Date post: | 07-May-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | khangminh22 |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
PENGARUH DISIPLIN KERJA, FASILITAS KERJA, MOTIVASI KERJA DAN
KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA
(Studi Pada PT. Taspen (Persero) KCU Semarang)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk menyelesaikan Progam Sarjana (S1)
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang
Oleh:
Henri Setiawan
NIM: B.111.15.0278
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2018
Nama Penyusun
Nomor Induk Mahasiswa
Fakultas / Jurusan
Judul Skripsi
Dosen Pembimbing
PERSETUJUAII LAPORAN SKRIPSI
Henri Setiawan
B.111.15.0278
Ekonomi / Sl Manajemen
PENGARUH DISIPLIN KERJA,
FASILITAS KERJA, MOTIVASI
KERJA DAN KOMI.]NIKASI
TERIIADAP KEPUASAN KERJA
(Studi Pada PT. Taspen (Persero) KCU
Semarang)
Dra. Nunik Kusnilawati, MM.
Semarang. 19 Januari 2019I
I
A
Dosen Pembimbing
(Dra. Nunik-Kusnilawati, MM.)
I'-_
Nama Penyusun
Nomsr Induk Mahasiswa
Fakultas / Jurusan
Judul Skripsi
Dosen Pembimbing
PENGESAIIAN LAPORAN SKRIPSI
Henri Setiawan
B.111.15.0278
Ekonomi / Sl Manajemen
PENGARUH DISIPLIN KERJA,
FASILITAS KERJA, MOTIVASI
KERJA DAI\ KOMTIIVKASI
TERIIADAP KEPUASAN KERJA
(Studi Pada PT. Taspen (Persero) KCU
Semarang)
Dra. Nunik Kusnilawati, MM.
Semarang,' 19 J anuai 2019
tI,Dosen Pdmbimbing
(Dra. Nunik Kusnilawati, MM.)
111
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini saya, Henri Setiawan menyatakan bahwa
skripsi dengan judul PENGARUH DISIPLIN KERJA, F'ASILITAS KERJA,
MOTIVASI KERJA DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN
KERJA (Studi Pada PT. Taspen (Persero) KCU semarang) adalah hasil
tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
dalam skripsi ini terdapat sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya
akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut
di atas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan skripsi yang
saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya
melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil
pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan rjasah yang telah diberikan oleh
universitas batal saya terima. 'l
Jarluan2019
pernyataan
IV
PENGESAIIAN REVISI SKRIPSI
Nama Penyusun : Henri Setiawan
Nomof Induk Mahasiswa : B.111.15.0278
Fakultas / Jurusan
Judul Skripsi
Ekonomi /Manqemen
PENGARTJH DISIPLIN KERJA, FASILITAS
KERJA, MOTMSI KERJA DAtt
KOMI]NIKASI TERIIADAP KEPUASAI\
KERJA (Studi Pada PT. Taspen (Persero) KCU
Semarang)
Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 30 Januari 2019
Tim penguji
Dra. Nunik Kusnilawati, MM.
Dwi widi Pratito. s.N. sE, MM.
(
-Et(...................=.....................)
,w,[\Th
tr ;::
(...............-Dra. DC. Kuswardani, MM.
PENGESAHAN KELULUS$I UJIAI\
Nama Penyusun : Henri Setiawan
Nomdr Induk Mahasiswa : 8.111.15.0278
Fakultas / Jurusan
Judul Skripsi
Ekonomi /Manajemen
PENGARUI{ DISIPLIN KERJA, FASILITAS
KERJA, MOTIVASI KERJA DAF{
KOMI]MKASI TERHADAP KEPUASAN
KERJA (Studi Pada PT. Taspen (Persero) KCU
Semarang)
Telah dinyatakan lulus ujian padatanggal 30 Januari 2019
Tim penguji
Dra. Nunik Kusnilawati, MM.
Dwi widi Pratito. s.N. sE, MM.
{t(...............,...--......................)
,/-eq/l/{ftu? -
(..........:..... .........)
, &qh) ) ir:
vl
Dra. DC. Kuswardani, MM.
YAYASAN ALUMNI UNIVERSITAS DIPONEGOROUNIVERSITAS SEMARANG
FAKULTAS EKONOMISekretariat : Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang 50196 Telp.(024)670275i Ftx.(024)6702212
Telah dilaksanakan ujian Skripsi atas nahasiswa :
Nama Mahasiswa : HENRI SETIAWAN
Hari/TanggalPukul
Tempat
NIMFakultas
Program Srudi
Judul Skripsi
dengan dosen, - Ketua penguji
- Anggota Penguji
- Anggota Penguji
Dinyatakan lulus dengan nilai '.
BERITA ACARA KELULUSAN
: Rabu, 30 Januari 2019
: 08.00 WIB: Fakultas Ekonomi Universitas Semarang
: B.1 1 1.15.0278
: Ekonomi: 51 Manajemen
; PENGARUH DISIPLIN KERJA, FASILITAS KERJA. MOTIVASII{OMLINIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA(STUDI PADA(PERSERO) KCU SEMARANG)
KERJA DANPT. TASPEN
: Dra.NunikKusnilawati,MMNIS. 06557000s04022
: Dra.DC.Kuswardani,MMNrs. 06557000504004
: DwiWidi Pratito S.N., SE.MM
_t() / I \th / f l,u,l-/lt
Demikian untuk dapat dipergunakan sebagaimana rnestinya
Semarang, 30 Januari 20 1 9
DEKA\FAKULTAS,
qlk,YoHANES suHA\ub. s F., M Si., Ak. cA
Nrs. 06557000504075
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
"Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang
harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya
atau tidak." (Aldus Huxley)
"Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu
menyesali apa yang belum kita capai." (Schopenhauer)
"Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman
yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh." (Andrew Jackson)
Skripsi ini kupersembahan untuk :
Kepada Tuhan Yesus karena kemurahan Nya telah memberikan berkat kesehatan,kepintaran dan semua yang saya butuhkan, Tuhan yesus teristimewa
Kedua oragtuaku mamah indah sulistiyatik dan ayah suyono dan adikku tersayangana tasya dan Thomas saputra terimakasih atas doa, motivasi dan semangat cinta,
kasih saying dan pengorbanan yang diberikan
Fabiolla lawrance chrisdawati wijono yang selalu mendampingi menemani danmemberikan semangat untuk selalu tetap berjuang demi masa depan .
Adiknya fabiolla yang selalu memberikan semangat dan selalu menemani Daniellastefhanie
Sahabat yang selalu sabar mengahadapi aku nilam sari, tiko, binar, adityapriambodo dan masih banyak lagi
viii
ABSTRACT
PT. Taspen (Persero) KCU Semarang problem above where the decrease injob satisfaction of PT. Taspen (Persero) KCU Semarang resulting in highcomplaints from visitors visiting PT. Taspen (Persero) KCU Semarang and thisstudy aims to analyze the influence of work discipline, work facilities, workmotivation and communication on employee job satisfaction.
The population in this study were all employees of PT. Taspen (Persero)KCU Semarang which amounted to 83 employees while the sampling techniqueused in this study was a census technique because there were only 83 employeesand the analytical tool used in this study was multiple linear regression.
The results showed that the variables of work discipline, work facilities,work motivation and communication had a positive and significant effect onemployee job satisfaction. The results of the adjusted R square value in theregression model are obtained at 0.526, which means that 52.6 percent of jobsatisfaction variables can be explained by variables of work discipline, workfacilities, work motivation and communication while the remaining 47.4 percent isexplained by other variables outside of this study.
Keywords: work discipline, work facilities, work motivation, communication andjob satisfaction
ix
ABSTRAK
PT. Taspen (Persero) KCU Semarang permasalahan diatas dimanamenurunnya kepuasan kerja karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Semarangsehingga mengakibatkan tingginya keluhan pengunjung yang berkunjung ke PT.Taspen (Persero) KCU Semarang serta penelitian ini bertujuan untukmenganalisis pengaruh disiplin kerja, fasilitas kerja, motivasi kerja dankomunikasi terhadap kepuasan kerja karyawan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Taspen (Persero)KCU Semarang yang berjumlah 83 karyawan sedangkan teknik pengambilansampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sensus karena hanyaberjumlah 83 karyawan serta alat analisis yang digunakan dalam penelitian iniregresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja, fasilitas kerja,motivasi kerja dan komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadapkepuasan kerja karyawan. Hasil nilai adjusted R square pada model regresidiperoleh sebesar 0,526 yang artinya 52,6 persen variabel kepuasan kerja dapatdijelaskan oleh variabel disiplin kerja, fasilitas kerja, motivasi kerja dankomunikasi sedangkan sisanya sebesar 47,4 persen dijelaskan oleh variabel laindiluar penelitian ini.
Kata kunci: disiplin kerja, fasilitas kerja, motivasi kerja, komunikasi dankepuasan kerja
x
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Y.M.E
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH
DISIPLIN KERJA, FASILITAS KERJA, MOTIVASI KERJA DAN
KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi Pada PT. Taspen
(Persero) KCU Semarang) dengan baik. Maka dalam kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Andi Kridasusila, SE, MM. selaku Rektor Universitas Semarang.
2. Yohannes Suhardjo SE, Msi, Ak, CA. selaku dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang.
3. Drs. Soedarmadi, MM. selaku Dosen Wali yang telah memberikan
pengarahan dan nasehat selama masa perkuliahan di Jurusan
Manajemen Program Studi S1.
4. Dra. Nunik Kusnilawati, MM. sebagai Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dan perhatiannya untuk memberikan
bimbingan dan pengarahan selama proses penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh jajaran dosen pengajar Fakultas Ekonomi Universitas
Semarang yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada
penulis selama menuntut ilmu di USM.
6. Seluruh jajaran petugas Tata Usaha Fakultas Ekonomi.
xi
7. Kepada kedua orang tua dan saudara-saudara kandung saya, yang telah
membantu dan menyemangati saya dalam mengikuti perkuliahan dan
dalam menyusun skripsi.
8. Teman-teman dan sahabat-sahabat saya yang selalu mendukung dan
memberi semangat dalam menyusun skripsi.
9. Sahabatku yang selalu sabar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun
akan menyempurnakan penulisan skripsi ini serta bermanfaat bagi penulis,
dan bagi penelitian selanjutnya.
Semarang, 19 Januari 2019
Penulis
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERSETUJUAN LAPORAN SKRIPSI ......................................................... ii
PENGESAHAN LAPORAN SKRIPSI .......................................................... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .................................................. iv
PENGESAHAN REVISI SKRIPSI ................................................................. v
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN.......................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii
ABSTRACT....................................................................................................... viii
ABSTRAKSI .................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI.................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................... 8
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori .............................................................................. 9
2.2 Peneliti Terdahulu ......................................................................... 22
2.3 Hubungan Logis antar Variabel dan Perumusan Hipotesis........... 23
2.4 Kerangka Pemikiran...................................................................... 26
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................... 28
3.2 Objek Penelitian, Populasi dan Sampel......................................... 30
3.3 Jenis dan Sumber Data .................................................................. 31
xiii
3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 32
3.5 Metode Analisis............................................................................. 32
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Responden
4.1.1 Jenis Kelamin Responden........................................................... 37
4.1.2 Umur Responden ........................................................................ 38
4.2 Analisis Data
4.2.1. Analisis Deskriptif ...................................................................... 39
4.2.2. Uji Instrumen .............................................................................. 45
4.2.3. Analisis Regresi Linier .............................................................. 53
4.3 Pembahasan
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan........................................................................................... 61
5.2 Saran ................................................................................................. 62
5.3 Keterbatasan Penelitian .................................................................... 63
5.4 Agenda Penelitian Selanjutnya ........................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data Masalah..................................................................... 5
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................... 22
Tabel 3.1 Definisi Operasional ....................................................... 29
Tabel 4.1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 37
Tabel 4.2. Responden Berdasarkan Umur........................................ 38
Tabel 4.3. Deskripsi Data Indikator Variabel Disiplin Kerja........... 40
Tabel 4.4. Deskripsi Data Indikator Variabel Fasilitas Kerja .......... 41
Tabel 4.5. Deskripsi Data Indikator Variabel Motivasi Kerja ......... 42
Tabel 4.6. Deskripsi Data Indikator Variabel Komunikasi ............. 43
Tabel 4.7. Deskripsi Data Indikator Variabel Kepuasan Kerja ........ 44
Tabel 4.8. Hasil Pengujian Validitas ................................................ 46
Tabel 4.9. Hasil Pengujian Reliabilitas ............................................ 48
Tabel 4.10. Uji Normalitas ................................................................. 50
Tabel 4.11. Uji Multikolonieritas ....................................................... 51
Tabel 4.12. Uji Heteroskedastisitas .................................................... 52
Tabel 4.13. Pengujian Regresi Linier Berganda................................. 53
Tabel 4.14. Pengujian Hipotesis......................................................... 55
Tabel 4.15. Pengujian Determinasi .................................................... 57
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran ..................................................... 27
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan dalam menghadapi persaingan global yang semakin kompetitif
membutuhkan penanganan sumber daya manusia yang lebih baik dalam arti
pengelolaan manajemen secara profesional. Perubahan lingkungan organisasi yang
cepat dengan tekhnologi informasi dan fluktuasi ekonomi yang semakin dinamis
menjadikan peran sumber daya manusia dalam menghadapi perubahan semakin
strategis. Manajemen sumber daya manusia merupakan manajemen keorganisasian
yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia dengan tujuan untuk
memperoleh sumber daya manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas
terhadap pekerjaannya (Umar,2010). Pemberdayaan dan pengelolaan sumber daya
manusia dalam menciptakan tenaga kerja yang efektif maka peran internal
perusahaan sebagai faktor pendorong penciptaan perilaku karyawan yang puas dan
senang terhadap pekerjaannya (Munandar,2011).
Setiap karyawan secara individual mempunyai kepuasan kerja yang berbeda,
sekalipun berada dalam tipe pekerjaan yang sama hal ini tergantung tingkat
kebutuhannya dan sistem yang berlaku pada dirinya. Umar (2013) menyatakan
menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan dan penilaian seorang atas
pekerjaannya, khususnya mengenai kondisi kerjanya, dalam hubungannya dengan
apakah pekerjaannya mampu memenuhi harapan, kebutuhan, dan keinginannya.
2
Menurut Hariandja (2012) berpendapat bahwa kepuasan kerja adalah merupakan
salah satu elemen yang cukup penting dalam organisasi. Hal ini disebabkan kepuasan
kerja dapat mempengaruhi perilaku kerja seperti malas, rajin, produktif, dan lain-lain
atau mempunyai hubungan beberapa jenis perilaku yang sangat penting dalam
organisasi. Menurut Handoko (2010) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah
keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para
karyawan memanadang pekerjaan.
Disiplin kerja merupakan suatu proses perkembangan konstruktif bagi
karyawan yang berkepentingan karena disiplin kerja ditunjukan pada tindakan bukan
orangnya. Dengan demikian tindakan pendisiplinan juga hendaknya mempunyai
sasaran yang positif, bersifatnya mendidik dan mengoreksi, bukan tindakan negatif
yang menjatuhkan karyawan yang indisipliner dengan maksud tindakan pendisiplinan
untuk memperbaiki efektifitas dalam tugas. Umar (2013) menyatakan disiplin adalah
dimana semua karyawan patuh dan taat melaksanakan peraturan kerja yang berupa
lisan maupun tulisan dari kelompok maupun organisasi. Menurut Mangkunegara
(2013) menyatakan disiplin kerja dapat diartikan pelaksanaan manajemen untuk
memperteguh pedoman-pedoman organisasi sedangkan Siswanto (2011) menyatakan
bahwa disiplin kerja sebagai sikap menghormati, menghargai, dan taat pada peraturan
yang berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya,
menerima sanksi-sanksi apabila melanggar tugas dan wewenang yang diberikan
kepadanya.
3
Fasilitas kerja merupakan suatu bentuk pelayanan bagi instansi terhadap
karyawan agar menunjang kinerja dalam memenuhi kebutuhan karyawan, sehingga
dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan (Robbins,2013). Husnan (2012)
menyatakan fasilitas kerja adalah sarana dan prasarana yang diperlukan untuk
membantu karyawan agar lebih mudah menyelesaikan pekerjaan. Fasilitas kerja ini
merupakan suatu bentuk pelayanan terhadap karyawan agar menunjang kinerja serta
memenuhi kebutuhan karyawan. Adanya fasilitas kerja yang disediakan oleh
organisasi sangat mendukung karyawan dalam bekerja. Sementara Djoyowirono
(2012) menyatakan bahwa fasilitas adalah alat yang diperlukan untuk menggerakkan
kegiatan manajemen dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Fasilitas kerja
merupakan faktor-faktor yang tidak dapat dipisahkan dari dunia kerja dan merupakan
hal yang vital bagi karyawan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Dengan
tersedianya fasilitas berupa sarana dan prasarana penunjang kerja yang lengkap maka
karyawan akan terdorong untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi yang
dimiliki oleh karyawan sehingga karyawan bersedia bekerja sama secara produktif
untuk mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Motivasi merupakan
hal yang penting karena motivasi dapat menjadi penyebab, penyalur, maupun
pendukung dari perilaku seseorang sehingga orang tersebut berkeinginan untuk
bekerja keras dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal. Malayu (2012)
berpendapat motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau
pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar
4
mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya
upayanya untuk mencapai kepuasan. Kemudian Siagian (2012) mengatakan bahwa
dalam kehidupan berorganisasi, termasuk kehidupan berkarya dalam organisasi,
aspek motivasi kerja mutlak mendapat perhatian dari para pemimpin yang setiap hari
berkontak langsung dengan karyawan ditempat kerja. Motivasi sendiri adalah reaksi
yang timbul dari dalam diri seseorang sebagai dorongan karena adanya rangsangan
dari luar yang mempengaruhi untuk memenuhi tujuan tertentu (Suranta,2013).
Suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya komunikasi dimana
komunikasi sendiri merupakan suatu jaringan komunikasi antar manusia yang saling
bergantung satu sama lainya dalam konteks organisasi. Proses komunikasi adalah
bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat
dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan
komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi
yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Komunikasi adalah
kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti atau makna yang perlu
dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Komunikasi
adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang
pikiran atau perasaan (Roben,2012). Komunikasi adalah sebagai pemindahan
informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain (Davis,2012).
TASPEN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah sukses
menjalankan tugas pemerintah dengan baik, yakni dalam menyelenggarakan program
asuransi sosial pegawai negeri sipil yang terdiri dari pogram dana Pegawai Negeri
5
Sipil (PNS) dan Tabungan Hari Tua (THT). Hal tersebut sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 25 dan 26 Tahun 1981 yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan pegawai negeri sipil pada saat memasuki masa purna bakti atau
pensiun. TASPEN terus berupaya meningkatkan layanan bagi aparatur sipil negara
melalui berbagai macam inovasi, mulai dari digital based service, layanan klim
otomatis, layanan kunjungan nasabah, namun permasalahan lain timbul pada PT.
Taspen (Persero) KCU Semarang, berdasarakan hasil observasi peneliti mendapatkan
data tentang tingkat kepuasan kerja karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Semarang
selama tahun 2017, yaitu sebagai berikut:
Tabel 1.1Tingkat Ketidakpuasan Kerja
PT. Taspen (Persero) KCU SemarangTahun 2017
No Aspek Kepuasan Kerja Jumlah Keluhan Karyawan Tingkat Kepuasan Kerja1 Insentif 11 13,252 Tunjangan 5 6,023 Hubungan kerja 12 14,464 Fasilitas kerja 9 10,845 Lingkungan Kerja 13 15,66
Sumber: PT. Taspen (Persero) KCU Semarang,2018
Tabel tersebut 1.1 merupakan analisis yang dilakukan oleh PT. Taspen
(Persero) KCU Semarang tentang kepuasan kerja karyawan, dimana dari data tersebut
menunjukkan beraneka ragam faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan kerja
karyawan, atas dasar masalah tersebut menjadikan ketertarikan peneliti untuk
meneliti kepuasan kerja karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Semarang.
6
Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan banyak faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja, seperti penelitian Alamsyah Yunus (2013) yang berjudul analisis
pengaruh disiplin kerja, motivasi dan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja
menghasilkan bahwa variabel disiplin kerja, motivasi dan kepemimpinan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.
Penelitian Elma Anisya (2018) yang berjudul analisis pengaruh fasilitas kerja,
komunikasi, komitmen organisasi dan kompensasi terhadap kepuasan kerja
menghasilkan bahwa variabel fasilitas kerja, komunikasi, komitmen organisasi dan
kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.
Penelitian Dennise Nurillah Salahudin (2018) yang berjudul analisis pengaruh
komunikasi, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja
menghasilkan bahwa variabel komunikasi, gaya kepemimpinan dan budaya
organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.
Berdasarkan fenomena dan beberapa penelitian terdahulu, maka perlu
dilakukan penelitian dengan judul “PENGARUH DISIPLIN KERJA, FASILITAS
KERJA, MOTIVASI KERJA DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN
KERJA (Studi Pada PT. Taspen (Persero) KCU Semarang)”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari permasalahan diatas dimana menurunnya kepuasan kerja karyawan PT.
Taspen (Persero) KCU Semarang selama tahun 2017 sedangkan rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kepuasan kerja karyawan PT.
7
Taspen (Persero) KCU Semarang, maka pertanyaan penelitian yang dapat
dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT.
Taspen (Persero) KCU Semarang?
2. Bagaimana pengaruh fasilitas kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT.
Taspen (Persero) KCU Semarang?
3. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT.
Taspen (Persero) KCU Semarang?
4. Bagaimana pengaruh komunikasi terhadap kepuasan kerja karyawan PT.
Taspen (Persero) KCU Semarang?
1.3 Tujuan Penelitian
Dalam melakukan penelitian perlu dilakukan tujuan penelitian terlebih dahulu,
agar tidak kehilangan arah dalam pembahasannya serta adapun tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT.
Taspen (Persero) KCU Semarang.
2. Menganalisis pengaruh fasilitas kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT.
Taspen (Persero) KCU Semarang.
3. Menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan
PT. Taspen (Persero) KCU Semarang.
4. Menganalisis pengaruh komunikasi terhadap kepuasan kerja karyawan PT.
Taspen (Persero) KCU Semarang.
8
1.4 Kegunaan Penelitian
Setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang membacanya
maupun yang terkait secara langsung didalamnya, yaitu:
1. Kegunaan teoritis yaitu didalam penelitian ini diharapkan dapat menambah
informasi dan referensi bacaan, sehingga meningkatkan pengetahuan mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja.
2. Kegunaan praktis yaitu dimana setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat
dan berguna bagi semua pihak dan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi pihak yang membacanya maupun yang terkait secara langsung
didalamnya serta untuk membantu PT. Taspen (Persero) KCU Semarang dalam
menyusun strategi agar mampu meningkatkan kepuasan kerja karyawan PT.
Taspen (Persero) KCU Semarang.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Kepuasan Kerja
Setiap karyawan secara individual mempunyai kepuasan kerja yang berbeda,
sekalipun berada dalam tipe pekerjaan yang sama hal ini tergantung tingkat
kebutuhannya dan sistem yang berlaku pada dirinya. Umar (2013) menyatakan
menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan dan penilaian seorang atas
pekerjaannya, khususnya menegenai kondisi kerjanya dalam hubungannya dengan
apakah pekerjaannya mampu memenuhi harapan, kebutuhan, dan keinginannya.
Menurut Hariandja (2012) berpendapat bahwa kepuasan kerja adalah merupakan
salah satu elemen yang cukup penting dalam organisasi. Hal ini disebabkan kepuasan
kerja dapat mempengaruhi perilaku kerja seperti malas, rajin, produktif, dan lain-lain
atau mempunyai hubungan beberapa jenis perilaku yang sangat penting dalam
organisasi. Menurut Handoko (2010) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah
keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para
karyawan memanadang pekerjaan. Hasibuan (2012) menyatakan bahwa ada tipe-tipe
kepuasan karyawan dalam bekerja, seperti:
10
1. Menyenangi pekerjaannya yaitu orang yang menyadari betul arah
pekerjaannya, mengapa menempuh jalan itu, dan bagaimana caranya harus
menuju sasarannya dan menyenangi pekerjaannya karena bisa
mengerjakannya dengan baik
2. Mencintai pekerjaannya yaitu memberikan sesuatu yang terbaik
mencurahkan segala bentuk perhatian dengan segenap hati yang dimiliki
dengan segala daya upaya untuk satu tujuan hasil yang terbaik bagi
pekerjaannya. Karyawan mau mengorbankan dirinya walaupun susah,
walaupun sakit, dengan tidak mengenal waktu, dimanapun karyawan berada
selalu memikirkan pekerjaannya.
3. Moral kerja yaitu kesepakatan batiniah yang muncul dari dalam diri
seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu sesuai
dengan mutu yang ditetapkan.
4. Kedisiplinan yaitu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.
5. Prestasi kerja yaitu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan dan
kesungguhan serta waktu.
11
Menurut Mangkunegara (2013) menyatakan bahwa ada lima teori kepuasan
kerja, antara lain:
1. Teori keseimbangan yaitu semua nilai yang diterima karyawan yang dapat
menunjang pelaksanaan kerja.
2. Teori perbedaan yaitu mengukur kepuasan dapat dilakukan dengan cara
menghitung selisih antara apa yang seharusnya dengan kenyataan yang
dirasakan karyawan. Kepuasan kerja karyawan bergantung pada perbedaan
antara apa yang didapat dan apa yang diharapkan oleh karyawan.
3. Teori pemenuhan kebutuhan yaitu menurut kepuasan kerja karyawan
bergantung pada terpenuhi atau tidaknya kebutuhan karyawan. Karyawan
akan meras puas apabila mendapatkan apa yang dibutuhkannya. Makin besar
kebutuhan karyawan terpenuhi, makin puas pula karyawan tersebut.
4. Teori pandangan kelompok yaitu kepuasan kerja karyawan bukanlah
bergantung pada pemenuhan kebutuhan saja, tetapi sangat bergantung pada
pandangan dan pendapat kelompok yang oleh para karyawan dianggap
sebagai kelompok acuan. Kelompok acuan tersebut dijadikan tolak ukur
untuk menilai dirinya maupun lingkungannya.
Karyawan memerlukan interaksi dengan teman kerjanya dan atasan, mengikuti
aturan dan kebijakan perusahaan, mencapai standar kinerja, hidup dengan kondisi
kerja yang sering tidak ideal. Hal ini berarti bahwa penilaian karyawan tentang
kepuasan dan ketidakpuasan terhadap pekerjaannya merupakan sejumlah ciri-ciri
elemen pekerjaan yang kompleks (Robbins,2010). Menurut Wibowo (2008)
12
menyatakan bahwa terdapat dua macam pendekatan yang secara luas dipergunakan
untuk melakukan pengukuran kepuasan kerja, yaitu:
1. Single global rating yaitu tidak lain dengan minta individu merespon atas
satu pertanyaan seperti dengan mempertimbangkan semua hal.
2. Summation score yaitu mengidentifikasikan elemen kunci dalam pekerjaan
dan menanyakan perasaan karyawan tentang masing-masing elemen. Faktor
spesifik yang diperhitungkan adalah sifat pekerjaan, supervisi, upah
sekarang, kesempatan promosi, dan hubungan dengan teman sekerja. Faktor
ini diperingkat pada skala yang distandarkan dan ditambahkan untuk
menciptakan job statisfication score secara menyeluruh.
Wibowo (2008) menyatakan bahwa ada tiga cara untuk mengukur kepuasan
kerja, yaitu:
1. Rating scales dan kuesioner yaitu merupakan pendekatan pengukuran
kepuasan kerja yang paling umum dipakai dengan menggunakan kuesioner
dimana rating scales secara khusus disiapkan. Dengan menggunakan metode
ini, orang menjawab pertanyaan yang memungkinkan mereka melaporkan
reaksi mereka pada pekerjaan.
2. Critical incident yaitu individu menjelaskan kejadian yang menghubungkan
pekerjaan yang mereka rasakan terutama memuaskan atau tidak memuaskan.
Jawaban mereka dipelajari untuk mengungkap tema yang mendasari.
3. Interviews merupakan prosedur pengukuran kepuasan kerja dengan
melakukan wawancara dengan karyawan. Dengan menanyakan secara
13
langsung tetntang sikap mereka, sering mungkin mengembangkan lebih
mendalam dengan menggunakan kuesioner yang sangat terstruktur. Dengan
mengajukan pertanyaan secara berhati-hati kepada karyawan dan mencatat
jawabannya secara sintematis, hubungan pekerjaan dengan sikap dapat
dipelajari.
2.1.2 Disiplin Kerja
Disiplin kerja merupakan suatu proses perkembangan konstruktif bagi
karyawan yang berkepentingan karena disiplin kerja ditunjukan pada tindakan bukan
orangnya. Dengan demikian tindakan pendisiplinan juga hendaknya mempunyai
sasaran yang positif, bersifatnya mendidik dan mengoreksi, bukan tindakan negatif
yang menjatuhkan karyawan yang indisipliner dengan maksud tindakan pendisiplinan
untuk memperbaiki efektifitas dalam tugas bukan menghukum kegiatan masa lalu.
Umar (2013) menyatakan disiplin adalah sifat dari karyawan yang patuh dan taat
melaksanakan peraturan kerja. Mangkunegara (2013) menyatakan disiplin kerja dapat
diartikan pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi
sedangkan Siswanto (2011) menyatakan bahwa disiplin kerja sebagai sikap
menghormati, menghargai, dan taat pada peraturan yang berlaku baik tertulis maupun
tidak tertulis serta sanggup menjalankannya, tidak mengelak dangan sanksi-sanksi
apabila melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Kurangnya kesadaran dan kesediaan untuk bertindak atau berperilaku sesuai
norma dan peraturan menyebabkan individu atau pegawai berbuat indisipliner. Lebih
lanjut lagi menurut Hasibuan (2013) menyatakan dalam suatu organisasi umumnya
14
individu-individu yang berada didalamnya menyadari akan adanya norma atau aturan
organisasi dan mereka pun sadar akan tuntutan kepatuhan tehadap norma atau aturan
tersebut. Hasibuan (2011) berpendapat disiplin adalah kesadaran dan kesediaan
seseorang untuk mematuhi semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang
berlaku. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah suatu yang
kemampuan yang akan berkembang dalam kehidupan kesehariannya seseorang atau
kelompok (organisasi) dalam peraturan, norma-norma, dan perundang-undangan
untuk melakukan nilai-nilai kaidah tertentu dan tujuan hidup yang ingin dicapai oleh
mereka dalam bekerja. Mangkunegara (2013) menyatakan macam-macam displin
kerja dalam organisasi, yaitu yang bersifat preventif dan bersifat korektif:
1. Pendekatan yang bersifat preventif adalah tindakan yang mendorong para
karyawan untuk taat kepada berbagai ketentuan yang berlaku dan memenuhi
standar yang ditetapkan. Artinya melalui kejelasan dan penjelasan tentang
pola sikap, tindakan dan perilaku yang diinginkan dari setiap anggota
organisasi.
2. Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakan karyawan dalam
menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi
peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada organisasi. Pada
disiplin korektif, karyawan yang melanggar disiplin perlu diberikan sanksi
yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuan pemberian sanksi adalah
untuk memperbaiki karyawan, memelihara peraturan yang berlaku dan
memberikan pelajaran bagi karyawan. Berat atau ringannya suatu sanksi
15
tentunya pada bobot pelanggaran yang telah terjadi. Pengenaan sanksi
biasanya mengikuti prosedur yang sifatnya hierarki yang artinya pengenaan
sanksi diprakasai oleh atasan langsung yang bersangkutan, diteruskan
kepada pimpinan yang lebih tinggi dan keputusan akhir diambil oleh
pimpinan yang berwenang.
2.1.3 Fasilitas Kerja
Fasilitas kerja merupakan suatu bentuk pelayanan terhadap karyawan agar
menunjang kinerja dalam memenuhi kebutuhan karyawan, sehingga dapat
meningkatkan kepuasan kerja (Robbins,2013). Umar (2013) menyatakan fasilitas
kerja adalah sarana dan prasarana yang diperlukan untuk membantu karyawan agar
lebih mudah menyelesaikan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kinerjanya.
Fasilitas kerja ini merupakan suatu bentuk pelayanan perusahaan terhadap karyawan
agar menunjang kinerja dalam memenuhi kebutuhan karyawan, sehingga dapat
meningkatkan kepuasan kerja. Adanya fasilitas kerja yang disediakan oleh organisasi
sangat mendukung karyawan dalam bekerja. Sementara Djoyowirono (2012)
menyatakan bahwa fasilitas adalah alat yang diperlukan untuk menggerakkan
kegiatan manajemen dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Fasilitas kerja
merupakan faktor-faktor yang tidak dapat dipisahkan dari dunia kerja dan merupakan
hal yang vital bagi karyawan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Dengan
tersedianya fasilitas berupa sarana dan prasarana penunjang kerja yang lengkap maka
karyawan akan terdorong untuk meningkatkan kinerjanya. Robbins (2014)
menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi fasilitas kerja, yaitu:
16
1. Fasilitas alat kerja merupakan suatu perkakas atau barang yang berfungsi
secara langsung untuk digunakan dalam proses produksi. Dalam bekerja
sehari-hari seorang karyawan tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya tanpa
menggunakan alat kerja.
2. Fasilitas kelengkapan kerja merupakan semua benda atau barang yang
digunakan dalam melakukan pekerjaan. Fasilitas perlengkapan ini berfungsi
sebagai pelancar dan pelengkap serta alat bantu dalam bekerja.
3. Fasilitas sosial merupakan fasilitas yang disediakan perusahaan untuk
kepentingan pelayanan bagi karyawan dalam kegiatan sehari-hari yang
berfungsi sosial. Fasilitas sosial didalam perusahaan biasanya dapat berupa
pelayanan makan dan minum, adanya kamar mandi, kantin, tempat ibadah,
penyediaan fasilitas kesehatan.
2.1.4 Motivasi Kerja
Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi yang
dimiliki oleh karyawan sehingga karyawan mau bekerja sama secara produktif untuk
mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Motivasi merupakan hal
yang penting karena motivasi dapat menjadi penyebab, penyalur, maupun pendukung
dari perilaku seseorang sehingga orang tersebut berkeinginan untuk bekerja keras dan
antusias untuk mencapai hasil yang optimal. Malayu (2012) berpendapat motivasi
berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau pemberian daya penggerak
yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja
efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
17
Kemudian Siagian (2012) mengatakan bahwa dalam kehidupan berorganisasi,
termasuk kehidupan berkarya dalam organisasi, aspek motivasi kerja mutlak
mendapat perhatian serius dari para pemimpin yang setiap hari berkontak langsung
dengan bawahan di tempat kerja. Motivasi sendiri adalah reaksi yang timbul dari
dalam diri seseorang sebagai dorongan karena adanya rangsangan dari luar yang
mempengaruhi untuk memenuhi tujuan tertentu (Suranta,2011).
Teori motivasi sering diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu teori isi dan
teori proses. Teori isi atau disebut juga teori kebutuhan adalah teori yang menyangkut
hal-hal yang berkenaan dengan kebutuhan yang mendasari seseorang untuk
berperilaku, atau memusatkan pada apa-apa yang menyebabkan perilaku tersebut.
Yang termasuk didalam teori isi diantaranya Maslow mendasarkan konsep hierarki
kebutuhan pada dua prinsip. Pertama kebutuhan manusia dapat disusun dalam suatu
hierarki dari kebutuhan terendah sampai yang tertinggi. Kedua, suatu kebutuhan yang
telah terpuaskan berhenti menjadi motivator utama dari perilaku. Menurut Maslow,
kebutuhan manusisa terbagi menjadi lima tingkatan yaitu kebutuhan fisiologis yaitu
kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan,
kebutuhan akan aktualisasi diri. Dalam tingkatan tersebut, kebutuhan pertama yang
harus dipenuhi terlebih dahulu adalah kebutuhan fisiologis, seperti sandang, pangan
dan papan dan sebagainya. Setelah kebutuhan pertama terpuaskan, kebutuhan lebih
tinggi berikutnya akan menjadi kebutuhan utama yaitu kebutuhan akan rasa aman.
Kebutuhan ketiga akan muncul setelah kebutuhan kedua terpuaskan. Proses ini akan
terus sampai terpenuhinya kebutuhan aktualisasi diri. David Mc Clelland (2012)
18
mengemukakan ada korelasi positif antara kebutuhan berprestasi dan prestasi dan
sukses pelaksanaan. Menurutnya ada tiga dorongan mendasar dalam diri orang yang
termotivasi, yaitu:
1. Kebutuhan berprestasi (need for achievement).
2. Kebutuhan kekuatan (need for power).
3. Kebutuhan untuk berprestasi (need for affiliation).
Teori David Mcclelland (2012) menunjukan bahwa kebutuhan yang kuat untuk
berprestasi merupakan dorongan yang kuat untuk berhasil atau unggul berkaitan
dengan sejauh mana orang tersebut termotivasi untuk melaksanakan tugasnya. Orang
dengan kebutuhan berprestasi yang tinggi cenderung untuk menetapkan sasaran
cukup sulit bagi mereka sendiri dengan mengambil resiko yang sudah diperhitungkan
untuk mencapai sasaran itu. Dengan demikian orang yang mempunyai kebutuhan
berprestasi yang tinggi akan cenderung termotivasi dengan situasi kerja yang penuh
tantangan dan persaingan, orang dengan kebutuhan berprestasi rendah cenderung
berprestasi jelek dalam situasi kerja yang sama. Kebutuhan untuk berafiliasi yaitu
orang ingin berarti disekeliling rekan kerjanya. Kebutuhan terhadap kekuatan
menyangkut dengan tingkat kendali yang diinginkan seseorang atau situasi yang
dihadapinya.
Alferder (2012) menyatakan bahwa terdapat tiga kebutuhan yang melandasi
motivasi seseorang. Teori ini juga merupakan penyempurnaan dari teori hierarki
kebutuhan dari Maslow, Alferder mengemukakan bahwa ada tiga kelompok
kebutuhan yang utama, yaitu:
19
1. Kebutuhan akan keberadaan (Existence needs) merupakan kebutuhan
manusia untuk bertahan hidup atau mempertahankan eksistensinya.
Berhubungan dengan kebutuhan dasar dari teori Maslow kebutuhan
fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman.
2. Kebutuhan akan afiliasi (Relatedness needs) menekankan akan pentingnya
hubungan antar individu (Interpersonal relationship) dan bermasyarakat
(social relationship). Berhubungan dengan kebutuhan sosial dari teori
Maslow.
3. Kebutuhan akan kemajuan (Growth needs) adalah keinginan intrinsik dari
dalam diri seseorang untuk maju atau meningkatkan kemampuan pribadinya.
2.1.5 Komunikasi
Komunikasi merupakan nafas dari keberlangsungan sebuah organisasi. Suatu
organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya komunikasi dimana komunikasi
merupakan suatu jaringan komunikasi antar manusia yang saling bergantung satu
sama lainya dalam konteks organisasi. Dalam sebuah organisasi didalamnya terdiri
atas orang-orang yang memiliki tugas masing-masing serta saling berkaitan satu sama
lain sebagai suatu sistem tentu memerlukan komunikasi yang baik agar kinerja
oraganisasi berjalan dengan baik pula. Sehingga apa yang menjadi tujuanya dapat
tercapai.
Organisasi sendiri merupakan suatu unit sosial yang terdiri atas organ-organ
yang memiliki tugas dan pembagian kerja masing-masing namun saling berhubungan
dan berkaitan satu sama lain guna mencapi suatu tujuan tertentu. Organisasi
20
merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia dalam rangka mencapai tujuan
bersama. Berbagai macam organisasi baik formal maupun non formal hadir ditengah
tengah kehidupan manusia dan menjadi bagian penting didalamnya. Suatu satuan
sosial dapat dikatakan sebagai organisasi apabila didalamnya terdapat organ-organ
atau elemen-elemen yang menjalankan tugasnya masing-masing. Menurut
Mintzbergz (2010) secara umum sebuah organisasi setidaknya memiliki 5 elemen
berikut.
1. The operating core yaitu para karyawan yang melaksanakan pekerjaan dasar
yang berkaitan dengan produksi, baik barang maupun jasa.
2. The strategic apex, yaitu seorang pemimpin atau manajer yang bertanggung
jawab penuh atas organisasi tersebut.
3. The middle line, yaitu para manajer yang menjadi penghubung antara
operating core dengan strategic apex
4. The technostructure, yaitu mereka yang ditugaskan melaksanakan suatu
bentuk standarisasi secara khusus dalam organisasi.
5. The staff support, yaitu orang-orang yang mengisi unit staf yang
memberikan jasa guna mendukung jalanya organisasi.
Menurut Arnold dan Feldman (2011) menyatakan komunikasi adalah suatu
proses pertukaran informasi diantara orang-orang dalam suatu organisasi. Dimana
didalamnya terdapat empat tahapan komunikasi yang meliputi.
1. attention (Atensi atau perhatian)
2. comprehension (Komprehensi)
21
3. acceptance as true (Kebenaran atau fakta)
4. retention (Retensi)
Pace dan Faules (2010) berpendapat bahwa komunikasi organisasi merupakan
perilaku pengatur organisasi yang terjadi diantara orang-orang dalam organisasi. Dan
juga bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu berinteraksi dan memberi
makna atas apa yang terjadi. Sementara itu, menurut Wiryanto (2015) menyatakan
komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan organisasi didalam suatu
kelompok.
Suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya komunikasi dimana
komunikasi sendiri merupakan suatu jaringan komunikasi antar manusia yang saling
bergantung satu sama lainya dalam konteks organisasi. Proses komunikasi adalah
bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat
dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan
komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi
yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Komunikasi adalah
kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti atau makna yang perlu
dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Komunikasi
adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang
pikiran atau perasaan (Roben,2012). Komunikasi adalah sebagai pemindahan
informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain (Davis,2012).
22
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1Penelitian Terdahulu
No.
Penelitidan tahun
Sampel danperiode
penelitian
Variabel Penelitian Dan MetodePenelitian
Hasil
1.AlamsyahYunus(2013)
39 Responden,periodepenelitian(2013)
Variabel Independen1. Disiplin kerja2. Motivasi kerja3. Kepemimpinan
Variabel Dependen4. Kepuasan kerja
Analisis Regresi Linier berganda
Variabel disiplin kerja,motivasi kerja dan
kepemimpinan berpengaruhpositif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja.
2.ElmaAnisya(2018)
70 Responden,periodepenelitian(2018)
Variabel Independen1. Fasilitas kerja2. Komunikasi3. Komitmen organisasi4. Kompensasi
Variabel Dependen5. Kepuasan kerja
Analisis Regresi Linier berganda
Variabel fasilitas kerja,komunikasi, komitmen
organisasi dan kompensasiberpengaruh positif dan
signifikan terhadapkepuasan kerja.
3.
DenniseNurillahSalahudin(2018)
55 Responden,periodepenelitian(2018)
Variabel Independen1. Komunikasi2. Gaya kepemimpinan3. Budaya organisasi
Variabel Dependen4. Kepuasan kerja
Analisis Regresi Linier berganda
Variabel komunikasi, gayakepemimpinan dan budaya
organisasi berpengaruhpositif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja.
4.MuslimAnsori(2017)
55 Responden,periodepenelitian(2018)
Variabel Independen1. Komunikasi2. Kompensasi3. Komitmen
Variabel Dependen4. Kepuasan kerja
Analisis Regresi Linier berganda
Variabel komunikasi,kompensasi dan komitmen
berpengaruh positif dansignifikan terhadap
kepuasan kerja.
5.HermanSjaharuddin(2017)
55 Responden,periodepenelitian(2018)
Variabel Independen1. Karakteristik pekerjaan2. Disiplin kerja3. Motivasi kerja
Variabel Dependen4. Kepuasan kerja
Analisis Regresi Linier berganda
Variabel karakteristikpekerjaan, disiplin kerja danmotivasi kerja berpengaruh
positif dan signifikanterhadap kepuasan kerja.
23
6.
AriePuspitaWardhani(2016)
55 Responden,periodepenelitian(2018)
Variabel Independen1. Lingkungan kerja2. Fasilitas kerja3. Komunikasi
Variabel Dependen4. Kepuasan kerja
Analisis Regresi Linier berganda
Variabel lingkungan kerja,fasilitas kerja dan
komunikasi berpengaruhpositif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja.
Sumber: Penelitian terdahulu,2018
2.3 Hubungan Logis Antar Variabel Dan Pengembangan Hipotesis
2.3.1 Hubungan Disiplin Kerja Dengan Kepuasan Kerja
Umar (2013) menyatakan menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan
dan penilaian seorang atas pekerjaannya, khususnya menegenai kondisi kerjanya,
dalam hubungannya dengan apakah pekerjaannya mampu memenuhi harapan,
kebutuhan, dan keinginannya sedangkan Siswanto (2011) menyatakan bahwa disiplin
kerja sebagai sikap menghormati, menghargai, dan taat pada peraturan yang berlaku
baik tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya. Dari kedua teori
tesebut menyiratkan bahwa disiplin kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja,
karena apabila persepsi karyawan terhadap disiplin kerja dinilai baik maka kepuasan
kerja karyawan akan meningkat namun sebaliknya apabila persepsi karyawan
terhadap disiplin kerja dinilai buruk maka akan menurunkan kepuasan karyawan.
Penelitian Alamsyah Yunus (2013) dan Herman Sjaharuddin (2017) yang
menghasilkan bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dapat
diambil dalam penelitian ini adalah
H1: Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.
24
2.3.2 Hubungan Fasilitas Kerja Dengan Kepuasan Kerja
Umar (2013) menyatakan menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan
dan penilaian seorang atas pekerjaannya, khususnya menegenai kondisi kerjanya,
dalam hubungannya dengan apakah pekerjaannya mampu memenuhi harapan,
kebutuhan, dan keinginannya. Fasilitas kerja merupakan suatu bentuk pelayanan
terhadap karyawan agar menunjang kinerja, sehingga dapat meningkatkan kepuasan
kerja karyawan (Robbins,2013). Dari kedua teori tesebut menyiratkan bahwa fasilitas
kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja, karena apabila persepsi karyawan
terhadap fasilitas kerja dinilai baik maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat
namun sebaliknya apabila persepsi karyawan terhadap fasilitas kerja dinilai buruk
maka akan menurunkan kepuasan karyawan
Penelitian Elma Anisya (2018) dan Arie Puspita Wardhani (2016) yang
menghasilkan bahwa variabel fasilitas kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dapat
diambil dalam penelitian ini adalah
H2: Fasilitas kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.
2.3.3 Hubungan Motivasi Kerja Dengan Kepuasan Kerja
Umar (2013) menyatakan menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan
dan penilaian seorang atas pekerjaannya, khususnya menegenai kondisi kerjanya,
dalam hubungannya dengan apakah pekerjaannya mampu memenuhi harapan,
kebutuhan, dan keinginannya. Malayu (2009) berpendapat motivasi berasal dari kata
latin movere yang berarti dorongan atau pemberian daya penggerak yang
25
menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja
efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Dari
kedua teori tesebut menyiratkan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap
kepuasan kerja, karena apabila persepsi karyawan terhadap motivasi kerja dinilai baik
maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat namun sebaliknya apabila persepsi
karyawan terhadap motivasi kerja dinilai buruk maka akan menurunkan kepuasan
karyawan.
Penelitian Herman Sjaharuddin (2017) dan Alamsyah Yunus (2013) yang
menghasilkan bahwa variabel motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dapat
diambil dalam penelitian ini adalah
H3: Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.
2.3.4 Hubungan Komunikasi Dengan Kepuasan Kerja
Umar (2013) menyatakan menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan
dan penilaian seorang atas pekerjaannya, khususnya menegenai kondisi kerjanya,
dalam hubungannya dengan apakah pekerjaannya mampu memenuhi harapan,
kebutuhan, dan keinginannya. Suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya
komunikasi dimana komunikasi sendiri merupakan suatu jaringan komunikasi antar
manusia yang saling bergantung satu sama lainya dalam konteks organisasi.
Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau
informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben,2012). Dari kedua teori tesebut
menyiratkan bahwa komunikasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja, karena apabila
26
persepsi karyawan terhadap komunikasi dinilai baik maka kepuasan kerja karyawan
akan meningkat namun sebaliknya apabila persepsi karyawan terhadap komunikasi
dinilai buruk maka akan menurunkan kepuasan karyawan.
Penelitian Arie Puspita Wardhani (2016), Muslim Ansori (2017) dan Elma
Anisya (2018) yang menghasilkan bahwa variabel komunikasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis
yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah
H4: Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.
2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis
Setiap karyawan secara individual mempunyai kepuasan kerja yang berbeda,
sekalipun berada dalam tipe pekerjaan yang sama hal ini tergantung tingkat
kebutuhannya dan sistem yang berlaku pada dirinya. Umar (2013) menyatakan
menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan dan penilaian seorang atas
pekerjaannya, khususnya menegenai kondisi kerjanya dalam hubungannya dengan
apakah pekerjaannya mampu memenuhi harapan, kebutuhan, dan keinginannya
namun masalah disiplin kerja menjadikan faktor penentu kepuasan kerja dimana
Siswanto (2011) menyatakan bahwa disiplin kerja sebagai sikap menghormati,
menghargai, dan taat pada peraturan yang berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis
serta sanggup menjalankannya tak hanya disiplin kerja faktor fasilitas kerja menjadi
faktor pendukung yang mampu menurunkan kepuasan kerja karyawan dimana
fasilitas kerja merupakan suatu bentuk pelayanan terhadap karyawan agar menunjang
kinerja, sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan (Robbins,2013).
27
Faktor motivasi kerja karyawan juga mempengaruhi kepuasan kerja karyawan
dimana menurut Malayu (2009) berpendapat motivasi berasal dari kata latin movere
yang berarti dorongan atau pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan
kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi
dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan dan faktor komunikasi juga
menunjang terciptanya kepuasan kerja Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau
kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan
(Roben,2012). Berikut adalah gambar kerangka pemikiran dalam penelitian ini.
Gambar 2.1.Kerangka Pemikiran Teoritis
H1
H2
H3
H4
Sumber: Penelitian terdahulu,2018
Disiplin Kerja (X1)
Kepuasankaryawan (Y)
Fasilitas Kerja (X2)
Motivasi Kerja (X3)
Komunikasi (X4)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.1.1 Variabel Penelitian
Soekanto (2011) menyatakan penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang
didasarkan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara sistematis,
metodologis dan konsisten dan bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai
salah satu manifestasi keinginan manusia untuk mengetahui apa yang sedang
dihadapinya. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel bebas
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependen atau terikat. Variabel independen dalam penelitian ini
adalah disiplin kerja, fasilitas kerja, motivasi kerja dan komunikasi dan variabel
rerikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
kepuasan kerja.
3.1.2 Definisi Operasional Variabel
Sekaran (2014) menyatakan pengertian operasional adalah penentuan suatu
konstruk sehingga menjadi variabel maupun variabel-variabel yang dapat diukur.
Definisi operasional variabel ini juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada
28
29
pengukuran atau pengamatan terhadap variabel–variabel yang bersangkutan serta
pengembangan instrumen (alat ukur).
Tabel 3.1Definisi Operasional Variabel
NO NAMAVARIABEL
DEFINISIOPERASIONAL
VARIABEL
INDIKATOR SUMBER
1. Disiplin Kerja Sikap mentaati peraturanatau prosedurberdasarkan ataskebijakan organisasi yangtelah ditetapkan baiktertulis maupun tidaktertulis
1. Ketepatan waktu2. Kepatuhan3. Ketaatan
AlamsyahYunus (2013)
2. Fasilitas Kerja Sarana penunjang bagipegawai untukmelakukan pekerjaanyang diberikan
1. Mempunyai bentukfisik yang prima
2. Mampu digunakansecara efektif danmempunyai jangkawaktu kegunaan
3. Manfaat dimasa yangakan datang
Elma Anisya(2018)
3. Motivasi Kerja Dorongan atau keinginanuntuk bekerja denganrasa tanggungjawab,bekerja inovatif dengankreatifitas berfikir dalampenyelesain
1. Penghargaan2. Kreatifitas dalam
pekerjaan3. Kondisi kerja4. Kebijakan
perusahaan5. Tanggung jawab
AlamsyahYunus (2013)
4. Komunikasi Proses penyampaianinformasi yangberlangsung padaorganisasi
1. Kepercayaan2. Menjadikan rekan
kerja dapat bergauldengan baik
3. Hubungan denganrekan kerja yangmemuaskan
4. Organisasi menerimaadanya perbedaanpendapat
5. Hubungan karyawandengan pimpinanmenjadi lebih baik
Elma Anisya(2018)
30
5. Kepuasan kerja Suasana hati yangdirasakan karyawandalam bekerja karenamendapatkan pemenuhankebutuhan
1. Insentif2. Pekerjaan itu sendiri3. Promosi4. Rekan kerja5. Moral kerja6. Prestasi kerja
AlamsyahYunus (2013)
Sumber: Penelitian Terdahulu,2018
3.2 Objek Penelitian, Populasi dan Sampel
3.2.1 Objek Penelitian
Objek yang akan digunakan dalam penelitian ini di PT. Taspen (Persero) KCU
Semarang.
3.2.2 Populasi
Ferdinand (2013) menyatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
dari objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Taspen
(Persero) KCU Semarang yang berjumlah 83 karyawan.
3.2.3 Sampel
Ghozali (2013) menyatakan sampel adalah sebagian dari populasi yang
karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseleruhan populasi.
Dalam penelitian ini tidak digunakan teknik sampling karena sampel yang diteliti
adalah keseluruhan dari populasi yang ada atau disebut teknik sensus karena hanya
berjumlah 83 karyawan.
31
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus
menyelesaikan riset atau penelitian sedangkan data sekunder adalah data yang telah
dikumpulkan untuk maksud selain untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
3.3.2 Sumber Data
Data yang diperlukan dari dalam penelitian ini adalah data primer. Dimana
penelitian ini bersumber dari jawaban langsung responden atas kuisioner yang
diajukan.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Kuesioner
Ferdinand (2013) menyatakan kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawab. Dengan kuesioner ini, responden diminta untuk
mengisi jawaban dari setiap pertanyaan yang tersedia dengan skala pengukuran 1
sampai dengan 5.
3.4.2 Skala Pengukuran Kuesioner
Skala adalah alat pengukur data atau kongkritnya jenis pertanyaan seperti apa
yang digunakan untuk menghasilkan data. Skala yang mengukur suatu sikap
responden terhadap sesuatu tertentu maka digunakan skala likert. Untuk keperluan
32
analisis kuantitatif dalam penelitian ini, diberikan lima alternatif jawaban kepada
responden dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5, seperti skala berikut ini:
1. Sangat Setuju (SS) = 5
2. Setuju (S) = 4
3. Kurang Setuju (KS) = 3
4. Tidak Setuju (TS) = 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
3.5 Metode Analisis
3.5.1 Metode Analisis Deskrptif
Tujuannya adalah agar peneliti mendapatkan makna hubungan variabel-variabel
sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam
penelitian. Prinsip pokok teknik analisis kualitatif adalah mengolah dan menganalisis
data-data yang terkumpul menjadi data yang sistematik, terstruktur, teratur, dan
mempunyai makna.
3.5.2 Uji Instrument
3.5.2.1 Uji Validitas
Ferdinand (2013) menyatakan uji validitas sebuah alat uji ditunjukkan dari
kemampuannya mengukur valid atau tidaknya kuesioner. Apabila seluruh instrument
dari kuesioner yang diujikan sesuai, maka instrument tersebut dikatakan valid.
Kriteria penilaian uji validitas adalah apabila r hitung > r tabel, maka item kuesioner
tersebut valid. Apabila r hitung < r tabel, maka dikatakan item kuesioner tidak valid.
33
3.5.2.1 Uji Reliabilitas
Ferdinand (2013) menyatakan uji reliabilitas adalah pengukuran tentang
sejauhmana kuesioner mampu konsisten dalam pengujian berulang-ulang dan kondisi
yang sama, Reliabilitas memiliki pengertian tingkat kepercayaan data yang tinggi
terjadi jika fakta yang telah dikumpulkan tidak berubah apabila diadakan pengamatan
ulang. Kehandalan ini terutama berhubungan dengan kemampuan peneliti untuk
mencari data, kemampuan responden dalam menjawab pertanyaan yang diajukan,
serta kemampuan peneliti dalam menginterpretasikan jawaban yang diberikan
responden (Ghozali,2013). Metode pengambilan keputusan pada uji reliabilitas yaitu
menggunakan batasan 0,60 yang artinya suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai
menunjukkan Alpha cronbach lebih besar dari 0,60.
3.5.3 Uji Asumsi Klasik
3.5.3.1 Uji Normalitas
Ferdinand (2013) menyatakan uji normalitas data bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal. Untuk
menguji data yang dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan
dengan metode uji Kolmogorov Smirnov. Metode pengujian normal tidaknya
distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi variabel, jika signifikan
lebih besar dari 0,05 maka menunjukkan distribusi data telah terdistribusi normal.
3.5.3.2 Uji Multikolonieritas
Ferdinand (2013) menyatakan uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Ada
34
beberapa cara untuk menguji apakah terdapat atau tidaknya multikolonieritas dalam
model regresi, dalam pengujian ini peneliti menggunakan analisa matrik korelasi
antar variabel independen dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika
VIF kurang dari 10, hal ini berarti tidak terjadi multikolonieritas dalam model regresi
yang digunakan dalam penelitian.
3.5.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Ferdinand (2013) menyatakan uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Dalam penelitian ini digunakan uji
glejser sebagai dasar pengambilan keputusan yaitu jika variabel independen
signifikan lebih kecil dari 0,05 secara statistik mempengaruhi variabel dependen,
maka terjadi heteroskedastisitas. Apabila variabel independen signifikan lebih besar
dari 0,05 secara statistik tidak mempengaruhi variabel dependen, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas dalam penelitian.
3.6 Teknik Analisis
3.6.1 Regresi Linier Berganda
Ferdinand (2013) menyatakan regresi berganda dilakukan terhadap model lebih
dari satu variabel bebas, untuk diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat. Pada
regresi berganda variabel bebas yang diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel
terikat. Sehingga persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
35
Dimana :
Y = Kepuasan kerja
X1 = Disiplin kerja
X2 = Fasilitas kerja
X3 = Motivasi kerja
X4 = Komunikasi
a = Konstanta
b1,b2,b3,b4 = Koefisien regresi
e = Error / tingkat kesalahan yang dapat ditolerir.
3.6.2 Uji Signifikansi Parsial
Ferdinand (2013) menyatakan uji hipotesis digunakan untuk menguji pengaruh
variabel independen yaitu secara parsial terhadap variabel dependennya yaitu
kepuasan kerja. Apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka secara parsial
variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kepuasan
kerja apabila nilai signifikan kurang dari 0,05 maka secara parsial variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kepuasan kerja.
3.6.3 Koefisien Determinasi (R2)
Ferdinand (2013) menyatakan analisis Adjust R Square atau koefisien
determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
independen dalam menerangkan variasi variabel dependen dalam penelitian. Nilai
koefisien determinasi yaitu antara nol sampai dengan satu. Kemampuan variabel
independen yang hanya dapat menjelaskan variasi variabel dependen yang terbatas
akan ditunjukan dengan Adjusted R Square atau nilai R2 yang kecil. Sedangkan
36
variabel independen yang hampir semua memberikan informasi yang dibutuhkan
dalam memprediksi variasi variabel dependen akan menujukan Adjusted R Square
atau nilai R2 yang mendekati satu.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Ghozali (2013) menyatakan penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang
didasarkan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara sistematis dan alat uji
yang digunakan didalam penelitian ini adalah uji deskriptif, uji instrument, uji asumsi
klasik, uji regresi dan uji goodness of fit yang terdiri dari uji t dan uji koefisien
determinasi.
4.1 Identitas Karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Semarang
4.1.1 Jenis Karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Semarang
Penyajian data karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Semarang berdasarkan
jenis kelamin adalah sebagai berikut ini:
Tabel 4.1Jenis Kelamin Karyawan
PT. Taspen (Persero) KCU Semarang
NoJenis
kelaminJumlah
(Responden)Persen
(%)
1 Laki-laki 34 40,96
2 Perempuan 49 59,04
Jumlah 83 100
Sumber : Pengolahan hasil kuesioner,2018
Tabel tersebut merupakan tabel jenis kelamin karyawan PT. Taspen (Persero)
KCU Semarang, dimana dari tabel menunjukkan jumlah jenis kelamin perempuan
sebanyak 49 orang atau sebesar 59,04 persen, hal ini menunjukkan bahwa jenis
38
kelamin perempuan dalam proses administrasi lebih memiliki ketelitian dibandingkan
laki-laki serta jenis kelamin perempuan memiliki ketahanan dalam posisi duduk yang
lebih lama.
4.1.2 Usia Karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Semarang
Dalam mengklasifikasikan usia karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Semarang
yang didapat dari persebaran kuesioner, untuk mempermudah penelitian, peneliti
menggunakan rumus studgers (Ghozali,2013), dimana:
Jumlah sampel = 83
Jumlah kelompok = 1 + 3,3 log (83)
= 7,33 dibulatkan menjadi 7
= − = − = , Tabel 4.2
Usia KaryawanPT. Taspen (Persero) KCU Semarang
NoUsia / umur Jumlah
Persen (%)( tahun ) (responden)
1 27-29 8 9,64
2 30-32 7 8,43
3 33-35 12 14,46
4 36-38 19 22,89
5 39-41 14 16,87
6 42-44 12 14,46
7 45-47 11 13,25
Jumlah 83 100,00
Sumber : Pengolahan hasil kuesioner,2018
39
Tabel tersebut merupakan usia karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Semarang,
dimana jumlah terbanyak ada pada usia 36-38 tahun yaitu sejumlah 19 orang atau
sebesar 22,89 persen, dari hasil tersebut membuktikan karyawan PT. Taspen
(Persero) KCU Semarang masuk dalam ketegori produktif dan memiliki semangat
kerja yang baik.
4.2 Analisis Deskriptif
Untuk mengetahui frekuensi intensitas kondisi masing-masing variabel dapat
diketahui dengan perkalian antara skor tertinggi dalam setiap variabel dengan jumlah
item pertanyaan yang ada setiap variabel yang kemudian dibagi dengan 5 yaitu sangat
baik, baik, sedang, tidak baik dan sangat tidak baik (Sugiono,2012).
m - n
RS =
k
5 - 1
RS = = 0,80
5
Kategori jawaban responden dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. 1,00 – 1,80 = Kategori sangat rendah
2. 1,81 – 2,60 = Kategori rendah
3. 2,61 – 3,40 = Kategori sedang
4. 3,41 – 4,20 = Kategori baik
5. 4,21 – 5,00 = Kategori sangat baik
Keterangan :
RS = rentang skala
m = skor maksimal
n = skor minimal
k = jumlah kategori
40
Berdasarkan kategori tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan
jumlah responden yang memiliki kategori-kategori tersebut.
4.2.1 Deskripsi Variabel Disiplin Kerja
Hasil tanggapan karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Semarang terhadap
variabel disiplin kerja dapat dijelaskan pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3Jawaban Variabel Disiplin Kerja
No IndikatorSS S KS TS STS
Jml SkorRata-rataF Fxs F Fxs F Fxs F Fxs F fxs
1 Ketepatan waktu 17 85 51 204 14 42 1 2 0 0 83 333 4,01
2 Kepatuhan 22 110 42 168 18 54 1 2 0 0 83 334 4,02
3 Ketaatan 23 115 36 144 17 51 7 14 0 0 83 324 3,90
Rata-rata 3,98
Sumber : Pengolahan hasil kuesioner,2018
Tabel tersebut merupakan diskripsi tentang variabel disiplin kerja karyawan PT.
Taspen (Persero) KCU Semarang, karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Semarang
dalam menilai variabel disiplin kerja dinilai baik karena rata-rata skor akhir
menghasilkan nilai 3,98 namun pada indikator ketaatan mendapatkan jawaban rata-
rata skor terendah dibandingkan indikator yang lainnya, hasil tersebut menunjukkan
masih ada sebagian karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Semarang yang tidak taat
dalam melaksanakan waktu kerja sehingga dirasa menganggu pelayanan PT. Taspen
(Persero) KCU Semarang.
41
4.2.2 Deskripsi Variabel Fasilitas Kerja
Hasil tanggapan karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Semarang terhadap
variabel fasilitas kerja dapat dijelaskan pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4Jawaban Variabel Fasilitas Kerja
No IndikatorSS S KS TS STS
Jml SkorRata-rataF Fxs F Fxs F Fxs F Fxs F fxs
1 Mempunyai bentuk fisik yang prima 26 130 45 180 12 36 0 0 0 0 83 346 4,17
2 Mampu digunakan secara efektif 16 80 57 228 8 24 2 4 0 0 83 336 4,05
3 Manfaat dimasa yang akan datang 15 75 49 196 18 54 1 2 0 0 83 327 3,94
Rata-rata 4,05
Sumber : Pengolahan hasil kuesioner,2018
Tabel tersebut merupakan diskripsi tentang variabel fasilitas kerja PT. Taspen
(Persero) KCU Semarang, karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Semarang dalam
menilai variabel fasilitas kerja dinilai baik karena rata-rata skor akhir menghasilkan
nilai 4,05 namun pada indikator manfaat dimasa yang akan datang mendapatkan
jawaban rata-rata skor terendah dibandingkan indikator yang lainnya, hasil tersebut
menunjukkan masih ada sebagian karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Semarang
yang menilai fasilitas yang diberikan oleh PT. Taspen (Persero) KCU Semarang
sering bersifat sementara, tanpa memberikan manfaat untuk dimasa mendatang.
4.2.3 Deskripsi Variabel Motivasi Kerja
Hasil tanggapan karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Semarang terhadap
variabel motivasi kerja dapat dijelaskan pada tabel 4.5 berikut:
42
Tabel 4.5Jawaban Variabel Motivasi Kerja
No IndikatorSS S KS TS STS
Jml SkorRata-rataF Fxs F Fxs F Fxs F Fxs F fxs
1 Penghargaan 17 85 44 176 20 60 2 4 0 0 83 325 3,92
2 Kreatifitas dalam pekerjaan 13 65 43 172 26 78 1 2 0 0 83 317 3,82
3 Kondisi kerja 17 85 42 168 23 69 1 2 0 0 83 324 3,90
4 Kebijakan perusahaan 13 65 53 212 11 33 6 12 0 0 83 322 3,88
5 Tanggung jawab 25 125 40 160 18 54 0 0 0 0 83 339 4,08
Rata-rata 3,92
Sumber : Pengolahan hasil kuesioner,2018
Tabel tersebut merupakan diskripsi tentang variabel motivasi kerja karyawan
PT. Taspen (Persero) KCU Semarang, karyawan PT. Taspen (Persero) KCU
Semarang dalam menilai variabel motivasi kerja dinilai baik karena rata-rata skor
akhir menghasilkan nilai 3,92 namun pada indikator kreatifitas dalam pekerjaan
mendapatkan jawaban rata-rata skor terendah dibandingkan indikator yang lainnya,
hasil tersebut menunjukkan masih ada sebagian karyawan PT. Taspen (Persero) KCU
Semarang yang kurang memiliki kreatifitas dalam bekerja.
4.2.4 Deskripsi Variabel Komunikasi
Hasil tanggapan karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Semarang terhadap
variabel komunikasi dapat dijelaskan pada tabel 4.6 berikut:
43
Tabel 4.6Jawaban Variabel Komunikasi
No IndikatorSS S KS TS STS
Jml SkorRata-rataF Fxs F Fxs F Fxs F Fxs F fxs
1 Kepercayaan 19 95 39 156 20 60 5 10 0 0 83 321 3,87
2 Menjadikan rekan kerja dapat bergaul dengan baik 19 95 43 172 17 51 4 8 0 0 83 326 3,93
3 Hubungan dengan rekan kerja yang memuaskan 21 105 39 156 18 54 5 10 0 0 83 325 3,92
4 Organisasi menerima adanya perbedaan pendapat 25 125 36 144 19 57 3 6 0 0 83 332 4,00
5 Hubungan karyawan dengan pimpinan 21 105 40 160 15 45 7 14 0 0 83 324 3,90
Rata-rata 3,92
Sumber : Pengolahan hasil kuesioner,2018
Tabel tersebut merupakan diskripsi tentang variabel komunikasi antar karyawan
PT. Taspen (Persero) KCU Semarang, karyawan PT. Taspen (Persero) KCU
Semarang dalam menilai variabel komunikasi dinilai baik karena rata-rata skor akhir
menghasilkan nilai 3,92 namun pada indikator kepercayaan mendapatkan jawaban
rata-rata skor terendah dibandingkan indikator yang lainnya, hasil tersebut
menunjukkan masih ada sebagian karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Semarang
yang menilai terkadang terjadi ketidakpercayaan ketika karyawan berkomunikasi
dengan rekan kerja lainnya.
4.2.5 Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja
Hasil tanggapan karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Semarang terhadap
variabel kepuasan kerja dapat dijelaskan pada tabel 4.7 berikut:
44
Tabel 4.7Jawaban Variabel Kepuasan Kerja
No IndikatorSS S KS TS STS
Jml SkorRata-rataF Fxs F Fxs F Fxs F Fxs F fxs
1 Insentif 10 50 35 140 34 102 4 8 0 0 83 300 3,61
2 Pekerjaan itu sendiri 12 60 37 148 32 96 2 4 0 0 83 308 3,71
3 Promosi 7 35 45 180 30 90 1 2 0 0 83 307 3,70
4 Rekan kerja 14 70 42 168 25 75 2 4 0 0 83 317 3,82
5 Moral kerja 16 80 36 144 30 90 1 2 0 0 83 316 3,81
6 Prestasi kerja 14 70 41 164 26 78 2 4 0 0 83 316 3,81
Rata-rata 3,74
Sumber : Pengolahan hasil kuesioner,2018
Tabel tersebut merupakan diskripsi tentang variabel kepuasan karyawan PT.
Taspen (Persero) KCU Semarang, karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Semarang
dalam menilai variabel kepuasan kerja dinilai baik karena rata-rata skor akhir
menghasilkan nilai 3,74 namun pada indikator insentif mendapatkan jawaban rata-
rata skor terendah dibandingkan indikator yang lainnya, hasil tersebut menunjukkan
masih ada sebagian karyawan PT. Taspen (Persero) KCU Semarang yang menilai
insentif yang diberikan masih terdapat potongan sehingga mengurangi kepuasan kerja
karyawan.
45
4.3 Hasil Uji Instrumen
4.3.1 Uji Validitas Data
Ferdinand (2013) menyatakan uji validitas sebuah alat ukur ditunjukkan dari
kemampuannya mengukur apakah suatu kuesioner valid atau tidak. sehingga hasil
pengolahan data dan ditampilkan pada tabel 4.8.
46
Tabel 4.8Hasil Uji Validitas
No Variabel r hitung Kondisi r tabel Keterangan
1 Disiplin Kerja
Indikator X1.1 0.788 > 0.181 Valid
Indikator X1.2 0.825 > 0.181 Valid
Indikator X1.3 0.887 > 0.181 Valid
2 Fasilitas Kerja
Indikator X2.1 0.836 > 0.181 Valid
Indikator X2.2 0.856 > 0.181 Valid
Indikator X2.3 0.888 > 0.181 Valid
3 Motivasi Kerja
Indikator X3.1 0.841 > 0.181 Valid
Indikator X3.2 0.776 > 0.181 Valid
Indikator X3.3 0.805 > 0.181 Valid
Indikator X3.4 0.804 > 0.181 Valid
Indikator X3.5 0.801 > 0.181 Valid
4 Komunikasi
Indikator X4.1 0.907 > 0.181 Valid
Indikator X4.2 0.899 > 0.181 Valid
Indikator X4.3 0.867 > 0.181 Valid
Indikator X4.4 0.812 > 0.181 Valid
Indikator X4.5 0.907 > 0.181 Valid
5Kepuasan
Kerja
Indikator Y.1 0.831 > 0.181 Valid
Indikator Y.2 0.824 > 0.181 Valid
Indikator Y.3 0.714 > 0.181 Valid
Indikator Y.4 0.797 > 0.181 Valid
Indikator Y.5 0.795 > 0.181 Valid
Indikator Y.6 0.846 > 0.181 Valid
Sumber : Pengolahan hasil kuesioner,2018
47
Tabel tersebut menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk
mengukur variabel dalam penelitian ini mempunyai r hitung lebih besar dari r tabel
sebesar 0,181 dengan demikian semua indikator hasilnya valid.
4.3.2 Uji Reliabilitas Data
Ferdinand (2013) menyatakan uji reliabilitas adalah pengukuran tentang
sejauhmana kuesioner mampu konsisten dalam pengujian berulang-ulang dan kondisi
yang sama, Pengolahan data ditampilkan pada tabel 4.9 dibawah ini.
48
Tabel 4.9Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Alpha Kondisi Ketetapan Keterangan
1 Disiplin Kerja
Indikator X1.1 0.733 > 0.60 Reliabel
Indikator X1.2 0.693 > 0.60 Reliabel
Indikator X1.3 0.649 > 0.60 Reliabel
2 Fasilitas Kerja
Indikator X2.1 0.808 > 0.60 Reliabel
Indikator X2.2 0.753 > 0.60 Reliabel
Indikator X2.3 0.704 > 0.60 Reliabel
3 Motivasi Kerja
Indikator X3.1 0.835 > 0.60 Reliabel
Indikator X3.2 0.856 > 0.60 Reliabel
Indikator X3.3 0.848 > 0.60 Reliabel
Indikator X3.4 0.836 > 0.60 Reliabel
Indikator X3.5 0.849 > 0.60 Reliabel
4 Komunikasi
Indikator X4.1 0.900 > 0.60 Reliabel
Indikator X4.2 0.903 > 0.60 Reliabel
Indikator X4.3 0.913 > 0.60 Reliabel
Indikator X4.4 0.927 > 0.60 Reliabel
Indikator X4.5 0.901 > 0.60 Reliabel
5Kepuasan
Kerja
Indikator Y.1 0.864 > 0.60 Reliabel
Indikator Y.2 0.865 > 0.60 Reliabel
Indikator Y.3 0.885 > 0.60 Reliabel
Indikator Y.4 0.871 > 0.60 Reliabel
Indikator Y.5 0.872 > 0.60 Reliabel
Indikator Y.6 0.860 > 0.60 Reliabel
Sumber : Pengolahan hasil kuesioner,2018
49
Tabel tersebut merupakan hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa
semua variabel mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar yaitu lebih besar dari
0,60 dengan demikian semua indikator hasilnya hasilnya reliabel.
4.4 Uji Asumsi Klasik
Jika suatu model masih terdapat adanya masalah asumsi klasik, maka akan
dilakukan langkah revisi model ataupun penyembuhan untuk menghilangkan masalah
tersebut. Pengujian asumsi klasik akan dilakukan berikut ini.
4.4.1 Uji Normalitas
Ferdinand (2013) menyatakan uji normalitas data bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal dan hasil
pengujian normalitas dengan Kolomagorov-Smirnov adalah sebagai berikut.
50
Tabel 4.10Hasil Uji Kolomagorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 83
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.36083464
Most Extreme Differences Absolute .084
Positive .049
Negative -.084
Kolmogorov-Smirnov Z .765
Asymp. Sig. (2-tailed) .602
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Pengolahan hasil kuesioner,2018
Tabel tersebut merupakan hasil pengujian normalitas, hasil tersebut
menunjukkan Uji Kolmogorov Smirnov memiliki signifikansi sebesar 0.602 yang
berarti lebih besar dari 0,05.
4.4.2 Pengujian Multikolonieritas
Ferdinand (2013) menyatakan uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dimana
dalam pengujian multikolonieritas ini menggunakan nilai VIF sebagai dasar
51
pengambilan keputusan. Nilai VIF dari variabel bebas pada model regresi adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.11Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -2.652 2.681 -.989 .326
Disiplin
Kerja.569 .145 .311 3.927 .000 .921 1.086
Fasilitas
Kerja.476 .176 .227 2.700 .009 .816 1.225
Motivasi
Kerja.375 .109 .316 3.442 .001 .688 1.454
Komunikasi .264 .082 .276 3.215 .002 .787 1.271
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber : Pengolahan hasil kuesioner,2018
Tabel tersebut merupakan output hasil uji multikolonieritas, hasil pengujian
menunjukkan bahwa nilai semua VIF dari semua variabel bebas memiliki nilai yang
lebih kecil dari 10.
52
4.4.3 Pengujian Heteroskedastisitas
Ferdinand (2013) menyatakan uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi heteroskedastisitas. Dalam uji heteroskedastisitas ini juga menggunakan uji
glejser. Hasil uji glejser sebagai berikut:
Tabel 4.12Hasil Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.053 1.546 1.975 .052
Disiplin
Kerja-.031 .084 -.044 -.373 .710 .921 1.086
Fasilitas
Kerja-.068 .102 -.083 -.666 .508 .816 1.225
Motivasi
Kerja-.005 .063 -.011 -.082 .935 .688 1.454
Komunikasi .008 .047 .021 .167 .868 .787 1.271
a. Dependent Variable:
ABS_RES
Sumber : Pengolahan hasil kuesioner,2018
53
Tabel tersebut merupakan output dari uji heteroskedastisitas, hasil output SPSS
dengan jelas menunjukkan semua variabel independen mempunyai nilai signifikansi
lebih besar dari 0,05.
4.5 Hasil Pengujian
4.5.1 Hasil Regresi Linier Berganda
Hasil pengujian memberikan nilai koefisien persamaan regresi sebagai berikut:
Tabel 4.13Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -2.652 2.681 -.989 .326
Disiplin
Kerja.569 .145 .311 3.927 .000 .921 1.086
Fasilitas
Kerja.476 .176 .227 2.700 .009 .816 1.225
Motivasi
Kerja.375 .109 .316 3.442 .001 .688 1.454
Komunikasi .264 .082 .276 3.215 .002 .787 1.271
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber : Pengolahan hasil kuesioner,2018
54
Kepuasan Kerja = 0,311 Disiplin Kerja + 0,227 Fasilitas Kerja + 0,316 Motivasi
Kerja + 0,276 Komunikasi
1. Hasil Β1 menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif terhadap
kepuasan kerja artinya apabila disiplin kerja semakin ditingkatkan maka
kepuasan kerja juga akan meningkat.
2. Hasil Β2 menunjukkan bahwa fasilitas kerja berpengaruh positif terhadap
kepuasan kerja artinya apabila fasilitas kerja semakin ditingkatkan maka
kepuasan kerja juga akan meningkat.
3. Hasil Β3 menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif terhadap
kepuasan kerja artinya apabila motivasi kerja semakin ditingkatkan maka
kepuasan kerja juga akan meningkat.
4. Hasil Β4 menunjukkan bahwa komunikasi berpengaruh positif terhadap
kepuasan kerja artinya apabila komunikasi semakin ditingkatkan maka
kepuasan kerja juga akan meningkat.
4.5.2 Pengujian Hipotesis
Ferdinand (2013) menyatakan uji hipotesis digunakan untuk menguji pengaruh
variabel independen yaitu secara parsial terhadap variabel dependennya yaitu
kepuasan kerja. Hasil pengujian hipotesis sebagai berikut:
55
Tabel 4.14Hasil Uji Hipotesis
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -2.652 2.681 -.989 .326
Disiplin
Kerja.569 .145 .311 3.927 .000 .921 1.086
Fasilitas
Kerja.476 .176 .227 2.700 .009 .816 1.225
Motivasi
Kerja.375 .109 .316 3.442 .001 .688 1.454
Komunikasi .264 .082 .276 3.215 .002 .787 1.271
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber : Pengolahan hasil kuesioner,2018
4.5.2.1 Uji Hipotesis Disiplin Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Nilai signifikansi hasil sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis 1 dalam penelitian ini diterima, yang artinya bahwa
disiplin kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja.
56
4.5.2.2 Uji Hipotesis Fasilitas Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Nilai signifikansi hasil sebesar 0,009 lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis 2 dalam penelitian ini diterima, yang artinya bahwa
fasilitas kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja.
4.5.2.3 Uji Hipotesis Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Nilai signifikansi hasil sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis 3 dalam penelitian ini diterima, yang artinya motivasi
kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja.
4.5.2.4 Uji Hipotesis Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja
Nilai signifikansi hasil sebesar 0,003 lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis 4 dalam penelitian ini diterima, yang artinya
komunikasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja.
4.5.3 Koefisien Deteterminasi (R2)
Ferdinand (2013) menyatakan analisis R2 (Adjust R Square) atau koefisien
determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
independen dalam menerangkan variasi variabel dependen dalam penelitian.
57
Tabel 4.15Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .741a .549 .526 2.42061
a. Predictors: (Constant), Komunikasi, Fasilitas Kerja, Disiplin Kerja,
Motivasi Kerja
b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber : Pengolahan hasil kuesioner,2018
Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai adjusted R square pada model regresi
diperoleh sebesar 0,526 yang artinya 52,6 persen variabel kepuasan kerja dapat
dijelaskan oleh variabel disiplin kerja, fasilitas kerja, motivasi kerja dan komunikasi
sedangkan sisanya sebesar 47,4 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian
ini.
4.6 Pembahasan
4.6.1 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Umar (2013) menyatakan menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan
dan penilaian seorang atas pekerjaannya, khususnya menegenai kondisi kerjanya,
dalam hubungannya dengan apakah pekerjaannya mampu memenuhi harapan,
kebutuhan, dan keinginannya sedangkan Siswanto (2011) menyatakan bahwa disiplin
kerja sebagai sikap menghormati, menghargai, dan taat pada peraturan yang berlaku
baik tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya.
58
Hasil pengujian regresi menghasilkan bahwa variabel disiplin kerja
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja sedangkan pada pengujian hipotesis nilai
signifikansi hasil sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang artinya variabel disiplin
kerja juga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja serta hasil penelitian yang
dilakukan mendukung hasil penelitian dari Alamsyah Yunus (2013) dan Herman
Sjaharuddin (2017) yang menyatakan disiplin kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja.
4.6.2 Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Umar (2013) menyatakan menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan
dan penilaian seorang atas pekerjaannya, khususnya menegenai kondisi kerjanya,
dalam hubungannya dengan apakah pekerjaannya mampu memenuhi harapan,
kebutuhan, dan keinginannya. Fasilitas kerja merupakan suatu bentuk pelayanan
terhadap karyawan agar menunjang kinerja, sehingga dapat meningkatkan kepuasan
kerja karyawan (Robbins,2013).
Hasil pengujian regresi menghasilkan bahwa variabel fasilitas kerja
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja sedangkan pada pengujian hipotesis nilai
signifikansi hasil sebesar 0,009 lebih kecil dari 0,05 yang artinya variabel fasilitas
kerja juga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja serta hasil penelitian yang
dilakukan mendukung hasil penelitian dari Elma Anisya (2018) dan Arie Puspita
Wardhani (2016) yang menyatakan fasilitas kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja.
59
4.6.3 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Umar (2013) menyatakan menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan
dan penilaian seorang atas pekerjaannya, khususnya menegenai kondisi kerjanya,
dalam hubungannya dengan apakah pekerjaannya mampu memenuhi harapan,
kebutuhan, dan keinginannya. Malayu (2009) berpendapat motivasi berasal dari kata
latin movere yang berarti dorongan atau pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja
efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
Hasil pengujian regresi menghasilkan bahwa variabel motivasi kerja
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja sedangkan pada pengujian hipotesis nilai
signifikansi hasil sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 yang artinya variabel motivasi
kerja juga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja serta hasil penelitian yang
dilakukan mendukung hasil penelitian dari Herman Sjaharuddin (2017) dan
Alamsyah Yunus (2013) yang menyatakan motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja.
4.6.4 Pengaruh Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja
Umar (2013) menyatakan menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan
dan penilaian seorang atas pekerjaannya, khususnya menegenai kondisi kerjanya,
dalam hubungannya dengan apakah pekerjaannya mampu memenuhi harapan,
kebutuhan, dan keinginannya. Suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya
komunikasi dimana komunikasi sendiri merupakan suatu jaringan komunikasi antar
manusia yang saling bergantung satu sama lainya dalam konteks organisasi.
60
Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau
informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben,2012).
Hasil pengujian regresi menghasilkan bahwa variabel komunikasi berpengaruh
positif terhadap kepuasan kerja sedangkan pada pengujian hipotesis nilai signifikansi
hasil sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 yang artinya variabel komunikasi juga
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja serta hasil penelitian yang dilakukan
mendukung hasil penelitian dari Arie Puspita Wardhani (2016), Muslim Ansori
(2017) dan Elma Anisya (2018) yang menyatakan komunikasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan kerja.
61
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil pengujian regresi linier berganda penelitian ini menghasilkan,
yaitu:
1. Variabel disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja yang berarti apabila disiplin kerja semakin ditingkatkan
maka akan meningkatkan kepuasan kerja.
2. Variabel fasilitas kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja yang berarti apabila fasilitas kerja semakin ditingkatkan
maka akan meningkatkan kepuasan kerja.
3. Variabel motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja yang berarti apabila motivasi kerja semakin ditingkatkan
maka akan meningkatkan kepuasan kerja.
4. Variabel komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja yang berarti apabila komunikasi semakin ditingkatkan
maka akan meningkatkan kepuasan kerja.
5.2 Saran
Berdasarkan alat uji analisis diskriptif diketahui masih ada skor terendah
pada masing-masing indikator, hal tersebut mencerminkan bahwa masih banyak
yang harus ditingkatkan dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan PT.
62
Taspen (Persero) KCU Semarang, maka disarankan untuk PT. Taspen (Persero)
KCU Semarang lebih memperhatikan:
1. Hasil pengujian deskriptif pada variabel disiplin kerja pada indikator
ketaatan mendapatkan skor terendah, disarankan agar PT. Taspen
(Persero) KCU Semarang memberikan alat pengawas tambahan cctv agar
mempermudah memantau karyawan yang berkaitan dengan ketaatan
kerja karyawan.
2. Hasil pengujian deskriptif pada variabel fasilitas kerja pada indikator
manfaat dimasa mendatang mendapatkan skor terendah, disarankan agar
PT. Taspen (Persero) KCU Semarang dalam memberikan fasilitas kerja
juga memperhatikan faktor kegunaan dimasa depan dengan cara
membuat skala proritas ketika melakukan pembelian fasilitas kerja di PT.
Taspen (Persero) KCU Semarang.
3. Hasil pengujian deskriptif pada variabel motivasi kerja pada indikator
kreatifitas dalam bekerja mendapatkan skor terendah, disarankan agar
PT. Taspen (Persero) KCU Semarang dalam membina motivasi kerja
karyawan ditambahkan pembekalan kreatifitas dalam bekerja supaya
meningkatkan semangat bekerja di PT. Taspen (Persero) KCU Semarang.
4. Hasil pengujian deskriptif pada variabel komunikasi pada indikator
kepercayaan mendapatkan skor terendah, disarankan agar PT. Taspen
(Persero) KCU Semarang memberikan pengarahan agar saling percaya
dengan karyawan lainnya melalui rapat kecil setiap pagi agar karyawan
bisa saling mempercayai.
63
5. Hasil pengujian deskriptif pada variabel kepuasan kerja pada indikator
insentif mendapatkan skor terendah, disarankan agar PT. Taspen
(Persero) KCU Semarang dalam memberikan potongan insentif supaya
memberikan keterbukaan informasi agar karyawan merasa puas terhadap
pimpinan PT. Taspen (Persero) KCU Semarang.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif sehingga hasil
yang diberikan mengabaikan detail konteks sosial yang diteliti, dalam penelitian
kuantitatif masih memiliki potensi bias yang sifatnya struktural karena rumusan
masalah yang dibuat biasanya merefleksikan kepentingan peneliti tanpa
mempertimbangkan permasalahan yang sebenarnya dihadapi oleh responden, dan
hasil penelitian memiliki kualitas penjelasan yang terbatas pada deskripsi numerik
dan kurang detail dalam mengelaborasikan aspek persepsi responden.
5.4 Agenda Penelitian Selanjutnya
Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan variabel diluar penelitian
ini atau minimal menambahkan variabel supaya lebih memperjelas tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja seperti budaya organisasi, komitmen
karyawan, dll.
DAFTAR PUSTAKA
Agung Prihantoro. (2015). Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, LingkunganKerja dan Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja. Jurnal EMBA Vol 2 No 3.
Anisya, Elma. (2018). Pengaruh fasilitas kerja, komunikasi, komitmen organisasidan kompensasi terhadap kepuasan kerja. Jurnal Manajemen Vol 4 No 8.
Ataunur, Ilman. (2015). Analisis pengaruh kompetensi dan pelatihan terhadapkepuasan kerja. Jurnal EMBA Vol 3 No 2.
Augusty Ferdiunand. (2013). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: BP.UNDIP.
Avin Fadila Helmi. (1996, Desember). Disiplin Kerja. Edisi Khusus Ulang TahunXXXII.
Avin Fadilla Helmi. (1996, 12 Senin). Disiplin Kerja. Edisi Khusus Ulang TahunXXXII.
Bryan Johannes Tampi. (2014). Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan danMotivasi Terhadap Kepuasan kerja. Jurnal "Acta Diurnal" VolumeIII.NO.4.Tahun 2014.
Dwi Agung Nugroho Arianto. (2015). Pengaruh Kedisiplinan, Lingkungan Kerjadan Budaya Kerja Terhadap Kepuasan kerja. Jurnal Perilaku OrganisasiVol 1 No 4.
Ernawaty Nasution. (2014). Analisis Pengaruh Motivasi kerja dan KepemimpinanTerhadap Kepuasan kerja. Jurnal Al Bayan/VOL.20,NO29,Januari-Juni2014.
Evy Amalia. (2015). Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja TerhadapKepuasan kerja. Jurnal MSDM Vol 1 No 1.
Faustyna . (2014). Analisis pengaruh kompetensi dan komitmen pada tugasterhadap kepuasan kerja. Jurnal Ilmu Manajemen Dan Bisnis Vol 3 No 4.
Gomes, F. C. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: ANDIYOGYAKARTA.
Harun Islami. (2013). Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Individu danMotivasi Kerja Terhadap Kepuasan kerja. Jurnal Manajemen Vol 3 No 2.
I Putu Sedhana Yasa. (2015). Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan KerjaTerhadapn Kepuasan Kerja dan Kepuasan kerja. Jurnal EMBA Vol 1 No 5.
Imam Ghozali. (2011). Aplikasi analisis mulitivariate dengan progam ibm spss21. Semarang: BP. UNDIP.
Impiansi, Romantika Citra. (2016). Analisis pengaruh kecerdasan emosional,komunikasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja. JurnalManajemen Sumber Daya Manusia Vol 3 No 5.
Irawaty A. Khahar. (2008). Disiplin Kerja, Kepemimpinan dan Lingkungan KerjaTerhadap Kepuasan kerja. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol4NO1 Juni2008.
Jessica Martha Kusuma. (2014). Pengaruh Insentif, Motivasi Kerja dan DisiplinKerja Terhadap Kepuasan kerja. Jurnal EMBA Vol 1 No 4.
Kusmaningtyas, Amiartuti. (2015). Pengaruh Budaya Organisasi, Kepuasan KerjaDan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan kerja. Jurnal EMBA Vol 2 No5.
Kusmanto . (2017). Analisis pengaruh pengawasan, motivasi dan pembagian kerjaterhadap kepuasan kerja. Jurnal Riset Manajemen Vol 3 No 2.
Lidya T. Rumengan. (2015). Analisis Kompensasi dan Kepemimpinan TerhadapKepuasan kerja. Jurnal EMBA VOL3 NO1 Maret 2015.
Mangkunegara, Anwar Prabu. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Erlangga.
Marpaung, M. (2014). Analisis Disiplin Kerja dan Kompensasi TerhadapKepuasan kerja. Jurnal Ilmiah Widya.Volume2.NO.1 Maret-April 2014.
Maulidiah, Virginia. (2015). Analisis pengaruh pelatihan, pengalaman kerja danpromosi jabatan terhadap kepuasan kerja. Jurnal EMBA Vol 3 No 7.
Mutiara S. Panggabean. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor:Ghalia Indonesia.
Nana Suryana. (2015). Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja TerhadapKepuasan kerja. Jurnal Organisasi Vol 3 No 5.
Nel Arianty. (2014). Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan kerja. Jurnal ManajemenBisnis VOL 14 NO 02 OKTOBER 2014.
Nugroho, Setyo. (2017). PENGARUH PELATIHAN KERJA, MOTIVASI DANPEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA. Jurnal EMBA Vol 2No 4.
Pujiati. (2015). Pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja dan MotivasiKerja Terhadap Kepuasan kerja. Jurnal MSDM Vol 3 No 7.
Putra, Chairuddin Surya. (2014). Analisis pengaruh kepemimpinan, budayaorganisasi dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja. Jurnal ManajemenVol 3 No 5.
Robbins, Stephen P. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia Jili II. Bandung:Alfabeta.
Salahudin, Dennise Nurillah. (2018). Pengaruh komunikasi, gaya kepemimpinandan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja. Jurnal Ilmu ManajemenVol 8 No 2.
Sangki, Richard Y. (2014). LINGKUNGAN KERJA, BUDAYA KERJA DANSEMANGAT KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA . Jurnal EMBA539 Vol.2 No.3 .
Sjaharuddin, Herman. (2017). Pengaruh komunikasi, kompensasi dan komitmenterhadap kepuasan kerja. Jurnal EMBA Vol 5 No 8.
Sudirjo, Frans. (2015). PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI,KAPABILITAS DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA .Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang Vol. 4 No. 3, .
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Bandung.
Sumaki, Windy J. (2015). Analisis pengaruh disiplin kerja, budaya organisasi dankomunikasi terhadap kepuasan kerja. Jurnal EMBA Vol 7 No 4.
Susilo Toto Raharjo. (2013). Analisis Pengaruh Kepemimpinan, BudayaOrganisasi, dan Kompensasi terhadap Kepuasan kerja. Jurnal StudiManajemen dan Organisasi.Volume3, Nomor 2 Juli Tahun 2013.
Temon Kusmono. (2014). Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja danKepuasan Kerja Terhadap Kepuasan kerja. Jurnal MSDM Vol 2 No 6.
Wardhani, Arie Puspita. (2016). Pengaruh lingkungan kerja, fasilitas kerja dankomunikasi terhadap kepuasan kerja. Jurnal Ilmu Manajemen Vol 3 No 6.
Wijayanti, Desi Putri. (2017). Analisis manajemen pengetahuan, pengetahuanpersonal dan prosedur kerja terhadap kepuasan kerja. Jurnal IlmuManajemen Vol 3 No 5.
Yoga Arsyendra. (2015). Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja TerhadapKepuasan kerja. Jurnal MSDM Vol 5 No 1.
Yunus, Alamsyah. (2013). Pengaruh disiplin kerja, motivasi kerja dankepemimpinan terhadap kepuasan kerja. Jurnal Ilmu Manajemen Vol 3 No2.
Kuesioner Penelitian
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudara/i
Dengan hormat,
Bersama ini saya:
Nama : Henri Setiawan
NIM : B.111.15.0278
Sedang mengadakan penelitian, untuk keperluan ini saya mohon kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjadi responden dalam penelitian ini dan mengisi kuesioner
yang terlampir beserta data responden. Dalam penelitian ini, tidak ada jawaban benar atau
salah. Oleh karena itu, saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk
memberikan jawaban yang paling sesuai dengan yang Bapak/Ibu/Saudara/i rasakan dan
alami. Partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i dalam mengisi kuesioner ini merupakan bantuan
yang sangat berharga bagi tercapainya keberhasilan penelitian. Atas kesediaan waktu dan
kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
Semarang, 04 Januari 2019
Hormat Saya
Henri Setiawan
I. IDENTITAS RESPONDEN
No Responden : ….
Usia : ……Tahun
Jenis Kelamin : L / P
Lama bekerja : ……
II. PETUNJUK PENGISIAN SKALA
1. Baca masing-masing pernyataan dengan teliti dan jawab dengan sejujur-jujurnya
tanpa dipengaruhi siapapun.
2. Semua jawaban adalah baik apabila dikerjakan sesuai dengan keadaan.
3. Baca setiap pernyataan dengan seksama. Kemudian beri jawaban pada setiap
pernyataan dengan memberikan tanda (√) pada salah satu pilihan yang tersedia.
Adapun pilihan jawaban yang tersedia : sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2),
kurang setuju (3), setuju (4), sangat setuju (5).
KUESIONER
Variabel Disiplin Kerja
No Pernyataan STS TS KS S SS
1. Saya berusaha tepat waktu ketika sedangmelakukan pekerjaan di PT. Taspen (Persero) KCUSemarang
2. Saya patuh dan taat dengan peraturan di PT. Taspen(Persero) KCU Semarang
3. Saya taat dengan semua pimpinan PT. Taspen(Persero) KCU Semarang
Menurut saudara, disiplin kerja yang baik itu yang seperti apa?….
Variabel Fasilitas KerjaNo. Pernyataan STS TS KS S SS
1. Fasilitas kerja yang disediakan PT. Taspen(Persero) KCU Semarang mempunyai kondisi fisikyang prima
2. Faslitas yang diberikan PT. Taspen (Persero) KCUSemarang mampu saya gunakan dengan baik danmempunyai jangka waktu dalam perbaikan danperawatan
3. Fasilitas kerja di PT. Taspen (Persero) KCUSemarang mampu dimanfaatkan untuk digunakan dimasa depan
Menurut saudara, fasilitas kerja yang baik itu yang seperti apa?….
Variabel Motivasi Kerja
No. Pernyataan STS TS KS S SS
1. Saya mendapatkan penghargaan ketika saya mampubekerja sesuai dengan tugas yang diberikan
2. Saya kreatif dalam menyelesaikan pekerjaan
3. Kondisi kerja di PT. Taspen (Persero) KCUSemarang mampu memacu saya dalam bekerja
4. Kebijakan yang diberlakukan di PT. Taspen(Persero) KCU Semarang mampu memotivasisemua karyawan
5. Saya berusaha untuk bertanggung jawab dengan apayang saya kerjakan
Menurut saudara, motivasi kerja yang baik itu yang seperti apa?….
Variabel Komunikasi
No. Pernyataan STS TS KS S SS
1. Komunikasi yang terjalin dengan baik membuatkaryawan menjadi saling percaya
2. Komunikasi yang baik mampu membuat karyawanmenjadi mudah bergaul dengan rekan kerja yanglainnya
3. Komunikasi di PT. Taspen (Persero) KCUSemarang membuat karyawan menjadi puas dalambekerja
4. PT. Taspen (Persero) KCU Semarang bersediamenerima semua pendapat karyawan
5. Komunikasi yang ada di PT. Taspen (Persero) KCUSemarang membuat pimpinan dan karyawanmenjadi hubungan yang semakin baik
Menurut saudara, komunikasi yang baik itu yang seperti apa?….
Variabel Kepuasan Karyawan
No. Pernyataan STS TS KS S SS
1. Saya mendapatkan insentif yang sesuai
2. Saya merasa puas ketika sudah mengerjakan tugas
3. Saya mendapatkan kejelasan informasi tentangpromosi jabatan
4. Saya merasa senang ketika mampu bekerja denganbaik dengan semua rekan kerja
5. Saya memiliki moral kerja yang baik di PT. Taspen(Persero) KCU Semarang
6. Saya mampu untuk berprestasi di PT. Taspen(Persero) KCU Semarang
Menurut saudara, kepuasan yang baik itu yang seperti apa?….
TABULASI
Disiplin Kerja Fasilitas Kerja Motivasi Kerja Komunikasi Kepuasan Kerja
1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6
1 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 4 5 24 4 4 4 4 3 19 5 5 4 5 5 5 29
2 4 4 4 12 3 5 5 13 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 20 4 3 3 4 3 4 21
3 4 5 4 13 5 5 4 14 4 3 4 4 4 19 4 4 3 3 4 18 4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 12 5 5 5 15 4 3 5 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 3 4 22
5 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25 5 4 5 5 3 22 4 5 4 5 5 5 28
6 5 3 4 12 3 4 3 10 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 3 15 3 4 3 4 4 4 22
7 4 3 2 9 5 5 5 15 5 5 4 5 4 23 4 4 5 4 5 22 5 4 3 5 5 4 26
8 4 5 5 14 5 4 5 14 4 4 5 5 5 23 5 4 5 5 5 24 5 4 4 5 4 5 27
9 4 4 4 12 3 3 3 9 3 2 3 2 3 13 5 5 4 5 4 23 3 4 3 4 3 3 20
10 5 5 5 15 5 4 4 13 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 24
11 3 4 3 10 4 4 4 12 5 4 4 5 5 23 4 4 4 4 4 20 3 5 3 5 4 5 25
12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 3 3 4 17 3 3 3 3 4 16 4 4 4 4 4 4 24
13 4 4 5 13 3 4 3 10 4 3 3 4 5 19 3 4 3 4 3 17 3 3 4 4 3 3 20
14 4 4 3 11 4 4 4 12 5 5 5 5 5 25 3 3 3 5 3 17 4 4 4 3 4 4 23
15 4 3 3 10 4 3 3 10 3 3 4 4 5 19 4 4 4 4 4 20 3 4 4 3 4 4 22
16 4 4 4 12 4 4 4 12 3 4 4 4 4 19 4 3 4 3 4 18 3 4 4 3 4 3 21
17 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 5 5 4 5 5 5 29
18 4 4 4 12 5 5 5 15 4 3 5 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 3 4 22
19 5 3 5 13 4 4 4 12 5 4 5 4 5 23 4 5 3 5 4 21 4 4 3 5 4 4 24
20 5 5 5 15 4 4 4 12 3 3 4 4 3 17 5 5 5 5 5 25 5 4 5 4 5 4 27
21 2 2 2 6 4 4 4 12 5 5 5 4 5 24 5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 4 4 24
22 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 4 19 3 3 3 3 3 3 18
23 3 4 2 9 5 4 4 13 3 4 4 4 4 19 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 3 3 18
24 4 4 3 11 4 4 4 12 3 4 4 3 4 18 3 4 3 4 3 17 4 4 3 4 4 5 24
25 3 3 4 10 3 3 3 9 4 4 4 5 4 21 5 5 5 4 5 24 3 3 3 3 3 3 18
26 4 3 4 11 4 5 4 13 5 5 5 5 5 25 3 3 5 3 5 19 4 3 3 5 3 3 21
27 4 3 4 11 5 5 5 15 3 3 3 3 3 15 4 5 5 5 4 23 5 4 4 4 4 5 26
28 5 5 5 15 4 4 4 12 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 4 4 20
29 4 5 5 14 5 4 5 14 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 30
30 4 5 5 14 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 25 3 4 4 4 5 5 25
31 4 4 4 12 4 4 3 11 4 5 3 4 5 21 5 5 4 5 5 24 5 4 5 5 5 5 29
32 3 3 2 8 4 3 3 10 4 3 3 4 3 17 3 3 3 3 3 15 2 2 2 2 3 2 13
33 4 4 4 12 5 5 5 15 3 4 3 4 3 17 2 2 3 3 2 12 3 4 4 3 4 3 21
34 5 5 5 15 5 4 4 13 4 4 4 3 4 19 4 4 3 4 4 19 3 3 4 4 3 3 20
35 4 4 4 12 5 5 4 14 5 4 4 5 4 22 2 2 2 3 2 11 4 4 3 3 4 3 21
36 4 4 4 12 4 4 3 11 4 3 3 3 3 16 3 3 3 3 3 15 3 3 4 4 4 4 22
37 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 4 20 4 5 4 4 5 4 26
38 4 4 4 12 5 4 5 14 4 4 4 4 4 20 2 3 3 3 2 13 4 4 4 4 4 4 24
39 3 4 4 11 4 4 4 12 4 4 4 4 5 21 3 5 5 5 4 22 4 4 4 4 5 4 25
40 3 4 4 11 4 4 4 12 4 5 4 4 5 22 5 5 5 5 5 25 4 4 5 4 5 4 26
41 5 5 5 15 4 4 4 12 4 3 4 3 4 18 4 4 4 4 4 20 3 3 4 3 4 4 21
42 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 5 4 4 5 4 26
43 3 3 3 9 4 4 4 12 3 3 3 4 4 17 3 4 4 5 5 21 3 3 3 3 4 3 19
44 4 4 3 11 4 4 4 12 5 5 5 4 5 24 5 4 4 5 4 22 4 4 3 4 4 4 23
45 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 4 3 19 4 3 4 4 4 19 4 3 4 4 3 3 21
46 3 4 4 11 5 4 5 14 3 4 3 4 3 17 2 2 2 2 2 10 3 4 4 3 4 3 21
47 4 3 4 11 3 3 3 9 3 3 3 2 3 14 4 5 4 5 4 22 2 3 3 3 3 3 17
48 5 5 4 14 4 2 3 9 3 5 5 4 5 22 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 4 4 20
49 4 3 5 12 3 4 4 11 4 3 3 4 5 19 3 4 3 4 3 17 3 3 4 4 3 3 20
50 4 4 5 13 4 4 4 12 4 4 4 3 4 19 3 3 3 4 3 16 4 4 5 4 4 5 26
51 5 5 4 14 5 4 4 13 4 4 4 4 4 20 5 4 4 5 5 23 4 5 4 4 4 4 25
52 4 4 4 12 4 4 4 12 3 4 3 4 4 18 4 4 5 4 4 21 4 3 4 4 4 3 22
53 5 4 5 14 4 4 3 11 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 5 4 24
54 4 4 5 13 4 4 4 12 4 4 4 3 3 18 3 3 3 4 3 16 4 4 4 4 3 4 23
55 5 4 3 12 4 4 4 12 4 3 4 4 5 20 3 4 4 3 3 17 3 4 4 4 4 4 23
56 3 5 3 11 4 3 4 11 4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 4 21 4 4 4 4 3 5 24
57 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 2 3 3 14 3 4 4 3 4 18 3 3 3 3 2 3 17
58 4 5 5 14 5 4 4 13 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 5 20 3 5 3 5 3 3 22
59 4 5 5 14 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 5 4 25
60 3 3 2 8 4 4 3 11 4 3 3 4 4 18 3 3 3 3 3 15 3 2 3 2 3 2 15
61 4 3 3 10 4 4 4 12 4 4 3 4 5 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 24
62 5 5 5 15 3 4 3 10 5 4 4 4 5 22 5 4 4 5 5 23 5 5 5 5 5 5 30
63 3 3 3 9 3 4 3 10 3 3 4 3 4 17 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 3 3 18
64 4 3 4 11 3 3 3 9 3 3 3 2 3 14 4 4 4 5 4 21 3 4 4 4 3 3 21
65 4 4 4 12 4 4 4 12 3 4 4 4 3 18 4 4 4 3 4 19 3 3 3 3 3 4 19
66 3 4 2 9 5 4 4 13 3 4 4 4 4 19 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 3 3 18
67 4 3 2 9 5 5 3 13 5 4 4 5 4 22 5 5 5 4 5 24 4 4 3 3 4 4 22
68 4 4 3 11 4 4 4 12 2 3 3 2 3 13 3 3 2 3 2 13 3 3 4 3 3 3 19
69 4 4 4 12 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25 4 5 5 5 5 24 5 5 5 5 4 5 29
70 4 3 3 10 4 4 4 12 3 4 3 4 4 18 5 5 4 5 5 24 3 3 3 3 3 3 18
71 5 5 4 14 4 5 5 14 4 4 4 4 4 20 5 5 5 4 5 24 4 5 4 4 5 4 26
72 5 5 5 15 5 4 4 13 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 4 19 3 3 3 4 3 3 19
73 4 4 4 12 5 5 4 14 4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 4 21 3 4 3 4 4 4 22
74 4 4 4 12 4 4 4 12 5 4 5 5 5 24 5 5 5 3 5 23 4 4 4 4 4 4 24
75 4 4 3 11 4 4 4 12 3 3 3 2 3 14 2 3 2 2 2 11 2 3 3 3 3 3 17
76 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 3 4 3 18 4 4 4 4 4 20 4 3 3 3 3 4 20
77 4 4 4 12 3 2 2 7 4 3 4 4 5 20 4 4 5 4 4 21 4 3 4 3 3 4 21
78 4 5 5 14 4 4 4 12 5 4 5 4 5 23 4 4 4 5 4 21 4 4 4 5 4 4 25
79 4 4 3 11 4 4 4 12 4 3 3 3 4 17 3 3 3 3 3 15 3 3 4 4 4 4 22
80 4 4 3 11 4 4 4 12 2 3 3 2 3 13 3 2 2 2 2 11 2 3 3 3 3 3 17
81 4 4 3 11 5 4 3 12 4 3 5 4 4 20 4 4 4 4 4 20 3 3 4 4 3 4 21
82 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20 3 3 4 3 3 16 4 4 4 4 4 4 24
83 3 5 5 13 5 4 4 13 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 4 4 23
LAMPIRAN SPSS
HASIL UJI VALIDITAS
Correlations
Correlations
x1.1 x1.2 x1.3 tot.x1
x1.1 Pearson Correlation 1 .484** .559** .788**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000
N 83 83 83 83
x1.2 Pearson Correlation .484** 1 .592** .825**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000
N 83 83 83 83
x1.3 Pearson Correlation .559** .592** 1 .887**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000
N 83 83 83 83
tot.x1 Pearson Correlation .788** .825** .887** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000
N 83 83 83 83
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Correlations
Correlations
x2.1 x2.2 x2.3 tot.x2
x2.1 Pearson Correlation 1 .544** .604** .836**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000
N 83 83 83 83
x2.2 Pearson Correlation .544** 1 .680** .856**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000
N 83 83 83 83
x2.3 Pearson Correlation .604** .680** 1 .888**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000
N 83 83 83 83
tot.x2 Pearson Correlation .836** .856** .888** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000
N 83 83 83 83
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Correlations
Correlations
x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 x3.5 tot.x3
x3.1 Pearson Correlation 1 .537** .601** .662** .613** .841**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83
x3.2 Pearson Correlation .537** 1 .540** .603** .490** .776**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83
x3.3 Pearson Correlation .601** .540** 1 .557** .576** .805**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83
x3.4 Pearson Correlation .662** .603** .557** 1 .580** .840**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83
x3.5 Pearson Correlation .613** .490** .576** .580** 1 .801**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83
tot.x3 Pearson Correlation .841** .776** .805** .840** .801** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Correlations
Correlations
x4.1 x4.2 x4.3 x4.4 x4.5 tot.x4
x4.1 Pearson Correlation 1 .775** .726** .669** .811** .907**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83
x4.2 Pearson Correlation .775** 1 .720** .707** .760** .899**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83
x4.3 Pearson Correlation .726** .720** 1 .577** .779** .867**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83
x4.4 Pearson Correlation .669** .707** .577** 1 .622** .812**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83
x4.5 Pearson Correlation .811** .760** .779** .622** 1 .907**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83
tot.x4 Pearson Correlation .907** .899** .867** .812** .907** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Correlations
Correlations
y.1 y.2 y.3 y.4 y.5 y.6 tot.y
y.1 Pearson Correlation 1 .556** .560** .636** .567** .666** .831**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83 83
y.2 Pearson Correlation .556** 1 .458** .642** .661** .631** .824**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83 83
y.3 Pearson Correlation .560** .458** 1 .454** .509** .520** .714**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83 83
y.4 Pearson Correlation .636** .642** .454** 1 .463** .630** .797**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83 83
y.5 Pearson Correlation .567** .661** .509** .463** 1 .608** .795**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83 83
y.6 Pearson Correlation .666** .631** .520** .630** .608** 1 .846**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83 83
tot.y Pearson Correlation .831** .824** .714** .797** .795** .846** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 83 83 83 83 83 83 83
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
HASIL UJI RELIABILITAS
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 83 100.0
Excludeda 0 .0
Total 83 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.776 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
x1.1 4.0120 .65321 83
x1.2 4.0241 .73212 83
x1.3 3.9036 .90546 83
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
x1.1 7.9277 2.141 .588 .733
x1.2 7.9157 1.907 .617 .693
x1.3 8.0361 1.426 .669 .649
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
11.9398 3.691 1.92131 3
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 83 100.0
Excludeda 0 .0
Total 83 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.824 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
x2.1 4.1687 .65925 83
x2.2 4.0482 .62281 83
x2.3 3.9398 .66899 83
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
x2.1 7.9880 1.402 .627 .808
x2.2 8.1084 1.415 .684 .753
x2.3 8.2169 1.269 .729 .704
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
12.1566 2.817 1.67828 3
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 83 100.0
Excludeda 0 .0
Total 83 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.872 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
x3.1 3.9157 .73592 83
x3.2 3.8193 .70095 83
x3.3 3.9036 .72607 83
x3.4 3.8795 .75543 83
x3.5 4.0843 .71916 83
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
x3.1 15.6867 5.632 .739 .835
x3.2 15.7831 6.026 .650 .856
x3.3 15.6988 5.823 .686 .848
x3.4 15.7229 5.569 .734 .836
x3.5 15.5181 5.862 .682 .849
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
19.6024 8.755 2.95882 5
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 83 100.0
Excludeda 0 .0
Total 83 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.926 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
x4.1 3.8675 .83770 83
x4.2 3.9277 .79300 83
x4.3 3.9157 .84399 83
x4.4 4.0000 .82639 83
x4.5 3.9036 .87811 83
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
x4.1 15.7470 8.606 .850 .900
x4.2 15.6867 8.876 .842 .903
x4.3 15.6988 8.823 .788 .913
x4.4 15.6145 9.240 .709 .927
x4.5 15.7108 8.403 .846 .901
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
19.6145 13.484 3.67201 5
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 83 100.0
Excludeda 0 .0
Total 83 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.889 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
y.1 3.6145 .76240 83
y.2 3.7108 .74129 83
y.3 3.6988 .63888 83
y.4 3.8193 .73492 83
y.5 3.8072 .75640 83
y.6 3.8072 .74010 83
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
y.1 18.8434 8.475 .742 .864
y.2 18.7470 8.606 .734 .865
y.3 18.7590 9.551 .605 .885
y.4 18.6386 8.770 .698 .871
y.5 18.6506 8.694 .691 .872
y.6 18.6506 8.498 .765 .860
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
22.4578 12.349 3.51409 6
HASIL UJI NORMALITAS
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 83
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.36083464
Most Extreme Differences Absolute .084
Positive .049
Negative -.084
Kolmogorov-Smirnov Z .765
Asymp. Sig. (2-tailed) .602
a. Test distribution is Normal.
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
ABS_RES 1.9118 1.36895 83
Disiplin Kerja 11.9398 1.92131 83
Fasilitas Kerja 12.1566 1.67828 83
Motivasi Kerja 19.6024 2.95882 83
Komunikasi 19.6145 3.67201 83
Correlations
ABS_RES Disiplin Kerja Fasilitas Kerja
Motivasi
Kerja Komunikasi
Pearson
Correlation
ABS_RES 1.000 -.062 -.097 -.041 .010
Disiplin Kerja -.062 1.000 .226 .210 .149
Fasilitas Kerja -.097 .226 1.000 .359 .002
Motivasi Kerja -.041 .210 .359 1.000 .423
Komunikasi .010 .149 .002 .423 1.000
Sig. (1-tailed) ABS_RES . .290 .192 .356 .465
Disiplin Kerja .290 . .020 .028 .090
Fasilitas Kerja .192 .020 . .000 .493
Motivasi Kerja .356 .028 .000 . .000
Komunikasi .465 .090 .493 .000 .
N ABS_RES 83 83 83 83 83
Disiplin Kerja 83 83 83 83 83
Fasilitas Kerja 83 83 83 83 83
Motivasi Kerja 83 83 83 83 83
Komunikasi 83 83 83 83 83
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Komunikasi,
Fasilitas Kerja,
Disiplin Kerja,
Motivasi Kerjaa
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: ABS_RES
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .107a .011 -.039 1.39558
a. Predictors: (Constant), Komunikasi, Fasilitas Kerja, Disiplin Kerja, Motivasi
Kerja
b. Dependent Variable: ABS_RES
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.752 4 .438 .225 .924a
Residual 151.917 78 1.948
Total 153.669 82
a. Predictors: (Constant), Komunikasi, Fasilitas Kerja, Disiplin Kerja, Motivasi Kerja
b. Dependent Variable: ABS_RES
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.053 1.546 1.975 .052
Disiplin Kerja -.031 .084 -.044 -.373 .710 .921 1.086
Fasilitas
Kerja-.068 .102 -.083 -.666 .508 .816 1.225
Motivasi
Kerja-.005 .063 -.011 -.082 .935 .688 1.454
Komunikasi .008 .047 .021 .167 .868 .787 1.271
a. Dependent Variable: ABS_RES
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue
Condition
Index
Variance Proportions
(Constant)
Disiplin
Kerja
Fasilitas
Kerja
Motivasi
Kerja Komunikasi
1 1 4.934 1.000 .00 .00 .00 .00 .00
2 .029 13.075 .01 .11 .09 .01 .59
3 .019 16.134 .00 .71 .18 .13 .04
4 .011 21.177 .12 .10 .19 .84 .17
5 .007 26.015 .88 .08 .54 .02 .20
a. Dependent Variable: ABS_RES
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 1.5963 2.2676 1.9118 .14617 83
Std. Predicted Value -2.158 2.434 .000 1.000 83
Standard Error of Predicted
Value.156 .630 .326 .106 83
Adjusted Predicted Value 1.4141 2.5979 1.9185 .18677 83
Residual -1.98793 3.83661 .00000 1.36112 83
Std. Residual -1.424 2.749 .000 .975 83
Stud. Residual -1.492 2.814 -.002 1.007 83
Deleted Residual -2.17992 4.01892 -.00675 1.45127 83
Stud. Deleted Residual -1.504 2.949 .002 1.019 83
Mahal. Distance .042 15.698 3.952 3.175 83
Cook's Distance .000 .108 .013 .021 83
Centered Leverage Value .001 .191 .048 .039 83
a. Dependent Variable: ABS_RES
Charts
HASIL UJI REGRESI LINIER BERGANDA
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Kepuasan Kerja 22.4578 3.51409 83
Disiplin Kerja 11.9398 1.92131 83
Fasilitas Kerja 12.1566 1.67828 83
Motivasi Kerja 19.6024 2.95882 83
Komunikasi 19.6145 3.67201 83
Correlations
Kepuasan
Kerja
Disiplin
Kerja
Fasilitas
Kerja
Motivasi
Kerja Komunikasi
Pearson
Correlation
Kepuasan
Kerja1.000 .470 .412 .580 .456
Disiplin Kerja .470 1.000 .226 .210 .149
Fasilitas Kerja .412 .226 1.000 .359 .002
Motivasi Kerja .580 .210 .359 1.000 .423
Komunikasi .456 .149 .002 .423 1.000
Sig. (1-tailed) Kepuasan
Kerja. .000 .000 .000 .000
Disiplin Kerja .000 . .020 .028 .090
Fasilitas Kerja .000 .020 . .000 .493
Motivasi Kerja .000 .028 .000 . .000
Komunikasi .000 .090 .493 .000 .
N Kepuasan
Kerja83 83 83 83 83
Disiplin Kerja 83 83 83 83 83
Fasilitas Kerja 83 83 83 83 83
Motivasi Kerja 83 83 83 83 83
Komunikasi 83 83 83 83 83
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Komunikasi,
Fasilitas Kerja,
Disiplin Kerja,
Motivasi Kerjaa
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .741a .549 .526 2.42061
a. Predictors: (Constant), Komunikasi, Fasilitas Kerja, Disiplin Kerja, Motivasi
Kerja
b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 555.572 4 138.893 23.704 .000a
Residual 457.030 78 5.859
Total 1012.602 82
a. Predictors: (Constant), Komunikasi, Fasilitas Kerja, Disiplin Kerja, Motivasi Kerja
b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -2.652 2.681 -.989 .326
Disiplin Kerja .569 .145 .311 3.927 .000 .921 1.086
Fasilitas
Kerja.476 .176 .227 2.700 .009 .816 1.225
Motivasi
Kerja.375 .109 .316 3.442 .001 .688 1.454
Komunikasi .264 .082 .276 3.215 .002 .787 1.271
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue
Condition
Index
Variance Proportions
(Constant)
Disiplin
Kerja
Fasilitas
Kerja
Motivasi
Kerja Komunikasi
1 1 4.934 1.000 .00 .00 .00 .00 .00
2 .029 13.075 .01 .11 .09 .01 .59
3 .019 16.134 .00 .71 .18 .13 .04
4 .011 21.177 .12 .10 .19 .84 .17
5 .007 26.015 .88 .08 .54 .02 .20
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 16.7546 28.9986 22.4578 2.60293 83
Std. Predicted Value -2.191 2.513 .000 1.000 83
Standard Error of Predicted
Value.271 1.092 .565 .184 83
Adjusted Predicted Value 16.7309 28.9984 22.4487 2.59613 83
Residual -5.58892 5.37734 .00000 2.36083 83
Std. Residual -2.309 2.221 .000 .975 83
Stud. Residual -2.363 2.263 .002 1.005 83
Deleted Residual -5.85449 5.57865 .00909 2.50846 83
Stud. Deleted Residual -2.437 2.326 .001 1.015 83
Mahal. Distance .042 15.698 3.952 3.175 83
Cook's Distance .000 .115 .013 .020 83
Centered Leverage Value .001 .191 .048 .039 83
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Charts
YAYASAN ALUMNI UNIVERSITAS DIPONEGOROFAKULTAS EKOI{OMI U]IIUERSITAS SEMARAI{GJl. Soekarno Hatta, Tlogosari - Semarang Telp. (024) 6702757 psw. 126 Fax. (024) 6702272
I{AKTU KONSULTASI SI{RIPSI
, lJpr ,fctl,ou,nrnNama Mahasiswa
Nomer Induk
Jurusan
Pembimbing
, h u ts *l|(l Nrurcrc?
Thnggal Awal Bimbingan :a-J OF[* hEn lol {
No. Thnggal Uraian Konsultasi Paral Pemb.1 2 3 4
I 2L,//n *
/ /tl
1MAA.^^L
3z// t7_ f-"""""- /vers^^-.-A-J"f t1
Ailt-
4t/- W y,wp{a-L *,L
, 7'u r-n." ("*( I / L k 3 (w,A;b^*)
6 fu# y"at"U e gru I &6
"fi, fr*f ,q, *L
T[6
I
.t4'
/\u't1/t^ Itve V C,,At".,,1;14 *q, ) ^^L
@ fr,",k v "Uf f*,W8 ^\ X'<fr4 b-y
1(nA,h L(4^:IT o^L
Catatan :Tiap akhir semester harus diketahui oleh Dosen Wali dan Ketua/Sekretaris Jurusan"yang bersangkutan
semarang, el -' t - k'JDosen Pembimbing
l-(].ql/
v\/