+ All Categories
Home > Documents > SENI TEATER - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

SENI TEATER - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Date post: 19-Mar-2023
Category:
Upload: khangminh22
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
272
i BUKU PANDUAN GURU SENI TEATER SD KELAS V Elia Yovan Chandra Mutiara Fallahdani KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN PUSAT PERBUKUAN
Transcript

i

BUKU PANDUAN GURU

SENI TEATER

SD KELAS V

Elia Yovan ChandraMutiara Fallahdani

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN

PUSAT PERBUKUAN

Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.Dilindungi Undang-Undang.

Disclaimer: Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku pendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam UU No. 3 Tahun 2017. Buku ini digunakan secara terbatas pada Sekolah Penggerak. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Buku ini merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis atau melalui alamat surel [email protected] diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Penulis Elia Yovan ChandraMutiara Fallahdani

Penelaah Deden HaerudinTria Sismalinda

Penyelia/PenyelarasSupriyatnoE. Oos M. AnwasFutri F. WijayantiAnggraeni Dian

Penyunting Pricilia Yunike Ilela IlustratorCeminia T. Tomokumoro

Penata Letak (Desainer)Prameshwari Ramadhani N.

PenerbitPusat PerbukuanBadan Penelitian dan Pengembangan dan PerbukuanKomplek Kemdikbudristek Jalan RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatanhttps://buku.kemdikbud.go.id

Cetakan pertama, 2021ISBN 978-602-244-338-4 (no.jil.lengkap) 978-602-244-701-6 (no. jil.2)

Isi buku ini menggunakan huruf DM Sans 10/12 pt.xiv, 258 hlm.: 25 cm.

iii

KATA PENGANTARPusat Perbukuan; Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan;

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sesuai tugas dan

fungsinya mengembangkan kurikulum yang mengusung semangat merdeka

belajar mulai dari satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan

Pendidikan Menengah. Kurikulum ini memberikan keleluasaan bagi satuan

pendidikan dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik.

Untuk mendukung pelaksanaan kurikulum tersebut, sesuai Undang-Undang

Nomor 3 tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan, pemerintah dalam hal ini Pusat

Perbukuan memiliki tugas untuk menyiapkan Buku Teks Utama.

Buku teks ini merupakan salah satu sumber belajar utama untuk digunakan

pada satuan pendidikan. Adapun acuan penyusunan buku adalah Keputusan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 958/P/2020

tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan

Dasar, dan Pendidikan Menengah. Sajian buku dirancang dalam bentuk berbagai

aktivitas pembelajaran untuk mencapai kompetensi dalam Capaian Pembelajaran

tersebut. Penggunaan buku teks ini dilakukan secara bertahap pada Sekolah

Penggerak sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

162/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak.

Sebagai dokumen hidup, buku ini tentunya dapat diperbaiki dan disesuaikan

dengan kebutuhan. Oleh karena itu, saran-saran dan masukan dari para guru,

peserta didik, orang tua, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan

buku teks ini. Pada kesempatan ini, Pusat Perbukuan mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan buku ini mulai dari

penulis, penelaah, penyunting, ilustrator, desainer, dan pihak terkait lainnya

yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga buku ini dapat bermanfaat

khususnya bagi peserta didik dan guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran.

Jakarta, Oktober 2021

Plt. Kepala Pusat,

Supriyatno

NIP 19680405 198812 1 001

iv

PRAKATA

Segala puji dan syukur kepada Allah yang atas restu dan anugerah-Nya memungkinkan

selesainya Buku Panduan Guru Seni Teater Kelas V ini. Bagi penulis, kehadiran buku

ini merupakan buah dari pemikiran yang telah ditanamkan sejak lama, saat kami

berkenalan dengan dunia teater pertama kali sampai akhirnya memutuskan untuk

menekuni bidang pendidikan Seni Teater di lingkup sekolah formal.

Kecintaan kami pada dunia pendidikan Seni Teater didasari fakta dan pengalaman

kami sendiri bahwa pelajaran ini membukakan mata Peserta Didik terhadap dunia

imajinasi yang tidak terbatas dan juga, secara bersamaan, mengenalkan mereka

pada dunia nyata yang dibatasi oleh ruang dan waktu dan dipengaruhi oleh dinamika

emosi, aturan, nilai, serta makna. Ketika diajarkan dalam konteks pendidikan formal,

integrasinya dengan konsep dan pelajaran lain memungkinkan Peserta Didik untuk

menjadi manusia yang utuh, percaya diri, dan memiliki dampak bagi sekitarnya.

Menyadari betapa signifikannya peran yang kami lakukan ini memberikan kesenangan dan gairah tersendiri sampai hari ini.

Sejak panggilan untuk menulis ini kami sanggupi, yang terbayang adalah

bagaimana membagikan kesenangan tersebut kepada para rekan-rekan pendidik

yang membaca buku ini lewat uraian kata-kata yang terbatas sekali jumlahnya. Waktu

penulisan selama lebih kurang enam bulan ini banyak diisi dengan berbagai penelitian,

diskusi, revisi, dan perombakan di sana-sini untuk memastikan buku ini dapat

diimplementasikan dalam berbagai konteks sekolah di Indonesia. Semoga saja buku

ini dapat memantik terjadinya pembelajaran teater yang menyenangkan, bermakna,

dan bermanfaat bagi kehidupan guru dan Peserta Didik yang melakukannya.

Kami berterima kasih untuk kesempatan yang diberikan oleh Pusat Kurikulum

dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan. Kami juga mengapresiasi masukan-masukan dari para

penelaah dalam penulisan buku ini. Terima kasih juga atas gerak cepat dan kerja

keras dari rekan-rekan pengolahan naskah, serta keterlibatan pihak-pihak lain yang

tidak kami sebutkan satu-persatu.

Akhirnya, buku yang masih belum sempurna ini tentu memiliki berbagai

kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh sebab itu, selain memohonkan maaf,

kami juga mengharapkan adanya kritik dan saran dari para pembaca, khususnya

rekan-rekan pendidik, yang telah bersedia menjadikan buku ini sebagai panduan

mengajarnya. Semoga yang kita lakukan memberi makna dalam kehidupan Peserta

Didik kita. Terima kasih!

v

Kata Pengantar…………………………………...................................................………………… iiiDaftar Isi……………………………………….................................................................…………… viPendahuluan…………………...................................................................……………………… 1Unit 1: Bermain itu menyenangkan…………………………………………..……………… 11 Kegiatan 1 Aku Meniru………………………………………………………..............…… 13 Kegiatan 2 Merangkai Adegan……………………………………………………… 25 Kegiatan 3 Bermain Imajinasi………………………………………………………… 32 Kegiatan 4 Kelompok Binatang……………………………………………………… 40 Kegiatan 5 Ayo Hitung Sampai……………………………………………………… 48 Kegiatan 6 Pernahkah Kamu Bermain Permainan Rakyat.. 53 Kegiatan 7 Bisakah Kita Modifikasi Permainan Ini? …….…….. 60 Kegiatan 8 Presentasikan Permainanmu………………………………… 65Unit 2: Bermain Peran…………………………………………....................................………… 83 Kegiatan 1 Reka Adegan……………………………………………………............…… 85 Kegiatan 2 Satu Benda, Beribu Cerita………………………..……………… 95 Kegiatan 3 Benda Ajaib…………………………………………………….............…… 100 Kegiatan 4 Mesin Waktu………………………………………………………...........… 105 Kegiatan 5 Menyelamatkan Timun Mas…………………………………… 109 Kegiatan 6 Menuju Pertunjukan……………………………………......………… 116 Kegiatan 7 Geladi Bersih……………………………………………………..............… 120 Kegiatan 8 Secuplik Legenda………………………………………………...……… 123Unit 3: Menjadi Sebuah Karakter……………………………………………….........……… 141 Kegiatan 1 Mengembangkan Karakter Sendiri ……....……………. 143 Kegiatan 2 Mengurus Kartu Pelajar………………………….................…… 150 Kegiatan 3 Apa yang Aka 4n Kamu Lakukan…………….............… 159 Kegiatan 4 Mengenal Teater Tradisional………………………..........…. 165 Kegiatan 5 Kritikus Yang Baik………………………………………….........……… 173 Kegiatan 6 Agen Mata-Mata ………………………………………………….......… 180 Kegiatan 7 Siapa Kamu?……………………………………………….....................… 184 Kegiatan 8 Siapa Kamu? (2)…………………………………………….........……… 188Unit 4: Mengadaptasi Cerita ……………………………………………………….................. 201 Kegiatan 1 Mengadaptasi Cerita……………………………………………..…… 203 Kegiatan 2 Membuat Dialog Sendiri……………………………………...…… 209 Kegiatan 3 Mendongeng…………………………………………………………........… 212 Kegiatan 4 Berada di Atas Panggung ………………………….……… 217

DAFTAR ISI

vi

Kegiatan 5 Membuat Properti……………………………………………….……… 224 Kegiatan 6 & 7 Berlatih dengan Properti………………….……………… 227 Kegiatan 8 Pertunjukan Akhir…………………………………............…………… 230Penutup………………………………………………………………………………...............................……. 240Glosarium………………………………………………………………………………..............................…. 241Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………............ 243Sumber Gambar ……………………………………………………………………………..………………. 246Indeks……………………………………………………………………………………………........................…. 247Profil Pelaku Perbukuan ……………………………………………………….....................……. 252

vii

DAFTAR GAMBARGambar 1.1 Ilustrasi lembar ‘Sebelum & Sesudah’…............... 15Gambar 1.2 Ilustrasi ‘Cermin Ajaib’………………………….................……. 15Gambar 1.3 Ilustrasi Permainan ‘Ular-Ularan’……………....…………. 17Gambar 1.4 Denah Permainan ‘Ular-ularan………………………..……. 17Gambar 1.5 Ilustrasi Pantomim Aktivitas Sehari-hari…………. 19Gambar 1.6 Ilustrasi ‘Bunga Matahari’…………………..............…………. 20Gambar 1.7 Ilustrasi ‘Membentuk Objek Dengan Tubuh’…. 25Gambar 1.8 Ilustrasi ‘Membuat Objek dengan Tali’…………...... 26Gambar 1.9 Ilustrasi ‘Merangkai Adegan’……….....................………. 27Gambar 1.10 Ilustrasi ‘Pesan Berantai…………………….................………. 28Gambar 1.11 Ilustrasi ‘Ping Pong Pujian’…………………...............………. 30Gambar 1.12 Ilustrasi ‘Melepaskan Energi’………......……………………. 30Gambar 1.13 Ilustrasi ‘Rantai Opini’……………............................…………. 33Gambar 1.14 Ilustrasi ‘Tarik Tambang’……………………....................……. 34Gambar 1.15 Ilustrasi ‘Sepak Bola Imajinasi’………………….....………. 35Gambar 1.16 Ilustrasi ‘Kelas Jenaka’……………………….......................…. 41Gambar 1.17 Ilustrasi ‘Kelompok Binatang’…………………...........……. 42Gambar 1.18 ‘Ilustrasi Fred Rogers’……………………..........................……. 44Gambar 1.19 Ilustrasi ‘Hitung Sampai’………………………...................…. 49Gambar 1.20 Ilustrasi ‘Galeri Permainan Tradisional…………..…. 54Gambar 1.21 Ilustrasi ‘Pengenalan Modifikasi’……………...…........... 61Gambar 1.22 Ilustrasi ‘Merencanakan Modifikasi’……........………. 62Gambar 2.1 Ilustrasi ‘Senam Singkat’……………......................…………. 85Gambar 2.2 Ilustrasi ‘Foto Keluarga’….................………………..............86Gambar 2.3 lustrasi ‘Foto Keluarga’ ……............................………………. 87Gambar 2.4 Ilustrasi ‘Reka Adegan’ ……..................................…………. 88Gambar 2.5 Ilustrasi ‘Berbagi Energi’……............................……………. 89Gambar 2.6 Ilustrasi ‘Kain Ajaib’....................................……………………. 95Gambar 2.7 Ilustrasi ‘Benda Kesayangan’ ….....................……………. 96Gambar 2.8 Ilustrasi ‘Buku’……….....................................................………. 97Gambar 2.9 Ilustrasi ‘Dua Stik’………..............................................………. 100Gambar 2.10 Ilustrasi ‘Kantong Ajaib’……………................................…. 101Gambar 2.11 Ilustrasi ‘Dari Ujung ke Ujung’……………………........……. 106Gambar 2.12 Ilustrasi ‘Imajinasi Melatih Kreatifitas’……….………. 109Gambar 2.13 Ilustrasi ‘Cerita Timun Mas’…………..................…………. 112

viii

Gambar 2.14 Ilustrasi ‘Kegiatan 6: Menuju Pertunjukan’………. 116Gambar 2.15 Ilustrasi ‘Spidey-Senses’……………..........................……. 116Gambar 2.16 Ilustrasi ‘Patung Berlari’………..............................…………. 120Gambar 2.17 Ilustrasi Kegiatan Inti………......................................………. 123Gambar 2.18 Ilustrasi ‘Level Tubuh’…………........................................…. 127Gambar 2.19 Ilustrasi ‘Level Tubuh’…………………...............................…. 132Gambar 3.1 Ilustrasi ‘Bukan Lagu Biasa’………………………………........ 143Gambar 3.2 Ilustrasi aktivitas ‘Dengarkan Aku’ …………..…………. 144Gambar 3.3 Ilustrasi ‘Kenalan’…………………......................................……. 150Gambar 3.4 Ilustrasi Kegiatan Inti Tahap Kedua......................... 152Gambar 3.5 IIustrasi ‘Bayangkan’………........................................………. 160Gambar 3.6 Ilustrasi ‘Tiga Sahabat’………........................................…. 160Gambar 3.7 Ilustrasi ‘3 Kata’…………............................................…………. 165Gambar 3.8 Ilustrasi Kegiatan Inti……………...................................……. 167Gambar 3.9 Ilustrasi ‘Tangan Kritikus’…………................................….. 174Gambar 3.10 Ilustrasi Kegiatan 6: Agen Mata Mata…….....………. 180Gambar 3.11 Ilustrasi ‘Berkemas’…….......................................……………. 184Gambar 4.1 Ilustrasi ‘Cerita 1 Kata’……...................…………………………. 203Gambar 4.2 Ilustrasi Kegiatan Inti…………......................................…….204Gambar 4.3 Ilustrasi Kegiatan Inti…………...................................……….209Gambar 4.4 Ilustrasi ‘Mendongeng’ ………..................................………. 212Gambar 4.5 Ilustrasi ‘Kotak Jebakan’………….........................…………. 217Gambar 4.6 Ilustrasi ‘Membuat Properti’………………...................….225Gambar 4.7 Ilustrasi ‘Berlatih Dengan Properti’.......………………..227Gambar 4.8 Ilustrasi ‘Pertunjukan Akhir’........................……………….230Gambar 4.9 Ilustrasi ‘Berbagi Adegan’...............................................234Gambar 4.10 Ilustrasi ‘Membalikkan Fokus’.....................................235Gambar 4.11 Ilustrasi ‘Menepuk kening’.............................................236Gambar 4.12 Ilustrasi ‘Saat membuka tangan’...............................236Gambar 4.13 Ilustrasi ‘Bersembunyi Di Balik Properti’.......……. 237

ix

DAFTAR TABELTabel 1.1 Situasi Permainan Cermin Ajaib……………………….........……… 16Tabel 1.2 Contoh Tabel Observasi Awal Kemampuan Peserta Didik...................................................................................... 22Tabel 1.3 Tabel Observasi Perkembangan Peserta Didik......…………………….......................................................... 37Tabel 1.4 Contoh Tabel Perbandingan Peraturan Permainan...62Tabel 1.5 Asesmen............................................……………………………………………… 68Tabel 1.6 Daftar Penilaian............................................………………………………… 69Tabel 1.7 Tabel Observasi.....................................……………………………………… 69Tabel 1.8 Contoh......................................................………………………………………… 70Tabel 1.9 Rubrik…...............................................................………………………………… 71Tabel 1.10 Rentang Predikat……........................................…………………………… 72Tabel 1.11 Aktivitas............................................................………………………………… 73Tabel 2.1 Daftar Karakter Duet Pose……......................………………………… 87Tabel 2.2 Asesmen...............................................…………………………………………… 89Tabel 2.3 Kartu tugas...................................................…………………………………… 97Tabel 2.4 Asesmen...............................................…………………………………………… 103Tabel 2.5 Daftar Karakter Dari Ujung Ke Ujung...............………………… 106Tabel 2.6 Rubrik Penilaian......................................……………………………………… 125Tabel 3.1 Daftar Emosi dan Karakter.........................…………………………… 144Tabel 3.2 Kartu Tugas................................................................……………………… 145Tabel 3.3 Prosedur Mengurus Kartu Pelajar..........…………………………… 153Tabel 3.4 Evaluasi...............................................……………………………………………… 154Tabel 3.5 Contoh Tabel Perkembangan Peserta Didik...............…………………................................................... 155Tabel 3.6 Asesmen...............................................…………………………………………… 162Tabel 3.7 Pernyataan .......................................………………………………….…………… 168Tabel 3.8 Asesmen............................................……………………………………………… 177Tabel 3.9 Kritikus yang Baik................................................………………………… 178Tabel 3.10 Judul dan Tokoh Dalam Cerita...........................………………… 181Tabel 3.11 Asesmen........................................................…………………………………… 182

x

Tabel 3.12 Dialog Perkenalan Diri...............................................………………… 187Tabel 3.13 Rubrik Penilaian Siapa Kamu.............................…………………… 190Tabel 4.1 Perbandingan Cerita.................................................………………… 205Tabel 4.2 Contoh Pengisian LKPD......................................……………………… 219Tabel 4.3 Contoh Pengisian LKPD Kegiatan Inti................……………… 224Tabel 4.4 Daftar Periksa Menuju Pertunjukan Akhir.................……. 229Tabel 4.5 Rubrik Penilaian Akhir…................…………………………………………… 232

xi

Pendahuluan

Bagian ini berisi informasi

tentang tujuan pembuatan buku,

Profil Pelajar Pancasila dalam pembelajaran, Karakteristik

Mata Pelajaran Seni Teater SD,

alur capaian pembelajaran

fase C, deskripsi singkat mata

pelajaran Teater kelas 5, dan

strategi umum pembelajaran,

matriks pembelajaran kelas 5,

dan implementasi buku ini dalam

pembelajaran.

Pada setiap

unitnya, rekan

pendidik akan

menemukan

bagian-bagian

sebagai berikut:

• Judul Unit

• Alokasi waktu

untuk unit

tersebut

• Tujuan

Pembelajaran

yang akan

dinilai dan

dievaluasi

di akhir unit

tersebut.

PETUNJUK BUKU

xii

Kegiatan Pembelajaran

Alternatif: pilihan kegiatan yang

dapat dilakukan Peserta Didik

jika berhalangan hadir di kelas

atau kesulitan dengan aktivitas

yang sedang dilakukan.

Asesmen: panduan penilaian

yang dilakukan atas proses

asesmen/penilaian yang

dilakukan.

• Kegiatan Penutup. Di

dalam kegiatan penutup,

biasanya terdapat

panduan untuk melakukan

Refleksi bersama dengan

Peserta Didik.

• Judul kegiatan

• Deskripsi singkat kegiatan

• Persiapan mengajar

dan material yang perlu

dipersiapkan oleh guru (jika

ada)

Kegiatan Pengajaran, terdiri

dari 3 bagian, yaitu:

• Kegiatan Pembukaan

• Kegiatan Inti

Deskripsi Unit yang merupakan

deskripsi singkat dari unit yang

akan diajarkan

xiii

Pada bagian akhir dari setiap Unit, tepatnya setelah Kegiatan 1-8

selesai, terdapat:

• Refleksi Guru berupa kumpulan pertanyaan reflektif dan hal-hal untuk direnungkan oleh guru terkait pengajarannya. Refleksi guru juga bisa muncul di bagian akhir dari sebuah Kegiatan.

• Lembar Kegiatan Peserta Didik yang merupakan daftar LKPD

yang digunakan sepanjang Unit

Lembar Kegiatan Peserta Didik

Lampiran LKPD yang akan dikerjakan Peserta Didik yang dapat

digandakan oleh guru untuk dibagikan ke Peserta Didik. LKPD juga dapat

dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan Peserta Didik dan ketentuan dari sekolah.

xiv

• Bahan Bacaan Guru

adalah materi-materi

penting yang penulis

anjurkan diketahui

oleh rekan pendidik

sebelum memulai

sebuah kegiatan atau

mengajarkan sebuah

konsep tertentu.

• Glosarium

• Referensi bacaan

1Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

PENDAHULUANHai, rekan-rekan pendidik se-Nusantara,

salam sejahtera untuk kita semua.

Mengemban peran sebagai guru mata pelajaran Seni Teater adalah sesuatu

yang menantang, terlebih bagi guru-guru yang tidak berasal dari latar belakang

pendidikan Seni Teater atau pernah berkecimpung di bidang ini sebagai

pengajar. Untuk itulah, kehadiran Panduan Guru Seni Teater kelas 5 Sekolah

Dasar diharapkan menjadi referensi dan panduan yang sederhana, rinci, dan

mencerahkan bagi rekan-rekan pendidik di berbagai wilayah di Indonesia.

Untuk mencapai tujuan besar tersebut, maka buku ini dibuat dengan dua

karakteristik. Pada Unit 1 dan 2, penulisannya mungkin akan terasa padat dan

rinci. Hal ini dimaksudkan untuk benar-benar memandu rekan-rekan pendidik

dalam membantu murid memahami konsep secara bertahap. Pada Unit 3

dan 4, seiring dengan semakin menantangnya aktivitas yang dilakukan, maka

panduan yang diberikan akan semakin sederhana. Tujuannya adalah untuk

memberi ruang improvisasi dan pengelolaan waktu yang lebih fleksibel bagi guru.

Akhirnya, semoga buku ini dapat memandu rekan-rekan pendidik dalam

memfasilitasi terjadinya pembelajaran Seni Teater di kelas 5 SD yang bermakna,

mengubahkan, dan menginspirasi anak didik kita.

Implementasi Profil Pelajar Pancasila untuk Kelas 5Selaras dengan tujuan jangka panjang dari kurikulum, maka dirumuskanlah

Tabel Implementasi Profil Pelajar Pancasila berikut untuk memandu guru dalam memberikan penilaian dan evaluasi terhadap implementasi Profil Pelajar Pancasila di pembelajaran Seni Teater Kelas 5. Poin-poin yang dituliskan dalam

kolom ‘Implementasi’ merupakan perilaku yang dapat diamati dan dievaluasi

dari Profil Pelajar Pancasila tertentu. Penilaian dapat diberikan dalam bentuk catatan anekdotal, daftar periksa, atau penilaian skala - menyesuaikan dengan

kesepakatan yang berlaku di sekolah masing-masing.

2 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

B. TABEL IMPLEMENTASI PROFIL PELAJAR PANCASILA

Profil Pelajar Pancasila

1. Beriman, bertakwa

kepada Tuhan YME, dan

Berakhlak Mulia

Berempati kepada orang

lain: Memandang sesuatu

dari perspektif orang

lain, meletakkan diri

dalam posisi orang lain,

menentukan respons yang

tepat, melakukan kebaikan

kepada orang lain, dan

mengidentifikasi kebaikan-kebaikan serta kelebihan-

kelebihan teman dan orang

sekitarnya.

Unit 3 Kegiatan 3 & 5:1. Menempatkan diri di posisi karakter

untuk memahami keadaan dan

keinginan untuk bertindak sebagai

karakter yang dimainkan.

2. Memberi apresiasi kepada penampilan

teater tradisional yang ditontonnya.

Unit 4 Kegiatan 8:

1. Menemukan hal positif dari penampilan

teman-temannya.

Implementasi

2. Berkebinekaan Global

Mendalami budaya dan

identitas budaya

Mengidentifikasi dan mendeskripsikan

keragaman budaya di

sekitarnya; menjelaskan

peran budaya dan Bahasa

dalam membentuk

identitas dirinya.

3. Bergotong-Royong

Kerjasama & Komunikasi

1. Menampilkan tindakan

yang sesuai dengan

harapan kelompok,

serta menunjukan

ekspektasi (harapan)

positif kepada orang

lain untuk mencapai

tujuan kelompok.

Unit 1 Kegiatan 6, 7, dan 8:

1. Menyebutkan nama permainan

daerah yang dimainkannya dengan

benar

2. Bermain dengan menggunakan

bahasa daerah atau menggunakan

istilah-istilah kedaerahan / bahasa

lokal

Unit 1 Kegiatan 6, 7, 8

1. Bekerjasama dalam menciptakan

permainan daerah.

2. Mempresentasikan modifikasi permainan dengan percaya diri.

Unit 2 Kegiatan 5:1. Bekerjasama dengan temannya

untuk melindungi Timun Mas.

3Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

2. Mengungkapkan

(pikiran, perasaan,

dan keprihatinan),

serta menyampaikan

pesan menggunakan

berbagai simbol dan

media.

4. Mandiri

Mengenali emosi dan

pengaruhnya

Menggambarkan

pengaruh orang lain,

situasi, dan peristiwa

yang terjadi terhadap

emosi yang dirasakannya

serta menggambarkan

perbedaan emosi yang

dirasakan pada situasi

yang berbeda.

5. Bernalar KritisMengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan

gagasan

Mengumpulkan,

membandingkan,

mengklasifikasikan, dan memilih informasi

dari berbagai sumber.

Mengklarifikasi informasi dengan bimbingan orang

dewasa.

Unit 3 dan Unit 4

1. Menyebutkan dan melabeli berbagai

emosi personal

2. Menampilkan ekspresi yang tepat

sesuai dengan situasi/perasaan.

Unit 3 dan 4

1. Aktif menjawab dalam sesi tanya

jawab dan refleksi.2. Mengerti kelemahan dari proses

berkaryanya dan hal-hal yang harus

diperbaiki.

4 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

6. Kreatif

Elemen menghasilkan

karya dan tindakan yang

orisinal: Menghasilkan

karya dan tindakan untuk

mengekspresikan pikiran

dan/atau perasaannya,

mengapresiasi serta mengkritik

karya dan tindakan yang

dihasilkan diri dan orang lain.

Unit 1

Mengajukan modifikasi permainan yang dapat diterima dan dilakukan

teman-temannya.

Unit 2

Menampilkan potongan legenda.

Unit 4

Menampilkan pertunjukan adaptasi.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Seni Teater di SD

Pada akhir Fase C, peserta didik belajar fokus pada aturan dan respon

teman bermain dan memahami secara teknis tentang kerja ansambel,

menggambarkan susunan bentuk pertunjukan, memainkan berbagai blocking,

serta memainkan properti sesuai alur. Peserta didik memiliki kekayaan cerita

rakyat Indonesia serta mengalami permainan daerah tradisi hingga mampu

menyusun bentuk permainan dalam pertunjukan yang menyenangkan (Homo

Ludens). Pada fase ini, peserta didik dapat memperkaya wawasan kebudayaan

juga saling percaya dan bertanggung jawab atas peran masing masing

(responsibility), memberi respon (improvisasi), serta antisipasi pada hal tak

terduga (solusi).

D. Alur Capaian Pembelajaran Fase C

Fase C (Umumnya Kelas 5-6 SD) Pada akhir Fase C, peserta didik belajar fokus

pada aturan dan respon teman bermain dan memahami secara teknis tentang

kerja ansambel, menggambarkan susunan bentuk pertunjukan, memainkan

berbagai blocking, serta memainkan properti sesuai alur. Peserta didik

memiliki kekayaan cerita rakyat Indonesia serta mengalami permainan daerah

tradisi hingga mampu menyusun bentuk permainan dalam pertunjukan yang

menyenangkan (Homo Ludens). Pada fase ini, peserta didik dapat memperkaya

wawasan kebudayaan juga saling percaya dan bertanggung jawab atas peran

masing masing (responsibility), memberi respons (improvisasi), serta antisipasi

pada hal tak terduga (solusi).

Peserta didik akan mempelajari Teater melalui:

• Bermain dengan kelompok lebih besar (ansambel).

• Menyusun skema pertunjukan dan blocking (seni peran dasar).

• Penampilan depan orang lain untuk mengasah percaya diri di depan

komunitas yang lebih luas misal: kelas lain.

• Menonton dan apresiasi pertunjukan.

5Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

Dalam fase ini diharapkan:

• Peserta didik mampu mengenali wawasan budaya baru.

• Peserta didik mampu mengingat, merekam dan mengembangkan

pengalaman bermain dalam kelompok kecil melalui gerak tubuh, suara, dan

ruang dalam bentuk permainan.

• Peserta didik mampu adaptasi pengalaman bermain menjadi bentuk baru.

• Peserta didik menghasilkan dan mengkomunikasikan aturan permainan

melalui tubuh dan pengalamannya (mimesis).

E. Deskripsi singkat Mata Pelajaran Seni Teater Kelas 5Seni Teater Kelas 5 adalah salah satu pilihan cabang kesenian di dalam

cakupan Seni Budaya dan Prakarya untuk kelas 5. Ide dari kelas ini adalah untuk

mengajak peserta didik bermain sambil melatih diri menjadi peka terhadap

dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungannya. Pelajaran ini melatih peserta

didik dalam berkomunikasi dan berdampak bagi lingkungannya lewat cara-

cara yang artistik, menggunakan gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan properti.

Dalam prosesnya, peserta didik membangun fleksibilitas fisik, ketubuhan, dan pengendalian diri atas tubuh, pikiran, dan perasaannya sendiri.

F. Strategi umum pembelajaran

Umumnya pembelajaran di dalam buku ini menggunakan pendekatan inkuiri

terbimbing. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengalami berbagai

pengalaman bermakna di dalam pembelajaran, dan melalui refleksi yang dilakukan guru bersama dengan peserta didik, peserta didik diarahkan untuk

menemukan sendiri makna dan intisari pengetahuan dari hal yang telah

dipelajari.

Selain model inkuiri, pelajaran Seni Teater di kelas 5 juga mengadopsi

pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Melalui berbagai

kegiatan bermain dan eksplorasi peran, peserta didik diperkenalkan dengan

konteks kehidupan masyarakat sekitar dan isu-isu yang sedang terjadi.

Diharapkan dengan mempelajari dan merespon berbagai fenomena tersebut,

peserta didik dapat menemukan kaitan antara hal-hal yang dipelajari dengan

konteks hidup mereka saat ini.

6 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

G. Matriks Pembelajaran Kelas 5

• M

en

ge

mb

an

gka

n g

era

k tu

bu

h

be

rda

sar

pa

da

atu

ran

da

n

inst

ruks

i se

de

rha

na

.•

Me

ng

uru

tka

n la

ng

kah

-la

ng

kah

d

ala

m p

erm

ain

an

da

era

h.

• M

en

ce

rita

kan

sit

ua

si im

ajin

ati

f.•

Me

nir

uka

n g

era

kan

ma

khlu

k h

idu

p y

an

g d

iam

ati

.

• M

am

pu

me

nc

eri

taka

n k

em

ba

li p

en

ga

lam

an

be

rma

in s

eb

ua

h

pe

rma

ina

n d

ae

rah

.

• M

em

ah

am

i ba

hw

a b

erm

ain

m

em

bu

tuh

kan

ola

h t

ub

uh

da

n

atu

ran

.

• B

eke

rja

ko

lab

ora

tif

de

ng

an

tim

.

Me

ng

ala

mi

Me

nc

ipta

ka

n

Mer

eflek

sika

n

Be

rpik

ir d

an

b

ek

erj

a s

ec

ara

a

rtis

tik

Me

nc

ipta

ka

n

• K

eg

iata

n 1

: Aku

Me

nir

u•

Ke

gia

tan

2: M

era

ng

kai

Ad

eg

an

• K

eg

iata

n 3

: Be

rma

in

Ima

jina

si•

Ke

gia

tan

4: K

elo

mp

ok

Bin

ata

ng

• K

eg

iata

n 5

: Ayo

Hit

un

g

Sa

mp

ai..

.•

Ke

gia

tan

6: P

ern

ah

kah

K

am

u B

erm

ain

Pe

rmai

nan

Dae

rah?

• K

eg

iata

n 7

: Bis

aka

h K

ita

M

odifi

kasi

Per

mai

nan

Ini?

• K

eg

iata

n 8

: P

rese

nta

sika

n

Pe

rma

ina

nm

u

1: A

tura

n d

an

R

es

po

n

8 k

eg

iata

n@

70

me

nit

(2

x 3

5 m

en

it)Un

itE

lem

en

Tu

jua

nTo

pik

Ke

gia

tan

7Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

• M

en

gg

un

aka

n s

elu

ruh

an

gg

ota

tu

bu

h u

ntu

k m

en

un

jan

g

pe

ran

nya

.

• M

elib

atk

an

dir

i da

lam

sit

ua

si

reka

an

me

ng

an

da

lka

n b

eb

era

pa

st

imu

lus

da

n r

an

gsa

ng

an

.•

Be

rge

rak

me

ng

iku

ti s

itu

asi

di

da

lam

ce

rita

.•

Me

nir

uka

n s

oso

k le

wat

kara

kte

r, vo

kal,

da

n g

est

ur.

• M

em

ah

am

i blo

cki

ng

da

n

pe

ne

rap

an

nya

di a

tas

pa

ng

gu

ng

.

• M

en

jela

ska

n e

mo

si-e

mo

si y

an

g

dit

un

jukk

an

ole

h t

oko

h/s

oso

k te

rte

ntu

.

• M

en

gko

mu

nik

asi

kan

ide

lew

at

keg

iata

n m

an

ipu

lasi

pro

pe

rti

• M

en

ge

ksp

lora

si p

rop

ert

i se

sua

i fu

ng

si d

an

be

ntu

knya

.

• M

en

am

pilk

an

pe

rtu

nju

kan

si

ng

kat

de

ng

an

dia

log

se

de

rha

na

.

Me

ng

ala

mi

Me

nc

ipta

ka

n

Mer

eflek

sika

n

Be

rpik

ir d

an

b

ek

erj

a s

ec

ara

a

rtis

tik

Me

nc

ipta

ka

n

• K

eg

iata

n 1

: Re

ka A

de

ga

n•

Ke

gia

tan

2: S

atu

Be

nd

a

Be

rib

u C

eri

ta•

Ke

gia

tan

3: B

en

da

Aja

ib•

Ke

gia

tan

4: M

esi

n

Wa

ktu

• K

eg

iata

n 5

: M

en

yela

matk

an

Tim

un

M

as

• K

eg

iata

n 6

: Me

nu

ju

Pe

rtu

nju

kan

• K

eg

iata

n 7

: Ge

lad

i B

ers

ih•

Ke

gia

tan

8: S

ec

up

lik

Leg

en

da

2: E

ks

plo

ras

i D

iri &

Im

pro

vis

as

i

8 k

eg

iata

n@

70

me

nit

(2

x 3

5 m

en

it)Un

itE

lem

en

Tu

jua

nTo

pik

Ke

gia

tan

8 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

• M

en

ge

valu

asi

un

sur-

un

sur

sen

i te

ate

r d

ari

pe

rtu

nju

kan

ya

ng

d

ito

nto

n d

en

ga

n m

en

gg

un

aka

n

term

ino

log

i ya

ng

te

pat.

• M

en

iru

kan

ca

ra b

ert

utu

r ka

rakt

er

sesu

ai s

ifat

kara

kte

r te

rse

bu

t.

• B

erm

ain

da

lam

be

rba

ga

i sit

ua

si

ima

jinati

f.•

Me

nu

liska

n d

ialo

g-d

ialo

g y

an

g

resp

on

sif

terh

ad

ap

sit

ua

si d

i d

ala

m c

eri

ta.

• M

en

gatr

ibu

si b

erb

ag

ai e

mo

si

ya

ng

mu

nc

ul d

ari

se

bu

ah

p

en

am

pila

n a

tau

pe

rtu

nju

kan

.

• M

em

be

rika

n k

riti

k ko

nst

rukt

if

ata

s se

bu

ah

pe

na

mp

ilan

.

• M

en

gh

arg

ai s

eb

ua

h p

ert

un

juka

n

de

ng

an

me

nja

di p

en

on

ton

ya

ng

a

pre

siati

f d

an

kri

tis.

Me

ng

ala

mi

Me

nc

ipta

ka

n

Mer

eflek

sika

n

Be

rpik

ir d

an

b

ek

erj

a s

ec

ara

a

rtis

tik

Me

nc

ipta

ka

n

• K

eg

iata

n 1

: M

en

ge

mb

an

gka

n

Ka

rakt

erk

u S

en

dir

i•

Ke

gia

tan

2: M

en

gu

rus

Ka

rtu

Pe

laja

r•

Ke

gia

tan

3: A

pa

ya

ng

A

kan

Kam

u La

kuka

n?•

Ke

gia

tan

4: M

en

ge

na

l Te

ate

r Tr

ad

isio

na

l•

Ke

gia

tan

5: K

riti

kus

Yan

g B

aik

• K

eg

iata

n 6

: Ag

en

Mata

-M

ata

• K

eg

iata

n 7

: Sia

pa

Ka

mu?

• K

eg

iata

n 8

: Sia

pa

Ka

mu?

(2)

3. M

en

jad

i S

eb

ua

h

Ka

rak

ter

8 k

eg

iata

n@

70

me

nit

(2

x 3

5 m

en

it)Un

itE

lem

en

Tu

jua

nTo

pik

Ke

gia

tan

9Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

• M

en

gin

gat

dan

me

laku

kan

pe

ran

nya

de

ng

an f

oku

s.•

Me

mb

uat

de

skri

psi

da

n c

ata

tan

un

tuk

toko

h

ya

ng

dip

era

nka

n.

• M

en

de

skri

psi

kan

pe

kerj

aa

n/p

era

n p

rib

ad

i da

lam

p

ert

un

juka

n.

• B

erb

ica

ra d

en

ga

n a

rtik

ula

si d

an

ke

kuata

n y

an

g

nya

ma

n d

ide

ng

ar

pe

no

nto

n.

• M

en

gatu

r d

ina

mik

a s

ua

ra d

en

ga

n t

ep

at

sesu

ai

inte

rpre

tasi

te

rha

da

p s

itu

asi

.

• M

em

ah

am

i blo

cki

ng

di b

erb

ag

ai s

itu

asi

di a

tas

pa

ng

gu

ng

.

• M

em

be

ri a

pre

sia

si y

an

g s

esu

ai t

erh

ad

ap

kin

erj

a

kelo

mp

ok

da

n in

div

idu

.

• M

en

un

jukk

an

pe

rila

ku b

ert

an

gg

un

g ja

wa

b

terh

ad

ap

tu

ga

s d

an

pe

ran

nya

.•

Me

nu

nju

kka

n p

ola

pik

ir k

on

stru

ktif

di d

ala

m k

erj

a

kelo

mp

ok

da

n in

div

idu

.•

Me

nu

nju

kka

n k

ete

rlib

ata

n s

ep

an

jan

g p

rose

s b

erk

ese

nia

n.

• M

en

am

pilk

an

pe

rtu

nju

kan

se

ni b

erl

ata

r c

eri

ta

raky

at/

tra

dis

i•

Me

ma

nfa

atk

an

pe

rtu

nju

kan

se

ba

ga

i ba

gia

n d

ari

u

paya

pe

nye

lesa

ian

ma

sala

h.

Me

ng

ala

mi

Me

nc

ipta

ka

n

Mer

eflek

sika

n

Be

rpik

ir d

an

b

ek

erj

a s

ec

ara

a

rtis

tik

Me

nc

ipta

ka

n

• K

eg

iata

n 1

: M

en

ga

da

pta

si

Ce

rita

• K

eg

iata

n 2

: M

em

bu

at

Dia

log

S

en

dir

i•

Ke

gia

tan

3:

Me

nd

on

ge

ng

• K

eg

iata

n 4

: B

era

da

di a

tas

Pa

ng

gu

ng

• K

eg

iata

n 5

: M

em

bu

at

Pro

pe

rti

• K

eg

iata

n 6

: B

erl

ati

h d

en

ga

n

Pro

pe

rti

• K

eg

iata

n 7

: G

ela

di B

ers

ih•

Ke

gia

tan

8:

Pe

na

mp

ilan

da

n

Refle

ksi

4: A

da

pta

si

Le

ge

nd

a/

Ce

rita

Ra

ky

at

8 k

eg

iata

n@

70

me

nit

(2

x 3

5 m

en

it)Un

itE

lem

en

Tu

jua

nTo

pik

Ke

gia

tan

10 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

H. Implementasi Buku Panduan Guru

Secara umum, perencanaan unit dan langkah-langkah pembelajaran di dalam

Buku Panduan Guru ini dibuat dengan menimbang bahwa:

• Alokasi waktu untuk setiap langkah atau pertemuan adalah selama 2 jam

pelajaran dengan durasi 35 menit per satu jam pelajaran (total 70 menit).

• Estimasi jumlah murid dalam 1 kelas berkisar antara 10-28 orang, dan

sarana dan prasarana penunjang pembelajaran mudah untuk diakses atau

dipersiapkan oleh sekolah di wilayah 3T sekalipun.

Penulisan Buku Panduan Guru ini juga secara sadar menimbang kemampuan

guru dalam mengajarkan mata pelajaran Seni Teater di sekolah. Penulis

menyadari bahwa dampak dari kurangnya ketersediaan guru Seni Teater di

setiap sekolah di tanah air menyebabkan tanggung jawab penting ini harus

diambil alih oleh rekan-rekan yang awam dalam dunia pendidikan teater di

tingkat Sekolah Dasar. Untuk itulah kegiatan-kegiatan dalam buku ini dibuat

secara rinci dengan beberapa alternatif atau pilihan kegiatan untuk dilakukan.

Setiap unit juga dilengkapi dengan lampiran Lembar Kegiatan Peserta Didik

(LKPD) siap cetak dan materi-materi bacaan esensial bagi rekan-rekan sebagai

referensi mengajar.

Bagi rekan-rekan guru yang berlatar belakang pendidikan Seni Teater atau

memiliki pengalaman mengajar seni teater, buku ini masih tetap relevan untuk

digunakan. Buku panduan guru ini dapat memberikan gambaran struktur

pengejawantahan Capaian Pembelajaran Fase C menjadi sekumpulan Tujuan

Pembelajaran yang spesifik yang dapat mencakup kelima elemen pendekatan Seni Teater serta mengimplementasikan keenam Profil Pelajar Pancasila dalam setiap unit pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang telah disusun diharapkan

tidak menjadi batasan yang kaku, sebaliknya justru memantik kreativitas rekan-

rekan untuk memodifikasi dan bahkan menggantinya dengan pendekatan yang lebih relevan dengan konteks kelas rekan masing-masing.

11Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

ALOKASI WAKTUTotal per Unit 16 jam pelajaran (JP)8 pertemuan (selanjutnya disebut ‘kegiatan’) 1 kegiatan = 2 jam pelajaran (2 x 35 menit)

TUJUAN PEMBELAJARAN• Mengembangkan gerak tubuh berdasar pada

aturan dan instruksi sederhana

• Menceritakan situasi imajinatif

• Menirukan gerakan makhluk hidup yang diamati

• Mampu mendeskripsikan urutan gerak permainan

kelompok

• Memahami bahwa bermain membutuhkan olah

tubuh dan aturan

• Memodifikasi aturan dalam permainan daerah• Bekerja kolaboratif dengan tim

UNIT

1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGIREPUBLIK INDONESIA, 2021

Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Penulis: Elia Yovan Chandra dan Mutiara Fallahdani

ISBN 978-602-244-701-6

12 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

DESKRIPSI UNITDalam Unit 1, peserta didik

akan belajar merespon berbagai

situasi dramatis di dalam teater sambil

mengembangkan kemampuannya mengobservasi

lingkungan. Peserta Didik juga belajar memahami dan

merespon aturan dengan benar, sehingga membiasakannya

untuk bekerja secara artistik dalam proses produksi sebuah

pertunjukan. Kemampuan tersebut didapat melalui bermain

drama, bermain permainan daerah, dan memodifikasi permainan daerah yang dimainkannya.

Keluaran akhir dari unit ini adalah sebuah presentasi kelompok

tentang modifikasi aturan yang dilakukan oleh peserta didik secara berkelompok terhadap permainan daerah yang

dimainkan mereka. Unit ini diharapkan mampu menggali

rasa ingin tahu dan pemahaman peserta didik terhadap

pertanyaan-pertanyaan seperti “Apakah fungsi

aturan dalam sebuah permainan?” dan “Bagaimana respon pemain mempengaruhi

keberlangsungan sebuah

permainan?”.

13Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

KEGIATAN 1: AKU MENIRU

Deskripsi singkatPada Kegiatan 1, peserta didik akan berlatih mengamati, mengingat, dan menirukan

makhluk hidup ataupun objek yang ada di sekelilingnya lewat berbagai kegiatan

bermain.

A. Persiapan Mengajar• Baca instruksi pada kegiatan pengajaran dan atau menonton video referensi.

• Pelajari konsep mengenai pantomim dan mimesis dari referensi yang telah

diberikan.

• Siapkan material yang dibutuhkan dalam kegiatan pengajaran.

• Siapkan rancangan peraturan dan prosedur di dalam kelas yang akan

disepakati bersama dengan peserta didik (contoh terlampir).

B. Kegiatan PengajaranKegiatan PembukaanSangat penting untuk memberikan kesan awal dari kelas Seni Teater sebagai

kelas yang menyenangkan. Jika ini adalah pertemuan perdana dengan peserta

didik, lakukan perkenalan dengan santai sebelum memulai pembelajaran. Cairkan

suasana dengan bercerita tentang hal-hal yang diketahui peserta didik tentang

seni teater, memberikan permainan kecil, atau bermain tebak-tebakan. Setelah

suasana terasa cair hal yang harus dilakukan, yaitu:

• Lakukan perkenalan program secara singkat dan jelaskan tujuan pembelajaran

selama mempelajari Unit 1.

• Sepakati peraturan atau prosedur sepanjang kelas berlangsung. Hasil dari

kesepakatan tersebut kemudian ditempel di dinding kelas atau tempat yang

mudah dijangkau dan dilihat peserta didik. Contoh peraturan kelas:

14 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

• Jika waktunya masih cukup, jelaskan ekspektasi dan bentuk penilaian yang

akan dilakukan dalam unit ini secara singkat.

• Ajak peserta didik melakukan kegiatan ‘Sebelum & Sesudah’.

Sebelum & Sesudah• Material: Kertas A3, stiker atau kertas bergambar emoji

• Minta peserta didik menempelkan stiker/gambar emoji yang paling sesuai

dengan perasaannya mereka saat ini di kolom yang tersedia

• Tempelkan hasilnya di depan kelas.

POSTER PERATURAN KELASSelama PelajaranKami menghargai dan menghormati dengan cara:1. Saling memberi semangat.2. Saling membantu.3. Memberi saran yang positif dan membangun, tidak

mengolok-olok.

Kami adalah pendengar yang baik, kami…:1. Berbicara secara bergantian.2. Menghargai opini dan ide orang lain.3. Menunggu pembicaraan selesai sebelum mulai

bertanya.

Dalam pertunjukan, kami…:1. Berani, percaya diri, dan berusaha menampilkan yang

terbaik.2. Bertanggung jawab terhadap atribut dan seluruh

properti.3. Dalam keadaan sehat, aman, dan nyaman sebelum

tampil. Kami akan memberitahu guru jika sedang merasa tidak enak badan/tidak nyaman.

15Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

APA YANG KAMU RASAKAN SAAT INI?

Sebagai transisi menuju kegiatan inti, guru dapat menanyakan kepada peserta

didik untuk memilih salah satu dari dua opsi berikut ini:

Gambar 1.1 Ilustrasi Lembar ‘Sebelum & Sesudah’

Gambar 1.2 Ilustrasi ‘Cermin Ajaib’

A. Cermin Ajaib (Alternatif 1)

Kegiatan ini akan melatih

kemampuan peserta didik

mengobservasi makhluk hidup.

Jelaskan pada peserta didik

bahwa pada kegiatan ini mereka

tidak diperbolehkan berbicara

dan menyentuh temannya.

Kegiatan berlangsung sebanyak

2 putaran.

SEBELUM SEBELUM

SESUDAH SESUDAH

16 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Instruksi untuk guru:

• Bentuk kelompok yang terdiri dari dua orang atau berpasang-pasangan.

Pasangan boleh ditentukan oleh guru maupun peserta didik sendiri.

• Satu orang berperan sebagai ‘tokoh’ dan satu lagi berperan sebagai

‘cermin’.

• Peserta didik yang menjadi ‘tokoh’ harus membuat gerakan dan ekspresi

sesuai dengan situasi yang akan diberikan oleh guru. Peserta didik yang

menjadi ‘cermin’ harus menirukan gerakan dan ekspresi ‘tokoh’ semirip

mungkin.

• Setelah satu putaran pertama selesai, peserta didik bertukar peran dan

memainkan putaran kedua dengan cara yang sama.

Catatan untuk guru:

• Guru memegang kendali kegiatan dan mengatur kecepatan permainan.

• Guru bebas mengatur durasi serta jumlah situasi gerakan pada tiap putaran.

• Berikan situasi kepada ‘tokoh’ lewat bisikan/tulisan untuk menambah kesan

misterius dan menantang bagi peserta didik yang menjadi ‘cermin’.

• Berikut panduan untuk memudahkan rekan-rekan dalam memberikan ‘situasi’

kepada peserta didik.

Tempo Lambat

Sederhana

Cukup

kompleks

Menyisir rambut

Memasak

Memakai celana

Memakai sepatu

Sikat gigi

Mencuci piring

Mencuci muka

Keramas

Berolahraga

Mencuci baju

Bermain mobile

games

Berlari dikejar

anjing

Berjalan sambil

mengantuk

Menyapu rumah

sambil berjoget

Mengenakan

seragam saat

terlambat ke

sekolah

Tempo Sedang Tempo Cepat

Tabel 1.1 Situasi Permainan Cermin Ajaib

17Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

Instruksi untuk guru:

• Dalam permainan ini, peserta didik akan melakukan 2 situasi, yaitu; (1)

berkeliling area yang ditentukan dengan bebas sesuai daftar situasi yang

diberikan guru dan; (2) menjadi kepala ular atau badan ular. Jelaskan pada

peserta didik bahwa kegiatan ini berfokus pada gerakan tubuh, sehingga

peserta didik tidak diperbolehkan untuk menyentuh dan berbicara selama

kegiatan.

• Tentukan isyarat apa yang akan digunakan untuk memulai situasi 1, misalnya

‘tepukan tangan’ atau ‘bunyi peluit’. Untuk situasi 2, isyaratnya adalah

ketika guru memanggil nama salah satu peserta didik (maka peserta didik

yang disebut namanya akan menjadi ‘kepala ular’). Lakukan simulasi untuk

membantu peserta didik mengingat kedua isyarat tersebut.

• Permainan dimulai dengan isyarat untuk situasi 1. Peserta didik kemudian

berjalan dengan bebas di dalam area yang sudah ditentukan tanpa

menabrak dan menyentuh temannya.

• Selama berjalan, peserta didik

melakukan gerakan-gerakan sederhana

sesuai situasi yang diberikan oleh

guru seperti “membaca buku sambil

berjalan”, “kepanasan dan kehausan”, “berjalan pelan karena ketakutan”, dan sebagainya.

• Selang beberapa saat, guru akan secara

acak memanggil/menyebutkan nama

salah satu nama peserta didik dan

peserta didik tersebut akan otomatis

menjadi kepala ular. Peserta didik lain

yang namanya tidak disebut harus

segera berbaris di belakang peserta

didik yang menjadi kepala ular dalam

5-10 hitungan (tergantung guru).

• Jika jumlah peserta didik terlalu banyak,

guru bisa membagi peserta didik

b. Ular-ularan (alternatif 2)

Material: Kursi atau benda yang

bisa dijadikan sebagai penanda

area yang akan digunakan untuk

kegiatan; bila memungkinkan,

siapkan musik latar selama

kegiatan untuk membangkitkan

suasana.Gambar 1.3. Ilustrasi Permainan ‘Ular-ularan’

Gambar 1.4 Denah Permainan ‘Ular-ularan’

18 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Kegiatan IntiSebelum mulai, beri waktu untuk peserta didik beristirahat sebentar, minum, dan

ke toilet (jika diperlukan). Setelah peserta didik terkumpul, pilihlah salah satu dari

kegiatan berikut ini:

1. Cermin Orang

Kegiatan ini berfokus pada gerakan tubuh dan juga ekspresi wajah, sehingga

peserta didik tidak diperbolehkan untuk berbicara dan mengeluarkan suara

saat memperagakan perannya. Kegiatan ini akan melatih kemampuan peserta

didik mengobservasi makhluk hidup dan juga lingkungan sekitarnya, serta

melatih kemampuan meniru yang merupakan salah satu dasar dari kemampuan

berakting.

Instruksi kepada peserta didik:

• Jelajahi lingkungan sekolah dan amatilah secara detail orang-orang atau

makhluk hidup yang menarik perhatian kamu.

• Hafalkan setiap detail dan gerakan-gerakan yang ada dari orang

atau makhluk hidup tersebut. Bagaimana ia bergerak? Bagaimana bentuknya? Bagaimana posisi dan reaksinya saat ada sesuatu yang menggerakkannya? Kamu memiliki waktu 8 menit untuk berputar dan mengamati, lalu segera kembali ke sini.

• Jadilah ‘Cermin Orang’: tirukan gerakan, ekspresi, atau bentuk orang/

makhluk tersebut persis di depan teman-temanmu dan mintalah

mereka menebaknya.

• Kamu berhasil sebagai ‘Cermin Orang’ jika teman-temanmu dapat

menebak orang/makhluk hidup yang kamu tirukan.

menjadi beberapa kelompok dengan menyebutkan dua atau lebih nama

untuk menjadi kepala ular dan peserta didik bebas memilih kepala ular

mereka masing-masing.

• Kepala ular bebas mengitari area yang tersedia sambil melakukan gerakan-

gerakan tertentu. Peserta didik yang menjadi ekor harus menirukan

gerakan-gerakan yang dilakukan oleh kepala ular. Jika mendengar isyarat

untuk kembali, peserta didik segera berpencar kembali dan menunggu

deskripsi situasi dari guru (situasi 1). Permainan akan terus berjalan dengan

siklus yang sama sampai guru memberikan aba-aba untuk berhenti.

19Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

2. Pantomim Aktivitas

Sehari-hari

Kegiatan ini berfokus pada gerakan

tubuh dan juga ekspresi wajah. Peserta

didik tidak diperbolehkan untuk

berbicara dan mengeluarkan suara

saat memperagakan perannya.

Catatan: Jika waktu tersisa kurang dari 5 menit dan belum semua peserta

didik mendapat giliran presentasi, guru dapat melanjutkan kegiatan ini di jam

pelajaran selanjutnya.

Instruksi kepada peserta didik:

• Pikirkan satu kegiatan sehari-hari yang sangat kamu sukai atau yang

rutin kamu lakukan. Selama 3 menit, bayangkan dan hafalkan baik-baik

setiap detil dari kegiatan tersebut. Kamu boleh membuat catatan atau

melatih gerakan tersebut selama waktunya masih tersedia.

• Setelah waktu habis, segera duduk dalam lingkaran dan peragakan

kegiatan tersebut tanpa bersuara secara bergiliran searah jarum jam.

Peserta didik lain harus menebak kegiatan apa yang diperagakan

olehmu. Kamu berhasil jika teman-temanmu dapat menebak kegiatan

yang sedang kamu peragakan.

Kegiatan PenutupRefleksi Setelah semua kegiatan selesai, minta peserta didik untuk duduk bersama dalam

satu lingkaran. Berikan waktu untuk peserta didik menyampaikan perasaan

dan pemikiran mereka setelah mengikuti rangkaian kegiatan hari ini. Refleksi ini bertujuan untuk membantu peserta didik mengidentifikasi dirinya, minat, serta kemampuannya dalam pelajaran Seni Teater.

Gambar 1.5 Ilustrasi Pantomim Aktivitas Sehari-hari

20 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Untuk kegiatan penutup, pilihlah salah satu dari aktivitas di bawah ini. Jika pada

bagian ‘Pembukaan’ Anda menjalankan aktivitas ‘Sebelum & Sesudah’, maka

sebaiknya Anda memilih langkah 1 untuk melanjutkan kembali aktivitas tersebut.

2. Bunga Matahari

Aktivitas ini berfungsi sebagai penutup sekaligus pendinginan. Peserta didik

diminta duduk dalam lingkaran dan memposisikan kedua kaki lurus di depan

badan ke arah dalam lingkaran. Peserta didik saling berjabat tangan, menutup

mata dan mengatur nafas untuk beberapa saat. Secara bergantian, dengan

nada yang tenang, peserta didik

mengucapkan satu kata yang

menggambarkan pengalaman

mereka di kelas teater pada hari

tersebut. Setelah semua peserta didik

mendapat giliran, peserta didik berdiri

bersama-sama dengan tangan tetap

berjabatan dan saat proses berdiri,

lalu membuat gerakan seperti sedang

mengangkat objek bersama dan

perlahan menaikkan tangan seolah

melempar objek tersebut ke atas.

Catatan: Aktivitas ini dapat diulang kembali di kegiatan berikut.

1. Sebelum & Sesudah (lanjutan)

Instruksi untuk peserta didik:

• Pilih satu stiker emoji yang menggambarkan perasaanmu setelah melakukan

rangkaian aktivitas di kelas teater.

• Lalu tempelkan stiker tersebut pada kolom “Sesudah”.

Pertanyaan yang bisa diajukan:

1. Bagaimana perasaanmu setelah belajar hari ini? 2. Apa hal menarik yang kamu pelajari hari ini?3. Apakah menirukan gerakan orang lain itu mudah? Apa alasanmu?4. Siapa yang gerakannya paling mudah dipahami? Apa yang membuat

kamu mudah memahaminya?5. Hal apa yang ingin kamu perbaiki di pertemuan selanjutnya?

Gambar 1.6 Ilustrasi ‘Bunga Matahari’

21Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

Refleksi untuk guru:• Bagaimana kesan saya terhadap pembelajaran ini? Apakah saya puas? • Apa yang membuat saya puas dan apa yang masih perlu saya tingkatkan

dari pembelajaran saya?• Apakah peserta didik menangkap tujuan pembelajaran hari ini? • Bagaimana saya memastikan peserta didik tetap/lebih memahami

tujuan pembelajaran di Kegiatan 2?

C. Kegiatan Pembelajaran AlternatifJika guru berhalangan untuk hadir di kelas atau hendak memberikan aktivitas

pengganti bagi peserta didik yang tidak dapat mengikuti pembelajaran, maka

dua aktivitas berikut bisa menjadi alternatif:

1.Mengamati Teman

Material: Lembar Kegiatan Peserta Didik

Pada aktivitas ini, peserta didik mengamati temannya sesuai dengan instruksi

yang tertera pada LKPD. Peserta didik kemudian mendeskripsikan hasil

pengamatannya dengan sedetail mungkin, misalnya: “saat tertawa mata Budi

mengecil, pipinya tertarik ke atas, mulutnya dibuka lebar-lebar sampai gigi dan

gusinya kelihatan, dan bahunya naik turun.

2.Mengamati Tokoh Favorit

Material: Lembar Kegiatan Peserta Didik

Alternatif lainnya, peserta didik dapat mengamati dan mendeskripsikan kembali

tokoh favorit yang dari sebuah film atau kartun animasi. Peserta didik diminta untuk mendeskripsikan tokoh tersebut secara rinci mengacu pada pertanyaan

yang ada pada lembar kegiatan peserta didik.

D. Asesmen Pada Kegiatan 1, guru melakukan asesmen untuk mencatat kemampuan awal

peserta didik pada saat memulai unit 1. Peserta didik dinilai berdasarkan

pengamatan guru atas 3 indikator yang dikembangkan dari tujuan pembelajaran

peserta didik. Indikator tersebut bisa digunakan.

22 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Asesmen ini dapat menjadi acuan awal untuk melihat perkembangan peserta

didik dan nantinya dapat dibandingkan dengan pencapaian perkembangan

mereka di akhir Unit 1.

Peserta Didik

INDIKATORCatatan

Khusus

(Jika

Ada)

Peserta didik 1

Peserta didik 2

dst

Peserta didik

lainnya

Menirukan tokoh atau objek yang

ada di lingkungan

sekitar

Mengeks- presikan

emosi dan ber-

komunikasi melalui gerak

tubuh

Menggerak-kan tubuh

sesuai dengan

instruksi guru

Seringkali tidak

paham instruksi

sehingga tidak

bergerak sesuai

instruksi.

ya

tidak

ya

ya

tidak

ya

tidak

ya

ya

Taat pada instruksi,

tetapi terlihat

tidak tertarik dan

malu-malu dalam

berkespresi.

Secara umum

telah mampu

menunjukkan setiap

indikator selama

pembelajaran

Tabel 1.2 Contoh Tabel Observasi Awal Kemampuan Peserta didik

23Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

MENGAMATI TEMAN

TANGGAL : ___________________NAMA PESERTA DIDIK : ___________________

NAMA TEMAN: _________________

- - - -

Tersenyum

EKSPRESI

Tertawa

Marah

Sedih

Terkejut

BerjalanSantai

BerjalanTerburu-buru

Mata Budi mengecil, pipinya tertarik ke atas, bibir tertarik dan menipis, ada lesung pipi yang muncul, dan alis agak turun.

APA YANG TERJADI

Pilihlah satu teman untuk kamu amati. Minta temanmu untuk menunjukkan ekspresi seperti

yang yang tertera pada tabel di bawah ini. Catat dan deskripsikan secara perinci perubahan

yang terjadi pada ekspresi wajah atau gestur temanmu. Contoh:

24 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

MENGAMATI TOKOH FAVORIT

TANGGAL : ___________________NAMA PESERTA DIDIK : ___________________

NAMA TOKOH: _________________

- - - -

Apa hal unik

dari tokoh

favoritmu?

Bagaimana bentuk wajah dan badan tokoh?

(Contoh: wajahnya bulat, hidungnya lancip, mata bulat, badannya tinggi,

dan kurus).

Bagaimana cara berjalan tokoh?

(Contoh: kaki rapat, kegiatan kecil-kecil, berjalan cepat, dan

tangan ikut bergerak).

Bagaimana bentuk wajah tokoh saat tertawa?

(Contoh: mata menyipit, pipi tertarik ke atas, dan

gigi terlihat).

Bagaimana bentuk wajah tokoh saat marah?

(Contoh: mulut tertutup, alis turun, dahi

mengkerut, dan mata menajam).

Apa hal yang unik dari karakter favoritmu?

Spiderman bisa mengeluarkan jaring dari tangannya, dia bisa

berjalan merangkak seperti laba-laba di tembok dan memiliki indera

yang lebih sensitif daripada manusia biasa.

Pilihlah satu tokoh favoritmu pada sebuah film, kartun animasi, atau drama televisi yang pernah kamu tonton atau lihat gambarnya. Deskripsikan secara rinci tokoh favoritmu dengan

menjawab pertanyan yang ada pada tabel di bawah ini. Contoh: Spiderman.

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

25Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

KEGIATAN 2: MERANGKAI ADEGAN

Deskripsi singkatKegiatan-kegiatan pada kegiatan ini akan difokuskan untuk melatih kesadaran dan

fleksibilitas tubuh peserta didik dalam menyampaikan pesan non-verbal.

A. Persiapan Mengajar• Baca dan pahami terlebih dahulu instruksi pada kegiatan pengajaran dan

tonton dahulu video referensi yang akan diputarkan di tautan berikut:

• Siapkan material yang dibutuhkan dalam kegiatan pengajaran.

B. Kegiatan PengajaranKegiatan Pembukaan1. Bukalah kelas dan jelaskan target kelas hari ini serta aktivitas yang akan

dilakukan oleh peserta didik.

2. Jelaskan dan sepakati peraturan kelas yang sudah disiapkan (peraturan yang

telah disepakati di Kegiatan 1)

Lampiran: Contoh Peraturan Kelas

Setelah kondisi kelas siap dimulai, ajaklah peserta didik melakukan pemanasan.

Anda bisa memilih salah satu bentuk pemanasan di bawah ini:

1. Membentuk Objek dengan Tubuh (alternatif 1)

Instruksi kepada peserta didik:

1. Bentuk kelompok yang beranggotakan

4-5 orang peserta didik.

2. Pada saat guru menyebutkan sebuah

objek, seluruh anggota kelompok memiliki

waktu 20 detik untuk membentuk objek

tersebut semirip mungkin dengan

menggunakan bagian tubuhnya

Gambar 1.7 Ilustrasi‘Membentuk Objek Dengan Tubuh’

26 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

2. Membuat Objek dengan Tali (alternatif 2)

Material: Tali (usahakan panjang dan tidak mudah putus, bisa menggunakan tali

tambang atau tali rafia)

Instruksi:

1. Bagilah seluruh peserta didik

menjadi beberapa kelompok

dengan jumlah anggota yang

sama.

2. Semua anggota kelompok

harus memegang tali dengan

kedua tangan masing-masing.

3. Guru akan menyebutkan

sebuah benda atau bentuk

dan seluruh peserta didik dalam kelompok harus membuatnya tanpa

melepaskan kedua tangannya dari tali.

Kegiatan Inti1. Merangkai Adegan

Material: Kartu tugas (bisa diprint atau dituliskan kembali ke atas kertas kecil),

topi/ kantong/mangkuk sebagai wadah kartu tugas.

Kegiatan ini akan melatih fleksibilitas tubuh dan juga melatih kemampuan berimajinasi anak. Pastikan guru menjelaskan peraturan dan cara main dari

kegiatan ini sebelum memulai aktivitas.

Gambar 1.8 Ilustrasi ‘Membuat Objek dengan Tali’

Catatan: Peserta didik boleh membentuk objek dalam posisi tiduran ataupun berdiri.

Video referensi:

27Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

Instruksi:

1. Peserta didik terbagi menjadi dua kelompok.

2. Masing-masing peserta didik dalam kelompok, harus memilih atau

memutuskan urutan tampil mereka masing-masing sesuai dengan banyaknya

anggota kelompok. (Contoh: Putra urutan 1, Ani urutan 2, Ari urutan 3, dan

seterusnya.)

3. Ketua dari masing-masing kelompok memilih 1 kartu tugas yang berisikan

tema atau situasi dan membacakannya.

4. Peserta didik akan merangkai adegan sesuai tema yang didapat dengan

cara membuat sebuah bentuk atau pose dengan tubuhnya secara bergiliran,

dimulai dari peserta didik yang mendapat urutan pertama hingga terakhir.

Peserta didik bisa membuat pose sesuai dengan objek yang terlintas di

pikirannya saat mendengar tema yang didapat.

5. Setelah pose atau bentuk telah dibuat, peserta didik harus menyebutkan

objek apa yang ia perankan lalu menahan posenya.

6. Berlanjut ke peserta didik berikutnya dan melakukan hal yang sama hingga

semua peserta didik telah masuk dalam adegan.

Catatan:

• Ingatkan peserta didik bahwa mereka dilarang memberitahu sesama teman

kelompoknya objek apa yang

akan mereka buat sebelum

berpose dan tidak boleh

bertukar urutan setelah

mendapatkan tema.

• Aktivitas ini bisa guru kemas

menjadi dua atau 3 babak

dengan alur dan peraturan

yang sama

Ilustrasi

Tema: Taman

• Peserta didik 1 - “Aku adalah bangku taman” lalu berpose menjadi bangku taman• Peserta didik 2 - “Aku adalah pohon di taman” lalu berpose menjadi pohon• Peserta didik 3 - “Aku adalah kucing di taman” lalu berpose menjadi kucing• Peserta didik 4 - “Aku adalah orang yang sedang membaca koran” lalu berpose

orang yang sedang membaca koran

Dan seterusnya secara berurutan dan bergantian hingga urutan terakhir.

Gambar 1.9 Ilustrasi ‘Merangkai Adegan’

28 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

2. Pesan

Berantai

(Alternatif)

Material: Gambar

objek atau kata

sebuah objek,

bisa diprint atau

dituliskan kembali ke

atas kertas.

Kegiatan ini, tidak hanya

melatih fleksibilitas tubuh anak tetapi juga melatih kemampuan anak untuk berkomunikasi secara non-verbal. Guru menjelaskan peraturan dan cara main

dari kegiatan ini sebelum memulai. Guru bisa membuat kegiatan ini menjadi

kompetisi dengan menentukan skor yang akan didapat, serta menentukan sanksi

apabila ada pribadi atau kelompok yang melanggar aturan.

Instruksi permainan:

1. Peserta didik terbagi menjadi dua kelompok.

2. Setiap kelompok harus memilih satu orang untuk menjadi ketua kelompok.

3. Pada setiap ronde, masing-masing kelompok akan bermain secara bersamaan.

4. Masing-masing anggota kelompok berdiri satu baris dengan ketua kelompok

berada di depan barisan. Anggota kelompok akan menghadap arah yang

berlawanan dengan ketua kelompok.

5. Guru akan memberikan gambar atau kata dari sebuah objek kepada ketua

kelompok, lalu memberikan aba-aba untuk memulai permainan.

6. Ketua kelompok harus membuat gerakan dengan tubuhnya untuk

menyampaikan pesan kepada teman kelompoknya tanpa bersuara.

7. Peserta didik yang telah selesai memperagakan, harus menghadap posisi

yang berlawanan dengan peserta didik yang sedang bermain.

8. Kegiatan berlanjut secara bergantian sampai ke orang terakhir pada barisan.

9. Orang terakhir harus memperagakan kembali gerakan yang sudah diterimanya

di depan guru dan harus menebak objek apa yang dimaksud dari gerakan

tersebut.

10. Kelompok yang selesai dan bisa menjawab dengan benar akan mendapatkan

poin sesuai dengan ketentuan guru.

Gambar 1.10 Ilustrasi ‘Pesan Berantai

29Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

Catatan:

• Aktivitas ini bisa dilakukan dalam beberapa babak dan peserta didik

diperbolehkan untuk mengganti ketua kelompoknya.

• Selalu ingatkan peserta didik untuk tidak mengeluarkan suara saat

memperagakan gerakan dan juga tidak mengobrol dengan temannya saat

kegiatan berlangsung.

Kegiatan PenutupRefleksi Material: Kartu tugas (bisa diprint atau dituliskan kembali ke atas kertas kecil),

topi/ kantong/mangkuk sebagai wadah kartu tugas.

Setelah semua kegiatan selesai, minta peserta didik untuk duduk bersama dalam

satu lingkaran. Guru bisa menjelaskan secara singkat atau merangkum kegiatan

hari itu dan jelaskan kemampuan apa yang dilatih dari kegiatan-kegiatan yang

sudah dijalani. Beri waktu untuk peserta didik berefleksi terhadap seluruh kegiatan yang sudah dijalani. Refleksi ini bertujuan untuk membantu peserta didik mengidentifikasi pentingnya tubuh yang fit dan terlatih di dalam berteater.

• Apa hal menarik yang kamu rasakan saat melatih tubuh?• Apa kelebihan yang ada pada tubuhmu sehingga mempermudah untuk melakukan

aktivitas? (contoh: tangan saya lentur sehingga mudah membuat objek dengan tangan)• Apa kelemahan yang ada pada tubuhmu sehingga mempersulit untuk melakukan

aktivitas? (contoh: badan saya kaku sehingga sulit menirukan kucing dengan baik)• Bagaimana caramu mengatasi kesulitan yang terjadi? • Setelah mengalami serangkaian permainan, apakah menurutmu ‘olah tubuh’ penting

dalam teater? Berikan alasannya.

Untuk peserta didik yang berminat mempelajari topik ini lebih jauh:

Jika peserta didik tertarik dengan kegiatan teater yang berbasis pada tubuh, berikan

referensi bacaan, kegiatan atau topik teater yang berbasis pada tubuh. Contohnya,

peserta didik bisa mempelajari 7 Level of Tension - James Lecoq, Greek Chorus, atau

dalam budaya Indonesia, peserta didik bisa melihat pertunjukkan Kecak atau Randai yang

semuanya berbasis pada tubuh.

30 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Ping Pong Pujian – (Alternatif 1)

Arahkan peserta didik untuk duduk dalam

lingkaran. Dimulai dari salah satu peserta

didik memberikan pujian kepada salah

satu temannya.

Lalu, peserta didik yang mendapat

pujian tersebut melempar pujian

kepada temannya yang belum

mendapat pujian. Aktivitas berlanjut

hingga semua peserta didik dalam

lingkaran mendapat pujian.

Melepaskan Energi –

(Alternatif 2)

Guru dan peserta didik

berada dalam lingkaran.

Peserta didik menutup

mata dan mengistirahatkan

badannya. Guru akan

membimbing peserta didik

untuk mengatur nafas dan

akan meminta peserta didik

untuk memikirkan satu kata yang

menggambarkan perasaan mereka

terhadap pembelajaran di kelas hari itu. Saat menghembuskan nafas, peserta

didik bersama-sama meneriakkan kata tersebut. Aktivitas ini bisa dilakukan

berdiri maupun duduk.

Catatan: Guru harus memastikan peserta didik dalam keadaan rileks sebelum

arahan untuk meneriakkan sebuah kata.

C. Kegiatan Pembelajaran AlternatifMembuat Kartu Tugas

Material: Lembar Kegiatan Peserta Didik

Pada aktivitas ini, peserta didik diberi tugas untuk membuat sendiri kartu tugas

yang berisi instruksi sederhana untuk permainan kelompok yang berisi 4-5

orang. Peserta didik akan diberi arahan pada lembar kegiatan peserta didik untuk

memudahkan peserta didik menuliskan ide.

Gambar 1.11 Ilustrasi ‘Ping Pong Pujian’

Gambar 1.12 Ilustrasi ‘Melepaskan Energi’

31Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

MEMBUAT KARTU TUGAS

TANGGAL : ___________________NAMA PESERTA DIDIK : _________________

Peserta didik membuat instruksi dalam kartu tugas untuk permainan berkelompok yang berisi 4-5 orang. Berikut petunjuk yang dibutuhkan dalam permainan:• Semua komunikasi melalui tubuh, tidak boleh bersuara atau berbicara.• Informasi mengenai situasi atau tema yang harus digambarkan.• Informasi tugas yang harus dilakukan kelompok.

Contoh:

KARTU TUGAS

Situasi: Mencari makanTugas:Sekelompok kelinci berjalan mencari makan dengan satu ekor kelinci menjadi pemimpin kelompok dalam pencarian, dan satu ekor lainnya menjadi pengacau dalam perjalanan sehingga memperlambat perjalanan mereka. Seluruh peserta didik berkomunikasi menggunakan tubuh, tidak diperbolehkan bersuara atau berbicara kepada teman kelompok selama bermain.

KARTU TUGAS

Situasi: __________

Tugas:

_______________________________________________________

_______________________________________________________

_______________________________________________________

_______________________________________________________

_______________________________________________________

_______________________________________________________

_______________________________________________________

- - - -

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

32 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

KEGIATAN 3: BERMAIN IMAJINASI

Deskripsi singkat

Aktivitas yang ada pada kegiatan ini akan berfokus pada permainan imajinasi dan

kerja ansambel guna melatih kreativitas peserta didik dalam berimajinasi, serta

melatih kemampuan peserta didik bekerja dalam kelompok dan berkolaborasi.

Selain itu, aktivitas-aktivitas pada kegiatan ini dapat membantu peserta didik

untuk membangun rasa percaya diri, melatih kepekaan terhadap keadaan sekitar,

serta membangun kesadaran peserta didik akan aturan dan pengamatan.

A. Persiapan Mengajar• Memahami instruksi pada kegiatan pengajaran dan atau menonton video

rujukan.

• Mempersiapkan material yang dibutuhkan dalam kegiatan pengajaran.

B. Kegiatan PengajaranKegiatan Pembukaan

Pengantar & Pengaturan kelas

1. Guru mengingatkan peserta didik terhadap peraturan yang sudah disepakati

di kelas

dan mengulas kegiatan pada pertemuan sebelumnya.

2. Guru juga bisa menunjuk salah satu peserta didik untuk menceritakan secara

ringkas

kegiatan apa saja yang dilakukan pada pertemuan sebelumnya.

Rantai Opini

Kegiatan ini berfungsi sebagai sarana berefleksi terhadap emosi yang sedang dirasakan. Ini membantu peserta didik untuk sadar dengan emosinya dan juga

membantu guru untuk melihat kondisi psikis peserta didik sebelum pelajaran

dimulai. Dalam kegiatan ini, peserta didik berdiri dalam lingkaran. Guru memberi

aba-aba untuk peserta didik memikirkan 1 kata yang dirasakan saat itu sebelum

memulai aktivitas. Peserta didik ditunjuk secara acak untuk memulai, dan peserta

didik tersebut menjadi orang pertama yang menyebutkan kata, lalu dilanjutkan

oleh peserta didik yang ada di sebelahnya dengan mengulang perasaan dari

teman sebelumnya dan ditambahkan dengan perasaannya sendiri. Aktivitas

berlanjut dengan urutan yang sama sampai seluruh orang sudah mendapat

giliran.

33Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

Setelah kegiatan ini, saatnya masuk dalam transisi menuju kegiatan inti. Guru

dapat mengajak peserta didik untuk bermain salah satu dari dua kegiatan ini:

Lingkaran Alfabet (Alternatif 1)

Instruksi:

1. Peserta didik dalam lingkaran harus bekerja sama untuk mencapai huruf

terakhir dari urutan alfabet.

2. Aktivitas diawali oleh guru yang akan “melempar” huruf “A” dengan cara membuat aksi melempar atau menunjuk ke seorang peserta didik secara

acak.

3. Peserta didik yang mendapat lemparan harus melempar huruf selanjutnya

ke teman secara acak.

4. Aktivitas berlanjut hingga dalam satu lingkaran mencapai huruf “Z”

Catatan:

• Guru harus memastikan bahwa tempo semakin lama semakin cepat dan

tidak melambat.

• Sebagai variasi, guru bisa membagi peserta didik menjadi dua kelompok

dan buat aktivitas seperti kompetisi, kelompok mana yang akan selesai

terlebih dahulu sampai ke alfabet terakhir.

• Guru bisa menggunakan stopwatch untuk menghitung durasi.

Video referensi

Putra memulai dengan

kata “Senang”

Ani melanjutkan dengan

kata “Senang, lelah”

Tina melanjutkan dengan

kata “Lelah, antusias”

Gambar 1.13 Ilustrasi ‘Rantai Opini’

34 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Tarik Tambang (Alternatif 2)

Kegiatan ini dilakukan tanpa properti sehingga guru harus menyampaikan bahwa

peserta didik akan melakukan permainan tarik tambang imajiner (berpura-pura

bermain tarik tambang tanpa tali).

Instruksi:

1. Peserta didik terbagi menjadi dua kelompok dan berbaris seperti orang yang

akan bermain tarik tambang. Peserta didik harus berimajinasi dan berakting

seolah-olah sedang bermain tarik tambang dengan tali sungguhan.

2. Setelahnya terbagi dalam kelompok, baik guru dan peserta didik membuat

kesepakatan kelompok mana yang akan menang terlebih dahulu. Guru juga

bisa menarasikan skenario untuk diikuti oleh para pemain, seperti misalnya:

Kelompok 1 hampir menang, tetapi kelompok 2 tidak menyerah begitu saja. Tiba-tiba,

salah satu anggota kelompok 1 terjatuh, kelompok dua memimpin. Kelompok 1 berjuang

sekuat tenaga, tetapi tidak berhasil. Kelompok 2 menang!

Catatan:

Jika peserta didik terlalu banyak, beberapa peserta didik bisa dijadikan sebagai

regu sorak untuk masing-masing kelompok.

Perhatikan dan koreksi peserta didik yang sibuk dengan imajinasinya sendiri

tanpa mengambil bagian dalam situasi imajiner yang sedang terjadi. Misalnya,

saat kelompoknya sedang berakting menarik tali, seorang peserta didik terlihat

menarik tali ke arah lain atau tidak terlihat sedang menarik tali sama sekali.

Gambar 1.14 Ilustrasi ‘Tarik Tambang’

35Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

Kegiatan IntiKegiatan inti pada Kegiatan 3 berfokus pada pengembangan daya imajinasi dan

kreativitas berpikir peserta didik secara artistik. Lewat berbagai kesempatan untuk

berimprovisasi di dalam kegiatan berkelompok, peserta didik juga akan berlatih

memberikan respon yang sesuai dengan naskah atau alur cerita yang diberikan.

Ada 2 alternatif kegiatan yang bisa dilakukan, sesuai dengan karakteristik dan

preferensi peserta didik dalam melakukannya:

Sepak Bola Imajinasi

(Alternatif 1)

Material: Bangku (untuk

membatasi area yang

akan digunakan untuk

beraktivitas.) Area

aktivitas hendaknya

disesuaikan dengan

jumlah peserta didik,

pastikan area tidak

terlalu sempit untuk

beraktifitas.

Instruksi:

1. Peserta didik dibagi menjadi 2 tim yang terdiri atas 5 orang peserta didik.

2. Selain itu, guru akan menunjuk satu orang peserta didik untuk menjadi wasit.

3. Masing-masing tim harus memilih siapa yang menjadi kapten, penjaga gawang,

pemain belakang dan gelandang.

4. Dalam grup, peserta didik akan bermain sepak bola imajinasi di dalam area

yang telah dibatasi. Peserta didik harus berimajinasi dan berakting seolah-

olah sedang bermain menggunakan bola sungguhan.

5. Peserta didik yang menjadi wasit, bertugas untuk mengecek seluruh pergerakan

dari para pemain, dan memastikan pemain tidak melakukan pelanggaran.

6. Jika terjadi pelanggaran, wasit bisa membunyikan peluit imajiner dan

berwenang untuk memberi pelanggaran layaknya wasit sungguhan.

7. Satu babak berdurasi 8-10 menit. Setelah waktu habis, ganti tim dengan

peserta didik yang belum berpartisipasi.

8. Peserta didik yang tidak terlibat menjadi pemain berakting sebagai suporter

mewakili masing-masing tim.

Gambar 1.15 Ilustrasi ‘Sepak Bola Imajinasi’

36 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Menyusun Puzzle Adegan (Alternatif 2)

Material: Gambar-gambar adegan yang diprint dan dipotong sehingga bisa

disusun menjadi puzzle, topi/kantong/mangkok untuk menjadi wadah gambar-

gambar tersebut.

Instruksi kepada peserta didik:

1. Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil yang berisi 3-4 orang.

2. Tiap kelompok mengutus 1 orang untuk menjadi ketua kelompok.

3. Setiap ketua kelompok, secara bersamaan mengambil satu potongan kertas

dan membawanya ke grup. Lalu kembali mengambil satu potongan hingga

selesai.

4. Jika ketua kelompok mengambil potongan yang tidak cocok, potongan

tersebut harus dikembalikan ke wadahnya.

5. Anggota kelompok menyusun potongan-potongan yang diberikan ketua

kelompok.

6. Kegiatan berlangsung hingga kelompok bisa menyusun puzzle adegannya

dengan benar.

7. Setelah puzzle tersusun, kelompok harus membuat adegan singkat yang

terinspirasi dari gambar yang didapatnya dan menampilkannya di depan kelas.

Catatan:

• Guru memastikan bahwa ketua kelompok hanya bisa mengambil satu

potongan puzzle dalam satu sesi perjalanan.

• Guru bisa menggunakan stopwatch untuk mengontrol durasi permainan

Kegiatan Penutup

Refleksi Minta anak untuk berkumpul dan duduk dalam lingkaran, lalu bersama-sama

melakukan refleksi untuk kegiatan yang telah dijalani dengan mengisi lembar refleksi diri yang terlampir pada akhir kegiatan.

Untuk peserta didik yang berminat mempelajari topik ini lebih jauh:

Jika peserta didik tertarik dengan kegiatan teater yang berbasis imajinasi, guru bisa

mengarahkan peserta didik untuk mempelajari teknik-teknik improvisasi untuk melatih

kemampuan imajinasi dan kreativitas mereka lebih jauh lagi.

37Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

Rantai Opini

Pada penutup kegiatan, ulangi lagi aktivitas rantai opini dan tanyakan kepada

peserta didik perasaan mereka setelah mengikuti pembelajaran kelas teater hari

itu.

C. Kegiatan Pembelajaran AlternatifMenyusun Instruksi

Material: Lembar kegiatan peserta didik

Pada aktivitas ini, peserta didik diberi tugas untuk menyusun instruksi untuk

kartu tugas kelas teater yang berbasis pada pelatihan imajinasi. Peserta didik

akan diberi arahan pada lembar kegiatan peserta didik untuk memudahkan

menuliskan ide.

Asesmen

Asesmen formatif yang dilakukan pada akhir Kegiatan 3 berupa catatan observasi

terkait perkembangan peserta didik setelah mengikuti pembelajaran selama ini.

Hasil dari pengamatan tersebut ditindaklanjuti dengan menemukan peserta

didik mana yang masih kurang dan perlu dibantu untuk memahami konsep

dan menerapkanya serta untuk mendapatkan umpan balik atas konsep yang

masih kurang dipahami atau dipraktikkan oleh peserta didik (terlihat dari kolom

indikator tertentu yang banyak mendapat nilai 1).

Keterangan nilai:1: indikator tidak terlihat atau belum konsisten diterapkan oleh peserta didik2: peserta didik menunjukkan indikator tersebut secara umum, meskipun belum konsisten 3: indikator tersebut sudah terlihat dengan konsisten pada peserta didik

Nilai:

NamaPeserta

Didik

1

2

3

4

5

6

dst

Memainkan peran (bergerak, berekspresi, atau bahkan berdialog)

sesuai instruksi

Menirukan gerak objek atau

makhluk hidup yang diamati

dengan akurat

Bekerja sama dan responsif

dengan anggota kelompok yang

lain

Bermain dengan

percaya diri

Berkomunikasi efektif lewat

gerakan tubuh yang dapat dimengerti teman dan

gurunya.

Tabel 1.3 Tabel Observasi Perkembangan Peserta didik

38 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

MENYUSUN INSTRUKSI

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

Susunlah instruksi-instruksi di bawah ini menjadi instruksi yang berurutan dengan memberi

nomor pada kotak benar.

Urutan Instruksi

Satu per satu anggota kelompok masuk ke dalam area bermain dan berakting menjadi penumpang bus.

Tunjuk satu orang dari kelompok untuk menjadi supir bus imajinasi.

Siapkan 5 buah bangku dan susun seperti bentuk bangku penumpang dalam bus.

Supir bus memegang kendali pada situasi-situasi yang mempengaruhi keadaan dalam bus, contoh: ada polisi tidur, jalan menanjak, rem mendadak, dan lainnya.

Permainan diakhiri dengan supir bus menabrak sesuatu dan seluruhnya berakting sesuai dengan situasi tersebut.Siapkan area permainan.

Masing-masing berakting sesuai dengan peran dan tokohnya masing-masing dalam permainan dan diperbolehkan berinteraksi dengan sesama penumpang.

Supir bus diharuskan berinteraksi dengan penumpang.

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

39Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

MENYUSUN INSTRUKSI

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

1. Lingkari emosi yang kamu rasakan saat bermain dalam kelompok.

BINGUNG MALU SENANG PERCAYA DIRI

2. Dalam skala 1-10, beri nilai untuk kemampuan mu bekerja sama dengan

teman kelompok.

Buruk < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > Sangat Baik

3. Dalam skala 1-10, beri nilai untuk kemampuan mu menghargai pendapat

teman dan keputusan yang diambil dalam kelompok.

Buruk < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > Sangat Baik

Hal yang mudah dilakukan

dalam berimajinasi

Hal yang sulit dilakukan

dalam berimajinasi

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

40 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

KEGIATAN 4: KELOMPOK BINATANG

Deskripsi Singkat

Kegiatan ini akan berfokus pada permainan kelompok dan peserta didik akan

belajar membedakan permainan dengan atau tanpa aturan. Peserta didik akan

belajar bahwa dalam sebuah aktivitas selalu ada aturan dan peran yang harus

ditaati agar aktivitas dapat berjalan lancar. Kegiatan-kegiatan pada kegiatan

ini juga dapat membantu anak melatih dan memahami berbagai respons yang

muncul dari situasi saat kegiatan berlangsung.

A. Persiapan Mengajar

• Membaca instruksi pada kegiatan pengajaran dan atau menonton video

referensi.

• Memastikan materi dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk aktivitas sudah

tersedia dan dapat diakses oleh peserta didik.

B. Kegiatan Pengajaran

Kegiatan Pembukaan

Guru mengingatkan peserta didik terhadap peraturan yang sudah disepakati

di kelas dan mengulas kegiatan pada pertemuan sebelumnya. Awali kegiatan

pembelajaran dengan memberikan salah satu dari dua aktivitas berikut:

Kelas Jenaka (alternatif 1)

1. Guru menunjuk satu orang peserta didik untuk berperan sebagai guru, dan

peserta didik yang lainnya tetap berperan sebagai peserta didik.

2. Peserta didik yang berperan sebagai guru, berakting menyambut peserta

didik dan mulai mengajar.

3. Saat sang guru (peran) memalingkan badan, peserta didik bisa berakting

sangat konyol dan lincah.

4. Namun saat sang guru berbalik badan, peserta didik harus diam dan tidak

melakukan gerakan apapun.

5. Apabila ada peserta didik yang terlihat oleh sang guru sedang bergerak akan

mendapat konsekuensi yang disepakati bersama sebelumnya.

41Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

Ilustrasi

“Selamat datang di kelas Bahasa Indonesia. Saya Ibu Putri. hari ini kita akan belajar tentang puisi. Mohon diperhatikan baik-baik ya”.

Kalimat terakhir menjadi isyarat untuk sang guru berbalik badan seolah-olah sedang menyiapkan sesuatu. Lalu saat berbalik menghadap peserta didik, peserta didik akan diam membatu dan sang guru bisa melanjutkan “aktingnya”.

Pemanasan Favorit (alternatif 2)

Guru bisa melakukan kembali pemanasan yang pernah dilakukan sebelumnya,

atau guru bisa meminta pendapat peserta didik mengenai pemanasan apa yang

paling mereka sukai dan sangat ingin mereka lakukan lagi

Kegiatan Inti Kelompok Binatang - Bagian 1

Material: Kertas tugas berisi karakter binatang (masing-masing binatang bisa

lebih dari satu).

Pada bagian 1 aktivitas ini, tidak ada aturan yang mengatur bagaimana anak

harus menyelesaikan misi mereka. Anak diberi kebebasan dan peserta didik

diperbolehkan melakukan bermacam-macam cara untuk menyelesaikan misi.

Tugas guru pada aktivitas ini adalah mengamati dinamika yang terjadi pada

aktivitas dan catat berbagai cara yang muncul dalam aktivitas ini, seperti:

peserta didik meneriakkan nama binatangnya, peserta didik bertanya satu per

satu ke temannya, dan lainnya.

Gambar 1.16 Ilustrasi 'Kelas Jenaka'

42 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Instruksi:

Masing-masing peserta didik akan diberikan kertas tugas yang berisi nama

binatang dan seluruh peserta didik diberikan 2 misi, yaitu:

• Misi 1: Membentuk kelompok berdasarkan nama hewan yang sama.

• Misi 2: Jika kelompok sudah terbentuk dan sudah dipastikan semua anggota

kelompok benar, masing-masing peserta didik bersuara bersama sesuai

dengan hewan yang diperankan (contoh: kelompok singa mengaum, kelompok

anjing menggonggong, dan lainnya.)

Setelah semua telah tergabung

dalam kelompok hewan masing-

masing dan menyelesaikan misi,

guru akan memulai putaran yang

baru dan peserta didik akan

mendapat nama binatang yang

baru.Kegiatan berlanjut seperti

pada putaran pertama hingga

guru memberi tanda selesai.

Catatan:

• Amati kembali aktivitas peserta didik di putaran kedua, apakah ada cara

baru yang muncul? atau peserta didik masih memakai cara yang sama? dan lainnya.

• Amati durasi aktivitas ini, berapa lama peserta didik mampu menyelesaikan

kedua target tersebut.

• Jika aktivitas berjalan cepat, guru bisa menambahkan satu atau dua target

baru.

• Guru disarankan untuk merekam kegiatan ini sehingga pada saat refleksi memudahkan anak untuk membandingkan dan menilai.

Kelompok Binatang - Bagian 2

Material: Kertas tugas berisi karakter binatang (masing-masing binatang bisa

lebih dari satu.)

Guru menjelaskan kepada peserta didik bahwa mereka akan memainkan

permainan yang sama dengan kegiatan sebelumnya, namun yang membedakan

adalah guru akan memberikan beberapa peraturan yang harus dipatuhi peserta

didik.

AAUUMMguk..guk..

Gambar 1.17 Ilustrasi ‘Kelompok Binatang’

43Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

Instruksi:

Masing-masing peserta didik akan diberikan kertas tugas yang berisi nama

binatang. Misi yang harus diselesaikan adalah misi yang sama pada aktivitas

bagian 1. Namun, peserta didik harus mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan

guru, sebagai berikut:

• Tidak diizinkan untuk memberitahu nama hewan yang mereka dapat walaupun

pada kelompok hewan yang sama.

• Peserta didik tidak diizinkan berkata-kata seperti manusia. Peserta didik

harus bergerak dan bersuara seperti hewan yang diperankan.

• Sebelum menyelesaikan misi 2, pastikan bahwa semua anggota kelompok

adalah hewan yang sama.

Setelah semua berhasil bergabung dalam masing-masing kelompok hewan dan

menyelesaikan misi, guru akan memulai putaran yang baru dan peserta didik

akan mendapat nama binatang yang baru.

Kegiatan berlanjut seperti pada putaran pertama hingga guru memberi tanda

selesai.

Catatan:

• Pada bagian 2 ini, guru perlu mengamati dan mencatat perubahan yang

terjadi selama aktivitas berlangsung. Apa saja perbedaannya dan bandingkan

dengan yang sebelumnya.

• Guru disarankan untuk merekam kegiatan ini sebagai bahan perbandingan

antara hasil dari kegiatan Bagian 1 dan Bagian 2.

• Jika durasi terlalu lama pada putaran pertama, guru tidak perlu melakukan

putaran yang kedua.

Penutup

Refleksi Pada saat melakukan refleksi, seandainya guru merekam aktivitas yang berlangsung, maka guru bisa memperlihatkan rekaman aktivitas tersebut

kepada peserta didik. Peserta didik diminta berefleksi secara mandiri ataupun berkelompok tentang pengalaman mereka selama melakukan kegiatan dan

berdasarkan hasil dari rekaman yang ada. Bagikan lembar refleksi agar peserta didik dapat menuliskan jawabannya. Tidak lupa, berikan apresiasi atas sikap-

sikap yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang terlihat selama proses pembelajaran berlangsung.

44 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Bagaimana Anda memaknai kutipan tersebut? Apa kaitannya antara pengalaman bermain ini terhadap kemampuan dan pengetahuan teater peserta

didik Anda?

C. Kegiatan AlternatifMenyelesaikan Permainan

Material: Lembar Kegiatan Peserta Didik

Peserta didik diberikan lembar kegiatan yang berisi instruksi permainan yang

belum selesai. Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan permainan tersebut dengan menambahkan aturan-aturan yang sesuai.

Refleksi guru:

“Play is often talked about as if it were a relief from

serious learning. But for children, play is serious

learning. Play is really the work of childhood.”

Bermain seringkali dibicarakan seolah-olah itu adalah

sebuah kelegaan dari pembelajaran yang serius.

Tetapi bagi anak-anak, justru bermain adalah sebuah

pembelajaran yang serius. Bermain itu benar-benar

merupakan pekerjaan masa kecil. - Fred Rogers

Gambar 1.18 ‘Ilustrasi Fred Rogers’

45Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

MENYELESAIKAN PERMAINAN

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

PERMAINAN KARAKTER

Instruksi:1. Peserta didik dibagi kedalam kelompok kecil berisi 4-5 orang.2. Setiap anggota kelompok, akan mengambil satu buah kertas berisi nama

karakter.3. Kelompok akan membuat adegan singkat yang melibatkan karakter-karakter

yang didapat anggota kelompok.

- - - -

Selesaikanlah instruksi permainan yang ada di bawah ini dengan menambahkan instruksi

dan aturan yang sesuai dengan permainan.

_______________________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

_______________________________________________

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

46 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

REFLEKSI KELOMPOK BINATANG (BAGIAN 1)

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

1. Apa yang kamu rasakan saat diberi kebebasan memainkan permainan ini (tidak diberikan aturan)?

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

2. Apakah ada pengaruh aturan terhadap permainan yang kamu mainkan?

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

Hal yang mudah dilakukan pada

permainan yang dibebaskan

Hal yang sulit dilakukan pada

permainan yang dibebaskan

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

47Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

REFLEKSI KELOMPOK BINATANG (BAGIAN 2)

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

1. Setelah memainkan permainan ini dalam dua versi, perbedaan yang paling terlihat adalah...

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

2. Apa pengaruh aturan terhadap permainan yang kamu mainkan?

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

Hal yang mudah dilakukan pada

permainan yang diberi aturan

Hal yang sulit dilakukan pada

permainan yang diberi aturan

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

48 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

KEGIATAN 5: AYO HITUNG SAMPAI

Deskripsi SingkatSambil bermain, peserta didik akan menyadari dan menuliskan kembali aturan

permainan yang dimainkannya. Kegiatan ini akan menghantarkan peserta didik

untuk memahami pentingnya aturan dan kesadaran akan aturan dalam sebuah

permainan.

A. Persiapan Mengajar• Guru menghitung jumlah peserta didik yang hadir

• Guru mempelajari permainan “Hitung Sampai…”• Guru menyiapkan lembar kegiatan dan pertanyaan refleksi untuk peserta

didik.

B. Kegiatan PengajaranKegiatan Pembukaan 1. Pengaturan Kelas

Guru mengingatkan kembali aturan dan kesepakatan bersama yang sudah

dijalankan di dalam kelas.

2. Bermain Aktivitas Favorit

Guru mengajak peserta didik memilih 1 aktivitas dari permainan yang pernah

dimainkan di Kegiatan 1 sampai Kegiatan 4 untuk dimainkan kembali.

Kegiatan Inti1. Hitung sampai...

Sampaikan kepada peserta didik bahwa pada aktivitas kali ini, peserta didik

akan bermain sebagai sebuah grup/kelompok besar dan bekerja sama dalam

menyelesaikan tantangan.

Jelaskan aturan permainan ‘Hitung sampai…” dengan bahasa yang santai, tidak perlu baku, dan langsung mensimulasikannya agar anak-anak mudah memahami

permainannya (aturan permainan dapat dilihat pada lampiran). Beritahukan

kepada peserta didik bahwa pada bagian terakhir dari Kegiatan 5, murid akan

diminta menuliskan kembali aturan bermain ‘Hitung sampai...’ sehingga perlu

berkonsentrasi dalam menyimak dan benar-benar mengalami permainan ini.

49Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

Setelah penjelasan dan simulasi, mulailah melakukan permainan ini bersama peserta

didik:

1. Atur posisi duduk peserta didik agar melingkar dan berhadap-hadapan (tidak

membelakangi pemain lain).

2. Anggota permainan ini idealnya berjumlah 10 sampai 20 orang. Jika jumlah

peserta didik lebih dari 20, bagilah ke dalam 2 kelompok sama banyak.

3. Guru perlu menyebutkan judul permainan ini dengan jelas.

4. Ingatkan kepada murid bahwa sebuah kelompok dikatakan berhasil jika dapat

menyebutkan angka 1 sampai … (tergantung jumlah anggota kelompoknya)

tanpa melanggar aturan yang ada seperti: tidak boleh berbarengan, satu orang

menyebutkan 1 kali saja, tidak boleh janjian terlebih dulu. Contoh untuk kegiatan

3 dan 4 (dengan suara lantang),

“Selamat datang di permainan ‘Hitung sampai 13’...! (jika anggota kelompok

berjumlah 13 orang). Bapak ingatkan lagi bahwa tantangan kalian adalah untuk

dapat menyebutkan angka 1 sampai 13 dengan lancar. Ingat, satu orang hanya

boleh menyebutkan satu angka dan jika angka yang sama disebutkan oleh

dua orang yang berbeda, kalian harus ulangi kembali dari angka 1.” Permainan

dimulai dari…. sekarang!”

5. Mainkan permainan ini sampai seluruh kelompok berhasil melakukannya atau

hingga durasi aktivitas ‘Hitung sampai...’ telah habis (durasi total dari penjelasan

sampai tahap ini adalah 15 menit).

Gambar 1.19 Ilustrasi ‘Hitung Sampai’

HITUNG SAMPAI...

1 2 3 ...

50 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

2. Menuliskan Aturan ‘Hitung sampai…”

Persilakan peserta didik kembali ke tempat duduk dan bagikan lembar kegiatan.

Sambil memberikan instruksi pengerjaan, ada baiknya guru memberikan konteks

terlebih dahulu. Misalnya, “Bayangkan ada temanmu di luar kota yang benar-

benar tidak tahu-menahu dengan permainan “Hitung sampai 13’ dan ingin belajar

darimu. Dia meminta kamu menuliskan aturan permainan ini sejelas mungkin agar

ia dapat belajar dan memainkan ini bersama teman-temannya di sana. Tugasmu

kali ini adalah menjelaskan aturan permainan tersebut kepadanya. Untungnya,

sebagian besar aturan sudah ada di dalam lembar kegiatan ini (guru menunjukkan

lembar kegiatan). Kamu hanya perlu melengkapi bagian yang rumpang yang

ditandai dengan tanda titik-titik.”

Berikan waktu setidaknya 10 menit untuk setiap peserta didik mengerjakan secara

mandiri. Guru mengumpulkan lembar kegiatan peserta didik untuk diberikan

nilai. Penilaian tidak perlu diberikan dalam bentuk angka, tetapi berikan koreksi

jika ada jawaban yang salah/kurang tepat dan berikan apresiasi jika jawabannya

benar.

3. Bermain bebas tanpa aturan

Peserta didik diizinkan memodifikasi aturan (menghilangkan aturan atau mengganti aturan yang ada) dan mencobakan dengan aturan yang dimodifikasi. Sampai tahap ini, peserta didik dibiarkan saja memodifikasi.

PenutupMerefleksikan pengalaman belajarRefleksi pada Kegiatan 5 bertujuan untuk membantu peserta didik memahami keberadaan aturan dalam sebuah permainan dengan pemahaman mendasar

sebagai berikut:

• Aturan penting untuk memastikan permainan berjalan dengan baik dan

kolaborasi dapat terjadi.

• Aturan dan harus ditaati oleh seluruh pemain.

• Beberapa pertanyaan yang bisa diajukan:

» Mengapa peraturan itu penting? » Setujukah kamu dengan pernyataan “Semua pemain bertanggung jawab

menjalankan peraturan saat bermain?” Jelaskan alasanmu.

51Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

» Bagaimana proses kerjasama di dalam kelompok? Berjalan dengan baik atau tidak? Mengapa?

Penutup

Guru menyimpulkan pembelajaran. Jika waktunya cukup, guru berdiskusi dengan

peserta didik tentang permainan daerah yang mereka ketahui dan biasa mainkan.

Refleksi Guru1. Apakah Kegiatan 4 dan 5 berlangsung sesuai ekspektasi saya? Apa buktinya?2. Bagian mana yang masih perlu diperbaiki dari pengajaran saya?

Kunci Jawaban Lembar Kegiatan Peserta Didik:

Aturan permainan (hitung sampai 13!)

1. Pemain duduk (melingkar). Tidak boleh membelakangi pemain lain.

2. Target dari permainan ini adalah untuk menyebutkan (angka) secara

berurut sesuai jumlah anggota kelompok.

3. Satu orang hanya boleh mengucapkan sebuah angka dalam satu kali

kesempatan.

4. Siapa saja boleh memulai menyebutkan angka pertama, yaitu ‘satu’.

5. Orang yang lain harus melanjutkan dengan (angka berikutnya), ‘dua’, dan

seterusnya.

6. Jika dua orang atau lebih menyebutkan sebuah angka yang sama, maka

kelompok tersebut harus menghitung kembali dari (awal/satu/pertama/

jawaban sejenis).

7. Selama menghitung, pemain tidak boleh bertatap muka satu sama lain

dan mengatur strategi khusus.

52 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

LEMBAR KEGIATAN HITUNG SAMPAI

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

Aturan permainan ______

1. Pemain duduk ______. Tidak boleh membelakangi pemain lain.

2. Target dari permainan ini adalah untuk menyebutkan _____ secara berurut

sesuai jumlah anggota kelompok.

3. Satu orang hanya boleh mengucapkan sebuah angka dalam satu kali

kesempatan.

4. Siapa saja boleh memulai menyebutkan angka pertama, yaitu ‘satu’.

5. Orang yang lain harus melanjutkan dengan ______, ‘dua’, dan seterusnya.

6. Jika dua orang atau lebih menyebutkan sebuah angka yang sama, maka

kelompok tersebut harus menghitung kembali dari ______

7. Selama menghitung, pemain ______ bertatap muka satu sama lain dan

mengatur strategi khusus.

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

53Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

KEGIATAN 6: PERNAHKAH KAMU BERMAIN PERMAINAN DAERAH?

Deskripsi Singkat

Dalam kegiatan ini peserta didik belajar mengenai konsep modifikasi lewat pengalaman bermain permainan daerah dengan teman-temannya. Kegiatan 6 ini

adalah fase perkenalan bagi peserta didik menuju presentasi yang akan mereka

lakukan di Kegiatan 8.

A. Persiapan Mengajar

• Guru melakukan riset terhadap permainan daerah yang digemari murid atau

anak-anak seumuran murid kelas 5 di sana. Guru memilih 3-4 permainan

yang paling mudah untuk dimodifikasi aturan-aturannya.• Akan sangat baik jika kegiatan ini dilakukan di lapangan atau tempat yang

cukup luas agar murid dapat memainkannya dengan leluasa dan nyaman

sehingga guru mungkin perlu meminjam ruangan tertentu dan memastikan

situasinya (suhu ruangan, penerangan, dan kebersihan) cukup nyaman bagi

murid untuk mengerjakan instruksi pembelajaran.

B. Kegiatan Pengajaran

Pengaturan Kelas

Guru mengingatkan kembali aturan dan kesepakatan bersama yang sudah dijalankan

di dalam kelas, memastikan murid dalam kondisi yang fit untuk mengikuti aktivitas hari ini. Peserta didik yang kurang fit/sedang mengalami cedera diharapkan tidak terlibat langsung dan menjadi penonton saat aktivitas yang berbagi fisik dilakukan dan tetap mengerjakan aktivitas non-fisik yang diberikan.

Instruksi Untuk Guru:

1. Awali kelas dengan membawa peserta didik ke ruangan lain atau menata kelas

agar lokasinya leluasa untuk bergerak.

2. Lakukan diskusi santai dengan peserta didik terkait daftar permainan daerah

setempat yang mereka ketahui atau pernah mainkan.

Aktivitas favorit

Murid memilih permainan yang telah dilakukan di kegiatan-kegiatan sebelumnya

untuk dimainkan kembali. Arahkan murid untuk memilih permainan yang

melibatkan pergerakan tubuh (tangan dan kaki) seperti ‘Ular-ularan’, ‘Bercermin’,

dsb. Guru perlu mengatur urutan permainan yang dipilih dari yang ringan hingga

cukup berat secara fisik.

54 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Galeri Permainan Daerah

Aktivitas ini dilakukan dengan konsep gallery walk dimana guru menyediakan 3-4

area permainan daerah untuk dilakukan oleh peserta didik secara berkelompok

dan bergiliran sesuai durasi waktu tertentu.

Instruksi Kepada Peserta Didik:

1. Sesuai dengan jumlah permainan, siapkan kartu petunjuk di setiap area

permainan agar peserta didik dengan mudah mengidentifikasi permainan yang harus dimainkan. Besar area akan menyesuaikan dengan kebutuhan luas area

permainan tersebut. Pastikan satu area dengan yang lain diberi batas yang

jelas agar saat peserta didik bermain, tidak terjadi tabrakan/insiden yang tidak

diinginkan.

2. Bagi rata peserta didik menjadi 3-4 kelompok, sesuai dengan jumlah permainan

yang akan dimainkan (jumlah permainan=jumlah kelompok)

3. Jelaskan kepada peserta didik bahwa mereka diberi kesempatan untuk

memainkan sejumlah permainan daerah selama durasi tertentu. Jika mendengar

2.Kegiatan Inti

Gambar 1.20 Ilustrasi ‘Galeri Permainan Daerah’

55Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

tanda (bunyi pluit, tepukan yang unik, atau bebunyian tertentu), maka kelompok

yang sedang berada di sebuah area permainan bergerak searah jarum jam dan

memainkan permainan berikutnya. Demikian seterusnya sampai semua area

permainan selesai dikunjungi dan dimainkan.

4. Jelaskan kepada peserta didik bahwa setelah kegiatan ini, setiap kelompok

harus menuliskan prosedur dan aturan permainan daerah yang mereka sudah

mainkan. Guru perlu memberikan konteks yang bisa diterima peserta didik saat

mengerjakannya, seperti,

“Misalkan ada teman kamu yang baru pindah ke daerah ini dan ingin bermain

bersama tetapi tidak mengetahui bagaimana permainan ini dimainkan, apa

yang kamu lakukan? Mengajarinya, bukan? Nah, bayangkan jika kamu hanya bisa memberitahu cara bermain dan aturan-aturannya lewat tulisan. Bagaimana kamu

akan menuliskannya? Tantangan hari ini adalah membuat prosedur dan aturan tertulis dari permainan daerah yang kamu biasa mainkan! Tetapi sebelumnya, Ibu

kasih kesempatan untuk kalian memainkan dulu permainannya selama beberapa

menit. Gunakan kesempatan bermain untuk mengingat kembali cara bermain

dan aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh para pemain agar permainan dapat

berjalan dengan baik dan menyenangkan”5. Berikan durasi permainan dengan membagi waktu tersisa jumlah area untuk

dikunjungi/dimainkan. Misalnya:

“waktu kita adalah 24 menit dan kita memiliki 4 area untuk dikunjungi. Itu artinya,

setiap kelompok memiliki waktu enam menit untuk bermain di setiap tempat.

Setelah 6 menit dan mendengar Bapak membunyikan peluit, maka berpindahlah

ke area berikutnya dan lakukan hal yang sama.”

Mendokumentasikan Prosedur dan Aturan Bermain

Guru membagi secara acak permainan yang akan didokumentasikan oleh setiap

kelompok. Masing-masing kelompok akan memperoleh permainan yang berbeda

untuk didokumentasikan.

Setiap kelompok akan mendapatkan sebuah lembar kegiatan yang akan

memandu mereka untuk menjabarkan prosedur dan aturan dari suatu permainan.

Dalam kelompoknya masing-masing, peserta didik menuangkan pengalaman

bermainnya dalam bentuk prosedur dan aturan bermain sesuai dengan lembar

kegiatan yang diberikan oleh guru.

56 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Sembari peserta didik mengisi lembar kegiatan bersama dengan kelompoknya,

guru berkeliling kelas untuk membantu peserta didik berkoordinasi di dalam

kelompoknya, mengarahkan peserta didik untuk mengisi dengan prosedur

bermain dan aturan yang tepat, serta memastikan pekerjaan dapat selesai tepat

waktu. Guru tidak direkomendasikan menegur peserta didik untuk setiap isian

yang kurang tepat. Sebaliknya, diharapkan memberikan pertanyaan pancingan

untuk membantu pemikiran kritis peserta didik. Misalnya,

“Kamu yakin tidak kelupaan menuliskan sebuah kegiatan? Coba bayangkan permainan tadi, setelah melakukan … (sebuah kegiatan) apa yang kamu lakukan?”

Penutup

Refleksi Setelah waktu habis dan lembar kegiatan ditempelkan atau dikumpulkan ke

guru, maka saatnya melakukan refleksi. Refleksi pada Kegiatan 6 bertujuan untuk memeriksa pemahaman murid tentang pemahaman murid mengenai aturan

dan respon dalam permainan. Proses refleksi bisa dilakukan secara lisan dengan pemahaman mendasar yang perlu digali sebagai berikut:

• Permainan membutuhkan prosedur dan aturan agar berlangsung baik.

• Melanggar aturan bisa menyebabkan terganggunya permainan dan berakibat

tidak menyenangkan bagi diri sendiri.

• Permainan menjadi seru dan mengasyikkan jika setiap anggota merespon

satu sama lain dengan baik.

Pertanyaan inkuiri yang bisa diajukan:

• Apa kesulitanmu saat menuliskan cara bermain dan aturan permainan?• Bagaimana jika permainan tidak usah saja memiliki prosedur dan aturan? Apa

akibatnya?• Apa dampaknya jika kamu tidak bermain sesuai prosedur atau melanggar

aturan? • Respon seperti apa yang kamu harapkan dari temanmu saat bermain?• Apakah kamu sudah melakukannya dengan dirimu sendiri saat bermain?

57Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

Penutup

Guru menyimpulkan hasil refleksi peserta didik dan menuliskannya dalam sebuah kertas untuk diingat bersama-sama (hal ini akan berguna di pertemuan

berikutnya). Peserta didik diminta menempelkan lembar kegiatan yang telah

diisi di salah satu bagian kelas atau menyimpannya di tempat yang aman

untuk dipakai kembali di pertemuan berikutnya. Guru mengapresiasi sikap-

sikap yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang terlihat selama proses pembelajaran berlangsung.

58 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

LEMBAR KEGIATAN PERMAINAN DAERAH (1)

1. Anggota kelompok

2. Nama permainan

3. Berapa orang bisa memainkannya?

4. Bagaimana cara bermainnya?

5. Aturan apa yang tidak boleh dilanggar dalam permainan ini?

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

59Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

LEMBAR KEGIATAN PERMAINAN DAERAH (2)

6. Modifikasi yang dilakukan kelompok kami adalah...

7. Tujuan dari modifikasi tersebut adalah...

Pada kotak tersebut, peserta didik diminta untuk menjelaskan prosedur/aturan apa yang dimodifikasi,

seperti apa modifikasi yang dilakukan, dan tujuannya. Jika peserta didik kesulitan, maka peserta didik bisa

mulai dengan mengisi dalam bentuk tabel sebagai jembatan pemahaman. Akan tetapi, hasil akhirnya tetap

harus berbentuk suatu kalimat utuh (perhatikan contoh) dan bukan tabel tersebut saja.

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

60 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

KEGIATAN 7: BISAKAH KITA MODIFIKASI PERMAINAN INI?

Deskripsi Singkat

Peserta didik dalam Kegiatan 7 akan belajar melakukan modifikasi permainan dengan menambah, mengurangi, atau mengganti aturan yang berlaku pada

sebuah permainan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenalkan peserta

didik terhadap konsep aturan dalam sebuah permainan sambil memberi ruang

berkreasi kepada mereka.

A. Persiapan Mengajar

• Guru memastikan lembar kegiatan peserta didik dan simpulan guru tersedia

dan mudah diakses saat pembelajaran.

• Memastikan adanya papan tulis dan spidol/media alternatif untuk guru

dapat menuliskan sesuatu dengan ukuran yang cukup nyaman untuk dilihat

bersama-sama.

B. Kegiatan Pengajaran

Kegiatan Pembukaan

1. Pengaturan Kelas

Guru mengingatkan kembali aturan dan kesepakatan bersama yang sudah

dijalankan di dalam kelas.

2. Aktivitas favorit termodifikasiGuru mengajak peserta didik bermain sebuah aktivitas permainan drama

(drama play) yang pernah mereka mainkan sebelumnya. Namun, kali ini murid

harus melakukannya sambil tetap berada di tempat duduknya masing-masing.

Artinya, guru perlu memodifikasi aturannya menjadi lebih sederhana agar dapat dilakukan peserta didik dari tempat duduknya. Usahakan memilih permainan

yang mudah dimainkan bahkan saat dalam kondisi duduk.

3. Pengenalan ‘modifikasi’Tanya peserta didik mengenai perasaan atau pendapat mereka tentang

permainan tersebut. Tanyakan apakah ada perbedaan cara bermain atau aturan

dengan permainan aslinya (tergantung guru memodifikasi aturan atau prosedur bermainnya). Peserta didik bersama dengan guru mendiskusikan perbedaan

tersebut dan guru menuliskan perbedaan tersebut dalam tabel perbandingan

seperti contoh berikut:

61Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

ASLI

Dilakukan sambil berdiri/berlari

Dilakukan sambil duduk

MODIFIKASI

Pada akhir diskusi, jelaskan kembali bahwa kegiatan mengubah, menambah, atau

mengurangi prosedur dan aturan tersebut dinamakan modifikasi.

Kegiatan Inti

Merencanakan modifikasiGuru menyampaikan kepada peserta didik bahwa tantangan hari ini adalah

untuk memodifikasi keempat permainan daerah yang mereka sudah tuliskan prosedur dan aturan tertulisnya. Selanjutnya, bersama dengan peserta didik,

guru memfasilitasi peserta didik untuk merencanakan sebuah modifikasi pada permainan daerah.

Rekomendasi kegiatannya adalah sebagai berikut:

1. Guru memulai dengan salah satu permainan daerah. Membacakan hasil

prosedur dan aturan yang sudah dituliskan oleh salah satu kelompok.

2. Guru berdiskusi dengan seluruh kelas untuk berbagai kemungkinan modifikasi. Selama diskusi, guru sangat diharapkan memberikan label yang jelas kepada

peserta didik tentang bentuk modifikasi yang dilakukannya, apakah mengubah, menambah, ataukah menghapus prosedur atau aturan tertentu. Misalnya pada

Gambar 1.21 Ilustrasi Pengenalan Modifikasi

62 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

permainan ‘Ular-ularan’, seorang murid menyarankan agar yang menjadi kepala

ularnya tidak hanya satu tetapi dua. Maka tanggapan guru yang benar adalah

dengan melabeli saran tersebut dengan sebagai bentuk modifikasi ‘mengubah’: “Oh, jadi saran kamu adalah aturan yang tadinya hanya ada 1 kepala ular diubah

menjadi 2 kepala ular, yah?” Hindari penggunaan terminologi yang rancu seperti “Oh, jadi aturan kepala ularnya disesuaikan ulang dari satu jadi dua kepala yah? atau pernyataan yang kurang jelas seperti, “Oh, jadi kepala ularnya tidak hanya

satu tetapi jadi dua, yah?”3. Jika telah ada kesepakatan,

maka guru membuat tabel

perbandingan seperti yang

sebelumnya dilakukan, kali ini

dengan menambahkan bentuk

modifikasinya.

4. Kegiatan tersebut diulangi untuk seluruh permainan daerah yang hendak

dimodifikasi sampai didapatkan tabel sejumlah permainan yang dimodifikasi tersebut.

ASLI

1 orang menjadi kepala ular

Bermain sambil berdiri dan memegang bahu

Bermain sambil berdiri dan memegang bahu

Diubah/diganti menjadi boleh dua orang yang menjadi kepala

ular.

Aturannya ditambah dengan harus menjadi ular sambil berjongkok dan bernyanyi.

Peraturan harus memegang bahu dihapus/dihilangkan, pemain tidak harus memegang bahu

temannya jika temannya merasa geli.

MODIFIKASI

Gambar 1.22 Ilustrasi ‘Merencanakan Modifikasi’

Tabel 1.4 Contoh Tabel Perbandingan Peraturan permainan asli dan modifikasi

63Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

Tips: Selama proses ini, peserta didik bisa jadi akan segera bosan dan kehilangan

konsentrasi. Mintalah peserta didik yang aktif dan suka bergerak untuk maju

dan mensimulasikan bentuk modifikasi yang dilakukan. Libatkan juga seluruh kelas untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi dengan meminta mereka

memberikan vote dengan cara yang unik untuk menyatakan persetujuan atau

ketidaksetujuannya atas ide yang diutarakan.

Bermain dengan prosedur/aturan modifikasiSaatnya uji coba! Mintalah setiap kelompok yang permainan daerahnya

sudah dimodifikasi untuk menguji coba dengan sesama kelompoknya. Setiap kelompok melakukannya secara bersamaan. Guru memantau proses ini secara

dan menanyakan kepada setiap kelompok: (1) Bagaimana tanggapan mereka

terhadap permainan ini setelah dimodifikasi? (2) Apakah kelompok mereka ingin mengganti prosedur/aturan yang sudah dimodifikasi dengan bentuk modifikasi yang lain? Jika kelompok tersebut menjawab “ya” untuk pertanyaan nomor (2), maka kelompok tersebut harus berdiskusi untuk menentukan modifikasinya, kemudian menguji coba modifikasi mereka sampai sesuai dengan keinginan mereka.

Merumuskan prosedur/aturan modifikasi Kegiatan terakhir adalah menuliskan hasil dari bentuk modifikasi yang telah disepakati ke dalam lembar kegiatan peserta didik.

PenutupRefleksi Refleksi pada Kegiatan 7 dilakukan secara lisan saja dengan pemahaman mendasar yang perlu digali sebagai berikut:

• Permainan dapat dimodifikasi dengan mengubah prosedur/cara bermain, melonggarkan aturan, dan menambah/menghapuskan aturan.

• Modifikasi dilakukan oleh para pemain dengan tujuan tertentu• Pertanyaan inkuiri yang bisa diajukan:

» Siapa yang terlibat/berinisiatif untuk memodifikasi sebuah permainan? » Apa tujuannya sebuah permainan dimodifikasi? » Modifikasi dilakukan dalam 3 bentuk, masih ingatkah kamu apa saja itu? » Bagaimana perasaanmu memainkan permainan yang kalian modifikasi? » Mana yang lebih kamu sukai: versi asli atau yang sudah dimodifikasi? » Bagian mana yang paling mengasyikkan dari permainan daerah yang kamu

mainkan?

64 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Refleksi Guru1. Pada momen apa peserta didik menemui kesulitan saat mengerjakan tugas

akhir mereka?2. Bagaimana mereka mengatasi masalah tersebut dan apa peran saya pada saat

itu?

Penutup

Guru menyampaikan bahwa pada kegiatan 8, setiap kelompok akan diminta

mempresentasikan secara santai dan sederhana permainan daerah yang telah

mereka modifikasi di depan teman-temannya. Untuk itu, guru memberikan waktu tersisa untuk setiap kelompok membiasakan diri dengan permainan yang telah

mereka modifikasi dan berlatih menjelaskan bentuk modifikasi yang dilakukan.

65Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

KEGIATAN 8: PRESENTASIKAN PERMAINANMU

Deskripsi singkatKegiatan 8 adalah kegiatan terakhir dalam unit ini. Peserta didik menampilkan

hasil dari proses belajar mereka mengenai aturan dan respon di dalam permainan

lewat presentasi di depan kelas mengenai permainan daerah yang mereka

modifikasi.

A. Persiapan Mengajar• Guru sudah memiliki referensi lengkap (dalam bentuk catatan pengamatan /

rekaman) mengenai permainan modifikasi setiap peserta didik• Guru bisa mendesain ruang kelas menjadi seperti semacam aula pertunjukan/

teater, atau bisa mengajak peserta didik ke luar kelas, seperti lapangan atau

(jika ada) amfiteater sekolah.

B. Kegiatan PengajaranKegiatan Pembukaan1. Peraturan Kelas

Peserta didik duduk dalam kelompok. Guru mengingatkan kembali aturan dan

kesepakatan bersama yang sudah dijalankan, terutama mengenai sikap apresiatif

dalam memperhatikan dan komitmen untuk melakukan yang terbaik.

2. Penjelasan penilaian

Guru mengulas kembali bagaimana presentasi hari ini akan dinilai, yaitu; aspek

apa saja yang akan diperhatikan oleh guru dan bagaimana ekspektasi, serta

standar pencapaian minimal guru. Jika diperlukan, guru dan peserta didik sama-

sama membuka rubrik (secara cetak maupun melalui platform digital) untuk

kembali mengingat aspek-aspek yang akan dinilai.

3. Sentuhan akhir

Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk melakukan

pemantapan penampilan untuk terakhir kalinya selama 10 menit. Guru memberitahu

bahwa saat presentasi dimulai, peserta didik duduk secara bebas dan tidak boleh

berkelompok untuk mencegah kelompok berdiskusi mengenai performa mereka dan

fokus untuk mengamati dan mengapresiasi kelompok lain yang mempresentasikan

modifikasi permainan mereka.

66 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Kegiatan IntiProsedur Presentasi

Guru menjelaskan prosedur pelaksanaan presentasi kepada peserta didik.

Upayakan menciptakan suasana presentasi yang cair tanpa tekanan untuk

peserta didik.

Setiap kelompok diberikan waktu 7-10 menit untuk mempresentasikan permainan

modifikasinya dengan urutan sebagai berikut:• Menjelaskan aturan permainan asli/orisinal

• Menjelaskan modifikasi yang dilakukan sembari melakukan simulasi.• Menerima apresiasi masukan dari teman-temannya.

• Peserta didik bisa bertanya kapanpun jika merasa kurang memahami

penjelasan yang diberikan oleh kelompok yang sedang presentasi.

• Peserta didik dipersilakan memberikan apresiasi dan masukan* atas

presentasi kelompok lain dengan bahasa yang santun setelah simulasi selesai.

• Penonton wajib menjaga suasana presentasi agar kondusif (tidak ribut dan

berkonsentrasi) dan suportif (tidak menjatuhkan dan memberikan semangat).

Catatan: Apresiasi dan masukan dapat diberikan dengan berbagai cara,

tergantung pada karakteristik kelas dan ketersediaan waktu. Untuk kelas yang

sudah terbiasa mengemukakan pendapat di depan umum dan/atau waktunya

tersedia cukup banyak, bisa dilakukan secara lisan dan publik, di depan teman-

teman yang lain. Jika waktunya sempit dan/atau peserta didik di kelas belum

terbiasa mengemukakan pendapat di depan umum, modelnya bisa diganti

dengan menuliskan apresiasi dan masukan secara tertulis. Tulisan ini kemudian

dikumpulkan dan diserahkan kepada kelompok yang sedang presentasi atau

bisa juga ditempelkan di punggung anggota kelompok yang presentasi (jika

menggunakan post-it).

Presentasi Peserta Didik

Peserta didik melakukan presentasi secara bergiliran.

PenutupRefleksiRefleksi pada Kegiatan 8 bertujuan untuk memunculkan kesadaran peserta didik sebagai penonton yang apresiatif dan penampil yang percaya diri dan memiliki

kesiapan. Oleh sebab itu, pertanyaan yang diberikan lebih menggali kepada

67Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

penampilan saat presentasi dibandingkan dengan konten permainan itu sendiri

(refleksi mengenai permainan daerah sudah dilakukan pada Kegiatan 6 dan 7).

Beberapa pemahaman dasar yang perlu digali dari refleksi kali ini adalah:• Presentasi akan berlangsung dengan baik jika kelompoknya siap. Pertunjukan

pun demikian: akan berlangsung dengan baik jika pemain dan tim yang terlibat

memiliki kesiapan.

• Penonton yang apresiatif dan suportif memberi dukungan kepada presenter

untuk melakukan presentasi dengan maksimal.

Pertanyaan inkuiri yang bisa diajukan:

• Permainan modifikasi mana yang menjadi favoritmu? Mengapa?• Kelompok mana yang paling baik presentasinya? Mengapa?• Seperti halnya presentasi barusan, apakah kesiapan pemain adalah faktor

yang penting untuk keberhasilan sebuah pertunjukan? Mengapa?• Bagaimana perasaanmu saat tampil di depan temanmu?• Apa yang perlu diperbaiki dari presentasi kelompokmu?• Apa yang sudah baik dari presentasimu?• Siapa penonton yang paling kamu sukai sikapnya? Mengapa?• Menurut pendapatmu, seperti apa sikap penonton presentasi/penonton

pertunjukan yang baik?

Penutup

Guru memberikan apresiasi untuk hal positif dari setiap presentasi. Guru

menyimpulkan secara singkat apa yang sudah dipelajari di unit ini, berangkat

dari hasil refleksi peserta didik di setiap kegiatan. Guru mengapresiasi sikap-sikap yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang terlihat selama proses pembelajaran berlangsung. Jika masih ada waktu, guru bisa meminta ide, saran,

dan masukan dari peserta didik terkait cara pengajaran guru dan pembelajaran

yang sudah dialami mereka.

68 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

ASESMEN

TP Mulai Berkembang

( <60 )

• Saya memainkan permainan daerah dengan cara yang berbeda tetapi tidak mampu menyebutkan aturan mana yang saya ganti/modifikasi.

A2.1Mengurutkan langkah - langkah dalam permainan daerahE1.1 Memodifikasi aturan dalam permainan daerah

E1.2 Bekerja kolaboratif dengan tim

A3.1 Mengem-bangkan gerak tubuh ber-dasar pada aturan dan instruksi sederhanaC1.1 Mampu menceritakan kembali pengalaman bermain sebuah permainan daerah

• Saya tidak dapat menyebutkan dengan jelas peran dan tugas saya.

• Saya tidak melaksanakan tanggung jawab saya di dalam kelompok dengan baik.

• Saya ragu-ragu atau terkadang melupakan aturan yang tim saya modifikasi pada saat simulasi.

• Saya memodifikasi sebuah aturan dalam permainan daerah yang saya pilih.

• Saya menjelaskan alasan yang konkrit atas modifikasi aturan yang tim kami buat.

• Saya mengetahui peran dan tugas saya.

• Saya mengerjakan tugas saya dengan bertanggung jawab.

• Saya dapat menjelaskan aturan dari permainan ini menggunakan bahasa sehari-hari.

• Saya terlibat dalam simulasi modifikasi aturan yang tim saya ciptakan.

• Saya membuat lebih dari 1 modifikasi.

• Saya menjelaskan dengan perinci aturan yang tim saya modifikasi.

• Saya memahami peran dan tugas saya.

• Saya memimpin kelompok atau memberikan kontribusi yang signifikan dalam kelompok.

• Saya mampu menjelaskan aturan dari permainan ini dengan lancar dan jelas.

• Saya terlibat dalam simulasi utuh permainan yang saya modifikasi aturannya.

Berkembang ( 60-80 )

Melebihi Ekspektasi ( 81-100 )

Refleksi Guru1. Langkah keberapakah yang paling berkesan untuk saya? Mengapa?2. Pada langkah keberapa peserta didik paling belajar banyak?3. Apa masukan atau pengetahuan yang paling dominan dipelajari peserta didik saya selama unit ini berlangsung?

Tabel 1.7 Asesmen

69Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

PENILAIANBerikut ini adalah daftar penilaian yang dilakukan sepanjang Unit 1 untuk

digunakan sebagai referensi:

Model penilaian yang dapat dilakukan di dalam unit ini mencakup beberapa cara,

yaitu

1. Skala Dikotomi (Ya/Tidak)

Bentuk penilaian ini sering digunakan untuk merekam pencapaian peserta didik

terhadap kriteria tertentu (umumnya terkait dengan capaian pembelajaran).

Adapun terbagi dalam dua kategori, yaitu: memenuhi ekspektasi (‘ya’ ) dan tidak

memenuhi ekspektasi (‘tidak’).

Pengembangan dari penggunaan skala dikotomi terlihat dalam beberapa bentuk,

seperti:

2. Tabel Observasi

NAMAASESMEN

KETERANGANPERIODEPENILAIAN

Observasi Awal Kemampuan Peserta Didik

Observasi Perkembangan Peserta Didik

Pemahaman Terhadap Aturan Permainan

Catatan Perkembangan Pemahaman Terhadap Aturan Permainan

Presentasi Permainan Modifikasi

Skala dikotomi dengan catatan anekdotal

Daftar periksa

Skala dikotomi

Daftar periksa

Rubrik

Kegiatan 1

Kegiatan 3

Kegiatan 5

Kegiatan 7

Kegiatan 8

Peserta Didik

[Nama peserta didik 1]

[diisi dengan praktik yang dari peserta didik yang

telah mencapai standar]Ya

Ya atau Tidak Ya atau Tidak Ya atau Tidak

Ya Ya

[catatan khusus dari guru]

[Nama peserta didik 2]

dst

Indikator

Indikator 1 Indikator 2 Indikator ....

Catatan Khusus

(jika ada)

Tabel 1.8 Daftar Penilaian

Tabel 1.9 Tabel Observasi

70 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Daftar Periksa (Checklist)

Daftar periksa pada unit 1 digunakan ketika guru merekam hasil belajar peserta

didik dan menggolongkannya ke dalam kategori sederhana seperti “sudah

memenuhi ekspektasi” dan “Belum memenuhi ekspektasi”.

Contoh:

Catatan: Tujuan checklist adalah untuk merekam kemampuan peserta didik

dalam menceritakan kembali pengalaman bermain permainan daerah dan

mengenali aturan yang berlaku. Penilaian ini dapat dilakukan ketika peserta

didik mampu menjawab pertanyaan yang diberikan dengan benar. Penilaian

dengan daftar periksa lebih difungsikan untuk merekam perkembangan peserta

didik daripada sebagai sebuah pengukuran untuk penilaian.

Rubrik

Digunakan untuk menilai hasil presentasi dan modifikasi permainan daerah pada Langkah 8. Tingkat pencapaian dikategorikan menjadi 3 predikat, yaitu:

‘Mulai Berkembang’, ’Berkembang’, dan ‘Sangat Berkembang’.

Aktivitas: Langkah 6 - Lembar kegiatan Permainan Daerah

Nama Peserta Didik

Peserta Didik 1 V

V

V

Peserta Didik 2

Peserta Didik 3

dst

Jawaban Benar

0-4 5-7

Tabel 1.10 Contoh

71Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

TP

Mu

lai

Be

rke

mb

an

g

(<60

)

Be

rke

mb

an

g

(60

-8

0)

Sa

ng

at

Be

rke

mb

an

g

(80

-10

0)

A3

.1 M

en

gem

ban

gkan

ge

rak tub

uh

b

erd

asar pad

a

aturan

dan

instru

ksi se

de

rhan

a.B

1.1 Me

nc

eritakan

situ

asi imajin

atif.B

3.1 M

en

irukan

ge

rakan m

akhlu

k h

idu

p yan

g d

iamati.

C1.1 M

amp

u

me

nd

eskrip

sikan

uru

tan ge

rak p

erm

ainan

kelo

mp

ok

D2

.1 Me

mah

ami

bah

wa b

erm

ain

me

mb

utu

hkan

olah

tu

bu

h d

an atu

ran.

E1.1 M

em

od

i-fikasi aturan dalam

p

erm

ainan

dae

rahE

1.2 B

eke

rja

kolab

oratif d

en

gan

tim

• S

aya

be

lum

bisa

m

en

gg

era

kkan

tub

uh

m

en

giku

ti instru

ksi. •

Saya

be

lum

bisa

m

en

ce

ritaka

n im

ajin

asi

ya

ng

saya

miliki.

• S

aya

be

lum

bisa

me

niru

kan

g

era

kan

ma

khlu

k hid

up

se

sua

i de

ng

an

ha

sil p

en

ga

mata

n.

• S

aya

kesu

litan

un

tuk

me

ng

uru

tkan

ge

raka

n p

ad

a

pe

rma

ina

n ke

lom

po

k.•

Saya

be

lum

me

ng

erti

fun

gsi o

lah

tub

uh

da

n

atu

ran

da

lam

teate

r.•

Saya

kesu

litan

un

tuk

me

na

mb

ah

kan

atu

ran

ba

ru

da

lam

pe

rma

ina

n d

ae

rah

.•

Saya

kesu

litan

un

tuk

be

kerja

sam

a d

ala

m tim

.•

Saya

kesu

litan

me

mb

erika

n

ide

da

n m

en

ga

mb

il inisia

tif d

ala

m ke

rja tim

.

• S

aya

mu

lai b

isa

me

ng

ge

rakka

n se

ba

gia

n

tub

uh

be

rda

sarka

n

instru

ksi ya

ng

dib

erika

n.

• S

aya

mu

lai b

isa

me

niru

kan

be

be

rap

a

ge

raka

n m

akh

luk h

idu

p

sesu

ai d

en

ga

n h

asil

pe

ng

am

ata

n.

• S

aya

bisa

me

nje

laska

n

uru

tan

ge

raka

n p

erm

ain

an

ke

lom

po

k.•

Saya

me

ma

ha

mi fu

ng

si o

lah

tub

uh

da

n a

tura

n

da

lam

teate

r me

lalu

i p

erm

ain

an

ya

ng

saya

a

lam

i.•

Saya

bisa

me

na

mb

ah

kan

b

eb

era

pa

atu

ran

da

lam

p

erm

ain

an

da

era

h.

• S

aya

bisa

be

kerja

sam

a

da

lam

tim.

• S

aya

bisa

me

mb

erika

n

be

be

rap

a id

e d

ala

m ke

rja

tim.

• S

aya

ma

mp

u m

en

gg

era

kkan

se

luru

h tu

bu

h m

en

giku

ti ins-

truksi d

en

ga

n lu

we

s.•

Saya

bisa

me

nc

erita

kan

d

en

ga

n b

aik im

ajin

asi

ya

ng

saya

miliki d

an

m

en

ua

ng

kan

nya

da

lam

aksi.

• S

aya

ma

mp

u m

en

jela

skan

u

ruta

n g

era

k an

pe

rma

ina

n

kelo

mp

ok d

e n

ga

n d

eta

il.•

Saya

pa

ha

m fu

ng

si ola

h tu

bu

h

serta

atu

ran

da

lam

teate

r d

an

bisa

me

ma

ksima

lkan

nya

d

ala

m a

ksi. •

Saya

ma

mp

u m

en

am

ba

hka

n

be

rba

ga

i atu

ran

ba

ru u

ntu

k m

emod

ifikasi perm

ainan d

ae

rah

.•

Saya

ma

mp

u b

eke

rja sa

ma

d

ala

m tim

da

n m

em

ah

am

i p

e ra

n sa

ya

da

lam

tim.

• S

aya

pe

rcaya

diri u

ntu

k me

-n

ya

mp

aika

n id

e d

ala

m ke

rja

tim.

Tab

el 1.11 R

ub

rik

72 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Penjelasan langkah penentuan Rentang Predikat:

Menentukan KKM untuk pembelajaran Seni Teater kelas 5

Catatan: penentuan KKM disesuaikan dengan kebijakan sekolah tanpa bertentangan dengan Pedoman Penentuan KKM yang berlaku.

Menentukan panjang interval untuk setiap kelompok dengan rumus:

Merumuskan Rentang untuk 3 Predikat:Predikat 1 < KKMKKM ≤ Predikat 2 ≤ (KKM + rentang)KKM < Predikat 3 ≤ 100

Rentang Predikat:Mulai Berkembang: <60Berkembang: 60-80Sangat Berkembangi: 81-100

Berarti, panjang Interval untuk setiap predikat adalah 20

PanjangInterval

PanjangInterval

100-60

3-1

2040

2

=

=

= =

Misalnya: 601.

2.

3.

LANGKAH PENERAPAN

Nilai maksimum - KKM

Jumlah predikat - 1

Tabel 1.12 Rentang Predikat

73Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

Peserta Didik 1

Peserta Didik 4

Peserta Didik 23

NamaPeserta Didik

Catatan

Terlihat aktif dan sungguh-sungguh saat bermain. Memberikan respons yang cepat dan tepat terhadap situasi saat gawangnya kebobolan

Menunjukkan pemahaman terhadap pentingnya aturan untuk ditaati ketika yang bersangkutan pada saat refleksi mengatakan “Saya rasa kalau kita tidak taat dengan aturan, permainannya tidak jadi seru karena berantakan”.

Terlihat tidak serius dan kesulitan menggerakkan tubuhnya dalam merespon situasi selama bermain

Catatan anekdotalCatatan anekdotal digunakan untuk mencatat pencapaian khusus atau

perkembangan tertentu pada saat peserta didik bermain dan berlatih. Misalnya

pada saat bermain sepakbola imajinatif atau saat berefleksi dengan guru di akhir pelajaran. Hal-hal yang dicatat harus terkait dengan tujuan pembelajaran di unit

ini. Contoh:

Lembar Kegiatan Peserta Didik

Aktivitas: Langkah 3 - Bermain Sepakbola Imajinatif

• Lembar Kegiatan Peserta Didik - Mengamati Teman

• Lembar Kegiatan Peserta Didik - Menirukan Lingkungan Sekitar

• Lembar Kegiatan Peserta Didik - Mengamati Tokoh Fillm

• Lembar Kegiatan Peserta Didik - Membuat Kartu Tugas

• Lembar Kegiatan Peserta Didik - Menyusun Kartu Tugas

• Lembar Kegiatan Peserta Didik - Menyelesaikan Permainan

• Lembar Kegiatan Peserta Didik - Permainan Daerah dan Modifikasinya

Tabel 1.13 Aktivitas

74 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

BAHAN BACAAN GURU

Mimesis & Pantomim

Apa itu Mimesis?

Mimesis berasal dari kata bahasa Yunani yang berarti “imitasi”. Menurut KBBI, Mimesis adalah tiruan perilaku atau peristiwa antar manusia. Dalam konteks

teater, mimesis merupakan proses peniruan. Biasanya konsep mimesis atau

meniru, digunakan sebagai bagian dari latihan dasar keaktoran untuk mengasah

kemampuan mengamati dan menganalisis para aktor.

Apa itu Pantomim?

Pantomim adalah salah satu bentuk pertunjukan drama tanpa menggunakan

kata-kata, dimana fokus permainan hanya pada gerak tubuh serta mimik dan

ekspresi wajah untuk mengkomunikasikan cerita yang dimainkan (seringkali

diiringi dengan musik). Pantomim sering digunakan juga sebagai dasar pelatihan

keaktoran karena pantomim dapat melatih dasar-dasar keterampilan yang

dibutuhkan oleh aktor yaitu gerak tubuh dan ekspresi. Teknik pantomim berdasar

pada kegiatan yang dilakukan manusia secara fisik sebagai respons terhadap rangsangan emosi, orang lain, dan objek yang ada di sekitarnya.

Pantomim telah menghibur penonton sejak berabad-abad silam. Salah satu tokoh

dunia yang menjadi maestro dalam bidang pantomim adalah Charlie Chaplin.

Tiga Aturan Dasar Pantomim

1. Berlebihan: gerakan tubuh yang diciptakan besar dan berlebihan (exaggerated).

2. Konsisten: gerakan dilakukan secara berulang baik dari segi ukuran, bentuk

dan lokasi.

3. Sederhana: gerakan berasal dari hal sederhana dan dari kegiatan sehari-hari.

Contoh-contoh penampilan pantomim dapat dilihat pada video-video Youtube

berikut:

• Carloz Martinez - The Little Ball

• ET The Mime - The Car

• Dhawal - At Railway Station

75Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

BAHAN BACAAN GURU

Mengajarkan Imajinasi

Mengapa imajinasi penting?

Imajinasi sejatinya adalah dunia yang sangat dekat dengan peserta didik. Seiring

semakin berkembangnya kemampuan literasi (membaca, memahami cerita,

berbicara, menghitung, dsb) peserta didik, maka pikirannya akan semakin mahir

dalam merangkai berbagai kemungkinan peristiwa dan skenario yang dapat

terjadi. Boleh dikatakan, semakin banyak asupan informasi baru yang diterima

oleh seseorang, semakin kaya pula bekal imajinasinya.

Imajinasi memiliki peran yang sangat penting di dalam berkesenian. “Seni adalah

produk dari imajinasi,” ujar Stanislavski, seniman teater legendaris dari Rusia. Seni sangat lekat dengan keindahan dan keunikan yang seringkali ditemukan pada

hal-hal yang sifatnya tidak biasa, tidak umum, atau unik. Seorang seniman yang

mampu berimajinasi akan mampu menciptakan karya-karya orisinil yang indah

(dapat dinikmati), baru, dan seringkali tidak terpikir oleh kebanyakan orang.

Begitu pula dalam seni teater. Henri Gheon pernah berkata bahwa, “Imajinasi

adalah kunci dari teater”. Ketika seorang guru mampu merangsang peserta didiknya untuk berimajinasi, maka ia sedang menyediakan jalan bagi peserta

didiknya untuk berpetualang, menikmati, dan mendapat pengalaman bermakna

dari seni teater.

Stimulus: tahap awal dalam mengembangkan imajinasi peserta didik

Seperti yang sebelumnya dikatakan, bahwa imajinasi sudah ada dan terus

berkembang secara natural pada diri peserta didik seiring perkembangan fisik dan mentalnya. Ini berarti pelajaran Seni Teater seharusnya lebih bertujuan untuk

menstimulasi, mengarahkan, dan terus mengasah kemampuan imajinasi anak,

daripada hanya ‘sekadar’ memunculkannya.

Stimulasi berarti memberikan rangsangan. Kegiatan stimulasi dapat dilakukan

dengan beragam cara. Salah satunya adalah dengan metode bertanya. Ajaklah

peserta didik membayangkan dirinya ada di sebuah situasi dan tanyakan

berbagai hal tentang dunia yang sedang ia bayangkan. Pertanyaan seperti, “Apa

yang kamu lihat?”, “Bagaimana bunyinya?”, “Seperti apa rasanya?”, “Apakah saat itu siang atau malam?”, “Apa warnanya”, dsb. Pertanyaan-pertanyaan tersebut berguna untuk merangsang otak untuk terus ‘membangun’ dunia yang lebih jelas

dan lengkap di dalam pikiran anak.

Stimulasi juga bisa berarti memberikan dorongan moral kepada peserta didik.

Seringkali peserta didik menjadi takut atau tidak berimajinasi karena tekanan

76 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

sosial yang justru datang dari orang dewasa. Mengatakan, “Ah, kamu itu

menghayal. Mana ada monster berkaki tiga?” memang terdengar masuk akal bagi orang dewasa, tetapi justru menghambat kemampuan otak dalam menciptakan

hal baru. Jika terus menerus terjadi, membuat peserta didik menjadi tidak

percaya diri. Sebaliknya, imajinasi berkembang justru ketika guru memberikan

respons yang positif. “Wah, monster berkaki tiga! Baru kali ini Ibu dengar. Coba,

ceritakan seperti apa monster tersebut. Coba gambarkan seperti apa monster

tersebut. Kamu mau memperagakan seperti apa monster berkaki tiga jika sedang

berjalan?”

Dalam menstimulasi imajinasi peserta didik, sangat penting seorang guru untuk

mendengarkan tanpa menghakimi. Pada tahap stimulasi, bermain imajinasi

bukanlah tentang seberapa masuk akal pernyataannya, tetapi seberapa mampu

peserta didik mengkomunikasikan (menceritakan, menuliskan, menggambarkan,

atau memeragakannya) itu kepada orang lain.

77Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK

Apa itu Pantomim?

Menurut KBBI, Pantomim adalah pertunjukan drama tanpa kata-kata yang

dimainkan dengan gerak dan ekspresi wajah (biasanya diiringi musik).

Pantomim biasanya dijadikan sebagai dasar pelatihan keaktoran karena fokus

pada penggunaan gestur, ekspresi wajah dan gerakan-gerakan tubuh untuk

menggambarkan karakter.

3 Aturan dasar Pantomim

• Berlebihan: lakukan gerakan besar dan dengan berlebihan.

• Konsisten: lakukan gerakan atau aksi dengan cara yang sama dan berulang

baik dari segi ukuran, bentuk, dan lokasi.

• Sederhana: buat gerakan atau aksi yang bermula dari hal sederhana dan

hindari untuk membuat aksi yang sulit.

Tips melakukan Pantomim

1. Gunakan imajinasimu untuk mengekspresikan emosi dan perasaan karakter.

2. Tubuh dalam keadaan rileks dan gunakan seluruh tubuh dalam berekspresi.

3. Maksimalkan ekspresi wajah. Gunakan mata, mulut, dahi, dan bagian wajah

lainnya dalam menunjukkan emosi.

4. Gestur yang kuat: gerakan yang natural tetapi besar dan jelas.

5. Amati diri sendiri dan orang lain.

6. Gunakan imajinasimu untuk menciptakan karakter dan situasi.

78 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

KARTU TUGAS SITUASI

Bisa digunakan untuk kegiatan: Merangkai Adegan

SO

RE

HA

RI

DI TA

MA

N

SU

AS

AN

A

SE

KO

LA

H D

I P

AG

I HA

RI

SUASANA WARUNG

JAJANAN FAVORIT

SU

AS

AN

A

SE

KO

LA

H D

I P

AG

I HA

RI

MA

LA

M H

AR

I D

I HU

TAN

HIR

UK

PIK

UK

PA

SA

R

BERMAIN DI SUNGAI

SIA

NG

HA

RI

DI PA

NTA

IS

UA

SA

NA

P

US

KE

SM

AS

SIA

NG

HA

RI

DI PA

NTA

I

79Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

KARTU TUGAS OBJEK

Bisa digunakan untuk kegiatan: Pesan Berantai

80 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

KARTU KARAKTER BINATANG

Bisa digunakan untuk kegiatan: Kelompok Binatang

KUCING

GAJAH

SINGA

ANJING

SAPI

SERIGALA

AYAM

BEBEK

KAMBING

KUDA

KUCING

GAJAH

SINGA

ANJING

SAPI

SERIGALA

AYAM

BEBEK

KAMBING

KUDA

KUCING

GAJAH

SINGA

ANJING

SAPI

SERIGALA

AYAM

BEBEK

KAMBING

KUDA

81Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

Adegan

Ansambel

Emosi

Interaksi

Mimesis

Pantomim

Bagian kecil atau sebagian dari keseluruhan pertunjukan drama atau teater.

Bersama-sama; berkelompok.

Perasaan atau reaksi psikologis maupun fisiologis terhadap seseorang, keadaan, atau peristiwa.

Tindakan atau hubungan antara dua karakter atau lebih.

Proses peniruan perilaku atau peristiwa antar manusia.

Pertunjukan drama tanpa kata-kata yang dimainkan dengan gerak dan ekspresi wajah (biasanya diiringi musik).

KATA KUNCI

82 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Referensi Bacaan

Chiert, J. & Hunsberger, B., 2004. All You Need To Teach Drama. South Yarra, Vic.: Macmillan Education Australia.

Blaxland, W. & Texidor, D., 2004. Ready To Go Drama. Glebe, N.S.W.: Blake Education.

Spolin, Viola., Theater Games for the Classroom. Northwestern University Press, 1986.

“Games For Younger Students.” Drama Notebook, 13 September 2020, www.dramanotebook.com/drama-curriculum/games/games-for-younger-students/.

“Beginning Acting For Younger Students.” Drama Notebook, 13 September 2020, www.dramanotebook.com/drama-curriculum/teach-drama-to-kids/beginning-acting/.

“46 Drama Games and Activities.” Drama Trunk. 13 September 2020, www.teacherspayteachers.com/Product/Drama-Games-and-Activities-for-Primary-Elementary-2317928/.

Farmer, David. “Count To 20.” Drama Resource, 14 November 2020, dramaresource.com/count-to-20/.

83Unit 2 | Bermain Peran

Bermain Peran

ALOKASI WAKTU16 Jam Pembelajaran8 Kegiatan / Pertemuan

TUJUAN PEMBELAJARAN• Menggunakan seluruh anggota tubuh untuk

menunjang perannya• Melibatkan diri dalam situasi rekaan

mengandalkan beberapa stimulus dan rangsangan

• Bergerak mengikuti situasi di dalam cerita• Menirukan sosok lewat karakter, vokal, dan

gestur• Memahami blocking dan penerapannya di

atas panggung• Menjelaskan emosi-emosi yang ditunjukkan

oleh tokoh/sosok tertentu• Mengkomunikasikan ide lewat kegiatan

manipulasi properti• Mengeksplorasi properti sesuai fungsi dan

bentuknya• Menampilkan pertunjukan singkat dengan

dialog sederhana

UNIT

2

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGIREPUBLIK INDONESIA, 2021

Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Penulis: Elia Yovan Chandra dan Mutiara Fallahdani

ISBN 978-602-244-701-6

84 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

DESKRIPSI UNITDalam Unit 2, peserta didik akan belajar memaksimalkan

penggunaan tubuh dan suara untuk bermain peran. Peserta

didik juga belajar untuk menggunakan imajinasi dalam

berbagai bentuk permainan.

Keluaran akhir dari unit ini adalah sebuah pertunjukan singkat dan

sederhana yang diambil dari cerita rakyat atau legenda nusantara.

Unit ini diharapkan mampu melatih pemahaman dan keterampilan

terhadap dasar-dasar teknik keaktoran yang perlu dimiliki

peserta didik, serta diharapkan mampu mempersiapkan

peserta didik untuk pertunjukan-pertunjukan pada unit

setelahnya.

85Unit 2 | Bermain Peran

1. Senam Singkat

Guru dan peserta didik berdiri

dalam lingkaran. Pemanasan

dimulai dari area wajah, gerakkan

otot-otot wajah dengan

menggerakkan mulut, mata,

hidung, pipi dan dahi. Setelah

area wajah, lakukan bagian

tangan mulai dari menggoyangkan

pergelangan tangan, lengan, hingga

memutar pundak. Setelah tangan

pindah ke area kaki mulai dari

memutar pergelangan kaki, membuat gerakan menendang-nendang hingga

menggerakkan seluruh bagian kaki.

KEGIATAN 1: REKA ADEGAN

Deskripsi singkatPada kegiatan ini, peserta didik belajar untuk memahami dinamika tampil dalam

kelompok, memahami reaksi dan ekspresi diri sendiri dan lawan main, serta

merespon rekan main dengan tepat.

A. Persiapan Mengajar• Guru diharapkan mempelajari tentang tablo dari referensi yang telah diberikan.

• Guru membaca instruksi pada kegiatan pengajaran atau menonton video

referensi.

• Guru mempersiapkan material yang dibutuhkan dalam kegiatan pengajaran

dan atau memastikan material dapat diakses oleh peserta didik.

B. Kegiatan Pengajaran

Kegiatan PembukaanSeperti unit sebelumnya, sangat penting bagi guru untuk mengawali kelas dengan

menjelaskan secara ringkas mengenai topik yang akan dipelajari dan juga tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai pada kegiatan ini. Guru juga perlu menekankan

pada peserta didik bahwa pada kegiatan ini, topik yang akan dipelajari adalah

Tablo dan melalui Tablo, peserta didik akan belajar bagaimana merespon dan

memahami reaksi rekan main. Setelah menjelaskan, guru bisa memulai kegiatan

pengajaran diawali dengan kegiatan pemanasan berikut:

Gambar 2.1 Ilustrasi ‘Senam Singkat’

86 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

2. Foto Keluarga (Alternatif 1)

Material: Bangku untuk membatasi area yang akan digunakan untuk berkegiatan.

Area kegiatan hendaknya disesuaikan dengan jumlah peserta didik, pastikan area

tidak terlalu sempit untuk berkegiatan.

Kegiatan ini akan melatih ketangkasan gerak tubuh peserta didik untuk

merespon instruksi yang diberikan guru serta melatih keterampilan dasar tablo.

Guru menjelaskan pada anak bahwa kegiatan ini hanya fokus pada gerakan

tubuh sehingga peserta didik tidak diperbolehkan berbicara dan tidak saling

bersentuhan selama kegiatan.

Instruksi untuk guru:

• Dalam kegiatan ini, peserta didik berjalan secara bebas mengeksplor

area secara vertikal atau horizontal pada area yang telah dibatasi. Selama

berjalan, peserta didik tidak boleh bersuara dan bersentuhan dengan

temannya. Peserta didik juga

tidak diperbolehkan berjalan di

tempat yang sama atau berdiam

di tempat yang sama.

• Selama kegiatan, akan ada

beberapa instruksi dan peserta

didik harus sigap merespon

setiap instruksi yang diberikan

oleh guru, yaitu:

» Stop - diam di tempat sembari

membuat pose dan ekspresi

bebas. Selama pose, peserta

didik harus menahan posenya

tanpa bergerak dan tidak boleh

menutupi wajah atau badan

temannya.

» Foto Keluarga - peserta didik berkumpul di tengah area untuk berpose

bersama-sama seolah sedang melakukan foto keluarga. Peserta didik harus

menahan pose tanpa bergerak dan tidak menutupi wajah temannya. Akan

ada tema yang diberikan pada tiap foto keluarga. (Contoh: foto keluarga

bahagia; foto keluarga hantu; foto keluarga pemarah.)

» Selain 2 instruksi penting diatas, sewaktu-waktu akan ada instruksi variatif

seperti: jalan lambat, jalan cepat, menirukan cara berjalan hewan, berjalan

dengan emosi marah, dan lainnya. Kegiatan berjalan sesuai dengan alur

yang ditata guru dan selesai dengan aba-aba dari guru.

Gambar 2.2 Ilustrasi ‘Foto Keluarga’

87Unit 2 | Bermain Peran

3. Duet Pose (Alternatif 2)

Instruksi:

Pada kegiatan ini, peserta didik dibagi menjadi berpasang-pasangan. Setelah

terbagi, peserta didik akan mendapat instruksi karakter apa yang harus

diperankan bersama dengan pasangan. Peserta didik bersama pasangannya

membuat pose yang menggambarkan ekspresi dan juga aksi yang berkaitan

dengan peran yang diberikan dalam waktu 5 detik. Contoh:

Peserta didik membuat pose dokter sedang menyuntik pasien.

Setelah waktu habis, peserta didik akan diminta untuk

menahan posenya dan guru akan memberi aba-

aba untuk memulai karakter yang selanjutnya.

Kegiatan ini dilakukan bersama-sama

secara serentak. Daftar karakter yang

bisa digunakan:

Catatan untuk Guru:

• Selama kegiatan, guru perlu mendorong anak-anak untuk mengeksplor

seluruh area.

• Guru bertugas memegang kendali kegiatan dan mengatur tempo

permainan. Guru bisa bebas menentukan alur kegiatan beserta durasi

dari setiap instruksi.

Contoh Pola Kegiatan

J – S – IV – S – FK – IV – S – IV – FK – Selesai

Keterangan:

J = Jalan

S = Stop

IV = Instruksi Variatif

FK = Foto Keluarga

Gambar 2.3 Ilustrasi ‘Foto Keluarga’

Polisi &

Maling

Anak &

Orangtua

Dokter &

Pasien

Guru &

Murid

Penjual &

Pembeli

Atlit &

Pelatih

Artis &

Fans

Wasit &

Pemain Bola

Tamu &

Pelayan

Tabel 2.1 Daftar Karakter Duet Pose

88 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Kegiatan IntiReka Adegan

Material: Kartu Kronologis

Kegiatan ini melatih kemampuan

peserta didik dalam merespon

lawan main serta memberikan atau

menciptakan reaksi yang sesuai

dengan respon tersebut, yang

diwujudkan dalam bentuk permainan

Tablo. Selain itu, kegiatan ini juga

melatih kemampuan kerjasama peserta

didik.

• Untuk peserta didik yang berminat mempelajari topik ini lebih jauh: Peserta

didik bisa mempelajari tablo lebih jauh dengan membaca bahan bacaan guru.

• Untuk peserta didik yang kesulitan belajar topik ini: Diskusikan

hambatan yang dihadapi peserta didik dalam melakukan tablo, lalu

guru dapat membuka ruang bagi kelas untuk memberikan saran untuk

menyelesaikan hambatan tersebut.

Gambar 2.4 Ilustrasi ‘Reka Adegan’

Catatan:

• Guru perlu menekankan bahwa peserta didik harus saling terkoneksi dalam

membuat adegan. Antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya perlu

memunculkan ekspresi berdasarkan respon yang muncul dari aksi satu sama

lain.

• Guru mengingatkan peserta didik untuk mengaplikasikan prinsip dasar tablo

yaitu tidak bersuara dan mematung.

Kegiatan PenutupRefleksiSetelah semua kegiatan selesai, minta peserta didik untuk duduk bersama dalam

satu lingkaran dan merefleksikan kegiatan yang dipelajari hari itu. dengan mengisi lembar refleksi diri yang terlampir pada akhir langkah.

Instruksi untuk guru:

• Peserta didik dibagi menjadi kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.

Setiap kelompok akan mendapatkan 1 kartu tugas yang berisi kronologi

singkat sebuah peristiwa. Lalu, kelompok membuat 5 bentuk tablo reka

adegan dari peristiwa tersebut dalam waktu 10 menit.

• Setelah waktu selesai, masing-masing kelompok mempresentasikan tablo

reka adegan mereka di depan kelas.

89Unit 2 | Bermain Peran

Berbagi Energi

Guru dan peserta didik berdiri dalam

satu lingkaran. Lalu guru memberi

aba-aba untuk menarik nafas bersama-

sama selama beberapa kali. Pada

tarikan nafas yang terakhir, tahan

nafas sedikit lebih lama dan keluarkan

nafas sembari melakukan gaya seolah

mendorong sesuatu ke arah teman

yang ada di sebelah kiri. Kegiatan

dilakukan secara bergantian dimulai

dari guru sampai ke peserta didik yang

paling terakhir.

C. Kegiatan Pembelajaran AlternatifMendeskripsikan Foto

Material: Lembar Kegiatan Peserta Didik

Pada kegiatan ini, peserta didik diberi tugas untuk mendeskripsikan kejadian apa

yang dilihatnya pada beberapa foto yang sudah disiapkan pada lembar kegiatan

peserta didik.

D. AsesmenBersifat observasi

Evaluasi

Peserta didik mampu menirukan tokoh sederhana.

Peserta didik mampu menggunakan tubuhnya untuk memperagakan tokoh dan adegan.

Peserta didik mampu merespon reaksi lawan main melalui Tablo.

Peserta didik mampu menggambarkan emosi melalui Tablo.

Ya Tidak

Gambar 2.5 Ilustrasi ‘Berbagi Energi’

Tabel 2.2 Asesmen

90 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Catatan guru

Berikan catatan pada kelebihan dan kekurangan yang dimiliki peserta didik saat

memainkan Tablo.

91Unit 2 | Bermain Peran

Deskripsikan kejadian yang sedang terjadi pada beberapa gambar di bawah

sesuai dengan apa yang kamu lihat dan pahami!

Sumber: teaterplot.weebly.com/Gunawan W./2015

MENDESKRIPSIKAN FOTO

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

Gambar 1:

92 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Sumber: teaterplot.weebly.com/Ganjar W./2015

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

Gambar 2:

93Unit 2 | Bermain Peran

Sumber: teaterplot.weebly.com/Gunawan W./2014

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

Gambar 3:

94 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Deskripsikan kejadian yang sedang terjadi pada beberapa gambar di bawah

sesuai dengan apa yang kamu lihat dan pahami!

*Warnai emoji yang sesuai dengan penilaianmu saat ini

Kemampuan apa yang harus ditingkatkan pada kegiatan selanjutnya?_________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

KETERAMPILAN

Aku berpose dan

berekspresi sesuai

dengan situasi/adegan

Aku merespon lawan

main dengan aksi yang

sesuai

Aku percaya diri

menggunakan pikiran

& tubuh untuk

menjadi karakter

Aku bekerja sama

dengan baik dalam

kelompok

Aku menyampaikan

ide dan pendapat

PENILAIAN BUKTI

REFLEKSI KEGIATAN 1TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

95Unit 2 | Bermain Peran

KEGIATAN 2: SATU BENDA, BERIBU CERITA

Deskripsi singkatPada kegiatan ini, peserta didik akan melakukan berbagai kegiatan untuk melatih

kemampuan bermain dengan properti yang sesuai dengan situasi atau instruksi.

A. Persiapan Mengajar• Guru membaca instruksi pada kegiatan pengajaran dan atau menonton video

referensi.

• Guru mempersiapkan material yang dibutuhkan dalam kegiatan pengajaran

dan memastikan material dapat diakses oleh peserta didik.

B. Kegiatan Pengajaran

Kegiatan PembukaanAwali kelas dengan menjelaskan secara ringkas mengenai topik yang akan

dipelajari dan juga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada kegiatan ini. Guru

juga perlu menekankan pada peserta didik bahwa pada kegiatan ini, kegiatan

peserta didik akan fokus pada kegiatan improvisasi menggunakan properti.

Setelah menjelaskan, guru bisa memulai kegiatan pengajaran diawali dengan

kegiatan pemanasan berikut:

Kain Ajaib (Alternatif 1)

Material: 1 buah selendang atau kain

yang ukurannya tidak terlalu besar.

Instruksi: Peserta didik dalam

lingkaran akan mendapat selendang

secara bergantian. Saat peserta

didik menerima selendang, peserta

didik harus berakting memperagakan

seorang tokoh yang memakai kain atau

memperagakan kegiatan sehari-hari yang dilakukan dengan menggunakan kain.

(Contoh: memperagakan matador yang menggunakan kain untuk memancing

banteng, memperagakan superman yang sedang terbang dengan mengenakan

kain di pundak).

Kegiatan terus berlanjut hingga seluruh peserta didik mendapat kesempatan

bermain.

Gambar 2.6 Ilustrasi ‘Kain Ajaib’

96 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Benda Kesayangan (Alternatif 2)

Instruksi: Arahkan peserta didik untuk mengambil

satu benda secara acak yang ada di tasnya, beri

waktu 30 detik untuk mengambil benda tersebut dan

kembali ke lingkaran. Setelah kembali ke lingkaran,

peserta didik diminta untuk membayangkan bahwa

benda yang diambilnya merupakan benda yang

paling disayangi dan mereka harus membuat cerita

singkat tentang benda kesayangannya itu.

Kegiatan bisa dilakukan sambil duduk santai

dan setiap peserta didik bercerita secara bergantian.

Kegiatan IntiSatu Benda Beribu Cerita

Material: Kartu tugas, bisa dicetak atau ditulis pada kertas berukuran kecil. Guru

juga bisa membantu menyiapkan properti yang dibutuhkan peserta didik.

Instruksi: Bagi peserta didik ke dalam kelompok berisi 5-6 orang. Setiap kelompok

akan diberikan 1 kartu tugas yang berisi informasi tentang satu properti yang

dibutuhkan dan situasi yang harus digambarkan. Kelompok harus menggunakan

properti yang tertulis dalam kartu tugas dan permainan kelompok harus berfokus

pada penggunaan properti tersebut.

Berikan peserta didik waktu 5 menit untuk berdiskusi dan menyiapkan properti

yang dibutuhkan sesuai dengan kartu tugas. Setelah selesai berdiskusi, masing-

masing kelompok mempresentasikan adegan mereka.

Contoh

Benda: Pensil

Pensil ini adalah benda kesayangan ku. Pensil ini sudah menemaniku sejak

kecil. Aku bisa menggambar dengan pensil ini. Pensil ini adalah benda

keberuntungan karena aku bisa mendapatkan nilai matematika yang bagus

saat menggunakan pensil ini.

Gambar 2.7 Ilustrasi ‘Benda Kesayangan’

97Unit 2 | Bermain Peran

Catatan untuk Guru:

• Guru perlu mengingatkan peserta didik bahwa seluruh peserta didik dalam

kelompok harus terlibat menggunakan properti.

• Ingatkan peserta didik bahwa selama adegan, peserta didik juga perlu saling

berinteraksi dengan lawan main menggunakan properti yang dipegangnya.

Kegiatan PenutupRefleksiSetelah semua kegiatan selesai, minta peserta didik untuk duduk bersama

dalam satu lingkaran dan merefleksikan kegiatan yang dipelajari hari itu. Refleksi ini bertujuan untuk membantu peserta didik mengidentifikasi kemampuan apa yang perlu ditingkatkan di kelas teater.

Properti: Buku

Situasi: Menunggu Bus di Halte

Properti: Tisu

Situasi: Acara ulang tahun

Properti: Pensil

Situasi: Ulangan matematika

Properti: Tas

Situasi: Di dalam kereta api

Properti: Sepatu

Situasi: Kelas olahraga

Properti: Selembar kertas

Situasi: Ruang tunggu Puskesmas

Kartu tugas yang bisa digunakan:

Properti: Buku (buku apapun yang dimiliki peserta didik)

Situasi : Menunggu bus di halte

Peserta didik 1 - Berdiri sambil membaca buku

Peserta didik 2 - Duduk sambil menulis catatan di buku

Peserta didik 3 - Duduk dan tertidur dengan muka

tertutupi buku

Peserta didik 4 - Berdiri sambil sibuk mengusir lalat

dengan buku

Peserta didik 5 - Datang lalu bertanya alamat sambil

menunjuk-nunjuk ke buku

Gambar 2.8 Ilustrasi ‘Buku’

Tabel 2.3 Kartu tugas

98 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Pertanyaan inkuiri yang bisa diajukan:

• Hal apa yang mudah dilakukan saat bermain dengan properti?• Hal apa yang sulit dilakukan saat bermain dengan properti?• Bagaimanakah perasaanmu saat bermain dengan properti sendiri dan

bersama dengan teman atau lawan main? Apa perbedaannya?• Apakah sulit berinteraksi dengan lawan main menggunakan properti?

Beri Jempol

Pada kegiatan ini, peserta didik hanya diminta untuk memberi pose jempol ke

bawah dan jempol ke atas untuk merespon pernyataan guru yang sesuai dengan

situasi yang dirasakannya seusai kelas. Pernyataan yang diajukan guru, akan

berkaitan dengan kegiatan pada hari itu.

Contoh pernyataan:

• Aku bisa bermain dengan properti

• Aku lebih percaya diri hari ini

• Aku bekerjasama dengan baik dalam kelompok

C. Kegiatan Pembelajaran AlternatifMembuat Cerita Menggunakan Properti

Material: Lembar Kegiatan Peserta Didik

Pada kegiatan ini, peserta didik diberi tugas untuk membuat karakter dan cerita

sederhana menggunakan properti sesuai dengan instruksi yang ada pada lembar

kegiatan peserta didik

Untuk peserta didik yang berminat mempelajari topik ini lebih jauh:

Berikan referensi film/drama untuk ditonton oleh peserta didik. Kemudian, minta peserta didik untuk mengidentifikasi adegan yang menggunakan properti secara maksimal sehingga membuat penonton terkesan.

Untuk peserta didik yang kesulitan belajar topik ini:

Diskusikan hambatan yang dihadapi peserta didik dalam melakukan

improvisasi, lalu guru bisa memberikan solusi yang sesuai dengan

hambatan yang dialami.

99Unit 2 | Bermain Peran

Buatlah karakter dan cerita sederhana menggunakan properti dan jadikan

properti tersebut fokus dari ceritamu!

Instruksi:

1. Pilih satu buah objek atau properti seperti pensil, dompet atau buku, dan

gunakan objek tersebut sebagai faktor utama untuk membuat karakter.

Properti ku adalah : ___________________________

2. Beri informasi mengenai karaktermu:

• Umur : ___________________________

• Jenis Kelamin : ___________________________

• Pekerjaan : ___________________________

3. Buat cerita pendek dengan properti atau objek yang sudah dipilih sebagai

fokus dari jalan cerita karaktermu!

- - - - -

Judul Cerita: _______________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

MEMBUAT CERITA MENGGUNAKAN PROPERTI

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

100 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

KEGIATAN 3: BENDA AJAIB

Deskripsi singkatPada kegiatan ini, peserta didik akan melakukan berbagai kegiatan untuk melatih

kemampuan berimajinasi serta berinteraksi dengan lawan main menggunakan

media seperti properti yang dimiliki atau diberikan.

A. Persiapan Mengajar• Guru membaca instruksi pada kegiatan pengajaran dan atau menonton video

referensi.

• Guru mempersiapkan material yang dibutuhkan dalam kegiatan pengajaran

dan atau memastikan material dapat diakses oleh peserta didik.

B. Kegiatan Pengajaran

Kegiatan PembukaanPembukaan

Sapa peserta didik dengan sapaan yang biasa dilakukan, lalu guru menjelaskan

tujuan pembelajaran selama mempelajari unit ini serta topik apa yang akan

dipelajari dari Kegiatan 3. Setelahnya, ajak peserta didik untuk melakukan kegiatan

pembukaan. Guru bisa memilih salah satu dari dua alternatif di bawah ini:

Dua Stik (Alternatif 1)

Material: 2 buah tongkat stik (jika tidak

ada bisa digantikan dengan sumpit,

sedotan, pulpen, pensil atau penggaris)

Instruksi: Siapkan 2 buah tongkat di

tengah lingkaran dan ajak peserta didik

berdiri mengelilingi tongkat tersebut.

Peserta didik berimajinasi menggunakan

2 stik tersebut di tengah lingkaran

seolah-olah tongkat tersebut bukanlah sebuah tongkat, melainkan objek atau

benda lain yang ada dipikiran mereka. Kemudian memperagakan kegiatan

menggunakan 2 stik sesuai dengan fungsi yang sesuai dengan imajinasi mereka.

Setelah selesai, peserta didik menyebutkan nama objeknya dan permainan

berlanjut ke peserta didik selanjutnya hingga seluruh peserta didik dalam

lingkaran mendapat giliran.

Ingatkan kepada peserta didik bahwa mereka tidak boleh meniru objek yang

sudah diperagakan.

Gambar 2.9 Ilustrasi 'Dua Stik'

101Unit 2 | Bermain Peran

Kantong Ajaib (Alternatif 2)

Material: 1 kantong atau tas kecil, benda-benda kecil dimasukkan ke dalam

kantong atau tas (pensil, pulpen, penghapus, rautan, paper clip, koin dan lainnya

sebanyak mungkin.)

Gambar 2.10 Ilustrasi ‘Kantong Ajaib’

Instruksi: Peserta didik berdiri dalam lingkaran dan

masing-masing akan mengambil satu buah benda

dari kantong ajaib secara bergantian. Peserta didik

yang telah mendapatkan benda harus berakting

menggunakan benda tersebut seolah-olah benda

tersebut adalah benda lain.

Untuk peserta didik yang tidak berakting, mereka

harus menebak benda apa yang sedang diperagakan.

Setelah selesai, kegiatan dilanjutkan hingga seluruh

peserta didik dalam lingkaran mendapat giliran.

Sampaikan juga kepada peserta didik bahwa mereka

tidak boleh meniru objek yang sudah diperagakan.

Video referensi:

Kegiatan IntiBenda Ajaib

Material: Kertas A4 (bisa kertas polos, bergaris ataupun kertas bekas tidak

terpakai)

Instruksi: Peserta didik dibagi dalam kelompok berjumlah 4-5 orang peserta

didik. Masing-masing kelompok akan diberikan 1 lembar kertas sebagai properti

yang akan mereka gunakan untuk dijadikan sebuah objek dalam permainan

mereka. Lalu, peserta didik dengan kelompok membuat sebuah adegan singkat

yang menceritakan sebuah situasi dimana lembar kertas tersebut menjadi fokus

pada permainan mereka.

Dalam kelompok, peserta didik perlu menyepakati benda apa yang akan

diwujudkan melalui selembar kertas tersebut serta membuat rancangan adegan

yang akan ditampilkan. Berikan peserta didik waktu 5 menit untuk berdiskusi dan

setelah selesai, setiap kelompok memperagakan adegan yang dibuatnya.

102 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Contoh Ilustrasi Adegan

Kelompok A mengimajinasikan kertas A4 sebagai tas yang berisi bom. Situasi

di sebuah halte bus, masuk peserta didik A mengendap-endap membawa

tas (kertas) dan menaruhnya lalu pergi. Lalu peserta didik yang lainnya, satu

per satu masuk, tidak mengenal satu sama lain. Setelah lama menunggu bus,

mereka tersadar bahwa ada sebuah tas tak diketahui pemiliknya dan saling

bertanya satu sama lain tentang tas tersebut. Karena penasaran, kemudian

mereka membuka tas itu bersama-sama dan booomm...

Catatan:

Guru perlu mengingatkan peserta didik untuk semua peserta didik terlibat

interaksi dengan properti dan juga menggunakan properti tersebut untuk

merespon lawan main.

Kegiatan PenutupRefleksiSetelah semua kegiatan selesai, minta peserta didik untuk duduk bersama

dalam satu lingkaran dan merefleksikan kegiatan yang dipelajari hari itu. Refleksi ini bertujuan untuk membantu peserta didik mengidentifikasi kemampuan apa yang perlu ditingkatkan di kelas teater. Pertanyaan inkuiri yang bisa diajukan:

• Hal apa yang mudah dilakukan saat bermain dengan properti alternatif? • Hal apa yang sulit dilakukan saat bermain dengan properti alternatif?• Apa saja yang menjadi kendala saat bermain dengan properti alternatif?

Untuk peserta didik yang berminat mempelajari topik ini lebih jauh:

Peserta didik bisa diarahkan untuk mempelajari bentuk-bentuk latihan atau

permainan baru yang menggunakan properti alternatif untuk kelompok lanjutan

melalui YouTube dan referensi yang diberikan pada bahan bacaan guru.

Untuk peserta didik yang kesulitan belajar topik ini:

Guru bisa mengarahkan peserta didik untuk mengamati teman-temannya yang

lebih unggul pada topik ini lalu bisa arahkan peserta didik untuk meniru langkah-

langkah yang dilakukan temannya dalam proses belajar topik ini. Setelahnya,

minta peserta didik untuk berefleksi setelah melakukan peniruan tersebut.

103Unit 2 | Bermain Peran

Nama Peserta didik

Mampu bermain meng-gunakan properti dengan tepat

Mampu bermain meng-gunakan properti alternatif dengan tepat

Kreatif meng-gunakan properti

Terlibat aktif dalam permainan kelompok

Mampu meng-komunikasikan ide

Kegiatan Penutup Favorit

Lakukan kegiatan penutup yang pernah dilakukan dan menjadi favorit peserta

didik. Guru juga bisa sedikit memodifikasi kegiatan penutup yang sudah dipilih.

C. Kegiatan Pembelajaran AlternatifSekilas Info

Material: Lembar Kegiatan Peserta Didik Sekilas Info

Pada kegiatan ini, peserta didik secara mandiri akan membuat sebuah berita

singkat yang terinspirasi dari sebuah benda yang mereka pilih. Instruksi

lengkap tertera dalam lembar kegiatan peserta didik.

D. AsesmenBeri skala 1 sampai 3, dengan 1 adalah nilai terendah dan 3 sebagai nilai tertinggi.

Tabel 2.4 D. Asesmen

104 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Buatlah sebuah berita singkat yang terinspirasi dari sebuah benda yang kamu

pilih! Contoh:

Benda? Pensil

Permasalahan? Hilang dari tempat pensil

Kapan? Senin pagi

Dimana lokasi kejadian? Sekolah

Akhir permasalahan? Diganti dengan yang baru

SEKILAS INFO

Dilaporkan dari SD Maju Makmur pada Senin pagi, sebuah pensil milik Hanif telah

hilang dari tempat pensil. Dikabarkan pensil ini merupakan pensil kesayangan

Hanif dan selalu membawa keberuntungan. Korban (Hanif) saat ini masih histeris

perihal kehilangan ini, dan hingga saat ini pelaku pencuri pensil belum juga

ditemukan. Namun, pihak guru telah mengganti pensil yang hilang dengan pensil

baru sehingga Hanif bisa riang kembali.

- - - - -

Benda? Permasalahan? Kapan? Dimana lokasi kejadian? Akhir permasalahan?

SEKILAS INFO

_________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

SEKILAS INFO

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

105Unit 2 | Bermain Peran

KEGIATAN 4: MESIN WAKTU

Deskripsi singkatPada kegiatan ini, peserta didik akan berlatih kemampuan improvisasi. Melalui

rangkaian kegiatan ini, peserta didik akan dilatih berimprovisasi dalam sebuah

adegan dan dilatih untuk memberikan respon dan interaksi yang tepat dalam

sebuah situasi, terutama saat berinteraksi dengan lawan main.

A. Persiapan Mengajar• Guru membaca kembali tentang improvisasi.

• Guru membaca instruksi pada kegiatan pengajaran dan atau menonton video

referensi.

• Guru mempersiapkan material yang dibutuhkan dalam kegiatan pengajaran

serta memastikan material dapat diakses oleh peserta didik.

B. Kegiatan PengajaranKegiatan PembukaanPembukaan

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran selama mempelajari unit ini di awal kelas.

Lalu, menjelaskan dengan ringkas mengenai topik yang akan dipelajari pada unit

ini atau guru bisa juga memberikan waktu untuk peserta didik membaca bahan

bacaan tentang improvisasi. Selanjutnya, guru bisa mulai melakukan rangkaian

kegiatan sebagai pemanasan.

“Ya, dan...” (Alternatif 1)

Instruksi Untuk Guru:

• Bagi peserta didik menjadi berpasang-pasangan atau peserta didik

diperbolehkan menentukan sendiri pasangannya.

• Bersama pasangannya, peserta didik akan melakukan percakapan dan masing-

masing peserta didik perlu merespon topik yang disampaikan dengan kata

pembuka “Ya, dan…” Tentukan siapa yang akan memulai percakapan terlebih dahulu.

• Percakapan berlanjut hingga guru memberikan aba-aba untuk selesai.

Contoh

“Pelajaran teater menyenangkan ya!” -- Pembuka percakapan

“Ya, dan aku paling suka saat bermain peran”“Ya, dan bermain peran bersama kelompok sangat menyenangkan”“Ya, dan lebih seru lagi saat permainannya dijadikan lomba”“Ya, dan yang kalah mendapat sanksi”

106 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

“Ya, dan tim yang kalah sangat lucu reaksinya”Catatan Untuk Guru:

• Guru perlu mengingatkan di awal bahwa peraturan dalam improvisasi adalah

peserta didik harus menerima ide dan opini masing-masing tanpa menyangkal

atau memberi respon tidak setuju.

• Guru memonitor jalannya kegiatan dan amati jika ada peserta didik yang

kesulitan. Guru bisa membantu memberi kata kunci kepada peserta didik

yang kesulitan.

• Jika peserta didik terlalu banyak, guru bisa melakukannya dalam lingkaran

sehingga peserta didik hanya perlu merespon secara bergantian, sampai

semua peserta didik dalam lingkaran mendapat giliran.

“Dari Ujung Ke Ujung” (Alternatif 2)

Instruksi Untuk Guru:

• Pada kegiatan ini, jelaskan kepada

peserta didik bahwa mereka akan

berjalan dari ujung ruangan ke ujung

ruangan yang satunya.

• Saat berjalan, peserta didik

berakting menyerupai tokoh yang

akan diberikan guru dan berjalan

hingga kembali ke titik awal.

Daftar karakter yang bisa digunakan:

Kegiatan IntiMesin Waktu

Instruksi Untuk Guru:

• Dalam kegiatan ini, peserta didik dibagi menjadi kelompok berisi 5-6 orang.

Arahkan peserta didik untuk berimajinasi bersama kelompoknya, bagaimana

jika mereka sekelompok dibawa mesin waktu menjelajah ke masa lalu atau masa

depan (pilih salah satu). Bersama kelompok, diskusikan hal-hal berikut:

1. Siapa kalian?2. Apa yang dilakukan?

Robot Model Spiderman

Kucing Kura-kura Penari

Mata-mata Nenek/Kakek Kelinci

Gambar 2. 11 Ilustrasi ‘Dari Ujung ke Ujung’

Tabel 2.4 Daftar Karakter Dari Ujung Ke Ujung

107Unit 2 | Bermain Peran

Catatan:

• Peserta didik bisa menampilkan adegannya dengan atau tanpa properti.

• Selama kegiatan berlangsung, guru perlu mengamati peran yang dimainkan

setiap anak dan memastikan anak bermain sesuai dengan peran yang telah

disepakati.

Kegiatan PenutupRefleksiAjak peserta didik untuk merefleksikan kegiatan inti yang telah mereka alami. • Bagaimana kelompokmu menunjukkan ke penonton bahwa waktu dalam

permainanmu telah berganti?• Bagaimana kelompokmu menunjukkan ke penonton bahwa kamu telah

kembali ke waktu semula?• Apa yang bisa ditingkatkan dari permainan kelompokmu? Jika bisa, apa yang

ingin kamu ubah?

Untuk peserta didik yang berminat mempelajari topik ini lebih jauh:

Peserta didik bisa menonton pertunjukkan aktor improvisasi seperti Robin

Williams, untuk memperluas wawasan tentang bentuk improvisasi.

Untuk peserta didik yang kesulitan belajar topik ini:

Guru bisa mendiskusikan kesulitan apa yang dialami oleh peserta didik tersebut

lalu minta peserta didik untuk mengamati teman-temannya yang lebih unggul

dalam mengerjakan tugasnya. Diskusikan hasil pengamatannya dan cari solusi

bersama-sama dengan menimbang hal-hal apa yang bisa dilakukan peserta

didik tersebut dari hasil pengamatannya.

3. Di waktu atau tahun apakah kalian menjelajah?4. Apa yang terjadi saat menjelajah?5. Bagaimana caramu kembali ke masa kini?• Setelah menentukan, instruksikan kepada kelompok untuk menyusun

alur cerita yang menggambarkan adegan yang sudah disepakati dan

mempresentasikannya di depan kelas.

C.Kegiatan Pembelajaran AlternatifMembuat Storyboard

Material: Lembar Kegiatan Peserta Didik.

Pada kegiatan ini, peserta didik bekerja secara berpasangan untuk membuat

storyboard sesuai dengan instruksi yang tertera pada lembar kegiatan peserta

didik.

108 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Instruksi:

1. Secara berpasangan, imajinasikan bahwa kalian adalah sahabat baik. Salah

satu dari kalian melakukan suatu hal yang sangat disetujui oleh teman. Seperti

bolos sekolah, mencontek dan lainnya.

2. Buatlah sebuah improvisasi untuk menggambarkan diskusi antar sahabat ini

tentang apa yang akan terjadi jika mereka melakukan hal buruk tersebut.

3. Lalu, buatlah papan cerita atau storyboard menggunakan kotak-kotak yang

ada di lembar kegiatan ini yang menggambarkan improvisasi kalian.

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan:

MEMBUAT STORYBOARD

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

1)

3)

2)

4)

• Apa yang dilakukan dan bagaimana rekan membalas, baik dalam ucapan

atau tindakan.

• Pilihan kata yang dapat menggambarkan perasaan yang masing-masing

sahabat rasakan.

109Unit 2 | Bermain Peran

KEGIATAN 5: MENYELAMATKAN TIMUN MAS

Deskripsi singkatPeserta didik berpetualang secara imajinatif dalam kisah Timun Mas dan terlibat

dalam upaya membantu Ibu Srini untuk menyelamatkan Timun Mas dari sang

Raksasa. Sembari bermain, peserta didik belajar mengenai respon, emosi,

ekspresi, olah tubuh, dan menggunakan properti dalam pertunjukan.

A. Persiapan Mengajar• Guru mempersiapkan cerita Timun Mas yang telah dilengkapi dengan

panduan kegiatan.

• Guru mempersiapkan properti dan kelengkapan kegiatan hari ini (terlampir):

Gambar 2.12 Ilustrasi ‘Imajinasi Melatih Kreativitas’

B. Kegiatan Pengajaran

Kegiatan Pembukaan

Imajinasi melatih kreativitas

Diskusikan dengan peserta didik mengenai mimpi dan imajinasi. Tanyakan mimpi

apa yang paling aneh yang pernah mereka alami. Hargai setiap jawaban dan

ajaklah peserta didik lain untuk tidak menghina mimpi temannya karena mimpi

sifatnya personal dan unik, datang dari pikiran seseorang yang kreatif.

Guru memotivasi peserta didik untuk berani berimajinasi:

Bagian dari pikiran (otak) kita yang menciptakan mimpi-mimpi juga yang

menciptakan imajinasi di pikiran kita. Imajinasi begitu penting karena membuat

kita membayangkan berbagai situasi seolah-olah kita mengalami sendiri situasi

tersebut. Melatih imajinasi membuat kita lebih kreatif dan semakin baik dalam

bermain teater.

Beritahu peserta didik bahwa pada hari ini akan banyak kegiatan fisik dan imajinasi sehingga tubuh peserta didik harus benar-benar siap. Lakukan peregangan

umum pada bagian leher, bahu, lengan, pinggang, dan kaki. Mintalah salah satu

peserta didik untuk memimpin peregangan.

1. Kartu situasi

2. Kartu emosi

3. Peralatan pasar

110 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Kegiatan PenutupGuru berefleksi bersama peserta didik. Pertanyaan yang bisa diajukan untuk memantik pembicaraan, misalnya:

• Bagaimana perasaanmu sepanjang kegiatan ini?• Apakah kamu menikmati kegiatan tadi?• Apa hal-hal penting yang kamu pelajari hari ini?• Mengapa imajinasi diperlukan untuk mengikuti kegiatan tadi?

B. Kegiatan Pembelajaran Alternatif

Penyelamat Timun MasMaterial: Lembar Kegiatan Peserta Didik.

Apabila guru berhalangan hadir, guru bisa memberikan lembar kegiatan ini un-

tuk dikerjakan peserta didik secara mandiri.

111Unit 2 | Bermain Peran

Instruksi:

Kamu adalah seorang pertapa yang bisa menyelamatkan Timun Mas dari kejaran

raksasa. Kamu memberikan Timun Mas 3 buah kantong yang berisi bahan-bahan

ajaib yang bisa mengalahkan raksasa. Apakah isi dari 3 kantong tersebut? Tulis dan deskripsikan imajinasimu!

Contoh:

-------

Deskripsi cara kerja bahan ajaib

Kantong 1:

______

Kantong 2:

______

Kantong 3:

______

Kantong 1: Cabai - cabai dilempar ke tanah dan akan tumbuh menjadi pohon

cabai yang lebat. Raksasa akan memakan cabai tersebut dan mulutnya

akan terasa pedas dan terbakar.

Kantong 2: Pecahan kaca - ditebar ke tanah dan akan berubah menjadi

pecahan kaca tajam yang menancap di tanah. Raksasa akan menginjak

kacanya dan membuat kakinya terluka.

Kantong 3: Korek Api - korek api dilempar ke tubuh raksasa lalu korek api

tersebut akan berubah menjadi kobaran api yang besar.

PENYELAMAT TIMUN MAS

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

112 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Lampiran cerita Timun Mas yang dilengkapi panduan kegiatan.Di sebuah desa di daerah Jawa Tengah, hiduplah seorang janda bernama Mbok

Srini. Ia hidup sebatang kara karena ditinggal suaminya sejak beberapa tahun

silam. Ia pun juga tidak memiliki anak. Sudah lama Mbok Srini ingin memiliki anak.

Ia selalu berharap keajaiban terjadi padanya, dengan berdoa siang dan malam

kepada Tuhan agar dapat diberikan anak.

Tanpa Ia ketahui, sesosok raksasa mendengarkan keinginan Mbok Srini. Lalu, sang

raksasa datang dan memberikan biji timun kepada Mbok Srini. Raksasa berkata

bahwa timun ini akan menjadi seorang anak ketika sudah tumbuh nanti. Namun,

ada satu syarat yang diberikan oleh raksasa “Kamu harus menyerahkan anak itu

kepadaku saat ia sudah dewasa. Akan kujadikan Ia santapan lezatku”, ujar raksasa itu.

Karena begitu besar keinginannya untuk memiliki anak, tanpa sadar Mbok Srini

menyanggupi syarat tersebut dan menjawab, “Baiklah, Raksasa! Aku bersedia

menyerahkan anak itu kepadamu”.

Setelah Mbok Srini berjanji, raksasa itu pun menghilang. Kemudian, Mbok Srini

pun segera menanam biji timun itu di ladangnya dan timun tersebut benar-benar

tumbuh menjadi seorang bayi. Bayi ini diberi nama Timun Mas.

Mbok Srini merawat dan mendidik Timun Mas dengan rasa kasih sayang hingga

tumbuh menjadi perempuan yang cantik, cerdas, dan baik hati. Oleh karena itu,

ia sangat sayang kepada Timun Mas.

Gambar 2.13 Ilustrasi ‘Cerita Timun Mas’

113Unit 2 | Bermain Peran

Ini adalah kegiatan tablo tentang menebak berdasarkan ciri-ciri, memberi

respons, berekspresi, dan menyimak, yaitu

• Ajak murid untuk memainkan adegan saat Raksasa mencari Timun Mas

dengan bertanya kepada penduduk desa.

• Pilih satu orang pemain menjadi raksasa. Tutup matanya oleh kain hingga

tidak dapat melihat. Pemain lain bertindak sebagai penduduk desa dan

berdiri melingkar secara acak.

• Tuntun pemain yang menjadi raksasa ke tengah lingkaran, lalu lakukan

dialog di bawah ini (dialog ini memiliki rima sehingga bisa dibawakan

sambil dinyanyikan):

Penduduk : Kenapa Tuan datang kemari?Raksasa : Untuk mencari penduduk desa ini.

Penduduk : Semua penduduk ada di sini

Raksasa : Apa Timun Mas ada di sini?Penduduk : Putar tiga kali dan cari sendiri!

• Pemain yang menjadi raksasa harus bisa menebak semua nama teman-

temannya yang menjadi penduduk desa. Raksasa bisa mengajukan

pertanyaan-pertanyaan kepada tiap penduduk desa. Penduduk desa

diperbolehkan untuk mengubah suaranya saat menjawab pertanyaan

raksasa.

• Penduduk desa yang sudah berhasil ditebak oleh raksasa, harus

memisahkan diri dari lingkaran dan tidak boleh membantu raksasa untuk

menebak.

• Guru bisa mengatur dengan bebas durasi untuk kegiatan ini.

Sampai pada hari yang telah dijanjikan oleh raksasa itu, Mbok Srini menyuruh

Timun Mas agar berpura-pura sakit. Saat hari mulai senja, raksasa datang ke

gubuk Mbok Srini. Melihat Timun Mas yang sedang sakit, raksasa tidak jadi

menyantapnya karena ia tidak suka daging manusia yang sedang sakit.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, berangkatlah Mbok Srini ke gunung untuk meminta

pertolongan dari seorang pertapa. Pertapa itu memberi empat buah bungkusan

kecil kepada Mbok Srini. “Berikanlah bungkusan ini kepada anakmu. Masing-masing

bungkusan ini berisi biji timun, jarum, garam dan terasi. Jika raksasa mengejarnya,

taburkan isi bungkusan ini!” jelas pertapa itu.

Suatu malam, Mbok Srini bermimpi didatangi oleh raksasa itu dan berpesan

kepadanya bahwa seminggu lagi ia akan datang menjemput Timun Mas. Mbok

Srini pun mencari cara agar anaknya selamat dari incaran raksasa.

114 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Dua hari kemudian, Raksasa itu datang lagi untuk menagih janjinya kepada Mbok

Srini. Melihat Timun Mas yang sudah tumbuh dewasa, raksasa itu semakin tidak

sabar untuk segera menyantapnya. Ketika raksasa hendak menangkapnya, Timun

Mas segera berlari sekencang-kencangnya dan raksasa pun mengejarnya.

Setelah jauh berlari, Timun Mas mulai kelelahan, sementara raksasa itu semakin

mendekat. Ia pun akhirnya mengeluarkan bungkusan pemberian dari pertapa.

Pertama-tama Timun Mas menebar biji timun yang diberikan oleh ibunya. Seketika,

hutan di sekelilingnya berubah menjadi ladang timun. Dalam sekejap, batang timun

tersebut menjalar dan melilit seluruh tubuh raksasa itu. Namun, raksasa itu bisa

melepaskan diri dan kembali mengejar Timun Mas.

Timun Mas pun melemparkan bungkusan kedua yang berisi jarum. Seketika,

jarum-jarum tersebut berubah menjadi rerimbunan pohon bambu yang tinggi

dan runcing. Pohon bambu yang runcing itu menusuk kaki raksasa dan membuat

kakinya berdarah, namun, raksasa itu mampu melewatinya dan terus mengejar

Timun Mas.

Karena usahanya belum berhasil, Timun Mas kemudian membuka bungkusan

Pada kegiatan ini, Raksasa dan Timun Mas akan berkejar-kejaran dengan

mengikuti konsep kegiatan Foto Keluarga.

• Tunjuk satu peserta didik untuk menjadi raksasa dan satu peserta

didik untuk menjadi Timun Mas. Lalu pilih beberapa peserta didik yang

bertugas untuk seolah-olah menjadi bambu.

• Minta peserta didik yang bertugas menjadi bambu untuk menyebar

di area permainan dan raksasa serta Timun Mas akan berlari di area

tersebut.

• Timun Mas harus terus berlari di area dan Ia bisa berlindung di balik

para bambu. Raksasa harus mengejar Timun Mas, tapi tidak boleh terlalu

dekat dengan para bambu. Jika raksasa terlalu dekat dengan bambu,

para bambu bisa memeluk raksasa untuk menahan pergerakan raksasa

dan Timun Mas bisa berlari lagi.

• Saat Timun Mas dan raksasa berlarian, jelaskan pada peserta didik

bahwa guru akan memberi instruksi-instruksi seperti freeze yang berarti

raksasa dan Timun Mas harus segera berhenti dan berpose; lambat yang

berarti raksasa dan Timun Mas harus berlari dengan tempo lambat; atau

instruksi lainnya yang bisa ditambahkan.

• Permainan berhenti saat raksasa berhasil menangkap Timun Mas,

terperangkap oleh bambu sebanyak 3x atau guru yang menyelesaikan

permainannya. Guru bisa memainkan ini dalam beberapa putaran jika

dirasa waktunya cukup dan diperbolehkan untuk mengganti pemain.

115Unit 2 | Bermain Peran

ketiga yang berisi garam lalu menebarkannya. Seketika itu pula, hutan yang telah

dilewatinya berubah menjadi lautan yang luas dan juga dalam, namun raksasa

bisa melewati lautan itu dengan mudah.

Timun Mas hanya punya satu senjata tersisa. Dengan yakin, ia pun melemparkan

bungkusan terakhir yang berisi terasi. Seketika itu pula, tempat jatuhnya terasi

itu berubah menjadi lautan lumpur yang mendidih.

Alhasil, raksasa itu dapat terkalahkan karena tenggelam ke dalam lumpur dan

tewas seketika. Maka, selamatlah Timun Emas dari kejaran dan santapan raksasa

itu. Dengan sekuat tenaga, Timun Mas kembali ke gubuknya untuk bertemu

ibunya. Melihat anaknya selamat, Mbok Srini pun berucap syukur kepada Tuhan.

Setelah kejadian itu, Mbok Srini dan Timun Mas pun hidup bahagia.

116 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

KEGIATAN 6: MENUJU PERTUNJUKAN

Deskripsi singkatCerita rakyat dan legenda Nusantara, selain berisi nilai-nilai luhur tentang hidup

juga dipenuhi dengan imajinasi dan kisah-kisah yang menarik bagi peserta didik.

Peserta didik akan belajar mengenal dan memainkan pertunjukan singkat dari

cerita yang mereka dengarkan.

A. Persiapan Mengajar• Guru mempersiapkan materi cerita rakyat, dongeng, atau legenda yang bisa

dipertunjukkan yang berasal dari daerah setempat atau sekitarnya. Siapkan

setidaknya lima cerita (dalam bentuk dokumen tertulis - bisa diunduh dari

website atau dituliskan sendiri)

• Guru menata kelas agar nyaman bagi peserta didik untuk mendengarkan

gurunya bercerita

B. Kegiatan PengajaranKegiatan PembukaanSpidey-senses (Telinga Spiderman)

Kegiatan ini adalah bentuk pemanasan

yang secara spesifik menargetkan indera pendengaran mereka. Selama

kegiatan pemanasan ini berlangsung,

peserta didik diharapkan berada dalam

kondisi yang tenang dan nyaman.

Instruksi Untuk Guru:

• Guru mengarahkan peserta didik untuk duduk dengan nyaman dan tidak

terlalu berdekatan satu sama lain. Guru menjelaskan secara singkat mengenai

kegiatan Spidey-senses:

Gambar 2.14 Ilustrasi ‘Kegiatan 6: Menuju Pertunjukan’

Gambar 2.15 Ilustrasi ‘Spidey-Senses’

117Unit 2 | Bermain Peran

Siapa yang tidak tahu Spiderman? Manusia laba-laba yang memiliki kemampuan khusus seperti laba-laba. Dia bisa mengeluarkan jaring yang kuat dari tangannya

untuk bergelayutan dari gedung ke gedung. Ia juga lincah dan sangat lentur. Tapi

ada juga yang spesial dari Spiderman, yaitu Spidey-senses! Inilah yang membuat

dia bisa mendeteksi bahaya yang mendekat. Matanya sangat tajam dan telinganya

sangat peka mendengar sekitarnya. Hari ini, kita akan melatih telinga kita seperti

Spiderman untuk mendengar hal-hal yang biasanya jarang kita dengar.

• Jelaskan kepada peserta didik bahwa selama kegiatan, mereka akan diminta

untuk menutup matanya dan berfokus mencari suara atau bunyi-bunyian

yang ada di sekitar mereka. Minta peserta didik mengingat 3 suara yang

dapat mereka temukan.

• Berikan instruksi untuk peserta didik membuka mata perlahan-lahan dan

diskusikan suara apa yang didengar peserta didik dengan nada bicara yang

tenang. Mintalah juga peserta didik berbicara dengan tenang dan bergantian.

• Peserta didik kemudian akan membandingkan suara yang mereka temukan

satu sama lain setelah diminta guru untuk membuka mata.

• Minta peserta didik mengambil nafas panjang dan mengeluarkannya secara

perlahan sambil memberikan instruksi untuk menutup mata. Berikan waktu

untuk peserta didik benar-benar merasa rileks. Jika dirasa perlu, ulangi bagian

ini sampai tiga kali.

• Berikan instruksi kepada peserta didik untuk mencari 3 bunyi/suara yang ada

di sekelilingnya. Berikan waktu hingga maksimal 15 detik. Jika peserta didik

belum menemukan 3 bunyi, ulangi kembali langkah sebelumnya. Jumlah

bunyi/suara yang dicari dan kesempatan untuk mengulang dapat disesuaikan

oleh guru sesuai kondisi lingkungan sekitar.

• Ajak peserta didik berdiskusi mengenai: (1) bunyi-bunyian yang mereka

dengar dan (2) apa kesan atau perasaan yang dialami peserta didik saat

melakukannya. Kesan peserta didik bisa berbeda dan bervariasi; ada peserta

didik yang akan merasa santai, rileks, mengantuk, atau bahkan takut. Perlakukan

semua jawaban sebagai jawaban yang wajar.

• Jika masih ada waktu tersisa, lakukan kegiatan ini sekali lagi dan mintalah

peserta didik menemukan suara/bunyi terjauh yang bisa didengarkannya.

• Guru menutup kegiatan ini dengan berdiskusi atau (jika waktunya terbatas)

langsung memberitahukan kepada peserta didik bahwa ketika berkonsentrasi,

pendengaran kita bisa bekerja dengan maksimal seperti Spidey-senses.

Karena di kegiatan berikutnya peserta didik akan banyak mendengarkan cerita,

maka peserta didik diharapkan berkonsentrasi dan menjaga ketenangan

selama kegiatan berlangsung. Ini akan membantu dirinya sendiri dan peserta

didik lain untuk memahami cerita dengan lebih baik.

118 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Kegiatan PenutupGuru berefleksi bersama peserta didik. Pertanyaan yang bisa diajukan untuk memantik pembicaraan, misalnya:

• Apa bagian paling seru dari kelas hari ini?• Apakah kamu bersemangat untuk mulai berlatih minggu depan?• Apa properti yang akan kamu siapkan untuk mendukung penampilanmu?• Bagaimana peran yang kamu dapatkan? Apakah kamu menyukainya?

Mengapa kamu menyukainya?Ulas setiap cerita, susunan adegan, dan peran yang dipilih oleh setiap murid

dengan membaca hasil lembar kegiatan mereka yang telah dikumpulkan.

Beritahu bahwa di kegiatan berikutnya, murid akan mulai berlatih untuk tampil

sehingga mereka membawa properti yang relevan dengan kelompoknya.

C. Kegiatan Pembelajaran Alternatif Jika menemukan cerita rakyat, dongeng, atau legenda setempat dirasa terlalu

menyulitkan bagi guru, maka bisa saja menggunakan cerita rakyat, dongeng, atau

legenda yang dikenali anak-anak pada umumnya, seperti misalnya: Terbentuknya

Pulau Samosir dan Danau Toba, Malin Kundang, Sangkuriang, Sura dan Baya, Sari

Bulan, Roro Jonggrang dan Candi Prambanan, dsb.

Untuk kelas dengan durasi belajar lebih pendek atau yang kemampuan peserta

didiknya untuk merancang adegan masih belum sesuai standar, maka guru bisa

membantu membuatkan urutan adegannya sehingga peserta didik dapat lebih

fokus untuk memahami adegan yang ditentukan dan memilih peran yang sesuai

dengannya.

119Unit 2 | Bermain Peran

Nama cerita:

Potongan cerita yang diambil?

Adegan

Nama Peserta didik Peserta didik

1

2

3

4

5

6

ADEGAN DEMI ADEGAN

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

120 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

KEGIATAN 7: GELADI BERSIH

Deskripsi singkatPada kegiatan 7, peserta didik akan mempersiapkan diri untuk pertunjukan

yang akan dilakukannya. Fokus dari kegiatan ini adalah penguasaan alur cerita,

interaksi antara peserta didik dengan pemain lainnya, blocking panggung, serta

keterampilan memanfaatkan properti yang digunakan.

A. Persiapan Mengajar• Guru menyiapkan lembar kegiatan “Adegan Demi Adegan”• Terkait kegiatan “Patung Berlari”, sebaiknya guru telah terlebih dahulu

mempersiapkan (menandai, memberikan tulisan, dlsb) area yang akan

digunakan untuk bermain.

B. Kegiatan Pengajaran

Kegiatan Pembukaan

Patung Berlari

Kegiatan ini adalah bagian dari pemanasan untuk mengingat kembali pelajaran

mengenai blocking. Lakukan kegiatan ini di lapangan atau di ruangan yang memiliki

cukup ruang untuk berlari. Jumlah pemain dalam permainan ini disarankan

tidak lebih dari 10. Jika jumlah peserta didik lebih dari 10, maka permainan ini

bisa dimainkan secara bergantian. Peserta didik yang tidak bermain dapat ikut

menjadi wasit bersama dengan guru.

1. Area permainan dibagi menjadi 9 area. Guru membuat gambaran di papan

tulis untuk menjelaskan posisi area tersebut atau membuatkannya dalam

selembar kertas berukuran besar.

UP RIGHT UP CENTER UP LEFT

DOWN RIGHT DOWN CENTER

GURU DAN PENONTON

DOWN LEFT

RIGHT CENTER LEFT

Gambar 2.16 Ilustrasi ‘Patung Berlari’

121Unit 2 | Bermain Peran

2. Jelaskan bahwa istilah yang digunakan dalam permainan ini adalah ‘Up’ berarti

‘atas’ yang berarti posisi paling jauh dari guru (merepresentasikan penonton).

Up Right artinya posisi ‘atas’ tapi di pojok kanan dari panggung. Sebaliknya

‘down left’ berarti posisi bawah (paling dekat dengan guru) dan di sisi pojok

kiri panggung. Beri tanda yang jelas untuk memisahkan kesembilan kotak

tersebut.

3. Berikan instruksi sederhana tentang permainan ini:

• Kalian adalah patung ajaib yang dapat berpindah tempat ketika diberikan

instruksi untuk berpindah. Di lapangan sudah tersedia 9 area untuk kalian

berpindah dan kalian harus berpindah sesuai dengan instruksi yang diberikan.

Durasi kalian untuk berpindah adalah selama 5 detik dan ketika guru berkata

“Freeze!”, maka kalian harus kembali menjadi patung dimanapun kalian berada. Tantangan dari permainan ini adalah saat menjadi patung, tubuh kalian harus

menghadap ke penonton. Penonton harus bisa melihat wajah, leher, dan dada

kalian dengan jelas. Kalian bisa berselonjor, duduk, berdiri, ataupun berjinjit

agar wajah, leher, dan dada kalian terlihat dengan jelas.

4. Permainan dimulai dengan seluruh peserta didik berdiri di ‘center’. Kemudian

sebutkan secara acak area-area dan hitung sampai lima detik dengan suara

yang lantang untuk menambah semangat.

5. Sebutkan area-area secara acak hingga kesembilan area tercakup seluruhnya.

Izinkan peserta didik menengok kembali penjelasan nama area yang ditulis di

papan tulis atau kertas karena fokus dalam permainan ini bukanlah mengingat,

melainkan merespon dengan benar dan memahami berbagai area di dalam

panggung.

6. Peserta didik dikatakan gagal jika: (1) tidak atau terlambat menuju area yang

benar (2) berada di area yang benar, tetapi wajah, leher, atau dadanya tidak

terlihat jelas (tertutup oleh pemain lain di depannya). Bagi peserta didik yang

gagal, berikan konsekuensi sederhana yang tidak mempermalukan peserta

didik serta relevan dengan kegiatan pemanasan serta sudah disepakati

bersama oleh para peserta didik, misalnya: 2 kali scout jump atau 5 kali

jumping jacks.

7. Berikan waktu kepada peserta didik melakukan pendinginan, minum, ke toilet,

dan beristirahat sejenak.

122 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Kegiatan IntiIngatkan peserta didik bahwa pada hari ini akan diadakan geladi bersih untuk

pertunjukan di langkah berikutnya. Minta peserta didik menyiapkan properti yang

sudah mereka bawa sebelumnya. Jika ada peserta didik yang tidak membawa

properti yang seharusnya dibawa, carikan properti alternatif. Jelaskan bentuk

dari pertunjukan ini: model dari pertunjukan ini adalah menyerupai pertunjukan

wayang dimana dalang akan membacakan adegan demi adegan dan pemain

akan memperagakan adegan tersebut sedemikian rupa, baik dengan dialog-

dialog spontan, improvisasi, ataupun dialog sederhana yang sudah disiapkan

sebelumnya. Jika diperlukan, berikan simulasi dengan sebuah kelompok agar

peserta didik lebih cepat memahami.

Instruksikan untuk peserta didik berkumpul dengan kelompoknya dan merancang

bagaimana sebuah adegan ditampilkan. Bebaskan anak untuk menginterpretasikan

cerita ke dalam adegan sesuai dengan konteks kelompoknya masing-masing.

Guru berperan untuk memberi semangat, memberi masukan, memantik ide-

ide kreatif, dan membantu kelompok yang kesulitan untuk menemukan ide atau

menuangkan pemikirannya. Berikan waktu sekitar 15 menit untuk peserta didik

melatih adegan demi adegan dan berlatih menampilkan adegan tersebut.

Guru mengundang satu per satu kelompok untuk tampil. Bacakan setiap adegan

dengan lantang dan intonasi yang hidup (seperti sedang bercerita). Saat peserta

didik tampil, fokuslah mengamati bagaimana peserta didik ‘hadir’ (fokus, terlibat,

dan mengikuti cerita), memberikan respon dengan tepat, dan memperhatikan

blocking serta orientasi panggungnya. Setelah penampilan, guru memberi

apresiasi dan mengoreksi hal-hal terkait dengan blocking. Setiap kelompok

diberikan waktu 5-7 menit untuk tampil dan menerima masukan dari guru

maupun teman-temannya. Setelah semua kelompok tampil, berikan evaluasi

secara umum. Ingatkan peserta didik untuk memperhatikan blocking, memberi

respon dengan tepat, dan memanfaatkan properti dengan baik.

Kegiatan PenutupGuru berefleksi bersama peserta didik dengan menunjukkan rubrik penilaian dan meminta peserta didik untuk merefleksikan dimana posisi mereka saat ini. Pertanyaan pengantar yang bisa diajukan adalah:

• Jika kamu diminta menilai diri sendiri, di kolom apa kamu akan berada? Apa alasannya?

Tutup kelas dengan mengingatkan peserta didik untuk mengulang adegannya

secara mandiri di rumah dan membawa properti tambahan (jika ada).

123Unit 2 | Bermain Peran

KEGIATAN 8: SECUPLIK LEGENDA

Deskripsi singkatIni adalah bagian terakhir untuk Unit 2. Kegiatan kedelapan akan memberikan

pengalaman dan diharapkan menghasilkan refleksi peserta didik dalam mempresentasikan cerita rakyat, dongeng, atau legenda dalam sebuah

pertunjukan singkat.

A. Persiapan Mengajar• Guru memastikan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung (seperti

penerangan, listrik, alat rekam, dsb)

• Jika dapat diusahakan, sediakan musik untuk membangun suasana pada

saat pertunjukan. Sesuaikan musik yang akan dimainkan dengan emosi yang

tergambar secara umum di dalam adegan-adegan yang dimainkan sebuah

kelompok.

B. Kegiatan PengajaranKegiatan PembukaanSapa Dan Semangat

Sapalah peserta didik dan berikan motivasi serta apresiasi kepada peserta

didik yang telah mengikuti Kegiatan 1 sampai 8. Ingatkan peserta didik bahwa

ini adalah akhir dari Semester 1 sehingga peserta didik perlu melakukan yang

terbaik untuk penampilannya. Pastikan peserta didik sudah duduk bersama

dengan kelompoknya. Alokasikan waktu semaksimal mungkin untuk peserta didik

mengulas latihan terakhir kalinya

bersama dengan kelompok.

Kegiatan Inti• Ajak peserta didik untuk berlatih

dan merapikan penampilannya.

Tanyakan dan sepakati durasinya

agar tidak terlalu lama. Minta

peserta didik menyiapkan semua

properti yang akan digunakan.

• Kumpulkan peserta didik dan jelaskan sekali lagi mengenai aturan main

pertunjukan ini seperti yang sudah diberitahu di langkah sebelumnya.

• Ingatkan juga ekspektasi guru terhadap penampilan peserta didik secara

singkat dan jelas, misalnya:

Di dalam penampilanmu nanti, saya ingin melihat apakah kalian dapat

berkonsentrasi dan fokus pada peran masing-masing. Kemudian juga bagaimana

kalian menanggapi dialog atau dari pemain lain dan juga apakah kalian

Gambar 2.17 Ilustrasi Kegiatan Inti

124 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

menggunakan properti dengan baik sesuai fungsinya. Terakhir, saya juga ingin

melihat bagaimana kalian memperhatikan blocking pada saat tampil sehingga

penonton dapat melihat ekspresi dan gerakan-gerakan kalian dengan jelas.

Ekspektasi saya sama dengan yang kalian sudah baca di rubrik penilaian pada

langkah terakhir, kan?

Seperti halnya pada saat geladi bersih, panggil semua kelompok satu per satu

untuk tampil secara bergiliran. Selagi setiap kelompok tampil, berkonsentrasilah

untuk membacakan adegan (mendalang) dan memainkan musik (jika ada).

Rekam penampilan peserta didik dengan handphone atau alat rekam lain untuk

mempermudah Anda dalam memutar ulang penampilan peserta didik untuk

diberi nilai. Jika tidak ada alat rekam, artinya Anda perlu mencatat hal-hal penting

terkait penampilan peserta didik, khususnya peserta didik yang menonjol atau di

bawah standar.

Setelah semua kelompok tampil, berikan kesempatan untuk peserta didik saling

memberikan apresiasi dan pendapat tentang penampilan kelompok lain. Guru

bisa membantu dengan pertanyaan seperti, “Apa yang bisa kamu pelajari dari

penampilan temanmu?”, “Apa yang ingin kamu perbaiki dari penampilanmu?”, “Penampilan kelompok mana yang paling kamu sukai dan mengapa?”, dsb.

Guru melakukan evaluasi atas penampilan dan mengulangi kembali konsep-

konsep penting tentang respon, blocking, dan penggunaan properti.

Kegiatan PenutupGuru berefleksi bersama peserta didik. Pertanyaan yang bisa diajukan untuk memantik pembicaraan, antara lain:

• Apakah kamu sudah menjadi penonton yang baik (menyimak, apresiatif, dan

kritis)?• Seperti apa contoh respon yang tepat di dalam adegan yang kamu saksikan

tadi? • Apa pentingnya menerapkan blocking dengan benar?• Apa kesanmu selama mengikuti kelas ini? Apa yang kamu inginkan untuk

semester depan?

Tutup kelas dengan mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kerja keras

peserta didik dan kesenangan yang terjadi di sepanjang semester.

125Unit 2 | Bermain Peran

RUBRIK PENILAIAN

TP

Mu

lai B

erke

mb

an

g (<6

0)

Be

rkem

ba

ng

(60

-80

)S

ang

at Be

rkem

ban

g

(81-10

0)

• M

en

ggun

akan se

luru

h an

ggota

tu

bu

h u

ntu

k men

un

jang p

e-

rannya

• M

elib

atkan d

iri dalam

situasi

rekaan

men

gand

alkan b

eb

er-

apa stim

ulu

s dan

rangsan

gan.

• B

erge

rak men

gikuti situ

asi di

dalam

cerita

• M

en

irukan

soso

k lewat karak-

ter, vo

kal, dan

gestu

r•

Mem

aham

i blo

ckin

g dan

pen

-erap

annya d

i atas pan

ggun

g.•

Men

gkom

un

ikasikan id

e lew

at ke

giatan m

anip

ulasi p

rop

erti

• M

en

geksp

lorasi p

rop

erti se

suai

fun

gsi dan

ben

tuknya

• M

en

amp

ilkan p

ertu

nju

k- an

singkat d

en

gan d

ialog se

der-

han

a

• M

en

jelaskan

em

osi e

mo

si yang

d

itun

jukkan

ole

h to

koh

/soso

k te

rten

tu

• Tid

ak mem

ahami em

osi yang

m

uncul di d

alam p

erannya

dan atau tid

ak menyeb

utkan

profil, karakter, dan emosi.

• M

endeskripsikan profil, kar-akter, d

an emo

si dari to

koh

yang d

iperankannya.

• M

enuliskan deskrip

si detail

tentang profil, karakter, dan em

osi yang terjad

i pad

a

toko

h yang dip

erankannya

• S

ikap tu

bu

h saya m

asih

kaku se

hin

gga kuran

g dap

at m

em

e- ran

kan to

koh

saya

den

gan m

aksimal

• S

aya belu

m m

en

ggun

akan

pro

perti se

suai fu

ngsi yan

g

seh

arusnya

• S

aya masih

melaku

kan b

e-

berap

a kesalah

an b

lockin

g•

Saya te

rkadan

g lup

a

den

gan b

agian saya atau

te

rganggu

kon

sen

trasinya

den

gan b

anyaknya pen

on

-to

n yan

g melih

at saya.•

Saya su

lit mem

aham

i jalan

cerita yan

g dim

ainkan

te

man

-tem

an se

hin

gga

tidak tah

u h

arus m

em

beri

res p

on

apa

• S

aya berge

rak den

gan

baik d

i sep

anjan

g cerita,

mem

anfaatkan

tangan

, kaki, d

an an

ggota tu

bu

h

lain u

ntu

k men

un

jang

p

eran

saya.•

Saya m

en

ggun

akan p

ro-

perti se

suai d

en

gan fu

ng-

sinya di d

alam p

ertu

nju

kan•

Saya m

em

aham

i dan

me-

nerap

kan b

lockin

g pan

g-gu

ng d

en

gan b

aik •

Saya m

en

gingat p

eran

saya d

e- n

gan b

aik dan

fo

kus se

lama p

ertu

nju

kan.

• S

aya mem

aham

i jalan

cerita in

i dan

saya mere

s- p

on

den

gan te

pat te

r-h

adap

selu

ruh

adegan

d

i pertu

nju

kan in

i yang

m

elib

atkan saya.

• S

aya berge

rak den

gan

luw

es/lin

cah

/nyaman

, m

em

anfaatkan

anggo

ta

tub

uh

saya un

tuk m

en

un

-jan

g peran

.•

Saya b

erin

teraksi d

en

gan

pro

perti saya atau

pro

perti

yang b

erad

a di atas p

ang-

gun

g.•

Saya se

cara ko

nsiste

n

berge

rak den

gan m

enyad

ari p

osisi saya d

an atas b

lock-

ing saya d

i atas pan

ggun

g.•

Saya m

em

aham

i jalan c

erita

in

i dan

mere

spo

n d

en

gan

natu

ral dan

un

ik selu

ruh

ad

egan

di p

ertu

nju

kan in

i yan

g melib

atkan saya.

Tab

el 2

.6 R

ub

rik Pen

ilaia

n

126 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Refleksi Guru• Apakah pembelajaran berlangsung dengan baik? Apa buktinya?• Bagian mana yang masih perlu diperbaiki dari pengajaran saya?• Apa masukan atau pengetahuan yang paling dominan dipelajari murid saya

selama unit ini berlangsung?

Lembar Kegiatan Peserta Didik

BAHAN BACAAN GURU

Tablo

Tablo merupakan singkatan dari istilah Perancis yaitu “tableaux vivant” yang berarti “gambar hidup”. Dalam KBBI, Tablo merupakan pertunjukan lakon tanpa gerak atau tanpa dialog. Tablo menjadi keterampilan dasar dalam teater yang

membantu aktor untuk memahami pentingnya visual pada pertunjukan di atas

panggung. Karena tablo tidak bergerak, para aktor harus menyampaikan cerita,

pesan atau makna melalui ekspresi serta pose statis (freeze pose), terutama

saat berhubungan atau berinteraksi dengan aktor lain di atas panggung.

Tablo mulai populer pada sekitar tahun 1830 hingga tahun 1920. Dalam pertunjukan

tablo, para aktor membawakan cerita atau adegan dari karya sastra, seni lukis,

sejarah, cerita-cerita dalam kitab agama atau cerita kehidupan sehari-hari.

Seringkali terdapat narator dalam pertunjukan tablo untuk menarasikan cerita

yang sedang dimainkan aktor.

Terdapat beberapa elemen untuk membuat karya Tablo yang baik dan efektif,

yaitu:

• Lembar Kegiatan - Mendeskripsikan Foto

• Lembar Kegiatan - Membuat Cerita Menggunakan Properti

• Lembar Kegiatan - Sekilas Info

• Lembar Kegiatan - Membuat Storyboard

• Lembar Kegiatan - Penyelamat Timun Mas

• Lembar Kegiatan - Adegan Demi Adegan

127Unit 2 | Bermain Peran

1. Komunikasi

Dalam elemen komunikasi, terdapat 2 hal penting yang perlu diaplikasikan dalam

membuat pose tablo, yaitu:

• Ekspresi wajah: membuat mimik dan ekspresi wajah untuk menyampaikan

emosi dari cerita atau karakter yang dimainkan.

• Bahasa tubuh: menyampaikan pesan atau emosi dari cerita melalui gestur

tubuh aktor.

2. Level Tubuh

Level dalam konteks ini merupakan tinggi atau rendahnya posisi tubuh aktor

saat membuat pose dan bermain tablo. Terdapat 3 perbedaan level yaitu, tinggi,

sedang dan rendah.

3. Bentuk Tubuh

Gunakan bentuk tubuh yang menarik dan kuat untuk mendukung ekspresi yang

telah ditampilkan pada wajah. Ada 2 bentuk yang perlu diperhatikan, yaitu:

• Terbuka: Pada bentuk ini, seluruh bagian tubuh terbuka dan dapat dilihat jelas

oleh penonton. Seperti membuat pose dengan merentangkan tangan dan

kaki, mendorong bahu, dan lainnya.

Tinggi Sedang Rendah

Gambar 2.18 Ilustrasi 'Level Tubuh'

Sumber: teaterplot.weebly.com/Ganjar W./2016

Sumber: teaterplot.weebly.com/Ganjar W./2016

128 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

• Tertutup: Pada bentuk ini aktor melakukan pose yang menutup beberapa

bagian tubuh sehingga ada bagian-bagian tubuh yang tidak dapat terlihat

jelas oleh penonton. Seperti membuat pose duduk dan memeluk dengkul,

menyilangkan tangan di depan dada, dan lainnya.

4. Terhubung Dengan Ruang Dan Lawan Main

• Ruang: Tubuh aktor yang memainkan Tablo harus terkoneksi dengan ruang

yang dimainkannya. Aktor perlu memikirkan komposisi dan memilih blocking

yang tepat dengan mempertimbangkan posisi penonton, sehingga aktor

dapat terlihat jelas oleh penonton. Selain itu, aktor harus efektif menggunakan

area permainan, aktor diperbolehkan mengeksplor area bermainnya selama

hal tersebut masih relevan dalam cerita yang ingin disampaikan. Penggunaan

area yang efektif akan mengurangi kemungkinan antar aktor akan saling

menutupi saat melakukan Tablo.

Sumber: Dokumen Pribadi Manna Proxia Theatre, 2012

Sumber: teaterplot.weebly.com/Ganjar W./2016

Sumber: Dokumen Pribadi Teater Plot, 2017

129Unit 2 | Bermain Peran

• Lawan main: Melalui pose Tablo, aktor harus bisa menjelaskan hubungan antar

aktor yang sedang memainkan Tablo. Selain itu, antar aktor juga harus saling

terkoneksi perasaan dan pikirannya melalui pose.

5. Fokus

Dalam bermain Tablo dibutuhkan kestabilan tubuh untuk menjaga pose tetap

terlihat jelas sehingga pesan bisa tersampaikan dengan baik. Selain itu, aktor

juga perlu menjaga pandangan mata agar tetap fokus pada seluruh kejadian

dalam permainan tablo dan juga perlu melakukan kontak mata dengan lawan

main. Tanpa fokus dua hal tersebut akan sulit dilakukan oleh aktor.

Berikut adalah video contoh pertunjukan Tablo:

Sumber: Dokumen Pribadi Manna Proxia Theatre, 2012

130 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

BAHAN BACAAN GURU

Improvisasi

Improvisasi merupakan kegiatan dalam teater untuk menggambarkan karakter

atau adegan yang dilakukan secara spontan tanpa latihan atau persiapan. Aktor

akan membuat karakter, dialog, dan berakting tanpa naskah seiring berjalannya

permainan atau pertunjukan. Kunci utama dari improvisasi adalah imajinasi sang

aktor.

Dalam improvisasi, semua aksi dan tindakan harus dimotivasi oleh apa yang

aktor ketahui tentang karakter, situasi, dan apa yang dihasilkan saat aktor

dan lawan mainnya berimprovisasi. Dengan permainan improvisasi, kita dapat

melihat bagaimana sebuah adegan pada pertunjukan dapat berubah arah yang

merupakan hasil dari satu dialog atau tindakan yang dilakukan oleh aktor.

Untuk memainkan improvisasi dengan baik, ada beberapa hal yang harus

diterapkan oleh sang aktor. Hal ini perlu guru perhatikan dan sampaikan juga

kepada peserta didik, yaitu:

1. Tentukan terlebih dahulu di awal mengenai:

• Siapa: Siapa karaktermu? Pekerjaan? Umur? Kembangkan identitas tokoh seiring berjalannya permainan improvisasi berlangsung.

• Apa: Apa yang ingin dilakukan karakter yang bermain? Apa situasi yang sedang terjadi?

• Di mana: Di mana kejadian itu berlangsung? Di mana tokoh saat itu berada? 2. Gunakan dialog yang menarik dan hindari dialog-dialog “sekali pakai”. Gunakan

bahasa yang deskriptif untuk mengungkapkan perasaan, pengamatan,

kebutuhan, keinginan dan lainnya. Contoh sebagai berikut

3. Selalu berkata “Ya” dan selalu menerima umpan yang diberikan oleh teman main. Seorang aktor yang baik tidak menyangkal berbagai situasi yang

diberikan, justru akan menerima dan melengkapinya dalam permainan

tersebut. Contohnya:

A: Gak biasanya mukamu lesu begitu.B: Iya, aku habis dihukum pak Ari nih.A: Oh, pasti karena telat mengumpulkan tugas ya?B: Iya, kertas tugasku hilang jadi harus mengulang lagi dari awal.

A: Hai.B: Halo.A: Aku baru lihat kamu di sekolah ini.B: Iya, aku murid baru.A: Oh.B: Salam kenal ya.

131Unit 2 | Bermain Peran

4. Hindari dialog pertanyaan terutama pertanyaan yang memicu jawaban “ya” dan “tidak”. Dialog pertanyaan secara tidak langsung memaksa teman main bekerja sendirian untuk berpikir dan mengisi informasi yang hilang. Contoh:

5. Bereaksi dengan cepat dan jangan berhenti bicara hanya untuk berpikir kata

apa yang selanjutnya harus dikatakan. Tidak ada jawaban salah dan benar

dalam improvisasi, sehingga tidak masalah jika aktor menyebutkan kata-kata

yang konyol dan lucu.

6. Bicaralah dengan cukup keras untuk didengar di seluruh ruangan.

7. Bergerak dengan bebas. Hindari berdiri di samping karakter lain sepanjang

waktu atau bersembunyi dibalik teman main.

8. Menjadi pendengar dan pengamat yang baik. Saat berimprovisasi bersama

teman atau dalam grup, dengarkanlah aktor yang sedang dalam gilirannya

menyampaikan dialog dan tidak memotong dialog atau tindakan yang sedang

dilakukannya. Karena dialog atau tindakan yang keluar dari teman main adalah

kunci untuk dialog atau tindakan yang akan kamu lakukan setelahnya.

9. Tetaplah menjadi karakter yang dipilih sepanjang permainan improvisasi

berjalan.

Dia namanya Putri, murid baru pindahan dari Pontianak.

Kamu kenal siapa anak itu?

Kita diundang ke acara ulang tahun Ari besok sore.

Besok sore kita mau kemana?

A: Akhirnya kita bisa keluar dari rumah seram itu.B: Ya, dan sepatuku hampir saja robek karena memanjat pagar ini.

A: Akhirnya kita bisa keluar dari rumah seram itu.B: Apanya yang seram sih? Rumah itu sangat cantik!

132 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK

Apa Itu Tablo?

Tablo merupakan pertunjukan lakon tanpa gerak atau tanpa dialog. Para aktor

harus menyampaikan cerita, pesan atau makna dalam cerita melalui ekspresi

serta pose statis (freeze pose). Biasanya, tablo menggambarkan momen-momen

penting dalam sebuah cerita.

Tips melakukan Tablo!

1. Berikan energi ke dalam gerak tubuh.

2. Gunakan berbagai level tubuh (tinggi, sedang dan rendah).

Sumber: Dokumen Pribadi Manna Proxia Theatre, 2012

Tinggi Sedang Rendah

Gambar 2.19 Ilustrasi ‘Level Tubuh’

3. Gunakan bentuk tubuh yang berbeda sesuai dengan emosi yang ditampilkan

(terbuka dan tertutup).

133Unit 2 | Bermain Peran

Sumber: Dokumen Pribadi Teater Plot, 2017

Sumber: teaterplot.weebly.com/Gunawan W./2014

4. Tampilkan ekspresi wajah yang kuat.

5. Gunakan ruang atau area secara efektif tanpa menutupi sesama pemeran.

134 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK

Apa itu Improvisasi?

Improvisasi adalah kegiatan dalam teater untuk menggambarkan karakter atau

adegan yang dilakukan secara spontan tanpa latihan atau persiapan. Aktor

akan membuat karakter, dialog, dan berakting tanpa naskah seiring berjalannya

permainan atau pertunjukan. Kunci utama dari improvisasi adalah imajinasi sang

aktor.

Untuk melakukan improvisasi dengan baik, ada beberapa hal yang harus

diterapkan oleh sang aktor. Berikut beberapa tips untuk melakukan improvisasi

dengan baik.

Tips Melakukan Improvisasi

• Tentukan Siapa (siapa karakter yang bermain? pekerjaan?), Apa (apa yang ingin dilakukan karakter yang bermain?), dan Di mana (di mana kejadian itu berlangsung?)

• Gunakan dialog yang menarik. Contoh sebagai berikut

A: Gak biasanya mukamu lesu begitu.B: Iya, aku habis dihukum pak Ari nih.A: Oh, pasti karena telat mengumpulkan tugas ya?B: Iya, kertas tugasku hilang jadi harus mengulang lagi dari awal.

A: Hai.B: Halo.A: Aku baru lihat kamu di sekolah ini.B: Iya, aku murid baru.A: Oh.B: Salam kenal ya.

• Selalu berkata “Ya” dan selalu menerima umpan yang diberikan oleh teman main. Contohnya:

A: Akhirnya kita bisa keluar dari rumah seram itu.B: Ya, dan sepatuku hampir saja robek karena memanjat pagar ini.

A: Akhirnya kita bisa keluar dari rumah seram itu.B: Apanya yang seram sih? Rumah itu sangat cantik!

135Unit 2 | Bermain Peran

• Hindari dialog pertanyaan. Contoh:

• Bereaksi dengan cepat dan jangan berhenti bicara hanya untuk berpikir. Tidak

ada jawaban salah dan benar dalam improvisasi, jadi tidak masalah jika kamu

menyebutkan kata-kata yang konyol dan lucu.

• Bicaralah dengan cukup keras untuk didengar di seluruh ruangan.

• Bergerak dengan bebas. Hindari berdiri di samping karakter lain sepanjang

waktu atau bersembunyi dibalik teman main.

• Menjadi pendengar dan pengamat yang baik. Saat berimprovisasi bersama

teman atau dalam grup, dengarkanlah aktor yang sedang dalam gilirannya

menyampaikan dialog dan tidak memotong dialog atau tindakan yang sedang

dilakukannya. Karena dialog atau tindakan yang keluar dari teman main adalah

kunci untuk dialog atau tindakan yang akan kamu lakukan setelahnya.

• Tetaplah menjadi karaktermu sepanjang permainan improvisasi berjalan.

Dia namanya Putri, murid baru pindahan dari Pontianak.

Kamu kenal siapa anak itu?

Kita diundang ke acara ulang tahun Ari besok sore.

Besok sore kita mau kemana?

136 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

KARTU KRONOLOGIS

Bisa digunakan untuk kegiatan: Reka adegan

Kronologis 1

Pada acara ulang tahun, A dan B sedang mengambil minum. Saat berbalik badan, B tidak sengaja menabrak C dan menumpahkan minuman tersebut ke baju C. C marah. A dan B meminta maaf kepada C. D berlari ke arah C untuk menawarkan tisu namun ia terpeleset oleh tumpahan minuman yang jatuh ke lantai.A,B dan C menertawakan D yang terjatuh. D meringis kesakitan sambil menahan malu. Semua tamu melihat kejadian tersebut, ada yang tertawa, ada juga yang merekam kejadiannya.

Kronologis 2

Saat ulangan, A sedang serius mengerjakan soal. Tiba-tiba B melempar kertas untuk memanggil A. B memaksa untuk meminta jawaban A.C yang melihat dari belakang B, memberi isyarat kepada B untuk diam. D yang duduk di belakang A juga ikut memarahi B. A cuek dan tidak ingin memberikan jawaban.B masih bersikeras, diingatkan oleh C bahwa guru sedang menuju ke bangku B namun B tidak menghiraukan.B pun dimarahi oleh guru karena perbuatannya. Semua peserta didik melihat kejadian tersebut.

Kronologis 3

Sekelompok teman sedang asyik bermain di rumah B. Saat B meninggalkan teman-temannya untuk mengambil minum, A tidak sengaja memecahkan vas bunga kesayangan milik nenek B. Saat B datang ia terkejut, C dan D menceritakan kejadiannya. A hanya bisa meminta maaf dan menyesali perbuatannya. B bingung karena takut akan dimarahi neneknya, lalu nenek datang dan melihat vas bunganya pecah. A pun menceritakan kejadiannya dan meminta maaf. Dan sang nenek memaafkan perbuatannya.

137Unit 2 | Bermain Peran

Kronologis 4

Sekelompok teman sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah bersama-sama. Di perjalanan, mereka melihat seekor anjing galak. B berniat untuk iseng dengan melempar batu, A dan C yang ketakutan memberi saran kepada B untuk tidak melempar batu. Namun D mendukung aksi tersebut. B pun melemparkan batunya ke anjing tersebut, walaupun tidak kena ternyata anjing itu marah. Akhirnya anjing itu mengejar B dan D. B dan D berlari ketakutan. Sementara A dan C bersembunyi dibalik pohon karena ketakutan.

Kronologis 5

Sekelompok peserta didik bersama guru sedang karya wisata ke Kebun Binatang. Peserta didik terlihat senang semuanya. Guru yang mendampingi, menjelaskan tentang orang utan. Sambil terus dijelaskan oleh Guru, ada yang serius mencatat, ada yang memotret binatang, ada yang asyik mengobrol dengan yang lainnya. A yang bosan melihat ada toko es krim, mengajak B untuk pergi membeli es krim. A dan B membeli es krim lalu asyik menikmati es krim. Saat mereka kembali ke tempat semula sebelum mereka pergi beli es krim, rombongan sudah tidak ada dan A dan B pun menangis.

Kronologis 6

Sekelompok teman akan menggambar bersama. A menyiapkan kertas gambarnya, dan B meminjami seluruh pensil warna miliknya untuk dipakai bersama. Mereka saling bertukar pensil warna, dan mereka menggambar dengan gembira. Karena terlalu asyik, C tak sengaja mematahkan pensil warna milik B. Semua teman yang lain kaget. C pun merasa bersalah dan meminta maaf kepada B. B merasa sedih.D berkata akan membantu C mengganti pensil warna yang patah dengan yang baru. B pun terlihat lega, dan mereka melanjutkan gambarnya.

138 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Blocking

Dialog

Fokus

Improvisasi

Level

Pose

Storyboard

Tablo

Pengaturan posisi dan gerak aktor dalam suatu pertunjukan drama.

Percakapan lisan yang digunakan oleh dua karakter atau lebih untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan tindakan.

Tindakan berkonsentrasi atau konsisten dalam karakter (dalam akting.)

Penggambaran karakter atau adegan yang dilakukan secara spontan tanpa latihan atau persiapan.

Tinggi atau rendahnya posisi tubuh aktor.

Gaya atau sikap yang dibuat saat bermain teater.

Visualisasi atau penggambaran dari urutan adegan dalam cerita atau pertunjukan.

Pertunjukan lakon tanpa gerak atau tanpa dialog.

KATA KUNCI

139Unit 2 | Bermain Peran

Referensi Bacaan

Chiert, J. & Hunsberger, B., 2004. All You Need To Teach Drama. South Yarra, Vic.: Macmillan Education Australia.

Blaxland, W. & Texidor, D., 2004. Ready To Go Drama. Glebe, N.S.W.: Blake Education.

Schanker, Harry H., & Katharine Anne., 2005. The Stage and the School. Glencoe/McGraw-Hill.

“BLM #8 Elements of Tableau.” Council of Ontario Drama and Dance Educators, 2009. 23 September 2020, www.code.on.ca/files/assets/resources/305-finding-balance/documents/8critlit-findingbalance-blm8elementsoftableau.pdf.

“The Elements of Tableaux.” Council of Ontario Drama and Dance Educators, 2009. 23 September 2020, www.code.on.ca/files/assets/resources/304-departures/documents/6critlit-departures-blm2theelementsoftableaux.pdf.

“Pantomime Lesson Plan.” Drama Notebook, 24 September 2020, www.dramanotebook.com/drama-curriculum/pantomime/pantomime-lesson-plan-2/.

“Improv Warm-Ups Games.” Drama Notebook, 24 September 2020, www.dramanotebook.com/drama-curriculum/improv/improv-warm-ups/.

“50 Improv Games.” Drama Notebook, 24 September 2020, www.dramanotebook.com/drama-curriculum/improv/50-improv-games/.

“Rules and Tips for Improv.” Drama Notebook, 24 September 2020, www.dramanotebook.com/drama-curriculum/improv/rules-and-tips-for-improv/.

Initiative, Yale National. “Dramatizing Art: Tableaux Vivants.” 14.01.01: Dramatizing Art: Tableaux Vivants, 25 September 2020, teachers.yale.edu/curriculum/viewer/initiative_14.01.01_u.

140 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Heru., “Pengertian Improvisasi Dalam Teater - Jenis Dan Fungsinya.” IlmuSeni.com, 19 Agustus 2017. 26 September 2020, ilmuseni.com/seni-pertunjukan/seni-teater/pengertian-improvisasi-dalam-teater.

“Orange And Elephants.” British Theatre Guide, 23 September 2020, https://www.britishtheatreguide.info/reviews/oranges-and-ele-hoxton-hall-15478

“Peter Pan: A Musical Adventure Review” Chicago Tribune, 23 September 2020, https://www.chicagotribune.com/entertainment/theater/ct-ent-peter-pan-review-0721-story.html

“Theatre Review: Burning Bluebeard” Stage And Cinema, 23 September 2020, https://www.stageandcinema.com/2019/12/16/burning-bluebeard-ruffians-porchlight/

“Burning Bluebeard” Lizzie Bracken, 23 September 2020, https://www.lizziebracken.com/#/burning-bluebeard/

“Previous Seasons” Tableau D’Hote, 23 September 2020, https://tableaudhote.ca/previous-seasons/

“Come From Away: Why We Need the 9/11 Musical” BBC, 23 September 2020, https://www.bbc.com/culture/article/20190212-come-from-away-why-we-need-the-911-musical

“SF Opera’s Hansel and Gretel (again)” The Opera Tattle, 23 September 2020, https://operatattler.typepad.com/opera/hansel-and-gretel/

“5 Theatre Games For People Who Hate Theatre Games” Share Theatre, 23 September 2020, http://www.sharetheatre.org/5-theatre-games-for-people-who-hate-theatre-games/

“Annie” Internet Broadway Database, 23 September 2020, https://www.ibdb.com/broadway-production/annie-492932

“Master of the Pause Had an Unmistakable Sense of Rhythm” The New York Times, 23 September 2020, https://nytimes.com/2009/01/10/arts/dance/10point.html

141Unit 1 | Bermain Itu Menyenangkan!

ALOKASI WAKTU16 Jam Pembelajaran8 Kegiatan / Pertemuan

TUJUAN PEMBELAJARAN• Mengevaluasi unsur-unsur seni teater dari

pertunjukan yang ditonton dengan menggunakan terminologi yang tepat

• Menirukan cara bertutur karakter sesuai sifat karakter tersebut

• Bermain dalam berbagai situasi imajinatif • Menampilkan dialog-dialog yang responsif terhadap

situasi di dalam cerita• Mengatribusi berbagai sifat dari karakter yang

diamati• Memberikan kritik konstruktif terhadap sebuah

penampilan• Menghargai sebuah pertunjukan dengan menjadi

penonton yang apresiatif

UNIT

3

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGIREPUBLIK INDONESIA, 2021

Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Penulis: Elia Yovan Chandra dan Mutiara Fallahdani

ISBN 978-602-244-701-6

142 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

DESKRIPSI UNITDalam Unit 3, peserta didik akan mendalami aspek olah vokal

dalam bermain peran. Kegiatan yang dilakukan peserta didik akan

menitikberatkan pada imajinasi, eksplorasi vokal serta karakter

terhadap berbagai situasi yang muncul di dalam cerita.

143Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

KEGIATAN 1: MENGEMBANGKAN KARAKTERKU SENDIRI

Deskripsi singkatKegiatan ini adalah bagian pertama dari 3 kegiatan untuk peserta didik

mengembangkan kemampuannya dalam mengeksplorasi karakter. Melalui

berbagai kegiatan simulasi dan permainan, peserta didik berlatih mengumpulkan

informasi yang relevan seputar karakter yang ingin dikembangkannya. Peserta

didik juga mengembangkan karakter tersebut dengan bantuan Kartu Karakter.

A. Persiapan Mengajar• Membaca instruksi seluruh kegiatan di kegiatan 1.

• Menyiapkan material yang dibutuhkan dalam kegiatan pengajaran.

B. Kegiatan Pengajaran

Kegiatan PembukaanBuka kelas seperti yang dilakukan pada unit-unit sebelumnya. Lalu ajak peserta

didik untuk melakukan kegiatan pemanasan sebelum memulai kegiatan inti. Guru

bisa memilih salah satu dari pilihan pemanasan yang ada di bawah:

Bukan Lagu Biasa (Alternatif 1)

Material: Kartu yang berisi karakter atau emosi (dapat diunduh), guru dapat

memilih kategori apa yang akan dimainkan di antara karakter atau emosi.

Instruksi untuk guru:

• Ajak peserta didik untuk berdiri

dalam lingkaran dan jelaskan

masing-masing anak akan

menyanyikan potongan dari

lagu anak yang sudah guru pilih

(bisa menyesuaikan dengan

lagu-lagu anak yang akrab di

kalangan peserta didik).

• Yang berbeda dari kegiatan ini

adalah cara menyanyikannya. Peserta didik harus mengambil satu kartu yang

berisi sebuah karakter atau emosi, dan peserta didik harus menyanyikan

lagunya dengan suara yang disesuaikan dengan karakter atau emosi yang dia

dapat. Peserta didik yang lainnya harus menebak karakter/emosi apa yang

dimainkan olehnya.

• Peserta didik yang sedang bermain, terus bernyanyi hingga teman-temannya

bisa menebak dan kegiatan ini berlanjut dilakukan secara bergantian.

uulalala~

Gambar 3.1 Ilustrasi ‘Bukan Lagu Biasa’

144 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Tabel Daftar Emosi dan Karakter yang bisa digunakan dalam kartu:

Dengarkan aku (Alternatif 2)

Material: Kartu tugas

Instruksi untuk guru:

• Minta peserta didik untuk memilih

pasangan bermain pada kegiatan ini, lalu

minta peserta didik untuk menetapkan

siapa yang akan menjadi peserta didik A

dan B.

• Peserta didik A akan menjadi aktor yang

bermain pertama dan peserta didik B akan

bermain pada putaran selanjutnya. Peserta didik A berdiri menghadap

peserta didik B, sedangkan peserta didik B berdiri membelakangi peserta

didik A sehingga peserta didik B tidak bisa melihat pasangannya. Setiap

peserta didik A diberi 1 kartu tugas berisi kalimat yang harus diucapkan

menggunakan 5 emosi berbeda yang tertera pada kartu.

• Tiap putaran diberikan waktu 2 menit peserta didik A mengucapkan kalimat

dengan 1 emosi dan peserta didik B harus menebak dengan tepat kelima

emosi tersebut. Jika peserta didik B sudah menebak atau mengatakan

lewat, peserta didik A bisa melanjutkan ke emosi kedua dan seterusnya

hingga kelima.

• Setelah waktu habis, mulai putaran baru dan peserta didik bertukar peran.

EMOSI

TegangCurigaMarah

SemangatGugup

CanggungGembira

SedihTakut

PenasaranMalu

BingungDepresiBanggaTerharu

Pembaca beritaOrang Lanjut Usia (Lansia)

PolisiPresiden

Penjual bajuAnak kecil

TentaraPembawa acara

PramugariPenyanyi dangdut

Peraga SenamUlama

…………………………....…………………………….…………………………….

KARAKTER

*Guru bisa menambahkan karakter-karakter terkenal di daerah setempat yang dikenal anak-anak

Tabel 3.1 Daftar Emosi dan Karakter

Gambar 3.2. Ilustrasi aktivitas ‘Dengarkan Aku’

145Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

Tabel 3.2 Kartu Tugas

Catatan:

Ingatkan pada peserta didik B bahwa mereka hanya perlu fokus pada emosi yang

muncul dari suara yang didengarnya.

KARTU TUGAS 1

Kalimat: “Ular melingkar di atas pagar mutar-mutar perutnya bundar”

Ucapkan dengan emosi:Tegang, bahagia, sedih, penasaran, terharu.

KARTU TUGAS 3

Kalimat:“Kutuku butuh tubuhku, tapi tubuhku tak butuh kutuku”

Ucapkan dengan emosi:Marah, heran, takut, semangat, gugup.

KARTU TUGAS 2

Kalimat: “Kuku kaki kakak kakek ku kaku kaku”

Ucapkan dengan emosi:Bahagia, bingung, malu, terharu, marah.

KARTU TUGAS 4

Kalimat:“Dudung, ambilkan dandang di dinding dong, Dung”

Ucapkan dengan emosi:Semangat, curiga, malu, terharu, marah.

Kegiatan IntiMembuat Profil KarakterMaterial: Lembar Profil Karakter (dapat dicetak dan diperbanyak).

Instruksi untuk guru:

Pada kegiatan inti, peserta didik membuat profil karakter mengikuti pertanyaan yang ada di lembar kegiatan. Peserta didik bebas untuk membuat karakter

apapun, baik karakter masa kini maupun masa lalu. Dorong peserta didik untuk

membuat karakter yang bertolak belakang dengan sifat asli mereka masing-

masing. Hal ini dapat melatih kemampuan mereka dalam melakukan berbagai

ekspresi dan emosi, terutama ekspresi dan emosi yang jarang mereka gunakan

atau tunjukan dalam kehidupan sehari-hari.

146 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

PROFIL KARAKTER

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

Seperti apa karakterku? Nama: ____________ Usia : _____________ Sifat (lihat Kumpulan Sifat Karakter): ____________________ Penampilan (minimal memilih salah 1): Ciri khas fisiknya: ________________________________

________________________________ Cara berjalan:

________________________________

________________________________ Cara bicara:

________________________________

________________________________

(Gambarkan karaktermu)

Di manakah aku tinggal?___________________________

Apa nama desa/kota/negara/tempat aku tinggal saat ini? ___________________________

Kapankah aku hidup? Tanggal ‘hari ini’:________________________________

Situasi apa yang sedang terjadi saat ini? ________________________________________________________________

147Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

KUMPULAN SIFAT KARAKTER

• aktif• petualang• penuh kasih• penakut• ambisius• gelisah• argumentatif• suka bingung• suka

mengatur• berani• cemerlang• tenang• tukang ejek• pandai

melakukan sesuatu

• cermat• peduli• karismatik• menawan• kekanak-

kanakan• pintar• ceroboh• berhati

dingin• berbelas

kasihan• kompetitif• sombong• prihatin• percaya diri• teliti• penuh

kepedulian• kooperatif• berani• pengecut

• kritis• kejam• penasaran• berani• teguh• bertekad kuat• tidak jujur• tidak

menghargai• asyik• mudah

bergaul• efisien• energik• antusias• adil• setia• gelisah• sengit• bodoh• ramah• lucu• murah hati• lemah lembut• suram• serakah• suka

menggerutu• tidak kenal

susah• penuh

kebencian• penuh

pengharapan• putus asa• suka melucu• cuek• imajinatif• belum dewasa• tidak sabar• kasar• impulsif

• independen• memaksa• cerdas• cemburuan• periang• malas• logis• kesepian• manis• penuh kasih• setia• beruntung• dewasa• berarti• murung• misterius• gugup• berisik• taat• buruk• taat• optimis• tenang• gigih• pesimistis• pilih-pilih• nyaman• sopan• bangga• bingung• cepat• agak• handal• hormat• tanggung

jawab• gelisah• gaduh• kasar• sarkastik• diam-diam• egois

• mandiri• peka• bodoh• tulus• mahir• pintar• licik• tinggi hati• ramah• pelit• ketat• keras kepala• rajin• manis• berbakat• latah• bijaksana• dipikirkan• malu• bisa dipercaya• terpercaya• tidak

bersahabat• bisa

semuanya• ramah dan

hangat• bijaksana• jenaka• cemas• lugu• pemarah• emosional• cengeng• rakus• jahat

148 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Kegiatan PenutupRefleksiSetelah menyelesaikan kegiatan inti, ajak anak untuk duduk bersama dan

merefleksikan kegiatan pada hari itu. Guru bisa melakukan diskusi santai dengan peserta didik menggunakan pertanyaan berikut:

1. Bagaimana pengalamanmu saat membuat profil karakter? Apakah sulit? Apakah kamu menemukan sesuatu yang menarik dari kegiatan hari ini?

2. Apa kelebihan atau hal yang menarik dari sifat karakter yang kamu pilih?3. Menurut pendapatmu, apakah karaktermu (dan sifat-sifatnya) termasuk

sosok yang mudah mendapat teman atau tidak? Mengapa?

C. Kegiatan Pembelajaran AlternatifMengenal Diri Sendiri

Material: Lembar Kegiatan Peserta Didik

Pada kegiatan ini, peserta didik diminta untuk mengobservasi dirinya sendiri

dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada lembar kegiatan.

Kegiatan ini adalah kegiatan individu, sehingga peserta didik dituntut untuk bisa

bekerja secara mandiri.

149Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

MENGENAL DIRI SENDIRI

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

Seperti apa aku? Namaku : _____________ Usiaku : _____________ Sifatku (lihat Kumpulan Sifat Karakter):__________________________

Penampilan (minimal memilih salah 1): Ciri khas fisikku: __________________________ __________________________

Cara berjalanku:__________________________ __________________________

Cara bicaraku:__________________________ __________________________

(gambarkan dirimu dengan

gambar tangan)

Amatilah dirimu sendiri dalam keseharian, lalu jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:

Di manakah aku tinggal?

Apa nama desa/kota/negara/tempat aku tinggal saat ini? _______________________________

Kapankah aku hidup? Ceritakan hal-hal apa yang sedang terjadi di sekelilingmu atau pengalaman yang berkesan akhir-akhir ini! ____________________________________________________________________________________________________________________________

150 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

KEGIATAN 2: MENGURUS KARTU PELAJAR

Deskripsi singkatPeserta didik menjadi karakternya dan berimajinasi seandainya karakternya harus

masuk sekolah dan mengisi kartu pelajarnya sendiri dan memperkenalkan diri

apa yang akan diisi olehnya. Melalui kegiatan ini, peserta didik belajar berimajinasi

dan mengenali karakter yang dikembangkannya, serta belajar memperagakan

karakter tersebut sesuai dengan kepribadiannya.

A. Persiapan Mengajar• Guru membaca bahan bacaan guru mengenai Metode Stanislavski.

• Siapkan material yang dibutuhkan dalam kegiatan pengajaran.

B. Kegiatan PengajaranKegiatan PembukaanSapa peserta didik seperti biasa saat memulai kelas, lalu jelaskan pada peserta

didik bahwa kegiatan pada bagian ini merupakan sambungan dari kegiatan yang

ada pada langkah sebelumnya. Sehingga, peserta didik perlu menyiapkan profil karakter yang telah mereka buat pada kegiatan sebelumnya. Setelah itu, ajak

peserta didik untuk melakukan salah satu kegiatan pemanasan di bawah ini:

Kenalan (Alternatif 1)

Instruksi untuk guru:

• Siapkan area yang cukup luas untuk seluruh

peserta didik bisa berjalan-jalan dengan bebas.

Peserta didik diminta untuk berjalan dengan

bebas di dalam area dengan menjadi karakter

sesuai dengan profil karakternya. Cara berjalan, cara berbicara, watak dan sifat yang dimainkan

harus sesuai dengan yang ada pada profil karakter.

• Lalu, minta peserta didik untuk berkenalan satu

sama lain secara acak dan mengusahakan untuk mendapatkan sebanyak-

banyaknya kenalan selama 5 menit kegiatan. Saat berkenalan, masing-masing

peserta didik hanya diperbolehkan melakukan interaksi berdua (tidak boleh

lebih).

• Apabila semua peserta didik sedang berkenalan, peserta didik yang tidak

mendapat pasangan untuk berkenalan harus terus berjalan mengelilingi area

hingga ada peserta didik yang tersedia untuk diajak berkenalan.

Gambar 3.3 Ilustrasi ‘Kenalan’

151Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

Langkah Tokoh (Alternatif 2)

Konsep kegiatan ini tidak jauh berbeda dengan kegiatan “Foto Keluarga” yang telah dilakukan pada Unit 2. Yang membedakan adalah instruksi yang diberikan

oleh guru.

Instruksi untuk guru:

• Pada kegiatan ini, peserta didik tidak akan diminta untuk berpose seperti

sedang melakukan foto keluarga. Yang harus peserta didik lakukan adalah

berjalan menjadi karakter yang telah dibuat di dalam area yang telah

disiapkan, lalu guru akan memberikan instruksi berupa emosi yang harus

mereka munculkan pada saat berjalan.

• Tidak ada tablo pada kegiatan ini, sehingga anak hanya perlu terus berjalan

dengan memunculkan emosi dari guru. Guru bisa mulai dari emosi netral,

minta peserta didik untuk meresapi dahulu karakternya saat mereka berjalan

dengan emosi yang netral, setelah dirasa peserta didik telah masuk ke dalam

karakter, guru bisa mulai memberikan beragam emosi. Seperti marah, sedih,

takut, tegang dan lainnya (bisa lihat pada tabel emosi di kegiatan Bukan Lagu

Biasa.)

• Selama kegiatan berlangsung, amatilah perubahan yang terjadi pada setiap

anak. Apakah anak benar-benar berubah mengikuti apa yang sudah ditulis

pada karakter profil? Adakah yang masih belum menerapkan yang ada pada profil karakternya?

Kegiatan IntiBuka kegiatan ini dengan memberitahu peserta didik bahwa kali ini kita akan

bermain simulasi situasi dimana seluruh karakter yang telah dibuat oleh peserta

didik masuk sekolah dan diminta mengurus kartu pelajar (KP) mereka.

Kalian akan berperan sebagai karakter yang kalian ciptakan. Imajinasikan bahwa

karakter tersebut bersama-sama masuk sekolah dan diminta untuk mengurus

identitas pengenal terlebih dahulu agar boleh masuk sekolah. Untuk mendapatkan

cap/tanda tangan, maka kalian harus berperan sebagai karakter tersebut sejak

mengantre sampai mendapatkan cap/tanda tangan. Artinya, saat berpose pun

kalian harus memperagakan seperti apa sifat dari karakter yang kalian perankan.

Jika karakter tersebut pemarah, berposelah dengan ekspresi marah. Jika karakter

tersebut pemalu, bagaimana orang pemalu ketika akan diambil gambarnya?

Jika peserta didik telah paham dengan instruksinya, bagikan template kosong

Kartu Pelajar untuk diisi oleh peserta didik dengan informasi yang dibutuhkan.

Minta peserta didik untuk melihat kembali Profil Karakter yang telah mereka buat sebagai acuan dalam pengisian (datanya harus sesuai satu sama lain). Berikan

waktu yang cukup untuk peserta didik mengisi dan mintalah mereka melatih gaya

152 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

bicara dan ekspresinya agar sesuai dengan sifat dari karakter tersebut. Sambil

peserta didik berlatih, guru dapat berkeliling dan membantu peserta didik yang

terlihat kesulitan. Setelah peserta didik terlihat cukup siap, guru bisa memulai

simulasi.

Tahap Pertama

Tentukan titik-titik untuk peserta didik mengantri, memperkenalkan diri, berpose,

dan menerima cap/tanda tangan. Letakkan juga HP/Handycam di lokasi yang

strategis yang dapat merekam seluruh rute yang dilalui anak. Gunakan tripod/

monopod/gorillapod agar posisi HP/handycam cukup kokoh dan sama tinggi

dengan wajah anak. HP/Handycam, selain digunakan sebagai bagian dari simulasi

(kamera petugas) juga digunakan untuk merekam penampilan ini agar nantinya

dapat ditonton dan dibahas bersama-sama.

Tahap Kedua

Jelaskan kepada peserta didik rute yang harus ditempuh, mulai dari titik untuk (1)

mengantre, (2) memperkenalkan diri, (3) berpose untuk foto KP, (4) mendapatkan

cap/tanda tangan dari petugas, lalu (5) kembali ke tempat duduknya.

Tahap Ketiga

Jelaskan apa yang harus dilakukan di setiap titik tersebut:

Keterangan: Jika kelas terlalu sempit, mengantri bisa dilakukan di tempat duduk masing-masing (seolah-olah peserta didik menunggu di kursi tunggu).

2 & 3

41

Gambar 3.4 Ilustrasi Kegiatan Inti Tahap Kedua ‘Diagram Alir’

5

153Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

Tabel Prosedur Mengurus Kartu Pelajar

Mengantrelah sesuai dengan urutan yang disepakati. Saat mengantri, kamu sudah boleh memulai berperan dengan sifatmu. Kamu bisa memperagakan orang yang tidak sabar, orang yang menikmati membaca buku sambil mengantri, dsb. Pastikan tindakan yang kamu lakukan sesuai dengan sifat dari karaktermu.

(1) Mengantre

(2) Memperkenalkan diri

(3) Berpose untuk Foto KP

(4) Mendapatkan cap/tanda tangan dari petugas

(5) Kembali ke tempat duduknya

Di titik kedua, melihatlah ke kamera dan perkenalkan diri (nama dan sifatmu) dengan cara yang unik sesuai dengan sifat yang kamu miliki. Buatlah teman-temanmu dan petugas mengetahui seperti apa sifatmu dari caramu berbicara di depan kamera.

Setelah selesai berkenalan, lakukan pose untuk berfoto. Tunggu gurumu memberi aba-aba “satu… dua… pose!” dan pada saat itu berikan pose terbaikmu yang menggambarkan seperti apa karaktermu. Contohnya, jika sifatmu adalah mudah panik, maka saat berpose, kamu bisa melihat ke kamera sambil ketakutan (guru bisa memberikan contoh).

Setelah berpose, datangi petugas dan mintalah cap dari petugas. Mendapatkan 1 cap/tanda tangan berarti kamu berperan dengan baik. Mendapat 2 cap/tanda tangan berarti kamu berperan dengan sangat baik.

Tinggalkan KP di meja petugas dan kembali ke tempat duduk masing-masing.

Tabel 3.3 Prosedur Mengurus Kartu Pelajar

154 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Hal yang paling mudah dilakukan?

_______________________________________________________

_______________________________________________________

Hal yang paling sulit dilakukan?

_______________________________________________________

_______________________________________________________

EVALUASI

Berbicara sesuai sifat karakter

Berjalan sesuai ciri-ciri karakter pada profil karakter

Menunjukkan sifat karakter dengan jelas

Konsisten mempertahankan karakter selama kegiatan berlangsung

Menunjukkan emosi karakter dengan jelas

1 2 3

Kegiatan PenutupJika masih ada cukup waktu setelah melakukan kegiatan inti, ajak peserta didik

untuk mengevaluasi performa diri sendiri selama kegiatan. Guru bisa membagikan

tabel di bawah ini dan minta peserta didik untuk mengisinya:

Berikan tanda centang ( ) pada kolom nilai yang sesuai pada setiap pernyataan. 1 = Perlu dilatih, 2 = Cukup, 3 = Bagus

C. Kegiatan Pembelajaran Alternatif

Membaca Potongan Dialog

Material: Lembar Kegiatan Peserta Didik

Pada kegiatan ini, berikan lembar kegiatan peserta didik beserta lembar yang

berisi potongan dialog dari sebuah cerita. Lalu peserta didik diminta untuk

mengidentifikasi naskah tersebut serta menjelaskan sesuai dengan kotak pertanyaan yang ada pada lembar kegiatan.

Tabel 3.4 Evaluasi

155Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

D. AsesmenDaftar TP yang dinilai pada langkah ini:

B1.1 Bermain dalam berbagai situasi imajinatif

A4.1 Menirukan cara bertutur karakter sesuai sifat karakter tersebut

C1.2 Mengatribusi berbagai sifat dari karakter yang diamati

Contoh Tabel Perkembangan Peserta didik

Keterangan : Belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan indikator : Melakukan dengan baik, sesuai dengan indikator : Melakukan dengan sangat baik atau melakukan lebih dari ekspektasi

Mengisi ‘Profil Karakter’ dan ‘Kartu Pelajar’

dengan lengkap dan jelas

Nama

Peserta didik 1

Peserta didik 2

Catatan Anekdotal(jika ada)

Indikator

Menirukan cara bertutur sebuah karakter sesuai dengan sifat-

sifatnya

Tabel 3.5 Contoh Tabel Perkembangan Peserta didik

156 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Langit mulai gelap, adzan magrib mulai berkumandang di desa Pandan Sari. Seorang ibu yang berusia 30 tahun terlihat linglung di depan pagar rumah.

Ibu Tejo : “Duh! Kemana si Tejo? Sudah magrib begini belum pulang bermain!”

Muncul Tejo berlari dengan nafas tersengal dan menghampiri Ibunya di depan pagar.

Ibu Tejo : “Dari mana saja sih, Jo? Kan Ibu sudah bilang, sebelum maghrib ya sudah di rumah! Kok ini malah sudah adzan kamu baru pulang.”

Tejo : “Maaf, Bu… Tejo tadi sedang asyik bermain dirumah Bayu. Dia baru saja punya Playstation, dibelikan oleh bapaknya sebagai hadiah ulang tahun.”

Ibu Tejo : (marah) “Kalau dibilangin orang tua ngeyel, ya! Pamali tau maghrib- maghrib masih diluar. Nanti kalau terjadi sesuatu bagaimana? Siapa yang mau nolong? Kamu ini masih kecil!.”

Tejo : “Bu, Tejo sudah besar!” merasa tidak senang dibilang anak kecil.

Ibu Tejo : “Buktinya?”

Tejo : “Buktinya? Mmm… buktinya… Tejo sudah kelas 4 SD!” berkata dengan percaya diri.

Ibu Tejo : “Lalu kenapa kalau sudah kelas 4 SD?”

Tejo : “Hmm.. Tangan dan kaki Tejo kuat untuk berkelahi jika ada orang jahat.”

Ibu Tejo : “Tapi badan, kaki dan tanganmu masih kecil, Jo. Orang dewasa bisa dengan mudah menangkapmu. Ayo masuk sekarang, hari semakin gelap! Kamu mau dimakan hantu?”

Tejo : (dengan nada kecewa) “Huh, Ibu selalu begitu…”

Ibu dan Tejo berjalan memasuki rumah

Tejo : “Bu, besok Tejo boleh main di rumah Bayu lagi ya? Ibu baik deh…”

Ibu Tejo : “Ya boleh, tapi harus ingat waktu ya!”

Tejo : “Siap, Bu!”

MEMBACA POTONGAN DIALOG

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

Bacalah dengan seksama potongan naskah di bawah ini dan jelaskan elemen-elemen pada kotak yang terdapat pada lembar berikutnya.

157Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

Siapa?

Siapa yang ada pada cerita ini? Informasi apa saja yang kamu dapatkan tentang tokoh ini?

Jelaskan di mana kejadian berlangsung!

Jelaskan situasi atau keadaan apa yang terjadi pada cerita ini.

Jelaskan kapan kejadian berlangsung (tanggal, waktu, siang atau malam, dan lainnya)!

Di Mana?

Apa?

Kapan?

158 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Template Kartu Pelajar

Nama :Tanggal lahir :Usia :

Nama :Tanggal lahir :Usia :

Nama :Tanggal lahir :Usia :

(Foto)

(Foto)

(Foto)

159Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

KEGIATAN 3: APA YANG AKAN KAMU LAKUKAN?

Deskripsi singkatPeserta didik memainkan karakter yang dikembangkannya dalam berbagai

simulasi situasi yang diberikan oleh guru. Dengan terlibat sebagai pemain dan

penonton, peserta didik memperluas pemahamannya tentang pengaruh antara

sifat dengan respon karakter saat sedang menghadapi berbagai situasi.

A. Persiapan Mengajar• Pelajari konsep Magic If dari metode Stanislavski yang terlampir di Bahan

Bacaan Guru.

• Siapkan material yang dibutuhkan dalam kegiatan pengajaran.

B. Kegiatan PengajaranKegiatan PembukaanSapa peserta didik dan buka kelas seperti biasa, lalu beri penjelasan kepada

peserta didik bahwa mereka akan berimajinasi seolah-olah sedang mengalami

situasi tertentu dan mereka harus memberikan respon dari situasi yang mereka

alami. Lakukan salah satu dari kegiatan pembuka di bawah ini:

Bayangkan (Alternatif 1)

Instruksi untuk peserta didik:

• Ajak peserta didik untuk berdiri di lingkaran. Sampaikan ke peserta didik

bahwa guru akan memberikan situasi dan peserta didik harus merespon

situasi tersebut dengan akting atau ekspresi yang sesuai dengan situasi.

Kegiatan ini bisa dilakukan secara bersama-sama atau bergantian dan guru

akan mengawali tiap situasi dengan kalimat “Bayangkan jika…”. • Pada setiap situasi, beri waktu peserta didik untuk melakukan aksinya dan

jika dirasa cukup guru bisa melanjutkan ke situasi selanjutnya.

Situasi 1

Guru: “Bayangkan jika… di depanmu ada seekor singa.”Lalu anak-anak berakting atau berekspresi merespon situasi tersebut.

Illustrasi

Situasi 2

Guru: “Bayangkan jika… kamu melihat hantu”

160 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Tiga Sahabat (Alternatif 2)

Pada kegiatan ini, guru hanya perlu menunjuk 3

peserta didik yang memiliki kemampuan lebih baik

diantara teman-teman sekelasnya dan jelaskan

bahwa mereka akan bertugas seperti peraga dan

akan berakting sesuai dengan peran dan situasi

yang diberikan. 3 peserta didik ini akan menda pat

perannya masing-masing sebagai berikut:

• Peserta didik A: Mencoba untuk menekan atau

memaksa sahabatnya yaitu Peserta didik C untuk melakukan hal negatif

(situasi diberikan oleh guru, dan bisa lihat daftar situasi.)

• Peserta didik C: Tidak mau mengikuti perintah tersebut, tetapi tidak mau

terlihat lemah dan mengecewakan Peserta didik A karena mereka adalah

sahabat.

• Peserta didik B: Pernah mengalami hal serupa dan mengerti keadaan Peserta

didik C. Tetapi tidak bisa mengatakan apapun karena takut Peserta didik A

marah padanya.

Peserta didik yang lainnya berperan sebagai penonton dan mengobservasi

jalannya situasi yang diperankan oleh 3 temannya, sehingga mereka perlu fokus

selama permainan berlangsung. Setelah permainan selesai, guru melakukan sesi

diskusi dengan para observer dengan melontarkan pertanyaan berikut:

1. Apa yang akan kamu lakukan jika kamu adalah peserta didik C? (Minta jawaban

dari masing-masing peserta didik. Setelah semua observer berpendapat, lanjutkan

dengan pertanyaan nomor 2).

Dan seterusnya hingga dirasa cukup oleh guru. Contoh situasi yang bisa digunakan:

Melihat hantu

Melihat pemandangan indah

Menang lomba

Jatuh dari sepeda

Kaki tersandung meja

Mendapat kado

Gambar 3.5 Iustrasi ‘Bayangkan’

Gambar 3.6 Ilustrasi ‘Tiga Sahabat’

161Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

2. Apa yang akan kamu lakukan jika kamu adalah peserta didik B? (minta jawaban

seperti sebelumnya dan setelah selesai lanjutkan dengan pertanyaan nomor 3).

Guru memegang kendali terhadap permainan ini, jika dirasa permainan dari 3

peserta didik itu sudah tidak kondusif (contoh: dialog sudah tidak sesuai situasi,

melakukan aksi yang berlebihan dan mengarah pada kekerasan, atau peserta

didik sudah kehabisan ide), guru perlu menghentikan permainan lalu memulai

sesi diskusi. Situasi yang bisa digunakan:

Kegiatan IntiIngatkan peserta didik mengenai improvisasi yang dipelajari di kelas sebelumnya.

Beritahu peserta didik bahwa pada kegiatan ini, mereka akan berperan sebagai

karakter yang mereka ciptakan dan membuat dialog secara instan dari situasi

yang diberikan. Dialog tersebut harus sesuai dengan sifat karakter tersebut.

Beritahu peserta didik bahwa karena sifat seorang karakter berbeda-beda, maka

cara menanggapi situasipun akan berbeda-beda.

Misalnya saat melihat temannya dijahati oleh orang lain, karakter yang memiliki

sifat berani, pemarah, emosional, atau setia kawan mungkin akan membela

temannya sambil melawan orang jahat tersebut. Sebaliknya, peserta didik yang

cuek, tidak peduli, penakut, atau sabar mungkin akan mundur atau tidak mau

membela temannya.

Bantu peserta didik untuk semakin memahami penjelasan di atas dengan

memberikan pertanyaan simulasi seperti:

Lihat kembali sifat karakter yang sudah kamu tuliskan sebelumnya di Langkah 1.

Seandainya ada gempa bumi saat ini, apa yang akan kamu lakukan? Siapa yang berlari ketakutan? (minta mereka mengangkat tangannya jika merasa demikian). Mengapa? Siapa yang diam saja lalu menangis? Siapa yang tidak menangis dan menenangkan teman-temannya?

Catatan:

Jika waktu masih tersedia, guru bisa melanjutkan kegiatan dengan mengganti 3

peserta didik yang bermain dan situasinya.

Sudut pandang Peserta didik A

Memaksa untuk bolos sekolah

Memaksa untuk meminjam uang

Memaksa untuk memberikan contekan saat ujian

Memaksa untuk memberikan bekal makan siang

Memaksa untuk mengerjakan PR matematika miliknya

162 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Belum menirukan cara bertutur karakter sesuai dengan sifat yang sudah ditentukan.

Mulai menirukan cara bertutur karakter pada beberapa bagian sesuai dengan sifat karakternya.

Mahir dalam menirukan cara bertutur karakter secara konsisten sesuai dengan sifat karakternya.

Mahir memainkan imajinasi dalam berbagai situasi imajinatif dan mampu mengeksplornya.

Belum bisa memainkan imajinasi dalam berbagai situasi imajinatif.

Mulai bisa memainkan imajinasi dalam beberapa situasi imajinatif.

Mulai Berkembang Sangat BerkembangBerkembang

Guru kemudian memberikan situasi imajinatif dan dibahas bersama-sama agar

peserta didik memahami dulu apa yang dimaksud dan ekspektasi guru terhadap

situasi tersebut. Setelah itu dibagi kelompoknya dan diacak mendapat bagian

apa.

Berikan waktu kepada peserta didik untuk berlatih dan mengatur skenario. Anda

bisa berkeliling untuk membantu peserta didik bereaksi sesuai sifat yang ingin

dilakukannya.

Setelah waktu selesai, peserta didik menampilkan dan peserta didik lain

memperhatikan lalu memberikan pendapat.

Kegiatan PenutupRefleksiTutup kegiatan dengan memberikan lembar refleksi diri yang ada pada akhir langkah ini kepada peserta didik dan mintalah peserta didik untuk berefleksi dengan menjawab pertanyaan yang ada pada lembar tersebut.

C. Kegiatan Pembelajaran AlternatifMenganalisis Dialog Pendek

Material: Lembar Kegiatan Peserta Didik

Pada kegiatan ini, peserta didik akan diberikan potongan dialog antara Adi

dan Ibunya. Setelah membaca potongan dialog, peserta didik perlu menjawab

pertanyaan yang ada di lembar kegiatan.

D. AsesmenTP yang dinilai pada langkah ini:

• Menirukan cara bertutur karakter sesuai sifat karakter tersebut

• Bermain dalam berbagai situasi imajinatif

Tabel 3.6 Asesmen

163Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

MENGANALISIS DIALOG PENDEK

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

Bacalah dialog di bawah ini dan jawab pertanyaan yang ada pada lembar kegiatan ini!

(Kamar Adi. Adi sedang mencari buku tulis berisi PR yang sudah dikerjakannya semalam)

Adi: “Bu… Ibu….” Memanggil Ibu dengan berteriakIbu: “Ya, Adi… Ada apa sih kok teriak begitu?”Adi: “Ibu lihat buku PR ku tidak? Semalam aku taruh di atas meja, loh! Dan sekarang tidak ada. Aku sudah cari ke seluruh kamar pun tidak menemukannya. Dimana Bu?”

(Adi melanjutkan pencarian dan semakin panik.)

Ibu: “Ayo cepat, Adi! Nanti kamu terlambat sekolah.” Berjalan keluar kamar meninggalkan Adi.Adi: “Sekolah! Aku gak mau sekolah kalau bukunya tidak ketemu!” Berbicara dengan nada marah.Ibu: berbicara dengan tenang “Sudah cek tas mu belum?”Adi: “Tas??? Seingat ku belum ku masukan tas, tuh!

(Ibu pergi meninggalkan Adi.)

Adi mencari ke dalam tasnya dan menemukan buku PRnya ada di dalam tas.

Apa yang kamu lakukan jika kamu adalah Adi?__________________________________________________________________________________________________________________

Apa yang kamu lakukan jika kamu adalah Ibu?__________________________________________________________________________________________________________________

Apa pesan yang bisa kamu ambil dari dialog Ibu dan Adi?__________________________________________________________________________________________________________________

164 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

MENGANALISIS DIALOG PENDEK

LEMBAR REFLEKSI DIRI

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

Hal apa yang berjalan baik pada pelajaran hari ini?

Masukan atau saran yang saya dapatkan dari teman-teman……

Hal apa yang perlu ditingkatkan?

Dalam skala 1-10, beri nilai untuk kemampuan mu bekerja secara mandiri?Buruk < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > Sangat Baik

Dalam skala 1-10, beri nilai untuk kemampuan mu mengenali emosi dan pengaruhnya?Buruk < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > Sangat Baik

165Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

KEGIATAN 4: MENGENAL TEATER TRADISIONAL

Deskripsi singkatPada Kegiatan 4, peserta didik akan mengenal bentuk seni pertunjukan teater

tradisional dengan menyaksikan pertunjukan teater tradisional dengan durasi

pendek (durasi 10-20 menit) dan berinteraksi dengan para pemain dan anggota

(kru) yang terlibat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan dan

memberikan pengalaman yang aktual bagi peserta didik tentang dunia teater

di sekitarnya. Kegiatan ini diharapkan memantik rasa ingin tahu dan apresiasi

terhadap seni teater tradisional.

A. Persiapan Mengajar• Lakukan riset untuk mempelajari tentang teater tradisional yang ada di

daerah setempat. Pilih dan hubungi kelompok teater tradisional yang mampu

memberikan jalan cerita yang menarik dan dapat berdiskusi dengan cair dan

aktif dengan peserta didik kelas V SD.

• Mintalah naskah atau jalan cerita terlebih dulu agar guru dapat membuatkan

pertanyaan yang relevan untuk dicari tahu jawabannya oleh peserta didik

• Siapkan lembar kegiatan peserta didik, bisa diperbanyak sesuai dengan

jumlah peserta didik.

B. Kegiatan PengajaranKegiatan PembukaanSapa peserta didik dan buka kelas seperti biasa, lalu beri penjelasan kepada

peserta didik bahwa mereka akan berimajinasi seolah-olah sedang mengalami

situasi tertentu dan mereka harus memberikan respon dari situasi yang mereka

alami. Lakukan salah satu dari kegiatan pembuka di bawah ini:

3 Kata

Material: Kertas sticky notes atau kertas yang dipotong berukuran kecil, sediakan

sesuai dengan jumlah peserta didik di kelas.

Instruksi untuk guru:

• Anda menuliskan nama bentuk

teater tradisional di papan tulis atau

menyebutkannya, lalu minta peserta didik

untuk menuliskan 3 kata yang terlintas

di pikiran mengenai teater tradisional

tersebut. Bisa berupa opini jika mereka

belum mengetahui atau fakta mengenai teater tradisional tersebut jika

peserta didik sudah pernah tahu sebelumnya. Contohnya, guru menyebutkan

atau menulis kata “Kecak” lalu peserta didik A menuliskan 3 kata diatas kertas

Gambar 3.7 Ilustrasi '3 Kata'

166 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

apa yang dipikirkan saat mendengar kata tersebut contohnya “Bali, sakral,

beramai-ramai”. • Beri waktu 3 menit untuk peserta didik menuliskannya di atas kertas, setelah

waktu habis kumpulkan kertas dan perhatikan jawaban-jawaban dari peserta

didik. Saat mengumpulkan kertas, guru bisa mengelompokkan kertas menjadi

2 kelompok, contohnya bagi peserta didik yang sudah tau, kertas dikumpulkan

ke dalam kotak berwarna putih, dan untuk yang belum mengetahui, kertas

dikumpulkan ke dalam kotak berwarna hitam.

Kegiatan IntiPada kegiatan inti, Anda bisa memilih salah satu jenis kegiatan di bawah ini dengan

melihat kegiatan mana yang lebih memungkinkan untuk dilakukan sekolah.

Mengundang Seniman Lokal (Alternatif 1)

Material: Lembar Kegiatan Peserta Didik (terlampir)

Undanglah salah satu seniman teater tradisional untuk datang ke sekolah dan

memberikan presentasi (bisa berbentuk video atau seniman pentas langsung

di depan peserta didik) mengenai bentuk teater tradisional yang menjadi

keahliannya. Guru bisa membagikan lembar kegiatan peserta didik agar peserta

didik memahami pengetahuan apa yang perlu mereka ketahui dan gali dari

seniman lokal ini. Guru pun juga bisa mendorong peserta didik untuk aktif

mengajukan pertanyaan seputar teater tradisional tersebut.

Menonton Pertunjukan di Gedung Pertunjukan, Sanggar atau Komunitas

Teater Tradisional (Alternatif 2)

Material: Lembar Kegiatan Peserta Didik (terlampir)

Jika tidak bisa menghadirkan seniman untuk datang ke sekolah, guru bisa

mengajak peserta didik untuk menonton pertunjukan teater tradisional di

sanggar, komunitas atau gedung pertunjukan setempat. Guru bisa membagikan

lembar kegiatan peserta didik sebagai arahan untuk peserta didik dalam menilai

dan memahami pertunjukan yang akan mereka tonton. Jika ada kesempatan,

disarankan untuk bertemu dengan sutradara atau tokoh penting pada teater

tersebut dan melakukan wawancara singkat bersama para peserta didik.

Menonton Video Pertunjukan Teater Tradisional (Alternatif 3)

Material: Lembar Kegiatan Peserta Didik (terlampir - menggunakan LKPD yang

sama dengan kegiatan inti alternatif 2)

Jika alternatif 1 dan 2 tidak bisa dilaksanakan, pilihan terakhir adalah guru

memfasilitasi peserta didik dengan video pertunjukan dari teater tradisional

yang akan dipelajari dan peserta didik menonton pertunjukan teater tradisional

dari video tersebut. Guru perlu menjelaskan tentang teater tradisional tersebut

sehingga, guru perlu melakukan riset terlebih dahulu agar lebih memahami

167Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

tentang teater tradisional yang akan

disampaikan ke peserta didik. Bila

memungkinkan, guru bisa melakukan

wawancara dengan seniman

teater tradisional sebelum unit ini

berlangsung.

Beberapa hal penting yang harus

dipahami guru terkait teater tradisional:

• Sejarah mengenai pertunjukan atau

teater tradisional (secara ringkas).

• Karakteristik dan ciri khas dari

pertunjukan atau teater tradisional.

• Cerita yang sering diangkat dalam pertunjukan.

• Aturan dalam pertunjukan atau teater tradisional. Apakah ada pakem

tertentu yang harus diikuti atau tidak bisa hilang? Apakah bisa dimodifikasi? Dan sebagainya.

Kegiatan PenutupAjak peserta didik untuk merefleksikan kegiatan dan pengalaman mereka pada kegiatan akhir Kegiatan 4. Guru bisa menanyakan pengalaman atau perasaan

peserta didik selama mengikuti kegiatan, atau bisa menggunakan lembar

refleksi diri berikut ini.

Gambar 3.8 Ilustrasi Kegiatan Inti

168 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

LEMBAR REFLEKSI DIRI

1. Apa perasaanmu ketika menyaksikan pertunjukan ini? Mengapa kamu merasa demikian?

2. Bagian mana dari pertunjukan tadi yang paling berkesan atau mudah diingat kembali olehmu?

3. Pernahkah kamu menonton teater atau drama di televisi? Apa yang berbeda dengan teater tradisional?

4. Mana pernyataan yang paling menggambarkan situasi kamu saat ini? Beri tanda silang pada pernyataan yang kamu setujui.

“Aku paham dan mengerti topik yang

disampaikan”

“Aku mulai mengerti tetapi masih memiliki

beberapa pertanyaan”

“Aku belum mengerti dan ingin bertanya

banyak hal”

5. Ingatkah kamu dengan karakter yang kamu amati sepanjang pertunjukan? Coba sebutkan nama, sifat, dan dialog/aksi panggung yang kamu ingat dari tokoh tersebut?

Tabel 3.7 Pernyataan

169Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

C. Kegiatan Pembelajaran AlternatifMaterial: Lembar Kegiatan Peserta Didik

Pada kegiatan ini, peserta didik diminta untuk menceritakan sedikit pengetahuan

dan pengalamannya mengenai salah satu teater tradisional di daerah setempat

yang pernah mereka tonton sebelumnya.

170 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

PEMBELAJARAN ALTERNATIF

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

Sebutkan kesenian drama atau teater tradisional di daerahmu yang kamu ketahui!

Dari jawaban di atas, sebutkan yang pernah atau sering kamu tonton sebelumnya!

Ceritakan hal menarik saat menonton kesenian drama atau teater tradisional tersebut!

Ceritakan 1 tokoh menarik yang dibawakan oleh drama atau teater tradisional tersebut!

171Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

MENGUNDANG SENIMAN LOKAL

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

Apa nama teater tradisional ini? Dari mana teater ini berasal?……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Apa ciri khas dari teater tradisional ini?……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Adakah aturan tertentu dalam pertunjukan teater ini? Jika ada, sebutkan beberapa.……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Sebutkan 1 cerita yang dimainkan teater tradisional ini dan ceritakansecara ringkas!……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Apa saja hal menarik yang kamu lihat dari teater tradisional ini?……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

172 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

MENONTON TEATER TRADISIONAL*

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

*LKPD dapat digunakan untuk kegiatan inti Alternatif 2 dan 3

Apa nama teater tradisional yang kamu tonton?……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Ceritakan secara singkat cerita apa yang dibawakan oleh teater ini dan karakter apa saja yang muncul dalam cerita. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Hal menarik apa saja yang kamu lihat pada pertunjukan teater ini?……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

173Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

KEGIATAN 5: KRITIKUS YANG BAIK

Deskripsi singkatSetelah sebelumnya menonton pertunjukan teater tradisional secara langsung, kali

ini peserta didik akan mengambil sudut pandang sebagai seorang penonton yang

perlu memberikan apresiasi dan kritik terhadap pertunjukan yang disaksikannya.

Pada saat yang bersamaan, peserta didik sedang belajar mengenai terminologi

akting, khususnya yang terkait dengan olah vokal.

A. Persiapan Mengajar• Guru menyiapkan seluruh material dan bahan ajar yang dibutuhkan.

• Membaca dan memahami instruksi yang ada pada setiap kegiatan.

B. Kegiatan PengajaranKegiatan PembukaanUntuk pemanasan, peserta didik diperbolehkan memilih salah satu kegiatan

pembuka atau permainan yang pernah dimainkan di unit 1, unit 2, maupun unit 3

ini untuk dimainkan kembali.

Kegiatan IntiMaterial: Lembar Kegiatan Peserta Didik

Guru mengawali kegiatan dengan memberitahu bahwa peserta didik akan

berperan sebagai kritikus. Tanyakan apa yang mereka ketahui tentang kritikus.

Kebanyakan peserta didik mungkin menitikberatkan pada pemberian kritikan

terhadap pertunjukan. Jelaskan juga kepada peserta didik bahwa di dalam dunia

seni pertunjukan, seorang ‘kritikus’ (dalam bahasa inggris critic) adalah orang yang

profesi atau pekerjaannya menyampaikan penilaian dan pendapat pribadinya

tentang pertunjukan yang ditontonnya. Tidak hanya memberikan kritik, seorang

kritikus juga dapat memuji dan memberi ulasan positif jika memang pertunjukan

yang disaksikannya memiliki hal positif.

Jadi hari ini, kalian akan bermain sebagai kritikus. Seorang kritikus yang baik, tidak

hanya berkata “aku suka” atau “aku tidak suka”, tetapi dapat menjelaskan hal-hal apa yang dia sukai atau tidak dia sukai dari pertunjukan yang disaksikannya. Ia

juga memberikan komentar tertulis atas hal-hal yang diamati dalam pertunjukan.

Kritikus yang baik menggunakan bahasa yang mudah dimengerti pembacanya

dan istilah-istilah yang umum di dalam dunia seni pertunjukan. Contohnya, dia

tidak akan berkata “orang ini mainnya bagus nih”, tetapi mungkin akan menuliskan “pemeran ayah di dalam cerita ini berakting dengan baik”.

174 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Tangan Kritikus

Guru membagikan media pembelajaran

bernama ‘Tangan Kritikus, yaitu kartu

berbentuk tangan terkepal dengan jempol

terangkat (seperti like) berwarna hijau dan

berwarna merah. Masing-masing peserta didik

memperoleh sepasang kartu tersebut. Kartu

tersebut mewakili pendapat peserta didik atas

pernyataan yang diberikan gurunya terkait dengan pertunjukan yang mereka

saksikan sebelumnya. Jika peserta didik setuju dengan pernyataan gurunya,

maka mereka mengangkat kartu “suka”. Jika tidak setuju, maka peserta didik mengangkat kartu “tidak suka”.

Guru memberikan beberapa pernyataan dan peserta didik diminta merespon

sesuai pernyataan tersebut. Tahap ini hanya sebagai pengantar sehingga tidak

masalah jika peserta didik memiliki jawaban yang berbeda-beda.

Beberapa pilihan pernyataan:

• Saya suka dengan pertunjukan ini.

• Pemainnya berakting dengan lucu.

• Semua pemain berakting dengan baik.

• Pertunjukan ini adalah pertunjukan yang membuat saya merasa sedih.

(tambahkan pertanyaan lain, bisa juga meminta salah satu peserta didik

memberikan pernyataan)

Selanjutnya, guru membahas pertunjukan bersama dengan peserta didik dan

peserta didik menuliskan hasil diskusi dalam LKPD ‘Kritikus yang Baik’. Guru

membagikan LKPD kepada setiap peserta didik dan kemudian memandu

pengisiannya. Kegiatan ini melatih peserta didik untuk mengenal istilah-istilah

yang tepat dalam memberikan opini terkait pertunjukan yang ditontonnya.

Guru mulai dengan menanyakan bagian apa yang paling disukai oleh peserta

didik. Ajaklah peserta didik berdiskusi dan mengutarakan pendapatnya. Setelah

itu, berikan waktu kepada peserta didik untuk menuliskan jawaban mereka di

LKPD. Pada pertanyaan nomor 2, mintalah peserta didik terlebih dahulu memilih

salah satu karakter dari pertunjukan yang mereka tonton dan menuliskan nama

mereka di LKPD.

Nomor 3 adalah bagian terpenting. Guru menanyakan mengenai akting dari

pemeran yang memainkan karakter yang mereka tuliskan di nomor 2. Tanyakan

kepada peserta didik alasan mereka mengatakan sebuah akting baik atau buruk.

Jawaban peserta didik umumnya mengacu kepada kesungguhan pemain saat

Gambar 3.9 Ilustrasi ‘Tangan Kritikus’

175Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

berperan dan serta kemiripannya dengan karakter yang diperankan. Gali terus

dengan pertanyaan pancingan seperti “apa yang dilakukan pemeran tersebut

sehingga kamu merasa dia mirip dengan karakter yang diperankannya?” agar jawaban peserta didik semakin spesifik menyinggung mengenai aspek olah vokal, seperti volume suara, intonasi suara, artikulasi, dan gaya bicara.

Simpulkan hasil diskusi dengan memberikan penekanan khusus bahwa olah

vokal adalah salah satu tanda dari akting yang baik yang terlihat saat pemeran

memainkan intonasi suaranya untuk memberitahu kita emosi yang sedang

dirasakan, berbicara dengan volume dan artikulasi yang jelas, dan gaya bicaranya

menyerupai karakter yang diperankan. Berikan waktu kepada peserta didik untuk

mengisi LKPD-nya.

Kegiatan PenutupRefleksiBagikan lembar di bawah ini kepada peserta didik dan mintalah peserta didik

untuk berefleksi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaannya. Setelah peserta didik selesai mengisi lembar tersebut, kumpulkan lembarannya dan apresiasi

hasil pekerjaan yang telah dilakukan bersama.

176 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

LEMBAR REFLEKSI DIRI

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

Aku mampu menggunakan istilah-istilah yang tepat saat memberi kritikBuruk < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > Sangat Baik

Aku mampu menguraikan pendapat ku dengan jelasBuruk < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > Sangat Baik

Aku mampu memberikan kritik secara objektif Buruk < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > Sangat Baik

Aku mampu mengapresiasi karya teater tradisionalBuruk < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > Sangat Baik

177Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

C. Kegiatan Pembelajaran AlternatifPendapatku

Material: Lembar Kegiatan Peserta Didik

Pada kegiatan pembelajaran alternatif, peserta didik bisa langsung mengkritik

dan memberi pendapat pertunjukan teater tradisional yang sudah ditonton

sebelumnya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada lembar

kegiatan peserta didik.

D. AsesmenTP yang dinilai pada langkah ini:

Mengevaluasi unsur-unsur seni teater dari pertunjukan yang ditonton dengan

menggunakan terminologi yang tepat

Mulai Berkembang

Belum

menggunakan

terminologi yang

tepat dan atau

tidak melengkapi

bagian-bagian yang

ditanyakan.

Mengisi tabel

dengan lengkap,

jelas, dan

terminologi (bagian

yang di bold)

dengan tepat.

Melakukan standar

berkembang,

namun juga

memindahkannya

dalam bentuk

paragraf

Berkembang Sangat Berkembang

Tabel 3.8 Asesmen

178 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

KRITIKUS YANG BAIK

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

Panduan Pertanyaan

Apa yang kamu sukai dari pertunjukan ini?

Pilihlah salah satu karakter yang ada di dalam cerita!

Tambahkan di kolom ini jika ada hal lain dari pertunjukan tersebut yang ingin kamu komentari.

Bagaimana dengan akting pemeran karakter tersebut?• Apakah dia terlihat bersungguh-sungguh

saat berakting?• Apakah suara dan dialognya terdengar

dengan jelas?• Apakah gaya bicaranya cocok dengan

karakternya?• Apakah nada bicaranya (intonasinya)

sesuai dengan emosinya?

Jawaban

1

2

3

4

Buatlah sebuah kritik (ulasan) terhadap akting salah satu pemeran berdasarkan kemampuan olah vokalnya!___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Tabel 3.9 Kritikus yang Baik

179Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

PENDAPATKU

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

Apa hal yang kamu suka dan tidak sukai dari pertunjukan ini?

Bagaimana pendapatmu terhadap akting para pemain yang ada di pertunjukan ini?Contoh: Suara terdengar jelas, ekspresi dan emosi terlihat, gaya bicara sesuai karakter.

Bagaimana pendapatmu terhadap keseluruhan pertunjukan ini?Contoh: Jalan cerita menarik, musik sesuai dengan cerita, kostumnya unik, dan lainnya.

180 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

KEGIATAN 6: AGEN MATA-MATA

Deskripsi singkatPada kegiatan ini, peserta didik akan

menerapkan given circumstances

(situasi tertentu) Stanislavski secara

sederhana dan menyenangkan lewat

kegiatan menjadi mata-mata bagi

sebuah kerajaan. Peserta didik akan

mempelajari salah satu karakter dari

berbagai cerita rakyat, legenda, atau

dongeng setempat yang mereka

ketahui. Hasil dari penggaliannya

dituangkan dalam sebuah surat

rahasia yang dikirimkan kepada kerajaannya.

A. Persiapan MengajarGuru menyiapkan seluruh material dan lembar kegiatan yang dibutuhkan.

B. Kegiatan PengajaranKegiatan PembukaanBuka kelas dengan sapaan seperti biasa, lalu ajak peserta didik untuk melakukan

kegiatan pembukaan yang bisa diambil pada langkah 3 unit ini atau melakukan

kegiatan di bawah ini:

Berkemas

Instruksi untuk guru:

• Minta peserta didik untuk menyebar ke seluruh ruangan sendiri-sendiri dan

beri jarak antar masing-masing peserta didik.

• Lalu minta peserta didik untuk membayangkan bahwa mereka sedang

mengemas tas untuk pergi ke suatu acara; pergi berlibur, pergi ke sekolah,

pergi menginap di rumah teman, dan lainnya. Peserta didik dibebaskan untuk

menjadi karakter apapun dan memilih acara apapun, tetapi mereka harus

mempunyai satu emosi yang harus disampaikan.

• Beri peserta didik waktu beberapa menit untuk mempersiapkan gerakan

mime saat mereka mengemasi sesuai dengan karakter, situasi dan emosi

yang sudah mereka pilih.

• Setelah waktu habis, minta anak berkumpul dalam lingkaran dan masing-

masing peserta didik diminta untuk mempresentasikan gerakan mime saat

mereka berkemas. Jika gerakan yang diperagakan dirasa tidak jelas karakter

dan situasinya, guru bisa meminta peserta didik untuk memberikan penjelasan

sedikit mengenai gerakan mimenya.

Gambar 3.10 Ilustrasi Kegiatan 6: Agen Mata Mata

181Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

Kegiatan IntiMula-mula, pastikan peserta didik telah mengetahui mengenai terminologi ‘agen

mata-mata’ atau ‘agen rahasia’. Setelah itu, beritahu mereka bahwa pada kegiatan

berikut, peserta didik akan bermain sebagai agen mata-mata.

Kalian tentu sudah mendengar banyak cerita rakyat/legenda/dongeng di daerah

kita, bukan? Bayangkan kalian hidup pada masa itu dan menjadi agen rahasia. Tugas kalian adalah secara diam-diam mengamati dan melaporkan kepada raja

mengenai sosok-sosok yang ada di sekitar kalian. Kalian akan diberikan sebuah

dokumen dan tugas kalian sebagai mata-mata adalah mengisinya selengkap-

lengkapnya agar kerajaan dapat mengetahui profil lengkap dari sosok yang kalian mata-matai.

Siapa yang kalian mata-matai? Siapapun! Asalkan tokoh tersebut benar-benar ada dan disebutkan di dalam cerita. Nah, mula-mula, mari kita daftarkan semua

cerita rakyat yang kalian ketahui agar kita bisa segera memulai permainannya.

Untuk membantu peserta didik agar lebih mudah menentukan pilihan tokoh yang

akan mereka mata-matai, buatlah tabel sederhana untuk mendaftarkan sosok-

sosok yang ada di dalam cerita dengan format sebagai berikut:

Setelah semua judul didaftarkan dan peserta didik menentukan pilihannya,

bagikan LKPD Laporan Rahasia kepada peserta didik lalu jelaskan bagian

demi bagian yang harus diisi sampai peserta didik memahami apa yang harus

dikerjakan. Ingatkan bahwa laporan yang baik adalah jika semua bagian dapat

terisi dengan lengkap, jelas, dan sesuai dengan karakter tokoh tersebut di dalam

cerita aslinya (pastikan peserta didik juga sudah mengetahui cerita dari tokoh

yang ingin dimata-matai). Jika ada detil yang tidak terdapat di dalam cerita,

peserta didik harus mengarangnya sesuai imajinasi sendiri, tetapi harus tetap

konsisten dan sesuai dengan jalan cerita.

Judul cerita rakyat/

legenda/dongeng 1

Judul

Tokoh A, Tokoh B, Tokoh C

Tokoh-Tokoh Dalam Cerita

Tokoh V, Tokoh W, Tokoh X, Tokoh Y, Tokoh ZJudul cerita rakyat/

legenda/dongeng 2

Tabel 3.10 Judul dan Tokoh Dalam Cerita

182 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Kegiatan ini dilakukan hanya jika waktunya dirasa cukup. Kumpulkan LKPD yang

telah dikerjakan peserta didik untuk diperiksa. Jika waktunya masih tersedia, pilih

beberapa hasil pekerjaan peserta didik, kemudian bacakan ciri-ciri fisik dan sifat karakter ini, lalu minta peserta didik lain untuk menebak nama dari tokoh yang

digambarkan. Di sini peserta didik akan belajar mengenal sebuah tokoh dari ciri-

cirinya. Jika peserta didik kesulitan, berikan petunjuk seperti judul cerita atau

inisial nama tokoh tersebut.

Kegiatan PenutupRefleksi• Menurutmu, mengapa kamu bermain mata-mata hari ini? Apakah ada

kaitannya dengan kemampuanmu dengan bermain teater? (Jawaban yang diharapkan adalah bahwa berlatih mengobservasi/mengamati diperlukan

sebagai referensi bagi seseorang dalam berakting).

• Apakah menentukan/menemukan ciri-ciri sebuah tokoh adalah hal yang sulit? Dimana letak kesulitannya?

• Bantuan seperti apa yang kamu harapkan dari gurumu?

C. Kegiatan Pembelajaran AlternatifJika peserta didik sudah terbiasa dengan penggunaan gawai, maka LKPD Laporan

Mata-mata bisa diberikan dalam bentuk google form dan instruksi serta link

google form-nya dapat dipindahkan ke dalam google slide/PDF.

D. Asesmen

Mulai berkembang:

Menjawab pertanyaan

secara acak dan

banyak bagian yang

tidak lengkap.

[nama-nama peserta

didik yang masuk

kategori ‘Mulai

Berkembang’]

[nama-nama peserta

didik yang masuk

kategori ‘Berkembang’]

[nama-nama peserta

didik yang masuk

kategori ‘Sangat

berkembang’]

Berkembang:

Menjawab pertanyaan

1, 2, dan 3 dengan

relatif lengkap, tetapi

hanya menuliskan

penampilan fisik untuk nomor 4.

Sangat berkembang:

Menjawab pertanyaan

1,2,3, dan 4 dengan

lengkap, termasuk

m e n e m u k a n /

menciptakan ciri-ciri

fisik unik dari tokohnya.

Tabel 3.11 Asesmen

LAPORAN RAHASIA

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

TANGGAL : ______________ NAMA : _____________

Nama:

Diambil dari kisah:

Gender Laki-laki atau Jantan

Sifat

AktifPandai bicaraGesitRajinMalas

183Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

Ganteng/cantikBuruk rupaBerkumisBerambut panjangBerambut pendekBerambut keritingBerambut lurusBerkulit gelapBerkulit terang

SombongPasifPendiamLambanRendah hati

Sifat lain (mengacu dari tabel sifat karakter):

Dimana dan dengan siapa ia tinggal?

FisikBagaimana penampilan fisiknya? Apa ada hal unik tentang tubuhnya? (misalnya: cara berjalan) Apakah anggota tubuhnya masih lengkap? Apakah ada ‘tanda’ tertentu di bagian tubuhnya? (seperti tato, bekas luka, tanda lahir, dsb)

Badan berototGemuk KurusPendek TinggiMudaTua LucuPenyakitan

Ciri-ciri lain:

Perempuan atau Betina

184 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

KEGIATAN 7: SIAPA KAMU?

Deskripsi singkatKegiatan ini merupakan lanjutan kisah imajinatif mengenai mata-mata dan

sosok yang diam-diam diamati. Namun, kali ini peserta didik berperan sebagai

tokoh yang dimata-matai. Pada langkah ini, peserta didik mengeksplorasi dan

berlatih improvisasi dengan menuliskan monolog atas situasi yang sedang

dialami.

A. Persiapan Mengajar• Guru menyiapkan seluruh material dan LKPD yang dibutuhkan.

B. Kegiatan PengajaranKegiatan PembukaanSebelum melakukan kegiatan inti, lakukan pemanasan dengan bermain

‘Jembatan dialog’

Berkemas

Material: Kartu tugas (terlampir)

Instruksi untuk guru:

• Pada kegiatan ini, peserta didik akan membuat dialog untuk menghubungkan

kalimat awal dan kalimat akhir yang mereka peroleh dari Kartu Tugas Dialog

agar menjadi sebuah percakapan yang utuh dan logis.

• Peserta didik dibagi berpasangan dan masing-masing akan mendapatkan

sebuah Kartu Tugas Dialog yang didalamnya berisi kalimat awal dan kalimat

akhir dari percakapan tersebut.

• Peserta didik diberikan waktu selama 5 menit untuk menyusun 2 sampai 4

kalimat. Peserta didik A akan memulai terlebih dahulu dengan menyebutkan

kalimat awal dan diikuti oleh peserta didik B.

• Demikian seterusnya sampai peserta didik B menutup percakapan dengan

menyebutkan kalimat akhir.

Gambar 3.11 Ilustrasi ‘Berkemas’

185Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

Minta peserta didik membacakan dialog yang telah mereka buat di tempat

masing-masing. Ingatkan peserta didik untuk menampilkannya senatural mungkin,

tanpa intonasi yang dibuat-buat melainkan seperti benar-benar berdialog di

keseharian. Semakin natural, semakin baik. Tutup permainan ini dengan memuji

kreativitas peserta didik dalam membuat dialog dan memberitahu peserta didik

bahwa dalam kegiatan selanjutnya pun, peserta didik akan berlatih membuat

dialog.

Kegiatan IntiJelaskan bahwa kegiatan ini melanjutkan kisah mata-mata di langkah sebelumnya.

Tetapi, kali ini peserta didik akan berperan sebagai tokoh tersebut.

Bayangkan seandainya kamu adalah tokoh tersebut. Berkat informasi dari

seorang agen mata-mata, kerajaan A berhasil membawamu ke tempat mereka.

Saat ini, kamu berhadapan dengan raja, dikelilingi oleh puluhan pemimpin

kerajaan tersebut. Kamu tidak tahu mengapa kamu dibawa ke sana. Bagaimana

perasaanmu?

Lakukan tanya jawab dengan peserta didik. Melalui kegiatan tanya jawab ini,

peserta didik dilatih untuk berimajinasi dan menempatkan dirinya dalam situasi

di dalam cerita sesuai konteksnya. Jika ada peserta didik yang terlihat kesulitan,

jembatani dengan memberikan ilustrasi sehari-hari yang dekat dengan mereka.

Bagaimana perasaanmu jika kamu berada di tempat baru yang tidak ada yang

kamu kenal? Ternyata, kamu berada di antara orang-orang penting di sebuah kerajaan. Bahkan, raja pun saat ini berdiri di hadapanmu. Kamu tidak tahu nasib apa

Contoh

Kalimat awal: Kamu lihat buku PR ku tidak?

Kalimat akhir: Tadi ku lihat ada di sana.

Dialog

Peserta didik A: Kamu lihat buku PR-ku tidak?

Peserta didik B: Buku PR apa?Peserta didik A: Buku PR Matematika. Kamu lihat?Peserta didik B: Lihat! Coba cari di laci mejamu.

Peserta didik A: Memangnya ada di sana?Peserta didik B: Tadi aku lihat ada di sana.

186 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

yang akan menimpamu dan raja juga belum berkata apa-apa sampai sekarang.

Bagaimana perasaanmu? Apa yang kamu pikirkan? Lalu jika Raja meminta kamu untuk memperkenalkan diri di depan yang lain, seperti apa perasaanmu? Apa yang ingin kamu lakukan? Bagaimana kamu harus memperkenalkan diri?

Pertanyaan berikut yang mungkin ditanyakan peserta didik adalah mengenai apa

yang harus disampaikan dalam perkenalan. Anda bisa mengacu pada hal-hal

yang biasa diucapkan orang ketika berkenalan, yaitu nama, usia, asal-usul, dan

sifat tokoh tersebut.

Jika peserta didik sudah mengerti apa yang harus dilakukan, bagikan LKPD Dialog

Perkenalan Diri untuk diisi (terlampir.)

Selama peserta didik mengerjakan, guru berkeliling untuk membantu peserta

didik yang membutuhkan dukungan lebih. Dorong peserta didik untuk

menuliskan dengan jelas emosi yang mereka rasakan dan membuat dialog yang

menggambarkan emosi yang sedang terjadi. Guru sangat berperan dalam tahap

ini untuk memberi banyak contoh kepada peserta didik tentang contoh-contoh

dialog yang mengacu pada emosi tertentu. Usahakan menggali jawaban dari

peserta didik dengan pertanyaan pemancing dan tidak mendikte anak tentang

apa yang harus dituliskannya. Peserta didik yang sudah selesai bisa bertukar

hasil pekerjaannya dengan teman-temannya yang sudah selesai untuk saling

mendengarkan dan memberikan kritik.

Kegiatan PenutupSetelah peserta didik menyelesaikan tugasnya, minta peserta didik untuk

mengumpulkan LKPD lalu ajak peserta didik untuk berdiskusi santai dan

merefleksikan kegiatan pada hari itu bersama-sama.

• Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti kelas hari ini?• Apa yang kamu pelajari dari kelas ini?• Apakah kamu merasa dapat bermain peran dengan lebih baik saat ini?

Mengapa kamu berpikir demikian?

Guru menutup kelas dengan memberitahu peserta didik bahwa di langkah

selanjutnya, peserta didik akan membacakan dialog yang telah mereka buat di

depan teman-temannya.

C. Kegiatan Pembelajaran AlternatifJika guru berhalangan hadir, guru bisa menyiapkan LKPD Dialog Perkenalan Diri

beserta instruksi lengkap dan arahkan peserta didik untuk mengerjakannya

secara mandiri.

187Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

DIALOG PERKENALAN DIRI

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

Situasi:Kamu berada di sebuah istana yang tidak kamu ketahui dimana lokasinya dan di depanmu saat ini sudah duduk sang Raja. Raja memerintahkan untuk memperkenalkan diri. Raja bertanya: ‘siapa kamu?’

Tuliskan perasaanmu saat mengalami situasi ini!

Tuliskan dialog kamu saat memperkenalkan diri pada saat itu (paling sedikit 2 kalimat dan paling banyak 5 kalimat)!

Tabel 3.12 Dialog Perkenalan Diri

188 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

KEGIATAN 8: SIAPA KAMU? (2)

A. Persiapan Mengajar• Guru menyiapkan seluruh material dan LKPD yang dibutuhkan.

• Guru baca dulu LKPD peserta didik dan kalau ada yang terlihat kurang paham,

pakai waktu awal untuk menjelaskan kembali.

B. Kegiatan PengajaranPembukaanSebelum melakukan kegiatan inti, lakukan pemanasan dengan bermain

permainan yang sudah pernah dilakukan sebelumnya pada unit 1 atau 2. Guru bisa

menyepakatinya dengan peserta didik atau minta peserta didik untuk memilih.

Kegiatan IntiIngatkan peserta didik tentang kisah minggu lalu bahwa tokoh dari cerita

tradisional yang telah mereka pilih saat ini berada di depan raja dan harus

memperkenalkan diri. Jika di langkah sebelumnya peserta didik telah membuat

dialog apa yang akan disampaikan, maka pada langkah ini peserta didik akan

membacakan dialog tersebut.

Kembalikan LKPD peserta didik dan mintalah mereka berlatih untuk membacakan

dialog tersebut sesuai dengan karakter/sifat/emosi yang dituliskan. Beberapa hal

yang guru perlu ingatkan kepada peserta didik

• Ingat kembali tokoh yang akan diperankan. Seperti apa sifatnya?• Sifat berhubungan dengan cara seseorang berbicara. Gaya berbicara orang

yang pemarah berbeda dengan orang yang sabar. Intonasi saat sedang sedih

tentu berbeda dengan intonasi pada saat sedang bersemangat.

• Ingat kembali pelajaran di Kelas 3 dan Kelas 4 tentang bermain peran sebagai

sebuah karakter. Apa saja langkah-langkah saat ingin berekspresi?• Gunakan intonasi yang natural dan sesuai dengan karaktermu, tidak perlu

berlebihan atau terlalu dibuat-buat.

• Pastikan volume suara dan intonasi tepat dan sesuai dengan sifat tokoh yang

peserta didik perankan.

• Jika peserta didik mampu, tambahkan gaya bicara tertentu yang sesuai

dengan sifat dan usia tokoh tersebut.

Saat berlatih, akan lebih mudah jika dilakukan secara berpasang-pasangan agar

peserta didik dapat saling memberi masukan untuk temannya. Aturlah pasangan

dengan cara mengacak agar adil. Peserta didik

Amati peserta didik sambil berkeliling kelas. Berikan berbagai ide dan peragakan

contohnya kepada peserta didik-peserta didik yang kesulitan. Berikan apresiasi

189Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

bagi peserta didik yang telah lancar atau menemukan ide menarik ketika bercerita.

Sebelum permainan dimulai, bagikan LKPD ‘Menjadi penonton’ kepada setiap

peserta didik. Jelaskan bahwa pada akhir dari setiap penampilan peserta didik

diminta memberikan penilaian terhadap penampilan seorang temannya.

Kegiatan dimulai. Satu per satu peserta didik akan maju ke depan dan guru (yang

berperan sebagai raja) akan bertanya “Siapa kamu?” Peserta didik berperan sebagai sosok tertentu kemudian menceritakan dirinya dalam 3-5 kalimat yang

telah mereka latih sebelumnya. Pada saat adegan ini berlangsung peserta didik

pasangannya mengamati dan memberikan komentar di LKPD ‘Menjadi Penonton’.

Setelah itu, maka giliran sang teman yang menonton memerankan adegannya dan

temannya yang baru selesai berperan memberikan penilaian atas penampilan

temannya.

Kegiatan PenutupRefleksiJika semua telah selesai, maka saatnya untuk melakukan refleksi. Pertanyaan kunci pada langkah ini adalah

• Bagikan kepada teman-temanmu bagaimana caramu berperan dengan baik.

Apakah setiap orang memiliki cara yang berbeda atau semuanya sama?• Apa tantangan yang kamu hadapi untuk dapat menirukan tokohmu dengan

baik?• Apakah kamu puas dengan penampilanmu? Jika bisa diulang, apa yang akan

kamu perbaiki dari penampilanmu?• Apa hal menyenangkan yang kamu lakukan sepanjang Unit 3 ini?

Tutup Unit 3 dengan mengulas kembali hal-hal penting untuk diingat dan

dipahami oleh peserta didik sambil bercerita pengalaman belajar sepanjang unit

yang telah berlalu.

190 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

D. AsesmenRubrik Penilaian Siapa Kamu (untuk guru)

TP

• Menirukan cara bertutur karakter sesuai sifat karakter tersebut

• Bermain dalam berbagai situasi imajinatif

• Menampil-kan dialog- dialog yang responsif terhadap situasi di da-lam cerita

• Mengatribu-si berbagai sifat dari karakter yang di amati

• Menyebutkan 1 sifat dari tokoh yang diperan-kan.

• Membutuhkan bantuan guru untuk mem-buat dialog yang sesuai dengan situasi yang dialami dan mem-bacakannya

• Menyebutkan 2-3 sifat dari tokoh yang diperankan.

• Secara mandiri mampu mem-buat dialog yang sesuai de ngan situasi yang dialami dan mem-bacakannya

• Menyebutkan lebih dari 3 si-fat tokoh yang diperankan.

• Secara man-diri bermain peran sebagai sebuah tokoh dan mengu-capkan dialog secara natural.

Kurang tepat dalam menerapkan intonasi dan volume sesuai sifat tokoh yang diperankan

Umumnya dapat menggunakan intonasi dan volume suara yang sesuai dengan sifat tokoh yang diperankan.

Menerapkan gaya bicara yang sesuai dengan tokoh yang diperankan, didukung dengan artikulasi yang jelas dan intonasi serta artikulasi yang tepat.

Mulai berkembang

(<60)

Berkembang(60-80)

Sangat berkembang

(81-100)

Tabel 3.13 Rubrik Penilaian Siapa Kamu

191Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

TP

• Mengevalu-

asi unsur- unsur seni teater dari pertunjukan yang diton-ton dengan mengguna-kan termi-nologi yang tepat

• Memberikan komentar ter-hadap penam-pilan temannya secara general (tidak terinci)

• Memberikan komentar terhadap olah vokal teman-nya, meliputi 1-2 aspek olah vokal, yaitu gaya bica ra, intonasi, vol-ume suara, dan artikulasi.

• Memberikan komentar terhadap olah vokal teman-nya, meliputi 3-4 aspek olah vokal, yaitu gaya bica ra, intonasi, vol-ume suara, dan artikulasi.

Mulai berkembang

(<60)

Berkembang(60-80)

Sangat berkembang

(81-100)

• Menghar-gai sebuah pertunju-kan dengan menjadi pe-nonton yang apresiatif

• Kurang mem-perhatikan atau cend-erung meng-ganggu selama pertunjukan

• Memperha-tikan pertun-jukan dengan saksama

• Memperha-tikan pertun-jukan dengan saksama dan memberi dukungan atau nuansa positif sebagai penonton (dengan eks-presi wajah, tepuk tangan, kata-kata semangat dan pujian, dsb)

• Memberikan kritik kon-struktif terh-adap sebuah penampilan

192 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

Nama teman saya

Karakter yang diperankan

Lingkari jawaban yang kamu pikir menggambarkan temanmu:

Apakah dialog temanmu terdengar dengan jelas?

Ya Tidak

Ya TidakApakah temanmu mengubah gaya bicaranya menjadi mirip tokoh yang ia perankan?

Bagaimana pendapatmu tentang intonasi yang digunakan temanmu?

1. Siapa karakter saya?

2. Bagaimana sifatnya?

3. Emosi apa yang

dirasakan oleh saya pada

saat adegan tersebut

terjadi?

4. Inilah cara saya

memperkenalkan diri

dalam situasi tersebut...

PENILAIAN MANDIRITANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

193Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

REFLEKSI GURU• Kegiatan keberapakah yang paling berkesan untuk saya? Mengapa?• Pada kegiatan keberapa murid paling belajar banyak?• Pada momen apa murid menemui kesulitan saat mengerjakan tugas akhir

mereka?• Bagaimana mereka mengatasi masalah tersebut dan apa peran saya pada

saat itu?

• Lembar Kegiatan Peserta Didik - Mengenal Diri Sendiri

• Lembar Kegiatan Peserta Didik - Membaca Potongan Dialog

• Lembar Kegiatan Peserta Didik - Menganalisis Dialog Pendek

• Lembar Kegiatan Peserta Didik - Pembelajaran Alternatif Kegiatan 4

• Lembar Kegiatan Peserta Didik - Kritikus yang Baik

• Lembar Kegiatan Peserta Didik - Pendapatku

• Lembar Kegiatan Peserta Didik - Dialog Perkenalan Diri

• Lembar Kegiatan Peserta Didik - Kegiatan Inti Kegiatan 8

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

194 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

BAHAN BACAAN GURU

Metode Stanislavski

Metode Stanislavski atau biasa dikenal dengan “The System” merupakan sebuah metode yang diciptakan oleh seorang praktisi teater berasal dari Rusia, yaitu

Konstantin Stanislavski yang lahir tahun 1863. Hingga kini, “The System” terus digunakan dalam teori dan praktik keaktoran di dunia.

Metode ini merupakan sistem pelatihan aktor yang terdiri dari berbagai teknik

berbeda yang dirancang untuk memungkinkan aktor menciptakan karakter yang

dapat dipercaya dan membantu para aktor untuk benar-benar menempatkan

diri mereka sebagai karakter. Beberapa teknik yang dicetuskan Stanislavski dan

sering digunakan adalah Given Circumstances dan Magic If.

Given CircumstancesStanislavski mengatakan, sebelum seorang aktor dapat mengembangkan

perasaan dan tanggapan emosional untuk karakter tersebut, aktor harus

menguasai fakta dan setiap keadaan (circumstance) kecil dalam lakon yang akan

dimainkan. Stanislavski mengembangkan pertanyaan-pertanyaan berikut, yang

dirancang untuk membantu aktor membayangkan keadaan karakter mereka,

sehingga membawakan penampilan mereka yang lebih jujur.

• Siapa saya?

Aktor menentukan detail latar belakang karakter seperti nama, usia, lokasi,

pendidikan, profesi, suka, tidak suka, dan sebagainya. Aktor disarankan untuk

menuliskan semua yang karakter katakan tentang diri mereka sendiri dan apa

yang orang lain katakan tentang karakter tersebut.

• Di mana saya?

Aktor tersebut mencatat atau menentukan lokasi yang tepat dari setiap adegan,

bersama dengan perasaan karakter tentang lokasi tersebut.

• Kapan?

Aktor menentukan kapan situasi tersebut terjadi, abad, musim, waktu, dan

seterusnya. Detail tentang waktu akan memberikan informasi kepada aktor

tentang keadaan pikiran karakter saat itu.

• Apa yang karakter inginkan?

Merupakan pertanyaan yang ditanyakan aktor pada dirinya sendiri untuk

menentukan tujuan karakter dalam adegan tersebut. Memahami tujuan karakter

membantu aktor mewujudkan karakter tersebut secara aktif.

• Mengapa karakter menginginkannya?

Memahami mengapa karakter menginginkan apa yang mereka inginkan akan

memberi aktor dorongan untuk mengejar tujuan mereka dalam adegan dan

berkomitmen pada setiap tindakan mereka.

195Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

• Bagaimana karakter mendapatkannya?

Aktor menentukan ‘rencana permainan’ karakter dalam adegan untuk mencapai

tujuan yang diinginkan karakter.

• Apa yang perlu karakter atasi?

Aktor menentukan hambatan apa yang karakter hadapi dalam adegan.

Menentukan hambatan karakter akan membantu aktor tersebut menemukan

taktik yang berguna untuk dicoba dalam adegan-adegan tersebut.

Magic IfStanislavski mendeskripsikan Magic If sebagai kemampuan imajinasi untuk

membayangkan keadaan karakter. Teknik ini membantu aktor untuk menempatkan

diri pada posisi karakter. Pada teknik ini, aktor diminta untuk bertindak seolah-

olah sang aktor berada dalam keadaan tersebut. Sehingga ketika sesuatu terjadi

pada karakter dalam suatu lakon, aktor dapat memahami bagaimana tanggapan

karakter karena aktor sudah memahami banyak hal mengenai dunia karakter

yang dimainkannya.

Pertanyaan besar yang selalu digunakan dalam latihan pengembangan teknik ini

adalah “what if...?” (bagaimana jika...?) atau “what would you do IF you were

in that situation” (apa yang akan kamu lakukan JIKA kamu berada di situasi

tersebut?)

Dengan memvisualisasikan situasi imajiner, dan kemudian memproyeksikan diri

aktor ke dalamnya sebagai orang yang berbeda, aktor dapat menjalani seluruh

pengalaman dan emosi yang tidak pernah tersedia bagi kita dalam kenyataan.

196 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

KARTU TUGAS DIALOG

Bisa digunakan untuk kegiatan: Jembatan dialog

Kalimat awal: Kamu lihat buku PR ku

tidak?Kalimat akhir: Tadi ku lihat ada

disana!

Kalimat awal: Aduh, perut ku sakit

sekali dari semalam.

Kalimat akhir: Segera minum obat!

Kalimat awal: Kamu sudah dengar

berita tentang sekolah kita?Kalimat akhir: Ini berita yang bagus!

Kalimat awal: Hari ini jadwalnya

membersihkan kelas.

Kalimat akhir: Lebih cepat lebih

baik.

Kalimat awal: Sepertinya akan turun

hujan.

Kalimat akhir: Sudah ku duga!

Kalimat awal: Boleh ku minta

rotinya?Kalimat akhir: Kita makan bersama

ya!

Kalimat awal: Kemarin aku

menemukan sebuah tas.

Kalimat akhir: Ayo kita laporkan!

Kalimat awal: Tadi ibu bilang, jangan

makan di kamar!

Kalimat akhir: Ini semua karena ulah

mu!

Kalimat awal: Wah, kelihatannya

lezat ya!

Kalimat akhir: Aku tidak akan

makan makanan itu lagi!

Kalimat awal: Ayo, nanti terlambat!

Kalimat akhir: Jangan salahkan aku

jika ibu marah.

Kalimat awal: Aku pinjam bajumu

ya.

Kalimat akhir: Hati-hati ya!

Kalimat awal: Hei, kamu lagi

ngapain?Kalimat akhir: Jangan bilang-bilang

ya!

197Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

KARTU KARAKTER

Bisa digunakan untuk kegiatan: Unit 3: Langkah 1 & 2

DOKTER

KOKI

ATLET RENANG

TUKANG OJEK

SUSTER

DOKTER HEWAN

PELAWAK

PENJAHIT

MUSISI

NELAYAN

HAKIM

PETANI

PRAMUGARI

BIDAN

WARTAWAN

GURU

POLISI

PENARI

SUPIR BIS

KASIR TOKO

FOTOGRAFER

PETINJU

PENYANYI

PEDAGANG

PILOT

MASINIS

PRESIDEN

PEMANDU WISATA

AKTOR

TENTARA

198 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

• Plot cerita https://www.storyboardthat.com/articles/e/plot-diagram

dan https://www.storyboardthat.com/articles/e/five-act-structure

https://www.storyboardthat.com/articles/e/plot-diagram

• https://literaryterms.net/plot/

• https://www.interaction-design.org/literature/article/how-to-create-

engaging-ux-case-studies-with-freytag-s-5-part-dramatic-

structure

• Adaptasi cerita dan tips saat melakukannya: https://playwriting.vcu.

edu/adaptationsplays.html

• https://www.dosenpendidikan.co.id/teater-tradisional-dan-modern/

BAHAN BACAAN GURU

KATA KUNCI

Artikulasi Cara pelafalan atau pengucapan kata.

Intonasi Ketepatan pengucapan dan irama kalimat dalam dialog.

Karakter Seseorang yang digambarkan dalam drama, novel, atau karya artistik lainnya.

199Unit 3 | Menjadi Sebuah Karakter

DAFTAR BACAAN

Schanker, Harry H., & Katharine Anne., 2005. The Stage and the School.

Glencoe/McGraw-Hill.

O’Brien, Nick. Stanislavski in Practice: Exercises for Students. Routledge, 2011.

Davey, John., Edexcel A Level Drama and Theatre. Pearson Education, 2016.

“Curriculum Pack: Stanislavski.” Blackbox Education, 21 November 2020, www.blackbox.education/new-products/curriculum-pack-stanislavski/

“Stanislavski in 7 Step: Better Understanding Stanislavski’s 7 Questions.” New York Film Academy, 20 November 2020, www.nyfa.edu/student-resources/

stanislavski-in-7-steps-better-understanding-stanisklavskis-7-questions/.

“What is Stanislavski technique?.” City Academy, 20 November 2020, theatrenerds.com/five-acting-exercises-for-8-18-year-olds/.

“Five Acting Exercise 8-18-Years-Old.” Theatre Nerds, 20 November 2020, www.city-academy.com/news/what-is-stanislavski-technique/.

“Stanislavski Method: The Konstantin Stanislavski System of Acting.” Open City Acting Studio, 21 November 2020, opencityactingstudio.com/acting-

techniques/stanislavski-method/.

200 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Dengan memvisualisasikan situasi imajiner, dan

kemudian memproyeksikan diri aktor ke dalamnya

sebagai orang yang berbeda, aktor dapat menjalani

seluruh pengalaman dan emosi yang tidak pernah

tersedia bagi kita dalam kenyataan.

201Unit 4 | Mengadaptasi Cerita

Mengadaptasi

Cerita

ALOKASI WAKTU16 Jam Pembelajaran

8 Kegiatan / Pertemuan

TUJUAN PEMBELAJARAN• Mengingat dan melakukan perannya dengan fokus

• Membuat deskripsi dan catatan untuk tokoh yang

diperankan

• Mendeskripsikan pekerjaan/peran pribadi dalam

pertunjukan

• Berbicara dengan artikulasi dan kekuatan yang

nyaman didengar penonton

• Mengatur dinamika suara dengan tepat sesuai

interpretasi terhadap situasi

• Memahami blocking di berbagai situasi di atas

panggung

• Memberi apresiasi yang sesuai terhadap kinerja

kelompok dan individu

• Menunjukkan perilaku bertanggung jawab terhadap

tugas dan perannya

• Menunjukkan keterlibatan sepanjang proses

berkesenian

• Menampilkan pertunjukan seni berlatar cerita

rakyat/tradisi

UNIT

4

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGIREPUBLIK INDONESIA, 2021

Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Penulis: Elia Yovan Chandra dan Mutiara Fallahdani

ISBN 978-602-244-701-6

202 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

DESKRIPSI UNITDalam Unit 4 peserta didik akan mengalami proses

persiapan pertunjukan yang lebih serius. Peserta didik akan

mengadaptasi cerita rakyat, mendalami tentang blocking,

membuat dan tampil dengan menggunakan properti yang

sesuai dengan karakter yang dimainkan.

Keluaran akhir dari unit ini adalah sebuah pertunjukan sederhana

dari hasil mengadaptasi cerita rakyat, sehingga, peserta didik

diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang sudah dipelajari

pada unit-unit sebelumnya ke dalam pertunjukan yang telah

mereka susun bersama guru serta, peserta didik diharapkan

dapat bekerja sama dalam grup dan bertanggung jawab

terhadap tugasnya masing-masing.

203Unit 4 | Mengadaptasi Cerita

KEGIATAN 1: MENGADAPTASI CERITA

Deskripsi singkatPada kegiatan 1, peserta didik akan dibantu oleh guru untuk mengalami proses

mengadaptasi cerita tradisional/legenda/dongeng di daerahnya menjadi sebuah

cerita yang lebih kontekstual dengannya tanpa menghilangkan pesan utama dan

tema kunci dari cerita tersebut. Hal ini dilakukan agar peserta didik memahami

konteks cerita adaptasi tersebut secara menyeluruh, sebelum nantinya membuat

dialog untuk karakter mereka masing-masing.

A. Persiapan Mengajar• Guru menyiapkan seluruh material dan bahan ajar yang dibutuhkan.

• Guru merangkum hasil diskusi mengenai 5 babak dalam format dokumen

cetak, lalu diperbanyak sejumlah peserta didik.

B. Kegiatan PengajaranKegiatan PembukaanLakukan sapaan atau ritual pembuka seperti biasanya. Sebelum memulai kegiatan

inti, ajak peserta didik untuk melakukan kegiatan di bawah ini sebagai sebuah

kegiatan pemanasan.

Cerita 1 Kata

Dalam kegiatan ini, peserta didik

akan merangkai sebuah cerita dari

1 kata yang diucapkan masing-

masing peserta didik.

Gambar 4.1 Ilustrasi ‘Cerita 1 Kata’

Instruksi untuk guru:

• Minta peserta didik untuk berdiri atau duduk dalam lingkaran. Setelah itu,

guru menunjuk satu orang peserta didik untuk memulai kegiatan dengan

menyebutkan 1 kata.

• Peserta didik yang duduk atau berdiri pada sisi kiri peserta didik pertama

melanjutkan cerita dengan memberikan 1 kata, kemudian dilanjutkan dengan

peserta didik berikutnya dan kegiatan terus berlanjut tanpa terputus sampai

cerita menjadi utuh.

• Pada kegiatan ini tujuan utamanya adalah peserta didik dapat membuat

cerita yang logis dan masuk akal. Sehingga, guru perlu mengingatkan kepada

peserta didik bahwa mereka perlu bekerja sama sebagai sebuah tim untuk

menciptakan cerita yang teratur, bukan hanya sekedar mengucapkan kata

sembarangan.

Pada Suatu Hari... ...

204 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Kegiatan Inti

Guru membacakan ide-ide yang telah dimasukkan peserta didik ke dalam kotak

ide atau amplop ide (jika ada). Guru mengingatkan kembali bahwa pada langkah

ini, peserta didik akan mengadaptasi cerita rakyat/legenda/dongeng menjadi

cerita baru versi mereka sendiri.

Guru mengulas pelajaran sebelumnya dengan bertanya kepada peserta didik

mengenai adegan/peristiwa yang menandai setiap babak di dalam plot cerita.

Guru juga bertanya mengenai makna/pesan yang mereka ingat. Bandingkan

jawabannya dengan post-it yang mereka tempelkan sebelumnya.

Jelaskan bahwa pada bagian ini peserta didik dan guru bersama-sama akan

membuat adaptasi cerita dan cerita ini akan dimainkan bersama-sama di akhir

unit 4 nanti. Berikan pemahaman bahwa cerita yang diadaptasi tersebut tidak

akan berubah dalam penokohan (karakter yang muncul), tema kunci di dalam

cerita, dan pesan-pesan yang ada. Namun, ada beberapa penyesuaian agar

cerita tersebut mengambil konteks masa kini, seperti latar tempat, latar waktu,

dan situasi yang terjadi. Langkah dalam memfasilitasi peserta didik untuk terlibat

dalam proses adaptasi cerita akan mengambil contoh cerita Malin Kundang:

Di dalam cerita, Malin pergi merantau dan bekerja sebagai anak buah kapal dari

kapal Saudagar yang datang ke kampungnya. Jika cerita tersebut diadaptasi,

maka Malin bisa jadi bekerja saat ini sebagai karyawan di sebuah perusahaan

yang membuka lowongan pekerjaan di kota lain. Contoh lain, jika peserta didik

merasa kutukan ibu menjadi batu tidak lagi relevan dengan konteksnya, maka

asalkan tetap menjaga tema kunci

konsekuensi akibat penolakan

Malin, bisa saja kutukannya adalah

ibunya menjadi sangat sedih lalu

sakit dan meninggal dan membuat

Malin tersadar dan menyesali

perbuatannya seumur hidupnya.

Pada tahap ini, peran

untuk memimpin diskusi ada

di guru. Guru perlu membantu

dengan pertanyaan-pertanyaan yang

memudahkan bagi peserta didik untuk memikirkan bentuk adaptasi dari

peristiwa asli di dalam cerita Malin Kundang. Misalnya:

Gambar 4.2 Ilustrasi Kegiatan Inti

205Unit 4 | Mengadaptasi Cerita

• Malin adalah anak yatim. Apakah kita akan mempertahankan cerita tersebut? Jika ya, tidak masalah. Jika tidak, bagaimana dengan nasib ayah Malin di cerita

adaptasi ini? Bagaimana kalau ayahnya pergi dari rumah? Atau ada ide lain?• Apakah kira-kira pekerjaan Malin di masa kini? Apa yang membawa Malin

untuk pulang ke kampungnya? Tidak sengaja pulang kampung? Liburan?• Apakah kalian berpikir sang ibu perlu tetap mengutuk Malin menjadi

batu? Jika tidak, seperti apa konsekuensi yang harus diterima Malin akibat perbuatannya?

Guru sebaiknya tidak mendikte peserta didik dengan hal-hal yang dirasanya

benar. Tidak semua peserta didik sudah mampu merangkai berbagai peristiwa

menjadi cerita yang rumit sehingga terkadang adegan tertentu terasa kurang

masuk akal, bahkan lucu. Bagaimanapun, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk

melibatkan peserta didik dalam pengembangan cerita adaptasi yang nantinya

akan dipentaskan oleh mereka (berfokus pada pengalaman belajar, bukan pada

kompetensi peserta didik dalam membuat cerita).

Guru memfasilitasi diskusi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan

yang memicu pemikiran kritis peserta didik. Saat peserta didik melontarkan

ide, tanyakan alasannya mengapa harus demikian? Perluas diskusi dengan melibatkan peserta didik yang cenderung pasif untuk memberi tanggapan

singkat tentang ide-ide yang ditawarkan. Saat peserta didik kehabisan ide, guru

boleh memberikan ide agar diskusi tetap berjalan dengan lancar.

Untuk memudahkan peserta didik pada saat membuat adaptasi, tuliskan di

papan tulis atau tampilkan dengan proyektor Tabel Perbandingan Cerita Original

Dengan Cerita Adaptasi dengan format sebagai berikut:

Babak

Eksposisi Malin adalah anak yatim

yang miskin. Ia pergi

merantau dan bekerja

pada saudagar kaya untuk

mencari uang bagi dia dan

ibunya.

Tema kunci: kemiskinan Malin

Malin adalah seorang yang

miskin dan ditinggal pergi

oleh ayahnya. Ia kabur

dari rumah dan berusaha

menjadi orang kaya.

Cerita Original Cerita Adaptasi

Tabel 4.1 Perbandingan Cerita Original dengan Cerita Adaptasi

206 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Konflik

Klimaks

Antiklimaks

Resolusi

Malin kaya raya dan sudah

menikah. Ia kembali ke

kampungnya dan didatangi

oleh ibunya yang miskin.

Ibunya terus mendesak

Malin untuk mengakuinya.

Karena malu dengan ibunya

yang miskin, Malin pun

menyangkal ibunya sendiri.

Ibu Malin sakit hati dan

mengutuk Malin menjadi

batu, seperti hatinya yang

sudah membatu.

Kapal Malin karam di lautan,

Malin bertobat tetapi sudah

terlambat. Ia menjadi batu

dan terhempas kembali ke

daratan menjadi Batu Malin

Kundang

Tema kunci: Malin yang sudah sukses bertemu dengan ibunya

Tema kunci: Malin malu dan menyangkal ibunya sendiri

Tema kunci: Ada konsekuensi dari penolakan Malin

Tema kunci: Penyesalan Malin sudah terlambat

Malin menjadi pengusaha

yang berhasil dan memiliki

tunangan. Pada saat dia

sedang dalam perjalanan

bisnis ke kampungnya, ia

bertemu dengan ibunya.

Ibunya terus mendesak

Malin untuk mengakuinya.

Padahal, Malin mengaku ke

teman-temannya sudah

tidak mempunyai ibu lagi.

Karena takut kebohongannya

terbongkar, Malin pun

menyangkal ibunya sendiri.

Beberapa bulan kemudian,

ibu Malin menjadi stress

dan mengalami gangguan

jiwa. Sangking hebohnya,

hal ini diberitakan di televisi.

Malin menyesal dan segera

pulang untuk menemui

ibunya. Tetapi terlambat.

Ibunya sakit dan meninggal.

Kutukan Malin adalah dia

tidak pernah bisa meminta

maaf kepada ibunya sendiri.

207Unit 4 | Mengadaptasi Cerita

Keterangan:

• Babak dituliskan tetapi tidak perlu dibahas agar peserta didik tidak bingung

dengan artinya.

• Warna kuning : Hasil analisis plot pada Langkah 6

• Warna biru : Tema kunci merupakan bagian dari cerita yang tetap harus

sama, baik pada cerita orisinal maupun adaptasi. Setiap babak memiliki tema

kuncinya sendiri-sendiri. Guru menentukan sendiri tema kunci untuk setiap

babak dan akan digunakan sebagai acuan pada saat mengembangkan cerita

adaptasi.

• Warna orange : bagian ini awalnya kosong dan diisi setelah berdiskusi dengan

peserta didik.

Kegiatan PenutupBacakan kembali cerita adaptasi tersebut secara utuh kemudian beritahu peserta

didik bahwa pada kegiatan berikutnya peserta didik akan membuat dialog dan

memeragakan sebagian kecil dari dialog tersebut. Kegiatan tersebut akan dinilai

dan menjadi bagian dari penilaian akhir untuk unit 3.

Di akhir kelas, bagikan lembar refleksi untuk diisi oleh peserta didik. Hasil refleksi ini berguna untuk memantau pemahaman peserta didik terhadap cerita adaptasi.

Sambil peserta didik mengisi refleksi, bagilah peserta didik menjadi 5 kelompok dengan jumlah anggota yang hampir sama banyak. Sebuah kelompok akan

memainkan sebuah babak sehingga dalam kegiatan berikutnya akan terdapat 5

orang pemeran Malin dan lima orang pemeran lainnya. Jika jumlah peserta didik

di dalam kelas kurang dari 15 orang, maka kelas dapat dibagi menjadi 3 kelompok

saja, yaitu (1) bagian eksposisi, (2) bagian konflik dan klimaks, dan (3) bagian antiklimaks dan resolusi.

208 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Berikan warna atau arsir termometer ini setinggi angka yang menjadi jawabanmu!

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Dalam skala 1-10, apa pendapatmu terhadap cerita yang sudah diadaptasi ini?

Sangat menarik

Sangat bosan

Sangat paham

Sangat bingung

Dalam skala 1-10, seberapa kamu memahami cerita yang sudah diadaptasi ini?

TERMOMETER REFLEKSITANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

209Unit 4 | Mengadaptasi Cerita

KEGIATAN 2: MEMBUAT DIALOG SENDIRI

Deskripsi singkatPada kegiatan ini, peserta didik akan membuat dialog dari cerita adaptasi yang

telah dibuatnya. Dialog tersebut dibuat secara kolaboratif antara murid 1 dengan

murid yang lain dan diharapkan memberi pengalaman penciptaan naskah yang

menyenangkan.

A. Persiapan Mengajar• Membaca keseluruhan instruksi kegiatan pada langkah 2.

• Menyiapkan seluruh material yang diperlukan dalam kegiatan kelas.

B. Kegiatan Pengajaran

Kegiatan IntiBuka kelas dengan

menunjukkan kembali

hasil dari adaptasi cerita

di langkah sebelumnya.

Bacakan kembali dan

minta peserta didik untuk

mendengar dan menyimak

dengan saksama. Beritahu

peserta didik bahwa pada

akhir dari bagian ini akan

ada tanya jawab secara acak

untuk memastikan pemahaman

peserta didik terhadap cerita.

Setelah cerita dibacakan, uji pemahaman peserta didik terhadap cerita dengan

bertanya pertanyaan berikut:

• Siapa tokoh utama dalam cerita ini? Mengapa kamu berpikir demikian?• Bagaimana cerita ini berakhir?• Bagian mana yang paling menegangkan dari cerita ini?• Dimana cerita ini terjadi?• Dapatkan seseorang menyebutkan tahun terjadinya kisah ini? Mengapa kamu

berpikir demikian?

Tahap berikutnya adalah mengarahkan peserta didik untuk mempersonalisasi

cerita. Guru bisa mengarahkan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti:

Gambar 4.3 Ilustrasi Kegiatan Inti

210 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Siapa tokoh yang paling kamu sukai di dalam cerita ini? Mengapa?Pilihlah salah satu kejadian yang melibatkan tokoh tersebut. Bayangkan kamu

yang menjadi tokoh tersebut. Siapa yang ingin mencontohkan bagaimana tokoh

tersebut akan berdialog/bereaksi saat itu?Lakukan kegiatan ini sampai peserta didik terlihat mulai dapat berimajinasi

dengan dialog-dialog yang bervariasi.

Bagilah peserta didik dalam 5 kelompok, sesuai dengan jumlah babak.

Jelaskan bahwa setiap kelompok akan memerankan sebuah babak. Gurulah

yang menentukan peran apa yang akan dimainkan oleh peserta didik tertentu

dalam sebuah kelompok. Berikutnya, peserta didik mulai berkolaborasi untuk

membuat kelompok. Bagikan LKPD ‘Kertas Dialog’. Mintalah peserta didik di

dalam kelompok masing-masing untuk berdiskusi dan menemukan dialog yang

sesuai untuk menggambarkan babak tersebut. Ingatkan peserta didik untuk

fokus pada dialog, bukan aksi-aksi atau hal-hal yang tidak terkait dengan dialog.

Berikan waktu 20 menit untuk peserta didik membuat ide awal. Berkelilinglah dan

bantulah kelompok yang kesulitan.

20 menit kemudian, mintalah setiap kelompok mempresentasikan bagaimana

bentuk dialog yang akan mereka sampaikan. Tidak masalah jika pada tahap ini

peserta didik terbata-bata atau sering lupa. Setelah semua kelompok mendengar

hasil kelompok lain, beri kesempatan untuk setiap kelompok memberikan

masukan dan ide untuk membantu kelompok lain membuat dialog dengan lebih

baik.

Setelah diskusi selesai, peserta didik di dalam kelompoknya mulai menuliskan

dialog di LKPD yang diberikan.

Kegiatan PenutupPeserta didik mengumpulkan LKPD kepada guru. Setelah selesai, lakukanlah

refleksi dengan peserta didik.

C. Kegiatan Pembelajaran AlternatifApabila guru tidak bisa hadir dalam kelas, guru bisa menyiapkan LKPD Kertas

Dialog dan instruksikan peserta didik untuk mengerjakan secara mandiri.

211Unit 4 | Mengadaptasi Cerita

KERTAS DIALOG

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

TANGGAL : ___________________NAMA : ___________________

Ceritakan babak apa yang kalian mainkan!

Sebutkan tokoh-tokoh yang ada di dalam babak ini!

Tuliskan percakapan tokoh-tokoh tersebut dalam format sebagai berikut:

[Nama Tokoh] : [dialog] Contoh:

Malin : Aku tak sudi punya Ibu miskin sepertimu!

___________: _____________________________________________

___________: _____________________________________________

___________: _____________________________________________

___________: _____________________________________________

212 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

KEGIATAN 3: MENDONGENG

Deskripsi singkatPada kegiatan ini, peserta

didik akan berlatih untuk

membaca naskah yang

sudah disusun sebelumnya.

Sebelum mulai latihan

dengan blocking, props

dan hal lainnya, sangat

penting untuk melakukan

sesi membaca naskah

sehingga peserta didik yang

memerankan suatu karakter

bisa memahami lebih dalam

mengenai situasi serta

emosi yang terjadi dalam

cerita yang akan dibawakan.

A. Persiapan Mengajar• Membaca keseluruhan

instruksi kegiatan pada langkah 3.

• Menyiapkan seluruh materi yang diperlukan dalam kegiatan kelas.

B. Kegiatan Pengajaran

PembukaanBuka kelas dengan sapaan seperti biasa, lalu arahkan peserta didik untuk

menyiapkan naskah yang sudah mereka susun. Jika memungkinkan, masing-

masing memegang satu naskah. Jelaskan pada peserta didik bahwa untuk

kegiatan pembukaan, mereka akan berlatih artikulasi.

Tiga Kata Sulit

Instruksi untuk guru:

• Minta peserta didik untuk menuju kelompoknya masing-masing dan

berdiri membuat lingkaran bersama kelompoknya tersebut.

• Minta peserta didik untuk bersama-sama membaca naskah, lalu masing-

masing peserta didik mencari 3 kata yang sulit dilafalkan atau diucapkan

dari dialog karakter yang dimainkannya. Lalu nanti saat guru memberi

aba-aba, setiap peserta didik harus mengucapkan 3 kata tersebut secara

berulang-ulang.

Gambar 4.4 Ilustrasi ‘Mendongeng’

213Unit 4 | Mengadaptasi Cerita

Kegiatan Inti

Instruksi untuk guru:

• Pada kegiatan ini peserta didik fokus berlatih bersama dengan teman

kelompoknya untuk membaca dan memahami dialog-dialog yang sebelumnya

sudah mereka susun bersama. Peserta didik perlu memahami keseluruhan

alur cerita serta berbagai emosi yang nantinya akan mereka mainkan saat

berakting, sehingga membaca naskah dan setiap dialog karakter adalah hal

yang penting dilakukan sebelum peserta didik mulai berlatih akting.

• Minta peserta didik untuk duduk bersama kelompoknya, lalu di dalam

kelompok, setiap peserta didik yang memerankan karakter membaca

dialognya masing-masing sesuai dengan alur cerita yang sudah disepakati

dan membacanya dengan ekspresi dan emosi yang sesuai pada setiap

dialog.

• Jelaskan pada peserta didik bahwa diakhir kegiatan ini, hasil latihan

mereka akan dipresentasikan di depan kelas seolah-olah mereka sedang

membacakan dongeng kepada teman-temannya.

• Beri peserta didik waktu 15 hingga 20 menit untuk berlatih bersama

teman kelompoknya. Setelah waktu habis kumpulkan semua kelompok

dan duduk bersama-sama.

• Satu per satu kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil latihannya

di depan teman-temannya, dan kelompok yang menonton diberikan LKPD

untuk menilai hasil latihan dari teman-temannya.

• Peserta didik yang mempresentasikan diperbolehkan duduk di kursi

ataupun berdiri senyamannya mereka.

• Guru juga akan menyebutkan 3 tingkat kecepatan untuk peserta didik

melafalkan kata-kata tersebut, yaitu: lambat, normal dan cepat.

• Guru bisa mulai kegiatan dari tingkat lambat, lalu naik ke normal dan

kemudian naik ke tingkat yang cepat.

• Semua aba-aba ada di tangan guru, jadi hanya guru yang bisa menentukan

kapan kegiatan selesai. Guru memberi waktu beberapa menit untuk setiap

kelompok membaca naskah dan setelah waktu habis, maka dimulailah

kegiatan ini.

• Setelah kegiatan selesai, himbau peserta didik untuk mempraktekkan

kegiatan ini diluar jam pelajaran sebagai latihan artikulasi dan olah vokal

mereka.

214 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

C. Kegiatan Pembelajaran AlternatifJika guru berhalangan hadir di kelas, guru bisa memberi peserta didik tugas

untuk berlatih membaca naskah bersama kelompoknya masing-masing. Berikan

petunjuk bahwa setiap peserta didik harus membaca dialognya masing-masing

mengikuti alur cerita dari awal hingga akhir. Selain itu, beri arahan juga kepada

peserta didik untuk latihan menghafalkan alur cerita serta dialog karakter yang

dimainkannya. Setelah peserta didik selesai berlatih dengan kelompoknya,

peserta didik perlu mengisi lembar kegiatan untuk merefleksikan hasil latihannya.Guru bisa juga menggunakan LKPD refleksi latihan pada kegiatan penutup langkah 3 jika masih ada waktu untuk melakukan refleksi mandiri.

MendongengMaterial: LKPD Evaluasi Kelompok

Kegiatan PenutupSetelah seluruh kelompok tampil, kumpulkan LKPD evaluasi dari masing-masing

kelompok dan berikan hasil evaluasi tersebut kepada masing-masing kelompok.

Jika waktu tidak cukup, guru bisa membagi jadwal misalnya pada jam pelajaran

pertama peserta didik fokus pada latihan membaca naskah saja, lalu pada jam

pelajaran kedua dialokasikan khusus untuk peserta didik mempresentasikan

hasil latihannya.

215Unit 4 | Mengadaptasi Cerita

Nama Peserta didik:

Beri tanda (X) atau (V) pada kotak yang sesuai Ya Tidak

Berlatihlah membaca naskah dan menghafal dialog bersama kelompokmu!

Setelah selesai berlatih, lakukan refleksi secara mandiri dengan mengisi tabel di bawah ini.

Setelah melakukan latihan membaca naskah hari ini, apakah aku……

Sudah hafal dan memahami alur cerita dari awal hingga

akhir?

Sudah hafal dengan dialog karakter yang ku mainkan?

Sudah menemukan emosi yang tepat untuk setiap

dialogku?

Sudah menyampaikan dialogku dengan pelafalan yang

benar dan jelas?

Sudah mengerti tentang karakterku dan juga

hubungannya dengan karakter lain?

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

REFLEKSI LATIHAN MANDIRI

216 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Tanggal:

Kelompok yang Menilai:

Kelompok:

Evaluasi Nilai (1-3)

Beri nilai 1 (kurang), 2 (cukup), dan 3 (bagus) pada setiap elemen evaluasi.

Komentar:

_______________________________________________________

_______________________________________________________

_______________________________________________________

_______________________________________________________

_______________________________________________________

_______________________________________________________

*Tabel kelompok dapat diperbanyak sesuai kebutuhan.

Kelompok dapat menyampaikan jalan cerita dengan

baik dan jelas.

Tokoh-tokoh yang bermain dapat membawakan dialog

dengan menarik.

Kelompok dapat menyampaikan emosi karakter yang

tepat.

Suara tokoh dan artikulasi dapat terdengar dengan

jelas.

Kelompok dapat menjaga tempo dengan baik (tidak

terlalu lambat dan atau tidak terburu-buru)

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

217Unit 4 | Mengadaptasi Cerita

KEGIATAN 4: BERADA DI ATAS PANGGUNG

Deskripsi singkatPada kegiatan ini peserta didik akan mengenal konsep blocking dan mulai

berlatih blocking menggunakan naskah yang sudah peserta didik miliki. Guru

tidak mengatur secara kaku dan membebaskan peserta didik berinteraksi di

atas panggung dengan panduan yang sifatnya memberi pemahaman dan bukan

mendikte. Harapannya, di akhir kegiatan ini peserta didik mulai peka terhadap

blocking, khususnya dalam mengenal posisi bermain di atas panggung.

A. Persiapan Mengajar• Membaca instruksi pada Kegiatan 4 dan bahan bacaan guru.

• Menyiapkan seluruh material yang dibutuhkan dalam kegiatan pengajaran.

Jika diperlukan guru bisa mencetak material-material tersebut.

B. Kegiatan Pengajaran

PembukaanBuka kelas seperti biasa, lalu jelaskan kepada peserta didik bahwa pada langkah

ini peserta didik akan mengenal dan berlatih blocking untuk naskah yang akan

dimainkan. Sebelum masuk pada kegiatan inti, ajak peserta didik untuk melakukan

pemanasan untuk membuka kegiatan pada hari itu.

Kotak JebakanMaterial: Guru bisa mencetak gambar 9 area yang ada di bawah atau

menggambarnya di papan tulis.

Instruksi untuk guru:

• Siapkan area yang

cukup untuk bermain

dan tentukan dimana

penonton akan

duduk. Penonton bisa

merupakan penonton

imajiner atau adalah

peserta didik yang

sedang tidak bermain. 7,8,9 - ATAS

12

3

45

6

78

9

4,5,6 - TENGAH

1,2,3 - BAWAH

PENONTON

Gambar 4.5 Ilustrasi ‘Kotak Jebakan’

218 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

• Sebelum memulai, jelaskan kepada peserta didik mengenai maksud dari 9

area yang disiapkan guru.

9 area yang kalian lihat menggambarkan 9 posisi bermain di atas sebuah

panggung. Nomor 1, 2, dan 3 adalah posisi berdiri paling jauh dari penonton. Di

teater, kita menyebutnya dengan ‘atas’. Nomor 7, 8, dan 9 adalah posisi berdiri

paling dekat dengan penonton, yang kita sebut dengan ‘bawah’. Nomor 4, 5,

dan 6 ada di antara keduanya, yang kita sebut dengan ‘tengah’. Area nomor 1,4,

dan 7 berada di sisi kanan panggung. Area nomor 3, 6, dan 9 berada di sisi kiri

panggung. Area nomor 2, 4, dan 6 berada di antara keduanya.

• Periksalah pemahaman peserta didik dengan beberapa pertanyaan ulasan

untuk memastikan peserta didik memahami penjelasan Anda. Ingatkan

bahwa sisi kanan dan kiri mengacu pada sisi dari pemain pada saat peserta

didik menghadap ke penonton.

• Setelah menjelaskan mengenai 9 area, jelaskan bahwa pada permainan ini

peserta didik akan mendapatkan arahan dari guru untuk berpindah-pindah

dari area satu ke lainnya. Minta peserta didik membayangkan di area yang

sudah ditentukan, terdapat 9 kotak dan setiap kotak memiliki nomornya

masing-masing. Lalu, guru bisa berdiri di area penonton untuk memudahkan

peserta didik menentukan arahnya jika tidak ada penonton.

• Permainan akan diawali dengan semua peserta didik berada di nomor 5

dengan menghadap ke arah penonton. Setelah guru meneriakkan sebuah

nomor, mereka harus bergegas untuk pindah ke nomor tersebut. Guru bisa

menghitung mundur 5 hitungan. Jika peserta didik berdiri di area yang salah

atau terlambat sampai, peserta didik tersebut harus keluar dari permainan.

Permainan bisa berlangsung hingga yang tersisa dalam area hanya 2 atau

1 orang. Tingkatkan tantangan dengan menunjuk ke arah yang salah untuk

membuat peserta didik ragu, menanyakan pertanyaan seperti “kamu yakin

benar di situ?” sambil tetap menghitung mundur, atau mempercepat waktu hitung mundur.

Catatan:

Jika peserta didik terlalu banyak, guru bisa membagi peserta didik ke dalam 2

kelompok.

Kegiatan Inti

Instruksi untuk guru:

Sebelum memulai kegiatan inti, jelaskan kepada peserta didik mengenai apa

itu blocking serta aturan-aturan dalam membuat blocking. Lalu minta

219Unit 4 | Mengadaptasi Cerita

Material: LKPD Catatan Blocking, diperbanyak sesuai jumlah kelompok.

Contoh pengisian LKPD:

Penjelasan:

• Adegan: deskripsi dari adegan yang sedang berlangsung di dalam cerita

• Masuk: sisi panggung tempat peserta didik menunggu sebelum masuk

panggung. Dijawab dengan ‘Kanan’ atau ‘Kiri’.

• Area bermain: Mengacu pada area 1-9 yang dimainkan pada kegiatan

pembukaan.

• Keluar: sisi panggung tempat peserta didik keluar dari panggung setelah

adegan yang dimainkannya selesai. Dijawab dengan ‘Kanan’ atau ‘Kiri’.

• Catatan: jika waktu dirasa tidak cukup, tidak semua adegan harus dibuatkan

bloking-nya oleh peserta didik. Cukup pilih 3-5 adegan yang terdiri dari

banyak karakter saja.

Adegan

Malin dan istrinya bertemu

dengan ibunya di pelabuhan

Malin

Istri Malin

Ibu Malin

Kiri

Kiri

Kanan

Kiri

Kiri

Kanan

5

5

6

Daftar karakter

yang muncul

Masuk Area bermain

Keluar

Tabel 4.2 Contoh Pengisian LKPD

peserta didik untuk bergabung bersama kelompoknya dan menyiapkan

naskah kelompoknya. Jelaskan pada peserta didik bahwa sebelum mereka

masuk ke latihan untuk membuat blocking, peserta didik perlu mencatat

seluruh karakter yang muncul pada tiap adegan dan mengurutkan kemunculan

karakter-karakter tersebut. Berikan masing-masing kelompok LKPD yang

sudah disediakan untuk memudahkan peserta didik dalam melakukan

pencatatan.

220 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Jika peserta didik mengalami kesulitan untuk membayangkan adegannya

sehingga tidak dapat langsung mengisi kolom ‘Masuk’, ‘Area bermain’, dan ‘Keluar’,

maka mintalah peserta didik menyelesaikan susunan adegannya terlebih dahulu.

Kemudian, bimbing peserta didik untuk mempraktekkan adegan tersebut secara

langsung terlebih dahulu baru kemudian mencatat hasil eksperimen mereka di

kolom yang tersedia.

Instruksikan peserta didik untuk berlatih dengan blocking sambil mengucapkan

dialog masing-masing (jika para pemain belum hafal, boleh membaca naskah)

untuk membiasakan dirinya pada saat bermain peran nantinya.

Pada saat peserta didik berlatih, amatilah prosesnya dan berikan saran jika

diperlukan. Guru disarankan untuk memotret blocking (jika memungkinkan)

yang sudah jadi dan tetap dari masing-masing kelompok untuk dijadikan bahan

evaluasi oleh tiap kelompok.

Kegiatan PenutupSebelum menutup kegiatan, minta tiap kelompok untuk melakukan evaluasi

selama latihan blocking. Guru bisa memperlihatkan foto dari blocking yang

sudah jadi dari masing-masing kelompok untuk mempermudah peserta didik

melakukan evaluasi.

C. Kegiatan Pembelajaran AlternatifMembuat gambar blocking

Material: Lembar Kegiatan Peserta Didik

Pada kegiatan ini peserta didik bersama kelompoknya membuat gambar sederhana untuk rancangan blocking awal setiap adegan yang akan mereka buat di atas panggung. Peserta didik menggambarkannya dalam kotak-kotak yang sudah disiapkan pada LKPD

221Unit 4 | Mengadaptasi Cerita

Kelompok:

Beri tanda atau pada kotak yang sesuai Ya Tidak

Setelah melakukan latihan blocking, apakah kelompok kami……

Apa yang perlu diperbaiki/ditingkatkan dari latihan saya hari ini?_______________________________________________________

_______________________________________________________

_______________________________________________________

_______________________________________________________

_______________________________________________________

_______________________________________________________

Sudah memahami kapan harus masuk dan keluar area

pementasan?

Sudah membuat atau menemukan blocking yang

tepat untuk semua adegan?

Sudah berlatih blocking mengikuti alur cerita dan

dialog?

Sudah ingat posisi dan perpindahan area masing-

masing?

LEMBAR REFLEKSI DIRI

222 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Bekerjasamalah dengan kelompokmu untuk membuat gambaran blocking awal

setiap adegan yang akan kalian tampilkan. Gambarkan tokoh dengan lingkaran

atau gambar stickman dengan diberi inisial nama tokoh atau angka. Berikan

panah untuk menandai arah masuk, posisi bermain, dan arah keluar setiap tokoh.

Contohnya adalah sebagai berikut:

1: Malin

2: Istri Malin

3: Ibunya Malin

Panah hijau : arah masuk

Panah merah: arah keluar

Adegan 1: Malin berjalan-jalan

dengan istrinya. Tiba-tiba muncul

Ibunya

Adegan 1: Adegan 2:

Adegan 3: Adegan __:

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

MEMBUAT GAMBAR BLOCKING

223Unit 4 | Mengadaptasi Cerita

Kelompok:

Adegan

Daftar

karakter

yang

muncul

Masuk Area

BermainKeluar

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

CATATAN BLOCKING

224 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

KEGIATAN 5: MEMBUAT PROPERTI

Deskripsi singkatPada kegiatan ini, peserta didik fokus membuat sebuah properti tangan atau

aksesoris di tubuhnya atau di panggung untuk menunjang penampilan mereka.

A. Persiapan Mengajar• Guru menyiapkan seluruh material yang dibutuhkan dalam kegiatan

pengajaran, termasuk LKPD dan material yang dibutuhkan untuk membuat

properti. Guru bisa menyediakan bahan-bahan yang bisa diolah peserta didik

menjadi props yang berasal dari material yang ada di lingkungan sekitar.

• Sediakan tempat penyimpanan untuk properti masing-masing kelompok.

Bisa menggunakan kardus atau kotak penyimpanan.

B. Kegiatan Pengajaran

PembukaanDi awal kelas, informasikan kepada peserta didik bahwa pada hari itu mereka

akan membuat properti tangan, aksesoris atau properti panggung dengan

menggunakan bahan-bahan yang sudah disiapkan guru yang berasal dari

lingkungan sekitar. Sebelumnya, guru perlu menjelaskan sedikit mengenai apa

itu properti tangans, apa itu properti panggung dan apa perbedaan diantaranya.

Kegiatan IntiMaterial: Lembar Kegiatan Peserta Didik dan diperbanyak sesuai jumlah kelompok.

Instruksi untuk guru:

• Minta peserta didik untuk bergabung ke kelompoknya dan arahkan untuk

melakukan diskusi dan mencatat properti apa saja yang kira-kira mereka

butuhkan dalam pementasan mereka. Peserta didik hanya perlu mencatat

mengikuti apa yang tertera pada LKPD. Guru bisa memperlihatkan contoh

pengisian LKPD yang ada di bawah ini.

Adegan #01

Daftar Properti tangan

Daftar Properti Panggung

Buat

Buat

Pinjam

Pinjam

• Sapu • Bungkusan • Kayu Bakar

(replika)

• Bebatuan untuk latar pekarangan rumah

• 2 kursi

Tabel 4.3 Contoh Pengisian LKPD Kegiatan Inti

225Unit 4 | Mengadaptasi Cerita

• Setelah selesai, arahkan peserta didik untuk mulai membuat properti yang

kategorinya perlu dibuat sesuai dengan daftar yang sudah mereka tulis. Minta

peserta didik untuk membagi tugas antar anggota kelompok agar mereka

bisa menyelesaikan banyak properti pada hari itu.

• Dorong peserta didik untuk kreatif dalam membuat properti. Informasikan

juga kepada peserta didik apabila ada properti yang akan digunakan dan

sudah dimiliki, peserta didik tidak perlu membuat dari awal dan hanya perlu

menyiapkannya saja pada pertemuan selanjutnya.

Kegiatan PenutupSebelum kelas berakhir minta peserta didik untuk mengumpulkan LKPD, setelah

itu arahkan peserta didik untuk merapikan dan menyimpan properti yang sudah

dibuat ke dalam tempat yang sudah disiapkan untuk masing-masing kelompok.

C. Kegiatan Pembelajaran AlternatifJika guru berhalangan hadir, guru bisa menyiapkan LKPD yang digunakan pada

kegiatan inti. Peserta didik diminta untuk berdiskusi bersama kelompok dan

mendata keperluan properti kelompok mereka sesuai dengan tabel yang tertera

pada LKPD.

Gambar 4.6 Ilustrasi Membuat Properti

226 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Kelompok:

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

DAFTAR PRIBADI KELOMPOK

Adegan #__

Adegan #__

Adegan #__

Adegan #__

Adegan #__

Daftar Properti tangan

Daftar Properti Panggung

Buat

Buat

Pinjam

Pinjam

227Unit 4 | Mengadaptasi Cerita

KEGIATAN 6 & 7: BERLATIH DENGAN PROPERTI

Deskripsi singkatKegiatan ini merupakan latihan persiapan menuju pementasan. Peserta didik

berlatih berinteraksi dengan properti tangan, properti panggung sederhana

untuk mendukung jalan cerita dan dialog teman-temannya. Selain itu, pada

langkah ini peserta didik juga bisa memantapkan dialog improvisasi yang telah

disepakati pada kegiatan sebelumnya.

A. Persiapan Mengajar• Menyiapkan seluruh material yang dibutuhkan dalam kegiatan pengajaran.

• Menyiapkan properti yang sudah dibuat di tempat yang mudah dijangkau

B. Kegiatan PengajaranKegiatan IntiKumpulkan

peserta didik dan

beritahukan bahwa

pada kegiatan 6

dan 7, peserta

didik akan berlatih

untuk penampilan

di kegiatan ke 8.

Berikan semangat

dan dorongan

untuk peserta didik

berlatih dengan

fokus dan serius. Periksa kelengkapan properti yang akan dipakai dan segera

cari properti alternatif jika ada properti yang rusak atau tertinggal.

Pada kegiatan 6, peserta didik berlatih dengan skema cut-to-cut. Latihan dan

evaluasi dilakukan per babak sehingga pada saat sebuah kelompok sedang

tampil, kelompok lain dapat duduk dan mengamati penampilan tersebut.

Kelompok yang tidak tampil akan memberikan masukan dan apresiasi terhadap

penampilan kelompok tersebut.

Panggillah kelompok yang menampilkan babak satu. Sebaiknya Anda ikut duduk

bersama murid untuk fokus menyaksikan pertunjukan ini dari sudut pandang

penonton. Setelah babak satu selesai, mintalah peserta didik untuk menyampaikan

pendapat, saran, dan hal-hal yang layak diapresiasi dari penampilan tersebut.

Berikan juga pendapat Anda, lalu simpulkan. Mintalah kelompok lain untuk

Gambar 4.7 Ilustrasi Berlatih Dengan Properti

228 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

memperhatikan dengan saksama semua masukan yang diberikan kepada

kelompok satu. Panggil kelompok yang menampilkan babak dua dan lakukan hal

yang sama sampai seluruh kelompok selesai.

Berikan evaluasi pribadi terhadap penampilan secara keseluruhan. Berikan

pandangan yang objektif namun sampaikan dengan cara yang bisa diterima

oleh peserta didik. Jika waktunya masih cukup, mintalah setiap kelompok untuk

mencatat semua masukan yang diberikan dan melakukan perubahan sesuai

dengan masukan yang mereka peroleh.

Kegiatan 7 memiliki alur yang sama dengan kegiatan 6, tetapi penampilannya

dilakukan secara bersambung dan tanpa penonton (hanya guru yang menjadi

penonton sekaligus sutradara).

Kegiatan PenutupAjaklah peserta didik berefleksi dengan panduan pertanyaan sebagai berikut:• Bagaimana perasaanmu setelah tampil hari ini?• Apa yang kamu ingin perbaiki sebelum tampil di pertemuan berikutnya?• Berdasarkan pengamatanmu, kelompok siapakah yang paling siap untuk

penampilan kegiatan 8? Apa alasannya?

Daftar periksa Menuju Pertunjukan AkhirDaftar periksa digunakan untuk mempermudah guru pada saat mengamati

ketercapaian tujuan pembelajaran di masing-masing peserta didik, sembari

memeriksa kesiapan peserta didik menuju penampilan akhirnya.

Daftar periksa ini dibuat dengan menyederhanakan komponen rubrik Penilaian

Akhir ke dalam sebuah tabel yang terdiri dari 5 kolom kriteria untuk diberikan

tanda centang dan catatan (jika ada) untuk setiap peserta didik. Jika peserta

didik teramati melakukan perilaku tertentu sesuai kepala kolomnya, maka

berikan tanda centang. Jika tidak, berikan tanda silang. Jika ada catatan khusus,

penjelasan rinci, atau keterangan yang perlu menjadi pertimbangan khusus,

tuliskan pada kolom ‘Catatan khusus’.

Catatan: Jika format terlampir dirasa terlalu kecil, gandakan daftar periksa

tersebut dan perbesar ke ukuran kertas yang lebih besar.

229Unit 4 | Mengadaptasi Cerita

Daftar Periksa Menuju Pertunjukan Akhir Unit 4

Na

ma

P

es

erta

d

idik

Me

ng

ing

at

Dia

log

Me

ne

rap

ka

n

Ola

h V

ok

al

Sa

da

r B

loc

kin

g

Ak

tif sa

at

pe

mb

ua

tan

p

rop

erti &

la

tiha

n

Pe

no

nto

n

ya

ng

ba

ikC

ata

tan

k

hu

su

s

(jika

ad

a)

Tab

el 4

.4 D

afta

r Pe

riksa M

en

uju

Pe

rtun

juka

n A

khir

230 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

KEGIATAN 8: PERTUNJUKAN AKHIR

Deskripsi singkatIni adalah kegiatan terakhir dari Unit 4. Pada kegiatan ini, peserta didik

mementaskan secara sederhana hasil belajar mereka selama 4 unit dalam

format sebuah pertunjukan adaptasi cerita tradisional/legenda/dongeng yang

mereka ketahui.

A. Persiapan Mengajar• Menyiapkan seluruh material yang dibutuhkan dalam kegiatan pengajaran.

Guru bisa menyediakan bahan-bahan yang bisa diolah peserta didik menjadi

props yang berasal dari material yang ada di lingkungan sekitar.

• Menyiapkan area yang akan digunakan untuk pementasan peserta didik.

B. Kegiatan PengajaranPembukaanGuru membuka kelas

dengan mengumpulkan

seluruh peserta didik dan

memberikan semangat.

Jelaskan kepada peserta

didik mengenai alur

pertunjukan pada hari ini.

Ajak peserta didik bermain

1-2 games pendek agar

peserta didik rileks.

Daftarkan seluruh perlengkapan yang akan digunakan dan letakkan

semuanya di tempat yang aman. Peserta didik diminta bersiap di tempatnya

masing-masing. Guru menyiapkan kamera dan meletakkan di tempat yang

tepat dan tidak terganggu oleh keluar masuknya peserta didik.

Kegiatan IntiSetelah semuanya siap, peserta didik diberi kesempatan untuk berlatih 1 kali

tanpa diinterupsi, sama halnya dengan pada saat geladi bersih. Selanjutnya

peserta didik akan benar-benar tampil.

Setelah peserta didik tampil, peserta didik langsung dikumpulkan di panggung

dan menyiapkan diri untuk refleksi. Berikan lembar refleksi untuk diisi oleh peserta didik. Lembar refleksi berisi pertanyaan berikuti:

Gambar 4.8 Ilustrasi Pertunjukan Akhir

231Unit 4 | Mengadaptasi Cerita

1. Apa peranmu dan apa yang dilakukan tokoh tersebut (di babak yang kamu

mainkan)?2. Tuliskan pendapatmu tentang tokoh yang sama yang dimainkan oleh temanmu

di babak yang berbeda

3. Dari skala 1-10, seberapa baik penampilanmu? Mengapa?

Kegiatan PenutupAwali dengan beberapa pertanyaan ringan seperti:

• Apakah kalian puas dan menikmati penampilan kalian?• Bagian mana yang kalian sukai dan bagian mana yang tidak?• Jika diberi kesempatan mengulang kembali, bagian mana yang ingin kalian

perbaiki?

232 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

TP

Mu

lai B

erk

em

ba

ng

(<6

0)

Be

rke

mb

an

g (

60

-8

0)

Sa

ng

at

Be

rke

mb

an

g

(80

-10

0)

• M

en

gin

gat

dan

me

laku

kan

p

era

nn

ya d

en

gan

fo

kus

• M

em

bu

at d

esk

rip

si d

an c

atat

an

un

tuk

toko

h y

ang

dip

era

nka

n•

Me

nye

suai

kan

car

a b

erd

ialo

g

sesu

ai s

itu

asi

• M

em

aham

i blo

cki

ng d

i be

rbag

ai

situ

asi d

i ata

s p

ang

gu

ng

• M

en

amp

ilkan

pe

rtu

nju

kan

se

ni

be

rlat

ar c

eri

ta r

akya

t/tr

adis

i

• M

en

un

jukk

an p

eri

laku

b

ert

ang

gu

ng

jaw

ab t

erh

adap

tu

gas

dan

pe

ran

nya

• M

en

un

jukk

an k

ete

rlib

atan

se

pan

jan

g p

rose

s b

erk

ese

nia

n

• M

em

be

ri a

pre

sias

i yan

g

sesu

ai t

erh

adap

kin

erj

a

kelo

mp

ok

dan

ind

ivid

u

• K

ura

ng

m

em

pe

rhat

ikan

at

au c

en

de

run

g

me

ng

gan

gg

u s

ela

ma

p

ert

un

juka

n

• P

ese

rta

did

ik t

ida

k in

gat

de

ng

an

dia

log

nya

• P

ese

rta

did

ik t

erb

ata

-b

ata

da

n t

ida

k m

en

era

pka

n in

ton

asi

d

an

pe

rma

ina

n v

olu

me

su

ara

• T

ida

k m

en

un

jukk

an

ke

sad

ara

n t

erh

ad

ap

b

loc

kin

g

• P

ese

rta

did

ik k

ura

ng

te

rlib

at

akt

if d

ala

m

pe

mb

uata

n p

rop

ert

i d

an

lati

ha

n

• P

ese

rta

did

ik m

en

gin

gat

dia

log

de

ng

an

ba

ik•

Pe

sert

a d

idik

me

ne

rap

kan

o

lah

vo

kal (

into

na

si,

volu

me

, da

n g

aya

bic

ara

) d

en

ga

n c

uku

p b

aik

.•

Me

mp

erh

ati

kan

blo

ck

ing

p

ad

a s

aat

pe

na

mp

ilan

• P

ese

rta

did

ik t

erl

ibat

akt

if d

ala

m p

em

bu

ata

n

pro

pe

rti d

an

se

lam

a

pro

ses

lati

ha

n

be

rla

ng

sun

g

• M

em

pe

rhati

kan

p

ert

un

juka

n d

en

ga

n

saks

am

a

• P

ese

rta

did

ik

me

ng

ing

at

dia

log

nya

d

en

ga

n b

aik

da

n t

ida

k te

rlih

at

me

ng

ha

fal.

• P

ese

rta

did

ik

me

ne

rap

kan

ole

h v

oka

l (i

nto

na

si, v

olu

me

, da

n

gaya

bic

ara

) d

en

ga

n

ba

ik d

an

natu

ral.

• S

an

gat

sad

ar

blo

ck

ing

• P

ese

rta

did

ik

me

nu

nju

kka

n s

em

an

gat

da

n k

ete

rlib

ata

n

ya

ng

tin

gg

i se

lam

a

pe

mb

uata

n p

rop

ert

i d

an

pro

ses

lati

ha

n

• M

em

pe

rhat

ikan

p

ert

un

juka

n d

en

gan

sa

ksam

a d

an m

em

be

ri

du

kun

gan

ata

u n

uan

sa

po

siti

f se

bag

ai p

en

on

ton

(d

en

gan

eks

pre

si w

ajah

, te

pu

k ta

ng

an, k

ata-

kata

se

man

gat

dan

pu

jian

, dsb

)

Rubrik Penilaian AkhirTa

be

l 4.5

Ru

bri

k P

en

ilaia

n A

khir

233Unit 4 | Mengadaptasi Cerita

REFLEKSI GURU

“Melalui belajar seni, lahirlah anak-anak yang percaya diri, kreatif, bermental baja, dan mampu menuntaskan berbagai persoalan bersama kelompoknya” (Arne Duncan)

Refleksikan kutipan tersebut dengan mengacu pada praktik yang sudah terjadi selama ini di dalam kelas. Apakah di dalam pembelajaran selama ini peserta didik sudah dan sedang menumbuhkan karakter-karakter tersebut? Apakah pembelajaran saya sudah mendukung tercapainya hal tersebut?

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

• Lembar Kegiatan Peserta Didik - Kertas Dialog• Lembar Kegiatan Peserta Didik - Evaluasi Kelompok• Lembar Kegiatan Peserta Didik - Refleksi Latihan• Lembar Kegiatan Peserta Didik - Catatan Blocking• Lembar Kegiatan Peserta Didik - Membuat Gambar Blocking• Lembar Kegiatan Peserta Didik - Daftar Properti Kelompok

234 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

BAHAN BACAAN GURU

Blocking

Blocking atau bloking dalam KBBI adalah pengaturan posisi dan gerak aktor

dalam suatu pertunjukan teater. Secara lebih detail, bloking merupakan jalur

yang dibentuk oleh gerakan aktor di atas panggung, biasanya ditentukan

oleh sutradara dengan bantuan dari aktor, dan sering ditulis dalam naskah

menggunakan simbol-simbol yang diterima secara umum.

Di atas panggung, semua pergerakan dan posisi aktor dapat menyampaikan

sebuah pesan. Sehingga, posisi dan pergerakan aktor perlu diperhatikan dengan

baik. Selain memperhatikan posisi di 9 area panggung, posisi antar aktor juga

perlu diperhatikan.

Berbagi Adegan

Posisi ini dilakukan saat aktor berbagi

fokus adegan secara setara dengan

aktor lainnya. Dilakukan berdiri atau

duduk sejajar satu sama lain.

Memberi Adegan

Posisi ini dilakukan saat aktor ingin

memberikan fokus adegan ke aktor

lainnya, dengan mengarahkan posisi

tubuh ke aktor yang berada di

panggung atas.

A AB

B

Gambar 4.9 Ilustrasi ‘Berbagi Adegan’ dan ‘Memberi Adegan’

235Unit 4 | Mengadaptasi Cerita

Selain itu, ada beberapa tips untuk melakukan blocking dengan tepat, yaitu:

• Tidak menunjukkan punggung badan kepada penonton tanpa arahan atau

motif karakter yang jelas.

• Menutup wajah dengan tangan atau properti tanpa arahan atau motif karakter.

• Tidak menutupi atau tertutupi oleh teman main dengan sengaja jika tidak ada

arahan atau kebutuhan karakterisasi.

• Tidak bersembunyi dibalik properti panggung atau sebagian besar tubuh

tertutupi properti panggung tanpa arahan atau kebutuhan karakterisasi.

• Tidak berpindah posisi saat dialog panjang, tertawa atau saat penonton

tertawa.

• Tetap dalam karakter saat keluar panggung sampai kamu sudah tidak terlihat

lagi oleh penonton.

• Jika melakukan suatu hal dengan tangan, gunakanlah tangan yang terdekat

dari benda atau objek yang dituju. Contoh: membuka pintu dengan tangan

yang terdekat dari engsel pintu, mengangkat gelas dengan tangan yang

terdekat dari posisi gelas, dan lainnya.

Membalikkan Fokus

Posisi ini dilakukan pada saat aktor

mengubah posisi tubuh ke area atas

panggung dan melihat langsung ke

karakter utama pada suatu adegan

untuk memusatkan perhatian

penonton pada aktor utama.

Keluar dari Adegan

Posisi ini dilakukan dengan seluruh

tubuh menghadap belakang untuk

berpaling dari penonton.

A

B

A

B

Gambar 4.10 Ilustrasi ‘Membalikkan Fokus’ dan ‘Keluar dari Adegan’

236 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK

Apa Itu Blocking?

Blocking atau bloking (dalam KBBI) adalah pengaturan posisi dan gerak aktor

dalam suatu pertunjukan teater. Blocking tidak hanya mengatur posisi dan

pergerakan aktor di atas panggung dari area satu ke area lainnya, tetapi juga

mengatur posisi tubuh aktor agar seluruh anggota tubuh aktor dapat terlihat

jelas di penonton. Selain memposisikan aktor pada 9 area di panggung, berikut

adalah cara-cara untuk melakukan blocking dengan tepat:

• Tidak menunjukkan punggung badan kepada penonton tanpa arahan atau

motif karakter yang jelas.

• Menutup wajah dengan tangan atau properti tangan tanpa arahan atau motif

karakter.

• Tidak menutupi atau tertutupi oleh teman main dengan sengaja jika tidak

ada arahan atau kebutuhan karakterisasi.

Gambar 4.12 Ilustrasi saat membuka tangan yang kurang baik dan yang baik

Gambar 4.11 Ilustrasi menepuk kening yang kurang baik dan yang baik

237Unit 4 | Mengadaptasi Cerita

• Tidak bersembunyi di balik properti panggung atau sebagian besar tubuh

tertutupi properti panggung tanpa arahan atau kebutuhan karakterisasi.

• Tidak berpindah posisi saat dialog panjang, tertawa atau saat penonton

tertawa.

• Tetap dalam karakter saat keluar panggung sampai kamu sudah tidak terlihat

lagi oleh penonton.

• Jika melakukan suatu hal dengan tangan, gunakanlah tangan yang terdekat

dari benda atau objek yang dituju. Contoh: membuka pintu dengan tangan

yang terdekat dari engsel pintu, mengangkat gelas dengan tangan yang

terdekat dari posisi gelas, dan lainnya.

Gambar 4.13 Ilustrasi ‘Bersembunyi Di Balik Properti’

238 | Buku Panduan Guru Seni Teater untuk SD Kelas V

Antiklimaks

Eksposisi

Karakterisasi

Klimaks

Konflik

Plot

Resolusi

Properti Tangan

Properti Panggung

Alur cerita yang menurun dari yang seharusnya menjadi klimaks atau sebelumnya klimaks.

Paparan bagian awal cerita atau pertunjukan yang berisi tentang keterangan tokoh dan latar.

Cara seorang aktor menggunakan tubuh, suara, dan pikiran untuk mengembangkan dan memerankan karakter.

Puncak cerita atau adegan dalam serangkaian atau perkembangan peristiwa di sebuah pertunjukan.

Ketegangan atau pertentangan internal maupun eksternal di dalam cerita atau pertunjukan.

Alur atau jalan cerita.

Cara masalah atau konflik dalam drama diselesaikan atau disimpulkan.

Properti yang dipegang oleh tangan pada saat tampil. Dalam bahasa Inggris disebut hand property atau populer dengan singkatan hand prop.

Properti yang umumnya digunakan untuk membangun suasana tempat dan biasanya diletakkan di atas panggung. Disebut properti set dalam bahasa Inggris.

KATA KUNCI

239Unit 4 | Mengadaptasi Cerita

Schanker, Harry H., & Katharine Anne., 2005. The Stage and the School. Glencoe/McGraw-Hill.

Davey, John., Edexcel A Level Drama and Theatre. Pearson Education, 2016.

Hishon, Kerry., “Practicing the Basics: 3 Games to Help Students Play to the Audience.” The Theatrefolk Blog, 6 Februari 2018. 5 Desember 2020, www.theatrefolk.com/blog/practicing-basics-3-games-help-students-play-audience/.

Flynn, Rosalind. “How to Block a Play for Actors.” ThoughtCo, 12 Desember 2020, www.thoughtco.com/blocking-a-play-2713052/.

“Stage Directions Bingo & Blocking.” BYU Theatre Education, 12 Desember 2020, tedb.byu.edu/?p=1290/.

Referensi Bacaan

240

PENUTUP

Suatu ketika sepasang orang tua mendatangi guru teater A dengan penuh

rasa terima kasih. Sang ibu takjub, bagaimana pembelajaran Seni Teater telah

mengubah anaknya yang pemalu, menjadi lebih terbuka dengan perasaannya.

Di tempat lain, guru teater B diberitahu oleh salah satu wali kelas bahwa seorang

peserta didiknya yang dulunya emosional (tak jarang memukul atau membanting

ketika sedang kesal), setelah belajar mengenai ragam emosi dan mengenal

ekspresi di kelas, kini mulai mampu mengkomunikasikan perasaannya dengan

jelas dan tenang. Ia menjadi pribadi yang lebih menyenangkan dan dapat belajar

dengan lebih efektif.

Kisah tersebut bukan rekaan belaka tetapi pengalaman otentik penulis saat

mengajarkan Seni Teater di Sekolah Dasar. Ada banyak cerita positif lain yang kami

dengar tentang bagaimana melalui kelas-kelas Seni Teater, peserta didik menjadi

lebih terlatih untuk melihat masalah dari berbagai perspektif, merespon dengan

tepat, serta memunculkan berbagai alternatif solusi atas masalah tersebut.

Momen yang seringkali disalah artikan sebagai “bermain-main seperti orang gila” ini sejatinya adalah sebuah upaya sistematis untuk membangun kepribadian dan

intelektualitas peserta didik lewat cara-cara yang artistik, menantang, namun

juga menyenangkan.

Melihat betapa penting dan signifikannya peran pelajaran ini di dalam kelas, maka merangkum dan menatanya menjadi sebuah buku panduan guru tentu

merupakan pekerjaan yang jauh dari kata mudah. Pada akhirnya, hal-hal yang

bisa kami lakukan hanya sebatas memberi gambaran, menawarkan contoh, dan

memantik rasa penasaran rekan-rekan pendidik untuk belajar dan menggali

lebih jauh tentang dunia pendidikan Seni Teater, khususnya di jenjang Sekolah

Dasar. Semoga ilmu pengetahuan yang berasal dari studi dan pengalaman kami

ini hanya awal dari petualangan yang lebih seru dan bermakna bagi kita semua,

bagi penulis maupun pembaca.

Seiring rampungnya buku ini, bagian penulis untuk saat ini telah selesai. Tongkat

estafetnya kami serahkan kepada rekan-rekan pendidik untuk melanjutkannya.

Harapan kami, biarlah melalui kelas-kelas kita, bertambah-tambah generasi yang

menjadi manusia utuh yang berdampak bagi orang-orang di sekitarnya. Akhir

kata, terima kasih telah menjadi guru teater. Anda hebat!

Selamat bersenang-senang,

Tim penulis

241

Adegan

Ansambel

Antiklimaks

Artikulasi

Blocking

Dialog

Eksposisi

Emosi

Fokus

Geladi bersih

Improvisasi

Interaksi

Bagian kecil atau sebagian dari keseluruhan pertunjukan

drama atau teater.

Bersama-sama; berkelompok.

Alur cerita yang menurun dari yang seharusnya menjadi

klimaks atau sebelumnya klimaks.

Cara pelafalan atau pengucapan kata.

Pengaturan posisi dan gerak aktor dalam suatu

pertunjukan drama.

Percakapan lisan yang digunakan oleh dua karakter

atau lebih untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan

tindakan.

Paparan bagian awal cerita atau pertunjukan yang berisi

tentang keterangan tokoh dan latar.

Perasaan atau reaksi psikologis maupun fisiologis terhadap seseorang, keadaan, atau peristiwa.

Tindakan berkonsentrasi atau konsisten dalam karakter

(dalam akting).

Latihan umum menyerupai pertunjukan sebenarnya

yang dilakukan di tahap akhir persiapan pertunjukan,

melibatkan semua pemain dengan menggunakan

kostum dan properti yang sebenarnya. Dikenal juga

dengan geladi resik atau general rehearsal.

Penggambaran karakter atau adegan yang dilakukan

secara spontan tanpa latihan atau persiapan.

Tindakan atau hubungan antara dua karakter atau lebih

GLOSARIUM

242

Intonasi

Karaktertistik

Karakterisasi

Klimaks

Konflik

Level

Mimesis

Pantomim

Plot

Pose

Resolusi

Storyboard

Tablo

Ketepatan pengucapan dan irama kalimat dalam dialog.

Seseorang yang digambarkan dalam drama, novel, atau

karya artistik lainnya.

Karakterisasi Cara seorang aktor menggunakan

tubuh, suara, dan pikiran untuk mengembangkan dan

memerankan karakter.

Puncak cerita atau adegan dalam serangkaian atau

perkembangan peristiwa di sebuah pertunjukan.

Ketegangan atau pertentangan internal maupun

eksternal di dalam cerita atau pertunjukan.

Tinggi atau rendahnya posisi tubuh aktor.

Proses peniruan perilaku atau peristiwa antar manusia.

Pertunjukan drama tanpa kata-kata yang dimainkan

dengan gerak dan ekspresi wajah (biasanya diiringi

musik).

Alur atau jalan cerita.

Gaya atau sikap yang dibuat saat bermain drama.

Cara masalah atau konflik dalam drama diselesaikan atau disimpulkan.

Visualisasi atau penggambaran dari urutan adegan

dalam cerita atau pertunjukan.

Pertunjukan lakon tanpa gerak atau tanpa dialog.

243

DAFTAR PUSTAKA

Chiert, J. and Hunsberger, B., 2004. All You Need To Teach Drama. South Yarra,

Vic.: Macmillan Education Australia.

Blaxland, W. and Texidor, D., 2004. Ready To Go Drama. Glebe, N.S.W.: Blake

Education.

Schanker, Harry H., and Katharine Anne., 2005. The Stage and the School.

Glencoe/McGraw-Hill.

O’Brien, Nick. Stanislavski in Practice: Exercises for Students. Routledge, 2011.

Davey, John, et al. Edexcel A Level Drama and Theatre. Pearson Education, 2016.

Spolin, Viola., Theater Games for the Classroom. Northwestern University Press,

1986.

“Curriculum Pack: Stanislavski.” Blackbox Education, 21 November 2020, www.blackbox.education/new-products/curriculum-pack-stanislavski/

“Games For Younger Students.” Drama Notebook, 13 September 2020, www.dramanotebook.com/drama-curriculum/games/games-for-younger-

students/.

“Beginning Acting For Younger Students.” Drama Notebook, 13 September 2020, www.dramanotebook.com/drama-curriculum/teach-drama-to-kids/

beginning-acting/.

“46 Drama Games and Activities.” Drama Trunk. 13 September 2020, www.teacherspayteachers.com/Product/Drama-Games-and-Activities-for-

Primary-Elementary-2317928/.

Farmer, David. “Count To 20.” Drama Resource, 14 November 2020, dramaresource.com/count-to-20/.

“BLM #8 Elements of Tableau.” Council of Ontario Drama and Dance Educators, 2009. 23 September 2020, www.code.on.ca/files/assets/resources/305-finding-balance/documents/8critlit-findingbalance-blm8elementsoftableau.pdf.

244

“The Elements of Tableaux.” Council of Ontario Drama and Dance Educators, 2009. 23 September 2020, www.code.on.ca/files/assets/resources/304-departures/documents/6critlit-departures-blm2theelementsoftableaux.

pdf.

“Pantomime Lesson Plan.” Drama Notebook, 24 September 2020, www.dramanotebook.com/drama-curriculum/pantomime/pantomime-lesson-

plan-2/.

“Improv Warm-Ups Games.” Drama Notebook, 24 September 2020, www.dramanotebook.com/drama-curriculum/improv/improv-warm-ups/.

“50 Improv Games.” Drama Notebook, 24 September 2020, www.dramanotebook.com/drama-curriculum/improv/50-improv-games/.

“Rules and Tips for Improv.” Drama Notebook, 24 September 2020, www.dramanotebook.com/drama-curriculum/improv/rules-and-tips-for-

improv/.

Initiative, Yale National. “Dramatizing Art: Tableaux Vivants.” 14.01.01: Dramatizing Art: Tableaux Vivants, 25 September 2020, teachers.yale.edu/curriculum/

viewer/initiative_14.01.01_u.

Heru., “Pengertian Improvisasi Dalam Teater - Jenis Dan Fungsinya.” IlmuSeni.com, 19 Agustus 2017. 26 September 2020, ilmuseni.com/seni-pertunjukan/

seni-teater/pengertian-improvisasi-dalam-teater.

“Orange And Elephants.” British Theatre Guide, 23 September 2020, https://www.britishtheatreguide.info/reviews/oranges-and-ele-hoxton-hall-15478

“Peter Pan: A Musical Adventure Review” Chicago Tribune, 23 September 2020, https://www.chicagotribune.com/entertainment/theater/ct-ent-peter-pan-

review-0721-story.html

“Theatre Review: Burning Bluebeard” Stage And Cinema, 23 September 2020, https://www.stageandcinema.com/2019/12/16/burning-bluebeard-ruffians-porchlight/

“Burning Bluebeard” Lizzie Bracken, 23 September 2020, https://www.lizziebracken.com/#/burning-bluebeard/

“Previous Seasons” Tableau D’Hote, 23 September 2020, https://tableaudhote.ca/previous-seasons/

245

“Come From Away: Why We Need the 9/11 Musical” BBC, 23 September 2020, https://www.bbc.com/culture/article/20190212-come-from-away-why-we-

need-the-911-musical

“SF Opera’s Hansel and Gretel (again)” The Opera Tattle, 23 September 2020, https://operatattler.typepad.com/opera/hansel-and-gretel/

“5 Theatre Games For People Who Hate Theatre Games” Share Theatre, 23 September 2020, http://www.sharetheatre.org/5-theatre-games-for-

people-who-hate-theatre-games/

“Annie” Internet Broadway Database, 23 September 2020, https://www.ibdb.com/broadway-production/annie-492932

“Master of the Pause Had an Unmistakable Sense of Rhythm” The New York Times, 23 September 2020, https://nytimes.com/2009/01/10/arts/

dance/10point.html

“Stanislavski in 7 Step: Better Understanding Stanislavski’s 7 Questions.” New York Film Academy, 20 November 2020, www.nyfa.edu/student-resources/

stanislavski-in-7-steps-better-understanding-stanisklavskis-7-questions/.

“What is Stanislavski technique?.” City Academy, 20 November 2020, theatrenerds.com/five-acting-exercises-for-8-18-year-olds/.

“Five Acting Exercise 8-18-Years-Old.” Theatre Nerds, 20 November 2020, www.city-academy.com/news/what-is-stanislavski-technique/.

“Stanislavski Method: The Konstantin Stanislavski System of Acting.” Open City Acting Studio, 21 November 2020, opencityactingstudio.com/acting-

techniques/stanislavski-method/

Hishon, Kerry., “Practicing the Basics: 3 Games to Help Students Play to the

Audience.” The Theatrefolk Blog, 6 Februari 2018. 5 Desember 2020, www.theatrefolk.com/blog/practicing-basics-3-games-help-students-play-

audience/.

Flynn, Rosalind. “How to Block a Play for Actors.” ThoughtCo, 12 Desember 2020, www.thoughtco.com/blocking-a-play-2713052/.

“Stage Directions Bingo & Blocking.” BYU Theatre Education, 12 Desember 2020, tedb.byu.edu/?p=1290/.

246

SUMBER GAMBAR

Gunawan, W. (2015) Etalase Karikatur – Depok. Diakses pada 27

September 2021 dari https://teaterplot.weebly.com/uploa

ds/2/7/4/5/27456067/12164643-1068401549856927-864380744-o_orig.

jpg

Ganjar, W. (2015) Etalase Karikatur – Depok. Diakses pada 27 September 2021

dari https://teaterplot.weebly.com/uploads/2/7/4/5/27456067/12106804-

760070404139085-881142837860316835-n_orig.jpg

Gunawan, W. (2014) Menjelang Ufuk – Depok. Diakses pada 27 September 2021

dari https://teaterplot.weebly.com/uploads/2/7/4/5/27456067/04_orig.jpg

Ganjar, W. (2016) Trah – Jakarta. Diakses pada 27 September 2021 dari https://

teaterplot.weebly.com/uploads/2/7/4/5/27456067/29.jpg

Ganjar, W. (2016) Trah – Jakarta. Diakses pada 27 September 2021 dari https://

teaterplot.weebly.com/uploads/2/7/4/5/27456067/156_orig.jpg

Ganjar, W. (2016) Trah – Jakarta. Diakses pada 27 September 2021 dari https://

teaterplot.weebly.com/uploads/2/7/4/5/27456067/67_orig.jpg

Gunawan, W. (2014) – Depok. Diakses pada 27 September 2021 dari https://

teaterplot.weebly.com/uploads/2/7/4/5/27456067/384046_orig.jpg

247

INDEX

AAdaptasi 4-5, 9 201-205, 207-209Adegan 6-7, 25-27, 36, 78, 81, 85, 88-89, 94, 96-98, 101, 105, 107, 113, 118-120, 122-126, 130, 134, 136, 189, 194-195, 204-205, 219-224, 226, 234-235, 241-242 Aksi 18, 33, 38, 71, 77, 87-88, 94, 130, 137, 159, 161, 168, 210 Akting 18, 34-35, 38, 40-41, 95, 101, 106, 130, 134, 138, 159-160, 173-175, 178-179, 182, 213, 241 Alternatif 10, 15, 17, 21, 25-26, 28, 30, 33-37, 40-41, 44, 60, 86-87, 89, 95-96, 98, 100-103, 105-107, 110, 118, 122, 143-144, 148, 150, 154, 159-162, 166, 169-170, 177, 182, 186, 210, 214, 220, 225 Alur 4, 27,35, 86-87, 107, 120, 213-215, 221, 228, 230, 238, 241-242 Ansambel 4, 32, 81, 241, Antiklimaks 206-207, 238, 241 Antre 151-153Apresiasi 2, 4-5, 9, 43, 50, 57, 65-67, 122-124, 165, 173, 175-176, 188, 201, 227, 232, Artistik 5-9, 12, 35, 198, 240-241 Artikulasi 9, 175, 190-191, 198, 201, 212, 213, 216, 241 Aturan 4-6, 11-14, 25-28, 32, 40-42, 44-50, 52-53, 55-56, 58-63, 65-66, 68-71, 73-74, 77, 106, 123, 138, 167, 171, 218

BBabak 27, 29, 35, 203-205, 207, 210-211, 227-228, 230-231 Bentuk 1-2, 4-5, 7, 14, 16, 18, 24-27, 38, 42, 50, 55, 59, 61-65, 69, 74, 77, 83-84, 88, 102, 107, 116, 122, 125, 127-128, 132, 165-166, 177, 182, 204, 210, 234.

Bergerak 7, 18, 22, 24, 37, 40, 43, 53, 55, 63, 83, 86, 125-126, 131, 135 Bermain 1-2, 4-6, 8, 11-13, 16, 28, 31-35, 37-39, 44, 48, 50, 53-56, 60, 63, 70-71, 73, 83-84, 95, 98, 102-103, 109, 120, 127, 129-130, 134, 138, 141-144, 151, 155, 161-162, 173, 181-182, 188, 190, 216-220, 222-223, 230, 242 Blocking 4, 7, 9, 83, 120, 122, 124-125, 128, 138, 201-202, 212, 217-223, 229, 232, 234-236, 241

CCerita 4, 6-9, 11, 13, 32, 35, 68, 70-71, 74-76, 83-84, 95-96, 98-99, 101, 107-109, 112, 116-120, 122-123, 125-128, 132, 136, 141-142, 149, 157, 165, 167, 171-173, 178-181, 185, 188-190, 201-205, 207, 209, 212, 213-215, 230, 232, 237-238, 240-242

DDeskripsi 2, 5, 9, 11-13, 18, 21, 23-25, 32, 40, 48, 53, 60, 65, 71, 84-85, 89, 91, 94-95, 100, 105, 109, 111, 116, 120, 123, 125, 142-143, 150, 159, 165, 173, 180, 184, 195, 201-203, 209, 212, 217, 219, 224, 227, 230, 232 Dialog 7-9, 37, 83, 113, 122-123, 125-126, 130-132, 134-135, 138, 141, 154, 156, 161-163, 168, 178, 184-188, 190, 196, 198, 203, 207, 209-216, 220-221, 227, 229, 232, 235, 237, 241 Dinamika 9, 41, 85, 201Diskusi 51, 53, 60-61, 63, 65, 88, 96, 98, 101, 106-109, 117, 148, 160-161, 165, 174-175, 186, 203-205, 207, 210, 224-225 Dramatis 12Durasi 10, 16, 33, 35-36, 42-43, 49, 54-55, 87, 113, 118, 121, 123, 165

248

EEkspektasi 2, 14, 51, 65, 68-70, 123-124, 155, 162 Eksplorasi 5, 7, 83, 125, 142-143 Eksposisi 205, 207, 238, 241Ekspresi 3-5, 16, 18-19, 23, 37, 74, 77, 81, 85-88, 94, 109, 113, 124, 126-127, 132-133, 145, 151, 159, 179, 188, 191, 213, 232, 240, 242 Emoji 14, 20, 94Emosi 3, 7-8, 22, 32, 39, 74, 77, 81, 83, 86, 89, 109, 123, 125, 127, 132, 143-145, 147, 151, 154, 161, 164, 175, 178-180, 186, 188, 192, 194-195, 212-213, 215-216, 241 Energi 30, 89, 132, 147Evaluasi 1, 8, 89, 122, 124, 141, 154, 177, 214, 216, 220, 227-228

FFleksibilitas 5, 25-26, 28Fisik 5, 53, 54, 74-75, 109, 146, 149, 182-183, Fokus 4, 9, 17-19, 25, 32, 35, 40, 65, 74, 77, 86, 95-96, 99, 101, 117-118, 120, 121-123, 125, 129, 138, 145, 160, 201, 205, 210, 213-214, 224, 227, 232, 234-235, 241

GGaya 89, 138, 151, 175, 178-179, 188, 190-192, 232Gerakan 5-6, 11, 16-20, 28-29, 35, 37, 40, 53, 71, 74, 77, 85, 114, 124, 180, 234 Gestur 7, 23, 77, 83, 125, 127Given Circumstances 180, 194Geladi Bersih 7, 9, 120, 122

I

Ide 5, 7, 14, 30, 37, 63, 67, 71, 83, 94, 103, 106, 122, 125, 161, 188, 204-205, 210 Identifikasi 2-3, 19, 29, 44, 54, 97-98, 102, 154 Imajinasi 6, 26, 32, 34-39, 71, 75-77, 84, 100, 102, 106, 108-111, 116, 130, 134, 142, 150-151, 159, 162, 165, 181, 185, 195, 210Imitasi 74Improvisasi 1, 4, 7, 35-36, 95, 98, 105-108, 122, 130-131, 134-135, 138, 161, 184, 227, 241 Indikator 21-22, 37, 69, 155Informasi 3, 31, 75, 96, 99, 131, 143, 151, 157, 185, 194, 224-225 Instruksi 6, 11, 13, 16-22, 25-28, 30, 32-40, 42-45, 50, 53-54, 68, 71, 85-88, 95-6, 98-101, 103, 105-107, 111, 114, 116-117, 121-122, 143-145, 150-151, 159, 165, 173, 180, 182, 184, 186, 203, 209-210, 212-213, 217-218, 220, 224Interaksi 38, 81, 97-98, 100, 102, 105, 120, 125-126, 150, 165, 217, 227, 241Intonasi 122, 175, 178, 185, 188, 190-192, 198, 232, 241

KKomunikasi 2, 5, 7, 22, 28, 31, 37, 74, 76, 83, 103, 125, 127, 240Karakter 2, 7-8, 24, 41-42, 45, 77, 80, 81, 83, 87, 94, 98-99, 106, 125, 127, 130-131, 134-135, 138, 141-151, 153-155, 159, 161-162, 168, 172, 174-175, 178-183, 188, 190, 192, 194-195, 197-198, 202-204, 212-216, 219, 223, 233, 235-237, 238, 241-242Karakterisasi 235-238, 241 Karakteristik 1, 4, 35, 66, 167, 241Keaktoran 74, 77, 84, 194Kelompok 2, 4, 6, 9, 11-12, 16-17, 25-28, 30-33, 45-50, 52, 54-56, 58, 59,

249

61, 63-68, 71-72, 80-81, 85, 88, 94, 96-98, 101-103, 105-107, 118, 122-124, 136-137, 162, 165-166, 201, 207, 210, 212-216, 218-225, 227-228, 232, 241Keterampilan 74, 84, 86, 94, 120, 126Klimaks 206-207, 238, 241, 242 Kolaborasi 32, 50, 210Kompleks Konflik 206-207, 238, 242Konsentrasi 48, 63, 66, 117, 123, 125, 138, 241Konsep 1, 13, 37, 53-54, 60, 74, 114, 124, 150, 159, 217Koordinasi 56Kreativitas 10, 32, 35-36, 109, 185Kritik 4, 8, 141, 173-174, 176-178, 186, 191Kronologi 88, 136-137

LLakon 126, 132, 138, 194-195, 242Latihan 37, 74, 77, 102, 123, 130, 134, 138, 194-195, 212-215, 219-221, 227, 229, 232, 241Lawan Main 85, 88-89, 94, 97-98, 100, 102, 105, 128, 129, 130Legenda 4, 7, 9, 84, 116, 118, 123, 181, 203-204Level 29, 127, 132, 138, 242Lingkaran 19-20, 29-30, 32-33, 36, 85, 88-89, 95-97, 100-102, 106, 113, 143, 159, 180, 203, 212, 222 Lisan 56, 63, 66, 138, 241Lokasi 53, 74, 77, 104, 152, 187, 194

MMagic If 159, 194-195Media 3, 60, 100, 174Mengamati 13, 18, 21, 23-24, 41, 43, 65, 74, 102, 107, 122, 181-182, 189, 227-228Metode Stanislavski 150, 159, 194,

Menirukan 6-8, 11, 13, 16, 18, 20, 22, 29, 37, 71, 74, 83, 86, 89, 100-102, 125, 141, 155, 162, 189-190 Mimesis 5, 13, 74, 81, 242Misi 41-43Modifikasi 2, 4, 6, 10-12, 50, 53, 59-71, 73, 103, 167

NNaskah 35, 130, 134, 154, 156, 165, 209, 212-215, 217, 219-220, 234Natural 75, 77, 125, 185, 188, 190, 232

OObjek 13, 20, 22, 25-29, 37, 74, 79, 99-101, 176, 228, 235, 237Observasi 12, 15, 18, 22, 37, 69, 89, 148, 160, 182Observer 160Olah Tubuh 6, 11, 29, 71, 109Opini 14, 32-33, 37, 106, 165, 174Orientasi 122

PPanggung 7, 9, 83, 120-122, 125-126, 168, 201, 217-220, 224, 226-227, 230-232, 234-238Pantomim 13, 19, 74, 77, 81, 242Peka 5, 32, 117, 147, 217, 224Pemanasan 25, 41, 85, 95, 105, 116, 120-121, 143, 150, 173, 184, 188, 203, 217Pembelajaran 1, 4-6, 10-11, 13, 21-22, 30, 37, 40, 43-44, 51, 53, 57, 60, 67, 69, 72, 73, 83, 85, 89, 95, 98, 100, 103, 105, 107, 110, 118, 126, 141, 148, 154, 162, 169, 170, 174, 177, 182, 186, 201, 210, 214, 220, 225, 228, 240 Penampilan 2, 5, 8-9, 65-66, 74, 118, 122-124, 141, 146, 149, 152, 182-183, 189, 191, 194, 224, 227-228, 231

250

Pengalaman 5-6, 10, 20, 43-44, 50, 53, 55, 68, 70, 75, 123, 148-149, 165, 167, 169, 189, 195, 205, 209, 240 Pengamat 21, 32, 37, 65, 71, 107, 130-131, 135, 228,Penonton 8-9, 53, 66-67, 74, 98, 107, 120-121, 124-125, 128, 141, 159-160, 173, 189, 191, 201, 217-218, 227-229, 232, 235-237 Peran 1-2, 4-5, 7, 9, 16, 18-19, 27, 37-38, 40, 42-43, 64, 68, 71, 75, 83-85, 87, 89, 91, 93, 95, 97, 99, 101, 103, 105, 107, 109, 111, 113-114, 118, 122-123, 125, 142, 144, 151, 153, 160-161, 173-175, 184-186, 188-190, 192-193, 201, 204, 210, 220, 230, 232, 240 Perasaan 3-5, 14, 19-20, 30, 32, 37, 60, 63, 67, 77, 81, 98, 108, 110, 117, 129-130, 138, 167-168, 185-187, 194, 228, 240, 241 Peraturan 13-14, 25-28, 32, 40, 42, 50, 62, 65, 106 Performa 65, 154Permainan 2, 4-6, 11-13, 16-18, 28-30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 44-56, 58-71, 73-74, 84, 87-88, 96, 100-103, 105, 107, 114-115, 120-121, 128-131, 134-135, 143, 160-161, 173, 181, 185, 188-189, 195, 218, 232 Pertunjukan 4-5, 7-9, 12, 14, 65, 67, 74, 77, 81, 83-84, 109, 116, 120, 122-123, 125-126, 129-130, 132, 134, 138, 141, 165-168, 171-174, 177-179, 191, 201-202, 227-230, 232, 234, 236, 238, 241, 242Plot 198, 204, 207, 238, 242Pose 27, 86-87, 94, 98, 114, 126-129, 132, 138, 151, 153, 242 Posisi 2, 18, 20, 26, 28, 49, 120-122, 125, 127-128, 138, 152, 195, 217-218, 221-222, 234-237, 241-242 Presentasi 2, 6, 12, 19, 53, 64-67, 69-70, 88, 96, 107, 121, 123, 166, 180, 210, 213-214Profil 1-2, 10, 43, 57, 67, 125, 145-146,

148, 150-151, 154-155, 181 Properti 4-5, 7, 9, 14, 34, 83, 95-103, 107, 109, 118, 120, 122-125, 202, 224-227, 229, 232, 235-237, 238 Prosedur 13, 55-56, 59-61, 63, 66, 153Puzzle 36

RReaksi 18, 81, 85, 88-89, 105, 131, 135, 162, 210, 241Refleksi 3, 5-9, 19, 21, 29, 32, 36, 42-44, 46-48, 50-51, 56-57, 63-64, 66-68, 73, 88, 94, 97, 102, 107, 110, 118, 122-124, 126, 128, 162, 164, 167-168, 175-176, 182, 186, 189, 193, 207-208, 210, 214-215, 221, 228, 230, 233Rehearsal 7, 65, 120, 124Reka Adegan 7, 85, 88, 136Relevan 10, 118, 121, 128, 143, 165, 204Resolusi 206-207, 238, 242Respons 2, 4-6, 8, 12, 35, 37, 40, 56, 65, 73-74, 76, 85-86, 88-89, 94, 98, 102, 105-106, 109, 113, 121-122, 124-125, 141, 159, 165, 174, 190, 240 Riset 53, 165, 167

SSituasi 3, 6-9, 11-12, 16-18, 27, 31, 34, 38, 40, 53, 71, 73, 75, 77-78, 83, 94-98, 101-102, 105, 109, 125, 130, 141-142, 146, 151, 155, 157, 159-162, 165, 168, 180, 184-185, 187, 190, 192, 194-195, 201, 204, 212, 232 Situasi Tertentu 159, 165, 180, 194Simulasi 17, 48-49, 63, 66, 68, 122, 143, 151-152, 159, 161Skenario 34, 75, 162Sosok 7, 83, 112, 125, 148, 181, 184, 189Stimulasi 75-76 Stimulus 7, 75, 83, 125Storyboard 107-108, 126, 138, 242

251

Strategi 5, 52, 152Suasana 13, 17, 66, 78, 123, 238

TTablo 85-86, 88-90, 113, 126-129, 132, 138, 151, 242 Teater 1-2, 4-6, 8, 10, 13, 19-20, 29, 36-37, 44, 65, 71-72, 74-75, 80, 97, 102, 130, 134, 141, 164-173, 176-177, 191, 194, 218, 240-241 Tema 27, 31, 203-207Tempo 16, 33, 87, 114, 216Terminologi 8, 62, 141, 173, 177, 181, 191Tindakan 2, 4, 81, 108, 130-131, 135, 138, 153, 194, 241Tokoh 7, 9, 16, 21-22, 24, 38, 73-74, 83, 89, 95, 106, 125, 130, 150, 157, 166, 168, 170, 181-182, 184-186, 188-190, 192, 201, 209-211, 216, 222, 230-232, 238, 241 Topik 6-9, 29, 36, 85, 88, 95, 98, 100, 102, 105, 107, 168

VVariasi 33, 117, 210Visualisasi 138, 195, 242Vokal 7, 83, 125, 142, 173, 175, 178, 191, 213, 229, 232

252

PROFIL PENULIS

Elia Yovan Chandra, S.Pd., M.Sn. adalah seorang pendidik yang percaya bahwa

wirasa dan wiraga seni pertunjukannya dapat berjalan berdampingan dengan

wirama dunia pendidikan formal. Lulus dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Pelita Harapan pada 2012, ia memperlengkapi diri dengan kemampuan mengelola

seni pertunjukan di Magister Tata Kelola Seni di Institut Seni Indonesia Yogyakarta

pada tahun 2014. Selama lebih dari 7 tahun menggeluti dunia pendidikan, ia

menjalani berbagai peran, yaitu: menjadi guru Seni Budaya dan Prakarya untuk

tingkat SD sampai SMA, menjadi konseptor, sutradara, penulis naskah, dan

pelatih teater untuk pertunjukan seni sekolah, menjadi kepala sekolah, dan

menjadi dosen Pendidikan Seni dan Kerajinan di Prodi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pelita Harapan. Saat ini ia menjabat

sebagai Performing Arts Program Manager yang menangani kurikulum dan

implementasi seluruh mata pelajaran seni pertunjukan di Sekolah Cikal. Ia juga

adalah Ketua Ikatan Alumni Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas

Pelita Harapan dan terlibat aktif lewat kegiatan-kegiatan pelatihan dan penguatan

profesi berbasis komunitas. Waktu luangnya diinvestasikan untuk berolahraga,

membaca artikel psikologi dan keagamaan, serta menulis untuk Surat Kabar

Guru Belajar Kampus Guru Cikal. Sampai saat ini ia juga masih menjadi produser,

kreator konten, editor video, pembuat naskah, desainer, dan konseptor berbagai

pertunjukan kecil untuk komunitasnya.

253

PROFIL PENULIS

Mutiara Fallahdani, S.Hum. adalah seorang praktisi dan pendidik seni khususnya

teater dan tari yang lahir di Bekasi, Jawa Barat. Ia menyelesaikan Pendidikan

Sarjana di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia pada tahun 2017. Selama

9 tahun aktif di dunia seni teater, Ia telah mendirikan Komunitas Teater Plot pada

tahun 2013 dan menjalani berbagai peran seperti menjadi aktor, tim artistik,

tim produksi dan manajerial, dan juga mengikuti berbagai workshop teater,

diantaranya: Ruang Kreatif “Karakter Make Up dalam Seni Peran” oleh Teater Koma yang diselenggarakan pada tahun 2014 di Galeri Indonesia Kaya; Penciptaan

“Teater Berbasis Riset” oleh Teater Garasi yang diselenggarakan pada tahun 2016 di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia; dan Kelas Akting “Sistem

Stanislavski” Salihara Tingkat 1 dan 2 pada tahun 2018 dan 2020. Ia mengawali karir sebagai pengajar seni teater dengan menjadi guru mata pelajaran Drama

jenjang SMP dan SMA di Global Jaya School, dan saat ini menjadi guru Drama

paruh waktu di Sekolah Cikal Cilandak. Selain mengajar, ia juga bekerja sebagai

penampil di berbagai pertunjukan tari seperti pertunjukan Pearl of The South Sea

di Jakarta Aquarium; Upacara Pembukaan ASIAN Games 2018 di Jakarta; serta

pertunjukan tari “Ritus Nusantara” karya Hartati pada Parade Digdaya Nusantara yang diselenggarakan oleh Pekan Kebudayaan Nasional 2019, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Di waktu luangnya, ia juga adalah

seorang penata rias.

254

PROFIL PENELAAH

Nama Lengkap : Dr.Deden Haerudin S.Sn.,M.Sn.

Email : [email protected]

Bidang Keahlian : Seni Teater

Riwayat Pekerjaan/Profesi (10 Tahun Terakhir):

• 1. Dosen tetap di Prodi Pendidikan Tari FBS UNJ

• 2. Sutradara dan Penulis Naskah Teater

Riwayat Pendidikan dan Tahun Belajar:

• 1. S1 Teater STSI Bandung tahun 1997

• 2. S2 Penciptaan Seni Pasca Sarjana ISI Yogyakarta 2009

• 3. S3 Pengkajian Seni Pasca Sarjana ISI Yogyakarta 2019

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1. Buku Konstruksi seni Teater, LPPM-UNJ Press 2015.

2. Buku Peserta didik dan Buku Guru Seni Budaya (Teater) untuk kelas VII SMP

Kurikulum Kemendikbud, 2013.

3. Buku Peserta didik dan Buku Guru Seni Budaya (Teater) untuk kelas VIII SMP

Kurikulum Kemendikbud, 2013.

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1. Aplikasi Role-Play Melalui Teknik Olah Tubuh Imaji, DIDAKTIKA TAUHIDI: Jurnal

Pendidikan Guru Sekolah Dasar 6 (2), 105-112 | vol: | issue :2019

2. “Sirkus Anjing” Social Political Criticize of Kubur Theater Group In New Order Regime (Dramaturgy Review) The Journal of ASEAN Research in Arts

and Design (JARAD) Srinakharinwirot University Bangkok, Volume: 16, No: 2

Juli-Desember 2014.

3. Tokoh Kabayan Sebagai Inspirasi Torotot Heong the Song of Kabayan

4. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Journal of Performing Arts) 9 (1) | vol:2010

255

PROFIL PENELAAH

Nama Lengkap : Tria Sismalinda

Email : [email protected]

Bidang Keahlian : Guru Teater SMP /SMA program International

Baccalaureate (IB), International Theatre Examiner IB Program

Riwayat Pekerjaan/Profesi (10 Tahun Terakhir):

• Guru Diploma Teater Program International Baccalaurette (IB) - 2006-sekarang

• Diploma Theatre Examiner International Baccalaureate (IB) - 2014- sekarang

• Guru MYP Drama Program International Baccalaureate (IB) - 2004- sekarang

• Dosen Bahasa Inggris paruh waktu Akademi Kesehatan Andalusia, Serpong

Tangerang Selatan - 2018-sekarang

• Kepala Departemen Seni Sekolah Global Jaya 2015-2020

Riwayat Pendidikan dan Tahun Belajar:

Master Pendidikan, Universitas Pelita Harapan, Lulus tahun: 2019

• Sarjana Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta, Lulus tahun: 2002

• Produksi Teater (10 Tahun Terakhir):

• Year 12 Teater Diploma Collaborative Project dan Solo Performance

2015-sekarang - penasehat

• Sekolah Global Jaya ‘Arts Expo” 2020 - Sutradara dan Manajer Pertunjukan• Primary Drama Musikal “Annie” 2018 - Sutradara• Sekolah Global Jaya Arts Festival 2017 - Penasehat

• Secondary Drama Musikal “Grease” 2015 -Sutradara• Primary Drama Musikal “Aladdin” 2014-Sutradara• Sekolah Global Jaya Arts Festival “Sister Act” Drama Musikal 2014 - sutradara• Primary Drama Musikal “Timun Mas” 2013 - Sutradara• Secondary Drama Production “Romeo Juliet” 2010-sutradara

256

PROFIL PENYUNTING

Pricilia Yunike Ilela, B.Sc., M.Pd. adalah seorang pendidik kelahiran Ambon, Maluku.

Ia menyelesaikan Magister Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Pattimura,

Ambon. Lebih dari 10 tahun fokus dalam pengembangan pendidikan jenjang

Sekolah Dasar, sehingga menjadi inspirasi untuk mengembangkan bahan ajar

untuk pembelajar muda usia 6-8 tahun pada tugas akhir jenjang magister. Ia pun

terlibat dalam berbagai organisasi keagamaan dan pelatihan dan pembimbingan

pengajar dan anak remaja khusus di daerah terpencil di Maluku. Ia berperan

sebagai Kepala Sekolah SCK Don Bosco Pondok Indah dan juga mengajar Bahasa

Inggris untuk kelas 1 sampai 3. Pengalaman aktif di UKM Teater selama kuliah

S1 menjadi inspirasi untuk terlibat dalam pengembangan pengajaran teater

di sekolah. Ia pun masih aktif dalam wedding planner dan wedding organizer

bersama beberapa rekannya.

257

PROFIL ILUSTRATOR

Ceminia Tinari Tomokumoro, S.Sn. adalah desainer grafis dan illustrator kelahiran Jakarta. Menyelesaikan Pendidikan S1 Desain Komunikasi Visual (DKV) di

Universitas Pelita Harapan. 6 tahun menjabat sebagai designer dan full time

illustrator di salah satu Creative Agency di Jakarta selatan. Ia saat ini menjabat

sebagai art director dan desainer di sebuah perusahaan swasta yang bergerak

dibidang advertising dan pubishing. Ia pun aktif dalam bidang fotografi. Selain itu, waktu luangnya digunakan untuk melukis/menggambar, berolahraga, memasak,

dan kegiatan kreatif lainnya.

258

PROFIL PENATA LETAK (DESAINER)

Dunia desain dan pendidikan tidak dapat terpisahkan dari hidup Prameshwari

Ramadhani Nasution. Setelah menempuh pendidikan Desain dan Komunikasi

Visual di Fakultas Desain dan Teknik Perencanaan Universitas Pelita Harapan,

ia terjun ke dunia media dengan menjadi desainer Majalah Dewi dan Majalah

Cosmopolitan Indonesia. Ketertarikannya dengan dunia pendidikan membawanya

menjadi guru visual arts, guru desain, dan guru media di Sekolah Cikal Serpong

sejak tahun 2016 sampai sekarang. Ia pernah menjadi pembicara untuk ANPS

(The Association of National and Private Schools) dan rutin mengajar di kelas-

kelas di Temu Pendidik Nusantara Kampus Guru Cikal. Selain guru, ia adalah brand

manager di sebuah perusahaan perhiasan dan juga pekerja lepas desain grafis untuk perseorangan dan perusahaan multinasional di industri Food & Beverages

dan jasa transportasi.


Recommended