Persyaratan
1. Rumah Sakit telah mempunyai ijin pendirian yang dikeluarkan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau ijin operasional yang
dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi dan/atau ijin
penyelenggaraan Rumah Sakit yang masih berlaku.
2. Surat penetapan kelas (tipe) Rumah Sakit yang ditetapkan oleh
Menteri Kesehatan RI.
3. Pernyataan kesediaan Pemilik Rumah Sakit untuk menjadikan Rumah
Sakit menjadi RS Pendidikan dan sanggup menyediakan anggaran, sarana
dan prasarana pendukung untuk penyelenggaraan fungsi pendidikan.
4. Surat Rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi setempat.
5. Naskah Perjanjian Kerja Sama Rumah Sakit Pendidikan dengan
Institusi Pendidikan Kedokteran.
6. Telah terakreditasi sesuai dengan klasifikasi Rumah Sakit.
LBM 1 MARSM I R A N T I
7. Profil Rumah Sakit 3 (tiga) tahun terakhir.
B. Prosedur Pengajuan
1. Pemilik Rumah Sakit/Pimpinan Rumah Sakit mengajukan S u r a t
Permohonan untuk ditetapkan sebagai RS Pendidikan, ditujukan kepada
Menteri Kesehatan RI cq Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik
Departemen K e s e h a t a n R I dengan dilampirkan persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam huruf A.
2. Surat Permohonan sebagaimana huruf B.1, tembusannya
Disampaikan kepada :
a. Direktur Bina Pelayanan Medik Spesialistik
b. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi setempat
c. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat
C. Penilaian Kelayakan
1. Pra Visitasi
a. Berkas Surat Permohonan yang telah diterima oleh Direktur Bina
Pelayanan Medik Spesialistik diserahkan kepada Sekretariat Tim
Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan untuk diperiksa kelengkapan
administrasi persyaratan administrasi.
b. Berkas Surat Permohonan yang telah lengkap persyaratan
administrasinya dilaporkan kepada Sekretaris Tim Pelaksana Akreditasi
RS Pendidikan untuk kemudian dibuat rancangan surat balasan kepada
Rumah Sakit.
c. Surat balasan yang ditandatangani oleh Direktur Bina Pelayanan
Medik Spesialistik selaku Ketua Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan
LBM 1 MARSM I R A N T I
dikirimkan kepada Pemilik RS/Pimpinan RS disertai Borang Penilaian RS
Pendidikan (Instrumen Self Assesment) RS Pendidikan sesuai dengan
klasifikasi.
d. Setelah menerima surat balasan Direktur Rumah Sakit setempat
membentuk Tim Persiapan Penilaian RS Pendidikan yang terdiri dari
unsur-unsur pemangku kepentingan Rumah Sakit dan melakukan pengisian
Borang Penilaian RS Pendidikan.
e. Borang Penilaian RS Pendidikan yang telah diisi oleh Rumah Sakit
dikirimkan kembali ke Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan.
f. Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan menelaah hasil Borang
Penilaian RS Pendidikan yang telah diisi oleh Rumah Sakit.
g. Hasil telaahan Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan dapat berupa
”rekomendasi layak atau belum layak visitasi” dan rekomendasi tersebut
di umpan balikkan kepada Rumah Sakitbersangkutan dengan tembusan
kepada Dinas Kesehatan Provinsi setempat dan/atau Dinas Kesehatan
Kab/Kota setempat.
Apabila umpan balik dari Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan
direkomendasikan ”dipertimbangkan belum layak ”visitasi” maka Rumah
Sakit dapat mengajukan permohonanfasilitasi atau pembinaan kepada Tim
Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan.
2. Visitasi
a. Apabila hasil telaahan Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan
direkomendasikan ”layak visitasi” maka kepada Rumah Sakit dijadualkan
waktu kunjungan Tim Visitasi.
LBM 1 MARSM I R A N T I
b. Sesuai jadwal yang ditentukan Tim Visitasi melaksanakan kunjungan
ke Rumah Sakit.
c. Tim Visitasi dalam melaksanakan kunjungan ke Rumah Sakit melakukan
pemeriksaan ulang dan pemeriksaan silang serta wawancara dengan pihak
terkait atas Borang Penilaian RSPendidikan yang telah diisi oleh Rumah
Sakit, selanjutnya hasil penilaian diisi ke dalam Instrumen Penilaian
masing-masing Standar dan Parameter.
d. Hasil penilaian masing-masing Standar, Indikator dan Parameter
kemudian direkapitulasi dalam Instrumen Rekapitulasi Hasil Penilaian
untuk menentukan nilai akhirpenilaian.
e. Hasil penilaian dapat menggambarkan hasil akhir katagori
penilaian : A, B atau C.
3. Penetapan
a. Apabila dari hasil penilaian Tim Visitasi dan kesimpulan sementara
masih terdapat hal-hal yang perlu disempurnakan dan/atau diperbaiki
oleh pihak Rumah Sakit, maka pihak Rumah Sakit wajib menyempurnakan/
memperbaikinya dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tigapuluh) hari
sejak dilakukan visitasi.
b. Hasil penilaian akhir (sementara) berikut catatan-catatan mengenai
hal-hal yang perlu disempurnakan/diperbaiki disampaikan oleh Tim
Visitasi kepada pihak Rumah Sakit dan dibuatkan Berita Acara Hasil
Visitasi yang ditanda tangani oleh Tim Visitasi dan Pihak Rumah Sakit.
c. Tim Visitasi melaporkan Berita Acara Hasil Visitasi kepada Ketua
Tim Pelaksana Akreditasi.
LBM 1 MARSM I R A N T I
d. Berdasarkan Berita Acara Hasil Visitasi dan laporan
perbaikan/penyempurnaan dari Rumah Sakit, Tim Visitasi melaporkan
kepada Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan untuk kemudian dilakukan
proses penetapan.
e. Tim Akreditasi RS Pendidikan melaksanakan rapat penentuan kelayakan
Rumah Sakit sebagai RS Pendidikan berdasarkan hasil visitasi.
F. Ketua Tim Pelaksana Akreditasi RS Pendidikan menyampaikan
rekomendasi penetapan RS Pendidikan kepada Direktur Jenderal Bina
Pelayanan Medik untuk selanjutnya dilakukan proses Penetapan sebagai
RS Pendidikan.
g. Atas nama Menteri Kesehatan RI, Direktur Jenderal Bina Pelayanan
Medik menetapkan Rumah Sakit pemohon sebagai RS Pendidikan.
D. Sertifikat Akreditasi RS Pendidikan (Sertifikasi)
1. Sertifikat Akreditasi RS Pendidikan diterbitkan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Terakreditasi A dengan masa berlaku 5 (tahun), ditanda tangani
oleh Menteri Kesehatan;
b. Terakreditasi B dengan masa berlaku 3 (tahun), ditandatangani
oleh Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik atas nama Menteri
Kesehatan;
c. Terakreditasi C dengan masa berlaku 1 (satu) tahun,
ditandatangani oleh Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik.
2. Surat Keputusan dan Sertifikat Akreditasi RS Pendidikan selanjutnya
diserahkan kepada Pemilik Rumah Sakit/Pimpinan Rumah Sakit.
LBM 1 MARSM I R A N T I
Klasifikasi
Klasifikasi dan Standar Rumah Sakit Pendidikan, 2008, Direktorat
Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen
Kesehatan RI
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=prosedur%20penetapan%20akreditasi%20rs&source=web&cd=1&ved=0CCIQFjAA&url=http%3A%2F%2Fbuk.depkes.go.id%2Findex.php%3Foption%3Dcom_docman%26task%3Ddoc_download%26gid%3D672%26Itemid%3D112&ei=867oTqXQL8btrAfxm72oBw&usg=AFQjCNFGpjwToI2lCyNeECiCAjoVfwT8gw
Manfaat