Date post: | 18-Jan-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | independent |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
BAB I PENDAHULUANA.PENGERTIAN FILSAFAT
Secara etimologi, Filsafat berasal dari kata :Falsafah (Arab)Philosophy (Inggris)Philosophie (Belanda, Jerman)Philosphia (Latin, Yunani)
Philosophia terdiri dari 2 kata, yaitu :
Philos (Latin) = TemanSophos (Latin) = Bijaksana
Philein (Yunani) = MencintaiShopia (Yunani) = Kebijaksanaan
Filsafat diartikan : bersifat bijaksana, atau teman
kebijaksanaan, atau cinta kebijaksanaan
Pengertian Filsafat menurut Harol Titus (Jalaludin Said, 1994 :9)
1.Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara kritis
2.Filsafat ialah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung tinggi
3.Filsafat ialah analisa logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti konsep
4.Filsafat ialah sekumpulan problema-problema yang langsung mendapat perhatian manusia dan dicarikan jawabannya oleh ahli filsafat
Kesimpulan Pengertian filsafat ditinjau dari segi bahasa
1.Filsafat sebagai pengetahuan tentang kebijaksanaan
2.Filsafat adalah untuk mencari kebenaran yang hakiki
3.Filsafat adalah pengetahuan tentang dasar-dasar atau prinsip-prinsip atau tentang hakekat
Filsafat dari segi bahasa pd hakikatnya adalah menggunakan rasio (berpikir), tetapi, tidak semua proses berpikir disebut filsafat.Menurut HM. Djumransjah,2006:2-3) Jika pemikiran manusia dipelajari, ada golongan pemikiran, yaitu :1.Pemikiran pseudo ilmiah2.Pemikiran awam3.Pemikiran Ilmiah4.Pemikiran filosofis
1.Pemikiran pseudo ilmiah, bertumpu pada aspek kebudayaan dan mitos (contoh : Kepercayaan terhadap astrologi dan buku Primbon)
2.Pemikiran awam, merupakan pemikiran orang dewasa yg dapat menggunakan akal sehat, karena menurut orang awam, memecahkan kesulitan dalam kehidupan cukup dg menggunakan akal sehat tanpa melakukan penelitian terlebih dahulu
3.Pemikiran Ilmiah, lazim menggunakan metode-metode, tata pikir dalam paradigma ilmu pengetahuan tertentu dilengkapi dg penggunaan hipotesis untuk menguji kebenaran konsep teori atau pemikiran dalam dunia empiris (yg tdk pernah selesai)
4.Pemikiran filosofis adalah kegiatan berpikir reflektif meliputi kegiatan kegiatan analisis, pemahaman, deskripsi, penilaian, penafsiran dan poerekaan yg bertujuan untuk memperoleh kejelasan, kecerahan,keterangan pembenaran, penegrtian dan penyatupaduan tentang obyek
Filsafat ditinjau dari segi istilah, menurut para akhli (Djumransyah, 2006:6-7)
1. Plato (427-342 SM), dalam teori etika kenegaraannyanmenyebutkan empat budi, yg meliputi penguasaan diri (perwira), keberanian, kebijaksanaan, dan keadilan.Budi kebijaksanaan dimiliki oleh pemerintah atau filososf, tugasseka adalah membuat undang-undang dan mengawasi pelaksanaannya.Kebijaksanaan berpikir itulah filsafat, sedang kebijaksanaan berbuat merupakan bidang tasawuf.Dalam berpikir dan berbuat dianggap sempurna kebenarannya, jika telah terpenuhi keseimbangan antara dasar atau alasan, kenyataan dan tujuan, serta mengandung tida dimensi waktu dengan memperhitungkan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang
2. AL KINDI (ABU JUDSUF YAKUB BIN ISA ALKINDI ,474-796M) sbg akhli pertama dlm filsafat Islam yg mengawali pengertian skolastik Islam di Irak.Al Kindi memberikan pengertian filsafat dalam tiga lapangan, yaitu :
a. Ilmu Fisika (Ilmu Thobi’iyyad) meliputi tingkatan alam nyata, terdiri atas benda-benda konkret yg dapat ditangkap panca indera
b. Ilmu Matematika (Ilmu rriyadli) yg berhubungan dg benda, tetapi mempunyai wujud tersendiri yg dapat dipastikan dengan angka-angka (misalnya, ilmu hitung, teknologi, astronomi, musik)
c. Ilmu Ketuhanan (Ilmu rububiyyah), yg tidak berhubungan dengan benda sama sekali, yaitu soal ketuhanan
3. Ibnu Sina (Abu Ali al Hussein Ibnu Sina, 980 – 1037M) seorang dokter, ahli kimia dan filosof islam, ia membagi filsafat dalam dua bagian, yaitu :a.Teorib.PraktikKeduanya dihubungkan dengan agama. Dasarnya terdapat pada syari’at, penjelasan dan kelengkapannya yang diperoleh dengan akal manusia.Tujuan filsafat praktik ialah mengetahui apa yg seharusnya dilakukan oleh setiap orang, sehinnga ia mendapatkan bahagia di dunia dan akhirat, yg disebut ilmu akhlaq.Filsafat juga mencakup undang-undang, yaitu apa yang seharusnya dilakukan oleh setiap orang dalam hubungannya dengan rumah tangga dan negara
4. Immanuel kant (1724 – 1804), menyatakan filsafat merupakan ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu sbb.:a.Apakah yg dapat kita ketahui ? (dijawab oleh metafisika)
b.Apa yg seharusnya kita ketahui dan kerjakan ? (dijawab oleh etika)
c.Sampai dimanakah pengharapan kita ? (dijawab oleh agama)
d.Apakah yang dinamakan manusia? (dijawab oleh antropologi)
Kesimpulan menurut Djumransjah:Filsafat ialah upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami, mendalami, dan menyelami secara radikal, integral, dan sistematik mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia , sehingga dapat menghasilkan pengetahuan ttg hakikatnya yg dapat dicapai akal manusia dan bagaimana seharusnya sikap manusia setelah mencapai pengetahuan yang diinginkan.
Untuk memperoleh pengetahuan dari segi praktisnya, para filosof memperhatikan alam semesta dan manusia dengan segala problematika dan kehidupannya. Adanya manusia tentu ada proses keberadaannya, pemikiran tersebut berlanjut kepada pemikiran di balik alam (menjadi problem realita yg disebut metafisika) dan masalah ketuhanan.
Cara kerja filosof berpikir secara logis dengan penuh kesadaran dengan urutan yang saling berhubungan dengan teratur dan bertanggung jawab (sistematis), universal, dan radikal
Menurut John S. Brubacher (dlm Djumransjah, 2006:3),
Filsafat merupakan ilmu tertua yg menjadi induk ilmu
pengetahuan lain
Menurut Ali Syaifullah, pengertian filsafat secara praktis menjadi dua kelompok, yaitu :
a.Definisi konsepsional filsafatb.Definisi analitis operasional
a.Definisi konsepsional filsafat, menggambarkanpandangan yang luas tentang arti hidup dan kehidupan, sumber dari segala sumber ilmu pengetahuan
Secara konsepsional filsafat adalah induk dari segala ilmu dan berpikir sinoptik (is the mother science and synoptic thinking)
Berpikir sinoptik, yaitu berpikir merangkum dg jalan menarik kesimpulan umum dari berbagai cabang ilmu pengetahuan dalam suatu aksioma melalui proses generalisasi dan abstraksi. Contoh : dalam ilmu biologi, psikologi dan fisika. Kita dapat menarik kesimpulan bahwa tiap peristiwa, tentu ada sebab terjadinya, dan setiap tingkah laku makhluk apapun tentu berarahtujuan, sedangkan hidup dan kehidupan pun mengikuti suatu aturan tertentu.
b. Definisi analitis operasional, pengertiannya meliputi :(1)Filsafat sebagai metode berpikir(2)Filsafat sebagai sikap terhadap dunia dan hidup
(3)Filsafat sbg suatu rumpun problema (hidup dan keajaiban alam semesta)
(4)Filsafat sebagai sistem pemikiran(5)Filsafat sebagai aliran dan teori
KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM ILMU PENGETAHUAN DAN KEHIDUPAN MANUSIA
1. Kedudukan Filsafat dalam ilmu pengetahuanDlm Ilmu pengetahuan, filsafat mempunyai kedudukan sentral, dan asal atau pokok, karena filsafat, awalnya merupakan satu-satunya usaha manusia di bidang kerohanian untuk mencari kebenaran pengetahuanDengan kata lain: Ilmu pengetahuan menerima dasarnya dari filsafat.Dasar yg diberikan oleh filsafat yaitu mengenai sifat ilmu dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan memperoleh sifat ilmu, kalau memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh filsafat, dan juga filsafat memberikan metode kepada setiap ilmu pengetahuan
Menurut prof. Kasmiran, Makna filsafat menjangkau analisis tentang :a.Sebab pertama dari segala kejadianb.Unsur-unsur hakiki tentang suatu bahan
kajianc.Sikap yg cerdik, berpandangan luas, dan
lapang dada dalam menghadapi permasalahan hidup sehari-hari
Kalau semua (a,b,c) dilaksanakan, maka akan menjadi INSAN KAMIL, yg menjadi tempat bertanya yg berpenampilan sejuk, itulah yg disebut FILOSOF atau FILSUF
Konsepsi perkembangan ilmu dan filsafatTahu
Kumpulan Tahu (diuji dan diakui kebenarannya akan menghasilkan )
Pengetahuan (Diuji dan diakui kebenarannya, akan menghasilkan dalil, teori, dogma, maka akan menjadi)
Ilmu (Diuji dan diakui kebenarannya, maka akan menghasilkan kebenaran yg
hakiki/radik dan menjadi)
Filsafat (Duji berulang ulang & diakui Kebenarannya, maka akan menjadi dasar bagi pengembangan ilmu
2. Kedudukan Filsafat dalam Kehidupan Manusiaa.Memberikan pemahaman tentang arti
pengetahuan tentang kenyataan (realita)b.Berdasarkan hasil pengetahuan (hasil
realita), maka filsafat memberikan pedoman hidup kepada manusiaManusia memiliki alat untuk survival berupa: akal, rasa dan kehendak
Dengan akal, filsafat memberikan pedoman hidup untuk bepikir guna memperoleh pengetahuan
Dengan rasa dan kehendak, filsafat memberikan pedoman tentang kesusilaan mengenai baik dan buruk
Menurut pandangan filsafat, memandang kehidupan manusia dan dunia secara gestalt (menyeluruh) tidak fragmental (sebagian-sebagian), dan keberadaan hidup manusia tidak berada di ruang kosong, melainkan selalu berada dalam ruang yang penuhh isi (makhluk lain) dan lingkungan hidupnya bersistem
Pandangan filsafat terhadap pengalaman manusia tidak sepotong-sepotong, melainkan kait mengkait secara kausal dalam konteks alam semesta
B. PENGERTIAN ILMU1.Menurut kamus bahasa Indonesia (Depdikbud,
1988), ilmu memiliki dua pengertian, yaitu :a.Ilmu diartikan sbg suatu pengetahuan ttg
suatu bidang yg disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yg dapat digunakan untuk menerapkan gejala-gejala tertentu di bidang (pengetahuan) tersebut, seperti ilmu hukum, ilmu ekonomi dsb.,
b.Ilmu diartikan sbg pengetahuan atau kepandaian tentang soal duniawi, akhirat, lahir, bathin, dsb., seperti ilmu akhirat, ilmu akhlak, ilmu bathin, ilmu sihir., dsb.
Pengertian IlmuIlmu merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis dan teruji kebenarannya dengan menggunakan metode-metode tertentu
Menurut Ernest Van Den Haag (Harsojo, 1977), mengemukakan ciri-ciiri ilmu, yaitu :
a.Bersifat rasional, karena hasil dari proses berpikir dg menggunakan akal (rasio)
b.Bersifat empiris, karena ilmu diperoleh dari sekitar pengalaman oleh panca indera
c.Bersifat umum, karena ilmu dapat dipergunakan oleh manusia tanpa terkecuali
d.Bersifat akumulatif, karena hasil ilmu dapat dipergunakan untuk dijadikan objek penelitian selanjutnya
Pengertian IlmuIlmu digambarkan sbg sesuatu yg maju teratur, penelitian atas obyek, cara meneliti sama, dan merumuskan hasil-hasil dg bahasa keilmuan
Ciri-ciri ilmupengetahuan yg bersifat ilmiah (pengetahuan ilmiah):
a. Memiliki derajat kepastian (certainty) yg tinggi, dimana pijakan berpikirnya dilandasi pengetahuan yang luas
b. Memiliki alur pikir yang sistematisc. Memiliki kadar kebenaran
Tetapi Ilmu tdk selamanya benar, karena mungkin masih adanya bias antara kebenaran yg sesungguhnya dengan yg sudah diketahui manusia, dan ini tentu ilmu tsb harus dikaji kembali dan dibuktikan kembali kebenarannya, jadi dlm ilmu berlaku NO ZERO TOLERANCE
DASAR PENGETAHUANBinatang memiliki pengatahuan tujuannya untuk mempertahankan jenisnya (survival)
Manusia memiliki pengetahuan
mengembangkan pengetahuan
Sebab : 1.Manusia punya bahasa yg mampu
mengkomunikasikan informasi & jalan pikiran yg melatarbelakangi informasi tersebut.
2.Kemampuan manusia berpikir menurut alur pikir tertentu (penalaran)
Ad. 1. Bertrand Russel (Drama Shakespeare):“tak ada seekor anjingpun yang berkata kepada temannya “ayahku miskin namun jujur”Adam Smith (yg mengemukakan prinsip prinsip ekonomi homo economicus) mengatakan “tak ada seekor anjingpun yang secara sadar tukar menukar belulang dengan temannya”
Ad.2. Rene Descartes mengatakan sumber pengaetahuan adalah DE OMNIBUS DUBITANDUM=Ragukan segala sesuatu
Dalam drama Shakespeare: Hamlet siperagu berseru pada Ophelia :
-Ragukanlah bahwa bintang itu api-Ragukanlah bahwa matahari itu bergerak-Ragukanlah bahwa kebenaran itu dusta-Tapi jangan ragukan cintaku
FILSAFAT DAN ILMUTerhadap berbagai macam ilmu, filsafat berusaha bertindak selaku komunikator yg membuat segalanya harmonis.
Filsafat berusaha menyatukan hasil pemahaman tentang moral, estetika, dan agama
Filsafat mengatasi setiap ilmu, baik dalam hal metoda maupun ruang lingkupnya. Filsafat berusaha menelusuri unsur-unsur yg bersifat umum dari berbagai ilmu yang bersifat khusus
Filsafat berusaha mencari hubungan-hubungan diantara bidang bidang ilmu, karena aktiifitas filsafat bersifat multidisipliner
Oleh karena itu Filsafat disebut induk dari ilmu pengetahuan, karena obyek filsafat itu umum (seluruh kenyataan)
Pengetahuan = kumpulan sesuatu yg kita ketahui dalam alam mental manusia, belum bersistem dan belum berstruktur
Ilmu = Pengetahuan yang sudah digarap dengan metoda ilmiah, sehingga terstruktur, bersistem dan logis
Metoda ilmiah adalah prosedur untuk memperoleh ilmu/langkah-langkah sistematik untuk memperoleh ilmu (memiliki aturan aturan tertentu)
Hasil keseluruhan cara kerja pikir adalah pengetahuan dengan nkarakteristik tertentu, yaitu :
-Rasional-Teruji-Dapat dipercaya Ilmu-Dapat berkembang
Tugas FilsafatMengatasi spesialisasi dan menemukan pandangan yg umum yg didasarkan semangat kemanusiaan.
Dengan demikian tidak ada bidang ilmu yg berada di luar jangkauan filsafat, karena semua ilmu dipadukan oleh filsafat secara komprehensif dan konsisten
Ciri-ciri Permasalahan Filsafat
1.Bersifat umum2.Tidak menyangkut fakta secara
langsung (yg menyangkut fakta secara langsung itu adalah ilmu pengetahuan)
3.Berkaitan dengan nilai4.Kritis5.Sinoptik (Gestalt)6.Implikatif (Causalistik)
Ciri-ciri Berpikir Filsafat
1.Sampai ketingkat yang hakiki2.Universal3.Konseptual4.Konsisten5.Sistematiok6.Komprehensif7.Bebas yg berdisiplin8.Bertanggungjawab
Pendekatan dalam Filsafat
Dalam dunia filsafat dan juga dalam dunia ilmu pada dasarnya dikenal ada dua pendekatan, yaitu Pendekatan bersifat DEDUKTIF , dan Pendekatan bersifat INDUKTIF
Pendekatan Deduktif berawal dari hal yg bersifat umum, abstrak, dan universal bergerak maju ke arah hal-hal yg bersifat khusus, konkret dan partikular,
sedangkan pendekatan Induktif (kebalikan dari pendekatan Deduktif), yaitu berawal dari hal yg bersifat khusus, konkret dan partikular bergerak maju ke arah hal-hal yg bersifat umum, abstrak, dan universal
PENGELOMPOKAN ILMUILMU YG BERSIFAT DEDUKTIF ILMU YG BERSIFAT
INDUKTIF
KELOMPOK ILMU YANG BERSIFAT MATEMATIK
KELOMPOK ILMU YG BERSIFAT EMPIRIK
KELOMPOK INI BERANGKAT DARI :
• Aksioma• Dalil
• Postulat• Hukum
• Hipotesa• Asas• Teori• Model
PenjabaranPenjelasan
Pengukuhan
Pembakuan
ILMU HUMANIORA*BAHASA* SENI
KELOMPOK INI BERANGKAT DARI :
• Penginderaan• Observasi
DIIKUTI DG LANGKAH-LANGKAH SEPERTI :• Identifikasi• Verifikasi• Klasifikasi• Interpretasi
KELOMPOK INI MELAHIRKAN ILMU EMPIRIK YG LEBIH
KHUSUS, SEPERTI:• ILMU ALAM
• ILMU HAYAT (BIOLOGI)
LATAR BELAKANG FILSAFAT ILMU1.Rasa ingin tahu sebagai awal
timbulnya Filsafat Ilmu2.Adanya Asumsi Umum/Akal sehat yang
perlu klarifikasi3.Pandangan skeptisisme yang perlu
pembuktian4.Masalah eksistensi yang perlu
kejelasan batas-batasnya5.Masalah Analogi sebagai pangkal
tolak berpikir rasional
FILSAFAT ILMU (Prof. Kasmiran)
Filsafat Ilmu = filsafat yang membahas ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara untuk memperolehnya
Filsafat ilmu = filsafat yang mengkaji masalah hakikat ilmu
Filsafat Ilmu adalah pengetahuan yang ,embahas dasar-dasar ujud keilmuan
Filsafat IlmuFilsafat ilmu ingin menjawab tiga kelompok pertanyaan hakiki, yaitu :
1Kelompok yg bersifat Ontologis
- Apa obyeknya- Bagaimana wujud obyek itu- Bagaimana hubungan obyek dengan
kemampuan manusia
2Kelompok yg bersifat Epistemologis
- Bagaimana prosesnya- Bagaimana prosedurnya- Syarat-syarat pengetahuan yang benar- Apa kriterianya- Cara untuk memperoleh pengetahuan yang benar itu
3 Kelompok yg bersifat Aksiologis
- Untuk apa pengetahuan itu- Apa hubungan pengetahuan itu dengan nilai/norma- Etika ilmiah
UNSUR POKOK FILSAFATONTOLOGI EPISTEMOLOGI AKSIOLOGI
Mengkaji obyek filsafat ilmu, yang tidak lain berupa kebenaran
Mengkaji metoda untuk memperoleh kebanaran yg didasarkan pada cara kerjanya akal (LOGIKA)
Mengkaji pemanfaatan hasil kajian filsafat ilmu, yang dalam pelaksanaannya berhadapan dengan: NORMA: ETHIKA, ESTETIKA, HUKUM, AGAMA
UNSUR POKOK FILSAFATONTOLOGI EPISTEMOLOGI AKSIOLOGIWHAT
OK
OK
HOW
OK
OK
Penggunaan yg memakai kriteria(Kriteria sering jadi ajang debat, karena tidak terjadi kesepakatan :Contoh : kriteria indah, baik, buruk, rasa enak antara orang Barat dan Timur
Tidak OK , tetapi hasil dipaksakan untuk digunakan (menjadikan manusia dianggap sombong/arogan)
OK, Hasil dilaksanakan, manusia dianggap bijak (Insan Kamil)Pelaksanaan harus koordinasi/mempertimbangkan nilai/norma:ethika, estethika, hukum, agama
FILSAFAT AKAL (LOGIKA)
LOGIKA FORMAL LOGIKA MATERIAL(Logika & matematika) (Logika & Statistika)Mengutamakan kebe MengutamakanNaran proses bekerjanya kebenaran isiAkal bekerjanya akal
Kebenaran IDEAL
LOGIKA FORMAL - MATERIAL--------------------------------- -------
(PROSES + ISI = BENAR )(LOGIKA + MATEMATIKA + STATISTIKA )
BERPIKIR ILMIAH (Prof. Kasmiran)Akal atau pikir merupakan salah satu kemampuan hakiki manusia untuk mencari kebenaran hakiki. Ada dua macam berpikir :1.Berpikir alamiah : penalaran sehari=hari
menurut kebiasaan dan karena pengaruh lingkungan
2.Berpikir ilmiah : pola penalaran berdasar alat kelengkapan tertentu, teratur dan cermatPenguasaan alat kelengkapan berpikir ilmiah merupakan keharusan bagi ilmuwan
Alat kelengkapan (Sarana ) Berpikir Ilmiah :
• Bahasa Ilmiah• Logika• Matematika• StatistikaLogika dan Matematika merupakan alat yg berperan penting dalam proses berpikir deduktif, penting untuk pelacakan kebenaran. Contoh:Silogisme (logika deduktif/logikaformal)
Logika dan Statistika adalah alat penting dalam proses berpikir induktif, guna pencarian kesimpulan yg umum (logika induktif/logika material)
Langkah-langkah kegiatan praktek ilmiah (Metoda Ilmiah)-Perumusan masalah-Perumusan kerangka berpikir-Perumusan hipotesa-Pengujian hipotesa-Penarikan kesimpulan
PenalaranPenalaran memiliki ciri-ciri :1.Adanya pola pikir yg disebut logika2.Sifat analitik dari proses berpikirnya
Penalaran Diisi Materi
Rasio (Rasionalisme –
Sumber kebenaran Deduktif)
Fakta (Empirisme – Deduktif)
Kebenaran ilmiah sudah bersifat kolektif, karena menyangkut :
- Sejumlah orang- Waktu- Beberapa tempat
Akal + Rasa = Emotional Intelegent (D. Colemant)
Asumsi : Orang yg berhasil/sukses tdk mesti orang itu pintar, tapi mungkin juga karena kecerdasan emosinya jalan
Akal murniRasa murni Insan KamilAkal (Concentia)Rasa Indra ke 6Indera
Akal & rasa----- masih terpengaruh lingkunganAkal murni & Rasa murni -- terbebas dari pengaruh lingkungan
Hakiki -- jika salah satu substansinya tidak ada, maka dianggap tidak ada
Contoh: Hakekat manusia adalah jasmani rohani Jika ada jasmani, rohaninya tidak ada maka tidak bisa dianggap manusia
BAHASA
BAHASA
MACAMNYA :a. Bahasa Alamiah=
spontan/kebiasaan/intuitif/langsung - Mengandung emosi dan sikap - Merupakan alat pergaulan sehari-
harib. Bahasa ilmiah=bahasa buatan= hasil
pemikiran/sengaja/logis/tak langsung - Bersifat antiseptik dan reproduktif - Merupakan alat klomunikasi untuk
menyampaikan jalan pikiran dan seluruh proses berpikir
PEMAHAMAN BAHASA : a. Bercirikan serangkaian bunyi b. Berupa lambang/simbol-simbolFUNGSI BAHASA : a. Emotif = ekspresi b. Afektif = praktis c. Simbolik/Logika d. Sarana/alat kelengkapan berpikirMANFAAT BAHASA BAGI MANUSIA a. Pengalaman nyata b. Dunia simbolik yg dinyatakan dg bahasa. Contoh : Merpati ditepi sawah
MATEMATIKA
* SECARA EPISTEMOLOGI BUKAN ILMU•BAHASA ARTIFISIAL (BUATAN) YG BERSIFAT EKSAK, CERMAT DAN TERBEBAS DARI EMOSI• LOGIKA YG TELAH BERKEMBANG YG MEMBERI SIFAT KUMULATIF KEPADA PENGETAHUAN KEILMUAN• MATEMATIKA SEBAGAI BAHASA CONTOH : Z = Y/X --------- INFORMASI•SARANA BERPIKIR DEDUKTIF• ALIRAN : 1. ALIRAN LOGISTIK = cara berpikir logis, yg salah dan benarnya dapat ditentukan tanpa mempelajari dunia empiris Tokoh : Immanuel Kant, Golubfrege2.Intuisionis3. Formalis = matematika sebagai
lambang, tidak ada hubungannya dengan logika
ASUMSI (HIDUP MANUSIA ADALAH PILIHAN/CHANCE)
Diterminasi lawan Indeterminasi melahirkan kemungkinan ketiga yaitu probabilitas (Peluang)
Determinasi kalau terlalu ekstrem mengakibatkan manusia dogmatis dan memacetkan perkembangan berpikir
Contoh pemikiran= -manusia mesti mati -matahari terbit dari timur
Dalam determinisme, ilmu terjerumus pada hukum (ketaatan) dan Moral, yang keduanya (Hukum dan Moral) ingin dihindari oleh ilmu (tetapi tidak bisa)
Diterminisme = membatasi gerak berpikirDeterminisme tidak menghendaki perkembangan ilmu yang kebablasanDeterminisme menginginkan semua perubahan (ilmu, sains, perilaku) berkembang di bawah kendali
Pada masyarakat Determinisme, semua jenis perubahan harus berdasarkan restu tokoh adat/pemuka masyarakat
Tanggungjawab berada pada tokoh adat/pemuka masyarakat (tanggungjawab sosial)
ASUMSI (HIDUP MANUSIA ADALAH PILIHAN/CHANCE
Indeterminisme, melahirkan manusia berpikir bebas, tidak terkendali.
Pada masyarakat Indeterminisme, ilmu berkembang tidak lagi taat pada norma-norma, keberadaan tokoh adat/pemuka tidak lagi dijadikan panutan
Tanggung jawab berada pada pribadi masing-masing
ASUMSI (HIDUP MANUSIA ADALAH PILIHAN/CHANCE
Asumsi : dalam ilmu melahirkan probabilitas, Asumsi berkembang antara Kekakuan (Determinisme) dan antara keliaran (Indeterminisme)
Probabilitas yaitu peluang yang memberikan pilihan (Chance) pada manusia untuk memilih apakah akan taat pada norma (Determinisme) atau tidak taan pada norma (Indeterminisme)
CHANCE:PELUANG, berangkat dari Rumus :Probabilitas = X %, kemudian diketemukan kemungkinan yang dapat diambil
ASUMSI (HIDUP MANUSIA ADALAH PILIHAN/CHANCE
Hidup selalu berada pada ProbabilitasProbabilitas melahirkan peluang, dan peluang melahirkan pilihan (Chance)
Peluang/pilihan yg dapat diambil/dipilih oleh manusia itu tidak pasti ( X %)
Ketepatan menentukan Chance (Pilihan) disinilah Andilnya Ilmu
Ilmu memberi bahan bagi manusia untuk mengambil keputusan dalam hidup sehari-hari
Kesimpulan: Asumsi dapat dipergunakan sebagai pijakan awal bagi manusia untuk memulai melangkah menata hidup masa depan