Date post: | 10-Nov-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | independent |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
KELOMPOK 3AINI MUSFIROH12030114120063ALIVA APRILIA PUTRI12030114130133ANGELA JESSICA L S12030114120079ARIFATUL ILMI12030114140166LOLI S INAGA12030114130211ROINTAN PERMATA SARI12030114120090SILVIA ANKE SIREGAR12030114130136YUSRI AMALIANI12030114130128
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
Setiap organisasi memiliki tujuan yang hendak dicapai. Dalam usaha merealisasikan tujuan, maka diperkukan sistem pengendalian manajemen yang baik.
Pengendalian manajemen meliputi beberapa aktivitas, yaitu perencanaan, koordinasi, komunikasi informasi, pengambilan keputusan, memotivasi orang-orang dalam organisasi, pengendalian dan penilaian kinerja.
Kelompok 3
Sistem pengendalian manajemen didukungbeberapa perangkat lain, yaitu.1.Struktur organisasi.2.Manajemen sumber daya .3.Faktor lingkungan.
Kelompok 3
TIPE PENGENDALIAN MANAJEMEN
Tipe pengendalian manajemen dibagi menjadi tiga kategori, yaitu.
1.Pengendalian preventif. 2.Pengendalian operasional. 3.Pengendalian kinerja.
Kelompok 3
STRUKTUR PENGENDALIAN MANAJEMEN
Struktur organisasi berhubungan dengan struktur pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
Tanggungjawab manajer pusat pertanggungjawaban adalah untuk menciptakan hubungan yang optimal antara sumber daya input yang digunakan dengan output yang dihasilkan dikaitkan dengan target kinerja.
Kelompok 3
STRUKTUR PENGENDALIAN MANAJEMEN
Tujuan dibuatnya pusat-pusat pertanggungjawaban antara lain.1.Sebagai basis perencanaan, pengendalian, penilaian kinerja dalam organisasi.2.Untuk memudahkan mencapai tujuan perusahaan.3.Memfalitasi terbentuknya goal congruence. Goal congruence merupakan keselarasan antara tindakan-tindakan individu guna membantu pencapaian tujuan organisasi. 4.Mengurangi beban tugas manajer pusat.5.Mendorong kreativitas karyawan.6.Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien.7.Sebagai alat pengendalian anggaran.
Kelompok 3
PUSAT - PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
Definisi pusat pertanggungjawaban menurut menurut Mardiasmo (2009:46) “Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang bertanggung jawab terhadap aktifitas pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya “
Kelompok 3
EMPAT JENIS PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN, YAITU :
1.Pusat biaya (expense center)
2.Pusat pendapatan (revenue center) 3.Pusat laba (profit center) 4.Pusat investasi (investment center)
Kelompok 3
1.Pengendalian manajemen berfokus pada pusat pertanggungjawaban.
2.Pusat pusat pertanggungjawaban organisasi mempunyai peran yang sangat penting dalam melakukan perencanaan dan pengendalian anggaran
3.Manajer pusat pertanggungjawaban, sebagai budget holder memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan anggaran
4.Idealnya, struktur pusat pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian anggaran sejalan dengan program dan struktur aktivitas organisasi
5.Setiap jenis pertanggungjawaban membutuhkan data mengenai belanja (pengeluaran) yang telah dilakukan dan output yang dihasilkan selama masa anggaran.
6.Jika sistem pengendalian anggaran berjalan dengan baik, maka informasi yang dikirimkan kepada manajer harus relevan dan tepat waktu.
7.Informasi yang relevan dapat membedakan biaya langsung (controllable) dan biaya tidak langsung (uncontrollable)
Kelompok 3
Pusat pertanggungjawaban dapat berfungsi sebagai jembatan untuk bottom-up budgeting atau participative budgeting.Kelompok 3
FUNGSI DEPARTEMEN ANGGARAN:
1.Menetapkan prosedur dan formulir untuk persiapan anggaran
2.Mengkoordinasikan dan membuat asumsi-asumsi sebagai dasar anggaran
3.Membantu mengkomunikasikan anggaran ke seluruh bagian organisasi
4.Menganalisis anggaran yang diajukan dengan membuat rekomendasi kepada budgetee dan manajer pusat pertanggungjawaban
5.Menganilisis kinerja anggaran yang dilaporkan,menginterpretasikan hasil,dan menyiapkan ikhtisar laporan untuk manajer pusat pertanggungjawaban
6.Menyiapkan pembuatan revisi anggaran jika diperlukan
Kelompok 3
PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
Pengendalian manajemen dapat dilakukan secara formal maupun informal
Sistem pengendalian manajemen dapat menjadi
jembatan dalam mewujudkan goal congruence
Goal congruence dipengaruhi pengendalian formal dan informal
Kelompok 3
PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
1. Saluran komunikasi formal
- Strategy formulation
- Strategic planning
- Penganggaran
- Operasional (pelaksanaan anggaran)
- Evaluasi kinerjaKelompok 3
2. Saluran komunikasi informal
- Komunikasi langsung
- Pertemuan informal
- Diskusi
- Management by walking aroundKelompok 3
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GOAL CONGRUENCE :
1. Faktor pengendalian formal
- sistem pengendalian manajemen
- rules of the game
- reward & punishment system
2. Faktor pengendalian informal
- Eksternal : etos kerja dan loyalitas karyawan
- Internal : kultur organisasi, management style, communication style Kelompok 3
PERUMUSAN STRATEGIPerumusan strategi merupakan proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target (outcome), arah dan kebijakan, serta strategi organisasi. Hasil perumusan strategi lebih bersifat permanen dan berjangka panjang. Perumusan strategi dapat bersifat tidak sistematis dan tidak harus kaku
Kelompok 3
Corporate level strategy (makro) : Strategi yang dihasilkan dari proses perumusan strategi
Strategi mikro : program, kegiatan, atau proyek
Strategi organisasi ditetapkan untuk memberikan kemudahan dalam mencapai tujuan organisasi.
Salah satu metode penentuan strategi adalah dengan menggunakan analisis SWOT(strength, weakness, opportunity, threat)
Analisis SWOT :
- INTERNAL ORGANISASI : kekuatan dan kelemahan organisasi
- Eksternal organisasi : ancaman dan peluangKelompok 3
PERENCANAAN STRATEGIKPerencanaan strategik adalah proses penetuan program-program, aktivitas atau
proyek
Kelompok 3
MANFAAT PERENCANAAN STRATEGIK BAGI ORGANISASIManfaat perencanaan strategi bagi
organisasi lain:1.Memfasilitasi terciptanya anggaran
yang efektif2.Memfokuskan manajer pada
pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan
3.Memfasilitasi dilakukannya alokasi sumber daya yang optimal (efektif & efisien)
4.Pelaksanaan tindakan jangka pendek (short term action)
5.Memahami strategi organisasi secara lebih jelas
6.Memperkecil rentang alternatif strategi
Kelompok 3
MENGUBAH PERENCANAAN STRATEGIK MENJADI TINDAKAN NYATA
Perencanaan strategik didukung oleh hal-hal berikut :
1.Struktur pendukung,manajerial maupun political will
2.Proses dan praktik implementasi di lapangan
3.Kultur organisasi
Perlu dilakukan restrukturisasi dan reorganisasi (institutional reform) agar selaras dengan strategi dan desain sistem pengendalian manajemen)Kelompok 3
DASAR PRINSIP RESTRUKTURISASI
a.Perubahan struktur organisasi dapat menigkatkan kapasitas untuk mencapai strategi yang efektif.
b.Pimpinan eksekutif bertanggung jawab untuk melaksanakan strategi dan arahan kebijakan hingga level bawah.
c.Dewan bertanggung jawab secara kolektif untuk merencanakan strategi,kebijakan, dan otorisasi alokasi sumber daya dan menilai kinerja manajemen (eksekutif).
Kelompok 3
PENGANGGARANPenganggaran adalah tahap paling
dominan dalam proses pengendalian manajemen sektor publik.
Perbedaan utama penganggaran sektor publik dengan swasta adalah adanya pengaruh politik.
Kelompok 3
PENILAIAN KERJAPenilaian kerja berfungsi sebagai alat pengendalian.
Pengendalian melalui penilaian kerja dilakukan dengan menciptakan mekanisme reward & punishment.
Mekanisme Kompensasi tersebut penting untuk memberikan dorongan dan motivasi untuk mencapai tujuan
Reward atau penghargaan adalah sebagai insentif positif atas pencapaian tujuan.
Punishment atau hukuman adalah sebagi insentif negatif jika tujuan tidak tercapai.
Kelompok 3
Reward dapat berupa finansial maupun nonfinansial seperti pshycological reward dan social reward.
Finansial: kenaikan gaji, bonus dan tunjangan.
Nonfinansial: promosi jabatan, penambahan tanggung jawab dan kepercayaan, dan pengakuan.
Mekanisme pemberian hukuman diperlukan dalam kondisi tertentu, namun orientasi penilaian kerja
hendaknya lebih diarahkan pada pemberian penghargaan.
Kelompok 3