+ All Categories
Home > Documents > Study Excursion Sand Dune

Study Excursion Sand Dune

Date post: 05-Dec-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
32
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Begitu banyak jenis pasir yang terdapat di dunia. Banyak dari pasir pasir tersebut merupakan media tanam yang buruk. Dari banyak pasir tersebut terdapat jenis pasir yang dapat untuk ditanami, salah satunya adalah di Sand Dunes, Parangtritis, pesisir selatan pulau Jawa. Hal ini merupakan salah satu keunikan tersendiri bagi wilayah sand dune. Maka dari itu, dalam hal ini kami mengobservasi lingkungan abiotik yang terdapat di sand dune,termasuk keadaan tanah dan anginnya. Selain itu kami juga mengobservasi keanekaragaman makhluk hidup yang tinggal di wilayah sand dune,khususnya flora dan fauna. Di sand dune,keadaan tanahnya adalah asam dengan struktur yang lembut tapi sedikit kasar,dan angin yang berhembus dengan pelan. Di sand dune kami juga menemukan beragam jenis flora yang tidak sering kami lihat tumbuh di tanah biasa. Selain itu kami tidak menemukan fauna. Untuk itu, kami mengindentifikasi dan mengklasifikasikan flora yang kami temukan di sand dune agar kami dapat mendapatkan kesimpulan tentang jenis flora yang dapat hidup di tanah berpasir dan juga asam seperti sand dune. Sehingga dari hasil pengamatan yang kami lakukan dapat memberikan inspirasi untuk membudidayakan tanaman yang cukup langka tersebut,yang dapat hidup di 1
Transcript

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.

Begitu banyak jenis pasir yang terdapat di dunia. Banyak dari pasir pasir

tersebut merupakan media tanam yang buruk. Dari banyak pasir tersebut

terdapat jenis pasir yang dapat untuk ditanami, salah satunya adalah di Sand

Dunes, Parangtritis, pesisir selatan pulau Jawa. Hal ini merupakan salah satu

keunikan tersendiri bagi wilayah sand dune. Maka dari itu, dalam hal ini kami

mengobservasi lingkungan abiotik yang terdapat di sand dune,termasuk

keadaan tanah dan anginnya. Selain itu kami juga mengobservasi

keanekaragaman makhluk hidup yang tinggal di wilayah sand dune,khususnya

flora dan fauna.

Di sand dune,keadaan tanahnya adalah asam dengan struktur yang lembut

tapi sedikit kasar,dan angin yang berhembus dengan pelan. Di sand dune kami

juga menemukan beragam jenis flora yang tidak sering kami lihat tumbuh di

tanah biasa. Selain itu kami tidak menemukan fauna. Untuk itu, kami

mengindentifikasi dan mengklasifikasikan flora yang kami temukan di sand

dune agar kami dapat mendapatkan kesimpulan tentang jenis flora yang dapat

hidup di tanah berpasir dan juga asam seperti sand dune. Sehingga dari hasil

pengamatan yang kami lakukan dapat memberikan inspirasi untuk

membudidayakan tanaman yang cukup langka tersebut,yang dapat hidup di

1

tanah berpasir . Selain itu, untuk memperkenalkan kepada para pelajar bahwa

di parangtritis terdapat gumuk pasir atau yang sering disebut sand dune yang

dapat digunakan untuk penelitian .

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah keadaan zona alam Sand Dunes di Parangtritis ?

2. Apa saja jenis flora dan fauna yang hidup dan berkembang di Sand

Dunes ?

3. Apa ciri-ciri flora dan fauna yang ditemukan di Sand Dunes ?

4. Termasuk kelompok apa flora dan fauna yang ditemukan di Sand

Dunes ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang tersebut maka tujuan karya tulis ilmiah ini

adalah untuk mengetahui keadaan zona alam di Sand Dunes dan

mengamati, mengidentifikasi, serta mengklasifikasi berbagai jenis flora

dan fauna yang hidup dan berkembang di wisata alam Sand Dunes.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Kita mendapatkan pengetahuan baru tentang keadaan alam di gumuk

pasir.

2. Kita dapat mengetahui dan mengklasifikasikan makhluk hidup yang

tinggal di daerah berpasir.

2

3. Memperkenalkan sand dune selain sebagai wisata alam, tetapi sebagai

tempat penelitian yang cukup baik.

3

BAB II

LANDASAN TEORI

A. KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian

Gumuk pasir adalah gundukan bukit dari pasir yang

terhembus angin. Gumuk pasir dapat dijumpai pada daerah yang

memiliki pasir sebagai material utama, kecepatan angin tinggi

untuk mengikis dan mengangkut butir-butir berukuran pasir, dan

permukaan tanah untuk tempat pengendapan pasir, biasanya

terbentuk di daerah arid (kering).

Gumuk pasir cenderung terbentuk dengan penampang tidak

simetri. Jika tidak ada stabilisasi oleh vegetasi gumuk pasir

cenderung bergeser ke arah angin berhembus, hal ini karena butir-

butir pasir terhembus dari depan ke belakang gumuk. Gerakan

gumuk pasir pada umumnya kurang dari 30 meter pertahun.

Secara garis besar, ada dua tipe gumuk pasir, yaitu free

dunes (terbentuk tanpa adanya suatu penghalang) dan impedeed

Dunes (yang terbentuk karena adanya suatu penghalang).

Bentuk gumuk pasir bermacam-macam tergantung pada

faktor-faktor jumlah dan ukuran butir pasir, kekuatan dan arah

4

angin, dan keadaan vegetasi. Bentuk gumuk pasir pokok yang

perlu dikenal adalah :

Gumuk Pasir Tipe Barchan (barchanoid dunes)

Gumuk pasir ini bentuknya menyerupai bulan sabit dan

terbentuk pada daerah yang tidak memiliki barrier. Besarnya

kemiringan lereng daerah yang menghadap angin lebih landai

dibandingkan dengan kemiringan lereng daerah yang

membelakangi angin, sehingga apabila dibuat penampang

melintang tidak simetri. Ketinggian gumuk pasir barchan

umumnya antara 5 – 15 meter. Gumuk pasir ini merupakan

perkembangan, karena proses eolin tersebut terhalangi oleh adanya

beberapa tumbuhan, sehingga terbentuk gumuk pasir seperti ini

dan daerah yang menghadap angin lebih landai dibandingkan

dengan kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin.

5

Gumuk Pasir Melintang (transverse dune)

Gumuk pasir ini terbentuk di daerah yang tidak

berpenghalang dan banyak cadangan pasirnya. Bentuk gumuk pasir

melintang menyerupai ombak dan tegak lurus terhadap arah angin.

Awalnya, gumuk pasir ini mungkin hanya beberapa saja, kemudian

karena proses eolin yang terus menerus maka terbentuklah bagian

yang lain dan menjadi sebuah koloni. Gumuk pasir ini akan

berkembang menjadi bulan sabit apabila pasokan pasirnya

berkurang. 

Gumuk Pasir Parabolik

6

Gumuk pasir ini hampir sama dengan gumuk pasir barchan

akan tetapi yang membedakan adalah arah angin. Gumuk pasir

parabolik arahnya berhadapan dengan datangnya angin. Awalnya,

mungkin gumuk pasir ini berbentuk sebuah bukit dan melintang,

tetapi karena pasokan pasirnya berkurang maka gumuk pasir ini

terus tergerus oleh angin sehingga membentuk sabit dengan bagian

yang menghadap ke arah angin curam.

Gumuk Pasir Memanjang (linear dune)

Gumuk pasir memanjang adalah gumuk pasir yang

berbentuk lurus dan sejajar satu sama lain. Arah dari gumuk pasir

tersebut searah dengan gerakan angin. Gumuk pasir ini

berkembang karena berubahnya arah angin dan terdapatnya celah

diantara bentukan gumuk pasir awal, sehingga celah yang ada terus

menerus mengalami erosi sehingga menjadi lebih lebar dan

memanjang.

7

Gumuk Pasir Bintang (star dune)

Gumuk pasir bintang adalah gumuk pasir yang dibentuk

sebagai hasil kerja angin dengan berbagai arah yang bertumbukan.

Bentukan awalnya merupakan sebuah bukit dan di sekelilingnya

berbentuk dataran, sehingga proses eolin pertama kali akan

terfokuskan pada bukit ini dengan tenaga angin yang datang dari

berbagai sudut sehingga akan terbentuk bentuklahan baru seperti

bintang. Bentuk seperti ini akan hilang setelah terbentuknya

bentukan baru disekitarnya.

Sand dune dapat terbentuk dikarenakan beberapa hal :

1. Tersedia material berukuran pasir halus hingga kasar

dalam jumlah yang banyak.

2. Adanya periode kering yang panjang dan tegas.

3. Adanya angin yang mampu mengangkut dan

mengendapkan bahan pasir tersebut.

4. Gerakan angin tidak banyak terhalang oleh vegetasi

maupun obyek lain.

8

2. Proses Terbentuknya Sand Dune, Parangtritis

Pada umumnya, gumuk pasir terbentuk pada daerah gurun. Namun

uniknya di Indonesia yang beriklim tropis dengan curah hujan yang

tinggi memiliki bentukan gumuk pasir seperti di Pantai Selatan

Parangtritis, Yogyakarta tersebut. Hal itu dapat terjadi karena Di

Indonesia, di Yogyakarta khusunya, memiliki gunung yang masih aktif,

yakni Gunung Merapi. Gunung Merapi secara berkala mengeluarkan

materialnya dari perut bumi. Dan material ini terbawa oleh arus sungai,

yang mana sungai sungai ini bermuara di Sungai Progo. Material material

ini dari gunung masih  berukuran besar. Tapi, karena terbentur atau

karena arus sungai ataupun sesuatu yang lain, maka material ini terpecah

pecah dan hancur menjadi pasir. Di muara, material ini seharusnya

menumpuk menjadi delta, tetapi karena ombak laut yang sangat besar di

laut selatan, maka pasir pasir tersebut terangkat ke pantai. Dan

sesampainya di pantai, lalu pasir itu terdorong ke daratan karena angin

laut. Sehingga terbentuklah sand dune.

a. Zona Alam Sand Dune, Parangtritis

Sand dune, Parangtritis berada pada garis lintang antara 8o lintang

selatan dan 110o bujur timur dan dengan ketinggian sekitar 7 meter. Hal

ini dapat berubah sewaktu-waktu dikarenakan adanya angin.

Pasir yang terdapat di sand dune merupakan material yang berasal

dari Gunung Merapi yang kemudian terbawa oleh arus sungai dan

menjadi endapan di pinggir laut. Yang kemudian terbawa oleh angin,

9

sehingga terbentuk gundukan pasir di daratan. Oleh karena itu, jenis

tanahnya merupakan campuran dari tanah vulkanis, aluvial maupun pasir.

Yang disebut dengan pH adalah derajat keasaman yang digunakan

untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh

suatu larutan. Derajat keasaman tanah di sand dune tergantung dimana

letak pengamatannya. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion

hidrogen (H+) yang terlarut.

Sedangkan kelembapan udara adalah tingkat kebasahan udara karena

dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap

air dalam udara hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam

udara dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air didinginkan maka

suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu.

Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yang mengandung uap air

sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh.

Faktor yang memengaruhi kelembaban udara adalah :

a. Suhu

b. Tekanan udara

c. Pergerakan angin

d. Kuantitas dan kualitas penyinaran

e. Vegetasi

f. Ketersediaan air di suatu tempat.

Kecepatan angin merupakan kecepatan udara yang bergerak secara

horizontal pada ketinggian 2 meter diatas tanah. Perbedaan tekanan udara

10

antara asal dan tujuan angin merupakan faktor yang menentukan

kecepatan angin. Kecepatan angin akan berbeda pada permukaan yang

tertutup vegetasi tumbuhan.

b. Lingkungan Biotik Sand Dune, Parangtritis

Lingkungan biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas

makhluk hidup. Lingkungan biotik yang terdapat di sand dune adalah

flora dan fauna. Flora adalah nama latin dari tumbuhan yaitu organisme

yang masuk ke dalam Regnum Plantae. Pada umumnya, flora yang hidup

di daerah gumuk pasir adalah rumput-rumputan. Sedangkan fauna adalah

nama latin dari hewan yaitu organisme yang masuk ke dalam animalia.

Fauna yang tinggal di daerah berpasir diantaranya adalah semut dan

jingking.

B. KERANGKA BERFIKIR

Tahap-tahap yang kami lakukan sebelum penelitian adalah menyiapkan alat-

alat yang berupa hygrometer, gps, pH meter, tali rafia, tabung reaksi, stopwatch,

11

Membuat Rancangan Penelitian

Menyiapkan alat

Ke lokasi Penelitian

Melakukan Penelitian

Laporan Hasil Penelitian

Mencatat Hasil Penelitian

dan meteran. Setelah itu, kami membuat rancangan penelitian agar mempermudah

dalam penelitian. Kemudian, tahap selanjutnya adalah menuju ke lokasi penelitian

yaitu, Sand Dunes. Setelah kami menemukan lokasi penelitian kami melakukan

penelitian dengan cermat dan hati-hati, yang kemudian kami catat hasilnya. Tahap

akhir yang kami lakukan adalah menyusun laporan hasil penelitian.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

12

A. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode gabungan, yaitu metode

kulitatif sekaligus kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk memberikan

deskripsi tentang pengertian objek yang diteliti sekaligus hal-hal yang berkaitan

dengan itu yang meliputi observasi dan dokumentasi karena pengamatan yang

kami lakukan melibatkan banyak data penelitian dan observasi. Sedangkan

metode kuantitatif digunakan untuk mengukur atau menuliskan hasil penelitian

yang berupa angka misalnya, kelembapan tanah, kepadatan populasi dll.

B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

a. Waktu Penelitian

HARI JAM KEGIATAN KETERANGANRabu, 5 Februari 2015

07.30 Rombongan diberangkatkan dari lokasi

Snack

08.30 Kunjungan I : ke lokasi Museum Dirgantara

10.40 Kunjungan II : Museum Biologi

Makan siang + istirahat + sholat

Restoran Ambar Ketawang

14:50 Kunjungan III :

13

Bis 1,2,3,4,5,6 : Museum Geospasial

17:50 Bis 7,8 : BI Kunjungan IV :Sand Dunes ParangtritisMakan Malam Restoran

20:40 Tiba di lokasi SMA N 1 KLATEN

b. Tempat PenelitianTempat penelitian yang difokuskan dalam kelompok kami

ialah dalam kunjungan IV yaitu di gumuk pasir, Yogyakarta.

C. ALAT DAN BAHANo Alat

1. GPS

14

2. Tali rafia 20 meter3. pH meter4. Hygrometer5. Tabung reaksi

o Bahan1. Vegetasi/Tumbuhan2. Hewan3. Lingkungan abiotik4. Buku determinasi tumbuhan

D. LANGKAH KERJA1. Tentukan lokasi dari obyek pengamatan pada Sand Dunes dengan

menggunakan GPS untuk mengetahui :a. Ketinggian tempat (meter dpl)b. Posisi garis lintang (LS,LU)c. Posisi garis bujur (BB,BT)

2. Amati lingkungan abiotik lingkungan lokasi pengamatan dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mendata :a. Struktur tanah disertai gambar dan keterangannyab. Tekstur tanahc. pH tanah/ pasird. Kelembaban udara (%)e. Kecepatan angin (m/dt)

3. Amati vegetasi yang ditemukan pada lokasi pengamatan dengan metode kuadran :a. Buat petak pengamatan menggunakan rafia dengan ukuran 5m x 5mb. Tiap petakan dibagi menjadi 25 anak petak berukuran 1m x 1m

c. Identifikasi setiap jenis flora yang ditemukan di tiap anak petakan dan hitung jumlah tiap jenis

d. Amati hasil identifikasi flora dan fauna pada tabel pengamatan berikut

15

4. Identifikasi jenis tumbuhan yang ditemukan di lokasi pengamatan menggunakan kunci determinasi tumbuhan !

C. SUMBER DATA

Data yang kami peroleh dari kegiatan penelitian ini tidak hanya sekedar

dari pengamatan saja, akan tetapi kami juga mendapatkan sumber data dari

web-web di internet serta dokumen penelitian.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Metode yang kami gunakan yaitu :

Metode sintesis adalah merangkum intisari bacaan yang berasal dari

beberapa sumber.

Metode dokumentasi, dengan cara mengumpulkan foto-foto pengamatan.

BAB IV

PEMBAHASAN

16

A. HASIL PENELITIAN

1. Lingkungan abiotik.a. Tanah

Struktur 3 lapisan.Tekstur Halus sedikit kasarpH 5Kelembaban udara 51 %Kecepatan angin 1,02 m/detik

2. Lingkungan biotik.a. Fauna .

Tidak ditemukan.b. Flora.

1. Paspalum commersonii

B. PEMBAHASAN

1. Lingkungan Abiotik di sand dune, ParangtritisSand dune atau yang sering disebut dengan gumuk pasir

merupakan salah satu wilayah yang tepat untuk penelitian dalam bidang biologi. Sand dune memiliki ketinggian ±7 meter, lokasi yang kami teliti adalah pada posisi 8˚01’ LS dan pada 110˚19’ BT.

Sand dune yang jenis tanahnya adalah tanah berpasir, dengan pH kurang lebih 5. Tanah ini termasuk tanah yang asam. Tetapi pada umumnya tanah berpasir yang ada di dekat laut adalah basa karena sudah terkontaminasi dengan air laut. Dilihat dari sejarah terbentuknya sand dune, tanah yang ada di sand dune tidak murni berasal dari Pantai Parangtritis. Tetapi berasal dari material vulkanik Gunung Merapi ,yang terbawa aliran sungai dan menjadi endapan di pinggir laut. Yang kemudian kering dan terbawa angin. Sehingga tanah di sand dune ini tergolong unik.

Tekstur tanah di sand dune adalah halus, tapi juga sedikit kasar. Warnanya pun hitam bercampur putih, dan ada yang mengkilap.

17

Sedangkan, setelah diamati pada tabung reaksi, tanah di sand dune terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan atas, lapisan tengah dan lapisan bawah.

A. Lapisan atas tanah sangat tipis yang merupakan kumpulan debu.

B. Lapisan tengah tanah merupakan lapisan pasir. Lapisan ini berwarna hitam keputih-putihan yang cukup tebal, karena pada lapisan ini terdapat bahan penyusun pokok pada tanah berpasir.

C. Lapisan bawah lebih tebal daripada lapisan atas. Pada lapisan bawah ini warnanya hitam pekat karena mengandung humus. Lapisan yang mengandung humus ini tidak begitu tebal, maka dari itu tanah berpasir kurang subur.

18

1.Lapisan atas

2.Lapisan tengah

3.Lapisan bawah

Kelembaban udara di sand dune adalah 51 %,hal ini termasuk kedalam kategori sedang. Karena berdasarkan faktor yang mempengaruhi, pada saat kami melakukan pengamatan sinar matahari tidak terlalu panas, suhunya pun sedang, kecepatan angin yang tergolong lambat atau pelan 1,02 m/detik , dengan vegetasi tumbuhan yang cukup banyak.

2. Lingkungan Biotik di Sand Dune, Parangtritis.a) Fauna.

Fauna yang hidup di daerah berpasir umumnya adalah semut, jingking. Tetapi, pada saat penelitian kami tidak menemukan fauna apapun.

b) Flora. Pada penelitian yang kami lakukan, kami menemukan beberapa jenis flora, diantaranya adalah :

1) Paspalum commersonii.No.

1 Kingdom Plantae2 Division Spermatophyte3 Sub division Angiospermae4 Kelas Dicotylodenae5 Ordo Poales6 Family Poaceae7 Genus Paspalum8 Spesies Paspalum comersonii9 Namadaerah Rumput gegenjuran

19

Morfologi :

Akarnya serabut dan panjang

Daun runcing

Batang membentuk rumpun

Belum ada bunga dan biji

Ciri khas :

Akarnya panjang digunakan untuk memperluas daerah peresapan air

Permukaan daunnya kecil berguna untuk memperkecil penguapan

sehingga dapat bertahan hidup pada daerah yang kering .

Tanaman ini merupakan gulma.

20

daun

Akar

Batang

Determinasi

1b. Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati . Sedikit-dikitnya dengan benang sari dan atau putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga ......................2

2b. Tiada alat pqembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan batang,poros daun atau tangkai daun)................3

3b. Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas tersebut diatas.........4

4a. Bangsa rumput atau yang menyerupainya. Daun mempunyai tulang daun sejajar atau melengkung, tak berduri, dengan pangkal berpelepah. Bunga-bunga merupakan bulir,terdapat di ketiak sekam(sisik tipis).........................5

5a. Batang bulat atau kadang-kadang sedikit pipih. Ibu tangkai karangan bunga kebanyakan berbuku. Lidah atau karangan rambut pada batas antara pelepah dengan helaian daun kerap kali kelihatan jelas. Ujung sekam kadang-kadang berjarum. Sekam tidak pernah tersusun spiral ............... 19. Gramineae

1b. Karangan bunga lain..............2

2a. Anak bulir duduk atau dengan tangkai yang sangat pendek dan tidak bercabang,terkumpul menjadi bulir atau tandan berbentuk bulir. Ini berdiri sendiri atau terkumpul keseluruhannya menjadi bentuk payung,tandan atau malai (rumput bulir).................3

3b . karangan bunga lain.................4

4b .

5b .tanaman lain.............6

6b. Bulir tidak demikian penempatannya.............9

9b. Bulir tidak berpegangan satu terhadap yang lain. Anak bulir tersusun pada poros bulir secara lain..................10

10b. Anak bulir tidak berjarum (paling banter lancip)..................12

12b. Tangkai karangan bunga berdiri sendiri......................13

13a. Anak bulir terkumpul berjejal pada punggungnya...............14

21

14a. Anak bulir menutup serupa genting. Sekam terluar lebar,oval sampaibulat, betulang daun.................11. Paspalum

Tanaman ke-2

No.

1 Kingdom Plantae2 Division Spermatophyte3 Kelas magnoliophyta4 Ordo fabales5 Family Asteraceae6 Genus Belum diketahui7 Spesies Belum diketahui

Determinasi

1b. Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati. Sedikit-dikitnya dengan benang sari dan (atau ) putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga....................2

2b. Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhandapat juga memanjat atau membelit(dengan batang,poros daun atau tangkai daun)...............3

3b. Daun tidak berbentuk jarum,atau pun tidak terdapat dalam nerkas tersebut diatas................4

4b. Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan (atau) bunga berlainan dengan yang diterangkan diatas..................6

6b. Dengan daun yang jelas...............7

22

7b. Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupainya..............9

9b. Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dan tidak membelit..............10

10b. Daun tidak tersusun sedemikian rapat menjadi rozet........11

11b. Tidak demikian. Ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jaring urat daun dan dari anak cabang tulnag daun yang kesamping dan yang serong keatas.................12

12b. Tidak semua daun duduk dalam karangan atau tidak ada daun sama sekali............13

13b. Tumbuh-tumbuhan berbentuk lain......14

14a. Daun tersebar kadang-kadang sebagian berhadapan .................15

15b. Daun majemuk menjari atau majemuk menyirip atau juga tunggal, .kalau demikian tentu berbagi menyirip rangkap sampai bercangap menyirip rangkap (golongan 9) .........197

197b. Daun menyirip dan terdiri atas paling sedikit dua pasang anak daun ...........208

208a. Daun majemuk (semu-pent) rangkap sampai rangkap tiga.....................209

209b. Tumbuh-tumbuhan lain................210

210a. Daun terbagi dalam toreh yang halus ,kalau diremas berbau. Bunga bersatu dalam bongkol yang didukung oleh daun pembalut................121. Compositae

Compositae sama dengan Asteraceae.

23

Morfologi :

Akar tunggang

Batang berkayu,sehingga dapat tumbuh membesar. Warna batang merah.

Daun menyirip, berwarna hijau kemerah-merahan, ukurannya kecil .

Bunga berukuran kecil, dan mengumpul .

Ciri khas:

Tanaman ini hampir sama seperti tanaman krokot tetapi batangnya berkayu

sedangkan krokot tidak. Tanaman ini termasuk suku kenikir-kenikiran.

Permukaan daunnya kecil, digunakan untuk memperkecil penguapan sehingga

bisa tumbuh ditempat yang kering. Tanaman ini termasuk langka, bentuknya unik,

sehingga bisa dibuat herbarium.

24

Batang

daun

bunga

Tanaman ke 3

No.

1 Kingdom Plantae2 Division Spermatophyte3 Kelas Magnoliophyta

4 Ordo Fabales5 Family Asteraceae

6 Genus belum diketahui7 Spesies belum diketahui

25

Daun

Batang

Akar

1b. Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati. Sedikit-dikitnya dengan benang sari

dan (atau ) putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga....................2

2b. Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhandapat juga memanjat atau

membelit(dengan batang,poros daun atau tangkai daun)...............3

3b. Daun tidak berbentuk jarum,atau pun tidak terdapat dalam nerkas tersebut

diatas................4

4b. Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan (atau) bunga

berlainan dengan yang diterangkan diatas..................6

6b. Dengan daun yang jelas...............7

7b. Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupainya..............9

9b. Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dan tidak membelit..............10

10b. Daun tidak tersusun sedemikian rapat menjadi rozet........11

11b. Tidak demikian. Ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jaring urat daun

dan dari anak cabang tulnag daun yang kesamping dan yang serong

keatas.................12

12b. Tidak semua daun duduk dalam karangan atau tidak ada daun sama

sekali............13

13b. Tumbuh-tumbuhan berbentuk lain......14

14a. Daun tersebar kadang-kadang sebagian berhadapan .................15

26

15b. Daun majemuk menjari atau majemuk menyirip atau juga tunggal, .kalau

demikian tentu berbagi menyirip rangkap sampai bercangap menyirip rangkap

(golongan 9) .........197

197b. Daun menyirip dan terdiri atas paling sedikit dua pasang anak

daun ...........208

208a. Daun majemuk (semu-pent) rangkap sampai rangkap tiga.....................209

209b. Tumbuh-tumbuhan lain................210

210a. Daun terbagi dalam toreh yang halus ,kalau diremas berbau. Bunga bersatu

dalam bongkol yang didukung oleh daun pembalut................121. Compositae

Compositae sama dengan Asteraceae.

Morfologi :

Akarnya tunggang

Batang berkayu,warna merah dan berbulu

Daunnya menyirip, warna hijau kemerah-merahan

Belum ada bunga

Morfologi tanaman hampir sama dengan tanaman ke 3 tetapi tanaman ini

mempunyai bulu pada batangnya,sehingga merupakan famili yang sama tetapi

genus dan spesiesnya kemungkinan berbeda.

27

Ciri khas :

Mempunyai permukaan daun yang kecil yang dapat mengurangi penguapan,

sehingga dapat tumbuh di daerah kering.

C. PENERAPAN HASIL PENELITIAN BAGI KEHIDUPAN

1. Dapat mengetahui jenis tumbuhan yang dapat tumbuh di daerah gumuk pasir sehingga masyarakat dapat membudidayakannya. Tumbuhan yang dimaksud tentunya merupakan tumbuhan yang bermanfaat, dan tumbuhan yang termasuk langka.

2. Sebagai sarana belajar siswa

28

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Gumuk pasir adalah gundukan bukit dari pasir yang terhembus angin.

Gumuk pasir dapat dijumpai pada daerah yang memiliki pasir sebagai

material utama, kecepatan angin tinggi untuk mengikis dan mengangkut

butir-butir berukuran pasir, dan permukaan tanah untuk tempat

pengendapan pasir, biasanya terbentuk di daerah arid (kering).

Barchan adalah gumuk pasir yang bentuknya menyerupai bulan sabit dan

terbentuk pada daerah yang tidak memiliki barrier. Besarnya kemiringan

lereng daerah yang menghadap angin lebih landai dibandingkan dengan

kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin, sehingga apabila

dibuat penampang melintang tidak simetri.

Kecepatan angin di daerah gumuk pasir Parangtritis lambat. Kelembaban

udara sedang. Tanah berpasir yang asam yang punya 3 lapisan

Sand dune Parangtritis sangat cocok untuk penelitian karena di sana

terdapat banyak flora langka yang unik.

Dari penelitian yang kami lakukan, kami belum mengetahui spesies dari 2

jenis tanaman. Mungkin tanaman tersebut sebelumnya belum pernah ada

yang meneliti.

29

B. SARAN

1. Sebaiknya untuk para siswa lebih disiplin agar waktu pemberangkatan

tepat waktu.

2. Sebaiknya biro dengan bapak/ibu guru pembimbing lebih menjaga

komunikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman.

3. Sebaiknya saat di museum biologi lebih difokuskan kepada kelas yang

mendapatkan penelitian di bidangbiologi.

4. Sebaiknya waktu untuk penelitian di Sand Dunes lebih lama.

30

DAFTAR PUSTAKA

http://omdompet.blogspot.com/2014/01/ringkasan-abstrak-dan-sintesis.html

diakses pada 8 Maret 2015

http://desmutsi612.wordpress.com/2013/01/15/paspalum-commersonii-lamk/

diakses pada 14 Maret 2015

http://www.seocontoh.com/2014/01/contoh-motto.html

diakses pada 15 Maret 2015

https://deanpembajaksawah.files.wordpress.com/2009/12/untitledh.jpg

diakses pada 8 Maret 2015

http://udhnr.blogspot.com/2009/01/gumuk-pasir-atau-sand-dunes.html

diakses 1 maret 2015

http://dikyagustian.blogspot.com/2013/06/proses-terbentuknya-sand-dunes.html

diakses 1 maret 2015

http://defajha.blogspot.com/2014/05/penerapan-10-konsep-esensial-geografi.html

diakses 12 maret 2015.

https://desmutsi612.wordpress.com/2013/01/15/papalum-commersonii-lamk/

diakses 17 maret 2015

31

LAMPIRAN

32


Recommended