+ All Categories
Home > Documents > modul ajar seni rupa

modul ajar seni rupa

Date post: 25-Nov-2023
Category:
Upload: khangminh22
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
28
MODUL AJAR SENI RUPA KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2022/2023 A. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan informasi (inquiry learning) dengan pendekatan saintifik, peserta didik dapat mencari informasi tentang bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang dipilihnya (sesuai minat dan kemampuannya) selama proses pembelajaran dan antusias untuk terus belajar (life long learner), kreatif, mampu berani mengekspresikan diri, gigih berusaha, reflektif, bernalar kritis, berkontribusi aktif bagi lingkungannya dan selalu membuat keputusan dengan tanggung jawab, serta berwawasan swaliba adiwiyata SMAN 2 Klaten. Capaian Pembelajaran Fase F (Umumnya Kelas 11) Capaian Pembelajaran Seni Rupa Fase F (Kelas 11-12) diharapkan Nama Sekolah SMA Negeri 2 Klaten Mata Pelajaran Seni rupa (seni dan prakarya) Fase/kelas F/ 11 Kompetensi Awal Peserta didik mampu mengamati, mengenal, merekam dan menuangkan pengalaman dan pengamatannya terhadap lingkungan, perasaan, empati atau penilaiannya secara visual dengan menggunakan proporsi, gestur, ruang yang rinci. Karya peserta didik mencerminkan penguasaan terhadap bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang dipilihnya (sesuai minat dan kemampuannya). Profil pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Sarana dan prasarana LCD Proyektor, HP, Laptop, ruang kelas, literasi internet dan buku bacaan. Target peserta didik Peserta didik : 1. Reguler; 2. Dengan pencapaian tinggi; 3. Dengan kesulitan belajar. Model pembelajaran Tatap muka dan jarak jauh dalam jaringan (PJJ-on line) Alokasi Waktu 4 JP
Transcript

MODUL AJAR SENI RUPA

KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan

informasi (inquiry learning) dengan pendekatan saintifik, peserta didik dapat

mencari informasi tentang bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang

dipilihnya (sesuai minat dan kemampuannya) selama proses pembelajaran dan

antusias untuk terus belajar (life long learner), kreatif, mampu berani

mengekspresikan diri, gigih berusaha, reflektif, bernalar kritis, berkontribusi aktif

bagi lingkungannya dan selalu membuat keputusan dengan tanggung jawab, serta

berwawasan swaliba adiwiyata SMAN 2 Klaten.

Capaian Pembelajaran Fase F (Umumnya Kelas 11)

Capaian Pembelajaran Seni Rupa Fase F (Kelas 11-12) diharapkan

Nama Sekolah SMA Negeri 2 Klaten

Mata Pelajaran Seni rupa (seni dan prakarya)

Fase/kelas F/ 11

Kompetensi Awal Peserta didik mampu mengamati, mengenal, merekam dan

menuangkan pengalaman dan pengamatannya terhadap lingkungan,

perasaan, empati atau penilaiannya secara visual dengan

menggunakan proporsi, gestur, ruang yang rinci. Karya peserta didik

mencerminkan penguasaan terhadap bahan, alat, teknik, teknologi dan

prosedur yang dipilihnya (sesuai minat dan kemampuannya).

Profil pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,

berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan

kreatif.

Sarana dan prasarana LCD Proyektor, HP, Laptop, ruang kelas, literasi internet dan buku

bacaan.

Target peserta didik Peserta didik :

1. Reguler;

2. Dengan pencapaian tinggi;

3. Dengan kesulitan belajar.

Model pembelajaran Tatap muka dan jarak jauh dalam jaringan (PJJ-on line)

Alokasi Waktu 4 JP

TKE11.2. Merekam dan mempresentasikan proses kreatif karyanya

Pengamatan dan identifikasi benda alam dan benda buatan

Bereksperimen dengan hasil pengamatan untuk membuat karya seni rupa dua dimensi

Membuat karya abstrak dengan mengamati organis yang dipelajari dari mata pelajaran

lain seperti: biologi, kimia, geografi, matematika

Membandingkan dan mengidentifikasi unsur rupa untuk menbuat karya

Mengapresiasi karya dari hasil pengamatan pribadi dan peserta didik lain

Pilihan mata pelajaran lain untuk dikolaborasikan:

Biologi, Kimia, Geografi, Matematika

peserta didik mampu melihat keterhubungan dan berkolaborasi dengan

bidang keilmuan lain atau masyarakat. Fase F, masuk ke dalam Masa

Penentuan (Period of Decision) dimana kepercayaan diri telah tumbuh. Fase

ini ditandai dengan kemampuan peserta didik dalam menganalisa dan

mengevaluasi sebuah pesan, gagasan, medium dan penggunaan unsur-unsur

rupa secara efektif. Kesadaran peserta didik terhadap keterlibatan seni dalam

segala aspek kehidupan diharapkan mulai tumbuh pada fase ini.

Di akhir fase F, peserta didik diharapkan memiliki nalar kritis,

menghasilkan atau mengembangkan gagasan dalam proses kreatif dalam

merespon keterkaitan diri dan lingkungannya secara mandiri dan/atau

berkelompok. Dalam proses kreatif tersebut, peserta didik sudah dapat

menentukan bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang sesuai dengan

tujuan karyanya. Peserta didik juga diharapkan sudah dapat bekerja secara

produktif, inventif atau inovatif baik secara mandiri maupun berkelompok.

Selain itu, peserta didik juga dapat menyampaikan pesan dan gagasan secara

lisan dan/atau tertulis tentang karya seni rupa berdasarkan pada pengamatan

dan pengalamannya, secara efektif, runut, terperinci dan menggunakan kosa

kata seni rupa yang tepat.

Capaian Fase F Berdasarkan Elemen

Elemen Fase F

Menciptakan Pada akhir fase F, peserta didik mampu menciptakan karya seni yang

menunjukkan penguasaan atas pilihan keterampilan, medium, pengetahuan elemen

seni rupa atau prinsip desain tertentu yang sesuai dengan tujuan karyanya, dalam

konteks ekspresi pribadi atau sesuai topik tertentu.

Target Konten Setiap Tahun Fase F.11

Konten inti:

Di akhir kelas 11, Siswa mampu:

1. Mengetahui serta menyadari kemampuan, kekuatan dan potensi diri, yang tercermin dari pilihan

ketrampilan, medium dan pengetahuan elemen seni rupa atau prinsip desain tertentu pada

karyanya, dalam konteks ekspresi pribadi atau sesuai topik tertentu

2. Mengevaluasi, menganalisa dan menyampaikan respon lisan atau tulisan secara runut, terperinci

dan logis terhadap efektivitas pesan dan penggunaan medium sebuah karya pribadi maupun

orang lain. Siswa menggunakan hasil Analisa dan infprmasi tersebut sebagai bagian dari strategi

pengembangan karyanya.

3. Menggunakan kreativitasnya, mengajukan pertanyaan yang bermakna dan mengembangkan

gagasan baik secara individu maupun berkelompok, untuk memecahkan masalah, menjawab

tantangan dan peluang yang ada di lingkungan sekitarnya.

4. Melihat keterhubungan antar keilmuan seni dan bidang keilmuan lainnya.

B. Pemahaman bermakna

Target Capaian Pembelajaran Fase F.11

C. Pertanyaan Pemantik

Apa yang menjadikan belajar materi terhadap bahan, alat, teknik, teknologi dan

prosedur yang kamu pilih (sesuai minat dan kemampuan siswa) menarik?

D. Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan Offline (10 menit)

Peserta didik memberi salam, berdoa, menyanyikan

lagu Indonesia Raya 3 stanza (PPK).

Guru mengecek kehadiran peserta didik dan

memberi motivasi.

Guru menyampaikan tujuan dan manfaat

pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan.

Guru menyampaikan garis besar cakupan materi

dan langkah pembelajaran.

Online (15 menit)

Guru berkomunikasi dengan peserta didik melalui

wa grup untuk segera absensi.

Guru mengajak peserta didik untuk berdoa. (PPK)

Guru menyampaikan tujuan dan manfaat

pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan

Guru menyampaikan garis besar cakupan materi

dan langkah pembelajaran .

Kegiatan Inti

Pengumpulan Data

Offline (20 menit)

Peserta didik diberi motivasi dan panduan berkarya seni

rupa dua dimensi sesuai materi bahan, alat, teknik,

teknologi dan prosedur yang dipilihnya (sesuai minat

dan kemampuannya) dengan penerapan perilaku ramah

lingkungan hidup (Creative).

Online ( 15 menit)

Peserta didik diberi video lewat whatsapp grup materi

bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang

dipilihnya (sesuai minat dan kemampuannya).

Pengolahan Data Offline (30 menit)

Guru bersama siswa menganalisis hasil pemahaman

materi bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur

yang dipilihnya (sesuai minat dan kemampuannya)

(Collaboration)

Guru menugaskan siswa untuk berkarya seni rupa

dua dimensi sesuai materi bahan, alat, teknik,

teknologi dan prosedur yang dipilihnya (sesuai minat

dan kemampuannya) (Critical Thinking)

Online ( 30 menit )

Guru mengajak peserta didik mendiskusikan hasil

pengamatan dari video yang telah di lihat melalui

WA grup.

Guru menugaskan siswa untuk berkarya seni rupa

dua dimensi sesuai bahan, alat, teknik, teknologi dan

prosedur yang dipilihnya (sesuai minat dan

kemampuannya).

Generalisasi Offline (20 menit)

Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang

hal-hal yang telah dipelajari terkait materi bahan,

alat, teknik, teknologi dan prosedur yang dipilihnya

(sesuai minat dan kemampuannya)

Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk

menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami.

Online ( 15 menit )

Guru membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah

dipelajari terkait materi bahan, alat, teknik, teknologi

dan prosedur yang dipilihnya (sesuai minat dan

kemampuannya).

Peserta didik kemudian mengumpulkan hasil

pekerjaan melalui wa dan dan google classroom.

Penutup Offline (10 menit)

Guru bersama peserta didik merefleksikan

pengalaman belajar.

Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan

singkat.

Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada

pertemuan berikutnya dan berdoa .

Guru menutup pertemuan dengan salam.

Online (15 menit)

Guru mengecek tugas siswa yang sudah masuk di wa

atau google classroom dan memberikan konfirmasi.

Guru menutup pertemuan dengan salam melalui

aplikasi wa grup dan google meet.

E. Asesmen

1. Sikap : penilaian diri (asesmen formatif )

2. Performa : presentasi (asesmen kognitif)

3. Tertulis : isian (asesmen sumatif)

F. Pengayaan dan Remedial

Terlampir

G. Lampiran

1. Materi pembelajaran tentang materi bahan, alat, teknik, teknologi dan

prosedur berkarya seni rupa (Lampiran 1).

2. Alat penilaian

a. Asesmen diagnostik

b. Asesmen formatif

c. Asesmen kognitif

d. Asesmen sumatif

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 2 Klaten

Suharja, S.Pd., M.Si.

NIP. 19710611 199412 1 001

Klaten, Juni 2022

Guru Mata Pelajaran,

Rony, S.Pd.

NIP.-

LAMPIRAN MATERI PEMBELAJARAN

POSTER

1. Pengertian Poster

Hampir semua orang pasti pernah melihat poster. Poster banyak

digunakan sebagai media iklan, promosi, pengumuman, dan/atau

pemberitahuan dalam target yang luas. Lebih jelasnya, mari bersama-sama

mendalami tentang pengertian poster.

Pengertian poster adalah suatu media publikasi yang memadukan antara

tulisan, gambar, atau kombinasi keduanya dengan tujuan untuk memberikan

informasi kepada khalayak.

Poster dipasang di tempat keramaian dan strategis, seperti di kawasan sekolah,

pasar, perkantoran, fasilitas kesehatan, dan lainnya. Informasi yang

disampaikan oleh poster bersifat mengajak.

Poster juga merupakan salah satu bentuk dari seni grafis dua dimensi yang

memadukan antara huruf, angka, dan gambar pada media kertas yang besar.

Umumnya ditempelkan di bidang dengan permukaan yang rata, seperti dinding

atau papan, di pusat-pusat keramaian.

2. Tujuan Poster

Secara umum tujuan dari poster adalah sebagai bentuk publikasi agar dibaca

oleh masyarakat luas dan mau mengikuti ajakan dari isi poster tersebut.

Sedangkan tujuan khususnya adalah ajakan yang disampaikan oleh poster

bersifat subyektif, tergantung apa yang diinginkan oleh si pembuat poster itu

sendiri. Dapat berupa karena tujuan komersial, berusaha untuk meraih simpati

masyarakat, mencari perhatian, dan sebagainya.

3. Fungsi Poster

Adapun fungsi dari poster adalah untuk memberikan informasi tambahan

mengenai sesuatu kepada masyarakat luas. Diharapkan dengan melihat dan

membaca poster, tujuan dari si pembuat akan tersampaikan melalui tulisan dan

gambar yang ditampilkan.

Ada beberapa hal penting yang membedakan poster dengan media publikasi

dua dimensi lainnya. Selain menurut pengertian poster yang dicetak pada

bidang media yang besar, isi dan cara tersampaikannya informasi dari poster

pun berbeda dengan media publikasi lain.

4. Ciri-Ciri Poster

Perbedaan poster dengan media publikasi lain utamanya adalah perihal ukuran

serta cara penyampaian pesannya. Poster tidak membutuhkan kalimat-kalimat

terperinci, namun hanya menggunakan kalimat sederhana yang mudah diingat.

Berikut ini adalah ciri-ciri dari poster:

Poster harus didesain dengan komposisi huruf dan gambar di atas media datar

(kertas atau kain) berukuran besar.

Dipasang dengan cara ditempelkan di bidang dengan permukaan rata seperti

dinding atau papan di tempat-tempat keramaian agar dapat menarik

perhatian banyak orang.

Dibuat dengan menggunakan teknik pewarnaan yang kontras dan pemilihan

warna yang berani,

Bahasa yang digunakan singkat, padat, jelas, dan harus mudah dipahami.

Diberi gambar agar pesan lebih mudah tersampaikan.

Harus dapat dibaca sambil lalu, namun meninggalkan kesan yang mendalam.

5. Syarat Poster

Karena perbedaan ukuran media publikasi dan cara penyampaiannya,

pembuatan poster memiliki syarat-syarat khusus. Ini dimaksudkan untuk

membedakan dengan bentuk media publikasi lain dan lebih mengoptimalkan

fungsi dari poster itu sendiri. Berikut adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi

dari sebuah poster:

Menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh semua kalangan.

Memiliki susunan kalimat yang singkat, padat, jelas, akan tetapi tetap dapat

menyampaikan maksud dari poster tersebut.

Kombinasi antara tulisan dan gambar.

Harus bisa menarik perhatian orang banyak.

Menggunakan bahan yang kuat dan tahan terhadap cuaca, sehingga tidak

mudah rusak dan/atau sobek, dan terakhir.

Sesuaikan ukuran poster dengan sasaran lokasi yang akan digunakan untuk

menempel dan/atau memasang poster, serta target pembaca.

6. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Selain mengenai ciri dan syarat poster, perlu diketahui pula hal-hal penting

mengenai poster. Dengan demikian poster dapat lebih sesuai dengan target

pembaca. Di bawah ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

pembuatan poster:

Untuk menarik perhatian buat poster yang memuat gambar yang mencolok,

agar menggugah rasa penasaran orang.

Biasanya poster dibaca dari jarak minimal 1 meter, karenanya harus

dipastikan untuk memilih bentuk dan ukuran huruf yang mudah terbaca meski

sambil lalu.

Pembaca poster adalah orang yang sedang bergerak, oleh sebab itu isilah

poster dengan tulisan yang efektif, sugestif, dan mudah diingat.

Hindari keinginan untuk mengisi penuh poster dengan gambar dan/atau

tulisan, karena akan menurunkan keinginan orang untuk membaca secara

detail.

Perhatian komposisi keindahan dari poster agar semakin menarik perhatian

masyarakat secara luas.

7. Jenis-Jenis Poster

Meski pengertian poster pada dasarnya sama saja, yakni sebagai bentuk

pemberitahuan kepada khalayak umum. Namun terdapat berbagai jenis poster

yang umumnya beredar.

Jenis-jenis ini dibedakan berdasarkan isi dan/atau tujuan dari pembuatan poster

itu sendiri. Berikut adalah daftar jenis poster yang sudah banyak dikenal dalam

masyarakat :

1. Jenis poster berdasarkan isi

Poster dapat dibedakan berdasarkan isi yang dimuat di dalamnya.

Informasi yang disampaikan dalam poster merupakan hal yang sangat

penting dan menjadi hal yang paling ditonjolkan. Poster jenis ini

menjelaskan mengenai sebuah informasi, bukan kegiatan. Adapun jenis

poster menurut kategori ini di antaranya:

Poster niaga, yaitu poster yang dibuat dengan tujuan untuk

menawarkan barang dan/atau jasa.

Poster layanan masyarakat adalah poster yang memuat informasi untuk

mengedukasi masyarakat secara umum tentang suatu hal. Misalnya

poster tentang bahaya merokok atau poster tentang keluarga berencana

(KB).

Poster kegiatan, merupakan media untuk memberitahukan tentang

suatu kegiatan yang akan diselenggarakan.

Poster pendidikan, yakni poster yang memiliki tujuan untuk mendidik

masyarakat. Biasanya berhubungan dengan dunia pendidikan dan

dipasang di sekolah-sekolah.

2. Jenis poster berdasarkan tujuan

Penekanan pada jenis poster ini adalah pada tercapainya tujuan dari

si pembuat poster. Berbeda dengan jenis sebelumnya yang lebih

mengedepankan pada penyampaian informasi. Contoh dari jenis

poster yang berdasar pada tujuan antara lain :

Poster kampanye adalah jenis poster yang mudah ditemukan

menjelang pemilihan umum. Digunakan untuk menarik

simpati masyarakat terhadap partai politik serta calon yang

akan maju dalam pemilihan umum.

Poster ‘cheesecake’ adalah sebutan untuk poster yang

digunakan untuk menarik perhatian dan minat publik.

Misalnya seperti ajakan untuk menjadi penyanyi, artis, model,

dan sebagainya.

Poster film yaitu poster yang dibuat khusus untuk

mempromosikan suatu film yang tengah ditayangkan di

bioskop.

Poster buku dan/atau komik memiliki pengertian yang sama

dengan poster film. Kesamaan tersebut yaitu untuk

mempopulerkan suatu buku atau komik yang dijual di toko

buku.

Poster propaganda yaitu poster yang berisikan kalimat yang

bertentangan dengan pemerintahan berwenang. Pada masa

penjajahan, jenis poster ini digunakan untuk meningkatkan

semangat juang rakyat. Namun pada masa sekarang, poster

propaganda dapat dikategorikan sebagai sebuah tindakan

makar.

Poster „dicari‟ (dalam Bahasa Inggris poster ‘wanted’)

merupakan jenis poster memuat informasi penjahat yang

tengah menjadi buronan, orang hilang, atau bahkan mengenai

lapangan pekerjaan.

Poster riset yaitu poster yang bertujuan untuk

menginformasikan mengenai sebuah kegiatan riset. Sehingga

dapat menarik minat para akademisi untuk datang dan

meramaikan kegiatan tersebut.

Poster afirmasi adalah poster yang bertujuan untuk

memberikan motivasi kepada yang membaca, misalnya

tentang kepemimpinan.

Poster komersial memiliki pengertian yang sama dengan poster

niaga, yaitu untuk mempromosikan suatu produk agar

semakin dikenal masyarakat dan meningkatkan angka

penjualan.

Nah, poster merupakan media iklan yang sudah ada sejak

manusia mengenal tulisan. Sejak dulu pengertian poster selalu

sama, untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai.

Dulunya poster ditempel di alun-alun atau pusat keramaian

suatu kota agar bisa dibaca oleh masyarakat luas. Kini pun tak

jauh berbeda, karena fungsi poster masih belum tergantikan.

Bagaimana cara membuat poster yang baik? berdasarkan pengalaman dan

kesalahan selama berkali-kali dalam membuat poster, setidaknya ada 5 prinsip poster

yang baik:

– Konten singkat, padat, jelas

Konten dalam poster harus cukup singkat dan padat, sehingga bisa dicerna oleh

orang lain tanpa perlu diperhatikan lama-lama. kalau bisa, orang mampu

memahami postermu dalam sekali lihat, atau setidaknya poin-poin penting

dalam postermu bisa dicerna segera setelah orang melirik postermu. Postermu

harus cukup jelas sehingga orang-orang tidak perlu mempertanyakan maksud

dari poster pada pembuatnya.

– Nyaman dilihat

Nyaman dilihat itu bagaimana? simpel, warnanya menarik perhatian, terkesan

bersih. minim efek dan gradasi warna yang mencolok. besar font harus pas,

tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

– Menarik minat

Postermu harus bisa menarik orang untuk melihat. Tidak perlu memasukkan

banyak gambar pada poster, cukup satu atau dua, namun gambar itu cukup unik

sehingga membuat orang tertarik untuk mengamati postermu lebih jauh.

Usahakan untuk membuat sendiri gambarnya, atau setidaknya ditrace manual

ke vektor. Usahakan background poster “bersih” dan bukan gambar bitmap.

gunakan saja satu warna atau gunakan pola/tekstur tertentu. Perhatikan juga

font yang akan kamu gunakan, font harus bersih, menarik, dan mudah dibaca.

– Alur yang jelas

Alur poster harus jelas. bagian atas buat apa, tengah buat apa, bawah buat apa.

Gambar adalah penarik perhatian. agar poster dilihat orang, letakkan penarik

perhatian di pusat, judul di atasnya, bagian bawah untuk deskripsi dan lain

sebagainya. ketika orang melihat poster, alurnya adalah sebagai berikut:

1. Melihat gambar pada poster (tengah)

2. Setelah mengamati gambar, orang mencari stimulus lain untuk lebih

memahami maksud gambar. dalam hal ini, judul, yang ditulis agak besar,

akan menarik perhatian berikutnya. (atas)

3. Judul akan membuat orang tertarik untuk mengetahui isi lebih jauh.

sembari mencerna judul, orang akan melihat gambar sekali lagi, sebelum

matanya turun ke bawah, bagian informasi. (tengah)

4. Informasi yang singkat, padat, dan jelas, akan membuat orang merasa

“aman” untuk membacanya. (bawah)

– Persuasif

Poster harus membentuk opini, pandangan, atau kesan, segera setelah orang

menangkap maksudnya.

LAMPIRAN PENILAIAN

1. ASESMEN DIAGNOSTIK

Jenjang/ Kelas : SMA/ 11

Capaian Pembelajaran :Peserta didik mampu mengamati, mengenal, merekam

dan menuangkan pengalaman dan pengamatannya

terhadap lingkungan, perasaan, empati atau

penilaiannya secara visual dengan menggunakan

proporsi, gestur, ruang yang rinci. Karya peserta didik

mencerminkan penguasaan terhadap bahan, alat,

teknik, teknologi dan prosedur yang dipilihnya (sesuai

minat dan kemampuannya).

Tujuan Pembelajaran : Menghasilkan peserta didik yang antusias untuk

terus belajar (life long learner), kreatif, mampu berani

mengekspresikan diri, gigih berusaha, reflektif,

bernalar kritis, berkontribusi aktif bagi lingkungannya

dan selalu membuat keputusan dengan tanggung

jawab.

A. Asesmen Non-Kognitif

Informasi apa saja yang ingin digali?

1. Aktivitas siswa selama di rumah

2. Emosi siswa

3. Kondisi Keluarga

4. Gaya Belajar

Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan

• Apa saja kegiatanmu selama di rumah?

• Apa hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan selama belajar di rumah?

• Apa yang sedang kamu rasakan saat ini?

• Bagaimana perasaanmu selama belajar di rumah?

• Apa pekerjaan orang tuamu?

• Berapa jumlah saudara yang kamu miliki?

• Fasilitas belajar apa saja yang kamu miliki di rumah?

• Bagaimana cara kamu memahami suatu materi? Melalui membaca catatan, meminta

teman memberikan pertanyaan atau membacakan catatanmu, atau menulis berulang-

ulang hingga kamu paham?

• Bagaimana cara kamu menghafal? Menulis berulang-ulang, membacanya keras-

keras, atau membaca sambil berjalan-jalan?

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan?

Persiapan

1. Menentukan informasi yang akan digali.

2. Menyiapkan/menyusun daftar pertanyaan kunci.

3. Menyiapkan alat bantu yang diperlukan

Pelaksanaan:

1. Tanya jawab dengan peserta didik terkait aktivitas selama di rumah, emosi siswa,

kondisi keluarga, dan gaya belajar.

2. Meminta peserta didik menunjukkan gambar emosi untuk menggambarkan kondisi

emosi yang dirasakan.

Tindak Lanjut:

Alat bantu apa yang dibutuhkan?

• Gambar-gambar emosi yang mewakili

• Alat tulis

• Alat perekam data (rekaman suara atau catatan)

• Gambar-gambar emosi yang mewakili

1. Mengidentifikasi peserta didik yang menunjukkan gambar emosi negatif dan diajak

diskusi 4 mata.

2. Menentukan tindak lanjut dengan orang tua dan peserta didik jika diperlukan.

3. Mengulangi asesment diagnostik pada awal pembelajaran berikutnya.

B. Asesmen Kognitif

Identifikasi materi yang akan diujikan

1. Bahan yang digunakan dalam berkarya seni rupa

2. Alat yang digunakan dalam berkarya seni rupa

3.Teknik yang digunakan dalam berkarya seni rupa

4.Teknologi dan prosedur yang sesuai untuk membuat karya seni rupa

Pertanyaan

1. Sebutkan bahan yang digunakan dalam berkarya seni rupa!

2. Sebutkan alat yang digunakan dalam berkarya seni rupa!

3. Jelaskan teknikyang digunakan dalam berkarya seni rupa!

4. Sebutkan teknologi dan prosedur yang sesuai untuk membuat karya seni rupa!

Durasi Asesmen

Mingguan: 2 JP

Skor:

95-100 (A)

90-94 (B)

86-89 ( C )

70-85 (D)

Rencana Tindak Lanjut

Pengayaan

Rata-rata kelas

Diberikan pelajaran tambahan(remedial/pengayaan)

Dititipkan pada guru fase F

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan?

Persiapan:

1. Menentukan jadwal asesmen

2. Melakukan identifikasi materi yang akan diukur (menentukan kompetensi yang

akan diukur)

3. Menyusun instrumen asesmen (kisi-kisi, instrumen soal, kunci jawaban dan rubrik

penilaian)

4. Menentukan teknik penilaian

Pelaksanaan:

1. Tanya jawab dengan peserta didik terkait aktivitas selama di rumah, emosi siswa,

kondisi keluarga, dan gaya belajar.

2. Meminta peserta didik menunjukkan gambar emosi untuk menggambarkan

kondisi emosi yang dirasakan.

Tindak Lanjut:

Alat bantu apa yang dibutuhkan?

Kalender dan jadwal KBM

Modul ajar, CP

Perangkat asesmen

Rubrik penilaian

Pedoman melakukan tindak lanjut

2. Asesmen Formatif (Non-kognitif)

a) Observasi Penilaian Sikap Individu

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Klaten

Kelas : XI Fase : F

Dimensi/elemen : Menciptakan

Tahun Pelajaran : 2022/2023

Materi Pokok : bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang dipilihnya

(sesuai minat dan kemampuannya).

Butir Nilai : Refleksi perilaku pelajar Pancasila.

Indikator Sikap : Antusias untuk terus belajar (life long learner), kreatif,

mampu berani mengekspresikan diri, gigih berusaha, reflektif,

bernalar kritis, berkontribusi aktif bagi lingkungannya dan

selalu membuat keputusan dengan tanggung jawab.

No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah

Skor

Skor

Sikap

Kode

Nilai A K B G R B KA

1 Agustin

Kurniasari

100

100 50 75

… …. ... 325 81`,25 SB

2 Aisya Isnaini 100 100 75 75 … … ... 350 87,50 SB

3 Alief zharfan 75 75 50 50 … ... 250 62,50 B

4 ... ... ... ... ... … ... ... ... ... ...

Keterangan :

• A : Antusias untuk terus belajar

• K : kreatif

• B : berani mengekspresikan diri

• G : gigih berusaha

• R : Reflektif

• B : bernalar kritis

• KA : berkontribusi aktif

Catatan :

1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Cukup

25 = Kurang

2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 XI4 =

400

3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)

b) Lembar Observasi Penilaian Diri (diskusi)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Klaten

Kelas : XI Fase : F

Dimensi/elemen : Menciptakan

Tahun Pelajaran : 2022/2023

Materi Pokok : bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang dipilihnya

(sesuai minat dan kemampuannya).

Butir Nilai : Refleksi perilaku pelajar Pancasila.

Indikator Sikap : Antusias untuk terus belajar (life long learner), kreatif,

mampu berani mengekspresikan diri, gigih berusaha, reflektif,

bernalar kritis, berkontribusi aktif bagi lingkungannya dan

selalu membuat keputusan dengan tanggung jawab.

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah

Skor

Skor

Sikap

Kode

Nilai

1 Selama diskusi, saya ikut serta

mengusulkan ide/gagasan. 100

250 62,50 C 2

Ketika kami berdiskusi, setiap anggota

mendapatkan kesempatan untuk berbicara. 100

3 Saya ikut serta dalam membuat

kesimpulan hasil diskusi kelompok. 50

4 ... …

Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50

2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 XI100 = 400

3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) XI100 =

62,50

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)

c) Penilaian Teman Sebaya

Nama yang diamati : ...

Pengamat : ...

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah

Skor

Skor

Sikap

Kode

Nilai

1 Mau menerima pendapat teman. 100

450 90,00 SB

2 Memberikan solusi terhadap

permasalahan. 100

3 Memaksakan pendapat sendiri kepada

anggota kelompok. 100

4 Marah saat diberi kritik. 100

5 ...

50

Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan

untuk

pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100

2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 XI100 = 500

3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) XI100 =

90,00

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)

d) Lembar Observasi Penilaian Sikap Kerja Kelompok

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP

KERJA KELOMPOK

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Klaten

Kelas : XI Fase : F

Dimensi/elemen : Menciptakan

Tahun Pelajaran : 2022/2023

Materi Pokok : bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang dipilihnya

(sesuai minat dan kemampuannya).

Butir Nilai : Refleksi perilaku pelajar Pancasila.

Indikator Sikap : Antusias untuk terus belajar (life long learner), kreatif,

mampu berani mengekspresikan diri, gigih berusaha, reflektif,

bernalar kritis, berkontribusi aktif bagi lingkungannya dan

selalu membuat keputusan dengan tanggung jawab.

No Nama Siswa

Observasi Jml

Skor Nilai kerjasama tanggungjawab toleran disiplin

(1) (2) (3) (4)

1. ………..

2.

3.

4.

5.

6. Dst.

Keterangan pengisian skor:

4. Sangat baik

3. Baik

2. Cukup

1. Kurang.

C. Asesmen Non-kognitif (formatif)

Lembar Kinerja Presentasi

PENILAIAN KINERJA PRESENTASI

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Klaten

Kelas : XI Fase : F

Dimensi/elemen : Menciptakan

Tahun Pelajaran : 2022/2023

Materi Pokok : bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang dipilihnya

(sesuai minat dan kemampuannya).

Butir Nilai : Refleksi perilaku pelajar Pancasila.

Indikator Sikap : Antusias untuk terus belajar (life long learner), kreatif,

mampu berani mengekspresikan diri, gigih berusaha, reflektif,

bernalar kritis, berkontribusi aktif bagi lingkungannya dan

selalu membuat keputusan dengan tanggung jawab.

Alokasi Waktu : 2 XI45 menit

Nama :

NIS :

Kelas :

No Aspek yang dinilai Penilaian

1 2 3

1 Komunikasi

2 Sistematika penyampaian

3 Wawasan

4 Keberanian

5 Antusias

6 Penampilan

Rubrik:

Aspek yang dinilai Penilaian

1 2 3

Komunikasi Tidak ada

komunikasi

Komunikasi sedang Komunikasi Lancar

dan baik

Sistematika

penyampaian

Penyampain tidak

sistematis

Sistematika

penyampaian

sedang

Sistematika

penyampaian baik

Wawasan Wawasan kurang Wawasan sedang Wawasan luas

Keberanian Tidak ada

keberanian

Keberanian sedang Keberanian baik

Antusias Tidak antusias Antusias sedang Antusias dalam

kegiatan

Penampilan Penampilan kurang Penampilan sedang Penampilan baik

D. Asesmen Kogntif (sumatif)

Penilaian dengan tes tertulis: menjawab sejumlah pertanyaan pilihan ganda

Jawablah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memilih huruf a, b, c, d,

atau e!

1. Jenis-jenis benda pakai yang dibuat dengan menggunakan teknik butsir dan cetak,

kecuali….

a. cangkir

b. teko

c. gentong

d. asbak

e. meja ukir

Jawaban: e

2. Alat-alat yang diciptakan oleh manusia di zaman prasejarah digunakan untuk….

a. melangsungkan hidup

b. mengakhiri hidup

c. mempertahankan hidup

d. melanjutkan hidup

e. berburu binatang hidup

Jawaban: c

3. Pembuatan karya seni rupa terapan menonjolkan beberapa hal di bawah ini,

kecuali…

a. keterampilan

b. kecekatan

c. keuletan tangan

d. kekuatan

e. ketelitian

Jawaban: d

4. Benda-benda seni rupa terapan sering juga disebut dengan…

a. seni pakai

b. seni murni

c. seni kriya

d. seni hias

e. seni terapan

Jawaban: c

5. Orang yang membuat benda-benda kerajinan disebut…

a. pematung

b. pelukis

c. seniman

d. pemahat

e. perajin

Jawaban: e

6. Berikut ini merupakan contoh benda seni rupa terapan yang termasuk benda pakai,

kecuali…

a. meja

b. kursi

c. cnagkir

d. mangkuk

e. perajin

Jawaban: e

7. Berikut ini merupakan contoh benda seni rupa terapan yang termasuk benda

hiasan, kecuali….

a. hiasan dinding

b. poci

c. guci

d. kaca patri

e. lukisan

Jawaban: b

8. Berikut ini yang termasuk jenis-jenis karya seni rupa terapan, kecuali….

a. kriya anyaman

b. kriya batik

c. kriya ukiran

d. kriya keramik

e. kriya patung

Jawaban: e

9. Berikut ini termasuk bahan lunak yang digunakan untuk benda pakai, kecuali….

a. batu andesit

b. tanah liat

c. plastisin

d. malam

e. bubur kertas

Jawaban: a

10. Manusia telah mengenal benda-benda hasil karya seni rupa terapan sejak

zaman….

a. modern

b. prasejarah

c. Orde Baru

d. purba

e. Masehi

Jawaban: b

Program pengayaan dan remedial

a. Pengayaan : siswa mengeksplorasi materi dengan mencari dan membaca secara

mandiri materi yang telah dipahami secara utuh.

b. Remedial: siswa diminta untuk mengerjakan ulang atau diberikan soal yang

sejenis.

Soal Remedial

1. Motif isen yang berbentuk garis pendek disebut….

a. sawut

b. cecek

c. ukel

d. bisque

e. manggaran

Jawaban: a

2. Menurut fungsi atau tujuan penciptaannya seni rupa terbagi menjadi dua, yaitu….

a. seni dua dimensi dan seni murni

b. seni tiga dimensi dan seni terapan

c. seni murni dan seni terapan

d. seni dua dimensi dan seni tiga dimensi

e. seni pahat dan seni lukis

Jawaban: c

3. Teknik dalam pembuatan keramik agar dapat menghasilkan dalam jumlah banyak

adalah….

a. cetak

b. press

c. manual

d. pilin

e. slab

Jawaban: a

4. Salah satu prinsip dalam seni rupa yang menyatakan bahwa seni rupa saling

bertautan, yaitu….

a. prinsip irama

b. prinsip kesatuan

c. prinsip keselarasan

d. prinsip keseimbangan

e. prinsip keindahan

Jawaban: b

5. Dibawah ini merupakan macam-macam wujud hasil karya seni rupa.

(1) Representatif (nyata).

(2) Dekoratif.

(3) Ekspresif.

(4) Nonrepresentatif (abstrak).

Hasil karya seni rupa tersebut adalah….

a. patung

b. fotograf

c. grafika

d. lukisan

e. ukiran

Jawaban: d

6. Dengan seni kita dapat memperoleh kenikmatan sebagai akibat dari refleksi….

a. perasaan

b. lahiriah

c. estetika

d. pikiran

e. naluri

Jawaban: a

7. Proses kreasi seni mempunyai ciri/sifat khusus berikut ini, kecuali….

a. individual

b. universal

c. ekspresif

d. abadi

e. unik

Jawaban: d

8. Berikut ini adalah peralatan yang digunakan dalam pembuatan seni lukis,

kecuali….

a. cat minyak

b. kanvas

c. pensil

d. pahat

e. kuas

Jawaban: d

9. Teknik melukis dengan menggunakan cat air di atas permukaan kertas disebut….

a. lukisan acrylic

b. lukisan aquarel

c. lukisan batik

d. lukisan mozaik

e. lukisan bebas

Jawaban: b

10. Titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang merupakan wujud

dari….

a. seni peran

b. seni tari

c. seni musik

d. seni teater

e. seni rupa

Jawaban: e

Lembar Penilaian Proyek

INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Klaten

Kelas : XI Fase : F

Dimensi/elemen : Menciptakan

Tahun Pelajaran : 2022/2023

Materi Pokok : bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang

dipilihnya (sesuai minat dan kemampuannya).

Butir Nilai : Refleksi perilaku pelajar Pancasila.

Indikator Sikap : Antusias untuk terus belajar (life long learner),

kreatif, mampu berani mengekspresikan diri, gigih

berusaha, reflektif, bernalar kritis, berkontribusi aktif

bagi lingkungannya dan selalu membuat keputusan

dengan tanggung jawab.

Alokasi Waktu : 2 XI45 menit

Guru Pembimbing :

Nama :

NIS :

Kelas :

No ASPEK SKOR (1-5)

1 2 3 4 5

1 PERENCANAAN:

a. Latar belakang

b. Rumusan masalah

c. Tujuan penulisan

2 PELAKSANAAN

a. Ketepatan pemilihan gambar

b. Orisinalitas laporan

c. Mendeskripsikan jenis, simbol dan nilai estetis

dalam konsep seni rupa dua dimensi

d. Mendeskripsikan tentang bahan dan alat, serta

media dan teknik berkarya seni dua dimensi

e. Struktur/logika penulisan disusun dengan jelas

sesuai metode yang dipakai

f. Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan

komunikatif

g. Daftar pustaka yang dapat

dipertanggungjawabkan (Ilmiah)

3 LAPORAN PROYEK:

a. Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah

b. Saran relevan dengan kajian, dan berisi pesan

untuk peningkatan kecintaan terhadap hasil

karya seni rupa Indonesia

FORMAT PENILAIAN PRODUK

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Klaten

Kelas : XI Fase : F

Dimensi/elemen : Menciptakan

Tahun Pelajaran : 2022/2023

Materi Pokok : bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang

dipilihnya (sesuai minat dan kemampuannya).

Butir Nilai : Refleksi perilaku pelajar Pancasila.

Indikator Sikap : Antusias untuk terus belajar (life long learner),

kreatif, mampu berani mengekspresikan diri, gigih

berusaha, reflektif, bernalar kritis, berkontribusi aktif

bagi lingkungannya dan selalu membuat keputusan

dengan tanggung jawab.

Alokasi Waktu : 2 XI45 menit

Nama Peserta didik :

Kelas/Semester :

No Aspek Penilaian Skor ( 1 – 5 )*

1 Kesesuaian bentuk

2 Penggunaan teknik sesuai prosedur

3 Kecermatan dan ketepatan

4 Penggunaan peralatan dengan baik dan benar

5 Komposisi

6 Nilai estetis

TOTAL SKOR

Glossarium

Artistik Nilai seni yang terdapat pada benda atau tempat yang diamati

Eksperimen

Artistik

Percobaan yang direncanakan untuk menemukan nilai seni untuk

berkarya

Dua Dimensi Karya seni rupa dengan dimensi panjang dan lebar, bersifat datar atau

relief

(contoh: lukisan, gambar, sketsa, poster, gambar desain, foto)

Tiga Dimensi Karya seni rupa dengan dimensi panjang, lebar, dan tinggi dan

bisa dilihat tampilannya dari berbagai tiga arah: atas, depan,

samping.

(contoh: patung)

Teori Warna Pengetahuan tentang warna, jenis dan kategorinya

Warna Primer Warna dasar atau pokok yang terdiri dari merah, kuning, biru

Warna

Sekunder

Tingkatan kategori warna kedua yang tercipta dari campuran dua

warna dari warna primer.

Warna-warna sekunder antara lain adalah: jingga, ungu, hijau

1) jingga adalah campuran dari merah dan kuning

2) ungu adalah campuran dari merah dan biru

3) hijau adalah campuran dari kuning dan biru

Warna Tersier Tingkatan kategori warna ketiga yang tercipta dari campuran

warna dari warna primer dan tersier

Warna-warna tersier antara lain adalah: coklat

kemerahan, coklat kekuningan, coklat kebiruan

1) coklat kemerahan adalah campuran dari merah dan hijau

2) coklat kekuningan adalah campuran dari kuning dan ungu

3) coklat kebiruan adalah campuran dari biru dan jingga

4) Toska adalah campuran dari hijau dan biru

5) Hijau Lemon adalah campuran dari kuning dan hijau

6) Ambar adalah campuran dari kuning dan jingga

7) Vermilion adalah campuran dari jingga dan merah

8) Magenta adalah campuran dari merah dan ungu

9) Nila adalah campuran dari ungu dan biru

Warna Netral Warna yang dapat diserasikan dengan warna apapun, yakni: hitam

dan putih

Unsur Seni

Rupa

Semua hal yang terkandung dalam karya seni rupa antara lain: titik,

garis,

bidang, warna, bentuk, pola dan tekstur

Titik Noktah, lingkaran penuh berwarna hitam

Garis Coretan panjang lurus ataupun lengkung

Bidang Permukaan yang rata dan bersifat dua dimensi

Bentuk Gambaran kategori suatu bidang (geometris, biomorfis/ organis)

Geometris: gambaran bidang dengan pengukuran matematis

Biomorfis/organis: gambaran bidang yang tidak memiliki

pengukuran matematis

Warna Kesan yang ditangkap oleh mata

Pola Pengulangan salah satu atau dua dari unsur seni rupa

Tekstur Jenis penampakan permukaan (halus – kasar)

Prinsip Desain Tata cara pengorganisasian unsur rupa untuk membuat karya seni

Kesatuan Perpaduan unsur-unsur rupa

Keseimbangan Nilai keseluruhan unsur seni rupa yang disusun. Dalam seni rupa,

nilai keseimbangan dapat bersifat simetris (seimbang di dua sisi)

atau asimetris

(tidak seimbang)

Penekanan Fokus atau pusat dalam sebuah karya seni rupa

Skala/ Proporsi Peletakan dua elemen yang memiliki nilai yang berlawanan pada satu

karya

rupa

Hirarki Penekanan yang disusun secara berurutan baik dari kecil-besar, gelap-

terang

dan sebaliknya

Kontras Penempatan dua unsur desain yang saling bertentangan antara satu

dengan

yang lainnya pada satu karya rupa

Daftar pustaka:

1. Arifin dan Kusrianto. (2009). Sukses Menulis Buku Ajar dan Referensi.

Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

2. Fariz. (2009). Living in harmony: Jati Diri, Ketekunan, dan Norma. Jakarta:

PT Kompas Media Nusantara.

3. Garha, Oho. (1980). Pendidikan Kesenian Seni Rupa Program Spesialisasi 1I

untuk SPG. Jakarta: Depdikbud.

4. Putra, Antonius, N., Lakoro, Rahmatsyam. (2012). Perencangan Buku

Ilustrasi Musik Keroncong. Jurnal Teknik POMITS, Vol. 1, No. 1.

5. Nurhadiat, D. ( 2004). Pendidikan Seni Rupa SMP Kelas 1. Jakarta: PT.

Grasindo

6. Rasjoyo. (1994). Pendidikan Seni Rupa Untuk Kelas 1. Jakarta: Glora Aksara

Pratama.

7. Rohidi, Tjetjep R. (1984). Lintasan Peristiwa dan Tokoh Seni Rupa Indonesia

Baru. Semarang: IKIP Semarang Press.

8. Soedarso, Nick. (2014). Perancangan Buku Ilustrasi Mahapatih Gajah Mada.

Humaniora. Vol. 5, No. 2, Oktober 2014, 561-570.

9. Soedarso, Sp. (1990). Tinjauan Seni : sebuah pengantar untuk apresiasi seni.

Yogyakarta: Saku Dayar Sarana.


Recommended