i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
Servix Kitosan Membrane : Ibu Aman, Ayah Senang
Inovasi Model Kontrasepsi Membran Servix tanpa Intervensi Hormon dan Kegiatan
Seksual
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh :
Vito Cambodiawan 11/312650/KU/14386 Angkatan 2011
Iis Setyo Budi 11/319993/PA/14312 Angkatan 2011
Fadjar Mulya 11/317145/PA/14248 Angkatan 2011
Danang Setia Budi 10/296964/KU/13720 Angkatan 2010
Seftiandar Mega Riandana 12/329219/KU/14989 Angkatan 2012
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013
iii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN ........................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................................
RINGKASAN................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH ....................................................................................
1.3 TUJUAN .............................................................................................................
1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN ...................................................................
1.5 MANFAAT PENELITIAN .................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................
2.1 Landasan Teori......................................................................................................
2.1.1 Kontrasepsi..............................................................................................
2.1.2 Kitosan....................................................................................................
2.1.3 Poliuretan................................................................................................
2.2 Hipotesis...............................................................................................................
BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................................
3.1 Desain Penelitian .................................................................................................
3.2 Lokasi Penelitian .................................................................................................
3.3 Rancangan Penelitian ..........................................................................................
3.4 Subyek Penelitian ................................................................................................
3.5 Variabel Penelitian ..............................................................................................
3.6 Instrumen Penelitian ...........................................................................................
3.7 Prosedur penelitian .............................................................................................
3.7.1 Pembuatan Membran Kitosan ..............................................................
3.7.2 Uji Karakteristik ...................................................................................
3.7.3 Uji Difusi ..............................................................................................
3.8 Analisis Data .......................................................................................................
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...........................................................
4.1 ANGGARAN BIAYA .......................................................................................
4.2 JADWAL KEGIATAN ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................
ii
iii
1
1
1
3
3
3
3
3
3
4
5
5
5
5
6
6
6
6
6
7
7
7
8
8
9
9
9
9
10
1
RINGKASAN
Dalam masyarakat telah dikenal beberapa jenis kontrasepsi, baik hormonal, ataupun
non-hormonal, namun hanya metode barier yang dapat mencegah penularan penyakit
menular seksual. Dalam metode barier pun, kondom mengurangi kepuasan berhubungan
seksual karena mengganggu secara fisik. Di sisi lain, pemanfaatan kitosan sebagai membran
telah terbukti baik untuk hemodialisa. Pemanfatannya sebagai membran kontrasepsi belum
banyak diteliti. Oleh karena itu, penelitian membran kontrasepsi dari kitosan berupa
membran serviks perlu diteliti. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan
alternatif model kontrasepsi baru yang efektif dengan efek samping minimal. Desain
penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan pretest-postest without control group
design. Penelitian dilakukan dalam waktu 5 bulan di Fakultas Kimia dan Fakultas Kedokteran
UGM. Penelitian ini akan dimulai dengan pembuatan membran kitosan dan dilanjutkan
dengan uji karakterisasi yang meliputi spektrum FT-IR, kekuatan tarik, pengembangan
membran, dan biodegradabel. Setelahnya, penelitian dilanjutkan dengan uji difusi yang
meliputi spermatozoid, urea, fruktosa, dan albumin. Difusi diukur pada menit ke-0, 1, 5, 10,
15, 30, 60, 90, 120. Dari data tersebut didapatkan karakter dari membran kitosan, dan waktu
yang dibutuhkan untuk melakukan difusi. Dikatakan baik untuk kontrasepsi bila
spermatozoid tidak dapat melewati membran pada seluruh waktu dan biodegradabel
menunjukkan waktu paruh membran kitosan tidak lebih sebentar dari waktu hidup
spermatozoid (72jam).
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam masyarakat telah dikenal beberapa jenis kontrasepsi, baik hormonal, ataupun
non-hormonal (Cunningham, et al., 2005). Mereka yang menggunakan kontrasepsi
kebanyakan adalah wanita usia produktif, yakni antara usia 15-49 tahun (WHO, 2006).
Pada kontrasepsi hormonal, dikenal progestin dan kombinasi progestin-estrogen dalam
berbagai jenis sediaan. Sedangkan, pada kontrasepsi non-hormonal dikenal kontrasepsi
barier yang meliputi kondom dan diafragma, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
atau yang lebih sering dikenal sebagai Intra Uterine Device (IUD), dan kontrasepsi
mantap yang berupa vasektomi dan tubektomi (BKKBN, Kemenkes RI, 2012).
Kontrasepsi hormonal memiliki keefektifan sebesar 0,5-5 kehamilan dalam 100
perempuan pada tahun pertama. Penggunaan kontrasepsi jenis dapat dilakukan tanpa
pemeriksaan panggul. Dan, kontrasepsi hormonal tidak mengganggu produksi ASI serta
hubungan seksual. Akan tetapi, keefektifan metode ini hanya dapat dicapai dengan
keteraturan mengkonsumsi setiap 24 jam. Ketidakteraturan akan mengakibatkan
efektivitas turun (BKKBN, Kemenkes RI, 2012). Perlu diketahui bahwa kontrasepsi jenis
ini tidak mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS) yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari
pasangan yang tidak sehat (Pertoll, 2001). Selain itu, penggunaan kontrasepsi ini dalam
jangka panjang dapat mengubah bentuk tubuh wanita menjadi gemuk.
2
Wanita yang tidak ingin gemuk akan berpaling dari kontrasepsi hormonal menuju
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR). Sesuai dengan namanya, alat ini akan ditanam
dalam rahim yang mencegah terjadinya implantasi dari zygot (hasil pembuahan sel telur
oleh spermatozoid) ke dinding rahim yang kemudian mencegah pertumbuhan zygot.
Namun, AKDR ini juga memiliki beberapa kerugian seperti tidak dapat mencegah IMS,
diperlukan prosedur pemeriksaan pelvis, tidak dapat dilakukan secara mandiri, dan harus
secara berkala mengecek kondisi benang alat (Pertol, 2001. BKKBN, Kemenkes RI,
2012).
Selain kontrasepsi di atas, ada pula kontrasepsi mantap seperti vasektomi dan
tubektomi yang memiliki efektivitas tertinggi dalam mencegah kehamilan. Vasektomi
dilakukan dengan mengoklusi atau menutup vas diferensia sehingga transportasi sperma
di dalam organ reproduksi pria terhambat. Hal ini tentu mencegah terjadinya pembuahan
sel telur oleh spermatozoid. Sama halnya dengan vasektomi, tubektomi merupakan
teknik pengoklusian di tuba fallopi yang merupakan saluran sel telur, sehingga mencegah
terjadinya pembuahan sel telur oleh spermatozoid (Cunningham, et al., 2005).
Kontrasepsi jenis ini merupakan teknik kontrasepsi yang dilakukan pada pasangan yang
sudah tidak menginginkan keturunan lagi karena bersifat ireversibel. Selain itu, metode
ini membutuhkan keahlian seorang dokter bedah dengan bayangan resiko infeksi dan
pendarahan. Hal ini yang kemudian membuat masyarakat enggan memilih metode
kontrasepsi ini.
Metode kontrasepsi lain yang sering digunakan adalah metode barier. Barier
memiliki arti sebagai pelindung atau penahan yang mencegah bertemunya spermatozoid
dengan sel telur tanpa ada gangguan pada saluran ekskresinya, Secara metode, barier
merupakan teknik dengan efektivitas yang tinggi. Namun, secara praktis penggunaan
kondom yang salah menyebabkan angka efektivitas berkurang (BKKBN, Kemenkes RI,
2012). Padahal, metode barier memiliki berbagai keuntungan seperti tidak mengganggu
hormon dan kesehatan sistemik, mencegah penularan IMS dan kanker servix, dan
mencegah imunoinfertilitas (Pertoll, 2001). Selain itu, penggunaan kondom yang tidak
tepat dapat mengganggu aktivitas seksual yang mengurangi kenyamanan dalam
berhubungan seksual (Anonim, 2013).
Oleh karena itu, diperlukan alternatif kontrasepsi baru yang efektif dengan fungsi
pencegahan penularan IMS tanpa mengganggu hormon dan aktivitas seksual.
Di sisi lain, terdapat fakta bahwa senyawa kitosan yang memiliki sifat
biodegradabel. Kitosan sendiri merupakan senyawa alam berupa polisakarida hasil
3
deasetilasi kitin. Kitosan telah banyak digunakan di bidang kesehatan maupun
farmasetika karena bersifat biokompatibel dengan sitotoksik yang rendah (Daniel, 2009).
Secara inovatif, muncullah ide model kontrasepsi barier baru, yakni Kitosan
Membrane Servix. Membran dari kitosan ini akan menutup servix secara mekanik,
sehingga spermatozoid tidak dapat bertemu sel telur untuk membuahi. Selain itu, bakteri
dan virus juga tidak dapat disalurkan ke dalam servix. Karena membran berada di dalam
servix, tentu aktivitas seksual pun tidak akan terganggu. Terkait seberapa efektif Kitosan
Membrane Servix, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahuinya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apakah Kitosan Membrane Servix memiliki karakteristik sebagai alat kontrasepsi
dengan mekanisme barier sperma?
1.2.2 Apakah Kitosan Membrane Servix memiliki efektifitas sebagai alat kontrasepsi
dengan mekanisme barier sperma?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan alternatif model
kontrasepsi baru yang efektif dengan efek samping minimal.
1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN
Tercipta model kontrasepsi membran servix yang dapat diterapkan di masyarakat
sebagai alternatif kontrasepsi yang efektif dengan efek samping minimal. Untuk itu,
luaran yang diharapkan dari penelitian ini meliputi:
1.4.1 Mengetahui karakteristik Kitosan Membrane Servix sebagai alat kontrasepsi
dengan mekanisme barier sperma yang ditunjukkan dengan spektrum FT-IR,
kekuatan tarik, pengembangan membran, dan biodegradabel
1.4.2 Mengetahui efektivitas Kitosan Membrane Servix sebagai alat kontrasepsi dengan
mekanisme barier sperma yang ditunjukkan dengan difusi spermatozoid, fruktosa,
albumin, urea, dan kalsium.
1.5 MANFAAT
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam pengembangan model
kontrasepsi baru. Secara praktis diharapkan dapat memberikan alternatif kontrasepsi baru
yang dapat digunakan di masyarakat dengan efek samping minimal.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 LANDASAN TEORI
2.1.1 Kontrasepsi
4
Kontrasepsi didefinisikan sebagai pencegahan kehamilan dengan
mengganggu proses ovulasi, pembuahan, dan implantasi. Ada berbagai jenis
kontrasepsi atau kontrol kelahiran dengan mekanisme berbeda dan bekerja pada
suatu proses, dari ovulasi, fertilisasi, hingga implantasi. Setiap metode memiliki
efek samping dan risiko sendiri. Pemilihan metode kontrasepsi disesuaikan
dengan kondisi tubuh (Longe et Blanchfield, 2002).
Salah satu metode kontrasepsi adalah teknik barier. Metode ini bekerja
dengan mencegah pertemuan sperma dan sel telur. Adapun yang termasuk
metode barrier adalah kondom, diafragma, dan topi servikal (sevical cap). Barier
adalah satu-satunya bentuk kontrasepsi yang juga melindungi terhadap penyakit
menular seksual, termasuk HIV (virus yang menyebabkan AIDS) (BKKBN,
Kemenkes RI, 2012. Pertoll, 2001. Anonim, 2013).
2.1.2 Kitosan
Kitosan merupakan biopolymer yang dapat diperoleh dari deasetilasi kitin
pada hewan vertebrata laut, darat dan jamur dari genus Mucor.Phycomyces dan
Saccaromyces (Dutta et al., 2004). Kitin dan kitosan banyak digunakan dalam
berbagai bidang karena polimer mempunyai sifat kesesuaian secara hayati
(biocompatible), terurai secara hayati (biodegradable), tidak beracun (non-
toxicity), dan adsorpsi (Kumar, 2000). Pemanfaatan kitosan didukung oleh
keberadaan gugus aktif amina (–NH2), gugus aktif hidroksi primer, dan gugus
aktif hidroksi (-OH) sekunder yang berturut-turut berada pada atom C2, C6, dan
C3 (Shahidi et al., 1999)
Gambar 1. Struktur kimia : (a) kitin dan (b) kitosan
Kitin dan kitosan banyak digunakan dalam berbagai industri antara lain
farmasi, kedokteran, pangan, biokimoia, bioteknologi, pengolahan limbah,
kosmetik, agro industri, tekstil, perkayuan, kertas, dan elektronika (Kumar, 2000).
Di bidang farmasi, kitosan dapat digunakan sebagai bahan pembuat membran,
5
namun kekuatan mekaniknya rendah. Untuk memperbaiki kekuatan mekaniknya,
kitosan perlu diikat silang.
Membran kitosan kini sering diteliti sebagai membran hemodialisa. Kitosan
yang merupakan turunan kitin ini memiliki potensi sebagai membran hemodialisa
(Krajang, dkk, 2000). Pada fungsinya sebagai membran hemodialisa, kitosan
dapat memisahkan partikel sesuai ukurannya, dan menjalankan difusi sehingga
dialyzate yang tidak penting dapat terbuang. Sedangkan, protein dan sel-sel darah
yang berukuran besar tetap tertinggal.
2.1.3 Poliuretan
Poliuretan (PU) merupakan polimer yang telah dikenal luas oleh
masyarakat, yaitu sebagai busa tempat tidur, sofa, asesoris mobil, serat,
elastomer, dan pelapis (coating). Produk PU mempunyai bentuk yang beragam
yaitu dari plastik elastomer linier lembut sampai busa termoset yang keras
dan kaku (Ramanathan dkk., 1999). PU dapat disintesis dari berbagai bahan baku
yang mengandung gugus hidroksil (-OH) baik mono maupun poli (Cheng dkk.,
2003; Eisenbach dan Heinamann, 1995). PU merupakan bahan polimer yang
mempunyai ciri khas adanya gugus fungsi uretan (-NHCOO-) dalam rantai utama
polimer. Gugus fungsi uretan dihasilkan dari reaksi antara senyawa yang
mengandung gugus hidroksil(-OH) dengan senyawa yang mengandung gugus
isosianat(-NCO-) (Eli Rohaeti, 2005).
Gambar 2. Struktur Kimia Poliuretan
2.2 HIPOTESIS
2.2.1 Kitosan Membrane Servix memiliki karakteristik dasar sebagai alat kontrasepsi
dengan mekanisme barier sperma
2.2.2 Kitosan Membrane Servix efektif sebagai alat kontrasepsi dengan mekanisme
barier sperma
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan pretest-postest without
control group design.
6
3.2 Lokasi Penelitian
Pembuatan dan uji karakteristik Kitosan Membrane Servix dilakukan di Laboratorium
Fakultas Kimia UGM. Uji difusi Kitosan Membrane Servix dilakukan di Laboratorium
Patologi Klinik FK UGM.
3.3 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini meliputi pembuatan, uji karakteristik, dan uji difusi Kitosan
Membrane Servix.
Adapun rancangan penelitian dapat ditunjukkan dengan bagan berikut.
3.4 Subyek Penelitian
Subyek ini adalah Kitosan Membrane Servix.
3.5 Variabel Penelitian
Variabel bebas penelitian ini adalah Kitosan Membrane Servix. Adapun variabel terikat
adalah sebagai berikut.
3.5.1 Karakteristik Kitosan Membrane Servix yang diukur dengan spektrum FT-IR,
kekuatan tarik, pengembangan membran, dan waktu paruh pada sifat
biodegradable
3.5.2 Kadar spermatozoid, fruktosa, albumin, urea, dan kalsium pada menit ke 0, 1, 5,
10, 15, 30, 60, 90, 120
3.6 Bahan Penelitian
3.6.1 Sintesis Kitosan Membrane Servix
Kulit udang, HCl 2M, NaOH 40%, asam asetat 1,5%, NaOH 2%, dan aquades.
3.6.2 Bahan Uji Karakteristik
Uji Difusi
Spermatozoid Fruktosa Albumin Urea
Uji Karakteristik
Spektrum FT-IR Kekuatan Tarik Pengembangan
membran Biodegradable
Pembuatan Membran Kitosan
7
Aquades.
3.6.3 Bahan Uji Difusi
H2SO4 0,1N, aquades, reagen Nesler, urea, cairan sperma segar, albumin,
fruktosa.
3.7 Prosedur penelitian
3.7.1 Pembuatan Membran Kitosan
3.7.1.1 Peyediaan Kitin
Penyediaan kitin didasarkan pada metode Alimuniar, 1992. Sampel kulit
udang kering 500 gram direndam dalam 2500 ml HCl 2M selama 24 jam.
Hasil dicuci dengan air mengalir, dan selanjutnya direndam kembali dalam
2500 ml NaOH 40% selama 24 jam. Hasil merupakan kitin basah, sehingga
perlu dikeringkan sebelum dilakukan prosedur selanjutnya.
3.7.1.2 Pembuatan Kitosan Membrane Servix
Sebanyak 40 gram kitin dicampur dengan 400ml NaOH 40%, direflux pada
suhu 115OC selama 4 jam. Hasil reflux dibilas dengan air mengalir hingga pH
netral. Lalu hasil merupakan kitosan basah, sehingga perlu dikeringkan. Ambil
1,5 gram kitosan kering dan larutkan dengan asam asetat 1,5% sebanyak
100ml. Gel yang terbentuk dituang di plat kaca dan didinginkan pada suhu
ruang. Setelah kering, perlu diteteskan NaOH 2% pada permukaan membran
dan didiamkan 24 jam. Film yang terbentu dicuci dengan akuades lalu
dikeringkan pada oven dengan suhu 50OC selama 30 jam.
3.7.2 Uji Karakteristik
3.7.2.1 Spektrum FT-IR
Membran yang sudah kering dapat dilanjutkan dengan uji karakteristik
menggunakan spektrum FT-IR.
3.7.2.1 Kekuatan Tarik
Uji kekuatan tarik dilakukan pada suhu ruang, dengan berat 100kgf dan
kecepatan 10mm/menit. Nilai Load (kgf) menandakan kekuatan tarik saat
putus. Sedangkan, nilai Stroke (mm/menit) menunjukkan kekuatan regangan
pada saat putus.
3.7.2.2 Pengembangan Membran
Membran kitosan kering ditimbang. Kemudian, direndam dalam beaker yang
berisi 200ml akuades. Membran yang direndam pada selang waktu 1, 30, 60,
8
120 menit dikeringkan permukaannya dan ditimbang. Hasil digunakan untuk
menentukan derajat swelling melalui persentase pertambahan berat.
3.7.2.3 Biodegradabel
Membran kitosan ditimbang dan diletakkan pada suhu ruang. Hitung beratnya
pada jam ke 1, 2, 24, 48, dan 72. Penurunan berat menunjukkan seberapa
banyak membran terdegradasi oleh bakteri. Dari data tersebut didapatkan
waktu paruh membran, atau waktu yang dibutuhkan agar terjadi 50%
degradasi.
3.7.3 Uji Difusi
Pada uji difusi, membran diletakkan di antara kedua bejana.
3.7.3.1 Spermatozoid
Pada bejana pertama berisi NaCl 0,9% dan sperma segar yang sudah dihitung
jumlah spermatozoidnya. Pada bejana kedua berisi NaCl 0,9%. Ambil sampel
pada bejana kedua pada menit ke-1, 5, 10, 15, 30, 60, 90, 120. Hitung jumlah
spermatozoid pada setiap sampel.
3.7.3.2 Fruktosa
Pada bejana pertama, berisi akuades dan fruktosa 1%. Pada bejana kedua berisi
akuades. Ambil sampel pada bejana kedua pada menit ke-1, 5, 10, 15, 30, 60,
90, 120. Hitung kadar fruktosa pada setiap sampel.
3.7.3.3 Albumin
Pada bejana pertama, berisi akuades dan albumin 5%. Pada bejana kedua berisi
akuades. Ambil sampel pada bejana kedua pada menit ke-1, 5, 10, 15, 30, 60,
90, 120. Hitung kadar albumin pada setiap sampel.
3.7.3.4 Urea
Pada bejana pertama, berisi akuades dan urea 50mcg/ml. Pada bejana kedua
berisi akuades. Ambil sampel pada bejana kedua pada menit ke-1, 5, 10, 15,
30, 60, 90, 120. Hitung kadar urea pada setiap sampel.
3.8 Analisis Data
3.8.1 Uji Karakteristik
Dalam uji karakteristik, akan diperoleh data yang menunjukkan karakteristiknya.
Data kemudian akan diolah dengan program SPSS untuk mengetahui kerapatan
deviasinya. Sehingga, data dapat menunjukkan karakteristiknya dengan suatu
tingkat kepercayaan.
3.8.2 Uji Difusi
9
Pada uji difusi, akan diperoleh data yang menunjukkan hasil difusi pada menit ke-
1, 5, 10, 15, 30, 60, 90, dan 120. Dengan demikian data dapat dianalisis
menggunakan analisa Probit untuk menentukan DT50 (Diffusion Time 50). DT50
akan menunjukkan waktu yang diperlukan untuk melakukan difusi sebanyak
50%.
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 ANGGARAN BIAYA
Jenis Acara Jumlah Biaya
Alat Penunjang 3.000.000
Spektrum FT-IR 3.000.000
Bahan Habis Pakai 7.000.000
Bank sperma 20 150.000 2.000.000
Kulit Udang 500.000
Bahan uji (urea, albumin,
fruktosa, dan kalsium)
1.000.000
Bahan kimia lainnya 3.500.000
Transportasi 1.000.000
Transportasi 5 200.000 1.000.000
Lain Lain 1. 450.000
Adiministrasi Lab 3 400.000 800.000
Surat Perizinan & Etichal
Clearance
1 250.000 250.000
Total 12.450.000
4.2 JADWAL KEGIATAN
No Jenis Kegiatan
Bulan
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Pengadaan alat dan
bahan
2
Administrasi Penelitian
(Surat izin, etichal
clearance)
3 Pembuatan Kitosan
Membrane Servix
4
Uji Karakteristik Kitosan Membrane
Servix
5 Uji Difusi Kitosan
Membrane Servix
6 Analisis Data
7 Penulisan Naskah
Publikasi
8 Publikasi
9 Penyusunan Laporan
10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Slide Metode Kontrasepsi Berdasarkan Saran DITJALPEM. Dikutip dari
http://www.bkkbn.go.id/ pada 17 Oktober 2013.
BKKBN, Kemenkes RI. 2012. Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan di
Fasilitas Kesehatan.
Cheng L. P., Huang Y. S., Young T. H. (2003) Effect of the temperatur of polyurethane
dissolution on the mechanism of wet- casting membran formation, European Polymer
Journal, 39, 601-607.
Cunningham, FG., Hauth, JC., Leveno, KJ., Gilstrap, L., Bloom, SL., Wenstrom, KD. 2005.
Williams Obstetrics 22nd Ed. Mc Graw Hill.
Daniel. 2009. Pembuatan dan Karakterisasi Membran Kitosan yang Berasal dari Kulit Udang
Sungai Mahakam. Mulawarman Scientifie. Vol 8 : 1412-498X.
Dutta, P. K., Dutta, J., Tripathi, V. S., 2004, Applications Chitin and Chitosan : Chemistry,
Properteis, and Application, Bull. Mater. Sci., 1, 31, 93-96.
Eisenbach, C. D. Heinemann, T. (1995) Synthesis and characterization of thermoplastic
graft copolymer elastomers with a polyether main chain and uniform urethane-
based side chains, Macromoleculs, 28, 2133-2139.
Eli Rohaeti. (2005). Kajian tentang Sintesis Poliuretan dan Karakterisasinya. Prosiding
Semnas Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA.K1-K9.
Fereidoon Shahidi, F., Janak Kamil Vidana Arachchi, J. K. F., and Jeon, Y. J., 1999, Food
Applications of Chitin and Chitosans, Trends Food Sci.Tech.,10, 37-51.
Krajang, SJ., Anal AK., Stevens WF. 2000. Separations of Biomolecules Through Chitosan
Membranes in Continous Dialyzing Chamber. Abstract.
Kumar, MNV. 2000. A Review of Chitin and Chitosan Application. Reactive & Functional
Polymers, 46 : 1-27.
Longe JL., Blanchfield, DS. 2002. The Gale Encyclopedia of Medicine 2nd Ed. USA : Gale
Groups.
Pernoll,ML. 2001. Benson & Pernoll’s Handbook of Obstetrics & Gynecology 10th Ed. Mc
Graw Hill.
Ramanathan, L. S., Sivaran, S., Munmaya, K.M. (1999) Polyurethanes, polymer data
handbook, Oxford University Press Inc., USA, 870 – 877.
WHO. 2006. Reproductive Health Indicators : Guidelines for Their Generation,
Interpretation, and Analysis for Global Monitoring.
11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Vito Cambodiawan
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Pendidikan Dokter
4 NIM 11/312650/KU/14386
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085742802179
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Nasional (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu &
Tempat
- - -
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah DIKTI dalam Program Kreativitas Mahasiswa.
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1.
Yogyakarta, 17 Oktober 2013
Pengusul,
(Vito Cambodiawan)
12
Biodata Anggota-1
A. Identitas diri
Nama Lengkap Iis Setyo Budi
Jenis Kelamin L
Program Studi Kimia
NIM 11/319993/PA/14312
Tempat dan Tanggal Lahir Makassar, 02 November 1992
Email [email protected]
No.Telp/HP 087739660386
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi Neg. Daya 1 Neg. 25 Makassar SMAK Jurusan - - Kimia
Tahun Masuk-Lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2011
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/ Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
- - - -
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1. Juara 3 Olimpiade
Kimia Indonesia Ikahimki
2010
2.
Peserta dalam
“Latihan Dasar
Kepemimpinan”
Keluarga Mahasiswa Kimia FMIPA
UGM
2011
3. Pelatihan Manajemen
Laboratorium Tipe A
Jurusan Kimia FMIPA UGM 2011
Semua data yang saya isiskan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian ternyata hari dijumpai
ketidaksuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah DIKTI dalam Program Kreativitas Mahasiswa.
Yogyakarta, 23 Oktober 2013
Pengusul,
(Iis Setyo Budi)
11/319993/PA/14312
13
Biodata Anggota-2 A. Identitas diri
Nama Lengkap Fadjar Mulya
Jenis Kelamin L
Program Studi Kimia
NIM 11/317145/PA/14248
Tempat dan Tanggal Lahir Jambi, 6 September 1993
Email [email protected]
No.Telp/HP 085213900564
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 106
Jambi
SMPN 9 KOTA
JAMBI
SMAN 2
BATUSANGKAR Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/ Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 National Youth
Scientist
Conference
Briket “Bolu” sebagai
energi alternative terbarukan
dengan pembakaran optimal
berbasis science-
technopreneurship.
19 Mei 2013 di
Gedung Andi Hakim
Nasution IPB
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 Mahasiswa
Berprestasi
UGM 2012
Semua data yang saya isiskan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian ternyata hari dijumpai
ketidaksuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah DIKTI dalam Program Kreativitas Mahasiswa.
Yogyakarta, 17 Oktober 2013
Pengusul,
(Fadjar Mulya)
11/317145/PA/14248
14
Biodata Anggota-3
A. Identitas diri
Nama Lengkap Danang Setia Budi
Jenis Kelamin L
Program Studi Pendidikan Dokter
NIM 10/296964/KU/13720
Tempat dan Tanggal Lahir Pati, 15 November 1991
Email [email protected]
No.Telp/HP 085641112250
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Pati Kidul
01 SMP N 3 Pati
SMA Taruna
Nusantara
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2010
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/ Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
- - - -
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1. Juara III Poster
Penelitian
PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa
Nasional)/DIKTI ke XXVI 2013
2. Medali Emas Olimpiade Sains Nasional bidang
Matematika 2007
3. Juara III Olimpiade Sains Pertamina bidang Matematika
wilayah Yogyakarta 2012
Semua data yang saya isiskan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian ternyata hari dijumpai
ketidaksuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah DIKTI dalam Program Kreativitas Mahasiswa.
Yogyakarta, 17 Oktober 2013
Pengusul,
(Danang Setia Budi)
10/296964/KU/13720
15
Biodata Anggota-4
A. Identitas diri
Nama Lengkap Seftiandar Mega Riandani
Jenis Kelamin P
Program Studi Pendidikan Dokter
NIM 12/329219/KU/14989
Tempat dan Tanggal Lahir
No.Telp/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
SMA Taruna
Nusantara
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/ Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
- - - -
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
- - - -
Semua data yang saya isiskan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian ternyata hari dijumpai
ketidaksuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah DIKTI dalam Program Kreativitas Mahasiswa.
Yogyakarta, 17 Oktober 2013
Pengusul,
(S Mega Riandana)
12/329219/KU/14989
16
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
LAMPIRAN
Jenis Acara Jumlah Biaya
Alat Penunjang 3.000.000
Spektrum FT-IR 3.000.000
Bahan Habis Pakai 7.000.000
Bank sperma 20 150.000 2.000.000
Kulit Udang 500.000
Bahan uji (urea, albumin,
fruktosa, dan kalsium)
1.000.000
Bahan kimia lainnya 3.500.000
Transportasi 1.000.000
Transportasi 5 200.000 1.000.000
Lain Lain 1. 450.000
Adiministrasi Lab 3 400.000 800.000
Surat Perizinan & Etichal
Clearance
1 250.000 250.000
Total 12.450.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No
. Nama/NIM
Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/min
ggu)
Uraian Tugas
1 Vito Cambodiawan Pendidikan
Dokter Kesehatan 10 jam
Ketua : koordinasi
tim dan seluruh
kegiatan
2 Iis Setyo Budi Kimia Kimia 10 jam
Bendahara :
mengatur
pengeluaran dan
persiapan barang
habis pakai
3 Fadjar Mulya Kimia Kimia 10 jam
Sekretaris :
penulisan logbook
dan administrasi
4 Danang Setia Budi Pendidikan
Dokter Kesehatan 10 jam
Materi : persiapan
materi atau teori
penelitian
5 S Mega Riandana Pendidikan
Dokter Kesehatan 10 jam
Teknis : persiapan
alat dan tempat
penelitian