Date post: | 25-Nov-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | khangminh22 |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
MODUL AJAR SENI RUPA
KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan
informasi (inquiry learning) dengan pendekatan saintifik, peserta didik dapat
mencari informasi tentang bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang
dipilihnya (sesuai minat dan kemampuannya) selama proses pembelajaran dan
antusias untuk terus belajar (life long learner), kreatif, mampu berani
mengekspresikan diri, gigih berusaha, reflektif, bernalar kritis, berkontribusi aktif
bagi lingkungannya dan selalu membuat keputusan dengan tanggung jawab, serta
berwawasan swaliba adiwiyata SMAN 2 Klaten.
Capaian Pembelajaran Fase F (Umumnya Kelas 11)
Capaian Pembelajaran Seni Rupa Fase F (Kelas 11-12) diharapkan
Nama Sekolah SMA Negeri 2 Klaten
Mata Pelajaran Seni rupa (seni dan prakarya)
Fase/kelas F/ 11
Kompetensi Awal Peserta didik mampu mengamati, mengenal, merekam dan
menuangkan pengalaman dan pengamatannya terhadap lingkungan,
perasaan, empati atau penilaiannya secara visual dengan
menggunakan proporsi, gestur, ruang yang rinci. Karya peserta didik
mencerminkan penguasaan terhadap bahan, alat, teknik, teknologi dan
prosedur yang dipilihnya (sesuai minat dan kemampuannya).
Profil pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan
kreatif.
Sarana dan prasarana LCD Proyektor, HP, Laptop, ruang kelas, literasi internet dan buku
bacaan.
Target peserta didik Peserta didik :
1. Reguler;
2. Dengan pencapaian tinggi;
3. Dengan kesulitan belajar.
Model pembelajaran Tatap muka dan jarak jauh dalam jaringan (PJJ-on line)
Alokasi Waktu 4 JP
TKE11.2. Merekam dan mempresentasikan proses kreatif karyanya
Pengamatan dan identifikasi benda alam dan benda buatan
Bereksperimen dengan hasil pengamatan untuk membuat karya seni rupa dua dimensi
Membuat karya abstrak dengan mengamati organis yang dipelajari dari mata pelajaran
lain seperti: biologi, kimia, geografi, matematika
Membandingkan dan mengidentifikasi unsur rupa untuk menbuat karya
Mengapresiasi karya dari hasil pengamatan pribadi dan peserta didik lain
Pilihan mata pelajaran lain untuk dikolaborasikan:
Biologi, Kimia, Geografi, Matematika
peserta didik mampu melihat keterhubungan dan berkolaborasi dengan
bidang keilmuan lain atau masyarakat. Fase F, masuk ke dalam Masa
Penentuan (Period of Decision) dimana kepercayaan diri telah tumbuh. Fase
ini ditandai dengan kemampuan peserta didik dalam menganalisa dan
mengevaluasi sebuah pesan, gagasan, medium dan penggunaan unsur-unsur
rupa secara efektif. Kesadaran peserta didik terhadap keterlibatan seni dalam
segala aspek kehidupan diharapkan mulai tumbuh pada fase ini.
Di akhir fase F, peserta didik diharapkan memiliki nalar kritis,
menghasilkan atau mengembangkan gagasan dalam proses kreatif dalam
merespon keterkaitan diri dan lingkungannya secara mandiri dan/atau
berkelompok. Dalam proses kreatif tersebut, peserta didik sudah dapat
menentukan bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang sesuai dengan
tujuan karyanya. Peserta didik juga diharapkan sudah dapat bekerja secara
produktif, inventif atau inovatif baik secara mandiri maupun berkelompok.
Selain itu, peserta didik juga dapat menyampaikan pesan dan gagasan secara
lisan dan/atau tertulis tentang karya seni rupa berdasarkan pada pengamatan
dan pengalamannya, secara efektif, runut, terperinci dan menggunakan kosa
kata seni rupa yang tepat.
Capaian Fase F Berdasarkan Elemen
Elemen Fase F
Menciptakan Pada akhir fase F, peserta didik mampu menciptakan karya seni yang
menunjukkan penguasaan atas pilihan keterampilan, medium, pengetahuan elemen
seni rupa atau prinsip desain tertentu yang sesuai dengan tujuan karyanya, dalam
konteks ekspresi pribadi atau sesuai topik tertentu.
Target Konten Setiap Tahun Fase F.11
Konten inti:
Di akhir kelas 11, Siswa mampu:
1. Mengetahui serta menyadari kemampuan, kekuatan dan potensi diri, yang tercermin dari pilihan
ketrampilan, medium dan pengetahuan elemen seni rupa atau prinsip desain tertentu pada
karyanya, dalam konteks ekspresi pribadi atau sesuai topik tertentu
2. Mengevaluasi, menganalisa dan menyampaikan respon lisan atau tulisan secara runut, terperinci
dan logis terhadap efektivitas pesan dan penggunaan medium sebuah karya pribadi maupun
orang lain. Siswa menggunakan hasil Analisa dan infprmasi tersebut sebagai bagian dari strategi
pengembangan karyanya.
3. Menggunakan kreativitasnya, mengajukan pertanyaan yang bermakna dan mengembangkan
gagasan baik secara individu maupun berkelompok, untuk memecahkan masalah, menjawab
tantangan dan peluang yang ada di lingkungan sekitarnya.
4. Melihat keterhubungan antar keilmuan seni dan bidang keilmuan lainnya.
B. Pemahaman bermakna
Target Capaian Pembelajaran Fase F.11
C. Pertanyaan Pemantik
Apa yang menjadikan belajar materi terhadap bahan, alat, teknik, teknologi dan
prosedur yang kamu pilih (sesuai minat dan kemampuan siswa) menarik?
D. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan Offline (10 menit)
Peserta didik memberi salam, berdoa, menyanyikan
lagu Indonesia Raya 3 stanza (PPK).
Guru mengecek kehadiran peserta didik dan
memberi motivasi.
Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan.
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan langkah pembelajaran.
Online (15 menit)
Guru berkomunikasi dengan peserta didik melalui
wa grup untuk segera absensi.
Guru mengajak peserta didik untuk berdoa. (PPK)
Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan langkah pembelajaran .
Kegiatan Inti
Pengumpulan Data
Offline (20 menit)
Peserta didik diberi motivasi dan panduan berkarya seni
rupa dua dimensi sesuai materi bahan, alat, teknik,
teknologi dan prosedur yang dipilihnya (sesuai minat
dan kemampuannya) dengan penerapan perilaku ramah
lingkungan hidup (Creative).
Online ( 15 menit)
Peserta didik diberi video lewat whatsapp grup materi
bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang
dipilihnya (sesuai minat dan kemampuannya).
Pengolahan Data Offline (30 menit)
Guru bersama siswa menganalisis hasil pemahaman
materi bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur
yang dipilihnya (sesuai minat dan kemampuannya)
(Collaboration)
Guru menugaskan siswa untuk berkarya seni rupa
dua dimensi sesuai materi bahan, alat, teknik,
teknologi dan prosedur yang dipilihnya (sesuai minat
dan kemampuannya) (Critical Thinking)
Online ( 30 menit )
Guru mengajak peserta didik mendiskusikan hasil
pengamatan dari video yang telah di lihat melalui
WA grup.
Guru menugaskan siswa untuk berkarya seni rupa
dua dimensi sesuai bahan, alat, teknik, teknologi dan
prosedur yang dipilihnya (sesuai minat dan
kemampuannya).
Generalisasi Offline (20 menit)
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang
hal-hal yang telah dipelajari terkait materi bahan,
alat, teknik, teknologi dan prosedur yang dipilihnya
(sesuai minat dan kemampuannya)
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk
menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami.
Online ( 15 menit )
Guru membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah
dipelajari terkait materi bahan, alat, teknik, teknologi
dan prosedur yang dipilihnya (sesuai minat dan
kemampuannya).
Peserta didik kemudian mengumpulkan hasil
pekerjaan melalui wa dan dan google classroom.
Penutup Offline (10 menit)
Guru bersama peserta didik merefleksikan
pengalaman belajar.
Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan
singkat.
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya dan berdoa .
Guru menutup pertemuan dengan salam.
Online (15 menit)
Guru mengecek tugas siswa yang sudah masuk di wa
atau google classroom dan memberikan konfirmasi.
Guru menutup pertemuan dengan salam melalui
aplikasi wa grup dan google meet.
E. Asesmen
1. Sikap : penilaian diri (asesmen formatif )
2. Performa : presentasi (asesmen kognitif)
3. Tertulis : isian (asesmen sumatif)
F. Pengayaan dan Remedial
Terlampir
G. Lampiran
1. Materi pembelajaran tentang materi bahan, alat, teknik, teknologi dan
prosedur berkarya seni rupa (Lampiran 1).
2. Alat penilaian
a. Asesmen diagnostik
b. Asesmen formatif
c. Asesmen kognitif
d. Asesmen sumatif
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 2 Klaten
Suharja, S.Pd., M.Si.
NIP. 19710611 199412 1 001
Klaten, Juni 2022
Guru Mata Pelajaran,
Rony, S.Pd.
NIP.-
LAMPIRAN MATERI PEMBELAJARAN
POSTER
1. Pengertian Poster
Hampir semua orang pasti pernah melihat poster. Poster banyak
digunakan sebagai media iklan, promosi, pengumuman, dan/atau
pemberitahuan dalam target yang luas. Lebih jelasnya, mari bersama-sama
mendalami tentang pengertian poster.
Pengertian poster adalah suatu media publikasi yang memadukan antara
tulisan, gambar, atau kombinasi keduanya dengan tujuan untuk memberikan
informasi kepada khalayak.
Poster dipasang di tempat keramaian dan strategis, seperti di kawasan sekolah,
pasar, perkantoran, fasilitas kesehatan, dan lainnya. Informasi yang
disampaikan oleh poster bersifat mengajak.
Poster juga merupakan salah satu bentuk dari seni grafis dua dimensi yang
memadukan antara huruf, angka, dan gambar pada media kertas yang besar.
Umumnya ditempelkan di bidang dengan permukaan yang rata, seperti dinding
atau papan, di pusat-pusat keramaian.
2. Tujuan Poster
Secara umum tujuan dari poster adalah sebagai bentuk publikasi agar dibaca
oleh masyarakat luas dan mau mengikuti ajakan dari isi poster tersebut.
Sedangkan tujuan khususnya adalah ajakan yang disampaikan oleh poster
bersifat subyektif, tergantung apa yang diinginkan oleh si pembuat poster itu
sendiri. Dapat berupa karena tujuan komersial, berusaha untuk meraih simpati
masyarakat, mencari perhatian, dan sebagainya.
3. Fungsi Poster
Adapun fungsi dari poster adalah untuk memberikan informasi tambahan
mengenai sesuatu kepada masyarakat luas. Diharapkan dengan melihat dan
membaca poster, tujuan dari si pembuat akan tersampaikan melalui tulisan dan
gambar yang ditampilkan.
Ada beberapa hal penting yang membedakan poster dengan media publikasi
dua dimensi lainnya. Selain menurut pengertian poster yang dicetak pada
bidang media yang besar, isi dan cara tersampaikannya informasi dari poster
pun berbeda dengan media publikasi lain.
4. Ciri-Ciri Poster
Perbedaan poster dengan media publikasi lain utamanya adalah perihal ukuran
serta cara penyampaian pesannya. Poster tidak membutuhkan kalimat-kalimat
terperinci, namun hanya menggunakan kalimat sederhana yang mudah diingat.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari poster:
Poster harus didesain dengan komposisi huruf dan gambar di atas media datar
(kertas atau kain) berukuran besar.
Dipasang dengan cara ditempelkan di bidang dengan permukaan rata seperti
dinding atau papan di tempat-tempat keramaian agar dapat menarik
perhatian banyak orang.
Dibuat dengan menggunakan teknik pewarnaan yang kontras dan pemilihan
warna yang berani,
Bahasa yang digunakan singkat, padat, jelas, dan harus mudah dipahami.
Diberi gambar agar pesan lebih mudah tersampaikan.
Harus dapat dibaca sambil lalu, namun meninggalkan kesan yang mendalam.
5. Syarat Poster
Karena perbedaan ukuran media publikasi dan cara penyampaiannya,
pembuatan poster memiliki syarat-syarat khusus. Ini dimaksudkan untuk
membedakan dengan bentuk media publikasi lain dan lebih mengoptimalkan
fungsi dari poster itu sendiri. Berikut adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi
dari sebuah poster:
Menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh semua kalangan.
Memiliki susunan kalimat yang singkat, padat, jelas, akan tetapi tetap dapat
menyampaikan maksud dari poster tersebut.
Kombinasi antara tulisan dan gambar.
Harus bisa menarik perhatian orang banyak.
Menggunakan bahan yang kuat dan tahan terhadap cuaca, sehingga tidak
mudah rusak dan/atau sobek, dan terakhir.
Sesuaikan ukuran poster dengan sasaran lokasi yang akan digunakan untuk
menempel dan/atau memasang poster, serta target pembaca.
6. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Selain mengenai ciri dan syarat poster, perlu diketahui pula hal-hal penting
mengenai poster. Dengan demikian poster dapat lebih sesuai dengan target
pembaca. Di bawah ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan poster:
Untuk menarik perhatian buat poster yang memuat gambar yang mencolok,
agar menggugah rasa penasaran orang.
Biasanya poster dibaca dari jarak minimal 1 meter, karenanya harus
dipastikan untuk memilih bentuk dan ukuran huruf yang mudah terbaca meski
sambil lalu.
Pembaca poster adalah orang yang sedang bergerak, oleh sebab itu isilah
poster dengan tulisan yang efektif, sugestif, dan mudah diingat.
Hindari keinginan untuk mengisi penuh poster dengan gambar dan/atau
tulisan, karena akan menurunkan keinginan orang untuk membaca secara
detail.
Perhatian komposisi keindahan dari poster agar semakin menarik perhatian
masyarakat secara luas.
7. Jenis-Jenis Poster
Meski pengertian poster pada dasarnya sama saja, yakni sebagai bentuk
pemberitahuan kepada khalayak umum. Namun terdapat berbagai jenis poster
yang umumnya beredar.
Jenis-jenis ini dibedakan berdasarkan isi dan/atau tujuan dari pembuatan poster
itu sendiri. Berikut adalah daftar jenis poster yang sudah banyak dikenal dalam
masyarakat :
1. Jenis poster berdasarkan isi
Poster dapat dibedakan berdasarkan isi yang dimuat di dalamnya.
Informasi yang disampaikan dalam poster merupakan hal yang sangat
penting dan menjadi hal yang paling ditonjolkan. Poster jenis ini
menjelaskan mengenai sebuah informasi, bukan kegiatan. Adapun jenis
poster menurut kategori ini di antaranya:
Poster niaga, yaitu poster yang dibuat dengan tujuan untuk
menawarkan barang dan/atau jasa.
Poster layanan masyarakat adalah poster yang memuat informasi untuk
mengedukasi masyarakat secara umum tentang suatu hal. Misalnya
poster tentang bahaya merokok atau poster tentang keluarga berencana
(KB).
Poster kegiatan, merupakan media untuk memberitahukan tentang
suatu kegiatan yang akan diselenggarakan.
Poster pendidikan, yakni poster yang memiliki tujuan untuk mendidik
masyarakat. Biasanya berhubungan dengan dunia pendidikan dan
dipasang di sekolah-sekolah.
2. Jenis poster berdasarkan tujuan
Penekanan pada jenis poster ini adalah pada tercapainya tujuan dari
si pembuat poster. Berbeda dengan jenis sebelumnya yang lebih
mengedepankan pada penyampaian informasi. Contoh dari jenis
poster yang berdasar pada tujuan antara lain :
Poster kampanye adalah jenis poster yang mudah ditemukan
menjelang pemilihan umum. Digunakan untuk menarik
simpati masyarakat terhadap partai politik serta calon yang
akan maju dalam pemilihan umum.
Poster ‘cheesecake’ adalah sebutan untuk poster yang
digunakan untuk menarik perhatian dan minat publik.
Misalnya seperti ajakan untuk menjadi penyanyi, artis, model,
dan sebagainya.
Poster film yaitu poster yang dibuat khusus untuk
mempromosikan suatu film yang tengah ditayangkan di
bioskop.
Poster buku dan/atau komik memiliki pengertian yang sama
dengan poster film. Kesamaan tersebut yaitu untuk
mempopulerkan suatu buku atau komik yang dijual di toko
buku.
Poster propaganda yaitu poster yang berisikan kalimat yang
bertentangan dengan pemerintahan berwenang. Pada masa
penjajahan, jenis poster ini digunakan untuk meningkatkan
semangat juang rakyat. Namun pada masa sekarang, poster
propaganda dapat dikategorikan sebagai sebuah tindakan
makar.
Poster „dicari‟ (dalam Bahasa Inggris poster ‘wanted’)
merupakan jenis poster memuat informasi penjahat yang
tengah menjadi buronan, orang hilang, atau bahkan mengenai
lapangan pekerjaan.
Poster riset yaitu poster yang bertujuan untuk
menginformasikan mengenai sebuah kegiatan riset. Sehingga
dapat menarik minat para akademisi untuk datang dan
meramaikan kegiatan tersebut.
Poster afirmasi adalah poster yang bertujuan untuk
memberikan motivasi kepada yang membaca, misalnya
tentang kepemimpinan.
Poster komersial memiliki pengertian yang sama dengan poster
niaga, yaitu untuk mempromosikan suatu produk agar
semakin dikenal masyarakat dan meningkatkan angka
penjualan.
Nah, poster merupakan media iklan yang sudah ada sejak
manusia mengenal tulisan. Sejak dulu pengertian poster selalu
sama, untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai.
Dulunya poster ditempel di alun-alun atau pusat keramaian
suatu kota agar bisa dibaca oleh masyarakat luas. Kini pun tak
jauh berbeda, karena fungsi poster masih belum tergantikan.
Bagaimana cara membuat poster yang baik? berdasarkan pengalaman dan
kesalahan selama berkali-kali dalam membuat poster, setidaknya ada 5 prinsip poster
yang baik:
– Konten singkat, padat, jelas
Konten dalam poster harus cukup singkat dan padat, sehingga bisa dicerna oleh
orang lain tanpa perlu diperhatikan lama-lama. kalau bisa, orang mampu
memahami postermu dalam sekali lihat, atau setidaknya poin-poin penting
dalam postermu bisa dicerna segera setelah orang melirik postermu. Postermu
harus cukup jelas sehingga orang-orang tidak perlu mempertanyakan maksud
dari poster pada pembuatnya.
– Nyaman dilihat
Nyaman dilihat itu bagaimana? simpel, warnanya menarik perhatian, terkesan
bersih. minim efek dan gradasi warna yang mencolok. besar font harus pas,
tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
– Menarik minat
Postermu harus bisa menarik orang untuk melihat. Tidak perlu memasukkan
banyak gambar pada poster, cukup satu atau dua, namun gambar itu cukup unik
sehingga membuat orang tertarik untuk mengamati postermu lebih jauh.
Usahakan untuk membuat sendiri gambarnya, atau setidaknya ditrace manual
ke vektor. Usahakan background poster “bersih” dan bukan gambar bitmap.
gunakan saja satu warna atau gunakan pola/tekstur tertentu. Perhatikan juga
font yang akan kamu gunakan, font harus bersih, menarik, dan mudah dibaca.
– Alur yang jelas
Alur poster harus jelas. bagian atas buat apa, tengah buat apa, bawah buat apa.
Gambar adalah penarik perhatian. agar poster dilihat orang, letakkan penarik
perhatian di pusat, judul di atasnya, bagian bawah untuk deskripsi dan lain
sebagainya. ketika orang melihat poster, alurnya adalah sebagai berikut:
1. Melihat gambar pada poster (tengah)
2. Setelah mengamati gambar, orang mencari stimulus lain untuk lebih
memahami maksud gambar. dalam hal ini, judul, yang ditulis agak besar,
akan menarik perhatian berikutnya. (atas)
3. Judul akan membuat orang tertarik untuk mengetahui isi lebih jauh.
sembari mencerna judul, orang akan melihat gambar sekali lagi, sebelum
matanya turun ke bawah, bagian informasi. (tengah)
4. Informasi yang singkat, padat, dan jelas, akan membuat orang merasa
“aman” untuk membacanya. (bawah)
– Persuasif
Poster harus membentuk opini, pandangan, atau kesan, segera setelah orang
menangkap maksudnya.
LAMPIRAN PENILAIAN
1. ASESMEN DIAGNOSTIK
Jenjang/ Kelas : SMA/ 11
Capaian Pembelajaran :Peserta didik mampu mengamati, mengenal, merekam
dan menuangkan pengalaman dan pengamatannya
terhadap lingkungan, perasaan, empati atau
penilaiannya secara visual dengan menggunakan
proporsi, gestur, ruang yang rinci. Karya peserta didik
mencerminkan penguasaan terhadap bahan, alat,
teknik, teknologi dan prosedur yang dipilihnya (sesuai
minat dan kemampuannya).
Tujuan Pembelajaran : Menghasilkan peserta didik yang antusias untuk
terus belajar (life long learner), kreatif, mampu berani
mengekspresikan diri, gigih berusaha, reflektif,
bernalar kritis, berkontribusi aktif bagi lingkungannya
dan selalu membuat keputusan dengan tanggung
jawab.
A. Asesmen Non-Kognitif
Informasi apa saja yang ingin digali?
1. Aktivitas siswa selama di rumah
2. Emosi siswa
3. Kondisi Keluarga
4. Gaya Belajar
Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
• Apa saja kegiatanmu selama di rumah?
• Apa hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan selama belajar di rumah?
• Apa yang sedang kamu rasakan saat ini?
• Bagaimana perasaanmu selama belajar di rumah?
• Apa pekerjaan orang tuamu?
• Berapa jumlah saudara yang kamu miliki?
• Fasilitas belajar apa saja yang kamu miliki di rumah?
• Bagaimana cara kamu memahami suatu materi? Melalui membaca catatan, meminta
teman memberikan pertanyaan atau membacakan catatanmu, atau menulis berulang-
ulang hingga kamu paham?
• Bagaimana cara kamu menghafal? Menulis berulang-ulang, membacanya keras-
keras, atau membaca sambil berjalan-jalan?
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan?
Persiapan
1. Menentukan informasi yang akan digali.
2. Menyiapkan/menyusun daftar pertanyaan kunci.
3. Menyiapkan alat bantu yang diperlukan
Pelaksanaan:
1. Tanya jawab dengan peserta didik terkait aktivitas selama di rumah, emosi siswa,
kondisi keluarga, dan gaya belajar.
2. Meminta peserta didik menunjukkan gambar emosi untuk menggambarkan kondisi
emosi yang dirasakan.
Tindak Lanjut:
Alat bantu apa yang dibutuhkan?
• Gambar-gambar emosi yang mewakili
• Alat tulis
• Alat perekam data (rekaman suara atau catatan)
• Gambar-gambar emosi yang mewakili
1. Mengidentifikasi peserta didik yang menunjukkan gambar emosi negatif dan diajak
diskusi 4 mata.
2. Menentukan tindak lanjut dengan orang tua dan peserta didik jika diperlukan.
3. Mengulangi asesment diagnostik pada awal pembelajaran berikutnya.
B. Asesmen Kognitif
Identifikasi materi yang akan diujikan
1. Bahan yang digunakan dalam berkarya seni rupa
2. Alat yang digunakan dalam berkarya seni rupa
3.Teknik yang digunakan dalam berkarya seni rupa
4.Teknologi dan prosedur yang sesuai untuk membuat karya seni rupa
Pertanyaan
1. Sebutkan bahan yang digunakan dalam berkarya seni rupa!
2. Sebutkan alat yang digunakan dalam berkarya seni rupa!
3. Jelaskan teknikyang digunakan dalam berkarya seni rupa!
4. Sebutkan teknologi dan prosedur yang sesuai untuk membuat karya seni rupa!
Durasi Asesmen
Mingguan: 2 JP
Skor:
95-100 (A)
90-94 (B)
86-89 ( C )
70-85 (D)
Rencana Tindak Lanjut
Pengayaan
Rata-rata kelas
Diberikan pelajaran tambahan(remedial/pengayaan)
Dititipkan pada guru fase F
Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan?
Persiapan:
1. Menentukan jadwal asesmen
2. Melakukan identifikasi materi yang akan diukur (menentukan kompetensi yang
akan diukur)
3. Menyusun instrumen asesmen (kisi-kisi, instrumen soal, kunci jawaban dan rubrik
penilaian)
4. Menentukan teknik penilaian
Pelaksanaan:
1. Tanya jawab dengan peserta didik terkait aktivitas selama di rumah, emosi siswa,
kondisi keluarga, dan gaya belajar.
2. Meminta peserta didik menunjukkan gambar emosi untuk menggambarkan
kondisi emosi yang dirasakan.
Tindak Lanjut:
Alat bantu apa yang dibutuhkan?
Kalender dan jadwal KBM
Modul ajar, CP
Perangkat asesmen
Rubrik penilaian
Pedoman melakukan tindak lanjut
2. Asesmen Formatif (Non-kognitif)
a) Observasi Penilaian Sikap Individu
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Klaten
Kelas : XI Fase : F
Dimensi/elemen : Menciptakan
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Materi Pokok : bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang dipilihnya
(sesuai minat dan kemampuannya).
Butir Nilai : Refleksi perilaku pelajar Pancasila.
Indikator Sikap : Antusias untuk terus belajar (life long learner), kreatif,
mampu berani mengekspresikan diri, gigih berusaha, reflektif,
bernalar kritis, berkontribusi aktif bagi lingkungannya dan
selalu membuat keputusan dengan tanggung jawab.
No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai A K B G R B KA
1 Agustin
Kurniasari
100
100 50 75
… …. ... 325 81`,25 SB
2 Aisya Isnaini 100 100 75 75 … … ... 350 87,50 SB
3 Alief zharfan 75 75 50 50 … ... 250 62,50 B
4 ... ... ... ... ... … ... ... ... ... ...
Keterangan :
• A : Antusias untuk terus belajar
• K : kreatif
• B : berani mengekspresikan diri
• G : gigih berusaha
• R : Reflektif
• B : bernalar kritis
• KA : berkontribusi aktif
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 XI4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b) Lembar Observasi Penilaian Diri (diskusi)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Klaten
Kelas : XI Fase : F
Dimensi/elemen : Menciptakan
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Materi Pokok : bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang dipilihnya
(sesuai minat dan kemampuannya).
Butir Nilai : Refleksi perilaku pelajar Pancasila.
Indikator Sikap : Antusias untuk terus belajar (life long learner), kreatif,
mampu berani mengekspresikan diri, gigih berusaha, reflektif,
bernalar kritis, berkontribusi aktif bagi lingkungannya dan
selalu membuat keputusan dengan tanggung jawab.
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1 Selama diskusi, saya ikut serta
mengusulkan ide/gagasan. 100
250 62,50 C 2
Ketika kami berdiskusi, setiap anggota
mendapatkan kesempatan untuk berbicara. 100
3 Saya ikut serta dalam membuat
kesimpulan hasil diskusi kelompok. 50
4 ... …
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 XI100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) XI100 =
62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
c) Penilaian Teman Sebaya
Nama yang diamati : ...
Pengamat : ...
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1 Mau menerima pendapat teman. 100
450 90,00 SB
2 Memberikan solusi terhadap
permasalahan. 100
3 Memaksakan pendapat sendiri kepada
anggota kelompok. 100
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ...
50
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 XI100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) XI100 =
90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
d) Lembar Observasi Penilaian Sikap Kerja Kelompok
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP
KERJA KELOMPOK
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Klaten
Kelas : XI Fase : F
Dimensi/elemen : Menciptakan
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Materi Pokok : bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang dipilihnya
(sesuai minat dan kemampuannya).
Butir Nilai : Refleksi perilaku pelajar Pancasila.
Indikator Sikap : Antusias untuk terus belajar (life long learner), kreatif,
mampu berani mengekspresikan diri, gigih berusaha, reflektif,
bernalar kritis, berkontribusi aktif bagi lingkungannya dan
selalu membuat keputusan dengan tanggung jawab.
No Nama Siswa
Observasi Jml
Skor Nilai kerjasama tanggungjawab toleran disiplin
(1) (2) (3) (4)
1. ………..
2.
3.
4.
5.
6. Dst.
Keterangan pengisian skor:
4. Sangat baik
3. Baik
2. Cukup
1. Kurang.
C. Asesmen Non-kognitif (formatif)
Lembar Kinerja Presentasi
PENILAIAN KINERJA PRESENTASI
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Klaten
Kelas : XI Fase : F
Dimensi/elemen : Menciptakan
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Materi Pokok : bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang dipilihnya
(sesuai minat dan kemampuannya).
Butir Nilai : Refleksi perilaku pelajar Pancasila.
Indikator Sikap : Antusias untuk terus belajar (life long learner), kreatif,
mampu berani mengekspresikan diri, gigih berusaha, reflektif,
bernalar kritis, berkontribusi aktif bagi lingkungannya dan
selalu membuat keputusan dengan tanggung jawab.
Alokasi Waktu : 2 XI45 menit
Nama :
NIS :
Kelas :
No Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3
1 Komunikasi
2 Sistematika penyampaian
3 Wawasan
4 Keberanian
5 Antusias
6 Penampilan
Rubrik:
Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3
Komunikasi Tidak ada
komunikasi
Komunikasi sedang Komunikasi Lancar
dan baik
Sistematika
penyampaian
Penyampain tidak
sistematis
Sistematika
penyampaian
sedang
Sistematika
penyampaian baik
Wawasan Wawasan kurang Wawasan sedang Wawasan luas
Keberanian Tidak ada
keberanian
Keberanian sedang Keberanian baik
Antusias Tidak antusias Antusias sedang Antusias dalam
kegiatan
Penampilan Penampilan kurang Penampilan sedang Penampilan baik
D. Asesmen Kogntif (sumatif)
Penilaian dengan tes tertulis: menjawab sejumlah pertanyaan pilihan ganda
Jawablah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memilih huruf a, b, c, d,
atau e!
1. Jenis-jenis benda pakai yang dibuat dengan menggunakan teknik butsir dan cetak,
kecuali….
a. cangkir
b. teko
c. gentong
d. asbak
e. meja ukir
Jawaban: e
2. Alat-alat yang diciptakan oleh manusia di zaman prasejarah digunakan untuk….
a. melangsungkan hidup
b. mengakhiri hidup
c. mempertahankan hidup
d. melanjutkan hidup
e. berburu binatang hidup
Jawaban: c
3. Pembuatan karya seni rupa terapan menonjolkan beberapa hal di bawah ini,
kecuali…
a. keterampilan
b. kecekatan
c. keuletan tangan
d. kekuatan
e. ketelitian
Jawaban: d
4. Benda-benda seni rupa terapan sering juga disebut dengan…
a. seni pakai
b. seni murni
c. seni kriya
d. seni hias
e. seni terapan
Jawaban: c
5. Orang yang membuat benda-benda kerajinan disebut…
a. pematung
b. pelukis
c. seniman
d. pemahat
e. perajin
Jawaban: e
6. Berikut ini merupakan contoh benda seni rupa terapan yang termasuk benda pakai,
kecuali…
a. meja
b. kursi
c. cnagkir
d. mangkuk
e. perajin
Jawaban: e
7. Berikut ini merupakan contoh benda seni rupa terapan yang termasuk benda
hiasan, kecuali….
a. hiasan dinding
b. poci
c. guci
d. kaca patri
e. lukisan
Jawaban: b
8. Berikut ini yang termasuk jenis-jenis karya seni rupa terapan, kecuali….
a. kriya anyaman
b. kriya batik
c. kriya ukiran
d. kriya keramik
e. kriya patung
Jawaban: e
9. Berikut ini termasuk bahan lunak yang digunakan untuk benda pakai, kecuali….
a. batu andesit
b. tanah liat
c. plastisin
d. malam
e. bubur kertas
Jawaban: a
10. Manusia telah mengenal benda-benda hasil karya seni rupa terapan sejak
zaman….
a. modern
b. prasejarah
c. Orde Baru
d. purba
e. Masehi
Jawaban: b
Program pengayaan dan remedial
a. Pengayaan : siswa mengeksplorasi materi dengan mencari dan membaca secara
mandiri materi yang telah dipahami secara utuh.
b. Remedial: siswa diminta untuk mengerjakan ulang atau diberikan soal yang
sejenis.
Soal Remedial
1. Motif isen yang berbentuk garis pendek disebut….
a. sawut
b. cecek
c. ukel
d. bisque
e. manggaran
Jawaban: a
2. Menurut fungsi atau tujuan penciptaannya seni rupa terbagi menjadi dua, yaitu….
a. seni dua dimensi dan seni murni
b. seni tiga dimensi dan seni terapan
c. seni murni dan seni terapan
d. seni dua dimensi dan seni tiga dimensi
e. seni pahat dan seni lukis
Jawaban: c
3. Teknik dalam pembuatan keramik agar dapat menghasilkan dalam jumlah banyak
adalah….
a. cetak
b. press
c. manual
d. pilin
e. slab
Jawaban: a
4. Salah satu prinsip dalam seni rupa yang menyatakan bahwa seni rupa saling
bertautan, yaitu….
a. prinsip irama
b. prinsip kesatuan
c. prinsip keselarasan
d. prinsip keseimbangan
e. prinsip keindahan
Jawaban: b
5. Dibawah ini merupakan macam-macam wujud hasil karya seni rupa.
(1) Representatif (nyata).
(2) Dekoratif.
(3) Ekspresif.
(4) Nonrepresentatif (abstrak).
Hasil karya seni rupa tersebut adalah….
a. patung
b. fotograf
c. grafika
d. lukisan
e. ukiran
Jawaban: d
6. Dengan seni kita dapat memperoleh kenikmatan sebagai akibat dari refleksi….
a. perasaan
b. lahiriah
c. estetika
d. pikiran
e. naluri
Jawaban: a
7. Proses kreasi seni mempunyai ciri/sifat khusus berikut ini, kecuali….
a. individual
b. universal
c. ekspresif
d. abadi
e. unik
Jawaban: d
8. Berikut ini adalah peralatan yang digunakan dalam pembuatan seni lukis,
kecuali….
a. cat minyak
b. kanvas
c. pensil
d. pahat
e. kuas
Jawaban: d
9. Teknik melukis dengan menggunakan cat air di atas permukaan kertas disebut….
a. lukisan acrylic
b. lukisan aquarel
c. lukisan batik
d. lukisan mozaik
e. lukisan bebas
Jawaban: b
10. Titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang merupakan wujud
dari….
a. seni peran
b. seni tari
c. seni musik
d. seni teater
e. seni rupa
Jawaban: e
Lembar Penilaian Proyek
INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Klaten
Kelas : XI Fase : F
Dimensi/elemen : Menciptakan
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Materi Pokok : bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang
dipilihnya (sesuai minat dan kemampuannya).
Butir Nilai : Refleksi perilaku pelajar Pancasila.
Indikator Sikap : Antusias untuk terus belajar (life long learner),
kreatif, mampu berani mengekspresikan diri, gigih
berusaha, reflektif, bernalar kritis, berkontribusi aktif
bagi lingkungannya dan selalu membuat keputusan
dengan tanggung jawab.
Alokasi Waktu : 2 XI45 menit
Guru Pembimbing :
Nama :
NIS :
Kelas :
No ASPEK SKOR (1-5)
1 2 3 4 5
1 PERENCANAAN:
a. Latar belakang
b. Rumusan masalah
c. Tujuan penulisan
2 PELAKSANAAN
a. Ketepatan pemilihan gambar
b. Orisinalitas laporan
c. Mendeskripsikan jenis, simbol dan nilai estetis
dalam konsep seni rupa dua dimensi
d. Mendeskripsikan tentang bahan dan alat, serta
media dan teknik berkarya seni dua dimensi
e. Struktur/logika penulisan disusun dengan jelas
sesuai metode yang dipakai
f. Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan
komunikatif
g. Daftar pustaka yang dapat
dipertanggungjawabkan (Ilmiah)
3 LAPORAN PROYEK:
a. Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah
b. Saran relevan dengan kajian, dan berisi pesan
untuk peningkatan kecintaan terhadap hasil
karya seni rupa Indonesia
FORMAT PENILAIAN PRODUK
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Klaten
Kelas : XI Fase : F
Dimensi/elemen : Menciptakan
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Materi Pokok : bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang
dipilihnya (sesuai minat dan kemampuannya).
Butir Nilai : Refleksi perilaku pelajar Pancasila.
Indikator Sikap : Antusias untuk terus belajar (life long learner),
kreatif, mampu berani mengekspresikan diri, gigih
berusaha, reflektif, bernalar kritis, berkontribusi aktif
bagi lingkungannya dan selalu membuat keputusan
dengan tanggung jawab.
Alokasi Waktu : 2 XI45 menit
Nama Peserta didik :
Kelas/Semester :
No Aspek Penilaian Skor ( 1 – 5 )*
1 Kesesuaian bentuk
2 Penggunaan teknik sesuai prosedur
3 Kecermatan dan ketepatan
4 Penggunaan peralatan dengan baik dan benar
5 Komposisi
6 Nilai estetis
TOTAL SKOR
Glossarium
Artistik Nilai seni yang terdapat pada benda atau tempat yang diamati
Eksperimen
Artistik
Percobaan yang direncanakan untuk menemukan nilai seni untuk
berkarya
Dua Dimensi Karya seni rupa dengan dimensi panjang dan lebar, bersifat datar atau
relief
(contoh: lukisan, gambar, sketsa, poster, gambar desain, foto)
Tiga Dimensi Karya seni rupa dengan dimensi panjang, lebar, dan tinggi dan
bisa dilihat tampilannya dari berbagai tiga arah: atas, depan,
samping.
(contoh: patung)
Teori Warna Pengetahuan tentang warna, jenis dan kategorinya
Warna Primer Warna dasar atau pokok yang terdiri dari merah, kuning, biru
Warna
Sekunder
Tingkatan kategori warna kedua yang tercipta dari campuran dua
warna dari warna primer.
Warna-warna sekunder antara lain adalah: jingga, ungu, hijau
1) jingga adalah campuran dari merah dan kuning
2) ungu adalah campuran dari merah dan biru
3) hijau adalah campuran dari kuning dan biru
Warna Tersier Tingkatan kategori warna ketiga yang tercipta dari campuran
warna dari warna primer dan tersier
Warna-warna tersier antara lain adalah: coklat
kemerahan, coklat kekuningan, coklat kebiruan
1) coklat kemerahan adalah campuran dari merah dan hijau
2) coklat kekuningan adalah campuran dari kuning dan ungu
3) coklat kebiruan adalah campuran dari biru dan jingga
4) Toska adalah campuran dari hijau dan biru
5) Hijau Lemon adalah campuran dari kuning dan hijau
6) Ambar adalah campuran dari kuning dan jingga
7) Vermilion adalah campuran dari jingga dan merah
8) Magenta adalah campuran dari merah dan ungu
9) Nila adalah campuran dari ungu dan biru
Warna Netral Warna yang dapat diserasikan dengan warna apapun, yakni: hitam
dan putih
Unsur Seni
Rupa
Semua hal yang terkandung dalam karya seni rupa antara lain: titik,
garis,
bidang, warna, bentuk, pola dan tekstur
Titik Noktah, lingkaran penuh berwarna hitam
Garis Coretan panjang lurus ataupun lengkung
Bidang Permukaan yang rata dan bersifat dua dimensi
Bentuk Gambaran kategori suatu bidang (geometris, biomorfis/ organis)
Geometris: gambaran bidang dengan pengukuran matematis
Biomorfis/organis: gambaran bidang yang tidak memiliki
pengukuran matematis
Warna Kesan yang ditangkap oleh mata
Pola Pengulangan salah satu atau dua dari unsur seni rupa
Tekstur Jenis penampakan permukaan (halus – kasar)
Prinsip Desain Tata cara pengorganisasian unsur rupa untuk membuat karya seni
Kesatuan Perpaduan unsur-unsur rupa
Keseimbangan Nilai keseluruhan unsur seni rupa yang disusun. Dalam seni rupa,
nilai keseimbangan dapat bersifat simetris (seimbang di dua sisi)
atau asimetris
(tidak seimbang)
Penekanan Fokus atau pusat dalam sebuah karya seni rupa
Skala/ Proporsi Peletakan dua elemen yang memiliki nilai yang berlawanan pada satu
karya
rupa
Hirarki Penekanan yang disusun secara berurutan baik dari kecil-besar, gelap-
terang
dan sebaliknya
Kontras Penempatan dua unsur desain yang saling bertentangan antara satu
dengan
yang lainnya pada satu karya rupa
Daftar pustaka:
1. Arifin dan Kusrianto. (2009). Sukses Menulis Buku Ajar dan Referensi.
Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
2. Fariz. (2009). Living in harmony: Jati Diri, Ketekunan, dan Norma. Jakarta:
PT Kompas Media Nusantara.
3. Garha, Oho. (1980). Pendidikan Kesenian Seni Rupa Program Spesialisasi 1I
untuk SPG. Jakarta: Depdikbud.
4. Putra, Antonius, N., Lakoro, Rahmatsyam. (2012). Perencangan Buku
Ilustrasi Musik Keroncong. Jurnal Teknik POMITS, Vol. 1, No. 1.
5. Nurhadiat, D. ( 2004). Pendidikan Seni Rupa SMP Kelas 1. Jakarta: PT.
Grasindo
6. Rasjoyo. (1994). Pendidikan Seni Rupa Untuk Kelas 1. Jakarta: Glora Aksara
Pratama.
7. Rohidi, Tjetjep R. (1984). Lintasan Peristiwa dan Tokoh Seni Rupa Indonesia
Baru. Semarang: IKIP Semarang Press.
8. Soedarso, Nick. (2014). Perancangan Buku Ilustrasi Mahapatih Gajah Mada.
Humaniora. Vol. 5, No. 2, Oktober 2014, 561-570.
9. Soedarso, Sp. (1990). Tinjauan Seni : sebuah pengantar untuk apresiasi seni.
Yogyakarta: Saku Dayar Sarana.