1
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING
TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS TERHADAP HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN INSTALASI SISTEM OPERASI DASAR KELAS X
MULTIMEDIA SMK N 5 SIJUNJUNG
YOHANES SIHOMBING
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Wisuda Periode Ke-99 (Maret 2014)
1
1
______________________________________________
1 Prodi Pendidikan Teknik Elektronika untuk wisuda periode Maret 2014 2 Dosen Jurusan Teknik Elektronika FT-UNP
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING
TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS TERHADAP HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN INSTALASI SISTEM OPERASI DASAR KELAS X
MULTIMEDIA SMK N 5 SIJUNJUNG
Yohanes Sihombing1, Yusri Abdul Hamid2, Hanesman2
Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
FT Universitas Negeri Padang
Abstract
This research based on the problem of low report study to
Instalasi Sistem Operasi Dasar subject from some student of class X MM 1 and X MM 2 at SMKN 5 sijunjung, wich 93,75% student of X MM 1 and 65,62% student of X MM 2
got result of study below Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). The standard of KKM to Instalasi Sistem Operasi Dasar subject
is 70 with scale from 0-100. The purpose of this research is to show the efffect of teams games tournaments toward study report of Instalasi Sistem Operasi Dasar subject from students
of class X MM at SMKN 5 Sijunjung. This research is using experimental research to see the effect of TGT toward student
report. The population of this research is 64 student and sample consist of 64 students class X MM at SMKN 5 Sijunjung on 2013/2014. The technique of sampling was using total
sampling. The data of student report collected through questionnaire by using multiple choice item. Analysis of data is
using statistic method with Microsoft Exell software. The result of data analysis shows: (1) Correlation task and posttest of experiment class is better than Correlation task and posttest
of control class (0,315 > 0,307). (2) Teams Games Tournaments give positive effect to student report of X MM
SMKN 5 sijunjung. (3) Teams Games Tournaments give effect as 18,42 or 31,72 % to student report of X MM SMKN 5 sijunjung. This is cause of, in TGT study method there is
competition and happiness that get from teams tournaments, so this method will increase participation and student’s active and
also will increase to the student report.
Keywords: Effect, Teams Games Tournaments, study report,
Experimental research, total sampling.
2
A. PENDAHULUAN
Pasal 25 Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa kompetensi lulusan mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Ini berarti bahwa pembelajaran dan penilaian
harus mengembangkan kompetensi peserta didik yang berhubungan dengan
ranah afektif (sikap), kognitif (pengetahuan), dan psikomotor (keterampilan).
Ketiga aspek ini dapat diukur dengan jalan memberikan tes kepada siswa untuk
mengukur pengetahuan, keterampilan dan sikap. Namun kenyataan di lapangan
berdasarkan keterangan yang diperoleh dari guru di SMK N 5 Sijunjung, hasil
tes belajar siswa masih sangat rendah sehingga untuk mencapai batas standar
kelulusan untuk mata pelajaran produktif Instalasi Sistem Operasi Dasar belum
bisa terwujudkan. Hal ini dibuktikan pada rata-rata hasil UTS semester ganjil
mata pelajaran ini siswa kelas X Multimedia (MM) di SMK N 5 Sijunjung.
Tabel 1. Persentase rata-rata nilai UTS semester ganjil mata pelajaran Instalasi
Sistem Operasi Dasar siswa kelas X Multimedia SMK N 5 Sijunjung
tahun ajaran 2013/2014
Nilai Kelas X MM 1
Persentase nilai
Kelas X MM 2
Persentase Nilai
≥ 70 2 6,25 % 11 34,38 %
< 70 30 93,75 % 21 65,62 %
Jumlah 32 100 % 32 100 %
Rata-rata
kelas 63,28
66,84
Sumber : guru mata pelajaran Instalasi Sistem Operasi Dasar
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa kelas X MM1
dengan jumlah siswa 30 orang berada di bawah KKM (93,75%) dan 2 orang
diatas KKM (6,25%), sedangkan dikelas X MM2 dengan jumlah 21 orang
berada di bawah KKM (65,62%) dan 11 orang diatas KKM (34,38%).
3
Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi Sistem
Operasi Dasar ini dipicu karena mudahnya siswa melupakan apa yang sudah
mereka pelajari pada pelajaran minggu lalu, terbukti dari pengalaman peneliti
dan guru mata pelajaran dikelas saat melakukan peninjauan kembali materi
sebelumnya dalam mata pelajaran Instalasi Sistem Operasi Dasar serta
penggunaan model pembelajaran yang masih terpusat pada guru, yaitu model
pembelajaran langsung. Model pembelajaran langsung yang digunakan dalam
belajar cenderung membuat siswa hanya mendengarkan dan menerima apa
yang diberikan guru tanpa ikut berperan aktif di dalamnya.
Guna meningkatkan pertisipasi dan keaktifan siswa di kelas, guru
menerapkan metode pembelajaran teams games tournament. Metode
pembelajaran ini dikembangkan oleh David DeVries dan Keith Edwards.
Dimana dalam TGT terdapat dimensi persaingan dan kegembiraan yang
diperoleh dari turnamen kelompok sehingga diharapakan dapat meningkatkan
partisipasi dan keaktifan siswa sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.
Spears dalam Agus (2011:2) mengemukakan “Bahwa belajar adalah
mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti
arah tertentu”. Hasil belajar merupakan tolak ukur tingkat keberhasilan siswa
dalam menguasai mata pelajaran. Keberhasilan dalam belajar tidak akan bisa
dicapai tanpa melalui beberapa tahap proses yang mengikat seluruh komponen
sekolah. Aktivitas pembelajaran menyangkut peranan guru dan siswa, dimana
guru harus mengusahakan adanya jalinan komunikasi yang baik antara
kegiatan belajar itu sendiri dengan kegiatan siswa dalam belajar. Satu yang
4
pasti hasil belajar yang baik tak akan bisa dicapai tanpa adanya komunikasi
yang baik antara guru dan murid.
Menurut Agus (2011: 58) “Pembelajaran kooperatif tidak sama
dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar dalam
pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian kelompok
yang dilakukan asal-asalan”. Menurut Slavin (2005: 9) “Ide yang
melatarbelakangi bentuk pembelajaran kooperatif ini adalah apabila para siswa
ingin agar timnya berhasil, mereka akan mendorong anggota timnya untuk
lebih baik dan akan membantu mereka melakukannya”.
Secara umum TGT sama saja dengan STAD kecuali satu hal: TGT
menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem
skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim
mereka dengan anggota tim lain yang kemampuan akademiknya setara.
Hasilnya, siswa-siswa yang berprestasi paling rendah pada setiap kelompok
memiliki peluang yang sama untuk memperoleh poin bagi kelompoknya
sebagai siswa yang berprestasi tinggi.
Menurut Slavin (2005: 163-185), “Komponen-komponen dalam TGT
yang perlu diperhatikan adalah Presentasi Kelas, Kelompok, Game
(permainan), Tournament (kompetisi) dan Penghargaan Kelompok (Rekognisi
Tim)”. Berdasarkan teori-teori mengenai pembelajaran kooperatif tipe TGT
diatas, penulis akan menggunakan teori pembelajaran kooperatif tipe TGT
yang dikemukakan oleh Slavin sebagai acuan dalam menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe TGT di SMK N 5 Sijunjung kelas X Multimedia.
5
Berdasarkan latar belakang dan kajian teori di atas lebih lanjut
dirumuskan kedalam kerangka konseptual dan hubungan antara masing-masing
variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Sesuai dengan lingkup penelitian
yang berfokus pada hasil belajar siswa dan dalam pelaksanaan pengajaran
melalui model pembelajaran cooperative learning tipe teams games
tournaments dan model pembelajaran langsung, seorang guru perlu
memperhatikan tujuan yang hendak dicapai, persiapan mengajar, metode atau
pendekatan, dan evaluasi. Pada penelitian ini yang menjadi variabel
independen (X) adalah pembelajaran cooperative learning tipe teams games
tournaments yang diberlakukan pada kelas eksperimen.
Dalam penelitian ini juga akan digunakan sebuah variabel kontrol.
Sugiyono (2012: 41) mengatakan “Variabel kontrol adalah variabel yang
dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen
terhadap dependen dapat diketahui lebih pasti”. Variabel kontrol yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran langsung yang akan
diberlakukan pada kelas kontrol yang akan berpengaruh pada variabel
dependen yaitu hasil belajar. Pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen dapat digambarkan pada paradigma penelitian sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Konseptual
Keterangan :
: Kelas Eksperimen
Y
6
: Kelas Kontrol
: Treatment/variabel independen (Eksperimen) yaitu pembelajaran
cooperative learning tipe teams games tournaments.
: Treatment/variabel kontrol yaitu pembelajaran langsung.
Y : Variabel dependen yaitu hasil belajar siswa.
Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan
Perbandingan korelasi tugas dan posttest kelas eksperimen serta korelasi tugas
dan posttest kelas kontrol serta pengaruh model pembelajaran cooperative
learning tipe games tournaments terhadap hasil belajar mata pelajaran Instalasi
Sistem Operasi Dasar di Kelas X Multimedia SMK N 5 Sijunjung.
B. METODE PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2012: 6) “Metode penelitian eksperimen
merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
treatment (perlakuan) tertentu”. Sesuai dengan permasalahan yang
dikemukakan, maka metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
penelitian eksperimen. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas X
Multimedia SMK N 5 Sijunjung tahun pelajaran 2013/2014 terdiri atas 2 kelas
yaitu X Multimedia 1 dengan jumlah siswa 32 orang, dan X Multimedia 2
dengan jumlah siswa 32 orang. Dengan pertimbangan sampling jenuh, maka
sampel yang akan digunakan peneliti adalah X MM 2 sebagai kelompok
pertama dan akan diberi perlakuan (kelompok eksperimen) serta X MM 1
sebagai kelompok kedua yang tidak diberi perlakuan (kelompok kontrol).
7
Suharsimi (2010: 193) “Tes adalah serentetan pertanyan atau latihan
serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok”. Tes yang dipakai untuk mengukur hasil belajar dalam penelitian
ini adalah tes obyektif bentuk Multiple Choice Item model melengkapi lima
pilihan, kemudian diadakan uji statistik untuk mendapatkan validitas tes,
reabilitas tes, daya beda, dan indeks kesukaran.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
induktif seperti uji normalitas dan uji homogenitas serta analisis deskriptif
seperti mencari mean, varians, standar deviasi dan range.
Selain analisis instrumen dan analisis data dilakukan juga uji pengaruh
perlakuan dan uji hipotesis. Berdasarkan pendapat Sugiyono (2012: 75)
“Pengaruh perlakuan pada Intact Group Comparison = ”. Selanjutnya
untuk mengetahui berapa persen pengaruh dari perlakuan pada kelas
eksperimen dapat dihitung dengan rumus berikut.
x 100 %
Sedangkan uji hipotesis perbandingan korelasi tugas dan posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dicari dengan rumus Riduwan (2008: 141)
sebagai berikut :
8
Sedangkan hipotesis penelitian dan statistik mencari t-hitung
digunakan rumus t-test sampel related/berpasangan yang dikemukakan oleh
sugiyono (2012: 199) sebagai berikut
t =
keterangan:
: nilai rata-rata kelas eksperimen
: nilai rata-rata kelas kontrol
: varians kelas eksperimen
: standar deviasi kelas eksperimen
: varians kelas kontrol
: standar deviasi kelas kontrol
: jumlah siswa kelas eksperimen
jumlah siswa kelas kontrol
: nilai korelasi dan
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis nilai tes uji coba terdapat 11 soal yang dibuang
dan 19 soal yang akan dipakai dari total keseluruhan 30 soal. Kriteria
penerimaan item soal diambil pada item soal yang memiliki validitas,
mempunyai daya beda positif, dan memiliki indeks kesukaran sedang.
9
Setelah 19 soal diujikan ke 32 siswa kelas eksperimen dan 32 siswa
kelas kontrol, maka Perbedaan hasil tes akhir kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Ketuntasan tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tes Akhir
Jumlah Siswa
% Ketuntasan Nilai Rata-rata
Tuntas (≥70) Tidak tuntas (<70)
Eksperimen 32 78,23 % 21,87% 76.48
Kontrol 32 18,75 % 81,25 % 58.06
Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat bahwa pada kelas eksperimen
78,23% siswa mengalami ketuntasan dalam belajar dengan rata-rata kelas
eksperimen 76,48, sedangkan pada kelas kontrol hanya 18,75 % siswa yang
tuntas dalam belajar dengan rata-rata kelas 58,06. Hal ini menunjukkan
terdapat perbedaan hasil belajar instalasi sistem operasi dasar untuk kelas
eksperimen dan kelas kontrol, dimana hasil belajar mata pelajaran instalasi
sistem operasi dasar pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol.
Berikut deskripsi data penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 3. Data kelas eksperimen dan kelas kontrol
Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Skor Maksimum 100 84,21
Skor Minimum 47,37 31,58
Banyak Kelas 6 6
Kelas Interval 9 9
Range 63,15 52,63
Rata-rata (mean) 76,48 58,06
Standar Deviasi 11,88 12,36
Analisis induktif yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji
normalitas dan homogenitas. Dari hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat
10
eksperimen maupun
kontrol lebih kecil dari , dimana 1,79491 <
11,070 dan 1,32054 < 11,070. Dengan demikian dapat dilihat bahwa kedua
data baik eksperimen maupun kontrol terdistribusi normal. Sementara dari
perhitungan uji homogenitas setelah dibandingkan harga dibandingkan
dengan yang terdapat dalam daftar distribusi F taraf kesalahan 0,05 dan
derajat kebebasan pembilang = 32-1 = 31 dan derajat kebebasan penyebut =
32-1 = 31, dimana digunakan harga dk terdekat, yaitu dk 30,30 yaitu bernilai
1,84. Setelah dibandingkan < atau 1,083 < 1,84, maka varian data
kedua kelompok tersebut homogen.
Dari hasil pengujian besaran pengaruh, didapat pengaruh perlakuan
TGT terhadap hasil belajar siswa kelas X Multimedia SMK Negeri 5 Sijunjung
yaitu sebesar 18,42 atau 31,72 %.
Perbandingan korelasi kedua kelas juga menunujukkan bahwa korelasi
tugas dan posttest kelas eksperimen ( ) lebih baik dari korelasi tugas
dan posttest kelas kontrol ( ) yaitu 0,315 > 0,307, maka
ditolak dan diterima, sehingga hipotesis alternatif yang berbunyi “Korelasi
tugas dan posttest kelas eksperimen lebih baik dari korelasi tugas dan posttest
kelas kontrol” dapat diterima.
Sedangkan dari Perhitungan uji t menunjukkan nilai > ,
yaitu 7,36 > 2,65823 > 1,67036 pada taraf kesalahan 0,05 dan 0,005. Dalam
kondisi ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif diterima dan
hipotesis nol ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif
model pembelajaran Cooperative Learning tipe Teams Games Tournaments
11
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi Sistem Operasi
Dasar Kelas X Multimedia SMK N 5 Sijunjung.
D. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Korelasi tugas dan posttest kelas eksperimen lebih baik dari korelasi tugas
dan posttest kelas kontrol.
2. Terdapat pengaruh positif model pembelajaran Cooperative Learning tipe
Teams Games Tournaments terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Instalasi Sistem Operasi Dasar Kelas X Multimedia SMK N 5 Sijunjung.
3. Metode pembelajaran TGT memberikan pengaruh perlakuan sebesar 18,42
atau sekitar 31,72 % terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Instalasi Sistem Operasi Dasar Kelas X Multimedia SMK N 5 Sijunjung
Sehubungan dengan kesimpulan penelitian diatas maka Diharapkan
dengan adanya hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan pertimbangan
bagi sekolah maupun Guru untuk menggunakan model pembelajaran
Cooperative Learning tipe Teams Games Tournaments dalam rangka
meningkatkan hasil belajar siswa.
Catatan: Artikel ini disusun berdasarkam skripsi penulis dengan Pembimbing I Drs. Yusri Abdul Hamid dan Pembimbing II Drs. Hanesman, MM
Daftar Pustaka
Agus Suprijono. (2011). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta : Pustaka Belajar.
12
Riduwan. (2008). Belajar Mudah Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Narulita. Yusron. (2008). Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Produk, (Robert E Slavin. Terjemahan. Buku asli diterbitkan tahun 2005). London :
Allymand Bacon.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.