+ All Categories
Home > Documents > Sistem Administrasi dalam Menjawab Kebutuhan Serikat Buruh di Indonesia

Sistem Administrasi dalam Menjawab Kebutuhan Serikat Buruh di Indonesia

Date post: 30-Jan-2023
Category:
Upload: uii
View: 1 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
42
1 SISTEM ADMINISTRASI DALAM MENJAWAB KEBUTUHAN SERIKAT BURUH DI INDONESIA ”Kebaikan yang tidak terorganisir dapat dikalahkan dengan kejahatan yang terorganisir” - Ali bin Abu Thalib by:
Transcript

1

SISTEM ADMINISTRASI DALAM MENJAWAB

KEBUTUHAN SERIKAT BURUH DI INDONESIA

”Kebaikan yang tidak terorganisir dapat dikalahkan dengan kejahatan yang terorganisir”

- Ali bin Abu Thalib –

by:

2

“Administration has been defined as the guidance, leadership, and control of the effort of a

group of individuals towards some common goal”

(William H. Newman dalam Administration Action)

Sistem Administrasi dalam Menjawab Kebutuhan Serikat Buruh di Indonesia

Editor : Surya Tjandra ,SH,LLM.

Penulis : Eci Ernawati, SH.

Trade Union Rights Centre – DGB Bildungswerk

2014

3

Daftar Isi

I. Pendahuluan ................................................................................................................4

A. Latar Belakang ..............................................................................................................4

B. Pokok Permasalahan .....................................................................................................6

C. Tujuan ...........................................................................................................................6

D. Metode ..........................................................................................................................6

E. Target ............................................................................................................................7

II. Pembahasan .......................................................................................................................... 8

A. Administrasi Organisasi ................................................................................................8

B. Serikat Buruh ...............................................................................................................12

C. Administrasi Serikat Buruh .........................................................................................16

III. Administrasi Serikat Buruh Dalam Menjawab Kebutuhan ..................................22

A. Model Administrasi Serikat Buruh yang diterapkan saat ini ......................................22

B. Model administrasi dalam menjawab kebutuhan organisasi serikat buruh .................34

C. Model administrasi serikat buruh yang dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan .......37

IV. Penutup .......................................................................................................................40

A. Kesimpulan .................................................................................................................40

B. Saran ............................................................................................................................41

4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Melihat fenomena saat ini, sistem administrasi organisasi serikat buruh di

Indonesia masih banyak mengalami tantangan. Tantangan tersebut teridentifikasi dari

beberapa acuan yang tercantum dalam AD/ART organisasi serikat buruh belum

dilaksanakan secara maksimal. Dalam buku yang dibuat oleh ILO dijelaskan definisi

administrasi serikat pekerja/buruh adalah proses evaluasi, perencanaan, dan kontrol

terhadap sumber daya serikat yang bersifat materiil dan non-materiil, untuk mencapai

tujuan-tujuan tertentu. Administrasi serikat buruh merupakan sebuah mekanisme

untuk menjalankan/mengoperasikan serikat secara efisien dan sistematis, dan

merupakan sebuah mekanisme yang menggunakan proses demokratis dalam

pengambilan keputusan. Proses yang demokratis tersebut mendorong partisipasi

seluruh anggota dalam memaksimalkan penggunaan sumber daya dengan baik, dan

memastikan implementasi rencana-rencana serikat buruh.

Sebagaimana diketahui, dalam tiga tahun terakhir ini pergerakan buruh di

Indonesia begitu dinamis dalam upayanya memperjuangkan hak-hak buruh.

Perjuangan buruh ini tertuang dalam tiga isu penting, yaitu upah layak, penghapusan

sistem kerja alih daya (atau lebih dikenal dengan outsourcing), dan reformasi jaminan

sosial. Dinamisnya gerakan buruh di Indonesia juga tampak dengan keberhasilan

mendesak pemerintah membuat beberapa kebijakan yang pro-buruh dan rakyat pada

umumnya, seperti pengesahan UU No. 24/2011 tentang Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial, Peraturan Menteri tentang pembatasan jenis pekerjaan untuk bentuk

sistem outsourcing, kenaikan upah secara signifikan di tahun 2013 dan 2014, serta

revisi Peraturan Menteri No 17 tahun 2005 tentang komponen kebutuhan hidup layak

yang telah mencapai 60 komponen dari sebelumnya hanya 46 komponen. Beberapa

capaian tersebut merupakan bukti dinamisnya gerakan buruh di Indonesia, yang

melalui kerja sama dengan berbagai kalangan seperti organisasi non-pemerintah

perburuhan, sebagian anggota DPR, sebagian birokrasi reformis, dan lain-lain, yang

mendorong capaian yang cukup baik tersebut.

5

Semakin dinamisnya gerakan buruh perlu diimbangi dengan semakin baiknya

sistem administrasi organisasi serikat, untuk berjalannya sistem check and balance

serta demokrasi internal di dalam serikat, yang akan berdampak pada keberlanjutan

serikat itu sendiri ke depan. Saat ini serikat buruh dituntut untuk lebih independen,

yang salah satunya terlihat dari bagaimana sistem administrasi serikat dikelola.

Beberapa contoh administrasi tersebut antara lain kedisiplinan dalam membayar iuran

anggota, Struktur Organisasi, penerapan sensitifitas gender dalam kepengurusan,

hubungan pengurus dengan anggota, keuangan dan alokasi sumber daya serikat

(termasuk iuran anggota), mekanisme pengambilan keputusan dan pola komunikasi

dalam organisasi serikat buruh.

Saat ini Indonesia memiliki lima konfederasi serikat buruh dan lebih dari seratus

federasi serikat buruh di level nasional. Masing-masing dari organisasi serikat buruh

menerapkan pola administrasi organisasi yang berbeda-beda dengan kelebihan dan

kekurangannya masing-masing. Dewasa ini masih belum banyak serikat yang mampu

menciptakan suasana kedisiplinan anggota untuk membayar iuran, padahal semua

tahu bahwa iuran anggota merupakan salah satu hal fundamental untuk menunjang

keberlanjutan dan kinerja suatu organisasi serikat buruh, dalam upaya

memperjuangkan hak anggota dan hak buruh secara lebih luas.

Untuk itu kita perlu mencari tahu bagaimana praktek administrasi organisasi yang

terjadi di lapangan saat ini pada beberapa serikat sebagai studi kasus untuk sama-

sama kita pelajari. Administrasi setiap organisasi akan mempengaruhi kinerja

organisasi tersebut. Hal ini bisa diperiksa melalui efektif tidaknya sistem administrasi

yang digunakan, yang dapat diukur melalui penyebab efektif atau tidaknya menurut

versi serikat buruh sendiri. Melalui pendekatan seperti ini, penelitian ini diharapkan

dapat membantu serikat buruh dalam merefleksikan kinerja organisasinya sendiri

yang kemudian mengambil langkah-langkah guna memperbaiki kelemahan yang ada.

6

B. Pokok Permasalahan

Penelitian ini mengarah pada tiga pokok permasalahan dalam administrasi organisasi

serikat buruh, yaitu:

1. Model administrasi organisasi serikat buruh yang diterapkan organisasi buruh

yang ada saat ini.

2. Fungsi administrasi organisasi serikat buruh dalam menjawab tujuan dan

kebutuhan.

3. Model administrasi organisasi serikat buruh yang dibutuhkan organisasi buruh.

C. Tujuan

- Mengetahui praktek-praktek administrasi organisasi serikat buruh pada saat ini.

- Mengetahui efektifitas sistem adminitrasi yang diterapkan oleh organisasi serikat

buruh.

- Mendapatkan panduan administrasi yang dapat meningkatkan kinerja serikat

buruh

D. Metode

Dalam riset administrasi ini digunakan empat metode,

a. Lokakarya/Forum Group Discussion

Metode Lokakarya yang digunakan dalam penelitian ini akan dilaksanakan dua

kali, yaitu lokakarya pra-riset dan pasca-riset. Lokakarya pra-riset ini bermaksud

untuk mengumpulkan organisasi yang menjadi objek penelitian untuk

mendiskusikan indikator penilaian sebagai dasar konsistensi. Selain itu, dalam

lokakarya pra-riset ini juga dimungkinkan akan ada penambahan maupun

penggantian indikator penelitian. Selanjutnya Lokakarya pasca-riset bermaksud

untuk mensosialisasikan hasil penelitian yang sudah dibuat dalam bentuk laporan

penelitian.

b. Kuisioner

Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dengan cara menyusun

daftar pertanyaan tertulis sebagai panduan melakukan penilaian administrasi

organisasi serikat buruh.

7

c. Interview

Interview dalam penelitian ini merupakan kelanjutan dari metode kuisioner yang

kemudian dilanjutkan dengan melakukan wawancara mendalam kepada pengurus

organisasi yang menjadi objek penelitian terkait administrasi organisasi serikat

buruh.

E. Target

Organisasi serikat buruh jaringan TURC di level nasional dan daerah. Organisasi

serikat buruh tersebut adalah: FSPMI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia,

Pusat dan Cabang), GSBI (Gabungan Serikat Buruh Independen, Cabang), FSPM

(Federasi Serikat Pekerja Nasional, Nasional dan Regional), KSPSI (Konfederasi

Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Pusat dan Cabang), FBLP (Forum Buruh Lintas

Pabrik), FSP LEM SPSI (Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin

Serikat Pekerja Seluruh Indonesia), FSB LOMENIK KSBSI (Federasi Serikat Buruh

Logam Mesin dan Elektronik Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia), FSP

FARKES (Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan, FSP KEP (Federasi

Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan), dan FSBI (Federasi Serikat Buruh

Indonesia).

8

BAB II

PEMBAHASAN

A. Administrasi Organisasi

1. Pengertian administrasi

Berdasarkan etimologi “administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri dari

“ad”, artinya intensif, dan “ministrare”, artinya melayani, membantu atau

mengarahkan. Jadi pengertian administrasi adalah melayani secara intensif. Dari

perkataan “administrare” terbentuk kata benda “administrario” dan kata

“administrauus” yang kemudian masuk ke dalam bahasa Inggris yakni

“administration” (DR. Hadari Nawawis, 1982). Selain itu dikenal juga kata

“administratie” yang berasal dari kata belanda, namun memilki arti yang lebih sempit,

sebab terbatas pada aktivitas ketatatusahaan yaitu kegiatan penyusunan dan

pencatatan keterangan yang diperoleh secara sistematis.1

Pengertian Administrasi itu dapat ditinjau dari tiga sudut2, yang pertama

Administrasi dalam arti Institutionil, yang mana administrasi dimaksudkan sebagai

keseluruhan orang/kelompok orang-orang yang sebagai suatu kesatuan menjalankan

proses kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. Yang kedua, administrasi

dalam arti fungsionil, yang dimaksud dengan fungsionil ialah segala kegiatan dan

tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan (termasuk juga didalamnya tindakan

untuk menenyukan tujuan itu sendiri, atau dengan kata lain bersifat melihat kedepan,

artinya melihat kepada pencapaian tujuan pada masa yang akan datang. Dan yang

ketiga, administrasi sebagai proses, sebagai proses administrasi berarti keseluruhan

proses yang berupa kegiatan-kegiatan, pemikiran-pemikiran, pengaturan-pengaturan

sejak dari penentuan tujuan sampai penyelenggaraan sehingga tercapainya suatu

tujuan.

1 Pengertian Administrasi Pendidikan Manajemen, Makalah, Tujuan, Fungsi, Menurut Para Ahli, http://www.sarjanaku.com/2010/01/makalah-dasar-dasar-administrasi.html, akses 8 Januari 2013 2 http://administrasiperkantoran-suprihatin.blogspot.com/2013/03/hubungan-administrasi-organisasi-dan.html, akses 7 januari 2013

9

Administrasi didefinisikan sebagai bimbingan, kepemimpinan, dan kontrol dari

pada usaha-usaha kelompok, individu-individu terhadap terciptanya tujuan bersama.3

Administrasi dapat diartikan menajadi 2 (dua) pengertian yaitu dalam arti sempit dan

luas.

Dalam arti sempit administrasi diartikan sebagai kegiatan pencatatan data, surat-

surat informasi secara tertulis serta penyimpanan dokumen sehingga dapat

dipergunakan kembali bila diperlukan. Dalam hal ini kegiatan administrasi meliiputi

pekerjaan tata usaha.4 Menurut Soewarno Handayaningrat mengatakan“Administrasi

secara sempit berasal dari kata Administratie (bahasa Belanda) yaitu meliputi

kegiatan cata-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda

dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan” (1988:3).5 Dari definisi dalam arti

sempit di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi merupakan kegiatan

ketatausahaan yang mencakup kegiatan catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan

dan pengarsipan surat serta hal-hal lainnya yang dimaksudkan untuk menyediakan

informasi serta mempermudah memperoleh informasi kembali jika dibutuhkan.

Sedangkan administrasi dalam arti luas, menurut Thee Liang Gie “Administrasi

secara luas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang

dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu” (1980:9).6 Selain itu,

beberapa ahli mengatakan definisi administrasi secara luas adalah sebagai berikut:

- Dwight Waldo (1971) mengemukakan bahwa: Administrasi adalah suatu bentuk

daya upaya manusia yang kooperatif yang mempunyai tingkat rationaliteit yang

tinggi.

- William H. Newman (1963) berpendapat bahwa: Administrasi adalah bimbingan,

kepemimpinan dan pengawasan dari pada usaha dari sekelompok individu menuju

pencapaian Tujuan bersama.

3Pengertian dan tujuan Administrasi, http://innsn.wordpress.com/2012/09/23/pengertian-dan-tujuan-administrasi/, akses: 4 Desember 2013 4 Pengertian Administrasi Menurut Para Ahli Ditinjau Dari Unsur Ontology, Epistimology Dan Aksiologi, http://kilaspangandaran.blogspot.com/2013/06/pengertian-administrasi-menurut-para.html, akses 8 Januari 2014 5 Administrasi, http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/337/jbptunikompp-gdl-ditepodise-16826-3-bab2-0001.pdf, Akses 5 Desember 2013, hlm. 6 6 Syaiful Amar, Pengertian/ definisi Administrasi, http://syaifulamar.heck.in/definisipengertian-administrasi.xhtml, Akses: 5 Desember 2013

10

- Dr. S.P. Siagian MPA (1977) berpendapat bahwa: Administrasi adalah

keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang

didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai Tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya.

- Drs. Thee Liang Gie dan Drs. Sutarto (1977) mengemukakan pula bahwa:

Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan

yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja sama mencapai tujuan

tertentu.

Dari beberapa definisi-definisi tersebut di atas maka sesungguhnya Administrasi

adalah rangkaian kegiatan atau proses yang:

a. Dilakukan oleh sekelompok orang (dua orang atau lebih).

b. Berlangsung dalam suatu bentuk kerja sama.

c. Dimaksudkan untuk mencapai Tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Maka administrasi secara luas dapat disimpulkan pada dasarnya semua

mengandung unsur pokok yang sama yaitu adanya kegiatan tertentu, adanya manusia

yang melakukan kerjasama serta mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Pengertian Organisasi

Istilah organisasi berasal dari bahasa yunani, yaitu "organon" atau dalam bahasa

Latin "organum" yang berarti alat, bagian, anggota, atau badan. Sedangkan menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi adalah kesatuan (susunan) yang

terdiri atas bagian bagian orang dalam perkumpulan untuk mencapai tujuan bersama.

Beberapa ahli mendefinisikan organisasi adalah sebagai berikut7:

a. Menurut J.William Schulze, organisasi adalah suatu penggabungan dari orang-

orang, benda-benda, alat-alat perlengkapan,ruang lingkup kerja dan segala hal

yang berhubungan dengannya,yang disatukan dalam sebuah hubungan yang

teratur dan sangat efektif untuk mencapai segala tujuan yang diinginkan.

7 Sri Endang R-Sri Mulyani-Suyetty, Modul Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Untuk SMK Dan MAK, Erlangga

11

b. Menurut Chester I. Barnard mengemukakan dalam buku beliau yang berjudul The

Function Of The Executive, organisasi adalah suatu sistem mengenai usaha usaha

kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

c. Menurut James D. Mooney dalam buku beliau yang berjudul The Principles of

Organization, organisasi adalah segala bentuk persatuan/perserikatan manusia

untuk mencapai tujuan bersama.

Dari defenisi - defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa organisasi memiliki

ciri-ciri sebagai berikut:

- Dalam organisasi terdapat sekelompok orang (dua orang atau lebih).

- Dalam organisasi ada kerja sama.

- Dalam organisasi ada tujuan bersama.

Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli di atas mengenai organisasi semuanya

hampir serupa dan pada intinya berpatokan pada pengertian organisasi merupakan

sekelompok orang yang melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan tujuan tertentu.

3. Pentingnya Administrasi dalam Organisasi

Administrasi sangat dibutuhkan, dengan alasan agar tujuan dari organisasi yang

telah ditetapkan dapat berjalan dengan baik. Karena dalam mencapai sebuah tujuan

bersama, diperlukan adanya suatu kerja sama antara organisasi dan administrasi.

Disini ada sebuah hubungan/keterkaitan antara administrasi, manajemen, dan

organisasi. Untuk meningkatkan kinerja yang baik dalam sebuah administrasi yang

pertama adalah proses penggerakan. Proses penggerakan dalam Administrasi inilah

yang disebut dengan manajemen. Apabila di dalam suatu organisasi tidak memiliki

sistem administrasi dan manajemen yang baik/bagus, maka organisasi tersebut tidak

dapat berjalan dengan baik pula, karena administrasi mencapai tujuan itu melalui

Manajemen. Kemudian, agar kegiatan kerjasama tersebut berhasil dengan baik dan

mencapai tujuan maka dibutuhkan sebuah wadah, kerangka, atau struktur. Wadah,

kerangka, atau struktur di mana kerjasama dilakukan itulah yang disebut dengan

organisasi.

12

Tetapi, dari hal tersebut terdapat hal yang paling menentukan dalam proses

tercapainya tujuan sebuah organisasi itu sendiri, yaitu sumber daya manusia, dalam

hal ini, sumber daya manusia yang dimaksud disebut sebagai pengurus dan anggota.

Pada dasarnya, organisasi terdiri dari sekumpulan orang/manusia yang melakukan

kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu dan oleh karena manusia yang membuat

tujuan itu sendiri, maka manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan.

Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja. Oleh karena itu, administrasi itu timbul

karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.

B. Serikat Buruh

Serikat buruh adalah hak yang melekat bagi buruh. Kebebasan berserikat dan

perlindungan hak berorganisasi juga dituangkan dalam Konvensi ILO No. 87 tahun 1956,

yang kemudian diratifikasi oleh pemerintah Indonesia melalui Keppres no.83 tahun 1998,

dalam aturan tersebut dikatakan bahwa Para buruh dan pengusaha, tanpa perbedaan

apapun, berhak untuk mendirikan dan, menurut aturan organisasi masing-masing,

bergabung dengan organisasi-organisasi lain atas pilihan mereka sendiri tanpa pengaruh

pihak lain.8

Adapun beberapa peraturan yang mengatur Serikat Pekerja/Serikat Buruh adalah:

- Undang-undang Dasar Negara RI 1945

- Piagam PBB tentang Hak2 azazi manusia Pasal 20 (ayat 1) dan pasal 23 (ayat 4)

- UU No. 18 th. 1956 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No. 98 mengenai Hak

berorganisasi dan Berunding bersama

- Keppres No. 23 th. 1998 tentang Pengesahan Konvensi ILO NO. 87 tentang

kebabasan berserikat dan perlindungan hak berorganisasi

- Kemenaker No. PER-201/MEN/1999 tentang Pendaftaran Serikat Pekerja

- KepMenaker No. PER-16/MEN/2000 tentang tata cara Pendaftaran Serikat

Pekerja

- UU No. 21 th. 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh

- UU No. 13 th. 2003 tentang Ketenagakerjaan

- UU No. 2 th. 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI)

8 Keppres No.83 tahun 1998, pasal 2

13

- Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Serikat Buruh yg

bersangkutan

1. Pengertian serikat Buruh

Dalam Undang – undang no 13 tahun 2003 disebutkan bahwa Serikat pekerja/serikat

buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/buruh baik di

perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri,

demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta

melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan

pekerja/buruh dan keluarganya.9 Pengertian yang tercantum dalam undang-undang

tersebut tertulis bahwa melalui serikat para pekerja/buruh berhak untuk mendapatkan

perlindungan serta memperjuangkan hak-haknya.

2. Fungsi dan Peran Serikat Pekerja/Buruh

Keanggotaan serikat buruh bersifat sukarela. Para pekerja/buruh bergabung

dengan serikat buruh salah satunya untuk melindungi hak – hak mereka dari para

pengusaha yang seringkali melanggar pemenuhan hak para buruh. Oleh karena itu,

serikat buruh memiliki tanggung jawab untuk meyakinkan para buruh bahwa

keanggotaan mereka bermanfaat. Tujuan utama sebuah serikat buruh adalah

keterwakilan anggota anggotanya di tempat kerja dan di masyarakat yang lebih luas,

untuk melindungi dan membela hak-hak dan kepentingan mereka, dan untuk

meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka. Sebagai sebuah organisasi, serikat

buruh berusaha untuk melaksanakan fungsi-fungsi ini melalui proses dialog dan

negosiasi.10

Serikat buruh/pekerja yang berkembang saat ini sudah menunjukan

besarnya fungsi mereka dalam melakukan perjuangan membela hak mereka. Sesuai

dengan pasal 102 UU Tenaga Kerja tahun 2003, dalam melaksanakan hubungan

industrial, buruh dan serikat buruh mempunyai fungsi menjalankan pekerjaan sesuai

dengan kewajibannya, menjaga ketertiban demi kelangsungan produksi, menyalurkan

aspirasi secara demokratis, mengembangkan keterampilan, dan keahliannya serta ikut

9 Undang – undang no 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal 1 (17) 10 Indah Budiarti, Administrasi Dan Keuangan Serikat Pekerja, 2009, hlm.2

14

memajukan perusahaan dan memperjuangkan kesejahteraan anggota beserta

keluarganya.

Sedangkan menurut UU No. 21 tahun 2000 mengenai Serikat Pekerja/Serikat

Buruh, Fungsi serikat mencakup pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB),

penyelesaian perselisihan industrial, mewakili buruh di dewan atau lembaga yang

terkait dengan urusan perburuhan, serta membela hak dan kepentingan anggota

serikat.

Selain itu serikat buruh juga memiliki banyak peran. Seiring dengan berjalannya

waktu peran serikat pekerja/buruh semakin meluas, tidak hanya sekedar terkait isu

perburuhan, tetapi juga peran – peran lain yang ada hubungannya dengan para buruh,

seperti peran keterwakilan, pendidikan, pelayanan, regulasi, dan politik. Peran

tersebut merupakan peran yang umum namun penting di mana dapat memberikan

pengaruh besar didalamnya, seperti11

:

a. Peran Keterwakilan – Fungsi utama sebuah serikat buruh adalah untuk mewakili

orang-orang dalam pekerjaannya, tetapi mereka juga memiliki peran yang lebih

luas dalam membela kepentingan-kepentingan anggota mereka.

b. Peran Pendidikan – Serikat-serikat buruh juga memiliki peran pendidikan yang

penting, menyelenggarakan kursus-kursus untuk anggotaanggota mereka

mengenai berbagai macam bidang yang luas, menguatkan organisasi dan anggota-

anggotanya, dan mendidik masyarakat mengenai hak-hak buruh dan isu-isu

perburuhan.

c. Peran Pelayanan – Serikat buruh memberikan beragam manfaat yang lain.

Misalnya, beberapa serikat buruh menawarkan nasehat hukum profesional secara

gratis mengenai masalah-masalah perburuhan. Serikat-serikat yang lain

memberikan manfaat keanggotaan, seperti fasilitas kredit dan hibah pendidikan.

Yang lain memberikan layanan informasi yang terbuka bagi masyarakat mengenai

hak-hak buruh dan isu-isu perburuhan, seperti brosur mengenai hak-hak buruh

migran, sistem jaminan sosial, dll.

d. Peran Regulasi – Hampir setiap perbaikan di tempat kerja, dan di bidang

perburuhan, kondisi kerja – misalnya undang-undang kesetaraan upah, undang-

11 Op.Cit, hlm. 3-4

15

undang kesehatan dan keamanan yang lebih baik, dan kewajiban hukum untuk

membayar kompensasi atas PHK – dapat dicapai berkat tekanan-tekanan dari

serikat-serikat buruh.

e. Peran Politik – Serikat buruh secara individual dan pusat-pusatnya di tingkat

nasional memainkan peran yang sangat penting dalam melobi pemerintah dan

para pembuat keputusan yang lain untuk memastikan bahwa tercapainya kondisi

ketenagakerjaan yang sebaik mungkin bagi buruh dan rakyat.

Dari peran yang disebutkan di atas terlihat bahwa peran serikat untuk para buruh

begitu besar.

3. Pentingnya Administrasi untuk Serikat Buruh

Serikat buruh merupakan sebuah organisasi yang bertujuan untuk mencapai

tujuan bersama antara buruh sebagai anggotanya. Dalam sebuah organisasi tentunya

perlu diatur dan di manage dengan baik melalui sistem administrsi dan manajemen

yang baik. Untuk itu, apabila di dalam suatu organisasi tidak memiliki sistem

administrasi dan manajemen yang baik/bagus, maka organisasi tersebut tidak dapat

berjalan dengan baik. Salah satu contohnya terkait pertanggungjawaban keuangan,

mengingat dana serikat buruh diperoleh dari iuran anggota, maka sebagai

konsekuensinya penggunaan dana tersebut harus dipertanggung jawabkan kepada

anggota. Karenanya perlu diatur adanya mekanisme pertanggung jawaban

penggunaan dana tersebut secara terbuka melalui penataan administrasi keuangan

Serikat Buruh yang sederhana. Selain itu perlunya administrasi dalam serikat buruh

juga didasari oleh perlu adanya kedisiplianan dan keteraturan sistem untuk

kelengkapan data meliputi pencatatan anggota, data keuangan, sistem surat menyurat,

dan hal-hal lain yang menunjang sistem organisasi dapat berjalan dengan baik. Itulah

yang menjadi dasar mengapa sistem administrasi dalam sebuah serikat buruh

dibutuhkan.

16

C. Administrasi Serikat Buruh

Mengingat pengertian dari serikat buruh adalah sebuah organisasi yang dibentuk dari,

oleh, dan untuk pekerja/buruh, point pentingnya serikat buruh adalah sebuah organisasi.

Di mana dalam sebuah organisasi tentunya ada sebuah kegiatan dan tindakan yang

dilakukan untuk mencapai tujuan (termasuk juga didalamnya tindakan untuk menentukan

tujuan itu sendiri yang disebut sebagai administrasi. Ada beberapa kegiatan atau tindakan

yang perlu diperhatikan di dalam serikat buruh terkait administrasi, antara lain

Kesekretariatan Serikat pekerja/buruh, Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Serikat

Pekerja/Buruh, Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh, serta

Pendidikan dan Pelatihan Serikat Pekerja/Buruh.

1. Administrasi/Kesekretariatan Serikat pekerja/buruh

Administrasi merupakan tata usaha yang menyangkut berbagai kegiatan

organisasi yang meliputi Pencatatan data, Penyimpanan data, dan Pembuatan serta

pengiriman surat. Administrasi dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan manusia

sebagai makhluk sosial bahwa dia tidak dapat berdiri sendiri tapi harus melakukan

kerja sama dengan orang lain yang mempunyai ide dan tujuan yang sama. Dengan

melakukan administrasi, maka tujuan tersebut akan tercapai.12

Terkait menunjang

kerja administrasi, serikat kerja membutuhkan tempat/kantor yang berfungsi sebagai

pusat kegiatan administrasi dan pusat komunikasi organisasi yang disebut sebagai

sekretariat. Sekretariat ini memiliki kegiatan meliputi13

:

a. Komunikasi

Penyampaian gagasan, ide/berita kepada pihak lain dalam rangka kerjasama untuk

mencapai tujuan. Komunikasi ini dalam serikat buruh juga digunakan dalam

proses interuksi dan konsolidasi.

b. Korespondensi

Kegiatan surat menyurat untuk tujuan organisasi, antara lain:

a. Surat dibuat jelas, dengan bahasa yang baik dan mudah dipahami

12 Pengertian dan tujuan Administrasi, http://innsn.wordpress.com/2012/09/23/pengertian-dan-tujuan-administrasi/, akses: 4 Januari 2013 13 Administrasi Serikat Pekerja , http:wikisopo.wordpress.com, akses: 20 November 2013, hlm. 1

17

b. Jelas, pada inti permasalahan yang disampaikan,

c. Minimal dibuat 2 rangkap ( dikirim dan arsip ).

c. Pencatatan

Setiap kegiatan hendaknya dicatat sebagai data (termasuk surat menyurat) antara

lain :

i. Buku agenda surat masuk, surat keluar,

ii. Buku anggota dan catatan kegiatan lainnya.

d. Reproduksi

Kegiatan penggandaan dokumen yang penting ( sebagai arsip ).

e. Dokumentasi

Kegiatan dokumentasi/pengarsipan dengan mengikuti suatu sistim tertentu,

sehingga hemat waktu untuk menemukan kembali data yang diperlukan.

Bagi serikat buruh, kesekretariatan merupakan hal pertama yang perlu dijalankan

dengan serius. Oleh karenanya, adanya sekretariat untuk serikat buruh perlu

diutamakan. Sekretariat juga dapat dijadikan wujud nyata adanya sebuah serikat

buruh, dan disanalah pusat penggerakan secara administrasi terpusat.

2. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Serikat Pekerja/Buruh

Anggaran Dasar dalam sebuah organisasi adalah sebuah hukum dasar (kontitusi,

Undang-undang Dasar) bagi seluruh elemen Organisasi tersebut melaksanakan tugas

dan fungsinya. Jadi Anggaran Dasar merupakan Dasar Hukum dalam berjalannya

sebuah Organisasi. Sehingga menjadi sebuah keharusan bagi pengurus untuk

mengetahui hakikat dari angggaran dasar itu dibentuk.14

Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan oleh mahasiswa universitas di Semarang ditemukan bahwa semakin

tinggi tingkat partisipasi anggaran manajer maka semakin tinggi pula komitmen

organisasi yang dimiliki.15

AD/ART berfungsi untuk menggambarkan mekanisme

kerja suatu organisasi. Secara spesifik AD (Anggaran Dasar) berfungsi juga sebagai

DASAR pengambilan sumber peraturan/hukum dalam konteks tertentu dalam

14 Efektifitas Anggaran Dasar Organisasi, http://feriansyach.wordpress.com/2011/04/01/efektifitas-anggaran-dasar-organisasi/, akses 27 November 2013 15 Kunwaviyah Muchamad Syafruddin, 2010, Peran Variabel Komitmen Organisasi dan Inovasi pada

Hubungan Penganggaran dan kinerja: Studi Kasus pada SKPD Kabupaten Magelang, , hlm. 42

18

organisasi, sedangkan ART (Anggaran Rumah Tangga) berfungsi untuk menerangkan

hal-hal yang belum spesifik pada AD atau yang tidak diterangkan dalam AD, Karena

AD hanya mengemukakan pokok-pokok mekanisme organisasi saja, bisa dikatakan

juga ART merupakan perincian pelaksanaan AD. Ketentuan pada ART relatif lebih

mudah dirubah daripada ketentuan pada AD.

3. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh

Keuangan merupakan tugas rutin bendahara sesuai keputusan yang telah ditetapkan

oleh serikat pekerja/buruh, antara lain terkait, Pencatatan pengelolaan keuangan

(keluar dan masuknya dana organisasi), bukti pemasukan dana yang diarsip, bukti

pengeluaran dana yang diarsip, dan laporan pertanggungjawaban keuangan rutin

terhadap anggota.

a. Sumber Dana Organisasi Serikat Pekerja/buruh

Untuk sumber Dana Organisasi terdiri dari 2 (dua) macam, terdiri dana

intern dan ekstern. Dana intern meliputi, uang pangkal anggota, uang iuran

anggota, uang konsolidasi, kartu tanda anggota, usaha-usaha ekonomi dan usaha

lain yang sah. Sedangkan sumber dana ektern, meliputi sumbangan/bantuan dari

perangkat organisasi, sumbangan/bantuan yang tidak mengikat.

Sebagai catatan sumber pemasukan terbesar dana organisasi adalah dari

iuran anggota. Di Indonesia serikat pekerja/buruh memiliki cara sendiri untuk

menerapkan sistem pembayaran iuran. Ada 2 (dua) cara yang biasa dipakai oleh

serikat pekerja/buruh yaitu dengan cara kolekting manual dan sistem COS (Check

Off System). Sistem manual biasanya dilakukan dengan cara menentukan berapa

besarnya nominal iuran yang harus dibayarkan. Sistem ini biasa dilakukan salah

satunya karena pihak manajemen yang sulit untuk diajak kerjasama. Untuk itu

serikat langsung menarik iuran berdasarkan kesepakatan besarnya nominal.

Sedangkan untuk sistem COS pembayaran iuran organisasi dari para anggota

kepada Serikat Buruh dilakukan dengan mengambil/mengutip sebagian upah

buruh sebesar 1 persen melalui pengusaha untuk selanjutnya diberikan kepada

organisasi Serikat Buruh. Untuk sistem COS ini diperlukan adanya kerjasama

19

yang baik dengan pihak perusahaan. Proses Pelaksanaan COS ada 2 (dua) tahap

yaitu16

:

i. Tahap pertama anggota memberikan surat kuasa melalui Serikat Buruh

tentang kesediaan untuk dipotong upahnya sesuai dengan ketentuan

organisasi.

ii. Pimpinan Unit Kerja selanjutnya menyerahkan surat kuasa tersebut kepada

pengusaha disertai surat pengantar dari PUK/lokal berikut informasi tentang

perincian nilai prosentase COS bagi masing-masing perangkat organisasi.

b. Penggunaan Dana Organisasi

Dana organisasi khususnya serikat buruh tentunya digunakan untuk keperluan

serikat buruh, keperluan ini meliputi:

- Konstribusi keperangkat

- Kegiatan bidang-bidang, rapat, pelatihan anggota, publikasi, penelitian

dan kegiatan lain yang berhubungan dengan organisasi Serikat

Pekerja/buruh.

- Kesekretariatan, meliputi : inventaris, alat tulis, pemeliharaan dll.

- Administrasi, meliputi : kop/amplop surat, stempel, foto copy dll.

- Transportasi, gaji staff, honor pengurus dan keperluan lainya.

4. Pendidikan dan Pelatihan Serikat Pekerja/Buruh

Selayaknya mahluk hidup yang membutuhkan oksigen untuk bernafas, sebuah

organisasi juga membutuhkan nafas yang berupa ide, strategi dan cara cara baru dalam

meraih tujuan bersama, dan hal ini mudah sekali muncul saat digelarnya kegiatan

pendidikan dan pelatihan sebagai dampak positif akan bertambahnya ilmu dan

pengetahuan baru yang didapatkan.

Sejalan dengan perkembangan, suatu organisasi akan mengalami perubahan

organisasional dan perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM), begitu juga dengan

serikat pekerja/buruh. Hal ini berarti bahwa setiap organisasi harus selalu peka

terhadap kekuatan lingkungan yang mempengaruhi organisasi. Setiap perubahan

16 Check Off System dan Administrasi Keuangan SP, http:wikisopo.wordpress.com, akses: 20 November 2013, hlm. 1

20

selalu akan melibatkan manusia (dilakukan manusia) dan mempengaruhi terhadap

pengelolaan SDM. Selain itu, seiring dengan perkembangan zaman, organisasi juga

akan menuntut kerja organisasi yang optimal. Adapun kinerja organisasi dipengaruhi

oleh beberapa faktor salah satu diantaranya adalah jenis anggota organisasi itu sendiri,

dalam serikat pekerja/buruh anggotanya adalah pekerja/buruh. Salah satu

permasalahan terkait hal tersebut adalah kurang mampunya anggota dalam

pelaksanaan kerja dan organisasi, sehingga diperlukan pelatihan sebagai upaya untuk

meningkatkan kemampuan/ keterampilan kerjadan organisasi. Dan untuk anggota

yang telah memiliki kemampuan dalam pelaksanaan kerja dan organisai, maka

pelatihan tersebut berguna sebagai pengembangan dalam meningkatkan pengetahuan.

Pendidikan dan pelatihan serikat pekerja/buruh merupakan cara bagaimana

menstransfer kepada para anggota bagian-bagian dari pentingnya berserikat. Dalam

pelatihan ini para anggota diajak untuk memahami apa yang seharusnya mereka tahu

sebagai pekerja/buruh, termasuk hak, usaha, cara pandang, dan hal – hal yang terkait

dengan perburuhan. Melalui pendidikan buruh dan pelatihan serikat buruh ada

beberapa manfaat yang bisa dipetik17

a. Meningkatkan kemampuan serikat buruh dalam level pendidikan anggota dan

pemimpin serikat buruh. Melalui pendidikan anggota menjadi lebih peduli

terhadap kondisi dan kehidupan pekerjaan mereka, dan mampu untuk

memperbaikinya;

b. Pendidikan bagi anggota serikat buruh meningkatkan demokrasi dalam serikat

buruh melalui motivasi anggota untuk lebih berpartisipasi dalam setiap hal yang

berhubungan dengan serikat pekerja/buruh. Memperbaiki kwantitas informasi

yang tersedia dalam serikat buruh: informasi mengalir secara dua arah yaitu dari

pemimpin serikat buruh kepada anggota dan dari anggota ke pemimpin serikat

buruh;

c. Pendidikan anggota serikat buruh menjadikan pekerjaan serikat buruh menjadi

jauh lebih efisien oleh karena meningkatnya ketrampilan/pengetahuan dan sangat

meningkatnya jumlah orang yang dapat bertanggung jawab pada setiap fungsi

serikat buruh yang berbeda;

17 Indah Budiarti, 2008, Serikat Pekerja (On strike Unfail Labour Practice), hlm. 6

21

d. Pendidikan serikat buruh melatih untuk bekerjasama, yaitu menanamkan rasa

bertanggung jawab pada setiap permasalahan yang dihadapi dan kepada

organisasi buruh, demikian rasa kebersamaan dengan sesama anggota serikat

buruh dan dengan semua buruh di manapun;

22

Kongres

Pusat

Daerah

Cabang

Lokal Lokal

Cabang

Lokal Lokal

Daerah

Cabang

Lokal lokal

Cabang

Lokal Lokal

BAB III

SISTEM ADMINISTRASI DALAM MENJAWAB KEBUTUHAN

SERIKAT BURUH

A. Model Administrasi yang Diterapkan Serikat Buruh pada saat ini

Model administrasi yang diterapkan oleh beberapa serikat buruh di Indonesia

bermacam-macam. Dari beberapa serikat buruh yang menjadi objek penelitian ditemukan

bahwa administrasi yang di terapkan merupakan kebijakan dan kebutuhan dari serekat

buruh di masing masing tingkatannya. Stándar dari administrasi selama ini masih

berpedoman pada AD/ART yang mereka buat dalam setiap kongresnya. Beberapa point

administrasi yang kita dapatkan disini di teliti melalui beberapa aspek, meliputi struktur

organisasi, Aspek gender, keuangan, program kerja, dan sekretariat.

1. Struktur organisasi

Dalam sebuah organisasi terdapat tingkatan struktur dari pusat hingga local,

begitu juga dengan serikat pekerja/buruh. Berikut merupakan struktur organisasi

serikat buruh:

Keterangan

Kongres : merupakan tingkat

pengambilan keputusan

tertinggi dalam

organisasi

Pusat : DPP, Nasional

Daerah : DPD,Kanwil, DPW

Regional

: DPC, PC, KC (terdiri

dari beberapa PC)

Lokal : PUK, Lokal

23

Peneliti menemukan salah satu serikat buruh yang memiliki struktur berbeda dalam

organisasi sebagai upaya menguatkan organisasi serikat. Berikut merupakan salah

satu contoh yang ditemukan:

Keterangan:

: Garis struktural

: Garis Kerja Auditor

: Garis Koordinasi

Berdasarkan tabel di atas, keterangan terkait adanya struktur seperti DPW dan KC

merupakan terobosan baru dalam dunia serikat buruh. DPW (Dewan Pimpinan

Wilayah) melakukan fungsi koordinasi dengan cabang – cabang PP SPA (Pengurus

Pusat Serkat Buruh anggota). Sedangkan untuk KC (Konsulat Cabang) ini terdiri dari

beberapoa PC (Pimpinan Cabang), pembentukan pengurus KC dimusyawarahkan

oleh PC dan disahkan oleh DPW, KC bertanggung jawab ke PC Kabupaten/Kota

setempat, sedangkan DPW bertugas melaporkan pada DPP. Hubungan antara KC-

DPW adalah dalam bentuk koordinasi dan laporan.

Berdasarkan analisa yang ditemukan peneliti, dengan adanya terobosan baru

terkait tambahan kepengurusan dimungkinkan akan lebih menguatkan kinerja

organisasi, walaupun hal ini juga tidak menjamin oeganisasi ini lebih efektif. Ada

Kongres

Pusat

PP

PC

PUK

PP

PC

PUK

PP

PC

PUK

PP

PC

PUK

PP

PC

PUK

DPW

KC

Auditor

Munas

24

juga kelebihan dan kekurangan terkait hal ini. Dari segi positif, jika penambahan

struktur ini dapat berjalan dengan baik maka sistem kinerja organisasi juga akan

semakin baik, karena dengan adanya penambahan, pembagian tugas dan pengawasan

akan lebih jelas, dan pelaksanaan kerja dari struktur tersebut akan lebih terfokus.

Namun jika dilihat dari segi negatif, apabila melalui penambahan struktur tidak dapat

berjalan dengan baik maka dimungkinkan akan terjadi proses kerja yang tidak efektif,

di mana fungsi dari struktur tersebut melakukan kerja yang sama dalam prakteknya

(terjadi overlaping).

Sedangkan untuk struktur tata kerja kepemimpinan yang digunakan SP salah

satunya adalah sebagai berikut:

Berikut merupakan struktur kepengurusan yang diterapkan beberapa serikat

pekerja/ buruh dari pusat hingga lokal, yang terdiri dari :

No Jabatan Tingkat Kepengurusan

Anggota

1.

2.

Presiden

Wakil Presiden I

Wakil Presiden II

Wakil Presiden III

Dst….

Sekretaris Jenderal

Pusat/Nasional

Presiden

Bendahara umum

Bendahara I Bendahara II

Sek Jen

Wk sekJen

Departemen

Wk sekJen

Departemen

Wk SekJen

Departemen

Wk Presiden Wk Presiden Wk Presiden

25

3.

4.

Wakil Sekretaris Jenderal

Wakil Sekretaris Jenderal

Dst….

Bendahara

Wakil Bendahara I

Wakil Bendahara II

Wakil Bendahara III

Dst....

Departemen

1.

2.

3.

Ketua

Sekretaris

Bendahara

Daerah/Provinsi

1.

2.

3.

Ketua

Sekretaris

Bendahara

Cabang

1.

2.

3.

Ketua

Sekretaris

Bendahara

Lokal/PUK

2. Aspek Gender

Aspek gender merupakan hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam sebuah

organisasi, hal ini merupakan usaha dalam menghindari terjadinya sebuah

diskriminasi. Beberapa serikat saat ini sudah memasukan unsur pengurus perempuan

didalam kepengurusan organisasi sebanyak minimal 30% dari jumlah pengurus

terpilih. Namun ada juga pengecualian untuk hal tersebut apabila buruh perempuan

ditingkatan keanggotaan tersebut sangat minim, atau sebaliknya, ketika buruh laki-

laki ditingkatan keanggotaan tersebut yang sangat minim. Karena ada serikat buruh

justru seluruh pengurusnya adalah perempuan dan keanggotaannya pun demikian. Ini

merupakan perkembangan yang cukup baik dalam dunia organisasi khususnya serikat

26

pekerja/buruh. Ada 4 klasifikasi kepengurusan yang ditemukan berdasarkan aspek

gender dalam penelitian ini:

a. Anggota mayoritas perempuan dengan kepengurusan mayoritas perempuan

b. Anggota mayoritas perempuan dengan kepengurusan mayoritas laki-laki

c. Anggota mayoritas laki – laki dengan kepengurusan mayoritas laki – laki

d. Anggota mayoritas laki – laki dengan kepengurusan mayoritas perempuan

Saat ini beberapa organisasi masih banyak menerapkan aspek gender pada poin a,

b dan c. Namun untuk jenis klasifikasi pada point d masih sulit ditemukan. Bagi

anggota yang mayoritas perempuan, kepengurusan pun hampir 90% adalah kaum

perempuan. Perempuan cukup mendominasi dalam konteks ini. Begitupun

sebaliknya, bagi anggota mayoritas laki – laki maka keanggotaan pun di dominasi

oleh kaum laki - laki. Beberapa peraturan di indonesia mencoba untuk memberikan

peran serta perempuan sebagai bukti bahwa perempuan dengan kemmapuan yang

dimilikinya juga memiliki kesempatan yang sama seperti halnya laki-laki dalam

menduduki sebuah jabatan, khususnya dalam kepengurusan sebuah organisasi. Hal

tersebut dibutuhkan mengingat perlunya wakil para anggota (dalam hal ini

perempuan) yang mensuarakan kaumnya, agar lebih bisa memahami dari sudut

pandang perempuan sebagai anggota serikat buruh. Dari hal tersebut dapat kita lihat

bahwa pentingnya pertimbangan aspek gender dalam kepengurusan organisasi.

Dalam prakteknya sudah ada beberapa serikat pekerja/ buruh yang sudah

menerapkan aspek gender dengan membentuk komite/departemen perempuan yang

khusus membahas isu isu khusus untuk perempuan. Komite perempuan ini terdiri dari

perempuan yang mewakili anggota perempuan yang komposisi dan jumlahnya

disesuaikan dengan jumlah total anggota perempuan. Komite perempuan ini berfungsi

untuk melakukan pendidikan, pembelaan, dan duduk dalam perundingan khusunya

isu-isu perempuan. Dengan dibentuknya komite perempuan tersebut isu – isu terkait

buruh perempuan akan terselesaikan secara terfokus, melihat banyaknya pelanggaran

hak buruh perempuan sebagaidi lokasi kerja.

27

3. Keuangan

Banyak kegiatan terkait keuangan yang dilakukan oleh organisasi serikat pekerja/

buruh. Kegiatan tersebut menyangkut sumber dana organisasi, Pencatatan /

pembukuan, pengelolaan keluar masuknya dana organisasi, bukti pemasukan dan

pengeluaran dana organisasi, dan laporan keuangan sebagai pertanggung jawaban

organisasi terhadap anggota.

a. Sumber dana organisasi

Pemasukan yang didapat oleh serikat pekerja/buruh adalah bersumber dari

iuran anggota. Sistem iuran yang digunakan oleh serikat buruh ada 2 (dua)

macam, pertama yaitu menggunakan sistem COS yang kedua menggunakan

sistem kolektif manual. Namun beberapa serikat buruh juga menggunakan kedua

sisttem tersebut, tergantung dari kebujakan yang diambil dari serikat buruh itu

sendiri.

Dari masing masing sistem iuran tersebut memiliki kelebihan dan keuntungan

sebagai berikut:

No. Sistem Iuran Kelebihan Kekurangan

1. COS Melalui sistem COS ini akan

optimalisasi iuran, secara

otomatis semua anggota akan

membayar, karena iuran

langsung dipotong dari upah

anggota di perusahaan.

Sistem COS ini akan

menjadi kekurangan

apabila diterapkan pada

serikat tidak kuat/ serikat

dengan anggota kecil, hal

ini akan mengakibatkan

perusahaan mengetahui

jumlah anggota serikat, dan

apabila perusahaan

memiliki iktikad tidak baik

maka akan berpotensi

untuk daicari – cari

permasalahn dari anggota

tersebut yang kemudian

28

dapat mengakibatkan

anggota tersebut

dikeluarkan dari

perusahaan.

2. Kolektif manual Bagi serikat yang masih

kecil, penerapan sistem

pembayaran dengan kolektif

manual merupakan salah

satu strategi untuk

menggalang kekuatan

terlebih dahulu, karena

jumlah anggota tidak

diketahui oleh perusahaan.

Selain itu ada juga

keuntungan yang didapatkan

karena ada interaksi

langsung antar anggota dan

pengurus sehingga ada

komunikasi antar keduanya.

Iuran tidak optimal, karena

suatu kesempatan bagi

anggota yang tidak mau

membayar iuran.

Untuk potongan yang dilakukan serikat buruh, ditemukan 2 (dua) macam sistem

alur penyetoran dana iuran untuk manual maupun COS

A. B.

Pusat

Daerah

Cabang

Lokal

Pusat

Daerah

Cabang

Lokal

29

Alur penyetoran dana iuran tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan

masing – masing, berikut kelebihan dan kekurangan tersebut:

TABEL Kelebihan Kekurangan

A - Pusat akan lebih merasa

memiliki tanggung jawab,

karena dengan langsung

disetorkan dana iuran ke

pusat maka ada

pertanggungjawaban oleh

pusat untuk para anggota

terkait dana iuran tersebut.

- Karena tanggungjawab

diserahkan ke pusat, maka

dimungkinkan adanya

penerataan kesejahteraan

bagi anggota serikat yang

masih kecil, dalam arti pusat

akan membantu serikat

dengan anggota kecil tersebut

terkait financial.

- Bagi pengurus full timer

yang diberikan upah pusat

- Dimungkinkan muncul masalah

apabila serikat yang memiliki

anggota banyak dengan hasil iuran

yang besar tdk dapat memenuhi

kebutuhan anggota, karena hasil

penyetoran diserahkan pusat, dan

diberikan serikat yang belum

sejahtera. Artinya ada kemungkinan

anggota serikat yang besar tersebut

terbengkalai.

- Bagi pengurus full timer yang

ditunjuk pusat dimungkinkan

upahnya minim.

- Dimungkinkan serikat di daerah

kurang mandiri karena banyak

bergantung pada pusat.

A. Dalam tabel A di atas uang iuran

anggota sistem distribusi dan

pembayarannya disentralisir ke

pusat oleh local/ PUK serikat

pekerja anggota untuk kemudian

didistribusikan kepada tingkatan

dibawahnya seperti daerah

B. Dalam tabel B di atas uang iuran

anggota sistem distribusi dan

pembayarannya disentralisir ke

tingkatan di atasnya sesuai dengan

struktur organisasi oleh local/ PUK

serikat pekerja anggota untuk

kemudian didistribusikan di masing

tingkatan struktur yang ada.

30

akan lebih tersistem, dalam

arti akan lebih

dipertanggunjawabkan oleh

pusat.

- Ada control langsung dari

pusat sehingga terjalin

koordinasi antara pusat dan

daerah, dalam artian tercipta

komunikasi antar keduanya.

B - Serikat pada tingkat cabang

akan lebih mandiri dengan

menetukan kebijakan sendiri

terkait dana iuran.

- Ketika PC bagus dia bisa

kelola sangat bagus dan

sangat besar.

- Jika pada tingkat cabang

memiliki anggota yang besar

dan iuran berjalan dengan

efektif, maka PC tersebut

akan berkembang dengan

pesat.

- Alur uang akan berjalan

dengan tingkatan struktur

yang urut.

- Kurangnya koordinasi antara daerah

dan pusat, terkait anggaran di

daerah/ tidak terjalin koordinasi

yang baik.

- Tidak ada gerakan yang sinergis

karena kurangnya koordinasi dan

komunikasi antara pusat dan daerah.

- Tidak adanya pemerataan

kesejahteraan anggota serikat yang

lain.

- Kesejahteraan akan hanya terfokus

pada PC yang memiliki anggota

besar.

- Dimungkinkan penyetoran dana

iuran berhenti ditingkatan tertentu,

dalam arti tidak samapi pada pusat.

Terkait iuran ini, tentunya ada hal yang mendukung untuk dapat berjalannya

sistem (sistem iuran). Sistem iuran ini dapat berjalan dengan baik apabila ada

kedisiplinan anggota dalam membayar iuran. Sampai saat ini masih banyak

anggota yang belum sadar akan pentingnya membayar iuran, hal ini terbukti dari

perbandingan dari jumlah anggota keseluruhan dan jumlah anggota yang

31

membayar iuran di beberapa serikat. Dari 100% jumlah anggota kurang lebih

hanya 70% yang efektif. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor:

- Kurangnya kesadaran anggota untuk membayar iuran

- Kurangnya kepercayaan anggota terhadap pengurus serikat terkait

penggunaan dana organisasi

- Anggota tidak dapat merasakan keuntungan dari membayar iuran

- Tidak adanya sangsi bagi yang tidak membayar iuran

Terkait penerapan sangsi masih menjadi kebimbangan serikat khususnya bagi

serikat yang baru, karena dengan menerapkan sangsi anggota justru enggan

bergabung dengan serikat, namun tanpa penerapan sangsi akan menimbulkan

ketidakdisiplinan anggota dalam membayar iuran, karena tidak ada efek jera yang

di dapatkan. Maka hal ini perlu dikaji kembali oleh masing-masing serikat

pekerja/buruh.

b. Pencatatan / pembukuan

Pencatatan pembukuan terkait keuangan yang diterapkan oleh serikat

buruh saat ini masih banyak yang kurang berjalan dengan baik. Hal ini kerap

terjadi pada tingkatan local, di mana sistem pembukuan yang digunakan masih

dengan sistem manual. Artinya belum ada sistem database yang digunakan dalam

pembukuan tersebut.

Kurang baiknya pembukuan keuangan dalam serikat buruh dapat

menimbulkan masalah yang cukup serius. Karena dengan sumber dana yang

didapatkan dari iuran anggota diperlukan pertanggungjaewaban pula kepada

anggota. Apabila pencatatan yang dilakukan kurang baik akan dapat

menimbulkan kecurigaan terhadap penggunaan dana iuran tersebut. Dari hal

tersebut maka akan muncul ketidakpercayaan anggota dalam membayar iuran, ini

akan memberikan efek ketidaksiplinan anggota dalam membayar iuran. Untuk itu

perlulah membuat pencatatan/pembukuan yang baik untuk keuangan.

32

c. Pengelolaan keluar masuknya dana organisasi

Pengelolaan keluar masuknya dana organisasi perlu dirumuskan secara baik, yaitu

dengan merumuskan, dan melaksanakan secara sistematis, anggaran sebagai

bagian dari proses perencanaan serikat buruh. Pengelolaan keluar masuknya dana

organisasi pada serikat pekerja / buruh adalah di pegang oleh bendahara serikat itu

sendiri.

d. Bukti pemasukan dan pengeluaran dana organisasi

Bukti pemasukan dan pengeluaran yang ada dalam serikat pada saat ini ditangani

oleh bendahara serkat yang telah ditunjuk oleh serikat. Bendahara

bertanggungjawab atas daminitrasi terkait keuangan termasuk bukti pemasukan

dan pengeluaran dana organisasi.

e. Laporan keuangan sebagai pertanggung jawaban organisasi terhadap anggota.

Pertanggungjawaban laporan keuangan yang sudah dilaksanakan oleh beberapa

serikat buruh telah berjalan dengan baik. Pada rapat – rapat khusus yang diadakan

oleh serikat disampaikan beberapa pertanggungjawaban, termasuk

pertanggungjawaban laporan keungan yang dilakukan secara rutin.

4. Program Kerja

Program kerja yang dilakukan oleh serikat buruh salah satunya ada pelatihan.

Pelatihan ini diberikan untuk para anggota maupun pengurus. Pelatihan tersebut

antara lain seperti:

- Administrasi serikat buruh

- Pelatihan delegasi

- Pelatihan PKB

- Pelatihan organiser

- Pelatihan kampanye

- Penanganan kasus

- Training for trainer

- Perencanaan strategis

33

- Diskusi politik dan ekonomi

- Leadership advance course

Dari pelatihan tersebut memiliki fungsi dan tujuan masing masing sesuai dengan

kebutuhan masing-masing serikat. Namun ada beberapa pelatihan yang wajib

dilakukan oleh serikat untuk anggota seperti pelatihan dasar yang wajib diikuti oleh

anggota serikat baru. Pelatihan ini dilakukan dengan tujuan memberikan pemahaman

awal akan pentingnya berserikat. Selain itu untuk kelanjutan setelah menjadi anggota

maupun pengurus, akan ada pelatihan – pelatihan lanjutan yang harus diikuti

menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada.

5. Sekretariat

Berdasarkan hasil penelitian 90% serikat buruh sudah memiliki sekretariat.

Sekretariat ini berfungsi sebagai office/ kantor dari serikat itu sendiri. Selain itu

banyak juga fungsi sekretariat tersebut, antara lain sebagai:

a. Distribusi informasi untuk setiap instruksi (surat menyurat, fax, email, dll)

b. Rapat

c. Tempat tinggal pengurus

d. Pelatihan

Setiap serikat buruh menggunakan secretariat berbeda beda, tergantung dari

kebutuhan dari serikat buruh itu sendiri. Sekretariat merupakan hal penting yang

harus dimiliki serikat buruh sebagai penunjang berjalannya sistem administrasi dari

serikat buruh.

34

B. Model administrasi dalam menjawab kebutuhan organisasi serikat buruh

Dalam hasil analisa yang ditemukan dari interview beberapa serikat, ditemukan

bahwa administrasi pada saat ini belum sepenuhnya menjawab kebutuhan organisasi

serikat buruh. Beberapa contohnya adalah terkait pencatatan anggota, keuangan, serta

standarisasi serikat.

1. Pencatatan Anggota

Pencatatan anggota di beberapa serikat masih mengalami beberapa hambatan.

Hambatan tersebut terlihat dari banyaknya anggota yang bisa diprediksikan

jumlahnya namun tidak ada datanya secara lengkap. Selain itu ditemukan juga

beberapa serikat yang hanya memiliki data jumlah secara angka, namun tidak ada

detailnya, atau ada pula yang memiliki data namun tidak tersimpan secara

komputerisasi. Ini merupakan beberapa kendala yang dialami oleh serikat dalam

proses pencatatan.

Pencatatan merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah organisasi, bukan

hanya sebagai data namun juga untuk mengukur besarnya organisasi tersebut.

Pencatatan anggota juga digunakan sebagai alat ukur efektifitas dari dana yang masuk

sebagai tonggak dari sebuah serikat pekerja/serikat buruh. Serikat perlu melakukan

pencatatan secara update untuk mengetahui jumlah riil dari anggotanya. Update

anggota ini bisa dilakukan dengan mecatat setiap ada anggota baru yang masuk

maupun keluar.

2. Keuangan

Keuangan merupakan hal penting dalam sistem administrasi untuk serikat pekeja/

buruh. Sumber keuangan terbesar dalam sebuah organisasi adalah iuran anggota.

Namun Iuran anggota juga menjadi suatu permasalahan internal serikat buruh

dikarenakan ketidaksiplinan anggota dalam membayar iuran, selain itu permasalahan

juga dapat timbul karena iuran yang terlalu kecil ataupun bahkan tidak lancar

pemasukannya. Serikat buruh sendiri juga mengalami banyak kendala untuk

menaikkan iuran, karena mereka berpendapat bahwa banyak anggota akan

meninggalkan mereka karena iurannya terlalu mahal.

35

Ada beberapa perdebatan antara anggota dan serikat terkait iuran ini. Perdebatan

tersebut menimbulkan efek yang kurang baik terkait kedisiplinan membayar iuran.

Mereka seringkali menganggap perdebatan tersebut bagai ayam dan telur yang tidak

ada unjung penyelesaiannya. Perdebatan ini berbicara mengenai keuntungan dari

membayar iuran. Anggota beranggapan bahwa mereka mau membayar iuran jika

sudah mendapatkan keuntungan/manfaat dari membayar iuran dalam serikat, namun

disis lain serikat tidak dapat memberikan keuntungan / manfaat jika tidak ada dana/

tidak ada sumber dana dari iuran anggota.

Hal ini tentunya perlu diperbaiki dengan memberikan pemahaman lebih

mendalam terhadap para anggota, bahwa iuran merupakan tonggak berjalannya

sebuah organisasi. Tanpa iuran maka organisasi pun sulit untuk berjalan. Hal itu

dikarenakan pelatihan, pendidikan dan apapun kegiatan terkait kepentingan organisasi

dan anggota tergantung dari dana yang tersedia dari oeganisasi tersebut. Fungsi dana

bagi serikat adalah penyangga organisasi (buffer of organisation) dan merupakan

independensi serikat buruh, independensi tersebut tercipta dari kemampuan mereka

melaksanakan aktifitas atau kegiatannya dengan kemampuan mereka sendiri.

Stabilitas keuangan serikat buruh dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut dibawah

ini:18

a. Komposisi penghasilan/pendapatan yang diperoleh;

b. Ukuran dari pemasukan dan pengeluaran;

c. Jumlah kelebihan yang dimiliki (amount of surplus);

d. Jumlah aktifitas yang dibiayai sendiri oleh serikat buruh.

Untuk itu tidak dapat dipungkiri bahwa berjalannya sebuah aktifitas organisasi

tidak terlepas dari dana yang dimiliki oleh sebuah organisasi. Aktifitas organisasi

tersebut termasuk sebuah perjuangan dan gerakan buruh dalam memperjuangkan

haknya.

18 Op.Cit., Serikat Pekerja (On strike Unfail Labour Practice), hlm. 12

36

3. Standarisasi

Standarisasi merupakan satu bentuk konsistensi dari sebuah organisasi dalam hal

ini termasuk serikat pekerja/buruh. Penyeragaman merupakan salah satu standarisasi

yang bisa dilakukan oleh serikat terkait symbol organisasi seperti logo, slogan/motto

organisasi, dan pemahaman. Selain itu perlu juga adanya standarisasi terkait bentuk

laporan, pembuatan undangan, dan penyusunan proposal sebagai pedoman dasar

dalam segi teknis administrasi. Standarasasi ini digunakan sebagai patokan/ ukuran

serikat dibawahnya dalam menentukan sebuah kebijakan maupun keteraturan dalam

organisasi. Standarisasi ini juga salah satu cara untuk menghindari

perbedaan/kejomplangan yang dalam antar serikat yang ada di daerah. Dengan

adanya standarisasi diharapkan ada konsistensi dari sebuah serikat buruh.

Namun pada kenyataannya standarisasi ini belum bisa berjalan dengan baik

dikarenakan banyak factor, seperti kurangnya koordinasi dengan pusat, ketidak

cocokan dengan standar yang telah ditentukan, dan anggapan bahwa standariasi ini

tidak begitu penting.

Dari ketiga permaslahan yang ada membuktikan bahwa administrasi yang ada pada

saat ini belum sepenuhnya menjawab kebutuhan yang ada. Ini terlihat dari banyaknya

kendala yang dialami oleh serikat pekerja/ buruh terkait persolan administrasi. Kendala

tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Kurangnya SDM yang faham akan administrasi.

2. Kurangnya kesadaran serikat akan pentingnya sistem administrasi.

3. Ketidaktahuan pengurus Serikat pekerja/ buruh dalam menerapkan sistem

administrasi yang sesuai/pas dengan organisasi serikat yang dianutnya.

4. Terpecahnya konsentrasi pengurus serikat yang dikarenakan tidak fokus dalam

kepengurusan serikat tersebut, hal ini bisa disebabkan karena pengurus masih

terfokus pada 2 (dua) pekerjaan (sebagai buruh di perusahaan dan sebagai pengurus

serikat).

5. Kurangnya staff/ pengurus full timer yang ada.

6. Kurangnya fasilitas yang memadai terkait kebutuhan administrasi (komputer, kantor

yang nyaman, dll)

37

C. Model adminstrasi serikat buruh yang dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan

Semakin kuatnya gerakan buruh tentu harus diimbangi dengan semakin baiknya pola

pengembangan administrasi organisasi serikat. Dalam penelitian ini penulis menemukan

beberapa hal yang perlu dikembangkan/diterapkan dalam sistem administrasi serikat

pekerja/buruh yang dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan, seperti

database/komputerisasi administrasi, profesionalitas administrasi, standarisasi

administrasi, teknologi informasi serikat, dan pendidikan serikat. Berikut penjelasannya:

1. Database/komputerisasi administrasi

Database adalah satu terobosan baru yang harus dikembangkan untuk administrasi

serikat buruh. Data base adalah suatu koleksi data computer yang terintegrasi,

diorganisasikan dan disimpan dengan cara yang memudahkan pengambilan kembali,

tujuan utama dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan data dan

mencapai independensi.19

Database merupakan salah satu komponen yang penting

dalam sistem informasi khususnya untuk administrasi serikat pekerja / buruh, karena

merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pengurus maupun anggota

serikat. Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap

banyak pengguna, dari masing-masing pengguna akan menggunakan data tersebut

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Seperti dalam pencatatan anggota, database diperlukan untuk menyimpan data

terkait anggota serikat, melalui database ini data jumlah anggota akan tercatat lebih

valid karena terhindar dari pengulangan data pencatatan/ duplikasi data, artinya data

yang sama disimpan dalam beberapa file. Selain itu, database juga diperlukan dalam

sistem keuangan serikat buruh untuk memudahkan data keuangan serta menghindari

double input. Dengan adanya database serikat di pusat maupun dapat mengakses data

keuangan dengan mudah.

Ada beberapa manfaat database bagi administrasi serkat pekerja/ buruh, yaitu:

a. Sebagai komponen utama atau penting dalam system informasi, karena

merupakan dasar dalam menyediakan informasi untuk serikat.

19 http://margaretvirginz.blogspot.com/2011/04/tahu-kah-anda-bahwa-pentingnya-database.html

38

b. Menentukan kualitas informasi yaitu cepat, akurat, dan relevan

c. Mengatasi kerangkapan data

d. Menghindari terjadinya inkonsistensi data, contohnya seperti pencatatan

anggota.

e. Mengatasi kesulitan dalam mengakses data, artinya memudahkan pimpinan

pusat untuk mengakses data yang ada di daerah, maupun sebaliknya.

f. Menyusun format yang standar dari sebuah data.

2. Profesionalitas administrasi

Profesionalitas yang dimaksud adalah para pengurus organisasi serikat bekerja

sesuai dengan bidangnya/ sesuai dengan bagian divisi yang sudah ditentukan. Harus

profesional dan tanggungjawab dengan tugasnya masing – masing, tapi jiwa/roh

gerakan dalam berserikat masih ada. Ketika seorang pengurus diberikan satu

tanggungjawab tertentu oleh organisasi, maka orang tersebut perlu mempelajari

terlebih dahulu apa yang menjadi tanggungjawabnya, sehingga menciptakan kinerja

yang baik dalam bidangnya. Tidak hanya bekerja sekedar selesai, tapi juga bekualitas.

3. Standarisasi administrasi

Memperbaiki sistem yang ada dengan membuatnya lebih efektif. Standarisasi ini

juga perlu diterapkan pada hal-hal kecil pada sistem administrasi seperti standar

pembuatan surat (surat menyurat), format surat, format proposal, dan format laporan.

Standarisasi ini diperlukan untuk menyeragamkan administrasi dari tingkatan pusat

sampai dengan local sebagai ciri khas dari organisasi dan menciptakan keteraturan

administrasi dalam serikat buruh.

Satandarisasi yang dimaksud tidak harus dalam bentuk yang sama 100%, namun

ada satu khas di mana yang mencirikan kesamaan dari satu organisasi. Sebagai

contoh pembuatan baju seragam serikat, dari setiap cabang serikat mungkin memiliki

selera yang berbeda dalam pembuatan seragam, tapi ada kesamaan yang mencirikan

satu organisasi, bisa dari warna, simbol yang diletakan diposisi yang ditentukan atau

yang lainnya. Dengan adanya hal ini maka akan muncul karakter sendiri bagi serikat

sebagai bentuk keteraturan dan ciri khas dari serikat itu sendiri.

39

4. Teknologi Informasi Serikat

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi untuk

mempertemukan antara kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

manajerial dan kegiatan strategi dari organisasi dengan laporan-laporan yang

diperlukan oleh pihak luar tertentu, contohnya seperti website serikat. Website serikat

diperlukan untuk memberikan informasi terkait serikat pekerja/ buruh kepada anggota

maupun pihak luar. Dengan adanya teknologi informasi serikat dapat memudahkan

anggota serikat untuk mengakses informasi serikat, hal ini juga digunakan sebagai

salah satu wujud transparansi dan tanggungjawab serikat terhadap anggota,

mengingat serikat buruh adalah sebuah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk

pekerja/buruh.

5. Pendidikan Administrasi

Pendidikan administrasi dibutuhkan untuk menunjang terciptanya sistem

administrasi yang baik untuk serikat. Pendidikan administrasi ini bisa diberikan

dengan memberikan pelatihan terhadap anggota maupun pengurus serikat terkait

administrasi. Hal ini dibutuhkan sebagai upaya meningkatkan skill para pengurus

maupun anggota, artinya bukan hanya gerakan yang kuat namun juga diperlukan

kemampuan dan pengetahuan yang kuat untuk anggota dan pengurus.

40

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa model

administrasi Organisasi Serikat Buruh yang diterapkan organisasi buruh saat ini terkait

struktur organisasi, masing masing memiliki sistem yang berbeda beda sesuai dengan

yang dibutuhkan. Dalam usahanya menciptakan sistem kinerja yang baik, serikat

pekerja/buruh membuat sebuah terobosan baru di mana pembagian tugas dan wewenang

menjadi lebih terfokus, namun hal ini akan menjadi hal yang sangat positif apabila dapat

berjalan dengan baik. Apabila hal tersebut tidak dapat berjalan dengan baik justru akan

menimbulkan sesuatu hal yang bertabrakan dan menjadikan fungsi dari struktur tersebut

kurang efektif, begitu pula dengan penerapan aspek gender. Melihat kemampuan

perempuan yang tidak kalah dengan laki-laki pada saat ini, aspek gender yang diterapkan

dalam kepengurusan serikat buruh adalah satu cara menghindari diskriminasi dan untuk

fokus melakukan pendidikan, pembelaan, serta duduk dalam perundingan khusus terkait

isu-isu perempuan, karena pada kenyataannya banyak serikat buruh yang beranggotakan

perempuan. Terkait keuangan, dalam pembayaran iuran anggota pada saat ini ada 2 (dua)

sistem yang diterapkan yaitu melalui kolektif manual dan COS (Check of System).

Fungsi administrasi organisasi serikat pekerja/buruh yang diterapkan saat ini belum

sepenuhnya menjawab tujuan dan kebutuhan dari serikat pekerja/buruh itu sendiri, karena

masih banyak kendala dan tantangan yang masih dihadapi, seperti kurangnya SDM yang

faham akan administrasi, kurangnya kesadaran serikat akan pentingnya sistem

administrasi, ketidaktahuan pengurus Serikat pekerja/buruh dalam menerapkan sistem

administrasi yang sesuai/pas dengan organisasi serikat yang dianutnya, terpecahnya

konsentrasi pengurus serikat yang dikarenakan tidak fokus dalam kepengurusan serikat

tersebut, hal ini bisa disebabkan karena pengurus masih terfokus pada dua pekerjaan

(sebagai buruh di perusahaan dan sebagai pengurus serikat), kurangnya staff/ pengurus

full timer yang ada, dan kurangnya fasilitas yang memadai terkait kebutuhan administrasi

(komputer, kantor yang nyaman, dll).

41

Terkait penerapan model administrasi Organisasi serikat pekerja/buruh untuk

menjawab kebutuhan serikat pekerja/buruh, ada beberapa hal yang perlu

dikembangkan/diterapkan dalam sistem administrasi serikat pekerja/buruh yang

dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan, seperti database/komputerisasi administrasi,

profesionalitas administrasi, standarisasi administrasi, teknologi informasi serikat, dan

pendidikan serikat.

B. Saran

Dalam peningkatkan kinerja organisasi yang lebih baik tentunya diperlukan adanya

perbaikan terhadap sistem administrasi yang diterapkan. Untuk membuat perbaikan

tersebut perlu adanya masukan dari berbagai pihak, bukan hanya pihak intern organisasi

tetapi juga perlu adanya masukan dari pihak lain yang memiliki keahlian dalam

bidangnya, seperti ahli administrasi, maupun seseorang yang sudah berpengalaman dan

lama berkecimpung dalam organisasi, khususnya dalam hal ini adalah serikat buruh.

Perbaikan tersebut memerlukan adanya evaluasi serta diskusi dari diskusi dari pihak

serikat buruh yang bersangkutan.

Dalam konteks ini penulis ada beberapa masukan mengenai administrasi serikat

buruh, antara lain:

- Komputerisasi dan database sebaiknya mulai digunakan dalam sistem

administrasi serikat buruh. Sistem ini akan memudahkan kerja para pengurus

dalam penyimpanan data, selain itu juga kan membuat kerja serikat buruh menjadi

lebih efektif dan efisien.

- Merumuskan, dan melaksanakan secara sistematis, anggaran sebagai

bagian dari proses perencanaan serikat buruh.

- Rutin melakukan update pencatatan anggota agar bisa memetakan besarnya

serikat secara real.

42

Referensi

- Keppres No.83 tahun 1998 Tentang Pengesahan Konvensi Ilo No. 87 Mengenai

Kebebasan Berserikat Dan Perlindungan Hak Untuk Berorganisasi

- Undang – undang no 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

- Budiarti, Indah, 2008, Serikat Pekerja (On strike Unfail Labour Practice)

- Pengertian Administrasi Pendidikan Manajemen, Makalah, Tujuan, Fungsi,

Menurut Para Ahli, http://www.sarjanaku.com

- http://administrasiperkantoran-suprihatin.blogspot.com/2013/03/hubungan-

administrasi-organisasi-dan.html, akses 7 januari 2013

- Pengertian dan tujuan Administrasi, http://innsn.wordpress.com

- Pengertian Administrasi Menurut Para Ahli Ditinjau Dari Unsur Ontology,

Epistimology Dan Aksiologi, http://kilaspangandaran.blogspot.com

- Administrasi, http://elib.unikom.ac.id

- Syaiful Amar, Pengertian/ definisi Administrasi, http://syaifulamar.heck.in

- Sri Endang R-Sri Mulyani-Suyetty, Modul Memahami Prinsip-Prinsip

Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Untuk SMK Dan MAK, Erlangga

- Pengertian dan tujuan Administrasi, http://innsn.wordpress.com

- Administrasi Serikat Pekerja , http:wikisopo.wordpress.com

- Efektifitas Anggaran Dasar Organisasi, http://feriansyach.wordpress.com

- Syafruddin, Kunwaviyah Muchamad, 2010, Peran Variabel Komitmen

Organisasi dan Inovasi pada Hubungan Penganggaran dan kinerja: Studi Kasus

pada SKPD Kabupaten Magelang

- Check Off System dan Administrasi Keuangan SP, http:wikisopo.wordpress.com

- http://margaretvirginz.blogspot.com


Recommended