Date post: | 29-Mar-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | independent |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
1
“Jika anda tidak membangun mimpi anda sendiri, maka orang lain akan mempekerjakan anda untuk membangun mimpi mereka.” (Anonim)
A. PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu Movere yang
bearti dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam
manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan
bawahan khususnya.
Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan
daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara
produktif mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah
ditentukan. Motivasi semakin penting karena manajer
membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan
baik terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Ada beberapa pengertian motivasi yang dikemukan oleh
beberapa para ahli yaitu:
Menurut Hasibuan (2009: 219), “Motivasi adalah
pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan
terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai
kepuasan”.
Menurut Handoko (2003: 252), “Motivasi adalah keadaan
dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu
2
untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
tujuan”.
Menurut Hariandja (2002: 321), “Motivasi adalah faktor-
faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan
seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam
bentuk usaha keras atau lemah.
Menurut Martoyo (2000: 163), “Motivasi adalah proses
untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu
yang kita inginkan”.
Definisi lain mengenai Motivasi oleh G.R. Terry dalam
Hasibuan (2008: 145), “motivasi adalah keinginan yang terdapat
pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk
melakukan tindakan-tindakan.
Pada dasarnya motivasi dapat mengacu karyawan untuk
bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini
akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan sehingga
berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaan.
Berdasarkan definisi di atas, maka motivasi dapat disimpulkan:
1) Sebagai daya penggerak yang menciptakan kegairahan
berkerja seseorang dan mau berkerja secara
efektifif untuk mencapai kepuasan.
2) Sebagai perangsang untuk dapat menggerakkan,
mengerahkan, dan mengarahkan potensi serta daya
3
kerja manusia tersebut ke arah yang diinginkan
untuk melakukan tindakan.
3) Sebagai energi untuk membangkitkan dorongan
berperilaku seseorang agar melakukan kegiatan
tertentu guna mencapai tujuan.
4) Mempengaruhi karyawan agar melakukan sesuatu sesuai
dengan yang kita inginkan.
B. TEORI MOTIVASI
Banyak teori yang membahas mengenai motivasi, salah
satunya teori kepuasan. Teori kepuasan mendasarkan
pendekatannya atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan
individu yang menyebabkan bertindak serta berperilaku dengan
cara tertentu. Teori ini memusatkan perhatian pada faktor-
faktor dalam diri orang yang menguatkan, mengarahkan,
mendukung, dan menghentikan perilakuknya. Teori ini mencoba
menjawab pertanyaan kebutuhan apa yang memuaskan seseorang dan
apa yang mendorong semangat bekerja seseorang.
Adapun teori-teori motivasi kepuasan menurut Hasibuan (2006:
153) yaitu:
1.TEORI MOTIVASI KLASIK
Frederik Winslow Taylor mengemukakan teori
motivasi klasik atau teori motivasi kebutuhan tunggal.
4
Teori ini berpendapat bahwa manusia mau bekerja giat untuk
dapat memenuhi kebutuhan fisik atau biologisnya, berbentuk
uang atau barang dari hasil pekerjaanya.
Manajer mengetahui bahwa kemampuan pekerjaan tidak
sepenuhnya dikerahkan untuk melaksanakan pekerjaannya.
Pekerjaan hanya dapat dimotivasi dengan memberikan imbalan
materi dan jika balas jasanya ditingkatkan maka dengan
sendirinya gairah bekerjanya meningkat.
2.TEORI MOTIVASI MASLOW
Maslow mengemukakan teori motivasi yang dinamakan maslow’s
Need Hierarchy. Hierarki kebutuhan menyatakan seseorang
berperilaku/bekerja, karena adanya dorongan untuk memenuhi
bermacam-macam kebutuhan.
Dasar teori hierarki kebutuhan yaitu:
a) Manusia adalah makhluk sosial yang berkeinginan. Ia
selalu menginginkan lebih banyak. Keinginan ini terus
menerus dan hanya akan berhenti bila akhir hayatnya tiba.
b) Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat
modivator bagi pelakunya, hanya kebutuhan yang belum
terpenuhi yang akan menjadi modivator.
c) Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu jenjang/hierarki,
yakni:
I. Kebutuhan fisik dan biologis (Physiological needs)
5
II. Kebutuhan keamanan dan keselamatan (safety and security
needs)
i. Kebutuhan sosial (affiliation or acceptance needs)
ii. Kebutuhan akan penghargaan (esteem or status needs)
iii. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs)
Menurut Hasibuan (2008: 156), A.H Maslow mengembangkan
Hierarki kebutuhan ini seperti konsep berikut:
SELF ACTUALIZATION
a. Kebutuhan fisik dan biologis (Physiological needs)
Yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidup yang
termasuk ke dalam kebutuhan ini adalah kebutuhan makan,
minum, perumahan, udara, dan sebagainya. Keinginan
untuk memenuhi kebutuhan ini merangsang
seseorangberperilaku atau bekerja giat.
b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan (safety and security
needs)
Yaitu kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni
merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan
dalam melaksankan perkerjaan. Kebutuhan ini
mengarahkan kepda dua bentuk yaitu:
6
kebutuhan akan keamanan jiwa terutama keamanan jiwa
di tempat pekerjaan pada saat mengerjakan pekerjaan
di waktu.
Kebutuhan akan keamanan harta di tempat pekerjaan
pada waktu jam-jam, seperti sepeda motor yang
disimpan jangan sampai hilang.
Kebutuhan sosial (affiliation or acceptance needs)
Yaitu kebutuhan sosial, teman, dicintai dan
mencintai serta diterima dalam pergaulan kelompok
karyawan dan lingkungannya. Pada dasarnya manusia
normal tidak akan mau hidup menyendiri seorang diri
ditempat terpencil. Ia selalu membutuhkan kehidupan
berkelompok karena manusia adalah makhluk sosial,
sudah jelas ia mempunyai kebutuhan-kebutuhan sosial
yang terdiri empat golongan, yaitu:
a) Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain
di lingkungan ia hidup dan berkerja (sense of
belonging).
b) Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap
manusia merasa dirinya penting (sense of
importance).
c) Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal
(sense of achievement).
Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of
participantion).
7
Kebutuhan akan penghargaan (esteem or status
needs)
Yaitu kebutuhan akan penghargaan diri,
pengakuan serta penghargaan prestise dari
karyawan dan masyarakat di lingkungannya.
d) Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization
needs)
Yaitu kebutuhan akan aktualitas diri dengan
menggunakan kecakapan, kemampuan, keterampilan,
dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja
yang sangat memuaskan atau luas biasa yang sulit
dicapai oleh orang lain.
3.TEORI MOTIVASI HERZBERG
Teori motivasi Herzberg dikenal dengan Teori Motivasi Dua
Faktor atau teori motiasi kesehatan. Herzberg menyatakan
bahwa orang dalam melaksanakan pekerjaan dipengaruhi dua
faktor yaitu:
1. Maintenance Factors
yaitu faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan
hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman
badaniah. Faktor-faktor pemeliharaan ini meliputi hal-
hal gaji, kondisi kerja fisik, kepastian pekerjaan,
8
supervise yang menyenangkan, mobil dinas, rumah dinas dan
macam-macam tunjangan lainnya.
2. Motivation Factors
yaitu faktor motivator yang menyangkut kebutuhan
psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam
melakukan pekerjaan. Faktor motivasi berhubungan dengan
penghargaan terhadap pribadi yang secara langsung
berkaitan dengan pekerjaan, misalnya kursi empuk, ruangan
yang nyaman, penempatan yang tepat, dan lain sebagainya.
4. TEORI X DAN Y
Teori ini menyatakan bahwa karakter manusia pada dasarnya
terdiri dari dua jenis. Pencetusannya, Mc. Gregor,
menyatakan bahwa ada jenis manusia penganut teori X (teori
tradisional) dan jenis manusia penganut teori Y (teori
demografik) yang masing-masing memiliki karateristik
tertentu.
1. TEORI X
a. Rata-rata karyawan malas dan tidak suka berkerja.
b. Umumnya karyawan tidak berambisi mencapai prestasi yang
optimal dan selalu menghindarkan tanggung jawab dengan
cara mengkambinghitamkan orang lain.
c. Karyawan lebih suka dibimbing, diperintah, dan diawasi
dalam melaksankan pekerjaanya.
9
d. Karyawan lebih mementingkan diri sendiri dan tidak
mempedulikan tujuan organisasi.
Menurut Teori X ini untuk memotivasi karyawan harus
dilakukan dengan cara pengawasan yang ketat, dipaksa, dan
diarahkan supaya mereka mau berkerja sungguh-sungguh.
2. TEORI Y
a. Rata-rata karyawan rajin dan menganggap sesungguhnya
berkerja sama wajarnya dengan bermain-main dan
beristirahat.
b. Karyawan dapat memikul tanggung jawab dan berambisi
untuk maju dengan mencapai prestasi kerja yang optimal.
c. Karyawan selalu berusaha mencapai sasaran organisasi
dan mengembangkan dirinya untuk mencapai sasaran itu.
Menurut teori Y ini, untuk memotivasi karyawan hendaknya
dilakukan dengan cara peningkatan partisipasi karyawan,
kerja sama, dan keterkaitan pada pengambilan keputusan.
5.TEORI MOTIVASI PRESTASI MC. CLELLAND
Teori yang dikenukakan oleh Mc. Clelland ini dikenal dengan
Three Needs Theory, yang mengatakan bahwa ada tiga hal yang
dapat memotivasi seseorang, yaitu:
a) Kebutuhan akan prestasi (Need for achievement).
Merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat berkerja
10
seseorang dan akan mendorong seseorang untuk pengembangan
kreativitas dan menggerahkan semua kemampuan sertta energi
yang dimiliki demi mencapai prestasi kerja yang maksimal.
b) Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation), menjadi
daya penggerak yang akanmemotivasi semangat bekerja
seseorang karena setiap orang menginginkan hal-hal
berikut:
a. kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain di
lingkungan ia tinggal dan bekerja (sense of belonging).
b. Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap
manusia merasa dirinya penting (sense of importance).
c. Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of
participantion)
c) Kebutuhan akan kekuasaan (need for power). Merupakan
daya penggerak yang memotivasi gairah kerja karyawan serta
menggerahkan semua kemampuannya demi mencapai kekuasaan
atau kedudukan yang terbaik.
6.TEORI MOTIVASI CLAUDE S. GEORGE
Teori ini menyatakan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan
yang berhubungan dengan tempat dan suasana di lingkungan ia
berkerja, yaitu:
a. Upah yang adil dan layak
b. Kesempatan untuk maju/promosi
c. Pengakuan sebagai individu
11
d. Keamanan kerja
e. Tempat kerja yang baik
f. Penerimaan oleh kelompok
g. Perlakuan yang wajar
h. Pengakuan atas prestasi
C. JENIS – JENIS MOTIVASI
Menurut Hasibuan (2008: 150), ada dua jenis motivasi yaitu:
1. Motivasi Positif
Motivasi positif maksudnya pimpinan memotivasi bawahan
dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi
baik. Dengan motivasi positif, semangat kerja bawahan
akan meningkat karena umumnya manusia senang menerima yang
baik-baik saja.
2. Motivasi Negatif
Motivasi negatif maksudnya pimpinan memotivasi bawahan
dengan memberikan hukuman bagi mereka yang pekerjaanya
kurang baik (prestasi rendah). Dengan motivasi ini
semangat kerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan
meningkat, karena mereka takut dihukum tetapi untuk jangka
waktu panjang dapat berakibat kurang baik.
Motivasi positif efektif untuk jangka panjang sedangkan
motivasi negatif untuk jangka pendek. Oleh karena itu,
12
manajer yang baik harus konsisten dan adil menerapkan
untuk mencapai hasil yang maksimal dalam penerapannya.
D. ALAT MOTIVASI
Menurut Hasibuan (2009: 221), alat-alat motivasi dapat dibagi
atas tiga bagian yaitu:
1. Material insentif, yaitu alat motivasi yang diberikan berupa
uang dan barang yang mempunyai nilai pasar, jadi memberikan
kebutuhan ekonomis. Misalnya kendaraan, rumah dan lain-
lain.
2. Nonmaterial insentif, yaitu alat motivasi yang diberikan
kepuasan dan kebanggaan rohani saja, misalnya medali,
piagam, bintang jasa dan lain-lain.
3. Kombinasi material dan nonmaterial, yaitu alat motivasi yang
diberikan berupa material (uang dan barang) dan nonmaterial
(medali piagam), jadi memenuhi kebutuhan ekonomis dan
kepuasaan atau kebanggaan rohani.
E. METODE MOTIVASI
Menurut Hasibuan (2008: 149), ada dua metode motivasi yaitu:
1. Metode langsung (direct motivation)
13
adalah (materil dan nonmateril) yang diberikan secara
langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasannya. Jadi sifatnya khusus seperti
memberikan pujian, penghargaan, bonus, piagam dan lain
sebagainya.
2. Metode tidak langsung (inderect motivation)
adalah motivasi yang diberikan hanya berupa fasilitas-
fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja atau
kelancaran tugas, sehingga para karyawan betah dan
bersemangat dalam melaksanakan pekerjaannya. Misalnya kursi
yang empuk, mesin-mesin yang baik, ruangan kerja terang dan
nyaman, suasana dan lingkungan kerja yang baik, penempatan
karyawan yang tepat dan lain-lain. Motivasi tidak langsung
ini besar pengaruhnya untuk merangsang semangat bekerja
karyawan sehingga produktif.
F. TUJUAN MOTIVASI
Menurut Hasibuan (2008: 146), Tujuan motivasi antara lain
sebagai berikut:
1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
2. Meningkatakan produktivitas kerja karyawan.
14
3. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan
4. Meningkatkan kedisiplianan karyawan.
5. Mengefektifkan pengadaan pegawai.
6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi
karyawan.
8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan.
9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas
tugasnya.
10. Meningkatkan efisien penggunaan alat-alat dan bahan
baku.
G. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN1.Sejarah Singkat Berdirinya PT. Swabina Gatra
PT. SWABINA GATRA didirikan pada tanggal 29
Oktober 1988 yang berkedudukan di Jl. RA. Kartini No. 21 A
Gresik 61122, Jawa Timur.
Awal mula didirikan PT. SWABINA GATRA bergerak
dibidang Jasa Cleaning Service yang khusus melayani
kebutuhan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk sebagai holding
15
company yang kemudian berkembang seiring waktu hingga pada
tahun 1995 telah melakukan ekspansi keluar PT. Semen Gresk
(Persero) Tbk dan melayani kebutuhan pengelolaan jasa tenaga
kerja dan borongan.
Menyikapi perkembangan pasar domestik akan
kebutuhan pokok masyarakat dan konsumen lainnya, pada tahun
2000 PT. SWABINA GATRA membuat terobosan dengan mendirikan
bidang usaha manufaktur berupa "AIR MINUM DALAM KEMASAN"
dengan merk "SWA", produk bermutu dan telah terakreditasi
oleh Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu melalui ISO 9002.
Dalam berkembangnya PT. SWABINA GATRA telah
menjadi perusahaan yang bergerak diberbagai bidang usaha
yang kompetitif, professional dan selalu berkeinginan untuk
maju didalam memberikan pelayanan terbaik terhadap para
Stakeholders.
2.Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Menjadi Perusahaan yang dapat tumbuh dan berkembang dengan
sehat dan selalu unggul dibidangnya.
Misi dan Kebijakan Perusahaan
16
Meningkatkan dan mengembangkan bidang usaha utama (Core
Business).
Meningkatkan dan mengembangkan bidang usaha penunjang
sebagai usaha untuk mendukung pendapatan dari kegiatan
bidang usaha utama
Meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya manusia
yang berdaya saing tinggi guna mendukung penyediaan
tenaga kerja yang profesional
Menghasilkan laba yang wajar dan memberikan deviden yang
memuaskan bagi Pemegang Saham
3.Taat Azas
KETENTUAN PERATURAN PERUNDANGAN MENJADI TOLOK UKUR KAMI
DALAM MENETAPKAN SETIAP KEBIJAKAN PERUSAHAAN SEHINGGA PARA
STAKEHOLDERS AKAN MERASA PUAS DAN TERLINDUNGI DARI
PENYIMPANGAN HUKUM, BAIK DARI SISI PENGUPAHAN, PERLINDUNGAN
HAK MAUPUN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.
4.Pengkajian dan Pengembangan
Dari waktu ke waktu kami selalu melihat diri kami,
apa yang harus segera kami perbaiki untuk kepuasan
pelanggan. Evaluasi dan perubahan untuk menjaga kualitas dan
mutu produk serta keinginan dan kebutuhan pasar yang
berkembang mengantarkan kita untuk terus berfikir dengan
melakukan pengkajian dan pengembangan produk.
17
Komplain pelanggan merupakan input yang sangat
berharga buat kami, kiranya berkenan pelanggan yang
terhormat memberikan input dan masukan kepada kami sekecil
apapun, sehingga kami tidak terlena akan kredibilitas kami
selama ini.
Dalam melakukan pengkajian kami juga mendatangkan
tenaga konsultan dari luar yang legitimate untuk ikut
membantu melakukan evaluasi efektivitas kinerja kami supaya
mendapatkan hasil yang maksimal dan terkendali mutu serta
kualitasnya.
H. PEMBERIAN MOTIVASI
Motivasi yang diberikan oleh pimpinan adalah:
1.Motivasi Positif
Motivasi Positif yang diberikan adalah:
a) Gaji
Gaji adalah balas jasa yang diberikan perusahaan kepada
karyawan atas hasil kerjanya berdasarkan jabatan, prestasi
kerja, jenis pekerjaan, resiko pekerjaan dan tanggung
jawab.
b) Promosi
18
Promosi adalah menduduki jabatan yang lebih tinggi dari
jabatan semula. PT. SWABINA GATRA memberikan kesempatan
kepada karyawan untuk pengembangan kariernya agar
memperoleh kenaikkan jabatan di perusahaan. Promosi
diberikan setelah mempertimbangkan prestasi, penilaian
kerja, kemampuan/kecakapan, pencapaian target kerja,
pengalaman kerja, jenjang karier.
c) Insentif
Untuk lebih mengoptimalkan kinerja para karyawan, PT.
SWABINA GATRA memberikan insentif kepada karyawan setiap
tahun. Besarnya insentif yang diberikan adalah 0 – 2 kali
dari gaji yang diterima setiap bulannya.
d) Tunjangan
Tunjangan yang diberikan PT. SWABINA GATRA adalah
tunjangan prestasi, tunjangan posisi/jabatan, tunjangan
hari raya dan tunjangan cuti.
e) Kesejahteraan Tenaga Kerja
Santunan hari tua diberikan perusahaan dalam bentuk uang
tunai yang besarnya didasarkan atas jabatan dan lamanya
masa kerja karyawan tersebut pada perusahaan dengan
ketentuan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
19
Bantuan kematian diberikan jika karyawan meninggal dunia,
maka kepada janda/duda/ahli waris diberikan biaya
pemakaman, uang duka, dan bantuan lainnya yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
2.Motivasi Negatif
Motivasi negatif yang diberikan adalah:
a) Peringatan Lisan
Peringatan lisan disampaikan oleh pejabat berwenang berupa
teguran, apabila karyawan melakukan kesalahan yang
bersifat ringan yang masih dapat diperbaiki.
b) Peringatan Tertulis
Peringatan tertulis diberikan apabila seorang karyawan
yang telah diberikan peringatan lisan melakukan kesalahan
untuk kedua kalinya. Peringatan tertulis diberikan berupa
surat peringatan, surat peringatan ini diberikan batas 3
kali, yaitu SP1, SP2, SP3.
c) Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja dilakukan apabila seorang
karyawan yang telah menerima surat peringatan sampai 3
kali tapi tidak dapat juga memperbaiki kesalahannya, dan
kesalahannya itu sangat merugikan perusahaan dan tidak
dapat dimanfaatkan.
20
I. METODE MOTIVASI
Ada dua metode motivasi yang diberikan oleh PT. SWABINA GATRA
yaitu:
1.Motivasi langsung (Direct Motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi berupa material dan non
material yang diberikan secara langsung kepada karyawan
untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya.
Motivasi langsung yang diberikan adalah:
a. Penghargaan masa kerja 5 tahun dan kelipatannya.
Bentuk penghargaan yang diberikan oleh PT. SWABINA
GATRA kepada karyawannya adalah berupa piagam dan pin
emas.
b. Perawatan kesehatan dan pengobatan
Perusahaan menyediakan sarana dan prasarana kesehatan
di rumah dakit yang berkerjasama dengan perusahaan.
Perusahaan menanggung biaya perawatan kesehatan dan
pengobatan keluarga karyawan seperti biaya berobat
jalan, rawat inap, dan pelayanan obat/resep yang
disetujui oleh perusahaan.
21
c. Tunjangan Hari Raya
Tunjangan Hari Raya diberikan perusahaan sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan.
d. Bonus
Motivasi langsung yang juga diberikan PT. SWABINA GATRA
adalah bonus. Besarnya bonus yang diberikan kepada
karyawan tergantung dari laba yang didapat perusahaan.
2.Metode Tidak Langsung (Indirect Motivation)
Motivasi tidak langsung yang diberikan adalah, sebagai
berikut:
a. Fasilitas Kendaraan
Perusahaan menyediakan fasilitas kendaraan kepada
karyawan untuk jabatan tertentu, yaitu tingkat manajer
ke atas.
b. Pembinaan Rohani
Perusahaan menyediakan sarana dan prasarana rumah
ibadah.
c. Koperasi Karyawan
Perusahaan juga menyediakan fasilitas koperasi
karyawan. Adanya fasilitas koperasi karyawan dapat
22
menguntungkan karyawan dalam memenuhi kebutuhannya.
Misalnya simpan pinjam dan pemberian kredit.
d. Fasilitas Kerja dan Ruang Kerja
Fasilitas kerja dan ruang kerja dapat mempengaruhi
semangat kerja karyawan. Oleh karena itu, PT. SWABINA
GATRA memberikan fasilitas kerja yang baik serta
ruangan kerja yang cukup nyaman agar karyawan lebih
bersemangat dalam bekerja.
J. ALAT – ALAT MOTIVASI
a. Material Insentif
yang diberikan perusahaan berupa kendaraan, rumah
dinas, handphone blackbery, restitusi pulsa dan yang
mendapatkannya hanya manajement saja.
b. Nonmateriil insentif
yang diberikan adalah pada ulang tahun dinas karyawan
yang telah bekerja selama 5 tahun dan kelipatannya
mendapatkan piagam dan pin emas dari perusahaan.
c. Kombinasi material dan nonmaterial insentif
23
adalah berupa gabungan antar materil dan nonmaterial
insentif. Alat motivasi inilah yang diterapkan oleh PT.
SWABINA GATRA, karena selain memenuhi kebutuhan
ekonomis, kebutuhan akan penghargaan juga perlu
dipenuhi agar lebih meningkatkan produktivitas
karyawan.
K. PENERAPAN TEORI MOTIVASI PT. SWABINA GATRA
PT. SWABINA GATRA menggunakan teori motivasi Maslow. Berikut
ini adalah penerapannya:
1. Physiological Need (Kebutuhan Fisiologis)
Kebutuhan Fisiologis merupakan kebutuhan utama dan
pertama yang termasuk dalam kebutuhan fisiologis adalah
makanan, pakaian dan perumahan. PT. SWABINA GATRA
memberikan motivasi menurut teori ini adalah berupa sewa
rumah yang jenis dan besarnya telah ditetapkan oleh
perusahaan. Sewa rumah ini diberikan kepada karyawan
tidak mendapatkan fasilitas perumahan, karena yang
mendapatkan fasilitas rumah dinas hanyalah jabatan manajer
ke atas dan karyawan yang tidak berdomisili di daerah
temapt perusahaan tersebut.
24
2. Safeti Needs (Kebutuhan Rasa Aman)
Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, maka
timbul perasaan perlunya kebutuhan keamanan. Dalam
penerapannya PT. SWABINA GATRA memberikan asuransi
Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja).
3. Sosial Needs (Kebutuhan Sosial)
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk
bersosialisasi, diterima dan dihargai di lingkungan
perusahaan. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan ini
adalah dengan adanya serikat pekerja PT. SWABINA GATRA,
komunitas Badan Dakwah Islamiah dan Motorcycle.
4. Esteem or status needs (Kebutuhan akan
Penghargaan)
Kebutuhan ini berkaitan dengan reputasi, kebutuhan
akan status pengakuan, penghargaan dan pandangan baik dari
orang lain. Salah satu penghargaan yang diberikan oleh
PT. SWABINA GATRA adalah dengan pemberian masa bebas
tugas. Maksud dari masa bebas tugas ini adalah sebelum
karyawan memasuki masa pensiun pada umur 56 tahun, maka
pada umur 55 tahun, karyawan tersebut bisa tidak bekerja
lagi, tetapi tetap mendapatkan fasilitas-fasilitas yang
25
diberikan perusahaan. Hal ini disebut dengan masa
prapurnakarya.
5. Self Actualization Needs (Kebutuhan Aktualisasi
Diri)
Aktualisasi diri adalah kebutuhan dengan
menggunakan kemampuan, keterampilan dan potensi untuk
mencapai prestasi kerja dan jenjang karier karyawan.
Pemenuhan kebutuhan ini pada PT. SWABINA GATRA adalah
dengan menyelenggarakan pelatihan bagi karyawan.
Pelatihan dilakukan setiap tahun dan setiap karyawan wajib
mengikuti pelatihan. Target pelatihan dalam 1 tahun
adalah 4 (empat) hari belajar. Hitungan ini di dapat dari
total hari belajar dibagi dengan jumlah karyawan
SIMPULAN
1. Pimpinan selalu memberikan motivasi kepada karyawan. Jenis
motivasi yang diberikan adalah motivasi motivasi positif dan
motivasi negatif. Motivasi positif yang diberikan berupa
penghargaan, gaji, promosi, insentif dan kesejahteraan
tenaga kerja, sedangkan motivasi negatif yang diberikan
berupa teguran lisan, teguran tulisan dan pemutusan hubungan
kerja.
2. Metode motivasi langsung yang diberikan berupa penghargaan,
perawatan kesehatan dan pengaobatan, tunjanggan hari raya
dan bonus, sedangkan metode tidak langsung berupa fasilitas
26
kendaraan, pembinaan rohani, koperasi karyawan serta
fasilitas kerja dan ruang kerja.
3. Alat motivasi yang digunakan PT. SWABINA GATRA dalam
memotivasi karyawan adalah kombinasi material dan non
material insentif, karena PT. SWABINA GATRA menyadari bahwa
selain memenuhi kebutuhan ekonomis, kebutuhan akan
penghargaan juga perlu dipenuhi agar meningkatkan
produktifitas karyawan.
4. Penerapan motivasi yang digunakan PT. SWABINA GATRA yaitu
menggunakan teori motivasi Maslow yang terdiri dari
Physiological Need (Kebutuhan Fisiologis), safeti needs
(kebutuhan rasa aman), Sosial Needs (kebutuhan sosial),
esteem or status needs (Kebutuhan akan penghargaan), dan
Self actualization Needs (kebutuhan aktualisasi diri).