+ All Categories
Home > Documents > Penggunaan Scan Barcode Untuk Sistem Penjadwalan ...

Penggunaan Scan Barcode Untuk Sistem Penjadwalan ...

Date post: 08-Jan-2023
Category:
Upload: khangminh22
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
31
Penggunaan Scan Barcode Untuk Sistem Penjadwalan Maintenance Dan Spesifikasi PC Di Laboratorium Komputer SMKN 1 Cikarang Selatan Diego Maradona Program Studi Teknik informatika, Falkutas Teknik, Universitas Pelita Bangsa Email: [email protected] ABSTRAK Laboratorium komputer merupakan suatu fasilitas yang disediakan oleh SMKN 1 Cikarang Selatan yang digunakan untuk berlangsungnya pembelajaran ilmu komputer secara praktek dan proses UNBK bagi siswa dan siswi SMKN 1 Cikarang Selatan Agar kegiatan belajar-mengajar Siswa dan Guru tidak mengalami kesulitan, maka petugas laboratorium komputer setiap hari melakukan maintenance. Salah satu metode maintenance yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengecekan setiap unit komputer yang tersedia baik software maupun hardware. Pengelolaan laboratorium komputer memerlukan aplikasi sistem informasi pelayanan record data maintenance yang mampu menyimpan data spesifikasi PC serta penjadwalan perawatan maupun perbaikan. sehingga semua kegiatan maintenance terjadwal, spesifikasi dan software setiap komputer didata dan disimpan dalam sebuah sistem. Tujuan penelitian ini adalah membuat suatu program aplikasi yang dapat mengontrol aktifitas maintenance baik berupa perawatan maupun perbaikan pada setiap laboratorium. Aplikasi tersebut diharapkan dapat membantu dalam mengatasi masalah laporan perawatan dan inventaris barang agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah sistem development life cycle (SDLC) model waterfall, metode tersebut meliputi perencanaan: observasi, wawancara, studi pustaka. Perancangan dengan diagram konteks,Normalisasi, DFD dan ERD. Hasil dari penelitian ini adalah sistem penggunaan scan barcode untuk penjadwalan maintenance dan spesifikasi PC di laboratorium komputer. Dengan adanya aplikasi penggunaan scan barcode untuk sistem penjadwalan maintenance dan spesifikasi PC di laboratorium komputer menghasilkan sebuah data informasi berkaitan dengan perawatan maupun perbaikan laboratorium komputer dan pengelolaan data spesifikasi komputer didukung dengan adanya menu-menu info perbaikan maupun perawatan. Keyword: MySQL, Sistem informasi, Perawatan dan inventaris komputer.
Transcript

Penggunaan Scan Barcode Untuk Sistem Penjadwalan Maintenance

Dan Spesifikasi PC Di Laboratorium Komputer SMKN 1 Cikarang

Selatan

Diego Maradona

Program Studi Teknik informatika, Falkutas Teknik, Universitas Pelita Bangsa

Email: [email protected]

ABSTRAK

Laboratorium komputer merupakan suatu fasilitas yang disediakan oleh SMKN 1

Cikarang Selatan yang digunakan untuk berlangsungnya pembelajaran ilmu komputer

secara praktek dan proses UNBK bagi siswa dan siswi SMKN 1 Cikarang Selatan Agar

kegiatan belajar-mengajar Siswa dan Guru tidak mengalami kesulitan, maka petugas

laboratorium komputer setiap hari melakukan maintenance. Salah satu metode

maintenance yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengecekan setiap unit komputer

yang tersedia baik software maupun hardware. Pengelolaan laboratorium komputer

memerlukan aplikasi sistem informasi pelayanan record data maintenance yang

mampu menyimpan data spesifikasi PC serta penjadwalan perawatan maupun

perbaikan. sehingga semua kegiatan maintenance terjadwal, spesifikasi dan software

setiap komputer didata dan disimpan dalam sebuah sistem. Tujuan penelitian ini adalah

membuat suatu program aplikasi yang dapat mengontrol aktifitas maintenance baik

berupa perawatan maupun perbaikan pada setiap laboratorium. Aplikasi tersebut

diharapkan dapat membantu dalam mengatasi masalah laporan perawatan dan

inventaris barang agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Metode penelitian

yang penulis gunakan adalah sistem development life cycle (SDLC) model waterfall,

metode tersebut meliputi perencanaan: observasi, wawancara, studi pustaka.

Perancangan dengan diagram konteks,Normalisasi, DFD dan ERD. Hasil dari

penelitian ini adalah sistem penggunaan scan barcode untuk penjadwalan maintenance

dan spesifikasi PC di laboratorium komputer. Dengan adanya aplikasi penggunaan scan

barcode untuk sistem penjadwalan maintenance dan spesifikasi PC di laboratorium

komputer menghasilkan sebuah data informasi berkaitan dengan perawatan maupun

perbaikan laboratorium komputer dan pengelolaan data spesifikasi komputer didukung

dengan adanya menu-menu info perbaikan maupun perawatan.

Keyword: MySQL, Sistem informasi, Perawatan dan inventaris komputer.

ABSTRACT

Computer laboratory is a facility provided by South Cikarang 1 Vocational School

which is used for the ongoing learning of computer science in the practice and UNBK

process for students and students of South Cikarang 1 National So that teaching and

learning activities of Students and Teachers do not experience difficulties, the

computer laboratory officers every day do maintenance. One method of maintenance

is carried out by checking each available computer unit, both software and hardware.

Management of computer laboratories requires the application of a maintenance data

record service information system that is capable of storing PC specification data and

scheduling maintenance and repairs. so that all scheduled maintenance activities,

specifications and software for each computer are recorded and stored in a system.

The purpose of this study is to create an application program that can control

maintenance activities in the form of maintenance and repairs in each laboratory. The

application is expected to help in overcoming the problem of maintenance reports and

inventory of goods so that it can run effectively and efficiently. The research method

that I use is the water life model development system (SDLC) waterfall model, the

method includes planning: observation, interviews, literature study. Design with

context diagrams, Normalization, DFD and ERD. The results of this study are the use

of barcode scanning systems for scheduling maintenance and PC specifications in

computer laboratories. With the application of the use of a barcode scan for scheduling

system maintenance and PC specifications in computer laboratories produces a data

information related to the maintenance and repair of computer laboratories and the

management of computer specification data is supported by the existence of repair and

maintenance info menus.

Keyword: MySQL, information systems, maintenance and computer inventory.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pengelolaan laboratorium

Teknik Komputer Jaringan (TKJ)

dalam bidang data maintenance masih

tergolong konvensional. Sehingga

dalam pengelolaan laboratium SMK 1

Cikarang Selatan memerlukan aplikasi

sistem informasi pelayanan Record

Data Maintenace yang mampu

menyimpan data spesifikasi PC serta

jadwal perawatan dengan dibuatnya

suatu aplikasi sistem informasi Record

Data Maintenance sebagai salah satu

sarana pemanfaatan teknologi

komputer pada SMKN 1 Cikarang

Selatan semua kegiatan Maintenance di

laboratorium komputer dapat terdata

dengan baik sehingga maintenance

terjadwal, spesifikasi setiap komputer

didata dan software pada setiap

komputer yang ada dapat disimpan

dalam sebuah sistem.

Informasi yang cepat dan akurat

dalam pengambilan keputusan yang

tepat perlu dikembangkan suatu sistem

pengelolahaan data dengan baik.

Karena diperlukan alat yang dapat

melakukan tugas-tugas tersebut secara

cepat dan akurat yaitu komputer yang

mampunyai keunggulan dalam

pemrosesan data baik yang harus

diolah, disimpan, disajikan dan

dianalisa. kelebihan lain dari komputer

yaitu dapat menangani ratusan data

setiap harinya dan dapat memproses

data yang besar.

Pendidikan memegang peranan

yang penting dalam meningkatakan

kecerdasan bangsa dan merupakan

faktor dalam perkebangnya

pembangunan bangsa di segala bidang

sesuai dengan berkembangannya ilmu

pengetahuan dan teknologi yang

semakin pesat.

SMKN 1 Cikarang Selatan saat ini

sudah di fasilitasi laboratorium

komputer sebagai salah satu sarana

untuk mengejarkan beberapa kegiatan-

kegiatan adminitrasi manajemen,

mengetik laporan, persentasi laporan,

praktikum kejuruan, Ujikom serta

Ujian Nasional Berbasis Komputer

(UNBK) dengan adanya kegiatan-

kegiatan tersebut belum menggunakan

sistem program untuk membuat laporan

yang berhubungan dengan pengolahan

data perawatan laboratorium maupun

inventaris secara sistematis sehingga

perawatan laboratorium komputer

terjadwal dengan baik dan tidak

validnya spesifikasi setiap unit

komputer pada laboratorium serta

laporan perawatan dan software yang di

perlukan di setiap unit komputer (PC)

maupun laboratorium, maka diperlukan

sebuah sistem informasi data record

maintenance untuk mengolah laporan

kegiatan dan perawatan laboratorium.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang

masalah yang ada, maka penulis dapat

mengambil pokok permasalahan yang

ada di SMK 1 Cikarang Selatan sebagai

berikut:

1. Belum terback-up nya

dengan baik riwayat

maintenance di

laboratorium komputer

SMKN 1 Cikarang Selatan.

2. Sulitnya mendeteksi

kerusakan karna belum

adanya data informasi yang

terkait dengan penjadwalan

maintenance laboratorium

komputer.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang

yang ada, perumusan masalah adalah

bagaimana merancang dan membangun

suatu Sistem Informasi perawatan dan

Inventaris untuk tata kelola

laboratorium pada SMKN 1 Cikarang

Selatan.

1.4 Pembatasan Masalah

1. Penelitian dilakukan di

SMKN 1 Cikarang Selatan,

Kabupaten Bekasi

2. Program ini menggunakan

bahasa pemograman

PASCAL

3. Menggunakan Mysql

sebagai database

4. Program pendukung Xampp

sebagai server local

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini adalah:

1. Merancang dan

membangun suatu sistem

informasi berkaitan dengan

perawatan maupun

perbaikan maintenance

laboratorium komputer di

SMKN 1 Cikarang Selatan.

2. Merancang dan

membangun suatu sistem

informasi inventaris tata

kelola laboratorium

komputer di SMKN 1

Cikarang Selatan.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Merupakan sarana latihan

bagi mahasiswa dalam

menerapkan ilmu yang telah

diperoleh selama

perkuliyahan dan menjadi

salah satu syarat kelulusan

untuk tujuan

penganugrahan gelar

Sarjana Komputer (S.Kom).

2. Bagi Universitas Pelita

Bangsa

Dapat dijadikan

pembanding atau literatur

penyusunan skripsi di masa

yang akan datang serta

menambah refrensi

perpustakaan untuk

meningkatkan kualitas

pendidikan.

3. Bagi Pihak Sekolah SMKN

1 Cikarang Selatan

Membantu suatu informasi

laporan perawatan maupun

perbaikan maintenance dan

inventaris tata kelola

laboratorium komputer di

SMKN 1 Cikarang Selatan.

1.7 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan

untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai

tujuan penelitian. Metode

pengumpulan data dapat digunakan

secara sendiri-sendiri maupun

menggabungkan dua metode atau lebih,

Beberapa metode pengumpulan data

yang penulis gunakan antara lain:

1. Metode Observasi

Penulis melakukan pengamatan

langsung ke tempat objek pembahasan

yang ingin diperoleh dalam

pengambilan data yang diperlukan.

Pengambilan data penulis lakukan pada

laboratorium komputer di SMKN 1

Cikarang Selatan.

2. Metode Wawancara

Penulis melakukan beberapa

wawancara pada pihak petugas maupun

Kepala laboratorium dan beberapa

Siswa-Siswi untuk mendapatkan suatu

penjelasan masalah-masalah yang

terjadi pada laboratorium di SMKN 1

Cikarang Selatan.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Tinjuan Studi

Pada bab ini menjelaskan

mengenai kajian pustaka yang menjadi

acuan dalam melakukan penulisan

dengan judul “Penggunaan Scan

Barcode Untuk Sistem Penjadwalan

Maintenance Dan Spesifikasi PC Di

Laboratorium Komputer SMKN 1

Cikarang Selatan”

Berikut ini merupakan referensi

yang berkaitan dengan penelitian

tentang maintenance laboratorium

komputer yang pernah dilakukan oleh

peneliti lain mengenai sistem ini adalah

sebagai berikut.

1. Mahendra Pratama (2014)

dalam jurnalnya yang berjudul

“Rancang Bangun Sistem

Informasi Laboratorium Teknik

Elektro Terpadu Universitas

Lampung Berbasis Web”

menjelaskan tentang penilaian

penjaminan mutu laboratorium.

Pengarsipan dan pencarian

datalaboratorium.

2. Tanty Oktavia (2016) dalam

jurnalnya yang berjudul

“Implementasi Sistem Asset

Manajemen Sebagai Penunjang

Operasional Laboratorium

Komputer” menjelaskan

tentang management asset.

Karena operasional dalam

manajemen asset pada

laboratorium sangatlah

kompleks karena jumlah

perangkat yang harus dikelola

cukup besar, mulai dari

monitor, CPU, Software dan

lain-lain.

3. M. Aris Garniardi dkk., (2013),

Dalam Jurnal Ilmiah Generic

volume 4, Nomor 1, Januari

2013 mengenai Rancang

Bangun Perangkat Lunak

Sistem Informasi Laboratorium

Fasilkom Unisri mengatakan

bahwa kemudahan-kemudahan

menggunakan suatu sistem

informasi Computer

Laboratory (COMLAB)

dibandingkan dengan sistem

manual diantaranya:

Mempermudah penyimpanan

arsip administrasi akademik

dilaboratorium, baik data yang

berhubungan dengan

praktikum, penelitian maupun

dengan pengabdian masyarakat

dilaboratorium Mempermudah

penyimpanan arsip administrasi

sarana dan prasarana

laboratorium, baik data-data

yang berhubungan dengan

pemakaian laboratorium, serta

pemeliharaan fasilitas-fasilitas

yang ada didalamnya,

Mempermudah pembuatan

berita acara pemakaian dan

pemeliharaan fasilitas

laboratorium (Praktikum,

penelitian maupun pengabdian

kepada masyarakat),

Mempermudah pembuatan

laporan administrasi

laboratorium, Mempermudah

pembuatan laporan pemakaian

dan pemeliharaan fasilitas

laboratorium (praktikum,

penelitian maupun pengabdian

masyarakat).

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin

(sytema) dan bahasa Yunani (sustema)

adalah suatu kesatuan yang terdiri

komponen atau elemen yang

dihubungkan bersama untuk

memudahkan aliran informasi, materi

atau energi untuk mencapai suatu

tujuan. Istilah ini sering dipergunakan

untuk menggambarkan suatu identitas

yang berinteraksi, dimana suatu model

matematika seringkali bisa di buat.

Menurut Jogiyanto H.M (2015:

34), menyatakan bahwa sistem dapat di

definisikan dengan pendekatan

prosedur dan dengan pendekatan

komponen. Pendekatan system pada

prosedur didefinisikan bahwa “sistem

adalah kumpulan dari prosedur-

prosedur yang mempinyai tujuan

tertentu”. Menurut Pratama (2016: 7),

menyatakan bahwa sistem sekumpulan

prosedur yang berkaitan dan saling

terhubung untuk melakukan tugas

bersama-sama”. Sedangkan menurut

Rosa dan Shalahudin (2016: 2) “sistem

berarti kumpulan komponen yang

saling terkait satu sama lain dan

mempunyai satu tujuan yang ingin di

capai.

2.2.2 Definisi Informasi

Menurut Pratama (2014: 9)

“Informasi merupakan hasil

pengolahan data dari satu atau berbagi

sumber, yang kemudian diolah,

sehingga memberikan nilai, arti, dan

manfaat”. Menurut Sutabri (2014: 2)

“Informasi adalah hasil pemprosesan

menjadi informasi yang baik maka

dilakukan peninjauan informasi

mengenai akurat, tepat waktu, relevan,

serta lengkap dari informasi tersebut

2.2.3 Defenisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2014: 38)

“Sistem informasi merupakan suatu

sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan

pengelolahan transaksi harian yang

mendukung fungsi operasi organisasi

yang bersifat managerial dengan

kegiatan strategi dari suatu organisasi

untuk dapat menyediakan laporan-

laporan yang diperlukan oleh pihak luar

tertentu”. Menurut Abdul Kadir (2014:

8) “Sistem informasi mencakup

sejumblah komponen (manusia,

komputer, teknologi informasi, dan

prosedur kerja), ada sesuatu yang

diproses (data menjadi informasi), dan

untuk mencapai suatu sasaran atau

tujuan”. Sedangkan menurut Pratama

(2014: 10) “Sistem informasi

merupakan gabungan dari perangkat

lunak, perangkat keras, infrastruktur,

dan adanya sumber daya manusia yang

terlatih”.

Dari uraian diatas penulis

menyimpulkan bahwa sistem informasi

pada dasarnya merupakan sistem yang

menghasilkan informasi yang

diharapkan.

2.2.4 Konsep Dasar Maintenance

(Perawatan)

Maintenance yang dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

biasa disebut dengan

pemeliharaan/perawatan merupan

sebuah aktifitas yang bertujuan

memastikan suatu fasilitas secara fisik

bisa secara terus menerus melakukan

apa yang pengguna inginkan. Menurut

Kurniawan (2013: 14) “Maintenance

merupakan suatu kombinasi dari

berbagai tindakan yang dilakukan

untuk menjaga suatu barang dalam,

atau memperbaikinya samapai suatu

kondisi yang bisa diterima”. Sedangkan

menurut (Sisjono dan Iwan Koswara,

2014) “Maintenance ialah suatu

kegiatan yang dilakukan secara sengaja

atau sadar terhadap suatu fasilitas

dengan menganut suatu sistematika

tertentu untuk mencapai hasil telah

ditetapkan “. Sedangkan menurut

Drs.Sudjoko dalam bukunya

“Administrasi Materil”, (2015: 8)

“Mengatakan Maintenance merupakan

keseluruhan aktifitas yang dilakukan

terhadap alat untuk menjaga atau

mengembalikan kemampuan alat itu

dalam memberikan pelayanan yang

terdiri dari pemeriksaan, uji coba,

servis, kondisi, penggantian, perbaikan

dan renovasi “.

2.2.5 Konsep Dasar Barcode

Pada tahun 1932, Wallace Flint

membuat sistem pemeriksaan barang di

perusahaan retail. Awalnya, teknologi

barcode dikendalikan oleh perusahaan

retail, lalu diikuti oleh perusahaan

industri. Lalu pada tahun 1948, pemilik

toko makanan lokal meminta Drexel

Institute of Technology di Philadelphia,

untuk membuat sistem pembacaan

informasi produk selama proses

checkout dengan secara otomatis.

Kemudian Bernard Silver dan Norman

Joseph Woodland, lulusan Drexel

patent application, bergabung untuk

mencari solusi. Woodland

mengusulkan tinta yang sensitif

terhadap sinar ultraviolet. Prototipe

ditolak karena tidak stabil dan mahal.

Tangal 20 Oktober 1949 Woodland dan

Silver berhasil membuat prototipe yang

lebih baik. Akhirnya pada tanggal 7

Oktober 1952, mereka mendapat hak

paten dari hasil penelitian mereka.

1966: Pertama kalinya barcode dipakai

secara komersial adalah pada tahun

1970 ketika Logicon Inc. membuat

Universal Grocery Products

Perusahaan pertama yang

memproduksi perlengkapan barcode

untuk perdagangan retail adalah

Monach Marking. Pemakaian di dunia

industri pertama kali oleh Plessey

Telecommunications. Pada tahun 1972,

Toko Kroger di Cincinnati mulai

menggunakan bull’s-eye code. Selain

itu, sebuah komite dibentuk dalam

grocery industry untuk memilih kode

standar yang akan digunakan di

industri.

Barcode dapat diartikan sebagai

kumpulan kode yang berbentuk garis,

dimana masing-masing ketebalan

setiap garis berbeda sesuai dengan isi

kodenya. Barcode pertama kalinya

diperkenalkan dan dipatenkan di

Amerika oleh Norman Joseph

Woodland dan Bernard Silver

mahasiswa Drexel Institute of

Technology pada akhir 40-an.

Implementasi barcode dimungkinkan

atas kerja keras dua orang insinyur

yaitu Raymond Alexander dan Frank

Stietz. Barcode adalah informasi

terbacakan mesin (Machine

Readable) dalam format visual yang

tercetak.

Penggunaan Barcode sangat

dirasakan manfaatnya mulai dari

kebutuhan Retail, Industri, Farmasi,

Bidang Kesehatan, dan bahkan di

instasi pemerintahan seperti PLN,

dimana untuk meningkatkan pelayanan

kepada pelanggan mulai menggunakan

Barcode System. Saya sendiri pernah

membuat dan mengaplikasikan

program Catat Meter Pelanggan dengan

Barcode System di beberapa APJ (Area

Pelayanan Jaringan ) seperti PLN APJ

Bekasi, PLN APJ Purwakarta dan

Plered, PLN UPJ Bandung Utara, PLN

APJ Surabaya Barat, PLN Cabang

Banyuwangi, PLN Cabang Sulawesi

Selatan dan Kendari.Memang setelah

menggunakan Barcode System ada

peningkatan yang signifikan terhadap

kualitas dan akurasi pencatatan meter

pelanggan dibandingkan dengan sistem

manual.Selain di PLN, saya pernah

membuat aplikasi Barcode sistem

mulai dari Inventory Control, Fixed

Asset , Sistem Absensi, Security

System, Starter Pack Mobile-8 Label,

Retail POS, Event Organizer dan lain-

lain.

Gambar 2.1 Peralatan

mencetak Barcode

2.2.5.1 Fungsi Barcode

Bebrapa fungsi barcode

diantaranya sebagai berikut:

1. Barcode berfungsi untuk

mengidentifikasi atau

mengelompokan barang, jika

barcode digunakan di pabrik

berfungsi untuk mempermudah

penyimpanan dan penjualan

produk, data yang di dapat juga

akan lebih cepat dan akurat.

2. Barcode berfungsi untuk

mempermudah mengecek harga

barang, biasanya yang sering

kita lihat di kasir swalayan,

dengan barcode kasir tinggal

scann barcode dan harga akan

muncul di layar komputer.

3. Barcode berfungsi untuk

mengidentifikasi asal barang, di

dalam barcode terdapat

informasi asal negara,

perusahaan yang memproduksi

barang tersebut.

4. Barcode berfungsi untuk

mempercepat saat pengecekan

barang, sehingga perusahaan

dapat mengetahui dengan cepat

informasi barang yang terjual.

5. Barcode berfungsi untuk

menghindari kesalahan ketika

input barang, dulu sebelum ada

barcode untuk input barang

dilakukan dengan cara

mengetik harga barang, jenis

barang dan jumlah barang.

Gambar 2.2 Jenis-jenis

Barcode

Dengan adanya alat barcode

banyak sekali pihak-pihak pelaku usaha

yang diuntungkan karena barcode

memiliki banyak kelebihan, dengan

teknologi barcode data yang didapat

akan lebih cepat dan akurat sehingga

dapat dengan cepat mengambil

keputusan yang akhirnya berpengaruh

pada meningkatnya kinerja

manajemen.

2.2.6 Pengecekan Dan Monitoring

Pengecekan merupakan suatu

proses pemeriksaan suatu perangkat

yang bertujuan untuk mengetahui baik

tidaknya suatu perangkat. Sedangkan

pengertian monitoring dalam modul

yang disusun oleh tim CPPR,

Monitoring secara umum dapat

diartikan sebagai fungsi manajemen

yang dilakukan pada saat kegiatan

sedang berlangsung mencakup aspek-

aspek antara lain:

a. Penulusuran pelaksanaan

kegiatan dan keluarannya

(fokus pada input,output dan

proses)

b. Pelaporan tentang kemajuan

c. Identifikasi masalah-masalah

pengelolahan dan pelaksanaan

Monitoring dapat juga diartikan

sebagai proses pengumpulan

dan analisis secara sistematis

dan kontinu tentang kegiatan

sehingga dapat dilakukan

tindakan koreksi untuk

penyempurnaan program itu

selanjutnya. (CPPR, 2012)

2.2.7 Laboratorium Komputer

Dalam jurnal Frizal Luthfi

Hadyan tahun (2014) dengan judul

“analisis dan Perancangan Sistem

Informasi.”, Mengatakan bahwa suatu

laboratorium komputer merupakan

sarana yang sangat dibutuhkan pada

lingkungan perkantoran, perdagangan

maupun pendidikan. Setiap kegiatan

yang dilakukan pada laboratorium

komputer harus mendapat pengawasan

dari penanggung jawab laboratorium

komputer itu sendiri, karena sangat

penting untuk pendataan penggunaan

laboratorium serta kapan saja

laboratorium digunakan, diservice,

laboratorium komputer juga

membutuhkan suatu sistem informasi

yang dapat memudahkan suatu proses

kegiatan yang dilaksanakan pada

laboratorium komputer, baik itu dalam

pendidikan maupun perkantoran.

2.2.8 Bahasa Pemograman

2.2.8.1 Lazarus

Lazarus adalah suatu

lingkungan pengembangan terintegrasi

(IDE) untuk objek bahasa Pascal dan

dapat digunakan untuk membuat

semua jenis aplikasi tidak hanya

aplikasi GUI tetapi juga aplikasi yang

dapat dijalankan di command line

(Anonim, 2014).

Lazarus merupakan sistem

pengembangan sumber terbuka ini

yang dibangun berdasarkan pada

compiler Free Pascal yang dapat

menambahkan suatu lingkungan

pengembangan terintegrasi (IDE) yang

menyertakan editor penerangan-

sintaks kode dan desainer formulir

visual, juga librari komponen yang

sangat kompatibel dengan Visual

Component Library (VCL) pada

Delphi. Lazarus Component Library

(LCL) menyertakan persamaan untuk

banyak kontrol VCL familier seperti

form, tombol, kotak teks yang dipakai

untuk membuat aplikasi yang memiliki

antarmuka pengguna grafis (GUI).

Aplikasi yang terintegrasi

memberikan banyak sekali

keuntungan. Adapun keuntungan

aplikasi yang terintegrasi diantaranya

yaitu memudahkan masing - masing

bagian dalam sistem untuk saling

berkomunikasi. Dengan demikian

kerja menjadi semakin efektif dan

efisien, baik dalam hal waktu ataupun

tenaga (Anonim, 2014).

Gambar 2.3. Tampilan Lazarus

2.2.8.2 Structured Query Language

(SQL)

SQL adalah sekumpulan

perintah khusus yang digunakan untuk

mengakses data dalam database

relasional. SQL merupakan sebuah

bahasa komputer yang mengikuti

standar ANSI (American Nasional

Standard Institute) yang digunakan

dalam manajemen database relasional.

Dengan SQL, kita dapat mengakses

database, menjalankan query untuk

mengambil data dari database,

menambahkan data ke database,

menghapus data di dalam database, dan

mengubah data di dalam database. Saat

ini hampir semua server database yang

ada mendukung SQL untuk melakukan

manajemen.

Gambar 2.4 Tampilan

MySQL

Sejarah SQL dimulai dari

artikel seorang peneliti dari IBM

bernama EF Codd yang membahas

tentang ide pembuatan database

relasional pada bulan Juni 1970. Ini

juga membahas kemungkinan

pembuatan bahasa standar untuk

mengakses data dalam database

tersebut. Bahasa tersebut diberi dengan

nama SEQUEL (Structured English

Query Language).

Terdapat 3 (tiga) jenis

perintah SQL, yaitu DDL, DML dan

DCL.

A. DDL atau Data Definition

Language

DDL merupakan perintah

SQL yang berhubungan dengan

pendefinisian suatu struktur

database, dalam hal ini database dan

table. Perintah SQL yang termasuk

dalam DDL antara lain:

a. CREATE

b. ALTER

c. RENAME

d. DROP

B. DML atau Data Manipulation

Language

DML merupakan perintah SQL

yang berhubungan dengan manipulasi

atau pengolahan data atau record

dalam table. Perintah SQL yang

termasuk dalam DML antara lain:

a. SELECT

b. INSERT

c. DELETE

d. CREATE

C. DCL atau Data Control

Language

DCL merupakan perintah SQL

yang berhubungan dengan pengaturan

hak akses user, baik terhadap server,

database, table maupun field. Perintah

SQL yang termasuk dalam DCL antara

lain:

a. GRANT

b. REVOKE

Setelah terbitnya artikel

tersebut, IBM mengadakan proyek

pembuatan database relasional

berbasis bahasa SEQUEL. Karena

permasalahan hukum mengenai

penamaan SEQUEL, IBM pun

mengubahnya menjadi SQL.

Implementasi database relasional

dikenal dengan System/R. Di akhir

tahun 1970-an, muncul perusahaan

bernama Oracle yang membuat server

database populer yang bernama sama

dengan nama perusahaannya. Dengan

naiknya kepopuleran Oracle, maka

SQL juga ikut populer sehingga saat ini

menjadi standar de facto bahasa dalam

manajemen database.

2.2.9 Mengenal Xampp

Menurut Nugroho (2013: 1)

“Xampp adalah suatu paket web

lengkap yang dapat dipakai untuk

belajar pemograman web, khususnya

PHP dan MYSQL”. Menurut Pratama

(2014: 440) “Xampp adalah aplikasi

web server bersifat instan yang dapat

digunakan baik sistem operasi linux

maupun sistem oprasi windows’.

Menurut Raharjo (2015: 25) Xammp

adalah kompilasi software yang

membungkus apache yang berisi

mariaDB, PHP, dan Perl”. Menurut

Nugroho (2013:6), di dalam folder

utama Xampp, terdapat beberapa

folder penting yang perlu diketahui.

Untuk lebih memahami setiap

fungsinya, anda dapat melihat

penjelasannya sebagai berikut:

Tabel 2.1 Folder Penting Xampp

Folder Keterangan

Apache Folder utama dari Apache Webserver

Htdocs Folder utama untuk menyimpan data-data latihan web,

baik PHP maupun HTMLbiasa.

MySQL Folder utama untuk database MySQL Server

PHP Folder utama untuk program PHP.

(Sumber: Nugroho (2013:6))

Dari uraian diatas penulisan

dapat menyimpulkan bahwa aplikasi

Xampp merupakan paket pemograman

aplikasi lengkap yang didalamnya

terdapat program apache untuk web

server, mysql untuk database servernya

(untuk xammp terbaru digantikan

dengan MariaDB untuk web

servernya), Php dan Perl untuk bahasa

pemogramanya.

Gambar 2.3 Tampilan Utama Pada

Aplikasi Xampp

2.2.10 Motode Pengembangan

Waterfall

Model atau metode pengembangan yang digunakan di

dalam pembuatan perangkat lunak ini

adalah metode waterfall. Metode ini

merupakan metode yang bersifat

sistematis dan berurutan. Adapun

tahapan dari metode ini adalah sebagai

berikut:

1. Analisis Kebutuhan

Tahapan ini merupakan

tahapan pertama pada metode

waterfall dan merupakan

tahapan proses untuk

mendefinisikan semua

kebutuhan pembuatan

software.

2. Perancangan sistem perangkat

lunak

Tahap ini merupakan tahapan

perancangan sistem yang

meliputi desain input dan

desain output, use case sistem

dan lain-lain. Kegiatan ini

menentukan arsitektur sistem

secara keseluruhan.

3. Implementasi dan pengujian

unit

Pada tahap ini, perancangan

perangkat lunak direalisasikan

sebagai serangkaian program

atau unit program. Pengujian

unit melibatkan verifikasi

bahwa setiap unit telah

memenuhi spesifikasinya.

4. Integrasi dan pengujian sistem

Unit program atau program

individual diintegrasikan dan

diuji sebagai sistem yang

lengkap untuk menjamin

bahwa persyaratan sistem telah

dipenuhi.

5. Operasi dan pemeliharaan Sistem yang sudah dibuat

untuk diinstal dan dipakai.

Pemeliharaan mencakup

koreksi dari berbagai error

yang tidak ditemukan di tahap-

tahap terdahulu. (Sommerville,

2014).

Gambar 2.4 Metode Waterfall

2.2.11 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD)

merupakan suatu cara atau metode

untuk membuat rancangan sebuah

sistem yang mana berorientasi pada

alur data yang bergerak pada sebuah

sistem nantinya. Dalam pembuatan

Sistem Informasi, DFD sering

digunakan. DFD dibuat oleh para

analis untuk membuat sebuah sistem

yang baik. Dimana DFD ini nantinya

diberikan kepada para programmer

untuk melakukan proses coding.

Dimana para programmer melakukan

sebuah coding sesuai dengan DFD

yang dibuat oleh para analis

sebelumnya. Tools yang digunakan

pada pembuatan DFD (Data Flow

Diagram) yaitu EasyCase, Power

Designer 6. Salah satu cara lain untuk

mendesain sistem yaitu menggunakan

UML (Unified Manual Language).

Dibawah ini merupakan simbol –

simbol DFD:

Simbol Nama Keterangan

Terminator

Kesatuan

diluar sistem

yang

memberikan

suatu input

ke sistem

atau

menerima

output dsri

sistem

berupa orang

organisasi,

atau sistem

lain.

Aliran data

Aliaran data

merupakan

perpindahan

data dari satu

titik ke titik

yang lain.

Proses

Proses

biasanya

menunjukan

suatu

perubahan

data dan

terjadinya

proses

transformasi

data

Gambar 2.5 Simbol DFD

(Sumber:

http://ieexplore.ieee.org/Xplore/home.j

sp/2017/01/pengertian-

DFDdfderd.html)

Didalam DFD terdapat 3 level,

yaitu:

1. Diagram Konteks.

Menggambarkan satu

lingkaran besar yang dapat

mewakili seluruh proses yang

terdapat di dalam suatu sistem.

2. Diagram Nol

Merupakan satu lingkaran

besar yang mewakili

lingkaran-lingkaran kecil

yang ada di dalamnya.

3. Diagram Rinci.

Merupakan diagram yang

menguraikan proses apa

yang ada dalam diagram.

Terdapat tiga Fungsi DFD yaitu

sebagai berikut:

1. Menggambarkan sistem

sebagai suatu jaringan proses

fungsional yang dihubungkan

satu sama lain dengan alur data,

baik secara manual maupun

komputerisasi.

2. Alat pembuatan model yang

memberikan penekanan

hanya pada fungsi sisteem.

3. Untuk menggambarkan analisa

maupun rancangan sistem yang

mudah dikomunikasikan oleh

profesional sistem kepada

pemakai maupun pembuat

program.

2.2.12 Flowchart

Flowchart adalah penyajian

yang sistematis tentang proses dan

logika dari kegiatan penanganan

informasi atau penggambaran secara

grafik dari langkah-langkah yang dapat

diurut-urutan dalam prosedur dari

sesuatu program. Flowchart menolong

analis dan programmer untuk

memecahkan masalah kedalam

segmen-segmen yang lebih kecil dan

menolong dalam menganalisis

alternatif-alternatif lain dalam

pengoperasian.

System flowchart adalah

merupakan urutan proses

dalam sistem dengan menunjukkan alat

media input, output media

penyimpanan proses pengolahan data.

Program flowchart adalah

suatu bagian dengan symbol - simbol

tertentu yang digunakan untuk

menggambarkan sebuah urutan proses

secara terstruktur/mendetail dan

hubungan antara suatu proses

(instruksi) dengan proses yang lainnya

dalam suatu program.

Dibawah ini penjelasan tentang

symbol – symbol Flowchart:

Gambar 2.6 Simbol Flowchart

(Sumber:

http://ieexplore.ieee.org/Xplore/home.j

sp/2017/01/pengertian-

flowchartdfderd.html)

2.2.13 Entity Relationship Diagram

(ERD)

Merupakan salah satu bentuk

pemodelan basis data yang paling

sering digunakan dalam

pengembangan untuk

sistem informasi. Diagram hubungan

dari entitas (ERD) menunjukkan

hubungan dari setiap entitas set

disimpan dalam database. Entitas

didalam konteks ini adalah komponen

data. Dengan kata lain, diagram ERD

menggambarkan sebuah struktur logis

dari database.

Dalam rekayasa perangkat

lunak, sebuah Entity - Relationship

Model (ERM) merupakan dari abstrak

beserta konseptual representasi data.

Entity Relationship adalah salah satu

metode pemodelan basis data yang

digunakan untuk menghasilkan dari

suatu skema konseptual untuk

jenis/model data semantik dari sistem.

Dimana sebuah sistem seringkali

memiliki basis data yang paling

merupakan relasional, dan mempunyai

ketentuannya bersifat top-down.

Diagram untuk menggambarkan model

Entitiy-Relationship ini disebut

EntitiyRelationship diagram, ER

diagram, atau ERD.

Menurut salah satu para ahli,

Brady dan Loonam (2017), Entity

Relationship diagram (ERD)

merupakan dari teknik yang digunakan

untuk memodelkan kebutuhan yang

ada pada data dari suatu organisasi,

biasanya diperoleh System Analys

didalam tahap analisis persyaratan

untuk proyek pengembangan system.

Sementara seolah-olah teknik diagram

atau alat peraga memberikan sebuah

dasar untuk mendesain

dari database relasional itu sendiri

yang mendasari sistem informasi yang

dikembangkan. ERD bersama-sama

dengan detail pendukung merupakan

model dari data yang pada gilirannya

digunakan sebagai spesifikasi untuk

database.

Entity Relationship

Diagram adalah sebuah model

konseptual yang telah

mendeskripsikan sebuah hubungan

antara penyimpanan dari data atau file

data berdasarkan objek-objek dasar

data yang mempunyai antar relasi

untuk memodelkan struktur data, untuk

menggabarkannya digunakan beberapa

notasi dan symbol. Dalam rekayasa

perangkat lumak ERD merupakan

abstrak dan konseptual representasi

data dan digunakan untuk

menghasilkan skema model data

semantic sistem dimana sistem

seringkali memiliki basis data rasional.

Dibawah ini gambar

menunjukan symbol – symbol ERD:

Nama Simbol Keterangan

Entitas

Suatu objek yang

dapat

diidentifikasi

dalam

lingkungan

pemakai

Relasi

Menunjukan

adanya hubungan

di antara

sejumblah entitas

yang berbeda

Atribut

Berfungsi

mendeskripsikan

karakter entitas

Garis

Garis sebagai

penghubung

relasi dengan

entitas,relasi dan

entitas dengan

atribut

Gambar 2.7 Simbol – simbol ERD

(Sumber:

http://ieexplore.ieee.org/Xplore/home.j

sp/2017/01/pengertian-

ERDtdfderd.html)

2.3 Tinjauan Objek Penelitian

2.3.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di

SMKN 1 Cikarang Selatan Desa

Ciantra, Kecamatan Cikarang Selatan,

Kabupaten Bakasi dengan melakukan

wawancara kepada pihak petugas

laboratorium dan Ketua laboratorium.

Gambar 2.8 Laboratorium komputer

KKPI-2

2.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai

pada tanggal 16 September 2019

Sampai dengan 15 Oktober 2019.

2.3.3 Struktur Organisasi

Berikut ini adalah struktur

organisasi yang terbentuk di

laboratorium komputer SMKN 1

Cikarang Selatan.

Gambar 2.9 Struktur Organisasi

2.3.4 Tugas Pokok Dan Fungsi

Adapun tugas dan fungsi di

SMKN 1 Cikarang Selatan adalah

sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah SMKN 1

Cikarang Selatan:

Sebagai pimpinan sekolah yang

menjabarkan visi ke dalam misi

target mutu, membuat rencana

kerja strategis dan rencana kerja

tahunan untuk pelaksanaan

peningkatan mutu, bertanggung

jawab dalam membuat

keputusan anggaran sekolah.

2. Wakasek Urusan Kurikulum:

Membantu kepala sekolah

dalam kebijakan mutu dalam

standar isi, proses, dan

penilaian. Menyusun program,

mengatur pelaksanaan kegiatan,

dan evaluasi pembelajaran.

3. Wakasek Urusan Prasarana:

Membuat dan menyusun

program kerja tahunan kegiatan

sekolah dibidang sarana dan

prasarana dan mengkoordinir

serta mengawasi

pelaksanaanya.

4. Ketua Program Keahlian TKJ:

Mengkoordinasi pelaksanaan

seluruh kegiatan pembelajaran,

merencanakan jadwal pelajaran,

praktikum dan evaluasi hasil

belajar, Bertanggungjawab

terhadap ketersediaan Laporan

pelaksanaan seluruh kegiatan

jurusan.

5. Kepala Bengkel TKJ

Mengelola kegiatan

laboratorium sekolah,

Mengkoordinasikan kegiatan

praktikum dengan guru,

menyusun jadwal kegiatan

laboratorium, Memantau

pelaksanaan kegiatan

laboratorium, mengevaluasi

kegiatan laboratorium serta

menyusun laporan kegiatan

laboratorium.

6. Guru Kompetensi TKJ

Membekali Siswa dan Siswi

dengan Kompetensi/

keterampilan, pengetahuan dan

sikap, Mendidik agar menjadi

warga negara yang bertanggung

jawab, Mendidik menerapkan

hidup sehat, memiliki wawasan

pengetahuan sesuai dengan

program keahlian teknik

komputer dan informatika.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Instrumen Penelitian

Pada bab ini berisi tentang metode-

metode penelitian yang digunakan

untuk mendapatkan data atau informasi

yang diperlukan mengenai software

dan hardware yang digunakan penulis

dalam melakukan sebuah penelitian

yang berjudul “Sistem Penjadwalan

Maintenance Laboratorium Komputer

Dan Infentaris Dengan Barcode Pada

Laboratorium di SMKN 1 Cikarang

Selatan”. Berikut ini merupakan

beberapa software dan hardware yang

digunakan:

3.1.1 Software

Dalam melakukan penelitian

penulis menggunakan beberapa

software sebagai tools untuk membuat

program dan sebagai penunjang

penelitian, berikut beberapa software

yang dibutuhkan:

3.1.1.1 Lazarus

Lazarus adalah suatu

lingkungan pengembangan terintegrasi

(IDE) untuk objek bahasa Pascal dan

dapat digunakan untuk membuat

semua jenis aplikasi tidak hanya

aplikasi GUI tetapi juga aplikasi yang

dapat dijalankan di command line

(Anonim, 2014).

Gambar 3.1. Tampilan Lazarus

3.1.1.2 MySQL Front

MySQL-Front merupakan

salah satu software yang dibuat untuk

antarmuka database MySQL. MySQL-

Front ada memungkinkan kita untuk

mengelola database MySQL dengan

mudah melalui antarmuka windows.

Pengertian Database MySQL-Front

adalah suatu tool yang dibuat dengan

menggunakan Delphi yang merupakan

salah satu pemrograman berbasis

visual sehingga dapat pula

menampilkan tampilan grafik yang

cukup baik (MySQL-Front khusus

berbasis Windows). MySQL-Front

mendukung salah satu fungsi-fungsi

dari MySQL seperti create atau drop

database dan table, edit/add/delete

fields, edit/insert/delete records, view

dan kill untuk proses pada pengguna

lain, mengeksekusi SQL,

menampilkan property table.

MySQL adalah

sebuah perangkat lunak sistem

manajemen basis data dari sebuah

SQL (bahasa Inggris: database

management system) atau dengan

DBMS yang multithread, multi-user,

dengan jumlah sekitar 6 juta instalasi di

seluruh dunia. MySQL AB membuat

MySQL tersedia sebagai perangkat

lunak gratis dibawah lisensi GNU

General Public License (GPL), tetapi

mereka juga menjual dibawah lisensi

komersial untuk kasus-kasus di mana

penggunaannya tidak cocok dengan

penggunaan GPL.

Hal paling mendasar yang

menjadikan MySQL pilihan utama

sebagai database yang digunakan

adalah karena MySQL menggunakan

Lisensi GPL dan multiplatform,

sehingga lebih disukai para mahasiswa

karena tidak membutuhkan biaya besar

dalam membuat aplikasi serta tidak

harus tergantung pada OS Windows

ataupun Linux karena dapat dijalankan

pada kedua OS tersebut dan beberapa

OS lainnya. Tapi alasan tersebut

tidaklah cukup untuk menjadikan

MySQL sebagai RDBMS yang akan

digunakan.

Gambar 3.2 Tampilan

MySQL-Front

3.1.1.3 Xampp

Xampp adalah perangkat

lunakbebas, yang mendukung banyak

sistem operasi, merupakan kompilasi

dari beberapa program. Fungsinya

adalah sebagai server yang berdiri

sendiri, yang terdiri atas program

Apache HTTP Serve, MySQL

database, dan penerjemah bahasa yang

ditulis dengan bahasa pemograman

PHP dan Perl. Sedangkan huruf “X”

dimaksudkan sebagai suatu software

yang dapat dijalankan di empat OS

utama seperti Windows, Mac OS,

Linux dan Solaris. Istilah ini seringkali

disebut dengan cross platform

(software multi OS).

Gambar 3.3 Menu Utama Xampp

3.1.2 Hardware

Dalam melakukan penelitian

penulis menggunakan beberapa

hardware sebagai tools untuk

membuat program dan sebagai

penunjang penelitian. Berikut ini

adalah hardware yang digunakan oleh

penulis:

3.1.2.1 Laptop

Peneliti menggunakan Laptop

Acer Aspire E1-470 bersefisikasi

sebagai berikut:

a. Intel Core i3-3217u (1.8GHz

L3 cache)

b. Intel HD Graphics 4000

c. 14.0 HD LED LCD

d. 2GB DDR L Memory

e. 500 GB HDD

f. 4-cell Li-on battery

3.1.2.2 Barcode Scanner

Peneliti menggunakan Barcode

dengan model Eppos untuk di gunakan

sebagai pembaca Identitas komputer

dan spesifikasi PC yang berspesifikasi

sebagai berikut :

a. Model EP-1050-V2

b. Interface USB

c. RS232 cable

connections

3.2 Prosedur Pengambilan dan

Pengembangan Data

3.2.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan

dilakukan untuk membantu

mempermudah dalam melakukan

penelitian. Metode yang digunakan

dalam pembuatan sistem ini adalah

metode Waterfall. Secara garis besar

metode Waterfall mempunyai langkah

yaitu analisa kebutuhan, desain sistem,

implementasi, pengujian program serta

penerapan program dan pemeliharaan.

Penggunaan Scanner Barcode

Untuk Sistem Penjadwalan

Maintenance Dan Spesifikasi PC

melalui empat tahapan proses sebagai

berikut:

1. Tahap Analisis Kebutuhan

Tahap analisis kebutuhan

adalah tahapan untuk

menentukan apa saja yang

dibutuhkan untuk membuat

sistem penjadwalan

maintenace dan spesifikasi PC

di laboratorium komputer.

2. Desain

a. Desain sistem

Tahap ini adalah tahapan untuk

merancang atau memodelkan

proses yang terjadi di dalam

sistem, seperti proses login,

proses menambahkan data,

proses penyimpanan data,

proses menampilkan data dari

database dan lain-lain.

b. Desain database

Desain database merupakan

tahap dalam merancang atau

memodelkan database dengan

melakukan rancangan struktur

tabel dan relasi antar tabel-tabel

ini yang akan diperlukan pada

sistem penjadwalan

maintenance dan spesifikasi PC

di laboratorium komputer.

c. Desain tampilan

Tahapan desain tampilan ini

adalah tahapan desain user

interface dari sistem

penjadwalan maintenace dan

spesifikasi PC di laboratorium

komputer. Rancangan interface

menu aplikasi ini digambarkan

agar dapat mudah dalam

merancang pembuatan

program. Rancangan user

interface harus terlihat baik.

3.2.1 Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data

adalah suatu proses cara yang

digunakan untuk mendapatkan data-

data dalam suatu penelitian. Teknik

pengumpulan data merupakan langkah

yang paling strategis dalam penelitian,

karena tujuan utama penelitian adalah

mendapatkan data. Tanpa mengetahui

teknik pengumpulan data, maka

peneliti tidak akan mendapatkan data-

data yang memenuhi standar data yang

ditetapkan. Teknik pengumpulan data

yang digunakan sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi merupakan cara

untuk melakukan pengamatan

kondisi lapangan secara langsung.

Melakukan pengamatan tentang

bagaimana proses perawatan dan

pemeliharaan di laboratorium

KKPI2 berjumblah tiga puluh dua

PC. Kemudian dilakukan

pengumpulan data - data dan

informasi yang diperlukan untuk

merancang aplikasi sistem

Penggunaan Scan barcode untuk

sistem penjadwalan maintenance

Dan Spesifikasi PC Di laboratorium

komputer.

2. Wawancara

Proses tanya jawab kepada

kepala laboratorium yang

mengetahui tentang permasalahan

yang sedang diamati. 3. Kepustakaan

Teknik ini dilakukan untuk

memperoleh data dari berbagai

buku, skripsi, dan

3.3 Teknik Analisa Data

3.3.1 Analisi Sistem Lama

Setelah melakukan penelitian dan

observasi dengan mengadakan

wawancara secara langsung baik

dengan pihak terkait yaitu ketua

laboratorium dan petugas laboratorium

di SMKN 1 Cikarang Selatan dapat

diketahui bahwa identifikasi masalah

yang ada pada proses pengecekan dan

monitoring laboratorium komputer

diantaranya:

A. Hasil list pengecekan

laboratorium komputer yang

dicatat dalam lembaran kertas

yang rentan hilang dan tercecer.

B. Tidak adanya database yang

menampung list data hasil

pengecekan laboratorium

komputer.

C. kepala laboratorium kesulitan

ketika meminta semua list

pengecekan dan spesifikasi

sebagai bahan monitoring

terutama pada saat adanya proses

UNBK.

3.3.2 Analisi Sistem Baru

Dengan pembuatan sistem baru

ini yaitu sistem informasi pengecekan

dan monitoring laboratorium komputer,

diharapkan dapat memudahkan asisten

dalam proses pengecekan dan terhadap

kepala laboratorium dalam proses

monitoring, sistem informasi yang akan

dibagun ini memiliki beberapa

kemampuan atau keuntungan

diantaranya:

A. Sistem yang berbasis Dekstop

dengan memanfaatkan scan

barcode untuk memindai

barcode dan memudahkan

proses penyimpanan list data

spesifikasi dan proses

maintenance ke database.

B. Sistem menyediakan informasi

hasil rekapitulasi list pengecekan

laboratorium.

C. Sistem menyediakan informasi

berupa Laporan track record

ketika adanya proses

maintenance di laboratoirium.

3.3.3 Alur Sistem (System Flowchart)

System Flowchart akan

menggambarkan alur kerja proses

pengecekan dan monitoring. Berikut

akan digambarkan alur kerja sistem

lama dan sistem baru.

a. Flowchart sistem lama

pengecekan dan monitoring

laboratorium komputer.

Flow Chart Sistem Yang Berjalan

Kepala LaboratoriumPetugas Laboratorium

Phas

e

Mulai

Pengecekan

Rusak ?

Perbaiki

Ganti

Replace

List Pengecekan

List Pengecekan

Selesai

Tidak

Catat list pengecekan

Gambar 3.7 Flowchart Sistem Yang

Berjalan

b. Flowchart sistem baru proses

pengecekan laboratorium

komputer

Flow Chart Sistem Yang Diusulkan

SistemPetugas Laboratorium

Ph

ase

Mulai

User dan Passwod

Cek Login

Data Valid

Form Login

Form Utama

Data BaseSandi salah

Kelola DataForm

SpesifikasiInput

pengecekan

SimpanData

Tb-SpesifikasiY

Selesai

T

Gambar 3.8 Flowchart Sistem Yang

Diusulkan

Pengecekan Laboratorium Komputer

3.4 Model Yang Diusulkan

3.4.1 Diagram Alur Data (DFD)

Data Flow Diagram (DFD)

merupakan bentuk diagram yang

menggambarkan arus data dalam

sebuah sistem. Pemberian perhatian

pada arus data ini penting karena arus

data berkaitan dengan Database.

Dengan perancangan DFD yang baik,

kesalahan dalam penyimpanan dapat

dihindari. Terdapat beberapa level

dalam perancangan DFD, yaitu:

A. Context Diagram Context

diagram dalam level ini

menggambarkan bagaimana

hubungan antara entity, proses

data secara global, dalam level

ini, proses yang ada hanya

digambarkan dalam sebuah

proses yang terdiri dari

sekumpulan proses

sebagaimana gambar berikut :

Gambar 3.10 DFD Level 0

A. DataFlow Diagram Level 1

Data Flow Diagram adalah

diagram yang menggambarkan

pandangan mengenai

keseluruhan sistem dengan

lebih mendalam.proses-proses

utama yang ada akan dipecah

menjadi sub-proses

sebagaimana gambar beriukut.

Gambar 3.11 DFD level 1

3.4.2 ERD (Entity Relationship

Diagram)

Entity Relationship Diagram

Adalah suatu model untuk menjelaskan

hubungan antar data dalam basis data

berdasarkan objek-objek dasar data

yang mempunyai hubungan antar relasi

yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.15 Entity Relationship

Diagram

3.4.4 Normalisasi

Normalisasi merupakan suatu

pendekatan sistematis untuk

meminimalkan redundansi data pada

database agar dapat bekerja dengan

optimal.

Tujuan normalisasi database

adalah untuk menghilangakan dan

mengurangi redudansi data dan tujuan

yang kedua adalah memastikan

dependensi data (Data berada pada

table yang tepat).

3.4.4.1 Bentuk Mormal Ke Tiga

Gambar 3.23 Bentuk Normalisasi

Database ke Tiga

4. HASIL DAN

PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berikut ini merupakan hasil

dari implementasi penggunaan

scanner barcode untuk aplikasi

sistem penjadwalan maintenance

dan spesifikasi PC di laboratorium

komputer SMKN 1 Cikarang

Selatan.

4.1.1 Arsitektur Sistem Yang

Dibangun

Berikut ini tampilan

arsitektur sistem yang di bangun.

Gambar 4.1 Arsitektur Hardware

4.1.2 Tampilan Interface sistem

Penjadwalan Maintenance

Berikut ini tampilan dari sistem

aplikasi penjadwalan maintenance

diantaranya tampilan login, tampilan

barcode, tampilan laporan, tampilan

admin.

A. Tampilan login user Interface

Halaman login merupakan

halaman awal ketika aplikasi ini

diakses oleh administrator

(operator). Sistem memerlukan

autentikasi pengguan aplikasi

dengan mengisikan id dan password

pengguna aplikasi.

Berikut ini gambar dari

halaman login:

Gambar 4.2 Login

Gambar 4.3 Pasword Salah

B. Tampilan interface Menu

Utama

Dalam tampilan ini adalah form

menu utama dalam sistem penjadwalan

dan spesifikasi

laboratorium.User/admin dapat

memilih form seperti form Spesifikasi,

form History, form Barcode, form

laporan, form Login.

Gambar 4.4 Tampilan Menu Utama

C. Tampilan interface Barcode

Dalam tampilan ini user dapat

mencetak barcode yang telah

dibuat.

Gambar 4.5 Tampilan Menu Barcode

Gambar 4.6 Tampilan Hasil Cetak

Barcode

D. Tampilan Interface Menu

Laporan

Dalam tampilan ini user/admin

dapat melihat spesifikasi PC, mengedit

tahun, mengedit bulan dan kolom id

barcode.

Gambar 4.7 Tampilan Menu Laporan

Gambar 4.8 Tampilan Hasil Laporan

Maintenance komputer

E. Tampilan Interface Menu User

Dalam tampilan ini didesain

agar user dapat menambahkan,

mengubah Id login Dan juga Password

Login.

Gambar 4.9 Tampilan id user

4.1.3 Tampilan Interface Menu

Spesifikasi Laboratorium Komputer

Berikut ini tampilan Interface

dari sistem Spesifikasi laboratorium

komputer diantaranya:

A. Tampilan Interface Menu

Spesifikasi Komputer

Dalam tampilan ini di desain

agar user/admin dapat menginput data

spesifikasi PC pada setiap laboratorium

di SMKN 1 Cikarang Selatan.

Gambar 4.10 Tampilan Interface

Menu Spesifikasi

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai

berikut:

1. Perancangan yang telah

dilakukan telah menghasilkan

sebuah data informasi berkaitan

dengan perawatan maupun

perbaikan laboratorium

komputer.

2. Perangkat lunak yang

dihasilkan ini dapat digunakan

untuk pengelolaan data

spesifikasi komputer didukung

dengan adanya menu-menu info

perbaikan maupun perawatan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari

hasil pembahasan ini, dapat

disarankan diperlukannya

pengembangan dan saran yang lebih

lanjut, supaya penulis dapat

membangun dalam penyempurnaan

sistem ini, diantaranya sebagai

berikut.

1. Penggunaan scan barcode

belum portable sehingga

perlunya tambahan kabel

usb.

2. Masih membutuhkan

operator dalam pengoprasian

sistem.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ana Nur Cahyati,

“Pembangunan Sistem

Informasi Manajemen

Puskesmas Pakis Baru

Nawangan,” Speed FTI UNSA

Vol 9, no 2, 2014.

[2] Arief, M.R, “Pemrograman

WEB Dinamis menggunakan

PHP dan MySQL,” Vol. 3,

2015.

[3] A.S, Rossa dkk, “Sistem

Inventaris Berbasis Web Pada

Gudang Perusahaan,”

Informatika AMIK-LB Vol. 3,

No. 1, 2015.

[4] Balik, Capra Titik, “Peradaban-

Sains, Basis Data Informatika,”

Vol. 2, no 2, 2014.

[5] CPPR, “Monitoring dan

Evaluasi Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah,”

Makalah CPPR-MEP UGM –

kemitraan, 2014.

[6] Fatta, H. A, Analisis &

Perancangan Sistem Informasi,

Vol.6, no. 1, 2015.

[7] M. Aris Garniardi, “Rancang

Bangun Perangkat Lunak

Informasi Laboratorium

Fasilkom Unsri,” Vol. 3, No. 4,

ISSN: 2302-5700, 2014.

[8] Luthfi and dkk, ”Sistem

Informasi Perawatan dan

Inventaris Laboratorium Pada

SMK Negeri 1 Rembang

Berbasis Web,” Speed-Sentra

Penelitian Engineering dan

Edukasi Vol 3 No 3 2011,

ISSN 1979-9330, 2016.

[9] Nugroho, “Pembangunan

Sistem Informasi Inventarisasi

Sekolah Pada Dinas

Pendidikan Kabupaten

Rembang Berbasis Web,”

Indonesian on Networking and

Security (IJNS), ISSN 2302-

5700, Vol. 2, No. 2, 2016.

[10] Tanty Oktavia and dkk,

“Implementasi Sistem Asset

Manajemen Sebagai Penunjang

Operasional Laboratorium

Komputer,” Surya Informatika

Vol. 1, No. 1, 2015.


Recommended