Date post: | 05-Dec-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | independent |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Begitu banyak jenis pasir yang terdapat di dunia. Banyak dari pasir pasir
tersebut merupakan media tanam yang buruk. Dari banyak pasir tersebut
terdapat jenis pasir yang dapat untuk ditanami, salah satunya adalah di Sand
Dunes, Parangtritis, pesisir selatan pulau Jawa. Hal ini merupakan salah satu
keunikan tersendiri bagi wilayah sand dune. Maka dari itu, dalam hal ini kami
mengobservasi lingkungan abiotik yang terdapat di sand dune,termasuk
keadaan tanah dan anginnya. Selain itu kami juga mengobservasi
keanekaragaman makhluk hidup yang tinggal di wilayah sand dune,khususnya
flora dan fauna.
Di sand dune,keadaan tanahnya adalah asam dengan struktur yang lembut
tapi sedikit kasar,dan angin yang berhembus dengan pelan. Di sand dune kami
juga menemukan beragam jenis flora yang tidak sering kami lihat tumbuh di
tanah biasa. Selain itu kami tidak menemukan fauna. Untuk itu, kami
mengindentifikasi dan mengklasifikasikan flora yang kami temukan di sand
dune agar kami dapat mendapatkan kesimpulan tentang jenis flora yang dapat
hidup di tanah berpasir dan juga asam seperti sand dune. Sehingga dari hasil
pengamatan yang kami lakukan dapat memberikan inspirasi untuk
membudidayakan tanaman yang cukup langka tersebut,yang dapat hidup di
1
tanah berpasir . Selain itu, untuk memperkenalkan kepada para pelajar bahwa
di parangtritis terdapat gumuk pasir atau yang sering disebut sand dune yang
dapat digunakan untuk penelitian .
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah keadaan zona alam Sand Dunes di Parangtritis ?
2. Apa saja jenis flora dan fauna yang hidup dan berkembang di Sand
Dunes ?
3. Apa ciri-ciri flora dan fauna yang ditemukan di Sand Dunes ?
4. Termasuk kelompok apa flora dan fauna yang ditemukan di Sand
Dunes ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang tersebut maka tujuan karya tulis ilmiah ini
adalah untuk mengetahui keadaan zona alam di Sand Dunes dan
mengamati, mengidentifikasi, serta mengklasifikasi berbagai jenis flora
dan fauna yang hidup dan berkembang di wisata alam Sand Dunes.
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Kita mendapatkan pengetahuan baru tentang keadaan alam di gumuk
pasir.
2. Kita dapat mengetahui dan mengklasifikasikan makhluk hidup yang
tinggal di daerah berpasir.
2
3. Memperkenalkan sand dune selain sebagai wisata alam, tetapi sebagai
tempat penelitian yang cukup baik.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian
Gumuk pasir adalah gundukan bukit dari pasir yang
terhembus angin. Gumuk pasir dapat dijumpai pada daerah yang
memiliki pasir sebagai material utama, kecepatan angin tinggi
untuk mengikis dan mengangkut butir-butir berukuran pasir, dan
permukaan tanah untuk tempat pengendapan pasir, biasanya
terbentuk di daerah arid (kering).
Gumuk pasir cenderung terbentuk dengan penampang tidak
simetri. Jika tidak ada stabilisasi oleh vegetasi gumuk pasir
cenderung bergeser ke arah angin berhembus, hal ini karena butir-
butir pasir terhembus dari depan ke belakang gumuk. Gerakan
gumuk pasir pada umumnya kurang dari 30 meter pertahun.
Secara garis besar, ada dua tipe gumuk pasir, yaitu free
dunes (terbentuk tanpa adanya suatu penghalang) dan impedeed
Dunes (yang terbentuk karena adanya suatu penghalang).
Bentuk gumuk pasir bermacam-macam tergantung pada
faktor-faktor jumlah dan ukuran butir pasir, kekuatan dan arah
4
angin, dan keadaan vegetasi. Bentuk gumuk pasir pokok yang
perlu dikenal adalah :
Gumuk Pasir Tipe Barchan (barchanoid dunes)
Gumuk pasir ini bentuknya menyerupai bulan sabit dan
terbentuk pada daerah yang tidak memiliki barrier. Besarnya
kemiringan lereng daerah yang menghadap angin lebih landai
dibandingkan dengan kemiringan lereng daerah yang
membelakangi angin, sehingga apabila dibuat penampang
melintang tidak simetri. Ketinggian gumuk pasir barchan
umumnya antara 5 – 15 meter. Gumuk pasir ini merupakan
perkembangan, karena proses eolin tersebut terhalangi oleh adanya
beberapa tumbuhan, sehingga terbentuk gumuk pasir seperti ini
dan daerah yang menghadap angin lebih landai dibandingkan
dengan kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin.
5
Gumuk Pasir Melintang (transverse dune)
Gumuk pasir ini terbentuk di daerah yang tidak
berpenghalang dan banyak cadangan pasirnya. Bentuk gumuk pasir
melintang menyerupai ombak dan tegak lurus terhadap arah angin.
Awalnya, gumuk pasir ini mungkin hanya beberapa saja, kemudian
karena proses eolin yang terus menerus maka terbentuklah bagian
yang lain dan menjadi sebuah koloni. Gumuk pasir ini akan
berkembang menjadi bulan sabit apabila pasokan pasirnya
berkurang.
Gumuk Pasir Parabolik
6
Gumuk pasir ini hampir sama dengan gumuk pasir barchan
akan tetapi yang membedakan adalah arah angin. Gumuk pasir
parabolik arahnya berhadapan dengan datangnya angin. Awalnya,
mungkin gumuk pasir ini berbentuk sebuah bukit dan melintang,
tetapi karena pasokan pasirnya berkurang maka gumuk pasir ini
terus tergerus oleh angin sehingga membentuk sabit dengan bagian
yang menghadap ke arah angin curam.
Gumuk Pasir Memanjang (linear dune)
Gumuk pasir memanjang adalah gumuk pasir yang
berbentuk lurus dan sejajar satu sama lain. Arah dari gumuk pasir
tersebut searah dengan gerakan angin. Gumuk pasir ini
berkembang karena berubahnya arah angin dan terdapatnya celah
diantara bentukan gumuk pasir awal, sehingga celah yang ada terus
menerus mengalami erosi sehingga menjadi lebih lebar dan
memanjang.
7
Gumuk Pasir Bintang (star dune)
Gumuk pasir bintang adalah gumuk pasir yang dibentuk
sebagai hasil kerja angin dengan berbagai arah yang bertumbukan.
Bentukan awalnya merupakan sebuah bukit dan di sekelilingnya
berbentuk dataran, sehingga proses eolin pertama kali akan
terfokuskan pada bukit ini dengan tenaga angin yang datang dari
berbagai sudut sehingga akan terbentuk bentuklahan baru seperti
bintang. Bentuk seperti ini akan hilang setelah terbentuknya
bentukan baru disekitarnya.
Sand dune dapat terbentuk dikarenakan beberapa hal :
1. Tersedia material berukuran pasir halus hingga kasar
dalam jumlah yang banyak.
2. Adanya periode kering yang panjang dan tegas.
3. Adanya angin yang mampu mengangkut dan
mengendapkan bahan pasir tersebut.
4. Gerakan angin tidak banyak terhalang oleh vegetasi
maupun obyek lain.
8
2. Proses Terbentuknya Sand Dune, Parangtritis
Pada umumnya, gumuk pasir terbentuk pada daerah gurun. Namun
uniknya di Indonesia yang beriklim tropis dengan curah hujan yang
tinggi memiliki bentukan gumuk pasir seperti di Pantai Selatan
Parangtritis, Yogyakarta tersebut. Hal itu dapat terjadi karena Di
Indonesia, di Yogyakarta khusunya, memiliki gunung yang masih aktif,
yakni Gunung Merapi. Gunung Merapi secara berkala mengeluarkan
materialnya dari perut bumi. Dan material ini terbawa oleh arus sungai,
yang mana sungai sungai ini bermuara di Sungai Progo. Material material
ini dari gunung masih berukuran besar. Tapi, karena terbentur atau
karena arus sungai ataupun sesuatu yang lain, maka material ini terpecah
pecah dan hancur menjadi pasir. Di muara, material ini seharusnya
menumpuk menjadi delta, tetapi karena ombak laut yang sangat besar di
laut selatan, maka pasir pasir tersebut terangkat ke pantai. Dan
sesampainya di pantai, lalu pasir itu terdorong ke daratan karena angin
laut. Sehingga terbentuklah sand dune.
a. Zona Alam Sand Dune, Parangtritis
Sand dune, Parangtritis berada pada garis lintang antara 8o lintang
selatan dan 110o bujur timur dan dengan ketinggian sekitar 7 meter. Hal
ini dapat berubah sewaktu-waktu dikarenakan adanya angin.
Pasir yang terdapat di sand dune merupakan material yang berasal
dari Gunung Merapi yang kemudian terbawa oleh arus sungai dan
menjadi endapan di pinggir laut. Yang kemudian terbawa oleh angin,
9
sehingga terbentuk gundukan pasir di daratan. Oleh karena itu, jenis
tanahnya merupakan campuran dari tanah vulkanis, aluvial maupun pasir.
Yang disebut dengan pH adalah derajat keasaman yang digunakan
untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh
suatu larutan. Derajat keasaman tanah di sand dune tergantung dimana
letak pengamatannya. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion
hidrogen (H+) yang terlarut.
Sedangkan kelembapan udara adalah tingkat kebasahan udara karena
dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap
air dalam udara hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam
udara dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air didinginkan maka
suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu.
Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yang mengandung uap air
sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh.
Faktor yang memengaruhi kelembaban udara adalah :
a. Suhu
b. Tekanan udara
c. Pergerakan angin
d. Kuantitas dan kualitas penyinaran
e. Vegetasi
f. Ketersediaan air di suatu tempat.
Kecepatan angin merupakan kecepatan udara yang bergerak secara
horizontal pada ketinggian 2 meter diatas tanah. Perbedaan tekanan udara
10
antara asal dan tujuan angin merupakan faktor yang menentukan
kecepatan angin. Kecepatan angin akan berbeda pada permukaan yang
tertutup vegetasi tumbuhan.
b. Lingkungan Biotik Sand Dune, Parangtritis
Lingkungan biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas
makhluk hidup. Lingkungan biotik yang terdapat di sand dune adalah
flora dan fauna. Flora adalah nama latin dari tumbuhan yaitu organisme
yang masuk ke dalam Regnum Plantae. Pada umumnya, flora yang hidup
di daerah gumuk pasir adalah rumput-rumputan. Sedangkan fauna adalah
nama latin dari hewan yaitu organisme yang masuk ke dalam animalia.
Fauna yang tinggal di daerah berpasir diantaranya adalah semut dan
jingking.
B. KERANGKA BERFIKIR
Tahap-tahap yang kami lakukan sebelum penelitian adalah menyiapkan alat-
alat yang berupa hygrometer, gps, pH meter, tali rafia, tabung reaksi, stopwatch,
11
Membuat Rancangan Penelitian
Menyiapkan alat
Ke lokasi Penelitian
Melakukan Penelitian
Laporan Hasil Penelitian
Mencatat Hasil Penelitian
dan meteran. Setelah itu, kami membuat rancangan penelitian agar mempermudah
dalam penelitian. Kemudian, tahap selanjutnya adalah menuju ke lokasi penelitian
yaitu, Sand Dunes. Setelah kami menemukan lokasi penelitian kami melakukan
penelitian dengan cermat dan hati-hati, yang kemudian kami catat hasilnya. Tahap
akhir yang kami lakukan adalah menyusun laporan hasil penelitian.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
12
A. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode gabungan, yaitu metode
kulitatif sekaligus kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk memberikan
deskripsi tentang pengertian objek yang diteliti sekaligus hal-hal yang berkaitan
dengan itu yang meliputi observasi dan dokumentasi karena pengamatan yang
kami lakukan melibatkan banyak data penelitian dan observasi. Sedangkan
metode kuantitatif digunakan untuk mengukur atau menuliskan hasil penelitian
yang berupa angka misalnya, kelembapan tanah, kepadatan populasi dll.
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
a. Waktu Penelitian
HARI JAM KEGIATAN KETERANGANRabu, 5 Februari 2015
07.30 Rombongan diberangkatkan dari lokasi
Snack
08.30 Kunjungan I : ke lokasi Museum Dirgantara
10.40 Kunjungan II : Museum Biologi
Makan siang + istirahat + sholat
Restoran Ambar Ketawang
14:50 Kunjungan III :
13
Bis 1,2,3,4,5,6 : Museum Geospasial
17:50 Bis 7,8 : BI Kunjungan IV :Sand Dunes ParangtritisMakan Malam Restoran
20:40 Tiba di lokasi SMA N 1 KLATEN
b. Tempat PenelitianTempat penelitian yang difokuskan dalam kelompok kami
ialah dalam kunjungan IV yaitu di gumuk pasir, Yogyakarta.
C. ALAT DAN BAHANo Alat
1. GPS
14
2. Tali rafia 20 meter3. pH meter4. Hygrometer5. Tabung reaksi
o Bahan1. Vegetasi/Tumbuhan2. Hewan3. Lingkungan abiotik4. Buku determinasi tumbuhan
D. LANGKAH KERJA1. Tentukan lokasi dari obyek pengamatan pada Sand Dunes dengan
menggunakan GPS untuk mengetahui :a. Ketinggian tempat (meter dpl)b. Posisi garis lintang (LS,LU)c. Posisi garis bujur (BB,BT)
2. Amati lingkungan abiotik lingkungan lokasi pengamatan dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mendata :a. Struktur tanah disertai gambar dan keterangannyab. Tekstur tanahc. pH tanah/ pasird. Kelembaban udara (%)e. Kecepatan angin (m/dt)
3. Amati vegetasi yang ditemukan pada lokasi pengamatan dengan metode kuadran :a. Buat petak pengamatan menggunakan rafia dengan ukuran 5m x 5mb. Tiap petakan dibagi menjadi 25 anak petak berukuran 1m x 1m
c. Identifikasi setiap jenis flora yang ditemukan di tiap anak petakan dan hitung jumlah tiap jenis
d. Amati hasil identifikasi flora dan fauna pada tabel pengamatan berikut
15
4. Identifikasi jenis tumbuhan yang ditemukan di lokasi pengamatan menggunakan kunci determinasi tumbuhan !
C. SUMBER DATA
Data yang kami peroleh dari kegiatan penelitian ini tidak hanya sekedar
dari pengamatan saja, akan tetapi kami juga mendapatkan sumber data dari
web-web di internet serta dokumen penelitian.
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Metode yang kami gunakan yaitu :
Metode sintesis adalah merangkum intisari bacaan yang berasal dari
beberapa sumber.
Metode dokumentasi, dengan cara mengumpulkan foto-foto pengamatan.
BAB IV
PEMBAHASAN
16
A. HASIL PENELITIAN
1. Lingkungan abiotik.a. Tanah
Struktur 3 lapisan.Tekstur Halus sedikit kasarpH 5Kelembaban udara 51 %Kecepatan angin 1,02 m/detik
2. Lingkungan biotik.a. Fauna .
Tidak ditemukan.b. Flora.
1. Paspalum commersonii
B. PEMBAHASAN
1. Lingkungan Abiotik di sand dune, ParangtritisSand dune atau yang sering disebut dengan gumuk pasir
merupakan salah satu wilayah yang tepat untuk penelitian dalam bidang biologi. Sand dune memiliki ketinggian ±7 meter, lokasi yang kami teliti adalah pada posisi 8˚01’ LS dan pada 110˚19’ BT.
Sand dune yang jenis tanahnya adalah tanah berpasir, dengan pH kurang lebih 5. Tanah ini termasuk tanah yang asam. Tetapi pada umumnya tanah berpasir yang ada di dekat laut adalah basa karena sudah terkontaminasi dengan air laut. Dilihat dari sejarah terbentuknya sand dune, tanah yang ada di sand dune tidak murni berasal dari Pantai Parangtritis. Tetapi berasal dari material vulkanik Gunung Merapi ,yang terbawa aliran sungai dan menjadi endapan di pinggir laut. Yang kemudian kering dan terbawa angin. Sehingga tanah di sand dune ini tergolong unik.
Tekstur tanah di sand dune adalah halus, tapi juga sedikit kasar. Warnanya pun hitam bercampur putih, dan ada yang mengkilap.
17
Sedangkan, setelah diamati pada tabung reaksi, tanah di sand dune terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan atas, lapisan tengah dan lapisan bawah.
A. Lapisan atas tanah sangat tipis yang merupakan kumpulan debu.
B. Lapisan tengah tanah merupakan lapisan pasir. Lapisan ini berwarna hitam keputih-putihan yang cukup tebal, karena pada lapisan ini terdapat bahan penyusun pokok pada tanah berpasir.
C. Lapisan bawah lebih tebal daripada lapisan atas. Pada lapisan bawah ini warnanya hitam pekat karena mengandung humus. Lapisan yang mengandung humus ini tidak begitu tebal, maka dari itu tanah berpasir kurang subur.
18
1.Lapisan atas
2.Lapisan tengah
3.Lapisan bawah
Kelembaban udara di sand dune adalah 51 %,hal ini termasuk kedalam kategori sedang. Karena berdasarkan faktor yang mempengaruhi, pada saat kami melakukan pengamatan sinar matahari tidak terlalu panas, suhunya pun sedang, kecepatan angin yang tergolong lambat atau pelan 1,02 m/detik , dengan vegetasi tumbuhan yang cukup banyak.
2. Lingkungan Biotik di Sand Dune, Parangtritis.a) Fauna.
Fauna yang hidup di daerah berpasir umumnya adalah semut, jingking. Tetapi, pada saat penelitian kami tidak menemukan fauna apapun.
b) Flora. Pada penelitian yang kami lakukan, kami menemukan beberapa jenis flora, diantaranya adalah :
1) Paspalum commersonii.No.
1 Kingdom Plantae2 Division Spermatophyte3 Sub division Angiospermae4 Kelas Dicotylodenae5 Ordo Poales6 Family Poaceae7 Genus Paspalum8 Spesies Paspalum comersonii9 Namadaerah Rumput gegenjuran
19
Morfologi :
Akarnya serabut dan panjang
Daun runcing
Batang membentuk rumpun
Belum ada bunga dan biji
Ciri khas :
Akarnya panjang digunakan untuk memperluas daerah peresapan air
Permukaan daunnya kecil berguna untuk memperkecil penguapan
sehingga dapat bertahan hidup pada daerah yang kering .
Tanaman ini merupakan gulma.
20
daun
Akar
Batang
Determinasi
1b. Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati . Sedikit-dikitnya dengan benang sari dan atau putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga ......................2
2b. Tiada alat pqembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan batang,poros daun atau tangkai daun)................3
3b. Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas tersebut diatas.........4
4a. Bangsa rumput atau yang menyerupainya. Daun mempunyai tulang daun sejajar atau melengkung, tak berduri, dengan pangkal berpelepah. Bunga-bunga merupakan bulir,terdapat di ketiak sekam(sisik tipis).........................5
5a. Batang bulat atau kadang-kadang sedikit pipih. Ibu tangkai karangan bunga kebanyakan berbuku. Lidah atau karangan rambut pada batas antara pelepah dengan helaian daun kerap kali kelihatan jelas. Ujung sekam kadang-kadang berjarum. Sekam tidak pernah tersusun spiral ............... 19. Gramineae
1b. Karangan bunga lain..............2
2a. Anak bulir duduk atau dengan tangkai yang sangat pendek dan tidak bercabang,terkumpul menjadi bulir atau tandan berbentuk bulir. Ini berdiri sendiri atau terkumpul keseluruhannya menjadi bentuk payung,tandan atau malai (rumput bulir).................3
3b . karangan bunga lain.................4
4b .
5b .tanaman lain.............6
6b. Bulir tidak demikian penempatannya.............9
9b. Bulir tidak berpegangan satu terhadap yang lain. Anak bulir tersusun pada poros bulir secara lain..................10
10b. Anak bulir tidak berjarum (paling banter lancip)..................12
12b. Tangkai karangan bunga berdiri sendiri......................13
13a. Anak bulir terkumpul berjejal pada punggungnya...............14
21
14a. Anak bulir menutup serupa genting. Sekam terluar lebar,oval sampaibulat, betulang daun.................11. Paspalum
Tanaman ke-2
No.
1 Kingdom Plantae2 Division Spermatophyte3 Kelas magnoliophyta4 Ordo fabales5 Family Asteraceae6 Genus Belum diketahui7 Spesies Belum diketahui
Determinasi
1b. Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati. Sedikit-dikitnya dengan benang sari dan (atau ) putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga....................2
2b. Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhandapat juga memanjat atau membelit(dengan batang,poros daun atau tangkai daun)...............3
3b. Daun tidak berbentuk jarum,atau pun tidak terdapat dalam nerkas tersebut diatas................4
4b. Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan (atau) bunga berlainan dengan yang diterangkan diatas..................6
6b. Dengan daun yang jelas...............7
22
7b. Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupainya..............9
9b. Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dan tidak membelit..............10
10b. Daun tidak tersusun sedemikian rapat menjadi rozet........11
11b. Tidak demikian. Ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jaring urat daun dan dari anak cabang tulnag daun yang kesamping dan yang serong keatas.................12
12b. Tidak semua daun duduk dalam karangan atau tidak ada daun sama sekali............13
13b. Tumbuh-tumbuhan berbentuk lain......14
14a. Daun tersebar kadang-kadang sebagian berhadapan .................15
15b. Daun majemuk menjari atau majemuk menyirip atau juga tunggal, .kalau demikian tentu berbagi menyirip rangkap sampai bercangap menyirip rangkap (golongan 9) .........197
197b. Daun menyirip dan terdiri atas paling sedikit dua pasang anak daun ...........208
208a. Daun majemuk (semu-pent) rangkap sampai rangkap tiga.....................209
209b. Tumbuh-tumbuhan lain................210
210a. Daun terbagi dalam toreh yang halus ,kalau diremas berbau. Bunga bersatu dalam bongkol yang didukung oleh daun pembalut................121. Compositae
Compositae sama dengan Asteraceae.
23
Morfologi :
Akar tunggang
Batang berkayu,sehingga dapat tumbuh membesar. Warna batang merah.
Daun menyirip, berwarna hijau kemerah-merahan, ukurannya kecil .
Bunga berukuran kecil, dan mengumpul .
Ciri khas:
Tanaman ini hampir sama seperti tanaman krokot tetapi batangnya berkayu
sedangkan krokot tidak. Tanaman ini termasuk suku kenikir-kenikiran.
Permukaan daunnya kecil, digunakan untuk memperkecil penguapan sehingga
bisa tumbuh ditempat yang kering. Tanaman ini termasuk langka, bentuknya unik,
sehingga bisa dibuat herbarium.
24
Batang
daun
bunga
Tanaman ke 3
No.
1 Kingdom Plantae2 Division Spermatophyte3 Kelas Magnoliophyta
4 Ordo Fabales5 Family Asteraceae
6 Genus belum diketahui7 Spesies belum diketahui
25
Daun
Batang
Akar
1b. Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati. Sedikit-dikitnya dengan benang sari
dan (atau ) putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga....................2
2b. Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhandapat juga memanjat atau
membelit(dengan batang,poros daun atau tangkai daun)...............3
3b. Daun tidak berbentuk jarum,atau pun tidak terdapat dalam nerkas tersebut
diatas................4
4b. Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan (atau) bunga
berlainan dengan yang diterangkan diatas..................6
6b. Dengan daun yang jelas...............7
7b. Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupainya..............9
9b. Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dan tidak membelit..............10
10b. Daun tidak tersusun sedemikian rapat menjadi rozet........11
11b. Tidak demikian. Ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jaring urat daun
dan dari anak cabang tulnag daun yang kesamping dan yang serong
keatas.................12
12b. Tidak semua daun duduk dalam karangan atau tidak ada daun sama
sekali............13
13b. Tumbuh-tumbuhan berbentuk lain......14
14a. Daun tersebar kadang-kadang sebagian berhadapan .................15
26
15b. Daun majemuk menjari atau majemuk menyirip atau juga tunggal, .kalau
demikian tentu berbagi menyirip rangkap sampai bercangap menyirip rangkap
(golongan 9) .........197
197b. Daun menyirip dan terdiri atas paling sedikit dua pasang anak
daun ...........208
208a. Daun majemuk (semu-pent) rangkap sampai rangkap tiga.....................209
209b. Tumbuh-tumbuhan lain................210
210a. Daun terbagi dalam toreh yang halus ,kalau diremas berbau. Bunga bersatu
dalam bongkol yang didukung oleh daun pembalut................121. Compositae
Compositae sama dengan Asteraceae.
Morfologi :
Akarnya tunggang
Batang berkayu,warna merah dan berbulu
Daunnya menyirip, warna hijau kemerah-merahan
Belum ada bunga
Morfologi tanaman hampir sama dengan tanaman ke 3 tetapi tanaman ini
mempunyai bulu pada batangnya,sehingga merupakan famili yang sama tetapi
genus dan spesiesnya kemungkinan berbeda.
27
Ciri khas :
Mempunyai permukaan daun yang kecil yang dapat mengurangi penguapan,
sehingga dapat tumbuh di daerah kering.
C. PENERAPAN HASIL PENELITIAN BAGI KEHIDUPAN
1. Dapat mengetahui jenis tumbuhan yang dapat tumbuh di daerah gumuk pasir sehingga masyarakat dapat membudidayakannya. Tumbuhan yang dimaksud tentunya merupakan tumbuhan yang bermanfaat, dan tumbuhan yang termasuk langka.
2. Sebagai sarana belajar siswa
28
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Gumuk pasir adalah gundukan bukit dari pasir yang terhembus angin.
Gumuk pasir dapat dijumpai pada daerah yang memiliki pasir sebagai
material utama, kecepatan angin tinggi untuk mengikis dan mengangkut
butir-butir berukuran pasir, dan permukaan tanah untuk tempat
pengendapan pasir, biasanya terbentuk di daerah arid (kering).
Barchan adalah gumuk pasir yang bentuknya menyerupai bulan sabit dan
terbentuk pada daerah yang tidak memiliki barrier. Besarnya kemiringan
lereng daerah yang menghadap angin lebih landai dibandingkan dengan
kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin, sehingga apabila
dibuat penampang melintang tidak simetri.
Kecepatan angin di daerah gumuk pasir Parangtritis lambat. Kelembaban
udara sedang. Tanah berpasir yang asam yang punya 3 lapisan
Sand dune Parangtritis sangat cocok untuk penelitian karena di sana
terdapat banyak flora langka yang unik.
Dari penelitian yang kami lakukan, kami belum mengetahui spesies dari 2
jenis tanaman. Mungkin tanaman tersebut sebelumnya belum pernah ada
yang meneliti.
29
B. SARAN
1. Sebaiknya untuk para siswa lebih disiplin agar waktu pemberangkatan
tepat waktu.
2. Sebaiknya biro dengan bapak/ibu guru pembimbing lebih menjaga
komunikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman.
3. Sebaiknya saat di museum biologi lebih difokuskan kepada kelas yang
mendapatkan penelitian di bidangbiologi.
4. Sebaiknya waktu untuk penelitian di Sand Dunes lebih lama.
30
DAFTAR PUSTAKA
http://omdompet.blogspot.com/2014/01/ringkasan-abstrak-dan-sintesis.html
diakses pada 8 Maret 2015
http://desmutsi612.wordpress.com/2013/01/15/paspalum-commersonii-lamk/
diakses pada 14 Maret 2015
http://www.seocontoh.com/2014/01/contoh-motto.html
diakses pada 15 Maret 2015
https://deanpembajaksawah.files.wordpress.com/2009/12/untitledh.jpg
diakses pada 8 Maret 2015
http://udhnr.blogspot.com/2009/01/gumuk-pasir-atau-sand-dunes.html
diakses 1 maret 2015
http://dikyagustian.blogspot.com/2013/06/proses-terbentuknya-sand-dunes.html
diakses 1 maret 2015
http://defajha.blogspot.com/2014/05/penerapan-10-konsep-esensial-geografi.html
diakses 12 maret 2015.
https://desmutsi612.wordpress.com/2013/01/15/papalum-commersonii-lamk/
diakses 17 maret 2015
31