+ All Categories
Home > Documents > PERMASALAHAN PADA MASA TUA

PERMASALAHAN PADA MASA TUA

Date post: 06-Feb-2023
Category:
Upload: uinjkt
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
50
PERMASALAHAN PADA MASA TUA Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Perkembangan Individu II Dosen : Prof. Dr. Cece Rakhmat, M.Pd Nandang Budiman, S.Pd.,M.Si Kelompok 12 Cici Winanda 0905956 Isman R Yusron 0906502 Risna Kartika 0907180 Rizki Rachmani 0907448 Yusef Abdul Aziz 0901730 Kelas B JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Transcript

PERMASALAHAN PADA MASA TUAMakalah ini disusun sebagai salah satu tugas Mata

Kuliah Perkembangan Individu II

Dosen :

Prof. Dr. Cece Rakhmat, M.Pd

Nandang Budiman, S.Pd.,M.Si

Kelompok 12

Cici Winanda 0905956

Isman R Yusron 0906502

Risna Kartika 0907180

Rizki Rachmani 0907448

Yusef Abdul Aziz 0901730

Kelas B

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2010

A. MASA TUAPengertian masa tua (lanjut usia)

Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentanghidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur enampuluh tahun sampai meninggal, yang ditandai denganadanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologisyang semakin menurun.

Proses menua (lansia) adalah proses alami yangdisertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologismaupun sosial yang saling berinteraksi satu samalain.

Berikut beberapa pendapat mengenai pengertian masatua :- Menurut Hurlock (2002), tahap terakhir dalam

perkembangan ini dibagi menjadi usia lanjut diniyang berkisar antara usia enampuluh sampai tujuhpuluh tahun dan usia lanjut yang dimulai pada usiatujuh puluh tahun hingga akhir kehidupanseseorang. Orangtua muda atau usia tua (usia 65hingga 74 tahun) dan orangtua yang tua atau usiatua akhir (75 tahun atau lebih) (Baltes,Smith&Staudinger, Charness&Bosmann) dan orang tualanjut (85 tahun atau lebih) dari orang-orangdewasa lanjut yang lebih muda (Johnson&Perlin).

- Menurut J.W. Santrock (J.W.Santrock, 2002, h.190),ada dua pandangan tentang definisi orang lanjutusia atau lansia, yaitu menurut pandangan orangbarat dan orang Indonesia. Pandangan orang baratyang tergolong orang lanjut usia atau lansiaadalah orang yang sudah berumur 65 tahun keatas,

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

dimana usia ini akan membedakan seseorang masihdewasa atau sudah lanjut. Sedangkan pandanganorang Indonesia, lansia adalah orang yang berumurlebih dari 60 tahun. Lebih dari 60 tahun karenapada umunya di Indonesia dipakai sebagai usiamaksimal kerja dan mulai tampaknya ciri-ciriketuaan.

- Menurut Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun(1995) masa tua adalah suatu masa dimana orangdapat merasa puas dengan keberhasilannya.

- Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahunsebagai usia yang menunjukkan proses penuaan yangberlangsung secara nyata dan seseorang telahdisebut lanjut usia. Lansia banyak menghadapiberbagai masalah kesehatan yang perlu penanganansegera dan terintegrasi. Organisasi KesehatanDunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4yaitu : usia pertengahan (middle age) 45 -59tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjutusia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua(very old) diatas 90 tahun.

- Menurut Prayitno dalam Aryo (2002) mengatakanbahwa setiap orang yang berhubungan dengan lanjutusia adalah orang yang berusia 56 tahun ke atas,tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdayamencari nafkah untuk keperluan pokok bagikehidupannya sehari-hari.

- Saparinah (1983) berpendapat bahwa pada usia 55sampai 65 tahun merupakan kelompok umur yangmencapai tahap penisium, pada tahap ini akanmengalami berbagai penurunan daya tahan tubuh ataukesehatan dan berbagai tekanan psikologis. Dengandemikian akan timbul perubahan-perubahan dalamhidupnya.

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

- Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yangberusia 60 tahun ke atas (Hardywinoto danSetiabudhi, 1999;8).

- Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnyakemampuan jaringan untuk memperbaiki diri ataumengganti dan mempertahankan fungsi normalnyasecara perlahan-lahan sehingga tidak dapatbertahan terhadap infeksi dan memperbaikikerusakan yang terjadi (Constantinides, 1994).Karena itu di dalam tubuh akan menumpuk makinbanyak distorsi metabolik dan struktural disebutpenyakit degeneratif yang menyebabkan lansia akanmengakhiri hidup dengan episode terminal (Darmojodan Martono, 1999;4).

Penggolongan lansia menurut Depkes dikutip dari Azis(1994) menjadi tiga kelompok yakni :

a)Kelompok lansia dini (55 – 64 tahun), merupakankelompok yang baru memasuki lansia.

b) Kelompok lansia (65 tahun ke atas).c) Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang

berusia lebih dari 70 tahun.

Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkanbahwa, lanjut usia merupakan periode di mana seorangindividu telah mencapai kemasakan dalam proseskehidupan, serta telah menunjukan kemunduran fungsiorgan tubuh sejalan dengan waktu, tahapan ini dapatmulai dari usia 55 tahun sampai meninggal.

Ciri - ciri masa tuaa. Menurut Hurlock (Hurlock, 1980, h.380) terdapat

beberapa ciri-ciri orang lanjut usia, yaitu : • Usia lanjut merupakan periode kemunduran.Kemunduran pada lansia sebagian datang dari

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

faktor fisik dan faktor psikologis. Kemundurandapat berdampak pada psikologis lansia. Motivasimemiliki peran yang penting dalam kemunduranpada lansia. Kemunduran pada lansia semakincepat apabila memiliki motivasi yang rendah,sebaliknya jika memiliki motivasi yang kuat makakemunduran itu akan lama terjadi.

• Orang lanjut usia memiliki status kelompokminoritas. Lansia memiliki status kelompokminoritas karena sebagai akibat dari sikapsosial yang tidak menyenangkan terhadap oranglanjut usia dan diperkuat oleh pendapat-pendapatklise yang jelek terhadap lansia. Pendapat-pendapat klise iu seperti : lansia lebih senangmempertahankan pendadapatnya daripadamendengarkan pendapat orang lain.

• Menua membutuhkan perubahan peran. Perubahanperan tersebut dilakukan karena lansia mulaimengalami kemunduran dalam segala hal. Perubahanperan pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasarkeinginan sendiri bukan atas dasar tekanan darilingkungan.

• Penyesuaian yang buruk pada lansia. Perlakuanyang buruk terhadap orang lanjut usia membuatlansia cenderung mengembangkan konsep diri yangburuk. Lansia lebih memperlihatkan bentukperilaku yang buruk. Karena perlakuan yang burukitu membuat penyesuaian diri lansia menjadiburuk.

Karakteristik masa tuaMenurut Butler dan Lewis (1983) serta Aiken

(1989) terdapat berbagai karakteristik lansia yangbersifat positif. Beberapa di antaranya adalah:

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

• keinginan untukmeninggalkan warisan;• fungsi sebagai seseorang yangdituakan; • kelekatan dengan objek-objek yang dikenal;• perasaan tentang siklus kehidupan; • kreativitas, • rasa ingin tahu dan kejutan (surprise);• perasaan tentang penyempurnaan atau pemenuhan

kehidupan;• konsep diri dan penerimaan diri; • kontrol terhadap takdir dan • orientasi ke dalam diri; • kekakuan dan kelenturan.

B. PERUBAHAN FISIK PADA MASA TUA

Perkembangan fisik pada masa lansia terlihat padaperubahan perubahan fisiologis yang bisa dikatakanmengalami kemunduran, perubahan perubahan biologisyang dialami pada masa lansia yang terlihat adanyakemunduran tersebut sangat berpengaruh terhadapkondisi kesehatan dan terhadap kondisi psikologis.

Perkembangan masa dewasa akhir atau usia lanjut,membawa penurunan fisik yang lebih besardibandingkan dengan periode periode usia sebelumnya.Kita akan mencatat rentetan perubahan perubahandalam penurunan fisik yang terkait dengan penuaan,dengan penekanan pentingnya perkembanganperkembangan baru dalam penelitian proses penuaanyang mencatat bahwa kekuatan tubuh perlahan lahanmenurun dan hilangnya fungsi tubuh kadangkala dapatdiperbaiki.

Terdapat sejumlah perubahan fisik yang terjadipada periode lansia menurut Elida Prayitno yaitu:

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

Perubahan fisik bukan lagi pertumbuhan tetapipergantian dan perbaikan sel-sel tubuh.

Penurunan mitosis menyebabkan kecepatan jumlah selyang rusak tidak seimbang dengan jumlah sel yangbaru. Keadaan ini menyebabkan tubuh lebih banyakkehilangan sel, daripada jumlah sel yang barusebagai pengganti. Diperkirakan orang berusiaantara umur 65 – 70 tahun akan kehilangan 20 %dari keseluruhan sel-sel saraf yang dimilikinya.

Pertumbuhan dan reproduksi sel-sel menurun.

Pada proses ini terjadi banyak kegagalan dalampergantian sel-sel tersebut sehingga lansia lebihlama sembuh apabila mengalami sakit.

Kehilangan sel-sel tubuh yang menyebabkanpenurunan kekuatan dan efisiensi fungsi tubuh, dankemampuan indera perasa pada lansia. Hal initerkait dengan perubahan otot, yaitu terjadinyapenurunan zat kolagen yang berfungsi untuk menjagaelastisitas

Penurunan Dorongan Seks. Menurut Master danJohnson (1968) bahwa secara psikologis tidak adaalasan mengatakan bahwa orang yang sudah tua tidakdapat lagi menikmati hubungan seks denganpasangannya, bahkan wanita mengalami pembaruanminat dan kesenangan terhadap hubungan seks. Padapria yang telah mengalami klimakterium akanmemerlukan waktu lama untuk mencapai ereksi danlebih lama jarak periode refactory, namun bukanberarti mereka terkena impoten. Terpeliharanyaekspresi seksual tergantung pada kesehatan fisikdan mental lansia tersebut

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

Menurut Hurlock (1980) terjadi perubahan fisikberupa penampilan pada usia dewasa akhir, diantanyaadalah :

1. Daerah kepala

Hidung menjulur lemas

Bentuk mulut akan berubah karena hilangnyagigi

Mata kelihatan pudar

Dagu berlipat dua atau tiga

Kulit berkerut da kering

Rambut menipis dan menjadi putih

2. Daerah Tubuh

Bahu membungkuk dan tampak mengecil

Perut membesar dan tampak membuncit

Pinggul tampak menggendor dan tampak lebihbesar

Garis pinggang melebar

Payudara pada wanita akan mengendor

3. Daerah persendian

Pangkal tangan menjadi kendor dan terasaberat

Kaki menjadi kendor dan pembuluh darah balikmenonjol

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

Tangan menjadi kurus kering

Kaki membesar karena otot-otot mengendor

Kuku tangan dan kaki menebal, mengeras danmengapur.

Pada umumnya perubahan pada masa lansia meliputiperubahan dari tingkat sel sampai kesemua sistemorgan tubuh, diantaranya sistem pernafasan,pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistempengaturan tubuh, muskuloskeletal, gastrointestinal,genito urinaria, endokrin dan integumen.

a. Sistem pernafasan pada lansia.

Kapasitas pernafasan pada lansia akan menurunpada usia 20 hingga 80 tahun sekalipun tanpapenyakit. Paru paru kehilangan elatisitasnya, dadamenyusut, dan diafragma melemah. Meskipun begituberita baiknya adalah bahwa orang dewasa lanjutdapat memperbaiki fungsi paru paru dengan latihanlatihan memperkuat diafragma.

1) Otot pernafasan kaku dan kehilangan kekuatan,sehingga volume udara inspirasi berkurang,sehingga pernafasan cepat dan dangkal.

2) Penurunan aktivitas silia menyebabkan penurunanreaksi batuk sehingga potensial terjadipenumpukan sekret.

3) Penurunan aktivitas paru (mengembang &mengempisnya) sehingga jumlah udara pernafasan

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

yang masuk keparu mengalami penurunan, kalaupada pernafasan yang tenang kira kira 500 ml.

4) Alveoli semakin melebar dan jumlahnya berkurang(luas permukaan normal 50m²), Ù menyebabkanterganggunya prose difusi.

5) Penurunan oksigen (O2) Arteri menjadi 75 mmHgmenggangu prose oksigenasi dari hemoglobin,sehingga O2 tidak terangkut semua kejaringan.

6) CO2 pada arteri tidak berganti sehinggakomposisi O2 dalam arteri juga menurun yanglama kelamaan menjadi racun pada tubuh sendiri.

7) kemampuan batuk berkurang, sehingga pengeluaransekret & corpus alium dari saluran nafasberkurang sehingga potensial terjadinyaobstruksi.

b. Perubahan Sistem persyarafan.

1) Cepatnya menurunkan hubungan persyarafan.

2) Lambat dalam merespon dan waktu untuk berfikir.

3) Mengecilnya syaraf panca indera.

4) Berkurangnya penglihatan, hilangnyapendengaran, mengecilnya syaraf pencium &perasa lebih sensitif terhadap perubahan suhudengan rendahnya ketahanan terhadap dingin.

5) Otak dan sistem syaraf. Aspek yang signifikandari proses penuaan mungkin adalah bahwa neuronneuron itu tidak mengganti dirinya sendiri.Meskipun demikian otak dapat cepat sembuh danmemperbaiki kemampuannya, hanya kehilangan

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

sebagian kecil dari kemampuannya untuk bisaberfungsi di masa dewasa akhir.

6) Perkembangan Sensori.

Perubahan sensori fisik masa dewasa akhirmelibatkan indera penglihatan,pendengaran,perasa, pembau, dan indera peraba. Pada masadewasa akhir penurunan indera penglihatan bisamulai dirasakan dan terjadi mulai awal masadewasa tengah. Adaptasi terhadap gelap lebihmenjadi lambat, yang berarti bahwa orang ranglanjut usia membutuhkan waktu lama untukmemulihkan kembali penglihatan mereka ketikakeluar dari ruangan yang terang menuju ketempat yang agak gelap.

Penurunan penglihatan ini biasanya dapatdirunut dari pengurangan kualitas danintensitas cahaya yang mencapai retina. Dipuncak usia tua, perubahan ini mungkin disertaioleh perubahan perubahan kemunduran dalamretina, menyebabkan beberapa kesulitan dalampenglihatan.

Meskipun pendengaran dapat mulai pada masadewasa tengah, hal itu biasanya tidak banyakmembawa kesulitan sampai masa dewasa akhir.Pada saat itu banyak sekali alat bantupendengaran yang bisa dipakai untuk bantuanpendengaran. Tuli, biasanya disebabkan olehkemunduran selaput telinga, syaraf penerimapenerima suara didalam telinga.

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

Selain berukurangnya penglihatan danpendengaran juga mengalami penurunan dalamkepekaan rasa dan bau. Kepekaan terhadap rasapahit dan masam bertahan lebih lamadibandingkan dengan rasa manis dan asin.

c. Perubahan panca indera yang terjadi pada lansia.

Ciri – ciri perubahan pada indra masa lansiasalahsatunya sekresi saliva berkurangmengakibatkan pengeringan rongga mulut. Papil-papil pada permukaan lidah mengalami atrofisehingga terjadi penurunan sensitivitas terhadaprasa terutama rasa manis dan asin. Keadaan iniakan mempengaruhi nafsu makan, dan dengan demikianasupan gizi juga akan terpengaruh. Keadaan inimulai pada usia 70 tahun. Perubahan inderapenciuman, penglihatan dan pendengaran jugamengalami penurunan fungsi seiring denganbertambahnya usia.

Berikut ini perubahan – perubahan pada panca indratersebut :

Penglihatan

a) Kornea lebih berbentuk skeris.

b) Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnyarespon terhadap sinar.

c) Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa).

d) Meningkatnya ambang pengamatan sinar : dayaadaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, susahmelihat dalam cahaya gelap.

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

e) Hilangnya daya akomodasi.

f) Menurunnya lapang pandang & berkurangnya luaspandang.

g) Menurunnya daya membedakan warna biru atauwarna hijau pada skala.

Pendengaran.

a) Presbiakusis (gangguan pada pendengaran) :Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran padatelinga dalam, terutama terhadap bunyi suara,antara lain nada nada yang tinggi, suara yangtidak jelas, sulit mengerti kata kata, 50 %terjadi pada usia diatas umur 65 tahun.

b) Membran timpani menjadi atropi menyebabkanotosklerosis.

c) Terjadinya pengumpulan serumen, dapat mengeraskarena meningkatnya kreatin.

Pengecap dan penghidu.

a) Menurunnya kemampuan pengecap.

b) Menurunnya kemampuan penghidu sehinggamengakibatkan selera makan berkurang.

Peraba.

a) Kemunduran dalam merasakan sakit.

b) Kemunduran dalam merasakan tekanan, panas dandingin.

d. Perubahan cardiovaskuler pada usia lanjut.

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

Tidak lama berselang terjadi penurunan jumlahdarah yang dipompa oleh jantung dengan seiringnyapertambahan usia sekalipun pada orang dewasa yangsehat. Bagaimanapun, kita mengetahui bahwa ketikasakit jantung tidak muncul, jumlah darah yangdipompa sama tanpa mempertimbangakan usia padamasa dewasa. Kenyataannya para ahli penuaanberpendapat bahwa jantung yang sehat dapat menjadilebih kuat selama kita menua dengan kapasitasmeningkat bukan menurun.

Berikut ini perubahannya :

1) Katub jantung menebal dan menjadi kaku.2) Kemampuan jantung memompa darah menurun 1 %

pertahun sesudah berumur 20 tahun. Hal inimenyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.

3) Kehilangan elastisitas pembuluh darah.Kurangnya efektifitasnya pembuluh darah periferuntuk oksigenasi, perubahan posisi dari tidurkeduduk ( duduk ke berdiri ) bisa menyebabkantekanan darah menurun menjadi 65 mmHg( mengakibatkan pusing mendadak ).

4) Tekanan darah meningkat akibat meningkatnyaresistensi pembuluh darah perifer (normal ±170/95 mmHg ).

e. Sistem genito urinaria.

1) Ginjal, Mengecil dan nephron menjadi atropi,aliran darah ke ginjal menurun sampai 50 %,penyaringan diglomerulo menurun sampai 50 %,

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

fungsi tubulus berkurang akibatnya kurangnyakemampuan mengkonsentrasi urin, berat jenisurin menurun proteinuria ( biasanya + 1 ) ; BUNmeningkat sampai 21 mg % ; nilai ambang ginjalterhadap glukosa meningkat.

2) Vesika urinaria / kandung kemih, Otot ototmenjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai 200ml atau menyebabkan frekwensi BAK meningkat,vesika urinaria susah dikosongkan pada prialanjut usia sehingga meningkatnya retensi urin.

3) Pembesaran prostat ± 75 % dimulai oleh priausia diatas 65 tahun.

4) Atropi vulva.

5) Vagina, Selaput menjadi kering, elastisotasjaringan menurun juga permukaan menjadi halus,sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnyalebih alkali terhadap perubahan warna.

6) Daya sexual, Frekwensi sexsual intercouse cendrungmenurun tapi kapasitas untuk melakukan danmenikmati berjalan terus.

f. Sistem endokrin / metabolik pada lansia.

1) Produksi hampir semua hormon menurun.

2) Fungsi paratiroid dan sekesinya tak berubah.

3) Pituitary, Pertumbuhan hormon ada tetapi lebihrendah dan hanya ada di pembuluh darah danberkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH danLH.

4) Menurunnya aktivitas tiriod Ù BMR turun danmenurunnya daya pertukaran zat.

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

5) Menurunnya produksi aldosteron.

6) Menurunnya sekresi hormon bonads : progesteron,estrogen, testosteron.

7) Defisiensi hormonall dapat menyebabkanhipotirodism, depresi dari sumsum tulang sertakurang mampu dalam mengatasi tekanan jiwa(stess).

g. Perubahan sistem pencernaan pada usia lanjut.

1) Kehilangan gigi, Penyebab utama adanyaperiodontal disease yang biasa terjadi setelahumur 30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatangigi yang buruk dan gizi yang buruk.

2) Indera pengecap menurun, Adanya iritasi yangkronis dari selaput lendir, atropi inderapengecap (± 80 %), hilangnya sensitivitas darisyaraf pengecap dilidah terutama rasa manis,asin, asam & pahit.

3) Esofagus melebar.

4) Lambung, rasa lapar menurun (sensitivitas laparmenurun ), asam lambung menurun, waktumengosongkan menurun.

5) Peristaltik lemah & biasanya timbul konstipasi.

6) Fungsi absorbsi melemah (daya absorbsiterganggu).

7) Liver (hati), Makin mengecil & menurunnyatempat penyimpanan, berkurangnya aliran darah.

h. Sistem muskuloskeletal.

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

1) Tulang kehilangan densikusnya Ù rapuh.

2) resiko terjadi fraktur.

3) kyphosis.

4) persendian besar & menjadi kaku.

5) pada wanita lansia > resiko fraktur.

6) Pinggang, lutut & jari pergelangan tanganterbatas.

7) Pada diskus intervertebralis menipis dan menjadipendek ( tinggi badan berkurang).

a. Gerakan volunter Ù gerakan berlawanan.

b. Gerakan reflektonik Ù Gerakan diluar kemauansebagai reaksi terhadap rangsangan pada lobus.

c. Gerakan involunter Ù Gerakan diluar kemauan,tidak sebagai reaksi terhadap suatuperangsangan terhadap lobus

d. Gerakan sekutu Ù Gerakan otot lurik yang ikutbangkit untuk menjamin efektifitas danketangkasan otot volunter.

i. Perubahan sistem kulit & karingan ikat.

1) Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak.

2) Kulit kering & kurang elastis karena menurunnyacairan dan hilangnya jaringan adiposa

3) Kelenjar kelenjar keringat mulai tak bekerjadengan baik, sehingga tidak begitu tahanterhadap panas dengan temperatur yang tinggi.

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

4) Kulit pucat dan terdapat bintik bintik hitamakibat menurunnya aliran darah dan menurunnyasel sel yang meproduksi pigmen.

5) Menurunnya aliran darah dalam kulit jugamenyebabkan penyembuhan luka luka kurang baik.

6) Kuku pada jari tangan dan kaki menjadi tebaldan rapuh.

7) Pertumbuhan rambut berhenti, rambut menipis danbotak serta warna rambut kelabu.

8) Pada wanita > 60 tahun rambut wajah meningkatkadang kadang menurun.

9) Temperatur tubuh menurun akibat kecepatanmetabolisme yang menurun.

10) Keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapatmemproduksi panas yang banyak rendahnyaakitfitas otot.

j. Perubahan sistem reproduksi dan kegiatan sexual.

1) Perubahan sistem reprduksi.

a) selaput lendir vagina menurun/kering. b) menciutnya ovarium dan uterus.

c) atropi payudara.

d) testis masih dapat memproduksi meskipunadanya penurunan secara berangsur berangsur.

e) dorongan sex menetap sampai usia diatas 70tahun, asal kondisi kesehatan baik.

2) Kegiatan sexual.

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

Pada masa usia lanjut khususnya pada wanitasalah satu ciri perubahannya yaitu mengalamifase menopause. Akibat berhentinya haid,berbagai organ reproduksi akan mengalamiperubahan. Rahim mengalami antropi (keadaankemunduran gizi jaringan), panjangnya menyusut,dan dindingnya menipis. Jaringan miometrium(otot rahim) menjadi sedikit dan lebih banyakmengandung jaringan fibriotik (sifat berserabutsecara berlebihan). Leher rahim (serviks)menyusut tidak menonjol kedalam vagina bahkanlama-lama akan merata dengan dinding vagina.

Lipatan-lipatan saluran telur menjadi lebihpendek, menipis, dan mengerut. Rambut getar yangada pada ujung saluran telur atau fimbriamenghilang (Kasdu, 2002 : 58).

Akibat perubahan organ reproduksi maupunhormon tubuh pada saat menopouse mempengaruhiberbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita.Keadaan ini berupa keluhan-keluhanketidaknyamanan yang timbul dalam kehidupansehari-hari.

1) Hot flushes (perasaan panas)

Adalah rasa panas yang luar biasa pada wajahdan tubuh bagian atas (seperti leher dan dada).Dengan perabaan tangan akan terasa adanyapeningkatan suhu pada daerah tersebut. Gejolakpanas terjadi karena jaringan-jaringan yangsensitif atau yang bergantung pada esterogenakan terpengaruh sewaktu kadar estrogenmenurun. Pancaran panas diperkirakan merupakan

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

akibat dari pengaruh hormon pada bagian otakyang bertanggung jawab untuk mengaturtemperatur tubuh.

2) Keringat Berlebihan

Cara bekerjanya secara persis tidak diketahui,tetapi pancaran panas pada tubuh akibatpengaruh hormon yang mengatur termostat tubuhpada suhu yang lebih rendah. Akibatnya, suhuudara yang semula dirasakan nyaman, mendadakmenjadi terlalu panas dan tubuh mulai menjadipanas serta mengeluarkan keringat untukmendinginkan diri. Selain itu, dalam kehidupanseorang wanita, jaringan-jaringan vaginamenjadi lebih tipis dan berkurang kelembabannyaseiring dengan kadar estrogen yang menurun.Gejala lain yang dialami wanita adalahberkeringat dimalam hari.

3) Vagina Kering

Perubahan pada organ reproduksi, diantaranyapada daerah vagina sehingga dapat menimbulkanrasa sakit pada saat berhubungan intim. Selainitu, akibat berkurangnya estrogen menyebabkankeluhan gangguan pada epitel vagina, jaringanpenunjang, dan elastisitas dinding vagina.Padahal, epitel vagina mengandung banyakreseptor estrogen yang sangat membantumengurangi rasa sakit dalam berhubunganseksual.

4) Tidak dapat menahan air seni

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

Ketika usia bertambah, air seni sering tidakdapat ditahan pada saat bersin dan batuk. Halini akibat estrogen yang menurun sehingga salahsatu dampaknya adalah inkonsitensia urin (tidakdapat mengendalikan fungsi kandung kemih).Perlu diketahui, dinding serta lapisan ototpolos uretra perempuan juga mengandung banyakreseptor estrogen. Kekurangan estrogenmenyebabkan terjadinya gangguan penutupanuretra dan perubahan pola aliran urin menjadiabnormal sehingga mudah terjadi infeksi padasaluran kemih bagian bawah.

5) Hilangnya jaringan penunjang

Rendahnya kadar estrogen dalam tubuhberpengaruh pada jaringan kolagen yangberfungsi sebagai jaringan penunjang padatubuh. Hilangnya kolagen menyebabkan kulitkering dan keriput, rambut terbelah-belah,rontok, gigi mudah goyang dan gusi berdarah,sariawan, kuku rusak, serta timbulnya rasasakit dan ngilu pada persendian.

6) Penambahan berat badan

Saat wanita mulai menginjak usia 40 tahun,biasanya tubuhnya mudah menjadi gemuk, tetapisebaliknya sangat sulit menurunkan beratbadannya. Berdasarkan penelitian, setiap kurun10 tahun, akan bertambah berat badan atau tubuhmelebar kesamping secara bertahap. Hal inididuga ada hubungannya dengan turunnya estrogendan gangguan pertukaran zat dasar metabolismelemak.

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

7) Gangguan mata

Kurang dan hilangnya estrogen mempengaruhiproduksi kelenjar air mata sehingga mata terasakering dan gatal.

8) Nyeri tulang dan sendi

Seiring dengan meningkatnya usia maka beberapaorgan tidak lagi mengadakan remodeling,diantaranya tulang. Bahkan, mengalami prosespenurunan karena pengaruh dari perubahan organlain. Selain itu dengan bertambahnya usiapenyakit yang timbul semakin beragam. Hal initentu saja berkaitan dengan kebugaran dankesehatan tubuh wanita (Kasdu, 2002 : 56).

k. Perubahan otot

Penurunan berat badan sebagai akibat hilangnyajaringan otot dan jaringan lemak tubuh. Presentasilemak tubuh bertambah pada usia 40 tahun danberkurang setelah usia 70 tahun. Penurunan LeanBody Mass ( otot, organ tubuh, tulang) danmetabolisme dalam sel-sel otot berkurang sesuaidengan usia. Penurunan kekuatan otot mengakibatkanorang sering merasa letih dan merasa lemah, dayatahan tubuh menurun karena terjadi atrofi.Berkurangnya protein tubuh akan menambah lemaktubuh. Perubahan metabolisme lemak ditandai dengannaiknya kadar kolesterol total dan trigliserida.

Ciri – ciri perubahan fisik masa usia lanjut akanberpengaruh juga pada kondisi kesehatannya, sepertiberikut :

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

Keadaan tubuh: Kadar lemak dalam tubuh meningkatakibat penurunan aktivitas fisik dan kurang makananberserat. Daya motorik otot menurun membuat orangsulit bergerak. Jumlah air di dalam tubuh berkurang.Massa tulangpun menurun karena kondisi tulang mulairapuh, sementara pertumbuhan tulang sudah berhenti.

Pencernaan: Gangguan pada gigi dan perubahan bentukrahang mengakibatkan sulitnya mengunyah makanan.Daya penciuman dan perasa menurun, hal inimenyebabkan turunnya selera makan yang berakibatkekurangan gizi. Menurunnya produksi asam lambungdan enzim pencernaan, mempengaruhi penyerapanvitamin dan zat-zat lain pada usus. Penurunanperkembangan lapisan otot pada usus, melemahkandinding usus, dan menurunkan daya cerna usus. Fungsihati yang memproses racun, seperti obat-obatan danalkohol pun melemah.

Kekebalan tubuh: Akibat berkurangnya kemampuan tubuhmemproduksi antibodi pada masa lansia, sistimkekebalan tubuhpun menurun. Hal ini membuat lansiarentan terhadap berbagai macam penyakit.

Jantung: Daya pompa jantung menurun karenaelastisitas pembuluh arteri melemah, semua iniakibat perubahan kolagen dan elastin dalam dindingarteri.

Pernafasan: Fungsi paru-paru menurun akibatberkurangnya elastisitas serabut otot yangmempertahankan pipa kecil dalam paru-paru tetapterbuka. Penurunan fungsi ini akan lebih berat jikaorang bersangkutan memiliki kebiasaan merokok dankurang berolahraga.

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

Otak dan syaraf. Menurunnya kemampuan fungsi otakmelemahkan daya ingat. Akibatnya, orang lansia sukasering lupa makan atau minum obat, yang padaakhirnya akan menimbulkan penyakit.

Metabolisme tubuh: Penurunan fungsi hormon dalamtubuh. Penurunan hormon seks pada wanita terjadimenjelang menopause.

Ekskresi: Penurunan aliran darah ke ginjal karenaberkurangnya jumlah nefron, yaitu unit yangberfungsi mengekstrak kotoran dari darah danmembuangnya ke urine. Hal ini menyebabkanpeningkatan volume urine dan frekuensi pengeluaranurine.

Tulang: Pengurangan massa tulang karena pertambahanusia. Hal ini juga disebabkan kurangnya mengkonsumsimakanan yang mengandung zat Ca (kalsium), jarangberolahraga, menopause dini, dan hilangnya seleramakan (anoreksia).

C. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA MASA TUA

Proses menua (aging) adalah proses alami yangdisertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologismaupun sosial yang saling berinteraksi satu samalain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkanmasalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwasecara khusus pada lansia.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruhterhadap kesehatan jiwa lansia. Faktor-faktortersebut hendaklah disikapi secara bijak sehingga

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

para lansia dapat menikmati hari tua mereka denganbahagia. Adapun beberapa faktor yang dihadapi paralansia yang sangat mempengaruhi kesehatan jiwamereka adalah sebagai berikut:

a. Penurunan Kondisi Fisik

Setelah orang memasuki masa lansia umumnyamulai dihinggapi adanya kondisi fisik yangbersifat patologis berganda (multiple pathology),misalnya tenaga berkurang, enerji menurun, kulitmakin keriput, gigi makin rontok, tulang makinrapuh, dsb. Secara umum kondisi fisik seseorangyang sudah memasuki masa lansia mengalamipenurunan secara berlipat ganda. Hal ini semuadapat menimbulkan gangguan atau kelainan fungsifisik, psikologik maupun sosial, yang selanjutnyadapat menyebabkan suatu keadaan ketergantungankepada orang lain.

b. Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual

Penurunan fungsi dan potensi seksual padalanjut usia sering kali berhubungan denganberbagai gangguan fisik seperti :

- Gangguan jantung- Gangguan metabolisme, misal diabetes millitus

- Vaginitis

- Baru selesai operasi : misalnya prostatektomi

- Kekurangan gizi, karena pencernaan kurangsempurna atau nafsu makan sangat kurang

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

- Penggunaan obat-obat tertentu, sepertiantihipertensi, golongan steroid, tranquilizer.

 Faktor psikologis yang menyertai lansia antara lain :

Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupanseksual pada lansia

Sikap keluarga dan masyarakat yang kurangmenunjang serta diperkuat oleh tradisi dan budaya.

Kelelahan atau kebosanan karena kurang variasidalam kehidupannya.

Pasangan hidup telah meninggal.

Disfungsi seksual karena perubahan hormonal ataumasalah kesehatan jiwa lainnya misalnya cemas,depresi, pikun dsb.

c. Perubahan Aspek Psikososial

Pada umumnya setelah orang memasuki lansiamaka ia mengalami penurunan fungsi kognitif danpsikomotor. Fungsi kognitif meliputi prosesbelajar, persepsi, pemahaman, pengertian,perhatian dan lain-lain sehingga menyebabkanreaksi dan perilaku lansia menjadi makin lambat.Sementara fungsi psikomotorik (konatif) meliputihal-hal yang berhubungan dengan dorongan kehendakseperti gerakan, tindakan, koordinasi, yangberakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan.

Dengan adanya penurunan kedua fungsitersebut, lansia juga mengalami perubahan aspekpsikososial yang berkaitan dengan keadaankepribadian lansia. Beberapa perubahan tersebut

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

dapat dibedakan berdasarkan 5 tipe kepribadianlansia sebagai berikut:

1. Tipe Kepribadian Konstruktif (Constructionpersonalitiy), biasanya tipe ini tidak banyakmengalami gejolak, tenang dan mantap sampaisangat tua.

2. Tipe Kepribadian Mandiri (Independentpersonality), pada tipe ini ada kecenderunganmengalami post power sindrome, apalagi jikapada masa lansia tidak diisi dengan kegiatanyang dapat memberikan otonomi pada dirinya.

3. Tipe Kepribadian Tergantung (Dependentpersonalitiy), pada tipe ini biasanya sangatdipengaruhi kehidupan keluarga, apabilakehidupan keluarga selalu harmonis maka padamasa lansia tidak bergejolak, tetapi jikapasangan hidup meninggal maka pasangan yangditinggalkan akan menjadi merana, apalagijika tidak segera bangkit dari kedukaannya.

4. Tipe Kepribadian Bermusuhan (Hostilitypersonality), pada tipe ini setelah memasukilansia tetap merasa tidak puas dengankehidupannya, banyak keinginan yang kadang-kadang tidak diperhitungkan secara seksamasehingga menyebabkan kondisi ekonominyamenjadi morat-marit.

5. Tipe Kepribadian Kritik Diri (Self Hatepersonalitiy), pada lansia tipe ini umumnyaterlihat sengsara, karena perilakunya sendirisulit dibantu orang lain atau cenderungmembuat susah dirinya.

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

d. Perubahan yang Berkaitan Dengan Pekerjaan

Pada umumnya perubahan ini diawali ketikamasa pensiun. Meskipun tujuan ideal pensiun adalahagar para lansia dapat menikmati hari tua ataujaminan hari tua, namun dalam kenyataannya seringdiartikan sebaliknya, karena pensiun seringdiartikan sebagai kehilangan penghasilan,kedudukan, jabatan, peran, kegiatan, status danharga diri. Reaksi setelah orang memasuki masapensiun lebih tergantung dari modelkepribadiannya.

e. Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat

Akibat berkurangnya fungsi inderapendengaran, penglihatan, gerak fisik dansebagainya maka muncul gangguan fungsional ataubahkan kecacatan pada lansia. Misalnya badannyamenjadi bungkuk, pendengaran sangat berkurang,penglihatan kabur dan sebagainya sehingga seringmenimbulkan keterasingan. Hal itu sebaiknyadicegah dengan selalu mengajak mereka melakukanaktivitas, selama yang bersangkutan masih sanggup,agar tidak merasa terasing atau diasingkan.

Karena jika keterasingan terjadi akan semakinmenolak untuk berkomunikasi dengan orang lain dankdang-kadang terus muncul perilaku regresi sepertimudah menangis, mengurung diri, mengumpulkanbarang-barang tak berguna serta merengek-rengekdan menangis bila ketemu orang lain sehinggaperilakunya seperti anak kecil.

I. PENYESUAIAN DIRI PADA MASA TUA (ADJUSTMENT)

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

Yang dimaksud dengan penyesuaian diri padalanjut usia adalah kemampuan orang yang berusialanjut untuk menghadapi tekanan atau konflikakibat perubahan – perubahan fisik, maupun sosial– psikologis yang dialaminya dan kemampuan untukmencapai keselarasan antara tuntutan dari dalamdiri dengan tuntutan dari lingkungan, yangdisertai dengan kemampuan mengembangkan mekanismepsikologis yang tepat sehingga dapat memenuhikebutuhan – kebutuhan dirinya tanpa menimbulkanmasalah baru.

Pada orang – orang dewasa lanjut yangmenjalani masa pensiun dikatakan memilikipenyesuaian diri paling baik adalah lanjut usiayang sehat, memiliki pendapatan yang layak,aktif, berpendidikan baik, memiliki relasi sosialyang luas termasuk diantaranya teman – teman dankeluarga, dan biasanya merasa puas dengankehidupannya sebelum pensiun (Palmore, dkk,1985). Orang – orang dewasa lanjut denganpenghasilan tidak layak dan kesehatan yang buruk,dan harus menyesuaikan diri dengan stres lainnyayang terjadi seiring dengan pensiun, sepertikematian pasangannya, memiliki lebih banyakkesulitan untuk menyesuaikan diri dengan fasepensiun (Stull & Hatch, 1984).

Penyesuaian diri lanjut usia pada kondisipsikologisnya berkaitan dengan dimensiemosionalnya dapat dikatakan bahwa lanjut usiadengan keterampilan emosi yang berkembang baikberarti kemungkinan besar ia akan bahagia danberhasil dalam kehidupan, menguasai kebiasaanpikiran yang mendorong produktivitas mereka.Orang yang tidak dapat menghimpun kendali

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

tertentu atas kehidupan emosinya akan mengalamipertarungan batin yang merampas kemampuan merekauntuk berkonsentrasi ataupun untuk memilikipikiran yang jernih. Ohman & Soares (1998)melakukan penelitian yang menghasilkan kesimpulanbahwa sistem emosi mempercepat sistem kognitifuntuk mengantisipasi hal buruk yang mungkin akanterjadi. Stimuli yang relevan dengan rasa takutmenimbulkan reaksi bahwa hal buruk akan terjadi.Terlihat bahwa rasa takut mempersiapkan individuuntuk antisipasi datangnya hal tidak menyenangkanyang mungkin akan terjadi. Secara otomatisindividu akan bersiap menghadapi hal-hal burukyang mungkin terjadi bila muncul rasa takut.Ketika individu memasuki fase lanjut usia, gejalaumum yang nampak yang dialami oleh orang lansiaadalah “perasaan takut menjadi tua”. Ketakutantersebut bersumber dari penurunan kemampuan yangada dalam dirinya. Kemunduran mental terkaitdengan penurunan fisik sehingga mempengaruhikemampuan memori, inteligensi, dan sikap kurangsenang terhadap diri sendiri.

 Menurut suatu jurnal, disebutkan bahwasemakin tinggi usia seseorang maka afek-afekpositifnya akan lebih banyak. Hal tersebutdikarenakan adanya faktor pendewasaan, pengalamanhidup, dll walaupun demikian, tidak menutupkemungkinan, dijumpai lansia yang emosinya tidak“integrated”, hal tersebut sangat berkaitan eratdengan pengalaman hidup yang telah dilalui. (Age-Related Differences and Change in Positive andNegative Affect Over 23 Years, Journal ofPersonality and Social Psychology 2001, Vol. 80,No. 1, 136-151).

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

1. PENYESUAIAN TERHADAP KARIER(PEKERJAAN)

Pria lanjut usia biasanya lebih tertarik padajenis pekerjaan yang statis daripada pekerjaanyang bersifat dinamis dan menantang. Dampak yangmereka peroleh adalah pekerjaan yang memberikepuasan pada dirinya walaupun pekerjaan itu jelasberbeda dengan pekerjaan orang yang lebih mudaatau pekerjaan pada masa mudanya. Bahkan merekamengetahui bahwa sebentar lagi akan pensiun, ataubagi yang sudah pensiun akan berhenti bekerja,sehingga apa yang dilakukan tidak mempengaruhisikap mereka terhadap pekerjaannya jika merekamemang menikmati apa yang mereka kerjakan. Bagilansia yang bukan pegawai negeri atau karyawanswasta, misalnya wiraswastawan, pedagang, ulama,guru swasta dan lain-lain pikiran tentang pensiunmungkin tidak terlintas, mereka umumnya mengurangikegiatannya setelah lansia dan semakin tua tugas-tugas tersebut secara berangsur berkurang sampaisuatu saat secara rela dan tulus menghentikankegiatannya. Kalau mereka masih mau melakukankegiatan umumnya sebatas untuk beramal atauseolah-olah menjadi kegiatan hobby. Dalamkehidupan keluarga biasanya anak-cucu merekacenderung keberatan jika kakeknya yang sudahlanjut usia masih harus bekerja mencari nafkaholeh karena itu kebutuhannya dicukupi oleh anakcucu atau keluarganya. Dalam kondisi demikianbekerja bagi lansia bukan keharusan lagi, namunlebih untuk bersenang-senang dalam menikmati masatuanya.

Bagi wanita yang tidak bekerja selama masadewasa dini, dengan kesibukan pekerjaan rumah

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

tangga dan mengurus anak. Bekerja sebagai iburumah tangga sepanjang kurun waktu usia madya akanmendapatkan kompensasi kepuasan dari tanggungjawab keluarga dan rumah tangga karena dapatmengantarkan anak-anak menjadi dewasa,menyelesaikan studinya, mendapatkan pekerjaansampai berkeluarga. Mereka akan merasa sangat puasdan bangga atas upayanya bila dapat mengantarkanankak-anaknya sampai bekerja dan berkeluarga.Akibat keadaan tersebut wanita lanjut usia merasakurang puas dengan pekerjaannya namun disisi lainmereka kurang merasa terganggu dengan tibanya masapensiun ketimbang pria lanjut usia.

Sikap

Pada masa lanjut usia, yang juga terjadi padatingkat usia lain selama rentang hidup masadewasa, orang mempunyai alasan yang berbedaterhadap pekerjaan yang diinginkan, seperti yangdiungkapkan oleh Havighurst Hurlock(1992:414),bahwa sikap terhadap kerja merupakan dasarterhadap pekerjaan yang diinginkan.

Budaya sikap kerja yang berlaku sebelumnya jugadapat mempengaruhi sikap pekerja lanjut usiaterhadap pekerjaannya. Mereka yang pertumbuhanmasa dewasanya terjadi ketika sikap budayaterhadap pekerjaan pada umumnya lebih menyenangkandibandingkan dengan sekarang, mempunyai sikapkerja yang sangat berbeda dibandingkan denganorang muda. Hal ini mau tidak mau mewarnai sikapmereka terhadap pekerjaannya dan menambahkesulitan mereka dalam menyesuaikan diri karena

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

tidak dapat memperoleh pekerjaan, padahal kondisisecara fisiknya masih memungkinkan untuk bekerja.

Kesempatan Kerja

Selama usia madya kesempatan bekerja berkurangdengan cepat. Pada usia madya sangat sulit bahkansering tidak mungkin memperoleh pekerjaan baru.Bagi lansia yang masih mendapat pekerjaan tentusangat beruntung, hanya saja jenis pekerjaan yangdiperoleh umumnya lebih banyak bersifat monoton,pekerjaan yang statis dan kurang berkembang danmungkin juga tidak sesuai dengan tingkat kemampuandan latihan yang pernah diterima. Hal itumengakibatkan mereka merasa tidak puas. Secararelatif, hanya ada beberapa pekerjaan yang terbukabagi orang lanjut usia yang berketrampilan tinggiatau jenis pekerjaan yang memerlukan tanggungjawab tinggi atau juga pekerjaan profesional yangsangat diperlukan di masyarakat. Dalam dunia usahadan industri hanya pekerjaan yang ringan danmenyenangkan saja yang tersedia bagi pekerjalanjut usia.

Bagi lansia yang sanggup melaksanakan tugasdengan baik sekalipun harus menunggu bertahun-tahun, promosinya sangat lambat. Selain itupekerjaan yang memerlukan tanggung jawab lebihbesar seringkali diserahkan pada pekerja yanglebih muda. Dalam kondisi demikian, jika sanglansia merasa bahwa tugas / pekerjaan mereka hanyamenghitung-hitung waktu sampai mencapai usiapensiun, maka kontribusinya bagimajikan/perusahaan menjadi jauh kurang berhargaketimbang saat sebelumnya. Di samping itu

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

peraturan dari perusahaan maupun pemerintah ikutmempersulit bagi lansia yang masih ingin bekerjadan berkarya, karena tenaga-tenaga muda yangpotensial dan enerjik banyak yang antri untukmenggantikan kedudukan yang sudah tua. Hal semacamitu merupakan dilema bagi lansia dalam bekerja danberkarya.

Kinerja

Penelitian tentang pekerja lanjut usiamenekankan pada kualitas kerja yang menyumbangkeberhasilan mereka dalam kerja. Pekerja lanjutusia, misalnya karena mereka banyak memilikipengalaman, cenderung bekerja dengan gerak yanglamban daripada pekerja muda yang kurangberpengalaman. Kelebihan ini dapat menutupikelemahan mereka dalam bekerja. Pertambahan bebanmasalah yang berhubungan dengan kehidupanpribadinya juga berkurang daripada pekerja mudayang keinginannya biasanya lebih dipusatkan padacinta keluarga, sementara bagi lansia yang pentingadalah rasa aman untuk bekerja dan tidak dikejar-kejar waktu, sehingga dapat bekerja dengan tenang.

Lanjut usia yang bekerja, seperti dijelaskan diatas, umumnya lebih stabil dan tenang sehinggatidak resah dan tidak mudah kecewa denganpekerjaannya. Mereka juga kurang berminat untukberganti pekerjaan dibandingkan dengan pekerjayang lebih muda. Mereka juga senang untukberdemonstrasi bila ada kekecewaan. Perlu diakuibahwa volume pekerjaan mereka mungkin juga lebihsedikit daripada volume kerja orang muda, namunsecara kualitas mungkin lebih baik dan dapat

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

dijadikan andalan. Mereka lebih sedikit melakukankekeliruan, hal ini sebagian disebabkan karenacara membuat keputusan lebih baik dan sebagianlagi karena cara kerja mereka lebih pasti, hati-hati walaupun lebih lambat lambat.

Kesadaran diri para pekerja usia lanjut lebihbesar karena sikap mereka lebih matang dan merekaingin terus memiliki pekerjaan tersebut.Akibatnya, mereka biasanya lebih dapat diandalkandalam kualitas hasil pekerjaannya. Ketidakhadirankarena alasan sakit atau rasa tidak senang kerjapaling banyak dilakukan oleh pekerja yang lebihmuda, terutama mereka yang masih berumur dibawahduapuluh tahun, sedang pekerja lanjut usia jauhlebih jarang untuk tidak masuk. Bagi mereka yangsecara psikologis merasa terjamin dan tidak diburuwaktu biasanya tidak mudah stres dan tahan sakit.

2. PENYESUAIAN DIRI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL

Orang lanjut usia memiliki status kelompokminoritas

Lansia memiliki status kelompok minoritas karenasebagai akibat dari sikap sosial yang tidakmenyenangkan terhadap orang lanjut usia dandiperkuat oleh pendapat-pendapat klise yang jelekterhadap lansia. Pendapat-pendapat klise iuseperti : lansia lebih senang mempertahankanpendadapatnya daripada mendengarkan pendapat oranglain. Menua membutuhkan perubahan peran. Perubahanperan tersebut dilakukan karena lansia mulaimengalami kemunduran dalam segala hal. Perubahanperan pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasar

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan darilingkungan.

Penyesuaian yang buruk pada lansia

Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usiamembuat lansia cenderung mengembangkan konsep diriyang buruk. Lansia lebih memperlihatkan bentukperilaku yang buruk. Karena perlakuan yang burukitu membuat penyesuaian diri lansia menjadi buruk.

Perubahan sosial

Umumnya lansia banyak yang melepaskan partisipasisosial mereka, walaupun pelepasan itu dilakukansecara terpaksa. Orang lanjut usia yang memutuskanhubungan dengan dunia sosialnya akan mengalamikepuasan. Pernyataan tadi merupakan disaggrementtheory. Aktivitas sosial yang banyak pada lansiajuga mempengaruhi baik buruknya kondisi fisik dansosial lansia. (J.W.Santrock, 2002, h.239)

3. PENYESUAIAN DIRI TERHADAP KELUARGA

Perubahan kehidupan keluarga

Sebagian besar hubungan lansia dengan anakjauh kurang memuaskan yang disebabkan olehberbagai macam hal. Penyebabnya antara lain :kurangnya rasa memiliki kewajiban terhadap orangtua, jauhnya jarak tempat tinggal antara anak danorang tua. Lansia tidak akan merasa terasing jikaantara lansia dengan anak memiliki hubungan yang

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

memuaskan sampai lansia tersebut berusia 50 sampai55 tahun.

Orang tua usia lanjut yang perkawinannyabahagia dan tertarik pada dirinya sendiri makasecara emosional lansia tersebut kurang tergantungpada anaknya dan sebaliknya. Umumnyaketergantungan lansia pada anak dalam halkeuangan. Karena lansia sudah tidak memilikikemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.Anak-anaknya pun tidak semua dapat menerimapermintaan atau tanggung jawab yang harus merekapenuhi.

Perubahan-perubahan tersebut pada umumnyamengarah pada kemunduruan kesehatan fisik danpsikis yang akhirnya akan berpengaruh juga padaaktivitas ekonomi dan sosial mereka. Sehinggasecara umum akan berpengaruh pada aktivitaskehidupan sehari-hari.

4. HUBUNGAN SOSIO-EMOSIONAL LANSIA

Masa penuaan yang terjadi pada setiap orangmemiliki berbagai macam penyambutan. Ada individuyang memang sudah mempersiapkan segalanya bagihidupnya di masa tua, namun ada juga individu yangmerasa terbebani atau merasa cemas ketika merekaberanjak tua. Takut di tinggalkan oleh keluarga,takut merasa tersisihkan dan takut akan rasakesepian yang akan datang.

Keberadaan lingkungan keluarga dan sosialyang menerima lansia juga akan memberikankontribusi positif bagi perkembangan sosio-emosional lansia, namun begitu pula sebaliknya

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

jika lingkungan keluarga dan sosial menolaknyaatau tidak memberikan ruang hidup atau ruanginteraksi bagi mereka maka tentunya memberikandampak negatif bagi kelangsungan hidup lansia.

Menurut teori aktivitas (activity theory),semakin orang dewasa lanjut aktif dan terlibat,semakin kecil kemungkinan mereka menjadi renta dansemakin besar kemngkinan mereka merasa puas dengankehidupannya. Dalam hal ini penting bagi paradewasa lanjut untuk menemukan peran-peranpengganti untuk tetap menjaga keaktifan mereka danketerlibatan mereka didalam aktivitaskemasyarakatan. Dengan adanya aktivitas penggantiini maka dapat menghindari individu dari perasaantidak berguna, tersisihkan, yang membuat merekamenarik diri dari lingkungan.

Dalam teori rekonstruksi gangguan sosial(social breakdown-reconstruction theory) (Kuypers &Bengston, 1973) menyatakan bahwa penuaandikembangkan melalui fungsi psikologis negativeyang dibawa oleh pandangan-pandangan negatiftentang dunia sosial dari orang-orang dewasalanjut dan tidak memadainya penyediaan layananuntuk mereka. Rekonstruksial dapat terjadi denganmerubah pandangan dunia sosial dari orang-orangdewasa lanjut dan dengan menyediakan sistem-sistemyang mendukung mereka. Ketersediaan layanan bagidewasa lanjut dapat mengubah pandangan merekamengeanai lingkungan sosialnya. Mereka akan tetapmampu untuk berperan aktif dengan layanan yang adadan juga mereka akan mengubah pandangan duniasosial yang negatif dan meniadakan pemberian labelsebagai seseorang yang tidak mampu (incompetent).

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

Dorongan untuk berpartisipasi aktif orang-orangdewasa lajut di masyarakat dapat meningkatkankepuasan hidup dan perasaan positif merekaterhadap dirinya sendiri.

II. MASA PENSIUN (PEKERJAAN) PADA MASA TUAPensiun ialah seseorang yang sudah tidak

bekerja lagi karena usianya sudah lanjut danharus diberhentikan, ataupun atas permintaansendiri (pensiun muda). Seseorang yang pensiunbiasa mendapat uang pensiun atau pesangon. Jikamendapat pensiun, maka ia tetap mendapatkansemacam dana pensiun sampai meninggal dunia

Pensiun seringkali dianggap sebagai kenyataanyang tidak menyenangkan sehingga menjelangmasanya tiba sebagian orang sudah merasa cemaskarena tidak tahu kehidupan macam apa yang akandihadapi kelak. Dalam era modern seperti sekarangini, pekerjaan merupakan salah satu faktorterpenting yang bisa mendatangkan kepuasan(karena uang, jabatan dan memperkuat harga diri).Oleh karenanya, sering terjadi orang yang pensiunbukannya bisa menikmati masa tua dengan hidupsantai, sebaliknya, ada yang malahan mengalamiproblem serius (kejiwaan atau pun fisik).

Fakta Sekitar Pensiun

Penurunan kesehatan tidak disebabkan secara langsungoleh pensiun, melainkan oleh problem kesehatanyang sebelumnya (sudah) dialami

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

Pensiun sebaliknya dapat meningkatkan kesehatandengan berkurangnya beban tekanan yang harusdihadapi.

Masyarakat mulai memandang bahwa masa pensiunsebenarnya masa yang penuh kesempatan menarik

Kemungkinan untuk bersantai berkurang karena waktucenderung tersita untuk mengerjakan pekerjaanrumah tangga

Kepuasan perkawinan tidak secara signifikandipengaruhi oleh kondisi pensiun yang dialami

Akan lebih banyak waktu dan kesempatan kebersamaanbagi keluarga/pasangan

Pengalokasian ke rumah jompo, meninggalnyapasangan, penyakit serius serta adanya cacattertentu biasanya menyebabkan perubahan gaya hidupyang drastis

Prediktor Penentu Terjadinya Masalah Pada MasaPensiun

Kepuasan kerja dan pekerjaanPekerjaan membawa kepuasan tersendiri karena

disamping mendatangkan uang dan fasilitas, dapatjuga memberikan nilai dan kebanggaan pada dirisendiri (karena berprestasi atau pun kebebasanmenuangkan kreativitas). Namun ada catatan, orangyang mengalami problem saat pensiun biasanya justrumereka yang pada dasarnya sudah memiliki kondisimental yang tidak stabil, konsep diri yang negatifdan rasa kurang percaya diri terutama berkaitandengan kompetensi diri dan keuangan/penghasilan.Selain itu, masalah harga diri memang sering menjadi

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

akar depresi semasa pensiun karena orang-orangdengan harga diri yang rendah semasa produktifnyacenderung akan jadi overachiever semata-mata untukmembuktikan dirinya sehingga mereka habis-habisandalam bekerja sehingga mengabaikan sosialisasidengan sesamanya pula. Pada saat pensiun, merekamerasa kehilangan harga diri dan ditambah kesepiankarena tidak punya teman-teman.

Pada orang dengan kondisi kejiwaan yang stabil,konsep diri positif, rasa percaya diri kuat sertadidukung oleh keuangan yang cukup, maka orangtersebut akan lebih dapat menyesuaikan diri dengankondisi pensiun tersebut karena selama tahun-tahunia bekerja, ia "menabung" pengalaman, keahlian sertakeuangan untuk menghadapi masa pensiun.

Usia Banyak orang yang takut menghadapi masa tua

karena asumsinya jika sudah tua, maka fisik akanmakin lemah, makin banyak penyakit, cepat lupa,penampilan makin tidak menarik dan makin banyakhambatan lain yang membuat hidup makin terbatas.Pensiun sering diidentikkan dengan tanda seseorangmemasuki masa tua. Banyak orang mempersepsi secaranegatif dengan menganggap bahwa pensiun itumerupakan pertanda dirinya sudah tidak berguna dandibutuhkan lagi karena usia tua dan produktivitasmakin menurun sehingga tidak menguntungkan lagi bagiperusahaan/organisasi tempat mereka bekerja.Seringkali pemahaman itu tanpa sadar mempengaruhipersepsi seseorang sehingga ia menjadi over sensitifdan subyektif terhadap stimulus yang ditangkap.Kondisi ini lah yang membuat orang jadi sakit-sakitan saat pensiun tiba. Memang, masa tua harus

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

dihadapi secara realistis karena tidak maumenghadapi kenyataan bahwa dirinya getting older danharus pensiun juga membawa masalah serius sepertihalnya post power-syndrome dan depresi. Salah satucara mengatasi persepsi negatif terhadap masa tuaadalah dengan mengatakan pada diri sendiri : "Act yourage, but I don’t want to act old" Kesehatan

Beberapa orang peneliti melakukan penelitian danmenemukan bahwa kesehatan mental dan fisik merupakanprekondisi yang mendukung keberhasilan seseorangberadaptasi terhadap perubahan hidup yang disebabkanoleh pensiun. Hal ini masih ditambah dengan persepsiorang tersebut terhadap penyakit atau kondisifisiknya. Jika ia menganggap bahwa kondisi fisikatau penyakit yang dideritanya itu sebagai hambatanbesar dan bersikap pesimistik terhadap hidup, makaia akan mengalami masa pensiun dengan penuhkesukaran. Menurut hasil penelitian, pensiun tidakmenyebabkan orang jadi cepat tua dan sakit-sakitan,karena justru berpotensi meningkatkan kesehatankarena mereka semakin bisa mengatur waktu untukberolah tubuh (lihat fakta seputar pensiun). Status sosial sebelum pensiun

Status sosial berpengaruh terhadap kemampuanseseorang menghadapi masa pensiunnya. Jika semasakerja ia mempunyai status sosial tertentu sebagaihasil dari prestasi dan kerja keras (sehinggamendapatkan penghargaan dan pengakuan darimasyarakat atau organisasi), maka ia cenderung lebihmemiliki kemampuan adaptasi yang lebih baik (karenakonsep diri yang positif dan social network yangbaik). Namun jika status sosial itu didapat bukanmurni dari hasil jerih payah prestasinya (misalnya

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

lebih karena politis dan uang/harta) maka orang itujustru cenderung mengalami kesulitan saat menghadapipensiun karena begitu pensiun, maka kebanggaandirinya lenyap sejalan dengan hilangnya atribut danfasilitas yang menempel pada dirinya selama ia masihbekerja.

Post power syndromeArti dari "syndrome" itu adalah kumpulan gejala.

"Power" adalah kekuasaan. Jadi, terjemahan dari postpower syndrome kira-kira adalah gejala-gejala pascakekuasaan. Gejala ini umumnya terjadi pada orang-orang yang tadinya mempunyai kekuasaan atau menjabatsatu jabatan, namun ketika sudah tidak menjabatlagi, seketika itu terlihat gejala-gejala kejiwaanatau emosi yang kurang stabil. Gejala-gejala itubiasanya bersifat negatif, itulah yang diartikanpost power syndrome.

Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinyapost-power syndrome. Pensiun dini dan PHK adalahsalah satu dari faktor tersebut. Bila orang yangmendapatkan pensiun dini tidak bisa menerima keadaanbahwa tenaganya sudah tidak dipakai lagi, walaupunmenurutnya dirinya masih bisa memberi kontribusiyang signifikan kepada perusahaan, post-powersyndrome akan dengan mudah menyerang. Apalagi bilaternyata usianya sudah termasuk usia kurangproduktif dan ditolak ketika melamar di perusahaanlain, post-power syndrome yang menyerang akansemakin parah.

Gejala post-power syndrome:

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

1. Gejajala fisik, misalnya menjadi jauh lebih cepattua tampaknya dibandingkan waktu dia menjabat.Rambut semakin banyak beruban, keriput, sakit-sakitan, dan menjadi lemah.

2. Gejala emosi, misalnya cepat teringgung, merasatidak berharga, menarik diri dari pergaulan,dsb.

3. Gejala perilaku, misalnya malu bertemu orang lain,lebih mudah melakukan pola-pola kekerasan ataumenunjukkan kemarahan.

Ciri-ciri orang yang rentan menderita post-powersyndrome:

1. Orang yang terlalu senang dihargai dan dihormatiorang lain, permintaanya senantiasaterlaksana/dituruti, suka dilayani.

2. Orang yang membutuhkan pengakuan dari orang lainkarena kurangnya harga diri, dengan jabatan dialebih merasa diakui orang lain.

3. Orang yang meletakkan arti hidupnya pada prestisejabatan dan pada kemampuan mengatur orang lain,untuk dapat berkuasa atas orang lain.

Post-power syndrome hampir selalu dialami terutamaorang yang sudah lanjut usia dan pensiun daripekerjaannya. Hanya saja banyak orang yang berhasilmelalui fase ini dengan cepat dan dapat menerimakenyataan dengan hati yang lapang. Tetapi pada kasus-kasus tertentu, dimana seseorang tidak mampu menerimakenyataan yang ada, ditambah dengan tuntutan hidup yangterus mendesak, dan dirinya adalah satu-satunyapenopang hidup keluarga, resiko terjadinya post-powersyndrome yang berat semakin besar.

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

Beberapa kasus post-power syndrome yang beratdiikuti oleh gangguan jiwa seperti tidak bisa berpikirrasional dalam jangka waktu tertentu, depresi yangberat, atau pada pribadi-pribadi introfert (tertutup)terjadi psikosomatik (sakit yang disebabkan beban emosiyang tidak tersalurkan) yang parah.

Post-power syndrome dapat menyerang siapa saja, baikpria maupun wanita. Antara pria dan wanita, pria lebihrentan terhadap post power sindrome karena pada wanitaumumnya lebih menghargai relasi dari pada prestise,prestise dan kekuasaan itu lebih dihargai oleh pria.Kematangan emosi dan kehangatan keluarga sangatmembantu untuk melewati fase ini. Dan satu cara untukmempersiapkan diri menghadapi post-power syndromeadalah gemar menabung dan hidup sederhana. Karena bilapost-power syndrome menyerang, sementara penderitasudah terbiasa hidup mewah, akibatnya akan lebih parah.

Apabila seseorang telah mampu menaklukan fase Post-Power Syndrome akan jauh menjadi lebih bijaksana danmampu membuktikan kebermanfaatan atas eksistensinya.

III. GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA MASA TUA

a. Gangguan persepsi

Halusinasi dan ilusi pada lanjut usiamerupakan fenomena yang disebabkan olehpenurunan ketajaman sensorik. Pemeriksa harusmencatat apakah penderita mengalami kebingunganterhadap waktu atau tempat selama episodehalusinasi dapat disebabkan oleh tumor otak danpatologo fokal yang lain.

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

b. Proses berpikir

Gangguan pada progresi pikiran adalahneologisme, gado-gado kata, sirkumstansialitas,asosiasi longgar, asosiasi bunyi, flight ofideas, dan retardasi. Hilangnya kemampuan untukdapat mengerti pikiran abstrak.

c. Gangguan Sensorik dan kognitif

Sensorik mempermasalhkan fungsi dari indratertentu, sedangkan kognitiv merupakan kemampuanseseorang untuk menerima, mengolah, menyimpandan menggunakan kembali semua masukan sensoriksecara baik. Fungsi kognitif terdiri dari unsur-unsur, memperhatikan (atensi), mengingat(memori), mengerti pembicaraan/berkomunikasi(bahasa), bergerak (motorik), dan merencanakan/melaksanakan keputusan (eksekutif) jugaintelektual.

d. Gangguan Kesadaran

Indikator yang peka terhadap disfungsi otakadalah adanya perubahan kesadaran, adanyafluktuasi tingkat kesadaran. Pada keadaan yangberat penderita dalam keadaan somnolen ataustupor.

e. Gangguan Orientasi

Gangguan orientasi terhadap waktu, tempat danorang berhubungan dengan gangguan kognisi.Gangguan orientasi sering ditemukan padagangguan kognitif, gangguan kecemasan, gangguanbuatan, gangguan konversi dan gangguan

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

kepribadian, terutama selam periode stres fisikatau lingkungan yang tidak mendukung. Pemeriksadilakukan dengan dua cara: Apakah penderitamengenali namanya sendiri dan apakah jugamengetahui tanggal, tahun, bulan dan hari.

f. Gangguan Daya ingat

Daya ingat dinilai dalam hal daya ingatjangka panjang, pendek dan segera.Tes yangdiberikan pada penderita dengan memberikan angkaenam digit dan penderita diminta untukmengulangi maju mundur. Penderita dengan dayaingat yang tak terganggu biasanya dapatmengingat enam angka maju dan lima angka mundur.Daya ingat jangka panjang diuji denganmenanyakan tempat dan tanggal lahir, nama danhari ulang tahun anak-anak penderita. Daya ingatjangka pendek dapat diperiksa dengan beberapacara, misalnya dengan menyebut tiga benda padaawal wawancara dan meminta penderita mengingatkembali benda tersebut akhir wawancara ataudengan memberikan cerita singkat pada penderitadan penderita diminta untuk mengulangi ceritatadi secara tepat/persisi.

g. Gangguan Fungsi intelektual

Konsentrasi, informasi dan kecerdasan.Sejumlah fungsi intelektual mungkin diajukanuntuk menilai pengetahuan umum dan fungsiintelektual. Menghitung dapat diujikan denganmeminta penderita untu mengurangi 7 dari angka100 dan mengurangi 7 lagi dari hasil akhir danseterusnya sampai tercapai angka 2.

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

Perasaan-perasaan yang Timbul pada Masa Tua(Lansia)

Mood, perasaan dan afek. Di negara lain, bunuhdiri adalah salah satu penyebab utama kematianpada golongan usia lanjut. Oleh karena itupemeriksaan ide bunuh diri pada penderita lanjutusi sangat penting. Perasaan kesepian, tidakberguna, putus asa dan tidak berdaya adalah gejaladepresi. Kesepian merupakan alasan yang palingsering dinyatakan oleh para lanjut usia yang inginbunuh diri. Depresi merupakan resiko yang tinggiuntuk bunuh diri.

a. Kesepian

Kesepian atau loneliness,biasanya dialamioleh seorang lanjut usia pada saat meninggalnyapasangan hidup atau teman dekat ,terutama biladirinya sendiri saat itu juga mengalamipenurunan status kesehatan,misalnya menderitaberbagai penyakit fisik berat,gangguan mobilitasatau gangguan sensorik,terutama gangguanpendengaran (Brocklehurst-Allen,1987).

Harus dibedakan antara kesepian dengan hidupsendiri.Banyak diantara lansia yang hidupsendiri tidak mengalami kesepian,karenaaktivitas sosial yang masih tinggi,taetapidilain pihak terhadap lansia yang walaupun hidupdilingkungan yang beranggotakan cukupbanyak ,mengalami kesepian.

Pada penderita kesepian ini peran dariorganisasi sosial sangat berarti,karena bisa

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

bertindak menghibur,memberikan motivasi untuklebih meningkatkan peran sosialpenderita,disamping memberikan bantuanpengerjaan pekerjaan dirumah bila bila memangterdapat disabilitas penderita dalam hal-haltersebut.

b. Depresi

Menurut kriteria baku yang dikeluarkan olehDSM-III R Yang dikeluarkan oleh AsosiasiPsikiater Amerika, diagnosis depresi harusmemenuhi kriteria dibawah ini (Van derCammen,1991) untuk diagnosis depresi:

Perasaan tertekan hampir sepanjang hari Secara nyata berkurang perhatian atau

keinginan untuk berbagi kesenangan,atau atassemua atau hampir semua aktivitas.

Berat badan turun atau naik secara nyata,atauturun atau naiknya selera makan secara nyata.

Isomnia atau justru hipersomnia.

Agitasi atau retardasi psikomotorik.

Rasa capai/lemah atau hilangnya kekuatan.

Perasaan tidakn berharga,rasa bersalah yangberlebihan atau tidak tepat (seiring bersifatdelusi).

Hilangnya kemampuan untukberpikir,berkosentrasi atau membuatkeputusan.

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31

Pikiran berulang tentang kematian (bukansekedar takut mati),pikiran berulang untuklakukan bunuh diri tanpa rencana yangjelas,atau upaya bunuh diri atau rencanakhusus untuk melakukan bunuh diri

Takdapat dibuktikan bahwa perasaan/gangguantersebut disebabkan oleh gangguan organik

Gangguan tersebut bukan suatu reaksi normalatas kematian seseorang yang dicintainya(Komplikasi duka-cita).

Pada saat gangguan tersebut tidak pernahterjadi ilusi atau halusinasi selamaberturut-turut 2 minggu tanpa adanya gejalaperasaan hati yang nyata (misal sebelumgejala perasaan hati tersebut atau setelahperasaan hati menjadi lebih baik).

Tidak merupakan superimposing pada suatuskizofrenia, gangguan skizofreniform,gangguandelusional atau psikotik.

P E R M A S A L A H A N P A D A M A S A T U A Page 31


Recommended