Date post: | 08-Jan-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | khangminh22 |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
Penggunaan Scan Barcode Untuk Sistem Penjadwalan Maintenance
Dan Spesifikasi PC Di Laboratorium Komputer SMKN 1 Cikarang
Selatan
Diego Maradona
Program Studi Teknik informatika, Falkutas Teknik, Universitas Pelita Bangsa
Email: [email protected]
ABSTRAK
Laboratorium komputer merupakan suatu fasilitas yang disediakan oleh SMKN 1
Cikarang Selatan yang digunakan untuk berlangsungnya pembelajaran ilmu komputer
secara praktek dan proses UNBK bagi siswa dan siswi SMKN 1 Cikarang Selatan Agar
kegiatan belajar-mengajar Siswa dan Guru tidak mengalami kesulitan, maka petugas
laboratorium komputer setiap hari melakukan maintenance. Salah satu metode
maintenance yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengecekan setiap unit komputer
yang tersedia baik software maupun hardware. Pengelolaan laboratorium komputer
memerlukan aplikasi sistem informasi pelayanan record data maintenance yang
mampu menyimpan data spesifikasi PC serta penjadwalan perawatan maupun
perbaikan. sehingga semua kegiatan maintenance terjadwal, spesifikasi dan software
setiap komputer didata dan disimpan dalam sebuah sistem. Tujuan penelitian ini adalah
membuat suatu program aplikasi yang dapat mengontrol aktifitas maintenance baik
berupa perawatan maupun perbaikan pada setiap laboratorium. Aplikasi tersebut
diharapkan dapat membantu dalam mengatasi masalah laporan perawatan dan
inventaris barang agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Metode penelitian
yang penulis gunakan adalah sistem development life cycle (SDLC) model waterfall,
metode tersebut meliputi perencanaan: observasi, wawancara, studi pustaka.
Perancangan dengan diagram konteks,Normalisasi, DFD dan ERD. Hasil dari
penelitian ini adalah sistem penggunaan scan barcode untuk penjadwalan maintenance
dan spesifikasi PC di laboratorium komputer. Dengan adanya aplikasi penggunaan scan
barcode untuk sistem penjadwalan maintenance dan spesifikasi PC di laboratorium
komputer menghasilkan sebuah data informasi berkaitan dengan perawatan maupun
perbaikan laboratorium komputer dan pengelolaan data spesifikasi komputer didukung
dengan adanya menu-menu info perbaikan maupun perawatan.
Keyword: MySQL, Sistem informasi, Perawatan dan inventaris komputer.
ABSTRACT
Computer laboratory is a facility provided by South Cikarang 1 Vocational School
which is used for the ongoing learning of computer science in the practice and UNBK
process for students and students of South Cikarang 1 National So that teaching and
learning activities of Students and Teachers do not experience difficulties, the
computer laboratory officers every day do maintenance. One method of maintenance
is carried out by checking each available computer unit, both software and hardware.
Management of computer laboratories requires the application of a maintenance data
record service information system that is capable of storing PC specification data and
scheduling maintenance and repairs. so that all scheduled maintenance activities,
specifications and software for each computer are recorded and stored in a system.
The purpose of this study is to create an application program that can control
maintenance activities in the form of maintenance and repairs in each laboratory. The
application is expected to help in overcoming the problem of maintenance reports and
inventory of goods so that it can run effectively and efficiently. The research method
that I use is the water life model development system (SDLC) waterfall model, the
method includes planning: observation, interviews, literature study. Design with
context diagrams, Normalization, DFD and ERD. The results of this study are the use
of barcode scanning systems for scheduling maintenance and PC specifications in
computer laboratories. With the application of the use of a barcode scan for scheduling
system maintenance and PC specifications in computer laboratories produces a data
information related to the maintenance and repair of computer laboratories and the
management of computer specification data is supported by the existence of repair and
maintenance info menus.
Keyword: MySQL, information systems, maintenance and computer inventory.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pengelolaan laboratorium
Teknik Komputer Jaringan (TKJ)
dalam bidang data maintenance masih
tergolong konvensional. Sehingga
dalam pengelolaan laboratium SMK 1
Cikarang Selatan memerlukan aplikasi
sistem informasi pelayanan Record
Data Maintenace yang mampu
menyimpan data spesifikasi PC serta
jadwal perawatan dengan dibuatnya
suatu aplikasi sistem informasi Record
Data Maintenance sebagai salah satu
sarana pemanfaatan teknologi
komputer pada SMKN 1 Cikarang
Selatan semua kegiatan Maintenance di
laboratorium komputer dapat terdata
dengan baik sehingga maintenance
terjadwal, spesifikasi setiap komputer
didata dan software pada setiap
komputer yang ada dapat disimpan
dalam sebuah sistem.
Informasi yang cepat dan akurat
dalam pengambilan keputusan yang
tepat perlu dikembangkan suatu sistem
pengelolahaan data dengan baik.
Karena diperlukan alat yang dapat
melakukan tugas-tugas tersebut secara
cepat dan akurat yaitu komputer yang
mampunyai keunggulan dalam
pemrosesan data baik yang harus
diolah, disimpan, disajikan dan
dianalisa. kelebihan lain dari komputer
yaitu dapat menangani ratusan data
setiap harinya dan dapat memproses
data yang besar.
Pendidikan memegang peranan
yang penting dalam meningkatakan
kecerdasan bangsa dan merupakan
faktor dalam perkebangnya
pembangunan bangsa di segala bidang
sesuai dengan berkembangannya ilmu
pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat.
SMKN 1 Cikarang Selatan saat ini
sudah di fasilitasi laboratorium
komputer sebagai salah satu sarana
untuk mengejarkan beberapa kegiatan-
kegiatan adminitrasi manajemen,
mengetik laporan, persentasi laporan,
praktikum kejuruan, Ujikom serta
Ujian Nasional Berbasis Komputer
(UNBK) dengan adanya kegiatan-
kegiatan tersebut belum menggunakan
sistem program untuk membuat laporan
yang berhubungan dengan pengolahan
data perawatan laboratorium maupun
inventaris secara sistematis sehingga
perawatan laboratorium komputer
terjadwal dengan baik dan tidak
validnya spesifikasi setiap unit
komputer pada laboratorium serta
laporan perawatan dan software yang di
perlukan di setiap unit komputer (PC)
maupun laboratorium, maka diperlukan
sebuah sistem informasi data record
maintenance untuk mengolah laporan
kegiatan dan perawatan laboratorium.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah yang ada, maka penulis dapat
mengambil pokok permasalahan yang
ada di SMK 1 Cikarang Selatan sebagai
berikut:
1. Belum terback-up nya
dengan baik riwayat
maintenance di
laboratorium komputer
SMKN 1 Cikarang Selatan.
2. Sulitnya mendeteksi
kerusakan karna belum
adanya data informasi yang
terkait dengan penjadwalan
maintenance laboratorium
komputer.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
yang ada, perumusan masalah adalah
bagaimana merancang dan membangun
suatu Sistem Informasi perawatan dan
Inventaris untuk tata kelola
laboratorium pada SMKN 1 Cikarang
Selatan.
1.4 Pembatasan Masalah
1. Penelitian dilakukan di
SMKN 1 Cikarang Selatan,
Kabupaten Bekasi
2. Program ini menggunakan
bahasa pemograman
PASCAL
3. Menggunakan Mysql
sebagai database
4. Program pendukung Xampp
sebagai server local
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Merancang dan
membangun suatu sistem
informasi berkaitan dengan
perawatan maupun
perbaikan maintenance
laboratorium komputer di
SMKN 1 Cikarang Selatan.
2. Merancang dan
membangun suatu sistem
informasi inventaris tata
kelola laboratorium
komputer di SMKN 1
Cikarang Selatan.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Merupakan sarana latihan
bagi mahasiswa dalam
menerapkan ilmu yang telah
diperoleh selama
perkuliyahan dan menjadi
salah satu syarat kelulusan
untuk tujuan
penganugrahan gelar
Sarjana Komputer (S.Kom).
2. Bagi Universitas Pelita
Bangsa
Dapat dijadikan
pembanding atau literatur
penyusunan skripsi di masa
yang akan datang serta
menambah refrensi
perpustakaan untuk
meningkatkan kualitas
pendidikan.
3. Bagi Pihak Sekolah SMKN
1 Cikarang Selatan
Membantu suatu informasi
laporan perawatan maupun
perbaikan maintenance dan
inventaris tata kelola
laboratorium komputer di
SMKN 1 Cikarang Selatan.
1.7 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan
untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan penelitian. Metode
pengumpulan data dapat digunakan
secara sendiri-sendiri maupun
menggabungkan dua metode atau lebih,
Beberapa metode pengumpulan data
yang penulis gunakan antara lain:
1. Metode Observasi
Penulis melakukan pengamatan
langsung ke tempat objek pembahasan
yang ingin diperoleh dalam
pengambilan data yang diperlukan.
Pengambilan data penulis lakukan pada
laboratorium komputer di SMKN 1
Cikarang Selatan.
2. Metode Wawancara
Penulis melakukan beberapa
wawancara pada pihak petugas maupun
Kepala laboratorium dan beberapa
Siswa-Siswi untuk mendapatkan suatu
penjelasan masalah-masalah yang
terjadi pada laboratorium di SMKN 1
Cikarang Selatan.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Tinjuan Studi
Pada bab ini menjelaskan
mengenai kajian pustaka yang menjadi
acuan dalam melakukan penulisan
dengan judul “Penggunaan Scan
Barcode Untuk Sistem Penjadwalan
Maintenance Dan Spesifikasi PC Di
Laboratorium Komputer SMKN 1
Cikarang Selatan”
Berikut ini merupakan referensi
yang berkaitan dengan penelitian
tentang maintenance laboratorium
komputer yang pernah dilakukan oleh
peneliti lain mengenai sistem ini adalah
sebagai berikut.
1. Mahendra Pratama (2014)
dalam jurnalnya yang berjudul
“Rancang Bangun Sistem
Informasi Laboratorium Teknik
Elektro Terpadu Universitas
Lampung Berbasis Web”
menjelaskan tentang penilaian
penjaminan mutu laboratorium.
Pengarsipan dan pencarian
datalaboratorium.
2. Tanty Oktavia (2016) dalam
jurnalnya yang berjudul
“Implementasi Sistem Asset
Manajemen Sebagai Penunjang
Operasional Laboratorium
Komputer” menjelaskan
tentang management asset.
Karena operasional dalam
manajemen asset pada
laboratorium sangatlah
kompleks karena jumlah
perangkat yang harus dikelola
cukup besar, mulai dari
monitor, CPU, Software dan
lain-lain.
3. M. Aris Garniardi dkk., (2013),
Dalam Jurnal Ilmiah Generic
volume 4, Nomor 1, Januari
2013 mengenai Rancang
Bangun Perangkat Lunak
Sistem Informasi Laboratorium
Fasilkom Unisri mengatakan
bahwa kemudahan-kemudahan
menggunakan suatu sistem
informasi Computer
Laboratory (COMLAB)
dibandingkan dengan sistem
manual diantaranya:
Mempermudah penyimpanan
arsip administrasi akademik
dilaboratorium, baik data yang
berhubungan dengan
praktikum, penelitian maupun
dengan pengabdian masyarakat
dilaboratorium Mempermudah
penyimpanan arsip administrasi
sarana dan prasarana
laboratorium, baik data-data
yang berhubungan dengan
pemakaian laboratorium, serta
pemeliharaan fasilitas-fasilitas
yang ada didalamnya,
Mempermudah pembuatan
berita acara pemakaian dan
pemeliharaan fasilitas
laboratorium (Praktikum,
penelitian maupun pengabdian
kepada masyarakat),
Mempermudah pembuatan
laporan administrasi
laboratorium, Mempermudah
pembuatan laporan pemakaian
dan pemeliharaan fasilitas
laboratorium (praktikum,
penelitian maupun pengabdian
masyarakat).
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin
(sytema) dan bahasa Yunani (sustema)
adalah suatu kesatuan yang terdiri
komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi
atau energi untuk mencapai suatu
tujuan. Istilah ini sering dipergunakan
untuk menggambarkan suatu identitas
yang berinteraksi, dimana suatu model
matematika seringkali bisa di buat.
Menurut Jogiyanto H.M (2015:
34), menyatakan bahwa sistem dapat di
definisikan dengan pendekatan
prosedur dan dengan pendekatan
komponen. Pendekatan system pada
prosedur didefinisikan bahwa “sistem
adalah kumpulan dari prosedur-
prosedur yang mempinyai tujuan
tertentu”. Menurut Pratama (2016: 7),
menyatakan bahwa sistem sekumpulan
prosedur yang berkaitan dan saling
terhubung untuk melakukan tugas
bersama-sama”. Sedangkan menurut
Rosa dan Shalahudin (2016: 2) “sistem
berarti kumpulan komponen yang
saling terkait satu sama lain dan
mempunyai satu tujuan yang ingin di
capai.
2.2.2 Definisi Informasi
Menurut Pratama (2014: 9)
“Informasi merupakan hasil
pengolahan data dari satu atau berbagi
sumber, yang kemudian diolah,
sehingga memberikan nilai, arti, dan
manfaat”. Menurut Sutabri (2014: 2)
“Informasi adalah hasil pemprosesan
menjadi informasi yang baik maka
dilakukan peninjauan informasi
mengenai akurat, tepat waktu, relevan,
serta lengkap dari informasi tersebut
2.2.3 Defenisi Sistem Informasi
Menurut Sutabri (2014: 38)
“Sistem informasi merupakan suatu
sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan
pengelolahan transaksi harian yang
mendukung fungsi operasi organisasi
yang bersifat managerial dengan
kegiatan strategi dari suatu organisasi
untuk dapat menyediakan laporan-
laporan yang diperlukan oleh pihak luar
tertentu”. Menurut Abdul Kadir (2014:
8) “Sistem informasi mencakup
sejumblah komponen (manusia,
komputer, teknologi informasi, dan
prosedur kerja), ada sesuatu yang
diproses (data menjadi informasi), dan
untuk mencapai suatu sasaran atau
tujuan”. Sedangkan menurut Pratama
(2014: 10) “Sistem informasi
merupakan gabungan dari perangkat
lunak, perangkat keras, infrastruktur,
dan adanya sumber daya manusia yang
terlatih”.
Dari uraian diatas penulis
menyimpulkan bahwa sistem informasi
pada dasarnya merupakan sistem yang
menghasilkan informasi yang
diharapkan.
2.2.4 Konsep Dasar Maintenance
(Perawatan)
Maintenance yang dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
biasa disebut dengan
pemeliharaan/perawatan merupan
sebuah aktifitas yang bertujuan
memastikan suatu fasilitas secara fisik
bisa secara terus menerus melakukan
apa yang pengguna inginkan. Menurut
Kurniawan (2013: 14) “Maintenance
merupakan suatu kombinasi dari
berbagai tindakan yang dilakukan
untuk menjaga suatu barang dalam,
atau memperbaikinya samapai suatu
kondisi yang bisa diterima”. Sedangkan
menurut (Sisjono dan Iwan Koswara,
2014) “Maintenance ialah suatu
kegiatan yang dilakukan secara sengaja
atau sadar terhadap suatu fasilitas
dengan menganut suatu sistematika
tertentu untuk mencapai hasil telah
ditetapkan “. Sedangkan menurut
Drs.Sudjoko dalam bukunya
“Administrasi Materil”, (2015: 8)
“Mengatakan Maintenance merupakan
keseluruhan aktifitas yang dilakukan
terhadap alat untuk menjaga atau
mengembalikan kemampuan alat itu
dalam memberikan pelayanan yang
terdiri dari pemeriksaan, uji coba,
servis, kondisi, penggantian, perbaikan
dan renovasi “.
2.2.5 Konsep Dasar Barcode
Pada tahun 1932, Wallace Flint
membuat sistem pemeriksaan barang di
perusahaan retail. Awalnya, teknologi
barcode dikendalikan oleh perusahaan
retail, lalu diikuti oleh perusahaan
industri. Lalu pada tahun 1948, pemilik
toko makanan lokal meminta Drexel
Institute of Technology di Philadelphia,
untuk membuat sistem pembacaan
informasi produk selama proses
checkout dengan secara otomatis.
Kemudian Bernard Silver dan Norman
Joseph Woodland, lulusan Drexel
patent application, bergabung untuk
mencari solusi. Woodland
mengusulkan tinta yang sensitif
terhadap sinar ultraviolet. Prototipe
ditolak karena tidak stabil dan mahal.
Tangal 20 Oktober 1949 Woodland dan
Silver berhasil membuat prototipe yang
lebih baik. Akhirnya pada tanggal 7
Oktober 1952, mereka mendapat hak
paten dari hasil penelitian mereka.
1966: Pertama kalinya barcode dipakai
secara komersial adalah pada tahun
1970 ketika Logicon Inc. membuat
Universal Grocery Products
Perusahaan pertama yang
memproduksi perlengkapan barcode
untuk perdagangan retail adalah
Monach Marking. Pemakaian di dunia
industri pertama kali oleh Plessey
Telecommunications. Pada tahun 1972,
Toko Kroger di Cincinnati mulai
menggunakan bull’s-eye code. Selain
itu, sebuah komite dibentuk dalam
grocery industry untuk memilih kode
standar yang akan digunakan di
industri.
Barcode dapat diartikan sebagai
kumpulan kode yang berbentuk garis,
dimana masing-masing ketebalan
setiap garis berbeda sesuai dengan isi
kodenya. Barcode pertama kalinya
diperkenalkan dan dipatenkan di
Amerika oleh Norman Joseph
Woodland dan Bernard Silver
mahasiswa Drexel Institute of
Technology pada akhir 40-an.
Implementasi barcode dimungkinkan
atas kerja keras dua orang insinyur
yaitu Raymond Alexander dan Frank
Stietz. Barcode adalah informasi
terbacakan mesin (Machine
Readable) dalam format visual yang
tercetak.
Penggunaan Barcode sangat
dirasakan manfaatnya mulai dari
kebutuhan Retail, Industri, Farmasi,
Bidang Kesehatan, dan bahkan di
instasi pemerintahan seperti PLN,
dimana untuk meningkatkan pelayanan
kepada pelanggan mulai menggunakan
Barcode System. Saya sendiri pernah
membuat dan mengaplikasikan
program Catat Meter Pelanggan dengan
Barcode System di beberapa APJ (Area
Pelayanan Jaringan ) seperti PLN APJ
Bekasi, PLN APJ Purwakarta dan
Plered, PLN UPJ Bandung Utara, PLN
APJ Surabaya Barat, PLN Cabang
Banyuwangi, PLN Cabang Sulawesi
Selatan dan Kendari.Memang setelah
menggunakan Barcode System ada
peningkatan yang signifikan terhadap
kualitas dan akurasi pencatatan meter
pelanggan dibandingkan dengan sistem
manual.Selain di PLN, saya pernah
membuat aplikasi Barcode sistem
mulai dari Inventory Control, Fixed
Asset , Sistem Absensi, Security
System, Starter Pack Mobile-8 Label,
Retail POS, Event Organizer dan lain-
lain.
Gambar 2.1 Peralatan
mencetak Barcode
2.2.5.1 Fungsi Barcode
Bebrapa fungsi barcode
diantaranya sebagai berikut:
1. Barcode berfungsi untuk
mengidentifikasi atau
mengelompokan barang, jika
barcode digunakan di pabrik
berfungsi untuk mempermudah
penyimpanan dan penjualan
produk, data yang di dapat juga
akan lebih cepat dan akurat.
2. Barcode berfungsi untuk
mempermudah mengecek harga
barang, biasanya yang sering
kita lihat di kasir swalayan,
dengan barcode kasir tinggal
scann barcode dan harga akan
muncul di layar komputer.
3. Barcode berfungsi untuk
mengidentifikasi asal barang, di
dalam barcode terdapat
informasi asal negara,
perusahaan yang memproduksi
barang tersebut.
4. Barcode berfungsi untuk
mempercepat saat pengecekan
barang, sehingga perusahaan
dapat mengetahui dengan cepat
informasi barang yang terjual.
5. Barcode berfungsi untuk
menghindari kesalahan ketika
input barang, dulu sebelum ada
barcode untuk input barang
dilakukan dengan cara
mengetik harga barang, jenis
barang dan jumlah barang.
Gambar 2.2 Jenis-jenis
Barcode
Dengan adanya alat barcode
banyak sekali pihak-pihak pelaku usaha
yang diuntungkan karena barcode
memiliki banyak kelebihan, dengan
teknologi barcode data yang didapat
akan lebih cepat dan akurat sehingga
dapat dengan cepat mengambil
keputusan yang akhirnya berpengaruh
pada meningkatnya kinerja
manajemen.
2.2.6 Pengecekan Dan Monitoring
Pengecekan merupakan suatu
proses pemeriksaan suatu perangkat
yang bertujuan untuk mengetahui baik
tidaknya suatu perangkat. Sedangkan
pengertian monitoring dalam modul
yang disusun oleh tim CPPR,
Monitoring secara umum dapat
diartikan sebagai fungsi manajemen
yang dilakukan pada saat kegiatan
sedang berlangsung mencakup aspek-
aspek antara lain:
a. Penulusuran pelaksanaan
kegiatan dan keluarannya
(fokus pada input,output dan
proses)
b. Pelaporan tentang kemajuan
c. Identifikasi masalah-masalah
pengelolahan dan pelaksanaan
Monitoring dapat juga diartikan
sebagai proses pengumpulan
dan analisis secara sistematis
dan kontinu tentang kegiatan
sehingga dapat dilakukan
tindakan koreksi untuk
penyempurnaan program itu
selanjutnya. (CPPR, 2012)
2.2.7 Laboratorium Komputer
Dalam jurnal Frizal Luthfi
Hadyan tahun (2014) dengan judul
“analisis dan Perancangan Sistem
Informasi.”, Mengatakan bahwa suatu
laboratorium komputer merupakan
sarana yang sangat dibutuhkan pada
lingkungan perkantoran, perdagangan
maupun pendidikan. Setiap kegiatan
yang dilakukan pada laboratorium
komputer harus mendapat pengawasan
dari penanggung jawab laboratorium
komputer itu sendiri, karena sangat
penting untuk pendataan penggunaan
laboratorium serta kapan saja
laboratorium digunakan, diservice,
laboratorium komputer juga
membutuhkan suatu sistem informasi
yang dapat memudahkan suatu proses
kegiatan yang dilaksanakan pada
laboratorium komputer, baik itu dalam
pendidikan maupun perkantoran.
2.2.8 Bahasa Pemograman
2.2.8.1 Lazarus
Lazarus adalah suatu
lingkungan pengembangan terintegrasi
(IDE) untuk objek bahasa Pascal dan
dapat digunakan untuk membuat
semua jenis aplikasi tidak hanya
aplikasi GUI tetapi juga aplikasi yang
dapat dijalankan di command line
(Anonim, 2014).
Lazarus merupakan sistem
pengembangan sumber terbuka ini
yang dibangun berdasarkan pada
compiler Free Pascal yang dapat
menambahkan suatu lingkungan
pengembangan terintegrasi (IDE) yang
menyertakan editor penerangan-
sintaks kode dan desainer formulir
visual, juga librari komponen yang
sangat kompatibel dengan Visual
Component Library (VCL) pada
Delphi. Lazarus Component Library
(LCL) menyertakan persamaan untuk
banyak kontrol VCL familier seperti
form, tombol, kotak teks yang dipakai
untuk membuat aplikasi yang memiliki
antarmuka pengguna grafis (GUI).
Aplikasi yang terintegrasi
memberikan banyak sekali
keuntungan. Adapun keuntungan
aplikasi yang terintegrasi diantaranya
yaitu memudahkan masing - masing
bagian dalam sistem untuk saling
berkomunikasi. Dengan demikian
kerja menjadi semakin efektif dan
efisien, baik dalam hal waktu ataupun
tenaga (Anonim, 2014).
Gambar 2.3. Tampilan Lazarus
2.2.8.2 Structured Query Language
(SQL)
SQL adalah sekumpulan
perintah khusus yang digunakan untuk
mengakses data dalam database
relasional. SQL merupakan sebuah
bahasa komputer yang mengikuti
standar ANSI (American Nasional
Standard Institute) yang digunakan
dalam manajemen database relasional.
Dengan SQL, kita dapat mengakses
database, menjalankan query untuk
mengambil data dari database,
menambahkan data ke database,
menghapus data di dalam database, dan
mengubah data di dalam database. Saat
ini hampir semua server database yang
ada mendukung SQL untuk melakukan
manajemen.
Gambar 2.4 Tampilan
MySQL
Sejarah SQL dimulai dari
artikel seorang peneliti dari IBM
bernama EF Codd yang membahas
tentang ide pembuatan database
relasional pada bulan Juni 1970. Ini
juga membahas kemungkinan
pembuatan bahasa standar untuk
mengakses data dalam database
tersebut. Bahasa tersebut diberi dengan
nama SEQUEL (Structured English
Query Language).
Terdapat 3 (tiga) jenis
perintah SQL, yaitu DDL, DML dan
DCL.
A. DDL atau Data Definition
Language
DDL merupakan perintah
SQL yang berhubungan dengan
pendefinisian suatu struktur
database, dalam hal ini database dan
table. Perintah SQL yang termasuk
dalam DDL antara lain:
a. CREATE
b. ALTER
c. RENAME
d. DROP
B. DML atau Data Manipulation
Language
DML merupakan perintah SQL
yang berhubungan dengan manipulasi
atau pengolahan data atau record
dalam table. Perintah SQL yang
termasuk dalam DML antara lain:
a. SELECT
b. INSERT
c. DELETE
d. CREATE
C. DCL atau Data Control
Language
DCL merupakan perintah SQL
yang berhubungan dengan pengaturan
hak akses user, baik terhadap server,
database, table maupun field. Perintah
SQL yang termasuk dalam DCL antara
lain:
a. GRANT
b. REVOKE
Setelah terbitnya artikel
tersebut, IBM mengadakan proyek
pembuatan database relasional
berbasis bahasa SEQUEL. Karena
permasalahan hukum mengenai
penamaan SEQUEL, IBM pun
mengubahnya menjadi SQL.
Implementasi database relasional
dikenal dengan System/R. Di akhir
tahun 1970-an, muncul perusahaan
bernama Oracle yang membuat server
database populer yang bernama sama
dengan nama perusahaannya. Dengan
naiknya kepopuleran Oracle, maka
SQL juga ikut populer sehingga saat ini
menjadi standar de facto bahasa dalam
manajemen database.
2.2.9 Mengenal Xampp
Menurut Nugroho (2013: 1)
“Xampp adalah suatu paket web
lengkap yang dapat dipakai untuk
belajar pemograman web, khususnya
PHP dan MYSQL”. Menurut Pratama
(2014: 440) “Xampp adalah aplikasi
web server bersifat instan yang dapat
digunakan baik sistem operasi linux
maupun sistem oprasi windows’.
Menurut Raharjo (2015: 25) Xammp
adalah kompilasi software yang
membungkus apache yang berisi
mariaDB, PHP, dan Perl”. Menurut
Nugroho (2013:6), di dalam folder
utama Xampp, terdapat beberapa
folder penting yang perlu diketahui.
Untuk lebih memahami setiap
fungsinya, anda dapat melihat
penjelasannya sebagai berikut:
Tabel 2.1 Folder Penting Xampp
Folder Keterangan
Apache Folder utama dari Apache Webserver
Htdocs Folder utama untuk menyimpan data-data latihan web,
baik PHP maupun HTMLbiasa.
MySQL Folder utama untuk database MySQL Server
PHP Folder utama untuk program PHP.
(Sumber: Nugroho (2013:6))
Dari uraian diatas penulisan
dapat menyimpulkan bahwa aplikasi
Xampp merupakan paket pemograman
aplikasi lengkap yang didalamnya
terdapat program apache untuk web
server, mysql untuk database servernya
(untuk xammp terbaru digantikan
dengan MariaDB untuk web
servernya), Php dan Perl untuk bahasa
pemogramanya.
Gambar 2.3 Tampilan Utama Pada
Aplikasi Xampp
2.2.10 Motode Pengembangan
Waterfall
Model atau metode pengembangan yang digunakan di
dalam pembuatan perangkat lunak ini
adalah metode waterfall. Metode ini
merupakan metode yang bersifat
sistematis dan berurutan. Adapun
tahapan dari metode ini adalah sebagai
berikut:
1. Analisis Kebutuhan
Tahapan ini merupakan
tahapan pertama pada metode
waterfall dan merupakan
tahapan proses untuk
mendefinisikan semua
kebutuhan pembuatan
software.
2. Perancangan sistem perangkat
lunak
Tahap ini merupakan tahapan
perancangan sistem yang
meliputi desain input dan
desain output, use case sistem
dan lain-lain. Kegiatan ini
menentukan arsitektur sistem
secara keseluruhan.
3. Implementasi dan pengujian
unit
Pada tahap ini, perancangan
perangkat lunak direalisasikan
sebagai serangkaian program
atau unit program. Pengujian
unit melibatkan verifikasi
bahwa setiap unit telah
memenuhi spesifikasinya.
4. Integrasi dan pengujian sistem
Unit program atau program
individual diintegrasikan dan
diuji sebagai sistem yang
lengkap untuk menjamin
bahwa persyaratan sistem telah
dipenuhi.
5. Operasi dan pemeliharaan Sistem yang sudah dibuat
untuk diinstal dan dipakai.
Pemeliharaan mencakup
koreksi dari berbagai error
yang tidak ditemukan di tahap-
tahap terdahulu. (Sommerville,
2014).
Gambar 2.4 Metode Waterfall
2.2.11 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD)
merupakan suatu cara atau metode
untuk membuat rancangan sebuah
sistem yang mana berorientasi pada
alur data yang bergerak pada sebuah
sistem nantinya. Dalam pembuatan
Sistem Informasi, DFD sering
digunakan. DFD dibuat oleh para
analis untuk membuat sebuah sistem
yang baik. Dimana DFD ini nantinya
diberikan kepada para programmer
untuk melakukan proses coding.
Dimana para programmer melakukan
sebuah coding sesuai dengan DFD
yang dibuat oleh para analis
sebelumnya. Tools yang digunakan
pada pembuatan DFD (Data Flow
Diagram) yaitu EasyCase, Power
Designer 6. Salah satu cara lain untuk
mendesain sistem yaitu menggunakan
UML (Unified Manual Language).
Dibawah ini merupakan simbol –
simbol DFD:
Simbol Nama Keterangan
Terminator
Kesatuan
diluar sistem
yang
memberikan
suatu input
ke sistem
atau
menerima
output dsri
sistem
berupa orang
organisasi,
atau sistem
lain.
Aliran data
Aliaran data
merupakan
perpindahan
data dari satu
titik ke titik
yang lain.
Proses
Proses
biasanya
menunjukan
suatu
perubahan
data dan
terjadinya
proses
transformasi
data
Gambar 2.5 Simbol DFD
(Sumber:
http://ieexplore.ieee.org/Xplore/home.j
sp/2017/01/pengertian-
DFDdfderd.html)
Didalam DFD terdapat 3 level,
yaitu:
1. Diagram Konteks.
Menggambarkan satu
lingkaran besar yang dapat
mewakili seluruh proses yang
terdapat di dalam suatu sistem.
2. Diagram Nol
Merupakan satu lingkaran
besar yang mewakili
lingkaran-lingkaran kecil
yang ada di dalamnya.
3. Diagram Rinci.
Merupakan diagram yang
menguraikan proses apa
yang ada dalam diagram.
Terdapat tiga Fungsi DFD yaitu
sebagai berikut:
1. Menggambarkan sistem
sebagai suatu jaringan proses
fungsional yang dihubungkan
satu sama lain dengan alur data,
baik secara manual maupun
komputerisasi.
2. Alat pembuatan model yang
memberikan penekanan
hanya pada fungsi sisteem.
3. Untuk menggambarkan analisa
maupun rancangan sistem yang
mudah dikomunikasikan oleh
profesional sistem kepada
pemakai maupun pembuat
program.
2.2.12 Flowchart
Flowchart adalah penyajian
yang sistematis tentang proses dan
logika dari kegiatan penanganan
informasi atau penggambaran secara
grafik dari langkah-langkah yang dapat
diurut-urutan dalam prosedur dari
sesuatu program. Flowchart menolong
analis dan programmer untuk
memecahkan masalah kedalam
segmen-segmen yang lebih kecil dan
menolong dalam menganalisis
alternatif-alternatif lain dalam
pengoperasian.
System flowchart adalah
merupakan urutan proses
dalam sistem dengan menunjukkan alat
media input, output media
penyimpanan proses pengolahan data.
Program flowchart adalah
suatu bagian dengan symbol - simbol
tertentu yang digunakan untuk
menggambarkan sebuah urutan proses
secara terstruktur/mendetail dan
hubungan antara suatu proses
(instruksi) dengan proses yang lainnya
dalam suatu program.
Dibawah ini penjelasan tentang
symbol – symbol Flowchart:
Gambar 2.6 Simbol Flowchart
(Sumber:
http://ieexplore.ieee.org/Xplore/home.j
sp/2017/01/pengertian-
flowchartdfderd.html)
2.2.13 Entity Relationship Diagram
(ERD)
Merupakan salah satu bentuk
pemodelan basis data yang paling
sering digunakan dalam
pengembangan untuk
sistem informasi. Diagram hubungan
dari entitas (ERD) menunjukkan
hubungan dari setiap entitas set
disimpan dalam database. Entitas
didalam konteks ini adalah komponen
data. Dengan kata lain, diagram ERD
menggambarkan sebuah struktur logis
dari database.
Dalam rekayasa perangkat
lunak, sebuah Entity - Relationship
Model (ERM) merupakan dari abstrak
beserta konseptual representasi data.
Entity Relationship adalah salah satu
metode pemodelan basis data yang
digunakan untuk menghasilkan dari
suatu skema konseptual untuk
jenis/model data semantik dari sistem.
Dimana sebuah sistem seringkali
memiliki basis data yang paling
merupakan relasional, dan mempunyai
ketentuannya bersifat top-down.
Diagram untuk menggambarkan model
Entitiy-Relationship ini disebut
EntitiyRelationship diagram, ER
diagram, atau ERD.
Menurut salah satu para ahli,
Brady dan Loonam (2017), Entity
Relationship diagram (ERD)
merupakan dari teknik yang digunakan
untuk memodelkan kebutuhan yang
ada pada data dari suatu organisasi,
biasanya diperoleh System Analys
didalam tahap analisis persyaratan
untuk proyek pengembangan system.
Sementara seolah-olah teknik diagram
atau alat peraga memberikan sebuah
dasar untuk mendesain
dari database relasional itu sendiri
yang mendasari sistem informasi yang
dikembangkan. ERD bersama-sama
dengan detail pendukung merupakan
model dari data yang pada gilirannya
digunakan sebagai spesifikasi untuk
database.
Entity Relationship
Diagram adalah sebuah model
konseptual yang telah
mendeskripsikan sebuah hubungan
antara penyimpanan dari data atau file
data berdasarkan objek-objek dasar
data yang mempunyai antar relasi
untuk memodelkan struktur data, untuk
menggabarkannya digunakan beberapa
notasi dan symbol. Dalam rekayasa
perangkat lumak ERD merupakan
abstrak dan konseptual representasi
data dan digunakan untuk
menghasilkan skema model data
semantic sistem dimana sistem
seringkali memiliki basis data rasional.
Dibawah ini gambar
menunjukan symbol – symbol ERD:
Nama Simbol Keterangan
Entitas
Suatu objek yang
dapat
diidentifikasi
dalam
lingkungan
pemakai
Relasi
Menunjukan
adanya hubungan
di antara
sejumblah entitas
yang berbeda
Atribut
Berfungsi
mendeskripsikan
karakter entitas
Garis
Garis sebagai
penghubung
relasi dengan
entitas,relasi dan
entitas dengan
atribut
Gambar 2.7 Simbol – simbol ERD
(Sumber:
http://ieexplore.ieee.org/Xplore/home.j
sp/2017/01/pengertian-
ERDtdfderd.html)
2.3 Tinjauan Objek Penelitian
2.3.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di
SMKN 1 Cikarang Selatan Desa
Ciantra, Kecamatan Cikarang Selatan,
Kabupaten Bakasi dengan melakukan
wawancara kepada pihak petugas
laboratorium dan Ketua laboratorium.
Gambar 2.8 Laboratorium komputer
KKPI-2
2.3.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai
pada tanggal 16 September 2019
Sampai dengan 15 Oktober 2019.
2.3.3 Struktur Organisasi
Berikut ini adalah struktur
organisasi yang terbentuk di
laboratorium komputer SMKN 1
Cikarang Selatan.
Gambar 2.9 Struktur Organisasi
2.3.4 Tugas Pokok Dan Fungsi
Adapun tugas dan fungsi di
SMKN 1 Cikarang Selatan adalah
sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah SMKN 1
Cikarang Selatan:
Sebagai pimpinan sekolah yang
menjabarkan visi ke dalam misi
target mutu, membuat rencana
kerja strategis dan rencana kerja
tahunan untuk pelaksanaan
peningkatan mutu, bertanggung
jawab dalam membuat
keputusan anggaran sekolah.
2. Wakasek Urusan Kurikulum:
Membantu kepala sekolah
dalam kebijakan mutu dalam
standar isi, proses, dan
penilaian. Menyusun program,
mengatur pelaksanaan kegiatan,
dan evaluasi pembelajaran.
3. Wakasek Urusan Prasarana:
Membuat dan menyusun
program kerja tahunan kegiatan
sekolah dibidang sarana dan
prasarana dan mengkoordinir
serta mengawasi
pelaksanaanya.
4. Ketua Program Keahlian TKJ:
Mengkoordinasi pelaksanaan
seluruh kegiatan pembelajaran,
merencanakan jadwal pelajaran,
praktikum dan evaluasi hasil
belajar, Bertanggungjawab
terhadap ketersediaan Laporan
pelaksanaan seluruh kegiatan
jurusan.
5. Kepala Bengkel TKJ
Mengelola kegiatan
laboratorium sekolah,
Mengkoordinasikan kegiatan
praktikum dengan guru,
menyusun jadwal kegiatan
laboratorium, Memantau
pelaksanaan kegiatan
laboratorium, mengevaluasi
kegiatan laboratorium serta
menyusun laporan kegiatan
laboratorium.
6. Guru Kompetensi TKJ
Membekali Siswa dan Siswi
dengan Kompetensi/
keterampilan, pengetahuan dan
sikap, Mendidik agar menjadi
warga negara yang bertanggung
jawab, Mendidik menerapkan
hidup sehat, memiliki wawasan
pengetahuan sesuai dengan
program keahlian teknik
komputer dan informatika.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Instrumen Penelitian
Pada bab ini berisi tentang metode-
metode penelitian yang digunakan
untuk mendapatkan data atau informasi
yang diperlukan mengenai software
dan hardware yang digunakan penulis
dalam melakukan sebuah penelitian
yang berjudul “Sistem Penjadwalan
Maintenance Laboratorium Komputer
Dan Infentaris Dengan Barcode Pada
Laboratorium di SMKN 1 Cikarang
Selatan”. Berikut ini merupakan
beberapa software dan hardware yang
digunakan:
3.1.1 Software
Dalam melakukan penelitian
penulis menggunakan beberapa
software sebagai tools untuk membuat
program dan sebagai penunjang
penelitian, berikut beberapa software
yang dibutuhkan:
3.1.1.1 Lazarus
Lazarus adalah suatu
lingkungan pengembangan terintegrasi
(IDE) untuk objek bahasa Pascal dan
dapat digunakan untuk membuat
semua jenis aplikasi tidak hanya
aplikasi GUI tetapi juga aplikasi yang
dapat dijalankan di command line
(Anonim, 2014).
Gambar 3.1. Tampilan Lazarus
3.1.1.2 MySQL Front
MySQL-Front merupakan
salah satu software yang dibuat untuk
antarmuka database MySQL. MySQL-
Front ada memungkinkan kita untuk
mengelola database MySQL dengan
mudah melalui antarmuka windows.
Pengertian Database MySQL-Front
adalah suatu tool yang dibuat dengan
menggunakan Delphi yang merupakan
salah satu pemrograman berbasis
visual sehingga dapat pula
menampilkan tampilan grafik yang
cukup baik (MySQL-Front khusus
berbasis Windows). MySQL-Front
mendukung salah satu fungsi-fungsi
dari MySQL seperti create atau drop
database dan table, edit/add/delete
fields, edit/insert/delete records, view
dan kill untuk proses pada pengguna
lain, mengeksekusi SQL,
menampilkan property table.
MySQL adalah
sebuah perangkat lunak sistem
manajemen basis data dari sebuah
SQL (bahasa Inggris: database
management system) atau dengan
DBMS yang multithread, multi-user,
dengan jumlah sekitar 6 juta instalasi di
seluruh dunia. MySQL AB membuat
MySQL tersedia sebagai perangkat
lunak gratis dibawah lisensi GNU
General Public License (GPL), tetapi
mereka juga menjual dibawah lisensi
komersial untuk kasus-kasus di mana
penggunaannya tidak cocok dengan
penggunaan GPL.
Hal paling mendasar yang
menjadikan MySQL pilihan utama
sebagai database yang digunakan
adalah karena MySQL menggunakan
Lisensi GPL dan multiplatform,
sehingga lebih disukai para mahasiswa
karena tidak membutuhkan biaya besar
dalam membuat aplikasi serta tidak
harus tergantung pada OS Windows
ataupun Linux karena dapat dijalankan
pada kedua OS tersebut dan beberapa
OS lainnya. Tapi alasan tersebut
tidaklah cukup untuk menjadikan
MySQL sebagai RDBMS yang akan
digunakan.
Gambar 3.2 Tampilan
MySQL-Front
3.1.1.3 Xampp
Xampp adalah perangkat
lunakbebas, yang mendukung banyak
sistem operasi, merupakan kompilasi
dari beberapa program. Fungsinya
adalah sebagai server yang berdiri
sendiri, yang terdiri atas program
Apache HTTP Serve, MySQL
database, dan penerjemah bahasa yang
ditulis dengan bahasa pemograman
PHP dan Perl. Sedangkan huruf “X”
dimaksudkan sebagai suatu software
yang dapat dijalankan di empat OS
utama seperti Windows, Mac OS,
Linux dan Solaris. Istilah ini seringkali
disebut dengan cross platform
(software multi OS).
Gambar 3.3 Menu Utama Xampp
3.1.2 Hardware
Dalam melakukan penelitian
penulis menggunakan beberapa
hardware sebagai tools untuk
membuat program dan sebagai
penunjang penelitian. Berikut ini
adalah hardware yang digunakan oleh
penulis:
3.1.2.1 Laptop
Peneliti menggunakan Laptop
Acer Aspire E1-470 bersefisikasi
sebagai berikut:
a. Intel Core i3-3217u (1.8GHz
L3 cache)
b. Intel HD Graphics 4000
c. 14.0 HD LED LCD
d. 2GB DDR L Memory
e. 500 GB HDD
f. 4-cell Li-on battery
3.1.2.2 Barcode Scanner
Peneliti menggunakan Barcode
dengan model Eppos untuk di gunakan
sebagai pembaca Identitas komputer
dan spesifikasi PC yang berspesifikasi
sebagai berikut :
a. Model EP-1050-V2
b. Interface USB
c. RS232 cable
connections
3.2 Prosedur Pengambilan dan
Pengembangan Data
3.2.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan
dilakukan untuk membantu
mempermudah dalam melakukan
penelitian. Metode yang digunakan
dalam pembuatan sistem ini adalah
metode Waterfall. Secara garis besar
metode Waterfall mempunyai langkah
yaitu analisa kebutuhan, desain sistem,
implementasi, pengujian program serta
penerapan program dan pemeliharaan.
Penggunaan Scanner Barcode
Untuk Sistem Penjadwalan
Maintenance Dan Spesifikasi PC
melalui empat tahapan proses sebagai
berikut:
1. Tahap Analisis Kebutuhan
Tahap analisis kebutuhan
adalah tahapan untuk
menentukan apa saja yang
dibutuhkan untuk membuat
sistem penjadwalan
maintenace dan spesifikasi PC
di laboratorium komputer.
2. Desain
a. Desain sistem
Tahap ini adalah tahapan untuk
merancang atau memodelkan
proses yang terjadi di dalam
sistem, seperti proses login,
proses menambahkan data,
proses penyimpanan data,
proses menampilkan data dari
database dan lain-lain.
b. Desain database
Desain database merupakan
tahap dalam merancang atau
memodelkan database dengan
melakukan rancangan struktur
tabel dan relasi antar tabel-tabel
ini yang akan diperlukan pada
sistem penjadwalan
maintenance dan spesifikasi PC
di laboratorium komputer.
c. Desain tampilan
Tahapan desain tampilan ini
adalah tahapan desain user
interface dari sistem
penjadwalan maintenace dan
spesifikasi PC di laboratorium
komputer. Rancangan interface
menu aplikasi ini digambarkan
agar dapat mudah dalam
merancang pembuatan
program. Rancangan user
interface harus terlihat baik.
3.2.1 Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data
adalah suatu proses cara yang
digunakan untuk mendapatkan data-
data dalam suatu penelitian. Teknik
pengumpulan data merupakan langkah
yang paling strategis dalam penelitian,
karena tujuan utama penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui
teknik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data-
data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan. Teknik pengumpulan data
yang digunakan sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi merupakan cara
untuk melakukan pengamatan
kondisi lapangan secara langsung.
Melakukan pengamatan tentang
bagaimana proses perawatan dan
pemeliharaan di laboratorium
KKPI2 berjumblah tiga puluh dua
PC. Kemudian dilakukan
pengumpulan data - data dan
informasi yang diperlukan untuk
merancang aplikasi sistem
Penggunaan Scan barcode untuk
sistem penjadwalan maintenance
Dan Spesifikasi PC Di laboratorium
komputer.
2. Wawancara
Proses tanya jawab kepada
kepala laboratorium yang
mengetahui tentang permasalahan
yang sedang diamati. 3. Kepustakaan
Teknik ini dilakukan untuk
memperoleh data dari berbagai
buku, skripsi, dan
3.3 Teknik Analisa Data
3.3.1 Analisi Sistem Lama
Setelah melakukan penelitian dan
observasi dengan mengadakan
wawancara secara langsung baik
dengan pihak terkait yaitu ketua
laboratorium dan petugas laboratorium
di SMKN 1 Cikarang Selatan dapat
diketahui bahwa identifikasi masalah
yang ada pada proses pengecekan dan
monitoring laboratorium komputer
diantaranya:
A. Hasil list pengecekan
laboratorium komputer yang
dicatat dalam lembaran kertas
yang rentan hilang dan tercecer.
B. Tidak adanya database yang
menampung list data hasil
pengecekan laboratorium
komputer.
C. kepala laboratorium kesulitan
ketika meminta semua list
pengecekan dan spesifikasi
sebagai bahan monitoring
terutama pada saat adanya proses
UNBK.
3.3.2 Analisi Sistem Baru
Dengan pembuatan sistem baru
ini yaitu sistem informasi pengecekan
dan monitoring laboratorium komputer,
diharapkan dapat memudahkan asisten
dalam proses pengecekan dan terhadap
kepala laboratorium dalam proses
monitoring, sistem informasi yang akan
dibagun ini memiliki beberapa
kemampuan atau keuntungan
diantaranya:
A. Sistem yang berbasis Dekstop
dengan memanfaatkan scan
barcode untuk memindai
barcode dan memudahkan
proses penyimpanan list data
spesifikasi dan proses
maintenance ke database.
B. Sistem menyediakan informasi
hasil rekapitulasi list pengecekan
laboratorium.
C. Sistem menyediakan informasi
berupa Laporan track record
ketika adanya proses
maintenance di laboratoirium.
3.3.3 Alur Sistem (System Flowchart)
System Flowchart akan
menggambarkan alur kerja proses
pengecekan dan monitoring. Berikut
akan digambarkan alur kerja sistem
lama dan sistem baru.
a. Flowchart sistem lama
pengecekan dan monitoring
laboratorium komputer.
Flow Chart Sistem Yang Berjalan
Kepala LaboratoriumPetugas Laboratorium
Phas
e
Mulai
Pengecekan
Rusak ?
Perbaiki
Ganti
Replace
List Pengecekan
List Pengecekan
Selesai
Tidak
Catat list pengecekan
Gambar 3.7 Flowchart Sistem Yang
Berjalan
b. Flowchart sistem baru proses
pengecekan laboratorium
komputer
Flow Chart Sistem Yang Diusulkan
SistemPetugas Laboratorium
Ph
ase
Mulai
User dan Passwod
Cek Login
Data Valid
Form Login
Form Utama
Data BaseSandi salah
Kelola DataForm
SpesifikasiInput
pengecekan
SimpanData
Tb-SpesifikasiY
Selesai
T
Gambar 3.8 Flowchart Sistem Yang
Diusulkan
Pengecekan Laboratorium Komputer
3.4 Model Yang Diusulkan
3.4.1 Diagram Alur Data (DFD)
Data Flow Diagram (DFD)
merupakan bentuk diagram yang
menggambarkan arus data dalam
sebuah sistem. Pemberian perhatian
pada arus data ini penting karena arus
data berkaitan dengan Database.
Dengan perancangan DFD yang baik,
kesalahan dalam penyimpanan dapat
dihindari. Terdapat beberapa level
dalam perancangan DFD, yaitu:
A. Context Diagram Context
diagram dalam level ini
menggambarkan bagaimana
hubungan antara entity, proses
data secara global, dalam level
ini, proses yang ada hanya
digambarkan dalam sebuah
proses yang terdiri dari
sekumpulan proses
sebagaimana gambar berikut :
Gambar 3.10 DFD Level 0
A. DataFlow Diagram Level 1
Data Flow Diagram adalah
diagram yang menggambarkan
pandangan mengenai
keseluruhan sistem dengan
lebih mendalam.proses-proses
utama yang ada akan dipecah
menjadi sub-proses
sebagaimana gambar beriukut.
Gambar 3.11 DFD level 1
3.4.2 ERD (Entity Relationship
Diagram)
Entity Relationship Diagram
Adalah suatu model untuk menjelaskan
hubungan antar data dalam basis data
berdasarkan objek-objek dasar data
yang mempunyai hubungan antar relasi
yaitu sebagai berikut:
Gambar 3.15 Entity Relationship
Diagram
3.4.4 Normalisasi
Normalisasi merupakan suatu
pendekatan sistematis untuk
meminimalkan redundansi data pada
database agar dapat bekerja dengan
optimal.
Tujuan normalisasi database
adalah untuk menghilangakan dan
mengurangi redudansi data dan tujuan
yang kedua adalah memastikan
dependensi data (Data berada pada
table yang tepat).
3.4.4.1 Bentuk Mormal Ke Tiga
Gambar 3.23 Bentuk Normalisasi
Database ke Tiga
4. HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berikut ini merupakan hasil
dari implementasi penggunaan
scanner barcode untuk aplikasi
sistem penjadwalan maintenance
dan spesifikasi PC di laboratorium
komputer SMKN 1 Cikarang
Selatan.
4.1.1 Arsitektur Sistem Yang
Dibangun
Berikut ini tampilan
arsitektur sistem yang di bangun.
Gambar 4.1 Arsitektur Hardware
4.1.2 Tampilan Interface sistem
Penjadwalan Maintenance
Berikut ini tampilan dari sistem
aplikasi penjadwalan maintenance
diantaranya tampilan login, tampilan
barcode, tampilan laporan, tampilan
admin.
A. Tampilan login user Interface
Halaman login merupakan
halaman awal ketika aplikasi ini
diakses oleh administrator
(operator). Sistem memerlukan
autentikasi pengguan aplikasi
dengan mengisikan id dan password
pengguna aplikasi.
Berikut ini gambar dari
halaman login:
Gambar 4.2 Login
Gambar 4.3 Pasword Salah
B. Tampilan interface Menu
Utama
Dalam tampilan ini adalah form
menu utama dalam sistem penjadwalan
dan spesifikasi
laboratorium.User/admin dapat
memilih form seperti form Spesifikasi,
form History, form Barcode, form
laporan, form Login.
Gambar 4.4 Tampilan Menu Utama
C. Tampilan interface Barcode
Dalam tampilan ini user dapat
mencetak barcode yang telah
dibuat.
Gambar 4.5 Tampilan Menu Barcode
Gambar 4.6 Tampilan Hasil Cetak
Barcode
D. Tampilan Interface Menu
Laporan
Dalam tampilan ini user/admin
dapat melihat spesifikasi PC, mengedit
tahun, mengedit bulan dan kolom id
barcode.
Gambar 4.7 Tampilan Menu Laporan
Gambar 4.8 Tampilan Hasil Laporan
Maintenance komputer
E. Tampilan Interface Menu User
Dalam tampilan ini didesain
agar user dapat menambahkan,
mengubah Id login Dan juga Password
Login.
Gambar 4.9 Tampilan id user
4.1.3 Tampilan Interface Menu
Spesifikasi Laboratorium Komputer
Berikut ini tampilan Interface
dari sistem Spesifikasi laboratorium
komputer diantaranya:
A. Tampilan Interface Menu
Spesifikasi Komputer
Dalam tampilan ini di desain
agar user/admin dapat menginput data
spesifikasi PC pada setiap laboratorium
di SMKN 1 Cikarang Selatan.
Gambar 4.10 Tampilan Interface
Menu Spesifikasi
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Perancangan yang telah
dilakukan telah menghasilkan
sebuah data informasi berkaitan
dengan perawatan maupun
perbaikan laboratorium
komputer.
2. Perangkat lunak yang
dihasilkan ini dapat digunakan
untuk pengelolaan data
spesifikasi komputer didukung
dengan adanya menu-menu info
perbaikan maupun perawatan.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari
hasil pembahasan ini, dapat
disarankan diperlukannya
pengembangan dan saran yang lebih
lanjut, supaya penulis dapat
membangun dalam penyempurnaan
sistem ini, diantaranya sebagai
berikut.
1. Penggunaan scan barcode
belum portable sehingga
perlunya tambahan kabel
usb.
2. Masih membutuhkan
operator dalam pengoprasian
sistem.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ana Nur Cahyati,
“Pembangunan Sistem
Informasi Manajemen
Puskesmas Pakis Baru
Nawangan,” Speed FTI UNSA
Vol 9, no 2, 2014.
[2] Arief, M.R, “Pemrograman
WEB Dinamis menggunakan
PHP dan MySQL,” Vol. 3,
2015.
[3] A.S, Rossa dkk, “Sistem
Inventaris Berbasis Web Pada
Gudang Perusahaan,”
Informatika AMIK-LB Vol. 3,
No. 1, 2015.
[4] Balik, Capra Titik, “Peradaban-
Sains, Basis Data Informatika,”
Vol. 2, no 2, 2014.
[5] CPPR, “Monitoring dan
Evaluasi Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah,”
Makalah CPPR-MEP UGM –
kemitraan, 2014.
[6] Fatta, H. A, Analisis &
Perancangan Sistem Informasi,
Vol.6, no. 1, 2015.
[7] M. Aris Garniardi, “Rancang
Bangun Perangkat Lunak
Informasi Laboratorium
Fasilkom Unsri,” Vol. 3, No. 4,
ISSN: 2302-5700, 2014.
[8] Luthfi and dkk, ”Sistem
Informasi Perawatan dan
Inventaris Laboratorium Pada
SMK Negeri 1 Rembang
Berbasis Web,” Speed-Sentra
Penelitian Engineering dan
Edukasi Vol 3 No 3 2011,
ISSN 1979-9330, 2016.
[9] Nugroho, “Pembangunan
Sistem Informasi Inventarisasi
Sekolah Pada Dinas
Pendidikan Kabupaten
Rembang Berbasis Web,”
Indonesian on Networking and
Security (IJNS), ISSN 2302-
5700, Vol. 2, No. 2, 2016.
[10] Tanty Oktavia and dkk,
“Implementasi Sistem Asset
Manajemen Sebagai Penunjang
Operasional Laboratorium
Komputer,” Surya Informatika
Vol. 1, No. 1, 2015.