+ All Categories
Home > Documents > MODUL PERKULIAHAN ANALISA & PERANCANGAN ...

MODUL PERKULIAHAN ANALISA & PERANCANGAN ...

Date post: 27-Mar-2023
Category:
Upload: khangminh22
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
53
MODUL PERKULIAHAN ANALISA & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Disusun Oleh: SRI MURNI, M.KOM PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI KAMPUS KOTA PONTIANAK FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA 2020
Transcript

MODUL PERKULIAHAN ANALISA & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

Disusun Oleh:

SRI MURNI, M.KOM

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI KAMPUS KOTA PONTIANAK

FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

2020

Modul Perkuliahan Analisa & Perancangan Sistem Informasi Sri Murni, M.Kom

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmatnya, yang telah memberikan nikmat kesehatan serta kesempatan yang diberikan hingga dapat menyelesaikan pembuatan modul perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi. Tujuan Modul ini disusun adalah untuk membantu para mahasiswa dalam mencari referensi perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi, serta menambah ilmu pengetahuan. Didalam modul ini tentunya tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan, maka dari itu diharapkan mahasiswa agar dapat menambah referensi lain dari berbagai sumber. Akhir kata semoga modul ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya. Atas Perhatiannya, penyusun mengucapkan terima kasih.

Penyusun

Sri Murni, M.Kom

Modul Perkuliahan Analisa & Perancangan Sistem Informasi Sri Murni, M.Kom

ii

DAFTAR ISI

Halaman

Cover

Kata Pengantar… ........................................................................................................................ i

Daftar Isi… .................................................................................................................................. ii

Pendahuluan ............................................................................................................................... 1

Pertemuan 1 APA (American Psychological Association) STYLE ............................ 3

Pertemuan 2 Perumusan Masalah dan Analisa Dokumen I/O

Sistem Berjalan ......................................................................................... 12

Pertemuan 3 Analisa Sistem Informasi ......................................................................... 21

Pertemuan 4 Desain Database dan Struktur Kode. .................................................. 26

Pertemuan 5 UML ................................................................................................................. 32

Pertemuan 6 Desain Interface ........................................................................................... 43

Pertemuan 7 Review Quiz ................................................................................................... 43

Pertemuan 9 s/d 14 Presentasi Kelompok .................................................................. 47

Daftar Pustaka ......................................................................................................................... 48

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

3

PENDAHULUAN

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

Mata kuliah Analisa & Perancangan Sistem Informasi ini memiliki bobot 4 SKS, pada Program Studi Sistem Informasi, yang di ampuh pada semester genap. KOMPETENSI :

Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan akan terampil dalam:

1. Mengetahui dan memahami peranan konsep analisa sistem dan perancangan sistem informasi

2. Mampu membuat dan menjelaskan konsep pengembangan system. 3. Mampu menggambarkan system baik yang berjalan maupun usulan dengan

menggunakan UML dan mengaplikasikannya dalam bentuk kamus data serta merancang dokumen masukan maupun keluaran.

4. Mahasiswa mampu membuat presentasi yang menarik dan atraktif. 5. Mahasiswa mampu bekerja sama dalam kelompok kerja untuk

menyelesaikan project ujian akhir semester (UAS). 6. Membuat presentasi dan memaparkan hasil riset kepada dosen

pengajar dengan sistematika yang baik dan tepat.

DESKRIPSI MATA KULIAH :

1. Matakuliah ini membahas materi tentang analisa sistem dan teknik merancang pada sistem yang sudah terkomputerisasi maupun yang masih manual sehingga mampu menggambarkan sistem secara konsep dan membuat analisa dalam bentuk makalah secara berkelompok serta mampu mempresentasikan hasil analisa tersebut di kelas.

TUJUAN UMUM :

1. Mahasiswa mampu membuat makalah tentang sistem informasi manajemen pada sebuah Organisasi

2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan satu model pengembangan sistem.

3. Mahasiswa mampu menggambarkan satu prosedur kemudian membuat diagram UML dan membuat rancangan input dan output baik internal maupun eksternal pada sebuah organisasi, membuat rancangan database dengan menggunakan ERD dan LRS.

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

4

PERTEMUAN 1

APA (AMERICAN PSYCHOLOGICAL ASSOCIATION) STYLE

1.1 Penelitian Permasalahan dunia yang terselesaikan

Banyak permasalahan di dunia ini bisa terselesaikan karena penemuan-penemuan inovatif para peneliti diberbagai bidang yang kemudian berdampak pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal demikian juga akan berdampak pada kemajuan suatu bangsa . Oleh karena itu diperlukan suatu cara untuk menyelesaikan permasalahan yang ada secara kompleks dan sistematis. Salah satu caranya ialah dengan melakukan penelitian. Penelitian merupakan proses pemecahan masalah dengan menggunakan suatu pendekatan metode ilmiah dalam merumuskan ataupun menyelesaikan permasalahan yang ada dengan sistematis, namun pada dasarnya penelitian ini adalah cara untuk menemukan teori ataupun menambah ilmu pengetahuan. Penelitian adalah cara pengamatan

Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara pengamatan atau inkuiri dan mempunyai tujuan untuk mencari jawaban permasalahan atau proses penemuan, baik itu discovery maupun invention. Discovery diartikan hasil temuan yang memang sebetulnya sudah ada, sebagai contoh misalnya penemuan Benua Amerika adalah penemuan yang cocok untuk arti discovery. Sedangkan invention dapat diartikan sebagai penemuan hasil penelitian yang betul-betul baru dan dukungan fakta. Misalnya hasil kloning dari hewan yang sudah ada mati dan dinyatakan punah, kemudian diteliti untuk menemukn jenis yang baru (Sukardi, 2015).

Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Para pakar mengemukakan pendapat yang berbeda dalam merumuskan batasan penelitian atau penyelidikan terhadap suatu masalah, baik sebagai usaha mencari kebenaran melalui pendekatan ilmiah. Penelitian adalah proses pengumpulan dan analisis data

Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau non interaktif. Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara intensif, melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku.

Penelitiaan merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori. Dalam kaitannya dengan upaya pengembangan pengetahuan, lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu: (1) mengidentifikasi masalah penelitian, (2) melakukan studi empiris, (3) melakukan replikasi atau pengulangan, (4) menyatukan (sintesis) dan mereviu, dan (5) menggunakan dan mengevaluasi (Narbuko & Abu, 2015). Penelitian memiliki pengertian yang berbeda-beda

Dari beberapa pendapat tersebut jelas kiranya bahwa setiap orang pada

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

5

prisipnya akan memberikan pengertian tentang penelitian berbeda-beda. Perbedaan tersebut biasanya tergantung dengan beberapa faktor seperti diantaranya; latar belakang pengetahuan seseorang serta pengalaman yang dimiliki seseorang. Ciri-Ciri Penelitian Berdasarkan (Sukardi, 2015) Ciri ciri Penelitian seebagai berikut:

1. Bersifat Ilmiah, adalah mengikuti prosedur bersifat objektif 2. Penelitian adalah suatu proses yang berjalan terus-menerus serta

berkesinambungan, disebabkan disebabkan karena hasil dari suatu penelitian tersebut selalu disempurnakan

3. Bersifat analitis, peneliti dpaat membuktikan penelitian yang dilakukan karena menganalisis suatu permasalahan yang ada.

Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah Penelitian Ilmiah menurut Sandjaja (2011), Agar sesuatu atau langkah-langkah penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan masalah penelitian 2. Mengkaji teori dan temuan penelitian sebelumnya. 3. Merumuskan hipotesa. 4. Mengidentifikasi variabel penelitian. 5. Menyusun definisi operasional variabel. 6. Menetapkan desain penelitian. 7. Menetapkan dan menyusun instrumen pengukur variabel. 8. Mengumpulkan data. 9. Menganalisa data. 10. Menulis laporan penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian mempunyai tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti. Beberapa tujuan yang hendak dicapai dapat dilihat di antaranya termasuk adalah: 1. Memperoleh informasi Baru

Peneliti mengumpulkan beberapa data untuk mendapatkan informasi yang hendak dicari, sehingga memudahkan peneliti dalam menyusun penelitiannya

2. Mengembangkan dan menjelaskan Tujuan yang kedua ini adalah penting karena peneliti berusaha untuk menjelaskan dan pengembangan teori-teori yang ditemukan berdasarkan literatur relevan yang ditemukan sehingga dapat mengembangkan penelitian yang ada

3. Menerangkan, Memprediksi dan Mengontrol Suatu Ubahan Tujuan penelitian yang ketiga ini penting dalam aspek akademika karena dengan memiliki kemampuan yang mencakup menerangkan memprediksi, dan mengontrol sesuatu.

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

6

Tahapan memulai penelitian menurut Romi Satrio Wahono (2013) : 1. Tentukan Bidang Garapan Kita (Research Field)

Penentuan bidang garapan dari mata kuliah yang diikuti ketika menempuh studi. Sebenarnya kalau kurikulum di kampus kita sudah benar, satu mata kuliah itu menunjukkan satu cabang dari disiplin ilmu komputer, dan otomatis menunjukkan bidang penelitian yang bisa kita garap. Cara lain untuk melihat bidang garapan adalah dengan melihat journal ilmiah (transaction) yang ada di asosiasi bidang computing, contohnya adalah list transaction di ACM, dan IEEE Computer Society. Beberapa bidang garapan di disiplin ilmu computing, misalnya adalah: Software Engineering, Data Mining (Knowledge Discovery in Database), Image Processing, Information Retrieval, Networking, Human Computer Interaction, Soft Computing, Computational Intelligence, dsb.

2. Tentukan Topik/Tema Penelitian Kita (Research Topic)

Setelah bidang garapan ditentukan, selanjutnya menentukan topik penelitian. Cara termudah menentukan topik atau tema penelitian adalah dengan membaca buku, paper, artikel yang berjudul “research trends on” dengan diikuti nama bidang yang dipilih. Contohnya gunakan keyword: “research trends on software engineering”, kombinasi keyword pencarian selain itu adalah “research challenge on”, “research topics on”, dsb. Dari beberapa paper yang sudah dibaca, kita akan mengerti tren penelitian di bidang yang kita garap apa saja. Kita juga bisa menganalisa tren penelitian yang muncul di bidang garapan kita dengan melihat issue (paling tidak sekitar 3 tahun terakhir) dari journal/transaction yang berhubungan. Beberapa contoh paper tentang research trend di suatu bidang ada di bawah: - Liao at al., Data Mining Techniques and Applications: a Decade Review from 2000

to 2011, Expert Systems with Applications 39 (2012) - Shafay Shamail and Malik Jahan Khan, Research Trends in Software Engineering,

2008 - Kitchenham et al., Systematic Literature Reviews in Software Engineering,

Information and Software Technology 51 (2009)

3. Tentukan Masalah Penelitian Kita (Research Problems) Setelah menemukan topik atau tema penelitian, maka kita maju lagi lebih dalam

yaitu menemukan masalah penelitian yang ingin diangkat dari topik penelitian tersebut. Ini tahapan yang paling sulit dalam penelitian, dan paling memakan banyak waktu, tapi kalau masalah penelitian sudah ketemu, jalan penelitian akan mulai terlihat. Bagaimana cara menentukan masalah penelitian? Cara tercepat adalah membaca paper dari journal ilmiah, dan mulai dari paper yg sifatnya review baru kemudian paper yg sifatnya technical. Note that, paper di journal ada dua jenis. Jenis yang pertama adalah “review paper”, yang membahas review atau survey suatu topik penelitian. Jenis yang kedua adalah “technical paper”, yang membahas aspek teknis dari perbaikan metode/algoritma (method improvement) beserta hasil eksperimen dan evaluasi yang telah dilakukan. Mulailah dengan membaca paper berjenis “review paper”, karena akan sangat membantu dalam memahami topik penelitian secara mendalam dan komprehensif.

Metode yang digunakan untuk mereview penelitian dan merangkumkannya dalam “review paper” sudah mulai distandardkan oleh para peneliti. Di bidang ilmu software engineering, banyak peneliti yang merujuk ke metode Kitchenham dalam

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

7

membuat “review paper”, dan judul menggunakan terminologi yang sama yaitu “Systematic Literature Review” atau disingkat SLR. Jadi kalau kita ingin menemukan “review paper” yang bagus, coba searching dengan keyword: “systematic literature review”, disamping tentunya tetap harus dicoba dengan menggunakan keyword “review on” atau “survey on”, atau lebih dalam ke masalah penelitian dengan “research problem on” atau “research challenge on”. Contoh “review paper” yang baik adalah seperti di bawah.

- Hall et al., A Systematic Literature Review on Fault Prediction Performance in

Software Engineering, IEEE Transaction on Software Engineering, Vol. 38 No 6 (2012)

- Wen et al., Systematic Literature Review of Machine Learning based Software Development Effort Estimation Models, Information and Software Technology 54 (2012)

- Yang & Wu, 10 Challenging Problems in Data Mining Research, International Journal of Information Technology & Decision Making, Vol. 5, No. 4 (2006)

- Liao et al., Intrusion Detection System: A Comprehensive Review, Journal of Network and Computer Applications 36 (2013)

- Breivold et al., A systematic review of software architecture evolution research, Information and Software Technology 54 (2012) 16 Jangan berhenti, kejar semua “technical paper” yang ada di daftar referensi

“review paper” di atas. Usahakan konsentrasi ke paper yang diterbitkan dalam journal yang diindex oleh ISI (thomson) atau SCOPUS (elsevier), supaya kita tidak pusing dengan paper conference yang kadang dibuat asal-asalan. Masalah penelitian juga kadang bisa kita temukan di bagian future work/research yang biasanya diletakkan sebelum conclusion dari suatu paper. Masalah penelitian bisa merupakan masalah baru, yang orang belum pernah mencoba memecahkannya (originality di masalah penelitian), bisa juga masalah yang sudah dicoba dipecahkan orang dengan cara dia, dan kita ingin memecahkan masalah tersebut dengan cara kita (originality di metode untuk memecahkan masalah) (Dawson, 2009).

Misalnya, bidang garapan diambil adalah software engineering, di mana topik penelitiannya adalah tentang prediksi cacat software (software defect prediction). Dari hasil studi literatur (baik review paper maupun technical paper), masalah penelitian yang diangkat ada dua, yaitu adanya masalah “noisy attributes” dan “class imbalance” pada data set, yang akhirnya menyebabkan akurasi dan konsistensi (kehandalan) yang rendah pada prediksi cacat software. Dilanjutkan dengan menyusun landasan referensi yang memperkuat masalah penelitian yang diangkat. Rangkuman masalah penelitian (Research Problems (RP)) dan literatur yang mendukung (literature supports) adalah seperti di bawah. Dari rangkuman di bawah, terlihat bahwa masalah penelitian (research problem) yang diangkat ada dua, yang rangkum dalam RP1 (Research Problem 1) dan RP2 (Research Problem 2).

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

8

4. Rangkumkan Metode-Metode Yang Ada (State-Of-The-Art Methods)

Lakukan studi literatur lagi, pelajari semua penelitian yang tujuannya memecahkan masalah yang sama dengan yang kita lakukan. Pahami metode/algoritma terkini yang mereka gunakan untuk memecahkan masalah penelitian mereka (yang juga menjadi masalah penelitian kita). Ini yang disebut dengan existing methods (metode-metode yang ada) atau state-of-the-art methods.

Dalam bidang computing, metode biasanya berupa algoritma yang secara sistematis, logis dan matematis menyelesaikan masalah. Setiap bidang penelitian (field) di computing memiliki metode/algoritma yang khas untuk menyelesaikan masalah di bidangnya, meskipun beberapa kadang bias digunakan secara bersama. Contohnya pada bidang image processing, algoritma neural network digunakan untuk melakukan pengenalan (recognition) wajah, sidik jari. dsb. Note that identification process di image processing menganut trilogi detection-segmentation-recognition. Pada bidang data mining, algoritma neural network biasanya dipakai untuk proses estimasi dan juga prediksi rentet waktu. Bidang data mining biasanya membagi algoritma ke dalam 5 peran: estimasi, prediksi/forecasting, klasifikasi, klastering dan asosiasi. Contoh lain tentang metode, ada di artikel: kiat menyusun latar belakang masalah penelitian.

5. Tentukan Metode Yang Kita Usulkan (Proposed Method)

Inilah kekuatan dari penelitian. Harus bisa menentukan, membangun dan mengusulkan suatu metode/model (proposed method/model), yang diharapkan bisa lebih baik bila dibandingkan dengan metode-metode yang ada saat ini. Dan keunggulan metode diusulkan tersebut harus dilandasi (reference), dibuktikan secara matematis, dan secara empiris lewat hasil eksperimen dan perbandingan dengan metode yang ada saat ini. Metode atau model yang diusulkan itu tidak harus benar-benar baru, dalam artian, bisa saja dari state-of-the-art methods yang ada dan terakhir muncul (secara publikasi adalah yang paling baru), kemudian kita

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

9

“menambahkan” sesuatu (algoritma, koefisien, formula, dsb), yang akhirnya ketika dibandingkan dengan metode original, metode diusulkan lebih baik (lebih cepat, lebih akurat, lebih konsisten, dsb). “Penambahan” yang kita lakukan dan akhirnya membuat pemecahan masalah menjadi lebih baik itulah yang disebut dengan kontribusi penelitian (contribution). Setelah yakin dengan metode yang diusulkan (tentu harus dilandasi secara kokoh oleh literatur terkini), maka kemudian susun Research Questions (RQ) dan Research Objective (RO) dari penelitian. Penelitian yang baik dan terencana harus tersusun sejak awal desain korelasi antara RP – RQ – RO. Contohnya, dari RP di tahap 3, dibuat desain penelitian (korelasi RP-RQ-RO) seperti gambar di bawah. Untuk masalah “noisy attributes” kemudian mencoba menjawab dengan mencari “metode (algoritma) attribute weighting apa yang paling baik untuk prediksi cacat software?”, ini akan menjadi RQ1. Setelah berhasil membandingkan secara empiris berbagai metode attribute weighting yang ada. Maka diambil satu algoritma (metode) yang terbaik/terkini/state-of-the-art tersebut, dan kemudian mengusulkan improvement (perbaikan) dari algoritma tersebut. Sehingga untuk RQ2, didesain menjadi “bagaimana pengaruh metode attribute weighting yang diusulkan (perbaiki) pada tingkat akurasi pada prediksi cacat software?”. Sedangkan RO-nya sendiri akan menyesuaikan dari RQ yang ada. Untuk RP2 juga secara umum mirip, hanya bukan masalah akurasi yang diselesaikan, tapi konsisten dan reliability (kehandalan) dari classifier.

Jadi dapat disimpulkan bahwa desain penelitian terdiri dari dua masalah penelitian (RP1 dan RP2), empat pertanyaan penelitian (RQ1-RQ4) dan empat tujuan penelitian (RO1-RO4). Desain penelitian ini akan menjaga konsistensi dan kesinkronan penelitian kita, sehingga kita tidak bingung ketika merangkumkan penelitian kita dalam bentuk skripsi/tesis/disertasi. Dimulai dari dua masalah penelitian di RP1-RP2, ada 4 eksperimen yang kita lakukan untuk menjawab RQ1-RQ4, dan ada 4 kesimpulan yang akan kita tarik dari hasil penelitian yang kita lakukan.

1.2 APA Style

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

10

Salah satu bagian penting dalam sebuah proses penelitian adalah studi literatur (membaca dari berbagai sumber) sesuai dengan topik yang diteliti untuk menghasilkan ide/analisis baru yang dipresentasikan dalam sebuah hasil penelitian. Ide atau hasil penelitian orang lain itu harus dituliskan sebagai kutipan. Informasi lengkap tentang sumber kutipan dituliskan dalam sebuah daftar yang disebut Daftar Referensi atau Daftar Pustaka. Format penulisan kutipan harus sama dengan format yang dipakai pada penulisan daftar referensi. Sebagai contoh, jika penulisan kutipan menggunakan format American Psychological Association (APA), penulisan daftar referensi juga harus menggunakan format APA. http://ilmukomunikasi.amikom.ac.id/media/96/Penulisan-Kutipan-Versi-APA-Indonesia1.pdf/

APA adalah salah satu gaya penulisan daftar pustaka yang populer dan merupakan

kependekan dari organisasi yang menerbitkannya yaitu American Psychological Association. Beberapa Ciri Gaya Penulisan Daftar Pustaka adalah : 1. Daftar pustaka diurutkan alfabetis berdasarkan nama belakang penulis atau Judul

apabila tidak ada penulis. 2. Nama depan penulis ditulis sebagai inisial 3. Apabila ada penulis sama dalam daftar pustaka maka ditulis secara berurutan dari

tahun yang paling lama 4. Apabila terdapat nama dan tahun penulisan sama maka ditulis secara berurutan

secara alfabetis dari judul dan menambahkan huruf a, b, c setelah tahun. JENIS KUTIPAN 1. Kutipan tidak langsung

Kutipan tidak langsung adalah ide/konsep orang lain yang dikutip dengan menggunakan kata-kata penulis/peneliti sendiri.

2. Kutipan langsung Kutipan langsung adalah ide/konsep orang lain yang disalin sesuai dengan aslinya.

Penulisan Kutipan dengan Format American Psychological Association (APA) 1. Penulisan Kutipan Tidak Langsung

Pada format APA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks dengan mencantumkan nama pengarang dan tahun penerbitan, tanpa menuliskan halaman karya yang dikutip.

Nama penulis disebutkan dalam kalimat

Jones (1998) compared student performance ... In 1998, Jones compared student performance ...

Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat In a recent study of student performance (Jones, 1998), ...

2. Penulisan Kutipan Langsung

Kutipan langsung pada format APA ditulis dengan menyebutkan nama pengarang, tahun terbit, dan halaman kalimat/teks yang dikutip. Kutipan langsung dibedakan atas dua jenis, yaitu kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang. Kutipan langsung pendek

Kutipan langsung pendek adalah kalimat yang dikutip kurang atau sama dengan

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

11

40 kata. Kutipan langsung pendek dituliskan dalam teks dengan memberi tanda petik di awal dan di akhir kutipan. Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat

She stated, "Students often had difficulty using APA style," (Jones, 1998, p. 199), but she did not offer an explanation as to why.

Nama penulis disebutkan dalam kalimat According to Jones (1998), "Students often had dificulty using APA style, especially when it was their first time" (p. 199). Jones (1998) found "students often had difficulty using APA style" (p. 199); what implications does this have for teachers?

Kutipan langsung panjang

Kutipan langsung panjang adalah kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata. Kutipan langsung panjang ditulis dalam paragraf tersendiri, dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin kiri, dan tetap dalam jarak 1,5 spasi (seperti teks). Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat

She stated: Students often had difficulty using APA style,especially when it was their first time citing sources. This difficulty could be attributed to the fact that many students failed to purchase a style manual or to ask their teacher for help. (Jones, 1993, p. 199).

Nama penulis disebutkan dalam kalimat Jones's 1993 study found the following: Students often had difficulty using APA style, especially when it was their first time citing sources. This difficulty could be attributed to the fact that many students failed to purchase a style manual or to ask their teacher for help (p. 199).

CONTOH PENULISAN KUTIPAN Karya dengan 2 sampai 6 penulis Nama keluarga/nama belakang penulis disebutkan semua.

Richards, Jones and Moore (1998) maintain that college students who actively participate in extracurricular activities achieve greater academic excellence because they learn how to manage their time more effectively. atau The authors maintain that college students who actively participate in extracurricular activities achieve greater academic excellence because they learn how to manage their time more effectively (Richards, Jones, & Moore, 1998).

Karya lebih dari 6 penulis Jika karya yang dikutip ditulis lebih dari 6 pengarang, yang ditulis hanya nama keluarga/belakang penulis pertama, dengan memberi inisial et al.

Massachusetts state and municipal governments have initiated several programs to improve public safety, including community policing and after school activities (Smith et a1., 1997).

Lebih dari 1 karya dengan penulis yang sama. Semua tahun penerbitan publikasi harus disebutkan semua.

Smith (1972) in his study of the effects of alcohol on the ability to drive, Smith (1991) showed that the reaction times of participating drivers were adversely affected by as little as a twelve ounces can of beer.

Mengutip dari beberapa karya dari penulis yang berbeda dan tahun penerbitan

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

12

dalam 1 kalimat (kutipan diambil dari sumber yang berbeda). Studies of precautionary saving in response to earnings risk include Cantor (1985), Skinner (1988), Kimbal (1990a, 1990b) and Caballero (1991), among others... atau The hemispheric division of the human brain has been studied from many different perspectives; however, not all researchers agree on the exact functions of each hemisphere (Ellison, 1973; Jaynes, 1979; Mick, 1978).

Karya dengan nama belakang penulis sama - Jika mengutip dari karya dengan nama belakang penulis yang sama dengan kutipan

sebelumnya, nama depan penulis perlu dicantumkan pada kutipan berikutnya. At least 66,665 lions were killed between 1907 and 1978 in Canada and the United States (Kevin Hansen, 1980).

- Jika dalam 1 kutipan D. M. Smith (1994) and P. W. Smith (1995) both reached the same conclusion about parenting styles and child development.

Mengutip rumus, hasil penelitian/exact quotation Harus mencatumkan nomor halaman.

In his study on the effects of alcohol on drivers, Smith (1991, p. 104) stated that "participants who drank twelve ounces of beer with a 3.5% alcohol content reacted, on average, 1.2 seconds more slowly to an emergency braking situation than they did when they had not ingested alcohol."

Mengutip dari kutipan Jika mengutip dari sumber yang mengutip, nama penulis asli dicantumkan pada kalimat, dan nama penulis yang mengutip dicantumkan pada akhir kalimat kutipan.

Behavior is affected by situation. As Wallace (1972) postulated in Individual and Group Behavior, a person who acts a certain way independently may act in an entirely different manner while the member of a group (Barkin, 1992, p.478).

Tidak ada nama penulis - Jika tidak ada nama penulis, tuliskan 1 atau 2 kata pertama dari judul buku/halaman

web. - Jika mengutip dari buku atau website, judul ditulis dalam cetak miring. - Jika mengutip dari artikel jurnal/majalah/surat kabar, judul ditulis dalam huruf

tegak dengan memberi tanda petik di awal dan akhir kutipan. Massachusetts state and municipal governments have initiated several programs to improve public safety, including community policing and after school activities (Innovations, 1997).

Artikel tanpa nama penulis dan tahun penerbitan In another study of students and research decisions, it was discovered that students succeeded with tutoring (“Tutoring and APA,” n.d.). Catatan: n.d. = no date

Lembaga sebagai penulis The standard performance measures were used in evaluating the system. (United States Department of Transportation, Federal Aviation Administration, 1997)

Komunikasi melalui email This information was verified a few days later (J. S. Phinney, personal communication, June 5, 1999).

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

13

…dapat disimpulkan bahwa jurusan Teknik Mesin kurang diminati oleh siswa perempuan (wawancara dengan Juliana Anggono, 5 Januari 1999).

Mengutip dari Website Pada dasarnya mengutip dari website atau sumber elektronik sama dengan mengutip dari sumber tercetak. Jika mengutip dari website atau media elektronik, yang perlu dicantumkan adalah nama penulis, tahun penerbitan, nomor halaman (untuk kutipan langsung) atau jika tidak ada nomor halaman, sebutkan nomor bab (chapter), nomor gambar, tabel atau paragraf. Alamat website (URL) dan informasi lain dituliskan pada Daftar Referensi. (Cheek & Buss, 1981, p. 332) (Shimamura, 1989, chap. 3)

Daftar referensi adalah kumpulan sumber informasi yang digunakan dalam sebuah penulisan, yang disusun secara alfabetis. Sumber informasi yang dicantumkan dalam daftar itu adalah yang dikutip dalam uraian/teks dan yang mendukung atau dipakai sebagai acuan. Informasi tentang sumber yang digunakan harus ditulis secara benar, lengkap dan konsisten dengan menggunakan format/standar tertentu. Secara umum format penulisan (citation style) dibedakan atas dua jenis berdasarkan golongan ilmu, yaitu humanities style dan scientific style. APA merupakan contoh dari scientific style, dan MLA merupakan contoh dari humanities style. Ketentuan umum penulisan daftar referensi a. Sumber yang dikutip dalam uraian/teks harus ditulis lengkap dalam “Daftar

Referensi“. Sebaliknya, sumber yang terdaftar dalam Daftar Referensi harus ditulis dalam teks sebagai kutipan.

b. Nama penulis ditulis nama keluarga/nama belakang terlebih dahulu, kecuali nama Cina, Jepang, Korea, karena nama keluarga sudah di awal. Contoh : Nama : Kwik Kian Gie. Penulisan : Kwik Kian Gie. Nama : Heribertus Andi Mattalata. Penulisan : Mattalata, Heribertus Andi. Nama : Joyce Elliot-Spencer. Penulisan : Elliot-Spencer, Joyce. Nama : Anthony T. Boyle, PhD. Penulisan : Boyle, Anthony T. Nama : Sir Philip Sidney. Penulisan : Sidney, Philip. Nama : Arthur George Rust Jr. Penulisan : Rust, Arthur George, Jr. Nama : John D. Rockfeller IV. Penulisan : Rockfeller, John. D., IV

c. Gelar kebangsawanan, akademik, dan keagamaan tidak perlu ditulis. d. Jika tidak ada nama penulis, judul karya dituliskan sebagai tema utama. e. Pada format APA, huruf pertama dari judul karya atau judul tambahan ditulis dengan

huruf kapital. Pada format MLA huruf kapital digunakan pada setiap awal kata dari judul karya (kecuali kata sandang).

f. Baris kedua setiap sumber ditulis dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin kiri baris pertama dengan jarak antar baris 1,5 spasi.

g. Daftar diurutkan berdasarkan abjad nama keluarga/nama belakang dengan jarak 1,5 spasi.

FORMAT APA 1. BUKU

Penulis tunggal Baxter, C. (1997). Race equality in health care and education. Philadelphia: Balliere

Tindall. Penulis dua atau tiga

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

14

Cone, J.D., & Foster, S.L. (1993). Dissertations and theses from start to finish: Psychology and related fields. Washington, DC: American Psychological Association.

Tidak ada nama penulis Merriam-Webster’s collegiate dictionary (10th ed.). (1993). Springfield, MA:

Merriam-Webster. Bukan edisi pertama

Mitchell, T.R., & Larson, J.R. (1987). People in organizations: An introduction to organizational behavior (3rd ed.). New York: McGraw-Hill.

Penulis berupa tim atau lembaga American Psychiatric Association. (1994). Diagnostic and statistical manual of

mental disorders (4th ed.). Washington, DC: Author. Buku berseri/multi volume (editor sebagai penulis)

Koch, S. (Ed.). (1959-1963). Psychology: A study of science (Vols. 1-6). New York: McGraw-Hill.

Terjemahan Kotler, Philip. (1997). Manajemen pemasaran : Analisis, perencanaan,

implementasi (Hendra Teguh & Ronny Antonius Rusli, Penerjemah.). Jakarta: Prenhallindo.

Artikel atau bab dalam buku yang diedit Eiser, S., Redpath, A., & Rogers, N. (1987). Outcomes of early parenting: Knowns

and unknowns. In A. P. Kern & L. S. Maze (Ed.). Logical thinking in children (pp. 58-87). New York: Springer.

Artikel/istilah dalam buku referensi Schneider, I. (1989). Bandicoots. In Grzimek’s encyclopedia of mammals (vol.1, pp.

300 304). New York: McGraw-Hill. Makalah seminar, konferensi, dan sejenisnya.

Crespo, C.J. (1998, March). Update on national data on asthma. Paper presented at the meeting of the National Asthma Education and Prevention Program, Leesburg, VA.

2. SERIAL

Artikel Jurnal Clark, L.A., Kochanska, G., & Ready, R. (2000). Mothers’ personality and its interaction

with child temperament as predictors of parenting behavior. Journal of Personality and Social Psychology, 79, 274-285.

Artikel Majalah Greenberg, G. (2001, August 13). As good as dead: Is there really such a thing as brain

death? New Yorker, 36-41. Artikel surat kabar Crossette, Barbara. (1990, January 23). India lodges first charges in arms Scandal.

New York Times, A4. Artikel surat kabar, tanpa penulis Understanding early years as a prerequisite to development. (1986, May 4). The Wall

Street Journal, p. 8. Resensi buku dalam jurnal Grabill, C. M., & Kaslow, N. J. (1999). Anounce of prevention: Improving children's

mental health for the 21st century [Review of the book Handbook of prevention and treatment with children and adolescents]. Journal of Clinical Child Psychology,

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

15

28, 115 116. Resensi film dalam jurnal Lane, A. (2000, December 11). Come fly with me [Review of the motion picture

Crouching tiger, hidden dragon]. The New Yorker, 129-131

3. WAWANCARA White, Donna. (1992, December 25). Personal interview.

4. KARYA LAIN DAN KARYA NON CETAK Acara Televisi Crystal, L. (Executive Producer). (1993, October 11). The MacNeil/Lehrer news hour.

[Television broadcast]. New York and Washington, DC: Public Broadcasting Service.

Kaset Video/VCD National Geographic Society (Producer). (1987). In the shadow of Vesuvius.

[Videotape]. Washington, DC: National Geographic Society. Kaset Audio McFerrin, Bobby (Vocalist). (1990). Medicine music [Audio Recording]. Hollywood,

CA: EMI-USA. Perangkat lunak komputer Arend, Dominic N. (1993). Choices (Version 4.0) [Computer software]. Champaign, IL:

U.S. Army Corps of Engineers Research Laboratory. (CERL Report No.CH7- 22510).

5. PUBLIKASI ELEKTRONIK

Karya lengkap McNeese, M.N. (2001). Using technology in educational settings. October 13, 2001.

University of Southern Mississippi, Educational Leadership and Research. http://www.dept.usm.edu/~eda/

Artikel dari pangkalan data online Senior, B. (1997, September). Team roles and team performance: Is there really a

link? Journal of Occupational and Organizational Psychology, 70, 241-258. June 6, 2001. ABI/INFORM Global (Proquest) database.

Artikel jurnal di website Lodewijkx, H. F. M. (2001, May 23). Individual- group continuity in cooperation and

competition undervarying communication conditions. Current Issues in Social Psychology, 6 (12), 166-182. September 14, 2001. http://www.uiowa.edu/~grpproc/crisp/crisp.6.12.htm

Dokumen lembaga NAACP (1999, February 25). NAACP calls for Presidential order to halt police

brutality crisis. June 3, 2001. http://www.naacp.org/president/releases/police_brutality.htm

Dokumen lembaga, tanpa nomor halaman, tanpa informasi tahun penerbitan Greater Hattiesburg Civic Awareness Group, Task Force on Sheltered Programs.

(n.d.). Fund-raising efforts. November 10, 2001. http://www.hattiesburgcag.org Penulis dan informasi waktu penerbitan tidak diketahui GVU's 8th WWW user survey. (n.d.). September 13, 2001.

http://www.gvu.gatech.edu/user_surveys/survey-1997-10/

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

16

Email Wilson, R.W. (1999, March 24). Pennsylvania reporting data. Child Maltreatment

Research. March 30, 1999. [email protected] CD-ROM Ziegler, H. (1992). Aldehyde. The Software Toolworks multimedia encyclopedia (CD-

ROM version 1.5). Boston: Grolier. Januari 19, 1999. Software Toolworks. Nickell, Stephen J. (August 1996). Competition and corporate performance. The

Journal of Political Economy, 104(4), 724-747. December 15, 2003. Proquest Database (CD-ROM).

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

17

PERTEMUAN 2

METODE PENGEMBANGAN SISTEM DAN ANALISA PERANCANGAN INPUT OUTPUT

2.1 Pengertian SDLC (System Development Life Cycle) SDLC atau Software Development Life Cycle atau System Development Life Cycle

adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu system perangkat lunak dengan menggunakan model-model atau metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya (Rosa dan Shalahuddin, 2015).

SDLC adalah kependekan dari System development life cycle atau dalam bahasa Indonesia disebut siklus hidup pengembangan sistem. SDLC digunakan untuk membangun suatu sistem informasi agar dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. https://salamadian.com/sdlc-system-development-life-cycle/

SDLC adalah siklus yang digunakan dalam pembuatan atau pengembangan sistem informasi yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah secara efektif.

Dalam pengertian lain, SDLC adalah tahapan kerja yang bertujuan untuk menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau tujuan dibuatnya sistem tersebut.

SDLC menjadi kerangka yang berisi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memproses pengembangan suatu perangkat lunak. Sistem ini berisi rencana lengkap untuk mengembangkan, memelihara, dan menggantikan perangkat lunak tertentu.

SDLC terdiri dari beberapa tahapan, yang umum diajarkan pada mapel rekayasa perangkat lunak atau analis sistem, ia terdiri dari 6 tahapan, yakni:

1. Planning (Perencanaan) 2. Analysis (Analisis) 3. Design (Desain) 4. Implementation 5. Testing & Integration (pengetesan dan pengintegrasian) 6. Maintenance (perawatan)

Sumber : https://salamadian.com/sdlc-system-development-life-cycle/ FUNGSI SDLC

Sangat sulit untuk membuat sebuah perangkat lunak tanpa perancangan yang maksimal. Beberapa teknik dalam mengembangkan perangkat lunak terus

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

18

dikembangkan hingga kini. Masih banyak perdebatan mengenai metode yang paling baik dan paling sesuai untuk segala tipe perangkat lunak. Meski demikian, ada perencanaan lebih baik daripada tidak ada perencanaan sama sekali.

Dilihat dari berbagai sisi, SDLC memiliki banyak fungsi, antara lain sebagai sarana komunikasi antara tim pengembang dengan pemegang kepentingan. SDLC juga berfungsi membagi peranan dan tanggung jawab yang jelas antara pengembang, desainer, analis bisnis, dan manajer proyek.

Fungsi lain dari SDLC ialah dapat memberikan gambaran input dan output yang jelas dari satu tahap menuju tahap selanjutnya.

TAHAPAN SDLC

SDLC berisi tahapan-tahapan yang dikembangkan untuk tujuan tertentu. Berikut ini tujuh tahapan yang harus dilewati. 1. Tahapan Analisis Sistem

Tahapan pertama, yaitu analisis sistem. Pada tahap ini, sistem akan dianalisis bagaimana akan dijalankan nantinya. Hasil analisis berupa kelebihan dan kekurangan sistem, fungsi sistem, hingga pembaharuan yang dapat diterapkan. Bagian ini termasuk dalam bagian perencanaan. Bagian lain yang termasuk dalam perencanaan ialah alokasi sumber daya, perencanaan kapasitas, penjadwalan proyek, estimasi biaya, dan penetapan. Dengan demikian, hasil dari tahap perencanaan ialah rencana proyek, jadwal, estimasi biaya, dan ketentuan. Idealnya manajer proyek dan pengembang dapat bekerja maksimal pada tahap ini.

2. Tahapan Perancangan Sistem Setelah persyaratan dipahami, perancang dan pengembang dapat mulai

mendesain software. Tahapan ini akan menghasilkan prototype dan beberapa output lain meliputi dokumen berisi desain, pola, dan komponen yang diperlukan untuk mewujudkan proyek tersebut.

Setelah spesifikasi, kemudian dilakukan perancangan sistem sebagai tahapan kelanjutannya. Tahap ini ialah tahap di mana seluruh hasil analisis dan pembahasan tentang spesifikasi sistem diterapkan menjadi rancangan atau cetak biru sebuah sistem.

Tahap ini disebut sebagai cetak biru, di mana sistem sudah siap untuk dikembangkan mulai dari implementasi, analisis sistem, hingga tenaga pendukung

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

19

sistem yang akan dikembangkan.

3. Tahap Pembangunan Sistem Pengembangan sistem ialah tahap di mana rancangan mulai dikerjakan, dibuat,

atau diimplementasikan menjadi sistem yang utuh dan dapat digunakan. Jika diibaratkan bangunan, tahap ini merupakan tahap membangun.

Tahap ini memakan waktu cukup lama karena akan muncul kendala-kendala baru yang mungkin dapat menghambat jalannya pengembangan sistem. Pada tahapan ini, perancangan bisa saja berubah karena satu atau banyak hal.

Tahap selanjutnya ialah memproduksi perangkat lunak di bawah proses pengembangan. Menurut metodologi yang sudah digunakan, tahap ini dapat dilakukan dengan cepat. Output yang dihasilkan pada tahap ini ialah perangkat lunak yang telah berfungsi dan siap diuji.

4. Tahap Pengujian Sistem Sesudah sistem selesai dikembangkan, sistem harus melalui pengujian sebelum

digunakan atau dikomersialisasikan. Tahap pengujian sistem harus dijalankan untuk mencoba apakah sistem yang dikembangkan dapat bekerja optimal atau tidak.

Pada tahap ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti kemudahan penggunaan sampai pencapaian tujuan dari sistem yang sudah disusun sejak perancangan sistem dilakukan. Jika ada kesalahan, tahap pertama hingga keempat harus diperbarui, diulangi, atau pun dirombak total.

Tahap tes SDLC ialah bagian paling penting dalam rangkaian pembuatan sebuah perangkat lunak. Karena sangat tidak mungkin mempublikasikan sebuah software tanpa melalui pengujian terlebih dahulu. Beberapa pengujian yang harus dilewati, antara lain kualitas kode, tes fungsional, tes integrasi, tes performa, dan tes keamanan.

Untuk memastikan pengujian berjalan teratur dan tidak ada bagian yang terlewati, tes dapat dilakukan menggunakan perangkat Continuous Integration seperti Codeship. Dari tahap ini, akan dihasilkan perangkat lunak yang telah dites dan siap untuk disebarkan ke dalam proses produksi.

5. Implementasi Implementasi dan pemeliharaan merupakan tahap akhir dalam pembuatan SDLC.

Di tahap ini sistem sudah dibuat, diuji coba, dan dipastikan dapat bekerja optimal. Setelah tahap pembuatan selesai, dilakukan implementasi dan pemeliharaan oleh

pengguna. Pemeliharaan sangat penting untuk memastikan sistem bekerja dengan optimal setiap saat. Untuk implementasi, langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Melakukan survei dan penilaian terhadap kelayakan sistem yang sudah dikembangkan.

b. Menganalisis dan mempelajari sistem yang sudah ada dan sedang berjalan. c. Melakukan pemecahan masalah dalam pengembangan sistem. d. Menentukan penggunaan hardware dan software yang tepat. e. Merancang dan mengembangkan sistem baru. f. Memelihara dan meningkatkan sistem yang baru jika diperlukan.

Fase ini disebut juga sebagai tahap penyebaran. Pada tahap ini, software

disebarkan setelah melewati proses yang melibatkan beberapa persetujuan manual. Tahap ini dilakukan sebelum menurunkan software ke produksi.

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

20

Proses penyebaran dapat dilakukan menggunakan Application Release

Automation (ARA) sebelum masuk ke proses produksi. Output yang didapat dari tahap ini ialah perangkat lunak yang siap untuk diproduksi secara massal.

6. Pemeliharaan Sistem Pemeliharaan sistem yang sudah dibuat sangat penting untuk referensi di

kemudian hari. Pemeliharaan ialah tahap akhir yang menjadi permulaan fase yang baru yaitu penggunaan.

SDLC belum berakhir di tahap ini. Software yang dihasilkan harus terus dipantau untuk memastikan ia berjalan sempurna. Celah dan kerusakan yang ditemukan pada proses produksi harus dilaporkan dan diselesaikan. Jika ditemukan sebelum diproduksi massal, ini akan lebih baik daripada menyelesaikan dengan merombak semuanya dari awal ke akhir.

2.2 Model Proses

1. Model Air Terjun (Water Fall) Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2015:28-30) Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linier) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support).

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

21

Berikut langkah-langkah yang penting dalam model ini sebagai berikut:

a. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu didokumentasikan.

b. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosuder pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

c. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program computer sesuai desain yang telah dibuat pada tahap desain.

d. Pengujian

Pengujian focus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

e. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

Kelebihan Waterfall :

a. Keuntungan pengembangan dengan metode waterfall adalah metode ini memungkinkan untuk departementalisasi dan kontrol. proses pengembangan model fase satu per satu, sehinggameminimalis kesalahan-kesalahan yang mungkin akan terjadi. Pengembanganya bergerak dari konsep, yaitu melalui desain, implementasi, pengujian, instalasi, troubleshooting, dan berakhir di operasi dan pemeliharaan.

b. Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

22

tertentu.

c. Document pengembangan system sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Jadi setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen tertentu.

d. Metode ini masih lebih baik digunakan walaupun sudah tergolong kuno, daripada menggunakan pendekatan asal-asalan. Selain itu, metode ini juga masih masuk akal jika kebutuhan sudah diketahui dengan baik.

Kerugian Waterfall :

a. Kerugian pembangunan menggunakan metode waterfall adalah tidak

memungkinkan untuk banyak refleksi atau revisi jika terjadi kesalahan. Karna setelah aplikasi ini dalam tahap pengujian, sangat sulit untuk kembali dan mengubah sesuatu yang tidak terdokumentasi dengan baik dalam tahap konsep.

b. Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk.

c. Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan yang berakibat pada tahapan selanjutnya.

d. Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat mengakomodasi ketidak pastian pada saat awal pengembangan.

e. Pelanggan harus sabar, karena pembuatan perangkat lunak akan dimulai ketika tahap desain sudah selesai. Sedangkan pada tahap sebelum desain bisa memakan waktu yang lama.

f. Pada kenyataannya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada teori. Iterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru.

2. Model Prototipe

Digunakan untuk menyambungkan ketidakpahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak. Model prototipe dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat, dan protoptipe merupaka program yang belum jadi.

Gambar Model Prototipe

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

23

Mock-up adalah sesuatu yang digunakan sebagai model desain untuk mengajar, demonstrasi, evaluasi desain, promosi atau keperluan lain yang mempu menyediakan atau mendemonstrasikan sebagian besar fungsi perangkat lunak dan memungkinkan pengujian desain perangkat lunak.

3. Model Rapid Application Development (RAD)

Model proses pengembangan perangkat lunak yang bersifat incremental terutama untuk waktu pengerjaan yang pendek. Model RAD merupakan adaptasi dari model air terjun versi kecepatan tinggi dengan menggunakan model air terjun untuk pengembangan setiap komponen perangkat lunak

Gambar Rapid Application Development (RAD)

a. Pemodelan Sistem Untuk memodelkan fungsi bisnis untuk mengetahui informasi apa yang terkait proses bisnis, informasi apa saja yang harus dibuat, siapa yang harus membuat informasi tersebut, bagaimana alur informasi tersebut, proses apa saja yang terkait informasi tersebut.

b. Pemodelan Data Memodelkan data apa saja yang dibutuhkan berdasarkan pemodelan bisnis dan mendefinisikan atribut-atribut beserta relasinya dengan data yang lain.

c. Pemodelan Proses Mengimplementasikan fungsi bisnis yang sudah didefinsikan terkait dengan pendefinisian data.

d. Pembuatan Aplikasi Implementasi proses dan data menjadi program.

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

24

e. Pengujian dan Pergantian

Menguji komponen yang sudah dibuat.

4. Model Iteratif Mengkombinasikan proses-proses pada model air terjun dan iteratif pada

model prototipe yang menghasilkan versi-versi perangkat lunak yang sudah mengalami penambahan fungsi untuk setiap pertambahannya.

Model ini cocok untuk pengembang dengan turnover staf yang tinggi. Model Inkremental dibuat untuk mengatasi kelemahan model waterfall yang tidak mengakomodasi iterasi dan mengatasi kelemahan dari metode prototipe yang memiliki proses terlalu pendek.

Model Iteratif

5. Model Spiral Memasangkan iteratif pada model prototipe dengan kontrol dan aspek

sistematik yang diambil dari model air terjun yang menyediakan pengembangan dengan cara cepat dengan perangkat lunak yang memiliki versi yang terus bertambah fungsinya.

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

25

Model Spiral dibagi menjadi beberapa kerangka aktivitas atau disebut juga wilayah kerja (task region). Cocok digunakan untuk mengembangkan aplikasi dengan skala besar tetapi target waktu dan biaya tidak terlalu tinggi.

Gambar Model Spiral

a. Komunikasi dengan Pelanggan (customer Communication), Untuk membangun komunikasi yang efektif antara pengembang (developer) dan pelanggan (customer)

b. Perencanaan (Planning), Untuk mendefinisikan sumber daya, waktu, dan informasi yang terkait dengan proyek

c. Analisa Resiko (Risk Analysis),Diperlukan untuk memperkirakan resiko dari segi teknis maupun manajemen.

d. Rekayasa, Diperlukan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi perangkat lunak (dapat juga berupa prototipe).

e. Konstruksi dan Peluncuran (Construction and release), Dibutuhkan untuk mengonstruksi, menguji, melakukan instalasi, dan menyediakan dukungan terhadap user.

f. Evaluasi Pelanggan (customer Evaluation), Untuk mendapatkan umpan balikberdsarkan evaluasi representasi perangkat lunak yang dihasilkan dari proses rekayasa dan diimplementasikan pada tahap instalasi.

2.3 Perancangan Input dan Output Sistem Berjalan A. STUDI KASUS PERANCANGAN INPUT DAN OUTPUT

1. Proses Bisnis Sistem Informasi Donor Darah a. Proses pendaftaran

Pendonor melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir yang telah disediakan oleh pihak PMI. Terdapat dua jenis formulir yang akan diisi, yaitu formulir berwarna kuning apabila pendonor yang ingin mendonorkan darahnya secara sukarela, dan formulir bewarna hijau apabila pendonor ingin mendonorkan darahnya untuk keluarga. Formulir yang telah diisi akan diberikan ke bagian Unit Transfusi Darah (UTD) untuk di rekap sebagai Data Pendonor Darah.

b. Proses pengecekkan kesehatan Setelah melakukan pendaftaran, pendonor akan melakukan pengecekan kesehatan yang dilakukan sebelum si pendonor akan melakukan tahap Transfusi, pada tahap ini dilakukan pengecekan kesehatan seperti pengecekan

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

26

tekanan darah, berat badan, golongan darah, dan lainnya. Jika hasil tes pengecekkan kesehatan pendonor dinyatakan layak untuk mendonorkan darahnya maka, pendonor akan masuk ke tahap donor darah.

c. Proses donor darah Pada proses ini, pendonor akan melakukan Transfusikan darah sampai kantong darah terpenuhi. Setelah selesai Transfusi darah, si pendonor di berikan makan seperti roti dan minum susu.

d. Proses Laboratorium Darah yang telah di ambil, akan melewati tahapan Crossmatch atau uji silang serasi darah apakah darah memenuhi syarat untuk di donorkan atau tidak. Darah siap digunakan.

B. STUDI KASUS DOKUMEN INPUT DAN OUTPUT

Dari Proses Bisnis di atas didapat dokumen input dan output sebagai berikut: 1. Dokumen Masukan (Input)

Dokumen masukan merupakan dokumen yang dipakai sebagai sumber data ataupun dokumen yang digunakan sebagai masukan dalam sistem. Berikut Dokumen Masukan PMI Kota Pontianak : a. Formulir Pendaftaran Pendonor Sukarela

Nama Dokumen : Formulir Pendaftaran Donor Darah untuk Pendonor Sukarela

Sumber : Pendonor Tujuan : Petugas PMI Kota Pontianak Media : Kertas Jumlah : 1 Lembar Freuensi : Setiap ada calon pendonor

b. Formulir Pendaftaran Pendonor Untuk Keluarga

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

27

Nama Dokumen : Formulir Pendaftaran Donor Darah untuk Pendonor Keluarga Sumber : Pendonor Tujuan : Petugas PMI Kota Pontianak Media : Kertas Jumlah : 1 Lembar Freuensi : Setiap ada calon pendonor

2. Dokumen Keluaran (Output)

Dokumen keluaran adalah dokumen yang dihasilkan oleh sistem. a. Kartu Donor Darah

Nama Dokumen : Kartu Donor Sumber : Petugas PMI Kota Pontianak Media : Kartu Jumlah : 1 Kartu Frekuensi : Setiap ada pendonor baru

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

28

PERTEMUAN 3

ANALISA SISTEM INFORMASI

Analisa : suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan (case) yang ada.

Sistem : hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan Chr. Jimmy L. Gaol (2008:9).

Informasi : data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau di interpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan (Sutabri, 2012:22).

Analisis Sistem : Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian- bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap

desain sistem. Tahap ini merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Contoh : Misalkan anda dihadapkan pada suatu sistem untuk menentukan seberapa jauh sistem tersebut telah mencapai sasarannya. Jika sistem mempunyai beberapa kelemahan, anda harus dapat menemukannya. Tugas ini yang disebut sebagai analisis sistem. Tugas utama dari menganalisis sistem meliputi : 1. Menentukan lingkup sistem 2. Mengumpulkan fakta 3. Menganalisis fakta 4. Mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut melalui laporan analisis sistem.

3.1 Analisa Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu

sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan dari analisis pebutuhan sistem yaitu memahami sebenarbenar kebutuhan sistem yang baru, yang dapat juga diartikan: 1. Pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sistem 2. Pernyatan tentang karakterisktik yang harus dimiliki sistem Tipe tipe Kebutuhan sistem: 1. Operasional yang menjelaskan teknis bagaimana sistem baru akan beroperasi. 2. Kierja yang menjelaskan seberapa bagus kinerja perangkat lunak yang dikembangkan

dalam mengolah data, menampilkan informasi, dan secara keseluruhan

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

29

menyelesaikan proses bisnis. 3. Keamanan, berisi pernyataan tentang mekanisme pengamanan aplikasi, data,

maupun transaksi yang akan diimplementasikan pada sistem. 4. Politik dan Budaya, isinya menyangkut atau berhubungan dengan isu politik dan

budaya yang tidak menimbulkan persepsi negatif terhadap sistem.

3.2 Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer Data penelitian yang diperoleh sendiri melalui: Wawancara, Observasi, Tes, Kuesioner (Daftar Pertanyaan), Pengukuran Fisik, Percobaan Laboratorium

2. Data Sekunder Data yang diperoleh dari sumber kedua, dokumentasi lembaga: Biro Pusat Statistik (BPS), Rumah sakit, Lembaga atau institus

Metode Pengumpulan data : Dalam suatu penelitian, data merupakan salah satu komponen yang paling penting

untuk menunjang keberhasilan penelitian. Data yang digunakan pun harus data yang benar-benar baik. Data yang baik akan didapatkan jika dikumpulkan dengan teknik yang baik. Terdapat dua jenis teknik pengumpulan data sesuai dengan jenis datanya. Data sekunder menggunakan teknik pengumpulan data sekunder dan data primer menggunakan teknik pengumpulan data primer.

Proses pengumpulan data ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data yang telah dikumpulkan pada awalnya belum berarti apa-apa oleh karena itu perlu dilakukan proses analisis data agar menjadi informasi yang berguna. Data tidak hanya berupa angka, akan tetapi dapat berupa gambar, suara, video, teks dan bahkan keadaan. Semua itu dapat disebut sebagai data selama dapat digunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian ataupun suatu konsep. 1. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan narasumber. Seiring perkembangan teknologi, wawancara kini dapat dilakukan melalui telepon, email atau video. Wawancara sendiri terbagi menjadi dua yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara struktur merupakan wawancara yang mana pertanyaan-pertanyaannya telah dipersiapkan oleh peneliti. Sedangkan wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman berisi pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.

2. Observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data yang kompleks dikarenakan melibatkan beberapa faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi ini dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi. Teknik ini cocok dilakukan untuk penelitian yang bertujuan mempelajari perilaku manusia, proses kerja dan gejala-gejala alam. Metode pengumpulan data observasi ini terbagi menjadi dua, yaitu participant observation dan non participant observation.

3. Angket (Kuesioner) Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi serangkaian pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada responden untuk dijawab. Metode ini merupakan salah satu metode yang efisien karena peneliti telah mengetahui variabel-variabel apa yang akan diukur dan tahu apa yang

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

30

diharapkan dari responden. Kuesioner dikategorikan menjadi dua, yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kebebasan kepada objek penelitian untuk menjawab. Sedangkan kuesioner tertutup adalah kuesioner dimana peneliti telah memberikan pilihan jawaban untuk dijawab.

3.3 Proses Bisnis

Bisnis Proses adalah suatu kumpulan pekerjaan yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari super prosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan. Contoh Proses Bisnis :

a. Proses pendaftaran Pendonor melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir yang telah disediakan oleh pihak PMI. Terdapat dua jenis formulir yang akan diisi, yaitu formulir berwarna kuning apabila pendonor yang ingin mendonorkan darahnya secara sukarela, dan formulir bewarna hijau apabila pendonor ingin mendonorkan darahnya untuk keluarga. Formulir yang telah diisi akan diberikan ke bagian Unit Transfusi Darah (UTD) untuk di rekap sebagai Data Pendonor Darah.

b. Proses pengecekkan kesehatan Setelah melakukan pendaftaran, pendonor akan melakukan pengecekan kesehatan yang dilakukan sebelum si pendonor akan melakukan tahap Transfusi, pada tahap ini dilakukan pengecekan kesehatan seperti pengecekan tekanan darah, berat badan, golongan darah, dan lainnya. Jika hasil tes pengecekkan kesehatan pendonor dinyatakan layak untuk mendonorkan darahnya maka, pendonor akan masuk ke tahap donor darah.

c. Proses donor darah Pada proses ini, pendonor akan melakukan Transfusikan darah sampai kantong darah terpenuhi. Setelah selesai Transfusi darah, si pendonor di berikan makan seperti roti dan minum susu.

d. Proses Laboratorium Darah yang telah di ambil, akan melewati tahapan Crossmatch atau uji silang serasi darah apakah darah memenuhi syarat untuk di donorkan atau tidak. Darah siap digunakan.

3.4 Activity Diagram

(Jamal et al., 2014) “Activity diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika procedural prses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus”. Activity diagram menggambrakan bebagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, hasil akhir yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Aktivity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Simbol-simbol Activity Diagram (Sukamto dan Salahudin) :

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

31

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

32

Contoh activity Diagram :

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

33

PERTEMUAN 4

ERD, SPESIFIKASI FILE DAN PENGKODEAN 4.1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Dalam membuat sebuah database, dianjurkan untuk terlebih dahulu menentukan komponen dan relasi apa saja yang diperlukan untuk menyusun dan menyimpan sebuah data atau informasi dengan benar. Itulah kegunaan dari ERD.

ERD (Entity Relationship Diagram) atau diagram hubungan entitas adalah sebuah diagram yang digunakan untuk perancangan suatu database dan menunjukan relasi atau hubungan antar objek atau entitas beserta atribut-atributnya secara detail. Dengan menggunakan ERD, sistem database yang sedang dibentuk dapat digambarkan dengan lebih terstruktur dan terlihat rapi.

Selain digunakan dalam perancangan database, ERD sendiri sering digunakan untuk debugging database jika terjadi masalah pada database. Untuk melakukan debug pada database bukanlah hal yang mudah, terlebih lagi jika database yang mengalami masalah memiliki banyak tabel dan memerlukan penulisan SQL yang kompleks. Dengan menggambarkan skema database menggunakan ERD, menjadi lebih mudah untuk menemukan permasalahan yang terjadi dalam database dan menyelesaikan masalah dengan mudah. Model Data ERD Sebelum membuat perancangan sistem yang tepat, terlebih dahulu harus mengetahui jenis model data yang digunakan. Karena model data tersebut nantinya akan berpengaruh dalam pengembangan sistem. Model ini juga berguna untuk membuat dokumentasi dari segala bentuk arsitektur data. Model ini dibagi ke dalam tiga model. Berikut adalah penjelasannya. 1. Model data konseptual

Model data ini adalah model data paling tinggi karena di dalamnya berisi data-data yang detail. Data konseptual ini dapat kamu gunakan sebagai dasar untuk membuat satu atau lebih model data logis. Tujuan dari pengembangan model data konseptual adalah untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai struktur database yang terdiri dari entitas dan relasi antara setiap entitas.

2. Model data logis Berikutnya adalah model data logis. Model data logis ini adalah pengembangan dari model data konseptual, itu sebabnya dalam proses pembuatannya model data ini dibuat lebih rinci dari model data konseptual dan dibuat setelah model data konseptual selesai dibuat. Model ini digunakan untuk menambahkan informasi secara eksplisit kedalam unsur-unsur model konseptual. Terdapat juga beberapa komponen dalam model data ini, seperti entitas data master, operasional, dan transaksional.

3. Model data fisik Yang terakhir adalah model data fisik. Model data fisik adalah pengembangan dari masing-masing model data logis. Model data ini biasanya digunakan untuk merancang sebuah database.

Komponen ERD Setelah mengetahui apa saja model data dari ER diagram, sekarang kita akan membahas

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

34

komponen-komponen yang digunakan dalam membuat ER diagram. Dalam sebuah ERD sendiri terdapat empat komponen utama untuk memodelkan suatu sistem. Berikut adalah komponen-komponennya. 1. Entitas

Yang pertama adalah entitas. Entitas merupakan sekumpulan objek yang dapat diidentifikasi secara unik dan berbeda satu dengan yang lainnya. Entitas ini biasanya digambarkan dengan lambang persegi panjang.

Lalu, ada juga yang dinamakan “Entitas lemah”. Entitas lemah ini digambarkan dengan lambang persegi panjang kecil di dalam persegi panjang yang lebih besar. Mengapa disebut dengan entitas lemah? Karena entitas tersebut harus terhubung langsung dengan entitas lain, sebab entitas lemah ini tidak dapat diidentifikasi secara unik.

2. Atribut Selanjutnya adalah atribut. Setiap entitas pasti memiliki atribut yang berfungsi

untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Ada beberapa jenis atribut yang biasa digunakan dalam ERD. Berikut adalah jenis-jenisnya. a. Atribut Kunci

Atribut kunci atau Key Attributes adalah atribut yang berfungsi untuk menentukan data yang bersifat penting. Biasanya atribut kunci ini berbentuk angka atau numerik. Contoh dari atribut ini adalah No. KTP, NIM (Nomor Induk Mahasiswa), dan lain-lain. Atribut kunci ini dilambangkan dengan lingkaran lonjong dengan keterangan di dalamnya yang diberi garis bawah.

b. Atribut Simpel Berikutnya adalah atribut simpel. Atribut simpel adalah atribut yang tidak dapat dipecah lagi dan bernilai tunggal. Contoh dari atribut ini adalah alamat kantor, nama penerbit, dan lain-lain.

c. Atribut Multinilai Atribut multinilai atau Multivalue Attributes adalah atribut yang memiliki atribut lebih dari satu nilai. Contoh dari atribut ini adalah sebuah website artikel yang memiliki beberapa penulis.

d. Atribut gabungan Selanjutnya adalah atribut gabungan atau Composite Attributes. Atribut gabungan adalah atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang berukuran lebih kecil dan memiliki arti tertentu. Contoh dari atribut ini adalah sebuah nama yang terdiri atas nama depan, nama tengah, dan nama belakang.

e. Atribut derivvatif Yang terakhir adalah atribut derivatif. Atribut derivatif adalah atribut yang dihasilkan dari atribut lain dan atributnya tidak wajib untuk ditulis dalam Entity Relationship Diagram. Contoh dari atribut ini adalah selisih harga, usia, dan kelas.

3. Relasi Komponen ketiga adalah relasi atau relation. Relasi dalam ERD adalah

hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Relasi sendiri sering disebut dengan proses. Komponen ini digambarkan dengan lambang belah ketupat. Terdapat tiga jenis relasi yang digunakan dalam ERD dan perlu kamu ketahui, berikut adalah jenisnya. a. One to one

One to one berarti setiap entitas hanya dapat memiliki relasi dengan satu entitas

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

35

lain. Contohnya seperti data mahasiswa dengan NIM (Nomor Induk Siswa). b. One to many

One to many memiliki arti satu entitas dapat memiliki relasi dengan beberapa entitas, begitu pula sebaliknya. Contoh dari implementasi one to many ini adalah jurusan dengan mahasiswanya.

c. Many to many Many to many memiliki arti setiap entitas yang ada dapat memiliki relasi dengan entitas lain, begitu pula sebaliknya. Contoh dari relasi ini adalah mahasiswa dengan data terkait UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa).

4. Garis Komponen terakhir adalah garis. Dalam ERD sendiri garis digunakan untuk

menunjukkan hubungan entitas dalam ERD. Selain menjadi penghubung, garis juga dapat menunjukkan alur atau flow dari suatu ERD.

Komponen-komponen di atas berupa simbol ERD dapat dilihat pada gambar berikut :

Cara membuat ERD 1. Lakukan identifikasi dan tentukan seluruh entitas yang akan digunakan

Langkah pertama, yaitu kamu harus melakukan identifikasi untuk menentukan entitas apa saja yang akan kamu gunakan di dalam diagram. Kamu dapat memulai langkah ini dengan membuat sebuah persegi panjang, lalu tuliskan deskripsi singkat mengenai entitas tersebut.

2. Identifikasi dan menjelaskan relasi dari entitas Langkah berikutnya adalah kamu dapat mencari entitas yang sekiranya memiliki relasi. Kemudian kamu dapat membuat garis yang menghubungkan kedua entitas tersebut, selain itu kamu juga harus menentukan relasi antara satu entitas dengan entitas yang lainnya. Kamu dapat menggunakan simbol belah ketupat untuk mendeskripsikan hubungan relasinya. Di tahap ini juga kamu dapat menjelaskan jenis relasi apa yang digunakan oleh suatu entitas, apakah one to one, one to many, atau many to many.

3. Tambahkan atribut yang diperlukan Setelah kamu selesai mengidentifikasi dan menjelaskan relasi dari entitas,

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

36

berikutnya kamu dapat menambahkan atribut-atribut yang sudah kamu pelajari pada artikel ini. Pastikan juga kamu menentukan atribut key pada setiap entitas. Lambangkan atribut key tersebut dengan bentuk oval dan berikanlah deskripsi pada lambang tersebut, ingat ya untuk atribut key deskripsi ditulis dengan garis bawah.

4. Lengkapi diagram Langkah terakhir yang perlu kamu lakukan untuk menyelesaikan ERD ini adalah melengkapi diagram yang telah kamu buat sesuai dengan kebutuhan dari sistem atau database yang kamu buat. Pada tahap ini kamu harus lebih teliti untuk memeriksa setiap komponen, simbol, dan deskripsi yang salah atau tertukar.

Contoh ERD

4.2. Spesifikasi File

Menjelaskan tentang file atau tabel yang terbentuk dari transformasi ERD (dan atau filefile penunjang untuk web). File-file ini tersimpan pada <<namaDatabase>> dengan parameter-parameter yang telah ditentukan. Contoh Spesifikasi file : Nama : Pendonor Akronim : id_pendonor.MYD Tipe File : File Master Access File : Random Panjang Record : 222 bytes Field Key : id_pendonor Software : Mysql

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

37

4.3. Pengkodean

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

38

PERTEMUAN 5

UML (UNIFIED MODELING LANGUAGE)

5.1. Definisi UML Untuk membuat suatu aplikasi, memerlukan suatu pemodelan. Pemodelan sama

halnya dengan perancangan, bedanya pemodelan sendiri merupakan bentuk implementasi sistem bagaimana meletakkan suatu rancang bangun ke dalam sebuah gambar (visual) yang berbentuk diagram. Seorang programmer dapat dengan mudah memahami, menganalisa dan, mempermudah pembuatan suatu program menggunakan UML (Unified Modelling Language). Sebuah program aplikasi biasanya berupa sistem yang digunakan dan diimplementasikan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Program aplikasi bukan hanya digunakan pada saat itu saja, melainkan terus continue atau berlanjut. Karena program aplikasi digunakan pada waktu yang panjang, maka perlu adanya suatu analisis perencanaan, perancangan, dan pemodelan yang baik dan jelas, seperti flow untuk program aplikasi.

UML (Unified Modelling Language) adalah suatu metode dalam pemodelan secara visual yang digunakan sebagai sarana perancangan sistem berorientasi objek. Awal mulanya, UML diciptakan oleh Object Management Group dengan versi awal 1.0 pada bulan Januari 1997.

UML juga dapat didefinisikan sebagai suatu bahasa standar visualisasi, perancangan, dan pendokumentasian sistem, atau dikenal juga sebagai bahasa standar penulisan blueprint sebuah software. UML diharapkan mampu mempermudah pengembangan piranti lunak (RPL) serta memenuhi semua kebutuhan pengguna dengan efektif, lengkap, dan tepat. Hal itu termasuk faktor-faktor scalability, robustness, security, dan sebagainya.

Perlu diketahui bahwa sistem yang baik itu berawal dari perancangan dan pemodelan yang matang. Salah satu yang bisa dipraktekkan, yaitu dengan menggunakan UML. Adapun tujuan dan fungsi perlu adanya UML yaitu sebagai berikut: 1. Dapat memberikan bahasa pemodelan visual atau gambar kepada para pengguna dari

berbagai macam pemrograman maupun proses umum rekayasa. 2. Menyatukan informasi-informasi terbaik yang ada dalam pemodelan. 3. Memberikan suatu gambaran model atau sebagai bahasa pemodelan visual yang

ekspresif dalam pengembangan sistem. 4. Tidak hanya menggambarkan model sistem software saja, namun dapat memodelkan

sistem berorientasi objek. 5. Mempermudah pengguna untuk membaca suatu sistem. 6. Berguna sebagai blueprint, jelas ini nantinya menjelaskan informasi yang lebih detail

dalam perancangan berupa coding suatu program. UML juga dapat digunakan sebagai alat transfer ilmu tentang sistem aplikasi yang

akan dikembangkan dari developer satu ke developer lainnya. UML sangat penting bagi sebagian orang karena UML berfungsi sebagai bridge atau jembatan penerjemah antara pengembang sistem dengan pengguna. Di sinilah pengguna dapat memahami sistem yang nantinya akan dikembangkan. 5.2. Diagram UML Yang sering digunakan 1. Class Diagram

Menurut (Destiningrum & Adrian, 2017) menyatakan bahwa, “ class diagram merupakan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas di dalam model

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

39

desain dari suatu sistem, juga memperlihatkan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem”. 2. Use Case Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:155), menjelaskan bahwa: “ Use Case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behaviour) aplikasi perangkat lunak yang akan dibuat. Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan aplikasi yang akan dibuat. Use Case digunakan untuk mengetahui fungsi atau proses yang ada di dalam aplikasi dan siapa saja yang dapat menggunakan fungsi-fungsi tersebut”.

Simbol-simbol use case diagram: Simbol Deskripsi

Use Case Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawal frase nama use case.

Aktor/actor

Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor belum tentu merupakan orang. Biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama aktor.

Asosiasi/Association Komunikasi antar aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor.

Ekstensi/extend Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu.

Include

Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini.

3. Activity Diagram Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:161) menjelaskan bahwa, “Diagram Aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Activity diagram menampilkan aktivitas dalam system bukan apa yang telah dilakukan aktor, jadi semua aktivitas dapat dilakukan oleh sistem. Simbol-simbol Actvity Diagram:

Simbol Deskripsi Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram

aktivitas memiliki status awal.

Nama Use case

Nama Aktor

<<extend>>

<<include>

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

40

aktivitas

Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja.

Penggabungan/joint Asosiasi pengabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu.

decision Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu.

Percabangan/fork

Menggambarkan tingkah laku paralel atau bercabang.

Status akhir/end Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir.

Swimlane

Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi

5.3.

aktivitas

Nama Swimlane

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

41

PERTEMUAN 6

ANALISA PERANCANGAN INPUT DAN OUTPUT

6.1. PERANCANGAN OUTPUT Rancangan Output merupakan hasil dari adanya inputan data yang akan

diberikan kepada entitas luar. Output adalah informasi yang dikirim kepada pengguna melalui sistem informasi yang dapat berupa : Print, Screen, Audio, CD-ROM or CD-RW, DVD, E-mail, World Wide Web, Electronic output Tujuan dibuat rancangan output adalah : 1. Merancang output untuk tujuan tertentu 2. Membuat output bermanfaat bagi para pengguna 3. Mengirim jumlah output yang tepat 4. Menyediakan distribusi output yang tepat 5. Menyediakan output tepat waktu 6. Memilih metoda output yang paling tepat dan paling efektif Tipe output : 1. Output internal 2. Output eksternal

a. Bentuk Laporan

1. Laporan berbentuk tabel

a) Notice Report : merupakan bentuk laporan yang memerlukan perhatian khusus. Laporan ini harus dibuat sesederhana mungkin, tetapi jelas, karena dimaksudkan supaya permasalahan-

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

42

permasalahan yang terjadi tampak dengan jelas sehingga dapat langsung ditangani.

b) Equiposed Report : Laporan ini biasanya digunakan untuk maksud perencanaan. Dengan disajikannya informasi yang berisi hal-hal bertentangan, maka dapat dijadikan sebagai dasar di dalam pengambilan keputusan.

c) Variance Report : Macam laporan ini menunjukkan selisih (variance) antara standar yang sudah ditetapkan dengan hasil kenyataannya atau sesungguhnya.

d) Comparative Report : membandingkan antara satu hal dengan hal yang lainnya. Misalnya pada laporan rugi/laba atau neraca dapat dibandingkan antara nilai- nilai elemen tahun berjalan dengan tahun- tahun sebelumnya.

2. Laporan berbentuk grafik

a. Garis

Pada bagan garis (line chart), variasi dari data ditunjukkan dengan suatu garis atau kurva

b. Batang

Nilai-nilai data dalam bagan batang (bar chart ) digambarkan dalam bentuk batang-batang vertikal ataupun batang-batang horisontal.

c. Pastel

Bagan pastel (pie chart) merupakan bagan yang berbentuk lingkaran menyerupai kue pastel (pie). Tiap tiap potong dari pie dapat menunjukkan bagian dari data.

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

43

b. Mengatur tata letak isi output : Cara penggambaran bagan tata letak printer : 1) Bentuk dari literal dapat ditulis apa adanya 2) Nilai suatu data yang berasal dari suatu field atau variabel ditunjukan

oleh bentuk edit-mask 3) Nomor dapat digunakan sebagai acuan nilai data di kamus data output Panah kebawah menunjukan cara penggambaran spasi di bagan tata letak printer, yaitu : 1) Spasi tunggal 2) Spasi dua/lebih 3) Dengan baris tertentu 4) Kombinasi percetakan

Langkah-langkah untuk menyiapkan prototipe output berbasis layar :

1) Menentukan kebutuhan akan laporan tersebut. 2) Menentukan pengguna. 3) Menentukan item-item data yang dimasukan 4) Mengestimasi ukuran laporan secara keseluruhan 5) Judul laporan 6) Nomor halaman 7) Memasukan tanggal persiapan laporan 8) Memberi label setiap kolom data secara tepat. 9) Menentukan data-data varabel 10) Menunjukan tempat baris-baris kosong

11) Mengulas laporan-laporan prototype

Petunjuk untuk merancang layar : 1) Buatlah layar yang sederhana 2) Buatlah presentasi layar tetap konsisten 3) Fasilitasi gerakan pengguna di antara layar 4) Ciptakan suatu layar yang menarik

6.2. PERANCANGAN INPUT Merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasi

adalah data yang terjadi dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh organisasi. Formulir adalah perangkat penting untuk mengendalikan aliran kerja dan digunakan untuk menangkap (capture) data yang terjadi sering juga disebut Dokumen Dasar. 1. Tujuan perancangan input :

a. Membuat penyelesaian input yang mudah dan efisien b. Menjamin input akan memenuhi tujuan yang diharapkan c. Menjamin penyelesaian yang tepat. d. Membuat tampilan layar dan formulir yang menarik e. Membuat input yang tidak rumit f. Membuat tampilan layar dan formulir yang konsisten.

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

44

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari dokumen dasar. a. Fungsi dokumen dasar b. Dapat menunjukan macam dari data c. Dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat d. Bertindak sebagai pendistribusian data e. Membantu pembuktian terjadinya transaksi f. Dapat digunakan sebagai back up

2. Petunjuk merancang dokumen dasar

a. Kertas yang digunakan b. Ukuran dari dokumen dasar c. Warna yang digunakan d. Judul dokumen dasar e. Nomor dokumen dasar f. Nomor urut dokumen dasar g. Nomor dan jumlah halaman h. Spasi i. Pembagian area j. Caption, yaitu box caption, yes no chech off caption, horizontal check off

caption, blocked spaces caption, scannable from caption k. Insttruksi dalam dokumen dasar

Empat garis pedoman untuk merancang formulir:

a. Membuat formulir mudah diisi, yaitu dengan memperhatikan aliran formulir, pengelompokan tujuh bagian sebuah formulir, pembuatan judul.

b. Memastikan bahwa formulir akan memenuhi tujuan yang telah dibuat c. Membuat formulir yang memastikan penyelesaian tepat. d. Buatlah formulir yang menarik

3. Cara mengurangi masukan Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengurangi jumlah masukan, cara

yang dapat dilakukan adalah : a. Menggunakan kode b. Data yang relatif konstan yang disimpan di file induk c. Jam dan tanggal dapat diambil dari sistem d. Rutin perhitungan dilakukan oleh sistem.

Rancangan Input di Screen

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

45

PERTEMUAN 7

REVIEW QUIZ

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

46

KUIS APSI TAHAP 1 1. Memiliki orisinalitas dan kebaruan, serta menghasilkan kontribusi yang orisinil

pada pengetahuan dalam bentuk menemukan dan merevisi fakta, teori dan aplikasi, merupakan salah satu makna dari.. a. observasi b. instrumental c. penelitian d. Landasan teori

2. Kriteria umum dalam menentukan dan merumuskan masalah penelitian, antara lain... a. Masalah yang diteliti harus memiliki teoritis maupun implikasi praktik b. Masalah penelitian lebih fokus, mudah dirumuskan, tidak melebar dan tidak

membingungkan pembaca c. Pembahasan harus terperinci dan memungkinkan pengambilan keputusan

yang definitif d. Semua jawaban benar

3. Semua kalimat dan atau paragraf yang bukan berasal dari ide/tulisan anda adalah pengertian dari... a. Landasan teori b. Abstrak c. Metode d. Kutipan

4. Ada berapa jenis Kutipan langsung? a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

5. Style yang digunakan Universitas BSI dalam format penulisan kutipan dan daftar pustaka adalah... a. MLA b. Chicago c. APA d. APA dan MLA

6. Dikatakan kutipan langsung pendek apabila... a. Kutipan < 40 kata b. Kutipan >= 40 kata c. Kutipan 10-20 kata d. Kutipan <= 40 kata

7. Proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model atau metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya adalah definisi dari... a. Waterfall b. Iteratif c. SDLC d. Penelitian

8. Model sequential linier adalah nama lain dari model... a. Waterfall b. RAD

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

47

c. Spiral d. Prototype

9. Penggunaan UML termasuk ke dalam tahap... a. Analisa b. Desain c. Pengkodean d. Pengujian

10. Sesuatu yang digunakan untuk sebagai model desain untuk mengajar, demonstrasi, evaluasi desain, promosi atau keperluan lain yang mampu menyediakan atau mendemonstrasikan sebagian besar fungsi perangkat lunak dan memungkinkan pengujian desain perangkat lunak adalah definisi dari... a. UML b. Mock-UP c. Data Flow Diagram d. ERD

11. Yang bukan termasuk metode pengembangan sistem adalah... a. Waterfall b. Iteratif c. Paralel d. RAD

12. Pada dasarnya outline makalah APSI bab 2 menerapkan metode pengembangan perangkat lunak yaitu: a. Spiral b. Prototype c. Waterfall d. RAD

13. Tahapan dalam membuat daftar pustaka pada microsoft word adalah... a. References – Style – Manage Source – Bibliography b. References – Manage Source – Style – Bibliography c. References – Manage Source – Bibliography – Style d. References – Style – Bibliography – Manage Source

14. Prosedur pendaftaran anggota dan prosedur peminjaman buku merupakan contoh dari... a. Ruang lingkup b. Analisa kebutuhan sistem c. Proses bisnis d. Tinjauan kasus

15. Tahap pertama siklus pengembangan sistem adalah... a. Perencanaan sistem b. Analisis sistem c. Desain sistem secara manual d. Implementasi

16. Asal dokumen dalam parameter spesifikasi dokumen i/o masuk dalam point... a. Nama dokumen b. Tujuan c. Media d. Sumber

17. Berikut bentuk penulisan daftar pustaka yang benar menurut APA Style adalah...

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

48

a. Calfee, R. C., & Valencia, R. R. (1991). APA guide to preparing manuscripts for journal publication. Washington, DC: American Psychological Association.

b. Calfee, R. C., & Valencia, R. R. (1991). APA guide to preparing manuscripts for journal publication. American Psychological Association: Washington, DC.

c. Calfee, R. C., & Valencia, R. R. APA guide to preparing manuscripts for journal publication. (1991). American Psychological Association: Washington, DC.

d. Calfee, R. C., & Valencia, R. R. APA guide to preparing manuscripts for journal publication. (1991). Washington, DC: American Psychological Association.

KUIS APSI Tahap 2

1. Kegiatan yang dimulai dari proses awal di dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan (case) yang ada disebut... a. Identifikasi b. Desain c. Analisa d. Pemeliharaan

2. Berikut pendekatan analisis model driven kecuali... a. Analisis terstruktur b. Analisis fundamental c. Rekayasa informasi d. Analisis berorientasi objek

3. Penggunaan data flow diagram terdapat pada tahap... a. Rekayasa informasi b. Analisis terstruktur c. Analisis berorientasi objek d. Analisis data

4. Tujuan dari analisis kebutuhan sistem adalah... a. Memahami sebenar-benar kebutuhan sistem yang baru b. Menjelaskan proses bisnis berjalan c. Menggambarkan kebutuhan data d. Menjelaskan gambaran perusahaan

5. Data yang diperoleh dari sumber kedua seperti Biro Pusat Statistik disebut data... a. Primer b. Eksternal c. Internal d. Sekunder

6. Pengambilan data melalui dokumen tertulis maupun elektronik dari lembaga/institusi merupakan metode pengumpulan data... a. Kuesioner b. Wawancara c. Observasi d. dokumen

7. Suatu kumpulan pekerjaan yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu disebut... a. Analisis terstruktur b. Proses bisnis c. Tinjauan kasus d. Analisis kebutuhan sistem

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

49

8. Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas merupakan karakteristik dari proses bisnis yaitu... a. Urutan b. Keterkaitan c. Definitif d. Fungsi silang

9. Diagram yang digunakan untuk menggambarkan proses bisnis yaitu... a. Use case diagram b. Sequence diagram c. Activity diagram d. Class diagram

10. Digunakan oleh perancang sistem untuk memodelkan data yang nantinya akan dikembangkan menjadi basis data adalah... a. ERD b. UML c. DFD d. FLowchart

11. Atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu yang masih bisa dipecah lagi... a. Atribut key b. Atribut multivalue c. Atribute composite d. Atribute derivatif

12. Contoh dari atribute composite adalah... a. NIM b. Nama c. Pengarang d. Judul Buku

13. Kode yang dipakai dalam identifikasi suatu nomor rekening dan untuk mencetak label surat adalah kode... a. Kode sederhana b. Kode numerik c. Kode deviasi abjad d. Kode mnemonik

14. Yang digunakan untuk merahasiakan atau menyembunyikan informasi yang kita tidak ingin orang lain mengetahuinya, yaitu... a. Kode mnemonik b. Kode deviasi abjad c. Kode group d. Kode chiper

15. Persegi panjang dalam ERD digunakan untuk mewakili simbol... a. Entitas b. Atribut c. Relasi d. Asosiasi

16. Elips di dalam ERD digunakan untuk mewakili simbol... a. Entitas b. Atribut c. Relasi

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

50

d. Asosiasi 17. Menggambarkan apa yang sistem lakukan dari perspektif user...

a. Class diagram b. Deployment diagram c. Use case diagram d. Sequence diagram

18. Seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem disebut... a. Use case b. Extends c. Aktor d. include

19. Menunjukkan susunan fisik sebuah sistem, menunjukkan bagian perangkat lunak mana yang berjalan pada perangkat keras merupakan diagram... a. Class diagram b. Deployment diagram c. Sequence diagram d. Use case diagram

20. Hasil dari analisa kelemahan sistem dapat digunakan untuk... a. Merekomendasikan analisa kebutuhan sistem b. Menentukan layak tidaknya sistem dibangun c. Merekomendasikan penggunaan teknologi d. Menentukan kelayakan teknologi

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

51

PERTEMUAN 9 s/d 14

PRESENTASI KELOMPOK

Deskripsi:

Mahasiswa presentasi secara berkelompok dengan melakukan riset tentang

Analisa & Perancangan Sistem Informasi di dalam suatu

instansi/perusahaan/organisasi.

Dengan pilihan tema:

1. Sistem Pengajian di perusahaan

2. Perpustakaan

3. Simpan Pinjam pada koperasi

4. Sistem Penerimaan Karyawan Baru Pertemuan

5. Sistem Pengadaan Barang

6. Sistem Akademik Pendidikan

Modul Perkuliahan Analisa Perancangan Sistem Informasi Kartika Mariskhana,S.Kom,M.Pd

52

DAFTAR PUSTAKA A.S, R., & Shalahuddin, M. (2015). Pemodelan dan UML. In Rekayasa Perangkat Lunak.

Destiningrum, M., & Adrian, Q. J. (2017). Sistem Informasi Penjadwalan Dokter Berbassis

Web Dengan Menggunakan Framework Codeigniter (Studi Kasus: Rumah Sakit Yukum Medical Centre). Jurnal Teknoinfo. https://doi.org/10.33365/jti.v11i2.24

Gaol, Jimmy, Chr.2008.Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan Aplikasi.

Jakarta: Grasindo. https://romisatriawahono.net/2013/01/23/tahapan-memulai-penelitian-untuk-

mahasiswa-galau/ https://salamadian.com/sdlc-system-development-life-cycle/ Narbuko, Cholid, Abu. 2015. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara Rosa A.S. dan Shalahuddin.2013.Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan

Berorientasi Objek. Bandung: Informatika. Sandjaja, Albertus, Heriyanto. 2011. Panduan Penelitian. Publisher: Prestasi Pustaka Sukardi, Ph.D. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Sutabri, Tata. 2012. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi


Recommended