8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
1/47
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah penyalahgunaan dan ketergantungan narkotika, psikotropika
dan zat adiktif lain (selanjutnya disebut napza) merupakan problema
kompleks yang penatalaksanaannya melibatkan banyak bidang keilmuan
(medik dan non-medik). Penatalaksanaan seseorang dengan
ketergantungan napza merupakan suatu proses panjang yang memakan
waktu relatif cukup lama dan melibatkan banyak profesi dan paraprofesi
(onal).
nter!ensi medik dalam penatalaksanaan ketergantungan napza juga
mempunyai keterbatasan. "uang lingkup kerja profesi medis yang relatif
terbatas (sebagian hanya bekerja di klinik, rumah sakit atau di tempat
praktek), kurangnya #$M yang berpengalaman dan profesional dalam
bidang adiksi, tidak adanya jejaring rujukan yang mapan merupakan
beberapa faktor penghambat. $i samping itu, juga cukup banyak
faktorfaktor luar yang mengganggu proses pemulihan pasien, misalnya%
dukungan keluarga dan&atau kelompok sebaya yang tidak selamanyapositif, tawaran pengedar, kepatuhan pasien pada program terapi medik,
dan lain-lainnya. 'mumnya faktor - faktor tersebut di luar kendali medik.
apza terdiri atas berbagai macam zat yang mempunyai efek berbeda-
beda berdasarkan pengaruhnya pada tubuh dan perilaku digolongkan
atas%
• $epresan seperti% opioida
•
#edatif-hipnotik% diazepam• #timulansia% amfetamin, metamfetamin
• *alusinogenik% +#$, mushroom, kanabinoid.
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
2/47
at adiktif tersebut mempengaruhi otak dan selanjutnya
menimbulkan perubahan yang berbeda-beda atas perilaku manusia, oleh
karena itu penatalaksanan medisnya juga berbeda- beda tergantung pada
simptomatologinya. 'mumnya yang digunakan sebagai pegangan baku,
adalah terapi dan penatalaksanaan medik untuk ketergantungan opioida.
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
3/47
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. Tujuan dari Intervensi dan Penatalaksanaan Penggunaan NAPZA
'mumnya tujuan terapi ketergantungan napza adalah sebagai berikut %
. bstinensia atau penghentian total penggunaan napza. /ujuan terapi ini tergolong sangat ideal, namun sebagian besar
pasien tidak mampu atau tidak bermoti!asi untuk mencapai
sasaran ini, terutama pasien-pasien pengguna awal. 'saha pasien
untuk mempertahankan abstinensia tersebut dapat didukung
dengan meminimasi efek-efek yang langsung ataupun tidak
langsung akibat penggunaan napza. #edangkan sebagian pasien
lain memang telah sungguh-sungguh abstinen terhadap salah satunapza, tetapi kemudian beralih menggunakan jenis napza yang
lain.
0. Pengurangan frekuensi dan keparahan relaps. /ujuan utamanya adalah mencegah relaps. 1ila pasien pernah
menggunakan satu kali saja setelah abstinensia, maka ia disebut
“slip” . 1ila ia menyadari kekeliruannya, dan ia memang telah
dibekali keterampilan untuk mencegah pengulangan penggunaan
kembali, pasien akan tetap mencoba bertahan untuk selalu
abstinen. Program pelatihan ketrampilan mencegah relaps
(relapse prevention program), terapi perilaku kognitif (cognitive
behavior therapy), opiate antagonist maintenance therapy dengan
naltre2one merupakan beberapa alternatif untuk mencapai tujuan
terapi jenis ini.
3. Memperbaiki fungsi psikologi, dan fungsi adaptasi sosial.$alam kelompok ini, abstinensia bukan merupakan sasaran
utama. /erapi rumatan metadon, syringe exchange program
merupakan pilihan untuk mencapai tujuan terapi jenis ini. /erapi
medik ketergantungan napza merupakan kombinasi
psikofarmakoterapi dan terapi perilaku(). Meskipun telah
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
4/47
dipahami bahwa banyak faktor yang terlibat dalam terapi
ketergantungan zat (termasuk faktor problema psikososial yang
sangat kompleks), narnun upaya penyembuhan ketergantungan
napza dalam konteks medik tetap selalu diupayakan.
#eperti diketahui, terapi medik ketergantungan napza terdiri atas
dua fase berikut%
• $etoksi4kasi
• "umatan (maintenance, pemeliharaan, perawatan).
B. Penatalaksanaan angguan Penggunaan NAPZA Pada K!ndisi
N!n a"at Daruratndi!idu dengan masalah penggunaan P pada kondisi tidak gawat
darurat perlu menerima inter!ensi singkat ataupun inter!ensi psikososial,
tergantung dari derajat penggunaan yang dilakukan indi!du tersebut. 1ila
diperlukan, pasien dengan ketergantungan P tertentu juga dapat
menerima farmakoterapi rumatan ataupun simtomatik.. Intervensi Singkat
nter!ensi singkat ditujukan untuk mencoba merubah
penggunaan P atau setidaknya mengajak pasien berpikir ulang
mengenai pola penggunaan Pnya. 5aktu yang dibutuhkan untuk
inter!ensi biasanya antara 6 menit hingga .7 jam. nter!ensi singkat
khususnya dapat dipergunakan untuk pelayanan dasar di puskesmas
dan dapat juga digunakan di ruang emergensi, bangsal rumah sakit,
dan berbagai kondisi layanan kesehatan lain. nter!ensi direkomendasikan untuk beberapa kondisi seseorang
seperti dibawah ini%
• Penggunaan alkohol yang membahayakan tetapi belum
ketergantungan
• 8etergantungan alkohol ringan sampai sedang
• 8etergantungan nikotin&perokok• 8etergantungan ringan sampai sedang kanabis
nter!ensi singkat tidak direkomendasikan untuk kondisi dibawah
ini%
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
5/47
• Pasien yang kompleks dengan isu-isu masalah
psikologis&psikiatrik
• Pasien dengan ketergantungan berat
• Pasien dengan kemampuan membaca yang rendah
•
Pasien dengan kesulitan terkait dengan gangguan fungsikognitif
nter!ensi singkat dapat mengambil berbagai bentuk format
tetapi seringkali termasuk%
• asesmen singkat
• materi self - help (materi yang membantu pemahaman
P pada pasien, contoh % lea9et tentang penanganan
o!erdosis.cara menyuntik yang benar pada program harm
reduction)
• informasi tingkat penggunaan yang aman
• anjuran untuk mengurangi konsumsi
• pengurangan dampak buruk
• pencegahan kekambuhan
• asesmen untuk kesiapan berubah termasuk wawancara
memoti!asi
• konseling singkat termasuk pemecahan masalah dan tujuan
• follow : up
0. Intervensi Psik!s!sialnter!ensi psikologik merupakan komponen penting dalam
pengobatan yang komprehensif. $apat diberikan konseling baik secara
indi!idu maupun dalam kelompok. 8onseling merupakan pendekatan
melalui suatu kolaborasi antara konselor dengan pasien dalam
perencanaan pengobatan yang didiskusikan dan disetujui bersama.
/idak ada satu pendekatan psikososial yang superior, program
pengobatan harus disesuaikan dengan kebutuhan pasien secara
indi!idu dengan mempertimbangkan +udaya, jender dan komorbiditas
yang ada. 8onseling secara umum harus meliputi%
• menghubungkan pasien dengen layanan yang sesuai
dengan kebutuhan
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
6/47
• mengantisipasi dan mengembangkan strategi bersama
pasien untuk menghadapi berbagai kesulitan
• memberikan inter!ensi yang spesi4k berdasarkan fakta
• fokus pada sumberdaya yang positif baik secara internal
maupun eksternal dan berhasil mengatasi masalah maupun
ketidakmampuan pasien
• mempertimbangkan secara lebih luas untuk membantu
pasien dalam hal lain seperti makanan, tempat tinggal,
keuangan
• bila sesuai, libatkan dukungan lain untuk mengembangkan
kemungkinan perubahan perilaku melalui lingkungan dalam
layanan pengobatan maupun lingkungan luar pengobatan
3. Kel!#$!k #utual lainnya seperti lcoholic nonymous, arcotic
nonymous,, -non (keluarga pengguna P) dengan menerapkan
terapi 0 +angkah akan sangat membantu pasien dalam melakukan
perubahan perilaku.
%. Intervensi Psik!s!sial &ang Digunakan Pasien dengan NAPZA. /erapi ;ogniti!e 1eha!ior /herapy (;1/)
merupakan terapi yang paling sering digunakan terhadap pasien
ketergantungan napza. ;1/ terhadap pasien ketergantungan napza
pasca detoksi4kasi dilakukan sebanyak 0-06 sessi seminggu sekali
selama 0 jam didasarkan kepada social learning theories dengan
analisis fungsional dan latihan ketrampilan terhadap pasien-pasien
ketergantungan napza. ;1/ dapat juga diberikan dalam bentuk terapi
kelompok atau terapi perorangan. Activating Event () adalah suatu kejadian yang mengakti!asi,
stressor yang sangat mempengaruhi indi!idu. 1aik langsung maupun
tidak langsung mengenai indi!idu. *al tersebut sangat diyakini oleh
indi!idu (Belief, 1). 8arena sangat mempengaruhi pikiran indi!idu dan
keyakinan tersebut sehingga menimbulkan konsekuensi
(;onse
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
7/47
8eadaan tersebut akan bersifat feedback terhadap belief , atau
menjadikan penguatan terhadap belief nya. ndi!idu semakin yakin
bahwa keluhan tersebut akibat dari stressor. 8onsekuensi juga bisa
langsung mempengaruhi perilakunya yang juga akan berakibat terjadi
penguatan terhadap keyakinannya (belief ). 8eadaan tersebut di atas
terus menerus dirasakan oleh indi!idu yang akhirnya mempengaruhi
kinerjanya, peran sosialnya, maupun peran kesehariannya.;1/ adalah melakukan pemutusan dari belief dan atau feedback
yang menimbulkan konsekuinsi somatik dan perilaku atau agar supaya
tidak menimbulkan penguatan terhadap keyakinannya. =uga bisa pada
konsekuensi yang mempengaruhi emosionalnya, sehingga tidak
menimbulkan keluhan somatik lagi.Penggunaan ;1/ untuk korban P adalah %
• Penyalahgunaan zat diperantarai proses kognitif dan tingkah laku
komplek
• Penyalahgunaan zat dan hubungannya dengan proses kognitif
perilaku adalah proses yang dipelajari
• Penyalahgunaan zat dan hubungannya dengan proses kognitif
perilaku dapat dimo4kasi, terutama dengan ;1/
0. "elapse Pre!ention /raining ("P/)"P/ adalah program kendali diri yang didisain untuk meng-
edukasi seseorang yang berusaha mengubah perilakunya, bagaimana
mengantisipasi dan mengatasi problema relaps. "P/ adalah suatu
program psiko-edukasi yang menggabungkan prosedur latihan
ketrampilan perilaku dengan teknik inter!ensi kognitif. Prinsip
utamanya adalah berdasarkan social leaming theory #ebagian ahli
dalam bidang ketergantungan zat telah melakukan sejumlah penelitian
yang berkait dengan perilaku relaps sejak tahun >?7 (Marlatt and
@ordon). /ujuan "P/ adalah mendidik seseorang bagaimana mencapai
suatu lifestyle yang seimbang dan mencegah pola kebiasaan yang
tidak sehat.
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
8/47
Pasien dibimbing untuk mengenali high risk situation tertentu
yang dapat menjadi ancaman terhadap kendali diri pasien dan dapat
meningkatkan risiko relaps. da beberapa situasi yang tergolong high
risk yaitu status emosional yang negatif (37A dari sampel relaps),
kon9ik interpersonal (BA dari sampel relaps) dan tekanan sosial (06A
dari sampel).
3. *arm "eduction Program!arm reduct ion adalah suatu kebijakan atau program yang
ditujukan untuk menurunkan konsekuensi kesehatan, sosial dan
ekonomi yang merugikan akibat penggunaan zat adiktif tanpa
kewajiban abstinensia dari penggunaan zat. $i ndonesia, pendekatankonsep harm reduction masih kontro!ersial karena belum dapat
diterima masyarakat luas. amun transmisi *C&$#, hepatitis dan /1
pulmonum di kalangan $'s cukup memprihatinkan akhir-akhir ini.
8arakteristik utama prinsip-prinsip harm reduction adalah% pragmatis
(memandang sesuatu berdasarkan azas manfaatnya saja), nilai-nilai
humanistik, hanya berfokus pada masalah harms, penyeimbangan
pengeluaran dan keuntungan, serta memprioritaskan sasaran antara.
D. /erapi "ehabilitasi"ehabilitasi narkoba adalah prosedur yang mana seorang
pecandu obat diberikan perawatan medis atau psikologis untuk
menjauhkan mereka dari narkoba. Pemerintah, untuk mencegah orang
dari mengkonsumsi obat sendiri telah membuat peraturan bahwa
diperlukan resep dari seorang praktisi medis saja bagi orang yang akan
mengambil obat, dan yang mengambil secara ilegal atau
memberikannya kepada orang lain dapat dikenakan hukuman. Ebat
hanya perlu diberikan kepada yang memerlukan. $alam kebanyakan
kasus ketika orang mulai mengkonsumi obat karena status mentalnya,
mereka akan mendapatkan perawatan psikologis
$engan "ehabilitasi diharapkan pengguna P dapat %
http://id.88db.com/Kesehatan-Pengobatan/Rehabilitasi/1/http://id.88db.com/Kesehatan-Pengobatan/Rehabilitasi/1/
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
9/47
• Mempunyai moti!asi untuk tidak menyalahgunakan P
lagi
• Mampu menolak tawaran penyalahgunakan P
• Pulih kepercayaan dirinya,hilang rasa rendah dirinya
•
Mampu mengelola waktu dan berubah perilaku sehari-haridengan baik
• $apat berkonsentrasi untuk belajar atau bekerja
• $apat diterima dan dapat membawa diri dengan baik dalam
pergaulan di lingkungannya. 1eberapa 1entuk Program&Pendekatan "ehabilitasi yang ada,
antara lain %
a. Program ntagonis Epiat (altre2on)
#etelah detoksi4kasi (dilepaskan dari ketergantungan 4sik)terhadap opioid (heroin&putauw&P/) penderita sering mengalami
keadaan rindu yang sangat kuat (cra!ing, kangen,sugesti)
terhadap efek heroin. ntagonis opiat (altre2on *;,) dapat
mengurangi kuatnya dan frekuensi datangnya perasaan rindu
itu. pabila pasien menggunakan opieat lagi,ia tidak merasakan
efek euforiknya sehingga dapat terjadi o!erdosis. Eleh karena itu
perlu seleksi dan psikoterapi untuk membangun moti!asi pasien
yang kuat sebelum memutuskan pemberian antagonis.
ntagonis opiate diberikan dalam dosis tunggal 76 mg sekali
sehari secara oral, selama 3- B bulan. 8arena hepatotoksik, perlu
tes fungsi hati secara berkala.
b. Program MetadonMetadon adalah opiat sintetik yang bisa dipakai untuk
menggantikan heroin yang dapat diberikan secara oral sehingga
mengurangi komplikasi medik. Program ini masih kontro!ersial,
di ndonesia program ini masih berupa uji coba di "#8E
c. Program yang berorientasi psikososialProgram ini menitik beratkan berbagai kegiatannya pada
terapi psikologik (kognitif, perilaku, suportif, asertif, dinamika
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
10/47
kelompok, psikoterapi indi!idu, desensitisasi dan lain-lain) dan
keterampilan sosial yang bertujuan mengembangkan
keperibadian dan sikap mental yang dewasa, serta
meningkatkan mutu dan kemampuan komunikasi interpersonal
1erbagai !ariasi psikoterapi sering digunakan dalam setting
rehabilitasi. /ergantung pada sasaran terapi yang digunakan.
• Psikoterapi yang berorientasi analitik mengambil
keberhasilan mendatangkan insight sebagai parameter
keberhasilan.
• Psikoterapi yang menggunakan sasaran pencegahan relaps
seperti % ;ogniti!i 1eha!iour /herapy dan "elaps
Pre!ention /raining
• #upporti!e F2pressi!e Psychotherapy
• Psychodrama,art-therapy adalah psikoterapi yang
dijalankan secara indi!idual
d. /herapeutic ;ommunityberupa program terstruktur yang diikuti oleh mereka yang
tinggal dalam sutu tempat. $ipimpin oleh bekas penyalahguna
yang dinyatakan memenuhi syarat sebagai konselor,setelah
melalui pendidikan dan latihan. /enaga profesional hanya
sebagai konsultan saja. $isini penderita dilatih keterampilan
mengelola waktu dan perilakunya secara efektif serta
kehidupannya sehari-hari, sehingga dapat mengatasi keinginan
memakai P atau sugesti (cra!ing) dan mencegah relap.
$alam komonitas ini semua ikut aktif dalam proses terapi. ;iri
perbedaan anggota dihilangkan. Mereka bebas menyatakan
perasaan dan perilaku sejauh tidak membahayakan orang lain.
/iap anggota bertanggung jawab terhadap
perbuatannya,ganjaran bagi yang berbuat positif dan hukuman
bagi yang berperilaku negatif diatur oleh mereka sendiri.
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
11/47
e. Program yang berorientasi #osialProgram ini memusatkan kegiatan pada keterampilan
sosial, sehingga mereka dapat kembali kedalam kehidupan
masyarakat yang normal,termasuk mampu bekerja.
f. Program yang berorientasi kedisiplinanProgram ini menerapkan modi4kasi beha!ioral atau
perilaku dengan cara melatih hidup menurut aturan disiplin yang
telah ditetapkan.
g. Program dengan Pendekatan "eligi atau #piritualPesantren dan beberapa pendekatan agama lain
melakukan trial and error untuk menyelenggarakan rehabilitasi
ketergantungan P
8omponen pada rehabilitasi antara lain sebagai berikut%
• Menggunakan tenaga peer counselor (mantan pemakai
yang pulih, terpilih dan terlatih) dengan -0 orang konselor
professional.
• Program dapat bersifat primer atau sekunder, program
berlangsung 3 bulan hingga 0 tahun dengan penekananpada proses sosialisasi.
• 1eberapa /; mensyaratkan pecandu terpisah sama sekali
dari dunia sekitarnya. /etapi ada juga yang tidak, terapi
yang biasanya dilakukan bersifat konfrontatif.
• /; hampir mirip seperti asrama, dimana terdapat jadwal
harian tetap dan anggotanya memelihara dan mengelola
fasilitas tersebut.
D. Penatalaksanaan U#u# K!ndisi Kega"atdaruratan Penggunaan
NAPZA
a. /indakan terfokus pada masalah penyelamatan hidup (life
threatening) melalui prosedur 1; (irway, 1reathing, ;irculation) dan
menjaga tanda-tanda !ital
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
12/47
'. 1ila memungkinkan hindari pemberian obat-obatan, karena
dikhawatirkan akan ada interaksi dengan zat yang digunakan pasien.
pabila zat yang digunakan pasien sudah diketahui, obat dapat
diberikandengan dosis yang adekuat.
(. Merupakan hal yang selalu penting untuk memperoleh riwayat
penggunaan zat sebelumnya baik melalui auto maupun alloanamnesa
(terutama dengan pasangannya). 1ila pasien tidak sadar perhatikan
alat : alat atau barang yang ada pada pasien.d. #ikap dan tata cara petugas membawakan diri merupakan hal yang
penting khususnya bila berhadapan dengan pasien panik,
kebingungan atau psikotik
e. /erakhir, penting untuk menentukan atau meninjau kembali besaran
masalah penggunaan zat pasien berdasar kategori dibawah ini%
Pasien dengan penggunaan zat dalam jumlah banyak dan
tanda-tanda !ital yang membahayakan berkaitan dengan
kondisi intoksikasi. 8emungkinan akan disertai dengan gejala-
gejala halusinasi, waham dan kebingungan akan tetapi kondisi
ini akan kembali normal setelah gejala-gejala intoksikasi
mereda.
/anda-tanda !ital pasien pada dasarnya stabil tetapi ada gejala-
gejala putus zat yang diperlihatkan pasien maka bila ada gejala-
gejala kebingungan atau psikotik hal itu merupakan bagian dari
gejala putus zat. Pasien dengan tanda-tanda !ital yang stabil
dan tidak memperlihatkan gejala putus zat yang jelas tetapi
secara klinis menunjukkan adanya gejala kebingungan seperti
pada kondisi delirium atau demensia. $alam perjalanannya
mungkin timbul gejala halusinasi atau waham, tetapi gejala ini
akan menghilang bilamana kondisi klinis delirium atau dementia
sudah diterapi dengan adekuat.
Bilamana tanda-tanda vital pasien stabil dan secara klinis tidak ada gejala-
gejala kebingungan atau putus zat secara bermakna, tetapi menunjukkan adanya
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
13/47
halusinasi atau waham dan tidak memiliki insight maka pasien menderita
psikosis.
E. Pr!gra# Pas(a )a"at *A+ter %are,
#etelah selesai mengikuti suatu program rehabilitasi, penyalahgunaP masih harus mengikuti program pasca rawat (fter care) untuk
memperkecil kemungkinan relaps (kambuh). #etiap tempat&panti
rehabilitasi yang baik mempunyai program pasca rawat ini. Program fter
;are juga berperan ebagai sarana transisi dari proses terapi dan
rehabilitasi ke lingkungan sosial, dimana mantan pecandu tinggal
bersama dibantu oleh pengawas yang berasal dari tenaga profesional,
biasanya terdiri dari 06 orang pecandu dan mereka bertanggung jawab
memelihara tempat tinggal seperti belanja, memasak, membersihkan
rumah, dan lain - lain. /ujuannya agar timbul rasa tanggung jawab pada
mantan pecandu, disiplin dan mampu bersosialisasi dengan dunia luar.
Program ini belum banyak diterapkan di ndonesia. =enis perawatan ini
cocok bagi pecandu yang tidak memperoleh banyak kemajuan selama
terapi primer, bagi mereka yang tidak mendapatkan akses ke rumah
sakit&pusat rehabilitasi dan bagi mereka yang belum dapat dipulangkan
ke lingkungan tempat tinggalnya.
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
14/47
BAB III
PENUTUP
A. Kesi#$ulan
Masalah gangguan penggunaan P adalah penyakit otak yang
menimbulkan dampak 4sik, psikologis dan sosial. @angguan penggunaan
P tergolong sebagai penyakit kronis kambuhan, dimana untuk
proses pemulihannya memakan waktu relatif cukup lama dan melibatkan
berbagai pendekatan dan latar belakang profesi. /iap jenis P
memberikan efek yang khas pada tubuh manusia, sehingga
penatalaksanaan mediknya pun ber!ariasi.nter!ensi medik dalam penatalaksanaan ketergantungan napza juga
mempunyai keterbatasan. "uang lingkup kerja profesi medis yang relatif
terbatas (sebagian hanya bekerja di klinik, rumah sakit atau di tempat
praktek), kurangnya #$M yang berpengalaman dan profesional dalam
bidang adiksi, tidak adanya jejaring rujukan yang mapan merupakan
beberapa faktor penghambat.dapun berbagai nter!ensi Psikososial yang $igunakan Pasien dengan
P. /erapi ;ogniti!e 1eha!ior /herapy (;1/)0. "elapse Pre!ention /raining ("P/)3. *arm "eduction ProgramD. /erapi "ehabilitasi
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
15/47
DA-TA) PUSTAKA
metembun, Maria /, #*. 066>. "encegahan "enyalahgunaan #arkoba
$e%ak usia &ini
=akarta % 1adan arkotika asional
#edyaningsih, Fndang "ahayu. 066. 'eputusan enteri 'esehatan epublik
*ndonesia
nomor +-E#'E$-$'-***-./. =akarta % $epartemen 8esehatan
"epublik ndonesia
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
16/47
INTE)ENSI PSIK/S/SIAL PADA
PENUNA NAPZA
UNTUK 0E0ENUHI TUAS 0ATA KULIAHNU)SIN %A)E PATIENT 1ITH NAPZA 2 HI AIDS
/LEH 3Kel!#$!k 4
)IA DESTISA 5675897554PIPIT -ADHILLA 5675899584
0/NI%A D1ISEPT: 56758995;;DILA :UDITA PUT)I 56758985S/)A:A INDAH SA)I 5675898564
P)/)A0 STUDI IL0U KEPE)A1ATAN-AKULTAS KED/KTE)AN UNIE)SITAS
ANDALAS9579
Manusia selaulu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan hidupnya.
8eseimbangan yang dipertahankan oleh setiap indi!idu untuk dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungannya, keadaan ini disebut dengan sehat. #edangkan
seseorang dikatakan sakit apabila gagal dalam mempertahankan keseimbangan diri
dan lingkungannya. #ebagai makhluk social, untuk mencapai kepuasana dalam
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
17/47
kehidupan, mereka harus membina hubungan interpersonal positif (Mirzal /awi,
066?).
Psik!s!sial adalah setiap perubahan dalam kehidupan indi!idu, baik yang
bersifat psikologik maupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik. masalah
kejiwaan dan kemasyarakatan yang mempunyai pengaruh timbal balik, sebagaiakibat terjadinya perubahan sosial dan atau gejolak sosial dalam masyarakat yang
dapat menimbulkan gangguan jiwa ($epkes, 06).
;ontoh masalah $sik!s!sial antara lain% psikotik gelandangan dan
pemasungan, penderita gangguan jiwa, masalah anak% anak jalanan dan
penganiayaan anak, masalah anak remaja% tawuran dan kenakalan,
penyalahgunaan narkotika dan psikotropika, masalah seksual% penyimpangan
seksual, pelecehan seksual dan eksploitasi seksual, tindak kekerasan sosial, stress
pasca trauma, pengungsi& migrasi, masalah usia lanjut yang terisolir, masalah
kesehatan kerja% kesehatan jiwa di tempat kerja, penurunan produkti4tas dan stresdi tempat kerja, dan lain-lain% *C&$# ($epkes, 06).
B. Tujuan 0asala?
. Memahami k!nse$ dasar Psik!s!sial.
0. Memahami k!nse$ dasar $sik!s!sial yang mencakup konsep diri, stres dan
adaptasi.
3. Mengetahui suhan 8eperawatan pada psikososial.
BAB II
PE0BAHASAN
A. PF@F"/ P#8E#E#+
Manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan system
terbuka serta saling berinteraksi. Manusia selaulu berusaha untuk mempertahankankeseimbangan hidupnya. 8eseimbangan yang dipertahankan oleh setiap indi!idu
untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, keadaan ini disebut dengan
sehat. #edangkan seseorang dikatakan sakit apabila gagal dalam mempertahankan
keseimbangan diri dan lingkungannya. #ebagai makhluk social, untuk mencapai
kepuasan dalam kehidupan, mereka harus membina hubungan interpersonal
positif .
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
18/47
1. #//'# FME#
#etiap indi!idu mempunyai kebutuhan emosi dasar, termasuk kebutuhan
akan cinta, kepercayaan, otonomi, identitas, harga diri, penghargaan dan rasa
aman. #chultz (>BB) Merangkum kebutuhan tersebut sebagai kebutuhan
interpersonal untuk inklusi, control dan afeksi. 1ila kebutuhan tersebut tidakterpenuhi, akibatnya dapt berupa perasaan atau prilaku yang tidak diharapkan,
seperti ansietas, kemarahan, kesepian dan rasa tidak pasti.
;. 8E#FP $"
8onsep diri adalah semua perasaan kepercayaan dan nilai yang diketahui
tentang dirinya dan memengaruhi indi!idu dalam bersosialisasi dengan orang lain.
8onsep diri berkembang secara bertahap saat bayi molai mengenal dan
membedakan dirinya dengan orang lain.
Pembentukan konsep diri ini sangat dipengaruhi oleh asuhan orang tua dan
lingkungannya.
a. K!#$!nen k!nse$ diri
) ;itra diri
adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. #ikap ini
mencakup presepsi dari pasangan tentang ukuran, bentuk, dan fungsi penampilan
tubuh saat ini dan masa lalu.
0) deal diri
Presepsi indi!idu tentang bagaimana ia harus berperilaku sesuai dengan standar
perilaku. deal diri akan mewujudkan cita-cita dan harapan pribadi.
3) *arga diri
*arga diri adalah penilaian terhadap hasil yang dicapai dengan analisis, sejauh
mana perilaku memenuhi ideal diri. =ika indi!idu selalu sukses maka cenderung
harga dirinya akan tinggi dan jika mengalami kegagalan cenderung harga dirimenjadi rendah. *arga diperoleh dari diri sendiri dan orang lain.
D) Peran diri
Peran diri adalah pola sikap, perilaku nilai yang diharapkan dari seseorang
berdasarkan posisinya di masyarakat.
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
19/47
7) dentitas diri
dentitas diri adalah kesadaran akan dirinya sendiri yang bersumber dari obser!asi
dan penilaian yang merupakan sintesis dari semua aspek konsep diri sebagai suatu
kesatuan yang utuh.
'. -akt!r@+akt!r &ang #e#$engaru?i k!nse$ diri
) /ingkat perkembangan dan kematangan
Perkembangan anak seperti perkembangan menta, perlakuan, dan pertumbuhan
anak akan mempengaruhi konsep dirinya.
0) 1udaya
Pada usia anak-anak nilai-nilai akan diadopsi dari orang tuanya, kelompoknya, dan
lingkungannya. Erang tua yang bekerja seharian akan membawa anak lebih dekat
pada lingkungannya.
3) #umber eksternal dan internal
8ekuatan dan perkembangan pada indi!idu sangat berpengaruh terhadap konsep
diri. Pada sumber internal misalnya, orang yang humoris koping indi!idunya lebih
efektif. #umber eksternal misalnya adanya dukungan dari masyarakat dan ekonomi
yang kuat.
D) Pengamatan sukses dan gagal
da kecenderungan bahwa riwayat sukses akan meningkatkan konsep diri demikian
pula sebaliknya.
7) #ensor
#tresor dalam kehidupan misalnya perkawinan, pekerjaan baru, ujian dan kekuatan.
=ika koping indi!idu tidak adekuat maka akan menimbulkan depresi, menarik diri,
dan kecemasan.
B) 'sia, keadaaan sakit, dan trauma
'sia tua, keadaan sakit akan mempengaruhi persepsi dirinya.
(. Kriteria ke$ri'adian &ang se?at
) ;itra tubuh positif dan akurat
8esadaran akan diri berdasar atas obser!asi mandiri dan perhatian yang sesuai
akan kesehatan diri. /ermasuk presepsi saat ini dan masa lalu.
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
20/47
0) deal dan realitas
ndi!idu mempunyai ideal diri yang realitas dan mempunyai tujuan hidup yang
dapat dicapai.
3) 8onsep diri yang positif
8onsep diri yang positif menunjukkan bahwa indi!idu akan sesuai dalam hidupnya.
D) *arga diri tinggi
#eseorang yang akan mempunyai harga diri tinggi akan memandang dirinya
sebagai seorang yang berarti dan bermanfaat. a memandang dirinya sama dengan
apa yang ia inginkan.
7) 8epuasan penampilan peran
ndi!idu yang mempunyai kepribadian sehat akan dapat berhubungan dengan
orang lain secara intim dan mendapat kepuasan, dapat memercayai dan terbuka
pada orang lain serta membina hubungan interdependen.
B) dentitas jelas
indi!idu merasakan keunikan dirinya yang memberiarahkehidupan dalam mencapai
tujuan
$. $FG# ;EP@
#trategi coping merupakan suatu upaya indi!idu untuk menanggulagi stress yangmenekan akibat masalah yang dihadapinya dengan cara melakukan perubahan
kognitif maupun perilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya sendiri.
;oping yang efektif untuk dilaksanakan adalah coping yang membantu seseorang
untuk mentoleransi dan menerima situasi menekan dan tidak merisaukan tekanan
yang tidak dapat dikuasainya (lazarus dan folkman).
JENIS@JENIS K/PIN :AN K/NST)UKTI-2SEHAT
K/PIN K/NST)UKTI-20E)USAK 3
7.Penalaran (Reasoning)
Haitu penggunaan kemampuan kognitif untuk mengeksplorasi berbagai macam
alternatif pemecahan masalah dan kemudian memilih salah satu alternatif yang
dianggap paling menguntungkan.
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
21/47
9. /'jektitas
Haitu kemampuan untuk membedakan antara komponen-komponen emosional dan
logis dalam pemikiran, penalaran maupun tingkah laku. 8emampuan ini juga
meliputi kemampuan untuk membedakan antara pikiran-pikiran yang berhubungan
dengan persoalan yang tidak berkaitan.
8. K!nsentrasi
Haitu kemampuan untuk memusatkan perhatian secara penuh pada persoalan yang
sedang dihadapi. 8onsentrasi memungkinkan indi!idu untuk terhindar dari pikiran-
pikiran yang mengganggu ketika berusaha untuk memecahkan persoalan yang
sedang dihadapi.
;. Hu#!r
Haitu kemampuan untuk melihat segi yang lucu dari persoalan yang sedang
dihadapi, sehingga perspektif persoalan tersebut menjadi lebih luas, terang dan
tidak dirasa sebagai menekan lagi ketika dihadapi dengan humor.
. T!leransi ter?ada$ Ked"iartian atau A#'iguitas
Haitu kemampuan untuk memahami bahwa banyak hal dalam kehidupan yang
bersifat tidak jelas dan oleh karenanya perlu memberikan ruang bagi ketidak
jelasan tersebut.
=. E#$ati
Haitu kemampuan untuk melihat sesuatu dari pandangan orang lain. Fmpati juga
mencakup kemampuan untuk menghayati dan merasakan apa yang dihayati dan
dirasakan oleh orang lain.
K/PIN P/SITI- * SEHAT,
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
22/47
7. Antisi$asi
ntisipasi berkaitan dengan kesiapan mental indi!idu untuk menerima suatu
perangsang. 8etika indi!idu berhadap dengan kon9ik-kon9ik emosional atau pemicu
stres baik dari dalam maupun dari luar, dia mampu mengantisipasi akibat-akibat
dari kon9ik atau stres tersebut dengan cara menyediakan alternatif respon atausolusi yang paling sesuai.
9. Aliasi
4liasi berhubungan dengan kebutuhan untuk berhubungan atau bersatu dengan
orang lain dan bersahabat dengan mereka. 4liasi membantu indi!idu pada saat
menghadapi kon9ik baik dari dalam dan luar, dia mampu mencari sumber- sumber
dari orang lain untuk mendapatkan dukungan dan pertolongan.
8. Altruis#e
ltruisme merupakan salah satu bentuk koping dengan cara mementingkan
kepentingan orang lain. 8on9ik-kon9ik yang memicu timbulnya stres baik dari dalam
maupun dari luar diri dialihkan dengan melakukan pengabdian pada kebutuhan
orang lain.
;. Penegasan diri (self assertion)
ndi!idu berhadapan dengan kon9ik emosional yang menjadi pemicu stres dengan
cara mengekspresikan perasaan-perasaan dan pikiran-pikirannya secara lengsung
tetapi dengan cara yang tidak memaksa atau memanipulasi orang lain.
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
23/47
*ubungan sosial asosiatif adalah proses interaksi yang cenderung menjalin
kesatuan dan meningkatkan solidaritas anggota kelompok. *ubungan sosial
asosiatif memiliki bentuk-bentuk berikut ini.
a. Kerja sa#a
'. Ak!#!dasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan atau sebagai suatu proses.
#ebagai keadaan, akomodasi adalah suatu bentuk keseimbangan dalam interaksi
antarindi!idu atau kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma sosial dan
nilai sosial yang berlaku. n masalah yang terjadi dapat dilakukan.
(. Asi#ilasi adalah proses sosial yang timbul apabila ada kelompok masyarakat
dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara interaktif
dalam jangka waktu lama.
d. Akulturasi adalah suatu keadaan diterimanya unsur-unsur budaya asing ke dalam
kebudayaan sendiri.
0. 1entuk-1entuk *ubungan $isosiatif
a. Persaingan adalah suatu proses sosial yang dilakukan oleh indi!idu atau kelompok
dalam usahanya mencapai keuntungan tertentu tanpa adanya ancaman atau kekerasan
dari para pelaku.
'. K!ntravensi merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada di antara
persaingan dengan pertentangan atau pertikaian. 8ontra!ensi adalah sikap mental yang
tersembunyi terhadap orang atau unsur-unsur budaya kelompok lain.
(. Pertentangan2Perselisi?an adalah suatu proses sosial di mana indi!idu atau
kelompok menantang pihak lawan dengan ancaman dan atau kekerasan untuk
mencapai suatu tujuan.
G. 8E#FP $" "FM= H@ #F*/.
Menurut +autel dan 8latell tahun >>, 8onsep diri mempengaruhi kesehatan
mental dan bahkan perkembangan kepribadian remaja. 'ntuk membina konsep diri
yang sehat (positif), remaja perlu menilai diri sendiri.
;andles pada tahun >I0 mengemukakan bahwa ramaja yang memiliki
penilaian diri sendiri, menapakkan hidup bahagia karena dapat menerima
keberadaan dirinya sendiri sebagaimana adanya. Mereka dapat menyadari bahwa
mereka bukanlah indi!idu yang sempurna, dan dapat menerima kegagalan dan
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
24/47
memahami kegagalan tersebut sebagai jalan untuk sukses, bukan sebagi
kebodohan.
Mc ;andles mengemukakan konsep diri remaja sebagai berikut %
. /epat dan sama.
8onsep $iri remaja tepat dan sama dengan kenyataan pada diri remaja tersebut,
contohnya adalah remaja merasa dirinya mampu berprestasi di sekolah,
kenyataannya memang dia berpretasi di sekolah, atau seorang remaja laki-laki
mampu memerankan diri dengan baik dalam penampilan dan tugas serta tanggung
jawabnya sebagai seorang lelaki.
0. Gleksibel.
8onsep $iri remaja yang sehat ditandai oleh 9eksibel atau keluwesan remaja dalam
menjalankan peran dalam masyarakat. ;ontohnya sebagai siswa di sekolahtugasnya adalah belajar, sedangkan dirumah tugasnya sebagai seorang kakak
mengasuh adik dan membantu keluarga. "emaja ini mudah berubah pendapat, sulit
dipercaya dan tidak tegas dalam menentukan jalan hidupnya.
3. 8ontrol diri.
8onsep diri remaja yang sehat mampu mengatur hidupnya sendiri sesuai standar
tingkah laku dirinya sendiri, bukan di atur oleh orang lain. "emaja ini mudah
menyesuaikan diri dengan standar tingkah laku yang dituntut lingkungan, mudah
memoti!asi diri untuk mencapai tujuan hidup.
@. 8E#FP $#" PF"8FM1@ 8E#FP $"
Menurut F.1. *urlock (dalam Flida Prayitno, >>6) faktor perkambangan-
perkembangan konsep diri remaja yaitu bentuk tubuh, cacat tubuh, pakaian, nama
dan julukan, inteligensi kecerdasan, taraf aspirasi&cita-cita emosi, jenis atau gengsi
sekolah, status sosial, ekonomi keluarga, teman-teman dan tokoh atau orang yang
berpengaruh.
pabila berbagai faktor itu cenderung menimbulkan perasaan positif
(bangga, senang), maka muncul lah konsep diri yang positif. Pada masa kanak-
kanak, seseorang biasanya cenderung menganggap benar apa saja yang dikatakan
oleh orang lain. =ika seorang anak merasa diterima, dihargai, dicintai, maka anak itu
akan menerima, manghargai, dan mencintai dirinya (konsep diri positif). #ebaliknya,
jika seseorang yang berpengaruh disekelilingnya (orang tua, guru, orang dewasa
lainnya, atau teman-temannya) ternyata meremehkan, merendahkannya,
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
25/47
mempermalukan, dan menolaknya, maka pengalaman itu akan disikapi dengan
negatif (memunculkan konsep diri negatif).
"emaja memiliki cita-cita yang tidak realistis akan mengalami kegagalan. *al
ini mengakibatkan remaja memiliki perasaan tidak mampu dan menyalahkan
lingkungan diluar dirinya. #ebaliknya remaja memiliki cita-cita realistis, akanmemperoleh penghasilan dan ini akan menimbulkan kepercayaan yang akan
memberikan konsep diri yang baik.
/eman sebaya mempengaruhi konsep diri remaja dengan dua cara. Pertama,
konsep diri remaja merupakan cerminan bagaimana teman-temannya menilai
dirinya. 8edua, remaja berada dalam tekanan untuk mengembangkan ciri-ciri
kepribadian yang diakui oleh kelompoknya. 'saha @uru 'ntuk Mengembangkan
8onsep $iri
Menuru Mudjiran 066I, usaha guru untuk mengembangkan konsep diri pada siswanya yaitu%
. Memberikan penguatan dan menciptakan situasi belajar yang memberi
kesempatan bagi siswa memperoleh penguatan.
0. Memberi sokongan dan menciptakan situasi yang menyebabkan keputusan atau
kegiatan siswa tersokong dan di setujui.
3. #elalu ber4kir positif tentang penampilan, prestasi belajar dan permasalahan
siswa.
D. Menciptakan situasi yang memungkinkan siswa merasa sukses melalui
pengalaman belajar yang sukses yaitu belajar dengan siswa aktif.
7. Menghargai usaha siswa melebihi hasil, bukan memberikan penghargaan dari apa
yang bukan hasil usaha mereka.
B. 1erusaha mengembangkan bakat dan keterampilan para siswa, sehingga mereka
merasa berguna dan berarti.
I. #uka menyokong dan memberikan penghargaan bukan mencela dan
menyalahkan.
?. /idak suka bahkan tidak ingin memberikan penilaian sebelum siswanya
memahami dan menguasai berbagai konsep yang di ajarkan. *ubungan sosial guru
dan siswa yang hangat bukan mengkritik, mencela atau menghukum.
>. +ingkungan sekolah membuat program-program penampilan 4sik untuk remaja
pria dan wanita.
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
26/47
6. +ingkunga sekolah yang menimbulkan perasaan sukses dalam diri setiap siswa
dengan berbagai cara.
. 1er4kir positif dalam menilai menapilkan 4sik dan psikis siswa.
*. #'* 8FPF"5/
suhan keperawatan pada klien dengan gangguan psikososial menurut /arwoto,
0663 adalah sebagai berikut%
7. Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan gangguan psikososial adalah%
a. Status e#!si!nal
) pakah emosi sesuai perilakuJ
0) pakah klien dapat mengendalikan emosiJ
3) 1agaimana perasaan klien yang tampil seperti biasanyaJ
D) pakah perasaan hati sekarang merupakan ciri khas klienJ
7) pa yang klien lakukan jika marah atau sedihJ
'. K!nse$ diri
) 1agaimana klien menilai dirinya sebagai manusiaJ
0) 1agaimana orang lain menilai diri klienJ
3) pakan klien suka akan dirinyaJ
(. %ara k!#unikasi
) pakah klien mudah meresponJ
0) pakah spontanitas atau hanya jika ditanyaJ
3) 1agaimana perilaku non !erbal klien dalam berkomunikasiJ
D) pakah klien menolak untuk memberi responsJ
d. P!la interaksi
) 8epada siapa klien mau berinterkasiJ
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
27/47
0) #iapa yang paling penting atau berpengaruh bagi klienJ
3) 1agaimana sifat asli klien% mendominasi atau positifJ
e. Pendidikan dan $ekerjaan
) Pendidikan terakhir
0) 8eterampilan yang mampu dilakukan
3) Pekerjaan klien
D) #tatus keuangan
+. Hu'ungan s!sial
) /eman dekat klien
0) 1agaimana klien menggunakan waktu luangJ
3) pakah klien berkecimpung dalam kelompok masyarakatJ
g. -akt!r kultur s!sial
) pakah agama dan kebudayaan klienJ
0) 1agaimana tingkat pemahaman klien tentang agamaJ
3) pakah bahasa klien memadai untuk berkomunikasi dengan orang lainJ
?. P!la ?idu$
) $imana tempat tinggal klienJ
0) 1agaimana tempat tinggal klienJ
3) $engan siapa klien tinggalJ
D) pa yang klien lakukan untuk meyenangkan diriJ
i. Keluarga
) pakah klien sudah menikahJ
0) pakah klien sudah mempunyai anakJ
3) 1agaimana status kesehatan klien dan keluargaJ
D) Masalah apa yang terutama dalam keluargaJ
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
28/47
7) 1agaimana tingkat kecemasaan klienJ
9. Diagn!sa
$iagnosa keperawatan pada klien menurut /arwoto tahun 0663 adalah sebagai
berikut%
a. @angguan konsep diri% *arga $iri "endah b.d kesehatan.
b. @angguan konsep diri% 1ody mage b.d hilangnya bagian tubuh.
c. @angguan konsep diri% Perubahan Peran b.d kesehatan.
d. @angguan konsep diri% dentitas $iri b.d kesehatan.
8. Intervensi
nter!ensi pada klien menurut /arwoto tahun 0663 adalah%
a. @angguan konsep diri% *arga $iri "endah b.d kesehatan.
Tujuan3 8lien menunjukkan harga diri yang positif.
Kriteria Hasil3
) 8lien tidak merasa malu dengan kondisinya.
0) 8lien merasa percaya diri.
3) 8lien mau berinteraksi dengan orang lain.
Intervensi3
) 1ina hubungan saling percaya dan menjelaskan semua prosedur dan tujuan
dengan singkat dan jelas.
0) 8aji penyebab gangguan harga diri rendah.
3) 1erikan dukungan emosi untuk klien2orang terdekat selama tes diagnostik.
D) #ampaikan hal-hal positif secara mutlak.
7) @unakan sentuhan tangan jika diterima.
B) +ibatkan keluarga dan orang terdekat untuk memberikan support.
I) 1erikan reinforcement yang positif.
b. @angguan konsep diri% 1ody mage b.d hilangnya bagian tubuh.
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
29/47
Tujuan3 @ambaran diri klien positif.
Kriteria Hasil3
) 8lien menyukai anggota tubuhnya.
0) 8lien tidak merasa malu.
3) 8lien mau berinteraksi dengan orang lain.
Intervensi3 .
) 1inalah hubungan saling percaya.
0) 8ajilah penyebab gangguan body image.
3) 8ajilah kemampuan yang dimiliki klien.
D) Fksplorasi akti!itas baru yang dapat dilakukan.
7) 1erikan dukungan yang positif dan dukungan emosi.
B) @unakan sentuhan tangan jika diterima.
c. @angguan konsep diri% Perubahan Peran b.d kesehatan.
Tujuan3 8lien dapat melakukan perannya.
Kriteria Hasil3
) 8lien tidak merasa malu dengan kondisinya.
0) 8lien merasa percaya diri.
3) 8lien mau berinteraksi dengan orang lain.
Intervensi3
) 1ina hubungan saling percaya dan menjelaskan semua prosedur dan tujuan
dengan singkat dan jelas.
0) 8aji penyebab perubahan peran.
3) 1erikan dukungan emosi untuk klien&orang terdekat selama tes diagnostik.
D) #ampaikan hal-hal positif secara mutlak.
7) @unakan sentuhan tangan jika diterima.
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
30/47
B) +ibatkan keluarga dan orang terdekat untuk memberikan support.
I) 1erikan reinforcement yang positif.
d. @angguan konsep diri% dentitas $iri b.d kesehatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesi#$ulan
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
31/47
8onsep diri adalah semua perasaan kepercayaan dan nilai yang diketahui
tentang dirinya dan memengaruhi indi!idu dalam bersosialisasi dengan orang lain.
8onsep diri berkembang secara bertahap saat bayi molai mengenal dan
membedakan dirinya dengan orang lain.
#tress merupakan bagian dari kehidupan yang mempunyai efek positif dannegatif yang disebabkan karena perubahan lingkungan.
Perubahan dari suatu keadaan dari respons akibat stressor
disebut ada$tasi.daptasi sesungguhnya terjadi apabila adanya keseimbangan
antara lingkungan internal dan eksternal. ;ontoh adaptasi misalnya% optimalnya
semua fungsi tubuh, pertumbuhan normal, normalnya reaksi antara 4sik dan emosi,
kemampuan menolerir perubahan situasi.
DA-TA) PUSTAKA
?tt$3222E32KD02PSIK/S/SIAL 8.?t#l
http%&&&F%&8$M&8EP@A06#/"F#.html
http://e/KDM/PSIKOSOSIAL%203.htmlhttp://e/KDM/KOPING%20STRES.htmlhttp://e/KDM/PSIKOSOSIAL%203.htmlhttp://e/KDM/KOPING%20STRES.html
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
32/47
?tt$3222E32KD02K!nse$95Dasar95Psik!s!sial95C95)ANK
.?tt$3222E32KD02ke'utu?an@dasar@#anusia@$sik!s!sial.?t#l
http%&&dedeol.blogspot.com&063&6&makalah-konsep-dasar-psikososial.html
Perkembangan Psikososial
A.Denisi Perke#'angan Psik!s!sial
pa itu perkembangan psikososialJ
Perkembangan psikososial adalah perkembangan yang membahas tentang
perkembangan kepribadian manusia khususnya yang berkaitan dengan emosi,
moti!asi dan perkembangan kepribadian.
B.Te!ri Perke#'angan Psik!s!sial Pada 0asa Kanak@Kanak Pertenga?an
7.Peers
Memasuki tahun-tahun untuk sekolah dasar, adalah perubahan yang paling
penting pada perubahan anak. Penelitian memperkirakan persentasi dari
menghabiskan waktu dalam interaksi sosial dengan sesama meningkat sekitar 6
persen pada tahun kedua dan 36 persen pada masa pertengahan dan akhir kanak-
kanak( "ubin, 1ukowski, K Parker, 066B).
walnya, hari-hari biasa di sekolah dasar terhitung sekitar 366 episode
dengan sesamanya. nak bepindah melalui masa pertengahan dan akhir kanak-
kanak, ukuran dari group mereka meningkat, dan interaksi sesama menjadi kurang
erat saat dewasa.
$alam suatu in!estigasi , diketahui anak-anak berinteraksi dengan teman-
teman sebaya 6Adari waktu siang mereka pada usia 0 tahun, 06A antara usia I
dan tahun. Fpisode bersama teman-teman sebaya berjumlah 0>> per hari
sekolah.
8ebanyakan interaksi teman sebaya terjadi diluar rumah (walaupun dekat
dengan rumah), lebih sering terjadi di tempat-tempat pribadi daripada di temapat
http://e/KDM/Konsep%20Dasar%20Psikososial%20_%20RANGKANGhttp://e/KDM/kebutuhan-dasar-manusia-psikososial.htmlhttp://dedeol.blogspot.com/2013/10/makalah-konsep-dasar-psikososial.htmlhttp://e/KDM/Konsep%20Dasar%20Psikososial%20_%20RANGKANGhttp://e/KDM/kebutuhan-dasar-manusia-psikososial.htmlhttp://dedeol.blogspot.com/2013/10/makalah-konsep-dasar-psikososial.html
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
33/47
umum, dan lebih sering terjadi diantara anak-anak yang sama jenis kelamin
daripada diantara anak-anak yang berbeda jenis kelamin.
9.Peer Status
Mana anak yang akan menjadi populer dengan anak sesamanya dan mana
yang tidak disukai J ilmu perkembangan mengalamatkan dan memeriksa
pertanyaan yang mirip dari sociometric status, sebuah istilah menggambarkan
tingkat untuk mana anak yang disukai atau yang tidak disukai oleh teman
sebayanya.
=enis sosimetrc status dinilai berdasarkan anak-anak diminta untuk menilai
berapa banyak teman sekelas mereka yang menyukai atau yang tidak menyukai
mereka. tau mungkin dinilai berdasarkan anak diminta untuk menunjuk mana
anak yang paling mereka sukai dan yang kurang mereka sukai.
lmu perkembangan mengemukakan lima peer status%
• Popular ;hildren sering dikelompokkan sebagai sahabat, dan jarang tidak
disukai dalam rekan sebaya mereka.
• !erage ;hildren menerima jumlah rata-rata dari kedua nominasi positif dan
negatif dari teman sebaya mereka.
• eglected ;hildren kurang dikelompokkan sebagai sahabat tetapi bukan
tidak disukai oleh teman sebaya mereka.
• •"ejected ;hildren jarang dikelompokkan sebagai seorang sahabat dan sering
tidak disukai oleh teman sebaya mereka.
• ;ontro!ersial ;hildren sering dikelompokkan mrnjadi dua sebagai sahabat
dan menjadi yang paling tidak disukai.
nak yang populer memiliki kemampuan sosial yang membuat mereka disukai.
Mereka memberi penguatan, pendengar yang baik, mempertahankan komunikasi
yang saling terbuka dengan sebaya, menyenangkan, mengontrol emosi negatif
mereka, bertindak seperti mereka, menunjukkan antusiasme dan perhatian padayang lainya, dan self-con4dent tanpa menjadi sombong.
nak yang ditolak sering memiliki masalah adaptasi yang serius dibandingkan
anak yang kurang perhatian . suatu study menemukan bahwa di /8 anak-anak yang
ditolak teman sebayanya kurang berpartisipasi dalam kelas , lebih berekspresi
menghindari sekolah dan lebih menyendiri dibandingkan anak yang diterima teman
sebaya.
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
34/47
=ohn coie menyediakan tiga alasan mengapa anak agresif yang ditolak mempunyai
masalah dalam hubungan sosial%
•
Pertama, Penolakan anak laki-laki yang agresif adalah lebih impulsifdanmemiliki masalah mempertahankan perhatian. #ebagai hasilnya,mereka lebih
cenderung untuk mengganggu kegiatan yang sedang berlangsung di kelas
dan dalam bermain kelompok.
• 8edua, anak laki-laki yang agresif biasanya emosionalnya lebih reaktif.
$engan mudahnya mereka menimbulkan kemarahan dan mungkin sulit untuk
meredakan kemarahanya tersebut. 8arena itu, mereka cenderung cepat
marah kepada teman sebaya dan menyerang mereka secara !erbal dan 4sik.
• 8etiga, anak yang ditolak memilki sedikit kemampuan sosialnya dalam
berteman dan menjaga hubungan positif teman sebayanya.
1agaimana supaya anak yang ditolak itu lebih efektif dengan teman sebayanyaJ
/ujuan program-program pelatihan bagi anak-anak yang diabaikan haruslah untuk
menolong mereka menarik perhatian teman-teman sebaya mereka dengan cara-
cara yang positif dan mempertahankan perhatian dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan , mendengarkan dengan cara yang hangat dan bersahabat, dan bila
berbicara mengenai diri sendiri mereka sendiri, bicarakanlah hal-hal yang menarik
minat teman sebaya . mereka juga diajarkan untuk memasuki kelompok secara
lebih efektif.
8.S!(ial %!gniti!n
#eorang anak laki-laki tanpa sengaja menyenggol dan menjatuhkan minuman
ringan seorang teman sebaya. /eman sebaya itu salah menginterpretasikansenggolan tersebut sebagai permusuhan, yang membuatnya membalas secara
agresif terhadap anak laki-laki itu. 1ila senggolan seperti ini seering terjadi, maka
teman-teman sebaya lain akan menganggap anak laki-laki itu agresif karena sering
berprilaku yang tidak tepat.
8enneth $ogde (>?3) berpendapat bahwa anak-anak melampaui lima tahap
dalam memproses informasi tentang dunia sosial mereka%
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
35/47
• Membaca kode&sandi isyarat-isyarat sosial.
• Menginterpretasikan.
• Mencari suatu respon.
• Memilih suatu respon yang optimal.
• 1ertindak.
$ari perspektif kognitif sosial, anak-anak yang tidak dapat menyesuaikan diri
tidak memilki keterampilan kognitif sosial yang memadai untuk berinteraksi secara
efektif dengan orang lain (8elly K $e rmas, >?> 5eisberg,;aplan, K #i!o,
>?>).
nak laki-laki yang tidak mengalami masalah penyesuaian diri dengan teman
sebayanya mengajukan lebih banyak alternatif pemecahan yang lebih tegas dan
matang, memberi pemecahan agresif terhadap masalah yang kurang tegang,
memperlihatkan perencanaan yang lebih dapat menyesuaikan diri, dan
menge!aluasi tanggapan agresif yang secara 4sik kurang positif dibandingkan
anak-anak yang mengalami masalah-masalah penyesuaian diri dengan teman
sebaya.
;.Bull&ing
Penindasan adalah agresi yang disengaja dan terus menerus diarahkan
kepada target atau korban tertentu , biasanya dilakukan kepada mereka yang
lemah, rentan dan tidak terlindung, menarik diri dari lingkungan sosial.
Menurut sur!ei pada hampir enam belas ribu siswa di merika #erikat yang
merupakan kelas enam samapai sepuluh adalah pelaku penindasan atau korban
penindasan. Penindasan juga merupakan masalah pada negara maju seperti inggris
dan jepang, seperti di jepang atau korea, penindasan disekolah telah dihubungkan
dengan bunuh diri siswa serta pikiran dan perilaku bunuh diri yang meningkat.
Penindasan meningkat selama masa transisi ke sekolah menengah.
Peningkatan ini bisa mencerminkan kesulitan anak membentuk jaringan sosial
disekolah. Mereka terutama anak laki-laki , menggunakan penindasan penindasan
sebagai cara untuk membangun dominasi dalam kelompok sebaya.
nak laki-laki cenderung menjadi anak laki-laki yang lain menjadi korban dan
anak perempuan menindas cenderung menjadikan anak perempuan lainya sebagai
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
36/47
target. #emakin bertambahnya usia, kebanyakan anak-anak dapat belajar cara
mencegah penindasan. 8orban penindasan cenderung cemas , patuh, dan mudah
menangis atau suka bertengkar dan pro!okatif.
nak-anak yang melakukan penindasan cenderung memiliki sedikit teman
dan tinggal didalam lingkungan keluarga yang kasar dan penuh hukuman yangmembuat anak tersebut rentan terhadap hukuman atau penolakan. 8asus
penindasan dikanada terjadi pada anak-anak yang kelebihan berat badan. $alam
penelitian, ternyata yang menjadi pelaku penindasan adalah dahulunya adalah
korban penindasan.
nak-anak cemas dan menarik diri dari lingkungan mungkin menjadi korban
karena mereka tidak mengancam pelaku penindasan dan tidak mungkin untuk
membalas jika diganggu, tetapi bila anak-anak yang agresif mungkin terjadi target
penindasan karena perilaku mereka yang mengiritasi pelaku.
#ebuah penelitian menunjukan bahwa pelaku dan korban penindasan pada
masa remaja mungkin untuk mengalami, depresi dan menciba bunih diri.
Penelitian lain baru-baru ini mengungkapkan bahwa pelaku dan korban memiliki
lebih banyak masalah kesehatan (seperti sakit kepala, pusing, masalah tidur dan
kecemasan).
Pencegahan penindasan olweus, diciptakan oleh dan olweus, program ini
berfokus pada anak umur 7-B tahun, dengan tujuan mengurangi kesempatan dan
manfaat untuk penindasan. Pegawai sekolah diperintahkan dengan cara-cara untuk
meningkatkan hubungan teman sebaya dan membuat sekolah lebih aman.
=ika pencegahan ini dilakukan dengan benar, dapat mengurangi penindasan
sekitar 36-I6 persen. nformasi ini diperoleh dari pusat kekerasan di 'ni!ersitas;olarado.
#tep to respect merupakan program penindasan yang terdiri dari 3 langkah%
• • Menetapkan pendekatan sekolah, seperti membuat kebijakan anti
penindasan dan menetapakan konsekuensi untuk pelaku penindasan.
• Pelatihan karyawan dan orangtua untuk berhadapan dengan penindasan.
• Mengajarkan siswa untuk mengenali, tidak mentolerir dan menangani penindasan.
nformasi diberikan kepada siswa kelas 3 sampai B. $an pelatihan keterampilanuntuk guru-guru selama 0-D minggu, sebuah penelitian baru menemukan bahwa
langkah-langkah step to respect dapat mengurangi penindasan.
#eperti persahabatan orang dewasa, persahabatan anak-anak juga biasanya
ditandai dengan kesamaan. Mereka sering menyebut teman jika memiliki sikap
yang sama, pendidikan yang sama, prestasi yang sejajar.
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
37/47
5illiard hartup mempelajari hubungan dan persahabatan dan selama lebih
dari 3 dekade. $ia menyimpulkan bahwa teman-teman dapat menjadi sumber daya
kognitif dan emosional dari masa kecil sampai masa tua. /eman dapat memupuk
harga diri dan rasa kesejahteraan.
Persahabatan anak-anak memiliki B fungsi%
• ;ompanionship.
Persahabatan membuat anak akrab dengan teman bermain, seseorang yang
bersedia menghabiskan waktu dengan mereka dan bergabung dalam kegiatan
kebersamaan atau kolaboratif.
• #timulation.
Persahabatan membuat anak-anak mempunyai informasi yang menarik,kesenangan dan hiburan.
• Physical support.
Persahabatan menyediakan waktu, sumber daya dan bantuan.
• Fgo support.
Persahabatan memberikan harapan, dorongan yang membantu anak
mempertahankan kesan dirinya sebagai kompeten, indi!idu yang menarik, dan
bermanfaat.
• #ocial comparison.
Persahabatan menyediakan informasi tentang hubungan anak dengan orang lain
dan apakah anak melakukan yang baik.
• Lection and intimacy.
Persahabatan memberikan anak sebuah hubungan yang hangat dan dekat, saling
percaya dengan orang lain. 8eintiman dalam persahabatan ditandai dengan
berbagai tentang pengalaman pribadi.
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
38/47
/api penelitian mengungkapkan bahwa persahabatan intim mungkin tidak muncul
sampai awal masa remaja.
8euntungan perkembangan terjadi ketika anak-anak memiliki teman yang
secara sosial terampil dan mendukung. amun, terkadang dapat juga
menimbulkan kon9ik diantara persahabatan.
Pada siswa kelas B yang tidak memiliki teman terlibat dalam perilaku sosial
yang kurang ( kerjasama, berbagai, membantu orang lain) , memiliki nilai lebih
rendah dan lebih emosional ( depresi ) dibandingkan teman-temannya yang dapat
bersosialisasi.
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
39/47
1eberapa ahli dalam psikologi pendidikan percaya bahwa guru yang efektif
menggunakan pendekatan konstrukti!is dan pembelajaran langsung bersamaan
daripada hanya melakukan salah satunya secara ekslusif.
9. A((!unta'ilit&
#ejak tahun >>6, publik # dan pemerintah disetiap tingkatan menuntut
meningkatkan dari sekolah. #alah satu hasilnya adalah penyebaran tes negara
untuk mengukur apa yang telah maupun belum dipelajari siswa. Pendekatan ini
menjadi hukum.
Pendukung berpendapat bahwa pengujian standar diseluruh negara bagian akan
memiliki sejumlah efek positif. ni termasuk prestasi siswa yang lebih banyak
ditingkatkan dalam mata pelajaran yang diuji agar sesuai dengan harapan.
8ritikus berpendapat bahwa undang-undang ;+1 melakukan lebih banyak hal
yang berbahaya daripada hal yang baik. 8ritik satu menyatakan menggunakan testunggal sebagai indikator tunggal kemajuan siswa dan kompetensi menyajikan
pandangan yang sangat sempit dari kemampuan siswa.
8ritik ini mirip dengan yang ditujukan pada tes , dimana psikolog dan
pendidikan menekankan bahwa sejumlah langkah harus digunakan, termasuk uji
kuis, proyek, pengamatan kelas, dan sebagainya.
$an dari pasal > bahwa beberapa orang khawatir bahwa di era kebijakan ;+1
akan ada pengabaian siswa yang berbakat dalam upaya untuk meningkatkan
tingkat pencapaian siswa yang tidak melakukanya dengan baik. Pertimbangan juga
bahwa masing-masing negara diperbolehkan untuk memiliki kriteria yang berbedauntuk menentukan nilai kelulusan atau tidak pada tes untuk dimasukkan ;+1.
#ebuah analis data ;+1 menunjukan bahwa hampir setiap siswa kelas empat di
Mississippi tahu cara membaca tetapi hanya setengah dari siswa massachusetts
yang melakukannya. =elas, standar Mississippi untuk lulus tes membaca jauh
dibawah orang-orang dari massachusetts.
$alam analisis terakhir dibeberapa negara, banyak negara telah mengambil
rute aman dan tetap standar untuk prestasi dalam sekolah di mereka, tampaknya
kemungkinan negara untuk menetapkan standar mereka sendiri mungkin telah
menurunkan standar prestasi.
Pertimbangkan juga bahwa salah satu tujuan ;+1 adalah untuk menutup
kesenjangan prestasi etnis yang mencirikan prestasi rendah oleh mahasiswa
ameriak dan afrika latin dan prestasi yang lebih tinggi dengan siswa asia amerika
dan amerika latin. amun, ahli terkemuka linda sayang hammond baru-baru ini
menyimpulkan bahwa ;+1 telah gagal mencapai tujuan ini.
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
40/47
$ia mengkritik ;+1 dengan penilaian yang tidak tepat dalam pembelajaran bahasa
inggris untuk siswa dengan kebutuhan khusus, insentif yang kuat untuk
mengecualikan siswa berprestasi rendah dari sekolah untuk mencapai target skor
tes, dan kekurangan guru berkuali4kasi tinggi disekolah kebutuhan terus meninggi .
Meskipun menuai kritik, departemen pendidikan # berkomitmen untukmenerapkan ;+1 dan sekolah membuat akomodasi un tuk memenuhi persyaratan
hukum. Memang, pendidikan yang paling mendukung pentingnya harapan dan
standar yang tinggi untuk keunggulan siswa dan guru.
>. S!(i!e(!n!#i( Status and Et?ni(it&
7.T?e Edu(ati!n !+ Student -r!# L!"@In(!#e Ba(kgr!unds
1anyak anak-anak dalam masalah kemiskinan mencoba mengatasi
penghalang dalam proses pembelajaran. Mereka mempunyai orangtua yang tidak
berasal dari standar edukasi yang tinggi, yang tidak pandai membaca dan tidak
memiliki cukup uang untuk membayar barang-barang dan pelatihan untuk
pendidikan, seperti buku, perjalanan kekebun binatang dan museum.
nak-anak tersebut mungkin kekurangan gizi dan tinggal diarea dimana
tindak kejahatan terjadi. $ibandingkan dengan sekolah dari area berpendapatan
tinggi, sekolah dari berpendapatan rendah lebih banyak memiliki siswa yang
mempunyai nilai prestasi tes yang rendah, tingkat kelulusan yang rendah dan
presentasi kecil untuk melanjutkan ke uni!ersitas.
Mereka memiliki banyak guru yang berumur muda dan memiliki pengalaman
sedikit, mereka lebih memiliki semangat yang tinggi untuk belajar. #edikit seolah
berpendapatan rendah menepatkan murid-murid yang belajar dilingkungan yang
kondusif (yang layak).
8ebanyakan gedung-gedung sekolah dan ruangan kelas sudah tua, mudah
hancur, itu adalah contoh dari kondisi yang tidak menyenangkan yang diobser!asi
oleh jonathan kozol (0667) pada banyak sekolah termasuk di south bronk dikota
new york, seperti yang dijelaskan pada bagian awal chapter ini untuk bacaan lebih
lanjut mengenai sekolah dan anak-anaka dari keluarga kurang mampu, lihatlah
selingan di!ersity in life, span de!elopment interlude.
0.Et?ni(it& in S(?!!ls
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
41/47
+ebih dari sepertiga siswa afrika, amerika dan hampir sepertiga dari siswa
latin bersekolah di DI sekolah besar diamerika dibandingkan 7A dari siswa kulit
putih dan 00A dari siswa dalam kota masih tersisa adalah kekurangan dana dan
tidak memeberikan kesempatan yang cukup bagi anak untuk belajar secara efektif
(*ealy,066>) .
1ahkan diluar sekolah dalam kota pemisahan sekolah (@ollnick dan
$agu,066>ieto dan Pertanda,066?) hampir sepertiga dari semua mahasiswa dan
afrika latin mengobati sekolah dimana >6A atau lebih dari murid-murid adalah dari
group (kelompok) minoritas (1anks,066?) .
ntropolog dari amerika john ogbu (>?>) mengusulkan bahwa siswa etnis
minoritas ditempatkan dalam posisi lebih rendah dan ekspoitasi anak. $alam sistem
pendidikan amerika, berikut ini beberapa strategis untuk meningkatkan hubungan
diantara siswa beragam etnis%
. /urn the class into a jigsaw classroom.
=igsaw anonson mengembangkan konsep dari ruang kelas jigsaw dimana murid-
murid berasal dari latar belakang budaya yang berbeda ditempatkan pada
kelompok untuk bekerja sama dimana mereka harus menyusun beberapa bagian
berbeda dan sebuah proyek untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
0. Fncourage students to ha!e positi!e contact with di!erse other students.
$engan siswa yang berbeda mereka harus melihat satu sama lain sebagai indi!idu
bukan bagian dari kelompok tertentu ( kelompok yang homogen ).
3. "educe bias.
Mengurangi bias dengan cara mengubah pandangan anak-anak yang berasal dari
beragam etnis dan kelompok budaya, memilih bahan permainan dan akti!itasdiruangan kelas yang meningkatkan pengertian mengenai budaya, membantu siswa
melawan stereotipe dan bekerja sama dengan orang tua untuk mengurangi
pandangan bias dan prasangka dirumah.
D. Ciew the school and community as a team.
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
42/47
=ames corner mengatakan pendekatan tim merupakan cara terbaik untuk mengajar
anak-nak.
3 aspek penting dalam dari corner projek untuk perubahan adalah%
• Penguasaan dan managemen tim yang berkembang
#esuai dengan rencana-rencana sekolah, strategi, assesment, dan perkembangan
perencanaan karyawan.
• 8esehatan mental atau dukungan tim sekolah
• Program orang tua
+omer percaya bahwa keseluruhan bagian sekolah harus saling bekerja sama.
7. 1e a competent cultural mediator.
@uru-guru harus dapat berperan sebagai mediator budaya dengan cara menjadi
lebih peka terhadap bias-bias pada interaksi dalam, lebih mempelajari mengenai
kelompok etnis yang berbeda, lebih peka terhadap perilaku etnis anaka-anak
melihat siswa dengan sudut pandang yang positif dan ber4kir positif mengenai
orang tua agar terlibat sebagai partner guru dalam mengajar anak.
=.%r!ss@%ultural %!#$aris!ns !+ A(?ieve#ent
nak-anak di merika lebih berprestasi daripada teman-teman mereka di
berbagai negara lain. amun, hubungan keterampilan yang rendah dari anak-anak
di merika pada bidang matematika dan ilmu pengetahuan dalam perbandingan
dengan teman-teman mereka dari beberapa negara lainnya, terutama negara-
negara di sia, telah dipublikasikan secara besar-besaran dalam beberapa dekade
belakangan ini.
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
43/47
Pada tahun 0663, siswa-siswa kelas empat di lima negara ( #ingapore,
;hinese /aipe, =apan, *ong 8ong dan nggris) mempunyai nilai matematika yang
lebih tinggi daripada siswa-siswa merika. Pada perbandingan ilmu pengetahuan,
siswa-siswa kelas empat dari negara (nilai yang tertinggi dari #ingapore, *ong8ong, =apan, dan ;hinese /aipe) mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan
dengan teman-teman mereka dari merika.
*arold #te!enson dan rekan-rekannya telah menyelesaikan lima
perbandingan crossNcultural dari siswa-siswa di merika, ;hina, /aiwan dan =epang.
Pada penelitian ini, siswa sia secara konsisten lebih terampil dari siswa merika
pada bidang matematika. $an, semakin lama siswa-siswa berada di sekolah, maka
semakin lebar jurang pemisah antara siswa sia dan merikaNperbedaan yang
paling rendah adalah pada kelas satu, dan perbedaan paling tinggi adalah pada
kelas sebelas.
'ntuk lebih mengetahui penyebab-penyebab dari perbedaan yang besar dari
crossNcultural tersebut, #te!enson dan rekan-rekannya menghabiskan banyak
waktu untuk mengobser!asi di dalam ruangan kelas, seperti melakukan inter!iew
dan sur!ey terhadap para guru, siswa dan orang tua. Mereka menemukan bahwa
guru-guru sia menghabiskan lebih banyak waktu mereka untuk mengajarkan
matematika dibandingkan guru merika.
#ebagai contoh, lebih dari seperempat waktu belajar-mengajar di dalam kelas
pada tingkat pertama dihabiskan dengan mengajarkan matematika di negara
=epang, dibandingkan dengan sepersepuluh waktu yang dihabiskan oleh negara
merika untuk mengajarkan matematika pada siswa tingkat pertama. #elain itu,
siswa sia berada di sekolah dalam rentang waktu 0D6 hari per tahun, sedangkan
siswa merika hanya I? hari.
Perbedaan-perbedaan yang lainnya juga ditemukan pada orang tua sia dan
merika. Erang tua merika sepertinya lebih percaya bahwa prestasi matematikaanak-anak mereka merupakan kemampuan bawaan lahir, sedangkan orang tua sia
lebih mengatakan bahwa prestasi matematika anak-anak mereka merupakan hasil
dari usaha dan latihan.
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
44/47
#ehubungan dengan perbedaan-perbedaan pada orang tua sia dan merika
terdapat penjelasan mengenai usaha dan kemampuan, ;arol $weck (066B)
menggambarkan pentingnya mindset anak-anak. a menyimpulkan bahwa setiap
indi!idu memilki satu dari dua mindset%
. 42ed mindset, dimana mereka percaya bahwa kualitas mereka telah terukir padabatu dan tidak dapat diubah.
0. growth mindset, dimana mereka percaya bahwa kualitas mereka dapat berubah
dan meningkat sesuai dengan usaha mereka.
$weck (066B) berargumen bahwa mindset indi!idu dipengaruhi
apakah mereka akan menjadi optimis atau pesimis, apa yang akan menjadi tujuan
mereka dan seberapa keras mereka akan bekerja keras untuk mencapai tujuan
mereka, dan prestasi mereka. $weck mengatakan bahwa mindset telah mulai untuk
diasah pada masa anak-anak ketika anak-anak berinteraksi dengan orang tua, guru,dan pelatih, yang didalam diri mereka telah ada 42ed mindset atau growth mindset.
#elain itu, pada penelitian #te!ensons, orang tua merika juga memiliki
ekspektasi yang rendah terhadap pendidikan dan prestasi anak-anak mereka
daripada orang tua sia. Menurut pandangan #te!ensons, perubahan yang sangat
dibutuhkan dalam dunia pendidikan di merika adalah semakin tingginya
ekspektasi terhadap prestasi.
hli yang lainnya, seperti Phylis 1lumenfeld, =ac
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
45/47
bercocok tanam. #audara sekandung diajarkan untuk menghormati yang lebih tua
(;icirelly,>>Da).
#ering kali pengajaran muncul secara spontan ketika saudara yang lebih tua
mengasuh yang lebih muda. $alam masyarakat industrialis,saudara kandung
cenderung berjumlah kcil dan jarak antar saudara yang lebih jauh,memudahkanorang tuanya untuk mengejar karier atau ketertarikan yang lain dan memfokuskan
lebih banyak sumber daya serta perhatian kepada tiap anak (;icirelly,>>Da).
6.Anak Dala# Kel!#$!k se'a&a
Pada masa prasekolah anak-anak bermain dengan teman sebayanya
namun ketika masa sekolah anak-anak tidak lagi bermain dengan teman sebayanya
yang artinya berkelompok . nak yang bermain bersama biasanya memiliki statussocial ekonomi usia yang sama,walaupun kelompok bermain dilingkungan
rumahnya terdiri dari berbagai tingkatan usia (*artup,>>0).
Pada dasarnya anak perempuan biasanya lebih dewasa dibandingkan
dengan anak laki-laki dan anak laki-laki berbicara dan bermain dengan anak
perempuan,atau sebaliknya,dilakukan dengan cara yang berbeda (*ibbard K
1hrmester,>>?).
75.Pengaru? P!siti+ dan Negati+ )elasi Te#an Se'a&a
8elompok sebaya juga memiliki efek negati!e.efek tersbut biasanya terdapat
dalam pergaulan dalm teman sebaya yang pengutil,mulai menggunakan obat
terlarang dan bertingkah laku antisocial lainnya. nak remaja sangat rentan
terhadap tekanan untuk meniru, dan tekanan ini dapat mengubah anak bandelmenjadi seorang kriminal (*artup,>>0).
8elompok sebaya cenderung terdiri dari satu jenis kelamin,memungkinkan
anak laki-laki dan perempuan belajar prilaku yang sesuai dengan gendernya.
Prasangka yang ditimbulkannya adalah sikap memusuhi aggota kelompok
lain,terutama rasial atau etnis.
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
46/47
77.Agresi dan 0engganggu
*ostile gression (gresi yang bertujuan menyakiti targetnya) menggantikaninstrumental aggression (agresi yang bertujuan mendapatkan tujuan), yang
merupakan cirri khas periode prasekolah (;oie K $odge, >>?). E!ert aggression
(kekuatan 4sik atau ancaman !erbal) semakin berkurang dibandingkan relational
atau social aggression.
79.Agresi dan Pe#r!sesan In+!r#asi S!sial
nak dapat bertindak secara agresif salah satunya di akibatkan karenaadanya kesalahan pada saat proses social yaitu lingkungan social apa yang mereka
perhatian dan bagaimana mereka menginterprestasikan apa yang mereka rasakan
(;rick dan $odge, >>D, >>7).
• *ostile agression adalah agresi yang bertujuan menyakiti targetnya.
• nstrumental agression adalah agresi yang bertujuan untuk mendapatkan
tujuan.
ggressor memandang kekuatan dan paksaan sebagai cara efektif untuk
mendapatkan apa yang mereka inginkan.
$alam terminology pembelajaran social, mereka agresif karena mereka berharap
mendapatkan imbalan, maka keyakinan mereka akan efekti!itas agresi menjadi
dikuatkan (;rick K $odge, >>B).
8.A$aka? Kekerasan di Televisi 0engara?kan Anak ke$ada Agresi
nak-anak, terutama yang orang tuanya menggunakan disiplin yang kejam,
lebih rentan terhadap pengaruh kekerasan di tele!isi ketimbang orang dewasa (;oie
K $odge >>?).
Pada saat anak menonton kekerasan di tele!isi, mereka mungkin menyerap
nilai yang digambarkan dan menjadi memandang agresi sebagai perilaku yang
8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza
47/47
dapat diterima. #emakin besar posisi tele!isi, semakin besar efek merusak yang
tampak.
anak usia ?-0 tahun tampaknya sangat mudah terpengaruh (Fron K
*uesmann, >?B). $alam studi lanjutan, jumlah jam menonton tele!isi pada usia ?
tahun, dan kecenderungan terhadap tayangan aksi pada anak laki-laki,memprediksi tingkat keparahan serangan kriminal pada usia 36 tahun.
• Masa ini terjadi pada umur B - I tahun sampai kurang lebih 0 : 3 tahun.
Periode ini dimulai setelah anak melewati masa degil, di mana proses
sosialisasi telah dapat berlangsung lebih efektif, dan menjadi matang untuk
memasuki sekolah.
• 1elajar mematuhi aturan-aturan kelompok, 1elajar setia kawan, 1elajar
tidak bergantung pada orang dewasa, 1elajar bekerja sama, Mempelajari
perilaku yang dapat diterima oleh lingkungannya, 1elajar menrima tanggung
jawab, 1elajar bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif ), Mempelajari
olah raga dan permainan kelompok 1elajar keadilan dan demokrasi.
Referensi
• #antrock,=.5.066>.+ife #pan $e!elopment(0th Fd).ew Hork%Mc@raw-*ill
1ook co.
• Papalia K Elds.066D.*uman $e!elopment.ew Hork%Mc@raw-*ill 1ook ;o.
http%&&6?rika.blogspot.com&060&63&perkembangan-psikososial.html
http://11018rika.blogspot.com/2012/03/perkembangan-psikososial.htmlhttp://11018rika.blogspot.com/2012/03/perkembangan-psikososial.html