Date post: | 11-Nov-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | independent |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
PRAKTIKUM IV
PENGARUH FREKUENSI TERHADAP INDUKTOR
YANG DIALIRI ARUS AC
1. TUJUAN
Untuk mempelajari pengaruh frekuensi dan melihat bentuk gelombang keluaran
akibat pengaruh frekuensi terhadap induktor yang dialiri arus AC.
2. ALAT DAN BAHAN
Electromagnetism Trainer 12-100
Osiloskop 2 channel
Milliammeter, 0-10 mA AC
Function Generator 4-16 kHz, 20 V pk-pk sine
3. DASAR TEORI
Induktor atau kumparan adalah salah satu komponen pasif elektronika yang
dapat menghasilkan magnet jika dialiri arus listrik dan sebaliknya dapat
menghasilkan listrik jika diberi medan magnet. Induktor ini biasanya dibuat dengan
kawat penghantar tembaga yang dibentuk menjadi lilitan atau kumparan.
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
Sebelum lebih jauh membahas tentang pengaruh frekuensi terhadap induktor
mari kita mengingat terlebih dahulu rumus dari suatu impedansi. Nilai impedansi
dapat dihitung dengan rumus :
|Z|=V rms
I rms
Impedansi seperti yang kita ketahui terdiri dari nilai resistor, inductor dan
kapasitor, sering kali kita kenal dengan R, XL dan XC .Dalam praktikum ini lebih
kita tekankan pada nilai XL atau nilai induktansi dari sebuah inductor. Induktansi
dapat digolongkan seperti padapenjelasan berikut :
a. Induktansi diri
Induktansi diri merupakan suatu besaran yang menyatakan kemampuan
membangkitkan ggl akibat arus yang berubah terhadap waktu.Sedangkan insduktansi
diri merupakan induktansi yang dihasilkan oleh arus kumparan menginduksi
kumparan itu sendiri. Dasar teori medan elektromagnetik dari induktansi merupakan
akibat dari persamaan Maxwell mengenai hukum ggl induksi Faraday. Persamaan
maxwell tersebut adalah sebagai berikut.
Kerapatan fluks magnet B yang berubah terhadap waktu dihasilkan oleh arus
listrik.Arus listrik yang berubah terhadap waktu ini menghasilkan ggl.Induktansi
memiliki satuan H. Hubungan ggl yang muncul akibat perubahan arus dinyatakan
dalam persamaan berikut.
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
ε : ggl induksi yang muncul pada induktor (Volt)
L : induktansi diri (H)
I : arus pada induktor (A)
Komponen atau benda yang memiliki induktansi diri disebut induktor.
Induktor layaknya seperti sebuah kapasitor, sama-sama menyimpan energi. Hanya
saja induktor menyimpan energi dalam bentuk medan magnet sedangkan kapasitor
menyimpan dalam bentuk medan listrik.
b. Induktansi murni yang dicatu tegangan bolak-balik sinusoidal
Sebuah induktor apabila dicatu dengan tegangan bolak-balik sinusoidal maka
akan mengalir arus yang tertinggal sebesar 900 terhadap tegangan. Arus yang terjadi
merupakan arus bolak-balik.Rangkaian ini disebut rangkaian induktif
murni.Penyimpanan energi dan pelepasan energi dalam medan magnet pada induktor
terjadi secara periodik.
Tegangan sinusoidal dapat dituliskan sebagai berikut
Bila tegangan ini mencatu induktor maka dapat dituliskan sebagai berikut
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
Arus yang terjadi berbeda fase sebesar 900 terhadap tegangan.
c. Rangkaian induktor dan resistor yang dicatu tegangan bolak-balik sinusoidal
Apabila induktor dan resistor disusun secara seri dan dicatu dengan tegangan
bolak-balik sinusoidal maka persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.
Sehingga arus yang dihasilkannya adalah sebagai berikut
Sedangkan tegangan jatuh pada induktor dapat diturunkan dari persamaan arus
dengan hubungannya dengan ggl seperti pada persamaan sebelumnya
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
Bila dinyatakan dalam tegangan efektif
Dimana
f adalah frekuensi tegangan masukan
Dari persamaan tersebut dapat dilihat pengaruh frekuensi terhadap tegangan
pada induktor. Semakin besar frekuensi akan menyebabkan semakin besarnya
tegangan induktor.
Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang
waktu yang diberikan.Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan
jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini
dengan panjang jarak waktu. Hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz
(Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan
fenomena ini pertama kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang terjadi
satu kali per detik. Secara alternatif, seseorang bisa mengukur waktu antara dua buah
kejadian/ peristiwa (dan menyebutnya sebagai periode), lalu memperhitungkan
frekuensi (f ) sebagai hasil kebalikan dari periode (T ), seperti nampak dari rumus di
bawah ini :
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
Arus Bolak-Balik pada Induktor
Bilamana sebuah induktor dialiri arus bolak-balik, maka pada induktortersebut akan
timbul reaktansi induktif resistansi semu atau disebut jugadengan istilah reaktansi
induktansi dengan notasi XL. Besarnya nilai reaktansi induktif tergantung
daribesarnya nilai induktansi induktor L(Henry) dan frekuensi (Hz) arus bolak-balik.
Gambar dibawah ini memperlihatkanhubungan antara reaktansi induktif terhadap
frekuensi arus bolak-balik
Gambar . Hubungan reaktansi induktif terhadap frekuensi
Besarnya reaktansi induktif berbanding langsung dengan perubahan frekuensi dan
nilai induktansi induktor, semakin besar frekuensi arus bolak-balik dan semakin besar
nilai induktor, maka semakin besar nilai reaktansi induktif XL pada induktor
sebaliknya semakin kecil frekuensiarus bolak-balik dan semakin kecil nilai dari
induktansinya, maka semakin kecil nilai reaktansi induktif XLpada induktor
tersebut.Hubungan ini dapat ditulis seperti persamaan berikut :
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
4. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Periksalah kelayakan dan kelengkapan alat sebelum menggunakan alat-alat
tesebut untuk praktikum.
2. Mulailah dengan merangkai Electromagnetism Trainer 12-100 terlebih
dahulu. Rangkilah dengan menggunakan jumper (kabel penghubung) yang
tersedia sehingga rangkaian pada papan ET 12-100 sesuai dengan petunjuk
gambar yang tertera pada praktiku ini.
3. Setelah jumper telah selesai dirangkai diatas ET 12-100, maka pastikan
kembali apakah rangkain yang dipasang dalam keadaan benar.
4. Hidupkan osiloskop dengan menggunakan channel yang berfungsi dengan
baik untuk melihat hasil bentuk gelombang. Letakkan pengait (steak) dan
jumper osiloskop ke posisi sesuai dengan gambar.
5. Lakukan hal yang sama terhadap Function Generator 4-16 kHz, 20 V pk-pk
sine. Setelah rangkain sudah benar, maka alat bisa dihidupkan secara bersama.
6. Kemudian aturlah Vpk-pk di Function Generator 4-16 kHz, 20 V pk-pk sine
sesuai dengan nilai yang telah ditentukan pada tabel dibawah ini.
7. Lakukan pengamatan terhadap bentuk gelombang yang didapat pada
osiloskop dan lihat apa pengaruh yang terjadi selama frekuensi yang yang
digunakan berbeda-beda.
8. Setelah percobaan selesai dilakukan, maka matikan alat-alat percobaan sesuai
dengan prosedur dari asisten yang mengajar.
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
Gambar 4.1. Diagram Rangkaian
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
Induktor
Pembuatan pertama Michael Faraday (1831)
Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif
(kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet
yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk
menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry.
Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi
kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam kumparan
dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah satu komponen elektronik
dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan tegangannya berubah-ubah
dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus bolak-balik.
Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi atau kapasitansi,
dan tidak memboroskan daya.Sebuah induktor pada kenyataanya merupakan
gabungan dari induktansi, beberapa resistansi karena resistivitas kawat, dan beberapa
kapasitansi.Pada suatu frekuensi, induktor dapat menjadi sirkuit resonansi karena
kapasitas parasitnya.Selain memboroskan daya pada resistansi kawat, induktor berinti
magnet juga memboroskan daya di dalam inti karena efek histeresis, dan pada arus
tinggi mungkin mengalami nonlinearitas karena penjenuhan.
Dikuti dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Induktor
Induktor atau kumparan adalah salah satu komponen pasif elektronika yang
dapat menghasilkan magnet jika dialiri arus listrik dan sebaliknya dapat
menghasilkan listrik jika diberi medan magnet. Induktor ini biasanya dibuat dengan
kawat penghantar tembaga yang dibentuk menjadi lilitan atau kumparan. Satuan
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
iduktansinya adalah Henry (H=Henry, mH=mili Henry, uH=mikro Henry, nH=nano
Henry) dengan notasi penulisan huruf "L".
Sebuah induktor pada kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi,
beberapa resistansi karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. (Sumber foto
Wikipedia). Induktor akan berfungsi sebagai tahanan jika dialiri arus listrik bolak-
balik (AC).
Kegunaan Induktor
1. Pemroses sinyal pada rangkaian analog
2. Mengholangkan noise (dengung)
3. Mencegah interferensi frekwensi radio
4. Komponen utama pembuatan Transformator
5. Sebagai filter pada rangkaian power supply
Banyak perangkat dan komponen elektronika yang dibangun mengunakan kumparan
seperti speaker, relay, buzzer, trafo, dan kpmponen lain yang berhubungan dengan
frekwensi dan medan magnet.
Fungsi Induktor
1. Tempat terjadinya gaya magnet
2. Pelipat tegangan
3.Pembangkitgetaran
Berdasarkan kegunaannya Induktor bekerja pada:
1. Frekuensi tinggi pada spul antena dan osilator
2. Frekuensi menengah pada spul MF
3. Frekuensi rendah pada trafo input, trafo output, spul speaker, trafo tenaga, spul
relay dan spul penyaring
dikutip dari:http://www.linksukses.com/2011/04/kompunen-elektronika-
induktor.ht ml
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
Elektromagnet
Listrik dan magnet adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, setiap ada
listrik tentu ada magnet dan sebaliknya. Misalnya ada gulungan kawat tembaga dan
pada gulungan tersebut kita alirkan listrik, maka akan timbul medan magnet,
sebaliknya apabila kita menggerakkan magnet dekat gulungan tersebut, akan timbul
listrik dalam gulungan itu.
Kalau kita mempelajari sifat-sifat listrik, maka kita bayangkan listrik itu
sebagai air.Ia dapat tertampung dan diam pada suatu tempat dan bisa juga mengalir
melalui suatu pipa. Listrik akan mengalir bila ada perbedaan potensial atau perbedaan
tekanan (voltage). Gaya yang menyebabkan listrik mengalir dinamakan
Elektromotive Force (EMF).
Kalau listrik mengalir akan timbul gaya yang menahan lajunya aliran itu, gaya
ini disebut Resistansi. Bahan yang mudah sekali mengalirkan listrik dinamakan
Konduktor dan yang tidak bisa mengalirkan listrik dinamakan Isolator.Perak,
tembaga, emas dan aluminum berturutturut adalah konduktor yang baik. Bahan yang
pada kondisi tertentu menjadi konduktor dan pada kondisi lain menjadi isolator
disebut Semikonduktor.
Komponen elektronik yang dibuat untuk menahan aliran listrik dinamakan
Resistor.Suatu Kondensator adalah komponen elektronik yang dibuat untuk dapat
mewadahi listrik. Suatu kumparan kalau dialiri listrik bisa menimbulkan medan
magnet dan timbulnya medan magnet, komponen elektronik ini disebut Induktor.
Listrik bisa mengalir ke satu arah saja dinamakan arus searah atau DC dan
bisa juga alirannya bolak balik disebut arus bolak balik atau AC. Jumlah bolakbalik
arah setiap detiknya dinamakan Frekuensi. Magnet
Apabila kawat tembaga yang dililitkan pada sebatang besi dialiri listrik,
batang besi tersebut akan menjadi magnetis. Tetapi kalau aliran listrik diputus, besi
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
tidak magnetis lagi.Batang besi itu disebut megnet temporer, misalnya terdapat pada
reley.Bila setelah listrik diputus, besi masih magnetis, maka batang besi itu disebut
magnet permanen.
Solenoid
Arah medan magnet sesuai hukum Corkscrew dari Maxwell, kalau diputar ke kanan
menuju ke depan (yang depan itu kutub utara magnet).
Dikutip dari: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Circuit_Dasar_dan
Perhitungan_Elektronika
Persamaan Maxwell adalah himpunan empat persamaan diferensial parsial yang
mendeskripsikan sifat-sifat medan listrik dan medan magnet dan hubungannya
dengan sumber-sumbernya, muatan listrik dan arus listrik, menurut teori
elektrodinamika klasik. Keempat persamaan ini digunakan untuk menunjukkan
bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik.Secara terpisah, keempat
persamaan ini masing-masing disebut sebagai Hukum Gauss, Hukum Gauss untuk
magnetisme, Hukum induksi Faraday, dan Hukum Ampere.
Keempat persamaan ini dengan Hukum Lorentz merupakan kumpulan hukum
lengkap dari elektrodinamika klasik.
Deskripsi konseptual
Hukum Gauss menerangkan bagaimana muatan listrik dapat menciptakan dan
mengubah medan listrik. Medan listrik cenderung untuk bergerak dari muatan positif
ke muatan negatif. Hukum Gauss adalah penjelasan utama mengapa muatan yang
berbeda jenis saling tarik-menarik, dan yang sama jenisnya tolak-menolak. Muatan-
muatan tersebut menciptakan medan listrik, yang ditanggapi oleh muatan lain melalui
gaya listrik
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
Hukum Gauss untuk magnetisme menyatakan tidak seperti listrik tidak ada partikel
"kutub utara" atau "kutub selatan". Kutub-kutub utara dan kutub-kutub selatan selalu
saling berpasangan.
Hukum induksi Faraday mendeskripsikan bagaimana mengubah medan magnet
dapat menciptakan medan listrik. Ini merupakan prinsip operasi banyak generator
listrik. Gaya mekanik (seperti yang ditimbulkan oleh air pada bendungan) memutar
sebuah magnet besar, dan perubahan medan magnet ini menciptakan medan listrik
yang mendorong arus listrik yang kemudian disalurkan melalui jala-jala listrik.
Memori inti magnetik An Wang (1954) adalah penerapan Hukum Ampere. Tiap inti
magnetik merupakan satu bit
Hukum Ampere menyatakan bahwa medan magnet dapat ditimbulkan melalui dua
cara: yaitu lewat arus listrik (perumusan awal Hukum Ampere), dan dengan
mengubah medan listrik (tambahan Maxwell).
Koreksi Maxwell terhadap Hukum Ampere cukup penting: dengan demikian, hukum
ini menyatakan bahwa perubahan medan listrik dapat menimbulkan medan magnet,
dan sebaliknya. Dengan demikian, meskipun tidak ada muatan listrik atau arus listrik,
masih dimungkinkann buat memiliki gelombang osilasi medan magnet dan medan
listrik yang stabil dan dapat menjalar terus-menerus. Keempat persamaan Maxwell ini
mendeskripsikan gelombang ini secara kuantitatif, dan lebih lanjut lagi meramalkan
bahwa gelombang ini mestilah memiliki laju tertentu yang universal. Laju ini dapat
dihitung cukup dari dua konstanta fisika yang dapat diukur (konstanta elektrik dan
konstanta magnetik)
Laju yang dihitung untuk radiasi elektromagnetik tepat sama dengan laju cahaya.
Cahaya memang merupakan salah satu bentuk radiasi elektromagnetik (seperti juga
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
sinar X, gelombang radio dan lain-lainnya).Dengan demikian, Maxwell memadukan
dua bidang yang sebelumnya terpisah, elektromagnetisme dan optika.
Dikutip dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Persamaan_Maxwell
Induktansi Bolak-balik
Bila dua kumparan ditempatkan berdekatan satu sama lain dan salah satu kumparan
(L1) diberi arus listrik AC, pada L1 akan terjadi fluks magnet. Fluk magnet ini akan
melalui kumparan kedua (L2) dan akan membangkitkan emf (elektro motorive force)
pada kumparan L2. Efek seperti ini disebut induksi timbal balik (mutual induction).
Perlawanan yang diberikan kumparan tersebut dinamakan reaktansi
induktif.Reaktansi Induktif ini diberi simbol XL dalam satuan Ohm.
Pengisian Induktor
Bila kita mengalirkan arus listrik I, maka terjadilah garis-garis gaya magnet . Bila kita
mengalirkan arus melalui spul atau coil ( kumparan ) yang dibuat dari kabel yang
digulung,a akan terjadi garis-garis gaya dalam arah sama membangkitkan medan
magnet. Kekuatan medan magnet sama dengan jumlah garis-garis gaya magnet dan
berbanding lurus dengan hasil kali dari jumlah gulungan dalam kumparan dan arus
listrik yang melalui kumparan tersebut
Bila arus bolak – balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya gerak listrik
(ggl) induksi Hal ini berarti antara arus dan tegangan berbeda fase sebesar Л /2 = 900
dan arus tertinggal (lag) dari tegangan sebesar 900. 2Лf merupakan perlawanan
terhadap aliran arus.
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
Pengosongan Induktor
Bila arus listrik l sudah memenuhi lilitan , maka terjadilah arus akan bergerak
berlawanan arah dengan proses pengisian sehingga pembangkitan medan magnet
dengan garis gaya magnet yang sama akan menjalankan fungsi dari lilitan tersebut
makin tinggi nilai L ( induktansi) yang dihasilkan maka makin lama proses
pengosongannya.
Dikutip dari: http://m-edukasi.net/online/2008/kapasitor/prinsipind.html
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
5. DATA HASIL PERCOBAAN
a. Tabel Tegangan, Arus Terukur, Impedansi Terukur dan Impedansi Terhitung
1). Untuk f = 18 Hz dan L = 1,5 Henry
V (Volt) ITerukur (mA) ZTerukur (Ω) ZTerhitung(Ω)
9 41,57 216,50
169,56
10 46,21 216,40
11 50,85 216,32
12 54,24 221,19
13 60,05 216,48
2). Untuk f = 19 Hz dan L = 1,5 Henry
V (Volt) ITerukur (mA) ZTerukur (Ω) ZTerhitung(Ω)
9 37,27 241,48
178,9810 41,56 241,19
11 45,59 241,28
12 49,75 241,20
13 53,88 241,27
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
3). Untuk f = 20 Hz dan L = 1,5 Henry
V (Volt) ITerukur (mA) ZTerukur (Ω) ZTerhitung(Ω)
9 39,04 230,53
188,4
10 43,71 228,78
11 47,71 230,55
12 52,11 230,28
13 56,43 198,68
4). Untuk f = 21 Hz dan L = 1,5 Henry
V (Volt) ITerukur (mA) ZTerukur (Ω) ZTerhitung(Ω)
9 40.80 220,58
197,82
10 45,27 220,89
11 49,79 220,92
12 52,09 230,37
13 58,89 220,75
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
6. PENGOLAHAN DATA
a. Mencari ZTerukur
1). Untuk f = 18 Hz dan L = 1,5 Henry
ZTerukur 1 = V
I Terukur =
9Volt41,57 mA =
9 Volt0,04157 A = 216,50 ohm
ZTerukur 2 = V
I Terukur =
10 Volt46.21 mA =
10Volt0,04621 A = 216,40 ohm
ZTerukur 3 = V
I Terukur =
11Volt50,85mA =
11Volt0,05085 A = 216,32 ohm
ZTerukur 4 = V
I Terukur =
12Volt54.25mA =
12Volt0,05425 A = 221,19 ohm
ZTerukur 5 = V
I Terukur =
13 Volt60,05 mA =
13Volt0,06005 A = 216,48 ohm
2). Untuk f = 19 Hz dan L = 1,5 Henry
ZTerukur 1 = V
I Terukur =
9Volt37,27 mA =
9 Volt0,03727 A = 241,48 ohm
ZTerukur 2 = V
I Terukur =
10 Volt41,46 mA =
10Volt0,04146 A = 241,19 ohm
ZTerukur 3 = V
I Terukur =
11Volt45,59 mA =
11Volt0,04559 A = 241,28 ohm
ZTerukur 4 = V
I Terukur =
12 Volt49,75 mA =
12Volt0,04975 A = 241,20 ohm
ZTerukur 5 = V
I Terukur =
13 Volt53,88 mA =
13Volt0,05388 A = 241,27 ohm
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
3). Untuk f = 20 Hz dan L = 1,5 Henry
ZTerukur 1 = V
I Terukur =
9Volt39,04 mA =
9 Volt0,03904 A = 230,53 ohm
ZTerukur 2 = V
I Terukur =
10 Volt43,71 mA =
10Volt0,04371 A = 228,78 ohm
ZTerukur 3 = V
I Terukur =
11Volt47,71 mA =
11Volt0,04771 A = 230,55 ohm
ZTerukur 4 = V
I Terukur =
12 Volt52,11mA =
12 Volt0,05211 A = 230,28 ohm
ZTerukur 5 = V
I Terukur =
13 Volt56,43mA =
13 Volt0,06543 A = 198,68 ohm
4). Untuk f = 21 Hz dan L = 1,5 Henry
ZTerukur 1 = V
I Terukur =
9Volt40,80 mA =
9 Volt0,04080 A = 220,58 ohm
ZTerukur 2 = V
I Terukur =
10 Volt45,27 mA =
10 Volt0,04527 A = 220,89 ohm
ZTerukur 3 = V
I Terukur =
11Volt49,79 mA =
11Volt0,04979 A = 220,92 ohm
ZTerukur 4 = V
I Terukur =
12Volt52,09mA =
12Volt0,05209 A = 230,37 ohm
ZTerukur 5 = V
I Terukur =
13 Volt58,89mA =
13 Volt0,05889 A = 220,75 ohm
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
b. Mencari ZTerhitung
1). Untuk f = 18 Hz dan L = 1,5 Henry
ZTerhitung = ω x L
ZTerhitung = 2 x π x f x L
ZTerhitung = 2 x π x 18 x 1,5
ZTerhitung = 169,56 ohm
2). Untuk f = 19 Hz dan L = 1,5 Henry
ZTerhitung = ω x L
ZTerhitung = 2 x π x f x L
ZTerhitung = 2 x π x 19 x 1,5
ZTerhitung = 170,98 ohm
3). Untuk f = 20 Hz dan L = 1,5 Henry
ZTerhitung = ω x L
ZTerhitung = 2 x π x f x L
ZTerhitung = 2 x π x 20 x 1,5
ZTerhitung = 188,4 ohm
4). Untuk f = 21 Hz dan L = 1,5 Henry
ZTerhitung = ω x L
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
ZTerhitung = 2 x π x f x L
ZTerhitung = 2 x π x 21 x 1,5
ZTerhitung = 197,82 ohm
c. Mencari ZRata-Rata
1). Untuk f = 18 Hz dan L = 1,5 Henry
ZRata-Rata = ZTerukur1+ZTerukur2+ZTerukur 3+ZTerukur 4+ZTerukur 5
5
ZRata-Rata= 216,50 ohm+216,40 ohm+216,32 ohm+221,19 ohm+216,48 ohm
5
ZRata-Rata = 1,08689 ohm
5
ZRata-Rata = 217,378 ohm
2). Untuk f = 19 Hz dan L = 1,5 Henry
ZRata-Rata = ZTerukur1+ZTerukur2+ZTerukur 3+ZTerukur 4+ZTerukur 5
5
ZRata-Rata = 241,48 ohm+241,19 ohm+241,28 ohm+241,20 ohm+241,27 ohm
5
ZRata-Rata = 1,20642ohm
5
ZRata-Rata = 241,284 ohm
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
3). Untuk f = 20 Hz dan L = 1,5 Henry
ZRata-Rata = ZTerukur1+ZTerukur2+ZTerukur 3+ZTerukur 4+ZTerukur 5
5
ZRata-Rata = 230,53 ohm+228,78 ohm+230,55 ohm+230,28 ohm+198,68 ohm
5
ZRata-Rata = 1,11882ohm
5
ZRata-Rata = 223,764 ohm
4). Untuk f = 21 Hz dan L = 0,25 Henry
ZRata-Rata = ZTerukur1+ZTerukur2+ZTerukur 3+ZTerukur 4+ZTerukur 5
5
ZRata-Rata = 220,58 ohm+220,89 ohm+220,92 ohm+230,37 ohm+220,75 ohm
5
ZRata-Rata = 1,11351ohm
5
ZRata-Rata = 222,702 ohm
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
7. ANALISA HASIL PERCOBAAN
Pada praktikum mengenai pengaruh frekuensi terhadap induktor saat dialiri arus
bolak balik menggunakan software Livewire untuk melihat bentuk gelombang dari
arus yang terukur dari rangkaian yang telah dirangkai dengan komponen seperti
induktor, osiloskop, multimeter digital, multimeter analog dan function generator.
Selain untuk melihat nilai arus yang terukur pada rangkaian, juga melihat perubahan
pada grafik saat frekuensi diganti dari 18 Hz, 19 Hz, 20 Hz dan 21 Hz. Nilai tegangan
yang diberikan oleh function generator sebagai sumber sangat beragam yakni 9 volt,
10 volt, 11 volt, 12 volt dan 13 volt. Perubahan nilai-nilai pada tegangan dan
frekuensi ini ditujukkan untuk melihat perubahan apa saja yang terjadi pada grafik
yang ditampilkan oleh osiloskop sehingga akan menemukan pengaruh frekuensi,
tegangan maupun inductor dengan nilai induktansinya sebesar dua digit nim
praktikan dibagi dengan duapuluh dengan satuan Henry.
Pada percobaan, terlihat saat diberikan frekuensi 18 Hz dengan variasi
tegangan dari 9 volt hingga 13 volt membuat gelombang untuk mencapai satu bukit
lebih tinggi dari sumber yang diberikan sebelumnya. Akan tetapi, saat nilai frekuensi
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
dari function generator diperbesar dari 18 Hz hingga 21 Hz akan terlihat perbedaan
nilai arus yang diukur oleh multimeter analog dan multimeter digital yangmana nilai
arus yang terukur akan menurun saat frekuensi diperbesar walaupun pada tegangan
yang sama. Hal ini dikarenakan induktor yang ada pada rangkaian akan menjadi
impedansi saat dilewati oleh frekuensi sesuai dengan rumus yang berlaku dimana
kecepatan sudut dan nilai induktansi akan menjadi impedansi (reaktansi induktif).
Sesuai dengan hukum ohm yang menyatakan bahwa arus adalah perbandingan nilai
tegangan dan impedansi yang mana nilai arus akan berbanding terbalik terhadap nilai
impedansi yang terjadi pada rangkaian tersebut. Setelah menemukan arus yang
terukur pada rangkaian kita akan mencari nilai impedansi yang terukur yang dicari
dengan membagi antara tegangan yang diberikan terhadap arus yang terukur. Setelah
menemukan impedansi terukur, kita akan menetukan impedansi rata-rata saat sumber
yang diberikan berbeda-beda pada frekuensi yang sama. Selain itu, hitung juga nilai
impedansi terhitung (rekatansi induktif) secara menual dengan mengalikan kecepatan
sudut (2πf) dengan induktansinya. Perbedaan nilai dari impedansi terukur maupun
impedansi terhitung diakibatkan pada impedansi terukur dipengaruhi oleh nilai arus
yang timbul saat gelombang mencapai puncak sehingga nilai arus yang terukur akan
berbeda-beda disetiap waktu menyebabkan nilai arus yang tidak konstan sehingga
nilai impedansi terukur berbeda dengan impedansi yang dihitung.
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
8. KESIMPULAN
1. Nilai frekuensi yang diberikan oleh function generator akan berbanding terbalik
dengan arus yang terukur pada rangkaian tersebut.
2. Nilai impedansi terukur dan impedansi terhitung akan sebanding dengan nilai
frekuensi gelombang.
3. Nilai tegangan akan mempengaruhi tinggi puncak dari satu bukit atau setengah
gelombang (tegangan maksimum).
4. Perbedaan nilai impedansi terukur terhadap impedansi terhitung dipengaruhi oleh
sumber bolak-balik yang berubah setiap waktu (tidak konstan) pada rangkaian
tersebut.
5. Kesalahan pada percobaan dipengaruhi oleh kesalahan manusia dalam melihat
tegangan maksimum pada grafik
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
9. TUGAS DAN JAWABAN
Soal :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Reluktansi, Fluks Bocor dan Ampere
Turn !
2. Jelaskan mengapa hanya sumber AC yang memiliki frekuensi sedangkan
sumber DC tidak !
3. Jelaskan fungsi frekuensi pada inductor !
4. Gambarkan inductor secara manual lengkap dengan sumber AC, arah arus,
arah medan magnet dana rah fluks magnetnya serta tentukan kutub utara dan
kutub selatan pada inti besinya !
5. Seutas kawat dengan spesifikasi :
ρ=2 x 10−7 Ω m
l=500 m
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
A=250 mm2
Kawat tersebut dibuat menjadi inductor dengan X L=5 Ω. Berapa impedansi
kawat (Z) ?
Jawab :
1. Reluktansi adalah seberapa sulit garis gaya magnet melewati sebuah benda.
Secara teknis, reluktansi adalah sebuah ukuran kebalikan dari benda yang
memiliki fluks magnet.Contoh: Besi dan baja memiliki reluktansi yang
rendah dan udara memiliki reluktansi tinggi.
Fluks Bocor; kebocoran fluks terjadi karena ada beberapa fluks yang
tidak menembus inti besi dan hanya melewati salah satu kumparan
transformator saja. Fluks yang bocor ini akan menghasilkan induktansi diri
pada lilitan primer dan sekunder sehingga akan berpengaruh terhadap nilai
daya yang disuplai dari sisi primer ke sisi sekunder transformator.
ɸp = ɸm + ɸLP
Dimana : ɸp = Total fluks primer rata-rata.
ɸm = Fluks bocor yang menghubungkan primer ke sekunder.
ɸLP = Fluks bocor pada kumparan primer.
ɸs = ɸm + ɸLs
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
Dimana : ɸp = Total fluks primer rata-rata.
ɸm = Fluks bocor yang menghubungkan primer ke sekunder.
ɸLP = Fluks bocor pada kumparan primer.
Ampere –turn Ni ini dikenal sebagai gaya gerak magnet (ggm) dan
dinyatakan dengan notasi Á.Gaya gerak magnet (ggm) adalah perbedaan
potensial magnet yang cenderung menggerakkan fluks disekitar cincin
toroidal. Gerak fluks disekitar cincin, selain ditentukan oleh besaran ggm,
juga merupakan fungsi dari tahanan inti besi yang membawa fluks
tersebut .Tahanan inti besi itu disebut reluktansi  dari rangkaian magnet.
2. Arus AC atau alternating current merupakan bentuk lain dari arus listrik,
Arus AC berbeda dengan arus DC. Arus AC besar arusnya berubah ubah
dengan frekuensi tertentu.
Gambar di atas merupakan gambar arus / tegangan AC yang terlihat dari
Osciloscope dan lambang arus AC. Dari gambar tersebut terlihat bahwa besar
arus atau tegangan AC berubah-ubah dari nilai positif ke negatif berulang-
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
ulang setiap satuan waktu, jadi untuk arus AC ini memiliki frekuensi tertentu
sedangkan Arus DC frekuensinya 0 atau tidak memiliki frekuensi.
3. Peran frekuensi secara tidak langsung pada Induktansi Bersama yakni dalam
hal menghasilkan fluksi akibat pergerakkan sudut dari fluksi-fluksi saat
kumparan dialiri oleh arus listrik. Jika terdapat dua kumparan maka dengan
arah yang saling memperkuat sehingga terjadi induktansi bersama. Frekuensi
sebanding lurus dalam memberikan pergerakan fluksi-fluksi pada kumparan
satu maupun dua sehingga saat arahnya saling bersama dapat menimbulkan
nilai Induktansi Bersama (M).
Apabila dua kumparan saling berdekatan, seperti pada Gambar 4,
maka sebuah arus tetap I di dalam sebuah kumparan akan
menghasilkansebuah fluks magnetik Φ yang mengitari kumparan lainnya, dan
menginduksi ggl pada kumparan tersebut.
Gambar 4. Perubahan arus di salah satu
kumparan akan
menginduksi arus pada kumparan yang lain.
Sumber :
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
(http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/04/pengertian-induktansi-diri-
dan-induktansi-bersama-contoh-soal-induktor-jawaban-gaya-gerak-listrik-ggl-
kumparan-solenoida-toroida-energi-penerapan.html).
4.
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
5. Dik: :
ρ=2 x 10−7 Ω m
l=500 m
A=250 mm2
X L=30 Ω
Dit : Z (impedansi)
Jwb :
R=ρ lA
R=2 x 10−7 Ω m 500 m250 x 10−6 mm2
R=0,4 Ω
Z=R+ j X L
Z=0,4+ j30 Ω
Z=30<89,3 ° Ω
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
DAFTAR PUSTAKA
Korps Asisten Laboratorium Fenomena Medan Elektromagnetik.2015. Modul
Praktikum Fenomena Medan Elektromagnetik.Inderalaya: Jurusan Teknik
Elektro Universitas Sriwijaya.
____. 2006. Bab 7 Arus dan Tegangan Bolak-Balik. (http://ondoc.logand.com/d
/3200/pdf, Diakses pada tanggal 25 September 2015 di Palembang).
____. 2007. Induktor. https://cnt121.wordpress.com/2007/11/14/induktor/,Diakses
pada tanggal 22 September 2015 di Palembang)
_____. 2013. Induktansi. http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/04/pengertian-
induktansi-diri-dan-induktansi-bersama-contoh-soal-induktor-jawaban-gaya-
gerak-listrik-ggl-kumparan-solenoida-toroida-energi-penerapan.html, Diakses
pada tanggal 22 September 2015 di Palembang)
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
_____. 2015. Analisa Arus AC pada Induktor,
(http://elektronika-dasar.web.id/teorielektronika/analisa-arus-ac-pada-
induktor/, Diakses pada tanggal 22 September 2015 di Palembang)
LAMPIRAN GAMBAR ALAT
Modul Electromagnetism Trainer 12-100
Multimeter
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
Osiloskop
Function Generator Jumper
LAMPIRAN GAMBAR GELOMBANG
1. Untuk f = 18 Hz, V = 9 Volt, dan L = 1,5 H
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
2. Untuk f = 18 Hz, V = 10 Volt, dan L = 1,5 H
3. Untuk f = 18 Hz, V = 11 Volt, dan L = 1,5 H
4. Untuk f = 18 Hz, V = 12 Volt, dan L = 1,5 H
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
5. Untuk f = 18 Hz, V = 13 Volt, dan L = 1,5 H
6. Untuk f = 19 Hz, V = 9 Volt, dan L = 1,5 H
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
7. Untuk f = 19 Hz, V = 10 Volt, dan L = 1,5 H
8. Untuk f = 19 Hz, V = 11 Volt, dan L = 1,5 H
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
9. Untuk f = 19 Hz, V = 12 Volt, dan L = 1,5 H
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
10. Untuk f = 19 Hz, V = 13 Volt, dan L = 1,5 H
11. Untuk f = 20 Hz, V = 9 Volt, dan L = 1,5 H
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
12. Untuk f = 20 Hz, V = 10 Volt, dan L = 1,5 H
13. Untuk f = 20 Hz, V = 11 Volt, dan L = 1,5 H
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
14. Untuk f = 20 Hz, V = 12 Volt, dan L = 1,5 H
15. Untuk f = 20 Hz, V = 13 Volt, dan L = 1,5 H
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
16. Untuk f = 21 Hz, V = 9 Volt, dan L = 1,5 H
17. Untuk f = 21 Hz, V = 10 Volt, dan L = 1,5 H
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC
Robby Hifzuhuma H.A03041381320030
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015
18. Untuk f = 21 Hz, V = 11 Volt, dan L = 1,5 H
19. Untuk f = 21 Hz, V = 12 Volt, dan L = 1,5 H
Ahmad Okky Saputra03121004071 Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC