+ All Categories
Home > Documents > pengembangan kompetensi sumber daya manusia

pengembangan kompetensi sumber daya manusia

Date post: 15-Mar-2023
Category:
Upload: khangminh22
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
22
1 PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PENDEKATAN ANALISIS DATA ASSESSMENT DAN PENERAPAN METODE POST ASSESSMENT DEVELOPMENT NAMA : ADI SUHARIYONO NDH : 19 INSTANSI : POLRI
Transcript

1

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA

DENGAN PENDEKATAN ANALISIS DATA ASSESSMENT DAN

PENERAPAN METODE POST ASSESSMENT DEVELOPMENT

NAMA : ADI SUHARIYONO

NDH : 19

INSTANSI : POLRI

2

3

EXECUTIVE SUMMARY

Dalam organisasi modern, peran assessment center sangat penting khususnya dalam

penilaian kompetensi sumber daya manusia (SDM). Metode assessment center digunakan

karena dinilai memiliki vadiditas dan reliabilitas yang signifikan. Penyelenggaraan

assessment center dalam institusi bukanlah hal yang sederhana. Tidak semua institusi di

Indonesia memiliki dan mampu menyelenggarakan assessment center secara mandiri.

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah merintis dan membangun

assessment center sejak 1 Juli 2009. Perkembangan Assessment Center Polri sangat pesat.

Peraturan Kapolri nomor 5 Tahun 2016 tentang Assessment Center Polri, mengamanahkan

bahwa Assessment Center Polri memberikan pelayanan baik untuk penilaian kompetensi

jabatan di internal Polri maupun di lingkungan eksternal, yaitu kementerian/lembaga/swasta.

Sejalan dengan program Assessment Center Polri hingga satu decade terakhir yang

demikian padat maka data profil kompetensi peserta assessment (assesse) cukup banyak

tersimpan dalam data base. Selama ini, data hasil assessment sebatas digunakan untuk

seleksi, penempatan maupun untuk pemetaan kompetensi (talent pool). Seharusnyalah,

data profil kompetensi tersebut dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk pembinaan SDM. Hal

ini didasarkan pada fakta bahwa dalam profil kompetensi memuat capaian tingkat

kompetensi-kompetensi assesse. Kompertensi-kompetensi yang masih belum memenuhi

tuntutan jabatan dalam organisasi dapat diidentifikasi.

Organisasi harus memiliki kepedulian terhadap data yang menunjukkan kelemahan

kompetensi-kompetensi tertentu SDM-nya. Organisasi dapat mengambil langkah dengan

membuat program pengembangan kompetensi SDM pasca penyelenggaraan assessment.

Disinilah posisi penting penyelenggaraan program Post Assessment Development, yaitu

program pengembangan kompetensi yang bertujuan untuk meningkatkan atau

mengembangkan kompetensi SDM sehingga dapat mengimbangi tuntutan kinerja organisasi.

Proyek Perubahan dengan mengangkat tema Pengembangan Kompetensi Sumber

Daya Manusia dengan Pendekatan Analisis Data Assessment dan Penerapan Metode

Post Assessment Development memiliki nilai strategis dalam upaya meningkatkan kapasitas

kemampuan SDM. Program Post Assessment Development berorientasi meningkatkan

kompetensi SDM dalam organisasi, sejalan dengan kebijakan pemerintah, yaitu prioritas

pembangunan SDM yang unggul dan kompetitif untuk Indonesia maju.

Kata Kunci : Data Hasil Assesment; Pengembangan Kompetensi; Post Assessment

Development

4

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, berkat rahmat

dan karunia-Nya sehingga laporan proyek perubahan dengan judul Pengembangan

Kompetensi Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Analisis Data Assessment dan

Penerapan Metode Post Assessment Development dapat diselesaikan dengan baik.

Penulisan laporan ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pelaksanaan Pelatihan

Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan LXIII Tahun 2019.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada

Mentor Kombes.Pol. Drs. Jawari, S.H,. M.H dan Coach Ir. Setia Budhy Algamar,

MURP, anggota Tim Efektif, anggota Tim Pokja Penyusunan Peraturan Asisten Kapolri

Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan seluruh peserta pendidikan Pelatihan

Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan LXIII Tahun 2019 yang telah banyak membantu

penulis dalam melewati keseluruhan proses pembelajaran. Sumbang saran dan pemikiran

yang diberikan selama ini mendukung bagi penyelesaian laporan proyek perubahan ini.

Akhir kata, penulis berharap agar Proyek Perubahan yang dilakukan tidak hanya dapat

membawa ke arah perubahan yang lebih baik dalam proses penyelenggaraan Assessment

Center, khususnya dalam tahap Post Assessment Development, tetapi lebih luas lagi dalam

rangka membangun Sumber Daya Manusia yang unggul dan kompetitif.

Jakarta, Nopember 2019

Penulis

ADI SUHARIYONO

NDH.19

5

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................1

LEMBAR SURAT PERNYATAAN ..................................................................................2 EXECUTIVE SUMMARY .................................................................................................... 3 KATA PENGANTAR ..........................................................................................................4 DAFTAR ISI.........................................................................................................................5 BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 7

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 7 B. Permasalahan .......................................................................................................... 8 C. Tujuan...................................................................................................................... 8 D. Manfaat.................................................................................................................... 8 E. Ruang Lingkup ....................................................................................................... 9 F. Dasar Hukum .......................................................................................................... 9

BAB II RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN.......................................................... 11 A. Rencana Tahapan (Milestone) ............................................................................... 11 B. Struktur Organisasi Proyek Perubahan............................................................... 12 C. Sumber Daya ........................................................................................................... 13 D. Stakeholders ............................................................................................................ 14

BAB III PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN .................................................... 17 A. Regulasi.................................................................................................................... 17 B. Anggaran ................................................................................................................. 17

C. Dukungan Pemangku Kepentingan ...................................................................... 17

D. Identifikasi Masalah ............................................................................................... 19

E. Strategi Mengatasi Masalah .................................................................................. 20

F. Indikator Keberhasilan .......................................................................................... 20 G. Strategi Komunikasi ............................................................................................... 20 H. Pemanfaatan Sumber Daya ................................................................................... 20

I. Jejaring Kerja (Networking) ................................................................................. 21 BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 22

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 22 B. Tindak Lanjut ......................................................................................................... 22 C. Lesson Learned ........................................................................................................ 23

LAMPIRA I : Regulasi :

1. Jukrah tentang Petunjuk Post Assessment tingkat Polda.

2. Surat Perintah Asisten Kapolri Bidang SDM penunjukkan Tim Kelompok

Kerja Penyusunan Peraturan Asisten Kapolri Bidang SDM tentang Petunjuk

Penyelenggaraan Post Assessment;

3. Draft Peraturan Asisten Kapolri Bidang SDM tentang Post Asessment

Development.

LAMPIRAN II : Surat Dukungan Tindak Lanjut :

1. Deputi Bidang SDM Kemenpan & RB

2. Ketua Perkumpulan Assessment Center Indonesia (PASSTI)

3. Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi)

6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fokus pembangunan kurun waktu lima tahun ke depan adalah pembangunan yang

memprioritaskan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang bernilai

kompetisi global. Pemerintah mencanangkan pentingnya membangun SDM yang unggul.

Mengacu pada nilai luhur Pancasila, makna SDM unggul mengandung arti toleran,

berakhlak mulia, motivasi belajar kuat, etos kerja dan bekerja cepat. Memasuki era abad

ke-21, ahli inovasi dari Universitas Havard, Tony Wagner, menekankan pentingnya

peningkatan kualitas SDM. Ada tujuh keahlian yang menjadi penentu, yaitu : berpikir kritis

dan kemampuan menyelesaikan masalah; berkolaborasi dan kemampuan mempengaruhi;

tangkas dan adaptif; inisiatif dan jiwa kewirausahaan; komunikatif secara lisan dan tulisan;

kemampuan mengakses, menganalisis informasi; serta ingin tahu dan imajinasi ( dalam

Kompas, 19 Agustus 2019).

Gambaran tersebut menunjukkan betapa tuntutan SDM di masa mendatang haruslah

yang benar-benar mampu mengaktualisasikan segala potensi secara nyata. Inilah yang

disebut sebagai kompetensi. Jadi kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang

dimiliki oleh seseorang berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang

diperlukan dalam pelaksanaaan tugas jabatannya secara profesional, efektif dan efisien.

Salah satu metode dalam pengukuran kompetensi SDM adalah dengan menggunakan

asssessment center. Sesuai amanah Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara (ASN), proses pengisian jabatan dilaksanakan melalui promosi jabatan terbuka

(open biding) dan mengacu pada merit system. Salah satu tahapan dalam proses promosi

jabatan terbuka adalah melalui pengujian kompetensi melalui metode assessment.

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melangkah lebih cepat dengan

membangun Assessment Center Polri yang diresmikan pada tanggal 1 Juli 2009.

Pelaksanaan Assessment Center Polri berpedoman pada Peraturan Kapolri nomor 5 Tahun

2016 tentang penyelenggaraan Assessment Center Polri. Pelayanan Assessment Center Polri

meliputi uji kompetensi SDM internal Polri maupun SDM eksternal baik di lingkup

kementerian, lembaga dan swasta. Data hasil assessment sudah cukup banyak dan akan

terus bertambah, tersimpan di Assessment Center Polri.

Namun demikian, pemanfaatan data assessement selama ini sebatas digunakan untuk

tujuan assessment, seperti untuk penempatan jabatan, promosi jabatan terbuka, maupun

seleksi dalam pendidikan pengembangan, serta untuk pemetaan (talent pool). Padahal, data

assessment memuat profil kompetensi peserta assessment (assesse) yang dapat digunakan

untuk memetakan kompetensi-kompetensi apa yang masih perlu dikembangkan

(developing) sehingga assesse dapat ditingkatkan level kompetensinya sesuai dengan

tuntutan tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dalam organisasi.

7

B. Permasalahan

Percepatan penyelenggaraan kegiatan assessment center di masa mendatang semakin

padat dan dinamis sejalan dengan tuntutan kebutuhan pengelolaan SDM di berbagai

organisasi. Permasalahannya adalah kegiatan penyelenggaraan assessment selama ini

terhenti hanya pada penggunaan hasil assessment sesuai tujuan pokok assessment, yaitu

untuk penempatan jabatan, promosi jabatan terbuka, maupun seleksi dalam pendidikan

pengembangan, serta untuk pemetaan (talent pool).. Data hasil assessment belum

dimanfaatkan lebih lanjut untuk pengembangan kompetensi SDM. Pada hal pengembangan

kompetensi SDM adalah hal yang sangat penting (urgent). Pengembangan komptensi SDM

merupakan hak personel/karyawan/staf/pimpinan dalam organisasi. Organisasi juga

memiliki tanggung jawab memfasilitasi atas pengembangan komptensi SDM.

Permasalahan tersebut memiliki implikasi pada (1) kurang optimalnya pemanfaatan

hasil assessment sekaligus (2) kurangnya daya dorong organisasi untuk mengembangkan

kompetensi SDM yang dimilikinya. Data hasil assessment selama ini hanya disimpan.

Padahal data tersebut merupakan hasil assessment yang penyelenggarannya melalui azas-

azas assessment center yang cukup komplek, yaitu harus (1) multi assessor, (2) multi

metode, dan (3) melalui proses integrasi data. Dengan tidak dimanfaatkan data tersebut,

assesse yang sudah mengikuti assessment tidak memahami dan mengetahui adanya rentang

beda (gap) level kompetensi yang masih di bawah level kompetensi yang dipersyaratkan

(required score ) pada jabatan tertentu dalam organisasi. Pada sisi lain, organisasi seolah

belum terpanggil atas tanggung jawabnya mengembangkan kompetensi SDM melalui

pemanfaatan data hasil assessment.

C. Tujuan

Tujuan diterapkannya Proyek Perubahan :

1. Menyiapkan kerangka Proyek Perubahan berupa tata kelola pengembangan kompetensi

SDM melalui penyelenggaraan post assessment development;

2. Menyusun acuan dasar dalam rangka koordinasi dan kerjasama dengan stakeholders

terkait pengembangan kompetensi SDM;

3. Tergelar kebijakan kolaboratif antar instansi/lembaga dalam pengembangan kompetensi

SDM guna mendukung kebijakan pemerintah membangun SDM unggul dan kompetitif.

D. Manfaat

Manfaat diterapkannya Proyek Perubahan :

1. Peserta assessment (assesse) :

a. mendapat gambaran tentang kompetensi apa yang masih perlu dikembangkan

secara obyektif berdasar data hasil assessment;

b. mendapat penyegaran melalui metode/simulasi yang diikuti guna meningkatkan

kompetensi; dan

8

c. mencapai keberhasilan pelaksanaan tugas dengan peningkatan kompetensi

yang dimilikinya;

2. Penyelenggara :

a. memanfaatkan data hasil assessment yang sudah terdokumentasikan sebelumnya;

b. memahami pemetaan kompetensi assesse berdasar analisis data hasil assessment;

c. mampu menentukan kebutuhan pengembangan kompetensi assesse; dan

d. mampu melaksanakan program Post Assessment Development yang dapat

ditingkatkan secara berkelanjutan;

3. Organisasi :

a. memiliki peta sebaran kompetensi assesse sesuai assessment jabatan yang pernah

diikuti assesse;

b. pasca penyelenggaraan post assessment development, assesse lebih memiliki

peningkatan kompetensi sesuai tuntutan tugas organisasi; dan

c. memenuhi tuntutan tanggung jawab organisasi dalam meningkatkan kompetensi

SDM.

E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari proyek perubahan ini adalah Pengembangan Kompetensi Sumber

Daya Manusia dengan Pendekatan Analisis Data Assessment dan Penerapan Metode Post

Assessment Development, dengan kegiatan-kegiatan penting sebagai berikut :

1. Menyiapkan data assessment yang sudah diselenggarakan Assessment Center Polri;

2. Menyusun regulasi pendukung berupa Peraturan Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya

Manusia tentang Petunjuk Penyelenggaraan Post Assessment Development;

3. Melakukan analisis data hasil assessment untuk memetakan kompetensi-kompetensi

assessee yang perlu dikembangkan;

4. Menetapkan metode-metode yang paling tepat untuk mengembangkan kompetensi

sesuai kebutuhan organisasi;

5. Melakukan sosialiasi dan koordinasi dengan stakeholder terkait dengan

penyelenggaraan pengembangan kompetensi;

6. Merancang penyelenggaraan program post assessment development dalam rangka

pengembangan kompetensi SDM;

7. Melaksanakan program penyelenggaraan post assessment development dengan

dukungan penuh dari organisasi;

8. Menyajikan hasil penyelenggaraan post assessment development guna mendukung

penguatan kompetensi SDM dalam organisasi;

9. Melakukan monitor dan evaluasi terhadap penyelenggaraan post assessment

development guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan secara berkelanjutan.

F. Dasar Hukum :

1 Undang-Undang Nomor: 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan

Tarif atas Jenis Penerimaan Negara bukan Pajak yang Berlaku pada Kepolisian Negara

Republik Indonesia;

9

3 Peraturan Kapolri Nomor 5 tahun 2016 tentang Asssessment Center Kepolisian Negara

Republik Indonesia;

4 Peraturan Asisten Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Bidang Sumber Daya

Manusia Nomor 1 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Assessment

Center di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia

5 Peraturan Asisten Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Bidang Sumber Daya

Manusia Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama

Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan Instansi/Lembaga di Bidang

Assessment Center;

10

BAB II

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

A. Rencana Tahapan (Milestone)

Dalam pelaksanaan proyek perubahan ini perlu disusun rencana tahapan yang baik untuk

mencapai tujuan dan mendapatkan manfaat sebesar-besarnya. Dalam setiap rencana

tahapan memiliki output kunci yang perlu dicapai sebelum melangkah pada tahapan

kegiatan yang berikutnya agar output selanjutnya dapat lebih maksimal hasilnya.

Adapun rencana tahapan dalam pelaksanaan proyek perubahan ini adalah sebagai

berikut:

JANGKA PENDEK

No. Tahapan Utama Output Waktu

1. Menyiapkan data assesement terhadap

assesse yang pernah mengikuti

assessment;

Dokumen

AC Polri

Minggu

III

Agustus

2019

2. Menganalisis data assessment untuk

memetakan pengembangan

kompetensi;

Dokumen

AC Polri

Minggu

III

Agustus

2019

3. Membentuk Tim Pokja penyusunan

regulasi terkait penyelenggaraan post

assessment development;

Surat Perintah

As SDM Polri

Minggu

IV

Agustus

2019

4. Menyiapkan draft regulasi terkait

dengan penyelenggaraan post

assessment development;;

Draft Peraturan

Asisten Kapolri

bidang SDM

Minggu

I-IV

September

2019

5. Melakukan pembahasan draft regulasi

penyelenggaraan post assessment

development;

Hasil Revisi

Draft Peraturan

Asisten Kapolri

bidang SDM

Minggu

I - IV

Oktober

2019

6. Melakukan revisi draft regulasi

penyelenggaraan post assessment

development;

Hasil Revisi

Draft Peraturan

Asisten Kapolri

bidang SDM

Minggu

I - IV

Nopember

2019

7. Menerbitkan regulasi

penyelenggaraan post assessment

development;

Peraturan

Asisten Kapolri

bidang SDM

Minggu

I-II

Desember

2019

JANGKA MENENGAH

No. Tahapan Utama Output Waktu

1. Melakukan sosialiasi tentang

penyelenggaraan post assessment

development;

Informasi dan

Pemahaman

Stakeholders

Desember

Minggu III-IV

2019

2 Melakukan koordinasi dan kerjasama

dengan instansi terkait dalam

Mou dan

Perjanjian

Maret

2020

11

kesiapan penyelenggaraan post

assessment development;

Kerjasama

Antar Instansi

3. Menyelenggarakan program post

assessment development dengan

stakeholders sebagai upaya

pengembangan kompetensi SDM;

Hasil

Penyelenggraan

Kerjasama

Antar Instansi

Juni

2020

JANGKA PANJANG

Tahapan Utama Output Waktu

Mewujudkan kebijakan kolaboratif

antar instansi (kementerian/lembaga/

swasta) dalam penyelenggaraan post

assessment development sehingga

dapat dirancang, dilaksanakan, dan

diperoleh capaian maksimal

penyelenggaraan post assessment

development membangun SDM

berkompetensi dan kompetitif.

Kebijakan sudah

tergelar antar

instansi

> 1 tahun

B. Struktur Organisasi Proyek Perubahan

Struktur Proyek Perubahan meliputi :

1. Nara Sumber : DR. Baseng, M.Ed

2. Mentor : Kombes. Pol. Drs.Jawari, SH,.MH.

3. Coach : Ir. Setia Budhy Algamar MURP 4. Project Leader : Adi Suhariyono, S.Psi,.SST.MK 5. Tim Efektif

1. Tim Pokja

Project Leader

Mentor Coach

Tim Efektif Pokja

12

C. Sumber Daya

1. Dasar Hukum.

Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum proyek perubahan: a) Undang-Undang Nomor: 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik

Indonesia;

b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan

Tarif atas Jenis Penerimaan Negara bukan Pajak yang Berlaku pada Kepolisian

Negara Republik Indonesia;

c) Peraturan Kapolri Nomor 5 tahun 2016 tentang Asssessment Center Kepolisian

Negara Republik Indonesia;

d) Peraturan Asisten Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Bidang Sumber

Daya Manusia Nomor 1 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Assessment Center di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia;

e) Peraturan Asisten Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Bidang Sumber

Daya Manusia Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama

Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan Instansi/Lembaga di Bidang

Assessment Center.

2. Anggaran. Pembiayaan yang dibutuhkan dalam program pengembangan kompetensi

SDM melalui penyelenggaraan post assessment development untuk internal Polri

sesuai Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Polri, sedangkan anggaran di

instansi luar (kementerian/lembaga/swasta) sesuai kebutuhan anggaran masing-masing

organisasi mengacu ketentuan peraturan yang berlaku.

3. Sumber Daya dukungan internal meliputi :

a) Kapolri;

b) Asisten SDM Kapolri;

c) Kepala Biro Binkar SSDM Polri;

d) Kabag Penkompeten Biro Binkar SSDM Polri;

e) Karo SDM Polda

f) Staff Bag Penkompeten Biro Binkar SSDM Polri

g) Assessor Polri;

h) Assessor di luar Polri (associated).

4. Sumber Daya dukungan eksternal meliputi :

a) Kementerian/lembaga/swasta;

b) Pemda Provinsi/Kota/Kabupaten;

c) BKN/BKD;

d) Lembaga Pendidikan & Pelatihan;

e) Perkumpulan Assessment Center Indonesia (PASSTI);

f) Universitas;

g) Akademisi.

5. Sumber Daya Assessor : Assessor : 1.428 Assessor (113 Assessor di Mabes Polri dan

1.315 Assessor di 34 Polda) terdiri Pati Polri, Pamen Polri, Pama Polri, serta PNS

Polri.

13

6. Perangkat : Computer Asisted Test (CAT ) tergelar di Mabes Polri dan 34 Polda seluruh

Indonesia.

7. Jejaring meliputi :

a) Forum Konggres Internasional Assessment Center;

b) Forum Konggres Nasional Assessment Center;

c) Kemenpan Reformasi Birokrasi;

d) Pemprov/Pemkot/Pemkab;

e) Perkumpulan Assessment Center Indonesia (Passti);

f) Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi)

g) Universitas /Lembaga Pendidikan & Pelatihan ;

h) Akademisi/Pakar.

D. Stakeholders

No. Pihak Peran Pengaruh Strategi

Komunikasi

INTERNAL

1 Kapolri

Mendukung konsep dan

implementasi strategis

pelaksanaan proyek perubahan

produk dari Bidang SDM

Polri;

High Influence /

High Interest

(Promotors)

Persuasif,

instruktif dan

informatif

2 Asisten SDM

Kapolri;

Memberikan dukungan dalam

bentuk pengawasan pada

setiap pentahapan proyek

perubahan;

High Influence /

High Interest

(Promotoers)

Persuasif,

instruktif dan

informatif

3. Karo Binkar

SSDM Polri;

• Memberikan dukungan mulai

dari tahap perencanaan

sampai dengan implementasi

proyek perubahan;

• Membuat kebijakan

penyelenggaraan assessment

center dan post assessment

development;

High Influence /

High Interest

(Promotors)

Persuasif,

instruktif dan

informatif

4 Kabag Kompeten

Biro Binkar SDM

Polri;

• Memberikan dukungan pada

penyelenggaraan kebijakan

penyelenggaraan assessment

center dan post assessment

development;

• Membuat perencanaan

sekaligus pelaksana

kebijakan penyelenggaraan

assessment center dan post

assessment development;

High Influence /

High Interest

(Promotors)

Persuasif,

instruktif dan

informatif

14

5. Karo SDM Polda;

Memberikan dukungan dalam

penyelenggaraan assessment

center dan post assessment

development yang tergelar

masing-masing wilayah;

High Influence /

High Interest

(Promotors)

Persuasif dan

informatif

6. Assessor Polri;

Memberikan dukungan secara

teknis operasional maupun

fungsional dalam

penyelenggaraan assessment

center dan post assessment

development ;

High Influence /

High Interest

(Promotors)

Persuasif dan

informatif

EKSTERNAL

1 Kementerian/lem

baga/swasta;

Memberikan dukungan dan

kerjasama dalam

penyelenggaraan assessment

center dan post assessment

development ;

High Interest /

High Influence

(Promotors)

Persuasif dan

informatif

2 Pemda

Provinsi/Kota/Ka

bupaten;

Memberikan dukungan dan

kerjasama dalam

penyelenggaraan assessment

center dan post assessment

development ;

High Interest /

High Influence

(Promotors)

Persuasif dan

informatif

3 BKN/BKD;

Memberikan dukungan dan

kerjasama dalam

penyelenggaraan assessment

center dan post assessment

development ;

High Interest /

High Influence

(Promotors)

Persuasif dan

informatif

4 Lembaga

Pendidikan &

Pelatihan;

Memberikan dukungan dan

kerjasama dalam

penyelenggaraan post

assessment development ;

High Influence /

Low Interest

(Latens)

Persuasif dan

informatif

5 PASSTI

(Perkumpulan

Assessment

Center Indonesia)

;

Memberikan dukungan dan

kerjasama dalam

penyelenggaraan post

assessment development ;

High Influence /

Low Interest

(Latens)

Persuasif dan

informatif

6 Universitas;

Memberikan dukungan dan

kerjasama dalam

penyelenggaraan post

assessment development ;

High Influence /

Low Interest

(Latens)

Persuasif dan

informatif

7 Akademisi;

Memberikan dukungan dan

kerjasama dalam

penyelenggaraan post

assessment development ;

High Influence /

Low Interest

(Latens)

Persuasif dan

informatif

15

8 Pakar Ahli;

Memberikan dukungan dan

kerjasama dalam

penyelenggaraan post

assessment development ;

High Influence /

Low Interest

(Latens)

Persuasif dan

informatif

9 Peserta

Assessment

(assesse)

Memberikan dukungan

informasi dan pengawasan

terhadap peserta lainnya

High Interest /

Low Influence

(defenders)

Persuasif dan

informatif

10 Pejabat status quo Mencari keuntungan

pribadi/kelompok, dan

mempertahankan zona

nyaman.

Low Interest /

Low Influence

Influence

(Apathetics)

Persuasif dan

informatif

11 Masyarakat anti

perubahan

Mencari keuntungan

pribadi/kelompok, dan

mempertahankan zona

nyaman.

Low Interest /

Low Influence

Influence

(Apathetics)

Persuasif dan

informatif

16

BAB III

PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

A. Regulasi

1. Penerbitan Petunjuk dan Pengarahan tetang Penyelenggaraan Post Assesment tertuang

dalam Surat Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor :

B/2677/V/KEP./2009/SSDM tanggal 10 Mei 2019 perihal Petunjuk kegiatan post

assessment di tingkat Polda.

2. Penyusunan Peraturan Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia tentang

Penyelenggaraan Post Developmet hingga bulan November 2019 sudah disiapkan draft-

nya oleh Tim Pokja. Proses masih berlangsung yaitu dengan melakukan sinkronisasi dan

harmonisasi dengan melibatkan Devisi Hukum Polri dan Sekertariat Umum Polri. B. Anggaran

Penyelenggaraan Program Post Assesssment Development Tahun 2019 di Polri sudah

didukung dengan anggaran dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tergelar di

Mabes Polri dan Polda-polda.

C. Dukungan Pemangku Kepentingan

1. Dukungan Internal. Rekapitulasi data hingga Bulan November 2019 Program

Post Assesssment Development sudah diselenggarakan di :

No Satuan Kerja Pelaksanaan

1 Polda Riau 25 Juli 2019

2 Polda Sulawesi Selatan 31 Juli - 1 Agustus 2019

3 Polda Bali 12 Agustus 2019

4 Polda Kalimantan Barat 10 - 12 September 2019

5 Polda Nusa Tenggara Barat 11 - 12 September 2019

6 Polda Jawa Barat 17-18 September 2019

7 Polda Maluku Utara 2 Oktober 2019

8 Polda Jawa Tengah 7 Oktober 2019

9 Polda Sumatera Barat 7 Oktober 2019

10 Polda Sulawesi Tengah 8-10 Oktober 2019

11 Polda Jambi 14 Oktober 2019

12 Mabes Polri 15 -17 Oktober 2019

17

13 Polda Papua Barat 16 -18 Oktober 2019

14 Polda Daerah Istimewa Yogyakarta 21 Oktober 2019

15 Polda Maluku 23 Oktober 2019

16 Polda Kepulauan Riau 22 - 23 Oktober 2019

17 Polda Metro Jaya 23 Oktober 2019

18 Polda Sumatera Selatan 28 - 29 Oktober 2019

19 Polda Kalimantan Timur 12 – 13 November 2019

20 Polda Aceh 28 November 2019

2. Dukungan Lembaga dan Organisasi.

Dukungan eksternal difokuskan pada pihak eksternal yang relevan dengan

penyelenggaraan kegiatan assessment center dan post assessment development, di

antaranya :

a. Kementerian Pendayaguanaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,

kementerian yang memiliki fungsi langsung dalam pembinaan Aparatur Sipil Negara

(ASN). Dalam hal ini penyelenggaraan Assessment Center Polri selama ini banyak

bekerja sama dengan pihak Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota/Propinsi dalam

rangka penyelenggaraan assessment untuk pemetaan, seleksi, maupun promosi

jabatan.

b. Perkumpulan Assessment Center Indonesia ( PASSTI) yang merupakan wadah para

Assessor di seluruh Indonesia untuk melakukan koordinasi, merencanakan dan

melaksanakan kegiatan pengembangan para Assessor dalam melaksanakan fungsi

penyelenggaraan assessment center.

c. Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), yaitu organisasi profesi yang menaungi

para sarjana psikologi, psikolog dan ilmuwan psikologi dalam menjalankan fungsi

psikologi berdasarkan pada Kode Etik Psikologi. Penyelenggaraan post assessment

development dapat melibatkan para sarjana psikologi, psikolog maupun ilmuwan

psikologi yang tersebar di seluruh Indonesia untuk berkontribusi sebagai narasumber

khususnya dalam peningkatan kompetensi sumber daya manusia.

3. Narasumber. Data berikut hanya sampling dari populasi penyelenggaraan Program Post

Assessment Development yang sudah dilaksanakan Polri.

1) Tenaga profesional dalam Program Post Assessment Development di Mabes Polri.

No Nama Jabatan

Fungsional

Jabatan Struktural

1 Prof. Dr. Eko Prasojo, Mag.rer.publ Dosen FIA UI Dekan FIA UI

2 Dr. Andreo Wahyudi Dosen FIA UI –

18

3 Zuliansyah Putra Zulkarnain, M.Si Dosen FIA UI Sekretaris Pimpinan

FIA UI

4 Dr. Lina Miftahul Jannah, S.Sos.,

M.Si

Dosen FIA UI Ketua UPMA dan

SPI FIA UI

5 Muh. Azis Muslim, M.Si Dosen FIA UI Manajer Umum

6 Desy Hariyati, MA Dosen FIA UI Koordinator

Kerjasama dan

Ventura

7 Rusfi Yunairi, MPM Dosen FIA UI Peneliti UI-CSGAR

2) Tenaga profesional dalam Program Post Assessment Development di Polda Riau.

No Nama Organisasi / Institusi

1 Paulus Winarto Oei, PHD Dosen Sespimmen Polri

2 DR. H. Panca Setya Prihatin Dosen Universitas Negeri Riau

3 KBP. Adi Suhariyono, Psikolog Assessment Center Polri

3) Tenaga profesional dalam Program Post Assessment Development di Polda Sulawesi

Barat.

No Nama Organisasi / Institusi

1 Iradat Rayhan Sofyan, S.Psi., M.Psi Dosen Fak. Psikologi, Universitas

Negeri Makasar.

2 KBP. Adi Suhariyono, Psikolog Assessment Center Polri

4) Tenaga profesional dalam Program Post Assessment Development di Polda Papua

Barat.

No Nama Organisasi / Institusi

1 Pariman, M.Psi., Psikolog HIMPSI

2 Leonis Marchalina, Ph.D. Universitas Prasetiya Mulya Jakarta

3 Alavi Ali, B.A., M.A. Universitas Prasetiya Mulya Jakarta

D. Identifikasi Masalah

1. Pihak stakeholder, khususnya pihak eksternal belum begitu paham dengan Program

Post Assessment Development, karena merupakan program kegiatan baru untuk

mengoptimalkan kapasitas kompetensi SDM. Sedangkan di internal Polri tidak terdapat

masalah, bahkan ada dukungan penguatan yang sangat signifikan. Polri sudah

menyiapkan anggaran dan sudah melaksanakan Program Post Assessment Development

baik di Mabes Polri maupun di tingkat Polda.

19

2. Ketidaksiapan dari segi perencanaan, anggaran, dan pelibatan pihak-pihak terkait dalam

penyelenggaraan Program Post Assessment Development, khususnya dari pihak

eksternal, kementerian/lembaga/swasta.

E. Strategi Mengatasi Masalah

1 Melakukan komunikasi yang intensif kepada para stakeholder agar berperan aktif dalam

pengembangan kompetensi SDM;

2 Memberikan motivasi kepada assessor, narasumber dan instruktur secara efektif;

3 Berkoordinasi Staf Bag Penkomketen Biro Binkar SSDM Polri dan Para Kepala Biro

SDM Polda;

4 Berkoordinasi dengan instansi eksternal, kementerian, lembaga dan organisasi non

pemerintah dalam rangka pengembangan kompetensi SDM melalui Program Post

Assessment Development.

F. Indikator Keberhasilan

1 Pengesahan regulasi terkait dengan kebijakan penyelenggaraan post assessment

development;

2 Terbangun kebijakan kolaboratif dalam pengembangan kompetensi SDM internal Polri

dan stakeholders pengguna Assessment Center Polri;

3 Implementasi pemanfaatan SDM yang memiliki kompeten unggul dalam pelaksanaan

tugas pada masing-masing organisasi.

G. Strategi Komunikasi

1. Pembuatan Website Assessment Center Polri

2. Penyelenggaraan Sarasehan

3. Koordinasi dan partisipasi aktif dalam Forum Konggres Nasional Assessment Center.

4. Koordinasi dan partisipasi aktif dalam Forum Konggres Internasional Assessment Center.

5. Koordinasi dan partisipasi aktif dalam Forum Penyusunan Standart Kompetensi Kerja

Nasional Indonesia (SKKNI).

6. Media Cetak, Elektronik dan Media Sosisal turut mempercepat arus pertukaran informasi

baik terkait dengan penyelenggaraan Assessment Center maupun Program Post

Assesment Development.

7. Pembuatan Leaflet

8. Standing Banner

H. Pemanfaatan Sumber Daya

1. Tergelarnya Assessor Polri baik di Tingkat Mabes Polri maupun di seluruh jajaran Polda

di Indonesia sangat menukung bagi kelancaran pelaksanaan Program Post Assessment

Development.

2. Tergelarnya ruangan bangunan Assessment Center baik di Tingkat Mabes Polri maupun

di seluruh jajaran Polda di Indonesia.

3. Tergelarnya Computer Asisted Test (CAT) di Tingkat Mabes Polri maupun di seluruh

jajaran Polda di Indonesia.

20

4. Penyediaan Server Data sesuai kebutuhan yang tergelar di Mabes Polri dan seluruh

jajaran Polda di Indonesia. Assessment Center Polri memiliki Server Data baik yang

sudah disiapkan secara menetap, maupun Server Data yang bersifat mobile ( dapat

dibawa dan dipindahkan sesuai kebutuhan pelaksanaan assessment ). Server Data ini

berguna untuk menampung data hasil assessment secara real time dengan fasilitas

pendukung jaringan internet. Data hasil assessment tersimpan dengan cepat dan dapat

dimanfaatkan untuk mendukung Program Post Assessment Development. I. Jejaring Kerja ( Networking )

1. Jejaring internal Polri terkait dengan penyelenggaraan Program Post Assessment

Development terjalin dengan baik. Anggaran di Tahun 2019 diturunkan ke masing-

masing Polda untuk mendukung pelaksanaan program kegiatan.

2. Mabes Polri dan masing-masing Polda sudah melaksanakan sosialisasi terkait dengan

layanan Assesment Center Polri, sekaligus sosialisasi skema pembiayaan melalui

Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 60

Tahun 2016 kepada Pemerintah Provinsi/Kota/Kabupaten dan lembaga eksternal

pemerintahan maupun non pemerintahan. Kegiatan sosialisasi yang sudah dilaksanakan

tersebut dapat menunjang Program Post Assessment Development di masa mendatang.

Hal ini didukung dengan data base hasil assessment pihak eksternal bekerjasama dengan

Assessment Center Polri yang sudah dilaksanakan selama ini.

3. Assessment Center Polri sudah melakukan kegiatan benchmarking dan sharing dengan

penyelenggara Assessment Center (vendor/provider) baik di dalam negeri ( Assessment

Center PT.Telkom, Global, GAIA Solution, PPM Manajemen, Demensi Daya Indonesia,

Bina Potensia Indonesia ), maupun studi banding dan pelatihan ke luar negeri ( Singapura

dan Belanda ). Khusus kerjasama dengan Pemerintah Belanda diadakan Program

Snowball, yaitu program peningkatan kemampuan assessor yang dilaksanakan secara

berkelanjutan yang dibiayai Pemerintah Belanda. Kerja sama Assessment Center Polri

dengan berbagai vendor/provider assessment ini juga sangat mendukung

penyelenggaraan Program Post Assessment Development yang dilaksanakan Polri.

21

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Membangun kualitas SDM dari sisi kompetensi manajerial (soft competency) memerlukan

proses yang berkelanjutan. Program Post Assessment Development merupakan proyek

perubahan yang baru dilaksanakan tahun 2019 di lingkungan Polri. Beberapa kesimpulan

penting yang dapat ditarik dalam pelaksanaan proyek perubahan ini, di antaranya adalah:

1. Program Post Assessment Development yang sudah dirintis dimulai, merupakan langkah

lebih lanjut pembangunan kualitas kompetensi SDM pasca penyelenggaraan assessment.

2. Perencananaan dalam penyelenggaraan Program Post Assessment Development sudah

dilaksanakan sehingga sebagian besar satuan kewilayahan (Polda)sudah melaksanakan

sehingga anggaran yang sudah disiapkan sesuai Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

(DIPA) dapat dimanfaatkan dengan baik.

3. Aspek kolaborasi sudah dilaksanakan dalam penyelenggaraan Program Post Assessment

Development di antaranya dari kalangan akademisi, professional, dan organisasi profesi,

yaitu Perkumpulan Assessment Center Indonesia dan Himpunan Psikologi Indonesia.

4. Belum dirumuskan pedoman peraturan pelaksaan Program Post Assessment Development

secara khusus sehingga penyelenggaraan lebih didasarkan rencana kegiatan masing-

masing penuyelenggara.

5. Untuk sementara, penyelenggaraan Program Post Assessment Development masih

ditujukan kepada assesse di internal Polri.

B. Rekomendasi

Secara keseluruhan proses pelaksanaan proyek perubahan dapat berjalan dengan baik dengan

beberapa rekomendasi yang perlu diperhatikan dan dilakukan tindak lanjut agar hasilnya

dapat lebih maksimal, diantaranya adalah:

1. Melakukan evaluasi terhadap Program Post Assessment Development yang sudah

dilaksanakan guna mengidentifikasi berbagai hal yang belum dapat dilaksanakan secara

optimal, baik menyangkut perencanaan, pelaksanaan, maupun hasil yang dicapai. 2. Percepatan realisasi regulasi sebagai pedoman penyelanggaraan Program Post

Assessment Development; 3. Melakukan sosialisasi ke kalangan eksternal secara lebih luas tentang pentingnya

penyelanggaraan Program Post Assessment Development; 4. Perlu kajian dan dipersiapkan bila dipandang perlu mewadahi Program Post Assessment

Development dalam struktur organisasi sehingga lebih fokus dalam penyelenggarannya. 5. Guna kolaborasi lebih lanjut, Program Post Assessment Development dapat dituangkan

dalam MOU maupun kerjasama dalam penyelenggaraan assessment center.

22

C. Lesson Learned

Beberapa hal yang dapat diambil sebagai pelajaran dalam pelaksanaan proyek perubahan adalah sebagai berikut:

1. Mampu merancang Rencana Proyek Perubahan didasarkan pada ide pemikiran untuk

dapat diimplementasikan dan memiliki dampak bagi satuan kerja (organisasi); 2. Mampu mengidenfikasi aspek sumber daya, stakeholders, strategi komunikaasi,

hambatan dan upaya-upaya yang dapat dilakukan unutk menunjang keberlangsungan

proyek perubahan;

3. Menjalin koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak guna mendukung keberhasilan

pelaksanaan proyek perubahan.

4. Pelaksanaan proyek perubahan yang sudah dilaksanakan hingga tahap ini menjadi titik

awal yang akan ditindaklanjuti sesuai komitmen yang disepakati.


Recommended