+ All Categories
Home > Documents > Rambu Rambu Pelajaran Bahasa Indonesia

Rambu Rambu Pelajaran Bahasa Indonesia

Date post: 22-Feb-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
22
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
Transcript

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan

intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan

merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu

peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya

orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan,

berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa

tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan

analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi

dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara

lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap

hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Di dalam pembelajaran bahasa Indonesia banyak hal yang

harus di perhatikan dan perlu untuk di persiapkan supaya

pembelajaran bahasa Indonesia tersebut dapat tercapai

sesuai dengan harapan. Hal yang perlu untuk di perhatikan

ialah Rambu-Rambu Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia

menurut KTSP.

Nah, inilah yang menjadi dasar bagi kami untuk

mengkaji seperti apakah Rambu-Rambu Materi Pembelajaran

Bahasa Indonesia di SMA menurut KTSP dan apa yang harus

di perhatikan di dalam sajian pembelajaran bahasa

Indonesia sesuai dengan Rambu-Rambu tersebut.

1.2. PEMBATASAN MASALAH

Di dalam makalah ini kami akan hanya mengkaji Rambu-

Rambu Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Menurut

KTSP. Apa yang kami tahu dan kami kuasai itulah yang kami

tulis dalam makalah ini, dan apa yang anda tahu tidak

kami tulis dalam makalah ini.

1.3. PERMASALAHAN

Permasalahan yang tercamtum didalam makalah ini

yaitu dimulai dari Tujuan dan Muatan Kurikulum Bahasa

Idonesia dan Rambu-Rambu Materi Pembelajaran Bahasa

Indonesia di SMA menurut KTSP. Kami akan mengkaji seperti

apakah Tujuan dan Muatan Kurikulum Bahasa Idonesia dan

Rambu-Rambu Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA

menurut KTSP.

1.4. TUJUAN PENULISAN

Setiap karya tulis mempunyai tujuan penulisan. Untuk

itu adapun yang menjadi tujuan kami didalam membuat

makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas kelompok yang

diberikan oleh Dosen Pengasuh kepada kami. Dan kami juga

berharap dengan adanya makalah yang kami buat ini dapat

menambah wawasan para pembaca selaku mahasiswa jurusan

Bahasa Indonesia supaya mengetahui Rambu-Rambu Materi

Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Menurut KTSP.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. TUJUAN DAN MUATAN KURIKULUM BAHASA INDONESIA

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan

intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan

merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu

peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya

orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan,

berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa

tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan

analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi

dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara

lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap

hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Beranjak dari paparan tersebut dan dengan

memperhatikan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Standar isi, kedudukan dan misi pelajaran Bahasa

Indonesia SMA tersebar ke dalam tiga kelompok mata

pelajaran berikut.

1. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan

Kepribadian bertujuan: membentuk peserta didik

menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan

cinta tanah air. Tujuan ini dicapai melalui muatan

dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia,

kewarganegaraan,bahasa, seni dan budaya, dan

pendidikan jasmani.

2. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi bertujuan: mengembangkan logika, kemampuan

berpikir dan analisis peserta didik. Pada satuan

pendidikan SMA/MA, tujuan ini dicapai melalui muatan

dan, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu

pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, teknologi

informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang

relevan.

3. Kelompok mata pelajaran Estetika bertujuan:

membentuk karakter peserta didik menjadi manusia

yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya. Tujuan

ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa,

seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang

relevan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pembelajaran bahasa

Indonesia diarahkan untuk membekali siswa SMA dengan

kemampuan minimal dalam hal: penguasaan pengetahuan,

keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa

dan sastra Indonesia. Secara spesifik, tujuan

pembelajaran Bahasa Indonesia tersebut dapat dijabarkan

sebagai berikut :

1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai

dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun

tulis.

2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia

sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.

3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan

tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.

4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan

kemampuan intelektual, serta kematangan emosional

dan sosial.

5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk

memperluas wawasan, memper-halus budi pekerti, serta

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa

6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai

khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Perangkat tujuan tersebut dijabarkan ke dalam

kemampuan minimal yang harus dikuasai lulusan SMA dalam

belajar bahasa Indonesia. Kemampuan minimal itu dikemas

ke dalam komponen kemampuan berbahasa dan bersastra

berikut :

a) Mendengarkan

Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian

berita, laporan, saran, pidato, wawancara, diskusi,

seminar, dan pembacaan karya sastra berbentuk puisi,

cerita rakyat, drama, cerpen, dan novel.

b) Berbicara

Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan

pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan

berkenalan, diskusi, bercerita, presentasi hasil

penelitian, serta mengomentari pembacaan puisi dan

pementasan drama.

c) Membaca

Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami

wacana tulis teks non-sastra berbentuk grafik, tabel,

artikel, tajuk rencana, teks pidato, serta teks sastra

berbentuk puisi, hikayat, novel, biografi, puisi

kontemporer, karya sastra berbagai angkatan dan sastra

Melayu klasik

d) Menulis

Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk

mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam

bentuk teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi,

teks pidato, proposal, surat dinas, surat dagang,

rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya

ilmiah, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi,

cerpen, drama, kritik, dan esei.

Pada akhir pendidikan di SMA/MA, peserta didik telah

membaca sekurang-kurangnya 15 buku sastra dan nonsastra.

Selanjutnya, SKL-MP Bahasa Indonesia tersebut dijabarkan

ke dalam serangkaian standar kompetensi dan kompetensi

dasar (SK-KD) terlampir.

Mencermati paparan tentang tentang tujuan dan SKL-MP

Bahasa Indonesia, lalu bagaimana menyiasatinya ke dalam

kurikulum dan pembelajaran? Pada dasarnya, materi kajian

mata pelajaran Bahasa Indonesia terdiri dari tiga bidang:

1. Kebahasaan, yang mencakup: sejarah, fungsi dan

kedudukan, serta teori bahasa seperti fonologi,

ejaan, morfologi, sintaksis, dan semantik.

2. Keterampilan berbahasa yang meliputi: mendengarkan

atau menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

3. Kesastraan yang terdiri dari pengetahuan dan

apresiasi sastra.

Dalam Permendiknas Nomor 22 dan 23 Tahun 2006,

materi kebahasaan tidak diterapkan secara rinci dan

eksplisit. Ini berarti, guru dituntut untuk dapat

menafsirkan sendiri rincian aspek kebahasaan yang harus

diajarkan kepada siswa. Implisitasi materi kebahasaan

tampaknya pengembang SKL-MP berpikir bahwa materi

tersebut terintegrasi ke dalam kegiatan berbahasa dan

bersastra. Sementara itu, untuk membangun kegemaran dan

kemampuan membaca, siswa SMA diwajibkan membaca buku

sastra dan nonsastra sekurang-kurangnya 15 buah buku.

2.2. RAMBU-RAMBU MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI

SMA MENURUT KTSP

2.2.1.Sajian pelajaran bahasa Indonesia dikemas ke dalam

aspek kemampuan berbahasa dan bersastra melalui

kegiatan : menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Maksudnya ialah didalam pembelajaran bahasa

Indonesia keempat keterampilan berbahasa tersebut

tidak bisa dipisahkan dan merupakan sajian utama dalam

pelajaran bahasa Indonesia. Keterampilan berbahasa

bermanfaat dalam melakukan interaksi/komunikasidalam

masyarakat. Banyak profesi dalam kehidupan

bermasyarakat yang keberhasilannya antara lain

bergantung pada tingkat keterampilan berbahasa yang

dimiliki oleh seseorang, misalnya profesi sebagai

manajer, jaksa, pengacara, guru, dan wartawan.

2.2.2.Pembelajaran lebih menekankan pada penguasaan

fungsi komunikasi bahasa Indonesia.

Maksudnya ialah pembelajaran berbahasa harus

dapat membekali siswa dengan kemampuan memahami dan

menggunakan bahasa secara kritis dan kreatif sesuai

dengan maksud, fungsi, dan situasi berbahasa.

2.2.3.Pembelajaran bahasa tidak ditujukan sebatas bahasa

itu sendiri.

Maksudnya ialah pembelajaran bahasa harus dapat

membekali siswa dengan kemampuan untuk mempelajari

berbagai ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan

seni. Siswa diharapkan memiliki kebiasaan dan

kebiasaan untuk menjadi pebelajar mandiri seumur

hidup.

2.2.4.Pembelajaran bahasa harus dapat menumbuhkan

kebanggaan dan daya apresiasi terhadap bahasa dan

sastra Indonesia.

Maksudnya ialah pembelajaran tidak hanya

menyentuh dimensi nalar dan keterampilan semata tetapi

juga aspek rasa, estetika, imajinasi, spritualitas,

dan ketinggian akhlak siswa.

2.2.5.Pembelajaran pelbagi aspek bahasa Indonesia

( kebahasaan, kesastraan, dan keterampilan ) dilakukan

secara terpadu atau tematik tidak secara terpisah-

terpisah.

Maksudnya ialah pembelajaran yang menggunakan

tema dalam mengkaitkan beberapa mata pelajaran

sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada

siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok

yang menjadi pokok pembicaraan.

Pembelajaran tematik memiliki karakteristik

sebagai berikut:

a) Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa hal ini

sesuai dengan pembelajaran modern yang lebih banyak

menempatkan siswa sebagai subyek belajar, sedangkan

guru lebih banyak sebagai fasilitator yaitu memberikan

kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan

aktivitas belajar.

b) Memberikan pengalaman langsung

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman

langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan

pengalaman langsung ini siswa dihadapkan pada sesuatu

yang nyata sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang

lebih abstrak.

c) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata

pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus

pembelajaran diarahkan pada pembahasan tema-tema yang

paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.

d) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep

dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses

pembelajaran. Dengan demikian siswa mampu memahami

konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan

untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah

yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

e) Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel),

dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata

pelajaran dengan mata pelajaran yang lain, bahkan

mengaitkan dengan kehidupan siswa dan keadaan

lingkungan dimana siswa dan sekolah berada.

f) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan

kebutuhan siswa

Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan

potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan

kebutuhannya.

2.2.6.Dalam membangun kegemaran dan kemampuan membaca,

pembelajaran melibatkan berbagai sumber yang utuh dan

otentik dalam bentuk buku, artikel, karya sastra atau

sumber lainnya.

Maksudnya ialah pembelajaran membaca tidak lagi

disajikan dalam bentuk sepihan bacaan yang sepotong-

sepotong sebagaimana biasanya disajikan dalam bentuk

teks.

Untuk mewujudkan sajian pelajaran Bahasa Indonesia

yang seperti itu, maka daerah, sekolah, dan guru harus

memperhatikan beberapa hal :

1. Memusatkan perhatian pada pengembangan kompetensi

bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai

kegiatan berbahasa dan sumber belajar,

2. Menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan

secara mandiri dan leluasa sesuai dengan kondisi

lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya,

3. Melibatkan orang tua dan masyarakat secara aktif

dalam pelaksanaan program kebahasaan dan kesastraan

di sekolah,

4. Menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan

kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan

sumber belajar yang tersedia,

5. Menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan

kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah

dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.

BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Dari penjelasan makalah ini kami dapat menyimpulkan

bahwa dalam pengajaran bahasa indonesia, sebagai seorang

calon guru harus memahami kurikulum yang berisi tentang

tujuan pengajaran, ruang lingkup, dan rambu-rambu

pembelajaran agar dapat mengemas pelajaran dan menentukan

tema sesuai dengan kebutuhan siswa baik dari segi unsur-

unsur kebahasaan yang harus dibinakan.

Dalam memilih,menentukan dan mengembangkan materi

pelajaran, seorang guru harus memahami pula butir-butir

pembelajaran, menemukan materi pelajaran dalam setiap

butirnya, mengelompokkannya, dan menentukan temanya.

Dalam menyusun rencana pengajaran ada beberapa

komponen yang harus dikuasai dan dipahami oleh seorang

guru, yaitu :

1. Materi/bahan pelajaran

2. Kurikulum.

Pengajaran bahasa indonesia juga disajikan secara

terpadu yang artinya dalam satu tema dapat dibinakan

lebih dari 1 kemampuan/keterampilan berbahasa dan banyak

materi/unsur bahasa yang dapat disajikan. Serta perlu

diperhatikan metode penyajian yang efektif dan efisien

agar pembelajaran bahasa indonesia menjadi menyenangkan

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara

optimal.

B. SARAN

Bahasa indonesia merupakan bahasa nasional, sehingga

sangat penting dalam menunjang persatuan dan kesatuan

bangsa. Adanya penggunaan bahasa gaul dan berbagai bahasa

asing mungkin saja dapat mengurangi minat siswa dalam

menekuni bahasa indonesia. Oleh karena itu sangat

diperlukan adanya inovasi baru dalam pengajaran bahasa

indonesia yang dapat menarik dan memikat minat siswa

dalam belajar dan menekuni bahasa indonesia.

Khususnya kepada seluruh mahasiswa jurusan bahasa

Indonesia supaya mememahami rambu-rambu materi

pembelajaran bahasa Indonesia untuk mempermudah dan

tercapainya tujuan pembelajaran yang bermutu. Sekian dan

terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyati, Yeti dkk. 2000. PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DI KELAS TINGGI. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas

Terbuka.

Hamalik, Oe. (2000). “Model-model Pengembangan

Kurikulum“. Bandung: PPS-UPI

Azra, A. (2002). Paradigma Baru pendidikan Nasional:

Rekonstruksi dan Demokratisasi. Jakarta: Kompas.


Recommended