+ All Categories
Home > Documents > Peranan Guru Dalam Administrasi

Peranan Guru Dalam Administrasi

Date post: 21-Jan-2023
Category:
Upload: umpac
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
71
“Peranan Guru Dalam Administrasi Pendididkan” Posted by sarwo_09320036 on April 17, 2011 Posted in: Pendidikan . Leave a Comment 1.1 Latar Belakang Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang administrasi. Ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dilaksanakan bertujuan jangka panjang yaitu agar tenaga administrasi maupun mengembangkan ilmu yang telah dipelajari dan dipraktekkan di sekolah. Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah. Orang sering menganggap enteng administrasi tersebut, padahal kalau administrasi dipegang sama orang-orang yang kurang terampil maka administrasi tersebut akan berantakan. Orang yang memegang administraasi adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan kita dalam pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara kontinyu. Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif. Namun, administrasi pendidikan seringkali disalahartikan sebagai semata-mata ketatausahaan pendidikan. Namun dari uraian berikut ini akan diketahui bahwa pengertian administrasi pendidikan sebenarnya adalah bukan sekedar itu. Administrasi pendidikan tidak begitu mudah, karena ia menyangkut pengertian yang luas. Culberston (1982) mengatakan bahwa Schwab pada tahun enam puluhan telah mendiskusikan bagaimana kompleksnya administrasi pendidikan sebagai ilmu. Ia memperkirakan bahwa ada sekitar 50.000 masalah yang mungkin timbul dalam pelaksanaan administrasi pendidikan 1.2 Rumusan Masalah
Transcript

“Peranan Guru Dalam Administrasi Pendididkan”Posted by sarwo_09320036 on April 17, 2011 Posted in: Pendidikan. Leave a Comment

1.1              Latar Belakang

Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang administrasi. Ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dilaksanakan bertujuan jangkapanjang yaitu agar tenaga administrasi maupun mengembangkan ilmu yang telah dipelajari dan dipraktekkan di sekolah.

Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepasdari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah. Orang sering menganggap enteng administrasi tersebut,padahal kalau administrasi dipegang sama orang-orang yang kurang terampil maka administrasi tersebut akan berantakan. Orang yang memegang administraasi adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan kita dalam pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara kontinyu. Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif.

Namun, administrasi pendidikan seringkali disalahartikan sebagai semata-mata ketatausahaan pendidikan. Namun dari uraian berikut ini akan diketahui bahwa pengertian administrasi pendidikan sebenarnya adalah bukan sekedar itu. Administrasi pendidikan tidak begitu mudah, karena ia menyangkut pengertian yang luas. Culberston (1982) mengatakan bahwa Schwab pada tahun enam puluhan telah mendiskusikan bagaimana kompleksnya administrasi pendidikan sebagai ilmu. Iamemperkirakan bahwa ada sekitar 50.000 masalah yang mungkin timbul dalam pelaksanaan administrasi pendidikan

1.2              Rumusan Masalah

Dari Latar Belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah konsep dasar administrasi pendidikan itu ?2. Apakah Sistem dan struktur organisasi Sekolah itu ?3. Apakah Hak, kewajiban, dan tanggung jawab guru dalam

administrasi sekolah?4. Apakah Peranan Guru dalam Sistem Informasi dan

Ketatausahaan Sekolah?

1.3              Tujuan

Dari Rumusan Masalah tersebut dapa ditarik 4 tujuan, yaitu :

1. Untuk mengetahui  konsep dasar administrasi pendidikan.2. Untuk mengetahui  Sistem dan struktur organisasi Sekolah.3. Untuk mengetahui  Hak, kewajiban, dan tanggung jawab guru

dalam administrasi sekolah?4. Untuk mengetahui Peranan Guru dalam Sistem Informasi dan

Ketatausahaan Sekolah?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.1       KONSEP DASAR  ADMINISTRASI  PENDIDIKAN

2.1.1    Pengertian administrasi pendidikan

Pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang kerja sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan.

Maksudnya :

1)                 administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan.

2)                 administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencpai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemanduan, dan penilaian.

3)                 administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam sautu proses untuk mengubah masukan menjadikeluaran.

4)                 administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika administrasi dilihat dari sudut ini,perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapain tujuan itu tidak terjadi pemborosan.

5)                 administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Administrasi pendidikan dilihat dari

kepemimpinan merupakan usaha untuk menajwab pertanyaan bagaimana kemampuan administrator penddikan itu, apakah ia dapat melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso,dan ing ngarso sungtulodo dalam mencapai tujuan pendidikan

6)                 administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan. Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap kali, administrator dihadapkan kepada bermacam-macam masalah, dan ia harus memecahkan masalahitu.

7)                 administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan dan kita juga mengerti apa yang dimaksudkan orang lain itu.

8)                 administrasi seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegaitan ketatausahaan yang intinya dalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikankegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat, serta mempersiapkanlaporan.

  2.1.2 Ruang lingkup bidang garapan administrasi pendidikan

                        Lingkup bidang garapan administrasi pendidikan meliputi :

ü    Bidang administrasi material: kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang materi. Seperti: ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan.

ü    Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya persoalan guru dan pegawai sekolah dan sebagainya. Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup didalamnya pelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, perisapan harian, dan sebagainya.

ü    Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup didalamnya pelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, perisapan harian, dan sebagainya

 

2.1.3        Fungsi umum administrasi pendidikan dan penerapannya di sekolah

Fungsi administrasi pendidikan terutama dalam konteks sekolah perlu dimulai dari tinjauan tentang tujuan pendidikan. Hal inidisebabkan oleh adanya prinsip bahwa pada dasarnya kegiatan amdinistrasi pendidikan dimaksudkan untuk pencapaian tujuan pendidikan itu.

Tujuan itu dicapai dengan melalui serangkaian usaha, mulai dari perencanaan sampai melaksanakan evaluasi terhadap usaha tersebut. Pada dasarnya fungsi administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui serangkaian usaha itu (Longenecker, 1964).

Oleh karena itu, fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian proses kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan itu. Tujuan pendidikan perlu dibicarakan di sini karena alasan sebagai berikut: a). tujuan pendidikan merupakanjabaran dari tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu, pemahaman tentang hubungan keduanya perlu dilakukan. b), tujuan pendidikan merupakan titik berangkat administrasi pendidikan pada jenjang sekolah, dan c), tujuan pendidikan itujuga merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan administrasi pendidikan di jenjang pendidikan itu.

2.2       SISTEM DAN STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH

2.2.1        Pengertian system dan organisasi sekolah

Sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat objek dengan hubungan-hubungan antara objek dan hubungan antar atributnya. Dengan kata lain, sistem adalah suatu kesatuan utuh yang terjalin dari :

1. Sejumlah bagian,

2. Hubungan bagian-bagian, dan

3. Atribut dari bagian-bagian itu maupun dari hubungan itu.

Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “system” yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.

Organisasi sekolah, adalah organisasi yang beranggotakan murid-murid . organisasi ini bisa berupa organisasi intra sekolah maupun organisasi intra sekolah

Pengorganisasian di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih dan memilah orang-orang (gurudan personal sekolah lainya) serta mengalokasikan prasarana dan saran untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Termasuk di dalam kegiatan pengorganisasian adalah penetapan tugas, tanggung jawab, dan wewenang orang-orang tersebut serta mekanisme kerjanya sehingga dapat menjadi tercapainya tujuan sekolah itu.

 

 

2.2.2        Fungsi dan tujuan organisasi sekolah

v  Fungsi Organisasi sekolah

ü  Melatih Kemampuan Kemampuan Akademis Anak (Biar Pintar)

Dengan melatih serta mengasah kemampuan menghafal, menganalisa, memecahkan masalah, logika, dan lain sebagainya maka diharapkan seseorang akan memiliki kemampuan akademis yang baik. Orang yang tidak sekolah biasanya tidak memiliki kemampuan akademis yang baik sehingga dapat dibedakan dengan orang yang bersekolah. Kehidupan yang ada di masa depan tidaklah semudah dan seindah saat ini karena dibutuhkan perjuangan dan kerja keras serta banyak ilmu pengetahuan.

ü  Menggembleng dan Memperkuat Mental, Fisik dan Disiplin

Dengan mengharuskan seorang siswa atau mahasiswa datang dan pulang sesuai dengan aturan yang berlaku maka secara tidak langsung dapat meningkatkan kedisiplinan seseorang. Dengan begitu padatnya jadwal sekolah yang memaksa seorang siswa

untuk belajar secara terus-menerus akan menguatkan mental dan fisik seseorang menjadi lebih baik.

ü  Memperkenalkan Tanggung Jawab

Tanggung jawab seorang anak adalah belajar di mana orangtua atau wali yang memberi nafkah. Seorang anak yang menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik dengan bersekolah yang rajin akan membuat bangga orang tua, guru, saudara, famili, dan lain-lain.

ü  Membangun Jiwa Sosial dan Jaringan Pertemanan

Banyaknya teman yang bersekolah bersama akan memperluas hubungan sosial seorang siswa. Tidak menutup kemungkinan di masa depan akan membentuk jaringan bisnis dengan sesama teman di mana di antara sesamanya sudah saling kenal dan percaya. Dengan memiliki teman maka kebutuhan sosial yang merupakan kebutuhan dasar manusia dapat terpenuhi dengan baik.

ü  Sebagai Identitas Diri

Lulus dari sebuah institusi pendidikan biasanya akan menerima suatu sertifikat atau ijazah khusus yang mengakui bahwa kita adalah orang yang terpelajar, memiliki kualitas yang baik dan dapat diandalkan. Jika disandingkan dengan orang yang tidak berpendidikan dalam suatu lowongan pekerjaan kantor, maka rata-rata yang terpelajarlah yang akam mendapatkan pekerjaan tersebut.

ü  Sarana Mengembangkan Diri dan Berkreativitas

Seorang siswa dapat mengikuti berbagai program ekstrakurikulersebagai pelengkap kegiatan akademis belajar mengajar agar dapat mengembangkan bakat dan minat dalam diri seseorang. Semakin banyak memiliki keahlian dan daya kreativitas maka akan semakin baik pula kualitas seseorang. Sekolah dan kuliah hanyalah sebagai suatu mediator atau perangkat pengembangan diri. Yang mengubah diri seseorang adalah hanyalah orang itu sendiri.

v  Tujuan Organisasi Sekolah

ü   Meningkatkan prestasi belajar siswa yang  bersifat Akademis

ü   Meningkatkan prestasi belajar siswa yang  bersifat Non Akademis melalui optimalisasi kegiatan ekstrakurikuler

ü   Meningkatkan KBM yang mengarah pada pembelajaran berbasis Kompetensi

ü   Terciptanya manajemen yang baik dan efisien

ü   Menjalin kerjasama dengan instansi / Institusi terkait, masyarakat dan dunia usaha / Industri dalam rangka pengembangan program pendidikan

ü   Tersedianya  sarana-prasarana pendidikan yang representatif

ü   Menciptakan kultur sekolah yang kondusif

ü   Menciptakan manajemen yang tertib dan profesional

ü   Meningkatkan kemampuan, daya nalar  serta meningkatkan ketrampilan siswa disertai dengan sikap dan perilaku yang santun dan  berwawasan global

2.2.3        Bentuk dan struktur organisasi sekolah

1. Bentuk organisasi sekolah2. Organisasi Lini (bentuk lurus)

Dalam organisasi lurus, organisasi ini didalamnya terdapat wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan

1. Organisasi bentuk lurus dan staf

Organisasi benruk ini pada dasarnya adalah sama dengan struktur bentuk lurus, hanya saja ada perbedaan dimana untuk membantu kelancaran kerja dalam pelaksanaan tugas, maka dari atasan ditempatkan satupejabat atau lebih didalam unit-unit, tapi pejabat ini tidak mampunyai komando, melainkan hanya bertugas membantu dalam hal yang khusus, memecahkan masalah-

masalah, memberi ide dsb, dan pejabat ini biasanya disebut dengan staf.

1. Organisasi Bentuk Fungsional

Adalah organisasi dimana wewenang dari pimpinan atas/pucuk pimpinan dilimpahkan kepada kepala bagian atau pimpinan unit dibawahnya dalam satu bidang kerjaan tertentu, setiap kepala unit mempunyai wewenang memerintah para unit pelaksana dibawahnya sepanjang menyangkut pekjaan tertentu. Dalam organisasi ini menganut sistem satuan organisasi yang didasariatas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut.

1. Bentuk pimpinan tunggal dan pimpinan jamak/komite

Bentuk pimpinan tunggal ialah bahwa yang memegang puncak pimpinan, merupakan sumber pokok segala tugas maupun wewenang dan merupakan penanggung jawab terakhir dalam organisasi.

Bentuk pimpinan jamak ialah suatu organisasi dipimpin oleh beberapa orang juga bisa kita sebut dengan komite atau dewan, segala ketentuan sesuatu diputuskan bersama oleh dewan/komite.

1. Struktut organisasi sekolah

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka atau susunan yangmenunjukkan hubungan antara pejabat atau bidang kerja yang satu dengan yang lain, sehingga jelas tugas, wewenang dan tanggungjawab masing-masing dalam suatu kebulatanyang teratur.

Berikut adalah contoh struktur organisasi sekolah.

         

 

2.2.4         Kedudukan guru dalam struktur  organisasi sekolah

Dari bagan diatas dapat diketahui bahwa kedudukan guru disekolah berada dibawah naungan kepala sekolah dan diatas siswaSehingga peran sentral guru tersebut sangat dibutuhkan untuk memahami visi-misi dan tujuan sekolah dan menjabarkannya

ke dalam sebuah isi (content) kurikulum dan pembelajaran (learning), kegiatan kesiswaan, penciptaan kultur/budaya sekolah, serta membangun penguatan kelembagaan yang sehat dan berkualitas. Selain itu, guru mengalisis data-data yang terkait masalah perubahan kurikulum, perkembangan peserta didik, kebutuhan sumber belajar dan pembelajaran, perkembangankemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta informasi. Menyusun perioritas program sekolah secara terukur dan sistematis, seperti proses rekuitmen siswa, masa orientasisiswa, proses pembelajaran, hingga proses evaluasi.

Secara umum kedudukan guru dalam struktur organisasi sekolah adalah sbb:

1. Ikut serta merencanakan dan merumuskan tujuan-tujuan kegiatan ekstra kurikuler serta pelaksanaannya.

2. Guru secara bersama-sama membina, memelihara dan meningkatkan organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya.

3. Guru menjadi anggota dan membantu organisasi guru yang bermaksud membina profesi pendidikan pada umumnya

4. Guru senantiasa berusaha agar menghindarkan diri dari sikap-sikap, ucapan-ucapan dan tindakan-tindakan yang merugikan organisasi.

5. Guru mampu membei contoh kepada peserta didik untuk bersikap fair.

2.3       HAK, KEWAJIBAN, DAN TANGGUNG JAWAB  GURU DALAM ADMINISTRASI SEKOLAH

2.3.1    Hak guru

Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak:

1)                  Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial.

2)                  Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuaidengan tugas dan prestasi kerja.

3)                  Memperoleh perlindungan dalam melaksanakantugas dan hak atas kekayaan intelektual.

4)                  Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.

5)                  Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan.

6)                  Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan, dan/atausanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan.

7)                  Memperoleh rasa aman dan  jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas.

8)                  Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.

9)                  Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan.

10)              Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan danmeningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi dan/ atau.

 

 

2.3.2    Kewajiban guru

Dalam hubungannya dengan kegiatan pengadministrasian, seorang guru berkewajiban sebagai berikut :

1)                  Pengambilan inisiatif , pengarah, dan penilaian kegiatan pendidikan.

2)                  Wakil masyarakat, yang dapat menyalurkan kemauan masyarakat (dalam arti yang baik).

3)                  Penegak disiplin

4)                  Untuk memperlancar kegiatan pendidikan, maka pembelajar harus mampu melaksakan kegiatan administrasi.

5)                  Orang yang berpengetahuan, artinya ahli dalam mata pelajaran yang hendak ia sampaikan. Sebab pembelajar bertanggung jawab dalam mewariskan kebudayaan (pengetahuan) kepada peserta didiknya, guna mempersiapkanmereka untuk menjadi anggota masyarakat yang dewasa.

 

2.3.3    Tanggungjawab guru

1)                  Bertanggung jawab terhadap dunia profesi yang dimilikinya dan mentaati kode etik yang berlaku dalam profesi yang bersangkutan.

2)                  Bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukannya sesuai dengan tuntutan pengabdian profesinya.

3)                  Bertanggung jawab atas hasil profesi yang dilaksanakannya. Artinya dia harus bekerja untuk mendatangkan hasil yang sebaik mungkin kulaitasnya, bagi kepentingan kemanusiaan.

4)                  Bertanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat dan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

5)                  Dalam pandangan orang yang berTuhan, bahwa  seluruh pekerjaan yang dilakukannya adalah dalam rangkaibadah kepadaNya. Oleh karena itu dia harus sadar, bahwa apa yang dia kerjakan pada hakikatnya kelak akan diminta pertanggungjawaban oleh Tuhan Yang Maha Esa.

6)                  Dalam keadaan apapun dia harus berani mengambil resiko untuk menegakkan kebenaran yang berhubungan dengan profesinya, secara bertanggungjawab dia harus berani berucap, bertindak dan mengemukakan sesuatu yang sesuai dengankebenaran tuntutan profesi yang diyakininya.

7)                  Dia secara sadar harus selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas yang berhubungan dengan tuntutan profesinya, sesuai dengan dinamika dan tuntutan zaman serta keadaan yang semakin berkembang pada tiap saat.

8)                  Dalam keadaan tertentu, bila diperlukan dia harus bersedia memberikan laporan pertanggungjawaban kepada pihak manapun tentang segala hal yang pernah ia laksanakan sesuai dengan profesinya

 

2.3.4    UU Guru dan  Dosen

Secara normatif, dalam UU No. 14 Tahun 2005 Bab I Ketentuan Umum, Pasal I ayat 1 disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Namus jika kita perhatikan secara kontekstual isi pasal tersebut, maka tugas guru selain telah terinci di atas, sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dengan kegiatan administrasi. Yaitu sebuah kegiatan yang menjalankan tugas-tugas administrasi sistem sekolah yang menyangkut segala rangkaian program kegiatan, baik kegiatan yang terencana maupun kegiatan insidental guna mencapai visi, misi dan tujuansekolah yang diinginkan.

 

2.3.5    Sertifikasi guru

            Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru yang telah memenuhi standar kompetensi guru. Sertifikasi guru bertujuan untuk: (1) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, (2) meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan, (3) meningkatkan martabat guru, (4) meningkatkan profesionalitas guru.

Guru dalam jabatan adalah guru PNS dan Non PNS yang sudah mengajar pada satuan pendidik, baik yang diselenggarakan pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat, dan sudah mempunyai perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.

Prinsip Sertifikasi

Dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel.

Objektif yaitu mengacu kepada proses perolehan sertifikat pendidik yang impartial, tidak diskriminatif, dan memenuhi standar pendidikan nasional. Berujung pada peningkatan mutu pendidikan nasional melalui peningkatan mutu guru dan kesejahteraan guru. Sertifikasi guru merupakan upaya Pemerintah dalam meningkatkan mutu guru yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan guru. Guru yang telah lulus uji sertifikasi guru akan diberi tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok sebagai bentuk upaya Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) maupun bagi guru yang berstatus non-pegawai negeri sipil (non PNS/swasta). Dengan peningkatan mutu dan kesejahteraan guru maka diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan diIndonesiasecara berkelanjutan.

Tujuan Sertifikasi

Sertifikasi guru bertujuan untuk meningkatkan mutu dan menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Manfaat Sertifikasi

Adapun manfaat  sertifikasi guru dapat diperikan sebagai berikut.

Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru.

Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan profesional.

Menjadi wahana penjaminan mutu bagi LPTK , dan kontrol mutu dan jumlah guru bagi pengguna layanan pendidikan.

Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan (LPTK) dari keinginan internal dan tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlakuMemperoleh tujangan profesi bagi guru yang lulus ujian sertifikasi.

2.3.6    Persyareatan guru

Untuk dapat melakukan peranan dan melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya, guru memerlukan syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat inilah yang akan membedakan antara guru dengan manusia-manusia lain pada umumnya. Adapun syarat-syarat menjadi guru itu dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok.

1. Persyaratan administrative

Syarat-syarat administratif ini antara lain meliputi: soal kewarganegaraan (warga negara Indonesia), umur (sekurang-kurangnya 18 tahun), berkelakuan baik, megajukan permohonan. Di samping itu masih ada syarat-syarat lain yang telah ditentukan sesuai dengan kebajikan yang ada.

1. Persyaratan teknis

Dalam persyaratan teknis ini ada yang bersifat formal, yakni harus berijazah pendidikan guru. Hal ini mempunyai konotasi bahwa seseorang yang memiliki ijazah pendidikan guru itu dinilai sudah mampu mengajar. Kemudian syarat-syarat yang lainadalah menguasai cara dan teknik mengajar, terampil mendesain program pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-cita memajukan pendidikan/pengajaran.

1. Persyaratan psikis

Yang berkaiatan dengan kelompok persyaratan psikis, antara lain: sehat rohani, dewasa dalam berpikir dan bertindak, maupun mengendalikan emosi, sabar, ramah dan sopan, memiliki jiwa kepemimpinan, konsekuen dan berani bertanggung jawab, berani berkorban dan memiliki jiwa pengabdian. Di samping itu,guru juga dituntut untuk bersifat pragmatis dan realistis, tatapi juga memiliki pandangan yang mendasar dan filosofis. Guru harus juga mematuhi norma dan nilai yang berlaku serta memilki semangat membangun. Inilah pentingnya bahwa guru itu harus memiliki panggilan hati nurani untuk mengabdi untuk anakdidik.

1. Persyaratan fisik

Persyaratan fisik ini antara lain meliputi: berbadan sehat, tidak memiliki cacat tubuh yang mungkin mengganggu pekerjaannya, tidak memiliki gejala-gejala penyakit yang menular. Dalam persyaratan fisik ini juga menyangkut kerapian dan kebersihan, termasuk bagaimana cara berpakaian. Sebab, bagaimanapun juga guru akan selalu dilihat/diamati dan bahkan dinilai oleh para siswa/anak didiknya.

1. Persyaratan mental

Persyartan mental antara lain meliputi: memiliki sikap mental yang baik terhadap profesi keguruan, mencintai dan mengabdi pada tugas jabatan, bermental pancasila dan bersikap hidup demokratis.

1. Persyaratan moral

Guru harus mempunyai sifat sosial dan budi pekerti yang luhur,sanggup berbuat kebajikan, serta bertingkah laku yang bisa dijadikan suri tauladan bagi orang-orang dan masyarakat di sekelilingnya.

Dari syarat-syarat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa mengingat tugas sebagai guru adalah tugas yang berat tetapi mulia, maka dituntut syarat-syarat jasmani, rohani dan sifat-sifat lain yang diharapkan dapat menunjang untuk memikul tugasitu dengan sebaik-baiknya.

 

2.4       PERANAN GURU DALAM SISTEM INFORMASI DAN KETATAUSAHAAN SEKOLAH

2.4.1    Sistem informasi di sekolah

Peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran harus merupakanfokus dari setiap penyelenggaraan sekolah. Sekolah tidak bolehterjebak dalam rutinitas proses administrasi. Di samping itu sekolah harus cepat mengambil keputusan-keputusan penting dalam mengembangkan dirinya. Untuk pengambilan keputusan-keputusan tersebut dibutuhkan data-data yang akurat. Sistem Informasi Sekolah yang baik merupakan solusinya. Proschool mengembangkan Sistem Informasi Sekolah dengan modul-modul yang

didisain mempercepat administrasi sehingga meningkatkan kualitas belajar mengajar. Di samping itu juga dikembangkan laporan-laporan yang sangat membantu dalam pengambilan-pengambilan keputusan yang penting. Modul modul yang sudah dikembangkan saat ini:

Database Siswa Program Uang Sekolah

Dengan program ini Pembuatan Tagihan, Penerimaan Pembayaran, dan Pencetakan slip/kwitansi dapat dilakukan dengan komputerisasi Modul yang sedang dikembangkan saat ini

Penilaian Absensi

Dengan modul ini proses penilaian akan transparan. Sekolah benar-benar dapat tegas dalam memberikan penilaian kepada siswanya. Modul absensi dirancang agar orangtua dapat memonitor  anaknya secara online dalam kegiatan belajar mengajar.

Menu-menu dalam Database Siswa dan Uang sekolah adalah sebagaiberikut:

1. Database siswa

Management data pribadi siswa Management virtual account Management orang tua Management saudara

1. Management Sekolah

Management Lokasi sekolah Management Tingkatan Sekolah Management Tingkatan Kelas Management Kelas Management Pindah Kelas, Naik Kelas, dan kelulusan

1. Management Tagihan

Wizard Tagihan Uang Sekolah Wizard Tagihan Uang Gedung Create Tunggakan

Create Denda

1. Management Pembayaran

Upload data pembayaran dari bank Pembayaran secara manual Cetak kwitansi

1. Management Informasi

Informasi untuk siswa Informasi untuk orang tua Informasi untuk guru Informasi untuk kepala sekolah Feature

1. Web base, unlimited user

1. Unlimited siswa2. Security 3 level

1. Network: data diencrypt dengan SSL2. Aplikasi: program diencrypt dengan Zend Guard3. Database: database diletakkan dalam server sendiri4. Teknologi : Apache, SSL, MySQL, PHP, Zend5. Operating System: Windows/Linux

 

2.4.2    Peranan dan tanggungjawab guru dalam system informasidi sekolah

1. Peranan guru dalam sistem informasi di sekolah

Teknologi Informasi pada era sekarang mengalami kemajuan yang sangat  pesatnya, sehingga guuru diharapkan tidak hanya mampu mengajar akan tetapi juga mampu berperan aktif dalam sistem informasi disekolah. Berikut adalah peranan guru dalam sistem informasi disekolah:

1. Sebagai pelatih (coaches), guru harus memberikan peluang yangsebesar-besarnya bagi siswa untuk mengembangkan cara-carapembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing.

2. Sebagai konselor, guru harus mampu menciptakan satu situasiinteraksi belajar-mengajar, di mana siswa melakukan

perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis yang kondusif dan tidak ada jarak yang kaku dengan guru.

3. Sebagai manajer pembelajaran, guru memiliki kemandirian danotonomi yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran

4. Sebagai partisipan, guru tidak hanya berperilaku mengajar akan tetapi juga berperilaku belajar dari interaksinya dengan siswa

5. Sebagai pembelajar, guru harus secara terus menerus belajardalam rangka menyegarkan kompetensinya serta meningkatkankualitas profesionalnya

6. Sebagai pengarang, guru harus selalu kreatif dan inovatif menghasilkan berbagai karya yang akan digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas profesionalnya.

7. Tanggung jawab guru dalam sistem informasi di sekolah 1. Guru mampu memberi pengarahan tentang dampak positif

dan negatif  dalam sistem informasi2. Guru dapat memberi contoh dalam menggunakan sistem

informasi.

 

2.4.3    Ketatausahaan di sekolah

            Administrasi tata usaha merupakan kegiatan pencatatan tentang segala sesuatu yang terjadi dalam sekolah untuk digunakan sebagai bahan keterangan bagi pimpinan. Administrasi tata usaha itu meliputi segenap kegiatan mulai dari pembuatan surat, pengelolaan, penataan sampai dengan penyimpanan semua surat atau bahan keterangan yang diperlukan oleh sekolah.

2.4.4        Peranan dan tanggungjawab guru dalam ketata-usahaan sekolah

ü    Terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam memberi layanan

ü    Menghimpun, mencatat, mengolah, mnggandakan, mengirim, menyimpan dan menemukan kembali berbagai keterangan yang berkenaan maupun yang menunjang penyelenggaraan dan pendidikandisekolah.

ü    Membantu perkembangan lembaga persekolahan dengan memberikan masukan-masukan yang bersifat inovatif dan kreatif dalam meningkatkan kualitas pelayannan sekolah, baik secara ekternal maupun inter

 

3.1       Kesimpulan

Pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang kerja sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan.

Fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai serangkaianproses kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan itu

Salah satu kewenangan guru adalah menghadapi peserta didiknya,untuk itu ia harus memiliki kemampuan dan memiliki standar, dengan prinsif mandiri (otonom) atas keilmuannya. Jadi untuk berprofesi sebagai seorang guru perlu adanya kekuatan pengakuan formal melalui tiga tahap; yakni; sertifikasi; regristrasi dan lisensi.  Sertifikasi adalah pemberian sertifikat yang menunjukkan kewenangan seseorang anggota seperti ijasah tertentu. Menteri Pendidikan akan mengeluarkan peraturan menteri nomor 18 tahun 2007 yang berisi kebijakan mengenai sertifikasi guru. Berdasarkan peraturan tersebut, sertifikasi dilaksanakan dalam bentuk penilaian portofolio yaitu pengakuanatas pengalaman professional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mendeskripsikan: kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatiahan, pengalaman mengajar, perencanan dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian dari atasandan pengawas, prestasi akademik, karya pengenbangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah, penglaman organisasi dibidang kependidikan dan social, dan penghargaan yang relevandengan bidang pendidikan. Regritasi mengacu kepada suatu pengaturan di mana anggota diharuskan terdaftar namanya pada suatu badan atau lembaga. Lisensi adalah suatu pengaturan yang menetapkan seseorang memperoleh izin dari yang berwajib untuk menjalankan pekerjaanya.

3.2       Saran

Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk penyempurnaankarya-karya yang akan datang. Harapan yang besar adalah apabila ada karya-karya baru tentang admnistrasi pendidikan yang lebih lengkap dan lebih baik lagi sehingga bisa dijadikanbahan referensi yang lebih menarik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Sumber Buku

Davies, Ivor K.1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta:CV Rajawali

Hernowo.2005.Menjadi Guru yang Mau dan Mampu Mengajar Secara

Menyenangkan.Bandung:MLC

Mudjito.1986.Guru Yang Efektif.Jakarta:Rajawali

Prawiradilaga, Dewi S.2008.Prinsip Desain Pembelajaran.Jakarta:Kencana

Sheel, Barbara B.,dkk.1994.Teknologi Pembelajaran.Jakarta:IPTPI

Usman, Moh. Uzer.2002.Menjadi Guru Profesional.Bandung:PT Remaja

Rosdakarya

 

Sumber Internet

http://geografi.upi.edu/?mod=article/view/12

http://kutbi.wordpress.com/2010/06/13/sosiologi-pendidikan-struktur-dan-hubungan-hubungan-peranan-dalam-kelas/

http://ifzanul.blogspot.com/2010/06/hakikat-fungsi-dan-tujuan-organisasi.html

 

A. Pengertian Administrasi PendidikanSecara etimologis, kata administrasi berasal dari kata latin “ad” yang berarti kepada dan “ministro” berarti melayani. Secara bebas dapat diartikan bahwa administrasiitu merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu. Secara garis besarnya administrasi adalah upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerjasama. Efektif dalam arti hasil yang dicapai upaya itu sama dengan tujuan yangtelah ditetapkan. Sedangkan efisien berhubungan dengan penggunaan sumber dana, daya dan waktu yang ekonomis. Hadari Nawawi dalam bukunya Administrasi Pendidikan mengatakan, “administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikansecara sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama dalam lembaga pendidikan formal”. G.Z. Roring mengartikan administrasi pendidikan sebagai cara bekerja dengan orang-orang dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang efektif, yang berarti mendapatkan hasil yang baik, tepat dan benar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Jadi administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan secara efektifdan efisien.

B. Tujuan Administrasi pendidikanTujuan administrasi pendidikan berkaitan erat dengan tujuan pendidikan secara umum sebab administrasi pendidikan merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sergiovanni dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi, yaitu: 1. Efektivitas produksi2. Efesiensi3. Kemampuan menyesuaikan diri4. Kepuasan kerjaApabila dikaitkan dengan pengertian administrasi pendidikan, maka tujuan administrasi pendidikan agar segala usaha kerjasama dalam mendayagunakan berbagai sumber dapat berjalan dengan teratur, efektif dan efisienuntuk mencapai tujuan pendidikan. Administrasi pendidikan merupakan subsistem dari system

pendidikan nasional. Tujuan administrasi pendidikan adalah menunjang tercapai tujuan pendidikan nasional. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan bahwatujuan pendidikan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan tersebut dijabarkanlagi ke dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa bertujuan untuk berkembangkannya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab. Tujuan pendidikan nasional tersebut dijabarkan lagi ke dalam tujuan-tujuan institusional sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan yang diharapkan adanya kesinambunganantara jenjang dan jenis pendidikan tersebut. Untuk mencapai tujuan institusional tersebut dijabarkan lagi kedalam tujuan kurikuler sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan. Untuk mencapai tujuan institusional tersebut, dalam GBPP atau silabus telah dicantumkan tujuan instruksional umum (kompetensi umum) dari setiap pokok bahasan yang mencakuphal-hal yang luas. Guru harus menjabarkan tujuan instruksional umum/ tujuan pembelajaran khusus yang ditinjau dari tiga bidang pengembangan tingkah laku manusia melalui pendidikan yaitu bidang kognitif, keterampilan, nilai dan sikap. Tujuan administrasi secara sempit adalah untuk: 1. Melayani pelaksanaan seluruh kegiatan pendidikan sekolah2. Merekam seluruh aktivitas pendidikan (sekolah)3. Menunjang seluruh kegiatan pendidikan (sekolah)

C. Fungsi Administrasi PendidikanFungsi administrasi pendidikan dapat dilihat dari dua segi yaitu: 1. Dari segi hasil yang telah dicapai dari kegiatan administrasi pendidikan itu, fungsinya adalah sebagai dokumentasi dan bahan informasi yang berguna untuk perencanaan dan penentuan kebijakan baru.2. Dari kegiatan yang dilakukan adalah sebagai pengelolaan, pembimbingan, pengarahan dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan.

D. Ruang Lingkup Administrasi PendidikanRuang lingkup administrasi pendidikan meliputi segala hal

yang dapat memperlancar dan membantu penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pendidikan di lingkungan sekolah (lembaga pendidikan formal) sehingga tujuan pendidikan dapat ditempuh melalui bentuk-bentuk kegiatan secara tertib dan teratur yang pada akhirnya sampai pada pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri. Untuk memperjelas ruang lingkup administrasi pendidikan, khususnya bidang-bidang penting yang sering dilaksanakan di sekolah-sekolah pada umumnya untuk penyelenggaraan kegiatan-kegiatan operasional pendidikan adalah sebagai berikut: 1. Bidang tata usaha sekolah, meliputi:a. Organisasi dan struktur pegawai tata usahab. Anggaran belanja keuangan sekolahc. Masalah kepegawaian dan personalia sekolahd. Keuangan dan pembukuannyae. Korespondensi/surat menyuratf. Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan,pengisian buku induk, raport, dan sebagainya.2. Bidang personalia murid, meliputi: a. Organisasi muridb. Masalah kesehatan muridc. Evaluasi kemajuan muridd. Masalah kesejahteraan muride. Bimbingan dan konseling bagi murid3. Bidang personalia guru, meliputi: a. Pengangkatan dan penempatan gurub. Organisasi person guruc. Masalah kepegawaiand. Masalah kondisi dan evaluasi kemajuan gurue. Refreshing dan up grading guru4. Bidang pengawasan (supervisi), meliputi:a. Usaha membangkitkan semangat guru dan pegawai tata usaha dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknyab. Mengusahakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru, murid dan pegawai tata usaha sekolahc. Mengusahakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajarand. Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru pada umumnya5. Bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum:a. Berpedoman dan menerapkan apa yang tercantum dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan, dalam usaha mencapaidasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaranb. Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode-

metodenya, disesuaikan dengan pembaharuan pendidikan dan lingkungan masyarakatDapatlah disingkatkan bahwa bidang-bidang tersebut secaraumum dapat dikelompokkan sebagai berikut: Bidang administrasi materil, yaitu kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang materi, seperti: ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat perlengkapan dan sebagainya. Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup didalamnyapelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, persiapan harian dan sebagainya.

E. Komponen-Komponen Administrasi PendidikanKomponen-komponen administrasi pendidikan secara garis besar dapat digolongkan menjadi: 1. Administrasi Personal SekolahAdministrasi personal sekolah adalah segenap proses penataan personal di sekolah, mereka itu terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, kepala tata usaha, semua karyawan tata usaha, termasuk pesuruh. 2. Administrasi KurikulumKurikulum meliputi segala pengalaman yang sengaja diberikan sekolah untuk memupuk perkembangan anak-anak dengan jalan menciptakan situasi belajar mengajar, bias juga diartikan sebagai kumpulan mata-mata pelajaran.3. Administrasi Prasarana dan Sarana pendidikanPrasarana adalah alat tidak langsung untuk mencapai tujuan, seperti lokasi/tempat, bangunan sekolah, dan lapangan olahraga. Sedangkan sarana adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya. 4. Administrasi SiswaOSIS merupakan organisasi murid yang resmi diakui dan siselenggarakan di sekolah dengan tujuan untuk melatih kepemimpinan murid serta memberikan wahana bagi murid untuk melakukan kegiatan-kegiatan kurikuler yang sesuai. 5. Kejasama Sekolah dan MasyarakatAda beberapa jalur yang dapat ditempuh dalam hubungan sekolah-masyarakat adalah: a. Anak/muridb. Surat-surat selebaran dan buletin sekolahc. Media massad. Pertemuan informale. Laporan kemajuan muridf. Kontak formalg. Memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia di masyarakat

h. Badan pembantu penyelenggara pendidikan

F. Peranan Guru Dalam Administrasi PendidikanTugas utama guru yaitu mengelola proses belajar mengajar dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional. Di sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah. Sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaandan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, baik fikiran maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerjasama, dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat. Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1992, Pasal 20 disebutkan bahwa: “tenaga kependidikan yang akan ditugaskan untuk bekerja sebagai pengelola satuan pendidikan dan pengawas pada jenjang pendidikan dasar danmenengah dipilih dari kalangan guru.” Ini berarti, bahwa selain peranannya untuk menyukseskan kegiatan administrasi di sekolah, guru perlu secara sungguh-sungguh menimba pengalaman dalam administrasi sekolah. Adapun manfaat bagi seorang tenaga kependidikan yang mempelajari administrasi pendidikan ialah: • Dapat mengetahui dan menyadari tugas-tugas dan kewenangan yang mesti dipikulnya serta mengetahui bagaimana cara-cara melaksanakan tugas-tugas dan kewenangannya masing-masing.• Mengetahui bagaimana melaksanakan sesuatu kegiatan kependidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan supaya tercapai efektif dan efisisen serta secara tepat. Prosedur atau langkah-langkah pokok yang harus ditempuh secara urut dalam kegiatan administrasi pendidikan meliputi: 1. Menyusun rancangan2. Mengadakan pengorganisasian3. Memberikan arahan dan bimbingan4. Mengadakan koordinasi5. Menciptakan hubungan atau menjalin komunikasi

6. Mengadakan pengawasan atau mengontrol7. Mengadakan evaluasiSerentetan prosedur kegiatan administrasi pendidikan diatas harus dilakukan secara berurutan, berjalin satu sama lain sehingga menunjukkan suatu system kegiatan yangbersinambungan.

BAB IIIPENUTUP

SIMPULANadministrasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan secara efektifdan efisien.Tujuan administrasi pendidikan adalah menunjang tercapai tujuan pendidikan nasional.Ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi segala halyang dapat memperlancar dan membantu penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pendidikan di lingkungan sekolah (lembaga pendidikan formal) DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, H.M. 2006. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PTRineka Cipta

Rohani, Ahmad dan Abu Ahmadi. 1991. PedomanPenyelenggaraan Administrasi Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara

Soetjipto dan Raflis Kosasi. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta

Yuseran, Muhammad. 2010. Dasar-Dasar Administrasi dan Manajemen Pendidikan. Banjarmasin: Fakultas Tarbiyah IAINAntasari

cancer55 Just another WordPress.com site

Langsung ke isi

Beranda About

← Keterampilan Guru dalam Mengelola   Kelas Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber   Belajar →

Peranan Guru dalam AdministrasiPendidikan di SekolahPosted on 27 Mei 2011       2 Votes

A. Konsep Dasar Adminsitrasi Penidikan

1.  Pengertian Administrasi pendidikan

Dibawah ini diketengahkan beberapa pengertian adminsitrasi.

a. Sondang Siagian mengartikan administrasi sebagai keseluruhan proses kejasama antra dua orang manusia atau lebihyang didasarkan atas rasionalitas tetentu unutk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

b. Hadari Nawawi mengartikan adminsitrasi sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan sebagai proses pengendalian usaha kejasama kekelompok manusia unutk mencapai tujuan bersama yangtelah ditetapkan sebelumnya.

Pendidikan adalah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, terarah dan sistimatis untuk mendewasakan anak didik sesuai dengan kualitas manusia yang dicita-citakan dalamsuatu masyarakat.  Prosesnya berlangsung dalam suatu lembaga pendidikan formal sesuai dengan jenjang dan jenisnya. Di Indonesia kualitas manusia yang diharapkan sebagai suatu hasilout put pendidikan adalah warganegara Indonesia yang beriman dan bertakwa  kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerta luhur, sehat, cerdas dan terampil serta cinta terhadap bangsa dan tanah air.

Berdasarkan uraian di atas maka adminsitrasi pendidikan dapat diartikan sebagai proses pengendalian kerjasama sekelompok orang unutk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung di suatu sekolah. 

2. Ruang Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan

Secara umum ruang lingkup administrasi berlaku juga di dalam adminsitrasi pendidikan. Ruang lingkup tersebut meliputi bidang kegiatan sebagai berikut :

a. Menejemen Administratif  ( Administrative Management ). Bidang kegiatan ini disebut juga management of adminsitrative function yakni kegiatan- kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam organisasi/kelompok kerjasama mengerjakan hal-hal yang tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Kegatan-kegiatan itu sebagai berikut :

1) Perencanaan, yaitu kegiatan persiapan menyusun suatu keputusan berupa langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Di dalam bidang penddikan berarti persiapan menyusun keputusan tentang masalah atau pekerjaan yang akan dilaksanakan sejumlah orang dalam rangka membantu anak didik untuk mencaai tujuan pendidikannya.

2) Pengorganisasian, yaitu kegiatan penetapan bidang-bidang/fungsi-fungsi yang termasuk ruang lingkup

kegiatan yang akan diselenggarakan oleh suatu kelompok kerjasama tertentu. Keseluruhanm bidang itu merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi sebagai suatu sistem yang bergerak kearah tujuan yang ingin dicapai.

3) Bimbingan, yaitu kegiatan memelihara, menjaga dan memajukanorganisasi melalui setiap personal, baik secara struktural maupun fungsional, agar setiap kegiatannya tidak terlepas dariusaha mencapai tujuan.

4) Koordinasi, yaitu kegiatan mengatur dan membawa personal, metode, bahan, buah pikiran, saran-saran, cita-cita dan alat-alat dalam hubungan kerja yang harmonis, saling isi mngisi dansaling menunjang sehingga pekerjaan berlangsung efektif dan seluruh nya terarah pada pencapaian tujuan yang sama.

5) Pengawasan, yaitu kegiatan mengamati pelaksanaan pekerjaan oleh personal dalam suatu bidang kerja maupun secara keseluruhan apakah sudah sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

6) Penilaian, yaitu kegiatan unutk mengukur keberhasilan akhirsuatu pekerjaan yang telah dilaksaakan dalam suatu periode tertentu sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapka.

b. Menejemen Operatif ( Operative Management ). Bidang kegiatan ini disebut juga management of operative function yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan mebina agar dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi beban tugas masing-masing setiap orang melaksanakannya dengan tepat dan benar. Keiatan-kegiatan ini meliputi :

1). Tata Usaha, yaitu kegiatan menghimpun, mencatat, menggandakan, mengirim dan menyimpan berbagai data btau informasi untuk keperluan organisasi.

2) Perbekalan, yaitu kegiatan mengadakan, mengatur dan memelihara berbagai alat yang diperlukan dalam melakukan kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

3) Kepegawaian, yaitu kegiatan penerimaan, penempatan/penggunaan, pengembangan/pembinaan dan pemberhentian personal dalam suatu organisasi kerja.

4)  Keuangan, yaitu kegiatan pencatatan masuk dan keluarnya uang dalam suatu organisasi kerja.

5) Hubungan masyarakat, yaitu kegiatan menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau fihak-fihak tertentu di luar organisasi tersebut agar mendapatkan dukungan terhadap pelaksanaan kerja yang telah direncanakan.

Kedua fungsi administrasi itu saling berhubunagn dan tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain. Dalam pelaksanaan kegiatan fungsi menejemen operatif  agar berjalan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan selalu diikuti oleh kegiatan fungsi menejemen administratif. Untuk lebih jelasnya hubungan kedua fungsi tersebut dalam proses administrasi dapat digambarkan seperti pada skema dibawah ini.

SKEMA  :  Hubungan antara Fungsi Menejemen Administratif dengan Fungsi  Menejemen Oeratif

Proses Administrasi

Perencanaan

Pengorganisasian

Bimbingan

Koordinasi

Kontrol

Penilaian

Tata Usaha

Kepegawaian

TujuanKeuangan

Perbekalan

Hubungan M

Masyarakat

3. Fungsi Umum Administrasi Pendidikan dan Penerapannya di Sekolah

Sebagaimana yang telah dirumuskan di atas, bahwa administrasi pendidikan diartikan sebagai proses pengendalian kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan penidikan yang berlangsung di suatu sekolah. Dengan demikian jelas bahwa fungsi administrasi tersebut mengarah dan menggerakan agar organisasi sekolah dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Mengenai fungsi umum administrasi tersebut telah banyak sarjana merumuskannya dengan perumusan yang berbeda- beda diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Henry Fayol. Ia merupakan ahli pertama yang menulis tentangteori administrasi dan menejemen dalam bukunya yang dalam bahasa Inggeris berjudul ” General and Industrial Management ”yang terbit pada tahun 1939 dan merupakan terjemahan dalam bahasa Perancis yang telah terbit pada tahun 1916. dalam bukunya yang membahas fungsi-fungsi administrasi dan menejemen, Fayol mengatakan bahwa fungsi-fungsi adminsitrasi dan menejemen itu adalah :

1)      Planning ( Perencanaan )

2)      Organizing ( Pengorganisasian )

3)      Commanding ( Pemberian komando )

4)      Coordinating ( Pengkoordinasian 0

5)      Controlling ( Pengawasan )

b. Luther M. Gullick, sarjana ini dalam karyanya  ” Paper on The Science of Administration ” mengatakan bahwa fungsi-fungsiorganik adminsitrasi dan menejemen adalah :

1)      Planning ( Perencanaan )

2)      Organizing ( Pengorganisasian )

3)      Staffing ( Pengadaan tenaga kerja )

4)      Directing ( Pemberian bimbingan )

5)      Coordinating ( Pengkoordinasian )

6)      Reporting  ( Pelaporan )

7)      Budgeting ( Penganggaran )

Rangkaian fungsi-fungsi administrasi tersebut lebih dikenal dengan akronimnya POSDCORB

c. Harold Koonts dan Cyrill O. Donnel, kedua orang sarjana inidalam buku mereka yang berjudul “ Principle of Management  ” mmengklaisfikasikan fungsi-fungsi administrasi dan menejemen tersebut adalah sebagai berikut :

1)      Planning ( Perencanaan )

2)      Organizing ( Pengorganisasian )

3)      Staffing ( Pengadaan tenaga kerja )

4)      Directing ( Pemberian bimbingan )

5)      Controlling ( Pengawasan )

d. John F Mee, seorang guru besar dalam ilmu menejemen mengkalsifikasikan fungsi-fungsi administrasi menejemen itu adalah :

1)      Planning ( Perencanaan )

2)      Organizing ( Pengorganisasian )

3)      Motivating ( Pemberian motivasi )

4)      Controlling ( Pengawasan )

e. S.P. Siagian dalam bukunya ” Filsafat Administrasi ” berpendapat bahwa fungsi-fungsi organik administrasi dan menejemen itu adalah :

1)      Perencanaan ( Planning )

2)      Pengorganisasian ( Organising )

3)      Pemberian motivasi ( Motivating )

4)      Pengawasan ( Controlling )

5)      Penilaian ( Evaluating )

f. Hadari Nawawi, dalam bukunya berjudul ” Administrasi Pendidikan ” mengklasifikasikan fungsi-fungsi administrasi menejemen tersebut sebagai berikut :

1)      Perencanaan ( Planning )

2)      Pengorganisasian ( Organizing )

3)      Bimbingan ( Directing )

4)      Koordinasi ( Coordinating )

5)      Pengawasan ( Controlling )

6)      Komunikasi ( Comunicating )

Setelah kita menganalisa berbagai teori mengenai fungsi-fungsiadministrasi dan menejemen yang dikemukakan oleh para sarjana tersebut, maka dapatlah kita simpulkan hal-hal sebagai berikut:

Pertama, bahwa pada hakekatnya terdapat keseragaman cara berpikir dikalangan ahli administrasi dan menejemen. Hal ini terutama terbukti dari adanya tiga fungsi yang disebut oleh semua sarjana tersebut. Fungsi-fungsi tersebut adalah perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan. Kedua, bahwa sesungguhnya dalam berbagai kelasifikasi yang dibuat tidak terdapat perbedaan yang prinsipil hanya perbedaan yang bersifat situasional dan terminologislah yang ada. Ketiga adanya trend of thought yang seirama dikalangan para ahli tersebut.

Sedangkan bagi penulis sendiri fungsi-fungsi administrasi dan menejemen adalah :

1)      Perencanaan

2)      Pengorganisasian

3)      Bimbingan dan motivasi

4)      Koordinasi

5)      Pengawasan

6)      Penilaian

Fungsi-fungsi admimistrasi tersebut sangat menentukan sekali bagi tercapai tidaknya missi yang diemban sekolah dalam rangkamencapai tujuan pendidikan yaitu manusia Indonesia yang dicita-citakan sebagaimana yang dikehendaki di dalam tujuan pendidikan nasional.

B. Sistem dan Struktur Organisasi sekolah

1. Pengertian system dan Organisasi sekolah

Banyak sekali difinisi-difinisai tentang organisasi. Di bawah ini diketengahkan beberapa difinisi.

a. Organisasi didifinisikan sebagai setiap bentuk perseketuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian sesuatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan manaterdapat seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seseorang/sekelompok orang yang disebut bawahan ( S.P. Siagian, 1979 )

b. Organisasi diartikan sistem kerjasama sekelompok orang unutk mencapai tujuan bersama ( Hadari Nawawi, 1985 ).

Dari difinisi diatas jelas bahwa organisasi sekolah adalah merupakan bentuk atau sistem kerjasama dari pada sekelompok orang yang terikat secara formal oleh tujuan pendidikan. Pengertian bentuk menunjukan pada model sedangkan pengertian sistem menunjukan pada suatu kebulatan dari unsur-unsur atau komponen-komponen yang terdapat dalam bentuk kerjasama tersebut dimana antara satu dengan lainnya mempunyai hubungan fungsional yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yanglainnya. Bentuk dan sistem kerja sama tersebut akan tergambar dalam struktur organisasi sekolah.

2. Fungsi dan Tujuan Organisasi Sekolah

Istilah fungsi banyak digunakan dalam bahasa sehari-hari maupun dalam bahasa ilmiah dengan arti yang berbeda-beda. Menurut ahli antropologi  M.E.Spiro dalam ( Koentjaraningrat, 1996 ) fungsi mengandung arti sebagai berikut :

a.  Menerangkan fungsi itu sebagai hubungan antara sesuatu haldengan suatu tujuan tujuan tertentu ( misalnya mobil mempunyaifungsi sebagai alat untuk mengangkut manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lainnya )

b.  Menjelaskan kaitan antara suatu hal ( X ) dengan hal lain ( Y ), sehingga apabila nilai S berubah, maka nilai Y yang ditentukan oleh X, juga berubah.

c. Menerangkan hubungan yang terjadi antara suatu hal dengan hal-hal lain dalam suatu sistem yang terintegrasi  ( suatu bagian dari organisme yang berubah menyebabkan perubahan pada berbagai bagian yang lain dan malahan dapat menyebabkan perubahan dari seluruh organisasi ).

Fungsi dalam arti yang pertama merupakan istilah yang umum, baik dalam bahasa ilmiah, maupun dalam bahasa sehari-hari. Fungsi dalam arti yang kedua sering digunakan dalam ilmu pastimaupun statistik. Sedangkan fungsi dalam arti yang ketiga sering digunakan dalam istilah ilmu adminsitrasi dan menejemen.

Sedangkan fungsi dalam tulisan ini mengandung arti yang pertama yaitu sebagai alat dalam membantu kelancaran pelaksanaan tugas pokok sekolah. Sekolah  sebagai organisasi kerja di bidang pendidikan  mengemban tugas pokok dan tugas penunjang  dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan lembaga. ” Tugas pokok sekolah adalah menyelenggarakan proses belajar mengajar agar berjalan dengan baik dan lancar. Sedangkan tugas penunjang adalah tugasyang berkenaan dengan pengendalian tugas pokok tersebut agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan” ( Zuldafrial, 1996 : 16 ). Tugas pokok tersebut di sekolah diselenggarakan oleh guru sedangkan di perguruan tinggi dilaksanakan oleh dosen. Tugas penunjang yang berkenaan denganpengendalian tugas pokok dijalankan oleh pimpinan dan staf sekolah atau tenaga administrasi, yang berfungsi agar guru atau dosen dapat mengajar dan siswa atau mahasiswa dapat belajar dengan baik, sehingga tujuan dalam proses belajar mengajar dalam rangka mewujudkan misi sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Tujuan akhir dari suatu organisasi sekolah sebagai lembaga pendidikan formal baik pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah

dan pendidikan tinggi adalah sebagaimana yang tercantum di dalam undang-undang pendidikan nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan nasional pada bab II Dasar, Fungsi dan Tujuan  pasal 3 yang berbunyi :  Pendidikan nasional berfungsimengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kereatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.       

Tujuan itu bersifat ideal menggambarkan tentang kualitas manusia Indonesia yang dicita-citakan sebagai hasil dari proses pendidikan. Oleh karena itu dalam kenyataannya sulit untuk dicapai. Sehubungan dengan itu maka tujuan yang bersifatumum itu, perlu dijabarkan kembali ke dalam tujuan yang bersifat khusus, sehingga di dalam prakteknya mudah unutk dicapai. Dalam kenyataannya tujuan pendidikan nasional itu dijabarkan ke dalam tujuan institusional sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan masing-masing. Tujuan institusional itudijabarkan kembali ke dalam tujuan kurikuler. Selanjutnya tujuan kurikuler dijabarkan kembali ke dalam tujuan instruksional sesuai dengan topik- topik pokok bahasan yang diajarkan sebagaimana yang terdapat di dalam kurikulum atau garis-garis besar program pengajaran.

Dalam kegiatan proses belajar mengajar guru atau dosen perlu merumuskan tujuan instruksional khusus yang dapat dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Secara hirarchis tujuan pendidikan itu dapat diurutkan sebagai berikut :

a. Tujuan Pendidikan Nasional

b. Tujuan Institusional

c. Tujuan Kurikuler

d. Tujuan Instruksional umum

e. Tujuan Instruksional khusus ( Zuldafrial, 1995 )

Dengan demikian tujuan pendidikan yang di atas, merupakan kulminasi dari pada tujuan pendidikan yang dibawahnya. Tujuan

pendidikan yang dibawahnya merupakan tujuan antara yang harus dicapai dengan kata lain keberhasilan pendidikan tergantung pada keberhasilan dalam pencapaian tujuan pendidikan antara.

Dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan itu, maka kegiatan proses belajar mengajar di sekolah harus dilakukan secara sadar, sistimatis dan terencana ( Zuldafrial, 1999 ). Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar harus dikelola dengan sebaik-baiknya agar kegiatan itu terarah dan tidak menyimpang dari sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sebagaimana yang dituntut dalam kurikulum.

3. Bentuk dan Struktur Organisasi Sekolah

Secara umum bentuk organisasi kerja dapat dikelompokan ke dalam empat model yaitu : a) Organisasi Lini ( Line Organization ) b) Organisasi Staf ( Staff Organization ) c) Bentuk Gabungan ( Line and Staff  Organization ) d) OrganisasiFungsional ( Fungsional Organization ).

a.   Organisasi Lini ( Line Organization )

Dalam model ini semua hak dan kekuasaan berada pada pimpinan. Personal yang lain disebut bawahan yang tidak mempunyai hak dan kekuasaan sekecil apapun karena hanya berkedudukan sebagaipelaksana tugas dari atasan. Tidak dibenarkan adanya inisiatifdan kereativitas  semua tugas dilaksanakan sebagaimana diperintahkan. Dalam mewujudkan kerja bawahan hanya diserahi tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya kepada atasan yang memberikan tugas tersebut. Saluran perintah dan penyampaian tanggung jawab dalam organisasi model ini, dilakukan melalui  prosedur dari atas ke bawah atau sebaliknya. Dengan kata lain perintah datang dari atasan dan bawahan bertugas melaksanakan tugas tersebut tanpa membantah dan tanpa kesalahan sesuai dengan yang diperintahkan. Sebaliknya bawahan  sebagai pelaksana harus menyampaikan tanggung jawab pelaksanaan tugas tersebut persis seperti yang diperintahkan.

Bentuk organisasi ini mempunyai kebaikan sebagai berikut :

1)      Proses pengambilan keputusan dapat berjalan dengan cepat, karena jumlah orang yang perlu diajak berkonsultasi sedikit.

2)      Rasa solidaritas para anggota organisasi pada umumnya masih besar karena saling kenal mengenal.

3)      Disiplin biasanya masih tinggi.

Sedangkan kelemahan-kelemahan bentuk organisasi ini antara lain :

1)      Tujuan organisasi sedikit banyaknya didasarkan atas tujuan pribadi pimpinan tertinggi dari organisasi.

2)      Kecenderungan bagi pimpinan organisasi untuk beertindak diktatoris/otokratis cukup besar karena organisasi dipandang sebagai milik pribadi dan oleh karenanya kemauannya yang harus dituruti.

3)      Seluruh organisasi terlalu tergantung kepada seseorangsehingga kalau seseorang itu tidak mampu melaksanakan tugasnya, maka seluruh organisasi itu terancam oleh ketidak langsungan hidupnya.

4)      Kesempatan bagi para anggota organisasi untuk mengembangkan sepesialisasi sangat terbatas.

b.   Organisasi Staff ( Staff Organization )

Dalam organisasi model ini, semua hak kekuasaan dan tanggung jawab dibagi habis pada satuan kerja yang ada secara bertingkat, setiap satuan kerja memperoleh sebagian hak dalam menentukan kebijaksanaan sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan umum dari pucuk pimpinan. Hak tersebut berkenaan dengan bidang tugasnya masing-masing. Dengan kata lain wewenang dan tanggung jawab dilimpahkan secara luas, sehingga pucuk pimpinan berkedudukan sebagai koordinator. Tanggung jawab disampaikan secara bertingkat sesuai dengan hak dan kekuasaan yang dilimpahkan. Dalam organisasi model ini setiap personal mendapat kesempatan yang sama untuk menyampaikan pendapatnya, ide/gagasan atau saran-sarannya, melalui atasan dalam satuan kerjanya masing-masing. Kereativitas dan

inisiatif mendapat tempat yang sewajarnya dalam melaksanakan perintah atau tugas-tugas yang diterima dari pimpinan.

c.   Bentuk Gabungan ( Line and Staff Organization )

Model ini merupakan gabungan dari kedua model di atas, menempatkan pucuk pimpinan sebagai pemegang hak dan kekuasaan tertinggi dan terakhir. Tidak semua hak kekuasaan dan tanggungjawab dibagi habis pada satuan kerja yang ada, dalam arti pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dilakukan secara terbatas. Tugas-tugas bersifat prinsipil tetap berada pada atasan/pucuk pimpinan. Pimpinan satuan kerja sebagai staff atau pembantu atasan memperoleh wewenang atau kekukasaan dalambidang kerja masing-masing sepanjang tidak berhubungan dengan tugas-tugas yang bersifat prinsipil yang menjadi wewenang ataukekuasaan pucuk pimpinan.

Dalam mebantu pucuk pimpinan dapat dibedakan dua jenis staff berdasarkan fungsinya sebagai berikut :

1)      Staf sebagai penasehat ( Advisory staff atau advisory Committee )

Anggota staf sebagai pembantu pimpinan tidak mempunyai kewenangan dalam menetapkan keputusan berupa kebijaksanaan organisasi. Staf berfungsi sebagai penasehat yang dalam menjalankan tugasnya dilakukan dengan memberikan bahan-bahan pertimbangan, saran-saran dan pendapat agar pucuk pimpinan dapat menetapkan keputusan secara baik dan tepat. Bahan pertimbangan, saran-saran dan pendapat itu disampaikan baik diminta maupun tidak oleh pucuk pimpinan. Dengan demikian kekuasaan dan tanggung jawab tertinggi dan terakhir pada pucukpimpinan.

2)      Staf Eksekutif ( Executive Staff )

Anggota staf sebagai pembantu pucuk pimpinan memperoleh kewenangan dalam menetapkan keputusan sepanjang tidak bertentangan dengan kebijaksanaan pokok dari pimpinan. Kewenangan staf dalam mengambil keputusan terbatas dalam bidangnya masing-masing dan bilamana berkenaan dengan tugas-tugas yang bersifat prinsipil kewenangan itu dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari pucuk pimpinan, sebelum

ditetapkan sebagai keputusan staf sebagai pejabat yang lebih rendah kedudukannya dalam organisasi.

Berdasarkan kedua jenis staf tersebut di atas, maka organisasitipe lini dan staf ini disebut organisasi berbentuk komite ( Committee  Organization )

Kebaikan-kebaikan dari pada organisasi ini antara lain :

a)      Adanya pembagian tugas yang jelas antara orang-orang yang melaksanakan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas penunjang

b)      Bakat yang berbeda dari para anggota organisasi dapat berkembang menjadi suatu sepesialisasi.

c)      Koordinasi mudah dijalankan dalam setiap kelompok golongan karyawan itu.

d)      Disiplin serta moral biasanya  tinggi karena tugas yang dilaksanakan oleh seorang sesuai dengan bakat, keahlian, pendidikan dan pengalaman.

e)      Penerapan prinsip the right man in the right place lebih mudah dijalankan.

f)      Bentuk organisasi dapat dikembangkan oleh setiap organisasi yang bagaimana besar pun, apapun tujuannya dan betapa komplek pun struktur organisasinya.

Sedangkan kelemahan-kelemahan organisasi model ini adalah :

a)  Bagi para pelaksana tingkat operasional tidak selalu jelasyang mana nasehat. Artinya orang-orang ini dihadapkan pada suamacam atasan. Pertama atasan yang telah ditentukan dalam line of command yang mempunyai hak memerintah ( line outhority ). Kedua para pelaksana operasional itu pun dihadapkan pula pada pimpinan staf yang meskipun hanya berhak memberikan nasehat, perlu pula ditaati karena nasehat itu didasarkan pada keahliandan wewenang fungsional ( Fungsional authority ).

b)  Perintah dan hiararki  lini tidak selalu seirama dengan naehat dari hirarki staf, karena belum tahu kedua macam hirarki ini memandang sesuatu hal dari kaca mata yang sama.

d.  Organisasi Fungsional ( Fungsional Organization )

Dalam organisasi tipe ini pembagian hak dan kekuasaan dilakukan berdasarkan fungsi yang diemban oleh satuan kerja dan terbatas pada tugas-tugas yang memerlukan keahlian khusus.Oleh kerena itu personal yang diangkat dan menerima wewenang untuk menjalankan kekuasaan itu diserahkan pada orang yang mempunyai keahlian dalam bidang kerja masing-masing. Wewenang yang dilimpahkan dibatasi mengenai bidang teknis yang memerlukan keahlian tertentu secara khusus. Misalnya fungsi kesehatan di sekolah dilaksanakan oleh satuan kerja yang disebut usaha kesehatan sekolah dengan pejabatnya harus seorang yang ahli antara lain dokter atau sekurang-kurangnya mantri kesehatan /perawat.

Adapun kebaikan-kebaikan bentuk organisasi ini antara lain :

1)  Sepesialisasi para karyawan dipergunakan semaksimal-maksimalnya.

2)  Solidaritas antara orang-orang yang fungsi yang sama pada umumnya tinggi

3)  Moral serta disiplin orang-orang yang menjalankan fungsi yang sama pada umumnya tinggi

4)  Koordinasi antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dijalankan.

Sedangkan kelemahan-kelemahannya antara lain :

1)  Orang terlalu mensepesialisasikan diri dalam satu bidang kegiatan tertentu, sehingga sukar unutk mengadakan tour of duty dan tour of area tanpa melalui pendidikan yang intensif terlebih dahulu.

2)  Orang-orang yang bergerak dalam satu bidang fungsi tertentu terlalu mementingkan fungsinya saja, sehingga koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar unutk dijalankan.

4. Kedudukan guru dalam Struktur Organisasi Sekolah

Sekolah sebagai suatu organisasi kerja merupakan bentuk atau sistem kerjasama sekelompok orang dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan yang telah ditentukan sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikannya masing-masing. Sebagai suatu sistem kerjasama maka, setiap personal sekolah mempunyai kedudukan dan posisi masing-masing sesuai dengan satuan kerjanya dalam struktur organisasi sekolah. Demikianpula guru sebagai personal yang ada dan terlibat di dalam penyelenggaraan prosesbelajar mengajar di sekolah. Kedudukan guru di dalam satuan kerja yang tergambar di dalam struktur organisasi sekolah tersebut menuntut guru unutk melaksanakan tugas tambahan selain tugas mengajar.

Bagi guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolahmengatur program pengajaran, disamping tugas pokoknya melaksanakan pendidikan dan pengajaran, melakukan kegiatan :

a)      Penyusunan jadwal kegiatan sekolah

b)      Penyusunan pembagian tugas guru

c)      Penyusunan jadwal pelajaran

d)      Penyusunan jadwal kegiatan evaluasi belajar

e)      Penyusunan laporan pelaksanaan pengajaran secara terbuka

Bagi guru mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah di bidang kesiswaaan melakukan kegiatan :

a)      Penyusunan program pembinaan kesiswaan

b)      Pelaksanaan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS dalam rangka menegakan disiplin dan tata tertib sekolah

c)      Pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS

d)      Pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi

e)      Penyusunan pembinaan siswa secara berkala dan insendental

f)        Pemilihan calon penerima bea siswa bagi siswa yang berbakat.

Bagi guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolahsebagai wali kelas melakukan kegiatan :

a)      Penyusunan laporan keadaan kelas pada akhir tahun ajaran

b)      Pembuatan jadwal pelajaran kelas

c)      Pembuatan statistik bulanan siswa

d)      Pencatatan jumlah kehadiran siswa mingguan dan bulanan

e)      Pencatatan penerimaan uang SPP

f)        Pengisian daftar nilai siswa

g)      Pendataan alamat siswa

h)      Pembuatan catatan khusus tentang siswa

i)        Pencatatan mutasi siswa

Bagi guru yang mendapat tugas membantu Kepala Sekolah di bidang perpustakaan sekolah melakukan kegiatan :

a)      Perencanaan pengaaan buku

b)      Pengurusan pelayanan perpustakaan

c)      Perencanaan pengembangan perpustakaan

d)      Pemeliharaan dan perbaikan buku/bahan pustaka

e)      Penyusunan laporan bulanan

Bagi guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolahsebagai Ketua jurusan/Kepala Instalasi melakukan kegiatan :

a)      Penyusunan program pembinaan dan pengembangan jurusan

b)      Koordinasi penggunaan laboratorium/ tempat praktek

c)      Peningkatan prestasi dalam jurusan yang bersangkutan

d)      Observasi dan evaluasi kemajuan dan kemampuan siswa dalam jurusan yang bersangkutan.

e)      Penyusunan laporan perkembangan jurusan/instalasi

Bagi guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolahuntuk mengajar praktek, melakukan kegiatan :

a)      Praktek di laboratorium/di tempat praktek

b)      Pengembangan alat praktek di laboratorium/tempat praktek

c)      Pemeliharaan alat praktek laboratorium/ praktek kejurusan

d)      Perencanaan kegiatan praktek

e)      Penyiapan bahan/alat untuk pelajaran praktek sesuai dengan jurusannya

f)        Pengkoordinasian kegiatan praktek

g)      Perencanaan kebutuhan bahan/alat praktek

h)      Pengawasan pelaksanaan praktek

i)        Koordinasi dan kerjasama dengan masyarakat/dunia usaha dalam rangka praktek siswa

j)        Penyusunan laporan kemajuan praktek siswa

Bagi guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolahdi bidang hubungan masyarakat, melakukan kegiatan :

a)      Pengaturan dan penyelenggaraan hubungan sekolah denganorang tua/wali siswa

b)      Pembinaan hubungan antar sekolah dengan komite sekolah

c)      Pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha dan lembaga sosial lainnya.

d)      Pemberian informasi tentang keadaan sekolah kepada masyarakat lingkungannya.

e)      Pertemuan/konsultasi dengan dunia usaha

f)        Penyusunan laporan pengembangan hubungan antara sekolah dengan masyarakat

Bagi guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolahdi bidang bimbingan dan penyuluhan melakukan kegiatan :

a)      Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan penyuluhan yang meliputi waktu kegiatan, metode bimbingan dan penyuluhan, peralatan dan biaya, serta petugas bimbingan dannpenyuluhan.

b)      Koordinasi dengan wali kelas guna penanggung jawab bidang pembinaan kesiswaan dan orang tua/wali murid

c)      Penyusunan dan pelaksanaan program kerjasama dengan instansi lain yang relevan baik pemerintah maupun swasta.

d)      Evaluasi pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan

e)      Penyusunan dan pemberian saran dan pertimbangan pemilihan jurusan bagi siswa.

1. Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab guru dalam AdministrasiSekolah

Hak adalah imbalan yang harus diterima oleh seseorang atas kewajiban yang telah dilaksanakannya dengan baik. Sedangkan kewajiban adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh seseorang karena imbalan yang diterimanya.

Tanggung jawab adalah beban yang harus dipikul oleh seseorang dengan sebaik-baiknya sesuai dengan posisi atau jabatannya yang diembannya.

Hak, kewajiban dan tanggung jawab guru dalam administrasi pendidikan adalah sesuai dengan batasan administrasi pendidikan sebagaimana telah dijelaskan di atas adalah imbalan, kegiatan yang harus dilakukan dan beban yang harus dipikul oleh seorang guru sebagai salah satu komponen yang yang terintegrasi dengan komponen lainnya di dalam suatu proses kerjasama yang berlangsung di sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Sadapun hak seorang guru sebagai pendidik  dan pengajar adalahberhak memperoleh :

a.    Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantasdan memadai

b.   Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.

c.    Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas

d.  Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas atas hasil kekayaan intelektual dan

e.  Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

Kewajiban guru sebagai pendidik dan pengajaran adalah :

1. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,kereatif dinamis dan dialogis.

2. Mempunyai komitmen secara profesional unutk meningkatkan mutu pendidikan dan

3. Memberikan teladan dan menjaga nama baik lembaga profesi, dan  kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Sedangkan yang menjadi tanggung jawab guru sebagai pendidik dan pengajar adalah membawa anak didiknya ke tujuan pendidikanyang ingin dicapai melalui proses belajar mengajar yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dengan kurikulum sebagai alatnya yang telah disusun secara terencana, sistimatis dan berkesinambungan sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan masing-masing.

Tujuan akhir dari pendidikan itu adalah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dirumuskan yang pada intinya mengandung karekteristik sebagai berikut warganegara yang beriman dan bertakwa lepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti dan berahlak  mulia, cerdas, terampil dan punyai rasa kebangsaan yang tinggi.

Sedangkan keterampilan yang dituntut sebagai hasil dari suatu proses pendidikan adalah sesuai dengan tujuan dari lembaga dimana anak didik tersebut belajar. Bila ia seorang mahasiswa di suatu lembaga tenaga kependidikan seperti STKIP maka keterampilan yang diharapkan dari lulusannya adalah terampil dalam mengajarkan mata pelajaran yang menjadi program studi/jurusannya. Bila ia seorang mahasiswa pada Fakultas Sosial dan Politik, maka begitu menyelesaikan studinya ia diharapkan terampil dalam berpolitik. Bila ia seorang mahasiswa kedokteran., maka setelah lulus di kedokteran ia diharapkan terampil mengobati pasiennya.

Dengan demikian tuntutan keterampilanm sebagai hasil dari suatu proses pendidikan adalah keterampilan yang berkaitan dengan jabatan profesi yang akan dipegangnya di masyarakat setelah ia menyelesaikan studinya si suatu lembaga pendidikan formal.

Sehubungan dengan uraian di atas, maka untuk dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya, maka seorang guru harus profesional. Ia harus memiliki kompetensi keguruan dan keilmuan sesuai dengan bidang studi yang diajarkanya dan terus menerus mau dan mampu mengembangkan dirinya dan punya prinsip belajar sepanjang hidup dan yang sangat penting adalah loyalitas dan semangat pengabdian yang tinggi terhadap jabatan profesinya.

PERANAN GURU DALAM ADMINISTRASISEKOLAH MENENGAHJanuari 22, 2011 Tinggalkan Komentar

“Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, dia telah berjuang jauh sebelum kesadaran nasionalisme itu lahir pada 28 Oktober 1928”

(Anonim)

 

_____________________________

PENDAHULUAN

Peranan guru sangat urgen bila kita berada dalam lingkungan akademik yang menggunakan istilah ini dalam kesehariannya. Bagaimanapun, seorang guru tidak sekedar mengajarkan sebuah bidang studi yang menjadi keahliannya.

Guru dalam menyelenggarakan pengajaran di kelas tidak terlepasdari proses administrasi di lingkungannya. Semenjak ia belum mengajar dia harus melakukan pengkajian atas kurikulum yang digunakannya. Berupaya agar sebuah kurikulum bukan hanya sebuah sebuah konsep semata, namun memberikan semacam pengalaman belajar yang nyata bagi siswanya sehingga konsep belajar sepanjang hayat akan senantiasa tertanam.

Bila seorang telah melaksanakan peranan dengan baik dalam proses administrasi sekolah, maka diharapkan proses pendidikanberhasil melahirkan generasi muda yang mumpuni demi kelangsungan bangsa kita ini kedepannya.

Penulis akui, adanya ketidaksingkronya dalam makalah ini diantara adalah pengambilan contoh terhadap kurikulum GBPP yang digunakan berbeda dengan kurikulum KTSP yang kita gunakansekarang ini. Bagaimanapun penulis harapkan bisa melakukan penyesuaian dengan baik, sehingga tidak menghilangkan arti dari makalah ini yang “pure” nya.

Beberapa hal yang kami terangkan dalam makalah ini merupakan sebuah sistem (artinya dilakukan secara berurutan agar tidak terjadi trouble dalam pengimplentasianya) yang diharapkan dilakukan oleh guru, demi proses pengajarannya sampai pada harapan oleh sisdiknas (sistem pendidikan nasional) itu sendiri.  Pengertian administrasi dan kurikulum kami masukkan ke dalam makalah ini tak lepas agar pembaca mengerti tentang istilah yang akan sering kami pergunakan dalam makalah ini. Jadi, penulis harapkan ada “semacam kesepahaman.”

PENGERTIAN KURIKULUM

Mauritz Johnson (tujuan), Mac Donald, Beuchamp, dan Taba (rencana). Jadi beberapa praktisi pendidikan di atas memandangkurikulum sebagai tujuan dan rencana. Sebagai tujuan, kurikulum dilihat dari rentetan hasil belajar (tujuan pengajaran). Bila meninjau dari aspek rencana, kurikulum dipandang sebagai rencana tertulis (apa yang diundang-undangkan, atau diatur oleh pemerintah) dan rencana fungsional(apa yang disusun dan disampaikan guru dalam proses mengajar; nanti kaitannya dalam administrasi kurikulum).

Dalam arti yang singkat, kurikulum adalah kumpulan mata pelajaran. Namun, bila dilihat aspek yang lebih luas di dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Dalam makalah ini, kurikulum diartikan menurut PP di atas dimana kurikulum merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pedoman berarti adanya suatu sistimatik dalam proses mengajar,kegiatan belajar juga berarti guru menciptakan sebuah pengalaman belajar yang diterima oleh siswa.

ADMINISTRASI KURIKULUM

Administrasi Kurikulum memiliki tujuan, yaitu:

1.       Membantu para pelaksana pendidikan dalam memahami cara merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengendalikan, serta menilai proses belajar mengajar di sekolah.

2.       Meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan pendidikan dengan lingkungan sebagai sumber belajar dan kebutuhan siswa untuk bekal hidup di masyarakat.

Untuk itu biasanya perencanaan kurikulum pada tingkat pusat meliputi:

1.        Penyusunan kurikulum dan kelengkapan pedoman yang terdiri atas:

a)  Ketentuan-ketentuan pokok.

b)  Garis-garis besar program pengajaran.

c)  Pedoman pelaksanaan kurikulum.

2.        Pedoman teknis pelaksanaan kurikulum, seperti pedoman dan penyusunan kalender pendidikan, pedoman penyusunanprogram pengajaran, pedoman penyusunan satuan acara pengajaran, pedoman penyusunan satuan pengajaran, pembagian tugas guru, dan penyusunan jadwal pelajaran.

Pada tataran di bawah departemen, kurikulum sebagai sebuah rencana kembali mengalami perincian seperti:

1.        Penyusunan kalender pendidikan untuk setiap tahun ajaran, yang memuat diantaranya: a) permulaan dan akhir tahun ajaran; b) penerimaan siswa baru dan persiapan tahun ajaran; c) kegiatan pada hari-hari pertama masuk sekolah; d) hari-haribelajar efektif; e) hari-hari libur (hari libur umum, hari libur khusus, hari libur semester) f) Ulangan umum semesteran,UN, Pengisian dan Pembagian raport.

Berikutnya pada bagian yang menjadi pelaksana sesungguhnya dari kurikulum itu (sekolah), seperti: a) pembuatan kalender pendidikan untuk tingkat sekolah berdasarkan kalender pendidikan tingkat kanwil. B) penyusunan mata pelajaran untuk sekolah. Kurikulum pada tingkat sekolah kembali mengalami perincian, yaitu:

1. Tujuan Institusional Sekolah Menengah

Tujuan institusional sekolah menengah dijabarkan dari tujuan pendidikan nasional.

2. Struktur Program Sekolah Menengah

Struktur inti kurikulum di sekolah menengah, yaitu:

a)      Program Inti

Program ini diterapkan sampai kelas X SMA, program ini harus diikuti oleh semua siswa.

 

b)      Program Khusus

Program khusus ini diterapkan pada kelas XI atau semester 3 pada SMA. Terjadi penjurusan dalam mata pelajaran, kita mengenal dengan IA, IS, dan Bahasa di SMA.

Perlu diperhatikan, bahwa kurikulum senantiasa berubah mengikuti perkembangan masyarakatnya. Namun, secara umum tidakmengalami perubahan yang signifikan sehingga pada beberapa komponennya sama saja.

3. Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)

GBPP merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari dalam pengajaran di sekolah. GBPP terdiri atas: a)tujuan kurikuler; b) tujuan intruksional umum; c) bahan pengajaran (pokok bahasan, sub pokok bahasan, dan Uraian); d) Program (kelas, semester, alokasi waktu); metode; e) metode; f) sarana/sumber; dan g) Penilaian.

PENGEMBANGAN KURIKULUM

Beberapa aspek dalam pengembangan kurikulum perlu diketahui oleh pendidik:

1. Prosedur Pembahasan Materi Kurikulum

Kurikulum yang dibuat oleh pemerintah masih berupa rencana tertulis, sementara dalam pelaksanaan (rencana fungsional) dilakukan oleh guru. Materi yang disampaikan kepada siswa perlu dibahas oleh guru melalui diskusi dengan sesama rekan guru satu bidang studi, semua guru, atau dengan kepala sekolah. Dalam pembahasannya dapat dilakukan dengan diskusi kelompok, seminar, lokakarya, dll.

2. Penambahan Mata Pelajaran Sesuai dengan Lingkungan Sekolah

Penambahan mata pelajaran dimungkinkan berdasarkan pasal 38 UUNo. 2 Tahun 1989. Mata pelajaran dapat ditambahkan oleh

sekolah ke dalam kurikulum  yang disesuaikan dengan lingkungandan ciri khas satuan pendidikan bersangkutan. Namun hal tidak mengurang kurikulum yang berlaku secara nasional.

Penambahan mata pelajaran haruslah melalui prosedur akademik, seperti:

a.           Harus ada pengkajian secara hati-hati tentang aspek filsafat, aspek sosiologis/kebutuhan masyarakat; serta kecocokan dengan perkembangan anak.

b.          Harus memenuhi prinsip pembinaan dan pengembangan kurikulum, yaitu:

a)      Relevansi; (kesesuaian dengan lingkungan) relevansi terbagi atas: ke dalam (keterpaduan di dalam lingkungan) dan ke luar (sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat.)

b)      Efektivitas; (peranan dalam pengembangan sekolah, dimana akan meningkatkan keberhasilan sekolah secara kuantitatif dan kwalitatif).

c)      Efisiensi; (seberapa jauh lingkungan sekolah mendukung pelaksanaan pelajaran tersebut, sehingga mampu mendayagunakan waku, biaya, dan sumber-sumber lainnya secara optimal, cermat,dan tepat sehingga hasilnya memadai.)

d)     Kontinuitas (dapat dikembangkan lebih lanjut, sehingga menciptakan kesinambungan antar jenjang pendidikan.)

e)      Fleksibilitas (memungkinkan terjadinya penyesuaian terhadapkondisi).

f)       Praktis (mudah untuk digunakan dengan alat dan biaya yng relatif murah)

Bila aspek di atas terpenuhi, maka ada prosedur administratif (prosedur akademik berjalan beriringan, walau prosedur akademik harus lebih dahulu selesai agar mata pelajaran tersebut dapat diakui dalam keilmuan.)  Prosedur administratiftersebut, terdiri atas:

a.       Usul penambahan datang dari berbagai pihak.

b.      Usul dibicarakan dalam rapat kelompok guru sejenis

c.       Untuk memberikan pertimbangan akademik, diundang narasumber yang dianggap mampu memberi masukan.

d.      Dibentuknya tim kecil yang menyiapkan dokumen garis-garis besar program mata pelajaran yang dibahas dalam rapat dewan guru.

e.       Jika disetujui, maka persetujuan ini diusulkan ke Kepala Bidang pada Kanwil Depdiknas.

f.       Ka Kanwil mengeluarkan persetujuan penambahan mata pelajaran.

3. Penjabaran dan Penambahan Bahan Kajian Mata Pelajaran

Dalam pelaksanaan kurikulum sekolah dapar menambah kajian mengenai suatu mata pelajaran dengan catatan tidak bertentangan dan mengurangi kurikulum yang telah ditetapkan. Penjabaran ini dapat dilakukan oleh: a) guru bidang studi; b) kelompok guru bidang studi; c) guru bersama kepala sekolah; d)dilakukan oleh pengawas; e) dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).

PELAKSANAAN KURIKULUM

1. Penyusunan dan Pengembangan Satuan Pengajaran

Satuan Pengajaran (SP) adalah persiapan mengajar secara mendetail per pokok bahasan yang disusun secara sistematik berdasarkan Garis-Garis Besar Program Pengajaran yang telah ada untuk suatu mata pelajaran tertentu.

Prosedur pengembangan SP, yaitu:

a.       Pengertian Penyusunan Program Pengajaran Semester

Merupakan pengembangan lebih lanjut dari GBPP masing-masing bidang studi.

b.      Tujuan Penyusunan Program Pengajaran Semester

a.          menjabarkan bahan pengajaran yang akan disajikan guru dalam PBM (Proses Belajar-Mengajar)

b.         mengarahkan tugas yang harus ditempuh oleh guru agar pengajaran daat terlaksana secara bertahap dengan tepat.

c.       Fungsi Program Pengajaran Semester

a.      sebagai pedoman penyelenggaraan pengajaran selama satusemeter.

b.      sebagai bahan dalam pembinaan guru yang dilakukan olehkepala sekolah dan atau pengawas sekolah.

d.      Langkah-langkah Penyusunan Program Pengajaran Semester

a.      pengelompokkan bahan pengajaran yang tercantum dalam GBPP.

b.      menghitung banyaknya satuan bahasan selama satu semeter

c.       menghitung banyaknya minggu efektif selama satu semeter

d.     mengalokasikan waktu berdasarkan untuk mengajar berdasarkan minggu efektif.

e.      mengatur pelaksanaan

2. Prosedur Penyusunan Satuan Pengajaran

a.        mengisi identitas mata pelajaran.

b.       menjabarkan tujuan pokok bahasan (TIU) menjadi TIK yang lebih khusus.

c.        Menjabarkan sub pokok bahasan sesuai dengan TIK

d.        Mengalokasikan waktu pengajaran

e.        Menentukan langkah-langkah penyampaian secara rinci

f.        Mengantisipasikan perbaikan pengajaran

3. Pengembangan Satuan Pengajaran

Pengembangan ini dapat berubah, pengurangan, penambahan, pengubahan, atau penggantian. Hal ini tentu disesuaikan denganperkembangan.

4. Penggunaan Satuan Pengajaran Bukan Buatan Guru Sendiri

Bila hal ini dilakukan oleh guru maka guru tersebut harus melakukan penyesuaian. Penyesuaian dilakukan dengan pencocokandengan GBPP, melakukan pertimbangan (judgment), atau meminta tanggapan kepada orang lain yang sekirannya membantu.

5. Pelaksanaan Proses Belajar-Mengajar

Pengalokasian dan pengaturan sumber-sumber yang ada di sekolahuntuk memungkinkan proses belajar-mengajar itu dapat dilakukanoleh guru dengan sefektif mungkin. Dalam melaksanakan proses belajar-mengajar, guru harus memperhatikan kesalahan perencanaan, di samping untuk meningkatkan keprofesionalan guru.

6. Pengaturan Ruang Belajar

Pengaturan ini dilakukan untuk memudahkan siswa dalam menerimapelajaran yang disampaikan oleh guru. Penataan harus sedemikian rupa, sehingga guru dan siswa dapat bergerak secaraleluasa.

7. Kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler

Ada 3 kegiatan kurikuler, yaitu: intrakurikuler, kokurikuler, dan esktrakurikuler.

Intrakurkuler: kegiatan yang dilakukan berdasarkan penjatahan waktu sesuai dengan struktur program.

Kokurikuler: kegiatan yang ditujukan untuk memperkaya pelajaran. Misalnya: penugasan, pekerjaan rumah, dll.

Ekstrakurkuler: kegiatan di luar intrakurikuler yang ditujukan untuk memperluas pengetahuan siswa, menambah ketrampilan, mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan

bakat, minat, menunjang pencapaian tujuan kurikuler serta melengkapi usaha pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.

 

8. Evaluasi Hasil Belajar dan Program Pengajaran

a.       evaluasi hasil belajar

Berguna untuk memberikan berbagai informasi secara berkesanambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai siswa. Memperbaiki cara belajar, memberitahukan perkembangan siswa, dan memberikan penilaian atas hasil belajar siswa.

b.      evaluasi program pengajaran

Tingkat keberhasilan program diukur dengan membandingkan hasildengan target yang dirumuskan dalam rencana. Hal ini penting untuk memperbaiki kinerja guru, dan merupakan bentuk tanggung jawab guru kepada sekolah dan masyarakat.

ADMINISTRASI KESISWAAN

Administrasi kesiswaan dilakukan agar transformasi yang telah ditetapkan, dapat berlangsung efektif dan efisien. Secara sederhana administrasi kesiswaan adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik dari mulai dia masuk sampai dia lulus.

a. kegiatan dalam administrasi kesiswaan

Kegiatan dalam administrasi kesiswaan terbagi atas:

1.      penerimaan siswa;

2.      pembinaan siswa; pemberian layanan kepada siswa di suatu lembaga pendidikan, baik di dalam maupun di luar jam belajar di kelas.

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahap pembinaan siswa:

a)      orientasi siswa baru

b)      pengaturan kehadiran siswa. Pencatatan kehadiran dapatdilakukan pada papan, buku absensi, rekapitulasi harian siswa.

c)      pencatatan siswa di kelas.

d)     pembinaan disiplin siswa.

e)      tata tertib sekolah, merupakan sarana sekolah untuk membuat siswa berdisiplin. Tata tertib sekolah merupakan salahsatu alat yang dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk melatih siswa agar dapat mempraktekkan disiplin di sekolah. Disiplin sekolah dapat diberikan antara lain melalui ganjaran dan hukuman. Ganjaran adalah sesuatu yang bersifat menyenangkan yang diterima siswa karena berprestasi, berusaha dengan baik atau bertingkah laku yang dapat dijadikan contoh bagi yang lain. sedangkan hukuman adalah sesuatu yang tidak menyenangkan yang harus diterima atau dikerjakan siswa karena mereka bertingkah laku yang tidak pada tempatnya (Carolyn, 1984). Kalau ganjaran diberikan untuk membuat siswa melakukan hal yang positif, maka hukuman diberikan dengan maksud agar siswa jera atau tidak ingin berbuat lagi hal-hal yang negatif.Hukuman diberikan kepada siswa dalam batas-batas yang wajar, sehingga misi mendidik siswa tercapai.

f)       promosi dan mutasi; promosi/kenaikan kelas adalah perpindahan siswa dari jenjang kelas yang satu ke kelas lainnya yang lebih tinggi. Mutasi adalah perpindahan, mutasi terbagi menjadi 2 yaitu intern dan ekstern. Intern terjadi dalam lingkungan sekolah (misal siswa berpindah antar kelas) dan ekstern terjadi antar sekolah.

g)      Pencegahan terhadap drop out (DO). Drop Out adalah keluar dari sekolah sebelum waktunya. Pencegahan dilakukan untuk penghematan (meminimalkan pemborosan) terhadap biaya yang dikeluarkan. Tingginya angka DO juga menurunkan partisipasi pendidikan.

3.      tamatan belajar; bila siswa sudah menyelesaikan/menempuh jenjang pendidikan dalam kurikulum, maka siswa berhak mendapatkan surat tanda tamat belajar dari kepala sekolah.

b. peranan guru dalam administrasi kesiswaan

Beberapa peranan guru dalam administrasi pendidikan diantaranya:

a.         dalam penerimaan siswa, guru dapat terlibat di dalamnya seperti: menjadi panitia.

b.         dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat siswanya mampu dengan cepat melakukan penyesuaian.

c.         untuk pengaturan kehadiran siswa. Hal ini juga penting untuk melakukan penilaian akhir.

d.        Memotivasi siswa agar berprestasi tinggi.

e.         Untuk menciptakan disiplin sekolah/kelas yang baik.

ADMINISTRASI PRASARANA DAN SARANA

Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, danperabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikandi sekolah. Adapun, prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.

Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi Prasarana dan sarana pendidikan adalah semua benda bergerak maupun tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar-mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Administrasi prasarana dan sarana merupakan keseluruhan prosespengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan prasarana dan peralatan yang digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan tercapai secara efektif dan efisien.

Fungsi administrasi sarana dan prasarana, selain memberi maknapenting bagi terciptanya dan terpeliharanya kondisi sekolah yang optimal administrasi sarana dan prasarana sekolah berfungsi sebagai: a) Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala kebutuhan yang di perlukan dalam proses belajar mengajar. b) Memelihara agar tugas-tugas murid yang di berikanoleh guru dapat terlaksana dengan lancar dan optimal.

Kegiatan administrasi prasarana dan sarana yaitu:

1. Perencanaan kebutuhan

Dilakukan atas pertimbangan: a) kebutuhan sekolah b) menggantibarang yang rusak, dihapuskan, atau hilang c) untuk persedian.

2. Pengadaan prasarana dan sarana pendidikan

Pengadaan merupakan kegiatan untuk menghadirkan prasarana pendidikan dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas-tugas sekolah. Pengadaan dapat dilakukan dengan cara: pembelian, buatan sendiri, hibah/bantuan, penyewaan, pinjaman, dan pendaurulangan.

3. Penyimpanan prasarana dan sarana pendidikan

Penyimpanan merupakan kegiatan pengurusan, penyelenggaraan, dan pengaturan persediaan prasarana dan sarana di dalam ruang penyimpanan/gudang.

4. Inventaris prasarana dan sarana pendidikan

Inventarisasi merupakan kegiatan melaksanakan pengurusan penyelenggaraan, pengaturan, dan pencatatan barang-barang yangmenjadi milik sekolah menengah yang bersangkutan dalam semua daftar inventaris barang.

5. Pemeliharaan prasarana dan sarana pendidikan

Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan darikerusakan suatu barang, sehingga barang tersebut kondisi baik dan siap pakai. Pemeliharaan barang inventaris meliputi: perawatan, pencegahan kerusakan, dan penggantian ringan.

6. Penghapusan prasarana dan sarana pendidikan

Penghapusan ialah kegiatan meniadakan barang-barang milk negara/daerah dari daftar inventaris karena barang itu dianggap sudah tidak mempunyai nilai guna atau sudah tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan, atau biaya pemeliharaansudah terlampau mahal.

7. Pengawasan prasarana dan sarana pendidikan

Pengawasan merupakan kegiatan pengamatan, pemeriksaan, dan penilaian terhadap pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana pendidikan.

8. Peranan guru dalam administrasi prasarana dan sarana

Guru merupakan pemakai dari sarana dan prasarana, guru memiliki peranan yang penting dimulai dari:

a.       Perencanaan; guru memikirkan saran dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan oleh sekolah, supaya hal tersebut fungsional dalam menunjang kegiatan belajar-mengajar.

b.      pemanfaatan dan pemeliharaan; guru memanfaatkan secaraoptimal.

c.       pengawas penggunaan; disini guru mengawasi bagaimana siswanya menggunakan sarana dan prasarana.

ADMINSTRASI PERSONAL

Personel pendidikan adalah golongan petugas yang membidangi kegiatan edukatif dan yang membidangi kegiatan nonedukatif (ketatausahaan) personal bidang edukatif ialah mereka yang bertanggung jawab dalam kegiatan belajar-mengajar yaitu guru dan BK.

a. pengadaan guru sekolah menengah sebagai pegawai negeri

Pasal 16 ayat I undang-undang nomor 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepagawaian menyatakan bahwa pengadaan pegawai negeri sipil adalah untuk mengisi formasi (jumlah dan susunan pangkat pegawai negeri sipil yang diperlukan oleh suatu satuanorganisasi negara untuk mampu melaksanakan tugas pokok untuk jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawab dalam bidang penertiban dan penyempurnaan aparatur negara).

b. pengisian jatah/formasi baru

Mulai tahun 1974 pemerintah selalu membuka formasi baru, penambahan guru disesuaikan jatah agar sampai kebutuhan guru sekolah menengah terpenuhi. Untuk penambahan dan pengangkatan guru sekolah menengah, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan: a) persyaratan untuk diangkat sebagai guru sekolah menengah b) lamaran c) ujian/seleksi d) pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil.

c. pembinaan pegawai negeri sipil

Dalam pembinaan guru sekolah menengah sebagai pegawai negeri sipil yang terpenting harus diperhatikan adalah hak dan kewajibannya. Pembinaan pada hakikatnya adalah usaha untuk meningkatkan prestasi mereka dengan memberikan hak-hak mereka serta dengan berbagai usaha memotivasi mereka.

Di bagian ini akan dibahas: 1) pengangkatan menjadi pegawai negeri sipil, 2) pengangkatan dalam pangkat pegawai negeri sipil, 3) penggajian pegawai negeri sipil, 4) kenaikan gaji berkala, 5) kenaikan pangkat guru sekolah menengah, 6) cuti pegawai negeri sipil, dan 7) daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan.

d. kesejahteraan pegawai

Jaminan terhadap kesejahteraan pegawai negeri seperti taspen, askes, dan koperasi.

e. Pemindahan

Pegawai negeri sipil dapat dipindahkan, pemindahan pegawai dibagi atas: 1) atas permintaan sendiri 2) tidak atas kemauan sendiri 3) kepentingan dinas.

f. Pemberhentian

Pemberhentian pegawai negeri sipil dapat dilakukan karena: 1) permintaan sendiri, 2) mencpai batas usia pensiun, 3) penyederhanaan organisasi 4) pelanggaran/tindak pidana penyelewengan, 5) tidak cakap jasmani/rohani, 6) meninggalkan tugas, 7) meninggal/hilang, 8) hal-hal lain.

g. Pensiun

Hak pensiun pegawai negeri sipil diatur dalam undang-undang nomor 11 tahun 1969. pensiun adalah berhentinya seseorang yangtelah selesai menjalankan tugasnya sebagai pegawai negeri

sipil karena telah mencapai batas yang telah ditentukan atau karena menjalankan hak atas pensiunnya.

Batas usia seorang pegawai negeri sipil untuk mendapatkan pensiun adalah 56 tahun, dan dapat diperpanjang berdasarkan ketentuan yang mengatur.

ADMINISTRAS KEUANGAN SEKOLAH MENENGAH

Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan, pelaporan, dan pertanggungjawaban danayang dialokasikan untuk penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi ini adalah mewujudkan suatu tertib administrasi keuangan, sehingga pengurusnya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kepala sekolah menjadi pengawas dalam penggunaan dana. Sumber keuangan sekolah menengah:

1.      anggaran pendapat dan belanja negara (APBN); keuangan ini dianggarkan oleh pemerintah pusat melalui departemen pendidikan. Sekolah mendapatkan anggaran rutin dalam APBN gunamenyelenggarakan pendidikan.

2.      bantuan pembantu penyelenggara pendidikan (BP3); dana berasal dari para pencita pendidikan dan orang tua siswa.

3.      subsidi/bantuan pembiayaan penyelenggaraan sekolah menengah negeri; dana diperoleh dari pemerintah daerah. Kepalasekolah menjadi adminitator yang diwajibkan membuat surat pertanggungjawaban (SPJ), dengan dilampiri bukti-bukti yang sah.

ADMINISTRASI HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT (HUSEMAS)

Sekolah merupakan wadah untuk melestarikan nilai-nilai positifyang ada dalam masyarakat, di lain pihak menjadi lembaga yang mendorong perubahan sebagai bentuk adaptasi dari kemajuan dan tuntutan zaman serta pembangunan.

Husemas merupakan suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta mendorong

kerja sama untuk masyarakat dalam peningkatan dan pengembangansekolah.

Tujuan dari husemas: 1) peningkatan pehaman masyarakat tentangtuuan serta sasaran yang ingin direalisasikan sekolah. 2) peningkatan pemahaman sekolah tentang keadaan serta aspirasi masyarakat tersebut terhadap sekolah.

a. prinsip-prinsip hubungan sekolah-masyarakat

1.           otoritas, dilakukan oleh orang yang memiliki otoritas, sebab pengetahuan dan tanggung jawabnya dalam penyelenggaraan sekolah.

2.           kesederhanaan, program hubungan harus sederhana danjelas.

3.           sensitivitas, sekolah harus sensitiv terhadap kebutuhan masyarakat.

4.           kejujuran, apa yang disampaikan kepada masyarakat adalah apadanya.

5.           ketetapan, bahwa apa yang disampaikan sekolah kepada masyarakat harus tepat, baik dilihat dari segi isi, waktu, media yang digunakan serta tujuan yang akan dicapai

b. penyelenggaraan kegiatan administrasi hubungan sekolah-masyarakat

kegiatan ini dilihat dalam dua segi yaitu:

1. proses penyelenggaraan hubungan sekolah-masyarakat

a)   perencanaan program; program hubungan harus memperhatikandana yang ada, ciri masyarakat, daerah jangkauan, sarana/media, dan teknik penyampaiannya.

b)   pengorganisasian; perlu dilakukan agar berjalan dengan efektif dan efisien

c)   pelaksanaan; kerjasama antar bagian, dan penggunaan waktuyang sinkron.

d)  evaluasi; dilihat atas dua kriteria: efektivitas (sejauh mana tujuan telah tercapai) dan efisiensi (sejauh mana sumber yang telah digunakan untuk kepentingan kegiatan hubungan masyarakat.

2. kegiatan hubungan sekolah masyarakat

Beberapa teknik yang digunakan dalam melakukan hubungan antarasekolah dengan masyarakat a) teknik langsung (tatap muka kelompok (mis. rapat), tatap muka individu (mis. berkunjung), melalui surat, dan melalui media massa. b) teknik tidak langsung (hubungan dilakukan melalui kegiatan yang tidak sengaja dilakukan, memberikan nilai postif terhadap husemes.)

c. peranan guru dalam hubungan sekolah masyarakat

Peranan guru dalam kegiatan husemes, yaitu:

1.           membantu sekolah dalam melaksanakan teknik-teknikhusemas.

2.           membuat dirinya lebih baik lagi dalam bermasyarakat.

3.           guru melaksanakan kode etik dalam husemas,

ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS

Layanan khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan dengan proses belajar-mengajar di kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para siswanya ada mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar.

Beberapa jenis layanan khusus:

1. pusat sumber belajar

unit kegiatan yang mempunyai fungsi untuk memproduksi, mengadakan, menyimpan, serta melayani bahan pengajaran sesuai dengan keutuhan pelaksanaan proses belajar-mengajar di kelas atau pelaksanaan pendidikan di sekolah pada umumnya. Salah satu pusat sumber belajar yang mutlak ada adalah perpustakaan sekolah.

Fungsi perpustakaan diantaranya: a. pendidikan (memberikan kesempatan kepada siswa untuk menambah pengetahuan atau mempelajari kembali materi) b. informasi (tempat untuk mencariinformasi yang berkenaan dengan pemenuhan rasa ingin tahu siswa dan guru.) c. rekreasi (memberi kesempatan kepada guru dan siswa untuk menikmati bahan yang ada) d. penelitian (menjadi sumber rujukan terhadap berbagai pertanyaan)

Keterlibatan guru dalam administrasi perpustakaan, diantaranyamengenalkan buku-buku kepada para siswa dan guru, memilih bukudan bahan pustaka, mempromosikan perpustakaan, dll.

2. UKS (Unit Kesehatan Sekolah)

3. Kantin sekolah

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam administrasi kepalasekolah:

a.       kesehatan masakan yang dijajakan oleh sekolah

b.      kebersihan tempat

c.       makanan yang dijual hendaknya makanan yang bergizi tinggi.

d.      harga makanan disesuaikan dengan kondisi ekonomi siswa

e.       tidak membuat siswa berlama/nongkrong.

KESIMPULAN

Guru memegang peranan yang penting dalam proses administrasi kurikulum, kesiswaan, prasarana dan sarana, personal, keuangan, husemas, dan layanan khusus. Proses ini berlangsung seiring dengan jalannya kegiatan pendidikan, selama seorang guru mengajarkan ilmunya dalam lingkungan yang kita sebut dengan sekolah.

Berbagai peranan guru dalam proses administrasi menunjukkan keluwesan guru dalam melakukan interaksinya di dalam maupun diluar sekolah . Untuk itu kita perlu mengetahui, agar ketika kita turun ke masyarakat secara langsung terutama dalam

lingkungan sekolah kita mampu beradaptasi dengan cepat dan mampu memudahkan proses administrasi yang dilaksanakan.

Peranan guru ini menjadi penting ketika seorang guru tidak sekedar menjadi pengajar di kelas, melainkan menjadi pendidik di tengah masyarakat. Mengerti peranan duru dalam proses administrasi ini akan memudahkan kita dalam menyelami kehidupan sebagai tenaga pendidik yang kredibel, guna menciptakan penerus bangsa yang jujur, dan tangguh menghadapi terpaan zamannya.

DAFTAR BACAAN

Soetjipto dan Raflis Kosasi. 2000 (cet.pertama). Profesi Keguruan. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas dan Rineka Cipta.

Soetjipto dan Raflis Kosasi. 2004 (cet.2). Profesi Keguruan. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas dan Rineka Cipta.

Hansiwany Kamarga. “Landasan dan Prinsip Kurikulum” diperoleh dari: www.hackey.pbworks.com diakses pada: Wednesday, March 24, 201011:27:58 AM.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pertanian. 2009. Administrasi dan Pengelolaan Sekolah (administrasi Kurikulum dan Pembelajaran). Cianjur: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pertanian.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pertanian. 2009. Administrasi dan Pengelolaan Sekolah (kesiswaan). Cianjur: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pertanian.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pertanian. 2009. Administrasi dan Pengelolaan Sekolah (Sarana dan Prasarana Pendidikan). Cianjur: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pertanian.

Cute Cat’s. “Tujuan Administrasi Kurikulum” diperoleh dari: www.sindemeysin.blogspot.com diakses pada: Wednesday, March 24, 2010, 11:19:20 AM

“Makalah Perkembangan Kurikulum” diperoleh dari: www.scbrid.com diakses pada: Wednesday, March 24, 2010, 11:13:12 AM

Hansiwany Kamarga. “Landasan dan Prinsip Pengembangan Kurikulum” diperoleh dari: www.hackey.pbworks.com diakses pada: Wednesday, March 24, 2010 11:23:50 AM.

B.S. Sidjabat. “pentingnya inovasi dan pengembangan kurikulum dalam pendidikan teologi.” diperoleh dari: www.tiranus.net diakses pada: Wednesday, March 24, 2010 11:18:24 AM.

Pakde Sofa. “peran guru dalam administrasi kesiswaan.” diperoleh dari: www.massofa.wordpress.com diakses pada: Wednesday, March 24, 2010 11:19:56 AM.

Imron Fauzi. “Administrasi Sarana dan Prasarana.” Diperoleh dari www.imronfauzi.wordpresss.com diakses pada: Wednesday, March 24, 2010 11:17:24 AM.

Suka

Be the first to like this post.

Disimpan dalam Kuning Hijau

Tinggalkan Balasan

Banyak Pengunjung

24,272 Pengunjung

Langganan Artikel ku

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

Bergabunglah dengan 4 pengikut lainnya.

S-BlogRoll

Learn WordPress.com


Recommended